perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DESAIN INTERIOR

KOREAN WAVE CENTER

DI JAKARTA

DENGAN PENDEKATAN KONSEP POP ART

Disusun Untuk Memenuhi Syarat mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Unversitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh :

BAYU BAGUS TRIYONO

C 0808017

JURUSAN DESAIN INTERIOR

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DESAIN INTERIOR

KOREAN WAVE CENTER

DI JAKARTA

DENGAN PENDEKATAN KONSEP POP ART

Disusun Untuk Memenuhi Syarat mendapatkan Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa Unversitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh :

BAYU BAGUS TRIYONO

C 0808017

JURUSAN DESAIN INTERIOR

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

commit to user

i perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERNYATAAN

Nama : Bayu Bagus Triyono

NIM : C 0808017

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Tugas Akhir berjudul

“Desain Interior Korean Wave Center Di Jakarta Dengan Pendekatan Konsep Pop Art” adalah benar- benar karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal- hal yang bukan karya saya, dalam Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam Daftar Pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan Tugas Akhir dan gelar yang diperoleh.

Surakarta, 11 Juli 2012

Yang membuat pernyataan,

Bayu Bagus Triyono

NIM. C 0808017

commit to user

iv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

MOTTO

“Jangan ingkari kelemahan diri, namun sadari dengan niat penuh untuk memiliki

kelebihan lain untuk mencapai sukses”

-Mario Teguh-

“You can’t get mad that the world doesn’t go your way, you don’t have to

Mind your own business. Don’t be too attached to trivial things, it’s not good for

your body”

-Super Junior-

“Ubahlah apa yang memang masih bisa diubah. Namun terimalah apa yang

memang sudah tidak bisa dirubah lagi”

commit to user -Penulis-

v perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :

1. Allah SWT, atas segala rahmat dan

karunia kepada hamba-Nya.

2. Kedua orangtua dan seluruh keluarga

besar yang senantiasa memberikan do’a,

dukungan dan semangat yang tidak

pernah putus kepada penulis.

3. Teman-temanku dan para sahabat yang

selalu mendukung penulis.

4. Dosen pembimbing dan seluruh jajaran

dosen jurusan Desain Interior Fakultas

Sastra dan Seni Rupa UNS.

commit to user

vi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan karunia

dan berkah yang melimpah, sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan

Tugas Akhir ini.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak sedikit hambatan yang

dihadapi oleh penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan dengan baik berkat

bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada : 1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Anung B Studyanto, S. Sn, MT, selaku Ketua Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa. 3. Drs. IF. Bambang Sulistyono, Sk., MT, selaku Dosen Pembimbing I Mata Kuliah Tugas Akhir. 4. Iik Endang Siti W, S.Sn, M.Ds, selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir dan Koordinator Tugas Akhir. 5. Kedua orangtua dan seluruh keluarga besar penulis atas doa, kasih sayang, dukungan dan semangat yang tidak pernah putus. 6. Teman-teman seperjuangan tugas akhir, Erika, Dina, Nita, Tika, Agus, Gista,

Titik, Tyas dan Wuwu atas rasa motivasinya. My Lady Rose Tya yang banyak

membantu dalam proses penyelesaian tugas akhir di hari-hari terakhir dan

semangat dari teman-teman Keluarga Rempong-ku Irtha, Wilis, Vie Prada,

Tantaka, Yoga dan Indah U’re the best lek..! aku tanpa kalian ku butiran debu.

Dan Mbak Nana, Mbak Candra, dan Mbak Ayuk yang sudah membantu

setting ruang sidang.

Penulis menyadari dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini

masih terdapat kesalahan dan kekeliruan sehingga dengan sangat terbuka penulis

mengharapkan masukan dan kritikan demi kesempurnaannya.

Surakarta, 11 Juli 2012

commit to user Penulis

vii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DESAIN INTERIOR

KOREAN WAVE CENTER DI JAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONSEP POP ART

1 Bayu Bagus Triyono, Drs. IF. Bambang Sulistyono, Sk., MT 2, Iik Endang Siti W, SSn,M.Ds 3

ABSTRAK

2012.Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana merancang Korean Wave Center yang sesuai kaidah desain terhadap pengelompokan organisasi ruang, sirkulasi dan interior sistem yang efisien dan fungsional?. (2) Bagaimana merancang Korean Wave Center yang mampu memberikan wadah sebagai pusat informasi dan entertainment bagi para penggemar K-Pop?. (3) Bagaimana menerapkan konsep pop art dalam mewujudkan atmosfer interior Korean Wave Center? Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut : (1) Perancangan Korean Wave Center yang sesuai kaidah desain mengenai organisasi ruang, sirkulasi & sistem interior. (2) Perancangan Korean Wave Center yang mampu memberikan wadah sebagai pusat informasi dan entertainment bagi para penggermar K-POP. (3) Menerapkan interior dengan elemen interior yang mendukung konsep perancangan pop art sebagai konsep pencipta atmosfer Korean Wave Center. Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada 3 tahap pokok yang digunakan oleh peneliti, yaitu : melalui proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data. Kemudian penyusunan informasi sebelum menyusun sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukann dan sejak awal penelitian data penelitian sudah harus memulai melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pertanyaan, arahan sebab-akibat dan proporsi-proporsi.

Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal : (1).Perancangan Interior

Korean Wave Center sebagai pusat informasi dan entertainment yang memberikan wadah bagi para penggermar K-POP dengan estetis tinggi agar

banyak menarik pengunjung. (2) Penggunaan warna dan bentuk yang sesuai dengan tema akan membangun suasana para pengunjung. (3) Karakter ruang sangat membantu dalam menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi

pengunjung.

1 Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C0808017 2 Dosen Pembimbing 1 commit to user 3 Dosen Pembimbing 2

viii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

INTERIOR DESIGN OF

KOREAN WAVE CENTER IN JAKARTA WITH APPROACH POP ART CONCEPT

2 Bayu Bagus Triyono, Drs. IF. Bambang Sulistyono, Sk., MT 3, Iik Endang Siti W, SSn,M.Ds 4

ABSTRACT

2012. Discussed in this study were: (1) How to design the Korean Wave Center according to the grouping rules of organization design space, and interior circulation systems are efficient and functional?. (2) How to design the Korean Wave Center is able to provide container as a center for information and entertainment for the fans of K-Pop?. (3) How to realize the concept of pop art in interior atmosphere of Korean Wave Center? The purpose of this paper is as follows: (1) Design Center Korean Wave appropriate design rules concerning the organization of space, circulation and interior systems. (2) Korean Wave Design Center is able to provide container as a center for information and entertainment for the penggermar K-POP. (3) Apply the interior with the interior design that supports the concept of pop art as a concept creator of the atmospheric Korean Wave Center. The method used in the discussion of the problem is the method of analysis of interactive discussion, where there are three main stages that are used by researchers, namely: through the selection process, focusing, simplification, abstraction of data. Then the preparation of the information before making a conclusion from the study since the beginning of the study dilakukann and research data are to start recording rules, the patterns of questions, the direction of causation and proportions. From this analysis we can conclude several things: (1). Design Center Interior

Korean Wave as a center of information and entertainment that provides a forum for K-POP penggermar with high aesthetic that attracted many visitors. (2) The use of colors and shapes to suit the theme will build the atmosphere of the visitors.

(3) The character of the space is very helpful in creating comfort and safety for visitors.

2 Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C0808017 3 Dosen Pembimbing 1 commit to user 4 Dosen Pembimbing 2

ix perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ...... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...... iii

PERNYATAAN ...... iv

MOTTO ...... v

PERSEMBAHAN ...... vi KATA PENGANTAR ...... vii ABSTRAKSI ...... viii ABSTRACT ...... ix DAFTAR ISI ...... x DAFTAR GAMBAR ...... xiii DAFTAR BAGAN ...... xv DAFTAR TABEL ...... xvi BAB I. PENDAHULUAN ...... 1 A. Latar Belakang Perancangan ...... 1 B. Batasan Perancangan ...... 3 C. Rumusan Perancangan ...... 3 D. Tujuan Perancangan ...... 4

E. Sasaran Perancangan ...... 4

F. Manfaat Perancangan ...... 5

G. Metode Desain ...... 6

H. Skema Pola Pikir Perancangan ...... 10

I. Sistematika Penulisan ...... 11

BAB II. KAJIAN TEORI ...... 13

A. Pengertian Judul ...... 13

1. Judul ...... 13

2. Definisi Judul ...... 13

B. Tinjauan Tentang ...... 16

1. Letak Geografi Korea ...... 16

2. Iklim Korea ...... commit to user...... 18

x perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Bendera Nasional ...... 19

4. Bunga Nasional ...... 20

5. Lagu Kebangsaan ...... 21

6. Agama ...... 21

7. Pakaian Adat ...... 22

8. Makanan Khas ...... 24

9. Rumah Adat...... 26 10. Bahasa ...... 30 11. Hubungan Diplomatik Indonesia dan Korea ...... 32 C. Tinjauan Tentang Hallyu...... 33 1. Sejarah Hallyu di Korea ...... 33 2. Hallyu/Korean Wave di Indonesia ...... 35 3. Pengaruh Budaya (K-POP) di Bidang Film & Drama) ...... 40 4. Pengaruh Budaya Korea di Bidang Industri Musik Indonesia . 43 5. Pengaruh Budaya Korea di Bidang Fashion & Gaya Rambut . 47 D. Tinjauan Tentang Kota Jakarta ...... 52 1. Keadaan Geografi ...... 53 2. Iklim ...... 54 3. Keadaan Lingkungan...... 54 4. Pemerintah ...... 55

E. Tinjauan Tentang Desain Interior ...... 56

1. Organisasi Ruang ...... 56

2. Hubungan Antar Ruang...... 59

3. Pola Sirkulasi ...... 60

4. Elemen Pembentuk Ruang ...... 63

5. Furniture ...... 69

6. Warna ...... 70

7. Interior Sistem ...... 75

F. Tinjauan Tentang Pop Art ...... 92

BAB III. STUDI LAPANGAN ...... 97

A. Studi Sistem Gallery ...... 97

1. Korean Cultural Centercommit Jakarta to ...... user ...... 97

xi perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Museum Nasional ...... 102

B. Studi Cafe & Restaurant...... 105

1. Solaria Solo Square ...... 105

BAB IV. DESAIN INTERIOR KOREAN WAVE CENTER DI JAKARTA

(DENGAN PENDEKATAN KONSEP POP ART) ...... 106

A. Analisa Existing ...... 106

1. Asumsi Lokasi ...... 106 2. Potensi Lingkungan ...... 107 B. Programming ...... 107 1. Status Kelembagaan ...... 107 2. Struktur Organisasi ...... 108 3. Sistem Operasional...... 108 4. Program Kegiatan...... 109 5. Fasilitas Ruang ...... 112 6. Sistem Organisasi Ruang ...... 114 7. Sistem Sirkulasi ...... 115 8. Hubungan Antar Ruang...... 116 9. Zoning dan Grouping ...... 116 C. Konsep ...... 118 1. Ide Gagasan Perancangan ...... 118

2. Tema Perancangan ...... 119

3. Atmosfer Desain Interior...... 120

4. Pola Penataan Layout ...... 121

5. Desain Pembentuk Ruang ...... 122

6. Desain Interior Sistem ...... 123

BAB V PENUTUP ...... 127

A. Kesimpulan ...... 127

B. Saran ...... 128

DAFTAR PUSTAKA ...... 129

LAMPIRAN ...... 131

commit to user

xii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

halaman

GAMBAR II.1. Bendera Nasional ...... 19

GAMBAR II.2. Bunga Nasional ...... 20

GAMBAR II.3. Pakaian adat ...... 23

GAMBAR II.4. Baechu Kimch i ...... 24

GAMBAR II.5. Doenjang Jigae ...... 25 GAMBAR II.6. Naengmyeon ...... 25 GAMBAR II.7. Bibim Naengmyeon ...... 25 GAMBAR II.8. Rumah Adat ...... 26 GAMBAR II.9. Isu Hallyu/Korean Wave ...... 36 GAMBAR II.10. Drama Film Endless Love ...... 40 GAMBAR II.11. Drama Film Indonesia Cinta Cenat-cenut 2...... 42 GAMBAR II.12. Artis Korean Pop ...... 44 GAMBAR II.13. Artis Boy Band /Girl Band Indonesia ...... 46 GAMBAR II.14. Fashion Syle Korea ...... 48 GAMBAR II.15. Gaya Rambut Cewek Korea ...... 51 GAMBAR II.16. Gaya Rambut Cowok Korea ...... 52 GAMBAR II.17. Peta Kota Jakarta ...... 53 GAMBAR II.18. Organisasi ruang terpusat ...... 56

GAMBAR II.19. Organisasi ruang Linier ...... 56

GAMBAR II.20. Organisasi ruang Radial ...... 57

GAMBAR II.21. Organisasi ruang Cluster ...... 58

GAMBAR II.22. Organisasi ruang Grid ...... 59

GAMBAR II.23. Sirkulasi Linier ...... 60

GAMBAR II.24. Sirkulasi Radial ...... 61

GAMBAR II.25. Sirkulasi Spiral ...... 61

GAMBAR II.26. Sirkulasi Linier ...... 62

GAMBAR II.27. Sirkulasi Network ...... 62

GAMBAR II.28. Lampu Sorot Terarah Kebawah ...... 81

GAMBAR II.29. Lampu Sorot Dinding Rel ...... 81

GAMBAR II.30. Wallwasher Lampcommit ...... to user ...... 82

xiii perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

GAMBAR II.31. Customize Light ...... 82

GAMBAR II.32. Fire estinguisher dan Hidrant kebakaran ...... 90

GAMBAR II.33. Lukisan Wajah Marlyin Monroe ...... 93

GAMBAR III.1. Korean cultural Jakarta ...... 98

GAMBAR III.2. Peta Letak Korean cultural Jakarta ...... 98

GAMBAR III.3. Lobby Korean cultural Jakarta ...... 99

GAMBAR III.4. Multifunction Korean cultural Jakarta ...... 100 GAMBAR III.5. IT Show room Korean cultural Jakarta ...... 100 GAMBAR III.6. Ruang Kelas Korean cultural Jakarta ...... 101 GAMBAR III.7. Perpustakaan Korean cultural Jakarta ...... 102 GAMBAR III.8. Bagian depan Museum Nasional ...... 102 GAMBAR III.9. Diorama Lantai 1 ...... 104 GAMBAR III.10. Diorama ...... 104 GAMBAR III.11. Interior Area Pamer ...... 104 GAMBAR III.12. Solaria Solo Square ...... 105 GAMBAR III.13. Bagian Depan Solaria Solo Square ...... 105 GAMBAR IV.1. Siteplan Korean Wave Center ...... 107 GAMBAR IV.2. Organisasi Ruang Radial ...... 114 GAMBAR IV.3. Hubungan Antar Ruang ...... 116 GAMBAR IV.4. Pembagian Area Korean Wave Center ...... 117

GAMBAR IV.5. Zoning ...... 118

GAMBAR IV.6. Grouping ...... 118

GAMBAR IV.7. Perspektif Area Shop ...... 119

GAMBAR IV.8. Perspektif Area Kasir Shop ...... 119

GAMBAR IV.9. Perspektif Area Resto ...... 120

GAMBAR IV.10. Perspektif Area Lobby ...... 120

GAMBAR IV.11. Perspektif Area Shop ...... 121

GAMBAR IV.12. Perspektif Area Lobby ...... 121

commit to user

xiv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAGAN

halaman

BAGAN I.1. Rincian Pokok Perancangan ...... 9

BAGAN I.2. Skema Pola Pikir Perancangan ...... 10

BAGAN IV.1 Struktur Organisasi Korean Wave Center ...... 108

BAGAN IV.2 Pola Aktivitas Pengunjung ...... 110

BAGAN IV.3 Pola Aktivitas Pengelola ...... 110

commit to user

xv perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

TABEL

Halaman

TABEL IV.1. Sistem Operasional ...... 109

TABEL IV.2. Pola Aktivitas & Fasilitas ...... 112

commit to user

xvi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DESAIN INTERIOR penelitian sudah harus memulai melakukan pencatatan peraturan, KOREAN WAVE CENTER pola-pola pertanyaan, arahan sebab-akibat dan proporsi-proporsi. DI JAKARTA Dari analisis ini dapat disimpulkan beberapa hal : (1).Perancangan Interior Korean Wave Center sebagai pusat informasi dan DENGAN PENDEKATAN KONSEP POP ART entertainment yang memberikan wadah bagi para penggermar K- 1 Bayu Bagus Triyono, POP dengan estetis tinggi agar banyak menarik pengunjung. (2) Drs. IF. Bambang Sulistyono, Sk., MT 2, Penggunaan warna dan bentuk yang sesuai dengan tema akan Iik Endang Siti W, SSn,M.Ds 3 membangun suasana para pengunjung. (3) Karakter ruang sangat membantu dalam menciptakan kenyamanan dan keamanan bagi ABSTRAK pengunjung.

2012.Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana merancang Korean Wave Center yang sesuai kaidah desain terhadap pengelompokan organisasi ruang, sirkulasi dan interior sistem yang efisien dan fungsional?. (2) Bagaimana merancang Korean Wave Center yang mampu memberikan wadah sebagai pusat informasi dan entertainment bagi para penggemar K- Pop?. (3) Bagaimana menerapkan konsep pop art dalam mewujudkan atmosfer interior Korean Wave Center? Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut : (1) Perancangan Korean Wave Center yang sesuai kaidah desain mengenai organisasi ruang, sirkulasi & sistem interior. (2) Perancangan Korean Wave Center yang mampu memberikan wadah sebagai pusat informasi dan entertainment bagi para penggermar K-POP. (3) Menerapkan interior dengan elemen interior yang mendukung konsep perancangan pop art sebagai konsep pencipta atmosfer Korean Wave Center.

Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada 3 tahap pokok yang digunakan oleh peneliti, yaitu : melalui proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data. Kemudian penyusunan informasi sebelum menyusun sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukann dan sejak awal penelitian data

1 Mahasiswa Jurusan Desain Interior dengan NIM C0808017

2 Dosen Pembimbing 1 3 Dosen Pembimbing 2

commit to user perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Budaya pop saat ini tidak hanya berasal dari dominasi budaya

Barat, tetapi juga Asia yang mulai menunjukkan eksistensinya dengan

menjadi pengekspor budaya pop. Selain Jepang, Korea mulai

menunjukkan eksistensinya sebagai negara pengekspor budaya pop

melalui tayangan hiburannya dan menjadi saingan berat bagi Amerika dan

negara-negara Eropa. Hal ini sejalan dengan globalisasi industri hiburan

Korea dan kestabilan ekonomi mereka. Hal inilah yang dinamakan budaya

populer atau lebih dikenal sebagai budaya pop, yaitu budaya yang banyak

diminati oleh masyarakat tanpa batasan geografis.

Globalisasi budaya pop Korea yang lebih dikenal dengan Korean

Wave (Hallyu) berhasil mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia. ada

pendapat yang menyatakan bahwa Korea pada abad ke-21 berhasil

menyaingi karya-karya dari tanah Hollywood dan Bollywood dalam

memperkenalkan budayanya ke dunia internasional. Tidak hanya di

kawasan Asia, tetapi sudah merambah ke kawasan Amerika dan Eropa.

Berbagai produk budaya Korea drama, film, lagu, fashion, produk-produk

industri yang menghiasi kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia.

Tidak bisa dipungkiri, Korean Wave yang berlangsung saat ini mengacu

pada popularitas berbagai produk Korea Selatan yang meningkat di

seluruh dunia. Potensi itucommit disadari to user pemerintah Korea bahwa dengan

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 1 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

merebaknya Korean Wave, akan membuka jalan bagi kemajuan ekonomi

Korea. Oleh karena itu, pemerintah Korea rela mengucurkan dana untuk

membiayai produksi hiburan, mulai dari film, serial drama, hingga musik.

Mengingat merebaknya Korean Wave, demam budaya pop Korea

juga mulai melanda Indonesia. Fenomena ini dilatarbelakangi oleh ajang

Piala Dunia Korea-Jepang pada 2002 lalu yang berakhir dengan masuknya

Korea sebagai kekuatan empat besar dunia dalam hal persepakbolaan.

Kesuksesan Korea di ajang itu semakin mempersohor nama Korea di

dunia internasional. Beberapa waktu menjelang, selama, dan pasca-Piala

Dunia, beberapa stasiun televisi swasta di tanah air lebih sering

menayangkan film-film, serial-serial drama, dan musik-musik Korea. Dari

berbagai produk yang ditawarkan budaya pop Korea, banyak hal yang

menjadi faktor penyebab mengapa budaya pop Korea mulai digemari

masyarakat Indonesia, khususnya remaja. Selain itu, ada hal-hal yang

memengaruhi budaya lokal Indonesia atas merebaknya budaya pop Korea

dalam kehidupan remaja di Indonesia.

Jakarta adalah salah satu kota besar dan menjadi ibukota Indonesia

yang tidak luput dari merebaknya Korean Wave. Kegilaan tidak jauh

berbeda jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia,

seperti Bandung dan Surabaya. Di sepanjang jalan dan pusat perbelanjaan

dapat dengan mudah kita temui pengaruh Korean Wave.

