Syifaul Qulub: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 1 No. 1 (Jan-April 2020), 1-10 http://dx.doi.org/-/syifaulqulub.xxx

BIMBINGAN ISLAMI DALAM MENGATASI PERILAKU BULLY DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU TAZKIAH LANGSA

Nova Syahreny⁽¹⁾, Samsuar⁽²⁾, Rizky Andana Pohan⁽³⁾ ¹Jurusan Bimbingan Dan Konseling Islam Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Langsa, Langsa ¹[email protected]

First received: Revised: Final Accepted: 01 January 2019 02 February 2019 04 March 2019

Abstract Bullying is a behavior of intolerance to differences and freedom. In Islam, it is strictly forbidden and strongly discourages the condescension of others. Islamic Guidance is the activity of providing assistance to individuals and groups continuously and systematically to solve problems in his life in accordance with the provisions of SWT which is guided by the Qur'an and , so that they can achieve happiness later. Islamic guidance is very important in dealing with bullying that occurs to create quality students. This type of research is qualitative research, research data sources are classified as primary data and secondary data. Data collection tools and techniques used were interview, observation and documentation. The results showed that Islamic guidance for students in the Tazkiah Langsa Integrated Islamic Elementary School, was a systematic assistance in solving problems surrounding bully behavior in schools.

Keywords: Islamic Guidance, Bully

Abstrak Bullying merupakan perilaku intoleransi terhadap perbedaan dan kebebasan. Dalam Islam sangat melarang keras dan sangat tidak menganjurkan perilaku merendahkan orang lain. Bimbingan Islam adalah kegiatan memberi bantuan kepada individu maupun kelompok secara kontinu dan sistematis untuk menyelesaikan masalah dalam hidupnya sesuai dengan ketentuan Allah SWT, yang berpedoman pada Alquran dan Hadis, sehingga dapat mencapai kebahagiaan nantinya. Bimbingan Islami sangat penting dilakukan dalam megatasi Bullying yang terjadi guna menciptakan peserta didik yang berkualitas. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, Sumber data penelitian di golongkan sebagai data primer dan data sekunder. Alat dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wanwancara, Observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan islami bagi siswa/i di Sekolah Dasar Islam Terpadu Tazkiah Langsa, merupakan suatu pemberian bantuan yang di lakukan secara sistematis dalam memecahkan masalah seputar perilaku bully di sekolah.

Kata Kunci: Bimbingan Islami, Bully

------PENDAHULUAN murung bahkan malas untuk pergi ke Perilaku bullying di dunia pendidikan sekolah.1 Tanah Air kembali jadi sorotan. Awal 2019, Bimbingan Islam adalah kegiatan berbagai aksi bullying kerap terjadi di memberi bantuan kepada individu maupun lingkungan sekolah. satunya adalah kelompok secara kontinu dan sistematis Aldama Putra, salah seorang mahasiswa 1 Akademi Teknik Kesalamatan Penerbangan https://nasional.okezone.com/read/2019/02/12/33 7/2016872/6-kasus-kekerasan-dan-bullying-di-sekolah- (ATKP) Makassar yang sering di bullying oleh awal-2019-nomor-2-berakhir-tragis, diambil tanggal 11- temannya, dampak daripada itu ia sering 11-2019

1

Bimbingan Islami Dalam…, Syahreny, N. Samsuar. Pohan, R, A

untuk menyelesaikan masalah dalam Bully di Sekolah Dasar Islam Terpadu hidupnya sesuai dengan ketentuan Allah Tazkia Langsa” SWT, yang berpedoman pada Alquran dan Hadis, sehingga dapat mencapai kebahagiaan METODOLOGI nantinya.tujuan bimbingan Islami yaitu Jenis penelitian yang digunakan adalah membantu individu menyelesaikan masalah, penelitian kualitatif. Pendekatan yang mencegah timbulnya masalah, membantu digunakan adalah pendekatan fenomenologis. individu dalam melaksanakan tuntunan Penelitian ini di buat dalam bentuk deskriptif agama Islam dan mendapatkan kebahagiaan analisis, dimana peneliti mendeskripsikan hidup di dunia dan akhirat. dari pada data-data yang di peroleh baik Tujuan yang ingin dicapai melalui melalui data yang didapatkan dari bimbingan islami adalah untuk menuntun, wawancara. memelihara dan meningkatkan pengalaman Sumber data penelitian kualitatif ajaran agamanya kepada Allah SWT disertai adalah subjek dari mana data yang di peroleh perbuatan baik dan perbuatan yang langsung dari sumbernya, data penelitian di mengandung unsur-unsur ibadah dengan golongkan sebagai data primer, yaitu peneliti berpedoman tuntutan Islam. memperoleh sumber data melalui wawancara 2 Berdasarkan studi penelitian dari dengan ibu kepala sekolah, guru kelas, tanggal 25 juli sampai september 2019 di wali , serta siswa pelaku dan korban (SDIT) Tazkia Langsa bahwa peran guru bully. Dan data sekunder, yaitu Sumber data sangat penting dalam penerapan bimbingan sekunder adalah sumber data yang tidak Islami untuk mengatasi perilaku bully peserta langsung memberikan kepada pengumpul didik di (SDIT) Tazkia Langsa. Guru data. Data sekunder diperoleh dari bahan memberikan pemahaman tentang kasus bully bacaan yang berkaitan dengan penelitian ini dan bahaya pada pelaku serta korban dengan yaitu buku kehadiran, absen atau buku profil bahasa yang mudah di pahami oleh peserta bimbingan Islami dalam mencegah perilaku didik di (SDIT) Tazkia Langsa. Adanya bully.3 bimbingan islami, siswa di (SDIT) Tazkia Langsa dapat menjadi pribadi yang lebih baik Alat dan teknik pengumpulan data sesuai dengan ketentuan dan petunjuk Allah yang digunakan adalah, Wanwancara SWT untuk memperbaiki perilaku yang Observasi, Dokumentasi, teknik kurang baik (bullying) menjadi pribadi yang pengumpulan data ini peneliti meneliti lebih baik lagi. melalui dokumentasi, mengumpulkan data Maka dari itu bimbingan Islamiah sangat melalui dokumen-dokumen yang relevan penting dilakukan dalam megatasi Bullying dengan objek penelitian di sekolah dasar yang terjadi guna menciptakan peserta didik islam terpadu tazkia langsa. yang berkualitas. Dari latar belakang diatas Analisis data kualitatif model interaktif maka penulis tertarik dengan judul dari Miles dan Hurberman yang terdiri dari: “Bimbingan Islami dalam Mencegah Perilaku Reduksi Data, mereduksi data berarti

2 Anwar Sutoyo, Bimbingan Konseling Islami 3Kartini, Pengantar Metodologi Research (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 197. Sosiologi (Bandung: Mandar Maju, 1990), h. 187.

2

Bimbingan Islami Dalam…, Syahreny, N. Samsuar. Pohan, R, A

merangkum, memilih hal-hal pokok, 2. Membantu individu mengatasi memfokuskan pada hal-hal penting, dicari masalah yang sedang dihadapinya tema dan polanya dan membuang yang tidak Membantu individu memelihara dan perlu. Data Display (Penyajian Data), mengembangkan situasi dan kondisi yang penyajian Data sebagai sekumpulan informan baik atau yang telah baik agar tetap baik, tersusun yang memberi kemungkinan adanya sehingga tidak akan menjadi sumber masalah penarikan kesimpulan dan pengambilan bagi dirinya dan orang lain.6 kesimpulan dan pengambilan tindakan. Memperhatikan tujuan umum dan Menarik Kesimpulan, penarikan kesimpulan khusus bimbingan Islami di atas, dapat atau vertifikasi data.4 dirumuskan fungsi dari bimbingan Islam sebagai berikut: PEMBAHASAN c. Fungsi Preventif, yaitu membantu A. Bimbingan islami individu menjaga atau mencegah Bimbingan Islami adalah kegiatan timbulnya masalah bagi dirinya. memberi bantuan kepada individu maupun d. Fungsi Kuratif dan Korektif yaitu kelompok secara kontinu dan sistematis membantu individu memecahkan untuk menyelesaikan masalah dalam masalah yang sedang dihadapi dan hidupnya sesuai dengan ketentuan Allah dialaminya. SWT, yang berpedoman pada Alquran dan e. Fungsi preservative yaitu membantu Hadis, sehingga dapat mencapai kebahagiaan individu menjaga agar situasi dan nantinya.tujuan bimbingan Islami yaitu kondisi yang semula tidak baik membantu individu menyelesaikan masalah, (mengandung masalah) yang telah mencegah timbulnya masalah, membantu menjadi baik (terpecahkan) itu tidak individu dalam melaksanakan tuntunan kembali menjadi tidak baik agama Islam dan mendapatkan kebahagiaan (menimbulkan masalah kembali). hidup di dunia dan akhirat.5 f. Fungsi development atau B. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Islam pengembangan yakni membantu a. Tujuan umum individu memelihara dan Membantu individu mewujudkan mengembangkan situasi dan kondisi dirinya menjadi manusia seutuhnya agar yang telah baik agar tetap baik atau mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan menjadi lebih baik, sehingga tidak akhirat. memungkinkannya menjadi sebab b. Tujuan khusus muncul masalah baginya.7 1. Membantu individu agar tidak menghadapi masalah

4 Siti Rukhaiyah, “Strategi Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Pemberdayaan Komite di Madrasah Aliyah 6 Thohari Musnamar, Dasar-dasar Konseptual Negeri (MAN) 2 Tanjung Pura Kabupaten Langkat” (Skripsi Sarjana:Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Unversitas Bimbingan dan Konseling Islami (Yogyakarta: PD. Negeri Medan, 2017), h. 42. Hidayat, 1992), h. 62. 5 Anwar Sutoyo, Bimbingan Konseling Islami 7Thohari Musnamar, Dasar-dasar Konseptual (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 197. Bimbingan dan Konseling Islami,… h. 34.

3

Bimbingan Islami Dalam…, Syahreny, N. Samsuar. Pohan, R, A

C. Faktor-Faktor penyebab terjadinya meskipun mereka sendiri merasa tidak Bulyying nyaman dengan perilaku tersebut. a. Keluarga d. Kondisi lingkungan sosial Pelaku bullying seringkali berasal dari Kondisi lingkungan sosial dapat pula keluarga yang bermasalah , orang tua yang menjadi penyebab timbulnya perilaku sering menghukum anaknya secara bullying. Salah satu faktor lingkungan sosial berlebihan, atau situasi rumah yang penuh yang menyebabkan tindakan bullying adalah stress, agresi, dan permusuhan. Anak akan kemiskinan. Mereka yang hidup dalam mempelajari perilaku bullying ketika kemiskinan akan berbuat apa saja demi mengamati konflik-konflik yang terjadi pada memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga orang tua mereka, dan kemudian menirunya tidak heran jika di lingkungan sekolah sering terhadap teman-temannya. Jika tidak ada terjadi pemalakan antar siswanya. konsekuensi yang tegas dari lingkungan e. Tayangan televisi dan media cetak terhadap perilaku coba-cobanya itu, ia akan Televisi dan media cetak membentuk belajar bahwa mereka yang memiliki pola perilaku bullying dari segi tayangan kekuatan diperbolehkan untuk berperilaku yang mereka tampilkan. Survey yang agresif, dan perilaku agresif itu dapat dilakukan kompas memperlihatkan bahwa meningkatkan status dan kekuasaan 56,9% anak meniru adegan-adegan film yang seseorang, Dari sini anak mengembangkan ditontonnya, umumnya mereka meniru perilaku bullying. geraknya (64%) dan kata-katanya (43%).8 b. Sekolah D. Dampak Bulyying Pihak sekolah sering mengabaikan Sikap seseorang dilingkungannya bisa keberadaan bullying ini. Akibatnya, anak- menjadi tanda orang tersebut nyaman dengan anak sebagai pelaku bullying akan lingkungannya atau justru merasa jauh dari mendapatkan penguatan terhadap perilaku rasa aman dan nyaman berada di lingkungan mereka untuk melakukan intimidasi terhadap tersebut. beberapa hal yang bisa menjadi anak lain. Bullying berkembang dengan pesat indikasi awal bahwa anak kemungkinan dalam lingkungan sekolah sering memberikan sedang mengalami bullying disekolah antara masukan negatif pada siswanya, misalnya lain: berupa hukuman yang tidak membangun f. Kesulitan untuk tidur sehingga tidak mengembangkan rasa g. Mengompol ditempat tidur menghargai dan menghormati antar sesama h. Mengeluh sakit kepala atau perut anggota sekolah. i. Tidak nafsu makan atau muntah- muntah c. Faktor Kelompok Sebaya j. Takut pergi kesekolah Anak-anak ketika berinteraksi dalam k. Menangis sebelum atau sesudah sekolah dan dengan teman di sekitar rumah, kesekolah kadang kala terdorong untuk melakukan l. Sering pergi ke UKS bullying. Beberapa anak melakukan bullying dalam usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa masuk dalam kelompok tertentu, 8 Andi Priyatna, Mencegah dan Mengatasi Bulyying,… h. 5-8.

4

Bimbingan Islami Dalam…, Syahreny, N. Samsuar. Pohan, R, A

m. Tidak tertarik pada aktivitas sosial Bully verbal adalah bentuk bully yang yang melibatkan murid lain paling umum digunakan, baik oleh anak n. sering mengeluh sakit sebelum perempuan maupun anak laki-laki. Bully pergi kesekolah verbal mudah dilakukan dan dapat dibisikkan o. sering mengeluh sakit kepada dihadapan orang dewasa serta teman sebaya, gurunya, dan ingin orang tua tanpa terdeteksi. Bully verbal dapat segera menjemput pulang. diteriakkan di taman bermain bercampur p. harga dirinya rendah dengan hingar binger (berisik) yang terdengar q. perubahan drastis pada sikap, oleh guru. B.Bullying Fisik perilaku, cara berpakaian, atau Bully fisik merupakan jenis bullying kebiasaannya. yang paling tampak dan paling dapat r. lecet atau luka. diidentifikasi diantara bentuk-bentuk bully lainnya, namun kejadian bully fisik terhitung Anak yang menjadi korban bullying kurang dari sepertiga insiden bully yang baik secara fisik ataupun secara mental dilaporkan oleh siswa. Jenis bully secara fisik biasanya akan mengalami trauma yang besar yang ada di Sekolah Dasar Islam Terpadu dan depresi yang akhirnya menyebabkan Tazkia Langsa di antaranya adalah memukul, gangguan mental dimasa yang akan datang. menyikut, meninju, menendang, memiting, gejala kelainan mental yang biasanya muncul mencakar anak yang dibully. Adapun metode pada masa kanak-kanak secara umum anak yang digunakan dalam bimbingan Islam tumbuh menjadi pribadi yang mudah cemas, sebagi berikut: sulit berkonsetrasi, mudah gugup dan takut. a) Metode Langsung Tanda-tanda yang terjadi pada anak Metode langsung (metode yang menjadi korban bullying adalah sebagai komunikasi langsung) adalah berikut: pembimbing melakukan komunikasi 1. Kesulitan bergaul langsung (bertatap muka) dengan 2. Merasa takut datang kesekolah orang yang dibimbingnya. sehingga sering bolos b) Metode Kelompok 3. Ketinggalan pelajaran Menggunakan kelompok, 4. Mengalami kesulitan berkonsetrasi pembimbing akan dapat mengikuti pelajaran mengembangkan sikap sosial, sikap 5. Kesehatan fisik dan terganggu.9 memahami peranan dan bimbingan dalam lingkungnnya menurut penglihatan orang lain dalam HASIL kelompok itu sendiri. Pembimbing BENTUK - BENTUK BULLY YANG melakukan komunikasi dengan orang TERJADI DI SDIT TAZKIA LANGSA yang dibimbing dalam kelompok, hal Bentuk-bentuk Bully yaitu ini dapat dilakukan dengan teknik- A. Bully verbal teknik yaitu: a. Diskusi kelompok, yakni pembimbing melaksanakan 9 Agus Basuki, Bullying dalam Pendidikan bimbingan dengan cara mengadakan (Jakarta: Kompas Gramedia, 2012), h. 34-35.

5

Bimbingan Islami Dalam…, Syahreny, N. Samsuar. Pohan, R, A

diskusi bersama kelompok yang bisa juga dengan membuat para pelaku mempunya masalah yang . bullying tidak akan melakukan bullying b. Karya wisata, yakni bimbingan lagi kepada siapapun. kelompok yang dilakukan secara 2. Bimbingan Islam dalam mencegah langsung dengan mempergunakan Perilaku Bully pada Siswa Sekolah di ajang karya wisata sebagai forumnya. (SDIT) Tazkia Langsa dapat dengan bimbingan metode langsung, dan Group teaching, yakni pemberian dengan membentuk teknik diskusi bimbingan dengan memberikan materi kelompok yakni pembimbing bimbingan tertentu kepada kelompok yang melaksanakan bimbingan dengan cara dibimbing. mengadakan diskusi bersama kelompok Dapat disimpulkan bahwa bimbingan yang mempunyai masalah yang sama islami sangat berguna dalam mencegah perilaku bully di SDIT Tazkiah Langsa, dengan di lakukan bimbingan sosial pihak DAFTAR PUSTAKA sekolah, serta wali murid berharap bully di sekolah tidak lagi terjadi dalam bentuk verbal Sutoyo, A. (2010). Bimbingan Konseling Islami. dan maupun fisik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

KESIMPULAN Kartini. (1990). Pengantar Metodologi Research Sosiologi. Bandung: Mandar Maju. Berdasarkan pembahasan yang telah di uraikan di atas, maka dapat diambil Musnamar, T. (1992). Dasar-dasar Konseptual kesimpulan adalah sebagai berikut : Bimbingan dan Konseling Islami. 1. Perilaku Bully pada Siswa Sekolah si Yogyakarta: PD. Hidayat. (SDIT) Tazkia Langsa yaitu bully yang sering terjadi pada siswa di sekolah Rukhaiyah, S. (2017). Strategi Kepemimpinan adalah bully verbal berupa ejekan nama, Kepala Madrasah Dalam Pemberdayaan pengucilan dari kelompok temannya, Komite di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) sehingga peran guru dalam mencegah 2 Tanjung Pura Kabupaten Langkat Perilaku Bully pada Siswa Sekolah Dasar (Skripsi Sarjana:Fakultas Ilmu Tarbiyah Islam Terpadu Tazkia Langsa yaitu Dan Keguruan, Unversitas Negeri dengan memberikan bimbingan Islam, Medan. tausiah, dan nasehat-nasehat yang baik kepada siswa, dan melakukan usaha Basuki, A. (2012). Bullying dalam Pendidikan preventif (pencegahan), usaha tersebut Jakarta: Kompas Gramedia. bisa berupa preventif (pencegahan) tetapi

6