Saifuddien Sjaaf Maskoen

Membaca al-Quran, yang mula pertama diwahyukan juga di bulan Ramadhan, sangatlah dianjurkan untuk dilakukan oleh para shaimin. Ada yang membacanya dengan cepat, ada yang dengan perlahan tanpa suara, ada pula yang dengan pelan tetapi teratur, baik diwaktu pagi, petang maupun malam.

Ada pula yang melantunkannya dengan suara merdu, seperti yang sering diperdengarkan pada setiap acara musabaqah tilawatil Quran dilaksanakan. Begitu pula ada yang seperti semaan yang banyak dijumpai di daerah tertentu, dengan target selesai keseluruhan 30 juz dalam waktu yang ditetapkan.

Kesemuanya, tidak lain sebagai upaya untuk meingkatkan kelanacaran mengaji, pemahaman arti dan makna, serta ketaqwaan masing-masing kepada Allah swt. Jangankan yang membaca, yang mendengarkan saja, insya Allah akan memperoleh berkah dari apa yang didengar dan disimaknya.

Saya sendiri, kali ini mencoba untuk memperhatikan hal-hal tertentu yang telah difirmankan Allah swt dalam al-Quran - yang tidak saya pilih-pilih tetapi hanya berdasarkan apa yang terlintas dalam benak saya – dan mencoba memperoleh pemahaman dengan menambahkan berbagai hal yang terkait dengan ayat[ayat] tersebut, atau sebaliknya. Adakalanya dari suatu hal dicari ayatnya, tetapi adakalanya juga sebaliknya. Untuk itu, saya memanfaatkan berbagai kemudahan yang tersedia di komputer, berupa terjemah dalam bahasa Indonesia dan bahasa lainnya, laman di internet yang menyediakan teks mushaf al-Quran, serta aplikasi pencarian yang tersedia, serta sumber-sumber lain tanpa harus beranjak dari tempat dudukku.

Dengan begitu, kita dapat memanfaatkan berbagai kemudahan dan karunia Allah swt yang telah dilimpahkan kepada kita, dalam mencari dan menemukan apa yang kita perlukan guna menambah serta melengkapi pengetahuan, pengertian dan pemahaman kita atas berbagai hal yang ada dalam al-Quran. Dan ternyata sungguh sangat mudah, dan bahkan menyenangkan bila dibanding kita lakukan diwaktu dulu.

Kemudian apa yang saya lakukan dalam mengisi hari-hari di bulan Ramadhan 1434 H ini, saya wujudkan dalam bentuk cerita tertulis, sehingga bisa saya sharing dengan kerabat dan sahabat setiap petang, dalam bentuk tulisan tidak bersambung. Yang akhirnya saya kumpulkan menjadi satu dalam naskah ini, agar tidak tercerai dan lebih mudah diakses dan dibaca secara acak tidak harus berurutan.

Untuk mereka yang belum terbiasa membaca di layar monitor, saya memohon maaf. Bahkan diharapkan dibaca dengan terhubung ke jaringan internet pula. Tidak ada Daftar Isi, atau Indeks yang saya siapkan, sehingga bila anda ingin menemukan kata atau kalimat yang anda cari, manfaatkan fasilitas Find [Ctrl+F] atau Advanced Search [Shift+Ctrl+F] yang biasanya tersedia sesuai dengan aplikasi yang dipakai.

Jakarta, Ramadhan 1434 H

RENUNGAN AWAL RAMADHAN 1434 H

يَ ـٰٓأَيُّ َها ٱلَّ ِذي َن َءا َمنُوا ُك ِت َب َع َلۡي ُڪ ُم ٱل ِ صيَا ُم َك َما كُ ِت َب َع َلى ٱلَّ ِذي َن ِمن َقۡب ِل ُڪ ۡم َلعَلَّكُ ۡم تَتَّقُو َن )٣٨١( ً۬ ً۬ أَيَّا ً۬ ما َّم ۡعدُودَٲ ً۬ ۚ ت َف َمن َكا َن ِمنكُم َّم ِري ضا أَۡو َع َل ى َس َف ً۬ ر َف ِعدَّ ة ِ م ۡن أَيَّا م أُ َخ َ ۚر َو َع َلى ٱلَّ ِذي َن يُ ِطيقُونَه ُ ۥ ِف ۡديَة َطعَا ُم ِم ۡس ِكي ً۬ نۖ َف َمن تَ َط َّو َع َخۡي ً۬ را َف ُه َو َخۡي ً۬ ر لَّه ُ ۚۥ َوأَن تَ ُصو ُموا َخۡي ً۬ ر لَّ ُڪ ۡ ۖم ِإن كُنتُۡم تَ ۡع َل ُمو َن )٣٨١( ُ ۡ ً۬ ۡ ۡ َش ۡہ ُر َر َم َضا َن ٱلَّ ِذ ٰٓى أن ِز َل ِفي ِه ٱلقُ ۡر َءا ُن هُد ى ِل لنَّا ِس َوبَ ِي نَ ـ ً۬ ت ِ م َن ٱل ُهدَ ى َوٱلفُ ۡر َقا ِۚن َف َمن َش ِہد َ ِمنكُ ُم ٱل َّش ۡہ َر ۡ ً۬ ۡ ۡ َفليَ ُص ۡم ۖه ُ َو َمن َڪا َن َم ِري ضا أَۡو َع َل ى َس َف ً۬ ر َف ِعدَّ ة ِ م ۡن أَيَّا م أُ َخ َ ۗر يُ ِريد ُ ٱ َّ ّللُ ِب ُڪ ُم ٱليُ ۡس َر َو َل يُ ِريد ُ ِب ُڪ ُم ٱلعُ ۡس َر ۡ َو ِلتُ ۡڪ ِملُوا ٱل ِعدَّة َ َو ِلتُ َڪ ِب ُروا ٱ َّّلل َ َع َل ى َما َهدَ ٮكُ ۡم َو َل َعلَّ ُڪ ۡم تَ ۡشكُ ُرو َن )٣٨١( Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (183) [yaitu] dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan [lalu ia berbuka], maka [wajiblah baginya berpuasa] sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari- hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya [jika mereka tidak berpuasa] membayar fidyah, [yaitu]: memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (184) [Beberapa hari yang ditentukan itu ialah] bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan [permulaan] Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda [antara yang hak dan yang bathil]. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir [di negeri tempat tinggalnya] di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan [lalu ia berbuka], maka [wajiblah baginya berpuasa], sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari- hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (185)

Alhamdulillah, Allah swt telah menjadikan kita semua dapat bertemu kembali dengan bulan Ramadhan 1434 H, walaupun diantara kita ada yang memulainya Selasa 9 Juli 2013 M dan ada pula yang Rabu 10 Juli 2013 M, tetapi kedua hari tersebut sama-sama 1 Ramadhan 1434 H menurut keyakinan masing-masing. Kita semua sudah memahami apa yang membuat adanya perbedaan tersebut, dan tidak usah terus dipermasalahkan atau dicari titik temu untuk menyamakan perbedaan tersebut, karena masing-masing memiliki landasan yang berbeda dan memiliki dasar-dasar yang diyakini oleh masing-masing pihak.

Kalau kita simak dari firman Allah swt tersebut, kita diperintahkan untuk berpuasa bilamana kita meyakini telah datangnya Ramadhan tersebut, atau pergantian bulan yang ditandai oleh telah munculnya bulan baru sebelum terbenamnya matahari, setelah terjadinya ijtima’ atau conjunction, yaitu sebidangnya matahari, bulan dan bumi yang waktunya sama untuk seluruh penduduk di bumi ini. Mengenai waktu ijtima’ atau conjunction ini, sepertinya tidak ada perbedaan pendapat dan hasil perhitungannya, apakah dilakukan oleh seorang muslim atau seorang non-muslim, dan semua hasilnya adalah sama, walau dengan ketelitian yang berbeda. Bila ada perbedaan hasil, ada saat untuk melakukan koreksi dan kalibrasi, yaitu pada waktu terjadi gerhana matahari yang fenomena sebidang antara matahari, bulan dan bumi itu menjadi segaris dan terlihat oleh mata kita [walau terjadinya kadang-kadang hanya pada sebagian permukaan bumi ini]. Hasil perhitungan waktu ijtima’ atau conjunction ini – dengan peralatan perhitungan yang semakin canggih dan ketelitian yang semakin tinggi – memungkinkan diperoleh ketepatan hasil hingga beberapa puluh tahun ke depan dengan tingkat keyakinan hampir 100%. Dan yang melakukan perhitungan untuk saat-saat ini, bukanlah orang muslim saja untuk keperluan penentuan waktu ibadahnya, melainkan juga lembaga-lembaga sekuler lainnya. Dan ketepatan hasil perhitungan tersebut bukanlah karena tingkat kemajuan teknologi yang dikuasai manusia, tetapi karena ketepatan perjalanan ketiga benda langit tersebut, yang dinyatakan oleh Allah swt dalam firman-Nya, ۡ ۡ ۡ ۡ ً۬ َوٱل َق َم َر َقدَّ ۡرنَ ـه ُ َمنَا ِز َل َحتَّ ى َعاد َ َكٱلعُ ۡر ُجو ِن ٱل َق ِدي ِم )١٣( َل ٱل َّش ۡم ُس يَۢن َب ِغى َل َها ٰٓ أَن تُ ۡد ِر َك ٱل َق َم َر َو َل ٱلَّۡي ُل َسا ِب ُق ٱلنَّ َہا ِ ۚر َو ُك ل ِفى َف َل ً۬ ك يَ ۡسبَ ُحو َن )١٤( Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga [setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir] kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua [2]. (39) Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (40) And the moon, We have measured for it mansions (to traverse) till it returns like the old dried curved date stalk. (39) It is not for the sun to overtake the moon, nor does the night outstrip the day. They all float, each in an orbit. (40)

Perkiraan bentuk bulan di lihat dengan mata pada bulan Juli 2013 ini

Perkiraan bentuk bulan di lihat dengan mata pada bulan Agustus 2013 ini Kita semua tahu, bahwa walau ilmu astronomi sudah berkembang di belahan bumi lain pada masa kehidupan Rasulullah Muhammad saw, tetapi saat itu belum menjadi kebiasaan untuk menentukan awal bulan, sehingga penetapan awal dan akhir bulan ditentukan berdasarkan melihat hilal atau bulan sabit menjelang terbenamnya mata hari pada tanggal 29. Karena itu, Rasulullah Muhammad saw memerintahkan kita untuk mengamati dengan melihatnya dan bilamana tidak terlihat, maka untuk menggenapkannya menjadi 30 hari.

Bilamana saja boleh berandai-andai - bukan dengan maksud untuk menyangkal apalagi menyesali kehendak Allah swt yang telah berlaku hingga kini – misalnya, tidak ada suatu angin topan yang menenggelamkan kapal di suatu teluk di wilayah Yunani di sekitar satu abad sebelum kelahiran Nabi Isa as, dan kemudian baru beratus-ratus kemudian [juga karena ada badai] baru ditemukan kembali, mungkin keadaan akan berbeda dengan yang sekarang ini karena adanya alat yang ada di kapal tersebut diketahui masyarakat dan juga yang hidup di jazirah Arab pada masa Rasulullah saw. Astaghfirullah.

The Antikythera mechanism (main fragment). Kapal itu memuat suatu gadget, yang dikenal sekarang sebagai Antykithera Mechanism, dan masih terus dipelajari dan dicoba menirunya oleh para ahli, tetapi masih belum berhasil untuk ditiru, karena mekanismenya yang demikian rumit [setara dengan jam-jam modern buatan Swis abad ke XIX] dan keadaannya sudah tidak lengkap lagi karena terkena korosi air laut. Alat ini semacam komputer analog mekanis yang menentukan posisi benda-benda langit di sekitar bumi, termasuk bulan dan matahari – dan dengan sendirinya saat bulan baru. Bila mau tahu lebih lanjut sila telusuri lebih jauh dengan menggunakan kata-cari tersebut.

Tapi, yang kita alami,itu semua adalah kehendak Allah swt, yang tentu banyak hikmah yang bisa kita peroleh dari berbagai kejadian tersebut. Dan apa yang kita alami saat ini, itu juga kehendak-Nya.

Membahas dan mengkaji perbedaan yang ada diantara kita, tidaklah dapat hanya dilakukan beberapa bulan sebelum keadaan berlaku lagi, apalagi beberapa hari bahkan sehari sebelum kejadian. Keadaan seperti malam ini, akan muncul lagi dimasa mendatang, dimana selisih waktu antara saat ijtima’ atau conjunction hanya berselisih beberapa jam saja dengan waktu tenggelamnya matahari. Yang satu mencukupkan dengan hasil perhitungan saja – asal sudah > 0 - , yang satu lagi masih harus ditambah untuk melihat hilalnya tersebut dengan mata. Walaupun pernah juga ada yang melaporkan telah melihat hilal, tetapi ditolak karena berdasarkan hasil perhitungan yang dipakai belum memenuhi persyaratan untuk memungkinkan terlihat.

Upaya untuk mempertemukan pendapat antara kedua pihak tidak pernah berhenti, bahkan sampai mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut turun tangan. Dan kali ini, mungkin didasarkan atas naluri berdagangnya – seakan batasan tersebut seperti harga yang ditawarkan pedagang dan penawaran yang dilakukan pembeli – meminta yang satu pihak agar menaikkan persyaratan dari >0 menjadi >x, sedang yang pihak lain menurunkan persyaratan dari >y menjadi >[y-z]. Ya tentu saja yang semula mempersyaratkan >0 [yang dikenal dengan wujudul hilal] bila diubah menjadi >x walaupun x tersebut mendekati 0, maka bukan lagi disebut wujudul hilal, sudah imkanur rukyat. Sebaliknya, di pihak yang diminta menurunkan dari >y menjadi >[y-z], juga akan timbul pertanyaan, apakah sudah ada perubahan yang mendasar pada kemampuan mata manusia untuk mengamati benda langit sehingga kalau dulu dinyatakan tidak bisa dilihat, tetapi sekarang bisa?. Syukurlah bila begitu. CMIIW

Kejadian beda waktu yang pendek antara saat ijtima’ atau conjunction dengan saat terbenamnya matahari, selalu saja terjadi setiap bulan, hanya saja terjadinya tidak selalu pada daerah yang berpenduduk mayoritas beragama Islam, dan tidak pada awal Ramadhan, Syawwal dan Dzulhijjah, dimana ada kegiatan syariat agama yang ditentukan oleh tanggal tertentu atau bulan tertentu tersebut. Karena saat ijtima’ atau conjunction bersifat global – sama untuk seluruh bumi, sedangkan saat tenggelamnya matahari berbeda antara semua tempat di muka bumi ini.

Semoga perbedaan pendapat yang ada, betul-betul menjadi hikmah bagi ummat, dan bukannya menimbulkan rasa lebih benar antara yang satu dengan yang lain, apalagi sampai menimbulkan perpecahan diantara ummat Islam. Semoga.

Wa Allahu a’lam Saifuddien Sjaaf Maskoen 01

MIMPI

Semua orang pernah mengalami bermimpi, yang sering dibilang orang adalah bunganya tidur. Tetapi ada juga beberapa mimpi yang bukan hanya sebagai bunga tidur, tetapi memiliki arti berupa pemberitahuan dari Yang Maha Kuasa tentang apa yang akan dialaminya, hanya saja kadang kita tidak tahu artinya. Dan mungkin perlu meminta bantuan kepada seorang ahli yang mampu menafsirkannya, dengan izin Allah swt.

Nabi Yusuf as, termasuk seseorang yang dipilih Allah swt untuk memiliki pengalaman dalam bermimpi, dan mampu untuk mengartikan mimpi tersebut, serta mimpi yang dialami oleh orang lain. Dalam skala yang berbeda, mimpi yang memiliki arti masih dianugerahkan Allah swt kepada hamba-hamba-Nya dalam berbagai waktu dan kalangan.

Salah satu mimpinya, yang berkenaan dengan apa yang akan dialaminya mengenai dirinya sendiri dimasa mendatang, sebagaimana yang bisa kita ketahui pada Surah Yusuf QS 12:4 ۡ ِإ ۡذ َقا َل يُوسُ ُف ِِلَ ِبي ِه يَ ـٰٓأَ َب ِت ِإ ِن ى َرأَۡي ُت أَ َحدَ َع َش َر َك ۡو َكً۬ب ا َوٱل َّش ۡم َس َوٱل َق َم َر َرأَۡيتُہُ ۡم ِلى َس ـ ِج ِدي َن ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." Pada kesempatan berikutnya, diceritakan tentang mimpi dua orang rekannya di penjara serta artinya, yaitu ۡ ۡ َودَ َخ َل َمعَهُ ٱل ِس ۡج َن َفتَيَا ِۖن َقا َل أَ َحدُهُ َمآٰ ِإ ِن ٰٓى أَ َر ٮ ِن ٰٓى أَ ۡع ِص ُر َخ ۡم ً۬ ر ۖا َو َقا َل ٱِلَ َخ ُر ِإ ِن ٰٓى أَ َر ٮ ِن ٰٓى أَ ۡح ِم ُل َف ۡو َق َرأ ِسى ً۬ ۡ ۡ ۡ ُخۡب زا تَأكُ ُل ٱل َّطۡي ُر ِمۡن ۖه ُ نَ ِب ۡۡ َنا ِبتَأ ِوي ِل ِه ۖۤ ِإنَّا نَ َر ٮ َك ِم َن ٱل ُم ۡح ِس ِني َن

Dan bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda. Berkatalah salah seorang di antara keduanya: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku memeras anggur." Dan yang lainnya berkata: "Sesungguhnya aku bermimpi, bahwa aku membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung." Berikanlah kepada kami ta’birnya; sesungguhnya kami memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai [mena’birkan mimpi]. (36)

Dengan bijaksana – karena mengetahui akan arti mimpi yang sangat diametral – Nabi Yusuf as menyampaikan artinya kepada keduanya, tanpa secara spesifik memberitahukan mana arti mimpi bagi masing-masing. ۡ ۡ ۡ ۡ يَ ـ َص ٮ ِحبَ ِى ٱل ِس ۡج ِن أَ َّمآٰ أَ َحدُكُ َما َفيَ ۡس ِقى َربَّه ُ ۥ َخ ۡم ً۬ ر ۖا َوأَ َّما ٱِلَ َخ ُر َفيُ ۡص َل ُب َفتَأ ُڪ ُل ٱل َّطۡي ُر ِمن َّرأ ِس ِه ۚۤ قُ ِض َى ٱِلَ ۡم ُر ٱلَّ ِذى ِفي ِه تَ ۡستَۡف ِتيَا ِن

Hai kedua penghuni penjara, "Adapun salah seorang di antara kamu berdua, akan memberi minum tuannya dengan khamar; adapun yang seorang lagi maka ia akan disalib, lalu burung memakan sebagian dari kepalanya. Telah diputuskan perkara yang kamu berdua menanyakannya [kepadaku]." (41) Tetapi secara khusus Nabi Yusuf as menyampaikan pesan kepada salah satu dari mereka yang akan dibebaskan, agar menyampaikan keadaan dirinya kepada sang raja. Tetapi sebagaimana manusia biasa lainnya, orang akan melupakan sesuatu bila sedang dalam keadaan bergembira. Sampailah pada suatu saat, ketika para ahli ta’bir dan ta’wil mimpi di kalangan kerajaan tidak mampu mengartikan mimpi yang dialami rajanya.

Di kalangan kita, sampai ada satu lagu yang menceritakan pengalamannya dalam bermimpi, yang pada masa itu cukup populer, yang kalau lupa sila dengar musiknya disini atau yang ada liriknya .disini

IMPIAN SEMALAM Oei Yok Siang

Waktu semalam bung, aku bermimpi. Bertemu ular bung, besar sekali. Ular menggigit bung, jari kakiku. Setelah menggigit ular berlalu.

Kupijit-pijit, darah keluar. Aku menjerit aduh… sampai tersadar. Apakah itu bung, arti maksudnya. Impian semalam bung, sangat seramnya. Suatu saat yang raja bermimpi yang tidak bisa diartikan oleh para profesional dalam bidang penta’biran mimpi ini di seantero negara Mesir, sebagaimana dinyatakan ۡ ۡ ُ َو َقا َل ٱل َم ِل ُك ِإ ِن ٰٓى أَ َر ى َسۡب َع بَ َق َرٲ ً۬ ت ِس َما ً۬ ن يَأ ُڪلُ ُه َّن َسۡب ع ِع َجا ً۬ ف َو َسۡب َع سُۢنبُ َل ـ ت ُخ ۡض ً۬ ر َوأ َخ َر يَا ِب َس ـ ً۬ تۖ يَ ـٰٓأَيُّ َہا ۡ ُ ۡ ٱل َم ََل أَفتُو ِنى ِفى ُر ۡءيَ ـ َى ِإن كُنتُۡم ِلل ُّر ۡءيَا تَ ۡعبُ ُرو َن Raja berkata [kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya]: "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir [gandum] yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang ta’bir mimpiku itu jika kamu dapat mena’birkan mimpi."

Singkat cerita, ketika para profesional penta’biran tersebut tidak mampu mengartikan mimpi sang raja [yang mungkin belum ada dalam kamus mereka] dan ngeles dengan alasan bahwa itu adalah mimpi kosong, maka teman sepenjara Nabi Yusuf as baru teringat akan keberadaan dan pesan Nabi Yusuf as, dan menyampaikan teka-teki mimpi sang raja tersebut kepadanya, dan Nabi Yusuf dengan izin dan pengetahuan yang dikaruniakan Allah swt mampu mengartikannya, sebagai beberapa langkah strategis yang harus diambil dalam menyelamatkan negara menghadapi anomali musim yang akan terjadi. ً۬ ۡ ۡ َقا َل تَ ۡز َرعُو َن َسۡب َع ِس ِني َن دَأًَ۬ب ا َف َما َح َصدتُّۡم َفذَ ُروهُ ِفى سُۢنبُ ِل ِهۤ ِإ َّل َق ِليل ِ م َّما تَأكُلُو َن )١٤( ثُ َّم يَأ ِتى ِم ۢن بَ ۡع ِد ۡ ً۬ ۡ ذَٲ ِل َك َسۡب ً۬ ع ِشدَا ً۬د يَأكُۡل َن َما َقدَّ ۡمتُۡم َل ُه َّن ِإ َّل َق ِليل ِ م َّما تُ ۡح ِصنُو َن )١٨( ثُ َّم يَأ ِتى ِم ۢن َب ۡع ِد ذَٲ ِل َك َعا ً۬ م ِفي ِه يُغَا ُث ٱلنَّا ُس َو ِفي ِه َي ۡع ِص ُرو َن )١٣( Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun [lamanya] sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. (47) Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya [tahun sulit], kecuali sedikit dari [bibit gandum] yang kamu simpan. (48) Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan [dengan cukup] dan di masa itu mereka memeras anggur." (49)

Banyak hal yang bisa kita simak dan pelajari dari serangkaian episode kejadian tersebut, yang satu sama lain seakan beridri sendiri, tetapi sebenarnya membentuk benang merah, bila tiada yang satu maka tidak akan berlangsung rangkaiannya dengan baik. Sesuatu kejadian, membawa pada kejadian yang lainnya, dan itu akan membawa pada kejadian yang lainnya lagi.

Cerita kehidupan nabi Yusuf as dari masa kecil hingga dewasa, berbeda dengan yang lain-lainnya, difirmankan Allah swt secara runut dalam satu surah yang juga bernama Surah Yusuf, pada urutan ke 12 dalam deretan 114 surah yang ada. Sehingga dengan lebih mudah bisa kita ikuti berbagai episodenya, antara lain:  Konspirasi sejumlah saudara lain ibu untuk menyingkirkan Nabi Yusuf as dari ayahnya, walau tidak sampai membunuhnya;  Hal itu ternyata membawa Nabi Yusuf as dalam lingkungan kehidupan kalangan keluarga pejabat tinggi negara;  Karena sang isteri pejabat tidak mau kehilangan muka, maka Nabi Yusuf as dimasukkan ke penjara, dan disana bertemu dengan orang-orang yang mengetahui kemampuannya menta’birkan mimpi;  Kemampuan tersebut membawanya diserahi tugas sebagai “Kepala BULOG” menghadapi anomali cuaca yang bila tidak ditangani akan menyebabkan krisis pangan;  Krisis pangan yang dialami daerah di luar wilayah kerajaan, telah membawa saudara-saudara, saudara sekandung dan kemudian juga ayah-ibunya bertemu kembali, yang tiada lain adalah ta’bir dari mimpinya diwaktu kecil dulu, sebagaimana diuraikan dalam ayat-ayat berikut ini

َف َل َّما دَ َخلُوا َع َل ى يُوسُ َف َءا َو ٰٓى ِإ َلۡي ِه أَبَ َوۡي ِه َو َقا َل ٱ ۡد ُخلُوا ِم ۡص َر ِإن َشآٰ َء ٱ َّّللُ َءا ِم ِني َن )٣٣( َو َر َف َع أَ َب َوۡي ِه َع َلى ۡ ً۬ ۡ ً۬ ۡ ٱلعَ ۡر ِش َو َخ ُّروا َله ُ ۥ سُ َّجد ۖا َو َقا َل يَ ـٰٓأَبَ ِت َه ـذَا تَأ ِوي ُل ُر ۡءيَ ـ َى ِمن َقۡب ُل َق ۡد َجعَ َل َها َر ِب ى َحق ۖا َو َق ۡد أَ ۡح َس َن ِب ٰٓى ِإذ ۡ أَ ۡخ َر َج ِنى ِم َن ٱل ِس ۡج ِن َو َجآٰ َء ِبكُم ِ م َن ٱلبَ ۡد ِو ِم ۢن بَ ۡع ِد أَن نَّ َز َغ ٱل َّشۡي َط ـ ُن بَۡي ِنى َوبَۡي َن ِإ ۡخ َو ِت ٰٓۚى ِإ َّن َر ِب ى َل ِطي ً۬ ف ِل َما ۡ ۡ يَ َشآٰ ُۚء ِإنَّه ُ ۥ هُ َو ٱلعَ ِلي ُم ٱل َح ِكي ُم )٣٤٤( Maka tatkala mereka masuk ke [tempat] Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya dan dia berkata: "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman". (99) Dan ia menaikkan kedua ibu-bapaknya ke atas singgasana. Dan mereka [semuanya] merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku inilah ta’bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan [hubungan] antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (100) Dari bebrapa contoh mimpi tersebut, baik yang dialami oleh Nabi Yusuf as, temannya di penjara maupun sang raja, dan juga kepada sesiapa, adalah dalam bentuk simbol-simbol, walaupun mungkin ada yang sangat jelas, sebagaimana mimpinya Nabi Ibrahim as sebagai suatu perintah untuk menyembelih putranya Nabi Ismail as. Tentu untuk penta’biran guna memperoleh arti, yang bisa berjangka waktu pendek maupun panjang dari saat kejadiannya, merupakan suatu rahmat Allah swt yang dianugerahkan kepada sebagian hamba-Nya.

Tetapi bagaimanakah membedakan antara suatu mimpi yang punya arti, dan mimpi kosong sebagai bunga tidur? Ada kalanya, mungkin, simbol-simbol itu bersifat khusus sehingga para profesional belum tahu artinya, seperti mimpinya sang raja, seperti sapi gemuk, sapi kurus, bulir hijau dan bulir kering. Dan ada juga simbol-simbol yang muncul dalam mimpi yang bersifat tidak sangat khusus yang bisa terjadi pada banyak orang, lalu ada orang yang menerbitkan buku primbon arti mimpi. Diantaranya seperti arti mimpi digigit ular yang dijadikan lagu tersebut.

Dalam terjemah yang lain [kebetulan dalam bahasa Inggris] menterjemahkan mimpinya Nabi Yusuf as sebagai “When Joseph said unto his father: O my father! Lo! I saw in a dream eleven planets and the sun and the moon, I saw them prostrating themselves unto me.” Dalam menyebutkan benda-benda langit ada perbedaan penterjemahan, yang lainnya dengan bintang dan yang satu dengan planet. Kalau kita pernah itu artinya كوكب َك ۡو َكً۬ب ا sedangkan , نجوم، نجمة، نجمsedikit-sedikit belajar bahasa Arab, untuk bintang adalah planet. Lalu apakah Allah swt memberi tahu kita yang masih berselisih tentang berapa jumlahnya planet yang mengitari matahari kita ini. Dan bahwa jumlah planet adalah 11. Tergantung definisinya, tentu saja. Acknowledging the problem, the IAU set about creating the definition of planet, and produced one in August 2006. The number of planets dropped to the eight significantly larger bodies that had cleared their orbit (Mercury, Venus, Earth, Mars, Jupiter, Saturn, Uranus, and Neptune), and a new class of dwarf planets was created, initially containing three objects (Ceres, Pluto and Eris).[47]

Biarkanlah urusan jumlah planet yang mengitari matahari kita, diselesaikan oleh para ahlinya. Mungkin bagi kita lebih baik mengambil manfaat dari secuil informasi yang sangat penting berkenaan dengan yang artinya maka apa yang kamu tuai hendaklah َف َما َح َصدتُّ ۡم فَذَ ُروهُ ِفى سُۢنبُ ِل ِهۤ penanganan biji-bijian, yaitu kamu biarkan dibulirnya.

Ternyata, jika biji-bijian dibiarkan tetap dalam bulirnya, dia akan awet. Dan bila suatu saat, mendapatkan air maka dia akan tumbuh seperti layaknya biji yang baru. Bukan saja disimpan selama tujuh tahun, bahkan konon sampai ratusan tahunpun, bila kemudian terkena air, maka akan tumbuh kembali. Di kala hasil pertanian masih mecukupi untuk kebutuhan selama beberapa tahun, petani kita menyimpannya di lumbung dalam bentuk masih dengan batang bulirnya [damen dan/atau merang] dan diikat. Tetapi sekarang langsung dirontokkan dan dikeringkan dalam bentuk gabah, langsung dijadikan beras dan dijual. Sehingga daya tahannya berkurang, karena memang tidak perlu disimpan lama sudah habis. Sudah tidak perlu lumbung padi, cukup gudang beras saja. Akhirnya, kalau terlalu lama jadi apek, seperti raskin.

Wa Allahu a’lam.

Saifuddien Sjaaf Maskoen 02

YANG DITIDURKAN

Tanpa tidur tidaklah kita akan bermimpi. Kecuali yang disebut mimpi di siang bolong, ya bukan mimpi namanya, entah apa. Bisakah kita berharap untuk bermimpi yang punya arti? Bagi seorang muslim, bisa menanyakan kepada Allah swt atas pilihan yang diragukannya dalam memilih langkah yang akan diambil, dan akan memperoleh jawabannya dari Allah swt melalui mimpi dalam tidur setelah shalat istikharah. Ada yang langsung dapat jawaban, tetapi ada pula yang harus melakukannya berkali-kali, tentu tergantung pada kedekatan dirinya kepada Sang Khalik, Allah swt. Bila ada yang mau mempelajari dasar dan caranya, antara lain sila buka disini .

Sepertinya semua makhluK hidup, terutama manusia dan binatang, memerlukan tidur dalam menjalani kehidupannya dan mungkin juga tumbuhan dan makhluk lainnya, hanya mungkin tidurnya tidak seperti manusia yang memejamkan mata dan mendatarkan tubuhnya. Kadangkala ada orang yang bisa tidur dalam keadaan berdiri, bahkan dengan mata terbuka. Barangkali karena latihan dan kebutuhan, seperti halnya yang diceritakan beberapa orang tentang orang Keling yang penjaga malam di kota Medan, yang mampu melakukannya untuk mengelabuhi orang lain yang mau berniat jahat. Ala bisa karena biasa, kata pepatah lama. Kalau saya bisa juga tidur sambil duduk, tetapi dengan mata tertutup dan kadang teklak-tekluk. Secara umum, kebutuhan dan kebiasaan tidur Average Sleep Needs by Age dipengaruhi juga oleh umur, sebagaimana ditunjukkan Newborn to 2 months old 12 - 18 hrs oleh daftar disamping ini. Yang jelas, semakin banyak umurnya, akan semakin kurang kebutuhan tidurnya. 3 months to 1 year old 14 - 15 hrs Tetapi sepertinya, setelah mencapai usia lanjut tertentu, 1 to 3 years old 12 - 14 hrs kebutuhannya akan meningkat lagi, sebelum akan tidur selama-lamanya. 3 to 5 years old 11 - 13 hrs Daftar disamping ini adalah rata-rata berapa jam 5 to 12 years old 10 - 11 hrs seseorang tidur dalam seharinya, jadi kalau kebetulan

12 to 18 years old 8.5 - 10 hrs kurang sedikit atau lebih banyak ya tidak usah khawatir, tenang saja. Termasuk yang extra ordinary, alias luar Adults (18+) 7.5 - 9 hrs biasa. Nilai koefisien +  nya saja yang diperbesar.

Berapakah waktu terlama anda tidak tidur? Dan berapa pulakah waktu terlama anda pernah tidur? EGP ya. Tentu sulit – walau masih bisa – untuk mengetahui berapa lama seseorang bisa bertahan tidak tidur, seperti halnya lomba yang pernah dilakukan di Jakarta untuk memperingati ulang tahun salah satu stasiun televisi, dengan menerapkan teknik harus berdiri dan menempelkan tangannya ke badan mobil. Tentunya lebih sulit lagi untuk mengetahui berapa lama seseorang pernah tidur, karena bisa juga pura-pura tidur. Dan konon, menurut ilmu tentang tidur ini, ada beberapa tingkatan kualitas tidur seseorang, yaitu yang disebut Non-REM Sleep dan REM [Rapid Eye Movement] Sleep. The Stages of Sleep

Non-REM sleep

Stage N1 (Transition to sleep) – This stage lasts about five minutes. Your eyes move slowly under the eyelids, muscle activity slows down, and you are easily awakened.

Stage N2 (Light sleep) – This is the first stage of true sleep, lasting from 10 to 25 minutes. Your eye movement stops, heart rate slows, and body temperature decreases.

Stage N3 (Deep sleep) – You’re difficult to awaken, and if you are awakened, you do not adjust immediately and often feel groggy and disoriented for several minutes. In this deepest stage of sleep, your brain waves are extremely slow. Blood flow is directed away from your brain and towards your muscles, restoring physical energy.

REM sleep

REM sleep (Dream sleep) – About 70 to 90 minutes after falling asleep, you enter REM sleep, where dreaming occurs. Your eyes move rapidly, your breathing shallows, and your heart rate and blood pressure increase. Also during this stage, your arm and leg muscles are paralyzed. Jadi kalau anda sering bermimpi selagi tidur, berarti tidur anda ada pada tahapan REM Sleep dengan tanda- tanda seperti itu. Tetapi kalau tidak pernah bermimpi [tidak harus mimpi yang punya arti] berarti hanya sampai tahapan Non-REM saja. Entahlah, kalau bermimpi yang menyebabkan ketindien [yang teriak-teriak] itu masuk golongan mana.

Seperti halnya dalam bidang lainnya, ada saja orang yang berusaha untuk memecahkan rekor karena mungkin ingin dicatat dalam The Guinness World Records, maka juga ada orang yang mencoba untuk bergadang selama mungkin [tentunya tanpa menggunakan stimulan, seperti yang banyak diiklankan ketika masyarakat akan mulai mudik seperti saat ini]. Sebelum dihentikannya upaya pemecahan rekor selanjutnya oleh The Guinness World Records karena alasan dampak kesehatan, telah ada beberapa upaya, antara lain:  Di tahun 1959, Peter Tripp bisa tidak tidur selama 201 jam atau 8,4 hari. Dia menjadi parno [paranoia] dan halusinasi berat selama empat hari sesudahnya;  Di tahun 1964, Randy Gardner [saat itu berusia 17 tahun] mencatatkan waktu 264 jam terus menerus atau 11 hari. Upayanya itu diawasi oleh Dr. William C. Dement – seorang peneliti tentang tidur dari Stanford.

Bang Haji telah mengingatkan agar kita tidak bergadang, bila tidak ada artinya, tetapi bergadang boleh saja kalau ada perlunya, sebagaimana yang dinyanyikannya disini . Tentunya, bila bangun malam untuk menjalankan ibadah sholat [qiyamul lail] dan bermunajah kepada Allah swt atau i’tikaf di masjid-masjid, malah sangatlah dianjurkan, terutama pada bulan Ramadhan seperti saat ini. Bagaimana dengan sebaliknya? Yang tidur paling lama – bahkan tercatat dalam al-Quran surah al-Kahfi QS 18 – adalah selama 300 tahun syamsiah atau ditambah 9 menjadi 309 tahun qamariah, yang dilakukan oleh sekelompok anak muda dengan ditemani oleh seekor anjing mereka. ً۬ َو َل ِبثُوا ِفى َك ۡه ِف ِه ۡم ثَ َل ـ َث ِما َۡ ة ِس ِني َن َوٱ ۡزدَادُوا ِت ۡس ً۬ع ا )٥١( “Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun [lagi].”

Suatu redaksi yang tidak lazim, tidak mengikuti tata-bahasa tentang penulisan angka atau suatu jumlah, dan ternyata itu mempunayi sesuatu arti yang tersembunyi [clue] – yang pernah saya dengar sebelumnya dari seseorang musafir ketika masih kuliah dulu - sebagaimana yang juga tercantum dalam terjemahan al- Quran oleh Dr. Mohsen yang ada dalam situs http://www.quranexplorer.com/quran/ yang didasarkan pada Tafsir Al-Qurtubi “And they stayed in their Cave three hundred (solar) years, and adding nine (for lunar years).”

Kita selama ini merasakan bahwa setiap tahun datangnya bulan Ramadhan akan maju sekitar 11 hari, karena memang adanya beda umur kalender syamsiah dengan qamariah. Tetapi kalau anda menghitungnya dengan pendekatan yang kasar tersebut, maka memang tidak klop. 365,25 x 300 = 109.575 hari, sedangkan 355 x 309 = 109.695; atau ada beda sebanyak 120 hari.

Bila dicoba dengan lebih teliti, dimana satu tahun syamsiah adalah 365 hari, 5 jam, 48 menit, 45,51 detik atau 31.556.925,51 detik, dan untuk 300 tahun adalah 9.467.077.653,00 detik; sedangkan satu tahun qamariah sangat sulit untuk didefinisikan [setidaknya itu yang diperoleh oleh para ahli], sebulannya adalah 29,530589 hari atau untuk 309 tahun adalah 9.460.750.234.64 detik. Ada beda 6.327.418,36 detik. Beda 6.327.418,36 detik dalam 300 atau 309 tahun atau ada selisih 0,0068 % saja, yang disebabkan karena belum mampunya manusia menentukan panjang rata-rata satu tahun qamariah secara lebih teliti. Karena memang umur sebulan menurut kalender qamariah selalu berbeda-beda, tetapi manusia telah mampu memperkirakan saat ijtimak atau conjunction pada setiap bulannya dengan sangat teliti. Kalau mau angka rata-ratanya, ya ambil saja lama 300 tahun syamsiah yang sebesar 9.467.077.653,00 detik dan bagi dengan 309, maka lama rata-rata satu tahun qamariah selama selang tersebut adalah 354,6041 hari atau 29,55034 hari dalam sebulan. Koq beda jauh ya dengan 29,53059 hari? Wa Allahu a’lam.

Kembali ke laptop. Mereka pemecah rekor tidur terlama yang dicatat al-Quran tersebut adalah sekumpulan anak mudah yang menyembunyikan diri demi mempertahankan keimanannya atas Tuhan Yang Esa dari tekanan penguasa di negeri mereka. Mengenai jumlah mereka, masyarakat berbeda pendapat, tetapi yang jelas mereka ditemani seekor anjing yang juga ikut tertidur di mulut gua dengan menjulurkan kaki depannya. Bagaimana keadaan mereka dalam gua tersebut, Allah swt menyampaikan ً۬ ً۬ ۡ ۡ ً۬ ۡ َوتَ ۡح َسبُ ُہ ۡمۡۡأَۡي َقا ظاۡ َو ُه ۡمۡۡ ُرقُوۡۚۡد ۡ َونُ َق ِّل بُ ُه ۡمۡۡذَا َتۡۡٱليَ ِّمي ِّنۡۡ َوذَا َتۡۡٱل ِّ ش َما ِّۡۖلۡۡ َو َكلبُ ُهمۡبَ ٰـ ِّس طۡۡ ِّذ َرا َعۡي ِّهۡۡبِّٱل َو ِّصي ِّۡۚدۡۡ َل ِّوۡۡٱ َّط َل ۡع َتۡۡ َع َلۡي ِّہ ۡمۡۡ َل َولَّۡي َتۡۡ ِّمۡن ُه ۡمۡۡفِّ َرا ً۬ راۡ َو َل ُم ِّل ۡئ َتۡۡ ِّمۡن ُہ ۡمۡۡ ُر ۡعً۬ب اۡ)٨١(

“Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan [diri] dan tentulah [hati] kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka.” Suatu pertanyaan bagus sekali, “bagaimanakah keadaan mereka dalam gua tersebut?”. Koq Allah swt menyampaikan bahwa manusia akan mengira mereka bangun, padahal tidur dengan dibolak-balikkan ke kanan dan kekiri, yang artinya mereka tidak diam dan tidurnya juga tidak anteng seperti orang yang sedang koma. Ditambah lagi manusia akan lari ketakutan, tentunya karena melihat bentuk mereka yang entah bagaimana.

Tetapi setelah ditidurkan selama itu, ketika mereka dibangunkan oleh Allah swt, mereka merasa hanya tertidur barang semalam bahkan setengah hari saja, berarti tidak ada perubahan fisik yang cukup berarti, misalnya kuku dan rambut yang memanjang apalagi berubah warna menjadi beruban, ً۬ َو َڪذَٲ ِل َك بَ َع ۡثنَ ـ ُه ۡم ِل َيتَ َسآٰ َءلُوا بَۡينَہُ ۡ ۚم َقا َل َقآٰ لٮ ل ِ مۡنہُ ۡم َڪ ۡم َل ِب ۡثتُۡ ۖم َقالُوا َل ِب ۡثنَا َي ۡو ما أَۡو بَ ۡع ََ َي ۡو ً۬ ۚم َقالُوا َربُّكُ ۡم أَ ۡع َل ُم ِب َما ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ َل ِب ۡثتُۡم َفٱۡبعَثُ ٰٓوا أَ َحدَ ُڪم ِب َو ِر ِقكُ ۡم َه ـ ِذ ِهۤ ِإ َلى ٱل َم ِدينَ ِة َفليَنظُ ۡر أَيُّ َہآٰ أَ ۡز َك ى َطعَا ً۬ ما َفليَأ ِت ُڪم ِب ِر ۡز ً۬ ق ِ مۡنهُ َوليَتَ َل َّط ۡف َو َل يُ ۡش ِع َر َّن ِب ُڪ ۡم أَ َحد ا )٣٣(

Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka saling bertanya di antara mereka sendiri. Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Sudah berapa lamakah kamu berada [di sini?]". Mereka menjawab: "Kita berada [di sini] sehari atau setengah hari". Berkata [yang lain lagi]: "Tuhan kamu lebih mengetahui berapa lamanya kamu berada [di sini]. Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seseorangpun. (19) Konon TKP dari Ashaabul Kahfi ini, ada diantara tanah Palestina sampai ke Syam [Siria sekarang], pada masa sebelum kedatangan Nabi Isa as, yang hanya diketahui oleh kalangan terbatas dari bangsa Yahudi . Menurut suatu riwayat, sebab dari diturunkannya ayat-ayat ini, bermula dari adanya utusan dari kaum kafir Quraisy yang ingin menguji Nabi Muhammad saw dengan mencari soal kepada para elite kaum Yahudi yang juga sama-sama tidak suka akan kerasulan Muhammad saw. Mereka mendapatkan hints untuk menanyakan tentang tiga hal, yaitu tentang ruh, tentang sekelompok orang yang hilang dimasa lalu dan tak ada orang yang tahu keberadaannya, dan tentang seorang pria yang melanglang buana melakukan perjalanan darat.

Dan cerita tentang Ashaabul Kahfi ini, merupakan salah satu jawaban dari ketiga pertanyaan tersebut. Sedang tentang tentang ruh, Allah swt menjawabnya dengan tegas dalam Al-Israa QS 17:85 ُ ۡ ۡ ً۬ َويَ ۡسـَٔلُونَ َك َع ِن ٱل ُّرو ۖح ِ قُ ِل ٱل ُّرو ُح ِم ۡن أَ ۡم ِر َر ِب ى َو َما ٰٓ أو ِتيتُم ِ م َن ٱل ِعل ِم ِإ َّل َق ِليل )٨١( Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".

Dan bagaimana tentang seorang pria yang melanglang buana melakukan perjalanan darat?. Insya Allah pada kesempatan berikutnya.

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 03

DZUL QARNAIN

Seorang pria yang melanglang buana melakukan perjalanan darat yang dimaksud dalam pertanyaan orang Yahudi yang disampaikan oleh orang Quraisy kepada Rasulullah Muhammad saw, tentu saja bukan yang berkenaan dengan Marco Polo yang melakukan perjalanan dari negeri kelahirannya di Venesia, Italia menuju timur hingga ke negeri China, dan kembali ke negeri asalnya ketika sedang terjadi perang, sehingga dia dipenjara. Dan justru karena itu dia malah memperoleh kesempatan untuk menceritakan pengalamannya kepada rekan sepenjaranya, yang kemudian menuliskannya sehingga ummat manusia di kemudian hari dapat mengetahuinya. Dan sepertinya juga sempat singga di pelabuhan nusantara di pantai barat Aceh, mungkin Meulaboh mungkin juga Barus untuk mengambil kapur barus yang merupakan komoditi perdagangan antara timur dan barat.

Tentu saja bukan Marco Polo yang melakukan perjalanannya antara 1260 – 1295 AD jauh sesudah wafatnya Rasulullah Muhammad saw dan juga sebagian perjalanannya dilakukan melalui lautan, baik ketika berangkat maupun ketika pulang. Konon sosok yang ditanyakan tersebut, adalah yang melakukan perjalanan beberapa ratus tahun sebelum kelahiran Nabi Isa as, dan berciri seperti memiliki dua tanduk atau disimbolkan sebagai memiliki dua tanduk, karena itu dikenal sebagai Zulqarnain atau Dzul Qarnain, dimana kata dzul atau zul memiliki arti yang menguasai, sedangkan qarnain adalah bentuk jamak dua buah dari kata qarnun yang berarti tanduk. Ada nama lain, yang menggunakan prefix berupa kata dzul atau zul yaitu Nabi Dzulkifli as atau Zulkifli as.

Mengenai Nabi Dzulkifli as ini, sangatlah minim diceritakan dalam al-Quran, bahkan mungkin hanya ada dua ayat saja, dan hanya menyebutkan namanya bersama nabi-nabi yang lain, yaitu pada Surah Al-Anbiyaa QS 21: 85 dan Shad QS 38:48, yaitu ۡ ً۬ َو ِإ ۡس َم ـ ِعي َل َو ِإ ۡد ِري َس َوذَا ٱل ِك ۡف ِۖل ُڪ ل ِ م َن ٱل َّص ـ ِب ِري َن )٨١( ۡ ۡ ً۬ َوٱ ۡذكُ ۡر ِإ ۡس َم ـ ِعي َل َوٱليَ َس َع َوذَا ٱل ِك ۡف ِۖل َوكُ ل ِ م َن ٱ ِۡلَ ۡخيَا ِر )١٨( Entahlah, Allah swt Maha Tahu dan tentu punya sesuatu hikmah yang perlu diketahui oleh ummat manusia bila Allah swt menceritakan panjang lebar tentang perjalanan Dzul Qarnain, dalam beberapa etappe dan kejadian-kejadian yang dia temui dan dialog yang dia lakukan dengan beberapa kaum yang ditemuinya. Dan memanglah tidak disertai dengan tahun serta lokasi kejadian, apalagi peta perjalanan, juga asal usulnya maupun nama sesungguhnya, tentu ada sesuatu rahasia dibalik itu semua yang belum kita ketahui bersama. Dan kesemuanya itu merangsang kita untuk berfikir, sebagaimana dikodratkan kepada manusia sebagai satu-satunya makhluk yang dianugerahi kemampuan tersebut. Tidak ada makhluk lainnya di bumi ini yang dianugerahi kemampuan berfikir, walau hanya sekedar 1 % [satu per seratus] saja, apalagi yang mendekati kemampuan manusia. Kalau yang di bumi lain, wa Allahu a’lam. Masih ghaib hingga saat ini. Etappe 1

Mereka akan bertanya kepadamu [Muhammad] tentang Dzulqarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya". (83) Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di [muka] bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan [untuk mencapai] segala sesuatu, (84) maka diapun menempuh suatu jalan. (85) Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat Kami berkata: "Hai Zulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka". (86) Berkata Zulkarnain: "Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia dikembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya. (87) Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya [perintah] yang mudah dari perintah-perintah kami". (88)

Diawali dengan firman Allah swt sebagai pengantar pada ayat 84 dan 85, maka dimulailah perjalanan sebagaimana tercatat pada ayat ke 86. Dari mana dimulainya tidak ada informasi langsung, tetapi akhir dari etappe ini ditandai dengan “sampai ke tempat terbenam matahari di dalam laut yang berlumpur hitam, , dan dia mendapati di situ segolongan umat”. Jadi etappe 1 berakhir pada posisi di sebelah barat, dan disitu ada suatu ummat yang perlu ditangani, yang diserahkan kepada kebijakan Dzul Qarnain akan apa yang dilakukan. Dia menggolongkan ummat yang ditemuinya dalam dua kelompok, kelompak orang-orang yang aniaya dan kelompok orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Yang tentu saja, perlakukan terhadap kedua golongan tersebut sangatlah berbeda. Etappe 2. Kemudian dia menempuh jalan [yang lain]. (89) Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari [sebelah Timur] dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari [cahaya] matahari itu, (90) demikianlah. Dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya. (91)

Jalan yang ditempuhnya kemudian, bukanlah berbelok ke kiri atau ke kanan, melainkan balik kanan, dan terus ke arah timur hingga “sampai ke tempat terbit matahari [sebelah Timur] dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat”. Tempat matahari terbit, bila dilihat dari tempat asalnya melakukan perjalanan, tentulah sesuatu yang jauh yang masih bisa dilihat, dan bila perjalanan terus dilakukan tempat tersebut juga masih belum dapat ditemui. Adanya bukit yang menghalangi tempat kedudukan mereka dengan matahari, maka seakan-akan matahari itu terbit disitu.

Ada suatu kaum yang tidak terlindungi atau belum mampu melindungi dirinya dari sinar matahari, adalah suatu bentuk pernyataan lain, bahwa ummat yang ditemuinya adalah masih belum berbusana. Bila saja Dzul Qarnain melakukan perjalanannya di Indonesia, maka anda akan berasosiasi dia telah bertemu dengan saudara kita yang di Papua, dulu disebut Irian, yang kalau tidak salah pernah disampaikan oleh almarhum Gus Dur, bahwa arti Irian itu adalah tidak berpakaian. Dan karena itu, almarhum lebih memilih kata Papua untuk menyebut pulau yang besar itu.

Kali ini, tidak dijelaskan tindakan apa yang dilakukan terhadap kaum yang belum terlindungi dari sinar matahari tersebut. Dan Allah swt mengetahui semua hal itu. Etappe 3.

Kemudian dia menempuh suatu jalan [yang lain lagi]. (92) Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. (93) Mereka berkata: "Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu [6] orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" (94)

Kita tidak memperoleh clue kemana arah perjalanan etappe ke 3 ini, dan hanya diindikasikan “di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.” Hampir tidak mengerti, tetapi ternyata masih bisa berkomunikasi, entah dengan cara bagaimana, mungkin pakai bahasa Tarzan, sebagaimana yang sering kita sebutkan bila dua atau lebih orang berkomunikasi pada hal sama-sama tidak saling mengerti bahasa yang mereka gunakan.

Kaum itu mampu mengungkapkan keadaan mereka, menawarkan suatu proyek [kalau istilah jaman sekarang] dan mempu memberikan pembayaran. Berarti mereka telah biasa melakukan perdagangan, dan memiliki harta dari hasil perdagangan tersebut. ۡ ۡ Ya’juj dan Ma’juj atau Gog and , يَأ ُجو َج َو َمأ ُجو َج Di sini kita diperkenalkan kepada suatu entity baru, yaitu Magog dalam bahasa Inggris [literatur Eropa dan Nashrani] yang selama itu mengganggu ketenangan penduduk setempat, sehingga mereka berharap Dzul Qarnain dapat membawa teknologi yang dikuasainya sebagai nikmat dari Allah swt, untuk membantu mereka menghindari Ya’juj dan Ma’juj tersebut. Dan rupanya, walau saat itu firman Allah swt di Surah Asy-Syura QS 42:20 َمن َكا َن يُ ِريد ُ َح ۡر َث ٱ ِۡلَ ِخ َرة ِ نَ ِز ۡد َله ُ ۥ ِفى َح ۡر ِث ِه ۖۤ َو َمن َكا َن يُ ِريد ُ َح ۡر َث ٱلدُّۡنيَا نُ ۡؤ ِت ِهۤ ِمۡن َہا َو َما َله ُ ۥ فِى ٱ ِۡلَ ِخ َر ِة ِمن نَّ ِصي ب “Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” belum diwahyukan kepada Rasulullah saw, tetapi hal itu telah dipahami oleh Dzul Qarnain, sebagaimana bisa kita saksikan transaksi yang terjadi diantara mereka sebagaimana dinyatakan dalam ayat selanjutnya Zulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan [manusia dan alat-alat], agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, (95) berilah aku potongan-potongan besi" Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua [puncak] gunung itu, berkatalah Zulkarnain: Tiuplah [api itu]". Hingga apabila besi itu sudah menjadi [merah seperti] api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga [yang mendidih] agar kutuangkan ke atas besi panas itu". (96) Disini kita melihat dalam terjemahan versi bahasa Indonesia “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik,” belumlah memberikan kejelasan kepada kita, tetapi coba kita bandingkan dengan terjemahan dalam bahasa Inggris dengan penjelasan yang lebih gamblang akan hal itu, yaitu “He said: "That (wealth, authority and power) in which my Lord had established me is better (than your tribute)”. Dzul Qarnain tidak menerima penawaran pembayaran, karena dia yakin berbagai nikmat dari Allah swt yang telah dianugerahkan kepadanya telah melebihi segalanya, dan dia hanya mengharapkan balasan di akhirat belaka, sesuai QS 42:20 tersebut. Dzul Qarnain mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam menyelesaikan proyek tersebut, dan dengan begitu dia dapat melakukan transfer of teknologi yang diperlukan oleh mereka dalam melindungi dirinya dari gangguan Ya’juj dan Ma’juj, dengan teknik metalurgi yang sudah dikuasainya, dalam hal pengolahan besi dengan tembaga.

Sengaja saya bandingkan head to head antara terjemahan ini, guna memberikan keluasan pemahaman kita, antara lain kita perlu untuk melihat terjemahan-terjemahan yang lain bilamana perlu. maka tolonglah aku dengan kekuatan [manusia dan alat- So help me with strength (of men), I will alat], agar aku membuatkan dinding antara kamu dan erect between you and them a barrier. (95) mereka, (95) berilah aku potongan-potongan besi" Hingga "Give me pieces (blocks) of iron," then, apabila besi itu telah sama rata dengan kedua [puncak] when he had filled up the gap between the gunung itu, berkatalah Zulkarnain: Tiuplah [api itu]". Hingga two mountain-cliffs, he said: "Blow," then apabila besi itu sudah menjadi [merah seperti] api, diapun when he had made them (red as) fire, he berkata: "Berilah aku tembaga [yang mendidih] agar said: "Bring me molten copper to pour over kutuangkan ke atas besi panas itu". them." Sebagaimana kita tahu, besi yang sudah merah karena dibakar, suhunya sudah mendekati titik lelehnya dan karena itu bisa dibentuk dengan menempa. Mungkin kalau sampai menjadi meleleh [cair] maka diperlukan suhu yang lebih tinggi lagi, yang mungkin tidak bisa dicapai dengan api yang dipunyai. Maka diperlukan tembaga yang meleleh untuk menyatukan besi-besi tersebut. Titik leleh [melting point] dari besi 1535 oC, sedang tembaga 1083 oC. Jadi kalau besi yang memerah [mencapai 1500 oC] dan kepadanya diletakkan tembaga, maka tembaga akan meleleh dan menyatukan potongan besi-besi panas tersebut. Yah beginilah nasib, kalau kita tidak mengerti bahasa asalnya, tetapi dengan banding membandingkan terjemahan yang ada, lumayan untuk menambah pemahaman kita, apalagi bila kita sertai dengan pengetahuan alam yang pernah kita pelajari. Kalau titik didihnya tembaga adalah sekitar 2567 oC yang sudah hampir mendekati titik disih besi yang 2750 oC.

Begitulah sebagian jawaban Allah swt atas kissah perjalanan seorang pria yang melanglang buana melakukan perjalanan darat yang dimaksud dalam pertanyaan orang Yahudi, dan bila kita telaah etappe- etappe yang dilaluinya, ternyata ada kesamaan dengan etappe perjalanan yang dilakukan oleh seorang tokoh dunia yang tercatat dalam sejarah, yang dikenal dengan nama Iskandar Yang Agung atau Alexander the Great, sebagaimana dalam peta pada halaman berikut.

Perjalanan di mulai dari Macedonia, dimulai pada tahun 334 SM, dan etappe pertama berakhir di Ammaniom, dimana kemudian tahun 332 SM berbalik arah ke timur sebagai perjalanan etappe kedua sampai dengan tahun 329 SM sampai di timur-utara. Di akhir etappe kedua ini, bertemu dengan ummat yang tak terlindungi dari matahari. Kemudian berganti arah, pada etappe ketiga hingga bertemu dengan ummat yang kurang faham bahasa, tetapi masih bisa berkomunikasi.

Kesesuaian arah perjalanan, apakah bisa dianggap bahwa Dzul Qarnain itu adalah Iskandar? Sehingga sering kita dengar sebutan IskandarDzul Qarnain dalam berbagai kesempatan. Diwaktu masih kecil dari cerita ibunda dan dari bacaan buku tulisan ustadz Bey Arifin dalam Kumpulan Cerita dalam al-Quran, bahwa Dzul Qarnanin adalah anak dari raja di Macedonia, yang dalam literatur barat disebut sebagai Alexander. Tetapi akhir-akhir ini muncul wacana, bahwa Dzul Qarnain bukanlah Iskandar dari Macedonia.

Dari peta-peta yang ada, yang tentunya bersumber dari kaum Nashrani atau Kitab Injil, dan kita mencoba melihatnya dari sumber al-Quran, dimanakah turning-point ثُ َّم أَۡتبَ َع َس َبب ا yang ditandai dengan ayat tersebut. Tidaklah mudah untuk menetapkan dimana pergantian arah yang kedua dan dimanakah Dzul Qarnain berjumpa dengan Ya’juj dan Ma’juj itu.

Dari sumber buku Atlas Al-Quran ini, sepertinya memberi tanda o dengan tulisan yang mungkin berarti Korakorum, tetapi mengapa letaknya ada di utara tembok China, di daerah Mongolia? Memang ada yang namanya hampir sama, apa Dzul Qarnain sampai ke sana?

Yang penting kita bisa mengambil hikmah dari perjalanan Dzul Qarnain, tanpa perlu tahu siapa sebenarnya. Karena Allah swt tidak menjelaskannya, dari pada salah-salah duga. Dan dari manapun asalnya, dan dimana dilakukannya perjalanannya. Dari pada saling berselisih diantara kita.

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen ۡ ۡ ۡ َويَ ۡسـَٔلُونَ َك َعن ِذى ٱل َق ۡرنَۡي ِۖن قُ ۡل َسأَتلُوا َع َلۡيكُم ِ مۡنهُ ِذ ۡڪ را )٨١( ِإنَّا َم َّكنَّا َله ُ ۥ ِفى ٱِلَ ۡر َِ َو َءاتَۡينَ ـهُ ِمن كُ ِ ل ً۬ َش ۡى ً۬ ء َسبًَ۬ب ا )٨١( َفأَۡتبَ َع َس َبب ا )٨١( َحتَّ ٰٓى ِإذَا بَ َل َغ َم ۡغ ِر َب ٱل َّش ۡم ِس َو َجدَ َها تَ ۡغ ُر ُب ِفى َعۡي ن َح ِمَۡ ة َو َو َجدَ ِعندَ َها ۡ ۡ ً۬ َق ۡو ً۬ م ۗا قُلنَا يَ ـذَا ٱل َق ۡرنَۡي ِن ِإ َّمآٰ أَن تُعَ ِذ َب َو ِإ َّمآٰ أَن تَتَّ ِخذَ ِفي ِہ ۡم ُح ۡس نا )٨٨( َقا َل أَ َّما َمن َظ َل َم َف َس ۡو َف نُعَ ِذ بُه ُ ۥ ثُ َّم يُ َردُّ ۡ ِإ َل ى َر ِب ِهۤ َفيُعَ ِذ بُه ُ ۥ َعذَاً۬ب ا نُّ ۡك ً۬ را )٨٤( َوأَ َّما َم ۡن َءا َم َن َو َع ِم َل َص ـ ِل ً۬ حا َف َله ُ ۥ َج َزآٰ ء ٱل ُح ۡسنَ ۖى َو َس َنقُو ُل َله ُ ۥ ِم ۡن ۡ ۡ أَ ۡم ِرنَا يُ ۡس ً۬ را )٨٨( ثُ َّم أَۡتبَ َع َس بَب ا )٨٣( َحتَّ ٰٓى ِإذَا بَ َل َغ َمط ِل َع ٱل َّش ۡم ِس َو َجدَ َها تَطلُ ُع َع َل ى َق ۡو ً۬ م لَّ ۡم َن ۡج َعل لَّ ُهم ِ من ۡ دُو ِن َہا ِس ۡت ً۬ را )٣٤( َكذَٲ ِل َك َو َق ۡد أَ َحطنَا ِب َما َلدَۡي ِه ُخۡب ً۬ را )٣٣( ثُ َّم أَۡتبَ َع َسبَب ا )٣٥( َحتَّ ٰٓى ِإذَا بَ َل َغ َبۡي َن ٱلسَّدَّۡي ِن َو َجدَ ً۬ ۡ ۡ ۡ ِمن دُو ِن ِه َما َق ۡو ً۬ ما َّل َي َكادُو َن يَ ۡف َق ُهو َن َق ۡول )٣١( َقالُوا يَ ـذَا ٱل َق ۡرنَۡي ِن ِإ َّن يَأ ُجو َج َو َمأ ُجو َج ُم ۡف ِسدُو َن ِفى ٱ ِۡلَ ۡر َِ ً۬ َف َه ۡل َن ۡجعَ ُل َل َك َخ ۡر جا َع َل ٰٓى أَن تَ ۡج َع َل َبۡي َننَا َوبَۡينَ ُه ۡم َسد ا )٣١( َقا َل َما َم َّك ِن ى ِفي ِه َر ِب ى َخۡي ً۬ ر َفأَ ِعينُو ِنى ِبقُ َّوة أَ ۡج َع ۡل ۡ بَۡينَكُ ۡم َو َبۡينَہُ ۡم َر ۡد ما )٣١( َءاتُو ِنى ُزبَ َر ٱل َح ِدي ِۖد َحتَّ ٰٓى ِإذَا َسا َو ى بَۡي َن ٱل َّصدَ َفۡي ِن َقا َل ٱنفُ ُخو ۖا َحتَّ ٰٓى ِإذَا َجعَ َله ُ ۥ نَا ً۬ را ُۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ً۬ ً۬ َقا َل َءاتُو ِن ٰٓى أف ِرغ َع َلۡي ِه ِقط ً۬ را )٣٨( َف َما ٱ ۡس َط ـعُ ٰٓوا أَن يَظ َه ُروهُ َو َما ٱ ۡستَ َط ـعُوا َله ُ ۥ نَقب ا )٣٤( َقا َل َه ـذَا َر ۡح َمة ً۬ ِ من َّر ِب ۖى َف ِذَا َجآٰ َء َو ۡعدُ َر ِب ى َجعَ َله ُ ۥ دَ َّكآٰ َۖء َو َكا َن َو ۡعدُ َر ِب ى َحق ا )٣٨(

Mereka akan bertanya kepadamu [Muhammad] tentang Dzulqarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya". (83) Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di [muka] bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan [untuk mencapai] segala sesuatu, (84) maka diapun menempuh suatu jalan. (85) Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat Kami berkata: "Hai Zulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka". (86) Berkata Zulkarnain: "Adapun orang yang aniaya, maka kami kelak akan mengazabnya, kemudian dia dikembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang tidak ada taranya. (87) Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang terbaik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya [perintah] yang mudah dari perintah-perintah kami". (88) Kemudian dia menempuh jalan [yang lain]. (89) Hingga apabila dia telah sampai ke tempat terbit matahari [sebelah Timur] dia mendapati matahari itu menyinari segolongan umat yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari [cahaya] matahari itu, (90) demikianlah. Dan sesungguhnya ilmu Kami meliputi segala apa yang ada padanya. (91) Kemudian dia menempuh suatu jalan [yang lain lagi]. (92) Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. (93) Mereka berkata: "Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu [6] orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?" (94) Zulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan [manusia dan alat-alat], agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, (95) berilah aku potongan-potongan besi" Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua [puncak] gunung itu, berkatalah Zulkarnain: Tiuplah [api itu]". Hingga apabila besi itu sudah menjadi [merah seperti] api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga [yang mendidih] agar kutuangkan ke atas besi panas itu". (96) Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa [pula] melobanginya. (97) Zulkarnain berkata: "Ini [dinding] adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku. Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar". (98) And they ask you about Dhul-Qarnain. Say: "I shall recite to you something of his story." (83) Verily, We established him in the earth, and We gave him the means of everything. (84) So he followed a way. (85) Until, when he reached the setting place of the sun, he found it setting in a spring of black muddy (or hot) water. And he found near it a people. We (Allâh) said (by inspiration): "O Dhul-Qarnain! Either you punish them, or treat them with kindness." (86) He said: "As for him (a disbeliever in the Oneness of Allâh) who does wrong, we shall punish him; and then he will be brought back unto his Lord; Who will punish him with a terrible torment (Hell). (87) "But as for him who believes (in Allâh's Oneness) and works righteousness, he shall have the best reward, (Paradise), and we (Dhul-Qarnain) shall speak unto him mild words (as instructions)." (88) Then he followed another way, (89) Until, when he came to the rising place of the sun, he found it rising on a people for whom We (Allâh) had provided no shelter against the sun. (90) So (it was)! And We knew all about him (Dhul-Qarnain). (91) Then he followed (another) way, (92) Until, when he reached between two mountains, he found, before (near) them (those two mountains), a people who scarcely understood a word. (93) They said: "O Dhul-Qarnain! Verily! Ya'jûj and Ma'jûj (Gog and Magog)[] are doing great mischief in the land. Shall we then pay you a tribute in order that you might erect a barrier between us and them?" (94) He said: "That (wealth, authority and power) in which my Lord had established me is better (than your tribute). So help me with strength (of men), I will erect between you and them a barrier. (95) "Give me pieces (blocks) of iron," then, when he had filled up the gap between the two mountain-cliffs, he said: "Blow," then when he had made them (red as) fire, he said: "Bring me molten copper to pour over them." (96) So they [Ya'jûj and Ma'jûj (Gog and Magog)] could not to scale it or dig through it. (97) (Dhul-Qarnain) said: "This is a mercy from my Lord, but when the Promise of my Lord comes, He shall level it down to the ground. And the Promise of my Lord is ever true." (98) 04

BREAKING NEWS & BERITA YAD

Kemarin, ketika saya mengantarkan bacaan Ramadhan 03, saya menyampaikan keberadaan suatu situs www.islamawakened.com yang memungkinkan kita untuk melihat banyak terjemahan al-Quran dari berbagai sumber. Saya kemudian mencobanya – “kebetulan”, ini adalah cara Allah swt untuk memberitahu – saya mencoba membuka ayat yang mengantarkan saya ke situs itu tadi. nDilalah, karsaning Allah, saya menemukan hal seperti ini pada awal surah Al-Room [Romawi] , dari [Progressive Muslims]:

30:1 Alif Laam Miim. 30:2 The Romans have won. 30:3 At the lowest point on the Earth. But after their victory, they will be defeated. 30:4 In a few more years. The decision before and after is for God, and on that day the believers will rejoice. 30:5 With God's victory. God gives victory to whom He wishes; He is the Noble, the Merciful. 30:6 Such is God's pledge, and God does not break His pledge, but most people do not know.

