D. Pemikiran, Karya Dan Perjuangan Rahmah El Yunusiah 1
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
TOKOH INSPIRATIF BANGSA TOKOH INSPIRATIF BANGSA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1 2 TOKOH INSPIRATIF BANGSA TOKOH INSPIRATIF BANGSA RAHMAH EL-YUNUSIYAH RADEN AYU LASMININGRAT I GUSTI AYU RAPEG OPU DAENG RISAJU INA BALA WATTIMENA STEVANUS RUMBEWAS 3 TOKOH INSPIRATIF BANGSA PENGARAH Hilmar Farid – Direktur Jenderal Kebudayaan Triana Wulandari – Direktur Sejarah NARASUMBER Amurwani Dwi Lestariningsih Suharja EDITOR A A Bagus Wirawan, Mohammad Iskandar Siti Fatimah PEMBACA UTAMA Anhar Gonggong, Susanto Zuhdi Triana Wulandari, Umasih PENULIS Ajisman, Bernard Meterai Efrianto, Linda Sunarti, Mukhlis PaEni Nuryahman, Rosmaida Sinaga, Undri, Zusneli Zubir TATA LETAK DAN GRAFIS Mawanto Rizki Perdana SEKRETARIAT DAN PRODUKSI Tirmizi, Isak Purba, Bariyo, Haryanto Maemunah, Dwi Artiningsih, Budi Harjo Sayoga Esti Warastika, Martina Safitry, Dirga Fawakih PENERBIT: Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Tlp/Fax: 021-5725044 @2017 ISBN: 978-602-1289-74-7 4 TOKOH INSPIRATIF BANGSA DAFTAR ISI SAMBUTAN 6 Direktur Sejarah Direktur Jenderal Kebudayaan PENDAHULUAN 10 RAHMAH EL-YUNUSIYAH 18 R. A. LASMINIGRAT 148 I GUSTI AYU RAPEG 194 OPU DAENG RISAJU 300 INA BALA WATTIMENA 412 STEVANUS RUMBEWAS 506 DAFTAR PUSTAKA 584 5 SAMBUTAN DIREKTUR SEJARAH Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penerbitan buku ini dapat terwujud. Kegiatan penulisan Buku Tokoh Inspiratif Bangsa, adalah salah satu upaya untuk mengungkapkan peranan dan pengaruh tokoh pejuang bangsa yang bergerak dalam bidang pendidikan, jurnalisme, ekonomi, sosial, politik, budaya dan agama dalam memperjuangkan dan membangun bangsa Indonesia. Tokoh Inspiratif yang dibahas dalam buku ini adalah mereka berjuang untuk kaumnya karena struktur sosial yang dianggap tidak mendukung masyarakat untuk maju dan berkembang. Struktur feudal yang berkembang hanya menempatkan mereka sebagai objek dan bukan sebagai subjek. Butir-butir pemikiran para tokoh ini menjadi cermin dan inspirasi bagi generasi penerus dalam menggali dan memperkuat karakter bangsa untuk persatuan dan kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penulisan Buku Tokoh Inspiratif Bangsa digagas untuk menggali pemikiran-pemikiran tokoh sejarah tentang corak karakter kebangsaan dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa. Penulisan buku ini membahas riwayat hidup para tokoh, perjuangan, pemikiran, karya dan pengabdian serta 6 TOKOH INSPIRATIF BANGSA apresiasi masyarakat terhadap pengabdian mereka. Buku ini mengangkat enam tokoh inspiratif dari berbagai daerah yang berjasa dan memiliki kepedulian terhadap kemajuan masyarakat dan bangsanya, para tokoh tersebut antara lain, Rahmah El Yunusiyah (Sumatera Barat), I Gusti Ayu Rapeg (Bali), R.A. Lasminingrat (Jawa Barat), Opu Daeng Risaju (Sulawesi Selatan), Ina Bala Wattimena (Maluku) dan Stevanus Rumbewas (Papua). Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen yang terlibat dalam penyusunan buku ini. Kepada para penulis yang telah gigih menulis yang bukan saja kredibel dalam menyajikan fakta, namun menarik untuk dibaca. Kepada Editor yang dengan teliti dan cermat menelaah kata demi kata demi kedekatan karya ini dengan kesempurnaan. Terima kasih pula kami sampaikan kepada seluruh elemen yang terlibat, yang tidak bisa saya uraikan seluruhnya disini. Akhirnya saya berharap buku ini dapat bersumbangsih dalam mewujudkan generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter. Direktur Sejarah Triana Wulandari 7 SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KEBUDAYAAN Dalam catatan sejarah perjalanan bangsa Indonesia, telah lahir banyak tokoh yang berjuang demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat tanpa mengindahkan keuntungan pribadi. Mereka adalah tokoh-tokoh yang dengan berani mendobrak struktur kolonialisme yang menghisap rakyat dan membangun tatanan masyarakat baru yang memerdekakan. Perjuangan mereka dalam panggung sejarah telah banyak menorehkan banyak nilai inspiratif yang dapat terus dimaknai hingga masa mendatang. Tokoh inspiratif adalah mereka yang telah melampaui kesempitan kepentingan diri sendiri dan berkorban untuk kepentingan masyarakat luas. Sifat inspiratif seorang tokoh muncul karena tokoh tersebut melakukan tindakan kreatif, memiliki idealisme, jiwa kepemimpinan sejati, kemampuan dan keberanian untuk melawan ketidakadilan serta segala bentuk penghisapan manusia oleh manusia. Mereka telah mengabdikan diri sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat luas. Pemikiran dan tindakan para tokoh inspiratif ini sangat penting untuk dicatat dalam historiografi nasional agar nilai- nilai inspiratif yang terkandung dalam sejarah perjuangan mereka dapat tersampaikan kepada generasi sekarang dan yang akan datang. 