LANGKAH STRATEGIS BANK PERMATA DALAM MENGATASI KERUGIAN (Djoko Hanantijo-IKPIA Perbanas Jakarta Email: [email protected])

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

LANGKAH STRATEGIS BANK PERMATA DALAM MENGATASI KERUGIAN (Djoko Hanantijo-IKPIA Perbanas Jakarta Email: Djoko.Hanantijo@Perbanas.Id) LANGKAH STRATEGIS BANK PERMATA DALAM MENGATASI KERUGIAN (Djoko Hanantijo-IKPIA Perbanas Jakarta Email: [email protected]) Abstract The banking industry faces the challenge of slowing economic growth, geopolitical uncertainty and macroeconomic pressures in 2015 resulting in increasingly problematic loans and bad credit as measured by the ratio of Non Performing Loans (NPL) to financial distress. This was experienced by PT Bank Permata Tbk (BNLI), which reported a net loss of Rp.6.48 trillion in December 2016 due to an increase in reserve expenses against a decrease in credit quality. Bank Permata continues to take proactive steps with asset restructuring and financial restructuring to improve the company's performance by managing Non-Performing Loans through improving asset quality, tightening control of risks, strengthening capital structure and increasing capital through rights issues or Pre-emptive Rights (HMETD). The funds obtained are used to strengthen the company's capital structure and all will be used to finance the increase in productive assets in the context of business development. The financial performance of Permata Bank in early 2017 is good because it has a good business foundation with strong capabilities, dedicated employees, loyal customers, innovative products and services and strong support from the two main shareholders, namely Astra International and Standard Chartered Bank and also has a very good level of capital and liquidity. Keywords: financial distress, non performing loan, HMETD, right issue PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis merupakan suatu kondisi yang tidak dapat dihindari oleh semua pihak dan merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau financial distress. Krisis dapat menimpa berbagai aspek, tidak terkecuali aspek ekonomi dalam sektor perbankan. Pada tahun 1997, perekonomian Indonesia pernah mengalami krisis ekonomi yang salah satu akibatnya adalah bangkrutnya sejumlah bank yang tidak mampu untuk tetap melanjutkan usahanya dan berujung pada likuidasi. Terjadinya likuidasi pada sejumlah bank ini telah menimbulkan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan stakeholder dan shareholder. Kondisi ini tentu saja membuat para investor dan kreditur merasa khawatir jika perusahaannya mengalami kesulitan keuangan yang bisa mengarah ke kebangkrutan. Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri perbankan, karena harus menghadapi berbagai permasalahan seperti pertumbuhan ekonomi yang melambat serta ketidakpastian geopolitik dan tekanan ekonomi makro. Dampak dari kondisi tersebut bagi industri perbankan adalah semakin meningkatnya kredit bermasalah yang disebabkan oleh kondisi beberapa sektor usaha yang masih lesu yang terkena imbas perlambatan ekonomi. Beberapa bank di Indonesia mengalami kondisi kesulitan keuangan dengan indikasi menurunnya perolehan laba bersih. Untuk melihat kondisi financial distress di perusahaan perbankan dapat diukur melalui laporan keuangannya. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi perusahaan yang dihasilkan oleh pihak manajemen dan memberikan informasi mengenai prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar untuk memberikan proyeksi dan peramalan dalam pembuatan kebijakan di masa depan. Berdasarkan laporan keuangan tersebut, maka akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat keuangan bermasalah. Dengan menganalisis rasio-rasio keuangan terhadap kompenen laporan keuangan dapat diketahui seberapa baik kinerja keuangan bank tersebut. Salah satu faktor penyebab terjadinya kondisi financial distress pada suatu perusahaan perbankan adalah membengkaknya jumlah kredit yang bermasalah dan kredit macet yang dapat diukur dengen rasio Non Performing Loan (NPL). Hal tersebut dialami oleh PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang melaporkan rugi bersih sebesar Rp6,48 trilliun pada Desember 2016 yang disebabkan oleh meningkatnya beban pencadangan terhadap penurunan kualitas kredit. A. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang ditetapkan adalah berikut ini: 1. Apakah penyebabkerugian yang dialami Bank Permata? 2. Bagaimana langkah strategis Bank Permata dalam mengatasi kondisi kerugian? 3. Bagaimana hasil implementasilangkah strategis Bank Permata dalam mengatasi kondisi kerugian? B. Landasan Teori 2.1. Financial Distress Ross dkk (2016) mengatakan bahwa financial distress atau kesulitan keuangan adalah kondisi tekanan keuangan yang dialami oleh perusahaan yang disebabkan oleh beragam kejadian yang dapat menimpa perusahaan. Beragam kejadian tersebut antara lain seperti pengurangan dividen, likuidasi, kerugian dan menurunnya harga saham. Saat mengalami financial distress, perusahaan dihadapkan dengan situasi di mana arus kas operasi perusahaan tidak cukup untuk memenuhi kewajiban lancar, seperti kredit perdagangan atau beban bunga dan perusahaan dihadapkan dengan pengambilan keputusan untuk melakukan perbaikan secara cepat.Kesulitan keuangan dapat menyebabkan perusahaan mengalami kegagalan dalam memenuhi kewajibannya, dan mungkin melibatkan restrukturisasi keuangan atau restrukturisasi aset antara perusahaan, kreditor, dan investor ekuitasnya. Beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi kesulitan keuangan antara lain : 1. Menjual aset utama. 2. Melakukan penggabungan dengan perusahaan lain 3. Mengurangi belanja modal, penelitian dan pengembangan. 4. Menerbitkan sekuritas baru. 5. Bernegosiasi dengan bank dan kreditor lainnya. 6. Menukar hutang untuk ekuitas 7. Mengajukan permohonan pailit. Untuk langkah strategis nomor 1 hingga nomor 3 merupakan langkah strategis yang melibatkan restrukturisasi aset, sedangkan untuk nomor 4 hingga 7 merupakan langkah strategis yang melibatkansisi kanan neraca perusahaan dan merupakan contoh restrukturisasi keuangan. Dari penjelasan tersebut, maka financial distress dapat diatasi dengan melakukan restrukturisasi aset dan restrukturisasi keuangan, yaitu perubahan pada kedua sisi neraca. 2.2. Restrukturisasi, Likuidasi dan Reorganisasi Bramantyo (2004) mengatakan bahwa restrukturisasi adalah kegiatan merubah struktur perusahaan, dalam hal ini bisa berarti memperbesar atau memperkecil. Strategi restrukturisasi digunakan untuk mencari jalan keluar bagi perusahaan yang tidak berkembang, sakit atau adanya ancaman bagi organisasi, atau industri diambang pintu perubahan yang signifikan. Pemilik umumnya melakukan perubahan dalam tim unit manajemen, perubahan strategi, atau masuknya teknologi baru dalam perusahaan. Selanjutnya sering diikuti oleh akuisisi untuk membangun bagian yang kritis, menjual bagian yang tidak perlu, guna mengurangi biaya akuisisi secara efektif. Hasilnya adalah perusahaan yang kuat, atau merupakan transformasi industri. Restrukturisasi perusahaan bertujuan untuk memperbaiki dan memaksimalisasi kinerja perusahaan. Bagi perusahaan yang telah go public, maksimalisasi nilai perusahaan dicirikan oleh tingginya harga saham perusahaan, dan harga tersebut dapat bertengger pada tingkat atas. Menurut Ross dkk (2016), Likuidasi berarti langkah penghentian perusahaan sebagai kelangsungan usaha yang melibatkan penjualan aset perusahaan untuk upaya penyelamatan. Hasil perolehan penjualan setelah dikurangi biaya transaksi, didistribusikan ke kreditur sesuai urutan prioritas. Sedangkan Reorganisasi adalah pilihan untuk menjaga kelangsungan usaha perusahaan, seperti melibatkan penerbitan sekuritas baru untuk menggantikan