Jurus Jitu Bandara Atasi Penyebaran Covid-19 - Sisi Regulator
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Bincang Santai Virtual JURUS JITU BANDARA ATASI PENYEBARAN COVID-19 - SISI REGULATOR- 17 September 2020 DAMPAK PANDEMI COVID-19 PADA MASKAPAI 26 Maskapai dunia bangkrut/ berhenti operasi dampak pandemik covid-19 (Air Italy, Atlas Global, Flybe, Miami Air,International, Trans States Airlines, Ernest Airlines, Compass Airlines, Braathens Regional Airlines, City Jet, Virgin Australia, Air Mauritius (flag carrier), German Airways, Comair, Avianca S.A. (flag carrier), Thai Airways (flag carrier), TAME (flag carrier), LATAM Airline Group, Level Europe, Sun Express Deutschland, One Airlines, NookScoot, LIAT, Alitalia (flag carrier), South African Airways (flag carrier), Jet Time, Virgin Atlantic ) MASKAPAI DUNIA 83 penerbangan, pengurangan penerbangan) dampak pandemik covid-19 Air Serbia (Flag Carrier), Air Tahiti Nui (Flag Carrier), Air Zimbabwe (Flag Carrier), Alaska Airlines, American Airlines, Atlantic Airways (Flag Carrier), Austrian Airlines (Flag Carrier), Belavia Belarusian Airlines (Flag Carrier), Bangkok Airways,…. Dst) Sumber : wikipedia Domestik : Sebanyak 15 BUAU niaga berjadwal, sempat melakukan pengurangan frekuensi dan rute, kini telah kembali melayani rute – rute penerbangan domestik periode Summer 20, walaupun tidak melayani seluruh rute penerbangan yang dimilikinya (kecuali PT. Transnusa Aviation Mandiri, berhenti operasi sementara September 2020) MASKAPAI NASIONAL Internasional : BUAU mengurangi rute dan frekuensi penerbangan internasional. Garuda dari 30 rute hanya beroperasi 11 rute, Indonesia Airasia dari 23 rute hanya melayani 5 rute pada Juli 2020. Batik, Citilink, Lion, Sriwijaya belum melayani penerbangan secara regular/berjadwal, namun secara periodik melayani penerbangan charter Sumber : Dit. Angkutan Udara 2 KONDISI TRANSPORTASI UDARA NASIONAL DI MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU Titik Terendah Pergerakan Penumpang Domestik dan Internasional terjadi dibulan Mei 2020 DENGAN BERLAKUNYA PM 41/2020 DAN SE 13/2020 PADA JUNI 2020 . Jumlah penumpang domestik mulai mengalami kenaikan di Juni (tidak ada larangan mudik) . Masa AKB (Juli), jumlah penumpang domestik terus mengalami peningkatan . Libur panjang Agustus, penumpang domestik naik lagi ke kisaran 40 sd 45% dari kondisi normal 3 OPERASIONAL PENERBANGAN ANGKUTAN UDARA DALAM PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 Guidance Tentang Pencegahan Penularan Data Pesawat Sistem Sirkulasi Udara Kesimpulan Rekomendasi Cabin Air Recirculation COVID-19 saat onboard Penumpang di Pesawat Penumpang UI dan Badan LITBANG Indonesia Indonesia KEMENHUB • Physical Distancing adalah salah satu cara pencegahan ICAO, EASA, and IATA • Karakteristik Kabin penularan, dengan cara menjauhkan diri telah meluncurkan • Prilaku Penumpang dari host guidance untuk Dari data Maintenance • Lebih dari 85% • Banyak factor yang pencegahan • Karakteristik Aliran Program tiap operator di pesawat penumpang mempengaruhi penularan COVID-19 Udara di dalam Kabin Indonesia menunjukan di Indonesia • Tidak selalu dapat saat onboard di pesawat penumpang di merupakan pesawat dilaksanakan dengan pesawat. Indonesia telah baru. Dibuat diatas baik. Indonesia menerbitkan dilengkapi sistem tahun 2000 • Dapat digantikan SE 13 tahun 2020 permbaharuan sirkulasi • Seluruh pesawat atau dikombinasikan udara di dalam kabin Berdasarkan IATA kategori transport dengan cara lain, pesawat, sehingga dapat Analysis penularan yang beroperasi di seperti penyekat mencegah penularan COVID-19 didalam Indonesia telah (barrier), face cover COVID-19 saat onboard. kabin pesawat sangat dilengkapi HEPA Filter. dan masker, vid- kecil meet, dll 4 PANDUAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI UDARA DALAM MASA NEW NORMAL – SESUAI SE 13 TAHUN 2020 PENYELENGGARA ANGKUTAN UDARA PENYELENGGARA BANDAR UDARA PENYELENGGARA LAYANAN AIRNAV • Pengukuran suhu tubuh orang (>38℃ atau gejala • Membawa Universal Precaution Kit demam dilarang masuk, pemeriksaan lanjutan) .Menyediakan SOP kesehatan (UPK) • Penanganan orang dengan gejala demam .Pemeriksaan Kesehatan terhadap personel • Memberikan Pelatihan penggnaan APD berkoordinasi dengan KKP/dinas kesehatan setempat • Personel wajib menggunakan masker dan sarung atau tamu (Personal Protection Equipment/PPE) tangan (menggunakan standar protocol kesehatan) .Menyusun jadwal dinas personel navigasi untuk awak pesawat • Memasang media informasi sosialiasi protokol penerbangan • Pembersihan pada pesawat udara dan kesehatan di Bandar udara .Memastikan sistem dan peralatan navigasi Appron Passanger Bus (APB) sesuai SOP • Memastikan sistem pendingin ruangan dan sirkulasi udara penerbangan beroperasi normal dan • Observasi oleh dispatcher/FOO • Menyediakan hand sanitizer di Security checkpoint .Prioritas pemeliharaan fasilitas navigasi • health selft monitoring • Pembersihan dan penyemprotan disinfektan secara penerbangan (remote maintenance) • Masker, hand sanitizer, sabun dan air periodik .Memastikan kondisi kesehatan dan mengalir untuk cuci tangan di pesawat • fasilitas tempat pembuangan masker dan sarung tangan yang sudah dipakai kemampuan personel navigasi penerbangan udara • Menyediakan Fasilitas, Pembersihan dan/atau .Melakukan identifikasi kemampuan setiap • Physical distancing pesawat kategori jet penyemprotan disinfektan terhadap area pelayanan sektor atau unit pelayanan lalu lintas transport narrow body dan wide body pnp seperti fasilitas5 ruang tunggu, bagasi maupun Penerbangan untuk angkutan udara niaga berjadwal kargo. • Physical distancing Perubahan pelayanan yang bersifat major pada dalam negeri maksimal 70% load factor • Operasional tenant menerapkan protokol kesehatan Air Traffic Management (ATM) dan (angkutan udara niaga tidak berjadwal dan pemilihan pesanan secara daring Communication Navigation Surveillence (CNS) & bukan niaga tidak dilakukan • Penyesuaian pola operasional personel bandara dan .Menerapkan prosedur penanganan terhadap pembatasan) fasilitas bandara sesuai ketentuan penerbangan yang menyampaikan informasi • Pengoperasian dan pemeliharaan bandara sesuai • menyediakan area kabin paling sedikit aerodrome manual yang diterima (accepted) dan penumpang yang terindikasi terinfeksi COVID- 3 baris kursi untuk keperluan Advisory Circular CASR part 139-22 19 penanganan penumpang atau awak • menyampaikan pelaporan harian data pergerakan .Melakukan review dan pengecekan publikasi pesawat dengan gejala COVID-19 di pesawat, penumpang dan kargo selama masa adaptasi NOTAM terkait dengan kondisi darurat kebiasaan baru. pesawat udara penanganan COVID-19 • Memastikan penumpang mengisi kartu .Memastikan kemampuan unit pelayanan HAC navigasi penerbangan selama wabah COVID 195 PENANGANAN PENUMPANG PESAWAT UDARA NIAGA BERJADWAL DALAM NEGERI (PRE, IN, POST FLIGHT) Pre Flight 3 persyaratan yaitu : menunjukkan identitas diri, menunjukkan surat keterangan uji tes PCR negatif atau rapid test non reaktif berlaku 14 hari, menunjukkan surat keterangan bebas gejala seperti influenza PAU wajib untuk Online ticket Boarding (Social Koordinasi terhadap Check In Elektronik. 3 bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas test mensosialisasikan persyaratan reservation jam sebelum waktu Distancing), Masker penanganan penumpang kesehatan penumpang keberangkatan dengan gejala COVID-19 PCR dan/atau rapidtest (SE Gugus Tugas No.09 Tahun 2020) In Flight Terdapat cairan pembersih penumpang wajib mengurangi interaksi mengurangi Penyajian makanan Penanganan penumpang tangan (hand sanitizer) di menggunakan masker atau kontak fisik pelayanan menggunakan kotak dengan gejala COVID-19 di pesawat pemberian makanan makanan pesawat udara terindikasi harus diisolasi di area karantina dalam pesawat Post Flight Pelaksanaan Penumpang yang transit Pemeriksaan suhu tubuh, Pengambilan bagasi Penanganan penumpang dengan social/physical atau transfer wajib saturasi oksigen dan wawancara tercatat (social/physical gejala COVID-19 dikordinasikan distancing turun dari pesawat serta pemeriksaan dokumen distancing) dengan petugas perjalanan 6 KAPASITAS TERMINAL BANDAR UDARA NAC 1.Kapasitas Terminal; 1.Kapasitas Terminal; NAC Pandemi 2.Kapasitas Apron; 2.Kapasitas Apron; (New Normal) Normal 3.Kapasitas Runway. 3.Kapasitas Runway. Pergeseran critical point 7 Pada Saat Normal, Critical Point NAC adalah Kapasitas Runway; Pada saat pandemi Covid-19 terjadi pergeseran critical point pada Kapasitas Terminal, hal ini dikarenakan adanya penerapan Protokol Kesehatan (contoh: Physical Distancing) dan pemeriksaan dokumen tambahan (dokumen kesehatan dan dokumen persyaratan perjalanan); Kapasitas Apron, saat pandemi akan dipengaruhi dari jumlah pesawat long stay parking; Kapasitas Runway secara umum tidak terpengaruh, hanya perlu diperhatikan konfigurasi pesawat; (penumpang atau kargo) Kapasitas pada Terminal Penumpang direpresentasikan daya tampung terminal dalam menampung Penumpang Waktu Sibuk (PWS). 7 PASSENGER FLOW MANAGEMENT NORMAL PANDEMIC/NEW NORMAL CHECK-POINT PEMERIKSAAN KESEHATAN CHECK-IN AREA CHECK-IN AREA Source: Airport Research Center Gmbh – CAST Germany PENGURANGAN KAPASITAS TERMINAL 50% PWS DENGAN ASUMSI SEBAGAI BERIKUT: 1. Adanya penambahan check point pemeriksaan dokumen perjalanan dan kesehatan; 2. Penerapan Protokol Kesehatan, Physical Distancing. Asumsi yang dipakai mengikuti rekomendasi Kemenkes yaitu minimal 1 m; 3. Adanya keterkaitan erat antara Waiting Time dan Luasan Ruangan dalam perhitungan Level of Service di Terminal Penumpang ASUMSI INI BELUM MEMPERTIMBANGKAN: 1. Penggunaan teknologi yang massive dalam mendukung Passenger Processing; 2. Kemampuan personel (pasasi) dalam melayani 1 penumpang