Foreign Case Study 2018 Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta sebagai Objek Wisata Heritage di

Dita Kristiana 161980

Sekolah Tinggi Pariwasata Ambarrukmo Yogyakarta

Abstract: Batu Caves is a limestone hill that has a series of caves and cave temples in Gombak, , Malaysia. It takes its name from the Sungai Batu (Stone River), which flows past the hill. It is the tenth (Pattu in Tamil) limestone hill from Ampang. Batu Caves is also the name of a nearby village. The cave is one of the most popular Hindu shrines outside India, and is dedicated to Lord Murugan. It is the focal point of Hindu festival of Thaipusam in Malaysia. Batu Caves in short also referred as 10th Caves or Hill for Lord Muruga as there are six important holy shrines in India and four more in Malaysia. The three others in Malaysia are Kallumalai Temple in Ipoh, Tanneermalai Temple in Penang and Sannasimalai Temple in Malacca

Keywords : Batu Caves; Limestone; Temple.

1. Pendahuluan Pariwisata tumbuh dengan pesat dan menjadi pertumbuhan ekonomi yang cepat didunia [1]. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang sangat potensial, sektor ini merupakan unggulan dalam menopang perekonomian masyarakat Indonesia. Dalam mendukung kegiatan pariwisata, pemerintah akan memberikan fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan dan memiliki daya tarik bagi wisatawan [2,3]. Tempat wisata merupakan salah satu tujuan utama yang tidak akan terlewatkan untuk dikunjungi para wisatawan. Para wisatawan akan lebih memilih tempat wisata aman, nyaman, dan bersih [4,5]. Kegiatan Foreign Case Study adalah kegiatan studi wisata yang diadakan oleh Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta guna mengajak mahasiswa dan mahasiswinya untuk mengetahui potensi pariwisata yang ada diluar Indonesia. Disini penulis juga mengikuti program Foreign Case Study karena penulis juga menuntut ilmu di jurusan Strata 1 Hospitality dan juga bagian dari Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta [6]. Kegiatan Foreign Case Study ini dilaksanakan selama 7 hari mulai tanggal 20 Januari 2018 sampai dengan 26 Januari 2017 dengan didampingi oleh Dosen Pembimbing. Sebelum berangkat mahasiswa dan mahasiswi Stipram sudah diarahkan dan diberi rundown perjalanan selama Foreign Case Study. Hal ini untuk mengantisipasi mahasiswa dan mahasiswi Stipram yang mengikuti kegiatan Foreign Case Study agar mengetahui apa saja yang harus dibawa, yang akan dibawa dan yang tidak boleh dibawa pada saat kegiatan berlangsung. Kegiatan Foreign Case Study ini berlangsung selama 7 hari dan Negara yang akan dikunjungi yaaaitu: Singapura, Malaysia, Thailand. Mengapa penulis dan teman-teman yang mengikuti kegiatan Foreign Case Study harus mengikuti ini? Jawabanya adalah untuk memenuhi syarat Strata 1 Sebagai standard kualifikasi menjadi sarjana pariwisata. Program FCS dimaksudkan agar mahasiswa memiliki pengetahuan mengenai kepariwisataan di luar Indonesia, sehingga mahasiswa dapat melihat, menilai, dan membandingkan pengelolaan pariwisata antara Indonesia dengan negara tetangga. Didalam kegiatan Foreign Case Study ini penulis tertarik untuk mengamati dan mempelajari semua

1 kebudayaan dan destinasi wisata yang ada di Singapura, Malaysia, dan Thailand, namun penulis sangat tertarik untuk mengamati destinasi wisata yang ada di Malaysia. Malaysia adalah sebuah negara di Asia Tenggara, terletak sebagian di semenanjung daratan Asia dan sebagian pada sepertiga bagian utara pulau Kalimantan. Di Malaysia banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi yaitu: 1. Lake Garden 2. Jalan Alor 3. KL Bird Park 4. Menara Kembar Petronas 5. Kuala Lumpur City Gallery 6. Museum Kesenian Islam 7. Bukit Bintang Walkway atau The Golden Triangle 8. Jembatan Putrajaya 9. Alun-alun Berjaya 10. Chinatown 11. Thean Hou Temple 12. Brickfields atau Little India 13. Lake Symphony 14. Batu Caves 15. Masjid Jamek 16. Merdeka Square 17. National Palace Royal Museum 18. Sri Mahamariamman Negara Malaysia adalah sebuah negara federal yang terdiri dari tiga belas negeri dan tiga wilayah federal di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi. Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintah federal. terletak di Asia Tenggara. Malaysia memiliki jumlah penduduk sebanyak 30.949.962 jiwa yang mayoritas penduduknya adalah beragama Islam (61,3 %). Bahasa Melayu adalah bahasa resmi negara Malaysia. Suku Melayu merupakan suku terbesar yaitu di Malaysia. Mata pencaharian penduduk Malaysia sebagian besar bertani ( agraris ). Hasil pertanian utama adalah karet dan kepalaa sawit. Dibidang perekonomian, Malaysia merupakan negara penghasil Karet dan Minyak Sawit terbesar di dunia. Pendapatan Domestik Bruto Malaysia berdasarkan Paritas Daya Beli adalah sebesar USS 863,8 miliar. Sedangkan pendapatan Perkapita Malaysia adalah sebesar USS 27.200,-. Dalam upaya untuk diversifikasi ekonomi membuat ekonomi Malaysia kurang bergantung pada ekspor pemerintah yang telah mendorong untuk meningkatkan pariwisata di Malaysia. Sebagai hasilnya, pariwisata telah menjadi sumber pendapatan terbesar ketiga Malaysia dari pendapatan dari valuta asing, dan menyumbang 7 % dari perekonomian Malaysia pada 2005. Pada 2011, Malaysia berada di urutan ke-9 di antara negara-negara yang paling sering dikunjungi di dunia, setelah Jerman. Sektor pariwisata juga berperan penting dalam ekonomi Kuala Lumpur. Selain membuka lapangan pekerjaan, sektor ini memperluas peluang usaha. Pariwisata konferensi juga semakin berkembang pada tahun-tahun terakhir dan menjadi komponen penting dalam industri pariwisata. Fokus promosinya menggunakan media digital, maka tak heran situs pariwisatanya memenangkan Best Tourism Website di ajang penghargaan dunia. 2. Pembahasan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah [7]. Pariwisata adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan

2 masyarakat untuk mengatur, mengurus dan melayani kebutuhan wisatawan [8]. Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara lain [9]. Kegiatan tersebut menggunakan kemudahan, jasa dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat mewujudkan keinginan wisatawan [10]. Berikut pembahasan mengenai Pariwisata Malaysia :  Malaysia Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan dataran terluas ke-66 di dunia, dengan jumlah penduduk kira-kira 30.949.962 jiwa dan luas wilayah 329.847 km persegi. Jumlah penduduk sedemikian cukup sebanding dengan luas wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexio, sebuah negara bagian di Amerika Serikat. Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Tiongkok Selatan. Keduanya memiliki bentuk muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai hingga hutan lebar dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia ( dan juga di Kalimantan ) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim local adalah khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya ( April hingga Oktober ) dan timur laut ( Oktober hingga Februari ) Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terber di Malaysia. Wilayah metropolitan Kuala Lumpur atau yang juga dikenal sebagai Lembah , memiliki jumlah penduduk sebesar 5,7 juta jiwa. Kuala Lumpur merupakan wilayah metropolitan dengan pertumbuhan paling pesat di Malaysia, baik dalam jumlah penduduk maupun ekonomi.  Fokus Utama Foreign Case Study Dalam melaksanakan program Foreign Case Study ada beberapa hal yang perlu diperhatikan kemudian dijadikan laporan jurnal ilmiah mengenai proses kegiatan apa saja yang dilakukan dari awal pembuatan Paspor di kantor keimigrasian, kemudian informasi apa saja yang ada di Malaysia a. Regulation Regulation ( regulasi ) adalah mengendalikan perilaku manusia atau masyarakat dengan aturan atau pembatasan. Regulation dalam kamus bahasa Indonesia adalah pengaturan. Regulasi di Indonesia diartikan sebagai sumber hukum fomil berupa peraturan perudang-undangan yang memiliki beberapa unsure yaitu, merupakan suatu keputusan yang tertulis, dibentuk oleh Lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat hukum. Kemudian pihak imigrasi akan memberikan arahan untuk pembayaran paspor sebesar Rp. 155.000,00. Pembayaran melalui BNI dan paspor dapat di ambil tiga hari setelah pembayaran. Pengambilan paspor harus diambil langsung oleh orang yang bersangkutan. Setelah tiga hari pembayaran pembuat paspor kembali ke kantor imigrasi untuk mengambil paspor dibagian pengambilan paspor dengan memberikan bukti pembayaran. Setelah itu pembuat paspor diminta untuk tanda tangan. Sebelum peserta kegiatan Foreign Case Study berlangsung ada banyak hal yang harus diperhatikan, mulai dari dokumen – dokumen yang harus dibawa sebelum penerbangan, kita juga harus mempelajari dan mengetahui apa saja peraturan – peraturan yang ada di negara yang peserta Foreign Case Study kunjungi tersebut karena setiap negara mempunyai peraturan dan kode etik yang berbeda – beda. Dokumen perjalanan merupakan segala sesuatu surat atau keterangan yang diperlukan oleh seseorang untuk melakukan perjalanan, yang menyangkut identitas diri yang secara resmi diakui baik di dalam maupun di luar negeri, dan dokumen perjalanan yang harus diperhatikan untuk melakukan perjalanan di lua negeri yaitu : 1. Paspor Secara umum pengertian paspor adalah dokumen perjalanan yang dikeluarkan oleh suatu negara bagi warga negaranya untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. Paspor pada umumnya

3 berlaku secara universal, artinya semua negara dapat menerima dokumen ini sebagai legalitas bagi pemiliknya untuk memasuki suatu negara. Dokumen tersebut berisikan data pribadi dari pemegang paspor menyangkut: - Nama lengkap - Tempat dan tanggal lahir - Tanda khusus pemegang paspor - Kebangsaan - Agama - Photo - Masa berlaku paspor yang disahkan oleh pejabat imigrasi 2. Tiket Dengan memiliki tiket seseorang akan mendapatkan jasa pelayanan pada angkutan darat, laut mapun udara baik domestic atau internasional. Tiket adalah suatu dokumen perjalanan yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang berisi rute, tanggal, harga, data penumpang yang digunakan untuk melakukan suatu perjalanan.

A. Culture ( Budaya ) Culture atau budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Tentu budaya yang ada di Malaysia sangatlah berbeda dengan Indonesia. Malaysia adalah masyarakat multi-agama dan setelah agama resminya. Layaknya di Indonesia, kondisi Malaysia juga merupakan negara yang multikulturalistik. Ada banyak suku, agama, ras, bahasa dan kebudayaan. Budaya Malaysia merujuk kepada kebudayaan semua masyarakat majemuk yang terdapat di Malaysia dan berbagai suku di sana, seperti: a) Kebudayaan Melayu b) Kebudayaan Tionghoa c) Kebudayaan India d) Kebudayaan Kadazan-Dusun e) Kebudayaan Dayak, Iban, Kayan, Kenyah, Murut, Lum Bawang, Kelabit, dan Bidayuh f) Malaysia lebih mengedepankan kebudayaan di sekitar seni seperti tarian dan kerajinan seperti Batik, Songket, Keris dan masih banyak lagi. g) Gaya bahasa yang berkembang di Semenanjung Melaka ini adalah campuran antara Logat Melayu, kosa-kata Inggris-Banjar dan perkembangan bahasa gaul yang diambil selengakapnya dari bahasa-bahasa gaul di Indonesia,dengan sedikit selipan bahasa arab sebagai bahasa religi untuk menunjukan sikap agamis dari bangsa Melayu ini. Malaysia adalah masyarakat multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Penduduk pada Februari 2007 adalah 2,6 juta terdiri dari 622 % Bumiputera ( termasuk Melayu ), 24 % Tionghoa, 8 % India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008. Suku Melayu, kelompok terbesar, didefinisi sebagai Musim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memainkan para dominan secara politisi dan digolongkan sebagai salah satu bumiputra. Bahasa aslinya adalah Bahasa Melayu, dan dijadikan bahasa nasional Malaysia. Pada masa silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau menggunakan alphabet berbasis bahasa Sanskerta. Setelah abad ke-15, tulisan Jawi ( berbasis bahasa Arab ) menjadi popular. Tidak lama kemudian, tulisan romawi ini umumnya dikarenakan pengaruh sistem pendidikan colonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.

4 Suku asli non-Melayu terbesar adalah Iban dari Sarawak, yang jumlahnya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban masih menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Ranjang dan Lupar dan daerah aliran mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayah, berjumlah kira-kira 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah adalah Kalazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 orang asli, atau aborigin, terdiri dari sejumlah komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Biasanya menjadi pemburu, peladang berpindah, dan petani banyak dari mereka kemudian menetap dan sebagaimana berbaur ke dalam Malaysia modern.

B. Behavior ( Perilaku ) Behavior adalah sikap/ tingkah laku kita sehari-hari. Kadang-kadang sikap ini dibentuk oleh latar belakang keluarga, pendidikan, media yang kita konsumsi. Namun, behavior juga merupakan ekspresi dari karakter seseorang. Ada hal yang penulis perhatikan saat berada di Malaysia mengenai ketertiban penumpang selama naik kendaraan umum. Di Malaysia penumpang sangat sibuk, terlihat terburu-buru akan tetapi hal itu tidak membuat keributan dan keadaan masih tertib. Setiap peraturan di tempat-tempat umum tidak pernah terlihat ada yang melanggar, mulai dari antri masuk LRT di belakang garis batas, tidak makan dan minum di dalam kendaraan dan tertib akan lalu lintas. Lingkungan yang berada tepat di Petaling Street Malaysia kebersihannya agak kurang, sampai penulis melihat masih ada beberapa masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Akan tetapi selama penulis berada di Malaysia terlihat setiap sudut kota akan kebersihannya, kerapian yang tetap dijaga untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan yang sedang melakukan kegiatan berwisata. Masyarakat Malaysia yang multietnis menjadi masyarakat yang mampu hidup berdampingan secara harmoni, rukun dan mampu bekerja sama. Selain itu, kehidupan beragam di Malaysia juga memiliki keselarasan, keserasian, kerukunan dan saling menghargai hal apapun selama tidak saling menggaggu hak-hak mereka.

C. Lifestyle ( Gaya Hidup ) Lifestyle atau gaya hidup adalah bagian dari kebutuhan sekunder maanusia yang bisa berubah bergantung aaman ataau keinginn seseorang untuk mengubah gaya hidupnya. Di Malaysia penulis melihat tidak jauh berbeda dengan gaya hidup yang ada di Indonesia. Yang berbeda hanyalah pejalan kaki di Malaysia lebih banyak dari pada di Indonesia. Masyarakat Malaysia cenderung lebih menghargai produk buatan sendiri dibandingkan produk buatan luar, contohnya dari segi transportasi yaitu Mobil Proton dan Mobil Perodua yang dengan mudah kita temui di sudut-sudut negara Malaysia. Akan tetapi masyarakat Malaysia sangat sedikit menggunakan motor lebih banyak menggunakan mobil atau transportasi umum. Oleh karena itu, pemerintah Malaysia menyediakan fasilitas transportasi umum yang nyaman, aman, layak dan tariff yang dikenakan pun tidak mahal. Bagi masyarakat Melayu, pekerjaan dapat mengangkat status sosial seseorang yang memiliki pekerjaan akan dihormati oleh masyarakatnya dan dijadikan tauladan. Konsep budaya kerja sangat penting dalam masyarakat Melayu. Orang Melayu dianjurkan untuk melihat dan meniru budaya kerja bangsa lain yang telah maju seperti Eropa, Jepang, Korea, dan Cina tentu dengan agama dan falsafah hidup masyarakat Melayu. Dalam berpakaian sehari-hari, kebiasaan baik orang Melayu adalah menyukai tampilan yang sederhana, sopan dan tidak mengumbar aurat. Selain berpakaian disesuaikan dengan kaidah islam, cara dan menjaga kehormaan diri dan keluarga. Selain itu, wanita Malaysia sangat menghormati dirinya sendiri dan keluarga, maka dari itu mereka yang belum atau sudah memiliki suami tidak mau

5 keluyuran malam diatas pukul 21.00. adab keluar rumah terlalu malam dianggap sangat tidak sopan dan dapat menimbulkan berbagai fitnah serta memicu terjadinya kejahatan.

D. Kuil Hindu Batu Caves Malaysia  Sejarah Batu kapur pembentuk Batu Caves dikatakan berumur sekitar 400 juta tahun. Beberapa pintu masuk gua digunakan sebagai tempat penampungan bagi masyarakat adat Temuan (sebuah suku Orang Asli). Pada awal 1860, pemukim Tiongkok mulai menggali guano untuk pupuk sayuran mereka. Namun, mereka menjadi terkenal hanya setelah bukit-bukit kapur dicatat oleh pemerintah kolonial termasuk Daly dan Syers serta naturalis Amerika, William Hornaday pada tahun 1878. Batu Caves dipromosikan sebagai tempat ibadah yang didirikan oleh K. Thamboosamy Pillai, seorang pedagang India. Ia terinspirasi oleh pintu masuk gua utama berbentuk "Vel" dan terinspirasi untuk mendedikasikan sebuah kuil untuk Dewa Murugan di gua tersebut. Pada tahun 1890, Pillai, yang juga mendirikan Kuil Sri Mahamariamman, membangun murti (patung yang dikuduskan) dari Sri Subramania Swamy yang sekarang dikenal sebagai Gua Kuil (Temple Caves). Sejak 1892, festival Thaipusam di bulan Tamil, Thai (yang jatuh pada akhir Januari/awal Februari) telah dirayakan di sana. Tangga kayu sampai ke Gua Kuil dibangun pada tahun 1920 dan telah digantikan oleh 272 anak tangga beton. Dari berbagai gua kuil yang berada di situs tersebut, gua yang terbesar dan paling terkenal adalah Temple Caves, dinamakan demikian karena menaungi beberapa kuil Hindu di bawah langit-langit berkubah.  Patung Dewa Muragan Patung yang bewarna kuning keemasan tersebut menjulang tinggi 42,7 meter ini merupakan Patung Dewa Muragan yang diresmikan tahun 2006 lalu. Konon patung tersebut adalah patung tertinggi yang ada di dunia. Patung tersebut dibangun dengan 1,555 kubik beton, 250 ton baja bar, 300 liter cat emas fari Thailand dan memakan waktu selama 3 tahun.  Pembangunan Pembangunan perumahan dimulai sejak 1970 dengan perumahan seperti Taman Batu Caves, Taman , Taman Amaniah, Taman Sri Selayang, dan Taman Medan Batu Caves. Dalam beberapa dekade terakhir, daerah sekitarnya telah berubah dari sebuah desa kecil untuk kawasan industri dan perumahan baru serta toko-toko. Terdapat pula jembatan layang melewati jalan raya. Sebuah rel ekstensi KTM Komuter baru senilai 515 juta Ringgit dari Sentul ke Batu Caves telah dioperasikan pada bulan Juli 2010 dan Stasiun komuter Batu Caves juga telah dibuka. Pada tanggal 1 Januari 2011, selama festival Thaipusam di tahun tersebut, diumukan bahwa mobil kabel akan dibangun untuk festival tahun berikutnya. Pembangunan tersebut akan menelan biaya sekitar 10 juta ringgit.  Situs Religius Berdiri hampir 100 m di atas tanah, kompleks Batu Caves terdiri dari tiga gua utama dan beberapa gua yang lebih kecil. Gua terbesar, disebut sebagai Gua Katedral atau Gua Kuil (Temple Caves), memiliki tinggi 100 m dan langit-langit berhiaskan ukiran elemen Hindu. Untuk mencapainya, pengunjung harus mendaki 272 anak tangga yang curam. Di dasar bukit terdapat dua gua kuil, Gua Galeri Seni dan Museum Gua, baik yang berisikan patung-patung dan lukisan Hindu. Kompleks ini direnovasi dan dibuka sebagai Vila Gua (Cave Villa) pada tahun 2008. Banyak kuil yang terkait dengan kisah kemenangan Dewa Murugan atas iblis Soorapadam. Tur audio tersedia untuk pengunjung. Gua Ramayana terletak di sebelah kiri ekstrem sebagai salah satu yang menghadap dinding bukit. Dalam perjalanan ke Gua Ramayana, terdapat patung

6 Hanuman setinggi 50-foot (15 m) dan sebuah kuil yang didedikasikan untuk Hanuman, ajudan Dewa Rama. Upacara pentahbisan kuil tersebut diadakan pada bulan November 2001. Gua Ramayana menggambarkan cerita Rama secara kronik sepanjang dinding gua yang tidak teratur. Sebuah patung Dewa Murugan setinggi 42.7 meter (140 ft) diresmikan pada Januari 2006, membutuhkan waktu 3 tahun untuk membangunnya. Patung tersebut adalah patung Dewa Murugan tertinggi di dunia.  Akses Batu Caves terletak 13 km dari ibukota Kuala Lumpur. Cara termudah untuk mencapai Batu Caves adalah dengan menggunakan kereta komuter dari stasiun komuter KL Sentral, dengan tarif 2 RM untuk satu kali perjalanan. Anda juga dapat menggunakan taksi, dengan tarif sekitar 20-25 RM dari KL Sentral (atau lebih). Anda juga dapat mencapai Batu Caves menggunakan Bus Terminus 11/11d dari Bangkok Bank (Dekat Terminus Puduraya) atau Bus U6 dari Titiwangsa.  Administrasi Kuil Batu Malai Sri Subramaniar dikelola oleh Dewan Pengelolaan Sri Maha Mariamman Temple Devasthanam, yang juga mengelola Kuil Sri Mahamariamman dan Kuil Kortumalai Pillaiyar. Dewan tersebut juga berperan sebagai Konsultan Agama Hindu bagi Pemerintah Malaysia dalam menentukan kalender tahunan umat Hindu Malaysia.  Kegiatan Yang dilakukan di Batu Caves Malaysia  Festival Batu Caves berfungsi sebagai titik fokus bagi festival tahunan Thaipusam bagi masyarakat Hindu. Lokasi ini telah menjadi sebuah situs ziarah bagi umat Hindu tidak hanya di Malaysia, tetapi umat Hindu di seluruh dunia dari negara-negara seperti India, Australia dan Singapura. Prosesi Thaipusam dimulai pada dini hari dari Kuil Sri Mahamariamman menuju Batu Caves sebagai kegiatan agama untuk Dewa Murugan yang berlangsung selama delapan jam. Pengikut prosesi ini membawa wadah berisi susu sebagai persembahan kepada Dewa Muruga baik dengan tangan atau dalam wadah pembawa pada bahu mereka yang disebut kavadi. Setelah prosesi mandi di Sungai Batu di dekat kawasan ini, para pengikut berjalan menuju Gua Kuil. Pengikut prosesi ini menggunakan tangga pusat yang lebih luas, sementara umat Hindu dan kerumunan penonton lainnya naik dan turun di tangga kecil pada kedua sisi tangga pusat tersebut. Ketika pembawa kavadi tiba di anak tangga ke-272 menuju Gua Kuil, para pengikut harus membuat pendakian yang sulit. Pada tahun 2007, festival ini menarik lebih dari 1.5 juta umat Hindu dari seluruh dunia, menjadikannya salah satu dari "pertemuan damai terbesar dalam sejarah dunia".  Alam, Flora dan Fauna Di Batu Caves terdapat gua-gua yang masih asli dengan beragam fauna di dalamnya, termasuk beberapa spesies unik, seperti laba-laba Liphistiidae dan Eonycteris dan kelelawar Rousettus. Situs ini juga dikenal dengan berbagai monyet ekor panjang, yang diberikan makan oleh pengunjung - secara sukarela. Monyet ini juga dapat menimbulkan bahaya karena suka menggigit wisatawan (terutama anak kecil) karena mereka cukup teritoris. Di bawah Gua Kuil terdapat Gua Gelap (Dark Caves), dengan formasi batuan dan sejumlah hewan ditemukan di tempat tersebut. Gua ini adalah jaringan dua kilometer dari gua-gua yang relatif tak tersentuh. Stalaktit menonjol dari langit-langit gua dan stalagmit muncul dari dasar gua yang membentuk formasi rumit seperti tirai gua, aliran batu, mutiara dan kerang gua yang memakan waktu ribuan tahun untuk terbentuk. Dalam rangka mempertahankan ekologi gua, akses ke daerah tersebut dibatasi. Malaysia Nature Society mengorganisir perjalanan pendidikan dan petualangan reguler ke Gua Gelap tersebut.  Panjat tebing Batu Caves juga merupakan pusat dari pengembangan panjat tebing di Malaysia selama 10 tahun terakhir. Gua Batu menawarkan lebih dari 160 jalur pemanjatan. Rute yang terdapat di seluruh sisi

7 Gua Batu, terdiri dari pendakian perbukitan kapur setinggi 150 m. Rute ini merupakan jalur pemanjatan yang mudah diakses karena meruapakan tebing paling dasar dari permukaan tanah.  Upacara Thaipasum Thaipasum adalah acara keagamaan Hindu Tamil yang sangat penting dalam bentuk penghormatan terhadap Dewa Murungan yang benar lahir pada bulan Thai yakni bulen ke 10 dalam kalender Tamil. Saat waktu acara tersebut pengamat Hindu dapat mencapai 1,6 juta yang hadir. Jadi tak heran jika wisata Batu Caves ini disebut sebagai objek wisara religi yang ada di Selangor Malaysia dan selalu ramai pengunjung. Jika kita sudah sampai di objek wisata Batu Caves akan disambut dengan patung hanoman dengan tinggi kurang lebih 15 meter. Objek wisata ini adalah tujuan liburan wisatawan local atau mancanegara. Batu tersebut adalah jenis batu kapur yang lengkap dengan adanya serangkaian kuil goa didalamnya. Lokasi Batu Caves berada tidak jauh dari pusat kota Kuala Lumpur dengan jarak tempuh hanya 13 km saja.

3. Penutup A. Simpulan Malaysia adalah sebuah negara federal yang terdiri dari tiga belas negeri dan tiga wilayah federal di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi. Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintah federal. terletak di Asia Tenggara. Malaysia memiliki jumlah penduduk sebanyak 30.949.962 jiwa yang mayoritas penduduknya adalah beragama Islam (61,3 %). Bahasa Melayu adalah bahasa resmi negara Malaysia. Suku Melayu merupakan suku terbesar yaitu di Malaysia. Mata pencaharian penduduk Malaysia sebagian besar bertani ( agraris ). Malaysia merupakan salah satu negara asia yang cukup terkenal di dunia pariwisata. Sebagai salah satu tempat wisata di Asia Tenggara, negara yang satu ini memang selalu meberikan kejutan- kejutan bagi para wisatawan. Banyak lokasi tempat wisata di malaysia yang bisa kita kunjungi. Kemajuan pariwisata di Malaysia juga mempengaruhi kesejahteraan penduduk Malaysia dalam hal Ekonomi, Keyakinan dan lainnya. Malaysia memang memiliki banyak objek wisata yang menarik untuk di kunjungi salah satunya adalah Batu Caves yang merupakan objek wisata yang menarik dengan patung muragan yang menjadi ikon. Selain menawan alamnya yang masih alami dengan masih banyaknya burung dan monyet, sehingga Batu Caves dapat menarik wisatawan. Hal tersebut tentu juga karena pemerintah yang mendukung sekali program pariwisatanya dengan lengkap dan memberikan pelayanan yang baik untuk wisatawan. B. Saran Setelah penulis berkunjung ke Malaysia dan mengetahui tentang wisata yang ada di Malaysia, ada beberapa saran yang perlu disampaikan yaitu : 1. Sebagai wisatawan kita wajib menjaga kebersihan di negara orang karena apabila kita tidak menjaga kebersihan maka akan berdampak buruk bagi kita dan negara kita sendiri dan kemudian kita juga harus mengikuti aturan yang sudah ditentukan oleh negara yang kita kunjungi. Pentingnya kerapian, kebersihan, kesadaran dan kepedulian wisatawan dalam membuang sampah pada tempatnya karena objek wisata Batu Caves memang cukup banyak tong sampah yang di sediakan akan tetapi di setiap jalan penulis masih melihat ada beberapa sampah yang berada ditengah jalan atau disekitar dalam gua menuju arah kuil. 2. Perlu adanya ketegasan atau peringatan kepada wisatawan yang mengunjungi objek wisata Batu Caves seperti pada saat akan menaiki tangga menuju kuil, sudah tertera aturan dipapan keterangan yang sangat jelas bertuliskan untuk melepaskan sandal atau sepatu untuk meuju tempat suci ( kuil ) akan tetapi masih banyak wisatawan yang bandel yang tidak mau melepaskan sandal ataupun sepatu mereka.

8 References

[1] Haruna, K., Akmar Ismail, M., Suhendroyono, S., Damiasih, D., Pierewan, A. C., Chiroma, H., & Herawan, T. (2017). Context-Aware Recommender System: A Review of Recent Developmental Process and Future Research Direction. Applied Sciences, 7(12), 1211. [2] Nugraha, B. S., Putri, L. P., & Suprihanto, J. (2018). Krayan Heart of Borneo: Indonesian Potential Tourism Destination Enjoyed by Malaysia. KnE Social Sciences, 3(5), 118-129 [3] Soeroso, A., & Turgarini, D. (2011). Cultural Capital Value as a Mode for Redevelopment of Tourism in Kotagede Cultural Heritage Area. International Journal of Culture and Tourism Research, 4(1), 1-17. [4] Kiswantoro, A., & Damiasih, D. (2018). PERSEPSI KUALITAS LAYANAN MUSEUM SEBAGAI SARANA EDUKASI MASYARAKAT (STUDI KASUS: MUSEUM GUNUNG API MERAPI YOGYAKARTA). Jurnal Kepariwisataan, 12(2), 57-70. [5] Soeroso, A., & Susilo, Y. S. (2014). TRADITIONAL INDONESIAN GASTRONOMY AS A CULTURAL TOURISM ATTRACTION. Editorial Board, 45. [6] Data Foreign Case Study, 5 – 11 Mei 2017, Singapura, Malaysia dan Thailand. [7] Soeroso, A. (2006). Valuing Borobudur Heritage Area in a Multi-attribute Framework Environmental Economic Perspective and Its Ecotourism Management Policy Implications. Unpublished PhD Dissertation (in Indonesian). Yogyakarta: Gadjah Mada University. [8] Isdarmanto, I. (2015). Structuring Malioboro Yogyakarta Environmentally Friendly Refers To The Tourism Behavior. Jurnal Kepariwisataan, 9(2), 89-97. [9] Rif’an, A. A. (2016). Tourism Components and Tourists Characteristic of Prambanan Temple as The World Culture Heritage Site in Yogyakarta, Indonesia. International Journal of Tourism and Hospitality Study, 1(1). [10] Prabasmara, P. G., Subroto, Y. W., & Roychansyah, M. S. (2011). The Concept of Livability As a Base In Optimizing Public Space Case Study: Solo City Walk-Jalan Slamet Riyadi, Solo. Lampiran

Foto didepan patung Dewa Muragan

9