FENOMENA LGBT DALAM MASYARAKAT JEPANG DEWASA INI

GENDAI NO NIHON SHAKAI NI OKERU LGBT GENSHOU

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk

melengkapi salah satu syarat ujian skripsi dalam

bidang ilmu Sastra Jepang

OLEH:

RATNA NOVITA SARI

NASUTION 150722011

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG EKSTENSI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara

FENOMENA LGBT DALAM MASYARAKAT JEPANG DEWASA INI

GENDAI NO NIHON SHAKAI NI OKERU LGBT GENSHOU

OLEH:

RATNA NOVITA SARI NASUTION

150722011

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian skripsi dalam bidang ilmu Sastra Jepang

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Hamzon Situmorang, MS.,Ph.D Drs.Nandi S NIP : 19580704 198412 1 001 NIP : 131763366

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG EKSTENSI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara

Disetujui oleh :

Program Studi Sastra Jepang (Ekstensi)

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Medan

Medan, Januari 2018

Departemen Sastra Jepang

Ketua,

Prof. Hamzon Situmorang, MS.,Ph.D

NIP : 19580704 198412 1 001

Universitas Sumatera Utara

PENGESAHAN

Diterima Oleh,

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana dalam bidang Ilmu Sastra Jepang pada

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

Pada :

Tanggal :

Hari :

Fakultas Ilmu Budaya

Dekan,

Dr. Budi Agustono, M.S.

NIP : 19600805 198703 1 001

Panitia Ujian :

No. Nama Tanda Tangan

1. Prof. Hamzon Situmorang, MS.,Ph.D ( ) 2. Drs.Nandi S ( ) 3. Adriana Hasibuan, S.S., M.Hum. ( )

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan kasih karuniaNya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini guna melengkapi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana pada Universitas

Sumatera Utara. AdapunFenomenajudulLGBT Skripsidalam in

Masyarakat Jepang Dewasa Ini”

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari pengkajian, penguraian materi, dan pembahan masalah dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis. Tetapi berkat bimbingan dari berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.

Dengan segala kerendahan hati pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu terutama kepada :

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Hamzon Situmorang, MS.,Ph.D selaku Ketua Program

Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

dan selaku Dosen pembimbing saya.

3. Bapak Drs.Nandi S selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan memberikan

petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

i

Universitas Sumatera Utara

4. Buat kedua Orang Tuaku tercinta serta adik-adikku yang selalu

memotivasi bahkan mendukungku selama proses perkuliahan hingga saat

ini.

5. Buat teman-teman satu stambuk Ekstensi Sastra Jepang 2015.

Semoga Allah SWT Merahmati kita semua. Akhirnya penulis berharap semoga kertas karya ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita semua, terima kasih

Medan, Januari 2018

(Ratna Novita Sari Nasution)

NIM : 150722011

ii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...... i

DAFTAR ISI ...... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ······················································· 1

1.2 Perumusan Masalah ······························································ 4

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ················································· 5

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori ·································· 5

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian ·············································· 8

1.6 Metode Penelitian ································································ 9

BAB II FENOMENA LGBT DI JEPANG DEWASA INI

2.1 Sejarah LGBT di Jepang ······················································· 11

2.2 Gambaran Fenomena LGBT di Jepang ··································· 15

2.3 Perkembangan LGBT ··························································· 17

2.3.1 Tempat ··································································· 17

2.3.2 Waktu ·································································· 19

2.3.3 Pelaku ···································································· 20

2.4 Data Statistik LGBT di Jepang ················································ 21

BAB III USAHA-USAHA UNTUK MENURUNKAN PERKEMBANGAN

LGBT

3.1 Usaha Menurunkan Perkembangan LGBT······························ 26

3.1.1 Keluarga ································································ 26

3.1.2 Masyarakat ································································· 27

iii

Universitas Sumatera Utara

3.1.3 Pemerintah ····························································· 27

3.2 Usaha LGBT di Jepang ························································· 28

3.3 Hak LGBT ············································································ 32

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ·········································································· 40

4.2 Saran ··················································································· 41

DAFTAR PUSTAKA

ABSTRAK

iv

Universitas Sumatera Utara

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Jepang merupakan negara kepulauan yang merupakan negara maju, memiliki kebudayaan yang kaya dan juga modern tanpa melupakan tradisi.

Sebagai salah satu negara kuat, baik dalam hal identitas dan kekuatan ekonomi, pengaruh Jepang meluas tidak hanya dalam ruang lingkup industri saja. Melalui jalur perekonomian, Jepang secara tidak langsung mulai menyebarkan pengaruh- pengaruh kebudayaannya dalam masyarakat dunia. Hal ini membuat kebudayaan

Jepang mulai menarik minat banyak orang untuk mempelajari dan memahaminya.

Keragaman di masyarakat memerlukan sosialisasi dan memerlukan interaksi sesama manusia. Manusia membutuhkan manusia lainnya sebagai pemenuhan kebutuhan lahir maupun batin merupakan salah satu fungsi dari interaksi. Berinteraksi akan menghasilkan suatu tingkah laku dan karakter pada seorang individu. Karakter dan tingkah laku yang diharapkan yakni dalam rangka memenuhi segala kebutuhan untuk mencapai tatanan sosial yang menghormati dan menghargai perbedaan.

Menurut Koentjoroningrat (1985: 180) Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar. Kebudayaan erat kaitannya dengan antropologi yaitu dasar filosofis yang pembahasannya berkaitan dengan kegiatan manusia secara normatif maupun historis. Masih menurut

Koentjaraningrat (1980:193) kebudayaan dalam ilmu Antropologi sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka

1

Universitas Sumatera Utara kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia. Salah satu kasus abnormalitas seksual yang terjadi adalah kasus yang sebenarnya banyak terjadi di berbagai negara, termasuk di Jepang, yaitu homoseksual.

(http://nicofergiyono.blogspot.co.id/2013/09/masalah-sosial-budaya-tentang.html)

Homoseksual seperti dijelaskan oleh Kartono (1978:247) adalah rasa tertarik dan mencintai seseorang yang berjenis kelamin sama. Lingkungan menjadi faktor utama yang membentuk orientasi seksual LGBT. Selain itu, faktor keluarga pun menjadi faktor pendukung membentuk orientasi seksual LGBT. Belum ada penyebab pasti akan penyebab homoseksual, kenyamanan dan keamanan yang dirasakan oleh kaum LGBT di dalam lingkup kelompoknya atau sesama LGBT membuat mereka lebih leluasa dalam melaksanakan aktivitasnya sehari hari.

LGBT merupakan sebuah singkatan dari , Gay, Bisexual dan Transgender

(LGBT= Lesbian (josei no douseiaisha)、Gay (dansei no douseiaisha)、Bisexual

(ryouseiaisha), Transgender (seibetsuikou.seidouitsuseishoukai).

Adapun pengertian jelasnya yaitu : Lesbian : Orientasi seksual seorang perempuan yang hanya mempunyai hasrat sesama perempuan. Gay : Orientasi seksual seorang pria yang hanya mempunyai hasrat sesama pria. Biseksual :

Sebuah orientasi seksual seorang Pria/Wanita yang menyukai dua jenis kelamin baik Pria/Wanita. Transgender : Sebuah Orientasi seksual seorang Pria/Wanita dengan mengidentifikasi dirinya.

Pro dan kontra mewarnai adanya kaum LGBT ini. Baik itu dipandang dari sudut agama, sosial, maupun budaya sehingga ketika kaum LGBT akan timbul ke masyarakat terkadang mereka merasa terasingkan dan terdiskriminasi akan sikap masyarakat. Pengucilan atau pendiskriminasian yang dilakukan masyarakat

2

Universitas Sumatera Utara kepada kaum LGBT membuat mereka menutup diri dan tidak mengekspose tentang diri mereka.

Pengucilan membuat muncul keberadaan komunitas LGBT dalam masyarakat sulit untuk ditemukan lesbian di ruang publik, seperti dibeberapa klub malam, kafe-kafe, atau acara-acara lesbian, gay, biseksual, dan transgender

(LGBT). Namun dengan berkumpulnya orang-orang LGBT ini maka akan muncul pemikiran baru mengenai bagaimana memunculkan diri agar tidak menjadi kaum minoritas (Manaf, 2011). Seidman (2014) mengatakan, sejak tahun 1990an memang kaum homoseksual sudah mengalami kebebasan dan keleluasaan yang lebih lebar dibandingkan pada zaman sebelumnya Meskipun saat ini kaum homoseksual sudah bisa lebih leluasa untuk berekspres dengan menciptakan narasi tentang kehidupan mereka dalam bentuk buku, film, musik dan sebagainya, namun dunia kita masih sangat dihegemoni oleh kaum heteroseksual.

Penerimaan masyarakat terhadap kelompok berorientasi Homoseksual atau dikenal sebagai Gay dan Lesbian masih kontroversial. Mayoritas masyarakat menganggap homoseksual sebagai penyimpangan sosial. Homoseksual dianggap sebagai penyakit, dosa, perilaku yg amoral. Homoseksual dianggap bertentangan dengan nilai yang terinternalisasi dalam masyarakat, yang menjelaskan bahwa orientasi seksual laki laki umumnya hanya untuk perempuan dan sebaliknya.

Ketika ada laki laki yang orientasi seksualnya terhadap laki laki dan perempuan yang orientasi seksualnya terhadap perempuan (sesama jenis), masyarakat menganggap hal tersebut tidak wajar. Pengendalian sosial dan sikap masyarakat terhadap satu sama lain lebih kepada kepentingan masing masing sehingga

3

Universitas Sumatera Utara muncul berbagai wujud penerimaan atau penolakan terhadap homoseksual

(Boellstorff, 2005: 170-171 )

Jepang selangkah lebih maju dalam melegalkan pasangan Lesbian Gay

Biseksual dan Transgender ( LGBT ). Bukan tanpa sebab, surat resmi berupa sertifikat yang dikeluarkan dua distrik di kota , Jepang. Bukan hanya itu saja, di jepang menikah sesama jenis dilegalkan, akan tetapi dengan catatan tidak di akui negara.