sekuritas lama. C. Profil Bank Permata PT Bank Permata Tbk (BNLI) dibentuk sebagai hasil merger dari 5 bank di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yakni PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot pada tahun 2002. Di tahun 2004, Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk mengambil alih Bank Permata dan memulai proses transformasi secara besar-besaran didalam organisasi. Selanjutnya, sebagai wujud komitmennya terhadap Bank Permata, kepemilikan gabungan pemegang saham utama ini meningkat menjadi 89,12% atau masing-masing memiliki saham sebesar 44,56% sejak 2006 hingga per Desember 2016. Sedangkan sisa kepemilikan saham sebesar 10,88% dipegang oleh publik. Saat ini Bank Permata telah berkembang menjadi sebuah bank swasta utama yang menawarkan produk dan jasa inovatif serta komprehensif terutama di sisi delivery channel-nya termasuk Internet Banking dan Mobile Banking. Bank Permata memiliki aspirasi untuk menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia, dengan fokus di segmen konsumer dan komersial. Melayani lebih dari 2 juta nasabah di 63 kota di Indonesia, per September 2016 Bank Permata memiliki 331 cabang (Cabang konvensional dan Syariah termasuk 304 layanan syariah), 22 Cabang Bergerak (Mobile Branch), enam Payment Point, 1012 ATM dengan akses di lebih dari 100.000 ATM (VisaPlus, Visa Electron, MasterCard, Alto, ATM Bersama dan ATM Prima) dan jutaan ATM di seluruh dunia yang terhubung dengan jaringan Visa, Mastercard, Cirrus. Berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan Bank Permata dalam lima tahun terakhir, yaitu tahun 2012-2016, Bank Permata mengalami penurunan labadimulai pada tahun 2014. Pada tahun 2015 terjadi penurunan laba bersih sebesar 84 persen menjadi Rp 247 miliar yang disebabkan oleh meningkatnya biaya provisi sebagai konsekuensi dari naiknya kredit bermasalah. Sepanjang tahun 2016 kondisi tertekan tersebut terus dialami oleh bank hingga pada Desember 2016 Bank mencatatkan kerugian sebesar Rp6.48 triliun dan total aset perseroan turun menjadi
Recommended publications
  • Permatabank President Director Appointed CEO of Indonesia Investment Authority
    Press Release 19 February 2021 PermataBank President Director appointed CEO of Indonesia Investment Authority Jakarta – President Director of PermataBank, Dr. Ridha D.M. Wirakusumah, has been officially appointed CEO of the Indonesia Investment Authority (INA) following the official announcement by President Joko Widodo and Finance Minister Sri Mulyani Indrawati on February 16, 2021. Drs. Haryanto Sahari, Independent Commissioner of PermataBank, was named a Supervisory Board member of INA in January 2021. Upon receiving news of Ridha’s appointment as CEO of INA, Chartsiri Sophonpanich, President of Bangkok Bank and President Commissioner of PermataBank said, “PermataBank welcomes the appointment of our President Director, Dr. Ridha D.M. Wirakusumah as CEO of the Indonesia Investment Authority by President Joko Widodo and Finance Minister Sri Mulyani. We have also extended our congratulations to our Independent Commissioner, Drs. Haryanto Sahari, on his appointment as one of the members of the Supervisory Board of INA in January. The trust of the Indonesian government in both our President Director and Independent Commissioner gives us exceptional pride that they have been chosen to build such an important institution dedicated to the betterment of Indonesia. And we would like to congratulate both on their new roles. We are confident that their new mandates will make a positive contribution to the INA and its role of supporting Indonesia’s vision of becoming the world’s 5th largest economy.” Dr. Ridha D.M. Wirakusumah, President Director of PermataBank said, "I am honored to have the opportunity to contribute to Indonesia through my new mandate as CEO of the Indonesia Investment Authority.
