Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id P U T U S A N Nomor : 231 /PDT.G/2015/PN.JKT.PST. Mahkamah AgungDEMI KEADILAN BERDASARKAN Republik KETUHANAN YANG Indonesia MAHA ESA. Pengadilan Negeri Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara Perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara

YUKI HONDOJONO beralamat di jalan Pembangunan I No. 50 RT/RW 010/01 Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir Jakarta 10130 dalam hal ini memberi kuasa kepada DAVE RYN SAMU SAMU, SH Advokat,Advokat yang berkantor di Taman Ubud Permai 2 No 3 Lippo Village, Karawaci, 15810, berdasarkan surat Kuasa Khusus tertanggal 15 Mei 2015yang untuk selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT Melawan.

AUKE ENGEL, BSC Bera;lamat di Legenda Wisata Washington, Blok D 1906, RT,RW 021/021 Kelurahan Nagrak Kecamatan Gunung Putri, Bogor Jawa Barat selanjutnya disebut sebagai ------TERGUGAT

Mahkamah PENGADILANAgung NEGERI TERSEBUT Republik ; ...... Indonesia......

Telah Membaca surat-surat dalam berkas perkara ; ......

Telah Mendengar keterangan Pihak yang hadir serta keterangan saksi ......

Telah memperhatikan bukti-bukti surat yang diajukan di persidangan......

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat Gugatannya tertanggal 26 April 2013 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibawah Nomor 231 /PDT.G/2015/PN.JKS.PST. tanggal 25 Mei 2015 telah mengajukan gugatan tentang hal-hal sebagai berikut • ...... 1. Bahwa Tergugat adalah sebagai seorang pengusaha yang bergerak dalam bidang perkapalan yang ingin mengembangkan usahanya, sehubungan dengan kepentingan pengembangan usaha tersebut Tergugat bermaksud Mahkamah untukAgung mencari pinjaman modal Republik usaha kepada pihak ke tiga; Indonesia

Halaman 1 . Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKT.PST.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 2. Bahwa sekitar bulan juli 2014 Penggugat diperkenalkan oleh seorang teman dengan Tergugat,Tergugat saat itu berniat untuk meminjam sejumlah dana untuk keperluan penambahan modal usahanya; Mahkamah AgungBahwa selanjutnya padaRepublik tanggal 06 Agustus 2014 Penggugat Indonesia memberikan bantuan dana untuk modal usaha Tergugat sejumlah Rp.330.000.000 .(tigaratustigapuluhjutarupiah) .sebagai tambahan modal usaha dan akan dikembalikan oleh Tergugat pada tanggal 06 September 2014, perjanjian ini dituangkan dalam surat Perjanjian Penitipan, yang ditandatangani oleh Penggugat dan Tergugat pada tanggal 06 Agustus 2014 dengan saksi saksi antara lain Retno Yulianti,Alexander lndra A.G.,Yohanes Erikson Wijaya.Sri Anggraeni Retno Yuianti,;(bukti P1);

4. Bahwa selanjutnya sebagai jaminan atas Perjanjian Pentipan antara Penggugat dengan Tergugat,Tergugat memberikan jaminan pembayaran berupa;

a) Sebuah Cek No.CL476975 Bank Negara Indonesia (BNI),dari rekening milik Tergugat pada BNI kantor Cabang Krarnat, tertanggal 08 Sept 2014, sejumlah Rp .330.000.000. (tigaratus tiga puluh juta rupiah ) (BuktiP2); Mahkamah Agungb) Surat Kuasa untuk menjualRepublik dari Tergugat kepada Penggugat, Indonesia atas sebuah bangunan rumah tinggal besertipikat Hak Milik No.5897/Karangtengah, seluas 116 M2 tercatat atas Nama Auke Engel,BSC (Tergugat), terletak di jl.Pondok Surya Blok A No.1, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Karangtengah.,

Tangerang.; ...... (Bukti p3) c) Sertipikat Hak Milik 5897/Karangtengah a/n Tergugat (Bukti P4)

5. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 3 Surat Perjanjian Penitipan, jangka waktu pengembalian uang titipan modal usaha adalah pada tanggal 06 September 2014. Pada saat jatuh tempo pembayaran yaitu tanggal 06 September 2014, saat Penggugat hendak mencairkan cek Tergugat, Tergugat menghubungi Penggugat dan menyampaikan untuk tidak mencairkan cek tersebut di Bank,dan dijanjikan akan dibayar tunai oleh tergugat, namun sampai gugatan ini didaftarkan tergugat tidak melakukan prestasinya sehingga sudah sangatlah jeias wanprestasi yang dilakukan Tergugat; Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 . Putusan No.231/Pdt.G/2015/PNLJKT.PST.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 6. Bahwa Penggugat, secara lisan telah berkaii kaii meminta Tergugat untuk segera menyelesaikan kewajibannya,bahkan Penggugat juga mengirim kan surat somasi (teguran) tertulis pada tanggal 03 Maret 2015, akan tetapi Tergugat tetap tidak mengindahkannya dengan Mahkamah Agungdemikian Tergugat telahRepublik sengaja tidak beritikad baik untuk Indonesia tidak memenuhi prestasi yang diperjanjikan/WANPRESTASI.; ...... (Bukti P5);

7. Bahwa sesuai dengan Pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata menyatakan semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya;

8. Bahwa dengan tidak dilaksanakannya Prestasi oleh Tergugat yang telah jatuh tempo pada tanggai 06 September 2014, lebih kurang sudah 9 bulan (261 Hari), Penggugat sangat dirugikan secara Material dan lmaterial,terlebih usaha Tergugat di bidang Perkapalan saat ini masih tetap beriangsung baik;

9. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 10 Surat Perjanjian Penitipan,yang mengatur tentang pilihan hukum dan penyelesaian sengketa,para pihak memilih diselesaikan metalui Pengadiian Negeri Jakarta Pusat.;

Mahkamah 10.Agung Bahwa berdasarkan PasalRepublik 5 Surat Perjanjian Penitipan ,dendaIndonesia atas keterlambatan pembayaran sebesar 0,2 Persen perhari,sampai saat ini sudah lebih kurang 261 Hari,bila dirinci adalah ;

Hutang Pokok =Rp.330.000.000,- Denda (261 Hari) 0,2% X 261x Rp.330.000.000.- =Rp. 172.260.000,- Blaya Pengacara sampai selesal diperikirakan =RP.200.000.000.- Total Rp.702.260.000.- (tujuhratusduajuta duaratusenampuluhribu rupiah)

11. Bahwa selain kerugian material Penggugat juga mengalami kerugian immaterial akibat perbuatan Tergugat,Penggugat mengalami tekanan lahir dan bathin.meskipun hal tersebut tidak dapat dinilai dengan uang namun demi rasa keadilan sangat wajar apabila dinilai dengan nominal sebesar Rp.500.000.000.- (iimaratusjutaruplah); Mahkamah12. AgungBahwa perbuatan wanprestasi/ingkar Republik janji yang dilakukan olehIndonesia Tergugat sudah jelas telah merugikan Penggugat, baik kerugian atas tidak dibayarnya uang Titipan Modal usaha penggugat, maupun

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 3 . Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKT.PST.

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id kerugian lainnya berupa tidak dapat dimanfaatkannya Kuasa Jual yang dijadikan Jaminan pembayaran Tergugat, padahal surat kuasa itu dibuat bertujuan untuk melindungi Penggugat apabila Tergugat Mahkamah Agungwanprestasi; Republik Indonesia 13. Bahwa, mengingat Tergugat secara hukum dipandang telah metakukan perbuatan wanprestasi yang merugikan Penggugat dengan tidak melaksanakan prestasinya, maka sangatlah adil apabila Tergugat juga diwajibkan untuk secara tunai dan seketika membayar kerugian materiii dan Immaterili yang diderita Penggugat sehubungan dengan pengajuan perkara ini melalui proses hukum (gugatan perdata);

14. Bahwa total kerugian Penggugat secara keseluruhan sebesar Rp. 1.202.260.000,-(satu milyar dua ratus duajuta duaratusenampuluhribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut;

a) Kerugian Materiil Rp. 702.260.000. - b) Kerugian Immaterill Rp. 500.000.000. - Total Rp.1.202.260.000.- (satu milyar dua ratus duajuta dua ratus enam puluh ribu rupiah) Mahkamah Agung15. Bahwa dikarenakan gugatanRepublik ini menyangkut perbuatan cideraIndonesia janji (wanprestasi) yang disebabkan kesengajaan Tergugat, maka sudah sepatutnya Tergugat dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) setiap hari lalai dalam melaksanakan putusan kelak, terhitung adanya putusan yang telah memiliki kekuatan kekuatan hukum tetap, hingga para Tergugat melaksanakan isi putusan perkara

16. Bahwa, agar gugatan perkara ini tidak menjadi illusoir ketak dikemudian hari, karena nilai Jaminan Kewajiban Tergugat tidak sebanding lagi dengan kewajibannya, dan adanya kekhawatiran dan sangka yang beratasan dari Penggugat bahwa Tergugat akan mengalihkan harta kekayaannya kepada pihak lain sehubungan dengan adanya perkara ini, maka Penggugat mohon dengan hormat kepada Ketua Pengadiian Negeri Jakarta Pusat, cq. Majeiis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar berkenan untuk meletakkan Sita Jaminan (conservatoir beslag) atas harta kekayaan Mahkamah AgungTergugat untuk dijadikan Republik sebagai jaminan atas perkara ini Indonesia yaitu : sebuah bangunan rumah tinggal milik Tergugat yang terletak di Halaman 4 . Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKT.PST.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Legenda Wisata Washington,Blok D 1906, Rt/Rw021/ 021, Kel. Nagrak . Kec.GunungPutri, Bogor,Jawa Barat.;

17. Bahwa, mengingat gugatan yang diajukan Penggugat ini didukung Mahkamah Agungdengan bukti-bukti Republik yang jelas, benar dan sah menurut Indonesia hukum, maka Penggugat mohon agar putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan teriebih dahuiu meskipun ada upaya hukum Banding, Kasasi atau Verzet dari Tergugat I dan Tergugat 11(Ult Voerbaarbij Vooraad;

Maka berdasarkan segala apa yang terurai diatas, para Penggugat memohon kepada Yth.Ketua Pengadlian Negeri Jakarta Pusat dan Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berkenan memutuskan perkara ini sebagai berikut: DALAM PROVISI:

1. Menerima dan mengabulkan sefuruh gugatan Provisi Penggugat. 2. Menghukum Tergugat untuk segera menyerahkan atau menjual barang jaminan hutang seharga Rp.330.000.000.-kepada Tergugat,yaitu sebuah bangunan Rumah tinggal Sertifikat Hak Milik No.5897/ Karang tengah, terletak dan dikenal dengan Jalan .Pondok Surya Blok A No.1, Kelurahan. Karangtengah, Kec.Karangtengah, Mahkamah AgungCiledug .Tangerang.; Republik Indonesia 3. Meletakan Sita Jamhan {consetvatoir beslag) terhadap sebuah bangunan rumah tinggal milik Tergugat yang terletak di Legenda Wisata Washington,Blok D1906, Rt/Rw 021/ 021,Kel.Nagrak .Kec.Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.;

PRIMAIR

1. Menerima dan mengabulkan gugatan para Penggugat untuk seluruhnya. 2. Menyatakan secara hukum Perjanjian Penitipan dan Surat Kuasa Jual tertanggal 06 Agustus 2014 yang dibuat oleh dan antara Penggugat dan Tergugat adalah sah menurut hukum.;

3. Menyatakan secara hukum Tergugat teiah melakukan wanprestasi.; 4. Menetapkan jumlah kewajiban yang harus dibayar Tergugat kepada Penggugat sebesar Rp.1.202.260.000 -;(satu milyar duaratusduajuta duaratusenampuluhribu rupiah); Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKT.PST.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 5. Menghukum Tergugat untuk membayar kewajibannya kepada Penggugat sebesar Rp. 1.202.260.000.-; (satu milyar duaratusduajuta duaratus enampuluh ribu rupiah) seketika dan sekali lunas; 6. Menghukum tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) Mahkamah Agungsebesar Rp. 1.0 00.000,Republik- (Satu Juta Rupiah) setiap Indonesia hari lalai dalam melaksanakan putusan kelak,terhitung sejak adanya putusan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap sampai dengan seluruh kewajibannya dibayar lunas.; 7. Menyatakan putusan perkara didasarkan oleh bukti-bukti otentik sehingga dapat dilaksankan secara serta merta (Uitvoerbaar bijvoorraad) meskipun Tergugat melakukan Verzet, banding maupun kasasi.; SUBSIDER 1. Mohon putusan seadil-adilnya.

