<<

PENOLAKAN MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH HONG KONG (STUDI KOMPERATIF : AKSI PROTES MASYARAKAT HONG KONG TAHUN 2014 DAN 2019)

Oleh : Citra Mahotta br Sitepu 160906009

Dosen Pembimbing: Adil Arifin, S.Sos, M.A

DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2021

Universitas Sumatera Utara

i

Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK

CITRA MAHOTTA BR SITEPU (160906009)

PENOLAKAN MASYARAKAT HONG KONG TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH HONG KONG (STUDI KOMPERATIF : AKSI PROTES MASYARAKAT HONG KONG TAHUN 2014 DAN 2019) Rincian isi Skripsi 133 halaman, 10 tabel, 21 gambar, 33 buku, 15 jurnal,56 situs internet, 12 artikel (Kisaran buku dari tahun 1898-2020)

ABSTRAK

Penelitian ini mencoba untuk menguraikan tentang aksi protes politik masyarakat Hong Kong tahun 2014 dan 2019. Hal ini terjadi karena adanya kebijakan pemerintah Hong Kong yang dikeluarkan pada tahun 2014 dan 2019. Namun sejak dikeluarkannya kebijakan oleh pemerintah Hong Kong masyarakat Hong Kong melakukan aksi protes. Teori yang digunakan untuk menjelaskan penelitian adalah teori partisipasi politik dan teori gerakan sosial. Untuk teori partisipasi politik tokoh sentral yang dipakai adalah P. Hungtington dan Joan M. Nelson. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Penelitian ini bersifat studi pustaka menggunakan data sekunder dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti dokumen negara, statistik dan laporan lembaga resmi, jurnal internasional, artikel internasional, buku cetak dan elektronik serta lembaga penelitian internasional Aksi protes politik masyarakat Hong Kong pada tahun 2014 dan 2019 merupakan aksi protes terbesar dalam sejarah Hong Kong. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Hong Kong menjadi latar belakang terjadinya aksi protes politik. Aksi protes politik tahun 2014 yang dikenal dengan ―‖ menuntut hak pilih universal terkait pemilihan kepala eksekutif pada tahun 2017 namun tuntutan tersebut tidak disetujui oleh kepala eksekutif yaitu Cheu. Sedangkan aksi protes politik tahun 2019 yang dikenal dengan ―anti- ELAB‖ menuntut dicabutnya RUU Ekstradisi yang dikeluarkan oleh pemerintah Hong Kong yang mencantumkan wilayah daratan dalam wilayah ekstradisi tambahan. Aksi protes politik tahun 2019 membuahkan hasil dimana RUU Ekstradisi secara resmi ditarik pada 23 Oktober 2019. Kata kunci : Aksi Protes, Hong Kong, Partisipasi Politik, Gerakan Sosial

ii

Universitas Sumatera Utara UNIVERSITY SUMATERA UTARA FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTEMNT OF POLITICAL SCIENCE

CITRA MAHOTTA BR SITEPU (160906009)

HONG KONG PEOPLE'S REJECTION OF HONG KONG GOVERNMENT POLICIES (COMPARATIVE STUDY: HONG KONG COMMUNITY PROTESTS IN 2014 AND 2019) Detailed thesis content 133 pages, 10 tables, 21 pictures, 33 books, 15 journals, 56 internet sites, 12 articles (range of books from 1898-2020)

ABSTRACT

This research attempts to describe the political protests of the Hong Kong people in 2014 and 2019. This occurred because of the Hong Kong government policies issued in 2014 and 2019. However, since the issuance of the Hong Kong government policy, the people of Hong Kong have staged protests. The theories used to explain the research are political participation theory and sosial movement theory. For the theory of political participation, the central figures used are P. Hungtington and Joan M. Nelson. The research method used is qualitative research with descriptive analysis. Research is a literature study using secondary data by collecting data from various sources such as state documents, statistics and official institution reports, international journals, international articles, printed and electronic books and international research institutions. The Hong Kong people's political protests in 2014 and 2019 were the largest protests in Hong Kong's history. The policies issued by the Hong Kong government formed a backdrop of political protests. The 2014 political protests known as the “Umbrella Movement” demanded universal suffrage over the 2017 chief executive election but the ban was not approved by the chief executive, Cheu. Meanwhile, the 2019 political protests known as "anti-ELAB" demanded the repeal of the Extradition Bill issued by the Hong Kong government, which is mainland China's territory in additional extradition territory. The 2019 political protests bore fruit where the Extradition Bill was officially withdrawn on 23 October 2019. Keywords: Protest Action, Hong Kong, Political Participation, Social Movement

iii

Universitas Sumatera Utara

iv

Universitas Sumatera Utara

v

Universitas Sumatera Utara

Karya ini dipersembahkan untuk dunia akademik dan penggemar

kajian politik Hong Kong

vi

Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, kasih karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : ―Penolakan Masyarakat Hong Kong Terhadap Kebijakan Pemerintah Hong Kong (Studi Komperatif : Aksi Protes Masyarakat Hong Kong Tahun 2014 dan 2019)‖. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar Sarjana (S1) pada Program Sarjana Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, Medan. Saya merasa sangat bersyukur karena saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sangat baik dan dalam keadaan yang sehat walafiat, tidak kekurangan sesuatu apapun, dan selalu dicukupkan serta diberkati oleh Tuhan Yesus dalam perjalanan hidup saya dan dalam menyelesaikan skripsi. Dalam kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih dari hati yang paling dalam kepada seluruh keluarga saya yang selama ini sudah mendukung saya dalam masa perkuliahan hingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Keluarga yang sekaligus sebagai motivator dan penyemangat saya dalam menjalani hari-hari perkuliahan dan juga penyemangat saya dalam kehidupan yang terkhusus saya ucapkan terima kasih dari hati paling dalam kepada kedua orangtua yaitu mamak saya Elly Nirmala Dewi br Sitanggang dan bapak saya Berdikari Sitepu yang selama ini selalu menjaga saya, memperhatikan saya, mensupport saya dan sudah merawat saya sampai saat ini. Tiada kata-kata yang cukup untuk mengucapkan terima kasih saya kepada kedua orangtua saya. Terima kasih nde selalu mensupport saya untuk menyelesaikan perkuliahan saya dan selalu mau direpotkan dalam hal apapun. Tak lupa juga terima kasih pak e, untuk segala apapun yang ada untuk mensupport pendidikan. Terima kasih keluarga kecilku yang selalu ada dan selalu menopang saya dalam hal apapun dan dalam keadaan apapun. Saya selalu mengucap syukur kepada Tuhan Yesus karena telah memberikan orangtua sehebat mereka. Tiada kata yang dapat saya sampaikan lagi selain terima kasih paling dalam kepada bapak dan mamak walaupun kita hanya bertiga tetapi kita akan selalu berjuang bersama dalam keadaaan susah dan senang. Saya juga berterima kasih kepada Bapak Adil Arifin, S.Sos., MA selaku dosen pembimbing saya, sekaligus orangtua, inspirator, motivator, dan juga tempat bertukar pikiran yang saya hormati. Berkat beliau, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sangat baik dan terima kasih juga saya ucapkan atas semua ilmu yang selama ini Bapak sampaikan kepada saya. Saya sangat bersyukur karena Bapak selalu bersabar dalam menghadapi saya meskipun dalam perjalanan skripsi saya ini banyak sekali kesalahan yang saya lakukan tetapi Bapak dengan sangat sabar membimbing saya hingga akhirnya skripsi ini boleh terselesaikan sampai akhir. Untuk setiap ilmu dan sharing yang sudah diberikan, saya ucapkan terima kasih pak sejak awal mulai perkuliahan dosen pembimbing saya ini merupakan salah satu dosen favorit saya karena selama berlajar dengan

vii

Universitas Sumatera Utara beliau banyak sekali hal-hal yang baru yang saya dapat dan sebagai dosen yang sangat disiplin. Dalam perjalanan kuliah hingga penulisan skripsi ini tidak terlepas juga dari peran pribadi-pribadi luarbiasa sebagai pengajar dan juga penyemangat saya yang menjadi bagian dari kehidupan saya, maka dari itu dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Hendra Harahap, M.SI, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang sudah membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 2. Bapak Warjio, M.A, Ph.D selaku Kepala Jurusan Departemen Ilmu Politik Univeristas Sumatera Utara dan sekaligus sebagai motivator saya di kampus. Beliau adalah salah satu sosok yang selalu memberikan support, semangat, dan juga kata-kata positif setiap penulis menjumpai beliau. Terima kasih ya Pak. 3. Bapak Husnul Isa Harahap, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing saya selama PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Jakarta yang sudah memberikan waktu dan tenaganya untuk membimbing kelompok saya selama kami PKL di Jakarta. Terima kasih juga saya ucapkan karena berkat bapak kami kelompok PKL dapat berjumpa dengan narasumber yang hebat-hebat dalam masa PKL. 4. Ibu Dr. Tengku Irmayani, M.Si selaku dosen pembimbing akademik saya yang selalu memberi semangat kepada saya dan juga selalu memberikan nasihat yang positif agar saya dapat mempertahankan apa yang sudah saya dapatkan. 5. Dosen-dosen Ilmu Politik untuk berkat jasa dan pengajaran Bapak dan Ibu dosen kepada saya akhirnya saya dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik. 6. Staff/ Pengawai Departemen Ilmu Politik Bapak Burhan dan Kak Emma yang sudah memberikan hati, pikiran dan waktunya untuk mengurus segala berkas penulis dari awal hingga akhir perkuliahan dengan baik. 7. Sahabat SMA saya yang sampai saat ini masih mensupport dan memotivasi saya sekaligus penyemangat dan tempat saya curhat yaitu Riris Putri Silalahi, Bella Gurusinga dan Lidwina Sihombing yang selalu menjadi tempat saya curhat untuk menceritakan beratnya lika liku menyelesaikan skripsi ini. Walaupun kita berada di tempat yan berbeda- beda tetapi mereka selalu memberikan waktu untuk saya ketika saya ingin bercerita. Teman-teman yang sudah menjadi bagian dari kehidupan saya sejak masa SMA sampai saat ini. Terima Kasih. 8. Untuk Evi Sitorus dan Nenny Pakpahan yang sudah saya anggap sebagai saudara kandung saya sendiri. Sosok perempuan yang tangguh dan menjadi motivasi bagi saya. Yang selalu mengingatkan saya untuk menyelesaikan skripsi saya serta memberikan motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Sampai Jumpa dikesuksesan gurls. Yang biasanya ngerusuhin di rumah saya , yang jadi tempat mamak curhat. Terima kasih sudah pernah menjadi bagian dalam perjalanan kuliah saya. 9. Teman-teman PKL saya Try Epo Sembiring, Ira Rizka Lubis, Syalsa Azbila Fahira terima kasih karena sudah menjadi bagian dari perjalanan

viii

Universitas Sumatera Utara

ix

Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI Halaman Pernyataan...... i Abstrak...... ii Abstarct...... iii Halaman Persetujuan...... iv Halaman Pengesahan...... v Kata Pengantar...... vii Daftar Isi...... 1

BAB I Pendahuluan A.Latar Belakang...... 5 B.Perumusan Masalah...... 13 C.Batasan Masalah...... 14 D.Tujuan Penelitian...... 14 E.Manfaat Penelitian...... 14 F.Kerangka Teori...... 15 F.1 Teori Partisipasi Politik F.1.1 Pengertian Partisipasi Politik… 15 F.1.2 Tipologi Partisipasi Politik…… 16 F.1.3 Bentuk Partisipasi Politik…….. 18 F.1.4 Jenis-Jenis Partisipasi Politik… 19 F.2 Teori Gerakan Sosial F.2.1 Pengertian Gerakan Sosial…… 19 F.2.2 Komponen Utama Gerakan Sosial……………………………….. 21 F.2.3. Tipologi Gerakan Sosial……… 22 F.3 Konsep Aksi…………………………. 24 G.Metodologi Penelitian G.1 Jenis Penelitian………………………. 26 G.2 Teknik Pengumpulan Data………….. 27 G.3 Teknik Analisis Data………………... 28

1

Universitas Sumatera Utara H.Sistematika Penulisan...... 28

BAB II Profil Hong Kong dan Kronologi Aksi Protes Masyarakat Hong Kong Tahun 2014 dan 2019 A. Profil Hong Kong A.1 Sejarah Hong Kong ...... 30 A.2 Demografi Hong Kong……...... 36 A.3 Sistem Pemerintahan………………… 40 A.4 Pemilihan Umum & Partai Politik A.3.1 Pemilihan Umum……….……. 47 A.3.2 Partai Politik…………….……. 50 A.5 Perekonomian Hong Kong…….……. 53 A.6 Sosial dan Budaya…………………... 59 B.Aksi Protes Masyarakat Hong Kong tahun 2014 dan 2019 B.1 Kronologi Aksi Protes Masyarakat Hong Kong 2014 ...... 62 B.2 Kronologi Aksi Protes Masyarakat Hong Kong 2019 ...... 66

BAB III Aksi Protes Masyarakat Hong Kong terhadap Kebijakan Pemerintah Hong Kong Tahun 2014 dan 2019 A. Latar Belakang Aksi Protes Masyarakat Hong Kong terhadap Kebijakan Pemerintah Hong Kong tahun 2014 dan 2019 A.1 Latar Belakang Aksi Protes tahun 2014………………………………… 74 A.2 Latar Belakang Aksi Protes tahun 2019………………………………… 78 B. Bentuk Aksi Protes Masyarakat Hong Kong terhadap Kebijakan Pemerintah Hong Kong tahun 2014 dan 2019

2

Universitas Sumatera Utara B.1 Bentuk Aksi Protes Masyarakat Hong Kong tahun 2014…………………… 88 B.2 Bentuk Aksi Protes Masyarakat Hong Kong tahun 2019…………………… 93 C. Respon Pemerintah Hong Kong C.1 Respon Pemerintah Hong Kong terhadap Aksi Protes Politk Masyarakat Hong Kong tahun 2014………………………………... 98 C.2 Respon Pemerintah Hong Kong terhadap Aksi Protes Politk Masyarakat Hong Kong tahun 2019……………………………….. 101 D. Analisis Teoritis………………………... 102

BAB IV Penutup A. Kesimpulan...... 107 B. Saran...... 108

Daftar Pustaka...... 109 Lampiran Daftar Tabel dan Gambar

Tabel 2.1 Profil Umum Hong Kong……………………...... 30 Tabel 2.2 Bagian Wilayah Hong Kong…………….…..……. 37 Tabel 2.3 Penduduk Hong Kong menurut Usia dan Jenis Kelamin……………………….….. 38 Tabel 2.4 Etnis di Hong Kong ……………………………… 40 Tabel 2.5 Kandidat Pemilihan Kepala Eksekutif 2017……. 49 Tabel 2.6 Daftar Partai Politik Hong Kong…………………. 51 Tabel 2.7 Gambaran Umum Aksi Protes Masyarakat Hong Kong 2014……………………….………. 62 Tabel 2.8 Kronologi Aksi Protes Masyarakat Hong Kong 2014……………………….………. 63 Tabel 2.9 Gambaran Umum Aksi Protes Masyarakat Hong Kong 2019……………………………….. 66 Tabel 2.10 Kronologi Umum Aksi Protes Masyarakat Hong Kong 2014……………………….………. 67

Gambar 1 Wilayah Hong Kong……………………………… 35

3

Universitas Sumatera Utara Gambar 2 GDP dan Per Capita GDP……………………..… 55 Gambar 3 Total Exportof Goods……………………………. 57 Gambar 4 Imports of Goods………………………………... 58 Gambar 5 Eksport Layanan………………………………… 58 Gambar 6 Import Layanan…………………………………. 59 Gambar 7 Leung Chun-Ying……………………………….. 78 Gambar 8 ……………………………………… 82 Gambar 9 Logo Occupy Cental with Love and Peace…….. 84 Gambar 10 Logo Hong Kong Federation of Students …… 85 Gambar 11 Logo ………………………………. 85 Gambar 12 Logo ……………………………. 86 Gambar 13 Tiga wilayah yang diduduki pada akhir Oktober 2014: Mongkok, Admiralty, Causeway Bay……………………… 88 Gambar 14 Ratusan Pengunjuk Rasa Melakukan Aksi Duduk Di Disktrik Pusat……………………………… 89 Gambar 15 Bentrok Antara Demonstran dengan Polisi…… 89 Gambar 16 Demonstran Pro-Demokrasi Berkumpul di Luar Markas Pemerintah Hong Kong…………………… 90 Gambar 17 Demonstran Menggunakan Media Sosial Sebagai Media Dukungan terhadap Aksi Protes………….... 92 Gambar 18 Demonstran Muda Hong Kong, Scholarism Meluncurkan Aksi Mogok Makan…………………………. 92 Gambar 19 Ribuan Demonstran Turun Ke Jalan Untuk Melakukan Aksi Protes Ekstradisi…………………… 94 Gambar 20 Demonstran melacak aktivitas polisi melalui media sosial………………………………………… 95 Gambar 21 Polisi Menangkap Anggota Aksi Duduk ……. 98 Gambar 22 Polisi Menembakan Gas Air Mata Dan Semprotan Merica…………………………………………. 101

Daftar Lampiran Lampiran 1 The Basic Law Of The Hong Kong Special Administrative Region Of The People‘s Republic Of China Lampiran 2 Pengajuan Usulan Judul Proposal Skripsi Lampiran 3 Penugasan Membimbing Skripsi Lampiran 4 Bukti Hadir Seminar Proposal Peneltian Lampiran 5 Acc Seminar Proposal Lampiran 6 Undangan Seminar Proposal/ Hasil Penelitian Lampiran 7 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal Rancangan Usulan Penelitian (RUP) Mahasiswa Lampiran 8 Berita Acara Seminar Usulan Penelitian Program Studi Ilmu Politik Lampiran 9 Acc Ujian Komprehensif Lampiran 10 Kartu Kendali Bimbingan Skripsi Lampiran 11 Surat Keterangan Berhak Mengikuti Ujian Skripsi/ Tugas Akhir

4

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Hong Kong adalah kota yang terletak di bagian tenggara Tiongkok di Pearl River Estuari dan Laut Tiongkok Selatan1. Secara geografis, Hong Kong meliputi Pulau Hong Kong, Pulau Lantau, Semenanjung , dan Wilayah Baru, termasuk 262 pulau terpencil. Wilayah Hong Kong terbagi menjadi dua sisi yang mana salah satu bagiannya tergabung dengan daratan Tiongkok secara geografis dan wilayah lainya yang berbentuk kepulauan.2 Karena sebagian besar daratan Hong Kong adalah pegunungan dengan kecuraman tajam, kurang dari 25 persen luas daerahnya yang terbangun, dan sekitar 40 persen sisa luas daratan dijadikan taman kota dan cagar alam.3 Sebagian besar pengembangan kota kawasan ini berada di semenanjung Kowloon, sepanjang pesisir utara Pulau Hong Kong, dan seluruh New Territories. Pada 18 September 2011, UNESCO memasukkan Hong Kong National Geopark ke dalam Global Geoparks Network. Hong Kong Geopark terdiri dari 8 Geo-Area yang terbagi sepanjang Kawasan Batuan Vulkanik Sai Kung dan Kawasan Batuan Sedimen Timur Laut New Territories.4 Total area di Hong Kong 1.106,66 kilometer persegi,tanah yang dikembangkan kurang dari 25 persen dan taman negara serta cagar alam berkisar 40 persen.5 Secara demografi, populasi dari Wilayah Administratif Khusus Hong Kong adalah 7.468.851, berdasarkan pada penjabaran Worldometer dari data terbaru PBB. Populasi Hong Kong 2020 diperkirakan 7.496.981 orang pada pertengahan tahun menurut data PBB. Populasi Hong Kong setara dengan 0,1% dari total populasi dunia. Hong Kong peringkat nomor 104 dalam daftar negara

1 https://www.censtatd.gov.hk/filemanager/EN/Content_810/geog.pdf diakses pada 08 Oktober 2019 pukul 10.21 WIB. 2 Gordon Mathews,dkk. 2008. Hong Kong, Cina Learning to Belong to a Nation. E-book. USA and Canada : Routledge. Hal.4. 3 Morton, Brian; Harper, Elizabeth. 1995. An Introduction to the Cape d'Aguilar Marine Reserve, Hong Kong. E-book. Hong Kong University Press. Hal.9. 4 https://www.geopark.gov.hk/publications/Geopark_Leaflet.pdf diakses pada 09 Oktober 2019 pukul 12.20 WIB. 5 https://www.gov.hk/en/about/abouthk/facts.html diakses pada 09 Oktober 2019 pukul 12.24 WIB.

5

Universitas Sumatera Utara (dan dependensi) berdasarkan populasi.6 Sekitar 93,6 persen penduduk Hong Kong selebihnya 6,4 persen merupakan keturunan non-Tiongha. Persentase yang ada menunjukkan bahwasanya mayoritas adalah keturunan Tionghoa. Suku Han di Hong Kong mayoritas dari provinsi Guangzhou dan Taishan di provinsi .7 Beberapa diantaranya adalah orang India, Pakistan, Nepal, atau pengungsi Vietnam yang telah menjadi residen permanen di Hong Kong. Bahasa resmi Hong Kong secara de facto adalah Kanton, bahasa Mandarin dari provinsi Guangdong.8 Dalam sejarahnya kata "China" telah digunakan dalam bahasa Inggris sejak abad ke-16; namun, itu bukan kata yang digunakan oleh orang Cina sendiri selama periode ini. Asal-usulnya telah ditelusuri melalui bahasa Portugis, Melayu, dan Persia kembali ke kata Sansekerta Chīna, yang digunakan di India kuno. "Cina" muncul dalam terjemahan Richard Eden tahun 1555. Cīna pertama kali digunakan dalam kitab suci Hindu awal, termasuk Mahābhārata (abad ke-5 SM) dan Hukum Manu (abad ke-2 SM).Pada tahun 1655, Martino Martini menyarankan bahwa kata China pada akhirnya berasal dari nama dinasti Qin (221–206 SM).9 Meskipun penggunaan dalam sumber-sumber India mendahului dinasti ini, derivasi ini masih diberikan dalam berbagai sumber. Nama resmi negara modern adalah "Republik Rakyat Tiongkok" (Hanzi sederhana: ; Hanzi tradisional: ; : Zhōnghuá Rénmín Gònghéguó). Bentuk yang lebih pendek adalah "Cina" Zhōngguó dari zhōng ("pusat") dan guó ("negara bagian"),istilah yang dikembangkan di bawah dinasti Zhou Barat mengacu pada demesne kerajaannya. Jadi, peneliti akan menggunakan kata Tiongkok dalam penelitian ini. Hong Kong yang menjadi daerah administrasi khusus oleh Tiongkok ini tentu saja memiliki sejarah yang cukup panjang. Diawali dengan adanya Perang Candu yang merupakan perdagangan untuk pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Perang Candu di pertengahan abad ke-19 merupakan Perang yang terjadi antara

6 https://www.worldometers.info/world-population/Cina-hong-kong-sar-population/ diakses pada 09 Oktober 2020 pukul 14.20 WIB. 7Fan Shuh Ching. 1974. "The Population of Hong Kong". dalam http://www.cicred.org/Eng/Publications/pdf/c-c21.pdf. Hal.18. diakses pada tanggal 09 Oktober 2019 pukul 12.12 WIB. 8 Westra, Nick. 2007. "Hong Kong as a speaking city". Journalism and Media Studies Centre, . E-book. Hal. 5. 9 Geoff Wade . 2009. The Polity of Yelang (夜郎) and the Origins of the Name „China‟. Sino-Platonic Papers: Department of East Asian Languages and Civilizations. Hal. 20

6

Universitas Sumatera Utara Inggris dengan kekaisaran Tiongkok yang berlangsung tahun 1839-1842. Perang tersebut menjadi titik balik peradaban Tiongkok saat itu yang masih tradisional menuju modern. Inggris merebut Pulau Hong Kong pada 1842 setelah mengalahkan Tiongkok dalam Perang Candu Pertama. Setelah 14 tahun kemudian, Perang Candu kedua berlangsung pada tahun 1856-1860.10 Adapun tujuan dari Perang Candu yang kembali dilakukan oleh Tiongkok untuk memperoleh kemenangan namun Tiongkok tetap kalah dengan Inggris. Tiongkok dipaksa menyerahkan Kowloon, kawasan di seberang Hong Kong, pada 1860. Tiongkok harus menyerahkan wilayah Hong Kong ke kontrol Inggris merupakan konsekuensi yang harus dilaksanakan oleh Tiongkok atas kekalahan perang Candu pertama dan kedua. Kedaulatan wilayah sewaan, bersama dengan Pulau Hong Kong dan Kowloon diserahkan di bawah Perjanjian Nanking 1842 dan Konvensi Peking pada 1860.11 Tahun 1898, untuk menguatkan kontrol di kawasan, Inggris menyewa lahan yang sebagian besar berada di sisi utara yang dikenal sebagai New Territories dengan janji akan mengembalikannya kembali ke Tiongkok. Perjanjian yang diteken pada 9 Juni 1898 itu disebut Convention for the Extension of Hong Kong Territory (Konvensi untuk Perluasan Wilayah Hong Kong) atau dikenal pula sebagai Konvensi Peking Dua.12 Meskipun berstatus sewa, anehnya Inggris tidak membayar uang sewa kepada Tiongkok. Tiongkok pun terpaksa menyetujuinya karena situasi yang tidak memungkinkan kala itu. Pemerintah Inggris dan Tiongkok menyimpulkan Deklarasi Bersama Tiongkok-Inggris pada tahun 1984. Intinya, perjanjian ini mengizinkan kepada Inggris untuk menyewa wilayah New Territories selama 99 tahun yang akan berakhir pada 1997. Hong Kong berkembang dengan sangat cepat di bawah kekuasaan Inggris dengan menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi dan keuangan dunia. Pada tanggal 1 Juli 1997, daerah Hong Kong secara resmi diserahkan oleh pemerintah Britania Raya (Inggris) kepada Republik Rakyat Tiongkok. Dengan

10https://asiapacificcurriculum.ca/sistem/files/2019-02/Opium%20Wars%20- %20Background%20Reading.pdf Hal.2. diakses pada 09 Oktober 2019 pukul 12.20 WIB. 11 Ghai, Yash P. 1999. Hong Kong's New Constitutional Order: The Resumption of Chinese Sovereignty and the Basic Law. E-Book. Hong Kong : University Press. Hal. 505. 12 Eyke. 1898. Convention Between The United Kingdom and Cina Respecting An Extension of Hong Kong Territory dalam http://ebook.lib.hku.hk/HKG/B36227845.pdf .E-Book. Hal.4. diakses pada 09 Oktober 2019 pukul 12.30 WIB.

7

Universitas Sumatera Utara kata lain sebelum Hong Kong diserahkan pada tanggal 1 Juli tahun 1997, Hong Kong merupakan koloni Britania Raya (Inggris). Dengan diserahkannya Hong Kong ketangan Tiongkok, Tiongkok mengeluarkan kebijakan One Country Two Sistems. One Country Two Sistem atau satu negara dua sistem ini merupakan suatu kebijakan politik khusus yang digagas oleh Deng Xiaoping pada tahun 1987. Kebijakan politik ini berlaku di Hong Kong untuk 50 tahun dari tahun 1997, sehingga masa One Country Two Systems ini akan berakhir pada tahun 2047.13 One Country Two Systems sebagai salah satu bentuk yang menyatakan bahwa Tiongkok adalah satu, namun wilayah Tiongkok yang berbeda seperti , Hong Kong dan Macau dapat mempertahankan sistem ekonomi dan administrasi mereka sendiri, sementara wilayah lain di negara Tiongkok masih menggunakan sosialisme dengan sistem karakteristik Tiongkok. Pemerintah Tiongkok menegaskan bahwa Hong Kong akan menjalankan konsep kebijakan One Country Two Systems dimana Hong Kong akan berada di bawah kedaulatan Tiongkok, namun Hong Kong akan tetap bisa mempertahankan identitasnya, menjalankan sistem yang berbeda terutama sistem ekonomi yang berorientasi pasar terbuka dan gaya hidup yang berbeda.14 Mungkin perbedaan yang paling signifikan antara Tiongkok daratan dan Hong Kong adalah bahwa daratan adalah komunis sementara Hong Kong memiliki demokrasi yang terbatas. Hong Kong dan Tiongkok saling berbagi Presiden sebagai kepala negara mereka. Namun, masing-masing memiliki kepala pemerintahan sendiri: Presiden adalah kepala Tiongkok daratan, sedangkan Kepala Eksekutif adalah kepala Daerah Administratif Khusus Hong Kong. Pemerintah Daerah Administratif Khusus Hong Kong, secara umum Pemerintah Hong Kong atau disederhanakan sebagai GovHK, mengacu pada otoritas eksekutif dari DAK Hong Kong. Pemerintah secara resmi dipimpin oleh kepala eksekutif DAK yang menominasikan para pejabat utama untuk diangkat oleh Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok (Pemerintah Rakyat Pusat). Menurut prinsip konstitusional satu

13 Ming K. Chan. 2018. The Challenges of “One Country, Two Sistems” Disequilibrium in China‟s Hong Kong SAR, 1997–2017. E-Jurnal. Chinese Law & Government. Volume 50, Issue 1 dalam https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/00094609.2018.1445337 diakses pada 09 Oktober 2019 pukul 13.20 WIB. 14Sherlock. 1997. Hong Kong and the Transfer to Cina: Issues and Prospects dalam https://www.aph.gov.au/sitecore/content/Home/About_Parliament/Parliamentary_Departments/Parliame ntary_Library/Publications_Archive/CIB/CIB9697/97cib33 diakses pada 09 Oktober 2019 pukul 13.26 WIB.

8

Universitas Sumatera Utara negara dua sistem, pemerintah bertugas dalam urusan dalam negeri dan luar negeri. Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok, pemerintah yang tidak mengurusi keuangan Hong Kong, bertanggung jawab untuk pertahanan dan kebijakan luar negeri Hong Kong. Meskipun secara bertahap berkembang, secara keseluruhan struktur pemerintahan Hong Kong diwarisi dari Hong Kong Britania. Chief Executive (Kepala Eksekutif) bertanggung jawab kepada Pemerintah Pusat Rakyat. Masa jabatan Kepala Eksekutif adalah selama lima tahun, dan setiap orang dapat melayani untuk maksimum dua istilah berturut-turut. Kepala Eksekutif ini merupakan jabatan pemerintahan tertinggi di Hong Kong, yang dibentuk untuk menggantikan jabatan Gubernur Hong Kong saat Hong Kong masih menjadi koloni Inggris. Kepala Eksekutif Hong Kong pertama adalah Tung Chee Hwa yang mulai menjabat di tahun 1997, menggantikan , yang menjabat sebagai gubernur terakhir di Hong Kong. Carrie Lam saat ini menjabat sebagai kepala eksekuif Hong Kong. Hong Kong juga memiliki sistem hukum dan peradilannya sendiri (termasuk kepolisian khusus), organisasi distrik (tanpa kekuatan politik) dan pegawai negeri, secara luas berdasarkan model hukum umum Inggris.15 Hong Kong yang memiliki hak khusus untuk menikmati otonomi dari pemerintah Tiongkok seperti pada sistem hukum,mata uang,bea cukai dan imigrasi. Namun pada kenyataannya, pemerintahan Tiongkok tidak lepas tangan terhadap kebebasan dan aspirasi masyarakat Hong Kong yang dibatasi serta di kekang. Perjanjian yang memberikan hak kebebasan kepada Hong Kong hanya sebuah wacana yang dibangun oleh Tiongkok saja. Seharusnya urusan yang ditangani oleh pemerintah Tiongkok hanyalah masalah pertahanan nasional dan hubungan diplomatik. Tiongkok yang memiliki kontrol atas pemilihan Chief Executive di Hong Kong dan Macau, walaupun pemilihan tersebut atas konsultasi dan nominasi dengan pemerintah kedua SAR. Tiongkok juga memiliki hak untuk memberikan arahan kepada Chief Executive terkait dengan kewajiban mereka. Pencurahan

15 M. Iqbal. 2018. Kebijakan Tiongkok Memberikan Status Special Administrative Region (Sar) Kepada Hong Kong (1982-1997). Skripsi. Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Hal. 36. dalam http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22250?show=full diakses pada 03 Januari 2020 pukul 12.00 WIB.

9

Universitas Sumatera Utara besar dukungan untuk Aksi protes selama acara di Tiongkok pada bulan Juni 1989 adalah indikasi tertentu bahwa rakyat Hong Kong dihargai kebebasan politik serta kekayaan dan khawatir tentang masa depan mereka di bawah kekuasaan Tiongkok. Tidak bisa dipungkiri bahwasanya pemerintah Hong Kong tidak mampu menjalankan kebijakan One Country Two Sistem dimana masih adanya keterlibatan pemerintah Tiongkok terhadap kebijakan Hong Kong. Masyarakat Hong Kong tentu saja menilai sikap pemerintah Hong Kong yang tidak mampu menjaga sistem sosialis demokrasi telah melahirkan ancaman untuk hak kebebasan masyarakat Hong Kong dalam hak memilih dan yang dianggap membatasi hak mayarakat Hong Kong. Setelah 10 tahun berlalu tepatnya pada 2014 pemerintah Hong Kong kembali mengeluarkan kebijakan warga akan bisa memilih pemimpin secara langsung namun calon tersebut harus berasal dari daftar yang telah disetujui oleh pemerintah Tiongkok. Ini memicu protes besar-besaran dari orang-orang yang meminta penerapan demokrasi secara penuh di Hong Kong. Aksi protes membuat kegiatan di pusat kota lumpuh selama beberapa pekan. Para pengunjuk rasa telah berprotes selama lebih dari dua bulan, menuntut pemilihan yang sepenuhnya demokratis untuk kepala eksekutif kota.16 Kebijakan lain yang dikeluarkan oleh pemerintah Hongkong yaitu Undang-Undang Ekstradisi tahun 2019 yang mengekstradisi penjahat jika mendapat permintaan dari otoritas Tiongkokdaratan, Macau,maupun Taiwan didasarkan kasus per kasus.17 Kondisi tersebut sedikit tidaknya mempengaruhi partisipasi masyarakat Hongkong. Partisipasi politik yang meluas merupakan ciri khas modernisasi politik. Partisipasi politik adalah kegiatan warganegara yang bertujuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan politik. Partisipasi politik dilakukan orang dalam posisinya sebagai warganegara, bukan politikus ataupun pegawai negeri dan sifat partisipasi politik ini adalah sukarela, bukan dimobilisasi oleh negara ataupun partai yang berkuasa.18

16 https://edition.cnn.com/2019/08/26/asia/hong-kong-protests-umbrella-intl-hnk/index.html diakses pada 03 Januari 2020 pukul 12.20 WIB. 17 https://www.bbc.com/news/world-asia-china-47810723 diakes pada 03 Januari 2020 pukul 12.28 WIB. 18 Samuel P. Huntington dan Joan Nelson. 1990. Partisipasi Politik di Negara Berkembang. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 9-10.

10

Universitas Sumatera Utara Partisipasi politik dapat diarahkan untuk mengubah keputusan-keputusan pejabat-pejabat yang sedang berkuasa, menggantikan atau mempertahankan pejabat-pejabat itu, atau mempertahankan organisasi sistem politik yang ada dan aturan-aturan pemain politiknya. Semuanya merupakan cara-cara untuk memperngaruhi keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan pemerintah.19 Partisipasi politik merupakan semua kegiatan yang mempunyai tujuan-tujuan tersebut, tidak boleh peduli apakah itu legal atau tidak legal norma-norma yang berlaku di dalam sistem politik yang bersangkutan. Dengan demikian, maka protes-protes, huruhara, protes dan malahan bentuk-bentuk kekerasan pemberontakan yang dimaksud untuk memperngaruhi jabatan-jabatan pemerintah merupakan bentuk partisipasi politik. Aksi protes merupakan aspek dinamis dari kehidupan politik. Karena itu Aksi ini sering terjadi di dalam bentuk masyarakat apapun, utamanya masyarakat sedang mengalami perubahan sosio-ekonomi, budaya dan politik. Aksi protes ini telah mewarnai kehidupan politik di Hong Kong. Masyarakat yang protes terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Hong Kong yang dianggap tidak mampu untuk menjaga nilai-nilai demokrasi di Hong Kong. Aksi protes ini tentu saja akan menjadi bomerang bagi Hong Kong dan juga masyarakat Hong Kong sendiri. Hong Kong yang menjadi Wilayah Administrasi Khusus Tiongkok ini menambah ketertarikan peneliti. Kehidupan politik masyarakat Hong Kong yang masih melibatkan peran besar dari pemerintah Tiongkok. Istilah yang dikenal dengan ―One Country, Two Systems‖ yang sampai saat ini masih berlaku di Hong Kong. Hong Kong merupakan kota semi-negara yang menerapkan sistem pemerintahan liberal dan ekonomi kapitalis. Berbeda dengan negara induknya China yang memiliki sistem pemerintahan komunis. Keterlibatan pemerintah Tiongkok dalam kehidupan politik Hong Kong mengambil perhatian besar dari masyarakat Hong Kong itu sendiri. Bentuk penolakan masyarakat terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Hong Kong yaitu aksi protes. Aksi protes yang melibatkan ribuan masa tentu saja bertujuan untuk melakukan perubahan. Peran dari kaum- kaum muda seperti mahasiswa, murid

19 Ibid. Hal. 8.

11

Universitas Sumatera Utara sekolah sangat besar dalam demonstrasi ini. Sikap dari mahasiswa dan juga murid sekolah ini memberikan inspirasi yang luar biasa dimana mereka memiliki kepedulian yang besar terhadap Hong Kong serta mereka mengeluarkan aksi protes sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Hong Kong yang dianggap tidak layak untuk kesejahteraan masyarakat Hong Kong. Aksi protes massa antipemerintah di Hong Kong telah menarik perhatian dunia. Dilengkapi teknologi komunikasi modern, para demonstran memfokuskan kemarahan mereka kepada pemerintah Hong Kong, lembaga kepolisian dan simbol-simbol pemerintahan .Aksi protes yang mayoritas berjalan tanpa pemimpin ini berarti mereka telah meninggalkan hirarki tradisional pergerakan politik. Para pengunjuk rasa di Hong Kong malah merencanakan aksinya melalui struktur organisasi yang terdesentralisasi. Untuk memfasilitasi kelancaran berbagi informasi, warga Hong Kong mengandalkan aplikasi pengiriman pesan seperti Telegram dan peta online yang membantu pengunjuk rasa secara langsung melihat lokasi keberadaan polisi. Mulai dari memblokade jalan-jalan hingga menciptakan gangguan lalu lintas udara, taktik Hong Kong telah menjadi "contoh buku teks" bagi para pengunjuk rasa di negara lain. Yang menjadi fokus utama dari aksi protes tahun 2014 dan 2019 adalah tentang Hak Asasi Manusia, namun ada latarbelakang yang berbeda dari setiap aksi protes yang terjadi pada tahun 2014 dan 2019. Aksi protes yang berlangsung pada 2014 dan 2019 merupakan aksi protes yang terbesar terjadi di Hong Kong. Dengan adanya aksi protes yang terjadi masyarakat melindungi diri mereka dengan menggunakan payung sehingga lahirlah istilah ―Gerakan Payung 2014‖ atau “Hongkong‟s Umbrella Movement” dimana aksi ini merupakan aksi yang menentang kebijakan pemerintah terkait pemilihan kepala daerah. Pemerintah pusat Tiongkok memiliki peran dalam kebijakan pemerintah terkait pemilihan kepala daerah. Masyarakat Hong Kong menyerukan hak pilih universal murni, pemerintah Hong Kong menolak membuat konsesi apa pun dalam reformasi pemilu. Hal itu disebabkan banyaknya campur tangan Tiongkok atas pemilu yang ada di Hongkong. Padahal Tiongkok sudah menjanjikan untuk mengatur urusan politik, ekonomi, dan sosialnya sendiri.

12

Universitas Sumatera Utara Uniknya “Umbrella Movement‟s” ini terjadi secara spontan oleh masyarakat Hong Kong dari berbagai macam kalangan orang tua dan kalangan muda. Umbrella Movement mewarisi semangat akan demokrasi penuh dan kebebasan sipil yang tumbuh di kalangan generasi muda hingga saat ini dan akan terus tumbuh. Meskipun kekuatan pemerintah China Daratan di Hong Kong sulit diruntuhkan sepertinya gerakan besar menyerupai pola-pola gerakan Umbrella Movement yang juga di inspirasi oleh gerakan Tiananamen 1989 akan kembali terjadi di tahun 2047 saat masa 50 tahun One Country Two System berakhir, akan ada upaya menuntut referendum yang mengarah pada keinginan untuk merdeka menjadi sebuah negara yang berdaulat penuh dan benar-benar lepas dari China. Sedangkan pada tahun 2019 aksi protes dikenal dengan ―Anti-RUU Ekstradisi‖ atau “antiELAB Protest‖ ini menuntun rancangan undang-undang ekstradisi yang dipandang mengancam otonomi khusus yang dimiliki oleh Hong Kong. Selama delapan pekan, Hong Kong diwarnai gelombang aksi protes atas Rancangan Undang-undang Ektradisi. Rangkaian peristiwa yang berpuncak pada aksi kekerasan kepada pelaku unjuk rasa itu menciptakan ketegangan baru di wilayah pulau yang memiliki otonomi khusus tersebut. Kemelut politik di Hong Kong bermula ketika Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menolak untuk menarik RUU Ekstradisi yang memungkinkan ekstradisi pelaku kriminal di Hong Kong ke China daratan. Kebijakan itu dipandang dapat mengancam otonomi khusus yang dimiliki wilayah bekas jajahan Inggris tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji Aksi protes masyarakat Hong Kong dengan judul : Penolakan Masyarakat Hong Kong Terhadap Kebijakan Pemerintah Hong Kong (Studi Komperatif : Aksi Protes Masyarakat Hong Kong Tahun 2014 Dan 2019)

B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian tersebut, maka penulis merumuskan masalah yang akan dikaji melalui pertanyaan dalam penelitian ini, yaitu : Bagaimana Aksi protes Masyarakat Hong Kong terhadap Kebijakan Pemerintah Hong Kong pada tahun 2014 dan 2019 ?

13

Universitas Sumatera Utara C. Batasan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian dan rumusan masalah didalam penelitian ini, sebagai berikut. 1. Bagaimana latar belakang terjadinya aksi protes masyarakat Hong Kong pada tahun 2014 dan 2019 ? 2. Bagaimana bentuk aksi protes aksi protesyang dilakukan masyarakat Hong Kong pada tahun 2014 dan 2019 ? 3. Bagaimana respon Pemerintah Hong Kong terhadap aksi protes masyarakat Hong Kong pada tahun 2014 dan 2019 ?

D. Tujuan penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan latar belakang terjadinya aksi protes masyarakat Hong Kong pada tahun 2014 dan 2019. 2. Menjelaskan bentuk aksi protes yang dilakukan masyarakat Hong Kong pada tahun 2014 dan 2019. 3. Menganalisis repson pemerintah Hong Kong terhadap aksi protes masyarakat Hong Kong pada tahun 2014 dan 2019.

E. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis, penelitian ini sebagai salah satu kajian ilmu politik yang diharapkan mampu memberikan pemahaman dalam menganalisis peristiwa politik dengan Teori Partisipasi Politik,Teori Kebijakan dan Konsep Aksi. 2. Secara akademis, penelitian ini dimaksudkan dapat menambah khasanah referensi penelitian bagi Departemen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara terkait kajian politik di Negara Hong Kong. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bahan kajian dan informasi bagi masyarakat dalam memahami aksi protes yang dilakukan oleh masyarakat Hong Kong.

14

Universitas Sumatera Utara F. Kerangka Teori dan Konsep Teori dapat didefenisikan sebagai perangkat atau proposisi umum yang menggambarkan aspek yang berbeda dari beberapa fenomena. Teori membantu peneliti dalam proses interprestasi data juga menyediakan banyak argumentasi yang dapat digunakan untuk menganalisis atau memberikan interprestasi atas hasil penelitian yang diolah. Argumentasi yang dibangun oleh peneliti akan lebih kuat apabila didukung dengan teori yang ada.20 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori partisipasi politik, teori kebijakan dan konsep aksi.

F.1 Teori Partisipasi Politik F.1.1 Pengertian Partisipasi Politik Partisipasi politik merupakan salah satu aspek penting dari demokrasi. Asumsi yang mendasari demokrasi (partisipasi) adalah orang yang paling tahu tentang apa yang baik bagi dirinya adalah orang itu sendiri. Karena keputusan politik yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah menyangkut dan mempengaruhi kehidupan warga negara maka warga masyarakat berhak ikut serta menentukan isi keputusan yang mempengaruhi hidupnya dalam keikutsertaan warganegara dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik. Kegiatan warganegara biasa dibagi menjadi dua yaitu : mempengaruhi isi kebijakan umum dan ikut menentukan pembuatan dan pelaksana keputusan politik. Kegiatan politik yang tercakup dalam konsep partisipasi politik mempunyai bermacam-macam bentuk dan intensitas. Jumlah orang yang mengikuti kegiatan yang tidak intensif, yaitu kegiatan yang tidak banyak menyita waktu, seperti memberikan suara dalam pemilu, besar sekali. Sebaliknya, kecil sekali jumlah orang yang secara aktif dan sepenuh waktu melibatkan diri dalam politik. Kegiatan sebagai aktivis politik ini mencakup antara lain menjadi pemimpin dari partai atau kelompok kepentingan. Partisipasi politik memiliki pengertian yang beragam. Ada beberapa ahli yang mengungkapkan pendapatnya tentang partisipasi politik. Menurut Ramlan Surbakti yang dimaksud dengan partisipasi politik adalah keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan

20 Nanang Martono. 2016. Metode Penelitian Sosial: Konsep-Konsep Kunci. Jakarta : Rajawali Pers. Hal. 321.

15

Universitas Sumatera Utara segala keputusan yang menyangkut atau memengaruhi hidupnya.21 Herbert McClosky seorang tokoh masalah partisipasi berpendapat bahwa partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, dan secara langsung atau tidak langsung, dalam proses pembentukan kebijakan umum.22 Dalam hubunganya dengan negara-negara berkembang Samuel P.Hutington dan Joan M. Nelson memberi tafsiran yang lebih luas. Partisipasi politik adalah kegiatan warga yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk memengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual atau kolektif, teroganisir atau spontan, mantap atau sporadik, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau illegal, efektif atau tidak efektif. Miriam Budiarjo secara umum mengartikan partisipasi politik sebagai kegiatan sesorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik yaitu dengan jalan memilih pimpinan negara secara langsung atau tidak langsung memengaruhi kebijakan pemerinah (public policy).23 Terakhir menurut Keith Faulks partisipasi politik adalah keterlibatan aktif individu maupun kelompok dalam proses pemerintahan yang berdampak pada kehidupan mereka. Hal ini meliputi keterlibatan dalam pembuatan keputusan maupun aksi oposisi, yang penting partisipasi merupakan proses aktif.24 Dari beberapa pendapat ahli tersebut maka yang dimaksud partisipasi politik adalah adanya kegiatan atau keikutsertaan warga negara dalam proses pemerintahan. Kemudian kegiatan tersebut diarahkan untuk memengaruhi jalannya pemerintahan. Sehingga dengan adanya partisipasi politik tersebut akan berpengaruh terhadap kehidupan mereka. F.1.2. Tipologi Partisipasi Politik Rahman H.I menyatakan bahwa secara umum tipologi partisipasi sebagai kegiatan dibedakan menjadi:25 1) partisipasi aktif, yaitu partisipasi yang berorientasi pada proses input dan output.

21 Ramlan Surbakti. 2007. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Widisarana Indonesia. Hal. 14. 22 Miriam Budiardjo.2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal. 367 23 Sudijono Sastroatmodjo. 1995. Perilaku Politik. Semarang: Ikip Semarang Press. Hal. 68. 24 Keit Faulks. 2010. Sosiologi Politik. Bandung: Nusa Media.Hal. 226 25 Rahman, H.I. 2007. Sistem Politik Indonesia. Graha Ilmu: Yogyakarta.Hal. 288

16

Universitas Sumatera Utara 2) partisipasi pasif, yaitu partisipasi yang berorientasi hanya pada output, dalam arti hanya menaati peraturan pemerintah, menerima dan melaksanakan saja setiap keputusan pemerintah. 3) golongan putih (golput) atau kelompok apatis, karena menganggap sistem politik yang ada menyimpang dari yang dicita-citakan. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa orientasi partisipasi politik aktif terletak pada input dan output politik. Sedangkan partsipasi pasif terletak pada outputnya saja. Selain itu juga ada anggapan masyarakat dari sistem politik yang ada dinilai menyimpang dari apa yang dicita-citakan sehingga lebih menjurus ke dalam partisipasi politik yang apatis. Sedangkan Olsen yang dikutip Oleh A. Rahman H.I memandang partisipasi sebagai dimensi utama startifikasi sosial. Ia membagi partisipasi menjadi enam lapisan, yaitu pemimpin politik, aktivitas politik, komunikator (orang yang menerima dan menyampaikan ide-ide, sikap dan informasi lainnya kepada orang lain), warga masyarakat, kelompok marginal (orang yang sangat sedikit melakukan kontak dengan sistem politik) dan kelompok yang terisolasi (orang yang jarang melakukan partisipasi politik).26 Partisipasi politik juga dapat dikategorikan berdasarkan jumlah pelaku yaitu individual dan kolektif. Individual yakni seseorang yang menulis surat berisi tuntutan atau keluhan kepada pemerintah. Sedangkan yang dimaksud partisipasi kolektif ialah kegiatan warga negara secara serentak untuk mempengaruhi penguasa seperti kegiatan dalam proses pemilihan umum. Partisipasi kolektif dibedakan menjadi dua yakni partisipasi kolektif yang konvensional yang seperti melakukan kegiatan dalam proses pemilihan umum dan partisipasi politik kolektif non konvensional (agresif) seperti pemogokan yang tidak sah,melakukan hura- hura, menguasai bangunan umum. Partisipasi politik kolektif agresif dapat dibedakan menjadi dua yaitu aksi agresif yang kuat dan aksi agresif yang lemah. Suatu aksi agresif dikatakan kuat dilihat dari tiga ukuran yaitu bersifat anti rezim (melanggar peraturan mengenai aturan partisipasi politik normal), mengganggu fungsi pemerintahan dan harus merupakan kegiatan kelompok yang dilakukan oleh mono elit. Sedangkan, partisipasi politik kolektif agresif yang

26 Rahman, op.cit. Hal.209.

17

Universitas Sumatera Utara lemah adalah yang tidak memenuhi ketiga syarat tersebut diatas. Di negara-negara berkembang partisipasi politik cenderung digerakan secara meluas dan diarahkan untuk kepentingan pembangunan. Orang-orang yang melakukan protes atau memberikan suara dengan jalan tersebut tampaknya merupakan wujud nyata dari partisipasi politik yang mudah serta mengudang perhataian dari berbagai kalangan. F.1.3. Bentuk Partisipasi Politik Paige dalam Cholisin merujuk pada tinggi rendahnya kesadaran politik dan kepercayaan pemerintah (sistem politik menjadi empat tipe yaitu partisipasi aktif, partisipasi pasif tertekan (apatis), partisipasi militant radikal, dan partisipasi pasif.27 Partisipasi aktif, yaitu apabila seseorang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan kepada pemerintah tinggi. Sebaliknya jika kesadaran politik dan kepercayaan kepada pemerintah rendah maka partisipasi politiknya cenderung pasif - tertekan (apatis). Partisipasi militant radikal terjadi apabila kesadaran politik tinggi tetapi kepercayaan kepada pemerintah sangat rendah.Dan apabila kesadaran politik sangat rendah tetapi kepercayaan terhadap pemerintah sangat tinggi maka partisipasi ini disebut tidak aktif (pasif). Berbagai bentuk-bentuk partisipasi politik yang terjadi di berbagai negara dapat dibedakan dalam kegiatan politik yang berbentuk konvensional dan nonkonvensional termasuk yang mungkin legal (petisi) maupun ilegal (cara kekerasan atau revolusi). Bentuk bentuk dan frekuensi partisipasi politik dapat dipakai sebagai ukuran untuk menilai stabilitas sistem politik, integritas kehidupan politik, kepuasan atau ketidakpuasan warga negara. Bentuk-bentuk partisipasi politik yang dikemukakan oleh Almond yang dikutip oleh MohtarMas‘oed yang terbagai dalam dua bentuk yaitu partisipasi politik konvensional dan partisipasi politik non konvensional. Adapun rincian bentuk partisipasi politik konvensionaldan non konvensional.28 1) Partisipasi politik konvensional a) Pemberian suara atau voting b) Diskusi politik

27Cholisin, op.cit. Hal. 48. 28Mohtar Mas‘oed. 2011. Perbandingan Sistem Politik . Gadjah Mada: University Press. Yogyakarta. Hal. 57- 58.

18

Universitas Sumatera Utara c) Kegiatan kampanye d) Membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan e) Komunikasi individual dengan pejabat politik atau administrative 2) Partisipasi politik nonkonvensional a) Pengajuan petisi b) Berprotes c) Konfrontasi d) Mogok e)Tindak kekerasan politik terhadap harta benda :pengrusakan, pemboman, pembakaran f) Tindakan kekerasan politik terhadap manusia: penculikan, pembunuhan, peranggerilya, revolusi. F.1.4. Jenis-Jenis Partisipasi Politik Milbran dan Goel, membedakan partisipasi politik jadi beberapa jenis yaitu :29 1. Partisipasi politik apatis, orang yang tidak berpartisipasi dan menarik diri dari proses politik. 2. Partisipasi politik spector, orang yang setidak-tidaknya pernah ikut memilih dalam pemilihan umum. 3. Partisipasi politik gladiator, mereka yang secara aktif terlibat dalam proses politik, yakni komunikator, spesialis mengadakan kontak tatap muka, aktivis partai dan pekerja kampanye dan aktivis masyarakat. 4. Partisipasi politik pengritik, orang-orang yang berpartisipasi dalam bentuk yang tidak konvensional.

F.2. Teori Gerakan Sosial F.2.1. Pengertian Gerakan Sosial Menurut Kamus Sosiologi , gerakan sosial merupakan suatu bentuk aksi bersama yang bertujuan untuk melakukan reorganisasi sosial, baik yang diorganisir secara rapi maupun secara cair dan informal. Dengan gaya yang berbeda, Giddens mendefinisikan gerakan sosial sebagai suatu upaya untuk

29 Ibid. Hal.152.

19

Universitas Sumatera Utara mengejar suatu kepentingan bersama atau untuk mencapai tujuan bersama melalui tindakan kolektif (collective action). Borgatta dan Marie menjelaskan bahwa gerakan sosial adalah tindakan kolektif yang mencoba untuk mempromosikan atau menentang perubahan di dalam masyarakat atau kelompok. Tokoh lainnya yaitu Sydney Tarrow berpendapat, gerakan sosial merupakan suatu tantangan kolektif yang didasarkan pada tujuan-tujuan bersama, rasa solidaritas sosial, dan interaksi sosial yang berkelanjutan antara para elit, penentang dan pemegang wewenang. Gerakan sosial dianggap sebagai sumber harapan (source of hope) masyarakat dalam menghadapi perkembangan kehidupan yang makin kompleks.30 Bisa disimpulkan bahwa gerakan sosial memiliki definisi yang beragam. Keanekaragaman konsepsi gerakan sosial merupakan hal yang wajar mengingat ia merupakan suatu fenomena sosial yang kompleks dan multidimensional yang menyangkut berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Gerakan sosial akan senantiasa ada dan berkembang selaras dengan kehidupan manusia dan peradaban masyarakat dengan segala dinamika dan problematika yang ada didalamnya. Gerakan sosial dinilai sebagai sebuah bentuk aktivitas yang khas dari masyarakat sipil. Dalam gerakan sosial, aktor-aktor terlibat secara mandiri dan diikat oleh suatu identitas kolektif yang dibangun atas dasar kebutuhan dan kesadaran untuk keterhubungan (connectedness).Gerakan sosial dipandang sebagai suatu gerakan yang lahir dari prakarsa masyarakat dalam menuntut perubahan dalam institusi, kebijakan atau struktur pemerintahan. Gerakan sosial lahir sebagai wujud reaksi terhadap permasalahan yang tidak diinginkan rakyat dan adanya keinginan untuk menciptakan perubahan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat (sosial, politik, lingkungan, dan lain-lain). Dalam konteks ini tuntutan perubahan seringkali muncul karena melihat kebijakan yang ada tidak sesuai dengan konteks masyarakat yang ada maupun bertentangan dengan kepentingan masyarakat secara umum.

30 Sujatmiko, I. G. 2006. Gerakan Sosial dalam Dinamika Masyarakat. Jakarta: LP3ES Indonesia.Hal. 15.

20

Universitas Sumatera Utara F.2.2. Komponen Utama Gerakan Sosial Ada banyak tindakan kolektif maupun perlawanan-perlawanan yang ada dalam kehidupan masyarakat, akan tetapi tidak semua tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai suatu gerakan sosial. Tarrow menjelaskan bahwa konsep gerakan sosial harus memiliki empat komponen yang mendasar. Empat komponen dasar dari gerakan sosial antara lain:31 1)Struktur Gerakan sosial baru memiliki struktur yang tidak kaku, bersifat mengalir, untuk menghindari bahaya oligarkisasi. Hal itu diwujudkan dengan adanya upaya rotasi kepemimpinan, melakukan voting untuk semua isu, memiliki organisasi ad hoc yang tidak permanen. Gerakan sosial baru menciptakan struktur yang lebih responsif terhadap kebutuhan individu dalam bentuk struktur yang terbuka, hirarkis. 2) Tantangan Kolektif Salah satu hal yang membedakan gerakan sosial dengan tindakan-tindakan kolektif lainnya, seperti bermain sepakbola, menonton pertunjukan musik, adalah adanya tantangan kolektif. Gerakan sosial selalu ditandai adanya tantangan- tantangan untuk melawan melalui aksi langsung yang ‗mengganggu‘ para elit, pemegang otoritas, kelompok-kelompok lain atau aturan-aturan kultural tertentu. Tantangan kolektif juga ditandai dengan tindakan menghalangi, membuat ketidakpastian terhadap aktivitas pihak lain yang coba mereka lawan melalui gerakan sosial.Tantangan kolektif merupakan karakteristik yang paling umum dari gerakan sosial. Tantangan kolektif seringkali disimbolkan dalam bentuk, slogan, corak pakaian, perilaku pribadi, penamaan baru objek-objek yang familiar dengan simbol yang baru ataupun berbeda, dan lain-lain. Tantangan kolektif merupakan hal yang menjadi focal point (titik fokus) bagi para aktor gerakan sosial, untuk memperoleh perhatian dari pihak yang dilawan, dan menciptakan konstituen untuk diwakili. 3) Tujuan Bersama Terdapat banyak alasan mengapa akhirnya individu bergabung dengan gerakan sosial. Alasan-alasan tersebut berbeda-beda tergantung dengan

31 Edi Suharto. 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT Refika Aditama. Hal. 11.

21

Universitas Sumatera Utara pertimbangan individu masing-masing. Namun, jika dilihat secara konseptual alasan paling jelas mengapa individu tergabung dalam gerakan sosial adalah untuk menyusun klaim bersama menentang pihak lawan, pemegang otoritas atau para elit. 4) Solidaritas dan Identitas Kolektif Pertimbangan kepentingan bersama dari partisipan merupakan penggerak bersama (common de-nominator) dari gerakan sosial yang kemudian menjembatani perubahan yang semula hanya potensi menjadi aksi nyata. Gerakan sosial akan dapat berjalan apabila terdapat perasaan-perasaan solidaritas atau identitas, yang seringkali bersumber dari rasa nasionalisme, etnisitas, agama, ataupun kesamaan minat tertentu, misal minat terhadap isu sosial, lingkungan, HAM, Gender, dan lain-lain. 5) Memelihara politik perlawanan Dengan terus memelihara aksi kolektif melawan pihak tertentu, suatu tindakan perlawanan akan bisa menjadi gerakan sosial. Komponen tujuan kolektif, identitas bersama dan tantangan yang dapat diidentifikasi membantu gerakan sosial dalam upaya memelihara politik perlawanan. Aksi kolektif dalam interaksi dengan pihak lawan yang kuat menandai titik pergeseran di mana suatu penentangan (contention) berubah menjadi suatu gerakan sosial. F.2.3 Tipologi Gerakan Sosial Menurut Aberle, Cameron, dan Blumer, para sosiolog mengelompokkan gerakan sosial ke dalam beberapa tipe. Pengelompokkan tipe Gerakan sosial ini didasarkan atas berbagai aspek, yakni berdasarkan aspek tujuan gerakan dan metode yang digunakan dalam mencapai tujuan. Blumer, mengelompokkan gerakan sosial ke dalam dua tipe, yakni:32 (1) Gerakan Sosial Umum (General Social Movements); dan (2) Gerakan Sosial Khusus (Specific Social Movements). Gerakan Sosial Umum (General Social Movements), yaitu gerakan dalam perubahan nilai-nilai di masyarakat, misalnya: upaya gerakan perempuan (women`s movement) yang melakukan gerakan perubahan tentang status dan pandangan terhadap kaum perempuan. Sedangkan, gerakan sosial khusus (specific

32 Stolley, Kathy S. 2005. The Basics of Sociology. E-Book. Westport: Greenwood Press. Hal. 189.

22

Universitas Sumatera Utara social movements) adalah gerakan yang memiliki fokus yang lebih jelas (spesifik), misalnya: Gerakan anti-aborsi (anti-abortion movement). Berdasarkan dimensi sasaran perubahan (who is changed) dan dimensi jumlah besarnya (tingkat) perubahan (how much changed), maka gerakan sosial (social movements) dapat dikelompokkan ke dalam empat tipe, yakni: (1) Gerakan Sosial Alternatif (Aletrnative Social Movements); (2) Gerakan Sosial Pembebasan (Redemptive Social Movements); (3) Gerakan Sosial Reformasi (Reformative Social Movements); dan (4) Gerakan Sosial Revolusi (Revolutionary Social Movements). Selanjutnya, penjelasan tentang keempat tipe social movement tersebut adalah sebagai berikut :33 (1)Alternative Social Movement (Gerakan Sosial Alternatif) Merupakan tipe gerakan sosial yang tingkat ancamanya terhadap status quo sangat kecil karena sasaran dari Gerakan sosial ini adalah suatu perubahan yang terbatas terhadap hanya sebagian dari populasi. Sebagai contoh, gerakan sosial Promise Keepers, yang ditujukan untuk mendorong agar laki-laki pemeluk Kristen lebih taat dan lebih memperhatikan keluarga mereka. (2) Redemptive Social Movement (Gerakan Sosial Pembebasan) Merupakan tipe Gerakan sosial yang memiliki fokus selektif, tetapi ditujukan terhadap perubahan yang radikal (lebih mengakar) pada individu. Sebagai contoh, Alcoholics Anonymous, adalah sebuah organisasi yang membantu orang-orang yang mengalami kecanduan alkohol agar mereka sembuh dan mampu untuk hidup lebih baik. (3) Reformative Social Movement (Gerakan Sosial Reformasi) Merupakan tipe gerakan sosial yang ditujukan hanya untuk suatu perubahan sosial yang terbatas terhadap setiap orang. Reformative Social Movement, umumnya terjadi dalam suatu sistem politik. Tipe gerakan ini bisa bersifat progresif (mempromosikan pola sosial yang baru) dan bisa bersifat reaktif (countermovements yang mencoba mempertahankan status quo). Sebagai contoh, Multiculturalism, adalah sebuah gerakan politik dan pendidikan yang melakukan

33 Locher, David A. 2002. Collective Behavior. E-Book. New Jersey: Prentice Hal. 617

23

Universitas Sumatera Utara advokasi terhadap orang-orang dari seluruh ras dan etnis tentang persamaan ras (racial equality). (4) Revolutionary Social Movements (Gerakan Sosial Revolusi) merupakan suatu tipe gerakan sosial yang paling keras (ekstrim) dibandingkan tipe gerakan sosial yang lainnya, berjuang untuk sebuah transformasi dasar dari seluruh masyarakat. Dengan penyebutan yang sedikit agak berbeda, berdasarkan basis tujuan ideologinya, Zanden juga mengelompokkan gerakan sosial ke dalam empat tipe, yakni: 34 (1) Revolutionary Movements (Gerakan Revolusi). Tipe revolutionary movements ditujukan untuk menggantikan nilai-nilai yang sudah ada; (2) Reform Movements (Gerakan Reformasi). Tipe reform movements, suatu gerakan yang ditujukan untuk mengadakan perubahan agar nilai-nilai yang ada bisa diterapkan/diimplementasikan lebih kuat lagi. (3) Resistence Movements (Gerakan Perlawanan). Tipe resistance movements, yaitu gerakan yang ditujukan untuk mencegah (menolak) suatu perubahan atau mengeliminasi (menghilangkan) perubahan sebelum dilembagakan; dan (4) Expressive Movements (Gerakan Ekspresif). Tipe expressive movements adalah tipe perubahan yang kurang memperhatikan perubahan kelembagaan, tetapi lebih memperhatikan adanya perubahan dari dalam dengan cara melakukan renovasi atau pembaharuan.

F.3 Konsep Aksi Aksi adalah suatu model pernyataan sikap, penyuaraan pendapat, opini, atau tuntutan yang dilakukan dengan jumlah massa tertentu dan dengan teknik tertentu agar mendapat perhatian dari pihak yang dituju tanpa menggunakan mekanisme konvensional (birokrasi). Protes juga bertujuan untuk menekan pembuat kebijakan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Sedangkan partisipasi politik secara umum merupakan suatu bentuk keterlibatan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik. Aksi protes

34 Zanden, James W. Vander. 1988. The Social Experience: An Introduction to Sociology. E-Book. : Random House. Hal.575.

24

Universitas Sumatera Utara umumnya dilatarbelakangi oleh matinya jalur penyampaian aspirasi atau buntunya metode dialog. Dalam Trias Politika, aspirasi rakyat diwakili oleh anggota legislatif. Namun dalam kondisi pemerintahan yang korup, para legislator tidak dapat memainkan perannya, sehingga rakyat langsung mengambil ‗jalan pintas‘ dalam bentuk aksi protes. Aksi protes adalah suatu perjuangan yang dilakukan seseorang atau sekelompok, yang dilakukan secara massal atau tulisan untuk mencapai kepentingan rakyat. Adanya aksi protes disebabkan ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan alasan kecewa dengan putusan yang dibuat oleh pemerintah. Munculnya penolakan akan mengakibatkan konflik.35 Aksi protes juga dilakukan dalam rangka pembentukan opini atau mencari dukungan publik. Aksi protes juga merupakan suatu tuntutan individual atau kelompok, yang dilakukan dengan lisan atau tulisan untuk memperjuangkan kepentingan atau objek tindakan. Aksi langsung, atau tindakan langsung, muncul sebagai istilah para aktivis politik untuk tindakan ekonomi dan politik di mana para pelaku menggunakan kekuatan (ekonomi atau fisik misalnya) demi mencapai tujuannya secara langsung, bukan melalui tindakan yang mengumpulkan pihak lain bersama-sama (pihak berwajib misalnya) dengan, misalnya, mengungkapkan masalah yang ada, menggunakan kekerasan fisik, menyoroti alternatif, atau menunjukkan kemungkinan solusi. Baik aksi langsung maupun aksi yang mengumpulkan pihak lain dapat mencakup tindak non-kekerasan serta tindak kekerasan, yang menargetkan beberapa orang, kelompok, atau properti yang dianggap menyinggung pelaku aksi. Contoh aksi langsung non-kekerasan (juga dikenal sebagai perlawanan tanpa kekerasan atau perlawanan sipil) dapat meliputi pendudukan tempat umum, pemogokan kerja, penyegelan tempat kerja, blokade jalan, maupun hacktivisme, sementara aksi langsung kekerasan dapat meliputi kekerasan politik maupun penyerangan. Taktik seperti sabotase dan perusakan properti kadang-kadang dianggap kekerasan.36

35 Robinhot Simanullang. 2018. Aksi Protes Tuan Manullang Melawan Pemerintah Kolonial Belanda di Tanah Batak (1906-1942).Skripsi. Unimed. Fakultas Ilmu Sejarah. Hal 1. dalam http://digilib.unimed.ac.id/32171/2/6.%20NIM.%203133121049%20CHAPTER%20I.pdf diakses pada 22 Februari 2020 pukul 18.20 WIB. 36 https://id.wikipedia.org/wiki/Aksi_langsung diakses pada 22 Februari 2020 pukul 18.30 WIB.

25

Universitas Sumatera Utara Sebab-sebab aksi protes sebagai berikut : 1) Adanya pihak-pihak yang merasa dirugikan. 2) Rasa tidak puas/kecewa atas suatu putusan. 3) Munculnya pihak yang berprasangka. Akibat aksi protes sebagai berikut : 1) Menghambat kerja sama dalam aktivitas bersama. 2) Menimbulkan bibit konflik. 3) Timbulnya kelompok primordial.

G. Metode Penelitian Metode adalah teknik-teknik khusus yang digunakan dalam penilitian sedangkan metodologi adalah ilmu pengetahuan mengenai metode-metode yang digunakan dalam penelitian. Metodologi penelitian adalah praktik teknis yang digunakan untuk mengidentifikasi pertanyaan penelitian, cara mengumpulkan dan menganalisis data dan temuan.37 Peneliti memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena yang terjadi di lapangan. Adapun metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitin yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.38 Berdasarkan tujuan peneliti memberikan gambaran tentang suatu masalah, gejala, fakta, peristiwa, dan realita secara luas dan mendalam sehingga diperoleh pemahaman baru.39 G.1 Jenis Penelitian Berdasarkan jenis permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, maka penelitian ini termasuk penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang akan membandingkan dua variable seperti yang telah dijelaskan oleh Aswarni Sudjud dalam Suharsimi Arikunto bahwa : Penelitian komparasi akan dapat menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik terhadap orang lain, kelompok,

37 Nanang Martono. 2016. Metode Penelitian Sosial: Konsep-Konsep Kunci. Jakarta : Rajawali Pers. Hal. 16. 38 Lexy Moleong. 2007. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya. Hal.4. 39 Conny R Semiawan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Grafindo. Hal.67.

26

Universitas Sumatera Utara terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja. Dapat juga membandingkan kesamaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang, grup atau negara, terhadap kasus, terhadap orang, peristiwa, atau ide-ide.40 Dalam hal ini yang dibandingkan adalah aksi protes masyarakat Hong Kong tahun 2014 dan aksi protes masyarakat Hong Kong tahun 2019. Dalam penelitian diperlukan penjelasan atau deskripsi mengenai subyek yang dijadikan bahan penelitian berkenaa dengan keadaan, fakta, variabel dan kejadian yang berlangsung saat penelitian. Jadi dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu jenis penelitian yang meneliti suatu objek, kondisi, suatu pemikiran ataupun peristiwa tertentu.41 Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat gambaran, penjelasan atau melukiskan secara sistematis mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara peristiwa serta fenomena-fenomena yang terjadi.42 Adapun tujuan dasar lain dari penelitian deskriptif adalah mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini.43 G.2 Teknik Pengumpulan Data Data merupakan keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap. Ataupun suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode dan lain-lainnya. Tehnik pengumpulan data adalah bagian instrumen pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidak suatu penelitian. Data perlu dikelompokkan terlebih dahulu sebelum digunakan dalam proses analisis. Pengelompokan data disesuaikan dengan karakteristik yang menyertainya. Berdasarkan pada posisi dan peran data dalam proses penelitiannya, data dibedakan atas 2 (dua) yaitu data primer dan data sekunder.44 Dalam penelitin ini , peneliti mengunakan data sekunder. Peneliti menggunakan teknik studi pustaka, yaitu dengan menggunakan sumber data sekunder yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini, yang menjadi data sekunder adalah berupa literatur buku, jurnal lokal, maupun jurnal internasional,

40 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian… hal.236. 41 Mohammad Nazir. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: GHal.ia Indonesia. Hal. 4. 42 Ibid. Hal. 63. 43 Lexy Moleong. Op.Cit. Hal.5. 44 Iqbal Hasan. 2009. Analisis Data Penelitian dengan Statistika. Jakarta : PT Bumi Aksara. Hal.19.

27

Universitas Sumatera Utara serta bahan-bahan lain yang mendukung termasuk media massa seperti internet serta media lain yang berbasis online.

G.3 Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan cara bagaimana peneliti dalam menganalisis, mengelola, dan memproses data yang sudah didapat untuk diinterprestasikan pada pembahasan penelitian. Melakukan penelitian analisis data dapat dilakukan dengan dua pendekatan. Pertama, dimulai dengan pertanyaan penelitian (rumusan masalah) kemu dian dilanjutkan dengan mengumpulkan data sekunder yang relevan.Pendekatan yang kedua, mulai dengan mengumpulkan data sekunder, lalu menelaahnya untuk mencermati variable-variabel (aspek-aspek) apa saja yang ada dalam data tersebut untuk kemudian dimunculkan pertanyaan penelitian (rumusan masalah) dengan menghubung-hubungkan berbagai aspek (variabel) tersebut. Selanjutnya peneliti mengumpulkan data sekunder (dokumen) sebanyak-banyaknya dan menganalisis berbagai variabel (aspek) yang ada dalam data tersebut. Dengan pendekatan kedua ini pada dasarnya pertanyaan penelitian pun bisa bersifat sementara (tentatif) dan terus menerus bisa dikembangkan lebih lanjut yang diikuti dengan mencari data sekunder yang diperlukan.45

H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan penjabaran rencana penelitian dengan tujuan agar skripsi ini lebih terstruktur dan terarah. Adapun pembagian sistematika penulisan ke dalam 4 (empat) bagian, sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Pada bagian Bab I terdiri dari latar belakang masalah penelitian, batasan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II PROFIL HONG KONG DAN KRONOLOGI AKSI PROTES MASYARAKAT HONG KONG TAHUN 2014 DAN 2019

45 McCaston. 1997. Dalam Lorraine Andrew. 2012. Classic Graounded Theory to Analyze Secondary Data: Reality and Reflection. Jurnal The Ground Theory Review. E-Journal. Volume 11, Issue 1. Dalam http://groundedtheoryreview.com/2012/06/01/classic-grounded-theory-to-analyse-secondary-data-reality- and-reflections/ diakses pada 22 Februari 2020 pukul 18.38 WIB.

28

Universitas Sumatera Utara Pada bagian Bab II peneliti awali dengan menguraikan bagaimana profil Hong Kong sebagai Wilayah Administarsi Khusus. Dalam bab ini juga membahas kronologi aksi pada 2014 dan 2019 secara singkat. BAB III AKSI PROTES MASYARAKAT HONG KONG TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH HONG KONG PADA TAHUN 2014 DAN 2019 Pada bagian Bab III terdiri dari pembahasan secara spesifik latar belakang aksi protes masyarakat Hong Kong terhadap kebijakan pemerintah Hong Kong pada 2014 dan 2019. Kemudian bab ini akan membahas bentuk aksi protes yang dilakukan masyarakat Hong Kong pada 2014 dan 2019. Selain itu dalam bab ini akan dibahas bagaimana respon dari pemerintah Hong Kong serta hasil dari aksi protes yang dilakukan oleh masyarakat Hong Kong. BAB IV PENUTUP Pada bagian Bab IV berisikan narasi mengenai kesimpulan dan saran- saran yang diperlukan terhadap pembahasan yang telah dibahas.

29

Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL HONG KONG, DAN KRONOLOGI AKSI PROTES MASYARAKAT HONG KONG TAHUN 2014 DAN 2019

A. Profil Hong Kong Tabel 2.1 Profil Hong Kong Nama Resmi : Daerah Administratif Khusus Republik Rakyat Tiongkok Hong Kong ( Jūng'wàh Yàhnmàhn Guhng‟wòhgwok Hēunggóng Dahkbiht Hàhngjingkēui ) Bendera Kebangsaan :

Bentuk Pemerintahan : Mendelegasikan sistem yang dipimpin eksekutif dalam sebuah republik sosialis. Bahasa Resmi : Bahasa Kanton

Mata Uang : Dolar Hong Kong (HKD) Letak Geografis : Laut Tiongkok Selatan Luas Wilayah : 1104 km2 (426 sq mi) Jumlah Penduduk : 7,496 juta jiwa (2020) Sumber : Diolah dari berbagai sumber

A.1. Sejarah Hong Kong Sejarah Hong Kong modern dimulai di abad 19. Munculnya kehadiran Inggris di Tiongkok, yang menyebabkan penjajahan di Hong Kong, adalah bagian dari cerita panjang ekspansi Eropa yang dimulai pada akhir 1400-an dan berlangsung hingga setelah Perang Dunia I. Pedagang datang ke Tiongkok dari Eropa selama Dinasti Tang (618–907) dan melalui Jalur Sutra, jalur perdagangan darat yang menghubungkan perbatasan barat laut Tiongkok dengan Timur Tengah.

30

Universitas Sumatera Utara Pada masa pemerintahan Dinasti Qing, Tiongkok kalah dalam Perang Opium tahun 1842, dan tidak dapat mempertahankan Hong Kong sehingga menjadi daerah kolonial jajahan Inggris. Dari hari-hari awal kolonialnya, Hong Kong menjabat sebagai surga bagi pengungsi Tiongkok: selama Pemberontakan Taiping (1851–1864), setelah revolusi republik tahun 1911 dan sepanjang masa pergolakan 1920-an, setelah pecahnya Perang Tiongkok-Jepang pada tahun 1937, dan setelahnya revolusi Komunis tahun 1949.46 Dengan pecahnya Perang Tiongkok-Jepang, Hong Kong menjadi tempat perlindungan bagi ribuan orang Tiongkok daratan yang melarikan diri sebelum serangan Jepang. Jepang menduduki Hong Kong sejak 1941. Kekurangan pangan mendorong banyak warga yang mengungsi ke daratan Tiongkok. Populasi Hong Kong pun turun dari 16 juta pada tahun 1941 menjadi 650.000 pada akhir Perang Dunia Kedua. Pada tahun 1946 Inggris kembali mendirikan pemerintahan sipil. Ratusan ribu penduduk kembali untuk bergabung selama beberapa tahun mendatang oleh pengungsi yang melarikan diri dari perang saudara antara Nasionalis dan Komunis di Tiongkok. Di tengah ketidakpastian dan ketidakamanan ini, Hong Kong terlibat dalam perang lain antara Inggris dan Tiongkok. Sebagian besar sejarawan memusatkan perhatian pada Perang Candu Kedua terutama sebagai konflik Sino-Inggris lainnya atau pada efek perang di Hong Kong. Namun, baik perang maupun dampak lokalnya tidak hanya dibentuk oleh perkembangan di Hong Kong dan Tiongkok, tetapi juga oleh peristiwa global yang memengaruhi Kerajaan Inggris. Penyebab perang yang mendasari adalah bahwa Perjanjian Nanking tidak memberi Inggris semua yang mereka inginkan, sedangkan dari sudut pandang Qing perjanjian itu terlalu banyak kebobolan. Inggris berharap perjanjian itu akan menghasilkan lebih banyak perjanjian yang pada akhirnya akan membuka Tiongkok untuk perdagangan luar negeri, terutama untuk keuntungan Inggris tetapi juga untuk Tiongkok dan dunia. Bagi Qing, perjanjian itu hanyalah cara untuk menjauhkan orang asing. Secara tegas, keluhan Kerajaan Inggris bahwa Palmerston dituangkan dalam suratnya pada Februari 1840 kepada Kaisar Tiongkok di awal perang, termasuk

46 John M Carrol. 2007. “A Concise ”. Pdf. United States Of America : Rowman & Littlefield , Inc. Hal 12.

31

Universitas Sumatera Utara penghinaan dan bahaya yang dirasakan Inggris, diredakan kembali oleh Perjanjian Nanking. Palmerston asli tuntutan dipenuhi, dengan hanya satu pengecualian yang signifikan. Ini terlibat penghentian wilayah. Alih-alih mengamankan salah satu pulau di Kelompok Zhoushan, Inggris menerima Hong Kong, pilihan Elliot, yang awalnya diberhentikan oleh Palmerston sebagai 'pulau tandus dengan rumah di atasnya'.47 Ini sebagian karena sejak pendudukan Inggris Hong Kong telah membuktikan nilainya. Itu juga karena Palmerston memiliki pada saat itu digantikan sebagai Sekretaris Luar Negeri oleh Lord Aberdeen, setelah Pemerintahan Whig digantikan oleh kementerian Tory Robert Peel pada tahun 1841. Ketentuan utama lainnya dari perjanjian menyelesaikan perang oleh Inggris mengekstraksi dari Tiongkok yang enggan ganti rugi 21 juta dolar perak untuk menutupi nilai barang dagangan yang hancur serta semua pengeluaran; pembukaan lima pelabuhan termasuk Canton ke perdagangan luar negeri dengan perdagangan resmi Inggris dan representasi konsuler yang dikenai sanksi; Berakhirnya sistem cohong lama untuk perdagangan; dan kesetaraan antara Inggris dan pejabat Tiongkok. Perjanjian itu sebenarnya tidak berjalan cukup jauh untuk menciptakan kondisi untuk hubungan bilateral yang akan dilakukan secara saling memuaskan, sebagaimana masalah dasar yang menyebabkan perang tidak dihapus. Ini adalah sebagian karena masalah yang melekat dari dua kekaisaran yang sombong dan jauh terlibat satu sama lain sebagai akibat dari perubahan teknologi tidak ditangani. Bagi Inggris, perjanjian itu dimaksudkan untuk membuka Tiongkok untuk perdagangan lebih lanjut, untuk keuntungan ekonomi warga Inggris. Hong Kong diambil terutama untuk tujuan ini. Inggris mengharapkan untuk memungkinkan perdagangan diperluas dan keuntungan ditingkatkan meskipun tidak ada pemikiran serius yang masuk ke bagaimana hal ini akan dicapai. Untuk Tiongkok, perjanjian itu hanyalah kejahatan yang diperlukan untuk mendapatkan belligerent Inggris barbar untuk mengakhiri perang. Mereka tidak berniat memperluas ekonomi atau hubungan lain dengan Inggris. Namun, Perjanjian tersebut tidak menghasilkan ledakan perdagangan seperti yang diharapkan Inggris dan telah meninggalkan terlalu banyak masalah yang

47 Morse, Hosea Ballou. 1917. International Relations Of The Chinese Empire. E-Book. New York : Paragon Book Gallery. Hal. 642.

32

Universitas Sumatera Utara tidak terselesaikan. Sepanjang tahun 1850-an, hubungan Sino-Inggris diganggu oleh pertanyaan Kanton: teks perjanjian dalam bahasa Inggris memberi Inggris hak untuk memasuki kota Kanton, tetapi teks Tiongkok membatasi mereka di pelabuhannya. Tidak hanya perjanjian itu tidak memberikan tempat tinggal diplomatik Inggris di ibukota di Beijing, tetapi pejabat Inggris tidak memiliki akses langsung ke pejabat Tiongkok di Kanton.48 Pada tahun 1950 Hong Kong menikmati kebangkitan ekonomi berdasarkan industri ringan seperti tekstil. Namun dibalik kebangkitan ekonomi yang berkembang adanya ketidakpuasan sosial dan perselisihan perburuhan menjadi marak diantara di antara angkatan kerja yang dibayar rendah. Dengan adanya kesenjangan sosial yang terjadi diantara angkatan kerja, kerusuhan hebat pun terjadi terutama dipicu oleh pengikut Revolusi Kebudayaan Tiongkok. Penyerahan Kowloon secara resmi ke Inggris pada Konvensi Peking tahun 1860. Tiongkok kemudian menyewakan New Territories bersama dengan 235 pulau ke Inggris selama 99 tahun sejak 1 Juli 1898. Akhirnya tahun 1960-an kondisi kehidupan membaik dan keresahan sosial mereda. Pada tahun 1970-an, Hong Kong didirikan sebagai salah satu pusat kekuatan ekonomi di kawasan ini dengan ekonomi yang berkembang berdasarkan industri teknologi tinggi dikenal dengan istilah "Macan Asia". Pada tahun 1982, Inggris dan Tiongkok memulai pembicaraan tentang masa depan Hong Kong. Inggris dan Tiongkok menandatangani Deklarasi Bersama pada tahun 1984 tentang kondisi di mana Hong Kong akan kembali ke pemerintahan Tiongkok pada tahun 1997. Di bawah formula "satu negara, dua sistem", Hong Kong akan menjadi bagian dari satu negara yang dipimpin komunis tetapi mempertahankan ekonomi kapitalisnya. sistem dan sebagian sistem politik demokratis selama 50 tahun setelah penyerahan. Pembantaian demonstran pro- demokrasi di Lapangan Tiananmen Beijing terjadi pada 1989 yang mengarah pada seruan untuk pengenalan lebih lanjut pengamanan demokrasi di Hong Kong. Hong Kong telah menjadi lebih maju secara ekonomi daripada kebanyakan negara merdeka. Selain menjadi pusat keuangan utama, pada akhir. Pemerintahan Inggris Hong Kong memegang cadangan devisa terbesar ketujuh di dunia dan

48 John M Carrol. Op.Cit. Hal. 27.

33

Universitas Sumatera Utara adalah pengekspor pakaian terbesar ketiga di dunia—tidak berarti prestasi yang diberikan wilayah ini berukuran kecil. Ini memiliki produk domestik bruto per kapita tertinggi kedua di Asia (setelah Jepang), setelah melewati Australia, Inggris, dan Kanada. Alih-alih diberikan kemerdekaan, Hong Kong diserahkan kepada pemerintah yang jauh lebih otoriter daripada kolonial yang telah memerintah begitu lama, titik yang menjadi sangat jelas setelah tindakan keras brutal di Lapangan Tiananmen Beijing pada Juni 1989. Juga tidak pemerintah Komunis Tiongkok, didedikasikan meskipun itu untuk mengakhiri imperialisme di seluruh dunia, pernah mencoba membebaskan Hong Kong. Penyebab utama penghentian pemerintahan kolonial juga sangat berbeda dari kebanyakan koloni. Dorongan itu tidak internal permintaan (jauh dari itu, bagi sebagian besar penduduk Hong Kong lebih suka aturan kolonial Inggris untuk pemerintahan Tiongkok) atau tekanan internasional. Sebaliknya, keputusan datang dari pemerintah Tiongkok, yang pada tahun 1972 telah menyatakan masa depan Hong Kong murni masalah internal Tiongkok yang harus diselesaikan ketika pemerintah memutuskan waktu yang tepat. Pada saat Deklarasi Bersama Sino- Inggris di Hong Kong ditandatangani pada tahun 1984, Kerajaan Inggris, di mana matahari tidak pernah terbenam, lama memudar ke matahari terbenam kekaisaran. Tiongkok, bagaimanapun, sedang dalam perjalanan untuk menjadi kekuatan dunia.49 Pada tahun 1990, Beijing secara resmi meratifikasi mini-konstitusi atau Undang-undang Dasar Hong Kong setelah penyerahan. Kemudian 1992 April, Chris Patten menjadi gubernur Inggris terakhir di Hong Kong, dengan tugas mengawasi penyerahan koloni ke Tiongkok. Dilanjutkan pada 1992 Oktober, Chris Patten mengumumkan proposal untuk reformasi demokrasi dari institusi Hong Kong yang bertujuan untuk memperluas basis suara dalam pemilihan. Tiongkok marah karena tidak diajak berkonsultasi dan mengancam akan merobek kontrak bisnis dan membatalkan reformasi setelah mengambil kendali. Kemarahan Tiongkok menyebabkan pasar saham Hong Kong ambruk pada 1992 Desember.

49 John M Carrol. Op.Cit. Hal 17.

34

Universitas Sumatera Utara Setelah hampir dua tahun perselisihan sengit (1994), badan legislatif Hong Kong memperkenalkan versi paket reformasi demokrasi Chris Patten yang dilucuti. Undang-undang baru memperluas hak pilih tetapi jauh dari menyediakan hak pilih universal. Pada Juni 1994 – 1995 Pemilihan diadakan untuk Dewan Legislatif baru (LegCo).

Gambar 1 Wilayah Hong Kong

Sumber : A Modern History of Hong Kong / Steven Tsang

Pada 1997 Juli, Hong Kong diserahkan kembali kepada otoritas Tiongkok setelah lebih dari 150 tahun di bawah kendali Inggris. Tung Chee-hwa, mantan taipan perkapalan kelahiran Shanghai tanpa pengalaman politik, dipilih langsung oleh Beijing untuk memerintah wilayah tersebut setelah pengambilalihan. Pada Mei 1998, pemilu pertama didakan setelah penyerahan diadakan. Februari 2001, Wakil Kepala Eksekutif Anson Chan, mantan wakil Chris Patten dan salah satu tokoh utama dalam pemerintahan Hong Kong yang menentang campur tangan Tiongkok dalam urusan wilayah, mengundurkan diri di bawah tekanan dari Beijing dan digantikan oleh .50

50 https://Www.Bbc.Com/News/World-Asia-Pacific-16526765 Diakses Pada 30 Juni 2020 Pukul 14.20 Wib.

35

Universitas Sumatera Utara

A.2. Demografi Hong Kong Terletak dipantai tenggara Tiongkok, Hong Kong adalah lokasi yang strategis dan terletak di Pearl River Delta dan Laut Tiongkok Selatan yang membuatnya menjadi salah satu wilayah yang paling kosmopolitan dan paling maju di dunia. Hong Kong saat ini merupakan wilayah administratif khusus yang dikenal sebagai jembatan finance ekonomi Asia. Hong Kong juga dikenal dengan perkembangannya yang ekpansif, pelabuhan laut dalam alami, dan kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Saat ini Hong Kong dipimpin oleh Kepala Eksekutif sebagai Kepala Pemerintahan.51 Kepala eksekutif Hong Kong Special Administratif Region (HKSAR) yang menominasikan para pejabat utama untuk diangkat oleh Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok (Pemerintah Rakyat Pusat). Carrie Lam terpilih sebagai Kepala Eksekutif pada Pemilihan Umum tahun 2017.52 Carrie Lam menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Kepala Eksekutif di Hong Kong serta menjadi Kepala Eksekutif yang keempat. Carrie Lam menjabat dari 1 Juli 2017 sampai sekarang dengan masa jabatan lima tahun. Berikut ini merupakan profil singkat Hong Kong yang disajikan melalui tabel dibawah ini. Hong Kong terletak di Laut Tiongkok Selatan Hong Kong merupakan salah satu wilayah dari Negara Tiongkok. Secara geografis wilayah Hong Kong dapat dibagi menjadi tiga wilayah: Kowloon, Pulau Hong Kong, dan Wilayah Baru. 53 Hong Kong adalah kota pesisir dan pelabuhan utama di Tiongkok Selatan, berbatasan dengan provinsi Guangdong melalui kota Shenzhen di utara dan Laut Tiongkok Selatan di Barat, Timur dan Selatan. Terdapat 2 bagian pada wilayah Hong Kong yaitu Downtown (Pusat Kota Hong Kong) dan New Territories (Wilayah Baru).

51 Https://Www.Gov.Hk/En/About/Abouthk/Factsheets/Docs/Government_Structure.Pdf Diakses Pada 02 Juli 2020 Pukul 13.15 Wib. 52 Https://Time.Com/4713306/Carrie-Lam-Hong-Kong-Chief-Executive/ Diakses Pada 02 Juli 2020 Pukul 13.20 Wib. 53 https://Www.TopTiongkoktravel.Com/Hong Kong/Hong-Kong-Geography.Html diakses pada 02 Juli 2020 pukul 13.25 WIB.

36

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.2 Bagian Wilayah Hong Kong Wilayah HONG KONG 1.Hong Kong Island 1. Distrik Tengah dan Barat 2. Distrik Timur Pusat 3. Distrik Selatan Hong 4. Distrik Wan Chai Kong 2.West Kowloon 1. Distrik Kota Kowloon 2. Distrik Sham Shui Po 3.Distrik Yau Tsim Mong 3.East Kowloon 1. Distrik Wong Tai Sin 2. Distrik Kwun Tong 1. New Territories East 1. Distrik Utara 2. Distrik Sai Kung 3. Distrik Sha Tinda Wilayah 4. Distrik Tai Po Baru 2. New Territories West 1.Distrik Kepulauan 2.Distrik Kwai Tsing 3.Distrik Tsuen Wan 4.Distrik Tuen Mun 5.Distrik .

Pusat Kota Hong Kong terbagi menjadi 3 bagian diantaranya Hong Kong Island (Pulau Hong Kong), West Kowloon (Kowloon bagian Barat) dan East Kowloon (Kowloon bagian Timur). Pada Hong Kong Island dibagi menjadi 4 distrik yaitu Distrik Tengah dan Barat, Distrik Timur, Distrik Selatan, dan Distrik Wan Chai. West Kowloon dibagi menjadi 3 distrik yaitu Distrik Kota Kowloon, dan Distrik Sham Shui Po, Distrik Yau Tsim Mong. Dan East Kowloon dibagi menjadi 2 distrik yaitu Distrik Wong Tai Sin dan Distrik Kwun Tong. Sedangkan, Wilayah Baru terbagi menjadi 2 bagian diantaranya New Territories East

37

Universitas Sumatera Utara (Wilayah Baru Timur) dan New Territories West (Wilayah Baru Barat). Wilayah Baru Timur terdapat 4 distrik yaitu Distrik Utara, Distrik Sai Kung, Distrik Sha Tin, dan Distrik Tai Po. Sedangkan Wilayah Baru Barat terdapat 5 distrik yaitu Distrik Kepulauan, Distrik Kwai Tsing, Distrik Tsuen Wan, Distrik Tuen Mun, dan Distrik Yuen Long.54 Hong Kong memiliki iklim sub-tropis dengan berbagai musim-musimnya yang berbeda. Empat musim yang terdapat di Hong Kong antara lain musim semi yang berlangsung pada bulan Maret sampai Mei, musim panas yang berlangsung pada bulan Juni sampai Agustus, musim gugur yang berlangsung pada bulan September sampai November, dan musim dingin pada bulan Desember sampai Februari.55 Bahasa resmi yang digunakan masyarakat Hong Kong adalah Bahasa Kanton. Bahasa yang menjadi bahasa minoritas di Tiongkok Daratan ini , digunakan oleh 88% masyarakat Hong Kong. Meskipun demikan, bahasa Tiongkok lainnya, seperti Hakka, Taishanese dan Teochiu juga ada serta bahasa mandarin yang telah banyak digunakan di Hong Kong sejak penyatuan kembali pada tahun 1997.56 Tidak hanya itu saja Bahasa Inggris merupakan bahasa pilihan pemerintah, bisnis dan sektor pariwisata. Berdasarkan data PBB, jumlah penduduk Hong Kong diperkirakan 7.496.981 orang pada tahun 2020.57 Berikut ini merupakan proporsi kependudukan masyarakat Hong Kong berdasarkan usia dan jenis kelamin.58

Tabel 2.3 Penduduk Hong Kong menurut Usia dan Jenis Kelamin Grup Pertengahan-2020

54 Ibid. 55 https://Www.Discoverhong Kong.Com/Id/Plan-Your-Trip/Traveller-Info/About-Hong-Kong/Climate.Jsp diakses pada 13 Juli 2020 Pukul 18.20 WIB. 56 https://Www.Discoverhong Kong.Com/Id/Plan-Your-Trip/Traveller-Info/About-Hong-Kong/Language-And- Culture.Jsp diakses pada 13 Juli 2020 pukul 18.25 WIB. 57 https://Www.Worldometers.Info/World-Population/Tiongkok-Hong-Kongsar-Population/ diakes pada 28 Juli 2020 Pukul 18.30 WIB. 58 https://Www.Censtatd.Gov.Hk/Hkstat/Sub/Sp150.Jsp?Tableid=002&Id=0&Producttype=8 diakses pada 28 Juli 2020 pukul 18.34 WIB.

38

Universitas Sumatera Utara Usia Laki-laki Perempuan Kedua Jenis Kedua Jenis ('000) ('000) Kelamin ('000) Kelamin (% dari total populasi ) 0 – 4 136.2 126.4 262.6 3.5 5 – 9 156.5 146.5 303.0 4.0 10 - 14 157.1 153.3 310.4 4.1 15 - 19 139.8 133.3 273.1 3.6 20 - 24 189.6 190.2 379.8 5.1 25 - 29 224.9 257.6 482.5 6.4 30 - 34 230.8 321.8 552.6 7.4 35 - 39 238.9 371.4 610.3 8.1 40 - 44 227.6 345.6 573.2 7.6 45 - 49 242.7 341.7 584.4 7.8 50 - 54 241.8 316.5 558.3 7.4 55 - 59 302.5 345.0 647.5 8.6 60 - 64 293.8 301.1 594.9 7.9 65 - 69 224.6 231.4 456.0 6.1 70 - 74 165.8 172.3 338.1 4.5 75 - 79 95.1 95.1 190.2 2.5 80 - 84 80.3 94.2 174.5 2.3 >= 85 79.2 138.6 217.8 2.9 Semua 3 427.2 4 082.0 7 509.2 100.0 Usia

Berdasarkan tabel diatas jumlah penduduk perempuan lebih mendominasi dibandingkan laki-laki dengan jumlah perempuan 4.084,0 dan laki-laki 3.427,2. Berdasarkan table diatas secara demografi usia yang memiliki persantase tertinggi mencapai 8,6 persen adalah usia 55-59 tahun hanya dengan selisih 0,5 persen rentan usia30-39 berada diurutan kedua persenase tertinggi dengan 8,1 persen. Hal ini menunjukan masyarakat Hong Kong masih tergolong produktif dari segi usia.

39

Universitas Sumatera Utara Berikut ini merupakan persentase kelompok etnis masyarakat Hong Kong pada tahun 2016.59

Tabel 2.4 Etnis di Hong Kong

No Kelompok Etnis Persentase 1 Han 92.0 % 2 Filipino 2.5 % 3 Indonesia 2.1 % 4 Kulit Putih 0.8 % 5 Lainnya 2.6 %

Kelompok etnis Han masih menjadi etnis dominan dengan persentase sekitar 92.0% dari populasi 2016.

A.3. Sistem Pemerintahan Hong Kong Special Administratif Region (HKSAR) dipimpin oleh Kepala Eksekutif.60 HKSAR memiliki sistem dua tingkat pemerintahan perwakilan. Di tingkat pusat adalah Dewan Legislatif yang mengatur, menyetujui pengeluaran publik dan memantau kinerja Administrasi. Di tingkat distrik, 18 dewan distrik memberikan nasihat tentang implementasi kebijakan di daerah masing-masing. HKSAR memiliki Peradilan independen. Bertanggung jawab atas administrasi peradilan dan penanganan kasus sesuai dengan hukum. Sistem yang dipraktikkan di Hong Kong ditentukan oleh Undang-Undang Dasar, dokumen konstitusional HKSAR yang mulai berlaku sejak didirikan pada 1 Juli 1997.  Eksekutif Kepala Eksekutif Undang-Undang Dasar menetapkan bahwa Kepala Eksekutif harus dipilih oleh Pemilu yang mewakili secara luas Komite sesuai dengan Hukum Dasar dan

59 https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Hong_Kong#Citerefpopulation_By-Census2016 diakses pada 01 Agustus 2020 pukul 19.25 WIB. 60 https://Www.Ceo.Gov.Hk/Eng/ diakses pada 01 Agustus 2020 pukul 19.28 WIB.

40

Universitas Sumatera Utara ditunjuk oleh Pemerintah Rakyat Pusat. Dalam Undang- Undang Dasar Hong Kong, pasal-pasal yang berkaitan dengan Lembaga Kepala Eksekutif tertera dari Pasal 43- Pasal 58. Metode untuk memilih Kepala Eksekutif adalah menjadi ditentukan dalam terang situasi aktual di HKSAR dan sesuai dengan prinsip kemajuan bertahap dan teratur. Tujuan utamanya adalah pemilihan Kepala Eksekutif secara universal hak pilih atas nominasi oleh perwakilan luas panitia pencalonan sesuai dengan demokrasi Prosedur. Menurut Hukum Dasar dan yang relevan Interpretasi dari Komite Tetap Nasional Kongres Rakyat (NPCSC), setiap amandemen metode untuk memilih Kepala Eksekutif harus pergi melalui proses konstitusional "Lima langkah", yaitu pembuatan laporan oleh Kepala Eksekutif kepada NPCSC, penentuan oleh NPCSC apakah akan membuat perubahan pada metode pemilihan; itu dukungan mayoritas dua pertiga dari semua Anggota dari Dewan Legislatif, dengan persetujuan Ketua Eksekutif, dan persetujuan dari NPCSC. Adapun tugas dan fungsi Kepala Eksekutif antara lain61 : 1. Kepala Eksekutif memimpin Pemerintah HKSAR 2. Memutuskan kebijakan pemerintah dan masalah eksekutif pesanan. 3. Bertanggung jawab atas pelaksanaan Hukum Dasar dan hukum lainnya yang sesuai dengan ketentuan Hukum Dasar, terapkan di HKSAR. 4. Menandatangani tagihan yang disahkan oleh Dewan Legislatif dan mengumumkan hukum. 5. Menandatangani anggaran berlalu oleh Dewan Legislatif dan melaporkan anggaran dan akun terakhir ke Pemerintah Rakyat Pusat untuk merekam. 6. Kepala Eksekutif mencalonkan dan melapor ke Pemerintah Rakyat Pusat untuk pengangkatan pejabat utama HKSAR, dan merekomendasikan mereka pemindahan. 7. Menunjuk atau memberhentikan hakim pengadilan dan pemegang jabatan publik sesuai dengan hukum Prosedur. 8. Menerapkan arahan yang dikeluarkan oleh Pusat Pemerintah Rakyat sehubungan dengan hal-hal yang relevan diatur dalam Hukum Dasar dan

61 Hong Kong Fact : Government_Structure.Pdf dalam https://Www.Gov.Hk/En/About/Abouthk/Factsheets/Docs/Government_Structure.Pdf. Hal.1 diakses pada 01 Agustus 2020 pukul 20.21 WIB.

41

Universitas Sumatera Utara perilaku, atas nama Pemerintah HKSAR, urusan luar negeri dan lainnya urusan yang disahkan oleh Otoritas Pusat. 9. Kepala Eksekutif menyetujui pengenalan mosi tentang pendapatan atau pengeluaran ke Dewan legislatif. 10. Memutuskan terang keamanan dan kepentingan publik yang vital, baik pemerintah pejabat atau personel lain yang bertanggung jawab atas pemerintahan urusan harus bersaksi atau memberikan bukti sebelum Dewan Legislatif atau komitenya. 11. Memberikan pengampunan orang-orang yang dihukum tindak pidana atau mengubah hukuman mereka dan penanganan petisi dan pengaduan. Bidang Dewan Eksekutif Di bawah Undang-Undang Dasar, Dewan Eksekutif adalah organ untuk membantu Kepala Eksekutif dalam pembuatan kebijakan. Dalam Undang- Undang Dasar Hong Kong, pasal-pasal yang berkaitan dengan Lembaga Bidang Dewan Eksekutif tertera dari Pasal 59 - Pasal 65. Dewan Eksekutif biasanya bertemu sekali seminggu. Kepala Eksekutif memimpin rapatnya. Kecuali untuk pengangkatan, pemecatan dan pendisiplinan pejabat dan penerapan tindakan dalam keadaan darurat, Kepala Eksekutif harus berkonsultasi dengan Dewan Eksekutif sebelum membuat keputusan kebijakan penting, memperkenalkan rancangan undang-undang kepada Dewan Legislatif, membuat undang-undang bawahan, atau membubarkan Dewan Legislatif.62 Jika Kepala Eksekutif tidak menerima pendapat mayoritas Dewan Eksekutif, dia harus mencatat alasan spesifiknya. Kepala Eksekutif mengangkat anggota Dewan Eksekutif dari antara pejabat utama otoritas eksekutif, anggota Dewan Legislatif, dan tokoh masyarakat. Saat ini, keanggotaan Dewan Eksekutif terdiri dari 16 Pejabat Utama yang ditunjuk berdasarkan Sistem Akuntabilitas dan 16 non-pejabat. Pengangkatan atau penghapusan anggota diputuskan oleh Kepala Eksekutif. Anggota Dewan Eksekutif haruslah warga negara Tiongkok yang merupakan penduduk tetap di Wilayah Administratif Khusus Hong Kong tanpa hak tinggal di negara asing mana pun.

62 Ibid. Hal 2

42

Universitas Sumatera Utara Anggota Dewan Eksekutif HKSAR diangkat oleh Kepala Eksekutif dari antara pejabat utama otoritas eksekutif, anggota Dewan Legislatif dan tokoh masyarakat. Saat ini, keanggotaan Dewan Eksekutif terdiri dari 16 Pejabat Utama di bawah Sistem Akuntabilitas dan 16 Anggota non-resmi. Pengangkatan atau penghapusan anggota diputuskan oleh Kepala Eksekutif. Anggota memegang jabatan untuk jangka waktu tidak lebih dari berakhirnya masa jabatan Kepala Eksekutif yang menunjuk mereka.  Legislatif Menurut Undang-Undang Dasar, Dewan Legislatif HKSAR dibentuk melalui pemilihan. Dalam Undang- Undang Dasar Hong Kong, pasal-pasal yang berkaitan dengan Lembaga Legislatif tertera dari Pasal 66 - Pasal 79. Metode pembentukannya harus ditentukan berdasarkan situasi aktual di HKSAR dan sesuai dengan prinsip kemajuan bertahap dan teratur. Tujuan akhirnya adalah pemilihan semua anggota Dewan Legislatif dengan hak pilih universal.63 Undang- Undang Dasar mengatur bahwa setiap amandemen metode pembentukan Dewan Legislatif dan prosedur pemungutan suara atas tagihan dan mosi setelah tahun 2007 harus dilakukan dengan dukungan dari dua pertiga mayoritas dari semua anggota Dewan Legislatif dan persetujuan dari Kepala Eksekutif, dan mereka harus dilaporkan ke NPCSC untuk dicatat. Usulan Pemerintah HKSAR mengenai perubahan tata cara pembentukan Dewan Legislatif tahun 2012 disahkan oleh dua pertiga mayoritas Anggota Dewan Perwakilan pada tanggal 25 Juni 2010. Pada tahun 2012, jumlah Kursi Dewan Legislatif meningkat dari 60 menjadi 70. Selain menambah jumlah kursi daerah pemilihan geografis sebanyak lima, lima kursi daerah pemilihan fungsional baru pada tahun 2012 dinominasikan oleh anggota Dewan Distrik terpilih. Mereka dipilih oleh semua pemilih terdaftar yang tidak memiliki hak untuk memilih di daerah pemilihan fungsional tradisional, dengan basis satu orang satu suara. Berdasarkan proposal ini, setiap pemilih terdaftar dapat memiliki dua suara dalam pemilihan Dewan Legislatif 2012, satu untuk daerah pemilihan geografis, dan yang lainnya untuk daerah pemilihan fungsional. Periode keenam Pemilihan Dewan Legislatif dilaksanakan pada tanggal 4 September 2016. Masa jabatan

63 Ibid. Hal 3.

43

Universitas Sumatera Utara Dewan Legislatif adalah empat tahun yang dimulai pada tanggal 1 Oktober 2016. Presiden Dewan Perwakilan Rakyat dipilih oleh dan dari antara anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Fungsi dan Wewenang Dewan Legislatif: Sebagaimana diatur dalam Pasal 73 Undang-Undang Dasar, Dewan Legislatif HKSAR menjalankan wewenang dan fungsi berikut64: 1. Untuk menetapkan, mengubah atau mencabut undang-undang sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar dan prosedur hukum; 2. Untuk memeriksa dan menyetujui anggaran yang diperkenalkan oleh Pemerintah; 3. Untuk menyetujui perpajakan dan pengeluaran publik; 4. Untuk menerima dan memperdebatkan alamat kebijakan dari Kepala Eksekutif; 5. Untuk mengajukan pertanyaan tentang pekerjaan Pemerintah; 6. Untuk memperdebatkan masalah apa pun yang menyangkut kepentingan publik; 7. Untuk mendukung pengangkatan dan pemecatan hakim Pengadilan Banding Akhir dan Ketua Hakim Pengadilan Tinggi; 8. Untuk menerima dan menangani keluhan dari penduduk Hong Kong; 9. Untuk memanggil, seperti yang dipersyaratkan saat menjalankan kekuasaan dan fungsi yang disebutkan di atas, orang-orang yang bersangkutan untuk bersaksi atau memberikan bukti.  Yudikatif Menurut Undang-Undang Dasar, pengadilan di Wilayah Administratif Khusus Hong Kong di semua tingkatan akan menjadi pengadilan Wilayah, menjalankan kekuasaan kehakiman Wilayah. Dalam Undang- Undang Dasar Hong Kong, pasal-pasal yang berkaitan dengan Lembaga Yudikatif tertera dari Pasal 80- Pasal 96. Pengadilan Wilayah Adminisratif Khusus Hong Kong antara lain Pengadilan Banding Akhir, Pengadilan Tinggi, pengadilan distrik, pengadilan magistrates, dan pengadilan khusus lainnya didirikan di Wilayah Administratif

64 The Basic Law Of The Hong Kong Special Administrative Region Of The People‘s Republic Of China dalam https://Www.Basiclaw.Gov.Hk/En/Basiclawtext/Images/Basiclaw_Full_Text_En.Pdf. Hal. 80. diakses pada 01 Agustus 2020 pukul 20.28 WIB.

44

Universitas Sumatera Utara Khusus Hong Kong. Pengadilan Tinggi terdiri dari Pengadilan Banding dan Pengadilan Tingkat Pertama. Sistem peradilan yang sebelumnya dipraktikkan di Hong Kong akan dipertahankan kecuali untuk perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh pembentukan Pengadilan Banding Akhir Wilayah Administratif Khusus Hong Kong. Kekuasaan putusan akhir Wilayah Administratif Khusus Hong Kong akan diberikan kepada Pengadilan Banding Akhir Wilayah, yang dapat mengundang hakim dari yurisdiksi hukum umum lainnya untuk duduk di Pengadilan Banding Final. Struktur, kekuasaan dan fungsi pengadilan di Wilayah Administratif Khusus Hong Kong di semua tingkatan akan ditentukan oleh hukum. Pengadilan Wilayah Administratif Khusus Hong Kong akan mengadili kasus-kasus sesuai dengan hukum yang berlaku di Wilayah sebagaimana ditentukan dalam Pasal 18 Undang-undang ini dan dapat merujuk pada preseden dari yurisdiksi hukum umum lainnya. Pengadilan di Wilayah Administratif Khusus Hong Kong akan menjalankan kekuasaan kehakiman secara independen, bebas dari campur tangan apa pun. Anggota pengadilan kebal dari tindakan hukum dalam menjalankan fungsi yudisial mereka. Dalam proses pidana atau perdata di Wilayah Administratif Khusus Hong Kong, prinsip-prinsip yang sebelumnya diterapkan di Hong Kong dan hak-hak yang sebelumnya dimiliki oleh pihak-pihak dalam proses persidangan harus dipertahankan. Siapapun yang ditangkap secara sah berhak atas peradilan yang adil oleh badan-badan peradilan tanpa penundaan dan akan dianggap tidak bersalah sampai dinyatakan bersalah oleh badan-badan peradilan. Hakim pengadilan di Wilayah Administratif Khusus Hong Kong akan ditunjuk oleh Kepala Eksekutif atas rekomendasi komisi independen yang terdiri dari hakim lokal, orang dari profesi hukum, dan orang terkemuka dari sektor lain. Dalam kasus pengangkatan atau pemecatan hakim Pengadilan Banding Akhir dan Ketua Hakim Pengadilan Tinggi Wilayah Administratif Khusus Hong Kong, Kepala Eksekutif harus, selain mengikuti prosedur yang ditentukan dalam Pasal 88 dan 89 dari Undang-undang ini, dapatkan pengesahan dari Dewan Legislatif dan laporkan pengangkatan atau pencopotan tersebut kepada Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional untuk dicatat.

45

Universitas Sumatera Utara Wilayah Administratif Khusus Hong Kong dapat, melalui konsultasi dan sesuai dengan hukum, memelihara hubungan yuridis dengan badan-badan peradilan di bagian lain negara itu, dan mereka dapat saling membantu. Dengan bantuan atau otorisasi dari Pemerintah Pusat Rakyat, Pemerintah Daerah Administratif Khusus Hong Kong dapat membuat pengaturan yang sesuai dengan negara-negara asing untuk bantuan yuridis timbal balik. Adapun Misi Kehakiman65; 1. Untuk memelihara sistem peradilan yang independen dan efektif yang menjunjung supremasi hukum, melindungi hak dan kebebasan individu, dan memerintahkan kepercayaan di dalam dan di luar Hong Kong. Misi Administrasi Kehakiman; 1. Mendukung penegakan keadilan dan supremasi hukum 2. Memberikan layanan yang berkualitas 3. Untuk memaksimalkan sinergi melalui kerja tim 4. Untuk mengupayakan kreativitas dan peningkatan  Dewan Distrik Dalam Undang- Undang Dasar Hong Kong, pasal-pasal yang berkaitan dengan Lembaga Kepala Eksekutif tertera dari Pasal 97- Pasal 98. Distrik Hong Kong adalah 18 wilayah politik di mana Hong Kong secara geografis dan administratif dibagi. Setiap distrik memiliki dewan distrik, sebelumnya dewan distrik, di mana dewan didirikan pada tahun 1982,66 ketika Hong Kong berada di bawah kekuasaan Inggris. Namun, kabupaten-kabupaten tersebut memiliki relevansi terbatas pada populasi, karena beberapa layanan publik beroperasi sesuai dengan batas-batas kabupaten. Polisi, layanan pemadam kebakaran, layanan kesehatan, otoritas pendidikan dan rumah sakit, dan layanan pos masing-masing mendefinisikan divisi geografis mereka sendiri. Adapun Fungsi Dewan Distrik antara lain67 : 1.Menasihati Pemerintah ; (i) tentang hal-hal yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat di Distrik;

65 https://Www.Judiciary.Hk/En/About_Us/Mission.Html diakses pada 10 Agustus 2020 pukul 18.20 WIB. 66 https://Www.Scmp.Com/Comment/Insight-Opinion/Article/1356830/Time-Revamp-Hong-Kongs- Neglected-District-Councils diakses pada 10 Agustus 2020 pukul 18.27 WIB. 67 https://Www.Had.Gov.Hk/En/Public_Services/District_Administration/Dbmain.Html diakses pada 10 Agustus 2020 pukul 18.30 WIB.

46

Universitas Sumatera Utara (ii) tentang penyediaan dan penggunaan fasilitas dan layanan umum di dalam Distrik; (iii) tentang kecukupan dan prioritas program Pemerintah untuk Kabupaten; dan (iv) tentang penggunaan dana publik yang dialokasikan ke Kabupaten untuk pekerjaan umum lokal dan kegiatan masyarakat; dan 2. Dana yang tersedia bertujuan, untuk melakukan; (i) perbaikan lingkungan di Kabupaten; (ii) promosi kegiatan rekreasi dan budaya di dalam Distrik; dan (iii) kegiatan masyarakat di dalam Distrik Pemilihan Dewan Distrik kelima dari HKSAR diadakan pada tanggal 22 November 2015 untuk mengembalikan 431 anggota terpilih ke 18 Dewan Distrik. Selain itu, ada 27 anggota ex-officio (yang merupakan ketua Komite Desa di New Territories). 18 Dewan Distrik memberi nasihat kepada Pemerintah tentang hal- hal yang mempengaruhi kesejahteraan rakyat dan tentang kecukupan dan prioritas program pemerintah di distrik masing-masing. Dewan Distrik juga melakukan perbaikan lingkungan dan mempromosikan kegiatan rekreasi, budaya dan komunitas di distrik masing-masing. Masa jabatan mereka empat tahun terhitung sejak 1 Januari 2016. Pemilihan Dewan Distrik keenam HKSAR akan diadakan pada 24 November 2019 untuk mengembalikan 452 anggota terpilih ke 18 Dewan Distrik.

A.3. Pemilihan Umum & Partai Politik A.3.1 Pemilihan Umum Pemilihan yang ada di Hong Kong di kelola oleh Electoral Affairs Commission atau yang disingkat dengan EAC. EAC merupakan badan independen, tidak memihak dan apolitis yang didirikan berdasarkan peraturan EAC pada tahun 1997. Adapun tujuan utama dari EAC adalah untuk memastikan bahwa pemilihan dilakukan secara terbuka, adil dan jujur setiap saat.68 Serta mempertimbangkan atau meninjau batas-batas wilayah pemilihan geografis Dewan Legislatif dan daerah pemilihan dari 18 Dewan Distrik untuk tujuan membuat rekomendasi, dan mengawasi pelaksanaan dan pengawasan pemilihan

68 https://Www.Eac.Hk/En/About/Chairman.Html diakses pada 11 Agustus 2020 pukul 20.29 WIB.

47

Universitas Sumatera Utara dan mengatur prosedur pemilihan. Itu juga bertanggung jawab untuk mengawasi pendaftaran pemilih dan kegiatan promosi yang berkaitan dengan pendaftaran. Terdapat 4 (empat) jenis sistem pemilihan umum di Hong Kong yaitu Pemilihan Kepala Eksekutif, Pemilihan Subsektor Komite Pemilihan, Pemilihan Dewan Legislatif dan Pemilihan Dewan Distrik.69 Dalam sistem pemilihan Kepala Eksekutif, kepala eksekutif dipilih dari kumpulan kandidat terbatas yang mendukung Pemerintah Pusat oleh Komite Pemilihan yang beranggotakan 1.200 orang, sebuah lembaga pemilihan yang terdiri dari individu (yaitu swasta) dan badan (yaitu kelompok kepentingan khusus) yang dipilih atau dipilih dalam 28 daerah pemilihan fungsional, sebagaimana ditentukan dalam Lampiran I Undang- Undang Dasar. Pada pemilihan kepala eksekutif pertama, panitia hanya terdiri dari 400 anggota. Itu diperluas menjadi 800 untuk masa jabatan kedua.70 Menurut Undang-undang Pemilihan Kepala Eksekutif, kandidat yang menang dalam pemilihan kepala eksekutif harus, dalam tujuh hari kerja setelah pemilihan, secara terbuka membuat pernyataan undang-undang bahwa dia bukan anggota partai politik mana pun dan tidak akan menjadi anggota dari partai politik mana pun atau melakukan tindakan apa pun yang berakibat menundukkan dirinya sendiri pada disiplin partai politik mana pun selama masa jabatannya.71 Pemilihan Kepala Eksekutif Hong Kong 2017 diadakan pada tanggal 26 Maret 2017 untuk masa jabatan ke-5 dari Kepala Eksekutif Hong Kong (CE), kantor tertinggi Wilayah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR).72 Mantan Sekretaris Utama Administrasi Carrie Lam mengalahkan mantan Sekretaris Keuangan John Tsang dan pensiunan hakim Woo Kwok-hing, menerima 777 suara dari 1.194 anggota Komite Pemilihan. Dua pelari terdepan, Lam dan Tsang, muncul setelah Kepala Eksekutif petahana Leung Chun-ying secara mengejutkan mengumumkan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua. Keduanya mengundurkan diri

69 https://Www.Gov.Hk/En/Residents/Government/Voting/Index.Html diakses pada 11 Agustus 2020 pukul 20.38 WIB. 70 Chan, Ming K. 1997 . The Challenge Of Hong Kong's Reintegration With China. E-Book. Hong Kong University Press. Hal 30. 71 https://Www.Elegislation.Gov.Hk/Hk/Cap569!En?Index_Cs=N&Xpid=Id_1438403454349_001 diakses pada 13 Agustus 2020 Pukul 19.24 WIB. 72 Alan Wong. 2017. Hong Kong Executive„S Election dalam https://Www.Nytimes.Com/2017/03/26/World/Asia/Hong-Kong-Election-Carrie-Lam-Chief-Executive.Html diakses pada 13 Agustus 2020 Pukul 19.28 WIB.

48

Universitas Sumatera Utara dari jabatannya di pemerintahan. Meskipun memimpin dalam jajak pendapat, Tsang berjuang untuk menerima nominasi dari pemilih pro-Beijing dan harus sangat bergantung pada pro-demokrat. Lam, dengan Kantor Penghubung RRT secara aktif melobi untuknya, menarik 580 nominasi, hampir setengahnya di Komite Pemilihan dan hanya kurang 21 suara untuk memenangkan pemilihan terakhir, sementara Tsang dan Woo masing-masing menerima 165 dan 180 nominasi, yang sebagian besar berasal dari kamp pro-demokrasi yang terdiri dari sekitar 320 anggota. Pada Pemilihan Kepala Eksekutif pada tahun 2017 , terdapat 3 (tiga) kandidat yang berpartisipasi dalam Pemilihan Kepala Eksekutif tersebut. Berikut ini merupakan daftar Kandidat pada Pemilihan Kepala Eksekutif 2017. Tabel 2.5 Kandidat Pemilihan Kepala Eksekutif 2017 Kandida Lahir Aliansi Menjabat Kampanye Jumlah t Posisi Suara dan Sebelumnya Persentas e Carrie 13 Mei Pro- Sekretaris 777 Lam 1957 Beijin Utama (66,81%)

林鄭月 g Administrasi Announced: 娥 (2012–2017) 16 January 2017 Nominated: 28 February 2017 Woo 13 Non- Wakil Hakim 365 Kwok- Januar Blok Pengadilan (31,38%) hing i 1946 Tingkat 胡國興 Pertama Pengadilan Announced: Tinggi 27 October 2016 (2016) Nominated: 27 February 2017

49

Universitas Sumatera Utara John 21 Pro- Sekretaris 21 Tsang April Beijin Keuangan (1,81%) 胡國興 1951 g (2007–2017)

Announced: 19 January 2017 Nominated: 25 February 2017 Sumber : Diolah dari berbagai sumber

A.3.2 Partai Politik Partai politik berperan penting dalam mendukung lembaga demokrasi. Bahkan di negara-negara otoriter, diktator membutuhkan partai politik untuk mengkonsolidasikan kekuasaan dan menjaga tata kelola pemerintahan. Tanpa mereka, sebuah negara tidak dapat berfungsi secara sehat. Namun ada ketidakpuasan terhadap "politik partisan" di beberapa bagian dunia. Demikian pula, beberapa di Hong Kong tidak ingin Kepala Eksekutif menjadi anggota partai di masa depan. Hong Kong memiliki sistem multi-partai, dengan banyak partai di mana tidak ada satu pihak pun yang sering memiliki peluang untuk mendapatkan kekuasaan dengan mengendalikan Dewan Legislatif. Kepala Eksekutif dipilih oleh Komite Pemilihan yang dipilih secara tidak langsung dan nonpartisan sebagaimana dibatasi oleh Peraturan Pemilihan Kepala Eksekutif, tetapi harus bergantung pada partai politik di legislatif untuk dukungan, secara efektif memiliki pemerintahan koalisi. Hong Kong tidak memiliki undang-undang untuk partai politik, dan dengan demikian tidak memiliki definisi hukum untuk apa itu partai politik. Sebagian besar partai politik dan kelompok politik terdaftar baik sebagai perusahaan atau BUMN terbatas. Di Hong Kong ada dua blok ideologi politik utama, yang menyajikan ke kamp pro-demokrasi (termasuk lokalis) dan kamp pro-Beijing.

50

Universitas Sumatera Utara Berikut beberapa daftar Partai dan kelompok lain yang tidak memiliki perwakilan yang berpartisipasi dalam pemilu meliputi :73 Tabel 2.6 Daftar Partai Politik Hong Kong Grup Partai Pro-Democracy Camp  2047 Hong Kong Monitor

 7.1 People Pile

 Chinese

 Chinese Liberal Democratic Party

 China Youth Service & Recreation Centre

 Citizens' Radio

 Civic Act-Up (part of Labour Party)

 The Frontier

 Hong Kong and Kowloon Trades Union Council

 Hong Kong Awakening Association

 Hong Kong Caritas Employees Union

 Hong Kong Chinese Medicine Practitioners' Rights General Union

 Hong Kong Confederation of Trade Unions

 Hong Kong Democratic Development Network

 Hong Kong Social Workers' General Union

 Hong Kong Democratic Foundation

73 https://En.Wikipedia.Org/Wiki/List_Of_Political_Parties_In_Hong_Kong diakses pada 13 Agustus 2020 pukul 19.40 WIB.

51

Universitas Sumatera Utara  Pioneer of Victoria Park

 Power Voters (part of )

 Revolutionary Communist Party of China

 Socialist Action

 Southern Democratic Alliance Pro-Beijing Camp  Business and Professionals Federation of Hong Kong

(part of Business and Professionals Alliance for Hong Kong)

 Education Convergence

 Government Disciplined Services General Union

 Hong Kong Federation of Education Workers

 Hong Kong Chinese Reform Association

 Hong Kong Civic Association

 Hong Kong Association

 Hong Kong Public Doctors' Association

 Hong Kong Women Teachers' Organization

 Justice Alliance

 People Out of Parliament Party

 Politihk Social Strategic

(part of Business and Professionals Alliance for Hong Kong)

52

Universitas Sumatera Utara  Third Force

 Voice of Loving Hong Kong

Partai politik berperan penting dalam mendukung lembaga demokrasi. Bahkan di negara-negara otoriter, diktator membutuhkan partai politik untuk mengkonsolidasikan kekuasaan dan menjaga tata kelola pemerintahan. Tanpa mereka, sebuah negara tidak dapat berfungsi secara sehat. Namun ada ketidakpuasan terhadap "politik partisan" di beberapa bagian dunia. Demikian pula, beberapa di Hong Kong tidak ingin Kepala Eksekutif menjadi anggota partai di masa depan.

A.4. Perekonomian Hong Kong Hong Kong adalah pusat keuangan, transportasi dan perdagangan internasional, serta pusat bisnis Renminbi lepas pantai internasional dan pusat manajemen aset. Hong Kong kompetitif secara global di bidang jasa pembiayaan, bisnis dan perdagangan, logistik dan jasa profesional. Lingkungan bisnis yang adil dan terbuka, pasar yang sangat efisien, dan supremasi hukum, telah menjadi kekuatan pendorong dari sektor bisnis yang bersemangat dan energik di Hong Kong. Hong Kong juga menarik banyak perusahaan dan investor dari luar negeri dan Tiongkok Daratan untuk datang ke Hong Kong untuk berbisnis. Hong Kong merupakan ekonomi terbuka dan kecil yang menghadapi persaingan ketat dari seluruh dunia. Di bawah perjanjian "satu negara, dua sistem", Tiongkok memberi Hong Kong otonomi tingkat tinggi dalam segala hal kecuali kebijakan luar negeri dan pertahanan selama 50 tahun. Dengan istilah ―satu negara, dua sistem‖ ini dimanfaatkan sepenuhnya dalam visi global, untuk memanfaatkan peluang besar yang dibawa oleh pembangunan dan untuk mencapai lebih banyak kesuksesan ekonomi untuk Hong Kong. Hong Kong secara tradisional terbuka dan ekonomi yang digerakkan oleh pasar menjadi semakin terintegrasi dengan daratan melalui perdagangan, pariwisata, dan hubungan keuangan. Saat ini Hong Kong memiliki sistem ekonomi yang paling terbuka,sistem moneter yang stabil, pajak yang simple dan rendah serta sistem akunting yang

53

Universitas Sumatera Utara maju dan pelayanan publik yang efisien. Menurut Index of Economic Freedom of Heritage Hongkong menduduki posisi terbebas dalam hal ekonomi sejak tahun 1995. Perkembangan ekonomi Hong Kong didukung oleh posisi geografisnya yang strategis dimana hampir seluruh bagian dari Asia Timur bisa dicapai dalam waktu 5 jam via udara dari Hong Kong. Hong Kong juga memiliki infrastruktur transportasi dan telekomunikasi kelas dunia kedua hal ini juga memacu pertumbuhan sektor pariwisata Hong Kong yang menggabungkan kemoderenan 4 kota dengan eksotisme budayanya. Hong Kong juga memiliki pelabuhan deepwater yaang paling sibuk dan efisien di dunia.74 Hong Kong mendapatkan peringkat ke-2 di Indeks 2020 dengan skor kebebasan ekonomi Hong Kong adalah 89,1. Hong Kong menduduki peringkat ke-2, dan skor keseluruhannya jauh diatas rata-rata regional dan dunia.75 Ekonomi Hong Kong dinilai sebagai yang paling bebas di dunia dari tahun 1995 hingga 2019. Gejolak politik dan sosial yang sedang berlangsung telah mulai mengikis reputasinya sebagai salah satu lokasi terbaik untuk berbisnis, mengurangi arus masuk investasi. PDB telah tumbuh dengan stabil selama lima tahun terakhir, tetapi wilayah itu jatuh ke dalam resesi pada 2019. Resisi 2019 ini dipicu oleh usulan pemerintah yang akan memfasilitasi ekstradisi dari Hong Kong ke daratan. Demonstrasi besar-besaran yang terjadi telah diikuti oleh kerusuhan politik dan kekerasan selama berbulan-bulan yang telah menghambat kegiatan ekonomi dan meningkatkan kekhawatiran akan campur tangan daratan. Terlepas dari masalah baru-baru ini, bagaimanapun, Hong Kong tetap menjadi salah satu pusat keuangan dan perdagangan terpenting di Asia.76 Pertumbuhan ekonomi sangat penting dalam setiap wilayah ataupun negara. Sama hal nya dengan Hong Kong pertumbuhan ekonomi berasal dari sektor Properti, Tanah, Pariwisata, Logistik, Transportasi, Inovasi dan teknologi dan

74 Guang, L. P. 2012. Governance Of Hong Kong: Enlightenment From Desclassified Archives In Great Britain. Hong Kong: Oxford University Press. E- Book. Hal. 2. 75 https://Www.Heritage.Org/Index/Pdf/2020/Countries/Hongkong.Pdf diakses pada 05 September 2020 pukul 22.19 WIB. 76 https://Www.Heritage.Org/Index/Country/Hong Kong?Version=543 diakses pada 05 September 2020 pukul 22.25 WIB.

54

Universitas Sumatera Utara Lingkungan Hidup. Berikut merupakan grafik GDP dan GDP perkapita Hong Kong dalam 20 tahun terakhir tahun terakhir :77 Gambar 2 GDP dan Per Capita GDP

Sumber : https://www.hkeconomy.gov.hk/en/pdf/domestic_eng.pdf Dari grafik tersebut terlihat Hong Kong mengalami 2 kali krisis Keuangan yaitu pada tahun 2009,2019 dan 2020. Pada Oktober 1997, dolar Hong Kong, yang dipatok 7,8 ke dolar AS, mendapatkan tekanan spekulatif karena inflasi Hong Kong lebih tinggi dibanding AS selama bertahun-tahun. Pejabat keuangan menghabiskan lebih dari US$1 milyar untuk mempertahankan mata uang lokal. Meskipun adanya serangan spekulasi, Hong Kong masih dapat mengatur mata uangnya dipatok ke dolar AS. Pasar saham menjadi tak stabil, antara 20 sampai 23 Oktober, Index Hang Seng menyelam 23%. Otoritas Moneter Hong Kong berjanji melindungi mata uang. Pada 15 Agustus 1997, suku bunga Hong Kong naik dari 8 persen ke 23 persen dalam satu malam. Krisis keuangan global 2009 yang dipicu oleh permasalahan ‗subprime mortgage‘ AS pada tahun 2007, dan semakin meningkat pada tahun 2008, terutama setelah runtuhnya Lehman Brothers. Krisis dengan cepat bergerak melintasi aset, pasar dan ekonomi di dunia yang semakin terintegrasi. Pada akhir tahun 2008, sebagian besar negara maju sudah terperosok dalam resesi, dan kondisi ekonomi Asia juga memburuk dengan cepat, berkembang menjadi krisis ekonomi global yang saling terkait. Hal ini juga berimbas pada kegiatan bisnis di Hong Kong. Krisis keuangan global telah benar-

77 Office Of The Government Economist Financial Secretary‘s Office Government Of The Hong Kong Special Administrative Region. 2020. Half-Yearly Economy Report 2020 dalam https://Www.Hkeconomy.Gov.Hk/En/Pdf/Er_20q2.Pdf. Hal. 23. diakses pada 05 September 2020 pukul 22.29 WIB.

55

Universitas Sumatera Utara benar menggagalkan kemajuan dari ekonomi Hong Kong sejak tahun 2003. Perekonomian masih bertahan kuat pada pertengahan tahun 2008, tetapi berbalik secara tiba-tiba setelah September. Untuk tahun 2008 secara keseluruhan, pertumbuhan GDP rata-rata sebesar 2,5%, turun dari 6,4% pada tahun 2007.78 Perdagangan internasional menjadi penghubung antara perekonomian dalam negeri dan perekonomian luar negeri. Kegiatan perdagangan internasional itu muncul karena pada kenyataannya setiap negara tidak dapat mencukupi kebutuhannya sendiri. Kegiatan perdagangan internasional merupakan kegiatan tukar menukar barang maupun jasa antara dua negara atau lebih. Demi kelancaran terjadinya transaksi perdagangan internasional yang efisien maka uang ditetapkan sebagai alat pembayarannya. Perbedaan nilai mata uang yang digunakan oleh setiap negara yang melakukan perdagangan internasional menimbulkan perbedaan nilai tukar atau biasa disebut dengan kurs. Perdagangan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain dapat terjadi karena setiap negara mempunyai perbedaan tingkat kapasitas produksi secara kuantitas, kualitas dan jenis produksinya. Berikut eksport dan import wilayah Hong Kong ;79  Total ekspor barang Ekspor barang dagangan Hong Kong turun 3,5% dari tahun ke tahun secara riil pada triwulan II 2020, jauh lebih sempit dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Sementara kinerja terkendala oleh resesi ekonomi, dimulainya kembali produksi dan kegiatan di Daratan memberikan dukungan. Dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian global berbalik lebih parah pada kuartal kedua karena penyakit menyebar dengan cepat ke sebagian besar bagian dunia dan menyebabkan pemerintah yang bersangkutan memperkenalkan Langkah. Ekonomi AS menyusut secara bertahap, dengan tingkat pengangguran melonjak pada bulan April ke tertinggi sejak 1930-an dan tinggal di level double digit melalui kuartal. Ekonomi kawasan euro mengalami kontraksi pada tingkat bersejarah. Aktivitas ekonomi di Jepang juga anjlok, dan banyak ekonomi melihat kemerosotan lebih lanjut. Arus perdagangan regional

78 Economic Analysis Division Economic Analysis And Business Facilitation Unit Financial Secretary‘s Office Government Of The Hong Kong Special Administrative Region. 2009. 2008 Economic Background And 2009 Prospects dalam Http://Www.Hkeconomy.Gov.Hk/En/Pdf/Er_08q4.Pdf diakses pada 05 September 2020 pukul 22.49 WIB. 79 . Op.Cit. Hal. 19.

56

Universitas Sumatera Utara semakin terendus. Namun, karena epidemi di Daratan telah terkandung dengan baik sejak Maret, ekonomi menggelar rebound tajam. Pada paruh kedua kuartal kedua, pandemi mereda di banyak ekonomi utama, terutama yang ada di Eropa, dan sebagian besar pemerintah secara bertahap membuka kembali ekonomi mereka . Akibatnya, sentimen ekonomi global peningkatan, dan kegiatan ekonomi di AS dan area euro menunjukkan tanda-tanda menurun keluar. Pasar keuangan global rebound tajam, dengan sebagian besar indeks saham utama sebagian besar mengumpulkan kembali kerugian mereka sebelumnya pada akhir Juni. Namun, lonjakan kasus terinfeksi baru di banyak tempat di seluruh dunia sejak Juni menunjukkan bahwa prospek perekonomian global akan terus berada di bawah ancaman sampai vaksin atau pengobatan yang efektif untuk penyakit ini dikembangkan. Dalam tampilan dampak parah COVID-19 pada paruh pertama tahun ini dan dibayangkan lebih lambat pemulihan pada paruh kedua, pada bulan Juni Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2020 lebih lanjut menjadi -4,9%, dari -3.0% sebagai perkiraan pada bulan April.80

Gambar 3 Total Exportof Goods

Sumber : www.hkeconomy.gov.hk/en/pdf/er_20q2.pdf Total ekspor barang sebagaimana digambarkan mengacu pada tingkat perubahan tahun ke tahun secara riil, sementara permintaan impor total di pasar utama Hong Kong sebagaimana digambarkan mengacu pada tingkat perubahan dari tahun ke tahun dalam dolar AS dalam permintaan impor agregat di Asia, Amerika Serikat dan Uni Eropa bersama-sama.

80 .Economy Of Hong Kong. Op.Cit. Hal. 24.

57

Universitas Sumatera Utara  Impor barang Impor barang yang diolah penurunan dari tahun ke tahun sebesar 7,6% secara riil pada triwulan II, setelah menurun sebesar 9,6% pada triwulan sebelumnya. Impor yang dipertahankan, yang mengacu pada impor untuk penggunaan domestik dan sekitar seperempat dari total impor pada tahun 2019, turun sebesar 20,7% secara riil dari setahun sebelumnya pada kuartal kedua, mencerminkan seretnya permintaan domestik yang berat di tengah kondisi ekonomi austere dan ancaman COVID-19. Impor untuk reekspor (3) selanjutnya juga turun lebih jauh seiring dengan lemahnya ekspor. Gambar 4 Imports of Goods

Sumber : www.hkeconomy.gov.hk/en/pdf/er_20q2.pdf Perdagangan layanan81

 Ekspor layanan Gambar 5 Eksport Layanan

Sumber : www.hkeconomy.gov.hk/en/pdf/er_20q2.pdf

81 Ibid. Hal 30.

58

Universitas Sumatera Utara Ekspor jasa yang digelontorkan oleh rekor 46,1% year-on-year secara riil pada triwulan II, melebar dari penurunan 37,4% pada triwulan sebelumnya Kuartal. Ekspor layanan perjalanan terhenti karena pariwisata masuk dibekukan dengan pembatasan perjalanan yang meluas di tengah ancaman berat COVID-19. The penurunan ekspor jasa angkutan tetap terlihat di tengah penumpang scant lalu lintas dan arus kargo yang terkendali. Ekspor bisnis dan layanan lainnya terus mendaftarkan penurunan dua digit, diseret oleh lingkungan ekonomi. Meskipun demikian, ekspor jasa keuangan tumbuh cukup berkat kegiatan penggalangan dana dan keuangan lintas batas yang aktif.  Impor layanan Gambar 6 Import Layanan

Sumber : www.hkeconomy.gov.hk/en/pdf/er_20q2.pdf Impor jasa anjlok sebesar 42,9% secara year-on-year secara riil pada triwulan kedua, setelah mencatatkan penurunan 24,5% pada triwulan sebelumnya. Impor layanan perjalanan menyelam saat pariwisata keluar terhenti di tengah pembatasan perjalanan dan langkah-langkah karantina. Impor transang tercatat penurunan yang diperbesar seiring dengan terjunnya arus penumpang dan kargo aliran tetap tertunduk. Impor bisnis dan layanan lainnya turun lebih jauh di tengah resesi global yang dalam. Sementara itu, penurunan impor layanan manufaktur tetap terlihat, mencerminkan kelonggaran di luar kegiatan pengolahan.

A.5. Sosial dan Budaya Hong Kong sering disebut sebagai tempat dimana "timur bertemu dengan barat", merefleksikan campuran kebudayaan asal Tiongkok dengan dipengaruhi barat ketika menjadi koloni Inggris. Budaya Hong Kong dikenal dengan

59

Universitas Sumatera Utara multikulturalisme. Dimana kenyamanan dengan menggunakan bahasa-bahasa dan dialek-dialek lokal yang saling berdampingan menggambarkan tingginya toleransi budaya di Hong Kong, dimana beberapa gereja Kristen berbagi tempat dengan rumah orang- orang Tiongkok, Buddha, Taoisme dan kuil kuil Sikh, Masjid dan Sinagog. Budaya Hong Kong pada dasarnya adalah budaya orang Tionghoa asli yang lahir di sana selama masa pemerintahan Inggris atau dalam 22 tahun sejak pengembalian ke pemerintahan Tiongkok. Di bawah pemerintahan Inggris, melalui pengaruh media asing dan kontak sehari-hari mereka dengan orang asing baik di Hong Kong maupun di luar negeri karena banyak yang bepergian untuk bisnis, pekerjaan, dan pendidikan, selama satu setengah abad terakhir, budaya fusi Barat / Timur mereka yang khas telah muncul. Kebudayaan mereka adalah perpaduan dari kebudayaan Tiongkok, Inggris dan negara-negara Barat lainnya. Masyarakat Hong Kong, baik dalam penjelasan hukum maupun penafsiran sejarah, sekarang menjadi warga negara Republik Rakyat Tiongkok. Sementara identitas politik mereka tampak agak mapan, identitas budaya mereka terus mengalami proses transformasi yang kompleks dan kontradiktif.82 Dalam retrospeksi, pembentukan identitas lokal yang khas baru berakar sejak akhir tahun 1970-an, ketika identitas Hong Kong yang baru ditemukan sebagian besar dibangun oleh perbedaan budaya yang melatarbelakangi antara orang Hongkong dan Tiongkok daratan. Mayoritas orang Hong Kong adalah etnis Tionghoa seperti orang-orang di Tiongkok daratan, tetapi di media massa, orang-orang Tiongkok daratan distigmatisasi sebagai orang luar yang 'tidak beradab' di mana warga Hong Kong modern dan kosmopolitan dapat mendefinisikan diri mereka sendiri. De sinisasi ini menghasilkan identitas Sino-Hong Kong yang ambivalen dan terkadang kontradiktif. Di satu sisi, orang-orang Hong Kong mengidentifikasikan budaya tradisional Tiongkok secara abstrak dan terpisah, tetapi di sisi lain, mereka mendiskriminasi praktik budaya tertentu yang dianggap berafiliasi dengan rezim komunis di daratan. Sejak berita kembalinya Hong Kong yang tak terelakkan ke Tiongkok pecah pada pertengahan 1980-an, orang-orang Hong Kong harus menghadapi lagi

82 Abbas A. K. Lahpjs. 1996. Cellular And Molecular Immunology. Philadelphia: Wb Saunders Publ. E-Book. Hal. 223.

60

Universitas Sumatera Utara identitas Tiongkok mereka yang pernah tertindas. Stigmatisasi penduduk daratan yang tak terkendali tidak dapat lagi dilihat dalam imajinasi sosial yang hidup dari media populer tahun 1970-an dan awal 1980-an. Media Hong Kong baru-baru ini mengalihkan perhatian mereka pada 'akar' sejarah budaya Tiongkok, dan penduduk daratan telah direpresentasikan dalam istilah yang lebih disukai. Pemetaan ulang batas-batas identitas ini melibatkan perjuangan yang kompleks dan dinamis di antara lembaga dan aktor, yang melahirkan proses mengingat dan melupakan secara selektif.83 Gerakan protes Hong Kong oleh karena itu kiri membawa beberapa signifikansi tertentu dalam sejarah dunia. Pada saat itu Orang Hong Kong sering menyebut diri mereka "Hong Kongers" dalam bahasa Inggris. Dalam jajak pendapat baru-baru ini, sekitar 67% mengidentifikasi diri mereka sebagai warga Hong Kong. Di Hong Kong, sekitar 8 persen penduduk tetapnya bukan keturunan Tionghoa. Bergantung pada berapa lama mereka telah tinggal di Hong Kong atau apakah mereka orang Hong Kong generasi pertama, kedua, atau ketiga, mereka mungkin berbagi nilai inti dasar dan cara berpikir yang sama, pada dasarnya budaya yang sama, dengan etnis Hong Kong yang beretnis Tionghoa, dan tentu saja mereka juga mempertahankan banyak budaya dari negara leluhur mereka juga. Kelas dan Kasta. Kesenjangan antara kaya dan miskin sangat besar di wilayah dengan ekonomi kapitalis dan campur tangan pemerintah yang minimal. Ketimpangan ekonomi semakin meningkat, meskipun dari tahun 1986 hingga 1996 semua kelompok mengalami pertumbuhan pendapatan yang nyata. Satu- satunya kelompok yang mirip kasta adalah Orang-orang Perahu. Kelompok nelayan pekerjaan ini secara tradisional terpinggirkan dan secara ritual dihina. Sebagian besar sekarang telah pindah ke darat dan melebur dengan penduduk lainnya. Sejumlah besar anggota elit politik dan ekonomi adalah keturunan Shanghai.84

83Eric.Kit Wai Ma. 1999. Culture, Politics, And Television In Hong Kong . E-Book. Usa And Canada : Routledge 29 . Hal. 14. 84 Heung Gong. 2002. dalam Https://Www.Everyculture.Com/Ge-It/Hong-Kong.Html diakses pada 10 September 2020 pukul 20.30 WIB.

61

Universitas Sumatera Utara B. Kronologi Aksi Protes Masyarakat Hong Kong tahun 2014 dan 2019 B.1 Kronologi Aksi Protes Masyarakat Hong Kong 2014 Aksi protes masyarakat Hong Kong pada 2014 ini dipicu oleh Keputusan yang diumumkan terkait dengan rencana reformasi pemilihan Kepala Eksekutif Hong Kong 2017 oleh Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional. Aksi protes masyarakat Hong Kong pada 2014 yang dikenal dengan ―Hong Kong‘s Umbrella Movement‖. Istilah ―Gerakan Payung‖ sendiri berasal dari banyaknya pengunjuk rasa yang menggunakan payung mereka untuk membela diri dari semprotan gas air mata serta merica selama terjadinya bentrok dengan polisi. Tabel 2.7 Gambaran Umum Aksi Protes Masyarakat Hong Kong 2014 Nama Aksi : Gerakan Payung ( Umbrella Movement) Tanggal : Tanggal 26 September 2014 - 15 Desember 2014 Lokasi : - (1 Oktober 2014 - 3 Oktober 2014) - (28 September 2014 - 25 November 2014) - Causeway Bay (28 September 2014 - 15 Desember 2014) - Admiralty (26 September 2014 - 11 Desember 2014) Metode : - Aksi duduk -Pembangkangan sipil -Protes di jalan - Kampanye Media Sosial - Mogok makan Pihak Terlibat : - Aktivis ; Federasi Mahasiswa Hong Kong, Scholarism, Occupy Central with Love and Peace,Civic Passion and Pro-Democracy Camp. -Pihak berwajib ; Pemerintah SAR Hong Kong, Kepolisian Hong Kong, Pemerintah pusat Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok, Gerakan anti-pendudukan, Aliansi untuk Perdamaian dan Demokrasi Tokoh utama : - Aktivis ; , , , , , Chan Kin-man, dan Chu Yiu-ming. - Pemerintah : CY Leung, Carrie Lam, , Andy

62

Universitas Sumatera Utara Tsang, Robert Chow. Partisipan : Jumlah total pengunjuk rasa 80.000, terkadang jauh melebihi 100.000. Sumber : Diolah dari berbagai sumber Adapun Kronologi Aksi Protes Masyarakat Hong Kong ditahun 2014 sebagai berikut:85 Tabel. 2.8 Kronologi Aksi Protes Masyarakat Hong Kong 2014 Waktu Keterangan 26 September Para siswa, yang dipimpin oleh kelompok aktivis Scholarism dan Federasi Pelajar Hong Kong, melakukan boikot kelas selama seminggu yang berpuncak pada protes di luar kantor pemerintah di Admiralty. 28 Sepetember – Ribuan aktivis turun ke jalan menuntut perubahan CY Occupy Central Leung menyatakan proses itu ilegal. Malam itu, polisi anti Begins huru hara menggunakan gas air mata dalam upaya untuk memaksa orang banyak kembali, menyebabkan kemarahan publik. 29 September - Marah dengan penggunaan gas air mata polisi pada Protes meningkat pengunjuk rasa, puluhan ribu warga Hong Kong turun ke jalan setiap malam sampai minggu berikutnya. Pada hari- hari itu, para aktivis memblokade beberapa persimpangan lalu lintas di kota, yang secara efektif mematikan bagian- bagian penting kota. Selama bulan Oktober, kamp-kamp protes benar-benar berakar, dengan karya seni melambangkan simbol-simbol protes - seperti payung kuning dan pita - berkembang di tiga lokasi utama. 3 Oktober - Mong Polisi turun tangan dan melakukan sejumlah penangkapan. Kok menyerang Mereka mengatakan beberapa kelompok anti-Occupy terkait

85 https://Www.Bbc.Com/News/World-Asia-China-30390820 diakses pada 10 September 2020 pukul 20.45 WIB.

63

Universitas Sumatera Utara dengan geng triad. Pada hari-hari berikutnya para aktivis pro-demokrasi di berbagai kamp juga berhadapan dengan polisi yang berupaya membersihkan beberapa daerah untuk lalu lintas. Para siswa menuduh pemerintah membiarkan serangan di kamp mereka terjadi, dan membatalkan rencana tentatif untuk mengadakan pembicaraan. 9 Oktober - Pembicaraan akhirnya dijadwalkan pada 10 Oktober, tetapi Pemerintah sehari sebelumnya, Kepala Sekretaris Carrie Lam membatalkan mengatakan mereka tidak akan melanjutkan. Dia pembicaraan mengatakan akan "mustahil untuk melakukan dialog yang konstruktif" setelah siswa menyerukan peningkatan upaya untuk menduduki daerah protes utama. 15 Oktober - Masalah kekerasan polisi muncul ketika petugas berusaha Pengunjuk rasa membersihkan terowongan Lung Wo di dekat kamp dipukuli Admiralty, dengan polisi terlihat memukul balik demonstran. Orang-orang dikejutkan oleh rekaman yang memperlihatkan polisi memukuli demonstran, lapor Juliana Liu dari Hong Kong Kemarahan tumbuh ketika rekaman muncul dari beberapa polisi mengambil seorang pengunjuk rasa - kemudian diidentifikasi sebagai anggota parlemen dari Partai Sipil Ken Tsang - ke sudut dan memukuli dan menendangnya. Orang-orang itu diskors dan kemudian ditangkap. 20 Oktober Kepala Eksekutif Hong Kong, CY Leung membuat marah ketika dia mengatakan dalam wawancara pertamanya dengan media asing sejak protes dimulai bahwa pemilihan umum yang sepenuhnya demokratis akan memberikan suara yang lebih dominan kepada penduduk miskin yang terlalu dominan dalam politik. Dia juga mengulangi penolakannya untuk mengundurkan diri, seperti yang diminta oleh pengunjuk rasa. Ribuan orang

64

Universitas Sumatera Utara berbaris di rumahnya sebagai protes. 21 Oktober Beberapa pemimpin mahasiswa termasuk Alex Chow dari Pembicaraan HKFS akhirnya mengadakan pembicaraan dengan delegasi dilanjutkan pemerintah yang dipimpin oleh Sekretaris Utama Carrie Lam. Tetapi diskusi itu ternyata tidak membuahkan hasil. Dua hari kemudian pengunjuk rasa memanjat gunung Lion Rock yang ikonik untuk menggantung spanduk besar dengan slogan-slogan pro-demokrasi. Dengan cepat diturunkan oleh pihak berwenang. 15 November - Chow dan dua aktivis lainnya berusaha terbang ke Beijing, Perjalanan Beijing mencari pertemuan dengan para pemimpin Tiongkok, tetapi digagalkan gagal ketika otoritas Hong Kong menyatakan visa perjalanan mereka tidak berlaku. 18 November - Petugas pengadilan, dibantu oleh polisi, membersihkan Izin Angkatan Laut sebagian dari kamp Admiralty di depan Citic Tower, setelah pertama pemilik gedung diberikan perintah oleh pengadilan tinggi Hong Kong. Izin itu damai, dengan beberapa pengunjuk rasa bahkan membantu.

26 November - Pihak berwenang bergerak untuk menghancurkan kamp Pembersihan kamp Mong Kok setelah perintah serupa diberikan untuk bisnis Mong Kok transportasi. Kali ini kekerasan berkobar saat pengunjuk rasa bentrok dengan polisi. Aktivis mencoba untuk merebut kembali situs tersebut pada malam-malam berikutnya. 30 November - Sebagai pembalasan atas izin Mong Kok, dan dalam upaya Blokade kantor untuk menyuntikkan momentum ke dalam protes yang lesu, pemerintah ratusan pengunjuk rasa mahasiswa memblokir kantor pemerintah di Admiralty pada 30 November dan 1 Desember, tetapi ditangkis oleh polisi, yang menggunakan selang air dan pentungan. 3 Desember - Pada tanggal 2 Desember, tiga pendiri Occupy Central - Occupy Central Benny Tai, Chan Kin-man dan Chu Yiu-ming - mengadakan mencoba untuk konferensi pers yang memohon kepada para aktivis

65

Universitas Sumatera Utara ditangkap mahasiswa untuk mundur demi keselamatan mereka. Keesokan harinya, para pendiri - yang sudah lama tidak hadir di jalan - menyerahkan diri kepada polisi dalam gerakan simbolis yang mereka katakan menunjukkan "komitmen dan tanggung jawab" atas protes tersebut. Mereka sekarang akan fokus pada reformasi masyarakat sipil. Mereka dibebaskan tanpa dakwaan. 6 Desember - Aktivis remaja itu mengakhiri aksi mogok makan selama Joshua Wong empat hari atas saran dokter. Dengan protes kehilangan mengakhiri mogok semangat, Wong dan beberapa pengunjuk rasa lainnya telah makan memulai tindakan untuk mendesak pemerintah untuk melanjutkan pembicaraan tentang reformasi pemilu. 11 Desember - Izin Petugas pengadilan yang didukung oleh polisi masuk untuk Admiralty membersihkan kamp utama, dekat gedung-gedung pemerintah di Admiralty, setelah pengadilan tinggi memberikan lebih banyak perintah.

B.2 Kronologi Aksi Protes Masyarakat Hong Kong 2019 Aksi protes masyarakat Hong Kong pada 2019 ini dipicu oleh The Fugitive Offenders and Mutual Legal Assistance in Criminal Matters Legislation (Amendment) Bill 2019 pertama kali diusulkan oleh pemerintah Hong Kong pada Februari 2019 sebagai tanggapan atas pembunuhan 2018 terhadap Poon Hiu-wing oleh pacarnya Chan Tong-kai di Taiwan, di mana dua warga Hong Kong berkunjung sebagai turis. Karena tidak ada perjanjian ekstradisi dengan Taiwan. Aksi protes masyarakat Hong Kong pada 2014 yang dikenal dengan “Anti-ELAB Protest (Anti Extradition Law Amendment Bill)” .

Tabel 2.9 Gambaran Aksi Protes Masyarakat Hong Kong 2019 Nama Aksi : Anti-RUU Ekstradisi ( antiELAB Protest ) Tanggal : Tanggal 15 Maret 2019 - 28 Mei 2020

66

Universitas Sumatera Utara Lokasi : -Wan Chai ke Admiralty (31 Maret 2019) -Causeway Bay ke Admiralty (28 April 2019) -Central ke Admiralty (6 Juni 2019) -Causeway Bay ke Admiralty (9 Juni 2019) -Admiralty (12 Juni 2019) Metode : -Protes di jalan - Kampanye Media Sosial - Mogok makan - Blokade Jalan Pihak Terlibat : Aktivis ; Federasi Mahasiswa Hong Kong, Scholarism, Advokat, Civic Passion and Pro-Democracy, Guru, Orang tua siswa, Siswa. -Pemerintah ; Pemerintah Hong Kong, Angkatan Polisi Hong Kong, Pemerintah pusat Tiongkok, Partai Komunis Tiongkok Tokoh utama : - Aktivis ; Federasi Mahasiswa Hong Kong - Pemerintah; Carrie Lam Korban : -Meninggal ;Chan Yin-lam, Chow Tsz-lok, dan Luo Changqin -Di hukum ; 15 aktivis Sumber : Diolah dari berbagai sumber

Adapun Kronologi Aksi Protes Masyarakat Hong Kong di tahun 2019 sebagai berikut: 86 Tabel 2.10 Kronologi Aksi Protes Masyarakat Hong Kong tahun 2019 Waktu Keterangan Biro Keamanan Hong Kong mengusulkan amandemen undang- Februari undang ekstradisi yang memungkinkan ekstradisi ke negara- 2019 negara, termasuk Tiongkok daratan, di luar 20 negara bagian yang telah memiliki perjanjian dengan Hong Kong.

86 https://Www.Reuters.Com/Article/Us-Hong Kong-Protests-Timeline/Timeline-Key-Dates-In-Hong-Kongs- Anti-Government-Protests-Iduskbn1xl0n3 diakses pada 10 September 2020 pukul 20.52 WIB.

67

Universitas Sumatera Utara 31 Maret Ribuan orang turun ke jalan untuk memprotes RUU ekstradisi yang diusulkan. 3 April Pemerintah pemimpin Hong Kong Carrie Lam memperkenalkan amandemen undang-undang ekstradisi yang memungkinkan tersangka kriminal dikirim ke Tiongkok daratan untuk diadili. 28 April Puluhan ribu orang berbaris di Dewan Legislatif untuk menuntut pembatalan amandemen yang diusulkan.

11 Mei Perkelahian terjadi di badan legislatif antara anggota parlemen pro- demokrasi dan mereka yang setia kepada Beijing. 30 Mei Konsesi untuk RUU ekstradisi diperkenalkan tetapi para kritikus mengatakan itu tidak cukup. 6 Juni Lebih dari 3.000 pengacara Hong Kong berpakaian hitam ambil bagian dalam pawai protes yang jarang terjadi.

9 Juni Lebih dari setengah juta orang turun ke jalan. 12 Juni Polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata selama protes terbesar dan paling kejam di kota itu dalam beberapa dekade. Kantor pemerintah tutup. 15 Juni Lam menunda tanpa batas waktu yang diusulkan undang-undang ekstradisi. 1 Juli Para pengunjuk rasa menyerbu Dewan Legislatif pada peringatan 22 tahun penyerahan dari Inggris ke pemerintahan Tiongkok, menghancurkan gambar dan memoles dinding dengan grafiti. 9 Juli Lam mengatakan RUU ekstradisi sudah tidak berlaku dan bahwa pekerjaan pemerintah di dalamnya telah "gagal total". 21 Juli Pria berkemeja putih, beberapa bersenjatakan tiang, menyerbu kereta di stasiun pedesaan Yuen Long, menyerang penumpang dan orang yang lewat, setelah beberapa ribu aktivis mengepung kantor perwakilan Tiongkok. 30 Juli Empat puluh empat aktivis didakwa melakukan kerusuhan, pertama kali tuduhan tersebut digunakan selama protes. 9 Agustus Regulator penerbangan Tiongkok menuntut maskapai penerbangan

68

Universitas Sumatera Utara Hong Kong Cathay Pacific menangguhkan personel yang ikut serta dalam protes. Maskapai menangguhkan seorang pilot, salah satu dari 44 orang yang didakwa, keesokan harinya. 14 Agustus Polisi dan pengunjuk rasa bentrok di bandara internasional Hong Kong setelah penerbangan diganggu. 21 Agustus Alibaba, perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok, menunda pencatatannya di Hong Kong hingga $ 15 miliar. 2 September Lam mengatakan dia telah menyebabkan "malapetaka yang tak termaafkan" dan akan berhenti jika dia punya pilihan, menurut rekaman pernyataan kepada para pebisnis. 3 September Lam mengatakan dia tidak pernah meminta pemerintah Tiongkok untuk mengizinkannya mengundurkan diri.

4 September Lam mengumumkan penarikan resmi RUU ekstradisi. Kritikus mengatakan itu terlalu sedikit, terlalu terlambat. 17 Lam berjanji untuk mengadakan pembicaraan dengan komunitas September untuk mencoba meredakan ketegangan.

26 Para pengunjuk rasa menjebak Lam di sebuah stadion selama September berjam-jam setelah "dialog terbuka" pertamanya. 1 Oktober Kota diguncang oleh kerusuhan yang paling meluas sejak protes dimulai ketika penguasa Partai Komunis Tiongkok merayakan ulang tahun ke-70 berdirinya Republik Rakyat. Polisi menembak seorang pengunjuk rasa berusia 18 tahun di bahu. 4 Oktober Lam meminta kekuatan darurat era kolonial untuk melarang masker wajah, yang memicu protes dengan kekerasan. Seorang petugas polisi menembak seorang anak laki-laki berusia 14 tahun di paha. 16 Oktober Lam meninggalkan pidato kebijakannya di tengah cemoohan anggota parlemen. Aktivis hak asasi terkemuka dipukuli oleh empat pria yang memegang palu dan pisau. 23 Oktober RUU ekstradisi secara resmi ditarik. 29 Oktober Pihak berwenang mendiskualifikasi aktivis pro-demokrasi Joshua

69

Universitas Sumatera Utara Wong dari pencalonan dalam pemilihan distrik mendatang. 31 Oktober Data awal menunjukkan Hong Kong tergelincir ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam satu dekade pada kuartal ketiga. 2 November Pengunjuk rasa merusak kantor berita resmi Tiongkok, Xinhua, mendobrak pintu, menyalakan api, dan melempar cat. 3 November Seorang pria dengan pisau menggigit bagian telinga politisi dan menebas beberapa orang setelah rapat umum di pusat perbelanjaan berubah menjadi konflik dengan polisi. 4 November Mahasiswa universitas Chow Tsz-lok, 22, jatuh dari lantai tiga ke lantai dua tempat parkir saat polisi membubarkan pengunjuk rasa. 6 November Seorang pria bersenjatakan pisau menyerang anggota parlemen pro-Beijing . 8 November Chow meninggal, siswa pertama tewas selama protes. 11 Polisi menembakkan peluru tajam ke pengunjuk rasa di sisi timur November pulau Hong Kong, satu orang terluka. 17-29 Pengepungan yang berlarut-larut dan berapi-api di Universitas November Politeknik Hong Kong ketika polisi mengepung kampus setelah mahasiswa dan aktivis membarikade diri mereka sendiri di dalam. Lebih dari 1.100 sebagian besar aktivis muda ditangkap dalam apa yang secara luas dipandang sebagai keberhasilan besar pertama polisi melawan gerakan tersebut. 2020 1 Januari Pawai yang menarik puluhan ribu orang pada Hari Tahun Baru berubah menjadi kekacauan saat polisi menembakkan beberapa peluru gas air mata dan meriam air ke kerumunan, termasuk keluarga, sebelum menghentikan acara. 17 April Kantor perwakilan tinggi Beijing di Hong Kong mengatakan tidak terikat oleh undang-undang yang membatasi campur tangan badan- badan Tiongkok daratan, memicu kekhawatiran atas perambahan Tiongkok. 18 April Polisi menangkap 15 aktivis, termasuk pendiri Partai Demokrat Martin Lee, 81, dan konglomerat penerbit jutawan Jimmy Lai, 71,

70

Universitas Sumatera Utara dalam tindakan keras terbesar terhadap gerakan pro-demokrasi sejak protes meningkat pada Juni. 8 Mei Anggota parlemen saingannya berselisih di badan legislatif karena pemilihan ketua komite kunci. Beijing mengatakan sedang bergerak untuk memberlakukan 21 Mei undang-undang keamanan nasional di Hong Kong, menyusul kerusuhan anti-pemerintah yang sering terjadi tahun lalu. 24 Mei Polisi menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ribuan orang ketika protes atas undang-undang keamanan nasional meningkat dengan pelonggaran pembatasan virus korona saat berkumpul. 27 Mei Polisi anti huru hara menembakkan butiran lada saat pengunjuk rasa berdemonstrasi di jantung kawasan bisnis di tengah demonstrasi atas undang-undang keamanan nasional dan undang- undang yang akan mengkriminalisasi tidak hormat terhadap lagu kebangsaan Tiongkok. 28 Mei Parlemen Tiongkok sangat menyetujui pemberlakuan undang- undang keamanan nasional di Hong Kong untuk menangani pemisahan diri, subversi, terorisme, dan campur tangan asing.

71

Universitas Sumatera Utara BAB III AKSI PROTES MASYARAKAT HONG KONG TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH HONG KONG PADA TAHUN 2014 DAN 2019

Salah satu bentuk ekspresi dari perilaku sosial dan perilaku politik adalah protes. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, protes diartikan sebagai pernyataan atau tindakan tidak menyetujui, menolak, menentang, menyangkal, dsb. Sedangkan dalam Oxford Dictionary, protes diartikan sebagai pernyataan atau tindakan atas bentuk ketidaksetujuan ataupun keberatan terhadap sebuah kondisi.87 Protes politik merupakan elemen inti dari keberadaan dan konsolidasi masyarakat demokratis dan dilindungi oleh konstelasi hak dan kebebasan. Aksi protes sudah menjadi cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengeluarkan suara dan menuntut haknya secara kolektif, menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentangan kebijakan yang dilaksanakan dimana saat terdapat suatu kebijakan yang dianggap tidak mensejahterakan kelangsungan hidup mereka. Aksi protes merupakan bentuk ekspresi yang produktif dari sekelompok orang yang berisikan tuntutan atas keadaan, kenyataan, luapan kesadaran dan bahkan merupakan bentuk pendidikan kritis kebangsaan.88 Aksi protes yang sehat tanpa adanya anarkis, selain memperbaiki sistem pelayanan masyarakat perlu adanya kesadaran dan kontrol dari para demonstran serta saling pengertian dari pihak pengamanan polisi untuk aksi protes/demonstrasi yang ideal agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan bahkan menjadi korban. Aksi protes umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa atau orang-orang yang tidak setuju dengan pemerintahan dan yang menentang kebijakan pemerintah, namun aksi protes juga dilakukan oleh kelompok- kelompok lainnya dengan tujuan yang telah mereka sepakati bersama.

87 https://www.academia.edu/9341489/Protest_and_Demonstrations_Protes_dan_Aksi_Massa diakses pada 22 Oktober 2020 pukul 10.24 WIB. 88 Hariman Siregar. 1994. Hati Nurani Seorang Demosntran. Jakarta : Mantika Media Utama. E-Book. Hal.26.

72

Universitas Sumatera Utara Hong Kong merupakan wilayah jajahan Inggris di tahun 1841 yang kemudian diserahkan kepada Tiongkok di tahun 1898 beserta wilayah-wilayah lain yang berdekatan geografisnya dengan Tiongkok dan Hong Kong. Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani oleh Tiongkok dan Inggris pada 1 Juli 1997, Hong Kong secara resmi menjadi wilayah administratif Tiongkok.89 Dimana Hong Kong berada di bawah Pemerintahan Cina selama 50 tahun lamanya. Sejak Inggris mengembalikan Hong Kong kepada Cina, Hong Kong menerima status special yang dikenal dengan prinsip ―One Country, Two Systems‖. Artinya, meski menjadi bagian dari Cina, Hong Kong memiliki otonomi sendiri, kecuali untuk urusan luar negeri dan pertahanan. Dengan status tersebut, Hong Kong memiliki sistem hukum sendiri dan memungkinkan warganya menikmati kebebasan yang tidak bisa dinikmati di Cina Daratan, seperti berkumpul dan berpendapat. Hubungan Hong Kong dengan pemerintah pusat Tiongkok, yakni Beijing tidak dapat dipisahkan. Hal ini dikarenakan Hong Kong merupakan wilayah warisan Inggris yang diberikan kepada Tiongkok. Meski mendapatkan otonomi tingkat tinggi, nyatanya Hong Kong tidak bisa lepas dari kontrol Tiongkok. Dalam pemilihan Kepala Pemerintahan, Hong Kong harus meminta persetujuan kepada Beijing terlebih dahulu. Selain itu, partai politik yang berbasis di Hong Kong hanya memiliki sedikit kesempatan untuk menempati kursi pemerintahan teratas.90 Adanya aksi protes masyarakat tentu saja di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ialah kemunduran ekonomi, berlakunya pencabutan hak asasi manusia, protes ke atas sistem satu partai (ataupun sistem partai hegemoni), dan rejim kediktatoran yang represif. Namun, aksi protes masyarakat Hong Kong sendiri diperangaruhi oleh faktor ketidakpuasan masyarakat Hong Kong atas kinerja atau kebijakan yang diambil oleh pemerintah atau pemimpin. Hal ini terjadi karena banyak masyarakat yang menilai jika kebijakan pemerintah atau pemimpin sangat memberatkan masyarakat.

89 https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/hk.html. diakses pada 22 Oktober 2020 pukul 11.00 WIB. 90 Brian C.H. Fong. 2013. “State-Society Conflicts under Hong Kongs Hybrid Regime Governing Coalition Building and Civil Society Challenges.pdf”. Pdf. Hal. 853–862. diakses pada 28 Oktober 2020 pukul 11.30 WIB.

73

Universitas Sumatera Utara Hal ini lah yang kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat Hong Kong untuk melakukan aksi protes demi mendorong transisi menuju demokrasi yang sesungguhnya. Adapun beberapa aksi protes yang telah terjadi diantaranya aksi protes masyarakat Hong Kong pada tahun 2014 yang dikenal dengan Gerakan Payung (Umbrella Movement) dan aksi protes masyarakat Hong Kong pada tahun 2019 yang dikenal dengan Anti-Ruu Ekstradisi (Anti-Extradition Law Amendment Bill (anti-ELAB)).

A. Latar Belakang Aksi protes Masyarakat Hong Kong terhadap Kebijakan Pemerintah Hong Kong pada tahun 2014 dan 2019 A.1 Latar Belakang Aksi protes 2014 Gerakan Payung atau yang dikenal dengan istilah Umbrella Movement, merupakan aksi protes yang cukup besar dilakukan masyarakat Hong Kong dalam sejarah Hong Kong. Adapun yang menjadi latar belakang terjadinya aksi protes masyarakat Hong Kong pada tahun 2014; Pertama, Kongres Nasional Rakyat Tiongkok yang mengeluarkan keputusan yang bersifat membatasi hak masyarakat Hong Kong dalam menentukan Kepala Pemerintahan Hong Kong atau yang disebut sebagai Chief Eksekutif. Pada 31 Agustus 2014, Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional di Beijing mengumumkan keputusan tentang bagaimana "hak pilih universal" akan diterapkan pada pemilihan kepala eksekutif pada tahun 2017 di Hong Kong. Ini memberlakukan pembatasan dan prosedur yang dianggap oleh kubu pro- demokrasi sebagai penghalang bagi orang-orang dengan pandangan politik yang berbeda untuk mencalonkan diri sebagai kepala pemerintahan. Aksi protes ini dilakukan oleh masyarakat Hong Kong dari berbagai lapisan dengan alasan, memperjuangkan demokratisasi nyata pemilu Chief Eksekutif Hong Kong serta adanya campur tangan pemerintah Tiongkok dalam pemerintahan Hong Kong. Kedua, kebijakan pemerintah yang menjanjikan akan memberlakukan pemilu secara universal di pemilu mendatang namun tidak terealisasi. Hal tersebut memicu emosi masyarakat Hong Kong untuk menuntut pemilu yang universal dengan melakukan aksi protes. Ribuan pengunjuk rasa berbaris ke distrik

74

Universitas Sumatera Utara pemerintah Pusat Hong Kong, menuntut hak untuk memilih Kepala Eksekutif Hong Kong 2017 melalui metode hak pilih universal, biasanya didefinisikan oleh satu orang, satu hak pilih. Hal ini dapat dilihat dalam Undang – undang dasar Hong Kong sebagai berikut;91 ―Pasal 26 Penduduk tetap Wilayah Administratif Khusus Hong Kong memiliki hak untuk memilih dan hak untuk mencalonkan diri dalam pemilihan sesuai dengan hukum. Pasal 27 Penduduk Hong Kong memiliki kebebasan berbicara, pers dan publikasi; kebebasan berserikat, berkumpul, prosesi dan demonstrasi; dan hak dan kebebasan untuk membentuk dan bergabung dengan serikat pekerja, dan untuk mogok. " Penjelasan terkait Undang-Undang Dasar Hong Kong pada pasal 26 ini sudah jelas memberikan hak serta berwenang kepada masyarakat Hong Kong dalam pemilihan yang diadakan di Hong Kong. Hak pilih universal yang ditulis dalam Undang- Undang Dasar Hong Kong ini harus memungkinkan pemilih yang memiliki pilihan yang dalam pemilihan yang bebas dan adil. Namun, pemerintah menolak untuk mengabulkan tuntutan masyarakat Hong Kong terkait demokratisasi nyata pemilu Chief Eksekutif Hong Kong.92 Aksi yang dilakukan secara spontan oleh sebagian besar pelajar dan mahasiswa Hong Kong untuk menuntut pemilu demokratis Chief Eksekutif Hong Kong.93 Masyarakat turun secara langsung untuk melawan pemerintah. Hong Kong juga dikenal sebagai negara yang berpengalaman dalam berbagai macam aksi protes. Puluhan ribu orang bergabung dalam aksi protes Umbrella Movement ini dan puluhan ribu orang juga turun untuk aksi protes Tiananmen yang dilangsungkan di Hong Kong setiap tahunnya sejak tahun 1989.94

91 The Constitution Of The People's Republic Of Tiongkok The Basic Law Of The Hong Kong Special Administrative Region Of The People‘s Republic Of China dalam https://www.basiclaw.gov.hk/en/basiclawtext/images/basiclaw_full_text_en.pdf. Hal 11. diakses pada 10 November 2020 pukul 13.20 WIB. 92 http://www.bbc.com/news/world-asia-china-30390820. diakses pada 10 November 2020 pukul 13.30 WIB. 93http://studies.aljazeera.net/mritems/Documents/2014/11/11/201411119152422734Hong-Kong.pdf.diakses pada 10 November 2020 pukul 13.35 WIB. 94 Mark P. Lagon. 2014. The Future of Democracy in Hong Kong. dalam ―The Umbrella Movement: A Pivotal Moment for Democracy in Hong Kong.pdf‖. Hal. 49. diaksespada 10 November 2020 pukul 13.50 WIB.

75

Universitas Sumatera Utara Adapun tuntutan para demonstran antara lain hak pilih universal asli, Pencabutan keputusan National People's Congress (NPC), Penghapusan konstituensi fungsional Dewan Legislatif Hong Kong, dan Pengunduran diri Kepala Eksekutif Leung Chun-ying.

a. Hak pilih universal Hak pilih universal menjadi tuntutan yang sangat melatarbelakangi adanya aksi protes masyarakat pada tahun 2014 yang dikenal dengan “Umbrella Movement”. Masyarakat Hong Kong menuntut hak pilih universal untuk pemilihan kepala eksekutif pada 2017. Pada dasarnya hak pilih masyarakat Hong Kong sudah tecatat dalam Undang-undang dasar Hong Kong pasal 26 namun tidak bisa digunakan dalam pemilihan di Hong Kong.

b. Pencabutan Keputusan National People‟s Congress (NPC) Fakta metode pemilihan Kepala Eksekutif Hong Kong membutuhkan reformasi tidak hanya tujuan ribuan aktivis pro-demokrasi tetapi juga sesuai dengan konstitusi mini kota, Undang-Undang Dasar, yang mendefinisikan hak pilih universal sebagai tujuan utamanya adalah pemilihan Kepala Eksekutif dengan hak pilih universal nominasi oleh komite pencalonan perwakilan luas sesuai dengan demokratis. Sidang Kesepuluh Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Kedua Belas (NPCSC) menetapkan batasan untuk pemilihan Dewan Legislatif 2016 dan Pemilihan Kepala Eksekutif 2017. Sementara menyerukan "hak pilih universal," Keputusan Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional menetapkan standar bahwa "Kepala Eksekutif adalah orang yang mencintai negara dan mencintai Hong Kong" dan membutuhkan "metode untuk memilih Ketua. Eksekutif dengan hak pilih universal harus memberikan perlindungan kelembagaan yang sesuai untuk tujuan ini. " Keputusan tersebut menyatakan bahwa untuk pemilihan Ketua Eksekutif 2017, sebuah komite pencalonan, serupa dengan sistem Komite Pemilihan saat ini, dibentuk untuk mencalonkan dua hingga tiga kandidat, yang masing-masing harus mendapat dukungan lebih dari setengah dari anggota komite pencalonan. . Setelah pemilihan umum salah satu calon yang dinominasikan,

76

Universitas Sumatera Utara Kepala Eksekutif yang baru "harus ditunjuk oleh Pemerintah Rakyat Pusat". Proses pembentukan Dewan Legislatif 2016 tidak akan berubah, tetapi mengikuti proses baru untuk pemilihan Kepala Eksekutif, sistem baru untuk memilih Dewan Legislatif melalui hak pilih universal akan dikembangkan dengan persetujuan Beijing.95

c. Penghapusan konsitituensi fungsional Dewan Legislatif Hong Kong Dalam sistem politik Hong Kong, daerah pemilihan fungsional adalah kelompok profesional atau kelompok dengan kepentingan khusus yang terlibat dalam proses pemilihan. Para pemilih yang memenuhi syarat di daerah pemilihan fungsional dapat mencakup orang perseorangan serta badan hukum lain yang ditunjuk seperti organisasi dan perusahaan. Pendukung pro-demokrasi mengkritik sistem konstituensi fungsional karena memberikan terlalu banyak kekuasaan dan pengaruh kepada minoritas. Hak perusahaan dan badan hukum untuk memberikan suara juga kontroversial, karena memberikan beberapa suara kepada beberapa individu. Misalnya, pada tahun 1998, ketua Sino Group Robert Ng dan perusahaan-perusahaan yang dia kendalikan memegang sekitar 3-4% suara di daerah pemilihan real estat, menurut analisis oleh Pemantau Hak Asasi Manusia Hong Kong; mereka menggambarkan hal ini sebagai hal yang setara dalam hak suara dengan 15.940 orang di daerah pemilihan geografis.96 Di beberapa daerah pemilihan fungsional, seluruh badan pemilih yang memenuhi syarat terdiri dari badan hukum yang bukan orang perseorangan. Ini dikenal sebagai pemungutan suara perusahaan. Pada tahun 2009, terdapat permohonan peninjauan kembali untuk menggugat legalitas suara perusahaan dengan alasan melanggar hak memilih yang diatur dalam Pasal 26 Undang- Undang Dasar atau bersifat diskriminatif.97

95Peter So, Joyce Ng. 2014. Pan-Democrats vow to veto any ―unfair‖ reform plan. dalam http://www.scmp.com/news/hong-kong/article/1577888/pan-democrats-vow-veto-any-unfair-reform-plan diakses pada 10 November 2020 pukul 13.50 WIB. 96https://web.archive.org/web/20090227132020/http://www.hkhrm.org.hk/english/reports/enw/enw1298 b.htmdiakses pada 11 November 2020 pukul 13.55 WIB. 97 https://www.association-france-hongkong.org/?article931&lang=fr diakses pada 11 November 2020 pukul 14.10 WIB.

77

Universitas Sumatera Utara d. Pengunduran diri Kepala Eksekutif Leung Chun-Ying

Gambar 7 Leung Chun-Ying

Sumber : Nora Tam

Ketidakpuasan masyarakat Hong Kong terhadap pemerintahan yang dijalan oleh Kepala Eksekutif Leung Chun-Ying yang dianggap sebagai tombak penghalang jalannya demokrasi di Hong Kong. Leung Chun-Ying sendiri merupakan kepala eksekutif Hong Kong yang pro-Beijing. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Hong Kong yang melibatkan pemerintahan rakyat pusat dalam pemilihan kepala eksekutif yang akan diadakan pada 2017 mendatang. Perdebatan tentang hak pilih universal dalam pemilihan kepala eksekutif 2017 dimulai dengan awal yang kasar. Waspada terhadap tindakan yang lebih melelahkan dan upaya untuk memanipulasi proses konsultasi publik yang ditetapkan untuk Januari hingga Mei 2014, sebuah kelompok prodemokrasi yang menamakan dirinya Occupy Central for Love and Peace memperingatkan bahwa adopsi model pemilu apa pun yang gagal memenuhi perdamaian standar internasional untuk kebebasan dan keadilan akan memicu kampanye pembangkangan sipil.

A.2 Latar Belakang Aksi protes 2019 Anti-ruu ekstradisi atau dikenal dengan Anti-ELAB merupakan aksi protes yang cukup besar dilakukan masyarakat Hong Kong dalam sejarah Hong Kong. Adapun yang menjadi latar belakang terjadinya aksi protes masyarakat Hong Kong pada tahun 2019;

78

Universitas Sumatera Utara Pertama, Kasus pembunuhan 2018 Poon Hiu-wing oleh pacarnya Chan Tong-kai di Taiwan, yang dua orang Hong Kong itu berkunjung sebagai turis. Pelaku berhasil kabur ke Hong Kong. Maka dari itu Taiwan meminta Chan untuk diekstradisi tapi karena tidak adanya perjanjian ekstradisi hal tersebut tidak dapat terlaksanakan (karena pemerintah Tiongkok tidak mengakui kedaulatan Taiwan), ekstradisi Chan Tong-kai didasari pada alasan bahwa kasus tersebut terjadi di tanah Taiwan, maka, pelaku harus dihukum berdasarkan hukum pidana di sana. Kedua, pemerintah Hong Kong mengusulkan amandemen Undang- undang Pelanggar Buronan dan Undang-undang Bantuan Hukum Timbal Balik dalam Masalah Pidana untuk menetapkan mekanisme transfer buronan kasus per kasus, atas perintah kepala eksekutif, ke yurisdiksi mana pun di mana kota tidak memiliki perjanjian ekstradisi formal. Kasus pembunuhan itu kemudian dijadikan alat kampanye yang tergesagesa oleh pemerintah untuk mendorong RUU Ekstradisi atau bernama resmi The Fugitive Offenders and Mutual Legal Assistance in Criminal Matters Legislation (Amendment) Bill 2019.98 Pada Februari 2019, Pemerintah Daerah Administratif Khusus, RRT berencana untuk memperkenalkan Buronan Pelanggar dan Bantuan Hukum Timbal Balik dalam Rancangan Undang-Undang (Amandemen) Masalah Pidana 2019 (Dewan Legislatif 2019). Fokus utama dari RUU Ekstradisi adalah untuk mengatur pemindahan buronan kriminal yang dicari di berbagai bagian Tiongkok, termasuk Taiwan, Tiongkok Daratan, dan Makau. RUU ini merupakan perubahan drastis karena undang-undang yang berlaku sebelum penyerahan pada Juli 1997 melarang ekstradisi ke Tiongkok Daratan. RUU tersebut diajukan Pemerintah pada Februari 2019 dengan konsultasi publik mulai 12 Februari hingga 4 Maret 2019. Terdapat sekitar 3000 dan 1400 pengajuan yang masing-masing mendukung dan menentang RUU tersebut.99 Hong Kong sudah memiliki perjanjian ekstradisi dengan 20 negara didunia. Namun Tiongkok Daratan, Makau dan Taiwan tidak termasuk

98 Legislative Council. 2019. Fugitive Offenders and Mutual Legal Assistance in Criminal Matters Legislation (Amendment) Bill 2019 dalam https://www.legco.gov.hk/yr18-19/english/bills/b201903291.pdf diakses pada 12 November 2020 pukul 14.01 WIB. 99 Tso, T. 2019. Legal Service Division Report on Fugitive Offenders and Mutual Legal Assistance in Criminal Matters Legislation (Amendment) Bill 2019 dalam https://www.legco.gov.hk/yr18-19 /english/hc/papers/hc20190412ls-65-e.pdf. Hal. 18-19. diakses pada 12 November 2020 pukul 14.12 WIB.

79

Universitas Sumatera Utara didalamnya. RUU ini mengatur pengiriman pelaku kejahatan dari Hong Kong ke tiga wilayah yang telah disebutkan.100 Dimasukkannya Tiongkok daratan dalam amandemen menjadi perhatian masyarakat Hong Kong; warga negara, akademisi dan profesi hukum khawatir penghapusan pemisahan yurisdiksi wilayah dari sistem hukum yang dikelola oleh Partai Komunis Tiongkok (PKC) akan mengikis prinsip "satu negara, dua sistem" dalam praktiknya sejak penyerahan tahun 1997; Selain itu, warga Hong Kong kurang percaya pada sistem peradilan Tiongkok dan perlindungan hak asasi manusia karena sejarahnya dalam menekan perbedaan pendapat politik.101 Penentang RUU tersebut mendesak pemerintah Hong Kong untuk mengeksplorasi mekanisme lain, seperti pengaturan ekstradisi hanya dengan Taiwan, dan menghentikan pengaturan segera setelah penyerahan tersangka.102 Ekstradisi dapat dipahami sebagai penyerahan pelaku kejahatan dari suatu negara kepada negara pemintanya. Pada umumnya, ekstradisi ini adalah kepentingan politik dan merupakan sarana untuk mencapai tujuan kekuasaan. Saat ini, praktik ekstradisi untuk menembus batas wilayah negara yang berarti hukum pidana nasional dapat diterapkan terhadap penjahat yang melarikan diri ke negara lain atau keputusan pengadilan kepada penjahat yang melarikan diri dapat dilaksanakan. Secara umum permintaan ekstradisi didasarkan pada perundang- undangan nasional, perjanjian ekstradisi, perluasan konvensi dan tata karma internasional. tetapi jika terjadi permintaan ekstradisi diluar aturan-aturan tersebut, maka ekstradisi dapat dilakukan atas dasar hubungan baik antara suatu negara dengan negara lain, baik untuk kepentingan timbal balik maupun sepihak.103

100 Alvin Lum. 2019. Hong Kong Plan To Send Fugitivies To Mainland China Not Cause For Human Rights Concerns, Security Minister Says, As 55 Countries Already Have Extradition Deals With Beijing dalam https://www.scmp.com/news/hong-kong/politics/article/2186355/hong-kong-plan-send-fugitives- mainland-china-not-cause-human diakses pada 12 November 2020 pukul 14.18 WIB. 101 Kelly Chernin . 2019. "Mass protests protect Hong Kong's legal autonomy from China – for now" dalam https://theconversation.com/mass-protests-protect-hong-kongs-legal-autonomy-from-china-for-now- 118753 diakses pada 12 November 2020 pukul 14.22 WIB. 102 Christy Leung. 2019. "Extradition bill not made to measure for mainland China and won't be abandoned, Hong Kong leader Carrie Lam says" dalam https://www.scmp.com/news/hong- kong/politics/article/3004067/extradition-bill-not-made-measure-mainland-china-and-wont diakses pada 12 November 2020 pukul 14.26 WIB. 103 Sakharina, Iin Karita dan Kadarudin. 2017. Buku Ajar Pengantar Hukum Pengungsi Internasional. .E- Book. Hal. 65.

80

Universitas Sumatera Utara Jika RUU ini diloloskan oleh parlemen maka ini akan menjadi sejarah Hong Kong mengekstradisi pelaku kejahatan ke wilayah tersebut. Maka dari itu untuk mencegah hal serupa terjadi kembali dibuat RUU Ekstradisi yang akan diajukan ke parlemen. Pemerintah Hong Kong mengklaim bahwa pengajuan RUU ekstradisi diperlukan untuk menutup celah Hong Kong menjadi surga bagi para buronan. Dengan argumen bahwa RUU ini digunakan pemerintah Tiongkok untuk mengincar musuh politik mereka di Hong Kong. RUU ini dikhawatirkan semakin meredupkan prinsip ―satu negara, dua sistem‖ karena adanya campur tangan Tiongkok di pengadilan Hong Kong. Hong Kong merupakan bagian dari Tiongkok pada tahun 1997 setelah adanya penyerahan oleh kolonial Inggris. Namun berdasarkan perjanjian Hong Kong menerapkan sistem pemerintahan, sosial dan politik mereka secara mandiri berbeda dengan sistem satu partai yang berada di Tiongkok. Dengan begitu Hong Kong memiliki kebebasan dalam hal menggelar aksi, mengkritik pemerintah dan kebebasan media. Masyarakat Hong Kong bahwa Tiongkok mulai ikut campur contohnya pada saat pemilihan pemimpin. Warga Hong Kong juga tidak percaya dengan sistem pengadilan Tiongkok yang dituding melakukan pelanggaran HAM. Selain itu, pengusaha- pengusaha juga khawatir dengan adanya RUU akan menghilangkan kepercayaan investor asing di Hong Kong. Dengan adanya RUU ini pula membuat khawatir warga AS di Hong Kong terancam menjadi sasaran penangkapan Tiongkok karena Amerika Serikat sedang ditengah perang dagang dengan Tiongkok. Adapun tuntutan para demonstran terdiri dari lima sebagai berikut;

a. Penarikan penuh RUU ekstradisi Penarikan lengkap RUU ekstradisi dari proses legislatif: Meskipun kepala eksekutif mengumumkan penangguhan RUU yang tidak terbatas pada tanggal 15 Juni, statusnya sebagai "menunggu dimulainya pembacaan kedua" di Dewan Legislatif berarti bahwa pembacaannya dapat dilanjutkan dengan cepat. Itu secara resmi ditarik pada 23 Oktober 2019.104

104Jessie Pang, Twinnie Siu. 2019. "Hong Kong extradition bill officially killed, but more unrest likely" dalam https://www.reuters.com/article/us-hongkong-protests/hong-kong-extradition-bill-officially-killed-but- move-unlikely-to-end-unrest-idUSKBN1X20OF diakses pukul 22 November 2020 pukul 15.30 WIB.

81

Universitas Sumatera Utara b. Pencabutan karakterisasi protes 12 Juni 2019 sebagai "kerusuhan" Pemerintah awalnya mencirikan protes 12 Juni sebagai "kerusuhan", kemudian mengubah deskripsi untuk mengatakan ada "beberapa" perusuh, pernyataan pengunjuk rasa masih kontes. Kejahatan "kerusuhan" diancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.

c. Pembebasan tuduhan pengunjuk rasa yang ditangkap Para pengunjuk rasa menganggap tindakan mereka yang melanggar hukum sebagian besar dimotivasi oleh alasan politik yang adil; mereka juga mempertanyakan keabsahan polisi yang menangkap pengunjuk rasa di rumah sakit melalui akses ke data medis rahasia mereka yang melanggar privasi pasien.

d. Pembentukan komisi penyelidikan independen tentang perilaku polisi Kelompok-kelompok sipil merasa bahwa tingkat kekerasan yang digunakan oleh polisi terhadap pengunjuk rasa dan pengamat, penghentian dan penggeledahan sewenang-wenang,105 dan kegagalan petugas untuk amati Perintah Umum Polisi menunjukkan gangguan akuntabilitas. Tidak adanya independensi dari pengawas yang ada, Dewan Pengaduan Polisi Independen, juga menjadi masalah.106 e.Pengunduran diri Carrie Lam dan hak pilih universal untuk Dewan Legislatif dan pemilihan kepala eksekutif. Gambar 8 Carrie Lam

Sumber : Tiongkok Daily/ Edmond Tang

105 Claudia Mo. 2019. "Police in Central Hong Kong Stop, Search Subway Passengers Ahead of Vote" dalam https://www.rfa.org/english/news/china/search-06112019114440.html diakses 22 November 2020 pada pukul 15.28 WIB. 106 Ng Kang-chung . 2019. "Disband Hong Kong's police force? Online poll shows most in favour of move". dalam https://www.scmp.com/news/hong-kong/politics/article/3030211/disband-hong-kongs- police-force-online-poll-shows-most diakses pada 22 November 2020 pukul 15.32 WIB.

82

Universitas Sumatera Utara Pengunduran diri Carrie Lam dan penerapan hak pilih universal untuk pemilihan Dewan Legislatif dan untuk pemilihan kepala eksekutif:107 Kepala eksekutif dipilih dalam pemilihan lingkaran kecil, dan 30 dari 70 kursi dewan legislatif diisi oleh perwakilan kelompok kepentingan yang dilembagakan, membentuk mayoritas yang disebut daerah pemilihan fungsional, yang sebagian besar memiliki sedikit pemilih. Terkait dengan RUU ini, menurut Kepala Eksekutif Hongkong Carrie Lam RUU ini bukan hanya soal Tiongkok. Maka dari itu sebagai jawaban atas desakan warga, Lam akan menambahkan amandemen dalam RUU tersebut yang meliputi perlindungan HAM para tahanan dan juga mengenai 37 pelangaran yang dapat diekstradisi. Dalam upaya amandemen RUU ini juga diatur permohonan ekstradisi hanya bisa dilakikan oleh pengadilan tinggi dan jaksa agung Tiongkok dengan catatan bahwa Tiongkok harus menghargai asas praduga tak bersalah, hak banding, pengadilan terbuka dan norma peradilan internasional lainnya. Hal ini sejalan dengan adanya RUU ekstradisi antara Tiongkok dengan Hong Kong yang dianggap para demonstran bahwa Tiongkok berusaha mengambil keuntungan untuk masuk dan berusaha ikut campur dengan otonomi Hong Kong. Dengan adanya RUU ekstradisi ini selain dikhawatirkan Hong Kong akan menjadi tempat pelarian pelaku kejahatan dan juga RUU ini digunakan pemerintah Tiongkok untuk mengincar musuh politik mereka di Hong Kong. RUU ini dikhawatirkan semakin meredupkan prinsip ―satu negara, dua sistem‖ karena adanya campur tangan Tiongkok di pengadilan Hong Kong.

B. Bentuk Aksi protes tahun 2014 dan 2019 Aksi protes yang berlangsung pada 2014 dan 2019 tidak memiliki pemimpin khusus, namun aksi protes ini dipimpin oleh beberapa komunitas pro- democracy yang diantaranya adalah kelompok aktivis Scholarism, Occupy Central with Love and Peace, Federasi Pelajar Hong Kong, Civic Passion dan Pro-Democracy Camp.

107 Amy Qin. 2019. "Hong Kong Protesters Are Fueled by a Broader Demand: More Democracy" dalam https://www.nytimes.com/2019/07/08/world/asia/hong-kong-protests-democracy.html diakses pada 22 November 2020 pukul 16.02 WIB.

83

Universitas Sumatera Utara a.Occupy Cental with Love and Peace Gambar 9 Logo Occupy Cental with Love and Peace

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Occupy_Central_with_Love_and_Peace

Occupy Central with Love and Peace merupakan kampanye pembangkangan sipil Hong Kong yang diprakarsai oleh Pendeta Chu Yiuming, Benny Tai dan Chan Kin-man pada 27 Maret 2013. Kampanye tersebut diluncurkan pada 24 September 2014 sebagian mengarah ke protes Hong Kong 2014.108 Occupy Central with Love and Peace juga merupakan gerakan langsung tanpa kekerasan yang menuntut hak pilih universal yang sejati di Hong Kong sesuai dengan hukum internasional, khususnya satu-orang-satu-suara dan hak untuk mencalonkan dan dipilih untuk menjabat tanpa alasan yang tidak masuk akal pembatasan. Tujuan utamanya adalah untuk membuat struktur ekonomi masyarakat dan hubungan kekuasaan lebih adil. Setiap kelompok lokal memiliki fokusnya sendiri, tetapi di antara kekhawatiran utama adalah klaim bahwa perusahaan besar dan sistem keuangan global mengendalikan dunia dengan cara yang secara tidak proporsional menguntungkan minoritas, merusak demokrasi, dan tidak stabil. Dengan tiga tahap pertama gerakan-dialog, musyrawarah dan otorisasi warga negara-pembangkangan sipil yang mengikuti harus tanpa kekerasan.

108 Lo, Sonn. 2015. “Perspectives on the Occupy Central Movement”. Hong Kong‟s Indigenous Dempcracy: Origins, Evolution and Contentions”. London: Palgrave Macmillan. E-Book. Hal. 104-137.

84

Universitas Sumatera Utara b. Hong Kong Federation of Students Gambar 10 Logo Hong Kong Federation of Students

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Hong_Kong_Federation_of_Students

Federasi Mahasiswa Hong Kong adalah organisasi mahasiswa yang didirikan pada Mei 1958 oleh persatuan mahasiswa dari empat institusi pendidikan tinggi di Hong Kong. Panitia pelantikan memiliki tujuh anggota yang mewakili empat sekolah. Tujuan dari HKFS adalah untuk mempromosikan gerakan siswa dan untuk meningkatkan keterlibatan badan siswa dalam masyarakat. Sejak tahun 1990-an, federasi telah menaruh perhatian pada peristiwa sehari-hari di Hong Kong, dan tidak lagi membatasi diri pada bidang pendidikan dan politik. Dewan HKFS diselenggarakan oleh perwakilan dari serikat mahasiswa universitas. Perwakilan dipilih oleh mahasiswa. Komite tetap ditunjuk oleh dewan.109 c.Scholarism Gambar 11 Logo Scholarism

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Scholarism

109 https://en.wikipedia.org/wiki/Hong_Kong_Federation_of_Students diakses pada 10 Januari 2021 pukul 18.10 WIB.

85

Universitas Sumatera Utara Scholarism adalah kelompok aktivis mahasiswa pro-demokrasi Hong Kong yang aktif di bidang kebijakan pendidikan, reformasi politik, dan kebijakan pemuda Hong Kong. Itu dilaporkan memiliki 200 anggota pada Mei 2015.110 Kelompok ini dikenal karena pendiriannya dalam mempertahankan otonomi kebijakan pendidikan Hong Kong dari pengaruh Beijing. Itu juga merupakan organisasi terkemuka selama protes Hong Kong 2014, lebih dikenal sebagai ―Revolusi Payung‖. d. Civic Passion Gambar 12 Logo Civic Passion

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Civic_Passion Civic Passion adalah partai politik radikal, populis, dan nativis di Hong Kong. Didirikan oleh Wong Yeung-tat sebagai kelompok aktivis pada tahun 2012, organisasi ini memiliki pandangan lokalis yang kuat dan menentang keterlibatan pemerintah Tiongkok dalam pemerintahan Hong Kong.111 Dalam pemilihan Dewan Legislatif 2016, Civic Passion membentuk aliansi elektoral dengan Institut Politik Proletariat Wong Yuk-man dan Perintah Kebangkitan Hong Kong dari . Cheng Chung-tai menjadi satu-satunya kandidat aliansi yang terpilih menjadi anggota legislatif dan kemudian mengambil alih sebagai pemimpin dari Civic Passion. Setelah pemilihan, Cheng mereorganisasi kelompok tersebut menjadi sebuah partai politik dan menarik diri dari aktivisme sosial. Sejak

110 Zhao, Shirley. "Hong Kong student Joshua Wong still willing to lead Scholarism despite pressure to finish education". . Hong Kong diakses melalui https://www.scmp.com/news/hong- kong/politics/article/1807913/hong-kong-student-joshua-wong-still-willing-lead-scholarism diakses pada 10 Januari 2021 pukul 18.18 WIB. 111https://www.scmp.com/news/hong-kong/article/1530235/ending-party-thought-power diakses pada 10 Januari 2021 pukul 18.20 WIB.

86

Universitas Sumatera Utara Desember 2020, itu adalah satu-satunya partai oposisi di Dewan Legislatif Hong Kong. e.Pro-Democracy Camp Kubu prodemokrasi mengacu pada keberpihakan politik di Hong Kong yang mendukung peningkatan demokrasi, yaitu hak pilih universal Kepala Eksekutif dan Dewan Legislatif sebagaimana yang diberikan oleh Undang- Undang Dasar dalam kerangka "Satu Negara, Dua Sistem".112 Kaum pro-demokrasi umumnya menganut nilai-nilai liberal seperti supremasi hukum, hak asasi manusia, kebebasan sipil dan keadilan sosial, meskipun posisi ekonomi mereka berbeda-beda. Mereka sering disebut sebagai "kubu oposisi" karena mereka secara konsisten menjadi kubu minoritas dalam Dewan Legislatif, dan karena sikap non-kooperatif dan terkadang konfrontatif terhadap pemerintah pusat Hong Kong dan Cina. Berlawanan dengan kamp pro- demokrasi adalah kamp pro-Beijing, yang anggotanya dianggap mendukung otoritas Beijing dan SAR. Sejak penyerahan tahun 1997, kubu pro-demokrasi biasanya memperoleh 55 hingga 60 persen suara di setiap pemilu, tetapi selalu mendapat kurang dari setengah kursi di Dewan Legislatif karena elemen legislatif yang dipilih secara tidak langsung. Aktivis prodemokrasi muncul dari gerakan pemuda pada tahun 1970-an dan mulai mengambil bagian dalam politik elektoral saat pemerintah kolonial memperkenalkan demokrasi perwakilan pada pertengahan 1980-an. Kaum pro- demokrat bergandengan tangan dalam mendorong demokrasi yang lebih besar baik dalam masa transisi maupun setelah penyerahan Hong Kong pada tahun 1997. Banyak juga yang mendukung demokrasi yang lebih besar di Tiongkok dan protes Lapangan Tiananmen tahun 1989. Hubungan antara kaum pro-demokrat dan Beijing pemerintah berbalik bermusuhan setelah tindakan keras berdarah Beijing terhadap protes itu, setelah itu kaum pro-demokrat dicap sebagai "pengkhianat". Setelah pemilihan Dewan Legislatif 2004, istilah "kamp pan-

112 https://en.wikipedia.org/wiki/Pro-democracy_camp_(Hong_Kong) diakses pada 10 Januari 2021 pukul 18.30 WIB.

87

Universitas Sumatera Utara demokrasi" (disingkat "pan-dems") menjadi lebih umum digunakan ketika partai dan politisi yang lebih sekutu dari berbagai ideologi politik muncul.

B.1 Bentuk Aksi Protes 2014 “Umbrella Movement” Gambar 13 Tiga wilayah yang diduduki pada akhir Oktober 2014: Mongkok, Admiralty, Causeway Bay

Sumber : AFP Pada gambar 13 merupkana tiga wilayah yang menjadi titik para demonstran melakukan aksi protes. Aksi protes ini termasuk aksi protes yang cukup besar di dalam sejarah Hong Kong dimana, rakyat turun secara langsung untuk melawan pemerintah. Selama tahap awal gerakan, ketertiban dan kesopanan para demonstran yang menduduki distrik bisnis Admiralty sering berkomentar laporan media.113 Pada dasarnya para demonstran menggunakan payung dalam aksi protes merupakan perlindungan diri dari semprotan merica dan gas air mata mendorong beberapa media untuk menjulikan protes ―Revolusi Payung‖ dan kemudian dikenal dengan ―Gerakan Payung‖.114 Umbrella Movement terjadi selama hampir tiga bulan lamanya, tepatnya selama 79 hari Hong Kong dipenuhi para demonstran. Para demonstran ini menempati jalan-jalan penting di Hong Kong termasuk Central District, Causeway Bay, dan Mong Kok. Adapun bentuk dari aksi protes politik yang terjadi pada 2014 antara lain;

113 http://www.nytimes.com/2014/10/01/world/ asia/in-hong-kong-clean-and-polite-but-a-protest-nonetheless. html?smid=fb-share&_r=1 diakses pada 22 Januari 2021 pukul 19.20 WIB. 114http://www.washingtonpost.com/blogs/worldviews/wp/2014/10/04/hong-kongs-students-want-you-to- stopcalling-their-protest-a-revolution/ diakses pada 22 Januari 2021 pukul 19.25 WIB.

88

Universitas Sumatera Utara a. Aksi Duduk Gambar 14 Ratusan Pengunjuk Rasa Melakukan Aksi Duduk Di Disktrik Pusat

Sumber : Reuters Pada gambar 14 aksi duduk terjadi setelah puluhan ribu pengunjuk rasa berbaris pada hari Selasa dalam apa yang digambarkan sebagai demonstrasi demokrasi terbesar di kota itu dalam satu dekade. Unjuk rasa tahunan, menandai hari kembali Hong Kong ke Tiongkok pada tahun 1997, menuntut kebebasan penuh dalam pemilihan. Penyelenggara mengatakan jumlah pemilih pada rapat umum itu adalah 510.000, sementara polisi mengatakan sekitar 98.600 orang ikut serta selama puncak pawai. Setelah pawai utama berakhir, ratusan pengunjuk rasa melakukan aksi duduk di distrik Pusat kota.115 b. Pembangkangan Sipil Gambar 15 Bentrok Antara Demonstran dengan Polisi

Sumber : AFP Photo / Alex Ogle Pada gamabar 15 masyarakat Hong Kong dengan Polisi terlihat aksi bentrok dan saling melakukan perlawanan. Federasi Mahasiswa Hong Kong dan

115 https://www.nytimes.com/2015/08/28/world/asia/sit-in-leaders-are-charged-in-hong-kong.html diakses 22 Januari 2020 pada pukul 19.40 WIB.

89

Universitas Sumatera Utara Scholarisme mulai berdemonstrasi di depan kantor pemerintahan pada 22 September 2014. Pada sore hari tanggal 26 September, beberapa ratus demonstran menembus palang keamanan dan memasuki plaza depan Central Government Complex, yang telah ditutup untuk umum semenjak Juli 2014. Para petugas berusaha membatasi pergerakan para demonstran dan pada akhirnya memaksa mereka pergi pada hari berikutnya. Para demonstran ditarik oleh polisi dan beberapa orang (seperti pemimpin demonstrasi Joshua Wong) ditahan sementara.116 Occupy Central kemudian mengumumkan bahwa mereka akan langsung memulai kampanye pembangkangan sipil.117 Mengutip Britanica, pembangkangan sipil (civil disobedience) disebut juga sebagai passive resistance atau perlawanan pasif, yakni sebuah bentuk penolakan untuk patuh terhadap tuntutan pemerintah atau kekuasaan, tanpa menggunakan kekerasan atau tindakan aktif dari oposisi. Tujuan utamanya, biasanya untuk memaksa konsesi dari pemerintah atau menduduki kekuasaan. Pembangkangan sipil, lebih kepada pembangkangan hukum secara simbolis ataupun ritual, bukan penolakan sistem secara keseluruhan. c. Protes di jalan

Gambar 16 Demonstran Pro-Demokrasi Berkumpul di Luar Markas Pemerintah Hong Kong

Sumber : Wikimedia Commons Pada gambar 16 tampak jelas masyarakat Hong Kong memenuhi jalan- jalan kota di Hong Kong untuk melakukan aksi protes. Berbagai lokasi di pusat

116 https://www.bbc.com/news/world-asia-china-29378961diakses 22 Januari 2020 pada pukul 19.45 WIB. 117 https://www.bbc.com/news/world-asia-china-29390770 diakses 22 Januari pada pukul 20.02 WIB.

90

Universitas Sumatera Utara kota Hong Kong, atau Central. Protes paling gigih telah terjadi di Admiralty di Tim Mei Avenue dekat kantor pemerintah pusat (peta). Pemandangan adegan Senin malam menunjukkan pengunjuk rasa memenuhi Connaught Road Central. Protes yang lebih kecil bermunculan di distrik perbelanjaan Causeway Bay dan di Mong Kok, Kowloon. Wartawan telah memperkirakan kerumunan puncak puluhan ribu, meskipun beberapa pengunjuk rasa menempatkan jumlahnya lebih tinggi.118 Ribuan aktivis bersama masyarakat mulai memenuhi jalan utama di Hong Kong sebagai wujud aksi protes mereka. Sementara itu, pemerintah CY Leung mengatakan bahwasannya aksi protes itu termasuk ilegal. Masyarakat yang tergabung dalam Umbrella Movement tersebut terus melakukan aksi protes sampai dengan 79 hari ke depan. Sebanyak 200.000 demonstran yang turun ke jalan mempermasalahkan mengenai posisi Chief Eksekutif Hong Kong yang selama ini dipilih oleh ―panitia pemilihan‖ yang tidak lain adalah Beijing. Para demonstran ingin memilih pemimpin mereka sendiri.119 Pada September 2014, Scholarism meluncurkan boikot kelas dengan Federasi Mahasiswa Hong Kong (HKFS), memprotes keputusan Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (NPCSC) tentang pembatasan prosedur pencalonan pemilihan Kepala Eksekutif Hong Kong.120 Pada 26 September, boikot kelas diadakan di Jalan Tim Mei dan alun-alun di luar Kompleks Dewan Legislatif, sebagai sebuah organisasi yang mengajukan permohonan untuk mengadakan acara perayaan ulang tahun ke-65 Republik Rakyat Tiongkok di Taman Tamar. Itu juga merupakan hari dimana Scholarism menyelenggarakan gerakan boikot kelas untuk siswa sekolah menengah.

118 Tom McCarthy. 2014. Under the umbrellas: What Do Hong Kong‟s Protesters Want From China? dalam https://www.theguardian.com/world/2014/sep/29/hong-kong-democracy-protests-china-umbrellas-police diakses pada 23 Januari 2021 pukul 20.10 WIB.

119 John Feffer, ―Hong Kong: The Future of People Power? " dalam http://fpif.org/hong-kong-future-people- power/.diakses pada 23 Januari 2021 pukul 20.15 WIB. 120 "Hong Kong students to boycott class to protest China curbs on democracy" dalam https://www.reuters.com/article/2014/09/20/us-hongkong-china-iduskbn0hmr20140920 diakses pada 23 Januari 2021 pukul 20.20 WIB.

91

Universitas Sumatera Utara d.Kampanye Media Sosial

Gambar 17 Demonstran Menggunakan Media Sosial Sebagai Media Dukungan terhadap Aksi Protes

Sumber : Getty Image

Pada gambar 17 penggunaan media sosial menjadi media masyarakat Hong Kong untuk melakukan aksi protes. Para ahli media mengatakan media sosial telah memainkan peran penting dalam dokumentasi, organisasi, dan perakitan protes skala besar. Demonstran Hong Kong sebagian besar tetap anonim, menggunakan media sosial untuk menghindari diidentifikasi dan ditangkap oleh otoritas kepolisian. Para ahli media mengatakan teknologi semacam itu telah memainkan peran penting dalam dokumentasi, organisasi, dan perakitan demonstrasi skala besar. Menggunakan media sosial sebagai alat untuk menggembleng dukungan selama gerakan politik bukanlah hal baru - gambar payung kuning dibagikan secara luas di Facebook untuk menunjukkan dukungan kepada gerakan pro- demokrasi Hong Kong pada 2014. Tetapi kali ini, para demonstran menggunakan media sosial dengan cara menunjukkan kesadaran yang meningkat tentang keamanan siber dan peningkatan pemahaman tentang cara berkomunikasi secara efektif dengan media.121

121 Social media has become a battleground in Hong Kong's protests (cnbc.com) dalam https://www.cnbc.com/2019/08/16/social-media-has-become-a-battleground-in-hong-kongs-protests.html diakses pada 10 Maret 2021 pukul 14.20 WIB.

92

Universitas Sumatera Utara e. Mogok makan Gambar 18 Demonstran Muda Hong Kong, Scholarism, Meluncurkan Aksi Mogok Makan

Sumber : Reuters/ Stringer Pada gambar 18 aktivis-aktivis muda meluncurkan aksi mogok makan. Setelah lebih dari dua bulan menduduki jalan-jalan utama di pusat kota Hong Kong tanpa mendapat respon yang signifikan dari pemerintah, para demonstran meluncurkan aksi mogok makan. Aksi ini diinisiasi oleh pemimpin demonstran muda, Joshua Wong, yang kemudian diikuti oleh para demonstran muda lainnya, yang menamai diri Scholarism. Adapun tujuan dari aksi mogok makan ini merupakan satu-satunya cara untuk memberikan tekanan kepada pemerintah agar mau berdiskusi dengan kami. Joshua Wong menegaskan hanya akan berhenti mogok makan jika pemerintah Hong Kong bersedia duduk bersama dengan kelompok demonstran Scholarism untuk mendiskusikan reformasi politik. Aksi mogok makan ini bukan kali pertama diluncurkan kelompok demonstran Scholarism. Pada 2012 lalu, sejumlah demonstran dari Scholarism menggelar aksi mogok makan di luar kantor pusat pemerintah Hong Kong untuk menentang rencana kurikulum SMA yang dinilai pro - komunis.122

B.2 Bentuk Aksi protes Tahun 2019 “Anti-ELAB Movement” Aksi protes pada tahun 2019 yang dikenal dengan istilah anti-ELAB movement mulai berlangsung pada 15 Maret 2019- 28 Mei 2020. Aksi protes

122https://www.nytimes.com/2014/12/07/world/asia/joshua-wong-hong-kong-student-protest-leader-ends- hunger-strike.html diakses pada 10 Maret 2021 pukul 14.29 WIB.

93

Universitas Sumatera Utara yang terjadi pada tahun 2019 juga melibatkan ribuan masyarakat yang terlibat dalam aksi protes. Adapun bentuk dari aksi protes politik yang terjadi pada 2019 antara lain; a. Protes di jalan Gambar 19 Ribuan Demonstran Turun Ke Jalan Untuk Melakukan Aksi Protes Ekstradisi

Sumber : Business Insider India Pada gambar 19 tampak ribuan demonstran turun kejalan untuk melakukan aksi protes. Protes dimulai pada awal Juni bertentangan dengan RUU kontroversial yang akan memungkinkan ekstradisi ke Tiongkok daratan tetapi sejak itu meluas ke tuntutan yang lebih ambisius seperti hak pilih universal. Pemerintah pada Minggu malam mengutuk kerusuhan itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "pelanggaran hukum secara terang-terangan, penghancuran wanton perdamaian publik dan serangan kekerasan terhadap polisi akan membahayakan masyarakat, ekonomi, dan mata pencaharian rakyat Hong Kong." Protes dijalan pada hari Sabtu dimulai di Mong Kok, salah satu tempat terpadat di dunia, dan menuju ke distrik perbelanjaan populer Tsim Sha Tsui, yang tidak berada di rute protes yang disetujui oleh pihak berwenang. Beberapa demonstran juga berusaha memblokir Cross-Harbour Tunnel, pusat lalu lintas vital yang menghubungkan Pulau Hong Kong ke Kowloon. Demonstrasi pada hari Minggu, yang meninggalkan kehancuran luas termasuk skor kebakaran jalanan, adalah bagian dari unjuk rasa anti-totaliterisme yang dipentaskan di lebih dari 60 kota di seluruh dunia.

94

Universitas Sumatera Utara "Tindakan seperti itu sudah melampaui batas protes damai dan rasional yang tidak akan dibela pemerintah dan masyarakat umum dalam keadaan apa pun," tambah pernyataan itu. "Jika tidak, mereka akan mendorong Hong Kong ke dalam situasi yang sangat berbahaya."Sementara sebagian besar kota tetap aman, protes telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari di banyak daerah populer - terutama pada akhir pekan.123 b. Kampanye Media Sosial Gambar 20 Demonstran melacak aktivitas polisi melalui media sosial

Sumber : Associated Press/ Kin Cheung Pada gambar 20 media sosial sangat dimanfaatkan oleh demonstran sebagai petunjuk aktivitas polisi yang mempermudah demonstran melanjutkan langkah. Protes komunikasi dan intelijen menggunakan Telegram, layanan pesan instan berbasis cloud bentuk plat terbuka. Ada ratusan grup dan saluran Tele gram yang memfasilitasi pertukaran informasi di antara puluhan ribu pengguna dan telah mengubah cara penguji politik menghadapi Pemerintah. Misalnya, "HK Confirmed Sight ings Channel" meminta pengguna memposting mpenampakan nyata petugas Polisi dan kendaraan serta lokasinya, memberikan pengunjuk rasa dengan kecerdasan langsung dari pergerakan dan lokasi Polisi sehingga mereka dapat mengubah lokasi mereka sendiri dan "Jadilah seperti air ‖(Slogan protes berdasarkan legenda Kung Fu Bruce Lee). Informasi dan propaganda protes sering kali dipertukarkan menggunakan Airdrop, tidak dapat dilacak karena memungkinkan transfer file peer to peer antara perangkat Apple iOS melalui Wi-

123 https://edition.cnn.com/2019/08/04/asia/hong-kong-protests-august-4-intl-hnk/index.html diakses pada 12 Maret 2021 pukul 18.39 WIB.

95

Universitas Sumatera Utara Fi atau Bluetooth. Airdrop tidak hanya tidak dapat dilacak, tetapi informasi dapat disebarkan ke semua perangkat Apple iOS di area sekitar distributor dan menjangkau mereka tanpa memerlukan Aplikasi apa pun. Desentralisasi dan keragaman aksi protes telah menguntungkan dari tiga bidang utama untuk kolaborasi digital. Diskusi protes telah menggunakan LIHKG (https://lihkg.com), sebuah situs web forum yang berbasis di Chineselanguage Hong Kong, mirip dengan Reddit. LIHKG memiliki begitu banyak pengguna dan forum sehingga organisasi struktural tradisional atau pencarian akan rumit, tetapi alat ini efisien karena pengguna memilih utas diskusi naik atau turun dan karenanya popularitas mendorong utas atas yang dilihat orang terlebih dahulu. LIHKG karenanya memiliki pendekatan untuk protes dan tingkat pengambilan keputusan berdasarkan popularitas ide. Pengguna harus memberikan alamat email untuk mendaftarkan akun, tetapi LIHKG bebas untuk digunakan dan anonim karena detail pribadi tidak Diperlukan. Sisi gelap LIHKG adalah penggunaan forum untuk "dox" orang-orang, terutama petugas Polisi dan keluarga mereka, dengan memposting informasi pribadi mereka.124 Penggunaan Aplikasi seluler untuk organisasi protes terlihat jelas dalam data unduhan. Aplikasi seluler LIHKG memiliki 120.000 unduhan pertama kali pada Juli 2019, dibandingkan dengan 12.000 pada Juli 2018. Aplikasi Telegram telah diinstal 1,7 juta kali di Hong Kong dan 365 juta secara global, dengan 110.000 pengguna baru Hong Kong dari Apple Store dan Google Play di Juli 2019, dibandingkan dengan 26.000 pengguna baru pada Juli 2018. Aplikasi , yang mendistribusikan berita gerakan protes, memiliki 92.000 pengguna baru pada Juli 2019.125 Komunikasi protes dan kecerdasan menggunakan Telegram, layanan pesan instan berbasis cloud platform terbuka. Ada ratusan grup dan saluran Telegram yang memfasilitasi pertukaran informasi di antara puluhan ribu pengguna dan telah mengubah bagaimana demonstran politik menghadapi Pemerintah. Aksi protes, khususnya kaum muda dan mahasiswa, telah memanfaatkan internet, media sosial, dan komunikasi seluler untuk membahas.

124 Martin Pubrick. 2019. A Report of The 2019 Hong Kong Protest. Informa UK Limited : Taylor & Francis Group. Jurnal. Hal.475. 125 https://sensortower.com/blog/ hong-kong-protests-app-downloads diakses pada 12 Maret 2021 pukul 19.00 WIB.

96

Universitas Sumatera Utara Data menunjukkan sekitar 100.000 pengguna baru dari aplikasi pada bulan Juli di puncak gerakan protes. Selain itu, pengunjuk rasa telah menggunakan Aplikasi utama lainnya untuk mendistribusikan informasi secara luas, termasuk Tinder (Aplikasi kencan), Uber (layanan naik mobil), dan Pokemon Go (game seluler) untuk membagikan peta protes.126 Penggunaan Aplikasi yang beragam dan populer ini yang digunakan oleh sebagian besar masyarakat pada dasarnya menghasilkan informasi protes yang tersedia untuk semua orang. Akses luas ke informasi protes bertepatan dengan segmen utama populasi orang dewasa yang mendukung gerakan protes anti-pemerintah, terbukti dari berbagai majelis besar dan pawai yang mungkin lebih dari satu juta orang. Bagian pemuda yang berbeda dari gerakan protes, meskipun tidak terorganisir secara terpusat, telah berkembang dengan struktur longgar yang dapat dikenali oleh para peserta dan mencakup sejumlah besar siswa sekolah menengah dan universitas. Para peserta muda tampaknya memiliki citra diri dalam gerakan protes, dan memilih perannya berdasarkan persepsi mereka sendiri. c. Mogok Makan Demonstran RUU anti-ekstradisi sendiri akhirnya memutuskan bahwa bentuk tindakan yang lebih radikal akan diperlukan. Upaya singkat pendudukan Dewan Legislatif Hong Kong pada 1 Juli membuktikan peristiwa kontroversial, terlepas dari kenyataan bahwa penjajah tidak menyerang siapa pun, dan berhati- hati untuk menghindari merusak properti. Tetapi kemarahan demonstran pada akhirnya mungkin menjadi terlalu banyak terutama jika demonstrasi mengakibatkan korban jiwa. Ini bisa berupa lebih banyak bunuh diri, korban jiwa yang disebabkan oleh tindakan polisi Hong Kong, atau giliran ke bawah dalam kesehatan lebih dari selusin demonstran tua yang saat ini melakukan mogok makan di Hong Kong, dengan banyak fokus saat ini pada striker kelaparan berusia 73 tahun Chan Kei-kau, yang disebut sebagai "Kakek Chan."127 d. Blokade Jalan Meskipun sebagian besar populasi orang dewasa telah mengambil bagian dalam protes besar, beberapa mengklaim lebih dari satu juta peserta, gerakan

127 https://newbloommag.net/2019/07/16/violent-police-hk-demo/ diakses pada 12 Maret 2021 pukul 19.20 WIB.

97

Universitas Sumatera Utara protes telah didukung oleh energi siswa sekolah dan universitas, tetapi juga radikal oleh kekerasan minoritas dari mereka yang memiliki dukungan taktik dari mayoritas. Setelah pawai protes besar di siang hari, kaum muda telah jalan-jalan untuk menggelar protes kilat, memblokir jalan dan kereta api, dan menyerang Polisi. Sejauh mana, kecanggihan dan dampak dari protes ini telah pihak berwenang dan mengakibatkan klaim bahwa siswa didukung oleh "pasukan asing". Kesulitan Pemerintah dalam memahami bagaimana para demonstran organisasi telah diperparah oleh sifat platform terbuka dari gerakan protes yang tidak dipimpin oleh pemimpin yang terlihat yang memiliki agenda yang dapat diidentifikasi. Karena kelompok-kelompok ini mengatur dan memproyeksikan diri mereka sendiri melalui menumbuhkan dukungan, berkomunikasi, bertukar kecerdasan, dan mengatur tindakan. C. Respon Pemerintah Hong Kong terhadap Aksi Protes Masyarakat Hongkong pada 2014 dan 2019

C.1 Respon Pemerintah pada 2014 Berikut merupakan respon dari pemerintah Hong Kong terhadap aksi protes yang berlangsung pada 2014; a. Respon Pemerintah terhadap Aksi Duduk Gambar 21 Polisi Menangkap Anggota Aksi Duduk

Sumber : AP Photo/ Kin Cheung Pada gambar 21 polisi Hong Kong telah menangkap lebih dari 500 pengunjuk rasa yang melakukan aksi duduk pro-demokrasi di kawasan bisnis kota. Para demonstran ditangkap karena berkumpul secara ilegal dan menghalangi

98

Universitas Sumatera Utara petugas polisi, kata polisi. Polisi mengatakan aksi duduk itu "tidak sah" dan mulai memecat beberapa peserta pada Rabu dini hari. 128 b. Respon Pemerintah Hong Kong terhadap Protes di jalan Dipimpin oleh anggota HKFS, ratusan pengunjuk rasa memanjat pagar dan merobohkan penghalang di sekitar panggung bendera. Polisi mengepung ratusan pengunjuk rasa, dan kemudian bergerak menuju Civic Square dan bentrok dengan pengunjuk rasa. Polisi menyemprot merica dan menunjukkan tongkat mereka. Pada 11 Desember 2014, perkemahan utama demonstran di Admiralty sepenuhnya diruntuhkan oleh kepolisian. Aksi Umbrella Movement ini berakhir pada 15 Desember 2014 ketika perkemahan terakhir demonstran di CauseBay dibongkar oleh polisi.129 Sementara itu data menunjukkan bahwa selama Umbrella Movement ini terjadi, 61% demonstran yang terlibat berusia dibawah 30 tahun, dan 85% yang terlibat berusia dibawah 40 tahun. Sedangkan sebanyak 18% atau 1,3 juta penduduk Hong Kong, turun jalan berpartisipasi dalam Umbrella Movement.130 Meskipun protes pada akhirnya tidak membuahkan hasil, Scholarism tetap memegang peran utama dalam gerakan menduduki 79 hari. c. Respon Pemerintah Hong Kong terhadap Aksi Mogok Makan Menanggapi hal ini, Pemimpin Eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying meminta agar kelompok Scholarism yang sebagian besar terdiri dari mahasiswa ini segera menghentikan aksi mogok makan ini terutama dalam cuacaa dingin seperti ini. Joshua Wong, siswa remaja yang menjadi ikon protes Hong Kong untuk demokrasi yang lebih besar, telah mengakhiri mogok makan setelah empat hari. Joshua Wong mengatakan dia menghentikan pemogokan 108 jamnya atas saran dokter. Sekretaris Konstitusi dan Daratan Hong Kong, mengatakan perjuangan para pengunjuk rasa akan terus berlanjut. Namun, pemerintah menolak

128 https://www.bbc.com/news/world-asia-china-28122434 diakses pada 12 Maret 2021 pukul 19.30 WIB. 129 Zheiping Huang, “Photos: On The Second Anniversary of Hong Kong‟s Umbrella Movement, a Look Back at Its Most Iconic Moments-Quartz,” dalam https://qz.com/794119/photos-on-the-second-anniversary-of hong-kongs-umbrella-movement-a-look-back-at-its-most-iconic-moments/.diakses pada 12 Maret 2021 pukul 19.42 WIB. 130―Hong Kong‘s Umbrella Protests Were More Than Just a Student Movement.‖ dalam https://www.chinafile.com/reporting-opinion/features/hong-kongs-umbrella-protests-were-more-just- student-movement diakses pada 12 Maret 2021 pukul 20.02 WIB.

99

Universitas Sumatera Utara memenuhi tuntutan para pengunjuk rasa. Sebagai pemerintah, kami tidak akan menerima tindakan ilegal atau tindakan seperti mogok makan untuk meyakinkan kami membuat konsesi.131 Pemimpin Hong Kong CY Leung mengatakan bahwa pemerintah berusaha keras untuk mencapai konsensus tentang reformasi politik. "Hanya dengan menjaga stabilitas Hong Kong kita dapat mempertahankan kemakmuran ekonomi kita. Hanya dengan mempertahankan kemakmuran Hong Kong kita dapat meningkatkan mata pencaharian masyarakat," kata Leung. Para pengamat mengatakan Hong Kong menghadapi pandangan yang berbeda tentang perkembangan demokrasi kota, dan meningkatnya ketegangan antara aktivis dan pemerintah Tiongkok. Aktivis prodemokrasi ingin rakyat Hong Kong bisa memilih pemimpin kota yang dikenal sebagai kepala eksekutif. Tiongkok mengatakan akan memperkenalkan hak pilih universal untuk pemilihan kota 2017 tetapi menginginkan komite untuk menyetujui para kandidat. Pada bulan Juni, referendum tidak resmi tentang bagaimana memilih kepala eksekutif Hong Kong berikutnya menarik hampir 800.000 suara. Pemerintah Hong Kong mengatakan referendum 10 hari itu tidak memiliki kedudukan hukum. Setelah upaya negosiasi dan pertemuan yang gagal untuk kesekian kalinya, akhirnya pada 21 Oktober 2016, lima mahasiswa Federasi Hong Kong bertemu dengan pemerintah untuk mendiskusikan permasalahan yang sedang terjadi. Itu adalah merupakan pertama kalinya mahasiswa yang mewakili para demonstran dan pemerintah dipertemukan dalam sebuah diskusi yang juga disiarkan di televisi. Dalam diskusi negosiasi tersebut, tidak terdapat perubahan substansif. Pemerintah Hong Kong menegaskan bahwa tidak ada ruang untuk mendiskusikan mengenai reformasi pemilu. Pemerintah Hong Kong hanya menawarkan bantuan untuk mengirimkan surat kepada Pemerintah Tiongkok, namun hal itu ditolak oleh mahasiswa karena dirasa tidak cukup menyelesaikan masalah.132

131 https://www.bbc.com/news/world-asia-china-30358260 diakses pada 12 Maret 2021 pukul 20.25 WIB. 132 http://qz.com/794119/photos-on-the-second-anniversary-of-hong-kongs-umbrella-movement-a-look-back- at-its-most-iconic-moments/. diakses pada 12 Maret 2021 pukul 20.29 WIB.

100

Universitas Sumatera Utara C.2 Respon Pemerintah pada 2019 Berikut merupakan respon dari pemerintah Hong Kong terhadap aksi protes yang berlangsung pada 2019 ;

a. Respon Pemerintah Hong Kong terhadap Aksi Protes di jalan Gambar 22 Polisi Menembakan Gas Air Mata Dan Semprotan Merica

Sumber : SCMP Pada gambar 22 ribuan pengunjuk rasa menyerbu jalan raya utama, polisi dengan perlengkapan anti huru hara menembakkan gas air mata dan semprotan merica, lalu lintas di distrik keuangan utama terhenti. Pada tingkat tertentu, pemandangan dari Hong Kong selama beberapa hari terakhir mengingatkan pada protes tahun 2014, tetapi ada perbedaan utama di antara keduanya - secara signifikan, rasa urgensi yang nyata. Protes yang awalnya damai, dalam beberapa kesempatan terhitung menurut penyelenggara setidaknya satu juta orang, sering memburuk menjadi bentrokan kekerasan antara pengunjuk rasa dan Polisi, menciptakan siklus kekerasan yang terbukti di luar kemampuan pemerintah untuk istirahat. Para pengunjuk rasa menjadi lebih radikal dan lebih bersedia untuk terlibat dalam kekerasan untuk mencapai tujuan mereka, atau memang sebagai ekspresi ketidakpuasan. Kerusuhan sosial yang diajukan oleh RUU Ekstradisi belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal durasi gerakan, jumlah demonstran, jumlah orang yang ditangkap, dan vandalisme besar-besaran (seperti kerusakan Kereta Api Angkutan

101

Universitas Sumatera Utara Massal), kekerasan pengunjuk rasa (seperti sekitar 4000 bom minyak bumi yang ditemukan di kampus The Hong Kong Polytechnic University setelah keasyikannya oleh para demonstran) dan dugaan kekuatan berlebihan yang digunakan oleh polisi (seperti menembakkan lebih dari 16.000 tabung air mata gas dan 10.000 peluru karet). Pemeriksaan ketat gerakan sosial menunjukkan bahwa memiliki tujuh fitur unik.133 b. Respon Pemerintah Hong Kong terhadap Kampanye Media Sosial Protes terhadap RUU ekstradisi tampaknya tidak memiliki pemimpin yang jelas, dengan banyak yang mengatur diri mereka sendiri melalui grup obrolan di aplikasi perpesanan aman Telegram. Itu membuat jauh lebih sulit bagi otoritas lokal untuk melumpuhkan gerakan dengan memenjarakan atau mengambil tindakan hukum terhadap pemimpin, seperti yang terlihat pada Gerakan Pendudukan, kata peneliti Lowy Institute dan penulis Generasi HK Ben Bland .134 c. Respon Pemerintah Hong Kong terhadap Blokade Jalan Ratusan ribu orang bergabung dalam pawai yang terutama pemerintah telah berusaha meyakinkan masyarakat dengan beberapa konsesi, dan berbagai penjelasan dari berbagai sudut pandang, termasuk berjanji untuk hanya menyerahkan buronan pelanggaran yang membawa hukuman maksimum setidaknya tujuh tahun. Melihat kondisi Hong Kong saat itu sudah seperti lautan manusia yang melakukan tuntutan terhadap pemerintah semakin membesar, semkain hari semkain banyak masyarakat yang memadati kota untuk ikut melakukan aksi protes. Masyarakat banyak yang menentang kebijakan ini dan kritikus mengatakan orang-orang akan dikenakan penahanan sewenang-wenang, peradilan yang tidak adil, dan penyiksaan di bawah sistem peradilan Tiongkok. Serangkaian aksi protes, akhirnya membuahkan keputusan pemerintah untuk mencabut rancangan undang-undang ekstradisi, awal bulan lalu. Hal tersebut sempat memberikan ketenangan bagi masyarakat Namun, keputusan ini dinilai terlambat karena sudah melalui alur yang begitu Panjang dan sellau berkesinambuingan namun pada akhirnya dicabut, masyarakat beranggapan mengapa tidak adri awal; keputusan itu diambil karena sebnarnya itulah yang

133 Martin Purbrick. Op.Cit. pdf. Hal. 474. 134 https://www.straitstimes.com/asia/key-differences-between-hong-kong-street-protests-of-2014-and- now diakses pada 12 Maret 2021 pukul 20.53 WIB.

102

Universitas Sumatera Utara diharapakan masyarajat dari semula. Serangkaian aksi protes, akhirnya membuahkan keputusan pemerintah untuk mencabut rancangan undang-undang ekstradisi, awal bulan lalu. Namun, keputusan ini dinilai sangat terlambat.

D. Analisis Teoritis Aksi protes sangat erat kaitannya dengan teori partisipasi politik. Dalam teori partisipasi politik secara harafiah berarti keikutsertaan, dalam konteks politik hal ini mengacu pada pada keikutsertaan warga dalam berbagai proses politik. Dalam sebuah negara atau wilayah setiap masyarakat mempunyai hak dan wewenang termasuk dalam menyampaikan pendapat mereka yang tertulis dalam undang-undang setiap negara ataupun wilayah. Karena keputusan politik yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah menyangkut dan mempengaruhi hidupnya dalam keikutsertaan warga dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik. Hal ini juga terjadi di Hong Kong. Dimana, masyarakat Hong Kong melakukan aksi protes termasuk tahun 2014 dan 2019 yang merupakan aksi protes terbesar dalam sejarah Hong Kong. Keikutsertaan masyarakat Hong Kong dalam menyuarakan ataupun menyampaikan pendapat mereka terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Hong Kong. Keikutsertaan masyarakat Hong Kong dalam aksi protes ini merupakan bentuk partisipasi namun belum tentu bisa diterima oleh masyarakat atau diterima. Sesuai dengan yang dikatakan oleh P. Hungtington dan Joan M. Nelson bahwa partisipasi politik merupakan kegiatan warga negara yang betindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual atau kolektif, terorganisir ataupun spontan, secara damai atau kekeraan, legal atau illegal, efektif atau tidak efektif. Hal ini yang diterapkan oleh masyarakat Hong Kong dalam mewujudkan partisipasi politik dalam bentuk aksi protes yang dilakukan secara kolektif dengan jumlah kurang lebih puluhan ribu orang. Partisipasi politik yang dilaksanakan oleh masyarakat Hong Kong ini terjadi secara spontan ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan terkait dengan hak pilih dan juga kebijakan ruu.

103

Universitas Sumatera Utara Masyarakat Hong Kong melakukan aksi protes sebagai bentuk partisipasi politik yang aktif dimana masyarakat Hong Kong melakukan aksi protes didasarkan pada ketidakpuasan masyarakat terhadap Pemerintah Hong Kong yang kemudian menuntut kepada hak dari masyarakat Hong Kong untuk bisa merasakan demokrasi yang sesungguhnya seperti yang dikemukakan oleh Rahman H.I. Seperti yang dikemukan oleh Almond diantaranya partisipasi politik antaranya konvensional dan non-konvensional. Dalam prakitiknya masyarakat Hong Kong melakukan bentuk partisipasi politik konvensional dan non- konvensional dimana masyarakat Hong Kong melakukan aksi protes dengan adanya diskusi politik yang dilakukan dengan Pemerintah Hong Kong, kampanye yang dilakukan melalui media sosial, dan para demonstran mebentuk serta bergabung dalam kelompok kepentingan seperti Federasi Mahasiswa Hong Kong, Pro-Democracy Camp dan lainnya.Tidak hanya itu saja aksi protes yang yang berlangsung dan dilakukan selama berbulan-bulan , aksi mogok makan juga dilakukan oleh demonstran, tindakan kekerasan politik yang juga terjadi terhadap benda seperti pengerusakan fasilitas umum, pelemparan bom serta pembakaran. Tidak hanya itu saja tindakan kekerasan politik terhadap manusia juga terjadi dalam aksi portes yang dilaksanakan oleh masyarakat Hong Kong dimana terjadi nya penculikan yang dinyatakan beberapa mahasiswa telah hilang dalam aksi protes tersebut serta adanya korban yang tertembak ataupun dalam aksi protes. Partisipasi politik yang dilakukan oleh masyarakat Hong Kong merupakan partisipasi politik yang gladiator dan pengkritik seperti yang dikemukakan oleh Milbran dan Goel. Dimana masyarakat Hong Kong secara aktif terlibat dalam proses politik, yakni masyarakat Hong Kong sebagai demonstran menjadi komunikator serta aktivis partai yang juga turun tangan dalam aksi protes di Hong Kong dan aktivis masyrakat. Gerakan sosial merupakan suatu bentuk aksi bersama yang bertujuan untuk melakukan reorganisasi sosial, baik yang diorganisir secara rapi maupun secara cair dan informal. Dibalik aksi protes yang tejadi di Hong Kong, merupakan bentuk gerakan sosial dimana masyarakat melakukan aksi bersama

104

Universitas Sumatera Utara yang bertujuan untuk menolak kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Hong Kong. Sesuai dengan yang dikemukakan Borgatta dan Marie menjelaskan bahwa gerakan sosial adalah tindakan kolektif yang mencoba untuk mempromosikan atau menentang perubahan di dalam masyarakat atau kelompok. Dimana masyarakat Hongkong menilai bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai kekuasaan mengalokasi nilai-nilai untuk masyarakat secara keseluruhan. Tarrow menjelaskan bahwa konsep gerakan sosial harus memiliki empat komponen yang mendasar dalam gerakan sosial yang terdapat juga di dalam aksi protes masyarakat Hong Kong pada tahun 2014 dan 2019. Dimana pada aksi protes yang terjadi pada 2014 dan 2019 ini memiliki struktur yang mengalir dengan diwujudkannya gerakan sosial yang terbuka. Aksi protes yang terjadi juga ditandai dengan adanya tantangan tantangan untuk melawan sebagai bentuk dari komponen dasar gerakan sosial. Aksi protes ini juga memiliki tujuan bersama yang ingin dicapai dan untuk menyusun klaim bersama menentang pihak lawan. Jika kita melihat jumlah partisipan dari aksi protes yang berlangsung sudah sangat jelas mereka memiliki perasaan-perasaan solidaritas dari rasa nasioanlisme. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, dapat dikatakan bahwa yang melatarbelakangi aksi protes tahun 2014 dan 2019 berbeda. Sebagaimana yang sebelumnya sudah dipaparkan bahwa aksi protes yang terjadi tahun 2014 dilatarbelakangi oleh keputusan Kongres Nasional yang diputuskan yang bersifat membatasi hak masyrakat. Sedangkan aksi protes yang terjadi tahun 2019 dilatarbelakangi oleh kasus pembunuhan tahun 2018. Dibalik perbedaan latarbelakang yang mempengaruhi terjadinya Aksi Protes ada persamaan tuntutan masyarakat Hong Kong yaitu ―Hak Masyarakat Hong Kong‖. Aksi protes masyarakat Hong Kong pada tahun 2014 yang dikenal dengan “Umbrella Movement” tidak terdapat faktol eksternal dimana tidak adanya tekanan terhadap aksi yang berlangsung sehingga aksi protes tahun 2014 ini dinyatakan gagal karena tuntutan masyarakat Hong Kong tidak diterima. Meskipun Umbrella Movement tak membuahkan hasil dan justru membuat pemerintah Beijing semakin memperketat informasi serta hiburan yang dapat

105

Universitas Sumatera Utara diakses oleh warga Hong Kong tetapi semangat gerakan tersebut terus berlanjut dan menandakan kebangkitan kalangan muda dalam politik Hong Kong. Kesadaran politik generasi muda Hong Kong semakin meningkat pasca Umbrella Movement. Kalangan muda Hong Kong tidak lagi bersikap apatis terhadap dinamika politik dan turut aktif dalam politik praktis, bahkan mengarah pada gerakan lebih radical menginginkan kemerdekaan. Hal ini dapat dilihat dari terbentuknya beberapa partai politik yang digagas oleh kaum muda seperti Partai pada tahun 2015, , dan Partai Demosisto. Sedangkan aksi protes masyarakat Hong Kong pada tahun 2019 yang dikenal dengan ―Anti-RUU Ektradisi‖ ini dinyatakan berhasil karena tuntutan masyarakat Hong Kong untuk menghapus RUU Ekstradisi diterima oleh pemerintah Hong Kong karena adanya dorongan ekternal dari Negara lain seperti Jepang, dan Korea terkait dengan pelanggaran hak Asasi. Pengibaran bendera negara lain dalam sebuah aksi protes sebenarnya adalah hal yang lazim ditemui baik di kelompok kiri dan kanan. Hal itu kerap dijadikan tuduhan bahwa ada campur tangan asing, atau upaya untuk memicu pemberontakan, tidak terkecuali dalam kasus protes di Hong Kong. Dukungan pengunjuk rasa dan aktivis pro-demokrasi di Hong Kong terhadap AS memang direspons positif oleh Washington. Akhir November 2019 Presiden Trump menandatangani Undang-Undang Hak Asasi Manusia dan Demokrasi Hong Kong, yang akan berusaha untuk memastikan bahwa Hong Kong memiliki otonomi yang cukup dari Cina. Keputusan tersebut dirayakan sambil memuji-muji pemerintahan Trump. Pada 9 Juni 2020, aliran dana dari AS untuk aksi-aksi massa Hong Kong ditangguhkan oleh pemerintahan Trump.

106

Universitas Sumatera Utara BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan Dari pemaparan skripsi di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, antar lain sebagai berikut:  Dengan dikeluarkannya keputusan tentang ―hak pilih universal‖ dalam menentukan kepala pemerintah Hong Kong atau yang disebut sebagai Chief Eksekutif pada 31 Agustus 2014 menjadi latarbelakang terjadinya aksi protes masyarakat Hong Kong pada tahun 2014 sedangkan kasus pembunuhan poon Hiu-wing oleh pacarnya Tong-kai di Taiwan pada tahun 2018 yang akhirnya mengusulkan amandemen Undang-Undang Pelanggar Buronan untuk mendorong RUU Ekstradisi.  Bentuk aksi protes yang terjadi pada Umbrella Movement antara lain aksi duduk yang dilakukan oleh ribuan pengunjuk rasa, pembangkangan sipil yang dipimpin oleh Federasi Mahasiswa Hongkong, protes dijalan, kampanyae media sosial, dan mogok makan. Sedangkan, bentuk aksi protes yang terjadi pada ―Anti-Elab Movement‖ antara lain protes dijalan, kampanye media sosial, mogok makan dan blockade jalan.  Kongres Nasional Rakyat Tiongkok mengeluarkan kebijakan tentang kampanye media hak pilih yang akan diterapkan pada pemilihan kepala eksekutif pada tahun 2017 menjadi latarbelakang terjadinya Aksi Protes tahun 2014 yang dikenal dengan “Umbrella Movement”. Adapun yang menjadi tuntutan masyarakat Hong Kong pada Aksi Protes ini antara lain hak pilih universal asli, pencabutan keputusan NPC, penghapusan konstituensi fungsional dewan legislatif Hong Kong dan pengunduran diri kepala eksekutif Leung Chun-Ying. Dalam Aksi Protes masyarakat Hong Kong

107

Universitas Sumatera Utara 2014 terjadi bentrok antara masyarakat Hong Kong dan Pemerintah. Namun, tidak ada hasil dari Aksi Protes masyarakat Hong Kong dan tidak satu pun tuntutan masyarakat Hong Kong yang diterima oleh Pemerintahan Hong Kong terutama tidak adanya perubahan substansif mengenai reformasi pemilu.  Aksi Protes tahun 2019 yang dikenal dengan “Anti-Extradition Law Amandement Bill”. Adapun tuntutan dari masyarakat Hong Kong antara lain, penarikan penuh RUU Ekstradisi, pencabutan karakteristasi protes sebagai ―kerusuhan‖, pembebasan tuduhan pengunjuk rasa yang ditangkap, dan pembentukan komisi penyelidikan independen tentang perilaku polisi, dan pengunduran diri Carrie Lam serta hak universal untu Dewan legislatif dan pemilihan kepala eksekutif. Hasil dari Aksi Protes 2019, RUU ekstradisi secara resmi ditarik pada 23 Oktober 2019.

B. Saran  Hubungan antara Hong Kong dengan Tiongkok yang menggunakan sistem “One Country Two Systems” sebaiknya lebih dipertegas kembali. Hong Kong yang merasa Tiongkok selalu ikut campur dalam masalah yang terjadi di Hong Kong seharusnya lebih bisa menahan diri karena keduanya memiliki sistem yang berbeda, agar hubungan antara kedua wilayah ini dapat harmonis dan dapat menjalin kerjasama yang baik.

 Bagi pembaca : Penelitian ini sangat menarik untuk diteruskan kembali. Sebab banyak sekali yang dapat diteliti dari penelitian ini. Peneliti berharap adanya penelitian lanjutan dari judul ini dan penelitian lanjutan tersebut dapat disempurnakan lagi.

108

Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Brian Harper, Elizabeth Morton. 1995. An Introduction to the Cape d'Aguil Marine Reserve, Hong Kong. E-book. Hong Kong University Press.

Budiardjo, Miriam.2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik . Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Chan, Ming K. 1997 . The Challenge Of Hong Kong's Reintegration With China. E-Book. Hong Kong University Press.

Cholisin, dkk. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: UNY Press.

Dunn, Wiliam.1999. Dalam Winarno. Pengantar Analisis Kebijakan Publik Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Edi, Suharto. 2015. Analisis Kebijakan Publik.Bandung: Alfabeta.

Faulks, Keit . 2010. Sosiologi Politik. Bandung: Nusa Media.

Guang, L. P. 2012. Governance Of Hong Kong: Enlightenment From Desclassified Archives In Great Britain. E- Book. Hong Kong: Oxford University Press.

Hasan, Iqbal. 2009. Analisis Data Penelitian dengan Statistika. Jakarta : PT Bumi Aksara.

H.I, Rahman. 2007. Sistem Politik Indonesia. Graha Ilmu: Yogyakarta.

109

Universitas Sumatera Utara Iin Karita dan Kadarudin, Sakharina. 2017. Buku Ajar Pengantar Hukum Pengungsi Internasional. .E-Book.

Joan Nelson dan Samuel P. Huntington. 1990. Partisipasi Politik di Negara Berkembang. Jakarta: Rineka Cipta.

Kit Wai Ma, Eric. 1999. Culture, Politics, And Television In Hong Kong . E Book. Usa And Canada : Routledge 29 .

Lahpjs, Abbas A. K.. 1996. Cellular And Molecular Immunology. E-Book. Philadelphia: Wb Saunders Publ.

Lofland, John. 2003. Protes : Studi tentang Perilaku Kelompok dan Gerakan Sosial. Yogyakarta: INSIST Press.

Martono, Nanang. 2016. Metode Penelitian Sosial: Konsep-Konsep Kunci. Jakarta: Rajawali Pers.

Mas‘oed, Mohtar. 2011. Perbandingan Sistem Politik . Gadjah Mada: University Press. Yogyakarta.

Mathews Gordon,dkk. 2008. Hong Kong, Cina Learning to Belong to a Nation. E-book. USA and Canada : Routledge.

Moleong, Lexy. 2007. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Nazir, Mohammad. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: GHal.ia Indonesia.

Nick, Westra. 2007. "Hong Kong as a Cantonese speaking city". E-book. Journalism and Media Studies Centre, University of Hong Kong.

110

Universitas Sumatera Utara Nugroho, Riant. 2008. Public Policy. Jakarta: Alex Media Komputindo.

Sastroatmodjo, Sudijono. 1995. Perilaku Politik. Semarang: Ikip Semarang Press.

Soahuddin. 2010. Model Dan Aktor Dalam Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gava Media.

Subarsono, Drs. AG. 2005. Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Surbakti, Ramlan. 2007. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Widisarana Indonesia.

Soenarko, H. 2000. Public Policy: Pengertian Pokok Untuk Memahami Dan Analisa Kebijaksanaan Pemerintah. Surabaya: Airlangga University Press.

Semiawan, Conny R. 2010.Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Grafindo.

Siregar, Hariman. 1994. Hati Nurani Seorang Demosntran. Jakarta : Mantika Media Utama. E-Book.

Sonn, Lo. 2015. “Perspectives on the Occupy Central Movement”. Hong Kong‘s Indigenous Dempcracy: Origins, Evolution and Contentions‖. E-Book. London: Palgrave Macmillan.

Yash P, Ghai. 1999. Hong Kong's New Constitutional Order: The Resumption of Chinese Sovereignty and the Basic Law. E-Book. Hong Kong : University Press.

Zainal, Said. 2002. Kebijakan Publik. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah.

111

Universitas Sumatera Utara SKRIPSI

M. Iqbal. 2018. Kebijakan Tiongkok Memberikan Status Special Administrative Region (Sar) Kepada Hong Kong (1982-1997). Skripsi. Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22250?show=full diakses pada 03 Januari 2020 pukul 12.00 WIB.

Simanullang, Robinhot. 2018. Aksi Protes Tuan Manullang Melawan Pemerintah Kolonial Belanda di Tanah Batak (1906-1942).Skripsi. Unimed. Fakultas Ilmu Sejarah. Diakses melalui http://digilib.unimed.ac.id/32171/2/6.%20NIM.%203133121049%20CHA PTER%20I.pdf pada 22 Februari 2020 pukul 18.20 WIB.

JURNAL

Brian C.H. Fong. 2013. “State-Society Conflicts under Hong Kongs Hybrid Regime Governing Coalition Building and Civil Society Challenges.pdf”. Pdf. Hal. 853–862. diakses pada 28 Oktober 2020 pukul 11.30 WIB.

Economic Analysis Division Economic Analysis And Business Facilitation Unit Financial Secretary‘s Office Government Of The Hong Kong Special Administrative Region. 2009. 2008 Economic Background And 2009 Prospects dalam Http://Www.Hkeconomy.Gov.Hk/En/Pdf/Er_08q4.Pdf diakses pada 05 September 2020 pukul 22.49 WIB.

Eyke. 1898. Convention Between The United Kingdom and Cina Respecting An Extension of Hong Kong Territory dalam http://ebook.lib.hku.hk/HKG/B36227845.pdf .Hal.4. Diakses pada 09 Oktober 2019 pukul 12.30 WIB.

112

Universitas Sumatera Utara Fan Shuh Ching. 1974. "The Population of Hong Kong". Dalam http://www.cicred.org/Eng/Publications/pdf/c-c21.pdf. Hal.18. Diakses pada tanggal 09 Oktober 2019 pukul 12.12 WIB.

Hong Kong Fact : Government_Structure.Pdf dalam https://Www.Gov.Hk/En/About/Abouthk/Factsheets/Docs/Government_ Structure.Pdf. Hal.1 diakses pada 01 Agustus 2020 pukul 20.21 WIB.

John M Carrol. 2007. “A Concise History Of Hong Kong”. Pdf. United States Of America : Rowman & Littlefield , Inc.

Legislative Council. 2019. Fugitive Offenders and Mutual Legal Assistance in Criminal Matters Legislation (Amendment) Bill 2019 dalam https://www.legco.gov.hk/yr18-19/english/bills/b201903291.pdf diakses pada 12 November 2020 pukul 14.01 WIB.

Mark P. Lagon. 2014. The Future of Democracy in Hong Kong. dalam ―The Umbrella Movement: A Pivotal Moment for Democracy in Hong Kong.pdf‖. Hal. 49. diakses pada 10 November 2020 pukul 13.50 WIB.

Martin Purbrick. 2019. A Report Of The 2019 Hong Kong Protests. Informa UK Limited : Taylor & Francis Group. E-Jurnal. Hal. 474.

McCaston. 1997. Dalam Lorraine Andrew. 2012. Classic Graounded Theory to Analyze Secondary Data: Reality and Reflection. Jurnal The Ground Theory Review.E-Jurnal. Volume 11, Issue 1. Dalam http://groundedtheoryreview.com/2012/06/01/classic-grounded-theory- to- analyse-secondary-data-reality-and-reflections/ diakses pada 22 Februari 2020 pukul 18.38 WIB.

113

Universitas Sumatera Utara Ming K. Chan. 2018. The Challenges of “One Country, Two Sistems” Disequilibrium in China‟s Hong Kong SAR, 1997–2017. E-Jurnal. Chinese Law & Government. Volume 50, Issue 1 dalam https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/00094609.2018.1445337 diakses pada 09 Oktober 2019 pukul 13.20 WIB. Office Of The Government Economist Financial Secretary‘s Office Government Of The Hong Kong Special Administrative Region. 2020. Half-Yearly Economy Report 2020 dalam https://Www.Hkeconomy.Gov.Hk/En/Pdf/Er_20q2.Pdf . Hal. 23. diakses pada 05 September 2020 pukul 22.29 WIB.

Sherlock. 1997. Hong Kong and the Transfer to Cina: Issues and Prospects dalam https://www.aph.gov.au/sitecore/content/Home/About_Parliament/Parli amentary_Departments/Parliamentary_Library/Publications_Archive/CIB /CI B9697/97cib33 diakses pada 09 Oktober 2019 pukul 13.26 WIB.

The Basic Law Of The Hong Kong Special Administrative Region Of The People‘s Republic Of China dalam https://Www.Basiclaw.Gov.Hk/En/Basiclawtext/Images/Basiclaw_Full_T ext_En.Pdf. Hal. 80. diakses pada 01 Agustus 2020 pukul 20.28 WIB.

Tso, T. 2019. Legal Service Division Report on Fugitive Offenders and Mutual Legal Assistance in Criminal Matters Legislation (Amendment) Bill 2019 dalam https://www.legco.gov.hk/yr18-19 /english/hc/papers/hc20190412ls-65-e.pdf. Hal. 18-19. diakses pada 12 November 2020 pukul 14.12 WIB.

ARTIKEL

Alan Wong. 2017. Hong Kong Executive„S Election dalam https://Www.Nytimes.Com/2017/03/26/World/Asia/Hong-Kong- Election- Carrie-Lam-Chief-Executive.Html diakses pada 13

114

Universitas Sumatera Utara Agustus 2020 pukul 19.28 WIB.

Alvin Lum. 2019. Hong Kong Plan To Send Fugitivies To Mainland China Not Cause For Human Rights Concerns, Security Minister Says, As 55 Countries Already Have Extradition Deals With Beijing dalam https://www.scmp.com/news/hong-kong/politics/article/2186355/hong- kong-plan-send-fugitives-mainland-china-not-cause-human diakses pada 12 November 2020 pukul 14.18 WIB.

Amy Qin. 2019. "Hong Kong Protesters Are Fueled by a Broader Demand: More Democracy" dalamhttps://www.nytimes.com/2019/07/08/world/asia/hong- kong- protests- democracy.html diakses pada 22 November 2020 pukul 16.02 WIB.

Christy Leung. 2019. "Extradition bill not made to measure for mainland China and won't be abandoned, Hong Kong leader Carrie Lam says" dalam https://www.scmp.com/news/hong- kong/politics/article/3004067/extradition-bill-not-made-measure- mainland-china-and-wont diakses pada 12 November 2020 pukul 14.26 WIB.

Claudia Mo. 2019. "Police in Central Hong Kong Stop, Search Subway Passengers Ahead of Vote" dalam https://www.rfa.org/english/news/china/search-06112019114440.html diakses 22 November 2020 pada pukul 15.28 WIB.

Jessie Pang, Twinnie Siu. 2019. "Hong Kong extradition bill officially killed, but more unrest likely" dalam https://www.reuters.com/article/us-hongkong- protests/hong-kong-extradition-bill-officially-killed-but-move-unlikely-to-

115

Universitas Sumatera Utara end-unrest-idUSKBN1X20OF diakses pukul 22 November 2020 pukul 15.30 WIB.

Kelly Chernin . 2019. "Mass protests protect Hong Kong's legal autonomy from China – for now" dalam https://theconversation.com/mass-protests- protect-hong-kongs-legal-autonomy-from-china-for-now-118753 diakses pada 12 November 2020 pukul 14.22 WIB.

Ng Kang-chung . 2019. "Disband Hong Kong's police force? Online poll shows most in favour of move". dalam https://www.scmp.com/news/hong- kong/politics/article/3030211/disband-hong-kongs-police-force-online- poll-shows-most diakses pada 22 November 2020 pukul 15.32 WIB.

Peter So, Joyce Ng. 2014. Pan-Democrats vow to veto any “unfair” reform plan. dalam http://www.scmp.com/news/hong-kong/article/1577888/pan- democrats-vow-veto-any-unfair-reform-plan diakses pada 10 November 2020 pukul 13.50 WIB.

Tom McCarthy. 2014. Under the umbrellas: What Do Hong Kong‟s Protesters Want From China? dalam https://www.theguardian.com/world/2014/sep/29/hong-kong- democracy- protests-china-umbrellas-police diakses pada 23 Januari 2021 pukul 20.10 WIB.

Zhao, Shirley. "Hong Kong student Joshua Wong still willing to lead Scholarism despite pressure to finish education". South China Morning Post. Hong Kong diakses melalui https://www.scmp.com/news/hong- kong/politics/article/1807913/hong-kong-student-joshua-wong-still- willing-lead-scholarism diakses pada 10 Januari 2021 pukul WIB.

116

Universitas Sumatera Utara Zheiping Huang, “Photos: On The Second Anniversary of Hong Kong‟s Umbrella Movement, a Look Back at Its Most Iconic Moments-Quartz,” dalam https://qz.com/794119/photos-on-the-second-anniversary-of hong- kongs- umbrella-movement-a-look-back-at-its-most-iconic- moments/.diakses pada 12 Maret 2021 pukul 19.42 WIB.

SITUS INTERNET

Andrew Moody, “Lessons of the Opium War,” China Daily.https://asiapacificcurriculum.ca/sistem/files/201902/Opium%20Wa r s%20 %20Background%20Reading.pdf diakses pada 09 Oktober 2019 pukul 12.20 WIB. https://www.association-france-hongkong.org/?article931&lang=fr

Austin Ramzy and Chris Buckley. 2014.Hong Kong Clean and Polite but a protest Nonetheless. http://www.nytimes.com/2014/10/01/world/ asia/in-hong- kong-clean-and- polite- but-a- protest-nonetheless. html?smid=fb share&_r=1 diakses pada 22 Januari 2021 pukul 19.20 WIB. https://Www.Bbc.Com/News/World-Asia- Pacific-16526765 diakses Pada 30 Juni 2020 Pukul 14.20 WIB. http://www.bbc.com/news/world-asia-china- 30390820. diakses pada 10 November 2020 pukul 13.30 WIB. https://www.bbc.com/news/world-asia-china-29378961diakses 22 Januari 2020 pada pukul 19.45 WIB. https://www.bbc.com/news/world-asia-china-29390770 diakses 22 Januari pada pukul 20.02 WIB.

117

Universitas Sumatera Utara https://www.bbc.com/news/world-asia-china-28122434 diakses pada 12 Maret 2021 pukul 19.30 WIB. https://www.bbc.com/news/world-asia-china-30358260 diakses pada 12 Maret 2021 pukul 20.25WIB.

Brian Hioe. 2019. Violent Attacks on Demonstrators by Hong Kong Police During Protests in Self-Determination Social Movements Youth. https://newbloommag.net/2019/07/16/violent-police-hk-demo/ diakses pada 12 Maret 2021 pukul 19.20 WIB. https://www.censtatd.gov.hk/filemanager/EN/Content_810/geog.pdf diakses pada 08 Oktober 2019 pukul 10.21 WIB. https://Www.Censtatd.Gov.Hk/Hkstat/Sub/Sp150.Jsp?Tableid=002&Id=0 &Producttype=8 diakses pada 28 Juli 2020 pukul 18.34 WIB.

https://Www.Ceo.Gov.Hk/Eng/ diakses pada 01 Agustus 2020 pukul 19.28 WIB. https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/hk.html. diakses pada 22 Oktober 2020 pukul 11.00 WIB https://Www.Discoverhong Kong.Com/Id/Plan-Your-Trip/Traveller-Info/About- Hong- ong/Language-And-Culture.Jsp diakses pada 13 Juli 2020 pukul 18.25 WIB. https://Www.DiscoverhongKong.Com/Id/Plan-Your-Trip/TravellerInfo/About- Hong-Kong/Climate.Jsp diakses pada 13 Juli 2020 pukul 18.20 WIB. https://Www.Eac.Hk/En/About/Chairman.Html diakses pada 11 Agustus 2020 pukul 20.29 WIB.

118

Universitas Sumatera Utara Elizabeth Law.2019. Key differences between Hong Kong street protests of 2014 and now.https://www.straitstimes.com/asia/key-differences-between- hong- kong-street- protests-of-2014-and-now diakses pada 12 Maret 2021 pukul 20.53 WIB. https://Www.Everyculture.Com/Ge-It/Hong-Kong.Html diakses pada 10 September 2020 pukul 20.30 WIB. https://Www.Elegislation.Gov.Hk/Hk/Cap569!En?Index_Cs=N&Xpid=Id _14384 03454349_001 diakses pada 13 Agustus 2020 Pukul 19.24 WIB.

Feffer John. 2014. Hong Kong: The Future of People Power? Hong Kong's "Occupy Central" movement is neither revolutionary nor subversive: It's a basic demand for a more responsive and accountable government. http://fpif.org/hong-kong-future-people-power/. diakses pada 23 Januari 2021 pukul 20.15 WIB.

Grace Shao.2019. Social media has become a battleground in Hong Kong‟s protests.https://www.cnbc.com/2019/08/16/social-media-has-become-a- battleground- in- hong-kongs-protests.html diakses pada 10 Maret 2021 pukul 14.20 WIB. https://Www.Gov.Hk/En/About/Abouthk/Factsheets/Docs/Government_Structu re .Pdf diakses ada 02 Juli 2020 Pukul 13.15 WIB. https://Www.Gov.Hk/En/Residents/Government/Voting/Index.Html diakses pada 11 Agustus 2020 pukul 20.38 WIB. https://www.geopark.gov.hk/publications/Geopark_Leaflet.pdf diakses pada 09 Oktober 2019 pukul 12.20 WIB.

119

Universitas Sumatera Utara https://www.gov.hk/en/about/abouthk/facts.html diakses pada 09 Oktober 2019 pukul 12.24 WIB. https://Www.Had.Gov.Hk/En/Public_Services/District_Administration/Dbmain.H tml diakses pada 10 Agustus 2020 pukul 18.30 WIB. https://Www.Heritage.Org/Index/Pdf/2020/Countries/Hongkong.Pdf diakses pada 05 September 2020 pukul 22.19 WIB. https://Www.Heritage.Org/Index/Country/Hong Kong?Version=543 diakses pada 05 September 2020 pukul 22.25 WIB.

James Griffiths. 2019. Hong Kong's summer of discontent is now longer than 2014's Umbrella Movement.https://edition.cnn.com/2019/08/26/asia/hong- kong-protests-umbrella- intl- hnk/index.html diakses pada 03 Januari 2020 pukul 12.20 WIB.

Jeff Li. 2019. ―Hong Kong-China extradition plans explained” https://www.bbc.com/news/world-asia-china-47810723 diakes pada 03 Januari 2020 pukul 12.28 WIB.

Joshua Berlinger. 2019.Protesters could push Hong Kong into a 'very dangerous situation,'governmentwarns.https://edition.cnn.com/2019/08/04/asia/hong- kong-protests-august- 4- intl-hnk/index.html diakses pada 12 Maret 2021 pukul 18.39 WIB. https://Www.Judiciary.Hk/En/About_Us/Mission.Html diakses pada 10 Agustus 2020 pukul 18.20 WIB. Kevin Lui . 2017. Carrie Lam Is Elected as Hong Kong's New Chief Executive / Hong Kong .https://Time.Com/4713306/Carrie-Lam-Hong-Kong-Chief- Executive/ diakses pada 02 Juli 2020 Pukul 13.20 WIB.

120

Universitas Sumatera Utara Loubna El Amine. 2014. Hong Kongs Student want you to stop calling their protest a revolution. http://www.washingtonpost.com/blogs/worldviews/wp/2014/10/04/hon g- kongs- students-want-you-to-stopcalling-their-protest-a-revolution/ diakses pada 22 Januari 2021 pukul 19.25 WIB.

Raymond Lee. 2014. Hong Kong's Umbrella Movement . http://studies.aljazeera.net/mritems/Documents/2014/11/11/201411119152 422734 Hong- Kong.pdf.diakses pada 10 November 2020 pukul 13.35 WIB.

Reuters Staff . 2019. Timeline: Key dates in Hong Kong's anti-government protests.https://Www.Reuters.Com/Article/Us-Hong Kong- Protests Timeline/Timeline- Key- Dates-In-Hong-Kongs-Anti- Government- Protests-Iduskbn1xl0n3 diakses pada 10 September 2020 pukul 20.52 WIB. https://www.reuters.com/article/2014/09/20/us-hongkong-china iduskbn0hmr20140920 diakses pada 23 Januari 2021 pukul 20.20 WIB.

Samson Yuen, Edmund Cheng . 2015.Hong Kong‟s Umbrella Protests Were More Than Just a Student Movement. https://www.chinafile.com/reporting- opinion/features/hong-kongs- umbrella-protests-were-more-just-student- movement diakses pada 12 Maret 2021 pukul 20.02 WIB. https://sensortower.com/blog/ hong-kong-protests-app-downloads diakses pada 12 Maret 2021 pukul 19.00 WIB.

Sonny Lo .2013. Time to revamp Hong Kong's neglected district councils https://Www.Scmp.Com/Comment/InsightOpinion/Article/1356830/Tim

121

Universitas Sumatera Utara e- Revamp-Hong-Kongs-Neglected-District-Councils diakses pada 10 Agustus 2020 pukul 18.27 WIB

Tony Cheung , Jeffie Lam and Ada Lee .2014. Ending the party … with thought power?. https://www.scmp.com/news/hong- kong/article/1530235/ending- party- thought-power diakses pada 10 Januari 2021 pukul 18.20 WIB. https://Www.Topchinatravel.Com/HongKong/Hong-Kong- Geography.Html diakses pada 02 Juli 2020 pukul 13.25 WIB.

United Nations. 2019. Department of Economic and Social Affairs, Population Division. World Population Prospects: The 2019 Revision https://www.worldometers.info/world- population/Cina-hong-kong- sar- population/ diakses pada 09 Oktober 2020 pukul 14.20 WIB.

Umar Abdul Aziz. 2017. Protest and Demonstrations: Protes dan Aksi Massa.

https://www.academia.edu/9341489/Protest_and_Demonstrations_Prot es_ dan _Aksi_Massa diakses pada 22 Oktober 2020 pukul 10.24 WIB. https://web.archive.org/web/20090227132020/http://www.hkhrm.org.hk/englis h/r eports/enw/enw1298b.html diakses pada 11 November 2020 pukul 13.55 WIB. https://En.Wikipedia.Org/Wiki/List_Of_Political_Parties_In_Hong_Kong diakses pada 13 Agustus 2020 pukul 19.40 WIB. https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Hong_Kong#Citerefpopulation_By-Census2016 diakses pada 01 Agustus 2020 pukul 19.25 WIB.

122

Universitas Sumatera Utara https://id.wikipedia.org/wiki/Aksi_langsung diakses pada 22 Februari 2020 pukul 18.30 WIB. https://en.wikipedia.org/wiki/Hong_Kong_Federation_of_Students diakses pada 10 Januari 2021 pukul WIB. https://en.wikipedia.org/wiki/Pro-democracy_camp_(Hong_Kong) diakses pada 10 Januari 2021 pukul 18.30 WIB.

Wong Alan. 2015. Sit-In Leaders Are Charged in Hong Kong. https://www.nytimes.com/2015/08/28/world/asia/sit-in-leaders-are- charged-in- hong- kong.html diakses 22 Januari 2020 pada pukul 19.40 WIB.

Wong Alan. 2014. Hong Kong Protester Ends Hunger Strike. .https://www.nytimes.com/2014/12/07/world/asia/joshua-wong-hong- kong- student-protest-leader-ends-hunger-strike.html diakses pada 10 Maret 2021 pukul 14.29 WIB.

Zheping Huang. 2016. On the second anniversary of Hong Kong‟s Umbrella Movement, a look back at its most iconic moments .http://qz.com/794119/photos-on-the-second- anniversary-of- hong-kongs-umbrella- movement-a-look-back-at-its-most-iconic- moments/. diakses pada 12 Maret 2021 pukul 20.29 WIB.

123

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN

Lampiran 1

Posted by: Drafting Committee (https://Www.Basiclaw.Gov.Hk/En/Basiclawtext/Images/Basiclaw_Full_Text_en. Pdf.)

THE BASIC LAW OF THE HONG KONG SPECIAL ADMINISTRATIVE REGION OF THE PEOPLE’S REPUBLIC OF CHINA* (Adopted at the Third Session of the Seventh National People’s Congress on 4 April 1990 Promulgated by Order No. 26 of the President of the People’s Republic of China on 4 April 1990 Effective as of 1 July 1997)

Preamble Hong Kong has been part of the territory of China since ancient times; it was occupied by Britain after the Opium War in 1840. On 19 December 1984, the Chinese and British Governments signed the Joint Declaration on the Question of Hong Kong, affirming that the Government of the People‘s Republic of China will resume the exercise of sovereignty over Hong Kong with effect from 1 July 1997, thus fulfilling the long-cherished common aspiration of the Chinese people for the recovery of Hong Kong. Upholding national unity and territorial integrity, maintaining the prosperity and stability of Hong Kong, and taking account of its history and realities, the People‘s Republic of China has decided that upon China‘s resumption of the exercise of sovereignty over Hong Kong, a Hong Kong Special Administrative Region will be established in accordance with the provisions of Article 31 of the Constitution of the People‘s Republic of China, and that under the principle of ―one country, two systems‖, the socialist system and policies will not be practised in Hong Kong. The basic policies of the People‘s Republic of China regarding Hong Kong have been elaborated by the Chinese Government in the Sino-British Joint Declaration. In accordance with the Constitution of the People‘s Republic of China, the National People‘s Congress hereby enacts the Basic Law of the Hong Kong Special Administrative Region of the People‘s Republic of China, prescribing the systems to be practised in the Hong Kong Special Administrative Region, in order to ensure the implementation of the basic policies of the People‘s Republic of China regarding Hong Kong.

Chapter I General Principles Article 1 The Hong Kong Special Administrative Region is an inalienable part of the People‘s Republic of China.

124

Universitas Sumatera Utara Article 2 The National People‘s Congress authorizes the Hong Kong Special Administrative Region to exercise a high degree of autonomy and enjoy executive, legislative and independent judicial power, including that of final adjudication, in accordance with the provisions of this Law. Article 3 The executive authorities and legislature of the Hong Kong Special Administrative Region shall be composed of permanent residents of Hong Kong in accordance with the relevant provisions of this Law. Article 4 The Hong Kong Special Administrative Region shall safeguard the rights and freedoms of the residents of the Hong Kong Special Administrative Region and of other persons in the Region in accordance with law. Article 5 The socialist system and policies shall not be practised in the Hong Kong Special Administrative Region, and the previous capitalist system and way of life shall remain unchanged for 50 years. Article 6 The Hong Kong Special Administrative Region shall protect the right of private ownership of property in accordance with law. Article 7 The land and natural resources within the Hong Kong Special Administrative Region shall be State property. The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall be responsible for their management, use and development and for their lease or grant to individuals, legal persons or organizations for use or development. The revenues derived therefrom shall be exclusively at the disposal of the government of the Region. Article 8 The laws previously in force in Hong Kong, that is, the common law, rules of equity, ordinances, subordinate legislation and customary law shall be maintained, except for any that contravene this Law, and subject to any amendment by the legislature of the Hong Kong Special Administrative Region. Article 9 In addition to the , English may also be used as an official language by the executive authorities, legislature and judiciary of the Hong Kong Special Administrative Region. Article 10 Apart from displaying the national flag and national emblem of the People‘s Republic of China, the Hong Kong Special Administrative Region may also use a regional flag and regional emblem. The regional flag of the Hong Kong Special Administrative Region is a red flag with a bauhinia highlighted by five star-tipped stamens. The regional emblem of the Hong Kong Special Administrative Region is a bauhinia in the centre highlighted by five star-tipped stamens and encircled by the words ―Hong Kong Special Administrative Region of the People‘s Republic of China‖ in Chinese and ―HONG KONG‖ in English. Article 11 In accordance with Article 31 of the Constitution of the People‘s Republic of China, the systems and policies practised in the Hong Kong Special Administrative Region, including the social and economic systems, the system for safeguarding the fundamental rights and freedoms of its residents, the executive, legislative and judicial systems, and the relevant policies, shall be based on the provisions of this Law.

125

Universitas Sumatera Utara No law enacted by the legislature of the Hong Kong Special Administrative Region shall contravene this Law.

Chapter II Relationship between the Central Authorities and the Hong Kong Special Administrative Region

Article 12 The Hong Kong Special Administrative Region shall be a local administrative region of the People‘s Republic of China, which shall enjoy a high degree of autonomy and come directly under the Central People‘s Government. Article 13 *The Central People‘s Government shall be responsible for the foreign affairs relating to the Hong Kong Special Administrative Region. The Ministry of Foreign Affairs of the People‘s Republic of China shall establish an office in Hong Kong to deal with foreign affairs. The Central People‘s Government authorizes the Hong Kong Special Administrative Region to conduct relevant external affairs on its own in accordance with this Law. Article 14 The Central People‘s Government shall be responsible for the defence of the Hong Kong Special Administrative Region. The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall be responsible for the maintenance of public order in the Region. Military forces stationed by the Central People‘s Government in the Hong Kong Special Administrative Region for defence shall not interfere in the local affairs of the Region. The Government of the Hong Kong Special Administrative Region may, when necessary, ask the Central People‘s Government for assistance from the garrison in the maintenance of public order and in disaster relief In addition to abiding by national laws, members of the garrison shall abide by the laws of the Hong Kong Special Administrative Region. Expenditure for the garrison shall be borne by the Central People‘s Government. Article 15 The Central People‘s Government shall appoint the Chief Executive and the principal officials of the executive authorities of the Hong Kong Special Administrative Region in accordance with the provisions of Chapter IV of this Law. Article 16 The Hong Kong Special Administrative Region shall be vested with executive power. It shall, on its own, conduct the administrative affairs of the Region in accordance with the relevant provisions of this Law. Article 17 The Hong Kong Special Administrative Region shall be vested with legislative power. Laws enacted by the legislature of the Hong Kong Special Administrative Region must be reported to the Standing Committee of the National People‘s Congress for the record. The reporting for record shall not affect the entry into force of such laws.

126

Universitas Sumatera Utara If the Standing Committee of the National People‘s Congress, after consulting the Committee for the Basic Law of the Hong Kong Special Administrative Region under it, considers that any law enacted by the legislature of the Region is not in conformity with the provisions of this Law regarding affairs within the responsibility of the Central Authorities or regarding the relationship between the Central Authorities and the Region, the Standing Committee may return the law in question but shall not amend it. Any law returned by the Standing Committee of the National People‘s Congress shall immediately be invalidated. This invalidation shall not have retroactive effect, unless otherwise provided for in the laws of the Region. Article 18 The laws in force in the Hong Kong Special Administrative Region shall be this Law, the laws previously in force in Hong Kong as provided for in Article 8 of this Law, and the laws enacted by the legislature of the Region. National laws shall not be applied in the Hong Kong Special Administrative Region except for those listed in Annex III to this Law. The laws listed therein shall be applied locally by way of promulgation or legislation by the Region. The Standing Committee of the National People‘s Congress may add to or delete from the list of laws in Annex III after consulting its Committee for the Basic Law of the Hong Kong Special Administrative Region and the government of the Region. Laws listed in Annex III to this Law shall be confined to those relating to defence and foreign affairs as well as other matters outside the limits of the autonomy of the Region as specified by this Law. In the event that the Standing Committee of the National People‘s Congress decides to declare a state of war or, by reason of turmoil within the Hong Kong Special Administrative Region which endangers national unity or security and is beyond the control of the government of the Region, decides that the Region is in a state of emergency, the Central People‘s Government may issue an order applying the relevant national laws in the Region. Article 19 The Hong Kong Special Administrative Region shall be vested with independent judicial power, including that of final adjudication. The courts of the Hong Kong Special Administrative Region shall have jurisdiction over all cases in the Region, except that the restrictions on their jurisdiction imposed by the legal system and principles previously in force in Hong Kong shall be maintained. *The courts of the Hong Kong Special Administrative Region shall have no jurisdiction over acts of state such as defence and foreign affairs. The courts of the Region shall obtain a certificate from the Chief Executive on questions of fact concerning acts of state such as defence and foreign affairs whenever such questions arise in the adjudication of cases. This certificate shall be binding on the courts. Before issuing such a certificate, the Chief Executive shall obtain a certifying document from the Central People‘s Government. Article 20 The Hong Kong Special Administrative Region may enjoy other powers granted to it by the National People‘s Congress, the Standing Committee of the National People‘s Congress or the Central People‘s Government.

127

Universitas Sumatera Utara Article 21 Chinese citizens who are residents of the Hong Kong Special Administrative Region shall be entitled to participate in the management of state affairs according to law. In accordance with the assigned number of seats and the selection method specified by the National People‘s Congress, the Chinese citizens among the residents of the Hong Kong Special Administrative Region shall locally elect deputies of the Region to the National People‘s Congress to participate in the work of the highest organ of state power. Article 22 No department of the Central People‘s Government and no province, autonomous region, or municipality directly under the Central Government may interfere in the affairs which the Hong Kong Special Administrative Region administers on its own in accordance with this Law. If there is a need for departments of the Central Government, or for provinces, autonomous regions, or municipalities directly under the Central Government to set up offices in the Hong Kong Special Administrative Region, they must obtain the consent of the government of the Region and the approval of the Central People‘s Government. All offices set up in the Hong Kong Special Administrative Region by departments of the Central Government, or by provinces, autonomous regions, or municipalities directly under the Central Government, and the personnel of these offices shall abide by the laws of the Region. *For entry into the Hong Kong Special Administrative Region, people from other parts of China must apply for approval. Among them, the number of persons who enter the Region for the purpose of settlement shall be determined by the competent authorities of the Central People‘s Government after consulting the government of the Region. The Hong Kong Special Administrative Region may establish an office in Beijing. Article 23 The Hong Kong Special Administrative Region shall enact laws on its own to prohibit any act of treason, secession, sedition, subversion against the Central People‘s Government, or theft of state secrets, to prohibit foreign political organizations or bodies from conducting political activities in the Region, and to prohibit political organizations or bodies of the Region from establishing ties with foreign political organizations or bodies.

Chapter III Fundamental Rights and Duties of the Residents

Article 24 Residents of the Hong Kong Special Administrative Region (―Hong Kong residents‖) shall include permanent residents and non-permanent residents. The permanent residents of the Hong Kong Special Administrative Region shall be: (1) Chinese citizens born in Hong Kong before or after the establishment of the Hong Kong Special Administrative Region;

128

Universitas Sumatera Utara (2) Chinese citizens who have ordinarily resided in Hong Kong for a continuous period of not less than seven years before or after the establishment of the Hong Kong Special Administrative Region; *(3) Persons of Chinese nationality born outside Hong Kong of those residents listed in categories (1) and (2); (4) Persons not of Chinese nationality who have entered Hong Kong with valid travel documents, have ordinarily resided in Hong Kong for a continuous period of not less than seven years and have taken Hong Kong as their place of permanent residence before or after the establishment of the Hong Kong Special Administrative Region; (5) Persons under 21 years of age born in Hong Kong of those residents listed in category (4) before or after the establishment of the Hong Kong Special Administrative Region; and (6) Persons other than those residents listed in categories (1) to (5), who, before the establishment of the Hong Kong Special Administrative Region, had the right of abode in Hong Kong only. The above-mentioned residents shall have the right of abode in the Hong Kong Special Administrative Region and shall be qualified to obtain, in accordance with the laws of the Region, permanent identity cards which state their right of abode. The non-permanent residents of the Hong Kong Special Administrative Region shall be persons who are qualified to obtain Hong Kong identity cards in accordance with the laws of the Region but have no right of abode. Article 25 All Hong Kong residents shall be equal before the law. Article 26 Permanent residents of the Hong Kong Special Administrative Region shall have the right to vote and the right to stand for election in accordance with law. Article 27 Hong Kong residents shall have freedom of speech, of the press and of publication; freedom of association, of assembly, of procession and of demonstration; and the right and freedom to form and join trade unions, and to strike. Article 28 The freedom of the person of Hong Kong residents shall be inviolable. No Hong Kong resident shall be subjected to arbitrary or unlawful arrest, detention or imprisonment. Arbitrary or unlawful search of the body of any resident or deprivation or restriction of the freedom of the person shall be prohibited. Torture of any resident or arbitrary or unlawful deprivation of the life of any resident shall be prohibited. Article 29 The homes and other premises of Hong Kong residents shall be inviolable. Arbitrary or unlawful search of, or intrusion into, a resident‘s home or other premises shall be prohibited. Article 30 The freedom and privacy of communication of Hong Kong residents shall be protected by law. No department or individual may, on any grounds, infringe upon the freedom and privacy of communication of residents except that the relevant authorities may inspect communication in accordance with legal

129

Universitas Sumatera Utara procedures to meet the needs of public security or of investigation into criminal offences. Article 31 Hong Kong residents shall have freedom of movement within the Hong Kong Special Administrative Region and freedom of emigration to other countries and regions. They shall have freedom to travel and to enter or leave the Region. Unless restrained by law, holders of valid travel documents shall be free to leave the Region without special authorization. Article 32 Hong Kong residents shall have freedom of conscience. Hong Kong residents shall have freedom of religious belief and freedom to preach and to conduct and participate in religious activities in public. Article 33 Hong Kong residents shall have freedom of choice of occupation. Article 34 Hong Kong residents shall have freedom to engage in academic research, literary and artistic creation, and other cultural activities. Article 35 Hong Kong residents shall have the right to confidential legal advice, access to the courts, choice of lawyers for timely protection of their lawful rights and interests or for representation in the courts, and to judicial remedies. Hong Kong residents shall have the right to institute legal proceedings in the courts against the acts of the executive authorities and their personnel. Article 36 Hong Kong residents shall have the right to social welfare in accordance with law. The welfare benefits and retirement security of the labour force shall be protected by law. Article 37 The freedom of marriage of Hong Kong residents and their right to raise a family freely shall be protected by law. Article 38 Hong Kong residents shall enjoy the other rights and freedoms safeguarded by the laws of the Hong Kong Special Administrative Region. Article 39 The provisions of the International Covenant on Civil and Political Rights, the International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights, and international labour conventions as applied to Hong Kong shall remain in force and shall be implemented through the laws of the Hong Kong Special Administrative Region. The rights and freedoms enjoyed by Hong Kong residents shall not be restricted unless as prescribed by law. Such restrictions shall not contravene the provisions of the preceding paragraph of this Article. Article 40 The lawful traditional rights and interests of the indigenous inhabitants of the ―New Territories‖ shall be protected by the Hong Kong Special Administrative Region. Article 41 Persons in the Hong Kong Special Administrative Region other than Hong Kong residents shall, in accordance with law, enjoy the rights and freedoms of Hong Kong residents prescribed in this Chapter. Article 42 Hong Kong residents and other persons in Hong Kong shall have the obligation to abide by the laws in force in the Hong Kong Special Administrative Region.

130

Universitas Sumatera Utara Chapter IV Political Structure Section 1 The Chief Executive

Article 43 The Chief Executive of the Hong Kong Special Administrative Region shall be the head of the Hong Kong Special Administrative Region and shall represent the Region. The Chief Executive of the Hong Kong Special Administrative Region shall be accountable to the Central People‘s Government and the Hong Kong Special Administrative Region in accordance with the provisions of this Law. Article 44 The Chief Executive of the Hong Kong Special Administrative Region shall be a Chinese citizen of not less than 40 years of age who is a permanent resident of the Region with no right of abode in any foreign country and has ordinarily resided in Hong Kong for a continuous period of not less than 20 years. Article 45 The Chief Executive of the Hong Kong Special Administrative Region shall be selected by election or through consultations held locally and be appointed by the Central People‘s Government. The method for selecting the Chief Executive shall be specified in the light of the actual situation in the Hong Kong Special Administrative Region and in accordance with the principle of gradual and orderly progress. The ultimate aim is the selection of the Chief Executive by universal suffrage upon nomination by a broadly representative nominating committee in accordance with democratic procedures. The specific method for selecting the Chief Executive is prescribed in Annex I ―Method for the Selection of the Chief Executive of the Hong Kong Special Administrative Region‖. Article 46 The term of office of the Chief Executive of the Hong Kong Special Administrative Region shall be five years. He or she may serve for not more than two consecutive terms. Article 47 The Chief Executive of the Hong Kong Special Administrative Region must be a person of integrity, dedicated to his or her duties. The Chief Executive, on assuming office, shall declare his or her assets to the Chief Justice of the Court of Final Appeal of the Hong Kong Special Administrative Region. This declaration shall be put on record. Article 48 The Chief Executive of the Hong Kong Special Administrative Region shall exercise the following powers and functions: (1) To lead the government of the Region; (2) To be responsible for the implementation of this Law and other laws which, in accordance with this Law, apply in the Hong Kong Special Administrative Region; (3) To sign bills passed by the Legislative Council and to promulgate laws; To sign budgets passed by the Legislative Council and report the budgets and final accounts to the Central People‘s Government for the record; (4) To decide on government policies and to issue executive orders;

131

Universitas Sumatera Utara (5) To nominate and to report to the Central People‘s Government for appointment the following principal officials: Secretaries and Deputy Secretaries of Departments, Directors of Bureaux, Commissioner Against Corruption, Director of Audit, Commissioner of Police, Director of Immigration and Commissioner of Customs and Excise; and to recommend to the Central People‘s Government the removal of the abovementioned officials; (6) To appoint or remove judges of the courts at all levels in accordance with legal procedures; (7) To appoint or remove holders of public office in accordance with legal procedures; (8) To implement the directives issued by the Central People‘s Government in respect of the relevant matters provided for in this Law; (9) To conduct, on behalf of the Government of the Hong Kong Special Administrative Region, external affairs and other affairs as authorized by the Central Authorities; (10) To approve the introduction of motions regarding revenues or expenditure to the Legislative Council; (11) To decide, in the light of security and vital public interests, whether government officials or other personnel in charge of government affairs should testify or give evidence before the Legislative Council or its committees; (12) To pardon persons convicted of criminal offences or commute their penalties; and (13) To handle petitions and complaints. Article 49 If the Chief Executive of the Hong Kong Special Administrative Region considers that a bill passed by the Legislative Council is not compatible with the overall interests of the Region, he or she may return it to the Legislative Council within three months for reconsideration. If the Legislative Council passes the original bill again by not less than a two-thirds majority of all the members, the Chief Executive must sign and promulgate it within one month, or act in accordance with the provisions of Article 50 of this Law. Article 50 If the Chief Executive of the Hong Kong Special Administrative Region refuses to sign a bill passed the second time by the Legislative Council, or the Legislative Council refuses to pass a budget or any other important bill introduced by the government, and if consensus still cannot be reached after consultations, the Chief Executive may dissolve the Legislative Council. The Chief Executive must consult the Executive Council before dissolving the Legislative Council. The Chief Executive may dissolve the Legislative Council only once in each term of his or her office. Article 51 If the Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region refuses to pass the budget introduced by the government, the Chief Executive may apply to the Legislative Council for provisional appropriations. If appropriation of public funds cannot be approved because the Legislative Council

132

Universitas Sumatera Utara has already been dissolved, the Chief Executive may, prior to the election of the new Legislative Council, approve provisional short-term appropriations according to the level of expenditure of the previous fiscal year. Article 52 The Chief Executive of the Hong Kong Special Administrative Region must resign under any of the following circumstances: (1) When he or she loses the ability to discharge his or her duties as a result of serious illness or other reasons; (2) When, after the Legislative Council is dissolved because he or she twice refuses to sign a bill passed by it, the new Legislative Council again passes by a two-thirds majority of all the members the original bill in dispute, but he or she still refuses to sign it; and (3) When, after the Legislative Council is dissolved because it refuses to pass a budget or any other important bill, the new Legislative Council still refuses to pass the original bill in dispute. Article 53 If the Chief Executive of the Hong Kong Special Administrative Region is not able to discharge his or her duties for a short period, such duties shall temporarily be assumed by the Administrative Secretary, Financial Secretary or Secretary of Justice in this order of precedence. *In the event that the office of Chief Executive becomes vacant, a new Chief Executive shall be selected within six months in accordance with the provisions of Article 45 of this Law. During the period of vacancy, his or her duties shall be assumed according to the provisions of the preceding paragraph. Article 54 The Executive Council of the Hong Kong Special Administrative Region shall be an organ for assisting the Chief Executive in policymaking. Article 55 Members of the Executive Council of the Hong Kong Special Administrative Region shall be appointed by the Chief Executive from among the principal officials of the executive authorities, members of the Legislative Council and public figures. Their appointment or removal shall be decided by the Chief Executive. The term of office of members of the Executive Council shall not extend beyond the expiry of the term of office of the Chief Executive who appoints them. Members of the Executive Council of the Hong Kong Special Administrative Region shall be Chinese citizens who are permanent residents of the Region with no right of abode in any foreign country. The Chief Executive may, as he or she deems necessary, invite other persons concerned to sit in on meetings of the Council. Article 56 The Executive Council of the Hong Kong Special Administrative Region shall be presided over by the Chief Executive. Except for the appointment, removal and disciplining of officials and the adoption of measures in emergencies, the Chief Executive shall consult the Executive Council before making important policy decisions, introducing bills to the Legislative Council, making subordinate legislation, or dissolving the

133

Universitas Sumatera Utara Legislative Council. If the Chief Executive does not accept a majority opinion of the Executive Council, he or she shall put the specific reasons on record. Article 57 A Commission Against Corruption shall be established in the Hong Kong Special Administrative Region. It shall function independently and be accountable to the Chief Executive. Article 58 A Commission of Audit shall be established in the Hong Kong Special Administrative Region. It shall function independently and be accountable to the Chief Executive. Section 2 The Executive Authorities

Article 59 The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall be the executive authorities of the Region. Article 60 The head of the Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall be the Chief Executive of the Region. A Department of Administration, a Department of Finance, a Department of Justice, and various bureaux, divisions and commissions shall be established in the Government of the Hong Kong Special Administrative Region. Article 61 The principal officials of the Hong Kong Special Administrative Region shall be Chinese citizens who are permanent residents of the Region with no right of abode in any foreign country and have ordinarily resided in Hong Kong for a continuous period of not less than 15 years. Article 62 The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall exercise the following powers and functions: 1) To formulate and implement policies; (2) To conduct administrative affairs; (3) To conduct external affairs as authorized by the Central People‘s Government under this Law; (4) To draw up and introduce budgets and final accounts; (5) To draft and introduce bills, motions and subordinate legislation; and (6) To designate officials to sit in on the meetings of the Legislative Council and to speak on behalf of the government. Article 63 The Department of Justice of the Hong Kong Special Administrative Region shall control criminal prosecutions, free from any interference. Article 64 The Government of the Hong Kong Special Administrative Region must abide by the law and be accountable to the Legislative Council of the Region: it shall implement laws passed by the Council and already in force; it shall present regular policy addresses to the Council; it shall answer questions raised by members of the Council; and it shall obtain approval from the Council for taxation and public expenditure. Article 65 The previous system of establishing advisory bodies by the executive authorities shall be maintained.

134

Universitas Sumatera Utara Section 3 The Legislature

Article 66 The Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region shall be the legislature of the Region. Article 67 The Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region shall be composed of Chinese citizens who are permanent residents of the Region with no right of abode in any foreign country. However, permanent residents of the Region who are not of Chinese 78 nationality or who have the right of abode in foreign countries may also be elected members of the Legislative Council of the Region, provided that the proportion of such members does not exceed 20 percent of the total membership of the Council. Article 68 The Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region shall be constituted by election. The method for forming the Legislative Council shall be specified in the light of the actual situation in the Hong Kong Special Administrative Region and in accordance with the principle of gradual and orderly progress. The ultimate aim is the election of all the members of the Legislative Council by universal suffrage. The specific method for forming the Legislative Council and its procedures for voting on bills and motions are prescribed in Annex II: ―Method for the Formation of the Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region and Its Voting Procedures‖. Article 69 The term of office of the Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region shall be four years, except the first term which shall be two years. Article 70 If the Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region is dissolved by the Chief Executive in accordance with the provisions of this Law, it must, within three months, be reconstituted by election in accordance with Article 68 of this Law. Article 71 The President of the Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region shall be elected by and from among the members of the Legislative Council. The President of the Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region shall be a Chinese citizen of not less than 40 years of age, who is a permanent resident of the Region with no right of abode in any foreign country and has ordinarily resided in Hong Kong for a continuous period of not less than 20 years. Article 72 The President of the Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region shall exercise the following powers and functions: (1) To preside over meetings; (2) To decide on the agenda, giving priority to government bills for inclusion in the agenda; (3) To decide on the time of meetings; (4) To call special sessions during the recess; (5) To call emergency sessions on the request of the Chief Executive; and

135

Universitas Sumatera Utara (6) To exercise other powers and functions as prescribed in the rules of procedure of the Legislative Council. Article 73 The Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region shall exercise the following powers and functions: (1) To enact, amend or repeal laws in accordance with the provisions of this Law and legal procedures; (2) To examine and approve budgets introduced by the government; (3) To approve taxation and public expenditure; (4) To receive and debate the policy addresses of the Chief Executive; (5) To raise questions on the work of the government; (6) To debate any issue concerning public interests; (7) To endorse the appointment and removal of the judges of the Court of Final Appeal and the Chief Judge of the ; (8) To receive and handle complaints from Hong Kong residents; (9) If a motion initiated jointly by one-fourth of all the members of the Legislative Council charges the Chief Executive with serious breach of law or dereliction of duty and if he or she refuses to resign, the Council may, after passing a motion for investigation, give a mandate to the Chief Justice of the Court of Final Appeal to form and chair an independent investigation committee. The committee shall be responsible for carrying out the investigation and reporting its findings to the Council. If the committee considers the evidence sufficient to substantiate such charges, the Council may pass a motion of impeachment by a two-thirds majority of all its members and report it to the Central People‘s Government for decision; and (10) To summon, as required when exercising the above-mentioned powers and functions, persons concerned to testify or give evidence. Article 74 Members of the Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region may introduce bills in accordance with the provisions of this Law and legal procedures. Bills which do not relate to public expenditure or political structure or the operation of the government may be introduced individually or jointly by members of the Council. The written consent of the Chief Executive shall be required before bills relating to government policies are introduced. Article 75 The quorum for the meeting of the Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region shall be not less than one half of all its members. The rules of procedure of the Legislative Council shall be made by the Council on its own, provided that they do not contravene this Law. Article 76 A bill passed by the Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region may take effect only after it is signed and promulgated by the Chief Executive. Article 77 Members of the Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region shall be immune from legal action in respect of their statements at meetings of the Council.

136

Universitas Sumatera Utara Article 78 Members of the Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region shall not be subjected to arrest when attending or on their way to a meeting of the Council. Article 79 The President of the Legislative Council of the Hong Kong Special Administrative Region shall declare that a member of the Council is no longer qualified for the office under any of the following circumstances: (1) When he or she loses the ability to discharge his or her duties as a result of serious illness or other reasons; (2) When he or she, with no valid reason, is absent from meetings for three consecutive months without the consent of the President of the Legislative Council; (3) When he or she loses or renounces his or her status as a permanent resident of the Region; (4) When he or she accepts a government appointment and becomes a public servant; (5) When he or she is bankrupt or fails to comply with a court order to repay debts; (6) When he or she is convicted and sentenced to imprisonment for one month or more for a criminal offence committed within or outside the Region and is relieved of his or her duties by a motion passed by two-thirds of the members of the Legislative Council present; and (7) When he or she is censured for misbehaviour or breach of oath by a vote of two-thirds of the members of the Legislative Council present.

Section 4 The Judiciary

Article 80 The courts of the Hong Kong Special Administrative Region at all levels shall be the judiciary of the Region, exercising the judicial power of the Region. Article 81 The Court of Final Appeal, the High Court, district courts, magistrates‘ courts and other special courts shall be established in the Hong Kong Special Administrative Region. The High Court shall comprise the Court of Appeal and the Court of First Instance. The judicial system previously practised in Hong Kong shall be maintained except for those changes consequent upon the establishment 83 of the Court of Final Appeal of the Hong Kong Special Administrative Region. Article 82 The power of final adjudication of the Hong Kong Special Administrative Region shall be vested in the Court of Final Appeal of the Region, which may as required invite judges from other common law jurisdictions to sit on the Court of Final Appeal. Article 83 The structure, powers and functions of the courts of the Hong Kong Special Administrative Region at all levels shall be prescribed by law.

137

Universitas Sumatera Utara Article 84 The courts of the Hong Kong Special Administrative Region shall adjudicate cases in accordance with the laws applicable in the Region as prescribed in Article 18 of this Law and may refer to precedents of other common law jurisdictions. Article 85 The courts of the Hong Kong Special Administrative Region shall exercise judicial power independently, free from any interference. Members of the judiciary shall be immune from legal action in the performance of their judicial functions. Article 86 The principle of trial by jury previously practised in Hong Kong shall be maintained. Article 87 In criminal or civil proceedings in the Hong Kong Special Administrative Region, the principles previously applied in Hong Kong and the rights previously enjoyed by parties to proceedings shall be maintained. 84 Anyone who is lawfully arrested shall have the right to a fair trial by the judicial organs without delay and shall be presumed innocent until convicted by the judicial organs. Article 88 Judges of the courts of the Hong Kong Special Administrative Region shall be appointed by the Chief Executive on the recommendation of an independent commission composed of local judges, persons from the legal profession and eminent persons from other sectors. Article 89 A judge of a court of the Hong Kong Special Administrative Region may only be removed for inability to discharge his or her duties, or for misbehaviour, by the Chief Executive on the recommendation of a tribunal appointed by the Chief Justice of the Court of Final Appeal and consisting of not fewer than three local judges. The Chief Justice of the Court of Final Appeal of the Hong Kong Special Administrative Region may be investigated only for inability to discharge his or her duties, or for misbehaviour, by a tribunal appointed by the Chief Executive and consisting of not fewer than five local judges and may be removed by the Chief Executive on the recommendation of the tribunal and in accordance with the procedures prescribed in this Law. Article 90 The Chief Justice of the Court of Final Appeal and the Chief Judge of the High Court of the Hong Kong Special Administrative Region shall be Chinese citizens who are permanent residents of the Region with no right of abode in any foreign country. In the case of the appointment or removal of judges of the Court of Final Appeal and the Chief Judge of the High Court of the Hong Kong Special Administrative Region, the Chief Executive shall, in addition to following the procedures prescribed in Articles 88 and 89 of this Law, 85 obtain the endorsement of the Legislative Council and report such appointment or removal to the Standing Committee of the National People‘s Congress for the record. Article 91 The Hong Kong Special Administrative Region shall maintain the previous system of appointment and removal of members of the judiciary other than judges.

138

Universitas Sumatera Utara Article 92 Judges and other members of the judiciary of the Hong Kong Special Administrative Region shall be chosen on the basis of their judicial and professional qualities and may be recruited from other common law jurisdictions. Article 93 Judges and other members of the judiciary serving in Hong Kong before the establishment of the Hong Kong Special Administrative Region may all remain in employment and retain their seniority with pay, allowances, benefits and conditions of service no less favourable than before. The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall pay to judges and other members of the judiciary who retire or leave the service in compliance with regulations, including those who have retired or left the service before the establishment of the Hong Kong Special Administrative Region, or to their dependants, all pensions, gratuities, allowances and benefits due to them on terms no less favourable than before, irrespective of their nationality or place of residence. Article 94 On the basis of the system previously operating in Hong Kong, the Government of the Hong Kong Special Administrative Region may make provisions for local lawyers and lawyers from outside Hong Kong to work and practise in the Region. Article 95 The Hong Kong Special Administrative Region may, through consultations and in accordance with law, maintain juridical relations with the judicial organs of other parts of the country, and they may render assistance to each other. Article 96 With the assistance or authorization of the Central People‘s Government, the Government of the Hong Kong Special Administrative Region may make appropriate arrangements with foreign states for reciprocal juridical assistance.

Section 5 District Organizations

Article 97 District organizations which are not organs of political power may be established in the Hong Kong Special Administrative Region, to be consulted by the government of the Region on district administration and other affairs, or to be responsible for providing services in such fields as culture, recreation and environmental sanitation. Article 98 The powers and functions of the district organizations and the method for their formation shall be prescribed by law.

Section 6 Public Servants

Article 99 Public servants serving in all government departments of the Hong Kong Special Administrative Region must be permanent residents of the Region, except where otherwise provided for in Article 101 of this Law 87 regarding

139

Universitas Sumatera Utara public servants of foreign nationalities and except for those below a certain rank as prescribed by law. Public servants must be dedicated to their duties and be responsible to the Government of the Hong Kong Special Administrative Region. Article 100 Public servants serving in all Hong Kong government departments, including the police department, before the establishment of the Hong Kong Special Administrative Region, may all remain in employment and retain their seniority with pay, allowances, benefits and conditions of service no less favourable than before. Article 101 The Government of the Hong Kong Special Administrative Region may employ British and other foreign nationals previously serving in the public service in Hong Kong, or those holding permanent identity cards of the Region, to serve as public servants in government departments at all levels, but only Chinese citizens among permanent residents of the Region with no right of abode in any foreign country may fill the following posts: the Secretaries and Deputy Secretaries of Departments, Directors of Bureaux, Commissioner Against Corruption, Director of Audit, Commissioner of Police, Director of Immigration and Commissioner of Customs and Excise. The Government of the Hong Kong Special Administrative Region may also employ British and other foreign nationals as advisers to government departments and, when required, may recruit qualified candidates from outside the Region to fill professional and technical posts in government departments. These foreign nationals shall be employed only in their individual capacities and shall be responsible to the government of the Region. Article 102 The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall pay to public servants who retire or who leave the service in 88 compliance with regulations, including those who have retired or who have left the service in compliance with regulations before the establishment of the Hong Kong Special Administrative Region, or to their dependants, all pensions, gratuities, allowances and benefits due to them on terms no less favourable than before, irrespective of their nationality or place of residence. Article 103 The appointment and promotion of public servants shall be on the basis of their qualifications, experience and ability. Hong Kong‘s previous system of recruitment, employment, assessment, discipline, training and management for the public service, including special bodies for their appointment, pay and conditions of service, shall be maintained, except for any provisions for privileged treatment of foreign nationals. Article 104 *When assuming office, the Chief Executive, principal officials, members of the Executive Council and of the Legislative Council, judges of the courts at all levels and other members of the judiciary in the Hong Kong Special Administrative Region must, in accordance with law, swear to uphold the Basic Law of the Hong Kong Special Administrative Region of the People‘s Republic of

140

Universitas Sumatera Utara China and swear allegiance to the Hong Kong Special Administrative Region of the People‘s Republic of China.

Chapter V Economy Section 1 Public Finance, Monetary Affairs, Trade, Industry and Commerce

Article 105 The Hong Kong Special Administrative Region shall, in accordance with law, protect the right of individuals and legal persons to the acquisition, use, disposal and inheritance of property and their right to compensation for lawful deprivation of their property. Such compensation shall correspond to the real value of the property concerned at the time and shall be freely convertible and paid without undue delay. The ownership of enterprises and the investments from outside the Region shall be protected by law. Article 106 The Hong Kong Special Administrative Region shall have independent finances. The Hong Kong Special Administrative Region shall use its financial revenues exclusively for its own purposes, and they shall not be handed over to the Central People‘s Government. The Central People‘s Government shall not levy taxes in the Hong Kong Special Administrative Region. Article 107 The Hong Kong Special Administrative Region shall follow the principle of keeping expenditure within the limits of revenues in drawing up its budget, and strive to achieve a fiscal balance, avoid deficits and keep the budget commensurate with the growth rate of its gross domestic product. Article 108 The Hong Kong Special Administrative Region shall practise an independent taxation system. The Hong Kong Special Administrative Region shall, taking the low tax policy previously pursued in Hong Kong as reference, enact laws on its own concerning types of taxes, tax rates, tax reductions, allowances and exemptions, and other matters of taxation. Article 109 The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall provide an appropriate economic and legal environment for the maintenance of the status of Hong Kong as an international financial centre. Article 110 The monetary and financial systems of the Hong Kong Special Administrative Region shall be prescribed by law. The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall, on its own, formulate monetary and financial policies, safeguard the free operation of financial business and financial markets, and regulate and supervise them in accordance with law. Article 111 The Hong Kong dollar, as the legal tender in the Hong Kong Special Administrative Region, shall continue to circulate. The authority to issue Hong Kong currency shall be vested in the Government of the Hong Kong Special Administrative Region. The issue of Hong Kong currency must be backed by a 100 percent reserve fund. The system

141

Universitas Sumatera Utara regarding the issue of Hong Kong currency and the reserve fund system shall be prescribed by law. The Government of the Hong Kong Special Administrative Region may authorize designated banks to issue or continue to issue Hong Kong currency under statutory authority, after satisfying itself that any issue of 91 currency will be soundly based and that the arrangements for such issue are consistent with the object of maintaining the stability of the currency. Article 112 No foreign exchange control policies shall be applied in the Hong Kong Special Administrative Region. The Hong Kong dollar shall be freely convertible. Markets for foreign exchange, gold, securities, futures and the like shall continue. The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall safeguard the free flow of capital within, into and out of the Region. Article 113 The Exchange Fund of the Hong Kong Special Administrative Region shall be managed and controlled by the government of the Region, primarily for regulating the exchange value of the Hong Kong dollar. Article 114 The Hong Kong Special Administrative Region shall maintain the status of a free port and shall not impose any tariff unless otherwise prescribed by law. Article 115 The Hong Kong Special Administrative Region shall pursue the policy of free trade and safeguard the free movement of goods, intangible assets and capital. Article 116 The Hong Kong Special Administrative Region shall be a separate customs territory. The Hong Kong Special Administrative Region may, using the name ―Hong Kong, China‖, participate in relevant international organizations and international trade agreements (including preferential trade 92 arrangements), such as the General Agreement on Tariffs and Trade and arrangements regarding international trade in textiles. Export quotas, tariff preferences and other similar arrangements, which are obtained or made by the Hong Kong Special Administrative Region or which were obtained or made and remain valid, shall be enjoyed exclusively by the Region. Article 117 The Hong Kong Special Administrative Region may issue its own certificates of origin for products in accordance with prevailing rules of origin. Article 118 The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall provide an economic and legal environment for encouraging investments, technological progress and the development of new industries. Article 119 The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall formulate appropriate policies to promote and co-ordinate the development of various trades such as manufacturing, commerce, tourism, real estate, transport, public utilities, services, agriculture and fisheries, and pay regard to the protection of the environment.

142

Universitas Sumatera Utara Section 2 Land Leases

Article 120 All leases of land granted, decided upon or renewed before the establishment of the Hong Kong Special Administrative Region which extend beyond 30 June 1997, and all rights in relation to such leases, shall continue to be recognized and protected under the law of the Region. Article 121 As regards all leases of land granted or renewed where the original leases contain no right of renewal, during the period from 27 May 1985 to 30 June 1997, which extend beyond 30 June 1997 and expire not later than 30 June 2047, the lessee is not required to pay an additional premium as from 1 July 1997, but an annual rent equivalent to 3 per cent of the rateable value of the property at that date, adjusted in step with any changes in the rateable value thereafter, shall be charged. Article 122 In the case of old schedule lots, village lots, small houses and similar rural holdings, where the property was on 30 June 1984 held by, or, in the case of small houses granted after that date, where the property is granted to, a lessee descended through the male line from a person who was in 1898 a resident of an established village in Hong Kong, the previous rent shall remain unchanged so long as the property is held by that lessee or by one of his lawful successors in the male line. Article 123 Where leases of land without a right of renewal expire after the establishment of the Hong Kong Special Administrative Region, they shall be dealt with in accordance with laws and policies formulated by the Region on its own.

Section 3 Shipping

Article 124 The Hong Kong Special Administrative Region shall maintain Hong Kong‘s previous systems of shipping management and shipping regulation, including the system for regulating conditions of seamen. The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall, on its own, define its specific functions and responsibilities in respect of shipping. Article 125 The Hong Kong Special Administrative Region shall be authorized by the Central People‘s Government to continue to maintain a shipping register and issue related certificates under its legislation, using the name ―Hong Kong, China‖. Article 126 With the exception of foreign warships, access for which requires the special permission of the Central People‘s Government, ships shall enjoy access to the ports of the Hong Kong Special Administrative Region in accordance with the laws of the Region. Article 127 Private shipping businesses and shipping-related businesses and private container terminals in the Hong Kong Special Administrative Region may continue to operate freely.

143

Universitas Sumatera Utara Section 4 Civil Aviation

Article 128 The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall provide conditions and take measures for the maintenance of the status of Hong Kong as a centre of international and regional aviation. Article 129 The Hong Kong Special Administrative Region shall continue the previous system of civil aviation management in Hong Kong and keep its own aircraft register in accordance with provisions laid down by the Central People‘s Government concerning nationality marks and registration marks of aircraft. Access of foreign state aircraft to the Hong Kong Special Administrative Region shall require the special permission of the Central People‘s Government. Article 130 The Hong Kong Special Administrative Region shall be responsible on its own for matters of routine business and technical management of civil aviation, including the management of airports, the provision of air traffic services within the flight information region of the Hong Kong Special Administrative Region, and the discharge of other responsibilities allocated to it under the regional air navigation procedures of the International Civil Aviation Organization. Article 131 The Central People‘s Government shall, in consultation with the Government of the Hong Kong Special Administrative Region, make arrangements providing air services between the Region and other parts of the People‘s Republic of China for airlines incorporated in the Hong Kong Special Administrative Region and having their principal place of business in Hong Kong and other airlines of the People‘s Republic of China. Article 132 All air service agreements providing air services between other parts of the People‘s Republic of China and other states and regions with stops at the Hong Kong Special Administrative Region and air services between the Hong Kong Special Administrative Region and other states and regions with stops at other parts of the People‘s Republic of China shall be concluded by the Central People‘s Government. In concluding the air service agreements referred to in the first paragraph of this Article, the Central People‘s Government shall take account of the special conditions and economic interests of the Hong Kong Special Administrative Region and consult the government of the Region. Representatives of the Government of the Hong Kong Special Administrative Region may, as members of the delegations of the Government of the People‘s Republic of China, participate in air service consultations conducted by the Central People‘s Government with foreign governments concerning arrangements for such services referred to in the first paragraph of this Article. Article 133 Acting under specific authorizations from the Central People‘s Government, the Government of the Hong Kong Special Administrative Region may: (1) renew or amend air service agreements and arrangements previously in force;

144

Universitas Sumatera Utara (2) negotiate and conclude new air service agreements providing routes for airlines incorporated in the Hong Kong Special Administrative Region and having their principal place of business in Hong Kong and providing rights for over- flights and technical stops; and (3) negotiate and conclude provisional arrangements with foreign states or regions with which no air service agreements have been concluded. All scheduled air services to, from or through Hong Kong, which do not operate to, from or through the mainland of China shall be regulated by the air service agreements or provisional arrangements referred to in this Article. Article 134 The Central People‘s Government shall give the Government of the Hong Kong Special Administrative Region the authority to: (1) negotiate and conclude with other authorities all arrangements concerning the implementation of the air service agreements and provisional arrangements referred to in Article 133 of this Law; (2) issue licences to airlines incorporated in the Hong Kong Special Administrative Region and having their principal place of business in Hong Kong; (3) designate such airlines under the air service agreements and provisional arrangements referred to in Article 133 of this Law; and (4) issue permits to foreign airlines for services other than those to, from or through the mainland of China. Article 135 Airlines incorporated and having their principal place of business in Hong Kong and businesses related to civil aviation functioning there prior to the establishment of the Hong Kong Special Administrative Region may continue to operate.

Chapter VI Education, Science, Culture, Sports, Religion, Labour and Social Services

Article 136 On the basis of the previous educational system, the Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall, on its own, formulate policies on the development and improvement of education, including policies regarding the educational system and its administration, the language of instruction, the allocation of funds, the examination system, the system of academic awards and the recognition of educational qualifications. Community organizations and individuals may, in accordance with law, run educational undertakings of various kinds in the Hong Kong Special Administrative Region. Article 137 Educational institutions of all kinds may retain their autonomy and enjoy academic freedom. They may continue to recruit staff and use teaching materials from outside the Hong Kong Special Administrative Region. Schools run by religious organizations may continue to provide religious education, including courses in religion. Students shall enjoy freedom of choice of educational institutions and freedom to pursue their education outside the Hong Kong Special Administrative Region.

145

Universitas Sumatera Utara Article 138 The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall, on its own, formulate policies to develop Western and traditional Chinese medicine and to improve medical and health services. Community organizations and individuals may provide various medical and health services in accordance with law. Article 139 The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall, on its own, formulate policies on science and technology and protect by law achievements in scientific and technological research, patents, discoveries and inventions. The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall, on its own, decide on the scientific and technological standards and specifications applicable in Hong Kong. Article 140 The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall, on its own, formulate policies on culture and protect by law the achievements and the lawful rights and interests of authors in their literary and artistic creation. Article 141 The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall not restrict the freedom of religious belief, interfere in the internal affairs of religious organizations or restrict religious activities which do not contravene the laws of the Region. Religious organizations shall, in accordance with law, enjoy the rights to acquire, use, dispose of and inherit property and the right to receive financial assistance. Their previous property rights and interests shall be maintained and protected. Religious organizations may, according to their previous practice, continue to run seminaries and other schools, hospitals and welfare institutions and to provide other social services. Religious organizations and believers in the Hong Kong Special Administrative Region may maintain and develop their relations with religious organizations and believers elsewhere. Article 142 The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall, on the basis of maintaining the previous systems concerning the professions, formulate provisions on its own for assessing the qualifications for practice in the various professions. Persons with professional qualifications or qualifications for professional practice obtained prior to the establishment of the Hong Kong Special Administrative Region may retain their previous qualifications in accordance with the relevant regulations and codes of practice. The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall continue to recognize the professions and the professional organizations recognized prior to the establishment of the Region, and these organizations may, on their own, assess and confer professional qualifications. The Government of the Hong Kong Special Administrative Region may, as required by developments in society and in consultation with the parties concerned, recognize new professions and professional organizations. Article 143 The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall, on its own, formulate policies on sports. Non-governmental sports organizations may continue to exist and develop in accordance with law.

146

Universitas Sumatera Utara Article 144 The Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall maintain the policy previously practised in Hong Kong in respect of subventions for non-governmental organizations in fields such as education, medicine and health, culture, art, recreation, sports, social welfare and social work. Staff members previously serving in subvented organizations in Hong Kong may remain in their employment in accordance with the previous system. 101 Article 145 On the basis of the previous social welfare system, the Government of the Hong Kong Special Administrative Region shall, on its own, formulate policies on the development and improvement of this system in the light of the economic conditions and social needs. Article 146 Voluntary organizations providing social services in the Hong Kong Special Administrative Region may, on their own, decide their forms of service, provided that the law is not contravened. Article 147 The Hong Kong Special Administrative Region shall on its own formulate laws and policies relating to labour. Article 148 The relationship between non-governmental organizations in fields such as education, science, technology, culture, art, sports, the professions, medicine and health, labour, social welfare and social work as well as religious organizations in the Hong Kong Special Administrative Region and their counterparts on the mainland shall be based on the principles of non- subordination, non-interference and mutual respect. Article 149 Non-governmental organizations in fields such as education, science, technology, culture, art, sports, the professions, medicine and health, labour, social welfare and social work as well as religious organizations in the Hong Kong Special Administrative Region may maintain and develop relations with their counterparts in foreign countries and regions and with relevant international organizations. They may, as required, use the name ―Hong Kong, China‖ in the relevant activities.

Chapter VII External Affairs

Article 150 Representatives of the Government of the Hong Kong Special Administrative Region may, as members of delegations of the Government of the People‘s Republic of China, participate in negotiations at the diplomatic level directly affecting the Region conducted by the Central People‘s Government. Article 151 The Hong Kong Special Administrative Region may on its own, using the name ―Hong Kong, China‖, maintain and develop relations and conclude and implement agreements with foreign states and regions and relevant international organizations in the appropriate fields, including the economic, trade, financial and monetary, shipping, communications, tourism, cultural and sports fields.

147

Universitas Sumatera Utara Article 152 Representatives of the Government of the Hong Kong Special Administrative Region may, as members of delegations of the People‘s Republic of China, participate in international organizations or conferences in appropriate fields limited to states and affecting the Region, or may attend in such other capacity as may be permitted by the Central People‘s Government and the international organization or conference concerned, and may express their views, using the name ―Hong Kong, China‖. The Hong Kong Special Administrative Region may, using the name ―Hong Kong, China‖, participate in international organizations and conferences not limited to states. The Central People‘s Government shall take the necessary steps to ensure that the Hong Kong Special Administrative Region shall continue to retain its status in an appropriate capacity in those international organizations of which the People‘s Republic of China is a member and in which Hong Kong participates in one capacity or another. The Central People‘s Government shall, where necessary, facilitate the continued participation of the Hong Kong Special Administrative Region in an appropriate capacity in those international organizations in which Hong Kong is a participant in one capacity or another, but of which the People‘s Republic of China is not a member. Article 153 The application to the Hong Kong Special Administrative Region of international agreements to which the People‘s Republic of China is or becomes a party shall be decided by the Central People‘s Government, in accordance with the circumstances and needs of the Region, and after seeking the views of the government of the Region. International agreements to which the People‘s Republic of China is not a party but which are implemented in Hong Kong may continue to be implemented in the Hong Kong Special Administrative Region. The Central People‘s Government shall, as necessary, authorize or assist the government of the Region to make appropriate arrangements for the application to the Region of other relevant international agreements. Article 154 The Central People‘s Government shall authorize the Government of the Hong Kong Special Administrative Region to issue, in accordance with law, passports of the Hong Kong Special Administrative Region of the People‘s Republic of China to all Chinese citizens who hold permanent identity cards of the Region, and travel documents of the Hong Kong Special Administrative Region of the People‘s Republic of China to all other persons lawfully residing in the Region. The above passports and documents shall be valid for all states and regions and shall record the holder‘s right to return to the Region. The Government of the Hong Kong Special Administrative Region may apply immigration controls on entry into, stay in and departure from the Region by persons from foreign states and regions. Article 155 The Central People‘s Government shall assist or authorize the Government of the Hong Kong Special Administrative Region to conclude visa abolition agreements with foreign states or regions.

148

Universitas Sumatera Utara Article 156 The Hong Kong Special Administrative Region may, as necessary, establish official or semi-official economic and trade missions in foreign countries and shall report the establishment of such missions to the Central People‘s Government for the record. Article 157 The establishment of foreign consular and other official or semiofficial missions in the Hong Kong Special Administrative Region shall require the approval of the Central People‘s Government. Consular and other official missions established in Hong Kong by states which have formal diplomatic relations with the People‘s Republic of China may be maintained. According to the circumstances of each case, consular and other official missions established in Hong Kong by states which have no formal diplomatic relations with the People‘s Republic of China may be permitted either to remain or be changed to semi-official missions. States not recognized by the People‘s Republic of China may only establish non-governmental institutions in the Region.

Chapter VIII Interpretation and Amendment of the Basic Law

Article 158 The power of interpretation of this Law shall be vested in the Standing Committee of the National People‘s Congress. The Standing Committee of the National People‘s Congress shall authorize the courts of the Hong Kong Special Administrative Region to interpret on their own, in adjudicating cases, the provisions of this Law which are within the limits of the autonomy of the Region. The courts of the Hong Kong Special Administrative Region may also interpret other provisions of this Law in adjudicating cases. However, if the courts of the Region, in adjudicating cases, need to interpret the provisions of this Law concerning affairs which are the responsibility of the Central People‘s Government, or concerning the relationship between the Central Authorities and the Region, and if such interpretation will affect the judgments on the cases, the courts of the Region shall, before making their final judgments which are not appealable, seek an interpretation of the relevant provisions from the Standing Committee of the National People‘s Congress through the Court of Final Appeal of the Region. When the Standing Committee makes an interpretation of the provisions concerned, the courts of the Region, in applying those provisions, shall follow the interpretation of the Standing Committee. However, judgments previously rendered shall not be affected. The Standing Committee of the National People‘s Congress shall consult its Committee for the Basic Law of the Hong Kong Special Administrative Region before giving an interpretation of this Law. Article 159 The power of amendment of this Law shall be vested in the National People‘s Congress. The power to propose bills for amendments to this Law shall be vested in the Standing Committee of the National People‘s Congress, the State Council and the Hong Kong Special Administrative Region. Amendment bills

149

Universitas Sumatera Utara from the Hong Kong Special Administrative Region shall be submitted to the National People‘s Congress by the delegation of the Region to the National People‘s Congress after obtaining the consent of two-thirds of the deputies of the Region to the National People‘s Congress, two-thirds of all the members of the Legislative Council of the Region, and the Chief Executive of the Region. Before a bill for amendment to this Law is put on the agenda of the National People‘s Congress, the Committee for the Basic Law of the Hong Kong Special Administrative Region shall study it and submit its views. No amendment to this Law shall contravene the established basic policies of the People‘s Republic of China regarding Hong Kong.

Chapter IX Supplementary Provisions

Article 160 Upon the establishment of the Hong Kong Special Administrative Region, the laws previously in force in Hong Kong shall be adopted as laws of the Region except for those which the Standing Committee of the National People‘s Congress declares to be in contravention of this Law. If any laws are later discovered to be in contravention of this Law, they shall be amended or cease to have force in accordance with the procedure as prescribed by this Law. Documents, certificates, contracts, and rights and obligations valid under the laws previously in force in Hong Kong shall continue to be valid and be recognized and protected by the Hong Kong Special Administrative Region, provided that they do not contravene this Law. Sumber : https://Www.Basiclaw.Gov.Hk/En/Basiclawtext/Images/Basiclaw_Full_Text_en. Pdf.

150

Universitas Sumatera Utara Lampiran 2 Pengajuan Usulan Judul Proposal Skripsi

151

Universitas Sumatera Utara Lampiran 3 Penugasan Membimbing Skripsi

152

Universitas Sumatera Utara

153

Universitas Sumatera Utara Lampiran 4 Bukti Hadir Seminar Proposal Peneltian

154

Universitas Sumatera Utara Lampiran 5 Acc Seminar Proposal

155

Universitas Sumatera Utara Lampiran 6 Undangan Seminar Proposal/ Hasil Penelitian

156

Universitas Sumatera Utara Lampiran 7 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal Rancangan Usulan Penelitian (RUP) Mahasiswa

157

Universitas Sumatera Utara Lampiran 8 Berita Acara Seminar Usulan Penelitian Program Studi Ilmu Politik

158

Universitas Sumatera Utara

159

Universitas Sumatera Utara Lampiran 9

Acc Ujian Komprehensif

160

Universitas Sumatera Utara Lampiran 10

Kartu Kendali Bimbingan Skripsi

161

Universitas Sumatera Utara Lampiran 11

Surat Keterangan Berhak Mengikuti Ujian Skripsi/ Tugas Akhir

162

Universitas Sumatera Utara