Liputan Berita Kemenko Bidang Kemaritiman

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Liputan Berita Kemenko Bidang Kemaritiman LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN 1 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Nama Media Hal Judul Berita Ringkasan Nada Kompas.com 1 IMF- Perhelatan International Positif Monetary Fund (IMF)- World World Bank Group Annual Meeting di Bali bulan Bank Oktober mendatang Annual menjadi berkah tersendiri bagi sejumlah sekolah. Hal Meeting, itu dikarenakan sekolah- Sekolah sekolah tersebut akan mendapat hibah unit Dapat komputer dengan total 400 Hibah 400 unit. Unit Komputer Sportourism.id 1 Festival Crossborder Netral Resmi Skouw 2018 benar-benar Dibuka, menyita perhatian di perbatasan Papua dan Kegembiraan Papua Nugini (PNG). Perhelatan yang didukung dan Kementerian Pariwisata Kebanggaan (Kemenpar) itu membuat perbatasan yang dahulu Menyatu di terkenal dengan daerah yang angker dan tidak Festival menarik, kini menjadi Crossborder sebuah destinasi yang sangat ciamik untuk Skouw dikunjungi. Untuk Negeriku 2018 2 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman Rabu, 8 Agustus 2018 Kompas.com 1 IMF-World Bank Annual Meeting, Sekolah Dapat Hibah 400 Unit Komputer ANDRI DONNAL PUTERA Kompas.com - 08/08/2018, 07:03 WIB Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono saat berkunjung ke redaksi Harian Kompas, Selasa (7/8/2018). Pemimpin redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo turut serta dalam pertemuan tersebut dalam rangka membahas persiapan IMF-World Bank Annual Meeting 2018.(KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA) JAKARTA, KOMPAS.com - Perhelatan International Monetary Fund (IMF)-World Bank Group Annual Meeting di Bali bulan Oktober mendatang menjadi berkah tersendiri bagi sejumlah sekolah. Hal itu dikarenakan sekolah-sekolah tersebut akan mendapat hibah unit komputer dengan total 400 unit. "Komputer kami beli ada 400 unit. 3 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Nanti komputer dibagi ke sekolah di tiga tempat, Banyuwangi, Bali, dan Lombok. Kasih free buat mereka," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat berkunjung ke Menara Kompas, Selasa (7/8/2018). Luhut mengungkapkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk teknis pemberian unit komputer tersebut. Komputer itu akan digunakan terlebih dahulu dalam acara IMF-World Bank Group Annual Meeting dan setelahnya langsung diberikan ke sekolah-sekolah untuk dipakai dalam kegiatan belajar mengajar. Menurut Luhut, itu baru satu dari sekian manfaat yang terasa ketika Indonesia jadi tuan rumah perhelatan internasional tersebut. Manfaat lain yang akan dirasakan masyarakat Indonesia untuk jangka panjang mencakup pembangunan infrastruktur hingga kepercayaan turis asing untuk kembali berlibur ke Indonesia. "Dengan IMF-World Bank Group Annual Meeting, jadi itu cruise terminal di Bali, yang bertahun-tahun tidak pernah diselesaikan. Dari sana bisa ke Mandalika, Labuan Bajo, dan seterusnya. Garuda Wisnu Kencana kalau enggak ada Annual Meeting, enggak jadi-jadi itu," tutur Luhut. Luhut berharap, semua lapisan masyarakat bisa mendukung IMF-World Bank Group Annual Meeting, sama seperti halnya mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 yang akan terselenggara beberapa hari lagi. Dia minta agar masyarakat bisa bersatu mengutamakan kepentingan nasional, sehingga Indonesia bisa mendapat kesan positif di mata internasional. Penulis: Andri Donnal Putera Editor: Bambang Priyo Jatmiko https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/08/070300726/imf-world-bank-annual-meeting- sekolah-dapat-hibah-400-unit-komputer 4 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman Rabu, 8 Agustus 2018 Tribunnews.com 1 Moeldoko: Rumor Serbuan Tenaga Kerja Asing Ke Indonesia Tidak Terbukti Rabu, 8 Agustus 2018 01:35 WIB Moeldoko TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Informasi yang menyebut adanya jutaan tenaga kerja asing menyerbu Tenaga Kerja Asing (TKA), khususnya dari Tiongkok, ke Indonesia, disebut hanya rumor kosong. Hal itu diungkap Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam rapat koordinasi membahas penanganan TKA yang digelar Kantor Staf Presiden di Bina Graha, Jakarta, Selasa (7/8/2018). Rapat dipimpin Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko diikuti oleh Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Kepala BKPM Thomas Lembong, Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin, Dirjen Perhubungan Laut Kemhub Agus Purnomo dan juga Direktur Utama PT Pelindo IV Doso Agung. Kalaupun ada, kata Moeldoko, TKA yang bekerja di berbagai sektor industri di Morowali, mereka merupakan tenaga kerja legal dengan jumlah minoritas bila dibandingkan serapan tenaga kerja lokal di kawasan itu. 5 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN “Hantaman isu tenaga kerja asing ini seperti gelombang yang tak pernah selesai. Untuk itu, sore ini kita hadirkan semua sektor terkait ketenagakerjaan. Juga ada teman-teman wartawan di lokasi, agar bisa menjelaskan langsung apa yang sebenarnya terjadi,” kata Moeldoko membuka pertemuan, seperti dikutip Tribunnews.com dari keterangan tertulis dari KSP, Selasa (7/8/2018). Dalam kesempatan ini, peserta rapat terhubung langsung melalui video conference dengan CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Alexander Barus serta para jurnalis media nasional yang tengah berada di kawasan industri di Sulawesi Tengah itu. Juga tersambung dalam rapat ini, Dirjen Imigrasi Ronny Sompie melalui konferensi video dari Kuala Lumpur, Malaysia. Kepala Staf Kepresidenan mempersilakan para jurnalis memaparkan fakta-fakta yang ditemui di lapangan. Secara bergantian David Eko dari Bisnis Indonesia, Kartika Anggraeni dari Tempo dan Reza Praditya jurnalis TVOne mengungkapkan temuan mereka. “Memang di sini kami jumpai TKA, tapi jumlahnya tak sebanyak yang jadi rumor selama ini. Mereka pun tak melakukan pekerjaan kasar, tapi merupakan pengawas atau supervisor,” kata David. Kalaupun ada pekerjaan teknis yang dilakukan TKA, lebih karena mereka berhadapan dengan peralatan yang memerlukan skill khusus. “Misalnya ada alat transportasi yang kemudinya ada di sebelah kiri. Ataupun alat-alat berat lain,” jelas David. Para jurnalis ini pun ‘blusukan’ hingga ke kantin, fasilitas kesehatan, tempat tinggal atau mess, serta politeknik. “Tak terlihat ada TKA Tiongkok berkeliaran. Menu makanan pun kami datangi hingga ke tempat penyimpanannya. Semua halal. Ayam, sayur. Tak ada babi yang dikonsumsi oleh TKI,” urai David. Sementara itu, Kartika menjelaskan, di IMIP total ada 3.121 TKA, sementara jumlah pekerja lokal mencapai 25.447 orang. “Total TKA hanya 10,9 persen dari keseluruhan pegawai di kawasan ini,” papar Kartika. Dari pembicaran dengan TKA yang ditemui, Kartika bercerita, mereka tak boleh keluar lokasi kawasan industri. “Tapi tiap tiga bulan sekali boleh pulang ke negara asalnya selama dua pekan,” kisahnya. 6 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Hal senada disampaikan Reza dari TvOne. “Masukan saya kepada Kemenaker, mengapa ya tenaga kerja kita itu bekerjanya rata-rata di bawah para TKA. Ini ‘PR’ bagi kita semua,” katanya. Selama ini, para TKA itu memang memilih untuk memanfaatkan kerja lembur. Itu yang membuat mereka menerima upah lebih tinggi. Kepala Staf Kepresidenan menyatakan menerima masukan yang diterima langsung dari Morowali, terutama terkait koordinasi dengan Pemerintah Daerah. “Bagaimana tata ruang membangun kota baru, ini kan harus didesain sejak awal,” kata Moeldoko sembari mencontohkan kondisi di Sorowako, yang dikenal sebagai kota penghasil nikel di Sulawesi Selatan. “Nanti akan saya sampaikan kepada Presiden,” kata Panglima TNI 2013-2015 tersebut. Pengembangan kawasan Morowali mulanya merupakan tambang nikel seluas 47 ribu hektar yang dikembangkan oleh PT Sulawesi Mining Investment (SMI). Sekarang, sudah ada 16 perusahaan yang ada di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) ini.(*) Penulis: Srihandriatmo Malau Editor: Malvyandie Haryadi http://www.tribunnews.com/nasional/2018/08/08/moeldoko-rumor-serbuan-tenaga-kerja- asing-ke-indonesia-tidak-terbukti?page=all 7 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Hari/Tanggal Sumber Berita Halaman Rabu, 8 Agustus 2018 Lintasterkini.com 1 Moeldoko Klarifikasi Rumor TKA Tiongkok Serbu Morowali Editor : Abdul Gaffar Mattola - 08 August 2018 09:16 Reporter : Slamet Kepala KSP, Moeldoko memimpin Rakor membahas TKA Tiongkok di Morowali. JAKARTA – Rumor jutaan tenaga kerja asing menyerbu Tenaga Kerja Asing (TKA), khususnya dari Tiongkok, ke Indonesia diklarifikasi oleh Kepala Kantor Staf Presidenan (KSP), Moeldoko. Menurutnya, kalaupun ada TKA yang bekerja di berbagai sektor industri di Morowali, mereka merupakan tenaga kerja legal dengan jumlah minoritas bila dibandingkan serapan tenaga kerja lokal di kawasan itu. Hal itu ditegaskannya dalam rapat koordinasi membahas penanganan TKA di Kantor Staf Presiden Bina Graha, Selasa, (7/8/2018). Rapat ini diikuti Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Kepala BKPM Thomas Lembong, Deputi Bidang Infrastruktur Kemenko Maritim 8 LIPUTAN BERITA KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN Ridwan Djamaluddin, Dirjen Perhubungan Laut Kemhub Agus Purnomo dan Dirut PT Pelindo IV Doso Agung. Dalam kesempatan ini, peserta rapat terhubung langsung melalui video conference dengan CEO PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Alexander Barus serta para jurnalis media nasional yang tengah berada di kawasan industri di Sulawesi Tengah itu. Juga tersambung dalam rapat ini, Dirjen Imigrasi Ronny Sompie melalui konferensi video dari Kuala Lumpur, Malaysia. “Hantaman isu tenaga kerja asing ini seperti gelombang yang tak pernah selesai. Untuk itu,
Recommended publications
  • Tensions Among Indonesia's Security Forces Underlying the May 2019
    ISSUE: 2019 No. 61 ISSN 2335-6677 RESEARCHERS AT ISEAS – YUSOF ISHAK INSTITUTE ANALYSE CURRENT EVENTS Singapore | 13 August 2019 Tensions Among Indonesia’s Security Forces Underlying the May 2019 Riots in Jakarta Made Supriatma* EXECUTIVE SUMMARY • On May 21-22, riots broke out in Jakarta after the official results of the 2019 election were announced. These riots revealed a power struggle among retired generals and factional strife within the Indonesian armed forces that has developed since the 1990s. • The riots also highlighted the deep rivalry between the military and the police which had worsened in the post-Soeharto years. President Widodo is seen to favour the police taking centre-stage in upholding security while pushing the military towards a more professional role. Widodo will have to curb this police-military rivalry before it becomes a crisis for his government. • Retired generals associated with the political opposition are better organized than the retired generals within the administration, and this can become a serious cause of disturbance in Widodo’s second term. * Made Supriatma is Visiting Fellow in the Indonesia Studies Programme at ISEAS – Yusof Ishak Institute. 1 ISSUE: 2019 No. 61 ISSN 2335-6677 INTRODUCTION The Indonesian election commission announced the official results of the 2019 election in the wee hours of 21 May 2019. Supporters of the losing candidate-pair, Prabowo Subianto and Sandiaga Uno, responded to the announcement with a rally a few hours later. The rally went on peacefully until the evening but did not show any sign of dispersing after the legal time limit for holding public demonstrations had passed.
