KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TEGAL

SEJARAH KEBUDAYAAN Untuk Siswa Kelas VIII MTs.

KLS

VIII

MUJAYANAH, S.Ag.,M.Pd.I

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 1

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM Untuk Siswa Kelas VIII MTs.

Penulis : MUJAYANAH, S.Ag., M.Pd.I Editor : Drs. A Sholahuddin, M.M Perancang Kulit : Sustanto, M.Pd. Ilustrasi, Tata Letak : Islamudin Akbar, S.Kom Ukuran Buku : 21,59 x 29,74 cm

MJY, Mujayanah, S.Ag., M.Pd.I SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM, Untuk siswa kelas VIII MTs./ Mujayanah, Editor: A. Sholahuddin, M.M. Tegal. 2017

ISBN-13: 978-2138457420 ISBN-10: 2138457420

Diterbitkan Oleh: FGP Press Tahun 2017

2 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

PENGANTAR PENULIS

Puji syukur dihaturkan ke Hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan segala rahmat, taufik, hidayah-Nya kepada kita sekalian, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini. Buku ini disusun untuk membantu siswa Kelas VIII MTs dalam proses pembelajaran Sajarah Kebudayaan Islam (SKI). Buku pelajaran Sajarah Kebudayaan Islam (SKI) ini disusun berdasarkan KI/KD Kurikulum 2013 yang telah direvisi tahun 2016. Buku ini dilengkapi soal- soal latihan yang digunakan sebagai ajang latihan menghadapi penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester. Semoga buku ini dapat dijadikan referensi mata kuliah tertentu. Tentu kekurangsempurnaan pada penulisan bisa ditemukan, sehingga saran-kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga buku penunjang kegiatan pembelajaran ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Amin.

Slawi 31, Agustus 2017

Penulis

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...... ii DAFTAR ISI...... iii BAB 1 SEJARAH BERDIRINYA DINASTI ABBASIYAH A. Runtuhnya Dinasti Umayah ...... 8 B. Proses Berdirinya Dinasti Abbasiyah ...... 9 C. Silsilah Khalifah Dinasti Abbasiyah ...... 13 D. Khalifah-khalifah yang Berprestasi ...... 17 Uji Kompetensi ...... 24

BAB 2 CEMERLANGNYA ILMUWAN MUSLIM DINASTI ABBASIYAH A. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Beserta Tokoh-tokohnya ...... 29 Uji Kompetensi ...... 40 B. Perkembangan Ilmu Agama Beserta Tokoh dan Karyanya ...... 43 Penlaian Tengah Semeter Gasal ...... 53

BAB 3 PERADABAN EMAS DINASTI ABBASIYAH A. Kemajuan Administrasi Pemerintahan, Militer Dan Kebijakan Politik ...... 57 B. Kemajuan Bidang Sosial, Ekonomi Dan Budaya ...... 58 C. Kemajuan Dibidang Ilmu Pengetahuan ...... 60 D. Perkembangan Sastra ...... 62 E. Perkembangan Seni Musik ...... 65 F. Perkembangan Seni Bangunan Dan Arsitektur...... 65 G Kemajuan Bidang Pendidikan Dan Perpustakaan ...... 67 Uji Kompetensi ...... 69 Penilaian Akhir Semester Gasal ...... 71

BAB 4 SEJARAH BERDIRINYA DAULAH AL AYYUBIYAH A. Latar Belakang Berdirinya Dinasti Ayyubiyah ...... 78 B. Masa Pemerintahan Dinasti Ayyubiyah ...... 78 Tugas 1 ...... 79 Tugas 2 ...... 86 C. Runtuhnya Dinasti Ayyubiyah ...... 88 Uji Kompetensi ...... 88 Penilaian Tengah Semester Genap ...... 91

BAB 5 PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM MASA DINASTI AYYUBIYAH A. Kemajuan Di Pelbagai Bidang Pada Masa Dinasti Ayyubiyah ...... 95 B. Al Azhar : Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan Dan Ilmu-Ilmu Ke-Islaman ...... 96 C. Ulama Termasyhur Pada Masa Dinasti Al Ayyubiyah Dan Hasil Karyanya ...... 100 Uji Kompetensi ...... 101 Penilaian Akhir Semester Genap ...... 103

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

4 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) KELAS VIII SEMESTER GASAL

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1. Menghargai dan menghayati ajaran 1.1. Menghayatiibrah atau nilai-nilai dari agama yang dianutnya proses berdirinya dinasti bani Abbasiyah. 2.1. Menunjukkan sikap bijaksana sebagai implementasi dari pemahamanmengenai sejarah berdirinya dinasti Abbasiyah 3.1 Memahamisejarah berdirinya dinasti Abbasiyah 4.1. Menceritakan silsilah kekhalifahan dinasti bani Abbasiyah 2. Menghargai dan menghayati 1.2. Menghayati nilai-nilai positif dari para perilaku jujur, disiplin, tanggung khalifah pilihan dari dinasti Abbasiyah. jawab, peduli (toleransi, gotong 2.2. Meneladani perilaku istikamah seperti royong), santun, percaya diri dalam yang dicontohkan oleh para khalifah berinteraksi secara efektif dengan dari dinasti Abbasiyah lingkungan sosial dan alam dalam 3.2 Memahami perkembangan kebudayaan/ jangkauan pergaulan dan peradaban Islam pada masa dinasti keberadaannya Abbasiyah 4.2. Menceritakan perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah 3 Memahami dan menerapkan 1.3. Menghayati nilai semangat menuntut ilmu pengetahuan (faktual, konseptual yang dicontohkan oleh ilmuwan muslim dan prosedural) berdasarkan rasa dalam bidang ilmu pengetahuan umum ingin tahunya tentang ilmu pada masa dinasti Abbasiyah. pengetahuan, teknologi, seni 2.3. Menunjukkan perilaku semangat belajar budaya terkait fenomena dan sebagai implementasi dari pemahaman kejadian tampak mata mengenai tokoh ilmuwan muslim di bidang ilmu pengetahuan pada masa dinasti Abbasiyah 3.3 Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim Ali bin Rabban at-Tabari, Ibnu Sina, ar- Razi (ahli kedokteran), Al-Kindi, Al- Gazali, Ibnu Maskawaih (ahli filsafat), Jabir bin Hayyan ahli kimia), Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (ahli astronomi) dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/ peradaban Islam 4.3. Menceritakan biografi dan karya para ilmuwan muslim pada masa Dinasti Abbasiyah

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 5

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 4. Mengolah, menyaji, dan menalar 1.4 Menghayati nilai-nilai positif yang dalam ranah konkret ditunjukkan oleh ilmuwan muslim dalam (menggunakan, mengurai, bidang agama pada masa dinasti merangkai, memodifikasi, dan Abbasiyah membuat) dan ranah abstrak 2.4 Menunjukkan perilaku sungguh- (menulis, membaca, menghitung, sungguh dalam menuntut ilmu seperti menggambar, dan mengarang) yang dicontohkan oleh ilmuwan muslim sesuai dengan yang dipelajari di di bidang ilmu-ilmu agama pada masa sekolah dan sumber lain yang dinasti Abbasiyah semua dalam sudut pandang/teori. 3.4 Mengidentifikasi para ulama’ penyusun kutubussittah (ahli hadis), empat imam mazhab (ahli fikih), Imam At-Tabari, Ibnu Katsir (ahli tafsir) dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa dinasti Abbasiyah. 4.4 Memaparkan peran ilmuwan muslim dalam bidang agama dalam memajukan kebudayaan / peradaban pada masa dinasti bani Abbasiyah

6 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah

SEJARAH BERDIRINYA DINASTI ABBASIYAH

PROSES KHALIFAH- RUNTUHNYA TERBENTUKNYA SILSILAH DINASTI KHALIFAH BESAR DINASTI UMAYYAH DINASTI ABBASIYAH DINASTI ABBASIYAH ABBASIYAH

ABU JA''FAR AL- ABDULLAH AL- HARUN AL-RASYID MANSUR MA'MUN (786-809M) (754-775M) (809-833M)

1. Menghayati perjuangan Shalahuddin Al Ayubi untuk menegakkan agama Allah Swt 2. Berkomitmen untuk berjuang dalam mensyiarkan kebenaran sesuai dengan kondisi sekarang yang lebih menitikberatkan aspek humanis (kemanusiaan) 3. Menjelaskan sejarah berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah 4. Mengidentifikasi para pendiri Dinasti Al Ayyubiyah 5. Mengidentifikasi penguasa Dinasti Al Ayyubiyah 6. Menceritakan terjadinya peristiwa perang salib 7. Menceritakan kegigihan Shalahuddin Yusuf Al Ayyubi dalam merebut kembali Masjidil Aqsha

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 7

Dinasti Umayyah yang dirintis oleh Mu’awiyah bin Abi Sufyan pada tahun 41H/661 M dan dilanjutkan oleh generasi keturunannya mengalami pasang surut, Pada awal didirikannya, selama masa pemerintahan Mu`awiyah sebagai khalifah pertama, banyak mencapai keberhasilan, terutama penguatan administrasi pemerintahan dan perluasan wilayah. Selanjutnya pada masa pemerintahan, Abdul Malik,al Walid I,Umar II dan Hisyam, mengalami masa-masa kejayaan dan kebesaran, baik di bidang politik, militer, ekonomi, budaya, sastra dan ilmu pengetahuan. Namun dalam perkembangannya kemudian, berbagai kesuksesan dan kebesaran yang telah diraih oleh Bani Umayyah mengalami kemunduran bahkan memasuki masa kehancuran, akibat kelemahan- kelemahan internal dan semakin kuatnya tekanan dari fihak luar. Untuk mengetahui bagaimana proses tersebut terjadi, berikut uraiannya.

A. RUNTUHNYA DINASTI UMAYAH Dinasti Umayyah berkuasa kurang lebih 90 tahun, namun pada akhirnya mengalami masa-masa kemunduran, ditandai dengan melemahnya sistem politik dan pemerintahan, di samping munculnya berbagai tekanan dari luar, berupa pemberontakan-pemberontakan. Setelah Khalifah Hisyam bin Abdul Malik, para Khalifah Bani Umayyah sangat lemah dan tidak bisa mengendalikan pemerintahan dan keamanan. Di kalangan keluarga internal Khalifah, sering terjadi pertikaian disebabkan perebutan kekuasaan mengenai siapa yang akan menduduki kekhalifahan sesudahnya. Selama masa Khalifah Marwan, beliau disibukkan mengatasi berbagai pemberontakan, sampai akhirnya meninggal di medan perang. Diantara beberapa peristiwa yang menjadi faktor kemunduran Bani Umayyah dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Figur Khalifah yang lemah. Sepeninggal Khalifah Hisyam, tidak ada khalifah yang kuat yang mampu mengkonsolidasikan pemerintahan, menjaga keutuhan dan kewibawaan negara. 2. Tidak adanya ketentuan mekanisme pengangkatan khalifah, menimbulkan terjadinya perebutan kekuasaan di kalangan anggota keluarga Bani Umayyah. 3. Pemindahan ibu kota dari Madinah ke Damaskus yang merupakan bekas ibu kota Kerajaan Bizantium, mengakibatkan gaya hidup mewah bangsawan Bizantium mulai mempengaruhi dan ditiru keluarga Dinasti Umayah. 4. Para ulama merasa kecewa terhadap para penguasa yang tidak memiliki integritas keagamaan dan politik yang sesuai dengan nilai-nilai syari’at Islam.

8 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

5. Pertentangan keras yang sudah sejak lama terjadi antara suku Arab Utara (disebut Arab Quraisy atau Mudariyah) yang menempati Irak dengan Arab Selatan (disebut Yamani atau Himyariyah) yang berdiam di wilayah Suriah mencapai puncaknya, karena para khalifah berpihak kepada suku Arab Yamani. 6. Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non Arab, yakni pendatang baru dari bangsa-bangsa yang dikalahkan yang disebut “Mawali”. Mereka bersama-sama bangsa Arab mengalami beratnya peperangan, tetapi diperlakukan sebagai masyarakat kelas dua. Golongan non Arab, terutama di Irak dan wilayah bagian timur lainnya, merasa tidak puas karena status Mawali menggambarkan inferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa Bani Umayyah. 7. Latar belakang terbentuknya Daulah Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa kekhalifahan Khulafaur Rasyidin yang terakhir, yaitu Khalifah Ali bin Abi Thalib. Sisa-sisa kaum Syi`ah (pengikut Ali) dan Khawarij terus menjadi gerakan oposisi. Penumpasan terhadap gerakan- gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah. 8. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan Daulah Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas Ibn Abd. Al- Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim. golongan Syi`ah dan kaum Mawali yang merasa dikelasduakan oleh pemerintahan Bani Umayyah Keruntuhan Dinasti Umayyah benar-benar terjadi dengan kemenangan pasukan Abu Abbas yang didukung oleh pasukan Al-Khurasani dalam pertempuran Zab Hulu melawan pasukan Khalifah Marwan pada tahun 748 M. Kekalahan ini menjadi akhir dari kekuasaan Dinasti Umayyah dan menjadi awal berdirinya Dinasti Abbasiyah mulai tahun 750 M -1258 M.

B. PROSES BERDIRINYA DINASTI ABBASIYAH Dinasti Abbasiyah atau Kekhalifahan Abbasiyah adalah kekhalifahan kedua Islam yang berkuasa di (sekarang ibu kota Irak). Kekhalifahan ini berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dengan menerjemahkan dan melanjutkan tradisi keilmuan Yunani dan Persia. Kekhalifahan ini berkuasa setelah merebutnya dari Bani Umayyah dan menundukan semua wilayahnya kecuali Andalusia. Bani Abbasiyah dirujuk kepada keturunan dari paman Nabi Muhammad yang termuda, yaitu Abbas bin Abdul-Muthalib (566-652 M), oleh karena itu mereka juga termasuk keturunan Bani Hasyim. Berkuasa mulai tahun 132H/750M dan memindahkan ibu kota dari Damaskus ke Baghdad. Pada awalnya Muhammad bin Ali, cicit dari Abbas menjalankan kampanye untuk mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada keluarga Bani Hasyim di Persia pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Selanjutnya pada masa

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 9

pemerintahan Khalifah Marwan II, pertentangan ini semakin memuncak dan akhirnya pada tahun 750 M, Abu al-Abbas as-Saffah berhasil meruntuhkan Dinasti Umayyah dan kemudian dilantik sebagai khalifah. Dinasti Abbasiyah berhasil memegang kekuasaan kekhalifahan selama tiga abad, mengkonsolidasikan kembali kepemimpinan gaya Islam dan menyuburkan ilmu pengetahuan dan pengembangan budaya Timur Tengah. Tetapi pada tahun 940 M kekuatan kekhalifahan menyusut ketika orang-orang non-Arab, khususnya orang Turki (dan kemudian diikuti oleh Mamluk di Mesir pada pertengahan abad ke-13), mulai mendapatkan pengaruh dan mulai memisahkan diri dari kekhalifahan. Meskipun begitu, kekhalifahan tetap bertahan sebagai simbol yang menyatukan umat Islam. Pada masa pemerintahannya, Bani Abbasiyah mengklaim bahwa dinasti mereka tak dapat disaingi. Namun kemudian, Said bin Husain, seorang muslim Syiah dari dinasti Fatimiyyah mengaku dari keturunan Nabi Muhammad, mengklaim dirinya sebagai Khalifah pada tahun 909M, sehingga timbul kekuasaan ganda di daerah Afrika Utara. Pada awalnya ia hanya menguasai Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libya. Namun kemudian, ia mulai memperluas daerah kekuasaannya sampai ke Mesir dan Palestina, sebelum akhirnya Bani Abbasyiah berhasil merebut kembali daerah yang sebelumnya telah mereka kuasai, dan hanya menyisakan Mesir sebagai daerah kekuasaan Bani Fatimiyyah. Dinasti Fatimiyyah kemudian runtuh pada tahun 1171M. Sedangkan Bani Umayyah bisa bertahan dan terus memimpin komunitas Muslim di Spanyol, kemudian mereka mengklaim kembali gelar Khalifah pada tahun 929M, sampai akhirnya dijatuhkan kembali pada tahun 1013M.

1. Asal-usul Berdirinya Dinasti Abbasiyah Pemerintahan Dinasti Abbasiyah merupakan kelanjutan dari pemerintahan Dinasti Umayyah yang telah runtuh di Damaskus. Dinamakan kekhalifahan Abbasiyah karena para pendiri dan penguasanya diambil dari keturunan Abbas, paman Nabi Muhammad SAW yaitu Abbas bin Abdul Mutholib. Adapun penggagas pertama berdirinya Dinasti Abbasiyah adalah Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Mutholib bin Abdi Manaf bin Hasyim. Walaupun Ali bin Abdullah tidak sempat mewujudkan berdirinya Daulah Abbasiyah namun anak cucunya berhasil mewujudkan cita-cita Ali bin Abdullah tersebut setelah melalui proses yang sangat panjang. Dengan demikian para pendiri Dinasti Abbasiyah masih keturunan Bani Hasyim. Pada saat Rasullulah SAW menyebarkan Islam di Mekkah, antara Bani Hasyim dan Bani Umayyah sering terjadi pertentangan dan persaingan. Selain karena Bani Umayyah berasal dari golongan hartawan, mereka pun menjadi penentang kuat dakwah Rasulullah SAW. Sedangkan Bani Hasyim merupakan pendukung utama Rasulullah dalam menjalankan dakwahnya. Setelah pemerintahan Islam berada dibawah kekuasaan Bani Umayyah, keluarga Bani Hasyim adalah adalah pihak yang paling banyak dirugikan. Bani

10 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

Umayyah mengubah sistem pengalihan kekuasaan Islam yang demokratis menjadi dinasti turun temurun, terlebih lagi perlakuan para penguasa Bani Umayyah terhadap Ali bin Abi Tholib dan keturunannya yang sangat diskriminatif. Oleh karena itu maka beberapa tokoh dari keturunan Abbas sangat berambisi untuk merebut kekuasaan dari Bani Umayyah

2. Perintis dan pendiri Dinasti Abbasiyyah (Daulah Abbasiyyah) Dinasti Abbasiyah berdiri 132 H/750 M melalui perjuangan dan proses yang sangat panjang dan berliku. Ada enam tokoh perintis dan pendiri Dinasti Abbasiyah yaitu : a. Ali bin Abdullah b. Muhammad bin Ali c. Ibrahim bin Muhammad d. Abu Abbas As Safah e. Abu Ja,far Al Manshur f. Abu Muslim Al Khurasani

Sebelum Dinasti Umayyah runtuh, Bani Abbasiyyah telah memposisikan diri sebagai oposisi yang menyebarkan propaganda anti pemerintahan Dinasti Umayyah. Gerakan ini tidak hanya datang dari Bani Abbas tetapi juga dari Kaum Syi’ah yang ingin menuntut balas atas terbunuhnya Imam Husain bin Ali di Karbala secara keji, dan kaum Mawalli yang menuntut hak, persamaan dan keadilan dari pemerintahan Dinasti Umayyah. Pemimpin gerakan dakwah ini adalah Ali bin Abdullah bin Abbas, ia sangat berambisi merebut kekuasaan dari Dinasti Umayyah. Untuk mewujudkan keinginannya ia melakukan taktik dan strategi yang lama namun pasti. Ia berpendapat bahwa pemindahan kekuasaan dari satu kelompok ke kelompok yang lain harus mendapat dukungan dari seluruh rakyat. Ali bin Abdullah bin Abbas melakukan propaganda ini kepada masyarakat luas. Untuk mendapatkan simpati masyarakat maka Ali bin Abdullah meminta pendukungnya untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat agar membantu keluarga Rasulullah SAW yang telah diperlakukan tidak adil selama pemerintahan Bani Umayyah. Namun sayang, sebelum mewujudkan cita-citanya beliau wafat pada tahun 124H/ 742M. Setelah Ali bin Abdullah wafat kemudian diganti oleh anaknya yaitu Muhammad bin Ali. Namun sayang, sebelum Dinasti Abbasiyah terbentuk Muhammad bin Ali telah meninggal pada tahun 127H/ 745M . Ia melakukan usaha propaganda anti pemerintahan Dinasti Umayyah sebagaimana yang telah dilakukan ayahnya. Muhammad bin Ali memperluas gerakan Dinasti Abbasiyah dan menetapkan tiga kota sebagai pusat gerakan. Ketiga kota itu adalah al-Humaymah sebagai pusat perencanaan dan organisasi, Kuffah sebagai kota penghubung dan Khurasan sebagai pusat gerakan

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 11

praktis. Kuffah dan Khurasan dianggap sebagai tempat yang strategis, karena banyak dihuni oleh masyarakat muslim non-Arab yang merasa tidak puas dengan pemerintahan DinastiUmayyah yang memperlakukan mereka secara tidak adil. Usahanyabenar-benar mendapat dukungan kuat dari masyarakat muslim non-Arab. Sepeninggal Muhammad bin Ali kemudian dilanjutkan oleh anaknya yaitu Ibrahim aI-Imam. Ia juga melakukan propaganda anti DinastiUmayyah. Ia menunjuk seorang khurasan sebagai panglima perangnya, yaitu Abu Muslim al-Khurasani. Abu Muslim al-Khurasani adalah seorang pemuda yang menampilkan bakat kepemimpinan dan keberanian yang luar biasa. Padahal, waktu ia dijemput sebagai panglima perang oleh Ibrahim Al-Imam ia baru berusia 19 tahun. Ia mencapai sukses besar di Khurasan, ia berhasil menarik simpati sebagian besar penduduk. Banyak tuan tanah di persia yang mengikutinya, ia berkampanye untuk memunculkan rasa kebersamaan diantara golongan Alawiyyin (keturunan Ali), golongan syi’ah dan orang-orang Persia untuk menentang Dinasti Umayyah yang telah menindas mereka. Abu Muslim al-Khurasani mengajak mereka bekerja sama dengan gerakan Abbasiyah untuk mengembalikan kekhalifahan kepada golongan Bani Hasyim, baik dari keturunan Abbas bin Abdul Mutholib maupun dari keturunan Ali bin Abi Thalib. Sebelum Abu Muslim Al-Khurasani diangkat sebagai panglima perang, gerakan dakwah dilakukan secara diam-diam. Para da’i dikirim keberbagai penjuru wilayah Islam dengan menyamar sebagai pedagang atau jama’ah haji. Hal itu dilakukan karena belum berani melawan Dinasti Umayyah secara terang-terangan. Setelah Abu Muslim al-Khurasani diangkat sebagai panglima, Ibrahim Al-Imam mendorong Abu Muslim untuk merebut khurasan dan menyingkirkan orang-orang Arab yang mendukung Dinasti Umayyah. Rencana ini diketahui oleh penguasa Dinasti Umayyah. Melihat kondisi tersebut khalifah Marwan II, khalifah terakhir Dinasti Umayyah menganggapnya sebagai ancaman. Ia mengirim pasukan untuk menangkap Ibrahim Al- Imam lalu diasingkan dan dibunuh tahun 128H/ 746M. Penangkapan terhadap Ibrahim Al-Iman telah membangkitkan kemarahan saudaranya yaitu Abu Abbas as-Saffah dan Abu Ja’far al-Mansur. Pada tahun 129H/ 747M. Mereka dibantu oleh Abu Muslim al-Khurasani melakukan pemberontakan dan penyerangan dikota-kota penting DinastiUmayyah. Abu Muslim al-Khurasani segera memulai gerakannya. Dengan pandai ia memanfaatkan pertentangan antara suku Arab Qaisy dan suku Arab Yaman yang sudah berlangsung lama. Pada masa itu orang-orang Yaman mendapat kedudukan yang baik dari Khurasan. Hal itu disebabkan Gubernur Khurasan saat itu berasal dari suku arab Yamani yaitu As’ad bin Abdullah al-Qasri. Pada waktu Abu Muslim al-Khurasani memulai gerakannya, gubernur Khurasan di jabat oleh Nasr bin Sayyar berasal dari suku Arab Qaisy. Abu Muslim al-Khurasani mendekati al-Kirmani, pemimpin suku Arab Yamani di Khurasan. Dengan siasat adu domba gubernur Nasr bin Sayyar berhasil dikalahkan.

12 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

Sementara itu Kahtaba danAbu Muslim al-Khurasani maju ke sebelah barat, ia didampingi oleh Khalid bin Barmak. Mereka menyeberangi sungai eufrat dan sampai ke medan karbala. Pertempuran dahsyat pun berkobar. Gubernur Dinasti Umayyah yang bernama Yazid berhasil dikalahkan. Namun Kahtaba gugur dalam pertempuran itu. Dibagian timur, tentara Dinasti Abbasiyah terus bergerak maju. Putra khalifah Marwan dikalahkan Abu Ayun, Seorang panglima Dinasti Abbasiyah. Khalifah Marwan II akhirnya memimpin langsung usaha terakhir untuk mempertahankan Dinastinya. Ia menggerakkan 120.000 tentara menyeberangi sungai tigris serta maju menuju Zab Hulu atau Zab Besar. Akhirnya khalifah Marwan II terkepung dikota Damaskus, namun ia berhasil melarikan diri ke Yordania lalu ke Palestina, pemberontak terus mengikutinya dan menaklukkan setiap kota kedalam kekuasaan Bani Abbasiyah. Tidak ada lagi tempat baginya untuk melarikan diri selain Mesir, yang kebanyakan penduduknya tidak menyukai DinastiUmayyah akibat kekejaman dan ketidakadilan yang mereka terima. Akibatnya, Khalifah Marwan II dihadang oleh pasukan Abbasiyah yang dikirim oleh Abu Abbas as-Saffah. Pada tahun 132H/ 750M, Khalifah Marwan II ditangkap dikota kecil yaitu al-Askar sebelah timur kota Fustath ibu kota Mesir saat itu. Kepalanya dipenggal lalu dikirim kepada Abu Abbas sebagai bukti kekalahan musuhnya. Dengan terbunuhnya Khalifah Marwan II, maka berakhirlah kekuasaan Dinasti Umayyah di Damaskus dan berdirilah Daulah Abbasiyah dengan khalifah pertama Abu Abbas as- Saffah yang memerintah tahun 132-136H/ 750-754M. Abu Abbas as-Saffah di baiat sebagai khalifah di masjid Kuffah.

C. SILSILAH KHALIFAH DINASTI ABBASIYAH Khilafah Abbasiyah merupakan kelanjutan dari khilafah sebelumnya dari Dinasti Umayyah, dimana pendiri dari khilafah ini adalah Abdullah as-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas Rahimahullah. Pola pemerintahan yang diterapkan oleh Dinasti Abbasiyah berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang panjang lebih kurang lima setengah abad, dari tahun 132 H (750 M) s/d. 656 H (1258 M). Perkembangan Kebudayaan /Peradaban Islam masa dinasti Abbasiyah dapatdilihat pada masa periodesasi dari pertama s/d kelima. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Dinasti Abbasiyyah menjadi lima periode:

1. Periode pertama Khalifah dinasti Abbasiyah pada periode pertama adalah sebagai berikut. a. Khalifah Abu Abbas As Safah (750 - 754 M) b. Khalifah Abu Ja’far Al Manshur (754 - 775 M) c. Khalifah Al Mahdi (775 - 785 M)

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 13

d. Khalifah Al Hadi (785 - 786 M) e. Khalifah Harun Al Rasyid (786 - 809 M) f. Khalifah Al Amin (809 - 813 M) g. Khalifah Al Makmun (813 - 833 M) h. Khalifah Al Muktasim (833 - 842 M) i. Khalifah Al Wasiq (842 - 847 M) Periode pertama disebut periode pengaruh Persia pertama. Karena terdapat sebuah keluarga bangsawan Persia yang Patung Abu Jafar Al Mansur sangat berpengaruh dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah yakni Keluarga Barmak. Yang pertama adalah Khalid bin Barmak diangkat sebagai gubernur di Mesopotamia karena berjasa membantu menumpas pemberontakan di wilayah tersebut. Kemudian Khalid bin Barmak diangkat menjadi wazir sehingga membuat mereka menjadi keluarga kaya dan sangat terkenal. Fazal bin Rabi dari bangsawan Arab melaporkan keluarga Barmak bahwa mereka mengadakan gerakan rahasia untuk menghancurkan Bani Abbasiyah. Maka Harun Al Rasyid menghukum mereka sesuai dengan kesalahannya dan menyita hartanya untuk negara. Di awal pemerintahannya, Abu Abbas menghancurkan sisa-sisa kekuatan Dinasti Umayyah. Abu Ja’far Al Mansur adalah khalifah Dinasti Abbasiyah yang berjasa dalam mengkonsolidasikan dinasti Abbasiyah sehingga menjadi kuat dan kokoh, dia meletakkan dasar-dasar pemerintahan DinastiAbbasiyah dan tidak segan- segan melakukan tindakan tegas kepada pihak-pihak yang mengganggu dan membahayakan kelangsungan pemerintahannya, diantara sikap tegasnya adalah sebagai berikut. a. Membunuh Abdullah bin Ali b. Membunuh Abu Muslim Al Khurasani c. Menumpas pemberontakan Rawandiyah d. Menumpas pemberontakan kaum Khajar dan Kurdi di Mesopotamia e. Menumpas pemberontakan kaum Khawarij di Afrika Utara.

Untuk menunjang langkah menuju masa kejayaan beberapa kebijakan penting yang diambil oleh Al Mansur, yaitu sebagai berikut. a. Memindahkan ibukota dari Kuffah ke Baghdad b. Mengadakan perbaikan di bidang administrasi pemerintahan yang disusun secara baik. c. Pengawasan terhadap berbagai kegiatan pemerintah diperketat d. Petugas pos-pos komunikasi dan surat menyurat ditingkatkan fungsinya menjadi lembaga pengawas terhadap para gubernur. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gerakan separatis dan pemberontakan

14 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

e. Melakukan invasi dan perluasan daerah kekuasaan, antara lain ke wilayah Armenia, Mesisah, Andalusia, dan Afrika. Pemberontakan demi pemberontakan yang ada dapat ditumpas dengan kekuatan militer Dinasti Abbasiyah. Masa khalifah Al Mahdi, beliu menghadapi lawan politiknya secara lembut, ia membebaskan orang-orang yang dipenjara ayahnya (Abu Ja’far Al Mansur) seperti Hasan bin Ibrahim, ia juga mengembalikan hak-hak istimewa kota suci yang dicabut ayahnya, harta keturunan nabi dan Ali bin Abi Thalib yang dirampas juga dikembalikan. Pada masa Khalifah Al Mahdi muncul seorang yang mengaku sebagai “Nabi Berkerudung” yang bernama Hisyam bin Hakim, seorang laki- laki bertubuh kecil dan yang berwajah jelek. Setelah itu muncul Ibnu Abdul Qudus yang mendakwahkan ajaran-ajaran yang merupakan Zoroasterianisme yang terselubung, pengikutnya disebut kaum Zindik. Masa khalifah Harun Al Rasyid merupakan masa kejayaan DinastiAbbasiyah, secara militer ia dapat menumpas pemberontak-pemberontak, menjadikan wilayah Islam sangat luas dan disegani oleh musuh. Nama besar Harun Al Rasyid hanya dapat disejajarkan dengan Karel Agung seorang Kaisar Romawi. Secara politis Harun Al Rasyid menjalin hubungan dengan bangsa Romawi melalui perjanjian damai sehingga mereka tidak menyerang Islam dan bersedia membayar upeti kepada Dinasti Abbasiyah. Harun Al Rasyid juga menjalin hubungan baik dengan raja-raja Cina. Selain berbagai pemberontakan, ada juga konflik internal Dinasti Abbasiyah, yaitu antara khalifah Al Amin dengan Al Makmun (pada saat itu sebagai penguasa wilayah Khurasan), Akhirnya khalifah Al Amin meninggal dibunuh oleh orang-orang Persia pendukung Al Makmun. Selanjutnya Al Makmun menjadi khalifah DinastiAbbasiyah. Paham yang dianut Dinasti Abbasiyah adalah Sunni tetapi khalifah Al Makmun ketika belajar di Merv terkena pengaruh Syi’ah sehingga kebijakan-kebijakannya lebih cenderung ke Syi’ah bahkan ia ingin mewariskan kekhalifahan kepadaorang Syi’ah yaitu Imam Ali Reza. Hal ini mengakibatkan munculnya pemberontakan. Khalifah Al Mu’tasim mulai merekrut tentara dari orang-orang Turki, selanjutnya diangkat pula seorang perwira Turki sebagai wakil khalifah dan akhirnya tentara Turki memanfaatkan posisi mereka untuk menguasai Dinasti Abbasiyah.

2. Periode kedua Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode kedua adalah sebagai berikut. a. Khalifah Al-Mutawakkil (847-861 M) b. Khalifah Al-Muntasir (861-862 M) c. Khalifah Al-Musta'in (862-866 M) d. Khalifah Al-Mu'tazz (866-869 M) e. Khalifah Al-Muhtadi (869-870 M) f. Khalifah Al-Mu'tamid (870-892 M)

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 15

g. Khalifah Al-Mu'tadid (892-902 M) h. Khalifah Al-Muktafi (902-908 M) i. Khalifah Al-Muqtadir (908-932 M) j. Khalifah Al-Qahir (932-934 M) k. Khalifah Ar-Radi (934-940 M) l. Khalifah Al-Muttaqi (940-944 M)

Periode kedua adalah periode pengaruh Turki pertama,karena pemerintahan Dinasti Abbasiyah banyak dipengaruhi orang-orang Turki. Pada masa ini pengaruh salaf sangat kuat, sementara aliran Mu’tazilah mengalami kemunduran seiring dengan mulai ditinggalkannya kebebasan berfikir. Mereka berbuat sekehendaknya. Memilih khalifah sesuai dengan keinginan mereka dan menghentikannya jika sudah tidak menginginkannya. Khalifah tidak memiliki kewenangan tetapi hanya sebagai simbol kepemimpinan saja. Rakyat tidak puas dengan kondisi politik pemerintahan sehingga muncul banyak pemberontakan. Di samping itu pasukan Byzantium juga mulai menyerang beberapa wilayah Islam.

