AKTUALITA, Vol.1 No.1 (Juni) 2018 hal. 1-15

PENGATURAN PENGGABUNGAN USAHA (MERGER) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN BANK DI INDONESIA DALAM PEMBANGUNAN HUKUM EKONOMI NASIONAL

Agus Prihartono PS Dosen Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa e-mail: [email protected]

Abstrak-Memburuknya kondisi perbankan nasional pada masa orde baru memasuki fase reformasi salah satu penyebabnya adalah lemahnya struktur permodalan bank. Modal adalah dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka pendirian badan usaha yang dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha bank di samping memenuhi peraturan yang ditetapkan. Penguatan struktur permodalan menjadi salah satu alasanbank-bank kecil melakukan merger dan akuisisi. Penggabungan usaha (merger) bank sendiri bukan merupakan hal yang baru, penggabungan bank yang pernah dilakukan, tidak hanya untuk bank-bank swasta nasional, tetapi juga pada bank-bank pemerintah. Merger (penggabungan usaha) bank tidak selalu menghasilkan bank yang sehat. Pelaksanaan merger bank guna mencapai suatu sinergi tidaklah mudah, banyak faktor-faktor yang harus diperhatikan (menghasilkan bank yang sehat), yaitu, mencari patner yang komplementer, sinergis dan mematuhi peraturan perundang-undangan.

Kata Kunci: Merger, Perbankan, Kesehatan Bank, Hukum Ekonomi Nasional.

Abstract-One of the reasons for the deteriorating condition of the national banking system in New Regime period transition to Reformation Period, is because the bank’s capital structure is weak. Beside to fulfill the rules prescribed, Capital is the fund invested by the owner to establish an enterprise that is intended to support financial purposes of the bank business activities. The strengthening of the capital structure becomes one of the reasons small are doing mergers and acquisitions. Bank merger itself is not a new thing. As in the record, A bank merger is not only for national private banks, but also for the government banks. Banks merger do not always produce healthy banks. The implementation of them in order to achieve a synergy is not easy. Many factors must be considered (to produce a healthy bank), such as seeking partners who are complementary, synergistic and submissive with regulations.

Keywords: Mergers, Banking, Healty Bank, National Economic Law.

A. PENDAHULUAN diperburuk oleh krisis politik di tanah Bank sebagai salah satu agen air sepanjang tahun hingga pembangunan, berfungsi sangat pertengahan 2001, telah penting dalam perekonomian negara. menjerumuskan bangsa Indonesia ke Sebagai contoh krisis keuangan yang dalam jurang keterpurukan dan melanda Asia tahun 1997-1998, dan ketidakpastian yang luar biasa.

ISSN: 2620-9098 1

Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di tersebut yang berakibat pada tahun 1998 mencapai titik terendah runtuhnya sistem perbankan pada saat sejak era Soeharto yakni minus 13%. itu membuktikan bahwa sistem Banyak perusahaan konglomerasi perbankan Indonesia masih belum baik yang bergerak di sektor riil siap secara keseluruhan dalam maupun jasa perbankan yang gulung menghadapi krisis besar yang terjadi tikar atau harus masuk ke dalam secara tiba-tiba. Untuk itu kestabilan pengawasan Badan Penyehatan sistem perbankan maupun keuangan Perbankan Nasional (BPPN) (I harus dipertahankan secara Nyoman Tjager, et. al, 2003:2). berkesinambungan dan dapat dicegah Keterpurukan dunia perbankan sedini mungkin. mengakibatkan banyak bank yang Berbagai kebijakan dari mulai mengalami kesulitan keuangan dibentuknya Arsitektur Perbankan (financial) dan akhirnya tidak sedikit Indonesia (API) sebagai blue print bank-bank yang dilikuidasi, perbankan yang terdiri dari 6 (enam) dibekukan atau direkapitalisasi oleh pilar. Pilar I API yaitu penguatan pemerintah (Agus Sugiarto, Kompas, struktur perbankan nasional sampai 5 Juni 2003). Keterpurukan dunia dengan adanya paket kebijakan perbankan ini pada akhirnya Oktober 2006 tentang adanya mempengaruhi semua aspek kebijakan single presence policy kehidupan, baik aspek ekonomi, menetapkan bahwa setiap bank aspek sosial, maupun politik. perorangan maupun korporasi, hanya Kepercayaan nasabah menjadi boleh menjadi pemegang saham berkurang, nasabah banyak yang pengendali pada satu bank. menarik uangnya dari bank dan Tujuannya adalah untuk konsolidasi memindahkannya ke luar negeri atau perbankan dan mendukung efektivitas menyimpannya sebagai dolar di bank pengawasan bank. Hal ini adalah asing. untuk mewujudkan perbankan yang Ketidakmampuan sistem sehat dengan modal yang kuat. Modal perbankan nasional menghadapi merupakan salah satu faktor yang tekanan dari luar (external shocks) penting bagi bank dalam rangka