Oleh karena itu, perlu adanya tempat untuk memfasilitas para

pecinta korea dalam satu tempat untuk mendapatkan informasi dan

menyalurkan hobby masyarakat, sekaligus sebagai sarana mengekpresikan commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 2 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

seni. Tempat dan sarana dengan segala fasilitas hiburan tersebut adalah

Korean Wave Center. Dimana diharapkan Korean Wave Center dapat

lebih menghidupkan Kota Jakarta serta manjadi salah satu daya tarik para

wisatawan dari dalam mau pun luar kota ataupun mancanegara dengan

mengusung tema tertentu.

Perancangan akan dibuat dengan konsep dan fasilitas yang

menunjang yang dapat memikat pengunjung di Jakarta yaitu bangunan

bersifat public space dengan menampilkan konsep pop art pada Korean

Wave Center di Jakarta.

B. BATASAN PERANCANGAN

Perancangan Korean Wave Center merupakan merancang dan

merencanakan sebuah bangunan yang fungsi utama sebagai tempat

informasi Hallyu—istilah buatan yang bermakna pengaruh budaya modern

Korea dengan luasan interior 1200 m2 – 1500 m2, dengan fasilitas yang

menunjang Lobby, Galery, Multifunction hall, Shop center (fashion outlet,

outlet DVD&VCD,pernak-pernik khas korea), Perpustakaan, Ruang

kursus dance, Resto yang menyediakan kuliner khas korea yang bersifat

public space dengan konsep perancangan pop art. Dimana perancangan

Korean Wave Center ini terletak di ibu kota Jakarta.

C. RUMUSAN PERANCANGAN

1. Bagaimana merancang Korean Wave Center yang sesuai kaidah

desain mengenai organisasicommit toruang, user sirkulasi & sistem interior?

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 3 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

2. Bagaimana merancang Korean Wave Center yang mampu

memberikan wadah sebagai pusat informasi dan entertainment bagi

para penggermar K-POP?

3. Bagaimana menerapkan interior dengan elemen interior yang

mendukung konsep perancangan pop art sebagai konsep pencipta

atmosfer Korean Wave Center?

D. TUJUAN PERANCANGAN

1. Merancang Korean Wave Center yang sesuai kaidah desain

mengenai organisasi ruang, sirkulasi & sistem interior.

2. Merancang Korean Wave Center yang mampu memberikan wadah

sebagai pusat informasi dan entertainment bagi para penggermar

K-POP.

3. Menerapkan interior dengan elemen interior yang mendukung

konsep perancangan pop art sebagai konsep pencipta atmosfer

Korean Wave Center.

E. SASARAN PERANCANGAN

1. Sasaran Pengunjung

a. Kalangan fans dan remaja penggemar K-POP.

b. Seluruh masyarakat umum Indonesia dan dunia.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 4 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

2. Sasaran Desain

a. Merancang Korean Wave Center sebagai sebuah bangunan kompleks

dengan organisasi ruang, sirkulasi dan interior system yang fungsional

dan efisien.

b. Merancang Korean Wave Center sebagai pusat informasi dan

entertainment yang estetis dan menarik perhatian pengunjung .

F. MANFAAT PERANCANGAN

1. Manfaat Praktis

a. Memberikan wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang

perlunya sebuah Korean Wave Center di Jakarta .

b. Sebagai sarana tempat pertemuan bagi para pencinta K-POP,

menambah informasi dan sebagai sarana edukasi&entertainment

bagi masyarakat.

c. Memperkenalkan dan menyebarkan kebudayaan modern Korea di

Indonesia

d. Meningkatkan persahabatan antara kedua negara melalui

pertukaran kebudayaan dan sumber daya manusia.

2. Manfaat Teoritis

a. Dapat memberikan pengetahuan dan informasi mengenai

perancangan yang telah di desain untuk mewujudkan Korean Wave

Center ini. commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 5 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

b. Menambah pengetahuan perkembangan interior baru khususnya

pada penerapan gaya pop art di dalam dunia akademik dan budaya.

G. METODE DESAIN

Metodologi adalah suatu cara atau jalan untuk memecahkan masalah

yang ada pada masa sekarang dengan cara mengumpulkan, menyusun,

mengklarifikasi serta menginterpretasikan data-data. Penelitian merupakan

kegiatan ilmiah yang tujuannya adalah menemukan, mengembangkan atau

menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan secara metodologis

dengan menggunakan metode-metode yang bersifat ilmiah.

Maka, pengertian metodologi penelitian adalah suatu cara atau jalan

untuk memecahkan suatu masalah yang ada dengan cara mengumpulkan,

menyusun serta menginterpretasikan data guna menemukan,

mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. Metode

penelitian sangat menentukan dalam sebuah penelitian ilmiah karena mutu

dan validitas dari hasil penelitian ilmiah sangat ditentukan oleh pemilihan

metode secara tepat.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah :

1. Metode Pengumpulan Data

Data adalah suatu fakta atau keterangan dan obyek yang

diteliti. Data yang diperlukan merupakan data yang relevan dan

menunjang untuk perencanaan dan perancangan Korean Wave

Center, adapun jenis data yaitu :

a. Data Primer commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 6 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Sejumlah keterangan yang diperoleh secara langsung dari

lapangan penelitian, melalui pihak-pihak yang terkait secara

langsung.

b. Data Sekunder

Sejumlah data yang secara tidak langsung diperoleh dari

lapangan penelitian, tetapi diperoleh melalui studi pustaka,

majalah, internet.

Adapun metode pengumpulan data antara lain:

1) Observasi

Teknik pengumpulan data dengan turun langsung ke

lapangan. Jenis observasi yang digunakan adalah observasi

berperan aktif, yaitu peneliti tidak bersikap pasif sebagai

pengamat, tetapi memainkan berbagai peran yang

dimungkinkan dalam suatu situasi yang berkaitan dengan

observasinya dengan mempertimbangkan akses yang bisa

diperolehnya dan bisa dimanfaatkan bagi pengumpulan

data. Peneliti bahkan bisa berperan tidak hanya dalam

bentuk berdialog yang mengarah pada pendalaman dan

kelengkapan datanya, tetapi juga bisa mengarahkan

peristiwa-peristiwa yang sedang dipelajari demi

kemantapan datanya.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 7 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

2) Studi Literatur

Mencari informasi yang berkaitan dengan gallery,

shop center, resto dan dance room.

2. Populasi

Teknik cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini

bersifat purposive sampling, karena sama sekali tidak membuat

generalisasi hasil. Dalam hal ini, penulis memilih informan yang

dianggap mengetahui masalahnya secara mendalam. Dalam hal ini

penulis dapat mengambil keputusan sendiri saat memiliki

pemikiran tentang apa yang sedang diteliti, dengan siapa dan kapan

melakukan observasi, serta apa yang akan direview. (HB. Sutopo,

2002, 44).

3. Metode Pembahasan

Metode yang digunakan dalam pembahasan masalah adalah

metode pembahasan analisa interaktif, dimana ada tiga tahap

pokok yang digunakan oleh peneliti, yaitu :

a. Data Reduksi

Proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi data.

b. Data Display

Merupakan suatu penyusunan informasi sebelum menyusun

sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.

c. Concludeing Drawing commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 8 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Dari awal penelitian data penelitian sudah harus memulai

melakukan pencatatan peraturan, pola-pola pertanyaan, arahan sebab-

akibat dan proporsi-proporsi. (Sutopo HB, 1988, 23-24)

Bagan 1.1 : Rincian Pokok Perancangan

(Sumber : Analisa Penulis)

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 9 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

H. SKEMA POLA PIKIR PERANCANGAN

- TINJAUAN TENTANG KOREA - KOREAN CULTURE - TINJAUAN TENTANG HALLYU CENTER - TINJAUAN TENTANG KOTA - MUSEUM NASIONAL JAKARTA - SOLARIA - TINJAUAN TENTANG DESAIN INTERIOR - TINJAUAN TENTANG POP ART

Bagan 1. 2: Skema Pola Pikir Perancangan

(Sumber : Analisa Data 2010)

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 10 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

I. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan mencakup latar belakang masalah yang meliputi

sejarah dan perkembangan korean wave di Korea maupun

Indonesia, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan

sasaran, serta Metodologi yang meliputi metode sistematika

pembahasan.

BAB II KAJIAN TEORI

Uraian tentang landasan teori hasil proses pengumpulan data dan

studi literatur yang dijadikan untuk mencapai tujuan perancangan

Korean Wave Center di Jakarta.

BAB III STUDI LAPANGAN

Merupakan uraian tentang data-data hasil survei lapangan yang

digunakan sebagai referensi juga pembanding dalam proses

perancangan Korean Wave Center di Jakarta nantinya.

BAB IV PEMBAHASAN

Merupakan uraian tentang ide atau gagasan yang akan melatar

belakangi terciptanya karya desain interior.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Meliputi kesimpulan evaluasi konsep perancangan dan

keputusan desain serta saran-saran penulis mengenai Desain

Interior Korean Wave Center.

B. Saran commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 11 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 12 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

BAB II

KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN JUDUL

1. Judul

“Desain Interior Korean Wave Center di Jakarta Dengan Pendekatan Pop

art”

2. Definisi Judul

a. Desain

 Suatu sistem yang berlaku untuk segala macam jenis

perancangan dimanan titik beratnya adalah melihat sesuatu

persoalan tidak secara tepisah atau tersendiri melainkan sebagai

suatu kesatuan dimana satu masalah dengan lainnya saling kait

mengkait. (Suptandar, 1999 : 12)

 Rancangan, rencana suatu bentuk dan sebaginya.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1993 : 138)

Desain merupakan perencanaan dalam pembuatan sebuah objek,

sistem, komponen atau struktur. Kemudian, kata “desain” dapat

digunakan sebagai kata benda maupun kata kerja.

(http://sarapanmatahari.wordpress.com/2010/06/07/pengertian-

desain/, 7 Juni 2010)

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 13 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

b. Interior

 Bagian dalam gedung (ruang), tatanan perabot (hiasan) di ruang

dalam gedung.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia,1993 : 483).

 Ruang dalam suatu bangunan, yang mengungkapkan tata

kehidupan manusia melalui media ruang.

(Ensiklopedi Nasional Indonesia, 1991 : 197)

c. Korean Wave

 Disebut juga Hallyu adalah istilah yang diberikan untuk

tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara

di dunia.

(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Hallyu 14 Januari 2008)

 Han Ryu (한류) atau yang biasa dikenal dengan Hallyu, adalah

sebutan untuk istilah Korean Wave yang mempunyai arti suatu

kegiatan atau usaha negara Korea untuk memperkenalkan Korea

ke luar Korea.

(Sumber: http://firstychrysant.multiply.com/journal/item/94/94 , 25

october 2011)

d. Center

Pokok, pangkal, titik tengah

(www.artikata.com/pusat, 27 Oktober 2011) commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 14 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

e. Jakarta

Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya) adalah

ibu kota negara Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di

Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak

di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan

nama Sunda Kelapa (sebelum 1527), Jayakarta (1527-1619),

Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-1942), dan Djakarta (1942-

1972).

Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²),

dengan penduduk berjumlah 9.588.198 jiwa (2010). Wilayah

metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta

jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan

keenam dunia

(www.wikipedia.org/wiki/Jakarta, 27 Oktober 2011)

f. Pop art

Adalah pergerakan di bidang seni yang muncul dan berkembang pada

pertengahan tahun 1950 di Inggris dan secara pararel muncul pada

tahun 1950 di Amerika Serikat. Dan merupakan salah satu pergerakan

besar yang terjadi pada abad ke 20. Pop art ini dikarakterisi oleh tema

dan gambar atau lukisan.

(www.wikipedia.org. 26 maret 2005)

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 15 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Pop art berasal dari kata Popular art. Definisi pop art, aliran seni yang

memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dar media

massa yang populer seperti koran, tv, iklan dll.

(http://venusofwillendorftd1.wordpress.com/2008/03/26/pop-art/ , 26

maret 2008)

“Desain Interior Korean Wave Center di Jakarta dengan Pendekatan

Konsep Pop art” adalah sebuah tempat yang tidak hanya sekedar

untuk tempat berkumpulnya para pencinta K-POP. Tempat ini juga

mempunyai berbagai fasilitas rekreasi dan informasi tentang Hallyu

sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ingin mecari nuansa baru,

Shop center yang menyediakan berbagai macam pernak-pernik serba

korea dan juga dilengkapi kelas dance dan terdapat perpustakaan untuk

menambah pengetahuan pengunjung tentang korea dengan nuansa

interior pop art.

1. TINJAUAN TENTANG KOREA

1. Letak Geografi Korea

Korea terletak di Semenanjung Korea, yang membentang

sepanjang 1.100 kilometer dari utara ke selatan. Semenanjung

Korea berada di bagian timur laut benua Asia, di mana perairan

Korea bertemu dengan bagian paling barat Samudra Pasifik.

Semenanjung ini berbatasan dengan Cina dan Rusia di sebelah

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 16 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

utara. Di bagian timur terdapat Laut Timur, di mana Jepang

terletak di seberangnya.

Di bagian barat terdapat Laut Kuning. Di samping daratan

utama, wilayah Korea juga mencakup kira-kira 3.200 pulau.

Wilayah Korea secara keseluruhanmencakup 223.098 kilometer

persegi, hampir seluas Inggris atau Ghana.

Sekitar 45 persen dari wilayah ini, atau 99.678 kilometer persegi,

dianggap sebagai wilayah untuk bercocok tanam, namun tidak

mencakup wilayah wilayah yang direklamasi. Daerah-daerah

pegunungan meliputi kira-kira duapertiga dari wilayah seperti

Portugal, Hongaria, atau Irlandia.

Pegunungan Taebaeksan terbentang sepanjang pantai timur,

dimana deburan ombak telah menciptakan tebing-tebing curam dan

pulau-pulau kecil yang berbatu-batu. Lereng-lereng barat dan

selatan pegunungan ini tidak terlalu curam, yang membentuk

Geografi Daerah-daerah Perbatasan Korea Titik terjauh Tempat

Koordinat Sebelah Utara Yuwonjin, Propinsi Hamgyeongbuk-do

43o 00‟'42”N Sebelah Selatan Pulau Marado, Propinsi Otonomi

Khusus Jeju 33o 06‟'43”N Sebelah Timur Pulau Dokdo, Propinsi

Gyeongsangbuk-do 131o 52‟'21”E Sebelah Barat Pulau Maando,

Propinsi Pyeonganbuk-do 124o 11‟'04”"E Sumber : Institut

Informasi Geografi Nasional dataran-dataran serta pulau-pulau di

tepi pantai yang dikelilingi oleh teluk-teluk kecil.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 17 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

2. Iklim di Korea

Korea memiliki empat musim yang berbeda. Musim semi

dan musim gugur berlangsung cukup pendek, musim panas

memiliki udara panas dan lembab, sedangkan pada musim dingin

udara terasa dingin dan kering dengan jumlah salju yang sangat

banyak, terutama di daerah pegunungan, namun tidak di sepanjang

pantai selatan. Suhu udara berbeda cukup jauh antara satu daerah

dengan daerah lainnya di Korea, dengan suhu rata-rata antara 6oC

(43oF) dan 16oC (61oF).

Pada awal musim semi, angin dari Siberia membawa serta

”ebu kuning”dari gurun-gurun pasir yang saljunya mencair di Cina

serta membawanya ke Semenanjung Korea dan Jepang. Namun

pada pertengahan April rakyat Korea bisa menikmati cuaca yang

sejuk dan segar dengan gunung-gunung dan ladangladang yang

dihiasi oleh bunga-bunga liar berwarna cerah. Musim gugur,

dengan udaranya yang kering namun segar serta langit berwarna

biru kristal, merupakan musim yang disukai oleh sebagian besar

rakyat Korea. Wilayah pedesaan khususnya amatlah indah, dengan

warna-warna yang sangat kental dengan nuansa pedesaan. Musim

gugur ini, yang juga merupakan musim panen, adalah saat

ditampilkannya beragam festival rakyat yang berakar pada adat-

istiadat pertanian masa lampau.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 18 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

3. Bendera Nasional: Taegeukgi

Bendera kebangsaan Korea disebut Taegeukgi. Rancangan

bendera ini melambangkan prinsip-prinsip yin dan yang dalam

filsafat Asia. Lingkaran di tengah bendera dibagi menjadi dua

bagian yang sama besar. Bagian atas yang berwarna merah

melambangkan kekuatan-kekuatan kosmik yang bersifat proaktif.

Sebaliknya, bagian bawah yang berwarna biru melambangkan

kekuatan-kekuatan yin yang bersifat responsif. Kedua kekuatan ini

membentuk konsep mengenai gerakan yang terus-menurus,

keseimbangan, serta harmoni yang menjadi ciri dan dunia tak

terbatas. Lingkaran ini dikelilingi oleh empat trigram, yakni satu

trigram pada masing-masing sudutnya. Tiap trigram

melambangkan satu dari keempat unsur alam semesta:

Gun(langit)【 】 , Gon(bumi)【 】 , Gam(api)【 】 , Ri(air)【

Gambar 2.1 : Bendera Nasional : Taegeukgi

(Sumber: www.wikipedia.org,9 januari 1996)

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 19 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

4. Bunga Nasional : Mugunghwa

Bunga Nasional Korea adalah Mugunghwa atau Bunga

Mawar dari Sharon. Mugunghwa melambangkan Korea dan

mempunyai arti “bunga yang tidak pernah berhenti berkembang”

Jika melihat dokumen lama, Bangsa Korea sangat menyayangi

Mugunghwa. Di dalam lagu kebangsaan “Aegukga” terdapat lirik

“Mugunghwa yang berkembang di tanah air sepanjang 1,000km”.

Setelah merdeka, Mugunghwa dinobatkan secara langsung untuk

menjadi bunga nasional Korea. Mugunghwa selalu berbunga, 1

pohon dapat menghasilkan 2,000~3,000 buah bunga. Mugunghwa

mempunyai daya tahan yang kuat terhadap polusi, oleh karena itu

Mugunghwa sungguh melambangkan keinginan bangsa Korea

untuk berjaya selamanya.

Gambar 2.2 : Bunga Nasional : Mugunghwa

(Sumbe : Korea.net , 3 april 2000)

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 20 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

5. Lagu Kebangsaan

Lagu Kebangsaan Korea adalah Aegukga yang artinya lagu

yang mencintai negara. Lirik Aegukga mulai digunakan pada tahun

1907, pada saat kedaulatan Korea dalam keadaan darurat karena

adanya serangan dari musuh luar negeri. Setelah pemerintah Korea

dibentuk, dimulai dari tahun 1948 lagu Aegukga yang dikomposisi

oleh seorang musikus bernama Ahn Ik-tae, Aegukga mulai

digunakan pada acara-acara resmi pemerintah Korea dan

diperkenalkan dengan cara dimuat di buku-buku pelajaran SD,

SMP, SMU Korea. Lagu Aegukga selalu dinyanyikan dengan

sepenuh hati dan pada saat Aegukga diperdengarkan, para

pendengar akan berdiri.

6. Agama

Berbeda dengan beberapa kebudayaan lain di mana terdapat

satu agama yang dominan, budaya Korea terdiri dari berbagai

macam unsur keagamaan yang telah membentuk cara berpikir dan

tingkah laku masyarakatnya. Pada tahap-tahap awal sejarah Korea,

fungsi keagamaan dan politik menyatu, namun kemudian kedua

fungsi ini menjadi terpisah. Secara historis, rakyat Korea hidup di

bawah pengaruhpengaruh syamanisme, Budhisme, Taoisme atau

Konfusianisme, dan pada masa kini agama Kristen telah

melakukan terobosan pesat dalam masyarakat Korea, yang menjadi

faktor penting yang lain yang mampu mengubah kondisi spiritual commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 21 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

masyarakat Korea. Laju industrialisasi yang cepat, yang terjadi

dalam kurun waktu beberapa dekade dibandingkan dengan

beberapa abad di Barat, telah menimbulkan kebingungan besar dan

rasa keterasingan yang menganggu ketenteraman pikiran rakyat

Korea, yang kemudian mendorong mereka untuk mencari

kedamaian dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan.

Akibatnya, jumlah pemeluk agama telah meningkat secara

menonjol dengan munculnya institusi-institusi keagamaan sebagai

organisasi sosial yang berpengaruh.

Menurut survei statistik sosial pada tahun 2005, 53,1 persen

rakyat Korea memeluk satu agama tertentu. Jumlah pemeluk

agama Budha adalah sekitar 43 persen, diikuti 43,5 persen pemeluk

agama Kristen Protestan, dan 20,6 persen pemeluk agama Kristen

Katolik.

7. Pakaian Adat

Rakyat Korea menenun kain dengan rami dan tanaman

ararut (arrowroot) serta beternak ulat sutera untuk menghasilkan

kain sutera. Pada jaman Tiga Kerajaan, lakilaki memakai jeogori

(semacam ja s), baji (celana panjang), dan durumagi (mantel luar)

dengan topi, ikat pinggang, dan sepasang sepatu.

Para wanita memakai jeogori (semacam jas pendek) dengan dua

pipa panjang diikat untuk membentuk otgoreum (simpul), rok

dengan panjang dari pinggang sampai ke bawah yang menutupi commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 22 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

sekeliling tubuh bernama chima, sebuah durumagi, beoseon (kaos

kaki katun warnaputih), dan sepatu berbentuk seperti perahu.

Gambar 2.3 : Pakaian adat :

(Sumber : koreahallyu.com/,17 oktober 2006)

Pakaian ini, dikenal dengan nama Hanbok, telah diturunkan

selama ratusan tahun dengan bentuk yang hampir tidak pernah

berubah baik untuk laki-laki maupun perempuan, kecuali dalam hal

panjang jeogori dan chima. Pakaian gaya Barat mulai dijual di

Korea pada Perang Korea (1950 –53), dan pada masa proses

industrialisasi yang berlangsung cepat di era 1960-an dan 1970-an,

terjadi penurunan penggunaan Hanbok karena dianggap kurang

tepat digunakan untuk keperluan santai.

Namun, akhir-akhir ini para pecinta Hanbok telah

berkampanye demi menghidupkan kembali Hanbok dan

memperbaiki modelnya supaya lebih sesuai untuk dipakai dalam

lingkungan modern. Beberapa warga Korea masih memakai

pakaian tradisional Hanbok namun hanya terbatas pada hari-hari

libur tertentu seperticommit Seollal to userdan Chuseok, serta pada pesta-pesta

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 23 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

keluarga seperti Hwangap, perayaan ketika orangtua emasuki usia

60 tahun.

8. Makanan Khas

Makanan Korea bergizi dan pada umumnya

difermentasikan. Karenanya, makanan tersebut dianggap sehat dan

baik untuk pertahanan melawan kanker. Kimchi adalah makanan

Korea yang paling terkenal. Makanan ini diasinkan dan terdiri dari

sawi, dimakan sebagai hidangan tambahan dalam setiap acara

makan. Kimchi juga kaya akan vitamin dan mineral. Masakan yang

paling dikenal oleh orang barat adalah Galbi dan Bulgogi. Galbi

adalah tulang iga sapi yang pendek yang dimasak di atas api arang.

Bulgogi, barbecue Korea, adalah potongan daging sirloin tipis yang

direndam dalam kecap kedelai dan ditambah dengan minyak wijen

dan bawang putih, dan bumbu rempah-rempah lain.

Hidangan lainnya adalah Bibimbap (campuran nasi, sayur-

sayuran, telur, dan saus lada pedas), Doenjang Jjigae (sup kacang

kedelai), Naengmyeon (mie dalam Kuah kaldu sapi dingin)

dan, Samgyetang (ayam rebus yang diisi dengan nasi dan ginseng).

Gambar 2.4 : Baechu Kimch i commit to user (Sumber: www.asianbite.com, 23 juli 2009)

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 24 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Gambar 2.5 : Doenjang Jjigae

(Sumber: www.asianbite.com, 23 juli 2009)

Gambar 2.6 : Naengmyeon

(Sumber: www.asianbite.com, 23 juli 2009)

Gambar 2.7 : Bibim Naengmyeon

(Sumber: www.asianbite.com, 23 juli 2009)

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 25 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

9. Rumah Adat

Hanok, rumah tradisional Korea, memiliki bentuk yang

tidak berubah dari masa Tiga Kerajaan sampai akhir periode

Dinasti (1392 –1910).

Ondol, sistem pemanasan bawah lantai khas Korea, digunakan

untuk pertama kalinya di daerah utara. Asap dan panas yang

dihasilkan oleh kompor-kompor dapur di atas tanah disalurkan

melalui pipa asap yang dibangun di bawah lantai. Di daerah selatan

yang lebih hangat, ondol digunakan bersama dengan lantai kayu.

Bahan baku utama rumah-rumah tradisional adalah tanah liat dan

kayu. Giwa, atau genteng atap beralur hitam, dibuat dari tanah,

biasanya tanah liat warna merah. Kini, istana kepresidenan disebut

Cheong Wa Dae, atau Rumah Biru karena rumah ini memiliki atap

dengan genteng berwarna biru.

Gambar 2.8 : Rumah Adat : Hanbok

(Sumber : id.korean-culture.org/ , 16 november 2009)

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 26 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Dalam pengertian modern, kata ini mengacu pada segala

jenis sistem pemanasan bawah lantai atau ruangan yang mengikuti

cara tradisional di mana orang makan dan idur di lantai. Hanok

dibangun tidak menggunakan paku namun kayu kayunya disatukan

menggunakan pasak-pasak kayu. Rumahrumah untuk kaum kelas

atas terdiri dari sejumlah bangunan terpisah, satu untuk

menampung wanita dan anak-anak, satu untuk kaum laki-laki

dalam keluarga dan tamu-tamu mereka, dan bangunan lain untuk

para pembantu, yang kesemuanya dikelilingi oleh sebuah tembok.

Tempat ibadah keluarga untuk menghormati arwah nenek moyang

dibangun di belakang rumah. Sebuah kolam dengan bunga teratai

kadang-kadang dibuat di depan rumah di luar tembok.

Bentuk rumah-rumah ini berbeda antara daerah utara yang

lebih dingin dengan daerah selatan yang lebih hangat. Rumah-

rumah sederhana dengan lantai berbentuk persegi panjang, dapur,

serta sebuah kamar di tiap sisinya berkembang menjadi rumah

berbentuk huruf L di daerah selatan. Hanok pada

perkembangannya berubah bentuk menjadi mirip huruf U atau

kotak yang mengelilingi sebuah halaman. Dari akhir era 1960-an,

pola rumah Korea mulai berubah cepat seiring dengan

dibangunnya bangunan-bangunan apartemen bergaya Barat.

Apartemen-apartemen tingkat tinggi telah menjamur di seluruh

Korea sejak era 1970-an, namun sistem ondol tetap populer dengan

pipa air panas menggantikan pipa asap di bawah lantai commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 27 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Hanok rumah tradisional korea yang dipakai untuk

membedakannya dengan rumah gaya Barat. Arsitektur korea

memperhitungkan lokasi rumah dari lingkungan sekelilingnya,

khususnya mempertimbangkan keadaan geografi dan musim.

Struktur interior juga dirancang berdasarkan lokasi rumah. Prinsip

yang disebut Baesanimsu (: 배산임수) secara harfiah

mengatur rumah ideal untuk dibangun membelakangi gunung, dan

sungai berada di depan rumah. Hanok dibangun menghadap ke

timur atau selatan agar cukup mendapat sinar matahari.

Rumah tradisional Korea dibangun dari bahan-bahan alami

seperti kayu, tanah, batu, jerami, genting, dan kertas. Tiang-tiang

dan kerangka hanok dibuat dari kayu. Tembok pengisi kerangka

rumah dibangun dari bata yang dibuat dari campuran tanah dan

rumput. Kertas tradisional Korea (hanji) dipasang di rangka

jendela, rangka pintu, dan pelapis dinding. Lantai dibuat dari tanah

yang dikeraskan atau batu.

Pinggiran atap yang melengkung ke atas disebut cheoma.

Panjang cheoma menentukan jumlah sinar matahari yang masuk ke

dalam hanok. Berdasarkan perbedaan mencolok di bagian atap,

secara garis besar hanok dibagi menjadi dua jenis: giwajip (rumah

beratap genting) yang dihuni kalangan atas (yangban)

dan chogajip (rumah beratap je rami) yang dihuni kalangan petani.

Giwajip dibangun memakai genting (giwa) sehingga biaya

pembangunan rumah menjadi mahal dan tidak terjangkau oleh commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 28 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

rakyat biasa. Sebaliknya, rakyat biasa tinggal di rumah beratap

jerami yang bahan-bahannya mudah didapat. Hanok beratap

genting hingga kini masih digunakan sebagai tempat tinggal,

sedangkan hanok beratap jerami sudah menjadi bangunan langka.

Untuk membangun hanok, Tiang-tiang kayu dan bingkai

ditetapkan. Lalu, batu bata yang terbuat dari bumi dan rumput

digunakan untuk mengisi frame. Lantai terbuat dari batu dan bumi.

Untuk lantai, minyak berlapis hanji menempel. Hanok merupakan

bagian penting dari gaya Han karena sistem mereka yang unik,

pemanas namun sangat ilmiah disebut ondol. Untuk

mengakomodasi ondol sistem, lantai hanok telah ditinggikan di

atas tanah, dan kamar dibuat relatif kecil untuk memaksimalkan

kehangatan. Sejak lantai dipanaskan dan hangat, orang tidak

menggunakan tempat tidur atau kursi dan suka duduk atau

berbaring langsung di lantai, seperti yang masih sering dilakukan

hari ini. Bangunan (ruangan) tempat tinggal pria dan wanita

dipisahkan sesuai dengan pemikiran konfusius.

Hanok terdiri dari bangunan-bangunan (ruangan) yang

disebut haengrangchae, sarangchae, anchae,dan sadang.

Haengrangchae adalah bangunan untuk tempat tinggal pelayan,

berada di dekat pintu masuk. Sarangchae adalah bangunan untuk

pria atau kepala keluarga, termasuk untuk makan dan tidur, dan

berada di bagian depan. Anchae adalah bangunan utama sekaligus

ruang tidur untuk wanita berikut anak-anak kecil, dan terletak di commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 29 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

bagian dalam yang jauh dari pintu masuk. Ruangan untuk altar

leluhur disebut sadang. Halaman di tengah-tengah bangunan rumah

disebut madang, dan bangunan gudang disebut gwangchae. Selain

itu, hanok juga sering memiliki cerobong asap dan pintu gerbang

(munganchae).

10. Bahasa

Bahasa nasional Republik Korea adalah bahasa Korea,

yakni bahasa yang digunakan warga Korea di semenanjung Korea.

Kini sekitar 70 juta orang di Korea Selatan dan Korea Utara, serta

sekitar 3 juta 500 ribu orang warga Korea di luar negeri

menggunakan bahasa Korea.

Rumpun Bahasa Korea dipercaya hingga sekarang Bahasa

Korea termasuk rumpun Altaik. Rumpun Bahasa Altaik meliputi

bahasa Turki, Mongolia, Tungusik dan sebagainya mulai dari

Siberia sampai Sungai Volga.

Bahasa Korea adalah bahasa yang paling luas digunakan

di Korea, dan merupakan bahasa resmi Korea Selatan dan Korea

Utara. Bahasa ini juga dituturkan secara luas di Yanbian di

Cina timur laut. Secara keseluruhan terdapat sekitar 78 juta penutur

bahasa Korea di seluruh dunia termasuk kelompok-kelompok besar

di Uni Soviet, AS, Kanada dan Jepang. Klasifikasi resmi bahasa

Korea masih belum disetujui secara universal, namun dianggap

oleh banyak orang sebagai bahasa isolat. Beberapa ahli commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 30 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

bahasa memasukkannya ke dalam kelompok bahasa Altaik. Bahasa

Korea juga banyak mirip dengan bahasa Jepang yang status

kekerabatannya juga kurang jelas.

Sistem penulisan bahasa Korea yang asli disebut Hangul

merupakan sistem yang silabik dan fonetik. Aksara-aksara Sino-

Korea () juga digunakan untuk menulis bahasa Korea.

Walaupun kata-kata yang paling umum digunakan merupakan

Hangul, lebih dari 70% kosakata bahasa Korea terdiri dari kata-

kata yang dibentuk dari Hanja atau diambil dari bahasa Mandarin.

Huruf ini dikenalkan oleh Raja Sejong pada abad ke-15,

dikenal sebagai Hunmin Jeongeum. Namun istilah Hangul baru

dikenal pada permulaan abad ke-20. Setelah Hangeul digunakan

pun, Hanja masih tetap dipakai, sedang Hangeul dipakai oleh

orang-orang tidak berpendidikan, wanita dan anak-anak.

Namun pada perkembangannya, Hangeul makin banyak

digunakan bahkan pada abad ke-19 dan permulaan abad ke-20,

penggunaan Hangeul dan Hanja seimbang. Namun kini, Hanja

hanya dijumpai pada tulisan-tulisan akademik dan resmi,

sedangkan hampir semua papan nama, jalan, petunjuk, bahkan

tulisan-tulisan informal ditulis dalam Hangeul.

Bahasa Korea pada dasarnya memiliki dialek-dialek yang

saling bertalian satu sama lain. Setiap wilayah dapat memahami

dialek lainnya, kecuali dialek Pulau Jeju yang dianggap kurang

bisa dimengerti dari dialek-dialek provinsi lainnya. commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 31 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

11. Hubungan Diplomatik Indonesia dan Korea

a. Hubungan Diplomatik

Pada September 1973 Korea Selatan membangun

hubungan diplomatik setara kedutaan besar, terlambat 10 tahun

dibandingkan dengan Korea Utara karena kebijakan/haluan

presiden pertama Indonesia, Soekarno (1945-1966) yang

cenderung sosialis.

Indonesia berharap dapat memperkuat ekonomi dan

perdagangan Negara karena sadar akan peran Korea sebagai

partner penting dalam memperkuat system ekonomi dan

mengatasi krisis ekonomi. Kedua Negara telah memiliki

hubungan sejak tahun 1981, dimulai dengan pertemuan antar

kepala Negara sebanyak 10 kali serta melalui peran aktif

kerjasama individual. Guna terus mengembangkan hubungan

kerjasama persahabatan, pada Desember 2006 dibentuklah

Strategic Partnership untuk memperluas bidang hubungan

kerjasama seperti pembangunan, politik, ekonomi, sosial,

budaya, dan lain-lain.

b. Hubungan Ekonomi dan Perdagangan

Indonesia yang memiliki hubungan timbal balik serta

komplimenter dengan perekonomian Korea, menjadi rekan

kerjasama ekonomi dalam bidang perdagangan dan investasi

(perdagangan) total nilai perdagangan dalam 10 tahun

mencapai 229 triliun Eksport 89 triliun, impor 140 triliun commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 32 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

(investasi) setelah 10 tahun, Korea berada dalam urutan ke 9

negara-negara penanam modal (3.3 triliun) setelah Singapura,

Inggris, Amerika, dan Jepang.

Dengan jumlah penduduk mencapai 2.3 juta jiwa,

Indonesia merupakan pangsa pasar yang potensial, terutama

karena sumber daya dan bahan baku yang dimiliki oleh

Indonesia, sekitar 1.300 kantor cabang Korea berdiri di

Indonesia. Nilai total Korea dalam Ekspor luar negeri

Indonesia sebesar 7% atau 96 triliun, serta menyediakan

500.000 lapangan pekerjaan. Terutama potensi perkembangan

sumber daya bio-energi dan sumber daya hutan sangat tinggi,

sehingga kini minat perusahaan yang berhubungan dengan

green growth meningkat.

2. TINJAUAN TENTANG HALLYU

1. Sejarah Hallyu di Korea

Musik pop Korea pra-moderen pertama kali muncul pada

tahun 1930-an akibat masuknya musik pop Jepang yang juga turut

memengaruhi unsur-unsur awal musik pop di Korea. Penjajahan

Jepang atas Korea juga membuat genre musik Korea tidak bisa

berkembang dan hanya mengikuti perkembangan budaya pop

Jepang pada saat itu. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pengaruh

musik pop barat mulai masuk dengan banyaknya pertunjukkan

musik yang diadakan oleh pangkalan militer Amerika Serikat di commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 33 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Korea Selatan. Musik Pop Korea awalnya terbagi menjadi genre

yang berbeda-beda, pertama adalah genre "oldies" yang

dipengaruhi musik barat dan populer di era 60-an. Pada tahun

1970-an, musik rock diperkenalkan dengan pionirnya adalah Cho

Yong-pil. Genre lain yang cukup digemari adalah musik Trot yang

dipengaruhi gaya musik enka dari Jepang.

Debut penampilan kelompok Seo Taiji and Boys di tahun

1992 menandakan awal mula musik pop moderen di Korea yang

memberi warna baru dengan aliran musik rap, rock, techno

Amerika. Suksesnya grup Seo Taiji and Boys diikuti grup musik

lain seperti Panic, dan Deux. Trend musik ini turut melahirkan

banyak grup musik dan musisi berkualitas lain hingga sekarang.

Musik pop dekade 90-an cenderung beraliran dance dan hip hop.

Pasar utamanya adalah remaja sehingga dekade ini muncul banyak

grup “teen idol” yang sangat digilai seperti CLON, H.O.T, Sechs

Kies, S.E.S, dan g.o.d. Kebanyakan dari kelompok musik ini sudah

bubar dan anggotanya bersolo-karier.

Pada tahun 2000-an pendatang-pendatang baru berbakat

mulai bermunculan. Aliran musik R&B serta Hip-Hop yang

berkiblat ke Amerika mencetak artis-artis semacam MC

Mong, 1TYM, Rain, Big Bang yang cukup sukses di Korea dan

luar negeri. Beberapa artis underground seperti Drunken Tiger,

Tasha (Yoon Mi-rae) juga memopulerkan warna musik kulit hitam

tersebut. Musik rock masih tetap digemari di Korea ditambah commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 34 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

dengan kembalinya Seo Taijiyang bersolo karier menjadi musisi

rock serta Yoon Do Hyun Band yang sering menyanyikan lagu-

lagu tentang nasionalisme dan kecintaan terhadap negara. Musik

techno memberi nuansa moderen yang tidak hanya disukai di

Korea saja, penyanyi Lee Jung-hyun dan Kim Hyun-joong bahkan

mendapat pengakuan di Cina dan Jepang. Musik baladamasih tetap

memiliki pendengar yang paling banyak di Korea. Musik balada

Korea umumnya dikenal dengan lirik sedih tentang percintaan,

seperti yang dibawakan oleh Baek Ji Young, KCM, SG Wannabe,

dan sebagainya. Musik balada umumnya digemari karena sering

dijadikan soundtrack drama-drama televisi terkenal seperti Winter

Sonata, Sorry I Love You, Stairway to Heaven dan sebagainya.

2. Hallyu/Korean Wave di Indonesia

Hallyu atau Korean Wave ("Gelombang Korea") adalah

istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara

global di berbagai negara di dunia. Umumnya Hallyu memicu

banyak orang-orang di negara tersebut untuk mempelajari Bahasa

Korea dan kebudayaan Korea.

Awal mula kegemaran akan budaya pop Korea dimulai

di Republik Rakyat Cina dan Asia Tenggara mulai akhir 1990-

an. Istilah Hanliu (韓流, Bahasa Korea : Hallyu) diadopsi

oleh media Cina setelah albummusik pop Korea, HOT, dirilis di

Cina. Serial drama TV Korea mulai diputar di Cina dan menyebar commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 35 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

ke negara-negara lain seperti Hongkong, Vietnam, Thailand,

Indonesia, Filipina, Jepang, Amerika Serikat, Amerika

Latin dan Timur Tengah. Pada saat ini, Hallyu diikuti dengan

banyaknya perhatian akan produk Korea Selatan,

seperti masakan, barang elektronik, musik dan film. Fenomena ini

turut mempromosikan Bahasa Korea dan budaya Korea ke

berbagai negara.

Gambar 2.9 : Isu Hallyu/Korean Wave

(Sumber : koreahallyu.com/,17 oktober 2006)

Koreaan Wave mulai dikenal di Indonesia sejak beberapa

tahun ini. Korean Wave tidak hanya ada pada musik tetapi juga

drama dan film korea. Salah satu yang dampak dari Korean Wave

adalah Girl Band dan Boy Band yang tumbuh bak jamur di

Indonesia. Masalah kualitas suara bagi Boy Band dan Girl Band

ini ada diurutan kesekian, yang jelas penampilan nomer satu.

Buktinya hampir setiap hari kita mendengar Boy Band dan Girl

Band ini lipsing, tidak menggunakan suara asli.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 36 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Film Korea, bersama drama TV dan musik pop, merupakan

produk utama Hallyu yang dinikmati tidak hanya di dalam negeri,

namun juga di berbagai negara. Pada awalnya, film

Hongkong mendominasi bioskop di Asia, namun dengan kehadiran

Hallyu, mulai tersaingi oleh film Korea. Film produksi Korea

Selatan dikenal karena alur ceritanya yang kuat dan genre yang

bervariasi sehingga menarik banyak penonton.

Seiring dengan drama Korea yang semakin diterima publik

Indonesia, muncul pula kegemaran akan grup musik pria (Boy

Band ) seperti grup musik dari SM Entertainment,

seperti TVXQ dan Super Junior. Penyanyi Rain mulai dikenal

lewat serial drama Full House yang ditayangkan di stasiun

televisi Indonesia. Sejak itu, penggemar K-pop dan drama Korea

mulai umum dijumpai.

Populernya drama Korea di stasiun

televisi Indonesia terjadi setelah drama negara Asia lain

seperti Taiwan dan Jepang diputar.

Sekitar satu dekade yang lalu, budaya populer Korea tidak

memiliki kapasitas ekspor, bahkan tidak diakui para peneliti.

Sebagai contoh, The Oxford History of World Cinema edisi 1996

tidak membuat referensi bioskop Korea meskipun mereka

memberikan perhatian kepada kepada Taiwan, Hong Kong, Cina,

dan film Jepang. Musik Korea juga diabaikan oleh para peneliti.

Namun kini, semua hal yang berbau Korea mulai dari makanan dan commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 37 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

musik sampai bentuk alis dan gaya sepatu menjadi tren di Asia, di

mana budaya pop telah lama didominasi oleh Jepang dan

Hollywood. Korea telah berubah dari sebuah sinema lokal menuju

pasar film terpopuler di Asia.

Kemunculan drama seri berjudul Autumn in My Heart atau

Endless Love pada 2002 telah menandai masuk dan

berkembangnya budaya Korea di Indonesia. Sejak itu, puluhan

drama seri Korea secara massal ditayangkan oleh stasiunstasiun

televisi di Indonesia, sebut saja Full House, My Sassy Girl dan

Princess Hours. Pada perkembangannya, gelombang budaya Korea

tidak hanya masuk melalui drama, tetapi juga musik dan fashion.

Pesatnya perkembangan budaya Korea dalam sepuluh sampai

dengan limabelas tahun terakhir ini, telah menghasilkan sebuah

fenomena demam budaya Korea pada tingkat global yang dikenal

dengan istilah hallyu. “Hallyu” atau “Korean Wave” adalah

istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya pop Korea secara

global di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia, atau

secara singkat mengacu pada globalisasi budaya Korea. Adanya

pengaruh budaya Korea dalam kehidupan sosial remaja Indonesia

memang sudah tidak diragukan lagi. Hal itu terlihat melalui gaya

hidup sehari-hari para remaja Indonesia.

Pengaruh budaya pop Korea dalam kehidupan remaja

Indonesia sebagianbesar muncul dalam bentuk penggunaan

kosakata bahasa Korea dalam percakapan sehari-hari. Para remaja commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 38 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

menggunakan istilah-istilah dalam bahasa Korea yang diperoleh

melalui drama atau lagu. Misalnya, mereka menggunakan bahasa

Korea untuk saling menyapa, yaitu menggunakan kata onnie

(seorang perempuan untuk kakak perempuan), noona (laki-laki

memanggil kakak perempuan), hyung (lakilaki memanggil kakak

laki-laki), oppa (perempuan memanggil kakak laki-laki).

Terkadang, mereka tanpa sadar meniru gerakan dan mimik khas

orang-orang Korea. Sebagian di antara mereka tertarik untuk

belajar bahasa Korea.

Selain itu, pengaruh yang paling ringan dimunculkan dalam

bentuk kegemaran menonton drama-drama Korea, menyanyikan

lagu-lagu Korea, atau menggemari artis Korea. Tidak hanya itu,

budaya Korea juga berpengaruh dalam warna musik, tarian, dan

fashion remaja di Indonesia, khususnya di Jakarta. Trend fashion

yang berkiblat pada gaya berpakaian artis-artis Korea, dan

kemunculan Boy Band dan Girl Band dalam industri musik

Indonesia dewasa ini merupakan salah satu bukti nyata pengaruh

budaya Korea dalam kehidupan remaja di Jakarta. Secara lebih

rinci, pengaruh budaya Korea dikelompokkan ke dalam dua

kategori besar. Yang pertama, pengaruh budaya Korea dalam

bidang film atau drama, dan yang kedua adalah pengaruh budaya

Korea dalam bidang industri musik Indonesia.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 39 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

3. Pengaruh Budaya (K-POP) di Bidang Film & Drama

Budaya Korea telah berkembang begitu pesat hingga sukses

menjangkau popularitas di mancanegara. Di Indonesia, invasi

budaya Korea diawali oleh serial drama. Berbagai stasiun televisi

mulai menayangkan drama yang produksi Korea Selatan setelah

salah satu stasiun televisi Indonesia sukses menayangkan drama

Endless Love (Autumn in My Heart) pada 2002. Drama seri Korea

ini berada dalam peringkat ke-10 karena ditonton sekitar 2,8 juta

orang di Indonesia. Didukung oleh merebaknya teknologi dubbing

dan bilingual programming, drama seri Korea yang ditayangkan

dapat diterima oleh pemirsa televisi. Trans TV pada 2002

menayangkan drama seri Glass Shoes dan Lover. Setelah itu,

menyusul TV7 yang pada 2003 menayangkan Beautiful Days.

Walaupun peringkat ketiga drama seri tersebut tidak sehebat

Endless Love yang merupakan pioneer drama Korea di Indonesia.

Hal ini menunjukkan bahwa pada 2002 -- 2003 mulai marak

penayangan drama seri Korea.

Gambar 2.10 : Drama Film Endless Love commit to user (Sumber : www.koreatimes.co.kr , 30 januari 2005)

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 40 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Selain Indosiar, Trans TV, dan TV7, SCTV pun selama

kurun waktu 2002 -- 2003 menayangkan beberapa sinetron Korea

berjudul Invitation, Pop Corn, Four Sisters, Successful Bride Girl,

Sunlight Upon Me, dan Winter Sonata. Akan tetapi, di antara

sinetron-sinetron tersebut, yang paling populer dan menarik

perhatian masyarakat Indonesia adalah Winter Sonata. Kesuksesan

dari Endless Love dan Winter Sonata di Indonesia telah

memberikan warna baru dalam sinetron Asia yang marak

ditayangkan di berbagai stasiun televisi tanah air. Dari 2002 --

2005 drama-drama Korea yang populer di Asia, termasuk

Indonesia, antara lain, Endless Love, Winter Sonata, Love Story

from Harvard, Glass Shoes, Stairway to Heaven, All In, Hotelier,

Memories in Bali, dan Sorry I Love You, merupakan serial drama

melankolis.

Drama komedi romantis muncul berikutnya, antara lain

Full House, Sassy Girl Chun Hyang, Lovers in Paris, Princess

Hours, My name is Kim Sam-soon, My Girl, Hello Miss!, dan

Coffee Prince. Genre drama berlatar belakang sejarah ikut

mencetak peringkat yang tinggi, antara lain drama Dae Jang

Geum, Queen Seon Deok, Hwang Jini, hingga Jumong. Pada 2008

-- 2009, drama Korea yang banyak mendapatkan perhatian adalah

Boys Before Flowers (BBF). Romantisme dan kisah tragis yang

menyedihkan senantiasa mewarnai drama seri Korea, menarik

emosi penonton untuk hanyut dalam meresapi alur cerita. Dengan commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 41 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

demikian, drama-drama ini sukses memikat perhatian para pecinta

drama Indonesia, yang sebagian besar adalah para perempuan.

Selain orisinalitas cerita, drama ini juga diperankan oleh aktor dan

aktris yang rupawan dengan kemampuan akting yang baik

sehingga sukses menjadi titik balik bagi meluasnya budaya pop

Korea di Indonesia.

Film Korea dikenal karena alur ceritanya yang kuat dan

genre yang bervariasi sehingga menarik banyak penonton.

Pertumbuhan industri film mereka tidak terlepas dari peran

pemerintah Korea yang begitu royal mengucurkan dana produksi.

Para sineas drama di Korea menyadari daya jual drama.

Korea sangat tinggi di negara-negara tetangganya sehingga

produksi serial mereka menjadi komoditi ekspor. Berdasarkan

survei yang kami lakukan terhadap 54 responden di Jakarta. Hasil

yang didapat terkait dengan pendapat mereka tentang film-film

drama Korea yang cukup dominan. Sebanyak 40 responden (74%)

menilai bahwa film-film Korea bagus dengan alasan totalitas

akting, kostum yang menarik, make-up yang sesuai, dan adanya

nilai-nilai kehidupan dalam film tersebut.

Gambar 2.11 : Drama Film Indonesia Cinta Cenat-cenut 2 commit to user (Sumber : cintacenatcenut.tumblr.com/ 12 mei 2010)

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 42 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Drama Korea merupakan media efektif dalam mengenalkan

pemirsa Indonesia terhadap kebudayaan Korea. Banyak orang

tertarik untuk mempelajari lebih lanjut bahasa dan kebudayaan

negara tersebut. Dalam film, sejumlah responden yang terlibat

dalam survey peneliti juga menyebutkan adanya nilai-nilai

kehidupan atau pelajaran yang dapat diambil dari film-film Korea.

Oleh karena itu, kesuksesan drama seri dan film Korea di

Indonesia seharusnya dapat memicu bangkitnya dunia perfilman

nasional agar tidak larut dalam invasi budaya populer Korea. Film

Korea yang menuai kesuksesan, bukan kemudian diepigoni dengan

film serupa, tetapi seharusnya dapat dijadikan referensi atau

pelajaran bagaimana menghasilkan film yang berkualitas.

4. Pengaruh Budaya Korea di Bidang Industri Musik Indonesia

Seiring dengan drama Korea yang semakin diterima publik

Indonesia, muncul pula kegemaran akan musik Korea. Salah satu

pemicunya adalah menariknya backsound yang digunakan dalam

drama, sehingga khalayak mulai menaruh perhatian pada musik-

musik Korea. Musik dari Korea ini dikenal dengan nama K-Pop.

Sejumlah pemeran drama Korea juga berprofesi sebagai penyanyi,

misalnya drama Korea Athena yang melibatkan Boy Band Super

Junior atau Full House dibintangi oleh Rain. Mereka turut

memperkenalkan musik Korea di Indonesia.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 43 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Gambar 2.12 : Artis Korean Pop

(Sumber : www.kpopmusic.com/, 18 mei 2009)

Musik Korea yang masuk ke Indonesia sebagian besar

diwakili oleh Boy Band dan Girl Band. Ciri khas Boy Band dan

Girl Band K-pop adalah memadukan unsur menyanyi dengan

dance. Hal inilah yang membuat banyak remaja tergilagila. Tarian

dance ala Korea pun banyak ditiru oleh para penggemarnya. Selain

perpaduan musik, tari dan suara yang keren, wajah tampan dan

cantik ikut menunjang kepopuleran Boy Band dan Girl Band

Korea. Mereka mengusung genre musik dance pop, yaitu musik

pop barat dikombinasikan dengan kemampuan menari dan wajah

yang menawan. Lirik lagu pun di-mix antara bahasa Korea dan

bahasa Inggris di bagian tertentu. Hal ini membuat grup musik K-

Pop benar-benar digemari di pasaran Indonesia. Grup musik Korea

yang digandrungi anak-anak muda Indonesia antara lain Super

Junior, SNSD, dan Shinee.

Demam Korean pop atau K-pop mulai marak di kancah commit to user musik Indonesia. Hegemoni K-pop di Indonesia dibuktikan dengan

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 44 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

digelarnya konser Kpop pertama kali di Indonesia bertajuk

“KIMCHI K-POP” (Korean Idols Music Concert Hosted in

Indonesia) pada tanggal 4 Juni 2011. Bertempat di Istora Senayan

Jakarta, konser tersebut menghadirkan sejumlah bintang tamu dari

Korea yaitu Super Junior, Park Jung Min, The Boss, Girl's Day dan

X-5. Konser KIMCHI (Korean Idols Music Concert Hosted in

Indonesia) ini pun berhasil menyihir para audiens.

Kesuksesan Boy Band dan Girl Band Korea di Indonesia,

membawa pengaruh bagi industri musik Indonesia. Terinspirasi

oleh Boy Band dan Girl Band Korea, lahirlah sejumlah Boy Band

dan Girl Band Indonesia, di antaranya SM*SH, Max 5, 7 Icons,

MR. Bee, Cherrybelle, dan sebagainya. Di antara sekian banyak

Boy Band yang bermunculan tersebut, yang paling menyita

perhatian khalayak Indonesia adalah grup musik SM*SH dengan

single berjudul I Heart You. Fenomena kemunculan Boy Band asal

Bandung ini sempat menuai hujatan dan mendapat label sebagai

Boy Band plagiat. SM*SH dinilai plagiat karena kehadirannya di

tengah booming Boy Band Korea serta penampilan mereka yang

menyerupai Boy Band Korea. Selain fashion dan gaya rambut,

mereka juga memiliki koreografi yang menyerupai Boy Band

Korea.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 45 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Gambar 2.13 : Artis Boy Band /Girl Band Indonesia

(Sumber : boyGirl Band.wordpress.com , 27 juni 2011)

Namun, terlepas dari itu banyak pula orang memuja Boy

Band yang beranggotakan tujuh orang ini. Mereka menilai

SM*SH mampu membangkitkan kembali keberadaan Boy Band

Indonesia yang sempat marak di era 1980-an dengan salah satu Boy

Band Indonesia terkenal yaitu Trio Libels. Konser-konser Boy

Band ini selalu dipenuhi oleh para fans yang sebagian besar terdiri

atas gadis remaja. Setelah SM*SH, kemudian bermunculan Boy

Band lain yaitu Max 5, Mr. Bee serta Girl Band ala Indonesia

yang juga mirip Girl Band Korea, 7 Icons. Sejak kemunculan

mereka, aliran Boy Band dan Girl Band seolah menjadi

mainstream musik Indonesia dewasa ini. Lagu-lagu mereka

menempati posisi teratas dalam deretan tangga lagu. Berbagai

audisi untuk menemukan Girl Band dan Boy Band baru pun

bermunculan.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 46 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

5. Pengaruh Budaya Korea di Bidang Fashion & Gaya Rambut

a. Fashion

Korea adalah salah satu Negara yang fashionnya unik dan

lucu. Tak bisa dipungkiri trend fahion di korea selalu menjadi

contoh fashion di Indonesia. Meskipun terkadang tidak cocok,

banyak remaja indonesia, para wanita, yang mengikuti tren pakaian

yang sedang hits di Korea.

Fashion korea tahun ini banyak menjadi inspirasi bagi

anak-anak remaja di Indonesia. Di kalangan remaja cowok,

memakai jas, celana kain dan sepatu pantofel sudah menjadi tradisi

hingga saat ini. Bagi yang ingin tampil lebih fungky dan sporty,

tren celana bermotif atau garis-garis yang akan tren lagi. Atasannya

bisa dipaduin sama kaos abu-abu yang potongan lehernya rendah

terus ditambah jaket item, pasti akan kelihatan lebih hip hop.

Sedangkan untuk kalangan remaja yang ingin tampil

feminim. Dress dengan aksesoris yang lucu sangat

direkomendasikan. Model sama motif dressnya bisa bermacam-

macam dan juga bisa dimodifikasi sendiri. Untuk warnanya akan

lebih banyak didominasi sama warna soft dan pastel. Bukan berarti

tidak bisa mencampur warna seperti model sebelumnya. Tujuannya

agar terlihat lebih simple dan matching.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 47 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Gambar 2.14 : Fashion Syle Korea

(Sumber : www.vemale.com , 21 agustus 2009)

b. Haircut

Maraknya sinema Korea menjadi awal tumbuhnya tren K-

cut (potongan rambut ala korea) di kalangan wanita di Indonesia.

Model potongan rambut para artis Korea telah menjadi inspirasi

tersendiri bagi mereka yang menginginkan gaya rambut fresh yang

berbeda. Gaya ikut-ikutan model potongan rambut ala selebriti

Korea ini lama kelamaan semakin banyak peminatnya hingga

kemudian salah satu pakar rambut Indonesia, Johnny Andrean

memperkenalkan gaya K-Cut modifikasinya yang tentu saja sangat

menarik karena tidak hanya menyesuaikan potongan rambut

dengan bentuk wajah, tetapi juga dengan pribadi seseorang dan

juga gaya rambut orang Indonesia pada umumnya.

Menurut pakar rambut senior Indonesia ini, gaya K-Cut

sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gaya pendahulunya yang

sudah lebih dulu masuk Indonesia, yaitu Harajuku asal Jepang,

perbedaannya hanyacommit pada to layeruser -nya. Jika gaya harajuku lebih

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 48 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

mengedepankan bentuk layer yang sedikit ekstrim, maka potongan

rambut Korea untuk wanita ini memiliki layer yang lebih berkesan

lembut baik itu di aplikasikan pada rambut pendek maupun

panjang.

Booming trend potongan rambut korea untuk wanita ini saat

ini memang tidak hanya terjadi di Indonesia, bahkan hampir di

seluruh Asia, bahkan beberapa artis Hollywood pun tertarik dengan

model gelombang dari potongan rambut gaya Korea ini. Sebut saja

penyanyi grup music Pussycat Dolls, Kimberly, dan juga Keira

Knightley. Mereka pernah menjajal gaya ikal ala artis Korea dan

sempat menjadi tren di kalangan artis Hollywood.

Di korea sendiri, pada zaman dahulu, wanita akan terlihat

sangat cantik dan biasanya di kejar-kejar para prianya jika dia

memiliki gaya rambut panjang hitam dan lurus. Model rambut ini

menjadi tren tersendiri di sana, bahkan sampai pada bintang-

bintang iklan wanita yang sering muncul di TV adalah mereka

yang berambut panjang menawan ini.

Jika anda salah satu yang termasuk pecinta gaya Korea dan

bermaksud memangkas rambut anda dengan dandanan baru yang

fresh, ada baiknya anda mengenal beberapa model potongan

rambut korea untuk wanita berikut ini. Dengan modal nama atau

bentuk model yang anda ketahui ini, anda nantinya hanya tinggal

pergi ke salon dan mengemukakan keinginan anda untuk model

rambut yang ingin anda aplikasikan. Model-model itu antara lain: commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 49 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

1. Chin-bob hairstyle yaitu model potongan untuk rambut panjang

dengan sedikit aksen ikal pada ujungnya.

2. Gaya rambut pendek berlapis.

3. Gaya rambut bob pendek dengan pinggiran atau poni yang tidak

rata.

4. Gaya rambut boycut yang bisa dilihat pada model rambut para

artis yang bermain dalam film oleh „Coffee Prince’.

5. Model rambut panjang yang dikeriting dengan aksen ikal lepas

yang besar.

6. Model rambut panjang yang dikeriting dengan aksen ikal lepas

dengan menggunakan media.

7. Chin-bob yaitu model potongan rambut panjang dengan poni.

8. Model rambut panjang yang bergelombang dengan perms

longgar.

9. Gaya rambut bob pendek dengan perms sedikit bergelombang

pada ujungnya.

Sementara itu, Johnny Andrean memiliki tips dan trik

tersendiri dengan model K-Cut ini untuk diterapkan pada rambut

pendek dan medium. Untuk anda yang berambut pendek yang

ingin mendapatkan kesan tirus pada wajah, anda disarankan untuk

menggunakan poni panjang karena potongan ini akan memberikan

kesan tirus pada anda. Selain itu, curling iron yang di aplikasikan

pada sedikit rambut bagian depan yang memberi efek ikal alami commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 50 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

akan membuat gaya anda lebih menyenangkan. Kesan girly juga

akan terlihat pada potongan rambut korea jenis ini. Sedangkan

untuk anda pemilik rambut medium, ada baiknya anda menerapkan

model potongan bob dengan panjang sebahu yang berkesan acak.

Hal ini akan memberikan kesan lebih ringan meskipun rambut

anda tebal. Gaya mengacak rambut dengan tangan juga bisa

menimbulkan efek natural pada model potongan jenis ini.

Gambar 2.15 : Gaya Rambut Cewek Korea

( Sumber : www.korea.net/ , 25 januari 2009 )

Salah satu pakar rambut senior lainnya, Rudy Hadisuwarno,

juga beranggapan bahwa gaya Korea ini memang sangat diminati

di Indonesia, apalagi menginjak tahun 2012 ini. Model raambut

Korea yang memiliki karakter ikal zig- zag alias tidak beraturan ini

bisa di dapat dengan menggunakan catokan rambut khusus. Kesan

natural yang ditimbulkan dari ikal K-Cut telah menjadi daya tarik

tersendiri pada model rambut yang sedang banyak digandrungi ini.

Menurutnya juga, K-Cut ini sangat cocok jika di aplikasikan pada

orang dengan wajah oriental.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 51 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Gambar 2.16 : Gaya Rambut Cowok Korea

( Sumber : www.korea.net/ , 25 januari 2009 )

Pada prinsipnya, model rambut ala korea itu sebenarnya

hanya pada permainan ikal pada rambut. Yang perlu diperhatikan

dari permainan gelombang rambut ini hanya bahwa hal ini jangan

sampai membahayakan akar alami rambut wanita asia yang

umumnya cenderung lurus mengingat gaya rambut Korea ini

banyak menggunakan peralatan catok yang tentunya jika

berlebihan akan berdampak buruk pad rambut. Tetapi meskipun

begitu, anda tidak perlu khawatir, dengan perawatan yang baik,

anda akan tetap memiliki rambut gaya Korea yang sehat dan

terkesan alami.

3. TINJAUAN TENTANG KOTA JAKARTA

Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta, Jakarta Raya)

adalah ibu kota negaracommit Indonesia to user. Jakarta merupakan satu-satunya

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 52 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta

terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal

dengan nama Sunda Kelapa (sebelum1527),

Jayakarta (1527sd1619), Batavia/Batauia, atau Jaccatra (1619-

1942), dan Djakarta (1942-1972).

Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5

km²), dengan penduduk berjumlah 9.588.198 jiwa (2010). Wilayah

metropolitan Jakarta (Jabotabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta

jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia atau urutan

keenam dunia.

Gambar 2.17 : Peta Kota Jakarta

(www. wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta, 6 mei 1996)

1. Keadaan Geografi

Jakarta berlokasi di sebelah utara Pulau Jawa, di

muara Ciliwung, Teluk Jakarta. Jakarta terletak di dataran rendah

pada ketinggian rata-rata 8 meter dpl. Hal ini mengakibatkan

Jakarta sering dilanda banjir. Sebelah selatan Jakarta merupakan

daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi. Jakarta dilewati

oleh 13 sungai yang semuanya bermuara ke Teluk Jakarta. Sungai commit to user yang terpenting ialah Ciliwung, yang membelah kota menjadi dua.

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 53 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Sebelah timur dan selatan Jakarta berbatasan dengan provinsi Jawa

Barat dan di sebelah barat berbatasan dengan provinsi Banten.

Kepulauan Seribu merupakan kabupaten administratif yang terletak

di Teluk Jakarta. Sekitar 105 pulau terletak sejauh 45 km (28 mil)

sebelah utara kota.

2. Iklim

Jakarta memiliki suhu udara yang panas dan kering atau

beriklim tropis. Terletak di bagian barat Indonesia, Jakarta

mengalami puncak musim penghujan pada bulan Januari dan

Februari dengan rata-rata curah hujan 350 milimeter dengan suhu

rata-rata 27 °C. Curah hujan antara bulan Januari dan awal

Februari sangat tinggi, pada saat itulah Jakarta dilanda banjir setiap

tahunnya, dan puncak musim kemarau pada bulan Agustus dengan

rata-rata curah hujan 60 milimeter . Bulan September dan awal

oktober adalah hari-hari yang sangat panas di Jakata, suhu udara

dapat mencapai 40 °C. Suhu rata-rata tahunan berkisar antara 25°-

38 °C (77°-100 °F).

3. Keadaan Lingkungan

Jakarta merupakan salah satu kota terbersih di Indonesia.

Pada tahun 2010, lima wilayah kota di Jakarta meraih penghargaan

Bangun Praja kategori "Kota Terbersih dan Terindah di Indonesia"

(dulu disebut "Adipura"). Salah satu faktor penentu keberhasilan

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 54 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

tersebut adalah keberadaan kawasan Menteng dan Kebayoran

Baru yang asri dan bersih.

Selain Menteng dan Kebayoran Baru, banyak wilayah lain

di Jakarta yang sudah bersih dan teratur. Pemukiman ini biasanya

dikembangkan oleh pengembang swasta, dan menjadi tempat

tinggal masyarakat kelas menengah. Pondok Indah, Kelapa

Gading, Pulo Mas, dan Cempaka Putih, adalah beberapa wilayah

pemukiman yang bersih dan teratur. Namun di beberapa wilayah

lain Jakarta, masih nampak pemukiman kumuh yang belum teratur.

Pemukiman kumuh ini berupa perkampungan dengan tingkat

kepadatan penduduk cukup tinggi, serta banyaknya rumah yang

dibangun secara berhimpitan di dalam gang-gang sempit. Beberapa

wilayah di Jakarta yang memiliki kepadatan penduduk cukup

tinggi antara lain, Tanjung Priok, Johar Baru, Pademangan, Sawah

Besar, dan Tambora.

4. Pemerintahan

Jakarta berstatus setingkat provinsi dan dipimpin oleh

seorang gubernur. Berbeda dengan provinsi lainnya, Jakarta hanya

memiliki pembagian di bawahnya berupa kota administratif dan

kabupaten administratif, yang berarti tidak memiliki perwakilan

rakyat tersendiri.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 55 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

4. TINJAUAN TENTANG DESAIN INTERIOR

1. Organisasi ruang

Berbagai macam pengorganisasian ruang menurut

Francis.D.K. Ching antara lain sebagai berikut :

a. Terpusat

Gambar 2.18 : Organisasi ruang terpusat

(Sumber : Ching, 2000)

suatu ruang dominant, dimana pengelompokan

sejumlah ruang sekunder dihadapkan. Organisasi terpusat

merupakan komposisi terpusat dan stabil yang terdiri dari sejumlah

ruang sekunder, dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat

yang luas dan dominan.

b. Linier

Gambar 2.19 : Organisasi ruang Linier

(Sumber : Ching, 2000)

Organisasi linier pada dasarnya terdiri dari sederetan

ruang. Ruang-ruang ini dapat berhubungan secara langsung satu

dengan yang lain commit atau dihubungkan to user melalui ruang linier yang

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 56 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

berbeda dan terpisah. Organisasi linier biasanya terdiri dari ruang-

ruang yang berulang serupa dalam hal ukuran, bentuk dan fungsi.

Organisasi ini juga dapat terdiri dari ruang linier tunggal yang

menurut panjangnya mengorganisir sederetan ruang-ruang

sepanjang bentangnya yang berbeda ukuran, bentuk atau fungsi.

Dalam kedua kasus di atas, tiap-tiap ruang di sepanjang rangkaian

tersebut memiliki hubungan dengan ruang luar.

c. Radial

Gambar 2.20 : Organisasi ruang Radial

(Sumber : Ching, 2000) Sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisai ruang

yang linier berkembang menurut bentuk jari-jari.

Organisasi ruang radial memadukan unsur-unsur baik

organisasi terpusat maupun linier. Organisasi ini terdiri dari ruang

pusat yang dominan di mana sejumlah organisasi linier

berkembang menurut arah jari-jarinya. Apabila suatu organisasi

terpusat adalah sebuah bentuk yang introvert yang memusatkan

pandangannya ke dalam ruang pusatnya, maka sebuah organisasi

radial adalah sebuah bentuk yang ekstrovert yang mengembang

keluar lingkupya. Dengancommit lenganto user- lengan liniernya, bentuk ini dapat

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 57 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

meluas dam menggabungkan dirinya pads unsur-unsur atau benda-

benda tertentu pada tapaknya.

d. Cluster

Gambar 2.21 : Organisasi ruang Cluster

(Sumber : Ching, 2000)

Ruang-ruang dikelompokan berdasarkan adanya hubungan

atau bersama-sama memanfaatkan ciri atau hubungan visual.

Untuk memperkuat dan menyatukan bagian-bagian

Organisaai dalam bentuk kelompok atau Cluster

mempertimbangkan pendekatan fisik untuk menghubungkan suatu

ruang terhadap ruang lainnya. sering kali organisasi ini terdiri dari

ruang-ruang selular yang berulang yang memiliki fungsi-fungsi

sejenis dan memiliki sifat visual yang umum seperti wujud dan

orientasi. sebuah organisasi kelompok juga dapat menerima di

dalam komposisinya, ruang-ruang yang berlainan ukuran, bentuk

dan fungsinya, tetapi berhubungan satu dengan yang lain

berdasarkan penempatan atau alat penata visual seperti

kesimetrisan atau sebuah sumbu.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 58 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

e. Grid

Gambar 2.22 : Organisasi ruang Grid

(Sumber : Ching, 2000)

Ruang-ruang diorganisir dalam kawasan grid struktural

atau grid tiga dimensi lain.

Organisasi grid terdiri dari bentuk-bentuk dan ruang-ruang

dimana posisinya dalam ruangan dan hubungan antar ruang diatur oleh

pola atau bidang grid tiga dimensi

2. Hubungan antar ruang

a. Ruang di dalam ruang

Sebuah bangunan yang luas dapat

melingkupi dan memuat sebuah ruangan lain yang

lebih kecil di dalamnya.

b. Ruang-ruang yang saling berkaitan

Suatu hubungan ruang yang saling berkaitan

terdiri dari 2 buah ruang yang kawasannya

membentuk volume berkaitan.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 59 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

c. Ruang-ruang yang bersebelahan

Bersebelahan adalah jenis hubungan ruang

yang paling umum. Hal tersebut memungkinkan

definisi dan respon masing-masing ruang menjadi

jelas terhadap fungsi dan persyaratan simbolis

menurut cara masing-masing simbolisnya.

d. Ruang-ruang yang dihubungkan oleh ruang bersama

2 buah ruang yang terbagi oleh jarak dapat

dihubungkan atau dikaitkan satu sama lain oleh

ruang ketiga yaitu ruang pertama. Hubungan akan

kedua ruang tersebut menempati satu ruang

bersama-sama.

3. Pola sirkulasi

Sirkulasi menurut Francis.D.K. Ching dalam bukunya

“Bentuk Ruang dan Susunannya”, adalah :

a. Linear

Gambar 2.23 : Sirkulasi Linier

(Sumber : Ching, 2000)

semua jalan adalah linier, jalan-jalan yang lurus

dapat menjadi unsur pengorganisir yang utama untuk satu commit to user deretan ruang. Sebagai tambahan, jalan dapat melengkung

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 60 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

atau terdiri atas segmen-segmen, memotong jalan lain,

bercabang-cabang, membentuk kisaran.

b. Radial

Gambar 2.24 : Sirkulasi Radial

( Sumber : Ching, 2000) Bentuk Radial memiliki jalan yang berkembang dari

atau berhenti sebuah pusat, titik bersama.

c. Spiral

Gambar 2.25 : Sirkulasi Spiral

(Sumber : Ching, 2000)

Sebuah bentuk Spiral adalah sesuatu jalan yang

menerus yang berasal dari titik pusat, berputar

mengelilinginya dengan jarak yang berubah.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 61 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

d. Grid

Gambar 2.26 : Sirkulasi Linier

Sumber : Ching, 2000

Bentuk Grid terdiri dari dua set jalan-jalan sejajar

yang saling berpotongan pada jarak yang sama dan

menciptakan bujur sangkar atau kawasan-kawasan ruang

segi empat

e. Network

Gambar 2.27 :Sirkulasi Network

Sumber : Ching, 2000

Satu bentuk jaringan terdiri dari beberapa jalan yang

menggabungkan titik-titik tertentu didalam ruang.

f. Komposit

Untuk menghindarkan orientasi yang

membingungkan, suatu susunan herarkis diantara jalur-jalur

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 62 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

jalan bisa dicapai dengan membedakan skala, bentuk dan

panjangnya.

4. Elemen pembentuk ruang

a. Lantai

Lantai merupakan bagian bangunan yang berhubungan

langsung dengan beban, baik beban mati, bergerak dan gesek. Karakter

lantai harus mempunyai daya tahan yang kuat dalam mendukung

beban-beban yang datang dari segala perabotan, aktivitas manusia

dalam ruang dan lain-lain. Selain itu, lantai harus bersifat kaku dan

tidak bergetar (Djoko Panuwun, 1994, hal.6).

Lantai mempunyai tugas untuk mendukung beban yang datang

dari benda-benda, seperti perabot rumah tangga, manusia dengan

segala aktivitasnya dan kerangka itu harus mampu dan kuat memikul

beban mati atau hidup, lalu lintas manusia dan lain-lain yang

menumpangi (Y.B. Mangun Wijaya, 1988, hal.329).

Persyaratan lantai:

1) Lantai harus kuat dan dapat menahan beban diatasnya.

2) Mudah dibersihkan

3) Kedap suara

4) Tahan terhadap kelembaban

5) Memberikan rasa hangat pada kaki dan sebagainya

Berdasarkan karakteristiknya lantai terbagi menjadi empat,

yaitu : commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 63 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

1) Lantai lunak, terdiri dari semua tipe permadani dan karpet.

Pemberian karpet pada lantai dapat menunjang penyerapan bunyi,

sbb:

. Jenis serat, praktis tidak mempunyai pengaruh pada penyerapan

bunyi.

. Pada kondisi yang sama tumpukan potongan (cut piles)

memberikan penyerapan yang lebih banyak di bandingkan

dengan tumpukan lembaran (loop piles).

. Dengan bertambahnya berat dan tinggi tumpukan, dalam

tumpukan potongan kain, penyerapan bunyi akan bertambah.

. Makin kedap lapisan penunjang (backing), makin tinggi

penyerapan bunyi.

. Lantai Semi Keras, terdiri dari pelapisan lantai seperti vinyl,

aspal dan cor.

. Lantai Keras, terdiri dari semua jenis batuan dan logam yang

dipakai sebagai bahan lantai.

. Lantai Kayu (parquet), terdiri dari berbagai jenis dan motif

bahan lantai yang terbuat dari kayu.

Dalam pameran lantai berperan untuk memberi petunjuk arus

lalu lintas agar pengunjung tidak bingung dan dapat melihat seluruh

stand partision ataupun barang-barang yang sedang dipamerkan. Pada

ruang-ruang tertentu seperti dapur, pantry, kamar mandi, WC, dipilih

jenis lantai yang kedap air serta warna pola yang serasi dengan fungsi

dan perrawatannya. Pada dareah pertokoan lanati dipasang pada jalur commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 64 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

lintas orang berjalan (hall) dengan motif yang berbeda-beda agar

member kesan adanya perbedaan antar ruang-ruang yang ada di dalam

kompleks tersebut. Pada ruang-ruang rapat yang memerlukan

konsentrasi hendaknya jangan digunakan lantai yang terlalu banyak

motif dan warna karena dapat mengganggu. ( Pamudji Suptandar,

1999 )

b. Dinding

Dinding merupakan bidang nyata yang membatasi suatu ruang

atau pembatas kegiatan yang mempunyai jenis berbeda. Dinding

adalah penahan beban yang menyangga lantai dan atap, sehingga

struktur kekuatan dinding sebagai penahan beban harus diperhatikan

(John F. Pile, 1995, hal.222).

Dinding merupakan unsur penting dalam pembentukan ruang,

baik sebagai unsur penyekat/ pembagi ruang maupun sebagai unsur

dekoratif. Dalam proses perancangan suatu ”ruang dalam” dinding

mempunyai peranan yang cukup dominan dan memerlukan perhatian

khusus, di samping unsur-unsur lain seperti tata letak, desain furniture

serta peralatan-peralatan lain yang akan disusun bersama dalam suatu

kesatuan dengan dinding.

Setelah fungsi dinding tercapai dan untuk menambah

keindahan ruang, dinding dipergunakan sebagai ”point of interest” dari

ruang dinding samping memberi atau menambah keindahan ruang.

Dinding juga dapat merusak suasana ruang, yaitu apabila dalam commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 65 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

perencanaannya sangat dipaksakan, terutama dikarenakan bahwa

dinding tersebut telah ada sebelumnya. Ini terjadi pada renovasi

rumah-rumah kuno, dimana dinding berfungsi struktural

( Pamudji Suptandar, 1999 : 147 )

Dinding pada suatu wadah kegiatan dapat sebagai struktur atau

hanya sebagai pembatas ruang saja, tergantung dari sistem struktur

yang dipakai dalam perencanaannya

(Djoko Panuwun, 1995 : 56).

Fungsi dan bentuk dinding terbagi menjadi 2 bagian :

1) Struktur, misalnya :

. Bearing wall

dinding yang dibangun untuk menahan tepi dari tumpukan/

urugan tanah.

. Load bearing wals

dinding untuk menyokong/ menopang balok, lantai, atap dan

sebagainya.

. Foundation wall

dinding yang dipakai di bawah lantai, tingkat dan untuk

menopang balok-balok lantai pertama.

2) Non struktural, misalnya :

. Party wall

dinding pemisah antara dua bangunan yang bersandar pada

masing-masing bangunan.

. Fire wall commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 66 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

dinding yang digunakan sebagai pelindung dari pancaran

kobaran api.

. Certain or Panels wall

dinding yang digunakan sebagai pengisi pada suatu konstruksi

rangka baja atau beton.

. Partition walL

dinding yang digunakan sebagai pemisah dan pembentuk

ruang yang lebih kecil didalam ruang yang besar.

( Pamudji Suptandar, 1999 : 145 )

c. Langit-langit (ceiling)

Pengertian istilah ceiling/langit-langit/plafond, berasal dari kata

”ceiling”, yang berarti melindungi dengan suatu bidang penyekat

sehingga terbentuk suatu ruang. Secara umum dapat dikatakan :

Ceiling adalah sebuah bidang (permukaan) yang terletak di atas garis

pandangan normal manusia, berfungsi sebagai pelindung (penutup)

lantai atau atap dan sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang

yang ada di bawahnya. Dengan jarak ketinggian tertentu dalam

bangunan, Ceiling sebagai elemen penutup utama pada bidang atas

sebagai pembentuk atap bangunan. (Pamudji Suptandar, 1999 : 161)

Ceiling adalah pembentuk ruang yang merupakan penutup

bagian atas. Kesan pertama adalah adanya tinggi rendah ruang,

berfungsi sebagai bidang penempatan lampu, penempatan AC,

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 67 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

sprinkler head, audio loudspeaker dan sebagai peredam suara atau

akustik (John F. Pile, 1995, hal. 250).

Dasar pertimbangan dalam perencanaan langit-langit adalah:

1) Fungsi langit-langit

Fungsi dari langit-langit selain sebagai penutup ruang juga sebagai

pengatur udara dan ventilasi.

2) Penentuan ketinggian

Penentuan ketinggian didasari oleh pertimbangan fungsi, proporsi

ruang, kegiatan ruang, konstruksi dan permainan ceiling.

3) Bentuk penyelesaian

Bentuk dan penyelesaian dapat dilakukan berdasarkan fungsinya

seperti melengkung, berpola, polos, memperlihatkan struktur, dan

sebagainya. (Djoko Panuwun, 1999 : 72)

Pada ruang rapat di mana diharapkan tercapainya suatu

pendapat yang membutuhkan konsentrasi, diusahakan agar ceilingnya

berbentuk sederhana, tidak menyolok karena akan mengganggu

konsentrasi. Pada ruang pamer, agar menarik pengunjung, dibuat

ceiling yang kontras, saling bersaing untuk dapat menonjolkan diri dan

kesan yang mewah. Dengan melajunya kemajuan teknologi, dan

penemuan-penemuan baru di bidang industri bahan bangunan tercipta

berbagai material ceiling yang memungkinkan untuk memenuhi segala

macam jenis fungsi ruang antara lain :

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 68 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

1) Untuk mencapai kesan alamiah, kayu, anyaman bambu, rotan, dan

lain-lain.

2) Untuk gaya klasikal, plat-plat gibs bermotif

3) Untuk mencapai kesan glamour, kaca (antique glass ceiling), kain

beludru.

4) Pada rumah-rumah sederhana, eternit polos (bermotif), tripleks

(multipleks), dan berbagai jenis softboard/akustik tile.

5) Pada bangunan-bangunan utilitas, beton exposed

6) Pada bangunan-bangunan umum, alumunium, fiber glass sebagai

skylight, kaca timah pada gereja-gereja.

(Pamudji Suptandar, 1999 : 166)

5. Furniture

Penyusunan furniture harus disesuaikan dengan kebutuhan guna

kenyamanan pemakai. Fungsi furniture tidak dapat dipisahkan dengan

faktor estetika. Dalam perencanaan kita harus mengetahui terlebih dahulu

jenis aktivitas, sehingga kita tahu bentuk furniture yang akan dibuat

terhadap luasan ruang, system pencahayaan, pemilihan warna serta

kondisi-kondisi lainnya.

Penyusunan furniture akan menimbulkan berbagai aspek yang

berhubungan dengan jenis aktivitas, fungsi, maupun segi-segi visual.

Semua ini memiliki kaitan antara aspek yang satu dengan aspek yang lain.

Setelah semua factor tersebut terperhatikan kemudian meningkat pada

tahap berikutnya yaitu bagaimana menerjemahkannya dalam desain. commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 69 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Desain furniture dibagi atas dua kategori :

1) Furniture yang berbentuk case (kotak) termasuk chest, meja tulis,

lemari buku dan kursi yang tidak mempunyai pelapis, tipe furniture

semacam ini di Indonesia masih dibuat dari kayu walaupun bahan-

bahan lain bertambah populer.

2) Furniture yang dilapisi, misalnya sofa, kursi-kursi yang seluruhnya

atau sebagian diberi pelapis termasuk perlengkapan-perlengkapan

tidur. (Desain Interior, 1999 : 172)

6. Warna

Warna suatu unsur penting yang telah memberikan perannya dalam

kehidupan ini. Menurut Helen Graham (seorang dosen psikologi di Keele

University) dalam bukunya “Penyembuhan dengan Warna”, warna adalah

kebutuhan kita yang mendasar. Nenek moyang kita menyadari hal ini, dan

banyak tradisi penyembuhan kuno dari berbagai kebudayaan

mencerminkan adanya kesadaran ini. Penggunaan warna dalam

penyembuhan bukanlah hal yang baru. Sekarang bidang ini disebut terapi

warna, yang merupakan penemuan kembali dari beberapa prinsip dan

praktek yang sudah diketahui sejak zaman dahulu kala. (Helen Graham,

Penyembuhan Dengan Warna, 1998, hal 4).

Berikut ini beberapa efek psikologis yang dapat ditimbulkan oleh

warna yang dikemukakan oleh Helen Graham, Yaitu:

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 70 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

a. Merah

. Memberi energi pada kaki, tungkai, pinggul, sendi pinggul,

dasar tulang punggung, prostate, testes, saluran kemih dan

kelamin.

. Warna ini merangsang aktivitas fisik dan vitalitas, perasaan-

perasaan aman, stabil, percaya diri, dan kehangatan.

