Kearifan Lokal Dayak Benuaq Kutai Barat Dalam Perayaan Tolak Bala Untuk Menangkal Dampak Covid-19

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Kearifan Lokal Dayak Benuaq Kutai Barat Dalam Perayaan Tolak Bala Untuk Menangkal Dampak Covid-19 Prosiding Seminar Nasional Webinar Nasional Universitas Mahasaraswati Denpasar “Percepatan Penanganan COVID-19 Berbasis Adat di Indonesia” KEARIFAN LOKAL DAYAK BENUAQ KUTAI BARAT DALAM PERAYAAN TOLAK BALA UNTUK MENANGKAL DAMPAK COVID-19 1) 2) 3) 4) Sabalius Uhai , Firman Sinaga , I Wayan Sudarmayasa , Dimas Ero Permana 1 2 Politeknik Negeri Samarinda , Institut Pariwisata dan Bisnis International , Politeknik Negeri 3 4 Samarinda , Politeknik Negeri Manado Email : [email protected], [email protected] 2, [email protected], [email protected] ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kearifan lokal suku dayak benuaq Kutai Barat, provinsi Kalimantan Timur. Suku dayak benuaq adalah bagian dari suku yang mendiami pulau borneo atau biasa disebut pulau Kalimantan. dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah pengamatan dan melakukan wawancara secara mendalam dan akan dianalisis secara kualitatif lalu disusun sistematis secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa masyarakat dayak benuaq sangat penduli dengan kebudayaan yakni tradisi leluhur, dengan adanya dampak pandemik Covid 19, orang dayak benuaq mengadakan kegiatan menolak bala dengan tujuan agar masyarakat setempat terhindar dari sakit penyakit secara khusus terhindari dari virus Korona atau Covid 19. Keywords: kearifan lokal, tolak bala, suku dayak benuaq ABSTRACT The purpose of this study was to determine the local wisdom of the West Kutai Dayak benuaq, East Kalimantan province. The Dayak benuaq is part of the tribe that live in the island of Borneo or commonly called Kalimantan island. This study employed a qualitative methods with descriptive type. This study obtained the data through observations and in-depth interviews then it would be analyzed qualitatively and would be arranged systematically in descriptive. The results of this study indicated that the Dayak benuaq people were very concerned with the culture of ancestral traditions, along with the impact of the Coronavirus pandemic, the Dayak benuaq people held activities to repel the disaster with the aim that local people would be avoided from illness specifically avoided from Coronavirus or Covid 19. Keywords: local wisdom, repel the disaster, Dayak benuaq people 1. Pendahuluan dibentuk KEWEDANAAN pada tanggal 05 November 1952, kemudian pada tahun 1964 Terbentuknya Kabupaten Kutai Barat, telah menjadi penghubung Bupati dari sesungguhnya sudah lama karena sejarah Tenggarong di Barong Tongkok. Pada proses mencatat bahwa, di Barong Tongkok pernah selanjutnya banyak pihak yang terlibat dan 114 Prosiding Seminar Nasional Webinar Nasional Universitas Mahasaraswati Denpasar “Percepatan Penanganan COVID-19 Berbasis Adat di Indonesia” berjasa pada beberapa tahun sebelumnya, pula asal kata Benuaq merupakan sehingga pada tanggal 4 Oktober 1999, istilah/penyebutan oleh orang Kutai, yang Lahirnya Undang – Undang No.47 secara membedakan dengan kelompok Dayak kongkret bersama – sama Kabupaten/ Kota lainnya yang masih hidup nomaden. lainnya dibentuklah Kabupaten Kutai Barat Orang Benuaq telah meninggalkan oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi budaya nomaden. Mereka adalah orang- Daerah, dengan melantik Pejabat Bupati Ir. orang yang tinggal di "Benua", lama- Rama A Asia pada tanggal 12 Oktober 1999 kelamaan menjadi Benuaq. Sedangkan di Jakarta. Kemudian dilanjutkan oleh kata Dayak menurut aksen Bahasa Gubernur Kalimantan Timur dalam rangka Benuaq berasal dari kata Dayaq atau meresmikan Kabupaten Kutai Barat serta Dayeuq yang berarti hulu (NN, melantik Aparatur Eselon II dan III pada 20 tanggal 5 Nopember 1999 di Sendawar 17 (Kubar, 2002). Kutai Barat adalah salah satu ). kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, Sebagai manusia setiap orang hidup Indonesia. Pusat pemerintahan kabupaten ini dalam kebudayaan. Kebudayaan lahir dari terletak di Sendawar. Kabupaten Kutai Barat proses belajar terus menerus. Kebudayaan merupakan pemekaran dari wilayah adalah sebuah sistem hasil karya dan Kabupaten Kutai yang telah ditetapkan tindakan manusia, sistem gagasan dimana berdasarkan UU. Nomor 47 Tahun 1999. sebagai dasar untuk memenuhi kehidupan Secara Geografis Kabupaten Kutai Barat ini dengan cara belajar, dimana semuanya terletak antara 113'048'49" sampai dengan tersusun rapi dalam sebuah komunitas 116'032'43" BT serta di antara 103'1'05" LU masyarakat, termasuk orang dayak. dan 100'9'33" LS. Kutai Barat memiliki luas Budaya bagi orang dayak adalah sekitar 20.384,60 km² dan berpenduduk kehidupan, dimana mereka belajar untuk sebanyak 162.199 jiwa ditahun 2018[4] dan mencintai kehidupan. 164.048 jiwa tahun 2019 dengan pertumbuhan 2. Metode Penelitian 1,13% (Kubar, 2020). Indonesia terdiri dari beraneka ragam Dalam penelitian ini menggunakan suku, budaya adat, agama maupun ras. Hal metode kualitatif dengan tipe deskriptif. inilah yang membuat Indonesia terkenal dengan kemajemukannya (Muslim Andi Data yang diperoleh dalam penelitian ini Yusuf, 2018). Kemajemukan membuat adalah pengamatan dan melakukan Indonesia menjadi negara yang indah. wawancara secara mendalam dan akan Komunitas suku bangsa menjadi bangsa ini dianalisis secara kualitatif lalu disusun sebagai bangsa yang kaya akan budaya. sistematis secara deskriptif. Komunitas orang dayak benuaq yang paling banyak saat ini mendiami wilayah 3. Hasil dan Pembahasan kabupaten Kutai Barat, Kutai Kartanegara, 3.1 Pengertian kebudayaan Samarinda, dan Balikpapan. Berdasarkan pendapat beberapa ahli suku ini dipercaya Menurut Ralph Linton yang berasal dari Dayak Lawangan sub suku Ot memberikan definisi kebudayaan yang Danum dari Kalimantan Tengah. Lewangan berbeda dengan pengertian kebudayaan juga merupakan induk dari suku Tunjung di dalam kehidupan sehari- hari kebudayaan Kalimantan Timur. Benuaq sendiri berasal adalah seluruh cara kehidupan dari dari kata Benua dalam arti luas berarti suatu masyarakat dan tidak hanya mengenai wilayah/daerah teritori tertentu, seperti sebagian tata cara hidup saja yang dianggap sebuah negara/negeri. pengertian secara sempit berarti wilayah/daerah tempat tinggal lebih tinggi dan lebih diinginkan (Tasmuji, sebuah kelompok/komunitas. Menurut cerita 2011). Sedangkan menurut Koentjaraningrat kata ” Kebudayaan” 115 Prosiding Seminar Nasional Webinar Nasional Universitas Mahasaraswati Denpasar “Percepatan Penanganan COVID-19 Berbasis Adat di Indonesia” berasal dari bahasa Sansekerta yakni berasal dari kata buddayah, dimana kata buddayah ini berarti ”budi” atau ”akal”, kata buddayah 116 Prosiding Seminar Nasional Webinar Nasional Universitas Mahasaraswati Denpasar “Percepatan Penanganan COVID-19 Berbasis Adat di Indonesia” merupakan bentuk jamak dari kata buddi. sebagai kearifan dalam kebudayaan Dari kata buddayah tersebut maka kata tradisional suku-suku bangsa. Kearifan kebudayaan dapat diberi makna yakni dalam arti luas tidak hanya berupa norma- sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan norma dan nilai-nilai budaya, melainkan akal atau budi. Di dalam buku yang sama juga segala unsur gagasan, termasuk yang Koentjaraningrat menjelaskan pengertian berimplikasi pada teknologi, penanganan kebudayaan ada keseluruhan ide atau kesehatan, dan estetika. Dengan gagasan, tingkah laku dan hasil karya pengertian tersebut maka yang termasuk manusia dalam rangka hidup bermasyarkat