ANAK-ANAK TIRI IBU PERTIWI: Magister Ilmu Religi Dan Budaya

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

ANAK-ANAK TIRI IBU PERTIWI: Magister Ilmu Religi Dan Budaya PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI ANAK-ANAK TIRI IBU PERTIWI: RUANG WAKTU GARINIAN DAN MOLEKULARITAS PENGALAMAN DALAM PUISI TAK TERKUBURKAN Tesis Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapat Gelar Magister Humaniora (M.Hum.) di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya, Universitas Sanata Dharma Yogayakarta RUDY RONALD SIANTURI Nomor Mahasiswa : 026322010 Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2006 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI ANAK-ANAK TIRI IBU PERTIWI: RUANG WAKTU GARINIAN DAN MOLEKULARITAS PENGALAMAN DALAM PUISI TAK TERKUBURKAN Tesis Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapat Gelar Magister Humaniora (M.Hum.) di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta RUDY RONALD SIANTURI Nomor Mahasiswa : 026322010 Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2006 i PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PERSETUJUAN PEMBIMBING Ujian Tesis ANAK-ANAK TIRI IBU PERTIWI: RUANG WAKTU GARINIAN DAN MOLEKULARITAS PENGALAMAN DALAM PUISI TAK TERKUBURKAN Oleh: RUDY RONALD SIANTURI NIM: 026322010 Dr. St. Sunardi …………………… Pembimbing Utama 7 Oktober 2006 Dr. Antonius Sudiarja …………………… Pembimbing Kedua 7 Oktober 2006 ii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI LEMBAR PENGESAHAN Tesis ANAK-ANAK TIRI IBU PERTIWI: RUANG WAKTU GARINIAN DAN MOLEKULARITAS PENGALAMAN DALAM PUISI TAK TERKUBURKAN Oleh: RUDY RONALD SIANTURI NIM: 026322010 Telah dipetahankan di depan dewan penguji pada tanggal 14 Oktober 2006 dan dinyatakan memenuhi syarat Tim Penguji Ketua merangkap Moderator: Dr. G. Budi Subanar, S.J. ……………….. Anggota : 1. Dr. St. Sunardi ………………. 2. Prof. Dr. A. Sudiarja, S.J. ……………….. 3. Dr. Alb. Budi Susanto, S.J. ………………. Yogyakarta, 4 Oktober 2011 Direktur Program Pascasarjana Universitas Sanata Dharma Prof. Dr. Augustinus Supratiknya iii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI Pernyataan Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tulisan ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk meraih gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan diterbitkan orang lain kecuali yang diacu secara tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Yogyakarta, 14 Oktober 2006 Rudy Ronald Sianturi iv PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : RUDY RONALD SIANTURI Nomor Mahasiswa : 026322010 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANAK-ANAK TIRI IBU PERTIWI: RUANG WAKTU GARINIAN DAN MOLEKULARITAS PENGALAMAN DALAM PUISI TAK TERKUBURKAN Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 1 September 2008 Yang menyatakan, Cokrowihasto v PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI A DAWN I woke up quite early at dawn. Through the window, I realized that the rain was still pouring down. Silently, I got off not to make any sound while out there a dog was barking ceaselessly. It was chilling out there. Drinking some water, I felt so much better. The dog was still barking when someone’s cock flapping its wings so loudly. Where he hid it, I wondered. I have never seen any down there. A memory came back. Several years ago, I loved reading John Steinbeck’s novels. My friend introduced him to me. I t is always like this. Wailing dogs, cocks and hens fighting over corns, the farmers starting their day with whistle while horses kicking in the barn. Simple things, a simple life matrix that led him to Nobel Prize in literature. I got out of our unit to listen to another kind of sound. It was like somebody was singing in the alley. The wind blowing was entrapped in the corridor creating mysterious sounds like Indian songs at night. Even Pavarotti would not be able to produce such a beautiful harmony. I went up to the top of the building to have some exercise. In the swimming pool, falling leaves were being pushed gently by the ripples. The water was crystal, the breeze was refreshing. It was like a triangular love: the breeze, the leaves, and the water. I stayed there for an hour watching the sun emerging slowly from the east. I enjoyed it until the first birds came out from nowhere. Coming back, I looked at my wife sleeping peacefully. Her chest signaled the beat, the beats of life, a scene so simple so alive: a dawn. Manila, 2006 vi PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI Ucapan Terima Kasih Penelitian ini tidak akan selesai tanpa dukungan, dorongan dan doa-restu banyak pihak. Dalam kesempatan ini, perkenankanlah penulis menyampaikannya sebagai berikut: 1. Sujud syukur bagi Tuhan yang berkenan bergulat dalam arena tarung batin bersama penulis yang sedang mencari dirinya secara terus-menerus. Ada begitu banyak pengalaman intelektual, emosional terlebih spiritual yang penulis petik selama ini. Penelitian ini menjadi latihan rohani bersama sang Guru yang menjelaskan begitu banyak hal yang saling terkait secara indah. 2. Terima kasih untuk Bapak Dr. St. Sunardi yang berperan sangat besar dalam proses formasi intelektual penulis. Selama proses pembimbingan, penulis sungguh merasakan dedikasi yang mendalam terhadap profesi dan panggilan hidupnya sebagai pendidik dan scholar sekaligus. Bukan cuma ilmu yang penulis dapatkan namun ilmu kehidupan yang memancar dalam kesehariannya, dalam kesederhanaannya dan dalam kedalaman ilmunya yang mencengangkan. Terima kasih pula untuk Rm. Dr. Agustinus Sudiarja S.J dan Rm. Dr. Budi Susanto S.J yang berkenan menjadi pembaca ke-2 dan ke-3. Beliau berdua adalah dosen-dosen penulis yang punya peran besar langsung atau tidak langsung dalam proses formasi intelektual penulis. 3. Khususnya untuk Rm. Dr. G. Budi Subanar S.J dan Rm. Dr. T. Baskara S.J yang sangat membantu penulis ketika penulis masih berada di Manila. Terima kasih untuk keramahtamaan dan pengertiannya yang sangat luar biasa bagi siapa saja. Kiranya Tuhan memberkati perjalanan panggilan Romo berdua. 4. Untuk Rm. Dr. T. Baskara S.J, Rm. G. Budi Subanar S.J, Rm. Dr. Harry Susanto S.J, Rm. Dr. Harriatmoko S.J, Rm. Dr. Budi Susanto S.J, Rm. Dr. A. Sudiarja S.J, Mas Tri M.A, Bang Saut M.A dan Dr. Katrin, Dr. vii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI Budiawan, Dr. Fransisko, Prof. Dr. Mahasin dan semua dosen lainnya), terima kasih untuk setiap sentuhan dan pengaruh intelektual selama penulis belajar di IRB. Penulis beruntung boleh mempunyai orang-orang yang santai namun sangat mendalam ilmu dan daya analisanya dan tak pernah ragu membagikannya dalam diskusi, dalam canda dan dalam setiap perjumpaan. 5. Untuk teman-teman IRB yang secara luar biasa mewarnai secara mendalam kehidupan penulis dengan canda-candanya yang luar biasa. Terima kasih kalian telah banyak bertanya, mempertanyakan dan menjawab banyak soal pada serta dengan penulis yang sangat merangsang rasa ingin tahu penulis secara terus-menerus. Takkan kulupakan wajah- wajah kalian dan kuyakin kalian pun demikian. Untuk Fitri, Rudy Ambon, Pak Viktor, Mas Ali, Muklis, Singgih, Meli, Kemal, Wahid, Siska, Samuel, Melati, Iyus, Tina dan semuanya saja ‘you are the best!’. 6. Tentu saja, tak lupa teman-teman KBI yang beberapa di antaranya menunjukkan perhatian tulus terhadap penelitian penulis. Kiranya Tuhan saja yang membalaskan jasa kalian. 7. Untuk teman-teman sesama peneliti Nusakambangan (Mas Ali, Iyus Brekele dan Sri), terima kasih untuk kesempatan bersama dalam susah- senang. Sungguh indah pengalaman bersama kalian semua. Sungguh beruntung penulis mendapat kesempatan mencicipi bagaimana rasanya menjadi peneliti yang melakukan penelitian di lapangan. 8. Terima kasih untuk Mbak Hengki yang selalu siap-sedia membantu penulis menyelesaikan berbagai urusan dengan seyum manisnya dan sikapnya yang sangat ramah. Kiranya Chelsea menjadi anak yang membawa berkat bagi kedua orangtuanya. 9. Untuk para sahabat baru di Manila (Prof. Cirilo, Prof. Marjoire, Prof. Antony, Prof. May-an, Prof. David, Prof. Nerissa), terima kasih untuk setiap undangan diskusinya, untuk seyum sejuta kasihnya dan untuk setiap rasa ketertarikannya pada penelitian penulis. Untuk Ate Tres, terima kasih untuk kartu perpustakaannya yang sangat membantu penulis dalam viii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI menemukan buku-buku yang tidak sempat penulis bawa ke Manila. Sungguh, semua itu sangat memotivasi penulis dalam proses penyelesaian penulisan tesis ini. 10. Untuk teman-teman di geng Yahoo!360, terima kasih untuk cerita-cerita dan sharing kalian. Sungguh semua itu mengisi hari-hari penulis secara bermakna. Untuk Susan, Debbie, Turtle, Evi, Avi, Tris, Kellianah, Peach, Agent Q., I miss you all! 11. Terima
Recommended publications
  • Swimsuit Poses Problem for Miss Universe Hopeful from Muslim Indonesia by MICHAEL CASEY Associated Press Writer
    Swimsuit poses problem for Miss Universe hopeful from Muslim Indonesia By MICHAEL CASEY Associated Press Writer JAKARTA, Indonesia (AP) _ Artika Sari Devi looks the part of a beauty queen with her million-dollar smile and hourglass figure. And she dreams of becoming Indonesia's first Miss Universe. There is only one thing holding her back _ a swimsuit. Like most international beauty competitions, Miss Universe requires participants to appear in a swimsuit _ either a one-piece model or a bikini. But here in the world's most populous Muslim nation, the 24-year-old Miss Indonesia faces condemnation from religious leaders and government officials who say women in swimsuits violate religious tenets requiring them to dress modestly. "Every country can join the competition, so why not Indonesia?" asks Artika, who won the Miss Indonesia pageant in August, an event that does not require contestants to parade in swimwear. "I don't see a problem with the swimsuit. It's only to show my proportions. ... So many Muslims wear swimsuits. I wear one swimming," she says. Battles over bathing suits would seem out of place in Indonesia, where newsstands are filled with magazines featuring scantily clad models and miniskirts. Prostitution rings operate openly in all major cities. But Islamic conservatives _ some of whom want to replace Indonesia's secular system with one bound by Islamic law _ have been emboldened since the fall of ex-dictator Suharto in 1998. Under pressure from fundamentalists, the male-dominated parliament is debating a law that would make kissing in public and erotic dancing punishable by jail time.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Popularitas Kontes
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Popularitas kontes kecantikan yang diawali di Eropa telah merambah ke banyak negara termasuk Indonesia. Sejumlah kontes kecantikan meramaikan industri pertelevisian, salah satunya adalah kontes kecantikan Puteri Indonesia yang sudah diselenggarakan sejak tahun 1992. Ajang Puteri Indonesia digagas oleh pendiri PT Mustika Ratu, yaitu Mooryati Soedibyo. Di tahun 2020, kompetisi Puteri Indonesia kembali digelar dan ditayangkan di stasiun televisi SCTV. Penyelenggaraan kontes, melibatkan 39 finalis yang berlomba menampilkan performa terbaik untuk memperebutkan gelar dan mahkota Puteri Indonesia. Pemilihan 39 finalis yang berkompetisi di panggung Puteri Indonesia melalui proses yang tidak mudah. Yayasan Puteri Indonesia (YPI) menjelaskan bahwa perempuan yang berhasil menjadi perwakilan provinsi dipilih melalui seleksi ketat. YPI membebankan syarat utama bagi calon peserta untuk memenuhi kriteria “Brain, Beauty, Behavior”. Secara spesifik YPI mematok kontestan harus memiliki tinggi minimal 170 cm, berpenampilan menarik, dan pernah atau sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Nantinya, apabila berhasil terpilih sebagai pemenang, maka 3 besar Puteri Indonesia akan mengikuti ajang kecantikan internasional yaitu, 1 2 Miss Universe, Miss International, dan Miss Supranational (www.puteri- indonesia.com, 2019). Konstruksi ideal “Brain, Beauty, Behavior” atau 3B telah melekat dengan kontes Puteri Indonesia, dan menjadi harapan bagi masyarakat untuk melihat figur perempuan ideal. Namun, penyelenggaraan kontes di tahun 2020 mendapat sorotan terkait dengan performa finalis saat malam final. Salah satu finalis yang menjadi perbincangan hangat adalah Kalista Iskandar, perwakilan dari Provinsi Sumatera Barat. Langkahnya terhenti di babak 6 besar setelah gagal menjawab pertanyaan terkait Pancasila. Kegagalannya dalam sesi tanya-jawab, menghiasi pemberitaan media massa hingga menjadi topik yang paling banyak dibicarakan (trending topic) di media sosial Twitter.
    [Show full text]
  • Downloaded From
    Gunem Catur in the Sunda region of West Java : indigenous communication on MAC plant knowledge and practice within the Arisan in Lembang, Indonesia Djen Amar, S.C. Citation Djen Amar, S. C. (2010, October 19). Gunem Catur in the Sunda region of West Java : indigenous communication on MAC plant knowledge and practice within the Arisan in Lembang, Indonesia. Leiden Ethnosystems and Development Programme Studies. Retrieved from https://hdl.handle.net/1887/16092 Version: Corrected Publisher’s Version Licence agreement concerning inclusion of doctoral thesis in the License: Institutional Repository of the University of Leiden Downloaded from: https://hdl.handle.net/1887/16092 Note: To cite this publication please use the final published version (if applicable). GUNEM CATUR IN THE SUNDA REGION OF WEST JAVA: INDIGENOUS COMMUNICATION ON THE MAC PLANT KNOWLEDGE AND PRACTICE WITHIN THE ARISAN IN LEMBANG, INDONESIA Siti Chaerani Djen Amar ii Gunem Catur in the Sunda Region of West Java: Indigenous Communication on MAC Plant Knowledge and Practice within the Arisan in Lembang, Indonesia iii iv Gunem Catur in the Sunda Region of West Java: Indigenous Communication on MAC Plant Knowledge and Practice within the Arisan in Lembang, Indonesia Proefschrift ter verkrijging van de graad van Doctor aan de Universiteit Leiden op gezag van de Rector Magnificus prof.mr.dr. P.F. van der Heijden, volgens besluit van het College voor Promoties te verdedigen op dinsdag 19 oktober 2010 klokke 16.15 uur door Siti Chaerani Djen Amar geboren te Bandung, Indonesia in 1941 v Promotiecommisie: Promotor: Prof. Dr. L.J. Slikkerveer Overige leden: Prof.Dr. A.H.
    [Show full text]
  • The Symbolic Regionalism on the Architectural Expression Design of Kupang Town-Hall
    The Symbolic Regionalism on The Architectural Expression Design of Kupang Town-Hall Yohanes Djarot Purbadi1*, Reginaldo Christophori Lake2, Fransiscus Xaverius Eddy Arinto3 1,3Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, Indonesia 2Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, Indonesia 1*[email protected], [email protected], [email protected] Published: 31 December 2020 This study aimed to explain the synthesis design approach of the architectural expression in the Town Hall building of Kupang city. This is necessary due to the need for Town Halls, as public facilities, to reflect technically correct building standards, environment, and the aspects of political symbolism. Kupang Town Hall design uses the roof image expression of the Timor, Flores, and Sumba ethnic architecture in a harmonious composition and this means it is an example of an ethnic architectural synthesis in a modern building which represents a function, meaning, modernity, and local cultural identity. This research employed the social semiotics method to examine the design in relation to the surrounding social life context and the design was found to be produced from the symbolic regionalism approach which involved mixing the architectural images of Timorese, Flores, and Sumba ethnicities to modernize and conserve ethnic architecture and represent the cultural identity of East Nusa Tenggara. This, therefore, means architectural synthesis methods which are established on the symbolic regionalism approach have the potential to be used in designing public facilities in different places of Indonesia to reveal local cultural identities in modern buildings through symbolism based on an ethnic architectural image. Keyword: Architecture expression, Ethnic architecture, Symbolic regionalism, Town-hall design 71 Journal of Design and Built Environment, Vol 20(3) 71-84, December 2020 Y.D.
    [Show full text]
  • Pedoman Akademik 2019-2020
    Pedoman Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Sriwijaya Tahun Akademik 2019/2020 i Pedoman Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Sriwijaya Tahun Akademik 2019/2020 KATA PENGANTAR Buku Pedoman Akademik dan Kemahasiswaan ini merupakan revisi Buku Pedoman Akademik 2018/2019 yang dilakukan Tim yang bekerja berdasarkan Surat Tugas Rektor Universitas Sriwijaya No: 0108/UN9/BAK.ST/2019. Buku ini terdiri dari 6 bab, memuat informasi umum meliputi penyelenggaraan kegiatan Akademik dan Kemahasiswaan di lingkungan Universitas Sriwijaya. Informasi lebih rinci mengenai penyelenggaraan kegiatan Tridharma untuk masing – masing Prodi dapat dilihat pada pedoman akademik masing-masing fakultas/program. Bab kesatu secara umum memuat informasi tentang Universitas Sriwijaya.Pada bab kedua dan selanjutnya berisi informasi teknis tentang prosedur, jalur penerimaan mahasiswa baru, peraturan akademik dan kemahasiswaan, beasiswa, asrama, transkrip, ijazah, wisuda dan lain-lain. Contoh formulir yang dipergunakan dalam pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan disediakan didalam buku ini untuk mahasiswa yang memerlukan. Buku Pedoman ini masih memerlukan penyempurnaan agar dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak- pihak yang memerlukan, untuk itu masukan dari semua pihak sangat kami harapkan, sehingga pada edisi yang akan datang Buku Pedoman Akademik dan Kemahasiswaan ini menjadi lebih baik. Ucapan terima kasih secara khusus disampaikan kepada seluruh anggota tim dan para pihak yang telah berpartisipasi dalam menyusun buku ini. Semoga buku ini dapat
    [Show full text]
  • From Koyasan to Borobudur Nasirun & Tanada Koji from Koyasan to Borobudur Nasirun & Tanada Koji
    FROM KOYASAN TO BOROBUDUR NASIRUN & TANADA KOJI FROM KOYASAN TO BOROBUDUR NASIRUN & TANADA KOJI 16 JANUARY - 28 FEBRUARY 2016 at Mizuma Gallery in Tokyo, Nasirun DIALOGUE BETWEEN TWO CULTURES had a one-night stay in the spiritual NASIRUN AND TANADA KOJI city of Koyasan, the birthplace of Shingon Buddhism. This short stay in Koyasan left him with a very This exhibition is a dialogue in Indonesia often revere earth profound impression. Nasirun’s between Nasirun’s Javanese visual and natural spirits as the life-giving painting ‘Abstraksi Aura Alam’ language of wayang and Tanada mother. After the adoption of (Abstraction of Nature’s Aura) Koji’s ichiboku-zukuri, the ancient Hinduism, this mother figure was presented in this exhibition was traditional Japanese wood carving identified as Prithvi, the Hindu inspired by the Japanese garden in technique where sculptures are goddess of earth. Mother figure the Kongobuji Temple where the made by using single blocks of depicted in the series of paintings of archbishop of Koyasan Shingon-shu, wood. More over, the dialogue is Ibu Pertiwi is an analogy of Matsunaga Yukei, greeted Nasirun. mainly about their cultural points of Indonesia: a country and a mother view regarding the human for its people. To me the artworks presented in existence. this exhibition are beyond words Collaborative works between that I can think of, or knowledge In his artworks, Tanada Koji often Tanada Koji and Nasirun entitled that I can share. These artworks are depicts the figures of adolescent ‘sun and moon’ presented in this about deep and profound feelings. boys and girls.