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 2

Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

pembangunan usaha dan menampung Impor Indonesia, Bank Bumi Daya, risiko kerugian. Salah satu kebijakan dan Bank Pembangunan Indonesia yang paling populer diambil untuk menjadi PT. . mewujudkan perbankan yang sehat Sementara tahun 2002 terjadi merger dengan modal yang kuat saat itu 5 (lima) bank swasta nasional yaitu: adalah dilakukannya merger Bank Bali, Bank Universal, Bank (penggabungan usaha bank). Artamendia, Bank Express, dan Bank Penguatan struktur permodalan Patriot, yang bergabung menjadi menjadi salah satu alasan bank-bank Bank Permata, pada tahun 2004 kecil melakukan merger dan akuisisi. terjadi merger antara Bank CIC Selain karena adanya aturan Internasional, Bank Danpac, dan pemenuhan modal inti minimum Bank Pikko menjadi Bank Century, sebesar Rp. 100 miliar pada akhir dan terakhir merger antara Bank 2010, penguatan struktur permodalan Lippo dengan Bank Niaga. Namun dibutuhkan bank umum demi demikian, pengaturan mengenai mengantisipasi Association of South penggabungan badan usaha secara East Asian Nation (ASEAN) One lengkap di Indonesia dalam bentuk Market atau pasar tunggal ASEAN undang-undang belum ada, khususnya pada 2015 dan terkait dengan penggabungan dalam bidang ketentuan Basel III yang perbankan, walaupun Undang-undang mengharuskan bank umum Nomor 40 Tahun 2007 Tentang menaikkan modal minimum mereka Perseroan Terbatas (selanjutnya hingga 10, 5%. disebut UUPT) sudah mengatur Merger sendiri bukan mengenai penggabungan badan usaha merupakan hal yang baru, merger dalam Pasal 122–Pasal 137 UUPT. bank yang pernah dilakukan, tidak Pelaksanaan merger bank guna hanya untuk bank-bank swasta mencapai suatu sinergi tidaklah nasional, tetapi juga pada bank-bank mudah, banyak faktor-faktor yang pemerintah. Pada tahun 1999, terjadi harus diperhatikan (menghasilkan merger pada 4 (empat) BUMN yaitu bank yang sehat), yaitu, mencari Bank Dagang Negara, Bank Ekspor patner yang komplementer, sinergis

