Budaya Kemponan Pada Masyarakat Melayu Pontianak (Kajian Kearifan Lokal Dalam Kehidupan Sosial Etnik Melayu)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Handep -urnal SeMarah dan Budaya 9ol. 3, No. 1, Desember 2019, hlm. 101-120 B8DAYA .E0321A1 3ADA 0ASYARA.AT 0E/AY8 321TIA1A. (KA-,A1 .EAR,FA1 /2.A/ DA/A0 KEH,D83A1 S2S,A/ ET1,. 0ELAY8) THE C8/T8RE 2F .E0321A1 ,1 321TIA1A. 0A/AY SOC,ETY (A ST8DY 2F /2CA/ :ISD20 21 THE SOCIA/ /,)E 2F MA/AY ETH1IC) 0uhammad Asyura 8niversitas 3endidiNan ,ndonesia -ln. Setia Budi 1o.229 Bandung, ,ndonesia [email protected] Diterima tanggal 10 -anuari 2019 Disetujui tanggal 14 Agustus 2019 ABSTRACT .emponan is an emEodiment of 3ontianak 0alay local culture which teaches social values in the form of suggestion. .emponan is regarded as the culture which acNnowledges and appreciates someone‘s offer or gift especially food and beverage. This research was quali- tative research with in-depth interview technique. The purpose of this research was to de- scribe Nemponan according to the reason, its media, prevention pattern and social culture value within it. This research has shown that Nemponan happened because of negative suggestion in someone who believes that harm or accident may happen if he/she does not eat or drink what has been offered by the host. Media of Nemponan is food and beverage, even sacred refreshment of 3ontianaN 0alay. As a negative suggestion, some certain actions can breaN kemponan, either by touching the refreshment or saying the words ”cempalet‘ and ”palet‘ which contain social values to prevent unexpected harm if someone refuses the offer of sacred refreshment. The local wisdom of Nemponan in touching the offer or saying ”cempalet‘ ”palet‘ are 1) the cultural value which appreciates fellow human beings; 2) the cultural value which appreciates the nature; and 3) the religious and cultural value. .eywords: Nemponan, local wisdom, and 3ontianak 0alay. ABSTRA. .emponan merupaNan perwuMudan Nebudayaan loNal masyaraNat 0elayu 3ontianaN yang mengaMarkan nilai sosial dalam bentuk sugesti. .emponan merupaNan budaya menghargai dan mengapresiasi sebuah tawaran ataupun pemberian orang lain berupa maNanan dan minuman. 3enelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan teNniN wawancara mendalam. 3enelitian ini bertujuan untuk mendesNripsiNan budaya Nemponan berdasarkan sebab dan media terMadinya, pola pencegahannya, dan nilai sosial budaya yang terkandung 101 D2,: 10.33652/handep.v3i1.38 Handep -urnal SeMarah dan Budaya 102 9ol. 3, No. 1, Desember 2019, hlm. 101-120 di dalamnya. 3enelitian ini menunjukNan bahwa sebab terMadinya budaya Nemponan ialah adanya sugesti negatif dalam diri seseorang mana Nala tidaN memaNan atau meminum yang disuguhkan atau yang diinginkan sehingga aNan menimbulNan bala atau celaNa bagi orang terseEut. 0edia terjadinya Nemponan ialah maNanan dan minuman, EahNan terdapat EeEerapa maNanan dan minuman yang disaNralNan oleh masyaraNat 0elayu 3ontianaN. SeEagai sebuah ”sugesti negatif‘ Nemponan dapat dicegah dengan cara ”dipatahkan‘ melalui perilaNu Nhas yang disebut Mamah, cempalet, dan palet; yang mengandung nilai-nilai sosial yang berfungsi sebagai penangNal bala atau celaNa mana Nala seseorang menolaN aMaNan untuk menyantap maNanan ataupun minuman tertentu yang dianggap saNral. Di dalam perilaNu menjamah, cempalet dan palet, budaya Nemponan mengandung nilai Nearifan loNal yaitu 1) nilai Eudaya saling menghargai sesama manusia, 2) nilai budaya menghargai alam, dan 3) nilai budaya religi. .ata Nunci: Nemponan, Nearifan lokal, dan 0elayu 3ontianaN. A. 3ENDAH8/8A1 Selain memiliki keNayaan budaya .eEudayaan adalah cara hidup yang etnikal, .albar Muga diperkaya dengan dianut secara NoleNtif dalam suatu letaN geografis. .alEar merupaNan masyarakat (Sumarto dalam 0ardimin, daerah destinasi yang strategis yang 1994: 55). .eEudayaan tercipta karena merupaNan teras terdepan ,ndonesia. keberadaan manusia. 0anusialah yang .alEar EerEatasan langsung dengan menciptakan kebudayaan dan manusia 0alaysia dan Brunei Darussalam. pula yang menMadi pemaNainya .euniNan Eudaya di .alEar Muga sehingga keEudayaan akan selalu ada muncul dari polarisasi identitas pelaku sepanMang peradaEan manusia. kebudayaan atau etnik masyarakatnya. .eEudayaan dari sudut pandang Satu di antara identitas etniN ”asli‘ antropologi dianggap seEagai tata .alEar yaitu etnis 0elayu yang kehidupan, way of life, dan tata tingkah memiliki khazanah NeEudayaan yang laku (Pelly, 1994: 5). .eEudayaan dan menarik. masyaraNat merupaNan dua hal yang 0elayu seEagai seEuah identitas tidak bisa dipisahkan. pelaNu NeEudayaan .alEar terEagi Dalam perkembangannya, budaya menMadi lima wilayah NeEudayaan masyarakat menghasilkan corak-coraN Eesar. Satu di antara NeEudayaan Nhas yang tercermin dalam Eudaya itu adalah NeEudayaan 0elayu etniNal. Satu daerah yang memiliNi 3ontianak dengan wilayah domisili di NeNayaaan Eudaya etniNal adalah .ota 3ontianaN dan .aEupaten .alimantan Barat (selanjutnya ditulis 3ontianaN (Effendi, 2006: 85). :ilayah .alEar). .alEar memiliNi tingNat NeEudayaan ini memiliNi Nhazanah Neragaman Eudaya yang tinggi. NeEudayaan lokal yang uniN. Satu di .alimantan Barat merupakan provinsi antara kebudayaan 0elayu yang uniN yang uniN dalam NaMian etniN dan dan menarik untuk diteliti ialah budaya kebudayaan. Nemponan. D2,: 10.33652/handep.v3i1.38 Budaya .emponan Pada Masyarakat Melayu Pontianak (Muhammad Asyura) 103 .emponan merupakan perwuMudan Eudaya Nemponan pada masyaraNat kebudayaan lokal masyaraNat 0elayu 0elayu menMadi Eudaya yang 3ontianaN yang mengaMarNan nilai sarat dengan nilai-nilai yang saNral. sosial. Hal ini diperkuat dengan teori .arena itu, budaya Nemponan sangat Eahwa NeEudayaan Muga dianggap menariN untuk diteliti seEagai NaMian seEagai seEuah sistem sosial kebudayaan. (.oentMaraningrat dalam 3elly, 1994: 0asalah dalam penelitian ini 33) yang aNan memEeri gamEaran adalah bagaimana perilaku Nemponan tentang aNtivitas manusia dalam berdasarkan sebaE dan media terMadi- EerinteraNsi dan EertingNah laNu nya, pola pencegahan, dan nilai budaya dengan pola-pola tertentu sesuai adat- yang terkandung di dalamnya" Dengan kelaNuan. Hal tersebut Muga dikuatkan demiNian, tuMuan penelitian ini tentunya oleh Anwar (1995: 12) bahwa sistem untuN mendesNripsiNan seEaE dan sosioNultural amat erat Naitannya media terMadinya, pola pencegahan, dan untuk menganalisis semua komponen nilai Eudaya yang terNandung dalam termasuN Eahasa, tingNah laNu, dan pola Eudaya Nemponan pada masyaraNat pikir masyarakat. 0elayu 3ontianak. Di era modern saat ini, peng- hayatan terhadap tradisi Nemponan B. MET2DE mulai merosot khususnya di kalangan 3enelitian ini merupaNan penelitian anaN muda. Hal ini menggamEarNan kualitatif dengan teknik observasi dan bahwa budaya dan tradisi Nemponan wawancara mendalam. 3enelitian pada etniN 0elayu 3ontianaN mulai Nualitatif merupaNan penelitian ditinggalNan. 0inimnya pengetahuan bertuMuan yang mendeskripsikan secara dan pewarisan Eudaya pada generasi utuh suatu geMala. 3endesNripsian muda memEuat mereNa tidaN paham terseEut dapat bersumber dari naskah akan tradisi Nemponan. Generasi muda wawancara, catatan lapangan, dokumen Eelum memahami sisi positif dari pribadi, catatan, memo, dan dokumen Eudaya Nemponan seEagai seEuah resmi lainnya.TuMuan dari penelitian apresiasi terhadap pemEerian orang Nualitatif ini adalah menggamEarNan lain. Hal ini semaNin membuat generasi realita empiriN di EaliN fenomena muda cenderung untuN hidup dalam secara mendalam, rinci, dan tuntas. kegiatan yang konsumtif dan mubazir. 2leh Narena itu, penggunaan pendeNat- .emponan merupaNan seEuah an Nualitatif dalam penelitian ini adalah sugesti yang menyeEabkan masyarakat dengan mencocoNNan antara realita 0elayu memiliNi perilaku atau sikap empiriN dengan teori yang EerlaNu sosial. Sikap sosial ini memiliki nilai- (Moleong, 2004: 131). nilai yang arif, seperti menghargai 3endeNatan atau NaMian yang huEungan sosial antara sesama digunaNan dalam penelitian adalah manusia, alam, dan Tuhan. Sehingga kaMian antropologi. Antropologi adalah D2,: 10.33652/handep.v3i1.38 Handep -urnal SeMarah dan Budaya 104 9ol. 3, No. 1, Desember 2019, hlm. 101-120 salah satu caEang ilmu pengetahuan 1. umur informan harus Eenar-Eenar sosial yang mempelaMari tentang Eudaya dapat mewaNili dari suatu masyaraNat suatu etnis tertentu. masyaraNat Antropologi leEih memusatNan pada 2. mutu NeEudayaan dan psiNologi penduduk yang merupaNan masyarakat seorang informan harus luas dan tunggal (tinggal di daerah yang sama). dapat berbicara secara relevan Hal ini seMalan dengan pendapat 3. informan hendaNnya seorang penutur .oentMaraningrat (1986: 8) Eahwa asli. .etiga narasumEer terseEut antropologi adalah ilmu yang telah sesuai dengan persyaratan mempelaMari umat manusia pada narasumber. umumnya, dengan mempelaMari bentuk Dalam penelitian ini pengumpulan fisiN masyaraNat serta Nebudayaan yang data penelitian menggunaNan teNniN dihasilNan. oEservasi dan wawancara. 2Eservasi BerdasarNan NeEutuhan dalam dilaNuNan dengan dua cara yaNni masalah penelitian, dipilihlah NaMian oEservasi sistematis dan oEservasi antropologi Eudaya. Antropologi nonsistematis. 2Eservasi sistematis Eudaya, diEedaNan lagi menMadi dapat dilaNuNan oleh pengamat lima yaitu etnoliguistik (bahasa dalam dengan menggunaNan pedoman seEagai NeEudayaan), prehistori (seMarah instrumen pengamatan. Sementara aNsara), antropologi spesifiNasi oEservasi non-sistematis dilaNuNan oleh (pengemEangan antropologi murni), pengamat yang tidaN menggunaNan antropologi terapan, dan etnologi instrumen pengamatan (AriNunto, (.oentMaraningrat, 1986: 23). 2006: 157). 3enelitian ini aNan EerfoNus pada NaMian 3ada penelitian ini, peneliti etnologi yaitu mendeskripsikan