Migrasi Ke Televisi Digital (DTV) Dan Prospek Pengembangannya [Tasri Ponta]
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Migrasi ke Televisi Digital (DTV) Dan Prospek Pengembangannya [Tasri Ponta] MIGRASI KE TELEVISI DIGITAL (DTV) DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA Tasri Ponta Dosen Jurusan Teknik Elektronika F akultas Teknik Universitas Negeri Makassar Abstrak Televisi Digital (DTV) adalah satu jenis teknologi penyiaran melalui udara yang baru dan inovatif yang mengirimkan gambar melalui gelombang udara dalam bentuk bit data, seperti halnya komputer. DTV memungkinkan stasiun TV untuk dapat menyediakan gambar yang secara dramatis lebih jelas, berkualitas suara lebih baik dan pilihan program yang lebih banyak. DTV juga memungkinkan dilakukannya siaran berdefinisi tinggi (HD) bagi para pemirsa yang memiliki pesawat HD dan menyediakan kemampuan interaktif dan layanan data subtitle yang lebih baik. Migrasi TV analog ke TV digital memberikan beberapa keuntungan, yaitu kebutuhan spectrum yang lebih kecil untuk aplikasi T V digital, yang memberikan ruang kosong baru di spectrum frekuensi (digital dividend). Digital dividend ini direncanakan akan dipergunakan untuk aplikasi broadband mobile. Keuntungan digunakannya spectrum UHF ini untuk aplikasi broadband nirkabel adalah jangkauan yang lebih besar dari pemancar dan kemampuan gelombang untuk menembus tembok. Problem yang muncul, yaitu masalah interferensi dari handphone ke pesawat TV bisa direduksi dengan melakukan perencanaan band, yaitu dengan menukar posisi uplink dan downlink dari posisi yang biasanya digunakan pada aplikasi GSM. Kata Kunci : Televisi Digital (DTV) I. PENDAHULUAN menyeluruh dan sampai akhir 2014, paling Di Indonesia, pemerintah melalui tidak 75% akses data dari rumah memiliki Departemen Komunikasi dan Informatika kecepatan kirim data minimal 50 Mbit/s (Depkominfo) menargetkan penetrasi [www.bmwi.de]. broadband mencapai 20% di tahun 2012 Dengan berpindahnya sistim [www.ri.go.id]. Kementerian ekonomi dan televisi broadcast dari teknologi analog ke teknologi Negara Jerman teknologi digital, sebagian besar spectrum (Bundesministerium fuer Wirtschaft und frekuensi yang digunakan untuk Technologie) mencanangkan sampai perambatan gelombang terrestrial dari dengan akhir 2010, jaringan akses pemancar televisi ke penerima di rumah- broadband harus terpasang secara rumah menjadi bebas. Sistim TV selama 745 JETC, Volume 5, Nomor 1, Des 2010 ini menggunakan spectrum di band VHF diadopsi oleh beberapa stasiun televisi sebesar 56 MHz (174 MHz sampai 230 swasta berjaringan tahun 1990-an. Televisi MHz) dan band UHF sebesar 392 MHz swasta menggunakan kanal frekuensi ultra (470 MHz sampai 862 MHz). Efisiensi tinggi (UHF) dengan lebar pita untuk satu dalam pemakaian spectrum telah diperbaiki program siaran sebesar 8 MHz. secara dramatis dengan bantuan teknologi Migrasi dari sistem penyiaran transmisi digital (Reimers, 2008). analog ke digital menjadi tuntutan II. PEMBAHASAN teknologi secara internasional. Aplikasi Perkembangan TV digital di Indonesia teknologi digital pada sistem penyiaran Industri televisi Indonesia sudah televisi mulai dikembangkan di dimulai sejak tahun 1962 dimulai dengan pertengahan tahun 1990-an. Uji coba pengiriman teleks dari Presiden Soekarno penyiaran televisi digital dilakukan pada yang berada di Wina kepada Menteri tahun 2000 dengan pengoperasian sistem Penerangan Maladi pada 23 Oktober 1961. digital dilakukan bersamaan dengan siaran Presiden Soekarno memerintah Maladi analog sebagai masa transisi. untuk segera mempersiapkan proyek Tahun 2006, beberapa pelaku bisnis televisi. TVRI adalah stasiun televisi pertelevisian Indonesia melakukan uji coba pertama yang berdiri di Indonesia. siaran televisi digital. PT Super Save TVRI melakukan siaran percobaan Elektronik melakukan uji coba siaran pada 17 Agustus 1962 dengan pemancar digital bulan April-Mei 2006 di saluran 27 cadangan berkekuatan 100 watt. TVRI UHF dengan format DMB-T (Cina) mengudara untuk pertama kali tanggal 24 sementara TVRI/RCTI melakukan uji coba Agustus 1962 dalam acara siaran langsung siaran digital bulan Juli-Oktober 2006 di upacara pembukaan Asian Games IV dari saluran 34 UHF dengan format DVB-T. Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sejak Peraturan Menteri Komunikasi dan saat itu dirintis pembangunan stasiun Informatika Nomor:07/P/M.KOMINFO/ televisi daerah pada akhir tahun 1964. 