1.2 Perumusan Masalah

Suatu fenomena yang pada saat ini menjadi sebuah isu di masyarakat yaitu mengenai Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Dewasa ini LGBT dipakai untuk menunjukkan seseorang atau siapapun yang mempunyai perbedaan orientasi seksual dan identitas gender berdasarkan kultur tradisional, yaitu heteroseksual. Lebih mudahnya orang yang mempunyai orientasi seksual dan identitas non-heteroseksual seperti homoseksual, biseksual, atau yang lain dapat disebut LGBT.

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengangkat permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah :

1. Bagaimana fenomena LGBT di Jepang dewasa ini

2. Bagaimana usaha pemerintah LGBT di Jepang secara umum

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam setiap penelitian diperlukan adanya pembatasan masalah agar pembahasan tidak terlalu melebar sehingga menyulitkan pembaca untuk

4

Universitas Sumatera Utara memahami pokok permasalahan yang dibahas. Penulisan ini berusaha mengangkat masalah perkembangan fenomena LGBT di Jepang. Agar pembahasannya jelas dan akurat, pada bab II penulis akan menjelaskan mengenai pengertian LGBT, kehidupan LGBT di Jepang secara umum, pandangan masyarakat Jepang terhadap

LGBT.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1.4.1 Tinjauan Pustaka

Fenomena adalah rangkaian peristiwa serta bentuk keadaan yang dapat diamati dan dinilai lewat kaca mata ilmiah atau lewat disiplin ilmu tertentu.

Fenomena terjadi di semua tempat yang bisa diamati oleh manusia. Fenomena berasal dari bahasa Yunani; phainomenon, "apa yang terlihat".

Pengertian Fenomena adalah sesuatu hal yang bisa disaksikan dengan panca indera serta dapat di nilai dan di terangkan secara ilmiah. ( Buchari Lapau,:

2012 ) Pengertian Fenomena adalah suatu fakta yang kita temui di lapangan (

Freddy Rangkuti : 2011 ). Menurut Swain,Keith W LGBT adalah suatu bentuk kelompok-kelompok seksual yang berhubungan dengan lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Sedangkan menurut Sinyo (2014) definisi LGBT ialah suatu bentuk gerakan terhadap seksual yang ingin diakui dengan mengatasanakan HAM dalam berbagai perjalannnya.

Dari berbagai pengertian LGBT menurut para ahli diatas, dapatlah disimpulkan bahwasanya LGBT adalah bentuk singkatakan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender yang intinya identik dengan suksualitas. Atau mengandung unsur seksual yang dianggap sebagai tindakan yang menyimpang.

5

Universitas Sumatera Utara

1.4.2 Kerangka Teori

Kerangka teori menurut Koentjaraningrat (1976:11) berfungsi sebagai pendorong proses berpikir langsung yang bergerak dari alam abstrak ke alam konkrit.Sebagai pendorong proses berpikir, pembahasan mengenai kehidupan

LGBT ini menggunakan teori sosiologis. Narwoko (2010:3) menjelaskan bahwa sosiologi mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat, tidak sebagai individu yang terlepas dari kehidupan manusia. Fokus pembahasan sosiologi adalah interaksi manusia yaitu pada pengaruh timbal balik antara dua orang atau lebih dalam perasaan, sikap dan tindakan. Teori ini akan menganalisa kehidupan LGBT di Jepang.

1.5 Tujuan dan Manfaat penelitian

1.5.1 Tujuan Penelitian

Dalam skripsi ini, yang menjadi tujuan penulisan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui fenomena LGBT di Jepang dewasa ini.

2. Untuk mengetahui usaha pemerintah mengatasi bertambahnya LGBT di Jepang secara umum.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi masyarakat umum diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai

keberadaan para LGBT di Jepang dan dapat membandingkannya dengan

negara lain termasuk Indonesia.

6

Universitas Sumatera Utara

2. Bagi para pelajar Bahasa Jepang dan peminat budaya Jepang diharapkan dapat

lebih memahami kehidupan homoseksual

1.6 Metode Penelitian

Metode menurut Senn dalam Suriasumantri (2005:119) merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis. Metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif, yang menurut

Nazir (2002:54) adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, set kondisi, sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode deskriptif termasuk sebagai metode dalam penelitian kualitatif. Denzin dan Lincoln dalam Moelong (2007:5) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.

Sementara itu, teknik yang penulis gunakan untuk mengumpulkan data adalah metode library research (penelitian kepustakaan) yaitu dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber tertulis yang telah ada. Diantaranya adalah buku-buku, majalah, hasil penelitian baik yang ilmiah seperti skripsi, tesis ataupun non ilmiah. Penulis juga melakukan penelusuran data melalui internet seperti google book maupun blog-blog yang membahas mengenai permasalahan.

7

Universitas Sumatera Utara

BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANG LGBT DI JEPANG

2.1 Sejarah LGBT di Jepang

LGBT adalah akronim dari " Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender." istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an. Sejarah homoseksual atau LGBT sudah ada pada masa Mesir Kuno, sementara itu sikap masyarakat terhadap hubungan sesama jenis telah berubah dari waktu ke waktu dan berbeda secara geografis. Keberadaan kaum LGBT di barat (Eropa) bukan hanya dilarang oleh masyarakat dan institusi agama, tetapi juga dilarang secara hukum dan di kriminalkan oleh negara.

Pada tahun 1960-an kaum LGBT atau secara tegas menuntut kesamaan hak dengan warga negara lainnya tanpa membedakan orientasi seksualnya. Di

Amsterdam, pada tanggal 4 Mei 1970 Aksi Kelompok gay Muda Amsterdam atau

Amsterdamse Jongeren Aktiegroep Homoseksualiteit melakukan aksi peringatan nasional untuk para korban meninggal akibat kekerasan yang dialami korban homoseksual. Pada tahun 1990-an istilah LGBT atau GLBT ini banyak di gunakan di Amerika Serikat. (http://m.forum.liputan6.com/t/sejarah-lgbt-di- dunia/26502)

Pada bulan Mei 1979, dicetuskan dari ide anggota Center for Culture and

Recreation sebuah organisasi lesbian yang didirikan pertama kali di Amsterdam tahun 1946 untuk mendirikan sebuah monument peringatan bagi kaum homoseksual yang bekerja sama dengan kelompok gay dari Partai Sosialist

Pasifist (The Gay Group of The Pasifist Socialist Party). Ide ini mendapat

8

Universitas Sumatera Utara dukungan dari kelompok gay dan lesbian, baik dari individu maupun kelompok yang terdiri dari 7152, group lesbian dan gay juga dukungan dan antusiasme dari dunia internasional.

Tidak semua orang yang disebutkan setuju dengan istilah LGBT atau

GLBT. Contohnya ada yang berpendapat bahwa pergerakan transgender dan transeksual tidak sama dengan lesbian, gay, dan biseksual (LGB). Seorang

Psikiatri Ilmu Kejiwaan berpendapat bahwa baik heteroseksualitas maupun homoseksualitas adalah bentukan norma, sementara "biseksualitas" adalah kondisi normal manusia yang ditolak oleh masyarakat. Sebuah kamus kedokteran tahun

1901 mengurutkan heteroseksualitas sebagai ketertarikan seksual yang

"menyimpang" lawan jenis, sedangkan pada 1960-an heteroseksualitas disebut

"normal".

Lesbian adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan. Istilah ini juga merujuk kepada perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisik, seksual, emosional, atau secara spiritual. Istilah ini dapat digunakan sebagai kata benda jika merujuk pada perempuan yang menyukai sesama jenis, atau sebagai kata sifat apabila bermakna ciri objek atau aktivitas yang terkait dengan hubungan sesama jenis antar perempuan.(http://www.kompasiana.com/jenniferlwrnsia/kupas-kasus lgbt_56d43ed3d492735b1b950bc5)

Gay adalah sebuah istilah yang umumnya digunakan untuk merujuk orang homoseksual atau sifat-sifat homoseksual. Istilah ini awalnya digunakan untuk mengungkapkan perasaan "bebas/ tidak terikat", "bahagia" atau "cerah dan

9

Universitas Sumatera Utara

menyolok".(http://www.kompasiana.com/jenniferlwrnsia/kupas-kasus- lgbt_56d43ed3d492735b1b950bc5).Kata ini mulai digunakan untuk menyebut homoseksualitas mungkin semenjak akhir abad ke-19 M, tetapi menjadi lebih umum pada abad ke-20. Dalam bahasa Inggris modern, gay digunakan sebagai kata sifat dan kata benda, merujuk pada orang -terutama pria gay dan aktivitasnya, serta budaya yang diasosiasikan dengan homoseksualitas.

Pada akhir abad ke-20, istilah "gay" telah direkomendasikan oleh kelompok-kelompok besar LGBT dan paduan gaya penulisan untuk menggambarkan orang-orang yang tertarik dengan orang lain yang berkelamin sama dengannya. Pada waktu yang hampir bersamaan, penggunaan menurut istilah barunya dan penggunaannya secara peyoratif menjadi umum pada beberapa bagian dunia. Di Anglosfer, konotasi ini digunakan kaum muda untuk menyebut "sampah" atau "bodoh" (misalnya pada kalimat: "Hal tersebut sangat gay"). Dalam konteks ini, kata gay tidak memiliki arti "homoseksual" sehingga bisa digunakan untuk merujuk benda tak bergerak atau konsepsi abstrak yang tidak disukai. Dalam konteks yang sama, kata "gay" juga digunakan untuk merujuk kelemahan atau ketidakjantanan. Namun, saat digunakan dalam konteks ini, apakah istilah gay masih memiliki konotasi terhadap homoseksualitas, masih diperdebatkan dan dikritik dengan kasar.

