ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TIMUR

REGIONAL ANALYSIS OF REVENUE EAST DISTRICT KUTAI

Suzanty Usman¹, Elfreda Aplonia Lau², Titin Ruliana³

Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 ,

ABSTRACT

Enabling Autonomy, according to Law No. 32 of 2004, local autonomy rights, authorities, and obligations of autonomous regions to set up and manage their own affairs and interests of local communities in accordance with the regulations, undangan.Pendapatan (PAD) is the income collected Regional Regional Regulation in accordance by legislation No. 34 Year 2000 revenue (PAD) sourced from Local Taxes, Levies, the results of which are separated regional wealth management, and other legitimate PAD (includes proceeds from the sale of regional assets are not separated, current accounts, interest income, exchange gain the rupiah against foreign currencies and commissions, discounts, or other forms as a result of the sale and or procurement of goods or services by Regions). Based on the background that has been described previously, the research problems can be formulated as follows: 1. Is Local Tax contributes very well to the East Kutai PAD for 2009, 2010, 2011, 2012 and 2013? 2. Do Levies contributed very well to the PAD Kutai Timuruntuk 2009, 2010, 2011, 2012 and 2013? 3. Is the Company's Profit Regions contribute very well to the PAD Kutai Timuruntuk 2009, 2010, 2011, 2012 and 2013? 4. Are Other legitimate PAD contribute very well to the PAD Kutai Timuruntuk 2009, 2010, 2011, 2012 and 2013? 5. Are Taxes East Kutai Regency very efektifuntuk 2009, 2010, 2011, 2012 and 2013? 6. Do Levies East Kutai very efektifuntuk 2009, 2010, 2011, 2012 and 2013? 7. Does the Company's Profit East Kutai Regency very efektifuntuk 2009, 2010, 2011, 2012 and 2013? 8. Are Other legitimate PAD East Kutai very efektifuntuk 2009, 2010, 2011, 2012 and 2013? The main theory used in this research is the management keuangan.Alat analysis used in this research is the analysis of the contribution and effectiveness ratio analysis. The results of this study indicate that the contribution of local taxes, levies, profit regional companies and others local revenues legitimate, after doing the testing concluded in general the contribution rate of local taxes, levies, profit regional companies, and others eligible PAD does not reach the level very good category. Unless the contribution rate deodorized legitimate PAD in 2009 to reach the very good category. The effectiveness of local taxes, levies, profit regional companies, and others of local revenue legitimate, once categorized in the criteria for effectiveness set by the Ministry, it can be concluded that the overall level of effectiveness in the category very effective for local taxes, levies and others PAD legitimate.

Keyword Contribution, Effectiveness, PAD

ABSTRAKSI

Pemberlakuan Otonomi Daerah menurut UU No. 32 Tahun 2004, Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang- undangan No. 34 Tahun 2000. Pendapatan Asli Daerah (PAD) bersumber dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah (meliputi hasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dan komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan atau pengadaan barang dan atau jasa oleh Daerah). Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah Pajak Daerah berkontribusi sangat baik terhadap PAD Kabupaten Kutai Timur untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013? 2. Apakah Retribusi Daerah berkontribusi sangat baik terhadap PAD kabupaten Kutai Timur untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013? 3. Apakah Laba Perusahaan Daerah berkontribusi sangat baik terhadap PAD kabupaten Kutai Timur untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013? 4. Apakah Lain-lain PAD yang sah berkontribusi sangat baik terhadap PAD kabupaten Kutai Timur untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013? 5. Apakah Pajak Daerah Kabupaten Kutai Timur sangat efektif untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013? 6. Apakah Retribusi Daerah Kabupaten Kutai Timur sangat efektif untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013? 7. Apakah Laba Perusahaan Daerah Kabupaten Kutai Timur sangat efektif untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013? 8. Apakah Lain-lain PAD yang sah Kabupaten Kutai Timur sangat efektif untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013? Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajemen keuangan.Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kontribusi dan analisis rasio efektivitas.

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa kontribusi pajak daerah, retribusi daerah, laba perusahaan daerah dan lainlain pendapatan asli daerah yang sah, setelah di lakukan pengujian disimpulkan secara umum tingkat kontribusi pajak daerah, retribusi daerah, laba perusahaan daerah, dan lainlain PAD yang sah tidak mencapai tingkat kategori yang sangat baik. Kecuali tingkat kontribusi lainlain PAD yang sah tahun 2009 yang mencapai kategori sangat baik. Efektivitas pajak daerah, retribusi daerah, laba perusahaan daerah, dan lain lain pendapatan asli daerah yang sah, setelah di kategorikan dalam kriteria efektifitas yang ditetapkan oleh Departemen, maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan tingkat efektivitas berada pada kategori sangat efektif untuk pajak daerah, retribusi daerah dan lain lain PAD yang sah.

