Budaya Masyarakat Batu Caves Menjadi Daya Tarik Unik Di Malaysia
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Budaya Masyarakat Batu Caves Menjadi Daya Tarik Unik di Malaysia Rikanti Irsyad 162002 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta Abstract: Batu caves is A limestone hill, which has a series of caves and cave temples, is located in Gombak district, Selangor, Malaysia. This place is named after the Batu River, which runs through the hill. Batu Caves is also the name of the nearest village. This cave is one of the most popular Hindu temples outside India, dedicated to the god Murugan. This site is the focal point of the Hindu Thaipusam festival in Malaysia. Keywords : Batu caves; Hindu temple; festival. 1. Pendahuluan Penulis adalah seorang mahasiswa semester V program S1 Hospitality Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo ( STIPRAM ) Yogyakarta, yang telah mengikuti program Foreign Case Study Singapura, Malaysia dan Thailand dari tanggal 22 Januari 2018 - 28 Januari 2018. Pada tanggal 27 Januari 2018 penulis melakukan kunjungan ke Objek[2] Wisata Batu Caves Di Malaysia. Dalam jurnal ini, penulis akan mengangkat tema tentang Budaya Masyarakat Batu Caves Menjadi Daya Tarik Unik Di Malaysia [1]. Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, memberikan pen gertian bahwa Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbaga i fasilitas serta layanan yang di sediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan p emerintah daerah [2,3]. Sedangkan pengertian kepariwisataan adalah keseluruhan kegiat an yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multideimensi serta multidisiplin yang m uncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, dan peng usaha [4,5]. Industri pariwisata merupakan kesempatan besar dalam pertukaran ekonomi, b udaya dan politik dunia [6]. Berbeda dengan industri migas yang berdasar pada bahan b akar fosil, pariwisata tidak tergantung dari sumber daya yang makin berkurang. Justru s ebaliknya, supaya pariwisata dapat berkembang maka harus ada upaya untuk meningkat kan lingkungan dan memelihara keseimbangan ekologis [7]. Dalam pembahasan jurnal ini, penulis memilih objek wisata Batu Caves Malaysia dengan tema Budaya, karena linier dengan tema budaya yang telah penulis ba has pada Jurnal Domestic Case Study yang membahas Tradisi Unik Suku Tngger Lereng Bromo Menjadi Daya Tarik Wisata Di Probolinggo, sama halnya seperti jurnal Domestic case study penulis juga membahas tentang kebudayaan masyarakat Suku India Di Malaysia. Malaysia adalah sebuah negara di Asia Tenggara, terletak sebagian di semenanjung daratan Asia dan sebagian pada sepertiga bagian utara pulau Kalimantan. Malaysia Baratberbagi perbatasan dengan Thailand, yang dihubungkan oleh jalan lintas dan jembatan (Malaysia-Singapore Second Link) ke 1 negara pulau Singapura, dan memiliki garis pantai di Laut Cina Selatan dan Selat Malaka. Malaysia Timur Kalimantan) berbatasan dengan Brunei dan Indonesia. Batu Caves adalah sebuah bukit kapur, yang memiliki serangkaian gua dan kuil gua, terletak di distrik Gombak, Selangor, Malaysia. Tempat ini dinamai dari Sungai Batu, yang mengalir melewati bukit. Batu Cavesjuga merupakan nama desa terdekat. Gua ini adalah salah satu kuil Hindu di luar India yang paling populer, yang didedikasikan untuk Dewa Murugan. Situs ini adalah titik fokus festival Hindu Thaipusam di Malaysia. Manfaat Penulisan Penulis berharap agar hasil laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkaitan dengan bidang Pariwisata. Manfaat dari penulisan Jurnal ini antara lain adalah: 1. Bagi penulis Penulis dapat mengetahui kehidupan masyarakat di Batu Caves dalam mempertahankan budaya serta adat istiadatnya mendukung pariwisata. Memberikan wawasan dan pengetahuan kepada pembaca tentang upacara Kasada serta memberikan pengalaman bagi penulis setelah melaksanakan Foreign Case Study di desa Batu Cave Malaysia. Mengetahui peran upacara Adat sebagai daya tarik lain di Batu Caves. Mengetahui sejarah sejarah Batu Caves. Mengetahui kebudayaan yang ada di negara Malaysia 2. Bagi Akademik Sebagai tolak ukur mengenai kualitas mahasiswa yang menjadi anak didiknya. Dengan demikian akan menjadi pemacu dalam menentukan kebijakan pada masa yang akan datang. 2. Pembahasan A. Profil Malaysia Malaysia adalah sebuah negara federal yang terdiri dari tiga belas negeri (negara bagian) dan tiga wilayah federal di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi. Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan federal. Jumlah penduduk negara ini melebihi 27 juta jiwa. Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan Malaysia Barat dan Malaysia Timur oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Tiongkok Selatan. Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina. Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika. Kepala negara Malaysia adalah seorang Raja atau seorang Sultan yang dipilih secara bergiliran setiap 5 tahun sekali, hanya negeri-negeri (negara bagian) yang diperintah oleh Raja/Sultan saja yang diperbolehkan mengirimkan wakilnya untuk menjadi Raja Malaysia. Raja Malaysia biasanya memakai gelar Sri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong. dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri. Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster. Malaysia sebagai negara federal tidak pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Rayapada akhir abad ke- 18, dan bagian barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah- pisah. Kumpulan wilayah jajahan itu dikenal sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957. 2 Pada 16 September 1963 sesuai dengan Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam proses dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Sabah berubah menjadi negara bagian dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya. dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kemudian dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura. saat tahun-tahun awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia. Bangsa-bangsa di Asia Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung abad ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru. Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional berperan penting di dalam ekonominya. Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia. Industri manufaktur memiliki pengaruh besar bagi ekonomi negara ini. Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia. Bangsa Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula Ras Cina-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup besar. Bahasa Melayu dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara. Malaysia adalah anggota perintis ASEAN dan turut serta di berbagai organisasi internasional, seperti PBB. Sebagai bekas jajahan Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara Persemakmuran. Malaysia juga menjadi anggota D-8 (Developing-8), yakni sebuah kesepakatan untuk kerja sama pembangunan delapan negara anggotanya: Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki. 1. Sumber Daya Alam Malaysia diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karetalam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia. Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai untuk membuat kontribusi berarti bagi ekonomi Malaysia pada abad ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia masih berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan adanya komitmen pemerintah untuk melindungi lingkungan dan sistem ekologi, sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya adalah menurunnya laju penebangan pohon. Sebagai tambahan, sejumlah wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi (silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap lahan hutan sudah dilakukan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Untuk terus memperkaya sumber- sumber hutan, spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga, merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada saat yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon lainnya untuk dijadikan pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah menjadi arus utama ekonomi Malaysia, kini digantikan oleh minyak sawit sebagai komoditas ekspor utama pertanian Malaysia. Timah dan minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi