Land Subsidence Study in Kendal District, Central Java Province Studi Penurunan Muka Tanah
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 14, No. 2, Desember 2019 LAND SUBSIDENCE STUDY IN KENDAL DISTRICT, CENTRAL JAVA PROVINCE STUDI PENURUNAN MUKA TANAH (LAND SUBSIDENCE) DI KABUPATEN KENDAL, PROVINSI JAWA TENGAH. Ritha Riyandari1 1Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana, Kedeputian Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Gedung 820, Geostech, Kawasan PUSPIPTEK, Serpong, Tangerang 15314, telepon: (021) 7579 1378 e-mail : [email protected] Abstract Information about disaster prone areas in Indonesia is urgently needed since natural disasters occur in many places in Indonesia. One of them is related to the area of land subsidence. Kendal Regency is one of the areas located along the north coast of Java which is generally composed of alluvium deposits that has not consolidated well, so they have high soil compressibility. These conditions indicate that natural compaction is still ongoing, so that if there is an excessive overloading it will lead to a process of land subsidence regionally. By knowing the value of land subsidence and the areas affected, it is expected to be able to support regional planning and development of basic infrastructure / facilities, housing / settlement planning as well as regional economic development in order to mitigate land subsidence. Keywords: Potential hazards, land subsidence, Kendal district, Central Java Province Abstark Kebutuhan informasi tentang daerah rawan bencana di Indonesia mulai dirasakan sangat mendesak sejak terjadinya bencana alam yang terjadi di banyak tempat di Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan yaitu informasi terkait daerah bencana penurunan permukaan tanah. Kabupaten Kendal adalah salah satu daerah yang terletak di sepanjang pantai utara Jawa yang umumnya tersusun atas endapan aluvium yang belum terkonsolidasi secara maksimum, sehingga mempunyai kompresibilitas tanah yang tinggi. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa pemadatan tanah secara alamiah masih terus berlangsung, sehingga bila terjadi pembebanan secara berlebihan di atasnya akan menimbulkan terjadinya proses penurunan tanah secara regional. Dengan mengetahui nilai penurunan permukaan tanah dan daerah-daerah yang mengalaminya, diharapkan dapat menunjang perencanaan wilayah, perencanaan dan pengembangan infrastruktur / sarana prasarana dasar, perencanaan perumahan / pemukiman maupun pengembangan ekonomi wilayah dalam upaya mitigasi bencana penurunan permukaan tanah. Kata kunci: Potensi bencana, penurunan permukaan tanah, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah. 1. PENDAHULUAN infrastruktur/sarana prasarana dasar, perencanaan perumahan/pemukiman 1.1. Gambaran Umum maupun pengembangan ekonomi wilayah dalam upaya mitigasi bencana alam. Keperluan informasi daerah rawan Bencana alam, jika ditinjau dari bencana di Indonesia mulai dirasakan sangat penyebabnya dapat dibagi menjadi tiga jenis, mendesak, sejak terjadinya bencana alam yaitu bencana alam geologis, klimatologi, dan yang terjadi di banyak tempat di Indonesia. ekstra-terestrial (Aulia, 2017). Bencana alam Informasi daerah rawan bencana tersebut geologis adalah bencana alam yang antara lain untuk penunjang perencanaan disebabkan oleh gaya-gaya dari dalam bumi. wilayah, perencanaan dan pengembangan Sedangkan bencana alam klimatologi adalah 89 Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 14, No. 2, Desember 2019 bencana alam yang disebabkan oleh lepas, batu relatif lama, perubahan iklim, suhu atau cuaca. Lain lempung, munculnya halnya dengan bencana alam ekstra- tanah tebal, retak-retak terestrial, yaitu bencana alam yang lereng pada tanah di disebabkan oleh gaya/energi dari luar bumi, curam lereng atas, bencana alam geologis dan klimatologi lebih dimana: tiang sering berdampak terhadap manusia (Astuti, listrik, pohon, 2015). benteng menjadi miring Tidak seperti bencana alam yang ditimbulkan oleh cuaca (klimatologi) yang Penurunan Daerah Timbulnya sudah dapat diprediksi kedatangannya. Permukaa plateau perbedaan Misalnya, terkait dengan arah dan lokasi n Tanah karst ketinggian mana yang akan dilanda, bencana alam (dataran tanah dari geologi terutama gempa bumi sampai tinggi tahun ke sekarang masih sulit untuk diprediksi, berbatu tahun. sehingga fenomena alam itu sifatnya tiba-tiba gamping), Timbulnya (Haris, 2018). daerah lubang dengan dan/atau Namun demikian, fenomena atau eksploitasi retakan dalam peristiwa alam pada dasarnya mempunyai air tanah di permukaan karakteristik umum, seperti gejala awal yang tinggi tanah, dinding, dapat dilihat pada tabel 1. Pada kejadian- tembok, lantai kejadian bencana alam geologi, gejala awal retak-retak. tersebut sering kali berjalan terlalu cepat dan Letusan Lereng dan Naiknya suhu berjangka waktu sangat singkat menuju gunung kaki gunung air kawah, gejala utama, sehingga tidak dapat berapi berapi, perubahan mengantisipasi datangnya gejala utama terutama komposisi (Haris, 2018). yang kimiawi air dan menghadap gas di kawah, Tabel 1. Gejala Awal Terjadinya Beberapa ke arah guguran kubah Jenis Bencana Alam. kawah lava, adanya sumbing Jenis Daerah Gejala Awal (breached lindu, Bencana Rawan crater) peningkatan Alam tremor pada Banjir Dataran Curah hujan seismograf. banjir, tinggi, hujan Sumber : Haris, 2018. sempadan berlangsung sungai yang lama, naiknya Dalam mengantisipasi bencana alam, bermeander muka air maka usaha untuk mendeteksi datangnya , lekukan- sungai. gejala awal sangat penting. Beberapa gejala lekukan di awal dari bencana alam geologi dan bencana dataran alam klimatologi yang menyangkut aspek aluvial morfologi muka bumi yang bisa diamati dan dipelajari sebelum munculnya gejala utama Banjir Daerah Daerah \dapat dilihat secara rinci pada tabel 1 (Haris, bandang bantaran pegunungan 2018). Proses atau gerakan turunnya sungai pada gundul, batuan permukaan tanah yang merupakan bencana transisi mudah alam geologi, telah banyak terjadi di berbagai dataran ke longsor, curah wilayah di dunia terutama dikawasan pantai pegununga hujan yang atau dataran alluvial (Sophian, 2010). Definisi tinggi, hujan penurunan muka tanah berdasarkan berlangsung beberapa referensi dapat didefinisikan lama, terjadi sebagai berikut: terjadi pada skala regional pembendunga yaitu meliputi daerah yang luas atau terjadi n di hulu secara lokal yaitu hanya sebagian kecil sungai permukaan tanah. Hal ini biasanya Longsor/ Daerah Curah hujan disebabkan oleh adanya rongga di bawah gerakan dengan tinggi, hujan permukaan tanah (Prasetyo, 2014). tanah batuan berlangsung 90 Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 14, No. 2, Desember 2019 Menurut Yuwono (2013), penurunan 380000 385000 390000 395000 400000 405000 410000 415000 420000 425000 430000 PEM ER INT AH K AB UPATEN K ENDAL 9 2 0 LAUT JAWA Pidodo Wetan BADAN PER EN CANAAN PEM BANGUNAN DAERAH 4 0 Pidodo Kulon Kartikajaya 0 tanah dapat terjadi baik secara lokal maupun 0 (BAPPED A) 0 0 MARGOREJO 4 0 0 2 KOROWELANG KULON N 9 Wonosari Kaliayu Tanjungmojo Cepiring Patebon BANDENGAN W E Jungsemi Juwiring BALOK Rejosari S regional. Kondisi tersebut dikarenakan oleh SENDANGSIKUCING Kangkung Kumpulrejo Karangsari 9 2 0 Karangmalang Wet an Turunrejo 3 0 GEMPOLSEWU Kangkung Damarsari Langenharjo Ngilir 5 0 BULAK Laban PETA ADMINISTRASI Karangayu Purokerto 0 5 Banyutowo Wonorejo 0 3 Sendang Kulon Lebosari Cepiring Jambearum Pegulon 0 2 Rowosari Kendal Sendang Dawung Jetis Kebondalem 9 ROWOSARI Karangsuno KETERANGAN Kaliyoso Kadilangu Sijeruk JATIPURWO SENDANGDAWUHAN Karangtengah Truko Kebonharjo Mororejo Botomulyo Ketapang : Jalan beberapa faktor penyebab, antara lain : RANDUSARI Jotang Purwokerto Lanji Tambakrejo Trompo TAMBAKSARI Johorejo Podosari Sarirejo Kaliwungu Tlahab Sukodono Brangsong : S ung ai Tratemulyo Krajan Kulon 9 Lumansari Bulugede Brangsong 2 2 0 Jenarsari Candiroto 25 : K ontur 3 0 Pucuksari Pandes Kutoharjo Montongsari Poncorejo Gubugsari Dempelrejo Kebonadem 0 0 Karanganom 0 0 Bojonggede Waleri Gebang Sudipayung Sidorejo : B ata s kecam ata n 0 3 Caruban Pegandon 0 2 Panaruban Ngampel Kulon Tosari Purworejo Sumerrejo 9 Sambongsari Sedayu Pesawahan Ngampel Wetan : Batas kabupaten Ngawensari Nolokerto Weleri Mojo Karangmulyo Kertomulyo Sukomulyo Kabupaten Penyangkringan Wungurejo Tegorejo Protomulyo Kebonagung Penjalin : K ecam atan Bo ja Manggungsari Rowobraten Galih Sumbersari Batang Pagergunung Ringinarum Margomulyo Ngampel Magelung : K ecam atan Bran gson g 1. Penurunan muka tanah alami yang Tejorejo Cepokomulyo Dawungsari 9 Sumur 2 0 Kedunggading Tunggulsari : K ecam atan C ip iring 2 0 Kaliwungu Selatan Puguh Winong Jatirejo 5 0 Sidomukti Ringinarum Triharjo : K ecam atan Ge mu h 0 5 Surokonto Kulon Ngrejo Kedungsuren 2 0 0 2 Pegandon : K ecam atan Ka liwun gu 9 Surokonto wetan Darupono Kebongembong Kedungsari Gemuh Jatirejo selatan Kota Pekuncen : K ecam atan Ka liwun gu Se la tan disebabkan oleh proses-prose geologi Gebangan Mojoagung Pegerruyung Jerukgiling Semarang : K ecam atan Ka ngkun g Kalibareng Sojomerto Bendosari Bangunsari 9 : K ecam atan Ke nda l 0 2 2 0 Getasblawong Tambahrejo : K ecam atan L im ba ng an Kertosari 0 0 Wadas Pageruyung 0 0 Cacaban : K ecam atan N ga mp el 0 2 Petung Kalibagor Kalilumpang Singorojo 0 2 Trayu Trisobo 9 Parakansebaran Krikil Kalirejo : K ecam atan Pa tea n seperti aktifitas vulkanik dan tektonik, Jati Sidodadi Sukomangli Gondoharum Kalices Sidokumpul : K ecam atan Pa teb on Jurangagung Tampingwinarno Singorojo Patean Matesih : K ecam atan Pe gan don Karanganyar Ngadiwarno Kebumen Gedong Curugsewu Selokaton Sukorejo Merbuh Boja 9 : K ecam atan Pe gerruyun g 2