sebagai penjabaran kearifan lokal adalah yang diperolehnya dengan cara belajar berbagai pola tindakan dan hasil budaya (Koentjaraningrat, 2009). Perlu diingat dan materialnya (Sedyawati, 2006). dipahami bahwa pengertian kebudayaan Kearifan lokal bagi suku dayak benuaq sifatnya tidak tunggal makna, hal ini dapat adalah mencintai budaya leluhur, yakni dilihat pendapat para ahli tentang pengertian mewarisi budaya lokal yakni kegiatan kebudayaan Pengertian yang dimaksud tolak bala, melestarikan lagu daerah yakni adalah berdasarkan pengetahuan dan rijok (lagu daerah dayak benuaq) serta pengalaman seseorang atau masyarakat yang tarian selain itu masih menggunakan obat- mana mempengaruhi pemikiran seseorang obatan tradisional yang bersumber dari atau masyarakat tentang kebudayaan alam kalimantan. Kearifan lokal bagi suku tersebut. Supaya bisa dipahami tentang dayak benuaq yang dilakukan saat masa kebudayaan tersebut perlu mengerti tentang pandemi covid 19 adalah melakukan wujud kebudayaan. Menurut kegiatan tolak bala dengan dilakukannya Koentjaraningrat, wujud kebudayan dibagi kegiatan tolak bala ini dapat mengurangi menjadi nilai budaya, sistem budaya, sistem atau menghindarkan masyarakat supaya sosial dan kebudayaan fisik tidak terkonfirmasi positif. (Koentjaraningrat, 2009). 3.3.Dampak pandemi Covid 19 3.2 Kearifan lokal Coronavirus adalah suatu kelompok Pengertian kearifan lokal menurut Rosidi virus yang dapat menyebabkan penyakit istilah kearifan lokal adalah hasil terjemahan pada hewan atau manusia. Beberapa jenis dari local genius yang diperkenalkan pertama coronavirus diketahui menyebabkan infeksi kali oleh Quaritch Wales pada tahun 1948- saluran nafas pada manusia mulai dari 1949 yang berarti kemampuan kebudayaan batuk pilek hingga yang lebih serius seperti setempat dalam menghadapi pengaruh Middle East Respiratory Syndrome kebudayaan asing pada waktu kedua (MERS) dan Severe Acute Respiratory kebudayaan itu berhubungan (Ajip Rosidi, Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru 2011), dalam Kamus Besar Bahasa yang ditemukan menyebabkan penyakit Indonesia, kearifan berarti kebijaksanaan, COVID-19. Gejala-gejala COVID-19 yang kecendekiaan sebagai sesuatu yang paling umum adalah demam,
Recommended publications
  • Kode Dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur
    KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR JUMLAH N A M A / J U M L A H LUAS JUMLAH NAMA PROVINSI / K O D E WILAYAH PENDUDUK K E T E R A N G A N (Jiwa) *) KABUPATEN / KOTA KAB KOTA KECAMATAN KELURAHAN D E S A (Km2) 64 KALIMANTAN TIMUR 64.01 1 KAB. PASER 10 5 128 7.730,88 226.496 Perubahan Nama Kab. Pasir menjadi Paser, PP No. 49/2007 64.01.01 1 Batu Sopang - 9 Tanjung Pinang Menjadi wil. Kec. Muara Samu Rantau Atas Menjadi wil. Kec. Muara Samu Libur Dinding Menjadi wil. Kec. Muara Samu Luan Menjadi wil. Kec. Muara Samu Suweto Menjadi wil. Kec. Muara Samu Muser Menjadi wil. Kec. Muara Samu Biu Menjadi wil. Kec. Muara Samu Rantau Bitungan Menjadi wil. Kec. Muara Samu 64.01.01.2009 1 Samuranggau 64.01.01.2010 2 Busui 64.01.01.2011 3 Batu Kajang 64.01.01.2012 4 Legai 64.01.01.2013 5 Sungai Terik 64.01.01.2014 6 Kasungai 64.01.01.2015 7 Rantau Buta 64.01.01.2016 8 Rantau Layung 64.01.01.2017 9 Songka Pemekaran sebagian Desa Batu Kajang Perda No. 1/2010 64.01.02 2 Tanjung Harapan - 7 Kerang Menjadi wil. Kec. Batu Engau Lomu Menjadi wil. Kec. Batu Engau Segedang Menjadi wil. Kec. Batu Engau 64.01.02.2004 1 Keladen Mengkudu Menjadi wil. Kec. Batu Engau 64.01.02.2006 2 Tanjung Aru 64.01.02.2007 3 Labuangkallo Riwang Menjadi wil. Kec. Batu Engau 1 N A M A / J U M L A H LUAS JUMLAH NAMA PROVINSI / JUMLAH WILAYAH PENDUDUK K E T E R A N G A N K O D E KABUPATEN / KOTA KAB KOTA KECAMATAN KELURAHAN D E S A (Km2) (Jiwa) *) Langgai Menjadi wil.