3/2007 tanggal 21 Maret 2007 tentang Kemudian dibentuk stasiun-stasiun Standar Penyiaran Digital Terestrial untuk produksi keliling (SPK) tahun 1977 Televisi Tidak Bergerak di Indonesia sebagai bagian produksi dan merekam menetapkan DVB-T ditetapkan sebagai paket acara untuk dikirim dan disiarkan standar penyiaran televisi digital teresterial melalui stasiun pusat TVRI Jakarta di tidak bergerak. beberapa ibu kota provinsi. Konsep SPK 746 Migrasi ke Televisi Digital (DTV) Dan Prospek Pengembangannya [Tasri Ponta] Stasiun-stasiun televisi swasta untuk mengudara. Penerimaan sinyal memanfaatkan teknologi digital pada digital mengharuskan pengguna di rumah sistem penyiaran terutama pada sistem untuk menambah kotak konverter hingga perangkat studio untuk memproduksi, pada nantinya berlangsung produksi massal mengedit, merekam, dan menyimpan TV digital yang bisa menangkap siaran program. Sementara itu penyelenggara DVB-T tanpa perlu tambahan kotak televisi digital memanfaatkan spektrum konverter. dalam jumlah besar, dimana menggunakan Selain siaran DVB-T untuk lebih dari satu kanal transmisi. pengguna rumah, dilakukan uji coba siaran Penyelenggara berperan sebagai operator video digital berperangkat genggam (DVB- jaringan dengan mentransmisikan program H). Siaran DVB-H menggunakan kanal 24 stasiun televisi lain secara terestrial dan 26 UHF dan dapat diterima oleh menjadi satu paket layanan. Pengiriman perangkat genggam berupa telepon seluler sinyal gambar, suara, dan data oleh khusus. Keutamaan DVB-H adalah sifat penyelenggara televisi digital memakai siaran yang kompatibel dengan layar sistem transmisi digital dengan satelit atau telepon seluler, berteknologi khusus untuk yang biasa disebut sebagai siaran TV menghemat baterai, dan tahan terhadap berlangganan. gangguan selama perangkat sedang TVRI telah melakukan peluncuran bergerak. Jaringan DVB-H di Indonesia siaran televisi digital pertama kali di dipercayakan kepada jaringan Nokia- Indonesia pada 13 Agustus 2008. Siemens. Pelaksanaan dalam skala yang lebih luas Televisi Digital (DTV) dan melibatkan televisi swasta dapat Televisi Digital (DTV) adalah satu dilakukan di bulan Maret 2009 dan jenis teknologi penyiaran melalui udara dipancarkan dari salah satu menara yang baru dan inovatif yang mengirimkan pemancar televisi di Joglo, Jakarta Barat. gambar melalui gelombang udara dalam Sistem penyiaran digital di Indonesia bentuk bit data, seperti halnya komputer. mengadopsi sistem penyiaran video digital DTV memungkinkan stasiun TV untuk standar internasional (DVB) yang dapat menyediakan gambar yang secara dikompresi memakai MPEG-2 dan dramatis lebih jelas, berkualitas suara lebih dipancarkan secara terestrial (DVB-T) baik dan pilihan program yang lebih pada kanal UHF (di Jakarta di kanal 40, 42, banyak. DTV juga memungkinkan 44 dan 46 UHF) serta berkonsep gratis dilakukannya siaran berdefinisi tinggi 747 JETC, Volume 5, Nomor 1, Des 2010 (HD) bagi para pemirsa yang memiliki Frekuensi UHF adalah frekuensi pesawat HD dan menyediakan kemampuan yang sangat tepat untuk aplikasi interaktif dan layanan data subtitle yang komunikasi wireless, baik yang bergerak lebih baik. (mobile) atau yang tetap (fixed). UMTS Teknik kompresi MPEG dengan (2,1 GHz) dan WiMAX (3,5 GHz) dikombinasikan bersama teknik modulasi dialokasikan pada frekuensi yang lebih digital seperti QAM berlevel tinggi, bisa tinggi dan memiliki jangkauan yang lebih mereduksi kebutuhan transmisi bit yang pendek. Hal ini berakibat pada investasi tinggi. Dengan teknologi saat ini yang ada, dan pengoperasian sistim yang lebih di dalam sebuah channel TV analog, bisa mahal. digunakan enam sampai delapan channel TV digital. Gambar 3 Perbandingan jangkauan Gambar 2 Digitalisasi mereduksi (coverage) sinyal UHF dan kebutuhan spektrum (Alaydrus, 2009). sinyal frekuensi lebih tinggi. Gambar 3 menunjukkan Teknologi Penyiaran TV Digital perbandingan penyuplaian untuk frekuensi Implementasi teknologi penyiaran 700 MHz dan 2,1 GHz. Pada frekuensi 700 TV digital bukanlah rekayasa dan upaya MHz didapatkan radius sel yang lebih yang mengharuskan pemirsa menggunakan besar, sehingga diperlukan jumlah sel yang pesawat TV baru yang digital. Upaya ini lebih sedikit. Keuntungan lainnya adalah lebih terfokus pada sinyal digital yang sinyal pada gelombang ini mampu ditransmisikan dari pemancar, sehingga menembus tembok dan kondisi saling pesawat TV yang ada pada pemirsa cukup pandang (Line of Sight/LOS) tidak ditambahi perangkat set-top-box agar dapat diharuskan. Sehingga wilayah-wilayah menerima sinyal TV digital. yang berada di daerah bayangan (shadowed Penyiaran TV digital secara umum regions) ataupun lokasi di dalam gedung didefinisikan sebagai pengambilan atau (indoor) bisa tersuplai dengan baik. penyimpanan gambar dan suara secara digital, yang pemrosesannya (encoding – 748 Migrasi ke Televisi Digital (DTV) Dan Prospek Pengembangannya [Tasri Ponta] multiplexing) termasuk proses transmisi, Ada beberapa alasan mengapa sistem dilakukan secara digital dan kemudian digital nantinya menjadi sistem yang setelah melalui proses pengiriman melalui diperlukan terutama berkaitan dengan udara, proses penerimaan (receiving) pada penyiaran TV digital. Berikut ini beberapa pesawat penerima, baik penerimaan tetap alasan yang mendasari perlunya migrasi ke di rumah (fixed reception)