ANALISIS PRODUKSI PROGRAM CEK & RICEK di RCTI (Studi Kasus Terhadap Pemberitaan KH. Zainudin MZ dengan Aida Zaskia)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam ( S.Sos.I)
Oleh:
IRNA KURNIAWATI NIM: 107051002363
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M ANALISIS PRODUKSI PROGRAM CEK & RICEK di RCTI (Studi Kasus Terhadap Pemberitaan KH. Zainudin MZ dengan Aida Zaskia)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam ( S.Sos.I)
Oleh:
Irna Kurniawati NIM: 107051002363
Dibawah Bimbingan
Drs. H. Sunandar, MA NIP: 196206261994031002
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh sarjana (strata 1/S1) di Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti secara hukum bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 Juni 2011
Irna Kurniawati
ABSTRAK
IRNA KURNIAWATI Analisis Produksi Program Cek&Ricek di RCTI (Studi Kasus Terhadap Pemberitaan KH.Zainuddin MZ dengan Aida Zaskia)
Salah satu tayangan infotainment yang cukup lama eksistensinya dalam dunia pertelevisian adalah “ Cek & Ricek”. “cek & Ricek” muncul pada tahun 1997 yang diproduksi oleh PT. Bintang Advis Multimedia. Banyak berita yang dikemas di acara cek & ricek, bahkan sampai para tokoh islam pun di beritakan. Kita sebagai khalayak merasa perlu berita. Seperti contoh pemberitaan Kyai yang sangat terkenal yaitu KH. Zainudin MZ yang di kabarkan punya hubungan khusus dengan penyanyi dangdut Aida Zaskia. Menariknya sebuah program televisi tidak terlepas dari bagaimana proses produksinya berlangsung. Dalam proses ini meliputi pra produksi, produksi, dan evaluasi produksi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yakni penelitian yang dilalui dengan proses observasi, pengumpulan data yang akurat berdasarkan fakta di lapangan di sertai wawancara dengan nara sumber. Adapun metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan di anggap akurat serta menuangkannya dalam konteks penelitian ini. Akhirnya penulis mengetahui proses produksi yang ditinjau dari pra produksi (production meeting, peliputan berita, membuat script, rundown, setting panggung dan blocking kamera), produksi (materi produksi, sarana dan prasarana, organisasi pelaksanaan produksi, dan pelaksanaan produksi), pasca produksi (proses editing sampai memasuki tahap editing off line, on line dan mixing).
i KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirohim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skirpsi ini. Berkat pertolongan serta nikmat Allah, penulis mampu melalui rintangan dan cobaan saat mengerjakan skripsi ini.
Shalawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada yang tercinta baginda, penyeru jalan kebenaran Rasulullah SAW, beserta keluarga dan sahabatnya karena berkat perjuangan beliaulah kita dapat merasakan indahnya iman dan Islam sampai sekarang ini.
Waktu terus berjalan, seiring itu ada sebuah aktivitas yang penuh dan semangat dalam diri, semoga hasil yang dicapai menjadi buah manfaat bagi yang membaca skripsi ini.
Proses penulisan skripsi ini tidaklah semudah yang dibayangkan penulis sebelumnya, tetapi hal itu dapat diatasi berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Kepada orang tua tercinta, ayahanda H. Thosim dan ibunda Hj. Sunarsih
atas seluruh pengorbanan, dorongan semangat serta kepercayaannya,
penulis ucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya, semoga Allah
SWT senantiasa memberikan rahmat dan keberkahan-Nya, dan hanya
Allah SWT yang mampu membalas jasa besar ayahanda dan ibunda.
2. Bapak Dr. Arief Subhan, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi.
ii 3. Bapak Drs. H. Sunandar,MA., selaku dosen pembimbing dalam penulisan
skripsi ini, yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Jumroni MA., selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
5. Ibu Umi Musyarofah MA., selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
6. Bapak-bapak dan ibu-ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, yang telah memberikan arahan pengembangan intelektualitas
penulis selama belajar di kelas, yang satu persatunya tidak sempat penulis
sebutkan namanya.
7. Seluruh staff di FDK dan pengelola Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Fakultas Dakwah, terimakasih atas layanannya semoga pelayanannya
kepada mahasiswa menjadi amal ibadah dimata Allah.
8. Kepada adikku tersayang Hifah Maftuha atas doa dan dukungannya.
Abang Sani, Abang Furqon, Mayum. Karena kasih sayang kalianlah
penulis tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Crew Cek & Ricek yang bersedia membantu penulis mendapatkan data-
data. Mba Telni, Mba Puput, Mba Dona dan Abang Ahmad Askolani.
Maaf jika selama penelitian di sana, sering melakukan kesalahan. Dan buat
repot kalian.
10. Teman-teman kelas KPI C angkatan 2007 yang selama lebih kurang empat
tahun bersama mengalami susah, senang, emosi dan marah bersama. Saat
bersama kalian banyak banget kenangan yang kita lalui, akan menjadi
iii kenangan terindah dalam hidupku. Sebuah kisah klasik tuk masa depan
(zionk,fardun,eva,jenk ayu,ndut,iin,umi enah)
11. Teman-teman KKS SOS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2010 di
Buaran Asem Mauk Tangerang. Zizi, Farah, Kak Iroh, Kak Ubi, Bundo,
Tuai, Bang Komar, Bang Bedul, Ka Almahsuri, Sofyan, Mamat, Khoas,
Umar, Ferdi, Alul, Anip, Mamase. Ku ukir kenangan bersama kalian yang
takkan pernah ku lupa.
12. Teman-teman Area-X, Chana, Yayah, Ian, Hifziah, Zulfah, Lili. Yang
selalu kasih semangat dan dukungan. Dengerin keluh kesah penulis selama
ini. Semoga persahabatan kita semua tidak berakhir sampai di sini.
13. Buat Afrizal dukungan dan semangat yang kau berikan, hingga selesainya
skripsi ini tak kan terlupakan begitu saja.
Penulis mendoakan semoga bantuan, dukungan, bimbingan dan perhatian yang telah diberikan oleh semua pihak akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah swt disertai limpahan rahmat, hidayah serta berkah-Nya amin ya rabbal alamin.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini sangat sederhana dan jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik sangatlah diharapkan, akan tetapi kiranya skripsi ini dapat menjadi sumbangan yang berguna untuk menambah wawasan para mahasiswa dan mahasiswi yang berkepentingan.
Jakarta, 01 Juni 2011
Penulis
iv DAFTAR ISI
ABSTRAK ...... i
KATA PENGANTAR ...... ii
DAFTAR ISI ...... v
DAFTAR LAMPIRAN ...... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ...... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...... 4
D. Metodologi Penelitian ...... 5
E. Tinjauan Pustaka ...... 7
F. Sistematika Penulisan ...... 8
BAB II LANDASAN KONSEPTUAL
A. Proses Produksi ...... 10
1. Pra Produksi ...... 10
2. Produksi ...... 11
3. Pasca Produksi ...... 12
B. Jurnalistik Televisi ...... 13
C. Program Infotainment di Televisi ...... 17
D. Dakwah di Televisi ...... 19
v Bab III GAMBARAN UMUM
A. Profil RCTI ...... 23
1. Sejarah RCTI ...... 25
2. Visi Misi RCTI ...... 27
3. Struktur Kepengurusan RCTI ...... 28
4. Program-program RCTI ...... 32
B. Profil Cek & Ricek ...... 34
1. Sejarah Cek & Ricek ...... 35
2. Visi Misi Cek & Ricek ...... 36
C. Profil KH. Zainudin MZ ...... 37
D. Profil Aida Zaskia ...... 43
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Pra Produksi Program Cek & Ricek ...... 45
B. Analisis Produksi Program Cek & Ricek ...... 47
C. Analisis Pasca Program Cek & Ricek ...... 53
D. Analisis Pemberitaan KH. Zainudin MZ dengan Aida
Zaskia ...... 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...... 68
B. Saran ...... 69
DAFTAR PUSTAKA ...... 71
LAMPIRAN
vi DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Dekan untuk Penelitian dan Wawancara
Lampiran 2 Surat Keterangan Riset di Cek&Ricek
Lampiran 3 Hasil Wawancara
vii BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan televisi di Indonesia saat ini sudah sangat maju, hal ini
berkaitan dengan demikian banyaknya stasiun televisi yang bermunculan.
Pada awal tahun 2005 sudah lebih dari 10 stasiun televisi yang mengudara
yaitu: TVRI, RCTI, SCTV, Indosiar, ANTV, Global TV, Trans TV, Trans 7,
O Channel, Jak TV dan TPI. Dengan banyaknya stasiun televisi yang
mengudara maka semakin banyak pula informasi yang disampaikan oleh
televisi baik dari berbagai daerah maupun negara lain. Salah satu program di
televisi yang saat ini hampir di seluruh stasiun televisi terdapat program
serupa adalah tayangan infotainment.
Salah satu tayangan infotainment yang cukup lama eksistensinya
dalam dunia pertelevisian adalah “ Cek & Ricek”. “cek & Ricek” muncul pada
tahun 1997 yang diproduksi oleh PT. Bintang Advis Multimedia. Hingga saat
ini “ Cek & Ricek telah mendapat enam penghargaan dari Panasonic Award
sebagai tayangan infotainment terfavorit pilihan pemirsa.
Dengan moto “ jangan percaya gosip sebelum menyaksikan “ Cek &
Ricek” dan pelopor jurnalisme infotainment membawa masyarakat pada suatu
pengertian bahwa “ Cek & Ricek” merupakan tayangan infotainment yang
mencover dua sisi dari setiap cerita yang ada dan berusaha menghindari gosip.
Tayangan ini berusaha untuk selalu mengedapankan fakta aktual yang didapat.
1 2
Akan tetapi pada kenyataannnya tidak semua pihak setuju dengan
adanya tayangan infotainment. Seperti yang terjadi saat Nahdhatul Ulama
yang diikuti oleh organisasi lain seperti Barisan Mahasiswa Muslim, Dewan
Pers, dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menyatakan tayangan
infotainment haram. Inti penolakan tersebut ialah karena tayangan
infotainment dinilai telah merambah terlalu jauh ke ruang privat dengan
mengabarkan berita buruk yang faktanya belum terbukti dan masih dalam
bentuk “katanya-katanya”, infotainment juga dituduh menimbulkan budaya
bergunjing dalam masyarakat yang dianggap negatif karena terlalu banyak
ditayangkan di stasiun televisi.
Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran dan
televisi, keduanya dikenal sebagai media elektronik surat kabar dan majalah1.
Televisi merupakan sistem bercerita yang tersentralisasi. Dapat saja berbentuk
sinetron, iklan komersial, berita ataupun program lainnya yang disiarkan dari
ruang produksi, terkendali dan disebar luaskan melalui transmitter ke setiap
rumah yang memiliki televisi.2
Banyak berita yang dikemas di acara cek & ricek, bahkan sampai para
tokoh islam pun di beritakan. Kita sebagai khalayak merasa perlu berita.
Seperti contoh pemberitaan Kyai yang sangat terkenal yaitu KH. Zainudin MZ
yang di kabarkan punya hubungan khusus dengan penyanyi dangdut Aida
Zaskia.
1 Onong U Effendi, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek(Bandung, PT Remaja Rosdakarya,2004) Cet.ke-18,h.22-26 2 Iswandi Syahputra,Jurnalistik Infotainment:Kancah Baru Jurnalistik Dalam Industri Televisi(Yogyakarta:Pilar Media),h.70-71 3
Berita yang tersiar sangat lah membuat penasaran hati para pemirsa,
mereka ingin tahu apakah benar berita itu??seakan tidak percaya. Seorang
Da’i kondang yang jam terbangnya semakin tinggi mempunyai hubungan
dengan penyanyi dangdut. Meski begitu eksistensi KH. Zainudin MZ tidaklah
goyah, beliau tetap saja mengisi berbagai acara baik itu di televisi, maupun
ceramah di kota-kota.
Penyampaian isi atau pesan juga seolah-olah langsung antara
komunikator dengan komunikan. Informasi yang disampaikan mudah
dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlibat secara visual.3
Banyak stasiun televisi membuat persaingan begitu ketat, hal ini
membuat stasiun televisi berlomba-lomba menanyangkan program acara untuk
menarik pemirsanya agar terus menerus berada di depan televisi, acara
tersebut dibuat semenarik mungkin agar pemirsanya tidak mengganti ke
saluran televisi yang lainnya. Informasi yang disajikan selain berbentuk berita,
film, sinetron, musik, kuis olahraga, terdapat pula tayangan berbentuk
infotainment, yang biasanya berisikan perilaku, gaya hidup, dan keseharian
dari tokoh dan selebritis.
Jam tayang acara infotaiment bervariasi mulai dari senin sampai hari
minggu. Sepertinya tayangan infotainment sangat diminati masyarakat
dibuktikan dengan peningkatan iklan yang semakin gencar.
Acara tidak terlepas dari tangan-tangan orang yang kreatif, inovatif,
dan imajinatif. Semua bisa berjalan sesuai apa yang direncanakan kemudian
bagaimana mengkemas suatu acara agar selalu di minati oleh khalayak.
3 Wawan Kuswandi, Komunikasi Masa Sebuah Analisis Televisi, ( Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1996 ), Cet. 1, hal. 5 ( sebuah pengantar oleh : Drs. Rusdi Muchtar, MA ) 4
Melihat masalah yang telah dipaparkan di latar belakang, maka peneliti
tertarik untuk meneliti tentang” Analisis Produksi Program Cek & Ricek di
RCTI (studi kasus terhadap pemberitaan KH. Zainudin MZ dengan Aida
Zaskia)”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Peneliti merasa perlu membuat batasan masalah yang akan dibahas
agar tidak keluar dari konteks yang akan diteliti, yakni hanya pada “ produksi
program cek & ricek pada pemberitaan KH. Zainudin MZ dengan Aida Zaskia
selama bulan Oktober 2010.
Dari pokok masalah tersebut peneliti merumuskan beberapa rincian
permasalahan. Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan proses produksi program cek & ricek (pra
produksi, produksi, pasca produksi)?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut untuk mengetahui
pelaksanaan proses produksi program cek & ricek (pra produksi, produksi,
pasca produksi).
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan memberi masukan dan khazanah keilmuan
komunikasi terutama dari peminat media studies tentang proses
produksi dan evaluasi program di media televisi. 5
b. Manfaat Praktis
1) Penelitian ini diharapkan menjadi informasi awal bagi penelitian
yang serupa di waktu mendatang
2) Menjadi masukan bagi institusi penyelenggara siaran televisi
terutama terkait dengan produksi dan evaluasi program televisi.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yakni
penelitian yang dilalui dengan proses observasi, pengumpulan data yang
akurat berdasarkan fakta di lapangan di sertai wawancara dengan nara
sumber. Adapun metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu
menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan di anggap akurat serta
menuangkannya dalam konteks penelitian ini.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah program Cek & Ricek, sementara objek
penelitiannya adalah proses produksi program Cek & Ricek di RCTI yang
ditinjau dari segi pra produksi, produksi dan pasca produksi.
3. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilakukan selama bulan Mei, di redaksi Cek & Ricek
4. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan penulis
adalah sebagai berikut: 6
a. Wawancara
Wawancara merupakan suatu alat pengumpulan informasi yang
langsung tentang beberapa jenis data. Dengan mewawancarai Produser
Pelaksana Mba Telni Rusmitantri dan pihak dokumentasi Abang
Ahmad Sururi dan Ahmad Askolani.
b. Observasi
Yaitu melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh data yang
diperlukan.4 Peneliti melakukan pengamatan langsung ke Redaksi Cek
& Ricek. Observasi dilakukan selama bulan Mei 6 kali pertemuan.
Dengan melihat langsung bagaimana proses produksi. Sebagai metode
ilmiah, observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan
dengan sistemik fenomena-fenomena yang diselidiki.5
5. Teknik Pengolahan Data
Dari data-data yang dikumpulkan, kemudian penulis mengolah dari hasil
analisis tersebut dari hal-hal yang terasa kurang pas kemudian peneliti
kritisi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu
pelaporan data dengan menerangkan, memberi gambaran, dan
mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data yang terkumpul tadi
apa adanya, kemudian setelah itu disimpulkan.
4 Winarno Surahmad, Menyusun Rencana Penelitian (Bandung:CV, Tarsita,1989),h.162 5 Sutrisno Hadi, Metodologi Research,(Yogyakarta:Andi Ofset,1989)cet.ke-19,h.136 7
E. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul ini peneliti sudah mengadakan kajian
pustaka di perpustakaan yang terdapat di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi maupun di Perpustakaan Utama UIN. Menurut pengamatan
peneliti dari hasil observasi yag dilakukan peneliti dengan judul sebelumnya
yaitu:
1. Skripsi karya Yefah program hy Ardiyanti, mahasiswi Jurnalistik
Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta angkatan 2005
dengan judul “Analisis Deskriptif Produksi Program Warta Pemilu Di
TVRI”, yang membahas bagaimana sebuah program berita dalam periode
pemilu di produksi. Yefhy mengangkat masalah bagaimana sebuah
program berita dalam periode tertentu (masa pemilu) diprogram,
sedangkan penulis lebih menitik beratkan pada berita yang secara rutinitas
diproduksi.
2. Skripsi karya Irham Maulana dari universitas yang sama, dengan judul
skripsi “Produksi Program Apa Kabar Indonesia di TV One” juga
menginspirasi penulis dalam mengambil judul dan pembahasan. Irham
menitikberatkan pada produksi secara live dengan format talkshow,
sedangkan penulis membahas pembuatan suatu program berita secara rutin
diproduksi dengan format penyajiannya, presenter berjalan-jalan di suatu
daerah, yang juga di segmen akhirnya disajikan live dengan lokasi di
studio.
3. Skripsi milik Pessi Andayani yang berjudul “Analisis Produksi Program
Pembicaraan Dunia Dalam Berita di TVRI” yang secara khusus membahas 8
produksi program berita Dunia Dalam Berita pada “Thailand: prime
Minister”. Sedangkan penulis lebih mengkhusukan pada pembahasan
produksi berita secara keseluruhan (umum).
4. Skripsi milik Wahyu Hidayat, mahasiswa jurusan Ilmu Jurnalistik Institut
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) dengan judul “Proses Penyajian Berita
Lintas Peristiwa di Televisi pendidikan Indonesia”. Selain menjadi
pembanding, skripsi ini juga memberi tambahan masukan kepada penulis
dalam melengkapi skripsi yang penulis susun.
Sedangkan penelitian ini hanya menggambarkan serta menganalisis tentang
bagaimana proses produksi yang ditinjau dari segi pra produksi, produksi
hingga pasca produksi.
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun atas lima bab yang terdiri dari:
Bab I : Bab ini mengenai; Latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Merupakan bab mengenai landasan koseptual yang mencakup;
proses produksi, jurnalistik televisi, program infotainment di
televisi dan dakwah di televisi.
Bab III : Merupakan bab mengenai gambaran umum yang mencakup;
profil RCTI, profil Cek & Ricek, profil KH. Zainudin MZ dan
profil Aida Zaskia. 9
Bab IV : Merupakan bab pembahasan hasil penelitian analisis produksi Cek
& Ricek studi kasus terhadap pemberitaan KH. Zainudin MZ
dengan Aida yang mencakup; analisis pra produksi, analisis
produksi, analisis pasca produksi serta analisis pemberitaan KH.
Zainudin MZ dengan Aida.
Bab V : Merupakan bab penutup yang mencakup; kesimpulan dan saran-
saran.
BAB II
LANDASAN KONSEPTUAL
A. Proses Produksi
Tahap pelaksanaan produksi suatu produksi program televisi yang
melibatkan banyak peralatan, orang dengan sendirinya biaya yang besar,
selain memerlukan suatu organisasi yang rapih juga perlu suatu tahap
pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas
kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahap produksi terbagi
jadi tiga bagian di televisi yang lazim disebut standart operation procedure
(SOP), seperti berikut
1. Pra-produksi (ide, perencanaan, dan persiapan).
2. Produksi (pelaksanaan).
3. Pasca produksi (penyelesaian dan penayangan).1
1. Pra Produksi (Perencanaan dan Persiapan)
Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini di laksanakan dengan
rinci dan baik, sebagian pekerjaan dan produksi yang direncanakan sudah
beres.
Tahap pra produksi melipui tiga bagian seperi berikut:
a. Penemuan Ide
Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau
gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis
naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset
1 Sutisno P.C.S, Pedoman Praktis Penulisan: Skenario Televisi dan Radio, (Jakarta: PT Grasindo: 1993). Cet ke-1, h. 44-46
9 10
b. Perencanaan
Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule),
penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew. Selain
estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan
bagian dari perencanaan yang perlu dibuat dan secara hati-hati dan
teliti.
c. Persiapan
Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perizinan dan surat
menyurat. Latihan para artis dan pembuat setting, meneliti dan
melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik
diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah
ditetapkan.
Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat ditentukan oleh
keberesan tahap perencanaan dan persiapan itu. Orang yang begitu
percaya pada kemampuan teknis sering mengabaikan hal-hal yang
sifatnya pemikiran diatas kertas. Dalam produksi program televisi, hal
itu dapat berakibat kegagalan.2
2. Produksi
Baru sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan
produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew
mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan
(shooting scripti) menjadi gambar susunan gambar yang dapat
bercerita.
2 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi,( Yogyakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia,1997), cet. Ke-1 h.20
11
Biasanya hasil shooting dikontrol setiap malam diakhir shooting hari itu
untuk melihat apakah hasil pengambilan gambar sungguh baik. Apabila
tidak maka adegan itu perlu diulang pengambilan gambarnya. Semua
adegan didalam naskah selesai diambil, maka hasil gambar asli dibuat
catatannya untuk kemudian masuk dalam proses post production yaitu
editing.3
3. Pasca Produksi
Pasca produksi memiliki tiga langkah utama yaitu editing off line,
editing on line, dan mixing.
1) Editing off line
Setelah shooting selesai, script boy dan girl membuat looging, yaitu
mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan hasil shooting
dan gambar. Didalam logging time code (nomor kode yang dibuat
dan muncul dalam gambar) dan hasil pengambilan setiap shot
dicatat. Kemudian berdasarkan catatan itu sutradara akan membuat
editing kasar yang disebut editing off line (dengan covy video VHS
supaya lebih murah) sesuai dengan gagasan yang ada dalam
synopsis dan treatment. Sesudah hasil editing off line dirasa pas dan
memuaskan barulah editing script. Naskah editing ini sudah
dilengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu
diisi dengan ilustrasi musik. Didalam naskah editing, gambar dan
nomor kode waktu tertulis jelas untuk memudahkan pekerjaan
editor, kemudian hasil shooting dan naskah editing diserahkan
3 Fred Wibowo,Teknik Produksi Program Televisi,(Yogyakarta:Pinus Book Publisher,2009) Cet ke-3 h. 42
12
kepada editor untuk dibuat editing on line. Kaset VHS hasil editing
off line depergunakan sebagai pedoman oleh editor.
2) Editing on line
Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli.
Sambungan-sambungan setiap shot dan adegan (scene) dibuat tepat
berdasarkan catatan kode waktu dalam naskah editing. Demikian
pula sound asli dimasukkan dengan level yang sempurna. Setelah
editing on line ini siap, proses berlanjut dengan mixing4
3) Mixing
Narasi yang sudah direkam dan juga ilustrasi musik yang juga
sudah direkam. Dimasukkan kedalam pita hasil editing on line
sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah
editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi
dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling
mengganggu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini boleh
dikatakan bagian yang penting dalam post production sudah selesai.
Secara menyeluruh produksi juga sudah selesai. Setelah produksi
selesai biasanya diadakan preview, dalam preview tak ada lagi yang
harus diperbaiki. Apabila semua sudah siap maka progran ini siap
juga untuk ditayangkan.
Penayangan program di stasiun televisi dibatasi oleh frame waktu.
Oleh karena itu, dalam screeting hal ini juga perlu diperhatikan.
Apabila program ternyata melebihi frame waktu yang disediakan,
4 Fred Wibowo,Teknik Produksi Program Televisi,(Yogyakarta:Pinus Book Publisher,2009) Cet ke-3 h. 43
13
harus dipotong ditempat yang tidak mengganggu kontinuitas
program.5
B. Jurnalistik Televisi
Pers adalah sarana yang menyiarkan produk jurnalistik. Fungsi pers
berarti fungsi jurnalistik. Di zaman modern sekarang ini, jurnalistik tidak
hanya mengelola berita, tetapi juga aspek-aspek lain untuk isi surat kabar.
Karena itu, fungsinya bukan lagi hanya sekedar menyiarkan informasi (to
inform).
Memang banyak para ahli di bidang komunikasi yang memberikan
penjabaran tentang fungsi media, tetapi di sini Saya mengutip fungsi media
menurut Onong Uchajana yang menjabarkan fungsi media sebagai berikut:6
1. Menyiarkan Informasi (to inform)
Menyiarkan informasi adalah fungsi media massa yang pertama
dan utama. Khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar
karena memerlukan informasi mengenai berbagai hal di bumi ini:
mengenai peristiwa yang terjadi di masyarakat dan dunia, menunjukkan
hubungan kekuasaan, dan memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan.
Di Eropa informasi biasanya dijelaskan pada abad ke-17 dan ke-18
sebagai kecerdasan, pendidikan sebagai pelajaran, dan hiburan sebagai
rekreasi, penumbuh waktu atau kesenangan.7 Dalam wacana komunikasi
5 Fred Wibowo,Teknik Produksi Program Televisi,(Yogyakarta:Pinus Book Publisher,2009) Cet ke-3 h. 43 6 Effendy, MA,“Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi,” hal. 93-94. 7 Asa Briggs dan Peter Burke, “SEJARAH SOSIAL MEDIA; Dari Gutenberg Sampai Internet,” (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006), Cet. Ke-I, hal. 230.
14
politik, informasi merupakan gradasi komunikasi yang berarti
penyampaian fakta kepada komunikan.
2. Mendidik (to educate)
Fungsi kedua dari media massa ialah mendidik. Sebagai sarana
pendidikan massa (mass education), surat kabar memuat tulisan-tulisan
atau tayangan yang mengandung pengetahuan, sehingga khalayak
pembaca bertambah pengetahuannya. Fungsi medidik ini bisa secara
implisit dalam bentuk berita, dapat juga secara eksplisit dalam bentuk
artikel atau tajuk rencana.
Pada fungsi ini diharapkan media dapat memberikan kontribusi
dalam mencerdaskan masyarakat. Saat ini sedang ramai program media
literacy atau program melek media yang dilakukan oleh negara-negara
yang sudah maju dan beberapa negara berkembang. Hal ini bertujuan
untuk mencegah terjadinya akulturasi negatif melalui media massa.
3. Menghibur (to entertaint)
Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat media massa untuk
mengimbangi berita-berita berat (hard news) dan artikel-artikel yang
berbobot. Televisi biasa menayangkan film-film kartoon dan film-film
yang bersifat heroik serta acara-acara yang sifatnya tidak membutuhkan
konsentrasi dalam menikmati acara tersebut. Menurut Wright, pada fungsi
ini media sebagai alat menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan
sarana rekreasi serta alat untuk meredakan ketegangan sosial.
15
Sedangkan menurut McQuail fungsi menghibur pada media
sebagai: melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan, bersantai,
mendapatkan kenikmatan jiwa dan estetis, mengisi waktu, dan lainnya.8
Televisi sebagai hiburan secara emplisit juga merupakan ancaman
bagi pemirsa yang menontonnya. Karena banyak sekali tayangan-tayangan
media yang secara etika dan moral sangat bertentangan dengan kultur di
Indonesia. Hal ini sebagaimana pernah disinggung Drs. Redi Panuju dalam
bukunya ”Komunikasi Organisasi.”9
Maksud pembuatan isi yang mengandung hiburan, semata-mata
untuk melemaskan ketegangan pikiran setelah para pembaca dihidangkan
berita dan artikel yang berat dan menguras pikiran.
4. Mempengaruhi (to influence)
Fungsinya yang keempat yakni, mempengaruhi. Yang
menyebabkan media massa memegang peranan penting dalam kehidupan
masyarakat. Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit
terdapat pada berita, sedang secara eksplisit terdapat pada tajuk rencana,
artikel, dan opini yang dapat mengkonstruk pikiran masyarakat lewat
permainan bahasa dan tayangan di TV. Fungsi mempengaruhi untuk
bidang perniagaan terdapat pada iklan-iklan yang dipesan oleh
perusahaan-perusahaan.
Memang media massa merupakan alat yang paling efektif untuk
menyebarkan pengaruh. Dalam ranah politik misalnya, seringkali para elit
8 Denis McQuail,“Teori Komunikasi Massa : Suatu Pengantar,” (Jakarta: Erlangga, 2005), Cet. Ke-2, hal. 72. 9 Drs. Redi Panuju, ”Komunikasi Organisasi,” (Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), Cet. Pertama, hal. 131-132.
16
polotik menyebarkan jargon-jargon dan memperkenalkan calon mereka
kepada masyarakat saat melaksanakan pesta demokrasi (pemilu). Mereka
melakuan sublimated message dan mempengaruhi masyarakat agar
mereka mau memilih kandidat calon dari pihak mereka.
Dari fungsi-fungsi tersebut, maka banyak sekali program-program
yang mewarnai acara media, khususnya TV. Mungkin para pemirsa yang
menonton bisa bingung karena selain banyaknya program acara yang
ditawarkan televisi, ditambah lagi dengan banyaknya stasiun TV yang ada.
