KRITIK SOSIAL DALAM FILM “KULDESAK” ( Analisis Semiotika Roland Barthes)

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

KRITIK SOSIAL DALAM FILM “KULDESAK” ( Analisis Semiotika Roland Barthes) KRITIK SOSIAL DALAM FILM “KULDESAK” ( Analisis Semiotika Roland Barthes) SKRIPSI Diajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Almamater Wartawan Surabaya” untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Ilmu Komunikasi Disusun Oleh : DELVI FAISAL ARFI 11.21.3738 PUBLIC RELATIONS SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI ALMAMATER WARTAWAN SURABAYA ( STIKOSA – AWS ) 2016 PERNYATAAN ORISINALITAS Saya yang bertanggung jawab di bawah ini, menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang saya tulis: Judul :……………………………………………………………………………... Yang saya ajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi S-1 Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-AWS adalah benar-benar hasil karya penelitian saya sendiri, bukan hasil menjiplak (plagiat) karya orang lain. ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… Surabaya, 17 Agustus 2016 Saya, pembuat pernyataan: Delvi Faisal Arfi NPM: 11.21.3738 i MOTTO “lakukan yang kita bisa, setelahnya serahkan kepada Tuhan.” PERSEMBAHAN Peneliti ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan limpahan berkah dan nikmatnya. 2. Ayah saya M.Lutfhi dan Mama saya Aries Sulistyaningsih yang begitu sabar dan supportive dalam membesarkan peneliti. Ayah dan Mama adalah alasan terbesar peneliti untuk akhirnya bisa menyelesaikan skripsi ini. 3. Kakak-kakak saya Dian Fiarika dan Yulizar Rahman. Terima kasih atas perhatian dan kasih sayang kalian yang luar biasa. 4. Om saya Virgus Sudaryanto yang tidak pernah bosan untuk selalu memberikan semangat dan dukungan moral kepada peneliti. 5. Dra. Hernani Sirikit, MA selaku dosen pembimbing yang sangat sabar dalam membimbing dan memberikan banyak saran serta masukan yang begitu berguna untuk skripsi ini. 6. Keluarga besar Stikosa-AWS, mulai dari para dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada peneliti hingga Mak Cip kantin yang selalu menyediakan kopi pahit untuk peneliti. 7. Keluarga besar Kumpulan Orang Penggemar Film (KOPI PRODUCTION) yang sudah peneliti anggap sebagai keluarga kedua. Terima kasih atas semua ilmunya dan berbagi pengalaman suka maupun duka. 8. Angkatan 2011 Stikosa-AWS, yang meskipun masuknya bareng namun keluarnya berbeda-beda karena satu dan lain hal. Terima kasih untuk semua pengalaman serunya selama bertahun-tahun. 9. Skripsi Squad, teman-teman yang sama-sama dibimbing oleh Bu Sirikit. Terima kasih atas segala dukungan dan masukannya untuk skripsi ini. 10. Terakhir, untuk Sigur Ros. Terima kasih telah menemani peneliti dalam mengerjakan skripsi dengan musik indahnya yang terputar melalui playlist lagu. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan untuk bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kritik Sosial Dalam Film Kuldesak” ini. Terima kasih atas pertolongan dan cinta kasih yang tak henti-hentinya diberikan kepada peneliti. Penyusunan skripsi ini juga tidak akan selesai tanpa bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Puji dan rasa syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Salam dan salawat semoga selalu tercurah pada baginda Rasulullah Muhammad SAW. Skripsi yang berjudul "Kritik Sosial Dalam Film Kuldesak" ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana ilmu komunikasi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi – Almamater Wartawan Surabaya. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan Skripsi ini. Terakhir penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga. iii ABSTRAK Skripsi ini merupakan Analisis Semiotika atas film Kuldesak yang mengandung kritik sosial. Tujuan peneliti adalah untuk menguak kritik-kritik sosial yang ingin disampaikan oleh sutradara Riri Riza, Rizal Mantovani, Nan Achnas dan Mira Lesmana dalam film Kuldesak kepada para khalayak. Sutradara Riri Riza, Rizal Mantovani, Nan Achnas dan Mira Lesmana telah melakukan sebuah proses komunikasi massa. Karyanya merupakan piranti untuk berkomunikasi antara dirinya kepada penonton. Sebagai bentuk komunikasi, ada pesan dalam karya filmnya yang ketika disampaikan kepada penonton bisa terjadi perbedaan pemaknaan.Dalam skripsi ini, peneliti melakukan pendekatan dengan analisis Semiotika Rolland Barthes. Metode ini menjadi rumusan penelitian komunikasi kualitatif, dengan melihat makna simbol dalam adegan, denotasi, konotasi dan mitos dalam film Kuldesak. Dari hasil penelitian, film Kuldesak menghadirkan kritik - kritik sosial yang kerap terjadi pada kehidupan nyata, mulai dari sindiran tentang hubungan dan perilaku orang tua terhadap anaknya, tayangan televisi yang tidak mendidik serta peran film yang dapat merubah pemikiran dan perilaku remaja, pemimpin yang mengusung gaya otoriter dalam memimpin sebuah perusahaan, kehidupan para remaja yang diwarnai dengan tindakan kejahatan, kriminalitas dan dunia malam, diskriminasi terhadap kaum minoritas, dan yang terakhir adalah bagaimana perjuangan seorang remaja yang sangat kesulitan dalam menghasilkan karya film pada era 90an. Kata kunci: Analisis Semiotika, Teori Rolland Barthes, Komunikasi Massa, Sosiologi, Kritik Sosial. iv DAFTAR ISI Pernyataan Orisinalitas……………………………………………………………..i Motto dan Persembahan….......................................................................................ii Kata Pengantar…....................................................................................................iii Abstrak………........................................................................................................iv Daftar Isi…...............................................................................................................v BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .........................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................9 1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................9 1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................9 1.4.1 Manfaat Teoritis .....................................................................9 1.4.1 Manfaat Praktis ......................................................................9 1.5 Kajian Pustaka .......................................................................................10 1.5.1 Komunikasi Massa ...............................................................10 1.5.2 Film ......................................................................................12 1.5.3 Sosiologi……......................................................................14 1.5.4 Pemahaman Kritik Sosial....................................................15 v 1.5.5 Semiotika.……………........................................................17 1.5.6 Semiotika Rolland barthes…………….……...……......…19 1.6 Kerangka Berpikir .................................................................................23 1.7 Metodologi Penelitian ............................................................................23 1.8 Sumber Data Penelitian……………………..…………………………24 1.8.1 Sumber Data Primer………..…............................................24 1.8.2 Sumber Data Sekunder .........................................................24 1.9 Teknik Pengumpulan Data………………......………………………..25 1.9.1 Observasi ……………..........................................…………25 1.9.2 Simak Dan Catat ………... ..................................................25 2.0 Teknik Analisa Data …….……………......…………………………...25 BAB II : DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Deskripsi Objek Penelitian………….………………………….………..27 2.1 Gambaran Umum…………………………….....…………….……….28 2.1.1 Kuldesak………………......……………………………….28 2.1.2 Sinopsis………………………………………………..…...29 2.1.3 Alur Cerita……………………………………………...…..29 2.1.4 Penayangan Perdana………………………………...……...31 vi 2.1.5 Penghargaan…………………………………………..……32 2.1.6 Respon Masyarakat………………………………………...32 2.1.7 Scene Objek Penelitian…………………………………….36 BAB III : ANALISA DATA 3.1 Penyajian Data………………………………………………..………..39 3.2 Interpretasi Data…………………………………………..…...………84 BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan…………………………………………………..…...…….89 4.2 Saran……………………………………………………..…………..…91 4.2.1 Kepada Para Pelaku Film Indonesia…….....…..…………..91 4.2.2 Kepada Penonton Film Indonesia……..……………….…..91 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….….viii LAMPIRAN………………………………………………………………….......xi vii Daftar Pustaka Buku Baumgartel, Tilman. 2012. Southeast Asian Independent Cinema: Essays, Document, InterviewHongkong: HKU Press Barthes, Roland. 1972. Membedah Mitos-Mitos Budaya Massa. Jakarta: Jalasutra Culler, Jonathan. 2002. Barthes, Seri Pengantar Singkat (terjemahan Ruslani). Yogyakarta: Jendela. Efendy, Heru. 2009. Industri Perfilman Indonesia. Jakarta. Penerbit : Erlangga Efendy, Hery. 2014. Mengawali Industri Film Indonesia, Jakarta. Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia Fiske, John. Cultural and Communication Studies Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. Bandung : Jalasutra Imanjaya, Ekky. 2010. Mau dibawa Kemana Sinema Kita, Jakarta. Penerbit : Salemba Empat Imanjayaj Ekky
Recommended publications
  • Studi Semiotika Tentang Makna Pengangguran Terdidik Dalam Film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”)
    POTRET PENGANGGURAN TERDIDIK DALAM FILM (Studi Semiotika Tentang Makna Pengangguran Terdidik dalam Film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”) Bimantara Kurniawan Dra. Noorshanti Sumarah, M.I.Kom. A. A. I. Prihandari Satvikadewi, S.Sos, M.Med. Kom ABSTRAK Film “Alangkah Lucunya (Negeri ini)” merupakan film drama komedi satire Indonesia yang dirilis pada 15 April 2010 yang disutradarai oleh Deddy Mizwar. Film ini juga dipenuhi bintang film Indonesia, tercatat ada sembilan nama peraih piala citra yang berkolaborasi di film ini antara lain Slamet Rahardjo, Deddy Mizwar, Tio Pakusadewo, dan Rina Hasyim. Film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” mencoba mengangkat potret nyata yang ada dalam kehidupan bangsa Indonesia. Gambaran dari realitas yang berlaku di tengah masyarakat salah satunya adalah pengangguran. Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan. Pengangguran di Indonesia bukan hanya dari kalangan yang tidak memiliki pendidikan tinggi. Faktanya, hingga saat ini para sarjana di Tanah Air masih mengalami berbagai persoalan ketika memasuki dunia kerja. Latar belakang tersebut membuat peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai makna simbolis mengenai pengangguran terdidik yang ingin disampaikan pada film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian berbasis kualitatif dengan pendekatan semiotika Roland Barthes yang bertujuan untuk menganalisis makna denotasi, konotasi dan mitos yang terdapat dalam Film. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori komunikasi massa dan teori film. Hasil dari penelitian yang diperoleh adalah bagaimana film ini memaknai pengangguran terdidik berdasarkan simbol dan tanda yang terdapat dalam film, film ini mengandung kritik-kritik yang ditujukan kepada pemerintah dan juga masyarakat terkait pengangguran terdidik, sehingga mampu menambah wawasan masyarakat tentang gambaran pengangguran terdidik yang ada di Indonesia.
    [Show full text]
  • Halaman Depan
    DINAMIKA PERFILMAN INDONESIA (SEJARAH FILM INDONESIA TAHUN 1968-2000) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah OLEH Anselmus Ardhiyoga NIM: 034314001 JURUSAN ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 ii iii Look, if you had one shot, one opportunity To seize everything you ever wanted, one moment Would you capture it, or just let it slip? You own it; you better never let it go You only get one shot do not miss your chance to blow This opportunity comes once in a lifetime You can do anything You set your mind to (EMINEM) SKRIPSI INI DIPERSEMBAHKAN KEPADA : ¯ TUHAN YESUS KRISTUS ¯ KAKEK DAN PAMANKU YANG TELAH ADA DI SURGA ¯ KELUARGA BESARKU YANG TERCINTA ¯ FITRIA SRI WULANDARI (Thnks Fr Th Mmmrs) ¯ Universitas Sanata Dharma (Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Sejarah) iv ABSTRAK Ardhiyoga, Anselmus. 2008. “Dinamika Perfilman Indonesia (Sejarah Film Indonesia Tahun 1968-2000)”. Skripsi Strata I (SI). Yogyakarta: Prodi Ilmu Sejarah, Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh ideologi pembangunan terhadap perkembangan kebudayaan populer masyarakat. Akan tetapi secara khusus, penelitian ini lebih menyoroti tentang perkembangan film Indonesia karena merupakan film salah satu bagian dari kebudayaan populer dalam masyarakat. Penelitian tentang film, dibagi dalam tiga permasalahan: (1) Bagaimana pengaruh pembangunan terhadap perkembangan film tahun 1968-1980? (2) Bagaimana pengaruh pembangunan terhadap perkembangan film tahun 1980-1990? (3) Bagaimana pengaruh pembangunan terhadap perkembangan film tahun 1990- 2000? Dalam menjawab permasalahan tersebut, Penelitian ini mempergunakan metode penelitian pustaka atau tinjauan/studi pustaka dan menggunakan kritik intren untuk membandingkan data yang diketemukan Dari hasil penelitian tampak bahwa pada tahun 1968-1980, pemerintah ikut campur tangan dalam perkembangan film Indonesia.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Film
    1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Film merupakan bentuk seni kompleks dan media komunikasi unik yang pengaruhnya dapat menjangkau seluruh segmen sosial masyarakat. Film tidak hanya merupakan media hiburan yang luar biasa, tetapi film juga memberikan semacam rasa kehadiran dan kedekatan dengan suatu dunia yang tidak tertandingi dengan tempat lain, dunia yang tidak terbayangkan. Film dapat memberikan perasaan yang intens dan melibatkan orang secara langsung dan nyata dengan dunia “di luar sana” dan di dalam kehidupan orang lain. Menonton film membawa penonton keluar dari kehidupan mereka sehari-hari dan serasa berada di dunia yang berbeda. Penonton tenggelam ke dalam kehidupan karakter fiksi, pikiran mereka pun mulai mengembangkan opini tentang kejadian-kejadian bersejarah dalam film, dan terus terpikat oleh kombinasi warna, cahaya dan suara yang artistik. Film mengikat penonton secara emosional dan memiliki kekuatan yang besar dari segi estetika. Beberapa orang mengkritik film sebagai semacam hiburan untuk pelarian diri. Tetapi ada juga yang memujinya sebagai bentuk seni imajinatif yang mengizinkan orang untuk sadar akan mimpi dan fantasi mereka. Film sebagai media komunikasi massa memiliki peran yang cukup penting yaitu sebagai alat untuk menyalurkan pesan-pesan kepada penontonnya. 2 Pesan tersebut dapat membawa dampak positif maupun negatif. Banyak orang yang bisa “menangkap” pesan dari suatu film dengan mudah. Tetapi banyak juga yang kesulitan dalam hal ini. Apalagi yang menonton hanya dengan maksud hiburan belaka. Banyak yang mengkritik orang-orang yang menganalisis film karena menurut mereka hal ini adalah sia-sia dan film tidak dinikmati sama sekali. hal ini sebenarnya tidaklah salah, karena setiap orang berhak menentukan dengan caranya sendiri bagaimana ia akan memproses suatu film, seperti salah satunya dengan menikmati suatu film tanpa terlalu serius memikirkan makna pesan di baliknya.
    [Show full text]
  • Analisis Semiotika Film ^Alangkah Lucunya Negeri Ini
    Journal ^! 5]µv_ Volume IV. No.1. Tahun 2015 ANALISIS SEMIOTIKA FILM ^ALANGKAH LUCUNYA NEGERI INI_ Oleh: Anderson Daniel Sudarto (e-mail: [email protected]) Jhony Senduk (e-mail: [email protected]) Max Rembang (e-mail: [email protected]) Abstrak Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) mengangkat potret nyata yang ada dalam kehidupan bangsa Indonesia. Film ini juga dipenuhi bintang film Indonesia, tercatat ada sembilan nama peraih piala citra yang berkolaborasi secara sempurna untuk menyajikan tontonan yang berkualitas. Slamet Rahardjo, Deddy Mizwar, Tio Pakusadewo, dan Rina Hasyim. Keseluruhan film dipenuhi satir-satir politik yang cerdas. Jauh dari itu film ini membuka mata kita semua. Tentang pendidikan, tentang pengangguran, tentang kerasnya hidup di jalanan, serta kritik pada penguasa negeri ini. Tanpa pemahaman, film ini hanya akan sekedar menjadi komedi belaka. Dengan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai makna simbolis mengenai pesan moral yang ingin disampaikan pada film Alangkah Lucunya (Negeri Ini). Maka itu, sangat penting untuk mengetahui Semiotika Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) agar masyarakat bisa mengetahui film-film yang mendidik dan lewat film ini, bisa memberikan inspirasi bagi generasi penerus bangsa tentang pentingnya pendidikan untuk membangun suatu bangsa negara yang lebih baik kedepannya. Dengan Mengetahui Semiotika dari Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) maka Masyarakat maupun penonton bisa tahu yang film yang komedi biasa atau komedi tak berisi (absurb) dengan film komedi satir (sindiran) yang sarat akan pesan positif bagi pemerintah, para pembuat film dapat belajar dari Film Alangkah Lucunya (Negeri Ini) dengan memberikan pada masyarakat film yang berisi harapan dan cita-cita kedepan untuk pendidikan dan karakter bangsa dan negara kita Indonesia.
    [Show full text]
  • BAB II A. Sutradara Film Alangkah Lucunya Negri Ini 1. Deddy Mizwar
    BAB II A. Sutradara Film Alangkah Lucunya Negri Ini 1. Deddy Mizwar Deddy Mizwar adalah seorang aktor, sutradara, dan produser film. Ia banyak terjun dalam perfilm-an Indonesia baik secara langsung sebagai aktor ataupun tidak langsung sebagai sutradara dan produser. Film-film yang ia garap banyak bernuansa da'wah dengan pesan moral dan agama yang ringan dan menghibur. Deddy Mizwar, lahir di Jakarta, 5 Maret 1955. Ia pertama kali terjun ke dunia film pada 1976, dengan membintangi film Cinta Abadi arahan sutradara Wahyu Sihombing. Aktor senior pemenang 4 piala Citra (untuk film) dan 2 piala Vidya (untuk sinetron) ini sudah berpengalaman membuat sejumlah sinetron bermuatan dakwah dari serial Pengembara, Mat Angin sampai Lorong Waktu. Kecintaan aktor asli Betawi ini pada dunia seni tidak terbantahkan lagi. Buktinya, selepas sekolah, ia sempat berstatus pegawai negeri pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Namun ayah dari 2 anak ini hanya betah 2 tahun saja sebagai pegawai, karena ia lebih gandrung main teater. Ia bergabung di Teater Remaja Jakarta. Selebihnya, jalan hidupnya banyak ia baktikan pada dunia seni, lebih tepatnya seni peran. Darah seni itu rupanya mengalir deras dari ibunya, Ny. Sun'ah yang pernah memimpin sangar seni Betawi. Akhirnya, ia dan ibunya kerap mengadakan kegiatan seni di kampung sekitarnya. 30 Kecintaannya pada dunia teater telah mengubah jalan hidupnya. Beranjak dewasa, sekitar tahun 1973, Deddy mulai aktif di Teater Remaja Jakarta. Dan lewat teater inilah bakat akting Deddy mulai terasah. Deddy pernah terpilih sebagai Aktor Terbaik Festival Teater Remaja di Taman Ismail Marzuki. Tidak sekedar mengandalkan bakat alam, Deddy kemudian kuliah di LPKJ, tapi cuma dua tahun.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Massa
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam mendapatkan informasi pada perkembangan jaman saat ini. Media massa terdiri dari surat kabar, radio, televisi, dan film. Film merupakan salah satu media massa yang berbentuk audio visual dan sifatnya sangat kompleks. Film merupakan karya seni estetika sekaligus sebagai alaht informasi yang terkadang bisa menjadi alat penghibur, alat propaganda, serta medium untuk menyampaikan pesan (Kurnia, 2008:138). Film sebagai media komunikasi massa memiliki peran yang cukup penting yaitu sebagai alat untuk menyalurkan pesan-pesan kepada penontonnya. Pesan tersebut dapat membawa dampak positif maupun negatif. Informasi atau pesan pesan yang disampaikan di film mengandung berbagai macam gagasan, konsep, serta dapat memunculkan dampak dari penayangannya, baik yang ditayangkan di televisi atau bioskop, selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan pesan dibaliknya, tanpa berlaku sebaliknya. Melalui film, masyarakat dapat melihat secara nyata apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat tertentu pada masa tertentu. Kemampuan dan kekuatan film menjangkau banyak orang menjadi potensi untuk mempengaruhi masyarakat yang menotonnya. 1 2 Peredaran film pada saat ini memang jauh lebih berkembang dari pada beberapa dekade lalu. Melihat sejarah perkembangan perfilman di Indonesia, pada tahun 1980-an adalah salah satu masa kejayaan. Namun, setelah itu perfilman Indonesia mengalami masa suram yakni diawal dekade 1990-an sampai dengan awal dekade 2000-an. Kemunculan televisi swasta menjadi salah satu alasan kenapa produksi film di Indonesia sempat menurun pada era 1990-an. Menurut Yan Widja, suguhan sinetron dan siaran yang atraktif di televisi swasta membuat masyarakat lebih tertarik untuk menonton televisi daripada datang ke bioskop.
    [Show full text]
  • 54 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data Berdasarkan Penelitian Ini Data-Data Yang Digunakan Adalah Film Religi B
    BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data Berdasarkan penelitian ini data-data yang digunakan adalah Film Religi bestseller Periode 2015 yang bertemakan religi di Indonesia. Film- film religi tersebut ditayangkan tahun 2015 dimana pada tayangan tersebut menduduki rating tertinggi dalam perfilman religi Indonesia. Data-data tersebut diobservasi peneliti yang sudah kategorikan berdasarkan Film Religi bestseller Periode 2015 berikut Film yang termasuk dipilih peneliti berdasarkan pengkategorian rating tertinggi penayangan filmnya antara lain film mencari hilal, harim ditanah haram, surga yang tak dirindukan, ayat-ayat adinda, dan air mata surga film ini yang menduduki rating tertinggi pada film religi periode tahun 2015.1 Pada keterangan dibawah akan dijelaskan sinopsis dari setiap film religi bestseller Indonesia periode 2015 sebagai berikut: 1 Diakses http://www.tribunnews.com/tribunners/2016/03/31/10-film-indonesia-dengan-rating- tertinggi-di-imdb pada tanggal 11 Oktober 2016 54 55 1. Film Mencari Hilal2 a. Sinopsis Film Mencari Hilal Gambar 4.1 Di benak Mahmud, tak ada yang lebih mulia selain tulus berjuang menerapkan perintah Islam secara kaffah dalam semua aspek hidup. Bertahun-tahun lamanya Mahmud berdakwah agar setiap orang percaya bahwa Islam adalah satu-satunya solusi semua persoalan hidup. Sayangnya semangat Mahmud tercederai saat mendengar isu sidang Isbat Kementrian Agama yang menelan dana sembilan milyar untuk menentukan hilal. Realita itu membuatnya teringat lagi tradisi mencari hilal yang dilakukan pesantrennya dulu. Sebuah tradisi yang tak berjalan lagi sejak pesantrennya bubar puluhan tahun lalu. 2 Diakses dari movie.co.id/mencari-hilal/sinopsis/ pada tanggal 15 Nofember 2016 56 Mahmud ingin mengulang tradisi itu untuk membuktikan kepada semua orang bahwa ibadah tidak dibuat untuk memperkaya diri.
    [Show full text]
  • Download Download
    Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 24 No. 1 April 2021, 27 - 46 Jurnal Ekonomi dan Bisnis Journal homepage: www.ejournal.uksw.edu/jeb ISSN 1979-6471 E-ISSN 2528-0147 Creativity and its paradoxes: How the Indonesia movie industry can survive Elvy Maria Manurunga*, Daniel Daud Kameob a Faculty of Economics, Parahyangan Catholic University, Bandung, Indonesia; [email protected]* b Faculty of Economics and Business, Satya Wacana Christian University, Salatiga, Indonesia; [email protected] ARTICLE INFO ABSTRA K Article History: Kreativitas adalah motor penggerak ekonomi dunia saat ini. Received 03-02-2020 Bisnis yang tidak bisa mengejar ketinggalannya dalam kreativitas Revised 28-03-2020 yang mewujud pada teknologi dan inovasi, sangat mungkin Accepted 19-01-2021 terhempas dan tidak mampu bersaing lagi. Industri film yang Kata Kunci: sarat dengan kreativitas memperlihatkan tegangan-tegangan dan kreativitas, paradoks, situasi dilematis dari masa ke masa. Di satu sisi kreativitas sangat mengelola kreativitas, proses diperlukan untuk menghasilkan produk budaya yang berkualitas bisnis, industry film tinggi, namun di sisi lain komersialitas dan bisa diterima pasar menjadi kebutuhan dan syarat untuk tetap eksis. Penelitian ini Keywords: ingin mengeksplorasi industri film di Indonesia dari sisi creativity, paradoxes, kreativitas sekaligus komersialitas dan hubungannya dengan managing creativity, business process, movie industry paradoks kreativitas, sesuatu yang belum dilakukan oleh penelitian-penelitian sejenis sebelumnya. Penelitian dilangsungkan pada tahun 2015-2017 dengan menggunakan metode grounded. Industri film Indonesia dipilih sebagai studi kasus. Sejumlah wawancara dengan pembuat film (produser) dan penonton, serta focus group discussion dengan para ahli di bidang film dan budaya, telah dilakukan. Hasilnya menunjukkan bahwa pembuat film harus mengenal situasi paradoksal ini dan mengelola kreativitasnya pada proses bisnis yang ia tekuni dengan lebih baik.
    [Show full text]
  • 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Film Merupakan Hasil
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Film merupakan hasil dari sebuah proses kreatif dan interpretasi pembuatnya terhadap suatu masalah yang ingin dikomunikasikan kepada masyarakat penontonnya. Akan tetapi, bentuk komunikasi film bersifat tidak langsung, sama halnya dengan puisi dan prosa. Memahami pesan dan tanggapan sebuah film penonton perlu memahami tema film itu sendiri. Karena itu untuk dapat lebih memahami pesan yang ingin disampaikan oleh sebuah film, ada baiknya sebagai penonton, tahu bentuk dan tema sebuah film. Penontonlah yang memberikan makna dan penafsiran. Penonton membuat makna dan tanggapan atas film yang baru saja ditontonnya yang tidak sama dengan maksud sang sutradara. Semakin cerdas penonton itu penafsirkan, semakin cerdas pula film itu memberikan maknanya. Bentuk komunikasi film bersifat tidak langsung sama halnya dengan puisi dan prosa. Karena itu untuk dapat lebih memahami pesan yang ingin disampaikan oleh sebuah film ada baiknya sebagai penonton memahami tema sebuah film. (http://kineforum.wordpress.com/2011/02/25/sejarah film nasional 2011) Pemahaman penonton pada sebuah film adalah dengan melihat pesan- pesan dari pembuat film atau memberikan tafsiran dan makna baru saat melihat sebuah film. Film memberikan apresiasi kepada penonton agar semakin kritis dan apresiatif dalam melihat film. Dalam skripsi ini membahas mengenai salah satu Film Komedi Indonesia Tahun 2010 yang dirilis oleh Deddy Mizwar. Dibintangi 1 2 oleh Reza Rahadian dan Deddy Mizwar sendiri. Film ini berjudul Alangkah Lucunya (Negeri Ini) bertema pendidikan, dalam alur ceritanya pemeran berniat untuk merubah anak-anak yang berprofesi mencopet. Sinopsis flim ini adalah Muluk belum mendapatkan pekerjaan sejak lulus S1, hampir 2 tahun. Meskipun selalu gagal tetapi Muluk tidak pernah berputus asa.
    [Show full text]
  • Semiotik). Skripsi.Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah Institut Agama Islam (IAIN) Ponorogo
    1 ABSTRAK Umi Mubarokati. 2017. Pesan Dakwah Dalam Film Habibie & Ainun (Analisis Semiotik). Skripsi.Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Institut Agama Islam (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Dr. M. Irfan Riyadi, M. Ag. Kata kunci : Pesan Dakwah. Semiotika. Film Habibie & Ainun. Dakwah adalah aktifitas menyeru kepada kebenaran dan merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam. Dalam berdakwah, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah pesan dakwah.Disini seorang da‟i harus memperhatikan bagaimana pesan dakwah bisa sampai kepada mad‟u. Pada era globalisasi, dakwahtidakhanyamenggunakanlisantapijuga tulisan melalui media.Media efektif untuk digunakan saat ini adalah film.Dengan menggunakan film, banyak keuntungan yag bisa dicapai. Salah satunya adalah Film Habibie&Ainunyang merupakan film yang diangkatdari novel karyaBacharuddinJusufHabibieataupakHabibie. Film tersebut merupakan kisah nyata antara Pak Habibie dan istrinya, Ainun.Tidak hanya mengisahkan romantisme tapijugakesetiaandanperjuangandalammengabdikepadanegara. Untuk menjelaskan apa yang akan disusunolehpenulisdalampenelitianini, makapenulismerumuskanmasalah. Adapun yangpertama, bagaimanaanalisis semiotic dalam film Habibie&Ainun. Kedua, bagaimana struktur kisah dalam film Habibie & Ainun. Metodologi yang digunakandalampenelitianiniadalahanalisis semiotik dengan menggunakan teori Roland Barthes. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang digunakan adalah film itu sendiri.Selanjutnyapenulismelakukanobservasipada
    [Show full text]
  • Program Magister Ilmu Religi Dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
    PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI MEMANDANG LAKI-LAKI DALAM FILM KOMEDI DEWASA: Analisis Visual Quickie Express dengan Perspektif Psikoanalisis Thesis Untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Magister Humaniora (M.Hum.) di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Oleh: Maria Dovita 096322006 PROGRAM MAGISTER ILMU RELIGI DAN BUDAYA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa thesis berjudul: “Memandang Laki-Laki dalam Film Komedi Dewasa: Analisis Visual Quickie Express dengan Perspektif Psikoanalisis” merupakan hasil karya dan penelitian saya pribadi. Di dalam thesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi. Peminjaman karya sarjana lain adalah semata-mata untuk keperluan ilmiah sebagaimana diacu secara tertulis di dalam catatan kaki dan daftar pustaka. Yogyakarta, September 2013 Maria Dovita iii PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Nama : Maria Dovita NIM : 096322006 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya
    [Show full text]
  • Setting Yogyakarta Dalam Film Ada Apa Dengan Cinta 2 Sebagai Potensi Diplomasi Indonesia Di Asia Tenggara
    SETTING YOGYAKARTA DALAM FILM ADA APA DENGAN CINTA 2 SEBAGAI POTENSI DIPLOMASI INDONESIA DI ASIA TENGGARA TUGAS AKHIR SKRIPSI Oleh : HANNA HUMAIRA NIM. 13148147 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA SURAKARTA 2018 SETTING YOGYAKARTA DALAM FILM ADA APA DENGAN CINTA 2 SEBAGAI POTENSI DIPLOMASI INDONESIA DI ASIA TENGGARA TUGAS AKHIR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Televisi dan Film Jurusan Seni Media Rekam Oleh : HANNA HUMAIRA NIM. 13148147 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA SURAKARTA 2018 i PENGESAHAN ii PERNYATAAN iii PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: Bapak Achmad Saefoedin, Ibu Nurul Darojat, Adik Adhi Hamdan, Serta sahabat-sahabat Galih Fajar Raharjo, Ade Harwoko, Rizky Dinar Affendi, dan Anisa Naziha iv MOTTO “Creativity isn’t genetic. It’s habit. Change your lack become your superiority” v ABSTRACT SETTING YOGYAKARTA ON ADA APA DENGAN CINTA 2 MOVIE AS THE POTENTIAL OF INDONESIAN DIPLOMACY IN SOUTHEAST ASIA (Hanna Humaira, xiv and 167 pages). Thesis for Bachelor Degree of Television and Film Program, Record Media Arts Major, Indonesian Institute of the Arts Surakarta. Ada Apa Dengan Cinta 2 released in Indonesia, Malaysia, and Brunei Darussalam on 28th April 2016. Then it played on Singapore and another countries trough film festival and special screening. After released, there is raising of visitors that come to the places that used for the setting of Ada Apa Dengan Cinta 2. They are not only domestic tourist but also international tourist. Based on the temporal factor, all of the settings show the face of Indonesia nowadays.
    [Show full text]