Semoga itu kesalahan ketik belaka, dan bukan merupakan suatu kesengajaan, karena sebagaimana kita ketahui dari berbagai sumber dan cerita, bahwa saat itu Kekaisaran Romawi [tepatnya Romawi Timur] dikalahkan oleh Kekaisaran Persia [sekarang Iran], tetapi dalam beberapa tahun mendatang keadaan akan berbalik, Romawi kembali mengalahkan Persia. Itulah khabar dan janji dari Allah swt. Berlawanan jadinya. ۡ ا ٰٓل ٰٓم )٣( غُ ِلبَ ِت ٱل ُّرو ُم )٥( ِف ٰٓى أَ ۡدنَى ٱِلَ ۡر َِ َوهُم ِ م ۢن بَ ۡع ِد َغ َل ِب ِه ۡم ۡ ۡ َ ً۬ ۡ َسيَغ ِلبُو َن )١( ِفى ِب ۡضع ِ ِس ِني َۗن ِ َّ ِّلل ٱِل ۡم ُر ِمن َقۡب ُل َو ِم ۢن َب ۡع ۚد ُ َو َي ۡو َم لٮ ذ يَف َر ُح ۡ ۡ ٱل ُم ۡؤ ِمنُو َن )١( ِبنَ ۡص ِر ٱ َّ ِّۚلل يَن ُص ُر َمن يَ َشآٰ ُۖء َوهُ َو ٱل َع ِزي ُز ٱل َّر ِحي ُم )١( َو ۡعدَ ٱ َّ ِۖ ّلل َل يُ ۡخ ِل ُف ٱ َّّللُ َو ۡعدَه ُ ۥ َو َل ـ ِك َّن أَ ۡڪثَ َر ٱلنَّا ِس َل َي ۡع َل ُمو َن )٨( Alif Laam Miim (1) Telah dikalahkan bangsa Rumawi, (2) di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, (3) dalam beberapa tahun [lagi]. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah [mereka menang]. Dan di hari [kemenangan bangsa Rumawi] itu bergembiralah orang-orang yang beriman, (4) karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (5) [sebagai] janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (6) The Romans -Christians- have been defeated (by the Persians) - Atheists-, in the land near by - (the near end of the Roman Empire, Syria). but the tide of battle shall turn and following their defeat shall victory and fortune sit on their helm, in some few years from hence. to Allah alone. The Ultimate Authority, are committed and submitted all matters and all affairs for consideration, decision and execution in the beginning and the end, past, present and time to come; there and then shall the Muslims rejoice beyond a common joy for the victory of the Romans. Allah gives mastery and triumph to whom. He will and He is Al-Aziz and Al-Rahim (the Almighty and the Merciful). Such is the promise of Allah Who never breaks His promise but most people fail to realize this fact. Seandainya, hal itu terjadi di era revolusi informasi seperti sekarang ini, tentu beritanya akan menjadi breaking news yang tiada henti-hentinya disiarkan, baik oleh jaringan internasional, nasional maupun lokal; seperti halnya berita gugurnya pemimpin Lybia waktu itu dan keadaan yang menimpa negeri Mesir saat ini.

Di kala itu, berita tentu menunggu kafilah yang lewat, tetapi Allah swt telah menyampaikan breaking news tersebut kepada Rasulullah Muhammad saw, bukan saja mengenai apa yang telah terjadi, melainkan juga berita tentang apa yang akan terjadi nanti. Bahkan bukan saja sebagai berita, melainkan sebagai firman yang diabadikan dalam al-Quran, plus berita apa yang akan terjadi di kemudian hari atas hal tersebut.

Berita kekalahan Kekaisaran Romawi ini, bagi ummat Islam di kala itu merupakan suatu pukulan berat dan menimbulkan kesedihan, walau tidak ada hubungan langsung dengan mereka, kecuali adalah sama-sama penganut monoteisme artinya sama-sama bertuhankan Allah swt yang Esa. Dampak kekalahan itu, juga akan mempengaruhi ummat Islam secara langsung maupun tidak langsung.

Dilain pihak, kaum Quraisy yang musyrik – sama dengan orang-orang Persia – bergembira dan bersorak sorai atas kekalahan Kekaisaran Romawi [Timur] yang Nashrani yang merupakan kelompok yang bertuhankan kepada Allah swt. Dan untuk menenangkan ummat Islam dari kesedihan, Allah swt sekaligus mengabarkan bahwa dalam waktu yang tidak lama – beberapa tahun lagi - kemenangan akan kembali diraih oleh Kekaisaran Romawi. “Dan di hari [kemenangan bangsa Rumawi] itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. [sebagai] janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” ۡ [yang dalam berbagai terjemahan [malah hampir semuanya فِ ٰٓى أَ ۡدنَى ٱِلَ ۡر َِ ,Ada kata yang menarik mengartikannya sebagai di negeri yang terdekat, -, in the land near by, tetapi ada yang mengartikannya sebagai at the lowest point on the Earth [oleh Progressive Muslims] dan dalam Atlas Al-Quran, yang menguraikannya dengan memberikan berbagai penjelasan.

Kawasan sekitar Laut Mati, yang merupakan palagan antara Romawi dan Persia. Pada awal abad ke 7, lebih tepatnya pada tahun-tahun 613-614 M, atau pada saat Rasulullah Muhammad saw usia awal empat puluhan, yang berarti baru saja menerima amanah kerasulan, dua negara adidaya di dunia ini adalah Romawi [Byzantium] dan Persia, yang keduanya terletak di sebalah utara Jazirah Arab, yang satu di barat dan yang satu di timur, saling berperang. Kekaisaran Romawi banyak menderita kekalahan, bahkan kota-kota Damaskus [Syria sekarang] dan Jerusalem sudah jatuh ke tangan Kekaisaran Persia, dan kayu salib yang mereka yakini menyalib nabi Isa as, juga dirampa serta.

Ayat-ayat tentang Kekaisaran Romawi yang kalah, tetapi akan kembali menang itu, konon turun pada tahun 620 M, atau tujuh tahun setelah pertempuran yang melelahkan tersebut. ۡ غُ ِلبَ ِت ٱل ُّرو ُم , ِف ٰٓى أَ ۡدنَى ٱِلَ ۡر َِ َوهُم ِ م ۢن َب ۡع ِد َغ َل ِب ِه ۡم َس َي ۡغ ِلبُو َن Kalau kita membaca ayat tersebut saat ini, sepertinya tidak ada sesuatu yang istimewa, sebagai suatu berita yang lazim alias biasa saja. Tetapi bagi mereka yang hidup pada saat itu, adalah sesuatu yang sangat istimewa, setidaknya dalam dua hal.

 Pertama, kekaisaran Romawi, yang sepertinya sudah hancur lebur itu, menurut pendangan masyarakat [belum ada pengamat seperti sekarang] tidaklah mungkin bisa bangkit kembali; tetapi Allah swt menyampaikan dan menjanjikan bahwa akan kembali meraih kemenangan atas Persia.  Kedua, walaupun masyarakat tahu bahwa kawasan itu rendah terhadap sekelilingnya, tetapi mana tahu kalau itu merupakan daratan yang paling rendah di muka bumi ini. Hanya pada waktu terakhir ini sajalah manusia mengetahui mana-mana tempat di bumi ini yang sebenarnya terendah, bahkan lebih rendah dari air di laut, bahkan sampai ratusan meter. Bahkan Kekaisaran Romawi – yang beribukota di Konstantinopel, sekarang masuk wilayah Turki – bukan saja harus bertempur melawan Kekaisaran Persia di Timur [Selatan], tetapi juga diserang dari arah barat dan utara oleh bangsa-bangsa Avars, Slav dan Lombard, yang mana bangsa Avars bahkan sudah mencapai dinding kota Konstantinopel dan bahkan hampir berhasil menangkap Sang Kaisar Heraclius. Juga para gubernur yang semula setia mulai membelot dan melawan [biasa kan, kalau sudah mau jatuh lalu menjauh], dan wilayah Mesir, Palestina, Mesopotamia [Irak] serta Armenia [Turki] pun sudah jatuh ke tangan Persia. Kalau menurut jargonnya Asmuni adalah termasuk hil-hil yang mustahal kalau Romawi akan bisa bangkit dan mengalahkan Persia. Begitulah cerita yang saya peroleh dari suatu sumber. ۡ itu adalah daratan yang terendah di muka bumi, maka ِف ٰٓى أَ ۡدنَى ٱِلَ ۡر َِ Dan bila mengacu pada pengertian tempatnya tidak bisa tidak adalah wilayah sekitar Laut Mati [Dead Sea. Al Bakhru ‘l Mayyit] yang memiliki kerendahan – 392 meter dibawah permukaan laut, bahkan kalau di Wikipedia menyebutkannya sebagai – 418 m atau – 423 meter dibawah permukaan laut. Itu bagi masyarakat sekarang, yang sudah mudah memperoleh informasi dengan memanfaatkan ujung jari dan teknologi. Ketika saya berkesempatan kesana belasan tahun silam, saya juga tidak tahu kalau mendatangi tempat yang terendah di muka bumi. Tahunya setelah sampai di rumah kembali, membaca buku dan informasi yang diperoleh di sana yang belum dibaca.

Keberhasilan kebangkitan Romawi, antara lain karena pernyataan “jihad” yang dikumandangkan oleh Sang Kaisar, setelah mendengar wahyu Allah swt kepada Rasulullah Muhammad saw, bahwa Romawi akan kembali menang dalam beberapa tahun mendatang. Dengan keyakinan itu, mereka melebur semua emas dan perak yang ada di gereja-gereja dibawah wilayah kekuasaannya, untuk pembiayaan perjuangan itu. Dan sebagimana yang telah dikhabarkan Allah swt kepada Rasul-Nya, pada Desember 627 M, tujuh tahun setelah turunnya wahyu, dalam peperangan di sekitar Laut Mati [daratan yang terendah di muka bumi] tentara Parsi dapat diusir pulang, dan beberapa bulan mendatang menyatakan kalah dan mengembalikan semua wilayah yang telah direbut sebelumnya. Dan salib suci dikembalikan lagi ke Jerusalem.

Foto dan Gambar di atas menunjukkan adanya patahan yang membentuk palung atau ngarai, yang membentang dari utara ke selatan, dan konon terus memanjang ke arah selatan yang membentuk Teluk Aqabah dan Laut Merah. Dari beberapa ayat di surat Al-Ruum ini, kita memperoleh pelajaran bahwa ayat-ayat tersebut merupakan berita aktual atau breaking news yang disertai pula dengan janji apa yang akan terjadi di waktu yang tidak lama, yang merupakan perubahan diametral yang kalau menurut para ahli hampir atau sama sekali tidaklah mungkin. Dan janji Allah swt akanlah selalu ditepati, dan janji tentang Kekaisaran Romawi ini merupakan janji yang berjangka pendek. Mereka yang mengetahui langsung janji itu ketika diturunkan, masih sempat untuk memperoleh buktinya. Pada hal, kalau ada pengamat seperti zaman sekarang mereka semuanya akan bilang tidaklah mungkinKekaisaran Romawi akan mampu kembali merebut wilayahnya dan memenangkan perang.

Allah swt juga menunjukkan sesuatu yang mungkin belum atau bahkan tidak difahami oleh masyarakat beberapa puluh tahun silam, apalagi masyarakat pada masanya, bahwa ada lokasi yang merupakan sesuatu ۡ sehingga banyak penterjemah yang masih tetap , ِف ٰٓى أَ ۡدنَى ٱِلَ ۡر َِ tampat yang didefinisikan sebagai menterjemahkan dengan tempat yang dekat, belum sampai pada tempat yang terendah. Entahlah dari segi kebahasaan.

Dan insya Allah bila ada kesempatan, kita akan menceritakan lagi sesuatu yang terjadi di wilayah ini, yang boleh dikata hingga saat ini tidak pernah tenang, dan terus bergejolak yang dikenal sebagai wilayah Tepi Barat atau West Bank. Karena kawasan ini, Palestina, merupakan daerah kerja sederetan para Rasulullah pada masa lalu, antara lain nabi Luth as, nabi Ishaq as, nabi Daud as, nabi Sulaiman as, nabi Isa as.

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 05

QUEEN OF SHEBA

Ternyata al-Quran bukan saja menceritakan tentang perjalanan di masa lalu dari seseorang melanglang buana ini, seperti Dzul Qarnain, bahkan diceritakan pula perjalanan seekor burung yang bernama Hud-Hud yang juga melakukan petualangannya menuju negeri yang jauh. Sebagaimana kita ketahui, burung-burung [dan juga hewan lainnya, mulai dari kupu-kupu sampai hewan berkaki empat yang besar] yang tinggal di daerah bermusim empat, selalu secara rutin melakukan hijrah tahunan, perjalanan jauh dari utara ke selatan dan sebaliknya, untuk menghindari musim dingin yang langka akan sumber makanan dan kembali ketika musim semi telah mulai, menunggu musim panas yang melimpah ruah akan makanan.

Yang justru menarik, dari perjalanan seekor burung ini, telah membawa suatu rangkaian perjalanan lainnya yang menjadi perhatian ummat, baik di masa lalu hingga masa kini. Dan kissah yang disampaikan dalam kitab suci al-Quran juga bisa ditemui dalam kitab Injil yang kemudian dijadikan film bisu oleh Fox Film Corporation, pada tahun 1921 [hampir seabad silam] dibintangi oleh Betty Blythe. Dan di tahun 1959, cerita dengan tokoh yang sama ditulis oleh Crane Wilbur, disutradarai oleh King Vidor serta dibintangi oleh bintang-bintang yang mungkin anda masih pernah dengar namanya Yul Brynner [kalau tidak salah sering tampil gundul] dan Gina Lollobrigida [bintang seksi di jamannya] yang memerankan Queen of Sheba. Disamping ini adalah poster dari kedua film tersebut. Kalau yang film bisu buatan tahun 1921 mungkin tidak beredar di Hindia Belanda, entahlah yang versi tahun 1959 rasanya dulu pernah dengar-dengar film ini diputar di Indonesia. Entahlah kalau sekarang, dengan kesadaran beragama yang dihayati saat ini, barangkali ada sebagian masyarakat yang akan menolak penayangannya. Tentu saja film-film tersebut dituliskan skriptnya berdasar ceritera yang ada di kitab suci kaum Nashrani, dan ternyata ceriteranya memang sangat menarik.

Kissah petualangan burung Hud Hud dimulai ketika dia absen dalam suatu appel besar pasukan yang diselenggarakan oleh seorang raja [yang juga nabi Allah] yaitu nabi Sulaiaman as, yang dalam literatur barat dituliskan sebagai Solomon. Sebagaimana kita ketahui, nabi Sulaiman as diberikan banyak ilmu dan kekuasaan oleh Allah swt, sehingga memiliki balatentara bukan saja dari golongan manusia, melainkan juga hewan dan bahkan kaum jin. Dan tentu saja, beliau memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan keseluruhan bala tentaranya tersebut. Ketidak hadiran si burung Hud Hud ini merupakan awal kissah yang menarik perhatian banyak orang hingga kini, tentu bagi yang memperhatikannya. Karena banyak angkatan muda kita, kurang mengetahui apalagi faham, dengan berbagai kissah yang ada dalam al-Quran. ۡ ۡ ُ ً۬ ۡ َوتَ َفقَّد َ ٱل َّطۡي َر َف َقا َل َما ِل َى َ ٰٓل أَ َرى ٱل ُه ۡدهُد َ أَ ۡم َڪا َن ِم َن ٱلغَآٰ لٮ ِبي َن )٥٤( َِل َع ِذ َبنَّه ُ ۥ َعذَاب ا َش ِديد ا أَۡ و َِلَا ذبَ َحنَّه ُ ۥ أَۡو ۡ َليَأ ِتيَ ِن ى ِبسُۡل َط ـ ً۬ ن ُّم ِبي ً۬ ن )٥٣(

Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: "Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir. (20) Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras, atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang". (21) An-Naml QS 27

Disini kita mendapat pelajaran, bahwa seorang pemimpin mengenali satu-persatu stafnya dan tidak segan untuk memberikan hukuman yang berat bahkan hukuman mati sekalipun, bilamana sang staf melakukan perbuatan yang salah, bukan malah melindunginya. Tentu berbeda dengan apa yang sering kita temukan di sekitar kita, seorang pemimpin yang mati-matian membela anak buahnya walau bersalah, dan juga sebaliknya, tetapi sebaliknya bila yang diduga bersalah adalah lawannya. Dan disini nabi Sulaiman as juga telah menerapkan asas pra duga tak bersalah dan tidak berburuk sangka kepada stafnya si Hud Hud.

Burung Hud Hud ini, adalah disebut juga Hoope atau Hoopoe, dan memiliki nama latin Upupa epops dalam famili Upupidae, memiliki panjang tubuh [ekor-ke-paruh] antara 25-29 cm dan jarak rentang sayap sepanjang 44-48 cm. Sebesar burung merpati kira-kira ya, dengan warna bulu dan bentuk yang sangat menarik. Pantas saja nabi Sulaiman as cepat mengetahui ketidak hadirannya dalam appel rutin tersebut. Mungkin seperti appel habis libur lebaran di negeri kita ya, dimana banyak yang memperpanjang liburnya dengan berbagai alasan. Konon, tak lama kemudian, si Hoope ini pun hadir dan melaporkan keterlambatannya dengan alasan yang sangat kuat. َ ۡ ۡ ً۬ َ ً۬ َف َم َك َث َغۡي َر َب ِعي ً۬ د َف َقا َل أ َحط ُت ِب َما َل ۡم تُ ِحط ِب ِهۤ َو ِجۡتُ َك ِمن َسبَ ِ ِبنَبَِ يَ ِقي ن )٥٥( ِإ ِن ى َو َجد ُّت ٱ ۡم َرأة تَ ۡم ِل ُڪ ُه ۡم َوأُو ِتيَ ۡت ِمن ُڪ ِ ل َش ۡى ً۬ ء َو َل َها َع ۡر ش َع ِظي ً۬ م )٥١( َو َجدتُّ َها َو َق ۡو َم َها يَ ۡس ُجدُو َن ِلل َّش ۡم ِس ِمن دُو ِن ٱ َّ ِ ّلل َو َزيَّ َن َل ُه ُم ۡ ٱل َّشۡي َط ـ ُن أَ ۡع َم ـ َل ُه ۡم َف َصدَّهُ ۡم َع ِن ٱلسَّ ِبي ِل َف ُه ۡم َل َي ۡهتَدُو َن )٥١( أَ َّل يَ ۡس ُجدُوا ِ َّ ِّلل ٱلَّ ِذى يُ ۡخ ِر ُج ٱل َخ ۡب َء ِفى ٱلسَّ َم ـ َوٲ ِت ۡ ۡ َوٱ ِۡلَ ۡر َِ َويَ ۡع َل ُم َما تُ ۡخفُو َن َو َما تُ ۡع ِلنُو َن )٥١( ٱ َّ ّللُ َ ٰٓل ِإ َل ـه َ ِإ َّل هُ َو َر ُّب ٱلعَ ۡر ِش ٱلعَ ِظي ِم ۩ )٥٨( ۞ َقا َل ۡ ۡ ۡ ۡ َسنَن ُظ ُر أَ َصدَق َت أَ ۡم كُن َت ِم َن ٱل َك ـ ِذ ِبي َن )٥٤( ٱذ َهب ِب ِكتَ ـ ِبى َه ـذَا َفأَل ِق ۡه ِإ َلۡي ِہ ۡم ثُ َّم تَ َو َّل َعۡنہُ ۡم َفٱنظُ ۡر َماذَا َي ۡر ِجعُو َن ۡ ُۡ ً۬ )٥٨( َقا َل ۡت يَ ـٰٓأَيُّ َہ ا ٱل َم َل ُؤا إِ ِن ٰٓى أل ِق َى ِإ َل َّى ِكتَ ـ ب َك ِري م )٥٣( ِإنَّه ُ ۥ ِمن سُ َلۡي َم ـ َن َو ِإنَّه ُ ۥ ِب ۡس ِم ٱ َّ ِ ّلل ٱل َّر ۡح َم ـ ِن ٱل َّر ِحي ِم ۡ ۡ ۡ )١٤( أَ َّل تَ ۡعلُوا َع َل َّى َوأتُو ِنى ُم ۡس ِل ِمي َن )١٣( َقا َل ۡت يَ ـٰٓأَيُّ َہا ٱل َم َل ُؤا أَفتُو ِنى ِف ٰٓى أَ ۡم ِر ى َما ُڪن ُت َقا ِطعَة أَ ۡم را َحتَّ ى ۡ ۡ تَ ۡش َہدُو ِن )١٥( َقالُوا نَ ۡح ُن أُ ولُوا قُ َّو ً۬ة َوأُ ولُوا بَأ ً۬ س َش ِدي ً۬ د َوٱ ِۡلَ ۡم ُر ِإ َلۡي ِك َفٱن ُظ ِرى َماذَا تَأ ُم ِري َن )١١( َقا َل ۡت ِإ َّن ۡ ً۬ ٱل ُملُو َك ِإذَا دَ َخلُوا َق ۡريَة أَۡف َسدُو َها َو َجعَلُ ٰٓوا أَ ِع َّز ة َ أَ ۡه ِل َها ٰٓ أَ ِذلَّة ۖ َو َكذَٲ ِل َك يَ ۡفعَلُو َن )١١( Maka tidak lama kemudian [datanglah hud-hud], lalu ia berkata: "Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba, suatu berita penting yang diyakini, (22) Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. (23) Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan [Allah], sehingga mereka tidak dapat petunjuk, (24) agar mereka tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. (25) Allah, tiada Tuhan [yang berhak disembah] kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai ’Arsy yang besar". (26)

Walau panjang, tidak lebay, tetapi sangat deskriptif dan menekankan pada masalah yang penting. Begitulah kiranya suatu laporan harus disampaikan, bukan karena takut akan hukuman yang sudah diancamkan. Mengungkapkan hal-hal yang esensial, yang membuat yang pemimpin tertarik. Dan dengan sikap teliti dan bijaksana, nabi Sulaiman as tidak langsung menerima begitu saja laporan stafnya – siapa tahu ada yang ABS seperti yang terjadi di negeri kita – tetapi menindaklanjutinya guna memperoleh keyakinan dan bukti yang sebenarnya akan laporan tersebut. ۡ ۡ ۡ ۡ َقا َل َسنَنظُ ُر أَ َصدَق َت أَ ۡم ُكن َت ِم َن ٱل َك ـ ِذ ِبي َن )٥٤( ٱذ َهب ِب ِكتَ ـ ِب ى َه ـذَا َفأَل ِق ۡه ِإ َلۡي ِہ ۡم ثُ َّم تَ َو َّل َعۡنہُ ۡم َفٱنظُ ۡر َماذَا يَ ۡر ِجعُو َن )٥٨( Berkata Sulaiman: "Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta. (27) Pergilah dengan [membawa] suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan" (28)

Entahlah, bagaimana kejadian sesungguhnya. Kalau kita baca ayat-ayatnya, sepertinya kejadian tersebut berlangsung cepat – instantaneous – pada hal mungkin memiliki selang waktu yang lama. Sebagaimana kita tahu, perjalanan burung-burung bermigrasi karena musim, sangatlah didukung dengan arah angin yang berhembus diwaktu yang bersesuaian. Hampir sama dengan perjalanan nenek moyang kita mengarungi lautan menuju Pulau Madagaskar atau Pulau Paskah, yang berlangsung mengikuti musim dimana arus mendukungnya, bahkan konon benda apa saja yang ada di laut akan sampai kesana bila musimnya bersesuaian, dan kembali pada musim yang berlawanan berikutnya. Masya Allah.

Bisa saja dalam kasus si Hoope ini, nabi Sulaiman as menmanfaatkan karunia nikmat Allah swt yang diberikan kepadanya, yaitu mampu memerintah angin, sehingga bisa membantu si Hud Hud untuk mencapai tujuan penerbangannya walau secara alamiah arah angin tidak seperti itu. Sebagaimana kita tahu nabi Sulaiman as bersemayam di Palestina [Jerusalem] sedangkan negeri Saba – yang juga disebut Maarib – terletak di selatan barat jazirah Arab, yang sekarang kita mengenalnya sebagai Yaman atau Hadhramaut, tempat banyak saudara kita di negeri ini kakeknya berasal dari sana [karena mereka datang tidak bawa isteri]. Dan apakah yang terjadi kemudian? ۡ ُۡ ً۬ َقا َل ۡت يَ ـٰٓأَيُّ َہا ٱل َم َل ُؤا ِإنِ ٰٓى أل ِق َى ِإ َل َّى ِكتَ ـ ب َك ِري م )٥٣( إِنَّه ُ ۥ ِمن سُ َلۡي َم ـ َن َوإِنَّه ُ ۥ ِب ۡس ِم ٱ َّ ِّلل ٱل َّر ۡح َم ـ ِن ٱل َّر ِحي ِم )١٤( أَ َّل تَ ۡعلُوا ۡ ۡ َع َل َّى َوأتُونِى ُم ۡس ِل ِمي َن )١٣( َقا َل ۡت يَ ـٰٓأَيُّ َہا ٱل َم َل ُؤا أَۡف تُو ِنى ِف ٰٓى أَ ۡم ِرى َما ُڪن ُت َقا ِطعَة أَ ۡم را َحتَّ ى تَ ۡش َہدُو ِن )١٥( Berkata ia [Balqis]: "Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia. (29) Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya [isi] nya: ’Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (30) Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang berserah diri’". (31) Berkata dia [Balqis]: "Hai para pembesar berilah aku pertimbangan dalam urusanku [ini] aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majlis [ku]". (32)

Berbicara mengenai surat, rupanya surat Nabi Sulaiman as inilah yang dijadikan model surat-surat resmi di dan bukannya dengan ِب ۡس ِم ٱ َّ ِ ّلل ٱل َّر ۡح َم ـ ِن ٱل َّر ِحي ِم negara-negara Timur-Tengah, dimana di awalai dengan Assalamualaikum Wr. Wb, sebagaimana yang lazim di negeri ini. Mungkin disini, surat adalah pengganti diri kita, sehingga layak untuk mengucapkan salam. Bahkan sampai di SMS yang jumlah karakternya dibatasi oleh provider, juga masih menerapkan ucapan salam tersebut.

Dan Ratu Balqis atau Queen of Sheba, langsung dengan cepat menanggapinya, dan memusyawarahkan dengan seluruh pembesar negerinya. Mengambil keputusan penting, dengan musyawarah mengenai berbagai urusan juga diajarkan kepada kita, sehingga kita sering mendengar istilah dalam berbagai organisasi yang disebut Majelis Syuro, atau Dewan Permusyawaratan. Misalnya di beberapa partai. Bahkan negeri kita memilikinya, dengan nama Majelis Permusyawaratan Rakyat, dan juga Dewan Perwakilan Rakyat. Para founding fathers negeri ini, tentu tahu betul akan arti kata-kata yang semuanya merupakan serapan dari bahasa Arab tersebut, karena banyak dari mereka memiliki basis pendidikan agama yang kuat. Bahkan kalau anda perhatikan dengan seksama, dokumen Piagam Jakarta, yang kemudian setelah disesuaikan dengan pengurangan 7 kata, memiliki struktur kalimat yang berasal dari kalimat bahasa Arab [dan tidak jauh beda dengan awalan khutbah Jumat yang selalu kita dengar setiap Jumat]. “Bahwa ....., bahwa ....., dan kemudian dari pada itu ...... ” adalah bentuk terjemahan dari “inna...., inna .... wa amma ba’du”. Dan konon, ada pihak yang kurang senang dengan nama lembaga yang semua kata-katanya berasal dari bahasa Arab tersebut, lalu ketika mereka punya kesempatan memberikan nama pada ruangan-ruangan di bangunan lembaga tersebut, maka digunakannya kata-kata dari bahasa Sanskerta sehingga banyak diantara rakyat kita yang tidak tahu apa artinya nama-nama ruangan tersebut. Bukan berburuk sangka, tetapi kenyataan lho.

Dan bagaimanakah pembicaraan dalam sidang majelis syuro tersebut? Sebagai suatu bangsa yang juga memiliki tentara kuat, dan GDP yang besar, tidaklah akan mudah tunduk dengan hanya selembar surat yang diantar oleh seekor burung. Tetapi para punggawa negeri itu setelah menyampaikan bahan untuk review dan pemikiran, menyerahkan keputusan kepada sang pemimpin, Ratu Balqis. ۡ ۡ ۡ َقالُوا نَ ۡح ُن أُ ولُوا قُ َّو ً۬ة َوأُ ولُوا بَأ ً۬ س َش ِدي ً۬ د َوٱ ِۡلَ ۡم ُر ِإ َلۡي ِك َفٱنظُ ِرى َماذَا تَأ ُم ِري َن )١١( َقا َل ۡت ِإ َّن ٱل ُملُو َك ِإذَا دَ َخلُوا ۡ ً۬ ۡ ً۬ ۢ َق ۡريَة أَف َسدُو َها َو َجعَلُ ٰٓوا أَ ِع َّزة َ أَ ۡه ِل َها ٰٓ أَ ِذلَّة ۖ َو َكذَٲ ِل َك يَف َعلُو َن )١١( َو ِإ ِن ى ُم ۡر ِس َلة ِإ َلۡي ِہم ِب َه ِديَّ ة َفنَا ِظ َر ةُ ِب َم يَ ۡر ِج ُع ٱۡل ُم ۡر َسلُو َن )١١( Mereka menjawab: "Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan [juga] memiliki keberanian yang sangat [dalam peperangan], dan keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan". (33) Dia berkata: "Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat. (34) Dan sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan [membawa] hadiah, dan [aku akan] menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu."(35)

Rupanya upeti dan gratifikasi, sudah menjadi mode sejak jaman dahulu kala. Hanya bagaimana sikap seorang pembesar atau pemimpin dalam menerima pemberian tersebut, mungkin yang berubah terbawa erosi jaman. Dan beginilah apa yang terjadi di Palestina, tempat nabi Sulaiman as menjalankan roda pemerintahannya.

َف َل َّما َجآٰ َء سُ َلۡي َم ـ َن َقا َل أَتُ ِمدُّونَ ِن ِب َما ً۬ ل َف َما ٰٓ َءاتَ ٮ ِنَۤ ٱ َّ ّللُ َخۡي ً۬ ر ِ م َّما ٰٓ َءاتَ ٮكُم َب ۡل أَنتُم ِب َہ ِديَّ ِتكُ ۡم تَۡف َر ُحو َن )١٨( ٱ ۡر ِج ۡع ۡ ً۬ ِإ َلۡي ِہ ۡم َف َلنَأ ِتيَنَّ ُهم ِب ُجنُو ً۬ د َّل ِقبَ َل َل ُهم ِب َہا َو َلنُ ۡخ ِر َجنَّہُم ِ مۡن َہا ٰٓ أَ ِذلَّة َوهُ ۡم َص ـ ِغ ُرو َن )١٤( Maka tatkala utusan itu sampai kepada Sulaiman, Sulaiman berkata: "Apakah [patut] kamu menolong aku dengan harta? maka apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu. (36) Kembalilah kepada mereka, sungguh kami akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak kuasa melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu [Saba] dengan terhina dan mereka menjadi [tawanan-tawanan] yang hina dina". (37) Nabi Sulaiman as dengan tegas menolak gratifikasi yang diserahkan oleh pembesar negeri Saba, karena telah cukup dengan segala karunia yang diterima dari Allah swt. Sebagaimana kita mengetahui dari kissah- kissah yang disampaikan mengenai kekuasaan dan kekayaan nabi Sulaiman as, dimana baginda memiliki banyak tambang-tambang batu mulia yang konon dikerjakan oleh “bala tentaranya” dari kaum jin, apakah itu batu akik ataupun intan berlian. Dan konon, di kalangan penggemar batu mulia di negeri kita ini, salah satu batu akik yang diidamkan, adalah batu akik yang disebut akik Sulaiman. Entahlah apa kriteria dan ciri dari akik Sulaiman tersebut, saya hanya mendengar orang-orang menyebut nama tersebut.

Di kala negeri kita dalam kesulitan anggaran, yang juga menimpa unit kerja Reaktor Atom TRIGA MARK II, yang ada di samping Kebun Binatang, di Jalan Tamansari, Bandung, saya mendapat cerita dari beberapa senior yang sedang kerja praktek atau bekerja di sana. Karena ketiadaan anggaran untuk melakukan percobaan-percobaan berkenaan dengan penelitian tertentu, dari pada kamarnya si Lazy Susan kosong, mereka mengisinya dengan batu akik [yang belum diikat sebagai cincin]. Dan apa yang didapatinya, warna batu akik tersebut menjadi berubah, adakalanya tambah bagus, ada kalanya tambah buruk. Karena memang warna-warna pada batu akik tersebut tidaklah lepas dari unsur logam yang ada di dalamnya, dan dengan radiasi logamnya berubah jati diri, dan warnanyapun ikut berubah. Mau nyoba sekarang? Tidak semudah dahulu. Sebagaimana unsur logam pembentuk aneka warna pada kembang api. Dan sebagai jawabannya, nabi Sulaiman as menyampaikan tentang kemungkinan yang bisa terjadi pada suatu bangsa yang tidak berkenan tunduk dengan damai kepada kerajaan yang dipimpinnya. Tentunya, mereka akan mempertimbangkan risk and benefit dari tindakan yang akan diputuskan nantinya bersama sang Ratu, menerima beriman kepada Allah swt atau menolak dengan segala risikonya. Sedari dahulu, hubungan antara dua negara – terutama yang berdekatan dan berbatasan – tidaklah lepas dari nafsu untuk saling menguasainya. Hanya motif penguasaannya yang mungkin berbeda-beda antara satu jaman dengan jaman lainnya. Sayangnya, banyak sekali motif untuk menguasai negara lain didasarkan pada motif bukan karena Allah swt melainkan untuk menguasai harta benda serta kekayaan alam yang ada di negeri yang ditaklukkannya demi kepentingan bangsanya. Dan itu berlaku hingga kini. Bahkan dengan alasan yang seakan dibuat-buatnya.

Kita masih ingat bagaimana berita yang diumbar ke media di dunia tentang adanya senjata pemusnah massal yang dimiliki oleh Saddam Hussein, dan bagaimana pula kaitan antara peristiwa 911 yang belum terungkap siapa pelakunya dengan pendudukan Afghanistan hanya karena katanya pemimpin al-Qaidah – Osama Bin Laden – diduga berada di sana untuk mengatur operasinya. Pada hal dahulunya dia adalah teman Amerika ketika negeri tak berpantai itu [Afghanistan] dibawah penjajahan Uni Sovyet selama beberapa tahun.

Walau tidak dijelaskan secara eksplisit, rupanya setelah utusan negeri Saba itu kembali dan menyampaikan apa yang dialaminya ketika berada di Palestina, termasuk ultimatum nabi Sulaiman as, maka mereka memilih keputusan dengan risiko yang paling kecil. Suatu pemilihan yang logis, tetapi juga sesuatu yang tidak lepas dari hidayah yang dikaruniakan oleh Allah swt. Tidaklah mudah untuk menentukan pilihan yang menyangkut masa depan dirinya, serta rakyat yang dipimpinnya. Bagaimana selanjutnya ...... tunggu ya.

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 06

TELEPORTATION

Ketika rombongan utusan Ratu Balqis kembali ke negerinya, untuk menyampaikam pesan-pesan Raja sekaligus Nabi Sulaiman as, tentu memerlukan waktu perjalanan yang lama, karena kuda tunggangan yang cepat, kuranglah sesuai untuk perjalanan sangat jauh dan melewati padang pasir pula. Jadi sepertinya, untalah yang paling sesuai untuk melaksanakan tugas seperti itu. Beda dengan nabi Sulaiman as yang memiliki utusan berupa burung Hud Hud yang dibantu pula dengan angin yang bisa diperintah sesuai kemauan sang nabi.Sehingga pepatah di gambar ini, tidaklah berlaku bagi bala tentara nabi Sulaiman as.

Tidaklah diceritakan, iring-iringan pembawa gratifikasi dari Ratu Saba yang ditolak dan dibawa kembali, atau masyarakat pada masa itu sudah menggunakan perahu atau kapal untuk melakukan perjalanan jauh, mengingat jaman nabi Sulaiman as berjarak cukup lama dengan jaman nabi Nuh as yang sudah menggunakan kapal untuk menyelamatkan ummat yang beriman dari banjir besar. Ataukah “menaklukkan angin” berarti memanfaatkannya? Mungkin juga pelayaran di Laut Merah antara Aqabah di Teluk Aqabah [kota pelabuhan yang paling dekat dengan Jerusalem] dengan negeri Saba [di dekat Selat Bab el Mandeb] telah ramai membawa berbagai barang dagangan, seperti halnya yang dibawa oleh utusan Ratu Balqis, berupa emas, aneka batu mulia serta gaharu, cendana serta yang lain-lainnya, baik komoditi produk lokal atau transit dari negeri lain.

Catatan: Peta yang pembesaran tidaklah pada skala yang sama.

Jika ada pilihan, perjalanan lewat laut mungkin akan lebih nyaman dibanding perjalanan darat. Entahlah. Nabi Sulaiman as memiliki keunggulan lebih dalam diplomasi ping-pong [seperti yang dilakukan Amerika Serikat dengan China ketika akan membuka hubungan diplomatik dalam suasana berlangsungnya Perang Dingin dengan kunjungan bolak-balik antara petinggi negeri itu,] karena beliau memiliki alutista berupa sekawanan burung Hud-Hud yang bisa saja mencuri dengar perundingan dan pembicaraan dari kelompok Ratu Saba, yang tentunya hal itu tidak dimiliki pihak lawan. Walau begitu, entah dari siapa gagasan untuk memindahkan singgasana sang Ratu ke Palestina itu bermula, yang karena kemakmurannya mungkin ukurannya cukup besar, sehingga nabi Sulaiman as mengungkapkannya kepada segenap menterinya ۡ ۡ َقا َل يَ ـٰٓأَيُّ َہا ٱۡل َم َل ُؤا أَيُّكُ ۡم يَأ ِتي ِنى ِبعَ ۡر ِش َہا َقۡب َل أَن يَأتُو ِنى ُم ۡس ِل ِمي َن )١٨( Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri". (38)

Jika anda suka menonton film di gedung bisokop, televisi atau serial kartun untuk anak-anak di rumah, tentu pernah menyaksikan suatu benda atau bahkan orang yang dapat berpindah ke suatu tempat yang lain tanpa menggunakan alat transportasi konvensional, dan dilakukan dengan cepat pula, bukan? Misalnya saja dalam film Star Trek, yang menjelajah angkasa luar itu. Mungkin yang diharapkan nabi Sulaiman as tidaklah seperti itu, tetapi hanya sekedar lebih cepat dari kecepatan perjalanan sang Ratu Saba beserta pengiringnya bila menuju Palestina.

Kalau tidak, ya coba lihat orang yang mengirim surat dengan facsimile atau fax, walau suratnya masih tetap di sini, tetapi isinya sudah sampai di sana, dan langsung tercetak dalam kertas, seperti yang ada di sini. Tetapi yang ini, bersama kertas aslinya. Bahkan suatu benda, juga makhluk bernyawa, dan orang pula. Tetapi rupanya tanggapan dari para pembesarnya sangatlah luar biasa, baik dari kalangan jin maupun kalangan manusia, ً۬ ۡ ً۬ َقا َل ِع ۡف ِري ت ِ م َن ٱل ِج ِ ن أَنَ ً۬ا َءا ِتي َك ِب ِهۤ َقۡب َل أَن تَقُو َم ِمن َّم َقا ِم َ ۖك َو ِإ ِن ى َع َلۡي ِه َل َق ِو ى أَ ِمي ن )١٣( َقا َل ٱلَّ ِذى ِعندَه ُ ۥ ِعۡل ً۬ م ِ م َن ٱۡل ِكتَ ـ ِب أَنَ ً۬ا َءا ِتي َك ِب ِهۤ َقۡب َل أَن يَ ۡرتَد َّ ِإ َلۡي َك َط ۡرفُ َ ۚك

Berkata `Ifrit [yang cerdik] dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya". (39) Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip".

Walaupun sudah termasuk kalangan pembesar negeri dari kerajaan nabi Sulaiman as, kesombongan yang dibawa oleh nenek moyang jin yang menolak perintah menghormati nabi Adam as, masih terbawa dengan pernyataan tambahan yang diucapkannya “ sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya". Mungkin hal itu merupakan suatu pernyataan dibawah sadar yang terbawa dan muncul ke permukaan dari sifat aslinya, yang tak mau kalah dengan keturunan nabi Adam as.

Walau begitu masih saja ada manusia yang mau berteman atau mengkaryakan golongan jin [atau sebaliknya] bagi kepentingan dirinya, seperti yang konon marak di media massa di negeri ini beberapa waktu silam, yang menawarkan jin bahkan yang eks patriat juga alias berasal dari luar negeri,yang mau menjadi orang suruhan manusia, misalnya untuk penjaga rumah, centeng atau apa saja. Entahlah, mungkin juga hanya suatu bentuk penipuan, karena obyek yang ditransaksikan kan tidak terlihat nyata [oleh kita]. Ternyata lelang pekerjaan yang tergolong mega move tersebut dimenangkan oleh manusia yang dikaruniai Allah swt ilmu dari al-Kitab, dengan beda waktu yang sangat signifikan. Antara berdiri dari duduk dibanding berkedipnya mata. Kalau jin mungkin akan memerintahkan angkatan kerjanya secara beramai-ramai, dan mungkin dengan melakukan berbagai proses juga, sedang yang manusia bisa diyakini akan melaksanakan hal tersebut dengan berbagai cara yang sesuai dengan sunnatullah. Sayangnya, teknologi yang sudah dikuasai pada zaman itu tidak terus berlanjut, entah berhenti dimana atau hilang kemana.

Saat ini, manusia melalui khayalnya banyak mendambakan untuk menguasai teknologi tersebut, dan sedang berusaha secara bertahap untuk menguasai teknologi guna melakukan pemindahan jarak jauh secara mudah dan cepat, sepertinya dengan mengubah materi menjadi bentuk enerji dan kemudian melakukan proses balik di tempat tujuan.

Suatu pernyataan merendahkan diri dihadapan Allah swt oleh seorang raja besar seperti nabi Sulaiman as, petutlah diteladani oleh kita-kita yang tidak ada tara bandingannya dengan beliau, sebagaimana dinyatakan berikut ini َف َل َّما َر َءاه ُ ُم ۡستَ ِق را ِعندَه ُ ۥ َقا َل َه ـذَا ِمن َف ۡض ِل َر ِب ى ِليَۡبلُ َو ِن ٰٓى َءأَ ۡش ُك ُر أَ ۡم أَ ۡكفُ ُۖر َو َمن َش َك َر َف ِنَّ َما يَ ۡشكُ ُر ِلنَ ۡف ِس ِه ۖۤ َو َمن َك َف َر َف ِ َّن َر ِب ى َغ ِن ً۬ ى َك ِري ً۬ م )١٤( Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari [akan ni’mat-Nya]. Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk [kebaikan] dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (40) Kesadaran sebagaimana yang dinyatakan raja besar sekaligus nabi Allah, Sulaiman as ini, kiranya perlu ditanamkan di hati kita semua, apalagi kita yang tergolong manusia biasa. Kadang kita suka lupa untuk mengakui bahwa apa yang kita peroleh dan miliki adalah semata-mata karunia Allah swt, bahkan seringnya justru mengakui bahwa hal itu adalah keberhasilan dari usaha kita sendiri. Mungkin untuk mengingatkan akan hal itu, ada seorang sahabat yang menempatkan kaligrafi bergaya Kufi dalam bentuk huruf logam di dinding pintu gerbang masuk rumahnya, agar dia ingat setiap akan memasuki َه ـذَا ِمن َف ۡض ِل َر ِب ى bertuliskan rumah di kala sore bahwa apa yang diperolehnya pada hari itu adalah suatu karunia dari Allah swt.

Dalam khazanah keilmuan dan teknologi masa kini, memindahkan sesuatu dalam jarak jauh dengan waktu yang singkat diistilahkan sebagai teletransportation, ada juga teleportion atau lengkapnya quantum teleportion, dan rupanya juga menjadi perhatian banyak pihak. Kiranya akan terjadi secara bertahap baik dalam kemampuan dan skala ukuran yang bisa dipindahkannya. Lebih lanjut sila baca disini .

Di kiri adalah skema dari mesin fax atau facsimile yang lazim digunakan saat ini, sedang yang kanan adalah yang diharapkan, tetapi sepertinya beda dengan yang berlaku pada singgasana Ratu Balqis.

Mungkin pemindahan jarak jauh dalam waktu sekejap seperti dalam film Star Trek inilah yang diterapkan oleh manusia berilmu yang memindahkan singgasana Ratu Balqis ke Palestina. "folding up ط ي اِلرَ) Di kalangan sebagian ummat Islam, dikenal istilah dan kenyataan adanya Tayy al-Arḍ of the earth") dan ada pula yang menyebutnya Tayy al-Makaan, yang mungkin agak berbeda dengan teleportation, karena secara harfiah justru buminya yang dilipat, sehingga bisa dekat dan cukup satu tetapi sepertinya ط ي اِلرَ langkah. Mungkinkah? Secara fisik bumi ya seperti ini, tetapi walau istilahnya orangnya – yang memiliki kemampuan itu - yang melesat menuju ke tempat tujuan. Dan sepertinya, ini hanya berlaku untuk orang yang dianugerahi kemampuan itu sendiri, tidak bisa digunakanط ي اِلرَ oleh orang lain, dan tidak bisa berjamaah. Bagi anda yang ingin tahu lebih jauh tentang hal ini, sila selancar di internet dengan kata cari Tay al-Ard atau Tayy al-Ard atau Tayy al-Arz [masalah transliterasi].

ini apakah bisa dipelajari oleh seseorang, ataukah merupakan suatu karomah/keramatط ي اِلرَ Entahlah yang dianugerahkan Allah swt kepada seseorang atas ketaqwaannya, para penulis artikel mengkaitkan Tanpa . َقا َل ٱلَّ ِذى ِعندَه ُ ۥ ِعۡل ً۬ م ِ م َن ٱۡل ِكتَ ـ ِب أَنَ ً۬ا َءا ِتي َك ِب ِهۤ َقۡب َل أَن يَ ۡرتَد َّ ِإ َلۡي َك َط ۡرفُ َك kemampuan tersebut dengan firman Allah bermaksud untuk mengajak anda memasuki dunia mistik atau apapun namanya, mungkin anda pernah mendengar cerita tentang seseorang yang melakukan shalat Jumat di Masjidil Haram pada hal beberapa jam yang lalu orang tersebut juga berada di tempat tinggalnya di tanah Jawa sini. Ataupun para Wali Songo yang mengadakan pertemuan di Masjid Demak secara reguler. Dan bahkan di era 1980/1990an, saya mendengar seorang kakek-kakek asal Indramayu yang mampu melakukan hal seperti itu. Yang menceritakan masih hidup, bisa ditanyakan kebenarannya [asalkan dia tidak lupa kalau pernah cerita]. Atau anda justru punya cerita seperti itu. Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 07

DAVID and GOLIATH

Dari cerita sebelum ini, disebutkan bahwa selain sebagai nabi utusan Allah swt, nabi Sulaiman as juga sebagai raja mewarisi kerajaan dari ayahnya Nabi Daud as dan memimpin Bani Israil pada zamannya. Sebelum dibawah kepemimpian nabi Daud as, Bani Israil dalam keadaan bercerai berai, dan meminta kepada salah seorang nabi Allah [Samuel as] agar ditunjukkan seorang pemimpin untuk melawan raja Jalut yang merupakan seorang tiran.

Dan seperti yang anda duga, kelakuan Bani Israil selalu menolak dan membantah apa yang telah ditetapkan oleh Allah swt pada hal itu atas permintaan mereka sendiri. Melalui nabi Samuel as, Allah swt mengangkat Thalut untuk memimpin perlawanan, melawan raja yang dzalim tersebut. Tetapi mereka menolaknya dengan berbagai alasan, antara lain merasa bahwa dirinya yang lebih pantas untuk menjadi pemimpin. ً۬ ۡ ۡ ۡ ۡ َو َقا َل َل ُه ۡم َن ِبيُّ ُه ۡم ِإ َّن ٱ َّّلل َ َق ۡد بَعَ َث َل ُڪ ۡم َطالُو َت َم ِل ك ۚا َقالُ ٰٓوا أَنَّ ى يَ ُكو ُن َله ُ ٱل ُمل ُك َع َلۡينَا َونَ ۡح ُن أَ َح ُّق ِبٱل ُمل ِك ِمۡنه ُ َو َل ۡم ً۬ ۡ ً۬ ۡ ۡ ۡ ۡ يُ ۡؤ َت َسعَة ِ م َن ٱل َما ِۚل َقا َل ِإ َّن ٱ َّّلل َ ٱ ۡص َط َف ٮه ُ َع َلۡي ُڪ ۡم َو َزاد َه ُ ۥ بَ ۡس َطة ِفى ٱل ِعل ِم َوٱل ِج ۡس ِ ۖم َوٱ َّ ّللُ يُ ۡؤ ِتى ُمل َڪه ُ ۥ َمن يَ َشآٰ ُۚء َوٱ َّ ّللُ َوا ِس ع َع ِلي ً۬ م )٥١٤( Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang banyak?" [Nabi mereka] berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (247)

Memang dalam terjemah yang berbahasa Indonesia, tidak kita temukan secara definitif nama nabi yang dimaksud, tetapi dalam terjemah bahasa Inggris oleh salah satu penterjemah disebutkan sebagai nabi Samuel as, dan bahkan disebutkan juga nama lain Thalut yaitu Saul. Hal hal seperti ini, akan mempermudah kita bila mencari tahu atas sesuatu dari sumber-sumber lain. Dan seperti biasanya Bani Israil memerlukan bukti, dan diberikan oleh Allah bukti berupa kembalinya tabut tersebut.

And their Prophet (Samuel A.S.) said to them, "Indeed Allâh has appointed Talût (Saul) as a king over you." They said, "How can he be a king over us when we are fitter than him for the kingdom, and he has not been given enough wealth." He said: "Verily, Allâh has chosen him above you and has increased him abundantly in knowledge and stature. And Allâh grants His Kingdom to whom He wills. And Allâh is All-Sufficient for His creatures' needs, All-Knower." (247)

Sesungguhnya banyak sekali nabi-nabi Allah swt yang tidak disebutkan namanya secara khusus dalam kitab suci al-Quran, dan hanya beberapa saja yang disebutkan secara khusus, misalnya nabi Khaidir as yang ditemui oleh nabi Musa as, dan dengannya melakukan perjalanan yang banyak memberikan pelajaran.

ۡ ۡ ً۬ ً۬ َو َقا َل َل ُه ۡم َن ِبيُّ ُه ۡم ِإ َّن َءايَة َ ُمل ِڪ ِهۤ أَن يَأ ِتيَ ُڪ ُم ٱلتَّابُو ُت ِفي ِه َس ِڪينَة ِ من َّر ِب ُڪ ۡم َوبَ ِقيَّة ِ م َّما تَ َر َك َءا ُل ُمو َس ى ۡ ً۬ َو َءا ُل َه ـ ُرو َن تَ ۡح ِملُه ُ ٱل َم َل ـٰٓ لٮ َك ۚة ُ ِإ َّن ِفى ذَٲ ِل َك َِلَيَة لَّ ُڪ ۡم ِإن كُنتُم ُّم ۡؤ ِم ِني َن )٥١٨(

Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa oleh Malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman. (248)

Entah bagaimana ceritanya, kalau tidak salah di negeri ini dan pada masa kini – entah di daerah pantai barat Sumatra Barat atau Bengkulu – pada hari peringatan tertentu, juga ada arak-arakan tabut yang justru diselenggarakan oleh kaum muslimin. Apakah namanya saja yang sama tetapi arti yang berbeda, ataukah memang ada benang merahnya dengan tabut yang memiliki nilai khusus bagi ummat nabi Musa as.

Cerita mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan orang Yahudi pada masa silam, yang riwayatnya tertulis dalam berbagai kitab suci keagamaan, sering kali menjadi bahan pembuatan film di Holywood, tentu saja berdasar versi kitab suci mereka. Begitu juga dengan pertempuran antara Goliath [Jalut] dengan nabi Daud as [David] dibawa kepemimpinan Raja Thalut [Saul] dengan judul David and Goliath. Bahkan jangan terkejut juga ada film berjudul hampir sama yang dibuat oleh Bollywood di tahun 2013 ini yang dibintangi oleh Jayasurya. Itu semua menandakan bahwa kissah ini cukup menarik untuk disimak. Anda baca EASTMAN COLOR dan TOTALSCOPE pada poster film tersebut? Itulah tahapan perkembangan perfilman di masa itu, dimana juga ada TECHICOLOR untuk menunjukkan teknik pewarnaan yang digunakan, dan juga CINEMASCOPE untuk menunjukkan ratio gambarnya. Kalau sekarang sudah layar lebar dan berwarna semua. Sama dengan layar TV dan monitor. Prolog dari pertempuran tersebut, didahului dengan ujian, yang bagi kita yang disini sepertinya mudah, tetapi tentu tidak bagi mereka. Begitulah cara Allah swt memberikan ujian kepada ummatnya. Bayangkan, setelah berjalan jauh, di terik matahari di lahan yang gersang, kemudian melewati suangai yang jernih mengalir, dan tidak boleh meminum airnya sepuas hati, melainkan hanya sebanyak raupan kedua belah telapak tangan saja. Dan ternyata banyak yang tidak tahan menghadapi godaan air sungai jernih tersebut. ۡ ۡ َف َل َّما َف َص َل َطالُو ُت ِبٱل ُجنُو ِد َقا َل ِإ َّن ٱ َّّلل َ ُمۡبتَ ِلي ُڪم ِب َن َه ً۬ ر َف َمن َش ِر َب ِمۡنه ُ َف َلۡي َس ِم ِن ى َو َمن لَّ ۡم َيط َع ۡمه ُ َف ِنَّه ُ ۥ ِم ِن ٰٓى ۢ ً۬ ِإ َّل َم ِن ٱ ۡغتَ َر َف غُ ۡر َفة َ ِبيَ ِد ِه ۚۤ َف َش ِربُوا ِمۡنه ُ ِإ َّل َق ِليل ِ مۡن ُه ۡ ۚم َف َل َّما َجا َو َزه ُ ۥ هُ َو َوٱلَّ ِذي َن َءا َمنُوا َمعَه ُ ۥ َقالُوا َل َطا َقة َ ۡ ً۬ ً۬ ۡ َلنَا ٱليَ ۡو َم ِب َجالُو َت َو ُجنُو ِد ِه ۚۤ َقا َل ٱلَّ ِذي َن يَ ُظنُّو َن أَنَّ ُهم ُّم َل ـقُوا ٱ َّ ِ ّلل َڪم ِ من ِفَۡ ة َق ِلي َل ة َغ َلبَ ۡت ِفَۡة َڪ ِثي َر ۢة َ ِب ِذ ِن ٱ َّ ِۗ ّلل َوٱ َّ ّللُ َم َع ٱل َّص ـ ِب ِري َن )٥١٣(

Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya, bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (249) Sebagian potongan ayat tadi, yang diucapkan oleh mereka yang lulus dari ujian, yaitu ً۬ ً۬ ۡ َڪم ِ من ِفَۡ ة َق ِلي َل ة َغ َلبَ ۡت ِفَۡة َڪ ِثي َر ۢة َ ِب ِذ ِن ٱ َّ ِۗ ّلل oleh guruku di madrasah ibtidaiyah agar dihafalkan dan dibaca bila perlu, disaat kita dihadang atau diganggu oleh orang yang jumlahnya lebih banyak. Alhamdulillah, walau hafal sejak dulu tetapi tidak sempat diucapkan untuk maksud tersebut karena berkat kasih sayang Allah swt tidak menemui kondisi buruk seperti itu. Tentunya hal itu merupakan salah satu bentuk upaya penguatan bathin yang akan meningkatkan keyakinan kita dalam menghadapi situasi kritis seperti itu, dan memenangkannya.

Saat itu, Daud masih muda belia – bahkan ada yang meriwayatkan masih belum dewasa – tetapi telah turut serta sebagai bala tentara dibawah kepemimpinan Thalut yang akan membebaskan negerinya dari penindasan Jalut dan bala tentaranya. Memanjatkan doa untuk mengharapkan kesabaran, ketabahan, serta mengokohkan pendirian dan memohonkan pertolongan dari Allah swt dalam menghadapi situasi yang berat [seperti peperangan dan perjuangan lainnya], dicontohkan Allah swt dalam firman-Nya dan juga sering kita lantunkan pada berbagai kesempatan, misalnya dibawah tuntunan khatib shalat Jumat. Mengaminkan itu perlu tetapi tidaklah cukup, memahami apa arti kata-kata dan maksud yang diamini adalah sangat penting untuk menimbulkan getaran dalam hati kita. ۡ ۡ َو َل َّما بَ َر ُزوا ِل َجالُو َت َو ُجنُو ِد ِهۤ َقالُوا َربَّنَا ٰٓ أَۡف ِر ۡغ َع َلۡينَا َصۡب ً۬ را َوثَ ِب ۡت أَۡقدَا َمنَا َوٱن ُص ۡرنَا َع َلى ٱل َق ۡو ِم ٱل َڪ ـ ِف ِري َن ۡ ۡ ۡ )٥١٤( َف َه َز ُموهُم ِب ِ ۡذ ِن ٱ َّ ِ ّلل َو َقتَ َل دَا ُو ۥد ُ َجالُو َت َو َءاتَ ٮه ُ ٱ َّ ّللُ ٱل ُمل َك َوٱل ِح ۡڪ َمة َ َو َعلَّ َمه ُ ۥ ِم َّما يَ َشآٰ ُۗء َو َل ۡو َل دَۡف ُع ٱ َّ ِ ّلل ۡ ٱلنَّا َس بَ ۡع َض ُهم ِببَ ۡع ًَ۬ لَّ َف َسدَ ِت ٱ ِۡلَ ۡر َُ َو َل ـ ِڪ َّن ٱ َّّلل َ ذُو َف ۡض ل َع َلى ٱلعَ ـ َل ِمي َن )٥١٣( Tatkala mereka nampak oleh Jalut dan tentaranya, merekapun [Thalut dan tentaranya] berdo’a: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir". (250) Mereka [tentara Thalut] mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan [dalam peperangan itu] Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya [Daud] pemerintahan dan hikmah, [sesudah meninggalnya Thalut] dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak [keganasan] sebahagian manusia dengan sebahagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia [yang dicurahkan] atas semesta alam. (251)

Tentu tidak diuraikan secara rinci bagaimana peperangan berlangsung, dan hanya diceritakan kemenangan di peroleh oleh pihak tentara Thalut, sedangkan Jalut terbunuh oleh Daud. Bagaimana Daud yang masih kanak-kanak mampu mngalahkan dan menewaskan Jalut, juga tidak diceritakan. Tetapi dari sumber- sumber lain, diperoleh bahwa perang pada masa lalu itu dilakukan secara satu-lawan-satu - sebagaimana dalam cerita pewayangan juga – tentu saja masing-masing memilih lawan yang seimbang baik persenjataan maupun ilmu kanuragannya, dan akan dapat dikalahkannya. Sesuatu yang logis, bukan.

Walau persenjataan tidak seimbang, dengan izin Allah swt, Daud yang kelak menjadi raja dan nabi Daud as, dapat mengalahkan Jalut yang tinggi besar dengan baju serta perisai dan senjata yang canggih, hanya dengan menggunakan senjata sederhana, namun sangat dikuasai penggunaannya, yang tak lain adalah pelinteng – yang biasa dipakai oleh gembala untuk mengatur ternaknya. Alat pelontar batu dengan memanfaatkan tali untuk memperbesar gaya sentripetal, tetapi ada pula yang bilang bersenjata ketapel. Dan batu itu mengenai jidatnya Jalut tepat ditengah-tengahnya. Mungkin bersumber dari Bibel.

Sekedar ilustrasi saja, untuk memberikan gambaran dari versi yang ada tentang pertempuran tersebut. Dan bagi yang ingin menonton filmnya secara penuh, sila dilihat disini atau disini , walau filmnya sama. Mungkin yang satu pengunggahannya lebih baik dari yang satunya. Perhatikan juga catatan yang diberikan oleh si pengunggah, yaitu adanya ketidakakuratan terhadap Bibel, dan tentu juga dengan al-Quran: Despite how this film was well done, there are still many biblical inaccuracies. As I always recommend you do, please READ YOUR HOLY SCRIPTURES (KJV) FOR THE TRUTH. Yes, this film may not be completely accurate, but I'd rather people watch the story of David and Goliath with a few inaccuracies while pondering the thought of God, rather than have them watch mainstream Godless media with 100% inaccuracy.

Yang bathil akan dikalahkan oleh yang haq, dan kecanggihan peralatan bukan jaminan untuk menang, tetapi penguasaan peralatan akan membuatnya efektif untuk memperoleh kemenangan. Dan izin Allah.

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 08

BUKTI MASA SILAM

Kissah masa lalu cukup banyak kita temukan dalam al-Quran, terutama yang berkenaan dengan sejarah kehidupan dan perjuangan para nabi dan perilaku ummat yang durhaka atas nikmat Allah swt serta yang tidak mau beriman kepada-Nya, atau juga yang kufur atas nikmat yang telah mereka terima. Dan dari berbagai kissah itu, yang berkenaan dengan Bani Israil, dibawah berbagai kepemimpian para nabi, khususnya dibawa kepemimpinan nabi Musa as dan saudaranya nabi Harun as mungkin menjadi nukilan kissah yang paling banyak ditemukan dalam al-Quran, bahkan seringkali cukup rinci disertai berbagai dialog yang menunjukkan situasi dan kondisi yang ada.

Salah satu penggalan kissah yang berkenaan dengan nabi Musa as [bersama nabi Harun as] adalah ketika membawa kaumnya untuk keluar dari negeri Mesir kembali ke tanah asal mereka, guna menghindari kekejaman yang dilakukan oleh Firaun yang tidak mau menerima ajakan untuk beriman kepada Allah swt. Tentu saja Firaun dan bala tentaranya, tidak menghendaki upaya “pelarian” itu dan mengejar untuk membinasakan mereka. Dan salah satu fragmennya, adalah ketika rombongan tersebut sampai ke pantai lautan sedangkan bala tentara Firaun yang dikomandani sendiri olehnya mengejar di belakang. Ibarat menghindari terkaman harimau, buaya menanti di dalam air. Itulah situasi sulit yang dihadapi nabi Musa as dan Nabi Harun as beserta seluruh kaum Bani Israil. Dalam keadaan biasa saja, mereka itu sangat rewel dan banyak permintaannya, apalagi bila dalam keadaan terjepit seperti itu, bisa dibayangkan kelakuan mereka. Hal itu dikissahkan antara lain dalam surah Asy- Syuaraa QS 26:52-68, dan masih banyak ayat lain yang menceritakan episode tersebut.