    [Show full text]
  • Perkembangan Indonesia Kasus
    H A R I A N KORAN DIGITAL LENTERA TODAY Terbit Senin - Jumat 12 Halaman download edisi digital www.lenteratoday.com CHECK DIGITAL EDITION Edisi Rabu, 03 Februari 2021 Kala Kuburan Covid Pun Makin Sempit udah 11 bulan pemerintah tak juga memiliki 'jurus sakti' menahan laju penyebaran virus Corona di Indonesia. Kini, bukan hanya keterisian rumah sakit (RS) yang penuh sesak, tapi ketersediaan lahan kuburan/makam pun makin sempit. Bahkan meski laju Skesembuhan terus mencetak rekor, hal itu tampaknya tak secepat penambahan angka pasien yang meninggal. Satgas Penanganan Covid-19 pun mengakui, data mingguan kasus kematian pekan ini buruk. Bila saat ini untuk mendapat ruang rawat inap antreannya mengular, haruskah jenazah-jenazah juga menunggu giliran dimakamkan? Bahkan untuk ketersediaan 'peristirahatan terakhir' saja pemerintah masih gagap. Menyedihkan bukan?! Baca Hal 11 PERKEMBANGAN KASUS INDONESIA 1,099,687 896,530 TERKONFIRMASI SEMBUH +10,379 81,5% dari Terkonfirmasi 172,576 KASUS AKTIF 30,581 15,7% dari Terkonfirmasi MENINGGAL 2,8% dari Terkonfirmasi #bacadiLenteraToday #InspirasiPerubahan #MediaLawanCovid19 H A R I A N Hal 02 | Rabu, 03 Februari 2021 GOVERMENTTODAY Surat Tanah Diganti Sertipikat Elektronik, Apa Itu? akarta - Pemerintah mulai tahun ini akan Februari atau Maret, kita akan buat beberapa katanya. meluncurkan program sertiikat tanah pilot project, mungkin di 10, 12, ataupun 20 Sertiikat tanah elektronik bisa di- Jelektronik. Hal itu ditandai dengan telah kantor pertanahan. Tapi ini akan dicoba dapatkan masyarakat dengan cara diterbitkannya Peraturan Menteri ATR/ misalnya ke instansi pemerintah ataupun menukarkannya ke Kantor Pertanahan. Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2021 tentang korporasi dulu sebagai literasinya, nanti Nantinya, sertiikat asli atau yang lama Sertipikat Elektronik.
    [Show full text]
  • Jokowi and His Generals: Appeasement and Personal Relations
    ISSUE: 2019 No. 23 ISSN 2335-6677 RESEARCHERS AT ISEAS – YUSOF ISHAK INSTITUTE ANALYSE CURRENT EVENTS Singapore | 8 April 2019 Jokowi and His Generals: Appeasement and Personal Relations Antonius Made Tony Supriatma* EXECUTIVE SUMMARY Jokowi will be the first civilian president to complete his full five-year term in the post-Soeharto era. A significant factor for this achievement has been his strategy to accommodate the military’s interests to keep them on his side. Five years into his presidency, Jokowi has shown little interest in reforming the military. As reelection time draws near, Jokowi is tightening his relationship with the military, by giving key appointments to commanders within his personal network. The recent TNI reshuffles saw the ascendancy of officers who have had personal relations with the president since early in his political career. Because of the reformasi law abolishing the military’s dual-function (dwifungsi) practice of placing military officers in civilian posts, the TNI has a surplus of many generals and colonels who are unable to hold substantive positions. The Jokowi administration has tried to address this problem by expanding military structures, and raising the level of ranks for various posts. These policies are basically efforts at appeasing the officer corps. His more recent proposal to put active military officers in 60 civilian posts has been criticized as an attempt to revive the military’s dwi-fingsi. * Antonius Made Tony Supriatma is Visiting Fellow in the Indonesian Studies Programme at ISEAS – Yusof Ishak Institute. 1 ISSUE: 2019 No. 23 ISSN 2335-6677 INTRODUCTION There is a simple fact in Indonesian politics which most people overlook.