Lebih lanjut, ada yang berpendapat bahwa fungsi televisi sama
dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan Radio), yakni
memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Fungsi Televisi
di antaranya yaitu sebagai berikut
a. Proses penyerapan informasi
Tayangan televisi dapat dijadikan sumber belajar. Masyarakat dapat
memilih dan menilai informasi apa yang tepat dan cocok bagi dirinya.
b. Sumber sosialisasi
Televisi bisa jadi suatu “Symbolic environment”, karena Televisi
memiliki pengaruh kuat sebagai sumber sosialisasi.
c. Pembentuk citra
Kemampuan Televisi dapat menampilkan gambar dengan jelas dan
berulang-ulang baik berupa budaya, nilai gaya, dan norma tertentu
sehingga dapat membentuk citra bagi penontonnya10.
10 Jurnal TEKNODIK, Pendidikan dan Informasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional, 2001, No. 9/V/TEKNODIK/ Oktober 2001, hal. 28
17
C. Program Infotainment di Televisi
Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia.11 Kehadiran televisi seolah-olah telah menjadi bagian dari anggota
keluarga. Jika kita amati dengan seksama, hampir setiap rumah di perkotaan
hingga pelosok desa hampir dipastikan memiliki pesawat televisi. Dominasi
media televisi (TV) tersebut tidak terlepas karena masih lemahnya budaya
baca tulis masyarakat dibanding dengan budaya menonton. Selain itu media
televisi bisa dibilang sarana hiburan yang relatif murah bagi sebagian besar
masyarakat kita.
Sebagai media massa, televisi merupakan sebuah kekuatan besar yang
sangat diperhitungkan dalam berbagai analisis tentang kehidupan sosial,
ekonomi dan politik, terlebih dalam posisinya sebagai suatu institusi
informasi. Televisi dapat pula dipandang sebagai faktor yang paling
menentukan dalam proses-proses perubahan sosial – budaya dan politik.
Sebagai media massa yang dominan, televisi telah memberi dampak yang luar
biasa dalam kehidupan masyarakat. Bahkan kehadirannya sangat
berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku
dan pola fikir masyarakat di Indonesia. Seluruh proses produksi, distribusi
dan konsumsi pesan komunikasi merupakan hasil interaksi para pelaku,
konsumen dan distributor komunikasi melalui perantara media (televisi) yang
mau tidak mau menempatkan proses komunikasi dalam setiap tindakan
manusia.
11 Nilsen, Media Research. 2004
18
Sementara media membiarkan diri untuk selalu membangkitkan
keingintahuan pemirsanya dengan menawarkan untuk memberikan informasi
secara lebih.
Infotainment merupakan salah satu dari sekian banyak program di
televisi yang mengundang perdebatan. Namun demikian program ini masih
semarak di stasiun-stasiun televisi hingga saat ini. Program televisi yang satu
ini menggabungkan konsep informasi dengan entertainment (informasi dan
hiburan) dalam konsep acaranya. Program infotainment termasuk jenis
program yang berkembang dengan cepat dan dari aspek biaya produksi, acara
ini relatif termasuk yang termudah dan termurah. Program ini tidak terlalu
membutuhkan polesan dalam penyampaiannya. Tidak terlalu membutuhkan
banyak property atau kecanggihan teknologi tertentu dalam pembuatannya.
Karena konsepnya yang sangat natural, dengan asumsi semakin polos cara
penyampaiannya maka akan semakin dahsyat efek komunikasinya.12
Merebaknya infotainment yang hampir di setiap program stasiun TV
kita adalah fenomena yang menyodorkan realitas baru meskipun content yang
dibawa dalam jurnalisme infotainment bukan nilai kebaruan. Tayangan
infotainment saat ini cenderung hanya menyoroti sisi-sisi pribadi sosok public
figure, selebritis atau orang terkenal. Dunia Gossip terutama gossip artis
bukan sesuatu yang asing di televisi. Namun siapa sangka bahwa gossip artis
adalah lahan baru dalam industri televisi kita, bahkan di beberapa stasiun
menjadikan gossip artis sebagai bisnis informasinya.
12 Haryatmoko,Etika Komunikasi,2007.h.22
19
D. Dakwah di Televisi
Dakwah berasal dari bahasa Arab, berarti memanggil, mengajak,
menjamu.13 Ditinjau dari segi bahasa da’wah atau dakwah dalam bahasa Arab
termasuk dalam bentuk mashdar. Sedang bentuk kata kerja atau fi’ilnya
adalah da’a- yad’u yang berarti memanggil atau menyeru, mengundang, dan
memohon kebaikan untuk orang lain.14 Dijelaskan kembali dalam pengertian
bahasa Indonesia oleh Jamaluddin Hasyib pada makalah Strategi Dakwah
dalam Pembangunan Masyarakat menulis pengertian dakwah secara
etimologis sebagai berikut ini :
Dakwah = menyeru
Dakwah = mengajak
Dakwah = memanggil
Dakwah = berdoa15
Menilik dari asal katanya, dakwah bisa juga berarti seruan atau ajakan
kepada sesuatu.16 Seperti halnya adzan sebelum salat wajib disebut juga
ajakan atau seruan untuk mendirikan salat, dalam bahasa Arab berbunyi:
Sebenarnya ia adalah bentuk lain dari bentuk asal masdar-nya yaitu
"du'aaun". Perhatikan kalimat berikut ini :
13 Mahmud Yusuf, Kamus Arab- Indonesia, (Jakarta, Yayasan Penterjemahan / Penafsiran Al-Qur’an), h. 127
14 Musa al-Milyany al-Akhmady; Mu'jamul Af'al al-Muta'addiyah Biharfin, Maktabah Syamilah. 15 Jamaluddin Hasyib, Strategi Da’wah dalam Pembangunan Masyarakat”, Makalah Diskusi Wawasan dan Latihan Da’i Pembangunan Menyongsong Matahari, (Jakarta: 1990), h. 11. t.d. 16 H. Akib Suminto, Problematika Dakwah, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984), cet. ke-2 h. 53.
20
Artinya ajakan untuk makan atau panggilan untuk makan17.
Sedangkan terminologi dari kata dakwah atau da'wah, banyak ragam
pendapat yang datang dari para ulama dan ahli agama. Secara istilah, dakwah
punya bermacam-macam pengertian, tergantung pada tujuan yang hendak
dicapainya, dan cara menyampaikannya.
Farid Ma'ruf Noor berpendapat bahwa “Dakwah itu menyeru atau
mengajak kepada sesuatu perkara, yakni mengajak manusia kepada jalan
Allah agar menerima dan menjadikan Dienul Islam sebagai dasar dan
pedoman hidupnya.”
Sedangkan Abdul Rosyad Saleh secara panjang lebar menjelaskan
bahwa dakwah merupakan proses penyelenggaraan suatu aktivitas yang
dilakukan dengan sadar dan sengaja. Usaha yang diselenggarakan untuk
mengajak orang lain beriman dan menaati perintah Allah SWT atau memeluk
agama Islam, amar ma’ruf nahyi mungkar, dan perbaikan dan pembangunan
masyarakat (Ishlah). Proses penyelenggaraan tersebut dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu, baik kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang
diridhoi oleh Allah SWT.18
Demikian banyak interpretasi dari pengertian dakwah yang
dikemukakan oleh para ahli atau pakar agama. Meskipun berbeda rumusannya
tapi makna dan tujuannya sama. Ada menyimpulkan bahwa dakwah adalah
suatu kegiatan ajakan dalam bentuk lisan, tulisan, atau yang lain, yang
17 Al-Juahary, Assyihaah fil lughoh, Maktabah Syamilah atau di htpp://www.alwarraq.com. 18 Abdul Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta, Bulan Bintang 1977), h. 19-20
21
dilakukan secara sadar dalam usaha mempengaruhi orang lain, baik secara
individu maupun kelompok agar timbul suatu pengertian, kesadaran,
penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai suatu pesan
yang disampaikan tanpa ada unsur paksaan.19
Dengan demikian dakwah bisa dikatakan sebagai suatu strategi
penyampaian nilai-nilai Islam pada umat manusia demi terwujudnya tata
kehidupan yang imani dan realitas hidup yang Islami. Dapat juga dikatakan
sebagai agen mengubah manusia kearah kehidupan yang lebih baik.
Beberapa pendapat ulama mengenai istilah dakwah dikutip oleh Farid
Ma'ruf Noor dalam bukunya "Dinamika dan Akhlaq Dakwah" yaitu antara
lain:
1. Dakwah ialah menyeru apa yang diserukan Allah, bagi siapa yang
mengikuti Rasulullah SAW. ( Muhammad Abu Zaed, Hadyu Rasul, hal. 9)
2. Dakwah itu ialah menegakkan yang benar, menyiarkan kalimah Allah
dalam kehidupan manusia dipersada bumi Tuhan. (Mas’ud Annadawi,
Tarikhud Da’wah Al Islamiyah, hal.14).
3. Dakwah itu ialah memindahkan situasi umat dari situasi ke situasi yang
lain yang lebih baik. (Bakhiyulkhullie, Tadzkiratun Du’at, hal 27).
4. Dakwah itu adalah usaha mengubah keadaan yang negatif kepada keadaan
yang positif, memperjuangkan yang ma’ruf atau yang mungkar,
memenangkan yang hak atas yang bathil, ( Drs. Salahuddin Sanusi,
Prinsip-prinsip Da’wah Islam, hal 8-11).
19 Muzayyin Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta, Bumi Aksara, 1993), Cet ke-2, h. 6
22
Sedangkan kitab suci Al-Qur’an membicarakan dakwah dalam Surat
An Nahl ayat 125, berikut bunyinya;
Artinya "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (An Nahl/ 16: 125)
Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa dakwah adalah mengajak umat manusia ke jalan Allah dengan cara hikmah (ada yang menyebutnya bijaksana), nasehat yang baik dan berdebat dengan cara yang baik pula. Tidak boleh ada paksaan dan tekanan. Apalagi yang sifatnya menggunakan kekerasan. Jelas tidak sesuai dengan ajaran Islam sendiri.
Ditegaskan kembali urgensi dakwah bagi umat Islam dalam surat al
Imran ayat 104.
Artinya : "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung".
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Profil RCTI
1. Sejarah RCTI
Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) adalah stasiun televisi
swasta pertama di Indonesia yang lahir dari gagasan 2 perusahaan besar,
yaitu : Bimantara Citra Tbk, dan Rajawali Corporations. Sejak berdirinya
tahun 1989, RCTI identik dengan beragam program yang populer dan
merupakan trend- center. Memiliki 47 stasiun pemancar di seluruh
Indonesia, RCTI selalu menjadi pilihan para pemasang iklan, karena
merupakan media untuk beriklan yang efektif dengan cakupan terluas.
Didukung oleh SDM yang berkualitas, RCTI selalu berupaya untuk
meningkatkan citra dengan rasa memberikan Service Excellent, program-
program bermutu, serta berbagai kontribusi sosial kepada masyarakat,
komitmen tersebut yang menajadi acuan RCTI untuk siap menghadapi
persaingan di tahun-tahun mendatang.1
Napak Tilas Perjalanan RCTI
23 Juni 1988 :
Peletakan batu pertama oleh Gubernur DKI Jakarta, Bpk. Wiyogo
Atmodarminto.
14 November 1988 :
1 http:www.rcti.tv.Diakses pada 28 April 2011 pukul 13.30
23 24
RCTI mulai melakukan siaran percobaan untuk wilayah Jakarta selama 4 jam sehari dengan menggunakan decoder, jumlah pelanggan 30.000.
24 Agustus 1989 :
Stasiun RCTI diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Bpk.
Soeharto, dan ditetapkan menjadi hari jadi RCTI. Jumlah pelanggan menanjak menjadi 125.000.
01 Agustus 1990 :
RCTI melakukan pelepasan penggunaan decoder. Sebagai konsekuensinya, maka pendapatan RCTI hanya bersumber dari iklan.
Pelepasan decoder juga bertujuan agar semakin banyak pemirsa yang dapat menikmati siaran RCTI.2
Agustus 1990-1992 :
SCTV bersama-sama RCTI melakukan beberapa program kerjasama: pemberitaan, sales & marketing, produksi dan teknik.
01 Mei 1991 :
RCTI mengembangkan siarannya dengan meresmikan stasiun RCTI
Bandung.
24 Agustus 1993 :
RCTI melakukan penajaman logo yang menggambarkan penampilan dan semangat baru.
10 Februari 2001 :
Peresmian stasiun transmisi RCTI yang ke-47 di kotabaru, Kalimantan
Selatan.
2 http:www.rcti.tv.Diakses pada 28 April 2011 pukul 13.30 25
Fasilitas-Fasilitas a. Fasilitas Gedung RCTI
1. Gedung Utama ( administrasi )
2. Gedung Teknik/Operasi/Pemberitaan
3. Gedung Produksi
4. Gedung Pemancar
5. Gedung Artististik b. Faslitas Studio RCTI
1. Studio 1 & 4 – studio berukuran besar yang dimiliki RCTI, masing-
masing 600 m2. Dipergunakan untuk acara yang memerlukan setting
luas, seperti Selamat Datang Pagi, kuis, Resep Oke Rudy,
Impressario, Joged, Sarung Tinju Emas/Ring Emas, Ketoprak Humor,
Dialog Khusus, Hikmah Fajar dengan penonton, dan lain-lain.
2. Studio 2- virtual studio berukuran 110 m2 yang digunakan untuk
pembawa acara TALA, MP3, Tergoda, dan lain-lain. (announcer),
Cinema-Cinema, acara rohani, dan lain-lain.
3. Studio 3- berukuran 60 m2 digunakan untuk shooting pembawa acara
(announcer), Cinema-Cinema, acara rohani, dan lain-lain.
4. Studio 5- studio khusus berukuran 215m2, khusus untuk program
berita, seperti : Nuansa Pagi, Buletin Siang, Seputar Indonesia,
Buletin Malam, SERGAP, dan lain-lain.
5. Studio 6 & 7 – sedang dalam pembangunan 26
6. OB Van- studio berjalan yang dipergunakan untuk acara di luar
komplek RCTI.3 c. Fasilitas lain yang ada di komplek RCTI
1. Ruang Kontrol
2. Ruang Edit
3. Ruang Audio & Video
4. Ruang Terjemahan/subtiting.
5. Ruang Sulih suara/dubbing
6. 2 buah menara antena pemancar : 275 meter & 151 meter
7. Koperasi Karyawan RCTI
8. Masjid Raudhatul Jannah
9. Kantin Karyawan
10. Klinik Umum dan Klinik Gigi
11. Bengkel Mobil Koperasi Karyawan RCTI- Hyundai
12. Radio Trijaya FM dan Radio ARH FM.
13. Cafe, Salon, Lapangan Bola, dan lain-lain.
Pembagian Program Tayang ( 20-24 Jam/ Hari )
Berita & Dialog 18 %
Iklan 20 %
Hiburan, sport, budaya 62
( 60 % Program lokal, 40 % program asing.)