Dan Kami wahyukan [perintahkan] kepada Musa: "Pergilah di malam hari dengan membawa hamba- hamba-Ku [Bani Israil], karena sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli". (52) Kemudian Fir’aun mengirimkan orang yang mengumpulkan [tentaranya] ke kota-kota. (53) [Fir’aun berkata]: "Sesungguhnya mereka [Bani Israil] benar-benar golongan kecil, (54) dan sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita, (55) dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga". (56) Maka Kami keluarkan Fir’aun dan kaumnya dari taman-taman dan mata air, (57) dan [dari] perbendaharaan dan kedudukan yang mulia, (58) demikianlah halnya dan Kami anugerahkan semuanya [itu] kepada Bani Israil. (59) Maka Fir’aun dan bala tentaranya dapat menyusul mereka di waktu matahari terbit. (60) Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul". (61) Musa menjawab: "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku". (62) Lalu Kami wahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu". Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. (63) Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain. (64) Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang besertanya semuanya. (65) Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu. (66) Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar [mu’jizat] dan tetapi adalah kebanyakan mereka tidak beriman. (67) Dan sesungguhnya Tuhanmu benar- benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. (68) ۡ َوأَۡو َحۡينَا ٰٓ ِإ َل ى ُمو َس ٰٓى أَ ۡن أَ ۡس ِر ِب ِعبَا ِد ٰٓى ِإنَّكُم ُّمتَّبَعُو َن )١٥( َفأَ ۡر َس َل ِف ۡر َع ۡو ُن ِفى ٱل َمدَآٰ لٮ ِن َح ـ ِش ِري َن )١١( ِإ َّن ً۬ َه ـٰٓ ُؤ َ ٰٓل ِء َل ِش ۡر ِذ َمة َق ِليلُو َن )١١( َو ِإنَّہُ ۡم َلنَا َلغَآٰ لٮ ُظو َن )١١( َو ِإنَّا َل َج ِمي ع َح ـ ِذ ُرو َن )١٨( َفأَ ۡخ َر ۡجنَ ـ ُهم ِ من َجنَّ ـ ً۬ ت ۡ َوعُيُو ً۬ ن )١٤( َو ُكنُو ً۬ ز َو َم َقا ً۬ م َك ِري ً۬ م )١٨( َكذَٲ ِل َك َوأَۡو َرثنَ ـ َها َب ِن ٰٓى ِإ ۡس َرٲٰٓ ِءي َل )١٣( َفأَۡت َبعُوهُم ُّم ۡش ِر ِقي َن )٨٤( َف َل َّما ۡ تَ َرٲٰٓ َءا ٱل َج ۡمعَا ِن َقا َل أَ ۡص َح ـ ُب ُمو َس ٰٓى ِإنَّا َل ُم ۡد َر ُكو َن )٨٣( َقا َل َك َّ ٰٓۖل ِإ َّن َم ِع َى َر ِب ى َسيَ ۡہ ِدي ِن )٨٥( َفأَۡو َحۡينَا ٰٓ ِإ َل ى ۡ ۡ ُمو َس ٰٓ ى أَ ِن ٱ ۡض ِرب ِب عَ َصا َك ٱلبَ ۡح َ ۖر َفٱن َف َل َق َف َكا َن ُك ُّل ِف ۡر ً۬ ق َكٱل َّط ۡو ِد ٱل َع ِظي ِم )٨١( َوأَ ۡز َل ۡفنَا ثَ َّم ٱ ِۡلَ َخ ِري َن )٨١( ً۬ َو أَن َجۡينَا ُمو َس ى َو َمن َّمعَه ُ ۥ أَ ۡج َم ِعي َن )٨١( ثُ َّم أَ ۡغ َر ۡقنَا ٱ ِۡلَ َخ ِري َن )٨٨( ِإ َّن ِفى ذَٲ ِل َك َِلَيَة ۖ َو َما َكا َن أَ ۡكثَ ُرهُم ۡ ُّم ۡؤ ِم ِني َن )٨٤( َو ِإ َّن َربَّ َك َل ُه َو ٱلعَ ِزي ُز ٱل َّر ِحي ُم )٨٨(

Di dalam Surah Yunus QS 10: 90-91 dikissahkan apa yang diucapkan oleh Firaun yang sudah tidak berdaya menghadapi air laut yang akan menenggelamkannya, dan disaat yang kritis itulah Firaun mengaku beriman kepada Allah swt, yang dia sebut sebagai Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan dia menyatakan berserah diri kepada Allah swt. Apakah dibalik kelakuannya yang menindas suatu kaum, memerintah membunuh anak-anak dan lain lain, tetapi menjelang akhir hayatnya dia beriman dan menyerahkan diri, kemudian dia termasuk yang khusnul khatimah [akhir yang baik]? Saya kira kita tidak usah berandai-andai, apalagi sampai berdebat diantara kita sendiri, karena itu merupakan hak Allah swt. Dan Allah swt telah menanyakan akan hal itu dalam firman-Nya berikutnya. Bukankah Allah swt Maha Pengampun dan Maha Penyayang? Kalau menurut istilah para politisi di negeri ini, itu adalah “Hak Prerogatif” Allah swt untuk menentukannya. Dan kita berserah diri kepada-Nya. ۡ ً۬ ۡ َو َج ـ َو ۡزنَا ِب َب ِن ٰٓى ِإ ۡس َرٲٰٓ ِءي َل ٱلبَ ۡح َر َفأَۡت َب َع ُه ۡم ِف ۡر َع ۡو ُن َو ُجنُودُه ُ ۥ َب ۡغي ا َو َع ۡد و ۖا َحتَّ ٰٓ ى ِإذَا ٰٓ أَ ۡد َر َڪه ُ ٱلغَ َر ُق َقا َل َءا َمن ُت أَنَّه ُ ٰٓ ً۬ ۡ ۡ ۥ َ ٰٓل ِإ َل ـه َ ِإ َّل ٱلَّ ِذ ٰٓى َءا َمنَ ۡت ِب ِهۤ بَنُ ٰٓوا ِإ ۡس َرٲ ِءي َل َوأَنَا ِم َن ٱل ُم ۡس ِل ِمي َن )٣٤( َءآٰلـَٔ ـ َن َو َق ۡد َع َصۡي َت َقۡب ُل َو ُكن َت ِم َن ٱۡل ُم ۡف ِس ِدي َن )٣٣(

Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas [mereka]; hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri [kepada Allah]". (90) Apakah sekarang [baru kamu percaya], padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (91) Kejadian di lautan ini, secara singkat juga dikissahkan dalam Surah Thaha QS 20:77-78 ً۬ ۡ ً۬ َو َل َق ۡد أَۡو َحۡينَا ٰٓ ِإ َل ى ُمو َس ٰٓى أَ ۡن أَ ۡس ِر ِب ِعبَا ِدى َفٱ ۡض ِر ۡب َل ُه ۡم َط ِري قا ِفى ٱلبَ ۡح ِر يَبَ ً۬ سا َّل تَ َخ ـ ُف دَ َر كا َو َل تَ ۡخ َش ى )٤٤( َفأَۡتبَعَہُ ۡم ِف ۡر َع ۡو ُن ِب ُجنُو ِد ِهۤ َفغَ ِشيَہُم ِ م َن ٱۡليَ ِ م َما َغ ِشيَہُ ۡم )٤٨(

Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: "Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku [Bani Israil] di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering di laut itu, kamu tak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut [akan tenggelam]". (77) Maka Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka. (78)

Banyak cara dilakukan oleh Allah swt untuk menjelaskan suatu kejadian, ada yang secara global dan ada pula secara agak rinci, bahkan rinci sekali sebagaimana yang sudah disampaikan di atas.

Dan ada satu yang menarik yang dikemukakan Allah swt dalam Surah Yunus QS 10:92 ۡ ۡ ً۬ َفٱليَ ۡو َم نُ َن ِ جي َك ِببَدَ ِن َك ِلتَ ُكو َن ِل َم ۡن َخل َف َك َءايَة ۚ َو ِإ َّن َك ِثي ً۬ را ِ م َن ٱلنَّا ِس َع ۡن َءايَ ـ ِت َنا َلغَ ـ ِفلُو َن )٣٥( Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (92) So this day We shall deliver your (dead) body (out from the sea) that you may be a sign to those who come after you! And verily, many among mankind are heedless of Our Ayât (proofs, evidences, verses, lessons, signs , revelations, etc.). (92) Sebagaimana kita ketahui dari berbagai kecelakaan atau musibah yang terjadi di atas air - apakah itu di danau, sungai, apalagi lautan – jenazahnya tidaklah selalu bisa ditemukan. Dari ayat di atas, jasad Firaun diselamatkan oleh Allah swt dengan cara terdampar di pantai dan kemudian dapat dilakukan prosesi pemakaman sesuai dengan yang biasa dilakukan terhadap jasad seorang Firaun, yaitu dimummikan dan disemayamkan dalam pyramid yang dibangun di masa hidupnya dan sudah harus selesai sebelum dia meninggal dunia.

Ini adalah foto dari Firaun Ramses II, yang saya pindai dari majalah National Geographic edisi September tahun 1998 silam, dan bila anda berkesempatan berkunjung ke Museum Nasional Mesir, di Kairo, mumminya disimpan dalam lemari kaca yang diatur kondisi suhu serta kelembaban dan cahayanya agar keadaan fisik mummi tersebut dapat tetap awet. Karena itu tidak boleh memotret dengan blitz dan ruangannya pun remang-remang. Bila anda berniat ke sana [tapi jangan sekarang, lagi rusuh] dan ingin memotretnya langsung, siapkan polarizer bagi lensa anda untuk menghindari bayangan di kacanya. Dan adalah Dr. Maurice Bucaille yang melakukan penelitian atas mummi Ramses II, dan mendapati bahwa mummi dia merupakan satu-satunya mummi yang matinya akibat tenggelam di laut, dan dari hasil penelitian itu dia menemukan hidayah Allah swt, sehingga kemudian menjadi seorang muslim. Bila ingin mendengarkan uraiannya, sila disimak disini . Dan kalau kita baca bukunya Pak Quraish Shihab Mukjizat al- Quran pada halaman 102, akan kita temukan pernyataan berikut “Memang orang mengetahui bahwa Fir’aun tenggelam di Laut Merah ketika mengejar Nabi Musa dan kaumnya, tetapi menyangkut keselamatan badannya dan menjadi pelajaran bagi generasi sesudahnya merupakan suatu hal yang tidak diketahui siapapun pada masa Nabi Muhammad bahkan tidak disinggung oleh Perjanjian Lama dan Baru”.

Dan apakah yang dikemukakan Allah swt dalam Surah Yunus QS 10:92 ۡ ۡ ً۬ َفٱليَ ۡو َم نُ َن ِ جي َك ِببَدَ ِن َك ِلتَ ُكو َن ِل َم ۡن َخل َف َك َءايَة ۚ َو ِإ َّن َك ِثي ً۬ را ِ م َن ٱلنَّا ِس َع ۡن َءايَ ـ ِت َنا َلغَ ـ ِفلُو َن )٣٥( Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang- orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda- tanda kekuasaan Kami. (92) hanya dikhususkan bagi badan Firaun saja, ataukah berlaku umum atas berbagai hal yang lainnya? Sebagaimana kita ketahui, banyak sekali firman Allah swt dalam al-Quran, yang menyatakan sesuatu secara eksplisit atas suatu kejadian, tetapi sebenarnya itu berlaku umum untuk banyak hal, bukan saja yang berujud badan makhluk, tetapi bahkan juga jejak dan lain-lain. Kita lihat nanti ya.

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 09

ANEKA BUKTI MASA SILAM

Firaun merupakan sebutan bagi penguasa di Mesir kuno, dan Firaun yang sezaman dengan nabi Musa as dan nabi Harun as oleh banyak pihak diidentifikasi sebagai Ramses II, yang wajahnya selagi hidup digambarkan dalam patungnya, dan setelah meninggal wajah mumminya adalah seperti ini. Apalagi kalau tidak di mummi ya. Seperti kita nanti, hanya tinggal tulang belulang kemudian jadi tanah.

Sesuai dengan janji Allah swt di Surah Yunus QS 10:92 yang sudah disampaikan kemarin, ۡ ۡ ً۬ َفٱليَ ۡو َم نُ َن ِ جي َك ِببَدَ ِن َك ِلتَ ُكو َن ِل َم ۡن َخل َف َك َءايَة ۚ َو ِإ َّن َك ِثي ً۬ را ِ م َن ٱلنَّا ِس َع ۡن َءايَ ـ ِت َنا َلغَ ـ ِفلُو َن )٣٥( Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang- orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda- tanda kekuasaan Kami. (92) jasad Ramses II dalam bentuk mummi • ditemukan 1896 di Wadi al-Mulk [Valley of the Kings] oleh Loret; • Eliot Smith pada 8 Juli 1907 membuka pembalut mumi, dan menemukan badannya masih utuh; • Pada Juni 1975, Maurice Bucaille [ahli bedah Perancis] menyatakan bahwa mumi tersebut meninggal di laut.

Ramses II yang merupakan salah satu anggota dinasti ke 19 para Firaun ini, diperkirakan memerintah pada masa 1279 – 1213 SM, dan mumminya ditemukan di kavling KV 7 di Lembah Raja-Raja atau Wadi al Mulk atau Valley of the Kings, selain banyak sekali monumen mengenai dirinya yang ditemukan di seluruh negeri Mesir. Dia pula yang memerangi bangsa-bangsa lain di sekitarnya yang tinggal di Libya [sekarang] dan bangsa Hititis, termasuk Bani Israil yang telah menetap di sana. Dan Ramses II merupakan Firaun yang memerintah cukup lama, yaitu 66 tahun [urutan ke-2].

Sesungguhnya, Allah swt telah menyelamatkan berbagai hal untuk suatu ketika nanti – bila saatnya tiba – akan ditunjukkan kepada ummat manusia, agar bisa mengetahui apa yang terjadi di masa lalu, sebagai bukti kekuasaan-Nya, bila pengetahuan ummat manusia telah mampu untuk mengungkapkan rahasia alam dan mengambil manfaat dari apa yang diselamatkan tersebut. Ada yang baru beberapa ratus tahun saja, tetapi ada pula yang usianya sampai puluhan bahkan ratusan juta tahun, dimana kehidupan manusia itu sendiri belum dimulai.

Masih dalam bentuk jasad manusia, walau tidak diperlakukan secara khusus agar awet – seperti bagi para Firaun yang di mummi – melainkan dengan sendirinya diawetkan oleh keadaan alam dimana jasad itu berada, seperti yang dikenal sebagai The Maiden yang ditemukan di Gunung Llullaillaco, 22.100 kaki dpl.

Foto dismping ini menunjukkan di mana lokasi ditemukannya jasad beku tersebut, yang tentunya tidak ada orang yang hidup bermasyarakat di tempat dengan ketinggian seperti itu. Rupanya dia dibawa mendaki ke puncak gunung berapi itu, untuk “dipersembahkan” dengan niat tertentu oleh sekelompok masyarakat sebagai suatu bentuk pengorbanan. Ditunjukkan juga perbandingan dengan gunung-gunung tinggi yang sering dijadikan tujuan oleh para pendaki.

Dan The Maiden itu, bukan satu-satunya. Gambar di samping ini, merupakan seorang anak lelaki yanhg berusia sekitar 8 tahun ketika dikorbankan.

Rupanya pengurbanan dengan menyerahkan jasad dan jiwa seseorang kepada sesuatu [dewa atau gunung atau sungai atau laut] memang merupakan kebiasaan di banyak tempat di masa silam, dan menurut ajaran Islam kemudian digantikan dengan pengurbanan berupa penyembelihan binatang kurban ketika Iedul Adha mengikuti apa yang dilakukan nabi Ibrahim as, sebagaimana diabadikan dalam al-Quran surah Ash-Shaaffat QS 37:102-107 ۡ ۡ َف َل َّما بَ َل َغ َمعَه ُ ٱلس َّ ۡع َى َقا َل يَ ـبُ َن َّى ِإ ِن ٰٓى أَ َر ى ِفى ٱل َمنَا ِم أَ ِن ٰٓى أَذ َب ُح َك ۡ َفٱنظُ ۡر َماذَا تَ َر ۚى َقا َل يَ ـٰٓأَبَ ِت ٱفعَ ۡل َما تُ ۡؤ َم ُۖر َستَ ِجدُ ِن ٰٓى ِإن َشآٰ َء ۡ ٱ َّ ّللُ ِم َن ٱل َّص ـ ِب ِري َن )٣٤٥( َف َل َّما ٰٓ أَ ۡس َل َما َوتَلَّه ُ ۥ ِلل َج ِبي ِن )٣٤١( َونَ ـ دَۡينَ ـه ُ أَن يَ ـٰٓ ِۡب َرٲ ِهي ُم )٣٤١( َق ۡد َصدَّۡق َت ٱل ُّر ۡءيَ ۚا ٰٓ ِإنَّا َكذَٲ ِل َك ۡ ۡ ۡ نَ ۡج ِزى ٱل ُم ۡح ِس ِني َن )٣٤١( ِإ َّن َه ـذَا َل ُه َو ٱلبَ َل ـٰٓ ُؤا ٱل ُم ِبي ُن )٣٤٨( َو َفدَۡينَ ـه ُ ِب ِذۡبح َع ِظي ً۬ م )٣٤٤( Beberapa waktu yang lalu akhir Mei 2013, yang juga ditayangkan di televisi, tentang penemuan Mammoth [Gajah Purba] yang terkubur di es selama 10-15 ribuan tahun, dan masih terlihat merah darahnya, yang bisa diambil sebagai contoh untuk penelitian.

A researcher working near a carcass of a female mammoth found on a remote island in the Arctic Ocean. (AFP / Northeastern Federal University) Anda bisa menyaksikan video berita tentang penemuan tersebut disini , yang mana penemuan ini membangkitkan semangat para ilmuwan untuk mencoba mengkloning binatang yang sudah punah ini, sebagaiamana yang anda saksikan dalam berbagai film seperti Jurassic Park. Entahlah, mungkin itu sudah kehendak Allah swt, bahwa penemuan darah segar itu baru saat ini, dikala ilmu pengetahuan telah berkembang ke arah sana. Jasad yang terawetkan oleh es, dan masih utuh tak tersentuh sebelumnya, antara lain adalah jasad yang ditemukan di pegunungan Alpen, yang ceritanya secara lebih lengkap bisa anda peroleh di www.iceman.it yang secara rinci menceritakan tentang si Otzi the Ice Man, [begitu nama ayang diberikan] yang jasadnya sekarang disimpan di the South Tyrol Museum of Archaeology, Via Museo/Museumstraße 43, I-39100 Bolzano/Bozen di Italia. Barangkali ada yang mau ziarah.

Yang paling kita pahami keberadaannya, adalah yang disebut fosil, yaitu jasad makhluk yang sudah membatu, umumnya tinggal berupa tulang-belulang saja, sedang bagian jasad lainnya tidak terawetkan. Seperti halnya yang merupakan kekayaan Pulau Jawa, yaitu fosil yang ada di Trinil, Sambungmacan, Sangiran, Ngandong dan lain lain, walau hanya berupa tengkorak yang disebut Homo Erectus yang diperkirakan hidup 700.000 tahun silam. Tentu bukanlah mereka itu yang disebut oleh para malaikat ketika “protes” kepada Allah swt saat akan diciptakannya nabi Adam as, "Mengapa Engkau hendak menjadikan [khalifah] di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah” َقالُ ٰٓوا أَتَ ۡجعَ ُل ِفي َہا َمن يُۡف ِسد ُ ِفي َہا َويَ ۡس ِف ُك ٱل ِد َمآٰ َء

1. Sangiran 4 . Trinil 8 . Kalibeng 11 . Mojokerto (Jetis- 2 . Sambungmacan 5 . Ngandong 9 . Kabuh Perning) 3 . Sonde 7 . Kedung Brubus 10 . Pucangan

Sebagaimana kita dengar, masa kehidupan manusia sekarang, yang di awali oleh penciptaan nabi Adam as konon baru sekitar 10-40.000 tahun silam saja, hanya sekilas sedikit waktu saja dibanding berbagai temuan yang ada di muka bumi ini. Dan kita yakin, bahwa manusia yang sekarang ini, bukanlah hasil evolusi dari berbagai bentuk makhluk yang mirip dengan manusia, sebagaimana digambarkan diatas dan dianut oleh yang mengikuti alur evolusi, seperti dinyatakan oleh:

Then, about 400,000 years ago, H. heidelbergensis underwent an evolutionary split: north of the Mediterranean it developed into the Neanderthals, while to the south, in Africa, it became us, modern humans. Finally, about 60,000 years ago Homo sapiens began to leave Africa and by 40,000 years ago, with the advantages of more complex tools and behaviours, spread into Asia and Europe, where we replaced the Neanderthals and all the other archaic people outside of Africa.

Ada suatu saat di masa lalu, dimana manusia modern seperti yang sekarang ini, masih hidup secara bersama dalam suatu waktu dengan jenis yang sebelumnya [walau mungkin di tempat yang berbeda, tetapi kemudian jenis yang sebelumnya itu [Neanderthal] akhirnya punah atau dipunahkan oleh Allah swt.

Kita tahu dari banyak ayat yang kita yakini, bahwa nabi Adam as diciptakan dari tanah, sari pati tanah, lumpur dan sebagainya, yang bisa diartikan dari bahan-bahan yang ada di tanah ini. Tetapi tidak dijelaskan bagaimana proses atau langkah pembentukannya. Kelahiran nabi Isa as, juga merupakan suatu hal yang extra ordinary dilihat dari sudut keilmuan. Dan ada satu ayat, Surah Ali-Imran QS 3:59 yang menyatakan bahwa sama saja bagi Allah swt kasus penciptaan nabi Adam as dan nabi Isa as. Hanya saja ketika nabi Adam as, tidak ada orang yang tahu, tetapi saat nabi Isa as, sudah banyak manusia yang menyaksikan. Ada lompatan, dan disitulah penciptaan itu berlangsung. Terutama mengenai sifat berakalnya manusia. Kira-kira begitulah. Kalau ada orang yang bependapat nenek moyangnya [secara langsung adalah kera, atau yang paling mirip simpanse] ya biarkan sajalah. Saya percaya pada teori penciptaan. Evolusi memang terjadi, untuk menyesuaikan dengan keadan sekitar, bukan evolusi yang menghasilkan manusia. Dan evolusi itupun, terjadi atas kehendak Allah swt, bukan berlangsung dengan sendirinya.

Memang ada dua madzhab yang berkembang, yang satu mengikuti jalur evolusi dan yang lainnya jalur penciptaan. Ilmuwan di negara maju, umumnya menganut madzhab evolusi dan mengajarkannya dengan getol di lembaga pendidikan di negeri mereka dengan mengesampingkan peran Allah swt. Jadi tidak usah heran bila hal-hal seperti itu kita temui di berbagai literatur yang beredar, bahkan oleh institusi resmi.

Kembali ke masalah fosil dari binatang purba, hampir bisa ditemui di semua pelosok dunia, dan di China ditemukan banyak sarang binatang purba dari golongan dinosaurus. Bukan sarang tempat mereka tinggal, tetapi sarang tempat telur-telur mereka ditetaskan dalam jumlah yang besar. Fosil tersebut yang sudah berumur puluhan juta tahun bahkan lebih dari seratus juta tahun silam, sudah lebih kita kenal melalui berbagai ragam bentuknya. Dan konon telur-telur tersebut diperdagangkan, dan anda bisa membekinya bila mau, tetapi entah dimana. Mungkin bisa ditemui di Pan Jia Yuan, Beijing ini.

Dan sesungguhnya itu termasuk bentuk jasad yang diselamatkan oleh Allah swt seperti halnya jasadnya Ramses II, agar dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahnya dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. Semoga kita tidak tergolong dalam manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Allah swt tersebut.

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 10

BUKTI INDAH DARI MASA SILAM

Ternyata bukti dari masa silam, tidaklah selalu berujud serem yang membuat anak kecil takut untuk melihatnya, sebagaimana bentuk wajah dari mummi yang jauh berbeda dengan rekaan wajahnya ketika hidup dahulu. Tidak beda dengan jenglot – yang pernah menghebohkan masyarakat kita - tetapi dalam ukuran yang jauh lebih besar. Tetapi ada sesuatu yang lain, bahkan tidak segan orang menjadikannya sebagai perhiasan bagi putri kesayangannya. Dan juga tidak selalu berbentuk materi, tetapi bisa juga hanya sekedar berupa jejak. Tetapi sebelum kesana, kita lihat yang lainnya dulu.

Bukan saja tulang dan telur yang mengeras menjadi batu dan disebut fosil. Lalu apakah yang seperti ini bernama fosil atau bukan, terlihat seperti bekas daun dari tanaman berdaun lebar, pakis dan sejenisnya yang diperkirakan berumur 67an juta tahun, yang hidup semasa dengan dinosaurus yang memakan tumbuhan di daerah yang dahulunya lebih basah dan lebih hangat, dapat ditemukan menjadi bagian dalam bebatuan. Bukan saja daun, bahkan serbuk sari yang merupakan bagian kecil dari bunga yang akan terbawa oleh serangga atau angin dalam proses penyerbukan, bahkan buah berri juga bisa ditemukan dalam bentuk terfosilkan. Bahkan ada juga lapisan lilin dari daun kacang-kacangan yang menjadi berwarna hijau dalam sinar flouresen.

Suatu penemuan yang istimewa, seringkali ada unsur “ketidak sengajaan”, yang bagi orang yang beriman kepada Allah swt disitulah sebenarnya campur tangan Allah swt itu berlaku. Misalnya saja penemuan jejak yang sudah berumur yang dari hasil pengujian menunjukkan terjadi pada sekitar 3.600.000 SM, atau kalau dihitung dari saat ini, terjadi sekitar 3.602.013 tahun silam di Laetoli, Afrika.

Serombongan tenaga ahli arkeologi sedang mencari fosil dari tengkorak makhluk purba di suatu daerah yang memang banyak ditemukan fosil seperti itu, seperti halnya di Sangiran atau yang lain di Jawa. Ketika sudah lelah, di sore hari mereka santai sambil bergurau dan bermain saling lempar kotoran gajah yang sudah kering. Menghindar dari lemparan temannya, Andrew Hill menjatuhkan tubuhnya ke tanah, dan melihat sesuatu. Disitulah cerita bermula. Bukannya pucuk dicinta tiba, melainkan, lain yang dicari, lain pula yang didapati. Tetapi hal itu justru kemudian merupakan suatu penemuan yang yang sangat luar biasa. Ternyata sesuatu yang dilihatnya itu adalah bekas jejak suatu makhluk. Dan ternyata kemudian, bukan hanya satu makhluk, tetapi banyak sekali dari berbagai jenis, terutama aneka satwa yang hidup di situ. Kejadian itu di tahun 1976. Hampir 40 tahun silam.

Ternyata di daerah itu kaya sekali akan bekas jejak makhluk di zaman yang sudah sangat lama. Setidaknya ada 16 situs, dengan luasan terbesar sekitar 800 m2, dimana didapati jejak makhluk sebanyak hampir 18.000 buah dari sejumlah 17 famili hewan, antara lain gajah, jerapah, kuda nil dan jenis kuda yang sudah punah. Itupun sudah luar biasa.

Dan yang lebih menjadikannya luar biasa, ketika para peneliti kembali sekitar 2 tahun kemudian di 1978, dipastikan ada beberapa jejak yang merupakan serangkaian jejak dari makhluk yang berjalan tegak, diperkirakan dua makhluk lelaki perempuan [atau jantan dan betina] dengan menggendong makhluk yang berukuran kecil [anaknya?]. Dan itu diperkirakan adalah jenis hominid yang hidup disekitar gunung berapi Sadiman.

Para ahli menggambarkan keadaan di waktu itu, dan memperkirakan bagaimana pross terbentuknya jejak- jejak tersebut hingga bisa bertahan sekian juta tahun. Gunung Sadiman meletus, mengeluarkan abu yang menutupi tanah di sekitarnya. Abu yang menumpuk, memperoleh kelembaban [mungkin ada hujan gerimis], dan kemudian makhluk yang “mengungsi” itu lewat di atas abu yang lembab [yang berfungsi sebagai cetakan] dan kemudian mengering dan mengeras selayaknya beton.

Apakah hal seperti itu, suatu kebetulan yang berlangsung berturut-turut? Ataukah ada sesuatu yang menggerakkan sekian banyak makhluk itu untuk melewati lapisan abu vulkanik yang lembab sebagai cetakan beton? Tergantung bagaimana anda menyikapinya. Adakah yag bisa melakukan selain Allah swt? ۡ ۡ ً۬ َفٱليَ ۡو َم نُ َن ِ جي َك ِببَدَ ِن َك ِلتَ ُكو َن ِل َم ۡن َخل َف َك َءايَة ۚ َو ِإ َّن َك ِثي ً۬ را ِ م َن ٱلنَّا ِس َع ۡن َءايَ ـ ِت َنا َلغَ ـ ِفلُو َن )٣٥( Ketika sudah diketemukan secara tidak sengaja [menurut pola pikir manusia sekuler], tetapi sesungguhnya merupakan bentuk campur tangan Allah swt [menurut pola pikir yang religius], beginilah gambaran dari jejak langkah hominid tersebut

Selama lebih dari 3.600.000 tahun tidak ada rerumputan, apalagi semak atau pepohonan yang tumbuh di “areal keramat” tersebut, tetapi apakah yang terjadi setelah manusia ditunjukkan jalannya dengan berbagai “kebetulan” untuk menemukannya?. Hanya, sekali lagi hanya, dalam waktu belasan tahun saja, setelah “timbang terima kawasan” terjadi, “areal keramat” tersebut telah ditumbuhi pepohonan. Tidak tanggung- tanggung pohon akasia [seperti yang banyak kita temukan di tepi jalan Jakarta, karena memang mudah tumbuh dan bongsor pula] telah menancapkan akarnya disana. Sehingga dikhawatirkan “areal keramat” tersebut akan rusak dan tidak bisa diawetkan, guna penelitian lanjutan.

Gambar di halaman sebelum ini, adalah upaya konservasi yang dilakukan di “areal keramat” tersebut agar bebas dari tumbuh-tumbuhan atau gangguan binatang lainnya. Kalau kita renungkan, barulah kita akan dapat memahami arti sebuah kalimat “Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu” sebagaimana difirmankan Allah swt pada kasus Firaun.

Masih perlu contoh-contoh lainnya untuk menunjukkan bagaimana peran Allah swt dalam melakukan janjinya tersebut, yang sebenarnya sudah dilakukan-Nya semenjak penciptaan bumi ini, hanya saja memang kita tidak memperhatikannya yang dalam bahasa Allah swt adalah “dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami”. Astaghfirullah.

Coba perhatikan aneka gambar selanjutnya ini, atas suatu benda yang dikenal sebagai amber .

Cecidomyiidae [atau kadang juga ditulis dengan Cecidomyidae] sejenis nyamuk yang sering disebut juga sebagai gall midges yang terperangkap dalam Dominican Amber yang berusia 25 juta tahun, bersama sarang laba- laba, yang menunjukkan hal seperti itu sudah berlaku sejak dahulu. Sebelum manusia ada.

MENAGERIE IN AMBER contains 62 whole and partial insects, all within a piece just 2.8 centimeters across. A map of the specimen depicts insects belonging to five orders and 14 families. Among them are several gall midges, ants, adult and larval beetles, and parasitoid wasps – including one that has just deposited her eggs [top left]. Termite wings and antennae float across the scene; parts of three termites are sticking out of fuzzy mold. [abaikan kata ACTUAL SIZE yang ada, itu di majalah aslinya yang hard-copy]

LOVE and DEATH unite two mating gall midges, providing specimens of both sexes. Three ants attack a nymphal praying mantis, The female would have laid about 100 eggs, evidence of cooperative hunting the larvae of which feed on fungi. – or possibly, defense – among ants.

Ratu semut dari jenis Acropyga membawa serta seekor serangga dengan rahangnya, yang sekaligus juga menunjukkan contoh yang sangat luar biasa dalam symbiosis. Ini menunjukkan, bahwa semut memiliki kecenderungan untuk memelihara serangga seperti itu, yang dari padanya para semut tersebut memperoleh honeydew. Karena sang ratu sedang boyongan, maka serangga itupun dibawa serta.

Kutu Penggigit ini, dari keluarga Ceratopogonidae Bertelur selagi sekarat, inilah yang ditunjukan oleh menjadi gemuk karena habis mengisap darah. serangga ini. Jentik atau larva dari serangga ini Ada yang bilang sebagai darah dinosaurus, – yang mungkin dari keluarga Tineoid – padahal masa hidupnya berbeda 40 juta tahun memakan jamur yang ada di pohon Hymenaea

Allah swt menyelamatkan berbagai badan / jasad makhluk-Nya agar manusia yang hidup kemudian hari dapat memperoleh pelajaran, bukan saja mengenai keadaan fisik mereka - yang masih seperti dahulu, sekian puluh juta tahun silam – tetapi juga mengenai cara hidupnya, serta hubungannya dengan makhluk lainnya.

Ukuran amber sangat bervariasi, ada yang kecil, ada pula yang cukup besar, misalnya pada amber yang berasal dari Dominica ini, yang ukurannya mencapai 5,8 sentimeter.

Yang terperangkap disitu berupa seekor tokek dari jenis Sphaerodactylus yang terperangkap dalam keadaan tulang pinggangnya patah, karena mungkin ketika berusaha lepas dari “cengkeraman” amber ketika masih dalam keadaan fasa cair, sebelum membeku.

Daun yang ada di sampingnya, telah gerowak, mungkin telah dikunyah oleh sejenis kumbang / lebah tertentu. Katak yang suka melompat- lompatpun, tidak luput menjadi obyek pengawetan dalam bentuk amber ini. Bahkan disini sekaligus dua ekor jenis Eleutrodactylus, dalam amber dari Dominica yang berukuran 5,8 sentimeter. Dan ternyata bukan hanya dua katak, ternyata yang satu masih utuh, sedang yang satunya sudah mati lebih dahulu, dan bagian badnanya sudah mulai membusuk sebagian yang menarik kehadiran makhluk lain. Dan ternyata disitu ada pula lalat [mungkin sejenis laler ijo – lalat hijau] yang memang akan selalu datang bila ada bangkai yang mulai membusuk.

Menjadikan amber sebagai perhiasan bagi putri kesayangan? Tetapi bila sudah dibentuk menjadi seperti ini, tentu akan banyak yang menyahut “Mau, mau ...... ” Baik anak kecil, ABG maupun para ibu-ibu.

Sesungguhnya amber bukan barang yang langka, banyak bisa ditemukan di bumi ini. Dan ketika di Beijing, saya juga melihatnya dijajakan oleh pedagang kaki lima yang umumnya berasal dari Tibet, yang biasanya mangkal di berbagai lokasi keramaian, terutama yang dikunjungi wisatawan dari manca negara. Apakah asli atau buatan, entahlah. Karena kita juga bisa membuat semacam itu dengan menggunakan suatu polimer yang berwarna bening, yang biasanya juga ada dijual sebagai gantungan kunci yang berisi binatang berukuran kecil.

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 11

PARSEL KHUSUS

Sebelum ini, di Jalan Haji Samali, dekat tempat tinggalku, pada bulan Ramadhan seperti ini, sangatlah ramai, mulai dari pagi hingga malam. Karena seseorang memulai membuka jualan berupa parsel Lebaran [yang kemudian meluas hinggal parsel perayaan Natal dan Tahun Baru]. Dan melihat ramainya yang belanja, kemudian para tetangganya juga melakukan hal yang sama. Entah memang asli penghuni rumah di situ, atau ada yang sengaja menyewa tempat di jalan itu, yang memanfaatkan banyaknya orang yang berkunjung untuk mencari sesuatu untuk diberikan kepada kerabat, sahabat atau relasi kerjanya.

Kebiasaan memberikan sesuatu kepada kenalan atau tetangga menjelang lebaran Iedul Fithri sepertinya sudah merupakan kebiasaan keluarga muslim di masa lalu, rupanya yang semula terdiri atas makanan berupa nasi serta lauk pauk, kemudian bergeser ke jajanan yang tahan lama, dan kemudian bergeser lagi menjadi barang-barang lainnya. Kebiasaan baik tersebut, rupanya ada yang menyalahgunakan untuk sekaligus memberikan gratifikasi kepada pihak lain yang selama ini telah membantu usahanya, atau bahkan yang belum membantu tetapi memiliki prospek untuk melancarkan usahanya di masa mendatang. Karena ulah sebagian kecil orang seperti itulah, tatanan menjadi rusak, sampai-sampai dikeluarkan peraturan yang melarang memberikan parsel semacam itu. Apalagi sekarang di tengah gencarnya pemberantasan korupsi. Jauh-jauh hari, bahkan sebelum berbagai makhluk hidup mulai berada di bumi ini, Allah swt telah menyiapkan berbagai hal yang diperlukannya nanti, yang tanpanya tidak ada makhluk yang dapat meneruskan kehidupannya di bumi ini. Tetapi keberadaannya yang sangat berlimpah-ruah di bumi ini, membuat kita lengah untuk memperlakukannya dengan baik dan benar, dan cenderung lupa bagaimana seharusnya mempergunakan dan memanfaatkannya.

Beberapa kali Allah swt memerintahkan [secara halus] kepada ummat-Nya untuk memperhatikannya, أَ َل م تَ َر أَ َّن ا َّّلل َ أَن َز َل ِم َن ال َّس َما ِء َما ء antara lain dalam ayat-ayat berikut ini yang kesemuanya didahului dengan frasa yang artinya “Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, “ yang kemudian yang artinya “maka“. . . ., antara lain dalam surah Al-Hajj – QS 22:63, Faatir – QS “ ف“ diikuti oleh kata 35:27, dan Az-Zumar – QS 39:21 أَ َل م تَ َر أَ َّن ا َّّلل َ أَن َز َل ِم َن ال َّس َما ِء َما ء َفتُ ص ِب ُح ا ِلَ ر َُ ُم خ َض َّرة Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, maka jadilah bumi itu hijau?

أَ َل م تَ َر أَ َّن ا َّّلل َ أَن َز َل ِم َن ال َّس َما ِء َما ء َفأَ خ َر جنَا ِب ِه ثَ َم َرا ت ُّم ختَ ِل فا أَ ل َوانُ َها ۚۚ Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya.

أَ َل م تَ َر أَ َّن ا َّّلل َ أَن َز َل ِم َن ال َّس َما ِء َما ء َف َس َل َكه ُ يَنَا ِبي َع ِفي ا ِلَ ر َِ ثُ َّم يُ خ ِر ُج ِب ِه َز ر عا ُّم ختَ ِل فا أَ ل َوانُه ُ Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya Adalah sudah menjadi pengertian umum dan akan kita temukan pada berbagai terjemah, bahwa frasa selalu diartikan “.menurunkan hujan dari langit.”, karena yang kita perhatikan adalah أَن َز َل ِم َن ال َّس َما ِء َما ء lingkungan terdekat kita saat ini, dan diwaktu kini pula [setidaknya semenjak diwahyukan ayat tersebut sampai kini], atau dengan kata lain yang lebih ilmiah – kita hanya menentukan system boundary nya adalah sampai atmosfir yang melingkupi bumi saja] sehingga yang teramati adalah seperti gambar ini.

Dan memang inilah yang terjadi selama ini, atau bahkan semenjak ribuan bahkan jutaan tahun silam. Karena sinar matahari air menguap, juga karena adannya proses transpirasi di tetumbuhan airpun menjadi uap, yang kemudian terkena dingin mengembun, dan turun sebagai titik-titik air, salju atau butiran es, yang kita sebut sebagai hujan, hujan salju ataupun hujan es.

Tetapi bagaimana bila kita menengok jauh ke belakang – jauhnya sampai bermilyar-milyar tahun silam, jauh sebelum manusia diciptakan - ketika bumi ini sedang menjalani proses penciptaannya? Konon bumi semula tidak memiliki air – walau satu tetespun - dan melalui berbagai benda angkasa [entah planet, atau meteor, atau kome,t atau asteroid] Allah swt menurunkan air ke bumi ini. Saat itu, bumi masih bergolak, dan dalam setiap hari bisa ratusan bahkan ribuan benda langit yang menghujani bumi, sebagian membawa serta air.

tetapi dalam , م َط ر Jika kita pernah belajar bahasa Arab dan dalam keseharian, sebutan untuk hujan adalah ini digunakan dalam hal yang berkenaan dengan hujan batu yang ditimpakan kepada م َط ر al-Quran kata kaumnya nabi Luth as dan petunjuk shalat dalam peperangan ketika sedang “dihujani” senjata musuh.

Rupanya ada suatu rahasia besar yang disimpan oleh Allah swt, sehingga para ahli cendekia saat ini sudah mencoba melakukan penelitian untuk mengungkapkan asal muasal air yang sekarang “melimpah” di muka bumi ini, bahkan sebagian besar permukaan bumi di tutupi olehnya. Dan satu-satunya planet di tata-surya. Karena itu Allah swt pada berbagai kesempatan berkenaan dengan fungsi air ini, tidak menyebutkan .atau langit, atau ya angkasa luar ini ال َّس َما ِء sebagai hujan, melainkan dari asal muasalnya, yaitu dari

Air merupakan parsel di masa lalu, dan sepertinya sudah tidak ada lagi kiriman dalam jumlah besar apalagi massal di saat ini. Kiriman dalam jumlah sedikit besar saja [bila memang ada] sudah akan menimbulkan kehebohan di masyarakat bumi, dan bahkan kejadian terakhir kemarin telah juga menyebabkan lebih seribu orang terluka karena pecahan kaca-kaca di sekitar tempat tinggalnya, walau kiriman paket berada jauh. Apalagi kalau paketnya disampaikan ke tengah kota berpenduduk besar dan padat pula. Baru pada akhir-akhir ini diketahui oleh para cendekia bahwa air itu betul-betul merupaka sesuatu yang diturunkan dari langit, bukan langit yang dekat bumi, tetapi betul betul dari angkasa luar melalui paket meteor dan benda angkasa lain yang diturunkan ke bumi, sebagaimana ayat-ayat dalam firman Allah swt yang disampaikan 14 abad silam. Dan Allah swt menjaga agar kiriman paket tersebut – yang tidak mungkin lagi dikirimkan setelah bumi dihuni oleh hamba-hamba-Nya – tetap utuh dan tetap bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hamba-Nya hingga akhir masa.

Sebagai khalifah Allah swt di bumi, bisakah kita turut berperan dalam memelihara ketersediaan air tersebut bagi kita dan makhluk Allah lainnya? Tentu saja bisa, asalkan kita memiliki kemampuan serta pengetahuan untuk itu dan mau. Ada semboyan yang semakin populer saat ini, 3R – Reduce, Reuse, Recycle. Kurangi pemakaiannya, gunakan kembali untuk keperluan lainnya, dan kembalikan ke asalnya.

Ada satu lagi parsel – yang tidak dikirim secara sedikit-sedikit - kali ini konon katanya hanya sekali kirim, tetapi sementara ini masih luput dari perhatian kita, sepertinya tidak ada keistimewaannya, terutama bagi kita yang biasanya mencoba memahami al-Quran dari terjemah yang ada, yaitu pada surah Al-Hadied QS 57:25, dimana Allah swt berfirman ۡ ۡ ۡ ً۬ َوأَن َزلنَا ٱل َح ِديدَ ِفي ِه بَأ ً۬ س َش ِديد َو َمنَ ـ ِف ُع ِللنَّا ِس ً۬ Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfa’at bagi manusia, ۡ Tidak . َوأَن َزلنَا Sedang dalam terjemahan dalam bahasa ada beragam kata yang digunakan untuk terbayangkan bukan, kalau ada yang meneliti sekarang bahwa itu merupakan satu kali parsel untuk bumi. Mungkin masih banyak lagi parsel yang secara khusus dan terprogram dikirimkan oleh Allah swt dalam menyiapkan bumi ini, yang tidak kita ketahui, agar bisa dan nyaman dihuni oleh makhluk pilihanNya – sebagai khalifah di bumi ini –karena kita memang tidak mencarinya. Dengan mencari dan mengetahui betapa susah payah dan rumitnya [menurut ukuran manusia] pembentukan bumi dan penyiapannya, di masa lalu bermilyar tahun sebelum manusia dihadirkan di muka bumi ini. InsyaAllah kita akan tergerak untuk menyayangi bumi ini yang telah dikaruniakan kepada kita ini, dengan menjaga kelestariannya serta tidak berbuat kerusakan di bumi ini.

Hampir saja lupa, salah satu parsel khusus – khususnya bagi ummat Islam, wa bil khusus yang menjadi tamu Allah – adalah dikirimnya sebuah meteor [entah kapan datangnya] dan seberapa besarnya, yang menghunjam di lembah Mekkah. Yang mana sisa meteor tersebut, kemudian dikenal sebagai Hajar al Aswad, yang diletakkan di salah satu pojok Ka’bah, Baitullah, dimana jamaah yang thawaf disunnatkan untuk menciumnya, atau setidaknya melambaikan tangan kepada nya – karena Rasulullah saw melakukannya, sebagaimana dikatakan oleh Umar bin Khattab ra.

Dan pernah di sampaikan oleh Bang Imad - Imaduddin Abdul Rahim [semoga Allah swt menyayanginya] bahwa tumbukan tersebut membentuk cekungan Mekkah dan retakan pada batuan sekitarnya, yang pada gilirannya akan memudahkan air melalui rekahan tersebut ke pusat benturan, yaitu Sumur Zamzam. Dari Saudi Geological Service, kita bisa mengetahui lebih banyak tentang Sumur Zamzam ini, yang bisa anda akses disini , Wadi Ibrahim dimana disebutkan bahwa Masjidil Haram [dan kota Mekkah] itu terletak di jalur Masjidil Haram Wadi Ibrahim, yang merupakan suatu akuafer Arafah dengan luasan yang sangat memadai, yang berada di sisi utara dan barat dari Arafah. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tidaklah menyerahkan pemeliharaan Sumur Zamzam ini hanya kepada Allah swt semata, namun berusaha mengelolanya dengan sangat serius, terutama berkait dengan pembangunan gedung tinggi yang berada di sekitar Masjidil Haram, agar tidak mengganggu aliran air dibawah tanah yang menuju Sumur Zamzam tersebut dan yang lebih penting – tidak mencemarinya. Walau hanya berupa sumur yang digali dengan tangan beberapa ratus tahun silam, dengan diameter antara 1 ~ 2,5 meter dan kedalaman sampai sekitar 30 meter saja, tetapi Sumur Zamzam ini mampu menyediakan air untuk keperluan jamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Walaupun kecil begitu, Sumur Zamzam mampu menyediakan air hingga sejumlah 500.000 m3 per tahunnya, bahkan bisa lebih tanpa mengenal musim, atau sekitar 1.500 m3 per hari, masih cukup untuk memenuhi kebutuhan setempat, dan juga untuk dibawa oleh para jamaah haji dan umrah yang berlangsung sepanjang tahun. Kuantitas sebanyak itu, setara dengan debit sumur sekitar 17,5 liter/detik. Dari pembahasan para ahli yang masih terus berlangsung, konon ada salah satu parsel yang terbesar yang dikirimkan sekaligus dan bahkan sedemikian besarnya, yang menyebabkan bumi yang masih lunak itu “muncrat” terpisah dari asalnya, dan kemudian muncratan berkelompok dan menyatu menjadi bulan yang segede itu. Mungkin juga parsel yang besar itu adalah yang memberikan kepada bumi suatu inti yang memiliki sifat magnet, yaitu parsel berupa besi yang disebutkan tadi. Yang karena adanya bulan itu, maka peredaran bumi mengelilingi matahari bisa stabil dengan tetap membentuk sudut 23,5o, yang karenanya bumi aman dari bahaya tertentu dan menjadikan adanya 4 musim dalam setahun bagi daerah sub-tropis. Kita tunggu saja hasil penelitian tersebut, karena mereka melakukannya secara hati-hati, dan telah berbagai teori mereka kembangkan dan mereka uji untuk mengetahui berbagai asal-usul dari makhluk ciptaan Allah swt tersebut. Mereka para ahli tersebut memiliki code of conduct yang mengatur bagaimana suatu penemuan atau hasil pencarian ilmiah didiskusikan bersama terlebih dahulu oleh para ahli [peer reviewing] sebelum dinyatakan sebagai sesuatu teori atau temuan baru. Tidak seperti disini, “Anda pernah mendengar atau membaca di dunia maya bahwa Borobudur adalah dibuat zaman nabi Sulaiman, dan candi Ratu Boko itu adalah dari nama Ratu Balqis?” Saya kaget mendengar hal itu dari seorang teman. Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 12

PARSEL AIR KHUSUS UNTUK MEREKA

Tidaklah semua parsel atau paket yang dikirimkan, akan membahagiakan si penerimanya. Karena ada juga paket yang berisi bom, virus, racun atau yang lain-lain yang tidak menyenangkan. Demikian juga dengan “parsel” dari Allah swt yang dikirimkan ke bumi, kali ini setelah bumi ditinggali oleh manusia. Dan “parsel” ini dikirimkan kepada suatu kaum yang tidak menurut dengan petunjuk Sang Pencipta. Tentu setelah beberapa kali peringatan, dan sampai suatu batas tertentu, mereka kemudian dimusnahkan, mungkin agar tidak membuat kerusakan lebih lanjut di bumi ini, terutama yang berkenaan dengan kerusakan keimanan.

Manusia semenjak zaman nabi Adam as hingga sekarang dan seterusnya nanti, memiliki kecenderungan untuk melanggar aturan-aturan yang ditetapkan Allah swt, maupun peraturan dan perundangan yang dibuatnya sendiri. Sehingga diperlukan kedatangan rasul utusan Allah swt dalam beberapa kali hingga diutusnya Rasulullah Muhammad saw sebagai nabi dan rasul terakhir. Karena itu, adalah sesuatu yang sangat baik sekali untuk selalu mengingatkan dengan saling berwasiat dalam kebenaran dan dalam kesabaran, sebagaimana yang difirmankan Allah swt dalam surah al-Ashr QS 103:1-3 ۡ ۡ َوٱلعَ ۡص ِر )٣( ِإ َّن ٱ ۡ ِۡلن َس ـ َن َل ِفى ُخ ۡس ر )٥( ِإ َّل ٱلَّ ِذي َن َءا َمنُوا َو َع ِملُوا ٱل َّص ـ ِل َح ـ ِت َوتَ َوا َص ۡوا ِبٱل َح ِ ق َوتَ َوا َص ۡوا ِبٱل َّصۡب ِر )١( Demi masa. (1) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, (2) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya menta’ati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (3) Mungkin anda pernah mendengar adagium "Anything that can go wrong, will go wrong", yang dikenal juga sebagai Murphy’s Law yang diperkenalkan pada sekitar tahun 1949 di saat usainya Perang Dunia ke II, oleh Capt. Edward A. Murphy, seorang insinyur yang bekerja di Edward Air Force Base. Walaupun adagium itu baru populer di abad XX, tetapi perilaku seperti itu sudah ada sejak lama. Begitu juga dengan ketaqwaan kita dan kepatuhan kepada perintah Allah swt, termasuk yang "Anything that can go wrong, will go wrong", karena itu harus selalu diingatkan. Sangatlah tepat apa yang selalu disampaikan pada setiap khutbah Jumat – bahkan merupakan salah satu rukun khutbah Jumat – untuk menyampaikan pesan agar selalu bertaqwa kepada Allah swt.

Dan ada lagi turunan dari Murphy’s Law tersebut yang berbunyi "If there is any way to do it wrong, he'll find it.". Itulah manusia, yang juga sesuai dengan pepatah Arab “Manusia itu tempatnya lupa dan salah”, jadi kalau melakukan sesuatu yang memiliki kemungkinan untuk berbuat salah, maka kesalahan itulah yang dilakukan – tentunya jika tidak hati-hati dalam melakukannya.

Dalam melaksanakan tugasnya, ada beberapa nabi Allah swt yang menghadapi kaum yang ingkar, durhaka dan menolak bahkan mengejek seruannya untuk beriman kepada Allah swt, yang kemudian berakhir dengan ditimpakannya adzab kepada mereka, agar menjadi pelajaran bagi ummat manusia di kemudian hari – termasuk kita-kita yang hidup saat ini. Beberapa diantaranya antara lain kaumnya Nabi Hud as yang dikenal sebagai kaum Ad [yang mendiami daerah Iram], kaumnya Nabi Sholeh as yang dikenal dengan nama kaum Tsamud, kaumnya Nabi Luth as, Kaumnya nabi Syuaib as yang dikenal sebagai kaum Aikah, serta kaumnya nabi Nuh as, serta beberapa kaum lainnya, baik yang diceritakan maupun tidak. ۡ ۡ ۡ أَ َل ۡم تَ َر َكۡي َف َفعَ َل َربُّ َك ِبعَا د )٨( ِإ َر َم ذَا ِت ٱل ِع َما ِد )٤( ٱلَّ ِتى َل ۡم يُ ۡخ َل ۡق ِمثلُ َها ِفى ٱل ِب َل ـ ِد )٨( َوثَ ُمود َ ٱلَّ ِذي َن َجابُوا ۡ ٱل َّص ۡخ َر ِبٱل َوا ِد )٣( Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ’Aad?, (6) [yaitu] penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, (7) yang belum pernah dibangun [suatu kota] seperti itu, di negeri-negeri lain, (8) dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah (9)

Entah ada rahasia apa, kedua kaum ini – kaum Ad dan kaum Tsamud - sering disebutkan berturutan, walau domisilinya berdasarkan Atlas Al-Quran, tidaklah berdekatan, sebagaimana bisa kita lihat. Kaum Tsamud berada di Madain-Shaleh di utara, sedang kaum Ad berada di Tarim [Hadramaut] di selatan. Ternyata ada yang bilang kalau ada sebagian [sisa] kaum Aad itu bermigrasi ke utara [yang semula beriman], menuju Madain-Shaleh. Tsamud Tetapi sebelum melanjutkan cerita tentang dua kaum ini, ada baiknya kita mencoba untuk menelaah yang terjadi sebelumnya, yang mungkin adzab Allah swt yang pertama ditimpakan ke suatu kaum yang ingkar, yang tidak mengikuti seruan utusan-Nya. Mungkin saat itu jumlah manusia masih sedikit dan belum tersebar ke mana-mana di muka Aad bumi ini, sehingga diperlukan operasi penyelematan selain untuk manusia, juga untuk makhluk lain yaitu para binatang yang hidup di sekitar kaum tersebut. Peristiwa ini banyak diuraikan oleh berbagai pihak, ada yang menyebut Banjir Besar atau Bahtera nabi Nuh. Sebagai awalan, marilah kita simak dialog antara nabi Nuh as dengan kaumnya, dan penjelasan dari Allah swt sebagaimana yang diabadikan antara lain dalam surah Al-A’raaf QS 7:59-64, surah Hud QS 11:25-49 dan surah Asy-Syuaraa QS 26:105-122, dimana kita bisa mengetahui dialog antara nabi Nuh as dengan kaumnya yang kufur, serta ejekan mereka bahwa tantangan mereka akan datangnya suatu adzab dari Allah swt.

Secara ringkas, sebelum datangnya banjir besar tersebut nabi Nuh as beserta orang-orang yang beriman telah menyiapkan sebuah kapal yang besar, dimana nantinya akan membawa mereka semua termasuk sepasang binatang dari berbagai jenis. Dan justru anaknya nabi Nuh as sendiri tidak turut serta dalam kapal tersebut, karena termasuk manusia yang tidak beriman, yang merasa bisa menyelamatkan dirinya dengan berlari ke puncak bukit.

Dan akhir dari drama tersebut, setelah Allah swt memerintahkan kepada bumi dan langit sebagaimana dalam ayat berikut dalam surah Hud QS 11:44 ۡ ۡ ۡ ۡ ً۬ َو ِقي َل يَ ـٰٓأَ ۡر َُ ٱۡب َل ِعى َمآٰ َء ِك َويَ ـ َس َمآٰ ُء أَق ِل ِعى َو ِغي ََ ٱل َمآٰ ُء َو قُ ِض َى ٱِلَ ۡم ُر َوٱ ۡستَ َو ۡت َع َلى ٱل ُجو ِد ِ ىۖ َو ِقي َل بُ ۡعد ا ِل ۡل َق ۡو ِم ٱل َّظ ـ ِل ِمي َن )١١( Dan difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit [hujan] berhentilah," Dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan, dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang- orang yang zalim." (44)

.tersebut? Sebagaimana kita tahu, ditempat kitapun terjadi perubahan nama ٱۡل ُجو ِد ِ ى Dimanakah bukit Judi

Dari sumber kaum Nashrani [ Noahs-Ark-Found] diperoleh gambaran dimana letak ditemukannya kapal nabi Nuh as tersebut, secara skematis, yang sudah bergeser dari tempat semula berlabuh [terdampar] hingga posisi terakhir ketika ditemukan, serta perkiraan tahun kejadiannya [sekitar 2300 SM].

Saya sempat membayangkan, seberapa besar bahtera nabi Nuh as ini, yang bisa menampung banyak binatang tersebut, dan ternyata [menurut sumber tersebut] besarnya separoh besarnya Titanic yang tenggelam, sebagaimana sketsa disamping ini. Wow, kalau kita sekarang menyaksikan kapal-kapal berukuran raksasa - seperti untuk pengangkut pesawat terbang [kapal induk], pengangkut minyak maupun pengangkut barang, bahkan juga manusia – bisa dibilang sudah hal biasa, dengan berbagai tenaga penggerak apalah BBM atau bahkan nuklir. Pada jaman pengembaraan Zeng Ho, kapal utamanya juga sudah sangat besar dibanding kapal-kapal penjelajah asal Eropa, seperti Columbus, Vasco de Gama atau yang lainnya, tetapi masih digerakkan oleh angin. Bagaimana dengan kapal nabi Nuh as?

Dari sumber tersebut, ternyata kapal nabi Nuh as, walaupun berukuran besar tetapi tidak memiliki sistem tenaga penggerak. Bisa saja seperti itu, karena tujuannya bukanlah untuk berlayar menuju suatu tempat, melainkan “sekedar” menyelamatkan diri dari air yang datang dari sumber dari tanah dan hujan dari langit, dan bertahan dari hantaman gelombang yang setinggi gunung [walau tidak dikisahkan tentang adanya angin yang menyertai banjir tersebut]. Walau begitu, membuat bahtera yang mengapung dengan ukuran seperti itu, tentu bukan perkara mudah, dan dari manakah teknologinya diperoleh dan dikuasai?

Tidak perlu berspekulasi, karena dalam surah Hud QS 11:37-38 secara gamblang dijelaskan ۡ ۡ َ َّ ۡ ۡ ۡ َّ ً۬ َوٱ ۡصنَع ِ ٱلفُل َك ِبأ ۡعيُنِنَا َو َو ۡحيِنَا َو َل تُ َخ ـ ِطۡب ِنى ِفى ٱل ِذي َن َظ َل ُم ٰٓو ۚا ِإنَّہُم ُّمغ َرقُو َن )١٤( َويَ ۡصنَ ُع ٱلفُل َك َو ُڪل َما َم َّر َع َلۡي ِه َم ََل ِ من َق ۡو ِم ِهۤ َس ِخ ُروا ِمۡن ۚه ُ َقا َل ِإن تَ ۡس َخ ُروا ِمنَّا َف ِنَّا نَ ۡس َخ ُر ِمنكُ ۡم َك َما تَ ۡس َخ ُرو َن )١٨( Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang yang dhalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami). Setelah banjir benar-benar datang, ada “insiden kecil” yang menyangkut anak dari nabi Nuh as. Walau dia itu anak sendiri, tetapi tidak memenuhi kriteria sebagai penumpang kapal yang diselamatkan Allah swt. Disinilah Allah swt sepertinya menunjukkan ketaat-asasan antara ketentuan yang beriman dengan yang tidak, walau itu adalah anak seorang nabi, apalagi yang tidak punya kaitan, ataupun kalau ada dikait- kaitkan tetapi sudah jauh nian. ۡ َو ِه َى تَ ۡج ِرى ِب ِه ۡم ِفى َم ۡو ً۬ج َكٱل ِجبَا ِل َونَادَ ى نُو ح ٱۡبنَه ُ ۥ َو َڪا َن ِفى َم ۡع ِز ً۬ ل يَ ـبُنَ َّى ٱ ۡر َڪب َّمعَنَا َو َل تَ ُكن َّم َع ۡ ۡ ۡ ٱل َك ـ ِف ِري َن )١٥( َقا َل َسـَٔا ِو ٰٓى ِإ َل ى َج َب ً۬ ل َي ۡع ِص ُم ِنى ِم َن ٱل َمآٰ ِۚء َقا َل َل َعا ِص َم ٱليَ ۡو َم ِم ۡن أَ ۡم ِر ٱ َّ ِ ّلل ِإ َّل َمن َّر ِح َۚم َو َحا َل بَۡينَہُ َما ٱۡل َم ۡو ُج َف َكا َن ِم َن ٱۡل ُم ۡغ َر ِقي َن )١١( Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir." Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.

Dengan berlandaskan hubungan primordial yang dimilikinya, nabi Nuh as seakan mengajukan banding atau kasasi, tetapi tidak sampai mengajukan Peninjuan Kembali, seperti yang sering terjadi dalam sistem peradilan kita ini, yang membuat Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung kewalahan akan banyaknya perkara banding dan kasasi bahkan PK, karena hampir semua pihak melakukannya. Kalau bukan mewakili terdakwa [yang seharusnya juga pilih-pilih], bahkan JPU – Jaksa Penuntut Umum – pun melakukannya. Terjadilah dialog antara nabi Nuh as dengan Allah swt, sebagaimana diabadikan dalam surah Hud QS 11:45-47, yaitu ۡ ۡ َونَادَ ى نُو ً۬ ح َّربَّه ُ ۥ َف َقا َل َر ِب ِإ َّن ٱۡب ِنى ِم ۡن أَ ۡه ِلى َو ِإ َّن َو ۡعدَ َك ٱل َح ُّق َوأَن َت أَ ۡح َك ُم ٱل َح ـ ِك ِمي َن )١١( َقا َل يَ ـنُو ُح إِنَّه ُ ۥ لَۡي َس ۡ ۡ ۡ ِم ۡن أَ ۡه ِل َ ۖك ِإنَّه ُ ۥ َع َم ل َغۡي ُر َص ـ ِل ً۬ ۖح َف َل تَ ۡسـَٔل ِن َما لَۡي َس لَ َك ِب ِهۤ ِعل ۖم ِإ ِن ٰٓى أَ ِعظُ َك أَن تَكُو َن ِم َن ٱل َج ـ ِه ِلي َن )١٨( َقا َل َر ِب ۡ ۡ ِإ ِن ٰٓى أَعُوذ ُ ِب َك أَ ۡن أَ ۡسـَٔ َل َك َما َلۡي َس ِلى ِب ِهۤ ِعل ً۬ۖم َو ِإ َّل تَ ۡغ ِف ۡر ِلى َوتَ ۡر َح ۡم ِن ٰٓى أَ ُڪن ِ م َن ٱل َخ ـ ِس ِري َن )١٤( Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku, termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil- adilnya." Allah berfirman: "Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakikat) nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan." Nuh berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakikat) nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi."

Suatu dialog indah, bukan antara dua entiti yang setara, atau berbeda posisi, melainkan antara Sang Khalik dengan makhluk-Nya, untuk mengakhiri suatu “perbedaan faham, karena ketidaktahuan”, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakikat) nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi." Entah berapa lama banjir yang mencekam tersebut berlangsung, yang tentunya meliputi areal yang bergunung dan luas pula, dan penuh ujian bagi ummat yang percaya kepada Allah swt – bahkan pada nabi Nuh as sendiri – berakhir sudah dengan sebuah pesan dari Allkah swt, pada ayat ke 48 surah yang sama ۡ ِقي َل يَ ـنُو ُح ٱ ۡهبِط ِب َس َل ـ ً۬ م ِ منَّا َوبَ َر َك ـ ت َع َلۡي َك َو َع َل ٰٓ ى أُ َم ً۬ م ِ م َّمن َّمعَ َ ۚك َوأُ َم ً۬ م َسنُ َم ِت عُ ُه ۡم ثُ َّم يَ َمسُّ ُهم ِ منَّا َعذَا ب أَ ِلي ً۬م )١٨( Difirmankan: "Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mukmin) dari orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami."

Yang mana pesan tersebut bukan saja berkenaan dengan kejadian mencekam yang sudah berlalu, tetapi lebih penting lagi tentang hal-hal yang akan datang. Yang justru tidak dalam bentuk cobaan atau ujian yang mencekam, melainkan dalam bentuk kesenangan dalam kehidupan, yang kalau tidak waspada dijalani dan melupakan perintah Allah swt, akan bisa berakibat fatal baik di dunia dan di akhirat kelak.

Bagi manusia yang didesain untuk menjalani kehidupannya di daratan, kehidupan di atas air [walau untuk bersenang-senang, apalagi kalau keadaannya mencekam] tentu sangatlah tidak nyaman dan menggelisah- kan. Dan berakhirnya suatu keadaan yang menggelisahkan dan mencekam, patutlah kita syukuri bersama dan selalu ingat kepada Allah swt dengan menjalankan semua printah-Nya dan menjauhi semua larangan- Nya serta menjalankan petunjuk Rasul-Nya adalah suatu tindak lanjut yang harus selalu kita laksanakan.

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 13

PARSEL LAIN KHUSUS UNTUK MEREKA

ۡ ۡ ۡ أَ َل ۡم تَ َر َكۡي َف َفع َ َل َربُّ َك ِبعَا د )٨( ِإ َر َم ذَا ِت ٱل ِع َما ِد )٤( ٱلَّ ِتى َل ۡم يُ ۡخ َل ۡق ِمثلُ َها ِفى ٱل ِب َل ـ ِد )٨( َوثَ ُمود َ ٱلَّ ِذي َن َجابُوا ۡ ٱل َّص ۡخ َر ِبٱل َوا ِد )٣( Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ’Aad?, (6) [yaitu] penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, (7) yang belum pernah dibangun [suatu kota] seperti itu, di negeri-negeri lain, (8) dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah (9)

Rupanya ada kaitan tertentu antara kedua kaum ini – kaum Aad dan kaum Tsamud - sering disebutkan berturutan, walau domisilinya berdasarkan Atlas Al-Quran, tidaklah berdekatan, sebagaimana bisa kita lihat. Kaum Tsamud berada di Madain-Shaleh di utara, sedang kaum Aad berada di Hadramaut di selatan. Ternyata ada yang bilang kalau ada sebagian kaum Tsamud itu bermigrasi ke utara menuju Madain-Shaleh. Dan ayat tersebut telah menarik banyak pihak untuk menemukan kota Iram yang penduduknya mempunyai bangunan tinggi tersebut. Entahlah, kalau kaumnya masih ada, mungkin bisa dilakuan tes DNA yang banyak dilakukan untuk menentukan kekerabatan dari terduga teroris yang tidak sempat diinterogasi oleh Detasemen Khusus 88 ketika mau ditangkap, karena sudah terburu kembali ke alam baqa. Banyak sekali ayat-ayat al-Quran yang menceritakan kedua kaum ini, ada yang terkumpul dalam sekelompok ayat-ayat dalam suatu surat, dan hal yang hampir sama juga muncul di surat yang lain, maupun yang tersebar sedikit-sedikit, seperti halnya senarai ayat di atas. Beberapa diantaranya dalam tabel dibawah ini. Kaum ‘Aad [ummat nabi Hud as] Kaum Tsamud [ummat nabi Shaleh as] Surah Al-A’raaf QS 7:65-72 Surah Al-A’raaf QS 7:73-79 Surah Hud QS 11:50-60 Surah Hud QS 11:61-68 Surah Asy-Syuaraa QS 26:123-140 Surah Asy-Syuaraa QS 26:141-159 Surah Al-Haaqah QS 69:6-8 Surah An-Naml QS 27:45 Surah Adz-Dzariaat QS 51:41-42 Surah Adz-Dzariaat QS 51:43-44 Surah Al-Qamar QS 54:18-22 Surah Al-Qamar QS 54:23-31 Surah Al-Fajr QS 86:6-9 Sila lihat sendiri ya, baik dalam hard-copy yang secara tradisional sudah anda miliki atau dalam soft-copy al-Quran dan terjemah yang sudah saya kirimkan dalam Paket Ramadhan, di akhir Sya’ban silam atau dalam berbagai sumber lainnya secara interaktif.

Sebagaimana kita ketahui, dalam urutan masa nabi-nabi secara beurutan, adalah nabi Adam as, nabi Idris as, nabi Nuh as, nabi Hud as dan nabi Shaleh as, artinya beda masanya tidaklah lama [atau bisa juga lama], bahkan mungkin overlapped, seperti antara nabi Ibrahim as dengan nabi Ismail as dan nabi Ishaq as, atau bahkan dengan nabi Luth, dan beberapa nabi menjelang kelahiran nabi Isa as. Atau ada yang bersama- sama [kalau istilah sekarang barangkali bisa disebut tandem] yaitu nabi Musa as dengan nabi Harus as. Atau mungkin seperti masa jedah yang cukup jauh, antara kelahiran nabi Isa as [ pada tahun 1 M] dengan kelahiran nabi Muhammad saw [lahir pada 571 M]. Saya sendiri sering tertukar ingatan antara nabi Hud as dengan kaum ‘Aad-nya dan nabi Shaleh as dengan kaum Tsamud-nya, dan barang kali agar tidak tertukar, kita coba ringkaskan dengan membandingkannya apple-to-apple untuk membantu proses remembering [yang terendah dalam hierarkhi Bloom’s Taxonomy].

