BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Nike

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Nike BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Nike Nike Inc. awalnya dikenal dengan nama Blue Ribbon Sports yang berkantor pusat di Oregon. Nike Inc. didirikan oleh Philip Knight yang merupakan seorang atlet lari bersama pelatihnya yang bernama Billy Bowerman pada 25 Januari tahun 1964. Pada masa awal berdirinya Nike di tahun 1964, perusahaan beroperasi sebagai distributor sepatu asal Jepang yang bernama Onitsuka Tiger hingga hubungan tersebut berakhir pada tahun 1971 (Marketeers, 2012:270). Pada tahun 1971, perusahaan mulai membuat produk sendiri dan menggunakan nama Nike untuk produknya, pada saat yang bersamaan hubungan sebagai distributor dengan perusahaan Onitsuka terputus. Nama Nike diusulkan oleh salah satu tenaga penjual pertama bernama Jeff Johnson. Logo Nike Inc. dapat dilihat pada Gambar 1.1. Bill dan Philip meminta bantuan mahasiswi desain grafis bernama Carolyn Davidson dan terciptalah logo “Swoosh” yang dikenal hingga saat ini (Marketeers, 2012:270). Gambar 1.1 Logo Nike Inc. Sumber: Nike (2015) Kata Nike berasal dari bahasa Yunani yang berarti kemenangan. Dalam sejarah bangsa Yunani terdapat dewi yang bernama Dewi Nike yaitu seorang dewi kemenangan atau keberhasilan. Nike diharapkan dapat berhasil 1 dan memberikan kemenangan pada semua orang, sehingga semua orang yang memakai produk Nike akan menjadi seorang pemenang (Fanadita, 2014). Makna dari logo Nike adalah sebagai berikut: (Fanadita, 2014). - Swoosh Memberikan arti sebuah kecepatan dan gerakan. - Slogan Slogan “Just Do It” menyampaikan pesan “lakukanlah”. Lebih luasnya slogan ini memiliki arti ketika ingin meraih kemenangan dan keberhasilan, hanya cukup lakukanlah karena tidak akan pernah tahu apa yang ada di depan jika tidak melakukannya. Slogan “Just Do It” ini sangat mudah diingat dibenak konsumen. Seiring waktu perusahaan melakukan ekspansi ke berbagai pasar, baik secara geografis maupun demografis. Tidak hanya itu, Nike juga melakukan beberapa diversifikasi produk agar dapat melayani kebutuhan konsumen, terutama di dunia olahraga. Nike terus mengikuti perkembangan konsumen dan memakai sejumlah endorser dari tokoh-tokoh olahragawan terkenal (Marketeers, 2012:271). Nike merupakan sport equipment companies dengan menawarkan produk yang menunjang beberapa kegiatan olahraga seperti Nike Basketball, Nike Golf, Nike Running, Nike Tennis, Nike Sportswear, dan Nike Football. (Nike, 2015). Produk Nike tersebar di beberapa negara di dunia seperti benua Afrika, Amerika, Asia, Eropa, dan Middle East. Pada benua Asia terdiri dari negara Australia, Hong Kong, India, Malaysia, New Zealand, Filipina, Singapura, Thailand, Korea, Jepang, Taiwan, China, dan salah satunya adalah Indonesia (Nike, 2015). Pihak-pihak yang mengelola pendistribusian sepatu Nike Indonesia antara lain adalah Nike Factory Store, Nike Store Indonesia, konter, outlet, dan website resmi Nike. Pendistribusian sepatu Nike menjadi lebih mudah 2 karena di Indonesia juga terdapat beberapa pabrik atau sentra produksi sendiri (Fadli, 2014). 1.1.2 Adidas Adidas berdiri pada 18 Agustus 1949 tepatnya di Herzogenaurach, Jerman didirikan oleh Adolf Adi Dassler. Produk perlengkapan olahraga yang ditawarkan oleh Adidas seperti sepatu, pakaian, dan beragam aksesoris pelengkap olahraga. Adidas Group mempekerjakan lebih dari 50.700 orang (31 Desember 2013) di lebih dari 160 negara dan menghasilkan 650 juta unit produk setiap tahunnya. (Adidas Group, 2015). Pada Desember 1997, perusahaan ini mengakuisisi Salomon Group dengan merek TaylorMade, Mavic dan Bonfire. Proses akuisisi tersebut menjadikan perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi Adidas-Salomon AG. Pada tahun 