PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERANAN DALAM PERANG DUNIA II 1939-1945

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah

Disusun Oleh: Nama : Fransindhu Njoo NIM : 021314032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERANAN ADOLF HITLER DALAM PERANG DUNIA II 1939-1945

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah

Disusun Oleh: Nama : Fransindhu Njoo NIM : 021314032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

Apa yang baik harus sering dicari dengan susah payah tetapi apa yang buruk mudah mendapatkannya walaupun ia tidak dicari. Apa yang baik sering hanya dapat diajarkan dengan susah payah tetapi apa yang buruk dapat diperoleh tanpa diajarkan (Demokritos)

Keberhasilan perlu dikejar dengan semangat dan kerja keras. Orang biasa belajar sedikit dari keberhasilan tetapi belajar banyak dari kegagalan (Pepatah Arab)

Mendidik tidak berarti mengajarkan apa yang tidak mereka ketahui. Mendidik adalah perkerjaan yang memakan hati, terus menerus dijalankan dan amat sulit, harus dilaksanakan dengan keramahan dan kelembutan, pengawasan dan peringatan, perintah dan pujian, tetapi terutama dengan keteladanan (Ruskin)

Ada empat jenis manusia: Orang yang tidak tahu tetapi tidak tahu bahwa dia tidak tahu, dia tolol, jauhilah dia. Orang yang tidak tahu tetapi tahu bahwa dia tidak tahu, dia orang bersahaja, ajarilah dia. Orang yang tahu tetapi tidak tahu bahwa dia tahu, dia sedang tidur, bangunkanlah dia. Orang yang tahu dan tahu bahwa dia tahu, dia orang bijak, tirulah dia. (NN)

Bersikaplah seperti batu karang yang tiada henti-hentinya dipukul ombak. Tak saja ia berdiri tegak, ia bahkan sanggup menenteramkan amarah gelombang-gelombangnya. (Marcus Aurelius)

iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan Penuh Rasa Hormat dan Kerendahan Hati Kupersembahkan Skripsi ini Kepada: v Tuhanku Yang Selalu Menjaga dan Melindungiku v Papa Dan Mama Yang Selalu Mencintai Dan Merawatku sampai sebesar ini v Kedua Kakakku Yang Selalu mensupport diriku v (Alm.) Kedua Kakek Dan Nenekku Yang Selalu memperhatikanku Di Atas Sana v Adit, Yoko, Cim Lani Dan Seluruh Keluarga Njoo Yang Selalu Aku Cintai v Para Pendidikku Yang Tiada Pernah Bosan Selalu Mengajariku v Semua Sahabat Dan Orang-Orang Yang telah Mengisi Perjalanan Kehidupanku

Terima Kasih Kuucapkan Atas Segala Kebaikan Dan Kebahagiaan Yang Telah Kalian Berikan Kepadaku Hingga Saat Ini. Semoga Akan Selalu Menjadi Kenangan Yang Terindah. Thank’s For All.

v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 Februari 2008 Penulis

Fransindhu Njoo

vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PERANAN ADOLF HITLER DALAM PERANG DUNIA II 1939 – 1945

Oleh Fransindhu Njoo NIM: 021314032

Skripsi yang berjudul “Peranan Adolf Hitler Dalam Perang Dunia II 1939 – 1945” memiliki tujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa tiga permasalahan pokok, yaitu: 1. Apa yang melatarbelakangi Adolf Hitler untuk membangun kembali kejayaan Jerman; 2. Bagaimana peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II; 3. Apa dampak yang muncul dari keterlibatan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II. Dalam penulisan skripsi ini metodologi yang digunakan adalah metodologi penelitian sejarah yang mencakup empat tahapan, yaitu metode pengumpulan data (heuristik), metode analisis data (verifikasi dan interpretasi), pendekatan (pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis, psikologis, politik, dan sosial ekonomi), dan penulisan (historiografi). Penulisan skripsi ini bersifat deskriptif analitis. Hasil penelitian ini adalah: (1) Latar belakang Adolf Hitler membangun kembali kejayaan Jerman dipengaruhi oleh nasionalismenya yang sempit (chauvinistik) dan situasi Jerman pasca PD I yang memang buruk dalam segala bidang. (2) Keberhasilan Hitler menjadi Führer telah membawa perubahan besar tidak saja bagi Jerman tetapi juga dunia. Hitler menjadi pelopor pecahnya PD II lewat penyerangan Jerman ke Polandia. Dengan dibukanya Front Barat (penyerangan ke Belgia, Belanda, Perancis, dan Inggris) dan Front Timur (Uni Soviet) maka Hitler telah menyeret Jerman dalam kancah peperangan. Selama perang berlangsung Hitler menjalin kerja sama dengan negara fasis lainnya seperti: Italia, Jepang, Spanyol, dan Rumania sehingga melahirkan poros Axis. (3) Dampak keterlibatan Hitler dalam PD II bagi Jerman adalah runtuhnya Third Reich yang dibangun Hitler. Hitler sendiri pada akhirnya bunuh diri. Pasca PD II Jerman kembali terpuruk, wilayahnya terbagi dalam 4 zona, pemerintahan dipegang oleh militer Sekutu, perekonomian hancur, dan keadaan sosialnya memprihatinkan. Sedangkan bagi dunia dapat dilihat dari besarnya jumlah korban perang dan biaya perang yang dikeluarkan serta telah memunculkan 2 ideologi besar yang saling bermusuhan yakni demokratis dan komunis yang memuncak dalam Perang Dingin.

vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE ROLE OF ADOLF HITLER IN WORLD WAR II 1939 – 1945

By Fransindhu Njoo NIM: 021314032

The title of this writing is “The Role of Adolf Hitler in World War II 1939 – 1945”. The purpose of this writing is to describe and analyze three major problems namely:1. What formed the background of Adolf Hitler to regain the glory of Germany; 2. What was the role of Adolf Hitler in World War II; 3. What impact had appeared from the role of Adolf Hitler in World War II. The methodology in this writing was historical methodology which included four steps, those are: data collecting method (heuristic), data analyzing method (verification and interpretation), approach (the approaches were historical, psychological, political, and economic social approach), and historiography. This writing is a analytical description. The results of this research are: (1) The background of Adolf Hitler to regain the glory of Germany influenced by narrow nationalism (chauvinistic) and the situation of Germany after which dissolved in every sector. (2) The success of Adolf Hitler to became Führer made a big change not only for Germany but also for the world. Hitler became the forerunner in breaking out World War II through the German’s attack to Poland. Opened by West Front (the attack to Belgium, Netherlands, France, and England) and East Front (the attack to USSR) then Hitler had dragged Germany into the war. During the war Hitler made cooperation with other fascism countries like: Italy, Japan, Spain, and Rumania which had created Axis. (3) The impact of the role of Adolf Hitler in World War II was the fall of Third Reich which was built by Hitler. At last Hitler did suicide. After World War II Germany collapsed and it’s territory was divided into 4 zones. The government held by Alliance military, economic collapsed, and the social condition collapsed too. Whereas from the worldwide point of view huge war’s victim and war cost which was spent in spite of the appearance of 2 big ideology which against on each other namely democratic and communism which reach its climax at the Cold War.

viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Fransindhu Njoo Nomor Mahasiswa : 021314032

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PERANAN ADOLF HITLER DALAM PERANG DUNIA II 1939-1945

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 17 April 2008

Yang menyatakan

Fransindhu Njoo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa atas karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II 1939 – 1945”. Penulis menyadari bahwa dalam mencari dan mengolah sumber untuk skripsi ini melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan, dorongan, dan dukungan dalam bentuk apapun yang telah diberikan kepada penulis sejak proses awal penulisan sampai selesainya skripsi ini. Secara khusus penulis menghaturkan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menulis skripsi ini. 3. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan pengarahan kepada penulis. 4. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R., S.Th. sebagai pembimbing yang telah banyak memberikan semangat, dukungan, bimbingan, dan koreksi serta masukan kepada penulis hingga selesainya skripsi ini. 5. Bapak/ibu dosen Prodi Pendidikan Sejarah FKIP dan Prodi Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma: Bapak Drs. B. Musidi, M.Pd., Bapak Drs. A.K. Wiharyanto, M.M., Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R., S.Th., Bapak Drs. A.A. Padi, Bapak Drs. G. Moedjanto, M.A. (Alm.), Bapak Drs. Y.R. Subakti, M.Pd., Ibu Dra. Th. Sumini, M.Pd., Ibu Yustiana Kameng, S.Pd., Bapak Hb. Hery Santosa, Bapak Prof. DR. P.J. Suwarno, S.H., Bapak Drs. Ign. Sandiwan Suharso, M.Hum., Ibu Dra. Lucia Juningsih, M.Hum., dan Bapak Silverio R.L. Aji Sampurno, M.Hum. yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Sekretariat Prodi Pendidikan Sejarah: Mas Sidiq dan Bu Endang yang telah membantu penulis dalam administrasi prodi. 7. Ibu Mini dan seluruh karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah dengan sabar memberikan pelayanan peminjaman buku demi kelancaran penyusunan skripsi ini. 8. Papa, Mama, kedua kakakku, dan seluruh keluarga Nyoo yang selalu memberikan dukungan baik spirit, moril, maupun material dan dengan penuh kasih sayang serta kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 9. Odi, Eno, Bayu, Pak Leo, Elis, Peron, Sigit dan teman-temanku angkatan 2002 lainnya serta tak lupa Mas Yulius, Mas Hendrikus, Dina, Kristin, Icha, Ika, Kristitin, Tata, Vinco, Ponco, Oki, Sr. Vina, Sr. Desi dan teman-temanku lainnya terima kasih atas semangat dan dukungan kalian semua. 10. Maman, Jigo, Eka, Vandi, Bak-Bak, Profe, Pak Weng, Win, Widi, dan teman- teman kost Tasura 52 lainnya terima kasih atas bantuan, dorongan, dan kerja sama serta canda tawa kalian selama ini. Semoga budi baik dari semua pihak di atas diberkati oleh Tuhan YME. Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu segala kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini penulis terima dengan senang hati. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, Februari 2008

x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...... i HALAMAN PERSETUJUAN ...... ii HALAMAN PENGESAHAN ...... iii MOTTO ...... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ...... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...... vi ABSTRAK ...... vii ABSTRACT...... viii KATA PENGANTAR ...... ix DAFTAR ISI ...... xi DAFTAR LAMPIRAN ...... xiv BAB I PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang Masalah ...... 1 B. Rumusan Masalah ...... 13 C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan ...... 13 D. Tinjauan Pustaka ...... 15 E. Kajian Teori ...... 19 F. Hipotesis ...... 71 G. Metodologi Penelitian ...... 71 H. Sistematika Penulisan ...... 79 BAB II LATAR BELAKANG ADOLF HITLER MEMBANGUN KEMBALI KEJAYAAN JERMAN ...... 80 A. Latar Belakang Sosial – Budaya ...... 81 B. Latar Belakang Geografi ...... 107 C. Latar Belakang Ekonomi ...... 116 D. Latar Belakang Politik ...... 122

xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III PERANAN ADOLF HITLER DALAM PERANG DUNIA II ...... 178 A. Kebijakan-Kebijakan Hitler yang Menjurus Pada Perang Dunia II ...... 188 B. Peranannya Sebagai Tokoh Pelopor Pecahnya Perang Dunia II ...... 217 C. Kebijakan-Kebijakan Hitler Selama Perang Dunia II Berkobar ...... 229 BAB IV DAMPAK KETERLIBATAN ADOLF HITLER DALAM PERANG DUNIA II ...... 271 A. Bagi Jerman ...... 271 1. Runtuhnya Third Reich ...... 271 2. Situasi Jerman Pasca Perang Dunia II Selama Kurun Waktu 1945...... 314 B. Bagi Dunia ...... 337 1. Korban Dan Biaya Selama Perang Dunia II ...... 337 2. Munculnya Dua Ideologi yang Bertentangan ...... 344 BAB V PENUTUP ...... 348 DAFTAR PUSTAKA ...... 352 LAMPIRAN ...... 357

xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto Adolf Hitler ...... 357

Lampiran 2 : Gambar Swastika Simbol Nazi ...... 358

Lampiran 3 : Skema Keluarga Hitler ...... 359

Lampiran 4 : Peta Penyatuan Jerman ...... 360

Lampiran 5 : Peta Jerman Setelah Perang Dunia I ...... 361

Lampiran 6 : Susunan Pemerintahan Third Reich ...... 362

Lampiran 7 : Peta Kekuasaan Hitler ...... 365

Lampiran 8 : Gambar Skema Pengamanan Hitler

Di Acara Terbuka ...... 366

Lampiran 9 : Skema Pengeboman Hitler Oleh Staufenberg ...... 367

Lampiran 10 : Peta Jerman Setelah Perang Dunia II ...... 368

Lampiran 11 : Peta Jerman Setelah Perang Dunia II ...... 369

Lampiran 12 : Peta Jerman Setelah Perang Dunia II ...... 370

Lampiran 13 : Peta Berlin Pada Tahun 1945 ...... 371

SUPLEMEN ...... 372

xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kekalahan Jerman terhadap Sekutu pada tanggal 11 November 1918 menandai berakhirnya Perang Dunia I (PD I). Setelah menyerahnya Jerman kepada Sekutu maka disusunlah sejumlah perjanjian damai. Negara-negara yang menang dalam PD I segera berlomba-lomba untuk memperjuangkan kepentingan- kepentingan negaranya dengan menuntut sejumlah hak istimewa kepada negara yang kalah perang lewat perjanjian perdamaian tersebut sebagai ganti rugi dari biaya perang yang telah dikeluarkan dan atas kerusakan yang diakibatkan selama perang berkobar. Pertimbangan ini diambil sebab negara yang kalah perang dianggap sebagai penjahat perang yang harus diadili dan lewat perjanjian damai itu, hukuman-hukuman bagi negara yang kalah perang ini disepakati oleh negara- negara yang menang secara sepihak.

Pengalaman pahit akibat dari PD I ini telah mengajarkan kepada negara- negara Eropa pentingnya membentuk organisasi internasional yang meliputi bangsa-bangsa di dunia agar tercapai perdamaian internasional yang permanen.

Atas dasar pertimbangan tersebut negara-negara Eropa membentuk suatu organisasi internasional yang diberi nama Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dan berdiri pada tanggal 10 Januari 1920. Negara-negara Eropa menaruh harapan besar kepada organisasi tersebut agar dapat menjalin dan membina perdamaian di

1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

seluruh dunia serta agar sejarah kelam pada PD I tidak akan pernah terulang kembali.

Perang Dunia ini rupanya tidak cukup terjadi sekali saja. Kenyataannya pada tahun 1939 untuk kedua kalinya perang meletus di berbagai negara di dunia yang dikenal dengan nama Perang Dunia II (PD II). Sejarah mencatat bahwa perang baru ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari perang lama yang penyelesaiannya tidak tuntas.1 PD I pada dasarnya merupakan puncak konflik karena kesombongan antar negara bangsa di Eropa yang begitu mendewakan nasionalisme.2 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat pada masa pencerahan telah membongkar segala bentuk kesakralan hidup masa renaissance dan membuat nasionalisme humanis berubah menjadi nasionalisme ekonomi atau kapitalis yang ekspansif.3 Nasionalisme ekonomi atau kapitalis yang ekspansif ini menjadikan bangsa-bangsa di Eropa dengan seenaknya dapat menelan bangsa-bangsa di benua lain.

Nasionalisme kapitalis ini telah membawa persaingan ekonomi antar bangsa-bangsa Eropa sendiri. Persaingan ekonomi ini kemudian berkembang menjadi persaingan perebutan wilayah (koloni) yang mana dari sana persaingan itu diimbangi dengan persaingan militer yang nantinya berujung pada meletusnya perang, yaitu PD I.

Semula banyak orang mengira bahwa dengan berakhirnya PD I, nasionalisme sempit atau “chauvinisme” ini akan lenyap, mengingat dampak

1 Sutarjo Adisusilo, 2003, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”, 1938: Ngablak Dan Dunia Dalam Persepktif Sejarah, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, hlm. 71. 2 Ibid., hlm. 72. 3 Ibid., hlm. 73.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

perang sebagai akibat kesombongan nasionalisme begitu mengerikan. Namun nasionalisme ini terus berkembang mengikuti arah perkembangan negara masing- masing dan tampil dengan berbagai wajah atau tipe yang akhirnya membawa peperangan baru yang lebih dahsyat dan memakan korban lebih banyak, yaitu PD

II.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa PD II sebenarnya merupakan kelanjutan PD I yang penyelesaiannya tidak tuntas. Pernyataan ini didasarkan atas berakhirnya PD I diikuti dengan sejumlah perjanjian damai yang salah satunya adalah Perjanjian Versailles. Jerman yang dianggap sebagai penjahat perang harus bertanggung jawab dengan sejumlah kewajiban yang diatur dalam Perjanjian Versailles. Namun beban yang harus ditanggung Jerman benar- benar kelewat batas sehingga meninggalkan luka yang teramat dalam pada diri bangsa Jerman. Luka tersebut menumbuhkan rasa benci rakyat Jerman terhadap

Sekutu akibat dari Perjanjian damai Versailles yang sangat merendahkan bangsa

Jerman. Benih kebencian itulah yang dipupuk dan dimanfaatkan oleh Adolf Hitler nantinya untuk mengobati luka dalam yang diderita bangsanya.4

Nasionalisme sempit yang Hitler miliki dengan segala ideologinya, ia sebarkan kepada rakyat Jerman melalui segala propaganda dan bukunya untuk mencari simpati dan dukungan rakyat Jerman. Situasi Jerman yang pada saat itu terpuruk akibat kekalahannya dalam perang dan beban yang harus ditanggungnya dalam Perjanjian Versailles memang sangat mendukung bagi terwujudnya ideologi-ideologi Hitler.

4 Ibid., hlm.71.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

Dukungan rakyat Jerman dan kepasifan Sekutu membuat Hitler dengan

Nazinya bergerak secara leluasa untuk tidak hanya berkuasa atas Jerman dengan membangun angkatan militernya, tetapi juga untuk menguasai negara-negara lain di sekitar Jerman. Hal ini yang kemudian mendorong bagi terjadinya PD II.

Sosok Hitler sangat familiar bagi siapa saja. Hitler menjadi tokoh sentral dan penentu bagi pecahnya PD II. Berkat jasa Hitler, Jerman yang pada akhir PD I terpuruk, dibangkitkan kembali dan bahkan menjadi negara besar yang mampu menggulung musuh-musuhnya seperti Austria, Polandia, Belanda, Belgia,

Denmark, dan Perancis. Hanya demi mencapai cita-citanya, Hitler rela membunuh berjuta-juta orang yang tidak bersalah termasuk di dalamnya lima juta orang

Yahudi. Dia juga telah menyeburkan dunia dalam suatu perang yang paling banyak menumpahkan darah dan paling merusak dalam perang. 5

Adolf Hitler dilahirkan di Branau am Inn, Austria dekat Jerman pada tanggal 20 April 1889.6 Ayahnya bernama Alois Hitler, sedangkan ibunya bernama Klara Polz. Hitler bukanlah anak yang rajin dan pandai. Ia tidak pernah berprestasi dalam pelajarannya di sekolah. Kepandaiannya hanyalah menggambar dan karena hobi inilah ia ingin menjadi pelukis. Kesenangan Hitler adalah membaca, terutama buku-buku mengenai militer dan peperangan. Tahun 1903 ayahnya, Alois Hitler meninggal dunia dan karena motivasinya untuk menjadi pelukis, maka Hitler pergi ke Wina, ibu kota Austria pada tahun 1907 untuk masuk ke Academy of Fine Arts, namun gagal masuk hingga dua kali. Pada tahun yang sama ibu Hitler, Klara Polz meninggal dunia. Berawal dari sini ia hidup

5 William L. Shirer, 1963, Bangkit dan Djatuhnja Adolf Hitler (terj.) Hamid Algadrie, Bhratara, Djakarta, hlm. 10. 6 Adolf Hitler dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Adolf_Hitler, 22/09/06.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

menderita di Wina sebagai gelandangan. Hidupnya yang serba kesusahan mendorong Hitler begitu membenci bangsa Yahudi dan ia menjadi anti Semit.

Kesusahan hidupnya di Wina, ia timpahkan semua kepada orang Yahudi yang ada di Jerman.

Tahun 1913 Hitler pindah ke Munich, ibu kota Bavaria sampai akhirnya pada tahun 1914 pecah Perang Dunia I. Ketika PD I meletus, Hitler menjadi sukarelawan untuk bekerja kepada Angkatan Darat Jerman, bergabung dengan

Resimen Infanteri Cadangan Bavaria ke-16.7 Dia mencapai pangkat kopral dan terlibat langsung dalam perang sehingga ia mendapat anugerah berupa medali

Iron Cross. Ia sempat terluka terkena semburan senjata gas di hari-hari terakhir

PD I.8

PD I diakhiri dengan kekalahan Jerman di mana Jerman harus menandatangani Perjanjian Versailles pada tanggal 28 Juni 1919. Perjanjian

Versailles ini sangat melemahkan negara Jerman dalam bidang militer dan ekonomi, sementara Jerman sendiri telah hancur perekonomiannya pasca PD I.

Keadaan ekonomi Jerman menjadi kacau balau dan inflasi terus menerus meningkat, akibatnya muncul revolusi yang menuntut supaya kekaisaran dibubarkan. Maka pada tanggal 9 November 1918 Schiderman, pemimpin Partai

Sosialis menyatakan jatuhnya kaisar dan mengumumkan terbentuknya Republik

Jerman. 9

7 Tim Narasi, 2006, The Mass Killers of The Twentieth Century, Narasi, Yogyakarta, hlm. 69. 8 Agustinus Pambudi, 2006, The Death of Adolf Hitler, Narasi, Yogyakarta, hlm. 27. 9 Sutarjo Adisusilo, 1994, Sejarah Eropa dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, hlm. 48.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

Republik Weimar yang baru berdiri di Jerman ini rupanya lemah. Friedrich

Ebert yang diangkat menjadi presiden untuk memperbaiki perekonomian, ternyata tidak mampu membangkitkan Jerman dari kemerosotan. Di bawah pemerintahan

Marsekal von Hindenburg (pengganti Ebert), Jerman mengalami perbaikan sedikit di mana hal ini disebabkan peranan dari menteri keuangannya yang cakap, yaitu

Stressemann, namun perbaikan ini tidak berhasil mengurangi gejolak masyarakat yang semakin gencar menuntut penghapusan Persetujuan Versailles.

Pada saat Republik Weimar berdiri, Hitler berada di rumah sakit akibat semburan senjata gas pada PD I. Terhadap pemerintah yang baru ini, Hitler tidak menyenangi. Dia membenci para politikus Jerman karena mereka dengan begitu saja menyetujui Perjanjian Versailles yang merendahkan bangsa Jerman di hadapan Sekutu. Kebencian Hitler ternyata tidak saja ditujukan kepada para politikus Jerman tetapi juga terhadap orang-orang Yahudi yang hidup di Jerman.

Dia beranggapan bahwa kekalahan Jerman pada PD I sebenarnya diakibatkan oleh pengkhianatan yang dilakukan oleh bangsa Yahudi yang hidup di Jerman.

Kebencian tersebut menimbulkan keinginan yang kuat dari Hitler untuk berkecimpung dalam dunia politik.

Begitu keluar dari rumah sakit, Hitler bekerja sebagai pengawas politik untuk kantor lokal ketentaraan. Posisi ini yang kemudian memberinya jalur hubungan dengan kelompok-kelompok politik di Munich. 10 Ini menjadi langkah awal bagi Hitler untuk terlibat dalam partai kecil di Munich. Pada bulan Juli 1921

10 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 28.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

Hitler berkecimpung secara langsung dalam politik dan menjadi pengurus Partai

Buruh Jerman (bahasa Jerman: Deutsche Arbeiterpartei/DAP).11

Dengan masuknya Hitler, Partai Buruh Jerman berkembang dengan pesat sebab ia mulai melancarkan propaganda-propaganda yang memojokkan Republik

Weimar yang dikuasai oleh Partai SPD (Partai Sosial Demokrat).12 Keberhasilan ini ditambah dengan ketidaksenangan rakyat Jerman pada Republik Weimar membuat Hitler merasa yakin bahwa masa depan Jerman berada dalam tanggung jawabnya dan melalui partai ini ia yakin ia dapat duduk dalam kursi kepemimpinan nantinya.

Hitler berhasil mengorganisir Partai Buruh dengan bekal semangat militernya. Bahkan lebih dari itu pada tahun 1921 Hitler berhasil menjadi pemimpin partai tersebut. Hitler kemudian menukar nama DAP menjadi

Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau lebih dikenal dengan nama Nazi. 13 Ia juga membentuk pasukan khusus berseragam cokelat yang dikenal dengan sebutan Barisan Kemeja Coklat atau Brownshirts meskipun sebutan resminya adalah Sturmabteilung (SA). Keberhasilan ini mendorong Hitler untuk melakukan pemberontakan yang ia lakukan pada tanggal 9 November 1923 di Munchen dan dikenal dengan nama revolusi bir atau Munich Beer Hall karena dimulai di warung bir namun gagal karena kekuatannya masih kecil. Akibat dari pemberontakan ini, Hitler dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun namun baru satu tahun ia sudah dilepaskan. Di penjara itulah, Hitler tidak saja membaca karya-karya F. Hegel dan Machiavelli, bahkan ia berhasil menulis sebuah buku

11 Adolf Hitler dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Adolf_Hitler, 22/09/06, op. cit.. 12 Sutarjo Adisusilo, 2003, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”, op. cit., hlm. 82. 13 Adolf Hitler dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Adolf_Hitler, 22/09/06, op. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

yang di kemudian hari menjadi amat terkenal, yaitu Mein Kampf (Perjuanganku) dan dijadikannya sebagai “kitab suci” bagi anggota Nazi dalam sepak terjangnya.14 Buku Mein Kampf ini pula yang menjadikan Hitler memiliki kekayaan yang besar yang dipergunakannya untuk membangun kembali kejayaan

Jerman dengan membangun kembali angkatan perang Jerman.

Gagalnya pemberontakan dan masuknya Hitler ke dalam penjara, tidak membuat Hitler patah semangat. Pada kenyataannya setelah keluar dari penjara,

Hitler mampu mengembalikan kehidupan partainya yang sebelumnya telah dilarang oleh pemerintah Jerman akibat pemberontakan yang dilakukan Hitler.

Hitler bahkan melengkapi partainya dengan semacam pasukan pengawal yang bernama Schutz Staffel (SS) yang berseragam hitam.

Kemenangan Partai Nazi dalam pemilu tahun 1933 membawa Hitler menjadi kanselir, perdana menteri yang ditetapkan oleh Presiden Oscar von

Hindenburg pada tanggal 30 Januari 1933. Pada tanggal 27 Februari 1933 terjadi kebakaran di gedung parlemen (Reichstag). Dengan kepandaiannya, Hitler menuduh tindakan itu sebagai bagian dari satu rencana (plot) yang disusun komunis untuk menguasai Jerman. 15 Maka pada tanggal 28 Februari 1933 Hitler mengumumkan Undang-Undang Darurat, yang antara lain menghapus kebebasan sipil dan hak-hak asasi sebagai mana diatur dalam Konstitusi Weimar.16

Setelah Undang-Undang Darurat ini terbentuk, Hitler memerintahkan pasukan SA untuk menyerang toko-toko Yahudi, melumpuhkan pemimpin Serikat

Buruh, menggeledah ke rumah-rumah penduduk dan menggantung mereka yang

14 Log. cit.. 15 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 41. 16 Surtarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”, op. cit., hlm. 84.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

anti Nazi di dapur rumah mereka sendiri. Mereka membuat semua orang mengigil ketakutan. 17 Tindakan SA ini tidak disenangi oleh para Jenderal Jerman sebab mereka takut pasukan SA akan merampas kekuatan militer mereka. Mereka menginginkan Hitler melenyapkan pasukan itu. Untuk memuluskan jalan Hitler dalam mendaki kekuasaan yang lebih tinggi dan untuk mendapatkan dukungan dari para Jenderal Jerman maka pada tanggal 29 Juni 1934 pemimpin pasukan SA,

Ernest Roehm (merupakan sahabat karib Hitler) dan para pembantu terdekatnya dibunuh dengan keji. Lebih dari itu, Hitler melakukan pembersihan terhadap orang-orang yang berselisih paham dengannya.

Langkah Hitler untuk menjadi penguasa tunggal di Jerman semakin terbuka lebar ketika Presiden von Hindenburg meninggal pada tanggal 2 Agustus 1934.

Dengan berbagai alasan Hitler meyakinkan parlemen agar dirinya dipilih sebagai presiden. 18 Parlemen yang memang dikuasai oleh Nazi menyetujui dan mengangkat Hitler sebagai presiden (Führer) di samping sebagai kanselir

(Reichskanzler) Jerman. Dengan jabatan rangkap tersebut, Hitler telah menjadi penguasa tunggal di Jerman. 19

Untuk menjamin kekuasaan Hitler yang mutlak ini, dengan didukung oleh adanya Undang-Undang Darurat maka Hitler menetapkan Nazi sebagai satu- satunya partai politik di Jerman. Hitler juga memaksa para jenderal dan orang- orang yang duduk di pemerintahan untuk bersumpah setia kepadanya. Semua buku yang bertentangan dengan Nazi dibakar. Kebijakan rasial ditetapkan di mana

17 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 42. 18 Ibid., hlm. 43. 19 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”, op. cit., hlm. 85.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

bangsa Yahudi yang hidup di Jerman dicabut kewarganegaraannya, dibunuh, dan yang lainnya dikirim ke kamp-kamp konsentrasi.

Setelah Hitler mampu menguasai Jerman seluruhnya, maka perhatiannya sekarang adalah bagaimana menguasai negara-negara di sekitar Jerman. Tanda- tanda ekspansi Hitler ke negara-negara lain sebenarnya tampak setelah dia mulai berkuasa di Jerman. Hitler mulai membangun kekuatan militer Jerman baik itu angkatan udara, darat, laut dan persenjataan yang muktahir, walaupun hal ini jelas bertentangan dengan Perjanjian Versailles. Tindakan ini merupakan uji coba

Hitler untuk mengetahui sikap negara-negara tetangganya, khususnya Perancis,

Inggris, dan Uni Soviet.20 Namun sikap Sekutu ternyata diam saja. Kepasifan

Sekutu ini disalahartikan oleh Hitler di mana Hitler beranggapan bahwa Sekutu takut terhadapnya, dengan begitu dia mulai menyusun strategi untuk melakukan ekspansi ke negara lain.

Gerakan pertama dalam perluasan wilayah Jerman ditujukan pada daerah

Sungai Rhine. Pada tanggal 7 Maret 1936 oleh Hitler dikirim tentaranya,

Wehrmacht memasuki wilayah Rhineland yang sejak akhir PD I dinyatakan sebagai daerah bebas militer.21 Jika melihat dari isi Perjanjian Versailles seharusnya baik Perancis maupun Belgia berhak melawan Jerman akibat dari pendudukan Jerman ini, namun yang terjadi baik Perancis maupun Belgia tidak memberi reaksi apa-apa terhadap tindakan ini.

Untuk menggalang kekuatan dalam rangka penguasaan wilayah ini maka pada tahun 1936 Hitler melakukan kerja sama dengan negara fasis Italia, Benito

20 Log. cit.. 21 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 - 1945)”, Koleksi Angkasa, XXX (Mei 2006), hlm. 18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

Mussolini dan membuat Pakta Anti Sekutu bersama Jepang yang kemudian pada tahun 1937 Italia ikut bergabung di dalamnya sehingga dari sana muncullah poros

Berlin-Roma-Tokyo. Hitler juga membantu negara fasis lainnya, yaitu membantu

Jenderal Franco dalam perang saudara di Spanyol. Dukungan dari negara-negara fasis lainnya dan kepasifan Sekutu semakin mendorong Hitler untuk lebih berani lagi menguasai daerah lainnya, yang kali ini sasarannya adalah Austria, tanah kelahirannya sendiri. Pada bulan Maret 1938 Jerman-Nazi berhasil menguasai

Austria tanpa kekerasan setelah Hitler menekan habis-habisan Kanselir Austria

Kurt von Schurchnig. 22 Sekali lagi baik Perancis maupun Inggris tidak berbuat apa-apa.

Setelah berhasil menguasai Austria, sasaran berikutnya adalah daerah

Sudenten yang mayoritas penduduknya berbahasa Jerman. Namun, untuk menguasai daerah Sudenten, Jerman haruslah menginvasi Cekoslowakia terlebih dahulu. Untuk mewujudkan hal itu maka pada awal Mei 1938 oleh Hitler, pasukan

Jerman dikirim ke Cekoslowakia. Tindakan Jerman kali ini ternyata membangunkan reaksi dari Sekutu yang dahulunya diam saja. Baik Inggris maupun Perancis memberi peringatan keras pada Jerman agar jangan menggunakan kekerasan terhadap negara yang cinta damai sebab Cekoslowakia adalah negara merdeka yang tidak mempunyai musuh. 23 Untuk menyelesaikan masalah Cekoslowakia ini, baik Inggris maupun Perancis tidak ingin melalui kekerasan terlebih dahulu sehingga pada tanggal 29 September 1938 di Munich diadakan perjanjian antara Jerman, Inggris, Perancis, dan Italia sehingga dari sana

22 “Nazi Special Forces”, Koleksi Angkasa, XXXII (Februari 2006), hlm. 12. 23 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa, op. cit., hlm. 87.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

melahirkan perjanjian yang dikenal dengan nama Kesepakatan Munich. Dari

Kesepakatan Munich ini, daerah Sudenten diserahkan kepada Jerman, tetapi

Cekoslowakia tidak termasuk daerah kekuasaan Jerman.

Hitler yang pada dasarnya ingin memperluas wilayah Jerman dan membalas sakit hati ke Sekutu, maka pada akhirnya Kesepakatan Munich yang dibuatnya sendiri bersama Sekutu oleh Hitler dilanggarnya. Kurang lebih enam bulan kemudian, tepatnya tanggal 15 Maret 1939 untuk kedua kalinya Hitler menuntut kepada Cekoslowakia agar bergabung menjadi bagian dari negara Jerman dan bila tidak maka akan dilaksanakan dengan kekuatan militer.24 Untuk kesekian kalinya,

Jerman berhasil menguasai daerah tanpa menggunakan kekerasan. Sementara itu,

Inggris dan Perancis sudah bersiap-siap untuk melakukan balas dendam atas penghinaan yang diterima di Muenchen tahun 1938.25

Keberhasilan Hitler dalam menguasai Jerman dan wilayah-wilayah di sekitar Jerman inilah yang kemudian mendorong Hitler untuk menguasai daerah yang lebih luas, yang mana sasaran ambisi Jerman kali ini adalah negara di timur, yaitu Polandia. Menghadapi Polandia, Hitler lebih berhati-hati sebab negara di timur ini lebih luas, lebih banyak penduduknya, dan mempunyai Sekutu yang lebih banyak, yaitu Inggris, Perancis, dan Uni Soviet.26

Dalam menghadapi Inggris, Perancis, dan Uni Soviet, maka Hitler mengadakan pakta militer dengan Italia di Berlin pada tanggal 22 Mei 1939 yang dikenal dengan sebutan “Pakta Baja” (The Pact of Steel). Pakta ini mengharuskan kedua negara untuk saling membantu bila salah satu negara terlibat dalam perang

24 Ibid., hlm. 89. 25 Log. cit.. 26 Ibid., hlm. 90.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

melawan siapa pun tanpa peduli siapa yang memulainya.27 Selain itu, Hitler juga melakukan kerja sama dengan Uni Soviet pada tanggal 23 Agustus 1939. Kerja sama yang dilakukan Hitler itu mendorong Hitler untuk lebih berani melakukan penyerbuan terhadap Polandia sehingga pada tanggal 1 September 1939 pasukan

Jerman menyerbu Polandia. Penyerbuan ini menyebabkan untuk kedua kalinya pecah perang di dunia yang dikenal dengan sebutan Perang Dunia II.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Apa yang menjadi latar belakang Adolf Hitler untuk membangun kembali

kejayaan negara Jerman ?

2. Bagaimana peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II ?

3. Apa dampak yang muncul dari keterlibatan Hitler dalam Perang Dunia II ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penulisan

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penulisan ini adalah:

1. Mendeskripsikan dan menganalisis latar belakang Adolf Hitler membangun

kembali kejayaan negara Jerman.

27 Ibid., hlm. 91.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

2. Mendeskripsikan dan menganalisis peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia

II.

3. Mendeskripsikan dan menganalisis dampak yang ditimbulkan dari peranan

Adolf Hitler dalam Perang Dunia II.

2. Manfaat Penulisan

Ada pun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: a. Bagi Universitas Sanata Dharma

Selain untuk melaksanakan salah satu Tri Dharma perguruan tinggi khususnya

bidang penelitian, yaitu penelitian ilmu pengetahuan sosial, skripsi ini

diharapkan dapat memberikan kekayaan khasanah dunia sejarah sebagai bahan

bacaan yang berguna bagi pembaca dan pemerhati sejarah di lingkungan

Universitas Sanata Dharma. b. Bagi Dunia Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan mengenai Perang Dunia II, lebih khususnya tentang peranan

Adolf Hitler dalam Perang Dunia II, dan diharapkan dapat dimanfaatkan

sebagai bahan pelengkap dalam pengajaran sejarah. c. Bagi Pembaca

Skripsi ini diharapkan mampu menarik minat pembaca mengenai sejarah

Eropa dan dapat memperluas cakrawala pembaca khususnya tentang Adolf

Hitler dan Perang Dunia II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

D. Tinjauan Pustaka

Sumber sejarah berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu: sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah kesaksian dari seorang saksi dengan mata kepala sendiri atau dengan panca indera yang lain atau dengan alat mekanik seperti telepon dan lain-lain untuk mengetahui suatu peristiwa.28 Louis Gottchalk juga menekankan bahwa sumber primer tidak perlu

“asli” (asli yang dimaksudkan di sini adalah bahwa dari sumber yang ada dalam peristiwa tersebut) tetapi sumber primer itu hanya harus “asli” dalam artian kesaksiannya tidak berasal dari sumber lain melainkan berasal dari tangan pertama.29 Dengan demikian sumber primer harus dihasilkan oleh seseorang yang sejaman dengan peristiwa yang dikisahkan. 30

Adapun dalam penulisan ini sumber primer yang dipakai adalah berupa sumber tertulis yang diperoleh melalui buku-buku dan artikel-artikel internet.

Buku-buku dan artikel-artikel yang dimaksudkan penulis adalah sebagai berikut:

Mein Kampf (Perjuanganku) merupakan buku yang ditulis oleh Adolf

Hitler yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan terdapat dalam situs internet yaitu http://www.hitler.org/writings/mein_kampf. Buku ini juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Narasi pada tahun

2007. Buku ini terdiri dari dua volume. Volume pertama ditulis oleh Hitler pada saat ia dipenjara, yang menceritakan dari ia mulai lahir sampai ia masuk menjadi anggota Partai Buruh Jerman. Sedangkan volume kedua lebih menceritakan tentang filsafat dan kepartaian, negara, dan aturan tentang warga negara asing dan

28 Louis Gottschalk, 1969, Mengerti Sejarah, UI Press, Jakarta, hlm. 35. 29 Ibid., hlm. 36. 30 Ibid., hlm. 35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

warga negara, yang ia tulis setelah ia memegang pucuk pimpinan Partai Nazi.

Kelak buku ini menjadi kitab suci bagi kaum Nazi di Jerman.

Artikel My Political Testament juga merupakan tulisan dari Adolf Hitler sendiri yang dapat dilihat pada situs internet http://www.hitler.org/writings/last_testament. Artikel My Political Testament ini merupakan tulisan terakhir Hitler sebelum dia meninggal. Tulisan ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama memuat tentang asal mula perang dan bagian kedua tentang pergantian kekuasaan setelah Hitler tiada dan panduan khusus bagi generasi masa depan Jerman.

The 25 Points of the NSDAP Program merupakan tulisan dari Adolf Hitler dan Anton Drexler yang dapat dilihat dalam situs internet http://www.hitler.org/writings/programme. Artikel ini berisi tentang prinsip- prinsip dari NSDAP (Nazi). Program-program ini dikemukakan oleh Hitler pada tanggal 24 Februari 1920 kepada khalayak ramai sekitar 2000 orang dan setiap poinnya diterima oleh masyarakat dengan tepuk tangan yang meriah.

The Rise and Fall of the Third Reich A History of Nazi Germany merupakan buku yang ditulis oleh William L. Shirer pada tahun 1981 (pertama kali terbit tahun 1959) dan diterbitkan oleh A Touchstone Book. Isi dalam buku ini dimulai dengan penjelasan mengenai kelahiran Hitler sampai meninggalnya Hitler dan jatuhnya kekuasaan Third Reich di Jerman. Buku ini lebih banyak mengungkapkan peranan Hitler dalam dunia perpolitikan dan peranannya dalam

Perang Dunia II sampai akhirnya dia meninggal yang berdampak bagi jatuhnya kekuasaan Third Reich yang dibangunnya itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

Hitler’s War Directives 1939 – 1945 merupakan buku yang disusun oleh

H.R. Trevor-Roper pada tahun 1966 dan diterbitkan oleh Pan Books Ltd London.

Buku ini aslinya dipublikasikan di Jerman dengan judul Hitlers Weisungen für die

Kriegführung 1939 – 45, Dokumente des Oberkommandos der Wehrmacht. Buku ini berisi surat-surat atau dokumen-dokumen perintah yang Hitler keluarkan selama Perang Dunia II berlangsung di mana dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian pertama merupakan kebijakan penyerangan peperangan Hitler. Sedangkan bagian kedua berisi kebijakan pertahanan perang Hitler. Buku ini penting bagi pembahasan dalam skripsi ini khususnya dalam melihat peranan Hitler dalam

Perang Dunia II yang akan dibahas dalam bab III pada skripsi ini.

Buku Perang Eropa Jilid I ditulis oleh P.K. Ojong dan diterbitkan oleh

Kompas pada tahun 2005. Buku ini mengkisahkan masa-masa permulaan pecahnya peperangan sampai dengan puncak kejayaan Jerman dan mulai terjadinya titik balik peperangan dengan kekalahan Jerman di Stalingrad serta

Afrika Utara. Buku ini dimulai dengan serangan Jerman terhadap Polandia kemudian juga dibahas tentang Hitler pada masa muda dan pembahasan sampai pada pendaratan Sekutu di Afrika Utara yang mendesak Jerman. Buku ini dengan jelas membahas peranan Angkatan Laut, Darat dan Udara Jerman pada awal peperangan sampai kekalahannya di Afrika Utara.

Buku Perang Eropa Jilid III juga tetap ditulis oleh P.K. Ojong dan diterbitkan oleh Kompas pada tahun 2005. Buku ini merupakan pamungkas atau pentup dari dua jilid buku Perang Eropa sebelumnya. Buku ini dimulai dengan kisah pendaratan Sekutu di Pantai Normandia di Perancis tanggal 6 Juni 1944

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

yang dikenal dengan nama D-Day dan ditutup dengan menyerahnya Jerman Nazi pada awal Mei 1945. Buku ini dilengkapi dengan jatuhnya Berlin, saat-saat terakhir Hitler, dan kapitulasi Jerman Nazi yang dibahas dalam bab-bab tersendiri.

Selain sumber primer di atas, penulis menggunakan sumber sekunder yang mendukung bagi penulisan skripsi ini. Sumber sekunder adalah kesaksian dari siapa pun yang bukan merupakan saksi pandangan mata, yakni dari seseorang yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkannya.31 Dapat dikatakan bahwa sumber sekunder merupakan sumber yang telah ditulis ulang oleh orang lain di mana orang (penulis) yang bersangkutan tidak hidup sejaman dengan peristiwa atau sumber yang diperolehnya. Ada pun sumber sekunder yang berupa buku- buku dan majalah dalam penulisan ini adalah:

Hitler A Study In Tyranny merupakan buku yang ditulis oleh Alan Bullock dan diterbitkan oleh Harper Torchbook pada tahun 1964. Buku ini lebih menceritakan riwayat hidup Hitler dari dia lahir sampai akhirnya dia memutuskan untuk bunuh diri. Buku ini penting untuk melihat riwayat hidup Hitler dan latar belakang Hitler mulai membangun negara Jerman.

Bangkit dan Djatuhnya Adolf Hitler merupakan terjemahan dari buku

William L. Shirer yang telah diterjemahkan secara bebas oleh Hamid Algadrie dan diterbitkan oleh Bhratara Jakarta pada tahun 1963, Buku ini menceritakan riwayat hidup Adolf Hitler dari dia lahir, mulai mendaki kekuasaan di Jerman, menaklukkan Jerman dan Eropa sampai keruntuhan Third Reich yang dibangunnya.

31 Ibid., hlm. 35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

The Death of Adolf Hitler merupakan buku yang ditulis oleh Agustinus

Pambudi dan diterbitkan oleh Narasi pada tahun 2006. Buku ini menceritakan riwayat hidup Adolf Hitler dari dia lahir sampai dia meninggal, namun buku ini lebih banyak mengulas mengenai kehancuran Adolf Hitler mulai dari pengkhianatan yang dilakukan oleh teman-temannya sendiri sampai pada meninggalnya Hitler.

Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945) merupakan majalah salah satu edisi Koleksi Angkasa yang diterbitkan pada No. XXX Mei 2006. Majalah ini banyak mengupas tentang organisasi Nazi mulai dari sejarah berdirinya Nazi, puncak kekuasaan Hitler, susunan organisasi Nazi, tokoh-tokoh yang berperan dalam Nazi, angkatan perang Jerman, persenjataan Jerman, peranan Nazi dalam

Perang Dunia II, tokoh-tokoh di balik industri Jerman, keterlibatan Amerika dalam industri senjata Jerman, sampai kehancuran Nazi Jerman dan runtuhnya kekuasaan Third Reich Hitler.

E. Kajian Teori

Sebelum masuk dalam pembahasan skripsi yang berjudul Peranan Adolf

Hitler dalam Perang Dunia II 1939 – 1945, maka perlu dijelaskan tentang beberapa konsep yang digunakan dalam penulisan ini. Konsep-konsep tersebut adalah peranan, nasionalisme, rasialisme, kepemimpinan, fasisme-totalitarisme, naziisme, dan perang. Penjelasan mengenai konsep-konsep ini sangat penting karena hal ini merupakan landasan berpikir dan pembatasan masalah dalam mengungkapkan tokoh Adolf Hitler dan peranannya dalam Perang Dunia II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

1. Peranan

Peranan adalah sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama (dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa).32 Melihat pengertian peranan di atas maka dapat dilihat peranan Adolf Hitler dalam Perang

Dunia II. Peran Adolf Hitler pada masa pasca PD I adalah pertama kali ia menjabat sebagai anggota Partai Buruh Jerman (DAP). Dengan jabatan tersebut ia berperan sebagai pemimpin gerakan pemberontakan terhadap republik Weimar yang dikenal dengan nama Munich Beer Hall. Kemudian ketika Hitler menjabat sebagai pemimpin Partai NSDAP (Nazi), ia berperan dalam penanaman dalam diri rakyat Jerman untuk kejayaan kembali negara Jerman. Hal ini membawanya ke posisi yang lebih tinggi lagi, yaitu Kanselir Jerman (Reichkanzler) yang mana dia melakukan pembunuhan terhadap orang-orang Yahudi yang hidup di Jerman dan menghabisi lawan-lawan politiknya yang berselisih paham dengannya termasuk di dalamnya pasukan SA yang dulunya mendukung Hitler.

Kematian Presiden von Hindenburg memberi peluang bagi naiknya kekuasaan Hitler dalam pemerintahan. Dengan segera dia diangkat menjadi presiden menggantikan von Hindenburg. Sekarang Hitler menjadi penguasa tunggal di Jerman sebagai Kanselir Jerman (Reichkanzler) dan juga sebagai

Presiden Jerman (Führer). Saat sebagai penguasa tunggal ini, Hitler telah membangun angkatan militer di Jerman. Setelah merasa siap dengan militernya,

Hitler melakukan penyerbuan pertamanya ke daerah Sungai Rhine. Setelah berhasil menguasai daerah Sungai Rhine, berturut-turut Hitler berhasil mencaplok

32 W.J.S. Poerwadarminta, 1982, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, hlm. 735.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

daerah Austria, Sudenten, dan Cekoslowakia. Ketika Hitler berhasil menguasai daerah Polandia, dia telah menceburkan dunia ke dalam peperangan yang dikenal dengan nama Perang Dunia II.

Dalam PD II peran Hitler sangat penting. Hitler dengan angkatan militernya berhasil melibas negara-negara Perancis, Denmark, Norwegia, Belgia, dan

Belanda. Lebih dari itu Hitler dengan berani menyerang negara yang dapat dianggap sebagai negara superior dalam PD I yaitu Inggris dan Uni Soviet.

Pertempurannya dengan Inggris dikenal sebagai pertempuran udara yang sangat mengagumkan yang sering disebut dengan Battle of Britain, sedangkan penyerbuannya ke Uni Soviet dikenal dengan Operasi Barbarosa. Semua serangan

Jerman tersebut diprakarsai oleh Hitler sendiri walaupun pada perkembangannya nanti, kedua serangan tersebut mengalami kegagalan dan menjadi titik balik dari kejatuhan pemerintahan Hitler.

Selama melakukan penyerangan dan pendudukan ke negara-negara yang telah disebutkan di atas, Hitler menangkap prajurit-prajurit dan orang-orang

Yahudi dari negeri tersebut untuk dikirim ke kamp-kamp konsentrasi. Lebih dari

60 juta jiwa yang tersebar di penjuru dunia tewas akibat dari PD II tersebut dan

Hitler yang paling bertanggung jawab atas semua ini.

2. Nasionalisme

Menurut Hans Kohn, nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. 33

Dilihat dari sejarah perkembangannya, konsep negara bangsa atau nasionalisme

33 Hans Kohn, 1984, Nasionalisme Arti dan Sejarahnya, Erlangga, Jakarta, hlm. 11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

ini muncul di Eropa pada abad 18 dan 19. Nasionalisme yang muncul di berbagai negara di Eropa ini disebabkan oleh berbagai faktor mengikuti perkembangan negara masing-masing.34 Terbentuknya negara-negara bangsa di Eropa Barat yang hampir bersamaan dengan revolusi industri telah mendorong negara-negara bangsa berkembang cepat menjadi amat tangguh tidak hanya secara ekonomis, tetapi juga menjadi begitu nasionalistik secara politik dan kultural. 35 Revolusi industri dengan sistem ekonomi liberal kapitalis pada abad ke 19 ini telah merubah sistem ekonomi Eropa Barat dari yang dahulunya sistem ekonomi agraris–perdagangan menjadi sistem ekonomi industrial. Hasil-hasil industri menjadi sektor yang vital dan berperan penting bagi perekonomian negara masing-masing.

Kaum kapitalis yang menguasai industri-industri telah memegang peranan penting dalam perekonomian nasional maupun internasional sehingga dari sana mereka dilindungi oleh negara. Celakanya kaum kapitalis masing-masing negara mengubah bangsanya menjadi bangsa yang sombong, rakus akan bahan mentah, pasar, dan kemakmuran material. Keterbatasan akan bahan mentah dalam negeri semakin memperburuk hubungan antar negara yang satu dengan negara yang lain, sebab adanya persaingan dalam ekspansi ke negara lain yang tujuannya mencari bahan mentah tersebut. Akibatnya hubungan yang terbentuk antara negara bangsa di Eropa tidak lagi dalam bentuk kemitraan tetapi dalam wajah perseteruan.

34 Munculnya nasionalisme/nation state baik itu faktor penyebabnya, bentuknya, dan dampaknya dalam berbagai negara di Eropa Barat dapat dilihat pada artikel Sutarjo Adisusilo, “Dari Nation State ke Regional State Studi Kasus Eropa Barat Pasca PD II”, Seri Pengetahuan dan Pengajaran Sejarah, XXVI No. I, April 2002, Pendidikan Sejarah FKIP dan Ilmu Sejarah Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, hlm. 35 – 61. 35 Ibid., hlm. 52.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

Perseteruan dalam bidang ekonomi ini pada akhirnya berkembang tidak lagi hanya dalam bidang ekonomi saja tetapi juga dalam bidang militer. Hal ini sebab militer menjadi faktor pendukung bagi kemenangan suatu bangsa dalam persaingan ekonomi. Berawal dari sini nasionalisme liberal telah berubah menjadi nasionalisme militeristis. Hal ini sekaligus menjadi awal lahirnya negara bangsa yang cenderung bersifat chauvinistis. Perseteruan dalam bidang militer ini pada perkembangannya membawa dampak yang sangat menglobal, yaitu menjadi peperangan yang melanda seluruh dunia yang dikenal dengan nama Perang Dunia

I. PD I adalah saksi sejarah tentang kerakusan negara bangsa yang kapitalistis yang hanya memikirkan diri sendiri sehingga saling menelan dan menghancurkan. 36

Sesudah PD I perkembangan nasionalisme di Eropa menunjukkan sifat yang semakin chauvinistis. Ideologi yang dianut oleh seorang pemimpin negara telah dikemas dalam bentuk nasionalisme. Nasionalisme menjadi sarana memobilitas seluruh kekuatan bangsa dalam mengejar tujuan segelintir orang yang dipayungi oleh kepentingan seluruh bangsa. Terdapat dua wajah nasionalisme pasca PD I, yaitu nasionalisme liberal-demokratis yang menjunjung tinggi kebebasan warga bangsa dan pentingnya sebuah konstitusi yang demokratis liberal; serta nasionalisme “illiberal chauvinistis” yang berdasarkan pada keseragaman bangsa yang mengandalkan konstitusi populis otoritarian. 37 Tipe pertama terlihat jelas pada bangsa Inggris, Perancis, dan Amerika, sedangkan nasionalisme tipe kedua terlihat jelas dalam diri bangsa Jerman di bawah

36 Ibid., hlm. 53. 37 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”, op. cit., hlm. 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

pemerintahan Hitler, Italia di bawah pemerintahan Musolini, dan Uni Soviet di bawah pemerintahan Stalin.38

Baik nasionalisme liberal-demokratis maupun nasionalisme illiberal chauvinistis saling bertentangan satu dengan yang lain. Nazi dengan Hitlernya amat membenci liberalisme dan demokrasi. Hal yang sama dilakukan oleh

Musolini dengan fasisme dan Stalin dengan komunismenya.39 Kebencian ideologi ini telah memunculkan perang yang melanda hampir seluruh bangsa di permukaan bumi untuk kedua kalinya, yang dikenal dengan nama Perang Dunia II.

Dalam pembahasan ini dikaji mengenai latar belakang nasionalisme Hitler dan bentuk dari nasionalisme dalam diri sang Führer ini. Masa kecil Hitler dihabiskan dengan membaca buku. Hitler kecil sangat menyukai pelajaran sejarah dan buku-buku filsafat.40 Buku-buku filsafat ini yang mempengaruhi jalan pikiran dan pandangan Hitler, yang kemudian menanamkan dalam diri Hitler rasa nasionalisme sempit yang bersifat chauvinistik. Berikut ini dikemukakan beberapa konsep nasionalisme yang mengilhami nasionalisme Hitler. a. Johann Gottfried von Herder (1744 – 1803)

Johann Gottfried von Herder adalah seorang pewarta romantisme Jerman yang pada waktu itu memberi dasar-dasar penting bagi filsafat, politik, dan nasionalisme. Herder yang merupakan murid dari Rousseau telah mengembangkan teori tentang jiwa rakyat atau roh rakyat (Volksgeist) dan akar- akarnya dalam rantai panjang yang berupa tradisi nasional semenjak masa-masa

38 Ibid., hlm. 74. 39 Log. cit.. 40 Ibid., hlm. 81.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

primitif.41 Maksudnya di sini yaitu bahwa Herder mengajarkan kebudayaan harus bersifat nasional dalam bentuk isi karena kebudayaan yang asli dan spontan dapat membangun dasar-dasar nasional. Bagi orang Jerman, Herder mempunyai pesan khusus bahwa mereka harus berhenti meniru kebudayaan dari bangsa lain dan harus mengembangkan kemampuan yang ada dan kecenderungan nasional, jika mereka berkeinginan menjadi unsur dalam pengembangan manusia yang bebas.42

Semangat bangsa sejati menurut Herder pada masanya ditemukan terutama pada bahasa asli dan karya literatur masa lalu, bahasa asli menurut Herder

“dipenuhi oleh kehidupan dan darah nenek moyang”. 43 Herder juga menjelaskan bahwa manusia teristimewa adalah anggota dari masyarakat-masyarakat nasionalnya; hanya secara itulah mereka bisa betul-betul kreatif, melalui perantaraan bahasanya dan tradisi-tradisinya. Nyanyian rakyat, cerita-cerita rakyat, yang sebelum itu sama sekali diabaikan, oleh Herder dianggap sebagai manifestasi-manifestasi agung dari jiwa kreatif yang masih murni. 44

Dari penjelasan di atas nampak bahwa bahasa asli, literatur masa lalu, nyanyian rakyat, cerita-cerita rakyat harus dihargai di atas segala-segalanya jika bangsa tersebut ingin mencapai perkembangan maksimal. Pemikiran Herder ini telah mempengaruhi timbulnya nasionalisme Jerman. Ide-idenya telah mempengaruhi bangsa-bangsa di Eropa untuk melihat kembali kejayaan masa lalu bangsa mereka.

41 Hans Kohn, op. cit., hlm. 40. 42 Louis L. Synder, The Dynamics of Nationalism, van Nostrad, New York, hlm. 138. 43 Ibid., hlm. 139. 44 Hans Kohn, op. cit., hlm. 41.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

b. Johann Gottlieb Fichte (1762 – 1814)

Johann Gottlieb Fichte merupakan seorang filsuf Jerman. Meneruskan ide

Herder, Fichte melihat dalam negara Prusia sebagai benteng kebudayaan dan kemerdekaan yang tertib. Ketika pada tahun 1806 Prusia ditundukkan oleh

Napoleon maka pidato-pidato kepada bangsa Jerman dari Fichte yang diadakan olehnya di Berlin tahun 1807 dan 1808, tidak saja menyerukan kepada bangsa agar bangkit kembali sebagai bangsa akan tetapi juga supaya memimpin dunia di lapangan kebudayaan. 45

Fichte sangat memuja keagungan bangsa Jerman di atas bangsa-bangsa yang lain di mana dia mengemukakan bahwa melalui bahasa, pikiran, dan sejarahnya, bangsa Jerman sajalah yang ditakdirkan untuk memegang peranan pimpinan itu. Di antara bangsa beradab Eropa hanya bangsa Jerman yang menggunakan bahasa yang murni. Tidak seperti bangsa Perancis, Inggris,

Spanyol, atau Italia yang meskipun sebagian berasal dari suku bangsa Jerman, namun mereka itu telah memperlemah intelektualnya dengan mempergunakan bahasa pungutan atau pinjaman. c. Ernst Moritz Arndt (1769 – 1860) dan Friedrich Ludwig Jahn (1778 –

1812)

Arndt merupakan salah satu tokoh nasionalisme Jerman lainnya. Menurut pendapatnya bangsa Jerman melebihi semua bangsa lainnya karena memiliki bahasa yang paling murni. Arndt sangat menekankan akan pentingnya bahasa sebagai faktor menyusun suatu bangsa, menurutnya semua rakyat yang

45 Ibid., hlm. 47.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

menggunakan bahasa Jerman harus dipersatukan dalam tanah air. Selain Arndt yang tidak kalah pentingnya dari dia adalah Friedrich Ludwig Jahn atau Father

Jahn. Dia adalah penulis Deutsche Volkstum (Kerakyatan Jerman, 1810) di mana dia mengagung-agungkan keaslian rakyat Jerman, yang merupakan daya kreatif

Ilahi. Jahn banyak pengaruhnya terhadap karakteristrik nasionalisme di Eropa

Tengah dan Timur, pasukan-pasukan sukarela militer yang terdiri dari kaum patriot, dan perkumpulan mahasiswa yang bersemangat nasional menggelora.46 d. George Wilhelm Friederich Hegel (1770 – 1831)

G.W.F. Hegel merupakan seorang filsuf Jerman. Semua ahli sejarah filsafat menyetujui bahwa dia seorang raksasa di bidang filsafat.47 Dalam uraiannya mengenai filsafat sejarah material, ia membahas dunia Timur, dunia Yunani-

Romawi, dan dunia Germania. Pembagian ini didasarkan atas trias Hegel yakni roh obyektif, roh subyektif, dan roh mutlak. Dalam dunia Timur, roh belum sadar diri, manusia masih berada dalam keadaan alami, sedangkan roh berkarya dan menyusun dalam obyektivitas (hukum alam). Baru dalam dunia Yunani-Romawi timbullah subyektivitas: roh menempatkan diri di luar dan berhadapan dengan apa yang secara obyektif ada. Tahap roh subyektif yang ada dalam dunia Yunani-

Romawi ditandai oleh ciri subyektivitas, artinya refleksi diri dan individualitas.

Akan tetapi roh subyektif yang ada dalam dunia Yunani-Romawi ini kurang memahami kenyataan obyektif. Baru dengan munculnya roh mutlak di dalam dunia Germania terjadi perukunan antara yang subyektif dan yang obyektif.

Sintesis antara universalitas dan obyektivitas yang tercapai dalam dunia Germania

46 Ibid., hlm. 47 – 48. 47 P.A. van der Weij dan K. Bertens, 2000, Filsuf-Filsuf Besar Tentang Manusia, Kanisius, Yogyakarta, hlm. 101.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

itu terwujud dalam “das konkrete universelle” seperti yang diistilahkan Hegel, yaitu universalitas yang diindividualkan. 48

Lebih lanjut Hegel menjelaskan mengenai konsep negara yang sebenarnya dalam bukunya yang berjudul Grundlinien der Philosophie des Rechts (Garis-

Garis Dasar Filsafat Hukum disingkat Grundlinien) tahun 1821. Dalam bukunya itu, Hegel mengemukakan “Negara adalah gerakan Allah melalui dunia”. Hal ini menunjukkan bahwa Hegel menekankan kekuasaan moral negara yang mutlak untuk mengatur segala moralitas dan kesadaran pribadi.49 Atas dasar ini Hegel berpendapat bahwa negara memiliki hak untuk memaksakan keinginannya kepada warganya. Karena negara mewakili keinginan umum, negara merupakan manifestasi dari sesuatu yang ideal dan universal.50

Dari penjelasan di atas nampak bahwa Hegel sangat menekankan pada negara. Negara menjadi sesuatu yang ideal dan universal yang melebihi masyarakat di dalamnya. Dan negara yang ideal dan sempurna ini menurut Hegel hanya terdapat pada negara Jerman yang mampu menggabungkan individualitas dan universal, di mana Hegel berkata universalitas yang diindividualkan. Hal ini menjadi dasar pijakan bagi terbentuknya konsep negara bangsa yang tanpa disadari oleh Hegel telah menuju ke arah nasionalisme yang chauvinistik.

Hegel tidak saja telah menciptakan konsep negara bangsa atau nasionalisme chauvinstik, tetapi lebih dari itu Hegel juga telah mendasari lahirnya konsep nasionalisme chauvinistik yang bersifat ekspansif. Hegel mengemukakan bahwa

48 F.R. Ankersmith, 1987, Refleksi tentang Sejarah (terj. Dick Hartoko), Gramedia, Jakarta, hlm. 38 – 39. 49 A. Widyarsono, “Paham Negara Rasional Hegel Dalam Filsafat Hukum-nya”, Majalah Filsafat Driyarkara, XVIII, No. 3, 1991/1992, Jakarta, h lm. 1. 50 Arief Budiman, 2002, Teori Negara, Gramedia, Jakarta, hlm. 16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

roh suatu bangsa tertentu menentukan panggilan dan nasib historisnya. Secara bergilir roh memasuki suatu bangsa tertentu dan menganugerahkan suatu panggilan serta tugas untuk melaksanakan sesuatu yang besar demi pimpinan dan hegemoni dalam dunia. Selama bangsa yang terpilih itu tetap setia pada hakikat dan panggilannya secara vital serta kreatif, maka ia akan sanggup merebut serta mempertahankan hegemoninya. Hegemoni ini dapat diambil alih oleh bangsa- bangsa lainnya. Kalau begitu, hanya tinggal satu cara untuk menentukan nasibnya yaitu melalui perang. Perang akan menentukan apakah bangsa yang memegang pucuk pimpinan itu masih layak dipilih untuk seterusnya atau tidak. Bila bangsa ini kalah dalam perang, itu berarti bahwa ia sudah lemah dan habislah hegemoni serta peranan pentingnya dalam sejarah. Bangsa yang menang akan mengambil alih pimpinan itu dan ditugaskan oleh roh untuk memegang hegemoni.51 Pendapat ini mempengaruhi militerisme Prussia yang dikembangkan lebih ekstrim lagi oleh

Hitler nantinya. e. Heinrich von Treitschke (1834 – 1896)

Tokoh nasionalisme Jerman lainnya adalah Heinrich von Treitschke.

Treitschke adalah seorang ahli sejarah terkemuka Jerman Protestan, ia juga mempopulerkan teori Hegel mengenai negara kebangsaan sebagai sumber segala hukum dan etika, sebagai adipribadi (super personality) yang intisarinya adalah kekuasaan (Macht). Ketika peperangan meletus tahun 1870, Treitschke menulis:

“Jerman tak akan mengulangi kata-kata yang lazim diucapkan oleh nabi-nabi

51 P.A. van der Weij dan K. Bertens, op. cit., hlm. 106.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

perdamaian dan padri-padri uang, dan tak pula ia menutup matanya terhadap kenyataan yang kejam bahwa kita hidup dalam abad peperangan”.52

Ide nasional dari Herder, Fichte, Arndt, Treitschke dan terutama Hegel telah mempengaruhi jalan pikiran Hitler serta menumbuhkan rasa nasionalisme sempit

(chauvinistik) dalam diri Hitler. Paham negara kebangsaan yang diciptakan Hegel diramu oleh Hitler dengan nasionalisme sempit yang mengagung-agungkan bangsa Jerman yang diciptakan oleh Fichte, Arndt, dan Treitschke. Hitler dengan lantang menyerukan bahwa bangsa Jerman adalah bangsa terunggul yang dikenal dengan istilah Deutscheland Uber Alles. Keunggulan bangsa Jerman ini ditunjukkan oleh Hitler pada saat di penjara di mana Hitler telah menggambarkan betapa Jerman nantinya harus menjadi “tuan di bumi”, lord of the earth. Dan untuk tujuan tersebut suatu konsep hidup atau menurut istilah favorit Hitler

Weltanschauung dimasukkan dalam bukunya, Mein Kampf.53 Ada pun misi dan visi Hitler adalah dia ingin mengulang kembali kejayaan yang telah dicapai oleh

Holy Roman Empire atau Imperium Jerman Kuno yang berjaya antara tahun 962 hingga 1806, di mana saat itu kekaisaran Jerman nyaris menguasai seluruh daratan

Eropa.

Kejayaan Holy Roman Empire atau Imperium Jerman Kuno ini yang melandasi Hitler membangun pemerintahannya dengan nama The Third Reich

(Drittes Reich) yang diimpikan oleh Hitler akan berusia 1000 tahun. Kejayaan

Imperium Jerman Kuno ini mengilhami Hitler untuk kembali mengulang keagungan Jerman di masa lalu dan bahkan Hitler menginginkan agar Jerman

52 Hans Kohn, op. cit., hlm. 78 53 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

menjadi tuan di bumi ini, lord of the earth sehingga melahirkan konsep ruang hidup atau Lebensraum seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Konsep ruang hidup atau Lebensraum ini menjadi obsesi Hitler sampai saat terakhir dalam hidupnya yang tidak terwujud.

3. Rasialisme

Berbicara mengenai nasionalisme Hitler, maka pasti akan terkait juga dengan kebijakan rasial Hitler. Seperti yang dikemukakan oleh N. Daldjoeni bahwa terdapat keterkaitan antara nasionalisme dan rasialis. Perbedaan kepentingan dalam bidang kultural, politik, dan ekonomi telah meningkatkan persaingan antar negara. Semakin sengitnya rivalitas yang terjadi di antara negara- negara maka nasionalisme makin bersikap memusuhi gagasan-gagasan yang bercorak liberal dan humanistis. Para nasionalis yang fanatik menolak perhatian dan kerja sama dengan bangsa-bangsa lain. Mereka kemudian meningkatkan chauvinisme dan militerisme sambil menolak setiap bentuk kebebasan pribadi bila hal itu dirasa menghambat apa yang diinginkan oleh negara. Mereka merasa tertarik pada teori-teori rasistis yang memberikan tekanan pada kemurnian dan keunggulan sambil mempropagandakan kecurigaan terhadap setiap pihak luar.

Mereka mengidentifikasi nation/bangsa dengan ras dan menggunakan istilah- istilah seakan-akan dua hal tersebut dapat dipertukarkan. Suatu nation adalah superior bila menurut mereka itu terbentuk oleh suatu bangsa (volk) yang tergolong ras superior.54

54 N. Daldjoeni, 1991, Ras-Ras Umat Manusia (Biografi, Kultushistoris, Sosiopolitis), Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 215-216.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

Apa yang telah dikemukakan di atas sangat nampak dalam diri Hitler.

Hitler memiliki pandangan yang sangat rasial di mana dia sangat meyakini keunggulan bangsa Jerman atau ras Arya di atas bangsa-bangsa lainnya. Ia memimpikan ras Arya Jerman akan segera mendirikan imperium yang bertahan selama seribu tahun. 55 Keyakinan Hitler akan keunggulan ras Arya di Jerman diikuti dengan merendahkan bangsa Yahudi, yang dengan kata lain Hitler menjadi penganut paham anti Semitisme di Jerman.

Dilihat dari sejarahnya, istilah Arya diciptakan oleh Friedrich Max Muller

(1823-1900), seorang ahli filologi Jerman dan juga ahli ilmu ketimuran

(orientalis) yang mengajar di London. Ia memperkenalkan istilah Arya sebagai pengganti dari istilah Indo-Germania dan Indo-Eropa dengan alasan bangsa- bangsa yang dulunya berasal dari stepa Iran menyerbu ke India dan berbahasa

Sansekerta, mereka itu menamakan dirinya bangsa Arya. Bangsa Arya inilah yang kemudian pada akhirnya menurunkan bangsa-bangsa Jerman, Kelt, Romania,

Slavia, Yunani, Persia, dan India.56

Ajaran mengenai ras Arya ini kemudian diteruskan oleh Arthur de

Gobineau (1816-1882), seorang diplomat Perancis merangkap penulis. Ia meletakkan dasar-dasar dari pengkultusan ras Arya yang kemudian disebut gobinisme. Buku yang diterbitkan berjudul Essay Sur I’inegalite des races humaines (karangan tentang tidak samanya ras-ras umat manusia) berisi dalil sebagai berikut: semua manusia itu secara anatomis, fisik, dan psikologis tidaklah sama. Mengapa peradaban dapat muncul kemudian ambruk, dijelaskan olehnya

55 Harun Yahya, Dibalik Tabir Nazi: Evolusi dalam http://www.harunyahya.com/Indo/artikel/017.htm, 22/09/2006. 56 N. Daldjoeni, op. cit., hlm 223-224.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

karena kesatuan ras dari pemiliknya rusak akibat kemasukan pengaruh-pengaruh unsur-unsur dari luar. Jadi bukan dikarenakan merosotnya moral atau lunturnya ibadah keagamaan seperti faham yang berlaku waktu itu. 57

Gobineau juga melawan faham-faham yang mengatakan bahwa asal usul umat manusia itu dari berbagai tempat. Menurutnya, sejak semula mungkin ada satu ras saja yang tumbuh menjadi tiga, yakni: ras putih (Kaukasis, Semitis, atau

Japhetis), ras hitam (Hamitis), dan ras kuning (Mongolis, Altais, Fins, dan Tartar).

Menurut Gobineau dari ketiga ras, ras putih itu yang superior; segala peradaban bersumber pada ras putih. Jika pada bangsa di Eropa ada yang mundur peradabannya, itu akibat masuknya darah asing yang sifatnya merusak peradaban. 58 Dari pendapatnya tersebut, Gobineau dianggap sebagai tokoh yang sangat mengagung-agungkan ras kulit putih.

Para pakar filologi, antropologi, dan etnologi pun menyetujui untuk mengubah istilah Arya menjadi Nordik. Tipe Nordik ini salah satu dari tipe baku

Kaukasid yang rinciannya: Mediteran, Alpin, dan Nordik. Tipe Nordik ini meliputi bangsa-bangsa Skandinavia, Jerman Barat Laut, Belanda Vlaming

(Belgia Utara), kebanyakan bangsa Inggris, Skotlandia, bagian bangsa Irlandia,

Afrika Selatan (keturunan Belanda dan Inggris), Yunani (Thracia), Kurdi asli, kebanyakan bangsa Iran, Afghan dan penghuni pantai Afrika Utara. Pada perkembangan selanjutnya istilah Nordik dibatasi pemakaiannya untuk bangsa

Jerman dan Skandinavia secara khusus.59

57 Ibid., hlm. 226. 58 Ibid., hlm. 227. 59 Ibid., hlm. 227 – 228.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

Istilah Nordik ini ditambah dengan nasionalisme yang dikemukakan oleh

Arndt dan Treitschke ini mendorong Perserikatan Pan Jerman (Alldeutscherband) menuntut adanya Lebensraum (ruang hidup). Mereka memusatkan perhatiannya kepada nasib “saudara-saudaranya sebangsa” di luar perbatasan Pan Jerman, khsususnya di Austria Hongaria. Mereka juga menuntut untuk mempersatukan bangsa-bangsa Swis, Belanda, Skandinavia dengan bangsa Jerman dalam suatu

Persaudaraan Besar Jenis Bangsa Nordik.60

Pemeluk anti Semitisme pun terus berkembang dari waktu ke waktu sampai pada Hitler yang mencapai puncaknya. Banyak pemeluk anti Semitisme menyebarkan ajarannya melalui tulisan-tulisan yang bersifat anti Yahudi. Dalam tahun 1881 Eugen Duhring, seorang filsuf kemasyarakatan menulis sebuah buku yang berjudul Masalah Yahudi Sebagai Masalah Jenis Bangsa, Ethika, dan

Kebudayaan, Dengan Suatu Jawaban Berdasarkan Sejarah Dunia. Dalam bukunya ini ia memberi saran obat-obat yang akan dipakai oleh Hitler nantinya.

Lebih dari itu seorang ahli sejarah yang berjiwa nasional, yaitu Heinrich von

Treitschke yang telah dibahas sebelumnya, pada tahun 1879 menerbitkan suatu karangan berjudul Bangsa Yahudi adalah Sebab Kemalangan Kita. Karangan ini benar-benar merupakan panji yang mengerahkan tenaga gerakan anti Semit di

Jerman. 61

Dalam tahun 1899 anak menantu Richard Wagner, Houston Stewart

Chamberlain (1855 – 1927) menerbitkan buku yang berjudul Dasar-Dasar Abad ke Sembilan Belas yang menjadi sumber ilmiah bagi buku Alfred Rosenberg Der

60 Hans Kohn, op. cit., hlm. 90. 61 Ibid., hlm. 99 – 100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

Mythus des 20 Jahrhunderts (Mitos Abad Ke Dua Puluh, 1930). Dalam bukunya tersebut ia menguraikan teori-teori Hitler seluas-luasnya.62

Dalam bukunya Chamberlain menulis bahwa sampai tahun 1200 di Eropa terbentuk peradaban Eropa yang sokogurunya ada tiga, yakni seni dan filsafat

Yunani, hukum Romawi, dan wahyu agama Kristen. Dengan kata lain sumbangan nilai Yunani, Romawi, dan Kekristenan, berturut-turut: kebenaran, keadilan, dan cinta kasih. Dalam masa tahun 1200-1800 bangsa Jerman berdasarkan bekal di atas mencita-mencitakan budaya baru sehingga menuju ke tingkat terunggul dari peradaban Barat di bidang ilmu politik, ekonomi, industri, dan seni. Kemampuan ini bersumber pada kreativitas ras Germania. Sayangnya terdapat gangguan yang menghalang-halangi kemajuan tersebut yaitu yang berasal dari ras Yahudi.

Bangsa Yahudi ini dari abad ke abad telah memenuhi benua Eropa dan merupakan ancaman berubahnya apa yang telah dibangun dengan susah payah oleh ras

Germania.63

Tokoh Jerman sendiri yang gagasannya banyak mempengaruhi teori ras

Hitler adalah komponis ulung Richard Wagner (1813 – 1883). Baik melalui musiknya maupun tulisannya, ia bersaksi tentang agungnya bangsa Jerman yang memiliki Heldengeist (jiwa kepahlawanan) sebagai suatu pembawaan sejak lahir.

Kombinasi kekuataan jiwa, keberanian, dan kemuliaan tubuh pada manusia

Jerman tak dapat disaingi oleh manusia Perancis; karena itulah maka peradaban bangsa Perancis jauh lebih rendah daripada Jerman. Pendukung keunggulan bangsa Jerman lainnya datang dari Pendeta istana yakni Adolf Stoecker (1835 –

62 Ibid., hlm. 100. 63 N. Daldjoeni, op. cit., hlm. 228.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

1909) yang pada tahun 1834 mendirikan Partai Buruh Kristen Demokrat, mengumumkan bahwa darah Jerman yang mengalir dalam setiap tubuh nasionalis, memuat jiwa yang unggul (Und im Blut un Seele; dan dalam darah dan jiwa).64

Di kalangan intelektual Nazi, Alfred Rosenberg (1893 – 1946) yang memperkenalkan teori Chamberlain kepada Hitler. Menurut Rosenberg dalam bukunya Der Mythus des 20 Jahrhunderts (Mitos Abad Ke Dua Puluh), mitos darah Nazi mempunyai hak hidup abadi; hal itu dicerminkan pada lambang swastika yang artinya keabadian. Menurut riset mereka, Yesus Kristus itu bukan orang Yahudi melainkan seorang Amorit, ras putih Nordik (Turki) yang memiliki jiwa keberanian dan kepahlawanan seperti manusia Nordik. Menurut Rosenberg,

Kristus sendiri pernah mengatakan bahwa kedatangan-Nya tidak untuk perdamaian melainkan peperangan. 65 Dari sini dapat dilihat bahwa Rosenberg sangat mendukung ekspansionis yang dilakukan Hitler melalui pasukan Nazinya.

Tokoh lain, Hans K. F. Gunther menasihati Hitler agar mendidik pemuda

Jerman secara khusus karena mereka ini sebagai ahli waris dari kebudayaan

Nordik. Wolfgang Kruze berpendapat bahwa makna yang benar dan nyata dari bangsa Arya haruslah ditemukan pada ke Ubermansch-an manusia Jerman dan para pemimpinnya harus lahir dari Blut und Boden (Darah dan Tanah). Dengan itu mereka tidak memerlukan dukungan dari pihak ilmu dan budaya.66

Tulisan dan ide-ide dari tokoh-tokoh nasionalis yang anti Semit ini sangat mempengaruhi Hitler. Gagasan Hitler mengenai ras, khususnya ras Arya ditulisnya dalam bukunya Mein Kampf (Perjuanganku). Dalam bukunya, Hitler

64 Ibid., hlm. 243 – 244. 65 Ibid., hlm. 224. 66 Ibid., hlm. 245.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37

membagi umat manusia menjadi 3 kategori: pertama, mereka yang menciptakan budaya; kedua, mereka yang melestarikan dan mempertahankannya; dan yang ketiga, mereka yang merusaknya. Adapun ras Arya (Nordik) tergolong dua kategori di atas, sedang yang ketiga (terakhir) ditujukan pada ras Yahudi, dan karena itu mereka ini harus dihabisi.67

Keunggulan ras Arya (Ubermansch) ini dapat dilihat dari ciri-ciri tubuhnya. Menurut teori ras di Jerman, ras Arya Nordik Germania mempunyai ciri-ciri berambut pirang dan bermata biru. Ras Arya ini bertugas berperang dahsyat melawan ras yang rambutnya tidak pirang misalnya ras Keltik (bangsa

Perancis misalnya).68 Selain itu ras Arya juga harus menaklukkan ras-ras lainnya untuk menyebarkan kebudayaanya yang unggul di muka bumi. Bagiamana pun ras super di Jerman harus murni, bersih dari unsur-unsur rasial yang memuat benih- benih penyakit seperti yang ditularkan oleh ras Semit, yaitu kaum Yahudi.69

Pemikiran ini muncul atas dasar teori Darwin yang kemudian diadopsi oleh Heinrich von Treitschke. Ia berkata: “Bangsa-bangsa hanya dapat berevolusi melalui perjuangan sengit seperti pandangan Darwin tentang Perjuangan Untuk

Mempertahankan Hidup (Strunggle of the Fifftes)”. Hitler kemudian mengadopsi ide Darwin ini dengan dibuktikan oleh bukunya yang berjudul Mein Kampf. Hitler menganggap ras-ras di dunia selain ras di Eropa adalah kera di mana dia berkata:

“Hapuskan bangsa Jerman Nordik dan tak ada yang tersisa kecuali tarian kera”. 70

67 Ibid., hlm. 244 68 Ibid., hlm. 242. 69 Ibid., hlm. 243. 70 Harun Yahya, “Di Balik Tabir Nazi: Evolusi” dalam http://www.harunyahya.com/indo/artikel/017.htm , op. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

Dasar berpijak pandangan evolusionis kaum Nazi ada pada konsep

Eugenics. Eugenics berarti perbaikan ras manusia dengan membuang orang-orang berpenyakit dan cacat serta memperbanyak jumlah individu sehat.71 Individu yang sehat, bisa dihasilkan dari perkawinan yang sehat pula.72 Yang pertama mendukung konsep eugenics di Jerman adalah Ernst Haeckel, seorang ilmuwan biologi evolusionis yang terkenal. Ia menganjurkan agar bayi-bayi cacat yang baru lahir segera dibunuh untuk mempercepat proses evolusi pada masyarakat. Ia juga mengusulkan agar orang-orang cacat, lemah mental, dan berpenyakit genetis hendaknya langsung dibunuh saja. Jika tidak menurut Haeckel, mereka ini akan membebani dan memperlambat evolusi. 73

Walaupun pada tahun 1919 Haeckel meninggal namun kaum Nazi di bawah pimpinan Hitler menerapkan gagasan kebijakan Eugenics. Mereka yang lemah mental, cacat, dan berpenyakit keturunan dikumpulkan dalam “pusat-pusat sterilisasi khusus” yang telah dibangun oleh Hitler. Orang-orang ini dianggap parasit yang mengancam kemurnian ras Jerman dan menghambat kemajuan evolusi. Dalam waktu singkat orang-orang ini dibunuh atas perintah Hitler.74

Lebih dari itu untuk mempercepat evolusi ras Jerman, muda-mudi berambut pirang dan bermata biru yang dianggap mewakili ras murni Jerman dianjurkan untuk saling berhubungan seks. Pada tahun 1935 ladang-ladang khusus reproduksi manusia didirikan. Perwira SS Nazi sering mengunjungi ladang ini yang di dalamnya tinggal wanita muda yang memiliki kriteria ras Arya. Bayi-bayi

71 Log. cit.. 72 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933-1945)”, op. cit., hlm. 35. 73 Log. cit.. 74 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

yang lahir di ladang-ladang ini akan menjadi prajurit masa depan Imperium

Jerman. 75

Selain itu kaum Nazi juga mengadakan pengukuran tengkorak manusia.

Hal ini sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Darwin di mana ukuran tengkorak manusia membesar tatkala ia menaiki tangga evolusi. Ciri fisik seperti gigi, mata, dan rambut diperiksa berdasarkan kriteria evolusionis. Mereka yang kedapatan berukuran di luar kriteria resmi ras Jerman dibinasakan menurut kebijakan Eugenics Nazi. 76

4. Kepemimpinan

Menurut Sugiono, dkk., kepemimpinan adalah kombinasi berbagai atribut pribadi yang dihormati orang-orang lainnya dan memungkinkan orang tersebut membentuk pola perilaku kolektif suatu kelompok menuju ke arah yang ditentukan berdasarkan nilai-nilai dirinya. Konsep ini erat hubungannya dengan otoritas dan pengaruh. Keefektifan kepemimpinan politik tergantung pada ciri-ciri pribadi pemimpin, kondisi lingkungan, persepsi terhadap peran statusnya, dan keunikan situasi sekitarnya.77

Dalam bukunya, Sartono Kartodirdjo mengemukakan alasan mengapa masalah kepemimpinan ini perlu dikaji. Hal ini tidak lain karena menjadi anggapan umum bahwa kekuatan penggerak masyarakat terdapat pada pemimpin.

Konsep tentang kepemimpinan ini perlu diterangkan dalam hubungannya dengan berbagai konteks sosial dan politik: kedudukan dan perannya dalam masyarakat

75 Log. cit.. 76 Log. cit.. 77 Sugiono, dkk., 1985, Kamus Istilah Politik , Depdikbud, Jakarta, hlm. 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

tradisional, modern, atau yang sedang mengalami transisi ke arah modern. 78 Dari sini dapat dilihat bahwa suatu gerakan sosial dalam masyarakat dapat muncul bila terdapat peranan dari seseorang yang memimpin gerakan tersebut, atau dengan kata lain peranan dari seorang pemimpin sangatlah besar bagi terjadinya gerakan sosial.

Mengenai kepemimpinan, Kartini Kartono membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi delapan jenis yaitu:

1. Tipe Kharismatik

2. Tipe Paternalistik

3. Tipe Militeristis

4. Tipe Otokrasi

5. Tipe Laisser Faire

6. Tipe Populistis

7. Tipe Administartif

8. Tipe Demokrasi 79

Dari kedelapan tipe kepemimpinan tersebut kepemimipinan Adolf Hitler termasuk dalam empat tipe kepemimpinan, yaitu: tipe kharismatik, tipe militeristis, tipe otokrasi, dan tipe populistis. Hal ini didasarkan dari ciri masing-masing tipe kepemimpinan dikaitkan dengan kemampuan dan cara Hitler dalam menjalankan roda pemerintahan di Jerman.

78 Sartono Kartodirdjo (Penyunting), 1984, Kepemimpinan Dalam Dimensi Sosial, LP3ES, Jakarta, hlm. v. 79 Untuk melihat lebih jelas ciri masing-masing tipe dapat dilihat pada buku Kartini Kartono, 1938, Pemimpin dan Kepemimpinan, Rajawali, Jakarta, hlm. 51-56.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

Pemimpin yang kharismatik merupakan pemimpin yang menonjol bila dibandingkan dengan pemimpin-pemimpin lainnya, dengan kemampuannya untuk memberi semangat dan mempertahankan kesetiaan serta pengabdian terhadapnya secara pribadi, di luar dari pekerjaan atau kedudukannya. Dia dianggap memiliki kekuatan-kekuatan yang bersifat gaib dan luar biasa yang diberikan hanya kepada segelintir manusia untuk memilikinya. Apakah itu di bidang keberanian militer, kefanatikan beragama, kecakapan untuk menyembuhkan, kepahlawanan, atau dalam dimensi lainnya, ia terlihat lebih besar dari kehidupan. Ia diilhami suatu kesadaran melaksanakan misi, merasa diberi ilham oleh Tuhan yang disampaikannya kepada pengikut-pengikutnya. Ia hidup tidak seperti orang-orang lain. Begitu pula, ia memimpin bukan dengan cara-cara yang lazim diharapkan dari peraturan-peraturan yang dikenal. Ia mematahkan hal-hal terdahulu, menciptakan hal-hal baru yang dengan demikian bersifat revolusioner.80

Mengikuti pemikiran di atas, Kartono mengemukakuan bahwa tipe pemimpin kharismatik memiliki daya tarik dan pembawaan yang luar biasa sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya. Dia dianggap mempunyai kekuataan gaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya dari kekuatan Yang Maha Kuasa. Totalitas kepribadian pemimpin itu memancarkan pengaruh dan daya tarik yang teramat besar. 81 Sedangkan menurut Webber pemimpin kharismatik yang hakiki adalah

80 Ann Ruth dan Dorothy Willner, 1984, “Kebangkitan Dan Peranan Pemimpin-Pemimpin Kharismatik” dalam Sartono Kartodirdjo (Penyunting), Kepemimpinan Dalam Dimensi Sosial, op. cit., hlm. 167. 81 Kartini Kartono, op. cit., hlm. 51.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42

kemampuan seorang pemimpin untuk mendapatkan kehormatan, ketaatan dan kehebatan terhadap dirinya sebagai sumber dari kekuasaan tersebut.82

Menurut Ann Ruth Willner dan Dorothy Willner, pemimpin kharismatik dapat menyampaikan kepada pengikut-pengikutnya sesuatu rasa kelangsungan antara dia sendiri dengan misinya serta pahlawan-pahlawan legendaris dengan misinya.83 Lebih lanjut Ann Ruth dan Dorothy menjelaskan unsur-unsur strategi tertentu dari pribadi pemimpin yang kharismatik, seperti: pemakaian kata dan gaya yang indah-indah (rhetoric) dalam pidato-pidato, termasuk irama, penggunaan persamaan (simile), dan kiasan (metaphos) serta pengaitan dengan dongeng dan sejarah; penggunaan isyarat dan gerakan; penggunaan upacara adat/agama; cara menangani rasa keragu-raguan dan perlawanan; serta modus menangani krisis.84

Adolf Hitler merupakan salah satu contoh dari sekian banyak pemimpin kharismatik sepanjang sejarah di dunia. Walau tindak tanduknya selama memerintah di Jerman pada era PD II tergolong kejam dan sadis, namun semua orang tidak dapat menyangkal kalau Hitler adalah pemimpin yang kharismatik.

Kekharismatikan Hitler dapat dilihat dari latar belakang hidupnya. Hitler hanya seorang rakyat biasa yang bahkan dia pernah menjalani hidup sebagai seorang gelandangan di Wina. Namun pada akhirnya, ia berhasil menjadi seorang pemimpin Jerman (Führer) yang diktator dan lebih dari itu Hitler juga mampu menjadi pemimpin yang megalomania dengan keberhasilannya menguasai

Austria, Polandia, Belanda, Belgia, Denmark, dan Perancis.

82 Ann Ruth Willner dan Dorothy Willner, op. cit., hlm. 167. 83 Ibid., hlm. 174. 84 Ibid., hlm. 175.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

Dalam diri Hitler terkandung unsur-unsur pribadi pemimpin yang kharismatik. Hitler terkenal dengan pidato-pidato dan propaganda-propagandanya yang mampu mempersatukan rakyat Jerman untuk mendukung dirinya dalam rangka membangun Jerman. Hitler merasa dirinya membawa misi untuk membangkitkan kembali kejayaan Jerman seperti pada zaman Imperium Jerman

Kuno di mana Jerman nantinya harus menjadi bangsa tertinggi di dunia ini, lord of the earth. Hitler sangat terbantu oleh kemampuannya berpidato dan kharisma dari sorot matanya yang magnetis dan mampu menghipnotis para pendukung partainya serta rakyat Jerman. Tidak mengherankan jika dalam tempo dua tahun dia berhasil menjadi pemimpin (Führer).85

Tipe kedua kepemimpinan Hitler yaitu tipe militeristis. Sifat-sifat pemimpin yang militeristis, antara lain:

a. Lebih banyak menggunakan sistem perintah atau komando terhadap bawahannya. b. Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahannya. c. Menyenangi formalitas dan upacara-upacara seremonial yang berlebihan. d. Menuntut adanya displin keras dan kaku dari bawahannya. e. Tidak menghendaki saran-saran dan kritikan dari bawahannya. f. Komunikasi hanya berlangsung searah saja.86

Kesemua ciri tersebut nampak dalam pola kemimpinan Hitler di mana dalam kekuasaannya Hitler membangun suasana yang berbau militerisme. Selain itu

Hitler juga mengembangkan kedisiplinan yang kaku dan loyalitas penuh. Partai- partai politik yang tidak sepaham dengan Nazi seperti Partai Tengah, Sosial

Demokrat, dan lainnya dibubarkan atau membubarkan diri. Sedangkan partai yang

85 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 29. 86 Kartini Kartono, op. cit., hlm. 52.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

ideologinya berlawanan ditindas habis hingga ke akar-akarnya. Untuk itu dibentuk polisi rahasia Geheime Staats Polizei (Gestapo) yang dengan bengis membersihkan siapa pun yang dianggap tidak bersahabat dengan Nazi.87

Tipe kepemimpinan yang lain dari Hitler, yaitu tipe otokratis. Otokrat berasal dari kata autor: sendiri, dan kratos: kekuasaan atau kekuatan. Jadi otokrat berarti penguasa absolut. Kepemimpinan otokratis mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang selalu harus dipatuhi. 88 Hal ini nampak dalam gaya kepemimpinan Hitler yang absolut dan diktator. Segala keputusan haruslah berdasarkan keputusan dia dan siapa pun yang menentang serta melanggarnya akan mendapatkan hukuman yang berat.

Tipe terakhir seorang pemimpin yang dimiliki oleh sosok Hitler adalah tipe populistis. Mengutip pendapat Profesor Peter Worsley, Kartini Kartono mendefinisikan kepemimpinan populististis sebagai kepemimpinan yang dapat membangun solidaritas rakyat. Kepemimpinan populistis ini sangat berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat tradisional yang sangat mengutamakan penghidupan kembali nasionalisme.89 Hal ini nampak pula dalam diri Hitler yang mengagung-agungkan nasionalisme di atas segalanya. Setiap perkataan yang dilontarkan Hitler dalam pidatonya ke hadapan rakyat Jerman yaitu agar rakyat

Jerman bersatu padu untuk membangkitkan Jerman kembali, walau itu harus berarti perang.

Berbicara mengenai kepemimpinan maka tak dapat dilepaskan dengan konsep kekuasaan. Berbicara mengenai kekuasaan pemerintahan Jerman era Hitler

87 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933-1945)”, op. cit., hlm. 18. 88 Kartini Kartono, op. cit., hlm. 53. 89 Ibid., hlm. 54.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

maka akan terkait dengan konsep kekuasaan model Machiavelli. Bahwasanya

Hitler sangat senang membaca buku terutama yang berkaitan dengan sejarah dan filsafat termasuk karya Machiavelli, Il Principe. Dari sini konsep kekuasaan yang dikemukakan oleh Machiavelli mengilhami dan merasuki pikiran Hitler.

Dalam pandangan Machiavelli, kekuasaan politik adalah suatu hal yang penting tidak saja bagi negara dan rakyat tetapi juga yang terutama adalah bagi penguasa politik itu sendiri. Pertama-tama yang harus dilakukan oleh penguasa politik menurut Machiavelli adalah mempertahankan kekuasaan politik yang telah berada di tangannya. Tidak ada nilai yang lebih tinggi di dunia ini dibandingkan mempertahankan kekuasaan politik dalam waktu yang lama (jika bisa malah untuk selama-lamanya).90

Berdasarkan pandangan tersebut, Machiavelli dianggap sebagai seorang penganjur penggunaan segala cara untuk mencapai tujuan. Menurut Machiavelli cara mencapai tujuan bukanlah yang terpenting karena yang terpenting adalah tercapainya tujuan yang dimaksud. Cara apa pun dapat dipergunakan asalkan tujuan tersebut dapat tercapai. Penilaian terhadap penguasa politik tidak didasarkan atas cara-cara yang dipergunakan untuk mempertahankan atau pun memperoleh kekuasaan politik. Cara apa pun dianggap oleh Machiavelli baik asalkan dapat memperkuat kekuasaan politik yang dimiliki penguasa.91

Pandangan Machiavelli di atas nampak dalam bukunya yang ia beri judul

Il Principe (Sang Penguasa). Dalam bukunya itu ia menulis bahwa untuk menguasai wilayah-wilayah yang sama bangsa dan bahasanya dengan aman

90 Maswadi Rauf, “Kekuasaan Politik Sang Penguasa Menurut Machiavelli”, Ilmu dan Budaya no 10, Juli 1991, Jakarta, hlm. 803. 91 Ibid., hlm. 804.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46

cukuplah kalau keluarga raja yang dahulu memerintah mereka ditumpas habis.92

Hal ini jelas menggambarkan sifat-sifat tidak manusiawi dan kejam hanya demi kelangsungan kekuasaan politik seorang penguasa.93

Pembenaran segala cara ia ungkapkan dalam bukunya di mana raja hendaknya, jika mungkin, menghindari tindakan-tindakan tidak terpuji yang tidak berbahaya; tetapi kalau tidak mungkin, ia tidak perlu khawatir karenanya. Namun ia tidak boleh takut sedikitpun menghadapi tuduhan melakukan kejahatan, kalau kejahatan itu perlu dilakukan demi keselamatan negara.94 Lebih lanjut Machiavelli berpendapat bahwa penguasa politik tidak perlu khawatir jika ia disebut kejam sebab dengan begitu ia ditakuti dan dihormati oleh rakyat dan bawahannya. Rasa takut terhadap penguasa politik adalah yang terpenting dalam usaha mempertahankan kekuasaan politiknya. Dengan adanya rasa takut ini usaha-usaha untuk menjatuhkan sang penguasa politik dari kedudukannya akan menjadi lebih sulit. Machiavelli menulis hal tersebut dalam bukunya dengan membandingkan penguasa Hannibal dan Scipio.95

Di bagian lain dalam bukunya, Machiavelli menulis bahwa “Sehingga seorang penguasa yang bijaksana tidak harus memegang janji kalau dengan demikian ia akan merugikan diri sendiri dan kalau alasan yang mengikat sudah tidak ada lagi.”96 Lalu dia juga menambahkan bahwa “Karena itu, seorang raja tidak perlu memiliki semua sifat baik yang saya sebutkan di atas, tetapi ia tentu

92 Nicolo Machiavelli, 1987, Sang Penguasa, Gramedia, Jakarta, hlm. 8. 93 Maswadi Rauf, op. cit., hlm. 804. 94 Nicolo Machiavelli, op. cit., hlm. 64. 95 Ibid., hlm. 70. 96 Ibid., hlm. 72.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

saja harus bersikap seakan-akan memilikinya.”97 Dari pernyataan tersebut di atas maka sekali lagi Machiavelli tidak memandang cara untuk mempertahankan kekuasaan apakah itu baik atau tidak, tetapi pada keberhasilan seorang penguasa untuk mempertahankan atau memperoleh kekuasaan.

Dari sana konsep kekuasaan menurut pandangan Machiavelli merasuki pikiran Hitler dan pola kekuasaan yang diterapkan Hitler juga merunut dari pendapat Machiavelli, mengingat Hitler senang membaca karya Machiavelli yang berjudul Il Principe ini. Buku Il Principe ini kemudian dijadikan pembenaran atas segala perbuatan yang dilakukan oleh Hitler yang tergolong kejam dan tidak manusiawi tersebut.

Pembenaran segala cara yang dikemukakan oleh Machiavelli yang dianut

Hitler ini nampak ketika Hitler masih menjabat sebagai Kanselir, untuk memuluskan jalannya dalam mencapai kedudukan yang lebih tinggi lagi dalam pemerintahan Jerman, maka pada tanggal 30 Juni 1934 Hitler mengorganisir peristiwa Malam Pisau Panjang, yaitu pembantaian pemimpin pasukan SA dan seluruh pembantu terdekatnya. Ernest Roehm yang merupakan sahabat karib

Hitler dibunuhnya dengan keji. Lebih dari itu tokoh-tokoh yang menentang dan menghambat terwujudnya cita-cita Hitler disingkirkannya. Hal ini yang memuluskan jalan Hitler menjadi seorang Führer di Jerman.

Parahnya lagi Hitler membangun kamp-kamp konsentrasi sebagai sarana untuk menakuti-nakuti lawan-lawannya. Kaum Yahudi dan tawanan dalam perang dimasukkan ke dalam kamp-kamp konsentrasi tersebut. Di sana mereka

97 Ibid., hlm. 73.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48

dipekerjakan dan kemudian dibunuh dengan gas beracun. Semua ini menjadi alat bagi Hitler untuk mengancam bagi siapa pun yang berani menentang ambisi

Hitler. Dengan demikian semua orang tunduk patuh pada keinginan Hitler dan agar cita-citanya dalam membangun Kekaisaran Jerman yang menurut Hitler berumur seribu tahun serta pemusnahan bangsa Yahudi dari dunia ini dapat terwujud.

5. Fasisme – Totalitarisme

Berbicara tentang Hitler tidak akan mungkin dapat dilepaskan dari ideologi fasis totalitarismenya sehingga dari sana perlu dikaji mengenai fasisme dan totalitarisme. a. Fasisme 98

Fasisme (fascism) berasal dari bahasa Italia fascio yang diambil dari bahasa Latin fasces yang berarti seikat batang kayu. 99 Kata fasis dimaksudkan untuk sebuah ikatan yang kuat, ikatan persatuan yang kokoh dari sebuah bangsa dengan negara sebagai pimpinannya.100

Pengertian dari fasisme dapat dilihat dari beberapa pendapat berikut ini: menurut Kamus Istilah Politik, fasisme adalah ideologi kaum ekstrim kanan yang mendukung suatu masyarakat yang diperintah secara otoriter (authoritarian society) oleh sekelompok elit yang dikepalai oleh seorang diktator.101 Sedangkan menurut Save M. Dagun, fasisme adalah sistem pemerintahan otokratis yang dikepalai oleh seorang diktator absolut. Sistem ini ditandai pengawasan sosial dan

98 Untuk mendalami mengenai ideologi fasisme dapat dilihat dalam buku Hugh Purcell, 2004, Fasisme, Resist Book, Yogyakarta. 99 Ibid., hlm. viii. 100 Arief Budiman, op. cit., hlm. 18. 101 Sugiono, dkk., op. cit., hlm. 67.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49

ekonomi yang ketat, kebijakan nasionalistik agresif yang disertai rasisme dan penindasan terhadap oposisi. Mereka menolak nilai-nilai demokrasi tetapi mempertahankan bentuk kapitalisme sebagai sistem ekonomi.102 Menurut Harry

Ritter, fasisme adalah sebuah doktrin politik yang dibuat oleh Benito Mussolini dan para pengikutnya di Italia dan mengikuti Perang Dunia II – nasionalis yang militan, rasialis, authoritarian, anti liberal, anti sosialis, dan anti konservatif; menjadi terkenal dalam banyak bagian negara di Eropa antara tahun 1919 sampai dengan 1945.103 Dari sana dapat disimpulkan bahwa fasisme adalah ideologi kaum ekstrim kanan yang dibuat oleh Benito Mussolini dan para pengikutnya di Italia, di mana sistem pemerintahannya bersifat otokratis yang dikepalai seorang diktator absolut. Kebijakan yang diterapkan bersifat nasional militan yang agresif, rasial, authoritarian, anti liberal, anti sosial, dan anti konservatif.

Fasisme ini muncul untuk pertama kali pada masa Romawi Kuno dalam bentuk yang sederhana. Dalam budaya Romawi Kuno, fasisme dilambangkan dengan simbol seikat batang kayu (fasces) yang digunakan sebagai simbol kekuatan, artinya suatu kekuatan berasal dari ikatan bermacam-macam unsur yang menyatu. Fascio ini juga sekaligus merupakan simbol dari pengabdian, loyalitas, pengakuan, dan kepatuhan atas otoritas negara sebagai sumber dari segala sumber hukum, serta kepatuhan kepada pemerintah dalam segala aspek kehidupan nasional. 104

102 Save M. Dagun, 2006, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN), Jakarta, hlm. 251. 103 Harry Ritter, 1986, Dictionary of Concepts in History, Greenwood Press, New York, hlm. 160. 104 Hugh Purcell, op. cit., hlm. viii.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

Fasisme sangat memutlakkan nasionalisme. Bangsa menjadi hakim tertinggi dan dia mengabdi pada satu tugas yang tertinggi.105 Oleh karena itu kebaktian mutlak kepada bangsa menjadi prinsip utama dalam negara fasisme.

Beranjak dari sana fasisme dipercayai berasal dari pemikiran Hegel yang sangat nasionalis.

Pemikiran Hegel yang sangat mengagung-agungkan dan mendukung tegaknya negara yang kuat telah diteruskan oleh penganut paham Negara Organis pada jaman modern. Dalam konsep Negara Organis, negara merupakan sebuah lembaga yang memiliki kemauan sendiri yang mandiri. 106 Salah satu bentuk ekstrim dari Negara Organis adalah Negara Fasis.107 Dari sana masuk di akal jika dikatakan bahwa fasis muncul dari pemikiran Hegel mengingat apa yang telah dikemukakan Hegel tentang konsep negara dan melihat pengertian dari fasis itu sendiri.

Dalam bukunya Isme-Isme yang Menguncang Dunia, William Ebenstein menerangkan mengenai unsur-unsur utama dari pandangan fasis, yaitu:

1. ketidakpercayaan akan pertimbangan akal 2. penyangkalan terhadap persamaan manusia pada dasarnya 3. kode tingkah laku berdasarkan dusta dan kekerasan 4. pemerintah oleh golongan terpilih 5. sistem totaliter 6. rasialisme dan imperialisme 7. oposisi terhadap undang-undang dan aturan-aturan internasional108

Dalam bukunya Teori Negara, Arief Budiman menekankan bahwa negara fasis adalah sebuah negara totaliter dan bukan sekedar otoriter. Dalam negara otoriter

105 Hans Kohn, op. cit., hlm. 102. 106 Arief Budiman, op. cit., hlm. 17. 107 Ibid., hlm. 18. 108 William Ebenstein, 2006, Isme -Isme yang Menguncang Dunia, Narasi, Yogyakarta, hlm. 125.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

masih dimungkinkan pluralisme yang terbatas sedangkan dalam sebuah negara totaliter, tidak diperkenankan organisasi lain apa pun tumbuh, kecuali organisasi yang dibentuk negara.109 Arief Budiman menekankan bahwa negara fasis adalah negara totaliter yang menguasai seluruh masyarakat. Hal serupa dikemukakan oleh Hugh Purcell. Hanya saja menurut dia, fasisme lebih ditekankan pada negara totaliter, rasialisme dan nasionalisme, serta kepemimpinan yang diktator.110

Fasisme sendiri pada masa Hitler muncul disebabkan oleh jatuhnya perekonomian Jerman akibat kekalahan Jerman dalam PD I, yang dari sana memungkinkan kekuatan nasionalisme yang tinggi namun sempit, yang dimiliki

Hitler dengan ideologi fasisnya untuk masuk dan menyebar di Jerman.

Nasionalisme yang diusung Hitler dengan propagandanya untuk membangkitkan kejayaan Jerman memang mudah untuk diterima oleh rakyat Jerman yang pada saat itu mengalami kesulitan ekonomi. Dari sini fasisme kemudian berkembang menjadi satu-satunya ideologi yang berkembang di Jerman. 111 Fasisme ini juga muncul sebagai reaksi dari kegagalan demokrasi di Jerman dan sebagai tandingan dari ideologi komunis yang bagi kaum fasisme sangat membahayakan kehidupan negara Jerman.

Jika simbol fasis di budaya Romawi Kuno adalah seikat batang kayu, maka simbol fasis Hitler adalah swastika. Palang bengkok ini (Hakenkreuz) diduga sebagai simbol suku Arya Kuno berupa roda matahari. Hitler memilih sendiri warna swastika di mana ia memilih swastika hitam untuk menyimbolkan

‘perjuangan bagi kejayaan manusia Arya’, lingkaran putih dibelakangnya berarti

109 Arief Budiman, op. cit., hlm. 19. 110 Hugh Purcell, op. cit., hlm. 5 – 13. 111 Ibid., hlm. 22 – 24.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

‘ide nasional’, dan latar belakang merah berarti ‘ide sosial gerakan’.112 Fasisme yang sangat menjunjung kediktatoran pemimpin, juga membuat Hitler menjadi seorang pemimpin yang diktator dan absolut, dengan sebutan Führer. b. Totalitarisme

Berbicara mengenai fasisme tidak akan dapat dilepaskan dari totalitarisme.

Hal ini disebabkan bahwa negara yang menganut ideologi fasis pastilah ia adalah negara totaliter. Oleh karena itu penting untuk menjelaskan totalitarisme. Menurut

Kamus Istilah Politik, totalitarian adalah penguasaan secara otoritarian oleh negara atas individu dan organisasi sehingga seluruh kegiatan disesuaikan dengan kebijaksanaan dan tujuan rezim; totalitarianisme menekankan persatuan rakyat dengan kepentingan umum, selalu menguasai kepentingan pribadi, taktik yang dijalankan meliputi penggunaan polisi rahasia dan cara teroris, penghapusan perbedaan, penolakan hak-hak asasi, mengadakan propaganda dan melalui alat komunikasi yang dikuasai negara, menciptakan satu partai politik yang berkuasa.113

Pengertian lainnya dikemukakan oleh Save M. Dagun di mana dia mengemukakan bahwa totalitarisme adalah sistem sosio politis yang ditandai campur tangan secara lalim oleh negara yang bersifat otoriter dan birokratis dalam kehidupan masyarakat dan individu-individu. 114 Lebih lanjut ia mengemukakan bahwa negara dipandang memiliki martabat paling tinggi, menguasai segala

112 Ibid., hlm. 12. Untuk melihat lebih lanjut tentang simbol swastika Nazi, lihat Lampiran II hlm. 361. 113 Sugiono, dkk., op. cit., hlm. 272. 114 Save M. Dagun, op. cit., hlm. 1146.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53

golongan dalam masyarakat, dalam segala bidang seperti politik, ekonomi, ilmu agama, dan sebagainya.115

Menurut Harry Ritter, totalitarianisme adalah konsep teoritis yang digunakan oleh banyak ilmu sosial sejak 1930-an untuk menerangkan bentuk paling luas dari kediktatoran abad dua puluh, khususnya regim Nazi Jerman, Fasis

Italia dan Soviet Rusia. Totalitarianisme ini membentuk sistem politik yang memanfaatkan metode terluas dari komunikasi massa, pendidikan, administrasi, dan tekonologi, usaha untuk memonopoli dan mengkontrol setiap aspek kehidupan sosial, pribadi (kontrol melalui propaganda, indoktrinasi, ritual).

Tujuan kontrol ini adalah mengenalkan bentuk paling ekstrim dari autoritarianisme abad ke dua puluh yang berasal dari bentuk lama kelaliman. 116

Dari berbagai pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa totalitarianisme adalah sebuah ideologi politik yang ditandai dengan penguasaan secara otoritarian oleh negara atas individu dan organisasi sehingga seluruh aspek kehidupan disesuaikan dengan kebijaksanaan dan tujuan rezim. Totalitarianisme ini sangat menekankan kediktatoran penguasa, memonopoli dan mengontrol setiap aspek kehidupan baik sosial atau pun pribadi masyarakatnya melalui pengunaan polisi rahasia, cara teroris, penolakan hak-hak asasi, pengadaan propaganda, indoktrinasi, dan penguasaan komunikasi massa oleh negara untuk menciptakan satu partai politik yang berkuasa.

Franz Magnis Suseno dalam buku Hannah Arendt yang berjudul Asal Usul

Totalitarisme mengemukakan bahwa negara totaliter adalah sebuah sistem politik

115 Ibid., hlm. 1147. 116 Harry Ritter, op. cit., hlm. 429.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

yang tidak hanya sekedar rezim seorang diktator yang haus kuasa, melainkan sebuah sistem yang secara menyeluruh mengontrol, menguasai, dan memobilisasikan segala segi kehidupan masyarakat.117 Hakekat totalitarisme dikemukakan oleh George Orwell yaitu bahwa penguasa totaliter tidak hanya mau memimpin tanpa gangguan dari bawah, tidak hanya ingin memiliki monopoli kekuasaan, tetapi ia ingin secara aktif menentukan bagaimana masyarakat hidup dan mati, bagaimana mereka bangun tidur, makan, belajar, dan bekerja. Ia juga ingin mengontrol apa yang masyarakat pikirkan. Siapa pun yang tidak mengikuti akan dihancurkan. 118

Menurut Hannah Arendt dalam negara totaliter, propaganda dan teror merupakan dua hal yang sangat penting bagi negara. Propaganda penting bagi sarana penyebaran ideologi-ideologinya. Totalitarisme yang memiliki kontrol mutlak maka propaganda diganti dengan indoktrinasi dan penggunaan kekerasan tidak pertama-tama untuk menakuti orang namun lebih-lebih untuk secara terus menerus melaksanakan ajaran-ajaran ideologi dan mengumbar kebohongan- kebohongan praktis.119 Sedangkan teror menjadi alat untuk menakuti-nakuti dan sebagai kontrol atas penguasaan massa. Teror menjadi esensi bentuk pemerintahan totaliter.120

Sarana propaganda dan teror yang ada dalam negara totaliter ini adalah melalui organisasi totaliter. Organisasi dalam negara totaliter ini lebih bersifat

117 Hannah Arendt, 1995, Asal Usul Totalitarisme Jilid III, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, hlm. xi. 118 Log. cit.. 119 Ibid., hlm. 60. 120 Ibid., hlm. 64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

militer.121 Mereka menjadi alat untuk mengamankan posisi pemimpin dan tegaknya negara totaliter tanpa mendapat gangguan dari bawah. Dalam negara totaliter, organisasi yang ada hanyalah satu dan itu pun organisasi yang merupakan bentukan dari negara. Dari sana dalam negara totaliter kehidupan rakyat diatur dengan ketat oleh negara. Kebebasan hidup tidak ada sama sekali dan bentuk penyelewangan atau pelanggaran akan mendapat hukuman yang seberat-beratnya dari negara.

Totalitarisme Hitler nampak dari propanganda dan teror-teror yang telah dilakukan Hitler untuk menarik simpati dan kepatuhan rakyat Jerman terhadap dirinya. Langkah awalnya, Hitler membentuk partai politik yang bernama

Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau yang lebih dikenal dengan nama Nazi untuk masuk ke perpolitikan Jerman, yang kelak menjadi satu- satunya partai politik yang boleh berdiri di Jerman ketika Hitler telah menjadi

Führer. Semua orang tunduk pada keinginan Hitler. Tidak seorang pun yang berani mengkritik keputusan Hitler dan kebijakan-kebijakan Partai Nazi.122 Untuk melengkapi Partai Nazi maka dibentuklah pasukan badai, Sturmabteilung (SA) – pasukan Brownshirt, pasukan Berkemeja Coklat dan juga pasukan Blackshirt atau

Schutz Staffel (SS), yang pada perkembangannya nanti masih dibentuk lagi pasukan khusus Gestapo, yaitu polisi rahasia negara. Mereka semua yang bertugas mengawal Hitler dan menghancurkan setiap musuh Hitler yang menentangnya serta sebagai alat untuk menakut-nakuti lawan-lawannya dengan menebar teror di

Jerman. Mereka pula yang bertanggung jawab atas meninggalnya 6 juta jiwa

121 Ibid., hlm. 105. 122 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 45.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56

orang Yahudi, akibat dikirimnya orang-orang Yahudi ke kamp-kamp konsentrasi, di samping orang-orang cacat, homo seksual, dan tawanan perang.

6. Nasional Sosialisme (Naziisme)

Menurut Save M. Dagun, Nasional Sosialisme (Naziisme) adalah paham yang dikembangkan oleh Partai Buruh Jerman Sosialis Nasional (Partai Nazi) pimpinan Adolf Hitler (1921 – 1945).123 Menurut William Ebenstein, Nasional

Sosialisme dimulai sebagai sebuah gerakan politik di Jerman tahun 1919. Nama resminya adalah Nazionalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (National

Socialist German Workers Party) yang segera menjadi terkenal dengan nama

Partai Nazi dan para pengikutnya disebut Nazis.124

Nasional Sosialisme (Naziisme) ini mempunyai nama yang seperti itu karena dalam Naziisme terdapat dua ideologi yang dipadukan, yaitu nasionalis dan sosialis. Mengenai pengertian nasionalis sudah dibahas pada pembahasan sebelumnya, sedangkan sosialisme adalah sebuah teori politik dengan ajaran- ajaran utama seperti kepemilikan kolektif atas alat-alat produksi dan sejauh dimungkinkan pertukaran pasar harus digantikan oleh bentuk distribusi lain yang didasarkan pada kebutuhan sosial.125 Menurut Hugh Purcell secara sederhana, sosialisme berarti bahwa negara atas nama rakyat menguasai kegiatan produksi

(industri dan pertanian), distribusi (transportasi), dan pertukaran (bank) sehingga memungkinkan suatu bangsa menjadi kuat, dan kekayaannya dapat didistribusikan

123 Save M. Dagun, op. cit., hlm. 704. 124 David L. Sills (ed.), 1972, Internasional Encyclopedia of The Social Sciences Jilid 2, The Macmillan Company and The Free Press, New York, hlm. 45. 125 Adam Kuper dan Jessica Kuper, 2000, Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial 2, Grasindo Persada, Jakarta, hlm. 1011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57

secara adil bagi rakyat.126 Hal ini tentu sesuai dengan Naziisme yang dikembangkan oleh Hitler di mana berprinsip pada totalitarianisme. Hitler dengan

Nazi-nya menguasai segala aspek kehidupan baik itu ekonomi, sosial-budaya, politik, dan bahkan sampai agama yang dalam pembahasan nantinya akan dijelaskan secara lebih mendetail.

Berbeda dengan sosialisme murni, dalam nasional sosialisme, semua hal diarahkan untuk kepentingan negara (nation). Segala aspek yang ada dalam wilayah tersebut adalah milik negara dan negara mengatur semua hal yang ada di dalamnya. Hal ini yang kemudian mendasari Hitler menganut paham Nasional

Sosialisme (Naziisme) dengan penerapan totaliter. Hugh Purcell mencoba mengemukakan bukti dari ideologi nasional sosialisme ini, yaitu adanya tulisan di tepian koin Jerman pada periode Nazi, Gemeinnutz von Eigennutz (Barang

Bersama sebelum Barang Pribadi). Ini berarti bahwa segala hal diarahkan demi kekuataan negara dan tak ada yang dapat menghalangi laju negara.127

Antara Nasional Sosialisme (Naziisme) dan Fasisme terkait satu sama lain.

Bahkan sulit sekali membedakan antara Naziisme dan Fasisme. Hal ini didasarkan bahwa bagaimana penerapan pemerintahan di Jerman oleh Hitler dengan Nazinya memiliki kesamaan dengan penerapan kekuasaan Mussolini di Italia dengan

Fasisnya. Selain itu banyak para filsuf yang menyadingkan keduanya dalam menjelaskan ideologi-ideologi yang menentang liberal kapitalisme pada era PD II.

Namun bagimana pun terdapat perbedaan antara Fasisme Italia dan Naziisme

Jerman. Dikatakan oleh Eugen Weber dalam bukunya Varieties of Fascism bahwa

126 Hugh Purcell, op. cit., hlm. 17. 127 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58

Fasisme lebih menekankan pada tindakan dibandingkan dengan ide-ide, kekuatan dibandingkan dengan prinsip-prinsip. Sedangkan Sosialis Nasional di pihak lain terlihat lebih teoritis. Seringkali mereka menggunakan teori hanya untuk merasionalisasikan tindakannya, bahkan terkadang kata-kata dan ide-ide menggantikan tindakan. 128

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan perbedaan mendasar antara keduanya adalah bahwa fasisme adalah aktivis secara pragmatis sedangkan sosialisme nasional lebih teoritis.129 Bagaimana doktrin-doktrin begitu dogmatis menurut Hitler dan Rosenberg yang berbeda dengan Mussolini yang begitu pragmatis.130 Bahkan kaum Nazi sendiri mengungkapkan bahwa mereka tidak sama dengan ideologi Fasis.131 Walau begitu hal ini tidak dapat diterima sepenuhnya sebab dalam pelaksanaanya mereka sama-sama anti liberal, autoritarian, rasialis dan nasionalis yang militan.

Naziisme ini dapat berkembang di Jerman, karena depresi ekonomi yang melanda dunia. Hitler dengan Nazi-nya memberi sebuah impian kepada rakyat

Jerman melalui propagandanya untuk membangun kembali kejayaan Jerman.

Maka tidak heran Nazi tumbuh menjadi partai terbesar di sejarah Jerman. Pada

128 Eugen Weber, 1964, Varieties of Fascism, D. Van Nostrad Company, New Jersey, hlm. 141 – 142. 129 Ibid., hlm. 143. 130 Ibid., hlm. 142. 131 Para Teoritis Nazi selalu mengatakan bahwa “Negara Etis Musolini dan Negara Ideologi (Weltanschauungstaat) Hitler tidak dapat disebut dalam satu nafas. Goebbels berkomentar tentang perbedaan Fasisme dan Naziisme yaitu “Yang terakhir ini berakar dalam, sedangkan Fasisme merupakan yang dangkal.” Duce (pemimpinnya) tidak revolusioner seperti Führer atau Stalin. Dia begitu terikat oleh rakyatnya sendiri sehingga tidak memiliki kualitas-kualitas revolusioner dan pemberontak tingkat dunia. Himmler mengungkapkan yang sama dalam pidatonya di tahun 1943 pada konferensi Perwira Komando “Fasisme dan Nasional Sosialisme adalah dua hal yang secara mendasar berbeda, ... Fasisme dan Sosialisme sebagai pergerakan spiritual dan ideologis sama sekali tidak bisa dibandingkan.” Lihat Hannah Arendt, op. cit., hlm. 7f.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59

tahun 1932 Nazi memperoleh jumlah suara sebanyak 14 juta; dalam pemilu Maret

1933 Nazi memperoleh 17 juta suara rakyat Jerman (atau 44 persen keseluruhan suara pemilu). Dari sini dapat dilihat lebih dari separuh jumlah suara menyatakan program anti demokrasi, totalitarian, dan imperialis.132

Dikatakan oleh William Ebenstein bahwa untuk kekuasaannya, regim Nazi berkembang dengan janjinya. Pertama, kamp-kamp konsentrasi dibangun untuk lawan politiknya. Dengan segera kaum Nazi tidak hanya menangkap orang-orang yang berlawanan ideologi dengan Nazi tetapi juga orang-orang yang dianggap

“bersalah” bagi kaum Nazi, seperti bangsa Yahudi. Nantinya sepanjang PD II, sejumlah besar penduduk sipil di negara yang dikuasai dimasukkan ke dalam kamp-kamp konsentrasi karena mereka ini termasuk dalam grup sosial atau politik yang “bersalah”. 133

Dalam perpolitikan, Nazis dengan cepat mempengaruhi keseluruhan aspek dalam keseragaman (Gleichschaltung)134. Seluruh partai politik lainnya dibubarkan beberapa bulan setelah Hitler berkuasa untuk mengamankan kekuasaan Nazi. Surat kabar pun juga diNazikan atau ketika mereka menetapkan mereka berideologi liberal-demokratis, maka mereka dilarang beredar/dicekal

(sebagai contoh Vossiche Zeitung dan the Berliner Tageblatt). Dalam pendidikan dari tingkat dasar (kindergasten) ke universitas di bawah kontrol partai dan

132 Ibid., hlm. 45 – 46. 133 Ibid., hlm. 46. 134 Gleichschaltung adalah istilah yang dikenal oleh kaum Nazi untuk menyebarkan politik cuci otak, yang berarti sinkronisasi. Evektivitas Gleichschaltung menjadi lebih tajam setelah Hitler membentuk kelomp ok-kelompok pengawasan secara tersegmentasi, misalnya saja Hitlerjugend untuk anak usia 10 – 18 tahun, Bund Deutchses Madel untuk anak gadis, Kraft dusct Freude untuk kaum buruh dan lainnya. Langkah ini demi memastikan kelompok-kelompok yang dimaksud terawasi secara baik dan tidak keluar dari ajaran Nazi. Lihat “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, Koleksi Angkasa, op. cit., hlm. 26.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

pemerintah, selain itu negara mensponsori Hitler Youth untuk pengganti seluruh organisasi pemuda yang berdiri. Seluruh perkumpulan pekerja meski tidak bertentangan tetap dibubarkan dan diganti oleh Front Pekerja yang disponsori pemerintah. Kehidupan agama juga dicampuri oleh pemerintah. Gereja-gereja kristiani dicekal jika mereka berani melawan kebijakan anti Kristiani, kebijakan sosialis, dan kebijakan pembunuhan massal Nazi. 135 Dari hal ini dapat dilihat bahwa Nazi menguasai segala aspek kehidupan demi penanaman ideologi

Nasional Sosialis (Nazi)-nya. Hal ini mengapa Naziisme dikatakan pengembangan dari fasis totaliter.

7. Konflik (Perang)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konflik adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan. 136 Dalam Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial, Adam Kuper dan Jessica Kuper menjelaskan bahwa konflik dapat dikatakan sebagai pertikaian terbuka seperti: perang, revolusi, pemogokan, dan gerakan perlawanan. 137 Lebih lanjut Adam Kuper dan Jessica Kuper menjelaskan bahwa konflik pada dasarnya terjadi karena adanya pertentangan tujuan, dan tujuan itu sendiri juga bervariasi mulai dari penguasaan tanah, perebutan uang, atau sekedar pertikaian atas hal-hal sederhana yang dianggap bernilai tinggi bagi pihak-pihak tertentu. 138 Dari sana dapat dikatakan bahwa sumber konflik berhubungan dengan sosial, politik, dan ekonomi. Pertentangan tujuan antara pihak yang satu dengan pihak yang lain ini

135 David L. Sills (ed.), op. cit., hlm. 46. 136 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1989, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, hlm. 455. 137 Adam Kuper dan Jessica Kuper, 2000, Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial 1, Grasindo Persada, Jakarta, hlm. 155. 138 Ibid., hlm. 156.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

bila tidak terselesaikan dapat menyebabkan perkelahian atau pertentangan. Bila situasi ini terjadi antara negara yang satu dengan negara yang lain maka dapat menyebabkan peperangan. Hal ini masih akan dibahas lebih lanjut dalam bab 3 skripsi ini nantinya.

Bila melihat penjelasan di atas nampak bahwa konflik berkaitan erat dengan peperangan atau perang. Dari sana perlulah mengetahui definisi tentang perang. Menurut Kamus Istilah Politik, perang adalah pertempuran antar negara atau dalam suatu wilayah, dilakukan dengan menggunakan angkatan bersenjata, keadaan perang terjadi secara sah bila negara yang terlibat dalam perang mengumumkan secara resmi keadaan permusuhan di antara mereka; penyebabnya sangat banyak dan kompleks, mencakup ideologi, politik, ekonomi; tingkat permusuhan berkisar antara perang menyeluruh dengan senjata nuklir, kimia sampai penggunaan kekuatan angkatan darat, laut, dan udara yang digunakan untuk memusnahkan seluruh wilayah bahkan hanya demi mempertahankan sejengkal wilayah atau pun untuk menentukan garis perbatasan; dilakukan oleh militer ataupun pasukan gerilya.139

Dalam bukunya, Perang, Militerisme dan Tantangan Perdamian, Arief

Budiman mengutip pendapat dari Goran Lindgren menyebut perang sebagai armed conflict. Armed conflict meliputi pertempuran bersenjata yang berkepanjangan; melibatkan sebuah pemerintah di satu pihak dan di pihak lain melibatkan sebuah pemerintah lain atau sebuah kelompok terorganisasi;

139 Sugiono, dkk., op. cit., hlm. 200.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

menyangkut usaha untuk menguasai sebuah pemerintah atau merebut sebuah daerah yang dikuasai oleh sebuah negara.140

Dalam International Encyclopedia of The Social Sciences dikemukakan beberapa pengertian tentang perang. Menurut Quincy Wright, perang dalam pengertian secara umum adalah sebuah konflik di antara grup politik, khususnya negara berdaulat yang dilaksanakan oleh kekuatan militer yang besar dan penting dalam sebuah periode waktu yang panjang. Pengertian lainnya menurut Wright

(1942), perang dapat didefinisikan sebagai sebuah kondisi legal di mana dua atau lebih kelompok yang bermusuhan saling menyetujui untuk melakukan konflik dengan kekuatan militer. Pendapat lainnya dikemukakan oleh sosiolog dan pengacara di mana mengikuti pendapat Hugo Grotius mendefinisikan perang sebagai sebuah perselisihan dengan kekuatan yang dapat dikatakan bahwa perang bukanlah “sebuah kontes tetapi kondisi perselisihan dengan kekuatan.”141

Dari pendapat-pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian perang adalah konflik yang berupa pertempuran antara dua negara atau lebih dan dapat juga antar organisasi dalam satu wilayah atau wilayah lainnya yang dilakukan dengan menggunakan angkatan bersenjata (militer) sampai pada penggunaan senjata nuklir atau kimia di mana penyebabnya sangat kompleks mencakup ideologi, politik, ekonomi atau penguasaan suatu wilayah

(kolonialisme dan imperialisme). Dari definisi di atas jelas bahwa dalam perang terdapat unsur konflik senjata dan suasana dalam keadaan panas atau adanya pertempuran.

140 Arief Budiman, dkk., 1994, “Perdamaian, Perang, dan Latar Belakang Ekonominya”, Perang, Militerisme dan Tantangan Perdamian, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, hlm. 37. 141 David L. Sills (ed.), op. cit., hlm. 453.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63

Keputusan untuk berperang dalam negara biasanya diambil melalui proses deliberasi yang sangat teliti yang melibatkan berbagai lembaga negara eksekutif maupun legislatif.142 Keputusan untuk berperang ini diambil, menurut Adnil

Hasnan Habib karena dua macam situasi sebagai berikut:

1. Tidak ada alternatif lain

Undang-undang banyak negara dan pandangan banyak filsuf sosial dapat

membenarkan pemakaian kekerasan, dalam keadaan terpaksa untuk

mempertahankan diri terhadap serangan yang mengancam jiwa atau

keselamatan diri sendiri. Pada tingkat hubungan internasional yang masih

didasarkan atas sekian banyak negara bangsa (nation state), perang untuk

mempertahankan integritas wilayah nasional dan kelangsungan hidupnya

merupakan alasan yang sudah baku dan sah. Bahkan penggunaan kekerasan

untuk melindungi nilai-nilai bangsa, agama, kebudayaan, sistem politik atau

cara kehidupan bernegara juga dianggap sah.

2. Kekerasan merupakan cara yang paling menguntungkan

Ada kalanya melalui proses analisis cost benefit, kekerasan merupakan cara

terunggul dari beberapa kemungkinan yang ada. Hal ini dapat terjadi misalnya

dalam keadaan kurang atau tidak adanya ketentuan atau prosedur penyelesaian

sengketa, kurang tersedianya sarana mencegah kekerasan agresif atau kurang

adanya rasa kebersamaan (sense of community).143

142 Mengenai siapa saja lembaga eksekutif dan legislatif yang berperan dalam pengambilan keputusan perang akan dibahas dalam bab 3 skripsi ini. 143 Adnil Hasnan Habib, 1944, “Perang, Militerisme, dan Kompleks Militer Industri”, Militerisme, dan Tantangan Perdamaian, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, hlm. 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

Perang dalam negara erat kaitannya dengan kepentingan nasionalnya.

Negara berperang demi kepentingan nasionalnya. Berbagai kepentingan nasional yang menyebabkan peperangan dapat dikelompokkan dalam tiga golongan besar, sebagai berikut:

1. Kepentingan fisik/material

Kepentingan fisik atau material yang dimaksudkan disini oleh Adnil Hasnan

Habib meliputi: keutuhan wilayah, keselamatan warga negara serta aset-aset

material negara, dan kesejahteraan ekonomi bangsa. Demi ketiga hal tersebut

negara bersedia berperang dengan negara lain. Bahkan ketika aset-aset

material negara yang berada di luar wilayah yuridiksi nasionalnya akan

dipertahankan oleh negara tersebut sampai menimbulkan peperangan dengan

negara lainnya. Lebih lanjut Adnil Hasnan Habib mengemukakan tentang

kesejahteraan ekonomi bangsa, bahwa dalam era penjajahan, peperangan tidak

saja tejadi antara negara penjajah dengan bangsa yang dijajah tetapi juga antar

negara imperialis tersebut.144

2. Kepentingan politik/agama/ideologi

Dalam kepentingan politik maksudnya disini adalah bahwa adanya

keinginan untuk berdaulat dan mengatur diri sendiri tanpa campur tangan luar.

Namun hal ini akan mendapat perlawanan ketika ada negara lain yang ingin

menguasai negara tersebut. Dari sana terjadilah peperangan. Dari sini dapat

dilihat bahwa perang berlangsung akibat perebutan kekuasaan negara.

144 Ibid., hlm. 8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

Agama juga terbukti merupakan sumber kekerasan dan peperangan.

Sebagaimana diketahui dalam perang salib terjadi peperangan antara kaum

Muslim dan kaum Kristiani atau pun peristiwa lainnya seperti masuknya islam

ke Arab yang mendapat perlawanan dari kaum Syiekh yang beragama Badawi.

Walaupun peperangan ini terjadi namun hal ini tidak murni akibat kepentingan

agama saja, tetapi ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi sampai

terjadinya perang.

Sama dengan agama, perang ideologi sering terjadi di pejuru dunia.

Mulai dari PD I, PD II, Perang Dingin pada puncaknya, dan sampai sekarang

pun perang ideologi tetap saja berkecamuk. Perang ideologi itu sering dimulai

sebagai revolusi dalam negeri atau perang saudara karena berbagai faktor

dalam negeri. 145

3. Kepentingan derivatif

Selain kepentingan di atas terdapat berbagai kepentingan lain yang dapat

mencetuskan perang yang sebenarnya secara rasional tidaklah terlalu vital

untuk menyababkan terjadinya perang tersebut. Kepentingan-kepentingan ini

meskipun tidak tergolong dalam kedua kepentingan di atas namun bersumber

dari padanya. Kepentingan-kepentingan ini antara lain:

a. Pertimbangan-pertimbangan geopolitik, seperti dikuasainya suatu daerah

atau lokasi di luar wilayah nsaional oleh negara yang potensial menjadi

lawan; terbukanya peluang untuk menguasai suatu daerah atau lokasi yang

kritis di luar wilayah nasional. Pertimbangan-pertimbangan geopolitik ini

145 Ibid., hlm. 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

sangat dipengaruhi oleh konsep-konsep geopolitik dari Sir Halfrod

Mackinder dalam The Geographical Pivot of History dan Captain Alfred

Thayer Mahan yang menekankan betapa maha pentingnya kekuatan

Angkatan Laut sebagai andalan kekuatan nasional. 146

b. Konsep kredibilitas, kehormatan bangsa, kebangaan nasional dan berbagai

konsep psikologis lainnya. Satu kali suatu negara menyatakan kepentingan

nasional dengan tujuan menyakinkan kawan dan lawan bahwa jika perlu ia

bersedia berperang untuk itu, maka lahirlah kepentingan-kepentingan

derivatif. Meskipun kepentingan fisik/material dan atau kepentingan

politik/agama/ideologi pada waktunya dapat dan sudah berubah, sehingga

secara obyektif kepentingan nasional yang asli itu sudah hilang, namun

demi kredibilitas/kehormatan bangsa dan sebagainya, negara tersebut akan

merasa tetap harus mempertahankan kepentingan-kepentingan asli yang

sudah tidak lagi relevan itu. Negara-negara dibelenggu oleh nilai-nilai

derivatif.147

Setelah mengetahui pengertian konsep masing-masing maka dapat ditarik hubungan antara konsep satu dengan konsep yang lain yang membentuk kerangka teoritis. Kerangka teoritis ini sangat berguna untuk melihat alur antara konsep yang satu dengan konsep yang lain sehingga dari sana akan terlihat jalur berpikirnya atau kerangka berpikirnya. Kerangka teoritisnya adalah sebagai berikut:

146 Ibid., hlm. 10 147 Ibid., hlm. 10 – 11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67

Bagan Kerangka Teoritis

Pengembangan Nasionalisme

Menjadi penggerak untuk menuju Sempit Nasionalisme Kepemimpinan Chauvinistik Hitler Sarana untuk mewujudkan

P a e y - Kharismatik N r n a te n r s n a a - Militeristik io t u s n a e

p a a n b - l g m n y Otokrasi is a a n a n m m r e e e n - Populistis

p a

k K r e h u b t a t n n e i r

b Perang e m m e

Perang Dunia II e l m P a e p r K m

e e a u b l n i b u n o a L g k g t P w is ia a t u n L a la r n k r o a s m e D Fasisme - Totaliter Rasialisme Merupakan salah satu unsur utama - Keunggulan ras Arya Nordik e u m t s a i s s a h f a l s i a n

S e j

Menjadi sarana Hitler untuk menuju ke puncak Naziisme

Menjadi corak pemerintahan / pola pemerintahannya

Keterangan Bagan a. Nasionalisme yang dikembangkan oleh Hitler adalah nasionalisme sempit yang dikenal dengan nama chauvinistik. Disebut nasionalisme sempit

(chauvinistik) karena Hitler terlalu mengagung-agungkan bangsanya sendiri, yaitu bangsa Jerman. Nasionalisme Hitler yang mengagung-agungkan bangsa Jerman

(ras Arya Jerman Nordik) ini dibarengi dengan pandangannya yang merendahkan bangsa-bangsa lainnya (bangsa Yahudi) sehingga dari sana kebijakan-kebijakan yang diambil Hitler ketika ia menjabat sebagai Führer sangat rasialis. Hitler menjadi pemeluk rasialisme. Kekalahan Jerman pada PD I telah membuyarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

impian Hitler dan bahkan telah membuat Jerman terpuruk. Berawal dari sana

Hitler bertekad untuk terjun ke dalam perpolitikkan yang kemudian membawanya menjadi Sang Führer. Selain kepemimpinan dan rasialisme, nasionalisme Hitler telah membentuk pemerintahan yang dibangunnya (Third Reich) berbentuk fasis totaliter. Hal ini sebab dalam fasis-totaliter, negara berada di atas segala-galanya sehingga cocok sekali dengan ideologi Hitler. Pada perkembangannya nasionalisme Hitler (ideologi Naziisme) akan berhadapan dengan tipe nasionalisme lainnya yaitu liberal demokratis. Pertentangan dua nasionalisme ini telah menyebabkan terjadinya perang yang menglobal yang disebut PD II. b. Kepemimpinan Hitler dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu: kharismatik, militeristis, otokrasi, dan populistis. Kepemimpinan (Führer) ini menjadi sarana bagi Hitler untuk mewujudkan nasionalisme Hitler. Melalui jabatan Führer ini keinginan Hitler untuk membangun kembali kejayaan Jerman dan menjadikan Jerman, bangsa penguasa di bumi dapat tercapai. Dalam kepemimpinannya segala kebijakan Hitler sangat rasial. Bangsa Yahudi yang tinggal di Jerman oleh Hitler dicabut kewarganegaraannya dan mereka dimasukkan ke dalam kamp-kamp konsentrasi. Lebih dari itu Hitler menganggap bangsa selain Jerman adalah kera. Jabatan Führer ini didapat oleh Hitler setelah dia masuk menjadi anggota DAP (Deutsche Arbeiterpartei), Partai Buruh Jerman yang kemudian membawanya menjadi pemimpin partai. Setelah menjadi pemimpin partai, Hitler mengubah nama partainya menjadi National

Sozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau yang lebih dikenal dengan nama Nazi. Melalui partai ini, Hitler mendapat simpati dan dukungan dari rakyat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

Jerman sehingga ia menjabat sebagai Führer. Dalam menjalankan kepemimpinannya, Hitler menerapkan pola pemerintahan yang fasis-totaliter di mana pemimpin menjadi segala-galanya atas nama negara dan dia menuntut kepatuhan mutlak dengan adanya pasukan SS dan Gestapo sebagai sarana untuk menakuti lawan-lawannya. Melalui jabatan Führer ini Hitler berhasil membangun kembali Jerman dalam hal yang berkaitan dengan urusan dalam negerinya. Walau begitu Hitler tidak merasa cukup, ia ingin mengulang kejayaan Jerman seperti pada era Bismarck dengan menyatukan bangsa-bangsa lainnya ke dalam wilayah

Jerman. Karena cita-citanya ini Hitler telah mengobarkan Perang Dunia II. c. Rasialisme yang Hitler kembangkan adalah keagungan bangsa Jerman (dalam hal ini adalah ras Arya Nordik). Keagungan ras Arya ini diimbangi Hitler dengan merendahkan bangsa-bangsa lainnya terutama bangsa Yahudi. Rasialisme menjadi salah satu unsur utama dari fasisme totaliter. Begitu pun Hitler, dia menerapkan pola pemerintahan fasis totaliter dengan kebijakan yang rasial seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Keunggulan ras Arya Jerman ini mendorong Hitler untuk menuntut adanya ruang hidup (Lebensraum) yang lebih luas. Atas dasar ini, Hitler melakukan ekspansionis ke negara lain yang mengakibatkan peperangan yang menglobal yaitu PD II. d. Fasisme-Totalitarianisme adalah pola pemerintahan yang dikembangkan oleh Hitler. Dalam totaliter, penguasa mengatur segala kehidupan rakyat dan memutlakkan kepatuhan yang penuh terhadap bawahannya. Selain itu dia menciptakan satu partai yang berkuasa dan penggunaan teror dari polisi rahasia bentukannya. Begitu pun dengan Hitler, ia menciptakan polisi rahasia (Gestapo)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70

dan pasukan SS sebagai pengawal pribadinya untuk menakuti lawan-lawannya.

Selain itu dia juga telah menetapkan Nazi sebagai satu-satunya partai yang boleh berdiri di Jerman. Nasional Sosialis (Naziisme) merupakan salah satu jenis fasisme yang dikembangkan oleh Hitler di Jerman. Fasisme-totalitarianisme ini dalam perkembangannya berlawanan dengan demokratis-liberal. Pertentangan ini tidak dapat dikompromikan lagi dan jalan satu-satunya adalah melalui perang, yaitu PD II. e. Naziisme merupakan pecahan dari ideologi fasis yang dikembangkan sendiri oleh Hitler. Hitler yang menganut paham Fasis kemudian ia kembangkan ideologinya dan lahirlah Nasional Sosialis atau Naziisme ini. Partai Nazi menjadi sarana bagi Hitler untuk menuju ke puncak kepemimpinan. Dan setelah dia menjadi Führer, dia menetapkan bahwa Nazi sebagai satu-satunya partai yang boleh berdiri di Jerman. f. Perang di sini maksudnya adalah Perang Dunia II. PD II ini terjadi sebagai akibat dari pertentangan dua nasionalisme yang dalam bentuk ideologi. Kedua ideologi tersebut saling bertentangan satu sama lain dan akhirnya menyeret dunia ke dalam kancah pertempuran. PD II ini merupakan peperangan global antara kekuataan yang terdiri dari Jerman, Italia, Jepang dan bangsa-bangsa pengikutnya melawan koalisi bangsa-bangsa bebas seperti Inggris, Amerika, Perancis, Uni

Soviet, dan bangsa lainnya di dunia, di mana peperangan ini dimulai dengan peristiwa penyerbuan Jerman atas Polandia pada bulan September 1939. Perang ini berlangsung dari tahun 1939 sampai dengan 1945 yang ditandai dengan penyerbuan Sekutu dan Uni Soviet ke Berlin, Jerman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71

F. Hipotesis

Yang dimaksud dengan hipotesis adalah jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian. 148 Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah:

1. Kalau rasa nasionalisme Hitler yang tinggi terhadap negara Jerman dan

keterpurukan Jerman akibat kalah dalam PD I, maka Hitler akan membangun

kembali kejayaan negara Jerman.

2. Kalau Hitler mengeluarkan kebijakan untuk menginvasi negara-negara Eropa

lainnya dan membawa dunia dalam kancah peperangan, maka ia akan

berperan penting dalam Perang Dunia II.

3. Kalau terjadi perpecahan dan pemberontakan di kalangan pemerintahan dan

kurangnya angkatan militer di Jerman, maka Hitler akan kalah dalam Perang

Dunia II.

G. Metodologi Penelitian

Dalam rangka penulisan “Peranan Adolf Hitler Dalam Perang Dunia II

1939 – 1945”, penulis menggunakan metodologi penelitian sejarah. Yang dimaskud dengan metodologi penelitian sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Metode ini sangat bermanfaat bagi sejarahwan untuk merekonstruksi masa lampau secara imajinatif berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh melalui historiografi.149 Melalui

148 Nuzurul Zuriah, 2006, Metodologi Sosial dan Pendidikan Teori – Aplikasi, Bumi Aksara, Jakarta, hlm. 162. 149 Louis Gottschalk, op. cit., hlm. 32.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72

metode ini maka akan dihasilkan penulisan sejarah yang objektif, lengkap, dan menarik minat pembaca.

Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam penelitian sejarah yang digunakan oleh penulis mencakup empat tahapan, yaitu: a. Metode Pengumpulan Data

Setelah menentukan pokok permasalahan yang akan diteliti di mana penulis memilih Peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II sebagai pokok permasalahan maka langkah selanjutnya dalam penelitian sejarah adalah melakukan pengumpulan sumber atau lebih dikenal dengan nama heuristik.

Heuristik adalah proses pengumpulan data untuk keperluan subyek yang diteliti.150 Bahan pustaka yang menjadi sumber penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu sumber primer dan sumber sekunder yang telah dijelaskan sebelumnya.

Adapun sumber data penelitian ini baik itu sumber primer maupun sumber sekunder dapat diperoleh dari literatur yang terdapat di Perpustakaan Sanata

Dharma ataupun dengan mendownload artikel-artikel dari situs internet. Contoh dari sumber primer ini adalah Mein Kampf, The Rise and The Fall of The Third

Reich A History of NAZI Germany, Hitler’s War Directives, Perang Eropa Jilid I dan III, dan lain-lain. Sedangkan sember sekunder yang digunakan dalam penulisan ini di antaranya adalah Bangkit dan Djatuhnya Adolf Hitler (terj Hamid

Algadrie), The Death of Adolf Hitler, Hitler A Study In Tyranny, Majalah

Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945) dan lain-lain.

150 Ibid., hlm. 35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73

b. Metode Analisis Data

Tahapan selanjutnya adalah analisis data. Dalam metode analisis data ini dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu verifikasi dan interpretasi. Verifikasi yaitu pengujian terhadap data-data yang ada, yang tujuannya untuk mengetahui apakah data yang ada dapat dipertanggungjawabkan keasliannya atau tidak.

Kegiatan verifikasi ini terdiri dari 2 macam, yaitu kritik ekstern atau keaslian sumber atau otentisitas, dan kritik intern atau kebiasaan dipercayai atau kredibilitas.151 Kritik intern dilakukan dengan menilai apakah sumber atau data yang diperoleh dapat dipercayai atau tidak, dengan kata lain menilai kebenaran dari isi sumber tersebut. Kritik intern ini dilakukan dengan cara membandingkan berbagai sumber sehingga didapatkan fakta yang lebih jelas dan lengkap.

Sedangkan kritik ekstern digunakan untuk mengetahui keaslian sumber yang digunakan untuk penulisan. Kritik ekstern ini dapat dilakukan dengan cara meneliti bahan yang digunakan, sifat bahan, gaya penulisan, bahasa tulisan, dan jenis huruf yang digunakan, apakah itu semua membuktikan sumber yang didapat asli atau tidak. Hasil yang didapat dari kritik ini adalah fakta-fakta dasar yang dilakukan untuk merekonstruksi peristiwa.

Contoh dari verifikasi atau kritik sumber adalah terjadinya perbedaan waktu kematian ibu Adolf Hitler antara sumber yang satu dengan sumber yang lain. Dalam buku The Rise and Fall of The Third Reich A History Of NAZI

Germany, William L. Shirer mengemukakan bahwa pada tanggal 21 Desember

1908 ibu Adolf Hitler meninggal. Hal ini juga diyakini oleh Konrad Heiden dalam

151 Kuntowijoyo, 2001, Pengantar Ilmu Sejarah, Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta, hlm. 101.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74

bukunya Der Fuehrer. Namun Alan Bullock mengatakan hal lainnya dalam bukunya Hitler A Study in Tyranny. Dia meyakini bahwa kematian Klara Polz pada tanggal 21 Desember 1907 dan bukan pada tahun 1908. Pendapat ini diyakini pula oleh P.K. Ojong dalam bukunya Perang Eropa Jilid 1 di mana dia mengemukakan bahwa pada tahun 1907 Klara Hitler menutup mata dengan meninggalkan uang pensiun dan warisan untuk kedua anaknya, Adolf dan Paula.

Perbedaan ini penulis temukan setelah penulis mencocokkan antara sumber yang satu dengan sumber lainnya. Setelah penulis teliti lebih lanjut, pada akhirnya penulis memilih tahun 1907 sebagai tahun kematian ibu Hilter, Klara

Polz. Pemilihan ini penulis ambil karena setelah penulis lihat antara buku William

L. Shirer dan Alan Bullock, penulis mendapatkan penjelasan sebagai berikut bahwa dalam bukunya William L. Shirer menjelaskan pada bulan Oktober 1907

Hitler pergi ke Wina untuk ujian masuk sekolah Academy of Fine Arts dan pada tahun 1908 (tepatnya 21 Oktober 1908) ibunya meninggal. Dari sini terlihat adanya jeda waktu kurang lebih satu tahun yang tidak dijelaskan oleh William L.

Shirer. Sedangkan dalam Alan Bullock dijelaskan bahwa pada bulan Okober

1907, Hitler mengikuti ujian masuk ke sekolah Academy of Fine Arts di Wina dan pada bulan Desember 1907 ibunya meninggal. Setelah ibunya meninggal, tepatnya pada bulan Februari 1908 Hitler kembali ke Wina untuk ikut ujian masuk ke sekolah yang sama kedua kalinya. Dari sini terlihat bahwa dalam bukunya Alan

Bullock menjelaskan lebih kronologis dan mendetail bila dibandingkan William

L. Shirer dan karena alasan itulah penulis lebih meyakini apa yang dikemukakan oleh Alan Bullock.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75

Langkah selanjutnya dalam analisis data ini adalah interpretasi.

Interpretasi adalah langkah yang dilakukan penulis dalam menafsirkan fakta-fakta yang telah diuji dan penganalisisan sumber untuk menghasilkan suatu rangkaian peristiwa yang teruji kebenarannya. Adapun tujuan interpretasi adalah untuk mengurangi unsur subyektivitas yang ada dalam penulisan sejarah. Dalam interpretasi terdapat dua kegiatan pokok, yaitu analisis (menguraikan) dan sintesis

(menyatukan) data atau fakta-fakta yang telah terkumpul.152 Dengan kata lain interpretasi merupakan penafsiran terhadap fakta-fakta yang telah teruji kebenarannya dengan cara menguraikan data-data atau fakta-fakta dan menyatukan antara fakta yang satu dengan fakta yang lainnya.

Contoh dari interpretasi (analisis data) ini adalah pada bab II tentang latar belakang Hitler membangun kejayaan Jerman. Dalam mengkaji masalah ini maka penulis harus melakukan analisis atau penafsiran dari sumber-sumber yang digunakan penulis. Hal ini karena dalam sumber-sumber tersebut tidak ada yang menjelaskan secara jelas apa yang mendorong Hitler untuk membangun kembali

Jerman. Sehingga dari sana penulis melakukan analisis data yaitu dengan mencoba mencari keterkaitan antara masalah yang ada, teori-teori/pendekatan yang digunakan penulis dan tentu saja penjelasan dalam sumber-sumber tersebut.

Hal ini akan membuat tulisan ini menjadi lebih objektif, lengkap, dan menarik. c. Pendekatan

Langkah selanjutnya setelah melakukan analisis data adalah menentukan pendekatan. Pengertian pendekatan dalam penelitian sejarah adalah pola pikir atau

152 Ibid., hlm. 103 – 104.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76

cara pandang penulis terhadap suatu kejadian atau peristiwa sejarah dari sudut pandang tertentu. Menurut Sartono Kartodirdjo dalam penelitian sejarah, pendekatan sangat diperlukan sebagai cara sejarawan/penulis untuk memandang suatu peristiwa atau kejadian karena pendekatan akan membantu sejarawan/penulis dalam memandang dimensi-dimensi mana yang perlu diperhatikan, unsur-unsur mana yang perlu diungkapkan dan sebagainya.153

Pendekatan menjadi suatu hal yang sangat penting bagi penulisan sejarah sebab hasil penulisan tentang peristiwa masa lampau sangat ditentukan oleh jenis pendekatan yang dipakai penulis.

Dalam penelitian ini pendekatan yang dipakai oleh penulis untuk mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II tahun 1939 – 1945 adalah pendekatan multidimensional, yaitu cara pandang penulis terhadap suatu kejadian atau peristiwa sejarah dilihat dari dua atau lebih pendekatan. Pendekatan-pendekatan yang digunakan penulis adalah pendekatan historis, pendekatan psikologis, politik, dan sosial ekonomi. Pendekatan historis digunakan untuk melihat perjuangan bangsa Jerman dalam Perang Dunia II dan peristiwa Perang Dunia II itu sendiri.

Pendekatan psikologis adalah pendekatan yang berorientasikan pada tingkah laku manusia, baik itu tingkah laku dalam diri maupun tingkah laku di luar diri manusia. Ahli psikologis percaya bahwa tingkah laku manusia itu dapat dijelaskan dengan adanya rangsangan dari luar dan adanya tanggapan dari dalam

153 Sartono Kartodirdjo, 1992, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah, Gramedia, Jakarta, hlm. 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77

diri manusia.154 Dengan adanya rangsangan dari luar dan adanya tanggapan dari dalam diri manusia tersebut maka manusia berpikir dan bertindak yang dari sana memunculkan aksi atau tindakan yang berperan bagi terjadinya suatu peristiwa.

Pendekatan psikologis ini penulis gunakan untuk mengkaji biografi Adolf

Hitler. Melalui pendekatan ini penulis menguraikan sifat-sifat dasar Adolf Hitler yang mana penulis lihat dari biografinya. Berdasarkan biografi tersebut penulis dapat menguraikan sifat-sifat dasar Hitler yang memiliki sifat kepribadian yang keras kepala, berkemauan keras, militan, berpandangan jauh, diktator, egois, dan berjiwa nasionalis. Keinginannya yang kuat mendorong dirinya untuk terjun dalam perpolitikan yang membawanya menjadi Führer di Jerman dan menyebabkan pecahnya PD II. Selain faktor dalam diri Hitler, ketertarikannya terhadap politik dan peperangan juga dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti faktor keluarga, pendidikan (buku bacaannya), dan situasi di Jerman saat itu.

Pendekatan politik digunakan untuk melihat peranan Adolf Hitler dalam

PD II dan untuk mengkaji berbagai aspek yang melandasi kepemimpinan Adolf

Hitler sebagai Führer di Jerman yang mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi peristiwa PD II itu sendiri. Contohnya adalah Hitler melakukan koalisi dengan Uni Soviet, Italia, Spanyol, dan Jepang saat ia mulai melakukan serangan ke Polandia.

Pendekatan sosial ekonomi digunakan untuk melihat proses munculnya

PD II yang dilihat dari keadaan rakyat Jerman. Pendekatan sosial ekonomi ini juga digunakan untuk melihat kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Adolf Hitler

154 Robert F. Berchover, A Behavioural Approach to Historical Analysis, A Free Press Paperback, New York, hlm. 7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78

untuk mengangkat kembali kejayaan Jerman yang mana hal ini sekaligus menjadi alasan Hitler untuk melakukan serangan ke negara lain atau dengan kata lain mengobarkan Perang Dunia II. d. Penulisan

Langkah terakhir dalam penelitian sejarah ini adalah penulisan. Dalam penelitian sejarah penulisan ini lebih dikenal dengan istilah historiografi.

Historiografi adalah penulisan dari rekonstruksi suatu rentetan peristiwa masa lampau yang utuh dengan memperhatikan aspek kronologis. Aspek kronologis ini penting karena sangat membantu dalam memberi kemudahan dan penjelasan kepada penulis dan pembaca mengenai pemahaman akan suatu peristiwa secara utuh dan jelas.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan gaya penulisan sejarah deskriptif analitis. Penulisan sejarah deskriptif analitis adalah cara penulisan sejarah di mana dalam pemecahan masalahnya dengan menggambarkan keadaan obyek pemikiran pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Penulis menggunakan penulisan sejarah deskriptif analitis ini dikarenakan dalam mengkaji Peranan Adolf Hitler Dalam Perang Dunia II

1939 – 1945 perlulah dilihat apa yang menjadi latar belakang Hitler membangun kembali kejayaan Jerman, bagaimana peranannya, dan dampaknya bagi Jerman, yang dari sana kemudian disusun secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang ada. Penulisan deskriptif analitis pada skripsi ini menggambarkan peranan Adolf

Hittler dalam Perang Dunia II sebuah tinjauan dalam perspektif historis-politis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79

H. Sistematika Penulisan

Skripsi yang berjudul Peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II 1939 –

1945 mempunyai sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Berupa pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penulisan, tinjauan pustaka, kajian teori,

hipotesis, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Bab ini akan menyajikan uraian tentang latar belakang Adolf Hitler

membangun kembali kejayaan Jerman.

Bab III Bab ini menyajikan uraian tentang peranan Adolf Hitler dalam Perang

Dunia II tahun 1939 – 1945.

Bab IV Dalam bab ini akan diuraikan mengenai dampak dari keterlibatan Adolf

Hitler dalam Perang Dunia II.

Bab V Bab ini akan menyajikan kesimpulan dari penelitian permasalahan yang

telah diuraikan pada Bab II, III, dan IV.

Demikianlah sistematika penulisan skripsi ini, dari uraian di atas dapat dicermati bahwa penulis ingin menyajikan tentang “Peranan Adolf Hitler Dalam

Perang Dunia II 1939 – 1945.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LATAR BELAKANG ADOLF HITLER MEMBANGUN KEMBALI

KEJAYAAN JERMAN

Abad 20 menjadi periode sejarah yang sangat penting, yang tak mungkin akan dilupakan bagi siapa saja khususnya sejarahwan. Abad 20 menjadi abad kehancuran umat manusia. Peperangan telah melanda hampir di seluruh penjuru dunia yang tidak hanya membawa kehancuran tetapi juga menelan ratusan juta jiwa manusia. Dekade 1939 sampai dengan 1945 merupakan era peperangan yang amat dahsyat dan mengagumkan banyak orang hingga saat ini. Tidak hanya karena perseteruan persenjataan modern yang dipakai atau pun siasat-siasat militer yang mengagumkan dari pemimpin-pemimpin militer, tetapi juga karena banyaknya korban jiwa yang terenggut akibat dari berkobarnya perang ini, di mana perang ini dikenal dengan nama Perang Dunia II.

Perang Dunia II telah membawa sejumlah tokoh di benua Eropa dan

Amerika menuju ke panggung sejarah. Adolf Hitler, Joseph Stalin, Benito

Mussolini, Winston Churchill, dan Franklin D. Roosevelt menjadi tokoh-tokoh sentral dalam PD II akibat dari segala kebijakan dan peranannya dalam memimpin negara dalam menghadapi situasi perang saat itu. Dari sekian tokoh yang telah disebutkan di atas, penulis beranggapan bahwa Adolf Hitler merupakan tokoh sentral dari segalanya bagi terjadinya PD II. Hal ini sebab kebijakannya untuk menyerang Polandia telah menyeret Jerman dan bangsa-bangsa lainnya ke dalam peperangan yang menglobal.

80 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81

Adolf Hitler merupakan tokoh besar dalam sejarah khususnya era PD II.

Selain karena kebijakannya yang mengobarkan peperangan yang menglobal, dia juga terkenal dengan kediktatorannya yang kaku, ambisius, dan kebijakannya yang rasialis. Namun di atas segalanya dia terkenal dengan kekejamannya. Hitler bertanggung jawab secara langsung atas tewasnya 60 juta jiwa yang tersebar di seluruh dunia selama PD II berkobar.155 Maka tidak salah jika dalam bukunya Tim

Narasi memasukkan tokoh Adolf Hitler ke dalam salah satu tokoh pembunuh- pembunuh massal abad XX.

Telah banyak penulis atau pun pemerhati sejarah khususnya mengenai sejarah Nazi Jerman yang menulis tentang biografi Adolf Hitler atau pun organisasi Nazi. Namun tidak banyak yang mengungkap secara mendetail apa yang melatar belakangi Adolf Hitler untuk mengobarkan PD II? Atau pun bagaimana usaha Hitler yang dalam membangun kembali kejayaan Jerman?

Semua jawaban dari pertanyaan tersebut masih merupakan praduga yang belum tentu kebenarannya. Sudah menjadi tugas sejarahwan untuk mencari tahu akan kebenaran tentangnya.

Adapun yang melatarbelakangi Adolf Hitler untuk membangun kembali kejayaan Jerman adalah sebagai berikut:

A. Latar Belakang Sosial Budaya

1. Latar Belakang Keluarga

Adolf Hitler lahir pada tanggal 20 April 1889 jam setengah tujuh malam di

Gasthof zum Pommer, sebuah penginapan di kota kecil, Branau di River Inn yang

155 Tim Narasi, op. cit., hlm. 68.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82

merupakan tapal batas antara Austria dan Bavaria.156 Tempat kelahiran Hitler di perbatasan Austria-Jerman menjadi bukti betapa pentingnya tempat itu untuk awal hidupnya. Sebagai lelaki kecil semata, Hitler menjadi terobsesi terhadap ide bahwa tidak terdapat batas antara dua masyarakat yang sama-sama berbahasa

Jerman dan bahwa kedua negara tersebut termasuk dalam Reich (parlemen) yang sama. Begitu kuat dan sabar perasaannya hingga pada umur 35 tahun ketika dia dalam penjara Jerman, ia menulis buku yang kelak menjadi rencana untuk Third

Reich, pemerintahan yang dibangunnya nanti. Pentingnya tempat lahirnya ia tulis dalam bukunya di mana dia menulisnya dalam kalimat pembuka. Dalam bukunya,

Mein Kampf tertulis:

Hari ini kelihatan bagi aku, Tuhan mentakdirkan bahwa nasib menentukan Branau di kota Inn sebagai tempat kelahiranku. Untuk kota kecil yang terletak di antara tapal batas dua negara Jerman ini di mana kita generasi muda sekurang-kurangnya membuat hidup kita dipersatukan oleh setiap ketetapan kita. Jerman – Austria harus kembali ke ibu kota negara Jerman yang agung dan tidak karena pertimbangan ekonomi apa pun. Tidak dan sekali lagi tidak: sekalipun penyatuan semacam ini tidak penting dari sudut pandang ekonomi; ya, sekalipun penyatuan ini merugikan atau berbahaya, sekalipun demikian penyatuan ini harus terjadi. Satu darah menuntut satu Reich. Tidak pernah bangsa Jerman memiliki hak moral untuk terlibat dalam politik kolonial sampai paling tidak dia merangkul putra-putrinya dalam satu negara tunggal. Hanya ketika batas-batas Reich meliputi Jerman yang paling akhir, tetapi tak lagi bisa menjamin makanan sehari-hari, hak moral untuk menguasai tanah asing muncul dari tekanan orang-orang kita sendiri. Pedang mereka akan menjadi bajak kita, dan dari air mata perang, makanan sehari-hari dari generasi masa depan akan tumbuh. Dan demikian kota kecil yang terletak di perbatasan kota kecil ini kelihatan bagiku sebagai simbol misi yang besar ....157

156 Alan Bullock, 1964, Hitler A Study In Tyranny, Harper Torchbooks, New York dan Evanston, hlm. 23. 157 Adolf Hitler, 2007, Mein Kampf, Narasi, Yogyakarta, hlm. 15 – 16. Untuk melihat terjemahan Mein Kampf dalam bahasa Inggris dapat dilihat pada situs http://www.hitler.org/writings/Mein_Kampf/mkv1ch01.htm, 22/09/06.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83

Dari penjelasan di atas nampak bahwa tempat kelahiran Hitler yang berada di perbatasan antara Jerman dan Austria memegang peranan penting dalam diri

Hitler bagi cikal bakal terbentuknya rasa nasionalisme yang ekspansif di mana perang menjadi alat satu-satunya untuk mewujudkan cita-cita Hitler. Austria pada waktu itu adalah bagian dari Kerajaan Austria-Hongaria. Mereka termasuk bangsa

Jerman dan juga berbahasa Jerman. 158 Banyak di antara orang Austria menganggap dirinya orang Jerman dan begitu pun dengan Hitler. Sekalipun dilahirkan di Austria, Hitler menganggap dirinya tidak kurang dari orang Jerman yang hidup di negara Jerman. 159 Sama seperti tuntutan Pan Jerman

(Alldeutscherband), Hitler beranggapan bahwa semua orang Jerman harus dipersatukan dalam satu negeri. Anggapan ini yang nantinya melahirkan konsep

Lebensraum (ruang hidup) yang menyeret bangsa Jerman dalam PD II.

Watak Adolf Hitler yang keras, tak mau dibantah, dan pekerja keras sangat mungkin dipengaruhi oleh latar belakang keluarganya. Sebenarnya nama keluarga

Adolf Hitler adalah Schicklgruber. Pada suatu hari dalam abad yang lampau

Marianne Schicklgruber, anak perempuan seorang petani Austria pergi ke ibukota

Wina untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Pada siapa dia bekerja tak diketahui dengan pasti. Namun dalam tahun 1837 ketika Marianne berusia 41 tahun, ia kembali ke desanya, Dollersheim. Meskipun tak bersuami, wanita itu ternyata sedang mengandung. Tak lama kemudian Marianne melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Alois Schicklgruber menurut nama keluarga ibunya. Alois Schicklgruber ini yang kelak menjadi ayah Adolf Hitler. Yang

158 William L. Shirer, op. cit., hlm. 11. 159 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84

menjadi permasalahan di sini adalah siapakah ayah Alois atau dengan kata lain siapakah kakek laki-laki Adolf Hitler?160 Sampai sekarang tidak pernah diketahui dengan pasti siapa ayah Alois.

Menurut suatu sumber yang diselidiki Dr. Jetzinger, Marianne sebelum bersalin, terlebih dahulu ia bekerja pada suatu keluarga bernama Frankenberger.

Majikan Marianne itu mempunyai seorang anak laki-laki yang waktu itu berusia

19 tahun. Mungkin anak itulah ayah Alois.161 Jika dugaan ini benar maka konsekuensinya hebat sekali sebab Frankenberger adalah seorang Yahudi. 162

Sungguh suatu hal yang menarik, Adolf Hitler yang telah membantai 6 juta orang

Yahudi mempunyai darah Yahudi di dalam tubuhnya. Walau begitu sumber- sumber lain yang diperiksa Dr. Jetzinger membantah pendapat bahwa Hitler mempunyai kakek laki-laki seorang Yahudi. Pendeknya bukti yang menunjukkan

100 % pasti bahwa Hitler keturunan Yahudi tidak dapat diberikan, meskipun ada suatu peristiwa mengherankan yang terjadi dalam hubungan ini.163

Dalam tahun 1938 dua bulan setelah Hitler menduduki Austria, dikeluarkan suatu perintah untuk mengosongkan desa Dollersheim, desa tempat ayah Hitler dilahirkan. Sesudah itu Dollersheim dihancurkan oleh meriam-meriam tentara

Jerman karena digunakan sebagai tempat latihan perang. 164 Mengenai hal ini tahukah Hitler akan adanya perintah itu? Kemungkinan besar ya dan sangat mungkin dia sendiri yang memberi perintah itu. Kalau demikian, mengapa ia

160 P.K. Ojong, 2005, Perang Eropa Jilid I, Kompas, Jakarta, hlm. 39. 161 Log. cit.. Bandingkan dengan William L. Shirer,1981, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, A Touchstone Book, New York, hlm. 7. Lihat Juga Allan Bullock, op. cit., hlm. 24. 162 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 39. 163 Ibid., hlm. 40. 164 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85

lenyapkan dari muka bumi desa tempat ayahnya sendiri lahir? Karena “malu”?

Pertanyaan ini memang tidak dapat terjawab hingga saat ini.

Selain peristiwa di atas terdapat suatu dugaan yang menarik yang dapat menjelaskan mengapa Hitler membantai 6 juta orang Yahudi. Jika ayah Alois adalah Frankenberger yang berarti dalam tubuh Hitler terdapat darah Yahudi padahal Hitler sangat mempercayai dirinya adalah bangsa Jerman turunan ras

Arya, maka ada kemungkinan Hitler membantai orang Yahudi dikarenakan ia ingin agar orang Yahudi tidak ada di muka bumi ini, lenyap untuk selama- lamanya. Dengan begitu maka di dunia ini tidak akan pernah mengenal bangsa

Yahudi. Konsekuensinya maka darah Yahudi yang ada dalam diri Hitler akan lenyap sebab orang tidak mengenal adanya orang Yahudi. Orang-orang akan beranggapan bahwa Hitler adalah orang Jerman yang memiliki segala keunggulan ras Arya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa penyebab Hitler membantai bangsa

Yahudi adalah sebagai bentuk penyangkalan dirinya sebagai orang Yahudi yang mana dugaan ini benar jika Frankenberger adalah kakek dari Adolf Hitler. Hal yang sama dikemukakan oleh J. Eko Setyo Utomo mengacu pada analisa psikoanalisis yang dikemukakan oleh Robert Waite di mana dia menjelaskan bahwa: anti semitisme Hitler dipacu oleh kenyataan bahwa ayahnya sendiri, Alois

Hitler berdarah Yahudi. Ia merasa teracuni darah Yahudi. 165

Meski peristiwa dan dugaan di atas menunjukkan indikasi bahwa Adolf

Hitler memiliki darah orang Yahudi namun itu semua tidaklah menunjukkan bukti yang jelas, maka lebih baik dikesampingkan saja dan lebih baik mengetahui

165 J. Eko Setyo Utomo, dkk., “Memburu Mayat Fuehrer”, Gatra, no 27 Tahun I, 20 Mei 1995, hlm. 53.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86

keluarga dan munculnya nama keluarga, Hitler. Adalah seorang penggembara yang mengikuti pedagang tukang giling yang bernama Johann Georg Hiedler dan selama melakukan perdagangan di beberapa tempat di Austria, ia bertemu dengan gadis desa, Marianna Schciklgruber yang ia nikahi di Dollersheim pada bulan Mei

1842.166

Lima tahun sebelum pernikahan pada tanggal 7 Juni 1837, Marianna melahirkan anak tak sah (haram) yang diberi nama Alois dan seperti yang telah diketahui dia nantinya menjadi ayah Alois Hitler.167 Tidak seperti tradisi yang dianut, Johann Georg Hiedler tidak memperdulikan untuk melegitimasi nama

Alois sehingga Alois menggunakan nama keluarga ibunya, yaitu Alois

Schicklgruber dan Johann Georg Hiedler membawa Alois dan istrinya, Marianna ke Spital di rumah saudaranya, Johann Nepomuk Hiedler.168

Marianna meninggal pada tahun 1847 di mana Johann Georg Hiedler menghilang selama tiga puluh tahun yang kemudian muncul kembali pada usia 84 tahun di kota Weitra di Waldviertel dan ejaan namanya telah berubah menjadi

Hitler.169 Pada tanggal 6 Juni 1876 Johann Georg Hitler mengesahkan di depan notaris dengan tiga saksi, yaitu Rameder, Breitenede, dan Pautsch bahwa dia adalah ayah dari anak haram, Alois Schicklgruber yang lahir pada tanggal 7 Juni

1837.170 Dan pada tanggal 23 November 1876, Josef Zahnschim, seorang romo

(pendeta) paroki di Dollersheim mengubah nama Alois Schicklgruber menjadi

166 Alan Bullock, op. cit., hlm. 24. 167 William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 7. 168 Allan Bullock, op. cit., hlm. 24. 169 William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 7. 170 Konrad Heiden, 1944, Der Fuehrer, Houghton Mifflin Company, Boston, hlm. 41.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87

Alois Hitler dalam surat baptisnya.171 Mengapa Johann Georg Hitler begitu lama mengambil langkah untuk melegitimasi Alois? Tidak ada bukti yang cukup kuat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Menurut Heiden dalam bukunya, Alois mengungkapkan kepada temannya bahwa Johann Georg Hitler melakukan hal tersebut untuk membantu Alois mendapatkan warisan dari pamannya yang membesarkannya.172 Dari sana Alois tumbuh dengan nama Alois Hitler yang kemudian diturunkan kepada anaknya yang salah satunya adalah Adolf Hitler.

Alois meninggalkan rumah pamannya pada umur 13 tahun untuk belajar sebagai tukang sepatu di Wina dan seiring berjalannya waktu ketika dia berumur

18 tahun dia bekerja sebagai pegawai pajak dan pabean. Dari tahun 1855 sampai

1895 Alois bekerja sebagai pegawai pajak di Branau dan kota-kota lainnya di

Austria.173 Meskipun pendidikannya rendah (lulus sekolah rendah), namun berkat kerajinannya, Alois akhirnya mencapai pangkat yang tinggi dalam waktu singkat.

Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa sifat ayah Hitler ini rajin, efisien, dan berkemauan yang konsisten. Sifat yang sama dimiliki oleh Adolf Hitler sendiri.

Kehidupan pribadi Alois tidak begitu kelihatan menarik. Pada usia 36 tahun

Alois menikah dengan Anna Glassl, seorang janda berusia 50 tahun yang mempunyai banyak uang. Karena pernikahan itu hidup Alois lebih mewah. Walau begitu pernikahan ini tidak sukses. Tidak terdapat anak dari pernikahan ini dan setelah perceraian, istri Alois yang lebih tua darinya meninggal pada tahun

171 Ibid., hlm. 42. 172 Ibid., hlm. 41. Lihat juga William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 7. Bandingkan dengan Allan Bullock, op. cit., hlm. 24. dan P.K. Ojong, op. cit., hlm. 41. 173 Allan Bullock, op. cit., hlm. 24.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88

1883.174 Sebelum perpisahan, Alois Hitler telah bermain gila dengan Franziska

Matzelsberger, juru masak yang bekerja di rumahnya di mana dari sana mereka melahirkan anak yang diberi nama Alois pada tahun 1882.175 Satu bulan setelah kematian istrinya, Alois menikah dengan Franziska. Waktu itu Alois berusia 46 tahun sementara istrinya yang kedua ini berumur 22 tahun. Tiga bulan setelah pernikahan, Franziska melahirkan anak perempuan yang diberi nama Angela.

Pernikahan kedua Alois ini tidak berlangsung lama juga. Satu tahun setelah

Angela lahir, Franziska meninggal karena tuberculosis.176

Enam bulan kemudian Alois menikah untuk ketiga kalinya. Istrinya yang ketiga, Klara Polz, 23 tahun lebih muda dari dirinya, datang dari desa Spital, desa tempat Hitler berasal. Klara Polz merupakan cucu dari Johann Nepomuk Hiedler, ayah angkat Alois sendiri yang membesarkannya. Klara Polz telah lama tinggal bersama dengan Alois dan istri pertamanya di Branau, tetapi ketika Klara Polz berusia dua puluh tahun, dia pergi ke Wina untuk hidup sebagai pelayan domestik.

Tetapi akhirnya pada tanggal 7 Januari 1885, Alois Hitler menikah dengan dirinya dan pada tanggal 17 Mei di tahun yang sama anak pertama dari hubungan ini,

Gustav Hitler lahir di Branau. 177

Adolf Hitler merupakan anak ketiga dari perkawinan yang ketiga Alois

Hitler dengan Klara Polz. Gustav dan Ida Hitler, kedua anak yang lahir sebelum

Adolf Hitler meninggal karena sakit infeksi; adik laki-lakinya, Edward Hitler

174 Alan Bullock, op. cit., hlm. 25. 175 William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 8. 176 Ibid., hlm. 9. Lihat Juga Allan Bullock, op. cit., hlm. 25. Namu n dalam bukunya P.K. Ojong menulis bahwa pernikahan Franziska dan Alois tidak rukun sebab Alois tetap tidak setia pada istrinya dan setahun kemudian Franziska meninggal (P.K. Ojong, op. cit., hlm. 41). 177 Allan Bullock, op. cit., hlm. 25.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89

meninggal ketika dia berusia 6 tahun. Hanya adik perempuannya, Paula Hitler yang lahir pada tahun 1896, hidup dan tumbuh besar. Saudara tiri laki-laki Adolf,

Alois dan saudara tiri perempuannya, Angela yang merupakan anak dari Franziska

Matzelsberger juga hidup. Menurut Heiden, Angela yang lahir pada tahun 1883 kemudian menikah dengan seorang pengawai pajak yang bernama Leo Raubal. 178

Dari perkawinan ini Angela dianugerahi tiga anak yaitu dua anak laki-laki bernama Leo dan Friedl Raubal serta satu anak perempuan yaitu Geli Raubal di mana kelak Adolf Hitler jatuh cinta kepadanya.179

Ketika Adolf Hitler lahir, ayahnya telah berusia di atas lima puluh tahun dan ibunya di bawah tiga puluh tahun. Dalam bukunya Allan Bullock menjelaskan bahwa Alois Hitler tidak hanya lebih tua dari Klara dan anak-anaknya, tetapi dia juga bersifat keras kepala, tidak simpatik, dan mudah marah. Kehidupan keluarganya-tiga wanita, satu empat belas lebih tua dari dia, satu dua puluh tiga lebih muda dari dirinya; perpisahan; dan tujuh anak termasuk satu anak tidak sah

(haram) dan dua lainnya lahir setelah pernikahan. Ini semua diduga menjadikan dirinya memiliki sifat temperamen seperti itu. 180 Sifat Alois Hitler yang seperti itu disebut P.K. Ojong sebagai seorang self made man.181

Mengenai ibu Hitler, Klara Polz digambarkan dengan jelas oleh P.K. Ojong.

Klara yang berambut hitam adalah seorang wanita yang tenang dan penurut. Ia menderita karena perangai suaminya terhadap para wanita. Perkataan simpatik dapat ditujukan terhadap ibu Hitler ini, apalagi ia tidak senang berbicara dengan

178 Konrad Heiden, op. cit., hlm. 43. 179 Untuk melihat lebih lengkap silsilah keluarga Hitler dapat dilihat pada Lampiran III hlm. 362. 180 Alan Bullock, op. cit., hlm. 25. 181 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 41.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90

tetangganya karena ia tidak mempunyai waktu untuk itu. 182 Bahkan dalam bukunya Mein Kampf, Hitler menulis tentang ibunya sebagai berikut: “...... ibuku memberikan segala hidupnya untuk keluarga dan mengabdi di atas segalanya untuk kita anak-anaknya secara mendalam, peduli dengan kasih sayangnya.”183

Kehidupan ayah dan ibunya sangat mempengaruhi kehidupan Hitler nantinya. Kehidupan keluarganya akan membentuk watak dan pribadi Hitler yang berujung pada kebijakannya yang megalomania. Watak ayahnya yang keras, tidak simpatik, dan temperamen akan menurun dan membentuk pribadi Adolf Hitler yang juga memiliki sifat seperti itu. Kasih sayang ibunya yang berlebihan terhadap anak-anaknya membentuk sifat Hitler yang keras, tidak mau mengalah, dan egois. Sifat ini akan lebih dijelaskan dalam penjelasan berikutnya dan sifat inilah yang akan berperan dalam mendorong Hitler untuk membangun kembali kejayaan Jerman sekaligus mengobarkan Perang Dunia II.

Selain sifat yang diturunkan oleh kedua orang tuanya, yang mendorong

Hitler untuk membangun kembali kejayaan Jerman dan mengobarkan PD II juga dilatarbelakangi oleh kematian ibunya, walaupun bukti ini masih belum akurat

100 %. Dalam salah satu artikel majalah Gatra yang berjudul “Memburu Mayat

Fuehrer” dijelaskan banyak sebab mengapa Hitler menganut paham anti semitisme di mana salah satu teorinya telah dikemukakan sebelumnya dan teori lainnya mengatakan bahwa Hitler menjadi anti semit dikarenakan berhubungan dengan kematian ibunya. Mengacu pada apa yang dikemukakan oleh Erich

Fromm dalam bukunya The Anatomy of Human Destructiveners 1973 dijelaskan

182 Ibid., hlm. 42. 183 Adolf Hitler, op. cit., hlm. 16. Lihat juga Mein Kampf dalam http://www.hitler.org/writings/Mein_Kampf/mkv1ch01.htm, op. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91

bahwa cinta Hitler terhadap ibunya yang telah meninggal akibat kanker itu menjadi sumber penyimpangan kepribadian Hitler. Menurut Fromm, Hitler menderita “necrophilia” yakni mencintai mayat dan hal-hal yang berbau kematian. 184 Jika dugaan ini benar maka tidak mengherankan jika Hitler membangun kamp-kamp konsentrasi untuk menyiksa dan membunuh orang-orang

Yahudi berserta tawanan perang.

2. Latar Belakang Pendidikan

Ditinjau dari latar belakang pendidikannya, Adolf Hitler masuk sekolah pertama kali pada tahun 1895 ketika ia berusia 6 tahun, di sekolah umum di desa

Fischlham, sebelah barat daya kota Linz. Setelah lulus dari sekolah dasar selama 5 tahun, Adolf Hitler yang berusia 11 tahun masuk ke sekolah Linz Realschule pada bulan September 1990. Sekolah ini merupakan sekolah menegah yang didirikan untuk melatih anak-anak dalam pekerjaan yang berkaitan dengan teknik dan perdagangan. 185 Sekolah ini telah menunjukkan ambisi ayahnya, Alois agar Adolf

Hitler mengikuti jejak ayahnya dalam pekerjaan untuk menjadi seorang pegawai pajak.186

Sejarah mencatat bahwa Hitler bukanlah anak yang rajin dan pandai. Di sekolah ia tergolong malas, keras kepala, dan tidak suka diatur. Adolf Hitler tidak pernah berprestasi dalam pelajarannya di sekolah. Satu-satunya kepandaiannya hanyalah menggambar.187 Dalam bukunya, Mein Kampf, Hitler menggambarkan

184 J. Eko Setyo Utomo, dkk., op. cit., hlm. 52. 185 Alan Bullock, op. cit., hlm. 26. 186 William L. Shire r, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 11. 187 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92

konflik yang dramatik antara ambisi ayahnya dengan ambisi dirinya untuk menjadi pelukis.

Aku tidak ingin menjadi pegawai negeri, tidak dan sekali lagi tidak. Segala usaha ayahku untuk mendorongku dengan cinta atau kesenangan dalam pekerjaan ini dengan cerita dari hidupnya sangatlah berlawanan. Aku ...... menjadi sakit perut saat berpikir duduk di sebuah kantor, menghalang- halangi kebebasanku; berhenti untuk menjadi pelukis kenamaan di seluruh waktuku dan mewajibkan untuk melawan seluruh kehidupanku ke dalam kertas formulir yang harus diisi. .... Satu hari ini menjadi jelas kepadaku bahwa aku akan menjadi pelukis, seorang artis .... Ayahku menjadi bungkam. “Pelukis? Artis?” Dia meragukan akal pikiranku atau mungkin dia berpikir dia salah mendengar atau tidak mengerti terhadapku. Tetapi ketika dia menjadi jelas terhadap pokok pembicaraan ini dan terutama setelah dia menjadi sangat serius dengan perhatianku, dia melawannya dengan segala ketetapan pembawaannya “Artis! Tidak! Tidak akan pernah selama aku hidup!” ...... Ayahku tidak pernah meninggalkan dari kata “Tidak!”nya. Dan aku pun sebaliknya tetap berkeras.188

Dari sini dapat dilihat bahwa sifat keras kepala Alois menurun pada Adolf Hitler, anaknya. Satu konsekuensi dari pertengkaran ini adalah Hitler kemudian berhenti sekolah. Hitler menerangkan alasannya: “Aku berpikir bahwa suatu kali ayahku melihat betapa sedikitnya kemajuan yang aku buat di sekolah menegah, dia memperbolehkan aku untuk mencapai impianku entah ia suka atau tidak.”189

Nilai-nilainya di sekolah itu memang tidaklah baik. Tanpa membawa sertifikat kelulusan, Hitler terpaksa pindah ke Sekolah Menengah Negeri di Steyr, sebuah desa di Linz. Semasa di sekolah ini sifat pemalasnya masih tetap ada. Di sana dia tinggal dalam waktu yang singkat dan pergi sebelum kelulusan. Empat puluh tahun kemudian dalam sidang di markas besarnya di mana menghasilkan

188 Adolf Hitler, op. cit., hlm. 20 – 21. Lihat juga Mein Kampf dalam http://www.hitler.org/writings/Mein_Kampf/mkv1ch01.htm, op. cit.. 189 Adolf Hitler, op. cit., hlm. 21. Lihat juga Mein Kampf dalam http://www.hitler.org/writings/Mein_Kampf/mkv1ch01.htm, op. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93

catatan percakapannya, Hitler beberapa kali menyebut dengan jijik guru-guru di sekolahnya.

Ketika aku mengingat kembali guru-guru di sekolah, aku menyadari bahwa sebagian dari mereka adalah orang gila ...... Kita murid dari Austria tua harus menghormati orang tua dan wanita. Tetapi terhadap profesor kita tidak mempunyai kemurahan hati; mereka adalah musuh kita. Kebanyakan dari mereka memiliki mental yang gila, dan cukup banyak akhir dari kehidupan mereka sebagai orang jujur yang gila Tuhan! ..... Aku adalah orang yang khususnya memberi nama buruk dengan guru-guruku. Aku sedikitpun tidak menunjukkan kesadaran dalam bahasa asing - berpikir aku mempunyai, tidak seperti guru yang memiliki pembawaan idiot. Aku tidak dapat menahan sesuatu yang aneh dari dirinya 29 Agustus 1942. Guru-guru kita adalah orang-orang absolut dan tirani. Mereka tidak memiliki simpati dengan anak-anak muda; Mereka adalah satu obyek untuk bahan otak kita dan mengubah kita menjadi kera-kera terpelajar seperti mereka sendiri. Jika murid lainnya menunjukkan sedikit jejak keasliannya, mereka menuntut dia dengan tidak belas kasihan dan hanya contoh murid yang pernah aku tahu yang mengalami segala kegagalan di hidupnya 7 September 1942.190

Sampai Hitler meninggal dia tidak dapat memaafkan guru-gurunya atas nilai-nilai rendah yang diberikan kepadanya dan dia juga tidak dapat melupakannya. Hanya satu dari guru-gurunya yang Hitler katakan baik. Dia adalah guru sejarah yang bernama Dr. Leopold Poetsch, dan dia berasal dari daerah perbatasan Jerman Selatan dengan Slavia Selatan. Dia mempunyai pengalaman dengan perjuangan rasial yang membuat dirinya menjadi nasionalis

Jerman yang fanatik. Dalam bukunya, Mein Kampf, Hitler menulis:

Ini mungkin menentukan untuk seluruh kehidupanku mendatangkan bahwa keberuntungan memberikan aku seorang guru sejarah yang mengerti, hanya sedikit orang yang dapat, prinsip ini ...... – memperkuat hal-hal yang pokok dan melupakan hal-hal yang tidak penting ...... Guruku, Dr. Leopold Poetsch di sekolah menengah di Linz, syarat ini memenuhi dalam sikap yang sungguh-sungguh ideal. Seorang pria tua, baik tetapi di waktu yang sama tegas, dia siap tidak hanya menangkap perhatian kita dengan

190 Ini merupakan terjemahan bebas dari buku William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94

pesonanya berpidato tetapi juga membawa kita jauh dengan dia. Bahkan hari ini aku berpikir kembali dengan emosi yang murni terhadap orang yang berambut abu-abu ini, di mana dengan kata-katanya yang berapi-api, kadang-kadang membuat kita lupa hari ini; di mana dengan keajaibannya membawa kita ke masa lampau dan keluar dari kabut millenium, mengubah fakta sejarah yang kering menuju ke realita yang ramai. Di sana kita duduk, sering dengan semangat bergelora, kadang bahkan berpindah menjadi tangisan air mata ..... Dia menggunakan pembangunan fanatisme nasional kita sebagai makna dari pendidikan kita, secara berulang-ulang memberi penghormatan untuk perasaan kita dari penghormatan nasional. Guru ini membuat sejarah menjadi mata pelajaran favoritku. Dan sesungguhnya aku berpikir dia tidak mempunyai perhatian demikian, ini kemudian membuat aku menjadi seorang revolusioner muda.191

Alois meninggal akibat penyakit paru-paru pada tanggal 3 Januari 1903 di usia 65 tahun. Kematian ayahnya tidak membuat Hitler menjadi lebih giat belajar di sekolahnya, justru sebaliknya sifat malasnya semakin menjadi-jadi. 192 Rapor hasil sekolahnya yang terakhir pada kelas empat di Staatssrealschule, Styer pada tanggal 16 September 1905 menunjukkan nilai: “cukup” untuk mata pelajaran bahasa Jerman, Kimia, Fisika, Geometri, dan Penggambaran Geometrikal. Dalam mata pelajaran Geografi dan Sejarah, dia mendapat nilai “memuaskan”; sedang dalam mata pelajaran menggambar dan olah raga dia mendapat nilai “sempurna”.

Menurut William L. Shirer dikatakan bahwa pada waktu terakhir di sekolahnya, dia sangat bergembira dan mabuk-mabukan. Dia kemudian ditemukan oleh gadis pemerah sapi di tepi jalan Steyr dan sejak itu dia berjanji tidak akan melakukan itu lagi. Dia bahkan menjadi anti minum-minuman keras, anti rokok, dan vegetarian. 193

191 Adolf Hitler, op. cit., hlm. 25. Lihat juga Mein Kampf dalam http://www.hitler.org/writings/Mein_Kampf/mkv1ch01.htm, op. cit.. 192 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 21. 193 William L Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95

Sejak Adolf Hitler keluar dari sekolah pada tahun 1905, ibunya yang janda yang telah berusia 46 tahun menjual rumahnya di Leonding. Dia berpindah ke apartemen (flat) yang sederhana, pertama di Humboldtstrasse di Linz, kemudian pada tahun 1907 pindah ke Urfahr, kota di luar Linz.194 Seperti yang telah dikatakan bahwa Hitler semakin menjadi malas sejak kematian ayahnya, kini ia menghabiskan waktunya dalam dua tahun mendatang dengan memanjakan dirinya dalam impian menjadi pelukis. Dia tinggal di rumah, mengisi buku sketsanya dengan menggambar, dengan segala ketelitian serta kebesarannya, mempunyai rencana untuk pembangunan kembali kota Linz.

Bersama satu-satunya temannya, August Kubizek, anak tukang permadani

Linz yang berusia 8 bulan lebih muda dari dirinya, mereka berjalan berkeliling di kota Linz, bermonolog dengan sahabatnya tentang kesalahan-kesalahan dunia, dan bagaimana memperbaikinya. Malam harinya mereka berdiri di dekat gedung opera di Linz atau Wina untuk menonton pertunjukkan mistik, pagan buatan

Richard Wagner.195 Romantisme Wagner dan impian terbesarnya untuk menjadi pelukis serta permainan musik temannya, Kubizek segera memenuhi pikirannya.

Dia menolak untuk mencari kerja.

Tahun 1906 Hitler memasuki usia 17 tahun, masa di mana anak-anak tumbuh dewasa dan kehendaknya yang bebas. Dan sama seperti anak lainnya,

Hitler sangat menikmatinya terutama dalam impiannya menjadi pelukis. Oleh karena itu pada bulan Mei dan Juni 1906 Hitler mengunjungi kota Wina untuk mengagumi bangunan-bangunan yang megah, galeri seni, dan opera. Ketika dia

194 Alan Bullock, op. cit., hlm. 30. 195 William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96

kembali lagi ke kota Linz, dia tidak dapat melupakan kota Wina dan bahkan dia berambisi untuk memasuki sekolah seni di Wina. Setahun kemudian pada bulan

Oktober 1907 atas ambisinya kembali ke kota Wina tersebut, Hitler masuk ke sekolah Academy of Fine Arts. Hasil tes ujian masuk Hitler ke sekolah Akademi tersebut menunjukkan:

Susunan ujian dalam menggambar. Hari pertama: pengeluaran dari surga, dan lain-lain. Hari kedua: episode air bah (banjir), dan lain-lain .... Berdasarkan tes yang diambil dengan hasil yang kurang atau tidak diakui: ...... Adolf Hitler, Branau a Inn, 20 April 1889, Jerman, Katolik, Ayah pegawai negeri. Kelas 4 di Realschule. Sedikit karangan. Tes menggambar tidak memuaskan. 196

Dalam bukunya Mein Kampf dengan hasil tes tersebut Hitler sedikit terkejut. Kepala sekolah tersebut menyarankan Hitler untuk mencoba talentanya dalam jurusan arsitektur sebab dia tidak cocok menjadi pelukis. Tetapi Hitler pantang menyerah. Bahkan ketika ibunya sakit karena penyakit kanker, dia tidak kembali ke kotanya, Linz. Dia kembali hanya setelah ibunya meninggal tanggal

21 Desember 1907 dalam masa pemakaman. Pada bulan Februari 1908 dia kembali ke Wina untuk melanjutkan kembali kehidupannya sebagai murid seni. 197

Berbekal harta warisan ibunya, Hitler kembali ke Wina. Ia tinggal satu flat dengan temannya, Kubizek. Kebiasaanya masih sama, mereka senang melihat opera. Sementara Kubizek bersekolah di Conservatoire, Hitler menggambar, menulis, dan berusaha menciptakan musik dalam Wieland the Smith. Dalam bulan

Juli 1908, Kubizek kembali ke kota Linz untuk liburan musim panas, sedang

Hitler pergi ke Spital untuk mengunjungi bibinya. Ketika mereka berpisah,

196 Terjemahan bebas dari Konrad Heiden, op. cit., hlm. 52. 197 Alan Bullock, op. cit., hlm. 31. Mengenai kematian ibunya lihat juga P.K. Ojong, op. cit., hlm. 46. Bandingkan dengan William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 16 dan Konrad Heiden, op. cit., hlm. 53.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97

keduanya berjanji untuk bertemu kembali di Wina pada musim gugur. Namun ketika Kubizek kembali ke Wina, dia tidak menemukan Hitler untuk selamanya.198

Ambisi Hitler untuk menjadi pelukis mendorong ia untuk mencoba kembali masuk ke sekolah Academy of Art pada bulan Oktober 1908. Namun pada waktu ini, Hitler bahkan tidak diizinkan untuk mengikuti tes. Dalam bukunya Heiden menulis:

Mengikuti performa laki-laki dari tes menggambarnya dengan hasil kurang sukses atau tidak diakui dalam tes: ...... 24. Adolf Hitler, Branau a.I. 20 April 1889, Jerman, Katolik, pegawai negeri, kelas 4 Realschulein. Tidak diakui dalam tes.199

Gagalnya masuk ke Academy of Art untuk kedua kalinya ini kemudian memadamkan ambisi Hitler untuk masuk kembali ke sekolah seni atau sekolah yang lain. Dia tidak pernah sekalipun mencari pekerjaan untuk hidupnya. Maka tidak heran di kemudian hari ia menjadi gelandangan di Wina. Namun pada tahun- tahun mendatang dia berhasil menjadi kanselir dan presiden serta kemudian dia mengobarkan PD II, suatu keberhasilan yang sangat gemilang.

Melihat latar belakang pendidikan Hitler di atas dapat dilihat bahwa Hitler bukanlah anak yang pandai dan dia juga tergolong anak yang malas.

Kepandaiannya adalah menggambar. Yang menjadi permasalahan sekarang adalah bagaimana latar belakang pendidikan Hitler yang dapat dibilang sangat rendah dapat membawanya untuk menjadi Führer dan berusaha untuk membangun kembali kekayaan Jerman serta mengobarkan PD II. Untuk

198 Alan Bullock, op. cit., hlm. 31. 199 Konrad Heiden, op. cit., hlm. 53.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98

menjawab permasalahan tersebut dapat dilihat dari kegemaran Hitler yaitu membaca. Hitler sangat senang membaca buku apa saja, namun terutama buku tentang perang. Kegemarannya akan membaca buku dimulai sejak Hitler kecil.

Dalam bukunya P.K. Ojong menulis bahwa di Austria waktu itu orang yang agak berpendidikan atau berkedudukan baik mempunyai perpustakaan di rumahnya sendiri, dan begitulah ayah Adolf Hitler, Alois yang pekerjaannya adalah pegawai pajak. Dalam usia kira-kira 10 tahun, Adolf Hitler melihat sejumlah buku militer dalam perpustakaan ayahnya di antaranya majalah bergambar yang terbit sewaktu

Perang Jerman – Perancis (1870) yang dijilid menjadi dua buku. Buku itulah yang menjadi bacaan kesukaan Hitler.200 Bahkan Hitler menulisnya dalam bukunya

Mein Kampf akan buku kesukaannya ini.

Membongkar-bongkar perpustakaan ayahku, aku mendapati berbagai jenis buku militer di antaranya edisi populer Perang Perancis – Jerman 1870 – 1871. Buku ini terdiri dari dua buku majalah bergambar dari tahun ini, di mana sekarang buku ini menjadi bacaan pokok favoritku. Ini tidak lama sebelum perjuangan heroik terbesar menjadi pengalaman batin terbesarku. Dari sana aku menjadi lebih dan lebih bersemangat tentang segala hal yang berhubungan dengan perang atau dengan ketentaraan. 201

Dari hal di atas dapat dilihat bahwa sejak kecil telah menyenangi sesuatu yang berhubungan dengan perang atau militer. Kesenangannya akan peperangan semakin bertambah dengan pengalamnnya di Wina baik saat dia menjalani masa sekolahnya di mana dia senang akan pelajaran sejarah atau pun saat dia menjadi pengangguran di mana dia senang membaca di perpustakaan umum. Maka tidak mengherankan ketika Hitler berhasil berkuasa di Jerman nantinya dan untuk mewujudkan ambisinya membangun kembali kejayaan Jerman saat dia

200 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 41 – 42. 201 Adolf Hitler, op. cit., hlm. 18. Lihat juga Mein Kampf dalam http://www.hitler.org/writings/Mein_Kampf/mkv1ch01.htm, op. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99

mengahadapi masalah maka Hitler menggunakan peperangan untuk menyelesaikannya.

Kesenangan Hitler akan membaca semakin bertambah saat dia dewasa. Saat ibunya meninggal, Hitler tidak bersekolah dan tidak pula bekerja. Maka seluruh waktunya ia habiskan di perpustakaan umum. Buku yang ia baca tidak sistematis dan beragam. Roma masa dahulu, agama dan kepercayaan Timur, Yoga, Ilmu

Magis, Hipnotis, Astrologi, Protestanisme, setiap bahasan menimbulkan kesenangannya untuk sementara.202 Pembahasan yang ia geluti dan paling ia senangi dalam membaca selain berhubungan dengan peperangan seperti yang telah dijelaskan dalam pembahasan di depan, Hitler juga senang akan sejarah khususnya sejarah Jerman.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam pelajaran di sekolahnya, Hitler menyenangi pelajaran sejarah. Dikatakan di atas bahwa dalam bukunya Mein Kampf, Hitler menyenangi guru sejarahnya namun lebih dari itu ia juga menuliskan dalam bukunya bahwa sejarah adalah mata pelajaran favoritnya.

Sejauh ini bakatku adalah dalam geografi dan bahkan lebih dalam sejarah. Keduanya merupakan mata pelajaran favoritku, di mana aku memimpin dalam kelas. Sekarang setelah bertahun-tahun dari hasil ujianku dalam periode ini aku memperhatikan dua fakta yang luar biasa sebagai bagian yang penting: Pertama: aku menjadi seorang nasionalis Kedua: aku belajar untuk memahami dan mengerti makna dari sejarah. Austria tua adalah ‘sebuah negara kebangsaan’.203

Kesenangannya akan mata pelajaran sejarah membuat dirinya menjadi gemar membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan Jerman. Banyak

202 Alan Bu llock, op. cit., hlm. 35. 203 Adolf Hitler, op. cit., hlm. 22. Lihat juga Mein Kampf dalam http://www.hitler.org/writings/Mein_Kampf/mkv1ch01.htm, op. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100

buku-buku karangan filsuf-filsuf Jerman yang Hitler baca seperti Fichte, Hegel,

Treitschke, Nietzsche, dan Wagner. Dari kegemarannya akan sejarah dan bacaan- bacaannya, ia kemudian tampil menjadi nasionalis Jerman. Namun kecintaan akan

Jerman membuat dirinya menjadi seorang yang fanatik. Dia mengembangkan nasionalisme sempit yang mana dia menganggap bahwa bangsa Jerman adalah bangsa yang paling tinggi dibandingkan bangsa lainnya. Hal inilah yang mendasari Hitler untuk membangun kembali kejayaan Jerman ketika Jerman kalah dalam PD I.

3. Watak Dan Kepribadian

Mengenai watak dan kepribadian Hitler memang telah terlihat bagaimana watak dan kepribadian Hitler sesungguhnya sejak dia kecil. Dalam bukunya

Agustinus Pambudi menulis bahwa Adolf Hitler adalah anak yang sakit-sakitan, pemalu, dan bermuka pucat.204 Seringkali ia meradang marah pada siapapun yang tidak sependapat dengannya. Jadi sejak kecil sudah kelihatan pembawaannya yang mau menang sendiri dan tidak mau menerima kritikan orang lain. Sampai dia meninggal pun tahun 1945, sifat keras kepalanya, tidak mau menerima pendapat orang lain itu masih ada dan bahkan semakin mengental. 205

Sifatnya yang meradang marah pada siapapun yang tidak sependapat dengannya dapat dilihat dalam konflik antara ambisinya untuk menjadi pelukis

204 Mengenai penyakit Hitler dikatakan bahwa pada umur 16 tahun Hitler telah menderita penyakit paru-paru yang memaksanya keluar dari sekolah di Linz. Dia dikirim ke rumah saudara perempuan ibunya, Theresa Schmidt yang setelah sembuh dia bersekolah di Steyr. Lihat William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 14. Sedangkan mengenai mukanya yang pucat, hal ini didasarkan apa yang dikatakan oleh Dr. Eduard Humer, seorang guru Hitler di Linz di mana dia memanggil Hitler dengan si kurus yang bermuka pucat. Lihat Alan Bullock, op. cit., hlm. 27. 205 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101

dengan keinginan ayahnya untuk menjadi pegawai negeri seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Contoh lain dari pembawaannya yang mau menang sendiri dapat dilihat dari hubungan Hitler dengan guru-gurunya sendiri di sekolah.

Hitler menyalahkan guru-gurunya akan kegagalannya dalam pelajaran di sekolah.

Sebagian besar dari mereka ditulis Hitler agak terganggu pikirannya dan tidak sedikit dari mereka mengakhiri hidupnya sebagai orang gila. Senantiasa Hitler mencari kambing hitam. 206

Keahlian Hitler untuk menjadi pemimpin telah terlihat sejak kecil. Dalam bukunya, P.K. Ojong menceritakan bahwa semasa kecilnya Hitler selalu bermain di jalan dengan kawan-kawannya antara lain bermain polisi dan perampok yang umum pada waktu itu. Hitler selalu yang menjadi pemimpin.207 Kemampuannya yang lain yaitu mengancam dan memaksa orang lain juga berkembang sejak dia kecil. Hal ini dapat dilihat pada suatu hari tanpa sengaja Hitler bersama sekelompok anak menimbulkan kebakaran di hutan, Hitler mengancam semua temannya untuk bungkam. 208

Adolf Hitler digambarkan sebagai seorang anak yang lebih suka menggunakan lidahnya yang lancar daripada kekuatannya. Ia lebih gesit dan cerdik daripada anak-anak lain dan dalam permainan, ia selalu menggunakan pikiran sebaik-baiknya. Adolf Hitler paling suka pada permainan perang- perangan, dan dialah yang selalu memimpinnya. Seorang dari anak-anak itu yang kemudian menjadi pendeta berkata: “Kami selalu main perang-perangan tak habis-habisnya. Kebanyakan sampai kami menjadi bosan, tapi Hitler selalu

206 William L. Shirer, Bangkit dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 12. 207 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 43. 208 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102

berhasil mengumpulkan anak-anak lain untuk bermain dengan dia, umumnya mereka adalah anak-anak yang lebih muda.”209

Dari penjelasan di atas nampak bahwa sedari kecil Hitler senang akan hal- hal yang berbau militer atau pun perang sehingga ia tidak bosan-bosan bermain perang-perangan. Kesenangannya akan peperangan atau yang berbau militer ini juga ia tunjukkan dengan buku bacaan favoritnya yaitu majalah edisi populer

Perang Perancis – Jerman 1870 – 1871 seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Hidup Hitler yang serba kesusahan sebagai gelandangan di Wina memberi gambaran dunia dan padangan hidupnya, yang ia hubungkan dengan peperangan dan penaklukan.

Sebaiknya apa yang dapat dilakukan oleh bangsa asing. Damai, dipastikannya adalah sesuatu yang buruk bagi umat manusia. Ia merusak manusia dan membuat manusia lemah. Bagaimana tentang jutaan orang yang mati ataupun cacat dalam peperangan pada usia muda? Hitler tidak memperdulikan itu. Hidup itu memang demikian keras dan kejam. 210

Tidak mengherankan jika nantinya demi mewujudkan ambisinya untuk membangun kembali kejayaan Jerman dan ketika terbentur masalah dengan

Sekutu maka Hitler mengobarkan peperangan secara global dan menyeret Jerman ke dalam medan pertempuran yang memakan banyak korban jiwa.

Watak Adolf Hitler yang menonjol lainnya adalah rasa cintanya yang berlebihan kepada negara Jerman atau dengan kata lain rasa nasionalisme Hitler kepada negara Jerman. Walau Hitler lahir di Austria, namun Hitler menganggap dirinya sebagai orang Jerman. Hitler yang menganggap dirinya bangsa Jerman membuat dirinya mencintai segala hal yang berbau Jerman. Semasa Hitler di

209 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 43. 210 Willaim L. Shirer, Bangkit dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103

sekolah, ia mencintai pelajaran sejarah khususnya sejarah Jerman. Kecintaannya kepada bangsa Jerman ini yang mendorong Hitler untuk banyak membaca buku- buku filsuf Jerman seperti Hegel, Herder, Treitschke, Fichte, Nietzsche, dan buku filsuf Jerman lainnya. Setelah Hitler berhenti bersekolah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa hidup Hitler dihabiskan dengan membaca buku di perpustakaan, menonton opera, dan juga mendengarkan musik-musik karya-karya komposer Jerman kenamaan seperti Bach, Beethoven , Mozart. Semua ini mengisi pikiran Hitler dan dia menganggap bahwa Jerman adalah bangsa yang besar yang telah melahirkan tokoh-tokoh besar di dunia. Hal ini yang membuat nasionalisme dalam diri Hitler semakin tinggi.

Dalam bukunya William L. Shirer menyebutkan bahwa pada masa di Wina timbul paham Hitler yang gila, yaitu bahwa orang-orang Jerman berderajat lebih tinggi dari semua bangsa yang lain. Ia yakin bahwa mereka lebih kuat, lebih cerdas, lebih pandai daripada orang-orang Amerika atau Inggris, atau orang-orang

Italia atau orang-orang Uni Soviet atau pun orang-orang lainnya. Sesungguhnya bagi dirinya orang-orang Jerman adalah Bangsa Tuan. Bangsa-bangsa lain hanya patut menjadi budak mereka.211

Hitler sangat meyakini keunggulan bangsa Jerman atau ras Arya di atas ras-ras lain. Dia yakin bahwa Sang Pencipta telah memilih bangsa Arya Jerman untuk menjadi ras penguasa di dunia ini. 212 Ia memimpikan ras Arya Jerman akan segera mendirikan imperium yang bertahan selama seribu tahun. 213 Hitler

211 Log. cit.. 212 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 12. 213 Harun Yahya, Di Balik Tabir Nazi: Evolusi dalam http://www.harunyahya.com/indo/artikel/017.htm, op. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104

memimpikan Jerman kembali ke masa kedigdayaan Imperium Roma yang pernah berjaya antara tahun 962 hingga 1806. Kala itu kekaisaran Jerman nyaris menguasai seluruh daratan Eropa membentang dari wilayah Jerman, Austria,

Swiss, Liechtenstein, Belgia, Belanda, Luxemburg, Republik Czech, Slovenia, hingga ke sebelah timur Perancis, utara Italia, dan barat Polandia. Wilayah tersebut bergabung dalam rentang masa ratusan tahun. 214 Sehingga dari sana ketika Hitler berkuasa nantinya kebijakan politik yang ia terapkan sangat ekspansif dan megalomania.

Pengalamannya selama di Wina yang menyedihkan sebagai gelandangan juga menimbulkan kebencian Hitler yang ganjil terhadap orang-orang Yahudi.

Dalam bukunya Mein Kampf, Hitler menyatakan ia ingat benar bagaimana ia menjadi seorang anti semit atau pembenci bangsa Yahudi. Dikatakan bahwa ketika ia sedang menjelajahi Inner City, tiba-tiba ia bertemu dengan lelaki

(dikatakan oleh Hitler sebagai hantu) dengan memakai kain kafan hitam yang panjang dan juntaian rambut hitam. Penampilannya yang kelihatan aneh menimbulkan pertanyaan dalam pikirannya, yaitu: “Adakah dia seorang Yahudi?”

Namun makin lama dia memperhatikan, pertanyaanya berubah menjadi: “Apakah dia seorang Jerman?”215 William L. Shirer menulis pandangan Hitler tentang

Yahudi, yaitu:

Kemana saja aku pergi, aku mulai melihat orang-orang Yahudi dan semakin banyak aku melihat mereka semakin jelas bagiku bahwa mereka berbeda dengan umat manusia lainnya. Timbul rasa jijik padaku. Saya mulai membenci mereka. Saya menjadi anti semit.216

214 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933-1945)”, op. cit., hlm. 4. 215 Adolf Hitler, op. cit., hlm. 68. Lihat juga Mein Kampf dalam http://www.hitler.org/writings/Mein_Kampf/mkv1ch01.htm, op. cit.. 216 William L. Shirer, Bangkit dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105

Dalam bukunya, Mein Kampf, Hitler menggambarkan orang Yahudi, yaitu:

Dari penampakan luar mereka, kau bisa mengatakan bahwa mereka bukanlah pencinta air (tidak suka mandi) untuk membuatmu kecewa, kau kerapkali mengetahuinya dengan mata tertutup. Selanjutnya aku sering sakit perut karena bau badan pemakai kafan ini. Belum lagi, pakaian mereka tidak bersih dan penampilan loyo mereka secara umum. Semua ini hampir tidak bisa dikatakan sangat menarik; tetapi ini benar-benar menjijikan ketika selain fisik mereka yang tidak bersih, kau menemukan noda-noda moral pada orang-orang terpilih ini...... Adakah bentuk sampah atau kejahatan, terutama dalam kehidupan budaya, tanpa setidaknya melibatkan orang Yahudi? Bahkan ketika kau memotong-motong tubuh Yahudi dengan hati-hati, maka kau temukan semacam lava dalam sebuah tubuh yang membusuk, yang seringkali dipusingkan oleh cahaya mendadak sebuah kike.217

Hitler menganggap kegagalan hidupnya di Wina di mana dia hidup sebagai gelandangan dikarenakan orang Yahudi. Dalam bukunya, Julian Archer menulis:

“Sepanjang yang pernah dialami, saat itulah terjadi perubahan terbesar dalam hidupku” tulisnya dalam otobiografinya Mein Kampf. “Karena saya menjadi warga dunia yang rendah, maka saya menjadi anti Semit yang fanatik. Di manapun saya pergi, saya mulai dengan memandang orang Yahudi.”218

Di atas telah dikemukakan sifat Hitler yang mungkin dapat dikatakan bersifat negatif. Namun tidak semua sifat Hitler bernilai negatif, tetapi ada juga yang positif yang mencerminkan pemimpin yang baik. Hitler terkenal dengan orang yang mempunyai visi misi yang jelas, berkemauan keras, dan pantang menyerah dalam mencapai visi misinya itu. Hal ini nampak dalam riwayat hidup

Hitler sedari kecil sampai ia meninggal. Semasa kecil, Hitler telah mengimpikan dirinya menjadi pelukis walaupun hal itu ditentang oleh ayahnya, sehingga ia

217 Adolf Hitler, op. cit., hlm. 70. Lihat juga Mein Kampf dalam http://www.hitler.org/writings/Mein_Kampf/mkv1ch01.htm, op. cit.. 218 Jules Archer, 2004, Kisah Para Diktator Biografi Politik Para Penguasa Fasis, Komunis, Despotis, dan Tiran, Narasi, Yogyakarta, hlm. 142.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106

harus bertengkar dengan ayahnya. Untuk mewujudkan impiannya itu ia masuk ke sekolah Academy of Art di Wina namun gagal. Walau dia gagal masuk namun dia tidak menyerah, dia mencoba lagi namun gagal lagi, barulah ia memendam impiannya untuk menjadi pelukis.

Ketegaran hidupnya ia tunjukkan ketika Hitler hidup sebagai gelandangan di Wina. Hidup yang serba susah dan kegagalan Jerman dalam PD I mendorong

Hitler untuk ikut dalam perpolitikan, menjadi penguasa di Jerman, dan berambisi untuk menjadikan Jerman bangsa penguasa di muka bumi ini. Berkat segala daya upayanya, akhirnya Hitler berhasil mencapai apa yang diinginkan walaupun untuk mencapai impian tersebut Hitler mengobarkan perang yang meregut ribuan jiwa manusia.

Jika di atas telah dilihat watak atau sifat Hitler, namun bagaimana sosok

Hitler sebenarnya. Dalam masa kecil atau remajanya, temannya, Kubizek menggambarkan Adolf Hitler sebagai pemuda bermuka pucat, kurus, bersikap pemalu dan pendiam.219 Di sini tampak bahwa Adolf Hitler seperti anak pada umumnya, namun Hitler memiliki satu kelebihan yang ada dalam fisiknya yang nantinya membantu dirinya dalam meraih kekuasaan, yaitu matanya yang bersinar luar biasa. Mata yang berdaya hipnotis, mata yang telah menarik dan menundukkan orang-orang pandai seperti Albert Speer220 yang berpikiran dingin.

Mata yang seperti mengandung kekuatan magnetis.221

219 William L. Shirer, Bangkit dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 14. 220 Albert Speer merupakan Menteri Persenjataan dan Produksi Perang yang mengumumkan di Nuremberg bahwa 40 % dari tawanan perang dipekerjakan dalam produksi senjata dan amunisi serta dalam industri bantuan pada tahun 1944 nantinya. Lihat William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 947. 221 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 45.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107

Dalam bukunya P.K. Ojong menjelaskan bahwa semasa sekolah, gurunya yang bernama Gissinger tertarik oleh mata Hitler itu yang dikatakannya bersinar.

Ibu Kubizek setelah bertemu dengan Adolf Hitler pun kemudian mengatakan kepada putranya: “Alangkah luar biasanya mata sahabatmu itu.” Dalam nada suara Ibu Kubizek itu lebih terlihat perasaan takut daripada perasaan bangga.

Orang lain menamakan mata Hitler seperti “mata dewa” namun terlihat kejam. 222

Kelebihan mata Hitler yang bersinar dan terlihat kejam ini sangat membantu dirinya meraih apa yang dicita-citakan olehnya di samping kemampuan oratornya yang mampu menghipnotis dan mempengaruhi rakyat Jerman untuk mendukung dirinya.223

B. Latar Belakang Geografi

Selain didorong oleh keinginan dari dalam dirinya seperti yang telah dijelaskan di atas, terdapat faktor lain yang mendorong Hitler untuk membangun kembali kejayaan Jerman, yang salah satunya adalah faktor geografi. Faktor geografis di sini maksudnya adalah tentang wilayah kekuasaan negara Jerman dilihat dari sejarahnya. Dari hal ini akan dilihat bagaimana perkembangan wilayah

Jerman dilihat dari masa penyatuan Jerman (pada era Bismarck) sampai sebelum

Hitler berkuasa (Führer) di Jerman.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Jerman pada masa

Imperium Jerman Kuno (berjaya antara tahun 962 – 1806) mampu menguasai daratan Eropa membentang dari wilayah Jerman, Austria, Swis, Liechtenstein,

222 Log. cit.. 223 Untuk melihat bagaimana sosok Sang Führer, Adolf Hitler dapat dilihat pada Lampiran I hlm. 360.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108

Belgia, Belanda, Luxemburg, Republik Czech, Slovenia, hingga ke sebelah timur

Perancis, utara Italia, dan barat Polandia. Setelah penyatuan negara-negara Jerman yang diprakarsai oleh Otto von Bismarck, maka negara Jerman berdiri dengan bentuk pemerintahan kerajaan. Bentuk pemerintahan kerajaan ini terbagi menjadi

2 periode. Hal ini yang kemudian mendasari Hitler menamakan pemerintahannya dengan nama Third Reich (Reich Ketiga).

Pemerintahan pertama atau Reich pertama dipegang oleh Wilhelm I (1797 –

1881)224. Dia merupakan kaisar pertama setelah penyatuan negara Jerman. Selama memerintah dia dibantu oleh diplomat dan negarawan yang menjadi arsitek pembentukan Jerman bersatu, yaitu Otto von Bismarck (1815 – 1898)225.

Sedangkan tokoh militernya adalah Albert von Roon226 yang menjadi Menteri

Perang sejak 1859 dan Helmuth von Moltke227 yang menjadi Kepala Staf Umum

224 Wilhelm I merupakan raja Prusia periode 1861–1888 dan sekaligus Kaisar Pertama periode 1871–1888. Ia menjadi wali untuk kakaknya Friedrich Wilhelm IV yang menjadi lemah pikirannya (1858–1861). Lihat Marwati Djoened Poesponegoro, 1980, Tokoh dan Peristiwa Dalam Sejarah Eropa 1815–1945, Erlangga, Jakarta, hlm. 279. 225 Otto von Bismarck atau yang bernama lengkap Otto Eduard Leopold von Bismarck. Dia menjadi terkenal setelah revolusi 1848 di Jerman. Ia menjadi wakil Prusia dalam Parlemen Federasi di Frankfrut dari Konfederasi Jerman (1851–1858), Duta Besar di St. Petersburg (1859–1862) dan di Paris (1862), kemudian ia diangkat sebagai Presiden Kabinet Prusia dan Menteri Luar Negeri (1862). Ia mempunyai politik Blut und Eisen di mana ia ingin mengakhiri Austria sebagai sebuah negara Jerman dan mengganti Perancis sebagai “penengah” Eropa. Untuk tujuan tersebut, ia mengadakan perang dengan Denmark mengenai Schleswig–Holstein (1864), Austria (1866), dan Perancis (1870 –1871). Kekaisaran Jerman diproklamasikan (1871) dan Bismarck menjadi kanselir pertama kekaisaran. Karena tidak ada kesepakatan tentang politik dalam maupun luar negeri antara Bismarck dan Wilhelm II (pengganti Wilhelm I), Negarawan – Kanselir ini dipaksa untuk mengundurkan diri pada tahun 1890. Lihat Ibid., hlm. 37–38. 226 Albert von Roon yang bernama lengkap Albrecht Theodor Emil von Roon (1803–1879) adalah militer dan negarawan Prusia. Ia juga menjabat sebagai Anggota Staf Umum (1836) dan Menteri Peperangan Prusia (1859–1873). Terkenal dengan organisasi tentara Prusia yang efektif, sehingga memungkinkan mobilisasi yang cepat, yang membawa kemenangan atas Austria (1866) dan Perancis (1870 –1871). Lihat Ibid., hlm. 230. 227 Helmuth Karl Benhard von Moltke atau yang lebih dikenal dengan nama Helmuth von Moltke (1800 – 1891) merupakan Marsekal Prusia, ahli strategi perang yang sangat berpengaruh atas perkembangan dan watak tentara Prusia. Reorganisasi tentara merupakan jasanya yang baik. Sebagai ahli strategi, terbukti dalam Perang Prusia-Denmark (1864), Prusia-Austria (1866),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109

Angkatan Perang, mereka berdua ini merupakan pembangun militer Jerman

(mulai dengan Prussia dulu).228

Tokoh-tokoh tersebut telah berjasa kepada negara Jerman dalam mempersatukan wilayah Jerman. Berkat jasa-jasa mereka, daerah-daerah seperti

Hohenzollern (1849), Schleswig-Holstein (Denmark, 1865), Hanover (1866),

Hesse-Kassel (1866), Nasau (1866), Mecklenburg-Scwerin, Oldenburg,

Schaumburg-Lippe, Lippe-Detmold, Waldeck, Bavaria, Thuringian States, dan

Saxony masuk dalam kekuasaan Prussia. Keberhasilan ini membuat Bismarck mengumumkan terbentuknya kekaisaran Jerman dengan kaisar pertamanya adalah

William atau Wilhelm I pada tanggal 18 Januari 1871 di Istana Versailles.229

Kekalahan Perancis melawan Jerman pada awal Januari 1871 memaksa

Pemerintah Paris menyetujui Perdamaian Paris dan Frankfrut tanggal 20 Mei 1871 yang menentukan bahwa daerah Alsace-Lorraine diserahkan kepada Kekaisaran

Jerman. 230 Antara tahun 1884 – 1885 Jerman dapat menguasai daerah-daerah

Afrika Barat Daya dan Afrika Timur, yaitu Tanganyika, Cameron, dan Togo.

Dengan demikian pada abad XIX dunia Eropa amat didominir oleh Bismarck.231

Dari sini dapat dilihat bahwa pada era Bismarck, keberhasilan yang dicapai dalam geografi adalah penyatuan wilayah Jerman Utara dan Selatan di samping mendapatkan wilayah Schleswig-Holstein dari Denmark, Alsace-Lorraine dari

Prusia – Perancis (1870 – 1871) taktiknya berhasil. Atas jasanya ini, ia diberi gelar Graf. Lihat Ibid., hlm.170 – 171. 228 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 21. 229 Pengumuman terbentuknya Kekaisaran Jerman di Istana Versailles ini sebagai bentuk ejekan Jerman (Bismarck dalam hal ini) kepada Perancis atas kekalahan Perancis melawan Jerman. 230 Ibid., hlm. 23. Untuk mengetahui lebih jelas wilayah kekuasaan Jerman pada masa penyatuan Jerman 1848 – 1871 akibat peranan Bismarck dapat dilihat pada Lampiran IV hlm. 363. 231 Ibid., hlm. 26.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110

Perancis, daerah-daerah Afrika Barat Daya dan Afrika Timur yaitu Tanganyika,

Cameron, dan Togo. Imperium Jerman rancangan Otto von Bismarck ini yang kemudian disebut-sebut sebagai Reich Pertama atau basis Reich Ketiga yang akan digelar Hitler.232

Kepemimpinan Hitler yang megalomania dengan kekuasaannya yang bersifat ekspansif ini juga didasarkan dari Reich Kedua yaitu Jerman di bawah kepemimpinan Kaisar William II (1888 – 1918)233. Walaupun prestasinya dalam penguasaan wilayah tidak ada, namun William II ini terkenal dengan politik luar negerinya yang agresif dan ekspansif. Akibat politik luar negerinya ini maka

Jerman diseretnya ke dalam peperangan yang menglobal yaitu PD I. Hal ini yang mendasari Hitler mengapa nantinya politik luar negerinya juga bersifat ekspansionis sehingga dia menjadi pemimpin yang dikenal megalomania.

Keberhasilan yang dicapai oleh Bismarck ditambah dengan sifat William II yang sangat ekspansionis membuat bangsa Jerman merasa dirinya adalah bangsa terunggul, bangsa yang berhak menguasai dan memimpin dunia. Namun impian ini musnah ketika yang terjadi adalah Jerman kalah dalam PD I. Lebih buruknya lagi Jerman harus terpuruk dengan adanya Perjanjian Versailles yang sangat merendahkan bangsa Jerman. Dalam Perjanjian Versailles mengenai geografis wilayah Jerman ditetapkan bahwa:

232 “Nazi Special Forces”, op. cit., hlm. 4. 233 William II (1859 – 1941) merupakan kaisar Jerman kedua (1888 – 1918). Ia mengadakan ekspansi kolonial, intervensi di Maroko (1911). Ia juga membangun armada Jerman secara besar-besaran. Ia berpihak pada Austria – Hongaria melawan Serbia pada tahun 1914 dan pecahlah PD I. Makin lama berperang, makin mundur prestasinya. Ia melarikan diri ke Nederland tanggal 6 November 1918 dan turun tahta tanggal 28 November 1918. Lihat Marwati Djoened Poesponegoro, op. cit., hlm. 280.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111

1. Di wilayah bagian barat, Jerman harus: a) menyerahkan Alsace-Lorraine kepada Perancis, b) menyerahkan Moresnet, Eupen, dan Malmedy kepada Belgia kendati untuk daerah terakhir harus segera diadakan plebisit, c) daerah Saar selama 15 tahun di bawah pemerintahan komisi internasional dan selama itu Perancis boleh melakukan penambangan batu bara, setelah itu harus diadakan plebisit apakah rakyat mau bergabung pada Jerman atau Perancis. 2. Di wilayah bagian utara, rakyat Schleswig harus mengadakan plebisit guna mengetahui kehendak mereka mau bergabung dengan daerah mana. 3. Di wilayah bagian timur, Jerman harus menyerahkan Posen dan Pressia Barat kepada Polandia dan Upper Silesia (Silesia Atas) diadakan plebisit; sedangkan Danzig dijadikan kota bebas, kendati dalam ikatan dengan Polandia, dan di Prussia Timur diadakan plebisit apakah masih mau tetap bergabung dengan Jerman atau Polandia. 4. Semua daerah koloni Jerman diserahkan kepada Sekutu di mana LBB bertindak sebagai pengawas dalam permandatannya.234

Keputusan dalam Perjanjian Versailles ini memang dibuat oleh Sekutu secara sepihak untuk memperlemah bangsa Jerman.

Hitler yang lahir di Austria namun mengaku dirinya adalah bangsa Jerman, juga memiliki pandangan yang sama dengan bangsa Jerman lainnya. Hitler memimpikan betapa Jerman nantinya harus menjadi tuan di bumi ini, lord of the earth. Suatu konsep hidup atau istilah favorit Hitler, Weltanschauung dimasukkan dalam bukunya, Mein Kampf.235 Hitler bermimpi bahwa hanya dengan kecukupan ruang untuk hidup maka terjaminlah suatu bangsa untuk bebas bereksistensi. Untuk hal itu maka Partai Nazi harus mempunyai keberanian memimpin bangsa Jerman untuk terus maju sepanjang jalan, yang akan membawa mereka ke ruang hidupnya yang terbatas sekarang ke tanah yang baru yang akan menjadi sumber pangan atau pun basis kekuatan politik. Tanah baru itu akan

234 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 49. Untuk mengetahui lebih jelas tentang wilayah Jerman setelah PD I dapat dilihat pada Lampiran V hlm. 364. 235 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 –1945)”, op. cit., hlm. 13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112

menjadi milik Jerman. Berdasarkan impiannya itulah maka Jerman Nazi dengan mudahnya melakukan Anschluss atau pencaplokan serta agresi ke negara-negara lain di sekitarnya. Dari sinilah Lebensraum atau ruang hidup benar-benar menjadi obsesi Hitler sampai saat terakhir hidupnya.236

Alasan Hitler akan butuhnya Lebensraum atau ruang hidup bagi bangsa

Jerman dikemukakan oleh Erik H. Erikson. Dalam bukunya Jati Diri,

Kebudayaan, dan Sejarah, Erikson menjelaskan bahwa faktor geografis politik mendorong bangsa Jerman untuk bersifat ekspansionis. Negeri Jerman terletak di tengah-tengah benua Eropa. Dengan keadaan yang seperti itu mereka merasa dikepung oleh daerah-daerah di sekelilingnya. Dari sana timbullah kebutuhan akan suatu wilayah yang lebih luas untuk bernafas bebas.237 Lebih lanjut dalam bukunya, Suparno menulis alasan Hitler sangat membutuhkan ruang hidup atau wilayah baru yang lebih luas adalah karena:

1. Kepadatan Penduduk

Sekitar tahun-tahun Hitler tinggal di Jerman saat itu sudah ada 80 juta orang

Jerman di Eropa. Menurut ramalan Hitler dalam masa 100 tahun lagi akan

menjadi tiga kali lipat lebih. Maka mulai saat itu pula ia memandang perlu

adanya Lebensraum. Dan sudah selayaknya bangsa Jerman untuk merebut

tanah Slavik.238

236 Ibid., hlm. 14. 237 Erik H. Erikson, 2001, Jati Diri, Kebudayaan, Dan Sejarah (terj. Agus Cremers), LBAN, Flores, hlm. 49. 238 Suparno, 1984, Sejarah Eropa Runtuhnya Naziisme Hitler (Reader), IKIP PGRI, Yogyakarta, hlm. 19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113

2. Kepentingan dalam koloni-koloninya

Jerman menyatakan untuk mengambil kembali koloni-koloninya yang telah

hilang sejak 1919 karena Perjanjian Versailles. Di samping karena kepadatan

penduduk, Hitler menuntut adanya perluasan wilayah berkaitan dengan koloni

ini adalah karena didorong dua faktor, yaitu: (a) adanya tekanan-tekanan dunia;

(2) Jerman harus mempunyai koloni-koloni untuk perlombaan barang-barang,

tempat berekspansi harus mempunyai pasaran sendiri bagi pelemparan barang-

barang dan penanaman modalnya. Untuk mencari pengaruh terhadap koloni-

koloninya maka Hitler memberikan janji-janji tentang abad kemanusiaan dan

perspektif dari “Kebahagiaan, Kesejahteraan, dan Kemerdekaan bagi semua

rakyat kecil”. Sehingga dari sana Hitler berusaha untuk menarik koloni-

koloninya agar bergabung dalam negara Jerman. 239

Di samping faktor geografis politik negara Jerman yang terletak di tengah- tengah benua Eropa, alasan Hitler melakukan Anschluss atau pencaplokan adalah karena kekalahan Jerman pada PD I. Perjanjian Versailles yang menandai kekalahan Jerman terhadap Sekutu telah membuat Jerman kehilangan daerah- daerah yang penting bagi perekonomian Jerman seperti yang telah dijelaskan di atas. Menurut pandangan Hitler, Perjanjian Versailles ini telah merendahkan bangsa Jerman yang agung. Hitler yang sangat mengagung-agungkan bangsa Arya

Jerman ini merasa terhina dan sakit hati terhadap Sekutu dengan adanya

Perjanjian Versailles.

239 Ibid., hlm. 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114

Dalam majalah “Kedigdayaan Nazi Jerman (1939 – 1945)” dikatakan bahwa sejak awal Hitler telah menunjuk Perancis sebagai pengahalang pertama yang harus disingkirkan lewat suatu perjuangan yang menentukan. Ia menyebut

Perancis sebagai musuh bebuyutan, mortal enemy dari bangsa Jerman. 240 Hal ini tidaklah mengherankan sebab dilihat dari sejarahnya Jerman pada masa Bismarck telah terjadi perang antara Jerman dan Perancis tahun 1870 – 1871 mengenai

Alsace-Lorraine yang dimenangkan oleh Jerman. Kekalahan Jerman pada PD I menjadi sarana bagi Perancis untuk membalas dendam ke Jerman. Di samping

Perancis mendapat daerah Alsace-Lorraine dan daerah Saar, Perancis juga menuntut sejumlah ganti rugi kepada Jerman di mana Jerman harus membayar 63 milyar frank emas, harus menyerahkan tangkapan ikan sebanyak 200.000 ton tiap tahun selama 5 tahun dan sejumlah batu bara. Jika pada perkembangannya sikap

Inggris dan Amerika melunak, Perancis justru lebih keras lagi terhadap Jerman maka tidak heran jika Hitler menunjuk Perancis sebagai penghalang utama ekspansi Jerman. Lebih lanjut Hitler mengungkapkan jika Perancis telah dihancurkan maka barulah bangsa Jerman dapat melakukan ekspansi ke mana pun. 241

Melalui propagandanya, Hitler menyerukan ke hadapan rakyat Jerman akan keunggulan ras Arya Jerman. Atas keunggulan ras Arya ini maka Hitler berkeyakinan bahwa mereka berhak atas ruang hidup (Lebensraum) yang lebih luas lagi. Banyak orang Jerman mendukung Hitler. Hal ini dikarenakan situasi politik ekonomi saat itu sangat mendukung bagi tercapainya cita-cita Hitler.

240 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 14. 241 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115

Rakyat Jerman sangat marah sekaligus benci terhadap Sekutu akibat adanya

Perjanjian Versailles, sehingga ketika Hitler menawarkan kebangkitan kembali kejayaan Jerman, hal ini langsung dapat diterima oleh rakyat Jerman. Mereka pun percaya bahwa Reich Ketiga harus dibangun berdasarkan konsep keunggulan ras

Arya yang mereka miliki. 242

Cita-cita Hitler akan ruang hidup (Lebensraum) sebagai jalan dari kebangkitan kembali keunggulan Jerman seperti era Bismarck banyak diilhami oleh Kaum Pan Jerman. Kaum Pan Jerman menyerukan bahwa semua orang yang berbahasa Jerman di Austria atau Eropa Timur harus menjadi bagian kemaharajaan Jerman, bahwa Jerman harus menaklukkan negara-negara tetangga untuk menyebarkan kebudayaannya yang unggul, bahwa semua bangsa tidak boleh tidak terlibat dalam pertarungan hidup dan mati demi kemenangan bagi yang terkuat (the survival of the fiftest).243

Kaum Pan Jerman menginginkan untuk mempersatukan bangsa-bangsa

Swis, Belanda, Skandinavia, dengan bangsa Jerman dalam suatu Persaudaraan

Besar Jenis Bangsa Nordik.244 Hal inilah mengapa pada sekitar tahun 1938 – 1939

Hitler melakukan aneksasi ke Austria, Cekoslowakia (dulu bagian dari Austria),

Polandia, Norwegia, Denamrk, Begia, dan Belanda. Pada akhirnya Hitler melakukan serangan ke Uni Soviet dan Inggris untuk membuktikkan bangsanya adalah ras terunggul, walaupun hal ini menjadi kekalahan dan menghancurkan

Third Reich yang dibangunnya nantinya. Namun harus diakui oleh semua orang

242 Ibid., hlm. 13 243 Jack Snyder, 2003, Dari Pemungutan Suara ke Pertumpahan Darah: Demokratisasi dan Konflik Nasionalis, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta, hlm. 106. 244 Hans Kohn, op. cit., hlm. 91.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116

bahwa Hitler telah berhasil membangun kembali kejayaan Jerman melalui penyatuan wilayah-wilayah Jerman dan penguasaan negara-negara lainnya.

C. Latar Belakang Ekonomi

Bidang ekonomi memegang peranan penting bagi ambisi Hitler dalam pembangunan kembali kejayaan Jerman. Bidang ekonomi menjadi faktor utama keberhasilan Hitler dalam mendapatkan simpati dan dukungan rakyat Jerman.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kejayaan Jerman pada era Bismarck telah membuat orang Jerman merasa bangsanya adalah bangsa yang unggul dibandingkan bangsa lainnya. Namun Perjanjian Versailles yang menandai kekalahan Jerman telah menghancurkan impian orang Jerman. Perjanjian

Versailles membuat bangsa Jerman terpuruk dan hancur perekonominya.

Perjanjian Versailles dibuat oleh Sekutu memang bertujuan untuk menghancurkan bangsa Jerman di samping bangsa Jerman sendiri telah hancur perekonomiannya akibat biaya perang yang dikeluarkannya.

Dalam Perjanjian Versailles mengenai perekonomian diatur bahwa Jerman harus memberi ganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan oleh perang, kendati persetujuan final masih akan diadakan 1 Mei 1921, di mana Jerman harus membayar $ 5 milyar dalam waktu 30 tahun, harus meyerahkan hasil tangkapan ikan sebanyak 200.000 ton tiap tahun selama 5 tahun, dan sejumlah besar batu baranya harus diserahkan kepada Perancis, Belgia, serta Italia selama 10 tahun. 245

Namun dalam perkembangannya berturut-turut diadakan konferensi untuk

245 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117

menetapkan jumlah pampasan perang yang harus dibayar oleh Jerman: tahun 1920 di Boulogne adalah 269 milyar frank emas, dengan perincian Perancis 52 %,

Inggris 22 %, Italia 10 %, Belgia 8 %. Kemudian tahun 1921 di Paris diadakan konferensi di mana Jerman diharuskan membayar 236 milyar frank emas.

Keduanya ditolak oleh Jerman, yang kemudian Sekutu berunding lagi di London tahun 1921 dengan kesepakatan Jerman harus membayar 132 frank emas.246

Jerman akhirnya menerima keputusan London 1921 ini.

Di samping Jerman harus membayar pampasan perang, dalam Perjanjian

Versailles diatur juga bahwa Jerman harus menyerahkan tanah jajahan (koloni) atau sejumlah wilayah yang diduduki Jerman yang kaya akan SDA-nya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Penyerahan tanah jajahan berarti Jerman kehilangan sumber-sumber bahan mentah yang sangat penting bagi kehidupan perekonomian dan industrinya. Jerman akan kehilangan beberapa sumber penting dalam negerinya seperti batu bara, besi, dan tempat-tempat strategis serta sungai- sungai sebagai urat nadi perekonomian Jerman. Hal itu semua membawa akibat buruk bagi Jerman. 247 Keadaan ekonomi Jerman yang semula begitu maju telah menjadi kacau balau, semua infra struktur, lahan pertanian hancur, industri porak poranda, yang tersisa pun diangkut oleh Sekutu. 248 Rakyat Jerman menjadi menderita, susah dan banyak di antaranya menjadi pengganguran.

Untuk mengatasi keadaan ekonomi yang kacau balau, pemerintah Republik

Weimar (pengganti Kekaisaran Jerman) mengeluarkan uang mark banyak sekali dengan maksud untuk mencukupi kebutuhan. Tetapi sebaliknya yang terjadi

246 Ibid., hlm. 58. 247 Suparno, op. cit., hlm. 8. 248 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”, op. cit., hlm. 78.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118

justru menambah dan mendatangkan malapetaka bagi negara Jerman sehingga timbul inflasi uang mark yang menghebat. Dalam buku Hitler And Germany, B.J.

Elliot memberikan data nilai tukar mata uang mark dengan 1 dollar dari tahun

1914 sampai dengan 1923 adalah:

1914 4.2 mark 1919 8.9 mark 1921 (Nov.) 70 mark 1922 (Jan.) 192 mark 1922 (Aug.) 1,000 mark 1923 (Jan.) 18,000 mark 1923 (July) 160,000 mark 1923 (Aug.) 1,000,000 mark 1923 (Nov.) 4,200,000,000 mark 249

Dalam bukunya Suparno menjelaskan bahwa kecepatan depresi di Jerman ditunjukkan oleh kenyataan bahwa pound sterling Inggris mencapai 770 mark pada bulan Desember 1921, pada bulan Agustus 1922 mendekati 3 ribu mark, pada bulan Desember 1922 lebih dari 34.000 mark dan pada tahun 1923 pound sterling Inggris mencapai 19 bilyun mark.250 Demikian hebatnya inflasi uang mark membuat situasi ekonomi negara makin memburuk. Lebih-lebih ditambah dengan budget negara Jerman sendiri yang terus meningkat sejak tahun 1924 sampai

1928. John W. Wheeler dan Bennett mencoba memberikan daftar budget tahunan

Jerman antara tahun 1924 sampai 1932 sebagai berikut:

1924 490 million marks 1925 633 million marks 1926 704 million marks 1927 759 million marks 1928 827 million marks 1929 752 million marks 1930 787 million marks

249 B.J. Elliot, 1968, Hitler And Germany, Longmans, London, hlm. 40. 250 Suparno, op. cit., hlm. 8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119

1931 759 million marks 1932 766 million marks251

Inflasi yang terus meninggi mengakibatkan Jerman mengalami keruntuhan ekonomi sehingga Jerman tidak mampu membayar kerugian perang. Daerah Ruhr yang merupakan salah satu sumber penting bagi kehidupan perekonomian Jerman diduduki Perancis sebagai konsekuensi sebelum Jerman dapat melunasi utang perangnya. Tetapi Perancis sendiri yang akhirnya menderita kerugian sebab dua faktor, yaitu:

1. Inflasi di Jerman juga membahayakan kedudukan Perancis di daerah tersebut. 2. Pemilihan umum menghasilkan kemenangan bagi pihak sosialis (Herriot – Briand) yang bersemangat kompromi.252

Dari sana maka diadakan kompromi lagi mengenai pampasan perang

Jerman, yaitu Konferensi London 1924. Dalam konferensi ini Charles G. Dawes mengajukan rencana 253 yang intinya: pampasan perang harus dilepaskan dari bidang politik, soal ekonomi harus dibicarakan tersendiri; sedang Komisi Urusan

Pampasan Perang dibubarkan, diganti seorang wakil saja yaitu Pauker Gilbert dari

251 John W. Wheeler dan Bennett, 1967, The Nemesis of Power: The German Army in Politics 1918 –1945, Macmillan, New York, hlm. 187. 252 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 59. 253 Rencana tersebut terkenal dengan nama Rencana Dawes 1924-1929. Rencana Dawes merupakan laporan mengenai problem ekonomi dan pembayaran kerugian perang oleh Jerman yang dihasilkan oleh suatu Komisi Sekutu yang diketuai oleh Charles G. Dawes, politikus Amerika. Rancangan tersebut menolong Jerman untuk memenuhi kewajiban-kewajiban perjanjian dalam periode tahun 1924 –1929. Isi rancangan tersebut antara lain: (1) pengeluaran dan peredaran uang baru untuk mengganti mark yang mengalami inflasi; (2) pembayaran kerugian perang adalah satu milyar mark emas setahun selama lima tahun, akan naik pada akhir lima tahun sampai dua milyar lima ratus juta mark; (3) reorganisasi Reichbank Jerman di bawah pengawasan Sekutu; (4) Jerman harus diberi pinjaman sebesar 800 milyar mark; (5) evakuasi daerah Ruhr; Seorang Agent – General harus ditugaskan untuk melaksanakan tersebut. Pada tahun 1925 Dawes mendapat Hadiah Nobel untuk Perdamaian. Lihat Marwati Djoened Poesponegoro, op. cit., hlm. 70 – 71.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120

Amerika Serikat.254 Rencana Dawes ini bertujuan untuk menstabilisasikan uang mark dan mengadakan keseimbangan dalam budget Jerman yang mulai dilaksanakan tahun 1924.255 Rencana Dawes ini ternyata membawa perekonomian yang positif bagi pemulihan ekonomi Jerman sebagai akibat usaha Jerman yang giat dengan mengadakan:

1. Perjanjian perdagangan dengan Inggris, Belgia, Italia, Belanda, Spanyol dan Perancis. 2. Penanaman modal AS di Jerman: sebagian dari laba untuk pampasan perang. Jerman memang tetap berhutang, khususnya kepada AS. Hal ini mengakibatkan perkembangan ekonomi kurang segera berakar kendati mengalami kemajuan. 256

Pada tahun 1929 berakhirlah rencana Dawes, karena itu negara Eropa bergegas menyusun program baru yang terkenal dengan Rencana Young. Program

Young ini disepakati dalam Konferensi Den Haag.257 Rencana Young 1929 ini antara lain menetapkan pembayaran kerugian perang sebanyak 8 miliar yang dibayarkan dalam 58 angsuran tahunan dan pendirian suatu Bank Internasional

Settlement (BIS) untuk mengatur semua pembayaran. Rencana Young ini mengalami kegagalan karena timbulnya krisis ekonomi dunia dalam tahun

1929.258 Krisis ekonomi yang melanda dunia ini tentu saja berdampak bagi perekonomian Jerman. Perekonomian Jerman yang berkat adanya Rencana Dawes sudah meningkat kini jatuh lagi dengan adanya krisis ekonomi dunia ini.

254 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 59. 255 Suparno, op. cit., hlm. 10. 256 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 60. 257 Log cit.. 258 Louis L. Snyder, 1955, Dunia Dalam Abad Ke 20 (terj.) Suwarno Hadiatmodjo, Djaja Sakti, Djakarta, hlm. 55.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121

Dalam tahun 1931 Presiden Hoover dari AS mengusulkan untuk menunda selama 1 tahun pembayaran utang perang dan pembayaran kerugian perang itu.

Pada tahun berikutnya 1932 dalam Perjanjian Lausanne akhirnya Jerman ditetapkan untuk membayar kerugian perang sebesar 714 juta berupa obligasi kepada BIS.259 Meskipun dalam pembayaran utang dan kerugian perang itu telah diperingan atas usaha Dawes Plan, Young Plan, persetujuan Presiden Hoover, dan

Perjanjian Lausanne, Jerman tetap tidak dapat sembuh dari kekacauan ekonomi, lebih-lebih disusul timbulnya krisis ekonomi dunia.260 Hanya dengan pecahnya

PD II segala pertentangan mengenai masalah utang yang ditimbulkan oleh PD I dapat berhenti. 261

Dalam bukunya, Sutarjo Adisusilo menjelaskan bahwa krisis-krisis ekonomi dan politis telah menyebabkan pembubaran soal pampasan perang dan soal perlucutan senjata bagi bangsa Jerman. 262 Lebih lanjut Suparno menulis bahwa krisis ekonomi dunia ditambah dengan kekacauan ekonomi di negara

Jerman membuat pemerintah Republik Weimar makin tidak populer di kalangan rakyat Jerman. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, yaitu:

1. Pemerintah Republik tidak dapat mengatasi kekacauan ekonomi. 2. Timbulnya kesukaran umum dan pengangguran terus meningkat dalam tahun 1930 mencapai 3 juta orang. 3. Beban rakyat bertambah berat sebab penarikan pajak begitu tinggi dan potongan-potongan biaya yang tinggi pula. 4. Pemerintah Republik tidak berhasil mengatasi inflasi uang mark. Rakyat tidak dapat terangkat dalam lembah kemiskinan. 5. Golongan menegah jatuh. 6. Pemerintah Republik tidak dapat memberikan ruang hidup yang luas.

259 Ibid., hlm. 56. 260 Suparno, op. cit., hlm. 10. 261 Louis L. Snyder, op. cit., hlm. 56. 262 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122

7. Pemerintah selalu berkompromi dengan negara-negara Barat dan mau menerima Perjanjian Versailles.263

Dalam masa krisis inilah Hitler dengan Partai Nazinya tampil di panggung politik Jerman dengan menawarkan jalan keluar dari krisis yang berkepanjangan.

Rakyat sudah jenuh dengan krisis multi dimensi yang berkepanjangan dan tidak kunjung terselesaikan oleh Republik Weimar, sementara itu Hitler menawarkan program yang dapat membawa Jerman kembali ke masa-masa kejayaan seperti di bawah pemerintahan Bismarck. Program-program Hitler begitu ambisius, memukau, dan mencekam tetapi rakyat tidak merasa terbebani sebab rakyat tidak diminta apa pun, tetapi hanya diminta dukungan dan kepercayaan total kepada sang pemimpin (Führer).264 Dari sini Hitler mulai menancapkan kekuasaannya di

Jerman dan siap untuk membangun Jerman kembali.

D. Latar Belakang Politik

Latar belakang politik menjadi pembahasan terakhir dalam uraian mengenai latar belakang kebangkitan kembali kejayaan Jerman. Letak politik yang ada pada akhir pembahasan ini karena melalui politik, Hitler berhasil membangun kekuatan untuk mewujudkan impiannya, yaitu kejayaan kembali Jerman. Di samping itu juga, pembahasan mengenai latar belakang sosial – budaya, geografi, dan ekonomi yang telah dibahas sebelumnya akan bersumber pada politik di mana

Hitler akan memanfaatkan semua faktor tersebut untuk menjalankan politiknya dalam mencari simpati dan dukungan rakyat Jerman. Dari hal inilah pembahasan

263 Suparno, op. cit., hlm. 10 – 11. 264 Sutarjo Adisusilo, “Jerman Di Atas Panggung Politik Eropa”, op. cit., hlm. 81.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123

politik diletakkan pada akhir pembahasan dan menjadi pembahasan terpenting yang saling terkait satu dengan yang lain.

Dalam pembahasan latar belakang politik ini akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu usaha Hitler dalam mendaki kekuasaan dan kebijakan Hitler dalam pemerintahan Jerman.

1. Usaha Hitler Dalam Mendaki Kekuasaan

Berbicara mengenai usaha Hitler dalam mendaki kekuasaan tidak akan dapat dilepaskan dengan pembahasan-pembahasan sebelumnya. Dalam pembahasan sebelumnya dikatakan bahwa Hitler tumbuh sebagai gelandangan di

Wina selama kurun waktu 1908 sampai dengan 1912. Pada tahun 1913 Hitler pindah ke kota Munich, ibu kota Jerman sebab ia melarikan diri dari kewajiban masuk misili (wajib militer)265. Ia dikejar oleh polisi Austria sebagai desertir. Dia ditangkap tapi akhirnya dibebaskan dari misili karena tidak sehat. Dia tetap tinggal di Munich sampai Perang Dunia I berkobar.

Pecahnya PD I memberikan kesempatan untuk Hitler melepaskan dirinya dari segala kegagalan dan kekecewaan dalam kehidupannya. Dalam bukunya,

Mein Kampf, Hitler menggambarkan dirinya tentang masa perang ini, sebagai berikut:

“Bagiku masa-masa itu seperti sebuah pembebasan dari perasaan menyakitkan di masa mudaku. Bahkan saat ini aku tidak malu untuk mengatakan

265 Mengenai pelarian Hitler dari wajib militer, P.K. Ojong menjelaskan bahwa setelah Hitler berhasil merebut Austria, tanah airnya sendiri dalam musim semi tahun 1938, Hitler ingat akan perkaranya di tangan polisi mengenai desersinya (tidak melaporkan diri untuk misili) maka dia memberi perintah untuk mencari dokumen yang bersangkutan dengan perkaranya yang tentu saja memalukan itu. Tapi dokumen-dokumen itu tidak dapat ditemukan oleh polisi rahasia Hitler. Dokumen-dokumen itu hilang dari arsip dan baru ditemukan nantinya oleh Dr. Jetzinger. Lihat P.K. Ojong, op. cit., hlm. 48.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124

telah dikuatkan dengan semangat besar. Aku bersujud dan bersyukur pada Tuhan sepenuh hati karena memberiku nasib baik tetap diizinkan hidup saat ini.”266

Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa Hitler sangat senang sekali bahwa dia dapat hidup dalam peperangan. Diajukan oleh Hitler, permintaan pada Raja Ludwig III di Bavaria agar ia diizinkan masuk dalam resimen Bavaria dan izin itu diberikan kepadanya.267 Kini kesenangannya akan peperangan dapat terwujud di mana ia ikut terlibat dalam pertempuran ini sebagai prajurit Jerman.

Dalam buku Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, William L. Shirer menjelaskan bahwa selama perang berlangsung, Hitler membuktikan bahwa dirinya adalah seorang prajurit yang gagah berani. 268 Ia berdinas empat tahun lamanya di front Barat di Perancis sebagai pengantar kabar dalam kompeni dari resimen infanteri cadangan Bavaria yang keenam belas. Suatu hal yang menarik terjadi selama Hitler ikut berperang dalam Perang Dunia I ini, yaitu dua kali ia mendapat luka269 yang cukup serius dan dua kali pula ia diberikan bintang Salib

266 Adolf Hitler, op. cit., hlm. 174. Lihat juga Mein Kampf dalam http://www.hitler.org/writings/Mein_Kampf/mkv1ch01.htm, op. cit.. 267 Mengenai pengajuan dirinya, Hitler menulis bahwa: “Pada tanggal 3 Agustus, aku menyerahkan sebuah petisi pribadi Yang Dipertuan King Ludwig III dengan tujuan meminta izin untuk memasuki sebuah resimen Bavaria …. Betapa gembiranya saat aku menerima jawaban atas permintaanku di hari berikutnya. Dengan gemetar, kubuka dokumen itu; permintaanku dikabulkan dan rasa terima kasih tak terbatas, Beberapa hari kemudian, aku mengenakan jubah yang tidak boleh dilepas sampai hampir enam tahun kemudian”. Lihat Adolf Hitler, op. cit., hlm. 177. Lihat juga Mein Kampf dalam http://www.hitler.org/writings/Mein_Kampf/mkv1ch01.htm, op. cit.. 268 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. Hal serupa dikemukakan dalam Majalah Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945) di mana dikatakan bahwa sebagai prajurit Hitler menunjukkan displin dan semangat tinggi sesuatu yang tadinya dia tidak punyai. Lihat “Kedigdayaan Nazi Jerman”, op. cit., hlm. 8. 269 Luka pertamanya ia dapatkan pada 7 Oktober 1916 dalam Pertempuran Somme ketika dia terluka di lenggannya. Setelah sembuh dari RS di Jerman dia kembali ke Regimen List dan pada tahun 1907 dia dipromosikan menjadi kopral untuk pertempuran Arrs dan Pertempuran ketiga di Ypres. Luka keduanya ia dapatkan pada malam hari tanggal 13 Oktober saat pertempuran Ypres di Lembah Selatan Werwick ketika melawan tentara Inggris. Lihat William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125

Besi (Iron Cross)270 sebagai tanda keberaniannya. Sekalipun demikian kemajuan dirinya sebagai prajurit sangat lambat. Selama empat tahun di front dia hanya naik pangkat dari prajurit biasa menjadi kopral.271 Pada hari-hari terakhir PD I tepatnya tanggal 13 Oktober 1918 ia terluka terkena semburan senjata gas272 pasukan

Inggris dalam pertempuran di Ypres273. Semburan senjata tersebut menyebabkan dirinya mengalami kebutaan sementara dan harus dirawat di rumah sakit.

270 Perihal penghargaannya ini, William L. Shirer menjelaskan bahwa pada bulan Desember 1914 Hitler memperoleh Iron Cross kelas kedua dan pada bulan Agustus 1918 dia menerima Iron Cross kelas pertama. Lihat Log. cit.. 271 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatunja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 21. 272 Pengalaman Adolf Hitler menjadi korban senjata gas dalam PD I tampaknya membuat diktator enggan menggunakan senjata-senjata gas yang dapat menimbulkan malapetaka selama PD II berkobar. Lihat Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 27f. 273 Mengenai pertempuran antara Inggris dan Jerman di Ypres, terjadi peristiwa mengagumkan berkaitan dengan Hitler. Dalam bukunya Menantang Diktator Konspirasi Rahasia Anti Hitler, Darma Aji menjelaskan bahwa dalam medan pertempuran Marcoing Perancis pada September 1918 antara pasukan Jerman dan Inggris, prajurit Henry Tandey, anggota Resimen Duke Wellington AD Inggris telah menjadi sosok pahlawan di sana, Tandey dengan keberaniannya menerobos hujan tembakan Jerman dan berhasil menaruh kayu-kayu di atas sungai sehingga pasukan Inggris dapat menyeberang dan menyerang tentara Jerman. Dalam pertempuran jarak dekat yang sengit antara pasukan Inggris dan Jerman, sebuah peristiwa bermakna bagi Tandey dan sejarah dunia terjadi, sewaktu seorang tentara Jerman yang terluka tertatih-tatih berjalan di depan Tandey yang siap memb idiknya. Tentara Jerman itu tidak mengangkat senapannya dan hanya menatap Tandey, ia siap menghadapi maut. “Saya bidik, tetapi tidak tega menembak orang luka”, ujar Tandey, “maka saya biarkan ia berlalu”. Tentara Jerman itu mengangguk tanda terima kasih. Kedua orang berbeda pihak itu pun berbalik arah. Atas jasa-jasanya Tandey dianugerahi medali dan oleh seniman Italia, Fortunino Matania, Tandey dibuatkan lukisan tentang dirinya. Sementara tentara Jerman yang beruntung itu pada perkembangannya menjadi penguasa (Führer) di Jerman. Dia adalah Adolf Hitler. Ia tidak pernah melupakan peristiwa itu dan saat ia menjadi Kanselir, Hitler menelusuri dinas Tandey. Ia berhasil mendapatkan copy dari lukisan Tandey tersebut. Saat perundingan antara Inggris -Jerman tahun 1938, Hitler dengan bangga menunjukkan lukisan tersebut pada PM Inggris, . Ia menjelaskan “orang ini bisa menewaskan saya dan saya pasti tidak akan bisa melihat Jerman lagi. Kehendak mulia telah menyelamatkan jiwa saya dari tembakan yang akurat sewaktu pemuda Inggris itu membidik. “Hitler juga menitipkan salam buat Tandey melalui Chamberlain yang langsung disampaikan Chamberlain lewat telepon setelah ia tiba di London. Salam itu membuat Tandey sadar siapa yang dibidiknya saat di Marcoing. Budi baiknya menghantui dirinya sejak saat itu ditambah dengan rangkaian pengemboman udara yang dilancarkan Jerman di dan London tahun 1940. “Kalau saja saya tahu dia bakal menjadi apa. Sewaktu saya menyaksikan semua laki-laki, perempuan dan anak-anak yang ia bunuh, saya meminta ampun kepada Tuhan karena telah membiarkan ia hidup katanya. Tandey meninggal tahun 1977 pada usia 86 tahun. Lihat Darma Aji, 2005, Menantang Diktator Konspirasi Rahasia Anti Hitler, Kompas, Jakarta, hlm. ix – xii.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126

Akhir PD I ditandai dengan kekalahan Jerman di mana Jerman harus menandatangani Perjanjian Versailles. Isi dalam Perjanjian Versailles tentang pembatasan wilayah dan biaya perang yang harus dibayar Jerman telah dibahas sebelumnya. Selain itu dalam Perjanjian Versailles juga diatur mengenai pembatasan dalam bidang militer. Dalam artikel 231 dari Perjanjian Versailles ditetapkan bahwa Jerman tidak boleh mempunyai pasukan lebih dari 100.000 orang dan tidak boleh dilengkapi dengan senjata berat. Armada laut juga terbatas pada jumlah 6 kapal perang saja, tidak boleh memiliki kapal selam, tidak boleh memiliki korp militer, kubu pertahanan di Heligolang dihapus.274 Dari isi

Perjanjian Versailles nampak bahwa Jerman dibuat menjadi negara yang amat lemah secara militer.275

Pada tanggal 10 November 1918 Kaisar William II yang putus asa melihat kekalahan Jerman akhirnya melarikan diri ke Belanda dan tanggal 11 November

1918 Jerman menyerah kepada Sekutu. 276 Menyerahnya Jerman kepada Sekutu membawa bangsa Jerman memasuki pemerintahan baru yaitu republik. Para pendukung republik membentuk Badan Perancang Konstitusi di mana badan ini berhasil menyusun Konstitusi Weimar yang menjadi dasar lahirnya Republik

Weimar. Segera setelah Konstitusi Weimar terbentuk maka diadakanlah pemilihan umum yang pertama kali di Jerman pada tanggal 19 Januari 1919 untuk memilih anggota Parlemen (Reichstag) yang baru.

274 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 50. 275 Sutarjo Adisusilo, “Jerman Di Atas Panggung Politik Eropa”¸ op. cit., hlm. 77. 276 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 48.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127

Dalam pemilu ini Partai Sosial Demokrat (SPD) kendati menjadi partai terbesar di parlemen, namun kelompok Sosial Demokrat belum menjadi kekuatan mayoritas. Partai kanan seperti Partai Demokrat dan Partai Zentrum (Katolik) mempunyai perwakilan yang lebih besar dibandingkan kelompok Sosial

Demokrat, tetapi mereka tidak sanggup membentuk pemerintahan sendiri. Dalam situasi tersebut ternyata partai-partai besar seperti kelompok kiri tengah (Sosialis) dan kelompok kanan (Demokrat Katolik) dapat bersepakat untuk membangun republik yang demokratis sebagai pengganti Monarkhi Absolut.277

Ketiga partai besar tersebut sepakat mengesahkan Konstitusi Weimar sebagai dasar negara Republik Weimar278 dan mengangkat Friederich Ebert yang berasal dari Partai Sosial Demokrat sebagai presiden pertama Jerman pada tanggal

11 Februari 1919. Konstitusi Weimar ini dikenal sebagai konstitusi paling bebas di dunia, namun menjadi awal dari segala kesulitan di Jerman pada perkembangannya nanti. Konstitusi ini menjadi pengganti Konstitusi 1871 ciptaan

Bismarck pada awal kejayaan Jerman yang kedua.

Jerman Raya yang terbentuk pada tahun 1871 merupakan negara Monarki

Demokratis dengan kaisar sebagai kepala negara. Menurut Konstitusi 1871, sistem pemerintahan dan alat perlengkapan negara merupakan campuran antara sistem pemerintahan absolut dan demokratis yang strukturnya berbelit-belit. Pada prakteknya tidak ada pemisahan kekuasaan yang jelas dan sesungguhnya seluruh kekuasaan berpusat pada badan eksekutif dalam hal ini kaisar dan kanselir. Jadi sebenarnya Jerman Raya pada masa 1871 – 1914 menganut sistem pemerintahan

277 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”, op. cit., hlm. 78. 278 Menurut Agustinus Pambudi, Republik Weimar yang baru ini merupakan negeri yang mirip negara boneka Sekutu. Lihat Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 27.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128

demokrasi semu, namun itu semua telah membawa kebesaran Jerman dan dimitoskan sebagai jaman keemasan Jerman Raya.279

Pemerintahan Jerman setelah PD I merupakan negara republik yang menganut sistem demokratis. Dalam menjalankan roda pemerintahan, segala undang-undang yang berlaku berdasarkan Konstitusi Weimar. Pokok-pokok konstitusi ini antara lain menetapkan bahwa (1) Presiden sebagai kepala negara dipilih secara langsung oleh rakyat untuk masa jabatan 7 tahun; sedangkan kanselir sebagai kepala eksekutif dipilih oleh parlemen, (2) Pemimpin pemerintahan ini bertanggung jawab kepada parlemen, kendati setiap saat dapat diminta pertanggung jawaban dan dapat dijatuhkan oleh parlemen. Di samping itu

Konstitusi Weimar juga menjamin hak-hak asasi manusia sebagai mana berlaku di negara Demokrasi Liberal. 280

Para arsitek Konstitusi Weimar dengan mudah merumuskan prinsip-prinsip demokrasi dalam konstitusi tetapi mereka tidak sanggup menangkap aspirasi dan keinginan rakyat Jerman. Tataran teoritis demokrasi dalam konstitusi memang relatif lebih mudah dipecahkan, namun tataran praktis operasionalnya ternyata lebih sulit.281 Para pemimpin politik Jerman masih kurang pengalaman dengan sistem demokrasi yang diterapkan pada Republik Weimar ini. Mereka lebih mengenal sistem pemerintahan Monarki di mana kanselir dan kaisar berkuasa mutlak. Karena tataran teoritis dan tataran praktis operasional begitu berbeda akibatnya Jerman selama Republik Weimar masuk dalam kekacauan politik.

Tidak ada pemerintahan di Jerman yang stabil yang dapat menyelesaikan

279 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik, Eropa”, op. cit., hlm. 79. 280 Log. cit.. 281 Ibid., hlm. 80.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129

setumpuk masalah pasca PD I. Usia kabinet terkadang hanya mencapai beberapa bulan saja. Hal ini dapat dilihat dari seringnya pergantian pemerintah dan pemilihan umum. Dalam jangka waktu antara tahun 1919 sampai dengan 1914 saja telah terjadi tidak kurang 10 kali pergantian kabinet dengan 4 kali pemilihan umum, tanpa ada satu pun partai yang memperoleh suara mayoritas dalam parlemen. 282

Instabilitas politik membawa dampak program-program pemerintah tidak dapat dilaksanakan. Para elit politik terpecah belah dalam berbagai kelompok dan kepentingan yang saling bertentangan. Kelompok reaksioner (kanan) seperti pendukung monarkhi dan kelompok militer di satu pihak, serta kelompok revolusioner (kiri) seperti kaum Sosialis dan Nazi di pihak lain memanfaatkan situasi ini dengan menyalahkan kelompok tengah yaitu Partai Demokrat,

Centrum, dan Sosial Demokrat yang memegang pemerintahan. 283 Namun dalam prakteknya kaum Komunis yang paling radikal dalam menjatuhkan Republik

Weimar. Kaum Komunis dengan para pemimpinnya seperti Karl Libkenecht,

Rosa Luxemburg, Wilhelm Pieck, dan lain-lainnya terus beragitasi dengan tujuan merebut kekuasaan. Usaha kaum Komunis untuk berontak di Hamburg ini dapat digagalkan oleh Reichswehr, militer reguler Jerman bentukan setelah perang.

Instabilitas politik Jerman ditambah dengan depresi ekonomi yang melanda

Jerman membawa Jerman dalam situasi yang memburuk dan kacau. Para politik sibuk berebut kekuasaan, sementara rakyat sudah tidak percaya lagi pada pemerintahan yang ada. Terhadap Republik Weimar ini, rakyat tidak menyenangi

282 Log. cit.. 283 Log. cit.. Lihat juga “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130

sebab mereka menyetujui begitu saja Perjanjian Versailles yang sangat merendahkan bangsa Jerman. Selain itu Republik Weimar tidak mampu mengatasi depresi ekonomi yang menyusahkan rakyat Jerman. Dalam masa-masa krisis ini

Adolf Hitler dengan Partai Nazinya tampil di panggung politik Jerman dengan menawarkan jalan keluar dari krisis yang berkepanjangan. 284

Adolf Hitler pada akhir PD I sampai terbentuknya pemerintah Weimar berada di rumah sakit Pasewalk, Pommern akibat serangan gas Sekutu di daerah pertempuran selatan dekat Ypres. Mendengar kekalahan Jerman dalam PD I,

Hitler merasa sedih. Seperti jutaan orang Jerman lainnya, Hitler tidak dapat menerima kekalahan militer Jerman terhadap Sekutu. Ia mempercayai dongeng bahwa tentara Jerman tidak dapat dikalahkan di medan pertempuran, tetapi ditikam dari belakang oleh pemalas-pemalas yang tinggal di rumah. Hitler yakin bahwa pemalas-pemalas ini adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang

Komunis.285 Timbul kebencian dalam diri Hitler terhadap orang-orang tersebut di mana ditulisnya sebagai penjahat tak bermoral dan menyedihkan. Atas dasar itu,

Hitler memutuskan untuk masuk dalam gelanggang politik. Dikatakan olehnya dalam Mein Kampf.

Harus tertawa apabila aku mengingat-ingat kekhawatiranku akan masa depanku sendiri .... Bukankah menggelikan sekali memikirkan akan membangun rumah pada masa itu? ..... Kaisar William II adalah raja Jerman pertama yang merentangkan tangan untuk damai dengan pemimpin- pemimpin Marxisme tanpa curiga bahwa bajingan-banjingan ini tidak mempunyai kehormatan. Sementara mereka masih menggengam tangan kerajaan di tangan mereka, tangan yang lain sedang menggapai sebuah belati.... Aku memutuskan akan menjadi politikus....

284 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”, op. cit., hlm. 81. 285 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 21.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131

Pada saat ini rencana-rencana bersimpang siur dalam pikiranku. Berhari-hari aku mencoba memikirkan apa yang dapat aku perbuat tetapi terakhir dengan kesadaran bahwa sebagai seseorang yang tak ternama aku tak dapat berbuat banyak.286

Setelah Hitler keluar dari rumah sakit, dia masih tetap dalam dinas tentara.

Dokumen-dokumen dari Tentara Bavaria menunjukkan bahwa dalam bulan Juni

1919 Hitler mulai tampil sebagai peserta suatu kursus orientasi dan indoktrinasi politik yang diselenggarakan oleh Tentara Bavaria di Universitas Munchen untuk perwira dan bintara-bintara yang terpilih.

Ini adalah ide seorang perwira bernama Kapten Mayr. Untuk mengatasi kekacauan politik yang merajalela pada masa itu, pihak tentara mendirikan sebuah departemen yang tidak hanya mengatur, mengawasi, dan menyensor, tetapi juga aktif mengadakan propaganda dan indoktrinasi politik. Sebenarnya departemen ini lebih-lebih ditujukan untuk mempertahankan moril tentara dan penduduk sipil serta melawan aksi-aksi subversif dari kaum agitator partai-partai politik,

Kelompok Spartasis, Komunis dan sebagainya. Tentara membentuk pula kelompok perlawanan terdiri dari agitator-agitator untuk melawan kaum revolusioner. Departemen ciptaan Mayr ini juga tak bebas dari prasangka- prasangka pribadinya, misalnya sikapnya yang anti Katolik, kecurigaannya terhadap partai-partai kiri, kebenciannya terhadap kapitalisme dan selain itu juga anti Semitisme.287 Dari sinilah Hitler semakin memperdalam keyakinannya akan kebenciannya terhadap anti Semitisme yang telah ada dalam dirinya.

286 Adolf Hitler, op. cit., hlm. 219 – 222. Lihat juga Mein Kampf dalam http://www.hitler.org/writings/Mein_Kampf/mkv1ch01.htm, op. cit.. 287 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 53 – 54.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132

Adalah suatu ironi yang sangat pahit dalam sejarah bahwa Mayr yang membantu Hitler memulai karir politiknya sebagai agitator, kemudian dia sendiri beralih menjadi seorang Sosial Demokrat. Dalam kelompok itu dia memegang peranan penting, yaitu sebagai pelapor gerakan Sosialis (Reichsbanner) dan meninggal dalam kamp konsentrasi di Buchenwald dalam bulan Februari 1945.288

Dalam kursus yang pertama yang diadakan hanya dalam waktu satu bulan sesudah departemen itu didirikan, tercatat nama Hitler sebagai agen. Kursus yang diadakan di Universitas Munchen dalam bulan Juni 1919 itu diberikan oleh seorang guru besar dan tiga wartawan serta penerbit. Semua guru yang memberikan kursus tersebut tertarik akan agirator Hitler, di antaranya Profesor von Muller, Kapten Mayr, dan Gottlieb Feder. Seperti misalnya, Hitler cukup mengesankan bagi Mayr sehingga enam minggu kemudian ia digabungkan ke dalam suatu “Propaganda Commando” dan dikirim ke suatu pusat demobilisasi yang terbesar di Bavaria. Namun di antara pemberi kursus yang paling berpengaruh pada diri Hitler adalah Gottlieb Feder. Feder adalah seorang wartawan, seorang nasionalis Pan Jerman yang sangat anti kapitalis. Berkali-kali dalam buku Hitler, Mein Kampf, Hitler menyebut nama Feder sebagai seorang yang memberi ilmu dalam ide-ide politiknya. Di kemudian hari Feder ini ikut menyusun program Partai Buruh Hitler.289

Ketertarikan Kapten Mayr terhadap Hitler membuat Hitler dipercaya menjadi agen Mayr. Secara kebetulan sebagai agen Mayr, ia berhubungan dengan partai yang memungkinkan dia menaiki posisi sebagai politikus. Kira-kira

288 Ibid., hlm. 54. 289 Ibid., hlm. 54 – 55.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133

menjelang tahun 1919 Hitler ditugaskan menghadiri pertemuan dari Partai Buruh

Jerman290 untuk kemudian melaporkan kegiatan politik partai ini. Setelah akhir rapat tersebut, seseorang memberikan sebuah buku kecil kepada Hitler yang berjudul My Political Awakening (Kesadaran Politikku). Sesudah membaca buku tersebut dan berpikir beberapa hari, akhirnya Hitler mendaftarkan dirinya sebagai anggota dari partai kecil ini. Ia diberi kartu tanda keanggotaan sementara yang berangka tujuh. 291

Hitler pun mulai terlibat membantu partai ini. Dalam partai yang hanya beranggotakan setengah lusin orang ini, Hitler melihat suatu kesempatan baik untuk memulai karirnya dalam politik. Di sini ia kembali memainkan perannya sebagai “pemimpin kelompok” seperti pada masa anak-anaknya. Ia hadir dan berbicara tertentu dalam pertemuan-pertemuan partai itu. Ia menyadari bakatnya dalam berbicara dan dengan kekuatan kata-katanya yang hebat inilah ia menjadi seorang yang berarti.292

Aktivitas Hitler di partai membuat dirinya dipecat dari pekerjaanya sebagai pengawas partai politik. Walaupun begitu Hitler justru membulatkan tekadnya untuk berkecimpung di dunia politik sebagai sarana untuk mencapai ambisi- ambisinya. Oleh karena itu pada tahun 1919 ketika usianya mencapai 30 tahun,

Hitler bergabung dengan Partai Buruh Jerman. Visi politik Hitler begitu jelas, yaitu dia ingin mengembalikan harkat dan martabat bangsa Jerman yang telah terinjak-injak pasca perang. Lebih jauh Hitler bertekad memperjuangkan

290 Partai Buruh Jerman atau dalam bahasa Jermannya adalah Deutsche Arbeiterpartei (DAP) merupakan partai politik kecil di Jerman yang didirikan oleh Anton Dexler. 291 Ibid., hlm. 56. 292 Log. cit.. Lihat juga Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134

superioritas ras Arya, membawa ras Arya Jerman ini menjadi “ras yang paling unggul” dan menghancurkan bangsa-bangsa yang dianggapnya sebagai “ras rendah” seperti bangsa Yahudi.293 Di sinilah nasionalisme Hitler yang bersifat chauvinisme semakin mengental dalam perpolitikannya.

Menurut laporan dari Partai Buruh dalam waktu satu tahun yakni dari

November 1919 hingga November 1920, Hitler telah berpidato sebanyak 31 dari

60 pidato partai. Sesudah Mei 1920 ia dianggap pembicara yang handal. Pidato yang pertama diucapkannya di luar kota Munchen menjadikan dia sebagai salah seorang pemimpin Partai Buruh Munchen. 294 Dari sini dapat dilihat bahwa kemampuannya berpidato sangat membantu Hitler dalam mendaki kekuasaan politik.

Kemampuan Hitler berpidato yang luar biasa serta didukung ideologinya yang nasionalistik membuat partai kecil ini berubah menjadi partai besar dengan banyaknya anggota pengikutnya. Pada awal tahun 1920 Hitler diangkat menjadi pemimpin partai tersebut. Segera dia mengubah nama partai tersebut dengan nama

Partai Nasionalis Sosialis (National Socialist German Workers Party atau

Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei, NSDAP) dan lebih dikenal dengan nama Nazi. Dengan adanya Partai Nazi yang baru ini, Hitler bersama dengan Dexler dan Feder menyusun program yang baru bagi partai tersebut.

Program ini dikenal dengan nama The 25 Points of the NSDAP Program (25 Poin

Program NSDAP)295. Dalam 25 poin dari program tersebut ditetapkan antara lain

293 Log. cit.. 294 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 56. 295 Mengenai kejelasan dari program NSDAP ini dapat dilihat pada The 25 Points of The NSDAP Programme dalam http://www.hitler.org/writings/programme, 22/09/06.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135

adanya tuntutan pembatalan Perjanjian Perdamian Versailles, tuntutan tanah dan wilayah (koloni), pengaturan warga negara (bangsa Yahudi bukanlah warga negara Jerman), pengaturan ekonomi, pendidikan, kesehatan, militer, dan kebebasan agama (nantinya Hitler melanggar sendiri saat ia berkuasa) serta program-program lainnya. Dari isi program tersebut terlihat Hitler mampu menangkap keinginan rakyat Jerman. Maka tidaklah mengherankan ketika Hitler mempropagandakan program ini pada tanggal 24 Februari 1920 di hadapan hampir 2 ribu orang, setiap poinnya diterima dengan tepukan yang meriah. Tidak mengherankan juga Hitler nantinya berhasil menjadi seorang Führer dengan dukungan rakyat Jerman terhadap dirinya.

Untuk melengkapi partainya, Hitler menetapkan swastika296 sebagai simbol

Partai Nazi ini. Simbol swastika ini dipilih sebagai tanda partai karena simbol swastika ini berasal dari bangsa Arya dan juga sebagai tanda kemurnian dan kelebihan derajat Arya seperti yang selalu dipropagandakan Hitler.297 Dan setelah

Hitler berhasil menjadi Führer nantinya, gambar swastika terpampang di pesawat terbang, kapal perang, dan kendaraan tempur Nazi yang melindas benua Eropa hingga Afrika Utara serta sebagai bendera yang berkibar tidak hanya di Jerman tetapi juga di semua wilayah yang didudukinya hingga saat menyerahnya Jerman pada Mei 1945.298

Hitler juga membentuk suatu tentara partai yang dinamakan pasukan topan,

Strum Abteilung (SA). Mereka ini berseragam warna cokelat sehingga terkenal

296 Mengenai sejarah dan arti simbol swastika dapat dilihat pada “Kedidgdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 15. 297 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 24. 298 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 –1945)”, op. cit., hlm. 15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136

dengan sebutan Barisan Kemeja Cokelat atau Brownshirt. Pasukan SA ini terdiri dari bekas tentara yang menganggur serta para tukang pukul. Adapun alasan

Hitler membentuk pasukan SA ini karena seringnya terjadi konfrontasi fisik antara kaum Nazi dan musuh-musuh politik Partai Nazi, terutama dari kaum Yahudi dan

Komunis. Pasukan SA ini bertugas mengawal Hitler dan para pemimpin Partai

Nazi pada acara-acara publik seperti pidato, kunjungan, dan lainnya.299 Ernest

Roehm, seorang yang Hitler kenal saat dia menjadi anggota Partai Buruh Jerman dan kemudian mengikuti Hitler masuk dalam Partai Nazi, oleh Hitler diangkat menjadi pemimpin pasukan SA.

Pendukung Partai Nazi semakin bertambah banyak. Dalam Partai Nazi tersebut, Hitler tidak hanya bertemu dengan Ernest Roehm tetapi juga dengan

Herman Goering, Rudolf Hess, Heinrich Himmler, Dietrich Echart, Gregor

Strasser, Julius Streicher, Martin Bormann, dan juga Alfred Rosenberg. 300 Dalam tahun-tahun kemudian Hitler akan bertemu dengan Joseph Goebbels yang seorang ahli pidato dan propaganda, seorang yang paling setia terhadap Hitler. Bersama mereka semua, Hitler mendaki kekuasaan sehingga dirinya diangkat menjadi

Führer. Banyak di antara mereka kelak diangkat sebagai pembantu utamanya dalam memerintah Jerman pada saat berdirinya Third Reich.301

Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa Jerman pada tahun 1923 mengalami inflasi besar-besaran. Pada bulan November 1923 nilai tukar satu dollar mencapai empat puluh milliar mark. Inflasi yang terus

299 Ibid., hlm. 31. 300 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 26. Lihat juga “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, hlm. 36 – 41 dan Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 30. 301 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137

meroket ini membuat masyarakat frustasi. Hampir dalam semalam, Jerman kehilangan tabungan seumur hidupnya. Pemberontakan dan kerusuhan yang dilakukan kaum Komunis mulai melonjak.302 Keruntuhan negara Jerman mulai kelihatan. Dari sini rakyat Jerman mencari seseorang yang dapat memimpin mereka keluar dari situasi seperti itu. 303 Adolf Hitler yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa Jerman merasa dirinya mempunyai tugas untuk membangun kembali kejayaan Jerman seperti era Bismarck. Maka

Hitler mencoba untuk mencari jalan ke posisi yang lebih tinggi dalam pemerintahan.

Dengan kepercayaan yang tinggi bahwa Partai Nazi dapat melakukan sesuatu yang lebih besar, maka Hitler bertekad untuk melakukan revolusi.304 Pada tanggal 9 November 1923 rencananya pemimpin pemerintah Bavaria Gustav von

Kahr akan berpidato di sebuah gedung tempat minum bir (Beer Hall) di Munchen.

Tanpa diketahui oleh pemerintah Jerman, Hitler dan beberapa pembantu terdekatnya seperti Max’Ammann, Alfred Rosenberg dan Ulrich Graf akan mengambil alih posisi di aula besar tempat Kahr berpidato. Sesuai dengan rencananya maka pada tanggal 9 November Gustav von Kahr berpidato di gedung

Beer Hall di Munchen. Tak lama kemudian sekitar 25 anggota SA dipimpin

Herman Goering memasuki aula. Hitler kemudian naik ke atas meja, menembakkan pistol dan berteriak “Revolusi Nasional telah dimulai. Pemerintah

302 Tim Narasi, op. cit., hlm. 70. 303 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 30. 304 Dalam Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945) dikatakan bahwa selain karena kemerosotan negara Jerman dan semakin kuatnya Partai Nazi, Hitler terdorong untuk melakukan revolusi karena keberhasilan Benito Mussolini pada Oktober 1922 di mana ia berhasil mengambil alih kekuasaan di Italia dengan memimpin partai fasisnya masuk ke Roma. Lihat “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138

Bavaria dan Reich telah disingkirkan dan Pemerintah Nasional sementara telah dibentuk!”305

Setelah itu Hitler menggiring tiga tokoh pemerintah Bavaria, Kahr, Jenderal

Otto von Lossow, dan Kolonel Hans von Seisser ke dalam sebuah ruangan dan di sana Hitler menodongkan pistolnya kepada mereka agar mereka bergabung dengan pemerintahan baru yang akan dipimpin Jenderal Ludendorff. Sementara di luar gedung timbul perselisihan antara Barisan Kemeja Cokelat dengan sekelompok militer. Hitler keluar untuk menyelesaikannya.306

Kudeta yang dilakukan Hitler ini pada dasarnya kurang kesiapan yang matang. Dalam bukunya William L. Shirer menjelaskan ketidaksiapan kudeta ini.

Dikatakan bahwa dilupakan oleh Hitler untuk menduduki pusat-pusat dalam kota yang strategis. Kantor-kantor berita pun oleh Hitler tidak didudukinya. Melalui kantor-kantor berita, kabar mengenai pemberontakan (Putsch) dikirim ke Berlin secepat kilat. Begitu berita ini diterima di ibu kota maka keluarlah perintah untuk menindas pemberontakan ini.307

Kahr, Jenderal Otto von Lossow, dan Kolonel Hans von Seisser diam-diam keluar dari restoran bir itu dan mengumpulkan pasukan tentara dan polisi mereka untuk menindas pemberontakan tersebut. Di lain pihak, Ludendorff yang sudah tertarik kepada gerakan Hitler ini menginginkan agar Hitler meneruskan usaha perebutan kekuasaan yang dikenal dengan sebuatan Munich Beer Hall Putsch atu

305 Ibid., hlm. 11. 306 Log. cit.. 307 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 32.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139

Kudeta Munich308. Hitler mengumpulkan sekitar 2000 pengikutnya dan mengadakan pawai besar. Barisan dengan panji-panji kebesaran Nazi ini selain dikawal oleh pasukan SA, juga oleh barisan eks Freikorps yang setelah bergabung dengan Nazi memakai nama Bund Oberland serta ratusan pengawal pribadi Hitler.

Barisan tersebut dihadang polisi bersenjata dan konfrontasi fisik pun tak terhindarkan. Tembak menembak terjadi. Beberapa rekan dekat Hitler terjatuh terkena tembakan. Ketika tembak menembak berhenti, 18 orang tergeletak mati termasuk beberapa polisi. Barisan Nazi yang berada di belakang mendengar desas-desus bahwa Ludendorff dan Hitler mati. Mereka pun panik dan bubar melarikan diri. Sementara Hitler yang terkilir bahunya diungsikan ke tempat yang lebih aman oleh seorang dokter muda anggota SA, Dr. Walther Schultze yang kemudian hari akan memimpin organisasi guru pada pemerintahan Third Reich.

Goering yang juga terluka dilarikan dengan mobil oleh istrinya, Karin menyeberangi perbatasan ke Austria. Sementara Roehm yang terkepung polisi terpaksa menyerah. 309

Usaha Putsch itu pun gagal. Partai Nazi dibubarkan. Pemimpin- pemimpinnya ditangkap karena berkhianat terhadap negara. Bagi banyak orang

Jerman, hal ini tampaknya sebagai akhir riwayat Hitler dan Partai Nazinya.310

Sekalipun demikian, orang seperti Hitler menganggap kegagalan itu tetap merupakan kemenangan karena “martir-martir” yang diperlukan untuk

308 Mengenai kejelasan kudeta Munich atau Munich Beer Hall Putsch dapat dilihat pada William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 27 – 34. Lihat juga William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 68 – 75. 309 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 11 – 12. 310 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 34. Lihat juga “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 –1945)”, op. cit., hlm. 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140

propaganda.311 Di mata jutaan orang Jerman yang membenci Republik Weimar,

Hitler tampak sebagai patriot dan pahlawan penyelamat bangsanya.312

Hitler ditangkap dua hari setelah kudeta itu terjadi. Ia dimasukkan di penjara Landsberg dengan sel no. 7 yang memungkinkan adanya penjagaan khusus. Pada bulan Februari 1924 sidang pengadilan mulai digelar untuk mengadili mereka yang terlibat dalam usaha Putsch. Tuduhan yang berat ditujukan pada mereka karena mereka dianggap telah melakukan makar dan pengkhianatan. Namun tampaknya keuntungan berada di tangan para terdakwa.

Hal ini karena adanya dukungan publik mengingat di antara yang diadili adalah pahlawan perang mereka seperti Ludendorff. Selain itu menteri kehakiman saat itu, Franz Gurtner secara terbuka menunjukkan simpatinya terhadap perjuangan

Partai Nazi. Sedangkan hakimnya, Georg Neithardt kebetulan adalah seorang yang sangat nasionalistik. Ia menganggap tokoh seperti Ludendorff adalah aset nasional yang harus dijaga dan dibela.313

Dalam persidangan tersebut, Hitler yang piawai dalam berpidato dan propaganda, melakukan pembelaan diri dengan cemerlang. Tidak seorang pun dalam sidang yang dapat menandingi kepandaiannya dalam menjawab pertanyaan sidang tersebut. Pada tanggal 1 April 1924 Hitler dinyatakan bersalah karena dianggap telah berkhianat terhadap negara dan oleh karenanya ia dikenakan hukuman penjara. Diputuskan oleh hakim bahwa dia harus menjalani hukuman ini dalam penjara Landsberg bersama-sama tokoh Partai Nazi lainnya, seperti

Goering, Rudolf Hess, dan lain-lainnya yang ikut dalam revolusi. Lama hukuman

311 Log. cit.. 312 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatunja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 36. 313 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141

penjara Hitler adalah lima tahun dengan catatan sesudah enam bulan ada kemungkinan memperoleh keringanan hukuman. Dalam kenyataannya, Hitler hanya menghuni Landsberg selama sembilan bulan saja karena ia kemudian dibebaskan. 314

Dalam penjara tersebut Hitler diperlakukan seolah-olah tamu istimewa. Ia mendapat kamar yang bagus dengan pemandangan yang indah sekali. Dalam ruang penjara itu pula Hitler menulis buku yang akan menjadi pegangan Partai

Nazi, yaitu Mein Kampf (Perjuanganku)315. Semula naskah ini oleh Hitler diberinya judul yang panjang yaitu Empat Setengah Tahun Perjuangan Melawan

Kedustaan, Kebodohan, dan Kepengecutan. Namun Max Amann, 316 sekretarisnya tidak menyetujuinya. Nama yang demikian panjang dan berat tidak menarik. Ia mendesak agar diperpendek menjadi Mein Kampf (Perjuanganku).317

Mein Kampf ini merupakan perluasan dari ide-ide yang Hitler kumpulkan di sana-sini selama ia hidup di Wina sebagai gelandangan. Gagasan ini menjadi semakin matang karena pengalaman-pengalamannya sebagai prajurit dalam PD I.

Hitler dapat menyesuaikan dengan situasi dan persoalan-persoalan Jerman waktu itu yang penuh kesukaran dan penghinaan.

Dalam bukunya, William L. Shirer mengemukakan gagasan-gagasan yang ada dalam buku Mein Kampf ini secara garis besar. Hitler mengemukakan bahwa

314 Log. cit.. 315 Mein Kampf terdiri dari dua jilid. Jilid pertama ditulisnya semasa di dalam penjara, sedangkan jilid kedua dia tulis setelah ia keluar dari penjara. Lihat Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 33f. Jilid pertama lebih menceritakan tentang riwayat hidup Adof Hitler sementara jilid kedua lebih menekankan pada filsafat partai, ideologis, dan paham-paham Nazi. 316 Max Amann adalah seorang sersan yang tertinggi selama PD I dan sekarang menjadi pemimpin perusahaan Nazi. Lihat William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 40. 317 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142

tugas pertama Jerman adalah menyembuhkan diri dari kekalahan yang hina pada tahun 1918. Ia mendesak agar merobek Perjanjian Versailles yang dipaksakan pada orang-orang Jerman oleh pihak Sekutu. 318 Lebih lanjut ia tidak hanya menyarankan membangun kembali Jerman dari kekalahan, tetapi bagaimana membuat suatu Reich Jerman baru yang berdasarkan ras dan meliputi seluruh bangsa Jerman yang berada di luar perbatasan Reich Jerman. 319

Dalam bukunya Mein Kampf, Hitler melihat masa depan negara Jerman di mana suatu hari negara Jerman akan menjadi “tuan di bumi ini”, lord of the earth.

Beranjak dari sana Hitler juga membuat suatu konsep hidup yang Hitler gunakan dalam bahasa Jerman favoritnya adalah Weltanschauung.320 Konsep hidup atau

Weltanschauung yang dibuat oleh Hitler ini menyatakan bahwa kehidupan itu merupakan perjuangan tanpa henti dan dunia ini merupakan hutan belantara di mana orang yang berjuang sungguh-sungguh dan bekerja keras maka dia akan selamat dan yang terkuat akan menguasai. 321 Banyak sejarahwan melihat

Weltanschauung ini mengadopsi dari pemikiran Darwinisme tentang konsep survival of the fiftest.

Hitler tidak hanya memikirkan tentang konsep hidup tetapi ia juga membuat suatu konsep ruang hidup (Lebensraum) yang menjadi obsesinya hingga kematiannya. Hitler mempunyai pandangan hanya dengan kecukupan ruang untuk hidup maka terjaminlah suatu bangsa untuk bereksistensi. Untuk itu Partai Nazi

318 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 40. 319 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 –1945)”, op. cit., hlm. 13. 320 William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 82. 321 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 14. Lihat juga William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 44. _

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143

harus mempunyai keberanian memimpin bangsa Jerman untuk terus maju.

Pergerakan Partai Nazi akan membawa mereka dari ruang hidupnya yang terbatas sekarang ke tanah yang baru yang akan menjadi sumber pangan maupun basis kekuatan politik. Tanah baru itu ditakdirkan menjadi milik bangsa Jerman. 322

Hitler menyalahkan Jerman masa lalu (The Hohenzollern Empire) yang berekspansi jauh ke koloni-koloni di Afrika. Hitler menegaskan politik teritorial haruslah di Eropa sendiri dan sekali pun semuanya telah terisi banyak negara namun akhirnya yang berhak menguasai hanyalah bangsa yang memiliki kekuatan untuk memaksakan kekuasaanya.323 Untuk itulah Hitler telah menggambarkan dengan jelas wilayah-wilayah yang akan diekspansi oleh Jerman. Jerman harus berekspansi ke Timur dengan mengorbankan Uni Soviet. “Jika kita bicara soal tanah di Eropa sekarang, maka dalam pikiran kita yang terutama hanyalah Uni

Soviet dan negara-negara vasalnya di perbatasan.”324

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Hitler telah menunjuk

Perancis sebagai penghalang pertama dari ekspansionis Jerman. Hitler menunjuk

Perancis sebagai musuh abadi bangsa Jerman yang tak dapat ditawar-tawar lagi

(the inexorable mortal enemy of the German people). Menurut Hitler jika Perancis telah dihancurkan baru Jerman dapat berkespansi ke mana pun. 325 Atas dasar itu semua Hitler dengan Jerman Nazinya dengan mudah melakukan pencaplokan

(Anschluss) ke negara-negara lain di sekitanya.

322 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 14. Lihat juga William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 81 – 82. 323 Log. cit.. 324 Ibid., hlm. 84. 325 Ibid., hlm. 82.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144

Jika di atas telah dijelaskan kebijakan politik luar negeri Jerman maka

Hitler juga mengungkapkan dalam bukunya, Mein Kampf tentang kebijakan dalam negerinya. Dalam bukunya tersebut Hitler menulis bahwa negara Nazi Jerman di masa mendatang akan dijalankan dengan Führerprinzip, prinsip-prinsip kepemimpinan di mana menganut sistem kediktatoran. Hitler menegaskan bahwa demokratis tidak masuk akal dan omong kosong belaka.326

Selama Hitler dan tokoh Nazi lainnya hidup dalam penjara, maka Partai

Nazi dibubarkan oleh pemerintah. Tetapi seorang Nazi fanatik, Julius Streicher diam-diam tetap berusaha memelihara para anggota Partai Nazi yang dapat disatukan. Agar terhindar dari ancaman hukum, dia mendirikan partai baru bayangan dari Nazi, yakni Volkischer Freiheits Bewegung (VFB) dan menerbitkan koran Der Sturmer yang terus melakukan kampanye anti Yahudi.

Streicher yang juga menjadi guru selalu memaksa para muridnya menghormatinya dengan salam Heil Hitler.327

Situasi Partai Nazi yang tercerai berai ini tidak berlangsung lama, karena lima hari menjelang Natal 1924 Hitler dibebaskan dari penjara. Ia mendapati

Partai Nazi telah tiada. Sementara itu kondisi Jerman yang tadinya berantakan dan hampir runtuh, kini mulai membaik setelah Dr. Hjalmar Schacht berhasil menghentikan inflasi dan membuat ekonomi negerinya normal kembali. Rencana

Dawes di mana modal dari luar negeri terutama dari AS mulai masuk ke Jerman, sementara Perancis juga mulai meninggalkan wilayah industri Ruhr yang didudukinya.

326 Ibid., hlm. 84. 327 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145

Dari situasi seperti itu kelihatan bahwa Partai Nazi tidak akan berkembang lagi di Jerman. Namun Hitler tidak terpengaruh. Ia tidak patah semangat. Ia tetap tinggal di Munich. Ia yakin bahwa keadaan tersebut tidak akan berlangsung lama karena Hitler melihat ekonomi Jerman terlalu bergantung pada modal luar negeri

Amerika.328 Dua minggu setelah dibebaskan dari penjara Hitler memberikan janji pada pemerintah Jerman bahwa jika Partai Nazi diizinkan lagi berdiri lagi maka partai itu akan membatasi diri dengan mencari suara secara damai dan demokratis.329 Izin itu dikabulkan, maka pada bulan Januari 1925 peraturan pembubaran Partai Nazi dicabut secara resmi dan pada tanggal 27 Februari Adolf

Hitler sudah berpidato di depan partainya.330

Dengan hidupnya kembali Partai Nazi maka VFB bentukan Steicher dibubarkan. Dengan segera Hitler mengubah strategi perpolitikannya dari cara konfrontasi fisik menjadi secara konstitusional. Hitler juga meminta dukungan dari pengikutnya agar mereka berjuang supaya dapat masuk ke Reichstag atau parlemen lewat pemilu.

Setelah Partai Nazi semakin kokoh berdiri maka pada bulan April 1925

Hitler bersama dengan Julius Schreck dan para anggota pengawal pribadi

Stosstrupe331 membentuk pasukan pengawal baru yang dinamakan Schutzstaffel

328 Log. cit.. 329 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 44. 330 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 14 – 16. 331 Stosstruppe adalah battalion pembuka jalan untuk pasukan induk (divisi infanteri), perusak konsentrasi musuh dan pemutus supply di garis belakang. Mereka dibentuk Jerman pada pertengahan 1916 untuk memecah kebuntuan perang Parit seperti saat pertempuran Verdun dan Tannenberg pertengahan 1917 dan Kaiserschlatch awal 1918. Karena kehebatan strateginya dalam merusak konsentrasi musuh dan melakukan terobosan garis pertahanan yang cepat dan dinamis maka pola latihan dan doktrin tempur ini dipakai sebagai dasar Waffen SS ditambah teori maupun praktek tempur lainnya. Lihat “Nazi’s Special Forces”, op. cit., hlm. 61.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146

atau terkenal dengan singkatannya SS332. Selain sebagai pengawal pribadi, pasukan SS ini juga digunakan Hitler untuk melakukan teror politik, pengumpulan data intelijen hingga melakukan aksi pembantaian bangsa Yahudi dan Slavia.

Pada perkembangan berikutnya pasukan SS dipecah lagi dan mempunyai divisi lain yang menjadi korps elite yang dalam PD II membangun reputasinya sendiri sebagai kesatuan yang kejam dan tidak kenal ampun, yaitu Waffen SS333. Pasukan

SS akan menjadi sebuah nama yang melegenda sebagai akibat dari kontribusinya dalam berbagai tragedi kemanusiaan yang menelan korban puluhan juta manusia.

Hitler terus melakukan pengembangan partai, tidak cukup dengan pembentukan pasukan SS, Hitler juga merekrut pengikut seperti Joseph

Goebbels 334. Melalui Goebbels, Adolf Hitler bertemu dengan pengusaha kaya

332 Schutzstaffel atau SS adalah unit para militer elit yang dibentuk secara khusus oleh Adolf Hitler. Jika pasukan SA berseragam cokelat dan dikenal dengan nama ‘Brownshirt’ maka pasukan SS ini berseragam hitam dan dikenal dengan nama ‘Blackshirt’. Selama berdiri SS mengalami pergantian pemimpin selama lima kali dan dibubarkan pada tahun 1945 menyusul kekalahan Jerman dalam PD II. Pasukan SS inilah yang paling bertanggung jawab dalam tragedi Holocoust, yaitu pembantaian bangsa Yahudi di Jerman dan Eropa. Lihat “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 31. 333 Waffen SS atau Schustzstaffel (SS) bersenjata dan dapat juga dikatakan Skadron Pelindung Bersenjata Partai Nazi yang merupakan unit tempur kesatuan Schustzstaffel (SS) yang dibentuk sendiri oleh Hitler. Waffen SS ini adalah pasukan tempur biasa yang bertugas di garis depan. Waffen SS ini dibentuk sebagai satuan yang berfungsi lebih berupa aksi militer terutama di wilayah pendudukan yang dianggap masih berpontensi melawan Third Reich. Secara de jure Waffen SS memang berada di bawah SS, namun secara de facto mereka berada di bawah Oberkomando der Wehrnact (Pimpinan Tertinggi Angakatan Bersenjata). Lihat “Nazi Special Forces”, op. cit., hlm. 44 – 60. Dan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Fernando R. Srivanto, 2007, Waffen SS Mesin Perang Nazi, Narasi, Yogyakarta. 334 Joseph Goebbels atau Paul Joseph Goebbels (1897 – 1945) dilahirkan pada tanggal 29 Oktober 1897 di lingkungan Katolik yang taat di Rheydt, Rhine Land. Ia dikenal sebagai orang yang paling loyal terhadap Hitler dan Partai Nazi. Oleh Hitler, ia diberi posisi kunci yaitu sebagai Menteri Propaganda Nazi. Sebagai seorang menteri propaganda, ia banyak disegani oleh banyak orang karena kepandaiannya dalam propaganda. Ia menyebarkan kebohongan- kebohongan yang kemudian dianggap sebagai suatu kebenaran. Ia adalah orang yang paling berperan dalam penanaman ideologi Nazi dalam masyarakat Jerman. Pada tanggal 18 Februari 1943, ia mengumandangkan Perang Propaganda Total demi menaikkan moral tentara Jerman di medan perang. Keloyalannya terhadap Hitler dan Partai Nazi, ia tunjukkan pada saat kejatuhan Partai Nazi dan Hitler. Sebenarnya ia telah ditunjuk sebagai kanselir menggantikan Hitler, namun Goebbels lebih memilih bunuh diri bersama dengan istri dan keenam anaknya. Lihat “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 37.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147

bernama Alfred Hugenberg. Hitler menawarkan perjanjian kepada Hugenberg agar mendukung dirinya dan Partai Nazi. Terkesan dengan kemampuan bicara

Hitler dan juga terbuai oleh harapan membaiknya perekonomian di bawah perlindungan pemerintahan yang kuat (a strong goverment), Hugenberg pun menerima kesepakatan itu.

Dengan sumber keuangan yang kuat dari Hugenberg dan suksesnya penjualan buku Mein Kampf, Hitler dapat meningkatkan propagandanya, memperluas jaringan organisasinya, dan melipat gandakan pasukan tentara pribadinya. Melalui propagandanya yang hebat, Goebbels menyerukan kepada rakyat Jerman terutama kalangan buruh untuk bergabung ke dalam naungan Partai

Nazi. 335 Berkat usahanya tersebut Partai Nazi tumbuh menjadi salah satu partai terbesar di Jerman. Tahun 1927 Partai Nazi mengadakan konggres pertamanya di

Nuremberg, sebuah reli politik yang akan menjadi ajang propaganda partai.

Rupanya tidak hanya Partai Nazi saja dengan SS nya yang menjadi terkenal, namun juga pasukan Kemeja Cokelat, Strumabteilung (SA). Pasukan SA yang kini dipimpin oleh Franz Pfeffer von Solomon juga berkembang dengan pesat yang pada tahun 1930 anggotanya berjumlah 60.000 orang. 336 Dari sini dapat dilihat bahwa dalam tubuh Nazi terdapat dua pasukan pengawal pribadi Hitler yaitu pasukan SS dan pasukan SA. Hal ini tentu saja menimbulkan persaingan antara keduanya. Persaingan yang berujung pada pembersihan pasukan SA nantinya.

335 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 39. 336 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148

Pada tahun 1928 keanggotaan Partai Nazi melebihi 100.000 orang. Walau

Partai Nazi tumbuh menjadi partai yang besar dengan banyaknya para anggotanya, namun itu tidak berarti Partai Nazi sudah mengakar kuat dan didukung oleh rakyat Jerman. Hal ini dapat dilihat dengan pemilihan umum pada tahun 1928, Partai Nazi hanya memperoleh 12 wakil dari 491 jumlah anggota di parlemen di mana Partai Nazi memperoleh 810.000 suara dari 31.000.000 suara

(sama dengan Partai Nazi memperoleh hanya 2,6 % suara). Namun ini tidak mematahkan semangat Hitler untuk terus berjuang ke kekuasaan yang lebih tinggi lagi. 337

Usaha dan semangat Hitler ternyata tidak sia-sia. Depresi yang ekonomi yang melanda seluruh dunia yang dimulai dengan ambruknya Wall Street pada tahun 1929 memberikan kepada Hitler kesempatan yang ditunggu-tunggunya.

Akibat dari depresi ekonomi yang melanda seluruh dunia termasuk Amerika, mengakibatkan kehidupan ekonomi di Barat menjadi lumpuh. Bank-bank dan perusahaan-perusahaan dagang bangkrut, perdagangan macet, jutaan orang menjadi pengangguran akibat dikeluarkan dari pekerjaan mereka. Pada masa itu keadaan negara-negara di Eropa mengalami kelaparan, kekacauan, kebingungan, dan putus asa.338 Jerman yang baru bangkit dan masih bergantung pada bantuan ekonomi Amerika, menjadi ambruk dan semakin memburuk. Hitler tidak menyia- nyiakan kesempatan ini. Ia terus melakukan propaganda-propaganda dan konsolidasi politik partainya. Buku Mein Kampf yang banyak berisi propaganda-

337 William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 118. 338 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149

propaganda akan kebangkitan kembali Jerman membuat banyak dibeli orang339 dan Hitler bersama para tokoh Nazi lainnya semakin memperoleh simpati dari rakyat Jerman. 340

Kesempatan Hitler datang pada pertengahan tahun 1930. Tekanan depresi menyebabkan ambruknya pemerintah Jerman yang berlandaskan parlemen dan demokrasi. Kanselir Jerman, Heinrich Bruening yang memerintah waktu itu bermaksud untuk mengadakan pemilihan umum pada tanggal 14 September 1930.

Ia berharap akan dapat memenangkan suara mayoritas yang membawa Jerman pada situasi demokratis dan stabil.

Pemilu tahun 1930 membawa Partai Nazi menjadi partai kedua terbesar di

Jerman. Jika pada pemilu sebelumnya Partai Nazi hanya memperoleh 12 kursi dari 491 jumlah anggota parlemen, maka pada pemilu 1930 ini Partai Nazi memperoleh 107 kursi dari 577 jumlah anggota parlemen. Dalam pemilu tersebut

Partai Nazi memperoleh jumlah suara sebanyak 6.409.600 (sama dengan 18, 3 % suara).341

Hasil yang gemilang ini membuat Hitler semakin percaya diri. Kurang dari dua tahun sesudah pemilu 1930 diputuskan oleh Hitler untuk mencalonkan dirinya sebagai presiden melawan Presiden Paul von Hindenburg yang berumur 84 tahun.

339 Mengenai tingkat penjualan buku Mein Kampf dikatakan bahwa Max Amman menyatakan buku ini laris manis, namun dari dokumen-dokumen yang kemudian terungkap terlihat hasil penjualannya tidaklah besar. Tahun-tahun pertama setiap tahunnya rata-rata hanya terjual sekitar 5 – 6 ribu eksemplar. Menjelang Hitler berkuasa sekitar awal 1930’an penjualan buku meningkat mencapai puluhan ribu eksemplar. Tetapi baru setelah Hitler menjadi kanselir maka Mein Kampf terjual sampai jutaan kopi. Hitler pun kaya raya dari hasil royalti bukunya dan untuk pertama kalinya dia pun menjadi jutawan. Lihat Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 12. 340 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 17. 341 William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 138. Lihat juga Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”, op. cit., hlm. 84.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150

Namun keinginan Hitler untuk menjadi presiden ini masih terhalang kendala.

Seperti yang diketahui bahwa Hitler lahir di Austria jadi dia mempunyai kewarganegaraan Austria dan bukan Jerman. Padahal untuk menjadi seorang presiden Jerman maka syarat mutlak adalah berkebangsaan Jerman. Kendala ini bukan menjadi penghalang berarti bagi Hitler. Dengan cara ilegal akhirnya Hitler memperoleh bukti kewarganegaraan Jerman, setelah dia menyuap menteri dalam negeri negara bagian Brunswick pada tanggal 25 Februari 1932.342

Dicoba lagi oleh Hitler untuk mendapatkan suara mayoritas dalam dua kali pemilihan umum pada tahun 1932. Dalam pemilihan umum yang pertama tanggal

31 Juli 1932 Partai Nazi memperoleh jumlah suara yang fantastis. Tidak kurang dari 13.732.779 suara memilih Partai Nazi sehingga dari sana mereka memperoleh

230 kursi dari 601 kursi di parlemen. Pada pemilu kedua tanggal 6 November

1932 jumlah suara yang mendukung Hitler berkurang 2 juta suara sehingga Partai

Nazi hanya memperoleh 196 kursi dari 589 kursi parlemen. Partai Nazi mendapat saingan yang kuat dari Partai Komunis. Pada pemilu 31 Juli 1932 Partai Komunis mendapat 89 kursi dan pada pemilu kedua tanggal 6 November 1932 jumlah suara yang mendukung mereka naik sehingga mereka mendapatkan perwakilan sebanyak 100 kursi di parlemen. 343 Untuk lebih jelasnya mengenai proporsi jumlah perwakilan yang di dapat masing-masing partai dalam parlemen di Jerman maka dapat dilihat pada tabel berikut:

342 Log. cit.. Lihat juga William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 52. 343 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 17.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151

Dua Kali Pemilihan Parlemen Bulan Juli Dan November 1932344

Jumlah kursi seluruhnya Bulan

dalam Juli November

Parlemen 601 589

Partai Nazi 230 196

PartaI Komunis 89 100

Partai Sosial Demokrat 133 121

Partai Pusat 97 70

Partai Nasionalis 37 51

Partai Rakyat Jerman 7 11

Partai Demokrasi 4 2

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam dua kali pemilihan perlemen yang diselenggarkan dalam tahun 1932 ini Partai Nazi keluar sebagai partai terbesar dalam pemerintahan Jerman. Meski Partai Nazi menjadi sebuah partai terbesar, tetapi mereka belum mendapat suara mayoritas dalam negeri Jerman, sehingga pada akhir tahun 1932 Hitler belum mendapatkan kekuatan politik dalam pemerintahan. 345 Hitler berupaya mencari jalan lain di mana dia berusaha keras untuk mendapatkan dukungan dari kaum aristokrasi dan golongan militer.

Kaum aristokrasi ini sangat besar pengaruhnya dalam pemerintahan. Hal ini terbukti pada bulan Mei 1932 mereka berhasil membujuk Presiden Hindenburg untuk memberhentikan Bruening dari jabatan kanselir dan mengangkat Franz von

Papen sebagai penggantinya.346 Namun karir Franz von Papen sebagai kanselir

344 John W. Wheele Bennett, op. cit., hlm. 260. 345 Suparno, op. cit., hlm. 13. 346 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152

hanya berumur pendek sebab pada tanggal 1 Desember 1932 Jenderal Kurt von

Schleicher menjadi kanselir setelah ia melakukan kudeta terhadap von Papen. Von

Schleicher bermaksud untuk menjatuhkan Reichstag (Republik Weimar) dan berusaha untuk menghidupkan kembali kejayaan Hohenzollern.

Akibat kudeta yang dilakukan oleh Kurt von Schleicher, von Papen merasa dendam pada Schleicher. Ia pun mendekati Hitler dan bersekutu dengannya.

Persekutuan ini membuahkan hasil. Schleicher hanya bertahan 57 hari sebagai kanselir karena dalam upayanya merebut hati buruh, dia mengorbankan kepentingan kaum industrialis dan para pemilik tanah pertanian. Dari sana

Schleicher meminta Presiden Hindenburg untuk membubarkan Reichstag, namun ditolak. Maka pada tanggal 28 Januari 1933 dia menghadap Presiden Hindenburg lagi untuk menyampaikan pengunduran dirinya.347 Pengunduran diri Scheicher sebagai kanselir membuat posisi kanselir menjadi kosong dalam pemerintahan. Di sinilah kesempatan Hitler untuk menjadi penguasa mulai terbuka.

Benar saja, tidak lama kemudian pada tanggal 30 Januari 1933 sebelum tengah hari Hitler dipanggil oleh Presiden von Hindenburg untuk datang ke gedung Kanselir. Ia dilantik oleh von Hindenburg sebagai kanselir yang baru. 348

Presiden Hindenburg yang awalnya tidak menyetujui Hitler menjadi kanselir, berubah pikiran setelah mendapat desakan dari Franz von Papen. Franz von Papen mengharapkan Hitler menjadi kanselir sedang dirinya akan menjadi wakil kanselir. Selain itu putra Hindenburg, Oskar juga dipercaya terlibat dalam kenaikan Hitler menjadi kanselir. Hal ini sebab seminggu sebelumnya Oskar

347 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 17. 348 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 55.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153

bertemu diam-diam dengan Hitler. Tahun 1934 Oskar von Hindenburg yang dalam kententaraan berpangkat kolonel tiba-tiba melompat menjadi mayor jenderal.349 Kini Hitler telah menjadi kanselir Jerman yang baru.

Posisi kanselir tidak membuat Hitler puas dengan jabatan itu. Hal ini karena

Hitler melihat menurut Undang-Undang Dasar Republik Jerman, lama kanselir memegang jabatan tergantung pada kemampuannya untuk mendapatkan dan mempertahankan dukungan mayoritas anggota Reichstag. Jika mayoritas anggota tersebut menentangnya maka dia harus keluar dari jabatan kanselir. Selain itu,

Presiden von Hindenburg dapat memberhentikannya. Hitler juga menghadapi rintangan lainnya, yaitu ia melihat bahwa orang-orang Nazi merupakan minoritas dalam pemerintahan. Mereka hanya mempunyai tiga kursi dari sebelas kursi dalam kabinet. Delapan kursi lainnya dipegang oleh wakil kanselir von Papen dan teman-temannya yang bukan pengikut Nazi. 350 Oleh sebab itulah Hitler semakin gencar memobilisasi kekuatan untuk meraih kekuasaan yang lebih tinggi lagi.

Pada malam hari tanggal 27 Februari 1933 tepat sebulan setelah Hitler menjadi kanselir, seorang pemuda Belanda yang gila bernama Van der Lubbe membakar gedung parlemen (Reichstag).351 Dengan kepandaiannya Hitler meyakinkan sebagian besar orang Jerman bahwa orang-orang Komunislah yang bertanggung jawab dalam tindakan tersebut. Hitler berusaha meyakinkan Presiden

349 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 17 – 18. 350 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 56 – 57. 351 Dalam bukunya William L. Shirer menjelaskan bahwa kebakaran Reichstag itu dibuat oleh kaum Nazi sendiri. Lihat Ibid., hlm. 58. Lihat juga “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 18. Untuk lebih jelasnya akan peristiwa ini dapat dilihat pada William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 191 – 196.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154

Hindenburg bahwa kebakaran Reichstag adalah bukti lawan-lawannya hendak menjatuhkan pemerintahan dengan kekerasan.

Hitler berusaha mendesak Presiden Hindenburg untuk mengesahkan

Undang-Undang Darurat yang isinya antara lain memberi kewenangan kepada kanselir untuk menyusun undang-undang atau peraturan yang tidak harus sejalan dengan konstitusi. Persetujuan perlemen pun tidak diperlukan. 352 Presiden

Hindenburg pun mengesahkan Undang-Undang Darurat ini pada tanggal 23 Maret

1933. Undang-undang ini menangguhkan hak-hak sipil dan mengesahkan teror

Nazi untuk menindas partai-partai politik lawannya.353 Sehingga tanpa disadari sebenarnya Hitler secara de facto telah menjadi penguasa tertinggi dan diktator sejak berlakunya undang-undang tersebut.

Adanya kebakaran Reichstag yang dituduhkan Hitler sebagai usaha untuk menjatuhkan pemerintahan yang ada, mendorong diadakannya pemilu tanggal 5

Maret 1933. Hasil pemilu tanggal 5 Maret 1933 menunjukkan bahwa Partai Nazi memimpin dengan hasil 17.227.180 suara, sehingga memperoleh 288 wakil dari

647 anggota Parlemen (sama dengan 44 %). Partai Sosial Demokrat menduduki perolehan kedua terbesar dengan memperoleh 7.181.629 suara (turun sebanyak

70.000 suara dari hasil pemilu sebelumnya). Partai Komunis mengumpulkan suara sebanyak 4.848.058 suara. Hanya Partai Tengah yang mengalami kenaikan suara dari 4.230.600 menjadi 4.424.900 suara.354

352 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 18. 353 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 58. 354 William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 195.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155

Dengan besarnya jumlah suara yang diperoleh Partai Nazi (walaupun bukan suara mayoritas) di mana mereka memperoleh jumlah suara terbanyak dan didukung adanya Undang-Undang Darurat, maka Hitler dengan segera memobilisasi kekuatan untuk meraih kekuasaan yang lebih tinggi lagi. Hitler berusaha me-nazi-kan Jerman. Dekat akhir Maret disingkirkan olehnya anggota- anggota oposisi dalam Reichstag dalam jumlah yang cukup besar untuk mendapatkan dua pertiga jumlah suara dari majelis rendah yang diharuskan untuk merubah undang-undang dasar. Dengan amandemen ini semua kekuasaan legislatif dipindahkan dari Reichstag kepada Hitler sendiri. Berdasarkan hukum, sekarang Hitler bukan saja kepala pemerintahan tetapi juga pembentuk undang- undang tertinggi Jerman. Dalam perkembangan selanjutnya, bukan Reichstag yang membuat undang-undang tetapi Hitler sendiri.355

Lebih lanjut pada tengah musim panas tahun 1933 Hitler memaksa semua partai kecuali Partai Nazi untuk membubarkan diri. Pada tanggal 14 Juli 1933 dikeluarkan olehnya undang-undang yang menetapkan bahwa Partai Nazi untuk selanjutnya akan menjadi partai politik satu-satunya di Jerman. Tiap orang yang mencoba mendirikan partai baru atau mendirikan kembali partai-partai yang lama akan dipenjarakan. 356 Untuk menjalankan kebijakan ini dan menjamin keamanan pemerintahan maka dibentuklah polisi rahasia Geheime Staats Polizei (Gestapo) yang dengan bengis dan sadis membersihkan siapa pun yang dianggap tidak bersahabat dengan Nazi.357

355 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 59 – 60. 356 Ibid., hlm. 60. 357 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156

Untuk menanamkan ideologi Nazi di kalangan masyarakat maka pada tanggal 10 Mei 1933, Hitler melakukan pembakaran buku-buku di Berlin. Buku- buku karangan orang Yahudi, Marxis, dan buku-buku yang berlawanan dengan ideologi Nazi dibakar. Dalam rangka menarik simpati rakyat, Hitler menurunkan harga pajak bahkan prajurit-prajurit dan keluarga-keluarga mereka akan menerima lebih dari dua kali lipat pendapatan dari yang ditawarkan oleh rekan usaha mereka yakni negara-negara Barat.358 Hal ini semua berkat royalti yang diperoleh Hitler dari penjualan buku Mein Kampf dan kerja samanya dengan Alfred Hugenberg.

Pada tanggal 14 Oktober secara lantang Jerman di bawah Hitler segera menarik diri dari Liga Bangsa-Bangsa.359 Dari sana dukungan terhadap Hitler pun semakin meningkat.

Walaupun jalan untuk menuju kekuasaan yang mutlak telah terbuka lebar, namun Hitler masih mempunyai problem dalam tubuh Nazi sendiri, yaitu dengan

Ernest Roehm, ketua pasukan SA. Semakin meningkatnya kepercayaan rakyat terhadap Partai Nazi semakin berkembang pula pasukan SA. Ernest Roehm menginginkan para anggotanya nantinya dapat terserap masuk tentara reguler

Jerman. Lebih lanjut ia pun mulai berani menuntut suara dalam partai induknya,

Nazi untuk mengajukan kandidat dalam pemilihan Reichstag.360 Dari sini Hitler mulai melihat bahwa pasukan SA sudah mulai tidak dapat dipercayai lagi olehnya.

Tahun 1934 permasalahan ini semakin meruncing di mana kini pasukan SA ini berjumlah dua juta orang. Di bawah pimpinan Roehm kini mereka menuntut keras diadakannya revolusi Nazi yang radikal yang dijanjikan oleh Hitler.

358 Tim Narasi, op. cit., hlm. 73. 359 Log. cit.. 360 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157

Dikehendaki oleh mereka agar pemimpin mereka (Hitler) melempar orang-orang konservatif yang bukan Nazi keluar dari jabatan mereka dalam pemerintahan, industri, bahkan dalam kententaraan, dan memberikan semua jabatan itu pada mereka. Sebenarnya mereka menghendaki agar pasukan SA ini dijadikan tentara

Jerman yang baru menggantikan tentara reguler Jerman sekarang.

Dekat musim panas dalam tahun 1934 timbul ketegangan-ketegangan lagi di Jerman. Pasukan SA yang mengadakan agitasi menuntut revolusi kedua361 tak terkendali lagi. Mereka mengambil alih kantor-kantor dagang, menangkap secara sesuka hati ribuan orang, dan memukul mereka. Roehm, pemimpin mereka menuntut agar Hitler membubarkan tentara lama yang dipimpin oleh jenderal- jenderal Prussia dari golongan aristokrasi di mana disebutnya sebagai manusia bodoh. Ia mendesak agar SA dijadikan Tentara Rakyat yang baru. 362

Hitler melihat lebih jauh ke depan. Hitler memikirkan kalau ia hendak melaksanakan rencana jangka panjangnya untuk menaklukkan Eropa hal ini hanya dapat dilakukan dengan tentara Jerman sekarang yang berdisplin tinggi dan dipimpin oleh opsir-opsir Prussia. Sedangkan pasukan SA menurut pandangan

Hitler lebih mempercayai kepada Ernest Roehm, pimpinannya dan bukan pada

Hitler. Ini dibuktikan dengan keberanian Roehm meminta kekuasan yang lebih pada Hitler. Hitler merasa pasukan SA tidak lagi dapat dipercayai.

Keyakinan Hitler untuk menyingkirkan pasukan SA ditambah dengan adanya permasalahan lain yaitu seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dengan adanya pasukan SS dalam Partai Nazi telah menimbulkan persaingan

361 Revolusi pertama yang telah dilakukan Hitler bersama pasukan SA-nya adalah Munich Beer Hall Putsch. 362 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 60 – 61.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158

antara pasukan SS dan pasukan SA. Heinrich Himmler sebagai pemimpin SS dan tokoh Nazi lainnya, seperti Goering serta Goebbels juga tidak menyenangi Roehm dan pasukan SA ini.363 Sementara itu para jenderal Jerman sendiri dan di dukung oleh Presiden Hindenburg juga tidak menyenangi pasukan SA. Para jenderal

Jerman tidak menyenangi pasukan SA ini karena mereka takut pasukan SA akan mengambil alih kekuasaan militer mereka di mana hal ini dapat dilihat pada tuntutan Roehm agar pasukan SA menjadi tentara militer resmi Jerman. Para jenderal Jerman menginginkan agar Hitler melenyapkan pasukan SA. Mereka mengancam akan menjatuhkan Hitler dan mendirikan kediktatoran militer.364 Kini

Hitler dihadapkan pada dua pilihan, mempertahankan pasukan SA ataukah mengikuti keinginan jenderal-jenderal militer Jerman.

Hitler menyadari bahwa tuntutan para jenderal Jerman ini tidak main-main.

Hitler tahu benar bahwa Hindenburg dan para jenderal-jenderal militernya menghendaki agar kerajaan Hohenzollern dipulihkan kembali di Jerman. Hal ini tentu saja akan membuat ambisi Hitler untuk menjadi penguasa di Jerman akan hilang. Selain itu Hitler menyadari bahwa Hitler akan membutuhkan bantuan dari para jenderal secara aktif yang tampaknya akan segera tiba, jika Presiden

Hindenburg yang telah tua itu akan wafat.

Pada awal April 1934 Hitler mendengar kabar bahwa kesehatan Presiden

Hindenburg mundur dengan cepat. Hal ini tentu saja merupakan kesempatan bagi

Hitler untuk naik ke posisi yang lebih tinggi lagi. Diadakan olehnya suatu perjanjian kepada jenderal-jenderal Jerman. Jika mereka mendukung untuk

363 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 18. 364 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 61. Lihat juga Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 42 – 43.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159

menjadi pengganti Hindenburg maka akan dihentikannya tuntutan “revolusi kedua” pasukan SA. Pasukan SA akan dibersihkan dan akan diberikannya jaminan bahwa tentara militer akan merupakan pasukan senjata satu-satunya di Jerman.

Lebih dari itu Hitler berjanji akan memulihkan angkatan bersenjata dalam jumlah yang besar yang mereka miliki pada masa kerajaan Hohenzollern dengan mengabaikan Perjanjian Versailles.365

Para jenderal itu pun menerima tawaran Hitler. Dengan demikian Hitler pun berhasil mendapatkan dukungan tentara dan para jenderal untuk naiknya dia sebagai presiden di samping sebagai kanselir Jerman. Hal ini tentu saja akan membuat dirinya sebagai penguasa yang diktator dan memerintah dengan mutlak tanpa dibantah oleh orang lainnya.

Pada tanggal 30 Juli 1934 pada akhirnya Hitler melaksanakan pembersihan pasukan SA. Lebih dari itu dimulai olehnya sejak saat itu apa yang menjadi terkenal dalam sejarah sebagai pembersihan berdarah kaum Nazi. Hitler tidak saja mengeksekusi mati para pemimpin SA tetapi juga membunuh orang lain yang hendak merintangi jalannya menuju kekuasaan kedikatatoran atau dengan kata lain lawan-lawan politiknya. Peristiwa ini dikenal sebagai “Malam Pisau Panjang”

(Night of the Long Knives).366

Hitler sendiri yang menyeret Roehm keluar dari rumahnya pada pagi hari dan mendorongnya ke penjara Munich. Karena menolak perintah untuk bunuh diri maka Hitler menembak mati Roehm dalam kamar penjaranya itu. Hitler tidak saja menangkap dan membunuh Roehm dan jajaran pasukan SA, namun lebih dari itu

365 Ibid., hlm. 62. 366 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 18. Lihat juga William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 213 – 226.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160

ia juga melakukan pembersihan terhadap lawan politiknya. Gregor Strasser, bekas anggota Partai Nazi yang berani berselisih dengan Hitler ditangkap di Berlin dan dibunuh dalam penjaranya. Jenderal von Schleicher yang merupakan bekas kanselir beserta istrinya ditembak dan dibunuh dalam rumahnya oleh pengikut

Nazi. 367

Franz von Papen, wakil kanselir juga hampir tidak terhindar dari pembunuhan. Tiga pembantunya yang terpenting dibunuh sedangkan ia sendiri ditahan di rumah. Gustav von Kahr yang menangkap Hitler saat Hitler melakukan kudeta di Restoran Bir Munich tahun 1923 juga turut menjadi korban. Pengikut- pengikut Nazi membunuh Kahr dan melemparkan jasadnya dalam suatu rawa dekat Munich. 368 Ferdinand von Bredow yang merupakan mantan menteri pertahanan hanya karena menentang rencana Hitler membangun angkatan bersenjata Jerman juga dibunuh oleh Hitler.369 Kira-kira seribu orang dibunuh atas perintah Hitler pada peristiwa Malam Pisau Panjang ini.370

Banyak jenderal Jerman merasa lega dengan langkah Hitler membasmi pasukan SA. Mereka yakin bahwa Kanselir Hitler telah bertindak demi kepentingan Angkatan Bersenjata Jerman dan bangsanya. Bahkan Presiden

Hindenburg mengirim telegram kepada Hitler yang berbunyi: ”Anda telah menyelamatkan rakyat Jerman dari mara bahaya”. 371 Lebih dari itu ketika Hitler berpidato di Reichstag perihal pembersihan SA ini, semua orang yang hadir

367 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 62. Lihat juga Darma Aji, op. cit., hlm. 2. 368 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 62 – 63. 369 Darma Aji, op. cit., hlm. 1 – 2. 370 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 63. 371 Darma Aji, op. cit., hlm. 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161

bertepuk tangan. Jenderal von Blomberg, Menteri Pertahanan juga memberikan selamat di muka umum kepada Hitler atas perbuatannya yang berdarah itu. 372

Beberapa minggu setelah pembunuhan berdarah itu terjadi, Presiden

Hindenburg pun meninggal pada umur 86 tahun tanggal 2 Agustus 1934373. Hal ini tentu saja melapangkan jalan Hitler menuju kekuasaan mutlak. Sehari setelah meninggalnya Presiden Hindenburg maka diberlakukanlah oleh Hitler suatu undang-undang yang menggabungkan jabatan presiden dengan jabatan kanselir.374

Para jenderal Jerman pun menyetujui Hitler memegang kedua jabatan tersebut.

Mereka merasa Hitler mampu memimpin pemerintahan yang kuat dan berpihak pada militer.375 Dengan demikian Hitler menduduki posisi tertinggi selain sebagai kanselir, ia juga menjabat sebagai presiden. Hitler kemudian menghapuskan gelar presiden. Hitler memberikan dirinya gelar baru, yaitu Führer dan Kanselir Negara

(Reich Kanzler).376 Hitler menyebut pemerintahannya ini dengan nama Third

Reich yang dikatakannya akan berumur 1000 tahun lamanya.

2. Kebijakan-Kebijakan Hitler Sebagai Führer dan Reich Kanzler

Segera setelah Hitler sebagai Führer dan Reich Kanzler maka dia mulai menetapkan segala kebijakan dalam segala bidang yang membela kaum Nazi dan demi kelangsungan partainya. Kebijakan dalam negeri yang diambil Hitler tidak

372 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 63. 373 Dalam bukunya Agustinus Pambudi menjelaskan suatu fakta yang menarik. Merupakan sebuah koinsiden yang menarik dari peristiwa dalam bulan-bulan pertama naiknya Hitler sebagai kanselir. Kebakaran Reichstag (yang ditindak lanjuti dengan pemberlakuan Undang-Undang Darurat), matinya pemimpin-pemimpin pasukan SA (yang berdampak pada meninggkatnya kepercayaan jenderal-jenderal Jerman terhadap Hitler), disusul meninggalnya Presiden Hindenburg. Semuanya itu melapangkan jalan bagi Hitler untuk meraih kekuasaan absolut sebagai kanselir, presiden sekaligus panglima perang tertinggi Jerman. Lihat Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 43f. 374 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 64. 375 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 43 – 44. 376 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162

saja hanya dalam bidang politik tetapi juga ekonomi, sosial-budaya, agama, dan juga militer. Hal ini berarti bahwa semua aspek kehidupan di Jerman diatur oleh negara di mana hal ini memang sesuai dengan ideologi fasisme (naziisme) yang dianut Hitler. Untuk memberikan gambaran tentang kebijakan Hitler selama pemerintahan Third Reich maka akan dijelaskan setiap kebijakan dalam segala bidang tersebut. a. Bidang Politik

Kebijakan yang paling kelihatan diambil oleh Hitler sendiri nampak dalam bidang politik. Sebelum Hitler menjabat sebagai Führer atau dengan kata lain saat dia menjabat sebagai kanselir, kebijakan politik sudah diambilnya. Hal ini dapat dilihat dengan ditetapkannya Undang-Undang Darurat yang isinya memberi kewenangan kepada kanselir untuk menyusun undang-undang atau peraturan yang tidak sejalan dengan konstitusi Weimar. Persetujuan perlemen pun tidak diperlukan. Dari sini dapat dilihat bahwa Konstitusi Weimar tidak berlaku lagi selama Hitler menjabat sebagai kanselir.

Dengan adanya undang-undang itu maka Hitler kemudian mengambil kebijakan untuk membubarkan partai-partai politik yang ada di Jerman. Pada tanggal 14 Juli 1933 dikeluarkan olehnya undang-undang yang menetapkan bahwa Partai Nazi untuk selanjutnya akan menjadi partai satu-satunya di Jerman.

Lebih dari itu Hitler tidak saja membubarkan partai-partai politik yang ada, tetapi

Hitler juga melakukan pembersihan terhadap orang-orang yang bertentangan dengan kaum Nazi. Orang-orang tersebut ada yang hanya dicabut jabatannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163

namun ada pula yang dibunuh seperti yang menimpa Ernest Roehm, Gregor

Strasser, Gustav von Kahr, dan lain-lain.

Ketika Hitler menjabat sebagai Führer dan Reich Kanzler maka dia meletakkan jabatan atau posisi-posisi penting dalam tubuh birokrasi Jerman dan juga institusi kehakiman maupun pemerintahan di tingkat lokal maupun nasional kepada para loyalis Nazi. 377 Selain membubarkan partai-partai politik yang ada sebelumnya, kini ketika Hitler menjabat sebagai Führer, ia juga membubarkan organisasi buruh di Jerman. Sebagai gantinya ia mendirikan Front Buruh Jerman yang ia dapat kendalikan sepenuhnya. Aspirasi buruh di Jerman harus disalurkan melalui wadah tunggal bentukan Hitler itu. 378 Nampak bahwa segala organisasi yang ada di Jerman dikekang oleh Hitler dengan menguasai organisasi tersebut.

Hitler yang tidak senang terhadap pemerintahan yang demokrasi pun mengambil tindakan dengan meniadakan pemilihan umum seperti yang ada dalam

Republik Weimar. Dari sini dapat dilihat bahwa Hitler menginginkan dirinya berkuasa untuk selama-lamanya. Lebih dari dari itu Hitler menghendaki kepatuhan mutlak dari bahawannya dengan adanya pasukan SS dan Gestapo sebagai penjaminnya. Semua perintah berasal dari Hitler itu pun termasuk nantinya politik ekspansi di mana Hitler yang menentukan wilayah-wilayah mana saja yang perlu ditaklukkan oleh pasukan Jerman. b. Bidang Hukum

Dalam bidang hukum, semua peraturan yang terkait dengan hukum dan pengadilan pada masa Republik Weimar dihapuskan. Sebagai gantinya dibentuk

377 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 44. Untuk melihat bagaimana susunan pemerintahan Third Reich di bawah kekuasaan Hitler dapat dilihat pada Lampiran VI hlm. 365. 378 Ibid., hlm. 45.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164

Pengadilan Rakyat pada tanggal 3 Mei 1934 di mana Hitler sebagai ketua umumnya.379 Dalam bukunya William L. Shirer menjelaskan posisi Hitler dalam bidang hukum ketika Hitler sedang berpidato di Reichstag atas pembersihan anggota SA. Dikatakannya saat di Reichstag:

Jika ada seorang menegur saya dan menanyakan kepada saya mengapa saya tidak menggunakan mahkamah pengadilan yang lazim satu-satunya yang dapat saya katakan adalah: dalam saat ini saya bertanggung jawab atas nama rakyat Jerman. Saya menjadi Hakim Tertinggi rakyat Jerman. 380

Untuk menjamin keamanan dan kelangsungan pemerintahan Third Reich yang dibangun oleh Hitler dan Nazinya maka oleh Hitler dibentuklah pasukan SS.

Namun dalam perkembangannya dibentuk lagi pasukan keamanan lainnya yaitu

Gestapo. Gestapo atau Geheime Staatspolizei yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai polisi rahasia, dibentuk Nazi pada tanggal 1933. Organisasi ini berada di bawah kendali SS. Tetapi teknisnya berada di bawah Reich Central

Security Office (RSHA – Reichssicherheits Secret Police) yang dipimpin oleh

Rudolp Diels. Nama Gestapo mulai populer setelah Herman Goering menjabat sebagai pimpinannya pada tahun 1934. Peran Gestapo kadang hampir sama dengan SS, namun Gestapo lebih berperan selayaknya Biro Federal Investigasi

(FBI) di AS.381 Bersama-sama dengan pasukan SS, Gestapo melakukan teror massa untuk menakut-nakuti lawan politik kaum Nazi. c. Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, pemerintah menguasai dan memonopoli segala aspek kehidupan ekonomi rakyat Jerman. Industri sedikit demi sedikit dikuasai

379 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 65. 380 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit. , hlm. 63. 381 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 31.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165

dan dikontrol oleh pemerintah. Pemerintah mengatur bagaimana rakyat harus hidup dan bekerja sebagai apa. Dengan kata lain tidak ada kebebasan dalam berusaha. Kaum buruh diletakkan di bawah Front Kaum Buruh Nazi yang diatur oleh negara.382

Walau segala aspek kehidupan rakyat dalam bidang ekonomi diatur oleh negara, namun rakyat Jerman mendukung usaha dari pemerintah ini. Hal ini karena depresi ekonomi yang timbul saat itu telah membuat rakyat Jerman hidup sebagai pengangguran, miskin dan menderita. Hitler yang memahami keinginan rakyatnya segera melakukan tindakan untuk mengatasi hal tersebut. Hitler memerintahkan seorang ekonom brilian bernama Dr. Hjalmar Schacht. Ia mengikuti kebijaksanaan reflasi dan mengembangkan proyek-proyek pekerjaan umum untuk menyerap pengangguran, seperti pembangunan sistem jalan raya modern (Autobahnen). Dalam tempo lima tahun (1933 – 1938) tidak kurang dari

3.000 km jalan raya baru berhasil dibangun. Pengangguran pun merosot tajam dari

6 juta orang pada tahun 1932 menjadi 2,4 juta orang pada tahun 1934.

Tersedianya jalan-jalan baru itu juga membuka kesempatan bagi kebangkitan kembali industri otomotif. Mobil yang terjangkau rakyat pun diproduksi, yaitu

Volkswagen (Mobil Rakyat) yang dirancang oleh Ferdinand Porsche.383

Selain dengan cara pembangunan proyek-proyek baru, masalah pengangguran ini juga diatasi dengan adanya wajib militer dan pembangunan besar-besaran dalam industri senjata di Jerman. Pekerjaan yang Hitler sediakan berpusat pada pembangunan kembali kekuatan armada militer Jerman. Adanya

382 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 65. 383 “The Nazi ‘s War Machines”, Koleksi Angkasa, XXXI (Juni 2006), hlm. 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166

wajib militer dan pembangunan pabrik pesawat terbang dalam jumlah yang besar, pembangunan tank, artileri, dan kapal selam dengan cepat mengurangi jumlah pengangguran setelah tahun 1935.384

Pada masa Hitler, sektor industri lebih menjadi prioritas utama dalam bidang ekonomi. Hal ini karena sangat mendukung bagi politik ekspansionis

Hitler. Program-program industri seperti pembangunan tank, artileri, kapal selam, pesawat terbang, senjata, dan lain-lain mulai dilancarkan oleh Hitler. Untuk memenuhi program itu dibutuhkan tenaga kerja di mana rakyat Jerman yang menjadi buruh dalam pabrik/industri tersebut. Agar rakyat Jerman tidak banyak menuntut dengan adanya pengekangan dalam pekerjaan (yaitu dengan dihapuskannya organisasi buruh) dan untuk mengambil hati buruh serta kaum pekerja lainnya, Hitler menciptakan berbagai program sosial, seperti bantuan keuangan, pendidikan, dan upaya menyetabilkan penghasilan. Dengan adanya program sosial tersebut pada akhir 1930-an sekitar 180.000 pekerja mampu berpesiar dengan kapal wisata dan 10 juta lainnya menjadi turis domestik ke Italia selama dua minggu dengan biaya hanya 155 marks.385

Dalam bidang pertanian, kaum Nazi menghapuskan pasar bebas dan menggantikannya dengan kontrol oleh negara termasuk harga produk pertanian.

Pemerintah menentukan tiga tujuan pertanian yaitu swasembada lewat proteksi, penataan kembali kaum petani, dan pembentukan organisasi yang “mewakili aspirasi petani”. Akibat kebijakan tersebut banyak kaum tani yang berpindah mencari pekerjaan lain di kota. Sampai tahun 1939 Jerman kehilangan 1,4 juta

384 B.J. Elliot, op. cit., hlm. 68 – 69. 385 “The Nazi’s War Machines”, op. cit., hlm. 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167

pekerja petani karena mereka lebih tertarik pada program kesejahteraan buruh yang dikelola oleh Front Buruh Jerman. Untuk mengimbangi kekurangan tenaga dalam bidang pertanian, setiap liburan musim panas kaum muda diwajibkan untuk bekerja di daerah pertanian. 386

Sekali pun dalam bidang pertanian tidak begitu berhasil pada umumnya rakyat Jerman yang pada tahun 1920-an begitu pesimis tanpa harapan, menganggap tahun 1930-an di bawah Nazi merupakan “tahun-tahun emas” karena kestabilan dan peningkatan kesejahteraan yang begitu meningkat. Namun keadaan yang baik ini hanya sementara saja sebab Hitler memanfaatkan kebangkitan ekonomi Jerman hanya untuk mendukung politik ekspansionisnya yang membawa

Jerman ke dalam kancah peperangan. 387 d. Bidang Sosial Budaya

Berbicara tentang kebijakan Hitler dalam bidang sosial budaya maka perlu dipisahkan lagi antara bidang sosial dan budaya. Hal ini karena masing-masing bidang memiliki kompleksivitas sendiri-sendiri, namun antara keduanya terdapat keterkaitan satu sama lain.

1) Bidang Sosial

Dalam bidang sosial, kebijakan Hitler sangatlah rasialis. Hitler terkenal dengan ajaran anti semitisme-nya.388 Hitler dengan Nazi-nya sangat membenci kaum Yahudi dan mengagung-agungkan ras Arya Jerman. Ketika Hitler mulai berkuasa maka kebijakan-kebijakan rasial mulai dijalankan di seluruh Jerman

386 Log. cit.. 387 Log. cit.. 388 Mengenai sejarah awal mula dan perkembangan anti semitisme di Eropa dan Nazi Jerman sampai pada berakhirnya anti semitisme oleh adanya Konsili Vatikan II dapat dilihat pada Stephane Downing, 2007, Benarkah Nazi Membantai Yahudi, Narasi, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168

seperti yang telah digariskan dalam bukunya, Mein Kampf. Orang-orang Yahudi yang masih tinggal di wilayah Jerman menjadi sasaran utama kebijakan Hitler yang sangat rasialis. Hitler menuduh bangsa Yahudi sebagai penyebab utama kekalahan Jerman dalam PD I dan sekaligus penyebab utama depresi ekonomi

Jerman. 389

Ruang gerak orang Yahudi di Jerman semakin dibatasi. Mula-mula mereka dihalangi menjadi pegawai pemerintah. Pada tahun-tahun berikutnya pemerintahan Nazi mengeluarkan kebijakan untuk mencabut kewarganegaraan orang-orang Yahudi yang hidup di Jerman. Dicabutnya kewarganegaraan orang- orang Yahudi menyebabkan mereka susah mencari pekerjaan. Jika pun mereka masih bertahan, umumnya mereka hanya menekuni pekerjaan di sektor informal yang gajinya sangat rendah. 390 Dengan kata lain kebijakan yang Hitler ambil bertujuan untuk membatasi dan melemahkan eksistensi orang-orang Yahudi yang hidup di Jerman.

Saat Hitler menjadi kanselir, dia bersama dengan pengikut Nazinya mendirikan kamp-kamp konsentrasi391 yang dirancang khusus untuk tempat hukuman atau lebih tepatnya pemakaman tidak hanya untuk kaum Yahudi tetapi juga lawan politik Hitler dan orang non Yahudi. Narapidana orang non Yahudi meliputi orang Kristen penganut Jehovah, homoseksual, kelainan mental, dan

389 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 46. Lihat juga Stephane Downing, op. cit., hlm. 38. 390 Log. cit.. 391 Kamp -kamp yang dibangun Hitler terdiri atas kamp transito, kamp kerja, kamp tawanan perang, kamp anak-anak, kamp wanita, kamp konsentrasi, dan kamp pemusnahan. Pada awalnya Hitler mendirikan kamp di Dachau. Kemudian diikuti kamp besar lainnya seperti Ravensburck, Sachsenhausen, Mauthausen, Buchenwald, dan Bergen Belsen. Ada berbagai kamp yang didirikan di seluruh negara yang diduduki Nazi. Enam kamp pemusnahan utama semuanya di Polandia, yang terdiri dari Auschwitz, Birkenau, Treblinka, Sobibor, Majdanek, Belzec, dan Chelmo. Lihat Stephane Downing, op. cit., hlm. 38.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169

pesakitan kronis.392 Sedangkan lawan politik Hitler adalah orang Komunis, tawanan perang Soviet Rusia, tawanan perang lainnya. Mereka dipekerjakan dengan tanpa diberi upah. Hidup mereka pun tidak layak.393 Jika mereka sudah tidak mampu lagi bekerja maka mereka akan digiring ke kamp pemusnahan untuk dibunuh.

Pada tanggal 9 – 10 November 1938 Nazi mengorganisasi Kristallnacht

(Malam Gelas Pecah), yaitu pembunuhan yang telah direncanakan oleh kaum

Nazi terhadap kaum Yahudi. Toko-toko, rumah-rumah, sinagoga-sinagoga milik orang-orang Yahudi di seluruh Jerman dibumi hanguskan baik oleh pasukan SS,

Gestapo, dan didukung juga oleh penduduk Jerman sendiri. Akibatnya 92 orang

Yahudi terbunuh dan 27.000 orang Yahudi ditangkap dan dideportasi ke kamp- kamp konsentrasi. 394

Lebih dari itu Hitler semakin tidak terkendali jiwa dan pikirannya. Pada tahun 1939 dia mulai memberlakukan program euthanasia atau eugenetika yaitu perbaikan ras manusia dengan memperbanyak individu-individu yang sehat dan membuang individu yang cacat atau sakit. Hitler berpendapat “waktu perang adalah waktu terbaik untuk penghapusan penyakit tak tersembuhkan”. 395

Program T-4 euthanasia (nama program ini mengacu pada alamat di Berlin,

Tiergarten 4, tempat administrasi untuk program tersebut) pada dasarnya adalah suatu uji coba untuk pembunuhan kaum Yahudi. Korban awalnya dibunuh dengan dilaparkan atau disuntik mati. Dalam perkembangannya calon korban diangkut

392 Log. cit.. 393 Untuk melihat kehidupan dalam kamp lihat Stephane Downing, op. cit., hlm. 40 – 43. 394 Tim Narasi, op. cit., hlm. 73 – 74. 395 Stephane Downing, op. cit., hlm. 25.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170

dahulu ke pusat pembunuhan yang dibangun secara khusus. Mereka nantinya disemprot gas dalam ruangan tertutup dan mayatnya dibakar di krematorium. Para pembunuh adalah dokter dan psikiater yang terus menjalankan pusat pembunuhan

Yahudi di kamp-kamp konsentrasi. Delapan puluh hingga seratus ribu orang terbunuh pada program T-4. Program ini akhirnya dihentikan pada awal 1940 oleh karena tekanan dari banyak gereja di Jerman. 396

Terkait dengan eugenetika atau eutanasia, namun jauh sebelum eugenetika diberlakukan, tepatnya 1935 Hitler menganjurkan pemuda-pemudi Jerman yang berambut pirang dan bermata biru untuk melakukan hubungan seks bebas. Oleh karenanya Hitler mendirikan ladang-ladang khusus reproduksi manusia. Dalam tempat inilah pemudi-pemudi Jerman dikumpulkan dan harus melayani perwira

SS Nazi dan pria dari ras Arya. Bayi-bayi yang lahir dari hubungan ini akan menjadi prajurit masa depan Imperium Jerman nantinya.

Hitler percaya bahwa bayi yang lahir dari hubungan tersebut akan tumbuh sebagai manusia yang sempurna yang telah mengalami proses evolusi. Hitler percaya akan adanya ukuran tengkorak manusia yang membesar tatkala ia menaiki tangga evolusi. Oleh sebab itu, kaum Nazi mengadakan pengukuran tengkorak terhadap bayi yang baru lahir. Ciri fisik seperti gigi, mata, dan rambut diperiksa berdasarkan kriteria evolusionis. Bayi yang tidak memiliki kriteria evolusionis terebut harus disingkirkan. Dengan demikian Hitler percaya akan

396 Ibid., hlm. 25 – 26.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171

didapat manusia yang benar-benar sempurna untuk dijadikan prajurit masa depan

Jerman. 397

2) Bidang Budaya

Berbicara tentang budaya maka yang akan dijelaskan disini adalah perihal budaya itu sendiri, pendidikan, dan agama pada masa Nazi. Dua bulan setelah

Hitler berkuasa, Goebbels mengumumkan bahwa kebudayaan dan politik akan disatukan. Ia pun membentuk Kamar Budaya Reich atau Reichskulturkammer.

Semua budayawan dan seniman yang mau berkarya harus bergabung di dalamnya.

Mereka yang “non Arya” dilarang ikut. Partai Nazi dengan ideolognya Alfred

Rosenberg semakin memperketat pengawasan terhadap kehidupan kebudayaan.

Buku Rosenberg yang berjudul Mitos Abad XX pun dijadikan bacaan wajib di samping Mein Kampf, yang intinya menuduh liberalisme telah menjegal kebangkitan bangsa Nordik sehingga kekuasaan pun diambil oleh bangsa lain yang rasnya lebih rendah. Oleh karena itu merupakan kewajiban mulia bagi bangsa Jerman untuk mengalahkan dan menguasai mereka ini.398

Hitler telah membuat Jerman menjadi homogen dalam segala hal, sehingga kebudayaan yang berkembang adalah kebudayaan Nazi. Setiap orang Jerman berteriak “Sig Heil” setiap mereka bertemu dengan Hitler. Mereka diajari cara penghormatan kaum Nazi dan masih banyak lagi tradisi-tradisi Nazi yang harus dijalankan rakyat Jerman. Lebih lanjut bendera Swastika Nazi berkibar tidak hanya di Jerman namun dalam perkembangannya akan menyebar ke wilayah- wilayah taklukan Jerman.

397 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 35. Lihat juga Harun Yahya, op. cit.. 398 “The Nazi’ War Machines, op. cit., hlm. 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172

Dalam bidang pendidikan, Hitler mulai bergerak atau bergelut dengan bidang ini adalah saat dia menjabat sebagai kanselir Jerman. Pada tanggal 10 Mei

1933 Hitler mulai melakukan pembakaran terhadap buku-buku yang dianggap berbahaya bagi kaum Nazi, seperti buku-buku karangan orang Yahudi dan

Marxis. Dan saat dia sudah menjadi Führer dia mewajibkan setiap orang memiliki buku Mein Kampf. Hadiah perkawinan dan kelulusan sekolah pun berupa buku

Mein Kampf. Buku Mein Kampf ini telah menjadi kitab suci kaum Nazi dan tidak heran karenanya buku ini menjadi terkenal di Jerman. Hitler pun mendapatkan hasil royalti yang sangat banyak dari buku ini yang membuat dirinya menjadi kaya raya.399

Untuk penanaman ideologi Nazi maka oleh Joseph Goebbels, Menteri

Propaganda Hitler melakukan proses cuci otak Nazi yang lazim disebut

Gleichschaltung. Dalam Gleichschaltung ini orang-orang Jerman terbagi menjadi beberapa kelompok pengawasan mulai dari anak-anak 10 – 18 tahun

(Hitlerjugend), anak gadis (Bund Deutchses Madel), sampai pada kaum buruh

(Kraft Durch Freude), dan lain-lain. Dari sini dapat terlihat bahwa penanaman ideologi Nazi dimulai dari anak-anak agar mereka nantinya menjadi pengikut kaum Nazi sampai mereka menjadi dewasa bahkan tua.

Kontrol Hitler terhadap pendidikan sangatlah tinggi. Selain pembakaran dan penanaman ideologi, Hitler juga melakukan penyensoran terhadap apa yang diajarkan oleh para guru di sekolah sambil ia menanamkan ideologi Nazi-nya

399 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173

sebagai mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah Jerman. 400 Untuk penanaman ideologi Nazi ini, Hitler telah menyusun buku yang memuat ide-ide Nazi khususnya tentang sejarahnya. Buku sejarah ini disebut Der Weg zum Reich –

Jalan Menuju Reich. Buku ini mempunyai ketebalan sebanyak 250 halaman dan memuat seluruh sejarah Jerman dari awal sampai masa Hitler. Dalam buku itu juga termuat bahwa Perancis dan Yahudi adalah musuh negara Jerman. 401

Hitler tidak hanya melakukan penyensoran terhadap buku-buku dan bahan pelajaran di sekolah-sekolah, lebih lanjut dia melakukan penyensoran terhadap surat kabar, radio, dan film di Jerman. 402 Surat kabar Jerman Vossische Zeitung dan Berliner Togeblatt yang merupakan surat kabar dengan ideologi liberal demokratis dilarang beredar oleh Hitler di mana Vossische Zeitung berdiri tahun

1704 dan ditutup pada tahun 1937. Sebagai gantinya dikeluarkan oleh Hitler sebuah surat kabar Nazi yang terbagi menjadi 2 surat kabar, yaitu surat kabar pagi

Voelkischer Boobachter dan surat kabar malam Der Angriff.403

Dalam siaran radio, Goebbels bersama mesin propagandanya dengan gencar terus meracuni rakyat Jerman dengan siaran-siarannya. Pemerintah Nazi menyediakan pesawat radio murah bagi rakyat Jerman yang menjuluki radio itu sebagai “Mulut Goebbels”. Ribuan pengeras suara dipasang di lapangan umum seluruh Jerman. Pola siaran umumnya berisikan berbagai kemajuan dan kemenangan perang Nazi yang kemudian diakhiri dengan hmyne pujian dan

400 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 45. 401 B.J. Elliot, op. cit., hlm. 71. 402 Untuk meilhat lebih jelas kontrol Hitler terhadap surat kabar, radio, dan film dapat dilihat pada William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 244 – 248. 403 Ibid., hlm. 245 – 246.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174

musik mars. Baru setelah tahun 1942 ketika angin peperangan mulai berbalik arah ke Jerman, siaran tersebut terkadang diakhiri dengan musik mars pemakaman.

Penduduk Jerman sejak 1939 dilarang untuk mendengarkan siaran radio asing dengan ancaman hukuman yang berat. Gelombang radio asing dihambat sehingga rakyat Jerman tidak dapat memperoleh berita yang sebenarnya terutama dari front peperangan. 404

Selain radio, Goebbels juga memakai film sebagai sarana propaganda Nazi baik film khusus propaganda maupun film hiburan yang selalu disertai film berita propaganda sebagai penutupnya. Karena para pembuat film dilarang berpolitik, hasil karya mereka umumnya hanyalah film roman atau petualangan. Ada pula film-film yang sengaja dibuat untuk membangkitkan sentimen dan kemarahan terhadap orang Yahudi sehingga sekeluar dari gedung bioskop, penonton lalu menyerang orang Yahudi atau merusak milik mereka.405

Dalam kehidupan beragama, kaum Nazi awalnya dengan terpaksa harus bertoleran terhadap organisasi keagamaan Protestan maupun Katolik, sekalipun sesungguhnya Nazi tidak suka terhadap kekristenan yang dianggapnya sebagai

“kepercayaan yang dicemari Kaum Yahudi”. Dalam gereja Katolik dan Kristen sendiri, pada awalnya baik Katolik maupun Kristen Protestan mendukung Hitler untuk berkuasa di Jerman, namun dalam perkembangannya mereka menentangnya sebab Hitler telah melanggar hak asasi manusia. Sedangkan dalam pemikiran

Hitler sendiri, gereja Katolik merupakan negara dalam negara, yaitu dengan adanya Vatikan (Roma) pada gereja Katolik, maka Hitler meyakini gereja tidak

404 “The Nazi’s War Machines”, op. cit., hlm. 10 – 11. 405 Ibid., hlm. 11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175

akan tunduk pada Hitler tetapi pada Paus. Oleh karena itu Hitler harus menguasai gereja Kristen dan Katolik. Tokoh Nazi yang dekat dengan Hitler, Martin

Bormann menegaskan bahwa antara Nazi dengan kekristenan adalah dua hal yang tidak mungkin saling didekatkan atau diakurkan.

Untuk mengimbangi kehidupan beragama yang telah mengakar di antara rakyat Jerman, Nazi menawarkan suatu “agama baru” yang mereka sebut

Gottglaubig atau “Kepercayaan kepada Tuhan”. Agama baru yang mendasarkan diri pada pemujaan darah, tanah, dongeng rakyat Jerman dan Seribu Tahun Reich

Ketiga itu dalam prakteknya adalah penyembahan berhala. Seiring berjalannya waktu Kaum Nazi perlahan-lahan semakin memperkuat tekanan terhadap gereja dengan mengecam kehidupan ritual kegerejaan dalam kelahiran, pernikahan, dan kematian. Mulai tahun 1938 lagu-lagu dan pertunjukkan Natal dilarang di sekolah-sekolah. Hari Natal diganti dengan istilah baru Yuletide.406

Rezim Nazi menerapkan kontrol yang semakin ketat terhadap agama lewat

Gleichschaltung atau koordinasi yang merupakan istilah penghalusan untuk mengooptasi semua segi kehidupan di Jerman termasuk keagamaan. Perlawanan tentu terjadi, namun gereja di Jerman tidak seluruhnya menyadari akan hakikat ancaman Nazi yang sesungguhnya. Mereka lebih memikirkan kepentingan mempertahankan otonominya dan menghindari konflik terbuka dengan Nazi.

Akibatnya perlawanan gereja tidak kompak dan lemah. 407 Menghadapi hal ini, segera Hitler menetapkan bahwa para pemimpin gereja yang menentang

406 Ibid., hlm. 12. 407 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176

pemerintahan Third Reich akan dikirim ke kamp-kamp konsentrasi dan gereja

Katolik dipaksa untuk memisahkan diri dari Vatikan (Roma).408

Dalam bukunya, William L. Shirer menjelaskan bahwa sepanjang tahun

Hitler berkuasa, pendeta Katolik, suster dan pelayan gereja ditangkap dan dimasukkan ke dalam kamp-kamp konsentrasi. Banyak di antara mereka ditangkap dengan tuduhan tidak bermoral atau menyelundupkan mata uang asing. 409 Dari sini dapat dilihat bahwa Hitler sangat membatasi ruang gerak gereja

Kristiani di Jerman. Dengan begitu pada masa Hitler berkuasa dapat dikatakan tidak ada agama yang berkembang sebab pembatasan Hitler ini. e. Bidang Militer

Selain bidang politik, bidang lainnya yang menarik perhatian Hitler adalah bidang militer. Banyak sekali kebijakan-kebijakan yang terkait bidang militer ini dikeluarkan oleh Hitler. Sebelum Hitler berkuasa sebagai kanselir, dia sudah mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam bidang militer. Hal ini dapat dilihat di mana Hitler membentuk pasukan SA dan pasukan SS. Pada perkembangannya pasukan SA kemudian dilenyapkan oleh Hitler akibat pimpinannya, Ernest Roehm berani untuk menuntut banyak hal kepada Hitler. Dan setelah Hitler menjabat sebagai kanselir dia membentuk Gestapo sebagai polisi rahasia Nazi.

Setelah Hitler menjabat sebagai Führer dengan segera dia berusaha menguasai kemiliteran sebab dia tahu benar bahwa militer merupakan kekuatan

408 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 65. 409 William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 235.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177

negara. Oleh karenanya Hitler memaksa agar para jenderal dan anggota militer

Jerman lainnya untuk mengucapkan sumpah setia kepada Hitler selaku Führer:

Demi Tuhan saya bersumpah, bahwa saya mempersembahkan kepada Adolf Hitler, Führer Jerman, dan rakyat, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata; kepatuhan tanpa syarat. Dan bahwa saya siap sebagai prajurit yang berani, mengorbankan jiwa dan raga kapan pun demi sumpah ini. 410

Hitler tahu bahwa para militer Jerman masih memegang warisan berabad-abad yang lalu, warisan dari era Bismarck di mana para militer Jerman dituntut untuk loyal dan hormat pada pemimpin mereka.411 Dari sini mereka dituntut untuk bersumpah setia.

Hal ini tidak berarti bahwa para militer Jerman tunduk begitu saja terhadap

Hitler. Ada beberapa jenderal yang secara terang-terangan menentang kebijakan

Hitler dan ada pula yang secara sembunyi-sembunyi, tunduk patuh di hadapan di

Hitler namun di belakang dia membenci Hitler. Hitler mengetahui adanya reaksi ini. Hitler ingin melenyapkan pimpinan militer yang tidak mendukung kebijakan

Hitler. Mereka dilenyapkan dari pemerintahan baik dengan dicabut jabatannya atau dibunuh dengan dalih tertentu. Hal ini seperti yang menimpa nasib Jenderal

Werner von Fritsch, Jenderal Werner von Blomberg, dan lain-lain. Dikatakan oleh

Darma Aji bahwa saat awal Hitler berkuasa, ia memensiunkan 16 jenderal senior dan memindahkan 44 jenderal lainnya seperti Jenderal Rundstedt, Leeb,

Witzleben, Kluge, dan Kleist ke posisi yang lebih lemah. Dari sini dapat dilihat bahwa Hitler melakukan perombakan besar dalam tubuh militer. Lebih lanjut

Hitler mengangkat dirinya sebagai Panglima Tertinggi Angakatan Bersenjata.

410 Darma Aji, op. cit., hlm. 4. 411 “Nazi Special Forces”, op. cit., hlm. 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

PERANAN ADOLF HITLER DALAM PERANG DUNIA II

Berbicara mengenai peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II maka yang akan dijelaskan adalah tentang keterlibatan Hitler, dalam hal ini kebijakan- kebijakan yang diambil olehnya, baik itu yang menjurus ke Perang Dunia II maupun kebijakan-kebijakan selama perang berkobar. Peranan Hitler sangatlah krusial bagi terjadinya Perang Dunia II sebab kebijakannya untuk menyerang

Polandia telah menyebabkan berkobarnya Perang Dunia II.

Sebelum membahas tentang peranan Hitler dalam Perang Dunia II ada baiknya melihat terlebih dahulu hubungan antara perang dengan hubungan internasional atau politik luar negeri suatu negara. Penjelasan ini menjadi penting sebab Hitler sebagai Führer dan Reich Kanzler di samping sebagai Panglima

Tertinggi Semua Angkatan Bersenjata, walaupun dia tidak terlibat langsung dalam kancah peperangan, namun dia menjadi penentu bagi terjadinya Perang Dunia II.

Dari sana hal ini menjadi landasan untuk melihat peranan Adolf Hitler dalam

Perang Dunia II. Dengan mengetahui hubungan antara perang dengan hubungan internasional atau politik luar negeri maka dapat dilihat bagaimana segala kebijakan Hitler sebagai Führer dan Reich Kanzler yang ekspansionis telah menyeret Jerman dan dunia ke dalam kancah peperangan.

Sama seperti manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk berinteraksi, maka negara pun menjalin hubungan dengan negara lainnya. Hubungan yang terbentuk antar negara yang satu dengan cara lain sering

178 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179

dikenal dengan nama hubungan internasional atau dalam istilah politik yaitu politik luar negeri. Menurut Budiono Kusumohamidjojo, sasaran politik luar negeri pada hakikatnya ialah mewakili, menegakkan, membela, memperjuangkan, dan memenuhi kepentingan nasional dalam forum hubungan internasional yang tidak lain adalah forum interaksi masyarakat internasional.412

Dalam proses sosial yang terjadi dalam hubungan antar negara untuk memenuhi sasaran politik luar negeri seringkali dapat menimbulkan konflik.

Menurut Dahlan Nasution, sumber konflik yang ada dalam hubungan negara- negara kebangsaan dilandasi oleh egosentrisme yaitu aspirasi untuk mempertahankan dan meningkatkan kekuatan serta kedudukan negara dalam hubungannya dengan negara lain. 413 Dari hal ini sumber konflik dalam hubungan internasional adalah bahwa masing-masing negara berusaha untuk membela dan memperjuangkan kepentingan negaranya dalam hubungannya dengan negara lain.

Dalam usahanya tersebut terdapat perbedaan kepentingan masing-masing negara, dan ketika perbedaan tersebut tidak mencapai titik temu maka timbullah konflik.

Konflik yang ada jika tidak diselesaikan maka lama-kelamaan dapat berkembang menjadi perang. Jadi sumber perang adalah konflik yang tidak terselesaikan. Hal ini memang sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Budiono

Kusumohamidjojo. Mengutip pendapat dari Jenderal Carl van Clausewitz dari

Prussia, Budiono Kusumohamidjojo berpendapat bahwa perang adalah kelanjutan belaka dari politik dengan cara lain. Menurutnya dalam pembicaraan mengenai alternatif dan batas penyelenggaraan politik luar negeri, hal itu berarti penggunaan

412 Budiono Kusumohamidjojo, 1987, Hubungan Internasional Kerangka Studi Analitis, Bina Cipta, Jakarta, hlm. 35. 413 Dahlan Nasution, 1989, Politik Internasional: Konsep dan Teori, Erlangga, Jakarta, hlm. 53.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180

bersenjata atau dalam hal ini perang merupakan alternatif yang terakhir bila penyelenggaraan politik dengan cara lain sudah macet sama sekali.414

Menilik pendapat di atas dapat dikatakan bahwa perang terjadi akibat konflik di antara kedua belah pihak (dalam hal ini negara) tidak menemukan cara penyeselaian yang tepat sehingga perang menjadi alternatif terakhir untuk menyelesaikannya. Namun sebenarnya apa sumber atau penyebab perang itu terjadi. Menurut Dahlan Nasution, perang biasanya tidak disebabkan oleh perselisihan hak dari mereka yang saling bermusuhan, melainkan bersumber dari benturan kepentingan. Motif negara dalam peperangan biasanya bersifat politis.415

Pendapat Dahlan Nasution mengenai penyebab perang ini masih terlalu umum dan kurang spesifik. Perlu adanya definisi yang lebih sempit lagi untuk menjelaskan apa yang menjadi penyebab perang.

Sebab-sebab perang yang lebih spesifik dapat ditemukan dalam apa yang dikemukakan oleh Adnil Hasnan Habib. Menurutnya sebab perang dapat terjadi dipengaruhi oleh tujuh faktor utama atau dikenal sebagai kondisi penyebab perang, yaitu: (1) agresivitas manusia; (2) fatalisme dan persepsi keliru; (3) konspirasi; (4) imperialisme ekonomi; (5) nasionalisme ekspansionik dan iredentis; (6) kelemahan sitematik; dan (7) siklus umum sejarah. 416

1. Agresivitas manusia

Menurut banyak ahli biologi khususnya di bidang etologi (studi mengenai perangai binatang) dan biologi sosial menyebut manusia sebagai makhluk yang

414 Budiono Kusumohamidjojo, op. cit., hlm. 47. 415 Dahlan Nasution, op. cit., hlm. 54. 416 Adnil Hasnan Habib, 1997, Kapita Selekta Strategi dan Hubungan Internasional, CSIS, Jakarta, hlm. 213.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181

selalu mencari saluran pelampiasannya. Ia menemukan saluran itu dalam situasi- situasi persaingan atau ancaman. Berbagai pakar menyatakan bahwa manusia cenderung untuk bertindak secara berlebihan, tidak jarang dengan penuh kebencian yang kadang tidak rasional lagi terhadap segala sesuatu yang mengancam keselamatan atau miliknya. Manusia terbiasa untuk menyelesaikan konflik secara agresif. Teknologi perang yang semakin canggih, daya pemusnah senjata yang hebat, dan senjata nuklir sebagai puncak kehebatannya, semakin mendukung agresivitas manusia untuk menyelesaikan konflik.417 Dari sana perang dapat kapan saja berkecamuk.

2. Fatalisme dan persepsi keliru

Teori ini mengatakan apabila muncul persepsi di kalangan kaum elit dan masyarakat banyak bahwa perang akan meletus dan tidak bisa dihindari maka ia akan benar-benar menjadi kenyataan (self-fulfilling prophecy). Para pengambil keputusan luar negeri pada khususnya dan publik pada umunya akan memulai proses perencanaan dan persiapan sumber daya untuk menghadapi perang yang dipersepsikan tersebut. Self-fulfilling prophecy mengenai perang yang tidak dapat dihindarkan itu sering kali diperkuat oleh persepsi kaum elit dan masyarakat tentang gambaran agresif dan keliru dari ras atau bangsa tertentu. 418

3. Konspirasi sekelompok kecil manusia

Teori lainnya adalah teori konspirasi. Teori konspirasi ini telah mengundang berbagai kontroversi. Intinya adalah sekelompok kecil pejabat pemerintah atau semi pemerintah merencanakan sesuatu yang akan mencetuskan

417 Ibid., hlm. 213 – 214. 418 Ibid., hlm. 214 – 215.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182

konflik bersenjata.419 Dengan kata lain teori ini menyoroti tentang pelaku perang di mana konspirasi dari sekelompok kecil manusia dalam hal ini pejabat pemerintah menghendaki terjadinya perang atau dapat dikatakan bahwa perang terjadi akibat konspirasi pejabat pemerintah yang menghendaki terjadinya konflik bersenjata.

4. Imperialisme ekonomi

Menurut banyak ahli yang bergelut tentang hubungan internasional, imperialisme ekonomi menjadi penyebab perang yang paling meyakinkan di samping nasionalisme ekspansionistik. Motif ekonomi ini intinya ialah bahwa ketamakan manusia adalah akar dari perang dan motif memperoleh profit adalah katalisatornya. Perlombaan untuk mendapatkan pasar baru atau menguasai sumber-sumber baru bahan mentah untuk memenuhi tuntutan para industriawan, mendorong negara-negara melakukan petualangan imperialistik yang mencetuskan konflik-konflik bersenjata dan melahirkan era kolonialisme/imperialisme. Pemerintah pada dasarnya hanyalah agen-agen saja dari kepentingan komersial para pengusaha. Perang baik perang terhadap negara- negara kolonial pesaing adalah akibat dari imperialisme ekonomi itu. 420

5. Nasionalisme ekspansionistik dan iredentis.

Teori nasionalisme ekspansionistik menunjuk kepada ambisi suatu negara untuk menguasai negara lain berdasarkan motivasi nasionalisme. Penguasaan wilayah-wilayah lain itu tidak hanya didorong oleh motif profit menguasai pasar dan sumber-sumber baru bahan mentah seperti pada teori imperialisme ekonomi,

419 Ibid., hlm. 215. 420 Ibid., hlm. 216.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183

tetapi akarnya lebih dalam lagi, yakni untuk memenuhi sederetan kebutuhan fisik dan non-fisik, mencakup kebutuhan-kebutuhan ipoleksosbudhankamnas. Dengan kata lain demi kebesaran kejayaan negaranya.421 Hal serupa dikemukakan oleh

Dahlan Nasution. Menurutnya nasionalisme dan teknologi merupakan dua kekuatan yang besar pengaruhnya terhadap politik internasional dan telah mengubah arti perang sebagai alat pengatur dan penyesuaian. Kalau sebelumnya perang merupakan usaha pembentukan balance atau keseimbangan, maka kini nasionalisme telah menjadikan perang sebagai usaha mencapai hegemoni.422

Penyebab lain di samping nasionalisme ekspansionistik adalah iredentisme.

Iredentisme ialah hasrat kuat untuk merebut kembali wilayah atau bagian wilayah yang hilang dirampas oleh negara lain sebelumnya, meskipun sering klaim itu tidak dapat dibuktikan secara konkret dan meyakinkan. 423 Dari sini dapat dikatakan bahwa iredentisme merupakan hasrat dari suatu negara yang mengklaim bahwa suatu wilayah adalah wilayah yang pernah didudukinya sehingga hal ini tentu saja dapat membuat perang baik itu dengan wilayah yang ingin didudukinya ataupun dengan negara lain yang menduduki wilayah itu sekarang.

6. Kesalahan Sistematik

Menurut sejumlah pakar hubungan internasional, dengan tidak adanya lembaga-lembaga dunia yang efektif untuk mengatur hubungan antar negara, sistem internasional mudah didorong oleh kebijakan negara-negara bangsa ke arah perang. 424 Menurut teori ini penyebab perang adalah lembaga dunia dalam hal ini

421 Ibid., hlm. 217. 422 Dahlan Nasution, op. cit., hlm. 56 – 57. 423 Adnil Hasnan Habib, op. cit., hlm. 217. 424 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184

PBB tidak mempunyai kekuatan yang besar atau dengan kata lain yaitu bahwa kekuasaan negara-negara kebangsaan lebih besar dibanding kekuatan PBB sehingga perbedaan kepentingan nasional dan politis antar negara dapat menyebabkan peperangan.

7. Siklus Umum Sejarah

Menurut teori ini peperangan itu telah menjadi siklus umum dari sejarah.

Jadi peperangan itu pastilah terjadi pada satu kurun waktu tertentu. Teori ini mengatakan bahwa permulaan runtuhnya peradaban dapat dilihat dari melunturnya aspek-aspek normatif budaya dan munculnya gangguan-gangguan ketertiban sipil. Banyak penulis buku tentang bangun jatuhnya negara-negara besar melihatnya dari sudut siklus sejarah itu. Ada pula yang berpendapat bahwa perang antar bangsa atau negara sering terjadi karena proses memburuk dan runtuhnya peradaban. 425

Setelah mengetahui penyebab perang dan keterkaitan antara politik luar negeri dan perang, maka penting untuk mengetahui pelaksanaan politik luar negeri atau dengan kata lain pemimpin yang mengambil kebijakan perang. Menurut

Budiono Kusumohamidjojo yang dimaksud dengan istilah pelaksana politik luar negeri adalah semua pejabat dan badan administratif dalam suatu pemerintahan yang langsung atau tidak langsung menyiapkan pembuatan dan pelaksanaan berbagai keputusan yang berkenaan dengan politik luar negeri. Pelaksana politik luar negeri ini tidaklah sama susunannya di setiap negara namun pada umumnya pelaksana politik luar negeri mengenal susunan sebagai berikut:

425 Ibid., hlm. 218.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185

1. Pimpinan eksekutif tertinggi: tergantung dari sistem pemerintahan yang

dianut. Dapat merupakan presiden (Indonesia, Perancis, Amerika) atau

perdana menteri (Malaysia, Republik Federal Jerman, Jepang, dan Inggris).

2. Para pejabat tinggi di bidang politik luar negeri: menteri luar negeri, menteri

pertahanan, menteri perdagangan, kepala dinas intelejen.

3. Lembaga-lembaga negara (komisi luar negeri dalam parlemen) dan lembaga-

lembaga pemerintahan (departemen luar negeri, departemen pertahanan,

departemen perdagangan, dinas intelejen).426

Mereka ini semua terutama pimpinan eksekutif tertinggi yang menentukan kebijakan luar negeri atau dengan kata lain pemimpin eksekutif yang menentukan apakah negaranya akan berperang atau tidak.

Melihat penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perang mempunyai keterkaitan dengan politik luar negeri, yakni perang menjadi sarana atau alternatif terakhir bila penyelenggaraan politik luar negeri dengan cara lain sudah tidak ada lagi. Biasanya negara berperang akibat perbedaan kepentingan politis negaranya, misalnya perbedaan ideologi, untuk kepentingan imperialisme, nasionalisme yang ekspansionis, dan lain-lain. Negara berperang itu sebenarnya untuk menunjukkan kekuasaan atau mencapai hegemoni. Dari sana dapat dilihat bahwa perang merupakan salah satu kebijakan dalam politik luar negeri.

Pelaksana politik luar negeri adalah pimpinan eksekutif tertinggi misalnya presiden atau perdana menteri, pejabat tinggi di bidang politik luar negeri misalnya menteri luar negeri, dan lembaga-lembaga negara komisi luar negeri

426 Budiono Kusumohamidjojo, op. cit., hlm. 33 – 34.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186

atau depatemen luar negeri. Pelaksana politik luar negeri, terutama pimpinan eksekutif tertinggi, merupakan pemimpin yang mengambil kebijakan politik luar negeri atau dengan kata lain dia yang menentukan apakah negaranya akan melakukan peperangan atau tidak.

Setelah mengetahui politik luar negeri dan pelaksana politik luar negeri atau pengambil kebijakan politik luar negeri maka dapat dilihat peranan Hitler dalam

Perang Dunia II. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kini Hitler menjabat sebagai

Führer (Presiden) dan Reich Kanzler (Perdana Menteri). Dengan jabatan ini ia telah memegang kekuasaan tidak hanya mengenai urusan dalam negerinya tetapi juga urusan luar negeri atau politik luar negeri Jerman. Posisinya ini memberikan keleluasaan bagi dirinya untuk menentukan arah politik dalam kancah internasional.

Rasa nasionalisme yang tinggi namun sempit (chauvinistik) dan ambisinya untuk menjadikan Jerman sebagai tuan di muka bumi atau lord of the earth membuat Hitler menjadi pemimpin yang megalomania. Sebagai Führer dan Reich

Kanzler, kebijakan politik luar negerinya sangatlah ekspansionis. Akibat kebijakannya yang ekspansionis inilah, Hitler telah menyeret Jerman ke dalam peperangan yang mengglobal. Hitler telah menciptakan perang dunia untuk kedua kalinya.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya tentang sebab-sebab perang maka

Perang Dunia II berkobar diakibatkan 3 faktor, yaitu agresivitas manusia, imperialisme ekonomi, dan nasionalisme ekspansionistik, di samping ada faktor lainnya yaitu benturan ideologi negara. Dikatakan Perang Dunia II berkobar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187

diakibatkan oleh agresivitas manusia yang dalam hal ini karena agresivitas Hitler.

Sifat Hitler yang menyenangi segala hal yang berbau perang atau militer dan ingin menjadikan Jerman sebagai bangsa penguasa telah menyebabkan Jerman dan dunia masuk ke dalam kancah peperangan. Selain itu Hitler juga memiliki sifat yang imperialis dalam bidang ekonomi. Hitler ingin menguasai negara-negara lain atau wilayah lainnya untuk memajukan industrinya. Hal ini dapat dilihat dari kebijakannya untuk menduduki daerah Rhineland. Namun dari semua itu nasionalisme ekspansionistik Hitler yang amat tinggi telah mendorong Hitler untuk mengambil kebijakan menguasai negara lain sehingga menyebabkan peperangan. Hitler sangat menginginkan Jerman menjadi sebagai tuan di muka bumi (lord of the earth). Di samping itu Perang Dunia II ini terjadi akibat perbedaan ideologi yang saling bertentangan. Jerman dan Italia dengan fasisnya,

Perancis dan Inggris dengan liberalnya, serta Uni Soviet dengan komunisnya telah membuat dunia pecah dalam peperangan akibat perbedaan ideologi ini.

Pembahasan ini mencoba untuk melihat peranan atau kebijakan Hitler dalam politik luar negeri yang berujung pada meletusnya Perang Dunia II.

Peranan Hitler dalam Perang Dunia II ini sangatlah besar sebab Hitler menjadi tokoh yang mempelopori terjadinya Perang Dunia II. Oleh karena itu penting untuk melihat semua kebijakannya sejak sebelum perang dimulai hingga saat perang berkobar. Pembahasan ini akan dibagi menjadi 3 pokok bahasan yaitu kebijakan-kebijakan Hitler yang menjurus pada Perang Dunia II, peranannya sebagai pelopor pecahnya Perang Dunia II, dan kebijakannya selama Perang

Dunia II berkobar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188

A. Kebijakan-Kebijakan Hitler yang Menjurus pada Perang Dunia II

Pembahasan ini mencoba untuk melihat kebijakan-kebijakan Hitler sebelum perang berkobar. Kebijakan-kebijakan yang dijelaskan dalam pembahasan ini akan difokuskan pada kebijakan-kebijakan Hitler yang menjurus pada Perang

Dunia II. Kebijakan-kebijakan Hitler ini akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu kebijakan dalam negeri dan kebijakan luar negeri.

1. Kebijakan Dalam Negeri

Dalam pembahasan sebelumnya telah dibicarakan mengenai kebijakan dalam negeri Jerman selama Hitler berkuasa sebagai Führer. Namun dalam pembahasan ini, kebijakan dalam negeri yang akan dikemukakan adalah kebijakan-kebijakan yang menjurus pada Perang Dunia II. Kebijakan-kebijakan ini sangat terkait dengan bidang militer dan industri senjata sebab keduanya menunjang kekuatan Jerman bila perang berkobar. a. Bidang Militer

Begitu Hitler menjadi Führer dan Reich Kanzler, dengan segera pula dia mengangkat dirinya sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata atau

Panglima Tertinggi Wehrmacht. Posisi ini memberinya keleluasaan untuk mengambil kebijakan dalam bidang militer ditambah dengan dukungan dari pihak militer sendiri. Setelah Hitler melakukan perombakan besar dalam tubuh militer seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dengan segera dia memulai pembangunan kembali angkatan bersenjata Jerman yang awalnya dipangkas habis-habisan oleh Perjanjian Versailles. Pembangunan kembali militer ini disambut dengan senang hati oleh pihak militer. Dengan kepandaiannya Hitler

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189

menjanjikan pembangunan kembali angkatan bersenjata Jerman kepada para militer Jerman yang sebenarnya hal ini dilakukan Hitler untuk mendukung rencana ekspansionis Jerman sebagai bukti keunggulan ras Arya dan untuk mewujudkan impian Hitler menjadikan Jerman sebagai tuan di muka bumi (Lord of the Earth).

Begitu Hitler menjadi Führer dan Reich Kanzler, dengan segera ia merobek

Perjanjian Versailles. Pada tanggal 16 Maret 1935 diumumkan olehnya pembatalan pembatasan militer dan dipersenjatainya kembali angkatan militer

Jerman. 427 Lebih lanjut Hitler bahkan membangun angkatan militer Jerman yang dinamainya Wehrmacht428. Untuk pembangunan angkatan militer Jerman inilah maka pada waktu yang bersamaan Hitler mengaktifkan kembali wajib militer.

Sementara untuk mempertahankan jumlah pasukan reguler yang berjumlah

100.000 orang, maka sekitar 100.000 orang lainnya dipersiapkan di kamp-kamp pelatihan tiap tahunnya.429 Melalui wajib militer ini, jumlah Wehrmacht meningkat tajam. Diduga pada era 1934 – 1935 menurut sejarahwan Rudiger

Overmans, Wehrmacht dipercaya memiliki 18,2 juta tentara.430

Untuk melihat pembangunan Wehrmacht ini perlulah ditinjau satu per satu angkatan militer Jerman baik itu angkatan darat, laut maupun udara sebelum dan

427 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 67. 428 Wehrmacht merupakan nama yang digunakan untuk menyebut angkatan bersenjata Jerman periode 1935 – 1945. Wehrmacht dibentuk untuk menggantikan organisasi perang Jerman terdahulu yaitu Reichswer. Seperti lazimnya angkatan perang, Wehrmacht terdiri dari Angkatan Darat (Heer), Angkatan Laut (Kriegsmarine), dan Angkatan Udara (Luftwaffe ). Ketiga angkatan perang ini diperkuat oleh Hitler dengan satuan khusus yaitu Waffen Schutzstaffel atau Waffen SS. Sejak PD II Wehrmacht lebih banyak diasosiasikan dengan militer Third Reich. Untuk melihat lebih lengkap tentang Wehrmacht dapat dilihat pada “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 49 – 60. 429 Ibid., hlm. 51. 430 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190

setelah Hitler berkuasa. Kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I yang ditandai dengan adanya Perjanjian Versailles menuntut pembatasan militer Jerman.

Dengan adanya Treaty of Versailles, komposisi pasukan Jerman (Reichswehr) merosot tajam. Jika pada era Perang Dunia I pasukan Reichswehr ini mencapai

400.000 tentara maka kini hanya tersisa 100.000 tentara yang terbagi antara angkatan darat dan angkatan laut. Namun dengan berkuasanya Hitler maka dia memerintahkan agar pasukan angkatan darat dipertahankan dari jumlah 100.000 sampai 300.000 tentara.431 Dengan kebijakan ini jumlah pasukan angkatan darat semakin meningkat. Awalnya pasukan angkatan darat diperluas mejadi 21 unit seukuran divisi dan kesatuan yang lebih kecil. Antara 1935 – 1945 angkatan satu ini membengkak hingga terdiri dari ratusan divisi dan ribuan unit pendukung yang lebih kecil. Hampir 13 juta orang mengabdi di angkatan darat Jerman selama periode ini.432

Angkatan Wehrmacht yang lain yaitu angkatan laut atau dikenal dengan nama Kriegsmarine (dalam Bahasa Inggris War Navy) untuk menggantikan

Reichmarine yang dianggap paling lemah di antara angkatan bersenjata Jerman selama Perang Dunia II.433 Menurut Perjanjian Versailles, armada laut terbatas pada jumlah 6 kapal perang saja, tidak boleh memiliki kapal selam. 434 Namun setelah Hitler berkuasa, Hitler menginginkan pembangunan kembali angkatan laut

Jerman. Dari sana terciptalah Plan 2 pembangunan Kriegsmarine dengan proyeksi

431 William L. Shirer, The Rise And Fall of The Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 281. 432 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 52. 433 Ibid., hlm. 54. 434 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191

mampu beroperasi di Atlantik. Dari pembangunan Plan 2, maka lahirlah 13 battleship, 4 carriers, 33 cruisers, dan 250 U-Boat. Plan 2 dipercaya membuat

Jerman mampu mengimbangi Inggris di Atlantik.435

Pembangunan angkatan Wehrmacht yang lain adalah angkatan udara

Jerman atau Luftwaffe. Kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I dan dikeluarkannya Treaty of Versailles membuat angkatan udara Jerman dipangkas habis-habisan. Dalam Treaty of Versailles diatur bahwa Jerman dilarang memiliki angkatan udara. Walau ada larangan untuk memiliki angkatan udara, namun ketika Hitler berkuasa, ia tidak menggindahkannya. Pada tanggal 26 Februari

1935, Adolf Hitler memerintahkan Hermann Goering untuk membangkitkan kembali Luftwaffe. Pembangunan Luftwaffe ini pada akhirnya berdiri sejajar dengan angkatan darat Jerman. 436 Memang tidak diketahui dengan pasti berapa jumlah angkatan udara Jerman namun satu hal yang benar bahwa selama perang berkobar antara 1 September 1939 hingga 28 Februari 1945 tercatat angkatan udara memiliki 44.065 aircrew. Dari pembangunan ini lahirlah skadron-skadron elit Luftwaffe semasa Perang Dunia II, yaitu Jagdgeschwader (JG-2) Richthofen,

JG 27 Africa Corps, dan JG 54 Grunherz (Green Heart).437 Pesawat-pesawat

Jerman seperti Junker Ju 87 Stuka, Messerschmidt BF 109, merupakan 2 contoh pesawat yang lahir akibat pembangunan Luftwaffe di samping pesawat lainnya.

Dikatakan bahwa selama perang berkobar, Luftwaffe menjelma menjadi mesin

435 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 55. 436 Ibid., hlm. 58. 437 “Nazi’s Special Forces”, op. cit., hlm. 94.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192

perang di langit yang paling kuat. Luftwaffe menjadi motor penggerak keberhasilan serangan kilat (blitzkrieg).438

Pembangunan angkatan bersenjata Jerman, Wehrmacht yang menunjukkan kenaikan secara drastis tapi bertahap ini mendorong Hitler untuk segera melakukan gerakan ekspansionisnya. Pasukan Wehrmacht ini menjadi tumpuan bagi keberhasilan gerakan ekspansionis Hitler bila nantinya Jerman akan terlibat perang dengan negara lain dan dengan kenaikan jumlah angkatan bersenjata

Jerman maka dengan segera ia bersiap-siap untuk melakukan aneksasi ke negara atau wilayah lain di luar Jerman. b. Bidang Industri

Pembangunan angkatan bersenjata Jerman sangat didukung oleh hasil-hasil yang muncul dari industri senjata Jerman. Senapan, amunisi, tank-tank, kapal selam, kapal udara, dan persenjataan lainnya merupakan produk hasil industri

Jerman yang menunjang keberhasilan pasukan angkatan bersenjata Jerman. Hal ini yang membuat Hitler sangat mengutamakan industri Jerman. Selama Hitler berkuasa pembangunan industri senjata berlangsung secara besar-besaran dalam rangka untuk menunjang gerakan ekspansionisnya.

Telah disinggung dalam pembahasan sebelumnya tentang berbagai tipe pesawat tempur dan produk angkatan laut Jerman. Semua itu merupakan hasil industri Jerman. Tidak dapat dipungkiri bahwa negara Jerman memiliki ahli-ahli fisikawan dan matematika. Dari pemikiran dan keahlian mereka lahirlah persenjataan Jerman yang canggih dan maju. Dalam majalah “Kedigdayaan Nazi

438 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 58.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193

Jerman (1933 – 1945)” dibicarakan tokoh-tokoh atau ahli-ahli di balik industri

Jerman yang sangat berperan bagi persenjataan Jerman seperti Werner Karl

Herrenberg (1901 – 1976), Werner von Braun (1912 – 1977), Wilhelm Emil

Messerchmidt (1898 – 1978), dan Hans von Ohain (1911 – 1998)439.

Kebijakan Hitler untuk memajukan industri senjata membuat Hitler merekrut ahli fisika dan matematika yang dari sana ide dan kreasi mereka dapat tersalurkan. Hitler sendiri harus merasa beruntung juga sebab berkat hasil pemikiran mereka, senjata ataupun artileri perang Jerman sangatlah maju dan menunjang keberhasilan penaklukan pasukan Jerman ke negara lain.

Kebijakan Hitler untuk mendanai pembangunan industri senjata Jerman dan membebaskan para ahli dalam berkreasi telah membuat para ahli fisika mampu menghasilkan persenjataan mutakhir pada era Perang Dunia II. Hal ini seperti

Herrenberg yang nyaris berhasil membuat bom atom, von Braun yang berhasil membuat roket berhulu ledak dan berpengendali Vergeltungswaffe, Messerchmidt yang berhasil membuat berbagai pesawat Jerman, Luftwaffe, dan terakhir von

Ohain yang berhasil menciptakan mesin jet pesawat terbang Jerman.

Berbicara mengenai industri senjata Jerman ada satu hal yang menarik, yaitu adalah bagaimana Jerman yang terpuruk ekonominya akibat kalah dalam

Perang Dunia I mampu menggerakkan industri persenjataannya. Dalam majalah

Kedigdayaan Nazi Jerman (1935-1945) dan Nazi’s Special Forces dikatakan bahwa industri persenjataan Jerman dibiayai oleh uang Amerika. Banyak pengusaha atau investor yang masih mau menanamkan modalnya di industri-

439 Untuk melihat riwayat hidup mereka semua dapat dilihat pada Ibid., hlm. 87 – 89.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194

industri Jerman berkat pamor Jerman sebagai negara industri terkuat selama

Perang Dunia I. Pengaliran dana ini berlangsung rahasia sampai-sampai dipercayai melibatkan CIA dan anggota Nazi sendiri. 440 Maka tidak mengherankan perindustrian Jerman makin berkembang dengan pesat. Namun sungguh suatu ironi jika hal ini benar sebab senjata yang menembaki pasukan

Amerika ternyata didanai oleh perusahaan Amerika sendiri. Namun di atas itu semua dari industri senjata ini lahirlah pesawat-pesawat Jerman yang terkenal sebagai Luftwaffe, kapal-kapal selam yang terkenal sebagai German Kriegsmarine dan tank-tank dengan taktik blitzkrieg yang mampu melindas negara-negara besar yang berhasil dikuasai Hitler.

2. Kebijakan Luar Negeri

Pembangunan angkatan bersenjata Jerman dan industri senjata Jerman secara besar-besaran mendorong angkatan militer Jerman berkembang semakin meningkat. Setelah Hitler merasa siap dengan angkatan militer Jerman maka ia mulai mengeluarkan kebijakan luar negerinya yang ekspansionis. Kebijakan luar negeri Hitler dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu invasi dan politik aliansi.

Kebijakan luar negeri yang diambil Hitler dalam bentuk invasi, hal ini karena

Hitler menginginkan wilayah atau negara lain masuk dalam kekuasaan Jerman.

Dengan kata lain tujuan Hitler melakukan invasi ini adalah untuk penaklukan

(Anchluss) bangsa lain. Sedangkan politik aliansi diambil Hitler untuk menjalin kerjasama dengan negara lain agar negara tersebut mendukung dan membantu pasukan Jerman dalam penyerangan ke negara lainnya. Dari sana pembahasan

440 Ibid., hlm. 74 – 76. Lihat juga “Nazi’s Special Forces”, op. cit., hlm. 79 – 83.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195

kebijakan luar negeri Hitler akan dibagi menjadi dua macam yaitu politik invasi dan politik aliansi (kerja sama). a. Politik Invasi

Kebijakan luar negeri Hitler yang berupa invasi dikeluarkan oleh Hitler ketika Hitler menginginkan penaklukkan suatu wilayah atau negara lain, maka

Hitler akan melakukan penawaran atau diplomasi terlebih dahulu apakah daerah itu mau tunduk dalam kekuasaan Jerman atau tidak. Bila negara tersebut bersedia masuk dalam pemerintahan Jerman maka Hitler tidak akan melakukan penaklukkan dengan cara peperangan. Namun ketika negara atau wilayah tersebut menolak untuk bergabung dalam kekuasaan Jerman atau dengan kata lain tidak mau tunduk dan menyerah maka jalan satu-satunya Hitler akan melakukan penaklukkan dengan cara penyerangan dan peperangan. Dari sini dapat dilihat bahwa dalam politik luar negeri Hitler ada dua macam kebijakan yaitu dengan diplomasi dan dengan bantuan militer atau peperangan. Berikut ini adalah kebijakan-kebijakan yang diambil Hitler dalam bentuk invasi berdasarkan wilayah atau negara yang dikuasai Hitler dari awal melakukan invasi sampai pada pecahnya Perang Dunia II.

1) Politik invasi ke daerah Rhineland

Segera setelah Hitler berhasil menguasai Jerman dengan mengangkat dirinya sebagai Führer dan Reich Kanzler, maka tahun 1935 Hitler mulai merencanakan gerakan pertama politik ekspansionisnya. Pada tanggal 2 Mei 1935

Jenderal Werner von Blomberg mendapat perintah langsung dari Hitler untuk mempersiapkan 3 divisi pasukan Jerman dalam rangka penaklukkan kembali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196

daerah demiliterisasi Rhineland. Kode gerakan atau operasi ini adalah Schulung di mana gerakan ini dilakukan dengan penyerangan tiba-tiba dan cepat. Selain itu rencana ini sangatlah rahasia, hanya sedikit jenderal yang boleh mengetahui rencana operasi ini.441

Dari sana dapat dilihat bahwa daerah pertama yang menjadi sasaran ekspansionis Hitler adalah daerah Rhineland. Daerah Rhineland adalah daerah di perbatasan antara Jerman dengan Belgia dan Perancis. Dikatakan oleh Sutarjo

Adisusilo bahwa invasi Hitler ke daerah Rhineland selain bertujuan untuk menguasai daerah tersebut, serangan ini juga untuk mengembalikan kehormatan

Jerman yang telah diambil Sekutu dengan adanya Perjanjian Versailles, di mana diatur bahwa daerah Rhineland dijadikan jaminan pampasan perang yang harus dibayar oleh Jerman pada Sekutu. 442 Setelah melalui persiapan yang matang maka pada tanggal 7 Maret oleh Hitler dikirimkan pasukan militer Jerman, Werhmacht ke wilayah Rhineland. Tindakan Hitler ini tidak saja merupakan pelanggaran terhadap Perjanjian Versailles yang dipaksakan kepada Jerman, tetapi juga termasuk pelanggaran terhadap Perjanjian Locarno 443 yang disetujui saat Jerman masih berbentuk republik.444

441 William L. Shirer, The Rise And Fall of The Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 290. 442 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”, op. cit., hlm. 86. 443 Perjanjian Locarno 1925 ini merupakan perjanjian yang disepakati oleh sejumlah negara Eropa utama seperti Inggris, Perancis, Italia, Jerman, Polandia, dan Cekoslowakia. Isi Perjanjian Locarno ini antara lain: (1) arbitrase Perancis, Jerman, Polandia, dan Cekoslowakia, (2) tapal batas antara Jerman, Perancis, dan Belgia yang terjamin di mana mereka sepakat Rhineland didemiliterisasi, (3) keutuhan wilayah antara Perancis, Polandia, dan Cekoslowakia. Lihat Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 60. 444 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 68.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197

Masuknya tentara Jerman, Werhmacht ke wilayah Rhineland adalah suatu tindakan yang berani. Seperti yang diketahui benar oleh Hitler mengacu pada isi

Perjanjian Locarno dan Perjanjian Versailles, tentara Perancis dan Belgia berhak menyerang dan mengusir tentara Jerman keluar dari wilayah Rhineland. Dan jika ditelusuri saat itu sebenarnya kekuatan militer Jerman masih lebih kecil dibandingkan kekuatan militer Perancis. Tentara Perancis tetap merupakan salah satu tentara terkuat di Eropa.445 Di samping itu perlu diingat bahwa pasukan

Belgia berhak untuk membantu Perancis dalam memukul mundur pasukan

Jerman. Menghadapi Perancis saja dipastikan Jerman akan kalah apalagi ditambah oleh bantuan dari Belgia.

Kenyataan yang terjadi baik tentara Perancis maupun Belgia ternyata diam saja. Dikatakan oleh Baskara T. Wardaya, sikap pasif ini diambil oleh Sekutu sebab negara-negara di Eropa masih mengalami trauma kejamnya Perang Dunia I dan takut bahwa suatu langkah kecil yang salah dapat membawa bencana serupa untuk kedua kalinya.446 Disinilah letak kehebatan Hitler, ia mampu menangkap situasi dan kondisi negara-negara demokrasi Eropa (Sekutu) saat itu. Hitler menyadari benar bahwa Perancis dan Belgia akan bersifat pasif sebagai akibat trauma Perang Dunia I. Sehingga dari sana dengan mudah Hilter menaklukkan daerah Rhineland.

445 Log. cit.. 446 Baskara T. Wardaya, 2003, “Merayu Harimau Lapar: Pakta Munich 1938 Dan Gagalanya Taktik Appeasement”, 1938: Ngablak Dan Dunia Dalam Perspektif Sejarah, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, hlm. 96.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198

2) Politik Invasi ke Austria

Keberhasilan pasukan Jerman atas pendudukan daerah Rhineland ditambah dengan kesiapan yang matang angkatan bersenjata Jerman berkat adanya pembangunan militer besar-besaran membuat kebijakan ekspansionis Hitler semakin agresif. Periode 1937 – 1938 menandai titik balik kebijakan politik luar negeri Hitler dari pembatasan pergerakan ekspansionis Jerman yang diakibatkan adanya Treaty of Versailles menjadi lebih leluasa dan agresif yang membawa kemenangan menakjubkan bagi Jerman pada tahun 1938-1941.447 Persiapan pergerakan pasukan Jerman menjadi pokok pembicaraan Hitler dan para jenderalnya pada tahun 1937 ini.

Dalam bukunya William L. Shirer dijelaskan bahwa menurut Jenderal

Hitler, Blomberg terdapat 2 perang yang selanjutnya telah direncanakan oleh

Hitler yaitu:

a. Perang di dua front dengan peperangan utama di barat (strategi konsentrasi “Rot”). b. Perang di dua front dengan peperangan utama di tenggara (strategi konsentrasi “Gruen”).448

Asumsi dasar dari perang pada kasus pertama adalah peperangan Jerman melawan Perancis di mana Jerman akan menggunakan pasukan utama militer mereka di barat ini. Operasi ini diberi kode Red (Rot), sedangkan untuk kasus kedua perang di timur dapat dimulai dengan operasi dadakan Jerman melawan

Cekoslowakia dalam rangka menangkis ancaman serangan dari koalisi negara-

447 Allan Bullock, op. cit., hlm. 411. 448 William L. Shirer, The Rise And Fall of The Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 303.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199

negara superior sekutu. Dari sini tekanan kebijakan ekspansionis Hitler menunjukkan bahwa Cekoslowakia harus dikuasai dari awal.449

Terdapat juga rencana ketiga yang menjadi “persiapan khusus” dan telah dibuat yaitu:

a. Intervensi pasukan militer Jerman melawan Austria b. Kesulitan kesiapan berperang melawan Spanyol c. Inggris, Polandia, Lituania mengambil bagian dalam melawan Jerman. 450

Oleh karena rencana-rencana ini maka pada tanggal 5 November 1937 Hitler mengundang 6 jenderal militernya yaitu Panglima Besar Werner von Blomberg,

Menteri Perang dan Panglima Tertinggi Angkatan Perang; Kolonel Jenderal

Warner von Fritsch, Panglima Tertinggi Angkatan Darat; Admiral Dr. Raeder,

Panglima Tertinggi Angkatan Laut; Kolonel Jenderal Goering, Panglima

Tertinggi Angkatan Udara; von Neurath, Menteri Luar Negeri; dan Kolonel

Hossbach, ajudan militer Führer untuk menerima keterangan selanjutnya.451

Pertemuan ini membicarakan masa depan ekspansionis Jerman. Pertemuan tersebut dimulai jam 16.15 dan berakhir jam 20.30 di mana Hitler yang paling banyak berbicara. Mengenai gerakan ekspansionis Jerman dikatakan oleh Hitler tujuan dari kebijakan Jerman tersebut adalah untuk membuat keamanan dan memelihara komunitas yang rasialis dan untuk memperluasnya. Jerman mempunyai hak untuk memiliki ruang hidup paling luas dibandingkan negara lainnya.452 Diputuskan olehnya bahwa Jerman akan memasuki medan peperangan.

Tidak dijelaskan olehnya kapan peperangan akan dilakukan tetapi selambat-

449 Ibid., hlm. 303 – 304. 450 Ibid., hlm. 304. 451 Ibid., hlm. 305. 452 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200

lambatnya sekitar tahun 1943. Jenderal-jenderal diharuskan untuk mempersiapkan diri untuk itu. Menurut Hitler penaklukan dilakukan tanpa perang dan negara demi negara. Pertama yang akan ditaklukkan adalah Austria, negara asalnya, kemudian

Cekoslowakia.453 Alasan yang dipergunakan Hitler untuk menduduki wilayah- wilayah itu bahwa Jerman hendak melindungi minoritas warga negaranya yang mendiami wilayah Austria dan Cekoslowakia.454

Sesuai dengan rencana pada pertemuan tanggal 5 November 1937 bahwa sasaran pertama penaklukan Jerman setelah Rhineland adalah Austria. Untuk kepentingan penguasaan Austria tanpa peperangan maka Hitler mengadakan perundingan dengan Kanselir Austria Kurt van Schuschnigg. Pada suatu pagi di musim dingin tanggal 12 Februari 1938 Hitler menerima kedatangan Kanselir

Schuschnigg. Schuschnigg datang atas undangan Hitler mengira bahwa diadakan perundingan tentang perbedaan politik antara dua negara yang berbahasa Jerman itu. 455 Namun yang terjadi adalah Hitler menekan dan menuntut agar negeri

Austria diserahkan pada dirinya. Dalam bukunya William L. Shirer menceritakan percakapan antara Hitler dengan Schuschnigg selama 2 jam penuh itu.

“Anda telah melakukan segala sesuatu untuk menghindari sebuah politik persahabatan. (Hitler geram) ... Seluruh sejarah Austria hanya satu sandiwara terus-menerus dari pengkhianatan besar. Sehingga dalam masa lampau dan sekarang tidaklah baik. Paradok sejarah ini sekarang harus diraih dari akhir keterlambatan yang jauh. Dan aku memberitahumu sekarang, Herr Schuschnigg bahwa saya dengan mutlak menentukan untuk membuat akhir dari segala ini. Reich Jerman adalah satu kekuatan besar dan

453 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 70. 454 Suparno, op. cit., hlm. 20. 455 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 70.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201

tidak seorangpun yang akan menaikkan suaranya jika itu membereskan batas-batas permasalahannya.”456

Ketika Schuschnigg mencoba menjawab bahwa peranan Austria dalam sejarah Jerman adalah “sangat berarti”, Hitler berteriak: Nol besar. Saya beritahukan pada anda nol besar. Setiap ide nasionalisme adalah perusakan oleh

Austria terhadap keseluruhan sejarah; dan sesungguhnya seluruh perusakan ini adalah kepala aktivitas di Hapsburg dan gereja katolik.457 Pada waktu itu Hitler sangatlah ribut.

Saya katakan pada anda sekali lagi bahwa hal-hal ini tidak dapat terus- menerus berlangsung seperti sekarang ini. Saya mempunyai tugas terhadap sejarah dan saya akan melaksanakan tugas itu karena Yang Berkuasa telah mentakdirkan bahwa saya yang akan melakukan itu. Siapa yang tidak menyertai saya akan dihancurkan. 458

Begitu pun dengan Austria seperti yang disadari oleh Schuschnigg sekarang bahwa Austria akan ditaklukkan. Pada akhir pidatonya yang keras diberikannya pada kanselir Austria itu suatu ultimatum. Dituntutnya penyerahan Austria pada

Kaum Nazi Austria (yang dilarang di sana) dalam waktu 1 minggu. Pengikut Nazi di Austria tunduk pada Hitler yang berarti bahwa Hitler menuntut agar negeri

Austria diserahkan padanya. Melihat hal ini Schuschnigg bersikap bimbang. 459

Tuan Schuschnigg..... ini adalah draf dokumen. Tidak ada lagi yang perlu didiskusikan. Saya tidak akan mengubah satu poin dari perjanjian itu. Anda akan menandatangani itu dan memenuhi semua permintaan saya dalam waktu tiga hari atau saya perintahkan pasukan saya untuk menyerbu ke Austria.460

456 Wiliiam L. Shirer, The Rise And Fall of The Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 326. 457 Log. cit.. 458 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 71. 459 Log. cit.. 460 William L. Shirer, The Rise And Fall of The Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 329.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202

Pada akhirnya kanselir Austria itu pun menyerah dan memberikan tanda tangannya. Ini menjadi akhir dari kemerdekaan Austria. Walau Kanselir

Schuschnigg telah menandatangani penyerahan Austria ke tangan Hitler, namun itu tidak mencegah Hitler untuk memerintahkan tentara Jerman memasuki

Austria. Hal ini karena oleh Schuschnigg ditetapkan untuk mengadakan suatu plebisit. Rakyat Austria harus mengeluarkan suara apakah mereka hendak tetap bebas dan merdeka ataukah masuk dalam kekuasaan Jerman. Rencananya plebisit itu akan dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 1938.461

Mendegar akan adanya plebisit ini maka pada tanggal 11 Maret 1938 Hitler mengeluarkan Perintah nomor 1 untuk operasi serangan ke Austria. Dalam bukunya William L. Shirer menunjukkan isi dari perintah tersebut.

Top Secret

1. Jika tindakan lain menunjukkan ketidaksukaan, saya berniat untuk menyerbu Austria dengan kekuatan pasukan untuk menetapkan kondisi yang sah menurut undang-undang dan untuk mencegah penghinaan melawan populasi yang pro Jerman. 2. Seluruh operasi ini akan dipimpin oleh Hitler. 3. Kekuatan pasukan angkatan darat dan angkatan udara yang terkecil dari operasi ini harus disiapkan untuk invasi pada tanggal 12 Maret 1938 paling lambat jam 12.00. 4. Kelakuan dari pasukan harus memberikan kesan bahwa kita tidak menjalankan perang melawan saudara kita, Austria.... Oleh karena itu provokasi apa pun harus dihindari. Bagaimana pun perlawanan yang ditawarkan harus dipatahkan dengan kejam oleh kekuatan pasukan. 462

Pada pagi hari tanggal 12 Maret 1938 pasukan Jerman telah menyerbu

Austria dan telah melewati perbatasan. Pada siang hari Hitler sendiri turun langsung di jalanan Linz untuk sebuah sambutan yang meriah. Dia menghabiskan

461 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 71 – 72. 462 Ini merupakan terjemahan bebas dari William L. Shirer, The Rise And Fall of The Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 336.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203

waktu malamnya di kota itu, memutuskan untuk menggabungkan Austria ke dalam Reich Jerman. 463 Pada besok harinya tanggal 13 Maret 1938 Hitler mengumumkan penyatuan kedua negara tersebut dan pada tanggal 10 April akan diadakan plebisit di Austria tentang penyatuannya dengan Jerman. 464 Segera unit kendaraan dari Pasukan Jerman Ke Delapan menyerbu melintasi dan turun ke lembah-lembah Austria. Banyak kerumunan besar orang Austria berhenti untuk melihat Hitler ketika dia datang. Sekarang hanya seperempat abad sejak dia pergi dari kota ini tanpa diketahui dan diinginkan, Hitler kini kembali sebagai penguasa dan penakluk.465 Sedangkan Inggris dan Perancis untuk kedua kalinya tidak berbuat apa-apa menghadapi Jerman.

Seperti yang telah diumumkan Hitler maka sebulan kemudian pada tanggal

10 April 1938 diadakan plebisit untuk mencari kesepakatan dari penyatuan ini.

Hasilnya sebanyak 99,75 suara berpihak pada Hitler untuk penyatuan Austria dalam Reich Jerman. Berbicara dalam konferensi pers, Hitler mengatakan: “ Ini adalah kebanggaan sepanjang hidupku”. 466 Dengan begini Hitler berkuasa penuh atas Austria. Berkuasanya Hitler atas Austria membuat dirinya dengan segera memberhentikan Kurt von Schusnigg dari posisi konselir Austria dan memberikan posisi tersebut ke Seyss Inguart yang pro Hitler beserta Nazinya.467 Lebih dari itu

Hitler mengeluarkan kebijakan untuk membangun kamp konsentrasi khusus di

Mathausen untuk korban kaum Nazi termasuk di dalamnya Kanselir Kurt von

463 B.J. Elliot, op. cit., hlm. 88. 464 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 66. 465 B.J. Elliot, op. cit., hlm. 88. 466 Log. cit.. 467 Baskara T. Wardaya, op. cit., hlm. 96.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204

Schusnigg. Hitler telah meningkatkan kekuasaan sebanyak tujuh miliar dan membuka jalan bagi penaklukan selanjutnya yaitu Cekoslowakia.468

3) Politik Invasi ke Cekoslowakia dan Konferensi Munich

Kemenangan Hitler atas penguasaan (anchluss) Austria, membuat dirinya semakin percaya diri. Hitler yakin bahwa Sekutu takut kepadanya di mana hal ini ditunjukkan dengan kepasifan Sekutu. Hitler juga berkeyakinan bahwa sebenarnya

Jerman tidak kalah dalam PD I namun menjadi korban konpirasi orang-orang

Yahudi dan Komuis yang hidup di Jerman. Dia merasa sekarang saatnya untuk memutar balikkan sejarah. Jerman yang harus menang dan unggul, sebaliknya

Sekutu yang kalah dan lemah. 469

Sesuai dengan rencana operasi pada pertemuan 5 November 1937, setelah berhasil menguasai Austria maka sasaran beikutnya adalah negara Cekoslowakia.

Cekoslowakia ini bukan merupakan sasaran utama Hitler sebab ia sebenarnya menginginkan daerah Sudenten. Sudentanland adalah suatu wilayah Bohemia utara berbatasan dengan Jerman dan pada tahun 1919 didiami oleh sekitar tiga juta warga keturunan Jerman. Wilayah ini sebelumnya adalah bagian dari Austria-

Hungaria dan kemudian menjadi wilayah Cekoslowakia berkat Perjanjian St.

Germain. Sudentenland terletak di sebelah timur pegunungan yang menjadi batas alam strategis antara Jerman dan Cekoslowakia, sebab daerah itu mengandung banyak tambang mineral serta memiliki pabrik amunisi terbesar di Eropa Tengah yaitu Pilsen. 470 Karena alasan itulah Hitler sangat ingin menguasai daerah

468 B.J. Elliot, op. cit., hlm. 88 469 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”, op. cit., hlm. 86. 470 Darma Aji, op. cit., hlm. 29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205

Sudenten di samping juga dikarenakan daerah ini mayoritas penduduknya adalah orang Jerman.

Mayoritas pemimpin politik di Sudenten ingin tetap bergabung dengan

Cekoslowakia sampai kelairan Sosialisme Nasionalisme (Nazi) di sana pada tahun

1933. Pada tahun 1935 Partai Warga Jerman Sudenten yang dibiayai Nazi sukses dalam pemilu. Mereka semakin meningkatkan tuntutan setelah penyatuan Jerman

Austria di tahun 1938. Hitler memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan daerah Sudenten. Maka pada awal Mei 1938 Hitler mengirimkan pasukan Jerman ke perbatasan Cekoslowakia untuk memprovokasi rakyat Jerman yang ada di sana.471

Kebijakan kali ini membuat Perancis dan Inggris tidak tinggal diam.

Mereka memberi peringatan kepada Jerman agar tidak mengganggu negara

Cekoslowakia. Untuk beberapa bulan Jerman memang tidak melanjutkan gerak pasukannya di perbatasan Cekoslowakia setelah mendapat peringatan tersebut.

Namun pada pertengahan bulan September 1938 Hitler mengirim ultimatum ke

Praha agar mereka segera menyerahkan daerah Sudenten kepada Jerman tanpa syarat dengan alasan empat juta penduduknya yang etnik Jerman adalah milik

Reich Jerman. 472 Jika mereka tidak mau maka pasukan Jerman akan menyerbu

Cekoslowakia pada tanggal 1 Oktober 1938.473 Dari sini, situasi kritis sudah mulai nampak, tanda-tanda perang akan segera dimulai.

Melihat peperangan akan segera dimulai Perdana Mentri Inggris Neville

Chamberlain yang tidak menginginkan terjadinya perang kembali, maka segera

471 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa, op. cit., hlm. 87. 472 Darma Aji, op. cit., hlm. 32. 473 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa, op. cit., hlm. 87.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206

mengambil tindakan. Sehari setelah ultimatum, PM Chamberlain terbang ke Praha untuk membujuk Presiden Cekoslowakia Emil Hacha agar bersedia menyerahkan daerah Sudenten kepada Jerman. Tanggal 22 Sepember di Godesberg, sebuah kota kecil yang terletak di tepi Sungai Rhine, Chamberlain memberitahukan kepada

Hitler bahwa Praha bersedia menyerahkan daerah Sudenten kepadanya. Namun

Hitler menjawab “ Saya menyesal sekali. Tetapi rencana anda sudah tidak berguna lagi.”474 PM Chamberlain menjadi marah dan terhina. Hitler bahkan mendesak dan mengancam bahwa tentara barunya akan segera masuk ke daerah Sudenten.

Jika orang Ceko melawan maka akan timbul peperangan. 475

Walau Chamberlain merasa terhina dan marah, namun dia tidak putus asa dan berjuang keras agar tidak timbul peperangan. Pada tanggal 28 September secara tergesa-gesa dia mengirim surat pribadi kepada Hitler bahwa dia sendiri dan Perdana Menteri Perancis Edouardo Doladier bersedia merundingkan ulang soal Cekoslowakia.

Tanggal 29 September 1938 diadakan Konferensi Munich yang dihadiri oleh Adolf Hitler sebagai tuan rumah, Neville Chamberlain sebagai PM Inggris,

Edouardo Daladier sebagai PM Perancis, dan Benito Mussolini dari Italia sebagai tamu undangan. 476 Menurut William L. Shirer, Konferensi Munich ini dinilai sebagai coup d’etat Hitler atas Cekoslowakia.477 Setelah melalui perundingan yang cukup lama maka pada tanggal 30 September pagi keempat pemimpin tersebut mencapai kesepakatan sebagai berikut:

474 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 76. 475 Log. cit.. 476 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa, op. cit., hlm. 88. 477 William L. Shirer, The Rise And Fall of The Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 412.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207

1. Cekoslowakia harus mulai mengosongkan daerah Sudenten tanggal 1 Oktober 1938. 2. Cekoslowakia harus meninggalkan daerah Sudenten paling lambat tanggal 10 Oktober dalam keadaan utuh tanpa kerusakan sedikitpun. 3. Penyerahan kekuasaan atas wilayah Sudenten kepada bangsa Jerman harus melewati Komisi Internasional yang terdiri dari Inggris, Perancis, Italia, dan Jerman sendiri dan dibuat rinciannya secara mendetail. 4. Penyerahan kekuasaan atas wilayah Sudenten kepada Jerman dilakukan secara bertahap di mana wilayah tersebut dibagi dalam empat tahapan. 5. Komisi Internasional sebelum melaksanakan kesepakatan pada butir nomor tiga, wajib menyelenggarakan jajak pendapat terlebih dahulu dan pelaksanaannya paling lambat pada akhir November 1938. 6. Perbatasan baru antara Cekoslowakia dengan Jerman ditentukan oleh Komisi Internasional. 7. Suku-suku minoritas diberi waktu enam bulan sejak Kesepakatan Munich untuk tetap atau meninggalkan wilayah Sudenten. 8. Pemerintah Cekoslowakia diberi waktu empat minggu sejak Kesepakatan Munich untuk menarik seluruh tentara dan polisi dari wilayah Sudenten serta melepaskan para tahanan politik di daerah tersebut.478

Puaskah Hitler dengan Kesepakatan Munich yang telah ditanda tanganinya sendiri? Rupanya tidak. Hitler yang pada dasarnya sangat megalomania di mana tiap kemenangan yang diraihnya menimbulkan kelaparan akan kemenangan yang baru lagi, tidak merasa cukup dengan mendapatkan daerah Sudenten. Dengan hanya mendapatkan daerah Sudenten maka visinya untuk membawa Jerman menjadi penguasa di bumi, lord of the earth tentu saja tidak akan terwujud. Dari sana pada tanggal 15 Maret 1939 Hitler menuntut untuk kedua kalinya kepada

Cekoslowakia agar mereka bergabung dalam Reich Jerman. Presiden Ceko Emil

Hacha dipaksa datang ke Berlin untuk menandatangani penyerahan negerinya.

Dalam bukunya William L. Shirer menuliskan bagaimana ancaman Hitler terhadap Presiden Hacha.

478 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa, op. cit., hlm. 88 – 89. Lihat juga Milton Viorst, 1967, The Great Documents of Western Civilization The Basic Sources of European History From The Rise of Christianity To Modern Times, Chilton Books, New York, hlm. 89.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208

Saya telah peringatkan anda (Hitler mengamuk) bahwa kecuali Cekoslowakia merubah cara-caranya, saya akan hancurkan bangsa ini sama sekali! Mereka tidak merubah cara-cara mereka. Oleh karenanya saya telah memberikan perintah pada pasukan-pasukan Jerman untuk menyerbu dan memasukkan Cekoslowakia dalam negara Jerman. 479

Presiden Hacha hanya duduk terdiam mendengarnya bahwa negara kecil itu akan dikuasai oleh Jerman. Hitler memberitahukan kepada Presiden Hacha bahwa pagi itu juga tentara Jerman akan dikirim untuk memasuki negeri Cekoslowakia.

Jika mereka melawan maka mereka akan dipatahkan dengan kekerasan oleh pasukan militer. Namun jika mereka menyerah maka pada orang-orang

Cekoslowakia akan diberikan kemerdekaan nasional dalam batas tertentu. 480

Dikatakan oleh Hitler:

Saya berbuat ini semua bukan karena saya membenci Cekoslowakia, tetapi untuk melindungi Jerman. Jika pada musim gugur yang lalu (di Munich) Cekoslowakia tidak menyerah, rakyat Cekoslowakia akan dihabiskan! Tidak seorang pun dapat mencegah saya untuk melakukan itu! Dunia tidak akan memperdulikan hal itu sama sekali. Saya menaruh simpati pada rakyat Cekoslowakia. Itu sebabnya saya meminta Anda datang kemari. Ini adalah kesempatan terakhir yang dapat saya berikan pada rakyat Cekoslowakia. Barangkali kunjungan Anda dapat mencegah hal yang buruk. Waktu terus berjalan. Pada jam enam pagi pasukan saya akan masuk.481 Hitler bersama para jenderal militernya terus mendesak Presiden Hacha.

Pada waktu itu sudah jam 2.15 pagi tanggal 15 Maret 1939 Marsekal Goering,

Kepala Angkatan Udara Jerman dan Joachim von Ribbentrop, Menteri Luar

Negeri Jerman mendesak Presiden Hacha untuk menandatangani penyerahan negerinya. Goering mengancam kalau Presiden Hacha menolak maka Luftwaffe

Jerman akan menghancurkan Praha pagi itu juga dan membuat kota menjadi

479 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 79. 480 Log. cit.. 481 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209

tumpukan batu roboh. 482 Dalam keadaan itu akhirnya Presiden Hacha menandatangani penyerahan negerinya ke Hitler yang berarti menyapu bersih negerinya sebagai negara yang merdeka. Tindakan Hitler ini telah membuat Eropa tercengang khususnya Inggris dan Perancis. Kedua negara ini merasa dikhianati oleh Hitler dengan adanya Kesepakatan Munich yang ia langgar. Kedua negara ini kini telah bersiap-siap untuk melakukan pembalasan atas penghinaan yang diterima di Munchen tahun 1938.

Jika ditinjau, Konferensi Munich 1938 merupakan titik balik dari Perjanjian

Versailles. Jika dalam Perjanjian Versailles Jerman dipermalukan dan direndahkan oleh Sekutu, maka melalui Kesepakatan Munich ini, Jerman membalasnya di mana kini Sekutu yang dipermalukan. Walau Hitler berhasil mempermalukan Sekutu namun itu tidak membuat diri Hitler puas. Hal itu justru mendorong dirinya untuk semakin menguasai bangsa lainnya.483

Dilihat dari penjelasan di atas antara tahun 1933 sampai dengan 1938 merupakan masa kejayaan dan keemasan Hitler. Hitler tidak saja mampu menjadi penguasa di Jerman (Führer dan Reich Kanzler), tetapi dia juga mampu menguasai sebagian wilayah Eropa sekitar Jerman. Hitler tidak saja dapat mempermalukan Sekutu melalui Kesepakatan Munich tetapi lebih dari itu ia mampu menaklukkan bangsa lain seperti Austria dan Cekoslowakia serta menguasai daerah Rhineland dan hebatnya, tanpa menggunakan kekuatan militer sama sekali.484 Di sinilah kehebatan Hitler di mana berkat kepandaiannya untuk menekan orang lain dan sorot matanya yang tajam, ia mampu menundukkan orang

482 Ibid., hlm. 80. 483 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”, op. cit., hlm. 90. 484 Untuk melihat wilayah kekuasaan Hitler dapat dilihat pada Lampiran VII hlm. 368.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210

lain. Setelah berhasil menguasai Austria dan Cekoslowakia kali ini sasarannya adalah Polandia, negara yang lebih luas wilayahnya. Politik invasinya ke Polandia nantinya akan membawa dunia dalam kancah peperangan yang terkenal dengan nama Perang Dunia II. Hitler menjadi tokoh penentu bagi pecahnya PD II. b. Politik Aliansi/Kerja Sama

Selain menetapkan politik invasi ke negara-negara lain, Hitler juga melakukan politik aliansi atau kerja sama. Hitler mengambil keputusan melakukan politik aliansi ini dengan tujuan untuk menggalang dukungan dari negara lain selama Hitler melakukan invasi ke negara lain dalam rangka menghadapi kekuatan Sekutu bila sewaktu-waktu timbul peperangan. Dalam politik aliansi ini Hitler melakukan kerja sama dengan 4 negara besar yaitu Italia,

Spanyol, Jepang, dan Uni Soviet.

1) Politik Aliansi Jerman-Italia-Jepang (Axis Berlin-Roma-Tokyo)

Hitler menyadari kekuatan militer Jerman pada kurun waktu 1936 ini masih kecil dibandingkan kekuatan pasukan Sekutu, padahal Hitler sudah menginginkan operasi penaklukkan (anchluss) ke negara-negara lain untuk segera dilaksanakan.

Jika Hitler memerintahkan penaklukkan itu dengan kekuatan militernya yang sekarang, maka dapat dipastikan olehnya, Sekutu akan dengan mudah memukul mundur dan menghancurkan pasukan Werhmacht Jerman. Oleh karena hal itulah

Hitler perlu berhati-hati dalam menjalankan politik ekspansionisnya.

Sembari menunggu pembangunan persenjataan militer Jerman dan untuk menggalang kekuatan maka Hitler mulai melancarkan politik kerja sama dengan bangsa Eropa lainnya. Politik aliansi atau kerja sama pertama Hitler, ia jalin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211

dengan diktator fasis Italia Benito Mussolini. Ada beberapa alasan yang memungkinkan Hitler menjalin kerja sama dengan Benito Mussolini seperti di antaranya Hitler sangat mengidolakan Benito Mussolini. Ia memuja Benito

Mussolini sebagai manusia besar tingkat dunia: “Alangkah kerdil tampaknya negarawan kita dibandingkan dengan dirinya.”485 Di samping itu mereka juga mempunyai ideologi yang sama, yaitu fasisme. Akhirnya, pada tanggal 24

Oktober 1936 Hitler melakukan politik kerja sama dengan diktator Italia Benito

Mussolini sehingga dari sana lahirlah Axis Roma-Berlin. Dalam perjanjian tersebut dikatakan bahwa bersama Italia dan Jerman akan menjadi penguasa tidak hanya di “Bolshevisme” Uni Soviet tetapi juga di Barat termasuk Inggris.486 Ini merupakan awal terbentuknya poros Axis.

Tidak cukup melakukan politik aliansi dengan Italia, Hitler pun melakukan politik kerja sama dengan negara fasis lainnya, Jepang. Pada tanggal 26

November 1936 ditanda tangani oleh Hitler Perjanjian Anti Sekutu bersama

Jepang di mana Jepang dan Jerman bersama akan melawan peradaban Barat.

Jerman dan Jepang akan melawan penyebaran ideologi komunis dan pengaruh

Sekutu. Hitler mengajak Jepang untuk mendukung gerakan ekspansionis Jerman ke Uni Soviet.487 Ketika Mussolini menerima undangan Hitler untuk berkunjung ke Jerman dalam rangka membicarakan kemerdekaan Austria pada tanggal 25

September 1937 maka pada akhirnya Italia juga bergabung dalam Perjanjian Anti

Sekutu. Sebulan setelahnya pada tanggal 6 November 1937 Mussolini menanda

485 Jules Archer, op. cit., hlm. 144. 486 William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 298. 487 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212

tangani Perjanjian Anti Sekutu tersebut.488 Dari sana lahirlah poros Berlin-Roma-

Tokyo.489 Kini lengkaplah poros Axis yang nantinya ketika PD II menggelora maka poros Axis ini akan melawan Sekutu. Dengan terbentuknya poros Axis, maka ini menjadi motivator Hitler untuk semakin agresif dalam politik ekspansionisnya yang nantinya berujung pada pecahnya PD II.

Politik aliansi Jerman Italia pada perkembangannya semakin dikokohkan pada saat menjelang berkobarnya PD II. Keberhasilan Hitler menguasai Austria dan Cekoslowakia mendorong dirinya untuk menguasai bangsa lainnya dan sasarannya kali ini adalah Polandia. Polandia adalah negara yang lebih susah ditaklukkan menurut pemikiran Hitler bila dibandingkan dengan kedua negara yang ia taklukkan sebelumnya. Hal ini karena mereka mempunyai wilayah yang lebih luas dan penduduk yang lebih banyak dibandingkan Austria dan

Cekoslowakia. Mereka juga mempunyai Sekutu yang kuat, yang pastinya akan membantu mereka jika mereka diserang, yaitu Inggris dan Perancis atau bahkan

Uni Soviet. Jika itu terjadi Hitler bersama pasukan Wehrmacht Jerman akan dipastikan dapat dikalahkan dengan mudah. 490

Dugaan Hitler akan adanya bantuan dari Sekutu terhadap Polandia memang terbukti benar sebab pada tanggal 30 Maret 1939 PM Inggris Neville Chamberlain mengirim pesan khusus ke Warsawa bahwa Inggris akan membela mati-matian bila negeri itu diserang musuh. 491 Menghadapi itu semua maka langkah awal yang ditempuh Hitler dalam rangka gerakan ekspansionisnya ke Polandia adalah

488 Ibid., hlm. 302. 489 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 50. 490 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 82. 491 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”, op. cit., hlm. 90.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213

menarik Italia sebagai sekutunya. Dari sana Hitler mengadakan pakta militer dengan Italia di Berlin pada tanggal 22 Mei 1939 yang dikenal dengan sebutan

Pakta Baja (The Pact of Steel). Pakta ini mengharuskan kedua negara untuk saling membantu bila salah satu negara terlibat perang dalam melawan siapa pun tanpa peduli siapa yang memulainya.492 Politik aliansi Hitler untuk mendukung gerakan ekspansionisnya ke Polandia akan diperkuat lagi nantinya di mana anehnya Hitler menjalin kerja sama dengan negara yang dibencinya yaitu Uni Soviet.

2) Politik Aliansi Jerman-Spanyol

Sebelum membahas tentang politik aliansi Jerman-Uni Soviet, Hitler terlebih dahulu telah mengambil kebijakan untuk melakukan aliansi atau kerja sama dengan Spanyol. Setelah Hitler berhasil membentuk poros Berlin-Roma-

Tokyo di mana Hitler menjalin kerja sama dengan Italia dan Jepang dan untuk menggalang dukungan yang lebih kuat lagi Hitler bersama Mussolini pada awal tahun 1937 membantu Fransisco Franco dalam meraih kekuasaan di Spanyol.

Sama seperti Jerman, kondisi pemerintahan di Spanyol setelah PD I juga mengalami pasang surut. Pemerintah Republik Spanyol yang baru berdiri tidak mampu menyelesaikan permasalahan dalam negerinya karena Kaum Komunis,

Anarkhis, Monarkhis, Katolik, dan Fasis tidak menyetujui adanya republik.

Kerusuhan timbul di mana-mana hingga akhirnya memuncak dalam perang saudara Juli 1936 sampai 1939. Dalam perang saudara ini kaum militer tidak

492 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 84.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214

dapat tinggal diam. Di bawah pimpinan Jenderal Franco, kaum pemberontak ini melawan pemerintah. 493

Perang saudara yang berkobar ini lama kelamaan berkembang menjadi perang Eropa kecil-kecilan karena Mussolini dan Hitler mendukung gerakan

Jenderal Franco dengan memberikan bantuan militer baik itu senjata atau pun pasukan sukarelawan. 494 Hitler dan Mussolini dengan sengaja memberi bantuan kepada Jenderal Franco agar Jenderal Franco yang berhaluan Fasis dapat berhasil menjadi penguasa di Spanyol atau dengan kata lain bantuan ini bertujuan untuk mengembangkan ideologi Fasis di Eropa. Bantuan ini sangat mendukung gerakan

Jenderal Franco. Pada tanggal 28 Maret 1939 kota Madrid dan Valencia jatuh ke tangan Jenderal Franco. Dengan demikian berakhirlah perang saudara di Spanyol.

Franco muncul sebagai pemenang dan menjadi diktator di Spanyol dengan dukungan dari angkatan perang serta gereja.495

Ketika Perang Dunia II pecah Fransisco membayar kembali balas budinya pada Axis (poros) dengan mengirim “Divisi Biru” Spanyol yang terdiri dari

47.000 pasukan relawan untuk bertempur bersama Nazi di Uni Soviet. Setelah jatuhnya Perancis nantinya, Franco menemui Hitler di perbatasan Spanyol-

Perancis untuk mengucapkan selamat. Dia kemudian menulis “Führer yang terhormat saya berdiri di samping anda.... bergantung pada kebijaksanaan Anda, bersatu dalam takdir sejarah.”496 Demikianlah dari sana terbentuklah politik kerja

493 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 70. 494 Log. cit.. 495 Log. cit.. 496 Jules Archer, op. cit., hlm. 159.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215

sama antara Hitler dan Jenderal Franco yang menandai terjalinnya kerja sama antara Jerman dan Spanyol.

3) Politik Aliansi Jerman-Uni Soviet

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa setelah Hitler berhasil menguasai Austria dan Cekoslowakia, kini sasaran Hitler adalah negara Polandia yang memiliki wilayah yang luas dan mempunyai Sekutu yang kuat seperti

Inggris, Perancis, dan bisa jadi Uni Soviet. Menurut Hitler Uni Soviet merupakan negara tirai besi yang amat ambisius yang dapat diajak kompromi. Walau begitu bagaimanapun Uni Soviet amat berbahaya sebab sikapnya yang sulit ditebak dapat menjadi mala petaka bagi Jerman. 497 Kekuatan dari Sekutu (Inggris dan Perancis) saja dapat merepotkan Hitler dan pasukan Wehrmacht-nya apalagi jika ditambah dengan kekuatan dari Uni Soviet. Ketakutan Hitler jika Uni Soviet bersekutu dengan Inggris dan Perancis ini membuat Hitler memutuskan untuk melakukan kerja sama dengan Uni Soviet, meskipun sebenarnya ia membenci Kaum

Komunis Uni Soviet.

Dengan segera Hitler mengirim telegram ke Moskow untuk memberitahukan keinginan Hitler pada Joseph Stalin agar saling bekerja sama pada tanggal 20 Agustus 1938. Joseph Stalin pun dengan segera menjawab telegram ini pada tanggal 21 Agustus di mana Stalin menyetujui politik kerja sama ini dan rencananya tanggal 23 Agustus merupakan waktu penandatangangan perjanjian kerja sama ini. Dikatakan oleh Baskara T. Wardaya bahwa alasan Stalin menerima kesepakatan kerja sama yang ditawarkan oleh Hitler karena Stalin

497 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”, op. cit., hlm. 91.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216

berpendapat gerakan ekspansionis Hitler ke arah timur semakin agresif dengan berhasilnya ia menguasai Cekoslowakia. Hal ini tentu saja tidak menguntungkan bagi Uni Soviet. Oleh karena itu untuk menghindarinya maka Stalin menerima kerja sama ini.498

Untuk menjalankan politik kerja sama ini sesuai dengan rencana maka

Hitler memerintahkan Menlu Jerman Ribbentrop untuk pergi ke Moskow pada tanggal 23 Agustus 1939. Setelah melalui perundingan maka tercapailah perjanjian untuk tidak saling menyerang (Pakta Non Agresi) antara Jerman dan

Uni Soviet yang isinya antara lain:

1. Uni Soviet tidak akan ikut terlibat dalam perang apa pun yang akan dilancarkan oleh Jerman. 2. Baik Uni Soviet dan Jerman menyetujui membagi dua Polandia di antara mereka. 3. Jerman menyetujui keinginan Uni Soviet untuk mengambil alih negara- negara sekitar Baltik seperti Latvia, Estonia, Lithuania, dan Finlandia.499

Melihat kesepakatan itu Hitler harus membayar mahal untuk menjaga kenetralan

Uni Soviet. Di sisi lain Stalin mengira dirinya telah menyelamatkan negaranya dari serangan Jerman, namun hal ini hampir saja justru menghancurkan bangsa

Uni Soviet sendiri akibat pengkhianatan yang dilakukan oleh Hitler selama PD II berkobar nantinya yaitu dengan serangan Jerman ke Uni Soviet.500 Dengan kesepakatan ini maka Hitler bersiap-siap untuk melakukan penyerangan ke

Polandia dan tanpa disadari Perang Dunia akan kembali berkobar.

498 Baskara T. Wardaya, op. cit., hlm. 100 – 101. 499 Sutarjo Adisusilo, “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”, op. cit., hlm. 91. Lihat juga William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 538 – 544. 500 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 86.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217

B. Peranannya Sebagai Tokoh Pelopor Pecahnya Perang Dunia II

Telah disinggung dalam pembahasan sebelumnya bahwa setelah Hitler berhasil menguasai Austria dan Cekoslowakia maka sasaran Hitler selanjutnya adalah Polandia. Dasar yang dipergunakan Hitler untuk menyerang Polandia adalah: (1) Polandia tidak mau memenuhi tuntutan Hitler di mana Hitler menginginkan daerah Memel, Danzig, dan Coridor501 untuk dipersatukan lagi dengan negara Jerman, (2) Jerman menggunakan dalih untuk melindungi orang- orang Jerman minoritas yang bertempat tinggal di Jerman. 502 Keinginan Hitler untuk menguasai Polandia ini yang akhirnya membawa dampak bagi pecahnya

Perang Dunia II nantinya.

Dalam rangka penaklukkan (Anchluss) ke Polandia ini Hitler mempersiapkan dengan matang dan ekstra hati-hati. Persiapan untuk penaklukkan

Polandia ini telah diambil jauh-jauh hari oleh Hitler. Pada tanggal 4 April 1939 dikeluarkan oleh Hitler perintah yang sangat rahasia untuk Peristiwa Putih.

Peristiwa Putih merupakan nama kode untuk rencana penyerangan ke Polandia.

Hitler memerintahkan tentara Jerman Wehrmacht untuk siap sedia melaksanakan rencana itu pada tanggal 1 September 1939.503 Dalam bukunya William L. Shirer menuliskan rencana “Peristiwa Putih (Case White)” itu di mana isinya sebagai berikut:

501 Memel, Danzig, dan Coridor merupakan daerah yang diambil Polandia dari Jerman akibat kekalahan Jerman dalam PD I. Daerah Memel dan Danzig merupakan daerah yang penting dan strategis bagi Polandia yang terletak di Pantai Laut Baltik yang mana daerah tersebut berfungsi sebagai perairan Polandia. Lihat Suparno, op. cit., hlm. 21 – 22. 502 Ibid., hlm. 23. 503 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, hlm. 84.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218

Sangat Rahasia

Peristiwa Putih

Sikap Polandia saat ini perlu disikapi dengan melakukan persiapan angkatan bersenjata untuk menyingkirkan, jika perlu setiap ancaman dari arah ini selamanya. 1. Tuntutan dan Tujuan Politik ...... Tujuannya adalah menghancurkan kekuatan militer Polandia dan menciptakan sebuah situasi di kawasan Timur yang sesuai dengan tuntutan pertahanan nasional. Negara Merdeka Danzig akan diproklamasikan sebagai bagian dari kawasan Reich bila terjadi permusuhan. Dalam hal ini para pemimpin politik merasa sudah menjadi tugas mereka untuk mengisolasi Polandia jika memungkinkan, maksudnya perang hanya dibatasi terhadap Polandia. Perkembangan krisis internal semakin meningkat di Perancis dan akibatnya sikap hati-hati Inggris bisa menciptakan situasi serupa dalam waktu tidak terlalu lama lagi. Campur tangan Uni Soviet ..... tidak bisa diharapakan akan bermanfaat bagi Polandia...... sikap Italia ditentukan oleh Poros Roma- Berlin. 2. Kesimpulan Angkatan Bersenjata Tujuan-tujuan besar dalam membangun angkatan bersenjata Jerman akan terus ditentukan oleh antagonisme terhadap demokrasi Barat.... “Case White” hanya merupakan pendukung bagi persiapan-persiapan ini...... Isolasi terhadap Polandia akan lebih mudah dipertahankan bahkan setelah pecahnya konflik, jika kita sukses memulai perang secara mendadak lewat serangan-serangan yang hebat dan dalam mencapai keberhasilan yang cepat ...... 3. Tugas-tugas Angkatan Bersenjata Tugas Wehrmacht adalah menghancurkan angkatan bersenjata Polandia. Untuk tujuan ini serangan mendadak diarahkan ke sasaran dan dipersiapkan. a. Persiapan-persiapan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga operasi bisa dilaksanakan kapan saja mulai tanggal 1 September 1939 dan seterusnya. b. Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata (The High Command of the Armed Forces (OKW)) bertugas menyusun jadwal yang tepat untuk “Case White” dan mengatur jadwal waktu yang sinkron antara tiga matra Wehrmacht. c. Rencana matra-matra Wehrmacht dan rincian jadwal waktu harus diserahkan kepada OKW selambat-lambatnya pada tanggal 1 Mei 1939.504

504 Ini merupakan terjemahan bebas dari William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 468.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219

Selain persiapan yang matang dengan para jenderal militernya, Hitler juga menggalang kekuatan dengan menjalin kerja sama dengan Italia yang dikenal dengan nama “Pakta Baja (Pact of Steel)” pada tanggal 22 Mei 1939 dan politik aliansi dengan Uni Soviet pada tanggal 23 Agustus 1939 seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada tanggal 23 Mei 1939 (sehari setelah Jerman menandatangani Pakta Baja dengan Italia) Hitler mengundang kembali pemimpin- pemimpin militernya seperti Panglima Jenderal Peperangan Goering, Jenderal von

Brauchitsh, Jenderal Halder, Jenderal Keitel, Jenderal Erhard Milch, Inspektur

Jenderal Luftwaffe, dan Laksamana Muda Otto Schniewind, Kepala Staf AL

Jerman di Gedung Kanselir di Berlin.505 Rapat ini membicarakan tentang perlunya menduduki Polandia dan jika perlu menguasai Inggris dan Perancis. Dikatakan olehnya bahwa Jerman harus bersiap menghadapi peperangan. Jerman harus menyerang ke Timur untuk memperluas ruang hidup (Lebensraum) Jerman untuk memperoleh lebih banyak bahan makanan bagi orang-orang Jerman. Diakuinya bahwa serangannya tersebut akan mengakibatkan peperangan dengan pihak Barat yakni dengan Inggris dan Perancis.506

Hitler menjelaskan bahwa Inggris adalah musuh Jerman. Ditambahkan olehnya bahwa pertempuran dengan Inggris adalah soal hidup dan mati. 507

Mengenai pertempurannya dengan Inggris dan Perancis, Hitler berpendapat bahwa Belgia dan Belanda akan diduduki terlebih dahulu. Hal ini agar Jerman mendapatkan kedudukan yang dapat menjepit Perancis dan mendapatkan

505 Ibid., hlm. 484. 506 Log. cit.. 507 Ibid., hlm. 485.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220

pangkalan-pangkalan angkatan laut dan udara untuk memblokir Inggris.508

Menurut Hitler “Persiapan harus dibuat untuk perang yang cukup lama dengan unsur serangan dadakan.” Pasukan harus menduduki tempat-tempat yang penting untuk masuknya pasukan AD dan serangan dari Luftwaffe (AU Jerman).

Mengenai Uni Soviet (sebelum Hitler menjalin kerja sama dengan Joseph Stalin),

Hitler belum yakin benar dengan apa yang akan dilakukan oleh Uni Soviet. “Jika

Uni Soviet akan bersekutu dengan Jerman dan Inggris maka saya harus menyerang Inggris dan Perancis dengan beberapa pukulan yang membinasakan.”509

Pada akhir perundingan tanggal 23 Mei 1939 Hitler menjelaskan bahwa akan terdapat perang. Hal ini sebab Jerman membutuhkan ruang hidup

(Lebensraum) di Timur. Untuk itulah Polandia harus diserang pada kesempatan pertama. Inggris adalah musuh Jerman dan akan diambil alih juga bersama dengan Perancis. Ketika Führer menjelaskan garis besar rencana agresi militer

Jerman pada tanggal 5 November 1937 Panglima tertinggi Von Blomberg dan

Jenderal Von Fritsch mengajukan protes yang mana dikatakan bahwa Jerman masih terlalu lemah untuk menghadapi pertarungan Eropa.510 Namun dalam perkembangannya sejak tanggal 23 Mei 1939 tidak seorang Jenderal atau laksmana pun yang berani menentang rencana Hitler ini.511

508 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 85. 509 William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 485. 510 Hal inilah yang membuat akhirnya Blomberg dan Fritsch dicabut dari jabatan militernya oleh Hitler. 511 William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 488.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221

Pada tanggal 24 Mei 1939 Jenderal Georg Thomas, Kepala Ekonomi dan

Alat Perang Cabang OKW melaporkan peningkatan jumlah pasukan Jerman dari 7 divisi menjadi 51 divisi hanya dalam waktu 4 tahun. Dalam Angkatan Laut, kekuatan yang telah diluncurkan adalah dua kapal laut perang dari 35.000 ton, satu kapal induk pesawat terbang, empat kapal berat penjelajah, lima kapal perusak dan tujuh kapal selam serta adanya rencana untuk meluncurkan lebih banyak lagi kapal laut. Dari tidak adanya Luftwaffe (AU Jerman) meningkat menjadi 21 skuadron penerbangan dengan 260.000 prajurit personil. Menurut

Jenderal Thomas, industri senjata akan mampu memenuhi kebutuhan persenjataan

Jerman selama perang berkobar.512

Persiapan yang matang dengan militer Jerman ditambah dengan keberhasilan Hitler menjalin kerja sama dengan Italia dan Uni Soviet semakin memantapkan kebijakan Hitler untuk menginvasi Polandia. Dari sana pada tanggal 31 Agustus 1939 Hitler mengambil keputusan final dan menandatangani surat perintah agar para jenderal militernya menggerakkan pasukannya untuk menyerbu Polandia pada tanggal 1 September 1939. Dalam bukunya, William L.

Shirer menuliskan isi dari surat perintah tersebut.

PANGLIMA TERTINGGI ANGKATAN BERSENJATA

SANGAT RAHASIA

Berlin, 31 Agustus 1939 Perintah No. 1 untuk Mengadakan Perang

1. Saat ini mengingat semua kemungkinan politik untuk menyelesaikan secara damai ketegangan di Perbatasan Timur yang tidak bisa ditolerir oleh

512 Ibid., hlm. 489.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222

Jerman telah sia-sia, saya telah memutuskan penyelesaian melalui kekuatan bersenjata. 2. Serangan atas Polandia akan dilaksanakan sejalan dengan persiapan- persiapan yang dilakukan untuk Case White, dengan perubahan-perubahan yang disebabkan, di mana angkatan darat terlibat karena fakta bahwa untuk sementara waktu angkatan darat telah selesai menempatkan pasukan- pasukannya. Pembagian tugas dan target operasi tetap tidak berubah. Tanggal serangan: 1 September 1939. Jam serangan: 4:45 A.M. Jadwal waktu ini juga berlaku untuk operasi di Gdynia, Teluk Danzig, dan Jembatan Dirschau. 3. Di Barat penting bahwa tanggung jawab untuk membuka permusuhan (konflik) harus diarahkan langsung kepada Inggris dan Perancis. Untuk sementara waktu pelanggaran-pelanggaran perbatasan yang tidak serius cukup ditangani langsung di tempat. Netralitas Belanda, Belgia, Luxemburg, dan Swiss yang telah kita berikan jaminan harus diteliti dengan cermat. Di darat, perbatasan barat Jerman tidak boleh dilintasi tanpa ijin resmi dariku. Di laut, hal yang sama berlaku untuk semua aksi konfrontasi atau aksi-aksi yang bisa dianggap sebagai konfrontasi. 4. Jika Inggris dan Perancis membuka permusuhan terhadap Jerman, menjadi tugas formasi-formasi Wehrmacht yang beroperasi di barat untuk melindungi pasukannya sekuat tenaga dan sekaligus menjaga kondisi- kondisi bagi keberhasilan operasi menguasai Polandia. Dalam batas-batas ini pasukan musuh dan sumber-sumber daya militer-ekonomi mereka harus dihancurkan sebanyak mungkin. Namun demikian perintah-perintah untuk meninjau kembali serangan menunggu keputusanku. 513

Sepuluh hari setelah Pakta Non Agresi antara Jerman dan Uni Soviet sesuai surat perintah dengan kode Peristiwa Putih yang ditandatangani Hitler tanggal 31

Agustus 1939 maka pada tanggal 1 September 1939 pukul 04.45 pagi buta masuklah tentara Jerman melewati perbatasan Polandia tanpa menyatakan perang terlebih dahulu. Tembakan-tembakan dari kapal latihan Jerman Schleswig

Holstein terhadap sebuah markas garnisun Polandia di Westerplatte merupakan tembakan pertama pembuka Perang Dunia II. Pada pukul 11 pagi pada hari yang

513 Ibid., hlm. 589 – 590. Lihat juga H.R. Trevor-Rooper, Hitler’s War Directives 1939 – 1945, Pan Book Ltd., London, hlm. 38 – 39.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223

sama Hitler menyatakan dalam sebuah pidato kepada Reichstag (Parlemen) bahwa

Polandia telah diserbu. 514 Dari sini Hitler telah memulai perang yang pada akhirnya berkembang, tidak saja terjadi di Polandia saja tetapi juga di negara lainnya di dunia.

Bagaimana reaksi Inggris dan Perancis terhadap serangan Hitler ini? Hitler yang menduga Inggris dan Perancis masih akan tetap diam, ternyata salah. Pada tanggal 3 September Perdana Menteri Inggris, Chamberlain menyatakan perang kepada Hitler dan beberapa jam kemudian atas desakan Inggris, Perancis pun menyatakan perang. Perang Dunia II telah berkobar mulai saat ini.515

Hitler bingung mendengar kabar buruk ini. “Apa yang harus kita perbuat tanya Hitler kepada Menteri Luar Negerinya Ribbentrop. Semua jenderal militer

Jerman terdiam. Rakyat Jerman tertunduk sedih, kaum ibu menangis sedangkan kaum pria memandang lewatnya tentara itu dengan perasaan takut, kenang- kenangan pada kejamnya Perang Dunia I masih terlampau segar di dalam ingatan mereka. Tapi setuju atau tidak, tentara Jerman yang patuh pada disiplin, maju terus ke medan perang. 516

Pada jam 6.50 malam tanggal 3 September itu Hitler mengirim kabar kepada Stalin untuk mengundang Uni Soviet turut serta dalam serangan terhadap

Polandia. Hal ini memang sesuai dengan kesepakatan yang Hitler buat dengan

Joseph Stalin pada tanggal 23 Agustus 1939. Dan Uni Soviet sendiri ikut mendukung serangan Jerman ke Polandia tanpa perlu didesak oleh Hitler.517

514 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 5. 515 Log. cit.. 516 Log. cit.. 517 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 92.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224

Pada tanggal 3 September jam 9.00 malam Angkatan Laut Jerman berangkat dari Berlin untuk pergi ke front Polandia dan siap untuk menyerang.

Tanpa peringatan, kapal selam U-30 menembakkan torpedo dan menenggelamkan kapal penumpang Inggris Athenia 200 mill di sebelah barat Hebrides sebuah jalur dari Liverpool menuju ke Montreal dengan 1400 penumpang, 122 orang meninggal termasuk di dalamnya 28 orang Amerika. Perang Dunia II telah dimulai.518

Dari penjelasan di atas nampak bahwa penyerbuan Jerman ke Polandia tanggal 1 September 1939 atas perintah Hitler telah mengubah perang Polandia menjadi Perang Dunia II. Tanpa disadari, Hitler telah menyeret dunia untuk kedua kalinya ke dalam peperangan yang menglobal yang disebut Perang Dunia II. Pada awal Perang Dunia II peperangan terpusat pada negara-negara di Eropa saja. Pada awalnya hanyalah konflik antara Jerman dengan Sekutu (Inggris dan Perancis) kemudian menjalar ke Italia dan Uni Soviet sebagai sekutu Jerman dan terus bergejolak di negara Eropa lainnya seperti Belanda, Belgia, Norwegia, Denmark sebab adanya invasi Jerman sampai akhirnya di Afrika dan Asia dengan peperangan antara Jepang dan Amerika Serikat. Kebijakan Hitler untuk menginvasi Polandia telah membawa umat manusia di dunia untuk kedua kalinya masuk ke dalam masa-masa kehancuran dan peperangan. Dari sana Hitler memegang peranan sentral dalam Perang Dunia II, yaitu Hitler menjadi tokoh pelopor pecahnya Perang Dunia II.

518 William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 622.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225

Mengenai penaklukan (Anchluss) Jerman terhadap Polandia, Hitler patut bersyukur, dia mempunyai panglima seperti Guderian519, pencipta dan pelatih pasukan berlapis baja yang mana dia mencoba teorinya bahwa perang modern ini akan diputuskan oleh senjata tank yang disebut dengan blitz, kilat.520 Hal ini mengapa serangan Jerman ke Polandia disebut ‘blitzkrieg’. Pengalaman Guderian sebagai perwira staf umum dan sinyal selama Perang Dunia I saat terjadinya perang statis di Eropa Barat yaitu sewaktu tentara kedua belah pihak berbulan- bulan lamanya terdiam dalam lubang-lubang perlindungan yang mematikan moril dan semangat tempur mengajarkan dirinya akan pentingnya pasukan tank berlapis baja yang mampu bergerak cepat untuk mengadakan manuver.521

Sesuai dengan teori-teori militer Inggris (Fuller dan Liddell Hort) Guderian berpendapat bahwa tank tidak harus digunakan semata-mata sebagai pembantu atau pengawal (escort) dari pasukan infantri melainkan harus dibentuk pasukan tank tersendiri yang otonom yang bisa melakukan ofensif. Pasukan tank itu tidak harus dipencarkan dan disebarkan di antara beberapa divisi infantri akan tetapi harus dipusatkan. Pasukan tank haruslah bekerja sama dengan infantri, artileri,

519 Heinz Wilhelm Guderian atau yang lebih dikenal dengan nama Guderian lahir pada tanggal 17 Juni 1888 di Jerman timur, Prussian di Kulm yang sekarang ini menjadi bagian dari Polandia. Dari tahun 1907 Guderian masuk sejumlah sekolah militer. Ia masuk AD Jerman pada tahun 1907 sebagai kadet letnan muda di 10th Hanoverian Jager Battalion yang dipimpin oleh ayahnya sendiri. Ia menikahi Margarete Goerne pada bulan Oktober 1913 dan memperoleh dua anak. Selama PD I berkobar Guderian bertugas sebagai perwira staf umum dan sinyal. Pengalamannya selama PD I ini mengajarakan dirinya akan pentingnya pasukan tank yang berlapis baja, yang mampu bergerak cepat untuk mengadakan manuver, yang nantinya akan dipakai oleh pasukan Jerman dala m menggilas Polandia dan Perancis dalam PD II. Selama PD II ini Guderian pertama kali memimpin korps AD XIX dalam invasi ke Polandia dan invasi ke Perancis. Guderian secara pribadi memimpin penyerangan hingga melewati garis Perancis di Sedan. Selain itu, dia juga memimpin Panzergruppe Guderian dalam Operasi Barbarossa, yaitu invasi Jerman ke Uni Soviet yang dari sana dia dianugerahi Knight Cross dengan Oak Leaves. Lihat “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 66. 520 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 6. 521 Ibid., hlm. 15 – 16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226

dan pasukan pesawat terbang. Namun tekanan harus diletakkan pada pasukan tank yang menjadi inti ujung tombak barisan pelopor dari suatu serangan. 522 Dari sini

Guderian berkeyakinan bahwa ratu dari pertempuran (queen of the battle) bukanlah lagi pasukan kavaleri berkuda atau infantri melainkan pasukan tank berlapis baja yang dinamis.523 Pendapat Guderian ini diterima oleh Hitler maka dimulailah penyerangan Polandia ini sesuai dengan rencana Guderian.

Pada awal serbuan armada udara Jerman, Luftwaffe melancarkan pembokongan terhadap pangkalan-pangkalan udara Polandia yang membuat hampir seluruh pesawat terbang Polandia hancur sehingga superioritas udaranya langsung dikuasai Jerman. 524 Tidak hanya pangkalan udara yang dihancurkan namun lebih dari itu Luftwaffe melakukan serangan ke barak-barak dan markas besar Polandia, jembatan, dan jalan kereta api. Akibatnya dalam beberapa jam

Polandia tidak dapat melawan balik serangan Jerman ini dari udara atau membawa persenjataan dan bala bantuan dengan kereta api. Unit-unit militer yang mencoba bergerak lewat jalan darat juga ditembaki. 525

Setelah angkatan perang Polandia dilumpuhkan, dua atau tiga jam kemudian menerjanglah pasukan divisi panzer (tank) Jerman ke dalam wilayah

Polandia. Serangan pasukan tank ini dihadapi oleh Polandia dengan pasukan berkudanya yang sangat berani. Suatu pertarungan yang tidak seimbang. Lebih parahnya lagi pucuk pimpinan Polandia membuat kekalahan yang fatal dimana dia memencarkan semua divisi tentaranya di sepanjang perbatasan yang panjangnya

522 Ibid., hlm. 16. 523 Ibid., hlm. 17. 524 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 99. 525 B.J. Elliot, op. cit., hlm. 101.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227

800 mil sehingga memperlemah pasukan. Tersebarnya divisi pasukan Polandia membuat pasukan Jerman dengan leluasa menyerang Polandia. Polandia diserbu dari berbagai arah, dari sayap kiri Jerman di Pommerania (Army Group North) di bawah Marsekal Feodor Von Bock yang sangat kuat dan juga dari sayap kanan

Jerman (Army Group South) di bawah pimpinan Kolonel Jenderal Gerd Von Rund

Stedt. Akibatnya tentara Polandia dikurung sehingga sulit untuk meloloskan diri dari ibukota Warsawa.526

Dari arah utara diadakan pula serangan lainnya oleh Tentara ke-4 dari

Pommerania dan Tentara ke-3 dari Prussia Timur yang bertemu dan menyerbu di

Warsawa. Korps berlapis baja Guderian terus menerobos menyeberangi sungai

Narew dan pada tanggal 14 September 1939 mereka tiba di Benteng Brest

Litowsk. Tiga hari kemudian Guderian mengadakan kontak dengan pasukan tank pelopor Jerman yang bergerak dari selatan. Titik pertemuannya adalah Wlodowa, di pinggir sungai Bug. 527 Dari sana sempurnalah pergerakan penyerangan Jerman itu dan Jerman berhasil mengurung semua tentara ini hanya dalam waktu 17 hari saja.

Rupa-rupanya Polandia tidak hanya diserbu oleh pasukan Jerman saja tetapi juga oleh Uni Soviet. Setelah pasukan Wehrmacht Jerman menyerbu Polandia pada tanggal 1 September maka beberapa hari kemudian tepatnya tanggal 17

September Tentara Merah Soviet pun ikut menyerbu. Penyerbuan Uni Soviet ini bagi Polandia adalah suatu kejutan. Setelah Polandia dikurung oleh tentara

Wehrmacht Jerman di sebelah barat, kini tentara Polandia pun diancam dari timur

526 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 9 527 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228

oleh Tentara Merah Soviet. Akibat pengeroyokan ini runtuhlah pertahanan

Polandia dan Polandia berhasil dikuasai.

Bagaimana dengan Sekutu (dalam hal ini Inggris) yang telah menandatangani Perjanjian Saling Menolong? Mengapa dia tidak menolong

Polandia sampai kejatuhan Polandia? Sekutu sebenarnya datang menolong namun mereka tidak mampu menembus pertahanan Pasukan Jerman di Polandia. Seperti yang dikatakan Suparno dalam bukunya bahwa bantuan dari Inggris-Perancis untuk menolong Polandia tidak kunjung muncul. Hal ini sebab bantuan dari

London dan Paris sukar dilaksanakan, melalui jalan darat sangat sulit diterobos.

Penjagaan pasukan Wehrmatch Jerman sangat rapat. Melalui jalan laut juga sukar, walaupun angkatan laut Inggris adalah kekuatan satu-satunya yang terkuat di dunia waktu itu tetapi angkatan laut Jerman juga sudah kuat dan mampu memblokir pelabuhan Danzig serta menguasai sebagian jalan laut yang melalui

Laut Utara dan Baltik. Sementara lewat udara, Luftwaffe Jerman lebih unggul bila dibandingkan dengan Angkatan Udara Inggris-Perancis. Maka atas dasar itu

Inggris-Perancis tidak dapat berbuat sesuatu apa pun juga untuk Polandia.528

Setelah dibombardir baik itu oleh angkatan udara Jerman maupun Uni

Soviet maka pada tanggal 27 September 1939 Warsawa menyerah pada Jerman dan Uni Soviet. Dua hari setelah Warsawa jatuh, Jerman dan Uni Soviet mengadakan pembagian wilayah Polandia. Jerman memperoleh Polandia Barat seluas 72.866 mil persegi dengan penduduk sekitar 22.140.000, sedang Uni Soviet

528 Suparno, op. cit., hlm. 24.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229

memperoleh Polandia Timur dengan wilayah seluas 77.620 mil persegi dengan penduduk sekitar 13.199.000.529

C. Kebijakan-Kebijakan Hitler Selama Perang Dunia II Berkobar

Penyerbuan Jerman ke Polandia atas perintah Hitler telah mengisyaratkan bahwa peperangan di dunia sudah berkobar. Kini semua negara khususnya di

Eropa sedang berkecamuk. Inggris dan Perancis marah terhadap Jerman dan Uni

Soviet karena telah dengan berani menyerang Polandia. Sementara Jerman dan

Uni Soviet justru semakin haus akan penguasaan wilayah bangsa lainnya. Bahkan

Uni Soviet pada tanggal 30 November 1939 menyatakan perang pada Finlandia karena Finlandia menolak tuntutan agar Finlandia menarik semua pasukannya dari perbatasan bersama. Perang ini berakhir pada tanggal 12 Maret 1940 di mana Uni

Soviet menang dan Finlandia harus menyerahkan kota Korelian Isthmus, kota

Viborg, pangkalan Laut Hangoe, sejumlah kepulauan yang meliputi daerah seluas

16.173 mil persegi ke Uni Soviet.530

Kalau Uni Soviet berhasil menguasai Finlandia maka Jerman juga telah siap untuk melakukan penyerangan ke bangsa lainnya. Dalam pembahasan ini akan dijelaskan bagaimana kebijakan-kebijakan Hitler selama Perang Dunia II berkobar. Kebijakan-kebijakan Hitler ini terbagi atas dua jenis yaitu politik invasinya ke negara-negara Eropa lainnya dan juga Afrika serta politik aliansi

Jerman dengan negara lainnya. Pembahasan ini akan berkisar tentang kebijakan

Hitler selama Perang Dunia II berkobar sampai dengan awal kekalahan Jerman.

529 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 80 – 81. Lihat Peta kekuasaan Hitler pada Lampiran VII hlm. 368. 530 Ibid., hlm. 81.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230

1. Politik Invasi

Selama Perang Dunia II Hitler mengeluarkan politik invasi tidak hanya ke negara-negara Eropa saja tetapi juga penaklukkan (anchluss) ke negara-negara di

Afrika. Dalam penaklukkan ini Hitler membuka front yaitu front barat dan timur.

Dalam front utara Hitler menginginkan daerah Denmark dan Norwegia, sedangkan dalam front barat ini ia menginginkan negara Belanda, Perancis, dan

Inggris. Dalam front timur ia menginginkan negara Uni Soviet seperti yang telah dia idam-idamkan walaupun ini berarti pengkhianatan dari Pakta Non Agresi yang telah ia tanda tangani bersama Stalin. Di samping itu Hitler juga menginginkan wilayah bangsa lainnya seperti kawasan Afrika. a) Politik Invasi ke Denmark dan Norwegia

Keberhasilan Hitler menaklukkan Polandia telah membawa kegilaan Hitler untuk menguasai wilayah lainnya. Hitler merasa dirinya telah semakin dekat dengan tujuannya kini yaitu untuk menjadikan Jerman sebagai tuan di muka bumi ini (lord of the earth). Namun masih ada kendala dan hambatan untuk mencapai itu yaitu adanya Sekutu (Inggris dan Perancis). Hitler merasa tujuannya tidak akan berhasil sebelum menaklukkan Inggris dan Perancis. Untuk mencapai tujuan itu maka Hitler mulai merencanakan penyerangan ke front barat dalam rangka penguasaan Inggris dan Perancis di samping penyerangan ke front utara.

Sambil memepersiapkan penyerangan ke front barat maka Hitler memutuskan untuk melakukan invasi ke front utara yaitu melakukan penaklukkan terhadap Denmark dan Norwegia. Hal ini diambil sebab jika Denmark dan

Norwegia sudah jatuh dalam kekuasaan Jerman, hal itu akan mengurangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231

kebebasan Inggris melalui Laut Utara dan akan mempermudah penyerbuan

Jerman ke Inggris.531 Alasan Hitler menyerbu Norwegia ini ada 2 faktor yaitu:

1. Hitler menghendaki beberapa tambang besi yang produksinya tinggi seperti di daerah Kirono, Malmberget dan Cullivare.532 Hal ini penting sebab untuk melancarkan industri perangnya, Jerman pada tiap tahunnya menghabiskan 15 juta ton baja kasar. Dari sini tidak kurang dari 11 juta ton baja didatangkan tidak saja dari Norwegia tetapi terutama dari Swedia.533 Untuk mengangkut besi dari Swedia ke Jerman hanya ada satu jalan laut saja yaitu Narvik yang merupakan bagian kekuasaan Norwegia.534 Kalau Swedia memihak Sekutu dan Inggris menaruh ranjau laut di perairan teritorial Narvik itu maka gentilah kedudukan Jerman.

Tanpa baja itu Jerman tidak sanggup meneruskan peperangan ini.535 Atas dasar itulah, maka Norwegia harus diduduki terlebih dahulu.

2. Norwegia dipergunakan untuk pertahanan armada Jerman untuk memusatkan kapal-kapal selamnya atau U-Boatnya.536

Atas dasar itulah maka pada tanggal 1 Maret 1940 Hitler mengeluarkan surat Perintah penyerbuan ke Denmark dan Norwegia. Dalam bukunya H.R.

Trevor-Roper menuliskan surat perintah tersebut.

Führer Dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata

Berlin, 1 Maret 1940

Perintah untuk “Peristiwa Weser exercise”

531 Suparno, op. cit., hlm. 25. 532 Ibid., hlm. 24. 533 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 107. 534 Suparno, op. cit., hlm. 24. 535 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 107. 536 Suparno, op. cit., hlm. 24.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232

1. Perkembangan situasi di Skandinavia membuat pentingnya untuk mempersiapkan penaklukkan ke Polandia dan Norwegia oleh formasi Pasukan Bersenjata (Peristiwa Weser exercise). Hal ini untuk mengatasi aksi Inggris melawan Skandinavia dan Baltik yang mana untuk menjamin penyaluran bahan tambang kita dan Swedia dan memperluas Pangkalan Laut dan Udara untuk operasi melawan Inggris… 2. Saya memerintahkan Jenderal Infantri Von Falklenhorst, Pimpinan Jenderal Pasukan XXI untuk menyiapkan dan memimpin operasi melawan Denmark dan Norwegia sebagai pemimpin Group XXI…. 3. Penyeberangan perbatasan Denmark dan pendaratan di Norwegia akan diambil alih dengan serempak. Operasi akan disiapkan dengan cepat sekali. Seharusnya musuh merintis jalan untuk melawan Norwegia, kita harus siap mengambil tindakan melawan. 4. Penaklukkan Denmark (Weser exercise Selatan) Tugas Group XXI : penaklukan dadakan Jutland dan Funen serta penaklukkan dari Zeeland. Untuk tujuan ini pasukan akan menekan melewati Skagen dan pantai timur Funen secepat mungkin, menyelamatkan poin yang sangat penting. Pangkalan di Zeeland akan dikuasai terlebih dahulu yang dipakai untuk lompatan bagi penaklukkan selanjutnya. Angkatan Laut akan melengkapi serangan untuk mengamankan rute Nyborg-Korsor dan untuk merebut jembatan diseberang Little Belt dengan seluruh kecepatan. Jika perlu AU juga untuk membantu pendaratan pasukan. AL juga bertanggung jawab untuk pertahanan pantai. Pasukan AU akan melengkapi unit utama pasukan udara dengan tujuan untuk demonstrasi dan untuk menjatuhkan lembaran-lembaran Instalasi bawah tanah Denmark dan pertahanan udara akan diamankan. 5. Penaklukkan Norwegia (Weser exercise Utara) Tugas Group XXI : penaklukkan dadakan dari tempat-tempat yang penting di pesisir pantai dan pendaratan dari udara. Paukan AL bertanggung jawab untuk persiapan dan pelaksanaan perjalanan laut dari invasi pasukan dan perjalanan pasukan ke Oslo selanjutnya. Ini dapat menjamin penyaluran dengan kapal. Pertahanan perairan Norwegia akan disiapkan dengan seluruh kecepatan. Pasukan AU setelah penaklukkan akan menjamin pertahanan udara yang memadai sebaik eksploitan Norwegia sebagai dasar untuk tuntutan perang udara melawan Inggris.537

Setelah adanya surat perintah penyerangan Denmark dan Norwegia oleh

Hitler pada tanggal 1 Maret 1940 maka pada tanggal 9 April 1940 pada pukul 5 sebanyak 15 unit pasukan Jerman menyerbu ke Denmark dan Norwegia. Kalau

537 Ini merupakan terjemahan bebas dari H.R. Trevor-Rooper, 1966, op. cit., hlm. 61 – 64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233

Denmark menyerah begitu saja terhadap pasukan Jerman maka Norwegia berbeda. Pasukan militer Norwegia berjuang mati-matian untuk mempertahankan negaranya. Meskipun Norwegia memberi perlawanan yang heroik, namun dalam waktu 48 jam semua pelabuhannya sudah di tangan Jerman.

Ibukota Oslo di bagian laut hanya dibela oleh sebuah kapal ranjau, dua kapal penyapu ranjau serta sebuah kapal nelayan untuk menangkap ikan paus yang dilengkapi dengan persenjataan. Dengan mudah ini dapat dipatahkan oleh

Jerman. Meriam-meriam pantai dan torpedo yang dilepaskan di perairan

Norwegia berhasil mengaramkan kapal berat penjelajah Jerman, Bluecher untuk melindungi kapal-kapal transpor yang menuju ke Oslo.538 Kapal penjelajah

Jerman, Emden mengalami kerusakan oleh serangan salah satu kapal penyapu ranjau Norwegia, Olav Trygverson. Kapal-kapal Jerman yang lain pun segera mengundurkan diri. Namun penyerbuan Oslo ini berhasil juga berkat pasukan payung diterjunkan dari pesawat terbang Jerman, Luftwaffe.539 Dalam waktu satu hari pasukan Jerman berhasil mengambil alih ibukota dan bergerak ke Utara untuk bergabung dengan pasukan Jerman yang ada di perairan Narvik. Hanya dalam waktu singkat Jerman berhasil menguasai Oslo, Borgen, Trondheim, Stavagar, dan Narvik.540

Perlawanan Norwegia terhadap invasi Jerman ini mendapat bantuan dari

Inggris dan Perancis. Hal ini sebab dengan kejatuhan Norwegia ke tangan Jerman akan merupakan bencana besar bagi Sekutu di Laut Utara. Pada tanggal 15 April

538 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 108. Lihat juga C.C. Bayne Jardine, 1968, World War Two, Longmans, London, hlm. 19. 539 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 108 – 109. 540 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 81.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234

1940 dua divisi Inggris dan satu divisi Perancis dikirim yang jumlahnya tidak kurang dari 50.000 serdadu lengkap dengan persenjataannya.541 Pertarungan antara Jerman melawan Sekutu perihal Norwegia ini telah dimulai sekarang ini.

Pertarungan kapal selam dan pesawat Inggris dan Jerman turut meramaikan dalam peperangan di perairan Narvik. Penjelajah Jerman Korlsruhe dikaramkan oleh torpedo kapal selam Inggris Truant. Packet Battleship Luetzow pun terkena torpedo tapi tidak tenggelam. Lebih lanjut, pesawat terbang yang dilepaskan dari kapal induk Inggris Glorius menenggelamkan kapal penjelajah Jerman

Konigsberg, sebuah kapal berat pertama yang dikaramkan di masa perang oleh bom-bom yang dijatuhkan dari pesawat udara.542 Selain itu dalam bukunya P.K

Ojong menceritakan bahwa kapal perusak Inggris, Glowworm untuk mencegah penggeroyokan dirinya maka ia menabrakkan dirinya dengan kecepatan tinggi ke arah penjelajah Jerman Hipper. Akibatnya, tubuh Hipper robek. Lubang menganga sepanjang 40 meter.543

Usaha Inggris dan Perancis ini akhirnya menemui kegagalan. 544 Hal ini karena pasukan AU Jerman dengan cepat telah mengambil alih kota-kota penting di Norwegia dan pos-pos armada laut Norwegia.545 Akhirnya, pada tanggal 30

April 1940 pemerintah Norwegia menyerah juga ke Jerman. 546 Dengan begitu untuk kesekian kalinya Hitler berhasil menaklukkan bangsa lainnya yaitu

541 Suparno, op. cit., hlm. 25. 542 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 109. 543 Log. cit.. 544 Suparno, op. cit., hlm. 25. 545 C.C. Bayne Jardine, op. cit., hlm. 20. 546 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 81.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235

Norwegia dan juga Denmark.547 Meski Jerman berhasil menguasai Norwegia namun Jerman harus membayar harga yang mahal sekali. Jerman kehilangan angkatan lautnya yang cukup banyak selama pertempuran di perairan Norwegia.

Hal ini masih ditambah dengan kerugiannya dalam penyerbuannya ke Perancis.

Padahal angkatan laut Hitler ini sangat menentukan dalam penyerbuannya ke

Inggris yang dikenal dengan Operasi Singa Laut nantinya.548 b) Politik Invasi Hitler ke Belgia-Belanda-Perancis

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa keberhasilan Hitler menaklukkan Polandia telah mendorong dirinya untuk merencanakan penyerangan ke Front Barat dalam rangka penguasaan Perancis dan Inggris. Maka dari sana pada tanggal 9 Oktober 1939 Hitler mengeluarkan surat perintah no. 6 untuk penyerangan ke Barat.

Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata

Berlin, 9 Oktober 1939

Surat Perang

Saya mengeluarkan perintah untuk operasi militer selanjutnya: a) Penyerbuan direncanakan di sisi utara Front Barat menuju ke Luxemburg, Belgia dan Belanda. Penyerangan ini harus dimulai seawal mungkin dan dalam kekuatan terbesar. b) Tujuan dari penyerangan ini adalah untuk mengalahkan sebanyak mungkin pasukan Perancis dan kekuatan Sekutu dan di waktu yang bersamaan untuk memenangkan sebanyak mungkin wilayah di Belanda, Belgia, dan Perancis Utara, sebagai dasar keberhasilan tuntutan perang udara dan laut melawan Inggris dan sebagai area perlindungan terluar ekonomi terpenting Ruhr.549

547 Lihat Peta kekuasaan Hitler pada Lampiran VII hlm. 368. 548 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 110. 549 Ini merupakan terjemahan bebas dari H.R. Trevor-Rooper, op. cit., hlm. 50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236

Dari sini dapat dilihat bahwa Hitler merencanakan akan menaklukkan Belgia,

Belanda, dan Perancis. Hitler sebagai kepala OKH550 memiliki rencana yaitu pasukan Jerman akan menaklukkan Perancis namun karena adanya tembok

Maginot Lini yang kuat maka perlulah menyerang wilayah lain yang memudahkan Jerman masuk ke Polandia tanpa melalui Maginot Lini. Menurutnya puluhan divisi akan menyerang dalam garis-garis pararel dengan sayap kanannya sebagai tulang punggung ofensif besar-besaran ini. Rencana Hitler ini didukung oleh Brauchitsch dan Halder, jenderal-jenderal yang duduk dalam OKH. Rencana

Hitler ini memang ada baiknya yaitu sederhana tapi buruknya, mirip sekali dengan yang pernah digunakan Jerman dalam Perang Dunia I dan terkenal dengan

Rencana Schlieffen karena rencana itu disusun oleh Jenderal Schlieffen untuk mengawali perang tahun 1914 itu. 551

Dalam Perang Dunia II ini muncullah seorang jenderal baru yaitu Crich von

Manstein yang menurut P.K. Ojong adalah jenderal terpandai di antara semua jenderal Jerman yang ada saat itu. Dia adalah kepala staf dari Kolonel Jenderal von Rundstedt.552 Menurut Manstein, rencana Hitler ini tak mengandung unsur yang baru. Dia merasa karena telah dipergunakan, mungkin rencana ini tidak akan menentukan dan dikhawatirkan akan berlarut-larut seperti dalam Perang Dunia I.

550 OKH atau Ober Kommando der Heeres merupakan bagian dari pasukan militer Wehrmacht. OKH merupakan Komando Tinggi Angkatan Darat. Dalam Angkatan Darat, pucuk pimpinan dipegang oleh Hitler di mana ia menjabat sebagai panglima AD. Di samping OKH bagian Wehrmacht yang lain, yaitu OKW (Ober Kommando der Werhmacht, Komando Tinggi Angkatan Perang), OKM (Ober Kommando der Marine, Komando Tinggi Angkatan Laut), dan OKL (Ober Kommando der Luftwaffe , Komando Tinggi Angkatan Udara). Lihat “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 51. 551 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 24. 552 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237

Manstein berusaha mencari rencana baru yang mana sekali pukul dapat membuat musuh tak berdaya.553

Setelah berdiskusi dengan Guderian maka saran Manstein terhadap Hitler adalah tulang punggung ofensif di Eropa Barat seharusnya bukan sayap kanan, melainkan sayap kiri yang terdiri dari divisi tank dan kendaraan bermotor yang menerjang ke arah Sedan melalui Adennes.554 Lebih lanjut dia merencanakan yaitu Perancis yang memiliki pasukan dan persenjataan lebih banyak akan diserang dari sayap kanan dan kiri. Sayap kanan bertugas sebagai pemancing tentara Perancis dan Inggris agar tersedot ke pedalaman. Sementara dari sayap kiri yang merupakan pasukan bermotor dan lapis baja Guderian akan datang menjelang sekaligus menjebak tentara Perancis dan Inggris agar tidak bisa kembali lagi. Sedangkan sisi paling kiri atau selatan disiapkan pasukan untuk menggempur pertahanan Maginot line. Semua pasukan Jerman berada dalam posisi pararel bertugas memancing, menjebak dan memberi pukulan terakhir.555

Hitler pun menyerujui rencana ini.

Pada tanggal 10 Mei 1940 tanpa pengumuman apa-apa pasukan Jerman menyerbu Belanda, Belgia, dan Luxemburg. Namun pada malam sebelumnya

Hitler memerintahkan pasukan Komando Rahasia Brandenburg556 dengan mengenakan seragam tentara Belanda menyusup ke wilayah Belanda untuk merebut jembatan Sungai Meuse (Belanda : Maas) di Gennep. Jembatan ini sangat

553 Log. cit.. 554 Ibid., hlm. 25. 555 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 99. 556 Pasukan Komando Brandenburg merupakan hasil gagasan cemerlang Laksamana Walther Wilhelm Canaris (1887 – 1945), pemimpin dinas rahasia militer Jerman atau Abwher yang mana keberadaan satuan komando ini amat dirahasiakan. Lihat “Nazi’s Special Forces”, op. cit., hlm. 73.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238

strategis bagi pengaliran pasukan Jerman ke Belanda. Satuan kecil pimpinan

Letnan Walther Canaris ini melakukan aksinya pukul 02.00 pagi hari bertepatan dengan gerakan pasukan induk Jerman ke perbatasan. Ia bersama beberapa anak buahnya menyamar sebagai polisi militer yang mengawal sejumlah tawanan

Jerman. Dengan cara itulah kubu pertahanan Belanda di ujung jembatan yang tidak mengira mereka adalah tentara musuh dengan cepat dapat dilumpuhkan dan jembatan berhasil direbut dengan korban tiga prajurit komando terluka. Walau

Jerman berhasil menguasai ujung jembatan Meuse namun ujung jembatan yang lain masih dikuasai pasukan Belanda.

Pada pagi-pagi buta bom-bom Jerman pertama dijatuhkan di Belanda dan juga Belgia.557 Pasukan Army Group B558 melakukan serangan secara cepat dan terus menerus. Pasukan Belanda yang berada di ujung jembatan yang lain mendengar tembakan-tembakan perang ini dan dengan sengaja mereka menimbulkan banjir di sebagian dari wilayah Belanda untuk menahan kemajuan tentara Jerman. 559 Menghadapi itu semua, Jerman melepaskan pasukan payung di belakang wilayah yang tergenang air itu. Lebih lanjut kota Rotterdam dibom

557 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 27. 558 Sesuai dengan rencana Manstein maka untuk menaklukkan Perancis, pasukan Jerman dibagi menjadi 3 pasukan. Pasukan Army Group A merupakan pasukan Jerman dari sayap kiri yang jauh lebih besar dan merupakan tulang punggung kekuatan gabungan Jerman. Pasukan Army Group A terdiri dari 45 divisi, 7 divisi merupakan pasukan tank yang berjumlah lebih dari 2.000 kendaraan. Pasukan Army Group B merupakan pasukan Jerman dari sayap kanan yang memiliki 30 divisi dan diperkuat oleh pasukan payung. Pasukan Army Group C merupakan pasukan Jerman yang memiliki 19 divisi. Pasukan A dan C akan banyak berperan penting dalam penyerbuan ke Perancis, sedangkan pasukan B berperan penting dalam penaklukkan Belanda dan Belgia. Lihat “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 99 – 100. 559 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 27.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239

sampai hancur oleh Luftwaffe.560 Dalam waktu empat hari saja patahlah pertahanan Belanda dan Belanda berhasil dikuasai Jerman. 561

Pada waktu Belanda diserang Jerman maka bersamaan dengan itu pasukan

Jerman menyerang Belgia. Dengan pola pengeboman yang sama dengan Belanda,

Pasukan ke Enam Jerman yang termasuk dalam Pasukan Army Group B mendarat dan menyerbu Belgia. Pasukan Jerman mengalir masuk dan menyeberang melewati Terusan Albert membuat Pasukan Belgia mengundurkan diri sampai ke

Sungai Pyle562 Dikatakan oleh P.K. Ojong bahwa serangan Jerman ke Belanda dan Belgia secara bersama-sama ini dilakukan secara mencolok dan spektakuler sekali. Pasukan payung Jerman diterjunkan oleh 100 pesawat Luftwaffe yang dipusatkan di sana berikut tiga divisi panser.563

Pada tanggal 11 Mei 1940 pasukan Inggris dan Perancis mengirimkan pasukannya ke Belgia untuk membantu negeri itu yang pada saat itu Jerman telah berhasil merebut benteng pertahanan utama Belgia di Eben Eamoel.564 Pasukan

Perancis mengira bahwa pasukan Army Group B itulah yang merupakan tulang punggung sayap kanan kekuatan pasukan Jerman maka dengan segera mengerahkan kekuatan secara besar-besaran ke Belgia. Reaksi Sekutu itu justru merupakan taktik yang ditunggu Jerman karena membuat konsentrasi kekuatan pasukan Sekutu lebih dititikberatkan ke arah utara, ditambah bahwa tulang punggung pasukan Jerman bukanlah terletak di Army Group B di utara tapi di

560 Log. cit.. 561 Lihat Peta kekuasaan Hitler pada Lampiran VII hlm. 368. 562 R. Ernest Dupuy dan Trevor N. Dupuy, 1987, The Encylopedia of Military History, Harper and Row Publisher, New York, hlm. 1059. 563 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 27 – 28. 564 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 81.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240

selatan oleh Army Group A. Dengan kata lain Sekutu telah terjebak oleh taktik

Jerman. Sementara pasukan Sekutu justru terkonsentrasi ke arah utara, dari selatan sayap kiri pasukan tank Guderian datang menyerbu lewat kawasan yang tak terduga dan penjagaannya lemah yaitu hutan pegunungan Ardenes.565

Kekuatan yang dikerahkan dari sayap kiri jauh lebih besar dan merupakan tulang punggung kekuatan gabungan Jerman yang terdiri dari Army Group A dengan 45 divisi, 7 divisi merupakan pasukan tank yang berjumlah lebih dari

2000 kendaraan. 566 Dengan segera setelah menyeberangi Sungai Maas dekat

Sedan menggelindinglah hampir dua ribu tank ke arah barat di belakang tentara

Perancis-Inggris yang sedang menyerbu ke Belgia Utara.567

Hanya dalam beberapa hari tibalah Guderian di Abeville, Boulogne, Calais di Pantai Samudra Atlantik. Dengan operasi kilat ini putuslah tentara Inggris-

Perancis menjadi 2 bagian. Hal ini masih diperparah dengan taktik perang

Perancis. Pemimpin militer Sekutu terutama Perancis masih hidup dalam suasana

PD I. Mereka menyebarkan ribuan tank di sepanjang perbatasan dari selatan

(Swiss) sampai di utara (Belgia) sedangkan Jerman memusatkan jumlah tank yang lebih sedikit tapi di satu tempat yang menentukan yaitu Ardennes yang tidak dipertahankan dengan kuat oleh Perancis.568

Walau dalam jumlah pasukan tank Jerman lebih sedikit dibandingkan jumlah pasukan tank Inggris dan Perancis, namun dalam jumlah pesawat udara

565 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 100. 566 Dalam bukunya P.K. Ojong menulis bahwa waktu penyerbuan Jerman ini, orang Perancis berkata tank Jerman berjumlah 6.000 buah padahal sebenarnya hanya berjumlah 2.800 tank. Sedangkan tank Inggris dan Perancis tidak kurang 4.000 buah. Lihat P.K. Ojong, op. cit., hlm. 28. 567 Log. cit.. 568 Ibid., hlm. 29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241

Jerman lebih banyak dan ini sangat membantu serangan sebab pasukan Perancis sangat kewalahan menghadapi gempuran dari Luftwaffe ini. Akibat tidak ditahannya pasukan tank Jerman oleh pasukan Sekutu maka dalam beberapa hari saja tibalah pasukan panser Guderian di Abeville, Boulogne, dan Calais. Pada tanggal 23 Mei 1940 Guderian berada hanya beberapa mil dari pelabuhan

Dunkrik, tempat ratusan ribu serdadu Perancis-Inggris yang terkurung dan berkumpul untuk mengungsi ke Inggris. Guderian bisa melihat kota Dunkrik itu sudah pasti tapi pada saat itu Hitler campur tangan. Dia memerintahkan pasukan tank Guderian berhenti tidak boleh maju ke Dunkrik.569 Guderian tidak habis mengerti tapi dia taat.

Dikatakan oleh P.K. Ojong bahwa keputusan Hitler memerintahkan pasukan tank Guderian untuk berhenti merupakan blunder yang pertama yang dilakukan oleh Hitler. Perintah ini menjadi salah satu kesalahan Hitler yang paling menentukan dalam langkah kebijakan Hitler nantinya menurut von Manstein. 570

Hal ini sebab dengan hampir 350.000 tentara yang berhasil dievakuasi, Churchill yang menjadi Perdana Menteri Kerajaan Inggris menggantikan Chamberlain yang kalah pamor, dapat membentuk tentara baru di kemudian hari akan dipergunakan untuk mengalahkan Hitler.571 Hanya dalam waktu kurang dari 1 bulan tepatnya

569 Dalam bukunya, P.K. Ojong memberi penjelasan beberapa alasan atau motif mengapa pasukan Tank Guderian tidak boleh maju ke kota Dunkrik oleh Hitler. Lihat P.K. Ojong, op. cit., hlm. 32 – 34. 570 Ibid., hlm. 34. 571 Ibid., hlm. 32.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242

pada tanggal 26 Mei 1940 raja Leopad III memerintahkan pasukan Belgia untuk menyerah. 572 Dengan begitu Belgia jatuh ke dalam kekuasaan Jerman.

Pada tanggal 5 Juni 1940, pasukan Jerman sudah berhasil menduduki

Luxemburg dan bersiap untuk menyerang Perancis. Hitler memerintahkan 10 divisi pansernya dengan 133 divisi infantri ke selatan ke arah Paris. Menghadapi ini semua Perancis cemas sebab divisi-divisi yang mereka kerahkan untuk menghadapi serangan pasukan Jerman selain lebih sedikit jumlahnya juga tidak begitu terlatih. Hampir semua divisi panser dan tentaranya yang lebih baik justru tidak dapat digunakan karena terasing, terpencil di Belgia Utara setelah dipotong oleh serangan Guderian melalui pegunungan Ardennes.573

Pada tanggal 10 Juni Italia menyatakan perang melawan Inggris dan

Perancis. Dengan demikian Perancis diserang baik dari utara maupun dari selatan. 574 Meskipun beberapa bagian Perancis memberi perlawanan yang gigih namun serbuan panser Jerman ini tak tertahankan. Dalam waktu empat hari tepatnya tanggal 14 Juni jatuhlah ibukota Paris tanpa pertempuran. 575 Setelah pertempuran sengit di kota Verdun tanggal 15 Juni 1940 maka kemerdekaan

Perancis tidak dapat dipertahankan. 576 Marsekal Petain yang menggantikan

Perdana Menteri Paul Reynaud menawarkan gencatan senjata kepada Jerman. 577

Dia bersama Laval menandatangani penyerahan pasukan Perancis di Compiegne

572 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 81. 573 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 34. 574 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 82. 575 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 34. 576 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Kongges Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm.82. 577 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 34.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243

pada tanggal 22 Juni 1940 dan kemudian membentuk pemerintahan republik ke 3 yang tunduk kepada Jerman, sebagian lagi tetap melancarkan perlawanan di bawah Jenderal Charles de Gaulle yang mendirikan pemerintahan pengasingan di

London. Pemerintah Gaulle inilah yang didukung Sekutu sedang pemerintah pimpinan Petain ditolak karena pro Jerman. Dengan demikian Perancis telah terpecah belah. 578 Untuk kesekian kalinya Hitler berhasil menguasai negara Eropa lainnya yaitu Perancis.579 c) Politik Invasi Hitler ke Inggris

Kemenangan gemilang Jerman di pertengahan 1940 membuat Hitler optimis untuk menuntaskan agresinya di Eropa Barat dengan menduduki Inggris.

Oleh karenanya Hitler mulai merancang operasi militer yang diberi kode Operasi

“Singa Laut” untuk menyeberangi Selat Channel dan menduduki Inggris.580 Pada tanggal 16 Juli 1940 Hitler mengeluarkan surat perintah No 16 yang berisi persiapan rencana “Operasi Singa Laut” ini.

Führer dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata

16 Juli 1940

Surat Perintah No. 16

Persiapan operasi pendaratan Melawan Inggris

Oleh karena Inggris meskipun kedudukan militernya tidak memberikan harapan sama sekali sampai sebegitu jauh tidak bersedia berdamai maka saya memutuskan untuk mengadakan persiapan pendaratan melawan Inggris dan jika perlu melaksanakan invasi ke Inggris.

578 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 82. 579 Lihat Peta kekuasaan Hitler pada Lampiran VII hlm. 368. 580 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 55.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244

Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengeliminasi kepulauan Inggris sebagai dasar untuk tuntutan perang melawan Jerman dan jika perlu kepulauan itu akan diduduki. Oleh karena itu saya memberi perintah sebagai berikut…. Persiapan untuk memasuki operasi ini haruslah selesai pada pertengahan Agustus. Invasi ini akan diberi nama “Seelöwe (Singa Laut)”….581

Tanggapan Laksamana Erich Raeder dan seluruh pimpinan armada Jerman adalah mereka merasa skeptis terhadap kemungkinan pendaratan di pantai Inggris.

Mereka tahu benar bahwa kini kekuatan Angkatan Laut Jerman tidak lagi memadai akibat penyerbuan Jerman ke Norwegia ditambah dengan invasinya ke

Perancis. Kapal Gneisenau dan Schainhorst Jerman telah rusak karena torpedo dan untuk sementara tak dapat digunakan. 582 Padahal untuk mendukung keberhasilan

Operasi Singa Laut ini dibutuhkan kekuatan Angkatan Laut Jerman. Hal inilah yang membuat para militer Jerman tidak merasa siap untuk menghadapi invasi

Jerman ke Inggris ini.

Pada akhir bulan Juli 1940 diadakanlah pertemuan Hitler dengan para jenderal militernya termasuk di dalamnya Laksamana Raeder untuk membicarakan rencana operasi ini. Dalam pertemuan inilah Raeder menjelaskan bahwa Operasi Singa Laut ini paling cepat dapat dilaksanakan pada tanggal 15

September jika cuaca di perairan Inggris baik. Hal ini sebab selain seringnya kabut, operasi ini bisa berjalan jika laut tenang. Bila laut bergejolak maka kapal- kapal kecil Jerman dapat tenggelam. Dalam penjelasannya yang terakhir Raeder

581 Ini merupakan terjemahan bebas dari H.R. Trevor-Rooper, op. Cit., hlm. 74 – 76. Lihat juga P.K. Ojong, op. cit., hlm. 132. 582 Ibid., hlm. 135 – 136.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245

menerangkan bahwa saat yang baik untuk mendarat di Inggris barulah pada bulan

Mei 1941, jadi baru sepuluh bulan lagi.583

Menanggapi penjelasan Raeder ini, Hitler menjadi bimbang. Hitler tidak dapat menunggu begitu lama. Ia khawatir dalam waktu sepuluh bulan itu Inggris dapat memperkuat tentaranya. Jika Jerman menyerang dalam bulan September

1940 berarti ia berhadapan dengan Inggris yang masih lemah. Walau begitu Hitler menyadari lemahnya angkatan laut Jerman. Namun Hitler masih mempunyai

Jenderal Goering dengan Luftwaffe-nya. Maka pada hari terakhir dari bulan Juli

1940 itu Hitler mengambil keputusan apakah pendaratan dilakukan bulan

September 1940 atau diundur sampai Mei 1941 akan ditentukan setelah Luftwaffe menyerang Inggris selama seminggu lamanya. Bila dalam serangan itu bukan saja pelabuhan, kapal perang Inggris tetapi juga angkatan udaranya (RAF) Inggris mengalami kerusakan hebat maka Operasi Singa Laut akan dilaksanakan dalam bulan September 1940. Kalau tidak maka penyerangan akan diundur sampai tahun

1941. Jadi segala-galanya tergantung dari prestasi Luftwaffe.584

Goering yang tidak mengerti perang di laut mengira bahwa dengan serangan angkatan udaranya, ia dapat menyingkirkan kapal perang Inggris sebagai faktor yang dapat merintangi pendaratan Jerman. Ia pun mengharapkan akan menyapu bersih RAP (Royal Air Force) dari udara Inggris dalam suatu pertempuran udara yang akan terkenal sebagai “Battle of Britain”. 585

Keesokan harinya Hitler mengeluarkan surat perintah untuk pertempuran

Laut dan terutama Udara melawan Inggris.

583 Ibid., hlm. 136. 584 Ibid., hlm. 136 – 137. 585 Ibid., hlm. 137.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246

1 Agustus 1940

Surat perintah No. 17

Untuk Peperangan Udara dan Laut Melawan Inggris

Agar dapat menciptakan kondisi yang penting dalam penguasaan terakhir Inggris, saya bermaksud untuk meningkatkan peperangan udara dan laut melawan Inggris. Oleh karena itu, saya mengeluarkan perintah sebagai berikut: 1. Pasukan AU Jerman harus melenyapkan Pasukan AU Inggris dengan seluruh kekuatan sesegera mungkin… 2. Setelah mencapai superioritas sementara di udara maka peperangan udara dilanjutkan dengan menyerang pelabuhan-pelabuhan, sebagian menyerang perbekalan makanan dan juga menyerang perbekalan pedalaman negara. Penyerangan ke pelabuhan perairan selatan akan dibuat dalam skala kecil, mengingat operasi kita selanjutnya… 3. Pasukan Luftwaffe harus telah siaga untuk Operasi Singa Laut. 4. Saya mempersiapkan diri saya untuk penyerangan pembalasan. 5. Peningkatan perang udara dimulai setelah 6 Agustus…. AL Jerman diberi kuasa untuk memulai proyek peningkatan peperangan udara di waktu yang sama.586

Dalam surat perintah no 17 itu dapat dilihat bahwa Hitler sangat mengandalkan pasukan Luftwaffe atau Angkatan Udara Jerman di samping juga pada perkembangannya nanti oleh Hitler akan dilanjutkan dengan penyerbuan pasukan AL Jerman. Dari sana dapat dilihat dalam invasinya ke Inggris maka

Hitler merencanakan terjadinya peperangan udara dan laut di sekitar kepulauan

Inggris.

Segera setelah surat perintah no. 17 itu dikeluarkan, pada pertengahan

Agustus 1940 dilancarkan serangan udara oleh Goering dengan Luftwaffe-nya di mana serangan ini diberi nama Adlerangriffe atau serangan Rajawali. Untuk menghalau RAF dari angkasa Inggris dan Royal Navy dari perairan Inggris maka

586 Ini merupakan terjemahan bebas dari H.R. Trevor-Rooper, op. cit., hlm. 79 – 80. Lihat juga William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 765.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247

Jerman menyediakan tidak kurang dari tiga armada udara (Luftflotten) yang terdiri dari 963 pesawat tempur dan 1311 pesawat pembom. Sedangkan Inggris hanya menyediakan paling banyak 800 pesawat tempur.587

Pada awalnya Luftwaffe memusatkan serangan pada pelabuhan-pelabuhan

Inggris dan perkapalan. Maksud serangan ini adalah untuk memancing pesawat tempur Inggris, namun Inggris tidak masuk dalam jebakan ini. Bahkan dengan adanya meriam penangkis udara sebagai senjata utama di pelabuhan-pelabuhan

Inggris, kerugian Jerman lebih besar dibandingkan kerugian Inggris dalam pesawat tempur.

Pada tanggal 12 Agustus Goering dengan Luftwaffe-nya menyerang pusat- pusat radar Inggris. Lima dari pusat itu rusak dan sebuah hancur sama sekali.

Namun pihak Jerman tidak menyadari betapa besar arti kerusakan itu sehingga mereka tidak meneruskan serangan terhadap instalasi radar itu. Goering lebih memilih penyerangan ke pangkalan pesawat tempur RAF yang mana ia laksanakan pada tanggal 13 – 14 Agustus namun hasilnya sedikit dan kembali kerugian pihak Jerman lebih besar.588

Mulai tanggal 15 Agustus terjadilah pertempuran udara yang besar di siang hari. Adlerangriffe, Serangan Rajawali yang sesungguhnya dimulai pada hari tersebut. Goering setiap hari mengerahkan seluruh kekuatannya yaitu sekitar 2000 pembom dan pesawat tempur untuk menghancurkan industri pesawat terbang dan pangkalan pesawat tempur RAF. Namun berkat radar Inggris yang pada saat itu lebih maju daripada Jerman dan berkat kepandaian serta keberanian pilot tempur

587 P.K. Ojong, Perang Eropa Jilid III, op. cit., hlm. 137 – 138. 588 Ibid., hlm. 138.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248

RAF maka tujuan Jerman tak tercapai. Kembali kerugian Jerman lebih banyak (75 pesawat) daripada Inggris (34 pesawat).589 Akibat cuaca buruk maka antara 19 sampai 23 Agustus serangan Luftwaffe Jerman dihentikan.

Pada tanggal 24 Agustus 1940 kembali Goering meneruskan serangannya yang tujuannya adalah untuk menghancurkan Fighter Command, barisan tempur

RAF. Untuk itu Goering setiap harinya mengirim kurang lebih 1000 pesawat. Dari sinilah Battle of Britain memasuki babak yang menentukan. Meskipun RAF memiliki kepandaian dan perlawanan yang hebat namun lama kelamaan kekuatannya menipis juga. Para pilot RAF yang setiap hari harus naik ke udara sampai beberapa kali selama 1 bulan lamanya terus menerus, mulai letih dan kekuatannya pun juga semakin berkurang. Selama dua minggu dari 24 Agustus sampai 6 September 1940 RAF kehilangan 103 pilot pesawat yang tewas dan 128 luka berat. Suatu kerugian yang besar sekali karena ini berarti Inggris kehilangan seperempat jumlah pilotnya.590

Kalau Goering meneruskan serangannya ini terus menerus mungkin hanya dalam beberapa minggu RAF akan lumpuh dan dipastikan Jerman akan mampu mendaratkan tentaranya di kepulauan Inggris. Namun yang terjadi Goering mengubah taktiknya. Hal ini terjadi karena suatu malam selusin pembom Jerman berbuat kesalahan yang tidak disengaja, seharusnya mereka membom pabrik pabrik pesawat terbang dan tangki-tangki minyak di luar London namun mereka membom di tengah kota London yang berakibat matinya penduduk Inggris. Hal ini menimbulkan kemarahan orang Inggris sehingga malam berikutnya RAF

589 Log. cit.. 590 Ibid., hlm. 139.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249

menjatuhkan bom di tangah-tengah kota Berlin. Sama seperti Inggris, Jerman pun murka dengan tindakan Inggris ini.591 Dari sinilah sejak tanggal 7 September

Goering mulai mengubah taktiknya.

Bukannya meneruskan serangan di waktu siang hari terhadap sasaran militer, namun Goering menyerang pada waktu malam membom baik militer maupun sipil. Ketika Jerman menyerang London di waktu malm maka Fighter

Command dapat beristirahat, sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh para pilotnya.

Sesuatu yang menguntungkan pasukan RAF Inggris.592

Hampir 1.300 pesawat Jerman menyerang London pada malam 7

September itu. Dengan segera berbagai bagian ibu kota Inggris menjadi lautan api.

Baru menjelang fajar serangan itu berakhir. Namun keesokan malamnya serangan ini diteruskan kembali. Begitu pula pada setiap malam berikutnya.

Serangan malam pada London ini tak menyebabkan Hitler mengambil keputusan untuk melaksanakan Operasi Singa Laut. Hal ini karena di satu pihak jenderal-jenderal Jerman berpendapat bahwa ofensif Luftwaffe ini telah begitu merusakkan baik moril ataupun materiil Inggris sehingga suatu perdebatan tidak diperlukan lagi. Di pihak lain ternyata pada tanggal 13 September pasukan RAF

Inggris masih ada yakni ketika ia menyerang pemusatan kapal pendaratan Jerman yang siap sedia untuk digunakan. Selain itu, armada laut Inggris turut mengacaukan pelabuhan-pelabuhan yang dikuasai Jerman seperti Osterd, Calais,

Boulogne dan Cherbourg. 593

591 Ibid., hlm. 139 – 140. 592 Ibid., hlm. 140. 593 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250

Pada tanggal 15 September terjadilah pertempuran udara yang menetukan dalam Battle of Britain ini. Goering yang mengira bahwa serangan malam semenjak 7 September itu telah membawa banyak keuntungan bagi Jerman maka pada tanggal 15 September ia memerintahkan pasukan Luftwaffenya untuk mulai menyerang pula kota London di siang hari dengan kira-kira 800 pesawat.

Karena kedatangan musuh ini telah terlebih dahulu diketahui Inggris di layar radar dan terutama karena Goering telah memberi istirahat selama seminggu kepada Fighter Command maka sebelum tiba di London pesawat tempur Inggris berhasil menyergap lawannya. Jerman kehilangan 56 pesawat sedangkan Inggris hanya 26 buah. Pertempuran 15 September ini membuktikan bahwa udara di

Inggris masih dikuasai oleh RAF. Luftwaffe telah gagal menciptakan keadaan yang memungkinkan pendaratan. Hal ini disadari benar oleh Hitler. Oleh karenanya pada tanggal 12 Oktober dengan resmi Hitler menunda Operasi Singa

Laut sampai musim semi 1941. Suatu penundaan yang tidak pernah terjadi selamanya.594

Keberhasilan Inggris dalam Battle of Britain ini tidak saja dikarenakan kemujuran akibat kesalahan Goering mengubah taktiknya atau karena kepandaian dan kegigihan pasukan RAF tetapi juga berkat bantuan dari AS. Dikatakan oleh

Sutarjo Adisusilo bahwa pada tanggal 2 September 1940 Inggris menandatangani kerja sama pertahanan dengan AS. AS bersedia mengirim 50 kapal destroyer, pesawat tempur dan kapal selam ke Inggris dengan imbalan Inggris menyewakan kepada AS selama 99 tahun New Foundland, Bermuda, Bahama, Jamaica,

594 Ibid., hlm. 141 – 142.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251

Antigua, St. Lucia, Trinidad dan Guiana untuk pangkalan udara dan laut AS.

Dengan bantuan tersebut pasukan Inggris dapat mengimbangi kekuatan tempur

Jerman. 595

Dalam Battle of Britain ini Jerman mengalami kerugian sebanyak 1733 pesawat, sebagian besar merupakan pesawat pembom. Sedangkan kerugian RAF

Inggris hanya 915 pesawat. Empat belas ribu lebih orang Inggris mati karena serangan Jerman ini dan lebih dua puluh ribu orang lainnya luka berat.596 Battle of

Britain menjadi awal kegagalan politik ekspansi Hitler dan sekaligus menjadi titik awal kejatuhan Hitler di front barat. d) Politik Invasi Hitler ke Afrika

Pertempuran dan peperangan yang sengit tidak hanya terjadi di front barat dan timur saja tetapi juga terjadi di Afrika/Laut Tengah. Medan tempur di kawasan ini mulai sejak Italia menyatakan perang terhadap Perancis dan Inggris tanggal 10 Juni 1940. Italia tidak hanya menyerbu Perancis Selatan, tetapi juga menghantam pasukan Perancis dan Inggris di Afrika Utara dan Afrika Timur pada tanggal 13 September 1940. Walau begitu, tidak sampai setengah tahun pasukan

Italia sudah dapat dipukul oleh pasukan gabungan Perancis di bawah de Gaulle dan Inggris di bawah Montgomey di Bardia tanggal 5 Januari 1941. Sejak saat itu pasukan Italia di Afrika Utara, Afrika Timur dan Barat terus didesak oleh lawan. 597

595 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggers Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 82. 596 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 142. 597 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 84.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252

Mendengar pasukan Italia didesak terus oleh pasukan Sekutu dan di samping itu juga untuk menjamin keamanan sumber minyak di wilayah Plusti yang dikuasai Jerman maka Hitler pun bertindak. Diubah rencananya yang pada awalnya Hitler menginginkan penaklukkan di front timur yaitu ke Uni Soviet namun kini politik invasinya adalah ke Afrika. Dengan segera pada tanggal 11

Januari 1941 Hitler mengeluarkan surat perintah untuk penyerangan ke Afrika.

Führer Dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata

11 Januari 1941

Surat Perintah No 22

Dukungan Jerman Untuk Pertempuran di Mediterania

Situasi di Mediterania di mana Inggris mengeluarkan kekuatannya untuk melawan aliansi kita, menuntut Jerman harus membantu untuk alasan strategi, politik dan psikologi. Tripolitania harus dipertahankan dan bahaya keruntuhan di front lbania harus disingkirkan. Selain itu, Group Army Cavallero, Pasukan Pimpinan Italia di Albania haruslah memungkinkan dalam hubungannya dengan operasi selanjutnya dari Army ke-12 untuk pergi menyerang dari Albania. Oleh karena itu, Saya memberi perintah sebagai berikut: 1. Panglima Tertinggi Pasukan akan memperlengkapi penyerangan perlindungan yang cukup untuk mengembalikan pelayanan berharga untuk aliansi kita dalam pertahanan di Tripolitania khususnya melawan divisi pelindung Inggris…. 2. Pasukan Udara X akan melanjutkan operasinya dari Sisilia. Tugas komandan ini adalah untuk menyerang kekuatan laut Inggris dan komunikasi laut Inggris antara Mediterania Barat dan Timur. Sebagai tambahan dengan menggunakan lapangan terbang tengah di Tripolitania maka akan tercapai bantuan dengan segera untuk Group Army Graziani, Panglima Tertinggi Pasukan Italia di Afrika Utara dengan pertolongan dalam penyerangan fasilitas pelabuhan Inggris dan baris perairan Mesir Barat dan di Cyrenaica… 3. Menjadi tugas pasukan Jerman : (a) Untuk bertindak secara kaku sesegera mungkin di Albania dalam hal situasi kritis selanjutnya yang harus dibangunkan. (b) Untuk memungkinkan pasukan Italia untuk pergi menyerang di kemudian hari dengan tujuan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253

(1) Mematahkan pertahanan Yunani sebagai poin yang pasti untuk operasi yang efektif. (2) Pembuka jalan barat Salonika dari belakang dengan demikian dukungan penyerangan frontal dilakukan pasukan yang dipimpin Marshal List Jerman….598

Segera setelah surat dikeluarkan pada tanggal 12 Februari 1941 atas perintah Hitler, Letnan Jenderal Erwin Rommel599 tiba di Tripoli, jantung Libya.

Jenderal Erwin Rommel dengan segera menyapu bersih pasukan Inggris di Bardia,

Sollum sehingga Montgomery harus mundur sampai ke perbatasan Mesir di kota

Tobruk tanggal 20 April 1941. Semula Montgomery mencoba merebut kembali

Libya tetapi usaha itu gagal bahkan Rommel mendesaknya terus ke arah timur dan pada bulan Juni 1941 pasukan Rommel sudah berhasil merebut kota El Alamien yang tinggal 70 mil saja dari kota Alexandria. Situasi pasukan Inggris dan

Perancis di Afrika Utara kini amat kritis. Nampak bahwa medan peperangan sepenuhnya dikuasai Jenderal Rommel. 600

Sekutu mulai memutar haluan dan mengatur strategi baru. Dari sanalah pada bulan November 1942 titik balik mulai terjadi. Jenderal Montgomery mulai mengadakan siasat memancing pasukan Jerman terus maju ke Kairo sementara pasukannya sendiri akan memukul dari belakang melalui Tripoli. Di pihak lain, pasukan Perancis di bawah Jenderal Jean Francois Darlan melancarkan

598 Ini merupakan terjemahan bebas dari H.R. Trevor-Rooper, op. cit., hlm. 99 – 100. 599 Erwin Rommel dilahirkan tahun 1891 sehingga pada penyerangan ke Afrika ini dia berumur 50 tahun. Ayahnya seorang guru sehingga dia bukanlah turunan orang-orang militer. Da lam PD I ia dianugerahi bintang paling tinggi yaitu ‘Pour Le Merite’. Dalam PD II ini ia memimpin Divisi Panzer V pada bulan Mei – Juni 1940 di Perancis, namun namanya belum terkenal karena perhatian waktu itu terpusat pada Jenderal Heinz Guderian. Namun sejak tahun 1941 berkat penyerangannya di Afrika ini, Rommel merupakan jenderal Jerman yang termasyhur. Bahkan pasukan Inggris yang merupakan musuh Rommel juga mengagumi Rommel. Berkat kepandaiannya ini dia dijuluki The Desert Fox. Lihat P.K. Ojong, op. cit., hlm. 192 – 194. 600 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 84.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254

perlawanan di Maroko dan Aljazair untuk menyiapkan datangnya bantuan AS di bawah Jenderal Dwight D. Eisenhower.601 Sementara pasukan Jerman di Afrika

Utara bagian barat hanya memperhatikan gerak-gerik pasukan Perancis, pasukan

AS dengan 850 kapalnya mendaratkan pasukan Maroko dan Aljazair pada tanggal

7 – 11 November 1942. Dengan datangnya pasukan AS dan siapnya strategi baru maka pasukan Inggris ke-8 di bawah Montgomery menyerbu pertahanan El

Alamien ketika Jenderal Rommel dan pasukannya sedang bersiap menuju medan tempur Alexandria. Pasukan yang muncul mendadak dari arah belakang ini berhasil memporak-porandakan pasukan dan habislah riwayat pasukan

Rommel. 602

Kemenangan di El Alamien membangkitkan semangat tempur pasukan

Sekutu di Afrika sehingga tanggal 24 Januari 1943 Tripoli sudah dapat direbut pasukan ke-8 pimpinan Montgomery. Dengan suatu gerakan bersama, pasukan

AS, Inggris, dan Perancis mampu menghancurkan pasukan Jerman sehingga sisanya menyerah di Tunisia dan Bezerte pada tanggal 8 – 12 Mei 1943. Dengan demikian habislah pertempuran di Afrika pada masa Perang Dunia II.603 Hal ini juga menandai habisnya kekuasaan Italia dan Jerman di Afrika.

Kekalahan pasukan Jerman di Afrika ini disebabkan oleh beberapa faktor di mana faktor utamanya adalah keterlibatan Amerika dalam Perang Dunia II ini.

601 Amerika yang pada awal PD II tidak ikut terlibat dalam perang namun karena serangan Jepang terhadap Pangkalan Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour tanggal 7 Desember 1941 maka pada tanggal 8 Desember 1941 Amerika menyatakan perang terhadap Jepang dan aliansinya termasuk Jerman. Hitler sendiri menyatakan perang kepada Amerika pada tanggal 11 Desember 1941. Lihat The Mass Killers of the Twentieth Century, op. cit., hlm. 75. Lihat juga William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 892 – 897. 602 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 84. 603 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255

Ketika pasukan Sekutu kekurangan persenjataan perang dan pasukan akibat pertempurannya dengan Jerman selama itu maka bantuan Amerika menjadi angin segar bagi pasukan Sekutu. Dengan segera kekuatan Sekutu meningkat dengan tajam. Selain karena keterlibatan Amerika, invasi Jerman ke Afrika ini juga bersamaan dengan invasi Jerman ke front timur ke Uni Soviet. Akibatnya dapat dibayangkan kekuatan angkatan militer Jerman terpecah. Ketika Rommel membutuhkan bala bantuan dari Hitler, hal ini tidak dapat tercapai sebab Hitler lebih menitik beratkan pada invasinya ke Uni Soviet. Hal inilah yang menyebabkan gagalnya invasi Jerman di Afrika. Dalam pertempuran di Afrika

Utara yang ganas itu Jerman dan sekutunya, Italia telah kehilangan 950.000 tentara (baik itu terbunuh, terluka ataupun ditahan Sekutu), 8.000 pesawat tempur dan kapal dengan total 2.400.000 ton. Sedangkan di pihak Sekutu tidak ada data resmi yang menunjukkan hanya jumlahnya saja lebih sedikit dari pihak Jerman. e) Politik Invasi Hitler ke Uni Soviet

Pembukaan front timur semula amat mengejutkan dunia saat itu. Hal ini sebab seperti yang telah diketahui bahwa Uni Soviet menjalin aliansi dengan

Jerman pada Perang Dunia II dengan ditanda tanganinya Pakta Non Agresi pada tanggal 23 Agustus 1939. Memang dilihat dari sudut pandang Hitler, hubungan antara Jerman dan Uni Soviet ini sangatlah rumit. Hitler merasa Uni Soviet adalah musuh Jerman karena ideologi komunisnya. Hitler sangat menghendaki negara

Uni Soviet masuk ke dalam kekuasaannya. Namun, pada awal Perang Dunia II

Hitler mendapat dilema. Hitler yakin dirinya tidak akan mampu bertahan jika dia diserang dari dua front yaitu dari barat oleh Sekutu dan timur oleh Uni Soviet,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256

maka dari sana Hitler dengan terpaksa menjalin kerja sama dengan Uni Soviet.

Selain mendapat jaminan sementara bahwa Hitler tidak akan diserang dari belakang selama berhadapan dengan Inggris-Perancis di Eropa Barat, pakta ini pun memungkinkan Hitler mengadakan hubungan dagang, yaitu mendapatkan bahan makanan dan bahan mentah untuk industri perang seperti karet dari Asia melalui Uni Soviet. Hal ini penting sebab saat itu Inggris sedang memblokir perairan ke Jerman. 604

Di pihak lain Stalin pun selalu mengkhawatirkan serangan Jerman terhadap

Uni Soviet. Pada saat bersamaan Stalin pun mengkhawatirkan sikap Jepang terutama bila negara ini bersama dengan Jerman serentak menyerang Stalin, yang satu dari arah barat dan yang lainnya dari arah timur. Dengan adanya Pakta Non

Agresi itu, maka menurut Stalin akan sedikit menyingkirkan bahaya serangan

Hitler untuk beberapa waktu. 605

Walaupun telah terjalin hubungan antara Hitler-Jerman dengan Stalin-Uni

Soviet, namun perjanjian itu akan berakhir untuk jangka waktu 10 tahun, tidak lama dan segera itu terbukti. Dalam bulan Juni 1940 pada saat tentara Hitler memasuki kota Paris, Stalin mengirim ultimatum kepada negara-negara Baltik kecil (mula-mula Lithuania kemudian menyusul Latvia dan Estonia). Meskipun ultimatum itu diterima baik namun ketiga negara kecil itu diduduki Uni Soviet.

Sebulan kemudian diadakan pemilihan umum yang hasilnya menunjukkan bahwa rakyat di sana bersedia bergabung dengan Uni Soviet.606

604 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 148. 605 Log. cit.. 606 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257

Hitler merasa tersinggung karena tindakan-tindakan ini diambil Stalin tanpa memberitahukannya terlebih dahulu kepada Hitler. Akan tetapi pemimpin Jerman ini tak dapat berbuat banyak karena waktu itu (Juni – Juli 1940) Hitler sedang sibuk menghadapi kemungkinan pendaratan di Inggris. Namun Stalin tidak cukup hanya berbuat itu saja. Sesudah negara-negara Baltik, Stalin mencaplok pula

Bessarabia dan Bukovina, dua propinsi Rumania. Sejak saat itulah Hitler tidak menyenangi Stalin. Bahkan, pada tanggal 31 Juli 1940 Hitler untuk pertama kali menyatakan keputusannya kepada para jenderalnya untuk suatu waktu menyerang

Uni Soviet.607

Kalau kemudian Jerman menyerbu Uni Soviet pada tanggal 22 Juni 1941, nampaknya hal ini disebabkan oleh macetnya invasi Hitler di front barat yaitu melawan Inggris di samping Hitler merasa bahwa Uni Soviet tidak lagi dapat dipercaya. Oleh karena itu sebelum Uni Soviet menyerbu ke Jerman maka ia lebih baik mendahuluinya dengan harapan dapat dikalahkan dalam waktu singkat yang kemudian Hitler dapat mengalihkan lagi perhatiannya ke barat yaitu membuat perhitungan terakhir dengan Inggris. Namun kenyataan berkata lain, Uni Soviet amat tangguh dan tidak mudah ditaklukkan oleh pasukan Jerman. 608

Sebelum penyerbuan Jerman ke Uni Soviet tanggal 22 Juni, jauh-jauh hari

Hitler telah mempersiapkan penyerbuan ke Uni Soviet ini. Penyerbuan ke Uni

Soviet ini oleh Hitler disebut sebagai Operasi Barbarossa. Pada tanggal 18

Desember 1940 Hitler mengeluarkan surat perintah untuk Operasi Barbarossa ini.

607 Ibid., hlm. 149. 608 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 83.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 258

Führer Dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata

18 Desember 1940

Surat Perintah No. 21

Perkara Barbarossa

Pasukan Jerman harus dipersiapkan bahkan sebelum penghabisan perang melawan Inggris untuk penghancuran Soviet Rusia dalam operasi tentara yang cepat (Perkara Bararossa). Pasukan harus mempekerjakan seluruh formasinya untuk akhir ini dengan syarat bahwa penaklukkan wilayah harus menjamin perlawanan dengan penyerangan mendadak…. Persiapan … akan selesai pada tanggal 15 Mei 1941 Ini adalah keputusan yang penting bahwa perhatian kita untuk penyerangan ini harus tidak diketahui…609

Dari surat perintah tersebut nampak bahwa Hitler telah menyiapkan kekuatan pasukannya untuk menyerang Uni Soviet jauh-jauh hari atau dengan kata lain

Hitler mempersiapkan dengan matang Operasi Barbarossa ini di mana ia menjadwalkan pertengahan Mei adalah waktu yang tepat penyerangan ke Uni

Soviet ini.

Walaupun menurut Surat Perintah No. 12 itu, Hitler menjadwalkan pertengahan Mei 1941 adalah waktu yang tepat penyerangan ke Uni Soviet namun kenyataannya Jerman baru melancarkan serangan ke Uni Soviet pada tanggal 22

Juni 1941. Hal ini karena Hitler pada waktu itu juga harus membantu aliansinya

Italia di Afrika dan karena ini Hitler menunda invasinya ke Uni Soviet. Operasi

609 Ini merupakan terjemahan bebas dari H.R. Trevor-Rooper, op. cit., hlm. 93 – 94. Lihat juga William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 810.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259

Barbarossa dilancarkan pada tanggal 22 Juni 1941 pukul 03.30 pagi. Dalam operasi ini Hitler mempunyai 3,3 juta tentara sedangkan Stalin 4,7 juta.610

Serangan dibuka pada tiga jurusan. Grup tentara Utara di bawah pimpinan

Marsekal Wilhlem von Leeb yang terdiri atas dua pasukan tentara dan satu grup pelapis baja. Targetnya adalah menyerang Leningrad dan memotong jalan kereta api ke pelabuhan Artik di mana Sekutu dapat datang membantu Uni Soviet. Grup kedua, Grup Tentara Tengah di bawah pimpinan Marsekal Fedor von Bock yang merupakan ujung tombak terbesar pasukan Jerman. Tiga pasukan tentara dan dua grup panzer diperintah untuk menyerang Moskow, tidak hanya pemerintahan dan pusat industri yang penting di Moskow tetapi juga jalur kereta apinya.

Penyerangan ini diharapkan akan melumpuhkan pergerakan pasukan Uni Soviet dari Timur. Grup yang terakhir adalah Grup Tentara Selatan yang dipimpin oleh

Marsekal Rundstedt di mana dia diperintah untuk menduduki Ukraina, pusat gandum Uni Soviet. Dari sana dia mendesak maju ke tambang batu bara di Donetz dan menyerang lapangan minyak Caucasian. Untuk tugas ini dia diberikan tiga pasukan tentara dan satu grup pelapis baja termasuk pasukan besar tentara

Rumania.611

Serangan dilakukan di sepanjang perbatasan yang ratusan mil lebarnya dengan strategi kolone yang pararel, sama seperti yang telah dilaksanakan di

Perancis Mei 1940. Taktik Blitzkrieg yang diterapkan pasukan Jerman ini memang meraih sukses dalam serangan ke Uni Soviet pada awalnya. Pasukan Grup Tentara

610 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 358. Menurut Sutarjo Adisusilo kekuatan pasukan tentara Jerman didapat dari bantuan Italia, Rumania, dan Hongaria. Sedangkan kekuatan pasukan Stalin hanya sekitar 2 juta. Lihat Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 83. 611 B.J. Elliot, op. cit., hlm. 118. Lihat juga P.K. Ojong, op. cit., hlm. 359.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260

Utara dapat menguasai Rigo pada tanggal 30 Juni, Norva pada 20 Agustus dan dapat mengepung Leningrad pada 8 September. Pasukan Tentara Grup Tengah dapat menguasai Minsk pada tanggal 10 Juli dan pada tanggal 16 Juli setelah perluasan sepanjang 450 mill dalam waktu tiga minggu, mereka menyerang

Smolensk. Pasukan Tentara Grup Selatan menyeberangi perbatasan Uni Soviet pada 5 Juli dan menguasai Kremenchug pada tanggal 1 September.612

Berkat serangan dari tiga pasukan ini pasukan Jerman dan sekutunya berhasil masuk sampai pedalaman Uni Soviet dan kini telah berada di depan kota

Moskow dan kota Leningrad. Ketika tentara Jerman bermaksud terus menyerbu

Moskow dan kemudian Leningrad yang sudah di depan mata, Hitler menghentikan gerak maju pasukannya dan memerintahkan untuk berbelok ke

Ukraina. Hitler ingin pasukan Jerman terlebih dahulu menguasai lumbung gandum Ukraina yang penting bagi logistik pasukan Jerman. Moskow yang sementara terhindar dari serbuan Jerman memanfaatkan waktu emas itu untuk memperkuat pertahanan. 613 Selain memperkuat pasukannya, Uni Soviet juga mengusahakan bantuan baik dari Inggris maupun dari Amerika. Pada tanggal 1

Oktober 1941 ditandatangani protokol Moskow antara Uni Soviet, Inggris, dan

AS di mana Inggris dan AS memberikan kredit dalm rangka Undang-Undang

Sewa Pinjam sebesar $ 1 milyar.614

Serbuan Jerman ke Ukraina yang dilakukan pasukan Jerman dengan susah payah dan memakan korban besar ini memang berhasil. Setelah menaklukkan

612 B.J. Elliot, op. cit., hlm. 118. 613 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 102. Lihat juga P.K. Ojong, op. cit., hlm. 361 – 362. 614 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 83.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 261

Ukraina615, barulah Hitler memerintahkan pasukannya untuk menyerbu Moskow.

Namun gerak pasukan Jerman ke Moskow yang sudah terhambat oleh pertahanan kuat dan musim hujan, sulit menghadapi kemajuan. Jalan rusak berlumpur dan medan rawa serta pertahanan kawasan hutan yang melindungi Moskow menjadi kendala utama Jerman. 616 Ditambahkan oleh P.K. Ojong bahwa hutan telah memisahkan penyerang dari Moskow yang penuh dengan ranjau, rintangan kawat berduri dan sarang meriam serta senapan mesin yang disembunyikan. Di samping itu juga medan lumpur akibat musim hujan membuat artileri besar Jerman macet di lumpur dan tidak dapat dipakai sama sekali.617

Tanpa diduga, Uni Soviet ternyata memiliki barisan tank mutakhir T-34 yang lebih tangguh dibandingkan tank-tank Jerman dan mampu melaju di medan lumpur. Ketika serbuan Jerman yang secara perlahan sudah mencapai separuh jalan pada tanggal 20 November 1941 musin dingin tiba. Suhu yang merosot sampai 30 derajat di bawah nol membuat invasi Jerman terhenti karena mesin- mesin perang Jerman rusak dan para prajuritnya tidak berdaya. Akibatnya

Jenderal von Kluge yang memimpin penyerbuan Jerman ke Moskow memilih mundur.618

Momen berharga tersebut tidak disia-siakan oleh pasukan Jenderal Zhukov.

Pasukan Uni Soviet yang dipimpinnya diperintahkan untuk berbalik menyerang

615 Lihat Peta kekuasaan Hitler pada Lampiran VII hlm. 368. 616 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 102. 617 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 364 – 365. 618 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 102. Lihat juga P.K. Ojong, op. cit., hlm. 361 – 366.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 262

tentara Jerman mulai tanggal 6 Desember. Serangan ini ternyata efektif karena selanjutnya posisi Jerman hanya bisa bertahan dan mundur teratur.619

Serangan Uni Soviet ini dapat efektif sebab pasukan Uni Soviet menyerang dalam pakaian musim dingin yang tebal dan hangat. Berbeda dengan tentara

Jerman, mereka harus berperang dalam pakaian musim panas yang tipis, jas hujan dan selimut. Air dalam ketel uap kereta api Jerman menjadi beku karena konstruksinya tidak sesuai dengan iklim Uni Soviet. Anggur dalam botol minuman prajurit menjadi es. Bahkan minyak pelumas meriam-meriam jadi keras sehingga alat penembak itu macet. Pada waktu malam sering harus dipasang api di bawah tank untuk mencegah tank-tank membeku. 620

Musim dingin ini sangat menguntungkan bagi orang Uni Soviet. Berbeda dengan orang Jerman yang kesusahan dalam cuaca yang buruk ini, bagi Uni

Soviet iklim sedingin itu biasa saja. Apalagi kota Moskow dekat di belakang mereka. Pakaian mereka terdiri dari jaket terbuat dari kulit binatang, sepatu tinggi yang berisi kapas, topi dari kulit hewan yang menutupi telinga, sarung tangan dan pakaian dalam yang hangat tidak akan kekurangan, kereta api yang mengangkut perbekalan mereka didatangkan dari Siberia dan dirancang tahan iklim dingin.621

Seperti yang telah diketahui bahwa tekanan Zhukov yang begitu hebat membuat Jerman harus mundur. Mengetahui pasukannya mundur, Hitler murka dan langsung mengambil alih komando tertinggi AD Jerman. Hitler memerintahkan pasukan Jerman tidak boleh mundur sedikit pun dan berbalik arah, kembali menuju Moskow guna menghadang serbuan Zhukov. Terjangan pasukan

619 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 102. 620 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 366. 621 Ibid., hlm. 367.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 263

Zhukov memang bisa ditahan dan sementara itu Hitler berhasil membangun kembali kekuatan pasukannya. Namun, kekuatan pasukan Jerman di Uni Soviet sudah jauh berkurang dan dalam kondisi kepayahan. Parahnya, Hitler tidak mengenal kata mundur, dia tetap memerintahkan serbuan berikutnya yakni ke arah

Stalingrad. Hitler berpendapat kota simbol kekuasaan Stalin itu akan memberikan semangat tempur bagi prajurit Jerman jika berhasil direbut. Hal ini sekaligus akan memberikan pukulan telak baik secara moril maupun mental terhadap pasukan

Uni Soviet.622

Di Uni Soviet sendiri, Stalin terus mengusahakan kerja sama dengan negara-negara Sekutu. Stalin menjalin kerjasama militer dengan Inggris yang ditanda tangani pada tanggal 13 Juli 1942 dan diperluas lagi menjadi pakta militer untuk jangka waktu 20 tahun pada tanggal 26 Mei 1943. Dengan bantuan pihak

Sekutu, Uni Soviet dapat menahan laju pasukan Jerman. 623

Kembali ke Jerman, maka pada tahun 1942 Jerman mengerahkan kekuatan yang ada untuk menggempur Stalingrad yang kini sudah memiliki pertahanan dan pasukan tangguh. Stalin memang sengaja membuat pertahanan maksimal karena kota itu merupakan kota yang paling menentukan posisi dirinya sebagai tokoh partai dan juga masa depan Uni Soviet. Selain harus menghadapi pasukan Uni

Soviet yang masih dalam kondisi bugar, terlatih baik, dan baru didatangkan dari

Serbia, pasukan Jerman juga harus menghadapi musim dingin yang ganas.624

622 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 103. 623 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 83. 624 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 103.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 264

Pertempuran untuk merebut kembali Stalingrad merupakan pertempuran kota yang memakan banyak korban jiwa. Tentara Uni Soviet dan penduduk kota

Stalingrad dengan gigih mempertahankan kota sehingga prajurit Jerman kelelahan akibat perlawanan dan juga cuaca dingin yang ganas. Pada tanggal 22 November

1941 Jenderal Paulus yang bertugas memimpin pasukan Jerman di Stalingrad sebenarnya berniat mundur daripada pasukannya hancur digilas tentara Uni

Soviet, namun Hitler menolak usul itu dan memerintahkan pasukan Jerman untuk mempertahankan setiap jengkal tanah yang masih dikuasai. 625

Tahun 1943-1944 merupakan titik balik di front timur. Jika pada awal serbuan tahun 1941 Jerman berhasil memukul mundur pasukan Uni Soviet, namun kini pasukan Jerman yang mundur dengan teratur. Dikatakan bahwa

Jenderal Paulus ingin agar pasukannya mundur, namun Hitler bersikukuh bahwa pasukan Jerman harus bertahan, maka pada awal tahun 1943 perang Stalingrad yang menentukan pun terjadi. Pada tanggal 22 Januari 1943 terjadi serangan balasan oleh pasukan Uni Soviet terhadap pasukan Jerman dan serangan ini membuahkan hasil yang gemilang bagi pihak Uni Soviet. Tentara Merah Soviet berhasil merebut Gumrak dan lapangan terbang terakhir yang dikuasai Jerman di

Stalingrad. Pasukan Merah Uni Soviet terus melancarkan bombardemen yang hebat terhadap posisi pasukan Paulus yang sekarang benat-benar terisolasi di

Stalingrad.626

Setelah melalui pertempuran-pertempuran hebat akhirnya tanggal 2

Februari 1943 seluruh pasukan Jerman di Stalingrad menyerah kalah. Marsekal

625 Log. cit.. 626 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 405.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 265

Paulus yang baru naik pangkat dan para jenderalnya ikut ditawan. Tidak kurang dari 91.000 pasukan Jerman masuk kamp tawanan Uni Soviet termasuk 22 orang jenderal. Pihak Uni Soviet memberikan informasi bahwa lebih dari 100.000 tentara Jerman tewas di kota tersebut. Kejatuhan pasukan Jerman di Stalingrad resmi diumumkan Jerman pada tanggal 3 Februari dan dinyatakan sebagai “hari berkabung nasional” selama tiga hari. 627

Pada bulan Maret 1943 pasukan Jerman yang berada di front selatan dan utara Uni Soviet dapat dipukul mundur. Pasukan Jerman yang meninggal di kedua front ini mencapai 500.000 tentara dan 343 orang menjadi tahanan. Kemenangan di kedua front di Uni Soviet ini telah membangkitkan semangat juang pasukan

Uni Soviet dan sejak itu sukar dibendung laju penyerangan mereka ke arah barat.

Penyerangan Tentara Merah ini semakin intensif dan menghebat terlebih sejak

Juli 1943 di mana Inggris-AS mengirim bantuan 4100 kapal terbang dan 138.000 berbagai jenis motor. Dengan bantuan AS dan Inggris tersebut Uni Soviet dengan segera melancarkan berbagai serangan untuk memukul mundur dan merebut kota- kota yang diduduki pasukan Jerman dan sekutunya. Bersamaan dengan itu di front barat Eropa, pesawat-pesawat pembom AS dan Inggris membombardir kota-kota industri di Jerman sehingga sejak Juli 1943 Jerman mengalami kemerosotan dalam industri kapal terbang, tank-tank, dan senjata.

Serangan dari Sekutu di front barat membuat Jerman terpecah perhatiannya, akibatnya serangan balasan dari pasukan Uni Soviet sekitar 275 divisi tidak dapat dicegah lagi sehingga sampai akhir 1943 pasukan Uni Soviet dapat maju sampai

627 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 266

sepanjang sungai Dniper termasuk kota Kiey. Dalam tahun 1944 langkah maju pasukan Uni Soviet tidak dapat dibendung, kota demi kota dapat direbut kembali dari tangan Jerman bahkan pada tanggal 24 Agustus 1944 Rumania sudah menyerah terhadap Uni Soviet. Pasukan Uni Soviet terus maju sampai akhirnya

Jerman menyerah kepada Sekutu nantinya.628

2. Politik Aliansi

Untuk mendukung politk invasinya selama Perang Dunia II berkobar, Hitler juga melakukan politik aliansi. Saat Hitler hendak melakukan penaklukkan ke wilayah lain, maka untuk menggalang kekuatan pasukannya, Hitler menjalin kerja sama dengan negara lainnya. Politik aliansi yang telah Hitler lakukan pada saat awal-awal Perang Dunia II sangat bermanfaat bagi pergerakan ekspansi pasukan

Jerman, maka tidak mengherankan kalau selama Perang Dunia II berkobar Hitler juga tetap melakukan politik aliansi atau kerja sama ini. Selama Perang Dunia II berkobar Hitler telah menjalin aliansi dengan negara-negara sekutu yang sebelumnya telah beraliansi dengan Jerman yaitu Italia dan Jepang. Selain itu,

Hitler juga menjalin aliansi dengan negara lainnya yaitu Rumania dan Hungaria. a) Politik Aliansi Jerman-Italia-Jepang

Selama Perang Dunia II Hitler pertama kali menjalin aliansi dengan Italia dan Jepang. Memang Hitler telah menjalin kerja sama dengan Italia dan Jepang sebelumnya di mana Hitler menandatangani Perjanjian Anti Sekutu dengan

Jepang pada tanggal 26 November 1936 dan Perjanjian Anti Sekutu ini diperluas lagi dengan Italia masuk di dalamnya pada tanggal 26 November 1937. Dari sana

628 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 84.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 267

lahirlah poros Berlin-Roma-Tokyo. Kini setelah Perang Dunia II berkobar, hubungan kerjasama ini lebih dipererat lagi.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa politik aliansi diambil oleh

Hitler bertujuan untuk mendukung politik invasinya, maka politik aliansi yang dilakukan Hitler dengan Italia dan Jepang juga dalam rangka invasinya ke Inggris.

Ketahanan pasukan RAF Inggris dalam menangkis serangan-serangan Jerman membuat frustasi angkatan udara Jerman karena itu kerja sama antara ketiga poros yaitu Roma-Berlin-Tokyo dipererat dengan ditandatanganinya pakta kerja sama militer Jerman-Italia-Jepang pada tanggal 27 September 1940.629 Pakta kerja sama itu dikenal dengan nama Pakta Tiga Pihak.630

Pakta Tiga Pihak ini berisi tentang kerja sama untuk saling membantu bila ketiga pihak terlibat dalam perang melawan musuh mereka. Selain itu pakta ini juga berisi tentang pengakuan kekuasaan Jerman dan Italia di Eropa dan Jepang di

Asia Tenggara serta permusuhan terhadap Amerika. Dalam bukunya William L.

Shirer menjelaskan isi dari pakta itu yaitu dalam artikel 1 dan 2 berturut-turut

Jepang mengakui kepemimpinan Jerman dan Italia di Eropa, sebaliknya Jerman dan Italia juga mengakui kepemimpinan Jepang di Asia Timur Raya. Artikel 3 melengkapi untuk pertolongan yang saling menguntungkan jika salah satu negara diserang oleh Amerika walaupun Amerika tidak secara spesifik memploklamirkan tetapi hanya mendefinisikan. 631

629 Ibid., hlm. 82. 630 Tim Narasi, op. cit., hlm. 75. 631 William L. Shirer, The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany, op. cit., hlm. 802.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 268

Dengan adanya Pakta Tiga Sekutu ini selain memberi keuntungan bagi masing-masing negara, pakta ini juga menghancurkan ketiga negara tersebut. Bagi

Jerman dengan adanya Pakta ini, Jerman mendapat bantuan dari Italia pada saat penyerangannya ke Uni Soviet. Begitu pula Italia mendapat bantuan dari Jerman ketika penyerbuannya ke Afrika mengalami kekalahan dan hal ini yang membuat

Hitler menunda invasinya ke Uni Soviet. Jepang sendiri mendapat dukungan dari

Jerman ketika Amerika menyatakan perang terhadap Jepang akibat pemboman

Jepang di Pearl Harbor tangal 7 Desember 1941. Pada tanggal 11 Desember 1941

Hitler menyatakan bahwa Amerika adalah musuh Jerman. Sedangkan kerugiannya adalah dengan adanya Pakta ini Amerika menyatakan perang terhadap Jepang,

Jerman, dan Italia. Sekutu yang pada awalnya kewalahan dan hampir kalah akibat serangan Jerman, berkat bantuan dari AS dapat memutar balikkan keadaan dan mampu melibas Jerman dan Italia. b) Politik Aliansi Jerman-Rumania

Selain menjalin kerja sama dengan Jepang dan Italia, Jerman juga menjalin aliansi dengan Rumania. Politik aliansi dengan Rumania, diambil oleh Hitler dalam rangka persiapannya untuk menyerang Uni Soviet dengan operasi

Barbarossanya. Politik aliansi Jerman-Rumania ini terjalin ketika pada tanggal 7

Oktober 1940 pasukan Jerman memasuki Rumania dengan paksa. Pada saat itu

Rumania dibawah pemerintahan Ion Antonescu.

Pada saat masuknya pasukan Jerman itulah, Ion Antonescu bertemu dengan

Hitler dan dari sinilah politik kerja sama itu terjadi. Dengan kepandaiannya Hitler menawarkan sebuah kerja sama di mana Hitler akan mengembalikan kekuasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 269

tertinggi atas Bessarabia dan Bukovina bagian utara632 dan juga memberikan kepada Rumania untuk segera menggabungkan tanah-tanah Soviet sebelah timur

Sungai Dniester termasuk Odessa asalkan Rumania mau mendukung Hitler.633

Antonescu menyetujui kesepakatan ini dan pada tanggal 23 November 1940 dia menyatakan bahwa Rumania berada di pihak Axis (Jerman, Italia, dan Jepang). Di bawah kepemimpinan Antonescu, Rumania akan menjadi salah satu pendukung setia Nazi.634

Wujud nyata dari politik aliansi Jerman-Rumania ini nampak dalam serangan Jerman ke Uni Soviet. Kurang lebih 1 juta tentara Rumania dikerahkan oleh Antonescu untuk mendukung gerakan pasukan Jerman dalam menginvasi kota Stalingrad sehingga kekuatan pasukan Jerman menjadi 3 juta tentara disamping bantuan dari Italia dan Hongaria. Di samping itu, pengiriman bala bantuan dari Jerman untuk pasukan Jerman di Uni Soviet juga melalui Rumania dan Hongaria. Pengiriman bantuan dari Rumania ini sangat berperan penting bagi keberhasilan serangan awal Jerman terhadap Uni Soviet.

Dari penjelasan di atas dapat dilihat peranan Adolf Hitler dalam PD II ini.

Pada awal dia berkuasa di Jerman dengan segera dia membangun kembali kekuatan militer (angkatan perang) Jerman, di samping dia mengangkat dirinya sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Perang Jerman, yang mana membuat dirinya berkuasa atas seluruh militer Jerman. Ketika kekuatan pasukan Jerman

632 Adanya Pakta Non Agresi antara Stalin dan Hitler pada tanggal 23 Agustus 1939 yang membagi Eropa bagian Timur, membuat Uni Soviet memaksa kepada Rumania agar menyerahkan Bessarabia dan Bukovina utara kepada Uni Soviet setelah pasukan Jerman menyerbu ke Polandia tanggal 1 September 1939. Akibatnya Rumania kehilangan kedua daerah yang penting itu. Lihat Tim Narasi, op. cit., hlm. 32. 633 Ibid., hlm. 33. 634 Ibid., hlm. 32 – 33.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 270

telah meningkat tajam maka dengan segera dia memulai politik invasinya yang pada awalnya dia tujukan pada wilayah sekitar Jerman. Namun setelah dia berhasil menguasainya, maka dia mulai melancarkan invasinya ke negara Eropa lainnya. Ketika dia menetapkan sasaran invasinya ke Polandia, dia telah mengobarkan kembali peperangan yang menglobal yaitu Perang Dunia II. Selain menetapkan politik invasinya, Hitler juga melakukan politik aliansinya, di mana ia menjalin kerja sama dengan negara-negara fasis lainnya seperti Italia dan Jepang, sehingga dari sana lahirlah poros Axis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

DAMPAK KETERLIBATAN HITLER DALAM PERANG DUNIA II

Kebijakan Hitler untuk menginvasi Polandia telah menyebabkan untuk kedua kalinya pecah peperangan yang menglobal yang dikenal dengan nama

Perang Dunia II (PD II). Kebijakan Hitler untuk menginvasi negara lain selama

PD II berkobar tidak hanya berdampak bagi negara Jerman saja tetapi juga bagi dunia sebab perang ini terjadi di seluruh penjuru dunia. Oleh karena itu bab ini akan menjelaskan bagaimana dampak keterlibatan Hitler dalam PD II bagi Jerman dan juga bagi dunia.

A. Bagi Jerman

1. Runtuhnya Third Reich

Saat Hitler berhasil berkuasa di Jerman (sebagai Führer dan Reich Kanzler), dia menamakan pemerintahannya dengan sebutan Third Reich. Dia memimpikan pemerintahan Third Reich yang dibangunnya ini akan berusia 1000 tahun lamanya. Namun apa yang terjadi justru berkebalikan. Third Reich Jerman ini hanya berusia 12 tahun (1933 – 1945) saja. Setidaknya ada 2 faktor penyebab runtuhnya Third Reich ini yaitu pertama, serangan dari Sekutu, Amerika, dan Uni

Soviet ke Jerman dan kedua, pengkhianatan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh kepercayaan Hitler. Dari sini akan dilihat bagaimana kedua faktor tersebut dapat meruntuhkan Third Reich yang dibangun oleh Hitler sampai meninggalnya Hitler. a. Serangan Sekutu, Amerika, dan Uni Soviet ke Jerman

Dalam pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa serangan yang dilakukan Jerman dan negara-negara Axis (Jepang dan Italia) telah mendorong

271 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 272

Sekutu, Amerika, dan Uni Soviet untuk menyatakan perang terhadap mereka.

Kalau pada awal PD II Sekutu berhasil di desak oleh Jerman yang dibuktikan dengan jatuhnya Perancis dan negara-negara lainnya seperti Belanda, Denmark, dan Belgia ke tangan Jerman, namun dengan adanya bantuan dari Amerika akhirnya sedikit demi sedikit pasukan Sekutu berhasil maju dan mendesak pasukan Jerman. Itulah situasi yang terjadi di front barat menjelang berakhirnya

PD II. Hal serupa terjadi di Uni Soviet. Jika pada awal invasi Jerman, pasukan

Merah berhasil dipukul sampai kota Moskow dan Stalingrad, namun berkat kerja sama Uni Soviet dengan Amerika maka keadaan berbalik, pasukan Jerman yang terdesak dan pasukan Merah terus maju. Lebih dari itu, pesawat-pesawat pembom

Amerika dan Inggris berhasil membombardir kota-kota industri di Jerman sehingga sejak 13 Juli 1943 Jerman mengalami kemerosotan dalam industri kapal terbang, tank-tank, dan senjata yang sangat menunjang kekuatan pasukan Jerman.

Hal ini membuat Jerman menjadi tidak berdaya.

Suksesnya serangan Sekutu dan Amerika di front barat dan Uni Soviet di front timur membuat mereka dengan segera menyerang ke Italia yang merupakan aliansi Jerman. Hal ini dimaksudkan agar Jerman semakin lemah dengan jatuhnya

Italia sebab dikhawatirkan bila Italia tidak dilemahkan lebih dahulu, Italia dapat membantu Jerman ketika Sekutu, Amerika, dan Uni Soviet menyerang ke Jerman.

Pada tanggal 10 Juni 1943 pasukan gabungan Amerika, Inggris, dan Kanada di bawah komando Jenderal D. Eisenhower melakukan pendaratan di pulau Sicilia.

Pasukan Amerika mendarat di pantai barat sedangkan pasukan Inggris dan

Kanada mendarat di pantai timur. Sementara pulau Sicilia diserang maka angkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 273

udara Sekutu mulai membombardir kota-kota besar di Italia seperti Napels, Roma,

Livorno, Florence, dan lain-lain. 635

Gempuran bom terus menerus yang dijatuhkan oleh pasukan Sekutu tidak hanya membuat kota Sicilia jatuh pada bulan Juli 1943 tetapi Benito Mussolini pun dipaksa turun dari posisinya sebagai Duce oleh Marsekal Petrus Badoglio tanggal 25 Juli 1943. Mussolini ditangkap dan dipenjara tetapi nantinya dibebaskan oleh tentara Jerman yang pada akhirnya tertembak dan meninggal ketika ia hendak melarikan diri ke Swiss tanggal 28 April 1944.

Pemerintah Italia yang baru ini tidak begitu saja tunduk menyerah kepada

Sekutu melainkan mereka tetap memberikan perlawanan kepada Sekutu.

Pertempuran sengit terjadi ketika pasukan Sekutu mencoba untuk menyeberangi

Selat Messina (antara Sicilia dan Italia daratan) pada tanggal 18 Agustus 1943.

Setelah pertempuran sengit itu barulah pasukan Sekutu dapat mendarat di Italia

Selatan pada tanggal 8 September 1943, meskipun begitu pasukan Jerman dan

Austria terus menerus mengadakan perlawanan dalam membantu Italia. Sisa-sisa pasukan Jerman, Austria, dan Italia ini baru dapat dipukul habis di Florence pada tanggal 12 Agustus 1943.636 Dengan begitu Italia sepenuhnya jatuh ke tangan

Sekutu.

Setelah berhasil menaklukkan Italia, maka Sekutu merencanakan untuk melancarkan serangan terbesar ke Jerman lewat Perancis. Serangan itu direncanakan pada D-Day yang jatuh pada tanggal 6 Juni 1944. Persiapan serangan besar ini dilakukan di Inggris dan pulau-pulau di Selat Kanal. Untuk

635 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 85. 636 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 274

serangan ini dibentuklah satuan ekspedisi khusus yang disebut Allied

Expeditionary Forces (SHAEF) di bawah komando Jenderal Dwight D.

Eisenhower yang merupakan gabungan pasukan Sekutu dan Amerika.

Penyerangan D-Day ini didukung angkatan darat, angkatan laut, dan udara yang mencakup 10.000 pesawat terbang, 4000 kapal untuk menyeberangkan pasukan dari Inggris ke Pantai Perancis. Pantai yang dipilih adalah Semenanjung

Normadia. Pendaratan yang terbesar ini dilakukan di malam hari dan sejak hari D-

Day sampai kurang lebih tiga bulan (Juni – Agustus) Sekutu telah mendaratkan sebanyak 2.200 tentara, 450.000 kendaraan, dan 4.000.000 ton perbekalan. 637

Dengan kekuatan sebesar itu pasukan Sekutu selangkah demi selangkah berhasil merebut kota-kota Perancis dan Belgia yang diduduki pasukan Jerman.

Sementara itu, rakyat Perancis dan Belgia yang mulai tahu bahwa Sekutu datang untuk membebaskan mereka, segera bangkit dan melawan pasukan Jerman.

Akhirnya, pada tanggal 24 Agustus 1944 kota Paris dapat dibebaskan oleh Sekutu sedangkan kota Brussel baru dapat dibebaskan pada tanggal 2 September 1944.638

Di saat-saat ini ketika tentara Jerman terdesak di seluruh front, Hitler sempat memerintahkan serangan all out yang diyakininya akan menjadi titik balik bagi kemenangan pihak Jerman. Ia memerintahkan serangan ke jantung Sekutu yang kelak terkenal dengan nama The Battle of Bulge – Pertempuran di Belgia.639 Ia mengutus Jenderal Karl von Rundstedt untuk memimpin serangan. Di bawah kepemimpinan Jenderal Karl von Rundstedt, pasukan Jerman melancarkan serangan hebat pada bulan Desember 1944 sehingga Sekutu terpukul di daerah

637 Log. cit.. 638 Log. cit.. 639 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 275

perbatasan Belgia-Luxemburg dan pertempuran terhebat pada akhir tahun 1944 terjadi di Bulge (tanggal 16 – 25 Desember 1944) di mana Sekutu dipaksa mundur sampai lembah Sungai Meuse. Dalam waktu yang bersamaan yaitu antara bulan Juli sampai Desember 1944 angkatan udara Jerman, siang dan malam menghujani kota London dengan bom paling modern saat itu yaitu V1 dan V2, suatu jenis rocket yang dikendalikan dari jarak jauh. Walaupun begitu tekanan dari segala arah terhadap Jerman telah melenyapkan segala kehebatan V1 dan

V2.640 Keruntuhan Jerman sudah nampak di depan mata.

Kendati pada akhir tahun 1945 pasukan Jerman masih dapat memberikan perlawanan sengit tetapi hal ini tidak mempunyai arti apa-apa. Tidak ada lagi yang percaya bahwa Jerman akan memenangkan pertempuran di awal tahun 1945.

Rakyat Jerman sendiri juga telah putus asa melihat industri, ekonomi, dan politik negerinya kacau balau ditambah tekanan dari serangan pasukan Sekutu.

Secara serempak pasukan Jerman hancur di medan selatan, timur, dan barat pada awal tahun 1945. Di front timur pasukan Uni Soviet berhasil merebut

Warsawa, Krakow, dan Lozt pada pertengahan Januari 1945. Selanjutnya pada tanggal 7 Februari 1945 diadakanlah Konferensi Yalta antara Roosevelt,

Churchill, dan Stalin untuk membicarakan rencana terakhir pendudukan Jerman.

Di front barat pada awal Februari pasukan Inggris merebut Nijmigen, sedangkan pasukan Amerika berhasil menguasai Trier, Cologne, dan terus menyeberangi lembah Ruhr, Sungai Roer. Pada bulan April pasukan Amerika dan Uni Soviet

640 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 85 – 86.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 276

telah bertemu di sepanjang Sungai Elba, tinggallah kini kota Berlin yang masih bertahan. 641

Untuk keberhasilan serangan ke Berlin, pusat kota Jerman maka angkatan udara Sekutu di bawah pimpinan Jenderal Henry H. Arnold terus menerus menjatuhkan bom di kota-kota Jerman. Hitler yang putus asa melihat kehancuran negara Jerman akhirnya melakukan bunuh diri pada tanggal 30 April 1945 sedang pimpinan kekuasaan Jerman diserahkannya kepada Jenderal Doenitz. Walaupun

Hitler telah meninggal disertai dengan menyerahnya 1.000.000 pasukan Jerman di

Austria dan Italia, namun Jenderal Doenitz belum juga mau menyerah. Baru setelah seluruh Berlin diserbu oleh pasukan Sekutu, Doenitz menyerah tanpa syarat pada tanggal 7 Mei 1945 kepada Jenderal Dwight Eisenhower. Dengan demikian berakhirlah PD II di Eropa yang masih menimbulkan banyak masalah untuk diselesaikan nantinya.642 b. Konspirasi Rahasia Anti Hitler dan Pengkhianatan Tokoh-Tokoh

Kepercayaan Hitler

Selain serangan dari Sekutu, Hitler juga direpotkan oleh adanya konspirasi rahasia yang ingin menjatuhkannya dan juga pengkhianatan yang dilakukan oleh para tokoh Nazi kepercayaan Hitler ketika saat itu Jerman sedang diambang kekalahan dan kehancuran. Akibat dari semua ini, Hitler menjadi putus asa dan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri yang menjadi akhir dari kebesaran sang diktator Jerman. Besar sekali peranan dari konspirasi rahasia dan pengkhianatan

641 Ibid., hlm. 86. 642 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 277

tokoh-tokoh Nazi ini bagi kejatuhan Hitler. Oleh karena itu penting untuk membahas peranan dari kedua faktor tersebut.

Konspirasi anti Hitler643 ini terbentuk dari kebencian terhadap kesewenang- wenangan Nazi. Gerakan konspirasi ini berpusat pada kalangan perwira tinggi

Angkatan Darat pimpinan Jenderal Ludwig Beck, mantan Kepala Staf Angkatan

Darat Marsekal Erwin von Witzelben, dan Mersekal Walter von Brauchitsch,

Panglima Angkatan Darat.644 Kalau di tahun-tahun awal konspirasi berkoalisi di sektor kepala staf AD Jenderal Ludwig Beck maka pada tahun-tahun berikutnya mereka berada di sekitar Jenderal Henning von Tresckow dan terakhir Kolonel

Clauss von Stauffenberg. 645

Selain berpusat di kalangan perwira tinggi Angkatan Darat, jaringan konspirasi ini tersebar di Abwehr (Badan Intelijen Militer Jerman) yang mana tokohnya adalah Kepala Abwehr Kolonel Hans Oster; Departemen Luar Negeri seperti Diplomat senior Ernst von Weizsacker, mantan Duta Besar Jerman untuk

Italia, Ulrich von Hassel, dan Diplomat muda Theo dan Erich Kordt, Count Ewald von Kleist-Schmenzin serta Hans Bernd von Haeffen; Polisi Rahasia seperti Dr.

Hans Bernd Gisevius dari Gestapo, Kepala Kripo Arthur Nebe, dan Kepala Polisi

Berlin Heinrich von Helldorf; intelektual yang tergabung dalam Lingkar Kreisau yang dipimpin oleh Count Helmuth von Moltke; dari lingkungan Gereja yaitu

643 Untuk mengetahui lebih lanjut tentang latar belakang terbentuknya, sepak terjang, perkembangan konspirasi, dan tindakan Hitler untuk mengatasi konspirasi ini dapat dilihat pada Darma Aji, 2005, Menantang Diktator Konspirasi Anti Hitler, Kompas, Jakarta. Dalam bukunya P.K. Ojong juga menceritakan komplotan ini di mana ia menerangkan dalam 1 bab dari penjelasannya tentang Perang Eropa. Ia memberi judul bab tersebut dengan “Komplotan Membunuh Hitler”. Lihat P.K. Ojong, Perang Eropa Jilid III, Kompas, Jakarta, hlm. 114 – 127. 644 P.K. Ojong, Perang Eropa Jilid III, op. cit., hlm. 115. 645 Darma Aji, op. cit., hlm. 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 278

Pastor Dietrich Bonhoeffer sebagai sosok utamanya; dan pemerintahan sipil seperti Carl Goerdeler.646 Dilihat dari sini jaringan konspirasi ini sangat besar dan luas, namun jaringan Hitler dengan Nazinya juga tidak kalah besar.

Berkali-kali komplotan ini berusaha untuk menghambat persiapan perang

Hitler supaya malapetaka dapat dihindarkan. Mereka juga menyusun berbagai rencana untuk menjatuhkan Hitler dari pemerintahan Jerman. Dalam usahanya ini mereka dapat dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan gerakannya. Gerakan pertama yang radikal dilakukan oleh kaum militer dan komplotan Dr. Carl

Goerdeler yang berhasrat untuk merobohkan kekuasaan Hitler dengan jalan kekerasan. Sedangkan gerakan lainnya yang bersifat agak moderat dan konservatif ialah “Kreussauer Kreise” yang terdiri dari sekelompok orang konservatif, rohaniawan, aristrokrat, dan intelektual. Gerakan-gerakan ini umumnya mempunyai hubungan satu sama lain, tetapi karena pimpinan yang kuat, tidak ada maka gerakan dan tindakan mereka menjadi simpang siur tanpa penggabungan kekuatan secara efisien untuk diarahkan kepada tindakan tertentu. 647

Upaya kudeta pertama yang dilakukan konspirasi ini jatuh pada bulan

September 1938 saat Hitler ingin menguasai Sudetenland di Cekoslowakia.

Mereka tidak menyenangi rencana Hitler ini, maka dari sana muncullah ide untuk melakukan tindakan kudeta pertama kali. Rencananya, mereka akan melakukan kudeta untuk mengambil alih kekuasaan dengan menyabotase kantor departemen, stasiun radio, pusat telepon, dan kantor Partai Nazi. Yang diutamakan adalah

Markas Gestapo, SS, dan AD. Sementara itu Hitler akan ditembak mati dan

646 Ibid., hlm. 11 – 18. 647 P.K. Ojong, Perang Eropa Jilid III, op. cit., hlm. 115 – 116.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 279

membuatnya tampak seperti terkena peluru nyasar. Rencana ini didukung oleh

Ernest von Weizacker dan Ulrich von Hassel dari Deplu; Jenderal Karl-Heinrich von Stuelpnagel dan Jenderal Georg Thomas dari Badan Ekonomi Peperangan;

Perwira Gestapo Dr. Hans Bernd Gisevius dan Kepala Kriminal Polizei (Kripo)

Arthur Nebe; Kepala Polisi Berlin Heinrich von Helldorf; Panglima Militer Berlin

Jenderal Erwin von Witzleben; serta Jenderal Count Walter von Brockdorff-

Ahlefeld, seorang Panglima Divisi Infantri ke-23 di Postdam. Mereka semua menjanjikan dukungan pasukan bagi terlaksananya kudeta tersebut. Nampak bahwa kelompok konspirasi berada dalam posisi yang kuat untuk melancarkan kudeta.648

Pada pekan kedua September, kudeta siap untuk dilancarkan, tinggal menunggu kembalinya Hitler ke Berlin dari Cekoslowakia. Hitler kembali pada tanggal 24 September. Ketika pada tanggal 28 September segala kesiapan kudeta telah selesai dan kudeta akan dilancarkan ke Berlin, datanglah utusan dari Inggris dan Italia untuk mengakhiri krisis di Cekoslowakia. Maka dari sana urunglah kudeta untuk dilancarkan. Konferensi Munich 1938 ini telah memadamkan sumbu peledak kelompok konspirasi. Kudeta September 1938 hancur berantakan sebelum senjata ditembakkan. 649

Upaya pembunuhan Hitler terjadi juga di luar konspirasi yang dilakukan oleh seorang pandai kayu dan pembuat jam dari Swiss, Georg Elser. Elser bertekad membunuh Hitler dengan alasan yang sama dengan kelompok konspirasi. Ia sangat marah dengan semakin meningkatnya totalitarisme yang

648 Darma Aji, op. cit., hlm. 43 – 47. 649 Ibid., hlm. 52 – 55.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 280

dibawa Nazi ke kaum buruh Jerman. Elser bekerja di Jerman sebagai buruh biasa.

Ia sangat benci kepada kaum Nazi karena begitu banyak larangan yang diberlakukan rezim Nazi pada kaum buruh sehingga ia bertekad untuk menghancurkan rezim Nazi dengan membunuh Hitler.650

Dalam upayanya ini Elser bekerja selama delapan bulan untuk merakit bom dan menganalisa gedung Burgerbraukeller, tempat Hitler akan berpidato pada tanggal 8 November. Pada hari Kamis tanggal 2 November Elser mulai memasang bahan peledak dan detenator di dalam kolam. Tanggal 4 November ia mengetes pewaktu untuk terakhir kalinya. Alat itu bekerja tanpa cacat. Beberapa saat sebelum pukul 01.00 dini hari Senin 6 November ia mulai merangkai dan mengaktifkan peralatan mautnya. Pukul 6.00 pagi pewaktu mulai dinyalakan.

Bom bakal meledak tepat 63 jam 20 menit kemudian, yakni pada hari Rabu 8

November jam 21.20.651

Hitler masuk ke Burgerbraukeller pada hari Rabu 8 November pukul 21.10.

Hitler yang biasanya berpidato panjang lebar, mendadak pada pukul 21.12, baru

57 menit berpidato, ia mengakhiri pidatonya dan berjalan meninggalkan aula itu.

Delapan menit kemudian ledakan terdengar dari arah Burgerbraukeller. Enam orang paling dekat dengan podium tewas seketika dan dua lainnya tewas beberapa jam kemudian, sementara itu 65 orang lainnya luka parah. Tidak diragukan lagi jika Hitler meneruskan pidatonya selama 20 menit seperti biasanya, maka ia dipastikan akan tewas saat itu juga. Namun entah itu takdir atau insting Hitler

650 Ibid., hlm. 67 – 68. 651 Ibid., hlm. 68 – 70.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 281

sendiri, ada yang membuatnya pergi lebih cepat dari biasanya.652 Untuk keduanya kalinya Hitler lolos dari maut.

Elser gagal melarikan diri ke Swiss. Ia ditahan oleh pengawal perbatasan tidak sampai 100 meter dari perbatasan Swiss-Jerman. Elser diserahkan ke

Gestapo yang menyelidiki upaya pembunuhan Hitler. Terjadi keanehan dalam kasus Elser ini. Elser yang jelas bersalah tidak langsung dieksekusi. Ia hidup hingga menjelang perang berakhir di penjara Sachrenhausen. Pimpinan Besar SS

Heinrich Himmler memerintahkan eksekusi Elser hanya sekitar dua pekan sebelum Perang Eropa berakhir. Elser diduga kuat menjalankan aksinya atas sepengetahuan Himmler yang sangat diuntungkan dengan upaya Elser ini.653

Sejak peristiwa Burgerbraukeller pada November 1939 pengamanan atas diri Hitler menjadi sangat ketat. Jenderal-Jenderal harus diperiksa ketat sebelum masuk ke ruang rapat Hitler. Mereka diharuskan meninggalkan ikat pinggang dan topi mereka di ruang depan sebelum masuk ke ruang rapat Führer. Jika ketahuan menyembunyikan senjata, ia bisa ditahan. Hitler sendiri diketahui pula sering mengenakan rompi anti peluru. Bahkan topi yang dipakai Hitler dilindungi dari lapisan baja anti peluru. Di samping rompi dan topi anti peluru, konon di markas- markas Hitler terpasang perangkat elektronik terbaru yang sanggup mendeteksi benda logam yang mungkin disembunyikan seorang perwira.654

Hitler menjadi sangat paranoid terhadap keselamatannya sendiri. Ia sering mengubah-ubah jadwal perjalanannya. Penundaan mendadak atau pembatalan rencana di menit-menit terakhir atau muncul lebih awal dari jadwal tanpa

652 Ibid., hlm. 71 – 72. 653 Ibid., hlm. 72. 654 Ibid., hlm. 74 – 75.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 282

pemberitahuan sebelumnya adalah ciri khas Hitler. Selain itu dalam berpergian pun pengawalan ketat menjadi hal yang mutlak bagi Hitler. Agen-agen rahasia SS selalu mengawasi lokasi yang akan dikunjungi oleh Hitler.655

Walau kini Hitler mendapat pengawalan dan pengawasan yang ketat namun ini tidak menciutkan nyali konspirasi Anti Hitler. Dalam bukunya Darma Aji menjelaskan bahwa ada 17 plot pembunuhan Hitler yang disusun oleh kelompok konspirasi antara September 1938 sampai dengan 20 Juli 1944. Namun dengan keberuntungan yang mengejutkan Hitler lolos dari semua upaya itu. 656 Hal ini seperti pada Count Fritz Dietlof von der Schulenberg yang berencana menembak mati Hitler di Paris pada tanggal 20 Juli 1940. Ia merancang parade militer penghormatan pada Führer atas keberhasilannya menaklukkan Perancis. Hitler setuju dan dijadwalkan hadir. Schulenberg sendiri yang akan menembak mati

Hitler ketika mereka berada di podium kehormatan. Parade pun disiapkan, akan tetapi Hitler mendadak membatalkan jadwal itu dan gagallah usaha pembunuhan

Hitler ini. Hampir setahun kemudian tanggal 21 Mei 1941 Panglima Front Barat

Marsekal Medan Erwin von Witzleben membentuk tim jago tembak dari stafnya guna membunuh Hitler dalam satu parade militer di Paris. Lagi-lagi Hitler berjanji datang dan lagi-lagi Hitler membatalkannya pada menit terakhir.657

Kelompok konspirasi berupaya kembali pada tahun 1943. Mereka memutuskan untuk membinasakan Hitler dengan bom waktu. Pada bulan Maret

1943 diketahui bahwa Hitler akan mengunjungi Smolensk di Uni Soviet untuk

655 Ibid., hlm. 75 – 76. Untuk melihat ketatnya penjagaan Hitler pada acara terbuka dapat dilihat pada Skema Pengamanan Hitler di Acara Terbuka pada Lampiran VIII hlm. 369. 656 Ibid., hlm. 93. 657 Ibid., hlm. 94 – 95.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 283

memeriksa keadaan di medan perang timur. Jenderal Henning von Tresckow, seorang staf Marsekal von Kluge mengambil keputusan akan menggunakan kesempatan ini dengan menempatkan sebuah bom waktu di pesawat Hitler bila pemimpin Nazi itu kembali ke markas besarnya di Rastenburg, Prussia Timur.658

Mereka merencanakan akan menggunakan bom waktu buatan Inggris di mana bom ini tidak menggunakan mekanisme jam (yang memudahkan untuk diketahui) melainkan dengan memakai cairan kimia korosif yang tersimpan di botol kecil.

Jika botol dipecahkan cairan kimia itu akan memakan kabel penahan pegas.

Sewaktu kabel putus, pegas menekan pemukul yang mengaktifkan detenator sehingga bom meledak.659

Pada waktu yang telah ditetapkan, datanglah pesawat terbang Hitler dikawal oleh sebuah pesawat tempur. Hitler disambut oleh von Kluge dan von Tresckow.

Tidak lama kemudian mereka meninggalkan lapangan terbang menuju ke markas von Kluge. Setelah diadakan sidang pemaparan dan makan siang, tibalah saat bagi

Hitler untuk pulang. Sementara itu von Tresckow sempat minta bantuan kepada

Kolonel Brandt, seorang perwira pengawal Hitler, untuk membawakan dua botol brandy untuk Mayjen Stieff, seorang sahabat von Tresckow di Berlin.660

Dengan diiringi oleh von Kluge dan von Tresckow, Hitler menuju ke lapangan terbang. Dua botol brandy yang sebenarnya berisi bahan peledak dibungkus rapi dan dipegang erat-erat oleh von Schlabrendorff yang kemudian diserahkan kepada Kolonel Brandt. Pintu ditutup dan sesaat kemudian pesawat terbang itu melayang lepas landas. Dengan hati berdebar-debar anggota konspirasi

658 P.K. Ojong, Perang Eropa Jilid III, op. cit., hlm. 117. 659 Darma Aji, op. cit., hlm. 98. 660 P.K. Ojong, Perang Eropa Jilid III, op. cit., hlm. 118.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 284

menunggu-nunggu saat ledakan itu. Tidak berhenti-hentinya mereka mengawasi jalannya jarum jam. Akhirnya saat yang kritis itu tiba juga. Namun lewat satu jam, dua jam berita yang diharap-harapkan tentang kecelakaan pesawat itu tidak terdengar. Setelah lewat dua setengah jam, tibalah berita bahwa Hitler dan rombongannya telah mendarat dengan selamat di lapangan terbang dekat

Rastenburg. Para komplotan tercengang dan sekaligus khawatir akan ditemukannya bom itu. 661

Kekhawatiran akan ditemukannya bom itu oleh pengawal Nazi membuat

Tresckow dengan segera menelepon Brandt dan menanyakan apakah paketnya sudah disampaikan ke Jenderal Stieff. Barndt menjawabnya “belum”. Tresckow memberi tahu dia kalau terjadi kekeliruan paket, oleh karena itu ia meminta

Brandt agar jangan meneruskan paket itu sampai ia memberinya yang benar.

Schlabrendorff buru-buru mengejar paket itu dengan pesawat ke Rastenberg. Ia diliputi rasa cemas dan khawatir kalau-kalau ada seseorang yang membuka paket itu dan menemukan bom di dalamnya. Akhirnya ia berhasil menemui Brandt dan memberinya paket sungguhan. 662

Pulangnya dari tempat Brandt, Schlabrendorff naik kereta malam ke Berlin.

Di kompartemen gerbong, ia dengan sangat hati-hati membuka paketnya. Ia menemukan bahwa semua berjalan lancar kecuali bahan peledaknya tidak mau bereaksi. Diduga penyebabnya adalah beku karena suhu dingin di langit selama penerbangan. Menurut Schlabrendorff:

661 Log. cit.. 662 Darma Aji, op. cit., hlm. 102.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 285

Bom itu tetap seperti sebelumnya. Saya perhatikan baik-baik dan menemukan apa yang telah terjadi: botol kaca penutup sudah pecah, bahan kimia asam sudah memutus kabel, palu mini sudah mengetuk bom. Namun sialnya bahan peledak itu tidak mau bereaksi. Saya langsung lega sekaligus kecewa. Kecewa karena nasib sial menghancurkan rencana kami. Lega karena saya berhasil mencegah Gestapo membongkar kelompok konspirasi. 663

Keberuntungan masih melindungi diri Hitler sampai akhir tahun 1943.

Antara bulan Maret sampai Desember 1943 tidak kurang dari enam rencana pembunuhan telah disusun tetapi semuanya gagal sama sekali.664 Hal ini seperti pada percobaan pembunuhan Hitler yang dilakukan oleh Kolonel Rudolph

Christoph von Gersdorff. Tresckow memperoleh kabar bahwa Hitler akan berkunjung ke Museum Senjata Berlin pada tanggal 21 Maret 1943. Gersdorff menyiapkan rencana bom bunuh diri dengan memeluk Hitler dan meledakkan dua bom di dalam mantelnya saat Hitler menyaksikan pameran tersebut. Untuk melancarkan percobaan pembunuhan ini Gersdorff menggunakan bom yang dapat meledak sekitar 10 menit. Jadi Gersdorff harus berusaha agar Hitler setidaknya 10 menit berada dalam museum tersebut.665

Tanggal 21 Maret pukul 13.00 mobil Mercedes Führer berhenti di depan

Museum Senjata Berlin. Menyambut kedatangan Hitler yaitu Marsekal Medan

Feodor von Bock, Kepala Staf Komando Tinggi Wehrmacht Marsekal Medan

Wilhelm Keitel, Panglima Tinggi Luftwaffe Marsekal Besar Hermann Goering,

Panglima Kriegsmarine Laksamana Besar Karl Doenitz, dan Pemimpin Besar SS

Heinrich Himmler. Sementara yang mendampingi Hitler adalah Menteri

Propaganda Dr. Joseph Goebbels. Bagi Gesdorff ini merupakan kesempatan yang

663 Ibid., hlm. 102 – 103. 664 P.K. Ojong, Perang Eropa Jilid III, op. cit., hlm. 119. 665 Darma Aji, op. cit., hlm. 103 – 105.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 286

sangat langka. Jika rencananya berhasil ia tidak hanya dapat membunuh Hitler melainkan ia juga bisa mengakhiri para pejabat penting Nazi. 666

Sewaktu Hitler berpidato selama 14 menit di aula museum maka saat itu

Gersdorff diam-diam menyelipkan tangan kirinya masuk ke saku kiri untuk mengaktifkan bom. Selesai berpidato Hitler mulai menyaksikan pameran.

Gersdorff memposisikan dirinya sedekat mungkin ke sasaran tetapi tidak terlalu dekat karena akan dicurigai. Saat itu fusi dalam bom waktu telah mulai bekerja menuju pengaktifan detenator. Mendadak Hitler melakukan hal yang tidak diduga.

Bukannya mendengarkan penjelasan soal senjata-senjata hasil rampasan dari Uni

Soviet, Hitler malah berjalan cepat. Ia melewati begitu saja peragaan demi peragaan tanpa menoleh sedikitpun. Hitler sampai ke pintu keluar pameran dalam waktu 2 menit dan langsung menyalami sekitar 300 veteran yang berbaris di luar.

Tidak ada kesempatan bagi Gersdorff untuk dekat dengan sasaranya. Setelah

Hitler pergi, ia menyelinap ke kamar kecil. Di sana ia mematikan bom waktunya.

Sekali lagi kelompok konspirasi gagal untuk membunuh Hitler.667

Percobaan lain dari kelompok konspirasi yang tidak kalah nekatnya adalah melalui Operasi Mantel pada bulan Desember 1943. Pada waktu itu para perwira akan diperkenalkan mantel model terbaru. Seperti biasa Hitler sendiri akan memeriksa berbagai model mantel itu. 668 Kapten Axel Freiherr von Bussche, seorang perwira muda yang tergabung dalam konspirasi, secara kebetulan terpilih menjadi perwira peraga seragam baru militer khusus musim dingin.669

666 Ibid., hlm. 105. 667 Ibid., hlm. 106 – 107. 668 P.K. Ojong, Perang Eropa Jilid III, op. cit., hlm. 125. 669 Darma Aji, op. cit., hlm. 107 – 108.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 287

Begitu mengetahui hal ini para komplotan konspirasi memutuskan untuk menggunakan kesempatan ini guna melancarkan aksinya. Bussche sepakat untuk menyembunyikan bom di dalam seragam. Ketika bom diaktifkan Bussche akan melompat dan mendekap Hitler. Ia juga menyiapkan pisau militer jika seandainya terjadi kerusakan bom untuk menikam Hitler. Belajar dari pengalaman Gersdorff,

Bussche tidak mau ambil resiko menunggu jeda aktif 10 menit. Bussche bersikukuh akan menggunakan granat tangan Jerman yang jeda watunya 4,5 detik saja.670

Akhirnya tiba juga acara Hitler tersebut. Bussche melakukan persiapan terakhir dan berdiri tegak untuk menjalankan tugasnya. Tetapi memang dasar waktunya belum tepat, pada saat yang kritis ini tiba-tiba terdengar bunyi sirine tanda bahaya serangan udara yang segera disusul oleh dentuman-dentuman bom yang meledak. Keadaan menjadi kacau dan Hitler pun berhasil menyelamatkan diri lagi. Sungguh ironi takdir kali ini karena sebuah serangan udara Sekutu telah berhasil menolong jiwa Hitler untuk kesekian kalinya.671

Usaha-usaha untuk menyingkirkan Hitler yang dari waktu ke waktu selalu mengalami kegagalan segera berubah menjadi kelihatan nyata ketika pimpinan untuk menjalankan tugas yang berbahaya ini diserahkan kepada Kolonel Graf von

Stauffenberg. 672 Pada awalnya Stauffenberg seperti kebanyakan perwira lain

670 Ibid., hlm. 108 – 109. 671 P.K. Ojong, Perang Eropa Jilid III, op. cit., hlm. 120. 672 Kolonel Claus von Stauffenberg adalah perwira AD yang penuh bakat. Lahir pada tahun 1907, ia adalah cicit dari Gneisenau, pahlawan perang pembebasan dari Napoleon dan bersama Scharnhorst menyusun Staf Jenderal Prusia yang termasyhur. Ayahnya adalah bangsawan Wuerttemberg. Stauffenberg masuk AD dalam usia 19 tahun sebagai kadet perwira Resimen ke 17 Bamberg. Pada tahun 1936 ia bertugas pada Akedemi Militer Berlin. Kecerdasannya segera menarik perhatian dosen dan Komando Tinggi AD. Dua tahun kemudian ia menjadi perwira muda pada Staff Jenderal. Ia diangkat sebagai perwira staf Divisi Panser ke-6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 288

mendukung Hitler yang berhasil mengurangi pengangguran dan melepaskan

Jerman dari perjanjian Versailles. Namun ia mulai membenci pada Führer dan kaum Nazi sejak rangkaian kekerasan dan pembakaran banyak rumah, toko, dan sinagoga Yahudi pada peristiwa Malam Kristal November 1938. Ia memandang

Malam Kristal tersebut telah menghancurkan nama Jerman sebagai bangsa yang beradab. Dengan berkobarnya perang pada tahun 1939 kebenciannya pada Nazi memuncak. Ia memandang Hitler telah menjerumuskan Jerman ke perang yang tidak mungkin dimenangi. Kebenciannya semakin menjadi-jadi tatkala dia melihat kekejaman pasukan SS terhadap tawanan perang Uni Soviet di mana Hitler memberi perintah untuk mengeksekusi tawanan Uni Soviet baik perempuan dan anak-anak.673 Dari sana dia memutuskan untuk ikut terlibat dalam konspirasi.

Pada tahun 1944 ancaman bahaya pendaratan Sekutu di Eropa barat yang telah lama membingungkan baik Hitler maupun para penentangnya akhirnya menjadi kenyataan. Bila komplotan konspirasi anti Hitler ingin menyelamatkan

Jerman dari kemusnahan dan kekalahan total, mereka harus bertindak secepat-

pimpinan Jenderal Erinch Hoepner dalam serbuan ke Perancis dan Rusia. Bulan Februari 1943 ia dikirim ke Afrika Utara menjadi perwira operasi Divisi Panzer ke-10 yang bertempur di Kasserine Pass Tunisia. Di sana dia mengalami luka -luka yang sangat berat. Menurut berita pada tanggal 7 April dia diserang sebuah pesawat terbang Sekutu di medan perang Tunisia. Sumber lainnya mengatakan luka-lukanya ini disebabkan oleh ledakan ranjau darat ketika dia mengendarai jeep melalui garis pertahanan musuh. Apa pun peristiwa yang sebenarnya, luka- luka Stauffenberg sangat berbahaya dan membuat orang lain yang tidak setangguh dia akan tidak berdaya sama sekali. Tangan kanannya putus, tangan kirinya hanya tinggal tiga jari saja sementara sebutir peluru menembus mata kanannya untuk kemudian bersarang di tengkorang kepala bagian belakangnya. Berkat perawatan Profesor Sauerbuch di RS Munich dia dapat pulih kembali. Karena kecintaannya pada Jerman maka dia berusaha menyelamatkan Jerman dari kehancuran yang dibawa oleh Hitler dengan kaum Nazinya di mana Stauffenberg ikut terlibat dalam konspirasi. Lihat Darma Aji, op. cit., hlm. 119 – 121. Lihat juga P.K. Ojong, Perang Eropa, op. cit., hlm. 121. Untuk mengetahui lebih lengkap tentang riwayat hidup Stauffenberg, sepak terjangnya dalam konspirasi sampai dengan pembomban Hitler tanggal 20 Juli 1944 dan akhir nasib Stauffenberg dapat dilihat pada Joachim Kramarz, 2005, Stauffenberg Lelaki yang Nyaris Membunuh Hitler (terj. Dariyatno), Center for Information Analysis, Yogyakarta. 673 Darma Aji, op. cit., hlm. 120 – 123.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 289

cepatnya. Setiap keterlambatan berarti semakin dekat kepada jurang kehancuran.

Sementara itu polisi rahasia Jerman juga mulai mengendus tentang adanya komplotan konspirasi anti Hitler ini. Beberapa teman Stauffenberg sudah tertangkap dan di bawah siksaan yang luar biasa keterangan pun mengalir ke pemimpin Gestapo Himmler. Setiap waktu komplotan ini dapat digulung seluruhnya. Kini timbul perlombaan mati-matian antara komplotan Stauffenberg dengan Hitler untuk mengejar waktu dan nasib agar dapat saling mendahului untuk memberi pukulan yang telak.674

Stauffenberg mengetahui bahwa pada tanggal 20 Juli 1944 di markas Hitler di Rastenburg, Prussia Timur akan diadakan konferensi militer. Stauffenberg sebagai perwira dari staff umum diundang untuk memberi laporan. Kesempatan ini dia gunakan untuk melancarkan aksinya. Dia akan menggunakan bom waktu untuk membunuh Hitler. Pada waktu yang telah ditentukan pergilah Stauffenberg ke Rastenburg dengan menggunakan pesawat. Di dalam tasnya, Stauffenberg membawa dokumen perihal divisi-divisi Volksgrenaider baru yang harus dilaporkan ke Hitler. 675 Di antara kertas-kertas itu terdapat bom waktu yang terbungkus kaus. Bom itu identik dengan yang dipasang Tersckow dan

Schlabrendorff di pesawat Führer. Untuk upaya kali ini, bom dipasangi kawat setipis mungkin sehingga bisa meledak dalam waktu 10 menit.

Bersama-sama dengan Marsekal Wilhlem Keitel dan para perwira lainnya,

Stauffenberg menuju ke tempat rapat. Sebelum masuk ke ruang rapat,

Stauffenberg dipersilahkan untuk menunggu di ruang tunggu. Di ruang tunggu itu

674 P.K. Ojong, Perang Eropa Jilid III, op. cit., hlm. 122. 675 Darma Aji, op. cit., hlm. 140.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 290

Stauffenberg mengaktifkan bom waktu. Dalam waktu 10 menit bom akan meledak.676 Sebagai gambaran, di tengah-tengah ruang rapat terdapat sebuah meja besar yang kuat dan di atasnya tertata peta-peta yang melukiskan kondisi medan pertempuran. Hitler sendiri berdiri di depan meja sambil mendengarkan laporan- laporan mengenai keadaan di medan perang di front timur.677

Ketika Keitel dan Stauffenberg memasuki ruang rapat, rapat koordinasi sudah dimulai. Sewaktu berjalan masuk ke ruang rapat bersama Keitel,

Stauffenberg berhenti sebentar di lobi dan mengatakan kepada sersan mayor tugas jaga bahwa dirinya menunggu telepon dari kantornya di Berlin yang akan menyampaikan laporan terakhir yang dibutuhkan dan ia harus dipanggil segera jika ada telepon itu. Empat menit sudah berlalu sejak bom diaktifkan. Di ruang rapat itu Hitler tengah mendengarkan laporan Deputi Operasi AD Jenderal

Heusinger perihal serbuan Uni Soviet di front utara, tengah, dan selatan. Keitel menginterupsi laporan Heusinger untuk memberitahukan kehadiran Stauffenberg dan agendanya. Hitler menoleh sebentar ke Stauffenberg, menyapa dia dan berkata bahwa gilirannya tiba setelah Heusinger selesai.678

Stauffenberg pergi mendekati meja dan mengambil posisi di antara Marsekal

Korten dan Kolonel Heinz Brandt, kemudian ia meletakkan tas yang berisi bom itu di bawah meja. Bom masih menyisakan waktu lima menit, Stauffenberg menyelinap keluar dari ruang rapat ketika hadirin tengah konsentrasi pada laporan

Heusinger.679 Oleh karena tas itu agak menghalangi kaki Kolonel Brandt maka

676 Ibid., hlm. 142. 677 P.K. Ojong, Perang Eropa Jilid III, op. cit., hlm. 123. 678 Darma Aji, op. cit., hlm. 143 – 144. 679 Ibid., hlm. 144.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 291

Brandt menggeser tas itu lebih ke dalam sehingga tas itu bersandar pada sisi luar dari salah satu kaki meja itu. 680

Hitler masih mendengarkan laporan-laporan front timur dengan penuh perhatian sambil membungkukkan badannya di atas peta-peta sedangkan tangan kanannya diletakkan di atas meja. Pada saat itulah bom meledak. Terdengar dentuman keras hingga tiga kali. Akibatnya sangat dahsyat, meja yang berat itu hancur sama sekali dan asap tebal mengepul keluar. Di sana sini terdengar teriakan-teriakan dengan suara mengaduh kesakitan. Kolonel Brandt dengan beberapa orang lainnya tewas seketika itu juga.681

Berkat jasa Brandt yang memindahkan bom itu dan pada saat bom meletus,

Hitler tengah membungkukkan badan di atas peta sehingga sebagian besar tubuhnya dilindungi oleh meja yang tebal dan berat itu, Hitler lolos dari maut.

Hitler luka di kaki dan lengan, telinganya mengeluarkan darah. Tangan kanannya lumpuh untuk sementara karena tekanan meja, rambutnya sedikit hangus dan pakaiannya robek, sedangkan punggungnya terluka karena tertimpa reruntuhan. 682

Setelah Stauffenberg dengan seorang kawannya menyaksikan ledakan itu mereka buru-buru meninggalkan tempat rapat tersebut yang dijulukinya

Wolfsschanze atau “Sarang Serigala”. Mereka terbang menuju Berlin dan yakin bahwa usaha mereka kali ini telah berhasil. Tak dapat disangsikan lagi Hitler pasti telah meninggal. Setiba di Berlin, Stauffenberg bersama kawanan konspirasi segera menjalankan “Operasi Valkyrie” yang bermaksud untuk memindahkan

680 P.K. Ojong, Perang Eropa Jilid III, op. cit., hlm. 123. 681 Ibid., hlm. 124. Untuk mengetahui Skema pengeboman tanggal 20 Juli 1944 ini dapat dilihat pada Lampiran IX hlm. 370. 682 Darma Aji, op. cit., hlm. 146. Lihat juga P.K.Ojong , Perang Eropa Jilid III, op.cit., hlm.124.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 292

kekuasaan ke tangan pemberontak. Jenderal Beck diangkat menjadi kepala pemerintahan sementara, sedangkan pertahanan di Bendlerstrasse dijadikan markas besar mereka. Kepada seluruh komandan diperintahkan supaya semua opsir Nazi ditawan dan dilucuti senjatanya. Jenderal Fromm yang sebenarnya akan membantu pemberontak tetapi karena sangsi tentang kematian Hitler, pada saat kritis itu lalu berubah sikap. Ia pun ditangkap dan ditahan oleh

Stauffenberg. 683

Dengan segera Stauffenberg memerintahkan pasukannya untuk menduduki kantor-kantor penting di Berlin dan berusaha meyakinkan para perwira AD dan jenderal-jenderal Jerman lainnya bahwa Hitler telah mati. Namun kemenangan kaum pemberontak ini tidak berjalan lama. Seorang anggota komplotan yang diberi perintah untuk memutuskan semua hubungan telepon dari Wolfsschanze dengan dunia luar ternyata melalaikan tugasnya sehingga dalam waktu singkat diketahui bahwa Hitler masih hidup.684 Kabar bahwa Hitler selamat dari upaya pembunuhan telah berulang kali disiarkan di radio. Hal ini menciptakan kekacauan di kalangan perwira tingkat pertama yang tidak terkait dengan kelompok konspirasi.685

Setelah siaran radio yang melaporkan gagalnya upaya pembunuhan atas

Hitler, Stauffenberg buru-buru menyiarkan berita kepada para komandan AD bahwa laporan itu palsu dan ditegaskan lagi kalau Hitler sudah tewas. Namun berita radio itu berdampak besar. Para jenderal di Vienna dan Praha yang sudah bergerak, mulai berbalik arah. Satu per satu para jenderal yang awalnya

683 Ibid., hlm . 125 684 Log. cit.. 685 Darma Aji, op.cit., hlm . 165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 293

mendukung kudeta kemudian berbalik arah setelah adanya berita radio. Hal ini seperti pada Marsekal Medan Guenther von Kluge di Perancis. Awalnya dia mendukung gerakan kudeta ini namun setelah adanya siaran radio tersebut, ia pun berbalik ke Hitler.686

Marsekal Medan (Purn) Erwin von Witzleben yang berpeluang menggerakkan lebih banyak pasukan guna mendukung kudeta, sadar bahwa kudeta telah gagal karena stasiun radio pun tidak bisa dikuasai. Hanya ada satu utusan konspirasi di sana yang tidak bisa berbuat apa-apa. Sekitar 45 menit kemudian ia meninggalkan pusat kudeta, pergi ke Mabes AD di Zossen untuk memberitahu Jenderal Wagner bahwa kudeta telah gagal. 687 Walau begitu perebutan kekuasaan atau kudeta tetap diteruskan. Pada saat-saat kritis ini tampak dengan tegas kebesaran jiwa Stauffenberg. Ketika kawan-kawannya sudah mulai putus asa, Stauffenberg masih tetap berlari-lari dari satu pesawat telepon ke yang lainnya untuk memberikan perintah kepada komandan-komandan lapangan yang masih setia pada kaum pemberontak.688

Di lain pihak kaum Nazi mulai memukul balik kaum pemberontak. Mayor

Otta Remer segera bergerak setelah mendapat perintah langsung dari Hitler untuk membasmi kaum pemberontak melalui telepon. Ia menarik mundur pasukannya dari Wilhelmstrasse dan mengirim banyak patroli untuk menjumpai komandan pasukan yang merespons Valkyrie. Para komandan pasukan itu langsung mendukung Remer.689

686 Ibid., hlm. 175 687 Log. cit.. 688 P.K. Ojong , Perang Eropa Jilid III, op. cit., hlm. 125 689 Darma Aji, op. cit., hlm. 173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 294

Keterlibatan kaum Nazi dan lambatnya kaum pemberontak membuat sebagian perwira AD yang sudah mendukung gerakan pemberontak malah berpikir ulang. Sekelompok perwira Markas Garda Dalam Negeri yang yakin bahwa kudeta sudah gagal, mulai menyusun kekuatan menggulung Stauffenberg dan kawan-kawannya.690 Nampak bahwa ini menjadi akhir dari kekuatan konspirasi anti Hitler. Kudeta telah gagal. Anggota konspirasi banyak melarikan diri agar lolos dari kejaran kaum Nazi.

Kaum Nazi dengan segera mengurung kota Bendlerstrasse. Di sana

Stauffenberg yang mencoba kabur tertembak lengannya dan tidak berdaya lagi.

Semua anggota konspirator berhasil ditahan. Beck, Hoepner, Olbricht,

Stauffenberg, Haeften, dan Mertz dikurung di kantor Fromm. Supaya dapat membersihkan diri dari segala tuduhan, Jenderal Fromm memerintahkan supaya semua tawanan di tempat itu ditembak mati. Jenderal Beck dipaksa untuk bunuh diri sedangkan kawan-kawannya termasuk Stauffenberg dihadapkan di muka sepasukan eksekusi, sambil berteriak, “Hiduplah Jerman” von Stauffenberg jatuh dieksekusi regu penembak.691

Tidak lama kemudian datang Skorzeny bersama sekelompok pasukan SS. Ia memerintahkan penghentian eksekusi dan menahan perwira yang terlibat dalam kudeta. Sejumlah dokumen penting milik konspirasi pun diambil. Himmler juga sudah tiba di Berlin dan melaporkan kepada Hitler bahwa pemberontakan sudah dipadamkan. 692

690 Ibid., hlm. 178. 691 P.K. Ojong , op. cit., hlm. 126. Lihat juga Darma Aji, op. cit., hlm. 179-180 692 Ibid., hlm. 181.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 295

Pada tanggal 21 Juli 1944 pukul 01.00 Hitler memberi pengumuman dan perintah untuk tidak hanya membasmi para pemberontak tetapi juga keluarga mereka. Segera gelombang penahanan besar-besaran terjadi di Jerman yang diikuti dengan penyiksaan pengadilan kilat oleh Mahkamah Rakyat dan hukuman mati dengan digantung menggunakan senar piano yang dikaitkan ke penggantungan daging sapi. Pada hari yang sama Jenderal Fromm ditahan oleh

Himmler. Ia diadili di Mahkamah Rakyat pada bulan Februari 1945 dengan alasan pengecut kemudian ia divonis mati. Ia dieksekusi tembak pada tanggal 19 Maret

1945. Tanggal 26 Juli 1944 Jenderal Wagner bunuh diri.693

Pengadilan pertama digelar pada tanggal 7 dan 8 Agustus 1944 Perwira tinggi yang diadili adalah Witzleben, Hoepner, Stieff, dan Hare; sementara perwira yuniornya adalah Hagen, Klausing, Bernardis, dan Wartenburg. Sebelum diadili mereka sudah disiksa habis-habisan. Kedelapan perwira itu digantung dengan senar piano. Hal serupa juga menimpa Carl Goerdeler, calon kanselir dalam pemerintahan hasil kudeta yang dieksekusi pada tanggal 2 Februari 1945 dan Schulenberg (mantan Dubes di Uni Soviet) serta Hassel (mantan Dubes di

Italia) yang dieksekusi pada tanggal 10 November dan 8 September. Daftar yang tewas setidaknya mencapai 4.980 orang. 694

Hitler memperoleh keterangan dari Hofocker yang disiksa habis-habisan bahwa Kluge, Rommel, dan Speidel terkait dengan konspirasi, segera mengeluarkan perintah untuk mengeksekusi mereka semua.695 Rommel yang meski berjasa dalam penyerangan Jerman ke Afrika Utara tidak luput dari

693 Ibid., hlm. 182 – 183. 694 Ibid., hlm. 183. 695 Ibid., hlm. 190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 296

eksekusi akibat tindakannya bergabung dengan konspirasi. Bersama dengan

Marsekal von Kluge, Rommel dipaksa minum racun sebagai jalan keluar daripada diseret di depan pengadilan rakyat untuk kemudian digantung dengan dawai piano seperti yang telah terjadi terhadap Marsekal von Witzleben dengan beberapa orang kawannya. Demikianlah Hitler telah berhasil mempertahankan kedudukannya dari perlawanan kaum konspirasi walau tidak berjalan lama sebab tentara Sekutu dan Soviet mulai mengepung seluruh Jerman. 696

Pengkhianatan terhadap diri Hitler tidak saja hanya dilakukan oleh kaum konspirasi yang secara nyata melakukan penentangan terhadap Hitler, tetapi juga dilakukan oleh kaum loyalis Nazi sendiri. Tahun 1945 menjadi awal keambrukan kaum Nazi Jerman. Pasukan Jerman telah terdesak di berbagai front. Kemenangan

Sekutu dan Uni Soviet di berbagai front ini telah membuat keduanya melangkah lebih jauh dengan menyerbu Jerman dan mengepung kota Berlin. Kejatuhan

Jerman tinggal menunggu waktu saja. Hal ini yang disadari oleh kaum loyalis

Nazi yang berkhianat ke Hitler. Mereka merasa Hitler akan jatuh, oleh karenanya mereka berusaha untuk berebut kekuasaan sepeninggal Hitler.

Pengkhianatan kaum loyalis Nazi ini dimulai pada perayaan ulang tahun

Adolf Hitler yang ke-56 pada tanggal 20 April 1945. Pada saat itu perkembangan situasi di medan pertempuran tidaklah menggembirakan bagi pihak Jerman. Di semua front pasukan Jerman terpukul mundur. Pada perayaan ulang tahun Hitler yang diadakan di bunker itu banyak petinggi Nazi yang hadir, seperti: Marsekal

Hermann Goering, Joseph Goebbels, Heinrich Himmler, Joachim von Ribbentrop,

696 P.K. Ojong, op. cit., hlm. 126-127.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 297

dan Martin Bormann. Hadir pula pemimpin-pemimpin militer yang masih tersisa seperti Grand Admiral Doenitz, Marsekal Keitel, Jenderal Jodl, dan Jenderal

Krebs. Semua yang hadir dalam pesta ulang tahun sederhana itu bersulang memberi ucapan selamat ulang tahun kepada Führer.697

Hitler sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Perang Jerman tidak pernah terjun langsung di medan perang, tidak memahami detail-detail fakta yang terjadi di medan pertempuran. Dia masih merasa yakin bahwa pada akhirnya Jerman akan memenangkan perang. Para jenderal yang lebih mengenal medan peperangan mengetahui bahwa Berlin telah terkepung dan nyawa sang Führer serta diri mereka sendiri dapat terancam setiap saat.698 Tidak ada harapan bagi Jerman untuk memenangkan pertempuran. Walaupun telah didesak agar Hitler pergi meninggalkan Berlin tapi dia memilih untuk tetap tinggal di Berlin.

Pada malam setelah perayaan ulang tahun Hitler terdapat perkembangan yang kelak menambah frustrasi Führer. Malam itu terjadi pelarian besar-besaran dari Berlin. Ironisnya pelarian itu dilakukan oleh tokoh-tokoh loyalis Nazi yang selama bertahun-tahun dipercaya penuh dan mendapat jabatan tinggi dari sang

Führer. Dua tokoh yang paling dipercaya oleh Führer telah meninggalkan Berlin, yaitu Heinrich Himmler dan Hermann Goering. Baik Heinrich Himmler dan

Hermann Goering yang menjadi kebanggaan Hitler, merasa yakin bahwa pemimpin mereka akan segera meninggal. Tiada seorangpun di antara pemuka- pemuka Nazi itu menghendaki dirinya ditangkap oleh pasukan Sekutu atau pun

697 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 92. 698 Ibid., hlm. 93.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 298

Uni Soviet. Parahnya lagi kedua orang itu masing-masing merasa dirinya layak menjadi pengganti Hitler.699

Setelah berhasil kabur Goering menetap di Berchtesgaden. Dari tempat itu pada tanggal 23 April dikirimnya sebuah telegram yang ditujukan pada diri Hitler agar Goering diberi hak untuk mengambil alih pemerintahan Jerman. Dia ingin memastikan terjadinya pendelegasian kekuasaan secara damai. Dalam surat telegramnya tertulis:

My Führer,

Berdasarkan keputusan anda untuk tetap tinggal di Benteng Berlin, setujukah anda apabila saya langsung mengambil alih seluruh kepemimpinan negara dengan segenap kebebasan mengambil tindakan di dalam dan luar negeri sebagai wakil anda sesuai dengan dekrit anda tertanggal 29 Juni 1941700 ? Apabila tidak ada jawaban hingga pukul 22.00 malam ini, maka saya akan menganggap anda telah kehilangan kebebasan bertindak dan menimbang syarat-syarat dekrit anda yang telah terpenuhi, saya akan melakukan sesuatu yang terbaik bagi bangsa dan rakyat kita. Anda tahu bagaimana perasaan saya terhadap anda saat ini, saat yang paling menyedihkan sepanjang hidup saya. Kata-kata telah gagal mengungkapkan isi hati saya. Semoga Tuhan melindungi anda dan segera membawa anda ke tempat ini bagaimanapun keadaannya.

Abdi setiamu,

Hermann Goering701

Telegram Hermann Goering malam itu telah tiba di istana kanselir dan diterima oleh Martin Bormann, sekretaris jenderal Partai Nazi. Melihat sebuah peluang di depan matanya untuk menyingkirkan saingannya dalam Partai Nazi, Bormann sang ahli intrik menyampaikan sendiri telegram itu kepada sang Führer. Bormann

699 Ibid., hlm.94 – 95. 700 Pada tanggal 29 Juni 1941 Führer mengeluarkan sebuah dekrit yang isinya adalah bahwa apabila Hitler meninggal maka Goering akan menjadi penggantinya dan apabila Führer tidak melaksanakan tugasnya maka Goering akan bertindak atas namanya. Lihat Ibid., hlm. 106. 701 Ibid., hlm. 107.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 299

mengomentari telegram itu sebagai suatu ‘ultimatum’ dan pengkhianatan dari

Goering untuk merebut kekuasaan dari tangan Hitler.702

Menerima kabar ini Hitler murka. Dikatakan oleh Speer, orang Nazi yang berada di sana bahwa Hitler berkata-kata dengan keras

Goering telah mengkhianati saya dan tanah air (Hitler mengamuk). Di belakang saya, ia mengadakan hubungan dengan musuh. Dengan menentang perintah saya, ia pergi ke Berchtesgaden untuk menyelamatkan dirinya di Berchtesgaden. Dari sana ia mengirim pada saya....

Sampai demikian besar marahnya dia hingga dia tidak dapat mengeluarkan kata- katanya. Pada akhirnya ia berkata:

.... ia mengirim pada saya..... Suatu ultimatum yang kasar. Semua habis sekarang. Tak sesuatupun yang ditinggalkan padaku. Tiada kesetiaan, tiada kehormatan. 703

Setelah perbincangan usai, atas desakan Bormann, Hitler mengirimkan telegram yang memberitahukan bahwa Goering telah melakukan pengkhiantan tingkat tinggi yang layak mendapat hukuman mati. Tetapi karena pengabdiannya kepada

Partai Nazi dan negara maka nyawa Goering akan diampuni bila dia segera menyerahkan semua posisi yang dijabatnya.704

Hal tersebut tidak memuaskan Bormann yang licik. Atas inisiatifnya sendiri, dia mengirimkan telegram kepada kepada markas besar SS di Berchtesgaden untuk memberi perintah agar segera menangkap Hermann Goering beserta staffnya Lammer atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi. Walau begitu nasib berkata lain, Goering tidak jatuh dalam kekejaman pasukan SS. Georing ditangkap pasukan Sekutu di Austria pada tanggal 8 Mei 1945. Ia merupakan

702 Ibid., hlm. 113. 703 William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 134. 704 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 114.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 300

seorang pemimpin tertinggi Nazi yang tertangkap dan sempat diadili di pengadilan perang di Nurenberg. Namun beberapa jam sebelum vonis mati dijatuhkan, ia keburu meneggak sebuah pil sianida di dalam selnya.705

Tanggal 28 April 1945 telah menjadi hari yang sangat berat bagi kaum Nazi dalam bunker terutama Hitler. Di samping pasukan Uni Soviet yang terus bergerak mendekati kota Berlin terdengar pula sebuah berita yang sensasional dan begitu sulit dipercaya dari siaran BBC di London. Menurut salinan berita tersebut,

Heinrich Himmler telah mengkhianati tanah air Jerman yang sedang tenggelam.

Kantor berita Reuter dari Stockholm memberitakan negosiasi rahasia Himmler dengan Count Folke Bernadotte dari Swedia. Ditawarkannya untuk menyerahkan pasukan Jerman kepada tentara Eisenhower di front barat.706

Bagi Hitler yang sedikitpun tidak pernah meragukan kesetiaan total

Himmler terhadap dirinya maupun Partai Nazi, kenyataan itu merupakan pukulan yang terberat selama ini. Hitler marah besar hingga mukanya merah padam. Dia nyaris kehilangan kesadarannya. Selama beberapa saat seluruh isi bunker terdiam.

Himmler dan Goering, dua orang terdekat Hitler dalam Partai Nazi maupun pemerintah Reich Ketiga ternyata keduanya sama-sama pengkhianat.707

Bagi Hitler dan orang Nazi yang berkumpul di bunker, dosa Himmler jauh lebih berat dibandingkan Goering. Paling tidak Goering meminta izin sang Führer untuk mengambil alih kekuasaan militer maupun pemerintahan. Tetapi Himmler, pimpinan SS Nazi yang kejam dan loyal pada Führer itu bahkan tak mau repot-

705 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 38. 706 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 124 – 125. Lihat juga William L. Shirer, Bangkit Dan Djathunja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 135. 707 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 125.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 301

repot bertanya lebih dahulu. Secara diam-diam Himmler langsung menghubungi musuh tanpa izin dari Berlin. Ini merupakan pengkhianatan kawan sendiri yang benar-benar menyakitkan. 708

Berita menggemparkan dari pengkhianatan Himmler ini ditambah dengan berita yang diterima beberapa menit kemudian bahwa pasukan Uni Soviet sedang mendekati Postdamerplatz memberi pukulan telak bagi hidup Hitler. Menurut kabar yang didengar, gerak pasukan Uni Soviet ini tinggal beberapa meter dari

Istana Kanselir yang kemudian menuruni bunker dan dapat dengan mudah melumpuhkan Hitler dan pengikut-pengikutnya yang tersisa. Menurut perhitungan, paling lambat pasukan Uni Soviet membutuhkan waktu 1 hari untuk sampai ke bunker di mana Hitler tinggal, yang berarti mereka akan tiba tanggal 30

April 1945.

Keadaan tersebut ditambah dengan berita pengkhianatan Goering dan

Himmler membuat Hitler akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.709

Pada waktu fajar besok harinya tanggal 29 April diperintahkannya penangkapan

Himmler dan dituliskannya surat wasiat sebelum dia bunuh diri.710 Sama seperti

Goering, Himmler tidak berhasil ditangkap oleh pasukan Nazi. Ia berhasil ditangkap pasukan Inggris di Bremen dan diajukan ke pengadilan militer di

Nurenberg. Sehari kemudian saat akan diajukan ke pengadilan, di penjara

Luneburg, Himmler lebih memilih bunuh diri dengan menegak pil sianida.711

708 Ibid., hlm. 126. 709 Log. cit.. 710 William L. Shirer, Bengkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 135. 711 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 302

c. Kematian Hitler

Telah disinggung di atas bahwa setelah mendengar kabar pengkhianatan yang dilakukan oleh Himmler dan Goering serta adanya berita serangan Uni

Soviet yang hampir mencapai mencapai bunker, akhirnya memaksa Hitler untuk mengambil keputusan akan mengakhiri hidupnya. Inilah sebuah akhir dari kehidupan Adolf Hitler sebagai penguasa Jerman yang diktator. Sebelum mengakhiri hidupnya, diputuskan 2 hal yang akan dilakukannya, yaitu: pertama ia akan menikahi kekasihnya Eva Braun dan yang kedua adalah menuliskan surat wasiat Hitler tentang peralihan kekuasaan setelah Hitler tiada lagi.

Eva Braun yang merupakan kekasih Adolf Hitler adalah seorang puteri dari pasangan Bavaria kelas menengah ke bawah. Pada awalnya orang tua Eva sangat menentang hubungan puterinya dengan Adolf Hitler. Saat itu Hitler telah menjadi penguasa di Jerman, oleh karena itu siapa yang dapat menentang keinginan Hitler.

Pertemuan Hitler dengan Eva Braun diawali saat Eva Braun bekerja di toko fotografi milik Heinrich Hoffman di Munich. Sang majikanlah yang memperkenalkan Eva kepada Führer. Tidak jelas kapan terjadinya perkenalan ini hanya yang jelas peristiwa itu terjadi satu atau dua tahun setelah Geli Raubal712, wanita pertama yang dicintai Hitler bunuh diri.713

Keberadaan Eva Braun sendiri sangatlah misterius. Bahkan pada saat-saat kejayaan Hitler sangat sedikit rakyat Jerman yang mengetahui keberadaan wanita ini dan sedikit pula yang mengetahui secara persis hubungannya dengan sang

Führer. Tak diragukan lagi Hitler mencintai Eva Braun. Entah apa daya tariknya

712 Untuk lebih mengenal siapakah Geli Raubal dapat dilihat pada buku William L. Shirer, Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler, op. cit., hlm. 47 – 50. 713 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 89.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 303

wanita ini di mata Hitler. Namun yang jelas Hitler seperti merasakan ketenangan ketika di dekat wanita ini. Selain itu loyalitas penuh tanpa syarat kepada sang

Führer telah membuat Hitler memilih Eva Braun sebagai kekasihnya. Walau demikian Hitler senantiasa menjaga jarak dari Eva dan menolak kehadiran wanita ini ke berbagai markas besar tempat dia menghabiskan sebagian besar waktunya selama peperangan. Bahkan jarang sekali Hitler memberi izin baginya untuk datang ke Berlin.714

Eva Braun sendiri dari berbagai tindakan dan keputusannya juga tampak mencintai Hitler. Ia menyerahkan seluruh hidupnya untuk sang Führer. Ia rela menanggung penderitaan karena sang kekasih sering tidak dapat hadir pada saat dirinya membutuhkan seseorang. Derita itu ditambah dengan seringnya ia memikirkan masa depannya yang hampa membuat tubuh Eva Braun menjadi kurus kering. Meskipun tabah namun ini tidak berarti bahwa Eva adalah wanita yang tangguh. Dua kali Eva mencoba bunuh diri di tahun-tahun awal hubungan mereka. Akan tetapi perlahan-lahan wanita ini menerima perannya yang ambigu

(sebagai istri atau sekedar wanita simpanan sang Führer). Dia hanya bisa berpuas diri hanya sebagai wanita pendamping dari seorang tokoh agung yang saat-saat itu dipuja rakyat Jerman. Saat itu memang hanya dirinyalah wanita yang dekat secara emosional dengan Hitler. Akhirnya Eva hanya bisa menikmati sepuasnya saat-saat kebersamaan mereka.715

Selama lebih dari 12 tahun Eva Braun bermain di balik panggung, memainkan peran sebagai nyonya Hitler walaupun tidak pernah dinikahi secara

714 Ibid., hlm. 88. 715 Ibid., hlm. 88 – 90.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 304

resmi. Kini pada tanggal 15 April 1945 Eva dengan suka rela datang ke bunker untuk bergabung dengan Hitler dan tanggal 28 April 1945 Eva melaksanakan prosesi pernikahan sekaligus upacara kematiannya.716 Segera upacara pernikahan secara sederhana dipersiapkan dalam bunker.

Dalam proses pernikahan itu Hitler meminta pengumuman resmi pernikahan itu dilakukan secara lisan dan semua penundaan harus dihindarkan, mengingat situasi dan perkembangan saat itu. Saat itu kedua mempelai bersumpah bahwa mereka adalah ras Arya asli dan tidak memiliki penyakit keturunan untuk memisahkan pernikahan mereka. Sumpah tersebut merupakan bukti bahwa bahkan di saat-saat terakhirnya, Hitler masih terobsesi oleh paham kemurnian ras dan ingin memastikan bahwa mempelainya memiliki darah yang semurni dirinya.717

Pada malam perkawinannya itu sang Führer memaksakan diri bersama dengan istrinya Eva Braun mengisi formulir pernikahan. Eva Braun pada awalnya menandatangani formulir itu dengan nama Eva Braun. Namun jemarinya segera berhenti kemudian mencoret huruf “B” dan menuliskan “Eva Hitler terlahir

Braun”. Joseph Goebbels dan Martin Bormann juga membubuhkan tanda tangan mereka sebagai saksi. 718 Kini resmilah pernikahan maut antara Hitler dan Eva

Braun.

Setelah upacara singkat itu diselenggarakanlah suatu jamuan di apartemen pribadi Führer untuk merayakan pernikahan ini. Semua pengikut Nazi yang setia diundang dan duduk satu meja bersama kedua mempelai. Perbincangan selama

716 Ibid., hlm. 87. 717 Ibid., hlm. 133. 718 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 305

perjamuan itu membawa Hitler dan semua tamunya pergi ke masa lalu. Obrolan itu berkisar tentang kisah orang-orang Nazi yang berjuang dalam menaklukkan

Jerman dan negara lainnya di bawah panji-panji Partai Nazi. Itulah hari-hari penuh kejayaan dan keagungan. Namun kini, segalanya telah mendekati titik akhir. Segalanya akan segera usai. Riwayat kejayaan Führer akan segara selesai begitu juga hidup Partai Nazi. Peristiwa ini akan membebaskan diri Hitler untuk menjemput kematian karena telah dikhianati oleh teman-teman seperjuangan dan juga pendukung setianya.719

Tidak pernah Hitler menyampaikan orasi sedemikian menyentuh. Segera kecerian pesta pernikahan tersebut berubah menjadi isak tangis yang memilukan.

Beberapa tamu diam-diam menitikkan air mata. Segera pesta pernikahan itu berubah menjadi pesta perpisahan. Akhirnya Hitler menyadari bahwa dirinya terlalu terbawa perasaannya sendiri. Ia pun beranjak menuju ruangan sebelah, kemudian memanggil sorang sekretarisnya Frau Gertrude Junge. Hitler mulai menuliskan surat wasiat dan pengakuan terakhirnya mengenai sepak terjangnya selama ini.720 Surat ini menjadi salah satu dokumen yang penting yang dapat diselamatkan dari bunker sebab dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan

Nazi dan pemerintahan Third Reich telah dibakar atas perintah Hitler.

Surat wasiat dan pengakuan yang ditulis Hitler sebelum ia memutuskan untuk bunuh diri ini ia sebut dengan Political Testament atau Pengakuan Politik.

Political Testament ini berisi dua bagian. Bagian pertama memuat harapan Hitler terhadap generasi Jerman mendatang, sedangkan bagian kedua merupakan

719 Ibid., hlm. 134. 720 Ibid., hlm. 135.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 306

panduan khusus bagi generasi masa depan Jerman. 721 Beginilah isi dari Political

Testament Adolf Hitler tersebut:

Lebih dari 30 tahun berlalu sejak 1914 ketika aku menyumbangkan yang terbaik sebagai seorang sukarelawan PD I yang mendukung berdirinya Reich. Dalam tiga dekade ini hanya cinta dan kesetiaan terhadap rakyatku yang memandu seluruh pikiran, tindakan, dan kehidupanku. Itu semua memberiku kekuatan untuk membuat keputusan-keputusan tersulit yang pernah menghadang manusia.... Tidaklah benar bahwa aku atau siapa pun orang Jerman lainnya menginginkan perang pada tahun 1939. Perang itu sebenarnya diinginkan dan diprovokasi secara khusus oleh negarawan-negarawan dunia baik yang berasal dari keturunan Yahudi maupun yang bekerja untuk kepentingan Yahudi. Aku telah memberikan terlalu banyak penawaran untuk pembatasan dan pengendalian senjata oleh generasi mendatang sebagai pertanggungjawabanku atas pecahnya perang ini. Lebih jauh lagi setelah Perang Dunia Pertama yang menyengsarakan itu, aku tidak pernah menginginkan peristiwa itu terulang sekali lagi baik melawan Inggris maupun Amerika. Waktu akan terus berlalu tetapi dari puing-puing kota dan monumen bersejarah kami akan selalu muncul kebencian terhadap mereka yang paling bertanggung jawab. Mereka adalah orang-orang yang harus kita ucapkan terima kasih atas semua musibah ini: jaringan internasional Yahudi dan para pengikutnya.722

Dari pengakuan Political Testament di atas nampak bahwa Hitler membuat kebohongan atas terjadinya Perang Dunia II. Seperti biasanya ia menyalahkan orang lain atas kejahatan perang yang dilakukannya di mana ia menyalahkan bangsa Yahudi yang ia benci. Tidak cukup atas itu semua Hitler mengulangi kebohongannya atas persoalan Polandia-Jerman. Dalam Political Testament-nya, ia menulis:

Hanya tiga hari sebelum pecahnya perang Jerman-Polandia, aku telah mengajukan solusi problem Jerman-Polandia ini ke Duta Besar Inggris di Berlin kontrol atas kasus Saar. Usulan ini ditolak hanya karena sekelompok orang yang berkuasa di Inggris menginginkan perang, sebagian karena

721 Ibid., hlm. 137. 722 Ibid., hlm. 138. Untuk melihat naskah aslinya dalam bahasa Inggris dapat dilihat pada My Political Testament, http://www.hitler.org/writings/last_testament, 22/09/06.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 307

alasan perdagangan, sebagian karena dipengaruhi oleh propaganda yang dikobarkan oleh jaringan internasional Yahudi.723

Demikianlah Hitler menempatkan bangsa Yahudi sebagai penanggung jawab tunggal atas tragedi perang yang membuat jutaan nyawa hilang dalam medan pertempuran dan hancurnya kota-kota. Dari sana Hitler kemudian memberi penjelasan tentang keputusannya untuk tetap tinggal di Berlin hingga akhir ajalnya.

Setelah enam tahun berperang, kendati kekalahan ini akan dikenang dalam sejarah sebagai wujud sebuah perjuangan mulia dan heroik untuk mempertahankan keberadaan suatu bangsa, aku tidak dapat meninggalkan kota yang telah menjadi pusat negeri ini.... Aku ingin berbagi nasib dengannya seperti yang juga dikorbankan oleh jutaan orang lain untuk dirinya sendiri dengan tetap tinggal di dalam kota ini. Lagi pula aku tidak akan jatuh ke tangan musuh yang menginginkan tontonan baru yang disajikan oleh orang-orang Yahudi dengan mengalihkan masa histeris mereka. Dengan demikian aku memutuskan bertahan di Berlin dan memilih kematian secara sukarela pada suatu saat ketika Führer dan Istana Kanselir tidak dapat lagi dipertahankan. Aku mati dengan hati penuh kebahagiaan sembari mengikat pengorbanan dan pencapaian yang tak ternilai dari kaum petani dan buruh kami, serta suatu sumbangan yang unik dalam sejarah ketika pemuda kami berjuang demi namaku. 724

Pada akhirnya Hitler menyadari bahwa Nazi telah tamat riwayatnya namun

Hitler menuntut bagi seluruh rakyat Jerman untuk tidak berhenti berjuang. Hitler mencoba untuk tetap menyakinkan seluruh rakyat Jerman bahwa dari pengorbanan para prajurit dan dirinya sendiri sebagai pengorbanan “seorang martir” yang akan memupuk semangat untuk generasi masa depan. Dituliskannya:

Bahwa aku berterima kasih secara mendalam kepada mereka semua yang telah sesuai dengan keinginanku di mana mereka tidak meninggalkan pertempuran tidak perduli di mana pun mereka tetap melanjutkan

723 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 139. Lihat juga My Political Testament dalam situs http://www.hitler.org/writings/last_testament, op. cit.. 724 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 139. Lihat juga My Political Testament dalam situs http://www.hitler.org/writings/last_testament, op. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 308

perlawanan terhadap musuh Jerman, percaya pada ide kebebasan Clausewitz. Meneruskan pengorbanan prajurit kita dan persekutuan kita dengan mereka menuju kematian, benih telah tersebar dalam sejarah Jerman, bahwa suatu hari benih itu akan tumbuh bagi kelahiran kembali gerakan Nazi dari sebuah bangsa yang benar-benar bersatu. Banyak laki-laki dan wanita kita yang gagah berani yang terikat sumpah untuk mengikat hidup mereka ke gerakan kita sampai mereka mati. Aku memohon dan akhirnya memerintahkan mereka untuk tidak melakukan hal itu tetapi agar mereka ikut terlibat dalam perjuangan bangsa selanjutnya. Aku memerintahkan pemimpin pasukan Angkatan Darat, Angkatan laut, dan Angkatan Udara untuk memperkuat semangat juang para prajurit kita dengan segala cara yang ada dalam kepercayaan Nazi dengan penekanan khusus pada fakta bahwa aku sendiri sebagai pendiri dan pembuat gerakan ini lebih suka mati daripada muncul sebagai pengecut atau bahkan menyerahkan diri. 725

Bagian kedua dari Political Testament membahas tentang masalah suksesi.

Mengenai masalah suksesi Hitler tidak akan pernah lupa terhadap pengkhianatan yang dilakukan oleh Goering dan Himmler. Dengan demikian dalam Political

Testament ini Hitler menyatakan bahwa mencabut segala jabatan dan hak yang telah diberikannya pada mereka berdua. Lebih dari itu Hitler juga menyebutkan susunan pemerintahan Reich baru yang akan memimpin Jerman setelah Hitler tiada nantinya. Dalam Political Testament ini ditulisnya:

Sebelum kematianku, aku memecat secara resmi Reich Marshal Hermann Goering dari partai dan mencabut semua hak yang telah diberikan kepadanya pada dekrit tanggal 29 Juni 1941 dan pernyataan Reichstag tanggal 1 September 1939. Sebagai penggantinya aku menetapkan Laksamana Doenitz sebagai Presiden Reich dan Panglima Tertinggi Angkatan Perang Jerman. Sebelum kematianku, aku memecat secara resmi Reichführer SS dan Menteri Dalam Negeri Heinrich Himmler dari partai dan dari seluruh jabatannya di pemerintahan. Sebagai penggantinya aku menetapkan Gauleiter Karl Hanke sebagai Reichführer SS dan Kepala Polisi Jerman dan Gauleiter Paul Giesler sebagai Menteri Dalam Negeri. Terlepas dari ketidaksetiaan mereka terhadap diriku. Goering dan Himmler telah membawa aib bagi seluruh bangsa karena secara diam-diam telah

725 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 140 – 14. Lihat juga My Political Testament dalam situs http://www.hitler.org/writings/last_testament, op. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 309

melakukan perundingan dengan musuh tanpa sepengatahuanku dan izinku dan juga karena berusaha merebut kekuasaan negara secara ilegal. Untuk memimpin rakyat Jerman dengan pemerintahan yang terhormat yang akan memenuhi tugasnya untuk meneruskan perang yang berarti bagi hidup mereka, aku sebagai Führer Jerman mengangkat anggota dari kabinet baru sebagai berikut: Presiden Reich: Doenitz Kanselir Reich: Dr. Goebbels Menteri Partai: Bormann Menteri Luar Negeri: Seyss-Inquart Menteri Dalam Negeri: Gauleiter Giesler Menteri Perang: Doenitz Panglima Tertinggi AD: Schorner Panglima Tertinggi AL: Doenitz Panglima Tertinggi AU: Greim Reichsführer SS dan Kepala Polisi Jerman: Gauleiter Hanke Perdagangan: Funk Pertanian: Backe Hukum: Thierack Kebudayaan: Dr. Scheel Propaganda: Dr. Naumann Keuangan: Schwerin Crossigk Buruh: Dr. Hupfauer Persenjataan Perang: Saur Pemimpin Partai Buruh Jerman dan Menteri Negara: Dr. Ley. 726

Hitler tidak hanya menyebutkan susunan pemerintahan penggantinya, tetapi dia juga memberikan petunjuk pelaksanaan pemerintahan yang terakhir. Hitler menyarankan agar pemerintahan dan rakyat Jerman tetap menegakkan hukum- hukum rasial dan agar mereka tetap membenci bangsa Yahudi. Ditulisnya:

Di atas semua itu aku menghimbau bersatunya pemerintah dan rakyat untuk menegakkan hukum-hukum rasial sampai batas-batas tertentu dan melawan tanpa ampun si peracun semua bangsa jaringan internasional Yahudi. 727

Kalimat itu mengakhiri Political Testament Adolf Hitler seorang fasis Jerman yang berkuasa selama 12 tahun dan menjadi Supreme German Warworld. Itulah

726 Log. cit.. 727 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 14. Lihat juga My Political Testament dalam http://www.hitler.org/writings/last_testament, op. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 310

pesan terakhir sang Führer yang masih saja bersikap keras kepala membela politik rasisme.728

Political Testament ini selesai dibuat jam 04.00 pagi hari pada tanggal 29

April 1945. Dengan segera Hitler mengundang Dr. Joseph Goebbels, Martin

Bormann, dan para jenderalnya yang masih ada di sana yaitu Hans Krebs dan

Wilhelm Burgdorf untuk menyaksikan Führer menandatangani surat tersebut.

Mereka juga membubuhkan tanda tangan mereka sendiri sebagai saksi. 729

Demikianlah Political Testament itu akhirnya selesai dibuat dan disahkan, kini

Hitler bersiap-siap untuk menjelang kematiannya.

Pada siang hari tanggal 29 April 1945 Hitler menerima berita bahwa Benito

Mussolini yang merupakan sahabat Hitler sendiri telah dipaksa mengakhiri hidupnya bersama istrinya Clara Petacci. Mereka ditangkap oleh gerilyawan partisan Italia pada tanggal 26 April 1945 ketika mencoba meloloskan diri dari

Como menuju Swiss. Mereka dieksekusi mati dua hari kemudian. Mayat mereka digantung pada sebuah tiang lampu untuk menjadi bahan cemoohan orang-orang

Italia yang penuh kebencian dan rasa dendam kepadanya. Kabar ini membuat

Hitler memutuskan bahwa setelah ia mati nanti, ia perintahkan agar mayatnya dibakar agar tidak jatuh dalam musuh dan agar tidak menjadi tontonan bagi orang- orang Yahudi yang dibencinya.730

Malam telah tiba, malam itu menjadi malam terakhir bagi Adolf Hitler. Dia memerintahkan Frau Junge, salah seorang sekretarisnya untuk menghancurkan dokumen-dokumen yang tersisa dalam arsipnya. Sementara itu pasukan Uni

728 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 144. 729 Log. cit.. 730 Ibid., hlm. 161 – 162.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 311

Soviet bergerak cepat dan semakin dekat dengan gedung Kanaselir sehingga pada pagi hari tanggal 30 April pasukan Uni Soviet telah mencapai sisi timur

Tiergarten dan menerobos masuk ke Postdamerplatz. Posisi mereka hanya satu blok dari Istana Kanselir. Saat bagi Hitler untuk melaksanakan keputusannya telah tiba.731

Siang harinya pada tanggal 30 April Hitler masih sempat untuk bersantap siang walaupun tidak ditemani istrinya Eva Braun. Setelah bersantap siang dan persiapan untuk pembakaran jenasah Hitler telah selesai maka Hitler menemui

Eva Braun dan mengajaknya hadir dalam acara perpisahan yang terakhir dengan para sahabat terdekatnya seperti Dr. Goebbels, Jenderal Krebs, Jenderal Burgdorf, para sekretaris, dan Fräulein Manzialy, sang koki. Setelah acara perpeisahan itu selesai semua orang kembali ke ruangan masing-masing. Di lorong-lorong bunker,

Goebbels, Martin Bormann, dan beberapa orang lain berjaga-jaga. Beberapa saat berlalu dengan keheningan memuncak, tak selang beberapa saat terdengar sebuah tembakan revolver meletus.732 Suara tembakan yang mengakhiri hidup sang diktator Jerman Adolf Hitler

Setelah menunggu beberapa saat dalam kesenyapan, mereka memberanikan diri memasuki ruang pribadi Führer. Mereka menjumpai tubuh Adolf Hitler tertelungkup di atas sofa, tergenang oleh darah. Dia telah menembak dirinya sendiri tepat di mulut. Di sisinya terbaring Eva Braun, istrinya. Berbeda dengan cara kematian Hitler, Eva Braun meninggal dengan menegak racun pil sianida.733

731 Ibid., hlm. 163 – 165. 732 Ibid., hlm. 166 – 168. 733 Ibid., hlm. 168 – 169.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 312

Hari itu Senin 30 April 1945 pukul 15.30 menjadi waktu kematian sang penguasa diktator Jerman, seorang pembawa kehancuran dunia dalam PD II.

Ketika bombardemen pasukan Uni Soviet memasuki Istana Kanselir dengan segera mayat Hitler dan Eva Braun dibawa ke taman untuk dimasukan ke dalam lubang kemudian dibakar. Para pemimpin Nazi seperti Goebbels dan Bormann mengangkat tangan kanan, tanda penghormatan khas Nazi sebagai salam perpisahan kepada Führer. Begitu hebatnya api yang membakar jasad Hitler dan

Eva Braun sehingga tulang-tulang mereka tidak pernah ditemukan. Hal ini menimbulkan kabar yang merebak setelah perang usai bahwa Hitler masih hidup dan meloloskan diri dari bunker. Namun penyelidikan terpisah terhadap beberapa saksi oleh intelijen Inggris dan Amerika menolak kebenaran kabar tersebut.734

Segera setelah acara pemakaman itu selesai semua orang Nazi penghuni bunker merencanakan untuk meloloskan diri dengan cara berjalan kaki di sepanjang jalur rel KA bawah tanah dari stasiun di bawah kota Wilhelmsplatz yang letaknya persis di depan Istana Kanselir yang kemudian dari sana mereka akan menuju Friedrich Strasse Bahnnhof. Dari Baghnnhof mereka akan menyeberangi Sungai Spree dan langsung menuju sisi utara kepungan tentara Uni

Soviet. Banyak yang berhasil menuju ke sana tetapi banyak pula yang gagal di antaranya adalah Martin Bormann. 735 Ia tertembak tentara Uni Soviet saat menerobos kepungan Uni Soviet namun ada pula yang menyakini bahwa ia bunuh

734 Ibid., hlm. 169 – 170. 735 Ibid., hlm. 178.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 313

diri dengan meneggak sianida di jembatan Sungai Spree di Berlin sebab ia menyadari bahwa ia tidak dapat lari dari kepungan pasukan Uni Soviet.736

Goebbels sendiri setelah Hitler tewas kehilangan kepercayaan diri. Dia tidak ikut dalam pelarian besar-besaran yang dilakukan oleh orang-orang Nazi lainnya.

Dengan dalih kesetiaan dan menolak berkhianat, sehari setelah Hitler bunuh diri,

Goebbels menemui Traudl Junge salah satu seorang sekretaris Hitler untuk menuliskan surat wasiat baginya. Surat wasiat ini ia beri judul Appendiks terhadap Pengakuan Politik Führer737. Surat wasiat ini berisi penolakan dirinya sebagai kanselir. Sebagai kesetiannya dia lebih memilih untuk mengikuti Hitler yaitu ikut bunuh diri. Dia juga mengajak istri dan anak-anaknya agar mereka tidak jatuh ke tangan musuh.

Tanggal 1 Mei menjadi waktu bagi Goebbels untuk melaksanakan niatnya itu. Setelah istrinya Magda membius dan memberi pil sianida pada keenam anaknya (paling tua 12 tahun dan paling muda 4 tahun) maka Goebbels memerintahkan kepada pasukan SS untuk menembak mereka berdua di kebun tempat Hitler dikremasi dan kemudian meminta jenasah mereka dibakar. Perintah itu segera dilaksanakan. 738 Demikian akhir bagi hidup Joseph Goebbels, Menteri

Propaganda Nazi yang sangat setia pada Hitler.

Saat matinya Hitler, Laksamana Doenitz sedang di markas besarnya di

Ploen, Schleswig. Dia sebagai pemegang seluruh komando angkatan perang

Jerman di utara sedang berusaha bertahan melwan gempuran dari pasukan Uni

736 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 36. 737 Mengenai isi dari surat wasiat Goebbels ini dapat dilihat pada Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 149 – 150. 738 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 37.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 314

Soviet dan Sekutu. Dia sangat terkejut dengan pesan dari Hitler bahwa dia telah diangkat menjadi presiden Reich berikutnya. Dia tidak mengetahui kalau Führer telah mati. Dia berpikir bahwa Hitler masih hidup saat itu, oleh karena itu dia mengirim jawaban dari surat tersebut sebagai berikut:

Tuanku Führer

Kesetiaanku padamu tanpa syarat. Aku akan melakukan segala sesuatunya untuk menyelamatkanmu di Berlin, apabila nasib memaksaku untuk memimpin Reich sebagai pengganti yang kuangkat, aku akan meneruskan pertempuran ini sampai akhir, demi keunikan dan perjuangan rakyat Jerman yang heroik.

Grand Admiral Doenitz739

Kesungguhan hati Doenitz untuk tetap berjuang meneruskan pertempuran melawan serangan Sekutu dan Uni Soviet ini, ia buktikan di mana walaupun pasukan Jerman yang berada di Austria dan Italia telah menyerah ke Sekutu serta kegemilangan pasukan Sekutu di berbagai front, namun ia tetap berjuang dan bertempur. Baru setelah seluruh Berlin di serbu, pasukan Sekutu dan Uni Soviet,

Doenitz pun menyerah pada tanggal 7 Mei jam 1.30.740 Demikianlah perang pun usai. Matinya Hitler dan menyerahnya Laksamana Doenitz ke Sekutu menjadi akhir dari pemerintahan Third Reich yang dibangun Hitler dan diimpikannya akan bertahan seribu tahun lamanya.

2. Situasi Jerman Pasca PD II Selama Kurun Waktu 1945

Selain runtuhnya pemerintahan Third Reich yang dibangun oleh Hitler sendiri, dampak lainnya dari peranan Hitler dalam PD II ini adalah berakibat bagi hancurnya Jerman baik itu dalam bidang politik, militer, ekonomi, dan sosial.

739 Agustinus Pambudi, op. cit., hlm. 173. 740 Ibid., hlm. 184.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 315

Pembahasan ini mencoba memberi penjelasan tentang situasi Jerman pasca

Doenitz menyerah ke Sekutu sampai pada akhir tahun 1945. Untuk mengetahui gambaran situasi Jerman pasca PD II ini dapat dilihat dari dokumen-dokumen konferensi yang diadakan Sekutu yang terkait dengan menyerahnya Jerman khususnya Konferensi Potsdam tanggal 17 Juli – 2 Agustus 1945. a. Bidang Geografi atau Wilayah

Melihat kemajuan pasukan Sekutu dan Uni Soviet di medan pertempuran serta terdesaknya Jerman di segala front, maka pemerintah dari tiga negara Sekutu

(Aliansi) mengadakan konferensi di Yalta, Semenanjung Krim, Uni Soviet

Selatan pada tanggal 4 Februari sampai dengan 11 Februari 1945. Pokok persoalan dalam Konferensi Yalta741 ini salah satunya adalah membahas tentang

Jerman setelah berhasil diduduki oleh Sekutu. Dari sini dapat dilihat bagaimana kearoganan Sekutu sebab Konferensi Yalta ini disepakati jauh sebelum Jerman menyerah ke Sekutu. Nampak bahwa Sekutu ingin segera menduduki Jerman.

Kesepakatan yang berhasil dicapai oleh pemimpin dari tiga negara Sekutu ini yang terkait dengan Jerman adalah mengenai zona pendudukan atau pembagian wilayah Jerman. Pada awalnya mereka bersepakat bahwa Jerman akan dibagi dalam tiga zona untuk pendudukan Aliansi di bawah Komisi Kontrol Pusat

(Centre Control Commission).742 Dari sini Jerman dibagi menjadi 3 zona pendudukan di mana Jerman Timur menjadi zona Uni Soviet sedangkan Jerman

Barat dibagi menjadi 2 zona pendudukan, yaitu Jerman Barat bagian Utara

741 Untuk mengetahui hasil perundingan Sekutu dalam Konferensi Yalta ini dapat dilihat pada Walter Consuelo Langsam, 1958, Historic Document of World War II, D. Van Nostrand Company, New York, hlm. 101 – 111. 742 C.C. Bayne Jardine, op. cit., hlm. 122.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 316

menjadi zona Inggris, sedangkan Jerman Barat bagian Selatan menjadi zona

Amerika. Namun setelah melalui perdebatan akhirnya diputuskan bahwa Perancis akan mendapatkan zona pendudukan di Jerman yang diambil dari zona pendudukan Amerika dan Inggris. Selain itu disepakati pula bahwa Perancis duduk dalam Komisi dari Allied Control Council (ACC) untuk Jerman. Dari sini dapat dilihat bahwa Jerman sekitar tahun 1945 terbagi menjadi 4 zona pendudukan. 743

Walaupun Jerman terbagi dalam 4 zona pendudukan namun Jerman tetap satu kesatuan. Pembagian Jerman dalam 4 zona pendudukan ini dibuat oleh

Sekutu atas beberapa alasan. Alasan pertama adalah sebagai bukti kemenangan

Sekutu atas Jerman yang dianggap sebagai penjahat perang karena telah menyebabkan pecahnya PD II. Alasan kedua dengan dibaginya Jerman dalam 4 zona pendudukan adalah untuk memudahkan pembebanan ganti rugi yang diberikan oleh Jerman kepada Sekutu yang mana diambil dari zona masing- masing pendudukan. Hal ini akan dibahas lebih lanjut dalam Konferensi Potsdam nantinya. Alasan ketiga adalah untuk memudahkan kontrol Sekutu dalam rangka penguasaan Jerman baik dalam pemerintahan, ekonomi, dan kehidupan sosial. 744

Hal ini juga akan dibahas lebih lanjut dalam Konferensi Potsdam nantinya.

Pembagian Jerman dalam 4 zona pendudukan walaupun sebenarnya masih dalam satu kesatuan, namun pembagian ini pada akhirnya benar-benar memecah Jerman menjadi 2 wilayah, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur pada saat Perang Dingin

743 Untuk mengetahui lebih jelas batas -batas wilayah pembagian Jerman dalam 4 zona ini dapat dilihat pada Lampiran X – XIII hlm. 371 – 374. 744 Tim Ensiklopedi Nasional, 1989, Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 7, Cipta Adi Pustaka, Jakarta, hlm. 442.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 317

sekitar tahun 1949. Terpisahnya Jerman Barat-Jerman Timur semakin diperjelas dengan didirikannya Tembok Berlin pada tahun 1961. Baru pada tahun 1990

Jerman kembali bersatu lagi. b. Bidang Politik

Jauh sebelum Jerman menyerah ke Sekutu, Kepala Staff Bersama Amerika

(The United States Joint Chiefs of Staff) pada bulan April 1945 mengirimkan kepada Jenderal Dwight D. Eisenhower (Jenderal Amerika yang bertugas menaklukkan Jerman dalam PD II) sebuah perintah dalam penguasaan militer di

Jerman745. Dari surat perintah itu diketahui bahwa pemerintahan yang akan dibentuk nantinya setelah Jerman menyerah adalah pemerintahan militer. Dan memang setelah Jerman menyerah ke Sekutu yang berarti berkuasanya Sekutu atas Jerman maka dengan segera Sekutu membentuk Pemerintahan Militer di

Jerman. Hal ini seperti yang tercantum dalam Dokumen Surat Perintah kepada

Eisenhower dalam hal Pemerintahan Militer Jerman pada bulan April 1945 yaitu :

Dasar Pemerintahan Militer : Hak-hak, kekuasaan, dan status pemerintahan militer di Jerman didasarkan pada penyerahan tanpa syarat atau kekalahan total Jerman. 746

Adapun tujuan dasar pemerintahan militer di Jerman ini dibentuk oleh Sekutu adalah:

1. Untuk menghukum Jerman atas peperangan yang ditimbulkan. 2. Jerman tidak akan diduduki untuk kebebasan tetapi sebagai musuh negara yang kalah. Tujuan pemerintahan ini bukan untuk menindas Jerman tetapi untuk menguasai Jerman dengan tujuan untuk merealisasikan beberapa tujuan penting Sekutu. 3. Tujuan prinsipil Sekutu adalah untuk mencegah Jerman kembali menjadi ancaman bagi perdamaian dunia, yaitu dengan pengeliminasian Naziisme

745 Untuk mengetahui Surat Perintah kepada Jenderal Eisenhower mengenai Pemerintahan Militer di Jerman dapat dilihat pada Walter Consuelo Langsam, op. cit., hlm. 157 – 167. 746 Ibid., hlm. 158.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 318

dan militerisme dalam segala bentuk, demiliterisasi Jerman, kendali penuh Jerman dalam kapasitas untuk mencegah Jerman melancarkan perang dan persiapan rekonstruksi menuju kehidupan politik Jerman berdasarkan demokratis. 4. Tujuan-tujuan lain Sekutu adalah untuk mendorong program perbaikan- perbaikan dan pengembalian, untuk menyediakan bantuan bagi negara- negara yang hancur karena agresi Nazi dan untuk memastikan bahwa para tahanan perang dan orang-orang yang dipindahkan ke luar tempat tinggalnya dari Perserikatan Bangsa-Bangsa akan memperoleh perawatan dan kembali ke tanah airnya.747

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Jerman pasca PD II terbagi atas 4 zona pendudukan namun Jerman tetaplah kesatuan, sehingga dari sana, pemerintahan Militer ini berlaku di zona pendudukan Inggris, Uni Soviet, dan

Perancis. Disepakati bahwa pemerintahan tertinggi di Jerman akan dipegang oleh

Control Council yang dibentuk dari empat Panglima Tertinggi Aliansi (Allied

Commanders in Chief).748 Hal ini sudah diatur sebelum Jerman menyerah di mana tertulis dalam Surat Perintah Kepada Eisenhower yaitu :

Control Council dan Zona Kependudukan 1. Empat Panglima Tertinggi Aliansi bertindak bersama akan membentuk konstitusi bagi Control Council di Jerman di mana akan menjadi badan tertinggi untuk mengatur Jerman yang berdasarkan pada Perjanjian Kontrol Persenjataan di Jerman. Untuk tujuan-tujuan administrasi pemerintahan militer Jerman telah dibagi ke dalam empat zona pendudukan. 2. Kekuasaan Control Council untuk menyusun kebijakan dan prosedur- prosedur serta hubungan-hubungan administratif dengan menghormati pada masalah-masalah yang mempengaruhi Jerman sebagai suatu kesatuan akan menjadi tingkat tertinggi di seluruh Jerman. 749

Setelah Jerman menyerah pun, kemudian ditetapkan kembali oleh Sekutu dan Uni Soviet dalam Konferensi Postdam bahwa pemerintahan di Jerman akan dipegang oleh empat Panglima Tertinggi Aliansi (Allied Commanders in Chief) yang membentuk Control Council di mana keempat Panglima Tertinggi Aliansi

747 Ibid., hlm. 160 – 161. 748 B.J. Elliot, 1968, Western Europe After Hitler, Longmans, London, hlm. 17. 749 Walter Consuelo Langsam, op. cit., hlm. 159.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 319

memegang kendali pemerintahan di zona pendudukan mereka masing-masing.

Dalam Konferensi Postdam ini disepakati :

Berdasarkan Perjanjian Kontrol Persenjataan di Jerman, kekuasaan tertinggi di Jerman dalam pelaksanaan perintah untuk Pemerintahan perwakilan mereka dipegang oleh Panglima Tertinggi dari pasukan militer Amerika, Inggris, Uni Soviet, dan Perancis masing-masing dalam zona pendudukan mereka sendiri dan dalam hal ini mempengaruhi Jerman secara keseluruhan dalam kapasitas mereka sebagai anggota Control Council.750

Selain memimpin pemerintahan di Jerman, Panglima Tertinggi juga berhak memilih personel dari pemerintahan militer pada setiap zona termasuk mereka yang berurusan dengan cabang-cabang regional dan lokal pada departemen- departemen dari administratif pusat permesinan Jerman. Panglima Tertinggi juga memiliki yuridiksi eksklusif ke seluruh Jerman atas anggota-anggota bersenjata di bawah komando mereka dan atas rakyat sipil yang mendampingi mereka.

Kalau Sekutu dan Uni Soviet berhasil membentuk Control Council yang terdiri dari empat Panglima Tertinggi Aliansi untuk memerintah di tiap zona pendudukan, maka sebaliknya pejabat-pejabat Nazi baik itu yang duduk dalam pemerintahan Third Reich, pejabat-pejabat militer sampai pada orang-orang yang terlibat dalam organisasi partai Nazi harus tereliminasi dari jabatannya. Partai

Nazi dan organisasi dibawahnya dieliminir dan dilarang berdiri kembali. Hal ini dapat dilihat dalam Surat Perintah ke Jenderal Eisenhower sebagai berikut :

Semua anggota partai Nazi yang telah menjadi lebih dari sekedar sejumlah partisipan di dalam kegiatan-kegiatannya, semua pendukung aktif Naziisme dan militerisme dan semua pihak yang bermusuhan dengan tujuan-tujuan Sekutu akan disingkirkan dan diasingkan dari kantor publik dan dari posisi- posisi yang menyangkut kepentingan umum dan perusahaan-perusahaan swasta seperti: (1) organisasi rakyat ekonomi, dan buruh, (2) badan hukum

750 Ini merupakan terjemahan bebas dari Charles L. Mee, Jr., 1975, Meeting at Potsdam, M. Evans And Company, New York, hlm. 259.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 320

dan organisasi lain di mana pemerintah Jerman dan sub divisi lainnya memiliki perhatian besar pada masalah keuangan, (3) industri, perdagangan, pertanian, dan keuangan (4) pendidikan, dan (5) media, rumah percetakan, dan agensi lainnya yang bergerak di bidang pemberitaan, dan propaganda. Orang-orang yang diperlakukan lebih dari sekedar partisipan di dalam kegiatan-kegiatan partai dan sebagai pendukung aktif Naziisme dan militerisme ketika mereka memiliki : (1) kantor atau telah aktif pada tingkat manapun dalam skala lokal hingga nasional di dalam partai dan organisasi sub ordinatnya, atau di dalam organisasi dengan doktrin-doktrin militer yang lebih dalam, (2) berkuasa atau berpartisipasi secara langsung dalam kejahatan Nazi, pembantaian, atau diskriminasi, (3) telah menjadi pengikut Naziisme atau keyakinan rasis dan militeristik, atau (4) secara sukarela diberi dukungan moral substansial atau material atau dukungan politik dari Partai Nazi atau pihak berwenang Nazi dan para pemimpinnya. Tidak seorangpun yang akan dipertahankan dalam salah satu kategori pekerjaan yang disebutkan di atas karena alasan kebutuhan, kenyamanan, atau kelayakan. 751

Setelah Jerman menyerah pun, hal ini masih diperbincangkan dalam Konferensi

Postdam dan disepakati bahwa seluruh institusi Partai Nazi dan organisasi di bawahnya harus dibubarkan untuk menjamin agar mereka tidak hidup dalam bentuk lain dan untuk mencegah seluruh aktivitas atau propaganda Nazi dan militer.752

Sekutu tidak hanya mengeliminir pejabat-pejabat Third Reich dan tokoh- tokoh Nazi tetapi lebih dari itu, mereka juga memenjarakan pejabat-pejabat Third

Reich dan tokoh-tokoh Nazi yang dianggap berbahaya dan dianggap sebagai pejabat perang. Dalam Konferensi Postdam diputuskan bahwa :

Penjahat perang dan semua orang yang terlibat dalam perencanaan atau melaksanakan usaha Nazi yang menyangkut atau mengakibatkan kekejaman perang harus ditangkap dan dibawa ke pengadilan. Pemimpin-pemimpin Nazi, pengaruh pendukung Nazi, dan perwira tinggi dan institusi Nazi, serta orang berbahaya lainnya harus ditangkap.753

751 Walter Consuelo Langsam, op. cit., hlm. 162. 752 Charles L. Mee, Jr., op. cit., hlm. 260. 753 Ibid., hlm. 260 – 261.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 321

Mereka ditangkap dan baru akan diproses nantinya di Pengadilan Nurnberg yang diadakan dari tanggal 20 November 1945 sampai tanggal 1 Oktober 1946. Dari pengadilan tersebut ada yang dibebaskan, tetapi banyak pula yang dihukum penjara dan bahkan ada yang dihukum mati. Dari sini nampak bahwa Sekutu menginginkan hancurnya Naziisme dan militerisme.

Dalam penjelasan di atas telah dikemukakan bagaimana bentuk dan struktur pemerintahan di Jerman pasca perang, tetapi bagaimana sistem pemerintahan di

Jerman pasca perang. Hal ini yang akan dijelaskan. Seperti yang telah diketahui bahwa Jerman pada masa Hilter menganut paham kediktatoran (totaliter) di mana

Hilter sebagai Führer berkuasa mutlak atas Jerman dan tidak ada kebebasan sama sekali di Jerman. Sementara itu Sekutu yang terdiri atas Amerika, Inggris,

Perancis berideologikan demokrasi dan ketika Sekutu berkuasa atas Jerman maka

Sekutu mengeliminir kediktatoran (totaliter) serta berusaha untuk menghidupkan demokrasi pada pemerintahan Jerman. Atas dasar inilah Partai Nazi dan organisasi di bawahnya harus dieliminir dan dilarang. Hal ini telah diatur dalam Konferensi

Postdam yaitu :

Seluruh anggota Partai Nazi yang lebih banyak dalam aktivitasnya dibandingkan sejumlah partisipan dan seluruh orang yang bermusuhan dengan tujuan Sekutu harus diganti dengan orang yang mempunyai kualitas politik dan moral yang mampu menolong dalam pengembangan institusi demokratis yang murni di Jerman. 754

Dalam melaksanakan prinsip demokrasi pada pemerintahan di Jerman maka sistem pemerintahan diarahkan ke desentralisasi struktur politik dan perkembangan pertanggung jawaban lokal. Dalam menjalankan sistem

754 Ibid., hlm. 261.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 322

pemerintahan yang desentralisasi ini maka pemerintah daerah bertanggung jawab atas wilayahnya sendiri walaupun dalam pengawasan Pemerintah Pusat. Selain itu untuk mewujudkan pemerintahan daerah yang demokrasi maka oleh Sekutu dihidupkan kembali partai-partai politik yang dilarang pada masa Hilter. Antara bulan Juni sampai Desember 1945, berdirilah 4 partai politik di Jerman, yaitu

Partai Komunis (K.P.D), Partai Sosial Demokrat (S.P.D), Partai Pusat, dan Uni

Demokratis Kristiani (C.D.U).755 Dalam surat perintah Eisenhower tertulis mengenai sistem pemerintahan desentralisasi yaitu:

Urusan administrasi di Jerman akan diarahkan pada desentralisasi struktur politis dan administratif serta perkembangan tanggung jawab lokal. Hal ini akan mendorong otonomi dalam kantor regional, lokal, dan kota praja administrasi Jerman...... Control Council bagaimanapun diizinkan melakukan sentralisasi administrasi atau mengeluarkan kendali sentral sebatas dibutuhkan untuk pemenuhan tujuan-tujuan selanjutnya yang telah ditentukan mengenai: (1) pelayanan publik nasional yang penting seperti rel kereta api, komunikasi, dan kekuatan, (2) keuangan dan hubungan luar negeri, (3) produksi dan distribusi komoditas-komoditas penting. 756

Sistem pemerintahan desentralisasi ini semakin diperjelas oleh Sekutu dan Uni

Soviet dalam Konferensi Potsdam di mana disepakati bahwa:

Pemerintahan Jerman harus diatur ke arah desentralisasi struktur politik dan perkembangan pertanggung jawaban lokal. Untuk tujuan itu maka: 1. Pemerintahan lokal harus dikembalikan ke seluruh Jerman dalam prinsip demokrasi dan terutama ke pemilihan konsil sejalan dengan keamanan militer dan tujuan penguasaan militer di Jerman. 2. Seluruh partai politik demokrasi dengan hak-haknya untuk bersidang dan diakui serta didorong ke seluruh Jerman. 3. Prinsip perwakilan dan prinsip pemilihan harus diperkenalkan ke administrasi daerah, propinsi, negara sejalan dengan pembenaran keberhasilan pelaksanaan prinsip demokrasi di pemerintahan lokal. 4. Untuk waktu ini, tidak ada Pemerintahan Pusat Jerman yang didirikan. Meskipun begitu, bagaimanapun Departemen Administrasi Jerman Pusat yang dikepalai oleh Sekretaris Negara harus didirikan, khususnya dalam

755 B.J. Elliot, Western Europe After Hitler, op. cit., hlm. 17. 756 Water Consuelo Langsam, op. cit., hlm. 159.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 323

lapangan keuangan, transportasi, komunikasi, perdagangan luar negeri, dan industri. Departemen ini bertindak di bawah perintah Control Council.757

Terkait masalah politik perlulah dibahas juga mengenai sistem hukum di

Jerman pasca perang. Pada masa Third Reich, hukum tertinggi di Jerman adalah

Hitler sendiri sebagai Führer. Dia yang menentukan keputusan undang-undang, peraturan, dan hukum yang berlaku di Jerman. Namun setelah Sekutu berhasil menguasai Jerman dengan segera Sekutu menghapuskan hukum-hukum Jerman tersebut dan mengatur kembali sistem hukum di Jerman di mana sistem hukum yang berlaku adalah sistem hukum demokratis di bawah pengadilan yang diatur oleh Control Council. Untuk melihat hal ini dapat dilihat pada surat perintah pada

Jenderal Eisenhower, yaitu:

Hukum-hukum yang dinyatakan untuk menetapkan struktur politik Sosialisme Nasional dan dasar rezim Hitler serta seluruh hukum, dekrit, dan peraturan yang menunjukkan diskriminasi pada ras, nasionalisme, keyakinan atau pendapat politik harus dihapuskan oleh Control Council...... 758

Selain itu sistem hukum ini dipertegas oleh Sekutu dalam Konferensi Potsdam di mana ditetapkan:

Sistem hukum akan diorganisasi ulang berdasarkan prinsip demokrasi, prinsip hukum di bawah pengadilan, dan persamaan hak untuk seluruh warga negara tanpa perbedaan ras, kewarganegaraan, atau agama.759

Demikianlah dapat disimpulkan dari penjelasan di atas bahwa dalam bidang politik di Jerman, sistem pemerintahan yang totaliter di Jerman dihapuskan dan diganti dengan sistem demokrasi. Kalau sebelum perang Jerman dipimpin oleh

Führer (presiden), maka pasca perang Jerman yang terbagi dalam 4 zona pendudukan dikepalai oleh Panglima Tertinggi Aliansi (Alliance Commander in

757 Charles L. Mee, Jr., op. cit., hlm. 261. 758 Walter Consuelo Langsam, op. cit., hlm. 162. 759 Charles L. Mee, Jr., op. cit., hlm. 261.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 324

Chiefs). Para pejabat Third Reich dan tokoh-tokoh Nazi dicabut dari kekuasaannya dan digantikan oleh orang-orang yang diangkat oleh Panglima

Tertinggi Aliansi yang sesuai dengan prinsip demokrasi. Dalam mewujudkan sistem demokrasi di Jerman, maka sistem pemerintahan di Jerman diarahkan ke desentralisasi struktur politik dan pertanggung jawaban lokal. c. Bidang Militer

Tidak jauh berbeda dengan bidang politik, setelah PD II berakhir, kekuasaan militer di Jerman dipegang oleh Sekutu dan Uni Soviet di zona pendudukannya masing-masing. Selain politik dalam artian pemerintahan, militer juga sangat menarik Sekutu untuk dikuasai. Hal ini karena militer merupakan kekuatan atau potensi yang utama dalam pecahnya perang atau dengan kata lain militer menjadi penentu dalam pecahnya perang. Agar Jerman tidak bangkit kembali, maka begitu

Sekutu berhasil menguasai Jerman dengan segera mereka melakukan demilitersasi di Jerman.

Dalam melakukan demilitersiasi di Jerman, Sekutu tidak saja hanya membinasakan unit-unit angkatan bersenjata, amunisi, dan peralatan serta fasilitas produksi perang Jerman, tetapi lebih dari itu mereka juga menghancurkan pasukan kecil Jerman dan organisasi serta sekolah-sekolah militer maupun semi militer.

Mengenai demiliterisasi di Jerman dapat dilihat pada Surat Perintah kepada

Jenderal Eisenhower, yaitu:

Demiliterisasi: 1. Dalam zona anda, anda akan memastikan keseluruhan unit dari angkatan bersenjata Jerman, termasuk organisasi para militer, telah dibubarkan dan para personelnya dengan segera ditarik dan dikendalikan. Mengacu pada penempatan akhir mereka, anda akan menahan dan memegang semua personel militer yang termasuk di bawah provinsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 325

2. Control Council harus memproklamirkan dan di dalam zona anda, anda akan menyebabkan, pembubaran total atas seluruh organisasi militer dan para militer termasuk Staff Jenderal, Korps Perwira Jerman, Korps Cadangan, dan akademis militer bersama dengan seluruh asosiasi yang melayani kehidupan tradisi militer di Jerman. 3. Anda akan menyita atau menghancurkan seluruh persenjataan amunisi dan impementasi perang dan menghentikan produksi daripadanya. 4. Anda akan mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk menghancurkan potensi perang Jerman yang telah disusun dalam perintah ini.760

Perihal demiliterisasi Jerman ini masih diperjelas lagi dalam Konferensi Potsdam di mana Sekutu bersepakat bahwa:

Tujuan penguasaan Jerman yang diatur oleh Control Council adalah: Perlucutan senjata dan demiliterisasi secara penuh Jerman dan penghapusan atau kontrol dari seluruh industri Jerman yang digunakan untuk produksi militer. Untuk tujuan tersebut maka: 1. Seluruh pasukan AD, AU, dan AL Jerman, S.S., S.A., S.D., dan Gestapo761 dengan seluruh organisasi, staff, dan institusi termasuk staff umum, perwira-perwira tentara, tentara-tentara cadangan, sekolah-sekolah militer, organisasi veteran perang, dan organisasi militer atau semi militer yang lain bersama dengan seluruh klub dan asosiasinya yang berkaitan dengan militer di Jerman harus dihapuskan sepenuhnya secara permanen untuk mencegah penghidupan kembali atau reorganisasi militerisme Jerman dan Naziisme. 2. Seluruh pasukan, amunisi, dan peralatan perang, dan fasilitas khusus untuk produksi mereka harus berdasarkan keputusan Sekutu atau dihancurkan. Pemeliharaan dan produksi seluruh pesawat tempur dan seluruh pasukan, amunisi, dan peralatan perang harus dibatasi.762

Dengan disingkirkannya angkatan bersenjata Jerman, maka yang mengatur dan memimpin dalam militer Jerman adalah Control Council dalam hal ini adalah

Panglima Tertinggi Aliansi di zona pendudukan masing-masing. Tidak banyak yang dapat dijelaskan di Jerman pasca perang dalam hal militer sebab militer

760 Walter Consuelo Langsam, op. cit., hlm. 163 – 164. 761 S.S. untuk Schutzstaffel atau “Pengawal Elit”; S.A. untuk Strumabtelunge atau pasukan badai; S.D. untuk Sicherheitsdienst atau intelijen; Gestapo untuk Geheime Staats-Polizei atau polisi rahasia. Lihat Ibid., hlm. 115. 762 Charles L. Mee, Jr., op. cit., hlm. 260.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 326

Jerman sendiri telah hancur akibat perang dan adanya pendudukan Sekutu dalam militer Jerman. d. Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, keadaan ekonomi di Jerman hancur lebur. Pabrik- pabrik sebagai tempat produksi sebagian telah hancur akibat perang sedangkan yang lainnya dilarang berproduksi oleh Sekutu. Perusakan oleh karena perang dan ketidak berdayaan akibat kurangnya lahan yang subur dan mesin-mesin pertanian, menyebabkan pertanian di Jerman secara penuh tidak mencukupi kebutuhan negara.763 Hal ini semakin diperparah dengan Jerman harus membayar ganti rugi kepada Sekutu dan Uni Soviet. Ini semua mengakibatkan rakyat Jerman harus hidup miskin dan menderita. Banyak dari mereka yang hidup dari bekerja sebagai pembersih robohan-robohan bangunan atau membakar mayat. Bantuan makanan dan obat-obatan bergantung pada Panglima Sekutu. 764 Mengenai kehidupan sosial di Jerman akan dibahas lebih lanjut nantinya.

Dengan berkuasanya Sekutu dan Uni Soviet dalam pemerintahan Jerman, maka secara otomatis Sekutu dan Uni Soviet menguasai dan mengatur perekonomian Jerman. Kendati Jerman terbagi atas 4 zona pendudukan, namun

Jerman tetap merupakan satu sistem ekonomi.765 Kesatuan sistem ekonomi ini berada di bawah pengawasan Control Council di mana sistem ini bertujuan untuk kebijakan bersama dengan memandang banyak faktor di dalamnya. Dalam

Konferensi Potsdam diatur sebagai berikut:

763 B.J. Elliot, Western Europe After Hitler, op. cit., hlm. 11. 764 Ibid., hlm. 17. 765 Sutarjo Adisusilo, Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II, op. cit., hlm. 86.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 327

Sepanjang waktu penguasaan, Jerman harus benar-benar menjadi satu unit ekonomi. Untuk tujuan ini maka kebijakan bersama harus didirikan dengan berdasarkan pada: 1. produksi tambang dan industri serta alokasinya; 2. pertanian, kehutanan, dan perikanan; 3. gaji, harga, dan pendistribusian; 4. program ekspor dan impor Jerman keseluruhan; 5. keuangan dan perbankkan, pajak terpusat dan bea cukai; 6. perbaikan dan penghapusan potensi industri perang; 7. transportasi dan komunikasi.766

Dalam melaksanakan sistem ekonomi di Jerman yang terdiri dari 4 zona pendudukan tetapi tetap satu kesatuan ekonomi, maka agar terjadi pemerataan dan disesuaikan dengan potensi wilayah masing-masing, oleh Sekutu sistem ekonomi diarahkan ke desentralisasi, sama seperti dalam pemerintahan. Sistem perekonomian yang desentralistik ini diambil oleh Sekutu karena pada masa

Hitler, Partai Nazi lah yang menguasai perekonomian atau dengan kata lain Partai

Nazi memonopoli perekonomian di Jerman. Dari sana Sekutu berusaha untuk mencegah terjadinya bentuk monopoli ekonomi apa pun di Jerman. Dalam

Konferensi Potsdam disepakati bahwa:

Pada awalnya ekonomi Jerman harus didesentralisasikan yang bertujuan untuk menghapus konsentrasi yang berlebihan dari kekuatan ekonomi yang secara khusus misalnya oleh cartels, syndicates, trusts, dan rencana monopoli lainnya.767

Selain mengatur sistem ekonomi di Jerman, Sekutu juga menekankan bidang ekonomi Jerman pada pembangunan industri pertanian yang telah hancur dan juga pada kebutuhan hidup rakyat Jerman. Langkah ini diambil sebab Sekutu melihat bahwa pertanian yang amat penting bagi kehidupan rakyat Jerman telah hancur akibat perang dan banyak rakyat Jerman yang hidup dalam kemiskinan dan

766 Charles L. Mee, Jr., op. cit., hlm. 262. 767 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 328

penderitaan. Dalam Konferensi Potsdam diputuskan: “13. Dalam mengatur perekonomian Jerman, tekanan utama harus diberikan kepada pengembangan industri pertanian dan kebutuhan hidup”. 768

Pengaturan yang dilakukan oleh Sekutu ini tidak dalam semua aspek perekonomian Jerman. Pengontrolan ekonomi diambil Sekutu hanya dalam rangka agar Partai Nazi tidak lagi menguasai perekonomian dan agar terjadi pendistribusian yang adil dan merata bagi rakyat Jerman. Dalam Konferensi

Potsdam diatur bagaimana pengontrolan Sekutu dalam bidang ekonomi, yaitu:

Kontrol Sekutu harus membebankan ekonomi negara Jerman tetapi hanya sebatas: 1. untuk menyelenggarkan program perlucutan industri, demiliterisasi, atau ganti rugi, dan pengakuan ekspor dan impor. 2. untuk menjamin produksi dan perawatan barang dan pelayanan kebutuhan akan penguasaan kekuatan Jerman dan pergantian orang-orang Jerman serta hal-hal pokok yang memelihara standar hidup seluruh orang Jerman agar tidak melebihi standar hidup negara Eropa (negara-negara Eropa yang dimaksudkan di sini adalah seluruh negara Eropa termasuk Inggris dan Uni Soviet). 3. untuk menjamin para penentuan pendistribusian yang adil dari komoditi- komoditi yang penting antara beberapa zona oleh Control Council sehingga menimbulkan ekonomi yang seimbang di seluruh Jerman dan mengurangi kebutuhan akan impor barang. 4. untuk mengatur industri Jerman dan seluruh ekonomi serta transaksi keuangan internasional termasuk ekspor dan impor dengan tujuan untuk mencegah Jerman dari pengembangan potensi perang dan pencapaian tujuan lainnya dalam hal ini. 5. untuk mengatur seluruh masyarakat Jerman atau kumpulan pribadi ilmiah, institusi penelitian dan percobaan, laboratorium dan lain-lain yang berhubungan dengan aktivitas ekonomi.769

Walaupun Sekutu mengatur agar Jerman menuju ke perbaikan perekonomian, namun tidak berarti bahwa Jerman lepas tangan dari biaya ganti rugi akibat peperangan yang ditimbulkannya. Jerman tetap harus membayar ganti

768 Log. cit.. 769 Ibid., hlm. 262 – 263.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 329

rugi kepada Sekutu dan Uni Soviet. Agar biaya ganti rugi ini tidak semakin menghancurkan perekonomian Jerman sendiri, maka diatur bahwa pembayaran akan diambil dari hasil ekspor arus produksi dan persediaan barang. Dalam

Konferensi Potsdam disepakati:

Pembayaran ganti rugi harus meninggalkan cukup sumber daya yang memungkinkan bagi rakyat Jerman untuk hidup tanpa bantuan dari luar. Dalam pekerjaan menyeimbangkan perekonomian Jerman, hal yang dibutuhkan adalah penyediaan pembayaran untuk impor yang disetujui oleh Control Council di Jerman. Hasil ekspor dari arus produksi dan persediaan barang harus tersedia dalam tempat pertama untuk pembayaran. 770

Pengaturan pembayaran ganti rugi ini diambil dari hasil produksi industri

Jerman di tiap-tiap zona pendudukan. Hal ini telah disepakati oleh Sekutu dan Uni

Soviet dalam Konferensi Potsdam, yaitu:

1. Tuntutan ganti rugi Uni Soviet harus berdasarkan pemindahan/pembersihan dari zona Jerman yang dikuasai Uni Soviet dan diambil dari modal Jerman sendiri ...... 2. Tuntutan ganti rugi Amerika, Inggris, dan negara lainnya yang berhak mendapatkan ganti rugi dari zona Barat dan diambil dari modal Jerman sendiri.771

Selain itu diatur pula bahwa Uni Soviet juga akan mendapatkan tambahan dari zona Barat yang berupa 15 % dari industri, kimia, dan metalurgi Jerman dalam bentuk pertukaran yang sama dengan harga makanan, batu bara, potash, timah, kayu, produk tanah liat, dan komoditi lainnya. Uni Soviet juga mendapatkan 10 % hasil-hasil industri yang diambil dari zona Barat tanpa pembayaran atau pertukaran dengan bentuk apa pun. Tertulis dalam dokumen Konferensi Potsdam sebagai berikut:

770 Ibid., hlm. 263. 771 Ibid., hlm. 264.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 330

Di samping ganti rugi yang diambil Uni Soviet dari zone pendudukannya, Uni Soviet juga menerima tambahan dari zona Barat: 1. 15 persen dari yang dipergunakan Barat dan peralatan lengkap industri ibu kota dalam hal ini berasal dari industri metalurgi, kimia, dan industri mesin yang tidak dibutuhkan untuk ekonomi Jerman dan juga diambil dari zona Barat Jerman dalam bentuk pertukaran yang sama dengan harga batu bara, potash, timah, kayu, produk tanah liat, produk minyak tanah, dan komoditi lainnya yang telah disetujui. 2. 10 persen dari peralatan industri ibu kota yang tidak dibutuhkan ekonomi Jerman dan dipindahkan dari zona Barat untuk diberikan ke pemerintah Uni Soviet sebagai sejumlah ganti rugi tanpa pembayaran atau pertukaran apa pun. 772

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa situasi Jerman dalam bidang ekonomi adalah Jerman terpuruk dalam kemiskinan dan kemelaratan akibat perang. Pertanian dan industri rusak parah akibat perang. Dari sana Sekutu mulai bertindak. Mereka memutuskan bahwa walaupun Jerman terbagi atas 4 zona pendudukan namun Jerman tetap benar-benar menjadi satu unit ekonomi. Selain itu untuk mengurangi kesenjangan sosial atau monopoli ekonomi, maka sistem perekonomian Jerman diarahkan pada desentralisasi ekonomi. Meski Jerman terpuruk perekonomiannya, namun tidak berarti Jerman lepas tanggung jawab dari pembayaran ganti rugi. Jerman tetap harus membayar ganti rugi kepada Sekutu dengan cara diambil dari hasil ekspor arus produksi dan persediaan barang pada zona masing-masing yang mana harus juga memperhatikan kehidupan rakyat Jerman dalam zona tersebut. e. Bidang Sosial

Kalau dalam penjelasan di atas dampak yang dirasa Jerman adalah dengan dikuasainya baik itu wilayah, pemerintahan, militer, dan ekonomi, maka dalam bidang sosial ini tidak hanya menyoroti tentang pengaturan Sekutu dalam aspek

772 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 331

sosial tetapi juga melihat situasi kehidupan rakyat Jerman pasca perang. Dengan terdesaknya Jerman di berbagai front, hal ini membuat Pasukan Sekutu dan Uni

Soviet semakin bersemangat untuk menyerang ke Berlin. Begitu kesempatan itu datang, maka dengan segera masuklah Pasukan Sekutu dan Uni Soviet ke Berlin.

Dijelaskan oleh J. Eko Setyo Utomo bahwa displin moral tentara Uni Soviet yang masuk ke Jerman memang telah rusak. Pimpinannya di Moskow telah membekalinya dengan semangat bahwa mereka tidak hanya sebagai prajurit biasa, melainkan juga mencari penghiburan diri. Tentara Soviet marah besar kepada

Jerman, dengan seenaknya mereka mengadakan segala macam perampokan harta benda penduduk dan juga melakukan pemerkosaan. Mereka membunuh laki- lakinya dan memperkosa perempuannya.773

Diperkirakan tidak kurang dari 90.000 korban pemerkosaan di kalangan wanita dan anak-anak perempuan di Berlin dalam masa yang demikian singkat seperti yang dikatakan sendiri waktu itu oleh Wali Kota Berlin. Marsekal Shukov pernah mengeluarkan perintah harian kepada serdadunya: “Bunuh semua orang

Jerman, karena ini negeri pembunuh, jangan kita saja yang dihancurkan.”774

Demikianlah balas dendam tentara Soviet akibat kekejaman Hitler saat penyerangan Pasukan Wehrmacht ke Moskow sebelumnya.

Terlepas dari balas dendam yang dilakukan oleh Tentara Soviet, kehidupan sosial di Jerman sebenarnya telah hancur akibat perang. Fasilitas perkotaan seperti jalan kereta api, sistem air bersih, sanitasi, jaringan listrik, dan berbagai infra struktur lainnya telah hancur. Tidak terdapat pelayanan masyarakat utama, seperti:

773 J. Eko Setyo Utomo, op. cit., hlm. 63. 774 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 332

polisi, pemadam kebakaran, dan kantor pemerintahan lokal. Mejadi pemadangan yang menakutkan di Jerman pada hari-hari terakhir perang di mana banyak pohon- pohon di Jerman yang digunakan oleh Pasukan S.S untuk menghukum para desertir, pengkhianat, dan orang yang cepat menyerah ke Sekutu dengan menggantung mereka semua di pohon tersebut.775 Jutaan rumah penduduk, tempat niaga, dan pabrik-pabrik atau pun tempat untuk bekerja tidak dapat digunakan dan berubah menjadi puing-puing, robohan batu saja. Lebih dari dua pertiga dari seluruh bangunan di Berlin hancur total akibat bom dan granat Sekutu.

Keseluruhan jalan telah hilang. Lubang yang sangat besar yang berisikan air kotor yang berbau busuk berukuran 100 yard memenuhi perkotaan. Seluruh transportasi publik berhenti dan jalur kereta api bawah tanah rusak dan kebanjiran. 776

Penduduk dari kota-kota besar seperti Hamburg dan Berlin hidup dalam gudang bawah tanah, perlindungan dari serangan udara dan lubang-lubang pada robohan gedung. Hanya sejumlah kecil dari keseluruhan populasi yang masih tetap tinggal di rumah mereka masing-masing. Di Frankfrut, data menunjukkan bahwa hanya 7 persen dari populasi yang masih bertahan di rumah mereka sendiri.777 Mereka yang tinggal di Jerman hidup dalam kesusahan ekonomi.

Mereka bekerja sebagai pembersih robohan-robohan bangunan atau membakar mayat orang yang telah mati. Dalam kondisi penyerahan diri, orang-orang Jerman tidak mempunyai hak politik ataupun hak sipil. Mereka terlarang untuk menulis surat, menggunakan telepon, perjalanan yang melebihi 4 mill dari rumah, atau

775 B.J. Elliot, Western Europe After Hitler, op. cit., hlm. 10. 776 Log. cit.. 777 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 333

mendatangi pertemuan-pertemuan. Penyaluran makanan dan obat-obatan tergantung pada pemimpin Panglima Aliansi. 778

Walaupun Pasukan Sekutu bertanggung jawab atas pemberian makanan untuk penduduk Jerman, namun mereka tidak dapat mengerjakan ini semuanya secara memuaskan. Beberapa rakyat Jerman yang masih hidup mencari makan dengan menjadi seorang kanibal (orang yang memakan daging manusia).779seperti yang diceritakan oleh B.J. Elliot dalam bukunya, yaitu seorang polisi di kota Ruhr yang kecil menjadi kuatir atas hilangnya sejumlah orang. Dia berusaha menyelidikinya. Suatu saat dia menerima laporan dari orang yang ditugaskan untuk melihat stasiun kereta api. Seorang lelaki tua berbicara dengan anak laki- laki dan perempuan untuk beberapa saat. Tidak lama kemudian seluruh anak muda tersebut meninggalkan stasiun dan tidak kembali lagi. Inspektur polisi tersebut menyuruh seseorang untuk mengikuti laki-laki atau perempuan berikutnya dan beberapa orang mengikuti dalam jarak yang cukup aman. Sama seperti sebelumnya perempuan itu berbicara dengan lelaki tua dan kemudian perempuan itu meninggalkan stasiun. Polisi tersebut kemudian mengikuti perempuan tersebut sampai pada sebuah rumah kotor yang menakutkan di seberang jalan stasiun tersebut. Perempuan itu mengetuk pintu dan kemudian dia dipersilahkan masuk. Dalam beberapa menit perempuan itu tidak keluar-keluar dari rumah tersebut. Dengan segera polisi itu menggeledah rumah tersebut. Dalam gudang bawah tanah, polisi tersebut menemukan toko tempat pemotongan daging bersama di dalamnya terdapat daging manusia. Lelaki tua itu menipu para anak

778 Ibid., hlm. 16 – 17. 779 Ibid., hlm. 11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 334

muda untuk masuk ke rumah tersebut dengan mengatakan bahwa dia sedang menunggu kereta api tetapi dia meninggalkan tiketnya di rumah di seberang jalan. 780 Sungguh suatu hal yang sangat mengerikan melihat situasi tersebut di

Jerman pasca PD II.

Terlepas dari hancurnya kehidupan sosial di Jerman, Sekutu dan Uni Soviet telah mengatur bagaimana kehidupan sosial di Jerman nantinya melalui

Konferensi Potsdam. Walau begitu jauh sebelum Konferensi Potsdam diadakan, sebelumnya pemerintahan Amerika (Kepala Staff Bersama Amerika) telah memerintahkan Jenderal Eisenhower untuk mengatur kehidupan sosial di Jerman.

Mengenai standar kehidupan di Jerman diperintahkan kepada Jenderal

Eisenhower, yaitu:

Anda akan menentukan persyaratan persediaan yang dibutuhkan untuk mencegah kelaparan atau penyebaran wabah penyakit atau masalah sipil yang akan membahayakan pasukan pendudukan. Persyaratan tersebut akan didasarkan pada sebuah program di mana Jerman diminta bertanggung jawab untuk menyediakan persediaan untuk mereka sendiri di luar pekerjaan dan sumber daya mereka. Anda akan mengambil alih semua praktek ekonomi dan pengukuran pengawasan untuk memastikan bahwa sumber daya Jerman digunakan secara menyeluruh dan konsumsi diminimalisasikan dengan tujuan bahwa impor sangat dibatasi dan surplus dapat dihasilkan untuk pasukan pendudukan dan memindahkan orang dan tahanan perang Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan untuk perbaikan. Anda tidak akan mengambil tindakan apa pun yang akan mendukung standar dasar kehidupan di Jerman pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan yang telah ada di anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan anda akan menggunakan pengukuran yang sesuai untuk memastikan bahwa standar dasar kehidupan masyarakat Jerman tidak lebih tinggi dari anggota Perserikatan Bangsa- Bangsa ketika suatu pengukuran akan memberikan kontribusi untuk meningkatkan standar suatu bangsa.781

780 Ibid., hlm. 9 – 10. 781 Walter Consuelo Langsam, op. cit., hlm. 166 – 167.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 335

Masih terkait bidang sosial, Sekutu juga mengatur fasilitas-fasilitas dan aspek-aspek sosial yang sebelumnya dieliminir dan dikontrol penuh oleh Hitler dan Nazinya. Hal ini seperti misalnya pada pendidikan, agama, kebebasan berbicara, dan media massa. Dalam hal pendidikan, di zona Amerika Jenderal

Eisenhower diperintahkan untuk mengatur pendidikan di Jerman. Kalau sebelumnya Hitler sangat mengatur dan mengontrol pendidikan Jerman dengan memasukkan segala doktrin dan ajaran Nazi, maka dengan dikuasainya Jerman segala itu dihilangkan. Seluruh institusi pendidikan Nazi, buku-buku Nazi dan doktrin-doktrin militer harus dieliminir. Semua itu akan diganti dengan didirikannya sekolah-sekolah baru yang mengajarkan pada ide-ide demokratis.

Dalam surat perintah kepada Eisenhower tertulis:

Pendidikan 1. Seluruh institusi pendidikan di dalam zona anda kecuali yang sebelumnya ditetapkan kembali oleh kekuasaan Sekutu akan ditutup. Penutupan institusi pendidikan Nazi seperti Adolf Hitler Schulen, Napolas, dan Ordenburgen, dan organisasi Nazi dalam institusi pendidikan lainnya akan dipermanenkan. 2. Sebuah sistem kendali terkoordinasi atas pendidikan Jerman dan sebuah program yang menguatkan atas orientasi kembali akan ditetapkan, dirancangkan secara lengkap untuk mengeliminasi Nazi dan doktrin militer serta untuk mendukung perkembangan ide politik. 3. Anda akan mengizinkan pembukaan kembali sekolah dasar (Volksschulen), sekolah menegah (Mittelschulen), dan sekolah keahlian (Berufschulen) secepat mungkin setelah personel Nazi dieliminasi. Buku teks dan kurikulum yang tidak bebas dari doktrin Nazi dan militerisme tidak akan digunakan. Control Council harus merancangkan program untuk pembukaan kembali sekolah kedua, universitas, dan institusi belajar menegah lainnya. Setelah hal-hal yang berkaitan dengan Nazi dan personelnya telah dieliminasi dan menunda perumusan program terkait Control Council, anda dapat merumuskan dan menjalankan suatu program untuk sementara di dalam zona anda dan pada keadaan tertentu akan mengizinkan pembukaan kembali institusi yang berkaitan serta departemen yang menawarkan pelatihan yang anda anggap segera bermakna dan bermanfaat bagi administrasi pemerintahan militer dan tujuan-tujuan pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 336

4. Tidak dimaksudkan bahwa pemerintah militer akan mengintervensi dalam permasalahn yang mengacu pada kontrol kepercayaan dari sekolah- sekolah Jerman atau dalam perintah agama pada sekolah Jerman kecuali dibutuhkan untuk menjamin bahwa perintah agama dan administrasi sekolah sejenis sejalan dengan peraturan-peraturan Sekutu yang akan ditetapkan berkenaan untuk menghilangkan personel dan kurikulum.782

Perihal pendidikan ini tidak banyak dibicarakan dalam Konferensi Potsdam.

Sekutu hanya bersepakat bahwa:

Pendidikan di Jerman harus dikontrol secara penuh untuk mengeliminasi doktrin Nazi dan militerisme dan untuk membuat keberhasilan pengembangan ide demokratis.783

Dalam bidang agama, kebebasan berbicara , dan media massa, kalau pada masa Nazi berkuasa, Hitler melarang adanya kebebasan memilih agama, berbicara, dan media massa seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka setelah Sekutu berhasil menguasai Jerman, dengan segera ia membebaskan semua hal tersebut. Lebih dari itu Sekutu sangat menghargai religi atau agama yang akan dianut rakyat Jerman. Dalam surat perintah kepada Jenderal Eisenhower diatur sebagai berikut.: “...... Kebebasan berbicara , penyiaran, dan pemujaan agama akan diizinkan. Konsisten pada kebutuhan militer, semua institusi religi akan dihormati...... ”784

Sama seperti pada bidang lainnya, masalah kebebasan beragama, berbicara, dan media massa juga diatur dalam Konferensi Potsdam. Dalam Konferensi Potsdam ini ditetapkan:

Menjadi kewajiban untuk menjaga keamanan militer, kebebasan berbicara, media massa, dan agama harus diizinkan, dan institusi agama harus dihargai...785

782 Ibid., hlm. 165 – 166. 783 Charles L. Mee, Jr., op. cit., hlm. 261. 784 Walter Consuelo Langsam, op. cit., hlm. 165. 785 Charles L. Mee, Jr., op. cit., hlm. 261.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 337

Demikianlah dampak Hitler yang telah mengobarkan peperangan bagi situasi di Jerman. Dengan menyerahnya Jerman ke Sekutu, maka Sekutu dan Uni Soviet berkuasa penuh. Sekutu dan Uni Soviet tidak saja menguasai bidang politik, militer, ekonomi, dan sosial tetapi lebih dari itu Jerman harus terbagi menjadi 4 zona pendudukan. Jerman yang telah hancur dalam segala bidang semakin diperlemah dengan dikuasainya oleh Sekutu.

B. Bagi Dunia

Dalam pembahasan sebelumnya telah dijelaskan secara panjang lebar tentang dampak keterlibatan Hitler dalam PD II bagi negara Jerman, maka kini akan dibahas mengenai dampak keterlibatan Hitler dalam PD II bagi dunia.

Perang yang melanda seluruh penjuru dunia akibat invasi Hitler ke Polandia tidak hanya menghancurkan perekonomian dan kehidupan rakyat Jerman sendiri tetapi juga kehancuran total bagi negara-negara lain di dunia yang ikut terlibat perang.

Dengan kalahnya poros Axis dalam PD II maka hancurlah ideologi fasis, naziisme, dan totaliter. Sehingga dari sana muncullah 2 ideologi besar di dunia yaitu demokrasi dan komunis. Dari sini dapat dilihat bahwa dampak keterlibatan

Adolf Hitler dalam PD II bagi dunia dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

Korban dan Kerugian Perang yang diderita negara di dunia serta munculnya 2 ideologi besar di dunia.

1. Korban dan Kerugian Selama PD II

Dalam perang fisik mana pun dampak yang paling tragis dan memperlihatkan kejamnya peperangan adalah jatuhnya koban perang. Begitu pun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 338

dalam PD II ini. Dampak yang paling menyakitkan hati dari kebijakan Hitler dalam PD II ini adalah korban perang yang sangat besar. PD II yang ditimbulkan oleh Hitler yang terjadi baik di Eropa maupun di Pasifik telah mengakibatkan korban luar biasa. Korban yang mati di seluruh dunia selama peperangan ini berlangsung ditaksir mencapai puluhan juta orang. 786

Bila mengacu pada Richard Ernest Dupuy dan Trevor N. Dupuy dalam

Encylopedia of Military History From 3.500 B.C. to the Present korban yang jatuh dalam PD II jauh lebih besar dibandingkan korban yang meninggal dalam

PD I baik itu militer maupun penduduk sipil. Dalam PD I jumlah korban militer mencapai 8.020.780 orang/tentara, sedangkan jumlah penduduk sipil yang meninggal mencapai 6.642.633 orang. 787 Dalam PD II jumlah korban militer mencapai 15.000.000 orang/tentara sedangkan jumlah penduduk sipil yang meninggal mencapai 26 – 34.000.000 orang. 788 Dari sini dapat dilihat bahwa bila dibandingkan dari kedua data di atas nampak bahwa korban militer dalam PD II 2 kali lebih banyak dibandingkan jumlah korban militer dalam PD I. Sedangkan jumlah korban penduduk sipil yang meninggal dalam PD II mencapai 3 kali lebih banyak dibandingkan jumlah korban penduduk sipil dalam PD I. Nampak bahwa peperangan baru ini jauh lebih dahsyat dan memakan korban lebih banyak pula.

Tak dapat dipungkiri bahwa kebijakan Hitler untuk menginvasi Polandia telah menyebabkan perang berkecambuk di seluruh penjuru dunia yang dikenal dengan nama PD II. Dari sana secara tidak langsung nampak bahwa Hitler bertanggung jawab terhadap korban yang begitu besar dalam PD II. Hitler sendiri

786 P.K. Ojong, Perang Eropa Jilid III, op. cit., hlm. 380 787 Richard Ernest Dupuy dan Trevor N. Dupuy, op. cit., hlm. 990. 788 Ibid., hlm. 1198.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 339

memang terlihat kejam dengan segala kebijakannya dalam pemerintahan atau pun dalam menjalankan politik invasinya. Hal ini dapat dilihat bagaimana ia mengeluarkan kebijakan untuk mendirikan kamp-kamp konsentrasi yang awalnya didirikan di Jerman dan digunakan untuk tempat pembunuhan massal orang-orang

Yahudi. Lama kelamaan kamp-kamp konsentrasi ini tidak saja berdiri di Jerman tetapi juga di Polandia yang terdiri dari 6 kamp pemusnahan utama, yaitu di

Auschwitz-Birkenau, Treblinka, Sobibor, Majdanek, Belzec, dan Chelmno.789

Dalam perkembangan selanjutnya kamp-kamp ini tidak hanya menangkap dan membunuhi orang-orang Yahudi tetapi juga tawanan perang Nazi khusunya orang-orang Soviet Rusia. Menurut Stephane Downing dari 5,7 juta tawanan perang Soviet Rusia hanya 2,4 juta yang selamat dari kamp konsentrasi ini.

Diperkirakan 3,3 juta orang Soviet Rusia mati sebagai akibat dari eksekusi massa, penganiayaan brutal, kelaparan yang disengaja, dan wabah penyakit. Sementara itu jumlah korban Yahudi yang dibunuh atas perintah Hitler ini mencapai lebih dari 6 juta orang jiwa.

Di samping orang-orang yang mati dalam kamp-kamp yang dibangun

Hitler atau dengan kata lain Hitler sengaja membunuh mereka semua, Hitler patut bertanggung jawab terhadap korban militer dan penduduk yang ikut tewas dalam

PD II. Sungguh suatu ironi jumlah penduduk sipil yang tidak tahu menahu dan mereka dalam posisi yang lemah justru lebih banyak yang tewas dibandingkan jumlah militer yang tewas padahal militerlah yang terlibat peperangan. Banyak diantara para korban sipil ini yang menjadi korban tak sengaja karena mereka

789 Stephane Downing, op. cit., hlm. 38.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 340

tewas tersambar peluru saat berlangsungnya tembak menembak antara pihak- pihak yang berperang. 790

Mengenai korban dalam PD II ini secara mendetail antara sumber yang satu dengan sumber yang lain mempunyai variasi sendiri-sendiri dan sangat sulit untuk menentukan mana yang paling benar. Walau begitu dapat ditarik kesimpulan yang kira-kira paling benar untuk menunjukkan korban dalam PD II ini dengan melakukan kroscek terhadap sumber-sumber yang ada. Data yang disajikan berikut ini hanya merupakan korban-korban dari negara-negara besar yang ikut berperan penting dalam PD II791. Dari kalangan militer yang tewas mencapai 15 – 25 juta orang, sementara dari kalangan penduduk sipil mencapai 26

– 34 juta orang. Dari kalangan militer di pihak Sekutu, Uni Soviet menderita korban militer paling parah yaitu sekitar 7.500.000 tentara tewas. Amerika kehilangan 292.100 tentara, Inggris kehilangan 397.762 tentara, dan Perancis kehilangan 210.671 tentara. Sementara dari pihak fasis, Jerman kehilangan

2.850.000 tentara, 1.506.000 tentara dari Jepang, dan Italia kehilangan 300.000 tentara.792 Sedangkan di pihak lainnya tercatat Cina kehilangan 500.000 tentaranya dan partisipan lainnya tercatat 1.500.000 tentara, sehingga total semuanya adalah 15.000.000 orang. 793

790 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 -1945)”, op. cit., hlm. 109. 791 Untuk melihat jumlah korban Perang Dunia II lebih lengkap tiap-tiap negara dapat dilihat pada Perkiraan Jumlah Korban Perang Dunia II, dalam situs http://id.wikipedia.org/wiki/Perkiraan_jumlah_korban_Perang_Dunia_II, 02/10/07. 792 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 109. Lihat juga Suparno, op. cit., hlm. 52 dan juga Richard Ernest Dupuy dan Trevor N. Dupuy, op. cit., hlm. 1198. Hanya saja menurut Richard Ernest Dupuy dan Trevor N. Dupuy jumlah koran militer di Italia 77.500 tentara. Hal ini sama sekali berbeda dengan Perkiraan Korban Perang Dunia II dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Perkiraan_jumlah_korban_Perang_Dunia_II, op. cit.. 793 Richard Ernest Dupuy dan Trevor N. Dupuy, op. cit., hlm. 1198.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 341

Dari kalangan penduduk sipil di pihak Sekutu, lagi-lagi Uni Soviet menderita kehilangan paling banyak yaitu berkisar antara 10 – 15.000.000 orang.

Sementara penduduk Amerika yang meninggal hanya sedikit sehingga tidak diperhitungkan794. Inggris kehilangan 65.000 orang dan Perancis kehilangan

108.000 penduduk. Sementara di pihak fasis, penduduk Jerman yang meninggal adalah 500.000 penduduk, 300.000 penduduk bagi negara Jepang, dan 40 –

100.000 penduduk bagi Italia.795 Selain itu Cina kehilangan penduduk sipil sebesar 1.000.000 penduduk, dan partisipan lainnya mencapai 14 – 17.000.000 penduduk yang di dalamnya termasuk 6.000.000 jiwa penduduk Yahudi di Jerman dan negara Eropa lainnya, serta tidak kurang 4.500.000 jiwa penduduk Polandia terenggut dalam perang ini.796 Berdasarkan pendapat Richard Ernest Dupuy dan

Trevor N. Dupuy, korban perang dalam PD II dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel Jumlah Korban Dalam Perang Dunia II797

No Negara Korban Korban Militer Penduduk Sipil 1. Amerika 292.100 Tidak diperhitungkan 2. Inggris 397.762 65.000 3. Perancis 210.671 108.000 4. Uni Soviet 7.500.000 10 – 15.000.000 5. Cina 500.000 1.000.000

794 Menurut Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945), Amerika kehilangan 600 orang penduduk. Lihat “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 -1945)”, op. cit., hlm. 109. Sedangkan menurut Wikipedia, Amerika kehilangan 11.200 penduduk. Lihat Perkiraan Jumlah Korban Perang Dunia II dalam situs http://id.wikipedia.org/wiki/Perkiraan_jumlah_korban_Perang_Dunia_II, op. cit.. 795 Richard Ernest Dupuy dan Trevor N. Dupuy, op. cit., hlm. 1198. Lihat juga “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945), op. cit., hlm. 109. Hanya saja menurut majalah “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945) jumlah korban penduduk sipil di Jepang mencapai 600.000 penduduk dan Italia 145.000 penduduk. Hal ini juga diyakini oleh data dalam Wikipedia pada Perkiraan Jumlah Korban Perang Dunia II dalam situs http://id.wikipedia.org/wiki/Perkiraan_jumlah_korban_Perang_Dunia_II, op. cit.. 796 Richard Ernest Dupuy dan Trevor N. Dupuy, op. cit., hlm. 1198. 797 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 342

6. Jerman 2.850.000 500.000 7. Italia 77.500 40 – 100.000 8. Jepang 1.506.000 300.000 9. Negara Partisipan 1.500.000 14 – 17.000.000 Lainnya Total 15.000.000 26 – 34.000.000

Dari banyaknya nyawa yang terbunuh yang diperkirakan mencapai 50 juta orang maka tidak diragukan lagi bahwa PD II yang dilancarkan Hitler merupakan konflik yang paling banyak menelan korban jiwa.798

Di samping korban perang yang sangat besar, Hitler juga bertanggung jawab atas kerusakan yang diakibatkan saat peperangan berlangsung. Dikatakan dalam majalah Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945) bahwa selain korban jiwa, PD II juga telah menyebabkan kehancuran yang luar biasa parah di sebagian besar Eropa dan Uni Soviet. Jalan kereta api, sistem air bersih, sistem sanitasi, jaringan listrik, dan berbagai infra strukutur lain hancur berantakan. Selain jutaan rumah penduduk berubah menjadi puing-puing, banyak pula pabrik pertanian, tempat niaga, dan tempat-tempat produksi ekonomi yang vital bagi negara harus hancur akibat pertempuran yang terjadi.799 Tentu saja hal ini sangat merugikan negara dan menghancurkan infra struktur negara tersebut dalam segala aspek.

Dalam majalah Nazi’s Special Forces dijelaskan bahwa akibat perbuatan

Hitler ini dari 19 juta penduduk di Jerman tidak kurang dari 2.750.000 musnah total dan 1.250.000 lainnya rusak berat. Kota-kota di negeri Jerman yang mengalami kehancuran, misalnya Hamburg kehilangan 53 persen bangunan, Koln

(Cologne) kehilangan 70 persen bangunan, Dartmund kehilangan 66 persen

798 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 109. 799 Log. cit..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 343

bangunan, Munich (Munchen) kehilangan 33 persen bangunan, Dresden kehilangan 60 persen bangunan, dan Berlin kehilangan 37 persen bangunan.

Akibat itu semua sekitar 16 juta orang Jerman menjadi pengungsi dari wilayah timur dan sekitar 4,5 juta orang lainnya terlantar di Jerman. Sarana dan prasarana banyak yang hancur dan mereka yang selamat dari peperangan harus berjuang mati-matian untuk mempertahankan hidup.800 Di samping Jerman, negara lain yang diinvasi oleh Hitler juga mengalami kehancuran yang parah pula. Hal ini seperti yang menimpa negara Uni Soviet. Selama PD II berlangsung, 28 juta warga Uni Soviet kehilangan tempat tinggal dan masih ada 60 juta pengungsi Uni

Soviet lainnya yang juga tidak mempunyai tempat tinggal. 801

Dalam bukunya Richard Ernest Dupuy dan Trevor N. Dupuy menjelaskan biaya ekonomi dan keuangan yang diderita negara-negara di dunia yang ikut terlibat dalam PD II. Bila dibandingkan antara biaya perang atau kerugian perang yang dikeluarkan dalam PD I dan PD II maka jika dijumlah total terjadi kenaikan biaya atau kerugian perang. Dalam PD I jumlah biaya yang dikeluarkan negara- negara adalah sebesar $ 281.887.000 sedangkan dalam PD II biaya yang dikeluarkan adalah sebesar $ 1.600.000.000. Dari sini dapat dilihat bahwa biaya ekonomi dan keuangan yang dikeluarkan selama PD II 5 kali lebih banyak dibandingkan biaya ekonomi dan keuangan dalam PD I.802 Berdasarkan penjelasan Richard Ernest Dupuy dan Trevor N. Dupuy kerugian biaya perang yang diderita negara-negara di dunia selama PD II bila dibuat tabel adalah:

800 “Nazi’s Special Forces”, op. cit., hlm. 109. 801 “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”, op. cit., hlm. 109. 802 Richard Ernest Dupuy dan Trevor N. Dupuy, op. cit., hlm. 990. dan hlm. 1198.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 344

Tabel Biaya Ekonomi dan Keuangan Dalam PD II803

No Negara Biaya Ekonomi dan Keuangan804 (dalam milyar) 1. Amerika 350 2. Inggris 150 3. Perancis 100 4. Uni Soviet 200 5. Cina tidak dapat diperhitungkan 6. Jerman 300 7. Italia 50 8. Jepang 100 9. Negara partisipan lainnya 350 Total 1600

2. Munculnya Dua Ideologi Besar di Dunia yang Bertentangan

Antara kurun waktu 1919 sampai dengan 1945 terdapat 3 ideologi besar di dunia khususnya di benua Eropa, yaitu: demokrasi, komunisme, dan fasisme.

Parahnya ketiga ideologi ini saling berseberangan satu dengan yang lain.

Demokrasi yang dianut oleh negara Amerika, Inggris, dan Perancis berlawanan dengan komunisme yang dianut oleh negara Uni Soviet dan juga fasisme yang dianut oleh Jerman dan Italia, begitu pun sebaliknya. Pertentangan ini semakin memuncak ketika Hitler mengobarkan peperangan di dunia dengan menyerang

Polandia. Hitler yang sangat membenci komunisme dan juga demokrasi, dengan segera membuka berbagai front pertempuran yaitu dengan menyerang ke Inggris dan Perancis di Eropa Barat, dan Uni Soviet di Eropa Timur. Hal ini tentu saja menimbulkan kebencian antara Uni Soviet (komunis) dan Inggris serta Perancis

(demokrasi) terhadap Jerman Hitler (fasis, naziisme). Sebenarnya antara negara-

803 Ibid., hlm. 1198. 804 Termasuk pengeluaran perang, harta benda/modal yang hilang dan pelayaran perdagangan yang hilang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 345

negara komunis seperti Uni Soviet dan negara demokratis seperti Amerika,

Inggris, dan Perancis saling bertentangan satu sama lain seperti yang telah dijelaskan di atas, namun demi tercapainya kemenangan total atas Jerman, maka mereka kemudian beraliansi yang nantinya dikenal dengan nama Grand Alliance.

Dengan berakhirnya peperangan yang ditandai dengan kalahnya negara- negara yang termasuk dalam poros Axis (Italia, Jermann, dan Jepang), maka denagan segera Sekutu mengeliminir segala hal yang berbau fasisme atau naziisme dan militerisme. Pembersihan unsur-unsur Nazi di Jerman telah dibahas sebelumnya dalam skipsi ini di mana hal ini diatur dalam surat perintah kepda

Jenderal Eisenhower pada bulan april 1945 dan pada Konferensi Potsdam. Melalui keduahal tersebut, Partai Nazi tidak hanya dieliminir dalam bidang politik saja tetapi pada semua bidang baik itu militer, ekonomi, dan sosial. Lebih parahnya lagi untuk memudahkan pengontrolan dan pengawasan Sekutu, Jerman dibagi menjadi 4 zona pendudukan. Sedangkan di Italia, pembersihan unsur-unsur fasisme nampak dari dokumen perjanjian damai Italia pada tanggal 10 Februari

1947 di mana diatur sebagai berikut:

Atikel no. 17. Italia di mana berdasarkan Artikel 30 dari Perjanjian Gencatan Senjata harus diambil alih dalam ukuran untuk menghancurkan organisasi Fasis di Italia, dan tidak akan diizinkan untuk penghidupan kembali di wilayah Italia seperti organisasi baik itu politik, militer, atau semi militer, tujuan mereka adalah menghalang-halangi hak demokratis masyarakat.805

Dengan keberhasilan Sekutu dan Uni Soviet dalam mengalahkan negara- negara fasis-naziisme dan mengeliminasi ideologi tersebut maka kini hanya terdapat 2 ideologi bear yaitu demokrasi yang dianut oleh Sekutu dan Komunis

805 Walter Consuelo Langsam, op. cit., hlm. 381.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 346

yang dianut oleh Uni Soviet. Kalau pada masa PD II berlangsung kedua ideologi bergabung dalam Grand Alliance, namun dengan berakhirnya peperangan melawan Hitler maka berakhir pula persekutuan besar atau Grand Alliance demokrasi Barat oleh Sekutu dengan komunis Soviet.806 Berakhirnya persekutuan ini menjadi awal kesempatan bagi Stalin untuk melakukan gerakan pengkomunisan di Eropa yang mana sering dikenal dengan nama Stalinisasi.

Dalam bukunya Sutarjo Adisusilo berpendapat bahwa PD II nampaknya telah memberikan kesempatan bagi Stalin untuk meninggalkan konsep “Socialism in

One Country-nya” dan kembali ke ajaran Marx semula tentang gerak revolusinya yang dilancarkan kaum proletar. Dalam waktu singkat mulai pertengahan bulan

September 1939 hingga sekitar 1949 tidak kurang ada 7 negara di Eropa Timur dan Tengah yang berhasil menjadi negara komunis baru dan dihapuskannya tiga negara kecil (Lithuania, Esthonia, dan Latvia) menjadi bagian integral Uni

Soviet.807 Di pihak lain Amerika dan Sekutu juga berupaya bagi penyebaran ideologi demokrasi. Hal ini dapat dilihat dari dihidupkannya ide-ide demokrasi di

Jerman. Kalau Uni Soviet bergerak di Eropa Timur dan Tengah, maka Sekutu dan

Amerika menyebarkan ideologinya di Eropa Barat. Dari sini nampak bahwa Eropa secara politis, militer, sosial-ekonomi terpecah menjadi dua: Blok Barat yang liberal demokratis dan Blok Timur yang diktatur komunis.808 Munculnya dua

806 P.K. Ojong, Perang Eropa Jilid III, op. cit., hlm. 381. 807 Sutarjo Adisusilo, Reader Sejarah Eropa Modern II: Ideologi-Ideologi Besar di Eropa (tidak diterbitkan), Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, hlm. 128. 808 Ibid., hlm. 127.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 347

kekuatan ideologi ini, maka menimbulkan peperangan baru yang dikenal dengan

Perang Dingin nantinya.809

Dari penjelasan di atas jelas bahwa peranan Hitler dalam membawa dunia ke kancah peperangan telah memunculkan dua ideologi besar ke panggung dunia.

Jika Hitler tidak menyerbu ke negara Sekutu dan Uni Soviet serta lainnya maka mungkin fasisme masih berkembang hingga saat ini. Lebih dari itu tidak ada alasan bagi negara Sekutu yang berpaham demokrasi dengan Uni Soviet yang berpaham komunis untuk menyebarkan ideologinya masing-masing ke negara lainnya sehingga perang dingin tidak akan mungkin terjadi. Walau begitu sejarah telah mencatat bahwa Hitler telah membawa dua ideologi yaitu demokrasi dan komunis untuk berkembang menjadi dua ideologi besar yang bertentangan satu sama lain yang nantinya berujung pada Perang Dingin.

809 P.K. Ojong, Perang Eropa Jilid III, op. cit., hlm. 381.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

PENUTUP

Perang Dunia II yang mulai berkobar tahun 1939 sampai pada berakhirnya tahun 1945 telah menempatkan Adolf Hitler sebagai tokoh sentral dalam peristiwa tersebut. Hal ini tidak dapat dipungkiri dari kebijakannya yang ekspansif telah membawa dunia untuk kedua kalinya masuk dalam kancah peperangan di samping kebijakan ekspansif lainnya selama PD II berlangsung.

Dari penjelasan sebelumnya dapat dikemukakan bahwa hasil hipotesis pertama yang menyatakan bahwa kalau rasa nasionalisme Hitler yang tinggi terhadap negara Jerman dan keterpurukan Jerman akibat kalah dalam PD I, maka

Hitler akan membangun kembali kejayaan negara Jerman, setelah diuji ternyata hasil penelitian sesuai dengan hipotesis. Hal ini dapat dilihat semasa kecil, Hitler sangat menyenangi pelajaran sejarah khususnya sejarah Jerman. Lebih lanjut

Hitler menyenangi segala hal yang berhubungan dengan Jerman di mana ia senang membaca buku-buku filusuf Jerman seperti Hegel, Herder, Treitschke, Fichte,

Nietzsche, dan filusuf Jerman lainnya. Semasa dewasa hidup Hitler, ia habiskan di perpustakaan dan menonton opera dan mendengarkan musik-musik komposer

Jerman seperti Bach, Beethoven, dan Mozart. Dari sana timbullah paham nasionalisme Hitler yang cenderung bersifat chauvinistik. Ia meyakini bahwa bangsa Jerman mempunyai derajat yang lebih tinggi dibandingkan bangsa-bangsa lainnya yang ia buktikan dengan kebudayaannya yang tinggi. Bagi dirinya bangsa

Jerman adalah bangsa tuan sedangkan bangsa lainnya adalah budak bagi bangsa

348 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 349

Jerman. Nasionalisme Hitler ini ia wujudkan di mana saat PD I meletus ia ikut berperang dalam Resimen ke 16 Bavaria. Ia meyakini bahwa Jerman tidak akan mungkin kalah dalam perang ini, namun yang terjadi justru sebaliknya. Lebih parahnya lagi, Jerman terpuruk dengan diikatnya Jerman oleh Sekutu melalui

Perjanjian Versailles. Setelah perang usai keadaan Jerman mengalami inflasi dalam bidang ekonomi dan instabilitas politik. Dari sana Hitler berusaha untuk membangun kembali kejayaan Jerman dengan berkecimpung dalam politik. Ia mendirikan partai Nazi sampai akhirnya ia berhasil menjadi Reich Kanzler

(Kanselir) dan Führer (Presiden). Ia mengimpikan pemerintahan Third Reich ini akan menjadi sebuah imperium yang berjaya hingga seribu tahun lamanya.

Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa kalau Hitler mengeluarkan kebijakan untuk menginvasi negara-negara Eropa lainnya dan membawa dunia dalam kancah peperangan maka ia akan berperan penting dalam PD II, setelah diuji ternyata hasil penelitian sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan. Ketika

Hitler menjadi penguasa di Jerman, ia segera merangkap dirinya sebagai Panglima

Tertinggi Komando Angkatan Perang di mana ia membawahi semua angkatan perang Jerman. Untuk mewujudkan ambisinya menjadikan Jerman sebagai bangsa penguasa (lord of the earth), Hitler mengeluarkan kebijakan untuk menginvasi negara Eropa lainnya, di mana ia memulai dengan merebut wilayah negara di sekitar Jerman seperti Rhineland, Austria, dan Cekoslowakia. Tidak hanya itu saja untuk menggalang kekuatan, Hitler juga menjalin kerja sama dengan Italia,

Jepang, Spanyol, dan Uni Soviet. Setelah ia merasa kekuatan militernya telah memadai, maka pada tahun 1939 ia melakukan invasi ke Polandia. Ini menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 350

pembuka bagi terjadinya peperangan yang menglobal. Hitler tidak saja telah menyeret Jerman ke dalam kancah peperangan tetapi juga negara-negara lainnya.

Inggris dan Perancis menyatakan perang kepada Jerman dan negara fasis lainnya yang nantinya disusul oleh Amerika. Walau begitu Hitler tidak gentar, segera ia menegeluarkan kebijakan untuk menginvasi Denmark, Norwegia, membuka Front pertempuran di barat dengan menginvasi Belanda, Belgia, Perancis, dan Inggris.

Tidak hanya itu saja ia juga mengeluarkan kebijakan untuk membuka Front Timur dengan menginvasi Uni Soviet. Dari sinilah ia mengalami kekalahan dan kehancuran akibat medan yang sulit dan bantuan dari Amerika.

Hipotesis ketiga yang menyatakan kalau terjadi perpecahan dan pemberontakan di kalangan pemerintahan dan kurangnya angkatan militer di

Jerman, maka Hitler akan kalah dalam Perang Dunia II, setelah diuji ternyata hasil penelitian sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan. Dengan adanya kekalahan berturut-turut dari serangan Jerman ke Inggris dan Uni Soviet ditambah dengan keterlibatan Amerika membuat Jerman semakin terdesak dan mengalami kekalahan seterusnya. Hal ini membuat Sekutu, Uni Soviet, dan Amerika semakin gencar melakukan serangan untuk merebut daerah-daerah yang dahulunya dikuasai Nazi sampai akhirnya melakukan serangan ke Jerman sendiri. Serangan tersebut membuat angkatan perang Jerman jauh semakin berkurang sampai akhirnya mereka hanya pasrah dan menyerah pada Sekutu pada tanggal 7 Mei

1945. Kekalahan Hitler dalam PD II ini juga diakibatkan oleh adanya pengkhianatan yang dilakukan oleh tidak hanya penentang Nazi tetapi juga oleh oang-orang kalangan Nazi sendiri. Goering dan Himmler merupakan dua orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 351

tokoh kepercayaan Hitler namun mereka mengkhianati Hitler sebab mereka melihat bahwa Hitler tidak akan mungkin dapat memenangkan pertempuran dalam PD II ini. Pengkhianatan yang dilakukan oleh Goering dan Himmler ini ini telah membuat Hitler terpukul dan hilang kepercayaannya terhadap para bawahannya. Melihat kenyataan bahwa pasukan Jerman telah terdesak di berbagai front dan Sekutu hampir menguasai Jerman seluruhnya (semakin dekat dengan gedung kanselir, tempat Hitler tinggal dalam bunker) ditambah dengan kenyataan pahit dikhianatinya Hitler oleh tokoh kepercayaannya membuat Hitler memutuskan untuk bunuh diri. Demikianlah pada akhirnya runtuhlah pemerintahan Hitler dan Jerman akhirnya menyerah pada Sekutu.

Dengan demikian dari penjelasan di atas dapat disimpulkan hasil penelitian tersebut dengan hipotesis yang dikemukakan bahwa Jerman yang mengalami keterpurukan dalam PD I oleh Hitler dibangkitkan kembali. Tidak hanya membangkitkan Jerman dalam pembangunan tetapi lebih dari itu Hitler memperluas wilayah kekuasaan negara Jerman dengan merebut wilayah negara

Eropa lainnya seperti Austria, Cekoslowakia, Perancis, Belanda, Belgia, dan lainnya. Hitler telah membawa Jerman dan dunia dalam medan pertempuran yang menggelora, yang tidak hanya berdampak bagi kejatuhan Hitler sendiri tetapi juga telah memakan korban jiwa yang lebih banyak dibandingkan perang sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku Adnil Hasnan Habib. 1944, “Perang, Militerisme, dan Kompleks Militer Industri”. Militerisme, dan Tantangan Perdamaian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. . 1997. Kapita Selekta Strategi dan Hubungan Internasional. Jakarta: Erlangga. Ankersmith, F. R. 1987. Refleksi Tentang Sejarah (terj.) Dick Hartoko. Jakarta: Gramedia. Archer, Julius. 2004. Kisah Para Diktator Biografi Politik Para Penguasa Fasis, Komunis, Despotis, Dan Tiran. Yogyakarta: Narasi. Arendt, Hannah. 1995. Asal Usul Totalitarisme Jilid III. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Arief Budiman, dkk. 1994, “Perdamaian, Perang, dan Latar Belakang Ekonominya”. Perang, Militerisme, dan Tantangan Perdamian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. . 2002. Teori Negara. Jakarta: Gramedia. Baskara T. Wardaya. 2003. “Merayu Harimau Lapar: Pakta Munich 1938 Dan Gagalnya Taktik Appeasement”. 1938: Ngablak Dan Dunia Dalam Perspektif Sejarah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Berchover, Robert F. A Behavioural Approach to Historical Analysis. New York: A Free Press Paperback. Budiono Kusumohamidjojo. 1987. Hubungan Internasional Kerangka Studi Analitis. Jakarta: Bina Cipta. Bullock, Alan. 1964. Hitler A Study In Tyranny. New York Dan Evanston: Harper Torchbooks. Dahlan Nasution. 1989. Politik Internasional: Konsep Dan Teori. Jakarta: Erlangga. Daldjoeni, Nathanael. 1991. Ras-Ras Umat Manusia (Biografi, Kulturhistoris, Sosiopolitis). Bandung: Citra Aditya Bakti. Darma Aji. 2005. Menantang Diktator Konspirasi Rahasia Anti Hitler. Jakarta: Kompas. Dimyati, Muhammad. 1952. Sejarah Perang Dunia. Jakarta: Bulan Bintang. Downing, Stephane. 2007. Benarkah Nazi Membantai Yahudi. Yogyakarta: Narasi. Dupuy, R. Ernest Dan Trevor N. Dupuy. 1987. The Encylopedia of Military History. New York: Harper And Row Publisher.

352 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 353

Ebenstain, William. 2006. Isme-Isme Yang Menguncang Dunia. Yogyakarta: Narasi. Elliot, Brendan John. 1968. Hitler And Germany. London: Longmans. . 1968. Western Europe After Hitler. London: Longmans. Erikson, Erik H.. 2001. Jati Diri, Kebudayaan, Dan Sejarah (terj.) Agus Cremers. Flores: LBAN. Gottschalk, Louis. 1969. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press. Heiden, Konrad. 1944. Der Fuehrer. Boston: Houghton Mifflin Company. Hermann, Kinder Dan Werner Hilgemann. World History Volume II: From the French Revolution to the Present. London: Penguin Books. Hitler, Adolf. 2007. Mein Kampf. Yogyakarta: Narasi. Jardine, C.C. Bayne. 1968. World War Two. London: Longmans. Kartini Kartono. 1938. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali. Kohn, Hans. 1984. Nasionalisme Arti dan Sejarahnya. Jakarta: Erlangga. Kramarz, Joachim. 2005. Stauffenberg Lelaki yang Nyaris Membunuh Hitler (terj. Dariyatno). Yogyakarta: Center for Information Analysis. Kuntowijoyo. 2001. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya. Kupper, Adam dan Jessica Kuper. 2000. Ensiklopedia Ilmu-Ilmu Sosial 2. Jakarta: Grafindo Persada. Langsam, Walter Consuelo. 1958. Historic Document of World War II. New York: D. Van Nostrand Company. Machiavelli, Nicolo. 1987. Sang Penguasa. Jakarta: Gramedia. Marwati Djoened Poesponegoro. 1980. Tokoh Dan Peristiwa Dalam Sejarah Eropa 1815 – 1945. Jakarta: Erlangga. Mee, Charles L., Jr., 1975. Meeting at Postdam. New York: M. Evans And Company. Nazir, Moh. 1985. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nuzurul Zuriah. 2006. Metodologi Sosial Dan Pendidikan Teori – Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara. Ojong, Paulus Kanisius. 2005. Perang Eropa Jilid 1. Jakarta: Kompas. . 2005. Perang Eropa Jilid III. Jakarta: Kompas. Pambudi, Agustinus. 2006. The Death of Adolf Hitler. Yogyakarta: Narasi. Poerwadarminta, W.J.S. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Purcell, Hugh. 2004. Fasisme. Yogyakarta: Resist Book. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 354

Ritter, Harry. 1986. Dictionary of Concepts in History. New York: Green Wood Press. Roper, H.R. Trevor. 1966. Hitler’s War Directives 1939 – 1945. London: Pan Book Ltd. Sartono Kartodirdjo (Penyunting). 1984. Kepemimpinan Dalam Dimensi Sosial. Jakarta: LP3ES. . 1992. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia. Save M. Dagun. 2006. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara (LPKN). Shrirer, William L. 1963. Bangkit Dan Djatuhnya Adolf Hitler (terj.) Hamid Algadrie. Djakarta: Bhratara. . 1980. The Rise And Fall of Third Reich A History of Nazi Germany. New York: A Touchstone Books. Sills, David L. (ed.). 1972. Internasional Encyclopedia of The Social Sciences. New York: The Macmillan Company and The Free Press. Snyder, Jack. 2003. Dari Pemungutan Suara Ke Pertumpahan Darah: Demokratisasi Dan Konflik Nasionalis. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. Snyder, Louis L. The Dynamics of Nationalism. New York: van Nostrand. . 1955. Dunia Dalam Abad Ke-20 (terj) Suwono Hadiatmodjo. Djakarta: Djaja Sakti. Srivanto, Fernando R.. 2007. Waffen SS Mesin Perang Nazi. Yogyakarta: Narasi. Sugiono dkk. 1985. Kamus Istilah Politik. Jakarta: Depdikbud. Suparno. 1984. Sejarah Eropa Runtuhnya Naziisme Hitler (Reader tidak diterbitkan). Yogyakarta: IKIP PGRI. Sutarjo Adisusilo. 1994. Sejarah Eropa Dari Konggres Wina Sampai Dengan Perang Dunia II. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. . 1997. Hand Out Sejarah Eropa Modern II (Reader tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. . 2003. “Jerman 1938 Di Atas Panggung Politik Eropa”. 1938: Ngablak Dan Dunia Dalam Perspektif Sejarah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Tim Ensiklopedi Nasional Indonesia. 1989. Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 7. Jakarta: Cipta Adi Pustaka. Tim Narasi. 2006. The Mass Killers of The Twentieth Century. Yogyakarta: Narasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 355

Viorst, Milton. 1967. The Great Documents of Western Civilization The Basic Sources of European History From The Rise of Christianity To Modern Times. New York: Chilton Books. Weber, Eugen. 1964. Varieties of Fascism. New Jersey: D. Van Nostrand Company Inc. Weij, P.A. van der dan K. Bertens, 2002. Filsuf-Filsuf Besar Tentang Manusia. Yogyakarta: Kanisius. Wheeler, John W. Dan Bennett. 1967. The Nemesis of Power: The Germany Army in Politics 1918 – 1945. New York: Macmillan.

Sumber Majalah J. Eko Setyo Utomo, dkk. “Memburu Mayat Fuhrer”. Gatra. No. 27. Tahun I. 20 Mei 1995. “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”. Koleksi Angkasa. XXX, Mei 2006. Maswadi Rauf. “Kekuasaan Politik Sang Penguasa Menurut Machiavelli”. Ilmu Dan Budaya. no 10. Juli 1991. Jakarta. “Nazi’s Special Forces”. Koleksi Angkasa. XXXII. Juli 2006. Sutarjo Adisusilo. “Dari Nation State ke Regional State Studi Kasus Eropa Barat Pasca PD II”. Seri Pengetahuan Dan Pengajaran Sejarah, XXVI, No 1. April 2002. Yogyakarta: Pendidikan Sejarah FKIP Dan Ilmu Sejarah, Universitas Sanata Dharma. “The Nazi’s War Machines”, Koleksi Angkasa. XXXI. Juni 2006. Widyarsono, Antonius. “Paham Negara Rasional Hegel Dalam Filsafat Hukum- nya”. Majalah Filsafat Driyarkara. XVIII. No. 3. 1991/1992. Jakarta.

Sumber Internet Adolf Hitler dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Adolf_Hitler. 22 September 2006. Harun Yahya. Di Balik Tabir Nazi: Evolusi dalam http://www.harunyahya.com/Indo/artikel/017.htm. 22 September 2006. Mein Kampf dalam http://www.hitler.org/writings/Mein_Kampf/mkv1ch01.htm. 22 September 2006. My Political Testament dalam http://www.hitler.org/writings/last_testament. 22 September 2006. Pembagian Administratif Jerman Timur dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Pembagian_Administratif_Jerman_Timur. 10 September 2007. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 356

Perkiraan Jumlah Korban Perang Dunia II dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Perkiraan_Jumlah_Korban_Perang_Dunia_II. 2 Oktober 2007.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 357

LAMPIRAN I

FOTO ADOLF HITLER

Sumber: http://www.annesdoor.com/Foto/Hitler.jpg, 17/01/08.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 358

LAMPIRAN II

GAMBAR SWASTIKA SIMBOL NAZI

Sumber: http://www.heretical.com/miscella/swastika.gif, 17/01/08. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN III SKEMA KELUARGA HITLER

STEPHAN HIEDLER = AGNES Of Walterschlag (b. 1672)

JOHANN HIEDLER = MARIA ANNA Of Walterschlag NEUGSCHWANDTER (b. 1725) Of Walterschlag

THERES LEDERMULLER ANNA MARIA GOSCHL = MARTIN HIEDLER JOHANN POLZL = (B. 1762 at Walterschlag (of Spital, circa (of Spital, circa 1751-1825) (of Spital 1760 – 1854) D. 1829 at Spital) 1752-1805)

JULIANA WALLJ MARIA ANNA JOHANN JOHANN V. EVA MARIA LAURENZ POLZL = SCHICKLGRUBER GEORG NEPOMUK = (of Spital, (of Spital, b.circa (of Gross, Wolfgers, = 1797-1831) (of Stones, 1796-1847) HIEDLER HIEDLER 1792-1973) 1788-1841) (b. 1792 at (of Spital, Spital; D. 1857 -1888) 1857)

JOHANN HIEDLER = JOHANN POLZL (of Spital, 1830-1906) (of Spital, 1838-1902)

FRANSISKA MATZELSBERGER (2) = ALOIS SCHICKLORGRUBER, leg. HITLER = KLARA POLZL (1861-1884) (b. Strones, 1837; d. Leonding 1903) (b. at Spital, 1860-d. at Linz, 1907)

ALOIS HITLER ANGELE HITLER = LEO RAUBAL (b. 1882) (b. 1883) (b. 1879-1910) GUSTAV IDA ADOLF EDMUND PAULA HITLER HITLER HITLER HITLER HITLER (1885-6) (1885-7) (1889-1945) (1894-1900) (b.1869) LEO RAUBAL GELI RAUBAL FRIEDL RAUBAL (b. 1906) (1908 - 31) (b.1910)

Sumber: Allan Bullcok, 1964, Hitler A Study In Tyranny, Harper Torchbooks, New York Dan Evanston, hlm 28-29 359 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN IV PETA PENYATUAN JERMAN

Sumber: Brian Catchpole dan Edward Barratt, 1997, The Complete Atlas of World History Vol. 3 The Modern World 1783-Present, Sharpe Reference, New York, hlm. 296 – 297.

360 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN V PETA JERMAN SETELAH PERANG DUNIA I

Sumber: Hajo Holborn, 1969, A History of Modern Germany 1840 – 1945, Alfred A. Knopf, New York, hlm. 535

361 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 362

LAMPIRAN VI

SUSUNAN PEMERINTAHAN THIRD REICH

A. CEO NAZI, KEPALA NEGARA Führer dan Reich Kanzler: Adolf Hitler Deputi : Rudolf Hess

1. Pejabat Negara · Kepala Kanselir Reich : Hans Lammers · Kepala Kanselir Partai : Martin Bormann · Kepala Kanselir Kepresidenan : Otto Meissner · Kepala Dewan Kabinet : Konstantin von Neurath · Kanselir Führer : Philip Bouhler

2. Kantor Reich · Kantor Perencanaan Program Empat Tahun : Hermann Goering · Kepala Kantor Kehutanan : Hermann Goering · Kantor Inspektur Jalan Raya · Kantor Presiden Reich Bank · Kantor Pemuda Reich · Kantor Bendahara Reich · Inspektur Jenderal Ibukota Reich · Kantor Kanselir Pergerakan

3. Kabinet dan Pejabat Partai · Menteri Luar Negeri : Joachim von Ribbentrop · Menteri Dalam Negeri : Wilhelm Frick, Heinrich Himmler · Menteri Penerangan dan Propaganda : Joseph Goebbels · Menteri Penerbangan : Hermann Goering · Menteri Keuangan : Lutz Schwerin von Krosigk · Menteri Kehakiman : Franz Schlegelberger · Menteri Ekonomi : Walther Funk · Menteri Pangan dan Pertanian : Walther Darre · Menteri Tenaga Kerja : Franz Seldte · Menteri Sains, Pendidikan, dan Instruksi Publik : Bernhard Rust · Menteri Agama : Hanns Kerrl · Menteri Transportasi : Julius Dorpmuller · Menteri Pos : Wilhelm Ohnesorge · Menteri Persenjataan dan Amunisi : Fritz Todt, Albert Speer PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 363

· Menteri Urusan Portopolio : Konstantin von Neurath, Hans Frank, Hjlmar Schacht, Arthur Seyss-Inquart · Sekretaris Negara, Urusan Pers : Otto Dietrich · Sekretaris Negara, Urusan Propaganda: Karl Hanke · Sekretaris Negara, Urusan Keolah- ragaan : Hans von Tschammer dan Osten · Kepala Urusan Kewanitaan : Gertrud Scholtz-Klink · Kepala Staff SA : Viktor Lutze

4. Otoritas Wilayah · Menteri Reich Wilayah Teritorial Timur : Alfred Rosenberg · Gubernur Polandia : Hans Frank · Protektorat Reich untuk Bohemia dan Moravia : Konstantin von Neurath § Deputi : Reinhard Heydrich · Gubernur Militer Perancis

5. Kantor Legislatif · Reichstag, Juru Bicara : Hermann Goering (dibekukan 14 Februari 1934)

B. MILITER 1. Wehrmacht – Angkatan Bersenjata Ober Kommando der Wehrmacht (OKW) – Komando Tertinggi Angkatan Bersenjata · Panglima Komando Tertinggi : Field Marshal Wilhelm Keitel · Kepala Staf Operasi : Colonel General Alfred Jodl

2. Herr – Angkatan Darat Ober Kommando der Herr (OKH) – Komando Tertinggi Angkatan Darat Komandan: · Colonel General Werner von Frisch (1935 – 1938) · Field Marshal Walther von Brauchitsch (1938 – 1941) · Führer dan Kanselir Adolf Hitler (1941 – 1945) · Field Marshal Ferdinand Schroner (1945)

3. Kriegsmarine – Angkatan Laut Ober Kommando der Kriegsmarine (OKM) – Komando Tertinggi Angkatan Laut Komandan: · Grand Admiral Erich Raeder (1928 – 1943) · Grand Admiral Karl Doenitz (1943 – 1945) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 364

· Grand Admiral Hans Georg von Friedeburg (1945) 4. Luftwaffe – Angkatan Udara Ober Kommando der Luftwaffe (OKL) – Komando Tertinggi Angkatan Udara Komandan: · Reich Marshal Hermann Goering ( - 1945) · Reich Marshal Robert Ritter von Greim (1945)

5. Abwehr – Intelijen Militer · Rear Admiral Konrad Patzig (1932 – 1945) · Vice Admiral Wilhelm Canaris (1935 – 1944)

C. ORGANISASI PARA MILITER · Sturmabteilung (SA) · Schutzstaffel (SS), Kepala : Heinrich Himmler § Allgemeine SS § Waffen SS § Germanische SS · Deutscher Volksstrum · Nationalsozialistisches Kraftfahrerkorps (NSKK) · Nationalsozialistisches Fliegerkorps (NSFK)

Sumber: “Kedigdayaan Nazi Jerman (1933 – 1945)”. Koleksi Angkasa. XXX, Mei 2006, hlm. 28 – 29. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN VII PETA KEKUASAAN HITLER

Sumber: Hajo Holborn, 1969, A History of Modern Germany 1840 – 1945, Alfred A. Knopf, New York, hlm. 802 – 803.

365 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 366

LAMPIRAN VIII

GAMBAR SKEMA PENGAMANAN HITLER DI ACARA TERBUKA

Sumber: Darma Aji, 2005, Menantang Diktator Konspirasi Rahasia Anti Hitler, Kompas, Jakarta, hlm. 74.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 367

LAMPIRAN IX

SKEMA PENGEBOMAN HITLER OLEH STAUFENBERG 20 JULI 1944

Sumber: Darma Aji, 2005, Menantang Diktator Konspirasi Rahasia Anti Hitler, Kompas, Jakarta, hlm. 143. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 368

LAMPIRAN X

PETA JERMAN SETELAH PERANG DUNIA II

Sumber: Charles l. Mee, Jr., 1975, Meeting at Postdam, M. Evans & Company, New York. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN XI

PETA JERMAN SETELAH PERANG DUNIA II

Sumber: Hajo Holborn, 1969, A History of Modern Germany 1840 – 1945, Alfred A. Knopf, New York, hlm. 817.

369 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 371

LAMPIRAN XIII

PETA BERLIN PADA TAHUN 1945

Sumber: Charles l. Mee, Jr., 1975, Meeting at Postdam, M. Evans & Company, New York. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SILABUS BERBASIS KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN

Mata Pelajaran : Sejarah Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XII IPS/Semester 2 Tahun Pelajaran : 2007/2008 Standar Kompetensi : 3. Menganalisis perkembangan sejarah dunia sejak Perang Dunia II sampai dengan perkembangan mutakhir. Kompe- Materi Pokok Pengalaman Indikator Penilaian Alokasi Media/ Sumber tensi Belajar Waktu Bahan Jenis Bentuk Contoh Dasar Tagihan Tagihan Tagihan 3.1 Meng- A. Latar · Siswa Menjelas- Non Tes ® Lapo- 1. Siswa 2 x 45 ® View- ® Adolf analisis Belakang mampu kan latar ran menyerah- menit er/ Hitler.2007. perkem- Adolf Hitler menjelaskan belakang hasil kan laporan OHP Mein bangan Membangun riwayat hidup Adolf diskusi hasil diskusi ® Foto- Kampf. sejarah Kembali Adolf Hitler Hitler (untuk tentang foto Yogyakarta dunia Kejayaan sampai ia memba- siswa) faktor-faktor ® Peta : Narasi. dan Jerman menjadi ngun menjadi latar ® William L. posisi 1. Latar bela- Führer. kembali belakang Shirer. Indone- kang · Siswa kejayaan Adolf Hitler 1963. sia di sosial mampu Jerman. membangun Bangkit dan tengah budaya mengidenti- kembali Djatuhnja peruba- 2. Latar bela- fikasi sikap- kejayaan Adolf han kang sikap Jerman Hitler. politik geografi nasionalisme Djakarta: dan 3. Latar bela- Hitler. ® Lem- 2. Lihat lembar Bhratara. ekonomi kang bar observasi ® Allan

372 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

interna- ekonomi · Siswa penga (RPP) Bullock. sional 4. Latar bela- mampu matan/ 1964. setelah kang menjelaskan obser- Hitler A Perang politik. situasi vasi Study In Dunia II Jerman pasca (untuk Tyranny. sampai PD I dalam guru) New York dengan segala dan berakhir bidang. Evanston: nya Harper Perang Torchbooks Dingin. B. Peranan · Siswa Menjelas- Non Tes ® Lapo- 3. Siswa Adolf Hitler mampu kan ran menyerah- dalam menyebutkan peranan hasil kan laporan ® H.R. Trevor Perang faktor-faktor Adolf diskusi hasil diskusi Roper. Dunia II penyebab Hitler (untuk tentang 1966. 1. Kebijakan berkobarnya dalam siswa) faktor-faktor Hitler’s -kebijakan PD II. Perang penyebab War Hitler · Siswa Dunia II. berkobar PD Directives yang menjelaskan II dan 1939 – menjurus segala peranan 1945. pada PD kebijakan Adolf Hitler London: II. Hitler dalam dalam PD II Pan Book 2. Peranan- PD II. yang Ltd. nya · Siswa dilengkapi ® William L. sebagai mampu dengan peta Shirer. tokoh membaca dan kekuatan 1980. The pelopor menjelaskan masing- Rise And pecahnya peta kekuatan masing Fall of

373 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PD II. Axis dan pihak selama Third Reich 3. Kebijakan Aliansi PD II A History -kebijakan selama PD II. of Nazi Hitler ® Lem- 4. Lihat lembar Germany. selama PD bar observasi New York: II penga (RPP) A berkobar. matan/ Touchstone obser- Books. vasi ® C.C. Bayne (untuk Jardine. guru) 1968. World War Two. London: C. Dampak · Siswa Menjelas- Non Tes ® Lapo- 5. Siswa Longmans. keterlibatan mampu kan ran menyerah- ® P.K. Ojong. Adolf Hitler menjelaskan dampak hasil kan laporan 2005. dalam dampak dari keterliba- diskusi hasil diskusi Perang Perang keterlibatan tan Adolf (untuk tentang Eropa Jilid Dunia II Hitler dalam Hitler siswa) dampak I. Jakarta: 1. Bagi Perang Dunia dalam yang muncul Kompas. Jerman II bagi Perang akibat 2. Bagi Jerman. Dunia II. keterlibatan Dunia · Siswa Hitler dalam ® Walter mampu Perang Consuelo menjelaskan Dunia II Langsam. dampak dari bagi Jerman 1958. keterlibatan pada Historic

374 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Hitler dalam khususnya Document Perang Dunia dan dunia of World II bagi dunia. pada War II. umumnya New York: D Van ® Lem- 6. Lihat lembar Nostrand bar observasi Company. penga (RPP) ® B.J. Elliot. matan/ 1968. obser- Western vasi Europe (untuk After guru) Hitler. London: Longmans. ® P.K. Ojong. Kesimpulan: 2005. 1. Pelajaran · Siswa dapat Menjelas- Tes Lisan 1. Jelaskan Perang penting yang menjelaskan kan manfaat Eropa Jilid bisa diambil nilai-nilai pelajaran yang dapat III. Jakarta: dari peranan penting yang atau nilai- anda ambil Kompas. Adolf Hitler dapat diambil nilai apa dari pepera- ® R. Ernest dalam PD II siswa dari yang ngan Dupuy dan dan akibat peranan dapat khususnya Trevor N. perang Adolf Hitler diambil dalam PD II Dupuy. khususnya PD dalam Perang oleh siswa ini! 1987. The II. Dunia II dan dari Encylope- akibat peranan dia of

375 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

perang. Adolf Military Hitler History. dalam New York: Perang Harper And Dunia II Row dan akibat Publisher. perang khususnya PD II.

2. Hubungan · Siswa dapat Mencari Tes Lisan 2. Berilah perang antar mencari dan dan contoh suku, perang menjelaskan menjelas- peperangan Amerika-Irak, hubungan kan atau konflik perang Israel- antara hubungan yang terjadi Palestina dan perang- kebijakan saat ini dan perang lainnya perang yang Hitler hubungkan saat ini terjadi saat dalam PD dengan dengan ini di II dengan kebijakan kebijakan Indonesia kehidupan Hitler dalam Hitler dalam atau pun di di PD II! PD II. dunia dengan Indonesia kebijakan dan dunia Hitler dalam saat ini. PD II.

3. Contoh-contoh · Siswa dapat Tes Lisan 3. Berilah segala watak mencari contoh

376 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan contoh- orang-orang kepribadian contoh atau tokoh- serta “Hitler” saat tokoh yang kebijakan ini baik di anda kenal Hitler dengan Indonesia yang tokoh atau atau dunia. memiliki orang saat ini. kebijakan seperti Hitler!

Yoyakarta, Februari 2008

Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R. Fransindhu Njoo

377 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 378

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Sejarah Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : XII IPS/Semester 2 Tahun Pelajaran : 2007/2008 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

I Standar Kompetensi Menganalisis perkembangan sejarah dunia sejak Perang Dunia II sampai dengan perkembangan mutakhir.

II Kompetensi Dasar Menganalisis perkembangan mutakhir sejarah dunia dan posisi Indonesia di tengah perubahan politik dan ekonomi internasional setelah Perang Dunia II sampai dengan berahirnya Perang Dingin.

III Materi Pokok A. Latar Belakang Adolf Hitler membangun kembali kejayaan Jerman. B. Peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II. C. Dampak Keterlibatan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II.

IV Indikator 1. Menjelaskan latar belakang Adolf Hitler membangun kembali kejayaan Jerman. 2. Menjelaskan peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II. 3. Menjelaskan dampak keterlibatan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II. 4. Mereflesikan dan mengaplikasikan peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II dengan kehidupan sekarang ini.

V Pengalaman Belajar 1. Siswa mampu menjelaskan riwayat hidup Adolf Hitler sampai ia menjadi Führer. 2. Siswa mampu mengidenti-fikasi sikap-sikap nasionalisme Hitler. 3. Siswa mampu menjelaskan situasi Jerman pasca PD I dalam segala bidang. 4. Siswa mampu menyebutkan faktor-faktor penyebab berkobarnya PD II. 5. Siswa menjelaskan segala kebijakan Hitler dalam PD II. 6. Siswa mampu membaca dan menjelaskan peta kekuatan Axis dan Aliansi selama PD II. 7. Siswa mampu menjelaskan dampak dari keterlibatan Hitler dalam Perang Dunia II bagi Jerman dan dunia. 8. Siswa mampu mengambil nilai-nilai penting dan mengaplikasikan peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II dengan kehidupan sekarang ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 379

VI Langkah-Langkah Pembelajaran A. Pendahuluan (Apersepsi) (10 menit) · Guru mengecek kembali materi ajar minggu lalu dengan tanya jawab kepada siswa. · Guru menjelaskan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan dibahas hari ini dan dihubungkan dengan materi ajar sebelumnya. B. Kegiatan Inti (75 menit) 1. a. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok di mana setiap kelompok terdiri dari 5 siswa yang mana setipa kelompok harus membentuk ketua dan sekretaris. b. Setiap kelompok diberi tugas yang sama yaitu membahas permasalahan-permasalahan berikut ini: 1. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi Adolf Hitler membangun kembali kejayaan Jerman! 2. Jelaskan apa yang menyebabkan PD II berkobar dan bagaimana peranan Adolf Hitler dalam PD II! Lengkapi penjelasanmu dengan peta kekuatan masing-masing pihak selama PD II! 3. Jelaskan dampak yang muncul akibat keterlibatan Hitler dalam Perang Dunia II bagi Jerman pada khususnya dan dunia pada umumnya! 2. Setiap kelompok mendiskusikan masalah tersebut selama 30 menit. 3. Setelah 30 menit guru menunjuk perwakilan kelompok (2–3 kelompok) untuk mempresentasikan hasil laporannya. 4. Presentasi dalam Pleno + tanya jawab selama 30 menit. 5. Guru mengajak siswa untuk mencari nilai-nilai penting yang dapat diambil manfaatnya oleh siswa dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari selama 5 menit. 6. Guru memberi penjelasan tentang materi ajar yaitu Peranan Adolf Hitler dalam Perang Dunia II untuk melengkapi bahan siswa selama 10 menit. C. Penutup (5 menit) · Guru menyimpulkan isi materi yan dibahas secara keseluruhan. · Guru memberi tugas untuk menyusun laporan yang lebih baik (revisi) dari hasil diskusi mereka hari ini. · Guru menginformasikan materi ajar untuk pertemuan berikutnya.

VIII Metode Belajar Ø Ceramah Ø Diskusi Ø Tanya Jawab Ø Presentasi

IX Media dan Sumber Belajar A. Media Viewer/OHP, foto-foto, dan peta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 380

B. Sumber Belajar · Bullock, Allan. 1964. Hitler A Study In Tyranny. New York dan Evanston: Harper Torchbooks. · Dupuy, R. Ernest dan Trevor N. Dupuy. 1987. The Encylopedia of Military History. New York: Harper And Row Publisher. · Elliot, Brendan John. 1968. Western Europe After Hitler. London: Longmans. · Hitler, Adolf. 2007. Mein Kampf. Yogyakarta: Narasi. · Jardine, C.C. Bayne. 1968. World War Two. London Longmans. · Langsam, Walter Consuelo. 1958. Historic Document of World War II. New York: D. Van Nostrand Company. · Ojong, Paulus Kanisius. 2005. Perang Eropa Jilid I. Jakarta: Kompas. · . 2005. Perang Eropa Jilid III. Jakarta: Kompas. · Roper, H.R. Trevor. 1966. Hitler’s War Directives 1939 – 1945. London: Pan Book Ltd. · Shirer, William L. 1963. Bangkit Dan Djatuhnja Adolf Hitler (terj.) Hamid Algadrie. Djakarta: Bhratara. · . 1966. The Rise And Fall Of Third Reich A History of Nazi Germany. New York: A Touchstone Books.

IX Penilaian 1. Penilaian Proses Belajar Alat penilaian: Lembar observasi Bentuk: Format penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kegiatan -

yang

diamati

Hasil Jawab Orientasi

Presentasi Tanggung Pengajuan Pertanyaan Tanggapan Pertanyaan Kerja Sama Keterangan Jumlah Skor Mengemuka Nama kan Pendapat Skala Nilai 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Keterangan skala nilai 4 = Sangat Baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

2. Penilaian Hasil Belajar a. Alat penilaian : Non Tes Bentuk penilaian : Laporan Hasil Diskusi Butir-butir pertanyaan diskusi

381 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang menjadi latar belakang Adolf Hitler membangun kembali kejayaan Jerman! 2. Jelaskan apa yang menyebabkan PD II berkobar dan bagaimana peranan Adolf Hitler dalam PD II! Lengkapi penjelasanmu dengan peta kekuatan masing-masing pihak selama PD II! 3. Jelaskan dampak yang muncul akibat keterlibatan Hitler dalam Perang Dunia II bagi Jerman pada khususnya dan dunia pada umumnya!

b. Alat penilaian : Tes Uraian Bentuk penilaian : Tertulis Butir-butir soal 1. Jelaskan kemeresoton Jerman pasca PD I ! 2. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan Adolf Hitler membangun kembali kejayaan Jerman ! 3. Jelaskan kebijakan-kebijakan Hitler selama PD II berkobar ! 4. Dampak apa yang muncul dari keterlibatan Adolf Hitler dalam PD II ini bagi Jerman dan dunia ? 5. Nilai-nilai apa yang dapat anda ambil dari peranan Adolf Hitler dalam PD II ini bagi hidup anda ?

Yogyakarta, Februari 2008

Mengetahui Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

Drs. Sutarjo adisusilo, J.R. Fransindhu Njoo

382