    [Show full text]
  • On Behalf of the Federal State Republic of West Papua
    I. INTRODUCTION 1. This communication is hereby submitted to the United Nations Human Rights Council (the ‘Council’ or the ‘HRC’) pursuant to HRC Resolution 5/1 by Professor Göran Sluiter2 and Andrew Ianuzzi3 on behalf of the Federal State Republic of West Papua (Negara Republik Federal Papua Barat) (the ‘NRFPB’) and its president Forkorus Yaboisembut, as well as on behalf of nineteen unnamed citizens of West Papua4 (collectively, the ‘Complainants’). 2. Situated at the eastern end of the Indonesian archipelago, West Papua occupies the western half of the island of New Guinea.5 The land of West Papua is currently comprised of two provinces, Papua and West Papua. Tanah Papua, as it is known in Indonesian, has been forcibly occupied by the Indonesian government since 1963. While the territory ‘may only be a swim and walk away from Australia, […] it may as well be the dark side of the moon. [It] is [largely] a secret story, hidden from the world by the vagaries of geopolitics and a policy that keeps foreign journalists, human rights workers, and even diplomats out’.6 Papua’s diverse population, ‘with more than 200 distinct indigenous ethnic groups and a large population of migrants from elsewhere in Indonesia, struggles with some of the lowest development indicators in the country’.7 And the ongoing dispute over who should rightly control the land and resources of West Papua is ‘the Pacific’s longest-running political conflict’.8 2 Professor Sluiter holds a chair in international criminal law at the Faculty of Law at the University of Amsterdam and is a partner at the Amsterdam law firm of Prakken d’Oliveira Human Rights Lawyers.
    [Show full text]
  • Bersatulah Para Walinagari CVR Ungkap Penyebab Jatuhnya
    KAMIS, 01 APRIL 2021 || KAMIS, 18 SYA’BAN 1442 H EDISI 551 TAHUN || Rp. 4500 Jakarta, Khazanah — Pemerintah menolak “Dari hasil pemeriksaan dan atau verifikasi pendaftaran hasil kongres luar biasa (KLB) terhadap seluruh kelengkapan dokumen fisik, Partai Demokrat Deli Serdang yang digelar sebagaimana yang dipersyaratkan masih ada sepihak kubu Moeldoko. KLB Partai Demokrat beberapa kelengkapan yang belum dipenuhi,” yang digelar kubu Moeldoko dinilai belum kata Menkumham Yasonna Laoly saat melengkapi sejumlah dokumen. BACA HAL-7 Agus Harimurti Yudhoyono tetap diakui sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang sah, sedang yang versi Moeldoko hasil KLB ditolak pemerintah. (Foto: ANT) PESAN GUBERNUR DI SARILAMAK: KNKT BUTUH WAKTU Bersatulah para Walinagari 1 MINGGU Sarilamak, Khazanah — banyak dan sangat perlu itu ada di Nagari. Dan perantau CVR Gubernur Sumatera Barat, dimaksimalkan dalam upaya lebih perhatian kepada Nagari dari Mahyeldi Ansharullah berharap peningkatan perekonomian masya- pada Kabupaten Kotanya,” kata agar seluruh wali nagari yang ada rakat. dia. Ungkap di Kabupaten Limapuluh Kota “Untuk menggerakkan potensi Hal tersebut disampaikannya bisa terus memaksimalkan potensi pembangunan di Nagari. Dana saat mengukuhkan pengurus yang ada di nagari masing-masing. dari pemerintah bukan satu- Persatuan Walinagari (Perwa- Penyebab Mahyeldi di Sarilamak, Rabu, satunya. Sesungguhnya, dengan naliko) Kabupaten Limapuluh mengatakan potensi Sumber Daya COVID-19 ini potensi di nagari Kota Periode 2021-2025 di Aula Alam (SDA) di nagari cukup itu ada. Semangat kekompakan Objek Wisata Kampuang Sarasah, Jatuhnya Nagari Tarantang, Kecamatan Inilah kotak hitam yang berwarna oranye tersebut Harau, Rabu. Gubernur juga memuji program Perwanaliko dalam meningkatkan Sriwijaya setelah pembicaraan pilot dan co-pilot di kabin didengar kapasitas Sumber Daya Manusia lewat kotak hitam (Cockpit Voice Recorder-CVR).
