Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta SEBAGAI SITUS PENINGGALAN KEBUDAYAAN HINDU WISATA DI MALAYSIA

Agung Nugraha Moledjo 15.2101

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract : Malaysia is one of country that has many cultures from different of tribes. One of tribes is malay. Many destination in Malaysia. One of destination is Batu Caves Temple. Beautiful place in Malaysia. Hindu is religion in Batu Caves. Big temple in the world with beautiful view. Vary nice destination in Malaysia. Keywords: Malaysia; Destination; Batu Caves Temple.

1. PENDAHULUAN Penulis adalah seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta (STiPram) semester VII jenjang Strata I jurusan Hospitality (Ilmu Kepariwisataan). Tujuan penulis berkunjung ke Malaysia adalah mengikuti Foreign Case Study yang dilakukan oleh Kampus yang dimulai pada 12 januari 2017 sampai dengan 18 januari 2017 dengan Dosen Pembimbing Bapak Moch. Nur Syamsu,S.Pt.,M.Par [1]. Penulis juga telah melakukan Program Foreign Case Study (FCS) selama 7 Hari dengan melakukan kunjungan ke 3 Negara yaitu : Singapore, Malaysia dan Thailand. Program FCS merupakan salah satu program wajib untuk mahasiswa Strata 1 sebagai standar kualifikasi menjadi sarjana pariwisata. Program ini meliputi kunjungan ke beberapa atau salah satu negara untuk mengkomparasi potensi wisata yang ada di luar negeri baik itu potensi alam ataupun budaya dengan potensi yang ada di Indonesia. Berbagai kunjungan daya tarik dan potensi budaya Negeri Malaysia telah penulis amati dan pelajari seperti China Town, KLCC, Batu Caves serta mempelajari kuliner khas Negeri Malaysia yaitu kue dan makanan melayu. Sebelum dikenal sebagai Malaysia, Negara ini sering disebut sebagai Langkasuka, adalah nama kerajaan yang terdapat di Semenanjung Malaysia.Malaysia adalah negara berbentuk monarki konstitusional federal yang terdiri dari 13 negara bagian dan 3 wilayah federal. Adapun 13 wilayah negara bagian di Malaysia antara lain Johor, Kedah, Kelantan, Melaka, Negeri Sembilan, Pahang, Perak, Perlis, Selangor, Pulau Pinang dan Terengganu. Sedangkan 3 wilayah federal atau wilayah persekutuannya yaitu Kuala Lumpur, Putrajaya, dan Labuan yang terletak di Borneo atau Pulau Kalimantan. Suku Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup besar. Bahasa Melayu dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara. Malaysia adalah anggota perintis ASEAN dan turut serta di berbagai organisasi internasional, seperti PBB. Sebagai bekas jajahan Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara Persemakmuran. Malaysia juga menjadi anggota D-8 (Developing-8), yakni sebuah kesepakatan untuk kerja sama pembangunan delapan negara anggotanya: Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki.

1 Malaysia adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang terletak baik di pulau utama maupun daratan Asia. Di barat, Malaysia menempati bagian selatan Semenanjung Malaya (atau Melayu/Malaka), yang juga ditempati Thailand. Di timur, wilayah Malaysia mencakup negara bagian Sabah dan Sarawak di pulau Kalimantan. Kalimantan merupakan pulau terbesar ketiga di dunia. Dua bagian negara ini dipisahkan oleh Laut China Selatan sepanjang lebih dari 645 kilometer.

2. PEMBAHASAN Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah [2]. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani kebutuhan wisatawan [3]. Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara lain. Kegiatan tersebut menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan [4]. Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi [5]. Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak azasi manusia. Hal ini terjadi tidak hanya di negara maju tetapi mulai dirasakan pula di negara berkembang. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang dalam tahap pembangunannya, berusaha membangun industri pariwisata sebagai salah satu cara untuk mencapai neraca perdagangan luar negeri yang berimbang. Melalui industri ini diharapkan pemasukan devisa dapat bertambah [6]. Pada hakikatnya berwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya [7]. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun lainnya seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman baru [8]. Besarnya kegiatan pariwisata, terutama tingkat internasional, ditambah dengan situasi di mana batas antar negara semakin hilang, telah menjadikan pariwisata sebagai suatu kegiatan penting yang turut mempengaruhi hubungan internasional [9]. Banyak negara di dunia sekarang ini yang menganggap pariwisata sebagai sebuah aspek penting dari strategi pengembangan negara. Berikut merupakan pengertian pariwisata menurut beberapa ahli : 1. Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta “pari” yang berarti banyak atau berkeliling dan “wisata” yang berarti pergi atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara berulang – ulang dan berpindah – pindah. 2. Gejala – gejala yang disebabkan oleh perjalanan dan pendiaman orang – orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara itu. Sektor pariwisata memberikan keuntungan ekonomi terhadap negara yang bersangkutan [10]. 2.1. Regulation Sesuai dengan Peraturan yang berlaku, Dalam kegiatan perjalanan keluar negeri seseorang atau kelompok, seseorang atau kelompok tersebut harus sudah memiliki dan selalu membawa dokumen tersebut, layaknya seperti : 1. Paspor

2 Paspor (passport) adalah suatu dokumen resmi yang diterbitkan oleh pejabat pemerintah yang berwenang tentang identitas seorang warga negara yang akan melakukan perjalanan lintas negara. Paspor ini digunakan ketika seorang warga negara yang hendak memasuki batas negara lain. Kemudian petugas berwenang dari negara tujuan tersebut akan memberi stempel ataupun lampiran lembar visa yang direkatkan di dalam halaman pemegang paspor sebagai bukti tanda ijin untuk memasuki suatu negara. Pada umumnya paspor berisikan tentang identitas lengkap pemegang paspor yang meliputi: foto, nama lengkap, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, serta tandatangan pemegang paspor tersebut. Informasi lain yang terdapat pada paspor yakni kode negara, nomor (unik) paspor, tanggal penerbitan dan berakhirnya paspor, institusi penerbit, dan nama pejabat berwenang yang menerbitkan lengkap dengan tandatangan dan stempelnya. Paspor memiliki berbagai macam jenis sesuai dengan tujuan dari pemegang paspor. Di Indonesia, dikenal beberapa jenis paspor yaitu: a. Paspor Diplomatik : Sampul berwarna hitam yang dikeluarkan oleh Ditjen Imigrasi Indonesia b. Paspor Dinas/Resmi : Sampul berwarna biru c. Paspor Umum : Sampul berwarna hijau d. Paspor Haji : Sampul berwarna cokelat e. Dengan kemajuan teknologi, saat ini di beberapa negara telah mengeluarkan e- passport atau elektronik passport sebagai pengganti jenis paspor konvensional yang ada saat ini. Mekanisme e-passport ini yakni dengan menanamkan suatu chip yang berisikan biodata pemegangnya dan dilengkapi dengan data biometrik-nya untuk memberi jaminan kepastian bahwa pemegang paspor tersebut adalah benar pemilik yang sah. 2. Tiket Tiket adalah suatu dokumen perjalanan yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang berisi rute, tanggal, harga,data penumpang yang digunakan untuk melakukan suatu perjalanan baik perjalanan pulang atau pun pergi secara langsung atau tidak langsung. 3. Visa Visa adalah sebuah dokumen izin masuk seseorang ke suatu negara yang bisa diperoleh di kedutaan dimana negara tersebut mempunyai Konsulat Jenderal atau kedutaan asing. Visa adalah tanda bukti ‘boleh berkunjung’ yang diberikan pada penduduk suatu negara jika memasuki wilayah negara lain yang mempersyaratkan adanya izin masuk. Bisa berbentuk stiker visa yang dapat diapply di kedutaan negara yang akan dikunjungi atau berbentuk stempel pada paspor di negara tertentu. Visa adalah sebuah dokumen resmi yang di perlukan untuk masuk ke negara tujuan dalam periode waktu tertentu. Visa asli yang biasanya di stempel di paspor penerima sangat diperlukan jika hendak berkunjung ke suatu negara tertentu. Harap diperhatikan bahwa Visa kedatangan hanya dapat diperpanjang atas persetujuan Direktur Jenderal Imigrasi Republik Indonesia dalam hal bencana alam, sakit atau kecelakaan, tidak dapat dialihkan ke jenis visa lain. Wisatawan yang melewati waktu yang telah ditentukan akan dikenakan denda sebesar US $ 20.- per hari / orang (untuk tinggal di bawah 60 hari) sedangkan lebih dari 60 hari tinggal akan menjalani 5 (lima) tahun hukuman penjara atau denda IDR 25.000.000 (mata uang lokal). Visa adalah tanda bukti ‘boleh berkunjung’ yang diberikan pada penduduk suatu negara jika memasuki wilayah negara lain yang mempersyaratkan adanya izin masuk. Bisa berbentuk stiker visa yang dapat diapply di kedutaan negara yang akan dikunjungi atau berbentuk stempel pada paspor pada negara tertentu. Jika pemerintah telah mengadakan perjanjian dengan suatu negara agar penduduk negaranya bebas berkunjung ke suatu negara lain, maka jika bepergian ke negara itu, tidak memerlukan izin masuk ke negara