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan, pihak Penggugat datang menghadap kuasanya Dave Ryn samusamu, SH Advokat, berkantor si Dave R Samusamu & Partners beralamat di Taman Ubud Permai 2 No 3 Lippo Village, Karawaci, Tangerang 15810, berdasarkan surat Kuasa Khusus tertanggal 15 Mei 2015 , sedang Untuk pihak Tergugat datang menghadap kuasanya Abraham Pakel, SH.MH; Harjanto W, SH; Nicodemus, Mahkamah SH,Agung Maria Margaretha Pakei, Republik SH, Advokat dan Konsultan Indonesia Hukum yang tergabung pada Law Office Abraham Pakel & Associates, Advocates-Legal Consultants,berkantor di Gedung Patra Office Tower, Lantai 9 , ruang 901, Jalan Jendral Gatot Subroto Kav. 32-34 Jakarta Selatan,berdasarkan surat Kuasa Khusus tertanggal 27 Juii 2015;

Menimbang, bahwa terhadap Gugatan yang diajukan oleh Penggugat, Pihak tergugat telah mengajukan jawaban tertanggal 6 Oktober 2015 yang pada pokoknya sebagai berikut:

Dalam Konpensi DALAM EKSEPSI 1. Bahwa pada prinsipnya, Tergugat menolak secara tegas dalil-dalil gugatan yang diajukan oleh Penggugat, kecuali dalil-dalil yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Penggugat. Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 . Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.J.KT.PST.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 2. Gugatan Penggugat Tidak Jelas dan Kabur (Obscure Libel)

Bahwa gugatan Penggugat a quo adalah kabur dan tidak jelas. Kekaburan dan ketidakjelasan tersebut kami kemukakan berdasarkan alasan-alasan hukum sebagai berikut: Mahkamah Agung2.1 Dalam Republik Posita Penggugat menjelaskan Penggugat Indonesia dengan Tergugat menandatangani Surat Perjanjian Penitipan akan tetapi Pengguga menjelaskan Tergugat meminjam dana. Bahwa Penggugat dalam Posita butir 2 menyebutkan:

"... Tergugat saat itu bemi t untuk meminjam sejumlah dana..."

Pasal 1 ayat 2 Surat Perjanjian Penitipan tertanggal 6 Agustus 2014 menyebutkan: "Dana adalah seluruh jumlah uang yang dititipkan.."

Isi posita yang didalilkan Penggugat berbeda dengan apa yang tertulis dalam Surat Perjanjian Penitipan karena kata meminjam dengan menitipkan mempunyai arti yang berbeda begitu pula dengan peraturannya dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHP).

Bahwa karena tidak jelasan tersebut telah membuat gugatan menjadi kabur dan tidak jelas, oleh karena itu patut kalau gugatan Penggugat a Mahkamah Agungquo dinyatakan DITOLAK Republik dan atau setidak-tidaknya TIDAKIndonesia DAPAT DITERIMA (Niet Ontvankelijke Verklaard).

2 2 Gugatan Wanprestasi terhadap apa yang dimaksudkan Penggugat? Karena maksud dari Perjanjian a guo tidak jelas antara penitipan uang / pengelolaan uang peminjaman uang.

Bahwa Penggugat pada Posita butir 1, 2 dan 3 menjelaskan maksud dari pemberian uang sebesar Rp330.000.000,00 (tiga ratus tiga puluh juta rupiah) adalah sebagai pinjaman Tergugat untuk modal usaha Tergugat yang dituangkan dalam Surat Perjanjian Penitipan. Sedangkan, judul dari perjanjian tersebut adalah Surat Perjanjian Penitipan dan didalamnya mengatur mengenai penitipan uang dan pengelolaan uang,

Bahwa dalam Surat Perjanjian Penitipan disebutkan:

111 Bahwa Pihak Pertama setuju untuk menitipkan dana kepada Pihak Keduan

"Pihak Pertama, berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Mahkamahdalam Agung Perjanjian, mernberikan kepadaRepublik Pihak Kedua sejumiah Dana... Indonesia

Hataman 7 . Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKLPST.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id secara tunal untuk dikelota oleh Pihak Keduan (Pasal 2 ayat 1 Surat Perjanjian Penitipan).

Bahwa secara hukum harus dibedakan antara penitipan uang, meminjam, uang dan mengelola uang. Definisi hukum penitipan diatur dalam Pasal 1694 Mahkamah AgungKUHP yang berbunyi: Republik Indonesia " Penitipan adalah terjadi, apabila seorang menerirna sesuatu barang dari seorang lain, dengan syarat bahwa ia akan menyimpannya dan mengembailkannya dalam ujud asalnya."

Sedangkan definisi pinjam meminjam diatur dalam Pasal 1754 KUHP yang berbunyi: "Pinjam meminjam ialah perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang- barang yang rnenghabis karena pemakaian, dengan syarat bahwa pihak yang belakangan ini akan mengembalikan sejumlah yang sama dari macam dan keadaan yang sama pula."

Sedangkan pengelolaan uang berdasarkan atas kerja sama dan umumnya prinsip dari pengelolaan uang tersebut adalah adanya pembagian keuntungan secara rata atau sesuai dengan apa yang dijanjikan dan apabila terjadi kerugian maka akan ditanggung bersama-sama. Dalam Pasal 6 ayat 1 Surat Perjanjian Penitipan Tergugat telah mendapat persetujuanfizin dari Mahkamah PenggugatAgung untuk mengelola Republik penitipan Dana. Indonesia

Bahwa apa yang didalilkan Penggugat dalam Gugatan Wanprestasinya adalah Penggugat dengan Tergugat menandatangani Surat Perjanjian Penitipan atas dasar pinjam-meminjam uang yang dalam perjanjian disebut sebagai Dana dan dalam perjanjian itu sendiri menjelaskan mengenai penitipan Dana oleh Penggugat kepada Tergugat yang Dananya akan dikelola oleh Tergugat. Hal ini membuat gugatan ini menjadi tidak jelas karena atas dasar apa gugatan wanprestasi yang berdasarkan pada penitipan Dana menjadi pinjam-meminjam Dana? Apabila ada wanprestasi maka terhadap apa?

Bahwa akibat ketidak jelasan tersebut membuat gugatan kabur dan tidak jelas, oleh karena itu patut kalau gugatan Penggugat a quo dinyatakan DITOLAK dan atau setidak-tidaknya TIDAK DAPAT DITERIMA (Niet Ontvankelijke Verklaard).

GUGATAN PENGGUGAT KABUR (Obscuur Libel) 2.3 Gugatan Wanprestasi No. 231/PDT.G/2015/PN.JKT.PST tertanggal 26 Mei 2015 diajukan Penggugat kepada Tergugat akan tetapi dalam Posita Mahkamah Agungbutir 17 Penggugat menyebutkan Republik bahwa ada Tergugat I dan TergugatIndonesia Il Halaman 8 Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKT.PST.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id 2.3.1 Bahwa dalam penjelasan Gugatan Wanprestasi Penggugat menuliskan: "Penggugat bermaksud untuk mengajukan gugatan Wanprestasi kepada Auke Engel,BSC,beralamat di...."

Sedangkan dalam Posita butir 17 Penggugat menuliskan: Mahkamah Agung"...maka Penggugat Republik mohon agar putusan dalam perkara Indonesia Ini dapat dilaksanakan terleblh dahulu meskipun ada upaya hukum Banding, Kasasi atau Wrzet dari Tergugat 1 dan Tergugat ll(Uit Voerbaarbij Vooraad);"

2.3.2 Bahwa apa yang tertulis dalam posita gugatan butir 17 gugatan a quo sangatlah menyesatkan karena Penggugat tidak mampu menentukan Pihak Tergugat secara tepat dan benar di dalam mengajukan Gugatan a quo.

2.3.3 Bahwa Penggugat tidak menjelaskan dan atau menyebutkan dalam gugatannya siapakah itu Tergugat I dan siapakah itu Tergugat ll. Pada Pasal 8 No.3 RV menjelaskan bahwa surat gugatan harus berisi identitas para pihak, posita dan petitum. Apabila salah satu syarat formil gugatan ada yang terabaikan maka gugatan tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima atau tidak berwenang mengadiii. Berdasarkan dalil yang dikemukakan Penggugat di dalam butir ke 17 (tujuh belas) sangatlah Mahkamah Agungjelas gugatan a quo mengandungRepublik cacat formil. Indonesia Bahwa oleh sebab itu karena Gugatan Wanprestasi yang diajukan Penggugat mengandung cacat formil maka patut gugatan Penggugat a quo dinyatakan TIDAK DAPAT D1TERIMA (Niet Ontvankelijke Verklaard).

2.4 Ketidaksesuaian antara Petitum dengan Posita Bahwa di dalam Posita gugatan a quo, tidak satupun dalil di dalam butir- butir gugatan a quo yang memuat suatu permintaan yang memerintahkan agar rumah tinggal Tergugat dengan SHM No. 5897/Karangtengah yang terletak di Jl. Pondok Surya Blok A No. 1, Kel. Karangtengah, Kec. Karangtengah, Ciledug, Tangerang untuk diserahkan dan/atau dilakukan penjualan sebagai jaminan hutang seharga Rp330.000.000,00 (tiga ratus tiga puluh juta rupiah), karena pada faktanya Penggugat hanya menjelaskan tentang apa saja yang menjadi jaminan atas perjanjian tersebut pada Posita butir ke 4 gugatan a quo. Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 9 Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.J.KT.PST.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Hal tersebut sangatlah jelas bahwa Penggugat dalam mengajukan gugatan a quo terbukti berlebihan sekaligus menyesatkan sehingga menimbulkan ketidakjelasan dengan memasukan permohonan dalam Provisi pada Petitum gugatan a auo Mahkamah Agunguntuk menyerahkan Republik dan/atau menjual rumah Indonesia tinggal Tergugat dengan SHM No. 5897 / Karangtengah, padahal faktanya di dalam Posita gugatan a guo tidaklah dimintakan sama sekali oleh Penggugat akan hal tersebut.

Maka berdasarkan hal hal tersebut diatas, mohon agar eksepsi Tergugat dikabulkan.

- DALAM POKOK PERKARA

Dalam Konpensi :

Tegugat mohon agar hal-hal yang telah diuraikan dalam EKSEPSI di atas dianggap merupakan bagian yang tidak terpisahkan DALAM POKOK PERKARA ini.

1. Bahwa pada prinsipnya, Tergugat menolak tegas seluruh dalil-dalil gugatan yang diajukan oleh Penggugat, kecuali dalil-dalil yang secara tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat Mahkamah 2.Agung Bahwa benar Tergugat adalahRepublik seorang pengusaha yang bergerak Indonesia di bidang perkapalan.

3. Bahwa benar Penggugat dengan Tergugat menandatangani Surat Perjanjian Penitipan tertanggal 6 Agustus 2014. 4. Bahwa benar Tergugat memberikan sebuat Cek Bank Negara lndonesia No. CL476975, blanko surat kuasa yang belum ada tanda tangan untuk menjual dan Sertifikat Hak Milik No. 5897/Karang Tengah atas nama Tergugat kepada Penggugat. 5. Bahwa benar Tergugat menghubungi Penggugat untuk tidak mencairkan cek pada saat jatuh tempo. 6. Bahwa tidak benar Posita Penggugat butir 6 yang menyatakan Tergugat tidak mengindahkan somasi Penggugat tertanggal 3 Maret 2015 dan sengaja tidak beritikad baik karena Tergugat telah berkomunikasi dengan Penggugat secara lisan secara terus menerus untuk menyelesaikan permasalahan ini secara musyawarah. 7. Bahwa tidak benar Posita Penggugat butir 8 yang menyatakan usaha Tergugat saat ini berlangsung baik. Perlu kami sampaikan bahwa usaha Mahkamah AgungTergugat dari tahun 2014 Republik sedang mengalami kesulitan keuangan, Indonesia hal Halaman 10 . Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKT.PST.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id ini dibuktikan pada pernyataan pada Surat Perjanjian Penitipan yang menyebutkan: Bahwa Pihak Kedua (Tergugat) untuk memenuhi modal kerja yang dibutuhkannya, memerlukan dana dari Pihak Pertama. 8. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas Posita Penggugat butir Mahkamah Agung10 Republik Indonesia yang menyatakan berdasarkan Pasal 5 Surat Perjanjian Penitipan denda atas keterlambatan pembayaran sebesar 0,2 % (nol koma dua persen) perhari dan memasukan biaya pengacara didalamnya.

