Potensi Dan Pemasaran Obyek Wisata Budaya Taman Sari Yogyakarta

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Potensi Dan Pemasaran Obyek Wisata Budaya Taman Sari Yogyakarta POTENSI DAN PEMASARAN OBYEK WISATA BUDAYA TAMAN SARI YOGYAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Progam Studi DIII Usaha Perjalanan Wisata Sinta Dewi Ratnasari C9405046 FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008 i ii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING Judul Laporan Tugas Akhir : POTENSI DAN PEMASARAN OBYEK WISATA BUDAYA TAMAN SARI YOGYAKARTA Nama Mahasiswa : SINTA DEWI NIM : C 9405046 MENYETUJUI Disetujui Tanggal : Disetujui Tanggal : Pembimbing I Pembimbing II Drs. Suharyana, Mpd Sunyoto, SE.M.Par iii HALAMAN PENGESAHAN UJIAN Judul Laporan Tugas Akhir : POTENSI DAN PEMASARAN OBYEK WISATA BUDAYA TAMAN SARI YOGYAKARTA Nama : SINTA DEWI RATNASARI NIM : C 9405046 Tanggal ujian : 21 Juli 2008 DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI TUGAS AKHIR DIII USAHA PERJALANAN WISATA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA Drs. Tundjung Wahadi Sutirto, M.Si (................................) Ketua Dra. Hj Isnaini ww, Mpd (................................) Sekretaris Drs. Suharyana, Mpd (................................) Penguji I Sunyoto, SE.M.Par (................................) Penguji II Surakarta, Dekan Drs. Sudarno, MA NIP. 131 472 202 iv MOTTO “Selalu bersyukur kepada ALLAH SWT dengan segala apa yang kita terima” ( Penulis ) “ Bekerja keras, bersabar, jujur agar bisa mewujudkan segala sesuatu yang diinginkan” ( Penulis ) Mandiri dan tidak bergantung pada orang lain ( Penulis ) v PERSEMBAHAN Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada : 1. Nenek ku tercinta terimakasih atas smua pengertiannya dan kepercayannya 2. Papy Mamiku tercinta, terimakasih atas smuanya. 3. Mamah dan bapak, terimakasih atas perhatian, kasih sayang dan semu nasehat- nasehat 4. Nandung ku. vi KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, karunia, serta segala kekuatan yang diberikan untuk menghadapi cobaan yang penulis hadapi, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Lporan Tugas Akhir ini disusun sebgai salah satu syarat yang harus dipenuhi guna menyelesaikan program studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata di Universits Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Tugas akhir ini masih terdapat banyk kekurangan dalam penyususnnya, oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam penulisannnya. Penulis jug menyampaikn rsa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan berupa pengarahan, kritik dan saran yang penulis butuhkan demi kelancaran penyusunan laporan Tugas Akhir ini. Pada kesempatan ini, penulis dengan segala kerendahan hati menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar–besarnya kepada yang terhormat : 1. Bapak Drs. Sudarno, M.A. selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah mengijinkan dan mengesahkan tugas akhir ini. 2. Bapak Drs. Suharyana, MPd. selaku Ketua Program D III Usaha Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakarta dan pembimbing utama. 3. Ibu Dra. Isnaini W.W, MPd. selaku Sekretaris Program D III Usaha Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakarta atas saran dan arahan kepada vii penulis. 4. Ibu Sri Sawitri selaku pembimbing proposal tugas akhir yang telah mengesahkan proposal tugas akhir ini. 5. Bapak Sunyoto S.E selaku pembimbing kedua terimakasih atas bimbingannya. 6. Bapak dan Ibu Dosen, Lab Tour dan Tata Usaha D III Usaha Perjalanan Wisata UNS yang telah memberikan ilmu, bekal pengetahuan dan izin on the job training selama masa perkuliahan hingga penyusunan tugas akhir ini. 8. Nenek ku tersayang, terimakasih banyak atas segala kesabaran, kasih sayang dan pengertiannya dalam merawat sinta semenjak kecil. 9.Papy Mamy ku , terimakasih atas semua dukungannya, maaf kalau sinta banyak permintaan akhir-akhir ini. 10.Bapak dan mamah yang telah sinta anggap sebagai orang tua sinta, terimakasih atas semua kebaikannya selama ini, kasih sayang dari sosok ayah ibu yang kurang sinta rasakan selama ini. Maaf kan sinta jika suatu saat sinta tidak bisa masuk dalam keluarga kecil mamah, maaf jika sinta mengecewakan harapan bapak mamah. Sinta selalu berharap bisa jadi bagian dalam keluarga mamah dan bapak,amin. 11.Nandungku walaupun selama pembuatan tugas ini tidak pernah membantu, selalu membuat badut turun semangat karena masalah-masalah kita, tapi sinta tetep seneng, makasih telah menjadi orang terbaik dalam hidup sinta sampai saat ini, orang yang belum tergantikan oleh siapapun di hati. Makasih banyak, sinta harap nandung tepati janji, wujutin harapan dan usaha sinta untuk meyakinkan nandung tidak sia-sia. viii 12. Untuk keluarga besarku Mas In, Mas Budi, Mba Yeni, dan sepupuku Wendy Terimakasih untuk semuanya. 13 Untuk teman-teman Restu, Okty, Meta yang selalu bersama saat kuliah, walaupun saat kita Tugas Akhir tidak dapat bersama, semoga kita bisa bersahabat selamanya. 14 Untuk orang-orang yang menemani sinta saat sinta butuh teman nantuk, pepeng, gareng, anak-anak carbon, anak kontrakan maksaih, makasih banget untuk dukungannya. 15. Untuk teman-teman SMA yang masih bisa berkumpul sampai saat ini, Nora, Rian, Astrex, Della, Opa, Wendy, Tamy, Aan, berharap kita bisa jadi orang sukses suatu saat nanti. amiiiin. 16 Untuk teman-teman AchindoNet, Sary, apip, kurnia, irwan, indro, ridwan, Pak iRfan, Pak aCan, Pak ajis teruTama, terimakasih atas kerjasamanya. 17. Abang-abangku, Bang Pany, Bang bee, Bang ciyip, doLor yang dulu sering Sinta repotin he...makasih mksiH...aku sayang kalian. 18 Anak-anak kos Ceria terimaksih, Mba uut yang memberi masukan Mbak Mbon, Tutut, selpy, Sinta gede, mba Nyta, Mba La, terimakasih banyak atas bantuan-bantuannya. 19. Anak-anak kampus, walaupun kita tidak dekat terutama anak kelas B, sukses buat semua, bu Wulan makasih bu selalu memberi godip-gosip baru. 20 Para penggemar-penggemarku yang selalu memberi makan gratis, maapkan aku hanya butuh gratisan saja, Tetapi kalian juga membantu menghilangkan kesedihanku. Terimakasih ix 21 Sista Monik, terimakasih sudah banyak membantu sebagai penyedia Transportsi, Mba Anne, Maaf di Jogja sinta merepotkan. 22 Pihak-pihak Yang telah membantu selama ini di Tempt penelitian Taman Sari, Dinas Pariwisata dan semua pihak Terimakasih Harapan dan doa penulis semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca. Surakarta, Juli 2008 Penulis x ABSTRAK Sinta Dewi Ratnasari. 2008 Potensi dan Pemasaran Obyek wisata budaya taman Sari Yogyakarta. Program Pendidikan Diploma III Usaha Perjalanan Wisata, Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui potensi, pemasaran dan pengembangan obyek wisata Taman Sari Yogyakarta dalam memasarkan dan mengenalkan obyek wisata tersebut agar dikenal oleh para wisatawan. Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis menggunakan metode penelitian melalui teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, study dokumen dan study pustaka dengan teknik deskriftif kualitatif. Data yang terkumpul kemudian di analisis dan di kelompokkan berdasarkan permasalahan penelitian yang ada. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa Taman Sari meruopakan obyek wisata yang mempunyai daya tarik dan potensi yang perlu dikembangkan. Dengan adanya usaha-usaha pembangunan kembali bangunan- bangunan yang sudah rusak dan merawat kembali bangunan-bangunan tersebut dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Dengan adanya usaha-usaha tersebut menunjukkan bahwa, Taman Sari telah mengalami peningkatan kunjungan wisatawan. Dengan keterbatasan tempat atau kawasan yang merupakan salah satu penghambat pengembangan Taman Sari, Usaha lain yang bisa dilakukan adalah penambahan atraksi saat malam hari atau peningkatan pelayanan pada para wisatawan. Dengan adanya usaha pemasaran dan pengembangan obyek wisata Taman Sari obyek wisata tesebut akan banyak dikenal oleh masyarakat luas dan dengan adanya pembangunan yang telah dilaksanakan akan banyak menarik para wisatawan untuk berkunjung dan meningkatkan jumlah kunjungan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemasaran sebuah obyek wisata perlu dilakukan untuk mengenalkan obyek wisata yang mungkin belum banyak dikenal oleh masyarakat, memperkenalkan potensi-potensi yang dimiliki dan mengembangkan sebuah obyek yang hampir terancam punah dengan usaha- usahanya membangun dan mencari dana bantuan ke luar negeri untuk pembangunan agar sebuah obyek wisata menjadi lebih menarik tanpa mengurangi potensi dan mengubah bentuk bangunan aslinya karena memiliki unsur budaya yang sangat tinggi. xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…………………………………………………. i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ……………………… ii HALAMAN PENGESAHAN PANITIA UJIAN ……………………. iii HALAMAN MOTTO ………………………………………………... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………... v KATA PENGANTAR ……………………………………………….. vi ABSTRAK …………………………………………………………… x DAFTAR ISI ………………………………………………………. xi DAFTAR TABEL ……..…….……………………………………..... xiii DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………….… xiiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……………………………….... 1 B. Perumusan Masalah ……………………………………... 4 C. Tujuan Penelitian ……………………………………….. 4 D. Manfaat Penelitian ………………………………….…… 4 E. Kajian Pustaka ……………………………………….….. 5 F. Metode Penelitian ……………………………….…......... 11 G. Sistematika Penulisan ……………………………….…... 13 BAB II GAMBARAN UMUM KOTA YOGYAKARTA SEBAGAI TUJUAN WISATA A. Gamabaran umum Kota Yogyakarta.................... .……..... 14 xii B. Obyek dan Daya Tarik Wisata Yogyakarta………….. …. 16 1. Obyek Dan Daya Tarik Wisata Budaya......................... 17 2. Obyek
Recommended publications
  • A Walk on the Wild Side
    SCAPES Island Trail your chauffeur; when asked to overtake, he regards you with bewildered incomprehension: “Overtake?” Balinese shiftlessness and cerebral inertia exasperate, particularly the anguished Japanese management with their brisk exactitude at newly-launched Hoshinoya. All that invigorates Bali is the ‘Chinese circus’. Certain resort lobbies, Ricky Utomo of the Bvlgari Resort chuckles, “are like a midnight sale” pulsating with Chinese tourists in voluble haberdashery, high-heeled, almost reeling into lotus ponds they hazard selfies on. The Bvlgari, whose imperious walls and august prices discourage the Chinese, say they had to terminate afternoon tea packages (another Balinese phenomenon) — can’t have Chinese tourists assail their precipiced parapets for selfies. The Chinese wed in Bali. Indians honeymoon there. That said, the isle inspires little romance. In the Viceroy’s gazebo, overlooking Ubud’s verdure, a honeymooning Indian girl, exuding from her décolleté, contuses her anatomy à la Bollywood starlet, but her husband keeps romancing his iPhone while a Chinese man bandies a soft toy to entertain his wife who shuts tight her eyes in disdain as Mum watches on in wonderment. When untoward circumstances remove us to remote and neglected West Bali National Park, where alone on the island you spot deer, two varieties, extraordinarily drinking salt water, we stumble upon Bali’s most enthralling hideaway and meet Bali’s savviest man, general manager Gusti at Plataran Menjangan (an eco-luxury resort in a destination unbothered about
    [Show full text]
  • Mapping a Policy-Making Process the Case of Komodo National Park, Indonesia
    THESIS REPORT Mapping a Policy-making Process The case of Komodo National Park, Indonesia Novalga Aniswara MSc Tourism, Society & Environment Wageningen University and Research A Master’s thesis Mapping a policy-making process: the case of Komodo National Park, Indonesia Novalga Aniswara 941117015020 Thesis Code: GEO-80436 Supervisor: prof.dr. Edward H. Huijbens Examiner: dr. ir. Martijn Duineveld Wageningen University and Research Department of Environmental Science Cultural Geography Chair Group Master of Science in Tourism, Society and Environment i ACKNOWLEDGEMENT Tourism has been an inseparable aspect of my life, starting with having a passion for travelling until I decided to take a big step to study about it back when I was in vocational high school. I would say, learning tourism was one of the best decisions I have ever made in my life considering opportunities and experiences which I encountered on the process. I could recall that four years ago, I was saying to myself that finishing bachelor would be my last academic-related goal in my life. However, today, I know that I was wrong. With the fact that the world and the industry are progressing and I raise my self-awareness that I know nothing, here I am today taking my words back and as I am heading towards the final chapter from one of the most exciting journeys in my life – pursuing a master degree in Wageningen, the Netherlands. Never say never. In completing this thesis, I received countless assistances and helps from people that I would like to mention. Firstly, I would not be at this point in my life without the blessing and prayers from my parents, grandma, and family.
    [Show full text]
  • Java, Bali, Sulawesi, Flores, Komodo (20 Días)
    Java, Bali, Sulawesi, Flores, Komodo (20 días) Templo s, volcanes, culturas ancestral es y fauna endémica Indonesia, uno de los destinos más diversos, extensos y fascinantes del planeta, guarda secretos lejos del turismo de masas, lugares aún vírgenes, con fauna extraordinaria y grupos humanos con tradiciones ancestrales, como Sulawesi y Komodo . En cambio, Java y Bali, la s islas más visitadas del país, nos muestran sus impresionantes metrópolis con antiguos palacios y legado colonial, sus templos ancestrales únicos, sus volcanes activos y sus paisajes tropicials, sin olvidar sus playas. Ruta sugerida Itinerario sugerido: Día 1 .- Llegada a Yakarta i visita de la ciudad. Noche. Día 2.- Vuelo a Ujung Pandang (Sulawesi). Noche. Dia 3.- Visita de Makassar. Ruta al pais toraja pasando por los pueblos pesqueros. Noche en Rantepao. Día 4 .-. Visita de la zona de Tana Toraja con sus ritos ancestrales: Kete'kesu con las casas Tongkonan y la tumba gigante real, Lemo con las tumbas colgadas y las figuras Tau-Tau , la cueva funeraria de Londa , las piedras megal.lítiques de Bori y Lokomata , y la cima del monte Tinombayo , con vistas panorámicas de Rantepao. Día 5.- Retorno de 8 hrs con comida en Pare-Par e hasta Makassar y noche.. Día 6 .- Vuelo a Yogjakarta . Visitas: Kraton, Tama Sari, mercados, edificios coloniales ... Noche. Día 7.- Excursión a los templos de Borobudur y Mendut. Seguimos hacia los templos de Prambanan . Llegada en Solo y vista de l Kraton . Día 8.- Ruta hacia Mojokerto . De camino visita de la cascada Grojogan Sewu , monasterios del Gunung Lawu y lago de Sarangan .
    [Show full text]
  • Singapore U Bali U Borneo Java U Borobudur U Komodo
    distinguished travel for more than 35 years u u Singapore Bali Borneo Java u Borobudur u Komodo INDONESIA THAILAND a voyage aboard the Bangkok CAMBODIA Kumai BORNEO Exclusively Chartered Siem Reap South Angkor Wat China Sea Five-Star Small Ship Tanjung Puting National Park Java Sea INDONESIA Le Lapérouse SINGAPORE Indian Semarang Ocean BALI MOYO JAVA ISLAND KOMODO Borobudur Badas Temple Prambanan Temple UNESCO World Heritage Site Denpasar Cruise Itinerary BALI Komodo SUMBAWA Air Routing National Park Land Routing September 23 to October 8, 2021 Singapore u Bali u Sumbawa u Semarang Kumai u Moyo Island u Komodo Island xperience the spectacular landscapes, tropical E 1 Depart the U.S. or Canada biodiversity and vast cultural treasures of Indonesia and 2 Cross the International Date Line Singapore on this comprehensive, 16-day journey 3 Arrive in Singapore featuring four nights in Five-Star hotels and an eight-night 4-5 Singapore/Fly to Bali, Indonesia 6 Denpasar, Bali cruise round trip Bali aboard the exclusively chartered, 7 Ubud/Benoa/Embark Le Lapérouse Five-Star Le Lapérouse. Discover Singapore’s compelling 8 Cruising the Java Sea to Java ethnic tableau, Bali’s authentic cultural traditions and 9 Semarang, Java (Borobudur and Prambanan Temples) 10 Cruising the Java Sea to Borneo breathtaking scenery, and the UNESCO-inscribed 11 Kumai, Borneo/Tanjung Puting National Park temples of Borobudur and Prambanan. Embark on a 12 Cruising the Java Sea to Sumbawa river cruise in Borneo to observe the world’s largest 13 Badas, Sumbawa/Moyo Island 14 Komodo Island (Komodo National Park) population of orangutans and visit Komodo Island 15 Denpasar, Bali/Disembark ship/Depart Bali/ to see its fabled dragons.
    [Show full text]
  • Bab Vii Kesimpulan Dan Saran
    BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Pesanggrahan Tamansari merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kompleks ini dibangun pada tahun 1758 dan menjadi situs cagar budaya dan warisan dunia. Kompleks Pemandian Umbul Binangun sebagai salah satu bagian penting dari Pesanggrahan Tamansari memiliki arsitektur dan makna kultural yang penting untuk dilestarikan. Upaya pelestarian telah dilakukan selama beberapa kali di Kompleks Pemandian Umbul Binangun. Tindakan pelestarian yang paling signifikan adalah restorasi dan revitalisasi Pemandian Umbul Binangun pada tahun 2004. Dalam kegiatan ini dilakukan perbaikan secara menyeluruh pada elemen fisik kompleks ini untuk menyelamatkan bangunan dari kepunahan. Revitalisasi ini juga guna meningkatkan nilai pariwisata kompleks ini yang telah ada sejak tahun 1970-an. Walaupun fungsi dan aktivitas di kompleks ini sudah berbeda dari kondisi aslinya, namun sosok dan kondisi fisik di Pemandian Umbul Binangun saat ini tetap harus dijaga agar sesuai dengan nilai-nilai aslinya yang signifikan. Beberapa nilai-nilai signifikan tersebut dapat ditemukan dalam elemen- elemen arsitektur, terutama dari aspek bentuk, yaitu tata ruang, selubung bangunan, dan ruang luar, serta aspek makna, yaitu berupa filosofi dan makna- makna tradisional Jawa yang tercermin pada bentuk dan gaya arsitektur di Pemandian Umbul Binangun. Nilai-nilai tradisional Jawa antara lain Manunggaling Kawula Gusti, Sangkan Paraning Dumadi, dan pemaknaan sumbu filosofis/imajiner Kraton Yogyakarta perlu dipertahankan dalam tata ruang kompleks ini. Bangunan-bangunan tambahan hasil pemugaran sebelumnya harus mematuhi tata atur tersebut. Hal-hal tersebut merupakan upaya mempertahankan nilai-nilai budaya asli dalam pemanfaatan yang baru saat ini. Gaya arsitektur di kompleks ini menunjukkan adanya pengaruh arsitektur Eropa, Cina, dan Portugis terhadap arsitektur tradisional Jawa.
    [Show full text]
  • Peran Sri Susuhunan Pakubuwono Xii Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia (1945-1949)
    PERAN SRI SUSUHUNAN PAKUBUWONO XII DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA (1945-1949) RINGKASAN SKRIPSI Oleh: M Arief Sasono 10406244038 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017 2 PERAN SRI SUSUHUNAN PAKUBUWONO XII DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA (1945-1949) Oleh: M Arief Sasono dan Dr .Aman, M.Pd ABSTRAK Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 bukan akhir dari perjuangan Indonesia. Rakyat Indonesia masih berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan. Tujuan dari penulisan Skripsi ini untuk: (1) mengetahui perjuangan masyarakat dan kondisi Surakarta pasca Kemerdekaan. (2) mengetahui latar belakang Sri Susuhunan Pakubuwono XII (3). Mengetahui peran Sri Susuhunan Pakubuwono XII dalam mempertahankan Kemerdekaan Metode yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan metodelogi yang ditulis oleh Kuntowijoyo. Metode Tersebut meliputi pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi dan Historiografi atau penulisan sejarah. Semua metode tersebut sudah dilakukan oleh penulis dalam menyusun skripsi ini. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu (1) Perjuangan di Surakarta melibatkan KNI, pemuda, tokoh, bangsawan dan Sri Susuhunan Pakubuwono XII Dan pada akhirnya warga berhasil mengambil alih kekuasaan serta melucuti senjata tentara penjajah. (2) Pakubuwono XII lahir di Surakarta pada Selasa Legi tanggal 14 April 1925, dan diangkat menjadi raja di Keraton Surakarta pada usia yang sangat muda yaitu usia 20 tahun. Beliau juga dikenal dengan raja 3 jaman dengan lama memimpin 48 tahun. Atas pengabdiannya bagi Indonesia, maka Pakubuwana XII diberikan piagam penghargaan dan medali perjuangan angkatan ’45 yang ditetapkan oleh Dewan Harian Nasional Angkatan-45 di Jakarta. Piagam merupakan bukti kesetiaannya kepada Negara Kesatuan RI dan atas nasionalisme yang dalam di masa perjuangan kemerdekaan. (3) Peran PakuBuwono XII antara lain mengorbankan kekayaan keraton yang dimiliki seperti emas dan persenjataan yang sangat banyak, bahkan menyebabkan Keraton sendiri defisit.
    [Show full text]
  • Asia Society Presents Music and Dance of Yogyakarta
    Asia Society Presents Music and Dance of Yogyakarta Sunday, November 11, 2018 7:00 P.M. Asia Society 725 Park Avenue at 70th Street New York City This program is approximately ninety minutes with no intermission In conjunction with a visit from Hamengkubuwono X, the Sultan of Yogyakarta in Indonesia, Asia Society hosts a performance by the court dancers and musicians of Yogyakarta. The Palace of Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat is the cultural heart of the city. From generation to generation, the Sultans of Yogyakarta are the traditional governors of the city and responsible for passing on art and culture heritage. The entire royal family is involved in preserving these art forms, and the troupe must perform with a member of the royal family present. The dances from Yogyakarta will be accompanied by gamelan music native to Java. Program Golek Menak Umarmaya Umarmadi Dance Masked Dance Fragment (Wayang Wong) “Klana Sewandana Gandrung” Bedhaya Sang Amurwabhumi About the forms: Golek Menak The golek menak is a contemporary example of the seminal influence exerted by the puppet theater on other Javanese performing arts. This dance was inspired by the stick–puppet theater (wayang golek), popular in the rural area of Yogyakarta. Using the three dimensional rod-puppets, it portrays episodes from a series of stories known as menak. Unlike the high-art wayang kulit (shadow puppets), it is a village entertainment, and it did not flourish at the court. As a dance drama, golek menak focuses on imitating this rod-puppet theater with amazing faithfulness. Human dancers realistically imitate the smallest details of puppet movement, right down to the stylized breathing of the puppets.
    [Show full text]
  • I KEBIJAKAN EKONOMI SULTAN HAMENGKUBUWANA I DI
    KEBIJAKAN EKONOMI SULTAN HAMENGKUBUWANA I DI KASULTANAN NGAYOGYAKARTA HADININGRAT TAHUN 1755-1792 M SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Adab Dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) Oleh: Karunia Anas Hidayat NIM.: 12120049 JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2018 i Motto: “Bila Kau Tak Tahan Lelahnya Menuntut Ilmu, Maka Kamu Akan Menanggung Perihnya Kebodohan” (Imam Syafi’i) Tuhan mengajarkan kita untuk terus belajar dan berusaha guna menggapai kesuksesan, dengan sabar dan tawakal. Kegagalan merupakan sebuah pembelajaran yang sangat keras untuk tetap berusaha hingga sukses dan tak mengulangi lagi arti sebuah kegagalan. (penulis) v PERSEMBAHAN Untuk: Bapak/ Ibu tercinta serta keluarga besarku Terimakasih atas dukungan dan doanya yang tak kunjung putus, selalu mendoakan saya hanya dengan ridha ayah dan ibu, serta ridha Allah swt., semuanya bisa terasa lebih ringan dan mudah dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk Almamater Tercinta Jurusan Sejarah Dan Kebudyaan Islam Fakultas Adab Dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta vi KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah swt. Tuhan semesta alam yang telah memberikan nikmat yang sempurna, rahmat, hidayah, dan kekuatan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana strata satu di bidang Sejarah Kebudayaan Islam Fakultas Adab Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Shalawat dan Salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw., keluarga, serta sahabat yang telah membawa perubahan bagi peradaban dunia dengan hadirnya agama Islam sebagai agama dan peradaban bagi seluruh manusia hingga akhir zaman. Atas jasa dan jerih payahnya kita bisa menikmati iman dan merasakan indahnya Islam dan senantiasa kita tunggu syafaatnya di hari kiamat.
    [Show full text]
  • Publikasi Jurnal (8).Pdf
    KERAGAMAN HAYATI DALAM RELIEF CANDI SEBAGAI BENTUK KONSERVASI LINGKUNGAN (Studi Kasus di Candi Penataran Kabupaten Blitar) Dra. Theresia Widiastuti, M.Sn. [email protected] Dr. Supana, M.Hum. [email protected] Drs. Djoko Panuwun, M.Sn. [email protected] Abstrak Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah mengangkat eksistensi Candi Penataran, tidak saja sebagai situs religi, namun sebagai sumber pengetahuan kehidupan (alam, lingkungan, sosial, dan budaya). Tujuan khusus penelitian ini adalah melakukan dokumentasi dan inventarisasi berbagai bentuk keragaman hayati, baik flora maupun fauna, yang terdapat dalam relief Candi Penataran. Temuan dalam penelitian ini berupa informasi yang lengkap, cermat, dan sahih mengenai dokumentasi keragaman hayati dalam relief candi Penataran di Kabupaten Blitar Jawa Timur, klasifikasi keragaman hayati, dan ancangan tafsir yang dapat dugunakan bagi penelitian lain mengenai keragaman hayati, dan penelitian sosial, seni, budaya, pada umumnya. Kata Kunci: Candi, penataran, relief, ragam hias, hayati 1. Latar Belakang Masalah Citra budaya timur, khususnya budaya Jawa, telah dikenal di seluruh penjuru dunia sebagai budaya tinggi dan adi luhung. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyarto (2011:250) yang menyatakan bahwa Jawa merupakan pusat peradaban karena masyarakat Jawa dikenal sebagai masyarakat yang mampu menyelaraskan diri dengan alam. Terbukti dengan banyaknya peninggalan-peninggalan warisan budaya dari leluhur Jawa, misalnya peninggalan benda-benda purbakala berupa candi. Peninggalan-peninggalan purbakala yang tersebar di wilayah Jawa memberikan gambaran yang nyata betapa kayanya warisan budaya Jawa yang harus digali dan dijaga keberadaannya. Candi Penataran, merupakan simbol axis mundy atau sumber pusat spiritual dan replika penataan pemerintahan kerajaan-kerajaan di Jawa Timur. Banyak penelitian yang telah dilakukan terhadap Candi Penataran, tetapi lebih menyoroti pada tafsir-tafsir historis istana sentris.
    [Show full text]
  • The Genesis of Touristic Imagery in out of the Way Locales, Where Tourism Is Embryonic at Best, Has Yet to Be Examined
    TOU54378 Adams 20/4/05 9:12 am Page 115 article ts The genesis of touristic tourist studies © 2004 sage publications imagery London, Thousand Oaks and Politics and poetics in the creation New Delhi vol 4(2) 115–135 1 DOI: 10.1177/ of a remote Indonesian island destination 1468797604054378 www.sagepublications.com Kathleen M. Adams Loyola University Chicago, USA abstract Although the construction and amplification of touristically-celebrated peoples’ Otherness on global mediascapes has been well documented, the genesis of touristic imagery in out of the way locales, where tourism is embryonic at best, has yet to be examined. This article explores the emergent construction of touristic imagery on the small, sporadically visited Eastern Indonesian island of Alor during the 1990s. In examining the ways in which competing images of Alorese people are sculpted by both insiders and outsiders, this article illustrates the politics and power dynamics embedded in the genesis of touristic imagery. Ultimately, I argue that even in remote locales where tourism is barely incipient, ideas and fantasies about tourism can color local politics, flavor discussions of identity and channel local actions. keywords Alor anthropologists and tourism Indonesia politics of tourism touristic imagery Numerous studies have chronicled the ways in which tourism projects have cre- ated exoticized, appealing, or sexualized images of ethnic Others (cf.Aitchison, 2001; Albers and James, 1983; Cohen, 1993, 1995, 1999; Dann, 1996; Deutschlander, 2003; Enloe, 1989; Selwyn, 1993, 1996). Such representations and images form the cornerstone of the cultural tourism industry.Disseminated via travel brochures, web pages, postcards, televised travel programs, and guide books,First these print and photographic imagesProof construct ‘mythic’ Others for touristic consumption (Selwyn, 1996).
    [Show full text]
  • Singapore U Bali U Borneo Java U Borobudur U Komodo
    distinguished travel for more than 35 years u u Singapore Bali Borneo Java u Borobudur u Komodo INDONESIA THAILAND a voyage aboard the Bangkok CAMBODIA Kumai BORNEO Exclusively Chartered Siem Reap South Angkor Wat China Sea Five-Star Small Ship Tanjung Puting National Park Java Sea INDONESIA Le Lapérouse SINGAPORE Indian Semarang Ocean BALI Surabaya GILI MENO JAVA KOMODO Borobudur Temple Prambanan Temple UNESCO World Heritage Site Denpasar Cruise Itinerary BALI Komodo Air Routing National Park Land Routing September 22 to October 7, 2021 Singapore u Bali u Surabaya u Semarang Kumai u Gili Meno Island u Komodo Island xperience the spectacular landscapes, exotic E 1 Depart the U.S. biodiversity and vast cultural treasures of Indonesia and 2 Cross the International Date Line Singapore on this comprehensive, 16-day journey 3 Arrive in Singapore featuring four nights in Five-Star hotels and an eight-night 4-5 Singapore/Fly to Bali, Indonesia 6 Bali cruise round trip Bali aboard the exclusively chartered, 7 Denpasar, Bali/Embark Le Lapérouse Five-Star Le Lapérouse. Discover Singapore’s compelling 8 Surabaya, Java ethnic tableau, Bali’s authentic cultural traditions and 9 Semarang (Borobudur Temple and Prambanan Temple) 10 Cruising the Java Sea to Borneo breathtaking scenery, and the UNESCO-inscribed 11 Kumai, Borneo/Tanjung Puting National Park temples of Borobudur and Prambanan. Embark on a 12 Cruising the Java Sea to Gili Meno river cruise in Borneo to observe the world’s largest 13 Gili Meno 14 Komodo (Komodo National Park) population of orangutans and visit Komodo Island 15 Denpasar, Bali/Disembark ship/Depart Bali/ to see its fabled dragons.
    [Show full text]
  • 73 Suksesi Kepemimpinan Kraton Ngayogyakarta Dalam Dualitas Struktur
    Wahyuni Choiriyati, Suksesi Kepemimpinan Kraton Ngayogyakarta Dalam Dualitas Struktur 73 Suksesi Kepemimpinan Kraton Ngayogyakarta dalam Dualitas Struktur Wahyuni Choiriyati Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya No. 100 Depok 16424, Jawa Barat, Indonesia. Email: [email protected] Abstract King declaration was delivered by Sultan Hamengkubuwono X exposing his princess for next in order to be crowned in Yogyakarta’s palace.This raised contentious among Sultan Hamengkubuwono and his brothers. This was wrapped in cultural communication practicess in high level of context that was not easy to understand especially for society in general. This writing is to focus signifying king declaration in society in line to deep structure and culture. By phenomenology approach with critical paradigm, data gathered by in depth interviews and observation. Results of research found that king decralation was perceived as high context communication practices. This tended to economic political nuances. Nowdays, King has not dedicated to serve the society yet, but he tended to want to be respected. Power structure was maintained to secure the power legitimation including reveneu of land taxes and royal familiy businesses in palace. Each of them played the significant roles to secure and maintain in inner cirlce of power in the palace. Keywords: succession of leadership, structure, power, culture and communication Abstrak Sabdaraja yang disampaikan oleh Sultan Hamengkubuwono X mengungkapkan bahwa putri sulungnya akan diangkat menjadi penerus tahta kraton Yogyakarta. Hal ini menimbulkan ketegangan antara sultan Hamengkubuwono X dengan adik-adiknya. Semua ini dikemas dalam praktik komunikasi budaya konteks tinggi yang tidak mudah diterjemahkan masyarakat awam. Fokus tulisan ini adalah menggambarkan pemakanaan masyarakat Yogyakarta terkait sabdaraja dan segala hal yang berkaitan dengan struktur kekuasaan dan budaya yang melingkupinya.
    [Show full text]