    [Show full text]
  • Bab Iv Deskripsi Informan Dan Analisis Resepsi
    BAB IV DESKRIPSI INFORMAN DAN ANALISIS RESEPSI OBJEKTIFIKASI SEKSUAL DALAM TAYANGAN PUTERI INDONESIA 2020 Bab ini akan menguraikan deskripsi dari delapan informan yang terlibat dalam penelitian. Selanjutnya, analisis resepsi terkait pemaknaan informan terhadap objektifikasi seksual dalam tayangan Puteri Indonesia 2020 akan dibahas dan dikelompokkan berdasarkan konsep dalam Teori Analisis Resepsi dan Teori Standpoint. Konsep Teori Analisis Resepsi yaitu active audience digunakan untuk menjelaskan keberagaman pemaknaan informan terkait daya tarik tayangan Puteri Indonesia. Selain itu, konsep Teori Standpoint akan membantu menjelaskan kategori adegan objektifikasi seksual dalam tayangan Puteri Indonesia 2020. Konsep dari Teori Standpoint seperti, sudut pandang kelompok berkuasa, kepentingan kelompok berkuasa, dan pengetahuan tersituasi akan digunakan untuk menjelaskan analisis resepsi dari informan. Analisis resepsi mengacu pada preferred reading yang menghubungkan makna-makna yang dinegosiasikan dari suatu pesan dengan struktur sosial tempat berfungsinya pesan dan pembaca. Elaborasi Hall terkait pengelompokkan 3 sistem pemaknaan individu atau dalam hal ini penonton (posisi dominan, negosiasi, dan oposisi) menunjukkan cara menerima pesan-pesan dari media massa (Fiske, 2008:153). 223 224 4.1 Deskripsi Informan Penelitian ini memiliki delapan subjek penelitian atau informan yang mewakili usia dan latar belakang yang berbeda. Informan pertama yang terlibat dalam penelitian bernama Dilis Priyuana Hutama. Ia berusia 25 tahun, dan merupakan seorang karyawan yang bekerja di PT Sango Ceramics Semarang. Informan pertama yang akrab dipanggil Dilis, merupakan lulusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Semarang. Selain sibuk bekerja, Dilis memiliki usaha sampingan online shop yang menjual produk make-up dan skincare dengan nama online shop Trust of Skin. Ketertarikan Dilis dengan acara Puteri Indonesia dimulai sejak tahun 2004 dan terus berlanjut hingga kini.
    [Show full text]
  • MD Opera Jawa Deutsch
    Mediendossier trigon-film von Garin Nugroho, Indonesien 2006 VERLEIH trigon-film Limmatauweg 9 5408 Ennetbaden Tel: 056 430 12 30 Fax: 056 430 12 31 [email protected] www.trigon-film.org MEDIENKONTAKT Tel: 056 430 12 35 [email protected] BILDMATERIAL www.trigon-film.org MITWIRKENDE Regie: Garin Nugroho Drehbuch: Garin Nugroho, Armantono Kamera: Teoh Gay Hian Schnitt: Andhy Pulung Ton: Pahlevi Indra C. Santoso Musik: Rahayu Supanggah Produktion: Set Film Workshop, New Crowned Hope Dauer: 120 Minuten Sprache/UT: Indonesisch/f/d DARSTELLENDE Miroto, Eko Supriyanto, O Nyoman Sura, Retno Maruti, Artika Sari Devi SYNOPSIS Ein Seh- und Hörerlebnis der besonderen Art: Der indonesische Regisseur Garin Nugroho, der bereits für die Vielfalt seiner erzählerischen Stile und die mutige Bewältigung umstrittener Themen bekannt ist, hat mit Opera Jawa seinen vielleicht klarsichtigsten Film geschaffen. Er feiert darin Formen von Gamelan-Musik, traditionelle javanische Gesänge und javanischen Tanz sowie zeitgenössische Choreografien und Rauminstallationen. Dabei hat er eine neue Form des Musicals ins Leben gerufen, eine «Oper für das 21. Jahrhundert». Opera Jawa adaptiert eine der berühmtesten Geschichten des grossen Klassikers der indischen und südostasiatischen Literatur, des «Ramayana». Es ist die Geschichte eines leidenschaftlichen Liebesdreiecks: Die schöne Siti und ihr Ehemann betreiben eine Töpferei, aber die Dinge laufen nicht so, wie sie sollten, und als ihr Mann Setio fort ist, versucht der mächtige und skrupellose Händler Ludiro sie zu verführen. Siti verfängt sich in den Stricken eines Konflikts, der sich unausweichlich zu Gewalt entwickelt. Die Erzählung ist von Musik beseelt. Gefühle der Figuren oder Kommentare des Chors werden durch den Gesang zum Ausdruck gebracht und zeugen von den durchlebten Prüfungen.
    [Show full text]
  • Rekind Untuk Ibu Pertiwi" Redaksi Menyapa
    on i ovat N N I • k or w m a e T • l a N o i s s e f o r P • y t i r g e t N I • E S H Volume II/Maret 2020 R E K I N D Buletin PT Rekayasa Industri "Rekind untuk Ibu Pertiwi" Redaksi Menyapa REKIND UNTUK IBU PERTIWI Pagi-pagi kulihat gadis Di stasiun karet kala gerimis Semangat pagi Rekindist! Biar gerimis tetap optimis! Buletin Rekind Volume II siap menemani hari anda. “Rekind untuk Ibu Pertiwi” adalah tema yang diusung pada kesempatan ini. Sebagai wujud semangat Rekind di tahun 2020, tim buletin ingin mengulik dedikasi Rekind terhadap Indonesia di awal tahun ini. Dedikasi Rekind terhadap ibu pertiwi di awal tahun ini, terwujud dalam berbagai aktivitas Rekind, pengembangan infrastruktur Indonesia dalam PLTP Muara Laboh, Corporate Social Responsibility (CSR) dalam pengembangan kompetensi masyarakat Lansia, serta kepedulian dan ketanggapan Rekind dalam menanggulangi bencana alam. Perayaan tahun baru merupakan tragedi menyedihkan bagi warga ibukota, Rekind ikut membantu dengan memberikan fasilitas perahu karet dan bala bantuan bagi masyarakat Kalibata, Pejaten, dan sekitarnya. Rekindist akan melihat upaya Rekind dalam antisipasi banjir. Berbeda dengan ibukota, di Sumatera Barat, Rekindist merayakannya dengan peresmian PLTP Muara Laboh dan pencapaian Safety Manhours. Pembaca akan kami ajak berkeliling site Muara Laboh, mulai dari proyek, aktivitas Rekindist di site, hingga wisata di sekitar Muara Laboh. Aktivitas korporat di Rekind juga tak ketinggalan untuk dibahas. Keseruan Hi-Protein Day hingga program CSR Rekind yaitu “IMPALA Integrated Community”. Selain itu, Rekindist akan mengenal lebih dalam profil ketua Rekinnovation sebuah ajang pencarian inovasi , Teguh Arwansyah.
    [Show full text]
  • The Realization of Thematic Roles in Pramoedya Ananta Toer’S Rumah Kaca and Its English Translation Form House of Glass
    THE REALIZATION OF THEMATIC ROLES IN PRAMOEDYA ANANTA TOER’S RUMAH KACA AND ITS ENGLISH TRANSLATION FORM HOUSE OF GLASS A Thesis Presented to The Graduate Program in English Language Studies in Partial Fulfillment of the Requirements for the Degree of Magister Humaniora (M. Hum) in English Language Studies by Nilam Maharani 036332015 THE GRADUATE PROGRAM IN ENGLISH LANGUAGE STUDIES SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2007 STATEMENT OF ORIGINALITY This is to certify that all the ideas, phrases, and sentences, unless otherwise stated, are the ideas, phrases, sentences of the thesis writer. The writer understands the full consequences including degree cancellation if he/she takes somebody else’s idea, phrase, or sentence without a proper reference. Yogyakarta, June, 21, 2007 Nilam Maharani ACKNOWLEDGEMENT The completion of this thesis has made possible by the support of some incredible people: I would like to express my sincere gratitude to Dr. B.B. Dwijatmoko, M.A., my thesis advisor for his counsels. I am deeply indebted to De. Baskara Tulus Wardaya, S.J., the Director of PUSdEP and The Graduate Program Director, for his insightful counsels not only throughout the writing of my thesis, but also during my study in Yogyakarta. My heartiest thanks are also due to Tri Subagya, M.A., for his insightful comments, explanation, and guidance, particularly with respect to the methodological aspects of my thesis which makes me know better what a good research is. I am obliged to thank Aryanto, M.A., for his lectures on Semantics, and Dr. Haryatmoko, S.J., for letting me know what the real meaning of education is.
