JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

EVALUASI PELAKSANAAN DIGITALISASI PENYIARAN DI LPP TVRI STASIUN

Purwanto1), Puji Lestari2), Ade Wahyudin3) 1,3)Program Studi Manajemen Teknik Studio Produksi, Sekolah Tinggi Multi Media Yogyakarta Jl. Magelang No.KM.6, Mlati, Sleman, D. I. Yogyakarta 55284 2)Jurusan Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta Jl. SWK No.104, Depok, Sleman, D. I. Yogyakarta 55283 Email: [email protected]; [email protected];

Abstract TVRI Agency Jakarta Station has carried out preparations for digital broadcast trials in 2008 until now, but the transfer or migration of television broadcasting systems from analog to digital has not yet been able to take place due to several obstacles including issues related to government policies that delay the implementation of full broadcasts digital. This study aims to evaluate the implementation of broadcasting digitalization of LPP TVRI Jakarta station. This research uses a descriptive method. Data collection techniques are done by interview and observation. The results of this study were analyzed descriptively related to the implementation of digital broadcasting. The results of the research show that currently LPP TVRI broadcasts still use Analog and Digital equipment (Simulcast) because they are still waiting for the stipulation of regulations from the government to implement Switch on to Digital in 2020. Keywords:Evaluation, Digitalization, Broadcast

Abstrak Lembaga Penyiaran Publik TVRI Stasiun Jakarta telah melaksanakan persiapan uji coba siaran digital pada tahun 2008 sampai sekarang,namunperpindahan atau migrasi sistem penyiaran televisi dari analog ke digital sampai saat ini belum dapat terlaksana karena menemui beberapa kendala diantaranya terkait masalah kebijakan pemerintah yang menunda pemberlakuan siaran full digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan digitalisasi penyiaran LPP TVRI stasiun Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian ini dianalisis secara deskriptif yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran digital. Dari pelaksanaan penelitian diperoleh hasil bahwa saat ini siaran LPP TVRI masih menggunakan peralatan Analog dan Digital (Simulcast) karena masih menunggu ditetapkannya regulasi dari pemerintah untuk melaksanakan Switch on to Digital pada tahun 2020. Kata Kunci:Evaluasi, Digitalisasi, Penyiaran

PENDAHULUAN Indonesia pada tahun 1962. Setelah itu Televisi Republik Indonesia adalah sebuah berturut-turut tidak kurang dari 12 stasiun Unit Pelaksana Teknis di bawah TV nasional terestrial, lebih dari 100 Departemen atau Kementerian yang stasiun TV lokal mengudara dengan sistem melaksanakan penyiaran pertama kali di analog, dalam perkembangannya lebih dari

80 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

300 pengajuan izin lembaga penyiaran melakukan penyesuaian melalui Peraturan yang tidak terlayani karena alokasi Menteri Kominfo No spektrum frekuensi yang tersedia penuh 05/PER/M.KOMINFO/2/2012 tentang oleh stasiun TV yang telah ada lebih Standar Penyiaran Televisi Digital dahulu. Permasalahan umum penyiaran TV Teresterial Penerimaan Tetap Tidak di seluruh dunia tersebut kemudian Berbayar (Free To Air). Setidaknya mulai dijawab dengan adanya sistem TV digital. April 2012 telah memulai trial siaran TV Sistem TV digital menjanjikan banyak digital DVB-T di beberapa kota besar. kelebihan dibanding sistem TV analog, Rencana selanjutnya yaitu siaran simulcast antara lain pemanfaatan spektrum atau berbarengan antara analog dan digital frekuensi yang lebih optimal karena satu secara nasional hingga 2014, kemudian kanal frekuensi dapat diisi banyak penghentian sistem analog secara bertahap program, kualitas gambar dan suara yang di beberapa tempat hingga 2017 dan total jauh lebih baik, serta tidak terpengaruh analog dihentikan pada 2018(Budiman, gangguan sinyal radio lain (interference). 2015). Implementasi TV digital akan menghasilkan banyak keuntungan bagi masyarakat. Dimana, dengan digitalisasi memungkinkan lebih banyak pilihan kanal dan layanan masyarakat, ini membuka peluang pendapatan dan keuntungan(Kasali, 2013). Selain itu, teknologi pemancar TV digital dinilai mampu mengatasi pemborosan frekuensi, Gambar 1. Rencana Implementasi Penggelaran TV Digital di dari hasil penelitian di lapangan teknologi Indonesia(Setiawan, 2013) digital ini mampu menghematbandwidth Pada umumnya pesawat televisi saat ini secara besar-besaran (Widjojo, 2013). masih menggunakan sistem analog Pemerintah telah menetapkan teknologi sehingga untuk dapat menerima siaran DVB-T sebagai standar penyiaran televisi digital harus menggantinya dengan digital terestrial tetap tidak berbayar (free pesawat televisi digital atau membeli to air) melalui Peraturan Menteri Kominfo perangkat tambahan berupa Set Top Box No:07/P/M.KOMINFO/3/2007 dan sesuai (STB) sebagai converter TV analog agar perkembangan standar penyiaran ini dapat menerima siaran TV digital. menjadi DVB-T2, sehingga Pemerintah

81 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

Pemerintah memiliki peran sangat penting antara lain Diana Sari dari Badan Litbang sebagai regulator, untuk menetapkan SDM Kementerian Kominfo, dengan judul regulasi terkait siaran TV digital “Prospek Penyelenggaraan Penyiaran membutuhkan masukan dari elemen Digital”. Dari hasil penelitian diperoleh terkait. Migrasi analog ke digital bahwa kebutuhan investasi perangkat baru menyangkut permasalahan publik sehingga dan kebutuhan peralatan tambahan bagi harus transparan dengan sosialisasi yang calon pengguna penyiaran digital akan mendukung proses tersebut. Kondisi menjadi sesuatu yang dipertimbangkan implementasi teknologi TV digital di oleh masyarakat menikmati siaran digital. lapangan yang masih berjalan dan Masyarakat dikota-kota lokasi penelitian mengalami perkembangan ke DVB-T2 belum sepenuhnya memahami rencana tentunya membutuhkan penyesuaian dari implementasi penyiaran digital di penyelenggara industri peralatan Indonesia. Sementara secara khusus, pendukung. Penyelenggaraan TV digital masyarakat industri sudah cukup mengerti mengarahkan posisi industri menjadi dengan potensi-potensi yang dimiliki pasar penyelenggara multiplexing dan pemirsa TV Indonesia dalam penyelenggara konten. Namun sampai saat penyelenggaraan penyiaran TV digital, ini industri belum bisa menerima apakah seperti memiliki karakteristik minat berada di ranah penyelenggara menonton TV yang tinggi, kritis terhadap multipleksing, ataukah di penyelenggara kualitas siaran, dan budaya hidup semakin konten, karena menginginkan berada di mobile serta potensi penyiaranTV digital kedua-duanya. Sementara di lapangan, itu sendiri, dalam berperan serta sosialisasi masyarakat dalam menghadapi meningkatkan akses sosial kemasyarakatan migrasi analog ke digital masih belum melalui konvergensi layanan dengan merata, bentuk sosialisasi yang tepat dalam memberdayakan konten-konten lokal dari mempercepat TV digital diperlukan agar seluruh penjuru Indonesia(Sari, 2015). seluruh masyarakat paham akan proses Pada penelitian yang dilaksanakan oleh tersebut dan apa yang harus disiapkan, Jamroni dari LPP TVRI Pusat Jakarta bukan tidak mungkin, beberapa masalah dengan judul “Perencanaan Strategi diatas berpotensi menyebabkan kegagalan Penerapan Teknologi DVB-T di LPP proses migrasi TV digital(Purnomo, TVRI”, sesuai dengan Peraturan Menteri 2013)(Amin, 2014). Komunikasi dan Informasi No.07/P/M. Beberapa peneliti telah banyak mengkaji KOMINFO/3/2007 tanggal 21 Maret 2007, mengenai penyelengaraan TV digital, tentang Standar Penyiaran Digital