. Warna ini dapat digunakan pada benda-benda atau hal-hal

didalam ruang atau gedung dimana dibutuhkan aktivitas fisik

yang tinggi dan diruang bermain anak-anak.

. Warna ini sebaiknya tidak digunakan pada anak-anak, dan

orang dewasa yang hiperaktif, yang menggunakan kekerasan

dan agresif, atau pada situasi kerja yang menggunakan mesin-

mesin yang bisa berbahaya dan membutuhkan konsentrasi,

ruang untuk membaca, atau kamar tidur.

b. Oranye

. Warna ini memberi energi pada hati, limpa, pankreas, ginjal,

dan kandung kemih. Warna ini merangsang metabolisme,

pencernaan, penghilangan racun, daya tahan terhadp penyakit,

energi-energi fisik dan emosi, seksualitas, penampilan atlet dan

selera fisik, mengatur keseimbangan gula dan cairan didalam

tubuh.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 71 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

. Warna ini dapat digunakan pada ruang bermain, ruang latihan,

sanggar tari, dan ruang olah raga, atau tempat terjadi

perkumpulan sosial.

. Jangan menggunakan warna ini pada ruang-ruang istirahat.

c. Kuning

. kuning memberi energi pada kelenjar adrenalin, system saraf

simpatik sehingga memberikan energi pada otot, denyut

jantung, pencernaan, dan peredaran darah.

. Warna ini merangsang saluran pencernaan, aktivitas mental,

kejelasan mental, alasan lisan, dan kekuatan kemauan.

. Gunakan warna kuninga di ruang baca dan belajar, ruang

pertemuan social dan tempat dimana diperlukan pembicaraan

yang hidup, dan untuk dekorasiruang atau gedung yang

digunakan ole hank-anak yang mengalami kesulitan belajar.

. Jangan gunakan warna ini pada ank dan orang dewasa yang

hiperaktif, agresif, atau memiliki kelainan perilaku, dan ruang

istirahat.

d. Hijau

. Memberi energi pada kelenjar timus, warna ini merangsang

jantung, paru-paru, bronchus, lengan, tangan, kulit, peredaran

darah sirkuler, dan system daya tahan tubuh. Hijau

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 72 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

menunjukkan perasaan yang positif, kasih saying, dan

kepekaan.

. Gunakan warna ini pada setiap ruangan, bangunan, ruang kerja,

atau sanggar dimana dibutuhkan ketenangandan kedamaian,

diperlukan kepekaan atau aktivitasnya melibatkan sentuhan

fisik, serta ruang-ruang istirahat.

. Jangan digunakan pada ruang laboratorium atua ruang dimana

diperlukan pemikiran yang analistis, atau bagi penderita

penyakit auto-imunitas.

e. Biru langit

. Memberi energi pada kelenjar tiroid sehingga memberi energi

pada metabolisme, pengendalian suhu tubuh. Warna ini

merangsang suara, ungkapan diri, komunikasi, tanggung jawab

pribadi, dan pendengaran.

. Gunakan warna ini untuk kamar tidur, ruang istirahat, klinik,

setiap ruangan atau bangunan yang digunakanuntuk prosedur

klinik, penyimpan produk susu, penyimpanan dingin, dan bagi

mereka yang sedang menderita gangguan insomnia dan

mengalami syok.

. Jangan gunakan warna ini pada anak atau orang dewasa yang

mengalami kedinginan atau menggigil, dan bagi penderita

kekurangan fungsi tiroid atau metabolisme yang lambat.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 73 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

f. Biru gelap atau indigo

. Memberi energi pada kelenjar pineal. Warna ini merangsang

otak bagian bawah, system saraf pusat dan system endokrin

terutama hormone serotonin dan melatonin, Karena itu biru

gelap merangsang aktivitas hormonal diseluruh tubuh, proses-

proses yang tidak disadari, imajinasi, pemahaman, naluri dan

kemampuan psikis atau paranormal.

. Gunakan warna ini untuk ruang-ruang kontemplasi (renungan)

dan meditasi.

. Jangan gunakan warna ini untuk ruang bermain atau pusat-

pusat aktivitas fisik.

g. Ungu atau violet

. Memberikan energi pada kelenjar pituitary. Warna ini

merangsang otak bagian atas dan system saraf, kreativitas,

ilham, estetika (keindahan), kemampuan artistic, dan cita-cita

luhur.

. Gunakan warna ini pada orang-orang yang ingin mengilhami

aktivitas artistic, estetik, imajinatif, dan spiritualitas,

memfasilitasi pemusatan perhatian yang jelas, kesadaran dan

meditasi, ruang-ruang teater, ruang kelas anak-anak.

. Jangan gunakan warna ini diruangan yang digunakan untuk

hiburan atau dimana kita menginginkan adanya percakapan,

atau diruangan dan bangunan yang ditinggali oleh orang yang commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 74 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

memiliki gangguan mental, terutama mereka yang menderita

delusi (pikiran atau pandangan yang tidak berdasar atau tidak

rasional) atau depersonalisasi (kehilangan rasa memiliki

identitas pribadi) atau kecenderungan untuk mengundurkan

diri.

7. Interior Sistem

a. Pencahayaan

Ada 2 jenis pencahayaan, yaitu :

1) Pencahayaan alami

Pencahayaan alami adalah pencahayaan yang berasal dari

sinar matahari, sinar bulan, sinar api dan sumber-sumber lain

dari alam (fosfor). Sumber pencahayaan alami yang kita

gunakan dalam perancangan ruang dalam pada umumnya

dipakai pencahayaan sinar matahari.

Pencahayaan alami dapat dibedakan dalam dua macam:

. Pencahayaan langsung

berasal dari matahari/ secara langsung melalui atap/ vide,

jendela, gebting kaca dan lain-lain.

. Pencahayaan tidak langsung

berasal dari sinar matahari secara tidak langsung. Sistem

pencahayaan tersebut banyak kita temui penggunaannya

dalam perancangan ruang dalam melalui skylight, permainan

bidang kaca dan lain-lain. commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 75 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

2) Pencahayaan buatan

Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang berasal dari

cahaya buatan manusia. Misalnya cahaya lilin, sinar lampu dan

lain-lain.

Jenis-jenis pencahayaan dapat dibedakan menjadi lima

macam, yaitu :

. Pencahayaan langsung

Adalah semua sinar yang langsung memancar dari pusatnya

ke arah objek yang disinari. Sistem tersebut banyak

menggunakan lampu-lampu sorot untuk menyinari unsur-

unsur dekorasi dalam ruang, dapur dan toko-toko (etalase-

etalase toko) dan juga lampu-lampu meja/ lantai.

. Pencahayaan tidak langsung

Adalah jika sumber pencahayaan disembunyikan dari

pendangan mata kita sehingga cahaya yang kita rasakan

adalah hasil pantulannya.

. Pencahayaan setempat

Adalah pencahayaan yang diarahkan untuk menerangi ke

suatu tempat atau obyek.

. Pencahayaan yang membias (diffused)

Adalah jika sinar yang memancar langsung dari sumbernya

terlebih dahulu melalui suatu bahan atau material yang akan

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 76 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

menyebarkan sinar tersebut dalam area lebih besar dari

sumbernya sendiri.

. Pencahayaan khusus

Sistem pencahayaan khusus dibutuhkan untuk jenis

pekerjaan-pekerjaan tertentu. Misalnya pencahayaan di

ruang operasi, lampu sorot di ruang pameran, dan

sebagainya. (Pamudji Suptandar, 1999 )

Contoh sumber cahaya, antara lain adalah :

. Lampu Pijar (Incandescent)

Lampu pijar terdiri dari 3 pokok, yaitu basis, filamen

(benang pijar) dan bola lampu. Besarnya aliran cahaya yang

dihasilkan oleh lampu pijar yang sedang menyala tergantung

pada suhu filamennya. Dengan memperbesar input tenaga,

suhu filamen meningkat, radiasi bergeser ke arah gelombang

cahaya lebih pendek dan lebih banyak cahaya tampak lebih

putih. Pengendalian lampu pijar sebagai sumber cahaya

umumnya dengan melapisi bola lampu dengan maksud

mendifusikan cahaya dan diperoleh cahaya.

. Lampu halogen

Pada prinsipnya lampu halogen termasuk ke dalam lampu

pijar karena prinsip kerjanya mirip dengan lampu pijar.

Dengan daya yang sama dengan lampu pijar, cahaya yang

dihasilkan lampu halogen lebih terang dan lebih putih commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 77 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

dibandingkan dengan lampu pijar. Oleh karena itu cahaya

lampu halogen dapat memunculkan warna asli dari objek

yang dikenai cahaya.

. Lampu Fluorecent

Bentuk lampu ini dapat berupa tabung maupun bola. Lampu

jenis ini merupakan salah satu pelepas listrik yang berisi gas

air raksa bertekanan rendah. Lampu fluoresent generasi

terbaru penggunaan listriknya semakin efisien (mencapai 80

lumen per watt) dan distribusi speltralnya (pancaran panjang

gelombang cahaya) mendekati grafik kepekaan mata,

sehingga tidak terjadi penyimpangan warna.

. Lampu HID (Hide Intensity Discharge )

Cahaya dihasilkan oleh lecutan listrik melalui uap zat logam.

Lampu mercury menghasilkan cahaya dari lecutan listrik

dalam tabung kaca atau kuarsa berisi uap merkuri bertekanan

tinggi. Efikasinya antara 40-60 lm/watt. Dibutuhkan waktu

antara 3-8 menit untuk menguapkan merkuri sebelum

menghasilkan cahaya maksimal. Karena hal itulah, disebut

lampu metal halid.

. Lampu Metal Halide

Lampu metal halide menghasilkan cahaya putih dengan

kualitas warna yang baik dan terseedia dalam berbagai

ukuran. Lampu metal halide standar cenderung memiliki

temperatur warna dari 3700 hingga 4100K dan tampak commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 78 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

terlihat dingin dan sedikit kehijauan. Indeks penampilan

warnanya adalah 65 hingga 70. Lampu metal halide standar

khususnya digunakan dimana warna bukanlah hal yang

penting, seperti arena olahraga, tempat parkir, pencahayaan

taman, dan lampu sorot.

. Lampu sodium

Dua jenis lampu sodium yaitu lampu sodium bertekanan

tinggi/ high-pressure sodium (HPS) dan lampu sodium

bertekanan rendah/ low-pressure sodium (LPS). Warna

cahaya lampu sodium cenderung kekuningan. Lampu HPS

menampilkan warna cahaya merah jambu keemasan yang

cenderung menciptakan ruang dengan warna yang sangat

coklat atau warna berkualitas rendah.

. Lampu uap merkuri

Lampu uap merkuri adalah jenis lampu yang lebih lama dari

jenis lampu lainnya yang tetap digunakan sebagai lampu

jalan dan lampu keamanan. Akan tetapi, dibandingkan

dengan lampu HID lainnya, lampu uap merkuri relatif

kurang dalam segi warna cahaya dan efisiensi energi yang

rendah. Lampu ini hampir tidak pernah digunakan dalam

konstruksi bangunan baru.

( Mark Karlen & James Benya, 2006 : 10)

Atribut yang paling penting dari pencahayaan pada sebuah

restoran/ cafe adalah kemampuan untuk menciptakan commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 79 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

karakter atau suasana. Tujuan ini biasanya berjalan

bersamaan dengan desain interior restoran/cafe , yang seringkali

cenderung mengekspresikan tema atau suasana khusus. Pada

restoran/ cafe bertema, kecenderungannya adalah menggunakan

banyak pencahayaan dekorasi bertema seperti lentera, lampu

gantung dan chandelier. Gaya masa kini pada desain restoran/

cafe menggunakan chandelier tradisional atau teknik

pencahayaan eksotik lainnya dalam desain yang disukai banyak

orang.

( Mark Karlen & James Benya, 2006 : 106)

Pencahayaan di dalam merchandise shop merupakan

prioritas utama, karena merupakan salah satu unsur yang dapat

memberikan kesan menarik pada obyek yang dipamerkan.

Unsur pencahayaan pada display biasanya menggunakan teknik

pancahayaan yang dibuat-buat dan memberikan efek yang dapat

menambah suatu obyek yang dipamerkan menjadi lebih indah.

Untuk memberikan efek yang menarik, maka pencahayaan

buatan baik secara langsung maupun tidak langsung di dalam

ruang menggunakan berbagai macam jenis lampu khusus.

Pemilihan lampu yang digunakan untuk pencahayaan buatan di

dalam merchandise shop sangat efektif, namun tidak lepas dari standar

penerangan yaitu cara penyinaran. Macammacam cara pemasangan

lampu sebagai berikut : commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 80 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

1) Pemakaian cahaya dengan lampu sorot terarah yang mengarah

ke bawah.

Gambar 2.28 : Lampu Sorot Terarah Kebawah

(Sumber : Ching, 2000)

Susunan lampu di atas digambarkan sebagai susunan

lampu yang teratur di langit-langit yang akan memberikan

kesan berbeda-beda sesuai dengan ruangan yang diberi

penerangan.

2) Pemakaian cahaya dengan lampu sorot dinding rel aliran

Gambar 2.29 : Lampu Sorot Dinding Rel

(Sumber : Ching, 2000)

Lampu di atas, dipasang terutama pada bagian ruang

pameran dan galeri. Penerangannya dibuat secara vertikal

sebesar 50 lux dan 300 lux yang harus dicapai sebagai commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 81 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

spesifikasi khusus di daerah pameran. Untuk pemilihan

lampunya, digunakan lampu pijar dan lampu bahan bercahaya.

3) Pemasangan cahaya dengan lampu sorot rel aliran

Gambar 2.30 : Wallwasher Lamp

(Sumber : Ching, 2000)

Pada lampu sorot di atas, dipasang dengan sudut

penyinaran yang lebih disukai yaitu 10o, 30o, 90o (lampu sorot)

yang dilindungi IR dan UV serta memiliki filter warna.

4) Pemasangan cahaya dengan memasukkan cahaya sesuai

dengan keinginan terhadap objek dan zona dinding, yaitu

o o dengan sudut 30 (optimum) dan 40 . Pemasangan lampu

tersebut dapat dilihat gambar di (Ernst Neufert, 1996 : 131)

bawah ini, antara lain sebagai berikut :

Gambar 2.31 : Customize Light

(Sumber : Ching, 2000) commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 82 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

b. Penghawaan

Penghawaan merupakan faktor terpenting dalam proses

pergantian udara. Udara kotor dapat diganti dengan udara bersih

melalui pintu dan jendela. Tingkat kepuasan penghawaan dapat

dicapai dari proses mendinginkan udara mencapai temperatur dan

kelembaban distribusi udara dalam ruang dapat diperhatikan pada

tingkat keadaan yang diinginkan (John F. Pile, 1995, hal.414)

Jenis penghawaan berdasarkan sumbernya ada 2 macam, yaitu

:

1) Penghawaan Alami

Yaitu penghawaan yang bersumber dari alam (natural).

Penghawaan alami di dalam suatu ruangan maka harus diperhatikan

ventilasi silang, yang merupakan ventilasi horizontal yang terbuka

dari 2 arah yang berhadapan. Untuk itu perlu direncanakan secara

cermat dan baik agar penghawaan alami yang dipergunakan ini

sesuai dengan kebutuhan.

2) Penghawaan Buatan

Yaitu penghawaan yang dibuat dengan campur tangan

manusia. Penghawaan buatan diperlukan pada ruang serba guna

karena tidak memungkinkan perlubangan-perlubangan yang dapat

mengakibatkan kebocoran suara sehingga tercipta kondisi akustik

yang tidak baik. Penghawaan buatan dalam hal ini adalah

penghawaan Air Conditioner (AC) yang macamnya terdiri dari : commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 83 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

 Window Unit

yaitu AC yang digunakan pada ruang-ruang kecil dimana

sistem mekanisnya terdapat dalam suatu unit kompak

 Split Unit

yaitu AC yang digunakan untuk 1 atau beberapa ruang.

Sedangkan kelengkapan untuk evaporator terpisah pada tiap

ruang

 Central AC

yaitu AC yang digunakan untuk ruang luas dan perlengkapan

keseluruhannya terletak di luar ruangan, kemudian

didistribusikan ke ruang-ruang melalui ducting dan berakhir

dengan aliran diffuser

(Pamuji Suptandar, 1982, hal.85)

Penggunaan AC bertujuan menjaga temperatur,

kelembababn dan distribusi udara dalam ruangan dapat

dipertahankan pada tingkat keadaan yang diinginkan.

(John F. Pile, 1980, hal.414)

c. Sistem Akustika

Akustika adalah cabang dari ilmu fisika yang menyelidiki dan

mempelajari penghasilan, pengendalian, penyampaian, penerimaan, dan

pengaruh bunyi. Sedang bunyi adalah gelombang getaran-gataran commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 84 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

mekanis dalam udara atau benda padat yang masih bisa ditangkap oleh

telinga manusia yang memiliki frekuensi antara 16-20.000 Hz.

Ruang yang baik adalah ruang yang sesuai menjawab

kebutuhannya dari salah satu faktornya adalah mengenai gangguan

seperti bsising, gema, gaung dan sebagainya. Penanganan gangguan

yang terjadi dalam ruang menjadikan menjadikan perlunya kualitas

akustik yang sebaik-baiknya. Akustik dapat mengatasi maslah teknis

yang berhubungan langsung dengan suatu desain interior, antara lain

tingkat bunyi yang berlebihan, perlindungan privasi ruang, tingkat

kejelasan pencakupan dengan latar belakang suara dan pengadaan suara

latar yang sesuai dengan situasi tertentu

(John F. Pile, 1980, hal. 421).

Tujuan dari akustik adalah meniadakan dan mengurangi bunyi

yang sifatnya mengganggu, kemudian mengatur sistem bunyi tata suara

agar bunyi yang dikehendaki terdengar jelas tanpa gangguan, serta

menjaga kontinuitas bunyi dan perambatannya dalam ruang-ruang

khusus yang menghendaki sistem akustik spesifik.

Dalam pengaturan penyebaran bunyi di dalam suatu ruang

terdapat 3 faktor yang harus diperhatikan yaitu :

1) Bunyi Langsung, yaitu bunyi yang berasal dari sumber suara yang

berjalan langsung mencapai pendengaran

2) Bunyi Pantul, yaitu bunyi yang berasal dari sumber suara yang

dalam pencapaian sebelum ke pendengaran, lebih dahulu mengenai

bidang pantul commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 85 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

3) Bunyi Serap, yaitu bunyi yang mengalami penyerapan karena

material absorbs (Prasasto Satwiko, 2004, hal.129)

Kualitas dan kuantitas suara dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:

1) Permukaan pantul. Baik permukaan lantai, dinding, plafon, dan

benda-benda dalam ruang.

2) Konstruksi dan bahan bangunan.

3) Luas dan fungsi ruang.

4) Pengaruh lingkungan.

Untuk mengatasi suara yang tidak kita inginkan dapat

mengunakan peredam suara yaitu dengan cara menggunakan perangkat

alat untuk mengurangi arau menghambat getaran suara. Saat ini cara

yang paling efektif atau umum untuk meredam kebisingan adalah

dengan mencegat atau memutus perambatan bunyi. Meskipun demikian

baru-baru ini telah diketemukan teknologi baru yang meredam bunyi

justru dengan menimbulkan bunyi lain.

 Akustik Studio

Akustik studio membutuhkan perhatian khusus karena

sangat berpengaruh pada pembentukan ruang sehingga dapat

menghasilkan studio yang baik dalam bentuk layout, volume

ruang, maupun dalam penentuan material akustik yang dapat

menyesuaikan diri dengan peralatan dan persyaratan akustik yang

dituntut oleh masing-masing jenis kegiatan.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 86 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

a. Batas-batas dan Persyaratan Kenikmatan Audio

Hubungan empiris antara volume ruang auditorium ,

jumlah penyerapan oleh material bangunan dan kuantitas waktu

reverberant bunyi, yaitu :

RT = k (V/Sa)

Dalam penanganan desain akustik dalam ruangan ada

beberapa faktor yang seharusnya diperhatikan untuk

mendapatkan kenyamanan akustik, diantaranya adalah :

1) Bentuk bidang pembatas ruang yaitu dinding, lantai

ataupun langit-langitnya.

2) Bahan bidang pembatas ruang, terutama untuk mengenal

karakter bahan yang kita akan pergunakan dalam ruang

tersebut perlu untuk dimengerti. Secara umum dibedakan :

. Penyerapan nada-nada tinggi

Yaitu Bahan-bahan yang mengandung banyak

hawa udara atau berpori-pori- lembut. Misalnya serabut

gelas, serabut kayu, serabut kelapa, bahan sintesisi

berbentuk busa dan sebagainya. Semakin berpori

semakin ringanlah bahan dan semakin bagus sebagai

penyerap nada-nada tinggi.

. Penyerapan nada-nada menengah dan rendah

Penyerap nada-nada menengah dan rendah

(gelombang panjang) bekerja pada prinsip pengubahan commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 87 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

energi bunyi ke energi mekanis, yaitu gerak getaran

suatu selaput, membran atau pelat yang relatif tipis

tetapi padat dan karenanya bisa bergetar secepat

mungkin, sehingga banyak energi bunyi diubah menjadi

getaran selaput/resonator.

3) Memperhatikan metode konstruktif pemasangan bahan,

yaitu pemasangan pelat-pelat akustik yang tepat.

4) Isolasi dinding

a) Dinding berlapis tunggal

Dapat direncanakan dengan tergantung pada 3 faktor

. Volume dinding dan beratnya

. Jumlah pori-pori di dalamnya (kepadatan)

. Kekakuan lentur

b) Dinding berlapis majemuk

Lazimnya terdiri dari 2 lapisan perantara di tengahnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan isolasi :

. Kepadatan dan berat bahan setiap lapisan

. Derajat kekakuan bahan dalam hubungan dengan

kemampuan resonansinya.

. Jarak antara kedua lapisan

. Lapisan udara diantaranya atau sifat kekauan bahan

lapisan tengah.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 88 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

5) Perletakan Program Ruang

Pembagian zone bising dan tenang dalam konsep

perencanaan dan perancanagan arsitektur perlu untuk

menentukan perletakan program ruang ditinjau dari

tuntutan kegiatan yang diwadahi oleh ruang tersebut.

d. Sistem Keamanan

Sistem pengamanan terhadap kegiatan yang berlangsung

menggunakan sistem sekuriti, CCTV ( Closed Circuit Television ) dan

Heavy duty door contact (sensor yang dipasang pada pintu). CCTV

(Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang berfungsi untuk

memonitor suatu ruang melalui layar televisi/monitor, yang

menampilkan gambar dari rekaman kamera yang dipasang pada setiap

sudut ruangan (biasanya tersembunyi) yang diinginkan oleh bagian

keamanan. Semua kegiatan dapat dimonitor di ruang khusus.

Pada sistem pengamanan terhadap fisik bangunan berupa

pengamanan terhadap bahaya kebakaran.

1) Sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran adalah :

a) Sistem pendeteksi awal

. Smoke detektor. Alat ini bekerja bila suhu mencapai 700C.

. Fire alarm sistem. Alarm yang otomatis akan berbunyi jika

0 0 ada api atau panas pada suhu 135 C - 160 C

b) Fire estinguisher

c) Sprinkler commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 89 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Penempatan titik – titik sprinkler harus disesuaikan dengan

standar yang berlaku dalam kebakaran ringan. Setiap sprinkler

dapat melayani luas area 10-20 m dengan ketinggian ruang 3

m. Ada beberapa cara pemasangan sprinkler seperti dipasang

di bawah plafon atau di pasang pada dinding. Kepala sprinkler

yang dipasang dekat dinding, harus mempunyai jarak tidak

boleh lebih dari 2,25m dari dinding.

d) Hidrant Kebakaran

Hidrant kebakaran adalah suatu alat untuk memadamkan

kebakaran yang sudah terjadi dengan menggunakan alat baku

air.

Gambar 2.32 : Fire estinguisher dan Hidrant kebakaran

Sumber : www.webdesign.com , 19 mei 1999

Dalam usaha memadamkan kebakaran selain api faktor utama

yang harus diperhatikan adalah asap. Untuk mancegah mengalirnya

asap kemana-mana diperlukan alat-alat seperti :

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 90 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

a) Fire damper

Alat untuk menutup pipa ducting yang mengalirkan udara supaya

asap dan api tidak menjalar kemana-mana. Alat ini bekerja secara

otomatis, kalau terjadi kebakaran akan segera menutup pipa-pipa

tersebut.

b) Smoke & heat ventilating

Alat ini dipasang pada daerah-daerah yang menghubungkan udara

luar. Kalau terjadi kebakaran, asap yang timbul segera dapat

mengalir keluar, sehingga para petugas pemadam kebakaran akan

terhindar dari asap-asap tersebut.

c) Vent & exhaust

Dipasang di depan tangga kebakaran yang akan berfungsi

menghisap asap yang akan masuk pada tangga yang akan dibuka

pintunya. Dapat pula dipasang di dalam tangga, secara otomatis

berfungsi memasukkan udara untuk memberikan tekanan pada

udara di dalam ruang tangga.

Macam-macam system pemadaman yaitu sebagai berikut:

a) Penguraian, yaitu memisahkan atau menjauhkan benda-benda yang

dapat terbakar.

b) Pendinginan, yaitu penyemprotan air pada benda-benda yang

terbakar. commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 91 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

c) Isolasi atau lokalisasi, yaitu dengan cara menyemprotkan bahan

kimia CO2.

Blasting affect system, yaitu dengan cara memberikan tekanan

yang tinggi, misalnya dengan jalan meledakkan bahan peledak

2) Sistem keamanan dari ancaman kejahatan manusia

Sistem keamanan dari ancaman kejahatan manusia (pencurian)

diterapkan dengan :

. Sistem sekuriti

. CCTV (Close Circuit Television) dan CCTV putar

. Heavy duty door contact (sensor yang dipasang pada pintu).

. Signal sensor

. Infrared camera

. Metal detector, dll

F. TINJAUAN TENTANG POP ART

Kita sering mendengar kata pop art, di film, buku, majalah, dan

pembicaraan di sekitar kita. Namun apa sebenarnya pop art tersebut,

kadang kita bingung mendefinisikannya.

Kedua hal tersebut benar. Lebih tepatnya pop art adalah sebuah

gerakan seni yang muncul di Inggris pada tahun 1950-an di jaman-jaman

awal post modern art. Jaman dimana semua orang mulai bosan dengan

gaya Modern. Pop art merupakan seni yang mendobrak batas-batas artian

seni yang agung. Pada saat itu Seni hanyalah sebuah hal yang bisa commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 92 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

dinikmati kalangan kelas atas, dan dengan adanya gerakan Pop art, seni

dapat dinikmati oleh semua kalangan. Seniman Pop art yang paling

banyak dikenal mungkin Andy Warhol, dengan karyanya yang

menggambarkan wajah Marylin Monroe yang disajikan dengan warna-

warna komplemen yang tegas. Andy Warhol adalah seniman Amerika,

dialah yang dipercaya mulai mempopulerkan Pop art di Amerika.

Gambar 2.33

Karya Andy Warhol : Lukisan Wajah Marlyin Monroe

Istilah pop art pertama kali muncul dari tulisan seorang kritikus

Inggris, Lawrence Alloway pada akhir 1950an yang menggambarkan apa

yang ia lihat sebagai perubahan atidunal kontemporer pada subjek dan

teknik seni. Tidak berisi content-content langka seperti cerita mitos atau

legenda yang secara tradisional sering menjadi subjek seni murni,

dalam Pop art yang menjadi inspirasi adalah budaya barat untuk iklan-

iklan produk.

Populer di Inggris sekitar pertengahan 1950an dan di Amerika

pada awal 1960an, Pop art fokus pada objek yang sering ditemukan

sehari-hari dibuat dengan adopsi seni komersial. Sementara itu para

seniman juga banyak mengadaptasi budaya populer seperti dari film layar

lebar, komik, iklan, dll.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 93 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Dalam interior, gaya pop art sering dijadikan sebuah eksperimen

yang sangat menyenangkan. Gaya-gaya desain interior kontemporer

semakin berkembang dan meluas dengan kreatif. Banyak hal baru yang

bisa dilakukan dalam mendesain ruangan, seiring berkembangnya

teknologi dalam pembuatan material untuk aplikasi interior dan

pemasangan aplikasi yang semakin mudah dan bervariasi.

Alasan yang membuat pop art dalam interior jarang ditemukan di

Indonesia adalah pemikiran umum yang mengatakan bahwa tabrak warna

itu jelek, dan berasa „dangdut‟. Padahal warna-warna komplementer yang

berani apabila dipadukan dengan baik, maka bisa menghasilkan efek yang

dahsyat pada ruangan. Apalagi kalau ditambah dengan bentuk ruangan

yang didesain menarik dan kreatif. Contoh yang bisa saya temukan adalah

dari karya desainer luar negeri karena tak bisa menemukan hasil karya

anak bangsa yang berani dan unik seperti ini :

Pop art merupakan seni dekorasi melukis murni yang terdiri dari

tiga unsur utama, kontras, ritma dan kesatuan. Ketiganya dikombinasikan

dalam sebuah harmoni yang berani. Dalam perancangan interior ruangan,

khususnya minimalis, gaya Pop art digunakan sebagai aksentuasi untuk

muka-muka ruang. Ketiga unsure itu plus harmonisasi elemen ruang pada

gaya Pop art, bukan melahirkan kesan norak yang “kampungan”,

sebaliknya Pop art merefleksikan idealisme, kreativitas, modernitas dan

keberanian yang powerfull.

Warna dan bentuk sebagai unsur primer interior ruang dalam gaya

Pop art ini, menjadi amunisi utama yang dieksplor keberadaannya. commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 94 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Kombinasi warna primer yang terang seperti Merah, Biru dan Hijau serta

beberapa warna turunannya dimaklumkan dalam gaya ini. Beragam motif

yang bukan hanya strip dan polkadot pun dengan mudah ditemui. Ukuran

dan bentuk juga tidak luput dari “jajahan” aliran seni yang mulai dikenal

sejak pertengahan 1950-an itu. Abstract shapes, kontur yang tidak

seimbang serta dimensi yang tidak biasa, menjadi nilai jual yang menarik

selain kombinasi warna-warna terang.

Tentu saja gaya semacam ini harus melibatkan harmoni ruangan

yang sinergis. Anda tidak bisa hanya mengandalkan selera dan naluri.

Biasanya interior Pop art diaplikasikan secara menyeluruh dalam sebuah

hunian atau ruangan, bukan sebagai desain sisipan atau komplementer.

Sifat Pop dari seni mereka juga tampak dari :

 Penggunaan model yang berasal dari para pesohor (selebritis)

film seperti Marilyn Monroe, Elvis Presley.

 Penggunaan elemen visual : dot atau titik raster yang berasal

dari teknik cetak di media massa, balon dan kata seru

(Wham!) pada komik.

Teknik reproduksi : bila seni sebelumnya mengagungkan

orisinalitas, pop-art menerima penggandaan baik menggunakan cara

manual seperti silk-screen maupun cara mekanis seperti foto-kopi.

Pop art pada dasarnya berasal dari istilah Popular Culture –

budaya populer, yaitu sebuah ungkapan untuk menggambarkan sebuah

budaya “rendah” karena lebih banyak berkaitan dengan masalah hiburan,

komersial dan selera masyarakat awam yang tidak membutuhkan commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 95 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

kemampuan intelektual tinggi. Ini berbeda dengan high culture yaitu

budaya masyarakat elit kelas atas berpendidikan tinggi yang berkaitan

dengan pemikiran “idealis” dan membutuhkan kemampuan intelektual

tinggi dan rumit.

Pop art didesain berdasarkan masyarakat dan untuk masyarakat,

walaupun hanya bisa dibuat oleh orang-orang tertentu. Popularitas pop art

kemudian memudar di akhir era 60an setelah munculnya seni abstrak

ekspresionis, namun kini pop art sudah mulai diminati lagi dan popularitas

dua aliran seni itu kini sangat hebat.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 96 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

BAB III

STUDI LAPANGAN

A. STUDI SISTEM GALLERY

1. Korean Cultural Center Jakarta

Korean Culture Center (KCC) ini didirikan dengan tujuan untuk

memperkenalkan dan menyebarkan kebudayaan Korea di Indonesia,

meningkatkan persahabatan antara kedua negara melalui pertukaran

kebudayaan dan sumber daya manusia, dan meningkatkan pemahaman

antar dua negara tersebut.KCC yang berada di jakarta ini tidak begitu luas

dengan mengambil 3 tenant di Gedung Equity Tower lantai 17 dipimpin

oleh Kim-Hyun-Ki memiliki fasilitas: Lobby, Multifunction hall (Han in

Sil), IT Show Room, Ruang Kelas (Sejong Sil, Hunmin Sil, Jeongeum Sil,

Hag I Sil), Perpustakaan (Jib Hyeon Jeon).Pusat Kebudayaan Korea ini

diharapkan menjadi sebuah tempat dimana kebudayaan Korea dan

Indonesia dapat bersatu serta mondorong pencarian kesamaan antara

kedua kebudayaan tersebut.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 97 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Gambar 3.1: Korean cultural Jakarta

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2012)

Gambar 3.2 : Peta Letak Korean cultural Jakarta

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2012)

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 98 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

- Lobby

Lobby Pusat Kebudayaan Korea menyediakan tempat yang nyaman

untuk mengobrol, sambil menikmati secangkir teh (Tea Twinning).

Dengan televisi berukuran besar yang disediakan, pengunjung

dapat menikmati program Korea serta tersedia pula PC dengan

fasilitas internet. Bagi pengunjung yang membawa notebook

pribadi, dapat pula menggunakan fasilitas hotspot. Ruangan ini

menyuguhkan suasana yang nyaman bagi para pengunjung.

Gambar 3.3 : Lobby Korean cultural Jakarta

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2012)

- Multifunction hall (Han in Sil)

Multifunction hall yang diberi nama Han In Sil merupakan tempat

untuk mengadakan acara kebudayaan Korea-Indonesia. Dengan

luas 200 meter persegi, ruangan ini berkapasitas ± 180 kursi dapat

digunakan unutk pameran serta pertunjukan sepanjang tahunnya.

Bagi yang ingin mengadakan acara kebudayaan yang berhubungan

dengan Korea-Indonesia, dapat menyewa ruangan ini tanpa

dipungut biaya. (*sesuai dengan ketentuan yang berlaku) commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 99 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Gambar 3.4 : Multifunction Korean cultural Jakarta (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2012)

- IT Show Room

IT Show Room adalah ruangan untuk merasakan kecanggihan

teknologi modern Korea. Pada IT room terdapat TV berukuran

besar untuk menyaksikan siaran Korea secara langsung serta TV

3D untuk dapat menyaksikan penampilan para superstar Hallyu

secara 3 dimensi dan juga 3 buah monitor besar untuk PC yang

dilengkapi dengan game online Korea. Sehingga kita dapat

merasakan kemajuan teknologi informasi Negara Korea

Gambar 3.5 : IT Show room Korean cultural Jakarta

(Dokumentasi Pribadi, 2012)

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 100 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

- Ruang Kelas (Sejong Sil, Hunmin Sil, Jeongeum Sil, Hag I

Sil)

Pusat Kebudayaan Korea memiliki 4 ruangan kelas yang akan

digunakan sebagai kelas kursus bahasa Korea dan kursus

kebudayaan lainnya ada jepang, cina, taiwan . Selain itu ruangan

ini dapat disewakan untuk keperluan lainnya di luar kelas kursus.

Gambar 3.6 : Ruang Kelas Korean cultural Jakarta

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2012) - Perpustakaan (Jib Hyeon Jeon)

Jib Hyeon Jeon adalah nama yang diberikan untuk

perpustakaan yang didalamnya terdapat koleksi buku dalam

bahasa Inggris dan Korea, beserta DVD film dan drama, CD

musik, dan lain lain. Selain itu juga memberikan one-stop

service bagi siapa saja yang ingin mengetahui Korea seperti

pariwisata, pendidikan dan lainnya. Untuk dapat meminjam

koleksi-koleksi dari perpustakaan ini, kalian harus mendaftar

terlebih dahulu dan membayar deposit sebesar Rp. 200.000,

yang dapat dikembalikan jika kalian keluar dari keanggotaan

perpustakaan.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 101 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Gambar 3.7 : Perpustakaan Korean cultural Jakarta (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2012)

2. Museum Nasional

- Lokasi Survey

Museum Nasional berada di daerah Jakarta Pusat Jl. Merdeka Barat

12. Merupakan museum yang mempunyai 2 bangunan yang berbeda dari

aspek interior dan sistem penyajian materi koleksinya. Pada bangunan

pertama yang dibangun pada jaman belanda sistem penyajiannya dengan

cara pengelompokan koleksi berdasarkan daerah / wilayah, sedangkan

bangunan kedua merupakan museum modern yang menggunakan

penyajian materi koleksi berdasarkan tema dan sub-tema jadi setiap lantai

memamerkan koleksinya berbeda-beda karena dikelompokkan

berdasarkan konsep tersebut.

Gambar 3.8 : bagian depan Museum Nasional

(Sumber : commitdokumentasi to user pribadi , 2012)

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 102 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

- Sistem Display

Koleksi-koleksi benda antik yang ada di Museum Nasional ini

dikumpulkan hasil dari hibah kolektor yang ada di Indonesia, membeli

sendiri dengan anggaran dana museum, selain itu juga berasal dari

penitipan kolektor.

Museum Nasional mempunyai 2 sistem penyajian koleksi yang

berbeda antara bangunan lama (zaman belanda) dengan bangunan baru.

1. Bangunan Lama

Sistem penyajian benda-benda koleksinya tidak berdasarkan pada

pengkategorian tahun maupun jenis benda akan tetapi berdasarkan pada

daerah / wilayah. Misalnya benda yang ditemukan di daerah Jawa semua

akan dijadikan satu kelompok dengan label daerah penemuan benda

tersebut.

B. Bangunan Baru

Sistem penyajian benda-benda koleksi pada bangunan baru berbeda

dengan bangunan lama karena pada bangunan baru berdasarkan tema dan

sub-tema, seperti berikut :

a. Lantai 1 : Manusia dan lingkungan

b. Lantai 2 : Ilmu pengetahuan dan teknologi

c. Lantai 3 : Organisasi sosial

d. Lantai 4 : Emas dan keramik

- Sistem Maintenance

a. Pembersihan secara bekala vitrin dan koleksi commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 103 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

b. Pembersihan dilakukan oleh aspek-aspek museum

- Fasilitas

a. Auditorium

b. Ruang pameran temporer dan tetap

c. Ruang audiovisual

d. Toko souvenir

Gambar 3.9 : Diorama Lantai 1

(Sumber : dokumentasi pribadi,2012)

Gambar 3.10: Diorama

(Sumber : Dokumentasi pribadi,2012)

Gambar 3.11 : Interior Area Pamer

(Sumber :Dcommitokumentasi to user pribadi ,2012)

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 104 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

B. STUDI CAFE dan RESTORAN

1. Solaria Solo Square

. Lokasi

Solaria Solo Square beralamatkan di Jl. Slamet Riyadi No.

451-455), Surakarta, Jawa Tengah 57142.

Gambar 3.12 : Solaria Solo Square

(Sumber : Solaria Solo Square Dokumentasi Pribadi, 10 Maret 2012)

. Deskripsi

Soloria merupakan sebuah restourant modern dengan menu

yang beragam. Interior yang diusung berkonsep sentuhan modern

kontemporer.

Gambar 3.14 : Bagian Depan Solaria Solo Square

(Sumber : Solaria Solo Square Dokumentasi Pribadi, 10 Maret 2012)

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 105 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

BAB IV

DESAIN INTERIOR

KOREAN WAVE CENTER DI JAKARTA

( DENGAN PENDEKTAN KONSEP POP ART )

A. ANALISA EKSISTING

1. Asumsi Lokasi

Lokasi proyek Desin Interior Korean Wave Center Site plan

berada di kawasan Jl. H.M. Thamrin Jakarta Pusat. Lokasi ini dipilih

karena merupakan letak strategis berada di dekat kedutaan besar

Korea dan kedutaan negara lainnya. Lokasi ini tidak jauh dengan

monumen nasional dan sebagai kawasan wisata turis domestik

maupun mancanegara Adapun alasannya, antara lain adalah sebagai

berikut:

. Jakarta Pusat adalah titik konsentrasi kota Jakarta, sebagai kota

administrasi dan wisata.

. Jalan MH. Thamrin sejajar dengan Jalan K. H. Wahid Hasyim

yang terkenal sebagai pusat bisnis karena berdekatan dengan Hotel

Indonesia, Grand Indonesia dan Plaza Indonesia.

. Jalan MH. Thamrin berada tepat di simpang monas, dekat dengan

Museum Nasional Indonesia dan tempat wisata lainnya.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 106 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Gambar 4.1 : Siteplan Korean Wave Center

(Sumber : KCC.net, 2012)

2. Potensi Lingkungan

Perencanaan Korean Wave Center yang diasumsikan di

Jalan MH. Thamrin memiliki potensi bisnis yang tinggi, hal ini

dikarenakan berada tepat di komplek kedutaan besar Korea dan

Jepang . Jalan MH. Thamrin juga tepat menjadi jalan protokol

penghubung antara Jalan K. H. Wahid Hasyim menuju ke Gajah

Mada.

B. PROGRAMING

1. Status Kelembagaan

Korean Wave Center ini memiliki status kelembagaan

mandiri yakni seluruh pihak administrasi dan operasionalnya

dikelola oleh swasta. Modal didapat melalui modal sendiri dan

sistem tanam saham dari para investor yang berminat.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 107 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

2. Struktur Organisasi

SISTEM OPERASIONAL

- Senin- Jumat : 10.00 – 21.00 - Sabtu – Minggu : 10.00- 22.00

Bagan 4.1 : Struktur Organisasi Korean Wave Center

(Sumber : Analisa Penulis, 2012)

3. Sistem Operasional

Korean Wave Center ini memiliki dua pusat area yakni area

informatif dengan fasilitas lobby, shop center, Gallery,

perpustakaan dan kelas kursus dance. Area terkait lainnya adalah

area entertainment dengan fasilitas lobby, multyfunction hall, dan

resto.Dari dua pembagian area tersebut, nantinya akan ada dua

sasaran pengunjung yakni non member (pengunjung umum) dan

member (mendaftar sebagai anggota).

Sistem operasional Korean Wave Center buka hari Senin –

Minggu, operasional dibagi berdasarkan area terkait

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 108 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

SISTEM OPERASIONAL - Senin- Jumat : 10.00 – 21.00 - Sabtu – Minggu : 10.00- 22.00

Tabel 4.1: Sistem Operasional

(Sumber : Analisa Penulis, 2012)

4. Program Kegiatan

a. Program Fasilitas

Korean Wave Center memiliki dua pusat area yakni area

informatif dan area entertainment yang saling terkait. Dari

pembagian dua fasilitas tersebut dengan dua sasaran pengunjung

yakni member dan non member (umum) memiliki perbedaan

fasilitas. Fasilitas yang yang disediakan di Korean Wave Center

meliputi Lobby, Galery, Multyfunction hall, shop center,

perpustakaan, resto, kelas kursus dance.

b. Spesifikasi Pengguna

Berdasarkan macam kegiatan yang diwadahinya, terdapat

dua kelompok kategori pengguna bangunan Korean Wave Center,

yaitu :

- Pengunjung

Pengunjung disini adalah penggemar K-POP, remaja,

keluarga, masyarakat umum, maupun pelajar dengan tingkat

ekonomi menengah ke atas. Sifat kunjungan mereka adalah

komersial, edukasicommit rekreasi.to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 109 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

- Pengelola

Pengelola terdiri dari direksi, staf dan karyawan. Kegiatan

mereka berupa pelayanan, pengelolaan administratif.

Bagan 4.2 : Pola Aktivitas Pengunjung

(Sumber : Analisa Penulis, 2012)

Bagan 4.3 : Pola Aktivitas Pengelola

(Sumber : Analisa Penulis, 2012)

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 110 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Pola Aktivitas dan Fasilitas

Pelaku Aktivitas Kebutuhan ruang

Pengunjung Mencari informasi, lobby, multyfunction

menunggu, membaca, hall, Gallery,

membeli souvenir, perpustakaan, shop

makan, minum, kelas center, r. Kelas

dance, KM/WC, parkir dance, KM/WC,

tempat parkir

Manager Mengawasi, R.Manager/kantor,

mengontrol, ibadah, musholla, KM/WC,

KM/WC, parkir tempat parkir

Resepsionist Menyimpan barang Locker, lobby,

pribadi, melayani musholla, KM/WC,

pengunjung,ibadah, tempat parkir

KM/WC, parkir

Pengelola Gallery Menyimpan barang Locker, Gallery,

pribadi, melayani musholla, KM/WC,

pengunjung, ibadah, tempat parkir

KM/WC, parkir

Penjaga shop center Menyimpan barang Locker, store,

pribadi, melayani musholla, KM/WC,

pengunjung, ibadah, tempat parkir

KM/WC, parkir

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 111 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Pelayan resto Menyimpan barang Locker, dapur, resto,

pribadi, melayani musholla, KM/WC,

pengunjung, ibadah, tempat parkir

KM/WC, parkir

Juru saji/koki Menyimpan barang Locker, dapur,

pribadi, memasak, musholla, KM/WC,

ibadah, KM/WC, parkir tempat parkir

Cleaning service Membersihkan seluruh Seluruh ruang

ruangdan alat-alat

Keamanan Menjaga, ibadah, R.jaga(luar

KM/WC bangunan),

musholla, KM/WC

Tabel 4.2: Pola Aktivitas & Fasilitas

(Sumber : Analisa Penulis, 2012)

5. Fasilitas Ruang

- Area resepsionist

Adalah area untuk menanyakan informasi dan melakukan

reservasi.

Lobby -

adalah sebuah ruang transit yang digunakan bagi para pengunjung

yang baru datang untuk menanyakan informasi di Korean Wave

Center.

- Gallery commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 112 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Tempat yang menampilkan sejarah dan informasi tentang Korean

Wave/ Hallyu.

- Multifunction hall

Tempat untuk mengadakan berbagai macam exhibition, festival-

festival tentang korean, dan kegiatan lainnya.

- Resto

Tempat bagi pengunjung yang ingin menikmati sajian makanan

dan minuman khas Korea. Di dalamnya terdapat live music.

- Shop center

Adalah area jual beli berbagai macam fashion dan souvenir yang

mengkiblat budaya korea.

- Ruang Kantor

Merupakan sebuah ruangan yang dalam penggunaanya sebagai

tempat bekerja staf dari karyawan Korean Wave Center.

- Lavatori / WC

adalah ruangan yang dipakai untuk melakukan aktivitas MCK

(Mandi, Cuci, Kakus), terdapat area lavatori yang berbeda yang

diperuntukkan bagi karyawan dan pengunjung.

- Pantry

Merupakan ruangan untuk istirahat bagi para karyawan.

Locker / R. Karyawan -

Ruangan bagi karyawan untuk menyimpan barang pribadi dan

beristirahat ketika jam istirahat.

- Gudang commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 113 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Tempat ini dirancang untuk penyimpanan inventaris-inventaris,

baik yang sudah rusak atauun yang sudah tidak terpakai.

6. Sistem Organisasi Ruang

Organisasi ruang adalah dasar dasar cara menghubungkan

ruang-ruang suatu bangunan sehingga terorganisir menjadi pola-

pola bentuk ruang yang koheren (Francis DL Ching,1996,hal. 194)

Mempertimbangkan perencanaan bentuk organisasi ruang

perlu adanya

- Pengelompokan ruang yang akan dilihat dari karakter dan

macam kegiatan yang diwadahi

- Karakter yang ditampilkan denga bentuk-bentuk dinamis

sehingga turut mendukung dan membangun dari tema yang

akan diangkat sehingga menjadi kesatuan.

Sistem organisasi ruang menggunakan bentuk radial

Gambar 4.2 : Organisasi Ruang Radial

(sumber : Ching, 1996, hal 194)

- Sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisai ruang yang

linier berkembang menurut bentuk jari-jari.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 114 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

- Organisasi ruang radial memadukan unsur-unsur baik

organisasi terpusat maupun linier.

- Organisasi ini terdiri dari ruang pusat yang dominan di mana

sejumlah organisasi linier berkembang menurut arah jari-

jarinya.

- Apabila suatu organisasi terpusat adalah sebuah bentuk yang

introvert yang memusatkan pandangannya ke dalam ruang

pusatnya, maka sebuah organisasi radial adalah sebuah bentuk

yang ekstrovert yang mengembang keluar lingkupya. Dengan

lengan-lengan liniernya, bentuk ini dapat meluas dam meng-

gabungkan dirinya pads unsur-unsur atau benda-benda tertentu

pada tapaknya.

7. Sistem Sirkulasi

Dasar pertimbangan yang digunakan antara lain berdasar

pada sistem pelayanan, aktivitas pengunjung, dan pencapaian

tujuan atau tema yang diangkat, maka secara analisis sistem

sirkulasi yang tepat adalah:

- Sirkulasi Pengunjung

Menggunakan sistem sirkulasi radial (radiating sirkulation)

yaitu sirkulasi alternative dengan arah keluar acces point

sehingga pengunjung lebih leluasa memilih fasilitas yang

mereka inginkan.

- Sirkulasi Pengelolacommit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 115 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

- Menggunakan sistem sirkulasi linier yaitu sirkulasi dengan

system langsung dari access point menuju ke akhir sirkulasi.

8. Hubungan Antar Ruang

Gambar 4.3 : Hubungan Antar Ruang – Chrisye Music Center

(Sumber : Analisa Penulis, 2012)

9. Zoning dan Grouping

Dibagi menjadi beberapa group pengguna yang

berhubungan dengan sifat ruang, kegiatan pengguna dan

penggunaannya yaitu :

- Publik

Merupakan ruang yang langsung berhubungan dengan khalayak

ramai atau pengunjung umum tanpa dibatasi secara protokoler atau

administrasi.

- Semi Publik

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 116 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Merupakan ruang yang bersifat resmi baik dari segi pengguna

maupun kegiatan penggunaannya.

Privat -

Merupakan daerah yang tertutup untuk umum dan hanya

berhubungan dengan kegunaan dan pengguna ruang.

- Service

Merupakan area dimana pengunjung dapat memanfaatkan ruangan

tersebut, seperti toilet maupun lavatory.

Dari pembagian beberapa jenis ruang diatas, maka dapat

dijadikan faktor pertimbangan dalam menentukan zoning dan

grouping.

PEMBAGIAN SIFAT AREA

Gambar 4.4 : Pembagian Area Korean Wave Center

(Sumber : Analisa penulis,2012)

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 117 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

Gambar 4.5: ZONING

(Sumber : Analisa penulis, 2012)

Gambar 4.6 : GROUPING

(Sumber : Analisa penulis, 2012)

C. KONSEP

1. Ide Gagasan Perancangan

Desain Interior Korean Wave Center merupakan pusat informasi &

entertainment dengan fasilitas dan sarana yang kompleks meliputi Lobby,

Galery, Multy Function Hall, Shop area, Resto, Perpustakaan, R. Kelas

Dance bagi para pecinta K-POP dengan nuansa pop art dan terinspirasi

dari Wave (gelombang) didalamnya. Dengan demikian agar menambah

minat para masyarakat umum memngetahui lebih jauh tentang Hallyu yg commit to user ada di Indonesia.

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 118 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

2. Tema Perancangan

Tema yang diusung pada perencanaan dan perancangan Korean

Wave Center adalah Pop art. Pemilihan tema Pop art ini disesuaikan

dengan jenis warna-warna yang beraneka ragam yang digunakan oleh

para penyebar budaya pop korea. Hal ini sama dengan karakteristik dari

Pop art yang identik dengan berbagai macam warna pada karya

desainnya. Secara keseluruhan, tema Pop art ini diharapkan dapat

menarik perhatian pengunjung dengan desain dan warna-warni sehingga

menimbulkan sebuah kesan tersendiri bagi pengunjung .

aplikasi pop art pada interior :

-Penggunaan warna-warni pop yang cerah & ceria.

Gambar 4.7 : Perspektif Area Shop

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2012)

-Aplikasi bentuk-bentuk gelombang, melingkar, strip garis pada

dinding & lantai dan furniture serta elemen pembentuk ruang

lainnya.

Gambar 4.8 : Perspektif Area Kasir Shop

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2012) commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 119 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

-Penggunaan pencahayaan yang terang dan penuh dengan warna

Gambar 4.9 : Perspektif Area Resto

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2012)

-Aplikasi gambar- gambar sesuai dengan tema & konsep.

Gambar 4.10 : Perspektif Area Lobby

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2012)

3. Atmosfer Desain Interior

Suasana yang akan ditampilkan pada Korean Wave Center adalah

dengan gaya pop art. Dengan penonjolan warna, desain furniture &

elemen estetis ruang yang sesuai dengan konsep pop art yang terinspirasi

dari wave dan juga dengan pemilihan bahan yang sesuai dengan

karakteristik pop art agar semakin menguatkan suasana. Diaplikasikan

pada bentukan-bentukan, warna, maupun material yang digunakan.

Kesan yang ditampilkan adalah ruangan yang atraktif, tidak

membosankan, dan menampilkan sisi pop art. Kesan atraktif dan tidak commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 120 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

membosankan serta pop art dicapai dengan menghadirkan warna-warna

dan keanekaragaman beberapa bentuk yang dijadikan satu yakni garis,

bidang, dan volume.

Gambar 4.11 : Perspektif Area Shop

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2012)

4. Pola Penataan Layout

Pola penataan ruang dalam Korean Wave Center tersebut

dirancang sesuai dengan area dan fungsinya. Sirkulasi yang digunakan

adalah sirkulasi linear & radial, Agar pengunjung dapat memilih

alternatif ruang yang dituju dan arah sirkulasi jelas. Pengunjung yang

masuk akan langsung diarahkan pada lobby.

Gambar 4.12 : Perspektif Area Lobby

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2012)

Setelah itu pengunjung bebas menentukan tujuan yang mereka

ingin. Namun sebelumnya pengunjung telah dipandu oleh petugas

receptionist dan juga disediakan fasilitas untuk membantu mereka agar

mereka dapat melihat fasilitas apa saja yang disediakan pada Korean

Wave Center ini. commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 121 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

5. Desain Pembentuk Ruang

a. Dinding

Secara struktur dinding dibedakan menjadi 2 yaitu : dinding

struktur dan dinding non struktur, pada dinding juga terdapat

berbagai finishing yaitu wallpaper, wall treatment pada ruang

resepsionis,ruang informasi, lobby, Gallery, multifunction hall,

resto dan perpustakaan. Pada bagian koriodor menggunakan

lapisan dinding partisi. Pada ruang kantor menggunakan dinding

massive. Sedang pada ruang kelas dance memakai kaca di

sekelilingnya

a. Lantai

Material yang digunakan untuk membentuk lantai

merupakan material yang mudah dibersihkan, dapat dibentuk

maupun diberi motif dan warna yang beraneka-ragam, dan tampak

menarik. Selain itu, pilihan material juga harus mewakili konsep

pop art, sehingga bersifat dinamis dan menarik. Berpegang pada

spesifikasi diatas, maka pilihan material jatuh pada concrete floor,

vynil, karpet, keramik, dan parquet. Penggunaan material lainnya

juga dibuat merata tersebar pada seluruh ruangan.

b. Ceiling

Ceiling adalah sebuah permukaan interior yang mencakup

batas atas dari sebuah ruangan. Penggunaan berbagai jenis material

ceiling antara lain : gypsum, lumber ceiling, multiplex. Selain itu

ceiling juga dapat dijadikan elemen estetis apabila diaplikasikan commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 122 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

ceiling treatment, pada multifunction hall dan lobby menggunakan

down ceiling, galler dan shop center menggunakan berbagai

bentuk ceiling, acrylic dan gypsum ceiling, pada ruang resepsionis

menggunakan aksen ceiling.

6. Desain Interior System

a. Pencahayaan

Sistem pencahayaan yang digunakan adalah sistem

pencahayaan setempat, di mana setiap area memiliki panel kontrol

sendiri yang dapat diatur dengan kebutuhan masing-masing area.

Pencahayaan yang digunakan merupakan pencahayaan alami dan

buatan. Pencahayaan alami adalah dari sinar matahari yang

dipantulkan dari dinding kaca maupun jendela, sedangkan

pencahayaan buatan yaitu dari lampu fluorescent pada dinding dan

lantai, downlight pada plafon, lampu gantung. Pencahayaan yang

digunakan secara keseluruhan menggunakan lampu downlight .

Pada Gallery akan banyak menggunakan lampu spot light agar

objek yang terdisplay akan menjadi lebih menarik bagi

pengunjung.

b. Penghawaan

Penghawaan untuk interior Korean Wave Center

menggunakan penghawaan alami dan buatan. Penghawaan alami

yaitu dari jendela, sedangkan buatan menggunakan air conditioner

(AC) central dengan sistem ducting dan exhaust fan. Penggunaan commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 123 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

AC central ini digunakan agar memudahkan untuk dinyalakan dan

lebih menghemat energi.

Penghawaan untuk area cafe sebaiknya memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

- Pemakaian AC unit sangat efisien pada suatu kafe untuk

menciptakan udara yang berkualitas.

- Untuk pemakaian heating dan cooling, disesuaikan dengan

iklim. Untuk daerah tropis menggunakan cooling.

- Exhaustfan dan AC digunakan di dapur untuk sirkulasi udara di

daerah dapur.

- Smoke control diletakkan pada ruangan yang banyak asap rokok

untuk mencegah asap rokok menyebar ke ruang lain

c. Keamanan

- Sistem Pencegahan Kebakaran

Ada beberapa sistem keamanan kafe dan toko:

. Sistem Sprinkler

Hampir semua public space memiliki perlindungan

terhadap kebakaran yang berupa sprinkler. Beberapa mall

menyediakan sistem yang lengkap meliputi jaringan dari

sprinkler. Kepala sprinkler akan menyemprotkan air dan

memadamkan api jika terjadi kebbakaran. Desain sprinkler

umumnya ditentukan oleh standar dari National Fire

Protection Association. Sistem sprinkler pada sebuah

gedung biasanya didesain oleh kontraktor gedung. commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 124 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

. Lampu darurat

Perlengkapan tetap yang digunakan untuk

penerangan darurat adalah baterai yang ada didalamnya

dengan dua lampu halogen yang dibuat pas dengan desain

toko. Kabel lampu harus dipasang secara benar.

Perlengkapan tetap harus diletakkan kira–kira 10 feet dari

pintu keluar, dengan satu lampu di kaki pintu dan satu lagi

di gang keluar di arah yang berlawanan. Perlengkapan tetap

yang lain harus diletakkan sepanjang jalan keluar gang

untuk menyediakan pencahayaan yang diperlukan.

. Pemadam kebakaran

Komunitas departemen kebakaran mungkin

membutuhkan penyewa untuk memasang alat pemadam

kebakaran. Alat pemadam kebakaran harus diletakkan di

toko atau area yang tidak untuk umum .

. Sistem alaram

Tambahan untuk sistem sprinkler adalah alaram

kebakaran.

- Sistem Pencegahan Kriminalitas

Sistem keamanan sangat dibutuhkan oleh sebuah kafe dan toko

agar terhindar dari pencuri. Menurut buku Time Saver Standarts

For Interior Design And Space Planning terdapat beberapa sistem

keamanan , yaitu : commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 125 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

. Selecting alaram system

Sistem ini dapat disembunyikan dan dapat juga

diperlihatkan keberadaannya. Diperlihatkan dengan tujuan

dapat menghalangi usaha pencurian, sedangkan jika tidak

diperlihatkan dengan tujuan menjebak pencuri. Sistem ini

untuk menyeleksi agar jika ada pencuri yang membawa

barang keluar dari wilayah akan ketahuan.

. CCTV (Closed Circuit Television)

Ini adalah sistem menggunakan kamera yang

merekam gambar kegiatan di area yang diberi CCTV

(Closed Circuit Television), gambarnya dikirim dan diamati

melalui monitor yang telah dipasang di sebuah ruangan.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 126 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Korean Wave Center adalah sebuah pusat tempat yang tidak hanya

sekedar untuk tempat berkumpulnya para pencinta K-POP. Tempat ini juga

mempunyai berbagai fasilitas rekreasi dan informasi tentang Hallyu sesuai

dengan kebutuhan masyarakat yang ingin mecari nuansa baru. Dilengkapi

fasilitas dan sarana yang kompleks meliputi Shop center yang menyediakan

berbagai macam pernak-pernik serba korea, Gallery, Resto, Multifunction

Hall, dan juga dilengkapi kelas dance dan terdapat perpustakaan untuk

menambah pengetahuan pengunjung tentang korea dengan nuansa interior pop

art yang berbeda dan tidak biasa.

Wave menjadi sumber ide gagasan perancangan Korean Wave Center,

Selain wave dalam arti sebenarnya ide gagasan lainnya diwujudkan dengan

gelombang budaya modern dari Korea. Karena masyarakat umum lebih

sering melihat budaya pop Korea lebih cenderung menampilkan ragam

permain an warna. Dengan demikian agar menambah minat para masyarakat

umum memngetahui lebih jauh tentang Hallyu yang ada di Indonesia

Dengan penonjolan warna, desain furniture & elemen estetis ruang yang

sesuai dengan konsep pop art yang terinspirasi dari wave dan juga dengan

pemilihan bahan yang sesuai dengan karakteristik pop art agar semakin

menguatkan suasana. Diaplikasikan pada bentukan-bentukan, warna, maupun

material yang digunakan. Kesancommit yang to user ditampilkan adalah ruangan yang

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 127 perpustakaan.uns.ac.idBAYU BAGUS | C 0808017 KOREAN WAVE CENTER digilib.uns.ac.id

atraktif, tidak membosankan, dan menampilkan sisi pop art. Kesan atraktif

dan tidak membosankan serta pop art dicapai dengan menghadirkan warna-

warna dan keanekaragaman beberapa bentuk yang dijadikan satu yakni garis,

bidang, dan volume.

Site plan Korean Wave Center akan diasumsikan di Jakarta tepatnya

berada di kawasan Jl. H.M. Thamrin Jakarta Pusat. Lokasi ini dipilih karena

merupakan letak strategis berada di dekat kedutaan besar Korea dan kedutaan

negara lainnya. Lokasi ini tidak jauh dengan monumen nasional dan sebagai

kawasan wisata turis domestik maupun mancanegara.

B. SARAN

Desain Interior Korean Wave Center ini diharapkan mampu

memberikan manfaat bagi para pembaca pada umumnya serta dapat dijadikan

sebagai tolak ukur ataupun pertimbagan-pertimbangan dalam meningkatkan

perkembangan apresiasi desain interior.

commit to user

Jurusan Desain Interior | Universitas Sebelas Maret 128