ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 4 No.2 Tahun 2018

SITUS BENTENG FORT ROTTERDAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DAN DESTINASI PARIWISATA KOTA MAKASAR : TINJAUAN FISIK ARSITEKTUR DAN KESEJARAHAN

Jumardi1, Suswandari

1Pendidikan Sejarah FKIP UHAMKA, [email protected]

Abstract: Various relics of colonialism must be maintained as part of the nation's experience in its struggle for independence. The existence of buildings or historic objects in is regulated in the Law of the Republic of Indonesia Number 11 Year 2010 About Cultural Heritage. Article 1 of Law Number 11 Year 2010 which is meant cultural heritage is cultural heritage in the form of Object of Culture, Heritage Building, Cultural Structure, Cultural Heritage Site, and Heritage Area on land and / or in water that need to be preserved due to has an important value for history, science, education, religion, and / or culture through the process of determination. One of the most well preserved cultural heritages is Fort Rotterdam. Fort Rotterdam Fort is a small part of a country puzzle called Indonesia. Glory and greatness of the Kingdom of Gowa, able to be presented through Fort Rotterdam as a cultural heritage object that continues to be preserved by the local government. Although there are many objects of cultural heritage in , Fort Rotterdam deserves to be an icon of Makassar City, as well as will be able to attract the attention of local and international tourists. Fort Rotterdam can also be a source of learning for learners. Learners should be more familiar with the history of the nation so that the growing awareness of history and the stronger sense of nationalism of learners.

Key Word : Fort Rotterdam , a learning resource and a Tourist Destination

Abstrak: Berbagai peninggalan masa kolonialisme tersebut harus dipelihara sebagai bagian dari pengalaman bangsa dalam perjuangannya merebut kemerdekaan. Keberadaan bangunan atau benda bersejarah di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Pasal 1 Undang undang Nomor 11 Tahun 2010 yang dimaksud cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur agar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. Salah satu cagar budaya yang masih terpelihara dengan baik adalah Benteng Ford Rotterdam. Benteng Fort Rotterdam merupakan bagian kecil dari sebuah puzzle negara yang bernama Indonesia. Kejayaan dan kebesaran Kerajaan Gowa, mampu dihadirkan melalui Benteng Fort Rotterdam sebagai benda cagar budaya yang terus dijaga kelestariannya oleh pemerintah daerah. Meskipun ada banyak benda cagar budaya di Kota Makassar, Benteng Fort Rotterdam layak dijadikan ikon Kota Makassar, sekaligus akan mampu menarik perhatian wisatawan lokal maupun internasional. Benteng Fort Rotterdam juga dapat dijadikan sumber belajar peserta didik. Peserta didik harus lebih mengenal dengan sejarah bangsanya supaya semakin tumbuh kesadaran sejarah dan semakin kuat rasa nasionalisme peserta didik.

Kata kunci : Benteng Fort Rotterdam, sumber belajar dan Destinasi Wisata

134

ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 4 No.2 Tahun 2018

PENDAHULUAN Salah satu cagar budaya yang masih terpelihara dengan baik adalah Benteng Perjalanan panjang Negara Ford Rotterdam. Benteng Rotterdam Indonesia masa kolonialisme hingga dikenal juga sebagai Benteng Fort kemerdekaan, meninggalkan berbagai Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang. bukti yang masih dapat disaksikan sampai Benteng Ujung Pandang, dibangun saat ini, baik fisik maupun non fisik. pertama kali oleh Raja Gowa X bernama Peninggalan non fisik bisa diartikan Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung peninggalan budaya, agama atau pun atau Karaeng Ulaweng pada tahun 1545. makanan, sementara peninggalan fisik Benteng ini digunakan oleh kerajaan dapat berupa bangunan atau benda Belanda sebagai markas pasukan katak. bersejarah yang tersebar di seluruh Benteng yang berlokasi dekat pantai wilayah Indonesia. Bangunan dan benda dengan bentuk seekor penyu, hal ini sesuai bersejarah memiliki nilai ekonomis jika dengan filosofi kerajaan Gowa pada saat pemerintah dan pihak terkait mampu itu karena penyu dapat hidup di laut mengelola sebagai destinasi wisata. Pasal maupun darat dengan arti kerajaan Gowa 88 ayat 1 UU Nomor 11 Tahun 2010 berjaya di darat maupun di laut oleh menjelaskan bahwa Pemerintah, karena itu masyarakat Makassar-Gowa Pemerintah Daerah, dan setiap orang mengenal benteng ini dengan sebutan dapat memanfaatkan cagar budaya untuk benteng panyyua (penyu)2. kepentingan agama, sosial, pendidikan, Istilah benteng, bila dikaitkan ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan, dengan fungsinya merupakan bangunan dan pariwisata. yang dibuat untuk bertahan atau Berkaitan dengan pemanfaatannya, melakukan penyerangan terhadap pihak cagar budaya dapat dikembangkan lawan terutama bila dihubungkan dengan menjadi daya tarik wisata yang masa penjajahan. Di era modern saat ini, mengangkat nilai kesejarahan, pemaknaan benteng bergeser serta fungsi arsitekturnya, bahkan sajian kuliner nya pun memiliki kelebihan. Sebagaimana sepertinya dinyatakan Mc.Donald dalam dijelaskan oleh Djoko Marihandono, Pitana “Bangunan bersejarah, monumen, “Istilah ‘benteng’ mengingatkan kita pada seni patung kontemporer, arsitektur, suatu konteks pertahanan dan peperangan, kerajinan tangan, pertujukan seni, khususnya yang terjadi pada masa lalu. peninggalan keagamaan, cara hidup dan Konotasi harfiah ini memiliki makna yang kegiatan masyarakat lokal, perjalanan ke ternyata lebih luas daripada arti tempat-tempat bersejarah menggunakan sebenarnya ketika mempelajari sejarah alat transportasi unik dan mencoba serta pertumbuhan dan perkembangan kota di membuat atau menyajikan kuliner Indonesia. Benteng dalam konteks tata masyarakat”1. Cagar budaya juga dapat ruang kota di Indonesia memegang digunakan sebagai sumber belajar sejarah peranan penting. yang banyak bermanfaat dalam Bahkan ada dugaan bahwa beberapa pembelajaran sekaligus memperkenalkan kota di Indonesia menjadi tumbuh dan kepada peserta didik mengenai perjalanan berkembang dengan bangunan benteng perjuangan bangsa.

2 . Risang. A dan Dhani Mutiari, 1 . Pitana, I Gede dan Ketut Surya Diarta, Karakteristik Benteng Vastenberg sebagai Pengantar Ilmu Pariwisata, 2009, h. 74 Bangunan Heritage di Surakarta, journal UMS, 2018, h. 26 135

ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 4 No.2 Tahun 2018

sebagai sentralnya3. Benteng selain permasalahan dapat dirumuskan sebagai berfungsi seperti tersebut diatas juga dapat berikut ; a. Bagaimana deskripsi difungsikan sebagai sarana pembelajaran kewilayahan Benteng Fort Rotterdam bagi siswa. Keberagaman situs cagar pada masa lalu b. Bagaimana deskripsi budaya sebagai bentuk peninggalan perlu kekhususan benteng Fort Rotterdam diketahui siswa. Selain pergeseran makna melalui tinjauan fisik. c. Bagaimanakah benteng sebagai wisata, benteng juga cara menjadikan Fort Rotterdam sebagai memiliki budaya, terutama budaya di kota icon baru dan destinasi wisata di kota Makasar. Siswa dapat mengunjungi dan Makasar. d. Bagaimanakah siswa dapat melihat langsung bagaimana bentuk, menjadikan situs benteng Fort Rotterdam kondisi serta lokasi benteng dan arsitektur sebagai sumber belajar sejarah. benteng, yang pada masanya berfungsi sebagai pertahanan. Dengan mengunjungi METODE PENELITIAN benteng, diharapkan siswa dapat makin Penelitian ini menggunakan metode tumbuh kecintaan nya terhadap bangsa historis. Metode penelitian historis adalah dan negaranya. metode penelitian yang meliputi Benteng sebagai situs atau cagar pengumpulan data dan penafsiran gejala budaya selain memiliki nilai ekonomis peristiwa yang timbul dimasa lalu yang juga memiliki nilai pendidikan. Benteng menggambarkan secara kritis seluruh harus dijadikan sumber belajar khususnya kebenaran kejadian atau fakta untuk sejarah. Mendekatkan siswa kepada situs, membantu mengetahui apa yang harus cagar budaya atau bukti kesejarahan dikerjakan dimasa datang.5. Metode lainnya akan makin menguatkan rasa cinta historis dengan tujuan untuk mencari tanah air kepada siswa. Hal ini menjadi sebuah gambaran informasi data yang salah satu fungsi tambahan benteng atau menyeluruh didasarkan atas fakta dan cagar budaya saat ini. Beberapa manfaat peristiwa yang terjadi dimasa lampau. yang dapat diambil dari situs sejarah Penggunaan metode historis juga adalah untuk: (1) Sumber Belajar; (2) diperuntukan sebagai penggambaran Kepentingan Ilmiah; (3) Muatan Lokal; permasalahan dari sebuah pertanyaan- (4) Rekreatif; dan (5) Kewaspadaan.. pertanyaan yang perlu diselidiki mengenai Sumber belajar dapat dirumuskan sebagai kebenaranya, proses tersebut kemudian segala sesuatu yang dapat memberikan diringkas dan dievaluasi berdasarkan kemudahan belajar, sehingga diperoleh sumber-sumber sejarah yang kemudian sejumlah informasi, pengetahuan, disajikan berdasarkan fakta-fakta yang pengalaman, pemahaman, dan ketrampilan bersangkutan dalam suatu kerangka yang yang diperlukan4. Dari penjelasan diatas interpretative.6 Langkah metode historis

3 . Djoko Marihandono, Perubahan peran dan fungsi benteng dalam tata ruang kota, 5 . Winarno S. Pengantar Penelitian Ilmiah . seminar Kebudayaan Maritim yang Bandung : Tarsito, 2003, h. 131 diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin, Makassar pada tanggal 26 - 28 Oktober 2007., h. 1 6 . Dadang S, Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, Jakarta: 4 . Mulyasa, Kurikulum Yang Disempurnakan. Bumi Aksara, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, h. 2009, h. 206 159 136

ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 4 No.2 Tahun 2018

meliputi; Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Penelitian ini memfokuskan pada A. Deskripsi Kewilayahan Benteng objek benteng Port Rotterdam. Penelitian Ford Rotterdam Masa Lalu ini dilaksanakan di Kota Makasar dengan Makassar merupakan sebuah kota di mengunjungi benteng Fort Rotterdam, Provinsi Selatan sekaligus mengunjungi perpustakaan daerah guna menjadi ibu kota provinsi. Abad ke- mendapakan informasi tertulis terkait 16, Kota Makassar menjadi pusat benteng Fort Rotterdam serta melakukan perdagangan yang dominan di Wilayah wawancara dengan petugas PBCB Kota Indonesia Timur. Aturan perniagaan bebas Makasar dan petugas Benteng. yang ketat sudah diterapkan. Seluruh pengunjung yang ke Makassar diizinkan HASIL DAN PEMBAHASAN melakukan perniagaan dan menolak Kota Makassar adalah kota terbesar adanya upaya monopoli perdagangan keempat di Indonesia dan terbesar di terutama perdagangan rempah di kota Kawasan Timur Indonesia yang memiliki tersebut. Tidak hanya perniagaan, sikap luas 175,79 km2. Sebagai pusat pelayanan toleran dalam hal kehidupan beragama di KTI, Kota Makassar berperan sebagai juga diperlihatkan pemimpin di Makassar, pusat perdagangan dan jasa, pusat meskipun Islam menjadi agama mayoritas, kegiatan industri, pusat kegiatan pemeluk agama lain dan kepercayaan pemerintahan, simpul jasa angkutan lainnya masih diizinkan berniaga barang dan penumpang baik darat, laut di Makassar.7 Hal ini menjadikan maupun udara dan pusat pelayanan Makassar sebagai salah satu Bandar pendidikan dan kesehatan. Secara pelabuhan yang penting bagi pedagang administrasi kota ini terdiri dari 14 dari Eropa (Inggris dan Portugis) dan kecamatan dan 143 kelurahan. Kota ini Arab. berada pada ketinggian antara 0-25 m dari Dimasa pesatnya perniagaan di permukaan laut. Makassar, VOC ingin menguasai dan Masyarakat Kota Makassar terdiri memonopoli komoditi rempah di dari beberapa etnis yang hidup Makassar. Inilah yang memicu perang berdampingan secara damai seperti Etnis antara VOC dengan Kerajaan Gowa Bugis, etnis Makassar, etnis Cina, etnis (Poelinggomang, 2002). Kekuasaan Toraja, etnis Mandar dengan mayoritas Kerajaan Gowa Tallo berakhir dengan penduduk beragama Islam. Kota makassar ditanda tanganinya perjanjian Bongaya disamping sebagai daerah transit para pada tanggal 18 November 1667 di wisatawan yang akan menuju ke Tana Bungaya antara Kesultanan Gowa yang Toraja dan daerah-daerah lainnya, juga diwakili oleh Sultan Hasanuddin dan memiliki potensi obyek wisata seperti : pihak VOC yang diwakili oleh Cornelis Pulau Lae-lae, Pulau Kayangan, Pulau Speelman. Samalona, Obyek wisata peninggalan Paska Kemerdekaan penamaaan sejarah lainnya seperti: Museum Lagaligo, Makassar kemudian berubah menjadi Benteng Somba Opu, Makam Syech Yusuf, makam Pangeran , 7 . Observasi dan wawancara dengan Bapak Makam Raja-raja Tallo, selain itu juga Jamaludin pada tanggal 13 Februari 2018, terdapat obyek wisata Tanjung Bunga pukul 17.00 WITA di Benteng Rotterdam di yang potensial. Makassar Sulawesi Selatan, 137

ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 4 No.2 Tahun 2018

Ujungpandang atau Ujung Pandang. Fort Rotterdam adalah kebanggaan Kota Penamaan tersebut digunakan sejak 1950 Makassar. Benteng Fort Rotterdam hingga tahun 1999. Alasan pengantian merupakan bukti kebesaran Kerajaan nama Makassar menjadi Ujungpandang Gowa dalam mengelola perdagangan adalah politis. Pemerintah beranggapan dengan bangsa asing sekaligus berfungsi bahwa tidak semua penduduk Kota sebagai pertahanan Kota Makassar. Makassar adalah berasal dari etnik Makassar, selain itu hadirnya masyarakat Kehadiran kongsi dagang VOC dari luar menambah kuat perlunya (Belanda) di Kota Makasar dan kota lain perubahan nama dari Makassar menjadi di wilayah nusantara, satu sisi untuk Ujungpandang. Namun demikian tepat 13 melakukan ingin membuka hubungan Oktober 1999 kota ini dinamakan dagang sekaligus ingin memonopoli kembali Makassar berdasarkan Undang- perdagangan dan di sisi lain, kehadiran undang Nomor 22 Tahun 1999 dan colonial membawa perubahan struktur Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun wajah kota tujuannya, baik secara fisik 1999 tentang perubahan nama Ujung bangunan maupun sistem sosial dan Pandang dikembalikan menjadi Kota agama. Hampir diseluruh wilayah Makasar Dalam Wilayah Provinsi nusantara pada masa kekuasaan VOC Sulawesi Selatan. tersebut diwarnai dengan perubahan tata Perubahan nama dari Makassar ke kota dan struktur fisik bangunan atau Ujung Pandang kemudian kembali ke sistem sosial. Masih dapat disaksikan Makassar tidak merubah nilai sejarah yang sampai saat ini perubahan tersebut, berada di kota tersebut hilang. Bukti-bukti diantara nya adalah hadirnya benteng- kebesaran Kota Makassar pada masa benteng sebagai bentuk pertahanan Kerajaan Gowa Tallo masih dapat terlihat sekaligus lingkungan perumahan bagi jelas. Termasuk bukti kekuasaan bangsa bangsa asing, selain fungsi utamanya asing di Kota Makassar. Salah satu bukti adalah untuk masuk arus perdagangan kebesaran tersebut adalah Benteng Fort atau pemeritahan.8 seperti Benteng Fort Rotterdam. Beberapa Keberadaannya Vastenburg di Solo, Benteng Vredeburg, bagian masih dipertahankan keasliannya Fort Jakarta di Batavia dan Benteng Fort sebagai bentuk peninggalan sejarah Rotterdam di Makassar. Ini menjadi salah bangsa Indonesia umumnya dan Kota satu ciri cikal bakal kota-kota besar di Makassar khususnya. Indonesia masa Kolonial.9 Rotterdam, salah satu benteng yang memiliki nilai sejarah tinggi. Sejarah Kota B. Deskripsi kekhususan benteng Fort Makassar dapat dihadirkan dengan Rotterdam melalui tinjauan fisik mengunjungi benteng Fort Rottderdam. Pada awal pertumbuhan kerajaan Benteng Fort Rotterdam menampilkan Gowa, langkah pembangunan benteng merupakan usaha memberi ciri dan corak keindahan bentuk peninggalan sejarah pada wilayah kekuasaannya, sekaligus ciri yang menawan dan mewah, tidak berlebihan jika Barbara Crossette 8 sebagaimana dikutip Majalah Historia . Sumalyo dalam Iswadi, Benteng Ujung menggambarkan benteng ini sebagai “the Pandang Cikal Bakal Kota Makasar (sebuah kajian best preserved Dutch fort in Asia”. landskap konflik, sosial budaya dan alam), Terlepas dari pendapat Barbara, Benteng h. 2, tanpa tahun. 9. Ibid, h. 1 138

ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 4 No.2 Tahun 2018

ekspansif yang tinggi dalam menghadapi kupu tarung (dua daun) demikian juga kerajaan di sekitarnya baik dalam dengan jendela pada setiap bangunan.12 kalangan etnis Makassar maupun Benteng Ford Rotterdam memiliki 5 mengantisipasi perkembangan kerajaan Bastion di setiap sudut benteng. Bastion Bugis di Teluk Bone dan sekitarnya. merupakan bangunan yang memiliki Itulah sebabnya pada daerah yang posisi lebih tinggi dari bangunan lainnya. dikalahkan dibangun benteng baik sebagai Bastion dibangun untuk memposisikan pemukiman maupun alat perekat kanon atau meriam yang berguna untuk terciptanya jaringan kewilayahan yang mempertahankan posisi benteng. Pada terintegrasi atau berkonfederasi di bawah masa Belanda berkuasa, pejabat Belanda kharisma hegemoni kerajaan Gowa-Tallo yang tinggal didalam benteng bersama 10. keluarga difasilitasi dengan sekolah, Benteng sebagai bangunan untuk rumah sakit, termasuk gereja.13 pertahanan bagi Kerajaan Gowa dibangun Lima (5) bastion dibuat guna pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke - IX memperkuat posisi dan konstruksi benteng yang bernama I Manrigau Daeng Bonto sebagai markas komando dan berfungsi Karaeng Lakiung Tumapa'risi' Kallonna11. sebagai pusat pertahanan. Bastion Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah dikokohkan dengan pembuatan gundukan liat, namun pada masa pemerintahan Raja susunan batu serta timbunan tanah sejajar Gowa ke-14 Sultan Alauddin konstruksi tembok benteng di 4 sudut berbentuk benteng ini diganti menjadi batu padas lancip. Terdapat 3 (tiga) bastion pada yang bersumber dari Pegunungan Karst bagian barat benteng Fort Rotterdam. yang ada di daerah Maros. Benteng Fort Bastion Buton terletak pada sudut kanan Rotterdam menjadi salah satu di antara (utara), Bastion Bone di tengah dan empat belas benteng pertahanan Kerajaan bastion Bacan di sudut kiri (selatan). Pada Gowa-Tallo yang didirikan di pesisir Selat bagian timur terdapat bastion Mandarsyah Makassar. terletak pada sebelah kiri (utara) dan Kekhususan Benteng Fort Rotterdam bastion Amboina terletak pada sebelah adalah pada bentuknya yang menyerupai kanan (selatan). Kolonial memberikan penyu, gerbang utama yang kokoh nama bastion sebagai bentuk memberikan kesan kemegahan dengan penghormatan atas wilayah kerajaan yang keberadaan pintu bertekstur dan ornamen berhasil ditaklukkan. Hadirnya 5 (lima) lengkung.serta tulisan nama benteng pada bastion yang memiliki sudut lancip bagian atas gerbang. Benteng Fort memberikan penilaian akan bentuk Rotterdam memiliki luas ± 3 hektar benteng yang memiliki filosofi dengan ketinggian dinding berbeda antara menyerupai bentuk seekor kura-kura 5 – 7 meter dan ketebalan dinding ± 2 sedang merayap ke pantai. meter. Pintu gerbang utama terdapat di - Bastion Bone memiliki filosofi sebelah barat benteng yang terbuat dari menyerupai kepala kura-kura, kayu merbau dengan daun pintu model - bastion Bacan dan bastion Buton memiliki filosofi sebagai kaki kiri

10 . Sonda dalam Iswadi, Ibid, h 2 dan kanan depan penyu. 11 . Wawancara dengan Bapak Jamaludin pada tanggal 13 Februari 2018, pukul 17.00 WITA di Benteng Rotterdam di Makassar Sulawesi 12 . Ibid, Wawancara Selatan. 13 . Ibid, Wawancara 139

ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 4 No.2 Tahun 2018

- Bastion Mandarsyah dan bastion penghormatan karena ia dilahirkan di Amboina memiliki filosofi Rotterdam. Pada tanggal 1 November sebagai kaki kiri dan kanan 1667, Speelman mulai tinggal di dalam belakang penyu.14 Fort Rotterdam, meriam-meriam Secara letak, setiap bastion berada pada : diletakkan di atas tembok, peralatan - Bastion Bone, terletak di sebelah perang dipersiapkan baik untuk barat (di bagian tengah benteng). pertahanan dan penyerangan serta - Bastion Bacan, terletak di sudut merombak semua bangunan yang ada barat daya, dalam benteng dengan corak arsitektur - Bastion Buton, terletak di sudut colonial17. Nama lain dari benteng barat laut, UjungPandang atau Fort Rotterdam adalah - Bastion Mandarasyah, terletak di benteng Panyua (Penyu) sesuai dengan sudut timur laut dan bentuknya apabila dilihat dari udara - Bastion Amboina, terletak di menyerupai seekor penyu yang hendak sudut tenggara. bergerak ke laut18. Secara keseluruhan Benteng Rotterdam Perubahan nama menjadi Benteng memiliki 16 buah bangunan yang terdapat Fort Rotterdam membawa implikasi di dalam benteng dengan luas 11.605,85 perubahan arsitektur benteng. Benteng meter persegi.15 dirombak sesuai dengan keinginan Benteng Ujung Pandang pertama penguasa Belanda semua sisi bagian dibuat menggunakan tanah liat sebagai benteng diisi dengan arsitektur gaya neo bahan baku bangunannya. Pada masa gotic Eropa abad pertengahan dan Sultan Alauddin, tahun 1634 bahan baku ditengah benteng dibangun daerah bangunan diganti dengan bahan batu bata bertingkat yang diperuntukkan sebagai dan pada jaman Belanda diperkuat dengan gereja. Benteng menjadi pusat pertahanan batu andesit dan lempung pasiran dan dan perdagangan juga pemerintahan VOC. batu-batu tersebut berasal dari Maros dan Sampai dengan datangnya Jepang di Pangkep16. Setelah benteng dikuasai VOC, Indonesia, benteng berfungsi dengan baik. nama benteng kemudian diresmikan Masuknya Jepang membawa kerusakan di menjadi Fort Rotterdam, sebagai bagian benteng akibat perebutan kekuasaan kota Makassar di Benteng Fort

14 . Ibid, wawancara. Lihat juga Andi Rotterdam. Hildayanti dan Wasilah, Karakteristik Benteng Fort C. Fort Rotterdam Sebagai Icon Baru, Rotterdam sebagai Urban Artefact Kota Destinasi Wisata Di Kota Makasar Makassar, Seminar Heritage IPLBI 2017, h. Dan Sebagai Sumber Belajar A.023-024 Sejarah 15 .Ibid, Wawancara Memasuki abad 21, Kota Makassar 16 .Ibid, Wawancara dengan Bapak Jamaludin terus berbenah, kedatangan penduduk dari pada tanggal 13 Februari 2018 , Pukul luar Makassar mempengaruhi 17.00 WITA di Benteng Rotterdam di Makassar Sulawesi Selatan. Dijelaskan juga oleh Bapak Asmunandar, Dosen 17 . Ibid, Wawancara, Universitas Hasanudin, bahwa sumber 18. Ibid, Wawancara, lihat juga Hildayanti, bahan batuan Benteng Rotterdam yang Andi, Wasilah, Op, Cit,h. A.021. 2017 tertulis dalam Lontara’ Bilang atau catatan harian raja Bone. berasal dari perkampungan Kuri, Maros. 140

ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 4 No.2 Tahun 2018

pertumbuhan penduduk dan ekonomi Kota dan masyarakat Kota Makassar pada Makassar. Tidak terkecuali bidang budaya umumnya. Benteng Fort Rotterdam sudah dan sejarah. Kota Makassar tampaknya menjadi benda cagar budaya sesuai UU serius mengurus peninggalan sejarah guna No 11. Ditetapkannya sebagai benda cagar kepentingan untuk memperkenalkan budaya berimplikasi bahwa pemerintah Makassar juga meningkatkan daerah melalui BPCB Kota Makassar perekonomian. harus lebih mengurus dan menjaga Seiring dengan perkembangannya keaslian benda-benda cagar budaya benteng tidak lagi berfungsi sebagaimana khususnya Benteng Fort Rotterdam yang dijelaskan diatas. Benteng sebagai bagian bisa dijadikan ikon daerah. Sama seperti dari peninggalan lalu hadir untuk daerah lain, ikon suatu daerah perlu dibuat memberikan gambaran bagaimana kesepakatan para pemangku kepentingan. perjuangan pendiri bangsa Jakarta misalnya dengan Tugu Monas, mempertahankan kedaulatannya. Hanya Yogyakarta dengan Tugu Yogya, dengan mempelajari benteng, dapat Semarang dengan Lawang Sewu. diketahui sejarah pertumbuhan dan Penentuan ikon ini bukan perkembangan suatu daerah. Benteng mengesampingkan benda cagar budaya mengalamai pergeseran makna dari lainnya disuatu daerah, namun ikon berfungsi sebagai basis pertahanan dan diperlukan untuk memberi nilai tambah perdagangan menjadi basis budaya suatu suatu daerah sekaligus menjadi daya tarik daerah. Sebagaimana dijelaskan Joko bagi wisatawan lokal maupun Marihandono, “benteng mengingatkan internasional. Sebagaimana dijelaskan kita pada suatu konteks pertahanan dan juga oleh Rafika Hayati “Pemanfaatan peperangan, khususnya yang terjadi pada bangunan bersejarah sebagai produk masa lalu. Konotasi harafiah ini memiliki pariwisata merupakan salah satu jalan makna yang ternyata lebih luas daripada keluar bangunan-bangunan tersebut dapat arti sebenarnya ketika mempelajari sejarah terus bertahan dengan semakin banyaknya pertumbuhan dan perkembangan kota di fasilitas modern di sekelilingnya. Indonesia. Benteng dalam konteks tata Pemanfaatan bangunan bersejarah sebagai ruang kota di Indonesia memegang daya tarik wisata juga memiliki tantangan peranan penting. Bahkan ada dugaan yang berat, karena selain harus membawa bahwa beberapa kota di Indonesia menjadi dampak ekonomi bagi masyarakat juga tumbuh dan berkembang dengan memerlukan langkah-langkah bangunan benteng sebagai sentralnya.”19. pelestarian”20. Identitas benteng, sebagai benda Selain menjadi sebuah ikon suatu cagar budaya diperhatikan secara serius daerah, benda cagar budaya merupakan oleh pemerintah daerah. Identitas ini sumber belajar bagi seluruh peserta didik menjadi ikon baru kota Makassar sebagai di Indonesia. Sebagai sumber belajar destinasi tujuan wisata di Indonesia. kontekstual merupakan metode yang harus Destinasi wisata ini akan membawa nilai diberikan kepada peserta didik agar ekonomis penduduk sekitar khususnya

19 . Joko Marihandono, Perubahan peran dan 20 . Rafika Hayati, Pemanfaatan Bangunan fungsi benteng dalam tata ruang kota, Bersejarah Sebagai Wisata Warisan Seminar Budaya Di Kota Kebudayaan Maritim, pada tanggal 26 - Makassar, Jumpa Volume 01, Nomor 01, 28 Oktober 2007., h 1-2 Juli 2014, h. 2 141

ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 4 No.2 Tahun 2018

memahami dengan baik sejarah pengetahuan dan bukan semata-mata bangsanya. Pembelajaran kontekstual hanya memperoleh pengetahuan b. adalah suatu strategi pembelajaran yang Learning to do, memberdayakan siswa menekankan pada proses keterlibatan agar mampu berbuat untuk memperkaya siswa secara penuh untuk dapat pengalaman belajarnya, meningkatkan menghubungkan materi yang dipelajari interaksi dengan lingkungan baik fisik, sosial maupun budaya, sehingga siswa dengan situasi kehidupan nyata yang ada mampu membangun pemahaman dan di hadapannya sehingga mendorong siswa pengetahuan terhadap dunia sekitar. c. untuk dapat menerapkannya dalam Learning to live together dengan 21 kehidupan sehari-hari . Fakta-fakta yang membekali kemampuan untuk orang lain ada disekitar lingkungan tempat tinggal yang berbeda dengan penuh toleransi dan peserta didik pun dapat dijadikan sebagai saling pengertian. d. Learning to be sumber belajar dan dapat diintegrasikan adalah keberhasilan yang dicapai dari tiga kedalam materi sejarah, sehingga peserta pilar belajar di atas22. Benda cagar budaya didik menjadi aktif dan pendidik dapat (objek wisata) berperan dalam membantu memposisikan diri sebagai fasilitator saja. peserta didik memahami dan mengerti serta mampu melahirkan pemikiran kritis Benda cagar budaya menurut terhadap masa lalu. Selain itu dengan Undang-Undang No.9 tahun 1990 bab III menghargai benda cagar budaya sebagai pasal 4 tentang kepariwisataan. Objek dan sumber belajar semangat nasionalisme daya tarik wisata dapat dibagi menjadi dua peserta didik semakin tumbuh serta jenis yaitu: 1. Objek dan daya tarik wisata peserta didik semakin menghargai masa ciptaan yang berwujud keadaan alam serta lalu bangsanya. flora dan fauna 2. Objek dan hasil karya KESIMPULAN manusia yang berwujud museum, Benteng Fort Rotterdam merupakan peninggalan purbakala, peninggalan bagian kecil dari sebuah puzzle negara sejarah, seni budaya, agrowisata, taman yang bernama Indonesia. Benteng Fort rekreasi dan tempat hiburan. Rotterdam memiliki arsitektur yang mirip Setiadi dikutip Emirta dkk, dengan benteng di daerah lain, memiliki menjelaskan Pemanfaatan objek wisata pintu utama besar dengan model pintu sebagai sumber belajar kontekstual tarung, pun demikian dengan jendela berpijak pada pemikiran mengenai empat dengan model tarung. Bangunan model pilar belajar yang dikemukakan UNESCO neo gotik Perbedaan mendasar adalah dalam yaitu ; a. Learning to know, yaitu pada bentuk benteng yang mirip dengan proses pembelajaran yang memungkinkan penyu. siswa menguasai teknik menemukan Kejayaan dan kebesaran Kerajaan Gowa, mampu dihadirkan melalui Benteng Fort Rotterdam sebagai benda 21 . Emirta Z.A.S.Hanapi, Hariyono, Sugeng cagar budaya yang terus dijaga Utaya, Pemanfaatan Objek Wisata kelestariannya oleh pemerintah daerah. Sebagai Sumber Pembelajaran Meskipun ada banyak benda cagar budaya Kontekstual, Pascasarjana Dikdas Ips di Kota Makassar, Benteng Fort Universitas Negeri Malang, Tanpa Tahun, h. 2 22. Ibid, Emirta dkk, h. 2 142

ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 4 No.2 Tahun 2018

Rotterdam layak dijadikan ikon Kota Makassar, sekaligus akan mampu menarik Ditjen Cipta Karya, Profil Kabupaten / perhatian wisatawan lokal maupun Kota , Kota Makassar Sulawesi internasional. Selatan Benteng Fort Rotterdam juga dapat ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/tim dijadikan sumber belajar peserta didik. ur/sulsel/makassar.pdf, 2014, Peserta didik harus lebih mengenal diunduh 25 April 2018 dengan sejarah bangsanya supaya semakin tumbuh kesadaran sejarah dan semakin Hildayanti, Andi, Wasilah, Karakteristik kuat rasa nasionalisme peserta didik. Benteng Fort Rotterdam Sebagai Dengan demikian perlu kiranya dilakukan; Urban Artefact Kota Makassar, a. Sebagai bukti sejarah, benteng Seminar Heritage IPLBI, 2017 Fort Rotterdam harus terus dijaga dan dirawat keaslian dan kesejarahannya. b. Peran pemerintah daerah, tidak Hayati, Rafika. Pemanfaatan Bangunan hanya berkepentingan dalam Bersejarah Sebagai Wisata menjaga dan merawat, tetapi Warisan Budaya Di Kota juga harus menjadikan Benteng Makassar, Fort Rotterdam sebagai ikon https://ojs.unud.ac.id/index.php/jum wisata di Kota Makassar, pa/article/view/10849/7660 sehingga akan didapat nilai diunduh 20 Januari 2018 pukul ekonomis yang akan sekaligus 13:30 membangun perekonomian masyarakat lokal. Iswadi, Benteng Ujung Pandang Cikal c. Sebagai benda cagar budaya, Bakal Kota Makassar (Sebuah Benteng Fort Rotterdam harus Kajian Lanskap Konflik, Sosial dijadikan sebagai sumber belajar Budaya dan Alam), sejarah bagi peserta didik. Hal https://kebudayaan.kemdikbud.go.id ini akan mampu mendekatkan , diunduh 25 Maret 2018 peserta didik dengan lingkungan sekitar sehingga pelajaran Kartodirjo, Sartono, 1992. Pendekatan sejarah lebih bermakna. Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka DAFTAR PUSTAKA Utama. Aditya, Risang. Dan Dhani Mutiari, Karakteristik Benteng Vastenberg Marihandono, Djoko, Perubahan peran sebagai Bangunan Heritage di dan fungsi benteng dalam tata Surakarta ruang kota. http://journals.ums.ac.id/index.php/ https://www.researchgate.net/public sinektika/article/view/697, diunduh ation/265236841_Perubahan_peran 21 Januari 2018 _dan_fungsi_benteng_dalam_tata_r uang_kota, diunduh 20 Januari 2018 A Shamed, Irhas, 2004, Ilmu Sejarah 14.00 (Perspektif Metodologis Dan Acuan Penelitian), Jakarta : Hayfa Press

143

ISSN: 2477-2771 Jurnal Candrasangkala E-ISSN: 2477-8214 Vol 4 No.2 Tahun 2018

Moleong, Lexy J. 2013. Metode 81%292017-5 , diunduh 21 Januari Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. 2018 Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Yang https://kebudayaan.kemdikbud.go.id Disempurnakan. Bandung: Remaja /bpcbsulsel/benteng-rotterdam-dan- Rosdakarya permasalahannya/ diunduh 2 Pebruari 2018 Mappangara, Suriadi. 2012. Perang Makassar. Indonesia dalam Arus Sejarah 4.Kolonisasi dan Perlawanan. Penerbit PT. Ichtiar Baru Hoeve.

Pitana, I Gede dan Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Andi Offset.

Surakhmad, Winarno. 2003. Pengantar Penelitian Ilmiah . Bandung : Tarsito

Supardan, Dadang. 2009, Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, Jakarta: Bumi Aksara

Syaodih Sukmadinata. Nana, 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syahran Jailani, Pengembangan Sumber Belajar Berbasis Karakter Peserta Didik (Ikhtiar optimalisasi Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), http://journal.walisongo.ac.id/index. php/Nadwa/article/view/1284/pdf , diunduh 21 Januari 2018

Wijayanti, Yeni, Pemanfaatan Situs Karangkamulyan Untuk Kepentingan Pendidikan Dalam Pembelajaran Sejarah, http://purbawidya.kemdikbud.go.id/ index.php/jurnal/article/view/P6%2 144