<<

Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2020

KOMUNITAS ASCIDIA DI PESISIR MALALAYANG DUA, TELUK MANADO, SULAWESI UTARA

(Ascidian Community In the Coastal area of Malalayang Dua, Manado Bay, North Sulawesi)

Adrianus Malintoi1, Inneke F. M. Rumengan1 , Kakaskasen A. Roeroe1 , Veibe Warouw1 , Ari B. Rondonuwu2, Medy Ompi1 *

1Program Studi Ilmu Kelautan, FPIK Unsrat Manado. 2Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK Unsrat Manado * Corresponding author: [email protected]

Abstrack Field survey on ascidian community was conducted along the coastal area of Malalayang Dua in order to find out of ascidia, species abundance, and ascidian substrates. A survey method and quadrant transects were applied. Pictures were taken, while species and their substrates were sampled. Species identification was based on morphological characteristics, while substrate type identification was based on ascidian species attachment. The results shows that 21 ascidian species were found in the the coastal of Malalayang Dua. molle was the highest abundant species in the area, followed by aurata, Polycarpa sp.4. and Polycarpa sp.2.. Dead coral (DCA) were found to be the most preferred substrates by ascidians in the area.

Keywords : ascidia, species, substrate, distribution, and abundance Abstrak Survei lapangan terhadap komunitas ascidia dilakukan di pesisir Malalayang Dua untuk mendapatkan data jenis, kelimpahan, dan substrat ascidia. Metode yang digunakan yaitu metode survei jelajah dan transek kuadran. Identifikasi jenis ascidia dilakukan berdasarkan karakteristik morfologi. Hasil penelitian ditemukan ada 21 jenis ascidia. Substrat jenis death coral (DCA) merupakan substrat yang paling banyak ditempati ascidia. Kelimpahan ascidia tertinggi adalah di pesisir Malalayang Dua, diikuti oleh Polycarpa aurata, Polycarpa sp.4. dan Polycarpa sp.2. Death coral alga (DCA) ditemukan sebagai substrat yang paling disukai oleh ascidia di daerah itu.

Kata Kunci : ascidia, spesies, substrat, distribusi, dan kelimpahan

Golongan ascidia merupakan salah satu PENDAHULUAN biota penyusun terumbu karang yang Keanekaragaman biota laut yang terkenal karena bersimbiosis dengan tinggi, termasuk komunitas Ascidia yang mikroba yang menghasilkan beragam tergolong pada Filum Chordata, Sub-filum senyawa bioaktif (Chen et al., 2018). Tunikata (Urochordata) dan Kelas Keberadaan ascidia cukup unik kerena . Ascidiacea merupakan kelas organisme ini ditemukan dengan berbagai yang paling beragam spesiesnya, sekitar bentuk, warna, dan ukuran yang beragam 3000 spesies yang sudah dideskripsikan pada berbagai jenis substrat, seperti yang menghuni wilayah laut dari perairan ditemukan di perairan Sulawesi Utara dangkal hingga perairan dalam. Informasi (Kuberlaborbir, 2010). Namun berapa ini dapat diakses pada Ascidiacea World banyak jenis ascidia, kelimpahan dari Database (Shenkar et al., 2020). setiap jenis dan substrat apa saja yang

39

Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2020

menjadi tempat penempelan ascidia belum Penelitian dilakukan pada bulan dilaporkan. Tulisan ini memaparkan hasil April sampai Oktober 2019 berlokasi di penelitian terkait aspek-aspek tersebut, Pesisir Malalayang Dua, Teluk Manado, khususnya yang ditemukan di Pantai Sulawesi Utara, pada posisi geografis Malalayang Dua Teluk Manado, Sulawesi Utara. 1°27’40. 69”N, 124°47’30.20”E. seperti METODE PENELITIAN yang dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Lokasi penelitian di Pesisir Malalayang Dua, Teluk Manado, Sulawesi Utara.

