Introduksi Teknologi Pengolahan Kacang Koro Pedang Dalam
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Volume 5, Issue 3, Page 287–293 June 2020 e-ISSN: 2654-4835 p-ISSN: 2502-6828 http://journal.umpalangkaraya.ac.id/index.php/pengabdianmu/article/view/1248 DOI: https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v5i3.1248 Introduksi Teknologi Pengolahan Kacang Koro Pedang dalam Rangka Inisiasi Sentra Olahannya di Desa Tahai Baru Kalimantan Tengah Introduction of Jake Beans Processing Technology in the Framework of Initiation of Processed Centers in the Village of Tahai Baru, Central Kalimantan Sih Winarti 1 Abstrak Wijantri Kusumadati 2 Desa Tahai Baru merupakan salah satu desa di Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah yang mendapat bantuan Hastin Ernawati Nur Chusnul dana untuk pelaksanaan kegiatan budidaya kacang koro pedang 3* Chotimah (cangkordang) melalui program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Gusti Irya Ichriani 3 Program Keluarga Harapan (PKH). Pelatihan dan pendampingan perlu dilakukan mengingat masyarakat desa Tahai Baru belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan serta belum mengetahui teknologinya. 1Department of Environmental Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Science, Universitas Palangka Raya, masyarakat Desa Tahai Baru Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau Palangka Raya, Central Kalimantan, dalam melihat alternatif pemanfaatan sumberdaya alam khususnya Indonesia cangkordang serta meningkatkan pendapatan masyarakat melalui kegiatan pengolahan dan pengemasan produk olahan cangkordang. 2Department of Food Technology, Beberapa pendekatan dilakukan melalui metode penyuluhan, pelatihan, Universitas Palangka Raya, Palangka pendampingan, ekspose kegiatan dan evaluasi keberlanjutan dan Raya, Central Kalimantan, Indonesia keberhasilan program. Hasil kegiatan menunjukkan masyarakat desa Tahai Baru sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang 3Department of Agrotechnology, pengolahan cangkordang serta telah melakukan pemasaran beberapa Universitas Palangka Raya, Palangka produk olahan cangkordang. Pelaksanaan Program Pengembangan Desa Raya, Central Kalimantan, Indonesia Mitra diharapkan mampu membawa dampak perubahan terhadap peningkatan kesejahteraan sosial anggota KUBE PKH dan terjalin kemitraan yang berkesinambungan antara Desa Tahai Baru dan *email: [email protected] Universitas Palangka Raya. Kata Kunci Abstract Cangkordang Tahai Baru Village is one of the villages in Maliku Subdistrict, Pulang Pengolahan Pisau Regency, Central Kalimantan, which received funding for the Pengemasan implementation of the koro sword (cangkordang) cultivation activities Desa sentra through the Joint Family Business Program (KUBE) program (PKH). Training and assistance need to be done considering that the Tahai Baru Keywords: village community does not yet have the knowledge and skills and do not Jake Beans yet know the technology. The purpose of this activity is to increase the Processing knowledge and skills of the people of Tahai Baru Village, Maliku District, Packaging Pulang Pisau Regency, in seeing alternative uses of natural resources, Village center especially cangkordang, and increasing community income through processing and packaging of processed cangkordang products. Some approaches are carried out through counseling, training, mentoring, exposure of activities and evaluating the sustainability and success of the Received: December 2019 program. The results of the activity showed that the community of Tahai Accepted: February 2020 Baru village had knowledge and skills about processing cangkordang and Published: June 2020 marketing several processed cangkordang products. The implementation of the Mitra Desa Development Program is expected to be able to bring a change in the impact on improving the social welfare of KUBE PKH members and establishing a sustainable partnership between Tahai Baru Village and Palangka Raya University. © 2020 Sih Winarti, Wijantri Kusumadati, Hastin Ernawati Nur Chusnul Chotimah, Gusti Irya Ichriani. Published by Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. This is Open Access article under the CC-BY-SA License (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). DOI: https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v5i3.1248 PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 5 No 3, June 2020, Page 287-293 p-ISSN: 2502-6828; e-ISSN: 2654-4835 PENDAHULUAN pangan, maka diversifikasi olahan kacang lokal menjadi alternatif bagi masyarakat untuk melakukan usaha Kekayaan dan investasi masyarakat pedesaan tidak berbasis komoditi lokal yang nilai gizi dan citarasanya dinilai dari berapa jumlah uang yang berada di tabungan tidak kalah dengan kedelai (Ekafitri & Isworo, 2014; akan tetapi dinilai dari berapa kepemilikan properti dan Azahari, 2016). kekayaan hayati yang mereka miliki. Potensi kekayaan Perolehan bantuan untuk budidaya cangkordang tersebut akan berdaya saing dan berpotensi tersebut menyebabkan mereka sedikit kebingungan dikembangkan karena berkaitan erat dengan kehidupan untuk meningkatkan nilai jual dari hasil budidaya manusia (Indratno & Agustina 2005). Sebagai bentuk cangkordang tersebut. Keterbatasan pengetahuan dan kepedulian terhadap penanganan percepatan keterampilan serta teknologi dalam mengolah hasil perekonomian desa, Lembaga Penelitian dan panen cangkordang menjadi kendala utama (Ginting, Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Palangka 2002). Transfer teknologi yang pernah dilakukan oleh Raya memberikan kontribusi nyata penguatan aplikasi Pemerintah Daerah baru sebatas pendampingan teknis teknologi berbasis riset melalui Program Desa Mitra budidayanya, belum untuk teknologi pengolahan dan untuk memberikan solusi salah satu permasalahan desa teknologi mengakses pasar. Pengolahan yang mereka Tahai Baru tentang penciptaan nilai tambah produk lakukan baru sebatas pada pengolahan hasil menjadi cangkordang. tempe koro, namun kualitas tempe yang dihasilkan Desa Tahai Baru kecamatan Maliku kabupaten Pulang dinilai mereka masih kurang bermutu dan berkualitas, Pisau Kalimantan Tengah, merupakan salah satu desa bahkan beberapa kali mereka mengalami kegagalan penerima bantuan Usaha Budidaya Kacang Koro dalam menghasilkan olahan tempe tersebut (Husniah et Pedang (Cangkordang) (Canavalia ensiformis) dari Dinas al., 2019). Sosial melalui program KUBE (Kelompok Usaha Pengemasan juga belum dilakukan dikarenakan Bersama) PKH (Program Keluarga Harapan) guna terbatasnya informasi dan pengetahuan terhadap menanggulangi kemiskinan serta memberikan modal berbagai hal yang terkait pengemasan (Alsuhendra & usaha untuk mengelola Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Ridawati, 2017). Selain itu terdapat ketakutan di benak dengan tujuan meningkatkan pendapatan masyarakat masyarakat dikarenakan di dalam biji cangkordang desa Tahai Baru. Pemilihan jenis usaha budidaya terdapat kandungan sianida sehingga harus ada cangkordang dilatarbelakangi oleh ketersediaan teknologi pengolahan yang tepat dan benar untuk bisa sumberdaya yang ada yaitu melimpahnya lahan dan mengolahnya menjadi produk makanan ataupun kondisi alam yang mendukung. Cangkordang minuman seperti halnya produk-produk yang telah merupakan tanaman kacang-kacangan yang mudah dihasilkan oleh daerah lain. Oleh karena itu diperlukan dibudidayakan secara monokultur atau tumpang sari, kerja sama antara masyarakat desa, civitas akademika adaptif pada lahan marjinal, kandungan antioksidan dan pemerintah untuk menentukan upaya peningkatan lebih tinggi, penghasil pupuk hijau dan harganya lebih nilai tambah hasil cangkordang melalui pengolahan murah daripada kedelai (Diniyah et al., 2014). Usaha pascapanen yang tepat (Dacholfany, 2018). Hasil budidaya ini berkontribusi pada diversifikasi olahan program pemberdayaan masyarakat melalui pangan non kedelai. Selain itu, mengingat produksi diversifikasi pengolahan hasil panen tanaman kedelai nasional belum bisa mencukupi kebutuhan 288 Winarti S, Kusumadati W, Chotimah HENC, Ichriani GI. 2020. Introduction of Jake Beans Processing Technology in Village of Tahai Baru cangkordang diharapkan mampu memberikan solusi pedang di Desa Tahai Baru. Kegiatan yang dilakukan terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan sesuai kesepakatan bersama antara 2 KUBE dengan Tim masyarakat Desa Tahai Baru. Pelaksana PPDM. Adapun rangkaian kegiatan PPDM Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa dapat dilihat pada Gambar 1. Tahai Baru adalah Masyarakat desa Tahai Baru belum mempunyai keterampilan dan pemahaman teknologi untuk memanfaatkan cangkordang sebagai produk olahan pangan dan Penanganan bahan baku cangkordang supaya aman konsumsi untuk produk olahan pangan belum diketahui dan dipahami masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Tahai Baru Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau dalam pemanfaatan cangkordang untuk produk olahan pangan, meningkatkan hubungan kemitraan antara kampus Universitas Palangka Raya dengan masyarakat dan pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui kegiatan pengolahan dan pengemasan produk olahan cangkordang. Gambar 1. Alur Kegiatan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) di Desa Tahai Baru METODOLOGI Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Berdasarkan pada prioritas permasalahan mitra, maka Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) ini solusi yang dapat ditawarkan dari hasil diskusi dengan dilaksanakan di Desa Tahai Baru, Kecamatan Maliku KUBE Barokahi dan KUBE Mawar adalah sebagai Kabupaten Pulang Pisau. Pelaksanaan program ini berikut : dilakukan mulai