Kata Kunci Kontribusi, Efektivitas, PAD

1. PENDAHULUAN Pemberlakuan Otonomi Daerah menurut UU No. 32 Tahun 2004, Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan dan komisi, potongan, ataupun bentuk kewajiban daerah otonom untuk mengatur lain sebagai akibat dari penjualan dan/ dan mengurus sendiri urusan pemerintahan atau pengadaan barang dan atau jasa dan kepentingan masyarakat setempat oleh daerah. sesuai dengan peraturan perundang- a. Rumusan Masalah undangan. Dalam UU No.32 Tahun 2004 Mengacu pada uraian bagian latar BAB III Tentang Pembagian Urusan belakang, maka peneliti merumuskan Pemerintah, juga dijelaskan bahwa permasalahan penilitian sebagai berikut : Pemerintah Daerah dapat menjalankan 1. Apakah Pajak Daerah berkontribusi otonomi seluas -luasnya untuk mengatur sangat baik terhadap PAD Kabupaten dan mengurus sendiri urusan pemerintah KutaiTimur untuk tahun 2009, 2010, berdasarkan asas otonomi dan tugas 2011, 2012 dan 2013? pembantuan. 2. Apakah Retribusi Daerah berkontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sangat baik terhadap PAD kabupaten adalah pendapatan yang diperoleh Daerah Kutai Timuruntuk tahun 2009, 2010, yang dipungut berdasarkan Peraturan 2011, 2012 dan 2013? Daerah sesuai dengan peraturan perundang- 3. Apakah Laba Perusahaan Daerah undangan No. 34 Tahun 2000. Pendapatan berkontribusi sangat baik terhadap Asli Daerah (PAD) bersumber dari Pajak PAD kabupaten Kutai Timur untuk Daerah, Retribusi Daerah, hasil tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan pengelolaan kekayaan Daerah yang 2013? dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah 4. Apakah Lain-lain PAD yang sah (meliputi hasil penjualan kekayaan Daerah berkontribusi sangat baik terhadap yang tidak dipisahkan, jasa giro, PAD kabupaten Kutai Timur untuk pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan tukar rupiah terhadap mata uang asing dan 2013? komisi, potongan, ataupun bentuk lain 5. Apakah Pajak Daerah Kabupaten Kutai sebagai akibat dari penjualan dan atau Timur sangat efektifuntuk tahun 2009, pengadaan barang dan atau jasa oleh 2010, 2011, 2012 dan 2013? Daerah). 6. Apakah Retribusi Daerah Kabupaten Menurut Abdul Halim (2007:96), Kutai Timur sangat efektifuntuk tahun kelompok Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013? dipisahkan menjadi empat jenis 7. Apakah Laba Perusahaan Daerah pendapatan, yaitu: Kabupaten Kutai Timur sangat 1) Pajak Daerah efektifuntuk tahun 2009, 2010, 2011, a. Pajak Provinsi 2012 dan 2013? b. Pajak Kabupaten/ Kota 8. Apakah Lain-lain PAD yang sah 2) Retribusi Daerah, terdiri dari Retribusi Kabupaten Kutai Timur sangat Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha, dan efektifuntuk tahun 2009, 2010, 2011, Retribusi Perijinan tertentu. 2012 dan 2013? 3) Hasil Perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. b. Tujuan Penelitian 4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Penelitian ini bertujuan untuk : (PAD) yang sah, yaitu: Hasil penjualan 1. Mengetahui dan menganalisis tingkat kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, kontribusi Pajak Daerah terhadap PAD hasil pemanfaatan atau pendayagunaan Kabupaten Kutai Timur untuk tahun kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013. jasa giro, pendapatan bunga, tuntutan 2. Mengetahui dan menganalisis tingkat ganti rugi, keuntungan selisih nilai kontribusi Retribusi Daerah terhadap tukar rupiah terhadap mata uang asing, PAD kabupaten Kutai Timur untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan (PAD) guna Pembangunan Daerah, 2013. khususnya penerimaan yang berasal dari 3. Mengetahui dan menganalisis tingkat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta kontribusi Laba Perusahaan Daerah sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah terhadap PAD kabupaten Kutai Timur lainnya yang dapat dijadikan acuan untuk untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 menetapkan pelaksanaan otonomi daerah. dan 2013. 4. Bagi Masyarakat 4. Mengetahui dan menganalisis tingkat Penelitian ini diharapkan menjadi kontribusi Lain-lain PAD yang sah bahan informasi bagi penelitian selanjutnya terhadap PAD kabupaten Kutai Timur terhadap topik yang sama dengan kajian untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 yang lebih mendalam untuk dan 2013. mengembangkan pengetahuan bagi 5. Mengetahui dan menganalisis tingkat masyarakat mengenai pengelolaan dan efektivitas Pajak Daerah Kabupaten penggunaan keuangan daerah. Kutai Timur untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013. 2. DASAR TEORI 6. Mengetahui dan menganalisis tingkat A. Pengertian Manajemen Keuangan efektivitas Retribusi Daerah Manajemen keuangan merupakan Kabupaten Kutai Timur untuk tahun salah satu fungsi perusahaan yang penting 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013. bagi keberhasilan suatu usaha.Pelaksanaan 7. Mengetahui dan menganalisis tingkat fungsi manajemen keuangan yang efektif efektivitasa Laba Perusahaan Daerah serta efisien sangat menunjang tercapainya Kabupaten Kutai Timur untuk tahun tujuan perusahaan. 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013. Menurut Sutrisno (2009:3) 8. Mengetahui dan menganalisis tingkat mengemukakan manajemen keuangan efektivitas Lain-lain PAD yang sah sebagai berikut:“Manajemen Keuangan Kabupaten Kutai Timur untuk tahun adalah semua aktivitas perusahaan yang 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013. berhubungan dengan usaha-usaha c. Manfaat Penelitian mendapat dana perusahaan dengan biaya- Adapun yang menjadi manfaat biaya yang murah serta usaha yang penelitian ini adalah sebagai berikut menggunakan dan mengalokasikan dana 1. Bagi peneliti tersebut secara efisien”. Memberikan pengetahuan dan MenurutJames C.Van Horne, dan wawasan bagi peneliti mengenai efektivitas John M. Wachawicz Jr (2012:2) dalam penerimaan sumber-sumber Pendapatan bukunya“Prinsip –Prinsip Manajemen Asli Daerah (PAD) serta memberikan Keuangan” menjelaskan sebagai berikut: informasi mengenai target dan Realisasi “Manajemen Keuangan (Finacial Penerimaan Daerah pada Pendapatan Asli Management)berkaitan dengan perolehan Daerah (PAD) di Kabupaten Kutai Timur. aset, pendanaan, dan manajemen aset 2. Bagi Dunia Pendidikan dengan didasari beberapa tujuan Memberikan Kontribusi teori umum.Jadi fungsi keputusan dalam sebagai bahan refrensi dan sebagai data manajemen keuangan dapat dibagi menjadi pendukung bagi peneliti-peneliti lainnya tiga utama yaitu investasi, pendanaan, dan untuk meningkatkan pengetahuan serta manajemen aset.” wawasan khususnya pada bidang keuangan a. Tujuan dan Fungsi Manajemen Pemerintah Daerah. Keuangan 3. Bagi Pemerintah Setiap perusahaan untuk Penelitian ini di harapkan dapat mengambil keputusan-keputusan keuangan digunakan sebagai masukan informasi harus dapat menemukan tujuan yang harus dalam mengambil kebijaksanaan untuk dicapai. mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah Menurut Susan Irawati (2006:5) Pelayanan Publik yang dimaksud adalah menyatakan bahwa fungsi manajemen pencerminan pemeberian kewenangan keuangan adalah untuk memaksimalkan wajib atas otonomi daerah dari Pemerintah profit atau keuntungan dan meminimalkan Pusat yang terdiri dari antara lain: biaya (expense atau Cost)guna Pemerintahan Umum, Pertanian; Perikanan mendapatkan suatu pengambilan keputusan dan Kelautan, Pertambangan dan Energi; yang maksimum, dalam menjalankan Kehutanan dan Perkebunan; Perindustrian perusahaan kearah perkembangan dan dan Perdagangan; Perkoperasian; perusahaan yang berjalan atau survive dan Penanaman Modal; Ketenagakerjaan; expantion. Tujuan manajemen keuangan Kesehatan; Pendidikan dan Kebudayaan tidak dapat dipisahkan dengan fungsi- Sosial; Penataruangan; Pemukiman; fungsi lainnya di dalam perusahaan. Pekerjaan Umum; Perhubungan; b. Ruang Lingkup Manajemen Lingkungan Hidup; Kependudukan; Keuangan Olahraga; Kepariwisataan; dan Pertanahan. Manajemen keuangan merupakan Hal ini, biasanya tercermin dengan adanya salah satu fungsi dari operasional dinas – dinas daerah dan struktur organisasi perusahaan, organisasi atau pemerintahan Pemerintahan daerah yang berkaitan yang sangat penting diantara fungsi – dengan luas dan ruang lingkup tugas fungsi operasional lainnya seperti tersebut. manajemen sumberdaya manusia, d. Fungsi Manajemen Keuangan manajemen strategi dan lain sebagainya. Daerah Menurut Suad Husnan dan Fungsi manajemen terbagi atas tiga Pudjiastuti (2012:4) dalam bukunya “Dasar tahapan utama yaitu : adanya proses –Dasar Manajemen Keuangan” perencanaan, adanya tahapan pelaksanaan, menjelaskan sebagai berikut :“Manajemen dan adanya tahapan pengendalian/ keuangan dapat diartikan membahas pengawasan. Oleh karena itu fungsi tentang investasi, pembelanjaan, dan manajemen keuangan daerah terdiri dari pengelolaan asset - aset dengan beberapa unsur- unsur pelaksanaan tugas yang terdiri tujuan menyeluruh yang dari tugas : direncanakan.Jadi, fungsi keputusan dari 1) Pengalokasian potensi manajemen keuangan dapat dipisahkan sumber-sumber ekonomi daerah; kedalam tiga bidang pokok yaitu keputusan 2) Proses Penyusunan investasi, keputusan pembelanjaan, dan Anggaran Pendapatan Dan keputusan manajemen aset” Belanja Daerah; Menurut Martono dan Agus (2010 : 3) Tolok ukur kinerja dan 4) adalah sebagai berikut :“Segala Standarisasi; aktivitasperusahaan yang berhubungan 4) Pelaksanaan Anggaran dengan bagaimana memperoleh dana, yang sesuai dengan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan Prinsip-prinsip Akuntansi; secara menyeluruh”. 5) Laporan Pertanggung c. Pengertian Manajemen Keuangan Jawaban Keuangan Kepala Daerah Daerah; dan Manajemen Keuangan daerah 6) Pengendalian dan merupakan bagian dari Manajemen Pengawasan Keuangan Daerah. Pemerintahan Daerah selain Manajemen Pengendalian manajemen Kepegawaian dan manajemen teknis dari keuangan negara dalam arti luas adalah tiap-tiap instansi yang berhubungan dengan mencari sumber- sumber pembiayaan dana pelayanan public, atau kita sebut daerah melalui potensi dan kapabilitas dengan Manajemen Pelayanan yang terstruktur melalui tahapan Publik dan Manajemen Administrasi perencanaan yang sistematis, penggunaan Pembangunan Daerah. Manajemen dana yang efisien dan efektif serta pelaporan yang tepat waktu. Angka 1 dan 2 No.5 Tahun 1947 sebagai salah satu sumber merupakan bagian dari fungsi perencanaan pendapatan daerah dalam kaitan dimana melekat pengertian adanya pelaksanaan otonomi daerah. Sumber- partisipasi publik; Angka 3 dan 4 sumber pendapatan asli daerah tidak daapt merupakan fungsi pelaksanaan dan Angka dipisahkan dari pendapatan daerah secara 5 dan 6 merupakan fungsi pengendalian keseluruhan. Menurut Undang-undang dan pengawasan. Nomor 32 Tahun 2004 tetang pemerintah e. Otonomi Daerah daerah, Undang-undang Nomor 33 tahun Otonomi daerah adalah 2004 tentang Perimbangan Keuangan kewenangan daerah otonom untuk antara pemerintah pusat dan daerah. mengatur dan mengurus kepentingan 1) Pajak Daerah masyarakat setempat menurut prakarsa Pajak adalah iuran wajib yang sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dipungut oleh pemerintah dari masyarakat sesuai dengan peraturan perundang- (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran undangan (UU No. 32 tahun rutin negara dan biaya pembangunan tanpa 2004).Otonomi daerah dilaksanakan balas jasa yang dapat ditunjuk secara berdasarkan azas dari desentralisasi yang langsung. Pengertian menurut bebarapa berarti bahwa penyerahan wewenang ahli :Menurut Prof Dr Adriani, pajak adalah pemerintahan kepada daerah otonom dalam iuran masyarakat kepada negara yang dapat kerangka Negara Kesatuan Republik dipaksakan, yang terutang oleh wajib pajak Indonesia (UU No. 32 tahun membayarnya menurut peraturan-peraturan 2004).Pelaksanaan ini dilakukan untuk umum (undang-undang) dengan tidak memudahkan pemerintah pusat untuk mendapat prestasi kembali yang langsung mengkoordinasi setiap daerah dalam dapat ditunjuk secara langsung. (Sumarsan, pertumbuhan ekonomi dari daerah tersebut 2009:3). terutama peningkatan atau penurunan a. Fungsi Pajak Pendapatan Asli Daerah yang sangat Sebagaimana telah diketahui ciri- berpengaruh terhadap pelaksanaan otonomi ciri yang melekat pada pengertian pajak daerah tersebut (Landiyanto, 2005). dari berbagai defenisi, terlihat adanya dua f. Pengertian Pendapatan Asli Daerah fungsi pajak, yaitu: Menurut Halim (2004:67), 1. Fungsi Budgetair/Finansial Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan Fungsi budgetair/finansial yaitu semua penerimaan daerah yang berasal dari memasukan uang sebanyak-banyaknya ke sumber ekonomi asli daerah. Setiap daerah kas negara dengan tujuan untuk membiayai memiliki wewenang dan kewajiban untuk pengeluaran-pengeluaran negara. menggali sumber keuntungan sendiri 2. Fungsi Regulerend/Fungsi Mengatur dengan melakukan segala upaya untuk Fungsi regulerend/fungsi mengatur meningkatkan Pendapatan Asli Daerah yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk (PAD), dengan demikian pemerintah mengatur baik masyarakat di bidang daerah dapat melaksanakan tugas ekonomi, sosial maupun politik dengan pemerintah dan pembangunan yang tujuan tertentu. semakin mantap demi kesejahteraan b. Objek Pajak Daerah dan Tarif Pajak masyarakatnya. Daerah g. Sumber Pendapatan Asli Daerah Undang-undang No. 28 tahun 2009 Pendapatan Asli Daerah merupakan menguraikan bahwa objek pajak daerah dan bagian dari sumber pendapatan daerah tarif pajak daerah, sebagai berikut: sebagaimana diatur dalam Pasal 55 UU