RCTI Local Break
3 http:www.rcti.tv.Diakses pada 28 April 2011 pukul 13.30 27
Jakarta ( Jabotabek ) 6 Kota
Jawa Barat 3 Kota
Jawa Timur 9 Kota
Jawa Tengah 20 Kota
Sumatra Utara 6 Kota
Kota Lainnya 40 Kota.
2. Visi Misi RCTI
a. Visi
Perkataan “utama” mengandung makna lebih dari yang “pertama”.
Karena kata “pertama” hanya mencerminkan hirarki pada dimensi tertentu.
Sedangkan kata “utama” mengandung unsur kemuliaan karena melibatkan
aspek kualitas, integritas dan dedikasi. Media utama hiburan dan informasi
memiliki makna:
1) RCTI unggul dalam hal kualitas materi dan penyajian program hiburan
dan informasi.
2) RCTI memperhatikan keseimbangan faktor bisnis dan tanggung jawab
sosial atas sajian program-programnya.
3) RCTI menjadi pilihan yang utama dari pada “stakeholder” (karyawan,
pemirsa, pengiklan, pemegang saham, pemasok, pesaing, perusahaan
afiliasi, mitra strategis, masyarakat, dan penyelenggara negara).
28
b. Misi
Interaksi kerja di perusahaan lebih mengutamakan semangat
kebersamaan sebagai sebuah tim kerja yang kuat. Hal ini memungkinkan
seluruh komponen perusahaan mulai dari level teratas sampai dengan level
terbawah mampu bersama-sama terstimulasi, terkoordinasi, dan
tersistemisasi memberikan karya terbaiknya demi mewujudkan pelayanan
terbaik dan utama kepada “stakeholder”.4
c. Struktur Kepengurusan RCTI
DEWAN KOMISARIS
M. Tachril sape’ie, Komisaris utama.
Menjabat sebgai komisaris utama PT. Raja wali citra televisi
Indonesia sejak tahun 1999. beliau adalah seorang pendiri PT. Bimantara
citra Tbk, dan kini enjabat sebagai komisaris. Mulai berkarir di PT. Bakrie
Brother pada tahun 1979-1981. belia kemudian mengembangkan karirnya
di PT. Bimantara citra Tbk. Sebagai direktur, kemudian di angkat sebagai
komisaris pada tahun 1995-1998. pada tahun 1998-2000 beliau diangkat
sebagai direktur utama rcti, kemudian pada tahun 2000 sampai sekarang
beliau diangkat kembali menjadi komisaris rcti. Selain beliau juga
merupakan komisaris di PT. Plaza Indonesia realty Tbk. Beliau meraih
gelarnya di polytechnic of central London tahun 1980, dengan mengambil
jurusan tehnik.
4 http:www.rcti.tv.Diakses pada 28 April 2011 pukul 13.30 29
Bambang rudijanto tanoesoedibyo, wakil komisaris utama.
Lahir di Surabaya pada tahun 1964. tahun 1987 beliau meraih gelar
Bachelor of Commerce dari Carleton University Ottawa Ontaria, Canada.
Kemudian pada tahun 1989 gelar Master of Bussines administration diraihnya dari uneveristy of san fransisco, USA. Beliau menjabat sebagai wakil komisaris utama PT. RCTI sejak tahun 2002 hingga sekarang.
Beliau juga merupakan komisaris PT. Bhakti Investama Tbk. Dan wakil komisaris utama PT. Bimantara Citra Tbk.
Hidajat tjandradjaja, komisaris
Lahir di Jakarta pada tahun 1959. meraih gelar bachelor of
Commerce di uneversitas of new south wales, Sydney pada tahun 1981. beliau menjabat sebagai komisaris PT. RCTI sejak tahun 2002.beliau juga menjadi presiden & CEO PT mobile-8 telecom dan wakil direktur utama
PT. Bimantara Citra Tbk, serta menjabat komisaris utama di tiga perusahaan, yaitu PT trans Javagas pipeline, PT usaha gedung bimantara dan infokom elektrindo. Beliau juga merupakan direktur utama PT. Cipta televisi pendidikan Indonesia sejak tahun 2003 hingga maret 2005 dan komisaris utama PT. Elektrindo Nusantara sejak tahun 2002 hingga 2004, serta possisi manajemen di sejumlah perusahaan lainnya.
Alexander Edwin Kawilarang, komisaris
Lahir di bandung pada tahun 1954. memperoleh gelar sarjana planalogi dari institut tehnologi bandung, sejak tahun 1997 hingga sekarang beliau merupakan anggota MPR-RI, serta pernah menjabat sebagai Ketua Umum Real Estate (REI) pada tahun 1995 hingga 1998. 30
beliau juga menjabat sebagai komisaris dibeberapa perusahaan seperti PT
Mobile-8 telecom dan PT Usaha gedung Bimantara. Selain itu saat ini
beliau juga menjadi komisaris utama PT Perusahaan pemusnah limbah
industri dan direktur utama PT abadi guna papan.5
DEWAN DIREKSI
Bambang Hary Iswanto tanosoedibjo, direktur utama
Lahir di Surabaya, tahun 1965. meraih gelar Bachelor of Commerce dalam bidang corporate finance, di Carleton university, Ottawa, Canada. Serta gelar MBA dalam portofolio management, dari Ottawa Unevirsity, Ottawa,
Canada. Sejak bulan agustus 2003 hingga sekarang beliau menjabat sebagai direktur utama PT. RCTI, dan juga sebagai direktur utama PT. Bimantara citra
Tbk. Serta direktur Utama PT. Media Nusantara Citra sejak tahun 2002. tahun
2004 beliau diangkat menjadi komisari sutama PT. Global Informasi Bermutu
(Global TV), dan wakil komisaris utama di beberapa perusahaan termasuk PT.
Bhakti Investama Tbk dan PT. Mobile-8 telecom. Beliau juga merupakan komisaris dari PT. Cipta TPI dan juga menjabat sebagai bendahara komite olah raga nasional Indonesia (KONI) pusat sejak tahun 2003.
Sutanto Hartanto, Wakil Direktur Utama
Lahir di yogyakarta, tahun 1967. memperoleh gelar master of bussines administration, marketing & finance dari Universitas California, Berkeley, dan gelar Bachelor of Science Chemical Engineering dari Universitas notre dame,
Indiana. Beliau wakil direktur utama RCTI sejak Agustus 2003. sebelumnya
5 http:www.rcti.tv.Diakses pada 28 April 2011 pukul 13.30 31
beliau menjabat sebagai senior vice president Sony Music Entertainment South
East Asia dan Managing Director Sony Music Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai senior Associate financial service di booz allen & Hamilton-
South East Asia, dari tahun 1993 hingga tahun 1996, dan sebagai technical assistant brand manager di protect & Gamble Indonesia, tahun 1989 hingga
1991.
Beti puspitasari santoso, direktur keuangan dan ADM
Lahir di cirebon pada tahun 1959. memperoleh gelar sarjana ekonomi dari Universitas Katolik parahyangan, Bandung, tahun 1985. saat ini beliau menjabat sebagai direktur keuangan RCTI, serta direktur PT Bhakti Capital
Indonesia Tbk. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai direktur utama
PT. bhakti Capital Indonesia Tbk. (2002-2004), komite usaha kustodian sentral efek Indonesia (APEI) dari tahun 2001 hingga sekarang, komite perdagangan bursa efek Jakarta (2000-2002), direktur PT Bhakti capital Indonesia Tbk
(2000-2002), associate Director PT. Bhakti investama Tbk (1996-2002), setelah sebelumnya berkarir bersama bank Dagang Negara Indonesia dari tahun 1987 hingga 1995.
Harsiwi Achmad, direktur programming
Lahir di yogyakarta tahun 1966. meraih gelar sarjana antropologi dari fakultas sastra Universitas gajah mada, dimana ia terpilih menjadi mahasiswa teladan fakultas selama tiga tahun berturut-turut dari tahun 1987 hingga 1989. kemudian tahun 1990 beliau terpilih menjadi lulusan terbaik sarjana se
Universitas gajah mada. Tahun 1994 beliau memperoleh gelar M.A dalam 32
anthropology & Comparative sociology dari monash university, Melbourne,
Australia. Menjabat sebagai direktur keuangan PT rctisejak 2006, setelah
sebelumnya menjabat sebagai senior VP Programing di RCTI (April 2005-
januari 2006), serta general manager programming di PT cipta TPI sejak 2004.
beliau memulai karir televisinya sejak tahun 1991 sebagai material researcher
di disc tara (kini IVM), Berlanjut ke SCTV dalam berbagai jenjang di bidang
penelitian, perencanaan, dan penjadwalan dengan jabatan terakhir sebagai
planning, scheduling & research senior manager (1996-2004).
Daniel Tatang Hartono, direkttur Sales & Marketing
Lahir di Surabaya tahun 1963. beliau memperoleh gelar sarjana
arsitektur dari Universitas Kristen Petra, Surabaya pada tahun 1987. menjabat
sebagai direktur sales dan marketing PT.RCTI sejak agustus 2003. sebelumnya
beliau pernah menjabat sebagai country sales & marketing manager DHL-
Danzas Air & ocean (tahun 1998-2003), senior assoziate corn/ferry
Internasional (1997-1998), sales & marketing director PT Wayata dockyard
Ltd. (1992-1997), unit manager east java & bali PT protect & Gamble
Indonesia (1988-1990), serta sebagai cowner ointerdesign Contruction,
Surabaya (tahun 1986) yang menjadi titik awal karirnya.6 d. Program-program RCTI
BOX OFFICE MEGA SINETRON . INTAN . WULAN . CANDY . KAKAK IPARKU 17 TAHUN . PASANGAN HEBOH
6 http:www.rcti.tv.Diakses pada 28 April 2011 pukul 13.30 33
. PUTRI YANG TERBUANG . DLL PROGRAM ANAK . P-MAN . PRETTY CURE . DORAEMON . CRAYON SINCHAN . TOM AND JERRY . MASQUARADE NEWS . NUANSA PAGI . BULETIN SIANG . SERGAP . SEPUTAR INDONESIA . BULITAN MALAM . UNIK DELIK INFOTAINMENT . GO SPOT . KABAR-KABARI . CEK & RICEK . SILET . INTENS VARIETY SHOW . FUNTASTIK . VERY FUNTASTIK . CATATAN SI EKO . CATATAN SI TUKUL . CATATAN SI KOMENG . CATATAN SI TESSY REALITY SHOW . BEDAH RUMAH . NIKAH GRATIS . KATAKAN CINTA . JALINAN KASIH SPORT . PLANET FOOTBALL . LA LIGA . LIGA CHAMPIONS . KUALIFIKASI EURO 2008 RELIGIUS . HIKMAH FAJAR . PENYEGARAN ROHANI
PROGRAM ANDALAN DAN UNGGULAN
Sinetron Unggulan seperti: 1. INTAN 34
2. WULAN 3. PENGANTIN REMAJA 4. CANDY 5. PASANGAN HEBOH 6. PUTRI YANG TERBUANG 7. KAKAK IPARKU 17 TAHUN
B. Profil Cek & Ricek7
Cek & Ricek tayang pertama di RCTI, 1 Agustus 1997. Di awal masa
penayangannya, program berjargon tayangan paling bergengsi itu muncul satu
kali dalam sepekan. Namun, melihat antusiasme masyarakat, C&R selanjutnya
tayang empat kali dalam seminggu. Selasa, rabu, jumat,dan sabtu. Dan
sekarang tiga kali dalam seminggu selas-rabu-jumat. Dengan jargo barunya
pelopor jurnalisme infotainment.
Tugas baru yang dibebankan kepada Cek & Ricek tentu saja membawa
pula perubahan pada kebijakan redaksional. Ilham mengatakan, C&R telah
merumuskan antara lain adanya tafsir baru dalam sajian program yang
digagasnya. “ Sepuluh tahun lalu, pemirsa C&R yang waktu itu baru remaja
berusia belasan tahun, kini sebagian dari mereka telah menikah dan bahkan
telah memiliki anak. Demikian dengan kalangan ibu-ibu, sebagian dari
pemirsa usia itu telah memiliki cucu. Inilah yang kami anggap sangat
menantang, jelas Ilham Bintang.
Ilham Bintang menjanjikan pada jam barunya C&R akan membuat
terobosan baru di dalam dunia infotainment. Sepanjang sepuluh tahun
keberadaannya, C&R telah mengantongi enam buah piala Panasonic Award.
Cek & Ricek:
7 35
1. Sebuah merek yang telah di daftarkan did an mendapatkan sertifikat merek
dari Ditjen HAKI Dep Hukum dan HAM RI sejak tahun 1999 untuk
hampir semua kelas barang/jasa.
2. Ada dua kelompok kelas barang/jasa yang banyak dipergunakan yakni,
jasa penyiaran televisi, dalam hal ini program tayangan Cek & Ricek
televisi, dan produk tabloid/media cetak Cek & Ricek.
3. Merek jasa penyiaran televisi digunakan oleh PT Bintang Advis
Megamedia, untuk program tayangan televisi yang tayang di RCTI sejak
Agustus 1997.
4. Merek untuk media cetak dipergunakan untuk penerbitan Tabloid Cek &
Ricek oleh PT Bintang Advis Multimedia, yang terbit sejak Agustus 1998.
5. Merek-merek lain di lingkungan Bintang Grup seperti Halo selebriti juga
telah mendapatkan sertifikat merek dan hak cipta dari Ditjen HAKI.
PT Bintang Advis Multimedia (BAM):
1. Didirikan dengan Akte Notaris Kristianto tahun 1997. Susunan pemengan
saham sekarang meliputi H. Ilham Bintang dan PT Adhidaya Visi Selaras.
2. Susunan pengurusnya: H. Ilham Bintang (Direktur Utama), Eko Yuswanto
(Direktur), H. Marah Sakti Siregar (Komisaris Utama), dan Ny.
Adesiarwati (Komisaris).
3. Anak perusahaan dari BAM: PT Bintang Advis Megamedia, PT Bintang
Advis Media Sari Usaha, PT Bintang Mas Media Utama, PT Bintang
Media Karya Mitra dan PT Bintang Media Griya Usaha.
VISI: 36
Menjadi infotainment paling baik dan rujukan fakta jurnalistik terpercaya bagi masyarakat pada tahu 2010.
MISI:
1. Menyampaikan informasi fakta lapangan tentang selebriti yang akurat,
seimbang, up to date, lengkap, mendalam, dan menjunjung tinggi nilai-
nilai moral yang berkembang di masyarakat.