    [Show full text]
  • Indonesia Is the World’S Fourth Most Populous Nation
    IndonesIa Is the world’s fourth most populous natIon. In 2009 It was the thIrd fastest growIng economy In the g20. The Social and Economic Impact of Standard Chartered in Indonesia Designed and produced by Addison, www.addison.co.uk a report by prof. ethan B. Kapstein and dr. rené Kim Printed by Screaming Colour Ltd. Screaming Colour is certified to print both FSC and PEFC paper in addition to being certified to ISO 14001 for its environmental management system and to ISO 9001 for its quality management system. This document is printed using Revive 75 which is an FSC certified paper. Revive 75 is an Elemental Chlorine Free paper (EFC) and contains 50% post consumer waste, 25% pre-consumer recycled waste and 25% virgin fibre. The paper is NAPM RECYCLED APPROVED 75% and produced at a mill that is certified with the ISO14001 environmental management standard. This document is recyclable and all recyclable waste material created in its manufacture is recycled. PLEASE INSERT MIXED SOURCES LOGO HERE SIZING AS PER BOX Table of contents standard chartered Is an Important fInancIer of trade and helps to connect IndonesIa to world marKets about the authors 01 1 Introduction 06 5 tandards chartered 31 1.1 Methodology 07 Indonesia: building a about the report and 01 sustainable business 1.2 Scope 08 acknowledgements 5.1 Contributing to the 32 2 the Indonesian context 09 real economy foreword by peter sands, 02 group chief executive, 2.1 Economic profile of Indonesia 09 5.1.1 Access to financial services 32 standard chartered 2.2 The role of banks
    [Show full text]
  • Senior Executives Profiles
    Management Discussion Performance Highlights Management Reports Company Profile and Analysis Risk Management Senior Executives Profiles Antonius Gunadi Rusly Johannes Chief Audit Executive Chief of Corporate Banking Indonesian citizen, 44 years of age. Indonesian citizen, 49 years of age. Joined CIMB Niaga in December Has served as Chief of Corporate 2016 and has served as Chief Audit Banking since February 2015. He has Executive since 3 January 2017. He held various positions at ABN AMRO began his career as an auditor at the Bank Indonesia, Deutsche Securities public accounting firm of Coopers Inc. New York, and Rabobank & Lybrand, KPMG, and Ernst & Indonesia. Young prior to entering the banking industry when he became Head of Prior to joining CIMB Niaga, he Internal Audit at ABN Amro Bank served as Managing Director, Local Indonesia, Barclays Indonesia, and Corporate Unit, Corporate and Bank Internasional Indonesia. Prior to joining CIMB Niaga, he served Investment Banking at Citibank Indonesia. He completed his MBA as Audit Director at Citibank and was responsible for audit activities program from The Anderson School, UCLA and Bachelor of Business in Indonesia and several other countries in Asia and EMEA. He holds Administration program from The University of Texas (Austin). a Bachelor’s Degree in Accounting from University Tarumanagara and a number of international certifications, such as Certified Internal Auditor (CIA) and Certified Anti- Money Laundering Specialist (CAMS). In addition, he is active in the internal audit profession organization for banking industry in Indonesia named Ikatan Audit Intern Bank (IAIB). Budiman Poedjirahardjo Sukarman Omar Chief of Corporate Strategic Initiatives Chief of Micro and SME Banking Indonesian citizen, 53 years old.