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 3

Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

dan mematuhi peraturan perundang- busines amalgamation) bank dalam undangan. Merger antara suatu bank memperkuat dirinya guna dengan bank lain itu bukan hanya mewujudkan sistem perbankan yang semata soal teknis saja, tapi juga sehat, efisien, dan mampu berdaya menyangkut budaya kerja antar unit saing dalam era globalisasi dan bank, sehingga proses merger harus perdagangan bebas (Rachmadi dipelajari dan dilakukan secara hati- Usman, 2001:84). Secara umum hati (Burhanudin Abdullah, Tempo, terdapat 3 (tiga) bentuk penyatuan 16 Februari, 2005). Karena itu, usaha dalam hal ini usaha bank, yaitu sebelum bergabung banyak hal yang merger, konsolidasi, dan akuisisi harus dilakukan, termasuk kalkulasi yang oleh UUPT diterjemahkan keuntungan dan kerugian transaksi dengan “penggabungan, peleburan, penggabungan antar bank. Bank yang dan pengambilalihan”. Penyatuan belum mengetahui dengan jelas calon usaha bank adalah dimaksudkan mitra mergernya, memerlukan waktu untuk mengatasi kesulitan yang untuk pendekatan, khususnya membahayakan kelangsungan usaha pendekatan dalam aspek keterbukaan. bank yang bersangkutan atau Keterbukaan itu menyangkut baik perluasan usaha bank yang kondisi keuangan (financial), bersangkutan, sehingga bank menjadi kekayaan (assets), namun demikian, kuat (Pasal 37 ayat 1 huruf d keterbukaan ini tidak boleh Undang-Undang Perbankan). bertentangan dengan aspek Tipe merger dalam kacamata kerahasiaan bank. ekonomi dan yang biasanya dipergunakan dan diaplikasikan dalam dunia usaha adalah tipe B. HASIL DAN PEMBAHASAN horizontal (horizontal merger), 1. Penggabungan Usaha merger vertikal (vertical merger), dan (Merger) Pada Umumnya merger konglomerat (conglomerate Kepemilikan usaha bank dapat merger), sedangkan dalam kacamata beralih kepada pihak lain melalui hukum, tipe merger dilihat semata- penyatuan usaha (combination atau mata dari perikatannya, yaitu

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 4

Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

“statutory merger” yang diatur oleh beberapa perseroan yang ada syarat-syarat yang ditetapkan bergabung atau menyatukan diri pemerintah dimana para pihak terikat menjadi perseroan baru, dimana hak suatu akta merger (istilah anglo saxon dan kewajiban perseroan diambil alih : act of merger) merupakan dokumen oleh perseroan yang telah dibentuk yang diajukan kepada pemerintah (Cornelius Simajuntak, 2004:86). bersama-sama dengan dokumen Peraturan perundang- merger terkait (Cornelius undangan yang berlaku di Indonesia Simajuntak, 2004:26). memberikan pengertian (definisi) Kata “merger” berasal dari merger dengan rumusan kalimat yang bahasa Inggris “merger”, yang artinya hampir seragam, hanya pada UUPT. “menggabungkan”. Merger dapat memberikan definisi khusus tentang diartikan sebagai penyatuan atau “penggabungan” yang lebih lengkap, penggabungan dua perseroan atau yaitu perbuatan hukum yang lebih dengan cara mendirikan dilakukan oleh satu perseroan atau perseroan baru dan membubarkan lebih untuk menggabungkan diri perseroan lainnya. Jadi, satu dengan perseroan lain yang telah ada perseroan atau lebih dapat yang mengakibatkan aktiva dan menggabungkan diri menjadi satu pasiva dari perseroan yang dengan perseroan yang telah ada, dan menggabungkan diri beralih karena salah satu perseroan yang ada tetap hukum kepada perseroan yang dipertahankan keberadaannya. menerima penggabungan dan Sehingga segala segala hak dan selanjutnya status badan hukum kewajiban yang ada dialihkan kepada perseroan yang menggabungkan diri perseroan penerima penggabungan. berakhir karena hukum. Sedangkan kata “consolidation” yang Pasal 1 angka 25 Undang- berarti peleburan diartikan Undang Perbankan, memberikan penggabungan dua atau lebih pengertian mengenai merger sebagai: perseroan dengan cara membentuk “Penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara tetap perseroan baru dan membubarkan mempertahankan berdirinya perseroan yang bergabung tadi. Jadi salah satu bank dan

