JENIS DAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON SERTA PERIFITON EPILITIK DI PERAIRAN SUNGAI KAMPAR KANAN KELURAHAN AIR TIRIS KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR PROVINSI

By Syafri Warti 1), Nur El Fajri 2), Adriman 3) [email protected]

ABSTRACT

Kampar Kanan River has strong current and rocky substrate and it may affect the type and abundance of phytoplankton and ephylitic periphyton. To understand the type and abundance those organisms, a study has been conducted in February to March 2017. Parameter measured were types and abundance the phytoplankton and ephylitic periphyton, temperature, brightness, current, depth, pH, DO, free CO2, nitrate and phosphate. Samplings were conducted 3 times, once/ week, in 3 stations. Results shown that there were 38 phytoplankton species present, namely Bacillariophyceae (16 species), Chloropyhceae (14 species) , Cyanophyceae (4 species) , Euglenophyceae (2 species), Chrysophyceae and Dinophyceae (1 species). The average of phytoplankton abundance was around 2,023 to 2,252 cells/L. the H’ was 4.465 to 4.624; C was 0.071 to 0.115 and E was 0.765 to 0.840. Results shown that there were 45 the ephylitic periphyton species present, namely Bacillariophyceae (23 species), Chlorophyceae (18 species), Cyanophyceae (3 species), and Xantophyceae (1 species). The average the ephylitic periphyton abundance was 5,322 to 8,479 cells/ cm2. The H’ was 3.725 to 4.469; C was 0.071 to 0.115 and E was 0.765 to 0.840. Based on the abundance of phytoplankton and ephylitic periphyton, the Kampar River in the Air Tiris Village is classified as moderate fertility rate.

Keywords: Phytoplankton, ephylitic periphyton, Air Tiris Village Kampar River, Water Quality

1 Student of the Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University 2 Lecture of the Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University PENDAHULUAN aktivitas masyarakat yang berada di sekitarnya. Adapun kegiatan yang Secara ekologis Sungai dilakukan di sekitar dan sepanjang Kampar Kanan yang melewati aliran sungai terutama di bagian hulu Kelurahan Air Tiris Kecamatan seperti perkebunan karet, aktivitas Kampar Kabupaten Kampar pasar, budidaya keramba, merupakan habitat dari berbagai permukiman penduduk, organisme perairan baik tingkat penambangan pasir secara temporer rendah maupun tingkat tinggi. dan Mandi Cuci Kakus (MCK). Sungai ini adalah salah satu daerah Kegiatan masyarakat di sekitar dan aliran Sungai Kampar dan sepanjang aliran sungai tentunya mempunyai peranan yang sangat akan mempengaruhi organisme yang besar untuk mendukung semua ada di sungai tersebut seperti fitoplankton dan perifiton serta Sampel fitoplankton diambil kualitas air sungai. pada pukul 09:00-15:00 WIB Berbagai kegiatan manusia di sebanyak tiga kali, dengan interval sekitar Sungai Kampar Kanan waktu sampling selama dua minggu. Kelurahan Air Tiris diduga dapat Pengambilan sampel fitoplankton mempengaruhi fitoplankton dan dilakukan di bagian kiri dan kanan perifiton yang ada di sungai tersebut, sungai pada permukaan air dengan padahal fitoplankton dan perifiton cara menyaring air menggunakan dapat dijadikan sebagai indikator ember sebanyak 100 liter penduga kondisi perairan. Dilihat menggunakan plankton net No.25, dari dasar Sungai Kampar Kanan kemudian sampel air yang tersaring Kelurahan Air Tiris yang memiliki dimasukkan ke dalam botol sampel substrat berpasir dan berbatu serta yang berukuran 125 mL dan arus sungai yang cukup kuat dan diawetkan menggunakan Lugol 1 % mengingat pentingnya keberadaan lebih kurang 3-4 tetes. Setiap botol sungai bagi masyarakat di sekitar sampel diberi label sesuai dengan daerah aliran sungai, maka peneliti stasiun yang diamati dan tanggal tertarik untuk melakukan penelitian pengamatan. Sampel perifiton tentang jenis dan kelimpahan diambil pada dua titik di setiap fitoplankton serta perifiton epilitik di stasiun sebagaimana pengambilan Sungai Kampar Kanan Kelurahan sampel fitoplankton. Perifiton yang Air Tiris Kecamatan Kampar diambil adalah yang menempel pada Kabupaten Kampar Provinsi Riau. substrat batu yang permukaannya METODE PENELITIAN kasar dan terendam ± 10-30 cm dari Penelitian ini dilaksanakan permukaan air pada masing-masing pada bulan Februari-Maret 2017 di stasiun. Substrat batu yang diambil Sungai Kampar Kanan Kelurahan sebanyak 10 buah dan diambil secara Air Tiris Kecamatan Kampar acak pada setiap stasiun yaitu pada Kabupaten Kampar Provinsi Riau. bagian kiri dan kanan sungai. Analisis sampel fitoplankton dan Substrat batu diangkat ke permukaan perifiton dilakukan di Laboratorium menggunakan tangan, kemudian Ekologi Manajemen Lingkungan dan dilakukan pengerikan sambil di Perairan Fakultas Perikanan dan semprot dengan akuades Kelautan Universitas Riau menggunakan sikat gigi yang halus . Stasiun ditetapkan dengan luasan 5x5 cm2. Seluruh hasil berdasarkan kriteria berikut: kerikan tersebut dimasukkan ke St I : Berada pada kawasan dalam gelas ukur sebanyak 10 ml terbuka dengan vegetasi kemudian dimasukkan ke dalam berbagai jenis pohon di tepi botol sampel yang telah diberi 40 ml sungai dan penambangan akuades dan selanjutnya diawetkan pasir dalam skala kecil. dengan lugol 1 % ± 2-3 tetes sampai St II : Berada pada kawasan berwarna kuning tua. pemukiman masyarakat, Pengamatan sampel keramba keramba ikan dan fitoplankton dan perifiton dilakukan aktivitas pasar. di bawah mikroskop binokuler St III : Berada pada kawasan menggunakan objek glass dengan perkebunan dan setelah luasan cover glass 22x22 mm2 dan budidaya keramba ikan. menggunakan pembesaran 10 x 40 dengan metode sapuan sebanyak 5 Keterangan : sapuan. Sebelum pengamatan botol H´= Indeks keanekaragaman jenis sampel diaduk terlebih dahulu agar S = Banyaknya jenis air sampel tercampur dan tidak ada N = Jumlah total individu yang mengendap. ni = Jumlah individu dalam setiap Kelimpahan fitoplankton spesies dapat dihitung berdasarkan metode yang digunakan oleh APHA, 1989 Indeks dominansi Simpon yaitu : (Odum, 1993) sebagai berikut : X 1 s N = Z x x 2 Y V C  ( pi ) Keterangan: i1 N= Jumlah total plankton (sel/L) dimana Z = Jumlah individu ditemukan (sel) X= Volume air yang tersaring (125 mL) Keterangan : Y= Volume 1 tetes pipet (0,06 mL) C = Indeks dominansi V= Volume air yang disaring (100 L) ni = Kelimpahan spesies ke-i N = Jumlah total individu seluruh Kelimpahan perifiton spesies dihitung berdasarkan Inverted Microscope Method Counts (APHA, Rumus indeks keseragaman 1989). Rumus yang digunakan (Brower dan Zar dalam Muharram, adalah : 2006) dinyatakan sebagai berikut. N = E = Keterangan : 2 N =Jumlah perifiton (sel/cm ) H maks = Log S N =Jumlah sel perifiton ´ 2

At=Luasan cover glass Keterangan : Vt=Volume konsentrat pada E = Indeks keseragaman botol sampel (50mL) = Indeks keanekaragaman Ac=Luasan pengamatan H’ 2 H’maks = Nilai keanekaragaman (22x22 mm ) maksimum Vs=Volume pada cover glass S = Jumlah genus As=Luas substrat yang 2 dikerik (5x5 cm ) HASIL DAN PEMBAHASAN

Indeks keanekaragaman jenis Fitoplankton yang ditemukan menurut Shannon-Wiener (dalam adalah 38 jenis terdiri dari 6 kelas Odum, 1993) yaitu: yaitu Bacillariophyceae (16 jenis), s Chlorophyceae (14 jenis), H'  pi log 2 pi Cyanophyceae (4 jenis), i1 Euglenophyceae (2 jenis), Chrysophyceae (1 jenis), dan dimana Dinophyceae (1 jenis) (Tabel 1).

Tabel 1. Jenis Fitoplankton Kelimpahan fitoplankton Bacillariophyceae yang ditemukan selama penelitian di 1 Achanathes sp. perairan Sungai Kampar Kanan 2 Asterionella sp. Kelurahan Air Tiris berkisar 2.023- 3 Cymbella sp. 2.252 sel/L (Gambar 1). 4 Ephitemia sp. 2.252 5 Eunotia sp. 2.300 2.167 6 Frustalia sp. 2.200 7 Ghomponema sp. 2.100 2.023 8 Melosira sp. 2.000

9 Navicula sp. Kelimpahan 10 Neidium sp. 1.900 11 Nitzchia sp. (sel/L) Fitoplankton I II III Stasiun 12 Pinnularia sp. 13 Pleurosigma sp. Gambar 1. Rerata Kelimpahan 14 Surirella sp. Fitoplankton 15 Synedra flugens Berdasarkan nilai kelimpahan 16 Tabellaria sp. fitoplankton (2.023-2.252 sel/L) Chlorophyceae yang didapat selama pengamatan 17 Ankistrodesmus falcatus perairan Sungai Kampar Kelurahan 18 Closterium moniliferum Air Tiris secara umum tergolong 19 Coelastrum spaerium pada kesuburan relatif sedang. Hal 20 Cosmarium margiritatum ini sesuai dengan pendapat Goldman 21 Euastrum sp. dan Home dalam Asni (2015) bahwa 22 Kirchneriella lunaris perairan yang tingkat kesuburan 23 Micrasterias sp. rendah mempunyai kelimpahan 2 24 Pediastrum duplex plankton kurang dari 10 sel/L, 25 Scenedesmus arcuatus perairan yang tingkat kesuburannya 2 26 Scenedesmus denticulatus sedang mempunyai kelimpahan 10 – 4 27 Scenedesmus quadriqauda 10 sel/L dan perairan yang tingkat 28 Staurastrum sp. kesuburannya tinggi mempunyai 2 7 29 Stigeoclonium lumbricum kelimpahan 10 –10 sel/L. 30 Tetraedron gracile Indeks Keanekaragaman jenis Cyanophyceae (H’), indeks dominansi (C) dan 31 Oscillatoria sp. indeks keseragaman (E) fitoplankton 32 Lyngbia sp. di perairan Sungai Kampar Kanan 33 Spirulina platensis Kelurahan Air Tiris (Tabel 2). 34 Spirulina princeps Tabel 2. Nilai Rerata Indeks (H’), Euglenophyceae (C) dan (E) Fitoplankton 35 Euglna oxyuris No Stasiun (H’) (C) (E) 36 Phacus sp. 1 I 4,465 0,056 0,910 Crysophyceae 2 II 4,624 0,052 0,917 37 Dinobryon sertuiaris 3 III 4,596 0,052 0,919 Dinophyceae Sumber : Data Primer 38 Perinidium sp. Jenis perifiton epilitik yang Jumlah ditemukan sebanyak 45 jenis yang terdiri dari 4 kelas, yaitu: Bacillariophyceae (23 jenis), Chlorophyceae (18 jenis), Cyanophyceae Cyanophyceae (3 jenis), dan 42 Crococcocus sp. Xantophyceae (1 jenis) (Tabel 3). 43 Lyngbya sp. 44 Oscillatoria sp. Tabel 3. Jenis Perifiton Epilitik Xantophyceae Bacillariophyceae 45 Tribonema sp. 1 Achnanthes sp. Jumlah 2 Amphora sp. Berdasarkan Tabel 3 terlihat 3 Asterionella sp. bahwa jenis perifiton epilitik yang 4 Craticula sp. banyak ditemukan adalah kelas 5 Cymbella sp. Bacillariophyceae. Tingginya jumlah 6 Ephitemia sp. jenis dari kelas Bacillariophyceae 7 Eunotia sp. disebabkan karena umumnya jenis 8 Fragilaria sp. dari kelas ini merupakan diatom dan 9 Frustalia sp. memiliki silikat atau lendir 10 Gomphonema sp. pelindung sehingga mampu bertahan 11 Gyrosigma sp. hidup lebih baik dari jenis kelas 12 Isthmia sp. lainnya. 13 Navicula sp. Kelimpahan perifiton epilitik 14 Neidium sp. yang ditemukan selama penelitian di 15 Nitzschia sp. perairan Sungai Kampar Kanan 16 Pinnularia sp. Kelurahan Air Tiris berkisar 5.322- 17 Pleurosygma sp. 8.479 sel/cm2 (Gambar 2). 18 Rhoicosphenia curvata ) )

2 10.000 8.479 19 Stauroneis sp. 8.000 6.666 20 Surirella sp. 5.322 21 Synedra flugens 6.000 22 Tabellaria sp 4.000

23 Trachyneis sp Kelimpahan 2.000

Chlorophyceae (sel/cm Perifiton 0.000 24 Ankistrodesmus Falcatus I II III Stasiun 25 Cladophora sp 26 Closterium sp Gambar 2. Rerata Kelimpahan 27 Closterium Ahrenbergii Perifiton Epilitik 28 Cosmarium sp Berdasarkan Gambar 2 29 Euastrum sp terlihat bahwa kelimpahan perifiton 30 Quadrigula sp. epilitik tertinggi terdapat pada 31 Mougheotia sp. stasiun 2 dan terendah pada stasiun 32 Planktonema sp. 1. Tingginya kelimpahan perifiton 33 Scenedesmus ecornis pada stasiun 2 diduga karena tingkat 34 Scenedesmus quadricauda kecerahan dan kedalaman pada 35 Scenedesmus sp. stasiun ini lebih tinggi dibandingkan 36 Spondylosium sp. stasiun lain, sehingga perifiton lebih 37 Staurastrum sp. mudah untuk berfotosintesis. 38 Sticoccocus sp. Rendahnya kelimpahan perifiton 39 Stigeoclonium lubricum epilitik pada stasiun 1 diduga karena 40 Tetraedron triangulare kedalamannya lebih rendah dan 41 Ulothrix kecepatan arus lebih tinggi dibandingkan stasiun lain, sehingga 18 Pleurosygma sp. + + perifiton dapat menempel dengan 19 Rhoicosphenia - + baik. Barus (2014) bahwa kecepatan curvata arus merupakan faktor penting bagi 20 Stauroneis sp. - + organisme perifiton, dimana makin 21 Surirella sp. + + tinggi kecepatan arus maka semakin 22 Synedra flugens + + cepat organisme perifiton terlepas 23 Tabellaria sp. + + dari substratnya sehingga 24 Trachyneis sp. - + mempengaruhi kelimpahan dan Kelas Chlorophyceae distribusi dari perifiton tersebut. 25 Ankistrodesmus + + Indeks Keanekaragaman jenis falcatus (H’), indeks dominansi (C) dan 26 Cladophora sp. - + indeks keseragaman (E) perifiton 28 Closterium sp. - + epilitik di perairan Sungai Kampar 29 C. ahrenbergii - + Kanan Desa Air Tiris (Tabel 4). 30 C.moniliferum + - Tabel 4. Nilai Rerata (H’), (C) dan 31 Coelastrum + - (E) Perifiton Epilitik spaerium No Stasiun (H’) (C) (E) 32 Cosmarium + - 1 I 3,725 0,115 0,765 margiritatum 2 II 4,469 0,071 0,840 33 Cosmarium sp. - + 3 III 4,097 0,085 0,812 34 Euastrum sp. + + Sumber : Data Primer 35 Kirchneriella + - Jenis fitoplankton serta lunaris perifiton epilitik berdasarkan sifat 36 Micrasterias sp. + - hidupnya (Tabel 5). 37 Mougheotia sp. - + Tabel 5. Jenis Fitoplankton serta 38 Pediastrum + - Perifiton Berdasarkan duplex Sifat Hidupnya 39 Planktonema sp. - + No Nama Spesies Fito Peri 40 Quadrigula sp. - Kelas Bacillariophyceae 41 Scenedesmus + - 1 Achnanthes sp. + + arcuatus 2 Amphora sp. - + 42 S.denticulatus + - 3 Asterionella sp. + + 43 S, ecornis - + 4 Craticula sp. - + 44 S. quadricauda + + 5 Cymbella sp. + + 45 Scenedesmus sp. - + 6 Ephitemia sp. + + 46 Spondylosium - + 7 Eunotia sp. + + sp. 8 Fragilaria sp. - + 47 Staurastrum sp. + + 9 Frustalia sp. + + 48 Sticoccocus sp - + 10 Gomphonema + + 49 Stigeoclonium + + sp. lubricum 11 Gyrosigma sp. - + 50 Tetraedron - + 12 Melosira sp. + - triangulare 13 Isthmia sp. - + 51 T. gracile + - 14 Navicula sp. + + 52 Ulothrix - + 15 Neidium sp. + + Kelas Cyanophyceae 16 Nitzschia sp. + + 53 Crococcocus sp. - + 17 Pinnularia sp. + + 54 Lyngbya sp. + + 55 Oscillatoria sp. + + 61 Dinobryon + - 56 Spirulina + - sertuiaris platensis Kelas Dinophyceae 57 S. princeps + - 62 Perinidium + - Kelas Xantophyceae cinctum 58 Tribonema sp. - + Hasil pengukuran parameter Kelas Euglenophyceae kualitas air yang dilakukan selama 59 Euglna oxyuris + - penelitian di perairan Sungai Kampar 60 Phacus sp. + - Kanan Kelurahan Air Tiris (Tabel 6). Kelas Chrysophyceae

Tabel 6. Nilai Rerata Parameter Kualitas Air Stasiun Baku Mutu No Parameter Satuan I II III Fisika 1 Suhu (0c) 28.8 28.8 28.6 Deviasi 3 2 Kec (cm) 53.5 57,8 51.5 # 3 Kedalama (cm) 63,6 73,3 70,3 # n 4 Kec Arus (m/dtk) 0.5 0.4 0.3 # Kimia 1 pH 5.5 5.3 6 6 - 9 2 DO (mg/L) 7.3 6,3 6,9 4

3 CO2 (mg/L) 10,8 11.3 11 # 4 NO3 (mg/L) 0,0368 0,0459 0,0479 10 5 PO4 (mg/L) 0,2050 0,2063 0,2131 0.2 Sumber : Data Primer Ket : *PP No 82 Tahun 2001 (Kelas II) Ket : Tidak dipersyaratkan

Suhu perairan Sungai Kampar bahwa kecerahan < 200 cm tergolong Kanan Kelurahan Air Tiris tidak jauh perairan oligotropik. Untuk berbeda, yaitu berkisar 28,6-28,8 ºC. kedalaman perairan Sungai Kampar Hal ini diduga karena beberapa Kanan Kelurahan Air Tiris antara faktor seperti cuaca, kedalaman stasiun satu dan stasiun lainnya perairan dan penetrasi cahaya berkisar 63,6-73,3 cm. matahari di setiap stasiun relatif Kecepatan arus di setiap merata. Kisaran tersebut masih stasiun diperoleh nilai berkisar 0,3 - berada dalam kisaran yang optimum 0,5 m/dtk, Menurut kriteria Welch untuk pertumbuhan perifiton (1980) dapat dikategorikan sebagai (Kusdiarti, 2011). aliran yang sedang. Kecerahan berkisar 51,5-57,8 Nilai keasaman (pH) yang cm. Berdasarkan nilai kecerahan diperoleh pada setiap stasiun saat tersebut bisa dikatakan bahwa penelitian di perairan Sungai Kampar perairan Sungai Kampar Kanan Kanan Kelurahan Air Tiris memiliki Kelurahan Air Tiris merupakan kadar pH berkisar 5,3-6 hal ini perairan oligotropik. Hal ini sesuai disebabkan kondisi perairan di setiap dengan pendapat Effendi (2003) stasiun yang relatif sama. Konsentrasi oksigen terlarut dengan sebaran individu tinggi dan dan karbondioksida bebas yang kestabilan komunitas tinggi, dimana berkisar 6,-6,5 mg/L dan nilai tidak ada spesies yang dominan di konsentrasi karbondioksida bebas setiap stasiun dan keseragaman jenis berkisar 9,8-11,5 mg/L. merata dan tergolong seimbang. Hasil pengukuran nitrat Sebagian besar fitoplankton selama penelitian di perairan Sungai yang ditemukan juga ditemukan Kampar Kanan Kelurahan Air Tiris sebagai perifiton epilitik, dimana diperoleh nilai nitrat berkisar 0,0368- kelas Bacillariophycea, 0,0479 mg/L.Fosfat berkisar 0,2030- Chlorophyceae, dan Cyanophyceae 0,2131 mg/L, dengan kadar fosfat ditemukan sebagai fitoplankton dan tertinggi pada stasiun 3 yaitu perifiton epilitik, Dinophyceae, 0,2131 mg/L dan terandah di stasiun Euglenophyceae dan Crysophyceae 1 yaitu 0,2030. hanya ditemukan sebagai fitoplankton. Sedangkan kelas V. KESIMPULAN DAN SARAN Xantophyceae hanya ditemukan sebagai perifiton epilitik. 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengukuran Jenis fitoplankton yang kualitas air memperlihatkan bahwa ditemukan selama penelitian di perairan Sungai Kampar Kelurahan Sungai Kampar Kanan Kelurahan Air Tiris masih mendukung untuk Air Tiris sebanyak 38 jenis pertumbuhan fitoplankton dan fitoplankton yang terdiri dari 6 perifiton epilitik. kelas, yaitu: Bacillariophyceae (16 5.2. Saran jenis), Chlorophyceae (14 jenis), Perlu dilakukan penelitian Cyanophyceae (4 jenis), lanjutan tentang perbedaan dan Euglenophyceae (2 jenis), persamaan antara fitoplankton dan Chrysophyceae (1 jenis), dan perifiton epilitik pada musim yang Dinophyceae (1 jenis). Jenis perifiton berbeda dan penambahan segmentasi epilitik yang ditemukan selama sungai yang lebih luas sehingga penelitian di Sungai Kampar Kanan dapat memberikan informasi yang Kelurahan Air Tiris sebanyak 45 lebih detail. jenis perifiton epilitik yang terdiri dari 4 kelas, yaitu: Bacillariophyceae DAFTAR PUSTAKA (23 jenis), Chlorophyceae (18 jenis), Cyanophyceae (3 jenis), dan APHA. 1989. Standart Method for Xantophyceae (1 jenis). the Examination of Water and Berdasarkan kelimpahan Waste Water. American fitoplankton dan perifiton epilitik Public Helath Association. maka kondisi perairan Sungai American Water Work Kampar Kelurahan Air Tiris Association, Water Pollution tergolong perairan yang tingkat Control Federation, Port City kesuburannya sedang dengan rata- Press, Baltimore, Maryland. rata kelimpahan fitoplankton berkisar 2.023-2.252 sel/L dan rata-rata Asni, U. 2015. Komunitas Perifiton kelimpahan perifiton epilitik berkisar Epilitik di Perairan Sungai 5.322-8.479 sel/cm2, dengan Kampar Desa Tabing keanekaragaman jenis yang tinggi Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar Peraturan Pemerintah Nomor 82 Provinsi Riau. Skipsi Tahun 2001 Pengelolaan Manajemen Sumberdaya Kualitas Air dan Perairan dan Ilmu Kelautan Pengendalian Pencemaran Fakultas Perikanan dan Ilmu Air. Kelautan Universitas Riau. (Tidak diterbitkan). Welch, P. S. 1980. Ecological Effects of Waste Water. Barus, S.L. 2014. Keanekaragaman Cambridge University Press. dan Kelimpahan Perifiton di Cambridge. Perairan Sungai Deli Sumatera Utara. Jurnal, USU:Medan.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Pengelolaan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. 258 hal.

Kusdiarti, 2011. Kajian Peranan Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) dalam Mengendalikan Perifiton dan Pengaruhnya Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Ikan Mas pada Keramba Jaring Apung di Waduk Cirata. Tesis. Institut Pertanian Bogor. (Tidak diterbitkan).

Muharram, N. 2006. Struktur Komunitas Perifiton dan Fitoplankton di Bagian Hulu Sungai , Jawa Barat. Skripsi. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. (Tidak diterbitkan).

Odum. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Penerjemah Samingan, T. Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta. 629 hal.