    [Show full text]
  • The 2Nd Asian Agriculture & Food Forum 2020
    THE 2ND ASIAN AGRICULTURE & FOOD FORUM 2020 “Asian Agriculture Collaboration in Global Economic Competition” Jakarta Convention Center, 12-14 March 2020 MESSAGE Chairman of Indonesia Farmers Association (HKTI) Farmers Greetings, The opening of access of ASEAN Economic Community and the development of Industrial Revolution 4.0 have demanded the agriculture industry in South East Asia region, to unlikely collaborate in order to survive despite the change arising in business realm. Food resilience and security is an important issue in the world, in line with the rapid growth of global population. It is a key factor for many economic activities in the world. Improvement of technology and innovation in agriculture sector will indeed create an opportunity and an advancement of agriculture productivity towards food sovereignty and state security. With that, the Indonesian Farmer Association (HKTI) has given its support consciously and in a well-planned manner to the matter. As part of the nation’s element which works in agriculture sector, HKTI always shoulders a big ambition to realize Indonesia’s food sovereignty. Indonesian Farmer Association (HKTI) will again hold the 2nd ASIAN AGRICULTURE AND FOOD FORUM 2020 (ASAFF 2020) from 12-14 March 2020 at the Jakarta Convention Center, Jakarta. Themed Asian Agriculture Collaboration in Global Economic Competition, the 2nd ASAFF 2020 intends to develop Asia’s agriculture and agribusiness synergy and collaboration to contribute to Asia and Global market; to establish mutual cooperation between countries in arranging the trade in agriculture sector between Asian Countries (Cross Trading); to start up a business cooperation between companies in ASEAN in developing technology and market in Asia and globally.
    [Show full text]
  • Bingung Kalau Kubu Moeldoko Sesuai Aturan
    HARGA KORAN ECERAN : Rp.5.000.- LANGGANAN : Rp.55.000,- (Jabodetabek) LUAR JABODETABek : Rp. 7.500,- Kamis, 18 Maret 2021 INFO NASionAL INFO OTonoMI INFO EKSEKUTif KEPALA HARUS KHAWATIR DAERAH TAAT ALIH LAHAN DITUNJUK ATURAN SAWAH 3 PRESIDEN 5 7 4IZIN MUDIK TAK BERBASIS DATA ILMIAH KALAU MASIH WARAS, BATALKAN! JAKARTA - Kebijakan untuk tidak me- satkan. Di negara­negara lain, “Menkes saja ada satu­dua orang terkena larang masyarakat mudik pada libur katakan data kita saja bisa lockdown wilayah. Ini Lebaran tahun ini bisa jadi keputusan sudah jutaan kena (virus co­ enggak jelas. rona) malah diizinkan mudik,” pemerintah yang paling tidak masuk Katakanlah data sesal Agus kepada Info In­ akal selama pandemi COVID-19. (kasus) CO VID­19 donesia, Rabu (17/3/2021) malam. Seperti disampaikan Men teri rintah melalui Kementerian sekarang lagi Dia mengaku tidak paham Perhubungan, Budi Karya Su­ Per hubungan tidak melarang,” turun, tapi kan basis data mana yang dipa­ madi, pemerintah berencana kata Budi Karya. angka ujinya juga kai pemerintah, dalam hal ini tidak melarang masyarakat Padahal, pada tahun lalu, turun­naik enggak Kementerian Perhubungan, melakukan perjalanan mudik Presiden Jokowi menetapkan untuk memutuskan tidak me­ atau pulang kampung pada aturan larangan mudik Le­ jelas” larang mudik Lebaran. masa libur Idulfitri 1422 Hijriah. baran bagi seluruh masyarakat Dia juga ingat bagaimana Hal ini dikatakannya dalam Indonesia untuk menekan arus Menteri Kesehatan, Budi Gu­ rapat kerja dengan Komisi V pergerakan masyarakat ke san tidak melarang mudik meru­ nadi Sadikin, mengeluhkan DPR RI, di Jakarta, Selasa daerah­daerah demi pencega­ pakan kebijakan pemerintah data yang dimiliki kementeri­ (16/3/2021) lalu.
