Gerwani in the Communist Ideology of 1950-1965
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora Vol. 3, No. 1, April 2019, pp. 10-20 Available online at https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/santhet DOI: Research Article e-ISSN: 2541-6130 p-ISSN: 2541-2523 GERWANI IN THE COMMUNIST IDEOLOGY OF 1950-1965 GERWANI DALAM PERGULATAN IDEOLOGI KOMUNIS 1950-1965 Rizqi Irza Afifi1, Sofyan Kristianwantoni2 SMK Taruna Mandiri Srono [email protected] (*) Corresponding Author +62 823-3119-3233 How to Cite: Irza, Kriswantoni (2019). Title of article. Santhet, 3(1), 10-20 doi: Abstract Received : 28 Desember 2019 The emergence of Gerwani stems from the gathering of six Revised : 6 Januari 2019 women's organizations in Semarang on June 4, 1950 to merge their Accepted: 19 April 2019 respective organizations into one single forum, namely Gerwis. Keywords: Gerwani; Gerwis has a strong desire for the struggle for national Pergulatan Ideologi; independence and ending various political feudalism. In writing this article using the heirloom study approach. The results show that In December 1951 the name Gerwis changed to Gerwani. In 1964, Gerwani began designing work programs to develop himself and participate in politics. The programs include: Women's Rights; Children's Rights; Democratic Rights; Full National Independence; and peace. merupakan "Kota Merah", kota kelahiran PENDAHULUAN partai yang berideologi komunis yaitu PKI. Dalam perjalanan gerakan wanita, Banyak anggota Gerwani yang juga Gerwani sebetulnya memiliki peran yang merupakan anggota PKI karena hanya partai cukup berarti dengan mengangkat isu-isu inilah yang dilihat bersungguh-sungguh kontroversial pada masanya itu. Seperti isu dalam melawan penindasan terhadap rakyat. hak pilih dan isu poligami. Kekritisan para Aktivitas Gerwani di kota Semarang sesuai wanita terhadap ketidakadilan dan dengan hal-hal yang tercantum dalam penindasan kaumnya merupakan sesuatu Program-Program Kerja Gerwani. Meskipun yang bisa menjadi inspirasi dan semangat program-program kerja tersebut baru dibuat bagi gerakan wanita selanjutnya. Terdapat dan dikeluarkan pada tahun 1964, namun beberapa hal penting yang berpengaruh sebelumnya sudah diterapkan di daerah- pada para wanita dalam organisasi Gerwani daerah termasuk di kota Semarang. sehingga menjadi kritis dan terkesan radikal, Pertanyaan pokok dari artikel ini antara lain karena adanya kawin paksa, adalah bagaimana hubungan Gerwani perceraian sepihak, larangan bersekolah, dengan Partai Komunis Indonesia? Metode dan penghinaan-penghinaan lain yang yang digunakan dalam jurnal ini adalah sangat menyudutkan kaum wanita. Hal-hal metode sejarah. Metode sejarah mempunyai itu merupakan bagian dari praktik sistem empat tahapan yang harus dilakukan yaitu budaya warisan feodal yang masih sangat heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. melekat pada masyarakat Indonesia pada Sumber primer diperoleh melalui saat itu. penelusuran terhadap dokumen yang Gerwani memilih Semarang tersimpan di Arsip Nasional, Perpustakaan sebagai basis karena secara historis Nasional di Jakarta, Arsip Daerah Jawa 10 Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora Vol. 3, No. 1, April 2019, pp. 10-20 Available online at https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/santhet DOI: Research Article e-ISSN: 2541-6130 p-ISSN: 2541-2523 Tengah, Arsip Museum Mandhala Bhakti perhatian kaumnya pada periode Semarang. Ada juga beberapa harian yang kebangkitan dan kesadaran nasional ini terbit pada masa itu seperti Harlan Rakjat, mulai juga untuk meningkatkan perjuangan Bintang Timur, Sinar Harapan, Api Kartini. wanita. Riset kepustakaan ini penting karena melalui penelusuran dan penelaahan kepustakaan METODE PENELITIAN dapat dipelajari bagaimana menggunakan Daerah penelitian adalah suatu kerangka teori untuk landasan pemikiran lokasi atau tempat yang digunakan (Koenjaraningrat, 1983). seorang peneliti untuk mengadakan Dalam perjalanan sejarah, wanita penelitian. Sutrisno Hadi mengatakan, pernah menjadi aktor yang vokal ditengah gelanggang politik dan sekaligus menjadi ibu “Tidak ada ketentuan berapa luas dan istri yang "baik" selama perjuangan anti penelitian untuk penelitian dalam salah kolonial. Dua peranan ini dapat berpadu satu atau banyak bidang (2003:88)”. dalam praktiknya, karena wanita harus Dari pendapat di atas dapat memainkan peranan politik justru agar dijelaskan bahwa di dalam menentukan supaya menjadi ibu yang baik (dari rakyat daerah penelitian tidak ada ketentuan dan bangsa Indonesia), dan istri yang baik berapa luas daerah atau lokasi (sebagai pembantu laki-laki dalam perjuangannya). Hubungan politik antara penelitian. Dalam artikel ini untuk wanita dan laki-laki menjadi berubah secara menetukan hasil penelitian yang akurat mendasar ketika Indonesia telah merdeka. menggunakan studi pustaka yang Hal itu antara lain karena tidak adanya lagi didalamnya menggunakan pendekatan musuh bersama, sehingga laki-laki penelitian sejarah mulai dari kritik cenderung mengklaim bidang politik sebagai sumber, analisis sumber dan validasi bidang mereka sendiri, dan wanita lebih diposisikan untuk berperan di bidang sosial data. (Anonim, 1988). Para tokoh Perintis gerakan wanita belum mempunyai perkumpulan atau HASIL DANPEMBAHASAN organisasi wanita, dengan kata lain berjuang Sesudah tahun 1950 persatuan secara perorangan; tetapi dalam kenyataan gerakan wanita Indonesia, yang telah bahwa mereka mengangkat senjata bahu dibangun pada masa perjuangan nasional membahu dengan kaum laki-laki melawan sebelumnya, berangsur-angsur hancur. penjajah Belanda, tidak dapat dipungkiri Dalam menghadapi pemilihan umum 1955 bahwa mereka merupakan sumber inspirasi berbagai partai politik membentuk bagian bagi generasi wanita berikutnya untuk wanita masing-masing. Ketegangan antara berjuang melawan penindasan dan golongan wanita Islam dan nasionalis pun ketidakadilan. Juga para tokoh Perintis timbul. Berkembang bermacam-macam dalam masa sesudah diterapkannya Politik kegiatan; balai-balai wanita, bank-bank etis Belanda di Indonesia, memberikan wanita, bahkan surau wanita didirikan; teladan dan dorongan kepada kaumnya bermunculan berbagai macam organisasi untuk meneruskan jejak langkah mereka. dan majalah wanita, tetapi hampir semua Mereka berjuang untuk emansipasi dan kegiatan ini semakin terikat pada partai partisipasi untuk membangun kemandirian politik (laki-laki), gerakan keagamaan (laki- kaumnya, kemajuan bangsa dan laki), ataupun pada organisasi pejabat laki- kemerdekaan tanah airnya. Unsur lain laki. Pada sebagian besar organisasi ini gerakan wanita Indonesia yang sedang pandangan elitis tetap bertahan, walaupun tumbuh ialah hasrat untuk "emansipasi pendudukan Jepang dan perjuangan nasional." Dalam pada itu pengaruh warisan pembebasan nasional telah mengaburkan cita-cita Kartini untuk emansipasi wanita tajamnya garis pemisah antara golongan berkumandang menembus batas dan 11 Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora Vol. 3, No. 1, April 2019, pp. 10-20 Available online at https://ejournal.unibabwi.ac.id/index.php/santhet DOI: Research Article e-ISSN: 2541-6130 p-ISSN: 2541-2523 kaya dan miskin dalam masyarakat Trimurti. Dalam periode ini Umi Sarjono, Indonesia. Suharti, dan Mudigdio, sudah menjadi anggota atau mempunyai ikatan erat dengan Berdirinya Gerwis PKI. Hal ini merupakan petunjuk jelas, Para wakil enam organisasi wanita bahwa kaum Komunis mempunyai suara berkumpul di Semarang pada 4 Juni 1950 penting dalam pendirian Gerwis. Meskipun untuk melebur enam organisasi mereka Gerwis selalu menegaskan sebagai non- masing-masing ke dalam satu wadah politik dan tidak mempunyai kaitan dengan tunggal, yaitu Gerwis. Enam organisasi parpol manapun, seperti dinyatakan dalam tersebut ialah Rukun Putri Indonesia anggaran dasarnya, namun pengaruh PKI (Rupindo) dari Semarang, Persatuan Wanita tampak tertanam sangat mendalam pada Sedar dari Surabaya, Isteri Sedar dari organisasi tersebut. Keinginan Komunis Bandung, Gerakan Wanita Indonesia untuk membangun organisasi wanita yang (Gerwindo) dari Kediri, Wanita Madura dari bisa dipimpinnya, tentu saja bukan Madura, dan Perjuangan Putri Republik merupakan satu-satunya faktor bagi Indonesia dari Pasuruan. berdirinya Gerwis. Para pendiri Gerwis itu Tokoh-tokoh wanita tersebut memiliki sendiri mempunyai hasrat bersama yang latar belakang sosial yang berbeda-beda, sungguh-sungguh, baik demi perjuangan tapi semuanya bersama-sama terjun kemerdekaan nasional maupun mengakhiri ditengah pergerakan nasional. Diantaranya berbagai politik feodalisme. S.K. Trimurti. Beliau anggota Partindo, giat Hampir semua sejarah hidup para dalam Wanita Partindo, dan juga anggota tokoh dan anggota Gerwani bercerita Gerindo. Kemudian Salawati Daud, Walikota tentang kawin paksa, perceraian sepihak, Makasar. Diantara mereka banyak wanita larangan bersekolah, atau penghinaan- muda, seperti Sudjinah dan Sulami, penghinaan lain yang terasa sangat sebelumnya sudah giat di dalam PPI menusuk hati mereka, maka mungkin sekali (Pemuda Puteri Indonesia), organisasi hal-hal tersebut itulah yang berperanan pemudi semasa perjuangan kemerdekaan sangat besar dalam meradikalkan para yang berjiwa sosialis. Para anggota pendiri wanita tersebut. Beberapa dari mereka lainnya termasuk Tris Metty, Sri Panggihan tertarik kepada PKI, karena hanya partai (anggota PKI terkemuka dari Madiun), Sri inilah yang dilihat bersungguh-sungguh Kusnapsiyah, Umi Sarjono (pendiri melawan berbagai praktik demikian. Gerwindo), dan Suharti (ketua departemen Pemimpin Gerwis yang sangat wanita CC PKI, ketua cabang Yogya) ( terkemuka, Ibu Munasiah, yang berbicara Antara, Dinas Dalam