    [Show full text]
  • Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
    KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/200/2019 TENTANG DAFTAR LOKASI PRORITAS INTERVENSI KEGIATAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DAN KEGIATAN PENGENDALIAN PEYAKIT BERSUMBER DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2019 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2018 tentang Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan, Menteri Kesehatan perlu menetapkan daftar lokasi prioritas intervensi kegiatan sanitasi total berbasis masyarakat dan kegiatan pengendalian penyakit bersumber dana alokasi khusus bidang kesehatan Tahun Anggaran 2019; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Daftar Lokasi Prioritas Intervensi Kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan Kegiatan Pengendalian Penyakit Bersumber Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2019; -2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesa Tahun 2018 Nomor 223 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6138); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137); 3. Peraturan Presiden Nomor 129 Tahun 2018 tentang Rician Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesa Tahun 2018 Nomor 225); 4. Peraturan Presiden Nomor 141 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesa Tahun 2018 Nomor 271); 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2019 tentang petunjuk operasional dana alokasi khusus fisik bidang kesehatan Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesa Tahun 2019 Nomor 116); 6.
    [Show full text]
  • Upacara Tradisional Kuangkay Suku Dayak Benua
    \) ~ \. p. · ~ f "'"' MILIK DEPDIKBUD TIDAK DIPERDAGANGKAN UPACARA TRADISIONAL "KUANGKAY" SUKU DAYAK BENUA DAERAH KALIMANTAN TIMUR TIM PENYUSUN Ketua Aspek : Ors. G. SIMON DEVUNG, M.Pd Anggota : Ors. YAKOBUS BAYAU Ors. WILHEM AVUN Asisten Lapangan : NYIMPUN HS, BA YAN NASIR BRILL EDITOR : HASYIM ACHMAD, BA ABO. AZ I Z DEPARTEMEN PEND IDI KAN DAN KEBUDAYAAN KANWIL DEPDIKBU D PROPINSI KALI MANTAN BARAT PROYEK INVENTARISASI DAN PEMBINAAN NILAI-NILAI BUDAYA KALIMANTAN BARAT TAHUN 1990/1991 TIM PEREKAMAN UPACARA TRADISIONAL DAERAH KALIMANTAN TIMUR 1986 I 1987 .PEMBINA H. MOHD.ARSYAD Kepala Kantor Wilayah Departemen Pen­ didikan dan Kebudayaan Propinsi Kali­ mantan Timur KONSULTAN 1. ·HASJIM ACHMAD, BA. Kepala Bidang Musjarah Kanwil Dep­ dikbud Propinsi Kalimantan Timur 2. ABD.AZIS Pemimpin Proyek lnventarisasi dan Dokumentasi Xebudayaan Daerah Kalimantan Timur PELAKSANA 1. Ketua Tim : Drs.G.Simon Devung, M.Pd. 2. Anggota : 2.1. Drs. Yacobus Bayau 2.2. Drs. Withem Avun 3. Asisten Lapangan : 3.1. Nyimpun HS.BA. 3.2. Yan Nasir Brill KATA PEMGANTAR Tujuan Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Daerah (IPNB)adalah menggali nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam r angka memperkuat penghayatan dan pengamalan Pancasila demi tercapainya ketahanan nasio­ nal dibidang sosial budaya. Untuk mencapai t ujuan itu dipe~lukan penyebarluasani buku-buku yang memuat berba­ gai aspek kebudayaan daerah. Pada tahun 1990 /1991 Pro­ yek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Daerah Kalimantan Barat diberikan kepercayaan menggan­ dakan sebanyak 12 (dua belas) naskah seperti berikut: 1. PERALATAN PRODUKSI TRADISIONAL DAN PERKEMBANGAN - NYA , hasil penelitian Proyek IDKD Kalimantan Ba­ rat tahun 1985/1987 . 2. DAP UR DAN ALAT-ALAT MEMAS AK TRADISIONAL , hasiLpe­ nelitian Proyek IDKD Kalimantan Barat tahun 1986/ 1987.
