Apapun Makanannya Minumnya Teh Botol Sosro R
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Gesty Ernestivita 118 ANALISIS EFEKTIVITAS TAGLINE IKLAN TELEVISI MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO VERSI “APAPUN MAKANANNYA MINUMNYA TEH BOTOL SOSRO” DENGAN MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER RESPONSE INDEX (CRI) abstract In 2000, The SOSRO tea bottle replace its tagline with the tagline "Whatever food, drinking tea SOSRO Bottle". Tagline is still used today and is still attached in Indonesian societies’ memory. The kind of research is descriptive data analysis techniques and data analysis techniques descriptive cross tabulation (crosstabs). Data obtained from the questionnaires are translated descriptively using models and analysis tools according to indicators of the effectiveness of advertising messages, those are: awareness, comprehend, interests, intentions, and actions in the Customer Response Index (CRI). Furthermore, cross- tabulations (crosstabs) used to view the data and explain the findings linkage data. The population in this study were all students of the Faculty of Economics, University Nusantara PGRI Kediri as many as 2003 students. The sampling technique is purposive sampling and obtained a sample of 100 students. The result showed that the performance effectiveness of the tagline given by SOSRO Bottle Tea Company has exceeded the average value of consumer expectations. CRI results at each stage of response in this study, showed that all stages of the response value is nearly 100%. It can be concluded that the tagline is a positive effect, namely to get conscious consumers that are interested in making a purchase. Keywords: Effectiveness, Advertising, Customer Response Index (CRI) abstrak Pada tahun 2000 Teh Botol SOSRO mengganti tagline nya dengan “Apapun makanannya, minumnya Teh Botol SOSRO”. Tagline tersebut masih digunakan hingga sekarang dan masih melekat diingatan masyarakat Indonesia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan teknik analisa data teknik analisis data deskriptif dan tabulasi silang Writer: (crosstabs). Data yang didapat dari hasil penyebaran kuisioner Gesty Ernestivita dijabarkan secara deskriptif menggunakan model dan alat analisis sesuai dengan indikator efektivitas pesan iklan, yaitu awareness, Correspondence: comprehend, interest, intentions, dan action dalam Customer Response [email protected] Index (CRI). Selanjutnya, tabulasi silang (crosstabs) digunakan untuk melihat keterkaitan data dan menjelaskan temuan data. Populasi dalam Institution: penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Universitas Nusantara PGRI Nusantara PGRI Kediri yaitu sebanyak 2003 mahasiswa. Pengambilan Kediri sample adalah dengan menggunakan purposive sampling dan didapatkan sample sejumlah 100 mahasiswa. Dari hasil penelitian EKSIS diketahui bahwa kinerja efektivitas tagline yang diberikan oleh Vol XI No 2, 2016 Perusahaan Teh Botol SOSRO telah melebihi nilai rata-rata harapan konsumen. Hasil CRI di tiap tahap respon dalam penelitian ini, ISSN: menunjukkan bahwa semua nilai tahap respon berada hampir mencapai 1907-7513 100%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tagline memberikan efek yang positif yaitu mendapatkan kesadaran konsumennya sehingga tertarik http://ejournal.stiedewantara.ac.id/ melakukan pembelian. Kata Kunci: Efektivitas, Iklan, Customer Response Index (CRI) EKSIS Volume XI No 2, Oktober 2016 Gesty Ernestivita 141 A. PENDAHULUAN cara untuk mendongkrakatau Telivisi merupakan salah satu meningkatkan penjualan oleh kebayakan media komunikasi massa yang tidak pengusaha yang mempunyai anggaran hanya memberikan hiburan kepada besar untuk kegiatan promosi (Subagyo, masyarakat, namun juga sebagai media 2010). Dari berbagai jenis iklan yang tak yang berperan dalam menyebarkan henti-hentinya beredar di media massa, informasi. Telivisi juga merupakan media efektivitas pesan iklan menjadi hal massa audiovisual yang memiliki penting untuk dikaji dari masa ke masa, kekuatan pada dua sisi, yaitu sisi suara terutama untuk iklan yang dikategorikan dan visual. Keunggulan tersebut memiliki daya beda responsi dari membuat media televisi memiliki penikmatnya. “Iklan yang baik dan kekuatan informatif persuatif yang lebih efektif mengandung pesan ideal yang tinggi dibandingkan media komunikasi dapat menarik perhatian, menimbulkan lainnya seperti media cetak atau radio. rasa ingin tahu lebih lanjut, menimbulkan Hampir seluruh masyarakat keinginan, dan merangsang tindakan Indonesia memiliki televisi di rumah, nyata” (Kotler & Keller, 2009). sehingga media telivisi dikatakan media Berorientasi dari definisi standar yang paling efektif untuk menyebarkan periklanan, terdapat enam elemen sebagai informasi. Hal ini dimaanfaatkan oleh karakteristik. Pertama, periklanan adalah para pemilik perusahaan yang bentuk informasi atau komunikasi yang membutuhkan media promosi. Media dibayar, walaupun beberapa bentuk promosi televisi dikemas dalam bentuk periklanan seperti iklan layanan iklan. Secara ringkas iklan dapat masyarakat, biasanya menggunakan diartikan sebagai pesan yang ruang khusus secara gratis ataupun menawarkan produk yang ditujukan apabila membayar dalam jumlah sedikit. kepada masyarakat melalui suatu media. Kedua, selain pesan yang disampaikan Menurut Kotler & Keller yang harus dibayar, dalam iklan juga terjadi dialihbahasakan oleh Benyamin (2007), proses identifikasi sponsor. Ketiga, iklan iklan adalah segala bentuk presentasi bukan hanya menampilkan pesan nonpribadi dan promosi gagasan, barang, mengenai kehebatan produk yang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus ditawarkan, tapi juga sekaligus dibayar. Sedangkan menurut Machfoedz menyampaikan pesan agar konsumen (2010), “iklan adalah segala bentuk sadar mengenai perusahaan yang penyajian informasi dan promosi secara menghasilkan produk. Dengan demikian, tidak langsung yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia sering sponsor untuk menawarkan ide, barang mendengarkan atau melihat iklan yang atau jasa”. menawarkan produk sekaligus Setiap hari masyarakat Indonesia produsennya. Tujuan utama sebagian menikmati puluhan tampilan iklan, baik besar iklan adalah untuk membujuk atau di televisi, radio, surat kabar, majalah mempengaruhi konsumen agar atau media yang lainnya. Ada iklan yang melakukan sesuatu. Upaya membujuk menarik, kurang menarik atau bahkan dan mempengaruhi konsumen merupakan sama sekali tidak menarik. Sebagai elemen ketiga dalam definisi periklanan. dampaknya jika iklan tersebut tidak Keempat, periklanan memerlukan media menarik, maka penikmat iklan tidak massa sebagai media penyampai pesan. pernah ingat lagi pada ilustrasi dan isi Media massa merupakan sarana untuk iklan. Realitanya iklan dipercayai sebagai menyampaikan pesan kepada audiens EKSIS Volume XI No 2, Oktober 2016 Gesty Ernestivita 142 sasaran. Penggunaan media massa tempat, apalagi jika disajikan dingin menjadikan periklanan mempunyai sifat lebih memberikan kesegaran. Teh Botol bukan pribadi (nonpersonal). Sifat SOSRO menjadi satu-satunya produk nonpersonal merupakan elemen kelima minuman ringan teh yang dikemas dalam dalam definisi perikalanan. Elemen botol. SOSRO mulai dikenal oleh keenam adalah audiens. Dalam konumen, karena tagline yang merancang iklan harus jelas segmen dan digunakan cukup persuasif. Selanjutnya target pesan yang dituju. Tanpa pada tahun 1985, tagline SOSRO berubah identifikasi audiens yang jelas, pesan menjadi “Hari-hari teh botol”. Perubahan yang disampaikan dalam iklan tidak akan ini disertai dengan munculnya jingle efektif (Subagyo, 2010) “Hari-hari panas, hari -hari dingin, hari - Iklan disajikan sebagai jeda acara- hari teh botol”. Pada saat itu perubahan acara yang ditayangkan oleh stasiun ini pada dasarnya dilakukan untuk televisi, dirancang semirip-miripnya bersaing dengan kompetitor barunya dengan tren-tren atau fenomena yang ada yaitu Teh Cap Botol yang sedang laris. di masyarakat. Untuk memberikan efek Perubahan tagline ini tak disangka persuasif yang lebih tinggi, beberapa ternyata bisa membawa Teh Botol Sosoro iklan menggunakan catch phrase yang menjadi market leader mengalahkan dituturkan oleh para bintang iklan untuk kompetitornya. Penggunaan jingle menciptakan konsumen lebih mudah terbaru tersebut disertai dengan mengenali, menghafal, dan meningkatkan meledaknya permintaan Teh Botol minat beli produk yang dipasarkan. SOSRO dan awareness iklannya semakin PT Sinar SOSRO adalah salah satu tinggi. Survei yang dilakukan oleh PT perusahaan minuman ringan yang Surindo Utama pada bulan Januari 1996 distribusinya cukup besar di Indonesia. memperlihatkan bahwa product awarness Hal ini tidak lepas dari giatnya promosi Teh Botol SOSRO mencapai 93% dan yang dilakukan oleh PT Sinar SOSRO. ketika responden diwawancara mengenai Salah satu produk PT Sinar SOSRO yang versi iklan yang paling diingat, paling dikenal oleh masyarakat responden menjawab versi terbaru day to Indonesia, bahkan sampai ke day yang paling diingat. Dengan mancanegara adalah teh botol dengan bertambahnya lagi kompetitor minuman nama produk Teh Botol SOSRO. Teh ringan teh seperti PT Coca Cola Botol SOSRO adalah salah satu produk Company yang mengeluarkan produk yang iklannya memiliki tagline atau frestea, secara perlahan merebut pangsa catch phrase yang cukup menarik. pasar SOSRO. Hal ini mendorong pihak Proses komunikasi yang dilakukan PT Sinar SOSRO untuk memikirkan oleh PT Sinar SOSRO dimulai pada tahun strategi terbaik untuk mempertahankan 1975. SOSRO memperkenalkan tagline produknya bertahan di pasaran. Pada pertamanya yaitu “pelepas dahaga asli”. tahun 2000 Teh Botol SOSRO mengganti Tagline ini berhasil menarik konsumen tagline nya dengan “Apapun baru teh botol, sebagai