3. Periode ketiga Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode ketiga adalah sebagai berikut. a. Khalifah Al-Mustakfi (944-946 M) b. Khalifah Al-Muti (946-974 M) c. Khalifah At-Ta'i (974-991 M) d. Khalifah Al-Qadir (991-1031 M) Periode ketiga disebut juga periode pengaruh Persia kedua, Hal ini disebabkan karena pemerintahan Dinasti Abbasiyah sangat dipengaruhi oleh bangsa Persia yaitu keluarga Buwaihi. Pada masa ini keluarga Bani Buwaihi menjadi orang kepercayaan khalifah. Mereka bahkan memiliki kekuasaan sebagaimana khalifah. Khalifah Al Mustakfi mengundang dinasti Buwaihi dari daerah Dailami untuk mengalahkan tentara Turki. Pasukan yang dipimpin oleh bin Buwaihi masuk kota Baghdad dan dapat mengusir tentara Turki dari Baghdad. Ahmad bin Buwaihi dijadikan amirul umaro sebagai pelaksana pemerintahan. Mulai saat itu Dinasti Abbasiyah berada di bawah kekuasaan dinasti Buwaihi yang berpaham Syi’ah. Khalifah Dinasti Abbasiyah tidak memiliki kewenangan apapun bahkan dalam urusan agama. Khalifah tidak boleh khotbah jum’at tapi diserahkan kepada orang- orang Bani Buwaihi.Pada periode inikondisi politik sangat tidak stabil.

4. Periode keempat Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode keempat adalah sebagai berikut. a. Khalifah Al-Qa'im (1031-1075 M) b. Khalifah Al-Muqtadi (1075-1094 M) c. Khalifah Al-Mustazhir (1094-1118 M)

16 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

d. Khalifah Al-Mustarsyid (1118-1135 M) e. Khalifah Ar-Rasyid (1135-1136 M) f. Khalifah Al-Muqtafi (1136-1160 M) g. Khalifah Al-Mustanjid (1160-1170 M) h. Khalifah Al-Mustadi (1170-1180 M)

Periode keempat disebut juga periode pengaruh Turki kedua, karena dinasti Seljuk yang merupakan bangsa Turki berperan penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Kondisi politik Dinasti Abbasiyah tidak stabil, terjadi perebutan jabatan amirul umaro di lingkungan Bani Buwaihi yaitu antara panglima tentara dengan perdana menteri sehingga khalifah Al Qa’im meminta bantuan Bani Seljuk. Tugrul Bek dari Bani Seljuk masuk ke Baghdad dan mengalahkan Bani Buwaihi, Maka periode ini Dinasti Abbasiyah dikuasai oleh Bani Seljuk, jabatan amirul umaro diberikan kepada Tugrul Bek, Bani Seljuk berpaham Sunni. Pada periode ini kedudukan khalifah mulai membaik terutama dalam bidang agama karena kedua kekuasaan ini sama-sama berpaham Sunni. Kondisi politik tidak stabil karena khalifah sering berganti-ganti. Khalifah An Nasir berhasil membentuk tentara yang kuat, bersamaan dengan itu Bani Seljuk dihancurkan oleh Khawarizm Syah, maka akhirnya Dinasti Abbasiyah tidak dikuasai oleh kekuatan apapun.

5. Periode kelima Khalifah Dinasti Abbasiyah pada periode keempat adalah sebagai berikut. a. Khalifah An-Nasir (1180-1225 M) b. Khalifah Az-Zahir (1225-1226 M) c. Khalifah Al-Mustansir (1226-1242 M) d. Khalifah Al-Musta'sim (1242-1258 M)

Pada periode kelima, Dinasti Abbasiyah tidak dipengaruhi oleh pihak manapun, akan tetapi kekuatan politik dan militer Dinasti Abbasiyah sudah lemah,sehingga kekuasaan mereka tinggal meliputi Irak dan sekitarnya saja. Khalifah Al Mu’tasim merupakan khalifah yang lemah, tidak banyak memperhatikan pemerintahnya sehingga menjadi kacau. Pada saat ini pasukan Mongol dipimpin Hulagu masuk kota Baghdad, menghancurkan kota dan berbagai peninggalan sejarah. Khalifah Al Mu’tasim dan keluarganya dibunuh, orang-orang Islam juga banyak yang dibunuh. Dengan ini berakhirlah kekuatan politik dan militer DinastiAbbasiyah yaitu tahun 1258 M.

D. KHALIFAH-KHALIFAH YANG BERPRESTASI Masa kekuasaan DinastiAbbasiyah berjalan Kurang lebih lima setengah abad dari 37 khalifah Dinasti Abbasiyah, terdapat 3 orang khalifah berprestasi :

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 17

1. Khalifah Abu Ja’far Al-Manshur (136-158 H/754-775 M) a. Biografi Singkat Al-Mansur. Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al-Mansur adalahKhalifah kedua Dinasti Abbasiyah, putera Muhammad bin Ali bin Abdullah ibn Abbas bin Abdul Muthalib, dilahirkan di Hamimah pada tahun 101 H. Ibunya bernama Salamah al-Barbariyah, adalah wanita dari suku Barbar. Al-Mansur adalah saudara Ibrahim Al-Imam dan Abul Abbas As-Saffah. Al-Mansur memiliki kepribadian kuat, tegas, berani, cerdas, dan otak cemerlang. Ia dinobatkan sebagai putera mahkota oleh kakaknya, Abul Abbas As- Saffah. Selanjutnya, ketika As-Saffah meninggal, Al-Mansur dilantik menjadi khalifah, saat itu usianya 36 tahun. Al-Mansur seorang khalifah yang tegas, bijaksana, alim, berpikiran maju, baik budi, dan pemberani. Ia tampil dengan gagah berani dan cerdik menyelesaikan berbagai persoalan yang tengah melanda pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Al-Mansur juga sangat mencintai ilmu pengetahuan. Kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan menjadi pilar bagi pengembangan peradaban Islam di masanya. Setelah menjalankan pemerintahan selama 22 tahun lebih, pada tanggal 7 Zulhijjah tahun 158 H/775 M, al-Mansur wafat dalam perjalanan ke Makkah untuk menunaikan ibadah Haji, di suatu tempat bernama “Bikru Maunah” dalam usia 57 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Makkah.

b. Kebijakan Khalifah Al-Manshur dalam Pemerintahan Setelah dilantik menjadi khalifah pada 136 H/754 M, Al-Manshur membenahi administrasi pemerintahan dan kebijakan politik. Dia menjadikan Wazir sebagai koordinator departemen. Wazir pertama yang diangkat adalah Khalid bin Barmak, berasal dari Balk, Persia. Al-Mansur juga membentuk lembaga protokoler negara, sekretaris negara, dan kepolisian negara disamping membenahi angkatan bersenjata. Dia menunjuk Muhammad ibn Abd Al-Rahman sebagai hakim pada lembaga kehakiman negara. Jawatan pos yang sudah ada sejak masa dinasti Bani Umayyah ditingkatkan peranannya untuk menghimpun seluruh informasi dari daerah-daerah, sehingga administrasi kenegaraan berjalan dengan lancar sekaligus menjadi pusat informasi khalifah untuk mengontrol para gubernurnya Untuk memperluas jaringan politik, Al-Mansur menaklukkan kembali daerah- daerah yang melepaskan diri, dan menertibkan keamanan di daerah perbatasan. Di antara usaha-usaha tersebut adalah merebut benteng-benteng di , kota Malatia, wilayah Cappadocia, dan Cicilia pada tahun 756-758 M. Ke utara bala tentaranya melintasi pegunungan Taurus dan mendekati selat Bosporus. Selain itu, Al-Mansur membangun hubungan diplomatik dengan wilayah-wilayah di luar jazirah Arabia. Dia membuat perjanjian damai dengan kaisar Constantine V dan mengadakan genjatan senjata antara tahun 758-765 M. Khalifah Al-Manshur juga mengadakan penyebaran dakwah Islam ke Byzantium dan berhasil menjadikan

18 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

kerajaan Bizantium membayar upeti tahunan kepada Dinasti Abbasiyah. Juga mengadakan kerjasama dengan Raja Pepin dari Prancis. Saat itu, kekuasaan Bani Umayyah II di Andalusia dipimpin oleh Abdurrahman Ad-Dakhil. Al-Mansur juga berhasil menaklukan daerah Afrika Utara itu pada tahun 144 H, meski kadang kota Kairawan silih berganti bertukar wali. Kadang di kuasai oleh bangsa Arab, di lain waktu jatuh ke tangan Barbar lagi. Baru pada tahun 155 H barulah kota itu dikuasai penuh oleh Daulat Abbasiyah. c. Mendirikan Kota Baghdad Pada masa awal pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah, yakni di masa Abu Abbas As-Saffah, pusat pemerintahan Dinasti bani Abbasiyah di kota Anbar, sebuah kota kuno di Persia sebelah Timur Sungai Eufrat. Istananya diberi nama Hasyimiyah, dinisbahkan kepada sang kakek, Hasyim bin Abdi Manaf. Pada masa Al-Mansur, pusat pemerintahan dipindahkan lagi ke Kufah, dan mendirikan istana baru dengan nama Hasyimiyah II. Selanjutnya, untuk lebih memantapkan dan menjaga stabilitas negara Al-Mansur mencari daerah strategis untuk menjadi ibu kota negara. Pilihan jatuh pada daerah yang sekarang dinamakan Baghdad, terletak di tepian sungai Tigris dan Eufrat. Sejak zaman Persia Kuno, kota ini sudah menjadi pusat perdagangan yang dikunjungi para saudagar dari berbagai penjuru dunia, termasuk para pedagang dari Cina dan India. Ada juga cerita rakyat bahwa daerah ini sebelumnya adalah tempat peristirahatan Kisra Anusyirwan, Raja Persia yang termasyhur. Baghdad berarti “taman keadilan”. Taman itu lenyap bersama hancurnya kerajaan Persia dari namanya tetap menjadi kenangan rakyat. Dalam membangun kota ini, khalifah mempekerjakan ahli bangunan yang terdiri dari arsitektur-arsitektur, tukang batu, tukang kayu, ahli lukis, ahli pahat, dan lain-lain yang didatangkan dari Syria, Mosul, Basrah, dan Kufah yang berjumlah sekitar 100.000 orang. Kota ini berbentuk bundar. Di sekelilingnya dibangun dinding tembok yang besar dan tinggi. Di sebelah luar dinding tembok, digali parit besar yang berfungsi sebagai saluran air sekaligus benteng. Ada empat buah pintu gerbang di seputar kota ini, disediakan untuk setiap orang yang ingin memasuki kota. Keempat pintu gerbang itu adalah Bab al-Kufah, terletak di sebelah Barat Daya, Bab al -Syam, terletak di Barat Laut, Bab al-Bashrah, di Tenggara, dan Bab al-Khurasan, di Timur Laut. Diantara masing-masing pintu gerbang ini, dibangun 28 menara sebagai tempat pengawal negara bertugas mengawasi keadaan di luar. Di atas setiap pintu gerbang dibangun tempat peristirahatan yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang indah dan menyenangkan. Di tengah-tengah kota terletak istana khalifah dengan seni arsitektur Persia. Istana ini dikenal dengan Al-Qashr al -Zahabi, berarti ‘istana emas’. Istana ini dilengkapi dengan bangunan masjid, tempat pengawal istana, polisi, dan tempat tinggal putra-putri dan keluarga khalifah.

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 19

Di sekitar istana dibangun pasar tempat perbelanjaan. Jalan raya menghubungkan empat pintu gerbang. Sejak awal berdirinya, kota ini sudah menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ilmu pengetahuan dalam Islam. Itulah sebabnya, Philip K. Hitti, seorang peneliti Sejarah Arab, menyebut Baghdad sebagai kota intelektual. Menurutnya, di antara kota-kota di dunia, Baghdad merupakan profesor masyarakat Islam. Bahkan dalan cerita 1001 malam, Baghdad menjadi kota impian. Al-Mansur memindahkan ibu kota negara ke kota Baghdad, tahun 762 M. Selanjutnya Baghdad bukan hanya menjadi pusat pemerintahan yang strategis, tapi sekaligus menjadi pusat kebudayaan dan peradaban.

d. Pengembangan Ilmu Pengetahuan Al-Mansur menunjukkan minat dan perhatian yang besar terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Penyalinan literatur dan Irak, Grik serta Siryani dilakukan secara besar-besaran. Dia mendorong usaha-usaha menterjemahkan buku- buku pengetahuan dari kebudayaan asing ke bahasa Arab, agar dikaji orang-orang Islam. Perguruan tinggi ketabiban di Jundishapur yang dibangun oleh Khosru Anushirwan (351-579 M, Kaisar Persia) dihidupkan kembali dengan tenaga-tenaga pengajar dari tabib-tabib Grik dan Roma yang menjadi tawanan perang.Al-Mansur juga mendirikan sebuah perguruan tinggi sebagai gudang pengetahuan diberi nama “Baitul Hikmah”. Usahanya itu telah menjadikan kota Baghdad sebagai kiblat ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Ia mengajak banyak ulama dan para ahli dari berbagai daerah untuk datang dan tinggal di Baghdad. Ia mendorong pembukuan ilmu agama, seperti , tafsir, tauhid, Hadits dan ilmu lain seperti bahasa dan ilmu sastra. Pada masanya lahir juga para pujangga, pengarang dan penterjemah yang hebat, termasuk Ibnu Muqaffak yang menterjemahkan buku Khalilah wa Dimnah dari bahasa Parsi.

Baitul Hikmah, Lembaga Riset Pertama

20 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

2. Khalifah Harun Ar-Rasyid (786-809M) Khalifah Harun Ar-Rasyid (145-193 H/763-809 M) dilahirkan di Ray pada bulan Pebruari 763 M/145 H. Ayahnya bernama Al-Mahdi dan ibunya bernama Khaizurran. Ia dibesarkan di lingkungan istana mendapat bimbingan ilmu-ilmu agama dan ilmu pemerintahan di bawah bimbingan seorang guru yang terkenal, Yahya bin Khalid Al-Barmaki, seorang Khalifah Harun Ar-Rasyid (145-193 H/763-809 M) ulama besar di zamannya, dan ketika Ar-Rasyid menjadi khalifah, menjadi Perdana menterinya, sehingga banyak nasihat dan anjuran kebaikan mengalir dari Yahya. Tanggung jawab yang berat sudah dipikul Harun Ar-Rasyid sejak sang Ayah, Khalifah Al-Mahdi melantiknya sebagai gubernur di Saifah pada tahun 163 H. Kemudian pada tahun 164 H diberikan wewenang untuk mengurusi seluruh wilayah Anbar dan negeri-negeri di wilayah Afrika Utara. Harun Ar-Rasyid menunjukkan kecakapannya dalam memimpin, sehingga pada tahun 165 H, Al-Mahdi melantiknya kembali menjadi gubernur untuk kedua kalinya di Saifah. Harun Ar-Rasyid diangkat menjadi khalifah pada September 786 M, pada usianya yang sangat muda, yakni 23 tahun. Jabatan khalifah itu dipegangnya setelah saudaranya yang menjabat khalifah, Musa Al-Hadi wafat. Kepribadian Harun Ar-Rasyid sangat mulia. Sikapnya tegas, mampu mengendalikan diri, tidak emosional, sangat peka perasaannya dan toleran. Akhlak mulianya dikemukakan oleh Abul 'Athahiyah, seorang penyair kenamaan saat itu. Selain itu, Harun Ar-Rasyid juga dikenal sebagai seorang khalifah yang suka humor. Dia juga terkenal pemimpin yang pemurah dan dermawan. Banyak sejarawan menyamakannya dengan Khalifah Umar bin Abdul Azis dari Dinasti Bani Umayyah. Tak jarang ia juga turun ke jalan-jalan di kota Baghdad pada malam hari melihat kehidupan sosial yang sebenarnya pada masyarakatnya, sehingga tak seorang pun yang kelaparan dan teraniaya tanpa diketahui oleh Khalifah Harun Ar-Rasyid. Khalifah Harun Ar-Rasyid mempunyai perhatian dan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Para ilmuwan dan budayawan dilibatkan dalam setiap pengambilan kebijakan.Khalifah juga melakukan penterjemahan besar-besaran berbagai buku-buku ilmu pengetahuan berbahasa asing ke dalam bahasa Arab. Bahasa Arab menjadi bahasa resmi dan bahasa pengantar di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan bahkan menjadi alat komunikasi umum. Karena itu, dianggap tepat bila semua pengetahuan yang termuat dalam bahasa asing itu segera diterjemahkan ke dalam

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 21

bahasa Arab, sehingga bisa dikaji dan difahami masyarakat luas.Dewan penerjemah dibentuk diketuai oleh seorang pakar bernama Yuhana bin Musawih. Kota Baghdad menjadi mercusuar kota impian 1001 malam yang tidak ada tandingannya di dunia pada abad pertengahan. Selain itu, pada masa kekhalifahannya wilayah kekuasaan Dinasti Bani Abbasiyah membentang dari Afrika Utara sampai ke Hindukush, India. Kekuatan militer yang dimilikinya juga sangat luar biasa. Pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid, hidup seorang cerdik pandai yang sering memberikan nasihat-nasihat kebaikan kepada Khalifah, yaitu Abu Nawas. Nasihat- nasihat kebaikan dari Abu Nawas disertai dengan gayanya yang lucu, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan Khalifah Harun Ar-Rasyid. Kebijakan dan kecakapannya dalam memimpin, membawa negara dalam situasi aman, damai dan tenteram, sehingga tingkat kejahatan sangat minim dan sangat sulit mencari orang yang akan diberikan zakat, infak dan sedekah, karena tingkat kemakmuran penduduknya merata. Pada masa pemerintahannya Dinasti Bani Abbasiyah mengalami masa kejayaan dan keemasan sekaligus menjadi salah satu pusat peradaban dunia. Khalifah Harun Ar-Rasyid meninggal dunia di Khurasan pada 4 Jumadil Tsani 193 H/809 M setelah menjadi khalifah selama lebih kurang 23 tahun 6 bulan. Saat meninggal yang menjadi imam shalat jenazahnya adalah anaknya sendiri yang bernama Shalih.

3. Khalifah Abdullah Al-Makmun (786-833M) Abdullah ibnu Harun Ar-Rasyid, lebih dikenal dengan panggilan Al-Ma’mun, dilahirkan pada tanggal 15 Rabi’ul Awal 170 H / 786 M, bertepatan dengan wafat kakeknya Musa Al-Hadi dan pengangkatan ayahnya, Harun Ar-Rasyid. Ibunya, bekas seorang budak yang dinikahi ayahnya bernama Marajil dan meninggal setelah melahirkannya. Al-Makmun anak yang jenius. Sebelum usia 5 tahun dididik agama dan membaca Al-Qur’an oleh dua orang ahli yang terkenal bernama Kasai Nahvi dan Yazidi. Untuk mendalami Hadits, Al-Makmun dan Al-Amin dikirim ayahnya, Harun Ar- Rasyid kepada Imam Malik di Madinah. Al-Makmun dan saudaranya belajar kitab Al- Muwattha karangan Imam Malik. Dalam waktu yang sangat singkat, Al-Makmun telah menguasai Ilmu-ilmu kesastraan, tata Negara, hukum, hadits, falsafah, astronomi, dan berbagai ilmu pengetahuaan lainnya. Ia juga hafal Al-Qur’an dan ahli juga menafsirkannya. Setelah ayah mereka, khalifah Harun Ar-Rasyid meninggal, jabatan kekhalifahan sebagaimana wasiat dari Harun Ar-Rasyid diserahkan kepada saudaranya dan Al- Makmun mendapatkan jabatan sebagai gubernur di daerah Khurasan. Setelah Al-Amin meninggal, Al-Makmun menggantikannya menjadi Khalifah. Sebagaimana ayahnya, Khalifah Harun Ar-Rasyid, Al-Makmun adalah Khalifah Dinasti Bani Abbasiyyah yang besar dan menonjol. Ia memiliki sifat-sifat yang agung, diantaranya, tekadnya kuat, penuh kesabaran, menguasai berbagai keilmuan, penuh ide,

22 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

cerdik, berwibawa, berani dan toleran. Pada masa kekhalifahannya, Dinasti Bani Abbasiyah mengalami masa kegemilangan. Beberapa pencapaian kejayaan dan gemilangan peradaban Islam daantaranya: a. Bidang pertanian dan Perdagangan Dengan keamanan terjamin, kegiatan pertanian berkembang dengan pesat. Pertanian dikembangkan dengan luas. Buah-buahan dan bunga-bungaan dari Parsia makin meningkat dan terjamin mutunya. Anggur dari Shiraz, Yed dan Isfahan telah menjadi komoditi penting dalam perdagangan diseluruh Asia. Tempat-tempat pemberhentian kafilah dagang menjadi ramai dengan kafilah-kafilah yang datang dan memencar ke berbagai penjuru. Lalu lintas dagang dengan Tiongkok melalui dataran tinggi Pamir atau yang disebut dengan Jalan Sutera (Silk Road), dan Jalur Laut (Sea Routes) dari teluk Persia menuju bandar-bandar lainya sangat ramai. b. Bidang Pendidikan Perhatian besar terhadap pengembangan ilmu pengetahuan sebagaimana yang dimulai oleh Khalifah Al-Mansur, dilanjutkan Khalifah Harun Ar-Rasyid, semakin mendapat puncaknya oleh Al-Makmun. Ia mendorong dan menyediakan dana besar untuk melakukan gerakan penerjemahan karya-karya kuno dari Yunani dan Syria ke dalam bahasa Arab, seperti ilmu kedokteran, astronomi, matematika, filsafat, dan lain-lain. Para penerjemah yang termasyhur adalah Yahya bin Abi Manshur, Qusta bin Luqa, Sabian bin Tsabit bin Qura dan Hunain bin Ishaq yang digelari Abu Zaid Al-Ibadi. Selain itu, Hunain bin Ishak, ilmuwan Nasrani menerjemahkan buku-buku Plato dan Aristoteles atas permintaan Al-Makmun. Al-Makmun juga mengirim utusan kepada Raja Roma, Leo Armenia, untuk mendapatkan karya-karya ilmiah Yunani Kuno yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Al-Makmun mengembangkan perpustakaan Bait Al-Hikmah yang didirikan sang ayah, Khalifah Harun Ar-Rasyid, menjadi pusat ilmu pengetahuan, yang berhasil melahirkan sederet ilmuwan Muslim yang melegenda. Selanjutnya dibangun Majlis Munazharah, sebagai pusat kajian agama. Pada masanya muncul ahli Hadis termasyhur, Imam Bukhori dan sejarawan terkenal, al-Waqidi.

c. Perluasan Daerah Islam dan penertiban Administrasi Negara Di era kekhalifahan Al-Makmun, Dinasti Abbasiyah menjelma menjadi negara adikuasa yang sangat disegani. Wilayah kekuasaan dunia Islam terbentang luas mulai dari Pantai Atlantik di Barat hingga Tembok Besar Cina di Timur. Dalam mengembangkan wilayah kekuasaan di zaman Al-Makmun, ada beberapa peristiwa besar yang dicapai, diantaranya penaklukan Pulau Kreta (208 H/ 823 M), dan juga penaklukan Pulau Sicilya (212 H/ 827 M).

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 23

Kemudian pada tahun 829 M, wilayah Islam mendapat serangan dari Imperium Bizantium (Romawi). Di penghujung tahun 214 H/ 829 M, dengan pasukan yang besar menyerang kekuasaan imperium Bizantium , pada tahun 832 M berhasil menduduki wilayah Kilikia dan Lidia. Tetapi belum seluruhnya menaklukkan Bizantium Al-Makmun meninggal pada tahun 218 H/ 833 M dan perjuangan selanjutnya dilanjutkan oleh saudaranya, Al-Mu’tashim.

Lakukanlah hal berikut bersama kelompokmu! 1. Bacalah kembali proses terbentuknya sejarah Dinasti Abbasiyah 2. Rangkumlah hasil pekerjaan kelompokmu dalam sebuah laporan. Kumpulkan dan mintalah nilai kepada guru mata pelajaran

I. Silanglah (x) huruf a, b,c atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Politik yang diterapkan oleh keturunan Abbas untuk menegakkan Daulah Bani Abbasiyah adalah .... a. gerakan bawah tanah c. monarki b. demokrasi Islam d. devide etimpera 2. Propaganda yang disebarkan untuk mendukung keturunan Abbas di pelopori oleh .... a. Hasan bin Ali bin AbiThalib c. Ali bin Abi Thalib b. Abu Muslim Al Khurasany d. Muhammad AI Mahdi 3. Politik gerakan Bani Abbas di Khurasan dipimpin oleh .... a. Abdullah bin Abbas c. Abdullah bin Muhammad b. Abu Muslim AI Khurasany d. Muhammad AI Mahdi 4 Politik bersahabat oleh keturunan Abbas maksudnyaadalah .... a. mengajak Bani Umayah untuk bersama-sama membangun negara b. keturunan Abbas mengajak semua bangsa membangun Islam c. tidak mengadakan permusuhan dengan Bani Umayah secara terbuka d. memberi kebebasan semua bangsa bekerja sama dengan Islam 5. Puncak keberhasilan perjuangan Bani Abbas untuk mendirikan Daulah Bani Abbasiyah adalah .... a. terjadinya pertempuran antara Syi’ah dan Bani Umayah b. meninggalnya Mu’awiyah c. terbunuhnya Ali bin Abi Thalib d. banyaknya pemberontakan dalam wilayah daulah Bani Umayah 6. Bagi Daulah Abbasiyah kota Hirah berfungsi sebagai.... a. ibu kota yang aman dan nyaman

24 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

b. kota transit setelah berpindah dari Kuffah c. pusat pendidikan dan latihan ketentaraan d. pusat pengembangan ilmu pengetahuan 7. Bangunan kota Baghdad berbentuk.... a. segiempat c. memanjang b. bundar d. melingkari bukit 8. Khalifah terakhir Bani Umayah yang dikalahkan oleh kelompok Abbas adalah .... a. Marwan bin Muhammad b. Abdul Malik bin Marwan c. Mu’awiyah bin Abi Sufyan d. Umar bin Abdul Azis 9. Di bawah ini merupakan kelompok yang tidak senang dengan pemerintahan Bani Umayah, kecuali .... a. kelompok Mawali c. kelompok muslim Arab b. kaum Khawarij d. keluarga Utsman bin Affan 10. Yang bukan sebagai kota gerakan Bani Abbasiyah adalah .... a. Kuffah c. Madinah b. Khurasan d. Al Humaymah 11. Yang menjadi pelopor berdirinya Bani Abbasiyah adalah .... a. Abdullah Ali b. Muhammad bin Ali c. Abdullah bin Abbas d. Marwan bin Muhammad 12. Orang-orang muslim shaleh dan tokoh agama ikut mendukung Bani Abbas karena ... a. mereka tidak senang terhadap pemerintahan Bani Umayah b. akan diberi kebebasan untuk mengembangkan agama c. orang-orang shaleh dan tokoh agama menjadi panutan umat d. Bani Abbas merupakan keturunan orang-orang shaleh 13. Kelompok Mawali adalah .... a. kelompok muslim non-Arab b. kelompok non muslim Arab c. kelompok non muslim dari luar Arab d. kelompok bangsawan 14. Gerakan Bani Abbas dalam mencari pendukung mengatas namakan .... a. Nabi Muhammad c.Bani Abbas b. Bani Hasyim d. Ali bin AbiThalib 15. Daulah Bani Abbasiyah berdiri tahun .... a. 700 M c. 750 M b. 725 M d. 775 M. 16. Khalifah pertama Bani Abbasiyah adalah ..... a. Mu’awiyah bin Abi Sufyan c.Abu Abbas Ash Shaffah b. Umar bin Abdul Azis d. Abu Ja’far AI Manshur 17. Kota yang digunakan sebagai pusat pemerintahan Bani Abbasiyahadalah .... a. Khurasan c. Basrah b. Mesir d. Baghdad

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 25

18. Kaum Syi’ah tidak senang bahkan selalu memusuhi pemerintahan Bani Umayah karena .... a. Bani Umayah merebut kekhalifahan dari Alibin Abi Thalib b. Bani Umayah merebut wilayah kekuasaan kaum Syi’ah c. kaum Syi’ah diberi kebebasan menjadi pejabat d. Bani Umayah bekerja sama dengan noh muslim dalam memerangi kaum Syi’ah 19. Kota Baghdad dibangun oleh .... a. Abu Abbas Ash Shaffah c. Abu Muslim al Khurasani b. Abu Ja’far AI Mansur d. HarunAI Rasyid 20. Kejayaan Bani Abbasiyah terjadi pada masa kepemimpinan .... a. Abu Abbas Ash Shaffah c. Al Muktasim b. Harun AI Rasyid d. Abu Abbas Ash Shaffah 21. Awal gerakan Bani Abbas untuk mendirikan Bani Abbasiyah adalah dengan cara .... a. perjanjian damai c. perang b. adu domba d. dakwah 22. Pemerintahan Bani Abbasiyah diproklamasikan berdirinya di kota .... a. Khurasan c. Damaskus b. Kuffah d. Mesir 23. Keturunan Ali bin Abi Thalib (kaum Alawiyin) mendukung Bani Abbas karena .... a. ingin membantu keturunan Nabi memperoleh jabatan khalifah b. merasa masih satu keturunan dari nasab Bani Hasyim c. ingin memperoleh jabatan dalam pemerintahan d. Bani Abbas memberi kesejahteraan bagi rakyat 24. Ibrahim Al Imam dihukum mati oleh penguasa Bani Umayah karena .... a. membunuh tokoh-tokoh penting pemerintahan Bani Umayah b. ingin merebut Khurasan dari tangan Bani Umayah c. mengkhianati Bani Umayah d. menghasut pejabat-pejabat Bani Umayah untuk memberontak 25. Peletakan dasar pendirian kekhalifahan Dinasti Abbasiyah adalah .... a. Abdullah bin Muhammad b. Ibrahim Ali Iman c. Abu Muslim Al Khurasany d. Ali bin Abdullah bin Abbas

II. Isilah titik-titik dibawah ini dengan tepat dan benar! 1. Kendali kekuasaan pemerintah Dinasti Abbasiyah periode ke empat dibawah tiga saljuk yaitu ...... … 2. Bani Buwaihi memegang peranan penting pada Dinasti Abbasiyah yaitu periode ke...... … 3. Pusat pemerintahan Dinasti Abbasiyah terletak dikota…...... 4. Dinasti Abbasiyah runtuh pada masa kholifah………………………………….… 5. Abu Ja’far al Mansur diangkat menjadi kholifah pada tahun…...... 6. Apa arti dari The Golden Age of Islam...... 7. Mata air Zubaedah dibangun pada masa khalifah......

26 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

8. Orang yang diberi kepercayaan oleh al Ma’mun untuk mengurusi jalannya pemerintahan adalah...... 9. Gelar yang diberikan orang-orang Persia kepada al Ma’mun adalah...... 10. Setelah al Ma’mun meninggal, tata kekhalifahan diduduki oleh......

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Jelaskan sebab-sebab lemahnya Bani Umayyah! Jawab : ______2. Sebutkan golongan-golongan yang tidak senang dengan pemerintahan Bani Umayah! Jawab : ______3. Sebutkan beberapa golongan masyarakat yang ada pada Dinasti Abbasiyah! Jawab : ______3. Mengapa kota Baghdad dipilih sebagai pusat pemerintahan Bani Abbasiyah? Jawab : ______4. Sebutkan langkah-langkah Bani Abbas untuk mendirikan Bani Abbasiyah! Jawab : ______5. Mengapa perjuangan Bani Abbas mengatas namakan Bani Hasyim? Jawab : ______

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 27

Cemerlangnya Ilmuan Muslim Dinasti Abbasiyah

1. ILMU KEDOKTERAN

2. ILMU FILSAFAT UMUM 3.ILMU ASTRONOMI

4. ILMU KIMIA PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN 1. ILMU HADITS

2. ILMU TAFSIR AGAMA 3. ILMU FIQIH

4. ILMU TASAWUF

1. Memahamisejarah berdirinya dinasti bani Abbasiyah 2. Memahami perkembangan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa dinasti bani Abbasiyah 3. Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim Ali bin Rabban at-Tabari, Ibnu Sina, ar-Razi (ahli kedokteran), Al-Kindi, Al-Gazali, Ibnu Maskawaih (ahli filsafat), Jabir bin Hayyan ahli kimia), Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (ahli astronomi) dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/ peradaban Islam pada masa dinasti bani Abbasiyah 4. Mengidentifikasi para ulama’ penyusun kutubussittah (ahli hadis), empat imam mazhab (ahli fikih), Imam At-Tabari, Ibnu Katsir (ahli tafsir) dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa dinasti bani Abbasiyah.

28 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

Masa kekuasaaan dinasti Abbasiyah merupakan masa keemasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan umum yang meliputi ilmu filsafat, kedokteran, astronomi dan kimia. Perkembangan ilmu pengetahuan umum pada masa Dinasti Abbasiyah dimulai dengan diterjemahkannya buku-buku berbahasa Asing ke dalam bahasa Arab, gerakan terjemahan ini berlangsung dalam tiga fase. Fase pertama, pada masa khalifah Abu Ja’far Al- Mansur hingga Harun Al Rasyid. Pada fase ini yang banyak diterjemahkan adalah karya-karya dalam bidang astronomi dan mantiq. Fase kedua berlangsung mulai masa Khalifah Al Ma’mun hingga tahun 300 H. Buku-buku yang banyak diterjemahkan ke dalam bidang filsafat dan kedokteran. Fase ketiga berlangsung setelah tahun 300 H, terutama setelah adanya pembuatan kertas, sehingga bidang-bidang ilmu yang diterjemahkan semakin meluas.

A. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN BESERTA TOKOH- TOKOHNYA Beberapa ilmu pengatahuan umum yang berkembang pada masa Dinasti Abbasiyah adalah ilmu filsafat, astronomi dan kedokderan, yaitu: 1. Ilmu kedokteran Perkembangan ilmu kedokteran dalam Islam dimulai sejak dipraktekkannya kedokteran Yunani dan Persia. Jundisabur merupakan kota tempat diajarkannya ilmu kedokteran India, dan pengaruh langsung terhadap dunia Islam terjadi tahun 865 M, yaitu saat dokter Jirjis Bukhtyishuri berhasil menyembuhkan penyakit khalifah Abu Ja’far Al Mansur (peradangan selaput lendir lambung). Setelah itu khalifah Abu Ja’far Al- Manshur memindahkan pusat kedokteran Jundisabur ke Baghdad. Pengembangan ilmu kedokteran dilakukan dengan cara penerjemahan buku kedokteran dari bahasa Yunani, India, dan Persia ke dalam bahasa Arab dan ahli kedokteran Islam mendirikan tempat-tempat penelitian dan praktik dengan alat yang didatangkan dari Yunani. Selanjutnya para ilmuwan muslim menulis kitab kedokteran. Dalam perkembangannya mereka memperoleh temuan-temuan baru di bidang kedokteran, bahkan kitab-kitabnya jauh lebih maju dari kitab-kitab terjemahan. Kedokteran mata merupakan ilmu orisinil dari lslam. Hal ini disebabkan wilayah Islam yang berpasir dan berangin kencang. Hunayn ibn lshaq memiliki karya yang berjudul Al ‘Asyr Maqolat fil ‘Ain (Sepuluh Risalah tentang Mata) dan merupakan karya tertua dalam kedokteran mata. Rumah sakit Islam pertama di Baghdad dibangun pada masa pemerintahan Harun Ar Rasyid pada awal abad ke-9 dengan mengikuti model Persia. Kemudian disusul

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 29

pembangunan di berbagai wilayah Islam lainnya sehingga terdapat kurang lebih 34 buah rumah sakit. Dalam hal penggunaan obat-obatan untuk penyembuhan, banyak kemajuan berarti yang dilakukan kaum muslimin. Di antara keberhasilan Bani Abbasiyah dalam bidang ini adalah sebagai berikut. a. Membangun apotik pertama. b. Mendirikan sekolah farmasi. c. Membuat daftar buku obat-obatan. Bapak kimia umat Islam (Arab) adalah Jabir bin Hayyan. Jabir bin Hayyan hidup pada masa pemerintahan Al- Makmun dan Al- Mu’tashim. Pada periode ini para dokter dan ahli obat-obatan harus menjalani tes (ujian). Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya mal praktik. Para dokter dan ahli obat-obatan yang lulus tes akan memperoleh sertifikat (ijazah). Pada masa itu, terdapat sekitar 860 dokter yang dinyatakan lulus tes di Baghdad. Atas perintah Al Muqtadir, Ali bin Isa Sinan menyusun staf dokter yang akan dikirim ke berbagai tempat dengan dibekali obat- obatan dan memberikan pengobatan kepada orang yang sakit. Pengarang kedokteran yang pertama Islam adalah Ali bin Rabban Ath- Thabari yang menulis “Firdaus al Hikmah” pada tahun 850 M, setelah Ali bin Rabban Ath Thabari, lahir ratusan dokter dan keilmuan kedokteran Islam seperti Ar Razi, Ali bin Al Abbas, Ibnu Sina, Jabir bin Hayyan, Al Kindi, Al Farabi. Ar Razi adalah tokoh pertama menyusun buku mengenai kedokteran anak. Ibnu Sina yang juga seorang filosof berhasil menemukan sistem peredaran darah pada manusia. Di antara karyanya adalah al-Qanun fi al Tibb (Peraturan-peraturan dalam Kedokteran) yang merupakan ensiklopedi kedokteran paling besar dalam sejarah.

Bapak kimia umat Islam (Arab) adalah Jabir bin Hayyan dan Ibnu Sina

Dalam bidang optikal Abu Ali Al Hasan ibn Al Haistami, yang di Eropa dikenal dengan nama Alhazen, terkenal sebagai orang yang menentang pendapat bahwa mata mengirim cahaya ke benda yang dilihat. Di antara para ilmuwan muslim dalam bidang kedokteran adalah:

30 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

a. Ali bin Rabban At Thabari Abu Al-Hasan Ali bin Sahl Rabban At-Tabari, berasal dari keluarga Syria Yahudi terkenal di Merv dan pindah ke Tabaristan, sehingga dikenal dengan sebutan At- Tabari. Ayahnya Sahal bin Bisyr adalah seorang pejabat negara, yang berpendidikan tinggi dan dihormati masyarakat. Ali bin Sahl At-Tabari masuk Islam pada masa kekhalifahan Al-Mu’tasim. Ia mahir berbahasa Syria dan Yunani, dua bahasa yang menjadi sumber untuk tradisi pengobatan kuno. Selanjutnya, At-Tabari dikenal sebagai seorang dokter. Dia juga menjadi ilmuwan yang menulis ensiklopedia kedokteran, berjudul Fidaus al-Hikmah yang ditulisnya setelah memeluk agama Islam. Fidaus al-Hikmah ditulis dalam bahasa Arab, kemudian diterjemahkan sendiri ke dalam bahasa Syiria. Buku ini dibagi ke dalam tujuh bagian; bagian pertama memuat masalah doktrin ilmu kesehatan kontemporer, berjudul Kulliyatu at-Thibb; bagian kedua berisi uraian bagian-bagian organ tubuh manusia, peraturan menjaga kesehatan dan laporan tentang penyakit-penyakit yang menghinggapi otot; bagian ketiga berisi deskripsi tentang diet; bagian keempat tentang seluruh penyakit yang biasa menimpa badan; bagian kelima berisi deskripsi tentang rasa dan warna; bagian keenam tentang obat-obatan dan racun; dan bagian ketujuh berisi diskusi tentang astronomi, juga ringkasan pengobatan ala India. Ali Rabbani At-Tabari bukan hanya seorang dokter, ia juga ilmuwan yang menguasai berbagai macam ilmu lain diantaranya ahli dalam ilmu astronomi, filsafat, matematika, dan sastra. Ali merupakan guru dari seorang ahli pengobatan muslim terkenal lainnya, yakni Zakaria Abu Bakar Ar-Razi. b. AI Razi Al Razi adalah seorang filsuf teolog yang juga dokter terkenal. Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakariyya Al Razi (Rhazes: 865 - 925). Beliau lahir di Teheran, ibu kota Iran. Beliau adalah dokter muslim terbesar dan penulis produktif yang menjabat sebagai kepala dokter di rumah sakit besar di Baghdad. la juga termasuk penemu prinsip “seton” dalam operasi. Beliau berhasil menemukan beberapa penemuan ilmiah di bidang kedokteran dan kimia, di antaranya : Pembuatan benang operasi dari usus kucing, yang pertama-tama menyembuhkan luka dengan jahit, yang membedakan antara penyakit cacar dengan cacar air, membuat salep dari air raksa, mengobati penyakit TBC dengan susu dicampur gula, yang pertama-tama memisahkan farmasi dari kedokteran, yang pertama kali menjadikan ilmu kimia sebagai pembantu ilmu kedokteran. Beliau juga dikenal sebagai perintis farmasi kimia, hasilnya : yang pertama kali menghasilkan alkohol dari perasan zat-zat yang mengandung gula, yang pertama kali menghasilkan zat asam belerang dengan mengkristalkan belerang besi.

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 31

Di antara monografnya yang paling terkenal adalah risalah tentang bisul dan cacarair yang berjudul Al Judari wa Hashbah. Risalah ini adalah karya pertama dalam bidang tersebut dan merupakan mahkota dalam bidang literatur kedokteran Arab. Abu Bakar Muhammad bin Zakariyya Al Razi (Al Razi) adalah seorang pemikir orisinal paling tajam dan dokter terbesar, bukan saja bagi orang Islam tetapi juga bagi masyarakat dunia pada abad pertengahan. Karya lain Al Razi yang berjudul Al Hawi (Buku yang Komprehensif) diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Faraj bin Salim pada tahun 1279 dengan judul Continens. Bahkan buku tersebut telah dicetak ulang yang ke-5 pada tahun 1279. Buku ini dimaksudkan sebagai ensiklopedia kedokteran. Al Razi meninggalkan banyak karangan dalam berbagai disiplin ilmu. Jumlahnya mencapai 230 judul. Bukunya yang paling terkenal adalah Al Hawi (cacar dan cacar air, Bar’u Sa’ah (sembuh seketika), Sirrul Asrar (rahasia dari rahasia) dalam kimia, dan Tadbir (pengaturan) juga dalam kimia.

c. Ibnu Sina (Avicena, 900 - 1037 M) Ibnu Sina bernama lengkap Abu Ali al Husain bin Abdullah, lahir pada 980 M di Afshanah daerah dekat , sekarang wilayah , dan meninggal di Hamadan, Persia (Iran) dalam usia 58 tahun, pada bulan Juni (Ramadhan) 1037 M. Ia dilahirkan dalam keluarga Persia yang gemar sekali belajar. Ia mulai belajar pada usia dini,5 tahun. Ketika berumur 10 tahun, ia telah hafal Al Qur’an dan menguasai gramatika, sastra dan sedikit teologi. Kemudian berturut-turut ia belajar ilmu-ilmu agama, kedokteran, astronomi, matematika, fisika, logika, dan matematika. Ia dikenal juga sebagai di dunia Barat. Ia adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Ia juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Kebesaran Ibnu Sina terlihat pada gelar yang diberikan kepadanya, di bidang filsafat ia digelari “asy Syaikh ar- Rais” (Guru para Raja). Di bidang kedokteran ia digelari “Pangeran para Dokter dan Raja obat”.Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern”. Profesinya di bidang kedokteran dimulai pada usia 17 tahun, ketika berhasil menyembuhkan Nuh bin Mansur, salah seorang penguasa dinasti Samaniyah. Atas jasanya ini, ia diberi hak istimewa untuk menggunakan perpustakaan besar milik sang Raja. Dengan kemampuan yang luar biasa cerdasnya, pada urnur 21 tahun Ibnu Sina sudah mulai menulis buku. Seorang penulis biografi modern menyebutkan karya Ibnu Sina lebih dari 200 buah karya yang meliputi berbagai bidang, di antaranya sebagai berikut: Filsafat, Kedokteran, Geometri, Astronomi, Teologi, Filologi, Kesenian. Di antara karya-karya Ibnu Sina yang paling unggul adalah sebagai berikut. 1) Kitab Al Syifa’(Buku tentang Penyembuhan) 2) Al Qanun fi AI Thibb yang merupakan kodifikasi pemikiran kedokteran Yunani – ArabRisalah Al Qanun fi Thibbi ini terdiri dari lima buku, yaitu sebagai berikut.

32 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

a) Pembahasan prinsip kedokteran b) Soal materia medica c) Penyakit yang menerpa anggota tubuh tertentu d) Membahas penyakit yang tidak spesifik menerpa tubuh (seperti demam) atau kecelakaan yang menimbulkan trauma seperti patah tulang e) Formula obat-obatan dan bagaimana meraciknya d. Ibnu Bajjah Nama lengkap Ibnu Bajjah adalah Abu Bakr Muhammad Ibnu Yahya bin As- Sa’igh At-Tujibi As-Sarakusti, tapi lebih populer dengan nama Ibnu Bajjah atau Ibnu Saligh. Di Barat, Ibnu Bajjah dikenal dengan nama Avempace,Ia lahir di Zaragoza Spanyol, dan meninggal di Fez pada 1138. Selain sebagai filosof muslim Arab terbesar dari Spanyol, Ibnu Bajjah dikenal sebagai seorang astronom, musisi, dokter, fisika, psikologi, pujangga, ahli logika, matematikus, penyair dan juga juga sebagai musisi. Ia piawai bermain musik terutama gambus. Yang lebih mengesankan lagi Ibnu Bajjah adalah ilmuwan yang hafal Al- Quran. Pandangan filsafat Ibn Majah tentang berbagai hal sangat banyak. Diantaranya dia membahas tentang perbuatan manusia. Menurutnya, perbuatan manusia dibagi dua, yaitu perbuatan hewani dan manusiawi. Perbuatan hewani didasarkan atas dorongan naluri untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan hawa nafsu, sedangkan perbuatan manusiawi yaitu perbuatan yang didasarkan pada rasio dan kemauan yang bersih lagi luhur. Adapun yang berkaitan dengan filsafat politik Ibnu Bajjah, membahas tentang konsep negara. Ia membagi Negara menjadi Negara utama (al-madinat al- fadilat) atau Negara sempurna dan Negara yang tidak sempurna. Pendapat Ibnu Bajjah ini sejalan dengan Al-Farabi, perbedaannya hanya terletak pada penekanannya, Al-Farabi titik tekannya pada kepala Negara, sedangkan Ibnu Bajjah titik tekannya pada warga Negara (masyarakat).Beberapa karya penting dalam bidang Filsafat, ialah: 1) Kitab takbir al-mutawahhid, ini adalah kitab yang paling popular dan penting dari seluruh karya tulisnya. Kitab ini berisikan akhlak dan politik serta usaha-usaha individu menjauhkan diri dari segala macam keburukan-keburukan dalam masyarakat negara, yang disebut sebagai insanmuwahhid (manusia penyendiri) 2) Risalat al-wada’, risalah ini membahas penggerak pertama (Tuhan), manusia, alam, dan kedokteran. 3) Risalat al-ittishal, risalah ini menguraikan tentang hubungan manusia dengan akal fa’al. 4) kitab al-nafs, kitab ini menjelaskan tentang jiwa.

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 33

e. Ibnu Thufail Nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad Abd Al-Malik Ibn Muhammad Ibn Thufail Al-Qoisyi, lahir di Cadix, provinsi Granada Spanyol pada tahun 506 H/1110 M. Ia termasuk dalam keluarga suku Arab terkemuka, Qais. Di Barat terkenal dengan sebutan Abu Bacer. Selain terkenal sebagai filosof muslim, juga seorang dokter, ahli matematika dan kesusastraan (penyair) dari dinasti Al-Muwahhid Spanyol. Ia memulai kariernya sebagai dokter praktik di Granada. Lewat ketenarannya sebagai dokter ia diangkat menjadi sekretaris Gubernur di Provinsi itu. Kemudian, menjadi sekretaris pribadi Gubernur Cueta(Sabtah) dan Tonjah di Magribi, dan akhirnya sebagai dokter pribadi Abu Yusuf Ya’qub Al-Manshur, Khalifah Daulat Muwahhidin (1163-1184 M), sekaligus menjadi qadhi. Dalam bidang filsafat, Ibn Thufail dengan gigih menyelaraskan sains Yunani dengan hikmah Timur, atau antara filsafat dengan agama. Wujud konkrit perpaduan ini tergambar dalam karyanya yang terkenal Hayy Ibn Yaqzhan fi asrar al-Hikmah al- Masyriqiyyah (Hidup Anak yang sadar, rahasia-rahasia hikmah dari Timur) sebuah roman filsafat yang sarat makna dan kritis, menggambarakan orang yang mempunyai akal fikiran sebagai fitroh bagi setiap manusia akan menemukan kebenaran (Tuhan). Buku Hayy Ibn Yaqzhan menurut beberapa ahli sebenarnya merupakan inti dari semua pemikiran Ibn Tufail. Dalam mukadimahnya Ibn Thufail menjelaskan tujuan penulisan buku itu untuk menyaksikan kebenaran (al-haqq) menurut cara yang ditempuh oleh para Ahl al-zauq dan Musyahadah yang telah mencapai tingkat kewalian.Ibnu Thufail meninggal di kota Marraqesh, Maroko pada 581 H /1185 M.

2. Ilmu Filsafat Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan tentang kebenaran dalam arti yang sebenarnya. Sejauh hal itu bisa dipahami oleh pikiran manusia. Filsafat Islam dipengaruhi oleh pemikiran filsafat Yunani yaitu karya-karya Aristoteles dan Plato. Pemikiran filsafat masuk ke dalam Islam melalui filsafat Yunani yang dijumpai kaum muslimin pada abad ke-8 M di Suriah, Mesopotamia, Persia, dan Mesir. Pada masa Harun Al Rasyid buku-buku filsafat berbahasa Yunani diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Kegiatan penerjemahan semakin meningkat pada masa khalifah Al Makmun baik karya Aristoteles, Plato, Galen maupun karya filosof yang lain sehingga kaum muslimin dapat membaca karya-karya tersebut. Golongan yang banyak tertarik kepada filsafat Yunani adalah kaum Mu’tazilah (berpaham rasionalisme). Mereka adalah Abu Huzail AI AIIaf, Ibrahim An Nazam, Bisyr AI Mu’tamir dan AI Jubba’i. Pemikiran mereka terpengaruh oleh filsafat Yunani. Akhirnya muncul filosof-filosof yang sangat terkenal yaitu:

34 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

a. Al Kindi atau Abu Yusuf Ya’qub bin Ishaq Nama lengkapnya Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak bin Sabah bin Imran bin Ismail bin Muhammad bin Al Asy’ats bin Qais Al Kindi, lahir di Kufah, 185 H/801 M. Dan meninggal di Baghdad pada tahun 873 M. la adalah filosof pertama Islam karena orang Islam pertama yang mendalami ilmu filsafat. Pada masa khalifah Al Amin, Al Ma’mun, Al Mu’tashim, Al Wasiq, dan Al Mutawakkil, ia diangkat sebagai guru dan tabib kerajaan. la juga sebagai pemikir muslim pertama yang menyelaraskan antara agama dengan filsafat. Al Kindi menggunakan pola Neo Platonis untuk menggabungkan pemikiran Plato dan Aristoteles dan menjadikan matematika neophytagoran sebagai landasan semua ilmu. Dalam filsafatnya, Al Kindi membagi jiwa/roh ke dalam 3 daya yaitu daya bernafsu, daya pemarah, dan daya berpikir. Daya berpikir merupakan daya yang paling penting karena ini dapat mengangkat kedudukan manusia pada derajat yang tinggi. Selain sebagai seorang filsuf, beliau juga ahli dalam bidang perbintangan, kimia, mata, dan musik. Al Kindi memiliki lebih dari 361 karya. Sebagian karya-karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Eropa tetapi sebagian lagi karyanya tidak dapat ditemukan. b. Al Farabi Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Muhammad ibn Tharkan Abu Nashr AI Farabi. Al Farabi adalah seorang keturunan Turki yang lahir di Farab, Transoxiana tahun 870 M. Dia dididik seorang dokter Kristen dan penerjemah Kristen dari Baghdad, la hidup sebagai seorang yang berpindah-pindah dan akhirnya menjadi sufi di Aleppo Sayb Al Daulah Al Hamdani. Al Farabi meninggal di Damaskus tahun 950 M pada usia 80 tahun. Sistem filsafatnya merupakan campuran antara Platonisme, Arisfotelesme, dan mistisme sehingga ia dijuluki sebagai “guru kedua” (Al Mu’allim At Tsani) setelah Aristoteles. Dalam filsafat kenegaraan Al Farabi membagi negara menjadi lima bentuk yaitu: 1) Al Madinah Al Fadilah (negara utama) yaitu Negara yang penduduknya berada dalam kebahagiaan. 2) Al Madinah Al Jahilah (negara orang-orang bodoh) yaitu Negara yang penduduknya tidak mengenal kebahagian. 3) Al Madinah Al Fasiqoh(Negara orang-orang fasik)yaitu Negara yang penduduknya mengenal kebahagiaan,tetapi tingkah laku mereka sama dengan penduduk Negara orang-orang bodoh. 4) Al Madinah Al-Mutabaddilah (Negara yang berubah-uabah)yaitu Negara yang penduduknya awalnya mempunyai pikiran dan pendapat seperti yang dimiliki penduduk Negara utama,tetapi mengalami kerusakan.

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 35

5) Al Madinah Adh Dholah (negara sesat)yaitu Negara yang pemimpinannya menganggap dirinya mendapat wahyu,kemudian Dia menipu orang dengan ucapan dan perbuatannya. Karya-karya terbaik Al Farabi adalah : a) Risalah Fushuh Al Hikam (Risalah Mutiara Hikmah) b) Risalah Fi Ara Ahlul Madinah AI FadhiIah(Risalah tentangpendapat kota Ideal) c) AI Siyasah AI Madaniyah (Politik Madani)

c. Ibnu Sina Sebagaimana telah dijelaskan di depan, ia-adalah seorang dokter yang banyak mengadopsi pandangan filosofis dari Al Farabi. Meskipun demikian, Ibnu Sina adalah seorang pemikir yang sanggup menyatukan berbagai kebijaksanaan Yunani dengan pemikirannya. Karyanya dalam bidang filsafat adalah Mantiq al Masyriqiyah (Logika Timur)

d. Al Ghazali Nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi’i (lahir 1058 M di Thus, Propinsi Khurasan, Persia (Iran), wafat 1111 M di Thus) adalah seorang pemikir filosof dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat abad Pertengahan. la berasal dari keluarga yang miskin. Ayahnya mempunyai cita-cita yang tinggi yaitu ingin anaknya menjadi orang alim dan saleh. Sejak kecil, beliau telah dididik dengan akhiak yang mulia. Hal ini menyebabkan beliau benci kepada sifat riya, megah, sombong, takabur, dan sifat-sifat tercela yang lain. Ia sangat kuat beribadah, wara, zuhud, dan tidak gemar kepada kemewahan, kepalsuan, kemegahan, dan mencari sesuatu untuk mendapat ridha Allah SWT. la seorang pemikir, teolog, filosof, dan sufi terkenal. la hidup dan dididik di lingkungan yang agamis. Awalnya ia belajar kepada ayahnya sendiri, kemudian dengan Ahmad bin Muhammad Ar Razikani belajar ilmu fikih, riwayat hidup, dan kehidupan spiritual para wali. Selanjutnya ia berguru pada imam Abu NasrAI Ismaili. Al Ghazali pergi ke Madrasah Nizamiyah di Nisabur, berguru kepada imam Haramain AI Juwaini tentang ushul fikih, ilmu mantiq, dan ilmu kalam. Bahkan ia juga diangkat sebagai asisten pengajar di madrasah tersebut. Karyanya dalam bidang agama yang sangat terkenal adalah Ihya’ Ulumudin. Beberapa karyanya dalam bidang filsafat adalah: 1) Maqosid AI Falasifah(Tujuan Para Filosof) 2) Tahafutul Falasifah(Kekacauan para Filosof) 3) Al Munqiz min ad-Dalal(Penyelamat dari Kesesatan) 4) Ikhya Ulumddin(Menghidupkan ilmu Agama)

e. Ibnu Maskawaih Nama lengkapnya, Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Ya'qub Ibnu Miskawaih, lebih dikenal Ibnu Miskawaih atau Maskawaih. Nama itu diambil dari nama kakeknya

36 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

yang semula beragama Majusi (Persia), kemudian masuk Islam. Julukannya adalah Abu ’Ali, yang yang merujuk kepada sahabat ’Ali Ibnu Abi Tholib, di samping juga bergelar al-Khazin yang berarti bendaharawan, karena jabatannya sebagai bendaharawan/ menteri keuangan pada masa kekuasaan ’Adlud al-Dawlah dari Bani Buwaih (al-dawlah al- buwaihiyyah). Ibnu Miskawaih dilahirkan di Ray (Teheran Iran, sekarang). Para penulis sejarah berselisih pendapat tentang tanggal kelahirannya. Namun pendapat yang lebih kuat mengatakan Miskawaih lahir pada tahun 330 H/942 M, dan meninggal dunia pada tanggal 9 Shafar 421H/16 Pebruari 1030 M. Ibnu Miskawaih dikenal sebagai sejarawan besar yang kemasyhurannya melebihi pendahulunya, At-Thabari. Ia juga seorang dokter, penyair, dan ahli bahasa serta seorang filosof muslim yang mampu memadukan tradisi pemikiran Yunani dan Islam, di samping juga ahli dalam filsafat Romawi, India, Arab, dan Persia. Selanjunya yang menjadi perhatian terbesarnya adalah filsafat etika Islam, hal ini terlihat pada banyak buku-buku karyaya, diantaranya: Risalah fi al-Lazzat wa al-Alam, Risalah fi at-Thabi'at, Risalah fi Jaubar an-Nafs, Maqalat an-Nafs wa al-'Aql, Fi Isbat as-Shuwar al-Ruhaniyat allati la Yabula Lama, min Kitab al-'Aql wa al- Ma'qul, Ta'rif li Miskawaih Yumayyizu bihi bain ad-Dahr wa az-Zaman, Tahzib al- Akhlaq wa Tathhir al-A'raq dan Risalah fi Jawab fi Su'ali li 'Ali Ibnu Miskawaih Ila Abi Hayyan as-Shauli fi Haqiqat al-'Adl.

3. Ilmu Astronomi Ilmu astronomi, dalam Islam disebut ilmu falak, yaitu ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit, seperti matahari, bulan, bintang dan planet-planet lain.Dalam dunia Islam lmu astronomi sangat penting karena sangat mendukung penentuan waktu ibadah, terutama waktu salat, penentuan arah kiblat dan penanggalan Qamariyah. Kajian ilmiah tentang perbintangan mulai berkembang seiring dengan rnasuknya pengaruh buku India yang berjudul Sidharta. Buku ini dibawa ke Baghdad tahun 771 M oleh Muhammad bin Ibrahim Al Fazari,Tokoh astronomi muslim pertama, dikenal sebagai pembuat astrolob atau alat mempelajari ilmu perbintangan pertama di kalangan umat Islam. Khalifah Al Makmun membangun sebuah observatorium dengan supervisor seorang Yahudi yang baru masuk Islam, Sind bin Ali dan Yahya bin Abi. Di observasitorium itu para astronom kerajaan tidak saja mengamati dengan saksama dan sistematis berbagai gerakan benda-benda langit, tetapi juga menguji semua unsur penting dalam kitab Al Maqest dan dari kegiatan di observatorium tersebut, para astronom menghasilkan pengamatan yang sangat akurat mengenai sudut ekliptik bumi ketepatan lintas matahari, panjang tahun matahari, dan sebagainya. Kemudian Al Makmun membangun lagi sebuah observatorium di bukit Kasiyun di luar Damaskus. Perangkat observasi pada saat itu terdiri dari busur 90°, astrolob,

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 37

jarum penunjuk, dan bola dunia. Ahli-ahli astronomi AI Makmun melakukan salah satu perhitungan paling rumit, yaitu tentang luas permukaan bumi. Tujuan pengukuran ini adalah untuk menentukan ukuran bumi dengan kelilingnya dan menentukan bahwa bumi berbentuk bulat. Perhitungan itu dilakukan di Sinyar sebelah utara Eufratdan di dekat Palayra. Hasilnya adalah panjang garis lintang bumi di tempat itu adalah 56 2/3 mil Arab lebih panjang sekitar 2. 877 kaki dari derajat lintang bumi di tempat itu. Dan akhirnya disimpulkan oleh mereka bahwa panjang lingkar bumi adalah 20.400 mil dan diameternya adalah 6.500 mil. Ahli astronomi yang terkenal adalah Muhammad bin Musa al Khawarizmi (780- 850) yang hidup pada masa AI Makmun. Ia mengarang sebuah kitab yang berjudul Mukhtar Fi Hisab al-Jabr wa al-Muqobalah di Bagdad. Buku tersebut menjadi rujukan Robert Chester dan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dengan judul Liber Algebras et almurcabola. Sampai saat ini penyelesaian masalah al jabar masih menggunakan cara al khawarizmi yang dalam bahasa inggris disebut algorism (algoritme) atau yang kita kenal dengan logaritma. Ada pula Al•Farghani, yang dikenal di Eropa dengan nama Al- Faragnus, menulis ringkasan ilmu astronomi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona dan Johannes Hispalensis. Pengaruh Islam dalam ilmu astronomi Nampak pada nama-nama bintang antara lain ; 1) Bait al-Jauza’(Betelgeuse) artinya Rumah Kembar 2) al-Fard (Alphard) artinya Sendirian 3) Mirfaq(Mirfaq)artinya Siku 4) Markab(Markab)artinya Kendaraan 5) Kaukab(Kochab)artinya Bintang

4. Ilmu Kimia Bernama lengkap Abu Musa Jabir bin Hayyan, atau dikenal dengan nama Geber di dunia Barat, Jabir ibn Hayyandiperkirakan lahir di Kuffah, Irak pada tahun (721-815 M) dan meninggal pada tahun 815 M di kuffah, Ia adalah ilmuwan Muslim pertama yang menemukan dan mengenalkan disiplin ilmu kimia di abad ke-8 M, jauh sebelum ahli kimia barat bernama John Dalton (1766 – 1844M) mencetuskan teori molekul kimia, Ditemukannya kimia oleh ini membuktikan, bahwa ulama di masa lalu tidak hanya ahli di bidang ilmu-ilmu agama saja, tapi sekaligus juga menguasai ilmu-ilmu umum. Berkat penemuannya ini pula, Jabir dijuluki sebagai” Bapak Kimia Modern”. Keahliannya itu didapatnya dari seorang guru bernama Barmaki Vizier pada era pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat direproduksi kembali.

38 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

Jabir menekankan bahwa kuantitas zat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi. Jabir dapat dipandang telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap. Sumbangan lainnya yang penting antara lain dalam penyempurnaan proses kristalisasi, distilasi, kalsinasi, sublimasi, dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut. Jabir bin Hayyan mengajarkan ilmu ukuran, kaedah•kaedah timbangan dan dimensi,Semua ini baru dipelajari di Eropa enam abad kemudian. Jabir juga mengajarkan bahwa setiap benda bisa terbakar, logam (yang keras) bisa dioksidakan dan terbuat dari bahan merkuri, sulfit atau garam galian (ini ialah pendapat Philogestin). Dunia mengenal pendapat ini seribu tahun setelah Jabir. Dia juga mengajarkan yang berkenaan dengan teori kimia yang terjadi ketika pencantuman atom unsur-unsur yang saling bereaksi. Ini ialah pendapat yang dikatakan kembali oleh Dalton seribu tahun setelah Jabir. Jabir juga mengajarkan bahwa ada kemungkinan dari segi teori untuk menukar logam-logam biasa dengan logam•logam yang mahal, dan sebaliknya, Pendapat yang dibuktikan keabsahannya pada kurun abad ke-20 dalam bidang fizik. Jabir menciptakan bate kaustik (nitrat perak) untuk mengobati luka atau anggota tubuh yang rusak. Proses ini diketahui dan digunakan sampai sekarang. Kemudian beliau menciptakan tinta yang bersinar dari karat besi. Tinta ini berguna Untuk membaca Surat yang berharga atau surat-surat ketentaraan dalam peperangan pada waktu malam yang gelap tanpa hares memerlukan lampu. Kemudian beliau menciptakan cat yang memelihara pakaian dari kelembaban, cat yang menghindari pengoksidaan besi, dan cat yang membuat kayu api. Cat ini adalah titik awal ilmu perawatan dasar pada zaman sekarang. Jabir menciptakan kertas anti api yang bisa digunakan untuk menulis dokumen berharga dan surat-surat penting. Setelah menemukan air perada Berta air emas, Jabir menemukan air perch, unsur kalium, garam amonia, sulfit, merkuri, asid sulfurik, stilfat merkuri, oksida arsenik, karbonat plumbum, unsur antimoni, klorida merkuri, unsur natrium, lodit merkuri, dan minyak vitriol asli. Sebelum itu, Jabir telah menemukan acid nitrik dan acid hidroklorit. Kedua acid (asam) ini telah memungkinkannya mendapatkan air perada. Jabir menciptakan penyulingan cuka (acid asetik) yang kini disebut khalik salji, proses pencelupan kain, untuk menyamak kulit, dan memisahkan perak dari emas dengan menggunakan acid nitrik. Jabir menggunakan oksida magnesium untuk membuat kaca. Dia menguraikan proses kerja kimia sejak awal dengan baik sekali yaitu penguapan, pemisahan, penempatan. Jabir adalah orang pertama yang merintis proses peleburan dan pembentukan logam dengan menggunakan oksigen. Jabir menjelaskan tentang racun dan bagaimana membuang bisanya dengan menggunakan ilmu toksikologi.Karya Jabir antara lain: 1) Kitab Al-Kimya (diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi,The Book of the Composition of Alchemy)

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 39

2) Kitab Al-Sab’een 3) Kitab Al Rahmah 4) Al Tajmi 5) Az-Zibiq asy-Syarqiy 6) Book of The Kingdom 7) Book of Eastern Mercury 8) Book of Balance

I. Silanglah (x) huruf a, b,c atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Penerjemahan buku-buku asing kedalam bahasa Arab banyak dilakukan oleh khalifah…… a. Al Mansyur c. Al Ma’mun b. Al Watsik d. Al Mahdi 2. Dokter pribadi Khalifah Abdullah AI Makmun yang ahli dalam pengobatan sakit perut adalah .... a. Ibnu Maskawaih c. Abu Nawas bin Hani b. Jirjisl Bukhtyishuri d. AtThabari 3. Kemajuan dalam bidang pengobatan pada masa Bani Abbasiyyah ditunjang oleh berbagai hal di bawah ini, kecuali .... a. dibangun apotek c. dibuat daftar dokter b. didirikan sekolah farmasi d. dibuat buku daftar obat-obatan 4. Untuk menjamin profesionalisme dan legalitas dokter, yang dilakukan oleh pemerintah Bani Abbasiyyah adalah.... a. melakukan tes bagi semua dokter c. merazia tempat praktik dokter b. melarang praktik semua dokter d.melakukan daftar dokter praktik 5. Masyarakat Bani Abbasiyah dalam pengobatan penyakit lebih banyak menggunakan jasa .... a. dokter c. dukun b. tabib d.paranormal 6. Buku kedokteran karya Ar Razi yang merupakan buku ensiklopedi kedokteran berjudul.... a. Qanun fi Thibbi c. Ar Risalah b. AI Hawi d.Al Kawakib 7. Prestasi awal Ibnu Sina yang membuka peluang menjadi dokter yang sangat terkenal di dunia Islam, Barat, dan Eropa adalah .... a. dapat menyembuhkan Sultan Nuh bin Mansur b. penemu obat bedah c. bapak kimia d. seorang filsuf terkenal

40 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

8. Karya terbesar lbnu Sina dalam bidang kedokteran adalah .... a. Ar Risalah c. Al Kawakib b. AI Hawi d. Al Qanun fi Thibb 9. Filsafat yang berkembang di dunia lslam dipengaruhi oleh.... a. filsafat barat c. filsafat modern b. filsafat Yunani d. filsafat ketimuran 10. Filsafat yang dikembangkan oleh Al Kindi adalah penggabungan dari beberapa unsur di bawah ini, kecuali .... a. Plato c. Islam b. Aristoteles d. Eropa 11. Tokoh berikut ini yang bukan ahli filsafat adalah .... a. Al Kindi c. Al Ghazali b. Al Farabi d. Jabir bin Hayyan 12. Salah satu temuan umat Islam dalam bidang astronomi adalah .... a. panjang bumi d. bumi itu bulat b. bintang merupakan planet terbesard. bumi berputar mengelilingi matahari 13. Astrolob pertama kali dibuat oleh .... a. Ibrahim al Fazari c. Plato b. Aristoteles d.Al Farabi 14. Observatorium dibangun untuk.... a. mengamati gerak-gerik musuh b. mengamati gerakan benda-benda langit c. mengamati gunung berapi d. mengetahui besaran bumi 15. Kemajuan ilmu kedokteran dicapai karena usaha-usaha yang dilakukan oleh para ilmuwan dengan sungguh-sungguh. Yang bukan merupakan usaha para ilmuwan adalah .... a. menerjemahkan buku-buku kedok-teran ke dalam bahasa Arab b. melakukan penelitian-peneiitian c. menulis kitab kedokteran d. pergi ke negara lain untuk mendalami ilmu kedokteran 16. Kitab kedokteran karya Ali bin Rabban At Thabari adalah.... a. Firdaus AI Hikmah c. Continent b. Ash-Shifa’ d. Ihya’ Ulumudin 17. Golongan yang banyak tertarik mempelajari filsafat Yunani adalah .... a. kaum Syi’ah c. kaum bangsawan b. kaum Mu’tazilah d. muslim shaleh 18. Filosofi lslam pertama adalah.... a. AI Farabi c. Al Batani b. Al Kindi d. Al Makmun 19. Al Kindi membagi jiwa menjadi tiga daya yaitu .... a. daya bernafsu, daya pemarah, dan daya berpikir b. daya bergerak, daya berkembang, dan daya mati c. daya hidup, daya berkembang, dan daya mati d. daya berpikir, daya bertenaga, dan daya rohani 20. AI Farabi membagi negara menjadi.... a. 2 bentuk c. 4 bentuk b. 3 bentuk d. 5 bentuk

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 41

21. Pembahasan filsafat lbnu Maskawaih lebih.... a. filsafat roh c. filsafat kenegaraan b. filsafat kemanusiaan d. filsafat etika 22. Karya imam Al Ghazali dalam bidang agama yang sangat terkenal adalah .... a. Ihya ’Ulumudin c. Ar Risalah b. Al Muwatto’ d. Al Mantiq 23. Al Ghazali mengajar agama di... a. Universitas Madinah c.Madrasah Ibtidaiyah b. Universitas AI Azhar d. Madrasah Nizamiyah 24. Ibnu Sina adalah ilmuwan yang ahli dalam bidang .... a. sejarah dan filsafat c. kedokteran dan filsafat b. geografi dan sejarah d. fisika dan astronomi 25. Pengaruh Islam dalam ilmu astronomi adalah .... a. astronomi hanya berguna dalam Islam b. nama-nama bintang menggunakan bahasa Arab c. astronomi digunakan untuk ramalan d. ibadah dalam Islam ditentukan oleh ilmu astronomi

II. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tepat! 1. Pada masa khalifah Harun ar Rasyid beliau berhasil mendirikan lembaga yang disebut………………………………… 2. Gerakan penerjemahan buku-buku berbahasa asing ke dalam bahasa Arab dimulai sejak masa khalifah………………… 3. Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, yang artinya………… 4. Al Farabi terkenal sebagai komentator untuk karya-karya…… 5. Ilmu astronomi adalah ………………………… 6. Abul Wafa’ dikenal sebagai ahli matematika astronomi yang sangat berpengaruh dikalangan kaum terpelajar di ………… 7. Abu Ma’syaral al Falaky wafat pada tahun …………… 8. Karya ar Razi mencapai ……………………………… 9. Nama lengkap Ibnu Maskawaih ………………… 10. Ibnu Sina pernah menjadi ketua dokter di ………………

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Mengapa ilmu astronomi sangat berkembang di dunia Islam? Jawab : ______2. Sebutkan karya Al Ghazali dalam bidang filsafat! Jawab : ______3. Sebutkan 3 ilmuwan yang ahli dalam bidang kedokteran! Jawab : ______

42 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

4. Mengapa Al Kindi disebut filosof pertama Islam? Jawab : ______5. Sebutkan bentuk-bentuk negara menurutAI Farabi dalam filsafat kenegaraan! Jawab : ______

B. PERKEMBANGAN ILMU AGAMA BESERTA TOKOH DAN KARYANYA Perkembangan ilmu agama Islam pada masa dinasti Abbasiyah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan munculnya ulama-ulama besar dibidang ilmu agama Islam, diantaranya ilmu hadits, ilmu tafsir, ilmu fiqih dan ilmu tawasuf. 1. Ilmu Hadits Hadits merupakan sumber kedua setelah al Qur’an dan keberadaannya sangat diperlukan untuk menafsirkan ayat-ayat al Qur’an. Karena keberadaan hadits sangat penting, maka para ulama mulai menghimpunnya mulai akhir abad pertama Hijriyah sampai abad ketiga Hijriyah.Pada umumnya pengumpulan hadits dilakukan secara lisan, hal ini berimplikasi pada banyaknya hadits palsu. Yang disebabkan karena terbaginya umat Islam menjdi beberapa golongan ras, suku, paham agama seperti Syi’ah, Sunni, Khawarij dan lain-lain.Pada masa Dinasti Abbasiyah perkembangan ilmu hadits terbagi menjadi dua periode yaitu: a. Periode Kelima Periode kelima merupakan periode kemurnian, penyehatan, penyempurnaan hadits dan periode ini berlangsung pada abad ke-3 Hijriyah.Pada periode kelima ini ilmu hadits mengalami perkembangan. Permasalahan-masalahan hadits yang muncul pada periode sebelumnya mulai dapat dipecahkan. Beberapa permasalahan itu antara lain; pemisahan hadits Nabi SAW dengan fatwa sahabat serta pemalsuan hadits. Untuk menguji kesahihan hadits dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1) Meneliti jujur tidaknya perawi yang terdapat dalam deretan sanad (mata rantai perawi) suatu hadits. 2) Dengan melihat pada matan (redaksi) hadits, cocok atau tidak dengan prinsip- prinsip ajaran Islam.

Pada masa ini para ulama menghimpun dan membukukan hadits-hadits ke dalam kitab hadits dan memisahkannya dari fatwa sahabat. Hal ini dilakukan dengan cara: 1) Melawat ke daerah-daerah untuk menghimpun hadits dari para perawi. 2) Membuat klasifikasi hadits yang meliputi:

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 43

a) Marfu’ yaitu hadits yang disandarkan pada Nabi Muhammad SAW. b) Mauquf yaitu hadits yang disandarkan pada sahabat. c) Maqtu’ yaitu hadits yang disandarkan pada tabi’in. 3) Menghimpun kritik hadits yang diarahkan kepada perawi.

Dengan usaha-usaha tersebut lahirlah kitab-kitab hadits yang bercorak baru yang dikelompokan menjadi: a) Kitab Shahih yaitu kitab yang memuat hadits-hadits shahih. Seperti Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. b) Kitab Sunan yaitu kitab yang memuat seluruh hadits, kecuali hadits yang dhaif dan munkar (sangat lemah) seperti sunan an Nasa’i, sunan Abu Dawud, sunan at Turmudzi, sunan Ibnu Majah, dan sebagainya. c) Kitab Musnad yaitu kitab yang memuat semua hadits baik shahih, hasan maupun dhaif, misalnya kitab-kitab hadits yang ditulis oleh Imam Ahmad Ibnu Hambal, Musaddad al Bari, Asad ibnu Musa dan Nasa’im ibnu Hamad al Khaza’i.

Usaha pemisahan hadits-hadits shahih dari hadits yang tidak shahih dirintis oleh ulama besar yang bernama Ishaq bin Raihah. Usaha itu dilanjutkan oleh Imam Bukhori dan Muslim sebagai murid. Mereka masing-masing menulis hadits yang disebut shahih Bukhori dan shahih Muslim. Sedang imam-imam hadits lainnya adalah Abu Dawud, at Tirmidzi, an Nasa’i dan Ibnu Majah. Mereka masing-masing menyusun kitab sunan. Kitab shahih dan empat kitab sunan itu terkenal dengan sebutan kutubussittah. Adapun kitab musnad ditulis oleh Imam Ahmad bin Hanbal, Musa al Abbas, Musaddad al Bari, Asad bin Musa dan Nusa’im bin hamad al Khaza’i. Pada abad ke-3H/9M, lahirlah beberapa kodifikasi hadits yang paling terkenal adalah kutubussittah (kitab yang enam), yaitu: 1) Al Bukhari dengan karyanya al ’ as Shahih al Bukhari. 2) Muslim dengan karyanya Shahih Muslim. 3) Ibnu Majah dengan karyanya Sunan Ibnu Majah. 4) Abu Dawud dengan karyanya Sunan Abu Dawud. 5) At Tirmidzi dengan karyanya Jami’ul al Turmudi. 6) An Nasa’i dengan karyanya Sunan an Nasa’i.

Dari keenam kitab tersebut, kodifikasi al Bukhari dan Muslim dianggap lebih otentik dan keduanya bersama-sama dikenal sebagai Dua Yang Otentik (as Shahihaini).Adapun ulama-ulama yang masyhur pada masa Dinasti Abbasiyah antara lain sebagai berikut:

44 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

1. Imam Bukhari Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqirah Al-Ja’fi bin Bardizbah Al-Bukhari, lahir bulan Syawal 194 H di Bukhara, Uzbekistan, Asia tengah sehingga dikenal dengan panggilan ‘Al-Bukhari’,wafat pada malam Idul Fitri tahun 256 H dalam usia 62 tahun. Jenazahnya dikuburkan di Khartank, sebuah desa di Samarkand.Untuk mengumpulkan dan menyeleksi Hadist Sahih, Imam Bukahri menghabiskan waktu selama 16 tahun mengunjungi berbagai kota untuk menemui para Rawi Hadist. Diantara kota-kota yang disinggahinya antara lain Basrah, Mesir, Hijaz (Mekkah, Madinah), Kufah, Baqhdad sampai Asia Barat.Dari usahanya tersebut, Imam Bukhari berhasil menghimpun 600.000 hadits dan 300.000 hadits beliau hafal.Karya beliu diantaranya adalah: a) Al Jamius Shahih terkenal dengan nama Shahih Bukhari. b) Al Adabul Mufrad c) Birrul Walidain d) Al Jami’ul Kabir.

Imam Al Bukhori dan Imam Abul Husain Muslim (Ahli Hadits)

2. Imam Muslim Nama lengkapnya Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz Al-Qusyairi An- Naisaburi, dilahirkan di Naisabur pada tahun 202 H/ 817 M, wafat pada hari Ahad sore, dimakamkan di Nasr Abad, salah satu daerah di luar Nisabur, pada hari Senin, 25 Rajab 261 H/5 Mei 875 M, dalam usia 55 tahun. Beliu merupakanseorang ahli hadits dari Naisabur dan salah seorang murid imam Bukhari. Dia juga banyak belajar kepada guru-gurunya Imam Bukhari. Kitab haditsnya adalah Al Jami’us Sha’hih Muslim/ Shahih Muslim yang berisi hadits-hadits shahih yang telah disaring dari 300.000 hadits yang dikumpulkannya selama 15 tahun.

3. Imam Abu Dawud Lahir di Baghdad 202H/817M wafat di Basrah tahun 275H/888M dan tinggal di sana sampai berusia 21 tahun. Selanjutnya ia melakukan perjalanan ke berbagai daerah untuk mempelajari hadits dari ahli-ahli ilmu hadits. Setelah pulang dari

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 45

pengembaraannya ia menulis kitab hadits yaitu Sunan Abu-Dawud yang berisi sekitar 4000 hadits dari 500.000 hadits yang telah beliau kumpulkan.

4. Imam At Tirmidzi Lahir di Bugh Termez, Tajikistan, 209H wafat di kota Bugh Termez 279H/892M. nama lengkapnya Abu Isa Muhammad bin Isa. Kitab haditsnya adalah sunan At Tirmidzi. Keistimewaan kitab hadits ini dicantumkan riwayat dari sahabat lain baik yang isinya semakna, berbeda maupun bertentangan sehingga pembahasan suatu masalah lebih mudah dipahami oleh siapa saja.

5. Imam An Nasa’i Beliau lahir di Nasa, Khurasan 215H/830M wafat di Mekkah 303H/915M, Sejak kecil sudah belajar menghafal Al Ouran dan mendalami ilmu agama. Saat berusia 15 tahun sudah mulai mengembara ke Hijaz, Irak, Mesir, Suriah, dan Al Jazair untuk belajar hadits. Setelah menjadi ulama hadits ia menetap di Mesir kemudian pindah ke Damaskus. Sebagai seorang muslim ia taat menjalankan ibadah siang dan malam, kukuh membela sunnah Nabi dan selalu berpuasa Daud. Kitab haditsnya adalah Sunan An Nasa’i.

6. Ibnu Majah Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid bin Majah Ar-Rabi’i Al-Qazwini. Lebih akrab dipanggil Ibnu Majah. Ibnu Majah terkenal kejujuran dan akhlak mulianya. Dilahirkan di Qazwin, Irak pada 209 H/824 M. Sebutan Majah dinisbahkan kepada ayahnya, Yazid, yang juga dikenal dengan nama Majah Maula Rab’at. Sejak muda sudah belajar agama. Pada usia 21 tahun melakukan perjalanan ke berbagai wilayah untuk belajar hadits. la menulis kitab berbagai bidang ilmu. Kitabnya dalam bidang hadits adalah Sunan Ibnu Majah.Beliau termasuk ulama besar dan imam yang termasyur yang masuk dalam /disebut Kutubusittah (Kitab yang enam).Ibnu Majah meninggal pada tanggal 22 Ramadhan 273 H/887 M, di tanah kelahirannya, Qazwin, Irak.

7. At Thabari Nama lengkapnya adalah Abu Qasim Sulaiman ibn Ahmad ibn Ayyub al Lakhmy at Thabari. Lahir di Thabariah pada tahun 321 H dan meninggal pada tahun 359 H. Karyanya adalah: a) Al mu’jamul Kabir b) Al Mu’jamul Ausath c) Al Mu’jamul Shaghir

8. Al Hakim Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad ibn Abdullah ibn Muhammad ibn Handawaih adl Dlobby an Nasaibury. Lahir di Nasaibur pada tahun

46 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

321 H dan meninggal pada tahun 405 H di kota yang sama. Adapun karyanya antara lain: a) Ma’rifatul Hadits. b) Al Madkhal ‘ala As Shahihaini. c) Fadhailul Imam as Syafi’i

9. Al Baihaqi Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Ahmad ibn al Husain ibn Ali ibn Abdullah ibn Musa al Baihaqi. Ia menerima hadits dari murid-murid al Hakim. Untuk mempelajari hadits beliau melakukan lawatan ke Iraq dan Hijazer. Adapun karyanya: a) As Sunan Kabir b) As Sunan as Shaghir c) Dalail an Nubuwah d) Manawib as Syafi’i. b. Perkembangan Ilmu Hadits pada Periode Keenam Periode keenam (periode pemeliharaan, penertiban, penambahan, dan penghimpunan) dimulai abad ke-4 sampai jatuhnya kota Baghdad yang dihancurkan oleh pasukan Hulagu Khan 656 H/1258 M. Ulama hadits membagi para ahli hadits sebelum abad 4 H disebut mutaqadimin dan setelah abad 4 H disebut ulama mutaakhirin. Ulama mutaakhirin menyandarkan karyanya pada karya lama mutaqadimin. Artinya mereka mengumpulkan hadits yang merupakan petikan atau kutipan dari kitab hadits mutaqadimin. Pada periode ini, ulama hadits merasa cukup dengan hadits yang dihimpun oleh ulama mutaqadimin sehingga tidak perlu lagi melakukan lawatan-lawatan ke berbagai negeri untuk mencari hadits. Usaha yang dilakukan para ulamauntuk memelihara hadist adalah sebagai berikut: 1) Berlomba-lomba menghafal hadits sebanyak-banyaknya, maka muncullah gelar penghafal hadits (Al Hakim, Al Hafidz) 2) Menghafal hadits-hadits. 3) Memperbaiki susunan kitab-kitab hadits. 4) Mengumpulkan kitab-kitab hadits yang masih berserakan ke dalam bagian-bagian yang sudah sistematis. 5) Membuat kitab syarah atau penjelasan terhadap kitab-kitab hadits terdahulu.

Hasil karya ulama pada periode ini adalah sebagai berikut: a) Kitab Mustakhrij, yaitu yang dihasilkan dengan metode istikhraj. Cara kerja metode ini adalah mengambil hadits dari seorang ulama hadits tertentu kemudian meriwayatkannya dengan sanad sendiri yang berbeda dari sanad ulama tersebut. b) Kitab Atraf, yaitu kitab yang menyebutkan sebagian dari teks atau matan hadits saja, kemudian menjelaskan seluruh sanad dari matan itu. c) Kitab Mustadrak, yaitu yang menghimpun hadits-hadits yang memiliki syarat dari Bukhari dan Muslim atau salah satu diantara keduanya.

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 47

d) Kitab Jami’, yaitu kitab yang menghimpun hadits-hadits yang telah termuat dalam kitab-kitab yang telah ada.

2. ILMU TAFSIR Ilmu tafsir berkembang sejalan dengan perkembangan hadits. Timbulnya ilmu ini disebabkan banyaknya ayat-ayat al-Qur’an yang bersifat umum dan mutasyabihat. Untuk menjelaskan ayat-ayat sedemikian itu diperlukan penafsiran yang tepat. Penafsiran ayat- ayat al Qur’an sudah dilakukan oleh para sahabat seperti Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, Ali ibn Abi Thalib, Siti Aisyah dan lain-lain. Seperti halnya ilmu hadits mereka tidak membukukan dalam bentuk publikasi. Baru pada zaman Abbasiyah dilakukan kodifikasi dan publikasi. Pada masa Dinasti Abbasiyah mulai muncul mufasir dari golongan Tabi’in. Dan yang terkenal diantaranya adalah Imam Sufyan bin Uyainah wakil al Jarrah, Syu’bah al Hajjaj dan Zahid bin Harundan Abd bin Humaid. Dari tokoh-tokoh inilah Abu Ja’far Muhammad bin Jarir At Thabari berguru dan menjadi ahli dalam bidang tafsir yang menjadi sumber bagi tafsir-tafsir sesudahnya yang ber]udul Jami’ul Bayan Fi Tafsir AI Qur’an. Cara- menafsirkan ayat Al Qu’ran terdiri dari 2 macam, yaitu: 1. Tafsir bil ma’tsur, yaitu tafsir yang disandarkan pada ayat Al Quran, hadits-hadits Nabi atau perkataan sahabat (ijtihad sahabat). Cara menafsirkan demikian ini dilakukan oleh At Thabari. Kitab tafsir yang terkenal adalah Jami’AI Bayan fi Tafsir AI Our’an (Himpunan Penjelasan dalam Tafsir Al Our’an) yang ditulis At Thabari. At Thabari diikuti oleh Ibnu Katsir ketika menyusun tafsir Al Qur’an Al Adzim dan As Suyuti dalam tafsirnya Ad Duur Al Mansur fi Tafsir AI Mansur. 2. Tafsir birra’yi, yaitu cara penafsiran ayat Al Qur’an yang bersandar pada aliran dan berbagai pendapat para mufasir. Tafsir ini lebih banyak menggunakan akal adanya pengaruh pendapat pribadi, ilmu pengetahuan dan perkembangan zaman. Adapun para mufassirin yang termasyhur pada masa Dinasti Abbasiyah, antara lain: a) Abu Ja’far Muhammad bin Jarir at Thabari Abu Ja’far lahir di Baghdad, Irak. Ia dikenal dengan nama at Thabari. Pada usia remaja, ia mulai mengembara untuk mencari ilmu. Pertama kali ia pergi ke Ray, berguru kepada Muhammad bin Humaid ar Razi. Kemudian ia pindah ke Baghdad, berguru kepada Imam Hambali, akan tetapi Imam telah meninggal sebelum at Thabari sampai ke Baghdad. Ia lalu pergi ke Basrah dan Kuffah. Dan mengahfal 100.000 hadits dari syekh Abu Kuraib. Kemudian ia kembali ke Baghdad. At Thabari tidak mempunyai harta benda apa yang dibutuhkannya. Ia sering kali menolak jabatan yang ditawarkan kepadanya. Karya terbesar at Thabari dibidang tafsir adalah Jami’ al Bayan fi Tafsir al Qur’an, yang dikenal dengan nama at Tafsir at Thabari. Dalam tafsir itu at

48 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

Thabari menyebutkan bahwa tafsir yang baik adalah tafsir yang juga menghargai pendapat para sahabat dan para tabi’in.Karya-karya at Thabari antara lain: 1) Tafsir al Bayan fi tafsir al Qur’an, merupakan karya tafsirnya yang terbesar, yang terdiri dari 30 juz. 2) Tarikh ar Rasul wa al Muluk (sejarah para Rasul dan raja-raja)

b) Fakhrudin ar Razi Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Umar bin Usain at Taimi al Bahri. Ia dikenal dengan nama ar Razi atau Imam Fakhrudin. Ia lahir di Ray, Irak, pada tahun 1149 M dan meninggal di Heart,Afganistan,pada tahun 1209 M.Fakhrudin ar Razi menghasilkan lebih kurang 100 karya dalam berbagai ilmu pengetahuan. Karya dalam ilmu tafsir antara lain: 1) Mafatih al Ghaib, disebut juga at Tafsir Kabir. 2) Tafsir Surah al Fatikhah

c) Az Zamakhsyari Az Zamakhsyari nama lengkapnya adalah Abu Qasim Mahmud bin Umar az Zmakhsyari. Lahir di Khawarizmi pada tahun 1075 M dan meninggal di Jurjaniyah pada tahun 1144 M. Selain sebagai mufasir ia juga dikenal sebagai seorang teolog yang beraliran Mu’tazilah serta pakar dalam bahasa dan kesastraan Arab. Karya tafsir az Zamakhsyari yang sangat terkenal adalah al kasyaf an Haqaiq at Tamzil wa Uyun al Aqawil (penyingkap tabir hakekat wahyu dan mata air hikmah).

3. ILMU FIKIH Fiqih adalah ilmu yang memuat berbagai hukum Islam (Syariah) yang meliputi seluruh perintah Allah dan larangan-Nya. Sebagaimana tertuang dalam Al Qur’an dan dijelaskan dalam hadits-hadits Nabi yang meliputi: ibadah, muamalah, munakahad, jinayah, mawaris, politik, jihad, dan lain-lain. Ilmu fiqih pada masa Dinansti Abbasiyah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan para Tabi’in telah meletakkan dasar-dasar ilmu fiqih dengan kuat pada periode sebelumnya, Pada masa ini muncullah empat madzhab yang ajarannya menyebar luas sampai sekarang. Imam madzhab itu adalah: a. Imam hanafi : madzhab hanafi Imam Abu Hanifah yang dikenal dengan dengan sebutan Imam Hanafi bernama asli Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit Al Kufi, lahir di kufah pada tahun 80 H/699M pada masa kekhalifahan Bani Umayyah Abdul Malik bin Marwan, dan meninggal di bagdad 150H/766M dengan usia 70 tahun. Beliau digelari Abu Hanifah (suci dan lurus) karena kesungguhannya dalam beribadah sejak masa kecilnya, berakhlak mulia

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 49

serta menjauhi perbuatan dosa dan keji. Imam hanafi memiliki banyak guru dari kalangan tabi’in seperti: Imam Atha’ bin Abi Rabbah, Imam Nafi’ Maula Ibnu amr, Hammed bin abu Suleiman. Dalam menetapkan hukum, imam hanafi menggunakan beberapa dasar yaitu, al qur’an, sunnah Rasulullah, fatwa dari sahabat, qias, istihsan, ijmak (kesepakatan para mujtahid dalam suatu kasus hukum pada suatu masa tertentu), dan urf (kebiasaan orang muslim dalam suatu masalah tertentu yang tidak ada nashnya dalam Al Quran, Sunnah dan belum ada prakteknya pada masa sahabat) dasar-dasar itulah yang kemudian dikenal dasar madzhab hanafi. Selain itu, imam hanafi meninggalkan beberapa karya tulis, seperti: 1) Al fiqhu Akbar (membahas ilmu kalam) 2) Al Faraid ( membahas masalah waris) 3) Wasiyatul li Ashabihi (mengenai usul fiqih) 4) asy syurut (membahas perjanjian)

b. Imam Malik: Madzhab maliki Nama lengkap beliau adalah Abu Abdillah Malik bin Anas bin Malik bin Anas bin Al Harits bin Ghaiman bin Khutsail bin Amr bin Al Harits Al Ashbahiy Al Humairiy, lahir di Madinah pada tahun 95H/714M, dan meninggal pada tahun 179H/795M. Ia tidak pernah meninggalkan madinah sepanjang hidupnya, kecuali ke makah untuk beribadah haji. Beberapa gurunya adalah nafi’ bin abi nu’aim, ibnu syihab az zuhri, dan hasyim bin urwa. Dasar-dasar hukum yang digunakan oleh Imam Malik dalam memutuskan antara lain: al Qur’an, sunnah Rasul, fatwa sahabat, tradisi masyarakat, qiyas, al maslakhah al mursalah. Karya-karya Imam Malik antara lain: 1) Al Muwaththo’ 2) Al Rad Alal Qadariyah

c. Imam Syafi’i : madzhab Syafi’i Namanya Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syaafi. lahir di Gaza, Palestina pada tahun 150 H (767-820 M) wafat di Kairo Mesir 204H/820M, Saat berusia 9 tahun, beliau telah menghafal seluruh ayat Al Qur’an dengan lancar bahkan beliau sempat 16 kali khatam Al Quran dalam perjalanannya dari Mekkah menuju Madinah.Imam Syafi’i juga menekuni bahasa dan sastra Arab di dusun badui bani hundail selama beberapa tahun. Aturan hukum (Syariah) yang dibicarakan di atas mengatur seorang muslim dalam berbagai aspek kehidupan keagamaan, politik, dan sosialnya, termasuk hubungan dengan nonmuslim. Semua perilaku manusia dikelompokkan dalam lima hukum, yaitu sebagai berikut.

50 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

Dasar-dasar madzhab Syafi’i adalah ; al Qur’an, sunnah Rasul, ijma’, qiyas, istidal (penalaran). Adapun karyanya antara lain: 1). Kitab al Umm (membahas masalah fiqih) 2).Ar Risalah (membahas tentang usul fiqih)

d. Imam Hambali : madzhab Hambali Nama lengkap Imam Hambali adalah Ahmad ibn Muhammad ibn Hanbal ibn Hilal az Zahily asy Syaibany. Lahir di Baghdad pada tahun 164 H/780 M dan meninggal di Baghdad pada tahun 241 H/856 M. Pertama ia belajar di Baghdad, kemudian memperdalam ilmu pengetahuan ke negeri lain seperti Basrah, Kuffah, Syam, Madinah, Makkah dan Yaman. Setelah menjadi orang alim, pendapat dan ijtihadnya di dalam ilmu keagamaan disebut madzhab Imam Hambali. Guru Imam Hambali yang semua ahli ilmu tafsir, ushul, hadits, fiqih, lughah, tarikh dan ilmu kalam. Diantaranya adalah; Hasyim ibn Basyir, Abdurrahman ibn Mahdy, Yahya ibn Said al Qathan, Sufyan ibn Uayainah, Ibrahim ibn Said, Muhammad ibn Idris asy Syafi’i, yahya ibn Salim, Walid ibn Muslim dan Yusuf al Qadhi. Dasar-dasar madzhab Hambali adalah; al Qur’an, sunnah Rasul, fatwa sahabat yang lebih dekat kepada as sunnah, hadits mursal dan hadits dhaif, serta qiyas. Adapun karyanya antara lain: 1) Kitab al Musnad 2) Kitabus Sunnah 3) Tafsir al Qur’an

4. ILMU TASAWUF Ilmu tasawuf adalah ilmu syariat. Inti ajarannya ialah tekun beribadah dengan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dengan meninggalkan kesenangan dan perhiasan dunia serta bersunyi diri untuk beribadah Pada masa Dinasti Abbasiyah, ilmu tasawuf telah mengalami perkembangan yang ditandai dengan adanya peralihan dari tasawuf ke zuhud, yang dalam perkembangan selanjutnya aliran tasawuf terbagi menjadi dua, yaitu: 1) Tasawuf Akhlak (sunni) yaitu tasawuf yang bersifat akhlak dengan dasar al Qur’an dan sunnah. 2) Tasawuf Filsafat yaitu tasawuf yang sudah tercampur dengan metafisika. Adapun tokoh-tokoh ilmu tasawuf pada masa Dinasti Abbasiyah di antaranya adalah: 1) Rabiah al Adawiyah Nama lengkapnya adalah Rabiah binti Isma’il al Adawiyah. Lahir di Basrah, Irak pada tahun 713 M dan meninggal pada tahun 891 M. Keluarganya sangat miskin. Ketika orang tuanya meninggal, ia masih kecil dan dijual sebagai budak, tetapi

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 51

kemudian dibebaskan oleh tuannya. Selanjutnya ia menjalani hidup sebagai sufi. Ia menghabiskan waktu untuk beribadah, siang dan malam ia melakukan shalat serta dzikir. Ia hidup menyendiri, tidak menikah dan lebih memilih hidup miskin. Dalam sejarah perkembangan tasawuf nama Rabi’ah selalu disebut karena perannya dalam memperkenalkan konsep mahabbah. Ia berhasil mengubah arah spiritual, dari gerakan zuhud kepada tasawuf cinta yang mengilhami sufi setelahnya sampai saat ini, syair dan doanya diulang-ulang oleh para sufi dan kaum muslim. 2) Al Muhasibi Wafat pada tahun 857 M. Ia adalah seorang sufi yang menekankan pada amalan- amalan tetentu yang dapat mencapai derajat orang yang dicintai Tuhan. 3) Mansyur al Hajjaj Lahir pada tahun 858 M di Fars, Iran Selatan dan meninggal pada tahun 922 M ditiang gantungan di masa khalifah al Muqtadir, karena dianggap menyebarkan ajaran sesat yang dikenal dengan nama Hulu (bersatu dengan Tuhan setelah melalui ritual dan maqam tertentu). Di Samping sebagai sufi, al Hajjaj dikenal seorang penulis. Salah satu karya adalah Kitab at Tawasin yang mengungkap keesaan Tuhan dan kenabian Muhammad SAW. Buku Ini berisi nyanyian pujian kepada Nabi Muhammad SAW. 4) Jalaludin ar Lahir pada tahun 1207 M di Nalkh (kini Afganistan) dan meninggal di Kenya, Turki pada tahun 1273 M. Ia mendirikan tareqat besar bernama Maulawih. Menulis buku yang berjudul Matsawi, berisi kumpulan puisi yang terdiri 20.700 bait syair, juga berisi tentang teori mistisnya termasuk tentang tarian darwis (tarian berputar dengan dzikir yang diiringi musik). 5) Ibnu Arabi Nama lengkapnya adalah Muhiddin Abu Abdullah Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah Hatimi at Ta’i. Ia adalah seorang sufi besar dan berpengaruh dalam perkembangan tasawuf di dunia Islam. Ia dikenal dengan gelar Mukh dan Din (penghidup agama) dan Syaikh al Akbar (guru terbesar).

Aplikasi Pendidikan Karakter Diskusikan persoalan di bawah ini dengan teman kelompokmu 1. Melalui bab ini kalian mengetahui bahwa di dalam Islam dikenal aliran mazhab. 2. Apa yang dimaksud dengan mazhab? 3. Bagaimana sikap kalian terhadap perbedaan mazhab dalam memandang suatu persoalan agama?