Biseksualitas merupakan ketertarikan romantis, ketertarikan seksual, atau kebiasaan seksual kepada pria maupun wanita. Istilah ini umumnya digunakan dalam konteks ketertarikan manusia untuk menunjukkan perasaan romantis atau seksual kepada pria maupun wanita sekaligus

10

Universitas Sumatera Utara

(http://www.kompasiana.com/jenniferlwrnsia/kupas- kasus- lgbt_56d43ed3d492735b1b950bc5)

Biseksualitas adalah salah satu dari tiga klasifikasi utama orientasi seksual, bersama dengan heteroseksualitas dan homoseksualitas (baca : bisakah saya tetap melirik pria saat saya menjadi lesbi), yang masing-masing merupakan bagian dari rangkaian kesatuan heteroseksual-homoseksual. Suatu identitas biseksual tidak harus memiliki ketertarikan seksual yang sama besar pada kedua jenis kelamin; biasanya, orang-orang yang memiliki ketertarikan pada kedua jenis kelamin tetapi memiliki tingkat ketertarikan yang berbeda juga mengidentifikasikan diri mereka sebagai biseksual. Biseksualitas umumnya dikontraskan dengan homoseksualitas, heteroseksualitas, dan aseksualitas. Biseksualitas telah teramati terdapat dalam berbagai golongan masyarakat manusia dan juga pada kelompok hewan di sepanjang sejarah tertulis. (http://www.kompasiana.com/jenniferlwrnsia/kupas- kasus-lgbt_56d43ed3d492735b1b950bc5)

Transgender adalah orang yang mengadopsi peran dan nilai-nilai lawan jenis kelamin biologisnya, misalnya seseorang yang secara biologis perempuan lebih nyaman berpenampilan dan berperilaku seperti stereotipe laki-laki. Waria adalah salah satu contoh kategori ini karena memenuhi ciri-ciri kelompok tersebut.(http://www.kompasiana.com/jenniferlwrnsia/kupas-kasus- lgbt_56d43ed3d492735b1b950bc5)

Transgender dan transeksual itu berbeda, walaupun seringkali rancu karena proses psikologis yang sangat kompleks. Akan tetapi, waria memiliki keunikan sendiri. Sementara itu, transeksual adalah orang yang memiliki

11

Universitas Sumatera Utara keinginan untuk hidup dan diterima sebagai anggota dari jenis kelamin yang berlawanan dengan jenis kelamin biologisnya. Transeksual juga menginginkan terapi hormonal dan pembedahan untuk membuat tubuhnya semirip mungkin dengan lawan jenis kelamin biologisnya dan sesuai dengan identitas gender mereka. Kategori ini berlaku baik bagi yang sudah atau belum melakukan terapi dan/atau pembedahan.

Pada prakteknya, sulit membedakan seorang transgender dan transeksual, bahkan bagi transgender dan transseksual itu sendiri. Seorang transeksual ingin mengubah jenis kelamin biologisnya sehingga sesuai dengan jenis kelamin yang ia hayati. Hal ini mungkin telah menjadi tujuan hidupnya. Sementara seorang transgender tidak menginginkan perubahan jenis kelamin. Kerancuan seringkali muncul ketika beberapa orang yang sebetulnya transeksual tidak bisa melakukan operasi kelamin karena alasan nilai-nilai atau keterbatasan dana untuk melakukan operasi dan terapi. Orang lain kemudian secara sederhana akan menyimpulkan bahwa ia seorang transgender. Sebaliknya, seorang transgender yang sebetulnya tidak terganggu dengan organ seksualnya, tapi tetap melakukan terapi atau operasi. Transgender dan transeksual dapat dialami baik oleh perempuan maupun oleh laki-laki.

Perbedaan lesbi, gay, biseksual, dan transgender merupakan perbedaan identitas diri yang merupakan di sisi mana seseorang yang mengalami merasa adanya kenyamanan dalam orientasi seksual dan komunitasnya. Tidak sedikit

LGBT yang berusaha menutupi akan orientasi seksualnya tersebut. Mereka berupaya melawan nalurinya yang menyukai sesama jenisnya demi menjadi

12

Universitas Sumatera Utara serupa dengan heteroseksual yang dalam pandangan sosial merupakan kelompok masyarakat normal dan mayoritas.

2.2 Gambaran Fenomena LGBT di Jepang

Pemerintah Kota Sapporo di Hokkaido meluncurkan Rancangan Undang-

Undang (RUU) pada hari Selasa (31/1) untuk secara resmi mengakui kemitraan sesama jenis antara pasangan gay, lesbian, biseksual dan transgender.

Sapporo tidak hanya akan menjadi kota besar pertama di Hokkaido itu untuk menetapkan aturan tersebut, tetapi juga akan menjadi kota pertama yang mengesahkan kemitraan bahkan antara pasangan heteroseksual yang memiliki gender-identity disorder.

Berdasarkan RUU tersebut, mereka yang memenuhi syarat untuk mendapatkan status adalah penduduk kota yang setidaknya berusia 20 tahun.

Setelah pasangan tersebut mengikrarkan hubungan mereka dibawah sumpah, pemerintah daerah akan mengeluarkan tanda terima dan salinan sumpah mereka.

Walaupun sertifikasi tidak akan memberikan hak hukum khusus atau kewajiban pada pasangan, mereka akan dapat menjadi penerima uang asuransi jiwa dan menikmati berbagai diskon untuk anggota keluarga, seperti kontrak telepon selular. Diharapkan program ini mulai berjalan pada bulan April. Menyusul beberapa kota lain yang terlebih dahulu mengakui kemitraan pasangan sesama jenis.

RUU ini mendefinisikan pasangan yang memenuhi syarat sebagai dalam suatu hubungan di mana “salah satu atau

13

Universitas Sumatera Utara yang mengenali satu sama lain sebagai pasangan hidup dan berjanji untuk saling bekerja sama secara ekonomi, fisik dan mental dalam kehidupan sehari-hari mereka.”

Profesor Ken Suzuki dari Universitas Meiji Tokyo yang juga pemimpin dari kelompok sipil yang telah melobi pemerintah kota tentang RUU tersebut memuji usulan Sapporo, mengatakan “I

Profesor Ken Suzuki juga menambahkan bahwa dia berharap pemerintah kota akan menunjukkan apa saja jenis pelayanan administrasi yang dapat diberikan kepada pasangan bersertifikat

Jepang tengah melakukan upaya untuk menghapus diskriminasi terhadap minoritas seksual di tengah meningkatnya pengakuan hak-hak LGBT di kalangan masyarakat. Pada bulan April 2015, Shibuya menjadi tempat pertama di negara untuk mengakui kemitraan sesama jenis setara dengan pernikahan, mengeluarkan peraturan bagi penerbitan sertifikat untuk pasangan tersebut. Beberapa kota, seperti Iga, Takarazuka, Hyogo, dan Naha, Okinawa menyusul kemudian.

2.3 Perkembangan LGBT

2.3.1 Tempat

Shinjuku Ni-Chome di Tokyo adalah pusat gay terbesar di Jepang dan bahkan dunia. Distrik tersebut menjadi tempat berkumpulnya lebih dari 34 juta gay di seluruh dunia. Tampaknya para wanita harus mengurungkan niat mereka untuk berburu jodoh di distrik Tokyo ini. Shinjuku Ni-Chome menawarkan beberapa fasilitas seperti sauna, klub seks, dan bar.

14

Universitas Sumatera Utara

Osaka juga memiliki beberapa pusat gay dan lesbian. Doyama-cho adalah pusat gay dan lesbian paling terkenal di Osaka. Bagi turis yang ingin kesana, jangan datang pada akhir pekan. Semua tempat tentu akan penuh sesak oleh para

LGBT lainnya. Di tempat tersebut, Anda bisa menemukan puluhan bar gay yang tersebar di seluruh distrik Doyama-cho. Beberapa bar memberi sentuhan gaya barat pada aspek interior dan pelayanan mereka sehingga banyak turis asing yang berkumpul di sini.

Sapporo adalah rumah bagi beberapa perusahaan yang didirikan oleh kaum gay di Jepang. Anda bisa menemukan komunitas gay terbesar di kawasan Jepang utara, yang juga menggagas acara tahunan . Parade gay semacam ini sering digelar di beberapa negara, terutama Jepang. Parade tahunan ini dikenal dengan sebutan The Sapporo Rainbow March. Bahkan, walikota Sapporo sangat bangga dengan gelaran parade gay tersebut.

Kota Fukuoka dinobatkan sebagai kota paling ramah bagi para gay. Kota yang menjadi ibu kota dari Prefektur Fukuoka ini memang tidak setenar Tokyo atau Nagasaki, namun kota Fukuoka adalah kota terbesar keenam di Jepang. Anda akan menemukan banyak tempat-tempat berkumpulnya gay di sekitaran blok

Sumiyoshi. Sebuah wilayah yang terletak di antara Canal City dan Tenjin. Para turis bisa menemukan berbagai macam hiburan seperti klub dansa atau DJ.

Sakae yon-chome di daerah Joshidai merupakan pusat berkumpulnya para gay di . Metro Club adalah pesta dansa bagi para gay dan lesbian yang diadakan secara internasional setiap bulan pada hari Sabtu minggu kedua.

Uniknya, tradisi ini ternyata telah berlangsung sejak tahun 1993. .

15

Universitas Sumatera Utara

Jepang juga sudah meresmikan daerah Tokyo untuk mendukung dan membebaskan para pasangan gay untuk tinggal. Kali ini Jepang akan meresmikan daerah kedua untuk para gay bisa bebas hidup di tengah-tengah masyarakat.

Daerah itu dipastikan adalah kawasan Shibuya yang padat dengan banyak perusahaan internasional dan dikenal juga sebagai sendi-sendi vital bisnis negara

Jepang. Keputusan ini juga semakin dipertegas oleh sang Walikota. Dialah walikota Setagaya, Nobuto Hosaka, yang ikut menjelaskan kalau salah satu daerah mereka akan membebaskan para kaum gay untuk hidup bebas bersama warga yang lainnya.

Selain memberikan kawasan khusus untuk para kaum gay tinggal, walikota

Nobuto juga akan mendukung rencana ini dengan beberapa hal program lainnya.

Mulai dari rumah sakit agar para gay juga bisa bebas berobat, sampai memperkuat lahan bisnis bagi mereka.

Jepang sendiri sebenarnya adalah negara yang sangat anti dan tidak mendukung hubungan sesama jenis. Ini dikarenakan antara angka kelahiran, kematian, dan pernikahan yang benar-benar tidak seimbang.

2.3.2 Waktu

Dengan melambaikan poster dan bendera pelangi yang melambangkan keberagaman orientasi seksual dalam masyarakat, sekitar 6.000 orang peserta

Tokyo Rainbow Parade bergerak melewati Shibuya di Tokyo pada 7 Mei lalu.

Poster-poster tersebut berisi slogan-slogan tentang penerimaan keberagaman seksual dan gender dan ajakan untuk lebih memahami hak-hak minoritas seksual.

16

Universitas Sumatera Utara

Mereka yang mengikuti parade Pelangi Tokyo berjalan sekitar 3 kilometer melalui jalan-jalan utama termasuk persimpangan yang terkenal di depan Stasiun Kereta

Shibuya.

Terbagi dalam 23 kelompok, parade ini selain diikuti oleh para peserta yang merupakan warga lokal Jepang, juga diikuti oleh para duta besar dari beberapa negara Eropa dan keluarga mereka serta para turis asing. Terlihat juga sebuah kelompok yang terdiri dari guru dan siswa yang berbaris dengan papan tulis kecil yang memuat pesan seperti “Sertakan isu akan menjadi guru yang bersimpati dengan

Tema Tokyo Rainbow Parade tahunini adalah “Peru dengan meningkatnya pengakuan hak-hak bagi LGBT secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir yang ditandai dengan beberapa reformasi hukum, walaupun Jepang belum melegalkan pernikahan sesama jenis secara nasional.

Pada bulan Maret lalu, kelompok hak asasi manusia memuji pembaruan kebijakan pencegahan bullying yang dikeluarkan pemerintah Jepang untuk melindungi murid LGBT. Sebuah laporan Human Rights Watch (HRW) di tahun lalu menemukan bahwa murid LGBT di sekolah Jepang masih menghadapi pelecehan dan penghinaan dari teman sebaya dan guru, dan organisasi tersebut menyambut baik reformasi yang dilakukan pemerintah Jepang pada tahun 2017 ini.

2.3.3 Pelaku

Salah satu contoh pelaku LGBT di Jepang adalah Akane Sugimori dan

Ayaka Ichinose, yang telah menikah pada 19 April 2017, kini mereka menjadi

17

Universitas Sumatera Utara pasangan atau partner serumah dan akan mendapat sertifikat partnership oleh pemda Kota Shibuya Tokyo. Tomoya Hosoda yang bertransisi pada tahun 2015 lalu adalah transgender lelaki pertama yang terpilih menjadi pejabat publik di

Jepang dengan menduduki kursi DPRD wilayah Iruma, Jepang. Transgender perempuan banyak yang telah mendapat jabatan publik di seluruh dunia selama beberapa tahun terakhir, mereka diantaranya terpilih untuk jabatan publik di negara Amerika Serikat, Kuba, Selandia Baru, Filipina, dan Chile. Di Jepang,

Kamikawa Aya terpilih di Tokyo pada tahun 2003. Namun tokoh masyarakat transgender lelaki relatif jarang.

Tomoya Hosoda berpendapat bahwa prinsip dari kesetaraan hak bukan hanya milik LGBT, namun juga merupakan hak bagi kelompok lain termasuk para penyandang disabilitas dan jompo.

2.4 Data Statistik LGBT di Jepang

Dentsu Diversity Lab melakukan "survei LGBT 2015" Ukuran pasar

LGBT dihitung sekitar 5,9 triliun yen. Laboratorium Dentsu Diversity ("DDL"),

Laboratorium Dentsu Diversity ("DDL"), sebuah organisasi khusus untuk menangani masalah keragaman di Dentsu Inc., ditujukan untuk 69.989 orang di seluruh dunia pada bulan April, dan minoritas seksual termasuk LGBT = seksual

Kami melakukan penelitian ekstensif mengenai kelompok minoritas (selanjutnya lapisan LGBT). Akibatnya, 7,6% orang berkorespondensi dengan lapisan LGBT dan 5,94 triliun ukuran pasar produk / jasa dari lapisan LGBT.

Selain itu, dalam "survei LGBT 2015" ini, tren konsumsi yang menyebar ke lapisan umum yang mendukung dan mendukung lapisan LGBT muncul. DDL

18

Universitas Sumatera Utara menamai tren ini sebagai "konsumsi pelangi", dan akan terus memperdalam sebagai bentuk konsumsi baru di masa depan.

Di Jepang di mana keragaman berkembang, seperti "peraturan kemitraan sejenis-jenis kelamin" yang didirikan di Shibuya-ku, kognisi dan pemahaman terhadap lapisan LGBT semakin dalam. Ada juga kecenderungan perusahaan untuk mengatasi penanggulangan dari aspek pekerjaan, dan disimpulkan bahwa arah lapisan LGBT akan semakin dalam di masa depan.

Lembaga Penelitian Dentsu dan DDL melakukan survei LGBT pada tahun

2012, namun hampir tiga tahun telah berlalu dan telah terjadi perubahan situasi sosial dan konsultasi mengenai pertanyaan dan pemasaran dari perusahaan / kota telah meningkat. Kami kembali melakukan penyelidikan.

Di sini, kami akan memperkenalkan beberapa temuan yang diperoleh dalam survei tersebut.

■ Rasio

Lapisan LGBT dihitung menjadi 7,6% Bagi orang-orang yang sesuai dengan lapisan LGBT, dihitung sebagai 7,6% (5,2% pada survei 2012).

Dalam survei ini, seksualitas diklasifikasikan oleh tiga kombinasi "jenis kelamin tubuh", "jenis kelamin pikiran" (diri sebagai pria, pengakuan seksual sebagai wanita), "jenis kelamin lawan yang ingin Anda cintai" Berdasarkan DDL's

Memiliki "peta seksualitas" (lihat gambar di bawah), pada gambar (pria lurus) pada gambar yang lurus (heteroseksual, orang yang jender dan jender sesuai

19

Universitas Sumatera Utara dengan gender) seksualitas Pada gambar ⑩ (wanita straight) lainnya daripada mereka yang menjawab lapisan LGBT sudah ditentukan.

Gambar: "Peta Seksualitas" Produksi Laboratorium Dentsu Diversity

■ Ukuran pasar lapisantriliunyen LGBT adalah 5,

22 item yang dikonsumsi dalam jumlah besar di rumah tangga biasa dan relatif mudah untuk mengubah pemilihan produk tergantung pada selera konsumen · Berdasarkan data survei rumah tangga dan survei konsumsi rumah tangga yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi, kami menghitung kategori konsumsi dari lapisan LGBT dalam kategori ini, dan ukuran pasar lapisan LGBT adalah 5,94 triliun yen.

Ukuran Pasar Konsumsi LGBT

Kategori produk layanan Jumlah (unit :100 juta yen )

Biaya makanan rumah tangga 21,978

Biaya minuman rumah ( non alkohol) 1,661

Minuman rumah pengganti alkohol 1,482

Jasa pengantar makanan 4,532

Biaya alat rumah tangga 1,057

Biaya alat rumah tangga. Informasi audio visual 1,715

Biaya perangkat lunak seperti permainan 227

Perabotan . biaya interior 882

Biaya busana (pakaian dan sepatu dll) 3,312

Biaya kesehatan. Medis 5,216

20

Universitas Sumatera Utara

Mobil. Biaya sepeda (termasuk barang terkait) 6,297

Biaya komunikasi (internet, telepon genggam, pos , dll) 3,118

Pendidikan,biaya kualifikasi terkait (biaya kuliah, iuran , dll) 311

Biaya terkait binatang peliharaan 610

Berkebun. Terkait biaya berkebun 302

Biaya buku. majalah. Koran 1,160

Biaya perjalanan dalam negeri 762

Biaya perjalanan luar negeri 290

Layanan kesehatan kecantikan 834

Perawatan Rambut. Kosmetik 1,726

Biaya aksesoris (perhiasan, jam , tas dll) 601

Biaya hiburan 1,298

Total 22 Kategori 59,371

Catatan 1) Untuk menghitung ukuran pasar, lihat data survei rumah tangga dan survei konsumsi rumah tangga (baik Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi) dan "sensus" (Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi) mengenai jumlah rumah tangga.

Catatan 2) Ukuran pasar dihitung untuk rumah tangga tunggal dan untuk 2 atau lebih rumah tangga dan jumlahnya.