    [Show full text]
  • Indonesian Foreign Policy Under President Jokowi
    Indonesian foreign policy under Aaron L. Connelly President Jokowi October 2014 INDONESIAN FOREIGN POLICY UNDER PRESIDENT JOKOWI The Lowy Institute for International Policy is an independent policy think tank. Its mandate ranges across all the dimensions of international policy debate in Australia – economic, political and strategic – and it is not limited to a particular geographic region. Its two core tasks are to: • produce distinctive research and fresh policy options for Australia’s international policy and to contribute to the wider international debate. • promote discussion of Australia’s role in the world by providing an accessible and high-quality forum for discussion of Australian international relations through debates, seminars, lectures, dialogues and conferences. Lowy Institute Analyses are short papers analysing recent international trends and events and their policy implications. The views expressed in this paper are entirely the author’s own and not those of the Lowy Institute for International Policy. INDONESIAN FOREIGN POLICY UNDER PRESIDENT JOKOWI EXECUTIVE SUMMARY New Indonesian president Joko Widodo’s inexperience in foreign affairs and his focus on domestic issues will see him delegate decisions on foreign and security policy to his key advisers. This will result in increased competition between the institutions those advisers lead. On issues where a consensus does not emerge, this competition will make it more difficult for Indonesian foreign policy-makers to define a clear position. Jokowi’s closest advisers on foreign and security policy are sophisticated and internationalist, with significant experience abroad. But others, including members of his own party and the foreign ministry, take more nationalist stances on specific issues.
    [Show full text]
  • The New Nationalism in Indonesia
    bs_bs_banner Asia & the Pacific Policy Studies, vol. 3, no. 1, pp. 72–82 doi: 10.1002/app5.111 Special Issue The New Nationalism in Indonesia Edward Aspinall* Abstract 1. Introduction A new nationalist mood is visible in Indonesia, Over the last decade, as Indonesia has recov- expressed in increasingly bellicose rejection of ered from the blows of the 1997–98 Asian alleged foreign interference in Indonesia’s financial crisis, resumed economic growth and affairs and in demands for greater interna- stabilised as a successful democracy, a mood of tional recognition of Indonesia’s power and assertive nationalism has entered the country’s status. This new mood has been visible for public discourse and domestic politics. Politi- several years, but became particularly marked cians, intellectuals, journalists, leaders of during the 2014 presidential election and religious and social organisations, and many under the new Joko Widodo administration. ordinary citizens frequently state publicly that This article analyses Indonesia’s new nation- foreign countries habitually insult, exploit and alism, especially as manifested in economic, mistreat Indonesia, and do not accord it the cultural and territorial spheres, noting both respect it deserves as a great nation. From time continuities with past episodes, and novel fea- to time, there are angry eruptions of public tures. A chief novelty is contemporary nation- protest and media condemnation of other coun- alism’s markedly non-ideological and non- tries—usually neighbours, such as Malaysia or intellectual form; continuity is visible in its Australia—in response to alleged insults that discursive style, with many contemporary they or their leaders have directed in Indone- nationalists anachronistically reproducing sia’s direction.