52 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

I. Silanglah (x) huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Munculnya konflik politik antar kelompok di lingkungan Bani Umayah berdampak pada .... a. munculnya hadits palsu b. banyak wawasan keislaman c. munculnya pemimpin yang berkualitas d. berkembangnya ilmu tafsir 2. Di dunia Islam terdapat dua kitab shahih yaitu .... a. shahih Bukhari dan shahih Musiim b. imam Bukhari dan imam Abu Dawud c. imam An Nasa 1 dan imam At Tirmidzl d. Imam Hanbali dan sunan Ibnu Majah 3. Kutubus Sittah adalah kitab .... a. berisi hadits-hadits shahih dari Nabi b. terdiri dari 6 kitab hadits c. kitab hadits yang memuat 6 pernbahasan d. yang ditulis oleh ulama-ulama 4. Riwayat pengumpulan Imam Bukhari dalam bidang hadits adalah .... a. 15 tahun tinggal di Madinah dapat meriwayatkan 100.000 hadits b. 16 tahun mengembara mengumpulkan 600.000 hadits c. belajar ke berbagai ulama hadits dan menyalin hadits dari gurunya d. mengumpulkan semua hadits Rasul dari para shahabat 5. Ulama hadits dibedakan menjadi .... a. ulama mutaqadimin dan ulama mutaakhirin b. ulama mutawatir dan ulama masyhur c. ulama hadits dan perowi hadits d. ulama penulis hadits dari penghafal 6. Kitab sunan ditulis oleh beberapa ulama hadits di bawah ini yaitu .... a. Bukhari, Abu Dawud, An Nasa’i, dan ibn b. Muslim, Ahmad bin Hanbal, At TirrnidzL aan An Nasa’i c. Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasa’i, dan Ibriu d. Abu Dawud, Ibnu Majah, Bukhari, dan Muslim 7. Umat Islam dapat mengetahui kriteria hadits sejak .... a. masa Rasulullah. b. diseleksi oleh imam Bukhari c. pertama kali ditulis d. sahabat menjelaskan kedudukan hadits 8. Ketika para ulama hadits menganggap bahwa hadits telah cukup dihimpun, yang mereka lakukan adalah .... a. berlomba menghafal hadits sebanyak-banyaknya b. menggandakan kitab hadits c. membukukan hadits

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 53

d. menciptakan ilmu yang berhubungan dengan hadits 9. Di bawah ini adalah kitab tafsir yang sangat terkenal yaitu .... a. Jamius Shahih Bukhari b. Al Muwattho’ c. Tuhafutul Falasifa d. Jami’AI Bayan FiTafsirAI Qur’an 10. Tafsir AI Qur”an sangat diperlukan sejak .... a. Rasulullah meninggal b. munculnya konflik politik di lingkungan islam c. banyaknya umat Islam yang berasal dari luar Arab d. banyak muncul Al Quran palsu 11. Berikut ini penggolongan kitab tafsir, kecuali.... a. berdasar pada tema pembahasan b. berdasar pada surat yang dibahas c. berdasar pada cara penafsiran d. berdasar pada urutan abjad penulis 12. Ahli tafsir disebut.... a. munasir c. mufasir / mufasirin b. mutafasir d. musafir 13. Cara menafsirkan ayatyang bukan tafsir bil ma’tsur adalah .... a. menafsirkan ayat AI Quran denganayatyang lain b. menafsirkan ayat Al Quran dengan hadits Nabi c. menafsirkan ayat Al Quran dengan fatwa sahabat d. menafsirkan ayat AI Quran dengan pendapat ulama 14. Kitab hadits Imam Muslim termasuk dalam kriteria .... a. shahih b. sunan c. musnad d. hasan 15. Berikut ini beberapa hal yang penting dalarn pernbelajaran ilmu tafsir, kecuali.... a. pemahaman tentang asbabun nuzul b. menghafal nama-nama surat c. persamaan cara membaca ayat d. pemahaman maksud/isi ayat AI Qur’an 16. Tafsir Al Qur’an mulai berkembang sejak .... a. turunnya ayat AI Qur’an b. Nabi Muhammad masih hidup c. banyaknya umat lslam yang berasal dari luar wilayah Arab d. digandakannya AI Qur’an oleh Zaid. 17. Di luar kota Madinah ilmu fiqih lebih berkembang daripada di Madinah karena .... a. penduduk Madinah hanya mengikuti pendapat yang sama b. di luar Madinah penduduknya lebih majemuk sehingga lebih banyak persoalan c. penduduk Madinah tidak kreatif d. di luar Madinah masyarakat lebih banyak berpikir 18. Sumber pokok hukum Islam adalah .... a. Hadits dan fatwa ulama c. Hadits dan adat istiadat b. Al Qur’an dan Hadits d. AI Qur’an dan sunnah sahabat 19. Munculnya pemikiran untuk mengembangkan hukum fiqih dilandasi.... a. umat lslam semakin jauh dari ajaran agama

54 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

b. permasalahan umat Islam yang menyangkut hukum semakin komplek c. pemikiran umat lslam semakin maju d. keinginan masyarakat menggabungkan ajaran Islam dengan adat istiadat 20. Madzhab Hanafi mengacu kepada pendapat.... a. ulama Hanafiyah c. Imam Abu Hanifah b. Abu Nawas bin Hani d. Imam Ahmad bin Hanbai 21. Di dunia lslam berkembang madzhab fiqih yang berjumlah .... a. 1 madzhab c. 3 madzhab b. 2 madzhab d. 4 madzhab 22. Segala perbuatan/amal manusia dikelompokkan ke dalam 5 hukum yaitu .... a. wajib, fardlu, haram, makruh, dan sunah b. mubah, sunah, fardlu ain, fardlu kifayah, dan haram c. mubah, sunah, haram, wajib, dan fardlu ain d. haram, makruh, wajib, sunah, dan mubah 23. Perbedaan madzhab disebabkan oleh .... a. perbedaan masalah yang perlu diselesaikan b. perbedaan pandangan terhadap permasalahan yang sama c. perbedaan ayat yang dipakai sebagai landasan hukum d. keinginan para ulama untuk mendirikan madzhab 24. Menurut dasarnya, tasawuf dibagi menjadi dua yaitu .... a. tasawuf Al Quran dan tasawuf pemikiran b. tasawuf pemikiran dan tasawuf gaya hidup c. tasawuf sunni dan tasawuf filsafat d. tasawuf akhlaq dan tasawuf ibadah 25. Kehidupan tasawuf bergeser menjadi kehidupan zuhud yaitu .... a. kehidupan yang jauh dari keduniaan b. kehidupan yang jauh dari nilai-nilai agama c. pendekatan diri kepada Tuhan tanpa melalui ritual tertentu d. banyak berdzikir, banyak ibadah, dan amal sosial yang kuat

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sebutkan empat madzhab yang berkembang di lingkungan masyarakat Islam! Jawab : ______2. Sebutkan kitab-kitab hadits yang tergabung dalam kutubus sittah? Jawab : ______3. Sebutkan 3 cara menafsirkan ayat Al Quran yang digunakan oleh ulama-ulama tafsir! Jawab : ______4. Sebutkan 2 tokoh tasawuf filsafat! Jawab : ______5. Jenis hadits apa saja yang masuk dalam kitab musnad? Jawab : ______

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 55

Peradaban Emas Dinasti Abbasiyah

Kemajuan Administrasi Pemerintahan, Militer dan Kebijakan Politik

Kemajuan Ekonomi, Sosial dan Budaya

Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi PERADABAN EMAS DINASTI ABBASIYAH Kemajuan Ilmu-Ilmu Agama

Kemajuan Seni Kesusasteraan dan Arsitektur

Kemajuan Pendidikan dan Perpustakaan

1. Mengerti dan memahami kemajuan Administrasi Pemerintahan, Militer dan Kebijakan Politik 2. Mengerti dan memahami kemajuan Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya 3. Mengerti dan memahami kemajuan Di Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 4. Mengerti dan memahami Kemajuan di bidang Ilmu Agama 5. Mengerti dan memahami Perkembangan Seni Kesusastraan dan Arsitektur 6. Mengerti dan memahami Kemajuan Pendidikan dan Perpustakaan

56 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

Perkembangan kebudayaan/peradaban pada masa Dinasti Abbasiyah mengalami masa keemasan dan dikenang sebagai masa golden age atau peradaban emas kebudayaan dan peradaban Islam. Diantara kemajuan-kemajuan tersebut meliputi berbagai bidang, meliputi hampir seluruh aspek kehidupan mulai dari kemajuan di bidang politik dan pemerintahan, kemajuan di bidang sosial budaya, kemajuan ekonomi dan pertanian, kemajuan pengetahuan dan teknologi dan kemajuan ilmu-ilmu keagamaan. Kemajuan-kemajuan tersebut melahirkan berbagai bentuk-bentuk wujud kebudayaan yang kemudian menjadi bukti pencapaian kemajuan kebudayaan/peradaban Islam. Untuk lebih jelas, berikut uraiannya.

A. KEMAJUAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, MILITER DAN KEBIJAKAN POLITIK 1. Administrasi Pemerintahan dan Militer Agar semua kebijakan pemerintahan berjalan dengan baik dan lancar, kekhalifahan Dinasti Abbasiyah memperbaharui administrasi pemerintahan, sistem politik dan tatanan kemiliteran. Khalifah Al-Mansur, melakukan perbaikan administrasi pemerintahan guna meningkatkan pelayanan publik melalui sistem koordinasi dan kerja sama lintas sektoral, misalnya kerjasama antara Qadhi dengan polisi rahasia, dewan pajak dan kepala jawatan pos. Khalifah Al-Mahdi, membuat dewan korespondensi/kearsipan (diwanul Rasail) yang menangani surat menyurat dan ketetapan khalifah, dewan pengawas (dewan az-ziman), dewan penyelidik kekuasaan, depertemen kepolisian dan pos, dan pengadilan tingkat tinggi. Khalifah Harun Ar-Rasyid melengkapi dengan melakukan perbaikan pengelolaan Baitul Maal untuk kepentingan masyarakat yang membutuhkan. Pada masanya juga membentuk departemen pertahanan dan keamanan, disebut diwanul jundi untuk mengatur organisasi militer dan berbagai hal yang berkaitan dengan kemiliteran dan pertahanan keamanan. Organisasi militer terdiri dari pengawal khalifah (hajib), pasukan tetap, pasukan sukarela (Al Jund Al Muthawwi’ah) dan pasukan reguler yang terdiri dari pasukan infanteri (harbiyyah), pasukan pemanah (ramiyah), dan pasukan kavaleri (fursan). Adapun secara keseluruhan wilayah kekuasaan Bani Abbasiyah masa kekhalifahan Baghdad meliputi Saudi Arabia, Yaman, Oman, Uni Emirat Arab, Quait, Iraq, Iran, Yordania, Palestina, Libanon, Mesir, Libia, Turki, Armenia, Tunisia, Al-Zajair, Maroko, Spanyol, Afganistan, Pakistan dan sekitar daerah laut Kospra. Namun seluruh daerah kekuasaan di atas tidak seluruhnya di bawah kekuasaan Abbasiyah, seperti Andalusia (Spanyol), Afrika Utara, Syam, dan India, dan lainnya.

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 57

Hal ini dikarenakan dinasti ini menerapkan sistim demokrasi yang merata, bukan dipegang oleh bangsa Arab sendiri. Sehingga setiap daerah memiliki wewenang untuk memimpin daerahnya masing-masing.

2. Sistem Politik Dinasti Abbasiyyah berkuasa dari tahun 132-656 H / 750-1258 M,Para Sejarawan membagi periode kekuasaan Dinasti Abbasiyah menjadilima periode, yaitu: a. Periode Pengaruh Persia Pertama ( 132- 656 H / 750 – 1258 M ) periode ini dikenal sebagai abad keemasan Islam (The Golden Age of Islam). b. Periode Pengaruh Turky Pertama ( 232 – 334 H / 847 – 945 M ) c. Periode Pengaruh Persia Kedua ( 334 – 467 H / 1075 M ) d. Periode Pengaruh Turky Kedua ( 467 – 555 H / 1075 – 1160 ) e. Periode Bebas dari Negara Lain ( 555 – 656 H / 1160 – 1258 M )

B. KEMAJUAN BIDANG SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA 1. Sistem Sosial George Zaydan dalam bukunya Tamaddun al-Islam menggambarkan pada masa Bani Abbasiyah, masyarakat terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelas khusus dan kelas umum. a. Kelas khusus terdiri dari: 1) Khalifah 2) Keluarga Khalifah, Bani Hasyim 3) Para pejabat negara 4) Para bangsawan yang bukan Bani Hasyim, yaitu Bani Quraisy 5) Para petugas khusus seperti anggota tentara dan para pegawai istana b. Kelas Umum 1) Para seniman 2) Para ulama, fuqaha dan pujangga 3) Para saudagar dan pengusaha 4) Para tukang dan petani Namun demikian, untuk menciptakan keadilan sosial kekhalifahan Dinasti Abbasiyah membuat kebijakan membentuk Badan Negara yang anggotanya terdiri dari wakil semua golongan. Tugasnya untuk melayani masyarakat dari berbagai golongan. Tidak ada perbedaan suku, kelas sosial dan agama. Di dalamnya para wakil golongan bebas berpendapat di depan khalifah. Dalam lindungan kebijakan ini pula, masyarakat non muslim dilindungi dan diberikan hak-haknya sebagai warga negara. Mereka bebas melaksanakan berbagai aktivitas keagamaannya. Bahkan beberapa orang non muslim pernah menduduki jabatan penting di pemerintahan, seperti Gabriel bin Bakhtishu.

58 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

2. Sistem Ekonomi Perekonomian Abbasiyah digerakkan oleh perdagangan dan pertanian. Di berbagai wilayah kekuasaan Abbasiyah terdapat kegiatan-kegiatan industri, diantaranya Industri kain linen di Mesir, sutra di Syiria dan Irak, kertas di Samarkand, serta berbagai produk pertanian seperti gandum dari Mesir dan Kurma dari Irak Hasil-hasil industri dan pertanian ini diperdagangkan ke berbagai wilayah kekuasaan Abbasiyah dan Negara lain. Secara bersamaan dengan kemajuan Daulah Abbasiyah, Dinasti Tang di Cina juga mengalami masa puncak kejayaan sehingga hubungan perdagangan antara keduanya menambah semaraknya kegiatan perdagangan dunia. Hubungan dagang dengan dunia luar jazirah Arab telah membuktikan bahwa masa Abbasiyah hubungan diplomatik dalam bidang ekonomi perdagangan sudah dibangun sebelum orang Arab terjun ke dunia perdagangan. Selain itu, perdagangan barang tambang juga semarak. Emas yang ditambang dari Nubia dan Sudan Barat semakin melambungkan perekonomian Abbasiyah. Untuk mendukung kegiatan perdagangan berbagai sarana pendukung didirikan seperti membangun sumur dan tempat-tempat istirahat di jalan-jalan yang dilewati kafilah dagang, membangun armada-armada dagang, membangun armada pertahanan laut untuk melindungi parta-partai negara dari serangan bajak laut, dan lain-lain. Usaha- usaha tersebut sangat besar pengaruhnya dalam meningkatkan perdagangan dalam dan luar negeri, karena para kafilah-kafilah dagang dapat leluasa melintasi segala negeri, bahkan kapal-kapal dagang Abbasiyah dikenal mampu mengarungi tujuh lautan. Dalam bidang pengembangan perdagangan Khalifah membela dan menghormati kaum petani, bahkan meringankan pajak hasil bumi dan ada beberapa yang dihapuskan sama sekali. Tanaman asli terdiri dari gandum, padi, kurma, wijen, kapas dan rami. Sayuran segar sepert, kacang, jeruk,terong, tebu dan aneka ragam bunga. Dinasti Abbasiyah juga sudah mengenal mata uang dinar.Khalifah Abbasiyah yang pertama menerbitkan dinar adalah Abu Al-Abbas Abdullah bin Muhammad, pada 749 M. Ia mengganti corak koin, kalimat Muhammad Rasulullah dipakai mengganti Allah Ahad, Allah Al-Samad, lam Yalid wa lam yulad, pada sisi belakang koin. Selama masa Abbasiyah dinar emas juga diterbitkan di Mesir dan Damaskus dengan menggunakan kata-kata yang sama dengan gambar dan cetakan yang ditulis dalam dinar Bani Umayyah, kecuali tanggal penerbitan. Pada masa Abu Jafar Al-Mansur, koin baru diterbitkan di Teheran dan Provinsi-provinsi lain (145 H). Pada koin-koin tersebut terlihat nama dan gelar putra Mahkota (diperintahkan oleh Al-Mahdi Muhammad bin Amir Al-Mukminin).

3. Sistem Budaya Di masa Bani Abbassiyah terjadinya asimilasi Arab dengan non Arab dan perluasan wilayah telah melahirkan kemajemukan warga negara. Warga negara terdiri dari berbagai suku bangsa, dan agama. Apa yang terjadi dalam unsur bangsa, terjadi pula

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 59

dalam unsur kebudayaan.Dalam perkembangan kebudayaan, berkembang corak kebudayaan, yang berasal dari beberapa bangsa. Ada empat unsur kebudayaan yang mempengaruhi bangunan kebudayaan pada masa Abbasiyah, yaitu: a. Kebudayaan Persia; pengaruh kebudayaan Persia terjadi diantaranya karena 2 faktor : 1) Pembentukan lembaga wizarah 2) Pemindahan ibukota b. Kebudayaan India; pengaruh India dalam membentuk kebudayaan Islam terjadidengan dua cara: 1) Secara langsung, kaum muslimin berhubungan dengan orang-orang India diantaranya melalui perdagangan. 2) Secara tidak langsung, kebudayaan India masuk ke dalam kebudayaan Islam lewat kebudayaan Persia. c. Kebudayaan Yunani; pusat-pusat kebudayaan Yunani setelah berada di tangan kaum muslimin dilakukanperubahan dan pengembangan diantaranya: 1) Jundaisabur, sekolah tinggi kedokteran berbahasa Yunani. 2) Harran, pusat pertemuan berbagai peradaban 3) Iskandariyyah, Ibukota Mesir waktu menjadi jajahan Yunani, d. Kebudayaan Arab; pengaruh kebudayaan Arab masuk melalui penggunaan Bahasa Arab sebagai bahasa resmi dan bahasa agama.

C. KEMAJUAN DIBIDANG ILMU PENGETAHUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dinasti Abbasiyah, disamping yang tertera pada bab II juga ada beberapa perkembangan ilmu pengetahuan seperti yang di bawah ini : 1. Matematika Terjemahan buku-bukudari Yunani, Romawi dan India ke dalam bahasa Arab, menghasilkan berbagai karya termasuk dalam bidang matematika. Selanjutnya ilmu matematika/ilmu hisab berkembang karena kebutuhan dasar pemerintah untuk menemukan waktu yang tepat dalam setiap pembangunan. Setiap sudut harus terukur secara tepat supaya tidak terjadi kesalahan hitung dalam pembangunan gedung-gedung. Di antara ahli matematika muslim yang terkenal adalah Al-Khawarizmi, pengarang kitab Al-Jabar wal Muqabalah (ilmu hitung), dan penemu angka nol. Kemudian Abu Al-Wafa Muhammad bin Muhammad bin Ismail bin Al-Abbas (940- 998) terkenal sebagai ahli matematika..Tokoh-tokoh lain yang juga dikenal ahli matematika dan memberikan sumbangan signifikan bagi pengembangan matematika adalah: a. Al-Biruni meliputi aritmatika teoritis dan praktis, penjumlahan seri, analisis kombinatorial, kaidah angka 3, bilangan irasional, teori perbandingan, definisi aljabar, metode pemecahan penjumlahan aljabar, geometri. teorema Archimedes, sudut segitiga.

60 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

b. Umar Khayyam (1048 – 1131 M) mengarang buku tentang aljabar, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis oleh F. Woepeke (1857), yaitu Reatise on Algabera.

2. Sejarah Pada masa Dinasti Abbasiyah, kajian sejarah masih terfokus pada tokoh atau peristiwa tertentu misalnya, sejarah hidup Nabi Muhammad SAW. Minat terhadap kajian sejarah sangat besar dan mendapat dukungan dari khalifah. Ilmuwan dalam bidang sejarah pada masa Abbasiyah diantaranya adalah Muhammad bin Ishaq bin Yasar, lebih dikenal sebagai Ibnu Ishaq, sejarawan muslim pertama, lahir pada tahun 85H / 704 M dan meninggal pada tahun 151 H / 768 M. Dialah yang pertama kali menulis Sirah al- Nabawiyah lil Ibn Ishaq yang merupakan biografi Rasulullah pertama yang paling komprehensif. Kemudian disunting oleh muridnya Ibn Hisyammenjadi Sirah al- Nabawiyah lil Hisyam. Muhammad Ibnu Sa'ad, yang menulis karya al-Thabaqat al- Kubra (8 jilid) berkata tentang Ibnu Ishaq, "Ia merupakan yang pertama mengumpulkan sejumlah ekspedisi dari Utusan Allah (Muhammad) dan mencatatnya".Al-Biruni juga disebut sejarawan masa Abbasiyah, dia telah menulis buku sejarah yang berjudul Chronology.

C. Ilmu Bumi/Geografi Dalam tradisi Islam, ilmu bumi tidak bisa dipisahkan dengan astronomi. Ahli bumi pertama dalam sejarah ilmuwan muslim adalah Hisyam Al–Kalbi (abad ke 9 M,) dengan studinya tentang kawasan Arab. Berkembangnya geografi di dunia Islam dimulai ketika Khalifah Al-Makmun (813-833 M) memerintahkan ahli-ahli geografi Muslim untuk mengukur kembali jarak bumi. Sejak saat itu muncul istilah mil untuk mengukur jarak. Usaha tersebut berhasil, sehingga Al-Makmun memerintahkan para geografer Muslim untuk menciptakan peta bumi yang besar. Di bawah koordinasi Al-Khawarizmi bersama 70 geografer lainnya berhasil membuat peta globe pertama pada tahun 830 M. Al-Khawarizmi juga berhasil menulis kitab geografi berjudul Surah Al-Ard (Morfologi Bumi) sebuah koreksi terhadap karya Ptolemeus. Yang mana kitab tersebut menjadi landasan ilmiah bagi geografi Muslim tradisional. Pada abad yang sama, Al- Kindi juga menulis sebuah buku bertajuk ‘Keterangan tentang Bumi yang Berpenghuni’. Demikian juga Al-Biruni berhasil menemukan radius bumi mencapai 6.339,6 km dimana dunia Barat belum mampu mengukur radius bumi seperti yang dilakukan Al-Biruni.

Berikut nama-nama ulama yang ahli di bidang geografi, di antaranya : a. Al-Ya’qubi (wafat 897 M), menulis buku geografi berjudul ’’Negeri-negeri’’ dengan studi topografisnya.

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 61

b. (820 M - 912 M), murid Al-Kindi yang mempelajari jalan-jalan di berbagai provinsi secara cermat dan menuangkannya ke dalam buku Al-Masalik wa Al-Mamalik (Jalan dan Kerajaan). c. Al-Dinawari (828 M-898 M) d. Hamdani (893 M - 945 M) e. Ali al-Masudi (896 M - 956 M), mempelajari faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pembentukan batu-batuan di bumi. f. (abad ke-10 M), menulis ensiklopedia dan kisah perjalanan ke daerah dan Kaspia. g. Ahmad ibn Rustah (abad ke-10 M), menulis ensiklopedia besar mengenai geografi. h. Al Balkhi, mendirikan sekolah di kota Baghdad yang secara khusus mengkaji dan membuat peta bumi. i. Al Istakhar II dan Ibnu Hawqal (abad ke-10 M), membuat pemetaan dunia. j. Abu Ubaid Al- Bakri (abad 11 M) menulis kitab Mu’jam Al-Ista’jam (Eksiklopedi Geografi). berisi nama-nama tempat di Jazirah Arab dan Al-Masalik wa Al-Mamalik (Jalan dan Kerajaan), berisi pemetaan geografis dunia Arab zaman dahulu. k. Al-Idrisi (1100 M), membuat peta dunia, menulis kitab Nazhah Al- Muslak fi Ikhtira Al-Falak (Tempat Orang yang Rindu Menembus Cakrawala).. Kitab ini. diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, menjadi Geographia Nubiensis.

D. PERKEMBANGAN SASTRA 1. Perkembangan Prosa Secara garis besar sastra arab dibagi atas dua bagian yaitu prosa dan syair. Prosa terdiri atas beberapa bagian, yaitu: a. Kisah (Qisshah), adalah cerita tentang berbagai hal, baik yang bersifat realistis maupun fiktif, disusun menurut urutan penyajian yang logis dan menarik. Kisah meliputi Hikayat, Qissah Qasirah dan Uqushah. Kisah yang berkembang pada masa abbasiyah tidak hanya terbatas pada cerita keagamaan, tetapi sudah berkaitan dengan hal lain yang lebih luas, seperti kisah filsafat. b. Amsal(peribahasa) dan Kata mutiara (al-hikam) adalah ungkapan singkat yang bertujuan memberikan pengarahan dan bimbingan untuk pembinaan kepribadian dan akhlak. Amsal dan kata mutiara pada masa Abbasiyah dan sesudahnya lebih menggambarkan pada hal yang berhubungan dengan filsafat, sosial, dan politik. Tokoh terkenal pada masa ini adalah Ibnu Al-Muqoffal. c. Sejarah (tarikh),atau riwayat (sirah). Sejarah atau riwayat mencakup sejarah beberapa negeri dan kisah perjalanan yang dilakukan para tokoh terkenal. Karya sastra yang terkenal dalam bidang ini antara lain: adalah mu’jam al Buldan (ensiklopedi kota dan negara) oleh Yaqut Al-Rumi (1179-1229). Tarikh Al-Hindi (sejarah India) oleh Al- Biruni (w.448 H/ 1048 M). Karya Ilmiah (Abhas ‘Ilmiyyah)

62 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

mencakup berbagai bidang ilmu, diantaranya yang terkenal berkenaan dengan hal ini adalah kitab al Hawayan (buku tentang hewan). Pada masa pemerintahan Dinasti Bani Abbasiyah telah terjadi perkembangan yang sangat menarik dalam bidang prosa. Banyak buku sastra novel, riwayat, kumpulan nasihat, dan uraian-uraian sastra yang dikarang atau disalin dari bahasa asing. Muncul sastrawan-sastrawan dengan berbagai karyanya : 1) Abdullah bin Muqaffa (wafat tahun 143 H) buku prosa yang dirintisnya diantaranya Kalilah wa Dimnah, terjemahan dari bahasa Sansekerta, karya seorang filosof India bernama Baidaba, yang kemudian disalinnyadalambahasa Arab. ilmuwan ini berkebangsaan Persia, hasil karya yang adalah :  Siy’ar Muluk Al-‘Ajam (kehidupan raja-raja non Arab).  Al-Adab As-Sighar (sastra kecil).  Al-Adab Al-Akbar (sastra besar). 2) Abdul Hamid Al-Katib, sebagai pelopor seni mengarang surat. 3) Al-Jabid, karyanya memiliki nilai sastra tinggi, sehingga menjadi bahasa rujukan dan bahan bacaan bagi para sastrawan kemudian. 4) Ibnu Qutaibab, dikenal sebagai ilmuwan dan sastrawan yang sangat cerdas dan memiliki pengetahuan yang sangat luas tentang bahasa kesusastraan. 5) Ibnu Abdi Rabbi, seorang penyair yang berbakat memiliki kecendrungan ke sajak drama. Sesuatu yang sangat langka dalam tradisi sastra Arab. Karya terkenalnya adalah Al-Aqdul Farid, semacam ensiklopedia Islam yang memuat banyak Ilmu pengetahuan Islam.Salah satu prosa terkenal dari masa ini ialah ‘Kisah Seribu Satu Malam’. 6) Umar Khayam Penyair yang berasal dari kota Khurasan, ia juga ahli di bidang matematika, astronomi dan filsafat, hasil karyanya yang terkenal adalah Sajak Rubaiat, yaitu sajak yang terdiri dari empat baris yang berpasangan dua-dua. Dalam Sajak Rubaiat tersebut biasanya berisi kritikan dan koreksi terhadap ilmuwan sebab ia telah menjadikan kebenaran relatif menjadi kebenaran mutlak, sebagai seorang Sufi maka syair-syairnya menunjukkan kerendahan hatinya. 7) Jalaludin Ar-Rummi Sastrawan yang juga mendalami tasawuf, hasil karya besarnya adalah Matsawi yang berisi tentang puisi dan prosa yang sangat indah. Matsawi berisi 20.700 bait syair dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. 8) Abu Nawas Penyair terkenal pada masa khalifah Harun Al-Rasyid, karya terbesarnya adalah Alfu Laila Walaila (Seribu Satu Malam). Nama lengkapnya adalah Abu Nawas Al-Hasan bin Hani Al-Hakami. Ia terkenal sebagai Penyair Khomr¸ karena di masa mudanya suka mabuk-mabukan, tetapi pada masa tuanya ia bertaubat dan menulis syair-syair agama yang diterbitkan di beberapa negara diantaranya tahun

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 63

1855M diterbitkan di Wima, tahun 1860 M, tahun 1898 M dan tahun 1932 M diterbitkan di Kairo, tahun 1844 M diterbitkan di Beirut, tahun 1894 M terbit di Bombay, dan tersimpan dalam perpustakaan Berlin, Wima Mosul dll. 9) Az-Zamakhsyari Beliau adalah ilmuwan bahasa dan sastra Arab, hasil karyanya adalah a) Asas Al-Balaghoh. b) Al-Mufrod Walmu’allaf fin Nahwi (satu dan kesatuan sifat dalam ilmu tata bahasa). c) Al-Mustaqim fi Amsal Al-Arab (peribahasa dalam bahasa Arab). 10) Imam Sibawaihi Nama lengkapnya adalah Amru bin Usman Al-Haris Abu Bashar, karya besarnya disebut Al-Kitab dengan judul Kitab Al-Sibawaih yaitu karya ilmu bahasa yang terdiri dari 2 jilid setebal 1000 halaman Imam Sibawaih terkenal sebagai ahli Nahwu yang sangat teliti dan sangat menjaga keindahan bahasa Arab dengan fasih, ia juga dikenal sebagai peletak dasar yang kuat dan layak untuk perkembangan bangsa Arab berikutnya. sebab hasil karyanya tersebut tidak sedikitpun ada perubahan terhadap dasar dan kaidah oleh generasi-generasi setelahnya yang merasa sangat puas terhadap nilai hasil karyanya berupa kitab Nahwu.

2. Perkembangan Puisi Para sastrawan masaAbbasiyah membuat genre sajak/puisi mengkombinasikan dengan sesuatu yang bukan berasal dari tradisi Arab, cirinya antara lain : a. Penggunaan kata uslub dan ibarat baru b. Pengutaran sajak lukisan yang hidup c. Penyusupan ibarat filsafat d. Kelahiran kritikus sastra pada zaman ini

Tokoh penyair terkenal pada masa Bani Abbasiah adalah: 1) Abu Nawas (145-198 H) nama aslinya adalah Hasan bin Hani 2) Abu’ At-babiyat (130-211 H) 3) Abu Tamam (wafat 232 H) nama aslinya Habib bin Auwas At-Toba’i 4) DabalAl-Kbuza’i (wafat 246 H), nama aslinya Da’bal bin Ali Razin dari Khuza’ab. Penyair besar yang berwatak kritis. 5) Al-Babtury (206-285 H), nama aslinya Abu Ubadab Walid Al-Babtury Al-Qubtbany. 6) Ibnu Rumy (221-283 H). nama aslinya Abu Hasan Ali bin Abbas. Penyair yang berani menciptakan tema-tema baru. 7) Al-Matanabby (303-354 H) nama aslinya Abu Thayib Ahmad bin Husin Al-Kuft penyair istana yang haus hadiah, pemuja yang paling handal. 8) Al-Mu’arry (363-449 H) nama aslinya Abu A’la Al-Mu’arry. Penyair berbakat dan berpengetahuan luas.

64 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

E. PERKEMBANGAN SENI MUSIK Seni musik berkembang pesat di era keemasan Dinasti Abbasiyah. Hal ini tidak lepas dari gencarnya penerjemahan risalah musik dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Selain itu, sokongan dan dukungan para penguasa terhadap musisi dan penyair membuat seni musik makin berkembang. Para khalifah dan pembesar istana Bani Abbas memiliki perhatian yang sangat besar terhadap musik. Apalagi di awal perkembangannya, musik dipandang sebagai cabang dari matematika dan filsafat. Boleh dibilang, peradaban Islam melalui kitab yang ditulis Al- Kindi merupakan yang pertama kali memperkenalkan kata ‘musiqi’. Al-Isfahani (897 M-976 M) dalam Kitab Al-Aghani mencatat beragam pencapaian seni musik di dunia Islam. Selain itu, pada umumnya orang Arab memiliki bakat musik, sehingga seni suara atau seni musik menjadi suatu keharusan bagi mereka sejak zaman jahiliyah. Diantara para pengarang kitab musik adalah sebagai berikut: 1. Yunus bin Sulaiman, pengarang teori musik pertama dalam Islam.Karya musiknya sangat bernilai, sehingga banyak musikus Eropa yang meniru. 2. Khalib bin Ahmad, mengarang buku-buku teori musik mengenai not dan irama. Dijadikan sebagai bahan rujukan bagi sekolah-sekolah tinggi musik di seluruh dunia. 3. Ishak bin Ibrahim Al-Mousuly, telah berhasil memperbaiki musik jahiliyah dengan sistim baru. Dia mendapat gelar ‘Raja Musik’. 4. Hunain bin Isbak, berhasil menerjemahkan buku-buku teori musik karangan Plato dan Aristoteles. 5. Al-Farabi selain sebagai seorang filosof, ia juga dikenal sebagai seniman dan ahli musik. Karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa dan menjadi bahan rujukan bagi para seniman dan pemusik Eropa.

F. PERKEMBANGAN SENI BANGUNAN DAN ARSITEKTUR Perkembangan arsitektur pada masa Dinasti Bani yang berkuasa lebih dri 500 tahun telah meninggalkan warisan arsitektur Islam yang mengagumkan. Pembeda arsitektur Abbasiyah dan Umayyah adalah pengaruh budaya lokal. Bangunan Umayyah bercorak Arab-Romawi, sedangkan bangunan Abbasiyah bercorak Persia dan Asia Tengah. Pada era itu, perkembangan arsitektur Islam yang begitu besar terlihat pada hal- hal sebagai berikut, 1. Bangunan dan Arsitekstur Masjid Masjid merupakan bangunan tempat ibadah umat Islam yang merupakan bentuk menonjol dari Arsitektur Islam. Beberapa masjid yang didirikan pada masa pemerintahan Bani Abbasiyyah adalah: a) Masjid Samarra, di Baghdad.

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 65

Masjid Agung Samarra dibangun oleh Khalifah Al-Mutawakkil pada 647 M. Bangunan masjid ini sangat unik, memiliki menara berbentuk spiral tinggi 52 meter, terbuat dari batu bata bakar. b) Masjid Ibn Thulun Didirikan pada tahun 876 M oleh Ahmad bin Thulun, penguasa dinasti Thulun di Mesir. Masjid ini terletak di Sayyeda Zainab, Kairo dan merupakan masjid ketiga terbesar di Mesir. c) Masjid Al Mansur oleh Abu Ja’far Al Mansur d) Masjid Raya Ar Risyafah oleh Al Mahdi e) Masjid Jami’ Qasr Al Khilafah oleh Al Mukhtafi f) Masjid Qati’ah Ummu Ja’far oleh Al Muktafi g) Masjid Kuffah dibangun oleh Muslim ibnu Aqil h) Masjid Agung Isfahan oleh Sultan Maliksyah i) Masjid Talkhatan Baba di Merv

2. Bangunan dan Arsitekstur Kota a) Kota Baghdad Pada 30 Juli 762 M, Khalifah Al-Mansur menemukan sebuah lokasi di tepian Sungai Tigris yang cocok untuk menjadi ibu kota baru. Khalifah memberi nama kota tersebut Madinat al-Salaam, berarti Kota Perdamaian, sekaligus menjadi nama resmi yang tercetak di koin dinar dan dirham serta dalam penggunaan resmi. Namun penduduknya menyebut nama kota itu Baghdad, nama desa terdekat dari kota tersebut. Empat tahun sebelum pembangunan Baghdad, tepatnya pada 758 M, Al-Mansur mengumpulkan para insinyur, seniman, dan teknokrat dari seluruh negeri untuk merancang kota perdamaian. Lebih dari 100 ribu pekerja konstruksi terlibat dalam pembangunan kota itu. Desain kotanya berbentuk lingkaran dengan istana setinggi 39 meter dan Masjid Agung sebagai pusatnya. Ketersediaan air terjamin. Dibangun kanal pengangkut air dari Sungai Tigris yang memenuhi kebutuhan kota. Baghdad dikelilingi empat tembok besar. Baghdad tumbuh menjadi kota yang makmur dan sejahtera, bergelimang gading, emas, sutra, rempah-rempah, mutiara, serta permata dari Afrika, India, dan timur jauh. Lokasi Baghdad di tepian Sungai Tigris yang berhubungan dengan laut Arab menjadikan Baghdad pusat perdagangan. Tepat di tengah Kota Baghdad didirikan istana khalifah yang bernama Al-Qasr Az-Zahabi (Istana Emas), melambangkan keagungan dan kemegahan, luasnya sekitar 160.000 Hasta persegi. Dibangun juga masjid raya bernama Masjid Jami' Al-Mansur, di depannya memiliki luas areal sekitar 40.000 hasta persegi. Tak ketinggalan dibangun perumahan penduduk, pasar, dan kantor-kantor pemerintahan.

66 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

Sekitar tahun 157 H, Al-Mansur membangun istana baru di luar kota yang diberi nama Istana abadi (Qasbrul Khuldi) khalifah Al-Mansur membagi kota Baghdad menjadi empat daerah, yang masing-masing daerah dikepalai oleh seorang Naib Amir (wakil gubernur) dan tiap-tiap daerah diberi hak mengurusi wilayah sendiri yaitu daerah otonom.

b) Kota Samara Kota Samara pernah menjadi Ibu kota Dinasti Abbasiyah menggantikan kota Baghdad. Pembangunan besar-besaran terjadi pada zaman Khalifah Al-Mu;tasim pada 221 H/836 M. Samarra kemudian menjadi pusat pemerintahan tujuh khalifah Abbasiyah dan kota kebanggaan dengan istana-istana indahnya. Khalifah Al- Mu’tasim mendirikan istana al-Jawsaq dan Khalifah Al-Wasiq, membangun istana al-Haruni. Khalifah Al-Mutawakkil bahkan sempat membangun 24 istana, di antaranya adalah Balkawari, alArus, al-Mukhtar dan al-Wahid. Sementara Al- Mutamid, khalifah terakhir membangun istana al-Masyuq. Samarra, sekitar 124 km utara Baghdad, adalah salah satu dari empat Kota Suci Islam Irak, dan dianggap sebagai kota kuno terbesar yang diketahui di seluruh Dunia dengan reruntuhan yang megah yang memanjang sekitar 9 km dan 34 km horisontal vertikal di sepanjang timur tepi Tigris. Seni bangunan istana khalifah Abbasiyah mempunyai ciri khas dan gaya tersendiri, dalam pintu pilar, lengkung kubah, hiasan lebih bergantung (muqarnas hat). Pemerintah dinasti Abbasiyah adalah kota Baghdad, yang dibangun Al-Mansur (136-158 H/754-775). Tempat lokasi di tepi sungai Eufrat (Furat) dan Dajlah (Tigris). Pembangunan ini diarsiteki oleh Hajjaj bin Artbab dan Amran bin Wadldlah.

G. KEMAJUAN BIDANG PENDIDIKAN DAN PERPUSTAKAAN 1. Pendidikan Pada masa Abbasiyah, yang disebut lembaga pendidikan dasar (kuttab) umumnya merupakan bagian terpadu dengan masjid, bahkan memfungsikan masjid sebagai sekolah dasar. Kurang lebih 30.000 masjid yang digunakan sebagailembaga pendidikan dasar. Selain itu, terdapat kegiatan pendidikan di rumah-rumah pendudukan dan di tempat- tempat lain, seperti maktab, zawiyah dan halaqah. Kurikulum utamanya dipusatkan pada Al-Quran sebagai bacaan utama para siswa, selain belajar membaca dan menulis. Untuk pendidikan lanjutan, dilakukan di Bait al-Hikmah, sebagai lembaga pendidikan menengah pertama dalam Islam, didirikan oleh Khalifah Al-Makmun. Kurikulumnya meliputi pelajaran tafsir, Hadis, ushul fiqh, ilmu kalam, ilmu matiq dan kesusasteraan. Bait al-Hikmah, selain berfungsi sebagai pusat penerjemahan, dikenal sebagai pusat kajian akademis, dan perpustakaan umum, serta memiliki sebuah observatorium. Bahkan pada saat itu observatorium-observatorium bermunculan sebagai pusat pembelajaran astronomi.

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 67

Adapun untuk pendidikan sejenis perguruan tinggi didirikan Madrasah Nizhamiyah oleh Nizham al-Mulk (1065-1067). Madarasah ini dibangun sebagai pusat studi teologi (madrasah), khususnya untuk mempelajari ajaran-ajaran Mazhab Syafi’i dan teologi Asy’ariyah. Alquran dan puisi-puisi Arab kuno menjadi sumber utama pengembangan dan penngkajiann ilmu-ilmu humaniora dan sastra (‘ilm al- adab), hal yang sama dilakukan oleh orang Eropa klasik beberapa abad kemudian. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa berbagai kegiatan Madrasah Nizhamiyah ini ditiru oleh orang Eropa untuk membangun universitas-universitas Eropa yang pertama.

2. Perpustakaan Masjid, selain sebagai pusat pendidikan, juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku. Buku-buku didapat dari hadiah-hadiah atau hasil pencarian dari berbagai sumber. Karenanya, masjid pada saaat itu memiliki khazanah buku-buku keagamaan yang sangat kaya. Salah seorang donatur buku-buku itu adalah seorang sejarawan terkenal yaitu al-Khatib al-Baghdadi (1002-1017 M) yang menyerahkan buku-bukunya sebgai wakaf untuk umat Islam. Perpustakaan-perpustakaan (khizanat al-kutub) lain dibangun oleh kalangan bangsawan atau orang kaya sebagai lembaga-lembaga kajian untuk umum, menyimpan koleksi sejumlah buku logika, filsafat, astronomi dan bidang ilmu lainnya. Salah satu diantaranya yang dibangun oleh penguasa Buwaihi, Abdud Ad-Dawlah, di Syirazi, yang semua buku-bukunya disusun di atas lemari-lemari, didaftar dalam katalog, dan diatur dengan baik oleh staf administrator yang berjaga secara bergiliran. Selain perpustakaan, gambaran tentang kemajuan budaya baca pada masa Abbasiyah bisa dilihat dari banyaknya toko buku. Toko-toko ini berpengaruh besar bagi pengembangan dunia pendidikan, Al-Ya’qubi meriwayatkan bahwa pada masanya (sekitar 819 M) ibukota negara diramaikan oleh lebih dara seratus toko buku yang berderet di satu ruas jalan yang sama. Hingga awal abad ke-3 Hijriah, bahan yang umum digunaka untuk menulis adalah kain perca dan papirus. Baru kemudian setelah, kertas Cina mulai masuk ke Irak. industri kertas tumbuh menjamur. Industri itu pertama kali muncul di Samarkand, yang diperkenalkan oleh beberapa tawanan Cina pada 751M.

1. Carilah gambar-gambar arsitektur masjid masa kemajuan Bani Abbasiyah, kemudian tempel di mading kelas! 2. Carilah gambar kota dan istana yang dibangun pada masa Bani Abbasiyah, kemudian tempel di mading kelas!

68 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

I. Silanglah (x) huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Periode kekuasaan Dinasti Abbasiyah dibagi menjadi ...... a. 3 periode c. 5 periode b. 4 periode d. 6 periode 2. Khizanatul Hikmah didirian pada masa khalifah ...... a. Abu Abbas Assaffah c. Abu Ja’far al Mansur b. Harun Ar Rasyid d. Al Ma’mun 3. Tempat berkumpulnya para tokoh dan cendikiawan untuk melakukan riset, diskusi ilmu pengetahuan maupun ilmu agama disebut ...... a. Khizanatul Hikmah c. Baitul Mal b. Majelis Munakahat d. Majelis Ta’lim 4. Tokoh ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah, ahli tata bahasa adalah ..... a. Malik bin Anas c. Ibrahim Mosuli b. Asma’i d. Isa bin Yusuf 5. Pemerintahan Islam pertama yang mengangkat musik sehingga menjadi profesi yaitu pada masa khalifah..... a. Al Ma’mun c. Ar Rasyid b. Al Masur d. As Saffah 6. Ahli musik pada masa Dinasti Abbasiyah adalah ...... a. Imam Abu Yusuf c. Imam Syafi’i b. Ibrahim Mosuli d. Malik bin Anas 7. Kehebatan Harun Ar Rasyid dalam kempimpinannya diabadikan dalam buku cerita yang berjudul ...... a. Alfu lailatani c. Alfu lailah wan Nahar b. Alfu lailah walailah d. Alfu lailah wa shobah 8. Alfu lailah wa lailah, artinya ...... a. seribu keistimewaan malam c. Seribu keindahan malam b. seribu mimpi malam d. Seribu satu malam 9. Masjid Ibnu Thulun memiliki keistimewaan dari segi seni bangunan atau arsiteknya, mesjid inididirikan pada tahun ………… a. 876 M c. 878 M b. 877 M d. 879 M 10. Kota Baghdad adalah kota impian yang termasyhur dalam kisah 1001 malam, didirikan oleh... a. Khalifah Harun Al Rasyid c. Khalifah Al-Mu’tashim b. Khalifah Al-Amin d. Khalifah Al-Mansur

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 69

11. Kota Baghdad, adalah kota kuno yang dibangun sangat megahnya menjadi ibu kota Dinasti Abbasiyah, terletak diantara dua sungai, yaitu ……….. a. Sungai Tigris dan Nil c. Sungai Eufrat dan Nil b. Sungai Amu dariyah d. Sungai Eufrat danTigris 12. Istana yang dibangun oleh Khalifah Al-Mansur diberi nama ………… a. Qashru anu sirwan c. Qashrul ahmar b. Qashrul abbas d. Qashru al dzahab 13. Pendapat George Zaydan yang menggambarkan masyarakat Bani Abbasiyah terbagi menjadi dua kelompok, kelas khusus dan kelas umum terdapat dalam bukunya…. a. Tamaddun al-Islam c. Al Khalifah b. Tariikh d. Az-Zaydan 14. Tokoh astronomi muslim pertama pembuat astrolob atau alat mempelajari ilmu perbintangan adalah.... a. Muhammad al-Fazani c. Al-Farzani b. Al-Biruni d. Al-Khawarizmi 15. Imuwan muslim yang dikenal sebagai ahli matematika dan menulis buku astrologi, The Elements of Astrology adalah…. a. Al-Khawarizmi c. Al-Biruni b. Al-Fargani d. Al-Fazani

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan analitis dan jelas ! 1. Setujukah kalian bahwa masa golden Dinasti Abbasiyah merupakan bagian dari perkembangan kebudayaan/peradaban Islam? ……………………………………………………………………………………………… …………………...... 2. Bandingkan perkembangan kebudayaan/peradaban masa Abbasiyah dengan perkembangan kebudayaan/peradaban Indonesia! ……………………………………………………………………………………………… …………………...... 3. Simpulkan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi masa kejayaan Dinasti Bani Abbasiyah! …………………………………………………………………………………..………..... …………………...... 4. Terangkan kemajuan di bidang seni bangunan dan aristektur pada masa keemasan Dinasti Abbasiyah ! ……………………………………………………………………………………………... ……………………...... 5. Berikan interpretasimu tentang keindahan kota Baghdad Masa keemasan Dinasti Abbasiyah! ......

70 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

...... 6. Jelaskan sistem politik dinasti Abbasiyah! ...... 7. Jelaskan kelompok masyarakat pada masa dinasti Abbasiyah menurut George Zaydan ! ...... 8.Sebutkan 5 masjid yang dibangun pada masa dinasti Abbasiyah ! ...... 9. Sebutkan 3 sastrawan yang muncul pada masa dinasti Abbasiyah ! ...... 10.Sebutkan 2 tempat pusat peradaban dan ilmu pengetahuan masa dinasti Abbasiyah ! ......

I. Silanglah (x) huruf a, b,c atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Gerakan dakwah Dinasti Abbasyah dimulai pada masa khalifah .... a. Hisyam bin Abdul Aziz c. Al Walid bin Abdul Malik b. Umar bin AbduI Aziz d. Marwan bin Muhammad 2. Gerakan dakwah Dinasti Abbasiyah dimulai di kota .... a. Baghdad c. Darnaskus b. Madinah d. AI Humaymah 3. Salah satu penyebab berdirinya Dinasti Abbasiyah adalah kelompok... yang memprotes kedudukannya sebagai warga negara kelas dua di bawah muslim Arab a. muslim nonArab/Mawali c. nonmuslirn b. Suriah d. keluarga Dinasti Umayah 4. Kota yang menjadi pusat kegiatan politik gerakan bawah tanah adalah .... a. Persia c. Khurasan b. Makkah d. Irak 5. Panglima gerakan dakwah Dinasti Bani Abbasiyyahiyah adalah .... a. Abu Muslim AI Khurasany c. Muhammad bin Ali b. Dinasti Bani Abbasiyyah d. Muhammad bin Marwan 6. Keturunan Abbas tidak memperlihatkan sikap dengan Bani Umayah. Karena Dinasti Bani Abbasiyyah menerapkan politik.... a. etnis c. Adu domba b. bersahabat d. individual

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 71

7. Peletak dasar pendirian kekhalifahan Dinasti Abbasiyah adalah .... a. Abdullah bin Muhammad c. Abu Muslim AI Khurasany b. Ibrahim Allman d. Ali bin Abdullah bin Abbas 8. Pendiri atau khalifah pertama Dinasti Abbasiyah adalah .... a. Muhammad bin Abbas c. Abdullah bin Muhammad b. Muhammad bin Ali d. Marwan bin Halam 9. Kelompok yang mendukung berdirinya Dinasti Abbasiyah adalah .... a. Syi’ah c. Mawali b. Umayah d. Sunni 10. Kota atau penduduk yang tidak mendukung berdirinya Dinasti Bani Abbasiyyahiyah adalah .... a. Kuffah c. Khurasan b. AIHumaymah d. Basrah 11. Orang beragama Kristen yang tinggal di wilayah islam pada masa dinasti Abbasiyah disebut.... a. kaum Arab c. kaum non-Arab b. kaum Zimmi d. kaum Mawali 12. Dua kota/tempat yang menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah adalah .... a. Makkah dan Maroko c. Baghdad dan Andalusia b. Damaskus dan Kairo d. Qairuwan dan Andalusia 13. Salah satu keluarga bangsawan terpandang asal Balkh Persia yang menjabat sebagai wazir pada masa Dinasti Abbasiyah adalah .... a. Keluarga Barmak c. Keluarga Saljuk b. Keluarga Walid d. Keluarga Harun 14. Perkembangan Dinasti Abbasiyah juga tercermin pada beberapa peninggalan bangunan- bangunan yang bersejarah antara lain sebagai berikut, kecuali .... a. masjid rayaArRizyafah c. rnasjid Kuffah b. masjid raya Somarra d. bangunan 15. Salah satu faktor yang mendorong warga muslim untuk masuk islam secara sukarela adalah .... a. adanya tunjangan hidup dari pemerintahan Islarn b. kejamnya pasukan Islam c. banyaknya kesenian Islam d. kemajuan peradaban Islam dan rapinya 16. Berikut ini yang bukan merupakan contoh Islam di Eropa adalah .... a. datangnya penuntut ilmu dari Prancis, Inggris, Jerman untuk belajar di Australia b. penggunaan sarung oleh masyarakat Eropa c. percetakan uang dengan tulisan Arab Raja Alfonso IV d. pertemuan ilmiah di Istana kerajaan Normandia ilmuwan muslim undangan Raja Roger I 17. Pada masa Dinasti Abbasiyah, wilayah pemerintahan Islam sangat luas ke barat dan ke timur. Ke barat sampai .... a. India c. Spanyol b. Australia d. Indonesia

72 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

18. Tokoh Kristen yang belajar lslam di Andalusia, menjadi Paus di Roma adalah .... a. Gerbert d’Aurillac c. Raja Aragon b. Peter l d. Alfonso IV 19. Seorang ilmuwan yang mendalami ilmu menulis buku yang berjudul Asas al Balaghah adalah .... a. Ibnu AI Mugaffa c. Ibnu Maskawaih b. Umar Khayam d. Az Zamakhsyari 20. Salah satu khalifah Dinasti Abbasiyah yang memerintah .... a. AI Makmun (813-833M) c. Al Mu’htadi (869 - 870 M) b. AI’ Mutawakkil (847 - 862 M) d. Al Musta’rim (1242 - 1258 M) 21. Pada periode ketiga disebut periode Persia kedua, karena Dinasti Abbasiyah diperintah dari Persia yaitu Dinasti .... a. Fatimiyah c. Safawiyah b. Buwaihiyah d. Ustmaniyah 22. Tokoh ilmuwan muslim yang mahir dalam bidang filsafat adalah .... a. Az Zamahsyari c. Ibnu Sina b. Al Kindi d. Al Farabi 23. Ibnu Sina adalah ilmuwan muslim yang ahli dalam bidang .... a. fiqih c. ilmu hadits b. kedokteran d. ilmu tafsir 24. Mukhtasar fi hisab al jabr wa buku karangan ... yang membahas ilmu astronomi a. Ibnu Sina c.Al Farabi b. Al Kindi d. Muhammad bin Musa al.Khawarizmi 25. Seorang ulama yang mahir dalam ilmu fiqih adalah .... a. Imam At Thabari c. Imam Abu Hanifah b. Imam Zamahsyari d. Imam Bukhari 26. Seorang filsafat muslim yang menjabat sebagai guru dan tabib kerajaan pada masa Dinasti Abbasiyah adalah .... a. Ar Rozi c. Al Farabi b. Ibnu Maskawaih d. Al Kindi 27. Berikut ini adalah karya Ibnu Sina, .... a. As Syifa’ c. Mantiq al Masyriqiyyin b. AI Ganun FitTibb d. As Siyas 28. Sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti “cinta kepada pengetahuan” adalah .... a. filsafat b. filologi c.filsuf d. filter 29. Dua dasar yang disepakati ulama fiqih sebagai dasar pengambilan hukum adalah .... a. Al Quran dan Hadits c. Al Qur’an dan ijma’ b. qiyas dan tradisi d.hadits dan qiyas 30. Berikut ini yang bukan nama kitab Al Hadits .... a. Al Kasyef c. Atrof b. Mustakhrij d.Mustadrok 31. Sikap kita terhadap ilmuwan muslim yang rajin baik ilmu agama maupun umum adalah .. a. meneladani c. masa bodoh b. mengagumi d. tidak peduli

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 73

32. Ibnu Sina dalam hidupnya banyak belajar, terkenal dalam ilrnu kedokterannya dan Islam mengajarkan tuntutlah ilmu sejak .... a. belum lahir c. remaja b. kecil d. dewasa 33. Imam Bukhari semasa hidupnya banyak para guru sehingga terkenai dalam karyanya Al Hadits. Sikap Anda adalah .... a. tidak peduli c. mencontoh b. membiarkan d. mengagumi 34. Imam Al Ghazali mempunyai semangat belajar yang tinggi sekalipun dari kalangan keluarga kurang mampu, hal itu perlu kita teladani karena Islam mengajarkan hidup .... a. bermewah-mewah c. miskin b. boros d.sederhana 35. Imam Muslim terkenal dalam karyanya kitab hadits shahih. AI hadits merupakan salah satu sumber hukum Islam yang harus kita .... a. teladani c. amalkan b. pikirkan d. amai 36. Karena kegigihan kerjanya dan kedalaman ilmunya, sehingga dapat kita tiru, Ibnu Majah berhasil menyusun kitab hadits yang bernama .... a. Kitab Shahih c. Fi Dzilalil Quran b. Kitab Sunan d. Al Kassaf 37. Imam Zamahsyari seorang mufasir yang mashur dalam menyusun kitab tafsir Al Quran. Terhadap Al Quran kita harus... dalam mempelajarinya. a. aktif c.proaktif b. pasif d. pesimis 38. Imam Syafi’i dalam usia 9 tahun menghafal Al Quran. Dalam belajar dan menghafal AI Quran kita harus mempunyai sikap .... a. negatif c. pasif b. optimis d. putus asa 39. Ar Rozi dalam setahun dapat menuiis 20.000 kertas. Kemampuan beliau yang perlu dicontoh karena kesungguhan dalam hal.... a. membagi waktu c. mengartikan b. mencari buku-buku d. meneliti dan rnenulis sangat luar biasa 40. Terhadap seorang fakih, seperti Imam Abu Hanifah yang fasih berbahasa, sikap kita .... a. membiarkan c. tercengang b. acuh d. meneladani

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sebutkan 3 tokoh pendiri Dinasti Abbasiyah! Jawab : ______

2. Sebutkan 3 kelas masyarakat pada masa Dinasti Abbasiyah! Jawab : ______

74 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

3. Jelaskan yang kamu ketahui tentang Kutubus kemudian sebutkan! Jawab : ______

4. Sebutkan pembagian negara menurut Al Farabi Jawab : ______5. Sebutkan empat madzhab dalam ilrnu fiqih! Jawab : ______

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 75

KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) KELAS VIII SEMESTER GENAP

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1. Menghargai dan menghayati 1.1. Menghayatiibrah atau nilai-nilai dari proses ajaran agama yang dianutnya berdirinya dinasti Al Ayyubiyah 1.2. Menghayati nilai-nilai positif dari perkembangan dinasti Al-Ayyubiyah 1.3. Menghayatisemangat perjuangan Shalahuddin al-Ayyubi dalam upaya menegakkan agama Allah Swt,. 1.4. Menghayati nilai-nilai positif yang ditunjukkan oleh ilmuwan muslim pada masa dinasti Al- Ayyubiyah 2. Menghargai dan menghayati 2.1. Menunjukkan sikap bijaksana sebagai perilaku jujur, disiplin, tanggung implementasi dari pemahamanmengenai jawab, peduli (toleransi, gotong sejarah berdirinya dinasti bani Al Ayyubiyah royong), santun, percaya diri 2.2. Meneladani perilaku istikamah seperti yang dalam berinteraksi secara efektif dicontohkan oleh para khalifah dari dinasti dengan lingkungan sosial dan bani Al Ayyubiyah alam dalam jangkauan pergaulan 2.3. Meneladani semangat juang dari dinasti Al- dan keberadaannya Ayyubiyah yang terkenal (Shalahuddin al- Ayyubi, Al Adil dan Al Kamil) 2.4. Meneladani semangat menuntut ilmu para ilmuwan muslim dinasti Al-Ayyubiyah 3. Memahami dan menerapkan 3.1. Memahami sejarah berdirinya dinastiAl- pengetahuan (faktual, Ayyubiyah konseptual, dan prosedural) 3.2. Mengidentifikasi berdasarkan rasa ingin tahunya perkembangankebudayaan/peradaban Islam tentang ilmu pengetahuan, pada masa dinasti Al-Ayyubiyah teknologi, seni budaya terkait 3.3. Memahamisemangat juang para penguasa fenomena dan kejadian tampak dinasti Al-Ayyubiyah yang terkenal mata (Shalahuddin al-Ayyubi, Al Adil dan Al Kamil) 3.4. Mengidentifikasi ilmuwan muslim dinasti Al- Ayyubiyah dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam 4. Mengolah, menyaji, dan menalar 4.1. Menceritakan sejarah berdirinya dinastiAl- dalam ranah konkret Ayyubiyah (menggunakan, mengurai, 4.2. Membuat peta konsep mengenai hal-hal yang merangkai, memodifikasi dan dicapai pada masa dinasti Al-Ayyubiyah membuat) dan ranah abstrak 4.3. Menceritakan biografi tokoh yang terkenal (menulis, membaca, (Shalahuddin al-Ayyubi, Al Adil dan Al menghitung, menggambar, dan Kamil)pada masa dinasti Al-Ayyubiyah mengarang) sesuai dengan yang 4.4. Memaparkan peran ilmuwandalam dipelajari di sekolah dan sumber memajukan kebudayan dan peradaban Islam lain yang semua dalam sudut pada masa dinasti Al-Ayyubiyah pandang/teori.

76 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

SEJARAH BERDIRINYA DAULAH AL AYYUBIYAH

SEJARAH BERDIRINYA DAULAH AL AYYUBIYAH

Latar Belakang Masa Penyebab

Berdirinya dinasti Pemerintahan Dinasti Runtuhnya Dinasti Ayyubiyah Ayyubiyah Al Ayyubiyah

1. Memahami sejarah berdirinya dinastiAl-Ayyubiyah 2. Mengidentifikasi perkembangankebudayaan/peradaban Islam pada masa dinasti Al-Ayyubiyah 3. Memahamisemangat juang para penguasa dinasti Al-Ayyubiyah yang terkenal (Shalahuddin al-Ayyubi, Al Adil dan Al Kamil) 4. Memahami penyebab runtuhnya dinasti ayyubiyah

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 77

A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA DINASTI AYYUBIYAH Ayyubiyah adalah sebuah dinasti sunni yang berkuasa dimesir, suriah, sebagian yaman, irak, mekah, hejaz dan dyarbakir. Dinasti ini didirikan oleh salahuddin alayyubi pada tahun 1174M. nama lengkapnya adalah salahuddin yusuf ibn ayyub ia berasal dari suku kerdi hadzbani, ia adalah putra najmudin ayyub dan keponakan asaddudin syirkuh. Najmudin ayub dan asadudin syirkuh hijrah dari kampung halamanya didekat danau fan ke takrit, irak. Salahuddin lahir dibenteng takrit pada tahun 532H atau 1137M. ketika ayahnya menjadi penguasa seljuk di takrit, pada saat itu ayah dan pamannya mengabdi kepada imaddudin zanky, seorang gubernur seljuk untuk kota mousul, irak. Ketika imaduddin berhasil merebut wilayah balbek, libanon pada tahun 534H (1139M). najmudin ayub diangkat menjadi gubernur balbek dan menjadi abdi raja suryah, yakni nuruddin mahmud. Selama dibalbek inilah salahudin menekuni teknik dan strategi perang serta politik. Selanjutnya dia mempelajari teologi sunni selama sepuluh tahun didamaskus, dalam lingkungan istana nuruddin.

B. MASA PEMERINTAHAN DINASTI AYYUBIYAH Pada awal kedudukannya sebagai perdana menteri, ia masih menghormati simbol- simbol syiaha pada pemerintahan al adid lidinillah. Namun setelah al adid meninggal pada tahun 1171M, salahuddin menyatakan loyalitasnya kepada khalifah abbasiyah (al mustadi) dibagdad dan secara formal menandai berakhirnya rezim fathimiyah di kairo. Ia tetap mempertahankan lembaga-lembaga ilmiah yang didirikan oleh dinasti fathimiyah tetapi mengubah orientasi keagamaannya dari syiah menjadi sunni. Hal ini sesuai dengan perintah sultan nuruddin dia memerintahkan salahuddin untuk mengambil kekuasaan dari tangan khilafah fathimiyah dan mengembalikannya kepada khilafah abbasiyah di bagdad. Penaklukan mesir oleh salahuddin pada tahun 1171M tersebut membuka jalan bagi pembentukan mazhab-mazhab hukum sunni dimesir. Salahuddin memberlakukan mazhab hanafi, sebelumnya mazhab syafiiyah yang berlaku didinasti fatiniyah. Keberhasilan tersebut mendorongnya untuk menjadi penguasa otonom dimesir. Dalam mengsolidasikan kekuatannya, ia memanfaatkan keluarganya untuk melakukan ekspansi kewilayah lain. Saudaranya dikirim untuk menguasai yaman pada tahun 1173M. taqiyuddin, keponakannya diperintahkan untuk melawan tentara salib di dimyat. Adapun syihabuddin, pamannya diberi kekuasaan untuk menduduki mesir hulu. Dari mesir, salahuddin juga dapat menyatukan syiria dan mesofotamiya menjadi sebuah kesatuan negara muslim. Pada tahun 1174 ia menrebut damaskus kemudian alippo tahun 1185 dan merebut mousul pada 1186. Pada masa pemerintahan salhudidin kekuatan militernya terkenal sangat tangguh pasukannya diperkuat oleh pasukan Barbar turki, dan afrika ia juga membangun tembok kota diakiro dan bukit muqattam sebagai benteng pertahanan. Dalam hal perekonomian, ia bekerja sama dengan penguasa muslim diwilayah lain. Disamping itu, ia juga menggalakan perdaganggan dengan kota-kota dilaut tengah, lautan hindia dan menyempurnakan sistem perpajakan atas dasar inilah ia melancarkan gerakan offensif

78 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

(penyerangan dengan membabibuta) untuk merebut al quds (jerussalem) dari tangan tentara salib yang dipimpin oleh guy de lusignan di hittin. Akhirnya pasukannya berhasil menguasai jerussalem pada tahun 1187M. ini berarti jerussalem dapat dikuasai oleh orang muslim untuk kedua kalinya setelah delapan puluh tahun dikuasai oleh kaum kristiani. Setelah kejadian itu orang-orang frank tersingkirkan, meskipun hanya untuk sementara. Usaha besar-besaran telah dilakukan pasukan salib dari inggris, prancis dan jerman pada tahun 1189-1192M namun tidak berhasil mengubah kedudukan salahuddin. Setelah perang berakhir salahuddin memindahkan pusat pemerintahan ke damaskus. Perjuangan salahuddin dalam merealisasikan tujuan-tujuan utamanya yaitu mengeluarkan kaum salib dari baitul makdis dan mengembalikan pada persatuan umat islam, telah menghabiskan kekuatannya dan mengganggu kesehatannya. Ia meninggal dan dimakamkan di damaskus pada tahun 1193M, setelah dua puluh lima tahun memerintah sebelum meninggal ia membagikan kekaisaran ayyubiyah kepada para anggota keluarga. Oleh karena itu, pengendalian dari pusat tetap berada dibawah kekuasaan almalik al adil (saudaranya) dan keponakannya al kamil mereka membagi imperiumnya menjadi sejumlah kerajaan kecil mesir, damaskus, alleppo dan kerajaan mousul sesuai dengan gagasan saljuk bahwa negara merupakan warisan keluarga raja. Meskipun demikian ayyubiyah tidak mengalami perpecahan, karena dengan loyalitas kekeluargaan mesir di integrasikan dalam berbagai imperium. Mereka menata pemerintahan dengan sistem birokrasi masa lampau yang telah berkembang dinegara- negara mesir dan siriya melalui distribusi iqta kepada pejabat-pejabat militer yang berpengaruh. Ayyubiyah secara khusus enggan melanjutkan pertempuran melawan sisa-sisa kekuatan pasukan salib. Mereka lebih memprioritaskan untuk mempertahankan mesir, karena kesatuan mulai melemah akhirnya pada masa pemerintahan al kamil, dinasti ayyubiyah yang bertempat di Diyar bakr dan al jazirah mendapat tekanan dari dinasti seljuk rum dan dinasti khiwarazim syah. Selanjutnya, al kamil mengembalikan jerussalem kepada kaisar fredrick II yang membawa kedamaian dan kestabilan ekonomi bagi mesir dan syiria. Oleh karena itu, pada masa tersebut perdagangan kembali dikuasai oleh kekuatan kristen mediterrania. Setelah al kamil meninggal yakni pada tahun 1238M, dinasti ayyubiyah dirongrong oleh pertentangan-pertentangan intern pemerintah.

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar ! 1. Dinasti Ayyubiyah pertama kalinya didirikan di .... a. Damaskus b. Suriah c. Tripoli d. Mesir 2. Bani Ayyubiyah berasal dari keturunan suku.... a. Barbar b. Magrib c. Kurdi d. Hijaz 3. Nama pendiri Dinasti Ayyubiyah adalah .... a. Salih Al-Ayyub c. Salahuddin Yusuf AI-Ayyubi b. Asaduddin Syirkuh d. Al-Adil

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 79

4. Keberhasilan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dimulai ketika ia ikut ekspidisi militer yang dipimpin pamannya di .... a. Yaman b. Mesir c. Suriah d. Magrib 5. Dalam ekspedisi militer pertama Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi berhasil mengalahkan tentara pemberontak yang dipimpin oleh ... a. Al-Gazi b. Hajib c. Dirgam d. Amauri 6. Pada masa Nuruddin Zanki menjadi Gubernur Suriah dari Bani Abbasiyah, Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi diangkat sebagai .... a. Kepala pemerintahan c. Kepala Garnisun b. Panglima perang d. Perdana Menteri 7. Nama ayah Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah .... a. Salih Al-Ayyubi c. Yusuf Al-Ayyubi b. Najmuddin bin Ayyub d. Asaduddin Syirkuh 8. Dalam peperangan melawan Syawar yang dibantu Amauri, Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi berhasil menduduki .... a. An-Naubah b. Suriah c. Iskandariyah d. Yaman 9. Pada bulan Agustus 1167 M peperangan antara Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dengan pasukan Salib yang dipimpin Amauri berakhir dengan .... a. kemenangan di pihak Amauri b. kekalahan di pihak tentara salib c. kemenangan di pihak umat Islam d. perjanjian damai 10. Isi daripada perjanjian damai antara Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dengan tentara Salib yang terjadi pada bulan Agustus 1167 M adalah .... a. pertukaran tawanan perang b. pertukaran hasil rampasan perang c. kedua pasukan kembali ke wilayah masing-masing d. tidak saling menyerang selama 10 tahun 11. Setelah terjadi kesepakatan perjanjian damai antara Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dengan Amauri, Iskandariyah diserahkan kembali kepada .... a. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi b. Perdana Menteri Syawar c. Amauri d. Nuruddin Zanki 12. Setelah peperangan berakhir pada tahun 1167 M Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi kembali ke .... a. Mesir b. Yaman c. Suriah d. Magrib 13. Pada tahun 1169 M, Amauri melanggar perjanjian dan berusaha menguasai Mesir serta menurunkan Khalifah .... a. Al-Walid bin Abdul Malik c. Yazid bin Mu'awiyah b. Al-Kamil d. Al-Adid 14. Atas jasa-jasanya pada tahun 1169 M Khalifah Al-Adid mengangkat Asaduddin Syirkuh sebagai perdana menteri di .... a. Mesir b. Yaman c. Suriah d. Tripoli 15. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi diangkat sebagai perdana menteri di Mesir pada usia.... a. 30 tahun b. 32 tahun c. 34 tahun d. 35 tahun

80 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar! 1. Siapakah nama pendiri dan ayah pendiri Dinasti Ayyubiyah itu? Jawab : ...... 2. Kapan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi mengawali keberhasilannya sebagai seorang pemimpin? Jelaskan! Jawab : ...... 3. Apa gelar yang diperoleh Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi ketika menjabat sebagai perdana menteri di Mesir? Jawab : ...... 4. Mengapa Syawar berusaha membunuh Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dengan Asaduddin Syirkuh? Jelaskan! Jawab : ...... 5. Apa arti gelar Al-Malik An-Nasir yang diperoleh oleh Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi? Jawab : ......

Beberapa sultan Dinasti Ayyubiyah yang menonjol yaitu Shalahuddin Yusuf al- Ayyubi, al-Adil I dan al-Kamil

1) Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi ( 1138-1193 M ) Diantara para khalifah, Shalahuddin Al Ayyubi adalah pendiri dan sekaligus khalifah yang terkenal yang berhasil membawa Dinasti Ayyubiyah ke puncak kejayaan. Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi dianggap sebagai pembaharu di Mesir karena dapat mengembalikan madzhab Sunni. Beberapa usaha yang dilakukan oleh Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi dalam membangun pemerintahan adalah : Shalahuddin Al Ayyubi a) Mendirikan madrasah-madrasah yang menganut mazhab Syafi’i dan mazhab Maliki. b) Mengganti kadi-kadi Syi’ah dengan kadi-kadi Sunni.

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 81

c) Mengganti pegawai pemerintahan yang melakukan korupsi. d) Memecat pegawai yang bersekongkol dengan penjahat dan perampok.

Melihat keberhasilan Salahuddin dalam menata pemerintahan , khalifah Al Mustadi dari Dinasti Abassiyah memberikan gelar kepadanya Al Mu’izz li Amiril Mu’minin ( penguat kedudukan Amirul Mu’minin ). Pada tahun 1175 M Khalifah Al Mustadi menyerahkan wilayah Mesir, An Naubah, Yaman,Tripoli, Syria, Palestina dan maghrib ( Maroko ) ke bawah kekuasaan Salahuddin. Hal ini dilakukan setelah Salahuddin menyebut nama Khalifah Abbasiyah dalam setiap khotbah jum’at di setiap masjid de wilayah Mesir. Sejak saat itulah, ia dianggap sebagai Sultan Islam wal Muslimin. Pemerintahannya, Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi menghadapi pemberontakan dari kalangan sendiri. Hal itu terjadi karena adanya keirian dan kedengkian terhadap keberhasilan Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi. Orang yang pertama iri adalah Nuruddin Zanki, ia merasa kebesarannya tersaingi oleh Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi. Selain itu, Shalahuddin juga mengingkari janjinya untuk membantu Nuruddin Zanki dalam membantu menghadapi tentara salib yang mengusai Kerak dan Syaubak. Orang yang kedua membenci Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi adalah kepala rumah tangga Khalifah al-Adid yang bernama Hajib Adapun pemberontakan yang terjadi pada masa Salahuddin Al Ayyubi berkuasa yang berasal dari kalangan sendiri diantaranya : a) Pemberontakan yang dilakukan oleh Hajib ( kepala rumah tangga khalifah Al Adid ) ia memberontak karena hak-haknya sebagai kepala rumah tangga istana dikurangi, kemudian ia bersekongkol dengan tentara An Naubah dari Sudan untuk menggulingkan Salahuddin. b) Pemberontakan yang dilakukan oleh kaum Asassin yang dipimpin oleh Syekh Sinan. c) Pemberontakan yang dilakukan kelompok Zanki. Kelompok ini merupakan pembela Al Malik As Salih Ismail yang bersekongkol dengan Al Gazi ( penguasa Mosul dan paman Al Malik As Salih Ismail ) juga untuk menggulingkan Pemerintahan Salahuddin Al Ayyubi.

Semua pemberontakan itu dapat diselesaikan oleh salahuddin Al Ayyubi dengan baik. Penyelesaian pemberontakan itu ditempuh dengan jalan damai ( perundingan ) dan dengan jalan peperangan (penumpasan). Setelah melalui berbagai peperangan dan menaklukan berbagai benteng dan kota, sampailah Sultan Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi pada keinginan utamanya yaitu merebut Baitul Maqdis. Kini beliau mengepung Jerussalem selama empat puluh hari yang membuat penduduk kota tersebut tidak bisa berbuat apa-apa dan kekurangan kebutuhannya. Waktu itu Jerussalem dipenuhi dengan kaum pelarian dan orang-orang yang selamat dalam perang Hittin. Tentara pertahanannya sendiri tidak kurang dari 60.000 orang. Pada mulanya Sultan menyerukan seruan agar kota suci diserahkan secara damai. Beliau tidak ingin bertindak seperti yang dilakukan oleh Godfrey dan orang-orang pada tahun 1099 untuk membalas dendam. Akan tetapi pihak Kristian telah menolak tawaran baik dari sultan, bahkan mereka mengangkat komandan perang untuk mempertahankan kota itu. Karena mereka menolak seruan, Sultan Shalahuddin bersumpah akan membunuh semua orang Kristen di dalam kota itu untuk membalas dendam dalam peristiwa 90 tahun

82 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

yang lalu. Mulailah pasukan kaum muslimin melancarkan serangan ke atas kota itu dengan anak panah dan manjanik. Kaum salib membalas serangan itu dari dalam benteng. Setelah berlangsung serangan selama empat belas hari, kaum salib melihat bahwa pintu benteng hampir musnah oleh serangan kaum muslimin. Para pemimpin kaum salib mulai merasa takut melihat kegigihan dan kekuatan pasukan muslim yang hanya menunggu waktu untuk masuk. Beberapa pemimpin Kristian telah keluar menemui Sultan Shalahuddin menyatakan keinginannya untuk menyerahkan kota suci secara aman dan minta agar nyawa mereka diselamatkan. Akan tetapi sultan menolak sambil berkata: ”Aku tidak akan menaklukan kota ini kecuali dengan kekerasan sebagaimana kamu dahulu menaklukannya dengan kekerasan. Aku tidak akan membiarkan seorang Kristenpun melainkan kubunuh sebagaimana engkau membunuh semua kaum muslimin di dalam kota ini dahulu. Setelah usaha diplomatik mereka tidak berhasil, Datuk bandar Jerussalem sendiri datang menghadap sultan dengan merendah diri dan minta dikasihani, membujuk dan merayu dengan segala cara. Sultan Shalahuddin tidak menjawabnya. Akhirnya ketua Kristiani itu berkata: ”jika tuan tidak mau berdamai dengan kami, kami akan balik dan membunuh semua tahanan (terdiri kaum muslimin berjumlah 4000 orang) yang ada pada kami. Kami juga akan membunuh anak cucu kami dan perempuan- perempuan kami. Setelah itu kami akan binasakan rumah-rumah dan bangunan- bangunan yang indah-indah, semua harta dan perhiasan yang ada pada kami akan dibakar. Kami juga akan memusnahkan kubah Shahra’, kami akan hancurkan semua yang ada sehingga tidak ada apa-apa yang boleh dimanfaatkan lagi. Selepas itu, kami akan keluar untuk berperang mati-matian, karena sudah tidak ada apa-apa lagi yang kami harapkan selepas ini. Tidak seorangpun boleh membunuh kami sebelum orang-orang tuan terbunuh terlebih dahulu. Nah, jika demikian keadaannya, kebaikan apalagi yang tuan harapkan. Setelah mendengar kata-kata nekat itu, Sultan Shalahuddin menjadi lembut dan kasihan serta bersedia untuk memberikan keamanan. Beliau meminta nasehat para ulama yang mendampinginya mengenai sumpah berat yang telah diucapkannya. Para ulama mengatakan bahwa beliau mesti menebus sumpahnya dengan membayar kifarat sebagaimana yang telah disyariatkan. Maka berlangsunglah penyerahan kota secara aman dengan syarat setiap penduduk mesti membayar uang tebusan. Bagi lelaki wajib membayar sepuluh dinar, perempuan lima dinar dan anak-anak membayar dua dinar saja. Barang siapa yang tidak mau membayar tebusan, akan menjadi tawanan kaum muslimin dan berkedudukan sebagai hamba. Semua rumah, senjata dan alat-alat peperangan lainnya mesti ditinggalkan untuk kaum muslimin. Mereka boleh pergi ke mana saja tempat yang aman untuk mereka. Mereka diberi waktu empat puluh hari untuk memenuhi syarat-syaratnya dan barang siapa yang tidak sanggup menunaikannya sampai waktu yang ditentukan, ia akan menjadi tawanan. Ternyata ada 16.000 orang Kristian yang tidak sanggup membayar uang tebusan. Semua mereka ditahan sebagai hamba. Pada hari Jum’at 27 Rajab 583 H, Sultan Shalahuddin bersama kaum muslimin memasuki Baitul Maqdis. Mereka mengumandangkan “Allahu Akbar“ dan bersyukur kehadirat Allah SWT, air mata mereka menetes di pipi kaum muslimin setelah memasuki Baitul Maqdis. Para ulama juga memberikan ucapan selamat kepada Sultan Shalahuddin yang telah berhasil merebut kembali Baitul Maqdis dari kaum Kristiani.

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 83

Kejatuhan Jerussalem ke tangan kaum muslimin telah membuat Eropa marah. Mereka mengeluarkan tulisan yang disebut ”Saladin tithe” yang artinya derma wajib untuk melawan Shalahuddin yang hasilnya digunakan untuk membiayai perang salib. Dengan angkatan perang yang besar, beberapa raja Eropa berangkat untuk merebut kota suci tersebut. Maka terjadilah perang salib ke tiga yang sangat sengit. Namun demikian, Shalahuddin masih dapat mempertahankan Jerussalem sampai perang selesai. Setahun setelah perang salib ke tiga, Sultan Shalahuddin wafat

2) Al Adil ( 1145-1238 M ) Al-Adil memiliki nama lengkap al-Malik al-Adil Syaifuddin Abu Bakar bin Ayyub. Dari nama Syaifuddin ini, tentara salib memberinya gelar Saphadin. Ia adalah putra Najmuddin Ayyub dan merupakan saudara muda Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi. Prestasi pertamanya adalah ketiak ia diangkat sebagai pemimpin pasukan saat mengkitu ekspedidi militer pamannya, Syirkuh ke Mesir antara tahun 1168-1169 M. Setelah kematian Nuruddin Zanki pada tahun 1174, ia memerintah di Mesir atas nama saudaranya, Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi. Sebagai seorang pemimpin, ia berhasil mengumpulkan sumber daya, baik alam maupun manusia, untuk membantu Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi menguasai Syiria dan menghadapi pasukan salib antara tahun 1175-1183. pada tahun 1176, ia memadamkan pemberontakan orang-orang Kristen Koptik di kota Qift, Mesir. Setelah itu, ia memerintah di Allepo sebagai gubernur antara tahun 1183-1186. tidak lama kemudian, ia kembali ke Mesir untuk menghadapi pasukan salib pada tahun 1186-1192. Pada tahun 1192-1193, ia menjadi gubernur di wilayah utara Mesir. Setelah kematian Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi pada bulan Maret tahun 1193, ia menghadapi pemberontakan Izzuddin di Mosul. Kemudian, ia juga menentukan siapa yang berhak menjadi penguasa ketika terjadi perselisihan di antara anak-anak Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi, al-Aziz dan al-Afdal. Ia kemudian menduduki jabatan Gubernur Syiria di Damaskus dan menggunakan wilayah ini sebagai basis untuk memperluas kekuasaannya. Setelah kematian, al-Aziz, al-Afdal berusaha menduduki jabatan sultan. Akan tetapi, al-Adil beranggapan al-Afdal tidak pantas menduduki jabatan sultan. Akhirnya, peperangan antara keduanya tidak terhindarkan. Al-Adil berhasil mengalahkan al-Afdal dan menjadi sultan di Damaskus. Setelah menjadi sultan, ia memerintah wilayah Mesir dan Syiria dengan bijaksana selama hampir dua dekade. Ia juga mendorong perdagangan dan menjalin hubungan baik dengan negara-negara salib. Setelah mendengar kabar akan adanya angkatan perang salib ke-5, ia kembali bersiap ke medan laga walaupun usianya telah lanjut. Ia memperkuat pertahanan di Mesir dan Palestina. Di tengah persiapan perang itu, ia jatuh sakit dan meninggal dunia pada bulan Agustus 1218, ia digantikan oleh putranya, al-Kamil. Al-Adil merupakan seorang pemimpin pemerintahan dan pengatur strategi yang berbakat dan efektif. Ia mampu menyediakan kebutuhan militer yang dibutuhkan Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi dalam setiap peperangan besarnya. Ia mempunyai peranan yang sangat besar bagi Dinasti Ayyubiyah dalam mempertahankan eksistensinya.

84 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

3) Al Kamil ( 1180-1238 ) Al-Kamil memiliki nama lengkap al-Malik al-Kamil Nasiruddin Abu al-Ma’ali Muhammad. Ia dipuja-puja karena berhasil dua kali mengalahkan pasukan salib. Akan tetapi, ia juga dicaci maki karena menyerahkan kembali kota Jerussalem kepada orang- orang Kristen. Al-Kamil adalah putra dari al-Adil, saudara muda Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi. Pada tahun 1218, al-Kamil memimpin pertahanan menghadapi pasukan salib yang mengepung kota Dimyat (Damietta) dan kemudian menjadi sultan sepeninggal ayahnya. Pada tahun 1219, ia hampir kehilangan tahtanya karena konspirasi kaum Kristen Koptik. Al-Kamil kemudian pergi ke Yaman untuk menghindari konpsirasi itu. Akhirnya konspirasi itu berhasil dipadamkan oleh saudaranya yang bernama al- Mu’azzam yang menjabat gubernur Suriah. Beberapa kali ia menawarkan perdamaian kepada pasukan salib, tetapi mereka menolak tawaran itu karena adanya pengaruh dari Paus. Ia pernah menawarkan untuk mengembalikan Jerussalem, membangun lagi temboknya yang setahun lalu dirobohkan oleh saudaranya, dan mengembalikan salib asli kepada tentara salib. Tersebarnya wabah penyakit dan kelaparan akibat banjir sungai Nil mengakibatkan al-Kamil gagal mempertahankan Dimyat pada bulan November 1219. Ia menarik pasukannya menuju Mansurah, sebuah benteng di hulu sungai Nil. Pasukan salib terus maju menuju Kairo. Al-Kamil kemudian membuka bendungan sungai Nil dan banjir melanda wilayah yang dikuasai oleh pasukan salib. Kejadian itu membuat pasukan salib terpaksa menerima perdamaian yang ditawarkan al Kamil. Pada tahun berikutnya, al-Kamil berselisih dengan saudaranya, al-Mu’azzam. Al- Kamil kemudian berencana menerima perdamaian dari Federick II, Raja Sisilia yang telah menyiapkan pasukan salib ke-6. Pada tahun 1227, al-Mu’azzam meninggal dan al-Kamil berbagi kekuasaan dengan saudaranya al-Asraf Khalil. Dalam perjanjian itu, wilayah al-Kamil meliputi Palestina (Transyordan), sedangkan wilayah al-Asraf Khalil meliputi Syria. Pada bulan Februari tahun 1229 M, al-Kamil menyepakati perdamaian selama 10 tahun dengan Federick II. Ia mengembalikan Jerusalem dan kota-kota suci lainnya kepada pasukan salib. Kaum muslimin dan umat Yahudi dilarang memasuki kota itu, kecuali di sekitar Masjidil Aqsa dan Masjid Umar. Perjanjian itu banyak ditentang oleh kaum muslimin dan kaum Kristen sendiri. Hal itu membuat al-Kamil menerima banyak cacian dan penentangan. Al-Kamil meninggal pada tahun 1238, kedudukannya sebagai sultan digantikan oleh Shalih al-Ayyub. Pada masa pemerintahannya, Shalih al-Ayyub sering terlibat perang saudara dengan kerabat dekatnya. Faktor-faktor tersebut membuat kekuatan Dinasti Ayyubiyah makin melemah. Masa kekuasaan Dinasti Ayyubiyah berlangsung kurang lebih selama 78 tahun yaitu mulai tahun 1171 – 1249 M Sultan-sultan Mesir Ayubiyyah yang terkenal adalah: 1) Salahuddin Al-Ayubbi 1171-1193 2) Al-Aziz 1193-1198 3) Al-Mansur 1198-1200 4) Al-Adil I 1200-1218 5) Al-Kamil 1218-1238 6) Al-Adil II 1238-1240

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 85

7) As-Salih Ayyub 1240-1249 8) Turanshah 1249-1250

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tepat! 1. Setelah Khalifah Al-Adid meninggal, kekuasaan penuh dipegang oleh .... a. Syawar c. Asaduddin Syirkuh b. Nurudin Zanki d. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi 2. Dinasti Ayyubiyah berdiri pada tahun .... a. 1167 M b. 1169 M c. 1171 M d. 1193 M 3. Wilayah kekuasaan Dinasti Ayyubiyah pada masa Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dibagi .... a. 3 wilayah b. 5 wilayah c. 8 wilayah d. 10 wilayah 4. Keberhasilan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dalam mengembalikan Madzab Sunni menjadi madzab yang dianut Dinasti Ayyubiyah menjadikan .... a. pahlawan yang tangguh c. pembaharu di Mesir b. pemimpin yang adil d. penguasa yang bijaksana 5. Melihat keberhasilan Salahuddin Yusuf AlAyyubi sebagai sultan, Khalifah AI-Mustadi dari Bani Abbasiyah memberikan gelar .... a. AI-Malik An-Nasir b. Al-Mu'izz Ii Amiril mu'minin c. Amirul mu'minin d. Sultanul mukminin 6. Selain memberikan gelar kepada Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi, Khalifah AI-Mustadi dari Bani Abbasiyah juga memberikan .... a. beberapa wilayah c. berbagai pujian b. berbagai hadiah d. beberapa bantuan 7. Sebagai sultan yang banyak memperoleh keberhasilan dan bijaksana dalam memerintah, ia juga dianggap sebagai .... a. Amiril mu'minin b. Sultanul Islam wal muslimin c. Sultanul muslimin d. Amirul mukminin 8. Gubernur Suriah dari Bani Abbasiyah yang berusaha menjatuhkan Salahuddin Yusuf Al- Ayyubi adalah .... a. Al-Mu'azzam c. Nuruddin Zanki b. Syekh Sinan d. Asaduddin Syirkuh 9. Pemberontakan kaum Asassin dipimpin oleh .... a. Nuruddin Zanki c. AI-Gazi b. Hajib d. Syekh Sinan 10. Raja Yerusalem yang terlibat perang Salib melawan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah .... a. Amalric I b. Phillip II c. William d. Frederick Barbarosa

86 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

11.Seorang bekas kepala rumah tangga Khalifah AI-Adid yang berusaha menggulingkan pemerintahan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah .... a. Al-Gazi b. Hajib c. Zanki d. Syekh Sinan

12. Raja Silsilia yang ikut terlibat dalam perang salib melawan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi yaitu.... a. Cyrus Agung c. William b. Phillip II d. Gregory 13.Setelah perang melawan tentara Salib selesai, Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi memindahkan pusat pemerintahannya ke ... a. Suriah c. Aleppo b. Kerak d. Damaskus 14.Setelah Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi wafat, kesultanan Ayyubiyah di Damaskus digantikan oleh .... a. Al-Afdal c. Al-Adil b. Al-Kamil d. Al-Mansur 15. Setelah AI-Adil berhasil mengalahkan Al-Afdal, ia menjadi sultan di .... a. Mesir c. Hamah b. Damaskus d. Sinjar

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Sebutkan tiga sultan yang menonjol pada masa Dinasti Abbasiyah! Jawab : ...... 2. Sebutkan beberapa penguasa Eropa yang ikut terlibat dalam perang Salib melawan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi! Jawab : ...... 3. Sebutkan beberapa usaha yang dilakukan oleh Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dalam membangun pemerintahannya! Jawab : ...... 4. Apakah arti gelar AI-Mu'izz Ii Amiril-mu'minin yang diberikan kepada Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi? Jelaskan! Jawab : ...... 5. Sebutkan beberapa usaha yang dilakukan oleh Salahuddin Yusuf AI-Ayyubi setelah dapat mengalahkan Raja Baldwein V dan berhasil menguasai beberapa kota termasuk Baitul Makdis! Jawab : ......

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 87

C. RUNTUHNYA DINASTI AYYUBIYAH Runtuhnya dinasti ayyubiyah dimulai pada masa pemrintahan sultan ash shalih. Pada masa pemerintahan ash shalih terjadi serangan pasukan budak (mamluk) dari turki yang berhasil merebut kekuasaan dimesir. Walupun sebelumnya pasukannya berhasil menaklukan perang salib ke enam yang dipimpin ranja perancis ST Louis, Setelah ash shalih meninggal pada tahun 1249M, kaum mamluk mengangkat istri ash shalih, syajarat ad durr sebagai sultan. Dengan demikian berakhirlah pemerintahan dinasti ayyubiyah dimesir. Meskipun demikian dinasti ayyubiyah masih berkuasa disuryah. Pada tahun 1260M tentara mongol hendak menyerbu mesir. Komando tentara islam dipegang oleh qutuz, panglima perang mamluk. Dalam pertempuran diain jalut, qutuz berhasil mengalahkan tentara mongol dengan gemilang. Selanjutnya, qutuz mengambil alih kekuasaan dinasti ayyubiyah. Sejak itu, berakhirlah kekuasaan dinasti ayyubiyah.

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat! 1. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah putra dari seorang keturunan dari suku Kurdi yang bernama .. a. Salahuddin Ayyub c. Najmuddin bin Ayyub b. Salih Ayyub d. Asaduddin Syirkuh 2. Dengan berakhirnya Dinasti Fatimiyah maka berdirilah Dinasti .... a. Umayyah b. Abbasiyah c. Seljuk d. Ayyubiyah 3. Pendiri Dinasti Ayyubiyah adalah .... a. Najmuddin bin Ayyub b. Asaduddin Syirkuh c. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi d. Nuruddin Zanki 4. Keluarga Dinasti Ayyubiyah berasal dari daerah ... a. Khurasan b. Azerbaijan c. Armenia d. Persia 5. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi pernah menjabat sebagai kepala garnisun di .... a. Balbek b. Maghrib c. Mesir d. Tripoli 6. Pada masa pemerintahan Dinasti Ayyubiyah, Mesir mengalami kemajuan dalam bidang .... a. kedudayaan b. perdagangan c. kesenian d. ilmu pengetahuan 7. Asaduddin Syirkuh adalah orang pertama dari keluarga Ayyubiyah di Mesir yang menjadi ... a. panglima perang c. perdana menteri b. gubernur d. sultan 8. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi diangkat menjadi perdana menteri di Mesir ketika berusia .... a. 25 tahun b. 30 tahun c. 31 tahun d. 32 tahun 9. Setelah menjadi perdana menteri di Mesir, Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi mendapat gelar.... a. AI-Malik An-Nasir c. Sultanul Muslimin b. Amiril Mu'minin d. Amir Al-Umara

88 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

10. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dianggap sebagai pembaharu di Mesir karena .... a. dapat mengembalikan Madzab Syiah b. dapat mengembalikan Madzab Sunni c. dapat menjalankan peran politik dan keagamaan d. membagi wilayah kekuasaan dengan saudara dan keturunannya 11. Hubungan antara Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dengan Khalifah Al-Mustadi dari Bani Abbasiyah adalah .... a. Khalifah Al-Mustadi merasa tersaingi atas kebesaran Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi b. Khalifah Al-Mustadi tidak mengakui kesultanan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi c. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi mengakui kekhalifahan Al-Mustadi d. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi tidak mengakui kekahalifahan Al-Mustadi 12. Raja Perancis yang ikut terlibat dalam perang Salib melawan Salahuddin Yusuf Al- Ayyubi adalah . a. William b. Amalric I c. Frederick 11 d. Phillip II 13. Pada masa kepemimpinan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi, Khalifah Abbasiyah di Bagdad dipegang oleh .... a. Al-Mustansir b. Ar-Rasyid c. AI-Mustadi d. Al-Mutawakkil 14.Gubernur Suriah dari Bani Abbasiyah yang merasa iri dan berusaha menjatuhkan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah .... a. Salahuddin Zanki c. Jamaluddin Zanki b. Nuruddin Zanki d. Syaifudin Zanki 15. Pemberontakan kaum Asassin dipimpin oleh .... a. Syekh Sinan b. Hajib c. Dirgam d. Amauri 16. Melihat keberhasilan yang dicapai Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi sebagai sultan, Khalifah Al-Mustadi dari Bani Abbasiyah memberikan penghargaan berupa gelar .... a. Al-Malik An-Nasir c. Amirul Muslimin b. Al-Mu'izz Ii Amiril-Mukminin d. As-Saffah 7. Bekas kepala rumah tangga Khalifah Al-Adid yang mengadakan pemberontakan terhadap Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah.... a. Dirgam b. Hajib c. Al-Gazi d. Qutus 18. Runtuhnya Dinasti Ayyubiyah ditandai dengan.... a. meninggalnya Sultan As-Salih Ayyub b. pecahnya perang saudara c. kemenangan Qutus atas tentara Mongol di Ain jalut d. terjadinya perang Salib selama bertahun-tahun 19.Pada masa povinlOwnya Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi selain menghadapi pemberontakan dari kalangan istana juga menghadapi ancaman yang besar dari ... a. tentara b. orang-orang Eropa c. tentara Mongol d. tentara Salib 20.Perang Salib yang pertama yang dihadapi oleh Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah ketika ia melawan tentara Salib yang dipimpin oleh .... a. Philip c. Amauri b. Amalric I d. William

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 89

21. Setelah perang selesai, Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi memindahkan pusat pemerintahan Dinasti Ayyubiyah ke .... a. Damaskus c. Suriah b. Aleppo d. Kerak 22. Ketika menjadi Gubernur Syria di Damaskus, AI-Adid I menggunakan wilayah tersebut sebagai .... a. daerah perdagangan b. basis untuk memperluas kekuasaannya c. tempat untuk menyusun strategi d. tempat untuk menyebarluaskan Mazhab Sunni 23. Setelah menjadi Sultan, AI-Adid I memerintah wilayah ... dan .... a. Aleppo dan Sinjar c. Mesir dan Syria b. Mesir dan Sinjar d. Kerak dan Hamah 24. Setelah Al-Adid meninggal, kesultanan Dinasti Ayyubiyah di Damaskus dipimpin oleh.... a. AI-Asraf b. As-Salih Ayyub c. Al-Afdal d. Al-Kamil 25. Pada masa pemerintahannya, AI-Kamil banyak mendapat hujatan dan cacian dari umat Islam, karena .... a. banyak mengalami kekalahan dalam perang Salib b. menyerahkan Yerussalem dan kota-kota suci lainnya kepada pasukan Salib c. gagal mempertahankan kota Dimyat d. mengembalikan salib asli kepada tentara Salib

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Apa yang dilakukan oleh Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi ketika menguasai Iskandariyah? Jawab : ...... 2. Sejak kapan keberhasilan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi sebagai tentara mulai terlihat? Jawab : ...... 3. Sebutkan beberapa usaha yang dilakukan oleh Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dalam membangun pemerintahan! Jawab : ...... 4. Sebutkan beberapa penguasa Eropa yang ikut terlibat dalam perang Salib melawan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi! Jawab : ...... 5. Apa isi perjanjian damai yang disepakati antara Sultan Al-Kamil dengan Frederick II? Jawab : ......

90 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang benar! 1. Dinasti Ayyubiyah menganut Madzab .... a. Sunni b. Syiah c. Mu'tazilah d. Khawarij 2. Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh seorang keturunan suku Kurdi yang bernama .... a. As-Salih Ayyub c. Asaduddin Syirkuh b. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi d. Nuruddin Zanki 3. Keluarga Dinasti Ayyubiyah berasal dari suku.... a. Barbar b. Maghrib c. Kurdi d. Hijaz 4. Dinasti Ayyubiyah memerintah selama .... a. 25 tahun b. 35 tahun c. 50 tahun d. 75 tahun 5. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi merintis jalan untuk mendirikan Dinasti Ayyubiyah dengan mengabdi kepada penguasa Suriah yang bernama .... a. Nuruddin Zanki c. Arslan Syah b. Salahuddin Zanki d. Syekh Sinan 6. Ekspedisi militer pertama yang diikuti Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah ketika ia mendampingi pamannya yang mendapat tugas untuk membantu perdana menteri Syawar dari Bani Fatimiyah dalam menghadapi pemberontakan yang dipimpin .... a. Syawar b. Dirgam c. A]-Gazi d. Gregory 7. Ekspedisi militer pertama yang diikuti Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah ketika ia mendampingi pamannya yang bernama .... a. Alaudin Syirku c. Asaduddin Syirkuh b. Jamaluddin Syirku d. Najmuddin Ayyub 8. Jabatan pertama yang diikuti Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah sebagai komandan garnisun di.... a. Yaman b. Mesir c. Kerak d. Balbek 9. Panglima perang yang memimpin ekspedisi militer ke Mesir untuk membantu Dinasti Fatimiyah dalam menyelesaikan pemberontakan adalah .... a. Nuruddin Zanki c. Syekh Sinan b. Asaduddin Syirkuh d. Salahuddin Al-Ayyubi 10. Perdana Menteri dari Bani Fatimiyah yang bersekutu dengan Amauri seorang panglima perang tentara Salib yang berusaha menjatuhkan Nuruddin Zanki dan umat Islam adalah .... a. Syawar b. Syekh Sinan c. AI-Gazi. d. Arslan Syah 11. Dalam pertempuran melawan Syawar yang dibantu Amauri, Salahuddin Yusuf Al- Ayyubi berhasil menduduki .... a. Suriah b. Iskandariyah c. Yaman d. Maghrib 12. Dari keluarga Ayyubiyah orang yang pertama kali berhasil menjadi perdana menteri di Mesir adalah .... a. Salahuddin Al Ayyubi c. Asaduddin Syirkuh b. Najmuddin Ayyub d. Salahuddin Syirkuh

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 91

13. Sebagai perdana menteri di Mesir setelah Asaduddin Syirkuh, Salahuddin Yusuf Al- Ayyubi mendapat gelar .... a. AI-Malik An-Nasir c. Sultanul Islam wal Muslimin b. AI-Muizz li Amiril-Mu'minin d. AI-Malik Al-Amin 14.Gubernur Suriah dari Bani Abbasiyah yang mengangkat Salahuddin Al-Ayyubi menjadi kepala Garnisun di Balbek bernama ... a. Salahuddin Zanki c. Nuruddin Zanki b. Jamaluddin Zanki d. Syawar 15. Nama ayah Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah .... a. Saifuddin Yusuf c. Satiuddin bin Ayyub b. Asaduddin Syirkuh d. Najmuddin bin Ayyub 16.Keberhasilan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi sebagai tentara mulai terlihat ketika ia mengikuti ekspedisi militer ke Mesir yang dipimpin oleh pamannya yang bernama .... a. Salahuddin Syirkuh c. Nuruddin Syirkuh b. Asaduddin Syirkuh d. Najmuddin Syirkuh 17. Asal mula keluarga Dinasti Ayyubiyah dari daerah .... a. Armenia b. Tajikistan c. Azerbaijan d. Balkan 18.Kebijakan yang diambil oleh Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi di bidang pendidikan adalah .... a. memecat pegawai-pegawai yang korupsi b. mengganti madzab negara c. mengganti kadi-kadi Syiah dengan kadi-kadi Sunni d. membangun madrasah-madrasah yang menganut Madzab Syafi'i dan Maliki 19. Perjuangan dan peperangan yang dilakukan oleh Salahuddin Yusuf AI-Ayyubi bertujuan .... a. mempertahankan dan membela agama b. mendapatkan harta rampasan c. memperluas daerah kekuasaan d. memperbanyak kekayaan 20.Perdana menteri Mesir dari Bani Fatimiyah yang memperoleh bantuan dari Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dan Asaduddin Syirkuh dalam memulihkan kekuasaannya adalah ... a. Nuruddin Zanki b. Syawar c. Al-Adid d. Amauri 21.Asaduddin Syirkuh diangkat menjadi perdana menteri di Mesir oleh Khalifah Al-Adid pada tahun .. a. 1164 M b. 1167 M c. 1169 M d. 1171 M 22.Langkah pertama Salahuddin Yustif Al-Ayyubi setelah berkuasa penuh di Mesir adalah .... a. menyebarluaskan paham syiah ke seluruh wilayah b. memecat pegawai-pegawai pemerintah yang lama c. membuat kekuasaan yang berpusat di Mesir d. membagi wilayah kekuasaan untuk saudara dan keturunannya 23.Pada tahun 1175 M, Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi diangkat sebagai Sultanul Islam wal Muslimin yang-artinya .... a. pemimpin umat Islam clan kaum muslimin b. pemimpin seluruh umat Islam c. penguasa yang bijaksana

92 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

d. penguasa yang mulia 24.Dalam perang Salib yang pertama, Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi menghadapi perlawanan dari Raja Yerusalem yang bernama .... a. Baldwein IV c. Raynald de Chatillon b. Amalric I d. Baldwein V 25. Penguasa benteng Karak disebelah timur laut mati yang terlibat dalam perang Salib melawan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah .... a. Element III c. Raynald de Chatillon b. Baldwein IV d. Phillip II 26. Al-Malik Al-Adil Saifuddin Abu Bakar bin Ayyub adalah nama lengkap dari Sultan ... a. Al-Kamil c. Al-Asraf b. As-Salih Ayyub d. AI-Adil 27. Peperangan antara Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi melawan Raja Richard I berakhir dengan.... a. kemenangan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi b. pertukaran tawanan perang c. perjanjian damai d. kemenangan Richard I 28. Kebijakan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi terhadap orang-orang Nasrani yang hendak beribadah ke Baitul Makdis adalah ...I a. orang Nasrani tidak boleh datang ke Baitul Makdis b. orang Nasrani bebas beribadah dengan syarat tidak bersenjata c. orang Nasrani tidak boleh beribadah di Baitul Makdis d. orang Nasrani bebas beribadah tanpa syarat 29.Berikut ini adalah beberapa pihak dari kalangan Islam yang memusuhi Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi, kecuali .... a. Amalric I c. Syekh Sinan b. Hajib d. Nuruddin Zanki 30. Penguasa Dinasti Ayyubiyah yang memperoleh gelar Al-Mu'izz li Amiril-mu'minin adalah .... a. Al-Kamil c. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi b. AI-Adil I d. AA-Snlih Ayyub 31.Setelah perang Salib selesai, Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi, memindahkan pusat pemerintahannya ke .... a. Aleppo b. Kerak c. Damaskus d. Yerusalem 32.Pada tahun 1169 M pasukan Salib yang dipimpin Amauri melanggar perjanjian damai, mereka menyerang .... a. Irak b. Suriah c. Damaskus d. Mesir 33.Kesultanan Ayyubiyah yang berkedudukan di Mesir pada tahun 1198 - 1200 M, diperintah oleh Sultan .... a. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi c. Al-Mansur b. AI-Adil I d. Al-Kamil 34.Disebabkan kedengkian Syawar, maka ia berusaha ingin membunuh Salahuddin AlAyyubi, tapi ketahuan, maka ia diberi ganjaran .... a. diasingkan keluar dari Mesir c. dihukum seumur hidup b. dihukum mati d. dinikahkan dengan putri AI-Adid

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 93

35.Khalifah Bani Abbasiyah yang memberi gelar Al-Mu'izz li amiril-mu'minin kepada Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi adalah .... a. AI-Mustadi b. Al-Muktafi c. AI-Musta'in d. Al-Mutawakkil 36.Kaisar Jerman yang ikut terlibat dalam perang Salib melawan Salahuddin Yusuf Al- Ayyubi adalah... a. William c. Frederick Barbarossa b. Phillip II d. Richard I 37.Berikut ini adalah beberapa sultan yang menonjol pada masa Dinasti Ayyubiyah, kecuali .... a. Salahuddin Yusuf AI-Ayyubi c. Al-Adil I b. As-Salih Ayyub d. Al-Kamil 38.AI-Adil berhasil memadamkan pemberontakan orang-orang Kristen Koptik di kota Qift pada tahun a. 1168 M b. 1169 M c. 1174 M d. 1176 M 39.Pemberontakan untuk menggulingkan Salahuddin Yusuf AI-Ayyubi yang dipimpin oleh Syekh Sinan adalah dari kaum .... a. Paderi b. Asassin c. Kurdi d. Homs 40.Sultan Al-Kamil pernah dicaci maki oleh rakyatnya disebabkan is menyerahkan kepada orang-orang Kristen kota .... a. Damaskus c. Suriah b. Yerusalem d. Tripoli

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Sebutkan beberapa kebijakan yang dilakukan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dalam membangun pemerintahan! Jawab ...... 2. Sebutkan beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya Dinasti Ayyubiyah! Jawab :...... 3. Apa yang dilakukan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi setelah berhasil mengalahkan Raja Baldwein V dan berhasil menguasai beberapa kota termasuk Baitul Makdis? Jawab :...... 4. Sebutkan raja-raja Eropa yang terlibat dalam perang Salib melawan Salahuddin Al- Ayyubi! Jawab :...... 5. Apa fungsi Universitas AI-Azhar pada masa Dinasti Ayyubiyah? Jelaskan! Jawab : ......