82 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

Teresterial untuk Televisi Tidak Bergerak 1. membeli peralatan transmisi dan di Indonesia, disebutkan Pemerintah studio berteknologi digital secara menetapkan DVB-T sebagai standar bertahap; penyiaranTV digital untuk pengguna tidak 2. meningkatkan kualitas SDM guna bergerak di Indonesia. Teknologi TV mendukung pelaksanaan penyiaran digital ini dipilih karena memiliki banyak TV digital; kelebihan dibandingkan dengan TV 3. memperbaiki peralatan transmisi analog. Teknologi ini punya ketahanan yang rusak (analog) sehingga terhadap efek interferensi, derau dan masyarakat yang kurang mampu fading, serta kemudahannya untuk masih dapat menangkap siaran dilakukan proses perbaikan (recovery) TVRI dengan baik. terhadap sinyal yang rusak akibat proses Sedangkan menurut penelitian yang pengiriman/transmisisinyal.Perbaikan dilakukan oleh Rizal Munadi, Hubbul akan dilakukan dibagian penerima dengan Walidairy, M Irhamsyah, Ahmad Ryan suatu kode koreksi error (error correction Hafidh dalam penelitian dengan judul code) tertentu. Teknologiini juga mampu “Kajian Kesiapan Televisi Analog ke me-multipleks beberapa program Sistem Televisi Digital (Studi Kasus di sekaligus, dimana enam program siaran Banda Aceh)” menyatakan bahwa, televisi dapat ”dimasukkan” kedalam satu kanal analog yang saat ini digunakan secara TV berlebar pita 8 MHz, dengan kualitas kualitas memiliki kekurangan jauh lebih baik(Jamroni, 2010). dibandingkan teknologi digital dan selain Berdasarkan hal tersebut diatas, maka itu juga kurang efisien terhadap TVRI sebagai TV publik memerlukan penggunaan spektrum frekuensi. Tren suatu perencanaan yang tepat karena hal dunia yang mendorong terjadinya transisi ini bisa menjadi peluang sekaligus teknologi, berimbas pada Indonesia dan tantangan baik yang bersifat teknologi, salah satunya dikota Banda Aceh. Terkait ekonomi, maupun psikologis. Dengan dengan kesiapan transisi sisitem televisi menganalisa data yang ada analisa matrik tersebut, maka dilakukan tinjauan kesiapan internal dan eksternal, SWOT dan matrik terhadap tiga pihak terkait, antara lain grand strategy maka posisi LPP TVRI pihak pemerintah sebagai regulator, pihak berada pada kuadran II yakni posisi W-O stasiun TV sebagai operator, dan (weakness– opportunity) aggressive masyarakat sebagai penikmat siaran maintenance, maka diperlukan strategi- televisi. Dari pihak regulator, pemerintah strategi sebagai berikut: telah mengatur regulasi terkait transisi

83 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019 sistem televisi dan telah mengalokasikan seimbang dengan stasiun televisi nasional frekuensi untuk penyiaran digital, namun yang sudah terlebih dahulu mempunyai program tersebut belum dapat terealisasi sejarah panjang di bisnis pertelevisian. sepenuhnya karena adanya penundaan izin Dimasa depan perlu dipikirkan sebuah penyiaran digital terestrial terhadap stasiun regulasi penyiaran baru yang lebih TV swasta sampai waktu yang tidak berpihak kepada kepentingan lokal, sesuai ditentukan. Tinjauan kesiapan terhadap 14 harapan partisipan penelitian ini di daerah- stasiun TV yang ada di Banda Aceh, 12 daerah(Sjuchro, 2017). diantaranya menyatakan sudah siap 1. Gambaran Umum TV Digital melakukan transisi dan dua stasiun TV Televisi digital atau biasa disebut Digital lainnya tidak memberikan keterangan Television (DTV) adalah transmisi audio terkait kesiapan mereka. Dari pihak dan video melalui sinyal digital, yang masyarakat, sebagian besar menyatakan sangat bertolak belakang dengan sinyal telah siap untuk mengikuti langkah transisi analog yang digunakan oleh TV analog, sistem televisi analog ke sistem televisi Teknologi digital sudah sejak dulu digital terestrial(Munadi, Walidainy, digunakan, misalnya peralatan seperti: Irhamsyah, & Hafidh, 2016). video switcher, standard converter, Penelitian selanjutnya dilaksanakan oleh character generator, still store dan DianWardiana Sjuchro Program Studi komputer graphicsemuanya peralatan Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi standar penyiaran berteknologi Universitas Padjadjaran Pelaksanaan digital(Widjojo, 2013). Regulasi Penyiaran di Daerah, Studi Di Format untuk televisi digital dapat dibagi Sepuluh Provinsi.Penelitian mengenai menjadi dua kategori: HDTV dan SDTV. pelaksanaan regulasi di 10 provinsi di Televisi definisi tinggi/ high-definition Indonesia memperlihatkan kondisi buruk television (HDTV), menggunakan format peta bisnis penyiaran di daerah-daerah. yang berbeda, antara: 1280 × 720 pixel Kondisi ini antara lain disebabkan tidak dalam progressive scan mode (disingkat adanya political will dari pemerintah pusat 720p) atau 1920 × 1080 pixel dalam untuk menjalankan amanat UU Penyiaran interlace mode (1080i). Masing-masing tentang adanya diversity ofownership dan menggunakan rasio aspek 16:9. Beberapa diversityof content. Kesempatan orang- televisi mampu menerima resolusi HD orang daerah untuk memiliki stasiun 1920 × 1080 pada kecepatan 60 Hz frame televisi sangat kecil, antara lain karena progressive scan - dikenal sebagai 1080p. mereka dibiarkan bersaing secara tidak

84 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

Untuk standard definition TV (SDTV), sebagai perbandingan, dapat menggunakan salah satu dari beberapa format yang berbeda mengambil bentuk berbagai aspek rasio tergantung pada teknologi yang digunakan di negara tempat siaran. Tabel 1, menjelaskan kebutuhan bandwidth untuk kualitas gambar TV digital, baik Gambar 2. Penyebaran teknologi TV SDTV maupun HDTV(Prasetyo, Digital(Prasetyo, 2013) 2013)(Gultom, 2018). Ada berbagai cara untuk menerima televisi Tabel 1. Kebutuhan Bandwidth TV digital. Salah satu cara cara paling (Prasetyo, 2013)Digital sederhana menerima DTV (TV pada Kualitas Kebutuhan Bandwidth umumnya) ialah menggunakan antena Multipleksing Standar 2 - 3 Mbps (dikenal sebagai aerial di beberapa negara). Definition Cara ini dikenal sebagai Digital Terrestrial High 6 - 8 Mbps Definition Television (DTT). Dengan DTT, pemirsa hanya dapat melihat terbatas pada apa yang Untuk siaran aspek-rasio 4:3, format 640 × ditangkap oleh saluran antena dan kualitas 480 yang digunakan di negara-negara sinyal yang didapat juga berbeda-beda. Di NTSC, sedangkan 720 × 576 yang beberapa negara dimana transmisi sinyal digunakan di negara PAL. Untuk siaran TV biasanya dicapai dengan microwave, 16:9, format 704 × 480 yang digunakan di disitu digital MMDS digunakan. Standar negara-negara NTSC, sedangkan 720 × lain, seperti DMB dan DVB-H, telah 576 yang digunakan di negara PAL. dirancang untuk memungkinkan perangkat Namun, penyiar dapat memilih untuk genggam seperti ponsel untuk menerima mengurangi resolusi untuk menghemat sinyalTV. Cara lain adalah IPTV, yaitu bandwidth (misalnya, banyak saluran menerima TV melalui Internet Protocol, DVB-T di Inggris menggunakan resolusi mengandalkan line DSL atau kabel optik. horizontal 544 atau 704 pixel per baris). Yang terakhir, cara alternatif adalah Gambar 2, mengilustrasikan penyebaran dengan menerima sinyal TV digital berbagai teknologi TV Digital, melalui Internet terbuka. Sebagai contoh, ada P2P (peer-to-peer) internet televisi

85 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019 perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menonton TV di komputer. 1.2. Perangkat TV Digital 1.1. Spesifikasi TV Digital Sistem TV digital bekerja dengan DVB-T2 adalah sistem transmisi digital menggunakan beberapa perangkat yang terestrial yang dikembangkan oleh proyek diilustrasikan pada gambar 2, antara DVB. Spesifikasi DVB-T2 yang lain(Digital Terrestrial Television Action menggabungan modulasi dan error Group, 2009)(Prasetyo, 2013): Protection untuk meningkatkan kapasitas a. Studio, merupakan sistem yang bit-rate dan meningkatkan ketahanan cukup berperan dalam sebuah stasiun sinyal. Seperti standar DVB-T, spesifikasi penyiran, sebagai sub sistem yang DVB T2 menggunakan modulasi OFDM terintegrasi secara total, bagian studio (Orthogonal Frequency Division memberikan andil untuk penyedia Multiplex) dan kode LDPC (Low Density program-program reguler yang Parity Check) yang dikombinasikan bersifat berkesinambungan. Sistem dengan BCH (Bose-Chaudhuri studio pada umumnya terintegrasi Hocquengham) untuk melindungi terhadap dari berbagai unit sistem seperti tingkat kebisingan dan gangguan yang audio, video sistem, dan pencahayaan tinggi, sebagaimana pada Tabel 2(Digital serta dilengkapi prasarana seni atau Terrestrial Television Action Group, gambar pendukung produksi 2009). khususnya untuk produksi audio Tabel 2. Spesifikasi DVB-T2(Prasetyo, visual. 2013) b. Encoder adalah suatu perangkat yang Parameter DVB-T2 berfungsi untuk mengubah bentuk FEC LPDC+BCH ½ , 3/5, 2/3, ¾, 4/5, 5/6 sinyal desimal menjadi biner.

Modes QPSK, 16 QAM, 64 c. Multiplexer adalah rangkaian logika QAM, 256 QAM yang menerima beberapa input data Guard ¼, 19/256, 1/8, 19/128, digital dan menyeleksi salah satu dari Interval 1/16, 1/32, 1/128 input pada saat tertentu untuk FFT Size 1k, 2k, 4k, 8k, 16k, 32k dikeluarkan pada sisi output. Scattered 1%, 2%, 4%, 8% of total Multiplexer berfungsi sebagai data Pilots selector, data masukan yang terdiri Continual 0,35% of total pilots dari N sumber, dipilih salah satu dan

86 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

diteruskan kepada suatu saluran tunggal. d. Digital Exciter, Kinerja digital exciter merupakan keunggulan dalam transmisi televisi digital. Exciter melakukan pengolahan video, audio, Gambar 3. Perangkat TV Digital(Prasetyo, modulasi, dan fungsi konversi. 2013) Sebuah exciter adalah teknik 1.3. Perkembangan Televisi Digital di pemrosesan sinyal audio yang Indonesia digunakan untuk meningkatkan Migrasi dari sistem penyiaran analog ke sinyal ekualisasi dimanis, manipulasi digital menjadi tuntutan teknologi secara fase, sintesis Harmonik sinyal internasional. Aplikasi teknologi digital frekuensi tinggi, dan melalui pada sistem penyiaran televisi mulai penambahan distorsi harmonik. dikembangkan di pertengahan tahun 1990- e. Decoder adalah suatu perangkat yang an. Uji coba penyiaran televisi digital berfungsi untuk mengubah bentuk dilakukan pada tahun 2000 dengan sinyal biner menjadi sinyal desimal. pengoperasian sistem digital dilakukan f. RF Amplifier adalah jenis penguat bersamaan dengan siaran analog sebagai elektronik yang digunakan untuk masa transisi. mengkonversikan frekuensi radio Tahun 2006, beberapa pelaku bisnis berdaya rendah menjadi sinyal pertelevisian Indonesia melakukan uji coba dengan kekuatan yang lebih besar siaran televisi digital. PT Super Save untuk digunakan pada sebuah antena Elektronik melakukan uji coba siaran pemancar. digital bulan April-Mei 2006 di saluran 27 g. Filter adalah sebuah rangkaian UHF dengan format DMB-T (Cina) pemilih frekuensi agar dapat sementara TVRI/RCTI melakukan ujicoba melewatkan frekuensi yang siaran digital bulan Juli-Oktober 2006 di diinginkan dan menahan /membuang saluran 34 UHF dengan format DVB-T. frekuensi lainnya. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:07/P/M.KOMINFO/3/2007 tanggal 21 Maret 2007 tentang Standar Penyiaran Digital Terestrial untuk Televisi Tidak

87 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

Bergerak di Indonesia dan sesuai Perangkat penerima yang ada mendukung perkembangan standar penyiaran ini uji coba siaran digital di Indonesia adalah menjadi DVB-T2, maka Pemerintah Polytron dengan produk TV digital dan melakukan penyesuaian melalui Peraturan kotak konverter. Polytron akan Menteri Kominfo No mengeluarkan TV digital berukuran 21 05/PER/M.KOMINFO/2/2012 tentang inchi dan 29 inci dengan harga yang dapat Standar Penyiaran Televisi Digital di jangkau masyarakat. Mengikuti Terresterial Penerimaan Tetap Tidak perkembangan teknologi DVB maka saat Berbayar (Free To Air) dan setidaknya ini standar yang ditetapkan di Indonesia mulai bulan April 2012 telah memulai trial untuk layanan terrestrial adalah DVB-T2 siaran TV digital DVB-T di beberapa kota sedangkan untuk digital mobile besar. broadcasting pemerintah menetapkan open TVRI telah melakukan peluncuran siaran standard. televisi digital pertama kali di Indonesia 1.4. Benchmark Penyelenggaraan TV pada 13 Agustus 2008. Pelaksanaan dalam Digital skala yang lebih luas dan melibatkan a. Perancis televisi swasta dapat dilakukan di bulan Pascal Gelugne merupakan perwakilan dari Maret 2009 dan dipancarkan dari salah ATDI, sebuah perusahaan yang berasal satu menara pemancar televisi di Joglo, dari Perancis dengan spesialisasi radio Jakarta Barat. Sistem penyiaran digital di network planning & optimization untuk Indonesia mengadopsi sistem penyiaran sipil maupun militer, spectrum video digital standar internasional (DVB) management, dan digital carthography. yang dikompresi memakai MPEG-2 dan Pada workshop di Asia Media Summit dipancarkan secara terrestrial (DVB-T) 2012, langkah alur kerja migrasi penyiaran pada kanal UHF (di Jakarta di kanal 40,42, digital adalah : 44 dan 46 UHF) serta berkonsep gratis 1) Mendefinisikan tujuan, yaitu apa untuk mengudara. Penerimaan sinyal latar belakang untuk migrasi, digital mengharuskan pengguna di rumah teknologi, transmission modes, untuk menambah kotak konverter hingga serta reception modes apa yang pada nantinya berlangsung produksi dipilih. massal TV digital yang bisa menangkap 2) Penilaian dari jangkauan analog siaran DVB-T tanpa perlu tambahan kotak yang ada dibandingkan dengan konverter.

88 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

prediksi jangkauan digital yang workshop di Asia Media Summit 2012, diharapkan. Bangkok mengatakan bahwa 3) Perencanaan frekuensi, apakah pengembangan atau penemuan TV Digital akan menggunakan SFN (single berangkat dari kebutuhan masyarakat frequency network), atau MFN untuk efisiensi spektrum frekuensi, (multi frequency network), dan juga peningkatan layanan TV menjadi lebih melakukan analisis terhadap bersih (high definition) serta dapat di akses interferensi yang akan ada. kapanpun, dimanapun dan oleh siapapun. b. Tiongkok Selain itu baik industri maupun masyarakat Di Negara Tiongkok, Teknologi standar pengguna mengharapkan adanya efisiensi memiliki dampak yang besar pada biaya untuk mendapatkan layanan TV kebijakan pendanaan nasional untuk yang lebih baik tersebut dan hal utama lain pengembangan teknologi, terutama pada di Jepang adanya kebutuhan program ilmu pengetahuan nasional dan safety (disaster management) melalui perencanaan teknologi. Dalam kasus Early Warning Broadcasting System. standar teknologi TV digital, pemerintah Industri di jepang berharap dapat Tiongkok mendorong perusahaan, menggunakan satu transmitter untuk lembaga penelitian untuk bekerjasama dan layanan broadcasting fix dan mobile. bersaing pada saat yang sama. Pada satu d. Eropa sisi, pemerintah mendukung beberapa Ashish Narayan - Advisor, ITU Regional perusahaan dan lembaga penelitian untuk Office for Asia and the Pacific, pada mengatur sebuah tim kerja untuk standar workshop Asia Media Summit 2012 teknologi TV digital, anggota tim memaparkan mengenai trends in terutama berasal dari Tiongkok HDTV transitionfrom analogue to digital Task Force, Aliansi Industri Tiongkok broadcasting, dengan beberapa materi Aliansi untuk TV digital, dan Balai menjelaskan tentang sistem terkini dari Penelitian Penyiaran dan TV, di sisi lain, DTV yang ada di seluruh dunia, yaitu ada pemerintah memungkinkan perusahaan 11 sistem diantaranya adalah : lain dan institusi penelitian untuk 1) ATSC A/53; bekerjasama dalam mengembangkan 2) ATSC A/153; standar teknis TV digital. 3) DVB-T; c. Jepang 4) DVB-T2; Masanori Kondo - Ministry of Internal 5) DVB-H; Affairs and Communications, Japan pada 6) ISDB-T;

89 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

7) DTMB; teknologinya. Malaysia yang telah 8) CMMB; menetapkan ASO Completition pada 9) MediaFLO-EV; Desember 2015 dengan penggunaan 10) 802.16 M; standar awal DVB-T (saat pertama kali 11) LTE-Advanced migrasi dicanangkan), kini telah beralih e. Australia menggunakan DVB-T2 dan kompresi Colin J Knowles - Director, Colin Knowles MPEG-4, adapun upgrade yang ada and Associates Pty Ltd., pada workshop dilakukan oleh pihak ketiga dengan teknik Asia Media Summit 2012 memberikan menggunakan middleware. overview pada contoh kasus spesifik g. Korea Selatan model transisi TV digital di negara-negara Perencanaan dan implementasi teknologi Asia Pasifik, dan membahas isu-isu yang penyiaran digital di Korea Selatan sejak sering muncul bagi pemerintah dan lama, tepatnya dimulai sejak implementasi broadcasters. digital satellite TV pada tahun 2000 yang Pengalaman Australia dalam selanjutnya diikuti dengan implementasi melaksanakan ASO, dimulai pada tahun digital terrestrial TV pada tahun 2001. 2011 dan direncanakan akan selesai pada Untuk mempercepat proses implementasi pertengahan 2013, Colin menjelaskan digital broadcasting tersebut, Korea bagaimana Australia mengembangkan Selatan melakukan sinergi antara industri strategi dan roadmap mereka sendiri dan penyiaran dengan industri telekomunikasi. menjadi sukses dengan didukung oleh IPTV merupakan layanan jaringan lanjutan strategi yang disusun dengan cermat dan yang harus diselenggarakan oleh industri dukungan pemerintah yang kuat. telekomunikasi. f. Malaysia h. Kamboja Ikmal Hisham - Malaysia Communication Peta jalan untuk transisi dari analog ke Multimedia Commission, Malaysia, dalam televisi digital di Kamboja meliputi jangka workshop di Asia Media Summit 2012 pendek digital switch-over (DSO). Peta menjelaskan situasi pertelevisian di jalan yang disusun tidak termasuk Malaysia yang ada saat ini, dan juga pengenalan Mobile TV (MTV), karena di memaparkan tentang kesiapan Malaysia Kamboja MTV telah diputuskan dalam beralih ke TV digital. Pada menggunakan standar T-DMB di channel kesempatan yang sama Mr. Ikmal juga 10 yang pengoperasiannya diberikan menjelaskan stasiun-stasiun TV yang adadi kepada lembaga penyiaran publik layanan Malaysia dengan berbagai platform

90 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

Kamboja, TV Kamboja (TVK), sebagai d. TV Digital memungkinkan multipleks dan operator jaringan. penyiaran saluran dan layanan yang 1.5. Keunggulan Televisi Digital lebih banyak daripada televisi Televisi digital memiliki banyak analog. Penyelenggara siaran dapat keunggulan bila dibandingkan dengan TV menyiarkan program mereka secara analog, yaitu(Sari, 2015): digital dan memberi kesempatan a. Siaran menggunakan sistem digital terhadap peluang bisnis memiliki ketahanan terhadap pertelevisisan dengan konten yang gangguan dan mudah untuk lebih kreatif, menarik, dan diperbaiki. Kode digitalnya melalui bervariasi. kode koreksi error (error code e. Siaran televisi digital dapat corection). Sehingga kualitas menggunakan data yang rendah. gambar dan suara jauh lebih akurat f. Transmisi pada televisi digital dan beresolusi tinggi. menggunakan pita lebar yang lebih b. TV digital memiliki hasil siaran efisien sehingga saluran dapat dengan kualitas gambar dan warna dipadatkan. yang jauh lebih baik dari yang g. Sistem penyiaran televisi digital dihasilkan televisi analog. Sistem menggunakan OFDM yang bersifat televisi digital menghasilkan kuat dalam lalu lintas yang padat. pengiriman gambar yang jernih dan h. Siaran berteknologi digital yang stabil meski alat penerima siaran tidak memungkinkan adanya berada dalam kondisi bergerak keterbatasan frekuensi dengan kecepatan tinggi. TV digital menghasilkan saluran-saluran memiliki kualitas siaran berakurasi televisi baru. dan resolusi tinggi. Teknologi i. Terjadi efisiensi penggunaan kanal digital memerlukan kanal siaran frekuensi berupa pemakaian satu dengan laju sangat tinggi mencapai kanal frekuensi untuk 4 hingga 6 6 - 8 Mbps untuk pengiriman program. informasi berkualitas tinggi. j. Siaran televisi digital teresterial c. Siaran televisi digital terestrial dapat diterima oleh sistem dapat diterima dengan baik meski penerimaan televisi analog, sistem alat penerima siaran dalam penerimaan televisi tidak bergerak kecepatan tinggi seperti di dalam maupun sistem penerimaan televisi mobil dan kereta. bergerak.

91 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

k. Televisi digital memiliki fungsi a. Untuk mengetahui pelaksanaan interaktif dimana pengguna dapat digitalisasi penyiaran di LPP TVRI menggunakannya seperti internet. Stasiun Jakarta dan Banten; l. Televisi digital memungkinkan b. Untuk mengetahui kendala-kendala penyiaran siaran dan layanan yang yang dihadapi TVRI dalam lebih banyak daripada televisi melaksanakan digitalisasi analog. penyiaran; c. Untuk mengetahui upaya yang Metode Penelitian dilakukan LPP TVRI Stasiun Metode penelitian dilakukan Jakarta dan Banten; secaradeskriptif.Teknik pengumpulan data d. Dalam rangka meningkatkan dilakukan dengan observasi secara kompetensi Sumber Daya LPP langsung terhadap LPP TVRI Stasiun TVRI Stasiun Jakarta dan Banten Jakarta dan Banten dan wawancara dengan dalam menghadapi Era pihak yang terkait dengan pelaksanaan TV Penyelenggaraan Penyiaran Digital. Digital. Materi data yang dibahas meliputi Untuk mendapatkan hasil analisis yang kemajuan implementasi penyiaran TV memberikan solusi terhadap permasalahan digital, kebijakan, strategi dan teknologi peneilian maka dilakukan pendekatan TV digital. SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Selain mendapatkan data primer, penelitian Threads) yang mengkaji dari sudut ini juga mengkaji berbagai literatur dan padangan internal maupun eksternal, pendapat para ahli mengenai pelaksanaan sehingga mampu memberikan masukan TV Digital yang didapatkan dari berbagai bagi penyelenggaraan penyiatan TV media. literatur dalam hal ini berupa buku, Digital. hasil penelitian, catatan, data-data operator televisi dan multiplexer serta sumber- Hasil dan Pembahasan sumber lain dari internet Hasil Penelitian mencakup implementasi Studi kasus menghasilkan data untuk pelaksanaan TV Digital pada LPP TVRI selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan Stasiun Jakarta dan Banten dari segi teknis teori berdasarkan data kualitatif yang dan nonteknis. Sehingga mampu dengan diuraikan secara diskriptif untuk untuk komprehensif menjawab tujuan dari melengkapi dan mempertajam analisa penelitian ini. pembahasan dengan tujuan penelitian: Untuk mendapatkan hasil dan pembahasan yang memberikan solusi terhadap

92 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019 permasalahan peneilian maka dilakukan LPP TVRI Stasiun Jakarta dan Banten pendekatan SWOT. Dalam pendekatan ini telah mengikuti perkembangan teknologi akan dikaji kekuatan, kelemahan dari sudut TV digital. Dimana implementasi tersebut pandang internal. Selain itu, peluang dan mempengaruhi segi bisnis dengan ancaman dari luar diperhatikan sehingga memberikan peluang bagi sektor bisnis menghasilkan analisis yang komprehensif untuk berperan didalamnya. Dalam dan solutif. perkembangannya, investasi merupakan Analisis Internal variabel yang perlu diperhatikan dalam Analisis internal memperhatikan kekuatan penyelengaraan penyiaran digital dan kelemahan dari berbagai aspek internal khususnya bagi industri penyiaran sendiri. LPP TVRI Stasiun jakarta, sebagai berikut: Implementasi penyelenggaraan penyiaran a. Pelaksanaan Siaran Digital TVRI digital membutuhkan peralatan produksi, JAKARTA peralatan yang mendukung studio, Jangkauan siaran TVRI stasiun Jakarta peralatan yang menunjang transmisi dan Banten meliputi seluruh propinsi siaran, dan sebagainya. DKIdaerah Bogor, Depok, Tangerang, Pemancar baru saat ini sudah otomatis Bekasi dan sebagian wilayah propinsi ready to digital, walaupun bukan dual- Jawa Barat/Banten. cast, ada juga yang dual-cast tetapi itu Acara-acara stasiun televisi ditujukan sudah ready to digital, sehingga pemancar kepada seluruh lapisan masyarakat rata-rata saat ini sudah merupakan produk Provinsi DKI Jakarta dan sebagian tahun 2010 dan sudah ready to digital, masyarakat Jawa Barat yang tercakup Sebagai contoh di Surabaya, pemancar dalam jangkauan siaran TVRI Stasiun yang baru itu channel 26, peralatannya DKI Jakarta. Oleh karenanya desain analog tetapi ready to digital (produk RS), program TVRI Stasiun tidak mengenal namun untuk ready to digital-nya belum istilah Prime Time, sebab dari realita di dan tidak langsung switch ke digital lapangan, kapanpun suatu acara karena memerlukan software dan perlu ditayangkan, asalkan bagus dan penggantian filter, sehingga untuk berkualitas, ia akan tetap mendapat tempat konndisi seperti itu dapat dikatakan netral dihati pemirsa. Sehingga kenyataan ini karena terlalu tinggi karena rata-rata mematahkan anggapan bahwa pukul 7 pemancar sekarang sudah punya itu, hingga 9 malam adalah waktu prime time sehingga tinggal penggantian exciter dan penayangan acara unggulan suatu acara pengadaan head-end nya atau encoder, Televisi. Secara umum peralatan studio saat ini