Kaum ‘Aad [ummat nabi Hud as] Kaum Tsamud [ummat nabi Shaleh as] Perkiraan Lokasi N15 55 36.984 E48 37 36.012 N26 47 1 E37 57 18 Di kawasan Saiyun [Seiwun], Hadramaut, Aden Di kawasan sebelah timur Mada’in Shaleh, Saudi Arabia Kehebatan Kaum Membangun bangunan tinggi di tanah datar Membangun sarana tempat tinggal dengan yang dilingkungi bukit tinggi. memahat bukit-bukit yang ada. [hampir sama dan jangan tertukar dengan suku Nabatean, yang membangun Petra di Yordania]; Adzab yang diterima Angin kencang yang dingin, selama 7 hari 8 Dentuman keras/ gelombang suara yang malam, sehingga ummatnya menemui ajal menyebabkan semua kaum menemui ajalnya di rumahnya sendiri Status peninggalan Belum ditemukan, tetapi di daerah asal kaum Masih ada, dan menjadi UNESCO World Heritage Ad, masih ditemui bangunan [dengan ciri yang # 1293 disebut Al Hijr Archaeological Site sama] yang menjadi UNESCO World Heritage # 192. Ada penemuan di Shisr [Oman] yang diduga adalah Iram [disebut sebagai Ubar], yang sering juga disebut Atlantis of the Sand ; Mukjizat nabi Tidak dijelaskan; Seekor unta betina yang berasal dari batu, yang kemudian dibunuh oleh kaum Tsamud yang tidak beriman, walau sudah dilarang; Tautan ke UNESCO Old Walled City of Shibam Al-Hijr Archeological Sites http://whc.unesco.org/en/list/192 http://whc.unesco.org/en/list/1293 Kaum ‘Aad [ummat nabi Hud as] Kaum Tsamud [ummat nabi Shaleh as] Apa yang bisa dilihat [dan ada galeri yang berisi banyak foto lainnya]

Peta Google [saat ini] Terlihat masing-masing adalah daerah yang subur [di padang pasir].

Tayangan video http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=OKNSAM6yERg http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=HyK3ta_9_a4 Galeri foto http://whc.unesco.org/en/list/192/gallery/ http://whc.unesco.org/en/list/1293/gallery/ Lain-lain Saat ini memperoleh julukan “Manhattan” atau “Chigaco” of the desert karena banyaknya bangunan tinggi Kaum ‘Aad [ummat nabi Hud as] Kaum Tsamud [ummat nabi Shaleh as] Masa Hidup Sekitar 3.000 SM, setelah nabi Nuh as sebelum nabi Musa as Sumber air Pada Wadi Hadhramaut Pada lapisan bawah tanah sedalam ~ 20 m saja

Kalau kemarin kita dikhabarkan tentang ummat nabi Nuh as yang ditimpa banjir besar yang menenggelamkan mereka yang ingkar dan tidak beriman kepada Allah swt, dan kali ini kaum Tsamud dengan dentuman suara yang mematikan, dan untuk kaum ‘Aad berupa angin dingin kencang yang berkepanjangan [tujuh hari delapan malam],

Sepertinya, yang dikissahkan dalam al-Quran berbeda bentuk adzab yang diturunkan antara satu kaum dengan kaum lainnya. Dan bagaimana dengan adzab kaum-kaum yang lainnya., misalnya kaum nabi Luth as [yang tidak disebutkan nama kaumnya], serta kaum-kaum yang lainnya?

Walau kali ini ceritanya pendek, tetapi banyak yang harus anda lakukan sendiri bila ingin tahu lebih lanjut. Mengajak anda untuk memanfaatkan berbagai informasi yang bisa kita peroleh dengan memanfaatkan karunia Allah swt, antara lain yang berupa kemudahan yang bisa kita peroleh saat ini [yang tidak dapat dilakukan oleh generasi sebelumnya] untuk mempelajari berbagai hal, apa yang kita ingin mengetahuinya. Dan dengan mencari tambahan sendiri ini, diharapkan apa yang kita ketahui akan lebih melekat di diri kita.

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 14

PARSEL LAIN LAGI UNTUK MEREKA

Jenis angin kencang apakah yang menimpa kaum ‘Aad tersebut? Angin kencang seperti hurricane Katrina yang memporak-porandakan kota New Orleans pada puncak kekuatannya 28 Agustus 2005, hanya berlangsung beberapa saat saja. Seperti kita fahami, angin yang berputar yang mulai lahir di lautan ini, akan menuju ke daratan, dan kemudian melemah setelah sampai di daratan dan akan terus melemah setelah jauh dari laut.

Dan jenis suara yang bagaimanakah dan dari mana sumbernya yang ditimpakan kepada kaum Tsamud? Sepertinya masih belum banyak dipelajari atau sudah dipelajari tetapi di rahasiakan. Yang kita tahu, kalau suara frekwensi tinggi, dengan decibel yang tinggi juga akan membuat telinga sakit. Selain itu suara frekwensi rendah [seperti suara dari instrumen bass yang dikeluarkan oleh woofer berdaya besar] juga akan menyesakkan dada. Dan bahkan suara [yang menimbulkan resonansi] bisa memecahkan gelas, yang bisa anda saksikan disini [University of Salford], bahkan Tacoma Narrow Bridge hancur karena resonansi tersebut. Bagi yang tertarik untuk melihat bagaimana jembatan bisa hancur karena resonansi, sila lihat disini .

Jadi bukan suaranya, tetapi efek resonansinya itu yang menyebabkan kehancuran. Tentara berbaris yang dengan hentakan kakiyang serempak bila melewati sebuah jembatanpun, bisa menyebabkan keruntuhan. Air hujan sudah, angin kencang sudah, bahkan suara sudah. Apa ada parsel dalam bentuk lainnya? Bukannya berharap dan senang bila ada ummat yang di adzab, tetapi itu untuk kita jadikan pelajaran. Ternyata ada, berupa hujan batu sekaligus gempa, yang seakan membalikkan bumi yang dihuni dan juga dari awan yang menaungi mereka. Masing-masing kaum yang musyrik, ingkar dan tidak patuh, mendapatkan adzabnya yang berbeda

Walaupun masih ada yang lainnya lagi, mungkin ada baiknya bila kita lihat dua kasus yag berbeda yang belum kita telaah. Yaitu yang menyangkut kaum dari dua orang nabi Allah swt, yaitu kaum nabi Luth as dan kaum nabi Syuaib as. Kita tetap gunakan model seperti kemarin ya, tetapi dengan butir-butir yang berbeda.

Kaum “ x >< x “ [ummat nabi Luth as] Kaum Madyan, Aikah [ummat nabi Syuaib as] Surah Al-A’raaf QS 7:80-84 Surah Al-A’raaf QS 7:85-93 Surah Hud QS 11:70, 74, 77-83, 89 Surah Hud QS 11:84-95 Surah Al-Hijr QS 15:57-77 Surah Al-Hijr QS 15:78- Surah Asy-Syuaraa QS 26:160-175 Surah Asy-Syuaraa QS 26:176-190 Surah An-Naml QS 27:54-58 Surah Al-Ankabut QS 29:36-37 Surah Al-Ankabut QS 29:26-35 Surah Ash-Shaffat QS 37:133-136 Surah Al-Qomar QS54:33-39

Dan masih banyak lagi ayat-ayat lainnya yang menjelaskan berbagai hal dan kejadian yang menyangkut nabi Luth as beserta ummatnya, serta nabi Syuaib as beserta kaum-kaumnya. Dimana daerah kerja kedua nabi Allah tersebut tidaklah berjauhan, tetapi mungkin di waktu yang berbeda. Kaum “ x >< x “ Kaum Madyan dan Aikah [ummat nabi Luth as] [ummat nabi Syuaib as] Perkiraan Lokasi Tepi laut Mati, yang dikenal dengan sebutan Di daerah Madyan, sebelah utara, tidak jauh dari kota Sodom dan Gomorah; lokasi kaum Tsamud [ummat nabi Shaleh [].

Kerusakan Kaum: Melakukan hubungan homosexual, bukannya Mengurangi takaran dan timbangan; Selain tidak beriman heterosexual sebagaimana seharusnya. Membuat pelanggaran sehingga menjadikan kepada Allah swt, juga Dari nama kota Sodom itulah yang menjadi kerusakan di bumi [bukan hanya fisik]; istilah sodomi bagi pelaku homosexual; Masa kejadian Bersamaan dengan masa nabi Ibrahim as Apa sebelum atau sesudah nabi Musa berada di Madyan, ketika menghindar dari kejaran Firaun sebelum menerima amanah kenabiannya; Bentuk adzab Tanah dibalik dan hujan batu. Awan yang menggantung [sandstorm ?] atau Bisa jadi akibat gempa disertai longsoran batu- berupa bentuk awan yang lain; batu dari sisi-sisi bukit. Atau . . . .

Kalau kita amati, dari kisah yang telah menimpa berbagai kaum di masa lalu, yang menyebabkan datangnya adzab Allah swt, adalah tidak berimannya mereka kepada Allah swt PLUS melakukan perbuatan-perbuatan lain yang dilarang oleh agama. Dan hanya kasih sayang Allah swt sajalah, yang membebaskan manusia dari adzab seperti itu di dunia, pada masa lalu dan juga saat ini atau mendatang.

Betapa banyak golongan yang juga melakukan hal-hal yang dulu dilakukan oleh kaum yang diadzab Allah tersebut? Apa yang dilakukan oleh kaum nabi Luth as yang memang tidak disebutkan secara spesifik nama kaum tersebut sebagaimana kaum-kaum yang lain – menurut penjelasan Pak Quraisy Shihab di salah satu acara televisi selama Ramadhan 1434 ini – disebabkan kerusakan yang dibuatnya itu sangat berat sekali. Dan apa yang kita saksikan saat ini? Bahkan di negeri kita sendiri? Sepertinya banyak juga ditemui di masyarakat, dan baru muncul dalam pemberitaan bila mereka melakukam kejahatan kriminal lainnya, umumnya pembunuhan yang dilakukannya, bahkan dengan keji pula.

Di beberapa negara lain – yang dianggap modern – justru perbuatan seperti itu [homosexual] malah dibenarkan oleh undang-undang mereka melalui berbagai undang-undang yang baru diterbitkannya, dengan berbagai alasan.

Dan di negeri kita, sepertinya perilaku seperti itu masih dibiarkan saja. Belum ada pihak-pihak tertentu yang secara serius menanganinya, mengupayakan pencegahan, dan pelarangannya [atau ada, tetapi kita tidak tahu], baik melalui materi pelajaran dan kampanye terbuka, seperti halnya tentang HIV-AIDS dan narkoba. Semoga dijauhkan diri kita dan bangsa kita dari adzab Allah swt sebagaimana yang pernah diturunkan kepada ummat-ummat masa lalu. Baru saja saya baca artikel dari World Mysteries [http://www.world-mysteries.com/] tentang Sodom and Gomora yang ditulis oleh seseorang yang menyukai teknologi masa lalu, tentu saja berdasarkan kitab yang dia yakini, yaitu berbagai Bibel, yang secara garis besar tidak berbeda dengan yang di Surah Hud. Mulai dari pertemuan malaikat tersebut dengan nabi Ibrahim as, yang kemudian membahas renaca untuk mengadzab kaum nabi Luth as dan sebagainya.

Si penulis artikel tersebut, bahkan membayangkan apa yang sebenarnya akan terjadi dengan dua malaikat yang menemui nabi Luth as, ketika mereka sudah sampai di kotanya . Kalau saat ini kita sering diwartai dengan berita pemerkosaan seorang wanita oleh beberapa lelaki badung, si penulis artikel membayangkan sebenarnya apa yang akan terjadi dengan dua malaikat yang menyamar sebagai manusia lelaki ganteng tersebut. Tak terbayangkan, akan terjadi perkosaan secara homoseksual oleh lelaki satu kota terhadap dua sosok tersebut. Dan mengenai bentuk adzab yang digunakan, seperti halnya banyak penulis lain di situs tersebut, menengarai adalah sebuah “senjata termo-nuklir”, yang digunakan untuk menghancurkan ke dua kota tersebut. Hal itu didasarkan olehnya, atas bentuk kerusakan yang terjadi pada kota tersebut. Dan di Quran sendiri disebutkan dihujani batu-batu yang terbakar. Dan seperti apa yang difirmankan Allah dalam al- Quran, “Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutilah mereka dari belakang dan janganlah seorang pun di antara kamu menoleh ke belakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepadamu". Mengapa tidak boleh menoleh kebelakang dan harus sampai ke tempat yang diperintahkan, agar tidak terkena dampak dari ledakan nuklir tersebut tentunya. Wa Allahu a’lam. vs

Jika anda pergi ke pasar tradisional, foto yang manakah yang sering anda temukan dan saksikan? Yang kiri, yang kanan, atau tidak dua-duanya? Sepenglihatanku, para pedagang selalu meletakkan batu timbangan pada sisi kiri dari timbangan, entah karena belum sempat meletakkan kembali setelah dipakai menimbang, atau karena memang sengaja agar kondisi di foto yang kiri tidak ketahuan.

Ataukah dengan model timbangan modern – seperti yang gambar di kanan ini – akan memberikan kepastian berat yang ditimbang? Kesemuanya berpulang pada niat dan kejujuran si penjual dalam melakukan perdagangan. Kementerian Perdagangan memiliki satuan tugas untuk mengawasi dan memastikan kesemuanya itu, juga untuk pengukuran volume dan panjang, yang dipergunakan dalam perdaganan demi menjaga kepentingan pembeli. Apa sekarang masih dilakukan ya kegiatan seperti itu, yang dulu [setengah abad lebih] sering dilakukan setahun sekali, dan kemudian dibubuhkan tahun peneraan baik pada timbangan maupun batu timbangannya dll nya. Takaran dan timbangan, dua kata yang sering disepadankan, karena secara klasik yang satu mewakili pengukuran dengan panjang dan volume dan yang satu mewakili pengukuran dengan berat. Dan memang keduanya menjadi dasar suatu transaksi perdagangan sejak masa silam. Di jaman modern, ada lagi suatu bentuk takaran dan timbangan yang bersifat konsep, yaitu waktu, suhu, komposisi, kadar dan mungkin yang lainnya. Untuk selanjutnya, barangkali kita artikan saja, bahwa takaran dan timbangan itu mencakup berbagai aspek pengukuran yang lainnya. Dengan kepastian takaran dan timbangan, hal itu memungkinkan kita atau siapa saja untuk bisa mengulangi apa yang telah dilakukan sebelumnya, dalam membuat sesuatu yang terdiri atas beberapa jenis bahan dan perlakuan terhadapnya.

Walau berbagai firman Allah swt dalam al-Quran yang berkenaan dengan hal ini, disebutkan takaran dan ,timbangan, ِ atau ِ ِ yang kemudian bisa diasosiasikan hanya dalam bentuk panjang ٱلۡم ۡڪ َيالَ َوٱلۡمي َزا َن ٱلۡ َڪ ۡيلَ َوٱلۡمي َزا َن volume dan berat saja, janganlah kemudian kita mempersempit arti darinya hanya sampai disitu saja, tanpa melebarkannya ke urusan dimensi yang lain, misalnya panjang, luas, waktu, suhu, watt, komposisi, kadar dan lain-lain bentuk ukuran lainnya.

Takaran dan timbangan, sebenarnya penggunaannya sangatlah luas dan hampir pada semua bidang kehidupan, bukan saja transaksi antar dua orang atau dua lembaga. Bisa kita temukan dalam laboratorium penelitian yang canggih dan modern, sampai ke dapur para ibu-ibu guna menyiapkan makanan dan minuman bagi keluarganya, yang sifatnya bukan transaksi antara dua pihak. Mengurangi kelas [istilah kesehariannya mutu] suatu bahan yang digunakan, juga merupakan pengurangan timbangan dan/atau takaran secara halus dan tersembunyi. Yang cukup sering terdengar juga adalah justru menambahkan sesuatu – bukannya mengurangi - agar memperoleh keuntungan lebih secara tidak sah. Aneh? Tidak, bukan? Anda pernah mendengar istilah daging gelonggongan? Justru memberikan minum diluar batas perikebinatangan, sebelum binatang tersebut ditimbang dan disembelih. Atau menambahkan filler berupa zat yang tidak memberikan manfaat, atau melakukan substitusi atas bahan yang digunakan, seperti yang kita dengar pada pembuatan abon murahan, saos tomat murahan, dan sebagainya – dengan tetap menuliskan kata “ASLI” pada labelnya.

Untuk memudahkan anda dalam mendalami hal ini, terlampir beberapa ayat al-Quran yang berkenaan dengan perintah dan arahan Allah swt tentang takaran, timbangan, serta alat yang digunakan.

Dari bntuk kedurhakaan dari ummat masa lalu, selain masalah keimanan dan penolakan kepada perintah Allah dan petunjuk rasul-Nya, kiranya dua kelakuan sebagaimana dilakukan oleh kaum nabi Luth as [homosex] dan suku Aikah maupun penduduk Madyan - kaum nabi Syuaib as – dalam bentuk pengurangan takaran dan timbangan serta berbuat kerusakan di bumi, masih banyak kita temui pada masa kini, dan malah terus berkembang akhir-akhir ini. Karena banyaknya yang melakukan, hal-hal yang terlarang [bila tidak selalu diingatkan] bisa jadi akan dianggap sebagai yang biasa dan kemudian dianggap boleh. [Lihat saja itu, berkendara melawan arus, yang dulu tidak pernah kita lihat di masa sebelumnya, sudah jadi biasa].

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 15

AL-QOMAR WA ASHAABUH

Kita semenjak kecil telah diperkenalkan kepada makhluk yang bernama bulan ini, sebagai sesuatu yang indah yang sering muncul di malam hari. Kadangkala kecil, kadangkala besar yang membuat kehadirannya dinanti oleh anak-anak di masa itu, untuk bemain di malam hari ketika bulan sedang purnama. Ada beberapa permainan atau dolanan yang khusus dilakukan pada saat purnama tersebut, dibawah naungan cahaya bulan yang terang dan menyejukkan, mungkin karena cahaya lampu di kampung-kampung dan halaman rumah yang masih terbatas. Di tengah kehidupan kota yang gemerlapan di malam hari, hampir kita tidak dapat membedakan malam hari saat purnama atau tidak, tanpa melihat kehadiran ke benda langit yang terdekat dengan kita tersebut.

Saat purnama, terlihat bayangan samar-samar pada permukaannya, yang menimbulkan berbagai imajinasi bagi makhluk Allah swt yang tinggal di bumi, misalnya ada yang menyebutnya nenek yang sedang memangku kucing, ada pula yang bilang menenun dan sebagainya. Dan juga mengagumkan siapa yang melihat dan memandangnya. Juga nabi Ibrahim as ketika sedang berproses dalam menemukan Tuhannya, sebagaimana diabadikan dalam firman Allah swt di surah al-An’aam QS 6:77 ً۬ َف َل َّما َر َءا ٱۡل َق َم َر بَا ِز غا َقا َل َه ـذَا َر ِب ۖى َف َل َّما ٰٓ أَ َف َل َقا َل لَ لٮن لَّ ۡم يَ ۡہ ِد ِنى َر ِب ى َِلَ ُڪو َن َّن ِم َن ٱۡل َق ۡو ِم ٱل َّضآٰ ِل ي َن )٤٤( [6.77] Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat". Mungkin yang disaksikan oleh nabi Ibrahim as saat itu, adalah bertepatan dengan Super Perigee Moon seperti ini, apalagi di daerah yang tidak berawan dan belum ada latar cahaya di malam hari,

Super Perigee Moon - The full moon is seen as it rises near the Lincoln Memorial, 19 March 2011. http://solarsystem.nasa.gov/multimedia/gallery/NASA_Supermoon.jpg Super Perigee Moon, adalah saat bulan purnama yang istimewa, yaitu saat posisi bulan berada pada garis edar terdekatnya dengan bumi, yaitu di saat yang disebut perigee. Keadaan yang berlawanan dengannya – terjauh – disebut apogee. Begitu juga dengan posisi orbit bumi terhadap matahari, yang disebut perihelon dan apheheion. Sayang sekali, perigee moon baru saja terjadi tepat saat nishfu-sya’ban kemarin, atau 23 Juni 2013 yang lalu, yang mana ukurannya membesar ~14% dan kecerahannya bertambah ~30%. Jika anda ingin melihat bulan purnama yang extra-large pada kesempatan mendatang, menurut sumber di http://www.fourmilab.ch, mungkin bisa anda coba pada tanggal 10 Agustus 2014 pada jam 17:44 GMT atau 11 Agustus 2014 pada jam 00:44 WIB, karena jaraknya pada saat itu adalah 356.896 km. Semoga cuaca dalam keadaan yang kondusif untuk kita dapat melihatnya [bila ingat waktunya].

Earth's Orbit - This illustration shows Earth's elliptical orbit around the sun and the Moon's ellipitical orbit around Earth. The orbits both affect tides on Earth. http://solarsystem.nasa.gov/multimedia/gallery/Earth_Orbit-732X520.jpg Kita yang di bumi [he he, memangnya mau dimana] tentu hanya bisa melihat bulan dalam berbagai tahap keadaannya, bahkan untuk melihatnya bersama-sama mataharipun tidak memungkinkan. Karena kalau memang mereka berdekatan, atau segaris dengan bumi, kita hanya bisa melihatnya salah satu – walau yang satunya juga ada. Yaitu pada saat terjadi gerhana matahari [pada saat bulan baru, dengan komposisi matahari – bulan - bumi] atau gerhana bulan [pada saat bulan purnama, dengan komposisi bulan – bumi – matahari]. Tetapi seorang yang berada di luar angkasa bisa melihat bumi dan bulan sekaligus dalam satu kesempatan, mereka “duduk” berdampingan walau dengan jarak yang jauh, seperti pada gambar ini

Distant Earth and Moon - The first image of the entire Earth and entire moon in a single frame. http://solarsystem.nasa.gov/multimedia/gallery/PIA00013_voyager_earth.jpg

Seandainya anda berkesempatan berada di dekat bulan, maka andapun akan bisa menyaksikan bumi seperti menyaksikan bulan, sebagaimana dalam foto berikut, dan apa ada bumi purnama juga?

Kalau yang tadi masih berupa hilal, yang ini sudah seperti bulan umur 7 atau 22 hari. Kalau ada yang purnama, barangkali jauh lebih bagus ya. Ini bukan rekayasa foto, tetapi memang hasil sekali foto.

The Earth-Moon System - The Moon and Earth taken from a distance of about 6.2 million km. http://solarsystem.nasa.gov/multimedia/gallery/Earth_Moon.jpg Ternyata bulan itu tidak saja indah untuk dipandang, atau dijadikan alat untuk menentukan waktu – karena itu kita mengenal bulan sebagai 1/12 bagian dari setahun – dan manusia di jaman dahulu, sering menjadikan bulan purnama sebagai ukuran berapa lama dia akan pergi atau untuk menentukan waktu rendez vous dengan pihak lain, terutama kekasihnya seperti senandung Hetty K.E. dalam lagu Ingkar Janji .

Dan di dalam surah At-Taubah QS 9:36 dinyatakannya hal itu, ۡ ِإ َّن ِعدَّة َ ٱلشُّہُو ِر ِعند َ ٱ َّ ِ ّلل ٱثنَا َع َش َر َش ۡہ ً۬ را ِفى ِڪتَ ـ ِب ٱ َّ ِ ّلل يَ ۡو َم َخ َل َق ٱلسَّ َم ـ َوٲ ِت َوٱ ِۡلَ ۡر ََ Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi.

Keberadaan bulan juga berfungsi sebagai stabilisator dari sudut posisi poros bumi terhadap matahari, serta perputarannya, sehingga menghasilkan kestabilan pergantian musim sepanjang tahun.

A Steady Hand - The moon is more than a pretty accessory in our night sky. It stabilizes Earth's wobble, which led to a more stable climate and probably helped life evolve. The moon also guides the ebb and flow of Earth's oceans. http://solarsystem.nasa.gov/kids/images/moon_kids1.jpg

Seasonal Variations - When the sun shines down directly over a planet's equator -- that's an equinox. When one of the poles is tilted toward the sun to its maximum extent -- that's a solstice. http://solarsystem.nasa.gov/multimedia/gallery/Solstice_Equinox-732X520.jpg

Benda langit yang sangat kita akrabi, selain bumi yang dipijak adalah bulan dan matahari, yang menentukan waktu ibadah rutin kepada Allah swt, dan juga dipakai dasar perhitungan waktu yang lainnya. Masyarakat timur umumnya mengandalkan kalendernya pada peredaran bulan, lunar calender atau qamariah dengan berbagai perayaan tahun barunya yang meriah; sedang masyarakat Eropa berdasar peredaran matahari, solar calender atau syamsiah juga dengan perayaan kadatangan matahari yang tak kalah meriah yang kemudian dijadikan perayaan Natal. Orang di timur melihat perubahan cahaya bulan dan mendasarkan kegiatan padanya, sedang orang di barat melihat pergerakan matahari, sehingga mereka membangun sarana untuk mengamatinya seperti yang ada di Stonehenge, Inggris dan banyak bangunan piramida di suku Maya dan Inca di Amerika Selatan. Upaya manusia untuk mengenali benda angkasa yang paling dekat dengan kediamannya, yang dilakukan secara bertahap, telah sampai pada tahap mengirim manusia untuk menjejakkan kakinya di bulan, tinggal sementara untuk melakukan penelitian dan kembali dengan selamat ke bumi, dengan keberhasilan missi Apollo 11, yang ditandai dengan meninggalkannya kapsul Eagle dari permukaan bulan – yang katanya merupakan tahapan paling kritis, karena belum dilakukan sebelumnya.

Eagle's Return Apollo 11 lunar module "Eagle" as it returned from the surface of the moon.

Saat itu dunia menjadi heboh, dan ummat Islam menanggapinya dengan tenang, karena mengingat Firman Allah swt dalam Surah Ar- Rahman QS 55:33 ۡ يَ ـ َم ۡع َش َر ٱل ِج ِ ن َوٱ ۡ ِۡلن ِس ِإ ِن ٱ ۡستَ َط ۡعتُۡم أَن تَنفُذُوا ِم ۡن أَۡق َطا ِر ٱلسَّ َم ـ َوٲ ِت َوٱ ِۡلَ ۡر َِ َفٱنفُذُو ۚا َل تَنفُذُو َن ِإ َّل ِبسُۡل َط ـ ً۬ ن )١١( Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus [melintasi] penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat http://solarsystem.nasa.gov/multimedia/gallery/as11_44_6642.jpg menembusnya melainkan dengan kekuatan. Penjelajahan angkasa luar terus dilakukan dan hingga saat ini masih berlangsung terus, sebagaimana dinyatakan dalam infogram berikut ini, khususnya untuk mengetahui keadaan atmosfir di masing-masing tetangga kita, bahkan juga tentang matahari dan tentunya tidak melupakan bumi yang kita diami ini.

Earth's Neighborhood - A quick look at what's happening around Earth in 2013. http://solarsystem.nasa.gov/multimedia/gallery/Earth_Neighborhood.jpg Planet Size Comparison In this infographic see how the planets stack up within our solar system.

Dan rasa tahu manusia, tidaklah berhenti hanya pada bulannya, yang konon betul-betul merupakan belahan jiwa, merupakan sibiran tulang, karena ada yang mengemukakan teori giant impact [semenjak tahun 1970-an hingga sekarang masih terus dikaji dan diuji] bahwa bulan terbentuk dari bagian kulit bumi yang muncrat saat bumi mengalami tumbukan oleh benda angkasa yang berukuran sebesar Mars dan mengandung banyak besi yang tidak ditemui di planet dalam tata surya ini. Apakah itu yang diisyaratkan oleh Allah swt dalam surah al-Hadid QS 57:25 ۡ ۡ ۡ ً۬ َوأَن َزلنَا ٱل َح ِديد َ ِفي ِه بَأ ً۬ س َش ِديد َو َمنَ ـ ِف ُع ِللنَّا ِس Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfa’at bagi manusia, http://solarsystem.nasa.gov/multimedia/gallery/10740_732.jpg Para cendekia merasa belum cukup jika hanya mengetahui sampai di tata surya dimana bumi menjadi ,[ َك ۡو َكً۬ب ا] anggotanya, mengenai teman-teman yang bersama-sama mengelilingi matahari yaitu planet-planet tetapi juga ingin mengetahui yang di luarnya yang jauh lebih banyak, yaitu bintang-bintang dan kelompok- kelompok yang disebut galaxy, baik yang masih selingkungan dengan matahari [galaksi Bimasakti] maupun yang diluar itu semua. Walau hanya dengan melihat dari jauh, dengan menggunakan teleskop Hubble, sudah banyak bertambah pengetahuan manusia karenanya.

Hubble Against Earth's Horizon (1997) - The Hubble Space Telescope hovers at the boundary of Earth and space in this picture, taken after Hubble's second servicing mission in 1997. http://solarsystem.nasa.gov/multimedia/gallery/06_full.jpg “Bintang dan rembulan telah dicapai oleh insan, namun semua itu menurut kehendak-Mu jua, Tuhan” sebagaimana yang dilantunkan oleh S. Effendi dalam Keagungan Tuhan, yang bisa anda dengarkan disini

Keagungan Tuhan

oleh : Said Effendi

Dengan nama Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang, Inilah persembahan ku sembahkan berupa nyanyian.

Doa serta puja kepada Mu yang Kuasa, Manusia telah mencapai segala apa yang dicita-cita.

Berita telah lama, dalam kitab suci yang mulia, “Tiada Ku beri ilmu hanya sedikit saja” (*)

Bintang dan rembulan, telah dicapai oleh insan, Namun semua itu menurut kehendak Mu jua . . . . Tuhan

(*) Surah Al-Isra QS 17:85 ۡ ۡ ً۬ َو َما ٰٓ أُو ِتيتُم ِ م َن ٱل ِعل ِم ِإ َّل َق ِليل

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 16

ٱ قۡــــ َر أۡ

Seperti apa yang dilantunkan oleh Said Effendi dalam menyambut mendaratnya manusia di bulan, pada era tahun 1960-an melalui proyek Apollo 11, yang mensitir salah satu penggalan ayat dalam Surah Al-Isra ۡ ۡ ً۬ َو َما ٰٓ أُو ِتيتُم ِ م َن ٱل ِعل ِم ِإ َّل َق ِليل QS 17:85 Berita telah lama, dalam kitab suci yang mulia, “Tiada Ku beri ilmu hanya sedikit saja” Bintang dan rembulan, telah dicapai oleh insan, Namun semua itu menurut kehendak Mu jua . . . . Tuhan

Walaupun penggalan ayat tersebut berkenaan dengan pertanyaan orang Quraisy [yang disponsori oleh orang Yahudi] tentang ruh, tetapi memang demikianlah keadaannya, ilmu yang sudah dikuasai manusia – hingga kini, dan juga nanti – yang menurut kita dan juga manusia pada umumnya sudah sa-abreg-abreg, memang belum lah ada apa-apanya dibanding dengan ilmu yang dimiliki Allah swt.

Ilmu yang terus berkembang saat ini, tidaklah lepas dari perilaku kita yang menuruti perintah Allah swt yang justru diwahyukan pertama kali oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah Muhammad saw di gua Hira di Jabal Nur, sedikit di luar kota Makkah, yang oleh ummat Islam di Indonesia peristiwa tersebut selalu diperingati, bahkan secara kenegaraan dengan acara yang dihadliri oleh Presiden, siapapun dia. Dan konon, hanya satu-satunya negara yang menyelenggarakan peringatan kenegaraan yang kita kenal sebagai Nuzulul Quran. Sayangnya, apa yang dilakukan oleh cendekia muslim di masa dahulu itu, tidak bisa diteruskan oleh generasi penerusnya, sehingga keunggulan ilmiah yang pernah diraih oleh ummat Islam di masa lalu, lambat laun pudar, dan beralih kepada tangan ummat lain. Dulu ada yang pernah bilang, entah siapa, yang kira-kira maksudnya “Ummat Islam mengalami kemunduran karena meninggalkan kitab sucinya – al Quran, sedangkan ummat lain maju justru karena meninggalkan kitab sucinya” dan juga ada buku yang ditulis oleh cendekia muslim, yang saya hanya ingat judulnya saja “Mengapa ummat Islam mundur, dan mengapa yang lainnya maju?”. Suatu pertanyaan introspektif atau otokritik yang sangat bagus sekali. Saat ini banyak diantara kita [termasuk saya ya] yang sangat bergembira dan bahkan menggebu-gebu mengomentari tentang sesuatu penemuan baru di bidang sains dengan menyatakan “Itu ada dalam al-Quran” dan seringkali ditambahi “sudah dinyatakan 1400 tahun silam” juga. Tak apalah, itu menunjukkan bahwa kita masih mempunyai “kecemburuan positif” dan memiliki gairah akan kembalinya menguasai ilmu pengetahuan. Tetapi kalau penemuan teknologi, karena merupakan penjabaran lebih lanjut dari sains dan memang sepertinya tidak ada dalam al Quran, ya terpaksa kita diam seribu bahasa saja. Sambil berdoa dalam hati, semoga bisa memanfaatkannya. Memisahkan keilmuan antara ilmu agama dengan bukan ilmu agama, bahkan dengan mendikotomikannya mungkin sebagai biang dari mundurnya penguasaan ilmu pengetahuan di kalangan cendekia muslim, apalagi dengan menambahkan bahwa mempelajari ilmu pengetahuan, yang bukan ilmu agama, tidaklah mendapat pahala buat bekal di akhirat kelak. Kita seakan lupa, oleh hadist Rasulullah saw yang diajarkan sejak di madrasah bahwa salah satu amalan bani Adam yang tidak akan putus setelah di liang lahad adalah ilmu yang bermanfaat bagi ummat manusia. Apakah peralatan yang anda gunakan untuk membaca cerita ini, yang berupa desktop dengan monitor yang gede dan tipis, ataukah iPad, tablet Android atau smart-phone, bukan merupakan bentuk produk ilmu yang bermanfaat tersebut? Wa Allahu a’lam. Sebagaimana sama-sama sudah kita ketahui, bahwa serangkaian ayat-ayat yang diwahyukan pertama kali kepada nabi Muhammad saw, yang sekaligus sebagai wisuda pengangkatan sebagai Rasulullah, adalah ayat- ayat di Surah al-‘Alaq QS 96:1-5 ۡ ۡ ۡ ٱ ۡق َرأ ِبٱ ۡس ِم َر ِب َك ٱلَّ ِذى َخ َل َق )٣( َخ َل َق ٱ ۡ ِۡلن َس ـ َن ِم ۡن َع َل ق )٥( ٱ ۡق َر أ َو َربُّ َك ٱ ِۡلَ ۡك َر ُم )١( ٱلَّ ِذى َعلَّ َم ِبٱل َق َل ِم )١( َعلَّ َم ٱ ۡ ِۡلن َس ـ َن َما َل ۡم يَ ۡع َل ۡم )١(

[96.1] Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, [96.2] Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. [96.3] Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, [96.4] Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. [96.5] Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Kalau pakai istilah zaman kini, ayat-ayat yang diturunkan pertama kali tersebut, adalah ayat-ayat yang futuristik. Ayat yang mendahului zamannya, bahkan beberapa abad ke depan. Betapa tidak, membaca [dan tentunya juga menulis] belumlah menjadi kecakapan dari banyak manusia pada zaman itu, bahkan Rasulullah sendiri tidak dapat membaca. Menurut para ahli tafsir [dan memang begitulah seharusnya] yang diperintahkan dibaca itu tidak saja kalimat-kalimat firman Allah swt dalam al-Quran [yang pada saat itu sendiri belum dituliskan] melainkan adalah juga ayat-ayat Allah swt yang ada di alam ini, yang terbentang luas dan menyimpan banyak rahasia yang hingga kini masih sedikit sekali yang diketahui oleh manusia. Padahal kemajuan ilmu pengetahuan dalam se abad terakhir ini, apalagi setengah abad terakhir, bahkan satu dekade terakhir ini sangatlah luar biasa sekali. Dan tidaklah akan habis untuk dipelajari. Terbuka secuil rahasia alam, malah justru bertambah banyak lagi yang perlu dicari tahu berkenaan dengan penemuan baru tersebut. Episode awal kehidupan nabi Adam as – bapak ummat manusia - , yang dikisahkan dalam penggal ayat dalam Surah Al-Baqarah QS 2:31 adalah menerima pelajaran secara langsung dari Allah swt tentang nama-nama [benda-benda] seluruhnya, َو َعلَّ َم َءادَ َم ٱ ِۡلَ ۡس َمآٰ َء كُلَّ َها Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya.

Jika kita bertanya kepada diri kita sendiri mengenai kapan pendidikan harus dimulai bagi setiap insan, jawabannya dapat kita peroleh dari sabda Rasulullah Muhammad saw yang secara jelas dan bersajak telah menyampaikan “Utlubul ilm, minal mahdi ilal lahdi “ yang kira-kira artinya “Tuntutlah ilmu mulai dari buaian hingga liang lahad”. Dua milestones yang pasti dilalui oleh semua insan, sebagai titik start dan finish. Atau dalam istilah yang dipopulerkan oleh para pendidik adalah lifelong learning. Dalam bahasa dan bentuk yang lain, Albert Einstein dan juga beberapa tokoh dunia lainnya pun turut mengaminkan sabda Rasulullha tersebut, dengan kalimat yang berbeda, antara lain seperti “Intellectual growth should commence at birth and cease only at death.” Albert Einstein “Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty. Anyone who keeps learning stays young.” Henry Ford “The education of a man is never completed until he dies.” Robert E. Lee You can teach a student a lesson for a day; but if you can teach him to learn by creating curiosity, he will continue the learning process as long as he lives. Clay P. Bedford Belajarnya anak-anak saat di buaian, sangatlah tergantung pada peran orang tua dan/atau pengasuhnya dan secara dominan berlangsung hingga kemudian menurun setelah anak-anak mulai bisa belajar dengan dengan bantuan dan pengawasan, dan akhirnya bisa mandiri dalam belajar, dalam menjalani hidupnya, yang mungkin bisa digambarkan secara skematis seperti ini.

PERAN DIRI SENDIRI

PERAN PIHAK LAIN

Lahir ------Ajal

Tentu saja ketika bayi masih dalam buaian, tidaklah dia belajar secara aktif, tetapi menerima pelajaran dari orang tua, pengasuh dan keluarganya yang dalam keseharian berada di sekelilingnya. Apa yang mereka lihat dan saksikan, mereka dengar, mereka rasakan dan mereka terima dalam berbagai bentuk perlakuan terhadapnya, akanlah membekas selama hidupnya kelak, yang akan dikenal sebagai upbringing, dan sangat menentukan pola hidupnya kelak. Perlakuan yang mereka terima, apakah dari orang tuanya, orang-orang dan anak-anak di sekitarnya, keluarganya, masyarakatnya akan memberikan dampak pada apa yang akan mereka perbuat nanti, seperti yang dituliskan secara indah oleh Dorothy Law Nolte, sekitar 60 tahun silam. by Dorothy Law Nolte

If children live with criticism, They learn to condemn. If children live with hostility, They learn to fight. If children live with ridicule, They learn to be shy. If children live with shame, They learn to feel guilty. If children live with encouragement, They learn confidence. If children live with tolerance, They learn to be patient. If children live with praise, They learn to appreciate. If children live with acceptance, They learn to love. If children live with approval, They learn to like themselves. If children live with honesty, They learn truthfulness. If children live with security, They learn to have faith in themselves and others. If children live with friendliness, They learn the world is a nice place in which to live. Copyright © 1972/1975 by Dorothy Law Nolte Sesulit apapun masa kecil dilalui, akan terasa indah bila dikenang nanti. Apalagi masa kecil yang indah, tentu tak akan terperikan indahnya bila dikenang kelak. Adalah kewajiban para orang tua, untuk menjadikan masa kecil putra-putrinya seindah yang bisa dilakukan, dengan memberikan bimbingan dan arahan bagi kehidupannya kelak, ketika mereka sudah mengarungi bahtera hidup sebagai seorang yang mandiri. Mungkin lagu ini, akan membuat anda terkenang pada masa kecil anda, mungkin karena dulu anda sering mendengarnya, atau karena anda memahami barisan bait lirik lagu Storybook Children yang didendangkan oleh duet Sandra&Andres atau Zanetta & Bob Tutupoly – yang dapat anda dengarkan lagi saat ini, yang merindukan masa-masa kanak-kanak sebagaimana dalam buku cerita anak-anak. Masa kecil adalah ibarat fondasi yang akan menyangga kehidupan berat di atasnya. Tanpa fondasi yang kuat, tidaklah mungkin ada bangunan yang megah dan kokoh. Kalau dipaksakan, maka akan rusaklah fondasi yang ada dibawahnya. Fondasi yang kuat itu, dibentuk pada masa awal dari kehidupan setiap insan. Bahkan sebagian tokoh pendidikan menyebutkan masa kanak-kanak pada usia tertentu sebagai the golden years, yang dalam jargon kependidikan juga di sebut sebagai foundation-stage sebagai tahapan awal dalam pendidikan formal, dan ada pula tahapan pre foundation stage yang masih berupa pendidikan informal. Ada tautan yang mengkhususkan diri dalam memberikan informasi dan panduan penanganan mulai saat dalam kandungan hingga usia anak 5 tahun, di www.foundationyears.org.uk yang mungkin bisa anda manfaatkan. Dan tentunya saat ini, karena menjadi perhatian banyak pihak, maka akan dengan mudah kita memperoleh berbagai bahan untuk kita pelajari, demi keberhasilan putra-putri kita kelak dalam mengarungi kehidupan ini. Seseorang bayi yang baru dilahirkan belumlah tahu apa-apa, mendengar dan melihatpun belum, lalu perlahan Allah swt mengkaruniakan kemampuan tersebut, sebagaimana dinyatakan-Nya dalam surah ُ ً۬ ۡ ۡ ۡ َّ Dan Allah] َوٱ َّّلل ُ أَ ۡخ َر َج ُكم ِ م ۢن بُ ُطو ِن أ َّم َه ـ ِت ُك ۡم َل تَ ۡع َل ُمو َن َشۡيـ ا َو َجعَ َل َل ُك ُم ٱل َّس ۡم َع َوٱِلَۡب َص ـ َر َوٱِلَفـِ دَ ۙة َ َلعَل ُك ۡم تَ ۡش ُك ُرو َن ,an-Nahl QS 16:78 mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.], tetapi ternyata sebagaimana diduga, قُ ۡل هُ َو ٱلَّ ِذ ٰٓى أَن َشأَ ُك ۡم kebanyakan manusia akan menjadi sebagaimana dinyatakan dalam surah al-Mulk QS 67:23 ۡ ۡ ۡ ً۬ Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan] َو َجعَ َل َل ُك ُم ٱل َّس ۡم َع َوٱِلَۡب َص ـ َر َوٱِلَفـِ دَ ۖة َ َق ِليل َّما تَ ۡش ُك ُرو َن bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". [Tetapi] amat sedikit kamu bersyukur.] Kemampuan anak manusia untuk menerima sesuatu dari luar, melalu pendengarannya, penglihatan dan hatinya [nuranin dan pikiran] adalah tumbuh sesuai dengan umurnya. Pemahaman manusia khususnya para pendidik akan hal ini sudahlah sangat maju dalam beberapa dekadeterakhir ini, dan keilmuan tentang perkembangan anak, khususnya yang berkenaan dengan pendidikannya, juga kemampuannya untuk diperkenalkan kepada kehidupan berkeTuhanan dan keagamaan. Terlalu dini, anaknya belum siap menerima, kalau terlambat ya ada risiko-risiko tertentu [didahului dimasuki setan, ha ha]. 60 tahun silam, banyak anak-anak kita baru memperoleh pendidikan formal setelah mencapai usia 7 [tujuh] tahun, atau setelah jari tangannya mampu menyentuh daun telinga sisi lainnya melalui ubun-ubun, ketika akan memasuki pendidikan dasar. Lalu perkembangan membawa mereka untuk terlebih dahulu melalui jenjang pendidikan pada tahap taman-kanak-kanak, raudhatul athfal [kindergarten], dan kemudian terus bergesar dengan apa yang disebut pendidikan pra-sekolah atau pre-school dan kemudian play-group, juga PAUD alias Pendidikan Anak Usia Dini. Bahkan beberapa waktu silam, ada kelatahan untuk “menyekolahkan” anak kecil ke lembaga tertentu, dan sudah didaftarkan ketika bayi dalam rahim. Di negara Irlandia Utara [bagian dari Great Britain - ?] telah mengatur suatu kurikulum untuk Foundation Stage atau setara Taman Kanak-Kanak [sebelum masuk SD], yang menetapkan bidang ajar antara lain, yang agak eksklusif [bagi saya yang awam] adalah PD&MU – Personal Development & Mutual Understanding, dimana ditegaskan bahwa “A strong focus on Personal Development and Mutual Understanding (PD&MU) can help to build pupils’ resilience to deal with challenges and to provide the foundations on which lifelong learning can be built.” Yang mendasarkan kegiatannya pada dua strand, yaitu ‘Personal Understanding and Health ‘and ‘Mutual Understanding in the Local and Wider Community’. Niatan itu direalisasikan dalam 9 {sembilan] thema yang terdiri atas Self Awareness, Feeling and Emotions, Learning to Learn, Health, Growth and Change [Safety], Relationship, Rules, Right and Responsibility, Managing Conflict, Similarities and Differences, dan Learning to Life as Member of the Community. Tentunya itu dilakukan dengan perencanaan yang baik, dan tidak dirasakan memberatkan anak, dalam berbagai bentuk pendekatan yang menyenangkan. Kesemuanya itu, merupakan bagian awal yang akan terus berlanjut hingga tingkatan selanjutnya, yang berada dalam konteks lingkup yang lebih besar Thinking Skills and Personal Capabilities. Bagi yang tertarik untuk mengetahui lebih jauh hal tersebut, sila diunduh disini , atau kalau mau melihat keseluruhan kurikulumnya mulai dari Foundation Stage sampai Key Stage 4, ya disini , termasuk berbagai resources yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar tersebut. Tentunya negara lain juga memiliki hal seperti itu, mungkin juga lebih baik. Kita bisa mempelajarinya, ambil yang baik – buang yang tak baik.

Pokok-pokok yang perlu dikembangkan pada masa Early Years Foundation Stage alias BALITA

Menjadi apapun seseorang kelak, kemampuan ini selalu diperlukan Dunia terus bergerak untuk menyesuaikan pelaksanaan pendidikan bagi warganya dalam menyiapkan generasi mendatang agar dapat menjadi bagian masyarakat yang produktif dan taat pada aturan serta norma-norma yang dianut masyarakat dalam membentuk masyarakat madani [civil society] dimana tuntutan dan tantangan selalu berubah secara dinamis. Usaha seperti itu, juga dilakukan oleh yang berwenang di negeri tercinta ini, entah karena apa, sangat disayangkan banyak pihak yang belum apa-apa sudah menolak perubahan yang dilakukan, bahkan dengan berbagai tudingan. Semoga, dengan berbagai kekurangan yang ada – yang konon banyak ditumpahkan pada kesiapan dan kapabilitas para pendidik untuk melaksanakannya – dapat dicapai perbaikan dalam pendidikan bangsa ini. Di hari-hari ini, saat kita ummat Islam di Indonesia akan memperingati Nuzulul Quran, entah untuk yang ke berapa kali, kiranya sangat tepat untuk memulai lebih mempelajari makna serta isi kandungannya, dengan cara membacanya berulang-ulang, apakah berurutan atau sesuai thema yang sedang kita ingin ketahui. Saat ini, dengan kemajuan teknologi, kita bisa mengaksesnya dalam berbagai format, tinggal pilih mana yang paling nyaman dan memberikan effektifitas bagi kita dalam mempelajari dan menghayatinya. Dan mengintegrasikannya dengan yang kita baca dalam berbagai bentuk dan penampilannya di alam sekitar kita, yang sepertinya tidak akan habis-habisnya untuk kita pelajari dan pahami keberadaannya. Ayo kembali kepada al-Quran, mempelajarinya dengan baik untuk membuka berbagai clues yang ada dan menemukannya dalam bentuk ilmu pengetahuan baru, dan bukan sebaliknya bila ada penemuan ilmu pengetahuan yang baru lalu dicari-cari bahwa sebenarnya sudah dinyatakan dalam al-Quran 14 abad silam. Tetapi, seperti itupun tidak apa, karena dengan begitu juga jadi mengenal berbagai rahasia yang tersimpan dalam al-Quran dan dengan begitu akan lebih mengenal serta memahami dan mencintainya. Di dalam surah Ali Imran QS 3:7-8 Allah swt telah memberitahukan kepada kita, akan adanya hal-hal yang muhkamaat [jelas, terang benderang] dan yang mutasyabihaat [meragukan] maknanya tersebut, dan menunjukkan apa yang harus kita lakukan, antara lain kemudian dengan selalu berdoa sebagaimana diajarkan- Nya ۡ ً۬ ۡ ً۬ ً۬ هُ َو ٱلَّ ِذ ٰٓى أَن َز َل َع َلۡي َك ٱل ِكتَ ـ َب ِمۡنه ُ َءايَ ـ ت ُّم ۡح َك َم ـ ت هُ َّن أُ ُّم ٱل ِكتَ ـ ِب َوأُ َخ ُر ُمتَ َش ـ ِب َه ـ تۖ َفأَ َّما ٱلَّ ِذي َن ِفى قُلُو ِب ِه ۡم َزۡي غ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ َفيَتَّ ِبعُو َن َما تَ َش ـبَه َ ِمۡنه ُ ٱۡب ِتغَآٰ َء ٱل ِف ۡتنَ ِة َوٱۡب ِتغَآٰ َء تَأ ِوي ِل ِه ۗۤ َو َما َي ۡع َل ُم تَأ ِوي َله ُ ۥ ِإ َّل ٱ َّ ّۗلل ُ َوٱل َّرٲ ِس ُخو َن ِفى ٱل ِعل ِم يَقُولُو َن ً۬ ۡ َءا َمنَّا ِب ِهۤ كُ ل ِ م ۡن ِعن ِد َر ِب نَ ۗا َو َما يَذَّ َّك ُر ِإ َّ ٰٓل أُ ولُوا ٱ ِۡلَلبَ ـ ِب )٤( َربَّنَا َل تُ ِز ۡغ قُلُو َبنَا بَ ۡعد َ ِإ ۡذ َهدَۡيتَنَا َو َه ۡب َلنَا ِمن ۡ لَّدُن َك َر ۡح َم ۚة ِإنَّ َك أَن َت ٱل َو َّها ُب )٨(

Dia-lah yang menurunkan Al Kitab [Al Qur’an] kepada kamu. Di antara [isi]nya ada ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur’an dan yang lain [ayat-ayat] mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran [daripadanya] melainkan orang- orang yang berakal. (7) [Mereka berdo’a]: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi [karunia]." (8)

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 17

HAPPY BIRTHDAY L J B

HAPPY BIRTHDAY LOUISE JOY BROWN 1978 - 25 JULY – 2013

The team who pioneered in-vitro fertilization. On the left Cambridge, physiologist Dr. Robert Edwards holding the world's first test tube baby, Louise Joy Brown and (on the right) gynecologist Mr. Patrick Steptoe. (July 25, 1978) (Photo by Keystone/Getty Images)

At 11:47 p.m. on July 25, 1978, a five-pound 12-ounce baby girl was born. The baby girl, named Louise Joy Brown, had blue eyes and blond hair and seemed healthy. Still, the medical community and the world were preparing to watch Louise Brown to see if there were any abnormalities that couldn't be seen at birth. Itulah berita besar yang menggemparkan dunia saat itu, 35 tahun silam, ketika baru saja dilahirkan seorang bayi pertama hasil dari tindakan kedokteran yang dinamakan IVF – in vitrio fertilization – atau sekarang gampangnya sebagai proses bayi tabung. Sekarang hal seperti itu, sudah dianggap biasa dan tidak lagi “diributkan” masyarakat, sudah menjadi jamak dan lumrah. Tetapi tidaklah begitu 35 tahun silam. Banyak tokoh agama tertentu yang menentang keras tindakan seperti itu, dan juga para penegak hukum juga tidak kalah gesitnya, bahkan kalau tidak salah mereka itu [dokter dan orang tua] harus menjalani sidang pengadilan dan menerima hukuman berupa denda uang, untung tidak sampai hukuman penjara. Masyarakat belum siap mental, bahkan otoritas negeri itu, untuk menerima kejadian luar biasa tersebut. Juga berbagai kekhawatiran masih tetap membayangi masyarakat, dan juga para ahli, berkenaan dengan kesehatan dan kelangsungan hidup si bayi kecil saat itu. Mungkin juga kalau kejadiannya di lingkungan kita, Indonesia, juga akan terjadi “keriuhan dan keributan” seperti itu, bahkan juga bisa-bisa lebih hebat lagi. Tetapi karena terjadinya di sana, ya di Indonesia tenang- tenang saja. Tetapi keriuhan dan keributan tersebut tidaklah berlangsung lama, hanya dalam beberapa tahun kemudian, sudah diikuti oleh banyak ahli di banyak negara pula, bahkan di Indonesia pun tidak mau kalah. Sudah ada sejuta bayi [bahkan mungkin lebih] yang dilahirkan melalui tindakan seperti itu di seluruh dunia. Pilihan ini biasanya dilakukan, bila usaha lain sudah tidak berhasil. Rumah Sakit Ibu dan Anak HARAPAN KITA, juga memperkenalkan program seperti itu, untuk membantu banyak pasangan keluarga yang mengalami kelambatan dalam memperoleh keturunan yang didambakan karena berbagai sebab, antara lain seperti ibunya Louise J. Brown [Lesley Brown] tersebut, yaitu tersumbatnya Fallopian tubes atau oviduct atau uterine tube. Ya kira-kira sendirilah ya. Kalau aquaduct jalannya air, kalau viaduct sekarang disebut juga flyover, kira-kira oviduct ya jalannya ovi alias telur. Saya kira kita tidak usah gumun atas kejadian besar pada masa itu, karena jika kita jeli membaca firman Allah swt dalam kitab suci-Nya Al-Quran, kita akan banyak menemukan khabar – baik masa yang lalu, masa itu, dan masa kini [yang saat itu masih masa yang akan datang], dan juga masa yang betul-betul masih akan datang dari sudut pandang kita. Khusus mengenai kelahiran seorang anak manusia, marilah kita simak bersama beberapa ayat [saya yakin masih ada yang lainnya lagi yang serupa] berikut ini: Mengenai proses penciptaan manusia, yang berlangsung di dalam rahim seorang ibu, sudah banyak sekali dibahas sebagai suatu bentuk kehebatan al-Quran yang telah menjelasakan sesuatu hal yang tidak diketahui orang sampai hanya bebarapa ratus tahun atau bahkan beberapa puluh tahun yang lalu saja. Misalnya dalam surah al-Mu’minun QS 23:12-14 ً۬ ۡ ۡ ً۬ ۡ ً۬ ۡ َو َل َق ۡد َخ َل ۡقنَا ٱ ۡ ِۡلن َس ـ َن ِمن سُ َل ـ َل ة ِ من ِطي ً۬ ن )٣٥( ثُ َّم َجعَلنَ ـه ُ نُط َفة ِفى َق َرا ً۬ ر َّم ِكي ً۬ ن )٣١( ثُ َّم َخلَۡقنَا ٱلنُّط َفة َ َع َل َقة َف َخ َل ۡقنَا ٱلعَ َل َقة َ ً۬ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ُم ۡضغَة َف َخ َل ۡقنَا ٱل ُم ۡضغَة َ ِع َظ ـ ً۬ ما َف َك َس ۡونَا ٱل ِع َظ ـ َم َل ۡح ً۬ ما ثُ َّم أَن َشأنَ ـه ُ َخل قا َءا َخ َرۚ َفتَبَا َر َك ٱ َّ ّللُ أَ ۡح َس ُن ٱل َخ ـ ِل ِقي َن )٣١( Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati [berasal] dari tanah. Kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani [yang disimpan] dalam tempat yang kokoh [rahim]. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang [berbentuk] lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. Suatu penjelasan yang sangat lengkap, mulai dari bahan baku [raw materials] yang dari sari pati tanah [yang dimakan oleh manusia dalam berbagai bentuknya], yang kemudian diolah dalam tubuh sehingga menjadi air mani, dan kemudian proses yang berlangsung setelah dipertemukannya air mani tersebut dengan sel telur dalam rahim pasangannya, dan seterusnya sampai lahir dalam bentuk makhluk baru, bayi. Bahkan dalam salah satu hadist Rasulullah Muhammad saw, lebih rinci dijelaskan waktu berlangsungnya masing-masing tahapan awal proses tersebut, yang memakan waktu tertentu. Hanya saja istilah yang digunakan al-Quran dan hadist tentulah berbeda dengan istilah ilmu kedokteran masa lalu dan sekarang, dan juga masa mendatang. Dengan kemajuan teknologi saat ini, dan juga kemajuan dalam ilmu kedokteran itu sendiri, masyarakat dapat dengan mudah untuk mengetahui apa yang sebelumnya tidak mungkin untuk diketahuinya, apalagi 1400 tahun silam. Seorang sahabat mengirimkan suatu tautan yang ditemuinya, yang menjelaskan keajaiban yang terjadi dalam rahim seorang ibu berkenaan dengan proses mulai dari dipancarkannya nutfah dan bertemu dengan sel- telur dari sang ibu yang ada di dalam rahim, dilanjutkan dengan berbagai proses yang menyertainya, sampai saat kelahiran dan seterusnya. Anda bisa melihatnya disini , dan jika menemukan perbedaan waktu proses atau perkembangan dari yang disebutkan dalam video tersebut dengan yang disebutkan oleh Rasulullah saw dalam hadist beliau, janganlah terlalu dirisaukan.

Diantara beberapa tahapan yang bisa anda saksikan dalam video berdurasi lebih dari 9 menit tersebut. Banyak cendekia non-muslim – khususnya yang mempelajari perkembangan janin dalam rahim - yang secara jujur mengakui kebenaran dan kagum setelah mengetahui bahwa apa yang dipelajarinya saat itu, yang hanya mungkin diketahui dengan perkembangan ilmu mutakhir itu, telah dinyatakan oleh Allah swt dalam firman-Nya dalam al-Quran dan juga disampaikan oleh uitusan-Nya Muhammad saw, ketika dunia kedokteran belum tahu apa-apa. Ada suatu dialog sebagai perumpamaan antara dua orang sahabat, yang satu mukmin dan yang satunya bukan mukmin, yang dikissahkan dalam surah Al-Kahfi QS 18:32-44 [panjang juga ya], dimana pada ayat ke 37, dikisahkan ۡ ً۬ َقا َل َله ُ ۥ َصا ِحبُه ُ ۥ َو ُه َو يُ َحا ِو ُره ُ ۥ أَ َك َف ۡر َت بِٱلَّ ِذى َخ َل َق َك ِمن تُ َرا ً۬ ب ثُ َّم ِمن نُّط َف ً۬ ة ثُ َّم َس َّو ٮ َك َر ُجل )١٤( Kawannya [yang mu’min] berkata kepadanya sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada [Tuhan] yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna? (37) Banyak sekali ayat-ayat dalam Al-Quran yang menyatakan bahwa manusia ini dijadikan dari tanah, sari pati ُه َو ٱلَّ ِذى َخ َل َق ُكم ِ من ِطي ً۬ ن tanah, atau bentuk-bentuk lain dari tanah, diantaranya dalam surah Al-An’aam QS 6:2 Dia telah] َخ َل َق ٱ ۡ ِۡلن َس ـ َن ِمن نُّ ۡط َف ً۬ ة Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah,] dan di surah An-Nahl QS 16:4] menciptakan manusia dari mani,], sebagaimana yang dinyatakan dalam surah al-Kahfi di atas .[yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani] بِٱلَّ ِذى َخ َل َق َك ِمن تُ َرا ً۬ ب ثُ َّم ِمن نُّ ۡطفَ ً۬ ة Ayat yang terakhir tersebut [pada an-Nahl, QS 16:4] menggambarkan dialog yang terjadi di zaman kehidupan Rasulullah Muhammad saw, dimana Allah swt masih menciptakan manusia dari dua bahan baku saja, yaitu tanah [dalam berbagai bentuk dan rupa] pada proses penciptaan nabi Adam as, Siti Hawa ra [?] serta nabi Isa as; dan air mani pada proses penciptaan manusia yang lainnya. Betulkah begitu? Ada satu ayat dalam surah Ali Imran QS 3:59, yang biasanya kurang mendapat perhatian, ِإ َّن َمثَ َل ِعي َس ى ِعند َ ٱ َّ ِ ّلل َك َمثَ ِل َءادَ َۖم َخ َل َقه ُ ۥ ِمن تُ َرا ً۬ ب ثُ َّم َقا َل َله ُ ۥ كُن َف َيكُو ُن )١٣( Sesungguhnya misal [penciptaan] ’Isa di sisi Allah, adalah seperti [penciptaan] Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" [seorang manusia], maka jadilah dia. (59) Verily, the likeness of 'Īsā (Jesus) before Allâh is the likeness of Adam. He created him from dust, then (He) said to him: "Be!" - and he was. (59) – [terjemahan Dr. Mohsen] This similitude of Jesus before Allah is as that of Adam: He created him from dust, then said to him: "Be" and he was. (59) – [terjemahan Yusuf Al]i Sesungguhnya perbandingan (kejadian) Nabi Isa di sisi Allah adalah sama seperti (kejadian) Nabi Adam. Allah telah menciptakan Adam dari tanah lalu berfirman kepadanya: Jadilah engkau! Maka menjadilah ia. (59) – [terjemahan dalam Bahasa Melayu] Saya mencoba memperhatikan kata seperti dan likeness [yang digunakan Dr. Mohsen] yang dalam Google Translate memiliki arti kemiripan, kesamaan dan persamaan. Tentu kita akan bertanya, apanya yang mirip atau sama dalam kedua kejadian tersebut? Sepertinya, tahapan kejadian nabi Adam as tidaklah dikissahkan seperti kelahiran nabi Isa as, yang dimulai dari dipingitnya Maryam ra dalam mihrab, ditemukannya buah-buahan dalam mihrab,serta berita akan hamilnya, masa kehamilan, sampai dilahirkannya nabi Isa as, serta bagaimana menghadapi masyarakat yang heboh akan peristiwa tersebut, dan dengan diturunkannya mukjizat kepada nabi Isa as untuk menjawab sendiri membantah rumor dan gosip yang berkembang. Apakah kiranya, dengan ayat pada surah Ali Imran QS 3:59 tersebut Allah swt memberitahu kita secara terselubung [tersirat] bahwa kelahiran nabi Adam as adalah sama prosesnya dengan kelahiran nabi Isa as, yaitu  Ada “pengganti” nutfah yang berasal dari aneka buah-buahan, yang merupakan sari pati tanah yang dimakan sang calon ibu [mungkin ini suatu very very special cases];  Ada rahim dari seorang ibu tempat proses kejadian seorang bayi manusia berlangsung;  Ada proses kelahiran dan pengasuhan sehingga beranjak belia dan dewasa.

Tidak usah membahas dulu, tentang “siapakah” wanita yang dititipi Allah swt untuk mengandung nabi Adam as dalam rahimnya, bila memang kejadiannya seperti itu?

bersifat instantaneous, sak deg sak nyet, apalagi dengan ُكن َفيَكُو ُن Kebanyakan kita juga mempersepsikan frasa melanggar sunnatullah. Sangatlah mungkin tetap sebagai suatu proses yang mengikuti sunnatullah, hanya saja waktunya dipercepat atau akselerasi [bila perlu]. Sepertinya, dalam hal proses pembentukan jasad dalam rahim, tidaklah diperlakukan akselerasi seperti itu. Walaupun bisa saja Allah swt melakukan apapun yang sesuai dengan kehendak-Nya, sebagaimana yang kita saksikan dalam berbagai bentuk mukjizat yang dianugerahkan kepada para nabi dan rasul-Nya, sesuai firman-Nya di surah Ya Siin QS 36:82-83 ِإنَّ َما ٰٓ أَ ۡم ُره ُ ۥ ِإذَا ٰٓ أَ َراد َ َشۡيـ ا أَن يَقُو َل َله ُ ۥ كُن َفيَكُو ُن )٨٥( َفسُۡب َح ـ َن ٱلَّ ِذى ِبيَ ِد ِهۤ َم َلكُو ُت كُ ِ ل َش ۡى ً۬ ء َو ِإ َلۡي ِه تُ ۡر َجعُو َن )٨١( Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia. (82) Maka Maha Suci [Allah] yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (83) Apa yang kita alami saat ini sesudah 1978 – yang baru berlaku 35 tahun silam – yaitu perlakuan IVF sebenarnya sudah dinyatakan Allah swt beratus tahun silam dalam firman-Nya di surah Ghafir QS 40:67 ۡ ً۬ ً۬ ً۬ ً۬ هُ َو ٱلَّ ِذى َخ َل َق ُڪم ِ من تُ َرا ً۬ ب ثُ َّم ِمن نُّط َف ة ثُ َّم ِم ۡن َعلَقَ ة ثُ َّم يُ ۡخ ِر ُجكُ ۡم ِط ۡفل ثُ َّم ِلتَۡبلُغُ ٰٓوا أَشُدَّ ُڪ ۡم ثُ َّم ِلتَكُونُوا شُيُو خ ۚا َو ِمنكُم ۖ ً۬ ً۬ َّمن يُتَ َوفَّ ى ِمن َقۡب ُ ل َو ِلتَۡبلُغُ ٰٓوا أَ َجل ُّم َس مى َو َلعَلَّ ُڪ ۡم تَ ۡع ِقلُو َن )٨٤( Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes air mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian [kamu dibiarkan hidup] supaya kamu sampai kepada masa [dewasa], kemudian [dibiarkan kamu hidup lagi] sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. [Kami perbuat demikian] supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami [nya]. (67)

Ayo kita bandingkan surah al-Mu’minun QS 23:12-14 [yang sudah kita sebut sebelum ini] ً۬ ۡ ۡ ً۬ ۡ ً۬ َو َل َق ۡد َخ َل ۡقنَا ٱ ۡ ِۡلن َس ـ َن ِمن سُ َل ـلَ ة ِ من ِطي ً۬ ن )٣٥( ثُ َّم َجعَلنَ ـه ُ نُط َفة ِفى َق َرا ً۬ ر َّم ِكي ً۬ ن )٣١( ثُ َّم َخ َل ۡقنَا ٱلنُّط َفة َ َعلَ َقة فَ َخ َل ۡقنَا ۡ ً۬ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ٱلعَ َل َقة َ ُم ۡضغَة َف َخ َل ۡقنَا ٱل ُم ۡضغَة َ ِع َظ ـ ً۬ ما َف َك َس ۡونَا ٱل ِع َظ ـ َم لَ ۡح ً۬ ما ثُ َّم أَن َشأنَ ـه ُ َخلق ا َءا َخ َ ۚر َفتَبَا َر َك ٱ َّّلل ُ أَ ۡح َس ُن ٱل َخ ـ ِل ِقي َن )٣١( dan bukannya , ” َف “ yang secara jelas menunjukkan tahapan proses kejadian, yang menggunakan kata yang diartikan – kemudian dari – yang menunjukkan pergantian “bahan baku” yang akan diproses lebih ”ثُ َّم ِم ۡن “ lanjut di dalam rahim.