3 itu atau dengan kata lain ‘bebas visa’ untuk pemegang paspor Indonesia. Paspor akan diberi stempel di imigrasi saat sampai dan akan langsung diperbolehkan masuk. 2.2. Behavior Lingkungan kehidupan masyarakat Malaysia tidak berbeda jauh dengan di Indonesia. Jika di daerah Johor Bahru yang dekat dengan Singapura masyarakat disana masih mengenal disiplin dan sopan santun. Tetapi jika sudah sampai di Kuala Lumpur maka masyarakat disana jarang ada yang bisa menghargai wisatawan. Beberapa kali penulis juga melihat banyak orang membuang sampah sembarangan dijalan. Hanya pada tempat tertentu ditemui orang yang baik. 2.3. Lifestyle Gaya hidup masyarakat Malaysia terbilang sangat menarik dan tidak jauh berbeda dengan masyarakat Indonesia. Apabila diusut sejarahnya, Bangsa pribumi Malaysia dan Bangsa pribumi Indonesia mempunyai nenek moyang yang sama. Tidak banyak perbedaan yang kentara pada kedua bangsa ini pada awal mulanya, tetapi perjalanan waktu telah menciptakan perbedaan yang cukup kentara diantara Bangsa Malaysia dan Bangsa Indonesia. Hal yang sama juga berlaku pada kaum remaja kedua bangsa tersebut. Lebih banyak persamaan yang ada pada kedua kaum remaja tersebut, baik di sisi positif maupun di sisi negatifnya, daripada perbedaanya. Sebagai contoh, dalam hal yang positif, sebagai bangsa Asia, kedua kaum remaja tersebut masih menjunjung tinggi tata kesopanan pada umumnya. Mereka masih mempunya sebuah panggilan khusus untuk orang yang lebih tua. Hukum yang diterapkan juga sangat unik dan berbeda dengan hukuman di negara asia tenggara lainnya, Salah satu di antaranya ialah masih menerapkan hukuman cambuk kepada warganya yang melakukan kejahatan. Tujuannya hukuman cambuk jelas yakni agar menimbulkan efek jera bagi pelanggar hukum terutama pelanggaran yang menyangkut kemashlahatan orang banyak. 2.4. Culture Malaysia ialah sebuah negara yang hidup dalam keadaan aman dan damai. Tiga kaum yang utama di Malaysia ialah Melayu, Cina dan India. Melayu merupakan kaum terbesar dengan membentuk 54% daripada populasi Malaysia. Melayu adalah satu kaum yang beragama Islam, berbahasa Melayu dan mengamalkan budaya Melayu. Kaum Melayu mempunyai pengaruh yang penting dalam arena politik di Malaysia. Cina mewakili 25% daripada penduduk Malaysia dan tinggal di bandar-bandar besar di pantai barat semenanjung. Kebanyakan kaum Cina beragama Buddha, Taoisme atau Kristian, berbahasa Mandarin, Hokkien, Hakka, Kantonis atau Teochew dan lebih dominan dalam bidang ekonomi. India membentuk 7.5% daripada populasi. Kebanyakannya beragama Hindu, bertutur Tamil, Malayalam, dan Hindi. Selain itu, terdapat juga kaum Sikh, Serani atau Eurasian dan kaum lain. Bahasa Melayu ialah bahasa resmi Malaysia, tetapi Bahasa Inggris digunakan secara meluas. Musik Malaysia merangkumi musik tradisional dan kontemporari yang dimainkan oleh rakyat Malaysia. Musik tradisional banyak dipengaruhi oleh budaya Cina, Islam, India dan Indonesia. Kebanyakan alat musik terdiri daripada gendang, seruling, gong dan sebagainya. Negara ini mempunyai tradisi yang kuat dalam tarian, sesetengahnya berasal daripada Thai, India, dan Portugis. Selain itu, ada juga wayang kulit, silat, dan barangan kraf seperti batik, sulaman, dan barangan perak dan tembaga. Seperti rakyatnya, makanan di Malaysia terdiri dari makanan berat seperti nasi lemak hingga yang ringan seperti kuih.

2.5. Batu Caves Murugan Temple  Sejarah

4 Batu kapur membentuk Batu Caves dikatakan sekitar 400 juta tahun. Beberapa pintu masuk gua digunakan sebagai tempat penampungan oleh masyarakat adat Temuan (sebuah suku Orang Asli). Batu Caves dipromosikan sebagai tempat ibadah yang didirikan oleh K. Thamboosamy Pillai, seorang pedagang India. Ia terinspirasi oleh berbentuk pintu masuk gua utama dan terinspirasi untuk mendedikasikan sebuah kuil untuk Dewa Murugan dalam gua. Pada tahun 1890, Pillai, yang juga mendirikan Kuil Sri Mahamariamman, membangun arca (patung yang dikuduskan) Sri Subramania Swamy dalam apa yang sekarang dikenal sebagai Kuil Gua. Sejak 1892, festival di bulan Tamil Thai (yang jatuh pada akhir Januari/awal Februari) telah dirayakan di sana. Tangga kayu sampai ke Gua Kuil dibangun pada tahun 1920 dan telah digantikan oleh 272 langkah konkret. Dari berbagai kuil gua yang terdiri dari situs, terbesar dan paling terkenal adalah Kuil atau Gua Katedral, dinamakan demikian karena beberapa rumah kuil Hindu di bawah langit-langit berkubah 100 meter. Batu kapur yang membentuk di Batu Caves dibuat sekitar 400 tahun yang lalu. Beberapa pintu masuk gua telah digunakan sebagai tempat perlindungan oleh orang asli yang turut mengaitkan Batu Caves dengan kisah si Tenggang. Pada awal 1860, penduduk Cina mulai menggali pupuk dari kotoran burung di gua tersebut untuk benih sayur-sayuran patch mereka. Walau bagaimanapun, mereka menjadi terkenal hanya selepas kawasan bukit batu kapur telah dikuasai penjajah termasuk Daly dan Syers serta Naturalist Amerika. Kuil Batu Malai Sri Subramaniar dikelola oleh Dewan Pengelolaan Sri Maha Mariamman Temple Devasthanam, yang juga mengelola Kuil Sri Mahamariamman dan Kuil Kortumalai Pillaiyar. Hal ini juga melakukan peran Konsultan Agama Hindu ke Pemerintah Malaysia dalam menentukan kalender Hindu tahunan. Batu Caves adalah bukit kapur, yang memiliki serangkaian gua dan kuil gua, terletak di distrik Gombak, 13 kilometer (8 mi) utara dari Kuala Lumpur, Malaysia. Batu Caves adalah bukit batu yang mempunyai banyak goa-goa dan kuil-kuil didalam goa-goa tersebut. Batu Caves terletak di bagian Utara dari Kuala Lumpur, Malaysia. Nama Batu Caves didapat dari Sungai Batu atau Batu River yang mengalir melewati bukit tersebut. Goa tersebut merupakan salah satu kuil Hindu terkenal diluar India. Ini mengambil nama dari Batu Sungai atau, yang mengalir melewati bukit. Batu Caves juga merupakan nama desa terdekat. Gua ini adalah salah satu kuil Hindu di luar India yang paling populer, yang didedikasikan untuk Dewa Murugan. Ini adalah titik fokus Hindu festival Thaipusam di Malaysia.  Situs Religi Berdiri setinggi 42.7 m (140 ft), patung Murugan tertinggi di dunia, sebuah dewa Hindu, terletak di luar Batu Caves, dekat kota Kuala Lumpur, Malaysia. Patung, yang biaya sekitar 24 juta Rupee, terbuat dari 1550 meter kubik beton, 250 ton baja bar dan 300 liter cat emas yang didatangkan dari tetangga Thailand. Berdiri hampir 100 m di atas tanah, Gua Batu kompleks candi terdiri dari tiga gua utama dan beberapa yang lebih kecil. Yang terbesar, disebut sebagai Gua Cathedral atau Gua Kuil, memiliki tinggi 100 m dan langit- langit berukir fitur kuil Hindu. Untuk mencapainya, pengunjung harus mendaki curam dari 272 langkah. Di dasar bukit dua kuil gua lagi, Gua Galeri Seni dan Museum Gua, baik yang penuh dengan patung-patung Hindu dan lukisan. Kompleks ini direnovasi dan dibuka sebagai Villa Gua pada tahun 2008. Banyak kuil berhubungan kisah kemenangan Dewa Murugan atas iblis Soorapadam. Sebuah tur audio tersedia untuk pengunjung. Gua Ramayana terletak di sebelah kiri ekstrim sebagai salah satu menghadap dinding bukit belaka. Dalam perjalanan ke Gua Ramayana, ada 50-foot (15 m) patung tinggi dari Hanoman dan