Bahwa Pasal 5 Surat Perjanjian Penitipan hanya membahas mengenai Sanksi Karena Keterlambatan Pembayaran yang isinya hanya mengatur denda sebesar 0,2 % (nol koma dua persen) dan tidak mengatur mengenai pembebanan biaya pengacara kepada Tergugat.

Bahwa biaya pengacara tidak dapat dimasuksan dalam gugatan dan berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa Penggugat tidak memahami arti hubungan Kontraktual antara Penggugat dengan Advokat yang tercantum di dalam Surat Kuasa untuk mewakilinya di dalam pemeriksaan sidang perkara a quo. Bahwa menurut Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 635 K/Sip/1973 tertanggal 4 Juli 1974 disebutkan:

"Bahwa mengenai honorarium Advokat tidak ada sesuatu Mahkamah Agungperaturan dalam HIRRepublik yang mengharuskan sesorang Indonesiaberperkara minta bantuan dari seorang Pengacara, maka upah tersebut tidak dapat dibebankan kepada pihak lawan, oleh sebab mana gugatan tersebut harus ditolak".

Secara Profesional dan secara etika dalam profesi sudah menjadi keharusan apabila biaya yang timbul atas pemakaian jasa Advokat untuk mewakili Penggugat di dalam pemeriksaan persidangan menjadi tanggung jawab Penggugat dan bukan merupakan beban yang harus ditanggung oleh Tergugat dalam perkara a cjuo.

9. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil gugatan Penggugat pada Posita butir 12 yang menyatakan bahwa Penggugat tidak bisa memanfaatkan Kuasa jual yang dijadikan jaminan pembayaran Tergugat, kemudian dinyatakan dengan tegas oleh Penggugat bahwa Kuasa Jual tersebut bertujuan untuk melindungi Penggugat apabila Tergugat wanprestasi. Mahkamah AgungBahwa Berdasarkan ketentuan Republik Pasal 1796 KUHPerdata tersebut Indonesia yang berbunyi;

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Halaman 11 . Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKT.PST.

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id "Pemberian Kuasa yang dirumuskan dalam kata-kata umum hanya meliputi perbuatan-perbuatan pengurusan.

Untuk memindahtangankan benda-benda atau untuk meletakkan hipotik Mahkamah Agungdiatasnya, atau lagi Republik untuk membuat suatu perdamaian, Indonesia ataupun sesuatu perbuatan lain yang hanya dapat ditakukan oleh seorang pemilik, diperlukan suatu pemberian kuasa dengan kata-kata yang tegas." Berdasarkan ketentuan tersebut Kuasa untuk menjual haruslah diberikan dalam bentuk kuasa khusus dihadapan Notaris. Tidak diperkenankan kuasa untuk menjuai menggunakan kuasa umum apalagi dibawah tangan

Bahwa disamping itu kuasa untuk menjual haruslah sekurang- kurangnya diberikan dalam bentuk akta otentik yang dikeluarkan oleh Notaris, oleh karena itu dapatlah dikatakan bahwa Surat Kuasa Jual terhadap rumah Tergugat tertanggal 6 Agustus 2015 merupakan Kuasa di bawah tangan Surat Kuasa tersebut pun belum ditandatangani oleh Pemberi Kuasa/Tergugat maupun Penggugat. Oleh sebab itu, belum ada pemberian kuasa kepada Penggugat untuk menjual Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 5897/Karangtengah. 10. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas Posita Penggugat butir 14 dan Mahkamah AgungPetitum butir 4 dan butir Republik 5 yang dalam kerugian materiil membebankanIndonesia biaya jasa pengacara sebesar Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) kepada Tergugat.

Bahwa Penggugat tidak cermat di dalam menentukan perincian nominal ganti kerugian materiil sebagaimana Penggugat sampaikan di dalam gugatan perkara a quo Posita butir ke 10 (sepuluh), dimana Penggugat menyertakan perincian "Biaya Pengacara sampal selesai diperkirakan = Rp200.000.000,00" dan berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 635 K/Sip/1973 tertanggal 4 Juli 1974 honorarium atau biaya advokat tidak dapat dibebankan kepada pihak lawaniTergugat.

11, Bahwa Tergugat menolak tegas Posita Penggugat butir 16 yang menyatakan nilai jaminan kewajiban tidak sebanding dengan kewajiban yang ada. Apa buktinya? Bagaimana perhitungannya?

Bahwa kami menolak dalil Penggugat untuk dilakukannya sita jaminan terhadap rumah Tergugat yang terletak di Legenda Wisata Washington, Mahkamah BlokAgung D 1906, RT/RW 021/021, Republik Kel. Nagrak, Kec. Gunung Putri, Bogor,Indonesia Jawa

Halaman 12 . Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKT.PST.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id Barat. Perlu ditegaskan bahwa tidak ada relevansi antara rumah Tergugat tersebut dengan pokok perkara ini, Penggugat pun telah mendapatkan jaminan berupa rumah dan bangunan dengan SHM No. 5897IKarang Tengah atas nama Tergugat.

Mahkamah AgungBahwa berdasarkan halRepublik tersebut Penggugat dapat dikatakan Indonesia mengada-ada karena TIDAK ADA SATUPUN KESEPAKATAN baik di dalam Perjanjian Penitipan (yang sudah dinyatakan tidak sah secara hukum sebagaimana dijabarkan dalam Eksepsi maupun di dalam pokok perkara a quo) maupun Surat Kuasa tertanggal 6 Agustus 2014 untuk menjadikan rumah domisili Tergugat tersebut sebagai Jaminan atas Perjanjian Penitipan Dana.