Maaf kalau saya gunakan istilah yang lazim digunakan dalam pabrik, bukannya saya menganggap ibu-ibu dengan rahimnya sebagai suatu reaktor yang memproses “bahan baku” untuk menghasilkan suatu “produk” berupa bayi. Untuk memudahkan pemahaman saja, walaupun hakekatnya ya seperti itu. Pada surah Al-Hajj QS 22:5, bahkan sudah diberitakan apa yang akan terjadi di masa mendatang, setelah masa sekarang ini [>1978] . Ayo kita simak deklarasi Allah swt yang ditujukan kepada ummat manusia tentang berbagai “bahan baku” masa lalu, saat itu, masa datang [yang sudah terjadi], dan yang belum

يَ ـٰٓأَيُّ َها ٱلنَّا ُس ِإن كُنتُۡم ِفى َرۡي ً۬ ب ِ م َن ٱۡلبَ ۡع ِث َف ِنَّا َخ َل ۡقنَ ـكُم ِ من تُ َرا ً۬ ب ثُ َّم ِمن ن ُّ ۡط َف ً۬ ة ثُ َّم ِم ۡن َع َل َق ً۬ ة ثُ َّم ِمن ُّم ۡضغَ ً۬ ة ً۬ ً۬ ً۬ ً۬ ُّم َخلَّ َق ة َو َغۡي ِر ُم َخلَّ َق ة ِل نُ َب ِي َن َلكُ ۡ ۚم َونُ ِق ُّر ِفى ٱ ِۡلَ ۡر َحا ِم َما نَ َشآٰ ُء ِإ َل ٰٓى أَ َج ً۬ ل ُّم َس مى ثُ َّم نُ ۡخ ِر ُجكُ ۡم ِط ۡفل ثُ َّم ِلتَۡبلُغُ ٰٓوا ۡ ۡ ً۬ ۡ أَشُدَّ ُڪ ۡ ۖم َو ِمن ُڪم َّمن يُت َ َوفَّ ى َو ِمن ُڪم َّمن يُ َرد ُّ ِإ َل ٰٓى أَ ۡرذَ ِل ٱلعُ ُم ِر ِل َڪۡي َل يَ ۡع َل َم ِم ۢن بَ ۡع ِد ِعل ً۬ م َشۡيـ ۚا َوتَ َرى ٱِلَ ۡر ََ ً۬ َ َ ٰٓ َ ۡ َۡ ۡ ٰٓ ۡ َّ ۡ ۡ َۢ ۡ ً۬ َها ِمدَة ف ِذا أن َزلنَا َعلي َها ٱل َما َء ٱهتَزت َو َربَت َوأنبَتَت ِمن ُڪ ِ ل َز ۡو ج ِ بَ ِهيج )١( Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan [dari kubur], maka [ketahuilah] sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian [dengan berangsur-angsur] kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan [ada pula] di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (5)

Penjelasan tambahan Dr. Mohsen mengenai terjemahan ayat tersebut – yang disertakannya dalam tanda ( ... ), kemudian saya bold, dan warnai hijau, agar dapat memberikan kejelasan tambahan pada kita semua. O mankind! If you are in doubt about the Resurrection, then verily! We have created you (i.e. Adam) from dust, then from a Nutfah (mixed drops of male and female sexual discharge i.e. offspring of Adam), then from a clot (a piece of thick coagulated blood) then from a little lump of flesh,— some formed and some unformed (as in the case of miscarriage), that We may make (it) clear to you (i.e. to show you Our Power and Ability to do what We will). And We cause whom We will to remain in the wombs for an appointed term, then We bring you out as infants, then (give you growth) that you may reach your age of full strength. And among you there is he who dies (young), and among you there is he who is brought back to the miserable old age, so that he knows nothing after having known. And you see the earth barren, but when We send down water (rain) on it, it is stirred (to life), it swells and puts forth every lovely kind (of growth). (5) Saya akan mencoba menuliskan dalam bentuk lain, agar saya sendiri bisa lebih menangkap maksud dari yat tersebut, dalam bentuk yang sudah kadung biasa saya lakukan dan dengan tambahan, seperti ini

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan [dari kubur], maka [ketahuilah] sesungguhnya Kami telah  menjadikan kamu dari tanah, Adam as, [Hawa ra], Isa as, atau ada yang lain?  kemudian dari setetes mani, Keturunan Adam as dan semua manusia lain, kecuali  kemudian dari segumpal darah, Louise J. Brown dan bayi IVF berikutnya / lainnya  kemudian dari segumpal daging Belum tahu bila mulai, tetapi bukankah penelitian ke o yang sempurna kejadiannya, dan arah sana sudah dilakukan? Apakah ini yang disebut o yang tidak sempurna, sebagai sel-punca atau stem-cells? Entah kapan terlaksana dan bagaimana reaksi masyarakat nantinya? Dari penggal ayat diatas, selain memberikan penjelasan untuk meyakinkan mereka yang belum percaya akan adanya kebangkitan di hari kiyamat kelak, juga Allah swt menjelaskan kepada semua manusia secara terstruktur “bahan baku” dari proses kejadian bayi, dan selanjutnya dijelaskan pula, apapun “bahan baku”nya tetap memerlukan sebuah rahim agar proses berikutnya bisa berlangsung sampai kelak lahir sebagai bayi. Tidaklah mungkin, proses kelanjutannya dilakukan secara in vitrio juga, dalam suatu reaktor. Mustahil, Impossible, Tak kan mungkin. Dari hard information dan sumber yang sangat terpercaya ini, kita bisa memastikan arah perkembangan embryologi dan gineakologi di masa mendatang. Dan dengan clues seperti itu, kiranya para cendekiawan muslim bisa berperan karena sudah dapat bocoran tentang “bahan baku” alternatif di masa mendatang. Tetapi harus tetap diingat, sebagaimana difirmankan Allah swt dalam surah Al-Faathir QS 35:11 ۡ ً۬ ۡ َوٱ َّ ّللُ َخ َل َقكُم ِ من تُ َرا ً۬ ب ثُ َّم ِمن نُّط َف ة ثُ َّم َجعَ َلكُ ۡم أَ ۡز َوٲ ً۬ ج ۚا َو َما تَ ۡح ِم ُل ِم ۡن أُنثَ ى َو َل تَ َض ُع ِإ َّل ِب ِعل ِم ِۚهۤ َو َما يُعَ َّم ُر ِمن ُّم َع َّم ً۬ ر َو َل يُن َق ُص ِم ۡن عُ ُم ِر ِهۤ ِإ َّل ِفى ِكتَ ـ ۚ ب ِإ َّن ذَٲ ِل َك َع َلى ٱ َّ ِ ّلل يَ ِسي ً۬ ر )٣٣( Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia menjadikan kamu berpasangan [laki-laki dan perempuan]. Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung dan tidak [pula] melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan [sudah ditetapkan] dalam Kitab. Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah. (11). Shadaqo Allahu l-Adziem. Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen

Lesley and John Brown with their daughter Louise, the world’s first IVF baby, in July 1978 Photo: PA

(From left) IVF pioneer Professor Robert Edwards, Lesley Brown with her daughter Louise and her son Cameron Photo: PA

http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=fKyljukBE70 http://www.youtube.com/watch_popup?v=fKyljukBE70

18

ِســـــــ ّجــــــِيــــــــ لۡ

Masih ingat tentang kaum Nabi Luth as, yang diadzab antara lain dengan hujan batu dari tanah yang terbakar -yang dinyatakan dalam firman Allah swt pada Surah Hud QS 11:82 dan Surah Al [ ِس ِ جي ل ] atau tanah yang keras Hijr QS 15-74 ۡ ً۬ َف َل َّما َجآٰ َء أَ ۡم ُرنَا َجعَلنَا َع ـ ِليَ َها َسا ِف َل َها َوأَ ۡم َط ۡرنَا َع َلۡي َها ِح َجا َرة ِ من ِس ِ جي ً۬ ل َّمن ُضو ً۬ د )٨٥( Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Lut itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, ۡ ً۬ َف َجعَلنَا َع ـ ِليَ َہا َسا ِف َل َها َوأَ ۡم َط ۡرنَا َع َلۡي ِہ ۡم ِح َجا َرة ِ من ِس ِ جي ل )٤١( Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.

tersebut digunakan Allah swt dalam satu firman-Nya yang lain, yaitu di surah Al-Fiel [ ِس ِ جي ل ] dan kata sijjiel QS 105:4 تَ ۡر ِمي ِهم ِب ِح َجا َر ً۬ة ِ من ِس ِ جي ً۬ ل )١( yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,

Ada tiga pemberitaan untuk dua kasus yang berbeda, baik waktu, lokasi, obyek serta cara penerapan dari .yang sama tersebut, begitu pula dampak kepada kawasan di sekitar situ ِس ِ جي ل penggunaan

Sodom dan Gomorrah Ka’bah di Mekkah

Waktu kejadian  Zaman nabi Luth as  Menjelang kelahiran nabi  Jauh sebelum kelahiran nabi Isa as Muhammad as;  Tahun Gajah, 571 M Yang menerima adzab Kaum yang ingkar, yang melakukan Tentara gajah dipimpin Abrahah dari kejahatan masyarakat berupa perilaku Yaman yang akan menghancurkan homoseksual, bahkan dilakukan secara Ka’bah, karena masyarakat Arab tidak massal; mau mendatangi tempat penyembahan yang dibangunnya, dan tetap memilih mendatangi Ka’bah [dari tanah yang terbakar] ِ من ِس ِ جي ً۬ ل Media penghancur Metode penerapan  Secara massal, dengan  Dibawa oleh burung dengan mengeluarkan kaum beriman di berbondong-bondong; malam hari jauh ke balik gunung,  Secara individual, terhadap dan tidak boleh menoleh ke balatentara sebelum mereka belakang; beraksi meruntuhkan Ka’bah;  Kaum yang beriman tidak kembali  Secara spesifik, tidak berpengaruh ke tempat yang diadzab; kepada penduduk kota Mekkah,  Tidak dijelaskan secara rinci proses yang tidak perlu diungsikan; berlangsungnya adzab tersebut  Yang terkena badannya hancur dan mati

Mengenai peristiwa penyerangan sebagai upaya menghancurkan Ka’bah ini, secara lengkap dikissahkan oleh Allah swt dalam surah Al-Fiel QS 105:1-5 sebagai berikut ۡ أَ َل ۡم تَ َر َكۡي َف َفعَ َل َربُّ َك ِبأَ ۡص َح ـ ِب ٱل ِفي ِل )٣( أَ َل ۡم يَ ۡجعَ ۡل َكۡيدَهُ ۡم ِفى تَ ۡض ِلي ً۬ ل )٥( َوأَ ۡر َس َل َع َلۡي ِہ ۡم َطۡي را أَبَا ِبي َل )١( ۡ تَ ۡر ِمي ِهم ِب ِح َجا َر ً۬ة ِ من ِس ِ جي ً۬ ل )١( َف َجعَ َل ُه ۡم َكعَ ۡص ً۬ ف َّمأ ُڪو ِل )١( Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia?, Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Kalau kita periksa berbagai ayat yang berkenaan dengan adzab terhadap kaum nabi Luth as, kita bisa memperkiraan apa yang berlangsung saat itu  Malaikat yang diutus Allah swt, setelah mengunjungi nabi Ibrahim as kemudian mengunjungi nabi Luth as, dalam bentuk dua orang manusia yang tampan;  Kedatangan tamu itu diceritakan oleh isteri nabi Luth as kepada masyarakat, dan hal itu menimbulkan gairah kaum yang durhaka;  Usaha nabi Luth as mengalihkan perhatian, dan kembali mengingatkan tidak dipedulikan;  Malaikat memberi tahu kepada nabi Luth as agar membawa kaum yang beriman ke suatu tempat di luar kota [ada yang meriwayatkan ke balik gunung] dan dengan pesan agar tidak sekali-kali melihat ke belakang;  Adzab dilaksanakan di waktu pagi hari, dan itu diberitahukan sebelunya kepada nabi Luth as; Bila waktu mulai pengungsian hingga pagi hari [katakan sekitar 8 jam], maka jarak yang mereka tempuh sudah cukup jauh, sudah bisa berada di balik gunung.

Berandai-andai berimajinasi membayangkan apa yang terjadi – karena bukan peneliti yang melakukan survei dan mencari bukti di lapangan – adalah sesuatu yang kadang-kadang bisa “liar”, tetapi bisa juga berlandaskan hal-hal yang bisa diterima oleh pengetahuan kita.

tidaklah dijelaskan spesifikasinya, selain diartikan batu yang terbakar ِ من ِس ِ جي ً۬ ل Material yang disebut sebagai atau batu yang keras. Dan terjemahan lainpun mengemukakan hal yang sama. Tentu akan menimbulkan tanda tanya bagi kita yang hidup saat ini, akan membayangkan benda apakah yang ditimpakan kepada kaum nabi Luth as dan tentara gajah Abrahah tersebut? Sekeras-kerasnya batu, atau sepanas-panasnya batu yang terbakar, apakah sampai memberikan dampak sebagaimana yang diuraikan oleh Allah swt dalam surah Al-Fiel QS 105:5 ۡ .”(yang terjemahannya “lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat َف َجعَ َل ُه ۡم َكعَ ۡص ً۬ ف َّمأ ُڪو ِل Sedang dalam kasus kaum nabi Luth as, sampai menyebabkan terbaliknya kota dan nabi Luth as beserta kaum yang beriman dilarang untuk menoleh ke belakang dan diperintahkan untuk menjauh. Ada apakah gerangan? Koq melihat saja, menoleh saja tidak boleh. Dari sumber Nashrani, nabi Luth as beserta kaumnya untuk berada di balik bukit dalam jarak perjalanan dari malam hingga pagi, dan konon nabi Ibrahim as yang berada di tempat yang jauh [Hebron] dapat menyaksikan adanya “asap” yang membubung tinggi dari arah Sodom dan Gomorrah.

?ini ِ من ِس ِ جي ً۬ ل Fenomena apakah yang ditimbulkan oleh Mereka yang hidup di paruh ke dua abad ke 20, akan dengan cepat berasosiasi [kalau pakai istilah sekarang] dengan hulu ledak nuklir [nuclear war head], sebagaimana yang digunakan Amerika Serikat untuk mengakhir Perang Dunia ke II yang melelahkan dengan menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, yang menyebabkan balatentara Tenno Heika, langsung menyerah tanpa syarat. Yang diterapkan di Sodom dan Gomorrah, bisa digolongkan sebagai senjata pemusnah massal, sebagaimana yang dituduhkan oleh George Bush kepada Saddam Hussein bahwa negaranya memiliki, sebagai alasan untuk menyerang dan menghancurkan Iraq. Hanya tidak ada infomasi dalam ukuran seberapa besar dan dibawa oleh si[apa], tetapi kekuatannya pasti besar, karena itu kaum yang beriman harus menyingkir jauh. Mungkin saja berupa benda angkasa yang memiliki kemampuan nuklir atau diantarkan dari sesuatu lokasi oleh sesuatu menuju Sodom dan Gomorrah. Tentu kekuatannya cukup besar, sehingga dapat menghancur luluhkan dua kota yang berdekatan sehingga dikatakan terbalik. Sedangkan yang diterapkan kepada tentara Abrahah, dibawa oleh sekelompok burung yang menjatuhkan kepada masing-masing sasaran dengan tepat dan akurat, dengan dosis yang pas. Sehingga tidak menimbulkan dampak yang luas kepada yang tidak disasar untuk dihancurkan. Tidak ada api atau kerusakan fisik pada kawasan, hanya kepada makhluk hidup yang menjadi rapuh dan digambarkan sebagai daun yang dimakan [oleh ulat]. Selayaknya nuclear war head yang dibawa oleh peluru kendali atau pesawat tempur yang mampu menembakkan pelurunya secara akurat. Dalam skala mikro dan individual. itu ada di muka bumi ِ من ِس ِ جي ً۬ ل Kalau dibawa oleh burung, bisa dilanjutkan dugaan bahwa asalnya yang disebut pada saat itu, dan jaraknya masih bisa dijangkau oleh burung-burung tersebut. Apakah sudah ada fasilitas nuklir pada zaman nabi Ibrahim as yang masih terus beroperasi hingga zaman menjelang kelahiran nabi Muhammad saw [bahkan mungkin hingga kini] di suatu tempat yang masih terjangkau oleh burung? Sebagaimana diketahui, reaksi nuklir itu ada dua jenis, yang satu disebut fission dan yang satunya fusion. Hanya beda satu huruf saja, sehingga sering membingungkan ketika dipelajari. Untungnya, namanya itu menunjukka perbedaannya. Untuk gampangnya, yang fission itu pemecahan, sedang yang fusion itu penyatuan. Mungkin untuk memudahkan, masih ingat kan di zaman Orde Baru dulu, ketika Pemilu 1972, yang diikuti oleh banyak partai, sisa dari zaman Orde Lama, tetapi pada pemilu brikutny jumlah partainya berkurang hingga hanya tinggal 3 [tiga] saja. Partai-partai tersebut dipaksa melakukan fusi [he he, asalnya kan dari kata asing fusion itu], yaitu partai-partai yang semula berdasar Islam [walau sudah dipaksa menjadi monoloyalitas pada Pancasila] memfusikan dirinya menjadi Partai Persatuan Pembangunan [PPP], sedang partai-partai lainnya [asalnya macam-macam, ada yang berasaakan Katholik, Protestan, Marhaenisme, Murba dan lain lain] memfusikan dirinya menjadi Partai Demokrasi Indonesia [PDI]. Yang kemudian setelah era-reformasi pecah, yang PDI menjadi mati dan pecahannya jadi PDI-Pembangunan. Golongan Karya [dulu aslinya adalah Sekretariat Bersama Golongan Karya – alias Sekber Golkar] karena bukan partai, ya didiamkan saja [karena ini yang dikuasai orde- baru], tidak mau disebut partai, tetapi akhirnya sekarang yang mau mengakui diri sebagai partai.

Sebaliknya, pada era reformasi ini, banyak partai baru yang merupakan hasil fission dari dua partai yang ada [PPP dan PDI] dan Sekber Golkar juga. Dan kesemuanya mengalami fission, dan anda masih dengan mudah menelusuri asal-usul dari partai yang ikut pemilu pada tahun 2014 dan pemilu-pemilu sebelumnya, yaitu 2009 dan 2004. Melihat itu, sebenarnya juga terjadi “fusion” yang dipaksa oleh pembatasan parlaimentary treshold. Mana yang bagus, fusion kah atau fission kah?

Jadi kalau dianalogikan dengan ilmu nuklir, pada zaman orde lama yang terjadi adalah fusion reaction, sedangkan pada era reformasi yang terjadi adalah fission reaction. Gambar disamping kiri secara jelas membedakan antara reaksi fission [satu menjadi dua], dan fusion [dua menjadi satu]. Sepertinya ya biasa-biasa saja. Tetapi coba lihat di gambar di bagian bawah ini, ada neutron yang dilepaskan dari reaksi tersebut, dan itu akan memicu reaksi berikutnya, yang diistilahkan sebagai reaksi berantai, karena reaksi terus berlanjut dalam jumlah yang lebih banyak, dan lebih banyak lagi. Malah kadang-kadang – karena suatu sebab - tidak bisa dikendalikan, yaitu apabila neutron yang dihasilkan tidak bisa ditangkap [agar diam] sehingga reaksi akan terus berlangsung makin banyak dan makin banyak. Bukan pada jumlah reaski persatuan waktu yang diinginkan.

Kira-kira seperti itulah yang terjadi di Chernobyl, Rusia beberapa tahun silam, dan juga di Fukushima, ketika terjadi gempa dan tsunami beberapa waktu silam.

Hampir semua reaktor penghasil enerji saat ini, adalah dari jenis reaktor fission. Mengapa orang tidak mengoperasikan reaktor fusion? Rupanya masih dipelajari untuk menerapkannya. Bagi yang tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang fusion reaction, yang konon katanya akan merupakan sumber enerji yang lebih menjanjikan untuk masa depan, walau diperlukan suhu dan tekanan yang tinggi sekali, sila simak disini yang juga memberikan tautan video selama 9 menit. Kalau bisa untuk mobile, tentu bisa juga stationair bukan?

Bukan buatan manusia, tetapi reaktor nuklir alamiah yang berada di benua Afrika, disebut The Oklo Fossil Fission Reactors, tepatnya terletak di negara Gabon, Afrika Barat yang baru diketahui di tahun 1972, yang beroperai secara fission, bukan fusion. Reaktor itu ditemukan di Oklo, dan juga ditemukan pada jarak 35 km di sebelah tenggaranya, di Bangombe. Dan reaktornya, bukanlah satu, tetapi banyak sampai belasan buah di Oklo saja. Reaktor ini telah bekerja sejak ~2 800 juta tahun silam.

Entahlah ada hubungannya atau tidak, tetapi bagi yang ingin tahu lebih lanjut tetang reaktor alami ini, sila menautkan diri ke http://oklo.curtin.edu.au/.

Siapa tahu ada sesuatu yang bermanfaat disana.

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen What caused these reactors to start? The Fission Process

Nuclear fission. Fission is the splitting of an atomic nucleus. The easiest nuclei to split are very heavy nuclei like Uranium 235 (235U) and Plutonium 239 (239Pu) which if they absorb a small sub-atomic particle like a neutron can split into two fission fragments (or fission products) and produce 2 or 3 neutrons.

The ejected neutrons can in turn be absorbed by other U nuclei to produce even more fission events (a chain reaction). This self-sustaining reaction can be controlled as is done in a man-made nuclear fission reactor where control rods (made of neutron absorbing materials such as the metal cadmium) are inserted into reactors. If a runaway reaction does take place a nuclear explosion can occur – but this did not take place at Oklo where the reactions were also self-regulated. 19

حۡـــ بۡۡٱل شۡـــ َهۡــ َوٲ ِتۡ

Dahulu sekali ketika masih kuliah, kalau hari Sabtu sore dan tidak musim ujian mid-semester atau semester, biasanya agak santai sedikit, dengan rencana nonton film yang terjangkau di Ruang 6 ITB atau Ruang K Unpad, atau lagi di Panti Karya [setelah Oktober 1965]. Tetapi ada seorang teman serumahku, yang sejak lepas Asar sudah rapi, dan akan pergi keluar rumah. Bila ditanya “Mau kemana?”, jawabannya yang kita tahu dia tidaklah serius, tetapi setengah bercanda ,” ُز ِي َن ِللنَّا ِس ُح ُّب ٱل َّش َه َوٲ ِت ِم َن ٱل ِن َسآٰ ِء . . . “ selalu dengan mensitir penggal ayat tersebut agar kita tidak melakukan pertanyaan interogatif seperti jaksa.

Seperti halnya seorang seniorku, kalau baru berkenalan dengan orang dan kemudian ditanya berapa orang dia bersaudara, maka jawabnya selalu “anak tunggal”, pada hal kita tahu dia bersaudara banyak. Alasannya, agar berhenti tidak ditanya lebih lanjut. Kalau dijawab anak ke 3 misalnya, maka akan banyak lagi pertanyaan ikutannya. Anak keberapa, berapa jumlah semua saudaranya, berapa laki berapa perempuan dan seterusnya seterusnya. Bener juga ya.

Kita tahu bahwa jawaban tadi, adalah bagian depan dari ayat 14 pada surah Ali-Imran yang menceritakan tentang salah satu karunia Allah swt, tetapi bisa juga mencelakakan, bila kita tidak mengendalikannya dengan baik. Seperti yang sering diingatkan oleh para da’i dan khatib shalat Jumat, dalam bentuk tiga TA yang sering membuat manusia terpeleset, yaitu Wanita, Harta dan Tahta. [kekuasaan]. Yang secara lengkapnya ayat tersebut adalah : ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ُز ِي َن ِللنَّا ِس ُح ُّب ٱل َّش َه َوٲ ِت ِم َن ٱل ِن َسآٰ ِء َوٱلبَ ِني َن َوٱل َقنَ ـ ِطي ِر ٱل ُم َقن َط َر ِة ِم َن ٱلذَّ َه ِب َوٱل ِف َّض ِة َوٱل َخۡي ِل ٱل ُم َس َّو َم ِة ۡ ۡ ۡ ۡ َوٱِلَۡنعَ ـ ِم َوٱل َح ۡر ِۗث ذَٲ ِل َك َمتَ ـ ُع ٱل َحيَ و ِة ٱلدُّۡنيَ ۖا َوٱ َّّللُ ِعندَهُ ۥ ُح ۡس ُن ٱل َمـَٔا ِب )٣١( [3.14] Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita- wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

Karena memang sepertinya, antara 3 hal tersebut saling memengaruhi satu sama lain, jika sudah memiliki yang satu maka akan menarik untuk memiliki yang lainnya. Ada orang kaya yang ingin kuasa, lalu ikut pilkada atau bahkan pilpres, ada orang yang kuasa [pejabat, atau bentuk kekuasaan yang lain] yang kemudian ingin harta, sedang keinginan akan wanita [yang berlebihan] biasanya muncul jika telah berlebihan harta dan/atau kekuasaan. Tetapi bisa juga karena dorongan wanita, lalu berusaha untuk mencari harta dan kekuasaan dengan cara yang tidak seharusnya. Sudah banyak contoh yang bisa anda temukan dalam berbagai berita yang beredar dalam media massa, terutama saat-saat ini yang sedang berlangsung di Pengadilan Tipikor di Jakarta.

Begitulah, bahwa apa yang semula oleh Allah swt merupakan sesuatu yang dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini atas berbagai hal tersebut, bila kita tidak melakukannya dengan benar, bisa berubah menjadi bencana pada diri atau bahkan pada keluarga yang memilikinya. Betapa banyak “kuda pilihan” yang dimiliki telah menyebabkan masalah pada anaknya yang mengendarainya, dan banyak sekali contoh-contoh yang bisa anda temukan bagaimana hal-hal yang mereka cintai tersebut, malah menyebabkan bencana bagi yang memilikinya. Ayat dari surah An-Nisa QS 3:1-3 ini dan/atau surah Ar-Rum QS 30:21 yang sering dibacakan saat akad nikah, merupakan dasar rujukan hukum mengenai hubungan antara pria-wanita muslim ً۬ يَ ـٰٓأَيُّ َہا ٱلنَّا ُس ٱتَّقُوا َربَّكُ ُم ٱلَّ ِذى َخ َل َقكُم ِ من نَّۡف ً۬ س َوٲ ِحدَ ً۬ة َو َخ َل َق ِمۡن َہا َز ۡو َج َها َو َب َّث ِمۡنہُ َما ِر َجال َك ِثي ً۬ را َو ِن َسآٰ ً۬ ءۚ ۡ َوٱتَّقُوا ٱ َّّلل َ ٱلَّ ِذى تَ َسآٰ َءلُو َن ِب ِهۤ َوٱ ِۡلَ ۡر َحا َۚم ِإ َّن ٱ َّّلل َ َكا َن َع َلۡيكُ ۡم َر ِقيً۬ب ا )٣( َو َءاتُوا ٱليَتَ ـ َم ٰٓ ى أَ ۡم َوٲ َلہُ ۡ ۖم َو َل تَتَ َبدَّلُوا ۡ ۡ ۡ ٱل َخ ِبي َث ِبٱل َّط ِي ِۖب َو َل تَأكُلُ ٰٓوا أَ ۡم َوٲ َل ُه ۡم ِإ َل ٰٓى أَ ۡم َوٲ ِلكُ ۡ ۚم ِإنَّه ُ ۥ َكا َن ُحوً۬ب ا َك ِبي ً۬ را )٥( َو ِإ ۡن ِخ ۡفتُۡم أَ َّل تُۡق ِسطُوا ِفى ٱلي َتَ ـ َم ى َفٱن ِك ُحوا َما َطا َب َلكُم ِ م َن ٱل ِن َسآٰ ِء َم ۡثنَ ى َوثُ َل ـ َث َو ُربَ ـ َۖع َف ِ ۡن ِخ ۡفتُۡم أَ َّل تَ ۡع ِدلُوا َف َوٲ ِحدَة أَۡو َما َم َل َك ۡت أَۡي َم ـنُكُ ۡ ۚم ذَٲ ِل َك أَ ۡدنَ ٰٓ ى أَ َّل تَعُولُوا )١( [4.1] Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. [4.2] Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar. [4.3] Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. ً۬ َو ِم ۡن َءايَ ـ ِت ِهۤ أَ ۡن َخ َل َق َلكُم ِ م ۡن أَنفُ ِسكُ ۡم أَ ۡز َوٲ ً۬ جا ِل تَ ۡس ُكنُ ٰٓوا ِإ َلۡي َها َو َجعَ َل بَۡينَ ُڪم َّم َودَّة َو َر ۡح َم ۚة ِإ َّن ِفى ذَٲ ِل َك َِلَيَ ـ ً۬ ت ِل َق ۡو ً۬ م يَتَ َف َّك ُرو َن )٥٣( [30.21] Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.

Kalau kita mencermati prosesi akad nikah yang dilakukan saat ini, ada beberapa hal yang sering mengganggu ketenangan saya secara pribadi, seperti  Ada acara meminta izin dari mempelai putri kepada kedua orang tuanya yang dilakukan secara terbuka, sesaat sebelum akad-nikah . Lho mengapa harus dilakukan pada saat menjelang acara ijab kabul akan dimulai dan dihadapan undangan. Logikanya, kalau orang tua tidak mengizinkan, kan tidak mungkin menyebar undangan kepada kerabat dan teman serta tetangganya;  Awalan sebelum menikahkan, seringkali ada kalimat yang artinya “bila nanti terpaksa bercerai, bercerailah dengan baik-baik” – “au tashrifin bi ikhsan”. Atau saya salah mengerti akan yang ini?  Pembacaan dan penandatanganan shigat talak-ta’lik oleh mempelai pria, yang memang teksnya sudah tercetak dalam Buku Nikah yang akan diserahkan kepada kedua pasangan suami-isteri tersebut, yang isinya berbagai kondisi buruk yang mungkin terjadi dan penyelesaiannya.

Baru mau dinikahkan, dan baru selesai dinikahkan, sudah dibayang-bayangi oleh hal-hal yang tidak diharapkan oleh pernikahan, yang berupa KDRT, diterlantarkan dan sebagainya. Koq alup-alup. Saya pernah menghadliri suatu acara akad nikah dari putri seorang sahabat, dimana yang bertindak sebagai saksi dari mempelai putri adalah Menteri Agama RI saat itu [Bapak Maftuch Basuni], dan ketika Petugas Pencatat Nikah meminta mempelai pria untuk membacakan sighat talak ta’lik, dengan tegas beliau mengatakan “Tidak usah” sambil menjulurkan tangan menahan tangan Pencatat Nikah yang akan menyerahkan dokumen tersebut. Memang isi dari sighat talak ta’lik tersebut, adalah untuk melindungi isteri dari berbagai kemungkinan buruk yang akan diterima dari sang suami setelah menikah, yang memang dalam beberapa hal bisa terjadi, bila antara isteri dan suami belum saling mengenal dan juga kedua keluarganya. Di zaman Siti Noerbaya, kata anak sekarang, memang hal itu sangat potensial, karena berbagai hal. Walaupun sekarang, masih ada juga pihak keluarga dan si isteri sendiri, belum mengenal betul bahkan baru saja mengetahui si suami, dan bahkan tidak mengetahui latar belakangnya sama sekali. Maka sighat talak ta’lik, bisa berfungsi sebagai perjanjian pasca-nikah, untuk bisa mengakhiri dispute yang mungkin terjadi yang menimpa isteri karena perbuatan suami, dengan melibatkan pihak yang berwenang. Semacam pintu darurat, untuk membuat masalah tidak terkatung-katung. Misalnya, seorang gadis bunga desa dinikahkan dengan seorang musafir yang saudagar, yang setelah menikah kemudian meneruskan profesinya, dan tiada kabar berita hingga berapa kali purnama, maka sudah bisa si isteri melakukan tindakan hukum atas dirinya sendiri. Jika anda sebagai wali dari anak gadis anda yang akan menikah dengan jejaka pilihannya, yang andapun sudah mengenalnya selama ini dan juga antar keluarga sudah terjalin hubungan silaturrahim, apalagi bila bakal besan anda adalah teman sekampung atau sekolah anda yang sudah anda kenal dengan baik, apakah anda akan menuntut [walaupun itu hak] agar pengantin pria membacakan sighat talak ta’lik tersebut? Seharusnyalah Petugas Pencatat Nikah menanyakan terlebih dahulu [secara off-air], sehingga tidak terjadi seperti penolakan oleh Saksi Pihak Wanita – yang kebetulan adalah Menteri Agama. Yang juga agak “risih” bila pada saat pembuka, dibacakan firman Ilahi, dan kebetulan yang dibacakan dan disaritilawahkan adalah ayat ke 3 dari surah An-Nisaa tersebut, ۡ )٥( َو ِإ ۡن ِخ ۡفتُۡم أَ َّل تُۡق ِسطُوا ِفى ٱليَتَ ـ َم ى َفٱن ِك ُحوا َما َطا َب َلكُم ِ م َن ٱل ِن َسآٰ ِء َم ۡث َن ى َوثُ َل ـ َث َو ُربَ ـ َۖع َف ِ ۡن ِخ ۡفتُۡم أَ َّ ل تَ ۡع ِدلُوا َف َوٲ ِحدَة أَۡو َما َم َل َك ۡت أَۡي َم ـنُكُ ۡ ۚم ذَٲ ِل َك أَ ۡدنَ ٰٓى أَ َّل تَعُولُوا )١( [4.3] Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. yang diterjemahkan َفٱن ِك ُحوا َما َطا َب َل ُكم ِ م َن ٱل ِن َسآٰ ِء َم ۡثنَ ى َوثُ َل ـ َث َو ُربَ ـ َۖع Apalagi kalau yang menjadi perhatian hanya “maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat.”. Dan yang saya tidak itu justru hilang atau berubah menjadi diartikan sebagai “atau”? Sehingga “ و “ habis pikir, mengapa kata kemudian diartikan bahwa seorang muslim boleh menikahi sampai empat orang dalam waktu yang bersamaan, yang diistilahkan sebagai poligami.

Apakah memang begitu? Saya tidak faham ilmu tata bahasa Arab. Kalau dalam bahasa Inggris kita mengenal angka-angka dalam berbagai bentuk seperti - two, twice, second, half – berkenaan dengan ?sebagai kedua, dan ketiga dan keempat َم ۡثنَ ى َوثُ َل ـ َث َو ُربَ ـ َع angka dua; saya kira apakah dalam bahasa Arab ?”atau menterjemahkan menjadi “atau “ و “ Sehingga tidak diterjemahkan dengan menghilangkan kata Memang kalau mengertinya itu sedikit-sedkit atau setengah-setengah [sepeti saya] itu suka jadi rewel, karena mungkin tidak mempertimbangkan hal-hal lain secara komprehensif, dan hanya sempit pada yang dilihatnya saja. Tetapi anggap saja sebagai upaya menuju pemikiran yang komprehensif.

Dalam ayat-ayat al-Quran, sering kita temui tatanan kata-kata yang ditiru oleh para pemogram bahasa komputer dimasa silam – seperti BASIC, FORTRAN, COBOL yang harus dipahami sebelum bisa mengoperasikan komputer digital pada jamannya, yang sekarang masih kita temui dalam aplikasi Excel - IF [suatu kondisi tercapai] THEN [lakukan tindakan A], ELSE [lakukan tindakan B].

Coba kalau kita tuliskan terjemahan ayat ke 3 tersebut dalam pola IF .... THEN .... ELSE ...., akan kita dapati IF [kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya)], THEN [kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat]; [IF kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, THEN [(kawinilah) seorang saja, atau budak- budak yang kamu miliki]] –

“Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

Kalau kita baca secara lebih tenang, kita akan terlintas pada suatu masa, yang tidak dinyatakan secara tersurat, [dalam ayat 2] dimana harus kita pahami sebagai suatu prasyarat bagi ketentuan [dalam ayat 3]  Banyak dijumpai anak yatim, karena sesuatu sebab; dan/atau  Saat masih belum dilarangnya perbudakan menurut agama Islam. Karena perbudakan sudah dilarang, maka ayat tersebut dapat dipahami dengan lebih sederhana menjadi IF [kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya)], THEN [kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat];

[IF kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, THEN [(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki]] – “Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

Permasalahan atau pemahaman menjadi lebih mengerucut pada kondisi “jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil”. Disinilah banyak pihak kemudian membolehkan melakukan poligami asalkan dengan syarat “si suami bisa berbuat adil terhadap isteri-isterinya”.

Sering dilupakan kalimat terakhir dari rangkaian ayat ke 3 tersebut, yaitu “Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”, sebagai bentuk yang sering kita jumpai pada ayat-ayat Firman Allah swt yang lain. Dan masih ada manusia yang memilih “lebih jauh kepada tidak berbuat aniaya” atau “lebih dekat kepada berbuat aniaya”. Memilih jalan yang vivere pericoloso – hidup nyrempet bahaya, kata Bung Karno yang menjadikan kata tersebut sebagai judul pidatonya pada 17 Agustus 1964, yang disebut Tahun vivere-pericoloso, dan kemudian disingkat dan populer sebagai TAVIP.

Jika ada yang merasa dirinya untuk mampu berbuat adil kepada isteri-isterinya, bagaimanakah dengan keberadaan penggalan awal ayat dari surah Al-Ahzaab QS 33:4 ini َّما َج َع َل ٱ َّ ّللُ ِل َر ُج ً۬ ل ِ من َقۡل َبۡي ِن ِفى َج ۡو ِف ِه ۚۤ ]33.3[ Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya; Apalagi dengan bagian penutup dari ayat tersebut – yang rasanya cukup keras peringatan-Nya, yang ada baiknya kita lihat keseluruhan ayatnya ۡ ُ َّما َج َع َل ٱ َّ ّللُ ِل َر ُج ً۬ ل ِ من َقل َبۡي ِن ِفى َج ۡو ِف ِه ۚۤ َو َما َج َع َل أَ ۡز َوٲ َجكُ ُم ٱلَّ ـٰٓـِ ى تُ َظ ـ ِه ُرو َن ِمۡنہُ َّن أ َّم َه ـ ِتكُ ۡ ۚم َو َما َجعَ َل ۡ أَ ۡد ِعيَآٰ َءكُ ۡم أَۡبنَآٰ َءكُ ۡ ۚم ذَٲ ِلكُ ۡم َق ۡولُكُم ِبأَۡف َوٲ ِهك ُ ۡ ۖم َوٱ َّ ّللُ يَقُو ُل ٱل َح َّق َو ُه َو َي ۡه ِدى ٱلسَّ ِبي َل )١( [33.4] Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya; dan Dia tidak menjadikan istri-istrimu yang kamu zhihar itu sebagai ibumu, dan Dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri). Yang demikian itu hanyalah perkataanmu di mulutmu saja. Dan Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan (yang benar).

Seperti itu yang saya ketahui, mungkin ada yang bisa menjelaskannya dengan lebih baik. Pasti apa yang saya sampaikan ini akan membuat banyak tanggapan, baik yang pro maupun yang kontra. Semua berpulang kepada anda, dan Allah swt Maha Tahu. Jika apa yang saya sampaikan diatas, yang menutup pintu poligami bila kondisi awalnya tidak terpenuhi dan seterusnya, merupakan pendapat yang salah, maka itu datangnya dari saya; dan bila benar maka datangnya dari Allah swt. Semoga Allah swt memaafkan dan mengampuniku bila ada kesalahan dalam mencoba mentakwilkan ayat-ayat-Nya, bila ayat-ayat itu tergolong mutasyabihaat, yang sudah di peringatkan dalam firman-Nya, pada surah Ali Imran QS 3:7 “"Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran [daripadanya] melainkan orang-orang yang berakal.” ۡ َربَّنَا َل تُ ِز ۡغ قُلُوبَنَا بَ ۡعد َ ِإ ۡذ َهدَۡيتَنَا َو َه ۡب َلنَا ِمن لَّدُن َك َر ۡح َم ۚة ِإنَّ َك أَن َت ٱل َو َّها ُب Mungkin anda pernah menyaksikan prosesi jenazah sebelum pemakaman, dimana anggota keluarga terdiri dari isteri dan anak-anak berjalan dibawah keranda sang kepala keluarga? Saya pernah melihat, tetapi tidak tahu apa maksudnya, dan mungkin juga anda pernah melihatnya. Tetapi pernahkah anda melihat seorang bapak yang melangkahi keranda jenazah isterinya, sebelum keranda dimasukkan ke kereta jenazah [dengan terlebih dahulu meletakkannya di tanah, karena bukan atlit loncat tinggi]? Belum. Tak apa-apa, karena itu adalah guyonan saja. Konon, ceritanya si suami pernah ada kecenderungan akan menikah lagi, dan diketahui isterinya, lalu sang isteri berkata “Langkahi dahulu mayat saya, atau saya gunting ****mu”. Dan rupanya, memenuhi “ancaman” tersebut, agardia bisa kawin lagi sesudah ini, maka dilangkahinya mayat sang isteri tersebut, secara nyata. “Kembang jagung dipetik Chino, Barang kadung kate dikapakno” [Bunga jagung dipetik China, Yang sudah terjadi mau diapakan” kata Arek Suroboyo yang sering kita dengar sebagai tanggapan atas sesuatu yang negatif [atau yang tidak dikehendaki] yang sudah terjadi. Minta dimaklumi apa yang telah dilakukannya. Dalam apa yang kita bincangkan ini, misalnya sudah kadung [terlanjur] beristeri dua, tiga atau bahkan empat, lalu mau diapakan? Kalau sampai empat ya bukan kadung, tapi memang diniati. Gurau ya. Dua juga sudah niat. Jangan khawatir, seperti tag-line nya Pegadaian “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”, ada jalan keluar yang ditunjukkan Allah swt, pada surah yang sama, hanya letaknya agak sedikit berjauhan, yaitu pada ayat ke 129 dan ke 130. ۡ ۡ َو َلن تَ ۡستَ ِطيعُ ٰٓوا أَن تَ ۡع ِدلُوا بَۡي َن ٱل ِن َسآٰ ِء َو َل ۡو َح َر ۡصتُۡ ۖم َف َل تَ ِميلُوا ُڪ َّل ٱل َمۡي ِل َفتَذَ ُرو َها َكٱل ُمعَلَّ َق ِۚة َو ِإن تُ ۡص ِل ُحوا َوتَتَّقُوا َف ِ َّن ً۬ ٱ َّّلل َ َكا َن َغفُو ً۬ را َّر ِحي ً۬ ما )٣٥٣( َو ِإن يَتَ َف َّر َقا يُ ۡغ ِن ٱ َّّلل ُ ُڪل ِ من َسعَ ِت ِه ۚۤ َو َكا َن ٱ َّّلل ُ َوٲ ِسع ا َح ِكي ً۬ ما )٣١٤( [4.129] Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri- istri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [4.130] Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan karunia-Nya. Dan adalah Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana.

Bagaimana kalau kita mencoba mencermati, ayat-ayat yang jarang dibicarakan dalam kaitan dengan hubungan suami isteri, yang menunjukkan keadaan beristeri lebih dari satu. Disini kita menjumpai lagi bentuk IF ... . THEN, dan ayo kita tuliskan seperti itu

IF [kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan)], THEN [sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang].

IF [keduanya bercerai], THEN [Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan karunia-Nya]. Dan adalah Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana.

Pernyataan Allah swt dalam akhir banyak ayat, seperti pada akhir kedua ayat tersebut, adalah sebagai suatu garansi atau jaminan yang diberikan Allah swt bila kita melakukan sesuatu perintah yang disebut sebelumnya, yang mungkin menimbulkan keraguan atau risiko bila kita melakukannya. Coba telusuri di berbagai ayat, anda akan menemukan banyak sekali hal-hal yang seperti itu. Coba kita cari contoh yang mudah diamati, dari surah Ali-Imran QS 3:97, yang berkenaan dengan melaksanakan ibadah haji ini, ۡ ً۬ ۡ َو ِ َّ ِّلل َع َلى ٱلنَّا ِس ِح ُّج ٱلبَۡي ِت َم ِن ٱ ۡستَ َطا َع ِإ َلۡي ِه َس ِبيل ۚ َو َمن َك َف َر َف ِ َّن ٱ َّّلل َ َغ ِن ى َع ِن ٱلعَ ـ َل ِمي َن “. . . . mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”

Kita fokuskan pada “Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”, apa pendapat anda? Allah swt sudah memperkirakan kalau sebagian ummat-Nya akan berfikiran naik haji itu akan mengurangi banyak tabungannya, apalagi yang jauh kayak dari Indonesia, dan lagi sekarang mengantrinya lama. Maka Allah swt menyatakan seperti itu. Banyak orang yang mengalami, sepulang menjalankan ibadah haji [bahkan sebelum berangkatpun] sudah menjadi lebih banyak hartanya dibanding sebelum membayar ONH [termasuk uang ONHnya]. Tidak percaya, buktikan dengan berhaji. Insya Allah, akan menerima buktinya.

Kembali ke permasalahan semula. Simaklah, jika seseorang, “mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan),” Allah swt memberikan suatu janji yang tak pernah diingkari-Nya, yang dinyatakan dalam kalimat “maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Allah swt menjanjikan ampunan dan kasih sayang bagi mereka yang sudah kadung berpoligami, dan kemudian mau mengadakan perbaikan [improvement] dan memelihara diri dari kecurangan [berlaku tidak adil]. Pintu ampunan selalu dibuka oleh Allah swt. Kiranya kita tidak boleh sekali-kali mengartikan penggalan terakhir “maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” dengan pengertian bahwa Allah akan mengampuni mereka yang berlaku tidak adil karena beristeri lebih dari satu, melainkan Allah swt hanya akan mengampuni dan menyayangi mereka yang mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan) dari berlaku tidak adil [dengan berpoligami].

Dan secara tersurat “mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan),” kemudian ditegaskan oleh Allah pada ayat yang ke 130 berikut ini ً۬ َو ِإن َيتَ َف َّر َقا يُ ۡغ ِن ٱ َّ ّللُ ُڪل ِ من َس َع ِت ِه ۚۤ َو َكا َن ٱ َّ ّللُ َوٲ ِسع ا َح ِكي ً۬ ما )٣١٤(

“Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan karunia-Nya. Dan adalah Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana.”

Proses pemahaman saya yang seperti di atas, jelas saat ini bertentangan dengan fatwa Majlis Ulama Indonesia dan pendapat sebagian besar ahli fiqih. Semoga Allah swt memberikan maaf dan ampunan kepada saya, bila saja saya salah mengartikan yang dimaksud oleh firman-Nya. Apalagi pengertian saya, yang bukan saja menutup pintu poligami, tetapi sampai lebih jauh untuk menceraikan yang sudah terlanjur berpoligami. Atau memang begitu seharusnya. Bersikap prudent [hati-hati] selalu diperlukan dalam hidup.

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen ADDENDUM:

Di atas ada saya sampaikan : Kalau kita mencermati prosesi akad nikah yang dilakukan saat ini, ada beberapa hal yang sering mengganggu ketenangan saya secara pribadi, seperti ......

Ada yang terlupa, dan baru teringat setelah disebutkan oleh Bapak Quraisy Shibab, yang disiarkan oleh METRO TV pada saat sahur dinihari tanggal 28 Juli 2013 ini, dana menguatkan apa yang saya fikirkan.

Pertama kali saya memperhatikannya, ketika mendengarkan doa sesudah berlangsungnya pernikahan adik bungsu saya, likuran tahun silam, tentang bagian doa yang sering kita dengarkan disampaikan oleh yang diminta memimpin doa setelah berlangsungnya acara akad-nikah yaitu berkenaan dengan disebutkannya nama nabi Yusuf as yang digandengkan dengan Zulaikhah. Saya tanyakan langsung kepada yang lebih mengerti, bukan kepada satu dua orang dengan berbagai kapasitas, dan bermacam pula jawaban yang saya terima, yang kesemuanya belum membuat hati saya tenteram. Tak apalah, karena hal tersebut tidak memengaruhi keimanan kita. Saya juga tidak ingat, apakah ketika akad nikah dua dari tiga orang anak saya, [bahkan ketika saya sendiri menikah] juga dibacakan doa dengan komponen tersebut.

Dari penjelasan Bapak Quraisy Shibab tersebut, ketika sedang membahas surah Yusuf as, “JANGANLAH menyertakan “Allahumma allif bainahuma kama allafta baina Yusuf wa Zulaikhah””.

Demikian, semoga Allah swt selalu merahmati kita semua. Amien 20

ٱ لمــَۡ نۡۡ َوٱل سۡـــلــ ـۡ َو ىۡ Masih teringat dengan cerita nabi Musa as beserta kaumnya yang sedang meninggalkan negeri Mesir dan bertemu laut membentang – dengan Firaun dan bala tentaranya semakin mendekat di belakang – dan selamat sampai di seberang. Masih dong ya, baru beberapa hari koq. Kalau lupa, lihat dan baca lagi di Ramadhan 08 ya.

Sebagaimana manusia sampai saat ini, ketika menghadapi musuh bersama mereka bersatu padu, tetapi ketika musuh bersamasudah sirna, pertengkaran sesama “pejuang” kembali terjadi lagi. Rupanya, semenjak dahulupun seperti itu. Dan sesampainya kaum nabi Musa as di seberang dengan selamat, begitu pulalah kelakuan mereka. Bertengkar sesamanya, untuk berbagai hal yang kecil dan sepele sudah dimulai lagi. Di daerah yang bergurun, air sebagai sumber kehidupan menjadi masalah yang dikeluhkan dan diperebutkan, seperti halnya diberbagai tempat pengungsian bila terjadi dampak akan dinamika alam, seperti letusan gunung, gempa bumi, banjir dan lain lain di negeri kita.

Sila simak apa yang dikissahkan Allah swt dalam firman-Nya pada surah Al A’raaf QS 7:160 ۡ َو َق َّط ۡعنَ ـ ُه ُم ٱ ۡثنَتَ ۡى َع ۡش َرة َ أَ ۡسبَا طا أُ َم ً۬ م ۚا َوأَۡو َحۡينَا ٰٓ ِإ َل ى ُمو َس ٰٓى ِإ ِذ ٱ ۡستَ ۡس َق ٮه ُ َق ۡو ُمه ُ ۥ أَ ِن ٱ ۡض ِرب ِب عَ َصا َك ٱل َح َج َ ۖر ۡ ً۬ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ َفٱۢنبَ َج َس ۡت ِمۡنه ُ ٱثنَتَا َع ۡش َرة َ َعۡي ن ۖا َق ۡد َع ِل َم ُڪ ُّل أُنَا ً۬ س َّم ۡش َر َب ُه ۡ ۚم َو َظل َّلنَا َع َلۡي ِه ُم ٱل َغ َم ـ َم َوأَن َزلنَا َع َلۡي ِه ُم ٱل َم َّن َوٱلسَّل َو ۖ ى ۡ ُڪلُوا ِمن َط ِي بَ ـ ِت َما َر َز ۡقنَ ـ ُڪ ۡ ۚم َو َما َظ َل ُمونَا َو َل ـ ِكن َڪانُ ٰٓوا أَنفُ َسہُ ۡم يَظ ِل ُمو َن )٣٨٤( Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air kepadanya: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu!". Maka memancarlah daripadanya duabelas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan kepada mereka manna dan salwa. (Kami berfirman); "Makanlah yang baik-baik dari apa yang telah Kami rezekikan kepadamu". Mereka tidak menganiaya Kami, tetapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri.

Rute Perjalanan nabi Musa as dan nabi Harus as beserta kaumnya Gambar di halaman sebelumnya, berasal dari sumber Nashrani www.ebibleteacher.com/ , yang tidak jauh berbeda dari sumber Islam [Atlas Al- Quran] yang disamping ini, hanya cara penyajiannya saja menggunakan sumber peta yang berbeda. [Perhatikan jalur yang merah]

Membawa rombongan dalam jumlah besar, yang terdiri dari 12 marga, melalui daerah gurun tentu saja bukan perkara mudah, apalagi dengan berbagai sifat kaum nabi Musa as yang suka cerewet dan manja.

Dalam menghadapi kaum yang seperti itu, Allah swt telah mempersiapkan berbagai mukjizat kepada nabi Musa as dan nikmat bagi kaumnya yang mungkin tidak diterima oleh kaum-kaum para nabi sebelum dan sesudahnya. Allah memberikan dua belas sumber air, masing-masing satu untuk satu marga, agar tidak saling berebut. Dan juga Allah swt menyediakan ransum bagi mereka, dalam bentuk yang disebut manna was salwa [manna dan salwa], dalam bentuk kombinasi antara carb [istilah anak sekarang, untuk menyebut karbohidrat] dengan protein. Tetapi lebih enak menyebutnya dalam satu kesatuan sebagaimana bahasa aslinya, manna was salwa.

Jangan bandingkan dengan ransum yang diterima rakyat kita ketika sedang berada di pengungsian yang umumnya berupa paket NASA plus [nasi-sayur plus tahu-tempe dan kadang-kadang telur atau lauk ikan atau daging]. Dan tentunya sambel, sebagai jurus agar makanan tersebut punya rasa dan mudah ditelan. Dalam surah al Baqarah QS 2:57 dan Ta Ha QS 20:80, dan ditegaskan lagi tentang manna was salawa ini, ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ َو َظلَّلنَا َع َلۡي ُڪ ُم ٱلغَ َما َم َوأَن َزلنَا َع َلۡيكُ ُم ٱل َم َّن َوٱلسَّل َو ۖى كُلُوا ِمن َطيِ بَ ـ ِت َما َر َز ۡقنَ ـكُ ۡ ۖم َو َما َظ َل ُمونَا َو َل ـ ِكن َكانُ ٰٓوا أَنفُ َس ُه ۡم ۡ ۡ ۡ ۡ ً۬ يَظ ِل ُمو َن )١٤( َو ِإ ۡذ قُلنَا ٱ ۡد ُخلُوا َه ـ ِذ ِه ٱل َق ۡريَة َ َف ُڪلُوا ِمۡن َها َحۡي ُث ِش ۡۡتُۡم َر َغ ً۬د ا َوٱ ۡد ُخلُوا ٱلبَا َب سُ َّج ً۬د ا َوقُولُوا ِحطَّة نَّ ۡغ ِف ۡر ۡ َلكُ ۡم َخ َط ـيَ ـكُ ۡ ۚم َو َسنَ ِزيد ُ ٱل ُم ۡح ِس ِني َن )١٨( Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa". Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu. Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. ۡ ۡ ۡ ۡ يَ ـبَ ِن ٰٓى ِإ ۡس َرٲٰٓ ِءي َل َق ۡد أَن َجۡينَ ـكُم ِ م ۡن َعدُ ِوكُ ۡم َو َو ٲ َع ۡدنَ ـكُ ۡم َجانِ َب ٱل ُّطو ِر ٱِلَۡي َم َن َونَ َّزلنَا َع َلۡيكُ ُم ٱل َم َّن َوٱلسَّل َو ى )٨٤( Hai Bani Israel, sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari musuhmu, dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu sekalian (untuk munajat) di sebelah kanan gunung itu dan Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian manna dan salwa. Tentulah sangat menarik untuk mengetahui, apakah yang disebut dengan manna was salwa tersebut, dan apakah saat ini masih bisa kita peroleh? Kalau tidak yang sama, ya yang mirip-mirip lah, tentunya tidak gratis-tis seperti kaumnya nabi Musa tersebut. Exodus 16:15 When the people of Israel saw it, they said to one another, “What is it?” For they did not know what it was. And Moses said to them, “It is the bread that the Lord has given you to eat. Exodus 16:15 Or “It is manna.” Hebrew man hu

Jangankan kita, mereka pun masih gumun akan manna tersebut. Mungkin seperti masyarakat kita yang memperoleh bantuan makanan dari donor asing luar negeri berupa makanan mereka. Menurut beberapa sumber, manna itu adalah yang sekarang dikenal sebagai truffle. Sejenis fungi atau jamur yang berkembang biak di bawah permukaan tanah, memiliki aroma yang tajam, dan sulit sekali menemukannya, kecuali dengan bantuan anjing yang dilatih secara khusus. Apakah benar seperti itu?

Anda bisa membayangkan sesuatu yang sulit mencarinya, diberikan kepada sekelompok orang yang dalam keadaan tertekan, bagaimana akibatnya nanti. Kalau memang betul truffle itu manna, kenyataannya keberadaan manna diwaktu itu sangatlah beda, bukan sulit tetapi sangat mudah ditemukan dan dalam jumlah yang melimpah pula. “Kurang opo maneh, pancene rewel” barangkali itu komentar yang akan anda berikan.

Apalagi kalau anda tahu harganya pada masa sekarang? Kalau dijualnya bukan lagi kiloan, apalagi ton-tonan, melainkan gram-graman, seperti jual-beli emas, anda sudah bisa memperkirakan skala harganya. Dan harganya untuk yang kualitas tertentu, bisa sampai 1.200 [seribu dua ratus] pound per pound. Pound yang di depan, adalah satuan mata uang Inggris yang sekarang populer disebut GBP, yang kalau di lihat di pojok kanan METRO TV pada pagi hari, GBP 15.715, sedangkan pound yang di belakang adalah satuan berat yang senilai dengan ~454 gram. Jadi . . . . manna itu sekitar IDR 4.000 per gram. Tetapi mereka memperolehnya dengan gratis dan melimpah pula. Bagaimana pula dengan salwa? Dalam beberapa sumber, diterjemahkan sebagai quails, atau sejenis burung yang cantik dan enak juga rasanya.

Sayang ya burung cantik seperti itu dijadikan santapan harian. Ya bagaimana lagi, yang berlaku “tak ada akar, rotanpun jadi” kebalikan dari pepatah kita “tak ada rotan, akarpun berguna”. Dan ternyata burung-burung yang cantik itu, oleh Allah swt dibuat pasrah untuk ditangkap oleh kaum nabi Musa as, sehingga mereka tidak usah bersusah susah untuk menangkapnya, karena mereka menjadi jinak, jauh lebih mudah dari menangkap ayam kampung yang akan dimasak menjadi menu santapan bernama ayam tangkap di rumah makan khas Aceh. Masih ingat “mengharapkan seekor punai1 terbang di angkasa, sepuluh balam di tangan dilepaskan”?. Saya belum tahu bagaimana rupa burung ini ketika masih hidup, atau setidaknya ketika masih lengkap dengan bulu-bulunya, tahunya hanya sudah tersaji di piring siap disantap. Di Jakarta ini, sekarang banyak bisa diperoleh punai goreng diberbagai rumah makan. Bisa memperkirakan rasanya dari pepatah tersebut diatas, dan karena ukurannya maka bisa menyantap beberapa ekor sekali sajian. Mungkin semacam punai itulah, salwa itu. Setidaknya masih satu kelompok. Kalau dulu akau menyebutnya johar. Walau enak, lezat, mak nyus, bahkan top-markotop sekalipun, dan bukan tergolong daging-merah kalau terus- terusan ya akan membosankan juga ya. Begitu pulalah yang terjadi pada kaum nabi Musa as yang bisa dibilang memang resek. Ternyata betul juga. Sebagaimana yang dikissahkan dalam lanjutan ayat dalam surah Al Baqarah sebelumnya, pada ayat ke 61, menjadi jelas apa yang kemudian terjadi pada kaum nabi Musa as tersebut. ۡ َو ِإ ۡذ قُلتُۡم يَ ـ ُمو َس ى َلن نَّ ۡص ِب َر َع َل ى َطعَا ً۬ م َوٲ ِح ً۬ د َفٱ ۡدع ُ َلنَا َربَّ َك يُ ۡخ ِر ۡج َلنَا ِم َّما تُۢن ِب ُت ٱ ِۡلَ ۡر َُ ِم ۢن بَ ۡق ِل َها َو ِقثَّآٰ لٮ َها ۡ َوفُو ِم َها َو َعدَ ِس َہا َوبَ َص ِل َه ۖا َقا َل أَتَ ۡستَۡب ِدلُو َن ٱلَّ ِذى هُ َو أَ ۡدنَ ى ِبٱلَّ ِذى هُ َو َخۡي ۚر ٱ ۡه ِبطُوا ِم ۡص ً۬ را َف ِ َّ ن َل ُڪم َّم ا َسأَلتُۡ ۗم ۡ ۡ ۡ َو ُض ِربَ ۡت َع َلۡي ِه ُم ٱل ِذ لَّة ُ َوٱل َم ۡس َڪنَة ُ َوبَآٰ ُءو ِبغَ َض ً۬ ب ِ م َن ٱ َّ ِۗ ّلل ذَٲ ِل َك ِبأَنَّ ُه ۡم َكانُوا َيكفُ ُرو َن ِبـَٔايَ ـ ِت ٱ َّ ِ ّلل َويَقتُلُو َن ٱلنَّ ِب ِي ۧـ َن ۡ ِب َغۡي ِر ٱل َح ِۗ ق ذَٲ ِل َك ِب َما َع َصوا َّو َڪانُوا يَ ۡعتَدُو َن )٨٣(

1 pu•nai n burung yg bulu kepala dan lehernya berwarna biru keabu-abuan, punggung dan sayap bagian atas berwarna cokelat tua kemerah-merahan, sedangkan bagian sayap yang lain berwarna hitam; Treron Curvirostra [sumber: KBBI] Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu: sayur-mayur, ketimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". Lalu ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas. Jelaslah dari frasa “Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik?” bahwa apa yang mereka terima berupa manna was salwa tersebut adalah sesuatu yang sangat premium, yang dianugerahkan Allah swt kepada mereka. Diberi rotan, minta diganti akar pula. Berbagai hal diceritakan dalam Al-Quran oleh Allah swt mengenai kaum yang satu ini [dan juga merasa nomer satu di dunia], terutama mengenai seringnya mereka menerima aturan yang telah ditetapkan dan diterima oleh mereka, tetapi kemudian mengingkarinya. Tentunya, agar ummat sesudahnya – ya kita-kita ini – dapat mengambil pelajaran dari berbagai kejadian tersebut, untuk tidak ingkar, kufur dan sebagainya, melainkan agar bersyukur atas berbagai nikmat yang dikaruniakan Allah swt, seperti yang diungkapkan pada surah al-A’raaf QS 7:163, tentang perilaku mereka menghadapi ujian dari Allah swt berupa melimpahnya rezeki pada hari / saat seharusnya mereka melaksanakan ibadah kepada Allah swt, ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ً۬ َو ۡسـَٔل ُه ۡم َع ِن ٱل َق ۡريَ ِة ٱلَّ ِتى َڪانَ ۡت َحا ِض َرة َ ٱلبَ ۡح ِر ِإذ يَ ۡعدُو َن ِفى ٱلسَّۡب ِت ِإذ تَأ ِتي ِه ۡم ِحيتَانُ ُه ۡم يَ ۡو َم َسۡب ِت ِه ۡم ُش َّر عا ۡ َو َي ۡو َم َل يَ ۡس ِبتُو َۙن َل تَأ ِتي ِه ۡ ۚم َڪذَٲ ِل َك نَۡبلُوهُم ِب َما َكانُوا يَ ۡفسُقُو َن )٣٨١( Dan tanyakanlah kepada Bani Israel tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik2. Ayat tersebut diatas tidaklah berdiri sendiri, melainkan ada kaitan atau tautannya dengan ayat-ayat dalam surah al-Baqarah QS 2:63-65 berikut ini َو ِإ ۡذ أَ َخ ۡذنَا ِميثَ ـ َقكُ ۡم َو َر َف ۡعنَا َف ۡو َقكُ ُم ٱل ُّطو َر ُخذُوا َما ٰٓ َءاتَۡينَ ـكُم ِبقُ َّو ً۬ة َوٱ ۡذكُ ُروا َما ِفي ِه َلعَلَّكُ ۡم تَتَّقُو َ ن )٨١( ثُ َّم تَ َولَّۡيتُم ۡ ِ م ۢن َب ۡع ِد ذَٲ ِل َ ۖك َف َل ۡو َل َف ۡض ُل ٱ َّ ِ ّلل َع َلۡيكُ ۡم َو َر ۡح َمتُه ُ ۥ َل ُكنتُم ِ م َن ٱل َخ ـ ِس ِري َن )٨١( َو َل َق ۡد َع ِل ۡمتُ ُم ٱلَّ ِذي َن ٱ ۡعتَدَۡوا ِمنكُ ۡم ِفى ۡ ٱلسَّۡب ِت َفقُلنَا َل ُه ۡم كُونُوا ِق َردَة َخ ـ ِسـِ ي َن )٨١( Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkatkan gunung (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya, agar kamu bertakwa". Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atasmu, niscaya kamu tergolong orang-orang yang rugi. Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang hina". Apakah mereka betul-betul berubah menjadi kera? Ataukah memang sifatnya yang sudah seperti kera? Coba perhatikan bagaimana bila anda memberikan pisang ke kera, dalam jumlah yang banyak.

2 fa·sik Isl 1 a tidak peduli terhadap perintah Tuhan (berarti: buruk kelakukan, jahat, berdosa besar); 2 n orang yang percaya kepada Allah Swt., tetapi tidak mengamalkan perintah-Nya, bahkan melakukan perbuatan dosa; [sumber: KBBI] Pisang yang pertama langsung dikupas dan dimakannya. Dan bila ada lagi yang anda lemparkan, maka akan dikempit di ketiaknya, bila perlu kiri dan kanan. Bila masih anda berikan lagi, maka akan dikempit diantara kedua kakinya. Itu menunjukkan kerakusan binatang yang satu ini. Cerita mengenai nabi Musa as dan juga ummatnya, adalah yang paling banyak kita jumpai dalam al-Quran dibandingkan dengan kissah-kissah ummat terdahulu lainnya, dipenuhi dengan berbagai ragam dan bentuk keingkarannya dan perilakunya yang menyimpang dari perintah Allah swt. Tentunya itu semua untuk kita jadikan pelajaran agar kita terhindar dari perbuatan semacam itu, sebagaimana kelanjutan ayat tersebut ۡ ً۬ ۡ ً۬ ۡ َف َجعَلنَ ـ َها َن َك ـل ِل َما َبۡي َن يَدَۡي َہا َو َما َخل َف َها َو َم ۡو ِع َظة ِل ل ُمتَّ ِقي َن )٨٨( Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa Banyak bertanya, yang akhirnya menyulitkan diri mereka sendiri, seperti yang diceritakan pada ayat berikutnya QS 2:67-71, ketika menanyakan spesifikasi dari sapi betina yang diperintahkan untuk disembelih oleh mereka. ۡ ۡ Allah menghendaki“ يُ ِريد ُ ٱ َّّلل ُ بِ ُڪ ُم ٱليُ ۡس َر َو َل يُ ِريد ُ بِ ُڪ ُم ٱلعُ ۡس َر Ingat firman Allah swt berkenaan dengan puasa kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” Tetapi spesifikasi yang rinci seperti itu, sangatlah diperlukan bila anda menuliskannya untuk suatu persyaratan dalam suatu pengadaan barang dan/atau jasa , agar barang dan/atau pelayanan yang anda dapatkan sesuai dengan yang anda inginkan. Atau bila disuruh membeli sesuatu, biar tidak keliru. Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 21

DOA UNTUK PENGANTEN

Hampir setiap undangan yang disampaikan oleh orang tua maupun si penganten tertulis “Atas kehadiran dan doa restu Bapak/Ibu/Saudara .....”, walaupun pernah ada kejadian di entah beranta si setter yang baru bekerja di percetakan mengubahnya [karena dikira salah konsep] menjadi “Atas kehadiran dan dua ratus Bapak/Ibu/Saudara .....”. Dan memang itulah yang diharapkan siapa saja, doa kepada penganten atau mempelai berdua.

Doa kepada sepasang penganten baru, sudah mulai dipanjatkan ke hadlirat Ilahi Rabbi semenjak selesainya ijab-qabul akad nikah yang biasanya dipimpin oleh Petugas Pencatat Nikah a.k.a. Penghulu, atau seseorang yang dituakan atau dinilai alim dan sholeh, yang diaminkan oleh segenap hadirin. Karena seringnya doa dilafalkan dengan cepat bahkan ada yang tidak jelas dilafalkan, dan sudah percaya akan lafal-lafal doanya , maka kita mengaminkannya saja. Doa yang dibaca pelan dan jelas saja kadang kita tidak mengerti artinya, karena bukan bahasa ibu kita.

Diantara yang dibacakan, seringnya ada kalimat-kalimat seperti ini, dalam satu paket yang sepertinya baku atau dibakukan oleh banyak orang. Dan karena seringnya kita dengar bila mengikuti acara akad-nikah [semakin tua usia kan semakin sering dituakan untuk diundang acara akad-nikah, bukan?] lalu ya biasa. Kalau diambil dari ayat-ayat firman Allah swt di Al-Quran jelas tidak, dan konon juga bukan dari hadist Rasulullah Muhammad saw, melainkan racikan dari para orang-orang terdahulu, entah siapa juga sepertinya sudah tidak diketahui lagi. Walaupun bukan ayat, bukan pula hadist, bukanlah masalah. Kita boleh berdoa dan mendoakan dalam bahasa yang kita susun sendiri, kita racik sendiri, bahkan juga tidak perlu dalam bahasa Arab. Yang penting memang mengerti betul akan arti dan maknanya, dan apa yang akan disampaikannya walau hanya dalam hatinya [seperti yang diceritakan oleh biduanita Titiek Puspa ketika bersimpuh di hadapan Ka’bah, yang hanya terucap “Duh, Gusti...” secara berulang-ulang].

Doa yang dipanjatkan setelah ijab-kabul akad nikah tersebut, memiliki pola yang sama dengan yang kita baca saat sholat, pada waktu duduk tasyahhud akhir, setelah kita membacakan dua kalimat syahadat, yaitu berpola “ Allahumma ...... kama ...... ”, yang melibatkan dua nama, yaitu nabi Muhammad saw dan nabi Ibrahim as. Tetapi dalam doa ini, melibatkan setidaknya tiga pasang nama, yaitu Adam wa Hawa, Yusuf wa Zulaikha serta Muhammad saw wa Khadijatul Kubro. Bunyi doa tersebut adalah اَللّٰ ُه َّم اَ ِل ف بَ ي َن Yang artinya kira-kira : “Ya Allah, tautkan-dan-satukanlah diantara keduanya, sebagaimana Engkau menautkan dan menyatukan Adam dengan Hawa, Ya Allah, tautkan-dan-satukanlah diantara keduanya, sebagaimana Engkau menautkan dan menyatukan Yusuf dengan Zulaikha, Ya Allah, tautkan-dan- satukanlah diantara keduanya, sebagaimana Engkau menautkan dan menyatukan Muhammad saw dengan Khadijatul Kubro”

Saya mendengar doa itu, ketika pernikahan adik bungsuku lebih dua puluh tahun silam dan lalu langsung mempertanyakan kepada adik-adikku tentang susunan dan isi doa tersebut, khususnya mengenai dirujuknya dua nama, Yusuf as dan Zulaikha, karena saya hanya mendengar kissah diantara mereka berdasarkan apa yang ada di surah ke 12 Yusuf, dan tidak mengetahui bagaimana riwayat selanjutnya setelah nabi Yusuf as keluar dari penjara. Kalau pada pasangan nabi Adam as dengan Hawa ra, tentu kita bisa menerima walau ditautkannya karena ya hanya Hawa ra merupakan satu-satunya wanita yang ada pada saat itu; sedang antara nabi Muhammad saw dan Khadijah ra dari riwayat yang ada bahwa [tanpa mengurangi rasa hormat dan cinta saya kepada beliau-beliau, karena itu adalah yang dikehendaki Allah swt], nabi Muhammad saw masih berusia 25 tahun sedangkan Khadijah ra telah berusia 40 tahun yang belum menikah lagi setelah ditinggal meninggal suaminya.

Kita akan menerima apa yang ditakdirkan dan dikehendaki oleh Allah swt, tetapi kiranya setiap orang tua ingin anaknya memperoleh pasangan hidup yang sebaya atau se-kufu, dan dengan cara baik-baik sesuai tuntunan agama, saling mencintai dengan tulus sehingga dapat membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah dalam lindungan kasih sayang serta limpahan barokah dan ridho Allah swt.

Bagaimana dengan kissah nabi Yusuf as dengan Zulaikha? Yang jelas tidak ada satupun ayat al-Quran yang menceritakan tentang pernikahan antara keduanya, dan banyak cerita yang simpang siur antara keduanya. Tetapi ada yang menceritakan bahwa antara keduanya, nabi Yusuf as dengan Zulaikha berlangsung pernikahan di usia senja, tetapi lebih banyak yang menceritakan dan lebih kuat bahwa tidaklah terjadi pernikahan antara keduanya, setelah nabi Yusuf as dikeluarkan oleh raja dari penjara. ۡ َو َرٲ َودَ ۡته ُ ٱلَّ ِتى ُه َو ِفى َبۡي ِت َها َعن نَّۡف ِس ِهۤ َو َغلَّ َق ِت ٱِلَۡب َوٲ َب َو َقا َل ۡت َهۡي َت َل َ ۚك َقا َل َمعَاذ َ ٱ َّ ِۖ ّلل ِإنَّه ُ ۥ َر ِب ٰٓى أَ ۡح َس َن ۡ َمث َوا َۖى ِإنَّه ُ ۥ َل يُۡف ِل ُح ٱل َّظ ـ ِل ُمو َن )٥١( َو َل َق ۡد َه َّم ۡت ِب ِه ۖۤ َو َه َّم ِب َہا َل ۡو َ ٰٓل أَن َّر َءا بُ ۡر َه ـ َن َر ِب ِه ۚۤ َڪذَٲ ِل َك ِلنَ ۡص ِر َف َعۡنه ُ ۡ ۡ ۡ ۡ ٱلسُّ ٰٓو َء َوٱل َف ۡح َشآٰ َۚء ِإنَّه ُ ۥ ِم ۡن ِعبَا ِدنَا ٱل ُم ۡخ َل ِصي َن )٥١( َوٱ ۡستَبَ َقا ٱلبَا َب َو َقدَّ ۡت َق ِمي َصه ُ ۥ ِمن دُبُ ً۬ ر َوأَل َفيَا َس ِي دَ َها َلدَا ۡ ٱلبَا ِۚب َقا َل ۡت َما َج َزآٰ ُء َم ۡن أَ َراد َ ِبأَ ۡه ِل َك سُ ٰٓو ءا ِإ َّ ٰٓل أَن يُ ۡس َج َن أَۡو َعذَا ب أَ ِلي ً۬ م )٥١( َقا َل ِه َى َرٲ َودَ ۡت ِنى َعن نَّۡف ِس ۚى ً۬ ۡ َو َش ِهد َ َشا ِهد ِ م ۡن أَ ۡه ِل َه ا ٰٓ ِإن َكا َن َق ِمي ُصه ُ ۥ قُد َّ ِمن قُبُ ً۬ ل َف َصدَ َق ۡت َوهُ َو ِم َن ٱل َك ـ ِذ ِبي َن )٥٨( َو ِإن َكا َن َق ِمي ُصه ُ ۥ قُد َّ ِمن دُبُ ً۬ ر َف َكذَبَ ۡت َو ُه َو ِم َن ٱل َّص ـ ِد ِقي َن )٥٤( َف َل َّما َر َءا َق ِمي َصه ُ ۥ قُد َّ ِمن دُبُ ً۬ ر َقا َل ِإنَّه ُ ۥ ِمن َڪۡي ِدكُ َّۖن ِإ َّن َكۡيدَكُ َّن ۡ َع ِظي ً۬ م )٥٨( يُوسُ ُف أَ ۡع ِر َۡ َع ۡن َه ـذَ ۚا َوٱ ۡستَ ۡغ ِف ِرى ِلذَۢن ِب ِ ۖك ِإنَّ ِك ُڪن ِت ِم َن ٱل َخا ِطـِ ي َن )٥٣( Dan wanita [Zulaikha] yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya [kepadanya] dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang- orang yang zalim tiada akan beruntung. (23) Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud [melakukan perbuatan itu] dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud [melakukan pula] dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda [dari] Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. (24) Dan keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita itu di muka pintu. Wanita itu berkata: "Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau [dihukum] dengan azab yang pedih?" (25) Yusuf berkata: "Dia menggodaku untuk menundukkan diriku [kepadanya]", dan seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksiannya: "Jika baju gamisnya koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk orang-orang yang dusta. (26) Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka wanita itulah yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar." (27) Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: "Sesungguhnya [kejadian] itu adalah di antara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar." (28) [Hai] Yusuf: "Berpalinglah dari ini dan [kamu hai isteriku] mohon ampunlah atas dosamu itu, karena kamu sesungguhnya termasuk orang-orang yang berbuat salah." (29)

Dari kumpulan ayat tersebut, menurut Pak Quraish Shihab dalam acara di METRO TV sebelum sahur, dan juga kitapun akan sepakat, bahwa apa yang dilakukan oleh Zulaikha tersebut adalah sesuatu yang salah, yang digerakkan oleh nafsu ammaroh [bukan dari kosa kata bahasa kita marah] yang menguasai dirinya. Dan tidak sama sekali didasari oleh cintanya yang tulus, suci dan murni, karena terbukti setelah tidak terpenuhinya kemauannya, dia malah berbohong dan menuduh Yusuf yang berbuat salah dan meminta agar suaminya menjebloskan Yusuf ke dalam penjara dan/atau agar diadzab yang pedih, sebagaimana dikatakan dihadapan suaminya yang memergokinya di pintu.

Dari kriteria yang diberikan oleh keluarga Zulaikha sebelum dilakukan pemeriksaan oleh Sang Aziz [suami Zulaikha] dan hasil pemeriksaan, kemudian membuktikan bahwa Zulaikha berada pada pihak yang salah. Dan sang Aziz meminta Yusuf untuk melupakannya, dan memerintahkan isterinya untuk meminta ampun atas perbuatannya.

Tetapi apakah yang terjadi kemudian, ketika kejadian itu menjadi gossip di lingkungan isteri pejabat? ً۬ ۡ ۡ َو َقا َل ِن ۡس َو ة ِفى ٱل َم ِدينَ ِة ٱ ۡم َرأَ ُت ٱلعَ ِزي ِز تُ َرٲ ِود ُ َفتَ ٮ َها َعن نَّۡف ِس ِه ۖۤ َق ۡد َشغَ َف َها ُحب ۖا ِإنَّا َلنَ َر ٮ َها ِفى َض َل ـ ً۬ ل ُّم ِبي ً۬ ن )١٤( ۡ ً۬ ً۬ َف َل َّما َس ِمعَ ۡت ِب َمك ِر ِه َّن أَ ۡر َس َل ۡت ِإ َلۡي ِہ َّن َوأَ ۡعتَدَ ۡت َل ُه َّن ُمتَّ َكـ ا َو َءاتَ ۡت ُك َّل َوٲ ِحدَ ً۬ة ِ مۡنہُ َّن ِس ِ كي نا َو َقا َل ِت ٱ ۡخ ُر ۡج َع َلۡي ِہ َّۖن ۡ ً۬ َف َل َّما َرأَۡينَه ُ ۥ أَ ۡكبَ ۡرنَه ُ ۥ َو َق َّط ۡع َن أَۡي ِديَہُ َّن َوقُل َن َح ـ َش ِ َّ ِّلل َما َه ـذَا بَ َش را ِإ ۡن َه ـذَا ٰٓ ِإ َّل َم َل ك َك ِري ً۬ م )١٣( َقا َل ۡت َفذَٲ ِلكُ َّن ً۬ ٱلَّ ِذى لُ ۡمتُنَّ ِنى ِفي ِۖه َو َل َق ۡد َرٲ َودتُّه ُ ۥ َعن نَّۡف ِس ِهۤ َفٱ ۡستَ ۡع َص َۖم َو َل لٮن لَّ ۡم يَ ۡفعَ ۡل َما ٰٓ َءا ُم ُره ُ ۥ َليُ ۡس َجنَ َّن َو َليَ ُك و نا ِ م َن ٱل َّص ـ ِغ ِري َن )١٥( َقا َل َر ِب ٱل ِس ۡج ُن أَ َح ُّب ِإ َل َّى ِم َّما يَ ۡدعُونَ ِن ٰٓى ِإ َلۡي ِۖه َو ِإ َّل تَ ۡص ِر ۡف َع ِن ى َكۡيدَ ُه َّن أَ ۡص ُب ِإ َلۡي ِہ َّن َوأَكُن ۡ ۡ ِ م َن ٱل َج ـ ِه ِلي َن )١١( َفٱ ۡستَ َجا َب َله ُ ۥ َربُّه ُ ۥ َف َص َر َف َعۡنه ُ َكۡيدَهُ َّۚن ِإنَّه ُ ۥ ُه َو ٱلسَّ ِمي ُع ٱلعَ ِلي ُم )١١( ثُ َّم بَدَا َل ُهم ِ م ۢ ن بَ ۡع ِد َما َرأَ ُوا ٱ ِۡلَيَ ـ ِت َليَ ۡس ُجنُنَّه ُ ۥ َحتَّ ى ِحي ً۬ ن )١١(

Dan wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya [kepadanya], sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata." (30) Maka tatkala wanita itu [Zulaikha] mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau [untuk memotong jamuan], kemudian dia berkata [kepada Yusuf]: "Keluarlah [nampakkanlah dirimu] kepada mereka." Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada [keelokan rupa]nya dan mereka melukai [jari] tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia." (31) Wanita itu berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku karena [tertarik] kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya [kepadaku] akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak menta’ati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina." (32) Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk [memenuhi keinginan mereka] dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh." (33) Maka Tuhannya memperkenankan do’a Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (34) Kemudian timbul pikiran pada mereka setelah melihat tanda-tanda [kebenaran Yusuf] bahwa mereka harus memenjarakannya sampai sesuatu waktu. (35)

Bukannya Zulaikha berhenti berbuat dan memohon ampunan atas dosa-dosanya, tetapi masih bersemangat untuk membuktikan bahwa apa yang dilakukannya adalah sesuatu yang wajar dilakukan oleh seorang perempuan seperti dirinya, walaupun dengan mencelakakan banyak orang lain. Zulaikha masih ngotot untuk memenuhi nafsunya dan tidak segan pula untuk mencelakakan “yang dicintainya” dengan memenjarakan dan menjadikannya hina. Kalau memang dorongan itu karena cinta, dan bukan karena nafsu belaka, kan tidak mungkin tega untuk memenjarakan kekasihnya dan membuat hina kekasihnya.

Karena alasan itu, tentu tidak ada orang tua yang ingin anak-anaknya ditautkan secara itu. Sehingga pak Quraish Shihab menghimbau jangan menggunakan doa itu bagi penganten baru. Menurutku, jangan- jangan doa itu dahulu dipopulerkan oleh van der Plas. Rasanya pagi itu, saya sangat bersyukur karena menemukan apa yang saya cari, yang selama ini membuat tanda tanya dan gunda bila ada yang mendoakan seperti itu. Bagi mereka yang menggunakan doa tersebut, mungkin memiliki alasan lain. Pakai yang aman. Toh ada doa lain, yang dicontohkan oleh Rasulullah saw, dan merupakan hadist yang shahih. Doa yang dicontohkan Rasulullah itu tiada lain adalah

بَا َر َك هللاُ َل َك َوبَا َر َك َع َل ي َك َو َج َم َع بَ ينَ ُك َما ِفي َخ ي ر yang sudah mulai banyak dianjurkan untuk disampaikan kepada kedua mempelai ketika kita menyalaminya di pelaminan. Tetapi kalau semua orang mengucapkannya secara lengkap, maka antrian yang biasanya بَا َر َك هللا ُ َل َك sudah mengular, akan lebih tambah mengular lagi. Mungkin bisa disiasati dengan mengucapkan secara jelas [jahar] kepada pengantennya, dan melanjutkannya dalam hati sambil beringsut, agar antrian tetap lancar. Dari pada janya mengucapkan “Selamat ya atas pernikahannya”

Bila diterjemahkan secara harfiah, bisa berbentuk “Semoga berkah Allah untukmu dan berkah atasmu dan mengumpulkan kamu berdua dalam kebaikan“. Ketika belum tahu kalau doa itu hadist, saya juga pernah kata ganti orang] َك mempertanyakan akan lafal doa ini, mengapa pada bagian awal menggunakan akhiran kata ganti orang kedua untuk] ُك َما kedua tunggal lelaki] yang digunakan dua kali, dan bukannya langsung dua orang]. Beginilah kalau tahunya itu tanggung-tanggung, alias malang kadak, hanya modal dari .alias “salah semua” pula س س madrasah ibtidaiyyah, apalagi kalau ulangan seringnya dapat nilai

Yang terfikir, pengantennya kan terdiri dua orang, yang satu lelaki dan yang satunya perempuan, kan semuanya. Ini kan bisa dianggap pelecehan gender, hanya penganten lelaki saja yang ُك َما mestinya pakai didoakan memperoleh berkah dari Allah swt sedang yang perempuan tidak ikut didoakan agar Rasulullah kan ma’sum tidak . َوبَا َر َك َعلَ ي َك memperoleh berkah Allah swt. Dan mengapa pula diulang dengan mungkin salah, dan lagi karena ini bahasa ibu Rasulullah saw. Akhirnya memperoleh jawaban juga di salah satu artikel di internet [sayangnya tidak saya simpan tautannya], tetapi kira-kira begini penjelasannya:

,tidak lain karena pasangan tersebut telah menjadi suatu entity baru , َع َل ي َك dan َل َك  Mengapa pakai sepasang penganten sehingga diperlakukan menurut ketatabahasaan sebagai orang kedua tunggal; bukan lagi sebagai dua orang yang terdiri seorang lelaki dan seorang perempuan, yang diperlakukan sebagai dua orang [yang baik lelaki saja, atau perempuan saja, atau campuran satu- ; ُك َما satu] yang mana berlaku ini mengantisipasi suatu keadaan yang tidak diinginkan, yaitu bilamana , َو َج َم َع َب ينَ ُك َما ِفي َخ ي ر  Sedangkan ada perbedaan pendapat atau perbedaan apapun, sehingga pasangan itu akan kembali menjadi dua entity yang terpisah [misal ekstrimnya, dikala bertengar], maka didoakan agar disatukan dalam hal- hal yang baik. Bukan hanya sekedar bersatu, siapa tahu bersatunya dalam hal yang buruk – yang tentu tidak diharapkan. Jadi secara tersirat, juga mendoakan agar mereka tidak bersatu dalam hal persekongkolan jahat atau untuk melakukan sesuatu yang kurang baik.

Untuk semua penganten, baik yang baru dan terutama yang lama, saya sekeluarga mendoakan بَا َر َك هللا ُ َل َك َوبَا َر َك َع َل ي َك َو َج َم َع بَ ينَ ُك َما ِفي َخ ي ر Semoga Allah swt mengabulkan doa kami ini. Amien

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen

22

ال َمۡــائــدة

Kalau sudah memasuki bab makanan, memang paling mengasyikkan, walau dalam bulan Ramadhan seperti ini, dimana kita harus menghentikan kegiatan makan dan minum serta hal-hal lain yang ditetapkan Allah swt semenjak fajar hingga terbenamnya matahari. Apalagi kalau makanannya termasuk high quality sebagaimana manna was salwa yang dikaruniakan Allah swt kepada kaum nabi Musa as. Allah swt banyak menyebutkan jenis dan nama makanan serta minuman, berkenaan dengan kehidupan manusia di dunia, maupun di akhirat kelak.

Tentu saja kita tidak boleh menggunakan logika seseorang yang menamakan anaknya dengan Jahannam, yang ketika ditanya mengapa si buah hatinya diberi nama seperti itu, dengan tenangnya menjawab “Kan bagus Pak, ada di Quran”. Kalau itu mungkin cerita khayalan a la Humor Suroboyoan, tetapi apa yang saya temui sendiri di Jakarta ini, adalah dengan nama Rajim. Dan ternyata yang bersangkutan tidak tahu artinya, dan ketika diberitahu, maka dia kemudian menggantinya dengan Rajiman , mengikuti nama tokoh pergerakan kemerdekaan bangsa kita, yang mana terlihat dari “papan nama” pada dadanya yang sudah berganti. Dan dengan bangga dia menunjukkan kepada saya ketika acara buka bersama di kantornya.

Begitu juga tentang makanan dan minuman yang ada disebut dalam al-Quran, tidaklah semuanya halal. Telah banyak pihak yang melakukan penelitian, dan mempublikasikan berbagai hal berkenaan tanaman dan buah serta makanan dan minuman yang disebutkan dalam al-Quran, dimana antara lain sudah dibuat daftarnya antara lain dalam Quranic Food yang ditulis oleh Ikram Kurdi di www.quranclub.net/, sebagai berikut Drinks 10. Herbs, beans and vegetables (1) 11. Cucumbers (1) 1. Water (mentioned 100+ times) 12. Garlic or wheat (1) 2. Milk (2) 13. Lentil (1) 3. Honey (2) 14. Gourd (1) 4. Wine that exists in Paradise (2) 15. Banana (1) 5. Olive oil (1) 16. Herbage, or Abb (1)

Plants 17. Fig (1)

1. Dates (22) Animals 2. Fruit (14) 1. Cattle (34) 3. Grapes (11) 2. Birds in general (18) 4. Grains in general (7) 3. Camels (11) 5. Olives (6 or 7) 4. Calves (10) 6. Buckthorn (4) 5. Cows (9) 7. Pomegranate (3) 6. Sheep (8) 8. Mustard seed (2) 9. Onion (1) dimana anda akan memperoleh informasi mengenai ayat-ayat mana yang menyebutkan tentang hal tersebut, dan infomasi lainnya yang bermanfaat. Sepertinya ada yang terlewat dalam daftar tersebut, yaitu kaafuura yang ada pada surah al-Insaan atau al-Mu’minun QS 76:5, yang dinyatakan sebagai minuman ahli surga ۡ ِإ َّن ٱ ِۡلَۡب َرا َر َي ۡش َربُو َن ِمن َكأ ً۬ س َكا َن ِم َزا ُج َها َڪافُو را )١( Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Menurut cendekiawan Muslim Indonesia, Nurcholish Madjid [semoga Allah swt selalu menyayanginya] yang akrab disapa dengan Cak Nur, kaafuura3 itu merupakan satu-satunya kosa kata bahasa Melayu yang ada dalam al-Quran, dan itu adalah kapur barus [kamper, camphor – bukan naphtaleen] yang merupakan salah satu komoditi perdagangan dengan dunia Arab masa silam, dan nama kapur barus itu diambil dari nama bandar yang ada di pantai barat Sumatra, yaitu kota Barus.

3 The word camphor derives from the French word camphre, itself from Medieval Latin camfora, from Arabic kafur, from Sanskrit, karpūra. The term ultimately was derived from Old Malay kapur barus which means "the chalk of Barus". Barus was the name of an ancient port located near modern Sibolga city on the western coast of Sumatra island (today North Sumatra Province, Indonesia). This port was initially built prior to the Indian - Batak trade in camphor and . Traders from India, East Asia and the Middle East would use the term kapur barus to buy the dried extracted ooze of camphor trees from local Batak tribesmen; in proto Malay-Austronesian language (Sanskrit adapted-Bataknese alphabets), it is also known as kapur Barus. Even now, the local tribespeople and Indonesians in general refer to naphthalene balls and moth balls as kapur Barus. For the local tribespeople, the use of camphor ranges from deodorant, wood-finishing veneer, traditional rituals and non-edible preservatives as the camphor tree itself is natively found in that region. The tree, called "Kamfer" in Indonesian, is also known for its resistance to tropical termites. Tentu saja banyak buah dan sayuran yang kita kenal dalam kehidupan keseharian di nusantara ini, tidak disebut dalam al-Quran, karena mungkin saja tidak dikenal oleh masyarakat Arab pada waktu itu. Tidak usahlah berkecil hati, karena Allah swt menyebutkannya – banyak untuk mewakili famili atau spesis secara umum. Kalau semua buah-buahan dan tanaman disebutkan, kan jadinya al-Quran sebuah ensiklopedi.

Orang kemudian mencari dan menemukan berbagai keistimewaan dari tanaman atau binatang yang disebutkan tersebut, khususnya yang berfungsi sebagai makanan, dan mencari berbagai rahasia atau manfaat yang terkandung di dalamnya, karena yakin akan sesuatu yang disebutkan memiliki kelebihan dari yang tidak disebutkan, walau tidak selalu seperti itu. Diantaranya ada artikel Fruit Plant Species Mentioned in the Holy Qura’n and Ahadith and Their Ethnomedicinal Importance yang merupakan artikel dalam American-Eurasian J. Agric. & Environ. Sci., 5 (2): 284-295, 2009.

Berbicara mengenai buah-buahan, dalam surah ar-Ra’d QS 13:3, dinyatakan sebagai berikut ۡ َوهُ َو ٱلَّ ِذى َمد َّ ٱِلَ ۡر ََ َو َج َع َل ِفي َہا َر َوٲ ِس َى َوأَۡن َہ ـ ً۬ ر ا ۖۡۡ َو ِمنۡك ِّلۡۡٱلث َم َرٲ ِتۡۡ َج َع َلۡۡفِي َہاۡ َز و َج ي ِنۡۡٱث َن ي ِنۡ ۖۚ يُ ۡغ ِشى ٱلَّۡي َل ٱلنَّ َہا َ ۚر ِإ َّن ِفى ذَٲ ِل َك َِلَيَ ـ ً۬ ت ِل َق ۡو ً۬ م َيتَ َف َّك ُرو َن )١(

Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. Bagaimana menurut anda? Saya menemukan ayat ini karena membaca suatu artikel di www.answering- islam.org/ - suatu situs yang dikelola oleh orang Non-Muslim untuk menjawab dalam bentuk sanggahan berbagai hal yang ditulis oleh kaum muslimin – yang kali ini berjudul Sexy Fruit –sebagai suatu tanggapan atas tulisan Khalid Baig berjudul “Quran: Witness the Miracle” – yang membahas ayat di atas. Pada hal saya tidak menemukan Khalid Baig menyitir ayat tersebut [sebagaimana yang saya lampirkan di bawah]. Atau mungkin ada tulisan lain dengan judul yang sama, ditulis oleh penulis yang sama, walau saya menuliskan sebagai kata cari di Google berupa “"Quran: Witness the Miracle, Khalid Baig"” dan hanya memperoleh satu saja, yaitu yang saya lampirkan. Situs tersebut mencemoohkan penggalan ayat tersebut .Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan َو ِمن ُك ِ ل ٱلثَّ َم َرٲ ِت َجعَ َل ِفي َہا َز ۡو َجۡي ِن ٱ ۡثنَۡي ِن

Saya fikir, ya mereka belum tahu saja, dan kitapun juga ya belum tahu, karena tidak semua yang disampaikan oleh Allah swt sudah bisa dipahami oleh ummat manusia saat ini, apalagi 1400 tahun silam. Bukankah begitu kawan?

Entahlah, saya tidak pernah membaca secara utuh, apalagi mempelajarinya secara serius, tentang pola makan yang banyak diterapkan oleh kalangan tertentu, yang disebut food combining. Dimana suatu jenis makanan, memiliki ciri-ciri khusus, yang boleh dicampurkan [bersamaan] ketika menyantapnya atau yang tidak boleh bersama-sama, karena sifat dari masing-masing. Atau mana yang harus dimakan lebih dahulu, bila lebih dari satu macam atau satu jenis yang akan dimakan. Tentu ini karena sifat-sifat yang dipunyai oleh masing-masing jenis bahan makanan tersebut, apakah berupa buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian . َو ِمن ُك ِ ل ٱلثَّ َم َرٲ ِت َجعَ َل ِفي َہا َز ۡو َجۡي ِن ٱ ۡثنَۡي ِن dan sebagainya. Apakah hal-hal yang seperti itu, yang bisa menjelaskan Saat ini banyak sekali situs yang membahas tentang buah antara lain quranfruitz.blogspot.com/ yang mengkhususkan diri tentang buah-buahan yang disebut dalam al-Quran, misalnya dalam artikel tanggal 30 Mei 2012, misalnya

Balancing Foods

When you eat dried figs in combination with foods that are high in protein, which has no marked effect on blood sugar, or low-GI foods such as fresh fruits and vegetables, you reduce the overall effects of dried figs on your blood glucose levels. Eating a fresh orange or a serving of cheese in combination with dried figs would result in a lower effect on your blood sugar. The American Diabetes Association recommends that you emphasize fresh fruit in your diet and limit your servings of dried fruit because of the higher amounts of sugar that dried fruit contains

Makin hari, insya Allah akan semakin banyak rahasia Allah swt yang mampu dibuka oleh para cendekia, bukankah memang ilmu yang diberikan oleh Allah swt masih sedikit, sebagaimana yang dilantunkan oleh S. ۡ ۡ . َو َما ٰٓ أُو ِتيتُم ِ م َن ٱل ِعل ِم ِإ َّل َق ِليل Effendi yang mengutip dari ayat ke 85 dari surah Al-Isra

Pernahkah anda memperhatikan seorang ibu hamil, yang oleh kalangan kita disebut ngidam atau nyidam, yaitu menginginkan sesuatu makanan [biasanya buah], yang katanya kalau tidak terpenuhi nanti anak yang dilahirkan akan ngileran [keluar air liur terus]. Tentu bukan ngidam yang aneh-aneh, seperti menjilat jidat seorang engkong atau yang lainnya. Adakah kaitan antara jenis buah yang diidamkan [lha ini barangkali asal kata istilah ngidam atau nyidam itu] dengan jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan nanti? Barangkali secara ilmu pengetahuan, masalah ngidam atau nyidam ini sendiri juga masih tidak jelas, apa penyebabnya dan bagaimana pula dampaknya. Ada yang bilang, secara intuitif tubuh kita mencoba menyeimbangkan apa yang dibutuhkannya bagi pertumbuhan janinnya supaya optimal.

Saya sudah sejak lama suka bergurau dengan menebak kelamin bayi yang akan dilahirkan berdasarkan buah yang diidamkan si bumil. Misalnya jeruk, mangga muda [poh] [dan yang rasanya asam lainnya], maka nanti bayinya perempuan; sedang kalau apel, salak [dan yang rasanya agak sepet lainnya], maka bayinya nanti adalah lelaki. Jangan tanya alasan ilmiahnya, wong namanya gurauan hanya berdasar nama buah yang mengarah kepada sebutan apa yang dimiliki oleh masing-masing jenis kelamin dalam bahasa Jawa dan Madura. [Kalau ada yang kurang faham tentang kedua bahasa itu, bisa japri saja ya].

Kembali ke nama-nama buah dan sayuran serta binatang yang disebutkan dalam daftar diatas, adalah yang disebut dalam al-Quran, dan tidak berarti untuk dimakan atau diminum oleh kita. Misalnya saja tentang minyak zaitun [walaupun ianya termasuk edible-oil] dan memang sangat lazim dan diakui memberikan banyak manfaat sebagai minyak goreng, tetapi masuk dalam daftar bukan karena dianjurkan dikonsumsi, melainkan karena disampaikan dalam surah An-Nur QS 24:35 yang menceritakan tentang perumpamaan cahaya Allah yang menerangi langit dan bumi, yaitu ۡ ٱ َّ ّللُ نُو ُر ٱلسَّ َم ـ َوٲ ِت َوٱ ِۡلَ ۡر ِ َۚ َمثَ ُل نُو ِر ِهۤ َك ِم ۡش َك و ً۬ة ِفي َہا ِم ۡصبَا ۖح ٱل ِم ۡصبَا ُح ِفى ُز َجا َج ۖة ٱل ُّز َجا َجة ُ َكأَنَّ َہا َك ۡو َك ً۬ ب ً۬ ً۬ ً۬ ً۬ ً۬ دُ ِ ر ى يُو َقد ُ ِمن َش َج َر ً۬ة ُّمبَ ـ َر َڪ ة َزۡيتُونَ ة َّل َش ۡر ِقيَّ ة َو َل َغ ۡر ِبيَّ ة َي َكاد ُ َزۡيتُ َہا يُ ِض ٰٓى ُء َو َل ۡو َل ۡم تَ ۡم َس ۡسه ُ نَا ً۬ ۚر نُّو ر َع َل ى نُو ً۬ ۗ ر ي َ ۡہ ِدى ٱ َّ ّللُ ِلنُو ِر ِهۤ َمن يَ َشآٰ ُۚء َويَ ۡض ِر ُب ٱ َّ ّللُ ٱ ِۡلَ ۡمثَ ـ َل ِللنَّا ِ ۗس َوٱ َّ ّللُ ِب ُك ِ ل َش ۡى ء َع ِلي ً۬ م )١١( Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan- akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Sebaliknya babi, walaupun binatang itu disebutkan dalam al Quran, misalnya dalam surah al-Baqarah QS 2:173 tetapi diharamkan oleh Allah swt, maka tidak masuk dalam daftar tersebut ۡ ۡ ُ ً۬ ۡ ِإنَّ َما َح َّر َم َع َل ۡي ُڪ ُم ٱل َمۡيتَة َ َوٱلدَّ َم َو َل ۡح َم ٱل ِخن ِزي ِر َو َما ٰٓ أ ِه َّل ِب ِهۤ ِل َغۡي ِ ر ٱ َّ ِۖ ّلل َف َم ِن ٱ ۡضطُ َّر َغۡي َر بَاغ َو َل َعا ً۬ د َف َ ٰٓل ِإث َم َع َلۡي ِۚه ِإ َّن ٱ َّّلل َ َغفُو ً۬ ر َّر ِحي م )٣٤١( Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dan sebagaimana kita fahami, ada beberapa bahan makanan yang diharamkan untuk dikonsumsi oleh kaum muslimin, yang dinyatakan secara jelas oleh al-Quran dan juga yang dicontohkan dan diberikan garis- garis arahannya oleh Rasulullah Muhammad saw. Dan ada sebagian lagi yang dinyatakan sebagai perbuatan dosa dan perbuatan keji, tetapi tidak haram sebagaimana pendapat umum kesehariannya. Tiada lain yang dimaksud itu adalah khamar [sengaja digunakan kata aslinya], sebagaimana dinyatakan dalam sebagian ayat pada surat Al-Baqarah QS 2:219 berikut ini ۡ ۡ ۡ ً۬ ۡ ۡ يَ ۡسـَٔلُونَ َك َع ِن ٱل َخ ۡم ِر َوٱل َمۡي ِس ِ ۖر قُ ۡل ِفي ِه َما ٰٓ ِإث ً۬ م َڪ ِبي ر َو َمنَ ـ ِف ُع ِللنَّا ِس َو ِإث ُم ُه َما ٰٓ أَ ۡڪبَ ُر ِمن نَّف ِع ِه َم ۗا . . . )٥٣٣( Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". . . . .

Dan pada ayat-ayat yang lain sebagaimana disebutkan dalam surah Al-Maida QS 5:90, tentang khamar dan judi dan lainnya ini selain merupakan perbuatan keji, juga termasuk perbuatan setan. Dan mendekatpun kita dilarangnya. Malah diperintahkan untuk menjauhinya, agar mendapat keberuntungan. ۡ ۡ يَ ـٰٓأَيُّ َہا ٱلَّ ِذي َن َءا َمنُ ٰٓوا إِنَّ َما ٱل َخ ۡم ُر َوٱل َمۡي ِس ُر َوٱ ِۡلَن َصا ُب َوٱ ِۡلَ ۡز َل ـ ُم ِر ۡج ً۬ س ِ م ۡن َع َم ِل ٱلشَّۡي َط ـ ِن َفٱ ۡجتَنِبُوه ُ َلعَلَّكُ ۡم تُۡف ِل ُحو َن )٣٤( Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

Dan pada ayat berikutnya, Allah swt menjelaskan tentang multiplier effect dari kedua hal tersebut, yang tidak saja mengenai pada si pelaku minum khamar dan judi tersebut saja [dari mengingat kepada Allah swt dan sembahyang], tetapi kepada masyarakat di sekitarnya [menimbulkan permusuhan dan kebencian] ۡ ۡ ۡ ۡ ِإنَّ َما يُ ِريد ُ ٱل َّشۡي َط ـ ُن أَن يُو ِق َع بَۡي َنكُ ُم ٱلعَدَٲ َوة َ َوٱل َب ۡغ َضآٰ َء ِفى ٱل َخ ۡم ِر َوٱل َمۡي ِس ِر َو َي ُصدَّكُ ۡم َعن ِذ ۡك ِر ٱ َّ ِ ّلل َو َع ِن ٱل َّص َل و ۖة ِ َف َه ۡل أَنتُم ُّمنتَہُو َن )٣٣( Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).

Rasanya kita sudah begitu sering, bahkan hampir tiap hari disuguhi oleh berita yang berasal dari berbagai daerah dan berbagai kesempatan, berbagai kejahatan dan perbuatan keji yang dilakukan oleh perorangan dan kelompok orang secara beramai-ramai yang dalam keadaan mabuk karena pengaruh khamar. Sudah digolongkan sebagai pekat alias penyakit masyarakat oleh kepolisian, yang gemar akan singkatan.

Khamar di dunia, berbeda dengan khamar di surga [akhirat] kelak. Sebagaimana diuraikan firman Allah swt dalam surah Muhammad QS 47:15, dimana khamar tersebut memiliki dzat dan sifat serta dampak yang berbeda, walau namanya sama ۡ ۡ َّمثَ ُل ٱل َجنَّ ِة ٱلَّ ِتى ُو ِعد َ ٱل ُمتَّقُو َۖن ِفي َہا ٰٓ أَۡن َہ ـ ً۬ ر ِ من َّمآٰ ء َغۡي ِر َءا ِس ً۬ ن َوأَۡن َہ ـ ً۬ ر ِ من لَّبَ ً۬ ن لَّ ۡم يَتَ َغيَّ ۡر َط ۡع ُمه ُ ۥ َوأَۡن َہ ـ ً۬ ر ِ م ۡن َخ ۡم ً۬ ر ً۬ ً۬ ً۬ ً۬ لَّذَّ ً۬ة ِل ل َّش ـ ِر ِبي َن َوأَۡن َہ ـ ر ِ م ۡن َع َس ً۬ ل ُّم َصف ۖى َو َل ُه ۡم ِفي َہا ِمن كُ ِ ل ٱلثَّ َم َرٲ ِت َو َم ۡغ ِف َرة ِ من َّر ِب ِہ ۡ ۖم َك َم ۡن ُه َو َخ ـ ِلد ِفى ٱلنَّا ِر َوسُقُوا َمآٰ ء َح ِمي ً۬ ما َف َق َّط َع أَ ۡمعَآٰ َءهُ ۡم )٣١( (Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai- sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya? Jadi bukan saja yang dinyatakan haram yang tidak boleh kita konsumsi, tetapi juga yang merupakan perbuatan dosa dan perbuatan keji. Walaupun kita tidak diperkenankan oleh Allah swt untuk mengharamkan apa yang dihalalkan oleh-Nya, tetapi tidak semua yang halalpun dianjurkan untuk kita makan dan minum. Halal itu penting dan perlu, tetapi halal saja belumlah cukup. Ada satu kriteria lagi yang harus diikuti dalam urusan permakanan dan perminuman ini, yaitu halalan thayyiban atau halal dan thayyib, atau kalau oleh Rumah Makan Wong Solo, diperkenalkan sebagai halal lan thayib [di-Jawa-kan].

Halal berlaku umum berkenaan dengan zat atau bahan yang akan kita makan/minum, sedangkan thayyib [yang baik] berlaku secara subyektif kepada setiap orang yang akan memakan/meminumnya. Sesuatu yang thayyib untuk si A, belum tentu akan thayyib untuk di B. Tetapi kalau halal berlaku untuk semua.

Dalam beberapa firman Allah swt, konsep halalan thayyiban atau halal lagi baik ini menjadi satu paket dalam urusan makan dan minum, dan sudah ditengarai sejak dini bahwa setan akan mendorong kita untuk melupakan konsep halalan thayyiban tersebut, sebagaimana dinyatakan antara lain dalam surah Al- Baqarah QS 2:168, surah al-Maidah QS 5:88 dan surah an-Nahl QS 16:114 sebagaimana bisa kita perhatikan pada kutipan ayat-ayat berikut ini ً۬ ً۬ يَ ـٰٓأَيُّ َها ٱلنَّا ُس كُلُوا ِم َّما ِفى ٱ ِۡلَ ۡر َِ َح َل ـل َط ِي ً۬ب ا َو َل تَتَّ ِبعُوا ُخطُ َوٲ ِت ٱل َّشۡي َط ـ ِۚن ِإنَّه ُ ۥ َلكُ ۡم َعدُ و ُّم ِبي ن )٣٨٨(

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu. ً۬ َوكُلُوا ِم َّما َر َز َقكُ ُم ٱ َّ ّللُ َح َل ـل َط ِي ً۬ب ۚا َوٱتَّقُوا ٱ َّّلل َ ٱلَّ ِذ ٰٓى أَنتُم ِب ِهۤ ُم ۡؤ ِمنُو َن )٨٨( Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. ً۬ َفكُلُوا ِم َّما َر َز َق ُڪ ُم ٱ َّ ّللُ َح َل ـل َط ِي ً۬ب ا َوٱ ۡش ُڪ ُروا ِن ۡع َم َت ٱ َّ ِ ّلل ِإن كُنتُۡم ِإيَّاه ُ تَ ۡعبُدُو َن )٣٣١( Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.

Entahlah, barangkali ada yang menemukan dalam al-Quran tentang perintah atau anjuran untuk memakan yang enak-enak, lezat atau mak-nyus; tetapi sepertinya tidak ada ya. Itu adalah upaya manusia untuk menyenangkan dirinya. Dan dengan kriteria halal lagi baik dan memanfaatkan akal yang dikaruniakan Allah swt, manusia telah mampu menciptakan aneka hidangan yang memenuhi seleranya. Berbagai resep masakan telah diciptakan, dan terus diciptakan selagi manusia masih ada. Jika anda tertarik akan resep masakan yang sehat menurut kriteria umum, anda bisa memilihnya disini www.whfoods.com tetapi belum dijamin halal, jadi harus hati-hati memilih ingredient-nya.

Berkenaan dengan konsep thayyiban yang untuk masing-masing orang berbeda, biasanya karena berkenaan dengan penyakit yang diidapnya, maka jenis makanan yang bisa dikonsumsinya pun akan berbeda pula. Yang repot, kalau yang harus dihindari semakin banyak, maka mungkin pilihannya akan menjadi semakin sedikit. Kalau sudah sampai pada tahap seperti itu, ya nikmati saja apa yang masih sesuai dengan konsep halalan thayyiban, yang insya Allah dengan sendirinya akan memenuhi kriteria sehat. Walau dibatasi oleh konsep halalan thayyiban, yang insya Allah akan tetap bisa menjaga kesehatan kita, tidak usah khawatir akan kekurangan jenis yang bisa kita nikmati.

Tetapi perlu selalu diingat apa yang dipesankan Allah swt dalam Al-A’raaf QS 7:31, ۡ يَ ـبَ ِن ٰٓى َءادَ َم ُخذُوا ِزينَتَكُ ۡم ِعند َ ُك ِ ل َم ۡس ِج ً۬ د َو ڪل واۡ ۡ َوٱ ش َرب واۡ ۡ َو َلۡۡت س ِرف ٓواۡ ۚۚ ِإنَّه ُ ۥ َل يُ ِح ُّب ٱل ُم ۡس ِر ِفي َن )١٣( Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen Quran: Witness the Miracle

By Khalid Baig

http://www.yespakistan.com/quran/miracle.asp

Night after night in Ramadan, the believers witness a unique spectacle at mosques around the world. They stand in special Taraveeh prayers in which the prayer leader will recite the entire Quran from memory. Those who have accomplished this extraordinary feat of memorizing all of the 6246 verses are not a handful of devotees but there are hundreds of thousands of them. Most, just like most Muslims in the world today, do not speak Arabic. Yet they have painstakingly learnt to pronounce each and every word of the Quran correctly. The phenomenon is not a result of some religious resurgence that would pass. From the very first day that the Quran was revealed, it was memorized. And the number of those who have memorized it has been increasing ever since. Memorization of Quran has been going on all through the centuries, all over the globe wherever Muslims are.

There are other religions that claim to possess the Word of God. There are none that can show a book that has commanded anything remotely comparable to this level of devotion. Quran is the most read and the only completely memorized book in the whole world. It is also the most studied book in the world. It has stimulated development of entire disciplines of knowledge dealing with its reading, writing, and interpretation.

Miraculous as it is, this is not the only unique aspect of the Quran.

Quran was the first book in the Arabic language. Yet fourteen centuries later, its language is as alive as it was when it was revealed. And there is no other example when the very first book in a language became any masterpiece let alone the eternal masterpiece that Quran is. This Book is meant to command and guide humanity until the end of time. That the passage of fourteen centuries has not made the slightest dent in its language or literary beauty is only one evidence of that unique role; its contents have also been unassailable by the passage of time. It makes statements of scientific facts that science would discover centuries later but none that science could ever refute. It tells about ancient history, like the civilization of the 'Aad people in the Empty Quarter of the Arabian desert that no other historical sources, then or since, contain any information about. Yet, its veracity has only recently been verified by scientific discoveries. Above all, it provides a system of beliefs and a code of conduct for life which is as relevant, illuminating, and true today as it was fourteen centuries earlier and during all the centuries in between.

The believers know that this Book had to be above space and time because this is the Word of the Creator of space and time. And He has promised that it will always be above space and time. But those who are looking from the outside and are just curious may consider these additional facts:

 Prophet Muhammad, Sall-Allahu alayhi wa sallam, did not go to any school, study from any teacher, or even learn how to read and write. He even had no interest in poetry, which was one of the most prized disciplines of his time. Yet suddenly at age forty, he began to recite this marvelous revelation.  The style of Quran is very distinct from the words of the Prophet, Sall-Allahu alayhi wa sallam, himself, which also have been preserved in Hadith collections. His own sayings are embodiments of eloquence, but they have a different style. Moreover, they clearly are the words of a human being. Although never deviating from the truth, they do show human emotions and the effects of the circumstances in which they were said. Quran, on the other hand, never shows the slightest trace of these effects. It always speaks from above.  It was revealed over a twenty-three year period and covers a very wide range of subjects yet it shows neither a gradual development of style nor any self- contradictions in the voluminous text.  The twenty-three years of Prophetic life was not a period spent in isolation. He did not retire to a cave to produce this miraculous work. The Prophet, Sall-Allahu alayhi wa sallam, did spend long periods of time in quiet meditation in Cave Hira before becoming a Prophet. But after Prophethood was conferred upon him, his life was one of constant struggle with the pagans, and later the Jews, of Arabia who spared no effort to stop and persecute him. It was during this period of persecution, wars, campaigns, and solving problems associated with the bringing about of greatest civilizational revolution of all times --- an extremely busy and challenging period --- that Quranic Revelation was also received and compiled.  The Prophet, Sall-Allahu alayhi wa sallam, himself was most deeply moved by the Book. He used to stand for hours in solitary midnight prayers reciting from the Book until his feet used to get swollen. How preposterous that one should attempt to attribute the Book to him. Has there ever been another example of somebody getting so moved by his own words?

This is not meant to be an exhaustive list of all the evidence that proves Quran to be the Word of God. Scholars have written books expounding the miracle of miracles that Quran is. But even this small sampler may propel an inquiring mind to go and read the Book himself.

To read this Book with an open mind is to believe in it. Those who sincerely seek guidance will find their questions answered, their confusions removed, their problems solved in its pages. From the beginning until the end, every word in the Quran tells the reader that it is the Word of Allah. And those who ignore it do so at their own peril.

"And if you are in doubt as to what We have revealed to Our servant, then produce a Sura like thereunto; and call your witnesses or helpers (if there are any) besides Allah, if your (doubts) are true. But if you cannot - and of a surety you cannot - then fear the Fire whose fuel is men and stones which is prepared for those who reject Faith." [Al- Baqarah 2:23-24]

23

ٱلثۡ ــ َمۡـ َرٲ ِتۡ

Masih ingat dengan isi cerita pada Ramadhan 11? Ya betul tentang air. Kali ini bermaksud menambahkan informasi, untuk memperkuat isi cerita pada Ramadhan 11 yang lalu, yang mana rujukan ayat-ayatnya masih bersifat generik, belum secara khusus menyatakannya, yaitu mengenai bahwa air itu didatangkan dari langit [angkasa luar – bahkan luar dari sistem tata surya dimana bumi berada]. Mungkin kita sudah membaca ayat tersebut berulang kali, mungkin juga disertai terjemahnya pula. Saya sendiri baru pagi ini, ngeh akan artinya, yaitu pada surah al-Mu’minun QS 23:18. ۡ ۡ َوأَن َزلنَا ِم َن ٱلسَّ َمآٰ ِء َمآٰ َۢء ِب َقدَ ً۬ ر َفأَ ۡس َكنَّ ـه ُ ِفى ٱِلَ ۡر ِ َۖ َو ِإنَّا َع َل ى ذَ َها ِ ب ِب ِهۤ َل َق ـ ِد ُرو َن )٣٨( Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.

Kalau kita cermati, struktur kalimat pada ayat ini berbeda dengan yang sering kita temukan, walau sama- ۡ أَ َل م تَ َر أَ َّن ا َّّلل َ dan didepannya tidak diawali dengan , أَن َزلنَا ِم َن ٱل َّس َمآٰ ِء َمآٰ ۢ َء sama diawali dengan rangkaian kata-kata karena kita sudah tidak bisa lagi melihatnya, karena kejadiannya sudah berlangsung lama sekali, bahkan sebelum manusia sendiri ada. Ayat ini secara gamblang menyampaikan dari mana asalnya air di masa silam, dan kemudian dijadikan menetap di bumi seperti yang kita saksikan, dan bisa dihilangkan nanti. Dari skenario dalam ayat tersebut, para cendekiawan memang masih memperbincangkan darimana air yang banyak di bumi ini berasal, karena saudara-sauadaranya yang sama-sama mengelilingi matahari tidaklah memilikinya. Beri kesempatan kepada mereka untuk meyakinkan dirinya, karena kita belum memiliki kemampuan untuk membuktikannya. Semoga anak-cucu kita akan mampu berperanserta dalam membuktikan ayat-ayat Allah swt tersebut. Bila mau tahu lebih jauh, sila baca disini atau disini juga .

Kalau keadaan air sekarang yang bermukim di bumi, ada yang di dalam tanah sebagai akuafer, ada di permukaan sebagai danau, sungai dan gunung es, maupaun di udara sebagai uap air dan awan. Dan semuanya berputar-putar pindah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya, tanpa bisa keluar kembali ke angkasa luar. Tetapi bila suatu saat keadaan berubah, pelindung yang membatasi lepasnya ke angkasa luar robek atau dihilangkan, apakah mungkin air masih bertahan dengan sakinah di bumi ini? Bukankah dalam bayangan para ahli, suatu ketika matahari akan semakin panas, yang sampai dirasakan juga di bumi dan membuat air laut mengering? Entahlah kapan itu, dan sepertinya banyak skenario untuk menjadikan dan“ َو ِإنَّا َعلَ ى ذَ َها ِب ِب ِهۤ َل َق ـ ِد ُرو َن kenyataan apa yang telah Allah swt firmankan di akhir ayat tersebut sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya”.

Bagaimanakah kehidupan di bumi ini bila Allah swt telah menghilangkan air yang selama ini menunjang kehidupan kita, dan kehidupan semua makhluk-Nya yang bernyawa? Semoga tidak terjadi dalam waktu dekat, walau Allah swt berkuasa untuk melakukan. Hanya kepada-Mu saja kami berlindung, ya Allah.

Banyak sekali kita jumpai ayat-ayat berupa firman Allah swt, berkenaan dengan peran air dalam menunjang kehidupan tersebut, antara lain dalam surah al-Baqarah QS 2:22, ً۬ ً۬ ٱلَّ ِذى َجعَ َل َلكُ ُم ٱ ِۡلَ ۡر ََ ِف َر شا َوٱلسَّ َمآٰ َء ِبنَآٰ ً۬ ء َوأَن َز َل ِم َن ٱلسَّ َمآٰ ِء َمآٰ ً۬ ء َفأَ ۡخ َر َج ِب ِهۤ ِم َن ٱلثَّ َم َرٲ ِت ِر ۡز قا لَّكُ ۡ ۖم َف َل تَ ۡجعَلُوا ِ َّ ِّلل أَندَا ً۬د ا َوأَنتُۡم تَ ۡع َل ُمو َن )٥٥(

Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.

Juga dalam surah al-Mu’minun QS 23:19-22 ۡ ً۬ ۡ ً۬ َفأَن َشأنَا َلكُم ِب ِهۤ َجنَّ ـ ً۬ ت ِ من نَّ ِخي ً۬ ل َوأَ ۡعنَ ـ ً۬ ب لَّكُ ۡم ِفي َہا َف َوٲ ِكه ُ َك ِثي َر ة َو ِمۡن َہا تَأكُلُو َن )٣٣( َو َش َج َرة تَ ۡخ ُر ُج ِمن طُو ِر ۡ ۡ ً۬ َسۡينَآٰ َء تَۢنبُ ُت ِبٱلدُّ ۡه ِن َو ِصۡب ً۬غ ِلَلَ ِڪ ِلي َن )٥٤( َو ِإ َّن َلكُ ۡم ِفى ٱِلَۡنعَ ـ ِم َل ِعۡب َرة ۖ نُّ ۡس ِقيكُم ِ م َّما ِفى بُطُو ِن َہا َو َلكُ ۡم ِفي َہا َمنَ ـ ِف ُع ً۬ ۡ ۡ ۡ َك ِثي َرة َو ِمۡن َہا تَأكُلُو َن )٥٣( َو َع َلۡي َہا َو َع َلى ٱلفُل ِك تُ ۡح َملُو َن )٥٥(

Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari buah-buahan itu kamu makan, dan pohon kayu ke luar dari Thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan. Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian darinya kamu makan, dan di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu kamu diangkut. Tidak semua masa bisa kita jalani dengan mudah, bisa berbagai cobaan dan ujian kita temukan, bisa karena dinamika alam, bisa juga karena sebab lainnya, sebagaimana yang di alami bangsa Indonesia ketika mengalami krisis multi dimensi, yang akhirnya membawa perubahan yang ternyata juga banyak menimbulkan problema dalam kehidupan masyarakat. Di saat krisis moneter yang membawa bangsa ini ke krisis ekonomi dan berlanjut ke krisis politik, banyak para pemimpin yang mengingatkan akan ayat-ayat ini, sampai-sampai ada yang menjulukinya sebagai ayat-krismon, yaitu ayat-ayat surah al-Baqarah QS 2:155-156 ۡ ۡ َو َلنَۡبلُ َونَّكُم ِب َش ۡى ً۬ ء ِ م َن ٱل َخ ۡو ِف َوٱل ُجوع َونَ ۡق ً۬ص ِ م َن ٱ ِۡلَ ۡم َوٲ ِل َوٱ ِۡلَنفُ ِس َوٱلثَّ َم َرٲ ِۗت َوبَ ِ ش ِر ٱل َّص ـ ِب ِري َن )٣١١( ً۬ ِ ٱلَّ ِذي َن ِإذَا ٰٓ أَ َص ـبَ ۡت ُهم ُّم ِصي َبة َقالُ ٰٓوا ِإنَّا ِ َّ ِّلل َو ِإنَّا ٰٓ ِإ َلۡي ِه َرٲ ِجعُو َن )٣١٨( Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"

Suatu saat cobaan seperti itu selalu datang, dengan kadar yang berbeda. Dan lebih sering lagi keadaan kelaparan dan kekurangan bahan makanan adalah akibat ulah manusia yang tidak mensyukuri nikmat Allah swt, dengan melakukan tindakan melawan kaidah yang berlaku – sunnatullah. Jika kita melanggarnya, tentu akan ada akibat yang kita tanggung. Ada sebagian orang yang melakukan penebangan kayu-kayu di hutan, yang kemudian mengakibatkan banjir bandang, kerusakan disepanjang yang dilaluinya, merusak berbagai tanaman dan panen yang sedang ditunggu, serta berbagai akibat buruk lainnya. Dengan berbagai nikmat Allah swt berupa keanekaragaman hayati, yang berupa flora dan fauna, yang masing-masing memiliki kekhususannya sendiri bagi kehidupan manusia, yang dalam keadaan normal semua memberikan manfaat, tidak ada yang membawa madharat. Dalam surah Fatir QS 35:27-28 Allah menyampaikan tentang keanekaragaman tersebut, bahkan keanekaragam geologis yang ada dalam bumi [dengan bahasa yang sangat sederhana, yang bisa difahami oleh ummat pada zaman diturunkannya ayat- ayat tersebut] ۡ ۡ ۢ أَ َل ۡم تَ َر أَ َّن ٱ َّّلل َ أَن َز َل ِم َن ٱلسَّ َمآٰ ِء َمآٰ ً۬ ء َفأَ ۡخ َر ۡجنَا ِب ِهۤ ثَ َم َرٲ ً۬ ت ُّم ۡختَ ِل فا أَل َوٲنُ َہ ۚا َو ِم َن ٱل ِجبَا ِل ُجدَد ُ ِبي ً۬ َ َو ُح ۡم ً۬ ر ۡ ً۬ ۡ ُّم ۡختَ ِل ف أَل َوٲنُ َہا َو َغ َرا ِبي ُب سُود )٥٤( َو ِم َن ٱلنَّا ِس َوٱلدَّ َوآٰ ِب َوٱ ِۡلَۡنعَ ـ ِم ُم ۡختَ ِل ف أَل َوٲنُه ُ ۥ َكذَٲ ِل َۗك ۡ ۗ ِإنَّ َما َي ۡخ َشى ٱ َّّلل َ ِم ۡن ِعبَا ِد ِه ٱلعُ َل َم ـٰٓ ُؤا ِإ َّن ٱ َّّلل َ َع ِزي ز َغفُو ر )٥٨( Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah mereka yang berilmu. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun.

Maaf, saya dengan lancang mengganti kata “ulama” yang ada dalam teks asli terjemahannya, dengan kata “mereka yang berilmu”, karena dalam pemahaman umum, seperti dalam KBBI, ulama adalah “orang yang ahli dalam hal atau dalam pengetahuan agama Islam”. Tentu yang dimaksud Allah swt bukan itu saja,kan. Saya yakin, banyak diantara kita yang memakan berbagai buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, kacang- kacangan, daun-daunan, serta daging berbagai macam hewan, tanpa mengetahui zat atau senyawa khas apa yang ada didalamnya, ada yang memberikan manfaat tertentu tetapi ada juga yang dapat menimbulkan madharat tertentu. Tetapi kalau dalam penggolongan besarnya seperti karbohidrat, gula, lemak, minyak, protein ataupun serat tentu masih bisa, asal mau memperhatikan dan disaat pelajaran bilogi dulu tidak tertidur.

Sesudah kemerdekaan, kita diperkenalkan dengan jargon Empat Sehat Lima Sempurna, yang merupakan pokok kebutuhan nutrisi, yaitu aneka karbohidrat [nasi, jagung, sagu, terigu dll], aneka protein [nabati – hewani], sayur-sayuran, buah-buahan dan yang kelima susu [dan aneka produk berdasar susu]. Karena hanya menyebutkan jenisnya, tanpa perbandingan jumlahnya, maka ada dampak yang baru disadari di kemudian hari, sehingga ada yang memplesetkan menjadi Empat Sehat Lima Sekarat, karena sebagian masyarakat yang dahulunya tidak bisa menjangkau bahan pangan tertentu, maka ketika bisa menjangkaunya lalu mengkonsumsinya secara berlebihan, dan akibatnya membawa madharat bahkan berakibat fatal. Nikmat membawa sengsara.

Termasuk saya sendiri. Yang ketika kecil telur ayam masih merupakan barang langka, dan kemudian ketika dewasa didorong ingin cepat dan mudah, karena harus berangkat pagi sebelum dihadang kemacetan, maka memilih menu sarapan dua butir telur setengah matang plus segelas susu, sampai memiliki alat untuk membuat telur betul-betul setengah matang. Dan akibatnya, he he, suatu ketika harus berbaring beberapa minggu karena kadar kholesterol dan trigliserida yang sangat melampaui batas kewajaran.

Karena itu, dalam perkembangannya Kementerian Kesehatan menganjurkan agar pola konsumsi makanan setiap harinya dapat disesuaikan dengan piramida Tri Guna Makanan berikut ini, dimana  1 porsi karbohidrat = ¼ cup = 100 gram  1 porsi sayuran = 1 cup = 100 gram  1 porsi buah = 1 potong pisang ambon = 50 gram  1 porsi protein nabati = 2 potong tempe = 50 gram  1 porsi protein hewani = 1 potong daging = 50 gram Itu untuk mereka yang masih dalam usia pertumbuhan, masih segar bugar dan belum mengidap penyakit tertentu. Bila sudah mengidap penyakit tertentu, maka akan banyak yang harus dihindari. Tetapi yang terbaik, adalah menghindari atau mengendalikan jenis makanan tertentu sebelum sampai menjadi masalah pada tubuh kita. Bukankah menghindari lebih baik dari mengobati. Kembang jagung dipetik Cino. Awas, bukan yang diplesetkan menjadi “Barang kadung, ayo diterusno”, tapi “nek wis kadung, ayo dibenerno”. Di negara yang makmur dan sudah maju pemahamannya, mereka membedakan pola konsumsi antara anak-anak yang masih dalam pertumbuhan dengan mereka yang sudah dewasa, dan sekaligus memberikan kesadaran akan lingkungan mengenai dampak masing-masing jenis makanan, agar bisa memilih yang tepat bagi pemenuhan kebutuhan diri dengan dampak yang minimal pada kelestarian lingkungan bumi, yang bersumber dari http://www.barillacfn.com/en/

Dari situs tersebut, anda dapat mengunduh banyak e-book, salah satu diantaranya berjudul Food for Health: Paradoxes of food and healthy life styles in a changing society, yang disajikan dengan indahnya. Tapi tentu perlu penyesuaian dengan budaya dan tuntunan agama kita, kalau bertemu dengan yang dinyatakan haram ya jangan dipakai, gantikan dengan yang sesuai; dan bila bertemu dengan yang digolongkan s ebagai perbuatan dosa dan perbuatan keji, antara lain beraneka jenis yang digolongkan sebagai khamar. Masih banyak pengganti yang sesuai, yang halalan thayyiban.

Sebuah situs yang bisa kita jumpai di internet, memberikan banyak informasi mengenai berbagai jenis makanan dan minuman yang memenuhi persyaratan kesehatan, serta memberikan info secara rinci mengani berbagaai hal yang perlu kita ketahui, bahan seringnya melebihi apa yang kita perlukan – dan tentu akan membuat tambah bingung – over informed. Namanya www.whfoods.org dimana anda dapat memperoleh informasi rinci mengenai berbagai macam bahan pangan, yang berupa

 Green peas Seafood Vegetables  Kale  Leeks  Cod  Asparagus  Mushrooms, crimini  Halibut  Avocados  Mushrooms, shiitake  Salmon  Beets  Mustard greens  Sardines  Bell peppers  Olives  Scallops  Broccoli  Onions  Shrimp  Brussels sprouts  Potatoes  Tuna  Cabbage  Romaine lettuce  Carrots  Sea vegetables Fruits  Cauliflower  Spinach  Celery  Squash, summer  Apples  Collard greens  Squash, winter  Apricots  Cucumbers  Sweet potatoes  Bananas  Eggplant  Swiss chard  Blueberries  Fennel  Tomatoes  Cantaloupe  Garlic  Turnip greens  Cranberries  Green beans  Yams  Figs Beans & Legumes Nuts, Seeds & Oils  Grapefruit  Grapes  Black beans  Almonds  Kiwifruit  Dried peas  Cashews  Lemon/Limes  Garbanzo beans  Flaxseeds  Oranges (chickpeas)  Olive oil, extra virgin  Papaya  Kidney beans  Peanuts  Pears  Lentils  Pumpkin seeds  Pineapple  Lima beans  Sesame seeds  Plums  Miso  Sunflower seeds  Prunes  Navy beans  Walnuts  Raisins  Pinto beans  Raspberries  Soybeans Grains  Strawberries  Tofu and  Watermelon  Barley Poultry & Lean Meats  Brown rice Eggs & Low-Fat Dairy  Buckwheat  Beef, grass-fed  Corn  Cheese, grass-fed  Chicken, pasture-raised  Millet  Cow's milk, grass-fed  Lamb, grass-fed  Oats  Eggs, pasture-raised  Turkey, pasture-raised  Quinoa  Yogurt, grass-fed  Rye  Spelt  Whole wheat Spices & Herbs  Natural Sweeteners  Mustard seeds  Basil  Oregano  Blackstrap molasses   Parsley  Honey  Cayenne pepper  Peppermint  Maple syrup  Chili pepper, dried  Rosemary  Cilantro/Coriander seeds  Sage Other  , ground  Thyme   Turmeric  Green tea  Cumin seeds   Soy sauce  Dill  Water Tapi kalau cari info tentang godong simbukan, pohpohan, kecombrang dll, sepertinya tak ada disana

Kalau masih kurang, mengenai bumbu-bumbu dan lain-lain, bisa juga ngeklik kesini dari www.indepthinfo.com .

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 24

فِيــ ِهۡۡ ِشفَۡـــآ ۡءۡ ِلّلنۡ ـــا ِسۡۡۡ

Pada kesempatan lain, Allah swt menunjukkan sesuatu bahan alami yang memberikan manfaat bagi manusia, dan bahkan sebagai penyembuh alami, yaitu sebagaimana yang difirmankan dalam surah an-Nahl QS 16:68-69 ۡ ً۬ َوأَۡو َح ى َربُّ َك ِإ َلى ٱلنَّ ۡح ِل أَ ِن ٱتَّ ِخ ِذى ِم َن ٱل ِجبَا ِل بُيُوت ا َو ِم َن ٱل َّش َج ِر َو ِم َّما يَ ۡع ِرشُو َن )٨٨( ثُ َّم كُ ِلى ِمن كُ ِ ل ً۬ ۡ ً۬ ٱلثَّ َم َرٲ ِت َفٱ ۡسلُ ِكى سُبُ َل َر ِب ِك ذُلُل ۚ يَ ۡخ ُر ُج ِم ۢن بُ ُطو ِن َها َش َرا ً۬ ب ُّم ۡختَ ِل ف أَل َوٲنُه ُ ۥ ِفي ِه ِش َفآٰ ً۬ ء ِل لنَّا ِ ۗس ِإ َّن ِفى ذَٲ ِل َك َِلَيَة ِل َق ۡو ً۬ م يَتَ َف َّك ُرو َن )٨٣( Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia". kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.