■ Gaya konsumsi mulai dari lapisan LGBT

· Dalam survei ini, konsumsi lapisan LG peralatan AV, furnitur · interior, kosmetik

Konsumsi tidak hanya aktif dari tingkat umum karena aktivitas dll) tetapi juga konsumsi (53% dari niat untuk menggunakan produk dan layanan perusahaan yang mendukung lapisan LGBT) yang lahir dengan mendukung / mendukung lapisan LGBT di lapisan umum disekitarnya. Kami juga memusatkan perhatian pada kemungkinan konsumsi yang lahir dengan menerima berbagai hubungan manusia dengan masyarakat. DDL menyebut gaya konsumsi ini sebagai

21

Universitas Sumatera Utara

"konsumsi pelangi" dan akan terus melakukan penyelidikan dan penelitian lebih lanjut di masa depan.

1. LGBT adalah [L] lesbian (gay gay) / [G] gay (homoseksual laki-laki) / [B]

biseksual (biseksual) / [T] transgender (gangguan seksualitas dll) Ini

adalah akronim dari salah satu nama generik minoritas seksual (minoritas

seksual).

2. Pelangi digunakan sebagai simbol aktivitas seksual minoritas termasuk

LGBT di banyak organisasi.

3. Alasan kenaikan dari survei sebelumnya diharapkan dapat berubah dalam

metode survei, perubahan lingkungan sosial dan peningkatan informasi

terkait, yang mungkin telah mempengaruhi pengakuan diri orang yang

bersangkutan.

Peta seksualitas diciptakan untuk menjelaskan seksualitas secara sederhana dan tidak mencakup semua seksualitas. Misalnya, ada orang yang "gender mental" tidak ditentukan baik laki-laki maupun perempuan. Dalam survei ini, dihitung sebagai "Lainnya" dalam survei ini.

Berdasarkan data diatas setelah dilakukannya survei perkembangan LGBT di

Jepang semakin bertambah atau meningkat dilihat dari kebutuhan pasar/produk jasa yang semakin bertambah. Pada bulan April menemukan bahwa 7,6 persen, atau 1 di setiap 13, dari sekitar 70.000 orang yang disurvei mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota komunitas LGBT Jepang. Rasio itu, yang mengejutkan banyak orang, telah menciptakan rasa urgensi dan perhatian diantara perusahaan bahwa kurangnya kebijakan yang mempromosikan keragaman di tempat kerja

22

Universitas Sumatera Utara dapat menimbulkan kritik, hal itu juga menggarisbawahi kekuatan komunitas

LGBT sebagai pasar potensial.

23

Universitas Sumatera Utara

BAB III

USAHA-USAHA UNTUK MENEKAN PERKEMBANGAN LGBT

3.1 Usaha Menekan LGBT

3.1.1 Keluarga

Jepang saat ini mulai terkenal dengan adanya kaum LGBT yang kini mulai terang terangan di depan umum dan juga selain itu masyarakat Jepang juga sudah mulai terbiasa dengan adanya kaum tersebut. Oleh sebab itu karena LGBT yang mulai berkembang pesat saat ini, banyak keluarga-keluarga di Jepang yang tidak ingin anaknya terjerumus ke dalam kaum LGBT tersebut, oleh sebab itu ada usaha-usaha yang dilakukan keluarga dalam menekan LGBT. Salah satu contoh dari usaha tersebut adalah dengan menjodohkan si anak dengan orang pilihan mereka, dengan begitu mungkin si anak tidak akan terjerumus ke dalam kaum

Gay/Lesbian.

Usaha yang dilakukan selanjutnya adalah dengan memberikan pendidikan moral kepada anak, pendidikan moral sangat penting untuk dipelajari hal ini bertujuan untuk menumbuhkan moral anak dalam bermasyarakat dan bersosialisasi. Usaha selanjutnya adalah dengan memperhatikan si anak dalam memilih teman pergaulan, pergaulan yang salah mungkin dapat membuat orang tersebut terjerumus ke dalam hal yang salah. Usaha berikutnya yang dilakukan keluarga adalah dengan mengajari si anak untuk tetap bersyukur dengan apa yang telah di milikinya dan juga menanamkan norma keagamaan ke si anak. Itulah beberapa usaha-usaha yang dilakukan keluarga untuk menekan adanya LGBT.

24

Universitas Sumatera Utara

3.1.2 Masyarakat

Kaum LGBT saat ini menjadi pro dan kontra di masyarakat Jepang. Masih banyak masyarakat Jepang yang memandang sebelah mata terhadapat kaum ini, dikarenakan menurut mereka hal ini sangat bertentangan dengan nilai keagamaan.

Tetapi ada juga masyarakat yang mendukung kaum ini. Usaha –usaha yang dilakukan masyarakat untuk menurunkan kaum LGBT saat ini di Jepang adalah dengan melakukan suatu komunitas penolakan kaum LGBT, Hal lainnya yang dilakukan adalah mengadakan suatu parade penolakan LGBT.

3.1.3 Pemerintah

Sebuah kelompok parlementer bipartisan yang didirikan pada bulan Maret

2015 terus membahas undang-undang untuk menangani diskriminasi berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender, namun pada saat penulisannya, undang- undang tersebut belum menghasilkan rancangan undang-undang yang disepakati.

Hukum Jepang memperlakukan mereka yang meminta pengakuan hukum sebagai transgender sebagai memiliki "Gender Identity Disorder" dan memerlukan diagnosis medis semacam itu. Ini juga memerlukan sterilisasi paksa, status tunggal wajib, tidak memiliki anak di bawah umur, dan berusia 20 tahun atau lebih.

Sementara pernikahan sesama jenis tidak diakui secara hukum di Jepang, bangsal Shibuya di Tokyo pada bulan April 2015 menjadi kota pertama yang mengeluarkan peraturan yang mengakui kemitraan sesama jenis, dengan lebih banyak kota mengakui kemitraan semacam itu di tahun 2016. Bullying adalah masalah di sekolah-sekolah Jepang pada umumnya, dan khususnya terhadap siswa

25

Universitas Sumatera Utara lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Laporan Human Rights Watch tahun 2016 menemukan bahwa banyak siswa menghadapi diskriminasi dan mengabaikan identitas gender, termasuk jenis kelamin berbasis gender yang wajib. Pada bulan April, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi (MEXT) untuk pertama kalinya merilis sebuah buku panduan untuk guru mengenai orientasi seksual dan identitas gender.

3.2 Usaha LBGT di Jepang

Lebih banyak bisnis Jepang mengambil langkah untuk membantu kelompok minoritas seksual merasa nyaman di tempat kerja di tengah gerakan yang berkembang di masyarakat untuk mengenali dan menerima komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Meskipun Konstitusi ditafsirkan sebagai pengakuan hanya perkawinan heteroseksual, banyak yang berharap bahwa inisiatif baru-baru ini oleh Shibuya Ward Tokyo untuk menerbitkan sertifikat kemitraan sesama jenis akan menjadi celah dalam tanggul pola pikir konservatif keseluruhan bangsa, yang akhirnya mengarah pada persamaan dan keragaman yang meluas. Sebuah survei yang dilakukan oleh raksasa iklan Dentsu Inc.

Pada bulan April menemukan bahwa 7,6 persen, atau 1 di setiap 13, dari sekitar 70.000 orang yang disurvei mengidentifikasi diri mereka sebagai anggota komunitas LGBT Jepang. Rasio itu, yang mengejutkan banyak orang, telah menciptakan rasa urgensi dan perhatian di antara perusahaan bahwa kurangnya kebijakan yang mempromosikan keragaman di tempat kerja dapat menimbulkan kritik; Hal itu juga menggarisbawahi kekuatan komunitas LGBT sebagai pasar

26

Universitas Sumatera Utara potensial."Inisiatif yang menargetkan LGBT benar-benar akan meningkatkan produktivitas, menyebabkan perekrutan staf yang berkualitas, dan mencegah orang meninggalkan pekerjaan mereka," kata Maki Muraki dari Work with Pride, sebuah kelompok yang bertujuan untuk membantu menciptakan lingkungan kerja di mana orang LGBT dapat menjadi diri mereka sendiri.

Kelompok tersebut mengatakan beberapa orang LGBT menderita penyakit psikologis, dihadapkan pada kesulitan mendapatkan pekerjaan, atau mengalami masalah dalam berkomunikasi karena takut akan konsekuensi "keluar." Bekerja dengan Pride telah melakukan banyak ceramah untuk perusahaan tentang bagaimana memperlakukan orang LGBT, dan mengajarkan langkah-langkah untuk membuat tempat kerja nyaman bagi semua orang. Misalnya, kelompok tersebut menginstruksikan manajer untuk menggunakan kata "pasangan" dan untuk menghindari penggunaan kata-kata tertentu yang mungkin dipandang tidak eksklusif, seperti "suami" atau "istri".

Dengan tampil di tempat kerja, orang-orang LGBT dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan manfaat yang dimiliki rekan heteroseksual mereka, seperti yang terkait dengan pernikahan. "Penting agar perusahaan tahu tentang kesulitan yang dihadapi orang LGBT dan menciptakan lingkungan di mana mereka dapat terus bekerja," kata Muraki. Hiroki Inaba, seorang wakil presiden di departemen hukum Goldman Sachs Co., mengatakan bahwa dia senang dia keluar sebagai gay. Dia menginformasikan perusahaannya pada bulan Mei setelah diam tentang orientasi seksualnya selama 10 tahun.

27

Universitas Sumatera Utara

"Sebenarnya, saya tidak berpikir ada yang akan berubah," kata Inaba, yang memutuskan untuk keluar karena suasana progresif perusahaan. Bosnya mulai berbagi pengalamannya menghadiri seminar LGBT yang telah diorganisasikan perusahaan tersebut. "Datang memiliki efek yang sangat positif. Saya merasakan ikatan yang lebih kuat dengan rekan saya sekarang, "kata Inaba. "Saya secara alami bisa berbicara tentang diri saya sendiri, termasuk kehidupan pribadi saya.

Ini menjadi lebih mudah untuk bekerja. " Sejak saat itu, Inaba mengatakan, rekan mulai bersikap terbuka tentang orientasi seksual mereka dan teman dan keluarga mereka, dan mereka mulai memberi dukungan. "Saya telah pindah. Sekarang saya ingin bekerja lebih banyak dengan mereka dan untuk mereka, "kata Inaba. Muraki menekankan bahwa orang LGBT tidak ingin menjadi beban atau risiko bagi perusahaan, namun akan merasa lebih berkomitmen jika mereka menerima jenis perawatan yang sama seperti rekan heteroseksual mereka, misalnya liburan bulan madu dan tunjangan pernikahan.

Ada beberapa contoh yang menyentuh hati yang bisa ditemukan. Operator seluler NTT Docomo Inc. dan KDDI Corp. mengatakan bahwa mereka akan memperluas diskon keluarga untuk pasangan sesama jenis. Lifenet Insurance Co, perusahaan asuransi jiwa Jepang, mengatakan bahwa pihaknya berencana mengizinkan pemegang polis untuk menunjuk pasangan seks mereka yang sama sebagai penerima manfaat dalam kasus kematian, dan telah mulai menerima aplikasi. Perekonomian yang berhubungan dengan perumahan Merekrut Sumai

Company Ltd telah mulai membahas isu-isu seputar diskriminasi LGBT di seminar internal, namun belum menyusun rencana khusus untuk membuat perumahan lebih mudah diakses.

28

Universitas Sumatera Utara

"Saya sadar bahwa orang LGBT menghadapi batasan tertentu, seperti saat mencoba mengeluarkan pinjaman untuk membeli rumah. Sebagai cara untuk membuat masyarakat yang lebih baik, saya ingin memulai dengan membuat karyawan sadar akan masalah yang dihadapi orang LGBT, "kata Presiden Rekrut

Sumai Co. Takahiro Noguchi. Ken Hasebe, walikota Shibuya Ward, berharap perusahaan melakukan lebih banyak usaha, dan mengakui peraturan tentang penerbitan sertifikat kemitraan sejenis-jenis kelamin hanya merupakan langkah maju yang kecil dan bukan tujuan akhir. Bisnis bisa memulai menggelindingkan bola, katanya.

"Perubahan hukum belaka atau peraturan tidak cukup untuk mengubah masyarakat. Kita harus membuat perubahan terlihat, dan bisnis sektor swasta bisa menciptakan momentum dan berperan besar dalam hal itu, "kata Hasebe.

Meskipun peraturan tersebut tidak mengikat secara hukum, Kantor Ward Shibuya meminta agar rumah sakit dan bisnis termasuk perusahaan real estat memperlakukan pemegang sertifikat dengan cara yang sama seperti pasangan suami-istri. Sesuai dengan itu, Ward Setagaya Tokyo juga mulai menerima aplikasi untuk sertifikat pasangan sesama jenis. Tapi mendapatkan pemerintah pusat, yang tidak mengenal pernikahan antar pasangan sesama jenis, untuk mengubah pendiriannya adalah cerita yang berbeda. Ketika seorang anggota parlemen partai oposisi membicarakan masalah ini pada bulan April, Perdana

Menteri Shinzo Abe berhati-hati. "Masalahnya perlu didiskusikan dengan sangat hati-hati karena menyangkut dasar fundamental bagaimana seharusnya keluarga," kata Abe dalam sebuah pertemuan komite Diet. "Konstitusi mengatakan bahwa pernikahan hanya didasarkan pada persetujuan bersama kedua jenis kelamin."

29

Universitas Sumatera Utara

3.3 Hak LGBT

Kaum LGBT saat ini sudah mendapatkan hak khusus di Jepang. Hak-hak orang-orang lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT) di Jepang relatif progresif menurut standar Asia, walaupun orang LGBT tidak memiliki persamaan hukum penuh. Aktivitas seksual sesama jenis disahkan pada tahun 1880 setelah pemasangan Kode Napoleon dan umur persetujuan sama. Pasangan pasangan sesama jenis dan keluarga yang sama yang dikepalai oleh pasangan sesama jenis tidak memenuhi syarat untuk perlindungan hukum yang tersedia bagi pasangan lawan jenis, meskipun beberapa kota baru saja mulai mengeluarkan "sertifikat kemitraan" kepada pasangan sesama jenis sebagai alat untuk mengenali hubungan mereka.

Budaya Jepang dan agama-agama besar bermula dan diimpor ke Jepang tidak memiliki sejarah permusuhan terhadap homoseksualitas, dan mayoritas warga Jepang dilaporkan mendukung homoseksualitas, dengan sebuah jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa 54 persen setuju bahwa homoseksualitas seharusnya diterima oleh masyarakat sementara 36 persen tidak setuju, dengan perbedaan umur yang besar. Meskipun banyak partai politik belum secara terbuka mendukung atau menentang hak LGBT, ada beberapa politisi

LGBT yang terbuka. Undang-undang yang mengizinkan individu transgender untuk mengubah operasi penggantian jabatan gender pasca-seks legal mereka diloloskan pada tahun 2002. Diskriminasi berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender dilarang di kota-kota tertentu. Tokyo Rainbow Pride telah diselenggarakan setiap tahun sejak 2012, dengan kehadiran meningkat setiap

30

Universitas Sumatera Utara tahunnya. Sebuah jajak pendapat tahun 2015 menemukan bahwa sebagian besar orang Jepang mendukung legalisasi pernikahan sesama jenis.

Homoseksualitas legal di Jepang. Usia persetujuan federal di Jepang berusia 13 tahun di bawah Kode Hukum Pidana Jepang. Namun, semua kotamadya dan prefektur memiliki undang-undang khusus mereka sendiri seperti

Hukum Perlindungan Pemuda Tokyo yang melarang aktivitas seksual dengan pemuda yang berusia di bawah 18 tahun dalam banyak situasi. Sebagai catatan tambahan, walaupun usia persetujuan di Jepang bisa berusia 13 tahun, usia pemungutan suara adalah 18 tahun. Usia mayoritas adalah 20 tahun dan usia mengemudi adalah 18 tahun. Undang-Undang Pencegahan Pelacuran Jepang

(1958) hanya melarang hubungan seksual yang sebenarnya (atau jenis kelamin). dikendalikan oleh kejahatan terorganisir). Hukum itu mendefinisikan sebagai

"benar" perilaku seksual antara pria dan wanita, dan bukan untuk "meniru" antara orang dengan sesama jenis, jadi pelacuran homoseksual tidak dilarang secara langsung.

Tidak ada larangan agama eksplisit terhadap homoseksualitas dalam agama tradisional Jepang, Shintoisme, atau agama agama Buddha yang diimpor (lihat

"Buddhisme dan orientasi seksual") atau Konfusianisme. Sodomi pertama kali dikriminalisasi di Jepang pada tahun 1872, pada awal era Meiji, untuk mematuhi kepercayaan budaya Barat dan peraturan Qing yang baru diperkenalkan. Tapi ketentuan ini dicabut hanya tujuh tahun kemudian oleh KUHP 1880 sesuai dengan

Kode Napoleon. Sejak saat itu, Jepang tidak memiliki undang-undang melawan homoseksualitas. Jadi, seks di antara orang dewasa yang menyetujui, secara

31

Universitas Sumatera Utara pribadi, terlepas dari orientasi seksual dan / atau jenis kelaminnya, legal menurut hukum Jepang.

1. Pengakuan Hubungan Sesama Jenis

Pasal 24 Konstitusi Jepang menyatakan bahwa "Pernikahan hanya berdasarkan persetujuan bersama dari kedua jenis kelamin dan harus dipelihara melalui kerja sama dengan hak persamaan suami dan istri sebagai dasar." Akibatnya, pasal 731-

737 dari Kode Sipil Jepang membatasi pernikahan dengan serikat pekerja lawan.

Pasangan pasangan seks yang sama tidak bisa menikah, dan pasangan sesama jenis tidak diberi hak yang berasal dari pernikahan. Selain itu, perkawinan sesama jenis yang dilakukan di luar negeri tidak diakui secara hukum di Jepang dan pasangan sesama jenis bi-nasional tidak dapat memperoleh visa untuk pasangan asing berdasarkan hubungan mereka.

Pada bulan Maret 2009, Jepang mulai mengizinkan warga negara Jepang untuk menikahi pasangan sesama jenis di negara-negara di mana perkawinan sesama jenis legal. Kementerian Kehakiman menginstruksikan pemerintah daerah untuk mengeluarkan sertifikat kunci - yang menyatakan bahwa seseorang itu lajang dan usia legal - kepada individu yang ingin memasuki pernikahan sesama jenis di wilayah yang mengizinkannya secara legal. Meskipun perkawinan sesama jenis tidak dikenali secara sah di Jepang, membiarkan warganya menikahi pasangan sesama jenis di luar negeri dipandang sebagai langkah awal menuju legalisasi perkawinan semacam itu di Jepang.

Pada bulan Februari 2015, distrik Shibuya (di Tokyo) mengumumkan rencana untuk prosedur pengakuan pasangan sesama jenis untuk situasi seperti kunjungan

32

Universitas Sumatera Utara ke rumah sakit dan berbagi sewa apartemen. Prosedur ini memungkinkan pasangan mendapatkan kertas "bukti kemitraan", yang tidak berbasis hukum

Jepang, namun dapat membantu, misalnya, mendapatkan akses ke pasangan yang sakit dan di rumah sakit. Inisiatif Shibuya dianggap sebagai langkah penting menuju hak kemitraan lesbian dan gay di Jepang. Pada bulan Juli 2015, Ward

Setagaya Tokyo mengumumkan bahwa mereka akan bergabung dengan Shibuya dalam mengenali kemitraan sesama jenis dari bulan November di tahun yang sama. Sejak saat itu, kota Iga, Takarazuka, Naha dan Sapporo telah mulai menerbitkan sertifikat kemitraan untuk pasangan sesama jenis.

2. Perlindungan Diskriminasi

Pada tahun 2000, orientasi seksual tidak dilindungi oleh hukum hak-hak sipil nasional, yang berarti bahwa LGBT Jepang tidak memiliki jalan hukum saat menghadapi diskriminasi semacam itu di bidang pekerjaan, pendidikan, perumahan, perawatan kesehatan dan perbankan. Namun, kasus diskriminasi berdasarkan orientasi seksual tetap relatif jarang terjadi di Jepang. Demikian pula,

Pasukan Bela Diri Jepang, ketika ditanya tentang kebijakan mereka terhadap kaum gay dan lesbian setelah debat AS selama masa kepresidenan Clinton, menjawab bahwa ini bukan sebuah masalah, dan individu-individu di dalam pasukan mengindikasikan bahwa selama hubungan sesama jenis tidak menyebabkan perkelahian atau masalah lainnya, hanya sedikit, jika ada, hambatan untuk dimasukkan ke dalam angkatan bersenjata.

Konstitusi Jepang menjanjikan hak yang sama dan ditafsirkan untuk melarang diskriminasi atas semua alasan. Namun, orang homoseksual dan transgender dapat

33

Universitas Sumatera Utara mengalami kekerasan fisik, seksual dan psikologis di tangan pasangan lawan jenis atau pasangan sesama jenis mereka, namun tidak mendapat perlindungan dari undang-undang tersebut. Mitra seks yang sama dikecualikan dari Undang-Undang

Pencegahan Kekerasan di Luar Angkasa dan Perlindungan terhadap Korban dan umumnya tidak memiliki tempat yang aman untuk mendapatkan bantuan dan dukungan. Jepang adalah pihak dalam Kovenan Internasional untuk Hak Sipil dan

Politik (ICCPR), yang juga secara komprehensif melarang diskriminasi.

Sementara UU Equal Opportunity telah direvisi beberapa kali selama bertahun- tahun untuk menangani diskriminasi dan pelecehan seks di tempat kerja,

Pemerintah telah menolak untuk memperluas undang-undang tersebut untuk menangani diskriminasi terhadap gender atau identitas seksual.

Pada tahun 1990, kelompok OCCUR (Asosiasi Jepang untuk Gerakan

Lesbian dan Gay) memenangkan sebuah kasus pengadilan melawan kebijakan pemerintah Tokyo yang melarang pemuda gay dan lesbian menggunakan "Rumah

Adat untuk Kaum Muda". Sementara putusan pengadilan tampaknya tidak meluas ke daerah lain yang disponsori oleh pemerintah, hal itu dikutip oleh pengadilan sebagai kasus hak-hak sipil, dan Pemerintah Metropolitan Tokyo telah mengeluarkan undang-undang yang melarang diskriminasi dalam pekerjaan berdasarkan orientasi seksual dan gender. identitas Shibuya Ward juga melarang diskriminasi orientasi seksual dalam penyediaan barang dan jasa. Sejak musim gugur 2003, Urban Renaissance Agency, badan pemerintah yang mengoperasikan perumahan pemerintah (公 団 住宅), telah mengizinkan pasangan sesama jenis

menyewa unit dengan cara yang sama seperti pasangan heteroseksual di salah satu

34

Universitas Sumatera Utara dari 300 properti yang beroperasi. Ini membuka jalan bagi tindakan lainnya, karena Pemerintah Osaka pada bulan September 2005 membuka pintu perumahan pemerintah untuk pasangan sesama jenis.

Pada tahun 2013, Yodogawa-ku, Osaka menjadi daerah pemerintah Jepang pertama yang mengeluarkan resolusi yang memerintahkan dukungan untuk dimasukkannya LGBT, termasuk mengamanatkan pelatihan sensitivitas LGBT untuk staf lingkungan. Naha mengikuti pada bulan Juli 2015.

Pada tahun 2017, Kementerian Pendidikan menambahkan orientasi seksual dan identitas gender ke dalam kebijakan bullying nasional. Kebijakan tersebut mengamanatkan bahwa sekolah harus mencegah intimidasi terhadap siswa berdasarkan orientasi seksual atau identitas gender mereka dengan

"mempromosikan pemahaman guru yang tepat tentang ... orientasi seksual / identitas gender serta memastikan untuk menginformasikan tindakan yang diperlukan sekolah mengenai hal ini."

3. Adopsi dan Pola Asuh

Pasangan sesama jenis tidak diizinkan untuk mengadopsi secara hukum di

Jepang. Pasangan lesbian dan wanita lajang tidak dapat mengakses IVF dan inseminasi buatan. Pada bulan April 2017, Osaka secara resmi mengakui pasangan sesama jenis sebagai orang tua asuh, menjadikannya kasus pertama di

Jepang.

35

Universitas Sumatera Utara

4. Identitas dan Ekspresi Gender

Pada tahun 2002, sebuah undang-undang disahkan memungkinkan orang transgender yang telah menjalani operasi penugasan ulang jenis kelamin untuk mengubah gender legal mereka. Undang-undang tersebut mulai berlaku pada tahun 2003. Pada tanggal 24 Februari 2012, Asosiasi Pengacara Hyogo mengumumkan sebuah rekomendasi untuk seorang wanita transgender di penjara laki-laki untuk dipindahkan ke institusi perempuan. Menurut laporan ini, wanita transgender ditempatkan di institusi laki-laki karena status hukumnya berhubungan seks, walaupun telah menjalani operasi penugasan ulang jenis kelamin sebelum penahanannya, dan telah memeriksa tubuhnya oleh seorang anggota staf laki-laki, rambutnya dicukur dan Ditolak perlakuan feminin apa pun termasuk pakaian wanita.

5. Donor Darah

Laki-laki gay dan biseksual diizinkan untuk menyumbangkan darah di Jepang setelah periode penangguhan 6 bulan.

6. Selebriti

Sementara representasi homoseksual di media Jepang cenderung mengarah pada karikatur berdasarkan stereotip penyimpangan seksual atau perilaku

(misalnya Gay Gay yang sebenarnya lurus), ada beberapa contoh orang transgender dengan status selebriti populer di Jepang seperti Haruna Ai.

Dukungan untuk hak LGBT telah diungkapkan oleh eksekutif perusahaan dan atlet Olimpiade Dai Tamesue.

36

Universitas Sumatera Utara

7. Dukungan Politik

Hak LGBT jarang didiskusikan atau diperdebatkan secara terbuka, dan sebagian besar partai politik tidak membuat posisi formal, mendukung atau menentang, hak-hak LGBT dalam platform partai atau manifesto mereka. Namun, beberapa pihak telah menanggapi pertanyaan mengenai kebijakan perkawinan sesama jenis: Partai Demokrat Liberal telah mengindikasikan penolakan untuk mengesahkannya, dan Partai Demokrat dan Partai Sosial Demokrat telah mengindikasikan dukungan untuk legalisasi, sementara Partai Komunis telah mengindikasikan dukungan untuk melegalkan serikat sipil sesama jenis. Pada tahun 2001, Dewan untuk Promosi Hak Asasi Manusia, di bawah Kementerian

Kehakiman, merekomendasikan agar orientasi seksual dimasukkan dalam kode hak-hak sipil negara tersebut, namun Diet tersebut menolak untuk mengadopsi rekomendasi tersebut.

Pada tahun 2003, Aya Kamikawa menjadi politisi transgender terbuka pertama yang terpilih untuk jabatan publik di Jepang, Majelis Permukiman Setagaya. Dia awalnya berlari sebagai Independent namun menyatakan dukungannya untuk

Partai Pelangi dan Hijau Jepang yang sekarang tidak berfungsi dan kemudian gagal mencalonkan diri untuk Parlemen Nasional sebagai anggota Partai

Demokrat Jepang.

Pada tahun 2005, Kanako Otsuji, dari Majelis Prefektur Osaka, menjadi politisi homoseksual pertama yang secara resmi keluar di Festival Gay Pride

Tokyo.

37

Universitas Sumatera Utara

Pada tahun 2011, menjadi kandidat gay pertama yang terpilih untuk jabatan di Jepang, khususnya sebagai perwakilan dewan lokal Toshima

Ward. Dia keluar secara terbuka di bukunya "Where Is My Boyfriend" (2002), dan memulai sebuah organisasi nirlaba yang mensponsori acara sosial untuk pria gay di Jepang. Pada pemilihan House of Councilors tahun 2016, Partai Liberal

Demokrat yang konservatif termasuk "mempromosikan pemahaman tentang keragaman seksual" di dalam platformnya, sebuah langkah yang mungkin "tidak terpikirkan" pada masa-masa sebelumnya dan anggota parlemen Gaku Hashimoto mengaitkan sebagian dari pembakaran negara gambar internasional sebelum

Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo.

Pada bulan Maret 2017, Tomoya Hosoda terpilih ke Majelis Iruma, di prefektur Saitama. Hosoda diyakini sebagai orang transgender terbuka pertama yang terpilih untuk jabatan publik di dunia.

Selama pemilihan umum negara pada 2017, Partai Harapan Gubernur Tokyo

Yuriko Koike yang baru diluncurkan menjanjikan penghapusan diskriminasi

LGBT dalam manifesto tersebut.

38

Universitas Sumatera Utara

BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada uraian dari bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. LGBT merupakan sebuah singkatan dari Lesbian , Gay, Bisexual dan

Transgender (LGBT= Lesbian (josei no douseiaisha) Gay (dansei no

douseiaisha) Bisexual (ryouseiaisha), Transgender

(seibetsuikou.seidouitsuseishoukai) Adapun pengertian jelasnya yaitu :

Lesbian : Orientasi seksual seorang perempuan yang hanya

mempunyai hasrat sesama perempuan . Gay : Orientasi seksual

seorang pria yang hanya mempunyai hasrat sesama pria. Biseksual :

Sebuah orientasi seksual seorang Pria/Wanita yang menyukai dua jenis

kelamin baik Pria/Wanita . Transgender : Sebuah Orientasi seksual

seorang Pria/Wanita dengan mengidentifikasi dirinya.

2. Fenomena LGBT di Jepang yaitu adanya Pemerintah Jepang yaitu

Hokkaido meluncurkan Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk

secara resmi mengakui kemitraan sesama jenis antara pasangan gay,

lesbian, biseksual dan transgender. mereka yang memenuhi syarat

untuk mendapatkan status adalah penduduk kota yang setidaknya

berusia 20 tahun. Setelah pasangan tersebut mengikrarkan hubungan

mereka dibawah sumpah, pemerintah daerah akan mengeluarkan tanda

terima dan salinan sumpah mereka.

39

Universitas Sumatera Utara

3. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menekan LGBT yaitu melalui

keluarga dengan menjodohkan si anak dengan orang pilihan mereka,

dengan begitu mungkin si anak tidak akan terjerumus ke dalam kaum

Gay/Lesbian. Usaha yang dilakukan selanjutnya adalah dengan

memberikan pendidikan moral kepada anak, pendidikan moral sangat

penting untuk dipelajari hal ini bertujuan untuk menumbuhkan moral

anak dalam bermasyarakat dan bersosialisasi. Melalui masyarakat

yaitu melakukan suatu komunitas penolakan kaum LGBT dan

mengadakan suatu parade penolakan LGBT. Melalui pemerintah yaitu

merilis sebuah buku panduan untuk guru mengenai orientasi seksual

dan identitas gender.

4.2 Saran

1. Penulis tidak berusaha mengarahkan pada penilaian pasti tentang apakah

kita harus membenci atau menerima para LGBT, tetapi penulis hanya

memberikan beberapa pemikiran agar kita dapat lebih bijak dalam

menanggapi kasus LGBT.

2. Seperti kata-katadon’t“ judge ”booksepertbyi tsitucoverjug sebaiknya kita lakukan.

Sebaiknya kita tidak mendiskreditkan para LGBT

karena mereka tetaplah manusia yang mempunyai sifat baik.

40

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

Boellstorff, Tom. 2005. The Gay Archipelago. United States. Princeton University

Press

Galink, 2013, Seksualitas Rasa Rainbow Cake: Memahami Keberagaman

Orientasi Seksual Manusia, Yogyakarta: PKBI DIY.

Kartono, Kartini. 1978, Dr. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual.

Bandung: CV. Mandar Maju.

Koentjaraningrat. 1980. Metode Penelitian Masyarakat. Yogyakarta: Gajahmada

University Press

Koentjaraningrat. 1985. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:

Gramedia.

Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:

Gramedia.

Narwoko, J. Dwi dan Suyanto, Bagong (editor). 2010. Sosiologi Teks Pengantar

dan Terapan edisi ketiga. Jakarta : Prenada Media Group.

Senn, 2005 Filsafat ilmu : sebuah pengantar popular. Jakarta : Pustaka Sinar

Harapan

https://sofyanzaibaski.wordpress.com/2012/04/14/metodologi-penelitian/

http://arar23.blogspot.co.id/2011/11/pengertian-fenomena.html

Universitas Sumatera Utara

http://www.indonesiastudent.com/pengertian-lgbt-menurut-para-ahli/

(http://m.forum.liputan6.com/t/sejarah-lgbt-di-dunia/26502)

(http://www.kompasiana.com/jenniferlwrnsia/kupas- kasus lgbt_56d43ed3d492735b1b950bc5

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar. Kebudayaan erat kaitannya dengan antropologi yaitu dasar filosofis yang pembahasannya berkaitan dengan kegiatan manusia secara normatif maupun historis. kebudayaan dalam ilmu Antropologi sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia. Salah satu kasus abnormalitas seksual yang terjadi adalah kasus yang sebenarnya banyak terjadi di berbagai negara, termasuk di Jepang, yaitu homoseksual. Homoseksual adalah rasa tertarik dan mencintai seseorang yang berjenis kelamin sama. Lingkungan menjadi faktor utama yang membentuk orientasi seksual LGBT. Selain itu, faktor keluarga pun menjadi faktor pendukung membentuk orientasi seksual LGBT. Belum ada penyebab pasti akan penyebab homoseksual, kenyamanan dan keamanan yang dirasakan oleh kaum LGBT di dalam lingkup kelompoknya atau sesama LGBT membuat mereka lebih leluasa dalam melaksanakan aktivitasnya sehari hari.

LGBT merupakan sebuah singkatan dari Lesbian , Gay, Bisexual dan

Transgender (LGBT= Lesbian (josei no douseiaisha) 、 Gay (dansei no douseiaisha) 、 Bisexual (ryouseiaisha), Transgender

(seibetsuikou.seidouitsuseishoukai). Adapun pengertian jelasnya yaitu : Lesbian :

Orientasi seksual seorang perempuan yang hanya mempunyai hasrat sesama perempuan. Gay : Orientasi seksual seorang pria yang hanya mempunyai hasrat sesama pria. Biseksual : Sebuah orientasi seksual seorang Pria/Wanita yang menyukai dua jenis kelamin baik Pria/Wanita. Transgender : Sebuah Orientasi seksual seorang Pria/Wanita dengan mengidentifikasi dirinya.

Universitas Sumatera Utara Pro dan kontra mewarnai adanya kaum LGBT ini. Baik itu dipandang dari sudut agama, sosial, maupun budaya sehingga ketika kaum LGBT akan timbul ke masyarakat terkadang mereka merasa terasingkan dan terdiskriminasi akan sikap masyarakat. Pengucilan atau pendiskriminasian yang dilakukan masyarakat kepada kaum LGBT membuat mereka menutup diri dan tidak mengekspose tentang diri mereka.

Penerimaan masyarakat terhadap kelompok berorientasi Homoseksual atau dikenal sebagai Gay dan Lesbian masih kontroversial. Mayoritas masyarakat menganggap homoseksual sebagai penyimpangan sosial. Homoseksual dianggap sebagai penyakit, dosa, perilaku yg amoral. Homoseksual dianggap bertentangan dengan nilai yang terinternalisasi dalam masyarakat, yang menjelaskan bahwa orientasi seksual laki laki umumnya hanya untuk perempuan dan sebaliknya.

Ketika ada laki laki yang orientasi seksualnya terhadap laki laki dan perempuan yang orientasi seksualnya terhadap perempuan (sesama jenis), masyarakat menganggap hal tersebut tidak wajar. Pengendalian sosial dan sikap masyarakat terhadap satu sama lain lebih kepada kepentingan masing masing sehingga muncul berbagai wujud penerimaan atau penolakan terhadap homoseksual.

Fenomena LGBT di Jepang yaitu adanya Pemerintah Jepang yaitu

Hokkaido meluncurkan Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk secara resmi mengakui kemitraan sesama jenis antara pasangan gay, lesbian, biseksual dan transgender. mereka yang memenuhi syarat untuk mendapatkan status adalah penduduk kota yang setidaknya berusia 20 tahun. Setelah pasangan tersebut mengikrarkan hubungan mereka dibawah sumpah, pemerintah daerah akan mengeluarkan tanda terima dan salinan sumpah mereka.

Universitas Sumatera Utara Usaha-usaha yang dilakukan untuk menekan LGBT yaitu melalui keluarga dengan menjodohkan si anak dengan orang pilihan mereka, dengan begitu mungkin si anak tidak akan terjerumus ke dalam kaum Gay/Lesbian. Usaha yang dilakukan selanjutnya adalah dengan memberikan pendidikan moral kepada anak, pendidikan moral sangat penting untuk dipelajari hal ini bertujuan untuk menumbuhkan moral anak dalam bermasyarakat dan bersosialisasi. kemudian dengan memperhatikan si anak dalam memilih teman pergaulan, pergaulan yang salah mungkin dapat membuat orang tersebut terjerumus ke dalam hal yang salah.

Usaha berikutnya yang dilakukan keluarga adalah dengan mengajari si anak untuk tetap bersyukur dengan apa yang telah di milikinya dan juga menanamkan norma keagamaan ke si anak. Melalui masyarakat yaitu melakukan suatu komunitas penolakan kaum LGBT dan mengadakan suatu parade penolakan LGBT. Melalui pemerintah yaitu Sebuah kelompok parlementer bipartisan yang didirikan pada bulan Maret 2015 terus membahas undang-undang untuk menangani diskriminasi berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender, namun pada saat penulisannya, undang-undang tersebut belum menghasilkan rancangan undang-undang yang disepakati. Hukum Jepang memperlakukan mereka yang meminta pengakuan hukum sebagai transgender sebagai memiliki "Gender Identity Disorder" dan memerlukan diagnosis medis semacam itu. Ini juga memerlukan sterilisasi paksa, status tunggal wajib, tidak memiliki anak di bawah umur, dan berusia 20 tahun atau lebih kemudian pemerintah merilis sebuah buku panduan untuk guru mengenai orientasi seksual dan identitas gender.

Universitas Sumatera Utara