2000 dengan manajemen baru, perusahaan semakin berusaha untuk terus mengembangkan perusahaan dengan program pertumbuhan dan efisiensi. Adidas mengakuisi Reebok pada Agustus 2005, penggabungan kedua merek ini semakin memberi keuntungan bagi perusahaan (Setya, 2015). Salomon Grup yang terdiri dari beberapa merek seperti TaylorMade, Mavic dan Bonfire, kemudian dijual ke Amer Sport pada bulan Oktober 2005. Sehingga Adidas Grup terfokus untuk produksi sepatu atletik dan pakaian olahraga. Hal tersebut menjadikan nama perusahaan kemudian berganti kembali menjadi Adidas AG pada bulan Mei 2006 (Setya, 2015). Rancangan baju dan sepatu yang diproduksi oleh perusahaan ini biasanya bergambar dengan bentuk tiga strip paralel dengan warna yang sama, motif yang serupa digunakan pula sebagai logo resmi Adidas dan dapat dilihat pada Gambar 1.2 (Adidas Group, 2015). 3 Gambar 1.2 Logo Adidas Sumber: Adidas (2015) Makna dari logo Adidas adalah sebagai berikut: (Indah, 2011) - Adidas Nama “Adidas” berasal dari kombinasi nama pertama dan kedua pendiri perusahaan tersebut yaitu Adolf Dassler. - Three stripes Tiga balok miring yang membentuk tanjakan yang menggambarkan kekuatan, daya tahan serta masa depan. - Slogan Adidas mengubah slogannya pada Maret 2011 menjadi "Adidas is All In” memiliki arti bahwa Adidas dapat digunakan oleh semua kalangan konsumen, dapat digunakan untuk segala aktivitas dan dapat mendukung performa semua aktivitas. Sehingga produk Adidas dianggap memiliki spesifikasi yang lengkap untuk mendukung segala macam aktivitas. Selama lebih dari 80 tahun lamanya, grup Adidas telah menjadi bagian dari dunia olahraga di segala bidangnya dengan menawarkan sepatu, pakaian serta beragam aksesori pelengkap olahraga yang bernilai seni pada setiap produknya. Pada November 2010, Adidas Group meluncurkan rencana strategi bisnis “Route 2015” dengan menggabungkan target khusus untuk semua merek, saluran penjualan, dan fungsi grup secara global (Adidas Group, 2015). Perusahaan percaya bahwa dengan inovasi dan teknologi terbaru dapat mengubah performa olahraga dunia. 4 Produk Adidas tersebar di beberapa negara pada benua Amerika, Asia Pasifik, Eropa, Middle East, dan Afrika. Pada Asia Pasifik terdiri dari negara Australia, China, Hong Kong, India, Jepang, Korea, Malaysia, New Zealand, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan negara Indonesia menjadi salah satunya (Adidas, 2015). 1.2 Latar Belakang Penelitian Persaingan bisnis yang sangat ketat menuntut setiap produsen untuk senantiasa melakukan upaya agar dapat tetap mempertahankan pasar, terlebih didukung oleh teknologi yang terus menerus berkembang. Peningkatan kualitas produk yang ditawarkan menjadi perhatian khusus bagi perusahaan, hal ini karena salah satu alat yang dapat digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi perusahaan adalah kualitas produk (Kotler dan Keller, 2012: 153). Menurut Porter (dalam Irsyad) pada 26 Agustus 2010 menyatakan bahwa dalam persaingan global, suatu perusahaan dapat bertahan dan unggul hanya jika memiliki keunggulan atas biaya (cost-based advantage) yang mencerminkan bahwa perusahaan beroperasi secara efisien dan keunggulan atas produk (product-based advantage) dimana perusahaan senantiasa melakukan pengembangan produk-produk baru yang inovatif. Selera konsumen yang terus-menerus berkembang dan berubah-ubah menjadi sebuah tantangan yang harus diperhatikan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan selalu mencari tahu serta memahami perilaku konsumen (Irsyad, 2010). Adi Widiatmo Mangunadikusumo (dalam Pramudyo) pada tanggal 14 Agustus 2009 mengungkapkan, bahwa olahraga telah berperan fungsi sebagai media promosi dan kampanye pemasaran, baik itu menjadi ajang sasaran pasar maupun sebagai komoditi (Pramudyo, 2009). 