94 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM MASA DINASTI AYYUBIYAH (1137 – 1193 M)

PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM MASA DINASTI AYYUBIYAH (1137 – 1193 M)

Kemajuan Di Pelbagai Pusat Pengembangan Ulama dan Hasil

Bidang Pada Masa Ilmu Pengetahuan dan Karyanya Pada Masa Dinasti Ayyubiyah Ilmu Ke- Islaman Dinasti Al Ayyubiyah

1. Mengidentifikasi ilmuwan muslim dinasti Al-Ayyubiyah dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam 2. Mengenal Al Azhar sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu- ilmu ke-islaman 3. Mengenal ulama-ulama termasyhur dan hasil karyanya pada masa dinasti al ayyubiyah

A. KEMAJUAN DI PELBAGAI BIDANG PADA MASA DINASTI AYYUBIYAH Ketika Dinasti Al Ayyubiyah berdiri kebudayaan dan peradaban Islam telah mengalami kemajuan di berbagai bidang. Adapun kemajuan-kemajuan yang dicapai pada masa Dinasti Al Ayyubiyah adalah sebagai berikut :

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 95

1. Kemajuan di bidang Pendidikan Meskipun Salahuddin terlibat aktif dalam Perang Salib, bukan berarti ia dan penerusnya mengabaikan bidang pendidikan. Mereka masih sempat memikirkan dan memajukan pendidikan di negerinya. Salahuddin tidak hanya dikenal sebagai pahlawan dalam peperangan tetapi juga dikenal sebagai pelindung para sarjana dan ilmuwan serta penyokong kajian ilmu kalam. Untuk mengganti paham Syiah dengan paham Suni, Salahuddin melakukannya melalui pendidikan. Pada masa Salahuddin, Syria menjadi kota pendidikan yang besar. Ibnu Jubair yang mengunjungi Damascus pada tahun 1184 M, mendapati sekitar 20 Madrasah dan 2 rumah sakit bebas beaya di kota ini. Kemudian Salahuddin memperkenalkan sekolah model Madrasah ini ke Mesir, Yerussalem dan Hejaz. Salah satu Akademi terkemuka pada masa itu adalah Akademi Ash Shalahiyah di Kairo. Pada masa Khalifah Al Adil, juga dibangun madrasah dengan nama Al Adliyah di Damascus. Al Azhar yang semula mengajarkan paham Syiah kemudian dijadikan tempat pengajaran paham Suni.

2. Kemajuan di bidang Kesehatan. Disamping mendirikan Madrasah, Salahuddin juga mendirikan 2 buah rumah sakit di Kairo. Bangunan rumah sakit itu dirancang mengikuti model Rumah sakit Nuriyah di Damascus. Sebelumnya, Ibnu Thulun dan Khalifah Kafur dari masa pemerintahan Iksidiyah telah mendirikan lembaga yang sama yang berfungsi sebagai tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang memungut beaya.

3. Kemajuan di bidang Arsitektur Salah satu peninggalan yang menunjukkan kemajuan Arsitektur pada masa Dinasti Al Ayyubiyah adalah Benteng Kairo yang dibangun pada tahun 1183 oleh salahuddin Al Ayyubi. Bahan bangunan yang digunakan adalah batu-batu alam yang berbentuk balok, serupa dengan batu balok yang dipakai bangunan Piramida. Konstruksi benteng ini mirip dengan pertahanan benteng-benteng Normandia yang terdapat di Palestina.

4. Kemajuan di bidang pertanian, perdagangan dan pengetahuan. Kemajuan di bidang ini dapat kita lihat pada masa Al Kamil, sumbangan yang diberikan untuk dunia Islam pada masanya adalah adanya irigasi dan majunya pertanian. Di samping itu, juga sudah ada penandatanganan perjanjian dagang dengan negara-negara Eropa. Khalifah Al Kamil juga memiliki hasrat yang besar untuk mempelajari Kristen, sehingga Gereja Koptik masih mengakuinya sebagai raja yang paling murah hati. Ketertarikannya pada pelbagai ilmu pengetahuan dapat tergambar dari panggilannya kepada seorang penyair sufi terbesar saat itu, yaitu Umar bin Al farid.

B. AL AZHAR : PUSAT PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN ILMU-ILMU KE-ISLAMAN

Kemajuan ilmu pengetahuan, kebudayaan dan peradaban yang dicapai pada masa Dinasti Al Ayyubiyah tidak terlepas dari sebuah lembaga yang bernama Al Azhar. Dari

96 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

lembaga inilah lahir ulama-ulama dan ilmuwan-ilmuwan dengan berbagai hasil karyanya yang berguna bagi kehidupan umat manusia. Al Azhar sekarang ini adalah nama sebuah lembaga pendidikan dan keagamaan di Cairo, Mesir yang sangat termasyhur di dunia Islam, mencakup sebuah masjid sebagai pusat kegiatan Islam dan sebuah lembaga pendidikan pengemban misi dakwah. Saat ini mahasaiswa yang studi di Al Azhar tidak hanya dari Mesir saja, tetapi juga mahasiswa asing yang berasal dari Pakistan, India, Sudan, Indonesia dan negara lainnya. Saat ini diperkirakan jumlah mahasiswanya mencapai 50.000 orang. Pada mulanya, Al Azhar adalah sebuah masjid di kota Cairo ( Mesir ) yang dibangun oleh Jauhar Ash Shiqili ( panglima perang Islam Dinasti Fathimiyah ) pada tahun 972 M. Jauhar yang menaklukkan Mesir pada tahun 971 M itu diperintah membangun masjid tersebut oleh Khalifah AL Muiz Li Dinillah dari Dinasti Fathimiyah. Semula masjid itu dinamakan Jami’ Al Qahira sesuai nama kota tempat masjid ini dibangun, Al qahiro atau Cairo. Kemudian masjid ini dinamai Al Azhar karena dikaitkan dengan Az Zahra yang berasal dari nama / julukan Fatimah Binti Muhammad SAW. Selain sebagai pusat dakwah ajaran Syiah, di Al Azhar juga diajarkan berbagai macam ilmu, seperti yang terkait dengan bahasa yaitu ilmu Nahwu (tata bahasa Arab), Balaghoh, Mantik (logika) dan Sastra. Selain itu juga diajarkan ilmu-ilmu agama, seperti ilmu Tauhid, Fiqh, Hadist, Tasawuf. Akan tetapi pada tahun 378 H / 988 M ketika Khalifah Al Aziz berkuasa, masjid Al Azhar dikembangkan fungsinya menjadi Universitas. Dengan pengembangan tersebut, maka ilmu-ilmu yang dikembang di dalamnya semakin banyak. Ilmu ilmu itu sebagaian menjadi nama Fakultas seperti : Syariah, Ushuluddin dan Bahasa. Demikian juga diajarkan ilmu-ilmu lain, seperti : Kedokteran, Matematika, Filsafat, Sejarah dan bahkan Pertanian. Pada masa Dinasti Ayyubiyah berkuasa atas Mesir, Masjid Al Azhar sempat tidak dipakai untuk sholat Jum’at hampir satu abad lamanya ( 1171 – 1267 ). Alasannya adalah tidak diperkenankannya dua sholat jum’at dalam satu kota menurut mazhab Syafi’iyah. Selama itu sholat jum’at dilaksanakan di Masjid Al Hakim. Ketika Salahuddin berkuasa di Mesir, dakwah ajaran Syiah dilarang dilakukan di Masjid Al Azhar, sebaliknya yang diperbolehkan adalah dakwah ajaran Suni, karena Salahuddin bermazhab Suni. Kemudian Masjid Al Azhar dipakai kembali untuk sholat jum’at pada masa pemerintahan Sultan Baybar dari Dinasti Mamluk berkuasa. Pada masa Dinasti Ayyubiyah, Al Azhar tidak banyak berperan. Alasannya cukup kuat, yaitu Dinasti Fathimiyah mempropagandakan Mazhab Syiah, dimana Al Azhar sebagai media utamanya, sedangkan Salahuddin Al Ayyubi dan seluruh penguasa Dinasti Ayyubiyah bermazhab Suni. Tetapi pengembangan studi di Al Azhar masih tetap berjalan, walaupun lebih banyak bergantung pada usaha pribadi Sebagai lembaga keagamaan Al Azhar memiliki fungsi dan peran sebagai berikut : 1. Sebagai pusat kegiatan Al Muhtasib, yaitu jabatan agama yang penting pada waktu Dinasti Fathimiyah. 2. Sebagai tempat penyelengaraan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tiap tangal 12 Robiul awal dan peringatan Hari Asuro tiap tangal 10 Muharam. 3. Sebagai tempat sidang khalifah, sidang peradilan dan pertemuan para Qodli (hakim) pada hari-hari tertentu untuk membahas suatu masalah.

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 97

4. Sebagai tempat mencetak ilmuwan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan yang sanggup aktif dalam dakwah Islam. 5. Sebagai tempat mencetak para ulama yang beriman dan mempunyai keteguhan mental dan mempunyai ilmu yang mendalam tentang aqidah, syari’at dan bahasa Al qur’an untuk disuplai ke seluruh dunia Islam.

Perkembangan al-Azhar ditandai dengan berbagai kemajuan dari masing-masing periode. Perkembangan setelah Dinasti al-Ayyubiyah dilanjutkan oleh Dinasti Mameluk. Pada masa ini memerintahkan kepada ulama supaya membukukan berbagai cabang ilmu pengetahuan. Buku-buku tersebut ditulis dalam bentuk ensiklopedi dengan maksud diperuntukkan mahasiswa yang ingin memperdalam pengetahuan. Sebelum tahun 1872, ijazah yang diberikan pada peserta didik tidak melalui ujian, tetapi berdasarkan keputusan pribadi masing-masing guru. Perkembangan selanjutnya pada masa kepemimpinan Syekh Muhammad Abbasi al-Mahdi al-Hanafi, rektor al-Azhar ke-21 mulai ada pembaharuan yaitu ada ujian untuk mendapatkan ijazah dengan diuji dalam bidang usul, fiqih, tauhid, hadits, tafsir, nahwu, sharaf, ma’ani, bayan, badi’ dan mantic. Pada bulan Maret 1885 keluar peraturan tentang tenaga pengajar di al-Azhar yaitu syarat sebagai tenaga pengajar telah menyelesaikan buku-buku induk tersebut diatas. Pada abad 20 ini al-Azhar mulai memperhatikan hasil-hasil yang telah dicapai dalam bidang keislaman dan kearaban. Usaha-usaha untuk mengikuti perkembangan zaman adalah dengan mengirimkan alumni yang dipandang mampu untuk belajar di Eropa dan Amerika.

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat! 1. Dinasti Ayyubiyah berkuasa selama .... a. 75 tahun b. 100 tahun c. 125 tahun d. 150 tahun 2. Tentara dari kaum budak di Mesir yang ikut berperan dalam masa pemerintahan sultan As-Salih Ayyub disebut .... a. kaum Asassin b. kaum Mamluk c. kaum Zndik d. kaum Budaka 3. Runtuhnya Dinas Ayyubiyah dimulai pada masa pemerintahan sultan .... a. AI-Aziz b. AI-Afdal c. As-Salih Ayyub d. An-Nasir Dawud 4. Sultan As-Salih Ayyub meninggal pada tahun.... a. 1229 M b. 1238 M c. 1239 M d. 1249 M 5. Setelah Sultan As-Salih Ayyub meninggal, kaum Mamluk mengangkat istri As-Salih Ayyub sebagai .... a. Raja b. Perdana Menteri c. Sultanah d. Gubernur 6. Tentara Mongol menyerbu Mesir pada tahun.... a. 1249 M b. 1260 M c. 1263 M d. 1265 M 7. Nama istri As-Salih Ayyub yang diangkat sebagai sultanate oleh kaum Mamluk adalah .... a. Syajarat Ad-Durr c. Sulaimah Ad-Durr b. Shalihah Ad-Durr d. Zaliyah Ad-Durr

98 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

8. Dalam menghadapi serangan tentara Mongol, komando tentara Islam dipegang oleh.... a. Dirgam b. Qutuz c. Hajib d. AI-Gazi 9. Pertempuran antara tentara Islam yang dipimpin oleh Qutuz melawan tentara Mongol terjadi di daerah .... a. Sinjar b. Kerak c. Ain Jalut d. Hamah 10. Dalam pertempuran melawan tentara mongol, Qutuz berhasil mengalahkannya dengan.... a. penuh pengorbanan c. perjanjian damai b. kekuatan militer yang tangguh d. gemilang 11. Adanya kain satin, muslin dan damas adalah ciri kemajuan peradaban Dinasti Ayyubiyah bidang .... a. pertanian b. perdagangan c. militer d. perindustrian 12. Kemajuan cara bertransaksl yang diambil bangsa barat dari dunia Islam adalah .... a. penggunaan cek c. barter b. penggunaan kertas berharga lain d. penggunaan alat tukar (koin)

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Mengapa kemenangan Qutuz atas tentara Mongol di Ain Jalut, dianggap sebagai tanda runtuhnya Dinasti Ayyubiyah? Jawab : ...... 2. Siapakah yang mengangkat istri As-Salih sebagai Sultanah? Jawab :...... 3. Mengapa dengan diangkatnya Syajarat Ad-Durr sebagai Sultanah juga merupakan salah satu tanda runtuhnya Dinasti Ayyubiyah di Mesir? Jawab :...... 4. Faktor apakah yang membuat Dinasti Ayyubiyah semakin melemah? Jawab :...... 5. Sebutkan bidang apa saja yang mengalami perkembangan begitu menonjol dalam Dinasti Ayyubiyah!

Jawab :......

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 99

C. ULAMA-ULAMA TERMASYHUR PADA MASA DINASTI AL AYYUBIYAH DAN HASIL KARYANYA

Pada masa Shalahuddin berkuasa, ia mendorong para ilmuwan untuk berlomba memajukan ilmu pengetahuan, membuat bendungan, menggali terusan, mendirikan masjid dan sekolah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti al Ayyubiyah ditandai dengan datangnya para pelajar dari pelosok dunia Islam untuk belajar di Al azhar dan datangnya ulama-ulama masyhur untuk mengajar di Al Azhar dan terciptanyanya karya-karya besar mereka. Setelah menumbangkan Dinasti Fatimiyah, Shalahuddin mengubah orientasi keagamaan dari Syi`ah kepada Sunni. Ia juga mendirikan lembaga-lembaga ilmiah baru, terutama di masjid yang dilengkapi dengan tempat belajar teologi dan hukum. Karya- karya ilmiah yang muncul pada masanya dan sesudahnya adalah kamus-kamus geografi, kompendium sejarah, manual hukum dan komentar-komentar teologi. Bahkan ilmu kedokteran diajarkan di rumah-rumah.Ia mendirikan Universitas Ayyubiyah di Damaskus yang menjadi tempat belajar yang terkenal.

Ilmuwan Muslim yang muncul pada masa Dinasti Ayyubiyah diantaranya : 1. Abdul Latif Hasil Karya Abdul Latif yang terkenal di Eropa adalah Account of EgyptKarya tersebut masih berupa manuskrip (tulisan tangan) diketemukan oleh Edward Pococke seorang orientalis, di perpustakaan Boldeian. Di dalamnya memuat deskripsi mengenai bencana kelaparan yang disebabkan Sungai Nil ketika sedang dilanda kering kerontang. Ini terjadi pada tahun 1200-1202 M. Dari sejumlah karya tulisannya, sebagian besar mengenai ilmu kedokteran. Selama hidupnya, ia telah menulis karya-karya yang berjumlah tak kurang dari 116 buah. Bahkan, ia merupakan ahli anatomi pertama yang memberi deskripsi lengkap dan akurat tentang tengkorak kepala manusia dan tulang muka, termasuk tulang rahang bawah. Subhanallah! Tunggu dulu! Ia juga mengembangkan studi tentang petualangan pada umumnya. Teori Galenus misalnya, mengenai tulang bawah dan tulang yang menghubungkan tulang punggung dan tulang kaki, berhasil ia sempurnakan selama berada di Mesir. Hebat kan? 2. Syekh Abul Qasim al Manfalubi, ahli Fiqih 3. Syamsudin Khalikan, ahli sejarah 4. Abu Abdullah al Quda’i, ahli Fiqih, Hadits dan Sejarah 5. Abu Abdullah Muhammad bin Barakat, ahli nahwu 6. Hasan bin Khatir al Farisi, ahli Fiqih dan Tafsir 7. Maimoonides, ahli ilmu astronomi, ilmu ke-Tuhanan, tabib, dan terutama sebagai ahli filsafat. 8. Ibn al Baytar (1246 M), dokter hewan dan medikal. Beberapa karyanya yang sampai saat ini mash terkenal di wilayah Eropa tentang buku ramuan obat Islam “ Management Of The Drug Store"

100 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

9. Sejumlah penulis, sastarawan, dan ilmuwan termuka, seperti Abu Firas Al Hamadani dan Thayib al Mutanabbi.Tokoh Ilmuwan Muslim dan Perannya dalam Kemajuan Kebudayaan/Peradaban Islam pada Masa Dinasti Al Ayyubiyah

A. Berilah tanda silang pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat!

1. Sebuah lembaga pendidikan di kota Kairo yang berfungsi sebagai pengembangan pendidikan dan keagamaan adalah .... a. AI-Jami'ah b. AI-Azhar c. Al-Manar d. AI-Wataniyah 2. Dinasti Ayyubiyah menganut mazab .... a. Sunni b. Syiah c. Mu'tazilah d. Khawarij 3. Pada masa Dinasti Fatimiah, AI-Azhar didirikan sebagai media .... a. Dakwah Islamiah c. Penyebaran Madzab Sunni b. penyebaran Madzab Syiah d. penyebaran ilmu pengetahuan 4. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Ayyubiyah ditandai dengan .... a. berubahnya Madzab Syiah ke Madzab Sunni b. berdirinya madrasah-madrasah c. datangnya ulama-ulama masyhur ke Mesir d. keberhasilan para Sultan Dinasti Ayyubiyah dalam memerintah 5. Tujuan para ulama masyhur datang ke Mesir adalah .... a. untuk menetap di Mesir c. untuk menyebar luaskan madzabnya b. untuk menyiarkan agama d. untuk mengajar di AI-Azhar 6. Abdul Latif Al-Bagdad adalah salah satu ullama yang datang dan mengajar di AI-Azhar yang ahli ilmu .... a. Fiqih c. Mantik dan Bayan b. Hadits dan Sejarah d. Bahasa 7. Seorang ulama masyhur yang mengajar di bidang ilmu fiqih, hadits dan sejarah serta memiliki beberapa karya tulis yang terkenal adalah .... a. Al-Huff c. Abu Abdullah Muhammad bin Barakat b. Abu Abdullah Al-Quda'i d. Abdul Latif Al-Bagdadi 8. Karya tulis Abu Abdullah Al-Quda'i yang berjudul Anba'Al-Anbiya berisi tentang .... a. Sejarah Mesir c. Perawi hadist-hadist Sahih b. Cerita para Nabi d. Bintang 9. Pada masa Dinasti Ayyubiyah, AI-Azhar selain sebagai lembaga pendidikan juga sebagai .... a. tempat bertemunya para ilmuwan b. pusat pengembangan kebudayaan Islam c. media penyebar luasan Madzab Sunni d. media penyebar luasan Madzab Syiah 10. Seorang ahli nahwu yang datang untuk mengajar di AI-Azhar pada masa Dinasti Ayyubiyah adalah .... a. Syekh Abdul Qasim AI-Manfalubi

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 101

b. Syamsuddin Khallikan c. AI-Huff d. Abu Abdullah Muhammad bin Barakat

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat! 1. Sebutkan beberapa karya tulis Abu Abdullah Al-Ouda'i! Jawab : ...... 2. Bagaimanakah perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Ayyubiyah? Jelaskan! Jawab : ......

3. Sebutkan fungsi universitas AI-Azhar pada masa Dinasti Ayyubiyah! Jawab : ...... 4. Sebutkan ulama-ulama masyhur yang datang dan mengajar di AI-Azhar! Jawab : ...... 5. Apa bukti bahwa pada masa Dinasti Ayyubiyah ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang cukup bagus? Jawab : ......

102 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

A. Silanglah (x) huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang paling benar ! 1. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi mulai mendapat kekuasaan di Mesir ketika membantu Bani Fatimiah mengusir tentara Salib yang dipimpin oleh .... a. Gregory c. Amalric I b. Amauri d. Clement III 2. Pada masa Dinasti Ayyubiyah, Al-Azhar menjadi pusat penyebarluasan madzab ... a. Mu'tazilah c. Sunni b. Syiah d. Ahli Sunnah 3. Dinasti Ayyubiyah pertama kali didirikan di ... a. Aleppo c. Kerak b. Damaskus d. Mesir 4. Dinasti Ayyubiyah didirikan oleh seorang keturunan Bani Ayyub yang bernama .... a. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi b. Al-Malik As-Salih c. Asadudin Syirkuh d. Al-Adid I 5. Mengganti pegawai pemerintahan yang melakukan korupsi merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh Salahuddin Yusuf AI-Ayyubi dalam .... a. Menegakkan keadilan b. Membangun pemerintah c. Mendirikan pemerintahan yang bersih d. Membela hak-hak rakyat 6. Berikut ini yang tidak termasuk dalam kesultanan dinasti Ayyubiyah di Hisn Kayfa adalah .... a. As-Salih Ayyub c. AI-Adid I b. Al-Mu'azzam Turansyah d. AI-Gazi 7. Untuk menjatuhkan Salahuddin Yusuf AlAyyubi Nuruddin Zanki mengadakan persekongkolan dengan penguasa Mosul yang berrrama .... a. Hajib c. Qutuz b. Syekh Sirian d. AI-Gazi 8. Raja Yerussalem yang terlibat perang Salib yang pertama adalah .... a. Amalric I c. Richard I b. Baldwin IV d. Gregory 9. Sultan Dinasti Ayyubiyah yang memperoleh gelar Al-Mu'izz Ii Amiril Mu'minin adalah .... a. Al-Adil b. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi c. Al-Kamil d. AI-Aziz 10. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi, wafat pada tahun 1193 M di .... a. Mesir c. Damaskus b. Syiria d. Suriah

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 103

11.Untuk menjatuhkan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi selain dengan penguasa Mosul, Nuruddin Zanki juga mengadakan persekongkolan dengan .... a. Syekh sinan b. Paman Al-Malik As-Salih c. Syawar d. Amalric I 12.Seorang pemimpin pemerintahan dan pengatur strategi yang berbakat dan mampu menyediakan kebutuhan militer yang dibutuhkan oleh Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dalam setiap peperangan adalah .... a. Al-Kamil c. AI-Adil I b. Nurudin Zanki d. Salih Al-Ayyub 13. Berikut ini adalah beberapa sultan yang memimpin di Keamiran Ayyubiyah di Aleppo, kecuali .... a. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi b. Az-Zahir c. AI-Aziz d. AI-Muzaffar I 14. Pada usia 32 tahun Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi diangkat menjadi perdana menteri di .... a. Mesir c. Suriah b. Sudan d. Syiria 15. Masa kehidupan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi penuh dengan .... a. Kemewahan b. Perjuangan dan peperangan c. Kesulitan d. Kekurangan dan kesedihan 16. Saphadin adalah julukan yang diberikan oleh tentam Salib kepada .... a. Al-Kamil b. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi c. Al-Adil I d. AI-Aziz 17. Sultan Al-Adil adalah putra dari .... a. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi b. Asadudin Syirkuh c. Al-Malik As-Salih d. Najmudin Ayyub 18. Al-Qahir, Al-Mujahid, AI-Mansur dan AlAsraf adalah para sultan yang memerintah di kesultanan Ayyubiyah di .... a. Homs c. Aleppo b. Kerak d. Yaman 19. Pada tahun 1220 - 1229 M, kesultanan Ayyubiyah di Sinjar dipimpin oleh .... a. Al-Afdal c. An-Nasir Yusuf b. Al-Asraf d. Turansyah 20. Al-Kamil adalah putra dari ... a. Al-Malik As-Salih b. Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi c. Al-Adil I

104 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

d. Najmudin Ayyub 21. Untuk membangun suatu pemerintahan yang kuat dan aman, Salahuddin Yusuf Al- Ayyubi, mengambil langkah .... a. Mendirikan madrasah b. Mengganti kadi-kadi Syiah dengan kadi-kadi Sunni c. Mengganti pegawai pemerintahan d. Memecat pegawai yang bersekongkol dengan penjahat dan perampok 22. Pada masa Dinasti Ayyubiyah banyak didirikan madrasah yang menganut mandzab .... a. Hanafi dan Maliki c. Hambali dan Hanafi b. Syafi'i dan Maliki d. Hambali dan Syafi'i 23.Manaqib Al-Imani asy-syafi'i adalah sebuah karya tulis seorang ilmuwan yang bernama .... a. Abu Abdullah Al-Oludil c. Hasan bin Khadir AI-Farisi b. Al-Huff d. Syamudin Khallihin 24. Setelah perang Salib selesai, Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi memindahkan pusat pemerintahan ke .... a. Suriah c. Aleppo b. Damaskus d. Sinjar 25. Dalam membangun pemerintahan, Sultan Salahuddin Yusuf AI-Ayyubi, mengganti kadi- kadi yang menganut madzab Syiah dengan kadi-kadi yang menganut .... a. Madzab Hanafi c. Madzab Sunni b. Madzab Hambali d. Madzab Islami 26. Seorang ilmuwan yang muncul pada masa Dinasti Ayyubiyah yang ahli pada bidang fiqih dan tafsir adalah .... a. Al-Huff b. Abdul Latif Al-Bagdadi c. Abu Abdullah Muhammad bin Barakat d. Hasan bin Khatir AI-Farisi 27. Tentara dari kaum budak di Mesir yang ikut berperan pada masa pemerintahan Sultan As- Salih disebut .... a. Kaum Mamluk c. Kaum Kurdi b. Kaum Budak d. Kaum Zindik 28. Istri Sultan As-Salih yang menjabat sebagai sultanate setelah As-Salih meninggal bernama .... a. Fatimiah Az-Zahra c. Zulaikhah Al-Kubra b. Syajarat Ad-Durr d. Ratu Sima 29. AI-Kamil memimpin pertahanan menghadapi pasukan Salib yang mengepung kota Dimyat pada tahun .... a. 1192 M b. 1186 M c. 1218 M d. 1193 M 30. Setelah berhasil mengalahkan Al-Afdal salah satu putra Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi, AI-Adil kemudian menjadi sultan di.... a. Aleppo b. Mesir c. Hamah d. Damaskus 31. Berikut ini yang bukan termasuk karya tulis Abu Abdullah Al-Quda'i adalah .... a. Al-Qanun Fit-Tibb c. Anba'Al-Anbiya' b. Asy-Shihab d. Uyun Al-Ma'arif

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 105

32. Selain ahli di bidang ilmu fiqih, Hasan bin Khatir Al-Farisi juga ahli di bidang ilmu .... a. Mantik b. Tafsir c. Bahasa d. Sejarah 33. Raja Inggris yang terkenal dengan sebutan The Lion Heart yang ikut terlibat dalam perang Salib melawan Salahuddin Yusuf AI-Ayyubi adalah .... a. Amalric I c. Richard I b. Philip II d. Clement III 34. Saudara Al-Kamil yang menjabat sebagai gubernur Suriah bernama .... a. AI-Aziz c. Salih al-Ayyub b. AI-Afdal d. AI-Mu'azzam 35. Judul buku yang berisi tentang sejarah Mesir yang merupakan karya tulis dari Abu Abdullah Al-Quda'i adalah .... a. Al-MukhtarFiz-Zikr Al-KhutatwaAl-Asar b. 'Uyun al-Ma'arif c. Anba' al-Anbiya' d. Samadus-Sihah 36. Bani Ayyubiyah berasal dari keturunan suku Kurdi dari .... a. Suriah c. Yaman b. Azerbaijan d. Tripoli 37. Perang antara pasukan Islam dengan pasukan Kristen disebut .... a. Perang saudara c. Perang salib b. Perang badar d. Perang uhud 38. Berikut ini yang merupakan karya tulis Abu Abdullah Al-Quda'i adalah .... a. lhya' 'Ulumuddin c. Al-Jami'As-Salih b. At-Tajmi' d. Ash-Shihab 39. Dinasti Ayyubiyah didirikan di Mesir dan berkuasa selama .... a. ± 25 tahun c. ± 75 tahun b. ± 50 tahun d. ± 85 tahun 40. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Ayyubiyah ditandai dengan .... a. Selalu berhasilnya dalam setiap peperangan b. Didirikannya madrasah-madrasah c. Masuknya ilmuwan-ilmuwan masyhur ke AI-Azhar d. Perubahan Madzab syiah ke Madzab Sunni

B. Jawablah Pertanyaan –pertanyaan di bawah ini ! 1. Sebutkan sepuluh cabang kesultanan Dinasti Ayyubiyah yang muncul setelah Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi membagi wilayah kekuasaan saudara-saudara dan keturunannya! Jawab : ...... …………………………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………………………. 2. Sebutkan dua hal yang menyebabkan Nuruddin Zanki berusaha menjatuhkan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi! Jawab : ...... …………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………….

106 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

3. Siapakah nama lengkap Sultan Al-Adil I? Jawab : ...... …………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………….

4. Sebutkan beberapa pihak dari kalangan istana yang memusuhi dan berusaha menjatuhkan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi! Jawab : ...... …………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………….

5. Apa usaha yang dilakukan Salahuddin Yusuf Al-Ayyubi dalam perkembangan ilmu pengetahuan di masanya? Jawab : ...... …………………………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………………………….

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 107

DAFTAR PUSTAKA

Syalabi, Ahmad, 2000, Sejarah dan Kebudayaan Islam III,Jakarta, Al-Husna Zikra. Armado, Ade, dkk, 2004. Ensiklopedi Islam Untuk Pelajar, Jakarta, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve. Departemen Agama, 1988.Sejarah Kebudayaan Islam I-IIA, Jakarta, Dirjen Binbagais,. Murodi, 2009. Sejarah Kebudayaan Islam MTS kelas VIII, Semarang, PT. Toha Putra. Darsono, 2009. .Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1-2, Solo, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Amin, Husain Ahmad, 2000. Seratus Tokoh dalam Sejarah Islam.Bandung, Remaja Rosda Karya, Bandung,. Mursi, Muhammad Sa’id, 2012. Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, Terj. Jakarta, Pustaka Al Kautsar, Yusuf, Mundzirin, Sejarah Peradaban Islam di Indonesia, Yogyakarta, Pustaka, 2006. As’ad, Mahrus,dkk, Ayo Mengenal Sejarah Kebudayaan Islam 1-2, jakarta, Erlangga, 2009. Yatim, Badri, 1993. Sejarah Peradaban Islam, Jakarta, RajawaliPress, Hamka, 1989. Sejarah Umat Islam, Jakarta, Bulan Bintang,

108 | Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs.

ISBN-13: 978-2138457420

ISBN-10: 2138457420

Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIII MTs. | 109