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 5

Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

membubarkan bank-bank merupakan perusahaan yang lainnya dengan atau tanpa lebih kecil akan kehilangan melikuidasi”. identitasnya dan bergabung atau menjadi bagian dari perusahaan Definisi diatas kemudian lain yang lebih besar). dimuat secara khusus dalam Peraturan Defenisi merger yang lain Pemerintah Nomor 28 Tahun 1999 (Black’s Law Dictionary: 682): Tanggal 7 Mei 1999 Tentang Merger, “The fusion or absorption of Konsolidasi dan Akuisisi bank. one thing or right into another, generally spoken of a case Sedangkan dalam hukum Pasar where one of the subjects is of Modal, istilah yang digunakan adalah less dignity or importance than the another”, (Penggabungan istilah penggabungan usaha, dimana atau penyerapan suatu hal pengaturan mengenai perusahaan kedalam hal lain, dimana salah satu subjeknya memiliki public diatur dalam Keputusan kepentingan yang lebih rendah Bapepem No. Kep-52/ PM/ 1997 dibandingkan yang lainnya)”. tentang Peraturan No. IX. G. I: Merger didefinisikan oleh “Penggabungan Usaha adalah Pringle dan Harris (Pringle, J. J, and perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan Harris, R. S, 1987:778) sebagai atau lebih untuk berikut: “Merger is a combination of menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada two or more firm in which one dan selanjutnya perseroan yang company survives under its own name menggabungkan diri menjadi bubar”. while any others cease to exit as legal

entities”. Jadi pada dasarnya merger Alexander H. Frey, memberikan adalah suatu keputusan untuk batasan (definisi) merger sebagai mengkombinasikan/menggabungkan (Cornelius Simajuntak, 2004:5): dua atau lebih perusahaan menjadi “a merger of corporation is the absorpotion by one corporation satu perusahaan baru. Dalam konteks of one or more usually smaller bisnis, merger adalah suatu transaksi corporations, which lose their identity bay becoming part of yang menggabungkan beberapa unit the large enterprise”, ekonomi menjadi satu unit ekonomi (penggabungan adalah fusi atau absorpsi atau kombinasi antara yang baru. Proses merger umumnya 2 (dua) atau lebih perusahaan memakan waktu yang cukup lama, dimana 1 (satu) diantaranya

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 6

Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

karena masing-masing pihak perlu demikian, pengertian antara merger melakukan negosiasi, baik terhadap dan konsolidasi bank jelas berbeda aspek-aspek permodalan maupun walaupun bentuknya adalah sama- aspek manajemen, sumber daya sama penyatuan usaha, tetapi dalam manusia serta aspek hukum dari merger hanya memerlukan perubahan perusahaan yang baru tersebut. Oleh anggaran dasar yang memerlukan karena itu, penggabungan usaha persetujuan Menteri Kehakiman dan tersebut dilakukan secara drastis yang HAM sedangkan pada peleburan dikenal dengan akuisisi atau memerlukan akta pendirian hasil pengambil alihan suatu perusahaan konsolidasi yang disahkan oleh oleh perusahaan lain. Menteri Kehakiman dan HAM. Menurut Cristian Wibisono, Penempatan terminologi ketiga penggabungan perusahaan adalah penyatuan usaha tersebut (merger, penggabungan dua badan usaha atau konsolidasi, akuisisi) dalam tataran lebih yang relatif berimbang masyarakat sering menimbulkan kekuatannya sehingga terjadi kerancuan. Dalam bidang perbankan kombinasi baru yang merupakan Indonesia pada tahun 1999 empat wadah bersama yang saling bank milik negara yaitu Bank Dagang memperkuat (Cristian Wibisono, Negara, Bank Ekspor Impor 1995:2). Indonesia, Bank Bumi Daya, dan Berdasarkan pengertian diatas, Bank Pembangunan Indonesia definisi merger begitu bervariasi melakukan menggabungkan diri dengan narasi kalimat yang panjang (merger) menjadi PT. Bank Mandiri. ataupun singkat, namun secara Kemudian yang terakhir pada tahun substansi kesemuanya mengandung tahun 2004, terjadi penggabungan pengertian yang sama, yaitu usaha bank antara Bank CIC kombinasi (bergabungnya) 2 (dua) Internasional, Bank Danpac, dan perusahaan atau lebih dimana Bank Pikko menjadi Bank Century. perusahaan yang mengakuisisi akan Meskipun secara teknis bukanlah mempertahankan identitasnya dan penggabungan tetapi peleburan perusahaan lain akan bubar. Dengan (konsolidasi) karena membentuk

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 7

Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

nama badan hukum baru, kecuali hukum perusahaan tidaklah vital, Bank Danamom yang melakukan karena yang terpenting apakah merger dengan 8 (delapan) Bank take tindakan merger (termasuk dalam Over. Padahal ada perbedaan yang konsolidasi) atau akuisisi termasuk cukup signifikan diantara keduanya. kategori tindakan hukum perseroan Garry D. Smith (Cornelius yang sifatnya substansial yang dapat Simajuntak, 2004:2) mengatakan mempengaruhi kepentingan bahwa merger sering merupakan hasil pemegang saham dan atau perseroan, dari beberapa perusahaan yang dimana perlu persetujuan pemegang menyetujui untuk mengkombinasikan saham perseroan (Chattamarasjid (bergabung) dan menciptakan suatu Ais, 2004:93). nama dan identitas baru, Berdasrkan uraian diatas, maka mengeluarkan saham baru, dapat disimpulkan bahwa pengertian mengimplementasikan suatu struktur merger berkembang melalui organisasi yang baru, dan membuat pertauran perundang-undangan, beberapa perubahan lainnya. Padahal sedangkan pengertian akuisisi tumbuh secara teoritis, pengertian antara dalam praktek secara harfiah merger dan konsolidasi bank jelas diterjemaahkan sebagai sangat berbeda walaupun bentuknya “pengambilalihan” dan dalam konteks adalah sama-sama penyatuan usaha, hukum perusahaan dapat berupa tetapi dalam merger hanya pengambialihan saham atau memerlukan perubahan anggaran kekayaan. Dalam praktek tidak dasar yang memerlukan persetujuan mudah untuk membedakan antara Menteri Kehakiman dan HAM tindakan merger dengan akuisisi. sedangkan pada peleburan Tidak jarang suatu transaksi yang memerlukan akta pendirian hasil secara formal bukan sebagai merger, konsolidasi yang disahkan oleh melainkan secara materiil mempunyai Menteri Kehakiman dan HAM. akibat sebagai merger. Konsepsi hukum merger Selanjutnya peraturan penting bagi perpajakan dan perundang-undangan juga mengatur perlakuan akuntansi, tetapi dari sudut akibat hukum dari merger tersebut.

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 8

Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

Pasal 122 UUPT menjelaskan yang dibubarkan setelah merger, berakhirnya perseroan karena maka pembubaran tersebut hanyalah dilakukan merger tanpa dilakukan dilakukan secara administratif belaka, suatu likuidasi terlebih dahulu, akibat tanpa diikuti tindakan likuidasi.Jadi hukumnya adalah: tidak ada pemberesan dan tidak ada a. Aktiva dan passive bank yang membagi-bagi aset. digabungkan atau meleburkan

diri beralih krena hukum pada 2. Perancangan Model perseroan yang menerima penggabungan. Pengaturan Merger dalam b. Pemegang saham perseroan Kerangka Pembangunan yang menggabungkan diri menjadi pemegang saham Hukum Ekonomi Nasional perseroan yang menerima Bank merupakan suatu lembaga penggabungan. c. Perseroan yang yang berperan sebagai perantara menggabungkan diri atau keuangan (financial intermediary) meleburkan diri berakhir karena hukum terhitung sejak tanggal antara pihak-pihak yang memiliki penggabungan diri berakhir dana (surplus unit) dengan pihak- karena hukum terhitung sejak tanggal penggabungan mulai pihak yang memerlukan dana berlaku. (deficitunit) serta sebagai lembaga