    [Show full text]
  • Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Mahakam
    POLA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR WILAYAH SUNGAI MAHAKAM TAHUN 2017 DAFTAR ISI DAFTAR ISI .................................................................................................. ii DAFTAR TABEL ............................................................................................ v DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1 1.2 Maksud, Tujuan, dan Sasaran ............................................................. 6 1.3 Isu-isu Strategis ................................................................................... 7 1.3.1 Isu Strategis Nasional ........................................................................7 1.3.2 Isu Strategis Lokal........................................................................... 11 BAB II KONDISI PADA WILAYAH SUNGAI ..................................................... 25 2.1 Peraturan Perundang-undangan di Bidang Sumber Daya Air dan Peraturan Terkait Lainnya .................................................................. 25 2.2 Kebijakan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air ................................. 28 2.2.1 Kebijakan Nasional .......................................................................... 28 2.2.2 Kebijakan Lokal Pemerintah Daerah Terkait Pengelolaan Sumber Daya Air .......................................................................................
    [Show full text]
  • Monitoring Poverty in Kutai Barat, Indonesia
    Review of poverty alleviation and its indicators of forest-dependent rural poor Towards Wellbeing Monitoring Poverty in Kutai Barat, Indonesia Christian Gönner Ade Cahyat Michaela Haug Godwin Limberg TOWARDS WELLBEING: MONITORING POVERTY IN KUTAI BARAT, INDONESIA Christian Gönner, Ade Cahyat, Michaela Haug and Godwin Limberg © 2007 Center for International Forestry Research (CIFOR) All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted, in any form or by any means (electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise) without the prior permission of the publishers. Proper citation is requested: Gönner, C. et al. A portrait of household wellbeing in Kutai Barat, 2003–2006/by Gönner, C., Cahyat, A., Haug, M. and Limberg, G. Bogor, Indonesia: Center for International Forestry Research (CIFOR), 2007. ISBN: 978-979-1412-10-0 93p. CABI thesaurus: 1. rural communities 2. households 3. poverty 4. wellbeing 5. decentralisation 6. local government 7. natural resources 8. East Kalimantan 9. Indonesia. All photographs by C. Gönner, except where specified otherwise. Published by Center for International Forestry Research Mailing address: P.O. Box 6596 JKPWB, Jakarta 10065, Indonesia Office address: Jl. CIFOR, Situ Gede, Sindang Barang, Bogor Barat 16680, Indonesia Tel.: +62 (251) 622622; Fax +62 (251 62200 Email: [email protected] Website: http://www.cifor.cgiar.org CONTENTS Glossary and Abbreviations v Acknowledgements viii Executive Summary ix Chapter 1. Introduction 1 The Problem of Poverty Assessment in Indonesia 1 The CIFOR–BMZ Poverty and Decentralization Project 3 Chapter 2. A Brief Overview of Kutai Barat 5 Ethnic Groups 5 Decentralisation and Poverty Alleviation Policy in Kutai Barat 5 Trends of Official Poverty Indices 9 Chapter 3.