12. Maka berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Tergugat mohon agar gugatan Penggugat ditolak oleh majelis hakim dan atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard) Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, mohon Majelis Hakim yang

memeriksa a quo berkenan menjatuhkan Putusan sebagai berikut:

• DALAM EKSEPSI:

1. Menerima eksepsi Tergugat untuk seluruhnya. 2. Menyatakan Gugatan Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya Tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk verklaard). Mahkamah Agung• DALAM POKOK PERKARA: Republik Indonesia • Dalam Konpensl: 1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya. 2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.

Menimbang, bahwa Pihak Penggugat telah mengajukan replik pada tanggal 13 Oktober 2015, dan Pihak Tergugat telah mengajukan Duplik pada tanggal 3 Nopember 2015; Menimbang, bahwa untuk menguatkan gugatannya pihak Penggugat telah mengajukan bukti surat surat yang telah bermeterai cukup yaitu 1. Bukti P-1: Perjanjian Titipan tertanggal 16 Agustus 2014 antara Penggugat dengan Tergugat ( Berupa Fotocopy sesuai dengan aslinya) 2. Bukti P-2: Cek BNI No CL. 476976( Berupa Fotocopy sesuai dengan aslinya) 3. Bukti P-3: Surat Kuasa Jual Khusus, tertanggal 06 Agustus 2014, dibuat dan ditandatangani Penggugat dan Mahkamah Agungtergugat, Republik Indonesia

Haiaman 13 . Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKT.PST.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id dibawah tangan bermaterai cukup: ( Berupa Fotocopy sesuai dengan aslinya) 4, Bukti P-4: Sertipikat Hak Milik No.5897, seluas 116 M2 terletak di Jalan Pondokj Surya Blok A No. 1 RT/RW 014/011, Kelurahan Mahkamah AgungKarang tengah,Republik Kecamatan Karang tengah, IndonesiaPropinsi Banten, tercatat a/n Auke Engel (Tergugat) ( Berupa Fotocopy sesuai dengan aslinya) 5. Bukti P-5: Bukti Transfer Bank BCA yang dilakukan oleh saksi Pengguat yaitu Sdri retno Yulianto pada tanggal 06 Agustus 2014 ke rek BCA tergugat; ( Berupa Fotocopy sesuai dengan aslinya) 6. Bukti P-6: surat keputusan Walikota Madya kepala Daerah Tingak II Tangerang, tentang lzin Mendirikan Bangunan (IMB) No. 648/172/DisBang/IMB/1997, dikeluarkan oleh Pemerintah Kotamadya Daerah Timgkat II tangerang, tertanggal 28/06/1997; ( Berupa Fotocopy ) 7. Bukti P-7: Surat Pemberitahuan Pajak terhutang (SPPT) Pajak Bumi Bangunan (PBB) tahun 2014; ( Berupa Fotocopy ) 8. Bukti P-8: Surat somasi Penggugat tertanggal 03 Maret 2015 kepada Tergugat, yang dikirmkan ke alamat Kantor Tergugat( Berupa Fotocopy ) Mahkamah 9. AgungBukti P-9: Tanda terima Republik Surat Somasi tertanggal 03 Maret Indonesia 2015( Berupa Fotocopy sesuai dengan aslinya)

10. Bukti P-10: KTP Auke Engel , BSC selaku tergugat( Berupa Fotocopy ) 11. Bukti P-11: Surat Keterangan No. 474/164NI/2014 yang dikeluarkan kepala desa Nagrak , Gunung Putri Bogor; ( Berupa Fotocopy ) 12. Bukti P-12: Kartu Keluarga tergugat No. 32172061508111001 dikeluarkan oleh Kelurahan Nagrak, kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor; ( Berupa Fotocopy ) 13.Bukti P-13: Surat nikah gereja No. 34/NK/75 tertanggal 30 Oktober 1975, antara tergugat dengan Nainggolan Ladona Mintje Ria; ( Berupa Fotocopy ) 14. Bukti P-14: Sertipikat Kematian Istri Tergugat, tertanggal 17 Oktober 2006( Berupa Fotocopy ) 15. Bukti P-15: Perhitungan kewajiban Tergugat, sejak 14 september 2014 sampai dengan didaftarkannya ggatan di pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 26 Mei 2015, yang dihitung secara MahkamahHalaman Agung 14 Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKT.PST. Republik Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id manual oleh Penggugat berdasarkan Pasal 5 Surat perjanjian Penitipan yaitu 261 Hari ( Berupa Fotocopy sesuai dengan aslinya); Menimbang, bahwa Penggugat disamping mengajukan Bukti bukti tertulisnya Mahkamah Agungjuga mengajukan 2 (d uaRepublik ) Orang saksi dimana setelah Indonesia terlebih dahulu bersumpah untuk memberikan keterangan yang benar, saksi tersebut memberi keterangan sebagai berikut: 1.saksi RETNO YULIANTI − Bahwa Saksi merupakan kawan lama Penggugat. − Bahwa Saksi mengenal Tergugat pada saat Tergugat mengajukan pinjaman modal. − Bahwa Saksi merupakan salah satu pihak yang ikut menandatangani perjanjian penitipan dana tertanggal 6 Agustus 2014 antara Penggugat dengan Tergugat senilai Rp. 330.000.000,00 (tiga ratus tiga puluh juta rupiah). − Bahwa hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat di dalam perjanjian yang menjadi dasar gugatan dalam perkara a quo adalah pinjam meminjam modal. − Bahwa Saksi yang melakukan transfer pinjaman dana milik Penggugat ke rekening Tergugat sebesar Rp. 298.000.000,00 (dua ratus sembilam puluh Mahkamah Agungdelapan juta rupiah), dan Republik sisa dana sebesar Rp. 32.000.000,00 Indonesia (tiga puluh dua juta rupiah) diberikan Saksi Saudari Retno kepada Tergugat secara tunai pada hari yang sama.