Pengambilan data ascidia dilakukan tidaknya ascidia. Penyelam mencari dengan menyelam menggunakan alat ascidia pada daerah terumbu dengan SCUBA dilakukan dengan dua metode, melihat karakteristik morfologi secara yaitu Metode Survey Jelajah (Ontorael, umum dan dengan bantuan gambar dkk., 2012) dan Metode Transek Kuadran ascidia yang di bawah. Setiap ascidia yang (Ompi, dkk., 2019) yang telah ditemukan, diidentifikasi langsung dimodifikasi. Penyelaman pertama berdasarkan morfologi. Pengamatan menggunakan dengan Metode Survey dilakukan terhadap jenis ascidia dan tipe Jelajah untuk mengamati jenis-jenis substrat yang ditempati dan ascidia dan melihat substrat yang didokumentasi. ditempati ascidia. Survei dengan Metode b) Metode Transek Kuadran Transek Kuadran (Ompi, dkk., 2019), Penyelam turun pada lokasi dilakukan untuk memperoleh data penyelaman pertama, di mana ditemukan kelimpahan setiap jenis ascidia. Adapun ascidia. Kuadran dengan ukuran 25 x 25 cara kerja dari dua metode ini ialah cm2 yang terbuat dari pipa plastik dan yang sebagai berikut : sudah dimodifikasi. Penyelam menarik a) Metode Survei Jelajah meteran secara vertikal, dari arah darat ke Penyelam turun bersamaan dan laut sepanjang jarak 50 m. Pada bagian langsung mencari lokasi yang terdapat ujung, tengah, dan pangkal meteran diikat ascidia. Penyelaman dilakukan pada pemberat agar meteran tidak kedalaman 3 - 12 m. Penyelam melakukan mengambang. survei di sepanjang jarak 50 m sejajar Perhitungan mulai dilakukan dari arah garis pantai, yang di mulai atau titik awal darat ke laut. Kuadran diletakkan dari titik pada kedalaman 12 m, kemudian ke arah nol dengan interval tiap kuadran sejauh 5 pantai yang lebih dangkal sampai pada m. Setiap kuadran di foto tegak lurus dari kedalaman 3 m, sambil mengamati ada atas dengan jarak yang konsisten antara

40

Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2020

kamera dan kuadran. Setelah itu ascidia. Identifikasi jenis dilakukan dengan dilakukan tahap identifikasi jenis dan bantuan buku Tropical Pacific jumlah ascidia yang terdapat di dalam Invertebrates (Colin & Arneson, 1995) dan kuadran. Identifikasi dilakukan di Gittenberger (2007). laboratorium berdasarkan hasil gambar yang diambil dilapangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Parameter lingkungan yang diukur Pantai Malalayang Dua sering adalah suhu, salinitas, kecerahan, dan pH. menjadi destinasi wisata bawah air bagi Suhu dan kecerahan diukur langsung di turis lokal dan mancanegara. Komponen lapangan, sedangkan salinitas dan pH air dasar perairan Malalayang Dua, terdiri dari laut diukur di laboratorium Biologi daerah terumbu karang, ada juga terumbu Molekuler dan Farmasitika Laut FPIK karang buatan, dan substrat berpasir. Unsrat. karang buatan. Dari hasil penelitian yang Identifikasi dilakukan dengan dilakukan ditemukan ada 5 famili, 9 genus, melihat karakterisitik morfologi ascidia dan 21 jenis ascidia. Untuk lebih jelas yaitu warna, ukuran dan bentuk tubuh mengenai jenis-jenis ascidia tersebut, secara umum. Jenis substrat diidentifikasi dapat dilihat pada Tabel 1. berdasarkan jenis substrat yang ditempati

Tabel 1. Jenis-jenis ascidia yang ditemukan di Perairan Malalayang Dua Family Genus Jenis Ascidia

Styelidae Polycarpa Polycarpa aurata (Quoy & Gaimard, 1834)

Styelidae Polycarpa Polycarpa sp1. Heller, 1877

Styelidae Polycarpa Polycarpa sp2. (Posp19PM-2)