8 TOKOH INSPIRATIF BANGSA Penerbitan buku ini merupakan sumbangsih bagi pembentukan karakter dan penguatan jati diri bangsa. Dengan membaca kembali riwayat perjuangan para tokoh inspiratif, kita diharapkan dapat bercermin, dan merenungkan apa saja pengorbanan yang telah kita lakukan untuk masyarakat dan sejauh mana kontribusi yang kita berikan untuk memajukan kepentingan bangsa. Nilai inspiratif para tokoh penting untuk direfleksikan pada tindakan masa sekarang. Saya menyambut baik penerbitan buku yang berisi sejarah perjuangan dan pemikiran tokoh inspiratif dari berbagai wilayah di Indonesia ini. Kolase pemikiran dan tindakan inspiratif mereka bukan saja penting dicatat dalam historiografi nasional, namun juga dapat kita renungkan, kita sesuaikan dengan keadaan aktual dan kita terapkan. Saya berharap buku ini dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda dalam memajukan berbagai aspek kehidupan bangsa. Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid 9 PENDAHULUAN TOKOH INSPIRATIF DALAM TINJAUAN REFLEKTIF Primus inter pares merupakan konsep sosiologis- antropologis dalam makna di setiap masyarakat dijumpai seorang tokoh yang memiliki ‘keistimewaan’ di atas rata-rata. Karakter keunggulan yang dimilikinya itulahyang membedakannya dengan individu lainnya. Apakah karena kekuatan fisik (man of action) atau ide dan pemikirannya (man of thought) meminjam istilah Sidney Hook, maka sosok ini mampu memengaruhi orang lain atau anggota masyarakat. Oleh karena itu ia dijadikan pemimpin. Dalam antropologi, dikenal konsep “the big man“ yakni mengenai orang yang karena memiliki kelebihan dibanding dari yang lainnya maka ia berada pada posisi yang mengambil peran memimpin, atau sebagai kepala dari suatu komunitas. Sedangkan dari segi antropologis-historis dapat dijelaskan bahwa di dalam masyarakat ditemukan seseorang yang dianggap telah meletakkan dasar atau landasan kehidupan. Sosok itu diletakkan dalam tahap perkembangan yang paling awal dan dianggap sebagai “cultural hero”. Konsep itu secara harafiah dikenal sebagai “pahlawan kebudayaan”yang menunjuk kepada seseorang yang menjadi sosok panutan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat. Masyarakat merupakan konsep sosiologis tetapi juga sekaligus historis oleh karena selain memperlihatkan pembentukan struktur kehidupan juga mengenai proses yang 10 PENDAHULUAN berkembang dari masa ke masa. Di dalam perjalanan waktu itulah masyarakat memiliki dan menyimpan ingatan atas apa yang pernah terjadi sebagai peristiwa sejarah. Peristiwa masa lalu terstruktur di dalam kompleksitas pertanyaan apa, siapa, bilamana dan di mana sebagai kronik yang lebih dahulu dijawab. Sebagai peristiwa apakah sejarah yang hendak diingat dan dimaknai dalam suatu masyarakat. Lalu siapa yang menjadi pelaku atau saksi dari peristiwa yang bersangkutan. Sejarah memiliki dua dimensi esensial yakni mengenai temporal dan spasial. Menjelaskan bilamana suatu peristiwa terjadi menjadi unsur penting untuk mengetahui “semangat zaman” (zeitgeist) apa yang menandai kehidupan dalam masyarakat. Sedangkan menerangkan letak di mana suatu kejadian di masa lalu pernah berlangsung membantu kita untuk memahami aspek geografi atau lingkungan yang menjadi faktor perubahan di dalam masyarakat. Hubungan antara manusia dengan lingkungan fisik atau geografi menjadi aspek penting dalam pembentukan sejarah peradaban. Di dalam sejarah ditemukan tokoh atau pelaku yang memainkan peran tertentu. Mereka adalah elite di dalam masyarakat yang berperan menentukan kehidupan. Pelaku sejarah kemudian dikenang oleh karena dianggap telah memberi makna terhadap kehidupan masyarakat. Para elite menyandang 11 kewajiban dan tanggung jawab oleh karena kedudukannya di dalam masyarakat. Mereka yang berkedudukan tinggi karena keturunan bangsawan misalnya, sudah seharusnya memiliki kewajiban yang jauh melebihi orang kebanyakan. Maka dalam masyarakat-bangsa Prancis dikenal istilah “noblige oblesse”.Ada sesuatu yang melekat pada diri kebangsawaan seseorang untuk memiliki kewajiban moral (“noblige oblesse”). Kebangsawan itu berkonsekuensi pada kewajiban mereka untuk berbuat yang terbaik dalam memajukan masyarakatnya. Umumnya adalah mereka yang resah dan terus berpikir dan berusaha suatu kehidupan yang lebih baik. Perjuangan untuk mewujudkan apa yang diharapkan atau dicitakan (das Sollen) menjadi kenyataan (das Sein) merupakan dinamika yang menarik dan penting dalam perkembangan masyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Buku ini berisi enam orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang dianggap telah memberikan darma baktinya kepada masyarakat-bangsa. Keenam orang itu memiliki ciri sama yaitu mereka yang karena keistimewaannya lebih menonjol daripada individu di masyarakatnya. Masyarakat sebagai komunitas manusia memperlihatkan struktur sosial dan dengan sistem nilai tertentu terwujudlah