Kadipaten Ciancang Dalam Perspektif Lokal
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
KADIPATEN CIANCANG DALAM PERSPEKTIF LOKAL Dewi Ratih * Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP-Universitas Galuh Ciamis Jl. R. E. Martadinata No. 150 Ciamis, 46274 Jawa Barat ABSTRAK Perkembangan sejarah Kabupaten Galuh berawal dari berdirinya kerajaan di Kabupaten Ciamis yang biasa disebut dengan Kerajaan Galuh atau Kerajaan Sunda Galuh. Kerajaan Galuh ini diungkapkan dalam beberapa sumber sejarah, baik melalui naskah atau prasasti. Naskah yang menyebutkan Kerajaan Galuh ini tergolong kedalam historiografi tradisional yang didalamnya mengandung unsur mitos, dongeng, legenda, dan unsur-unsur yang bersifat historis. Beberapa naskah yang menceritakan tentang Kerajaan Galuh karenanya banyak menggunakan historiografi tradisional, maka sebuah penulusuran penulisan sejarah Galuh secara ilmiah sangat dibutuhkan untuk penulisannya secara kritis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis yang terbagi menjadi empat tahapan kerja. Pertama, heuristik yakni tahap pengumpulan sumber. Kedua, kritik yang terbagi menjadi kritik eksternal dan kritik internal, ketiga, interpretasi yaitu penafsiran sumber, dan terakhir adalah historiografi atau penulisan sejarah. Kata Kunci: Kerajaan Galuh, Kabupaten Galuh, Kadipaten Ciancang ABSTRACT Galuh Regency historical development originated from the founding of the kingdom in Ciamis commonly referred to Galuh Kingdom or the Kingdom of Sunda Galuh. Galuh Kingdom is expressed in several historical sources, either through text or inscriptions. The manuscript mentioning Galuh Kingdom is classified into traditional historiography that contain elements of myths, fairy tales, legends, and the elements that are historical. Some texts that tell about the kingdom Galuh so many using traditional historiography, then a penulusuran scientifically Galuh history writing is needed for writing critically. This study uses historical research work is divided into four stages. First, the heuristics source collection phase. Second, critics are divided into external criticism and internal criticism, the third, namely the interpretation of the interpretation of the source, and the last is the historiography or the writing of history. Keywords: Kingdom Galuh Galuh District, Duchy Ciancang PENDAHULUAN bergantung pada pokok bahasan periode sejarah yang tengah dipelajari, seperti Paleontologi, No document no history, itulah statement Paleoantropologi, Arkeologi, Paleografi, Leopold van Ranke seorang ilmuwan sejarah Epigrafi, Ikonografi, Numismatik, Ilmu yang menjadikan sejarah satu kesatuan ilmu Keramik, Genealogi, Filologi, Etnografi, Ilmu- pengetahuan yang menggunakan perangkat ilmu sosial, Bahasa, Statistik, Komputer atau metode sahih. Sejarah dalam karakteristiknya Internet (Sjamsuddin, 2007: 189-213). terbagi menjadi 3. Sejarah bersifat unik karena Menganalisis awal mula lahir dan peristiwa, kedua, sejarah sebagai kisah, ketiga, berkembangnya suatu peradaban tidak bisa kita sejarah sebagai ilmu. Sejarah yang lepaskan dari peran penting ilmu sejarah. Contoh menggunakan perangkat metodologisnya peradaban yang lahir dan berkembang yang berupaya untuk mengenal dan menyelami tercatat di dalam sejarah Indonesia lebih kehidupan masa lampau dengan utuh. Maka dari khususnya di daerah Ciamis. Penelitian itu sejarah disini sangat memerlukan disiplin mengenai sejarah Ciamis haruslah berdasarkan ilmu-ilmu lain. Penggunaan ilmu bantu sumber sejarah yang memang menjelaskan * Penulis Koresponden E-mail address: [email protected] doi: Copyright©2017 Jurnal Artefak e-ISSN: 2580-0027 Halaman | 67 Jurnal Artefak: History and Education, Vol.4 No.1 April 2017 sejarah Ciamis. Sumber-sumber tersebut dapat seperti jenis kertas yang digunakan, tinta, bersumber dari naskah atau prasati. tulisan, huruf, watermark, stempel dan sebagainya. Kritik intern dilakukan dengan METODE PENELITIAN melakukan penilaian terhadap kondisi fisik sumber tersebut. Terlebih sumber-sumber Metode dalam penelitian yang digunakan sezaman yang terlihat dari beberapa naskah yang dalam penelitian jurnal ilmiah ini adalah metode ada dilihat dan dinilai isi dari naskah tersebut, sejarah (historis). Metode historis adalah sebuah meskipun kenyataannya sumber tersebut masih upaya guna mempelajari juga mengenali fakta- dalam bentuk sumber historiografi tradisional. fakta, lalu menyusun simpulan tentang kejadian Selain itu, akan dilakukan pula proses pada masa lalu. Tujuannya adalah untuk membandingkan data yang ada di dalam sumber membuat rekontruksi masa lampau secara tersebut dengan sumber lainnya. sistematis dan objektif (Garraghan, 1957: 34). Tahap selanjutnya adalah interpretasi. Tahapan penelitian dalam metode historis Interpretasi adalah proses menafsirkan berbagai terbagi 4 tahapan kerja. Tahap pertama adalah fakta menjadi sebuah rangkaian yang logis. Pada heuristik atau pengumpulan sumber sejarah. tataran oprasionalnya interpretasi dilakukan Heuristik merupakan tahapan pertama yang secara analitis yakni mengurai fakta dan harus dilaksanakan setelah penulis menentukan dilakukan secara sintesis yaitu menghimpun topik dan permasalahan penelitian. Heuristik fakta. Pemahaman secara verbal tidak memadai sendiri adalah proses menemukan dan untuk menginterpretasikan informasi yang ada di menghimpun sumber sejarah yang terkait dalam sumber sejarah. Fakta yang diperoleh dengan pokok pembahasan. Tahap pencarian diinterpretasikan baik secara verbal, teknis, sumber dilakukan terhadap sumber tertulis, logis, faktual dan psikologis. Dengan demikian, sumber benda dan lisan. Sumber tertulis berupa hasil dari interpretasi dapat dipahami secara arsip, sumber resmi tercetak, dokumen, buku dan menyeluruh juga mendalam. lain-lain. Pencarian sumber primer yang Tahapan terakhir dalam penulisan sejarah sezaman berbentuk sumber resmi tercetak, dengan menggunakan metode sejarah ialah naskah dan buku-buku sebagai acuan literatur Historiografi. Historiografi adalah tahapan dilakukan di beberapa perpustakaan, antara lain: penulisan sejarah. Fakta yang telah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia diinterpretasikan kemudian dituliskan dalam (PNRI) di Jalan Salemba Raya Nomor 28A, penulisan yang sistematis dan kronologis. kemudian di BAPUSIPDA (Badan Perpustakaan Historiografi yang akan dihasilkan dibagi dan Arsip Daerah Provinsi Jawa Barat) di Jl. menjadi beberapa pembahasan, yang secara Soekarno Hatta No. 629, Perpustakaan Fakultas keseluruhan merupakan satu kesatuan yang utuh. Ilmu Pendidikan dan Ilmu Keguruan Universitas Dengan menggunakan metode sejarah, penulis Galuh dan Perpustakaan Prodi Pend. Sejarah di mendapat panduan bagaimana teknis penelitian Universitas Galuh Ciamis. Dilain pihak jurnal ilmiah ini dapat dikerjakan secara efektif penelusuran sumber pun dilakukan dengan dan akurat. Efektif dalam pengertian tahap demi wawancara langsung kepada para keturunan tahap dikerjakan dengan terperinci. Akurat yang ada dan masih mendiami lahan dan wilayah dalam pengertian hanya sumber yang telah bekas salah satu Kadipaten, yang saat ini berada menjadi fakta sejarah yang bisa dijadikan bahan di Kabupaten Ciamis, dahulu bernama penulisan jurnal ilmiah ini. Selain itu, unsur Kabupaten Galuh. Di perpustakaan Bapusipda, diakronis yang menunjukan sejarah, sebagai FKIP Universitas Galuh Ciamis dan Prodi ilmu tentang berfikir dalam waktu sangat Pendidikan Sejarah Universtias Galuh Ciamis diperhatikan. dikhususkan kepada pencarian sumber sekunder (buku-buku) pendukung penelitian sumber sejarah lokal Kerajaan Galuh sampai Kabupaten. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tahap selanjutnya adalah tahapan mengkritik sumber. Kritik sumber dalam metode Awal Kemunculan Kerajaan Galuh historis terbagi menjadi dua. Diantaranya adalah ditandai oleh sebuah prasasti, ditemukan di kritik eksternal dan kritik internal. Kritik wilayah Jawa Barat menuliskan sejak eksternal mempunyai tujuan menentukan berakhirnya Kerajaan Tarumanagara pada abad otentisitas sumber dengan cara memberikan ke-7, berdiri pusat kekuasaan yang kemudian penilaian terhadap kondisi fisik sumber tersebut, dikenal sebagai Kerajaan Sunda. Pusat kerajaan Halaman | 68 Dewi Ratih Kadipaten Ciancang Dalam Perspektif Lokal ini berpindah-pindah dimulai dari Galuh, karena serangan dari Kerajaan lain. Rakeyan kemudian ke salah satu tempat bernama Pakuan Wuwus tidak memiliki anak sehingga tahta Pajajaran, Kawali dan terakhir kembali ke Kerajaan diserahkan kepada Dharmaraksa, Pakuan Pajajaran (Bogor) (Herlina[b], 2013: 20- suami adik perempuannya bertahta di Purasaba, 39). pusat kekuasaan Kerajaan Sunda. Setelah Dipercaya bahwa awal mula Kerajaan menerima kuasa Kerajaan Galuh, Dharmaraksa Galuh ada kaitannya dengan awal mula memilih untuk tetap tinggal di Purasaba dan penciptaan manusia pertama yaitu Nabi Adam memasukan Kerajaan Galuh sebagai wilayah dan Siti Hawa1. Keturunan dari Nabi Adam ini Kerajaan Sunda. Dengan demikian, pada masa memiliki 40 anak laki-laki juga 39 anak Dharmaraksa ini, Kerajaan Sunda memiliki perempuan. Keturunan mereka salah satunya wilayah yang terbentang luas, mulai dari Nusa ialah Ratu Galuh (Prabu Adimulya atau Ratu Apuy (Pulau Krakatau) hingga sekitar Kedu Permana atau Permadikusumah). Pada awalnya Jawa Tengah (Herlina[a], 2013: 44). Ratu Galuh mendirikan sebuah Negara di Beberapa abad kemudian, eksistensi Lakbok dengan sebutan Medangkamulyan. Kerajaan Galuh kembali muncul dengan pusat Karena negara Medangkamulyan terkena Pemerintahannya di Kawali (di daerah Ciamis). bencana, Ratu Galuh bertapa untuk mencari Menurut tradisi lisan yang ada di Ciamis, wilayah Kerajaannya. Dalam pertapaan yang penguasa pertama Kerajaan Galuh