5 Olahraga yang kian hari kian diminati adalah olahraga lari. Hal tersebut terlihat dari event lari yang mengalami peningkatan jumlah event setiap tahunnya. (Aprilia, 2014). Awalnya, lari merupakan olahraga yang murah karena tidak memerlukan alat khusus untuk digunakan dan lari juga dapat dilakukan dimanapun tidak terpaku di lapangan luas saja. Aktivitas lari menjadi kegiatan yang menyenangkan, tidak lagi dilakukan sendiri tetapi juga bersama teman- teman. Akhir-akhir ini berbagai event lari pun bermunculan dengan tema berbeda-beda, dan banyaknya peserta yang tergabung di dalamnya. Peserta yang berasal dari luar kota berdatangan untuk berpartisipasi dalam event ini. Mayoritas peserta yang hadir menggunakan peralatan dengan merek alat atribut olahraga terkemuka yang juga tergolong mahal. Misalnya, penggunaan perlengkapan olahraga dari merek-merek ternama seperti Nike, Adidas, Puma, New Balance, Asics, Reebok, Ardiles, K Swiss, Umbro, dan Filla (Simanjuntak, 2014). Penggunaan atribut tersebut membuat olahraga lari tidak lagi menjadi olahraga yang murah tetapi menjadi olahraga dengan membutuhkan biaya besar. Hal ini mungkin terjadi karena saat ini olahraga lari telah menjadi sebuah fenomena sosial, yakni sebagai ajang sosialisasi dan eksistensi diri. Walaupun tidak semua orang yang mengikuti olahraga ini menggunakan atribut-atribut mahal, namun olahraga lari di era ini merupakan sebuah fenomena transformasi fungsi dari olahraga untuk kesehatan menjadi olahraga untuk gaya hidup (Simanjuntak, 2014). Berawal dari tahun 2012 hingga saat ini, olahraga lari sedang booming, hal ini berbanding lurus dengan running apparel dari merek olahraga terkemuka yang diminati oleh para remaja (KA, 2014). Tingginya minat olahraga lari menjadikan perusahaan penyedia sport equipment harus lebih peka terhadap kebutuhan pasar akan atribut-atribut yang menunjang olahraga lari. 6 Nike 27,8 Adidas 19,95 VF Corporation 7 Puma 4,38 Asics 3,2 Amer Sports 2,94 New Balance 2,73 Jarden 2,72 Quiksilver 1,81 Mizuno 1,78 Columbia Sportswear 1,68 Billabong 1,35 0 5 10 15 20 25 30 Revenue (in billion U.S. Dollars) Gambar 1.3 Market Share Sportswear / Sporting goods companies
Recommended publications
  • Happy Flyers Support Forum
    Subject: Innovation through sports has been part of adidas' DNA Posted by JordanMV on Tue, 17 Aug 2021 02:26:26 GMT View Forum Message <> Reply to Message "This adidas yeezy precio original comes with Dark Grey Primeknit across the uppers while Light Grey adorns the overlay. Next, Salt Grey appears on the laces, liner, and sole. Finally, a Boost midsole and a translucent outsole finish the look. </br></br> Innovation through sports has been part of adidas' DNA since Adolf Dassler set up his work station in his mother's wash kitchen in the 1920s. While some technological advancements have inspired whole lines (i.e. ZX Series with Torsion), others have simply reimagined the Three Stripes' classics.On this front, the adidas stan smith hombre oferta has recently surfaced in a trio weatherized for the colder, wetter months of the year. </br></br> The adidas superstar hombre rebajas is one of the recognizable silhouettes, with an age of over half a century--yet the design team at the Three Stripes seems to be far from exhausted of ideas to further elevate the shell-toe style. For an upcoming arrangement, the Superstar opts for pastel accents and channels a "shadowed" trefoil embroidery. </br></br> As usual, the pair click here flaunts a white smooth leather base and sees the toe and sole unit composed of matching white rubber. The signature side stripes and heel tab are colored in a pastel "Purple Tint" hue. Metallic gold further animates the design as it adds a glistening finish to branded elements on the tongue, heel tab, and lateral side.
    [Show full text]
  • Minimalistlikud Ja Maksimalistlikud Jooksujalanõud Ning Nende Valikut Mõjutavad Faktorid Minimalist and Maximalist Running Shoes and the Factors Affecting Selection
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by DSpace at Tartu University Library TARTU ÜLIKOOL sporditeaduste ja füsioteraapia instituut Ragne Reiman Minimalistlikud ja maksimalistlikud jooksujalanõud ning nende valikut mõjutavad faktorid Minimalist and maximalist running shoes and the factors affecting selection Bakalaureusetöö füsioteraapia õppekava Juhendaja: MA, S. Suvi Tartu, 2019 SISUKORD SISSEJUHATUS ........................................................................................................................ 3 1. JOOKSUJALANÕUDE AJALOOST .................................................................................... 4 2. MIDA ARVESTADA JOOKSUJALANÕUSID VALIDES? ............................................... 8 2.1 Jalatüüp ............................................................................................................................. 8 2.2 Jala mahaasetamise eripära ............................................................................................. 10 2.3 Kehamass ........................................................................................................................ 11 2.4 Mugavus ......................................................................................................................... 11 2.5 Jooksumaastik ................................................................................................................. 12 2.6 Jooksujalanõu vahetald ..................................................................................................
    [Show full text]
  • Playground Le Design Des Sneakers
    Playground Le design des sneakers Du 20 juin 2020 au 10 janvier 2021 Document pédagogique d'accompagnement Baskets, tennis, trainers ou sneakers, peu importent leurs noms, elles ont marqué notre façon de vivre et de nous habiller depuis le début du XXe siècle. Portées par des millions de personnes à travers le monde, les sneakers sont devenues, en quelques décennies, un objet de consommation de masse qui transcende le genre, l’âge et les milieux socio-culturels. Comment une simple chaussure de sport s’est- elle imposée comme un véritable accessoire de mode, voire une œuvre d’art ? Avec plus de 600 paires, films, documents d’archives, photos et témoignages, l’exposition présente toutes les facettes de cet objet iconique, de son succès auprès des breakdancers new- yorkais aux recherches technologiques de pointe qu’il suscite. À travers une sélection d’une cinquantaine de modèles emblématiques de 1900 à aujourd’hui, les visiteurs découvrent les marqueurs forts de ce qui constitue une histoire des sneakers. Portés par des stars du sport, témoignant d’innovations techniques révolutionnaires, promotionnés par des rappeurs, des skateurs de renom ou conçus par de grands couturiers, designers ou artistes iconiques, les modèles sélectionnés ont tous une © Julia Andréone histoire à raconter. Ils sont les reflets d’un moment, d’une époque ou d’un phénomène de société. L’exposition propose ensuite de découvrir l’évolution de cette ascension. Longtemps réservées aux activités sportives, les sneakers vont dépasser progressivement ce domaine pour jouer un rôle essentiel dans la culture urbaine et la mode. Le transfert du sport à la rue est intimement lié à l’émergence des contre-cultures aux États-Unis et en Europe dès les années 1970.
    [Show full text]
  • Nike . Adidas. Puma 作者
    投稿類別: 體育類 篇名: 為何青少年愛用這三大品牌-- NIKE . ADIDAS. PUMA 作者: 謝昀真。國立竹東高中。高一3班 羅曼庭。國立竹東高中。高一3班 許倉翊。國立竹東高中。高一3班 指導老師:黃嬰如老師 為何青少年愛用這三大品牌--NIKE . ADIDAS. PUMA 壹●前言 這次我們想研究的主題是為何現今的青少年熱愛用 Adidas 、Nike 、 Puma 這三大 品牌?在各街道上和學校裡到處都看的到這三大知名球鞋,可說是無所不在啊! 而為何這些品牌的球鞋會如此的受歡迎受大家熱愛呢?這就是我們這次所想要探 討的問題,是因為他們的設計風格很創新,能帶領時下潮流引領新潮嗎?這三大 品牌都是以運動風格為主,其中的不同點和共同點何在?而這三大品牌在市場上 會不會有吸引不同消費者的競爭呢?我們將帶領各位一探究竟其中的秘密!包 括創始人的背景故事和行銷手法以及三大品牌各方面的比較,各位將會明白一切 的疑問。 貳●正文 一、創始人背景 1、Nike 創始人背景 在 NIKE 的歷史中,有三位舉足輕重的重心人物,他們的努力與 NIKE 的成功不 無關係,不得不提!他們是 NIKE 兩位創始人標‧布維文、費爾‧禮特、NIKE 第一位全職員工積夫‧莊臣。 a: 標‧布維文(Bill Bowerman) 邊吃早餐邊注視著盤中的薄餅時,他有了重大的發現。他想到了製造更好運動鞋 的方法:他在工作室中將製餅用的鐵模灌滿橡膠,創造出革命性的 Waffle 外底。 此時這位全美最佳田徑教練,正醞釀著他在工作上最大的成就,並協助他的選手 創造出更好的成績。布氏教導他的跑者發掘他們具有競爭力的優勢,包括身體、 裝備,還有他們對運動的熱情。布維文的名言:「絕對不要讓你想擊敗的人感到 輕鬆,讓他們付出最大的代價。」 b: 費爾‧禮特(Phil Knight) 大學時期是布維文的學生,從教練身上認識到裝備對運動員的重要性,於是下定 決心要發展一門屬於自己運動事業。禮特於大學進修商業課程,他認為日本的運 動用品有利可圖,於是隻身前往日本與 Tiger 公司接洽,從此禮特便賺得其「第 一桶金」,也證明禮特獨特的眼光與其過人的膽色是他日後成功的一大因素。 c: 積夫‧莊臣(Jeff Johnson) 1 為何青少年愛用這三大品牌--NIKE . ADIDAS. PUMA 從 1965 年莊臣開始受僱銷售運動鞋的第一天起,這位 NIKE 第一號員工就非常 清楚,沒有東西比「勝利」及能吸引運動員。於是他每一天開著裝滿運動鞋的貨 車,穿梭於各個高中的田徑場上。他熱心地和跑者交談,思考如何為他們塑造鞋 型,並協助他們在運動場上贏得每一場勝利。1971 年,在印製 NIKE 第一個鞋盒 的前一天晚上,莊臣在夢中見到公司新品牌的名稱 希臘勝利女神 NIKE。莊臣 一向不喜歡被視為「業務員」,的確他不是一般的業務員,取而代之,他會坐在 教練辦公室或儲物室裡,和大家討論跑步、比賽、訓練、運動傷害,或是閒話家 常,以及跑者想要一雙怎麼樣的鞋。當然,他相信他的公司會造出來。 2、Adidas 創始人背景 Adi Dassler 本身是個運動員,根據自己多年運動經驗,一直想將實際的需求轉化 到球鞋製作上,由於本身也是個技術高超的製鞋家,在製鞋過程中發現到在鞋子 側面的三條線,是最能保護雙腳避免運動傷害的重要元素,就是這樣對鞋子的堅 持,讓大家漸漸對 adidas 有更多的認識,更由於它能抓住消費者的喜好與追求不 斷的改良與突破,使得 adidas 成為新一年輕人選擇流行鞋款的最佳選擇。 3、PUMA 創始人背景 PUMA 創辦人魯道夫達斯樂(Rudolf Dassler )與 adidas 創辦人阿道夫達斯樂 (Adolf Dassler ),一是哥哥,一是弟弟。 當時是二○年代,所謂「運動鞋」這 個名詞根本還沒出現。但是達斯樂兩兄弟,已經開始研究運動穿的鞋子了。 兩兄弟生長於德國巴伐利亞的 Herzogenaurach 小鎮,父親是製鞋匠,母親則開洗 衣店,兄弟倆從小在父親的教導下,繼承了製鞋的好手藝。 一九二四年,兩兄弟合作一項改變現代運動史的重要發明,他們在皮靴鞋底釘上 一種特製的木釘,讓鞋子產生防滑作用。這就是釘鞋的由來。 PUMA 自從 1999 年成功改造出時尚形象之後,深獲影視明星的喜愛。連瑪丹娜 出門逛街,都不忘戴頂 PUMA 遮陽帽。港星周星馳大獲好評的電影《少林足球》, 更是全場穿著 PUMA 鞋,營造出既復古又時髦的氣氛。過去,只有運動迷會專 門收藏 NIKE 各式運動鞋;如今,PUMA 已漸漸改變這樣的生態。因為,時尚迷 也開始收藏 PUMA 的球鞋囉! 二、品牌歷史 1、Nike 歷史 NIKE 創辦人 Phil Knight1964 年以 500 美元創立了 Nike 公司時,做夢也想不到 2 為何青少年愛用這三大品牌--NIKE .
    [Show full text]
  • From Wikipedia, the Free Encyclopedia Audi Type Private Company
    Audi From Wikipedia, the free encyclopedia Audi Private company Type (FWB Xetra: NSU) Industry Automotive industry Zwickau, Germany (16 July Founded 1909)[1] Founder(s) August Horch Headquarters Ingolstadt, Germany Production locations: Germany: Ingolstadt & Neckarsulm Number of Hungary: Győr locations Belgium: Brussels China: Changchun India: Aurangabad Brazil: Curitiba Area served Worldwide Rupert Stadler Key people Chairman of the Board of Management, Wolfgang Egger Head of Design Products Automobiles, Engines Production 1,143,902 units (2010) output (only Audi brand) €35.441 billion (2010) Revenue (US$52.57 billion USD) (including subsidiaries) €1.850 billion (2009) Profit (US$2.74 billion USD) €16.832 billion (2009) Total assets (US$25 billion USD) €3.451 billion (2009) Total equity (US$5.12 billion USD) Employees 46,372 (2009)[2] Parent Volkswagen Group Audi do Brasil e Cia (Curitiba, Brazil) Audi Hungaria Motor Kft. (Györ, Hungary) Audi Senna Ltda. (Brazil) Automobili Lamborghini Subsidiaries Holding S.p.A (Sant'Agata Bolognese, Italy) Autogerma S.p.A. (Verona, Italy) quattro GmbH (Neckarsulm, Germany) Website audi.com Audi AG (Xetra: NSU) is a German automobile manufacturer, from supermini to crossover SUVs in various body styles and price ranges that are marketed under the Audi brand (German pronunciation: [ˈaʊdi]), positioned as the premium brand within the Volkswagen Group.[3] The company is headquartered in Ingolstadt, Germany, and has been a wholly owned (99.55%)[4] subsidiary of Volkswagen AG since 1966, following a phased purchase of its predecessor, Auto Union, from its former owner, Daimler-Benz. Volkswagen relaunched the Audi brand with the 1965 introduction of the Audi F103 series.
    [Show full text]
  • Jennifer Humala COMD1112 OL09 Logo History: Adidas Adidas Is Known Worldwide As One of the Leading Sportswear Company That Cater
    Jennifer Humala COMD1112 OL09 Logo History: Adidas Adidas is known worldwide as one of the leading sportswear company that caters to clients ranging from famous olympic athletes to the average trainee. The company first started out as a little-known shoe factory named “Dassler Brothers Shoe Company” by brothers Adolf and Rudolf Dassier. However, a family feud split them apart, with Adolf taking full control of the business and changing its name, in 1949, to “Adidas”: the formation from his nickname Adi and the first three let- ters of his last name. After being able to trademark the three stripes and the brand name, Adolf has been able to expand Adidas into the success that it is now. Before the feud, the two brothers released cleats that showed two stripes on the side of each cleat. This was for the mere purpose of the shoe’s bend and tightness. After the split, Adolf added an additional stripe to the two existing stripes. He realized that another company, “Karhu Sports,” had trademarked the three stripe logo. So, Adolf Dassler bought over the company to be able to have the rights over the logo. Once acquired, Adolf started using the three stripes on his footwear and his logos. During the 1920s, Adolf had famous olympic athletes such as Georg Lammers and Lina Radke wear his shoes which was a successful marketing technique becuase they both ended Original logo created in 1949. up winning medals. They were both sporting track and field shoes for the Photo by logaster.com 100m and 800m race.
    [Show full text]
  • Parameters Considered by Consumers Shopping and Issues At
    Parameters Considered by Consumers Shopping and Issues at Adidas Online Store: A Case Study Sundar R1, N Suresh2 1,2Faculty of Management and Commerce, Department of Management Studies, M S Ramaiah University of Applied Sciences, Bengaluru 560 054 *Contact Author E-mail: [email protected] Abstract ‘Consumers’ buying behavior will keep changing with emerging technology. Online retailers too are finding ways to integrate the newest socio-economic and technological trends to provide better and more personalized ecommerce experiences to consumers. Aim of the study was to understand the parameters considered by consumers shopping and issues at adidas online store. Questionnaires were prepared and the data was collected from coutomers and analysed using statistical tool (SPSS). Key Words: E-tailers, Consumer buying behaviour, SPSS, Adidas 1.0 INTRODUCTION marketing professionals to better promote their products and services. Adidas AG [1] (German pronunciation: [ˈadiˌdas]) is a German multinational corporation that designs and 2.0 PROBLEM STATEMENT: manufactures sports shoes, clothing and accessories. The company is based in Herzogenaurach, Bavaria, Germany. The purpose of this study was to understand on what It is the holding company for the Adidas Group, which parameters consumers considers while they purchase consists of the Reebok sportswear company, Taylor Adidas online in their website and also their issues while Made-Adidas Golf Company (including Ashworth), shopping online. Rockport, and 9.1% of FC Bayern Munich. Besides 2.1 Objective: sports footwear, Adidas also produces other products such as bags, shirts, watches, eyewear and other sports The Objectives of the study was to identify the and clothing-related goods.
    [Show full text]
  • Change and Change Management in Adidas AG Thibault Parmentier, Emmanuelle Reynaud
    Strategic case: Change and change management in adidas AG Thibault Parmentier, Emmanuelle Reynaud To cite this version: Thibault Parmentier, Emmanuelle Reynaud. Strategic case: Change and change management in adidas AG. 2018. hal-02073700 HAL Id: hal-02073700 https://hal-amu.archives-ouvertes.fr/hal-02073700 Submitted on 20 Mar 2019 HAL is a multi-disciplinary open access L’archive ouverte pluridisciplinaire HAL, est archive for the deposit and dissemination of sci- destinée au dépôt et à la diffusion de documents entific research documents, whether they are pub- scientifiques de niveau recherche, publiés ou non, lished or not. The documents may come from émanant des établissements d’enseignement et de teaching and research institutions in France or recherche français ou étrangers, des laboratoires abroad, or from public or private research centers. publics ou privés. Strategic case: Change and change management in adidas AG CCMP 2018 – O0006(GB) Authors: Thibault PARMENTIER, Emmanuelle REYNAUD Institution: IAE Aix Marseille Contents I. adidas history 1924–2017 from a change perspective .................................. 3 II. Smartsheet—an example of change and change management in adidas ....... 5 III. Questions ..................................................................................................... 8 IV. Lexicon ......................................................................................................... 8 V. Appendix .....................................................................................................
    [Show full text]
  • Research Paper Impact Factor
    Research Paper IJMSRR Impact Factor: 4. 695 E- ISSN - 2349-6746 Peer Reviewed & Indexed Journal ISSN -2349-6738 ANALYSIS OF INTERNATIONAL BRANDS ADIDAS, NIKE AND PUMA: A COMPARATIVE STUDY Dr. Narsaiah.R* Mohammed Abrar Khan** *Faculty in Management Studies, Department of Humanities and Social Sciences(H&SS), JNTUH College of Engineering, Hyderabad. **Student Pursuing 5th Year in Integrated Dual Degree Programme (IDP), BTech&MBA with Bachelors in Mechanical Engineering(MECH), Masters in MBA with specification of Marketing,JNTUH College of Engineering, Hyderabad. Abstract In a hyper-competitive business environment, maintaining a Brand image is the primary concern. In this article, Brands like Puma, Adidas and Nike are selected to study their strategies which strengthen their brand image. For many years these brands have been in the top brand's list. As per current 2015 figures Nike, Adidas, Puma have a net worth of $26billion, $6.8billion and $4.3billion, just the name. These brands are constantly growing and moving upwards on the list. Many factors are like quality, brand loyalty, brand awareness and its associations. All of these depend upon the Public relationship, partnerships, ambassadors etc, i.e., integrated marketing communication. This study is to identify the strategies and key decisions which helped these brands in building a strong brand image. Keywords: Marketing Mix, Marketing Strategies, Promotion, SPSS, hypothesis, Brand Image. Objectives of Study The main aim of the paper is to study All the practices, policies and programs that are undertaken by the above companies for their growth and development. Detailed study of their 4P’s of marketing strategies.
    [Show full text]
  • Running Shoe Experience
    ISSN: 2641-192X DOI: 10.33552/JTSFT.2021.08.000683 Journal of Textile Science & Fashion Technology Research Article Copyright © All rights are reserved by Trevor J Little Running Shoe Experience Kaitlyn E Lund and Trevor J Little* Wilson College of Textiles, North Carolina State University, USA *Corresponding author: Trevor J Little, Department of Textile and Apparel, Tech- Received Date: April 21, 2021 nology and Management, Wilson College of Textiles, North Carolina State University, Raleigh, NC 27606, USA. Published Date: May 05, 2021 Abstract Running is one of the most popular sports worldwide. While considerable research has been conducted on how various aspects of running shoes may affect a runner, research on why runners wear the shoes they choose is limited. Running shoe manufacturers do not possess a reliable research aimed to determine if more detailed shoe market segmentation is possible for runners. The survey of 1,472 runners determined that runnersmethod withare primarily which to concernedpurposely withcustomize their perceivedand prescribe comfort functional in a shoe. shoe More characteristics research would to meet be recommendedthe requirements on theof a topic; specific and user it is group.possible This to being the next big running shoes innovation. define comprehensive shoe market segmentation for runners. Customization of running shoes to correctly fit runners faithfully has the prospect of Keywords: Athletic footwear; Running shoes; Running; Pronation Introduction Nearly 80% of American runners continue to run to stay healthy or Running is one of the most popular and practiced sports to stay in shape [4]. Relieving stress and having fun were claimed to worldwide. While considerable research has been conducted on be the top reasons as to why people continue to run in the United how various aspects of running shoes may affect a runner, research States [5].