93 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

rata-rata sekarang sudah digital, dan rata- jika ingin tetap menggunakan pesawat rata sudah menggunakan playlist, penerima televisi analog maka harus terutama untuk tv swasta sudah tidak menambah peralatan set top box. Namun menggunakan Betacam lagi. ketersediaan set top box di pasaran masih Di sisi konten tidak masalah (production menjadi masalah karena harga masih house) jika dibutuhkan lebih banyak merupakan pertimbangan masyarakat bahan siaran, sementara dari sisi sarana dalam membelinya. dan prasarana tentunya memang harus b. Aspek Kebijakan banyak melakukan investasi, dan kesiapan Potensi penyelenggaraan industri ini bergantung investasinya, karena penyiaran digital memiliki pengaruh pada sebenarnya teknologinya sudah ada tetapi industri penyiaran dan masyarakat pada perangkatnya yang masih bergantung dari umumnya. Potensi yang dimiliki luar negeri. diantaranya adalah pasar yang sangat Dalam aspek kendala penyelenggaraan menjanjikan, merupakan investasi yang penyiaran digital, salah satu variabel yang menguntungkan, aliran kas sepadan perlu menjadi perhatian adalah dengan investasi, resiko investasi rendah, implementasi penyiaran digital dalam meningkatkan akses sosial masa transisi membutuhkan peralatan kemasyarakatan, budaya masyarakat tambahan. Peralatan tambahan yang mobile, kebutuhan kualitas produksi yang dimaksud adalah set top box. tinggi, dan memungkinkan adanya Selama kurun waktu migrasi dari televisi konvergensi layanan. analog ke televisi digital hingga tahun Sesuai penjelasan Kepala TVRI Stasiun 2018, pesawat televisi analog tetap dapat Jakarta yang menyatakan bahwa, TVRI digunakan seperti biasa, asal dilengkapi Stasiun Jakartatelah mulai mempersiapkan dengan set top box sebagai alat penerima melakukan Uji Coba siaran digital sejak tambahan. Tanpa set top box penonton tahun 2008. yang biasa mengunakan pesawat televisi Legalitas Uji Coba Siaran TV Digital analog tidak bisa lagi menerima siaran berdasarkan ketentuan perundang-undang televisi digital. Transisi dari televisi mengalami beberapa kali perubahan analog menjadi televisi digital sebagai berikut : membutuhkan penggantian perangkat Peraturan Menteri Komunikasi dan pemancar televisi dan penerima siaran Informatikan RI Nomor 5 tahun 2016 televisi. Agar dapat menerima penyiaran tentang Uji Coba Teknologi digital diperlukan pesawat televisi digital,

94 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

Telekomunikasi, Informatika dan Kebijakan Uji Coba oleh LPP TVRI telah Penyiaran; dilakukan di 42 wilayah layanan siaran. 1. Keputusan Menteri Komunikasi Dengan kemampuan sumber daya yang dan Informatika RI Nomor 1052 terbatas TVRI Stasiun Jakarta terus tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 melakukan Uji Coba Siaran Digital dan tentang Uji Coba Siaran Televisi akan melaksanakan Full Digital sesuai dan Digital Teresterial; Peraturan Perundangan dari Pemerintah. 2. Keputusan Menteri Komunikasi Perlu disampaikan bahwa belum dan Informatika RI Nomor 1053 dilaksanakannya penyiaran digital tahun 2016 tentang disebabkan oleh Keputusan Mahkamah PerubahanKeputusan Menteri Agung (MA) yang mencabut Peraturan Komunikasi dan Informatika RI Menteri Kominfo nomor 22/2011, Namun Nomor 1052 tahun 2016 tanggal 9 dengan keluarnya Surat dari Kejaksaan Juni 2016 tentang Uji Coba Siaran Agung no. B-004/A/Gth/01/2018 tanggal 5 TelevisiDigital Teresterial; Januari 2018, memberi peluang 3. Keputusan Menteri Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Informatika RI Nomor 1227 untuk mempertimbangkan kembali tahun 2017 tanggal 9 Juni 2016 menetapkan sejumlah Perusahaan tentang Uji Coba Siaran Televisi Penyelenggara Siaran Televisi, untuk Digital Teresterial; melaksanakan Penyiaran Digital. 4. Keputusan Menteri Komunikasi Pada Ketentuan terakhir dalam Keputusan dan Informatika RI Nomor 507 Menteri Komunikasi dan Informatika tahun 2018 tentang Uji Coba Nomor 580 tahun 2019 dinyatakan bahwa : Siaran Televisi Digital Teresterial; uji coba TV Digital berlaku sampai dengan 5. Keputusan Menteri Komunikasi adanya penetapan kebijakan pelaksanaan dan Informatika RI Nomor 580 penyiaran digital. Dengan demikian LPP tahun 2019 tentang Perubahan TVRI maupun LPS saat ini pada posisi Kedua atas Keputusan Menteri menunggu keputusan pemerintah kapan Komunikasi dan Informatika mulai siaran full digital di Indonesia dan Nomor 1227 Tahun 2017 tentang pelaksanaan switch on digital dimulai. Ujicoba Siaran Televisi Digital c. Aspek SDM Teresterial Uji Coba Siaran Jumlah pegawai transmisi LPP TVRI Televisi Digital Teresterial. Stasiun Jakarta dan Banten seluruhnya ada 11 orang.