Tabel 2.1: Jenis Pajak Daerah Pajak Daerah Tarif Tertinggi 1. Pajak Hotel 10%

2. Pajak Restoran 10%

3. Pajak Hiburan 20%

4. Pajak Reklame 25%

5. Pajak Penerangan Jalan 10%

6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 25%

7. Pajak Parkir 30%

8. Pajak Air Tanah 20%

9. Pajak Sarang Burung Walet 10%

10. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 5%

11. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 0,5% (BPHTB) c. Jenis Pajak Daerah Kabupaten/Kota Pajak Hiburan adalah pajak atas 1. Pajak Hotel penyelenggaraan hiburan.Hiburan Pajak Hotel adalah pajak atas adalah semua jenis tontonan, pelayanan yang disediakan oleh pertunjukan, permainan, dan /atau hotel. Hotel adalah fasilitas keramaian yang dinikmati dengan penyedia jasa penginapan / dipungut bayaran. peristirahatan termasuk jasa terkait 4. Pajak Reklame lainnya dengan dipungut bayaran, Pajak Reklame adalah pajak atas yang mencakup juga hotel, losmen, penyelenggaraan reklame. Reklame gubuk pariwisata, wisma adalah benda, alat, perbuatan, atau pariwisata, pesanggrahan, rumah media yang bentuk dan corak penginapan dan sejenisnya, serta ragamnya dirancang untuk tujuan rumah kos dengan jumlah kamar komersial memperkenalkan, lebih dari 10 (sepuluh). menganjurkan, mempromosikan, 2. Pajak Restoran atau untuk menarik perhatian umum Pajak Restoran adalah pajak atas terhadap barang, jasa, orang, atau pelayanan yang disediakan oleh badan , yang dapat dilihat, dibaca, restoran.Restoran adalah fasilitas didengar, dirasakan, dan /atau penyedia makanan dan /atau dinikmati oleh umum. minuman dengan dipungut bayaran, 5. Pajak Penerangan Jalan yang mencakup juga rumah makan, Pajak Penerangan Jalan adalah kafetaria, kantin, warung, bar, dan pajak atas penggunaan tenaga sejenisnya termasuk jasa boga / listrik, baik yang dihasilkan sendiri katering. maupun diperoleh dari sumber lain. 3. Pajak Hiburan 6. Pajak Mineral Bukan Logam dan kabupaten/kota.Bangunan adalah Batuan konstruksi teknik yang ditanam atau Pajak Mineral Bukan Logam dan dilekatkan secara tetap pada tanah Batuan adalah pajak atas kegiatan dan /atau perairan perdalaman dan pengambilan mineral bukan logam /atau laut. dan batuan, baik dari sumber alam 11. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan di dalam dan /atau permukaan bumi Bangunan untuk dimanfaatkan.Mineral Bukan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Logam dan Batuan adalah mineral Bangunan adalah pajak atas bukan logam dan batuan perolehan sebagaimana dimaksud di dalam hak atas tanah dan /atau peraturan perundang-undangan di bangunan.Perolehan Hak atas bidang mineral dan batubara. Tanah dan /atau Bangunan adalah 7. Pajak Parkir perbuatan atau peristiwa hukum Pajak Parkir adalah pajak atas yang mengakibatkan diperolehnya penyelenggaraan tempat parker di hak atas tanah dan /atau bangunan luar badan jalan, baik yang oleh orang pribadi atau Badan. disediakan berkaitan dengan pokok 2) Retribusi Daerah usaha maupun yang disediakan Retribusi daerah menurut UU No. sebagai suatu usaha, termasuk 28 tahun 2009 adalah pungutan daerah penyediaan tempat penitipan sebagai pembayaran atas jasa atau kendaraan bermotor. pemberian izin tertentu yang khusus 8. Pajak Air Tanah disediakan dan/atau diberikan oleh Pajak Air Tanah adalah pajak atas Pemerintah Daerah untuk kepentingan pengambilan dan /atau pemanfaatan pribadi atau badan. Berbeda dengan pajak air tanah. Air Tanah adalah air yang pusat seperti Pajak Penghasilan dan Pajak terdapat dalam lapisan tanah atau Pertambahan Nilai yang dikelola oleh batuan di bawah permukaan tanah. Direktorat Jenderal Pajak, Retribusi yang 9. Pajak Sarang Burung Walet dapat di sebut sebagai Pajak Daerah Pajak Sarang Burung Walet adalah dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah pajak atas kegiatan pengambilan (Dispenda). dan /atau pengusahaan sarung 3) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah burung walet.Burung walet adalah yang sah satwa yang termasuk marga Pendapatan ini merupakan collocalia, yaitu collocalia fuchliap penerimaan daerah yang berasal dari lain- haga, collocalia maxina, collocalia lain milik pemerintah daerah (Halim, esculanta, dan collocalia linchi. 2004). Menurut Peraturan Pemerintah 10. Pajak Bumi dan Bangunan Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perdesaan dan Perkotaan Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat Pajak Bumi dan Bangunan dan Daerah, Lain-Lain PAD yang sah Perdesaan dan Perkotaan adalah meliputi: pajak atas bumi dan /atau bangunan 1. Hasil penjualan kekayaan yang tidak yang dimiliki, dikuasai, dan /atau dipisahkan. dimanfaatkan oleh orang pribadi 2. Jasa giro. atau Badan, kecuali kawasan yang 3. Pendapatan bunga. digunakan untuk kegiatan usaha 4. Keuntungan selisih nilai tukar Rupiah perkebunan, perhutanan, dan terhadap mata uang asing dan pertambangan.Bumi adalah 5. Komisi, potongan, ataupun bentuk lain permukaan bumi yang meliputi sebagai akibat dari penjualan dan/ tanah dan perairan perdalaman serta pengadaan barang dan/jasa oleh daerah. laut wilayah B. Kerangka Konsep

Gambar 2.1. Kerangka Konsep

Pajak Daerah

H1 Retribusi Daerah H2 Pendapatan Asli Hasil Pengelolaan Daerah (PAD) Kekayaan Daerah Yang dipisahkan H3

H4 Lain-lain Pendapatan AsliDaerah Yang Sah

C. Hipotesis efektif untuk tahun 2009, 2010, 2011, Berdasarkan rumusan masalah dan 2012 dan 2013. dasar teori , maka hipotesis penelitian ini 8. Tingkat efektivitas Lain-lain PAD yang dirumuskan sebagai berikut : sah Kabupaten Kutai Timur sangat 1. Pajak Daerah kabupaten Kutai Timur efektif untuk tahun 2009, 2010, 2011, berkontribusi sangat baik terhadap PAD 2012 dan 2013. Kabupaten Kutai Timur untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013. 3. METODE PENELITIAN 2. Retribusi Daerah kabupaten Kutai A. Definisi Operasional Timur berkontribusi sangat baik Penelitian ini terdiri dari Variabel terhadap PAD kabupaten Kutai Timur dependen adalah PendapatanAsli Daerah untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 (PAD) Kabupaten Kutai Timur, Variabel dan 2013. Independen Pertama adalah Pajak Daerah 3. Laba Perusahaan Daerah kabupaten Kabupaten Kutai Timur, Variabel Kutai Timur berkontribusi sangat baik Independen kedua adalah Retribusi Daerah terhadap PAD kabupaten Kutai Timur Kabupaten Kutai Timur, Variabel untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 Independen ketiga adalah Hasil dan 2013. Pengelolaan Kekayaan Daerah Kabupaten 4. Lain-lain PAD yang sah berkontribusi Kutai Timur dan Variabel Independen ke sangat baik terhadap PAD kabupaten empat adalah Pendapatan Asli Daerah Kutai Timur untuk tahun 2009, 2010, Yang Sah lainnya, yaitu : 2011, 2012 dan 2013. 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 5. Tingkat efektivitas Pajak Daerah Merupakan penerimaan daerah dari Kabupaten Kutai Timur sangat efektif sumber -sumber daerah sendiri, yang untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dipungut berdasarkan peraturan daerah dan 2013. dengan peraturan perundang-undangan 6. Tingkat efektivitas Reetribusi Daerah yang berlaku yang terdiri dari Pajak Kabupaten Kutai Timur sangat efektif Daerah (PD), Retribusi Daerah (RD), untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 Bagian Laba Usaha Milik Daerah dan 2013. (BLUMD) dan pendapatan lain-lain 7. Tingkat efektivitas Laba Perusahaan yang sah (PLL), tahun 2010 -2014 yang Daerah Kabupaten Kutai Timur sangat diukur dengan satuan rupiah. 2. Pajak Daerah Alat analisis yang digunakan Pajak Daerah adalah iuran rakyat pada dalampenelitian ini adalah analisis kas negara berdasarkan Undang- kontribusi dan analisis rasio efektivitas. Undang yang dapat di paksakan dengan 1. Analisis kontribusi dan Rasio tidak mendapat jasa timbal (kontra Efektivitas Pajak Daerah prestasi) yang langsung dapat di a) Analisis kontribusi yaitu suatu analisis tunjukkan dan yang di gunakan untuk yang digunakan untuk mengetahui membayar pengeluaran umum”.“Dapat seberapa besar kontribusi yang dapat di paksakan” mempunyai arti,apabila disumbangkan dari penerimaan pajak utang pajak tidak di bayar,utang daerah terhadap pendapatan asli daerah, tersebut di tagih dengan kekerasan, maka dibandingkan antara realisasi seperti surat paksa, sita, lelang dan penerimaan pajak daerah terhadap sandera. PAD. Rumus yang digunakan untuk 3. Retribusi Daerah menghitung kontribusi adalah sebagai Retribusi daerah adalah pungutan berikut (Halim, 2004a): daerah sebagai pembayaran atas jasa 퐾푃퐷 atau pemberian izin tertentu yang 푅푒푎푙푖푠푎푠푖푃푒푛푒푟푖푚푎푎푛푃푎푗푎푘퐷푎푒푟푎ℎ = khusus disediakan dan/atau diberikan 푅푒푎푙푖푠푎푠푖푃퐴퐷 oleh pemda untuk kepentingan × 100% orang pribadi atau badan. b) Rasio efektivitas adalah rasio yang Berdasarkan objeknya, retribusi dibagi menggambarkan kemampuan menjadi tiga golongan, yaitu: pemerintah daerah dalam a. Retribusi Jasa Umum merealisasikan pendapatan asli daerah b. Retribusi Jasa Usaha yang didapatkan dibandingkan dengan c. Retribusi Perizinan Tertentu. anggaran yang ditetapkan berdasarkan 4. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah potensi riil daerah. Semakin tinggi rasio Yang Dipisahkan efektivitas, maka semakin baik kinerja Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah pemerintah daerah. Rasio efektifitas Yang Dipisahkan menurut Halim (2004 pajak daerah dapat dihitung dengan : 68), “Hasil perusahaan milik Daerah formula (Mahmudi, 2005): dan hasil Pengelolaan kekayaan milik Rasio Daerah yang dipisahkan merupakan efektifitas = 푅푒푎푙푖푠푎푠푖푃푎푗푎푘퐷푎푒푟푎ℎ penerimaan Daerah yang berasal dari × hasil perusahaan milik Daerah dan 푇푎푟𝑔푒푡푃푎푗푎푘퐷푎푒푟푎ℎ pengelolaan Kekayaan Daerah yang 100% dipisahkan”. 2. Analisis kontribusi 5. Pendapatan Asli Daerah Yang Sah danRasioEfektivitasRetribusi Daerah lainnya, menurut Halim (2004:69), a) Analisis kontribusi yaitu suatu analisis jenis pendapatan ini meliputi objek yang digunakan untuk mengetahui pendapatan berikut : seberapa besar kontribusi yang dapat 1) Hasil penjualan aset Daerah yang disumbangkan dari penerimaan tidak dipisahkan. retribusi daerah terhadap pendapatan 2) Penerimaan jasa giro. asli daerah, maka dibandingkan antara 3) Penerimaan bunga deposito. realisasi penerimaan retribusi daerah 4) Denda keterlambatan pelaksanaan terhadap PAD. Rumus yang digunakan pekerjaan. untuk menghitung kontribusi adalah 5) Penerimaan ganti rugi atas sebagai berikut (Halim, 2004a): kerugian/kehilangan kekayaan 퐾푅퐷 푅푒푎푙푖푠푎푠푖푃푒푛푒푟푖푚푎푎푛푅푒푡푟푖푏푢푠푖퐷푎푒푟푎ℎ Daerah. = B. Alat Analisis 푅푒푎푙푖푠푎푠푖푃퐴퐷 × 100% 4. Analisis kontribusi dan Rasio b) Rasio efektivitas adalah rasio yang Efektivitas Lain-Lain PAD yang sah menggambarkan kemampuan a) Analisis kontribusi yaitu suatu analisis pemerintah daerah dalam yang digunakan untuk mengetahui merealisasikan pendapatan asli daerah seberapa besar kontribusi yang dapat yang didapatkan dibandingkan dengan disumbangkan dari penerimaan pajak anggaran yang ditetapkan berdasarkan daerah terhadap pendapatan asli daerah, potensi riil daerah. Semakin tinggi rasio maka dibandingkan antara realisasi efektivitas, maka semakin baik kinerja penerimaan lain-lain pendapatan yang pemerintah daerah. Rasio efektifitas sah daerah terhadap PAD. Rumus yang retribusidaerah dapat dihitung dengan digunakan untuk menghitung formula (Mahmudi, 2005): kontribusi adalah sebagai berikut Rasio (Halim, 2004a): efektifitas = 퐾푃퐷 푅푒푎푙푖푠푎푠푖푟푒푡푟푖푏푢푠푖퐷푎푒푟푎ℎ 푅푒푎푙푖푠푎푠푖푃푒푛푒푟푖푚푎푙푎푖푛 − 푙푎푖푛푝푒푛푑푎푝푎푡푎푛푦푎푛𝑔푠푎ℎ ×= 푇푎푟𝑔푒푡푟푒푡푟푖푏푢푠푖퐷푎푒푟푎ℎ 푅푒푎푙푖푠푎푠푖푃퐴퐷 100% × 100% 3. Analisis kontribusi dan Rasio Efektivitas Laba Perusahaan Daerah b) Rasio efektivitas adalah rasio yang a) Analisis kontribusi yaitu suatu analisis menggambarkan kemampuan yang digunakan untuk mengetahui pemerintah daerah dalam seberapa besar kontribusi yang dapat merealisasikan pendapatan asli daerah disumbangkan dari penerimaan Laba yang didapatkan dibandingkan dengan perusahaan daerah terhadap pendapatan anggaran yang ditetapkan berdasarkan asli daerah, maka dibandingkan antara potensi riil daerah. Semakin tinggi rasio realisasi penerimaan efektivitas, maka semakin baik kinerja labaperusahaandaerah terhadap PAD. pemerintah daerah. Rasio efektifitas Rumus yang digunakan untuk lain-lain pendapatan yang sah dapat menghitung kontribusi adalah sebagai dihitung dengan formula (Mahmudi, berikut (Halim, 2004a): 2005): 퐾푃퐷 푅푒푎푙푖푠푎푠푖 퐿푎푏푎 푃푒푟푢푠푎푎푛 퐷푎푒푟푎ℎ = Rasio efektifitas = 푅푒푎푙푖푠푎푠푖푃퐴퐷 푅푒푎푙푖푠푎푠푖퐿푎푖푛−푙푎푖푛푝푒푛푑푎푝푎푡푎푛푦푎푛𝑔푠푎ℎ × × 100% 푇푎푟𝑔푒푡퐿푎푖푛−푙푎푖푛푃푒푛푑푎푝푎푡푎푛푦푎푛𝑔푠푎ℎ퐷푎푒푟푎ℎ b) Rasio efektivitas adalah rasio yang 100% menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam C. Kriteria Kontribusi dan kriteria merealisasikan pendapatan asli daerah Efektivitas yang didapatkan dibandingkan dengan Hasil analisis kontribusi dan anggaran yang ditetapkan berdasarkan efektivitas kemudian diuji/ potensi riil daerah. Semakin tinggi rasio dikonforntasikan dengan kriteria kontribusi efektivitas, maka semakin baik kinerja dan kriteria efektivitas yang dikeluarkan pemerintah daerah. Rasio efektifitas oleh Departemen Dalam Negeri ( labaperushaandaerah dapat dihitung Depdagri ) yang ditetapkan dalam dengan formula (Mahmudi, 2005): Kepmendagri No 690. 900. 327 tahun 1996.

Rasio efektifitas = 푅푒푎푙푖푠푎푠푖퐿푎푏푎푃푒푟푢푠푎ℎ푎푎푛퐷푎푒푟푎ℎ × 100% 푇푎푟𝑔푒푡푅푒푡푟푖푏푢푠푖퐷푎푒푟푎ℎ Tabel 3.1 Kriteria Efektivitas

Prosentase Kriteria >100% Sangat Efektif >90% - 100% Efektif >80% - 90% Cukup Efektif >60% - 80% Kurang Efektif <60% Tidak Efektif Sumber : Depdagri, Kempendagri No 690. 900. 327 tahun 2006 ( Dalam Anggraini,2015) Tabel 3.2 Kriteria Kontribusi

Prosentase Kriteria >50% Sangat baik >40,10%-50% Baik >30,10% - 40% Cukup baik >20,10% - 30% Sedang >10,10% - 20% Kurang >0,00% - 10% Sangat kurang Sumber : Depdagri, Kempendagri No 690. 900. 327 tahun 2006 ( Dalam Anggraini,2015) D. Pengujian Hipotesis efektif untuk tahun 2009, 2010, 2011, Hipotesis diterima jika 2012 dan 2013. 1. Pajak Daerah kabupaten Kutai Timur 8. Tingkat efektivitas Lain-lain PAD yang berkontribusi sangat baik terhadap PAD sah Kabupaten Kutai Timur sangat Kabupaten Kutai Timur untuk tahun efektif untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013. 2012 dan 2013. 2. Retribusi Daerah kabupaten Kutai Hipotesis ditolak jika Timur berkontribusi sangat baik 1. Pajak Daerah kabupaten Kutai Timur terhadap PAD kabupaten Kutai Timur berkontribusi sangat kurang terhadap untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 PAD Kabupaten Kutai Timur untuk dan 2013. tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013. 3. Laba Perusahaan Daerah kabupaten 2. Retribusi Daerah kabupaten Kutai Kutai Timur berkontribusi sangat baik Timur berkontribusi sangat kurang terhadap PAD kabupaten Kutai Timur terhadap PAD kabupaten Kutai Timur untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013. dan 2013. 4. Lain-lain PAD yang sah berkontribusi 3. Laba Perusahaan Daerah kabupaten sangat baik terhadap PAD kabupaten Kutai Timur berkontribusi sangat Kutai Timur untuk tahun 2009, 2010, kurang terhadap PAD kabupaten Kutai 2011, 2012 dan 2013. Timur untuk tahun 2009, 2010, 2011, 5. Tingkat efektivitas Pajak Daerah 2012 dan 2013. Kabupaten Kutai Timur sangat efektif 4. Lain-lain PAD yang sah berkontribusi untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 sangat kurang terhadap PAD kabupaten dan 2013. Kutai Timur untuk tahun 2009, 2010, 6. Tingkat efektivitas Reetribusi Daerah 2011, 2012 dan 2013. Kabupaten Kutai Timur sangat efektif 5. Tingkat efektivitas Pajak Daerah untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 Kabupaten Kutai Timur tidak efektif dan 2013. untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 7. Tingkat efektivitas Laba Perusahaan dan 2013. Daerah Kabupaten Kutai Timur sangat 6. Tingkat efektivitas Reetribusi Daerah Kabupaten Kutai Timur tidak efektif untuk tahun 2009, 2010, 2011, 2012 d) Menerapkan Sistem Penetapan Pajak dan 2013. dan Retribusi berazaskan Self 7. Tingkat efektivitas Laba Perusahaan Assesment dan Official Assesment. Daerah Kabupaten Kutai Timur tidak e) Pengintensifikasikan Penerimaan efektif untuk tahun 2009, 2010, 2011, Pendapatan Daerah melalui kegiatan 2012 dan 2013. Penagihan Secara Terpadu. 8. Tingkat efektivitas Lain-lain PAD yang 5. ANALISIS DAN PEMBAHASAN sah Kabupaten Kutai Timur tidak A. Analisis efektif untuk tahun 2009, 2010, 2011, Pada penelitian dengan judul “ 2012 dan 2013. Analisis Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kutai Timur “, maka untuk 4. HASIL PENELITIAN menjawab rumusan masalah atau A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan permasalahan yang ada, pada bab V (Lima) Daerah Kabupaten Kutai Timur ini akan dilakukan analisa lebih mendalam Dinas Pendapatan Daerah dari kontribusi dan efektivitas terhadap Kabupaten Kutai Timur sebagai instansi sumber penerimaan Pendapatan Asli yang menangani keuangan daerah,dalam Daerah Kabupaten Kutai Timur periode pencapai tujuannya, memiliki Visi dan 2010 – 2014 sebagai berikut : Misi,sebagaimana berikut ini : 1. Analisis Efektivitas Pajak Daerah B. Visi dan Misi Analisis efektifitas pajak daerah 1. VISI yaitu analisis yang menggambarkan Peningkatan Pendapatan kemampuan pemerintah daerah dalam Daerah Kabupaten Kutai Timur merealisasikan pendapatan asli daerah yang 2. MISI direncanakan dibandingkan dengan target a) Menggali Sumber Pendapatan Daerah yang ditetapkan berdasarkan potensi riil melalui Intensifikasi dan Ekstensifikasi daerah( Halim, 2002: 129). Rumus yang Penerimaan Daerah. digunakan untuk menghitung efektifitas b) Memberikan pelayanan kepada adalah sebagai berikut: Masyarakat dengan cepat dan tepat Analisis Efektifitas Pajak Realisasi Pajak Daerah melalui Aparatur yang professional. Daerah = 푥 100% c) Menumbuhkan kesadaran masyarakat Target Pajak Daerah dalam memenuhi kewajiban membayar Pajak dan Retribusi Daerah. a) Tahun 2009 Efektivitas pajak daerah =7.679.497.861,00 x 100% = 243,41% 3.155.000.000,00 b) Tahun 2010 Efektivitas pajak daerah = 4.772.008.197,00 x 100% = 119,15% 4.005.000.000,00 c) Tahun 2011 Efektivitas pajak daerah =22.904.548.111,25 x 100% = 79,36% 28.860.000.000,00 d) Tahun 2012 Efektivitas pajak daerah =26.395.611.314,60 x 100% = 82,72% 31.910.000.000,00 e) Tahun 2013 Efektivitaspajakdaerah =36.776.099.319,12 x 100% = 147,58% 24.920.000.000,00 )

Tabel 5.1 Kriteria Efektivitas Pajak Daerah Kabupaten Kutai Timur dari tahun 2009-2013

Tahun Efektivitas Pajak Daerah Kriteria Efektivitas (%) 2009 243,41% Sangat Efektif 2010 119,15% Sangat efektif 2011 79,36% Kurang efektif 2012 82,72% Cukup efektif 2013 147,58% Sangat efektif

Sumber : Data diolah

2. Analisis Efektivitas Retribusi Daerah yang direncanakan dibandingkan dengan Kabupaten Kutai Timur target yang ditetapkan berdasarkan potensi Dengan Analisis efektifitas retribusi riil daerah( Halim, 2002: 129). Rumus yang daerah akan didapatkan gambaran tentang digunakan untuk menghitung efektifitas kemampuan pemerintah daerah dalam adalah sebagai berikut: merealisasikan pendapatan retribusi daerah Realisasi Retribusi Daerah EfektifitasRetribusi Daerah = 푥 100% Target Retribusi Daerah a) Tahun 2009 Efektivitas retribusi daerah =9.490.554.858,15 x 100% = 168,54% 5.631.000.000,00 b) Tahun 2010 Efektivitas retirbuis daerah =7.644.419.829,00 x 100% = 105,72 7.231.000.000,00 c) Tahun 2011 Efektivitas retribusi daerah =6.454.706.227,74 x 100% = 97,37 6.629.000.000,00 d) Tahun 2012 Efektivitas retribusi daerah =8.640.080.843,00 x 100% = 123,54% 6.994.000.000,00 e) Tahun 2013 Efektivitasretribusidaerah= 7.509.174.846,00 x 100% = 232,41% 3.231.000.000,00

Tabel 5.2 Kriteria Efektivitas Retribusi Daerah Kabupaten Kutai Timur dari tahun 2009-2013 Tahun Efektivitas Kriteria Efektivitas Retribusi Daerah 2009 168,54% Sangat efktif

2010 105,72% Sangat efektif

2011 97,37% Efektif

2012 123,54% Sangat efektif

2013 232,41% Sangat efektif

Sumber : Data diolah

3. Analisis Efektivitas Laba dalammerealisasikan pendapatan Laba Perusahaan Daerah kabupaten Kutai perusahaan Daerah yang direncanakan Timur dibandingkan dengan target yang Analisis efektifitas Laba ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah( perusahaan Daerah dilakukan untuk Halim, 2002: 129). Rumus yang digunakan mendapatkan gambaran tentang untuk menghitung efektifitas adalah kemampuan pemerintah daerah sebagai berikut: Realisasi Laba perusahaan Daerah Efektifitas Laba Perusahaan Daerah = 푥 100% Target Laba perusahaan Daerah a) Tahun 2009 Efektivitas Laba Perusahaan Daerah = 4.612.275.602,51 x 100% = 19,63% 23.500.000.000,00 b) Tahun 2010 Efektivitas Laba Perusahaan Daerah = 28.147.906.144,91 x 100% = 100,19% 28.094.458.900,00 c) Tahun 2011 Efektivitas Laba Perusahaan Daerah = 3.151.317.483,96 x 100% = 92,65% 3.401.317.483,96 d) Tahun 2012 Efektivitas Laba Perusahaan Daerah = 2.919.390.893,65 x 100% = 100% 2.919.390.894,00 e) Tahun 2013 Efektivitas Laba Perusahaan Daerah = 5.358.832.331,07 x 100% = 162,39% 3.300.000.000,00

Tabel 5.3 Kriteria Efektivitas Laba Perusahaan Daerah Kabupaten Kutai Timur dari tahun 2009-2013 Tahun Efektivitas Laba Kriteria Perusahaan Daerah Efektivitas 2009 19,63% Tidak efektif 2010 100,19% Sangat efektif 2011 92,65% Efektif 2012 100% Efektif 2013 162,39% Sangat efektif Sumber : Data diolah

4. Analisis Efektivitas Lain-lain PAD PAD yang sah yang direncanakan yang Sah kabupaten Kutai Timur dibandingkan dengan target yang Analisis efektifitas Lain-lain PAD yang ditetapkan berdasarkan potensi riil sah yaitu analisis yang menggambarkan daerah( Halim, 2002: 129). Rumus kemampuan pemerintah daerah dalam yang digunakan untuk menghitung merealisasikan pendapatan Lain-lain efektifitas adalah sebagai berikut: Realisasi Lain−lain PAD yang sah Efektifitas Lain-lain PAD yang sah = 푥 100% Target Lain−lain PAD yang sah a) Tahun 2009 Efektivitas Lain-lain PAD yang sah = (49.481.528.205,11: 27.000.000.000,00) 100% = 183,26% b) Tahun 2010 Efektivitas Lain-lain PAD yang sah = ( 7.644.419.829,00 : 27.000.000.000,00) 100% = 83,09% c) Tahun 2011 Efektivitas Lain-lain PAD yang sah = (20.687.843.703,37 :16.000.000.000,00 )100% = 129,30% d) Tahun 2012 Efektivitas Lain-lain PAD yang sah = (27.924.020.974,78: 23.538.548.152,00) 100% = 118,63% e) Tahun 2013 Efektivitas Lain-lain PAD yang sah = (30.389.494.752,64: 36.020.900.000,00) 100% = 84,37% Tabel 5.4 Kriteria Efektivitas Lain-Lain PAD yang sah Kabupaten Kutai Timur dari tahun 2009-2013 Tahun Rasio Efektivitas Lain-Lain Krtieria Efektivitas PAD Yang Sah

2009 183,26% Sangat efektif

2010 83,09% Cukup efektif

2011 129,30% Sangat efektif

2012 118,63% Sangat efektif

2013 84,37% Cukup efektif

Sumber : Data diolah

5. Analisis Kontibusi Pajak Daerah terhadap PAD kabupaten Kutai Timur Analisis kontribusi Pajak Daerah dari penerimaan pajak daerah terhadap adalah suatu analisis yang digunakan pendapatan asli daerah, maka untuk mengetahui seberapa besar dibandingkan antara realisasi kontribusi yang dapat disumbangkan penerimaan pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah ( Handoko, terhadap Pendapatan Asli Daerah 2013:3). Rumus yang digunakan untuk (PAD) sebagai berikut: menghitung kontribusi pajak daerah Realisasi Pajak Daerah Kontribusipajak = 푥 100% Realisasi PAD a) Tahun 2009 Kontribusi Pajak Daerah = (4.612.275.602,51: 71.263.856.526,77 ) 100% = 11% b) Tahun 2010 Kontribusi Pajak Daerah = (4.772.008.197,00: 62.998.716.992,09 ) 100% = 8% c) Tahun 2011 Kontribusi Pajak Daerah = (22.904.548.111,25: 53.198.415.526,32 ) 100% = 43% d) Tahun 2012 Kontribusi Pajak Daerah = (26.395.611.414,60: 65.879.104.026,03 ) 100% = 40% e) Tahun 2013 KontribusiPajak Daerah = (36.776.099.319,12: 80.033.601.248,83) 100% = 46%

6. Analisa Kontibusi Retribusi Daerah terhadap PAD kabupaten Kutai Timur

Tabel 5.5 Kriteria Kontribusi Pajak Daerah Kabupaten Kutai Timur dari tahun 2009-2013

Tahun Kontribusi Pajak Kriteria Kontribusi Daerah (%) 2009 11% Kurang 2010 8% Sangat Kurang 2011 43% Baik 2012 40% Cukup baik 2013 46% Baik Analisa kontribusi retribusi antara realisasi retribusi daerah terhadap merupakan analisis yang digunakan untuk realisasi PAD. Rumus yang digunakan mengetahui seberapa besar kontribusi untuk menghitung kontribusi retribusi yang dapat disumbangkan dari penerimaan daeah terhadap PAD adalah sebagai retribusi daerah, maka dibandingkan berikut: Realisasi Retribusi Daerah Kontribusi retribusi daerah = 푥 100% Realisasi PAD a) Tahun 2009 Kontribusi Retribsi Daerah = (9.490.554.858,15: 71.263.856.526,77 ) 100% = 13% b) Tahun 2010 Kontribusi Retribsi Daerah = (7.644.419.829,00: 62.998.716.992,09 ) 100% =12% c) Tahun 2011 Kontribusi Retribsi Daerah = (6.454.706.227,74: 53.198.415.526,32 ) 100% = 12% d) Tahun 2012 Kontribusi Retribsi Daerah = (8.640.080.843,00: 65.879.104.026,03 ) 100% = 13% e) Tahun 2013 Kontribusi Retribsi Daerah = (7.509.174.846,00: 80.033.601.248,83 ) 100% = 9% Tabel 5.6 Kriteria Kontribusi Retribusi Daerah Kabupaten Kutai Timur dari tahun 2009-2013 Tahun Kontribusi Retribusi Daerah Kriteria Kontribusi

2009 13% Kurang

2010 12% Kurang

2011 12% Kurang

2012 13% Kurang

2013 9% Sangat kurang Sumber : Data diolah 7. Analisa Kontibusi Laba Perusahaan Daerah terhadap PAD kabupaten Kutai Timur Analisis kontribusi Laba perusahaan penerimaan Laba perusahaan Daerah Daerah adalah suatu analisis yang terhadap pendapatan asli daerah ( digunakan untuk mengetahui seberapa Handoko, 2013:3). Rumus yang besar kontribusi yang dapat digunakan untuk menghitung disumbangkan dari penerimaan Laba kontribusi pajak daerah terhadap perusahaan Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai pendapatan asli daerah, maka berikut: dibandingkan antara realisasi Realisasi Laba perusahaan Daerah Kontribusi Laba Perushaan Daerah = 푥 100% Realisasi PAD a) Tahun 2009 Kontribusi Laba Perushaan Daerah = (4.612.275.602,51: 71.263.856.526,77 ) 100% = 6% b) Tahun 2010 Kontribusi Laba Perushaan Daerah = (28.147.906.144,91: 62.998.716.992,09 ) 100% =45% c) Tahun 2011 Kontribusi Laba Perushaan Daerah = (3.151.317.483,96: 53.198.415.526,32 ) 100% = 6 % d) Tahun 2012 Kontribusi Laba Perushaan Daerah = (2.919.390.893,65: 65.879.104.026,03 ) 100% = 4% e) Tahun 2013 Kontribusi Laba Perushaan Daerah = (5.358.832.331,07: 80.033.601.248,83 ) 100% = 7%

Tabel 5.7KriteriaKontribusiLaba Perusahaan Daerah KabupatenKutaiTimur daritahun 2009-2013 Tahun Kontribusi Laba Kriteria Kontribusi Perusahaan Daerah 2009 6% Sangat kurang

2010 45% Baik

2011 6% Sangat kurang

2012 4% Sangat kurang

2013 7% Sangat kurang

Sumber : Data diolah

8. Analisa Kontibusi Lain-Lain PAD asli daerah, maka dibandingkan antara yang sah terhadap PAD kabupaten realisasi penerimaan Lain-lain PAD Kutai Timur yang sah terhadap pendapatan asli Analisis kontribusi Lain-lain PAD yang daerah ( Handoko, 2013:3). Rumus sah adalah suatu analisis yang yang digunakan untuk menghitung digunakan untuk mengetahui seberapa kontribusi Lain-lain PAD yang sah besar kontribusi yang dapat terhadap Pendapatan Asli Daerah disumbangkan dari penerimaan Lain- (PAD) sebagai berikut: lain PAD yang sah terhadap pendapatan

Realisasi Lain−lain PAD yang sah Kontribusi Lain-Lain PAD yang sah = 푥 100% Realisasi PAD a) Tahun 2009 Kontribusi Laba Perushaan Daerah = (49.481.528.205,11: 71.263.856.526,77 ) 100% = 6% b) Tahun 2010 Kontribusi Laba Perushaan Daerah = (22.434.382.821,18: 62.998.716.992,09 ) 100% =36% c) Tahun 2011 Kontribusi Laba Perushaan Daerah = (20.687.843.703,37: 53.198.415.526,32 ) 100% = 39 % d) Tahun 2012 Kontribusi Laba Perushaan Daerah = (27.924.020.974,78: 65.879.104.026,03 ) 100% = 42% e) Tahun 2013 Kontribusi Laba Perushaan Daerah = (30.389.494.752,64: 80.033.601.248,83 ) 100% = 38%

Tabel 5.8 Kontribusi Lain-lain PAD yang Sah Kabupaten Kutai Timur dari tahun 2009-2013 Tahun Kontribusi Lain-lain Kriteria Kontribusi PAD Yang Sah 2009 69% Sangat baik

2010 36% Cukup baik

2011 39% Cukup baik

2012 42% Baik

2013 38% Cukup baik

Sumber : Data diolah

9. Ringkasan Analisis Efektivitas Tabel 5.9 Ringkasan Analisis Efektivitas sumber-sumber PAD kabupaten Kutai Timur Tahun Pajak Daerah Retribusi Daerah Laba Perusaah Lain-Lain PAD Daerah Yang Sah Efektivitas Kriteria Efektivitas Kriteria Efektivitas Kriteria Efektivitas Kriteria (%) (%) (%) (%) 2009 243,41% Sangat 168,54% Sangat 19,63% Tidak 183,26% Sangat Efektif efektif efektif efektif 2010 119,15% Sangat 105,72% Sangat 100,19% Sangat 83,09% Cukup efektif efektif efektif efektif 2011 79,36% Kurang 97,37% Efektif 92,65% Efektif 129,30% Sangat efektif efektif 2012 82,72% Cukup 123,54% Sangat 100% Efektif 118,63% Sangat efektif efektif efektif 2013 147,58% Sangat 232,41% Sangat 162,39% Sangat 84,37% Cukup efektif efektif efektif efektif Sumber : Data diolah

10. Ringkasan Analisis Kontribusi Tabel 5.10 Ringkasan Analisis Kontribusi sumber-sumber PAD kabupaten Kutai Timur Tahun Pajak Daerah Retribusi Daerah Laba Perusaah Daerah Lain-Lain PAD Yang Sah Kontribu Kriteria Kontribusi Kriteria Kontribusi Kriteria Kontribusi Kriteria si (%) (%) (%) (%) 2009 11% Kurang 13% Kurang 6% Sangat 69% Sangat kurang baik 2010 8% Sangat 12% Kurang 45% Baik 36% Cukup Kurang baik 2011 43% Baik 12% Kurang 6% Sangat 39% Cukup kurang baik 2012 40% Cukup 13% Kurang 4% Sangat 42% Baik baik kurang 2013 46% Baik 9% Sangat 7% Sangat 38% Cukup kurang kurang baik Sumber : Data diolah

A. Pembahasan Hasil analisis kontribusi pajak 1. Efektivitas Pajak Daerah daerah kabupaten Kutai Timur terhadap Hasil analisis efektivitas pajak PAD kabupaten Kutai Timur tahun 2009 – daerah memperlihatkan bahwa selama tiga 2013 sebagaimana yang tersaji dalam tabel tahun, yakni tahun 2009, 2010 dan 2013, 5.5, menunjukkan bahwa pada tahun 2009 pemerintah daerah kabupaten Kutai Timur kontribusi pajak daerah sebesar 11%, tahun mampu melampaui target.Artinya 2010 sebesar 8%, tahun 2011 sebesar 43%, penerimaan daerah yang didaptkan dari tahun 2012 sebesar 40% dan tahun 2013 sumber pendapatan pajak daerah pada tiga sebesar 46%. Hasil ini menunjukkan bahwa tahun dimaksud melampaui dari tahun 2009-2013 pajak daerah tidak terget.Meskipun tahun 2011 dan tahun berkontribusi sangat baik terhadap PAD 2012 pendapatan daerah yang diperoleh kabupaten Kutai Timur berdasarkan kriteria dari sumber pendapatan pajak daerah tidak kontribusi yang diberikan oleh Depdagri, mencapai terget. yang tertuang dalam Kepmendargi No. No 2. Efektivitas Retribusi Daerah 690. 900. 327, tahun 2006. Hasil analisis efektivitas retribusi 6. Kontribusi Retribusi Daerah daerah yang tertera pada tabel 5.2, tingkat Terhadap Pendapatan Asli Daerah efektivitas retribusi daerah tahun 2009 Kutai Timur sebesar 168,51%, tahun 2010 sebesar Hasil analisis kontribusi retribusi 105,72%, tahun 2011 sebsar 97,37%, tahun terhadap pendapatan asli daerah kabupaten 2012 sebesar 123,54% dan tahun 2013 Kutai Timur tahun 2009-2013 yang tersaji sebsar 232,41%. pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa 3. Efektivitas Laba Perusahaan Daerah kontribusi retribusi daerah tahun 2009 Hasil analisis efektivitas laba sebesar 13%, tahun 2010 sebesar 12%, perusahaan daerah sebagaimana yang tahun 2011 sebesar 12%, 2012 sebesar 13% tersaji pada tabel 5.3, bahwa tingkat dan tahun 2013 sebesar 9%. Nilai efektivitas laba perusahaan daerah tahun kontribusi retribusi darah ini 2009 sebesar 19,63%, tahun 2010 sebesar menggambarkan bahwa dari tahun 2009 – 100,19%, tahun 2011 sebesar 92,65%, 20013, tingkat kontribusi retribusi daerah tahun 2012 sebesar 100%, dan tahun 2013 tidak mencapai tingkat kriteria sangat baik. sebesar 162%. Artinya tingkat kriteri kontribusi tidak 4. Efektivitas Lain-Lain PAD yang sah mencapai nilai >50% berdasarkan kriteria Hasil analisis efektivitas lain-lain yang ditetapkan oleh Depdagri, yang PAD yang sah kabupaten kutai Timur tahun dituangkan dalam Kempendagri No 690. 2009-2013, yang tersaji pada tabel 5.4 900. 327, tahun 2006. adalah tingkat efektivitas pada tahun 2009 sebesar 183,26%, tahun 2010 sebesar 83,09%, tahun 2011 sebesar 129,30%, 7. Kontribusi Laba Perusahaan Daerah tahun 2012 sebesar 118,63% dan tahun Terhadap Pendapatan Asli Daerah 2013 sebesar 84,37%. Kutai Timur 5. Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Hasil analisis kontribusi laba Pendapatan Asli Daerah Kutai perusahaan daerah menunjukkan bahwa Timur antara tahun 2009 – 2013, kontribusi laba perusahaan daerah tidak mencapai tingkat kriteria baik, yakni >50,10%. Kontribusi porsentase efektivitas lain-lain PAD yang laba perusahaan daerah kabupaten Kutai sah tahun 2009 sebesar 183,26%, masuk Timur terhadap PAD hanya bisa mencapai kategori sangat efektif, tahun 2011 sebesar tingkat kriteria sangat kurang selama empat 129,30%, masuk kategori sangat efktif, dan tahun dan hanya satu tahun mencapai tahun 2012 sebesar 118,63%, masuk tingkat kriteria baik. kategori sangat efektif, dengan demikian 8. Kontribusi Lain-Lain PAD Yang Sah hipotesis yang mengatakan tingkat Terhadap Pendapatan Asli Daerah efektivitas lain-lain PAD yang sah Kutai Timur kabupaten Kutai Timur sangat efektif untuk Hasil analisis kontribusi lain-lain tahun 2009, 2011 dan tahun 2012, pendapatan asli daerah yang sah terhadap diterima.Hasil analisis efektivitas lain-lain pendapatan asli daerah kabupaten Kutai PAD yang sah menunjukkan bahwa Timur yang tersaji pada tabel 5.8, porsentase efektivitas lain-lain PAD yang memperlihatkan tingkat kontribusi lain-lain sah untuk tahun 2010 sebesar 83,09%, PAD sebesar 69% pada tahun 2009, masuk kategori cukup efektifdan tahun sedangkan di tahun 2010 sebesar 36%, 2013 sebesar 84,37%, masuk kategori tahun 2011 sebsar 39%, tahun 2012 sebesar cukup efektif, dengan demikian hipotesis 42%, dan tahun 2013 sebesar 38%. yang mengatakan tingkat efektivitas lain- B. Pengujian Hipotesis lain PAD yang sah kabupaten Kutai Timur Tingkat efektivitas laba perusahaan sangat efektif untuk tahun 2010 dan tahun daerah kabupaten Kutai Timur berdasarkan 2013 ditolak. Hasil analisis kontribusi pajak hasil analisis efktivitas dan daerah terhadap PAD kabupaten Kutai pengelompokkan dalam kriteria yang Timur menunjukkan bahwa poresentase diberikan Depdagri, menunjukkan bahwa kontribusi pajak daerah pada tahun 2009 porsentase efektivitas laba perusahaan sebesar 11%, masuk kategori kurang; daerah pada tahun 2009 sebesar 19,63%, kontribusi pajak daerah tahun 2010 sebesar masuk kategori tidak efektif, porsentase 8%, masuk kategori sangat kurang; tahun efektivitas laba perusahaan daerah untuk 2011 kontribusi pajak daerah sebesar 43%, tahun 2011 sebesar 92,65%, masuk masuk kategori baik; tahun 2012 kontribusi kategori efktif, dengan demikian hipotesis pajak daerah sebesar 40%, masuk kategori yang mengatakan tingkat efektivitas laba cukup baik; dan tahun 2013 kontribusi perusahaan daerah kabupaten Kutai Timur pajak daerah sebesar 46%, masuk kategori untuk tahun 2009 dan tahun 2011 sangat baik. Kategori kriteria kontribusi dikatakan efktif, ditolak.Hasil analisis efektivitas laba sangat baik bila porsentase kontribusi lebih perusahaan daerah kabupaten Kutai Timur besar dari 50%, dengan demikian hipotesis menunjukkan bahjwa porsentase efektivitas yang mengatakan kontribusi pajak daerah laba perusahaan daerah untuk tahun 2010 terhadap PAD kabupaten Kutai Timur sebesar 100,19%, masuk kategori sangat sangat baik untuk tahun efektif, tahun 2012 sebesar 100%,masuk 2009,2010,2011,2012 dan 2013, ditolak. kategori sangat efktif, dan tahun 2013 6. KESIMPULAN DAN SARAN sebesar 162%, masuk kategori sangat A. Kesimpulan efktif, dengan demikian hipotesis yang Mengacu pada hasil penelitian mengatakan tingkat efektivitas laba efektivitas, kontribusi Pendapatan Asli perusahaan daerah kabupaten Kutai Timur Daerah kabupaten Kutai Timur tahun 2009 sangat efektif untuk tahun 2010, 2012 dan – 2013 dapat disimpulkan bahwa; 2013, diterima. 1. Berdasarkan hasil analisis kontribusi Tingkat efektivitas lain-lain PAD pajak daerah, retribusi daerah, laba yang sah berdasarkan hasil analisis perusahaan daerah dan lain-lain efektivitas dan kemudian dikelompokkan pendapatan asli daerah yang sah, dalam kriteria efektivitas yang dikeluarha setelah dikategorikan dalam kriteria oleh Depdagri, menunjukkan bahwa kontribusi yang ditetapkan oleh Departemen Dalam Negeri, maka Asli Daerah (PAD) oleh pihak-pihak terkait disimpulkan bahwa secara umum tahun berikutnya, yaitu sebagai berikut: tingkat kontribusi pajak daerah, 1. Pemerintah Kabupaten Kutai Timur retribusi daerah, lapa perusahaan diharapkan dapat menggali potensi daerah dan lain-lain PAD yang sah penerimaan-penerimaan Pendapatan tidak mencapai tingkat kategori sangat Asli Daerah (PAD) baik secara baik. Kecuaili tingkat kontribusi lain- intensifikasi maupun ekstensifikasi lain PAD yang sah pada tahun 2009 serta dengan meningkatkan kompetensi yang mencapai kategori sangat baik. aparat daerah yang bertugas 2. Berdasarkan hasil analisis efketivitas melaksanakan pemungutan Pajak pajak daerah, retribusi daerah, laba daerah dan Retribusi daerah serta perusahaan daerah, dan lain-lain pengelolaan dan pengawasan kembali pendapatan asli daerah yang sah, sumber Hasil pengelolaan kekayaan setelah dakategorikan dalam kriteria daerah yang dipisahkan dan Lain-lain efektivitas yang ditetapkan oleh PAD yang sah di Kabupaten Kutai Departemen, maka dapat disimpulkan Timur. bahwa secara keseluruhan tingkat 2. Konsistensi Pemerintah Kabupaten efektivitas berada pada kategori sangat Kutai Timur dalam merealisasikan efektif untuk pajak daerah, retribusi sumber-sumber penerimaan PAD yang daerah dan lain-lain PAD yang sah. telah ditargetkan sebelumnya harus 3. Hipotesis yang mengatakan tingkat ditingkatkan efektivitas lain lain PAD yang sah dengan kemampuan pengelolaan Kabupaten Kutai Timur sangat efektif keuangan daerah.Khususnya sumber untuk tahun 2009, 2011, 2012 diterima Hasil pengelolaan kekayaan daerah dan untuk tahun 2010, 2013 ditolak. yang dipisahkan dan Lain-lain PAD B. Saran yang sah Pemerintah daerah dapat Penulis mencoba menguraikan Mengembangkan kerjasama dalam saran-saran agar menjadi bahan masukan menggali penerimaan PAD yaitu dan dapat dipertimbangkan terutama dengan Pembentukan Persereon Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dalam Daerah, dan Kebijakan umum hal meningkatkan efektivitas dan anggaran. memproyeksikan penerimaan Pendapatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Tenaga Kerja Harian Lepas,

Borongan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Pasal 1 angka 3.

, 2004. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Kep- 100/Men/Vi/2004 tentang DAFTAR PUSTAKA Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.

Anonim. 2003. Undang-Undang No. 13 , 2010. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas 17 tentang Ketenagakerjaan. Pasal 64. Agustus 1945 Samarinda. , 1999. Kepmenaker No. KEP- Baridwan, Zaki. 2001. Intermediate 150/MEN/1999tentang Accounting. Edisi Kedelapan. Penyelenggaraan Program Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Daft, L. Richard. 2003. Management. Munawir. 2002. Analisa Laporan Jakarta : Salemba Empat. Keuangan. Edisi Keempat. Gill, James O. Tanpa Tahun.Dasar-dasar Cetakan Ketiga. Yogyakarta : Analisis Keuangan, Infomasi Liberty. Keuangan untuk Semua Manajer. Samian. 2008. Uji Hipotesa Terjemahan Eka Herawaty. 2004. Perbedaan.http://samianstats.files Jakarta : PPM. .wordpress.com/2008/10/uji- Harinaldi. 2005. Prinsip-Prinsip Statistik perbedaan-t-test.pdf(diakses 30 untuk Teknik dan Sains. Jakarta : Januari 2014). Penerbit Erlangga. Sawir, Agnes. 2009. Analisa Kinerja Ilham, Muhammad. 2013. Uji t dua sampel. Keuangan dan Perencanaan http://freelearningji.wordpress.com Keuangan Perusahaan.Jakarta : /2013/04/06/uji-t-dua-sampel/ PT. Gramedia Pustaka Utama. (diakses 3 Februari 2014) Simamora, Henry.2002. Akuntansi Junaidi. 2010. Titik Persentase Distribusi F Manajemen. Jakarta: Salemba untuk Probabilita = 0,05. http://junaidichaniago.wordpress.c Empat. om Suciyanti, Ulfa, dkk.2013. Uji Beda. E- (diakses 3 Februari 2014) Learning Statistika Pendidikan. Kasmir. 2008. Analisa Laporan Keuangan. http://StatistikaPendidikan.com (diakses 3 Februari 2014) Jakarta : Bumi Aksara. , 2009. Pengantar Manajemen Keuangan. Sule, Ernie Trisnawati, Kurniawan Jakarta : Kencana Prenada Media Saefulloh. 2005. Pengantar Grup. Manajemen. Jakarta: Prenada Mendenhall dan Reinmuth.1982.Statistik Media Group. Untuk Manajemen dan Ekonomi. Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Terjemahan N.Soemartojo. 2005. Keuangan Perusahaan, Edisi Keempat Jilid I. Jakarta : Yogyakarta : BPFE. Penerbit Erlangga. Vianus, Eldy O. 2011. Analisis Rasio Mulyadie.2010. Analisis Laba Kotor antara Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas Rencana dan Realisasi dari terhadap Kinerja Keuangan Koperasi Penjualan Sepeda Motor Merk Karyawan (Kopkar) Ruwa Jurai PTPN VII Mega Pro XP pada PT. Daya ( Anugerah Mandiri Tahun 2009.Tugas Akhir.Samarinda : Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda.