Bab Iv Analisis Dan Pembahasan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi dan Keadaan Masyarakat Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo a. Lokasi Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo Desa Tegalmade merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah Kabupaten Sukoharjo yang secara administratif masuk kelurahan Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Sukoharjo memiliki 12 kecamatan dengan 17 kelurahan dan 150 desa. Beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten ukoharjo yaitu Kecamatan Baki, Bendosari, Bulu, Gatak, Grogol, Kartasura, Mojolaban, Nguter, Polokarto, Sukoharjo, Tawangsari, dan Weru. Desa yang berada di Kecamatan Mojolaban antara lain Desa Bekonang, Cangkol, Demakan, Dukuh, Gadingan, Joho, Klumprit, Kragilan, Laban, Palur, Plumbon, Sapen, Triyagan, Wirun, dan Tegalmade. Desa Tegalmade adalah sebuah desa yang secara administratif berada di Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Secara geografis, Desa Tegalmade terletak antara 110°49'52.3"—110°51'06.0" BT dan 7°36'22.6"—7°37'04.2" LS, sedangkan secara geomorfologis berada di dataran fluvial Kali Samin sehingga memiliki fisiografi yang datar, tanah commit to user 35 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id36 subur serta air yang melimpah. Tak heran penduduk Desa Tegalmade banyak bermata pencaharian di sektor pertanian lahan basah dengan komoditas utama berupa padi. Sejarah Desa Tegalmade sesungguhnya telah dimulai sebelum peristiwa geger pecinan tahun 1740an dengan munculnya permukiman di sekitar Kali Samin yang saat ini dikenal dengan nama Dusun Nawud dan Dusun Kesongo. Luas wilayah Desa Tegalmade adalah 184,8 hektar. Jumlah penduduk Desa Tegalmade sebanyak 2.366 jiwa yang terbagi dalam 3 dusun yaitu Dusun Tegalmade, Nawud, dan Kesongo. Batas wilayah Desa Tegalmade yaitu sebelah utara : Desa Wirun dan Laban, sebelah selatan : Desa Pranandan Karangwuni, sebelah barat : Sungai Bengawan Solo , dan sebelah timur : Desa Karangwuni. b. Demografi Masyarakat Desa Tegalmade, Kabupaten Sukoharjo Menurut Laporan monografi yang diperoleh dari kelurahan Desa commit to user Tegalmade per November 2018, Desa Tegalmade memiliki jumlah perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id37 penduduk sejumlah 2.366 jiwa dengan perincian jumlah penduduk laki- laki 1.126 jiwa dan jumlah penduduk perempuan berjumlah 1.240 jiwa. Tabel 1 Data Demografi Desa Tegalmade per November 2018 Jumlah Penduduk LAPORAN DEMOGRAFI DESA TEGALMADE, KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO (JUMLAH PENDUDUK) LAPORAN BULAN NOVEMBER 2018 Jumlah laki-laki 1.126 orang Jumlah perempuan 1.240 orang Jumlah total 2.366 orang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id38 Tabel 2 Data Demografi Desa Tegalmade per November 2018 Usia Penduduk LAPORAN DEMOGRAFI DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO (USIA PENDUDUK) LAPORAN BULAN NOVEMBER 2018 Usia Laki-laki Perempuan 0 - 4 tahun 123 orang 99 orang 5 – 9 tahun 103 orang 118 orang 10-14 tahun 107 orang 122 orang 15-19 tahun 113 orang 120 orang 20-24 tahun 120 orang 127 orang 25-29 tahun 122 orang 129 orang 30-39 tahun 141 orang 157 orang 40-49 tahun 148 orang 158 orang 60> 80 orang 109 orang commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id39 Secara umum tingkat pendidikan pada masyarakat Desa Tegalmade rata-rata adalah TK yaitu 53 jiwa, SD/MI atau sederajat yaitu 223 jiwa, SLTP/MTs sebanyak 191 jiwa, dan S1/Diploma sebanyak 78 jiwa. Dilihat dari segi mata pencaharian masyarakat Desa Tegalmade adalah berprofesi sebagai petani, pedagang, dan buruh industri. Tabel 3 Data Demografi Desa Tegalmade per November 2018 Tingkat Pendidikan LAPORAN DEMOGRAFI DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO (TINGKAT PENDIDIKAN) LAPORAN BULAN NOVEMBER 2018 Tingkat Pendidikan Jumlah Keterangan Taman Kanak-kanak 53 jiwa - SD/MI 223 jiwa - SLTP/MTs Sederajat 191jiwa - SMA/MA Sederajat - - Perguruan Tinggi/PT 78 jiwa commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id40 Mata pencaharian warga Desa Tegalmade adalah petani yaitu sebanyak 354 jiwa, pedagang sebanyak 27 jiwa, PNS sebanyak 21 jiwa, TNI/POLRI sebanyak 3 jiwa, dan swasta sebanyak 1.113 jiwa. Tabel 4 Data Demografi Desa Tegalmade per November 2018 Mata pencaharian LAPORAN DEMOGRAFI DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO (MATA PENCAHARIAN) LAPORAN BULAN NOVEMBER 2018 Mata Pencaharian Jumlah Keterangan Tani 354 jiwa Dagang 27 jiwa PNS 21 jiwa TNI/POLRI 3 jiwa Swasta 1.113 jiwa Berdasarkan kepercayaan, masyarakat Desa Tegalmade mayoritas memeluk agama Islam yaitu sebanyak 1.950 jiwa baik laki-laki dan perempuan serta sebanyak 61 jiwa yang memeluk protestan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id41 Tabel 5 Data Demografi Desa Tegalmade per November 2018 