Sedangkan Pasal 2 PP No. 28 yang berfungsi memperlancar aliran Tahun 1999 Tentang Merger, lalu lintas pembayaran. Di samping Konsolidasi, dan akuisisi Bank, itu, bank juga sebagai suatu industri menyebutkan bahwa merger yang dalam kegiatan usahanya mengakibatka : mengandalkan kepercayaan a. Pemegang saham yang masyarakat sehingga mestinya tingkat melakukan merger atau kesehatan bank perlu dipelihara. konsolidasi menjadi pemegang saham bank hasil merger Kestabilan lembaga perbankan sangat b. Aktiva dan passive bank yang dibutuhkan dalam perekonomian melakukan merger atau konsolidasi, beralih karena suatu negara. Kestabilan ini tidak saja hukum kepada bank hasil dilihat dari jumlah uang yang beredar, merger. namun juga dilihat dari jumlah bank Berdasarkan kedua pasal di atas yang ada sebagai perangkat dapat dismpulkan bahwa, jika bank

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 9

Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

penyelenggaraan keuangan BUMN di Indonesia adalah salah (http://eprints.uny.ac.id/8585/2/BA satunya karena faktor-faktor merger B%201%20-06408141050.pdf). terhadap Bank BUMN di Indonesia. Merger dalam bidang usaha Selain dari bank BUMN, tentu ada perbankan BUMN, dimana sampai beberapa bank swasta yang dengan tahun2008, terdapat 5 melakukan merger, seperti Bank (lima) Bank Persero (Bank BUMN) Permata. PT. Bank Permata Tbk yaitu Bank Mandiri, Bank Negara (Bank Permata) merupakan hasil Indonesia, , merger 5 (lima) Bank yaitu PT. Bank dan Bank Bali Tbk, PT. Bank Universal Tbk, Ekspor Indonesia. Namun pada PT. Bank Artamedia, PT. Bank tahun 2009, Bank Ekspor Indonesia Patriot dan PT. Bank Prima Ekspress berubah bentuk badan hukumnya pada tahun 2002 dan saat ini telah menjadi Lembaga Pembiayaan berkembang menjadi sebuah bank Ekspor Indonesia berdasarkanUU swasta utama yang menawarkan Nomor 2 Tahun 2009, sehingga produk dan jasa inovatif serta perakhir Desember 2011 terdapat 4 komprehensif terutama disisi delivery bank BUMN yang seluruhnya telah channel-nya termasuk Internet listed. Banking dan Mobile Banking. Ada pun kinerja Bank BUMN memiliki aspirasi untuk tahun 2005-2010 pada umumnya menjadi penyedia jasa keuangan meningkat yang antara lain terkemuka di Indonesia, dengan fokus disebabkan Bank BUMN telah di segmen Konsumer dan Komersial. berhasil dalam melakukan Melayani sekitar 2 juta nasabah di 60 restrukturisasi, baik yang bersifat kota di Indonesia, per Juli 2014 operasional maupun restrukturisasi Permata Bank memiliki 329 cabang finansial (16 Cabang Syariah & 313 Cabang (http://eprints.uny.ac.id/8585/2/BA Konvensional), 20 Cabang Bergerak B%201%20-06408141050.pdf). (Mobile Branch), tiga Payment Point, Kemajuan yang terjadi 940 ATM dengan akses dilebih dari terhadap perbankan-perbankan 69. 000 ATM (Visa Plus, Visa