95 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

Tabel 3. SDM LPP TVRI Jakarta dan Sarana dan prasarana penyiaran digital Banten membutuhkan investasi yang tinggi No Jabatan Jumlah (peralatan studio dan transmisi ). 1 Kepala Seksi Teknik 1 Saat ini LPP TVRI memiliki peralatan Transmisi transmisi yang tersebar di seluruh 2 Kepala Seksi Fasilitas 1 Indonesia yang meliputi: Transmisi Tabel 5. Perangkat di LPP TVRI Jakarta 3 Operator/Teknisi Transmisi 3 dan Banten Joglo No Peralatan Jumlah 4 Operator/Teknisi Transmisi 3 1 Lokasi Satuan Transmisi 361 Saketi 2 Jumlah Pemancar Analog 302 5 Operator/Teknisi Transmisi 3 3 Jumlah Pemancar Digital 63 Bayah 4 Jumlah Pemancar On 289 Pengelola operasional Satuan Transmisi 5 Jumlah Pemancar Off 76 TV Digital di tiga stasiun transmisi 6 Jumlah Pemancar UHF 183 sebanyak sembilan orang mempunyai 7 Jumlah Pemancar Dual 55 Cash Tugas Pokok untuk melakukan operasional Siaran/Teknik Transmisi Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat Pejabat Struktural Transmisi seluruhnya memiliki daya analog 100 Kw dan digital sudah mengikuti Pelatihan TV Digital, 10 Kw, tidak memiliki peralatan cadangan sedangkan para operator dan teknisi belum sehingga apabila terjadi kerusakan rawan seluruhnya mengikuti Pelatihan TV Digital terhadap kelangsungan siaran. Kondisi dengan rincian pada tabel 4. transmisi analog terdapat kerusakan 1 Tabel 4. Pengembangan SDM MCB sehingga jangkauan dan daya pancar No. Wilayah Operator/teknisi mengalami penurunan dan perlu yang mengikuti penggantian. Diklat DVBT Kondisi peralatan transmisi yang berada di 1 Joglo 1 Stasiun Jakarta dan Banten adalah : 2 Saketi 3 3 Bayah 3 1. Transmisi Joglo, Channel 31 UHF Analog, tahun pengadaan 2011, daya 30 KW, status baik d. Aspek Peralatan

96 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

2. Transmisi Joglo, Channel 42 UHF Jakarta Barat untuk Ujicoba Wilayah Digital, tahun pengadaan 2011, daya Layanaan Jakarta Bogor Depok Bekasi 10 KW, status baik adalah: 3. Transmisi Saketi, Channel 5 VHF Tabel 6. Penyelenggara LPS TV Digital

Analog, tahun pengadaan 1992, daya No Lembaga Penyiaran Stasiun 500 W, status baik Swasta TV 4. Transmisi Saketi, Channel 5 VHF 1. PT Nusantara Media NTV Analog, tahun pengadaan 1992, daya Mandiri 2. PT. Inspira Televisi Inspira 500 W, status rusak Indonesia 5. Transmisi Bayah, Channel 8 VHF 3. PT. Cipta Megaswara Kompas Televisi TV Analog, tahun pengadaan 2016, daya 4. PT. Gramedia Media Gramedia 2 KW, status baik Nusantara 5. PT. Detik TV Indonesia CNN 6. Transmisi Bayah, Channel 4 VHF 6. PT. TVMU Surya TVMU Analog., tahun pengadaan 1990 , daya Utama 7. PT Net Mediatama NET 300 W. Status rusak. Televisi 7. Transmisi Bayah, Channel 4 VHF 8. PT Media Inti Televisi TEMPO Nusantara TV Analog, tahun pengadaan 1990, daya 9. PT. Duta Anugerah DAAI 300 W, status rusak. Indah 10. PT. Badar Televisi Badar TV Media Persada e. AspekPemanfaatan Teknologi 11. PT. Merah Putih Satu OPUS TV Visi Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa TVRI Jakarta telah melakukan Uji Coba f. Aspek Geografis Siaran Digital sejak tahun 2008 dan TVRI Stasiun Jakarta dan Banten Menara TVRI yang berada di Senayan dan memancarkan acara siaran ke wilayah di Joglo memungkinkan untuk Jakarta dan sebagian Jawa Barat yang dimanfaatkan oleh beberapa Stasiun meliputi daerah sebagai berikut : Penyiaran Swasta maupun Instansi yang 1. Transmisi Joglo Kanal Analog 31 terkait dengan pemanfaatan Menara dan UHF menjangkau daerah Jakarta, peralatan transmisi. TVRI masih menganut Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, kebijakan penyiaran Single Mux, yang Serang, dan sebagian Pandeglang. bisa dimanfaatkan beberapa channel untuk Kanal Digital 42 menjangkau Lembaga Penyiaran Swasta. wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Saat ini Lembaga Penyiaran Swasta yang memanfaatkan Transmisi Digital Joglo

97 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

Tangerang,Bekasi Serang dan cakupan yang luas, kondisi ini hanya sebagian Kecamatan Pandeglang. dapat dipenuhi oleh teknologi siaran 2. Transmisi Saketi Kanal Analog 5 digital; UHF menjangkau Kecamatan 4. Perkembangan konvergensi teknologi Pandeglang, Menes, Jiput, Munjul, informasi dan komunikasi sangat Bojong, Karang Tanjung, Mengger mendukung rencana pengembangan dan Labuan teknologi penyiaran digital. 3. Transmisi Bayah Kanal Analog 31 Sedangakan, ancaman dari faktor eksernal UHF menjangkau Kecamatan antara lain: Bayah dan kecamatan Malimping. 1. Mahalnya peralatan studio dan Untuk mengetahui daya jangkau siaran peralatan transmisi digital bagi TVRI Stasiun Jakarta dan Banten perusahaan penyiaran televisi di melaksanakan Pengukuran Kuat Medan Indonesia, (Field Strength Meter), terakhir dilakukan 2. Masih mahalnya televisi digital pada tahun 2017. atau set top box yang beredar di Analisis Eksternal pasaran saat ini masih menjadi Faktor-faktor eksternal yang yang bersifat beban bagi masyarakat ekonomi peluang dalam pelaksanaan digitalisasi lemah, penyiaran di LPP TVRI stasiun Jakarta 3. Dengan banyaknya kanal yang adalah sebagai berikut: tersedia maka jumlah stasiun- 1. Kebijakan pemerintah Peraturan stasiun penyiaran televisi baru akan Menteri Kominfo No. bertambah sehingga persaingan 7/P/M.KOMINFO/3/2007 tertanggal memperebutkan pasar iklan akan 21 Maret 2007 tentang Standar semakin ketat. Penyiaran Digital Terestrial Untuk AnalisisStrategi SWOT Televisi Tidak Bergerak di Indonesia; a. Strategi SO (Strenght-Opportunity) 2. Perkembangan kondisi perekonomian 1) Pengembangan Kualitas SDM Indonesia yang terus membaik untuk mendukung teknologi sehingga memungkinkan untuk penyiaran digital dilakukan investasi pengembangan 2) Penyiapan perangkat Siaran teknologi penyiaran digital; Berteknologi Digital sesuai dengan 3. Kondisi sosial budaya masyarakat kebijakan pemerintah, memenuhi Indonesia yang sangat beragam akan keragaman masyarakat, menuntut keragaman siaran dengan