    [Show full text]
  • EDENSOR Andrea Hirata
    2 EDENSOR Andrea Hirata Cetakan Pertama, Mei 2007 Cetakan Kedua, Juli 2007 Cetakan Ketiga, Agustus 2007 Cetakan Keempat, September 2007 Cetakan Kelima, Oktober 2007 Penyunting: Imam Risdiyanto Perancang sampul: Andreas Kusumahadi Pemeriksa aksara: Yayan R.H. Penata aksara: lyan Wb. llustrasi isi: Pirie Tramontane ([email protected]) llustrasi "Lifting" oleh Budi Gugi, Studio Lonely Painter, Ubud, Bali Diterbitkan oleh Penerbit Bentang Anggota IKAPI (PT Bentang Pustaka) Jln. Pandega Padma 19, Yogyakarta 55284 Telp. (0274) 517373 - Faks. (0274) 541441 E-mail: [email protected] http://www.mizan.com Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan Hirata, Andrea Edensor/Andrea Hirata; penyunting, Imam Risdiyanto. - Yogyakarta: Bentang, 2007. xii + 290 hlm; 20,5 cm ISBN 978-979-1227-02-5 I. Judul. II. Imam Risdiyanto. 813 Didistribusikan oleh: Mizan Media Utama Jln. Cinambo (Cisaranten Wetan) No. 146 Ujungberung, Bandung 40294 Telp. (022) 7815500 - Faks. (022) 7802288 E-mail: [email protected] 3 Untuk Ibuku N.A. Masturah Seman Said Harun 4 Isi Buku ISI BUKU ........................................................................................................... 5 MOZAIK 1 ........................................................................................................ 10 Laki-Laki Zenit dan Nadir ...................................................................................... 10 MOZAIK 2 ........................................................................................................ 19 Persyarekatan
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Yang
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian yang berkenaan dengan Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Public Speaking Anxiety Pada Peserta Pemilihan Puteri Indonesia 2017 dirasa penting dengan berbagai alasan: Pertama, berbicara di depan umum atau public speaking sering kali menimbulkan rasa ketakutan dan kecemasan banyak individu, kecemasan berbicara di depan umum dapat menimbulkan masalah serius bagi mereka yang mengalaminya (Jones, Fazio, & Vasey, 2012, hlm. 556). Terlebih McCroskey (2005) mengatakan bahwa berbicara di depan umum merupakan ketakukan terbesar bagi orang-orang, seorang pembicara ulung pun tidak luput dari suatu kecemasan atau ketakutan yang berhubungan dengan berbicara di depan publik (Kankam & Boateng, 2017, hlm. 27). Bahkan dalam sebuah survey yang dilakukan Champman University Survey on American Fears pada tahun 2014 menyatakan public speaking menjadi salah satu peringkat utama ketakukan warga Amerika dibanding dengan ketakutan lainnya dengan persentase sebanyak 25,3% (Kankam & Boateng, 2017, hlm. 27). Sebagai salah satu contoh lain, penelitian yang dilakukan Effendi & Sukmayadi (2016) mengenai kecemasan komunikasi mahasiswa khususnya mahasiswa baru menyebut bahwa public speaking menjadi kecemasan terbesar diantara bentuk komunikasi lainnya dengan rata-rata nilai atau level pada Personal Report of Communication Apprehension yakni 19,3 berbanding dengan komunikasi di dalam kelompok sebesar 15,4, komunikasi di dalam pertemuan atau meeting 16,4, komunikasi interpersonal 14,5 (Effendi & Sukmayadi, 2016, hlm.
    [Show full text]