Styelidae Polycarpa Polycarpa sp3. (Posp19PM-3)

Styelidae Polycarpa Polycarpa sp4. (Posp19PM-4) Styelidae Polycarpa Polycarpa contecta (Sluiter, 1904) (Gottschaldt, 1898) Didemnidae Lissoclinum Lissoclinum bistratum (Sluiter, 1905) Didemnidae Didemnum Didemnum molle (Herdman, 1886) Didemnidae Didemnum Didemnum membranaceum Sluiter, 1909

Didemnidae Didemnum Didemnum sp1. Savigny, 1816

Didemnidae Didemnum Didemnum sp2. (Disp19PM-2) Didemnidae Diplosoma Diplosoma virens (Hartmeyer, 1909) Didemnidae Diplosoma Diplosoma simile (Sluiter, 1909) Didemnidae Atriolum Atriolum robustum Kott, 1983 Diazonidae Rhopalea Rhopalea sp. Philippi, 1843 Diazonidae Rhopalea Rhopalea crassa (Herdman, 1880) Ascidiidae Phallusia Phallusia julinea Sluiter, 1915 Ascidiidae Phallusia Phallusia arabica Savigny, 1816 Ascidiidae Eudistoma Eudistoma reginum Kott, 1990 Clavelinidae Oxycornia Oxycorynia fascularis Drasche, 1882

a) Polycarpa aurata (Quoy & Gaimard, Tunik berwarna kuning atau oranye 1834) dengan garis ungu menjadi warna yang P. aurata merupakan jenis yang paling menonjol dari jenis ini. Jenis ini ditemukan banyak ditemukan di wilayah Pasifik.

41

Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2020

di daerah terumbu, khususnya pada kecil. Warna hijau dihasilkan oleh adanya karang mati yang ditumbuhi alga. mikroba simbion. b) Polycarpa sp1. Heller, 1877 i) Didemnum molle (Herdman, 1886) Jenis ini dapat menampilkan bentuk D. molle merupakan jenis yang paling tubuh untuk beradapatasi terhadap banyak ditemukan di daerah terumbu. Ciri- kondisi lingkungannya yang berbeda- ciri umum yang dapat dilihat dari jenis ini beda (Colin & Arneson, 1995). Polycarpa yaitu hidup berkoloni, berbentuk bulat, sp1. berwarna coklat gelap yang menempel pada satu tempat dalam jumlah menyerupai lingkungan tempat ascidia ini yang banyak. menempel. j) Didemnum membranaceum Sluiter, c) Polycarpa sp2. (Posp19PM-2) 1909 Polycarpa sp2. berwarna coklat keabu- D. membranaceum memiliki ciri bukaan abuan yang sudah ditutupi oleh proses tunik seperti tikar. Tunik D. sedimentasi. Substrat yang ditempati membranaceum memiliki warna dominan Polycarpa sp2. merupakan DCA. Pada merah muda dengan garis putih. saat survei dilapangan, Polycarpa sp2. ditemukan menjadi substrat bagi ascidia k) Didemnum sp1 Savigny, 1816 lain, yaitu L. patella. Didemnum sp1. memiliki tunik berwarna merah muda, hidup berkoloni, d) Polycarpa sp3. (Posp19PM-3) dan menempel pada susbstrat keras. Polycarpa sp3. ditemukan dengan bagian luar tubuh berwarna coklat. Warna l) Didemnum sp2. (Disp19PM-2) coklat ini merupakan warna dari alga yang Didemnum sp2. ditemukan menempel menempel. Sedangkan, lingkaran lubang pada bebatuan karang yang sudah berwarna merah muda. ditumbuhi alga. Jenis ini terlihat mencolok dengan warna tunik hitam dan putih. e) Polycarpa sp4. (Posp19PM-4) Polycarpa sp4. yang ditemukan m) Diplosoma virens (Hartmeyer, 1909) memiliki warna coklat pucat. Bagian D. virens merupakan jenis yang dalam tubuh yang diamati memiliki warna berwarna hijau, yang merupakan warna putih dan pada bagian tubuh incurrent dari ganggang yang bersimbion siphon to mouth berbentuk seperti simbol dengannya (Colin & Arneson, 1995). D. tambah. virens ditemukan menempel pada substrat yang keras. f) Polycarpa contecta Jenis ini membentuk kelompok padat n) Diplosoma simile (Sluiter, 1909) individu soliter (Colin & Arneson, 1995). P. D. simile menempel substrat keras contecta berwarna coklat terang dan pada karang yang sudah mati. Tunik terlihat seperti substrat yang ditempati. berwarna hijau mengandung mikroba simbion sp. (Kuberlaborbir, g) Lissoclinum patella (Gottschaldt, 1898) 2010). L. patella merupakan golongan ascidia berukuran tubuh besar. Ciri-ciri khas dari o) Atriolum robustum Kott, 1983 L. patella adalah berkoloni tunggal, A. robustum ditemukan hidup berwarna hijau keabu-abuan, Warna hijau berkoloni. Jenis ini memiliki tunik dominan pada L. patella merupakan adanya mikroba berwarna putih dan sedikit hijau pada simbion yang berasosiasi. Spesies ini bagian mulut. Tunik memiliki lubang- biasanya hidup menempel pada celah- lubang kecil dan berisi pigmen merah yang celah karang. tertutup dengan mikroba simbion berwarna hijau yang diketahui sebagai Prochloron h) Lissoclinum bistratum (Sluiter, 1905) sp. L. bistratum hidup berkoloni, tunik berwarna hijau dengan ukuran tubuh yang

42

Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2020

p) Rhopalea sp. Philippi, 1843 Malalayang, P. arabica ditemukan pada Warna biru yang transparan kedalaman 9 m dan menempel pada merupakan ciri khas dari jenis ini. substrat DCA. Rhopalea sp. ditemukan menempel pada pinggiran bebatuan/terumbu. t) Eudistoma reginum Kott, 1990 E. reginum merupakan jenis dari famili q) Rhopalea crassa (Herdman, 1880) Polycitoridae. E. reginum memiliki warna Ini adalah salah satu jenis ascidia yang coklat gelap dengan bentuk tubuh yang paling indah diantara ascidia lain. Tubuh rata. dari R. crassa yang terlihat transparan membuat spesies ini mudah terlihat u) Oxycorynia fascularis Drasche, 1882 diantara terumbu. R. crassa biasanya O. fascularis memilii bentuk tubuh yang ditemukan menempel pada daerah unik, yaitu bulatan kecil yang banyak pada terumbu dengan substrat keras. ujung tangkai. Pada setiap bulatan tersebut, terdapat sifon dengan warna r) Phallusia julinea Sluiter, 1915 lingkaran putih. O. fascularis biasanya Jenis ini memiliki warna yang khas ditemukan menempel di daerah terumbu yaitu kuning terang. Warna kuning berasal karang. Tunik berwarna hijau gelap dari sel darah berpigmen (Colin & Arneson, sampai abu-abu dengan berwarna putih 1995). pada lingkaran sifon. Untuk lebih jelasnya mengenai jenis- s) Phallusia arabica Savigny, 1816 jenis ascidia yang teridentifikasi di pesisir P. arabica berwarna putih bening. Malalayang Dua, dapat dilihat pada Pada saat penelitian di perairan Gambar 2.

a b c

d e f

g h i

43

Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2020

j k l

m n o

p q r

u s t

Gambar 2. Ascidia yang ditemukan di Perairan Malalayang Dua, Teluk Manado, Sulawesi Utara. (a) P. aurata; (b) Polycarpa sp1.; (c) Polycarpa sp2. ; (d) Polycarpa sp3. ; (e) Polycarpa sp4. ; (f) P. contecta; (g) L. patella; (h) L. bistratum; (i) D. molle; (j) D. membranaceum; (k) Didemnum sp1. ; (l) Didemnum sp2. ; (m) D. virens; (n) D. simile; (o) A. robustum; (p) Rhopalea sp.; (q) R. crassa; (r) P. julinea; (s) P. arabica; (t) E. reginum; (u) O. fascularis.

Ascidiidae yang teridentifikasi dalam Jenis-jenis ascidia yang ditemukan penelitian ini. di Pesisir Malalayang Dua pada di tahun Ada 10 jenis ascidia yang 2019 ada yang sama tapi ada juga yang ditemukan dalam penelitian ini sama berbeda dengan yang ditemukan oleh jumlah jenisnya seperti yang ditemukan Kuberlaborbir (2010). Kuberlaborbir (2010) oleh Kuberlaborbir (2010). Ke 10 jenis yang melakukan penelitian menggunakan dimaksud adalah berikut : P. aurata, L. metode survei jelajah dengan menyelam patella, L. bistratum, O. fascularis, D. bebas (free dive). Ada 28 jenis ascidia molle, D. membranaceum, Didemnum sp1., yang tergolong dalam 7 famili yang D. virens, R. crassa, dan P. julinea. ditemukan oleh Kuberlaborbir (2010). Ada 11 jenis ascidia yang tidak Dalam penelitian ini, ada 21 jenis, yang ditemukan oleh Kuberlaborbir (2010), yang tergolong dalam 5 famili yaitu Didemnidae, baru teridentifikasi di pesisir Malalayang Styelidae, Clavelinidae, Diazonidae, dan Dua dalam penelitian ini di tahun ini, 2019,

44

Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2020

yaitu: Polycarpa sp1., Polycarpa sp2., Kelimpahan ascidia teridentifikasi Polycarpa sp3., Polycarpa sp4., Didemnum bervariasi untuk tiap jenis, D. molle 2 sp2., D. simile, A. robustum, Rhopalea sp., memiliki kelimpahan rata-rata 2,09/25 cm . P. arabica, E. reginum, dan P. contecta. P. aurata memiliki kelimpahan rata-rata Ada 18 jenis ascidia yang teridentifikasi di terbanyak kedua, yaitu 0,27/25 cm2. Tahun 2010, tetapi tidak teridentifikasi Polycarpa sp4. dan Polycarpa sp2. memiliki dalam penelitian ini di tahun 2019. rata-rata kelimpahan yang sama, yaitu Ada banyak faktor yang 0,09/25 cm2 . menyebabkan adanya perbedaan jenis, Kemudian, hasil pengukuran dimana biota avertebrata dasar laut parameter lingkungan dapat dilihat pada ditemukan, salah satunya adalah substrat, Tabel 2, di mana faktor-faktor lingkungan waktu, dan ruang (Ompi et al 2019), ini nampak berada pada kondisi yang dimana faktor-faktor ini dapat ditolelir (Mawaleda 2014), sekaligus menyebabkan adanya variasi jenis seperti menunjang kehidupan ascidia di daerah ini. yang dilaporkan oleh Kuberlaborbir (2010) dan jenis-jenis ascidia yang ditemukan Tabel 2. Hasil pengukuran parameter dalam penelitian ini. Ada 5 jenis substrat lingkungan yang teridentifikasi sebagai tempat tinggal jenis-jenis biota ini Jenis substrat DCA Parameter Lingkungan Nilai merupakan substrat yang dominan Suhu 29°C ditempati oleh ascidia. Ada 14 jenis pH 7 ditemukan menempati substrat tersebut, Salinitas 36‰ yaitu P. aurata, Polycarpa sp , Polycarpa 1 Kecerahan 12 meter sp2, Polycarpa sp3, O. fascularis, D. membranaceum, A.robustum, Rhopalea sp., R. crassa, P. julinea, E. reginum, PENUTUP Didiemnum sp2., P. arabica, dan P. Kesimpulan contecta. Substrat CB menempati urutan Dari hasil penelitian, ditemukan 21 terbanyak kedua yang ditempati oleh jenis ascidia yang ada di Pesisir Polycarpa sp4., D.molle, D. virens, dan Malalayang Dua. Substrat yang ditempati D.simile. L. patella menempel pada adalah coral branching (CB), death coral substrat CM, Didemnum sp1., pada DC dan algae (DCA), death coral (DC), coral L. bistratum pada CKM. masive (CM), dan cangkang moluska Penempelan ataupun pemilihan (CKM), dimana karang mati yang ditutupi substrat nampak berawal dari saat biota ini oleh alga menjadi substrat favorit dari berada di fase akhir larva. Umumnya biota ascidia di lokasi pesisir Malalayang Dua. avertebrata dasar laut (Ompi & Svane D. molle memiliki kelimpahan tertinggi 2018), termasuk ascidia, fase akhir larva dibandingkan dengan jenis lainnya di akan memilih substrat kesukaan untuk Pesisir Malalayang Dua. menempel, selanjutnya biota ini akan menetap, cenderung tidak berpindah, DAFTAR PUSTAKA selanjutnya bertumbuh menjadi individu Chen, L., Hu, J.S., Xu, J.L., Shao, C.L. and dewasa, dan memasuki siklus reproduksi Wang, G.Y., 2018. Biological and selanjutnya. chemical diversity of ascidian- Aktivitas manusia seperti associated microorganisms. Marine parawisata di sekitar lokasi penelitian, drugs, 16(10), p.362. dapat menyebabkan sebagai salah satu Colin P. L., Arneson C. 1995. Tropical faktor yang dapat pula mempengaruhi Pacific Invertebrates. A Field Guide to kehadiran jenis-jenis ascidia, dalam hal ini the Marine Invertebrates Occurring on rendahnya jenis-jenis ascidia yang Tropical Pacific Coral Reefs, Seagrass menempati pesisir Malalayang Dua Beds and Mangroves. Coral Reef dibandingkan dengan daerah lainnya, Press. California. Hal. 267-287. seperti yang dilaporkan oleh Kuberlaborbir (2010).

45

Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 8 Nomor 1 Tahun 2020

Gittenberger A. (2007). The Dutch Ompi M., Svane I., 2018 Comparing Ascidians Homepage by Arjan spawning, larval development, and Gttenberger. Diunggah pada 15 recruitments of four mussel species Agustus 2019 dari (Bivalvia: Mytilidae) from South http://www.ascidians.com. Australia. AACL Bioflux 11(3):576- Kubelaborbir, T. M. 2010. Inventarisasi 588. dan Karakterisasi Ascidiacea di Ontorael R., Wantasen., Rondonuwu A. B. Perairan Pantai Malalayang Sulawesi 2012. Kondisi Ekologi Dan Utara dan Identifikasi Molekular Pemanfaatan Sumberdaya Mangrove Prochloron sp. Yang Berasosiasi Di Desa Tarohan Selatan Kecamatan Dengan Ascidiacea. Tesis. Tidak Beo Selatan Kabupaten Kepulauan Dipublikasikan. FPIK Universitas Sam Talaud. Jurnal Ilmiah Platax. I(1).hal.8 Ratulangi, Manado. Shenkar N., Gittenberger A., Lambert G., Ompi P.M., Boneka F. B., Ompi M., Rimper Rius M., Moreira da Rocha R., Swalla J. R. T. S. L., Roeroe K. A., dan B.J., Turon X. (2020). Ascidiacea Kambey A. D. 2019. Kelimpahan, World Database. Accessed at Distribusi, dan Keanekaragaman http://www.marinespecies.org/ascidia Nudibranchia di Nudifall dan cea on 2020-01-15. doi: 10. Nudiretreat Selat Lembeh, Sulawesi 14284/353. Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 7(2).

Ompi M.., Lumoindong F., Undap N., Papu A., Wägele H. 2019. Monitoring marine Heterobranchia in Lembeh Strait, North Sulawesi (Indonesia), in a changing environment. AACL Bioflux 12(2):664-677.

46