New Normal: Perubahan Sosial Ekonomi Dan Politik Akibat COVID-19

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

New Normal: Perubahan Sosial Ekonomi Dan Politik Akibat COVID-19 New Normal: Perubahan Sosial Ekonomi dan Politik Akibat COVID-19 Editor: Wawan Mas’udi Poppy S. Winanti New Normal: Perubahan Sosial Ekonomi dan Politik Akibat Covid-19 Editor: Wawan Mas’udi Poppy S. Winanti Penyunting bahasa: Irfan Desain sampul: Hasan Tata letak isi: Junaedi Penerbit: Gadjah Mada University Press Anggota IKAPI dan APPTI Ukuran : 15,5 × 23 cm; xx + 348 hlm ISBN : 978-602-386-902-2 Redaksi: Jl. Sendok, Karanggayam CT VIII, Caturtunggal Depok, Sleman, D.I. Yogyakarta 55281 Telp./Fax.: (0274) 561037 ugmpress.ugm.ac.id | [email protected] Cetakan pertama: September 2020 Hak Penerbitan ©2020 Gadjah Mada University Press Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari penerbit, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, photoprint, microfilm, dan sebagainya. Kata Pengantar Sudah lebih dari enam bulan dunia dilanda pandemi COVID-19 sejak virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok. Untuk mencegah penyebaran virus tersebut makin meluas, para pimpinan negara di berbagai belahan dunia yang dilanda wabah virus Corona ini kemudian sepakat untuk menerapkan kebijakan pembatasan sosial atau mengurangi kontak fisik dengan melakukan lockdown sesuai anjuran World Health Organization (WHO). Di Indonesia, lockdown dimodifikasi menjadi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Resep WHO ini memang terbukti cukup ampuh. Beberapa negara yang menerapkan kebijakan lockdown dengan konsisten, perlahan tapi pasti, kemudian mampu mengontrol penyebaran virus Corona yang ditunjukkan dengan penurunan kurva penyebaran virus ini dan perlahan-lahan menuju yang disebut sebagai kurva mendatar. Bagi negara-negara yang sudah mampu mengendalikan penyebaran virus Corona ini, WHO kemudian memberikan resep lain yang kemudian disebut sebagai New Normal. Intinya, setelah diajak “bersembunyi dalam goa” cukup lama, masyarakat kemudian diajak lagi keluar dari persembunyiannya secara pelan-pelan dan diberi kesempatan melakukan berbagai kegiatan sosial dan ekonomi lagi. Namun demikian, karena sebenarnya ancaman COVID-19 ini masih ada dan sewaktu-waktu dapat menyerang lagi (disebut sebagai second wave), maka WHO memberikan berbagai prasyarat terkait penerapan kebijakan New Normal tersebut. Esensi dari kebijakan New Normal ini adalah diterapkannya protokol kesehatan yang ketat yaitu: memakai masker, menjaga jarak fisik, dan sering mencuci tangan (terkenal dengan sebutan 3M) ketika masyarakat melakukan berbagai kegiatan, baik kegiatan ekonomi maupun sosial. Setelah WHO mengeluarkan resep yang disebut New Normal, Pemerintah Indonesia tidak ketinggalan juga segera mengadopsi gagasan tersebut; meskipun sebenarnya Indonesia belum sepenuhnya memenuhi syarat untuk menerapkan New Normal ini jika dilihat dari kurva COVID-19. Berdasarkan laporan resmi yang dirilis Pemerintah, kurva penyebaran Kata Pengantar | v COVID-19 di Indonesia masih terus menanjak dan belum sampai titik baliknya. Namun demikian karena berbagai pertimbangan seperti variasi penyebaran kurva COVID-19 yang berbeda-beda antardaerah dan juga perlunya segera memulihkan kembali aktivitas ekonomi untuk mencegah Indonesia terjerumus dalam jurang resesi, maka tidak ada pilihan, kebijakan New Normal atau juga kemudian disebut sebagai adaptasi kebiasaan baru ini kemudian diterapkan. Tentu kemudian menjadi sebuah kajian yang menarik untuk melihat bagaimana kebijakan New Normal ini diterapkan di Indonesia dalam berbagai dimensi kehidupan masyarakat. Beragam protokol kesehatan yang harus dipatuhi ketika masyarakat melakukan kegiatan, bagi para akademisi, dapat dilihat sebagai sebuah eksperimen perubahan sosial yang penting untuk diteliti. Banyak pertanyaan yang menggugah rasa ingin tahu untuk dijawab, seperti: seperti apa wujud protokol kesehatan tersebut, apakah dalam berbagai aspek kehidupan protokol kesehatan tersebut sama atau berbeda, bagaimana segmen masyarakat yang berbeda merespons dan mematuhi protokol kesehatan tersebut, dan yang lebih fundamental apakah protokol kesehatan ini akan terus dipatuhi atau akan segera dilupakan ketika masyarakat menganggap virus sudah berlalu. Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, para ilmuwan dari berbagai latar disiplin ilmu dan dari berbagai universitas di Indonesia telah mencurahkan waktunya selama lebih dari dua bulan untuk menulis buku ini. Pandemi virus Corona barangkali telah membuat gerak kita menjadi terbatas, namun demikian hal tersebut tampaknya tidak membatasi semangat para akademisi untuk terus membantu mencerahkan masyarakat luas tentang apa sebenarnya terjadi dengan wabah ini. Setelah berkolaborasi menuliskan buku yang berjudul Tata Kelola Penanganan Covid-19 di Indonesia: Kajian Awal, maka pada kesempatan ini pada dosen, peneliti, dan praktisi dari berbagai bidang berhasil menuliskan buku yang ada di hadapan sidang pembaca sekalian. Dengan selesainya buku ini, izinkanlah saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah bekerja keras menyelesaikan tugas akademik mereka. Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada editor buku ini: Dr. Wawan Mas’udi dan Dr. Poppy Sulistyaning Winanti yang tidak pernah lelah mengawal lahirnya buku ini mulai dari gagasan awal sampai mencapai wujud sebagai sebuah buku. vi | New Normal: Perubahan Sosial Ekonomi dan Politik Akibat COVID-19 Kami semua sepakat untuk mendedikasikan buku ini kepada Prof. Dr. Cornelis Lay, MA, yang telah berpulang pada tanggal 5 Agustus 2020. Di tengah-tengah beliau dirawat di RS. Panti Rapih karena sakit, Mas Coni, demikian kami biasa memanggil, tetap berkomitmen untuk menyelesaikan tulisan yang berjudul “New Normal: Pergeseran Relasi Kekuasaan Kelas dan Kesenjangan” yang menjadi salah satu bab dalam buku ini. Buku ini sekaligus merupakan kado HUT Kemerdekaan RI ke-75 yang tahun ini kita rayakan dalam suasana perjuangan melawan COVID-19. Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat bagi seluruh pembaca dan memberikan inspirasi bagaimana kita semua perlu bersikap positif dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang belum tahu kapan akan berakhir. Yogyakarta, 17 Agustus 2020 Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Erwan Agus Purwanto Kata Pengantar | vii Daftar Isi Kata Pengantar ................................................................................... v Daftar Singkatan ................................................................................ xi Daftar Istilah ...................................................................................... xiii Bab 1 New Normal (Wawan Mas’udi dan Poppy S. Winanti) ...... 1 BAGIAN PERTAMA VARIASI PERSPEKTIF DAN WACANA NEW NORMAL ............. 17 Bab 2 New Normal: Pergeseran Relasi Kekuasaan, Konsolidasi Kelas, dan Kesenjangan (Cornelis Lay) ............................. 19 Bab 3 New Normal Sebagai Jalan Tengah?: Kesehatan vs. Ekonomi dan Alternatif Kebijakan Dalam Pandemi COVID-19 (Erwan Agus Purwanto dan Ova Emilia) ........................... 35 Bab 4 New Normal:Disrupsi Peradaban dan Perubahan Kebudayaan Pascapandemi COVID-19 (Siti Murtiningsih) ................... 53 Bab 5 Normal Baru dan Problema Psikososial (Hamdi Muluk) ... 67 BAGIAN KEDUA NEW NORMAL DAN REFORMASI PRAKTIK POLITIK DAN PEMERINTAHAN ............................................................................ 89 Bab 6 Perubahan dalam Normal Baru: Meredefinisi Birokrasi di Masa Pandemi (Indri Dwi Apriliyanti dan Agus Pramusinto)......................................................................... 91 Bab 7 Peluang Reformasi Pengelolaan Keuangan Publik: Catatan Mengenai Dana Stimulus dan Realokasi Anggaran Pemerintah (Wahyudi Kumorotomo) ................................. 109 Bab 8 Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020: Aplikasi Prinsip Fairness di Era Pandemi (Kuskridho Ambardi) ................. 132 Bab 9 New Normal: Transformasi Menuju Kesejahteraan Universal yang Berkeadilan? (Nurhadi, Susetiawan, dan Kafa A. Kafaa) .................................................................... 154 Daftar Isi | ix BAGIAN KETIGA NEW NORMAL DI SEKTOR EKONOMI......................................... 169 Bab 10 COVID-19 dan Resiliensi UMKM dalam Adaptasi Kenormalan Baru (Boyke Rudy Purnomo) ........................ 171 Bab 11 Adaptasi Mobilitas Masyarakat Kota Dalam Masa Pandemi: Peluang Transisi Menuju Transportasi Berkelanjutan? (Prayoga Permana, Nyimas A. Farhana, Karina Miatantri) 194 Bab 12 Menata Ulang Kepariwisataan yang Berkualitas dan Berkelanjutan Merespons Pandemi COVID-19 (M. Baiquni) .............................................................................. 210 Bab 13 Kebiasaan Baru di Sektor Hospitality: Titik Temu Kualitas Pengalaman dan Kepercayaan Pelanggan (Serli Wijaya) ... 234 BAGIAN KEEMPAT PENERIMAAN SOSIAL NEW NORMAL ....................................... 251 Bab 14 Kerentanan, Solidaritas Sosial dan Masyarakat Tangguh (Arie Sujito) ........................................................................ 253 Bab 15 Respons Masyarakat Sipil Atas Norma “Adaptasi Kebiasaan Baru” (Jonatan A. Lassa) .................................................... 266 Bab 16 Ketika Sarang Lebah Harus Sepi: Jeda Kerumunan Keagamaan tanpa Energi Perubahan? (Abdul Gaffar Karim) ................ 286 Bab 17 Perempuan dan Hidden Inequality di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Akibat COVID-19 (Wahyu Kustiningsih) 309 PENUTUP .......................................................................................... 329 Bab 18 Refleksi New Normal: Respons Temporer atau Beyond COVID-19? (Poppy S. Winanti dan Wawan Mas’udi) ....... 331 Biodata Singkat
Recommended publications
  • PRISMA NEWSLETTER Issue 2 Fin V2v3.Indd
    WEEKLY NEWSLETTER ISSUE 2: 12 MAY 2020 PRISMA has been asked to provide input to the Central Java Central Java and NTT provincial government’s and NTT Covid-19 mitigation plans in the food and agricultural sector. Governments On May 5, 2020, PRISMA business consultants shared ideas and market knowledge with the Central Java turn to Regional Development Planning Board, Bappeda. PRISMA to The Head of Bappeda, Prasetyo Ariwibowo, stated that “we requested PRISMA to provide insights as we assist in post- are finalising the formulation of the 2021 Provincial Government’s Activity Plan (RKPD). The agriculture Covid revival sector is a vital backbone of Central Java’s economic revival post-Covid-19”. Inputs from PRISMA will also be used in the revision of the 2020 provincial program budget, and formulation of the 2021 regional budget. Earlier this year, Governor of NTT Viktor Laiskodat (left) and Governor of Central Java Ganjar Pranowo (right) hosted PRISMA to discuss potential collaboration PRISMA works with the private and public opportunities. Local farmers sectors to ensure farmers in Eastern Indonesia still farming have access to agricultural inputs and knowledge to effectively farm and ensure their commodities despite reach the market. To understand the issues being faced by farmers, input suppliers, and off-takers Covid-19 as a result of Covid-19, PRISMA is undertaking a staged phone survey. The findings from this survey will assist PRISMA in fine-tuning their Covid-19 recovery strategy and offer the best business plan solutions to the private sector. The result of the farmer-level survey in Central and East Java, NTT and NTB indicate that farmers are still farming and employing social distancing measures.
    [Show full text]
  • 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat Ke- : 15 Jenis Rapat : Rapat Paripurna DPR RI
    1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI Tahun Sidang : 2014-2015 Masa Persidangan : II Rapat ke- : 15 Jenis Rapat : Rapat Paripurna DPR RI Sifat Rapat : Terbuka Hari, tanggal : Kamis, 15 Januari 2015 Waktu : Pukul 09.00 WIB s.d. selesai T e m p a t : Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara II Lt.3 Jl. Jend. Gatot Subroto – Jakarta Acara : 1. Laporan Pimpinan Komisi III DPR RI dan Pengambilan Keputusan terhadap Hasil Pembahasan Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK); 2. Laporan Pimpinan Komisi III DPR RI dan Pengambilan Keputusan terhadap Hasil Pembahasan Calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (KAPOLRI); 3. Penyampaian Hak Mengusulkan dan Memperjuangkan Program Pembangunan Daerah Pemilihan (DAPIL) dari Anggota DPR RI. Ketua Rapat : Ir. H. TAUFIK KURNIAWAN, M.M. (Wakil Ketua DPR RI Bidang Korekku/F-PAN Didampingi: 1. Drs. Setya Novanto (Ketua DPR RI/F-PG) 2. DR. Agus Hermanto (Wakil Ketua DPR RI Bidang Inbang/F-PD) 2 Sekretaris Rapat : Dr. WINANTUNINGTYASTITI S., M.Si. (Sekretaris Jenderal DPR RI) H a d i r : ANGGOTA DPR RI: 473 dari 560 orang Anggota dengan rincian: FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN 91 dari 109 orang Anggota; FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA 76 dari 91 orang Anggota; FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA 66 dari 73 orang Anggota; FRAKSI PARTAI DEMOKRAT 52 dari 61 orang Anggota; FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL 42 dari 48 orang Anggota; FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA 38 dari 47 orang Anggota; FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 30 dari 40 orang Anggota; FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN 30 dari 39 orang Anggota; FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT 33 dari 36 orang Anggota; FRAKSI PARTAI HANURA 15 dari 16 orang Anggota; SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI: 1) Achmad Djuned, S.H., M.H.
    [Show full text]
  • Indonesia Report 2018
    Di tengah maraknya tahun politik di 2018 ini, The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII) ikut berkontribusi dalam mengangkat dan menanggapi isu-isu kebijakan yang kami nilai penting untuk dianalisis lebih jauh sebagai bagian dari isu-isu yang ramai dibicarakan oleh publik dalam publikasi tahunan kami, INDONESIA 2018. Tahun ini, kami mengangkat lima topik yang meliputi aspek politik, Hak Asasi Manusia (HAM), ekonomi, serta sosial. Di bidang politik dan HAM, INDONESIA 2018 mengangkat topik tentang calon anggota legislatif (caleg) penyandang disabilitas dan keikutsertaan mereka dalam Pileg 2019. Topik politik lain yang kami angkat di laporan tahunan kali ini adalah mengenai dukungan kepala daerah ke petahana pada Pilpres 2019. Kami juga menyorot soal penggunaan media sosial dalam kampanye politik, khususnya di masa Pilkada Serentak tahun ini. Di bidang ekonomi, INDONESIA 2018 menyorot tentang kondisi kebebasan 2018 indonesia ekonomi di Indonesia. Sementara, terkait isu sosial, khususnya kesehatan masyarakat, TII mengangkat permasalahan stunting balita yang masih menjadi masalah serius yang ramai dibicarakan sepanjang tahun 2018. Semoga INDONESIA 2018 dapat dimanfaatkan semaksimal dan seluas mungkin oleh berbagai pemangku kepentingan dan kebijakan publik di Indonesia. Kami juga kebijakan, serta menjadi acuan yang kredibel terkait analisis kebijakan publik di Indonesia. Adinda Tenriangke Muchtar Direktur Eksekutif Jalan HOS. Cokroaminoto No. 92 Menteng Jakarta 10350 | Telepon (021) 315-8032 email : [email protected] www.theindonesianinstitute.com Indonesia The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research, didirikan pada 21 Oktober 2004 di Jakarta oleh sekelompok aktivis dan intelektual muda yang dinamis. The Indonesian Institute merupakan sebuah lembaga independen, non-partisan, dan nirlaba yang sumber pendanaannya berasal dari dana hibah, dan sumbangan-sumbangan dari yayasan, perusahaan, dan perorangan.
    [Show full text]
  • Table of Contents DISCLAIMER
    Volume 10 : As of 14 May 2020 Table of Contents DISCLAIMER ........................................................................................................................................................................ 2 NATIONAL OVERVIEW ........................................................................................................................................................ 3 1. Policy and regulation ................................................................................................................................................ 3 2. Budget and program shifting .................................................................................................................................... 4 East Java ........................................................................................................................................................................ 5 1. Policy and regulation ................................................................................................................................................ 5 2. Budget and program shifting .................................................................................................................................... 5 3. Food supply.............................................................................................................................................................. 6 4. Rural economy ........................................................................................................................................................
    [Show full text]
  • Analisis Framing Berita Hukuman Kebiri Untuk Paedofil Di Kompas.Com Dan Republika Online
    ANALISIS FRAMING BERITA HUKUMAN KEBIRI UNTUK PAEDOFIL DI KOMPAS.COM DAN REPUBLIKA ONLINE Skripsi Diajukan ke Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: SITI AISYAH NIM : 1111051000068 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2016 M ABSTRAK SITI AISYAH Analisis Framing Berita Hukuman Kebiri Untuk Paedofil di Kompas.com dan Republika Online Maraknya kasus kejahatan dan kekerasan seksual terhadap anak, atau paedofil di Indonesia nampaknya membawa kegeraman bagi sejumlah pihak. Salah satunya adalah Komnas Perlindungan Anak yang kemudian mencetuskan adanya hukuman kebiri sebagai hukuman terberat bagi para pelaku paedofil. Namun karena belum ada Undang-Undang yang mengatur kebiri sebagai hukuman, begitupun dalam hukum Islam, peresmian hukuman kebiri ini menuai polemik. Diantaranya ialah mengenai Hak Asasi Manusia. Media pun ramai memberitakan isu tersebut dan ikut mengutarakan mengenai pendapat yang mereka dapat dari narasumber, diantaranya ialah Kompas.com dan Republika Online. Kedua media yang memiliki sudut pandang yang berbeda ini mengemas berita hukuman kebiri dengan berbeda pula. Berdasarkan konteks diatas, maka rumusan masalah penelitiannya adalah bagaimana Kompas.com dan Republika Online mengemas berita mengenai hukuman kebiri untuk paedofil? Bagaimana perbandingan pemberitaan pada Kompas.com dan Republika Online? Penelitian ini berlandaskan pada paradigma konstruktivis dengan pendekatan kualitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah Analisis Framing model Robert N. Entmann. Dengan framing model ini, akan terlihat dengan mudah permasalahan apa yang ditunjukan oleh media, sumber masalah, nilai moral yang terkait dengan isu serta penyelesaian yang disarankan oleh media terkait wacana hukuman kebiri sebagai hukuman bagi paedofil.
    [Show full text]
  • Download Article
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 354 2nd International Conference on Applied Science and Technology 2019 - Social Sciences Track (iCASTSS 2019) Motivation and Self-Efficacy of Travel and Tourism Business Study Program Using English to Support The Graduate Competence A.A. Ayu Ngurah Harmini Gede Ginaya Cok Istri Sri Wedhari Tourism Department Tourism Department Tourism Department Politeknik Negeri Bali Politeknik Negeri Bali Politeknik Negeri Bali Denpasar, Indonesia Denpasar, Indonesia Denpasar, Indonesia [email protected] [email protected] [email protected] I Dewa Gede Ari Pemayun Tourism Department Politeknik Negeri Bali Denpasar, Indonesia [email protected] Abstract—Tourism Department, State Polytechnic of Bali enterprise where the teacher’s role is to provide learners with has carried out a curriculum review on the three study the knowledge and skills they think students need and to programs in 2007, two years up to when this study is assess whether the learners have met the expectations. The performed. Travel and Tourism Study Program is one of the students’ role is to learn the material taught to them, and, study program that its curriculum was reviewed. As a result, during assessment, to demonstrate what they know. the study program management has decided to emphasize that However, these two roles seem very simplified. Effective English has to be mastered in order to support the core teachers ought to look for and find ways to motivate their subjects and support the graduates’ competence where English students, encourage them, teach them learning skills, and is widely used in the industry where they are employed.
    [Show full text]
  • Indonesian Constitutional Rights: Expressing and Purposing Opinions on the Internet
    The International Journal of Human Rights ISSN: (Print) (Online) Journal homepage: https://www.tandfonline.com/loi/fjhr20 Indonesian constitutional rights: expressing and purposing opinions on the internet Zaka Firma Aditya & Sholahuddin Al-Fatih To cite this article: Zaka Firma Aditya & Sholahuddin Al-Fatih (2020): Indonesian constitutional rights: expressing and purposing opinions on the internet, The International Journal of Human Rights, DOI: 10.1080/13642987.2020.1826450 To link to this article: https://doi.org/10.1080/13642987.2020.1826450 Published online: 07 Oct 2020. Submit your article to this journal View related articles View Crossmark data Full Terms & Conditions of access and use can be found at https://www.tandfonline.com/action/journalInformation?journalCode=fjhr20 THE INTERNATIONAL JOURNAL OF HUMAN RIGHTS https://doi.org/10.1080/13642987.2020.1826450 Indonesian constitutional rights: expressing and purposing opinions on the internet Zaka Firma Aditya a and Sholahuddin Al-Fatih b aCenter for Research and Case Analysis, The Constitutional Court of the Republic of Indonesia, Jakarta, Indonesia; bFaculty of Law, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, Indonesia ABSTRACT ARTICLE HISTORY Law Number 11 Year 2008 on Electronic Information Received 2 February 2020 and Transactions (EIT Law) is a law that is often the subject of Accepted 16 September 2020 debate for legal experts in Indonesia. Up to now, more than 20 KEYWORDS court decisions that are related to the EIT Law, especially cases of Constitutional rights; humiliation and defamation involving internet users as regulated freedom of expression; EIT in Article 27 paragraph (3) of the EIT Law. Moreover, the EIT Law Law; information; opinion has so far been nine times tested in the Constitutional Court.
    [Show full text]
  • 8-9 EKBIS.Indd
    JUMAT, 11 JUNI 2021 Tribune Bisnis KRITIS, OBJEKTIF, INDEPENDEN 9 Sri Mulyani: Realisasi Anggaran Kemenkeu Rp24,79 Triliun Per Juni 2021 “Dilihat dari year-on-year Jakarta, Bali Tribune – growth Kemenkeu anggaran- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati nya negative growth, itu terjadi menyatakan realisasi kinerja pelaksanaan dua tahun berturut-turut yaitu anggaran tahun 2021 Kementerian Keuangan secara keseluruhan yang meliputi badan layanan 2020tapi Kemenkeu dan 2021. Meskitetap anggaranmenjaga menurun dan guncangan besar umum (BLU) dan non BLU mencapai Rp24,79 - triliun per 8 Juni. kinerja,”isasi non katanya. BLU adalah sebesar Rp13,54Ia merinci, triliun yang untuk merupakan real Sri Mulyani menyebutkan 42,43 persen dari pagu Rp31,91 realisasi sebesar Rp24,79 triliun triliun meliputi belanja pegawai tersebut merupakan 53,58 pers- Rp10,84 triliun atau 52,72 pers- en dari pagu sebesar Rp46,27 triliun dan menurun 3,41 persen Belanja barang Rp2,39 triliun (yoy) dari periode sama tahun enatau dari 28,17 pagu persenRp20,57 dari triliun. pagu Rp8,49 triliun dan belanja modal Rp305,13 miliar atau 10,69 lalu yang mencapai 55,47 persen- dariing antara pagu. penggunaan anggaran Sementara realisasi untuk dan“Kami kinerja terus organisasi,” melakukan katanya track persenBLU sebesar dari pagu Rp11,25 Rp2,85 triliuntriliun. dalam Raker bersama Komisi XI atau 78,36 persen dari pagu Rp14,36 triliun yang terdiri Sri Mulyani mengatakan Bali Tribune/ist atas belanja barang Rp11,25 DPRrealisasi RI di Jakarta,itu meliputi Kamis belanja (10/6). Sri Mulyani Indrawati triliun atau 78,5 persen dari pegawai Rp10,84 triliun atau pagu Rp22,82 triliun dan belanja pagu Rp14,33 triliun dan be- 52,72 persen dari pagu Rp20,57 modal Rp305,46 miliar atau lanja modal Rp0,33 miliar atau triliun, belanja barang Rp13,64 10,61 persen dari pagu Rp2,88 1,29 persen persen dari pagu triliun atau 59,78 persen dari ant Bali Tribune/ist ENERGI BARU TERBARUKAN - NTT merupakan salah satu pusat energi baru terbarukan khususunya solar farm.
    [Show full text]
  • Download Article
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 257 UPI 2nd International Conference on Language, Literature, Culture and Education (ICOLLITE 2018) The Representation of Ideology in News "Religious Issues" at Mediaindonesia.com and Republika.co.id Yunita Ayuningsih, Dadang Anshori, Jatmika Nurhadi Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Indonesia [email protected], [email protected], [email protected] Abstract—This research was motivated by the reporting of makes it easier for people to access news anywhere and religious issues involving Viktor Laiskodat. The news of the pros anytime. and cons of the speech delivered by Viktor about the caliphate state, was feared to trigger a bigger conflict because it was One of the reports that was quite interesting to the public related to the very principle, namely religious issues. The method was news that contained religious issues. This is due to the used in this study is qualitative using Fairclough's critical existence of legal cases that have occurred in Indonesia in discourse analysis approach. The purpose of this study is to connection with religious issues so that the public also gave describe the dimensions of the text, the relationship between attention to the news regarding the news. One of the news ideology and linguistic aspects produced, and describe the social, about the religious issue that was widely publicized by the political and cultural situation behind the reporting of religious media and received public attention was reporting on religious issues involving Viktor Laiskodat. The results showed that based issues involving Viktor Laiskodat, a member of the Republic of on the analysis of textual dimensions, the media used vocabulary, Indonesia Parliament for the period 2014-2019 as well as grammar, modalities, direct and indirect quotations as a strategy chairman of the Nasdem Party faction.
    [Show full text]
  • L'indonésie Renonce À La Fermeture De L'île De Komodo(1)
    L’Indonésie renonce à la fermeture de l’île de Komodo En mars 2019, les medias annonçaient la décision des autorités régionales de fermer de l’île de Komodo (390 km²) aux touristes pendant un an à partir du 1er janvier 2020 et que 2 000 habitants allaient être déplacés. Le gouvernement de Jakarta confirmait en juillet. La raison invoquée, protéger les dragons de Komodo du tourisme de masse. Le nombre de visiteurs du Parc national où ils vivent est passé de 80 626 en 2014 à 95 320 en 2015, puis à 107 711 en 2016 et à 119 599 en 2017 et enfin à 176 800 en 2018. Mais le lundi 30 septembre, la ministre de l'environnement et des forêts, Siti Nurbaya Bakar, a indiqué que la mesure était finalement annulée. Selon la ministre, le tourisme de masse ne présenterait en fait aucun danger pour les animaux. Ce sont 1 727 individus qui peuplent l'île, "et leur population entre 2002 et 2019 est relativement stable, a-t-elle déclaré à Reuters. Il n'y a pas de menace de déclin." Les autorités indonésiennes annoncent alors que le droit d’entrée actuellement de 10.50 dollars (35 cents pour les locaux) passerait à 1000 dollars. Ainsi, pour visiter l'île de Komodo, le visiteur devra acheter une carte "premium" valable un an. Sans celle-ci, il serait seulement possible de visiter les plus petites telles que Rinca qui héberge elle aussi des dragons. Le nombre de tickets d'entrée devrait être limité chaque année. Localisation de l’île de Komodo 1 Von Karte, Kartendaten, Darstellung: Hans Braxmeir, Maps-For-Free.comZusammenstellung: Geoethno at de.wikipedia - Google-maps-for-free http://www.maps-for-free.com/ .
    [Show full text]
  • Issues Management of Islamic Political Parties to Election Campaign in 2019
    Sunan Kalijaga: International Journal of Islamic Civilization ISSN 2614-5472 (p), ISSN 2614-7262 (e), Vol. 1, Num. 1 (2018), Page: 107-138 Issues Management of Islamic Political Parties to Election Campaign in 2019 Wuri Arenggoasih IAIN Salatiga, Indonesia Email: [email protected] Abstract In accordance with Article 29 of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia, Indonesia recognizes the religion and protects the freedom of the people in carrying out its religious teachings. Indonesia is a plural country because of the diversity of beliefs and the beliefs held by the community. But because of this diversity, Indonesia has a sensitivity especially associated with religious issues. In the last two years, the establishment of the negative issues about Islam has been increasing. Consequently, Islam is cornered in Indonesia. This situation is feared to be able to further exacerbate the potential for votes for the Islamic parties in the 2019 election. Therefore, the concept of issues management of Chase W. Howard model is used in this study to answer how the management of the Islamic party issues is to face the 2019 Election. The research method used is the qualitative descriptive approach in the interpretive paradigm with the design of case study research. The results of the research show that the Islamic party has exceeded all elements on the issues management of Chase model. These elements become the step of the Islamic party against the issues of Islam and exist in the democratic system, especially for the 2019 election without reducing the sense of peace in Indonesia. Keywords: Issues, Issues management, Islam and Islamic parties A.
    [Show full text]
  • LAMPIRAN.Pdf
    Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Rancang Bangun Aplikasi..., Adrian Renaldi Tanujaya, FTI UMN, 2018 Rancang Bangun Aplikasi..., Adrian Renaldi Tanujaya, FTI UMN, 2018 LAMPIRAN DOKUMEN TEKS PENGUJIAN Dokumen 1 Sumber: https://edukasi.kompas.com/read/2018/07/20/00190171/genderang- perang-melawan-narkotika-dan-radikalisme-di-sekolah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Kementerian Agama (Kemenag) menjalin kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Badan Nasional Narkotika (BNN). Kerja sama 4 institusi ini diharapkan dapat memperkuat pencegahan, serta mempercepat penanggulangan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika maupun paham radikal dan intoleransi. Hadir dalam penandatanganan nota kesepahaman siang ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, Kepala BNN Heru Winarko, Kepala BNPT Suhardi Alius dan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam. 1 Kerjasama BNN Kerja sama antara Kemendikbud dengan BNN meliputi penyebarluasan informasi, penguatan peran guru melalui pendidikan dan pelatihan, pertukaran data dan informasi, pertukaran tenaga ahli, pengembangan materi pendidikan keluarga mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Selain itu, terdapat pula kesepakatan mengenai pengembangan materi bahaya penyalahgunaan narkotika terintegrasi ke dalam mata pelajaran serta pemberian layanan pendidikan bagi peserta didik yang berhadapan dengan hukum terkait penyalahgunaan dan peredaran narkotika.
    [Show full text]