    [Show full text]
  • Jdih.Kpu.Go.Id
    LAMPIRAN XXIII PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 597/PL.02.1-Kpt/01/KPU/III/2019 TENTANG DAFTAR PEMILIH TETAP UNTUK SETIAP TPS DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH TETAP UNTUK SETIAP TPS DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 UNTUK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KECAMATAN KELURAHAN/DESA NO TPS PEMILIH 1 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG SAMURANGGAU 1 229 2 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG SAMURANGGAU 2 255 3 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BUSUI 1 168 4 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BUSUI 2 268 5 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BUSUI 3 275 6 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BUSUI 4 64 7 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BUSUI 5 219 8 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BATU KAJANG 1 279 9 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BATU KAJANG 2 229 10 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BATU KAJANG 3 145 11 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BATU KAJANG 4 154 12 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BATU KAJANG 5 171 13 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BATU KAJANG 6 218 14 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BATU KAJANG 7 135 15 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BATU KAJANG 8 277 16 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BATU KAJANG 9 117 17 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BATU KAJANG 10 242 18 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BATU KAJANG 11 233 19 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BATU KAJANG 12 215 20 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BATU KAJANG 13 260 21 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU SOPANG BATU KAJANG 14 244 22 KALIMANTAN TIMUR PASER BATU
    [Show full text]
  • Daftar Penerima Bantuan Sosial Tunai (Bst) Bulan Desember Tahun 2020 Kabupaten Kutai Barat Via Pt. Pos Indonesia
    DAFTAR PENERIMA BANTUAN SOSIAL TUNAI (BST) BULAN DESEMBER TAHUN 2020 KABUPATEN KUTAI BARAT VIA PT. POS INDONESIA NO NAMA_PENERIMA ALAMAT_LENGKAP KABUPATEN KECAMATAN DESA PENYALUR BANTUAN 1 ALPINA PENI KAMPUNG ASA RT 001 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 2 BULAN KAMPUNG ASA RT 002 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 3 BUNGAN RT. 004 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 4 DEWI CICA SARI RT. 001 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 5 EMILIYANA HELDA KAMPUNG ASA RT 004 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 6 GELUNG RT. 004 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 7 INTEM KAMPUNG ASA RT 004 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 8 LALANG RT 001 KAMPUNG ASA KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 9 LAMA RT. 002 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 10 LEGAQ RT. 004 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 11 LUHAU RT. 004 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 12 LUSE RT. 004 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 13 MARIA DAYOT RT. 004 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 14 PAKUN KAMPUNG ASA RT 002 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 15 R. SINUM RIAQ TEGAI RT 003 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 16 REWOI RT. 002 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 17 RUSITA RT. 001 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT. POS INDONESIA 18 S.F.KOMANG RT. 002 KUTAI BARAT BARONG TONGKOK ASA PT.
    [Show full text]
  • The SMERU Research Institute, January 2003
    Poverty Map of East Kalimantan Village Level Number Number Monthly PCE (Rp) Poverty Headcount Poverty Gap Poverty Severity Gini Ratio Urban/ Level, Code Name of of Point Standard Point Standard Point Standard Point Standard Point Standard Rural Households Persons Estimate Error Estimate Error Estimate Error Estimate Error Estimate Error Village 6401010001 TANJUNG PINANG Rural 123 484 107,962.98 20,081.49 0.4939 0.1615 0.1305 0.0678 0.0463 0.0314 0.2298 0.0131 6401010002 RANTAU ATAS Rural 174 567 135,283.60 22,981.22 0.2335 0.1377 0.0442 0.0336 0.0125 0.0112 0.1977 0.0147 6401010003 LIBUR DINDING Rural 94 360 102,539.45 22,513.44 0.4966 0.2139 0.1273 0.0814 0.0453 0.0367 0.1834 0.0154 6401010004 LUAN/DILIBINTI Rural 41 138 104,282.56 21,970.15 0.4939 0.2290 0.1122 0.0816 0.0360 0.0339 0.1516 0.0207 6401010005 SUWETO Rural 224 737 128,183.92 21,643.48 0.3031 0.1510 0.0658 0.0465 0.0212 0.0186 0.2164 0.0151 6401010006 MUSER Rural 153 599 115,114.28 21,061.32 0.3822 0.1746 0.0847 0.0588 0.0270 0.0239 0.1955 0.0125 6401010007 BIU Rural 64 254 89,318.91 18,413.84 0.6248 0.2137 0.1724 0.0983 0.0641 0.0477 0.1578 0.0183 6401010008 RANTAU BINTUNGAN Rural 9 29 89,340.64 21,693.26 0.6459 0.2083 0.1912 0.1082 0.0750 0.0579 0.0422 0.0505 6401010009 SAMURANGAU Rural 52 177 106,287.23 19,314.72 0.4220 0.2009 0.0941 0.0623 0.0298 0.0248 0.1486 0.0198 6401010010 BUSUI Rural 233 852 130,920.69 23,972.01 0.2891 0.1630 0.0584 0.0447 0.0179 0.0163 0.2136 0.0124 6401010011 BATU SOPANG Urban 2,176 7,312 180,547.42 13,477.65 0.0852 0.0338 0.0147 0.0065 0.0044
    [Show full text]
  • After the Rain Falls: the Impact of the East Kalimantan Forestry Industry
    AFTER THE RAIN FALLS ... THE IMPACT OF THE EAST KALIMANTAN FORESTRY INDUSTRY ON TRIBAL SOCIETY AFTER THE RAIN FALLS ... THE IMPACT OF THE EAST KALIMANTAN FORESTRY INDUSTRY ON TRIBAL SOCIETY Rimbo Gunawan Juni Thamrin Endang Suhendar AKATIGA AFTER THE RAIN FALLS... The Impact of the East Kalimantan Forestry Industry on Tribal Society Written by Rimbo Gunawan, Juni Thamrin, and Endang Suhendar Reader Oekan Abdoellah, Ph.D. Foreword Prof. Dr. Sediono M.P. Tjondronegoro Editing & Design AKATIGA Setting & Layout Budiman Pagarnegara Cover Photo East Kalimantan,Times Edition Sistem Hutan Kerakyatan East Kalimantan Copyright 1999 Yayasan AKATIGA, Bandung. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, without the prior permission of Yayasan AKATIGA. National Library: Catalogue in Publishing GUNAWAN, Rimbo After the Rain Falls... The Impact of the East Kalimantan Forestry Industry on Tribal Society/Rimbo Gunawan, Juni Thamrin, and Endang Suhendar. Foreword Sediono M.P. Tjondronegoro. - Bandung: Yayasan AKATIGA, 1999. xiv, 175 pages; 21 cm Bibliography ISBN 979-8589-31-9 1. Forestry Industry 2. Tribal Society- East Kalimantan I. Title II. Juni Thamrin III. Endang Suhendar 634.0.6 First printing in Bandung, March 1999 by AKATIGA Foundation ACKNOWLEDGMENT We will never forget the warmth and openness of the people of Lambing and Benung, who gave us a wonderful opportunity to experience daily life in the heart of Dayak villages. Our greatest thanks is to them. Your names we keep in our hearts. We acknowledge the assistance of many people in the Sistem Hutan Kerakyatan Kalimantan Timur (SHK Kaltim) for their support and assistance during our adventurous fieldwork; Puti Jaji, Plasma, SFMP-GTZ and the East Kalimantan Human Rights Committee with whom we had a fruitful exchange of ideas on the issues of forests and indigenous people.
    [Show full text]
  • Comparison of Local Government's Policies on Kutai and Dayak Benuaq Villages in Kutai Barat, Indonesia
    MAKING LOCAL GOVERNMENT MORE RESPONSIVE TO THE POOR: DEVELOPING INDICATORS AND TOOLS TO SUPPORT SUSTAINABLE LIVELIHOOD DEVELOPMENT UNDER DECENTRALIZATION ________________________________________________________________ COMPARISON OF LOCAL GOVERNMENT’S POLICIES ON KUTAI AND DAYAK BENUAQ VILLAGES IN KUTAI BARAT, INDONESIA: FACTORS INFLUENCING VILLAGE LIFE AND HOUSEHOLD WELL-BEING SINCE DECENTRALIZATION CATHRIN BULLINGER Pemkab KUTAI BARAT Comparison of local government’s policies on Kutai and Dayak Benuaq villages in Kutai Barat, Indonesia: factors influencing village life and household well-being since decentralization by Cathrin Bullinger. Bogor, Indonesia: Center for International Forestry Research (CIFOR), 2006. © 2006 by Center for International Forestry Research All rights reserved. Published in 2006 Published by Center for International Forestry Research Jl. CIFOR, Situ Gede, Sindang Barang Bogor Barat 16680, Indonesia Tel.: +62 (251) 622622; Fax: +62 (251) 622100 E-mail: [email protected] Web site: http://www.cifor.cgiar.org Table of contents List of tables Introduction p. 4 Acknowledgement p. 5 Executive summary p. 6 I Background p. 8 I.1 The concept of well-being p. 8 I.2 A brief history of Kutai and Kutai Barat p. 9 I.3 An ethnographic description of the Kutai (compared to the Dayak cultures) p. 11 II. Description of methods used p. 13 III. Jambuq p. 15 III. 1 Study site p. 15 III. 2 Findings p. 17 III.2.1 Recent trends in the village p. 17 III.2.2 Local perceptions about well-being p. 22 III.2.3 Compilation of projects, programs and business activities p. 26 III.2.4 Perceived impacts of projects, programs and business activities p.