2. Memberi manfaat yang positif bagi stasiun penayangannya.
3. Memberi kesejahteraan yang memadai bagi karyawan pendukung
produksinya.
Cek & Ricek adalah pionir untuk tayangan infotainment. Berisi informasi tentang kehidupan para selebriti dan dunia hiburan. Meski berisis bidang hiburan, C&R taat pada kebijakan redaksional sesuai dengan kaidah dan etika jurnalistik, baik dalam perburuan berita maupun pengemasannya.
Sajian C&R tetap memperlihatkan dan memberian prioritas pada berita yang memiliki nilai tinggi dan news/kebaruan, indepth/kedalaman, akurasi, cover both side, magnitude, kelengkapan,dsb.
Barangkali kelejelasan sikap redaksional yang berpihak pada fakta lapangan, tidak sekedar fakta opini dan keberpihakanya pada kelompok/pihak yang teraniaya itulah, para pemirsa televisi pada umumnyasepakat memilih tayangan C&R sebagai tayangan infotainment terfavorit selama enam kali berturut-turut sejak 2000-2005 dalam ajang Panasonis award.
Sebagaimana telah membuktikan bahwa C&R menjadi trend setter tayangan infotainment, maka periode berikutnya, jika boleh berdoa dan 37
berharap, C&R akan menjadi brand yang generic bagi semua media
infotainment. Apa pun mereknya, orang akan menyebut Cek & Ricek.
C. Profil KH. Zainudin MZ
Nama, lahir, dan keluarga
Nama lengkapnya Zainuddin Hamidy Turmudzi. Nama kecilnya
Zainuddin. Nama panggilan keluarga adalah Udin. Sebutan yang diberikan
masyarakat kepadanya, “Tukang Dongeng Muda”, ”Dai Berjuta Umat”, dan
“Tokoh Agama Islam Nasional yang Menjadi Panutan”. Ia mendapat
pengakuan dari umatnya sebagai seorang kyai dan ustad. Oleh umatnya ia
dipanggil akrab dengan sebutan Pak Kyai atau Pak Ustad. Nama populernya
Kyai Haji Zainuddin MZ-MZ adalah kepanjangan dari Turmudzi, ayahnya.
Zainuddin berasal dari keluarga Betawi asli. Tepatnya dari kawasan
becek di Gang Cemara, Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan. Ia lahir dari pasangan Turmudzi dan Zainabun. Ketika
menikah, ayahnya berusia 13 tahun. Kakek dan nenek dari pihak ibunya
bernama Sa‟umin dan Sa‟nim.8
Setelah dua tahun pernikahannya, pasangan muda itu dibebani
tanggung jawab dan amanah dari Allah berupa bayi mungil. Zainabun
melahirkan bayi Zainuddin lahir ke dunia di atas ranjang besi, dirumah
berukuran 8 kali 5 meter berdinding bambu dan dikelilingi pohon karet.
Tepatnya pada pukul 9 pagi, Senin, 2 Maret 1952. Wajahnya mirip dengan
8 Hernowo,Dakwah & Politik “Da’i Sejuta Umat” K.H. Zainuddin MZ,(Bandung:Mizan Anggota IKAPI,1997),cet.Ke-1h.35 38
ayahnya. Tapi anehnya, banyak orang menyangka Zainuddin keturunan Cina atau Padang.
Rumah tangga muda ini hidup dari hasil tanaman sayur-mayur dan sedikit gaji yang diperoleh sang ayah sebagai karyawan PLN. Malah, dari hasil gaji itu, pasangan bahagia ini bisa membeli tanah dan membangun rumah sederhana. Namun demikian, ekonomi mereka mulai tersendat-sendat setelah
Allah memanggil Turmudzi ke haribaanNya, di saat Zainuddin berusia 2 tahun. Zainuddin pun menjadi anak yatim, dan lebih banyak diasuh oleh kakek dan neneknya.
Baru berusia 17 tahun, ibunya harus menyandang status janda muda. Ia kemudian kawin lagi dengan seorang pemuda-perjaka. Karena belum mengenal jelas wajah ayah kandungnya, Zainuddin menerima saja kehadiran ayah tirinya. Tapi, musibah kembali menimpa Zainabun. Di saat berusia 20 tahun, ia kehilangan lagi suaminya. Dari pernikahan kedua itu, ibunya melahirkan 3 anak laki-laki: Munazar, Ismunandar, dan Syahbuddin. Dengan niat untuk tidak membebani orangtuanya, Zainabun tidak mau kawin lagi, meski usianya masih 20 tahun. Ketika Zainuddin menanjak dewasa, ibunya kawin untuk ketiga kalinya dengan seorang karyawan peruri.
Sejak duduk di kelas dua Madrasah Aliyah Darul Ma‟arif, Cipete,
Jakarta Selatan, Zainuddin mulai melirik seorang gadis bernama Siti Chalilah yang duduk di kelas dua Madrasah Tsanawiyah Darul Ma‟arif. Hubungan mereka semakin „lengket‟, ketika Zainuddin terpilih sebagai ketua umum
Ikatan Pelajar Tsanawiyah-Aliyah (IPSA), dan Chalilah sebagai ketua Seksi kesenian. Kegiatan ekstrakurikuler sering mempertemukan mereka. Zainuddin 39
mencintai Chalilah tidak hanya karena kecantikannya, tapi juga disebabkan
kepiawaiannya menyanyi.
“Lu harus sekolah yang bener, supaya jadi orang. Jangan dulu
pacaran,” tegas Pak Ayub, ayah Chalilah. Dasar cinta, Chalilah kayaknya
melupakan nasihat ayahnya. Zainuddin dan Chalilah tetap sering bertemu di
luar jam sekolah. Misalnya, nonton layar tancap bersama, berkunjung ke
Jakarta fair, dan saling mengirim surat cinta. Pacaran model back street ini
berlangsung sekitar 2 tahun.
Lulus MTs Darul Ma‟arif, Chalilah melanjutkan ke Madrasah Aliyah
Agama Islam Negeri di Mampang Prapatan, Jakarta. Walaupun pisah sekolah,
Zainuddin masih memburu kekasihnya. Zainuddin selalu menyempatkan diri
menjemputnya dan pulang naik bus bersama.
Suatu hari, Zainuddin memberanikan diri memperlihatkan foto
Chalilah kepada ibunya. Kabar yang disampaikan kepada ibunya ternyata
dicium oleh neneknya. “Kalo emang udah pengen kawin, kawin saja.
Daripada entar malah jadi omongan orang!” kata neneknya. Dan, hubungan
mereka juga tercium oleh Pak Ayub.9
Lambat-laun, hubungan Zainuddin dan Chalilah direstui oleh orangtua
kedua pihak. Pernikahan muda-mudi Betawi itu berlangsung pada 4 Februari
1972, yang tentu saja dengan adat Betawi kala itu, Zainuddin sedang
mengarungi lautan ilmu di tingkat II, semester III, Jurusan Perbandingan
Agama, Fakultas Usuluddin, IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
9 Hernowo,Dakwah & Politik “Da’i Sejuta Umat” K.H. Zainuddin MZ,(Bandung:Mizan Anggota IKAPI,1997),cet.Ke-1h.37 40
Pada tahun 1980, perkawinan Zainuddin dan Chalilah sudah dikarunia
3 putera. Pertama Fikri Haykal, kedua Muhammad Luthfi,dan ketiga
Muhammad Fahmi (yang meninggal dunia ketika berusia 3 tahun). Tak lama
kemudian, lahir anak keempat bernama Ahmad Syauqi, dan kelima
Muhammad Zaki. Kini, mereka menempati rumah di kawasan Radio Dalam,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di depan rumahnya, berdiri megah Masjid
Fajrul Islam, senilai satu milyar rupiah.10
Dakwah, Jurkam, dan Lintas Sektoral
Sebelum masuk asrama, zainudin bersama ibunya tinggal di rumah
warisan ayahnya. Ia juga sering berkunjung dan menginap di rumah kakek dan
neneknya, yang tidak jauh dari rumahnya sendiri. Itu karena Zainuddin
menganggap kakeknya sebagai ayah sendiri.
Kalau ada tamu berkunjung ke rumah kakek neneknya, Zainudin
banyak tingkah dan ingin diperhatikan. Ia sering naik meja dan „ngoceh‟ di
hadapan tamu kakeknya. Berdiri di atas meja memberi salam yang kurang
sempurna, dan berpidato dengan bahasa yang kurang lancar. Katanya, “
Perkenalkan nama gua, Zainuddin...” belum selesai berbicara, ibunya yang
melihat tingkah anaknya menegur, “Udin, ada tamu, kok malah naik di meja.
Tidak sopan, tidak baik. Ayo turun!” ia menjawab singkat, “Udin mau
pidato.”
„Kebandelan‟ Zainudin berpidato itu mendapat media saluran ketika ia
masuk MTs-MA Darul Ma‟arif. Di lembaga pendidikan yang berafiliasi ke
10 Hernowo,Dakwah & Politik “Da’i Sejuta Umat” K.H. Zainuddin MZ,(Bandung:Mizan Anggota IKAPI,1997),cet.Ke-1h.38 41
Nahdlatul Ulama ini, Zainuddin belajar pidato dalam forum Ta‟limul
Muhadharah (belajar pidato). Kebiasaanya membanyol dan mendongeng tersalurkan dan berkembang dalam acara tersebut. Setiap kali tampil, ia memukau teman-temannya. Gemuruh tepuk tangan dan acungan jempol menyertai akhir pidatonya. “Walau begitu, saya belum terfikir akan ke arah itu sebagai jalan hidup saya,” paparnya.
Zainuddin mengakui bahwa ia belajar pidato dengan mencontoh gaya pidato K.H. Syukron Ma‟mun (kini pemimpin dan pengasuh Pondok
Pesantren Darul Rahman,Jakarta).
Beliau merupakan seorang pemuka agama Islam di Indonesia.
Julukannya adalah "dai sejuta umat". Ia pernah menjabat sebagai ketua umum
Partai Bintang Reformasi, kemudian digantikan oleh Bursah Zarnubi. Seiring pergantian tersebut, terjadilan friksi di dalam partai. Zainuddin yang pernah aktif di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kemudian dikabarkan kembali ke Partai berlambang Ka'bah itu atas tawaran Surya Dharma Ali, Ketua Umum
PPP.
Masuk Partai karena Penasaran11
Sesungguhnya apa yang membuat KH Zainuddin M.Z. dulu bisa terangsang masuk PPP? Ternyata, jawabannya sepele, sebagaimana dikemukakannya kepada Jawa Pos. "Karena saya penasaran mengapa partai berbasis Islam tidak memenangkan pemilu. Ketika ia baru masuk, karena popularitasnya, ia dengan cepat bisa langsung menempati posisi salah satu ketua DPP.
11 http:www.tokohislam.com. Diakses pada 11 Mei 2011 pukul 15.30 42
Namun, tampaknya, itu sekadar cerita masa lalu. Harapan PPP untuk memanfaatkan dai sejuta umat untuk mendongkrak perolehan suaranya (jadi vote-getter) yang jeblok pada Pemilu 1999 justru menjadi persoalan baru.
Pasalnya, Zainuddin hengkang dari PPP dan mendeklerasikan PPP Reformasi.
Dengan ketokohan dan senioritasnya, kini Zainuddin tampil sebagai komandan PPP Reformasi yang sebagian besar diisi kalangan muda PPP.
Tapi, dia menolak jika peran dominannya dinilai datang tiba-tiba. Sebab, katanya, dia bukan orang baru di PPP.12
Sebelum masuk DPP, dia sudah menjadi pengurus aktif PPP, yakni menjadi anggota dewan penasihat DPW DKI Jakarta. Lebih jauh lagi, berkat kelihaiannya mengomunikasikan ajaran agama dengan gaya tutur yang luwes, sederhana, dan dibumbui humor segar, partai yang merupakan fusi beberapa partai Islam itu jauh-jauh hari (sejak Pemilu 1977) sudah memanfaatkannya sebagai vote-getter.
Bersama Raja Dangdut H Rhoma Irama, dia berkeliling berbagai wilayah mengampanyekan partai yang saat itu bergambar Ka‟bah -sebelum berganti gambar bintang. Hasil yang diperoleh sangat signifikan dan mempengaruhi dominasi Golkar. Tak ayal, kondisi itu membuat penguasa
Orde Baru waswas. "Akibatnya, kita dapat teror. Saat itu ganas-ganasnya
Golkar," tuturnya.
Totalitas Zainuddin buat PPP bisa dirunut dari latar belakangnya.
Pertama, secara kultural dia warga nahdliyin, atau menjadi bagian dari keluarga besar NU. Dengan posisinya tersebut, dia ingin memperjuangkan NU
12 http:www.tokohislam.com. Diakses pada 11 Mei 2011 pukul 15.30 43
yang saat itu menjadi bagian dari fusi PPP yang dipaksakan Orde Baru pada 5
Januari 1971. Untuk diketahui, ormas lain yang menjadi bagian fusi itu, antara
lain, Muslimin Indonesia (MI), Perti, dan PSII.
Selain itu, keterlibatannya dalam PPP tidak bisa dilepaskan dari guru
ngajinya, KH Idham Chalid. Sebab, gurunya yang pernah jadi ketua umum PB
NU itu salah seorang deklarator PPP. Dia mengaku lama nyantri di Ponpes
Idham Khalid yang berada di bilangan Cipete, yang belakangan identik
sebagai kubu dalam NU.
D. Profil Aida Zaskia
Aida Zaskia bernama asli Ida Farida. Ia lahir di Bogor, Jawa Barat, 6
Juli 1986. Aida adalah putri sulung dari empat bersaudara pasangan Cecep
Hidayat dan Siti Jamilah. Aida menghabiskan masa kecil dan remaja dengan
bersekolah di SDN I Pakuan, Tajur, SMPN I Megamendung, Kecamatan
Cisarua, Bogor, dan SMA di Yayasan Zaenal Al-Mansyur ( YZA ) di
kecamatan yang sama. Sejak usia tujuh tahun, ia sudah menunjukan bakatnya
di bidang musik.13
Aida dikenal sebagai penyanyi dangdut. Sebelumnya, ia sempat terjun
ke musik pop. Seorang sahabatnya di Romesta-grup musik dangdut di
kawasan Gadog-kemudian memberi nama Aida Zaskia saat ia sedang rekaman
lagu Berlayar Cinta tahun 2000-an. Namanya mulai melambung ketika
lagunya, Ayam Jago, laris di pasaran. Sukses lagu Ayam Jago membuat Aida
13Artikel Farid R. Iskandar yang di muat di tabloid Cek&Ricek edisi 633, rabu 13-19 Oktober 2010.
