Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019

GERAKAN MAHASISWA (Kajian Tentang Peranan Mahasiswa Universitas Trisakti Pada Mei 1998 Dalam Proses Pergantian Kekuasaan Orde Baru)

Siti Jubaedah Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Persatuan Islam E - mail: [email protected]

STUDENT MOVEMENT (Study of the Role of Trisakti University Students in May 1998 in the Process of Substitution of Power) Abstract: The tragedy of the shooting of Trisakti students on Tuesday, May 12, 1998, then the killing of four students in the campus area made the entire campus community grieve and caused public outrage, so that not only the small community, but all of demanded President Soeharto's resignation from leadership for 32 years has occupied. Massive demonstrations were taking place everywhere. Many students then came to to call for the same demands. Until the occupation of the DPR / MPR RI building by students from various campuses. Seeing the increasing demands for resignation, President Soeharto at a meeting at the Presidential Palace said he refused to stop. However, with increasing demands from all over the country the resignation of President Soeharto, finally on May 21, 1998, it stopped, eight days after the Trisakti Tragedy. So great was the influence of the Trisakti Student Movement that laid down the position he had occupied for 32 years. The impact of the Trisakti Student Movement did not end there, changes in all fields of both social and government are the biggest impact of the 1998 Trisakti Student Movement. But the Trisakti Tragedy still leaves homework for us all. The investigation of the Trisakti case has not yet been completed and the party responsible for the case has not yet been tried. However, this will not stop Indonesian students from striving to call for the voice of the people. Keywords: Student Movement, Trisakti, New Order, Reform

Abstrak: Tragedi penembakan mahasiswa Trisakti pada hari Selasa tanggal 12 Mei 1998 kemudian terbunuhnya empat mahasiswa di kawasan kampus membuat seluruh warga kampus berduka dan menyebabkan amarah masyarakat, sehingga tidak hanya masyarakat kecil, namun seluruh Indonesia menuntut mundurnya Presiden Soeharto dari tampuk kepemimpinan yang selama 32 tahun telah didudukinya. Demonstasi besar-besaran terjadi dimana-mana. Banyak mahasiswa kemudian berdatangan ke Jakarta menyerukan tuntutan yang sama. Hingga terjadinya pendudukan gedung DPR/MPR RI oleh mahasiswa dari berbagai kampus. Menanggapi semakin derasnya tuntutan untuk mundur, Presiden Soeharto dalam suatu pertemuan di Istana Presiden menyatakan menolak untuk berhenti. Namun dengan semakin banyaknya tuntutan dari pelosok negeri akan mundurnya Presiden Soeharto, akhirnya tanggal 21 Mei 1998 menyatakan berhenti, delapan hari setelah Tragedi Trisakti. Begitu besar pengaruh Gerakan Mahasiswa Trisakti sehingga Soeharto meletakan jabatan yang sudah 32 tahun didudukinya. Dampak Gerakan Mahasiswa Trisakti tidak hanya sampai disitu, perubahan disegala bidang baik sosial maupun pemerintahan merupakan dampak terbesar dari Gerakan Mahasiswa Trisakti 1998. Namun Tragedi Trisakti masih menyisakan pekerjaan rumah bagi kita semua. Pengusutan kasus Trisakti belum selesai dan pihak yang harus bertanggung jawab terhadap kasus tersebut masih belum diadili. Tetapi, hal tersebut tidak akan membuat mahasiswa Indonesia berhenti berjuang untuk menyerukan suara rakyat. Kata Kunci: Gerakan Mahasiswa, Trisakti, Orde Baru, Reformasi

18

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019

PENDAHULUAN "keluarga", yaitu sebuah catatan-catatan Sejarah perkembangan gerakan prestasi "satu generasi baru" tertentu. mahasiswa di Indonesia selalu menarik Selain keempat angkatan tersebut, terdapat karena tidak dapat dilepaskan dengan satu angkatan generasi lagi yang paling sejarah perkembangan negara Indonesia. baru dan sangat berpengaruh tidak hanya Gerakan mahasiswa telah menjadi pergantian politik kekuasaan saja, tetapi fenomena penting dalam perubahan politik juga pada proses demokrasi di Indonesia, yang terjadi di Indonesia. Bahkan, yaitu "angkatan 1998". Pada angkatan ini, keberadaan Gerakan Mahasiswa selalu Gerakan Mahasiswa telah berhasil berpengaruh pada situasi politik nasional. menjatuhkan kekuasaan Presiden Soeharto Turunnya Soekarno diri kursi Presiden yang sebelumnya telah berkuasa selama 32 pada tahun 1966, serta digantikannya tahun. Soeharto pada tahun 1998 adalah bukti Boedi Oetomo, merupakan wadah besarnya pengaruh gerakan mahasiswa perjuangan yang pertama kali memiliki dalam perubahan politik di Indonesia struktur pengorganisasian modern. (Nugraha, 2009: 01). Meskipun sudah Didirikan di Jakarta, 20 Mei 1908 oleh berkali-kali diberantas oleh penguasa di pemuda-pelajar-mahasiswa dari lembaga setiap jamannya, Gerakan Mahasiswa pendidikan STOVIA, wadah ini selalu muncul dengan sikap kritis dan merupakan refleksi sikap kritis dan tuntutan untuk memperbaiki keadaan keresahan intelektual terlepas dari politik nasional. primordialisme Jawa yang ditampilkannya. Diskusi mengenai Gerakan Selain dari pada dasar umum yang berupa Mahasiswa di Indonesia penuh dengan kejadian-kejadian di luar negeri yang dinamika, karena selalu mengalami memaksa menginsyafkan diri tentang perubahan karakter dan bentuk pada setiap keadaan bangsanya dan tibanya waktu jamannya. Soewarsono (1999: 1) untuk menyusun organisasi mengadakan menyebut bahwa sejarah awal Indonesia perubahan-perubahan, dorongan untuk modern tentang Gerakan Mahasiswa mendirikannya ialah propaganda doktor memiliki empat "tonggak", yaitu Wahidin Sudirohusodo (dalam tahun "angkatan 1908", "angkatan 1928", 1906-1907) untuk memajukan bangsanya; "angkatan 1945" dan "angkatan 1966". terutama yang dianjurkannya ialah soal Selanjutnya, Soewarsono menyebut bahwa peluasan pengajaran (Pringgodigdo, 1949: keempat angkatan tersebut adalah 1). generasi-generasi dalam sebuah

19

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019

Secara umum kondisi pendidikan dibawah partai-partai politik. Misalnya, maupun kehidupan politik pada zaman Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia pemerintahan Jepang jauh lebih represif (GMNI) dekat dengan PNI, Concentrasi dibandingkan dengan kolonial Belanda, Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) antara lain dengan melakukan pelarangan dekat dengan PKI, Gerakan Mahasiswa terhadap segala kegiatan yang berbau Sosialis Indonesia (Gemsos) dengan PSI, politik; dan hal ini ditindak lanjuti dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia membubarkan segala organisasi pelajar (PMII) berafiliasi dengan Partai NU, dan mahasiswa, termasuk partai politik, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) serta insiden kecil di Sekolah Tinggi dengan Masyumi, dan lain-lain Kedokteran Jakarta yang mengakibatkan (Pringgodigdo, 1949: 124-206). mahasiswa dipecat dan dipenjarakan. Pada tahun 1965 dan 1966, pemuda Salah satu peran angkatan muda 1945 dan mahasiswa Indonesia banyak terlibat yang bersejarah, dalam kasus gerakan dalam perjuangan yang ikut mendirikan kelompok bawah tanah yang antara lain Orde Baru. Gerakan ini dikenal dengan dipimpin oleh Chairul Saleh dan Soekarni istilah Angkatan '66, yang menjadi awal saat itu, yang terpaksa menculik dan kebangkitan gerakan mahasiswa secara mendesak Soekarno dan Hatta agar nasional, sementara sebelumnya gerakan- secepatnya memproklamirkan gerakan mahasiswa masih bersifat kemerdekaan Indonesia, peristiwa pada kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat tanggal 16 Agustus 1945 ini kemudian itu adalah mereka yang kemudian berada dikenal dengan Peristiwa Rengasdengklok pada lingkar kekuasaan Orde Baru, di Sejak kemerdekaan, muncul antaranya Akbar Tanjung, Cosmas kebutuhan akan aliansi antara kelompok- Batubara, Sofyan Wanandi, Yusuf kelompok mahasiswa, diantaranya Wanandi, dll. Angkatan '66 mengangkat Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa isu Komunis sebagai bahaya laten negara. Indonesia (PPMI), yang dibentuk melalui Gerakan ini berhasil membangun Kongres Mahasiswa yang pertama di kepercayaan masyarakat untuk mendukung Malang tahun 1947. Selanjutnya, dalam mahasiswa menentang Komunis yang masa Demokrasi Liberal (1950-1959), ditukangi oleh PKI (Partai Komunis seiring dengan penerapan sistem Indonesia). kepartaian yang majemuk saat itu, Setelah Orde Lama berakhir, organisasi mahasiswa ekstra kampus aktivis Angkatan '66 pun mendapat hadiah kebanyakan merupakan organisasi yaitu dengan banyak yang duduk di kursi

20

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019

DPR/MPR serta diangkat dalam kabibet kerja sosial, Kuliah Kerja Nyata (KKN), pemerintahan Orde Baru. Di masa ini ada Dies Natalis, acara penerimaan mahasiswa salah satu tokoh yang sangat idealis, yang baru dan wisuda sarjana. Meskipun disana- sampai sekarang menjadi panutan bagi sini aksi protes kecil tetap ada. Menjelang mahasiswa-mahasiswa yang idealis setelah dan terutama saat-saat antara sebelum dan masanya, dia adalah seorang aktivis yang setelah Pemilu 1977, barulah muncul tidak peduli mau dimusuhi atau didekati kembali pergolakan mahasiswa yang yang penting pandangan idealisnya berskala masif. Berbagai masalah tercurahkan untuk bangsa ini, dia adalah penyimpangan politik diangkat sebagai Soe Hok Gie. isu, misalnya soal pemilu mulai dari Realitas berbeda yang dihadapi pelaksanaan kampanye, sampai penusukan antara gerakan mahasiswa 1966 dan 1974, tanda gambar, pola rekruitmen anggota adalah bahwa jika generasi 1966 memiliki legislatif, pemilihan gubernur dan bupati hubungan yang erat dengan kekuatan di daerah-daerah, strategi dan hakekat militer, untuk generasi 1974 yang dialami pembangunan, sampai dengan tema-tema adalah konfrontasi dengan militer. kecil lainnya yang bersifat lokal. Gerakan Sebelum gerakan mahasiswa 1974 ini juga mengkritik strategi pembangunan meledak, bahkan sebelum menginjak awal dan kepemimpinan nasional. 1970-an, sebenarnya para mahasiswa telah Awalnya, pemerintah berusaha melancarkan berbagai kritik dan koreksi untuk melakukan pendekatan terhadap terhadap praktek kekuasaan rezim Orde mahasiswa, maka pada tanggal 24 Juli Baru. Kunjungan Perdana Menteri Tanaka 1977 dibentuklah Tim Dialog Pemerintah Kakuei ke Jakarta pada bulan Januari 1974 yang akan berkampanye di berbagai memicu kerusuhan yang paling buruk di perguruan tinggi. Namun demikian, upaya ibu kota sejak kejatuhan Soekarno, sebuah tim ini ditolak oleh mahasiswa. Pada peristiwa yang dikenal dengan Malari periode ini terjadinya pendudukan militer (Malapetaka Januari) (Ricklefs, 2008: atas kampus-kampus karena mahasiswa 619). dianggap telah melakukan pembangkangan Setelah peristiwa Malari, hingga politik, penyebab lain adalah karena tahun 1975 dan 1976, berita tentang aksi gerakan mahasiswa 1978 lebih banyak protes mahasiswa nyaris sepi. Mahasiswa berkonsentrasi dalam melakukan aksi disibukkan dengan berbagai kegiatan diwilayah kampus. Karena gerakan kampus disamping kuliah sebagian mahasiswa tidak terpancing keluar kampus kegiatan rutin, dihiasi dengan aktivitas untuk menghindari peristiwa tahun 1974,

21

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019 maka akhirnya mereka diserbu militer Mahasiswa, sebagai gantinya pemerintah dengan cara yang brutal. Hal ini kemudian membentuk struktur keorganisasian baru diikuti oleh dihapuskannya Dewan yang disebut BKK. Berdasarkan SK Mahasiswa dan diterapkannya kebijakan menteri P&K No.037/U/1979 (Sanit, 1999: NKK/BKK di seluruh Indonesia. 59-60). Hal yang paling mencolok dimasa Selanjutnya, untuk menunjukkan Orde Baru adalah hubungan yang berubah sikapnya terhadap gerakan mahasiswa antara mahasiswa dengan Angkatan tersebut, pemerintah melalui Menteri P Bersenjata yang dikuasai oleh Presiden dan K, Dr. Daoed Joesoef mengeluarkan Soeharto. Hubungan yang berubah ini keputusan Nomor: 0156/U/1978 tentang disebabkan karena pada dasarnya Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK). mahasiswa tidak pernah bermaksud untuk Kemudian, di bidang penyelenggaraan menjadi kekuatan politik seperti partai atau pendidikan tinggi, Menteri P dan K juga tentara, tetapi senantiasa kritis terhadap mengeluarkan SK No. 0124 yang pemerintah yang berkuasa (Sjahrir, 1986: memberlakukan Sistem Kredit Semerter 128). (SKS) dengan mekanisme mengajar dan Karakteristik pemerintah Orde belajar terprogram secara intensif. Baru inilah yang dianggap Konsekuensi dari kebijakan tersebut melatarbelakangi munculnya gerakan adalah mewajibkan mahasiswa mahasiswa. Dalam buku yang berjudul menyelesaikan sejumlah beban studi untuk Politik dan Ideologi Mahasiswa Indonesia, setiap semester yang secara keseluruhan Pembentukan dan Konsolidasi Orde Baru terdiri dari 8 sampai 12 semester untuk 1966-1974, karya Francois Raillon yang jenjang S-1 (Sanit, 1999: 59-60). diterbitkan oleh LP3ES tahun 1985, Dikeluarkannya kebijakan NKK ini dikemukakan bahwa pemerintah Orde merupakan respon pemerintah atas Baru terus mendapat suatu kontrol dari serangkain peristiwa demonstrasi yang mahasiswa yang pada perkembangannya dilakukan oleh gerakan mahasiswa pada menjadi suatu gerakan perlawanan. tahun 1973-1978. Terutama setelah Permasalahan dalam negeri dan peristiwa Malapetaka 17 Januari 1974 tidak adanya perbaikan di bidang ekonomi (Malari 1974), gerakan mahasiswa diawasi telah memicu Gerakan Mahasiswa pada secara ketat. Menyusul pemberlakuan tahun 1998. Gerakan mahasiswa terjadi di konsep NKK, pemerintah dalam hal ini seluruh Indonesia termasuk di Jakarta. Pangkopkamtib Soedomo melakukan Tulisan ini akan mendeskripsikan pembekuan atas lembaga Dewan mengenai Gerakan Mahasiswa angkatan

22

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019

1998 dengan menggunakan pendekatan Keempat, mahasiswa sebagai kelompok prosesual. Pendekatan ini akan melihat yang akan memasuki lapisan atas dari keragaman dan kesamaan antar kelompok susunan kekuasaan, struktur Gerakan Mahasiwa, perubahan-perubahan perekonomian, dan prestise dalam karakternya dan strategi-strategi yang masyarakat dengan sendirinya merupakan digunakan untuk melawan rejim penguasa elite dalam kalangan angkatan muda serta kontinuitasnya. Proses dan peristiwa- (Sanit, 2007: 78-81). peristiwa dari suatu fenomena sosial merupakan suatu rangkaian yang saling TINJAUAN PUSTAKA berkesinambungan. Pemahaman tentang A. Garakan Mahasiswa kondisi-kondisi yang memungkinkan Gerakan mahasiswa bukan dewa berlangsungnya relasi-relasi antara serba bisa. Karena keterbatasan itulah, peristiwa satu dengan peristiwa lain mahasiswa perlu mengontekskan merupakan bagian dari penjelasan yang gerakannya dalam geliat zaman. Perlunya harus dilakukan (Winarto, 1999). Untuk kritik dan otokritik terus menerus terhadap itu, suatu kajian tentang proses harus pilihan-pilihan yang diambil, mampu menunjukkan hubungan yang membenarkan kata orang bijak, gerakan berangkat dari satu peristiwa ke peristiwa mahasiswa adalah anak pada zamannya. yang lain, dengan keterkaitan satu sama Artinya, setiap zaman memiliki masa dan lain (Winarto, 1999). penyesuaian dengan pola-pola gerakan Terdapat empat faktor pendorong yang juga berkembang. Jika pola bagi peningkatan peranan mahasiswa penindasan lebih berkembang daripada dalam kehidupan politik. Pertama, sebagai pola gerak aktor perubahannya, apa yang kelompok masyarakat yang memperoleh mau diharapkan dari mahasiswa? (Adi pendidikan terbaik, mahasiswa Surya: Koran Media Indonesia. 2009: 8). mempunyai cakrawala pemikiran yang “Gerakan mahasiswa adalah bagian dari gerakan luas diantara masyarakat. Kedua, sebagai sosial yang didefinisikan kelompok masyarakat yang paling lama sebagai upaya kolektif untuk memajukan atau menduduki bangku sekolah sampai melawan perubahan dalam universitas, sehingga mahasiswa telah sebuah masyarakat atau kelompok (Nan Lin, 1992: mengalami proses sosial politik yang 1880)”. panjang diantara angkatan muda. Ketiga, kehidupan kampus membentuk gaya hidup Denny JA menyebutkan adanya yang unik dikalangan mahasiswa. tiga kondisi lahirnya gerakan sosial seperti

23

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019 gerakan mahasiswa. Pertama, gerakan karena ketidakpuasan terhadap lingkungan sosial dilahirkan oleh kondisi yang sekitarnya (Denny JA: Harian Kompas, 25 memberikan kesempatan bagi gerakan itu. April 1998). Misalkan pemerintah yang moderat, Namun seperti halnya gerakan memberikan kesempatan yang lebih besar sosial umumnya, gerakan mahasiswa bagi timbulnya gerakan sosial ketimbang senantiasa melibatkan pengorganisasian. pemerintah yang sangat otoriter. Kedua, Melalui organisasi inilah gerakan gerakan sosial timbul karena meluasnya mahasiswa melakukan pula aksi massa, ketidakpuasan akan situasi yang ada. demonstrasi dan sejumlah aksi lainnya Misalnya terjadinya perubahan dari untuk mendorong kepentingannya. Dengan masyarakat tradisional ke masyarakat kata lain gerakan massa turun kejalan atau modern, dapat mengakibatkan kesenjangan aksi pendudukan gedung-gedung publik ekonomi yang makin lebar untuk merupakan salah satu jalan untuk sementara antara yang kaya dan yang mendorong tuntutan mereka. Dalam miskin. Perubahan ini dapat pula mewujudkan fungsi sebagai kaum menyebabkan krisis identitas dari intelektual itu mahasiswa memainkan lunturnya nilai-nilai sosial yang selama ini peran sosial mulai dari pemikir, pemimpin diagungkan. Perubahan ini akan dan pelaksana. Sebagai pemikir, menimbulkan gejolak yang merugikan mahasiswa mencoba menyusun dan kemudian meluasnya gerakan sosial. menawarkan gagasan tentang arah dan Ketiga, gerakan sosial samata-mata perkembangan masyarakat. Peran masalah kemampuan kepemimpinan dari kepemimpinan dilakukan dengan aktivitas tokoh-tokoh penggerak yaitu yang mampu dalam mendorong dan menggerakan memberikan inspirasi, membuat jaringan, masyarakat. Sedangkan keterlibatan membangun organisasi yang menyebabkan mereka dalam aksi sosial, budaya dan sekelompok orang termotivasi terlibat politik disepanjang sejarah merupakan dalam gerakan. Gerakan mahasiswa perwujudan dari peran pelaksana tersebut mengaktualisasi potensinya melalui sikap- (Sanit, 1999:208). sikap dan pernyataan yang bersifat himbauan moral. Mereka mendorong B. Gerakan Mahasiswa di Indonesia perubahan dengan mengetengahkan isu-isu 1. Gerakan Mahasiswa 1908 moral sesuai sifatnya yang bersifat ilegal. Boedi Oetomo, merupakan wadah Ciri khas gerakan mahasiswa ini adalah perjuangan yang pertama kali memiliki mengaktualilasi nilai-nilai ideal mereka struktur pengorganisasian modern yaitu

24

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019 dengan pengurus tetap, anggota, tujuan pusat kegiatan diskusi menjadi wadah rancangan pekerjaan dan sebagainya. yang berorientasi politik dengan jelas. Dan Didirikan di Jakarta, 20 Mei 1908 oleh terakhir untuk lebih mempertegas identitas pemuda-pelajar-mahasiswa dari lembaga nasionalisme yang diperjuangkan, pendidikan STOVIA. Yang mendirikan organisasi ini kembali berganti nama baru organisasi ini, diantaranya Dokter Sutomo, menjadi Perhimpunan Indonesia, tahun dengan tujuan mengadakan perubahan- 1925. perubahan terutama perluasan pengajaran. Berdirinya Indische Vereeninging Maka usaha pertama yang dilakukan dan organisasi-organisasi lain, seperti: adalah dengan mengadakan Studiefonds Indische Partij yang melontarkan (Pringgodigdo, 1949: 1). propaganda kemerdekaan Indonesia, Pada konggres yang pertama di Sarekat Islam, dan yang Yogyakarta, tanggal 5 Oktober 1908 beraliran nasionalis demokratis dengan menetapkan tujuan perkumpulan: dasar agama, Indische Sociaal Kemajuan yang selaras buat negeri dan Democratische Vereeninging (ISDV) yang bangsa, terutama dengan memajukan berhaluan Marxisme, menambah jumlah pengajaran, pertanian, peternakan dan haluan dan cita-cita terutama ke arah dagang, teknik dan industri, serta politik. Hal ini di satu sisi membantu kebudayaan. Dalam 5 tahun permulaan BU perjuangan rakyat Indonesia, tetapi di sisi sebagai perkumpulan, tempat keinginan- lain sangat melemahkan BU karena keinginan bergerak maju dapat banyak orang kemudian memandang BU dikeluarkan, tempat kebaktian terhadap terlalu lembek oleh karena hanya menuju bangsa dinyatakan, mempunyai kedudukan "kemajuan yang selaras" dan terlalu sempit monopoli dan oleh karena itu BU maju keanggotaannya (hanya untuk daerah yang pesat (Pringgodigdo, 1949: 1-2). berkebudayaan Jawa) meninggalkan BU. Disamping itu, para mahasiswa Indonesia Oleh karena cita-cita dan pemandangan yang sedang belajar di Belanda, salah umum berubah ke arah politik, BU juga satunya Mohammad Hatta yang saat itu akhirnya terpaksa terjun ke lapangan sedang belajar di Nederland politik (Pringgodigdo, 1949: 7-16). Handelshogeschool di Rotterdam Kehadiran Boedi Oetomo, Indische mendirikan Indische Vereeninging yang Vereeninging, dan lain-lain pada masa itu kemudian berubah nama menjadi merupakan suatu episode sejarah yang Indonesische Vereeninging tahun 1922, menandai munculnya sebuah angkatan disesuaikan dengan perkembangan dari pembaharu dengan kaum terpelajar dan

25

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019 mahasiswa sebagai aktor terdepannya, Soekarno pada tanggal 11 Juli 1925 yang pertama dalam sejarah Indonesia. (Poesponegoro, 1993: 2009). Angkatan 1908, dengan misi utamanya Diinspirasi oleh pembentukan menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan Kelompok Studi Surabaya dan Bandung, hak-hak kemanusiaan dikalangan rakyat menyusul kemudian Perhimpunan Pelajar Indonesia untuk memperoleh Pelajar Indonesia (PPPI), prototipe kemerdekaan, dan mendorong semangat organisasi yang menghimpun seluruh rakyat melalui penerangan-penerangan elemen gerakan mahasiswa yang bersifat pendidikan yang mereka berikan, untuk kebangsaan tahun 1926, Kelompok Studi berjuang membebaskan diri dari St. Bellarmius yang menjadi wadah penindasan kolonialisme. mahasiswa Katolik, Cristelijke Studenten Vereninging (CSV) bagi mahasiswa 2. Gerakan Mahasiswa 1928 Kristen, dan Studenten Islam Studie-club Pada pertengahan 1923, (SIS) bagi mahasiswa Islam pada tahun serombongan mahasiswa yang bergabung 1930-an (Poesponegoro, 1993: 189-195) . dalam Indonesische Vereeninging Dalam kalangan pergerakan di (nantinya berubah menjadi Perhimpunan Indonesia sendiri nampak berangsur- Indonesia) kembali ke tanah air. Kecewa angsur semakin berhasil dipengaruhi oleh dengan perkembangan kekuatan-kekuatan Perhimpunan Indonesia (PI). Bahkan ada perjuangan di Indonesia, dan melihat kejadian penting yang timbul di tanah air situasi politik yang di hadapi, mereka yang berlangsung mendapat ilham dari PI membentuk kelompok studi yang dikenal seperti lahirnya Partai Nasional Indonesia amat berpengaruh, karena keaktifannya (PNI) tahun 1927, Jong Indonesie dalam diskursus kebangsaan saat itu. (Pemuda Indonesia) tahun 1927, dan Pertama, adalah Kelompok Studi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia Indonesia (Indonesische Studie-club) yang (PPPI) tahun 1926 (Poesponegoro, 1993: dibentuk di Surabaya pada tanggal 29 198). Oktober 1924 oleh Soetomo Dari kebangkitan kaum terpelajar, (Poesponegoro, 1993: 195). Kedua, mahasiswa, intelektual, dan aktivis Kelompok Studi Umum (Algemeene pemuda itulah, munculnya generasi baru Studie-club) direalisasikan oleh para pemuda Indonesia yang memunculkan nasionalis dan mahasiswa Sekolah Tinggi Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober Teknik di Bandung yang dimotori oleh 1928. Sumpah Pemuda dicetuskan melalui Konggres Pemuda II yang berlangsung di

26

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019

Jakarta pada 26-28 Oktober 1928, dimotori lainnya terutama di asrama-asrama. Tiga oleh PPPI. asrama yang terkenal dalam sejarah, berperan besar dalam melahirkan sejumlah 3. Gerakan Mahasiswa 1945 tokoh, adalah Asrama Menteng Raya, Dalam perkembangan berikutnya, Asrama Cikini, dan Asrama Kebon Sirih. dari dinamika pergerakan nasional yang Tokoh-tokoh inilah yang nantinya menjadi ditandai dengan kehadiran kelompok- cikal bakal generasi 1945, yang kelompok studi, dan akibat pengaruh sikap menentukan kehidupan bangsa. Salah satu penguasa Belanda yang menjadi Liberal, peran angkatan muda 1945 yang muncul kebutuhan baru untuk menjadi bersejarah, dalam kasus gerakan kelompok partai politik, terutama dengan tujuan bawah tanah yang antara lain dipimpin memperoleh basis massa yang luas. oleh Chairul Saleh dan Soekarni saat itu, Kelompok Studi Indonesia berubah yang terpaksa menculik dan mendesak menjadi Partai Bangsa Indonesia (PBI), Soekarno dan Hatta agar secepatnya sedangkan Kelompok Studi Umum memproklamirkan kemerdekaan, peristiwa menjadi Perserikatan Nasional Indonesia ini dikenal kemudian dengan peristiwa (PNI). Rengasdengklok. Secara umum kondisi pendidikan maupun kehidupan politik pada zaman 4. Gerakan Mahasiswa 1966 pemerintahan Jepang jauh lebih represif Sampai beberapa bulan setelah dibandingkan dengan kolonial Belanda, usaha kudeta 1965, masa depan politik antara lain dengan melakukan pelarangan Indonesia masih belum jelas. Pada terhadap segala kegiatan yang berbau akhirnya, Soeharto membangun apa yang politik; dan hal ini ditindak lanjuti dengan dikenal dengan “Orde Baru” Indonesia membubarkan segala organisasi pelajar untuk membedakannya dengan “Orde dan mahasiswa, termasuk partai politik, Lama” dari masa Pemerintahan Soekarno. serta insiden kecil di Sekolah Tinggi Orde Baru terbentuk dengan dukungan Kedokteran Jakarta yang mengakibatkan yang sangat besar dari kelompok- mahasiswa dipecat dan dipenjarakan. kelompok yang ingin terbebas dari Praktis, akibat kondisi yang kekacauan masa lalu. Dalam kehidupan vacuum tersebut, maka mahasiswa intelektual, terjadi pembicaraan akan suatu kebanyakan akhirnya memilih untuk lebih angkatan pemimpin muda baru dan suatu mengarahkan kegiatan dengan berkumpul jaman baru, suatu angkatan “66”. Namun, dan berdiskusi, bersama para pemuda dalam beberapa tahun, elit Orde Baru yang

27

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019 intinya terdiri atas faksi militer yang yaitu dengan banyak yang duduk di kursi didukung oleh sekelompok kecil sipil telah DPR/MPR serta diangkat dalam kabibet mengasingkan banyak sekutu aslinya pemerintahan Orde Baru. di masa ini ada (Ricklefs, 2008: 587). salah satu tokoh yang sangat idealis,yang Sejak kemerdekaan, muncul sampai sekarang menjadi panutan bagi kebutuhan akan aliansi antara kelompok- mahasiswa-mahasiswa yang idealis setelah kelompok mahasiswa, diantaranya masanya,dia adalah seorang aktivis yang Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa tidak peduli mau dimusuhi atau didekati Indonesia (PPMI), yang dibentuk melalui yang penting pandangan idealisnya Kongres Mahasiswa yang pertama di tercurahkan untuk bangsa ini, dia adalah Malang tahun 1947. Selanjutnya, dalam Soe Hok Gie yang pada akhirnya masa Demokrasi Liberal (1950-1959), meninggal di usianya yang masih muda. seiring dengan penerapan sistem kepartaian yang majemuk saat itu, 5. Gerakan Mahasiswa 1974 organisasi mahasiswa ekstra kampus Realitas berbeda yang dihadapi kebanyakan merupakan organisasi antara gerakan mahasiswa 1966 dan 1974, dibawah partai-partai politik. Misalnya, adalah bahwa jika generasi 1966 memiliki Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia hubungan yang erat dengan kekuatan (GMNI) dekat dengan PNI, Concentrasi militer, untuk generasi 1974 yang dialami Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) adalah konfrontasi dengan militer. dekat dengan PKI, Gerakan Mahasiswa Diawali dengan reaksi terhadap Sosialis Indonesia (Gemsos) dengan PSI, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (BBM), aksi protes lainnya yang paling (PMII) berafiliasi dengan Partai NU, mengemuka disuarakan mahasiswa adalah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tuntutan pemberantasan korupsi. Lahirlah, dengan Masyumi. selanjutnya apa yang disebut gerakan Angkatan '66 mengangkat isu "Mahasiswa Menggugat" yang dimotori Komunis sebagai bahaya laten negara. Arif Budiman yang program utamanya Gerakan ini berhasil membangun adalah aksi pengecaman terhadap kenaikan kepercayaan masyarakat untuk mendukung BBM, dan korupsi. Dalam tahun 1972, mahasiswa menentang Komunis yang mahasiswa juga telah melancarkan ditukangi oleh PKI (Partai Komunis berbagai protes terhadap pemborosan Indonesia). Setelah Orde Lama berakhir, anggaran negara yang digunakan untuk aktivis Angkatan '66 pun mendapat hadiah proyek-proyek eksklusif yang dinilai tidak

28

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019 mendesak dalam pembangunan,misalnya kerusuhan bisa diredakan. Tujuh orang terhadap proyek pembangunan Taman tewas dan hampir 200 orang cedera berat. Mini Indonesia Indah (TMII) di saat Namun, tiga tokoh mahasiswa dijebloskan Indonesia haus akan bantuan luar negeri. kedalam penjara dengan bukti yang Persaingan golongan dalam meragukan. Diantara orang yang ditahan pemerintah terbawa-bawa dalam urusan adalah adalah Mochtar Lubis. Surat publik, terutama mengenai peranan kabarnya, Indonesia Raya ditutup, seperti Jepang. Jepang mengambil 53% ekspor juga Pedoman dan Abadi, dan delapan Indonesia pada tahun 1973. Jepang surat kabar lainnya. Soemitro dipandang secara luas sebagai pemeras diberhentikan dari Kopkamtib yang lagi- ekonomi Indonesia, dibantu oleh orang lagi diambil alih langsung oleh Soeharto yang dekat dengan Istana, yaitu Ali dengan Laksamana Soedomo sebagai Murtopo dan Mayjen Sudjono Humardani. kepala stafnya (Ricklefs, 2008: 620). Mereka mengahadapi kepala Kopkamtib Jen Soemitro yang membuka diri untuk 6. Gerakan Mahasiswa 1978 berdialog dengan pengkritik rezim Setelah peristiwa Malari, hingga (Ricklefs, 2008: 619). Protes terus tahun 1975 dan 1976, berita tentang aksi berlanjut. Tahun 1974, meletuslah protes mahasiswa nyaris sepi. Mahasiswa demonstrasi memprotes kedatangan disibukkan dengan berbagai kegiatan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka kampus disamping kuliah sebagain yang datang ke Indonesia pada 15 Januari kegiatan rutin, dihiasi dengan aktivitas 1974. Kunjungan Perdana Menteri Tanaka kerja sosial, Kuliah Kerja Nyata (KKN), Kakuei ke Jakarta pada bulan Januari 1974 Dies Natalis, acara penerimaan mahasiswa memicu kerusuhan yang paling buruk di baru, dan wisuda sarjana. Meskipun ibu kota sejak kejatuhan Soekarno, sebuah disana-sini aksi protes kecil tetap ada. peristiwa yang dikenal dengan Malari Menjelang dan terutama saat-saat (Malapetaka Januari). Para mahasiswa dan antara sebelum dan setelah Pemilu 1977, pemuda kota yang miskin membakar barulah muncul kembali pergolakan sekitar 800 mobil dan 100 gedung, dan mahasiswa yang berskala cukup besar. merampok banyak toko yang menjual Berbagai masalah penyimpangan politik produk-produk Jepang (Ricklefs, 2008: diangkat sebagai isu, misalnya soal pemilu 619). mulai dari pelaksanaan kampanye, sampai Pemerintah mengawasi peristiwa penusukan tanda gambar, pola rekruitmen ini dengan sangat serius. Pada 17 Januari, anggota legislatif, pemilihan gubernur dan

29

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019 bupati di daerah-daerah, strategi dan lembaga itu pada tanggal 7 hakekat pembangunan, sampai dengan Januari 1978 merendahkan lembaga itu." tema-tema kecil lainnya yang bersifat lokal. Gerakan ini juga mengkritik strategi Segera setelah Soedomo pembangunan dan kepemimpinan mengeluarkan surat pernyataan tersebut, nasional. beberapa tindakan represif diambil oleh Peristiwa penting yang patut pemerintah Orde Baru. Sejumlah kampus dicatat adalah ketika ketua Dewan diduduki oleh militer dan beberapa koran Mahasiswa (DM) UI, Lukman Hakim seperti Kompas, Sinar harapan, Merdeka, berhasil mengadakan pertemuan 67 DM Pelita, Indonesian Times, Sinar Pagi dan dan Senat Mahasiswa (SM) se-Indonesia Pos Sore dilarang terbit (Sanit, 1999: 58). dengan menggunakan dana kegiatan Selanjutnya, untuk menunjukkan sikapnya mahasiswa yang berasal dari SPP. terhadap gerakan mahasiswa tersebut, Peristiwa tersebut telah membuat khawatir pemerintah melalui Menteri P dan K, Dr. penguasa. Sanit (1999: 58) menuliskan Daoed Joesoef mengeluarkan keputusan kekhawatiran pemerintah dengan mengutip Nomor: 0156/U/1978 tentang Normalisasi pernyataan Soedomo sebagai berikut: Kehidupan Kampus (NKK). Kemudian, di "…Staf Komando bidang penyelenggaraan pendidikan tinggi, Soedomo menyatakan bahwa secara sistematis Menteri P dan K juga mengeluarkan SK melalui DM, mahasiswa No. 0124 yang memberlakukan Sistem telah melawan hukum dan Kredit Semerter (SKS) dengan mekanisme konstitusi; mahasiswa mengajar dan belajar terprogram secara telah menggunakan diskusi untuk membangun intensif. Konsekuensi dari kebijakan opini untuk mengganti tersebut adalah mewajibkan mahasiswa kepemimpinan nasional; menyelesaikan sejumlah beban studi untuk tuduhan melalui Ikrar Mahasiswa tanggal 28 setiap semester yang secara keseluruhan November di Bandung terdiri dari 8 sampai 12 semester untuk bahwa presiden telah jenjang S-1 (Sanit, 1999: 59-60). menyeleweng dari UUD 1945 adalah melawan Dikeluarkannya kebijakan NKK ini kekuasaan MPR; merupakan respon pemerintah atas kedatangan DM se- serangkain peristiwa demonstrasi yang Indonesia ke MPR untuk menyatakan dilakukan oleh gerakan mahasiswa pada ketidakpercayaan kepada tahun 1973-1978. Terutama setelah

30

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019 peristiwa Malapetaka 17 Januari 1974 mencapai tujuan tersebut. Sebagai seorang (Malari 1974), gerakan mahasiswa diawasi mahasiswa, menjadi aktivis adalah secara ketat. Menyusul pemberlakuan panggilan moral. Mahasiswa sebagai agent konsep NKK, pemerintah dalam hal ini of change dan agent of social control Pangkopkamtib Soedomo melakukan adalah penyambung lidah rakyat (artikel pembekuan atas lembaga Dewan Koran Media Indonesia, 2009: 8). Mahasiswa, sebagai gantinya pemerintah Secara sederhana kita bisa membentuk struktur keorganisasian baru membagi karakteristik mahasiswa kedalam yang disebut BKK. Berdasarkan SK tiga jenis. Pertama, study oriented. Orang- menteri P&K No.037/U/1979 (Sanit, 1999: orang yang mementingkan kuliah dan 59-60). kurang berminat bergabung dengan Soeharto terpilih untuk ketiga organisasi. Kedua, hedonis. Mereka kalinya dan tuntutan mahasiswa pun tidak dikenal sebagai anak-anak yang membuahkan hasil. Meski demikian, mementingkan kenikmatan dan perjuangan gerakan mahasiswa 1978 telah kesenangan. Dan yang ketiga, tipe aktivis, meletakkan sebuah dasar sejarah, yakni yakni orang-orang yang memiliki tumbuhnya keberanian mahasiswa untuk idealisme akan sebuah perubahan dan menyatakan sikap terbuka untuk biasanya tergabung dalam suatu organisasi menggugat bahkan menolak (Artikel Koran Media Indonesia, 2009: 8). kepemimpinan nasional. Menjadi aktivis, kita bisa mengembangkan diri dan mengasah C. Aktivis Mahasiwa keterampilan. Untuk menghadapi Menurut Kamus Besar Bahasa tantangan dunia kerja saat sekarang ini, Indonesia (Balai Pustaka, 2002), aktivis keterampilan mendapat porsi utama yang adalah individu atau sekelompok orang, harus dimiliki pelamar. Seperti, terutama anggota politik, sosial, buruh, kepemimpinan, mahir berbicara didepan petani, pemuda, mahasiswa, perempuan umum, teamwork, kepercayaan diri, yang bekerja aktif mendorong, pelaksana mengontrol rapat, menganalisis perilaku sesuatu atau berbagai kegiatan di orang sekitar dan banyak lagi. organisasinya. Artinya, dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivis merupakan orang yang bergerak untuk melakukan suatu perubahan dan memiliki wadah sebagai alat untuk

31

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019

utuh dan masuk akal atas interpretasi dan METODOLOGI PENELITIAN eksplanasi yang telah dilakukan Metode penelitian digunakan untuk berdasarkan hasil penelitian dan menjelaskan langkah-langkah serta penemuannya yang dituangkan dalam tahapan-tahapan yang digunakan dalam bentuk skripsi (Ismaun, 1992: 125-131). penelitian. Semua prosedur serta tahapan- tahapan penelitian, mulai dari persiapan PEMBAHASAN hingga penelitian berakhir diuraikan secara Krisi Ekonomi Menjelang Mei 1998 rinci. Hal ini dilakukan untuk Krisis Asia yang dimulai di memudahkan penulis dalam memberikan Thailand menghantam Indonesia. Rupiah arahan dalam pemecahan masalah yang selama ini berada dalam kisaran Rp. akan dikaji. Metode yang dipilih adalah 2.500/US$ namun nilai ini segera merosot metode historis yaitu metode yang pada bulan Juli 1997. Pada bulan Agustus, melakukan pengkajian, penjelasan dan nilai mata uang rupiah sudah turun 9%. penganalisaan secara kritis terhadap Bank Indonesia (BI) mengakui tidak dapat rekaman serta peninggalan masa lampau membendung rupiah terus merosot (Gottschalk, 1975:32). (Ricklefs, 2008: 687). Dengan maksud Adapun langkah-langkah penelitian mengembalikan kepercayaan pasar dan ini mengacu pada proses metodologi menstabilkan nilai rupiah yang terpuruk, penelitian dalam penelitian sejarah yang pada 8 Oktober 1997, pemerintah mengandung empat langkah penting. Indonesia mengumumkan akan meminta Pertama Heuristik, merupakan upaya bantuan IMF. Soeharto sebenarnya mencari dan mengumpulkan sumber- keberatan dengan jalan mengundang IMF sumber yang berkaitan dengan ini, namun atas desakan para penasehat permasalahan yang dikaji. Kedua Kritik, ekonominya, maka pada 31 Oktober 1997, yaitu dengan melakukan penelitian ditandatangani Nota Kesepakatan (Letter terhadap sumber-sumber sejarah, baik isi of Intent/LoI) pertama dengan IMF oleh maupun bentuknya (internal dan Menteri Keuangan Mar’ie Muhammad dan eksternal). Ketiga Interpretasi, dalam hal Gubernur BI Sudradjad Djiwandono dalam ini penulis memberikan penafsiran Momorandum on Economic Financial terhadap sumber-sumber yang telah Polices (Zon, 2009: 7). dikumpulkan selama penelitian Sejak IMF terlibat menangani berlangsung. Keempat Historiografi, krisis moneter di Indonesia mulai 31 Historiografi adalah proses penulisan yang Oktober 1997, terjadi krisis yang lebih

32

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019 dalam dan kompleks. Keberadaan IMF di Sejak hari itu dan hari-hari Indonesia membawa efek negative dalam berikutnya kerusuhan masal semakin penyelesaian krisis ekonomi dan menjadi dan mengakibatkan ratusan orang cenderung memperparah krisis. Pada tewas. Selain itu juga terjadi pemerkosaan. tanggal 1 November 1997, atas desakan Gubernur DKI Sutiyoso mengumumkan IMF, pemerintah menutup 16 bank yang kepada pers bahwa sedikitnya 4.939 diduga bank-bank hasil kolusi. Hasilnya bangunan rusak dibakar. Kerugian ditaksir adalah kepanikan dunia finansial, terjadi mencapai Rp. 2,5 triliun, belum termasuk rush dan capital flight. Dimana-mana isinya. Sebanyak 1.119 mobil pribadi, 66 barisan antrian orang untuk mengambil kendaraan umum, 821 sepeda motor dan uang dari bank. Sebagian besar uang lari 1.026 rumah penduduk hangus dibakar. ke Singapura. Bersama dengan itu Puspen ABRI mengumumkan korban jiwa cadangan rupiah Indonesia dan mata uang mencapai 500 orang, sedangkan Pemda asing di Bank Indonesia pun merosot (Zon, Tanggerang mencatat lebih dari 100 2009: 7-9). jenazah terbakar disalah satu kompleks Awal Januari setelah pemerintah pertokoan (Subroto, 2009: 1-2). pengumumkan RAPBN 1998/1999 yang Haji Muhammad Soeharto, adalah dianggap terlalu optimistik, rupiah jatuh ke sosok nama besar yang memimpin angka Rp. 10.000 per US$. Pada 15 Republik Indonesia selama 32 tahun. Januari 1998, Presiden menandatangani Suatu kemampuan kepemimpinan luar LoI yang kedua. Di media massa, biasa yang harus diakui oleh teman dan diperlihatkan Direktur IMF Michel lawan politiknya, senang atau tidak. Ia Camdessus sedang melipat tangan dan menggerakan pembangunan dengan menatap dengan angkuh kepada Presiden Strategi Trilogi Pembangunan (stabilitas, Soeharto yang tengah menandatangani LoI pertumbuhan, dan pemerataan). Namun, itu. Hari itu rupiah malah jatuh 10% dan akhirnya ia harus meletakan jabatannya terus merosot hingga minggu-minggu secara tragis. Ia didemonstrasi oleh berikutnya. Tanggal 10 April 1998 mahasiswa dan rakyat, didukung para kesepakatan ketiga ditandatangani, pengkritikya yang sudah lelah dan muak fokusnya tetap pada reformasi ekonomi dengan kepemimpinan Soeharto. mikro, tidak fokus pada krisis mata uang Akan tetapi, dibalik itu semua, yang tengah terjadi. Tanggal 4 Mei 1998 bukan semata-mata karena desakan pemerintah, atas tekanan IMF, menaikkan demonstrasi mahasiswa (1998) ia turun harga BBM sampai 71% (Zon, 2009: 9). dari kursi kepresidennan, melainkan lebih

33

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019 diakibatkan hilangnya dukungan dari para anggota militer menghilang dari pembantu dekatnya yang sebelumnya ABS kesatuannya membawa persenjataan (Asal Bapak Senang) dan ambisius tanpa lengkap dan amunisi cadangan (Finaldin, fatsoem politik (Finaldin, 2006: 139). 2006: 141). Namun, ternyata Soeharto terpilih kembali menjadi presiden periode 1998-2003 pada Tragedi 12 Mei 1998 sidang umum MPR, 1-11 Maret 1998 Pada bulan Mei 1998 krisis didampingi BJ Habibie sebagai wakil semakin mencengkram Indonesia. presiden. Dibidang politik, gerakan anti-Soeharto Pada saat yang sama komponen melanda Jakarta dan sekitarnya. Gerakan mahasiswa dan berbagai komponen ini awalnya berupa demonstrasi masyarakat terus melancarkan demonstrasi mahasiswa bersama kekuatan masa. meminta Presiden Soeharto dan Wapres Demonstrasi berkembang menjadi BJ. Habibie turun serta Golkar dibubarkan. kerusuhan masal berupa pembakaran, Selain itu disebabkan perilaku korupsi, penjarahan dan perampokkan yang terjadi kolusi dan nepotisme di negeri yang sangat dipusat-pusat perbelanjaan dan pusat merajalela dan menyengsarakan rakyat. pertokoan. Kerusahan masal yang Selain itu krisis ekonomi membuat rakyat kemudian dikenal dengan sebutan semakin meradang. Saat itu, Soeharto Peristiwa Mei 1998 itu terjadi di masih terlihat yakin bahwa demonstasi Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta, pada akan surut dalam waktu yang tidak terlalu tanggal 12 Mei 1998 (Subroto, 2009: 1). lama lagi. Oleh sebab itu pada Mei 1998, Universitas Trisakti sebelumnya ia berangkat ke Kairo Mesir untuk tidak pernah dikenal sebagai kampus menghadiri KTT Non-blok (Finaldin, aktifis atau basis perlawanan mahasiswa 2006: 141). terhadap penguasa. Kampus-kampus Sepeninggal Soeharto, dalam negeri, seperti Universitas Indonesia (UI), beberapa hari kemudian suasana Jakarta Institut Teknologi Bandung (ITB), atau semakin mencekam. Selain akibat Universitas Gajah Mada (UGM) di demonstrasi mahasiswa semakin marak, Yogyakarta mempunyai reputasi panjang juga tersiar suatu misteri dalam tubuh dalam gerakan mahasiswa. Bahkan dalam ABRI. Misteri itu diwarnai arah merespon kebijaksanaan penguasa pada pengelompokan dalam tubuh militer. awal 1998, ditengah-tengah krisis ekonomi Selain banyak aktivis pendemontrasi yang melanda Indonesia dan beberapa hilang entah kemana, juga diisukan ribuan negara Asia lain, kampus Trisakti relatif

34

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019 tenang dan tidak terpengaruh. Dikalangan Grogol fly over. Akhirnya mahasiswa aktifis, mahasiswa Trisakti dikenal sebagai menuntut untuk turun ke jalan dan mahasiswa elitis yang sibuk dengan diri menyampaikan aspirasinya ke gedung sendiri karena umumnya berlatar belakang DPR/MPR RI. kelompok kelas menengah yang tidak Berikut ini adalah Kronologi terlalu terpengaruh krisis (Zon, 2009: 39- Insiden Berdarah di Universitas Trisakti 40). pada hari Selasa, 12 Mei 1998 berdasarkan Aksi damai mahasiswa yang diikuti sumber Pusat Krisis Universitas Trisakti: oleh mahasiswa, dosen, pegawai, dan para 1 Pukul 10-30 s.d 10.45 WIB, aksi alumni Universitas Trisakti di Grogol ini, Damai ribuan mahasiswa di dalam dimulai sekitar pukul 11.00 WIB dan kampus. Aksi damai civitas mengambil tempat di halaman parkir akademika Universitas Trisakti yang kampus. Aksi yang berupa mimbar bebas bertempat di pelataran parkir depan rencananya akan mendengar orasi dari gedung M (Gedung Syarif Thayeb) Jenderal Besar Abdul Haris Nasution dimulai dengan pengumpulan segenap (yang tidak jadi datang) ini kemudian diisi civitas Trisakti yang terdiri dari dengan berbagai orasi dari para guru besar, mahasiswa, dosen, pejabat fakultas dosen, dan mahasiswa dalam berbagai dan universitas serta karyawan. bentuk. Berjumlah sekitar 6000 orang di Perangkat aksi yang disusun untuk depan mimbar. aksi damai mahasiswa pada tanggal 12 2 Pukul 10.45-12.25 WIB, aksi mimbar Mei 1998 adalah sebagai berikut bebas dimulai dengan diawali acara Koordinator Aksi : A. Kurniawan, penurunan bendera setengah tiang (Penanggung Jawab Aksi-Pra aksi), yang diiringi lagu Indonesia Raya Koordinator Lapangan : John Muhammad, yang dikumandangkan bersama oleh Negosiasi : M. Said, Julianto peserta mimbar bebas, kemudian Hendro Cahyono (Ketua Senat Mahasiswa dilanjutkan mengheningkan cipta Universitas Trisakti), dan Panca, sejenak sebagai tanda keprihatinan Keamanan/Satgas : Terstruktur, ada di terhadap kondisi bangsa dan rakyat tingkat Universitas, Fakultas dan Jurusan. Indonesia sekarang ini. Namun suasana mimbar bebas kemudian 3 Pukul 12.25 s.d 12.30 WIB, Massa menjadi semikin memanas disebabkan mulai memanas yang dipicu oleh adanya pengamanan dari aparat di lokasi kehadiran beberapa anggota aparat mimbar bebas tepatnya berada di atas keamanan tepat di atas lokasi mimbar

35

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019

bebas (jalan layang) dan menuntut Sementara negoisasi berlangsung, untuk turun (long march) ke jalan massa terus berkeinginan untuk terus dengan tujuan menyampaikan maju. Di lain pihak masa yang terus aspirasinya ke anggota MPR/DPR. tertahan tak dapat dihadang oleh Kemudian massa menuju ke pintu barisan satgas samping bergerak maju gerbang arah Jl. Jend. S. Parman. dari jalur sebelah kanan. Selain itu 4 Pukul 12.30 s.d 12.40 WIB, satgas pula masyarakat mulai bergabung di mulai siaga penuh (berkonsentrasi dan samping long march. melapis barisan depan pintu gerbang) 8 Pukul 13.20 s.d 13.30 WIB, tim dan mengatur massa untuk tertib dan negoisasi kembali dan menjelaskan berbaris serta memberikan himbauan hasil negoisasi di mana long march untuk tetap tertib pada saat turun ke tidak diperbolehkan dengan alasan jalan. oleh kemungkinan terjadinya 5 Pukul 12.40 s.d 12.50 WIB, pintu kemacetan lalu lintas dan dapat gerbang dibuka dan masa mulai menimbulkan kerusakan. Mahasiswa berjalan keluar secara perlahan kecewa karena mereka merasa aksinya menuju Gedung MPR/DPR melewati tersebut merupakan aksi damai. Massa kampus Universitas Tarumanegara terus mendesak untuk maju. Dilain (Untar). pihak pada saat yang hampir 6 Pukul 12.50 s.d 13.00 WIB, Long bersamaan datang tambahan aparat march mahasiswa terhadang tepat di Pengendalian Masa (Dal-Mas) depan pintu masuk kantor Walikota sejumlah 4 truk. Jakarta Barat oleh barikade aparat dari 9 Pukul 14.00 s.d 16.45 WIB, Negoisasi kepolisian dengan tameng dan terus dilanjutkan dengan komandan pentungan yang terdiri dua lapis (Dandim dan Kapolres) dengan pula barisan. dicari terobosan untuk menghubungi 7 Pukul 13.00 s.d 13.20 WIB, barisan MPR/DPR. Sementara mimbar terus satgas terdepan menahan massa, berjalan dengan diselingi pula teriakan sementara beberapa wakil mahasiswa yel-yel maupun nyanyian-nyanyian. (Senat Mahasiswa Universitas Walaupun hujan turun masa tetap tak Trisakti) melakukan negoisasi dengan bergeming. Yang terjadi akhirnya pimpinan komando aparat (Dandim hanya saling diam dan saling tunggu. Jakarta Barat, Letkol (Inf) A Amril, Sedikit demi sedikit masa mulai dan Wakapolres Jakarta Barat). berkurang dan menuju ke kampus.

36

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019

Polisi memasang police line. dan kotor ke arah masa. Hal ini Mahasiswa berjarak sekitar 15 meter memancing masa untuk bergerak dari garis tersebut. karena oknum tersebut dikira salah 10 Pukul 16.45 s.d 16.55 WIB, wakil seorang anggota aparat yang mahasiswa mengumumkan hasil menyamar. Mahasiswa menuduh negoisasi di mana hasil kesepakatan Mashud sebagai intel yang mau adalah baik aparat dan mahasiswa memprofokasi mereka. Mahasiswa sama-sama mundur. Awalnya masa sempat terpancing dan mengejar menolak tapi setelah dibujuk oleh Mashud yang kemudian masuk Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan kebarisan aparat keamanan untuk Dekan Fakultas Hukum Universitas meminta perlindungan. Menurut Trisakti, Adi Andojo SH, serta ketua keterangan versi polisi, ketika Mashud SMUT masa mau bergerak mundur. berlari kearah aparat, dilempari batu, 11 Pukul 16.55 s.d 17.00 WIB Diadakan kayu, dan botol-botol. Respon aparat pembicaraan dengan aparat yang adalah membentuk formasi untuk mengusulkan mahasiswa agar kembali menghadang mahasiswa. ke dalam kampus. Mahasiswa 12 Pukul 17.00 s.d 17.05 WIB, oknum bergerak masuk kampus dengan tersebut dikejar masa dan lari menuju tenang. Mahasiswa menuntut agar barisan aparat sehingga masa pasukan yang berdiri berjajar mundur mengejar ke barisan aparat tersebut. terlebih dahulu. Kapolres dan Dandim Hal ini menimbulkan ketegangan Jakbar memenuhi keinginan antara aparat dan masa mahasiswa. mahasiswa. Kapolres menyatakan rasa Pada saat petugas satgas, ketua SMUT terima kasih karena mahasiswa sudah serta Kepala kamtibpus Trisakti tertib. Mahasiswa kemudian menahan masa dan meminta masa membubarkan diri secara perlahan- untuk mundur dan masa dapat lahan dan tertib ke kampus. Saat itu dikendalikan untuk tenang. Kemudian hujan turun dengan deras. Mahasiswa Kepala Kamtibpus mengadakan bergerak mundur secara perlahan negoisasi kembali dengan Dandim demikian pula aparat. Namun tiba-tiba serta Kapolres agar masing-masing seorang oknum yang bernama Mashud baik masa mahasiswa maupun aparat yang mengaku sebagai alumni untuk sama-sama mundur. (sebenarnya tidak tamat) berteriak 13 Pukul 17.05 s.d 18.30 WIB, ketika dengan mengeluarkan kata-kata kasar masa bergerak untuk mundur kembali

37

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019

ke dalam kampus, di antara barisan mahasiswa, juga menangkap dan aparat ada yang meledek dan menganiaya beberapa mahasiswa dan mentertawakan serta mengucapkan mahasiswi lalu membiarkan begitu kata-kata kotor pada mahasiswa saja mahasiswa dan mahasiswi sehingga sebagian massa mahasiswa tergeletak di tengah jalan. Aksi kembali berbalik arah. Tiga orang penyerbuan aparat terus dilakukan mahasiswa sempat terpancing dan dengan melepaskan tembakkan yang bermaksud menyerang aparat terarah ke depan gerbang Trisakti. keamanan tetapi dapat diredam oleh Sementara aparat yang berada di atas satgas mahasiswa Universitas Trisakti. jembatan layang mengarahkan Pada saat yang bersamaan barisan dari tembakannya ke arah mahasiswa yang aparat langsung menyerang massa berlarian di dalam kampus. mahasiswa dengan tembakan dan 14 Pukul 19.00 s.d 19.30 WIB, Rekan pelemparan gas air mata sehingga mahasiswa kembali panik karena massa mahasiswa panik dan berlarian terlihat ada beberapa aparat menuju kampus. Pada saat kepanikan berpakaian gelap di sekitar taman tersebut terjadi, aparat melakukan (parkir utama) dan sniper (penembak penembakan yang membabi buta, jitu) di atas gedung yang masih pelemparan gas air mata dihampir dibangun. Mahasiswa berlarian setiap sisi jalan, pemukulan dengan kembali ke dalam ruang kuliah pentungan dan popor, penendangan maupun ruang ormawa ataupun dan penginjakkan, serta pelecehan tempat-tempat yang dirasa aman seksual terhadap para mahasiswi. seperti musholla dan dengan segera Termasuk Ketua SMUT yang berada memadamkan lampu untuk sembunyi. diantara aparat dan massa mahasiswa 15 Pukul 20.00 s.d 23.25 WIB, Walau tertembak oleh dua peluru karet masih dalam keadaan ketakutan dan dipinggang sebelah kanan. Kemudian trauma melihat rekannya yang jatuh datang pasukan bermotor dengan korban, mahasiswa berangsur-angsur memakai perlengkapan rompi yang pulang. Yang luka-luka berat segera bertuliskan URC mengejar mahasiswa dilarikan ke Rumah Sakit Sumber sampai ke pintu gerbang kampus dan Waras. Jumpa pers oleh pimpinan sebagian naik ke jembatan layang universitas. Anggota Komnas HAM Grogol. Sementara aparat yang datang ke lokasi. lainnya sambil lari mengejar massa

38

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019

16 Tanggal 13 Mei 1998 Pukul 01.30 Kebanyakan dari korban luka-luka adalah WIB, jumpa pers Pangdam Jaya karena kekerasan oleh aparat. Seperti Mayjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin di pukulan-pukulan benda tumpul (pentungan Mapolda Metro Jaya. Hadir dalam atau rotan), luka pukulan, terkena gas air jumpa pers itu Pangdam Jaya Mayjen mata, bahkan banyak juga yang terkena TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Kapolda tembakan dari senjata aparat. Mayjen (Pol) Hamami Nata, Rektor Usakti Prof. Dr. Moedanton KESIMPULAN Moertedjo, dan dua anggota Komnas Aksi mahasiswa yang terjadi HAM AA Baramuli dan Bambang W sepanjang Mei 1998 menemukan Soeharto. momentumnya pada tanggal 12 Mei 1998 di kampus Universitas Trisakti di Jalan Enam mahasiswa Universitas Kyai Tapa, Grogol, Jakarta. Aksi damai Trisakti, Jakarta, tewas terkena peluru mahasiswa Universitas Trisakti berubah tajam yang ditembakkan aparat keamanan menjadi Tragedi. Peristiwa ini telah sewaktu terjadi aksi damai ribuan merenggut nyawa empat orang mahasiswa mahasiswa yang berlangsung di kampus Trisakti akibat tembakan peluru tajam oleh Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, aparat kepolisian. Sejak saat itu, perubahan Selasa 12 Mei 1998. Empat mahasiswa terjadi dengan cepat: perlawanan kepada meninggal didalam kampus adalah Hery aparat, pembakaran gedung dan Hartanto (21 tahun) dari jurusan teknik kendaraan, penjarahan dan tindakan mesin, Elang Mulya Lesmana (Teknik kriminal lain telah memicu perubahan arsitektur), Hendriawan Sie (Fakultas politik ditingkat elit dengan puncaknya ekonomi), Hafidin Royan (Teknik sipil), pengunduran diri Soeharto sebagai dan dua orang mahasiswa meninggal Presiden Republik Indonesia. Jelaslah, diluar lingkungan kampus adalah Vero bahwa Insiden Trisakti telah menjadi (Fakultas ekonomi) dan Hafidi Alifidin momentum yang merubah Indonesia. (Teknik sipil). Keenam mahasiswa itu Gerakan Mahasiswa pada tahun tertembak sewaktu berada di dalam 1998 adalah sebuah perubahan sosial kampus oleh berondongan peluru yang dalam bentuk gerakan reformasi dimana diduga ditembakkan oleh aparat yang perubahan sosial yang terjadi adalah upaya berada di jalan layang Grogol (Grogol fly untuk memajukan masyarakat tanpa over). Puluhan mahasiswa lainnya mengubah struktur dasar yang telah ada. menderita luka-luka berat dan ringan. Hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa

39

Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 8, No. 2, 2019 ini walaupun harus memakan korban, Ricklefs, MC. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: tetapi kita dapat merasakan nikmatnya Serambi. reformasi hingga sekarang. Sanit, Arbi. 1999. Reformasi Politik.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. DAFTAR PUSTAKA Sjahrir, 1986. Ekonomi Politik Kebutuhan Denny JA. “Menjelaskan Gerakan Pokok: Sebuah Tinjauan Prosfektif. Mahasiswa” dalam Kompas. Jakarta: LP3ES. Jakarta, 25 April 1998. Soebroto, Hendro. 2009. Sintong Finaldin, Tom dan Sali, Iskandar. 2006. Panjaitan: Perjalanan Seorang Presiden RI dari Masa ke Masa. Prajurit Para Komando. Jakarta: Bandung: Jabar Education and Kompas. Enterpreneur Center. Surya, Adi. “Menjadi Aktivis: Keharusan Gottschalk, Louis. 1986. Mengerti Sejarah Bukan Pilihan” dalam Media (terjemahan Nugroho Notosusanto). Indonesia. Jakarta, 18 Oktober 2009. Jakarta: UI-Press.

Zon, Fadli. 2009. Politik Huru Hara Mei Ismaun. 2002. Pengantar Ilmu Sejarah. 1998. Jakarta: Institute for Policy Bandung: Jurusan Pendidikan Studies. Sejarah.

Nan Lin. (1992). Social Movement dalam Encyclopedia of Sociology. New York: MacMillan Publishing Company.

Nugraha, Y, A. 2009. Dinamika Gerakan Mahasiswa Pada Masa Orde Baru: Kajian History Gerakan Dewan Mahasiswa Institut Teknologi Bandung 1974-1982. Skripsi Sarjana Pendidikan FPIPS Bandung: Tidak diterbitkan.

Poesponegoro, Marwati Djoned dan Nugroho Notosusanto. (1993). Sejarah Nasional Indonesia Jilid V. Jakarta: Balai Pustaka.

Pringgodigdo, AK. 1949. Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.

40