5 sebuah kuil yang didedikasikan untuk Hanuman, fakir monyet mulia dan ajudan Dewa Rama. Upacara pentahbisan kuil itu diadakan pada bulan November 2001. Gua Ramayana menggambarkan cerita Rama secara kronik sepanjang dinding gua tidak teratur. Sebuah patung tinggi 42,7 meter (140 ft) dari Dewa Muruga diresmikan pada Januari 2006, setelah mengambil 3 tahun untuk membangun. Ini adalah patung Dewa Murugan tertinggi di dunia. Kalau berkunjung ke tempat ini, ada banyak hal menarik yang dapat ditemukan seperti tiga gua utama dan yang paling besar bernama Gua Cathedral dimana wisatawan harus mendaki 272 anak tangga untuk mencapai Gua yang terbesarnya. Tapi semua jerih payah itu tidak akan sia-sia. Karena begitu wisatawan sampai di Gua Cathedral, semua rasa lelah itu akan digantikan oleh rasa takjub saat kamu melihat Gua Cathedral dan pemandangan disekitarnya. Begitu turun wisatawan akan menemukan Gua Galeri Seni dan Museum Gua. Jangan takut kalau datang tanpa ikut tour dan tidak ada yang menjelaskan tentang gua-gua tersebut. Karena pemerintah Malaysia juga menyediakan tour audio bagi para pengunjung yang menjelaskan tentang gua-gua tersebut. Disini juga ada Gua Ramayana. Jadi terlihat jelas pengaruh kebudayaan India terhadap Batu Caves . Kalau berjalan kearah Gua Ramayana maka akan melihat patung si dewa kera putih atau Hanuman dan tidak tanggung-tanggung tingginya 15 meter. Tidak jauh dari Patung Hanuman ada juga kuil yang dipersembahkan untuk si monyet putih sakti tersebut yang ditahbiskan (disucikan/diberkati) pada bulan November 2001. Kegiatan ibadah umat Hindu Malaysia di Batu Caves juga menjadi daya tarik tersendiri bagi turis yang berkunjung. Tempat ini pun menjadi pusat diadakannya festival Thaipusam, yaitu perayaan Hindu yang didedikasikan untuk Dewa Murugan, yang biasanya diadakan bulan Februari. Perayaan ini konon kerap diisi oleh atraksi-atraksi seram. Saat perayaan ini digelar, Batu Caves menjadi lautan manusia karena banyak turis berdatangan untuk melihat semaraknya perayaan. Di ujung perjalanan, ada 3 kuil yang bisa di datangi namun yang terbesar ada di gua yang paling dalam. Menurut Kartik, salah satu orang India Hindu yang tinggal tidak jauh dari Batu Cave, para umat Hindu beribadah ke atas sana setiap dua kali sehari. Tepatnya pada pagi dan sore hari.  Pendakian Para Pembawa Kavadi Pusat acara ada di dalam gua di puncak Batu Caves, dilaksanakan para peziarah yang datang khusus untuk memberikan persembahan kepada Dewa Murugan. Dari jauh terlihat rombongan para peziarah membawa kavadi mengular membentuk barisan antrean dari bawah anak tangga hingga ke atas puncak Batu Caves. Sebetulnya arti dari kavadi sendiri adalah beban. Namun, biasanya Kavadi ini berupa semacam kerangka yang dipikul di bahu para peziarah, terbuat dari kayu atau logam yang dibentuk menjadi sebuah dekorasi cantik dengan hiasan bunga dan bulu merak. Ada kavadi yang tingginya mencapai hingga dua meter. Bentuk kavadi ini pun berbeda-beda. Ada kavadi yang dilengkapi dengan pengait atau kawat besi yang dikaitkan ke tubuh pembawanya. Menurut informasi, para pembawa kavadi ini harus melakukan ritual khusus beberapa hari sebelumnya. Seperti menjalankan selibat, tidak minum alkohol, dan puasa khusus. Ini dilakukan sebagai pembersihan diri. Biasanya para peziarah ini datang dengan rombongan keluarga serta teman yang menjaga dan mengawal si pembawa kavadi. Rombongan ini membawakan air minum dan juga kursi agar si pembawa kavadi bisa duduk sambil menunggu saat para peziarah ini harus berhenti sebentar dalam perjalanan menuju gua di puncak yang sangat panjang. Anak tangga menuju ke puncak gua berjumlah 272 anak tangga. Diperlukan tenaga dan tekad yang luar biasa untuk bisa berjalan mendaki sambil membawa kavadi yang beratnya bisa mencapai puluhan kilogram tersebut. Di tengah hari yang panas, para pembawa kavadi ini berjalan tanpa alas kaki. Banyak peziarah yang melukai dirinya

6 dengan menusukkan besi atau mengaitkan kaitan logam ke tubuh mereka. Ini sebagai bentuk pengorbanan dan penyerahan diri kepada Dewa Murugan dan penyucian diri. Selain membawa kavadi yang dihias dengan meriah, para peziarah ada juga yang datang dengan membawa susu yang ditaruh di dalam kendi perak, serta persembahan lainnya untuk Dewa Murugan. Bentuk penyerahan dan penebusan dosa yang juga banyak dipraktikkan adalah dengan mencukur habis rambut. Peziarah wanita pun banyak yang menggunduli kepala mereka. Peziarah-peziarah ini umumnya datang dengan permohonan tertentu, seperti disembuhkan dari penyakit, agar bisa lulus ujian, mendapatkan pekerjaan, dan lain-lain. Banyak para peziarah yang mengalami kondisi trans. Mereka tidak hanya berasal dari Malaysia, tapi juga ada yang khusus datang dari India dan Sri Lanka untuk merayakan Thaipusam di Batu Caves. Pakaian berwarna kuning atau oranye adalah warna yang banyak dipilih oleh para peziarah. Ada juga peziarah yang datang dengan memakai kostum khusus seperti kostum Dewa Siwa dan tokoh-tokoh dalam agama Hindu lainnya. Para peziarah yang datang tidak hanya bersembahyang dan berdoa di kuil, di dalam gua, dan di puncak, banyak juga peziarah lainnya yang berdoa di kuil-kuil yang tersebar di area situs Batu Caves.  Batu Caves sebagai Tujuan Wisata Batu Caves merupakan salah satu tujuan wisata cukup populer di Selangor, yang berjarak sekitar 13 km dari Kualau Lumpur, Ibukota Malaysia. Di Batu Caves banyak terdapat kuil Hindu karena memang lokasi ini dijadikan sebagai tempat ibadah suci umat Hindu di Malaysia. Selain itu, hal menarik lainnya yakni adanya patung Dewa Murugan yang menjulang tinggi mencapai 43 meter yang konon merupakan patung Dewa Hindu yang tertinggi di dunia. Patung ini didedikasikan untuk dewa Murugan. Murugan adalah dewa perang, digambarkan sebagai dewa berparas muda, mengendarai burung merak dan bersenjata tombak. Putra Dewa Siwa dan saudara dari Ganesha ini juga dikenal dengan nama atau Sri Subramaniam. Konon pembangunan patung Murugan ini mengabiskan biaya sekitar 24 juta Rupee, terbuat dari 1550 meter kubik beton, 250 ton baja bar dan 300 liter cat emas yang didatangkan dari Thailand.Dan diselesaikan dalam kurun waktu 3 tahun. Batu Caves memiliki tiga gua utama dan satu gua kecil. Wisatawan yang datang kesini juga berkesempatan untuk melihat ribuan kelelawar yang berada didalam gua, yang bagi sebagian orang cukup menggelikan bahkan menakutkan. Tempat yang paling menarik disini dan biasanya kerap dijadikan lokasi berfhoto oleh pengunjung ialah kuil utama yang baru bisa dicapai setelah menaiki tangga jangkung sebanak 272 anak tangga. Latar Patung Murugan dengan 272 anak tangganya sangat indah dan menakjubkan, sehingga menjadi tempat favorit berfoto setiap pengunjung. Apalagi dibagian depan terdapat areal cukup luas dengan ratusan burung merpati. Sementara itu, bagian sisi kanan terdapat beberapa artshop dengan jajaran tempat makan, dan di sisi kiri terdapat kuil persembahyangan. Setelah melewati anak tangga, kita akan dibuat kagum dengan komplek Batu Caves dengan tiga gua utama dan beberapa yang lebih kecil. Yang terbesar, disebut Gua Cathedral atau Gua Kuil, memiliki tinggi 100 m dan langit-langit berukir fitur kuil Hindu. Ornamen gua yang penuh dengan patung-patung Hindu dan lukisan mengisahkan kemenangan Dewa Murugan. Sementara, Gua Ramayana terletak di sebelah kiri, ada patung Hanoman setinggi 15 m. Gua Ramayana menggambarkan cerita Rama secara kronik sepanjang dinding gua. Suasana di dalam gua memiliki daya tarik tersendiri, terlebih bagi penyuka wisata alam. Pemandangan aneka bentuk batuan kapur yang menggantung begitu cantik di dalam Batu Caves pastinya akan membuat takjub. Di berbagai sudut gua juga terdapat patung dewa- dewi yang menjadi ciri khas Hindu. Jika menatap ke atas, Anda akan melihat lubang terbuka yang menjadi sumber cahaya. Akan terlihat pula rerimbunan pohon yang semakin

7 melengkapi keindahan Batu Caves. Bagi yang suka wisata sejarah, tentunya bisa lebih tahu tentang kehidupan warga India-Malaysia, yang menjadi minoritas di negeri jiran.  Mitos Filosofi dalam 272 Anak Tangga ternyata memiliki makna tersembunyi yang mungkin akan berpengaruh terhadap pola pikir penulis di masa depan. Seiring dengan anak tangga demi anak tangga yang satu persatu penulis daki, beberapa kali penulis berpapasan dengan para turis dari berbagai belahan dunia yang telah sukses mendaki ke atas dan sedang menuju ke bawah. Berikut beberapa filosofi menurut kegiatan di Batu Caves a. Filosofi 1: Sekelompok manusia dengan berbagai macam latar belakang apabila dihadapkan dalam keadaan yang berat pasti akan lebih terdorong untuk saling bekerja sama dan mendukung satu sama lain padahal mungkin dalam keadaan normal, mereka tidak akan terlalu peduli satu sama lain. Dalam situasi seperti ini, manusia sebagai makhluk sosial akan menciptakan unsur "kebersamaan" yang muncul dari keinginan mereka yang terdalam. b. Filosofi 2: Masalah yang awalnya tampak mustahil diselesaikan setelah dilewati ternyata tidak seburuk/sesulit seperti yang terlihat pertama kali. Di bagian depan area ini terdapat sebuah patung dewa di atas batu yang dinaungi payung berwarna kuning serta sebuah kios oleh-oleh yang tampaknya hari itu sepi pengunjung. Kalau ingin menjelajah lebih jauh ke dalam gua pun sebenarnya bisa. c. Filosofi 3: Masalah apa pun pasti akan terselesaikan dengan baik apabila kita menjalaninya satu persatu dengan sabar dan ikhlas. Pesan Moral dari Cerita Ini adalah, ternyata banyak pelajaran hidup yang dapat kita petik dari mendaki ratusan anak tangga tersebut. Tapi ada satu poin terpenting dari "ujian" 272 anak tangga Batu Caves yang sangat berpengaruh di masa depan, yang dapat dipaparkan secara gamblang sebagai berikut: Setelah berhasil melalui 272 anak tangga tersebut, setiap kali mendapati hambatan- hambatan kecil selama perjalanan kali itu masalah apa pun memang menjadi terlihat kecil setelah melalui 272 anak tangga Batu Caves. Maka demikianlah pesan moral dari Batu Caves.  Keunggulan Batu Caves a. Alam Ada gua-gua berkembang berbagai yang berisi beragam fauna gua, termasuk beberapa spesies yang unik, seperti laba-laba Liphistiidae dan Eonycteris dan kelelawar Rousettus. Situs ini juga dikenal dengan berbagai kera monyet, yang pengunjung pakan - kadang- kadang tanpa sadar. Monyet ini juga dapat menimbulkan bahaya menggigit untuk wisatawan (terutama anak kecil) karena mereka bisa sangat teritoris. Di bawah Gua Kuil adalah Gua Gelap, dengan formasi batuan dan sejumlah hewan ditemukan di tempat lain. Ini adalah jaringan dua kilometer dari gua-gua yang relatif tak tersentuh. Stalaktit menonjol dari langit-langit gua dan stalagmit naik dari lantai formasi bentuk rumit seperti tirai gua, aliran batu, mutiara dan kerang gua yang memakan waktu ribuan tahun untuk membentuk. Dalam rangka mempertahankan ekologi gua, akses dibatasi. Para Malaysia Nature Society mengorganisir perjalanan pendidikan dan petualangan reguler ke Gua Gelap. Di dasar goa masih banyak goa-goa yang bahkan belum tersentuh sehingga bisa terlihat banyaknya stalagmit-stalagmit yang terbentuk selama beribu-ribu tahun. Untuk menjaga keindahannya, maka akses untuk masuk ke bagian bawah gua pun dibatasi. b. Situs Peninggalan Sejarah Batu Caves telah diperkenalkan sebagai tempat ibadah oleh K. Thamboosamy Pillai, seorang pedagang India. Beliau mendapat inspirasi dari pintu masuk utama gua yang berbentuk ‘vel’ dan mendapat inspirasi untuk membuat sebuah kuil untuk Dewa Murugan

8 dalam gua tersebut. Pada tahun 1890, Pillai yang juga membuat kuil Sri Maha Mariamman, Kuala Lumpur, telah memasang arca Dewa Murugan yang masih ada hingga sekarang di ‘Temple Cave’. Di ketinggian hampir 100 meter dari dasar laut, kompleks kuil Batu Caves terdiri dari 3 gua utama dan beberapa gua kecil. Gua yang terbesar dikenal sebagai Cathedral Cave atau Gua Kuil. Didalamnya terdapat sebuah kuil hindu, untuk sampai ke gua ini wisatawan perlu menaiki 272 anak tangga. Pada kaki bukit ada 2 kuil lagi yaitu Gua Galeri Seni (Art Galery Cave) dan Gua Museum (Museum Cave), dua-duanya penuh dengan arca-arca dan lukisan hindu. Kompleks ini telah dibuka sebagai Cave Villa pada tahun 2008. Arca-arca dan lukisan di gua ini menggambarkan kisah kemenangan Dewa Murugan ke atas Soorapadam. Gua Ramayana terletak di kiri kompleks Batu Caves. Dalam perjalanan ke Gua Ramayana, terdapat tugu Dewa Hanuman yang setinggi 50 kaki serta sebuah kuil yang didedikasikan untuk Dewa Hanuman. Gua Ramayana menggambarkan cerita Rama dalam cara kronik sepanjang dinding dan tidak teratur. Sebuah patung 42,7 meter (140 kaki) tinggi adalah patung Dewa Murugan tertinggi didunia. c. Festival Thaipusam Ada beberapa versi mengenai legenda perayaan ini. Salah satunya adalah versi yang mengatakan bahwa Thaipusam merayakan peristiwa saat Dewi Parwati memberikan senjata tombak suci kepada Murugan untuk menghancurkan setan Soorapadman yang telah mengganggu ketenangan para dewa dan resi. Dewa Murugan akhirnya berhasil mengalahkan Soorapadman pada hari Pusam Nakshatra di bulan Thai dalam penanggalan Tamil. Versi lainnya mengatakan bahwa Dewa Murugan menguji kesetiaan Idumban, salah seorang murid Maha Resi . Idumban diperintahkan oleh sang Maha Resi untuk membawakan dua buah bukit dari bumi yang merupakan milik Dewa Murugan. Dewa Murugan lalu berubah bentuk menjadi seorang anak kecil dan menantang Idumban yang berupaya mencabut bukit tersebut. Idumban terus mencoba melawan, namun akhirnya kalah. Dewa Murugan pun akhirnya menampilkan wujud aslinya. Dia memuji kesetiaan dan pengabdian Idumban terhadap sang guru dan mengangkat Idumban sebagai pengawalnya. Dewa Murugan juga mengatakan bahwa siapa saja yang datang mempersembahkan kavadi kepadanya, maka akan mendapatkan berkah darinya. Kavadi yang dibawa oleh para peziarah saat ini adalah perwujudan dari bukit yang harus dipikul oleh Idumban. Simbol-simbol seperti tombak, bulu burung merak, dan pecahan buah kelapa yang menjadi ciri khas Thaipusam berasal dari legenda-legenda yang melatarbelakangi munculnya perayaan ini. Ikon dibawa dalam prosesi selama Thaipusam di Gua Batu. Juga terlihat di latar belakang adalah patung emas Lord Muruga setinggi 42,7 m. Batu Caves berfungsi sebagai fokus Thaipusam tahunan masyarakat Hindu festival. Hal ini telah menjadi sebuah situs ziarah bagi umat Hindu tidak hanya Malaysia, tapi Hindu di seluruh dunia dari negara-negara seperti India, Australia dan Singapura. Sebuah prosesi dimulai pada jam-jam dini hari pada Thaipusam dari Kuil Sri Mahamariamman menuju ke Gua Batu sebagai kegiatan agama untuk Tuhan Muruga berlangsung delapan jam. Pemuja membawa wadah berisi susu sebagai persembahan kepada Tuhan Muruga baik oleh tangan atau dalam pembawa dihiasi besar pada bahu mereka yang disebut 'kavadi'. Para kavadi mungkin sederhana kayu melengkung setengah lingkaran mendukung memegang pembawa disisipkan dengan pot-pot tanah liat kuningan atau susu atau besar, yang berat yang mungkin meningkat sampai dua meter, dibangun dari frame logam yang

9 memegang tusuk sate membungkuk panjang, akhir tajam yang menembus kulit batang tubuh pembawa. Kavadi yang dihiasi dengan bunga dan merak bulu diimpor dari India. Kavadi Beberapa mungkin berat sebanyak seratus kilogram. Setelah mandi di Batu Sungei dekatnya (Rocky River), para bakta wend jalan mereka ke Gua Bait Suci dan dengan daya tahan yang luar biasa mereka menaiki tangga ke kuil di dalam gua. Pemuja menggunakan tangga pusat yang lebih luas, sementara umat dan kerumunan penonton naik dan turun mereka langkan off di kedua sisinya. Ketika pembawa kavadi tiba di kaki tangga 272 langkah menuju Gua Kuil, fakir harus membuat pendakian yang sulit melawan gravitasi-terhadap pers massa ramai. Rsi atau orang suci hadir untuk pembawa kavadi. Abu bakti ditaburkan di atas kait dan tusuk sate menusuk daging umat sebelum mereka dihapus. Tidak ada darah yang ditumpahkan selama menusuk dan penghapusan. Pada tahun 2007, festival ini menarik lebih dari 1,5 juta umat, menjadikannya salah satu dari pertemuan terbesar dalam sejarah. d. Akses ke Batu Caves Jaraknya sekitar 13 km saja dari Kuala Lumpur, dan lebih mudah menggunakan taksi dengan biaya antara RM10 – RM15. Kalau naik bus rutenya dari Stasiun Titi Wangsa ambil Rapid KL rute U6. Atau kalau dari China Town Petaling Street Anda tinggal naik bus Nr 70 dan 349. Untuk menemukan tempat ini sangatlah mudah. Bisa naik KTM komuter dari KL Central sampai pemberhentian paling akhir. Waktunya berkisar 20-25 menit. Di bandara kota-kota besar Indonesia, seperti Bandung, Jogja, Balikpapan, dan Makassar sudah tersedia penerbangan langsung ke Kuala Lumpur. Dari Kuala Lumpur ada beberapa pilihan transportasi umum menuju Batu Caves. Jika wisatawan memilih kereta, maka bisa naik kereta komuter dari stasiun KL Sentral. Jika menginap di Bukit Bintang, maka naik monorail ke KL Sentral, baru dilanjutkan dengan kereta ke Batu Caves. Sebelum berangkat ke Kuala Lumpur, penulis sempat riset sedikit tentang harga tiket dari KL Sentral ke Batu Caves dan info yang penulis dapat tiketnya seharga 2 RM untuk satu kali jalan. Tetapi jika berkunjung kesana pada saat festival Thaipussam, Pemerintah Malaysia memberikan harga khusus selama berlangsungnya festival Thaipusam. Hanya membayar 1 RM per tiket menuju Batu Caves. Barulah pada saat kembali ke KL Sentral, harga tiketnya normal yaitu 2 RM per penumpang. Perjalanan dengan kereta memakan waktu sekitar 30 menit. Batu Caves juga bisa dicapai dengan menumpangi bus umum no 11 atau 11D dari Pudu Raya, atau bus no U6 dari Titiwangsa. Jika menggunakan bis, waktu tempuhnya sekitar 45 menit atau bahkan lebih karena kepadatan lalu lintas yang tidak bisa diduga. Begitu juga halnya jika memilih menggunakan taksi. Jika ingin naik taksi di Kuala Lumpur, maka harus pintar-pintar menawar jika ingin mendapatkan harga terbaik. 3. PENUTUP A. SIMPULAN Malaysia merupakan negara yang berkembang. Sama seperti di Indonesia. Dengan banyaknya peninggalan sejarah di Malaysia terutama peninggalan sejarah pada saat Hindu mulai menyebar di seluruh dunia. Salah satu peninggalan pada masa itu adalah Batu Cave Murugan Temple. Tempat ini merupakan sebuah lendmark negara Malaysia. Tidak boleh dilewatkan jika kita berkunjung ke Malaysia tidak mengunjungi Batu Caves. Walaupun Batu Caves merupakan tempat ibadah untuk umat Hindu namun dijadikan obyek wisata karena merupakan situs peninggalan sejarah. Dan umat Hindu pun tidak merasa terganggu dengan adanya turis-turis yang datang dengan kegiatan ibadah mereka. Akses yang mudah menuju tempat ini ditambah dengan pemandangan indah yang tidak akan membuat kita menyesal sudah singgah ke tempat ini. Selain untuk melestarikan situs

10 peninggalan sejarah, Batu Caves juga sebagai destinasi unggulan saat berkunjung ke Malaysia. Maka jangan ragu untuk pergi ke Batu Caves saat berlibur ke Malaysia. B. SARAN Setelah penulis menyelesaikan jurnal ini, maka ada hal-hal yang sekiranya perlu penulis sampaikan : Pertama, sebaiknya utamakanlah peziarah yang ingin berdoa, sebagai turis harus pandai bersikap. Perhatikan area-area yang didatangi karena ada beberapa area yang mewajibkan para pengunjung untuk melepas alas kaki. Jangan sampai nanti dianggap sebagai turis yang tidak sopan hanya karena lupa melepas sepatu saat memasuki kuil. Kedua, perlu ditambah lahan terbuka hijau di area Batu Caves. Karena ketika wisatawan datang pada siang hari matahari sangat terik dan tidak ada tempat untuk berteduh di sana. Maka dari itu perlu ditambah pohon-pohon agar wisatawan juga nyaman berada di Batu Caves dan bisa berlama-lama disana. Ketiga, penulisan jurnal ini masih bersifat umum maka dari itu bagi para pelajar terutama para wisatawan menelitinya secara lebih khusus baik dari segi etika, estetika maupun dalam segi yang lainnya.

References [1] Data Foreign Case Study, Tanggal 12 januari sampai 18 januari 2017 [2] Haruna, K., Akmar Ismail, M., Suhendroyono, S., Damiasih, D., Pierewan, A. C., Chiroma, H., & Herawan, T. (2017). Context-Aware Recommender System: A Review of Recent Developmental Process and Future Research Direction. Applied Sciences, 7(12), 1211. [3] Nugraha, B. S., Putri, L. P., & Suprihanto, J. (2018). Krayan Heart of Borneo: Indonesian Potential Tourism Destination Enjoyed by Malaysia. KnE Social Sciences, 3(5), 118-129 [4] Soeroso, A., & Turgarini, D. (2011). Cultural Capital Value as a Mode for Redevelopment of Tourism in Kotagede Cultural Heritage Area. International Journal of Culture and Tourism Research, 4(1), 1-17. [5] Soeroso, A., & Susilo, Y. S. (2014). TRADITIONAL INDONESIAN GASTRONOMY AS A CULTURAL TOURISM ATTRACTION. Editorial Board, 45. [6] Soeroso, A. (2006). Valuing Borobudur Heritage Area in a Multi-attribute Framework Environmental Economic Perspective and Its Ecotourism Management Policy Implications. Unpublished PhD Dissertation (in Indonesian). Yogyakarta: Gadjah Mada University. [7] SETYANINGSIH, Z., & Arch, M. (2013). PENGARUH PENGALAMAN WISATAWAN TERHADAP CITRA DESTINASI PARIWISATA Kasus: Jl. Malioboro dan Jl. Ahmad Yani, Yogyakarta (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada). [8] Rif’an, A. A. (2016). Tourism Components and Tourists Characteristic of Prambanan Temple as The World Culture Heritage Site in Yogyakarta, Indonesia. International Journal of Tourism and Hospitality Study, 1(1). [9] Kiswantoro, A., & Damiasih, D. (2018). PERSEPSI KUALITAS LAYANAN MUSEUM SEBAGAI SARANA EDUKASI MASYARAKAT (STUDI KASUS: MUSEUM GUNUNG API MERAPI YOGYAKARTA). Jurnal Kepariwisataan, 12(2), 57-70. [10] Prabasmara, P. G., Subroto, Y. W., & Roychansyah, M. S. (2011). The Concept of Livability As a Base In Optimizing Public Space Case Study: Solo City Walk-Jalan Slamet Riyadi, Solo.

11 LAMPIRAN

12 13 14