    [Show full text]
  • New Perspectives on Indonesia: Understanding Australia's Closest Asian Neighbour
    Limited NEW PERSPECTIVES ON INDONESIA Understanding Australia’s Closest Asian Neighbour Authors: Jonathan Chen, Andrea Gleason, Dr Greta Nabbs-Keller, Natalie Sambhi, Kyle Springer, & Dr Danau Tanu About the Perth USAsia Centre The Perth USAsia Centre is a non-partisan, not-for-profit institution that promotes stronger relationships between Australia, the Indo-Pacific and the United States by contributing to strategic thinking, policy development and enhanced networks between government, the private sector and academia. The Perth USAsia Centre seeks to serve as a conduit for greater communication and understanding across the dynamic Indo-Pacific region. The Perth USAsia Centre’s research is non-partisan and non-proprietary and does not take specific policy positions. The views, positions, and conclusions expressed in this publication should be understood to be solely those of the author(s) and not those of the Perth USAsia Centre. www.perthusasia.edu.au Perth USAsia Centre, Perth, Western Australia © Perth USAsia Centre, 2014 All rights reserved Cover designed by UniPrint ISBN 9780994193513 Cataloguing-in-Publication data for this title is available from the National Library of Australia Contributors Jonathan Chen, Associate Research Fellow, S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Andrea Gleason, Research Fellow, Perth USAsia Centre Dr. Greta Nabbs-Keller, Director, Dragonminster Consulting Natalie Sambhi, Analyst, Australian Strategic Policy Institute (ASPI) Kyle Springer, Program Associate, Perth USAsia Centre Dr. Danau
    [Show full text]
  • Isi Majalah SA Edisi Januari 2015 FINAL .Indd
    Daftar Isi 2 LAPORAN UTAMA Kulit Muka: Salam Komando Kasau Lama & Kasau Baru usai Pelantikan di Istana Marsekal TNI Agus Supriatna LAPORAN KHUSUS Pimpin TNI AU Opsdiklat Transformasi Posisi dan Peran Ideal Operasi SAR Tempur Dalam Operasi Gabungan TNI..... 30 Air Power The Civil Aviation and The National Air Power ..... 33 Peran TNI AU Dalam Evakuasi 20 Jatuhnya Pesawat Air Asia QZ8501 Lambangja Membangun Safety Dalam Upaya Mewujudkan PROFIL SATUAN Zero Accident.... 44 Psikologi Penilaian Situasi Dalam Pemecahan Masalah .... 48 Kesehatan PMU, Upaya Menyelamatkan Jiwa dan Mencegah Kecacatan.... 50 Sejarah Operasi SAR Tinombala Skadron Udara 16 Upaya Pencarian dan Penyelamatan 26 Memperkokoh Pertahanan Pesawat Twin Otter Merpati PK-NUP .... Teritorial Udara Indonesia 52 Cerpen IPTEK Cindy dan Dwi ..... 57 Berita Daerah ..... 60 Sertijab ..... 76 Dislitbangau Ujicoba Brusher Set for Slipring Unit 4400 dan Mechanism Motor Selsyn Azimuth Data Box Laporan Utama MMarsekalarsekal TTNINI AAgusgus SupriatnaSupriatna PPimpinimpin TTNINI AAUU Pengambilan sumpah di Istana Negara Awal tahun 2015 merupakan titik awal pula bagi Marsekal TNI Agus Supriatna dalam memimpin TNI Angkatan Udara yang memiliki tugas menjaga dan menegakkan kedaulatan Negara di udara. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor.01/TNI/ 2015 tanggal 2 Januari 2015, Marsekal TNI Agus Supriatna resmi menjabat Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) menggantikan Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia yang memasuki masa pensiun Februari 2015. Pelantikan dan pengambilan sumpah dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo, Jumat, 2 Januari 2015. Acara pelantikan tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kasal Laksamana Madya TNI Ade Supandi, S.E.
    [Show full text]
  • The Impact of the Islamic State in Asia
    THE IMPACT OF THE ISLAMIC STATE IN ASIA Policy Report Ahmed S. Hashim February 2015 Policy Report THE IMPACT OF THE ISLAMIC STATE IN ASIA Ahmed S. Hashim February 2015 Military Studies Programme, Institute of Defence and Strategic Studies (IDSS), S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS), Nanyang Technological University (NTU), Singapore Background: A Resurgence of Transnational Terrorism in Asia? The dramatic successes of the Salaf-Jihadist media and could pose a security threat in terrorist movement, the Islamic State of Iraq the coming months as its adherents in Asia and Syria (ISIS) and its creation, the Islamic turn to it as an alternative to the home-grown State (IS) in the far western part of Asia groups whose prestige and capabilities have known as the Middle East (or Southwest been degraded.2 Asia) stunned the world in mid-2014. These successes were facilitated by the presence Is Asia facing the spectre of renewed of motivated and fanatical foreign fghters terrorism inspired largely by trans-national from Europe and from Asia and by the terrorist groups elsewhere? This is a question tactical alliance with former Iraqi insurgents that many in the various sub-regions of the and former members of the Ba’thist regime continent are asking themselves as 2014 of Saddam Hussein. came to an end. Asians participated in the war against the Soviet Union in Afghanistan Asian governments have become worried between 1980 and 1988. Those who survived by the potential threat posed by the Islamic returned to their homes with pride and an State. Governments uncovered recruitment infated sense of their importance.
    [Show full text]