BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Zalora merupakan bagian dari Zalora Group, yang didirikan pada akhir tahun 2011 oleh Rocket Internet GmbH, yang mencakup grup retail fashion online terkemuka di Asia Pasifik “The Iconic” di Australia dan Selandia Baru. Zalora adalah destinasi fashion online terkemuka di Asia. Zalora.com merupakan situs e-commerce fashion yang terbesar dan tercepat di Asia Tenggara. Didirikan pada awal tahun 2012, Zalora berada di Singapura, Indonesia, & , Filipina, , dan . Grup fashion online ini menawarkan koleksi lebih dari 500 merek lokal dan internasional dan desainer. Pelanggan dapat berbelanja online dari ribuan produk fashion pria dan wanita mulai dari pakaian, sepatu, aksesoris dan produk kecantikan. Zalora menawarkan 30 hari gratis pengembalian, pengiriman yang cepat dalam kurun waktu satu hari hingga tiga hari kerja, pengiriman gratis dengan syarat tertentu dan beberapa metode pembayaran termasuk COD (Cash On Delivery). Fashion online ini memiliki situs internet Zalora.co.id yang dapat di akses dengan mudah oleh siapa saja dan kapan saja (www.zalora.co.id).

Gambar 1.1 Logo Zarola.co.id Sumber : www.zalora.co.id 29-09-2015 Zalora Indonesia juga memberikan pilihan harga yang fleksibel. Zalora meningkatkan promosi dengan panawaran diskon yang menarik seperti Online Revolution dan HarBolNas. Zalora Indonesia juga memiliki Newsletter untuk mendapatkan info lengkap mengenai produk fashion terbaru dan diskon yang ditawarkan. Saat ini jumlah visitor Zalora mencapai 200 juta pengunjung, dan 4 juta orang yang sudah mendownload aplikasi Zalora. Zalora Indonesia sebagai pusat belanja fashion online terbesar Indonesia memberikan layanan gratis ongkos kirim keseluruh Indonesia. Sebuah penawaran yang sangat menarik dari sebuah online fashion store. Selain itu, Zalora juga menyediakan opsi pengembalian barang jika konsumen tidak puas atas produk yang diterima. ZALORA Indonesia memiliki slogan yang berbunyi, “where looking your best is just a few clicks away”.

1.2 Latar Belakang Pesatnya jaringan internet di Indonesia secara tidak langsung membawa fenomena dan gaya hidup yang baru bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang suka memanfaatkan fasilitas internet. Internet dan gaya hidup sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan di kalangan masyarakat Indonesia. Seperti data resmi yang diperoleh dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) tentang jumlah pemakai internet di Indonesia pada tabel 1.2 :

Gambar 1.2 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Sumber : www.apjii.or.id 29-09-2015 Dari pada tabel 1.2,dapat dilihat adanya perkembangan yang signifikan dari pengguna internet dari tahun ketahun. Terbukti pada tahun 2015 pengguna internet meningkat hingga 139 juta pengguna. Salah satu bisnis atau perdagangan yang menggunakan fasilitas internet sebagai media adalah dengan munculnya e-commerce. Menurut hasil Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) merilis hasil riset perilaku e-commerce Indonesia adalah yang mendorong responden “recent online shopper (terakhir membeli bulan lalu)” membeli barang secara online ternyata bukan permasalahan terhadap harga barang tersebut, tetapi atas penghematan waktu yang didapat dari belanja online, tidak memerlukan travel untuk belanja, barang yang dipesan diantar sampai pada alamat yang dituju. Munculnya toko online juga mendukung kemajuan tren fashion di Indonesia. Seperti dikutip dari Majalah Marketing (Agustus, 2014) potensi penjualan yang paling besar saat ini di Indonesia ada di fashion, health and beauty dan juga peralatan rumah tangga. Kategori fashion juga adalah kategori yang paling banyak dibeli dengan 78%, kemudian mobile (46%), consumer elektronik (43%), books and magazine (39%), dan groceries (24%) (startupbisnis.com, 2014 diakses pada 30-09-2015). Munculnya beberapa tren fashion berupa pakaian, aksesories, tas dan sepatu, baik lokal maupun luar negeri, menjadikan masyarakat Indonesia dengan cepat menerima perkembangan tren tersebut secara positif. Bagi masyarakat Indonesia, berpenampilan sesuai tren terbaru sudah menjadi gaya hidup sehari-hari, terutama bagi kaum perempuan. Lewat fashion, seseorang dapat menunjukkan status sosialnya pada orang lain, tidak peduli kenal atau tidak. Banyaknya peluang yang didapat dari menjual fashion secara online membuat bisnis online fashion di Indonesia meningkat. Di Indonesia terdapat beberapa nama online fashion yang terkenal di kalangan masyarakat seperti Zalora, BerryBenka, VIP Plaza, Maskoolin, Hijup, Etclo,PinkEmma,BranClozed, Bimbi,Hijabenka,8wood,Saqina,Cloth Inc,Wokuwoku,BelowCepek. Hal ini tentu saja menjadi hal yang menarik dimana para online fashion harus meningkatkan brand image agar semakin dikenal dikalangan masyarakat. “Brand image can be defined as a perception about brand as reflected by the brand association held in consumer memory”. Hal ini berarti citra merek adalah persepsi tentang merek yang digambarkan oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen (Keller, 1998:93). Sebagai salah satu tahap dalam hirarki komunikasi merek (hierarchy of branding), citra merek atau lebih dikenal dengan sebutan brand image memegang peranan penting dalam pengembangan sebuah merek karena citra merek menyangkut reputasi dan kredibilitas merek yang kemudian menjadi “pedoman” bagi khalayak konsumen untuk mencoba atau menggunakan suatu produk barang atau jasa sehingga menimbulkan pengalaman tertentu yang akan menentukan apakah konsumen tersebut akan menjadi loyalis merek atau sekadar oportunis (mudah pindah ke lain merek). Adapun dimensi yang digunakan untuk mengukur kekuatan brand image pada suatau perusahaan menurut Kotler dan Keller (2012:346) adalah : 1. Atribut (Attribute) Pada dasarnya, merek digunakan untuk meningkatkan pada atribut tertentu seperti desain, bentuk, ukuran dan mafaatnya. 2. Manfaat (Benefits) Atribut-atribut yang ada dalam sebuah merek harus mampu diterjemahkan menjadi manfaat yang fungsional dan diungkapkan dengan perasaan oleh pengguna produk. 3. Nilai (Value) Merek harus dapat menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Sehingga konsumen paham akan kualitas dari sebuah produk yang dikeluarkan oleh perusahaan tertentu. 4. Budaya (Cultures) Merek dapat mewakili budaya tertentu. Oleh karena itu merek harus mampu beradaptasi secara cepat untuk tetap dapat bertahan pada kompetisi persaingan global.

5. Kepribadian (Personality) Merek harus mampu mencerminkan kepribadian pengguna produk dari perusahaan tertentu. Oleh karena itu kepribadian pengguna produk merupakan salah satu sasara utama perusahaan dalam menetukan posisi dari produk yang akan dilepas ke pasar. 6. Pengguna (User) Brand image merupakan representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengetahuan terhadap merek itu. Citra (image) terhadap merek (brand) berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian (Setiadi, 2003:180). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa brand image yang dimiliki oleh sebuah perusahaan akan memberikan keuntungan tersendiri disebuah perusahaan, dengan memiliki brand image yang baik, maka masyarakat akan memiliki minat beli akan produk yang dijual oleh perusahaan tersebut. Menurut Kotler dan Keller (2003:181),customer buying decision all their experience in learning, choosing, using, even disposing of a product. Yang kurang lebih memiliki arti minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk. Dalam jurnal Saidani, Basrah, and Samsul Arifin (2012), Menurut Ferdinand (2006) dalam minat beli dapat diidentifikasikan melalui indikator-indikator minat transaksional, minat refrensial,minat preferensial dan minat eksploratif. Sebagaimana telah dikaji oleh berbagai ahli, bahwa minat konsumen untuk melakukan pembelian dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan. Jika konsumen tidak memiliki pengalaman dengan suatu produk, mereka cenderung untuk mempercayai merk yang disukai atau yang terkenal (Schiffman dan Kanuk 2008:173). Sedangkan menurut pendapat Assael (2004: 82) sikap terhadap merek atau citra merek (brand image) yaitu merupakan pernyataan mental yang menilai positif atau negatif, bagus tidak bagus, suka tidak suka suatu produk, sehingga menghasilkan minat dari konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi barang atau jasa yang dihadirkan produsen. Karena itu,kunci sukses suatu bisnis adalah memiliki atribut yang memiliki keunggulan bersaing agar sulit bisa ditiru oleh pesaing, diantaranya merek,karena itu perusahaan memiliki merek yang kuat dapat lebih mudah merebut peluang bisnis yang ada dibandingkan perusahaan yang tidak memilikinya. Dengan demikian Minat beli masyakarat sangatlah penting bagi masyarakat dimana minat beli yang tinggi akan suatu produk akan memungkinkan konsumen melakukan pembelian,sehingga meningkatkan provit perusahaan, sebaliknya minat beli masyarakat yang rendah akan menurunkan pendapatan perusahaan yang menyebabkan kerugian pada perusahaan tersebut. Penulis memilih Zalora sebagai objek penelitian karena, Zalora Indonesia merupakan salah satu toko online fashion terbesar di Indonesia yang menghasilkan 2000an order setiap harinya. Seperti yang di paparkan oleh Hadi Wenas yaitu Ex-Managing Director Zalora, Zalora Indonesia tidak ingin menjadi toko online yang sama dengan toko online lainnya, Zalora menawarkan tiga hal kepada para calon customer mereka, yaitu produk yang paling banyak, Cash On Delivery (COD), dan pengembalian barang. Ketiga hal itu adalah keunggulan Zalora dibanding toko online lainnya karena tidak ada toko online lain yang bisa menawarkan hal semacam ini. Zalora Indonesia memiliki target pasar yaitu individual yang memiliki minat terhadap tren fashion terkini dengan harga yang sesuai dengan kualitas barangnya. Produk fashion yang ditawarkan pada Zalora beranekaragam seperti pakaian, sepatu, tas, jam tangan, aksesoris, baju muslim, sport, alat kecantikan dan batik. Zalora juga memiliki brand-brand berkualitas, seperti Calvin Klein, Steve Madden, Hush Puppies, Guess, Rip Curl, Nike, Oakley, Ardistia New York, dan masih banyak lainnya. Tidak hanya itu, ada pula brand lokal yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia maupun asing yaitu (X) S.M.L, League, hingga Contempo. Hadirnya toko online fashion seperti Zalora.co.id ini sangat memfasilitasi bagi konsumen yang memiliki gaya berbelanja secara hedonis (www.zalora.co.id). Zalora merupakan salah satu perusahaan yang memiliki brand image yang positif dikalangan masyarakat terbukti Pada Oktober 2013 Zalora mencatat prestasi yang luar biasa dengan pencapaian 3000 transaksi perharinya. (sumber : http://economy.okezone.com) 15-10-2015. Dengan melihat jumlah transaksi yang diterima oleh Zalora dapat disimpulkan bahwa adanya respon positif dikalangan masyarakat mengenai produk yang dijual oleh Zalora. Pada tahun 2015 melalui lembaga survei TOP brand, Zalora.co.id mendapatkan peringkat pertama dalam kategori online shop fashion (pakaian,sepatu, dan aksesoris) berikut ini adalah data TOP Brand Award Online Shop Fashion (pakaian, sepatu, dan aksesoris) Tabel 1.1

TOP Brand Award Online Shop Fashion (pakaian, sepatu, dan aksesoris) No. MEREK TBI TOP 1 Zalora.co.id 54.7% TOP 2 Lazada.co.id 16.1% TOP 3 Berrybenka.com 3.3% Sumber: (http://www.topbrand-award.com) 17-10-2015 Dari tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa brand image Zalora mendapat respon yang positif dikalangan masyarakat pengguna fashion online. Terbukti dari survey yang dilakukan lembaga TOP Brand Award Online Shop Fashion (pakaian, sepatu, dan aksesoris), Zalora mendapatkan peringkat pertama dengan scor 54,7% mengalahkan pesaingnya yaitu Lazada.co.id dan Berrybenka.com. Ada beberapa manfaat dari brand image (Rangkuti, 2009:83), antara lain : a. Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian b. Perusahaan dapat mengembangkan lini produk dengan memanfaatkan citra postif yang telah terbentuk terhadap merek produk lama. Untuk dapat mengetahui tentang brand image Zalora,pada tanggal 20 Oktober 2015 penulis melalukan survey kepada 50 orang secara acak, dan 37 orang diantaranya mengatakan bahwa mereka pernah berbelanja di Zalora, untuk itu penulis mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui alasan mereka memilih Zalora dalam berbelanja fashion online Tabel 1.2 Alasan Responden Memilih Zalora No. Pernyataan Jumlah Responden 1 Menjual barang dengan berbagai 17 macam merek yang sudah terkenal 2 Kualitas barang terjamin 12 3 Adanya asuransi dalam barang yang 10 tidak sesuai dengan pesanan. Sumber : hasil olahan penulis Dalam tabel 1.2 dapat disimpulkan bahwa Zalora sudah mendapatkan respon yang positif mengenai brand image pada produk yang mereka jual maupun pelayanan yang diberikan oleh Zalora. Dengan memanfaatkan citra positif merek yang telah terbentuk maka pada Tahun 2015 Zalora menghadirkan private label. Dengan label Zalora, koleksi yang diluncurkan berupa produk busana wanita dan pria, mulai dari yang kasual hingga high-fashion. Produk-produk dalam private label Zalora dibagi ke dalam empat kategori, yakni Zalora Collection untuk busana-busana kasual dan formal, Zalora Premium untuk koleksi busana high fashion, Zalora Basics untuk busana santai, serta Zalora Men bagi para pria. Koleksi dari Zalora ini merupakan hasil karya dari tim desainer Zalora yang berbasis di Singapura. Inspirasinya datang dari berbagai macam fashion runway, street style, dan tren fashion terbaru yang tengah digemari. Koleksi dari label Zalora ini menawarkan produk yang berkualitas dengan haraga yang terjangkau. Hal ini tentu memberikan solusi untuk mereka yang selalu ingin tampil fashionable tanpa harus mengeluarkan dana besar. Penulis melakukan survey pada tanggal 15 Desember 2015 kepada 15 orang,untuk mengetahui pendapat mereka tentang produk private label Zalora. Dari hasil survey yang saya lakukan. Berikut merupakan tanggapan responden tentang produk private label Zalora

Tabel 1.3 Tanggapan Responden Tentang Produk Private Label Zalora Pernyataan Setuju Kurang setuju Produk private label Zalora selalu op to date seperti merek 15 0 lainnya Kualitas produk private label Zalora sama dengan merek 5 10 terkenal lainnya Harga produk private label lebih murah dibandingkan merek 13 2 lainnya Sumber : hasil olahan penulis Dari pernyataan pada tabel 1.3 dapat disimpulkan bahwa masih terdapatnya keraguan pada responden dalam kualitas produk private label Zalora,hal ini dibuktikan dari 15 orang responden,10 diantara mereka masih ragu akan kualitas produk private label Zalora tersebut. Responden lebih mempercayai kualitas barang yang sudah memiliki brand yang terkenal. Tentu hal ini dapat menimbulkan masalah apabila ada keraguan masyarakat dengan produk private label Zalora maka minat beli masyarakat akan semakin berkurang terhadap produk tersebut,dan tentu saja akan berdampak kerugian pada Zalora. Berdasarkan uraian permasalahan di atas,Menurut peneltian yang dilakukan Anadra Disyah Putri (2011) dengan judul Pengaruh Brand Image terhadap Minat Beli (Studi pada Kebab Turki Baba Rafi di Kota Padang) adanya pengaruh antara brand image dengan minat beli. Semakin tinggi brand image maka minat beli juga akan semakin meningkat. Dengan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan minat beli maka harus adanya peningkatan brand image pada sebuah perusahaan. Berdasarkan masalahan yang dijelaskan di atas, penulis ingin meneliti apakah brand image positif yang telah diciptakan oleh Zalora berpengaruh terhadap minat pembelian produk private label Zalora. Peneliti mengambil judul “Pengaruh Brand Image Zalora terhadap minat beli pada produk private label Zalora Indonesia (studi pada visitor Zalora Indonesia. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1) Bagaimana persepsi konsumen Zalora terhadap brand image Zalora Indonesia? 2) Bagaimana minat beli produk private label Zalora Indonesia? 3) Bagaimana pengaruh brand image terhadap minat pembelian produk private label Zalora Indonesia?

1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis : 1) Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen Zalora terhadap brand image Zalora Indonesia. 2) Untuk mengetahui bagaimana minat beli produk private label Zalora Indonesia. 3) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh brand image terhadap minat pembelian produk private label Zalora Indonesia.

1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih yang berarti bagi pengembangan ilmu manajemen, khususnya dalam ilmu manajemen pemasaran yang terkait degan pengaruh brand image terhadap minat pembelian private label toko online Zalora.co.id. Disamping itu beberapa temuan yang dihasilkan dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dan menjadi sumbangan ide atau gagasan bagi penelitian selanjutnya. 1.5.2 Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan informasi dan masukan kepada pihak Zalora Indonesia dalam mengambil kebijakan terkait pengembangan dan pemasaran produk.

1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. BAB I PENDAHULUAN Pada bab I berisi mengenai tinjauan terhadap objek studi, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab II memuat tentang kajian pustaka, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III berisi mengenai jenis penelitian, operasionalisasi variabel, tahapan penelitian, populasi dan sampel, jenis dan teknik pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab IV menceritakan hasil dan pembahasan mengenai karakteristik responden dilihat dari berbagai aspek, membahas dan menjawab rumusan masalah serta hasil perhitungan analisis data yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab V ini berisi mengenai kesimpulan hasil analisis, saran bagi perusahaan dan saran bagi penelitian selanjutnya.