44
banyak tawaran untuk menyanyi ke daerah-daerah dan syuting iklan. Ia
bahkan sempat membintangi sejumlah film televisi, salah satunya berjudul
Ketemu Setan. 14
Ayahnya, Cecep Hidayat, sempat mencalonkan diri sebagai caleg dari
partai Bintang Reformasi untuk DPRD Bogor tahun 2004, tapi gagal. Kini,
Cecep tercatat sebagai anggota dari Lembaga Pemantau Penyelenggaraan
Negara Republik Indonesia (LPPNRI) Aida sendiri, sampai saat ini masih
menduduki posisi Ketua Seksi Seni dan Budaya di Dewan Pimpinan Pusat
(DPP) PBR.
14 Artikel Farid R. Iskandar yang di muat di tabloid Cek&Ricek edisi 633, rabu 13-19 Oktober 2010. BAB IV
ANALISIS DATA
Untuk membuat satu paket program televisi harus melalui beberapa proses, yaitu pra produksi, pelaksanaan produksi dan pasca produksi.
Begitu juga dengan Program Cek & Ricek, sebelum menjadi satu program siap tayang juga melalui proses tersebut. di bawah ini merupakan gambaran mengenai proses yang dilalui oleh Program Cek & Ricek.
A. Analisis Pra Produksi Program Cek & Ricek
Sebelum tahapan pra produksi Program Cek & Ricek dilaksanakan,
sebelumnya diperlukan sebuah perencanaan yang matang, salah satunya
adalah penuangan ide. Dari ide yang sudah terkonsep dengan matang tersebut
kemudian ditransformasikan kedalam naskah. Naskah ini merupakan petunjuk
dalam pelaksanaan produksi nantinya. Adapun yang menjadi penunjang dari
keberhasilan program Cek&Ricek, yaitu berawal dari penulisan naskah yang
berkualitas.
Adapun yang termasuk dalam kegiatan pra produksi Program Cek &
Ricek antara lain:
1. Production Meeting, dalam pra produksi selalu dilakukan rapat. Dalam
hal ini beberapa divisi berkumpul, dari produser, tim kreatif, art director,
cameraman,waredrobe, untuk membahas persiapan-persiapan sebelu
produksi dilaksanakan, agar kekurangan dalam produksi sebelumnya bisa
diperbaiki. Meeting dilakukan setiap hari jum‟at pukul 14.00.
45 46
2. Peliputan Berita, berita yang diliput disesuaikan dengan berita yang
sedang gencar di beritakan. Jika beritanya mengenai kasus, maka dicari
narasumbernya. Sesuai dengan keperluan berita yang akan di tayangkan.
3. Membuat script, script yang dipergunakan untuk keperluan shooting
dibuat oleh tim kreatif. Program Cek&Ricek terdiri dari lima segmen.
Dengan berita yang berbeda-beda.
4. Rundown, menurut Naratama rundown berisikan sebuah perencanaan,
gambar, suara, dan durasi waktu. Semuanya dikemas dalam urutan yang
disesuaikan dengan nomor adegan dan keterangan dari setiap adegan yang
dibutuhkan.1
Dalam produksi Program Cek&Ricek juga terdapat rundown. Keseluruhan
durasi yang tercatat 42 menit yang berisikan susunan berita.
5. Setting Panggung, dalam pelaksanaan program Cek&Ricek akan
dilakukan di dalam studio 1 Cek&Ricek, maka dari itu sebelum proses
produksi berlangsung perlu di tata terlebih dahulu ruang studio/panggung
yang akan digunakan. Karena studio tidak hanya dipergunakan pada
program ini saja, maka art director harus pintar mengatur panggung yang
akan dipergunakan untuk keperluan shooting. Panggung yang digunakan
bersifat bongkar pasang, jadi setiap pelaksanaan produksi akan
berlangsung, maka art director dan setbuilder bekerja sama untuk
mengeset panggung, agar ketika shooting akan dimulai panggung sudah
siap digunakan dan sesuai dengan konsep yang telah disusun.
1 Naratama, Menjadi Sutradara Televisi,(Jakarta: PT Grasindo,2006),cet ke-3,h,98. 47
6. Blocking camera, cameraman mempersiapakan peralatannya dengan
melakukan blocking camera. Hal ini diperuntukkan agar tata letak frame
pada kamera sesuai dengan konsep yang telah disusun.
B. Analisis Produksi Program Cek & Ricek
Pelaksanaan proses produksi dilakukan dalam ruang studio. Dalam
menjalankan proses pengambilan gambar, program ini menggunakan format
Live on Tape/taping dengan menggunakan konsep multi kamera dan format
kaset betacam digital. Format ini digunakan agar visual/gambar yang
ditampilkan dapat sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Program ini
terdapat lima segmen.
Beberapa hal yang menjadi perhatian tim produksi dalam pelaksaan
produksi, yaitu:
1. Materi Produksi
Dalam menentukan sebuah materi produksi pada dasarnya
produser melihat materi yang akan disajikan di dalam bentuk naskah yang
sekiranya bisa menarik khalayak.
Program Cek&Ricek berawal dari sebuah berita yang up to date
kemudian dicari beritanya, wawancarai nara sumber yang bersangkutan
kemudian dirancang dalam bentuk rundown dan naskah, setelah itu
direalisasikan ke dalam bentuk audio visual.
48
2. Sarana dan Prasarana
Sarana produksi yang menjadi penunjang terwujudnya sebuah ide
agar menjadi sebuah program yang siap untuk ditayangkan, tentu saja
perlu diperhatikan kualitas alat sesuai dengan standar broadcast yang
mampu menghasilkan gambar dan suara secara bagus.2
Terjaminya kualitas peralatan ini menjadi faktor penunjang
lancarnya proses produksi. Adapun sarana pendukung yang digunakan
dalam pelaksanaan produksi adalah:
a. Kamera, merupakan alat yang digunakan untuk pengambilan gambar.
Dalam Program Cek&Ricek, menggunakan satu kamera. Fokus satu
kamera yang digunakan saat produksi berlangsung, kamera tersebut
terhubung dengan switcher.
b. CCU, merupakan alat yang dipergunakan untuk mengontrol kamera.
Yang bisa dikontrol atau digantikan fungsinya melalui alat ini
diantaranya adalah pengaturan pencahayaan, temperatur warna,
kecepatan, white balance, serta warna hue (red, green, blue). Jumlah
CCU yang digunakan sama persis dengan jumlah kamera yang
digunakan karena masing-masing kamera dikontrol oleh CCU.
c. Switcher, merupakan perangkat teknis untuk memindahkan dan
memilih gambar dari berbagai stock shoot maupun input kamera.
d. Audio Mixer, merupakan alat pengatur suara agar suara yang
dihasilkan tidak mengalami gangguan.
2 Wawancara pribadi dengan Dokumentasi Program Cek&Ricek Bpk. Ahmad Sururi & Ahmad Askolani pada 21 Mei 2011, di ruang editing. 49
e. Monitor, berfungsi untuk melihat tampilan visual yang dihasilkan dari
kamera. Banyaknya monitor yang digunakan tentu saja teergantung
dari beberapa kamera yang digunakan. Ada monitor dari berbagai
source kamera, monitor preview, serta monitor hasil akhir. f. VTR (Video Tape Recorder), merupakan alat yang digunakan untuk
merekam hasil shooting. g. Lighting, merupakan alat yang digunakan untuk pencahayaan dalam
proses shooting. h. Character Generator, merupakan alat yang digunakan untuk
membuat serta menampilkan title, sub title, serta grafik yang
digunakan dalam produksi Program Cek&Ricek.
Selain sarana yang digunakan sebagai penunjang, prasaran juga merupakan bagian penting dalam produksi. Prasarana tersebut adalah: a. Studio, pelaksanaan produksi Program Cek&Ricek dilakukan diruang
produksi yaitu studio 1 Redaksi Cek&Ricek. b. Dimmer, merupakan ruangan yang dipergunakan untuk mengatur niak
turunnya intensitas cahaya. c. Property, merupakan berbagai aksesoris yang dipergunakan dalam
produksi Program Cek&Ricek untuk penataan artistik. Adapun
property yang digunakan dalam produksi Cek&Ricek banyak sekali.
Aksesoris ini sangat menunjang, karena dengan aksesoris ini
penampilan panggung/studio yang dipergunakan akan terlihat indah
dan sempurna. 50
d. Waredrope, untuk memperindah setiap penampilan presenter di
Program Cek&Ricek, Nyla menjadi salah satu sponsor.
3. Organisasi Pelaksanaan Produksi
Pelaksanaan produksi merupakan satuan kerja yang akan
menangani proses produksi secara bersama-sama sampai hasil yang
ditayangkan. Meskipun mereka bertugas dibidang yang berbeda, tetapi
semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menghasilkan produksi yang
ditayangkan sesuai dengan rencana yang telah direncanakan.
Untuk menghasilakn produksi acara yang berkualitas baik,
memerlukan pengorganisasian sumberdaya manusia yang bekerja secara
sistematis. Untuk mempermudah pekerjaan di lapangan, dilakukan
pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Jalannya produksi Program Cek&Ricek tidak lepas dari kerjasama
sebuah tim yang solid. Oleh karena itu perlu adanya pembagian tugas yang
tercatat sebagai struktur organisasi. Berikut merupakan struktur organisasi
pelaksana Program Cek&Ricek, yaitu:
a. Eksekutif Produser, adalah penanggung jawab terhadap produksi
program, dalam hal ini adalah Program Cek&Ricek.
b. Produser Pelaksana, adalah seorang pimpinan produksi yang
bertanggung jawab kepada seluruh kegiatan pengkoordinasian
pelaksanaan pra produksi, produksi dan pasca produksi.
c. Asisten Produser, adalah orang yang membantu produser dalam
menjalankan tugasnya secara teknis. 51
d. Penulis Naskah/Kreatif, adalah orang yang menuangkan ide-idenya
dalam suatu bentuk tulisan (naskah). e. Sutradara, adalah seorang pemimpin ketika sedang berada di lapangan
berhak mengembangkan suatu ide untuk kemudian diaplikasikan. f. Script writer / pencatat adegan, orang yang membantu dan
mendampingi tim penyutradaraan g. Presenter, orang yang membawakan Program tersebut. h. Administrasi/Unit Manager, mengkoordinasikan semua fasilitas
produksi dan penyiaran serta menyusun dan mempertanggung
jawabkan administrasi dan keuangan. i. Unit Produksi, mengatur kebutuhan logistic pengisi acara dan kru
produksi serta membantu kelancaran proses produksi. j. Program Director, mengarahkan dan merencanakan untuk
pengambilan gambar dan pergerakan kamera dalam bentuk recording
plan. k. Cameraman, adalah seorang yang bertugas mengoperasikan kamera,
crane, dolly, pedestal, steady dan melaksanakan perintah director
dalam proses pengambilan gambar. l. Lightingman, mengoperasikan penataan cahaya, merencanakan
pemakai lampu, menentukan jenis dan tipe lampu, dan mengatur
pencahayaan. m. Character generator operation, mempersiapkan dan mengoperasikan
peralatan computer, character generator, mengerjakan credit title dan 52
subtitle, serta menampilkan gambar grafis hasil rancangan garfik
desiner. n. Switcher, bertugas menyiapkan video mixer untuk mengatur dan
memadukan gambar sesuai dengan permintaan director. o. VTR (Video Tape Recorder), mengoperasikan peralatan rekam audio
visual dan melakukan pengisian time code. p. Art director, merencanakan fasilitas artistic seperti dekorasi, property,
grafik, tata rias, dan busana serta menyusun anggaran biaya. q. Property, menyediakan seluruh kebutuhan property/perlengkapan yang
mendukung suatu acara. r. Technical director, menentukan kelayakan teknis produksi, memeriksa
kesiapan peralatan, system dan instalasi produksi serta mengawasi
pengoperasian produksi. s. Wardrobe/costume, membuat design dan menyediakan kostum sesuai
kebutuhan produksi acara. t. Make up, membuat design dan melaksanakan tata rias terhadap pengisi
acara sesuai dengan tuntutan persyaratan teknis dan artistik. u. Sound mixer/audioman, mengoperasikan audio, balancing atau
pengaturan dan menjaga kualitas suara, menentukan audio yang
digunakan, memasang mic atau wireless, dan peralatan pendukung
lainnya. v. Setbuilder, mengerjakan dan mempersiapkan tata ruang artistik/studio
selama proses produksi berjalan. 53
w. Set up, merupakan persiapan yang bersifat teknis yang dilakukan oleh
tim inti bersama anggota kerabat kerja lainnya. Tugasnya menyiapkan
peralatan dari mulai set kontrol sampai peralatan studio, merencanakan
denah setting lampu dan tata suara, membangun dekorasi di studio, dan
mempersiapkan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan shooting.
Meskipun mereka bekerja pada bidang tugas berbeda, tetapi
semuanya memiliki satu tujuan yaitu menghasilkan program Cek&Ricek
yang nantinya akan digunakan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapakan.
C. Analisis Pasca Produksi Program Cek & Ricek
Pasca produksi adalah keseluruhan dari kegiatan peliputan, taping
sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap ditayangkan atau diputar
kembali. Kegiatan-kegitan yang termasuk kedalam pasca produksi antara lain
editing, pengisian suara, subtitle, ilustrasi, efek dan lain-lain.
Dalam produksi program Cek & Ricek proses editingnya sampai
memasuki tahap editing off line, editing on line dan mixing.
Tahap editing off line setelah shooting selesai, script boy and girl
membuat looging, yaitu mencatat kembali semua hasil shooting berdasarkan
hasil shooting dan gambar. Didalam logging time code (nomor kode yang
dibuat dan muncul dalam gambar) dan hasil pengambilan setiap shot dicatat.
Kemudian berdasarkan catatan itu sutradara akan membuat editing kasar yang
disebut editing off line (dengan covy video VHS supaya lebih murah) sesuai
dengan gagasan yang ada dalam synopsis dan treatment. Sesudah hasil editing 54
off line dirasa pas dan memuaskan barulah editing script. Naskah editing ini sudah dilengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu diisi dengan ilustrasi musik. Didalam naskah editing, gambar dan nomor kode waktu tertulis jelas untuk memudahkan pekerjaan editor, kemudian hasil shooting dan naskah editing diserahkan kepada editor untuk dibuat editing on line. Kaset VHS hasil editing off line depergunakan sebagai pedoman oleh editor.
Tahap editing on line berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli. Sambungan-sambungan setiap shot dan adegan (scene) dibuat tepat berdasarkan catatan kode waktu dalam naskah editing. Demikian pula sound asli dimasukkan dengan level yang sempurna. Setelah editing on line ini siap, proses berlanjut dengan mixing.
Tahap mixing Narasi yang sudah direkam dan juga ilustrasi musik yang juga sudah direkam. Dimasukkan kedalam pita hasil editing on line sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing.
Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas.
Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam post production sudah selesai. Secara menyeluruh produksi juga sudah selesai.
Setelah produksi selesai biasanya diadakan preview, dala preview tak ada lagi yang harus diperbaiki. Apabila semua sudah siap maka progran ini siap juga untuk ditayangkan.
Penayangan program di stasiun televisi dibatasi oleh frame waktu. Oleh karena itu, dalam screeting hal ini juga perlu diperhatikan. Apabila program 55
ternyata melebihi frame waktu yang disediakan, harus dipotong ditempat yang
tidak mengganggu kontinuitas program. Kelebihan dari format live on tape ini
adalah dapat melakukan pengambilan gambar secara berulang-ulang. Hal ini
dilakukan untuk menghasilakn gambar yang lebih sempurna. Selain
pemotongan gambar yang berlebih, dalam pasca produksi program ini juga
dibutuhkan pemberian subtitle, title, dan dubber.
D. Analisis Pemberitaan KH. Zainudin MZ dengan Aida Zaskia
Berita mengandung aib di dunia perpolitikan dan artis, kerap kali tak
tertahankan dibeberkan di depan publik lewat media massa. Namun, baru kali
ini menimpa seorang penceramah sekondang Zainudin. Tak seperti
sekondangnya Aa Gym, Zainudin tidak merasakan imbas tidak enak akibat
pemberitaan miring seperti ini. Masjid masih ramai dikunjungi jamaah. Sang
dai pun masih aktif berceramah.
Sekedar membuka kembali memori publik, Pesantren daarut tauhid,
Geger Kalong, Bandung, pimpinan Aa Gym sempat mengalami penurunan
jumlah pengunjung hingga 40 %, pasca kabar perkawinan kedua Aa Gym
dengan Alfarini Eridani merebak, empat tahun silam. Banyak orang yang
berasumsi, citra familyman yang ditujukan Aa Gym dengan perkawinan
bersama Teh Ninih, rontok seketika saat sang dai memutuskan berpoligami.
Madu dalam perkawinan adalah masalah sensitif bagi kaum ibu-ibu,
mayoritas penggemar Aa Gym. Kini, gelombang nyaris sama dihadapi KH.
Zainudin MZ. Meski Aida sudah blak-blakan mengemukakan cerita tentang
aib masa lalunya bersama Zainudin, tapi sang dai seperti tak mau menanggapi. 56
Beberapa bulan terakhir, wajah Zainudin di panggung dakwah layar
kaca muncul lagi. Bahkan, tvone memanggungkan secara rutin dalam tajuk
acara “ Damai Indonesiaku”, setiap minggu siang. Ini adalah konsep panggung
tausiyah yang digelar bergantian di sejumlah masjid yang ada di wilayah
jabodetabek.3
Dari pihak Aida pun mengaku sudah lelah dengan masalah ini. Namun,
tetap ingin ada kesempatan berbicara langsung dengan KH. Zainudin. Yang
hakiki, benar atau salah, kita tidak tahu. Yang tahu hanya Allah dengan
mereka. Memang, kami ingin Aida dengan KH. Zainudin duduk bersama.
Seperti dikatakan Alamsyah Hanafiah, dalam keputusan nanti, yang salah
harus meminta maaf, yang benar harus dalam keadaan benar. Sementara, kita
tidak tahu siapa yang salah dan siapa yang benar.
KH. Zainudin menanggapi secara positif pertemuan tersebut, beliau
masih tersenyum dan masih semangat dengan dakwahnya. Ia hanya takut
terjadi polemik yang lebih luas. Terutama tekanan dari umat. Jika tokohnya
dicubit, maka umat juga akan merasa kesakitan.
Beliau welcome jika memang itu yang terbaik bagi semuanya. Beliau
juga ingin berjumpa dengan tim pengacara dan Aida. KH. Zainudin juga
mengatakan “ Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya,
maka akan dicoba”. Kalimat itu terdapat dalam hadist dan saya tidak bisa
berkomentar lagi.
3 Artikel Telni Rusmitantri yang dimuat di tabloid Cek&Ricek edisi 633, rabu 13-19 Oktober 2010 57
Kegiatan KH. Zainudin, sebelum dan sesudah ada kasus tetap berjalan.
Jadwal dakwahnya tetap berjalan, bahkan acara taping di televisi pun tetap
berjalan. Saat berdakwah di Tarakan, tidak ada yang mendemo atau
meninggalkan Zainudin. Beliau juga harmonis dengan keluarganya.4
Menurut Elsa Syarief., Praktisi Hukum, yang dimuat di tabloid
Cek&Ricek edisi 633. Kasus Aida dengan Zainuddin sudah terbilang lama.
Karena peristiwanya terjadi sekitar sembilan tahun yang lalu, sulit untuk
membuktikan bahwa telah terjadi pemerkosaan. Soalnya, tidak ada visum
yang dimiliki oleh Aida. Selain itu, perlu adanya saksi yang melihat kejadian
dugaan pemerkosaan yang dilakukan oleh Zainuddin. Jika hanya pengakuan
dari Aida, orang akan meragukan telah terjadi tindak pemerkosaan. Jadi, saya
menilai penanganan kasus ini perlu cermat.
Sementara itu, soal adanya dugaan penipuan yang dilakukan oleh
Zainuddin MZ, kita bisa melihat pada pasal 378 kitab Undang-undang Hukum
Pidana (KUHP). Di situ disebutkan,” barang siapa dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan
memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun
rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk „menyerahkan barang‟
atau sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapus
piutang, diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat
tahun”.
4 Artikel Komrudin yang dimuat di tabloid Cek&Ricek edisi 634, Rabu 20-26 Oktober 2010 58
Kalaupun benar apa yang dijanjikan Zainuddin MZ yang akan menyerahkan barang, berupa mobil ataupun rumah, itu hanya semacam janji gombal saja. Itu tidak bisa dikategorikan sebagai penipuan. Terkait dengan pengakuan Aida telah diperkosa oleh Zainuddin, lantas Zainuddin menjanjikan sejumlah barang, analisisnya sebagai berikut.
Pasal tersebut dengan jelas menyebutkan,” menyerahkan barang” bentuknya konkret, itu bisa disebut penipuan, bukan lantaran karena telah menyerahkan kehormatan, maka janji Zainuddin disebut dengan penipuan.
Karena “kemaluan” itu bukan barang dagangan. Memang pernah ada upaya terobosan hukum dengan menganalogikan “kehormatan” perempuan itu sebagai barang, tetapi tidak ada yurisprudensinya di Mahkamah agung. Jadi, saya menilai kasus ini fakta hukumnya lemah.
KRONOLOGI KISRUH AIDA-ZAINUDDIN
1. Pada 7 Oktober 2010
Aida Zaskia menggelar konferensi pers di Restoran Hayam Wuruk,
Tebet, Jakarta Selatan. Dalam jumpa pers tersebut, wanita 25 tahun itu
mengaku sebagai mantan pacar Da'i Sejuta Umat Zainuddin MZ. Padahal,
Zainuddin sudah memiliki istri. Bahkan, Aida mengaku pernah dilamar
Zainuddin.
Mengenai alasan Aida membuka aib tersebut, pengacara Aida,
Alamsyah Hanafiah, mengatakan kepada Tempo, "Pak Zainuddin
berceramah soal kejinya perbuatan perkosaan, yang saat itu sedang marak 59
pembicaraan kasus Ariel, Luna, dan Cut Tari. Di situlah hati Aida terbakar
amarah."
Menurut Aida, ia bertemu Zainuddin pada 2001 saat ia masih 16
tahun. Aida bertemu Zainuddin ketika ia bernyanyi bersama organ tunggal
di sebuah acara.
2. Pada 10 Oktober 2010
Aida kembali menggelar konferensi pers. Bersama penasihat
hukumnya, Alamsyah Hanafiah. Aida mengajak wartawan ke sebuah vila
di kawasan Puncak, Cisarua, Bogor. Di situ, Aida mengaku diperkosa
Zainuddin.
Aida membeberkan kronologi pemerkosaan yang dilakukan
Zainuddin terhadap dirinya. Menurut Aida, ketika berusia 16 tahun, dia
diajak mampir ke Rumah Makan Mirasari, Puncak, Bogor. Rumah makan
tersebut dekat dari rumah Aida dan Zainuddin juga sering mengajak Aida
sekeluarga makan bersama di situ.
Setiba di rumah makan itu, Zainuddin mengatakan ke Aida bahwa
di situ tidak ada lagi tempat yang kosong. Sehingga terpaksa harus
mencari rumah makan di tempat lain. Kebetulan di sebelah rumah makan
itu ada villa. Di villa itulah Aida mengaku dirampas keperawanannya oleh
sang da'i kondang.
3. Pada 12 Oktober 2010
Aida ditemui sejumlah wartawan di fX Senayan, Jakarta Selatan.
Dalam keterangannya, Aida kembali meminta Zainuddin meminta maaf
kepadanya. 60
4. 13 Oktober 2010
Kiai Haji Zainuddin MZ melalui Forum Solidaritas Ulama
membantah keras tuduhan berbuat asusila terhadap. Bantahan itu
disampaikan rekan dekat Zainuddin dari Forum Solidaritas Ulama, HM
Hafiz Syahnara.
Hafiz, yang menjadi juru bicara Forum Solidaritas Ulama,
menyatakan, Zainuddin MZ sempat bersumpah tidak pernah berbuat
asusila terhadap Aida. Forum tersebut merupakan kumpulan para
pendukung da'i sejuta umat itu.
"Demi Allah, tidak pernah melakukan (perbuatan) itu," kata Hafiz
mengutip sumpah Zainuddin MZ di kawasan Senayan, Jakarta Selatan,
Rabu (13/10) malam. Perkataan sumpah, kata Hafiz, dilontarkan
Zainuddin MZ saat pertama kali mendengar kabar itu.
Menurut Hafiz, Zainuddin MZ begitu terganggu terkait isu
perselingkuhannya dengan Aida belakangan ini. Namun, dia memilih
diam. "Begitu juga dengan istrinya. Beruntung, pak haji cukup sabar dan
bisa menahan emosi jadi tidak banyak bicara," tutur Hafiz.
Zainuddin pun rencananya secara langsung menjawab tuduhan
tersebut pada Jumat (15/10) besok.
Sekedar perbandingan dengan dai yang tak kalah kondangnya
dengan KH. Zainuddin MZ. Yang keduanya sama-sama memiliki isu yang
dikabarkan ada sosok wanita lain yang hadir dalam kehidupan mereka. Aa
Gym adalah sosok dai yang unik dan menarik. Ia memiliki persamaan dan
perbedaan dengan dai terkenal lain semisal Zaenudin MZ. Dua da'i ini 61
sama-sama kondang dan sama-sama memiliki daya magnet yang luar
biasa. Di mana mereka berceramah, ribuan orang berbondong-bondong
menghadiri dan antusias mengikuti ceramahnya. Untuk bisa mengikuti
ceramahnya dan bisa menatap dari dekat, orang-orang rela hadir berjam-
jam sebelum acara dimulai. Mereka datang dari berbagai daerah. 5
Adapun yang membedakan antara Aa' Gym dan Zaenudin MZ, yaitu :
Pertama: Karya tulis. Zaenudin MZ, da'i kondang yang hanya
mengedepankan dakwah bil-lisa padat, nampaknya kehabisan waktu atau memang tidak tergerak untuk melakukan dakwah bil-qalam secara bersamaan. Bila ada muatan dakwah bil-qalam dari ceramahnya, tentunya ditulis oleh orang lain seperti wartawan, jama‟ah atau pengamat. Kalaupun ada buku tentang dakwahnya, yaitu buku “DAKWAH dan POLITIK”, bukan hasil tulisannya sendiri. Bukunya tersebut nampaknya tidak memiliki bobot, prestise dan nilai jual yang tinggi, bahkan pada berbagai acara pameran, buku ini dikelompokkan dalam buku-buku usang yang dijual secara obral. Sementara Aa' Gym, memiliki banyak karya tulis, buku, leaflet, tabloid, rubrik atau kolom khusus di berbagai media massa seperti Republika dan Pos Kota. Kedua: Lembaga Pesantren Binaan. Zaenuddin MZ. berkiprah dalam dunia dakwah tidak diawali dengan memimpin Lembaga Pendidikan Islam atau pondok pesantren. Kalaupun kemudian beliau mendirikan pondok 5 Sunandar (Dosen Fakultas Ilmu Dakwah & Ilmu Komunikasi UIN Jakarta),Dakwah Melalui Televisi,Penelitian LEMLIT UIN Jakarta,2010. 62 pesantren, didirikannya setelah beliau menjadi da'i kondang dan beliau sendiri tidak secara intens membina pondok pesantrennya tersebut. Apatah lagi setelah beliau me-nasakh-kan pernyataan yang beliau gembar- gemborkan dan menjadi ciri khas “jualan”nya, “tidak kemana-mana, tapi ada dimana-mana”. Setelah mendirikan Partai Bintang Reformasi, sudah dapat kita duga, perhatian terhadap lembaga pondok pesantren dan kegiatan dakwahnya tidak lagi menjadi prioritas. Sedangkan Aa' Gym, sangat melekat dengan pesantren binaannya “Daarut Tauhiid”. Bagaimanapun sibuk dan padatnya jadwal ceramah sampai keseluruh pelosok Indonesia dan Luar negeri serta menjadi pembimbing umroh dan haji, beliau tetap memperhatikan dan memprioritaskan pengajian reguler di pondoknya, demikian pula dengan ceramah dan dialog interaktif di radio yang dibinanya selama ini. Ketiga, Kiprah di dunia politik. KH. Zaenudin MZ. setelah bergelar da'i sejuta umat dan menyadari memiliki jutaan simpatisan selama berdakwah, beliau putar haluan, tidak lagi bersemboyan “tidak ke mana-mana tapi ada di mana-mana”. Pemutarhaluannya ini juga ada kaitan cita-citanya untuk menjadi Presiden. Demi mengusung namanya dan ketenarannya ia lalu mendirikan partai politik bernama “Partai Bintang Reformasi”. Sedangkan Aa' Gym, tetap konsisten untuk menjadi juru dakwah dan memimpin pondok pesantren Daarut Tauhid. Beliau tidak silau dan tergoda kendatipun banyak umat yang mencalonkan dirinya sebagai presiden pada Pemilu tahun 2004 ini. 63 Suatu ungkapan mengatakan, tiada yang abadi di dunia ini, maka boleh jadi Aa' Gym pun akan ada masa surutnya, seperti halnya Zaenuddin MZ pernah bilang: Silahkan jual nama saya selagi bisa dijual, karena saya tahu akan ada masanya Zaenuddin MZ tidak lagi berkibar. Mengacu pada ungkapan di atas, ternyata seperti pendahulunya (KH. Zaenuddin MZ), Aa' Gym juga mengalami masa surut. Hanya bedanya kalau KH. Zaenudin MZ. mengalami masa surut lebih karena ketidak konsistenan dia yang kemudian berkiprah dalam ranah politik, sementara Aa' Gym mengalami masa surut secara drastis disebabkan oleh ketidakkonsistenan dia dari ajaran-ajaran yang diusungnya (tentang manajemen qolbu dan keluarga sakinah yang membuat beliau digandrungi oleh kaum hawa) tapi beliau sendiri (dituduh oleh kaum hawa) tidak pandai dalam mengolah qolbunya dengan melakukan poligami, menikahi seorang janda cantik yang dipanggil teh Rini. Kemudian sebutan DT (Darut Tauhid) diplesetkan menjadi “Dua Teteh”, yaitu teh Nini dan teh Rini. Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Begitu pula bisa terjadi pada seorang manusia yang bernama Aa' Gym. Oleh karena itu, para peserta kontestan program da'i yang diharapkan menjadi tokoh-tokoh pendakwah seperti tokoh-tokoh tadi, dapat mengambil hikmah dan pelajaran- pelajaran berharga dari jejak dan pengalaman para seniornya. Banyak hal-hal positif yang bisa diteladani dari sosok Aa' Gym sebagai salah satu meteor dakwah pasca tahun 2000-an. Ihwal poligaminya 64 juga sebetulnya tidak salah secara syari‟at Islam, hanya saja masyarakat, para jama‟ahnya yang belum siap dan belum terbiasa. Dihubungi secara terpisah, kuasa hukum Aida Zaskia, Alamsyah Hanafiah, membenarkan adanya rencana perdamaian antara kliennya dengan seterunya, KH. Zainuddin MZ. Rencana itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan anatar Alamsyah dengan Zainuddin di sebuah tempat di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (29/10) siang. Dalam pertemuan itu, menurut Alamsyah, Zainuddin meminta agar dilakukan perdamaian. “Intinya, kedua pihak saling meminta maaf dalam persengketaan ini. Perdamian itu akan direalisasikan di depan publik. Kami merencanakan perdamaian itu akan dilakukan pada pekan ini,” Alamsyah juga menambahkan dalam pertemuannya dengan Zainuddin, tidak disinggung mengenai janji Zainuddin yang akan memberikan kendaraan, rumah, dan tempat usaha untuk Aida. “Soal itu tidak dibicarakan. Kami tidak mau mengkomersilkan masalah ini. Biarkanlah perdamaian itu berjalan secara alamiah. Jika salah satu pihak meminta maaf, maka pihak yang satu wajib memaafkannya. Wawancara yang dilakukan crew Cek & Ricek kepada K.H. Zainudin. Kapan tepatnya Anda tahu ada isu seperti ini? Saya lihat di tayangan infotainment. Itu juga awalnya orang yang kasih tahu. Duh beritanya. Mengapa Anda tidak berbicara saja kepada wartawan? 65 Saya tidak mau memperkeruh suasana. Nanti reaksinya macam-macam. Tapi, belakangan, dalam setiap kesempatan tausiyah, saya membuka kata dengan meminta maaf kepada para jemaah kalau ada ketidaknyamanan mereka atas pemberitaan tentang saya. Selain itu, terserah orang mau menafsirkan apa. Anda kenal orang itu? Ada foto Anda bersama dia,lho Dalam berbagai kesempatan menyampaikan tausiyah saya bisa bertemu banyak orang di mana saja. Saya bisa saja berfoto dengan siapa saja. Anda melihat ada motif politis yang menunggangi semua pengakuan itu? Wallahualam..saya tidak mau menduga. Tapi, yang jelas, ibarat pepatah orang betawi, omongan dia (Aida) itu banyak “kuah”nya. Maksudnya, secara substansial apa yang dikatakan tidak benar, begitu? Ah, saya lebih baik diam. Karena saya ingin kalaupun harus menarik benang dari dalam tepung, jangan sampai tepungnya berceceran ke mana-mana dan tangan jadi kotor. Saya punya jemaah yang harus saya hormati juga. Saya, tidak mau komentar saya kelak malahan mengundang reaksi macam-macam. Buat apa umat dibuat resah? Alhmadulillah saya masih diberi kesempatan tampil memberikan ceramah di sejumlah tempat. Saya masih sibuk berdakwah. Kalau sejak awal Anda bicara/menanggapi. Mungkin aib ini tidak kemana- mana beritanya? Saat saya berkecimpung di dunia politik, banyak banget yang menginterupsi. Itu bikin saya kaget. Padahal, waktu saya di atas panggung dakwah, enggak ada yang berani interupsi. Hehehe 66 Saya sudah tidak di dunia politik lagi saat ini. Ketika comeback lagi (di dunia dakwah secara on air), kena isu seperti ini, (soal) cewek lagi. Tapi, saya bersyukur, istri saya demikian kuat dan tabah.6 Tidak hanya sekedar mewawancarai K.H. Zainuddin MZ. Beberapa crew Cek&Ricek pun sempat bertemu dengan Aida sekaligus mewawancarainya. Apa yang terjadi sebenarnya antara Anda dan K.H. Zainuddin MZ? Kesucian saya direnggut. Kejadiannya di dekat Restoran Mirasi di Gadog. Saat itu, usia saya baru 16 tahun. Kelas satu SMA. Kejadiannya sembilan tahun yang lalu. Dia beberapa kali datang ke rumah saya. Orang tua saya percaya sajakepada Zainuddin ketika dia mengajak saya pergi. Sebelum peristiwa itu, ia sempat mengutarakan keinginan untuk melamar saya. Namun,saya menolak. Apa yang dilakukan Zainuddin MZ setelah peristiwa itu? Ia kembali datang ke rumah saya dan mengulangi keinginannya untuk melamar saya. Tapi, saya tolak. Bahkan, saya makin benci kepada Zainuddin. Ia mungkin berfikir dengan menodai, saya akan bersedia dilamarnya. Orang tua saya sendiri tidak tahu kejadian itu. Mengapa Anda baru sekarang mengungkapkan soal peristiwa ini? Karena saat itu saya belum siap menceritakan persoalan ini. Selain itu, saya juga mendapat tekanan dari beliau untuk tidak bercerita persoalan ini kepada pers, termasuk kepada orang tua saya. Perlu saya tegaskan, saya tidak pernah menikah dengan Zainuddin MZ. Jadi, orang tua saya sendiri tidak tahu 6 Artikel Telni Rusmitantri yang dimuat di tabloid Cek&Ricek edisi 634, rabu 20-26 Oktober 2010 67 persoalan ini. Kondisi itu membuat saya kemudian berusaha untuk bunuh diri sebanyak lima kali. Saya pergi meninggalkan rumah selama dua tahun, setelah kejadian itu. Saya tinggal seorang diri di Jakarta. Itu terjadi tiga atau empat tahun lalu. Mengapa ingin bunuh diri? Saat saya meninggalkan rumah, tidak ada orang tua di samping saya. Kondisi itu membuat saya berusaha bunuh diri. Saya merasa sudah tidak ada gunanya, sudah kosong, hampa, dan sudah tidak ada tujuan hidup. Terakhir, saya dirawat di Rumah Sakit Husada sampai saya disatukan dengan orang-orang gila dan stres. Setelah menunjuk kuasa hukum, apa yang Anda lakukan ke depan? Jika dia tidak meminta maaf kepada saya dan kepada kedua orang tua saya, serta meminta maaf kepada publik, maka saya akan membawa kasus ini ke ranah hukum dengan melapor ke polisi. Kapan rencana Anda melapor ke polisi? Saya masih memberi waktu dua minggu kepada Zainuddin MZ. Terhitung sejak minggu 10 Oktober 2010. Jika sampai batas waktu yang ditentukan ia tidak melakukan permintaan maaf, maka saya siap melaporkan ke polisi.7 7 Artikel komarudin yang dimuat di tabloid Cek&Ricek edisi 633, rabu 13-19 Oktober 2010 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perkembangan teknologi yang semakin pesat dewasa ini harus diimbangi dengan kemampuan penguasaan teknologi, sehingga masyarakat tidak hanya menjadi konsumen sari produk-produk yang dihasilkan. Khususnya dalam dunia hiburan, masyarakat harus mampu mengusainya, dengan demikian dapat menyaring hal-hal yang tidak baik yang merupakan efek tayangan dari televisi. Dari berbagai penjelasan yang telah diurai pada bab sebelumnya, berdasarkan penelitian dan fakta yang ada, penulis mengambil kesimpulan 1. Proses produksi yang meliputi pra produksi, produksi hingga pasca produksi. a. Dalam tahapan pra produksi pada program Cek&Ricek, diawali dengan production meeting, peliputan berita, membuat script, rundown, setting panggung dan blocking kamera, b. Dalam pelaksanaan produksi Program Cek&Ricek mencakup materi produksi, sarana dan prasarana, organisasi pelaksanaan produksi, dan pelaksanaan produksi. c. Setelah semua pengerjaan/proses produksi dalam program ini selesai maka akan memasuki proses selanjutnya yaitu pasca produksi. Dalam pasca produksi Program Cek&Ricek proses editingnya sampai memasuki tahap editing off line, on line dan mixing. 68 69 2. Pemberitaan tentang dai sejuta umat dengan penyanyi dangdut terhenti begitu saja. Karena kedua belah pihak memutuskan untuk berdamai. Serta tidak membahas lagi isu tersebut. meski dengan adanya isu tersebut, tetap saja eksistensi KH.Zainuddin MZ terus berkibar. Masyarakat tetap menanti siraman rohani dari beliau. Begitu pun dengan Aida Zaskia, namanya kian melejit setelah isu tersebut. kedua belah pihak pun akhirnya saling memaafkan. Meski awalnya Aida ngotot untuk menuntut Zainuddin. Karena Aida sudah membuka persoalan ke publik. Jika ada kekeliruan, maka merasa perlu untuk saling memaafkan. Ini menyangkut soal harga diri masing-masing. Jadi, dengan adanya permintaan maaf itu, maka persoalan ini bakal ditutup. Dengan demikian, tidak ada pihak yang merasa kalah dan terluka. B. Saran Dengan berakhirnya penelitian ini, maka penulis menyarankan: 1. Untuk Cek & Ricek pengemasan berita dan berita yang di tampilkan lebih menarik lagi. Agar bisa bersaing dengan program infotainment lain. Banyak tampilkan berita yang tujuannya mendidik. Jika ada kasus selebriti yang tidak layak untuk ditayangkan, sebaiknya jangan ditayangkan. 2. Hendaknya tetap tidak melupakan tanggung jawab sosial dalam membantu program pemerintah, mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu membuat tayangan-tayangan yang mendidik, menyejukkan dan memberi pencerahan bagi masyarakat Indonesia untuk bersama-sama bangkit dari keterpurukan. 70 3. Sebagai panutan masyarakat sebaiknya, perlu menjaga sikap. Sebagai publik figur tidak akan terlepas dari sorotan publik. Entah berita positif ataupun negatif. 4. Sebagi pelajaran untuk kita semua, hendaknya aib tidak perlu di umbar- umbar untuk naik kepermukaan. Khususnya untuk perempuan, jaga sikap, jaga diri. Agar tidak dilecehkan. 5. Jika persoalannya pribadi, tidak perlu lah di angkat ke media. Karena beritanya akan melebar. 6. Masyarakat pun harus cermat terhadap berita, jangan terpancing akan isu yang belum tentu kebenarannya. DAFTAR PUSTAKA Akib, H. Suminto, Problematika Dakwah, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984, cet. ke-2. Al-Juahary, Assyihaah fil lughoh, Maktabah Syamilah atau di htpp://www.alwarraq.com. Al-Milyany, Musa al-Akhmady; Mu'jamul Af'al al-Muta'addiyah Biharfin, Maktabah Syamilah. Arifin, Muzzayin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Jakarta, Bumi Aksara, 1993, Cet ke-2. Briggs, Asa dan Peter Burke, “SEJARAH SOSIAL MEDIA; Dari Gutenberg Sampai Internet,” Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006, Cet. Ke-I. Effendy, MA,“Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi,” Effendi Onong U, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Bandung, PT Remaja Rosdakarya,2004, Cet.ke-18. Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta:Andi Ofset,1989, cet.ke-19 Hasyib, Jamaludin, Strategi Da’wah dalam Pembangunan Masyarakat”, Makalah Diskusi Wawasan dan Latihan Da’i Pembangunan Menyongsong Matahari, Jakarta: 1990. Hernowo ,Dakwah & Politik “Da’i Sejuta Umat” K.H. Zainuddin MZ, Bandung:Mizan Anggota IKAPI,1997,cet.Ke-1 Kuswandi, Wawan, Komunikasi Masa Sebuah Analisis Televisi, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1996 , Cet. 1 ( sebuah pengantar oleh : Drs. Rusdi Muchtar, MA ) McQuail, Denis,“Teori Komunikasi Massa : Suatu Pengantar,” Jakarta: Erlangga, 2005, Cet. Ke-2. Nilsen, Media Research. 2004 Panuju, Redi, Drs. ”Komunikasi Organisasi,” Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2001, Cet. Pertama. P.C.S, Sutisno. Pedoman Praktis Penulisan: Skenario Televisi dan Radio, Jakarta: PT Grasindo: 1993. Cet ke-1 71 72 Shaleh, Rosyad Abdul. Manajemen Dakwah Islam, Jakarta, Bulan Bintang 1977 Sunandar (Dosen fakultas Ilmu Dakwah & Ilmu Komunikasi UIN Jakarta) Dakwah Melalui Televisi, Penelitian LEMLIT UIN Jakarta, 2010. Surahmad, Winanro. Menyusun Rencana Penelitian, Bandung:CV, Tarsita,1989 Syahputra, Iswandi. Jurnalistik Infotainment:Kancah Baru Jurnalistik Dalam Industri Televisi,Yogyakarta:Pilar Media. Wibowo, Fred. Dasar-dasar Produksi Program Televisi,Yogyakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia,1997, cet. Ke-1 Yusuf, Mahmud. Kamus Arab- Indonesia, Jakarta, Yayasan Penterjemahan / Penafsiran Al-Qur’an. Jurnal: Jurnal TEKNODIK, Pendidikan dan Informasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional, 2001, No. 9/V/TEKNODIK/ Oktober 2001. Artikel: Artikel Telni Rusmitantri yang dimuat di tabloid Cek&Ricek edisi 633, rabu 13- 19 Oktober 2010 Artikel Komrudin yang dimuat di tabloid Cek&Ricek edisi 634, rabu 20-26 Oktober 2010 Artikel Telni Rusmitantri yang dimuat di tabloid Cek&Ricek edisi 634, rabu 20- 26 Oktober 2010 Artikel komarudin yang dimuat di tabloid Cek&Ricek edisi 633, rabu 13-19 Oktober 2010 Artikel Farid R. Iskandar yang di muat di tabloid Cek&Ricek edisi 633, rabu 13- 19 Oktober 2010. Internet: http:www.rcti.tv.Diakses pada 28 April 2011 pukul 13.30 http:www.tokohislam.com. Diakses pada 11 Mei 2011 pukul 15.30