BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik Indie Lahir Dari

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik Indie Lahir Dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik indie lahir dari kejenuhan dan ketidakpuasan para musisi dengan pola industri musik mainstream yang ketika selera pasarnya mengarah kepada pola keseragaman dan membuat para musisi bermusik dibawah tekanan selera pasar yang diinginkan industri, sehingga para musisi tidak dapat lagi berkarya dengan idealisme mereka, dari sinilah fenomena musik indie hadir dengan prinsip D.I.Y sebagai semangatnya terebentuknya indie merupakan bentuk perlawanan terhadap industri dengan selera pasar atau konten yang di suguhkan. D.I.Y istilah yang digunakan oleh beragam komunitas yang mengacu kepada orang-orang yang mencipta atau memperbaiki berbagai macam barang sendiri tanpa bantuan Profesional.Gagasan ini berhubungan dengan gerakan kerajinan dan seni (Joanne, 2010:237). Salah satu band indie yang semenjak kehadirannya diblantika musik Indonesia terus menarik perhatian para pencinta musik di Indonesia adalah grup band Efek Rumah Kaca, hal tersebut tidak lepas dari musik yang mereka mainkan yang mengangkat mengenai fenomena dan isu-isu sosial seperti poitik, sosial psikologis, cinta, gaya hidup bahkan industri musik lewat bahasa dan teks lagu yang memiliki makna mendalam, seperti yang diulas di dalam artikel yang dipubliskasi oleh The Jakarta Post yang berjudul "Efek Rumah Kaca, Making Te world (and some ears) hotter with their music" On top the tunes, the band's power lies in their lyric writing Rather than singing about puppy love, they bring up broad social issues, like politics, love, lifestyles, drug abuse, human relationships, which may prick listeners' consciences (selain pada lagu, kekuatan band ini terletak pada penulisan lirik. Mereka tidak menyanyikan lagu cinta masa kini, tapi mengangkat isu-isu sosial, seperti politik, cinta, gaya hidup, penyalahgunaan narkoba, hubungan antarmanusia, yang mungkin merasuk pada kata hati pendengar)"(http://www.thejakartapost.com/news/2009/04/12/efek-rumah-kaca- 1 making-world-and-some-ears-hotter-with-their-music.html, diakses tanggal 15 Maret 2016). Efek Rumah Kaca merupakan band yang berdiri pada tahun 2001, band ini berasal dari Jakarta yang beraggotakan Cholil Mahmud pada vokal dan gitar, Adrian Yunan Faisal pada bass dan Akbar Bagus Sudibyo pada drum. Band ini telah memiliki 3 album yaitu Efek Rumah Kaca pada tahun 2007 lalu Kamar Gelap pada tahun 2008 serta Sinestesia pada tahun 2015. Band ini pernah berganti nama sebanyak 3 kali yaitu "Hush" lalu "Superego" dan terakhir menjadi Efek Rumah Kaca yang diambil dari judul lagu mereka. Dari segi penghargaan Efek Rumah Kaca pernah menjadi nominator AMI award pada tahun 2008 lalu Rookie of the year 2008, Rolling Stone Indonesia serta meraih MTV Music Award pada tahun 2008, Kategori The Best Cutting Edge. Di tahun 2015 Efek Rumah Kaca kembali dengan merilis album terbaru mereka yang di beri nama Sinestesia sebelum album ini keluar Efek Rumah Kaca sebelumnya telah mengerluarkan single sebagai cikal bakal kembalinya Efek Rumah Kaca, album ini merupakan album yang ditunggu bagi sebagian penggemar sebab setelah 7 tahun lamanya vakum akhirnya Efek Rumah Kaca kembali menggeluarkan album. Tahun 2009 Efek Rumah kaca dipercaya untuk mengisi rubrik khusus seputar pemilu di surat kabar kompas setiap hari sabtu. Efek Rumah Kaca juga pernah menyanyikan lagu "Mosi Tidak Percaya" didepan gedung DPR sebagai aksi ketidakpercayaan terhadap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), teks lagu yang terkandung dalam lagu "Mosi Tidak Percaya" ini menggambarkan kepenatan masyarakat terhadap janji -janji yang tidak ditepati oleh para penguasa. Efek Rumah Kaca juga membuat lagu yang berjudul " Di Udara". Lagu ini didedikasikan untuk pejuang HAM khususnya dalam kasus Munir. Dalam suatu lagu, teks lagu merupakan sarana untuk menukarkan simbol. Setiap teks lagu yang ditulis tentunya mengandung pesan atau makna tersendiri yang ingin disampaikan pencipta lagu kepada khalayak luas. Pesan atau makna tersebut biasanya dipengharuhi dari kehidupan sehari-hari, pengalaman pribadi maupun orang lain atau sekitarnya. Komunikasi dalam teks lagu bersifat satu arah dimana pencipta teks lagu yang merupakan komunikator menyampaikan pesan 2 atau simbol lewat media lagu kepada pendengarnya yang merupkan komunikator. Efek dari pesan yang disampaikan komunikator dalam hal ini yaitu pencipta teks lagu dapat dirasakan oleh komuinkan yang merupakan pendegar berdasarkan pengalaman dan perasaan dari pendengarnya. Menurut Budiman dalam (Sobur, 2012:53), teks merupakan seperangkat tanda yang ditansmisikan dari seorang pengirim kepada seorang penerima melalui medium tertentu dan dengan kode-kode tertentu. Artinya teks dalam medium lagu yang dikemas bersama musik tidak lagi menjadi media hiburan semata, tetapi juga bisa digunakan sebagai media untuk menyalurkan aspirasi pencipta lagu kepada pendengar atau khalayak, teks lagu mempunyai makna karena kata-kata yang dipakai oleh pencipta lagu dalam bentuk ekpresi yang diwujudkan dalam dua unsur yaitu suara dan kata-kata, teks lagu juga dapat mempengharuhi emosional dan nalar bagi pendengarnya, seseorang bisa menangis atau tertawa karena teks lagu yang menyetuh perasaanya.. Lagu merupakan media yang universal yang di dalamnya terkandung struktur nada yang digabungkan dengan irama serta syair yang diubah menjadi harmonisasi yang indah. Kesatuan yang disebut lagu biasanya diiringi dengan alat musik agar menjadi nada dan bunyi yang disatukan pada teks lagu sehingga mempunyai daya pikat untuk didengarkan oleh khalayak. Lagu dapat mempengharuhi kondisi psikologis seseorang yang dipengharuhi oleh susana hati pendegarnya. Menurut Thomas Carlyle dalam (Djohan, 2003:67), arti dari sebuah lagu sangat dalam. Siapapun yang ada disana, dengan kata-kata yang logis, dapat mengekpresikan musik yang dapat mempengharuhi kita. Musik merupakan suatu karya seni yang berbentuk suara atau bunyi yang dihasilkan melalui sebuah benda, Musik dijadikan salah satu media untuk menyampaikan pesan atau simbol melalui keberaddan teks lagu. Musik juga mampu menyuarakan berbagai fenomena, isu, serta topik yang melekat dengan kehidupan bermasyarakat, sehingga musik memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia. Musik dapat berdiri tunggal tanpa keharusan iringan vokal hal tersebut disebut musik insrument. 3 Menurut Djohan (2003 : 27-28), musik merupakan perilaku sosial yang kompleks dan universal yang didalamnya memuat sebuah ungkapan pikiran manusia, gagasan, dan ide-ide dari otak yang mengandung sebuah sinyal pesan yang signifikan. Pesan atau ide yang disampaikan melalui musik atau lagu biasanya memiliki keterkaitan dengan konteks historis. Muatan lagu tidak hanya sebuah gagasan untuk menghibur, tetapi memiliki pesan-pesan moral atau idealisme dan sekaligus memiliki kekuatan ekonomis. Sebagai salah satu band indie yang memiliki idealis dalam bermusik dan dikenal sebagai band dengan kekuatan penulisan teks lagu yang mendalam, peneliti tertarik meneliti makna dari salah satu teks lagu dari band Efek Rumah Kaca. Peneliti memilih lagu "Pasar Bisa Diciptakan" karya Efek Rumah Kaca karena dari teks lagu yang terkandung memiliki bahasa dan makna yang sangat menarik. Hal ini terlihat pada teks lagu “Pasar Bisa Diciptakan” karya Efek Rumah Kaca yang berbunyi: Kami mau yang lebih indah Bukan hanya remah remah Sepah, sudahlah Kami hanya akan mencipta Segala apa yang kami cinta, bahagia Kami bawa yang membara Di dasar jiwa, di dasar jiwa Menembus rimba dan belantara sendiri (pasar bisa diciptakan) Membangun kota dan peradaban sendiri Kami ingin lebih bergizi Bukan hanya yang malnutrisi,substansi Kami bawa yang membara Di dasar jiwa, di dasar jiwa 4 Menembus rimba dan belantara sendiri (pasar bisa diciptakan) Membangun kota dan peradaban sendiri Pasar bisa diciptakan, pasar bisa diciptakan Pasar bisa diciptakan, pasar bisa diciptakan Pasar bisa diciptakan ooooo Pasar bisa diciptakan, pasar bisa diciptakan Pasar bisa diciptakan, pasar bisa diciptakan Pasar bisa diciptakan Sumber : http://efekrumahkaca.net Lagu yang diberi judul Pasar Bisa Diciptakan ini merupakan single terbaru Efek rumah kaca yang rilis pada tanggal 10 Juli 2015 setelah vakum selama 7 tahun. Setelah lagu tersebut liris lewat ratusan radio-radio di Indonesia, pada tanggal 13 juli 2015 lagu tersebut pun dapat didownload secara gratis melaui situs resmi Efek Rumah Kaca. Pasar Bisa Diciptakan bukan materi yang sepenuhnya baru. Efek Rumah Kaca menceritakan bahwa dasar-dasar lagu ini telah terbentuk sejak 2008 dan ide dasarnya adalah semacam elaborasi lebih lanjut dari lagu Cinta Melulu (www.provoke-online.com, diakses tanggal 19 Febuari 2016). Lagu cinta melulu merupakan lagu yang rilis pada tahun 2008 lagu tersebut bertema kondisi industri musik di Indonesia, di masa itu industri rekaman di Indonesia di dominasi dengan lagu bertema cinta, Lagu Cinta Melulu inipun masuk dalam lagu Indoensia terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stone Indonesia. Lirik lagu “Pasar Bisa diciptakan” dipilih peneliti sebagai objek penelitian karena teks lagu yang terdapat pada lagu ini merupakan sindiran terhadap industri musik Indonesia. Lagu inipun memiliki pemilihan kata-kata dengan analogi- analogi yang bermakna konotatif lagu ini pun memiliki nada intonasi yang lantang sehingga ada kemarahan yang ingin diasampaikan pada lagu tersebut. 5 Dalam peneltian ini peneliti menggunakan hermeneutika untuk menganalisis sebuah teks yang lebih mendalam sebuah karya, khususnya pemahaman teks. Hermeneutika adalah teori tentang bekerjanya pemahaman dalam menafsirkan teks. Hermeneutika mencakup dalam dua fokus perhatian yang berbeda
Recommended publications
  • Analisis Semiotika Pragmatik, Nilai Pendidikan Lirik Lagu
    ANALISIS SEMIOTIKA PRAGMATIK, NILAI PENDIDIKAN LIRIK LAGU “MERAH”, “HIJAU”, “KUNING” ALBUM SINESTESIA BAND EFEK RUMAH KACA, DAN KETERKAITANNYA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY DALAM PENGAJARAN PUISI DI SMP Oleh : Wuri Wuryandari 13144800002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2017 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan: (1) Mendeskripsikan makna lirik lagu “Merah”, “Hijau, “Kuning” dalam album Sinestesia band Efek Rumah Kaca secara umum dengan menggunakan semiotika pragmatik Charles Sanders Peirce (2) Mendeskripsikan nilai pendidikan karya sastra yang mencakup nilai pendidikan moral, sosial, budaya, dan agama lirik lagu “Merah”, “Hijau, “Kuning” dalam album Sinestesia band Efek Rumah Kaca (3) Mendeskripsikan keterkaitan analisis semiotika pragmatik dengan penggunaan model pembelajaran discovery dalam pengajaran puisi di SMP. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah peneliti sendiri. Objek penelitian adalah lirik lagu “Merah”, “Hijau”, “Kuning” dalam album Sinestesia band Efek Rumah Kaca. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualiatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kalimat atau kata yang terdapat dalam lirik lagu “Merah”, “Hijau, “Kuning” dalam album Sinestesia band Efek Rumah Kaca. Cara pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, dokumentasi, dan observasi. Teknik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap judul lagu memiliki
    [Show full text]
  • BAB II Gambaran Objek Penelitian A. Fenomena Musik Indie Musik Indie
    BAB II Gambaran Objek Penelitian A. Fenomena Musik Indie Musik indie bukanlah sebuah aliran atau genre, disebut musik indie karena untuk membedakan antara yang mainstream dengan yang indie. Isitilah indie diangkat dari kata independent yang berarti merdeka, bebas, mandiri dan tidak bergantung. Musik indie lebih kepada gerakan musik DIY (Do It Yourself). Berbeda dengan band yang memiliki label tersendiri, band indie lebih bersifat bebas untuk berkarya. Band indie bebas menciptakan lagu sesuai dengan yang mereka sukai, maka tak heran bila karya musik band indie berbeda dengan band mainstream atau dengan corak lagu yang sedang laris dipasaran. Band indie juga merekam dan memasarkan sendiri karya-karyanya. Pemasaran mereka biasanya melalui antar teman atau melalui jaringan antar sekolah yang telah terbangun. Umumnya yang dimaksud dengan mainstream adalah arus utama, tempat dimana band-band yang bernaung di bawah label besar, sebuah industri yang mapan. Band-band tersebut dipasarkan secara meluas yang coverage promosinya juga secara luas, nasional maupun internasional, dan mereka mendominasi promosi di seluruh media massa, mulai dari media cetak, media elektronik hingga multimedia dan dengan itu mereka terekspos dengan baik. 27 Jadi jika berbicara kriteria dari mainstream dengan indie itu lebih kepada industrinya, perbedaannya lebih kepada nilai investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan rekaman. Kalau masalah talent atau talenta, tidak ada yang memungkiri kalau band-band indie terkadang lebih bagus daripada band-band mainstream (https://jogjaindieband.wordpress.com/2009/12/23/perkembangan- music-indie-di-indonesia/diakses pada tanggal 8 September 2017 jam 10.43). Dalam sejarah musik indie terdapat sebuah generasi di pertengahan 60-an sampai 70-an yang dinamakan “Flower Generation” yang menjadikan semangat DIY (Do It Yourself) sebagai semboyan mereka, yang kemudian semangat DIY diadaptasi dalam dunia musik.
    [Show full text]
  • Efek Rumah Kaca Dalam Mempertahankan Eksistensinya Di Jaringan Indie)
    UNIVERSITAS INDONESIA Manipulasi Hubungan Kepentingan Menjadi Hubungan Sentiment (Studi Jaringan Sosial Pada Band Efek Rumah Kaca dalam Mempertahankan Eksistensinya di Jaringan Indie) SKRIPSI Mochamad Aidin Fikri 0706285594 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI SARJANA REGULER DEPARTEMEN ANTROPOLOGI DEPOK DESEMBER 2011 Manipulasi hubungan..., Mochamad Aidin Fikri, FISIP UI, 2011 UNIVERSITAS INDONESIA Manipulasi Hubungan Kepentingan Menjadi Hubungan Sentiment (Studi Jaringan Sosial Pada Band Efek Rumah Kaca dalam Mempertahankan Eksistensinya di Jaringan Indie) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Antropologi Mochamad Aidin Fikri 0706285594 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI SARJANA REGULER DEPARTEMEN ANTROPOLOGI DEPOK DESEMBER 2011 Manipulasi hubungan..., Mochamad Aidin Fikri, FISIP UI, 2011 Manipulasi hubungan..., Mochamad Aidin Fikri, FISIP UI, 2011 Manipulasi hubungan..., Mochamad Aidin Fikri, FISIP UI, 2011 Manipulasi hubungan..., Mochamad Aidin Fikri, FISIP UI, 2011 Manipulasi hubungan..., Mochamad Aidin Fikri, FISIP UI, 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur yang mendalam kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia- Nya, skripsi ini dapat saya selesaikan. Setelah melalui banyak halangan, rintangan, rasa jenuh, rasa takut hingga rasa semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Antropologi pada Jurusan Antropologi Sosial di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia. Tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari masa awal perkuliahan hingga penulisan skripsi ini, sangat sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini membahas mengenai manipulasi hubungan kepentingan menjadi hubungan sentiment yang terjadi antara aktor band Efek Rumah Kaca dengan aktor di jaringan indie dalam rangka memenuhi kebutuhan band Efek Rumah Kaca agar bisa mempertahankan eksistensinya di jaringan indie.
    [Show full text]
  • MUSIK SEBAGAI MEDIA KRITIK SOSIAL (Analisis Semiotika Lirik Lagu “Biru” Pada Album Sinestesia Karya Efek Rumah Kaca)
    MUSIK SEBAGAI MEDIA KRITIK SOSIAL (Analisis Semiotika Lirik Lagu “Biru” pada Album Sinestesia Karya Efek Rumah Kaca) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Disusun Oleh: HILFANI SHALIHA 130904080 ADVERTISING DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK HALAMAN PERSETUJUAN Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan oleh: Nama : Hilfani Shaliha NIM : 130904080 Departemen : Ilmu Komunikasi Judul : MUSIK SEBAGAI MEDIA KRITIK SOSIAL (Analisis Semiotika Lirik Lagu “Biru” pada Album Sinestesia Karya Efek Rumah Kaca) Menyetujui, Dosen Pembimbing Ketua Departemen Haris Wijaya, S.Sos, M.Comm Dra, Dewi Kurniawati, M.Si, Ph.D NIP. 197711062005011001 NIP. 196505241989032001 Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Husni Thamrin,S.Sos,M.SP NIP. 197203082005011001 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya cantumkan sumbernya dengan benar. Jika di kemudian hari saya terbukti melakukan pelanggaran (plagiat) maka saya bersedia diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Nama : Hilfani Shaliha NIM : 130904080 Departemen : Ilmu Komunikasi Tanda Tangan : Tanggal : 08 Juni 2017 ii Universitas Sumatera Utara HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh : Nama : Hilfani Shaliha NIM : 130904080 Departemen : Ilmu Komunikasi Judul : MUSIK SEBAGAI MEDIA KRITIK SOSIAL (Analisis Semiotika Lirik Lagu “Biru” pada Album Sinestesia Karya Efek Rumah Kaca) Telah berhasil dipertahankan di hadapaan Dewan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poitik Universitas Sumatera Utara.
    [Show full text]
  • Makna Toleransi Dalam Lagu Kuning Karya Efek Rumah Kaca
    MAKNA TOLERANSI DALAM LAGU KUNING KARYA EFEK RUMAH KACA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) Oleh : Rifqi Masruri NIM: 1112051000095 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/2018 M ABSTRAK Rifqi Masruri NIM: 1112051000095 Makna Toleransi Dalam Lagu Kuning Karya Efek Rumah Kaca (Analisis Semiotik Roland Barthes) Seiring perkembangan zaman, musik tak hanya digunakan sebagai media hiburan, namun juga digunakan sebagai media penyampai pesan. Melalui lirik dan nada, pencipta lagu mampu menyalurkan pikiran dan perasaannya dalam sebuah lagu. Efek Rumah Kaca adalah salah satu band yang sering menyisipkan kritik atau pesan moral dalam setiap lirik dalam lagu yang mereka ciptakan. Seperti dalam lagu kuning, yang memiliki makna serupa tentang kritik dan gambaran bagaimana kehidupan di Indonesia yang memiliki keberagaman budaya dan juga agama. Karena di dalam lirik lagu tersebut memiliki makna tentang nilai-nilai toleransi keberagaman budaya di Indonesia. Dalam lagu tersebut juga terdapat kritik tentang kondisi masyarakat Indonesia yang sering merasa benar, atau sering berlaku intoleran. Demikian pula terdapat pesan toleransi tentang keberagaman sebagai sebuah keniscayaan dari sang pencipta, yang mana dalam makna tersebut digunakan dalam rangka membangun kerukunan hidup antar umat beragama. Berdasarkan latar belakang di atas, maka pertanyaan mayornya yaitu bagaimana makna toleransi secara denotasi dan konotasi dalam lagu Kuning? Kemudian pertanyaan minornya adalah mitos apa yang terkandung dalam lagu Kuning? Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis semiotika Roland Barthes. Semiotika adalah ilmu yang mengkaji tanda-tanda dalam kehidupan manusia. Semiotika Roland Barthes menggunakan signifikansi dua tahap untuk mencari makna denotasi dan konotasi.
    [Show full text]
  • Analisis Lirik Lagu “Merah” Karya Grup Band Efek Rumah Kaca : Kajian Fungsi Musik Sebagai Media Kritik Sosial Dan Politik
    ANALISIS LIRIK LAGU “MERAH” KARYA GRUP BAND EFEK RUMAH KACA : KAJIAN FUNGSI MUSIK SEBAGAI MEDIA KRITIK SOSIAL DAN POLITIK Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Musik oleh Rizky Anugrah Bagaskara 2501412038 JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI DAN MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019 i ii iii iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN “A man who dares to waste one hour of time has not discoveres the value of life.” (Charles Darwin) Keluarga yang tak henti-hentinya memberikan dukungan, Keluarga Besar Sendratasik UNNES, Sendratasik UNNES 2012, Panitia Ujian Skripsi, Dosen Pembimbing beserta Penguji, Keluarga besar Efek Rumah Kaca. v KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Lirik Lagu “Merah” Karya Grup Band Efek Rumah Kaca : Kajian Fungsi Musik Sebagai Media Kritik Sosial dan Politik sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana di Fakultas Bahasa dan Seni, Jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kritik sosial yang berada pada lagu “Merah” karya grup band Efek Rumah Kaca yang didapat melalui makna pada lirik lagu tersebut. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang senantiasa membantu dalam penyusunan skripsi ini, yaitu: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menempuh kuliah Studi Strata Satu di Universitas Negeri Semarang. 2. Dr. Sri Rejeki Urip, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang telah memberikan ijin penelitian untuk skripsi ini.
    [Show full text]
  • Pesan Kritik Sosial Dalam Lirik Lagu Seperti Rahim Ibu Yang Dipopulerkan Oleh Najwa Shihab Dan Band Efek Rumah Kaca
    i PESAN KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU SEPERTI RAHIM IBU YANG DIPOPULERKAN OLEH NAJWA SHIHAB DAN BAND EFEK RUMAH KACA SKRIPSI DISUSUN OLEH : M BAGUS RAMADHAN G.331.15.0022 PROGRAM STUDI S1-ILMU KOMUNIKASI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG SEMARANG 2019 i ii ii iii iii iv iv v v vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Sehebat apapun kita merencanakan sesuatu. Tetapi rencana Allah adalah sebaik-baiknya rencana. PERSEMBAHAN ”Skripsi ini saya persembahkan dengan segala hormat serta cinta kasih kepada kedua orang tua saya, yang telah memberi semangat serta motivasi agar pantang menyerah dalam menghadapi segala bentuk tantangan.” vi vii PERSEMBAHAN Alhamdulillah saya ucapkan atas rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Karya ilmiah sederhana ini penulis persembahkan kepada : 1. Allah S.W.T yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. 2. Untuk kedua orang tua saya yang telah memberikan semangat serta doa yang selalu menyertai kerja keras saya selama ini. 3. Untuk kedua dosen pembimbing saya yang telah membimbing saya dengan sabar dan selalu memberikan motivasi. 4. Untuk para dosen FTIK yang saya cintai, yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta pengalaman yang sangat berharga. 5. Untuk sahabat serta teman – teman Ilkom angkatan 2015 terimakasih atas kebersamaan serta canda tawa kalian yang memberikan kehangatan pertemanan kita selama menempuh program studi S1 ilmu komunikasi, terimakasih juga atas segala inspirasi serta pesan dan kesan yang sangat berarti dalam hidup saya. 6. Untuk band Efek Rumah Kaca yang memberikan banyak inspirasi serta pengetahuan melalui karya ciptaannya.
    [Show full text]