Agama/Aliran Kepercayaan LAPORAN DEMOGRAFI DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO (AGAMA/ALIRAN KEPERCAYAAN) LAPORAN BULAN NOVEMBER 2018 Agama Jumlah Keterangan Islam 1.950 jiwa - Kristen/Protestan 61 jiwa - Katholik - - Hindu - - Budha - - c. Bahasa Masyarakat Desa Tegalmade menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat mengenal bahasa Jawa dalam tiga tingkatan yaitu ngoko, ngoko lugu, dan krama alus. Pada masyarakat yang sudah tua, mereka kebanyakan menggunakan commit to user bahasa krama, tetapi seiring berjalannya waktu, campuran bahasa perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id42 Indonesia mulai masuk dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun acara formal. Untuk masyarakat muda, dalam berbicara dengan orang yang lebih tua akan menggunakan bahasa krama alus, hal ini dimaksudkan untuk menghormati orang yang lebih tua umur dan derajatnya, sedangkan untuk teman sebaya atau yang lebih muda akan menggunakan bahasa ngoko. d. Sejarah Desa Tegalmade Ditinjau dari toponimi, Nawud berarti tercerai berai. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari asal mula Dusun Nawud yang didirikan oleh pelarian geger pecinan. Para pelarian peristiwa geger pecinan yang dipimpin oleh Sien Tang mendirikan shelter atau hunian sementara di sekitar Kalisamin, namun karena merasa nyaman dengan air yang melimpah, akhirnya mereka menetap dan mendirikan sebuah perkampungan yang diberi nama Nawud. Perkampungan Nawud kemudian berkembang ke arah utara yang saat ini diberi nama Dusun Kesongo. Nama Kesongo berasal dari sembilan mata air yang dahulu terdapat di wilayah tersebut, namun saat ini sudah tidak dapat dijumpai lagi. Peradaban awal manusia memang tidak bisa dilepaskan dari sebuah sungai. Selain sebagai lokasi yang memiliki cadangan air yang melimpah, sungai juga berfungsi sebagai alur transportasi masa lalu, tempat mandi, mencuci dan sumber penghidupan seperti perikanan air tawar. Tak heran jika permukiman di sekitar sungai memiliki sejarah commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id43 yang lebih panjang daripada permukiman yang agak jauh dari sungai. Jejak sejarah geger pecinan di Desa Tegalmade dapat dilihat di sebuah makam yang terletak di tengah sawah, namun secara administratif termasuk ke dalam Desa Karangwuni, Kecamatan Polokarto. Makam yang dimaksud adalah makam Eyang Tan Ang Lo atau masyarakat desa lebih akrab dengan nama Mbah Anglo. Mbah Anglo adalah salah seorang pejuang yang gugur oleh senapan VOC (Vereenigde Oost- indische Compagnie) atau kongsi dagang Hindia Timur pada peristiwa Geger Pecinan yang melanda Keraton Kartasura. Geger Pecinan adalah sebuah peristiwa bersejarah di mana etnis Tionghoa bersama pribumi jawa bersatu menyerang Keraton Kartasura pimpinan Pakubuwono II yang saat itu memihak VOC. Geger Pecinan semula terjadi di Angke, Jakarta Utara akibat genosida etnis Tionghoa oleh Gubernur Jenderal Valcknier, namun etnis Tionghoa yang tersisa bermobilisasi ke timur dan bersama pribumi menyerang basis VOC di Semarang. Pakubuwono II pada awalnya sebenarnya melawan VOC dengan mengirimkan 20.000 tentara dan penduduk Mataram untuk menyerang basis VOC di Semarang. Namun pasukan itu berhasil dikalahkan VOC, sehingga Pakubuwono II harus tunduk pada VOC. Dianggap berkhianat oleh rakyat Mataram, akhirnya para pribumi Mataram dan etnis Tionghoa mengangkat Raden Mas Gerendi menjadi raja versi rakyat dengan gelar Sunan Amangkurat V. Balatentara Sunan Amangkurat V commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id44 menyerang Keraton Kartasura pada tahun 1742 termasuk di dalamnya Mbah Anglo. Mbah Anglo sendiri sebenarnya adalah seorang pedagang yang berasal dari Kota Fujian, sekitar 897 km di selatan Kota Shanghai, Tiongkok. Mbah Anglo sendiri merupakan seorang Hokkian atau etnis yang bermukim di wilayah Tiongkok bagian Tengah, sedangkan yang bermukim di wilayah selatan disebut etnis Kanton. Mbah Anglo waktu itu berlayar untuk berdagang di Batavia (sekarang Jakarta), namun karena terjadi genosida etnis Tionghoa di Batavia oleh VOC, beliau berlayar ke timur. Dikarenakan banyak etnis Tionghoa yang berencana menyerang Keraton Kartasura bersama pribumi Mataram pimpinan Raden Mas Gerendi (Sunan Amangkurat V), maka Mbah Anglo pun ikut berjuang. Mbah Anglo sebelum ke medan laga berwasiat agar ketika wafat di medan laga bisa di makamkan di sebuah bukit/gundukan tanah tak jauh dari desa. Pemilihan lokasi makam tersebut tidak terlepas dari kepercayaan fengshui etnis Tionghoa. Selain itu, beliau juga berwasiat agar jika kudanya ikut mati juga dimakamkan tak jauh dari dirinya. Ketika Mbah Anglo wafat tertembak VOC bersama kudanya, jenazahnya dimakamkan di lokasi tersebut dan kudanya dimakamkan di sebelah timur pusaranya. Saat ini makam kuda tersebut berada di bawah pagar makam sebelah timur.