− Bahwa Saksi mengaku sudah menyerahkan sisa dana sebesar Rp. 32.000.000,00 (tiga puluh dua juta rupiah) kepada Tergugat. − Bahwa Saksi menyerahkan langsung dana tersebut kepada Tergugat dan tidak membuat tanda terima penyerahan sisa pinjaman dana. − Bahwa Saksi tidak mempunyai izin Bank dalam menentukan besaran bunga sebesar 0.2 % per hari kepada Tergugat sebagai denda keterlambatan dari pengembalian dana. − Bahwa Saksi kenal Tergugat diperkenalkan oleh Sdr.Alexander Indra AG − Bahwa Tergugat saat itu memerlukan tambahan modal usaha untuk operasional perusahaan Tergugat;

− Bahwa Saksi melakukan pengirimaan uang Penggugat ke rek Bank BCA tergugat sebesar Rp.298.000.000.- serta menyerahkan tunai sebesar Rp.32.000.000.-(tigapuluhduajuta rupiah) ke tangan Tergugat; − Bahwa Saksi beberapa kali datang kekantor Tergugat untuk menagih Mahkamah kewajibannyaAgung kepada Penggugat Republik yang telah jatuh tempo; Indonesia

Halaman 15 Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKT.PST.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id − Bahwa Setiap kedatangan saksi kekantor Tergugat,ybs tidak pernah menerima kehadiran saksi,selalu menghindar dengan alasan yang tidak jelas;

Mahkamah Agung2.saksi SUWANDI MARDJOHAN Republik Indonesia Bahwa Saksi adalah sahabat dari Penggugat. − Bahwa bahwa sekitar awal Bulan Agustus 2014 Saksi diminta Penggugat untuk menemani Penggugat untuk mengambil dana di Bank. − Bahwa dana yang diambil oleh Penggugat sebesar Rp. 330.000.000,00 (tiga ratus tiga puluh juta rupiah). − Bahwa menurut Penggugat menjelaskan bahwa dana vang diambil tersebut akan diserahkan Penggugat sebagai pinjaman modal kepada Tergugat. − Bahwa saksi tidak tahu kemana dana tersebut akan dibawa kemudian saksi berpisah dengan Penggugat. − Bahwa Saksi tidak mengenal Tergugat,namun Penggugat sempat menceritakan perihal rencananya untuk membuat Perjanjian penitipan Dana dengan Bpk.Auke Enget Bsc selaku Tergugat.

Menimbang, bahwa untuk menguatkan Jawabannya pihak Tergugat telah mengajukan bukti surat surat yang telah bermeterai cukup yaitu : Mahkamah Agung Republik Indonesia 1. Bukti T-1: Perjanjian Penitipan Tanggal 6 Agustus 2014 ( Berupa Fotocopy sesuai dengan aslinya);

Menimbang, bahwa bukti berupa Fotocopy surat tersebut selian telah dibubuhi materai bernilai "cukup" dipersidangan telah pula dibuktikan sesuai dengan astinya;

Menimbang bahwa, Penggugat dan Tergugat mengajukan kesimpulan pada tanggal 01 Desember 2015

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian Putusan ini, segala sesuatu yang terjadi di persidangan dan yang tercantum dalam berita acara persidangan dianggap telah termuat datam putusan ini

Menimbang bahwa, pada akhirnya Penggugat dan Tergugat mohon Putusan;; Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 . Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKT.PST.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id TENTANG HUKUMNYA Dalam Konpensi Dalam Eksepsi Menimbang, bahwa di dalam Jawaban tertulis yang diajukannya , selain Mahkamah Agungmengajukan jawaban yang Republik menyangkut Pokok Perkara, Tergugat Indonesia mengajukan eksepsi atau tangkisan yang tidak menyangkut pokok perkara, oleh kananya perihal eksepsi tersebut akan dipertimbangkan terlebih dahulu; Menimbang, bahwa sebagai salah satu eksepsinya, Tergugat menyatakan bahwa Gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas, dan karena itu harus ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima; Menimbang, bahwa sebagai dasar untuk mengajukan eksepsinya itu, Tergugat menunjuk pada alasan bahwa posita Gugatan menjelaskan Penggugat dengan Tergugat menandatangani surat perjanjian penitipan akan tetapi juga menjelaskan pula Tergugat meninjam dana. Menurut Tergugat, kata meminjam dana dan menitipkan berbeda, begitu pula pengaturannya dalam Undang-undang Hukum Perdata); Menimbang, bahwa setelah mencermati uraian Gugatan Penggugat ternyata bahwa Gugatan Penggugat menggunakan dua istilah atau perkataan sebagaimana yang dimaksudkan oleh Tergugat itu); Menimbang, bahwa Tidak hanya itu, pada bagian lain dari uraian Gugatannya, penggugat menggunakan pula istilah penitipan uang/Pengelolaan Mahkamah uang/PeminjamanAgung uang, yang Republik menurut majetis, juga memiliki Indonesia makna dan konsekwensi hukum yang berbeda; Menimbang, bahwa dari sisi hukum, ketiga peristilahan diatas mengandung makna dan konsekwensi yang berbeda. Pemberian uang untuk diketola mengandung makna penyerahan uang untuk dikelola oleh si penerima, dan Penitipan bermakna penerimaan barang dari seorang lain untuk disimpan dan mengambalikannya dalam wujud asalnya, sedangkan pinjam meminjam mengandung makna bahwa pihak yang satu member sesuatu kepada pihak lain dan pihak lain ini wajib mengembalikannya; Menimbang, bahwa pelbagai istilah yang dipergunakan Penggugat dalam uraian Gugatannya sebagaimana disebutkan diatas, menyebabkan hubungan hukum hukum yang sebenarnya terjadi diantara Penggugat dan Tergugat, dan yang mendasari Pengajuan Gugatan perkara aquo, menjadi tidak jelas, apakah penitipan uang, Pengelolaan uang, atau Peminjaman uang; Menimbang, bahwa penggunaan istilah yang berbeda-beda ataupun pengguraian hubungan hukum yang berbeda-beda didalam sebuah Gugatan Mahkamahtidaklah Agung otomatis menyebabkan Republik kabur dan harus dinyatakan tidak dapatIndonesia