Suatu kerjasama yang saling menguntungkan, antara tanaman berbunga dengan lebah, yang kalau tak ada lebah mana mungkin tanaman bisa berkembang biak secara generatif melalui biji yang terkandung di buah.

The fascinating process of making honey begins when the bees feast on flowers, collecting the flower nectar in their mouths. This nectar then mixes with special enzymes in the bees' saliva, a process that turns it into honey. The bees carry the honey back to the hive where they deposit it into the cells of the hive's walls. The fluttering of their wings provides the necessary ventilation to reduce the moisture's content making it ready for consumption.

Sebagaimana kita tahu, warna dan rasa dari madu sangatlah ditentukan oleh bunga-bunga mana yang dikunjungi oleh lebah tersebut, sehingga dikenal banyak sekali jenis madu. Kalau dari daerah perkebunan yang monokultur, tentu akan diperoleh rasa yang khas, berbeda dengan madu dari hutan yang tanamannya beraneka ragam. Dan sudah lazim lebah-lebah tersebut diternakkan untuk memperoleh madu yang khas, bahkan sengaja sarangnya dibawa berpindah-pindah sesuai dengan wilayah bunga yang mekar, sekaligus sebagai alat penyerbukan yang diperlukan oleh pemilik perkebunan.

Di negeri kita, lebih dikenal madu dari daerah tertentu, dan bukannya dari bunga tertentu. Sayangnya, perbuatan manusia yang menginginkan keuntungan sesaat telah mencederai zat yang sangat istimewa ini, dengan pergi ke hutan untuk mencari sarang lebah yang bermadu, dengan membawa serta gula pasir. Dan satu lagi sumber makanan baik yang diperoleh dari hewan, yaitu air susu – yang sebenarnya adalah hak dari anak-anak mereka – tetapi Allah swt telah merelakannya juga untuk manusia, baik yang masih kanak-kanak maupun yang sudah dewasa, bahkan yang tua renta sekalipun, yang dinyatakan lebih dahulu pada ayat 66 surah yang sama ً۬ ً۬ َو ِإ َّن َلكُ ۡم ِفى ٱ ِۡلَۡنعَ ـ ِم َل ِعۡب َرة ۖ نُّ ۡس ِقيكُم ِ م َّما ِفى بُطُو ِن ِهۤ ِم ۢن َبۡي ِن َف ۡر ً۬ ث َودَ ً۬ م لَّبَ نا َخا ِل ً۬ صا َسآٰ لٮ غا ِل ل َّش ـ ِر ِبي َن )٨٨( Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.

Jadi tidaklah benar sinyalemen sebagian orang yang mengatakan, “Bahwa susu binatang adalah makanan awal untuk anak-anak binatang tersebut, koq diberikan ke anak manusia bahkan juga manusia dewasa”. Karena Allah swt telah dengan gamblang memberitahukan bahwa itu adalah minuman untuk manusia juga. Tidak usah bimbang dan ragu. Dijamin sesuai untuk anak manusia dan orang dewasa. Bukan promosi, lho.

Yang sangat lazim diminum dan diolah menjadi bentuk turunannya, adalah susu sapi. Tetapi susu kambing, susu kerbau, susu onta, dan bahkan susu kuda liarpun bisa dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Bahkan susu kuda liar, beberapa tahun silam , di negeri ini cukup banyak dibicarakan orang karena ditengarai dapat menyembuhkan penyakit kanker tertentu. Maksudnya kuda liar tentunya kuda yang dilepas di alam bebas, bukan kuda yang tidak bisa ditangkap. Kalau liar berarti tidak bisa ditangkap, lalu bagaimana bisa memerah air susunya.

Tetapi dimanapun, yang paling populer ada susu sapi, karena ada sapi khusus yang memiliki keistimewaan dalam memproduksi susu sehingga banyak diternakkan di seluruh belahan bumi ini, bahkan di padang pasir sekalipun, seperti terlihat pada gambar di samping ini.

Berbagai makanan dari berbagai sumber, apakah sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang- kacangan, daging, ikan, kerang-kerangan, kepiting dan saudara-saudaranya, ibarat pisau bermata dua, bisa meningkatkan sesuatu yang tidak kita kehendaki [jadi harus dihindari] atau meningkatkan sesuatu yang kita butuhkan [jadi harus banyak dikonsumsi]. Tetapi sepertinya, kata kuncinya atas berbagai hal tersebut َو ُڪلُوا َوٱ ۡش َربُوا َو َل تُ ۡس ِرفُ ٰٓوا adalah – jangan belebihan – seperti firman Allah swt dalam surat al-A’raaf QS 7:31 makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.

Sebagai contoh, bila kita mengidap sesuatu gangguan kesehatan, ada baiknya memperhatikan hal-hal yang bisa mengurangi dan menguatkan gangguan tersebut, sebagaimana dicontohkan dalam beberapa jenis gangguan berikut, yang banyak dialami oleh pria dan wanita manula. PROSTATE CANCER

Eat more

 Tomatoes and tomato products  Chili pepper  Avocado  Organically grown fruits and vegetables, especially the Brassica vegetables which includes broccoli, cauliflower, kale, mustard greens and Brussels sprouts  Greens rich in vitamin E such as mustard greens, Swiss chard, turnip greens, collard greens, kale and spinach.  Legumes especially soyfoods  Nuts and seeds  Whole cranberries

Drink more

Green tea Red wine, 1-2 glasses per day

Avoid: excessive fat, especially saturated fat; excessive dairy products; and well-done meat. MENOPAUSAL SYMPTOMS

Eat more

 Cold water fish such as salmon, tuna, herring, mackerel and halibut for their beneficial omega 3 fatty acids  Flaxseeds  Soy foods, including soy nuts  Legumes  Whole grains and seeds  Sea vegetables  Wild yams

Avoid spicy foods.

TYPE 2 DIABETES MELLITUS

Eat more

 Organically grown green leafy vegetables, such as Swiss chard, mustard greens, and kale  Citrus fruits and red bell pepper  Red and purple fruits, such as cherries, blueberries  Nuts, especially almonds and walnuts  Cold water fish such as salmon, cod, herring, mackerel and halibut  Extra virgin olive oil  Cinnamon  Garlic  Legumes and whole grains, especially buckwheat, and barley  Soyfoods  Tomatoes  Chili peppers

Avoid concentrated sugars, dried fruit, fruit juices, saturated fats, trans fats, excessive total fats, excessive iron, particularly from red meat

Bahan makanan sangat berperan dalam mencegah dan mengurangi gejala suatu keluhan kesehatan atau penyakit tertentu, antara lain yang infonya bisa anda peroleh pada tautan berikut ini;  Allergic reactions in asthmatics  Elevated Cholesterol 4: What foods should I  Are there any foods that can help prevent consume sparingly or avoid to promote acne? healthy cholesterol levels?  Can you please recommend foods that are  Elevated Cholesterol 5: Recent research good to decrease constipation? studies confirm the importance of eating  Can you tell me about eggs and breast cancer healthy foods on healthy cholesterol levels  Can you tell me more about food and allergies  How can I boost my metabolism? to mold  Menopause—are yams a good choice?  Can you tell me more about the best food  The role of vitamin D in heart disease choices for fibromyalgia?  What are the best foods to eat for  Can you tell me which foods promote heartburn/acid reflux? collagen?  What can I do about dermatitis?  Elevated Cholesterol 1: If I have high  What foods are best for celiac disease? cholesterol levels, can a healthy way of eating  What foods are best for enhancing memory? help me lower them into a normal range?  What foods are best for reducing depression?  Elevated Cholesterol 2: What is high  What foods help multiple sclerosis? cholesterol and what levels of LDL and HDL  What foods help relieve stress? are considered healthy?  What foods help support the liver? (Crohn's  Elevated Cholesterol 3: What foods and Disease) nutrients are good for healthy cholesterol  What to eat to help prevent alcohol cravings levels? and withdrawal  Which foods/herbs are especially beneficial for a person with hyperthyroidism? Dalam berbagai tanaman [dan juga hewan] banyak diketahui mengandung zat-zat atau senyawa tertentu yang berfungsi sebagai obat bagi penyakit tertentu. Hampir semua masyarakat memiliki informasi dan menerapkan pengobatan seperti itu, dimasa sebelum datangnya berbagai obat-obatan buatan pabrik yang disebarkan oleh dokter yang memperoleh pendidikan menurut pola pendidikan barat, yang di negeri ini dimulai dengan didirikannya Sekolah Dokter Jawa pada masa penjajahan dahulu. Pengobatan dengan bahan alami, nabati dan hewani, banyak kita temukan di berbagai belahan dunia; bahkan ada yang sudah sedemikian maju karena konsistensi para pelaku dan masyarakatnya. Di India kita mengenal pengobatan Ayuverda, dan yang paling bertahan serta malah berkembang pesat adalah yang berasal dari China, yang sekarang dikenal sebagai TCM [Traditional Chinese Medicine] yang berjalan seiring pada berbagai rumah sakit di seluruh negeri China dengan pengobatan barat. Dan WHO sebagai badan kesehatan dunia dibawah Persatuan Bangsa Bangsa juga memperhatikan pemanfaatan tanaman sebagai bahan obat-obatan berbagai penyakit. Mereka secara intensif telah mendokumentasikannya dalam beberapa jilid berjudul WHO Monographs on Selected Medicinal Plants, dari Jilid 1 sampai dengan Jilid 4, serta satu tambahan dari negara-negara yang baru merdeka. Jika anda tertarik untuk mengetahui dan mempelajarinya, bisa anda unduh dari tautan berikut ini Jilid 1 Jilid 2 Jilid 3 Jilid 4 NIS . Dan bila menginginkan data mengenai Tanaman Obat di Indonesia, bisa anda unduh di disini sedang bila menginginkan Primbon Jampi Jawi dapat dilihat dan diunduh wonten mriki . Bagi yang menginginkan dalam bentuk PDF, tidak usah segan-segan untuk menghubungi saya. Nanti saya kirimkan dengan senang hati, karena aslinya masih bentuk file html. Biar mengetahui bagaimana orang-orang dulu mengobati diri. Aneka jenis hewan membutuhkan makanan, yang rantai makanannya akan berujung pada tumbuh- tumbuhan yang akan tumbuh bila ada air dan sinar matahari. Kalau hewan tidak memperoleh makanan, maka dia akan mati dan punah. Begitu juga aneka tanaman yang ada. Dan bila suatu tanaman dan/atau hewan punah, maka kita kehilangan suatu sumber yang tiada ternilai harganya, karena tidak dapat lagi dihidupkan [sampai saat ini, entahlah diwaktu mendatang]. Kadangkala ada gangguan kesehatan tertentu, seperti gatal-gatal pada kulit pada anak-anak yang tidak sembuh-sembuh diobati dengan pengobatan barat, ndilalah sembuhnya – dan tidak kambuh lagi – setelah diberikan lauk yang disuwir-suwir menjadi seperti abon. Ayahnya yang sedang asyik menyuapi, dan mencium bau sangat gurih sempat mencicipi dan menanyakan mengapa kepada dirinya tidak pernah diberi lauk seperti itu. Baru tahu kemudian, malah tidak mau, karena yang disuapkan tersebut adalah tokek [gecko] goreng. Tentu anda pernah mendengar keberagaman manfaat dari tanaman dan hewan yang ada di sekitar kita, walau kadang aromanya kurang sedap tetapi manfaatnya tidak tertandingi, seperti godong simbukan. Tetapi tidak sedikit juga, yang memberikan aroma yang sangat disukai manusia, yang karena jumlahnya di alam yang tidak banyak maka kemudian manusia berupaya untuk mensintesanya. Dan apakah terbayang oleh anda bisnis di bidang ini, yang nilainya sangatlah besar dan semakin besar, baik yang berasal dari tumbuhan maupun yang dari hewan. Mana yang lebih mudah, berkebun dan berternak atau membuat pabrik untuk meniru yang dihasilkan oleh tanaman dan hewan? Tergantung situasi dan kondisi, tentunya. Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen Honey Varietals

The color, flavor, and even aroma of a particular variety of honey may differ depending on the nectar source of flowers visited by the honey bee. The colors may range from nearly colorless to dark brown, the flavor may vary from delectably mild to distinctively bold, and even the odor of the honey may be mildly reminiscent of the flower. Varietal honeys may be best compared to varietal wine in terms of annual climactic changes. Even the same flower blooming in the same location may produce slightly different nectar from year-to-year depending upon temperature and rainfall.

There are more than 300 unique types of honey available in the United States, each originating from a different floral source. Space‎doesn’t‎allow‎us‎to‎list‎all‎300‎varieties‎so‎we’ve‎listed‎some‎of‎the‎more‎common. As a general rule, the flavor of lighter colored honeys is milder, and the flavor of darker colored honeys is stronger.

For more details on these and more floral sources, and to locate specific varietals of honey, try visiting Honey Locator.

Alfalfa

Alfalfa is a legume with blue flowers. It blooms throughout the summer and is ranked as the most important honey plant in Utah, Nevada, Idaho, Oregon and most of the western states. Alfalfa honey is white or extra light amber in color with a fine flavor. The honey makes a perfect table honey for everyday use.

Scientific Name: Medicago sativa photo: Wikimedia Commons, GNU Free Documentation License

Avocado

Avocado honey is gathered from California avocado blossoms. Avocado honey is dark in color, with a rich, buttery taste. It is wonderful in dressings and sauces.

Scientific Name: Persea americana photo: B.navez, Wikimedia Commons, GNU Free Documentation License

Basswood

This tree is distributed from Southern Canada, to Alabama, to Texas, and is the product of blossoms from the Basswood tree. Basswood honey is often characterized by its distinctive biting flavor. The honey is water-white with a strong flavor that works well in many recipes.

Scientific Name: Tilia americana photo: Hendrik Falk, Creative Commons Attribution ShareAlike 2.5 License

Blueberry

Taken from the tiny white flowers of the blueberry bush, the nectar makes a honey which is typically light amber or amber in color and with a full, well-rounded flavor. Blueberry honey is produced in New England and in Michigan. Many people believe that Blueberry honey is honey to which Blueberry flavor is added; this is not so. Pure Blueberry honey is the result of bees gathering nectar from the Blueberry bush. It has wonderful applications in sauces and baked goods.

Scientific Name: Vaccinium spp. photo: Diana Sammataro

Buckwheat

Buckwheat plants grow best in cool, moist climates. The buckwheat plant prefers light and well-drained soils, although it can thrive in highly acid, low fertility soils as well. Buckwheat is usually planted in the spring or is found growing wild. It blooms quite early and it yields a dark brown honey of strong, distinct flavor. Buckwheat has excellent application for BBQ sauces and baked goods.

Scientific Name: Fagopyrum esculentum photo: Diana Sammataro

Clover

Clover honey is what most people think of as being typical honey flavor and color. It‎is‎widely‎used‎“on‎the‎table.” Despite being the most common nectar producing honey plant, Clover honey is still a variety. White clover, alsike clover, and the white and yellow sweet clover plants are the most important for honey production. Depending on location and source, Clover honey varies in color from water-white to extra light amber and has a mild, delicate flavor. (There are a few different varieties of Clover - look on Honey Locator for White Dutch Clover, Sweet Clover, White Sweet Clover and Red Clover).

Scientific Name: Trifolium repens photo: Olve Utne, Creative Commons Attribution 1.0, Wikimedia

Eucalyptus

Eucalyptus is one of the larger plant genera with over 500 distinct species and many hybrids. Eucalyptus honey varies greatly in color and flavor, but in general, it tends to be a bold-flavored honey with a slightly medicinal aftertaste. It may be used in baked goods, sauces, dressings.

Scientific Name: Eucalyptus spp. photo: Wikimedia Commons, GNU Free Documentation License, Version 1.2

Fireweed

Fireweed honey is very‎light,‎or‎“water‎white”‎in‎color‎and‎comes‎from‎a‎perennial‎herb‎that‎affords‎wonderful‎bee‎pasture‎in‎the‎ Northern and Pacific states and Canada. Fireweed grows in the open woods, reaching a height of three to five feet and spikes attractive pinkish flowers. It is delightfully sweet, and wonderful in dessert applications.

Scientific Name: Epilobium angustibolium photo: Delphine Ménard, Wikimedia Commons, Creative Commons Attribution ShareAlike 2.0 France License

Orange Blossom

Orange Blossom honey may be a single variety, but often it is a combination of citrus floral sources from Oranges and nearby Grapefruit or even Lime and Lemon trees. Orange is a leading honey source in southern Florida, Texas, Arizona and California. Orange trees bloom in March and April and produce a white to extra light amber honey with a distinctive flavor and the aroma of orange blossoms. It is savored the world over on the table for everyday use, or in cakes and .

Scientific Name: Epilobium angustibolium photo: Orange Blossom photo courtesy of George DeLange, Arizona

Sage

Sage honey can come from many different species of the sage plant. Sage shrubs usually grow along the California coast and in the Sierra Nevada Mountains. Sage honey has a mild, delicate flavor. It is generally white or water-white in color. It is quite sweet in flavor, and pairs extremely well with strong cheeses. When shopping for Sage honey, note that there are several varieties of Sage - check out the Honey Locator website for Black Button Sage (shown), White Sage, Purple Sage and Mixed Sage.

Scientific Name: Salvia mellifera photo: Michael Charters

Sourwood

Despite its name, the Sourwood tree, found in the Appalachian Mountains from Southern Pennsylvania to Northern Georgia, has a sweet, spicy, aroma and flavor. The honey has been highly valued for table use or in a myriad of cooking applications such as glazes. It is said to have a wonderful lingering aftertaste.

Scientific Name: Oxydendrum arboreum photo: Chuck Norton, used by permission

Tulip Poplar

The tulip poplar is a magnificent, breathtaking, tall tree with large greenish-yellow flowers that are unforgettable when viewed. It generally blooms in the month of May. Tulip Poplar honey is produced from southern New England to southern Michigan and south to the Gulf states east of the Mississippi. The honey is dark amber in color, however, its flavor is not as strong as one would expect from a dark honey. It has many applications in baking and cooking.

Scientific Name: Liriodendron tulipifera photo: Pollinator, Wikipedia, GNU Free Documentation License, version 1.2

Tupelo

Tupelo honey is produced in the southeastern United States. Tupelo trees have clusters of greenish flowers, which later develop into soft, berrylike fruits. In southern Georgia and northwestern Florida, tupelo is a leading honey plant, producing tons of white or extra light amber honey in April and May. The honey has a mild, pleasant flavor and will not granulate. The Tupelo tree has been designated as being‎on‎the‎“Ark‎of‎Taste,”‎those‎plants‎and‎animals‎that‎are‎endangered‎and‎that‎must‎be‎ protected.

Scientific Name: Nyssa ogeche photo: Indiana University / Purdue University Fort Wayne

Sumber: http://www.honey.com/honey-at-home/learn-about-honey/honey-varietals

25

الــزلــزلــةۡ

Pada 28 Juli 2013 09:45 WIB, beginilah info tentang gempa 24 jam yang lalu di seluruh dunia Gempa merupakan suatu kejadian dinamika alam yang masih sulit diperkirakan kapan terjadinya, bahkan hingga kini. Walau begitu, kejadian gempa sudah bisa segera diketahui serta dicatat, dimana kejadiannya, seberapa besar guncangannya, dan pada kedalaman berapa. Setidaknya informasi itu dengan cepat bisa kita peroleh dari berbagai sumber, antara lain dari United States Geological Survey [USGS] yang dengan senang hati akan mengirimkan kepada anda via email [bila anda memintanya], atau melihatnya di situs mereka. Seperti informasi seperti ini

M5.0 - 139km NNE of Saumlaki, Indonesia

Time 2013-07-28 05:18:31 UTC+07:00 Location 6.788°S 131.818°E Depth 34.5km

Boleh dikata memang lempengan-lempengan tersebut terus bergerak, baik secara perlahan yang tidak terasakan oleh manusia atau alat, atau secara tersentak yang kemudian menghebohkan masyarakat di seluruh dunia.

Hanya berselang 20 menit saja, kita telah mendapatkan suatu gempa baru, dan di gambar pada halaman berikut ini adalah untuk selang waktu selama 7 hari silam. Dan di negeri kita memang termasuk kawasan yang banyak merasakan gempa bumi, sebagai suatu dinamika alam, yang terus bergerak. Semoga tidak membawa korban harta benda dan manusia.

Posisi 28 Juli 10:05 WIB, selama 7 hari, dan ada yang baru terjadi di pantai barat Amerika Serikat

Posisi 28 Juli 2013 jam 17:50 WIB, untuk gempa >2.5 selama 30 hari terakhir

Posisi 28 Juli 2013 jam 18:50 WIB, untuk gempa > 2.5 selama 30 hari terahkir

Gempanya sendiri sebenarnya tidaklah akan mematikan seseorang, tetapi kejatuhan benda yang roboh akibat gempa itu lah yang menimbulkan korban luka, bahkan meninggal. Sedangkan robohnya bangunan sangat dipengaruhi oleh besarnya gempa, kedalaman, struktur geologis tanah, struktur bangunan yang ada, serta adanya gempa susulan walaupun biasanya kekuatannya sudah menurun, tetapi kalau sering. Bahaya susulan dari suatu gempa, juga tidak kalah membahayakannya. Bila gempanya terjadi di lautan, apalagi bila disertai guguran lempeng bumi, atau masuknya suatu lempengan ke lempengan lainnya, bisa mengakibatkan tsunami sebagaimana gempa di Aceh dan Fukushima yang lalu. Yang mana tsunami tersebut jauh lebih mengerikan dibanding gempanya sendiri. Bahaya susulan lainnya, adalah tanah longsor, apalagi bila disertai dengan turunnya hujan yang lebat sebelumnya dan lebih-lebih lagi bila sesudah terbentuknya retakan atau rekahan di perbukitan pada permukaan tanah sehingga air hujan bisa mengalir diantaranya.

Gempa Aceh 26 Desember 2004, dengan magnitude 9,1 yang terjadi pada hari Ahad, 26 Desember 2004 jam 07:58:53 WIB pada kedalaman ~ 30 km di 3.316° Lintang Utara , 95.854° Bujur Timur, atau di lepas pantai barat Sumatra, telah kita ketahui bersama bagaimana dampak yang ditimbulkannya, dari berbagai pemberitaan dan kajian ilmiah. Anda bisa menyaksikan banyaknya gempa susulan yang terjadi setelah gempa utama yang terjadi pada tanggal dan jam tersebut diatas. Yang kalau kita perhatikan justru pusat gempa susulannya adanya di sisi utara dari pusat gempa utamanya.

Dan mungkin karenanya pula, tsunami yang ditimbulkannya menimpa banyak negara di sekitarnya, sampai Thailand dan Srilangka, dan tentunya wilayah yang ada di lautan seperti Maladewa, Andaman dan Nicobar.

Jika anda tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang gempa yang sangat hebat ini, sila klik earthquakes . Semenjak Gempa dan Tsunami Aceh [9,1] pada 26 Desember 2004, telah terjadi sejumlah gempa di tanah air kita, khususnya wilayah Sumatra pada 2005 [8,6], 2007 [8,5] dan 2012 [8,6], dan ada lagi di Laut Banda pada 1938 [8,6] yang tergolong top 14 sejak 1900.

Info lebih banyak bisa anda baca dan unduh disini 20041226 Location Date UTC Magnitude Lat. Long. Reference

1. Chile 1960 05 22 9.5 -38.29 -73.05 Kanamori, 1977

2. Prince William Sound, Alaska 1964 03 28 9.2 61.02 -147.65 Kanamori, 1977

Off the West Coast of Northern

3. Sumatra 2004 12 26 9.1 3.30 95.78 Park et al., 2005

Near the East Coast of Honshu,

4. Japan 2011 03 11 9.0 38.322 142.369 PDE

5. Kamchatka 1952 11 04 9.0 52.76 160.06 Kanamori, 1977

6. Offshore Maule, Chile 2010 02 27 8.8 -35.846 -72.719 PDE

7. Off the Coast of Ecuador 1906 01 31 8.8 1.0 -81.5 Kanamori, 1977

8. Rat Islands, Alaska 1965 02 04 8.7 51.21 178.50 Kanamori, 1977

9. Northern Sumatra, Indonesia 2005 03 28 8.6 2.08 97.01 PDE Location Date UTC Magnitude Lat. Long. Reference

10. Assam - Tibet 1950 08 15 8.6 28.5 96.5 Kanamori, 1977

Off the west coast of northern

11. Sumatra 2012 04 11 8.6 2.311 93.063 PDE

12. Andreanof Islands, Alaska 1957 03 09 8.6 51.56 -175.39 Johnson et al., 1994

13. Southern Sumatra, Indonesia 2007 09 12 8.5 -4.438 101.367 PDE

Okal and Reymond,

14. Banda Sea, Indonesia 1938 02 01 8.5 -5.05 131.62 2003

15. Kamchatka 1923 02 03 8.5 54.0 161.0 Kanamori, 1988

16. Chile-Argentina Border 1922 11 11 8.5 -28.55 -70.50 Kanamori, 1977

17. Kuril Islands 1963 10 13 8.5 44.9 149.6 Kanamori, 1977

Updated 2012 April 11

Largest Earthquakes in the World Since 1900 http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/world/10_largest_world.php Mengenai gempa bumi, sebagai bagian dari dinamika alam tidaklah terlalu banyak diceritakan dalam al- Quran, dan kedatangan gempa walau manusia bisa memperkirakan tetapi tidaklah bisa menentukan dalam skala tahun, bulan apalagi hari, adalah dalam surah Al-Zalzalah QS 99:1-5. Sedangkan tentang tsunami yang kadang mengikutinya, manusia baru bisa memperkirakan ada tidaknya, setelah gempa itu terjadi, bahkan juga mampu untuk memberitahukan kemungkinan daerah mana yang akan dilanda tsunami tersebut. Biasanya ada selang waktu, dan tanda-tanda tertentu. Masalahnya, bagaimana agar informasi tentang kemungkinan terjadinya tsunami terebut sampai kepada mereka yang akan terdampak. ۡ ۡ ِإذَا ُزل ِز َل ِت ٱ ِۡلَ ۡر َُ ِزل َزالَ َها )٣( َوأَ ۡخ َر َج ِت ٱ ِۡلَ ۡر َُ أَۡث َقا َل َها )٥( َو َقا َل ٱ ۡ ِۡلن َس ـ ُن َما َل َها )١( َي ۡو َم لٮ ً۬ ذ تُ َح ِد ُث أَ ۡخبَا َر َها )١( ِبأَ َّن َربَّ َك أَۡو َح ى َل َها )١(

Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban- beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.

Manusia sekarang sudah lebih memahami, apa yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik ini, yang tentunya berbeda dengan gempa vulkanik yang disebabkan oleh pergerakan magma dengan berbagai gunung berapi yang muncul di permukaan kulit bumi, baik di daratan maupun di dasar lautan. Sedang gempa tektonik lebih murni disebabkan oleh pergerakan lempeng atau sesar serta patahan yang ada di kulit bumi, pada berbagai kedalaman baik di daratan maupun di lautan. Walau saling memengaruhi. Sebelum masyarakat mengenal teori pelat tektonik [tectonic plates4 ], banyak yang menganggap bumi ibarat kelereng yang pejal atau bola yang kosong ditengahnya, dan gempa itu terjadi karena yang menyangganya - siapapun atau apapun merasa kelelahan dan memindahkannya – seperti dalam iklan sebuah produk koyo. Dan disaat itu telah terjadi gempa.

4 The tectonic plates are the large, thin, relatively rigid plates that move relative to one another on the outer surface of the Earth. [Sumber: http://earthquake.usgs.gov/learn/glossary/?term=tectonic%20plates ]

The crust of our planet is cracked into seven large and many other smaller slabs of rock called plates, averaging about 50 miles thick. As they move (only inches per year), and depending on the direction of that movement, they collide, forming deep ocean trenches, mountains, volcanoes, and generating earthquakes. Kalau dua lempeng yang saling bertumbukan secara frontal adalah antara Indian Plate dengan Eurasian Plate yang menghasilkan pegunungan tertinggi di dunia, yaitu pegunungan Himalaya. Ada juga yang saling menjauh, seperti antara African Plate dengan Arabian Plate, sehingga Laut Merah menjadi lebih lebar. Dan kalau tidak salah, ada pula yang bertumbukan tetapi berakibat sama-sama menghunjam ke perut bumi, dan karena terjadi di dasar laut maka membentuk palung yang dalam. Dan banyak yang bergeser sesamanya, yang satu diatas yang lain, yang konon seperti yang terjadi di pantai barat Sumatra antara Indo-Australian Plate dengan Eurasian Plate yang sepertinya saat ini cukup aktif melepas energi yang tertahan dari gesekan antara keduanya, sebagaimana yang diwujudkan dalam bebagai gempa besar yang terjadi sejak 2004 hingga 2012 yang lalu. Tetapi gempa yang baru saja melanda wilayah Aceh terakhir ini [kawasan Benar Meriah] bukanlah pada pertemuan kedua lempeng tersebut, melainkan adanya patahan atau sesar di daratan, di Bukit Barisan, yang memang konon ada sepanjang pulau Sumatra dari utara ke selatan, mengikuti Bukit Barisan.

dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya – yang - َوأَ ۡخ َر َج ِت ٱ ِۡلَ ۡر َُ أَۡث َقا َل َها dinyatakan dalam ayat ke 2 surah al-Zalzalah, tidak lain adalah terlepasnya enerji dalam waktu sesaat, dan kemudian diikuti oleh sisa-sisanya, dari suatu gesekan yang tertahan selama berpuluh-puluh tahun, bahkan ratusan tahun sebelumnya. Ibarat anak kecil yang menabung dalam celengan gerabah, dan menjelang lebaran lalu dikepruk atau dipecah. Enerjinya besar sekali yang dilepaskan, yang dikur dengan suatu skala, berupa skala logaritmis, karena kalau dibuat secara linear akan sulit dicernak. Sehingga setiap beda satu digit, itu artinya enerjinya 10 kali lipat besarnya. Jadi kalau ada gempa dengan skala 5 dibanding dengan gempa skala 9, maka beda kekuatannya adalah 10 [9-5] atau 10 4 kali, alias 10.000 kali lebih besar. pada hari itu bumi menceritakan beritanya – tentu akan menimbulkan tanda tanya - يَ ۡو َم لٮ ً۬ ذ تُ َح ِد ُث أَ ۡخبَا َر َها kepada kita, berita apakah gerangan? Karena biasanya rangkaian ayat-ayat ini dikaitkan dengan peristiwa kehancuran bumi menjelang hari pembalasan dan dibangkitkannya kembali ummat manusia [qiamat]. Tetapi, bukanlah hampir setiap hari selalu bumi ini berguncang, bahkan beberapa kali sebagaimana di awal cerita ini. Jadi bukan saja untuk masa yang belum datang, tetapi juga menjelaskan masa lalu dan masa kini. Konon banyak yang semula tidak diketahui, tetapi menjadi diketahui manusia karena adanya gempa- gempa itu. Bukankah manusia dengan sengaja membuat guncangan di bumi guna mengetahui apa yang ada di dalam perut bumi, yang dilakukan oleh para geolog dalam mencari minyak dan bahan tambang lain.

Konon, di daerah dimana terdapat lipatan-lipatan karena pergerakan lempang atau bagian-bagian lempeng tersebut, disitulah ditemukan kumpulan minyak atau gas yang terperangkap, dan ada pula yang bilang pergerakan lempeng-lempeng dan patahan karena gempa tersebut juga membuka jalan untuk keluarnya berbagai hal yang selama ini terperangkap dalam perut bumi. Bisa berupa magma panas yang keluar, bisa pula minyak dan gas.

Tetapi sepertinya bukan karena gempa Jogja lalu lumpur Lapindo menyembur keluar, karena adanya lumpur di bawah kawasan Surabaya dan Sidoarjo justru menyerap getaran sehingga kawasan itu menjadi tidak terdampak ketika terjadi Gempa Gresik, di saat tarawih pada 19 Juni 1950 dan banyak diberitakan di koran-koran Belanda pada tanggal 21 Juni 1950. Itulah gempa terbesar yang pernah saya alami sendiri.

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 26

فَۡـٱنـتَۡـ ِشۡــــــ رو

Wuquf atau dieja wukuf, yang artinya diam tidak bepergian – bukan diam tidak berbicara - malah tidak kita temukan dalam al-Quran, walau itu adalah salah satu rukun ibadah haji. Tanpa mwlaksanakan wukuf di Arafah, namanya bukan ibadah haji. Sebaliknya, lawan kata dari berdiam, banyak kita temukan dalam bentuk perintah Allah swt dalam berbagai format dan susunan kalimat.

Salah satu diantara perintah untuk bergerak, bertebaran, berjalan adalah dalam surah al-Jum’ah SQ 62:10 yang menyatakan [IF nya satu, THEN nya banyak]

َف ِذَا قُ ِضيَ ِت ٱل َّص َل وة ُ فَٱنتَ ِش ُروا ِفى ٱ ِۡلَ ۡر َِ َوٱۡبتَغُوا ِمن َف ۡض ِل ٱ َّ ِ ّلل َوٱ ۡذ ُك ُروا ٱ َّّلل َ َك ِثي ً۬ را لَّعَلَّكُ ۡم تُۡف ِل ُحو َن )٣٤( Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

Tentunya, di abad ke-21 ini, kata “bertebaranlah kamu di muka bumi” harus kita respons dengan tepat, mengingat berbagai perubahan yang telah terjadi dalam kurun waktu yang panjang, yang terjadi di berbagai pusat kesejahteraan masyarakat, dalam mencari karunia Allah, dengan selalu mengingat Allah. Apa yang dilakukan oleh ummat Islam di masa 1400-an tahun silam, dengan saat ini tentulah harus berbeda, harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sudah berbeda sama sekali. Di masa awal perkembangan Islam, ummat Islam dari jazirah Arab [Hejaz khususnya] bertebaran ke segala arah utara, barat, selatan dan timur, bermodalkan keahlian berdagang aneka komoditi, yang antara lain salah satunya sampai saat ini dikenal sebagai jalur sutera. Begitu juga perdagangan ke kawasan nusantara ini, yang sekaligus juga mengembangkan pemahaman akan Islam kepada penduduk asal dari berbagai negeri yang dilalui dan sebagian bermukim diberbagai tempat yang memiliki prospek sangat baik.

Walau saat ini, bertebaran secara fisik masih berperan dan diperlukan– apalagi dalam era globalisasi sekarang – tetapi tidaklah harus selalu diartikan secara harfiah dengan melakukan pegerakan seluruh badan guna memperoleh sesuatu di tempat lain. Melainkan bisa dilakukan dengan berbagai cara, melalui pemanfaatan berbagai produk teknologi untuk menghubungi seseorang, mencari sesuatu, atau apapun yang kita perlukan untuk memperoleh karunia Allah agar beruntung.

Dari suatu dokumen: 21st Century Skills, Education & Competitiveness - A Resource and Policy Guide yang diterbitkan oleh Partnership for 21st Century Skills, dapat kita temukan apa yang secara bersama-sama dilakukan oleh berbagai pihak di Amerika Serikat dalam menghadapi perubahan tersebut. Dan bagaimana dengan kita yang ada di Indonesia? Baru ada upaya untuk mencoba melakukan perbaikan yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan – entah benar persiapannya atau belum siap – tetapi yang menolak justru “organisasi persatuan guru” dengan alasan gurunya belum siap. Masya Allah, naudzu billahi min dzalik. Seharusnya kan, tanpa ada instruksi dari kementerian, para guru itu harus siap berubah untuk menyesuaikan cara mengajarnya demi kebaikan muridnya. Ini malah dia yang menghambat. Ngomel di TV. Why We Need to Act Now

Reason 1: Fundamental Changes in the Economy, Jobs and Businesses. Over the last several decades, the industrial economy based on manufacturing has shifted to a service economy driven by information, knowledge and innovation.

Reason 2: New, Different Skill Demands Advanced economies, innovative industries and firms, and high-growth jobs require more educated workers with the ability to respond flexibly to complex problems, communicate effectively, manage information, work in teams and produce new knowledge.

Reason 3: Two Achievement Gaps For the past decade, the United States has focused nationally on closing achievement gaps between the lowest- and highest-performing students—a legitimate and useful agenda, but one that skirts the competitive demand for advanced skills, in reading, in mathemathics, in science and in writing.

Itulah alasannya, mengapa berbagai pihak di Amerika bersatu padu, pemerintah, pengusaha, dan pendidik untuk melakukan perubahan dalam menyiapkan anak didik mereka agar mereka bisa tetap berada di garis terdepan dalam bidang ekonomi di dunia ini. Karena dari hasil pendidikan itulah, konon akan dapat dengan lebih mudah untuk mencapai peningkatan ekonomi bagi bangsa suatu bangsa. Sengaja saya tampilkan saja, kutipan artikelnya, biar afdhol, tidak keliru menterjemahkannya. Salah terjemah, bisa jadi salah paham. Lalu bagaimanakah dengan kita. Coba kita simak lebih lanjut. Particularly disappointing is the showing of U.S. 15-year-olds on a special assessment of problem solving on the 2003 PISA: U.S. students ranked 29th out of the 40 countries participating (Organization for Economic Development and Cooperation, 2004). Beyond the obvious blow to national pride, this result is economically significant. Countries that do well on PISA have higher increases in GDP growth than countries that do not, according to studies by Stanford researchers Eric Hanushek et al. (2008): • The critical thinking and problem solving skills measured on PISA, which Hanushek et al. term “cognitive skills,” differentiate the economic leaders from the laggards among 50 countries from 1960 to 2000: “A highly skilled work force can raise economic growth by about two-thirds of a percentage point every year.” Worldwide, the average annual GDP growth rate for more than half a century is 2 to 3 percent, so this is a significant boost. “Higher levels of cognitive skill appear to play a major role in explaining international differences in economic growth.” • Cognitive skills are significantly more important in determining economic outcomes than a traditional measure of educational success: school attainment. • “Increasing the average number of years of schooling attained by the labor force boosts the economy only when increased levels of school attainment also boost cognitive skills. In other words, it is not enough simply to spend more time in school; something has to be learned there.” • Cognitive skills are important for everyone. It’s not enough to educate a few highly skilled “rocket scientists.” “In countries on the technological frontier, substantial numbers of scientists, engineers, and other innovators are obviously needed. But so is a labor force that has the technological skills to survive in a technologically driven economy.” Anak-anak Amerika, berada pada posisi ke 29 dari 40 peserta pada survey mengenai problem solving tersebut, dan cermati frasa berikut ini “Beyond the obvious blow to national pride, this result is economically significant. Countries that do well on PISA have higher increases in GDP growth than countries that do not”.

Untuk hal yang seperti ini, bukankah kita – sebagai bangsa yang masih digolongkan developing, mau jadi BRIC atau BRICS saja belum ya, tidak harus memperhatikan hal-hal seperti itu? Biar suatu saat yang tidak lama nanti, akronim itu menjadi BRICSI. Walaupun, mungkin GDP bukanlah satu-satunya tolok ukur, karena setidaknya masih ada masalah yang sangat pelik antara lain pemerataannya, tetapi bisalah dijadikan indikator untuk mengetahui posisi bangsa ini di percaturan dunia.

Kalau saya tidak salah tangkap dalam memahaminya, PISA ini dilakukan setiap 3 tahun sekali pada anak- anak usia dibawah 15 tahun [usia SMA/SMA], dengan topik yang berbeda antara reading, mathematics dan science. Sehingga setiap topik akan disurvei ulang setiap 9 tahun. Pada tahun 2006, yang disurvei mengenai science, dan 2003 mengenai mathematics, tahun 2000 dan 2009 mengenai reading. Berarti pada mulanya, di tahun 1997 yang dilakukan adalah mengenai science.

Dengan menggunakan kata cari “PISA, OECD” anda bisa memperoleh banyak informasi tentang ketiga hal tersebut, dan membandingkan keadaan negeri ini dengan negeri lain, sehingga tidak terbuai oleh persentase hasil Ujian Nasional yang hampir selalu mendekati angka 100%, walau ada beberapa sekolah yang kelulusannya masih 0,00%, atau oleh berita pencapaian medali emas, perak, perunggu pada berbagai olimpiade sains dan matematika bertaraf internasional oleh putra-putri peserta didik bangsa ini. Dari PISA 2009 Results: Executive Summary, yang menyoroti sisi reading, [yang dirinci dalam 5 subscales], mathematics dan science [dari hasi PISA sebelumnya], adalah sebagai berikut [yang diurut sesuai nilai reading scale], bisa kita lihat negara [dan kantong ekonomi] mana yang menduduki posisi atas

Dua pusat ekonomi di China, yaitu Shanghai dan Hong Kong, menduduki posisi atas, begitu juga Korea, Finlandia dan Singapura [dengan 526, 562 dan 542 untuk reading, math dan science]. Sedang di potongan tabel dibagian tengah United States [dengan 500, 487 dan 502], dengan rata-rata OECD [493, 496, dan 501]

Dimanakah negeri tercinta? Pada posisi ke 9 dari juru kunci, dengan nilai pada skala 402, 371 dan 383. Hanya diatas negara-negara berikut : Argentina, Kazakhstan, Albania, Qatar, Panama, Peru, Azerbaijan dan Kyrgyzstan; tetapi masih dibawah Tunisia, Jordania dan Montenegro. Untung tidak jadi juru kuncinya.

Pada survei sebelumnya [2000] nilainya jauh dibawah 402 tersebut, dan besar deltanya di urutan ke 4. What We Need to Do Now

The nation needs to do a much better job teaching and measuring advanced, 21st century skills that are the indispensible currency for participation, achievement and competitiveness in the global economy.

Beyond the assessment of reading, mathematics and science, the United States does not assess other essential skills that are in demand in the 21st century. All Americans, not just an elite few, need 21st century skills that will increase their marketability, employability and readiness for citizenship, such as:

• Thinking critically and making judgments about the barrage of information that comes their way every day—on the Web, in the media, in homes, workplaces and everywhere else. Critical thinking empowers Americans to assess the credibility, accuracy and value of information, analyze and evaluate information, make reasoned decisions and take purposeful action. • Solving complex, multidisciplinary, open-ended problems that all workers, in every kind of workplace, encounter routinely.The challenges workers face don’t come in a multiple-choice format and typically don’t have a single right answer. Nor can they be neatly categorized as “math problems,” for example, or passed off to someone at a higher pay grade. Businesses expect employees at all levels to identify problems, think through solutions and alternatives, and explore new options if their approaches don’t pan out. often, this work involves groups of people with different knowledge and skills who, collectively, add value to their organizations. • Creativity and entrepreneurial thinking—a skill set highly associated with job creation (pink 2005, Robinson 2006, Sternberg 1996). Many of the fastest-growing jobs and emerging industries rely on workers’ creative capacity—the ability to think unconventionally, question the herd, imagine new scenarios and produce astonishing work. Likewise,Americans can create jobs for themselves and others with an entrepreneurial mindset—the ability to recognize and act on opportunities and the willingness to embrace risk and responsibility, for example. • Communicating and collaborating with teams of people across cultural, geographic and language boundaries—a necessity in diverse and multinational workplaces and communities. Mutually beneficial relationships are a central undercurrent to accomplishments in businesses—and it’s not only top managers who represent companies anymore.All Americans must be skilled at interacting competently and respectfully with others. • Making innovative use of knowledge, information and opportunities to create new services, processes and products.The global marketplace rewards organizations that rapidly and routinely find better ways of doing things. Companies want workers who can contribute in this environment. • Taking charge of financial, health and civic responsibilities and making wise choices. From deciding how to invest their savings to choosing a health care plan,Americans need more specialized skills—simply because the options are increasingly complex and the consequences of poor decisions could be dire.

Itu yang akan dilakukan oleh Amerika Serikat, yang merupakan reaksi atas suatu hasil survei tentang anak- anak mudanya. Walaupun, reaktif, tetapi cukup positif, dan menggugah seluruh komponen bangsanya, sehingga mencetuskan perubahan menyeluruh, dalam menangani pendidikan bagi generasi muda mereka, khawatir masa depan meraka akan terpuruk dikalahkan oleh pesaing mereka dari negara lain. Para ahli pendidikanlah yang mengerti, bagaimana untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut agar anak didik kita siap untuk mengarungi bahtera kehidupan di abad ini, yang tentunya bukan di telaga yang indah yang hanya beriak airnya, melainkan di samudra yang luas dengan ombak tinggi dan angin kencang pula. Resepnya dari para ahli pendidikan, dan para guru yang melaksanakannya dengan dukungan orang tua.

Tidaklah banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia, bahwa cukup banyak putra-putri Indonesia yang bekerja dan bermukim di luar negeri dengan posisi yang cukup baik, bahkan sangat baik, di berbagai perusahaan MNC [Multi National Corporations, bukan MNC nama perusahaan penyedia layanan tv kabel di Indonesia], maupun sebagai wirausahawan, sampai sampai Duta Besar RI di Amerika Serikat memprakarsai suatu gerakan/acara Diaspora Indonesia, untuk mengumpulkan yang terserak tersebut, guna menghasilkan suatu sinergi bagi kepentingan bangsa.

Congress of Indonesia Diaspora is an event aims to inspire Indonesian diaspora communities to connect and to unite themselves into one big community and create a tangible force in order to achieve a better Indonesia.

Akan diselenggarakan CID ke 2, di Jakarta bersamaan dengan waktu pulang mudik, yaitu 18-20 Agustus 2013 di Balai Sidang Senayan. Dan bila anda tertarik, sila kunjungi website-nya di www.diasporaindonesia.org Dengan pendidikan yang lebih baik, maka pemberitaan di media tentang TKI-TKW insya Allah akan berubah, karena sebutan mereka nanti ketika di luar negeri adalah expatriates, sebagaimana kita menyebut tenaga asing yang bekerja di berbagai perusahaan MNC di Indonesia, dengan sebutan tersebut. Dan anak bangsa ini, bisa menjadi tenaga kerja di luar negeri dengan muka yang tegak, bukan lagi menunduk sebagai tenaga kerja kasar dan manusia yang tidak dihargai, sering dilecehkan dan seringkali menjadi pemberitaan di negeri sendiri.

Dengan hasil pendidikan yang lebih baik, semoga suatu saat nanti putra-putri Indonesia yang melanglang buana memenuhi perintah Allah swt, seperti dalam penggalan ayat pada surah al-Mulk QS 67:15 ini, ً۬ هُ َو ٱلَّ ِذى َج َع َل َلكُ ُم ٱ ِۡلَ ۡر ََ ذَلُول َفٱ ۡمشُوا ِفى َمنَا ِك ِب َہا َوكُلُوا ِمن ِ ر ۡز ِق ِه ۖۤ Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya.. adalah para cendekia, professionals, wirausaha dan tenaga terdidik serta tenaga terampil dalam berbagai bidang bidang pekerjaan yang tidak mudah dilakukan oleh anak bangsa lain. Tentunya, tanpa bermaksud merendahkan apa yang dilakukan kebanyakan TKI-TKW kita saat ini yang bekerja di sektor non-formal, dan sebagai tenaga kasar di negeri orang yang seringkali tidak dihormati hak-haknya sebagai manusia. Dan mereka akan selalu ingat negeri leluhurnya, Indonesia.

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 27

QAF-HA-WAU-TA

Membicarakan masalah M&M [d/h P&D] merupakan suatu hal yang selalu menarik, apalagi bagi mereka yang memang menikmati masalah ini. Apa itu M&M dan P&D itu? Kalau jaman Belanda dahulu hal itu suka dituliskan di papan nama tokonya, yang artinya ya makanan dan minuman, tetapi apa kata-katanya tidak ingat lagi [lha wong memang tidak ngeriu bahasa Belanda] ingatnya D nya untuk drinken. Ee, tahunya setelah dicari-cari di internet ada yang menyebutkan sebagai proviand en drunk, alias kebutuhan sehari- hari dan minumam. Tapi rupanya di Medan istilah P&D ini masih terus hidup hingga kini, walau sudah ditinggal si meneer setengah abad silam.

Dari cerita-cerita kemarin ini, sepertinya kita bisa memilah makanan dan minuman itu dalam kelompok:  Yang disebut dan ada di dunia maupun di surga, tetapi ketika di dunia digolongkan sebagai perbuatan keji, madharatnya lebih besar dari manfaatnya, walaupun nanti di surga boleh dinikmati, yaitu khamar;  Yang disebut dan sepertinya adanya di surga saja nanti [atau ada di dunia, tetapi kurang lazim], yaitu kaafura, atau kapur barus;  Yang disebut dan ada di dunia maupun di surga, sama-sama boleh dimakan [halal], seperti susu, madu, zanzabil;  Yang tidak disebut, baik untuk di dunia maupun di surga dan neraka. Untuk mengingatkan lagi [bukankah, lancar kaji karena diulang- lancar jalan karena ditempuh] kita simak beberapa ayat dari berbagai surah yang ada, antara lain ۡ ِإ َّن ٱ ِۡلَۡب َرا َر يَ ۡش َربُو َن ِمن َكأ ً۬ س َكا َن ِم َزا ُج َها َڪافُو را )١( Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. [al-Insan QS 76:5] ۡ ۡ ۡ ً۬ ۡ ۡ يَ ۡسـَٔلُونَ َك َع ِن ٱل َخ ۡم ِر َوٱل َمۡي ِس ِ ۖر قُ ۡل ِفي ِه َما ٰٓ ِإث ً۬ م َڪ ِبي ر َو َمنَ ـ ِف ُع ِللنَّا ِس َو ِإث ُم ُه َما ٰٓ أَ ۡڪبَ ُر ِمن نَّف ِع ِه َم ۗا )٥٣٣( Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". . [al-Baqarah QS 2:219] ۡ ۡ َّمثَ ُل ٱل َجنَّ ِة ٱلَّ ِتى ُو ِعد َ ٱل ُمتَّقُو َۖن ِفي َہا ٰٓ أَۡن َہ ـ ً۬ ر ِ من َّمآٰ ء َغۡي ِر َءا ِس ً۬ ن َوأَۡن َہ ـ ً۬ ر ِ من لَّبَ ً۬ ن لَّ ۡم يَتَ َغيَّ ۡر َط ۡع ُمه ُ ۥ َوأَۡن َہ ـ ً۬ ر ِ م ۡن َخ ۡم ً۬ ر ً۬ ً۬ ً۬ ً۬ لَّذَّ ً۬ة ِل ل َّش ـ ِر ِبي َن َوأَۡن َہ ـ ر ِ م ۡن َع َس ً۬ ل ُّم َصف ۖى َو َل ُه ۡم ِفي َہا ِمن كُ ِ ل ٱلثَّ َم َرٲ ِت َو َم ۡغ ِف َرة ِ من َّر ِب ِہ ۡ ۖم َك َم ۡن ُه َو َخ ـ ِلد ِفى ٱلنَّا ِر َوسُقُوا َمآٰ ء َح ِمي ً۬ ما َف َق َّط َع أَ ۡمعَآٰ َءهُ ۡم )٣١( (Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai- sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya? [Muhammad QS 47:15] Dan apa yang disebutkan dalam surah al-Insan QS 76:17:18 ۡ ً۬ ۡ ً۬ َويُ ۡس َق ۡو َن ِفي َہا َكأ ً۬ سا َكا َن ِم َزا ُج َها َزن َج ِبيل )٣٤( َعۡي نا ِفي َہا تُ َس َّم ى َسل َس ِبيل )٣٨( Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil.

Siapa diantara kita yang tidak mengenal jahe, yang sehari-hari banyak digunakan untuk masak-memasak atau membuat seduhan minuman. Bahkan sedari kecil, saya sangat akrab dengan yang dibeut Ting Ting Jahe, yang bungkusnya masih tetap seperti dahulu, lebih setengah abad silam, yang dibuat oleh sebuah pabrik di Pasuruan bernama Sin A. Walau ada juga yang buatan rumahan, dengan ukuran yang lebih besar. Salah satu yang istimewa, dan tidak akan terlupakan, adalah”bedak putih” yang dibubuhkan sebelum dibungkus, guna menghindari perlengketan antara si ting-ting ini dengan kertas pembungkusnya. Walaupun, sudah ada yang menggunakan pembungkus agar-agar tipis, yang berfungsi menghindari perlengketan dan bisa langsung ikut dimakan, tetapi “bedak putih” yang berupa tepung kanji, tetap ada. Di kalangan masyarakat Eropa dan belahan dunia utara, yang merayakan kembalinya matahari setelah se akan pergi ke selatan, menyajikan yang mengandung jahe yang dikenal sebagai ginger bread dan memiliki bentuk/cetakan yang khas, berupa bentuk manusia, dengan bahan tambahan berupa madu dan molases atau juga bisa diganti dengan gula Jawa [barangkali seandainya yang membuat orang Jawa]. Jika anda mau mencobanya, ini ada resep dari BBC untuk membuat men, yaitu

This easy recipe for gingerbread men is great for baking with children. Ingredients

 350g/12oz plain flour, plus  1 tsp ground cinnamon  1 free-range egg extra for rolling out  125g/4½oz butter  4 tbsp golden syrup  1 tsp bicarbonate of soda  175g/6oz light soft brown  2 tsp ground ginger sugar To decorate

 writing icing  cake decorations Preparation method

1. Sift together the flour, bicarbonate of soda, ginger and cinnamon and pour into the bowl of a food processor. Add the butter and blend until the mix looks like breadcrumbs. Stir in the sugar. 2. Lightly beat the egg and golden syrup together, add to the food processor and pulse until the mixture clumps together. Tip the dough out, knead briefly until smooth, wrap in clingfim and leave to chill in the fridge for 15 minutes. 3. Preheat the oven to 180o C/350o F/Gas 4. Line two baking trays with greaseproof paper. 4. Roll the dough out to a 0.5cm/¼in thickness on a lightly floured surface. Using cutters, cut out the gingerbread men shapes and place on the baking tray, leaving a gap between them. 5. Bake for 12-15 minutes, or until lightly golden-brown. Leave on the tray for 10 minutes and then move to a wire rack to finish cooling. When cooled decorate with the writing icing and cake decorations.

Di sini, kita juga bisa menikmati model gingerbread ini, yang dibuat oleh Verkade – disebut speculaas - atau yang buatan lokal dari kalangan masyarakat keturunan Arab yang bernama Ka’aq atau Kahak. Rasa jahenya sangat terasa sekali, cocok untuk buat teman minum teh atau kopi, terutama saat cuaca dingin. Anda bisa memperoleh ka’aq ini dimana banyak komunitas jamaah seperti Ampel [Surabaya], Condet [Jakarta], atau kota-kota dimana masih banyak komunitas Arab, seperti Gresik, Bangil, Pekalongan dan lain lain. Dikeprek dan diseduh dengan air panas, ditambah gula sudah sangat menyegarkan tubuh. Apalagi dengan ditambah macam-macam, agar komposisi jahenya bisa ditingkatkan. Misalnya di salah satu ujung gang Blaoeran, di Surabaya, di tahun pertengahan 1970an ada warung minum yang ramai dan harus mengantri untuk bisa menikmati segelas jahe endog [jahe plus telur]. Kita juga mengenal singkatan STMJ – Susu Telur Madu Jahe – sebagai bentuk lain dari STM – Susu Telur Madu.

Kita juga mengenal jahe yang dicampurkan ketika menyedu kopi, yang juga disebut kopi jahe, atau qahwa zanzabila di rumah-rumah makan yang menyajikan masakan a’la Timur Tengah. Setelah menyantap hidangan yang banyak menggunakan bumbu-bumbu seperti nasi briyani, , atau nasi kabsah, rasanya kurang pas kalau tidak menyruput kopi jahe tersebut. Yang lebih mantap lagi, adalah yang ditambah berbagai spices seperti kayu manis, cengkeh, pala, sere. Bisa juga ditambah gula Jawa, atau gula aren yang akan menambah suatu aroma khas, disamping gula pasir sebagai pemanisnya, agar bisa melewati lidah dan kerongkongan kita yang akan hangat dibuatnya, dan bahkan mata pun akan berbinar dan akan terbuka dalam waktu yang cukup lama.

Kita kenal biji kopi yang mendapat imbuhan dengan nama daerah di negeri ini, karena ke khasan pada rasa dan penampilan. Anda bisa menyebutkan banyak nama, dari Aceh, Sidikalang, Bengkulu, Bali, Flores, Toraja dan lain-lainnya. Dan tentunya Java, yang sudah menyatu sebagai ganti kata kopi itu sendiri. Bahkan sebuah piranti lunak menggunakan nama Java dengan logo gambar secangkir kopi, padahal bukan buatan orang Jawa. Negeri kita, termasuk penghasil biji kopi utama dunia – seperti halnya juga untuk daun teh dan biji coklat. Tetapi sayang, untuk itu baru sampai sebagai penghasil barang baku. Belum mampu mengolahnya dan memperdagangkannya dengan merk sendiri, seperti halnya perusahaan asing yang hanya mengolah dan memperdagangkannya, yang anda tahu sendiri untuk kopi, teh dan coklat. Sayang sekali ya, semoga suatu saat nanti.

Mungkin, yang dihargai sangat tinggi di dunia internasional sehingga harganya melangit, tetapi negara lainpun sudah mulai mengekornya, seperti Philipina. Apalagi di negeri sendiri, bermunculam banyak luwak-luwak sehingga kita tidak tahu lagi, mana kopi luwak yang bener. Dari cerita jaman dahulu, kopi luwak itu adalah kopi yang dipilih dari kotoran musang [luwak] yang seharusnya memakan ayam. Mungkin karena tidak ada ayam, maka dia menjadi herbivora dengan memakan buah kopi yang sudah masak saja.

Tidak asal buah kopi. Dan Allah swt menganugerahi luwak kemampuan memilih tersebut melebihi kemampuan manusia. Tetapi bukan saja tuanya buah, pemrosesan dengan enzim dalam pencernaannya lah yang memberikan perubahan pada cita rasa kopi itu sendiri, yang tidak dapat ditiru oleh mesin. Wah, kalau diteruskan cerita tentang kopi, tidak akan ada habisnya. Mungkin dilain kesempatan saja ya. Karena maksud awalnya, menuliskan cerita ini adalah untuk mengajak anda untuk merenungkan, mengapa minuman kesukaan dunia ini – kopi - , [bahkan salah satu jenisnya yang terkenal adalah Arabica atau Arabika, yang tentu merujuk ke Arab, tempat agama Islam dilahirkan dan bahasanya digunakan sebagai bahasa kitab suci al-Quran] tidak masuk sebagai sesuatu yang disebut dalam firman Allah. He he, bukan protes ke Allah, lho ya.

Ternyata, pada saat Rasulullah Muhammad saw hidup, dunia belum mengenal yang namanya kopi tersebut. Kopi baru mulai dikenal sebagian penggembala di Ethiopia [Afrika] setelah mereka mencoba memberikan buah kopi dan dedaunannya sebagai makanan kambing gembalaan mereka. Mereka mendapati kambing-kambingnya tidak bisa tidur. Lalu mereka mencobanya, dan ternyata juga ikut terjaga sepanjang malam. Dan itu baru terjadi di sekitaran tahun 1000 AD, atau 400 tahun setelah wafatnya Rasulullah Muhammad saw. Dan para pedagang Arab membawa biji kopi dan menanamnya di Jazirah Arab, dan merebus bijinya sebagai minuman.

Tentu saja minuman dari buah coffea arabica tersebut, yang menyegarkan badan tersebut, yang membuat orang tidak mengantuk di malam hari saat waktunya tidur, sangat disukai oleh mereka yang menjalankan berbagai shalat sebagai ibadah tambahan di malam hari, serta bermunajat kepada Allah swt, sebagaimana dianjurkan oleh-Nya untuk bangun pada sepertiga akhir dari malam guna melaksanakannya. Saya tidak menemukan asal-usul kata qahwah [kata kopi dalam bahasa Arab], kecuali dari guruku di kelas 2 Madrasah Ibtadiyyah dahulu [cak Wahib, A. Wahib Tamim – di Gresik dimasa itu biasa menyebut gurunya dengan cak saja, tetapi kalau di kelas menyapanya dengan ustadz], bahwa kata qahwah yang terdiri dari huruf-huruf qaf – ha – wau – ta tersebut adalah singkatan yang mewakili huruf depan dari empat kata, ,yang kalau dalam bahasa Indonesia artinya, kekuatan, berkemauan ,تمم dan وحى ,همة ,قوى yaitu terinspirasi dan selesai. Maksudnya, setelah kita meneguk secangkir kopi, kita akan memperoleh kekuatan, kemauannya terus meningkat, serta terinsiprasi dalam menyelesaikan apa yang sedang dikerjakannya, sehingga pekerjaannya tertuntaskan, malah selesai dengan sempurna. Boleh percaya boleh tidak.

Masyarakat kita dulu terbiasa meminum kopi yang diseduh menggunakan bubuk secara langsung, yang dikenal sebagai , sehingga ada yang disebut letek. Agar ketika meminumnya leteknya tidak ikut, maka digunakan cangkir yang ada tutupnya, sehingga bisa difungsikan untuk menyaring butiran kopi yang kasar, tidak terikut ke lepek-nya. Karena panas, biar cepat dingin dan tidak banyak meniup-niup, dituang dulu ke lepek, baru disruput oleh mulut kita.

Kalau sekarang karena bubuk kopinya halus, bahkan ada yang tanpa menyebabkan letek [karena larut semuanya – instant coffee] maka mulai digunakan cangkir biasa, tanpa tutup. Dan dengan campuran susu, yang oleh para barista dijadikan sebuah karya seni, maka cangkir bertutup tidak digunakan lagi. Banyak orang meminum kopi dengan dicampur susu, tentu saja akan lebih enak tidak sekeras kalau tanpa susu.

Di negeri pengembangnya [Arab] orang meminum kopi tidaklah sehitam di negeri ini, bahkan cenderung bening. Saya pernah harus berfikir keras, ketika diberikan minuman katanya kopi tapi koq bening dengan rasa kapulaga. Dan ternyata itu termasuk yang sangat istimewa. Baru yakin kalau yang saya minum tadi itu adalah benar-benar kopi setelah kembali melihat biji kopi di pasar. Anda akan menjumpainya di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram banyak disajikan saat berbuka puasa di bulan Ramadhan seperti sekarang ini.

Di kita, mungkin karena mahalnya biji kopi, meminum kopi yang penting hitam pekat. Maka biji kopi dibuat sangat gosong, dan bahkan dicampur dengan biji-bijian lain, bisa beras bisa pula jagung. Toh kalau sudah disangrai sama-sama hitamnya. Maka ada istilah kopi gereng [angger ireng, asalkan hitam] dengan mencampurnya sehingga disebut jitu [siji-pitu] atau singo [siji-songo]. Tentu biji kopinya yang satu ya. Karenanya anda bisa membeli kopi bubuk yang herga per kilogramnya lebih murah dari biji kopi mentah. Ajaib bukan? Jadi kalau ketemu minuman kopi yang tidak hitam, ya merasa aneh, malah curiga bukan kopi. Mekkah serta jamaah haji yang berdatangan dari segala penjuru daerah di dunia turut serta membuat kopi menjadi terkenal dan disukai di berbagai negara yangh bependuduk muslim. Maka berdirilah warung- warung kopi [warkop] yang dalam istilah Eropa disebut cafe. Di Konstantinopel, yang menjadi ibu kota kerajaan Turki Usmani [Ottoman Turk] cafe yang pertama bernama Kiva Han, di tahun 1475. Bahkan disana ada aturan, seorang isteri boleh mengajukan cerai kepada suaminya, bila tidak dicukupi jatah belanja untuk kopi. Mungkin dalam bentuk semacam sighat talak ta’lik.

Ketika kopi sampai di Italia, seorang penasehat Paus menyarankan agar Paus melarang beredarnya kopi, karena dianggap sebagai ancaman dari orang kafir [mereka yang ngomong, jadi yang dimaksud ancaman dari orang Islam], tetapi malah sebeliknya Paus Clement VIII malah memberkatinya, dan menjadikannya sebagai minuman kaum Nashrani juga.

Perkembangan warung kopi alias cafe terus menuju ke barat, dan di Inggris – khususnya di London – yang menjadi tempat diskusi bagi kaum terpelajar dan yang sedang menuntut ilmu, sedang yang dibuka kemudian oleh Edward Lloyd banyak dikunjungi oleh para pedagang dan anak buah kapal untuk keperluan asuransi, sehingga terbentuklah perusahaan Lloyd yang terkenal sampai sekarang. Bahkan di New York, pernah begitu populernya sampai mengalahkan kepopuleran bir [jadi amar ma’ruf nahi munkar].

Jadi tidak usah berfikir yang tidak-tidak, karena kopi yang bermula dari Arab tetapi tidak disebutkan dalam al-Quran bukan karena apa-apa, apalagi harus dijauhi, karena memang saat itu belum ada. Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 28

َوٱ ّۡلل ۡي ِح بۡ - إِ نۡۡٱ ّۡللَۡي ِح بۡ

Kaligrafi atau khat yang ditulis dengan indah dan dipampangkan di dinding atau langit-langit masjid, sangat sering kita temui dalam bangunan-bangunan peribadatan ummat Islam, seperti surau dan masjid. Hanya apa yang dituliskan, tentulah ditentukan oleh pandangan dari masing-masing arsitek bangunannya, dan arsitek dari pesan yang ingin disampaikan oleh pembangun atau pengelola masjid tersebut.

Sebagai contoh di Masjid di kantor pusat suatu BUMN Konstruksi, kita akan menemui kaligrafi dari ayat- ayat suci al-Quran yang disesuaikan dengan yang ingin disampaikan sesuai filosofi perusahaan saat itu [mungkin juga filosofinya mengalami perubahan kemudian], agar lebih dihayati oleh jamaahnya, yang diejawanatahkan dalam lima buah ayat atau penggalan ayat, yaitu:

Ketika jamaah sedang duduk mendengarkan khutbah, akan melihat dinding Sisi Barat-Utara, dimana ada kaligrafi ayat surah Ali-Imran QS 3:104, yang mendasari Kebijakan Mutu-nya, yaitu selalu melakukan perbaikan, melaksanakan kegiatan sesuai ketentuan, dan mencegah terjadinya ketidak-sesuaian ۡ ً۬ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ َولتَكُن ِ منكُ ۡم أُ َّمة يَ ۡدعُو َن ِإ َلى ٱل َخۡي ِر َويَأ ُم ُرو َن ِبٱل َم ۡع ُرو ِف َو َيۡن َه ۡو َن َع ِن ٱل ُمن َك ِۚ ر َوأُ و َل ـٰٓ لٮ َك هُ ُم ٱل ُم ۡف ِل ُحو َن Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. dan juga Sisi Barat-Selatan, dimana ada kaligrafi ayat surah al-Ahzaab QS 33:70-71 yang mengingatkan pentingnya kejujuran, integritas dalam melaksanakan kegiatannya dengan berharap Allah swt akan memperbaiki apa yang kita lakukan, mengampuni dosa kita dan berharap mendapat kemenangan َ َّ ُ ً۬ ً۬ َ ۡ يَ ـٰٓأيُّ َہا ٱل ِذي َن َءا َمنُوا ٱتَّقُوا ٱ َّّلل َ َوقُولوا َق ۡول َس ِديد ا , يُ ۡص ِل ۡح َلكُ ۡم أ ۡع َم ـ َلكُ ۡم َو َيغ ِف ۡر َلكُ ۡم ذُنُو َبكُ ۡۗم َو َمن يُ ِطع ِ ٱ َّّلل َ َو َرسُو َله ُ ۥ َف َق ۡد َفا َز َف ۡو زا َع ِظي ما

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menta`ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.

Ketika shalat usai, yang diakhiri dengan mengucapkan salam dengan menoleh ke kanan dan kekiri, maka jamaah akan memandang Sisi Utara, dimana terpampang ayat-ayat dari surah ash-Shrakh QS 94:5-8, yang memberikan dorongan semangat agar selalu optimis karena pada setiap kesulitan [definitif, pakai al] akan ada banyak kemudahan [yang belum terdefinisikan, yang tidak pakai al], selesai yang satu melanjutkan lagi, [mementingkan processes] dan hanya berharap akan hasilnya [results] hanya kepada Allah swt saja. ۡ ۡ َف ِ َّن َم َع ٱل عُ ۡس ِر يُ ۡس را , ِإ َّن َم َع ٱلعُ ۡس ِر يُ ۡس ً۬ را , َف ِذَا َف َر ۡغ َت َفٱن َص ۡب , َو ِإ َل ى َر ِب َك َفٱ ۡر َغب Karena sesungguhnya dalam kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya dalam kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. diikuti dengan Sisi Selatan, didorong lagi dengan firman Allah swt dalam surah al-Qashash QS 28:77, untuk menyeimbangkan akan upaya bagi kehidupan yang akan datang di akhirat dan tanpa melupakan kehidupan masa kini, dan selalu megingat akan nikmat Allah swt dan agar berbuat baik seperti yang Allah lakukan ۡ َ ۖ ۡ ۖ َ َ ۖ َوٱۡبتَغ ِ ِفي َما ٰٓ َءاتَ ٮ َك ٱ َّ ّللُ ٱلدَّا َر ٱِل ِخ َر ةَ َو َل تَن َس نَ ِصي َب َك ِم َن ٱلدُّنيَا َوأ ۡح ِسن َڪ َما ٰٓ أ ۡح َس َن ٱ َّ ّللُ ِإ َلۡي َ ك Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu,

Ketika akan melangkah keluar, di Sisi Timur, diingatkan oleh ayat pada surah al-Maidah QS 5:2, agar hanya bekerja sama dalam kebajikan, dan bukannya dalam melakukan pelanggaran, serta diingatkan agar selalu bertaqwa, juga diperingatkan akan beratnya siksa-Nya, karena manusia sering berbuat lupa dan lalai ۡ ۡ ۡ ۡ َوتَعَا َونُوا َع َلى ٱل ِب ِ ر َوٱلتَّۡق َو ۖى َو َل تَعَا َونُوا َع َلى ٱ ۡ ِۡلث ِم َوٱلعُ ۡد َوٲ ِۚ ن َوٱتَّقُوا ٱ َّۖ ّللَ ِإ َّن ٱ َّّلل َ َش ِديد ُ ٱل ِع َقا ِب Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. Kaligrafi dibuat indah, dimaksudkan agar orang mau membacanya, dan dengan membaca jadi ingat akan pesan yang disampaikan. Tetapi, walau bisa mengaji / membaca ayat-ayat al-Quran dalam huruf Arab, membaca kaligrafi kadang-kadang masih susah, atau bahkan tidak terbaca. Sehingga pesan yang bagus itu tidak tersampaikan, jadi baru hanya sebagai pengisi dan penghias bidang. Akan sangatlah baik kiranya, bila dibawah atau disampingnya [walau kecil saja] diberikan tulisan huruf Arab secara biasa, dan juga terjemahnya atau rujukan nama surah, nomer surah dan nomer ayatnya, agar lebih mudah untuk merujuknya dan mempelajarinya lebih lanjut.

Kalau kaligrafinya masih yang seperti di kolom sebelah kiri ini, insya Allah masih akan banyak yang bisa membacanya. Kalau yang di kolom kanan? Kalau yang di atas, itu kalimat basmalah, tetapi yang dibawahnya? Dan yang berbentuk harimau atau singa ini? Jumlah yang bisa membaca baca akan menurun drastis. Saya yakin itu.

Kaligrafi berhuruf China dan juga kaligrafi berhuruf Arab, pada latar belakang di foto ini, banyak kita temukan di seluruh bagian masjid dengan menggunakan kekhasan mereka dalam warna, merah dan kuning. Entah apa arti kaligrafi dalam huruf China yang terpampang disana. Itulah yang bisa kita temui di Masjid Nu-Jie, Beijing, China, dimana ada hiasan kaligrafi yang mungkin dibuat di kemudian hari yang digantungkan di dinding depan [sebelah mihrab dan mimbar] yang bertuliskan [kalau tidak salah baca lho ya, wong di kiro-kiro] • Inna Allaha yuhibbul mutawakkilin; • Inna Allaha yuhibbul muttaqien; • Inna Allaha yuhibbut tawwabien; • Inna Allah yuhibbul mukminien; tentunya dengan maksud untuk mengingatkan seluruh jamaah agar menjadi orang-orang yang tergolong manusia yang beriman, berserah diri [tawakal], bertaqwa, dan selalu bertaubat.

Mungkin masih ada lagi yang seperti itu, tetapi tidak terlihat olehku dan tidak terabadikan olehku, karena model pernyataan seperti itu banyak kita temukan dalam al-Quran, dengan model Inna atau Wa dalam pernyataan di akhir ayat, tetapi ada satu yang di awal ayat sejauh yang saya temukan, yang saya kutipkan berikut ini, dan bisa anda periksa kesemuanya di bagian akhir cerita ini. ۡ إِ َّن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب ٱل ُم ۡح ِسنِي َن [Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik [2.195 ۡ إِ َّن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب ٱلتَّ َّوٲبِي َن َويُ ِح ُّب ٱل ُمتَ َط ِ ه ِري َن [Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan [2.222 menyukai orang-orang yang menyucikan diri. ۡ َف ِ َّن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب ٱل ُمتَّ ِقي َن [Maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. [3.76 َوٱ َّّلل ُ يُ ِح ُّب ٱۡل ُم ۡح ِسنِي َن [Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. [3.134 َوٱ َّّلل ُ يُ ِح ُّب ٱل َّص ـبِ ِري َن [Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar [3.146 َوٱ َّّلل ُ يُ ِح ُّب ٱۡل ُم ۡح ِسنِي َن [Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik [3.148 ۡ إِ َّن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب ٱل ُمتَ َو ِ ك ِلي َن [Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal. [3.159 ۡ إِ َّن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب ٱل ُم ۡح ِسنِي َن [Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. [5.13 ۡ إِ َّن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب ٱل ُم ۡق ِس ِطي َن [Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil [5.42 َوٱ َّّلل ُ يُ ِح ُّب ٱۡل ُم ۡح ِسنِي َن [Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. [5.93 ۡ إِ َّن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب ٱل ُمتَّ ِقي َن [Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. [9.4 ۡ إِ َّن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب ٱل ُمتَّ ِقي َن [Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. [9.7 َوٱ َّّلل ُ يُ ِح ُّب ٱۡل ُم َّط ِ ه ِري َن [Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih [9.108 ۡ إِ َّن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب ٱل ُم ۡق ِس ِطي َن [Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. [49.9 ۡ إِ َّن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب ٱل ُم ۡق ِس ِطي َن [Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. [60.8 ً۬ إِ َّن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب ٱلَّ ِذي َن يُ َق ـتِلُو َن فِى َسبِي ِل ِهۤ َصف ا [Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di [61.2-3-4 َكأَنَّ ُهم بُۡنيَ ـ ً۬ ن َّم ۡر ُصو ً۬ ص )١( jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

, ٱل َّص ـبِ ِري َن , ٱۡل ُمتَّ ِقي َن , ٱۡل ُمتَ َط ِ ه ِري َن , ٱلتَّ َّوٲبِي َن , ٱۡل ُم ۡح ِسنِي َن Kalau mau kita kelompokkan, maka mereka yang disukai Allah itu adalah ً۬ ً۬ ۡ Semuanya sebagai predikat, yang dijelaskan . ٱلَّ ِذي َن يُ َق ـتِلُو َن فِى َسبِي ِل ِهۤ َصف ا َكأَنَّ ُهم بُۡنيَ ـ ن َّم ۡر ُصو ً۬ ص dan , ٱل ُم ۡق ِس ِطي َن , ٱۡل ُمتَ َو ِ ك ِلي َن sebelumnya apa kriterianya, dan hanya satu yang tidak berupa predikat melainkan urainnya langsung. Jadi ada 7 predikat orang-orang yang disukai Allah swt, dan satu yang tidak diistilahkan tetapi diuraikan perbuatannya. Walau yang dipampangkan di Nu-Jie “Inaa Allaha yuhibbul mu’minin” tidak ketemu ayatnya , tetapi yakin pasti benar juga. Dengan mengelompokkan ayat[-ayat] yang diakhiri dengan predikat yang sama, dan mempelajarinya – bahkan mungkin dengan menyertakan pula ayat[-ayat] sebelumnya, kita akan dapat mengetahui [atau menduga] kriteria apakah yang harus dipenuhi untuk mendapatkan predikat tersebut. Tentu kita semua ingin disayangi dan disukai Allah swt. ٱۡل ُم ۡح ِس ِني َن Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu [2.195] وأَن ِفقُوا ِفى سبيل ٱ َّ ِّلل و َل تُۡلقُوا بأَۡي ِدي ُك ۡم إ َلى ٱلتَّۡہلُ َك ِۛة menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena َ َ ِ ِ َ ِ ِ َ ۡ ُ َّ ۡ ۡ .sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik َوأح ِسن ٰٓو ۛا ِإن ٱ َّ ّللَ يُ ِح ُّب ٱل ُمح ِس ِني َن )٣٣١( ۡ yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang) [3.134] ٱلَّ ِذي َن يُن ِفقُو َن ِفى ٱل َّس َّرآٰ ِء َوٱل َّض َّرآٰ ِء َوٱل َڪ ـ ِظ ِمي َن ۡ ۡ ۡ maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan ٱلغَۡي َظ َوٱلعَا ِفي َن َع ِن ٱلنَّا ِ ۗس َوٱ َّّلل ُ يُ ِح ُّب ٱل ُم ۡح ِس ِني َن .kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan) )٣١١( ۡ Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala [3.148] َفـَٔاتَ ٮ ُه ُم ٱ َّّلل ُ ثَ َوا َب ٱلدُّۡنيَا َو ُح ۡس َن ثَ َوا ِب ٱِلَ ِخ َر ِۗة َوٱ َّّلل ُ .yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan يُ ِح ُّب ٱۡل ُم ۡح ِس ِني َن )٣١٨( [5.13] (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan ۡ ۡ ُ ً۬ Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan َف ِب َما نَق ِض ِہم ِ ميثَ ـ َق ُه ۡم َلعَنَّ ـ ُه ۡم َو َجعَلنَا قُلوبَ ُه ۡم َق ـ ِسي َ ۖة ۡ ً۬ Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari) يُ َح ِ رفُو َن ٱل َڪ ِل َم َعن َّم َوا ِض ِع ِه ۙۤ َونَسُوا َح ظا ِ م َّما ً۬ (apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad ذُ ِ ك ُروا ِب ِه ۚۤ َو َل تَ َزا ُل تَ َّط ِل ُع َع َل ى َخآٰ لٮنَ ة ِ مۡنہُ ۡم ِإ َّل ً۬ senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka َق ِليل ِ مۡنہُ ۡ ۖم َفٱ ۡع ُف َعۡنہُ ۡم َوٱ ۡص َف ۡ ۚح ِإ َّن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب ,yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka) ٱۡل ُم ۡح ِس ِني َن )٣١( sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. [5.93] Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan makanan yang telah mereka makan dahulu, apabila َلۡي َس َع َلى ٱلَّ ِذي َن َءا َمنُوا َو َع ِملُوا ٱل َّص ـ ِل َح ـ ِت ُجنَا ً۬ ح ,mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh ِفي َما َط ِع ُم ٰٓوا ِإذَا َما ٱتَّ َقوا َّو َءا َمنُوا َو َع ِملُوا (kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, kemudian mereka (tetap juga ٱل َّص ـ ِل َح ـ ِت ثُ َّم ٱتَّ َقوا َّو َءا َمنُوا ثُ َّم ٱتَّ َقوا َّوأَ ۡح َسنُو ۗا ۡ bertakwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat َوٱ َّّلل ُ يُ ِح ُّب ٱل ُم ۡح ِس ِني َن )٣١( kebajikan. ٱلتَّ َّوٲ ِبي َن [2.222] Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah ۡ ً۬ kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu َويَ ۡسـَٔلُونَ َك َع ِن ٱل َم ِحي ِ َۖ قُ ۡل هُ َو أَذ ى َفٱ ۡعتَ ِزلُوا ۡ ۡ haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila ٱل ِن َسآٰ َء ِفى ٱل َم ِحي ِ َۖ َو َل تَۡق َربُوهُ َّن َحتَّ ى يَط ُه ۡر َۖن ۡ mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan َف ِذَا تَ َط َّه ۡر َن َفأتُوهُ َّن ِم ۡن َحۡي ُث أَ َم َر ُك ُم ٱ َّ ّۚلل ُ ِإ َّن ٱ َّّلل َ ۡ Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan يُ ِح ُّب ٱلتَّ َّوٲ ِبي َن َويُ ِح ُّب ٱل ُمتَ َط ِ ه ِري َن )٥٥٥( menyukai orang-orang yang menyucikan diri.

, ٱۡل ُمتَ َط ِ ه ِري َن Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah [2.222] ۡ ً۬ kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu َويَ ۡسـَٔلُونَ َك َع ِن ٱل َم ِحي ِ َۖ قُ ۡل هُ َو أَذ ى َفٱ ۡعتَ ِزلُوا ۡ ۡ haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila ٱل ِن َسآٰ َء ِفى ٱل َم ِحي ِ َۖ َو َل تَۡق َربُوهُ َّن َحتَّ ى يَط ُه ۡر َۖن ۡ mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan َف ِذَا تَ َط َّه ۡر َن َفأتُوهُ َّن ِم ۡن َحۡي ُث أَ َم َر ُك ُم ٱ َّ ّۚلل ُ ِإ َّن ٱ َّّلل َ ۡ Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan يُ ِح ُّب ٱلتَّ َّوٲ ِبي َن َويُ ِح ُّب ٱل ُمتَ َط ِ ه ِري َن )٥٥٥( menyukai orang-orang yang menyucikan diri. [9.108] Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari َل تَقُ ۡم ِفي ِه أَبَ ً۬د ۚا لَّ َم ۡس ِجد أُ ِ س َس َع َلى ٱلتَّۡق َو ى ِم ۡن أَ َّو ِل ً۬ pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada يَ ۡو م أَ َح ُّق أَن تَقُو َم ِفي ِۚه ِفي ِه ِر َجا ل يُ ِحبُّو َن أَن ۡ orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang يَتَ َط َّه ُرو ۚا َوٱ َّّلل ُ يُ ِح ُّب ٱل ُم َّط ِ ه ِري َن )٣٤٨( bersih.

ٱۡل ُمتَّ ِقي َن Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang) [3.76] بَ َل ى م ۡن أَۡو َف ى بع ۡه ِد ِهۤ وٱتَّ َق ى َفِ َّن ٱ َّّلل يُ ِح ُّب ٱۡل ُمتَّ ِقي َن dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang َ ِ َ َ ِ َ )٤٨( bertakwa.

[9.4] kecuali orang-orang musyrikin yang kamu telah mengadakan perjanjian ۡ (dengan mereka) dan mereka tidak mengurangi sesuatu pun (dari isi perjanjian) ِإ َّل ٱلَّ ِذي َن َع ـ َهدتُّم ِ م َن ٱل ُم ۡش ِر ِكي َن ثُ َّم َل ۡم يَنقُ ُصو ُك ۡم ً۬ ً۬ mu dan tidak (pula) mereka membantu seseorang yang memusuhi kamu, maka َشۡيـ ا َو َل ۡم يُ َظ ـ ِه ُروا َع َلۡي ُك ۡم أَ َحد ا َفأَتِ ُّم ٰٓوا ِإ َلۡي ِه ۡم َع ۡهدَهُ ۡم ۡ terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sesungguhnya ِإ َل ى ُمدَّ ِت ِہ ۡ ۚم ِإ َّن ٱ َّ ّللَ يُ ِح ُّب ٱل ُمتَّ ِقي َن )١( Allah menyukai orang-orang yang bertakwa. Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan Rasul-Nya [9.7] ۡ َڪۡي َف يَ ُكو ُن ِلل ُم ۡش ِر ِڪي َن َع ۡهد ِعند َ ٱ َّ ِ ّلل َو ِعند َ dengan orang-orang musyrikin, kecuali dengan orang-orang yang kamu telah رسُو ِل ِهۤ إ َّل ٱلَّ ِذي َن ع ـهدتُّ ۡم ِعند َ ٱۡلم ۡسج ِد ٱۡلحرا ۖم َفما mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidilharam? maka selama َ ِ َ َ َ ِ َ َ ِ َ ۡ َ َ ُ َ ۡ َ َّ ۡ َّ mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus (pula) terhadap ٱستَق ـ ُموا لك ۡم فٱستَ ِقي ُموا ل ُه ۡ ۚم ِإن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب ٱل ُمت ِقي َن .mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa )٤(

ٱل َّص ـ ِب ِري َن [3.146] Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka و َكأَ ِي ن ِ من نَّ ِب ً۬ ى َق ـتَ َل معه ُ ۥ ر ِب يُّو َن َك ِثي ً۬ ر َفما و َهنُوا sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah َ َ َ ِ َ َ ِل َما ٰٓ أَ َصابَہُ ۡم ِفى َس ِبي ِل ٱ َّ ِ ّلل َو َما َضعُفُوا َو َما karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak .pula) menyerah kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar) ٱ ۡستَ َكانُو ۗا َوٱ َّّلل ُ يُ ِح ُّب ٱل َّص ـ ِب ِري َن )٣١٨(

ۡ ٱل ُم تَ َو ِ ك ِلي َن [3.159] Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah ً۬ َف ِب َما َر ۡح َم ة ِ م َن ٱ َّ ِّلل ِلن َت َل ُه ۡ ۖم َو َل ۡو ُكن َت َف ظا َغ ِلي َظ ,mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka ٱۡل َقۡلب َلَن َف ُّضوا ِم ۡن ح ۡو ِل َ ۖك َفٱ ۡعف عۡنہ ۡم وٱ ۡستَ ۡغ ِف ۡر mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam ِ َ ُ َ ُ َ َل ُه ۡم َو َشا ِو ۡرهُ ۡم ِفى ٱ ِۡلَ ۡم ِ ۖر َف ِذَا َع َز ۡم َت َفتَ َو َّك ۡل َع َلى urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka ۡ bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang ٱ َّ ۚ ّللِ ِإ َّن ٱ َّ ّللَ ي ُ ِح ُّب ٱل ُمتَ َو ِ ك ِلي َن )٣١٣( bertawakal kepada-Nya.

ٱۡل ُم ۡق ِس ِطي َن [5.42] Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu َس َّم ـع ُو َن ِلۡل َك ِذ ِب أَ َّڪ ـلُو َن ِلل ُّس ۡح ِۚت َف ِن َجآٰ ُءو َك (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau َفٱ ۡح ُكم بَۡينَہُ ۡم أَۡو أَ ۡع ِر َۡ َعۡنہُ ۡ ۖم َو ِإن تُ ۡع ِر ۡ َ َعۡن ُه ۡم berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak ً۬ َف َلن يَ ُض ُّرو َك َشۡيـ ۖا َو ِإ ۡن َح َك ۡم َت َفٱ ۡح ُكم بَۡينَہُم akan memberi mudarat kepadamu sedikit pun. Dan jika kamu memutuskan ۡ ۡ ۡ ,perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil ِبٱل ِق ۡس ِۚط ِإ َّن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب ٱل ُمق ِس ِطي َن )١٥( sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil. Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka [49.9] ۡ ۡ damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat َو ِإن َطآٰ لٮ َفتَا ِن ِم َن ٱل ُم ۡؤ ِم ِني َن ٱقتَتَلُوا َفأَ ۡص ِل ُحوا aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat بَۡينَ ُہ َم ۖا َف ِ ۢن بَغَ ۡت ِإ ۡحدَ ٮ ُه َما َع َلى ٱ ِۡلُ ۡخ َر ى َف َق ـ ِتلُوا aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu ٱلَّ ِتى تَۡب ِغى َحتَّ ى تَ ِف ٰٓى َء ِإ َل ٰٓى أَ ۡم ِر ٱ َّ ۚ ّللِ َف ِن َفآٰ َء ۡت ۡ telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya َفأَ ۡص ِل ُحوا بَۡينَہُ َما ِبٱلعَ ۡد ِل َوأ َۡق ِس ُط ٰٓو ۖا ِإ َّن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang ٱۡل ُم ۡق ِس ِطي َن )٣( berlaku adil. Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap [60.8] َّل يَۡن َه ٮ ُك ُم ٱ َّّلل ُ َع ِن ٱلَّ ِذي َن لَ ۡم يُ َق ـ ِتلُو ُك ۡم ِفى ٱل ِد ي ِن َو َل ۡم ۡ orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir يُ ۡخ ِر ُجو ُكم ِ من ِديَ ـ ِر ُك ۡم أَن تَبَ ُّروهُ ۡم َوتُق ِس ُط ٰٓوا ِإ َلۡي ِہ ۡ ۚم ۡ kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil ِإ َّن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب ٱل ُم ۡق ِس ِطي َن )٨(

ٱلَّ ِذي َن يُ َق ـ ِتلُو َن ِفى َس ِبي ِل ِهۤ Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang [4-61.2] يَ ـٰٓأَيُّ َہا ٱلَّ ِذي َن َءا َمنُوا ِلم تَقُولُو َن َما َل تَۡفعَلُو َن )٥( tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan َ َڪبُر م ۡقت ا ِعند َ ٱ َّ ِّلل أَن تَقُولُوا ما َل تَۡفعلُو َن )١( apa-apa yang tiada kamu kerjakan. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang َ َ َ َ ً۬ ِإ َّن ٱ َّّلل َ يُ ِح ُّب ٱلَّ ِذي َن يُ َق ـ ِتلُو َن فِى َس ِبي ِل ِهۤ َصف ا َكأَنَّ ُهم yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka ً۬ ً۬ .seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh بُۡنيَ ـ ن َّم ۡر ُصو ص )١(

Semoga Allah swt memudahkan dan meridhoi upaya kita dalam memenuhi kriteria tersebut dan sehingga kita dapat digolongkan sebagai bagian ummat yang disebut ;orang yang berbuat baik dan/atau kebajikan ,ٱۡل ُم ۡح ِسنِي َن • ;orang yang tobat ,ٱلتَّ َّوٲبِي َن • ;orang yang membersihkan diri dan/atau menyucikan diri ,ٱۡل ُمتَ َط ِ ه ِري َن • ;[orang yang bertaqwa [kepada-Nya ,ٱۡل ُمتَّ ِقي َن • ;orang yang sabar ,ٱل َّص ـبِ ِري َن • ۡ ;[orang yang bertawakkal [kepada-Nya ,ٱل ُم تَ َو ِ ك ِلي َن • orang yang berlaku adil; dan/atau ,ٱۡل ُم ۡق ِس ِطي َن • ً۬ yang berjuang [berperang] di jalan Allah swt, dalam barisan yang ,ٱلَّ ِذي َن يُ َق ـتِلُو َن فِى َسبِي ِل ِهۤ َصف ا َكأَنَّ ُهم بُۡنيَ ـ ً۬ ن َّم ۡر ُصو ً۬ ص • teratur sehingga merupakan suatu bangunan yang tersusun kokoh.

Mungkin juga terbersit pada diri anda suatu pertanyaan eksploratif, “Mengapa Allah swt tidak menyampaikan secara tersurat [eksplisit] bahwa Allah swt menyukai orang-orang mukmin [mukminin] dan orang orang Islam [muslimin]?”

Bisa jadi, menjadi seorang mukmin dan muslim adalah suatu pre-requisite [persyaratan awal, prasyarat] yang harus dipenuhi sebelum bisa meraih predikat tersebut, atau bisa juga bahwa predikat tersebut diatas bersifat universal yang bisa diberikan Allah swt kepada siapapun tanpa memperhatikan statusnya sebagai mukmin dan/atau muslim.

Semoga kita semua dimasukkan Allah swt sebagai hamba-hamba yang disayangi dan disukai oleh Nya. Amien.

Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 29

COMPETENCY REQUIREMENT

Sebentar lagi di saat lebaran akan tiba – bahkan mugkin sudah – para asisten rumah tangga [bila ada yang punya] yang beragama Islam sudah melakukan perjalanan mudik, dan belum tentu bisa dipastikan akan kembali atau malah akan kembali dengan membawa teman atau kerabatnya untuk mengadu nasib di luar tempat asalnya. Beruntunglah anda bila asisten rumah tangganya bisa bertahan lama, sehingga tidak disibukkan untuk mencari lagi dan mengajarkan berbagai hal lagi kepada mereka.

Keahlian yang mereka miliki – dan juga siapapun - baik berupa keterampilan maupun pengetahuan, memang tumbuh seiring dengan waktu, bila seseorang mempelajarinya dan melakukannya. Kalau pemula, biasanya belum mengerti apa-apa, dan kadangkala bisa membuat jengkel yang dibantu; sedangkan yang sudah mahir – merasa sudah memiliki keahlian – biasanya agak “jual mahal” – dan kadang lupa dari mana keahlian tersebut dia peroleh. Tetapi itu semua adalah kewajaran yang terjadi atau berlaku dalam keseharian. Dan pahala yang besar semoga selalu diperoleh oleh yang sabar melatih mereka.

Seseorang pemberi kerja, memiliki ukuran dan kriteria dalam memilih yang akan dipekerjakannya, begitu pula pekerja berhak untuk menunjukkan kebolehannya dalam bidang tertentu, sebagaimana dua kissah yang diabadikan dalam al-Quran, yang menyangkut peristiwa yang di alami oleh dua orang nabi Allah swt. Menyampaikan kebolehan yang dimiliki oleh seorang pelamar kerja, tentu sangat dipengaruhi oleh budaya masyarakat dari dari si pelamar. Jika anda pernah membaca dan memperhatikan surat lamaran yang disampaikan calon pekerja asing – di bidang apapun – terutama yang sudah pada tingkatan menengah ke atas, akan sering menjumpai frasa yang bagi kita cukup janggal, misalnya “I’m very, very expert in . . . . . “, bukan saja sekedar expert, atau very expert, bahkan sampai very, very expert. Bagi bangsa Indonesia, mungkin hal seperti itu dianggap berlebihan, koq membanggakan diri sendiri. Tetapi bagi bangsa lain, mungkin hal itu adalah biasa, tetapi ada juga yang tidak biasa. Diantara suku bangsa di negeri ini, juga berbeda-beda. Ada yang sudah mengikuti pola orang asing tersebut, tetapi ada yang masih malu-malu untuk menyampaikan keahliannya, sesuai ajaran leluhurnya agar tetap andap asor [merendah, tetapi sebenarnya bukan rendahan atau rendah diri].

Menilai diri sendiri – self assessment – dan menyampaikan hasilnya kepada calon pemberi kerja sebenarnya sudah dilakukan dan dicontohkan oleh nabi Yusuf as, sebagaimana yang diabadikan dalam surah Yusuf QS 12:55, dan bila perlu menirunya, sebagai mana yang diungkap berikut ini َقا َل ٱ ۡجعَۡل ِنى َع َل ى َخ َزآٰ لٮ ِن ٱ ِۡلَ ۡر ِ َۖ ِإ ِن ى َح ِفيظ َع ِلي ً۬ م )١١( Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan."

Kalau kita hanya membaca sepintas dan hanya ayat itu saja – tanpa mengetahui keadaan sebelumnya – tentu akan berburuk sangka, apalagi bila dikaitkan dengan berita hari-hari ini tentang bagaimana peran para bendahara partai seperti yang dinyanyikan oleh mantan bendahara suatu partai di negeri ini. Pernyataan tersebut tidaklah lepas dari ikhwal ta’bir atas mimpi sang raja, yang membawa nabi Yusuf as untuk berjumpa dengan raja, dan menyampaikan ta’bir mimpi tersebut [RAMADHAN 01] ۡ ۡ ُ َو َقا َل ٱل َم ِل ُك ِإ ِن ٰٓى أَ َر ى َسۡب َع بَ َق َرٲ ً۬ ت ِس َما ً۬ ن يَأ ُڪلُ ُه َّن َسۡب ع ِع َجا ً۬ ف َو َسۡب َع سُۢنبُ َل ـ ت ُخ ۡض ً۬ ر َوأ َخ َر يَا ِب َس ـ ً۬ تۖ يَ ـٰٓأَيُّ َہا ۡ ُ ۡ ٱل َم ََل أَفتُو ِنى ِفى ُر ۡءيَ ـ َى ِإن كُنتُۡم ِلل ُّر ۡءيَا تَ ۡعبُ ُرو َن Raja berkata [kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya]: "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir [gandum] yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang ta’bir mimpiku itu jika kamu dapat mena’birkan mimpi."

Yang ta’birnya tidak lain adalah: ً۬ ۡ ۡ َقا َل تَ ۡز َرعُو َن َسۡب َع ِس ِني َن دَأًَ۬ب ا َف َما َح َصدتُّۡم َفذَ ُروهُ ِفى سُۢنبُ ِل ِهۤ ِإ َّل َق ِليل ِ م َّما تَأكُلُو َن )١٤( ثُ َّم يَأ ِتى ِم ۢن بَ ۡع ِد ۡ ً۬ ۡ ذَٲ ِل َك َسۡب ً۬ ع ِشدَا ً۬د يَأكُۡل َن َما َقدَّ ۡمتُۡم َل ُه َّن ِإ َّل َق ِليل ِ م َّما تُ ۡح ِصنُو َن )١٨( ثُ َّم يَأ ِتى ِم ۢن َب ۡع ِد ذَٲ ِل َك َعا ً۬ م ِفي ِه يُغَا ُث ٱلنَّا ُس َو ِفي ِه َي ۡع ِص ُرو َن )١٣( Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun [lamanya] sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya [tahun sulit], kecuali sedikit dari [bibit gandum] yang kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan [dengan cukup] dan di masa itu mereka memeras anggur." Singkat cerita, sampai nabi Yusuf as bertemu dengan raja dan dialog antara keduanya dikissahkan sebagai berikut: ۡ ۡ ً۬ َو َقا َل ٱل َم ِل ُك ٱ ۡۡتُو ِنى ِب ِهۤ أَ ۡستَ ۡخ ِل ۡصه ُ ِلنَ ۡف ِس ۖى َف َل َّما َكلَّ َمه ُ ۥ َقا َل ِإنَّ َك ٱليَ ۡو َم َلدَۡينَا َم ِكي ن أَ ِمي ن )١١( َقا َل ٱ ۡجعَۡل ِنى َع َل ى َخ َزآٰ لٮ ِن ٱ ِۡلَ ۡر ِ َۖ ِإ ِن ى َح ِفيظ َع ِلي ً۬ م )١١( Dan raja berkata: "Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat kepadaku". Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: "Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi kami". Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan."

(Joseph) said: "Set me over the storehouses of the land: I will indeed guard them, as one that knows (their importance)." (55)

[Yûsuf (Joseph)] said: "Set me over the storehouses of the land; I will indeed guard them with full knowledge" (as a minister of finance in Egypt). (55)

Saya sampaikan beberapa terjemahnya, untuk dapat lebih memahaminya, bahwa jabatan yang “diminta” oleh Yusuf as sebagai orang lingkaran dekat Raja adalah semacam Kepala BULOG atau Menteri Keuangan - yang merupakan Bendahara Negara - di negeri kita sekarang.

Jadi ingat Gus Dur, jika ada orang yang mengusulkan sesuatu, maka dialah yang diberi tugas menerapkan. Kalau nabi Yusuf as menilai dirinya sendiri, dan menyampaikan sesuatu yang dimilikinya, serta menyampaikan missi dari pelaksanaan tugasnya, maka lain lagi dengan yang dialami nabi Musa as yang dinilai oleh salah seorang puteri nabi Syuaib as – walau hanya baru mengenal dan mengamatinya – sebagaimana diabadikan dalam surah al-Qashash QS 28:26 ۡ ۡ َقا َل ۡت ِإ ۡحدَ ٮ ُه َما يَ ـٰٓأَبَ ِت ٱ ۡستَۡـ ِج ۡر ۖه ُ ِإ َّن َخۡي َر َم ِن ٱ ۡستَۡـ َج ۡر َت ٱل َق ِو ُّى ٱِلَ ِمي ُن )٥٨( Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya".

Dan tentu hal itu tidak terlepas dari ayat-ayat sebelumnya [23-25], yang menceritakan pertemuan nabi Musa as [dalam persembunyiannya] dengan anak-anak perempuan nabi Syuaib as, yang sedang menggembalakan kambing-kambingnya di suatu sumur yang dikuasai oleh sekelompok anggota masyarakat, dan tidak memberikan kesempatan kepada kedua puteri tersebut untuk memberikan minum bagi hewan gembalaannya. Kesemuanya itu tidaklah lepas dari rangkaian skenario yang sudah direncanakan Allah swt. Bukankah Dia sebaik-baik perencana? ً۬ ۡ َو َل َّما َو َرد َ َمآٰ َء َم ۡديَ َن َو َجد َ َع َلۡي ِه أُ َّمة ِ م َن ٱلنَّا ِس يَ ۡسقُو َن َو َو َجد َ ِمن دُو ِن ِه ُم ٱ ۡم َرأَتَۡي ِن تَذُودَا ِۖن َقا َل َما َخطبُك ُ َم ۖا َقا َلتَا ً۬ َل نَ ۡس ِقى َحتَّ ى يُ ۡص ِد َر ٱل ِ ر َعآٰ ُۖء َوأَبُونَا َشۡي خ َڪ ِبي ً۬ ر )٥١( َف َس َق ى َل ُه َما ثُ َّم تَ َولَّ ٰٓ ى ِإ َلى ٱل ِ ظ ِ ل َف َقا َل َر ِب ِإ ِن ى ِل َما ٰٓ أَن َزۡل َت ِإ َل َّى ِم ۡن َخۡي ر َف ِقي ً۬ ر )٥١( َف َجآٰ َء ۡته ُ ِإ ۡحدَ ٮ ُه َما تَ ۡم ِشى َع َل ى ٱ ۡس ِت ۡحيَآٰ ً۬ ء َقا َل ۡت ِإ َّن أَ ِبى يَ ۡدعُو َك ِل َي ۡج ِزيَ َك أَ ۡج َر َما ۡ ۡ َس َقۡي َت َلنَ ۚا َف َل َّما َجآٰ َءه ُ ۥ َو َق َّص َع َلۡي ِه ٱل َق َص َص َقا َل َل تَ َخ ۡ ۖف نَ َج ۡو َ ت ِم َن ٱل َق ۡو ِم ٱل َّظ ـ ِل ِمي َن )٥١( Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: "Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?" Kedua wanita itu menjawab: "Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya". Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku". Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua wanita itu berjalan kemalu- maluan, ia berkata: "Sesungguhnya bapakku memanggil kamu agar ia memberi balasan terhadap (kebaikan) mu memberi minum (ternak) kami". Maka tatkala Musa mendatangi bapaknya (Syuaib) dan menceritakan kepadanya cerita (mengenai dirinya). Syuaib berkata: "Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang lalim itu".

Disini, berbeda dengan nabi Yusuf as yang mengemukakan apa yang dikuasainya, nabi Musa as seakan diasses oleh anaknya nabi Syuaib as, yang kemudian menyimpulkan bahwa nabi Musa as memiliki sesuatu ۡ ٱل َق ِو ُّى ٱ ِۡلَ ِمي ُن yang sangat diperlukan dan perlu dipunyai oleh seorang yang akan mempeoleh pekerjaan, yaitu atau orang yang kuat lagi dapat dipercaya.

“Dapat dipercaya”, sudah diyakini oleh hampir seluruh pemberi kerja – apapun tingkat pekerjaannya – merupakan suatu pra-syarat yang harus dimiliki oleh semua orang, sedang persyaratan “kekuatan” bisa diartikan sebagai kemampuan yang perlu dimiliki untuk suatu bidang penugasan yang spesifik. Selain cara pengamatan langsung – sebagaimana yang dilakukan puteri nabi Syuaib as tesebut – yang seharusnya dapat dan mampu dilakukan oleh semua penyelia atau pemimpin guna mengetahui kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh stafnya, juga ada cara-cara lain yang lebih formal seperti melalui wawancara terstruktur, atau yang lebih kompleks sebagaimana yang dilakukan dalam suatu assessment center. Kalau mereka yang berkecimpung dalam dunia HRD [human resources development] sepertinya sudah merupakan kewajibannya untuk mampu menggali kemampuan staf yang dipercayakan dalam pengelolaanya, dan mengembangkan seoptimal mungkin demi kepentingan lembaga dan juga kepentingan pribadi-pribadi yang ada. Sebaliknya, setiap pribadi juga perlu mengetahui cara-cara pengelolaan yang dilakukan oleh para manajer HRD, untuk melakukan sinergi bagi pengembangan diri yang saling menguntungkan semua pihak.

Selain tuntutan kemampuan teknis dalam lingkup tugasnya, yang sering diistilahkan sebagai hard-skills, yang umumnya sangat spesifik sesuai dengan bidang pekerjaaan / tugasnya, ada kompetensi yang sifatnya generik, yang disebut sebagai soft-skills yang bisa ditemui pada berbagai pekerjaan, yang umumnya sudah digolongkan dan dikenal sebagai competency dictionary, yang dikeluarkan oleh berbagai pihak yang berwenang. Sebagai contoh bisa anda lihat pada halaman berikut, tetapi bila anda ingin mengetahui lebih rinci [sangat saya sarankan] cobalah cermati dokumen yang dikeluarkan oleh Harvard University, seperti yang bisa anda peroleh, antara lain dengan mengklik di harvard_competency_dictionary_complete.pdf .

Tidak usah berkecil hati, untuk keberhasilan pencapaian kinerja suatu jenis penugasan, tidaklah dituntut akan kesemua hal tersebut, tetapi paling hanya beberapa [<8, bahkan <5] kompetensi saja yang dominan.

Walau judulnya antara satu pihak dengan pihak lain berbeda, tetapi isinya boleh dibilang ya mirip-mirip. Sebagai contoh, anda bisa lebih melihat tingkatan dalam suatu kompetensi, yang mana untuk melakukan tindakan yang lebih tinggi, seringkali harus sudah terbiasa untuk melakukan tingkatan yang dibawahnya dengan mahir pula. Sehingga orang perlu untuk membiasakannya, sehingga “otomatis” akan dilakukannya tanpa memikir lagi. Sudah jadi reflek.

Building Positive Working Relationships (Teamwork/Collaboration) Developing and using collaborative relationships to facilitate the accomplishment of work goals.

Key Actions • Seeks opportunities—Proactively tries to build effective working relationships with other people. • Clarifies the current situation—Probes for and provides information to clarify situations. • Develops others’ and own ideas—Seeks and expands on original ideas, enhances others’ ideas, and contributes own ideas about the issues at hand. • Subordinates personal goals—Places higher priority on team or organization goals than on own goals. • Facilitates agreement—Gains agreement from partners to support ideas or take partnership- oriented action; uses sound rationale to explain value of actions. • Uses effective interpersonal skills—Establishes good interpersonal relationships by helping people feel valued, appreciated, and included in discussions (enhances self-esteem, empathizes, involves, discloses, supports).

[dikutip dari Harvard University – Competency Dictionary] Generasi seperti saya, baru mengenal hal-hal seperti ini ketika sudah lama bekerja, dan mengenal dari tempat bekerja yang menerapkannya dalam sistem seleksi, rekrutmen serta rotasi dan promosi dalam pengelolaan sumber daya manusianya, dan itupun setelah hampir memasuki masa pensiun. Mengingat banyak diantara kompetensi yang ada [atau jangan-jangan malah semuanya] sepertinya bisa dan layak untuk bukan saja diperkenalkan – bahkan dilatihkan – kepada para mahasiswa, murid sekolah, bahkan pada jenjang PAUD, dengan memilah dan memilih sesuai dengan tingkat perkembangan dan pertumbuhan masing-masing individu.

Seperti halnya kompetensi Building Positive Working Relationships (Teamwork/Collaboration) yang dikutip diatas, saya yakin bisa diperkenalkan dan diajarkan kepada anak-anak sejak usia dini, bahkan - ketika mereka mulai bersosialisasi dengan menjalin hubungan pertemanan dengan sebayanya, dan ketika semakin besar bertambah dengan adik-adiknya dan juga abang-kakaknya, baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya, apalagi setelah menjadi mahasiswa. Sehingga ketika masuk ke masyarakat, mereka sudah memiliki berbagai kompetensi yang mungkin melebihi anak-anak seusianya.

Hard competency memang perlu, dan juga harus dikuasai pada tingkatan yang tertinggi, tetapi itu saja belumlah cukup. Soft competency akan mendorong pencapaian kinerja yang spektakuler dari seseorang dalam hidupnya. Janganlah kekurangan dan kekeliruan penanganan yang sudah berlangsung, akan terus ِإ َّن ٱ َّّلل َ َل يُغَ ِي ُر َما ِب َق ۡو م َحتَّ ى يُغَ ِي ُروا َما ِبأَنفُ ِس ِہ ۡ ۗم .terjadi pada generasi yang mendatang. Harus ada yang memulai Wa Allahu a’lam. Saifuddien Sjaaf Maskoen 30

لَۡـعَۡــلّۡـَۡــ ۡك ـــ مۡۡتَۡـتۡ ـقۡ ــــو َنۡ

Sebelum memasuki dan di awal bulan Ramadhan setiap tahunnya kita selalu diingatkan akan firman Allah swt dalam surah al-Baqarah QS 2:183, yang merupakan diktum perintah berpuasa, rationale amarnya serta tujuan dari ibadah puasa tersebut.

يَ ـٰٓأَيُّ َها ٱلَّ ِذي َن َءا َمنُوا ُك ِت َب َع َلۡي ُڪ ُم ٱل ِ صيَا ُم َك َما كُ ِت َب َع َلى ٱلَّ ِذي َن ِمن َقۡب ِل ُڪ ۡم َلعَلَّكُ ۡم تَتَّقُو َن )٣٨١(

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

“Agar kamu bertakwa”, atau dengan kata lain, setelah menjalani ibadah puasa sebulan lamanya sangatlah diharapkan agar kita menjadi bertakwa, atau lebih tepatnya menjadi lebih bertakwa. Tentu predikat bertakwa,tidaklah datang secara ujug-ujug alias tiba-tiba, tetapi tentu melalui suatu proses, yang bisa saja memerlukan waktu cukup panjang. Perjalanan sepanjang apapun, tentulah dimulai dari satu langkah.

Selama bulan puasa, khususnya di negeri ini, saat ini, sudahlah berubah sekali suasananya dibanding masa- masa yang lalu. Banyak sekali yang berubah, yang kita baru bisa merasakannya, hanya bila kita melakukan refleksi melihat masa lalu. Karena perubahan tersebut berlangsung tidak cepat. Kehidupan di desa dan di kota, sudah tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh media massa, terutama media elektronika berupa siaran radio apalagi televisi. Mereka sudah gencar menampilkan perubahan acara tersebut jauh hari sebelum Ramadhan tiba, dengan berbagai acara yang khusus diselenggarakan di bulan Ramadhan. Bahkan mereka rela menggeser acara-acara utama yang merupakan primadona mereka. Mulai dari acara menjelang sahur, menemani selama sahur hingga waktu subuh, dan dilanjutkan dengan menjelang berbuka, bahkan ada yang rela menggeser waktu berita sore hari menjadi lebih awal.

Berbagai cara dilakukan, dengan menggaet beragam tokoh publik, mulai dari ahli memasak, penyanyi, tokoh publik, tokoh agama serta cendekia dan berbagai profesional untuk menyemarakkan bulan Ramadhan dengan berbagai acara yang memiliki nilai meningkatkan pengetahuan, keimanan dan akhlak dalam hidup beragama. Seandainya saja, sepanjang tahun berlaku seperti itu ya.

Kemudian akan bertambah dengan acara pelaporan mudik dan arus balik, selama H-7 hingga H+7 oleh media massa, dan kerepotan pihak keamanan sehingga harus dibantu oleh berbagai pihak, mulai dari pramuka hingga tentara. Barangkali yang bisa mengalahkan riuhnya mudik di negeri ini, hanyalah mudiknya orang China ketika menjelang tahun baru Imlek. Orang Amerika mudik di saat Thanksgiving Day, dan mungkin juga saat Natal, tetapi karena negara mereka merupalkan hamparan benua dengan fasilitas transportasi yang sudah sangat memadai ditambah kesadaran berlalu lintas yang sudah sangat tinggi, maka boleh dikata tidak ada masalah lalu lintas seperti di negeri tercinta yang sangat mengerikan ini. Dari jumlah yang mudik, serta jarak yang ditempuh, memang tidak akan ada yang melebihi rakyat China, apalagi selalu dilakukan dalam musim dingin yang kadang masih ada salju turun, dan akan terus begitu. Kalau kita kan musimnya bergeser terus. Sekarang kemarau, beberapa tahun lagi akan sampai musim penghujan. Banyak sekali kegiatan ekstra – diluar keseharian yang dilakukan di luar bulan Ramadhan – yang dilakukan oleh ummat Islam dalam berbagai bentuk, selain shalat tarawih dan tadarus al-Quran. Ada yang mentargetkan, membaca khatam walau sekali saja selama bulan Ramadhan, tetapi ada pula yang mentargetkan untuk bisa khatam berkali-kali. Tergantung masing-masing orang, tentang pemahamannya mengenai hal tersebut. Mengaji tadarus, bagaimanapun bentuknya, tentu merupakan perbuatan baik. Mengapa membaca al-Quran, khususnya di bulan Ramadhan disebut tadarus? Saya coba menggunakan huruf pembentuk kata tadarus] تدرس - fasilitas terjemah yang ada di Google, dan saya ketikkan ta-dal-ra-sin .ternyata artinya bukan membaca, melainkan belajar [درس - yang merupakan bentukan kata dasar da-ra-sin Dan kalau kita lewatkan kursor diatas kata terjemahannya dan klik-kiri, muncul beberapa kata yang memiliki arti mendekati, atau alternatif – baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Arab, antara lain .[ دراسات] dan studi [دراسة] yang lebih pas, seperti mempelajari

Saya sendiri baru ngeh ya ketika mengetik alinea di atas, sambil memainkan Google [inilah enaknya zaman sekarang]. Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada yang telah mengkhatamkan al-Quran [bahkan berkali-kali dalam bulan Ramadhan ini], seakan hal ini memberikan lampu hijau atas apa yang saya lakukan pada bulan Ramadhan kali ini. [Semoga Allah swt memaafkan dan mengampuni ku, bila yang saya lakukan tersebut merupakan hal yang belum tepat menurut perintah-Nya dan petunjuk Rasul-Nya]. Padahal dalam lagunya Bimbo, “Ada anak bertanya pada bapaknya”[ nyanyikan ] sudah jelas disebutkan “tadarus memahami kitab suci”. Pemahaman datangnya bertahap dan bertingkat, dan akan dicapai dengan mengupayakannya, mungkin ada special cases bagi yang memperoleh anugerah ilmu laduni dari Allah swt, yang seakan menginstal suatu aplikasi dalam gadget yang kita miliki. Subhanallah. Alasan mengapa kita perlu memahami al-Quran, yang dirangsang untuk dilakukan pada bulan Ramadhan melalui kegiatan tadarus, antara lain ditegaskan sendiri oleh Allah swt di akhir surah Yusuf QS 12:111, yang merupakan satu-satunya surah yang menceritakan kissah kehidupan salah satu nabi-Allah, nabi Yusuf as secara runut dari kecil hingga usia lanjut, kalau nabi yang lainnya kan walaupun banyak dan berulang, tetapi tersebar sehingga membutuhkan upaya untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh, dan runut pula. Allah swt menegaskan beberapa hal yang sangat fundamental, yaitu ً۬ ُ ۡ ۡ ً۬ ۡ ۡ َل َق ۡد َكا َن ِفى َق َص ِص ِہ ۡم ِعۡب َر ة ِ ِل و ِلى ٱِلَلبَ ـ ِۗب َما َكا َن َح ِديث ا يُفتَ َر ى َو َل ـ ِڪن تَ ۡص ِدي َق ٱلَّ ِذى بَۡي َن يَدَۡي ِه َوتَف ِصي َل ً۬ ُڪ ِ ل َش ۡى ً۬ ء َوهُ ً۬د ى َو َر ۡح َمة ِل َق ۡو ً۬ م يُ ۡؤ ِمنُو َن )٣٣٣(

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

Taqwa, agar kita menjadi orang yang bertaqwa, yang merupakan sasaran kita berpuasa, sebagaimana yang difirmankan Allah swt dalam surah al-Baqarah QS 2:183 – yang dikutipkan pada awal cerita ini – merupakan tolok ukur bagi kemuliaan seseorang di hadapan Allah swt, tanpa memandang jenis kelamin, tanpa memandang golongan suku, dan bangsa, bahkan agama dan keimanannya, sebagaimana seruan Allah swt yang difirmankannya dalam surah al-Hujjrat QS 49:13, ۡ يَ ـٰٓأَيُّ َہا ٱلنَّا ُس ِإنَّا َخ َل ۡقنَ ـكُم ِ من ذَ َك ً۬ ر َوأُنثَ ى َو َجعَلنَ ـكُ ۡم شُعُوً۬ب ا َو َقبَآٰ لٮ َل ِلتَعَا َرفُ ٰٓو ۚا ِإ َّن أَ ۡڪ َر َمكُ ۡم ِعند َ ٱ َّ ِ ّلل أَۡت َق ٮ ُك ۡ ۚم ِإ َّن ٱ َّّلل َ َع ِلي م َخ ِبي ً۬ ر )٣١( Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Jika kita mencermati ayat ini, dengan cepat kita akan bisa berkesimpulan bahwa hal ini merupakan pernyataan atau deklarasi tentang tidak dibolehkannya primordialisme [karena asal-mulanya adalah dari seorang laki-laki dan seorang perempuan], diakuinya kesetaraan gender, walau begitu diakui adanya plurality [bukan pluralist atau pluralism] yang kemudian akan membentuk suatu community [bukan communist atau communism] melalui proses ta’aarofu atau ta’aruf, saling kenal-mengenal sesamanya, dalam suatu masyarakat madani [civil society], masyarakat yang berperadaban yang tentunya berdasarkan prinsip-prinsip kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan sebagaimana yang dijadikan motto Revolusi Perancis liberté, égalité, fraternité. Dan yang paling penting, Allah swt menegaskan, yang membedakan anggota masyarakat – antara satu dengan yang lainnya - hanyalah tingkat ketaqwaan kepada-Nya . ِإ َّن أَ ۡڪ َر َم ُك ۡم ِعند َ ٱ َّ ِ ّلل أَۡت َق ٮ ُك ۡم -

Deklarasi dalam surah al-Hujjrat QS 49:13 di atas, didahului oleh suatu suatu pernyataan tentang status orang-orang yang beriman, yang kemudian diikuti oleh dua buah seruan panjang yang ditujukan khusus kepada orang-orang yang beriman, yang pertama untuk tidak saling mengolok-olok dan mencela diri sendiri, sedang yang kedua untuk menjauhi prasangka dan mencari kesalahan pihak lain, barulah kemudian disampaikan seruan di ayat 13 tersebut, yang ditujukan untuk semua manusia. ۡ ً۬ ِإنَّ َما ٱل ُم ۡؤ ِمنُو َن ِإ ۡخ َو ة َفأَ ۡص ِل ُحوا َبۡي َن أَ َخ َوۡيكُ ۡ ۚم َوٱتَّقُوا ٱ َّّلل َ َلعَلَّكُ ۡم تُ ۡر َح ُمو َن )٣٤( يَ ـٰٓأَيُّ َہا ٱلَّ ِذي َن َءا َمنُوا َل يَ ۡس َخ ۡر َق ۡو ً۬ م ۡ ِ من َق ۡو م َع َس ٰٓ ى أَن يَ ُكونُوا َخۡي ً۬ را ِ مۡنہُ ۡم َو َل ِن َسآٰ ً۬ ء ِ من ِن َس آٰ ء َع َس ٰٓى أَن يَكُ َّن َخۡي ً۬ را ِ مۡنہُ َّۖن َو َل تَل ِم ُز ٰٓوا أَنفُ َس ُك ۡم َو َل ۡ ۡ تَنَابَ ُزوا ِبٱ ِۡلَل َق ـ ِۖب ِب ۡۡ َس ٱ َِل ۡس ُم ٱلفُسُو ُق بَ ۡعد َ ٱ ۡ ِۡلي َم ـ ِۚن َو َمن لَّ ۡم يَتُ ۡب َفأُ و َل ـٰٓ لٮ َك هُ ُم ٱل َّظ ـ ِل ُمو َن )٣٣( يَ ـٰٓأَيُّ َہا ٱلَّ ِذي َن َءا َم نُوا ۡ ٱ ۡجتَ ِنبُوا َك ِثي ً۬ را ِ م َن ٱل َّظ ِ ن ِإ َّن بَ ۡع ََ ٱل َّظ ِ ن ِإ ۡث ً۬ ۖم َو َل تَ َجسَّسُوا َو َل َي ۡغتَب بَّ ۡع ُض ُكم بَ ۡع ض ۚا أَيُ ِح ُّب أَ َحدُ ُڪ ۡم أَن يَأ ُڪ َل ً۬ َل ۡح َم أَ ِخي ِه َمۡيت ا َف َك ِر ۡهتُ ُمو ۚه ُ َوٱتَّقُوا ٱ َّّللۚ َ ِإ َّن ٱ َّّلل َ تَ َّوا ً۬ ب َّر ِحي ً۬ م )٣٥( Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Dalam menyampaikan seruannya di dalam al Quran, ada berbagai obyek yang diseru yang dibedakan dalam beberapa kelompok, antara lain:

!Hai manusia, O ye people!, O mankind ,.يَ ـٰٓأَيُّ َہا ٱلنَّا ُس  !Hai manusia, O man!, O man ,.يَا أَيُّ َها ا ِۡلن َسا ُن  !Hai orang-orang yang beriman, O ye of Faith!, O you who believe , يَ ـٰٓأَيُّ َہا ٱلَّ ِذي َن َءا َمنُوا  !(Hai Nabi , O Prophet!, O Prophet (Muhammad SAW , يَا أَيُّ َها النَّ ِب ُّي  [Hai Rasul, O Messenger!, O Messenger [Muhammad saw , يَا أَيُّ َها ال َّرسُو ُل  Hai orang-orang kafir, "O ye Unbelievers!, O you who disbelieve (in the Oneness of , يَا أَيُّ َها الَّ ِذي َن َك َف ُروا  Allâh - Islâmic Monotheism)! (Hai orang-orang yang kafir, O ye that reject Faith!, O Al-Kâfirûn (disbelievers in Allâh , يَا أَيُّ َها ا ل َكا ِف ُرو َن  Hai orang yang berselimut [Muhammad], O thou folded in garments!, O you wrapped in ,.يَا أَيُّ َها ا ل ُم َّز ِ م ُل  garments (i.e. Prophet Muhammad SAW)! Hai orang yang berkemul [berselimut], O thou wrapped up (in a mantle)!, O you ,.يَا أَيُّ َها ا ل ُمدَّ ِث ُر  (Muhammad SAW) enveloped in garments!

, ا ِۡلن َسا ُن dengan ٱلنَّا ُس Barangkali yang perlu memperoleh perhatian [kenapa berbeda penyebutannya] antara yang kalau dilihat dari terjemahannya [apalagi dalam Bahasa , ا ل َكا ِف ُرو َن dengan الَّ ِذي َن َك َف ُروا dan antara Indonesia] sangat sulit dibedakan. Kalau dalam terjemahan Bahasa Inggris, masih ada beda antara singular dengan الَّ ِذي َن َك َف ُروا] tetapi untuk yang lainnya belum jelas bedanya ,[ا ِۡلن َسا ُن dengan ٱلنَّا ُس dengan plural [pada .Mungkin nanti dibicarakan dalam kesempatan yang lain .[ا ل َكا ِف ُرو َن Kiranya kita perlu sekali memahami ayat ini, pada peralihan antara Ramadhan ke Syawwal, sambil menanti kehadliran Ramadhan yang akan datang [semoga Allah swt menyampaikan kita], sehingga dapat mereda, bahkan berakhir, apa yang terjadi saat ini sesama kaum beriman, antara berbagai kelompok yang ada sesama muslimin, sunni, syiah, Ahmadiyah, dan lainnya, dan juga sesama kaum mukminin yang mempercayai Allah swt, dan sesama seluruh ummat manusia – siapapun mereka dan kami, semuanya kita, terutama dalam kondisi ummat di Indonesia saat ini, ۡ يَ ـٰٓأَيُّ َہا ٱلنَّا ُس ِإنَّا َخ َل ۡقنَ ـكُم ِ من ذَ َك ً۬ ر َوأُنثَ ى َو َجعَلنَ ـكُ ۡم شُعُوً۬ب ا َو َقبَآٰ لٮ َل ِلتَعَا َرفُ ٰٓو ۚا ِإ َّن أَ ۡڪ َر َمكُ ۡم ِعند َ ٱ َّ ِ ّلل أَۡت َق ٮ ُك ۡ ۚم ِإ َّن ٱ َّّلل َ َع ِلي م َخ ِبي ً۬ ر )٣١( serta tiga ayat sebelumnya, ۡ ً۬ ِإنَّ َما ٱل ُم ۡؤ ِمنُو َن ِإ ۡخ َو ة َفأَ ۡص ِل ُحوا َبۡي َن أَ َخ َوۡيكُ ۡ ۚم َوٱتَّقُوا ٱ َّّلل َ َلعَلَّكُ ۡم تُ ۡر َح ُمو َن )٣٤( يَ ـٰٓأَيُّ َہا ٱلَّ ِذي َن َءا َمنُوا َل يَ ۡس َخ ۡر َق ۡو ً۬ م ۡ ِ من َق ۡو م َع َس ٰٓ ى أَن يَ ُكونُوا َخۡي ً۬ را ِ مۡنہُ ۡم َو َل ِن َسآٰ ً۬ ء ِ من ِن َس آٰ ء َع َس ٰٓى أَن يَكُ َّن َخۡي ً۬ را ِ مۡنہُ َّۖن َو َل تَل ِم ُز ٰٓوا أَنفُ َس ُك ۡم َو َل ۡ ۡ تَنَابَ ُزوا ِبٱ ِۡلَل َق ـ ِۖب ِب ۡۡ َس ٱ َِل ۡس ُم ٱلفُسُو ُق بَ ۡعد َ ٱ ۡ ِۡلي َم ـ ِۚن َو َمن لَّ ۡم يَتُ ۡب َفأُ و َل ـٰٓ لٮ َك هُ ُم ٱل َّظ ـ ِل ُمو َن )٣٣( يَ ـٰٓأَيُّ َہا ٱلَّ ِذي َن َءا َم نُوا ۡ ٱ ۡجتَ ِنبُوا َك ِثي ً۬ را ِ م َن ٱل َّظ ِ ن ِإ َّن بَ ۡع ََ ٱل َّظ ِ ن ِإ ۡث ً۬ ۖم َو َل تَ َجسَّسُوا َو َل َي ۡغتَب بَّ ۡع ُض ُكم بَ ۡع ض ۚا أَيُ ِح ُّب أَ َحدُ ُڪ ۡم أَن يَأ ُڪ َل ً۬ َل ۡح َم أَ ِخي ِه َمۡيت ا َف َك ِر ۡهتُ ُمو ۚه ُ َوٱتَّقُوا ٱ َّّللۚ َ ِإ َّن ٱ َّّلل َ تَ َّوا ً۬ ب َّر ِحي ً۬ م )٣٥( Apa yang sering kita dengarkan [bagi para jamaah shalat Jumat] pada bagian akhir dari khutbah Jumat – yang mungkin karena hampir selalu kita dengar [QS 16:90] sehingga kurang menjadi perhatian kita. Barangkali di akhir Ramadhan ini bisa kita perhatikan. ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ِإ َّن ٱ َّ ّللَ يَأ ُم ُر بِٱلعَ ۡد ِل َوٱ ۡ ِۡل ۡح َس ـ ِن َو ِإيتَآٰ لى ِذى ٱلقُ ۡربَ ى َويَۡن َه ى َع ِن ٱلفَ ۡح َشآٰ ِء َوٱل ُمن َڪ ِر َوٱلبَ ۡغ ِۚى يَ ِع ُظ ُك ۡم َلعَلَّ ُڪ ۡم تَذَ َّك ُرو َن )٣٤( Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Dari keadaan masa lalu, dan menjadi keadaan masa kini, yang ingin kita ubah – baik pada diri kita, pada keluarga kita, pada lingkungan kita, dan juga pada bangsa kita, tidaklah akan bisa bila hanya berharap saja, kita harus melakukan perubahan yang dimulai pada diri kita sendiri, sebagaimana yang difirmankan Allah swt pada pada penggalan ayat di surah Ar-Ra’d QS 13:11, yang dahulu di awal 1960-an oleh masyarakat kita di kenal sebagai ayat PBB, karena Bung Karno mengutipnya sebagai penguat pidato beliau di Sidang Umum PBB, yang menghendaki perubahan pada tatanan dunia, ِإ َّن ٱ َّّلل َ َل ي ُ َغ ِي ُر َما ِب َق ۡو م َحتَّ ى يُ َغ ِي ُروا َما ِبأَنفُ ِس ِہ ۡ ۗم )٣٣( Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

Ya Allah, Ya Tuhan kami yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukanjalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Allah swt menganugerahkan kemauan dan kekuatan kepada kita semua untuk melakukan perubahan pada diri kita masing-masing, dengan dimulai meningkatkan ketaqwaan kita, dan semoga kita dimasukkan Allah swt sebagai hamba-hamba-Nya yang tattaqun, yang Engkau sayangi dan Engkau sukai. Amien.

Taqabbalallahu minna wa minkum

Saifuddien Sjaaf Maskoen beserta isteri dan seluruh anak, menantu dan cucu.

Gema Takbir

Berakhirnya Ramadhan seringkali membuat perilaku kita kembali seperti sebelumnya. Apa-apa kebiasaan baik yang sudah kita lakukan selama Ramadhan, seakan tidak membekas. Pada hal arti Syawwal – bulan setelah Ramadhan – adalah peningkatan. Tentunya atas semua hal-hal yang baik, dan bukan sebaliknya.

Etos beribadah yang dilatihkan dan dijalankan selama sebulan dalam setahun, dalam berbagai ragam bentuk dan wujud, seakan belum mampu melekat secara tetap. Diperlukan upaya lebih untuk melekatkannya, walau tidak seluruhnya, tetapi selalu dalam bagian yang terus membesar porsinya.

Gegap gempita suasana Lebaran, kadangkala mengikis apa-apa yang sudah kita coba biasakan dan diupayakan melekat selama bulan Ramadhan, dan yang seperti itu sering berlanjut [keterusan] tanpa kita sadari. Itulah kecerdikan syaitan dalam memperdaya anak cucu Adam hingga hari pembalasan kelak.

Insya Allah, semoga dengan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, serta kemauan dan kekuatan yang dikaruniakan-Nya, mulai saat ini dan dalam waktu-waktu mendatang kita akan dimampukan untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan amalan baik yang telah kita lakukan selama Ramadhan - yang telah meninggalkan kita semua – dan baru akan datang 11 bulan lagi. Semoga kita disampaikan kepadanya.

Tetapi itu semua tidak akan terjadi tanpa niat dan kemauan yang kuat serta tindakan nyata dari diri kita ِإ َّن ٱ َّّلل َ َل يُغَ ِي ُر َما ِب َق ۡو م َحتَّ ى يُغَ ِي ُروا َما ِبأَنفُ ِس ِہ ۡ ۗم masing-masing untuk berubah, sebagaimana yang difirmankan-Nya “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”.

Upaya merubah cara dalam membaca, sebagaimana disebut dalam alinea terakhir Pengantar, merupakan salah satu latihan dalam menghadapi perubahan yang harus kita lakukan dalam menyongsong berbagai hal yang akan terus berubah. Walau saya sendiri belum mampu mengubah cara mengetik sehingga menjadi dengan 10 jari saja [dari “11 jari” yang saya lakukan sejak kecil], padahal sudah tahu cara itu semenjak kecil juga. Dan tulisan RAMADHAN 1432 H ini merupakan latihan bagi yang membuatnya dan juga bagi yang akan membacanya.

Seiring dengan tenggelamnya matahari akhir Ramadhan 1434 H, terbentuklah hilal awal Syawaal 1434 H di ufuk barat, yang disambut dengan takbir dan tahmid yang dikumandangkan oleh ummat muslimin di mana saja berada, hingga saat dimulainya takbiratul ikhram shalat Ied Fithri [kecuali khatib].

Inilah kiranya saat yang tepat untuk memulai kehidupan baru, setelah Allah swt mengampuni semua kesalahan kita sebelumnya sehingga seperti terlahir fitrah di hari raya ini, serta setelah meminta maaf kepada sesama manusia, keluarga, kerabat dan sahabat atas kesalahan kita sebelum ini. Harapanku, semoga Allah swt menerima amalan kita serta meridhoinya serta memaafkan dan mengampuni kekurangan serta kesalahan yang kita lakukan, dan semoga selalu melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya dan menganugerahkan kemauan serta kekuatan untuk terus melakukan hal-hal yang baik yang telah kita lakukan, agar dapat terus kita lakukan dan kita tingkatkan di masa mendatang, maupun yang belum kita lakukan. ۡ ً۬ َر ِب ٱ ۡش َر ۡح ِلى َص ۡد ِرى, َويَ ِس ۡر ِل ٰٓى أَ ۡم ِرى, َوٱ ۡحلُ ۡل عُقدَة ِ من ِل َسا ِنى, يَ ۡف َق ُهوا َق ۡو ِلى. َوٱ ۡج َعل ِل ى َو ِزي ً۬ را ِ م ۡن أَ ۡه ِلى, ٱ ۡشدُ ۡد ِب ِهۤ أَ ۡز ِرى, َوأَ ۡش ِر ۡكه ُ ِف ٰٓى أَ ۡم ِرى. َك ۡى نُ َس ِب َح َك َك ِثي ً۬ را, َونَ ۡذ ُك َر َك َك ِثي را, ِإنَّ َك كُن َت ِبنَا بَ ِصي ً۬ را.

“Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, teguhkanlah dengan dia kekuatanku, dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, dan banyak mengingat Engkau. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat keadaan kami." 5

Amien

5 Doa nabi Musa as dalam surah Thaha QS 20:25-35 tanpa ayat 30, yang bersifat khusus bagi nabi Musa as.