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 10

Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

Electron, Master Card, Alto, ATM c. Berbagai terobosan teknologi Bersama dan ATM Prima) dan jutaan informasi dan telekomunikasi ATM di seluruh dunia yang setelah tahun 1980 yang terhubung dengan jaringan Visa, memudahkan proses alih Mastercard dan Cirrus informasi dan kapital. (www.bankpermata.com). Pada kasus industri perbankan, Merger dan akuisisi krisis perekonomian yang terjadi di perusahaan perbankan dianggap wilayah ekonomi Asia Timur dan sukses melihat berhasilnya merger Asia Tenggara pada tahun 1997 telah dari bank papan atas seperti Bank membawa dampak terjadinya kemelut Mandiri, dan Bank di industri perbankan di dalam negeri. Permata telah menarik minat bank- Cukup banyak lembaga perbankan bank pada papan menengah seperti yang menghadapi permasalahan dan Bank Haga dan Bank Hagakita untuk bahkan kemudian kolaps akibat krisis bergabung dengan pihak bank asing tersebut. Rabobank. Dan terakhir ini kita Upaya penyelamatan dari bank- melihat adanya minat dari bank-bank bank yang masih bertahan kemudian kecil menengah (Bank Harta, Bank tertolong dengan dijalankannya Mitraniaga, Bank Harmoni) untuk kebijakan “restrukturisasi finansial” melakukan strategi serupa. Strategi dan strategi “merger dan akuisisi”. merger merupakan salah satu bentuk Proses merger dan akuisisi di industri strategi populer, yang awalnya naik perbankan memang memiliki baik daun pada era tahun 1970an. Proses dampak yang positip maupun dampak ini didorong oleh 3 faktor utama: yang negatip, tergantung dari a. Semakin menyatunya sistem perspektif kita memandangnya. perekonomian regional dan Keberhasilan upaya merger dan perekonomian dunia. akuisisi memerlukan keuletan dan b. Adanya ekspansi perusahaan- jalan yang cukup berliku bagi perusahaan mnc ke berbagai berbagai pihak yang ingin sukses negara, dan menerapkan kebijakan ini

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 11

Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

(http://repository.binus.ac.id/2009- kegagalan dalam menangani 2/content/J0104/J010464325.doc). portofolio kredit maupun kesalahan Krisis moneter di Indonesia manajemen perusahaan yang mulai terjadi sekitar pertengahan Juli berakibat pada kesulitan keuangan 1997, krisis moneter ini telah bahkan kegagalan usaha perbankan, merubah aktivitas ekonomi negara. sehingga pada akhirnya dapat Mulai dari tahun 1997 sampai tahun merugikan kegiatan perekonomian 2001 banyak bank yang diberhentikan nasional dan masyarakat selaku operasinya dan masuk dalam pemilik dana. Melemahnya sistem pengawasan BPPN (Badan perbankan akan menimbulkan Penyehatan Perbankan Nasional). disfungsi sistem perbankan sebagai Berkembangnya krisis menjadi perantara. semakin parah karena ditemukan Merger perbankan di Indonesia adanya kelemahan mendasar pada tentu akan memberikan dampak yang sistem perekonomian Indonesia yang positif terutama terhadap tercermin dari kurang efisiennya perekonomian nasional, karena pengelolaan perekonomian dan sektor merger perbankan akan memberikan usaha serta rentannya sektor kepercayaan masyarakat terhadap keuangan dan perbankan Indonesia. perbankan untuk deposito, giro dan Krisis moneter ini telah berubah tabungan. Bagibank-bankbesardi menjadi krisis ekonomi, yakni beberapanegaramaju, seperti Amerika terpuruknya kegiatan ekonomi karena Serikat misalnya, selain aspek makro semakin banyaknya perusahaan yang ekonomi dan mikro ekonomi yang tutup, perbankan yang dilikuidasi dan dipertimbangkan dalam suatu meningkatnya jumlah tenaga kerja keputusan merger, pihak pemerintah yang menganggur, yang menunjukkan sering sekali memperhatikan aspek- betapa besar dampak ekonomi yang aspek yang bersifat struktural, yang akan ditimbulkan apabila terjadi meliputi tiga aspek. Pertama, aspek kegagalan usaha perbankan. Dalam kesehatan dan keamanan. Artinya industri perbankan rasio kegagalan perusahaan baru hasil merger tersebut yang terjadi biasanya disebabkan oleh harus menjadi perusahaan yang sehat