98 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

perkembangan ekonomi, dan 3) Mengadakan pelatihan untuk teknologi siaran meningkatkan kualitas acara b. Strategi WO (Weakness-Opportunity) sehingga menjadi menarik. 1) Penyiapan perangkat Siaran 4) Memperbaiki peralatan transmisi Berteknologi Digital secara analog yang rusak. bertahap sesuai dengan kebijakan Kesimpulan dan Saran pemerintah, memenuhi keragaman Simpulan penelitian diperoleh: masyarakat, perkembangan (1)Penyiapan jaringan transmisi dan ekonomi, dan teknologi siaran perangkat penyiaran berteknologi digital, 2) Peningkatan kualitas SDM dalam yaitu penyiapan berbagai perangkat dan mendukung penerapan teknologi transmisi untuk penyiaran digital.(2) penyiaran digital. Peningkatan kualitas SDM dalam 3) Memperbaiki peralatan transmisi memenuhi standar siaran teknologi digital, yang rusak yaitu peningkatan kualitas SDM dalam 4) Melaksanakan Diklat/pelatihan menghadapi teknologi penyiaran digital teknologi penyiaran digital bagi menjadi sangat diperlukan karena saat ini teknisi/operator. sebagian besar SDM yang ada masih c. Strategi ST (Strenght-Threads) memiliki kemampuan dalam penggunaan 1) Melaksanakan siaran secara perangkat teknologi analog. simulcast. (3)Penyelenggaraan Siaran Digital yang 2) Mengganti peralatan studio dengan direncanakan secara Nasional tahun 2018, digital secara bertahap. mengalami penundaan waktu namun LPP 3) Sarana memperkenalkan acara TVRI Stasiun Jakarta sudah budaya bangsa Indonesia dengan mengantisipasi dengan melakukan Uji kemasan yang menarik. Coba dengan peralatan maupun Sumber 4) Menyediakan subsidi set top box Daya yang masih terbatas mulai tahun TV digital kepada masyarakat 2008. TVRI Stasiun Jakarta siap akan d. Strategi WT(Weakness-Threads) melaksanakan Siaran Full Digital Switch 1) Melaksanakan Diklat/pelatihan On Digital apabila sudah ada regulasi teknologi penyiaran digital bagi yang akan ditetapkan oleh Pemerintah teknisi/operator. (Kementerian Kominfo) dan Keputusan 2) Mengganti peralatan studio dengan Direksi LPP TVRI. Pada Peraturan digital. Menteri Komunikasi dan Informatika RI

99 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

No. 580 tahun 2019 menyatakan: Uji Cerita Percintaan Dengan Perilaku Coba TV Digital berlaku sampai dengan Seks Remaja. Jurnal Heritage, 2(2), adanya penetapan kebijakan pelaksanaan 43–51. penyiaran digital. (4) Jumlah Pegawai Budiman, A. (2015). MODEL Stasiun Transmisi yang berada dibawah PENGELOLAAN DIGITALISASI kendali LPP TVRI Stasiun Jakarta dan PENYIARAN DI INDONESIA ( Banten yaitu Joglo Jakarta Barat, Saketi (Vol. 6). dan Bayah (teknisi/operator) saat ini Digital Terrestrial Television Action sebanyak 9 orang dibagi dalam 3 shift, Group. (2009). Understanding DVB- kurang mencukupi untuk pembagian tugas T2. Geneva: DigiTAG. operasional. (5) Kerjasama Pemanfaatan Gultom, A. D. (2018). Digitalisasi Fasilitas Menara dan Peralatan Transmisi Penyiaran Televisi di Indonesia. Digital sudah dilaksanaan dengan 11 Buletin Pos Dan Telekomunikasi, Lembaga Penyiaran Swasta belum 16(2), 91. dilengkapi alat Monitor untuk memantau https://doi.org/10.17933/bpostel.2018. masing-masing siarannya di lokasi 160202 transmisi Joglo. Peralatan Transmisi di Jamroni. (2010). Perencanaan Strategi Joglo, Saketi maupun Bayah kurang Penerapan Teknologi DVB-T di LPP memiliki peralatan cadangan termasuk TVRI. InComTech, Jurnal cadangan suku cadang sekering, MCB Telekomunikasi Dan Komputer, 1(2), maupun Power Amplifier. 83–95. Penelitian ini memberikan saran kepada Kasali, R. (2013). Camera Branding : LPP TVRI, yaitu: Perlu diadakan Cameragenic vs. Auragenic (1st ed.). diklat/pelatihan bagi operator/teknisi Jakarta: Gramedia. penyiaran digital di LPP TVRI Stasiun Munadi, R., Walidainy, H., Irhamsyah, M., Jakarta dan Banten; dan Penggelaran & Hafidh, A. R. (2016). KAJIAN simulcast TV digital sehingga KESIAPAN TRANSISI SISTEM implementasi migrasi TV analog ke TV TELEVISI ANALOG KE SISTEM digital secara penuh dapat dilakukan TELEVISI DIGITAL ( STUDI secara bertahap. KASUS DI BANDA ACEH ). Proceedings Seminar Nasional Teknik Referensi Elektro (FORTEI 2016), 136–142. Amin, A. (2014). Hubungan Menonton https://doi.org/10.15171/ijhpm.2015.7 Sinetron Percintaan Dan Membaca 1

100 JURNAL HERITAGE Terakreditasi Nomor: 30/E/KPT/2019 Wibesite: https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/HERITAGE Volume 7,No,2, Tahun 2019

Prasetyo, S. B. (2013). ANALISIS Bunga Rampai : Infrasrtuktur TIK, ALTERNATIF IMPLEMENTASI Layanan Informasi dan Dinamika REGULASI SEBAGAI DAMPAK Sosial (1st ed., pp. 49–72). Jakarta: KETERLAMBATAN ANALOG Pusat Litbang Penyelenggaraan Pos SWITCH-OFF (ASO) TERHADAP dan Informatika. PENYELENGGARAAN PENYIARAN Setiawan, D. (2013). Pemodelan akselerasi TELEVISI PADA MASA implementasi Digital Dividend di SIMULCAST. Universitas Mercu Indonesia. Universitas Indonesia. Buana. Sjuchro, D. W. (2017). Pelaksanaan Purnomo, A. (2013). Wacana Terpaan Regulasi Penyiaran di Daerah , Studi Media Massa Dalam Acara Stasiun Di Sepuluh Provinsi. Kajian Dangdut JTV. Jurnal Heritage, 2(1), Jurnalisme, I(1), 81–89. 1–16. Widjojo, D. A. (2013). Pemancar Televisi Sari, D. (2015). PROSPEK dan Peralatan Studio (1st ed.). PENYELENGGARAAN Bandung: Alfabeta. PENYIARAN DIGITAL. In M. . Rusadi, Dr. Udi, Drs. Djoko Waluyo, M.Si, Somo Arifianto S.E. (Ed.),

101