Halaman 17 . Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKT.PST.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id diterimanya Gugatan tersebut. Uraian Gugatan seperti itu masih dapat diakui dan diterima sepanjang diantara peristilahan atau hubungan hukum yang dikemukakan didalam Posita Gugatan itu ada yang relevan dan secara tegas bersifat mendukung terhadap tuntutan yang dikemukakan dalam Petitum Mahkamah AgungGugatan termaksud; Republik Indonesia Menimbang, bahwa mencermati uraian surat gugatan Perkara a quo, ternyata bahwa dasar pengajuan perkara a quo adalah perjanjian Penitipan tertanggal 06 Agustus 2014 yang ditandatangani oleh Penggugat dan Tergugat, dan didalam tuntutannya Penggugat menuntut agar agar perjanjian penitipan tersebut dinyatakan sah dan agar Penggugat dinyatakan Wanprestasi ; Menimbang, bahwa tuntutan untuk dinyatakan "Wanprestasi" seperti yang dikemukakan oleh Penggugat itu adalah berkonotasi adanya hubungan hukum pinjam meminjam diantara Penggugat, yang tentunya berbeda dengan konsepsi hukum yang terkandung dalam tuntutan Penggugat lainnya, yaitu dinyatakan sahnya perjanjian Penitipan ; Menimbang, bahwa dengan sifat dan keadaan seperti tersebut diatas, Gugatan Penggugat haruslah dinilai sebagai Gugatan yang kabur dan tidak dapat diterima; Menimbang, bahwa dalam praktek Peradilan Perdata di Indonesia, untuk bercara di persidangan, memerlukan sejumlah syarat terntentu, bukan saja soal Mahkamah perluAgung jelasnya uraian surat GugatanRepublik melainkan juga menyangkut Indonesia hal-hal lain; Menimbang, bahwa dengan mengingat persyaratan termaksud, terlepas dari kekaburan Gugatan yang telah cukup untuk menyatakan Gugatan Perkara aquo patut untuk dinyatakan tidak dapat diterima, adalah patut untuk sekedar menyinggung disini tentang hal lain yang terkait dengan Gugatan Perkara a quo, yang telah pula disinggung oleh Tergugat dalam bagian lain dari eksepsinya, yaitu menyangkut penyebutan yang tidak tepat di dalam surat Gugatan perkara aquo, yakni dengan menyebut adanya Tergugat I dan Tergugat II, tanpa menyebut siapa yang dimaksud dengan Tergugat I dan Tergugat 11 tersebut, padahal nyata kalau yang digugat dalam perkara ini hanya satu orang, yaitu Tergugat, Auke Engel BSc, serta hal lainnya, dimana Penggugat menuntut hal yang sama sekali tidak diuraikan atau dibahas didalam posita Gugatannya, yaitu PUTUSAN UITVOERBAAR BIJVOOR RAAD); Menimbang, bahwa karena sebagaimana dikemukakan diatas Gugatan Penggugat dalam perkara a quo kabur, maka eksepsi Tergugat, sepanjang yang menyatakan Gugatan Penggugat tidak jelas atau kabur, patut dikabulkan, MahkamahDan karenaAgung eksepsi Tergugat yang Republik dipertimbangkan dan dikabulkan Indonesia hanya

Halaman 18 Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKT.PST.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id sebahagian maka majelis harus menyatakan eksepsi Tergugat diterima untuk sebahagian; Menimbang, bahwa karena Eksepsi Tergugat yang menyatakan kaburnya Gugatan Penggugat diterima, maka perihal Gugatan Provisi maupun Pokok Mahkamah Agungperkara tidak perlu dipertimbangkan Republik lagi, dan Gugatan tersebut Indonesia harus dinyatakan tidak dapat diterima; Dalam Konpensi; Maksud dan tujuan Gugatan Rekonpensi adalah sebagaimana tersebut dimuka; Menimbang, bahwa karena Gugatan Konpensi dinyatakan tidak dapat diterima maka Gugatan Rekonpensi harus pula dinyatakan tidak dapat diterima; Menimbang, bahwa karena Guugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima maka biaya perkara ini dibebankan kepada Penggugat (Konpensi); Mengingat ketentuan hukum yang bersangkutan dengan peradiilan perkara ini ;

MENGADILI Dalam Konpensi Dalam Eksepsi Menerima Eksepsi Penggugat untuk sebahagian. Mahkamah DalamAgung Provisi Republik Indonesia Menyatakan Gugatan Provisi Penggugat tidak dapat diterima Dalam Pokok Perkara Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima. Dalam Rekonpensi Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima; Dalam konpensi dan Rekonpensi : Menghukum Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar ongkos perkara yang hingga kini ditaksir sebesar Rp.726.000 (Tujuh ratus dua puluh enam ribu rupiah);

Demikian diputuskan pada hari SELASA tanggal 5 januari 2016 dalam permusyawaratan majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang terdiri dari Jhon Halasan Butarbutar, SH Msi MH sebagai ketua dan Titik Tedjaningsih, SH MH serta Tito Suhud SH MH sebagai anggota, putusan mana diucapkan dalam suatu persidangan yang terbuka untuk umum pada hari MahkamahSELASA Agung tanggal 12 JANUARI 2016Republik oleh majelis hakim tersebut, dengan Indonesia

Halaman 19 Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKT.PST.

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id dibantu oleh SANTOSO SH selaku panitera Pengganti, dengan dihadiri oleh Kuasa Penggugat, dan Kuasa Tergugat ;

Hakim anggota I, Hakim Ketua majelis tersebut, Mahkamah AgungTITIK TEDJANINGSIH,SH Republik MH JHON HALASAN BUTARBUTAR,SH Indonesia Msi MH Biaya-Biaya: Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000 ATK : Rp. 75.000 Redaksi : Rp. 5.000 Materai : Rp. 6.000 Panggilan : Rp.600.000 PNBP Panggilan : Rp. 10.000 Jumlah : Rp. 726.000

Mahkamah Agung Republik Indonesia

O SUHUD, SH.MH Panitera Pengganti, M.SANTOSO, SH Halaman 20 . Putusan No.231/Pdt.G/2015/PN.JKT.PST.

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia