Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 1, A 365-368 https://doi.org/10.32315/sem.1.a365 Masjid Agung Banten : Perpaduan Tiga Budaya dalam Satu Arsitektur Bintang Widya Laksmi Arsitektur Islam, Program Studi Arsitektur, Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. Korespondensi:
[email protected] Abstrak Banten merupakan daerah dengan letak strategis sebagai pelabuhan sekaligus pintu gerbang masuknya peradaban Islam di Pulau Jawa. Hal ini ditandai dengan adanya Masjid Agung Banten yang berdiri kokoh sejak abad ke-15 di utara kota Serang, Banten. Arsitektur dari masjid Agung Banten dapat dikatakan cukup unik, karena merupakan perpaduan antara arsitektur Jawa, Cina, dan Belanda. Keunikan ini lah yang menggugah saya untuk membuat Studi Kasus yang membahas lebih dalam mengenai pengaruh budaya Jawa, Cina, dan Belanda pada arsitektur bangunan bersejarah ini. Saya menguraikan satu per satu elemen bangunan yang terpengaruh oleh ketiga budaya tersbut. Dengan demikian saya dapat mengerti elemen apa saja yang terpengaruh oleh ketiga budaya tersebut serta mengerti keindahan dari perpaduan ketiga budaya tanpa saling menghilangkan keindahan budaya lainnya. Kata-kunci : Belanda, budaya, Cina, Jawa, perpaduan Pendahuluan Arsitektur Islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpancar dari aspek fisik dan metafisik bangunan melalui konsep pemikiran islam yang bersumber dari Al-Qur'an, Sunnah Nabi, Keluarga Nabi, Sahabat, para Ulama maupun cendikiawan muslim. Pemikiran islam di sini termasuk di dalamnya adalah nilai-nilai ajaran islam seperti penghambaan pada Allah, hubungan baik sesama makhluk hidup, dan nilai-nilai Islam lainnya. Dalam hal ini, arsitektur islam tidak hanya berbicara tentang bentuk-bentuk, lebih dari itu berbicara tentang kebermanfaatan bagi orang banyak, suasana yang ada pada bangunan tersebut, serta fungsi dari bangunan itu sendiri, sesuai dengan nilai-nilai Islam yang sudah disebut tadi.