    [Show full text]
  • Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur
    114°0'0"E 115°0'0"E 116°0'0"E Berau MALAYSIA Malinau PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DINAS PERKEBUNAN PETA SEBARAN PERKEBUNAN BESAR SWASTA DESEMBER 2011 KABUPATEN KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR U T A R B T N N " A " 0 0 ' ' 0 B 0 ° ° 1 1 9 N S Long Apari Naha Tifab! Liu Mulang A ! Long Tuyuq! Map Scala (A3 Print) 1:1,250,000 T ! Long IsunNaha Aru! !! ! Lirung Ubing!Datah Naha 0 5 10 20 30 40 50 60 70 80 90 N ! 44 30 A Kutai Timur KM Naha Buan Batu Kelau ! 42 38 ! Tiong Ohang Long Pakak M Long Penaneh II!I ! I !!!! ! ! L Long Lunuk39 A 43 8 KETERANGAN base_kecamatan_line K 45 ! Desa KET_BATAS !. Ibukota Kabupaten Batas Negara Batu Majang Batas Propinsi Long Bagun Ulu! Jalan Arteri !! !Ujoh Bilang Long Bagun Ilir Jalan Kolektor Batas Kabupaten/Kota 9 Mamahak Ilir ! ! Mamahak Ulu 31 Long Melahan! Jalan Perkebunan Sungai/Perairan Long Merah ! La!ham ! Wana Pariq KRUING LESTARI JAYA PT; No.20 ! PBS Kab. Kutai Barat ! Muara Ratah KSU DANUM PAROY; No.27 10! ALAM SAWIT PT; No.32 ! LONDON SUMATERA PT; No.40 Danum Paro ANEKAREKSA INTERNASIONAL PT; No.37 26 Mata Libaq Long Gelawang ! Kutai Kartanegara LUVANG URIP PT; No.26 ! !! AQUATIQ SUNGAI BEROMBANG; No.42 Datah Bilang Ulu MAKRO FLORA INDAH ALAMI; No.43 Kutai Barat 27 1! 3 ARAH TUMATA PT; No.7 MARSAM CIPTA ADIPERKASA_2; No.39 Memahak Teboq29 BHAKTI USAHA DINAMIKA PT; No.28 12 ! BORNEO BHAKTI SEJAHTERA PT; No.9 MITRA PALMINDO LANGGENG PT; No.14 BORNEO PALMA RESOURCES PT; No.30 MITRA SAWIT MAKMUR PT; No.18 BUMI KARYA NUSANTARA PT; No.8 MUNTE WANIQ JAYA PERKASA PT; No.36 ! Muara BatuqUping 11
    [Show full text]
  • KALIMANTAN OR INDONESIAN BORNEO Borneo Is, After New Guinea, the Largest Island of the Indo-Malayan Archipelago and Together
    CHAPTER TWELVE KALIMANTAN OR INDONESIAN BORNEO Borneo is, aft er New Guinea, the largest island of the Indo-Malayan archipelago and together with the somewhat larger Greenland these are the largest islands of the world. Kalimantan, the Indonesian section of the island of Borneo, covers two thirds of this giant territory. It is fi ve times the size of Java, but in 2003 Java counted 130 million inhabitants while Kalimantan only had 11 million. Th erefore it was for a long time considered to be under-populated. Th at was the reason why the Soeharto government, between 1967 and 1998, intensifi ed earlier programmes of transmigration, resettling poor farmers from Java, Bali and Madura on small pieces of land. In combination with the large-scale deforestation, for the export of tropical wood and for the new rubber and oil-palm plantations, this programme has caused a tremendous change in the landscape of the island that is much less fertile than its smaller southern neighbour, Java. Th e native population of Kalimantan is divided into Malay people and people of many tribes, commonly summarised under the name of Dayak. Th is is also a religious division. Muslim infl uence arrived in the major harbours from the fi ft eenth century and extended upstream along the large rivers. Accepting Islam was identical with the turn towards Malay language and culture and this is also the common expression for accepting Islam (masuk Malayu or ‘entering Malayness’). Th e most important sultanates were from the Northeast to the South and then to the Northwest: 1.
    [Show full text]