    [Show full text]
  • Permatabank Ends 2020 with Solid Performance
    Press Release 8 March 2021 PermataBank Ends 2020 with Solid Performance Operating Income Before Provision grew 23.7%, supported by successful integration with Bangkok Bank Indonesia and official confirmation as a BUKU IV Bank Jakarta – PT Bank Permata Tbk (“PermataBank” or “Bank”) announced today the Bank’s performance for the 2020 financial year, posting solid financial performance amid slowing economic growth as a result of the COVID-19 pandemic and global economic uncertainty. PermataBank successfully completed the integration process with Bangkok Bank Indonesia (BBI) on 21 December 2020. The integration resulted in the Bank being confirmed as a BUKU IV bank by the Financial Services Authority (OJK) on 20 January 2021, with total capital of IDR 43 trillion, and a significantly increased CAR of 35.7%. Dr. Ridha D.M. Wirakusumah, President Director of PermataBank said, “PermataBank achieved several new milestones and closed 2020 with satisfying results. Despite facing challenging economic conditions, we were able to complete the integration process with Bangkok Bank. At the end of the year, the Bank had nearly 4 million customers across 62 cities with 300 branches, four of which were renovated into digitalized branch models. Our capital and liquidity were maintained well within requirements and the successful and smooth integration with Bangkok Bank Indonesia resulted in PermataBank's confirmation as a BUKU IV bank at the end of January 2021." PermataBank booked operating income before provision of IDR 3.8 trillion in 2020, an increase of 23.7% year-on-year (YoY) compared to the same period the year before. This growth resulted from an increase in net interest income of 14.2% and non-interest income of 16.1% YoY.
    [Show full text]
  • Artikel Penelitian Pratama Analisis Kinerja Bank Swasta Studi Kasus Pada Bank Danamon, Citibank, Bank Permata Fakultas Ekonom
    Kode/Nama Rumpun Ilmu : 560 / Ekonomi ARTIKEL PENELITIAN PRATAMA ANALISIS KINERJA BANK SWASTA STUDI KASUS PADA BANK DANAMON, CITIBANK, BANK PERMATA Oleh: Rita Wiyati.SE.,MM (Ketua) NIDN: 1025037201 Drs. M. Thamrin, MM (Anggota) NIDN: 1019045801 Liviawati, SE, M.Si. Ak (Anggota) NIDN: 1012027201 Penelitian ini Dibiayai oleh APBF Fakultas Ekonomi Universitas Lancang KuningPekanbaru, sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Nomor: 053/Unilak.02/UPPM/B.07/2015 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LANCANG KUNING TAHUN 2015 ABSTRACT Performance Analysis Case Study On Private Bank Danamon Bank, City Bank, and Bank Permata By: Rita Wiyati, Liviawati, M.Thamrin Banking company performance reflects the true condition of the company because it contains information about each business unit that can be achieved by the company within a certain period. Reports of the company's financial performance is a must to be reported periodically if the company has gone public or registered Stock Market Securities Indonesia. Research on the financial performance of the banking industry which is based on financial ratios pernh done before by Sumarta (2000), conducted a research on the evaluation of the performance of banking companies listed dibursa Securities Indonesia and Thailand before the financial crisis of 1997 consisted of 12 banks in Indonesia and 16 banks in Thailand, using CAMEL, the results of these studies show that commercial banks in Indonesia can be said to be better than Commercial banks in Thailand. A study conducted by Infobank (2014) related to the preparation of the national banking ratings can be said diindustri banking competition lately lasted very tight, the shifting position dijajaran 10 largest banks is inevitable, both in terms of assets, deposits, and loans.
    [Show full text]
  • PT BANK PERMATA Tbk
    JADWAL Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa : 29 Maret 2016 Tanggal distribusi HMETD : 1 Juni 2016 Tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif : 19 Mei 2016 Tanggal pencatatan Efek di PT Bursa Efek Indonesia 2 Juni 2016 Tanggal terakhir perdagangan saham dengan Periode perdagangan HMETD : 2 - 8 Juni 2016 HMETD (Cum-Right) di: Periode pelaksanaan HMETD : 2 - 8 Juni 2016 - Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 26 Mei 2016 Periode penyerahan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD : 6 - 10 Juni 2016 - Pasar Tunai : 31 Mei 2016 Tanggal akhir pembayaran pemesanan pembelian Saham Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD Tambahan : 10 Juni 2016 (Ex-Right) di: : ● Tanggal penjatahan pemesanan pembelian Saham Tambahan : 13 Juni 2016 - Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 27 Mei 2016 Tanggal pembayaran penuh oleh Pembeli Siaga : 14 Juni 2016 - Pasar Tunai : 1 Juni 2016 Tanggal pengembalian kelebihan uang pemesanan pembelian Tanggal Pencatatan (Recording Date) untuk Saham Tambahan yang tidak terpenuhi : 15 Juni 2016 memperoleh HMETD : 31 Mei 2016 OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN. PT BANK PERMATA Tbk. (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PT BANK PERMATA Tbk. Kegiatan Usaha: Jasa Perbankan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Kantor Pusat: Gedung WTC II Lt. 1, 2, 21-30, Jl.
    [Show full text]
  • AND EXTRAORDINARY GENERAL MEETING of SHAREHOLDERS (EGMS) of PT BANK PERMATA Tbk
    EXPLANATION OF AGENDA AND MATERIALS OF THE ANNUAL GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (AGMS) AND EXTRAORDINARY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (EGMS) OF PT BANK PERMATA Tbk In accordance with the planning to convene AGMS and EGMS of PT Bank Permata Tbk (“Company”), which will be held on: Day/date : Friday, 24 April 2015 Time : 14.30 WIB – finish Place : Bandahara Ballroom Mercantile Athletic Club, WTC I Building, 18th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31, Jakarta 12920. Notice of AGMS and EGMS has been announced in the Bisnis Indonesia newspaper, the Company’s website, and the Indonesia Stock Exchange website on 18 March 2015. In order to fulfill the stipulation of Article 13 Otoritas Jasa Keuangan Regulation number 32/POJK.04/2014 regarding Planning and Convening General Meeting Shareholders of Public Company (POJK 32), here below are explanation of AGMS and EGMS agenda: A. Explanation on the AGMS agenda: 1. To approve the Annual Report and the Consolidated Financial Statements of the Company for the financial year ended 31st December 2014 In accordance with the Article 12 and the Article 24 (4) of the Company’s Articles of Association, including Article 69 and Article 78 (3) Law Number 40 Year 2007 regarding Limited Liability (Law 40/2007), Consolidated Financial Statements and Annual Report of the Company including supervisory report from the Board of Commissioners as of 31 December 2014 must be submitted to AGMS in order to receive ratification and approval from the General Meeting of Shareholders (GMS). By granting approval for Annual Report and ratification for Consolidated Financial Statements by the GMS, then the GMS shall grant full acquittal and discharge (volledig acquite et de charge) to all members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for all their management and supervisory actions as they have respectively carried out during the previous financial year, provided that such actions are reflected in the Financial Report of the Company except for the fraud, embezzlement and other criminal acts.
    [Show full text]
  • Permatabank Inaugurates the Model Branch Lippo Cikarang to Expand Seamlessly and Digitalized Banking Services for Customers in Industrial and Commercial Areas
    Press Release 5 March 2021 PermataBank Inaugurates the Model Branch Lippo Cikarang to Expand Seamlessly and Digitalized Banking Services for Customers in Industrial and Commercial Areas. The Model Branch Lippo Cikarang is part of PermataBank's plan to expand the branch model concept to dozens of branches in 6 major cities in Indonesia by 2021. Photo: Inauguration of the Lippo Cikarang Branch Model by the President Director - Dr. Ridha D.M. Wirakusumah on 1st March 2021 and was attended by PermataBank directors and implemented privately in the COVID-19 health protocol. Cikarang – PermataBank optimises simple, fast, and reliable banking services by combining offline interactions with staff assistance and online with technology applied in digital services. PermataBank demonstrated its commitment to providing a seamless and digitalised banking experience by inaugurating the 5th Model Branch in Lippo Cikarang, Bekasi. This branch model’s inauguration is part of PermataBank's plan to expand the branch model concept to dozens of branches in 6 major cities in Indonesia, such as Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, and Bali, in 2021. The digital transformation carried out by PermataBank for branch offices, which began in 2019, aims to provide convenience for contactless and paperless transactions without eliminating the role of customer service staff for more sophisticated transactions. Each customer will be assisted by staff with implementing health protocols by government standards during transactions at the Model Branch. Photo: One of the scenes of Model Branch - Lippo Cikarang, wrapped in modern and digitalized nuances while still implementing the COVID-19 health protocol. Abdy D. Salimin, Director of Technology and Operations at PermataBank, said, "The relocation and remodelling of the Model Branch in Lippo Cikarang is a strategic step from PermataBank in particular to encourage economic improvement in the industrial and commercial areas of West Java, especially Cikarang.
    [Show full text]
  • This Is Your Presentation Title
    PT BANK PERMATA Tbk September 2020 Financial Result as of 02 November 2020 Analyst Presentation Prepared by Investor Relations Disclaimer Laporan ini disusun oleh PT Bank Permata Tbk secara independen dan diedarkan hanya untuk tujuan informasi umum. Hal ini tidak dimaksudkan untuk orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Informasi dalam laporan ini telah diperoleh dari sumber-sumber yang kami anggap dapat dipercaya. Tidak ada jaminan (tersurat maupun tersirat) yang dibuat untuk keakuratan atau kelengkapan informasi. Semua pendapat dan perkiraan yang termasuk dalam laporan ini merupakan penilaian kami pada tanggal ini dan dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya. Kami tidak bertanggung jawab atau memiliki kewajiban apa pun tanpa pemberitahuan sebelumnya dari PT Bank Permata Tbk dan / atau karyawan dan / atau agen mereka masing-masing yang timbul yang dapat dibawa atau diderita oleh orang lain sebagai akibat bertindak atas dasar seluruh atau sebagian dari isi laporan ini. Baik PT Bank Permata Tbk dan / atau perusahaan afiliasinya dan / atau karyawan dan / atau agennya masing-masing tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian dalam laporan ini dan setiap ketidakakuratan atau kelalaian yang mungkin timbul. This report has been prepared by PT Bank Permata Tbk independently and is circulated for the purpose of general information only. It is not intended to the specific person who may receive this report. The information in this report has been obtained from sources which we deem reliable. No warranty (expressed or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimations included in this report constitute our judgment as of this date and are subject to change without prior notice.
    [Show full text]
  • Permatabank Maintains Solid Performance in Q3 2020 in the Midst of the COVID-19 Pandemic, Pre-Provision Operating Profit Grows 20.4%
    Press Release 28 October 2020 PermataBank Maintains Solid Performance in Q3 2020 In the midst of the COVID-19 pandemic, Pre-Provision Operating Profit grows 20.4% JAKARTA - PT Bank Permata Tbk (“PermataBank” or “Bank”) was able to maintain a solid financial performance at the end of the third quarter of 2020, amid slowing economic growth as a result of the COVID-19 pandemic and global economic uncertainty. PermataBank recorded a growth in operating income before provision of Rp2.6 trillion, increasing by 20.4% year-on-year (yoy), supported by a very strong capital position and an optimally maintained liquidity. With the support of Bangkok Bank Public Company Limited (“Bangkok Bank”) as the new controlling shareholder, PermataBank is optimistic that it will record sustainable business growth with strong capital to support growth and post-pandemic economic recovery in Indonesia. Ridha D.M. Wirakusumah, President Director of PermataBank said, "Optimism for PermataBank's solid performance in the third quarter of 2020 amid the global financial crisis due to the pandemic is the Bank's effort to maintain operating profit, manage asset quality, maintain optimal liquidity and very strong capital position. This is also supported by the integration agreement given by regulators between Bangkok Bank Indonesia and PermataBank in 7 October 2020, while at the same time providing the future of our bank to join the ranks of BUKU IV in Indonesia." PermataBank posted a growth in pre-provision operating profit of 20.4% yoy compared to the same period last year, which is mainly contributed by growth in net interest income of 8.6% and non-interest income of 9.0% yoy.
    [Show full text]
  • PT Bank Permata Tbk
    PT Bank Permata Tbk March 2017 Business and Financial Update Disclaimer Laporan ini disusun oleh PT Bank Permata Tbk secara independen dan diedarkan hanya untuk tujuan informasi umum. Hal ini tidak dimaksudkan untuk orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Informasi dalam laporan ini telah diperoleh dari sumber-sumber yang kami anggap dapat dipercaya. Tidak ada jaminan (tersurat maupun tersirat) yang dibuat untuk keakuratan atau kelengkapan informasi. Semua pendapat dan perkiraan yang termasuk dalam laporan ini merupakan penilaian kami pada tanggal ini dan dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya. Kami tidak bertanggung jawab atau memiliki kewajiban apa pun tanpa pemberitahuan sebelumnya dari PT Bank Permata Tbk dan / atau karyawan dan / atau agen mereka masing-masing yang timbul yang dapat dibawa atau diderita oleh orang lain sebagai akibat bertindak atas dasar seluruh atau sebagian dari isi laporan ini. Baik PT Bank Permata Tbk dan / atau perusahaan afiliasinya dan / atau karyawan dan / atau agennya masing-masing tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian dalam laporan ini dan setiap ketidakakuratan atau kelalaian yang mungkin timbul. This report has been prepared by PT Bank Permata Tbk independently and is circulated for the purpose of general information only. It is not intended to the specific person who may receive this report. The information in this report has been obtained from sources which we deem reliable. No warranty (expressed or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All
    [Show full text]
  • Ringkasan Rancangan Integrasi
    RINGKASAN RANCANGAN INTEGRASI DEFINISI DAN SINGKATAN AKUN KANTOR PUSAT Dana dari Kantor Pusat 3.690.957 3.690.957 3.690.957 Di dalam Rancangan Integrasi ini, kata dan ungkapan berikut memiliki arti sebagai berikut kecuali ANTARA konteksnya menentukan lain: Penghasilan Komprehensif Lain 9.934 (814) 11.868 PT BANK PERMATA TBK DAN BANGKOK BANK PUBLIC COMPANY LIMITED, Laba Belum Ditransfer 1.282.042 1.108.128 1.198.232 Akta Integrasi berarti suatu Akta yang dibuat di hadapan notaris dalam Bahasa Indonesia dan konsep dari akta tersebut wajib memperoleh persetujuan RUPS dari CABANG JAKARTA, CABANG PEMBANTU SURABAYA DAN CABANG PEMBANTU MEDAN Jumlah Akun Kantor Pusat 4.982.934 4.798.272 4.901.057 Bank Permata. Jumlah Liabilitas dan Akun Kantor Pusat 29.365.733 30.774.023 33.138.023 BAE berarti Biro Administrasi Efek. Bank Permata atau Bank berarti PT Bank Permata Tbk. (b) Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Penerima Integrasi atau (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Bank Hasil Integrasi Bapepam – LK berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 31 Desember BBL berarti Bangkok Bank Public Company Limited. Deskripsi 2017 2018 2019 (diaudit) (diaudit) (diaudit) BEI berarti Bursa Efek Indonesia. BNRI berarti Berita Negara Republik Indonesia. Pendapatan dan Beban Operasional PT Bank Permata Tbk Bangkok Bank Public Company Limited Pendapatan bunga 1.577.362 1.643.583 1.858.387 Dirjen Pajak berarti Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. WTC II, Lt. 1-2; 21-30 Cabang Jakarta, Cabang Pembantu Surabaya dan Cabang Beban bunga 298.638 342.192 407.964 ICAAP berarti Proses Penilaian Kecukupan Modal Internal (Internal Capital Adequacy Jl.
    [Show full text]