    [Show full text]
  • Adolf Adi Dassler | Adidas Football
    Adolf Adi Dassler • Born 3rd November 1900 – 6th September 1978. • Trained as a cobbler he created sporting shoes in his mother’s laundrette after returning from WW1. • His father, after noticing both his and his brother craft, supported him in creating his own company, he went on to create it and in 1924 his older brother Ruldolf joined him to create ‘Gebruder Dassler Schuhfabrik’ (Dassler Brothers Shoe Factory). • He marketed his products very well, equipping many athletes in the 1928 Olympics in Amsterdam. • Later on in life in the 1936 Berlin he gave Olympic legend Jessie Owens shoes for him to wear in which he won 4 gold medals Adolf Adi Dassler, 1954 [http://www.verminososporfutebol.com.br/dica- With the rise of politics at the time Adolf Hitler cultural/vej-registros-raros-do-futebol- became into power and both Adolf and Rudolf mundial/attachment/fui%C2%AC%C2%82ball-adolf- became part of the Nazi Party. While Rudolf dassler-dreht-stollen-am-schuh-ein/] was more of an extremist in belief of the party and got drafted and then later on captured, Adolf stayed home and produced boots. The war showed the differences both brothers and their families and while Rudolf was captured by American troops for a murder which was informed by his own brother Adolf. This later on parted the brother later on as in 1948 Rudolf went across town to found the brand Puma and Adolf stayed and renamed his company Adidas, a play on words from his nickname Adolf Adi Dassler. In1973 Adolf’s son Horst Dassler founded a swimwear brand called Arena.
    [Show full text]
  • Adidas - Eine Erfolgsstory Aus Herzogenaurach Zum 100
    27. Jahrgang Herzogenaurach, 2. November 2000 Nummer 24 adidas - Eine Erfolgsstory aus Herzogenaurach Zum 100. Geburtstag von Adi Dassler Von Klaus-Peter Gäbelein Vom Bäcker zum Schuhfabri- beitslosenzahlen stiegen, vor allem in Stromnetz auf- und auszubauen, als sich kanten Herzogenaurach, das von einer gewissen 1922 eine erste Krise am Arbeitsmarkt „adidas hat bei Olympia in Sydney Monostruktur seit der Jahrhundertwende ankündigte, die 1923 im Jahr der großen durch ein umfangreiches Engagement und geprägt war: 3.500 Seelen zählte man Inflation noch weiter um sich griff. Und revolutionäre Technologien neue Maßstä- damals in dem oberfränkischen Städtchen. in eben dieser schwierigen Zeit war es ein be gesetzt. Mit Schuhen und Textilien, die 37 Schuhmacher und „Schlappenschus- 20-jähriger Bäcker, der sich in den Kopf speziell für Sydney entwickelt wurden, gesetzt hatte, seinerseits Schuhe herzustel- haben adidas-Athleten insgesamt 254 len: keine herkömmlichen, nein, Spezial- olympische Medaillen errungen und da- schuhe für Sportler sollten es sein: Adolf bei atemberaubende Weltrekorde aufge- Dassler, jüngster Sohn von Christoph und stellt.“ Die Pressemeldung kurz nach Be- Pauline Dassler, die eine Wäscherei und endigung der Spiele von Sydney ist die Büglerei betrieb. Christoph arbeitete in Erfolgsmeldung einer Sportartikelfirma einer Schuhfabrik, war ob seiner Liebe für aus Herzogenaurach, ist die Nachricht aus die Heimatgeschichte als „historischer dem Hause adidas, mit der alle olympi- Christoph“ bekannt und beliebt. Und sei- schen Rekorde geschlagen werden. Nicht ne drei Buben, Fritz, Rudolf und Adolf jeder, der den Weg in die Aurachstadt fin- aus dem Anwesen am Hirtengraben wa- det, der als Hobby-Sportler oder Berufs- ren in der Aurachstadt als die „Wäscher- athlet die Marke mit den drei Streifen buben“ bekannt.
    [Show full text]