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 12

Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

dan aman. Apabila perusahaan lama efisiensi di dalam bisnis tersebut; dan ada yang tidak sehat, maka harus bias Ketiga, aspek pelayanan kepada diupayakan agar penyakit lama masyarakat. Penggabungan usaha tersebut tidak boleh menular ke tidak harus mengurangi kualitas perusahaan hasil merger; Kedua, pelayanan bank kepada masyarakat aspek kompetisi dan konsentrasi. luas (Agunan P. Samosir, 2003). Penggabungan perusahaan tidak Oleh karena itu, dalam merger perlu boleh berakibat pada semakin rancangan yang baik, paling tidak terkonsentrasinya bisnis dalam model Rancangan Merger Perbankan industri karena tidak bias mendorong seperti dibawah:

C. SIMPULAN dipertimbangkan dalam suatu Selain aspek makro ekonomi keputusan merger,pihak dan mikro ekonomi yang pemerintah sering sekali

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 13

Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

memperhatikan aspek-aspek yang Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004. bersifat struktural, yang meliputi

tiga aspek. Pertama, aspek Cornelius Simajuntak, Hukum Merger Perseroan Terbatas, PT. Citra kesehatan dan keamanan. Artinya AdityaBakti, Bandung, 2004. perusahaan baru hasil merger I Nyoman Tjager, et. al, Corporate tersebut harus menjadi perusahaan Governance, Tantangan dan yang sehat dan aman. Apabila Kesempatan Bagi Komun itas Bisnis Indonesia, PT. perusahaan lama ada yang tidak Prenhallindo, Jakarta, 2003. sehat, maka harus bisa diupayakan Pringle, J. J. , and Harris, R. S, agar penyakit lama tersebut tidak Esentials of Managerial boleh menular ke perusahaan hasil Finance, second edition, Illinois-London, 1987. merger; Kedua, aspek kompetisi

dan konsentrasi. Penggabungan Rachmadi Usman, ,Aspek-Aspek Hukum Perbankan Di perusahaan tidak boleh berakibat Indonesia, PT. Gramedia pada semakin terkonsentrasinya Pustaka Utama, Jakarta, 2001.

bisnis dalam industri karena tidak Agunan P. Samosir, Analisis Kinerja bisa mendorong efisiensi didalam Bank Mandiri Setelah Merger Dan Sebagai Bank bisnis tersebut; dan Ketiga, aspek Rekapitalisasi,Jurnal Kajian pelayanan kepada masyarakat. Ekonomi Islam Vol. 7 No. 1 Maret 2003 Penggabungan usaha tidak harus

mengurangi kualitas pelayanan Agus Sugiarto, Perlunya API, Harian Kompas, 5 Juni 2003. bank kepada masyarakat luas.

Cristian Wibisono, Merger dan Akuisisi di Indonesia, Seminar Merger dan Akuisisi, Jakarta, 1995 DAFTAR PUSTAKA http://eprints. uny. ac. Black’s Law Dictionary, Seventh id/8585/2/BAB%201%20- Edition. 06408141050. pdf.

Chattamarasjid Ais, Penerobosan http://repository. binus. ac. id/2009- Cadar Perseroandan Soal-Soal 2/content/J0104/J010464325. Aktual Hukum Perseroan, PT. doc

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 15

Agus Prihartono PS, Pengaturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank…

www.Bank Permata.com

DOI : https://doi.org/10.29313/aktualita.v1i1.3704 16