Quick viewing(Text Mode)

Eksistensi Fujoshi Di Kalangan Pecinta Kebudayaan Jepang

Eksistensi Fujoshi Di Kalangan Pecinta Kebudayaan Jepang

EKSISTENSI FUJOSHI DI KALANGAN PECINTA KEBUDAYAAN JEPANG

(Studi Etnografi terhadap Wanita Penyuka Fiksi Homoseksual di Kota Medan, Sumatera Utara)

Skripsi

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dalam Bidang Ilmu Antropologi

Oleh:

IZMI WARDAH AMMAR

NIM 130905011

DEPARTEMEN ANTROPOLOGI SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2018

Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PERNYATAAN ORISINALITAS

EKSISTENSI FUJOSHI DI KALANGAN PECINTA KEBUDAYAAN JEPANG (Studi Etnografi terhadap Wanita Penyuka Fiksi Homoseksual di Kota Medan, Sumatera Utara)

S K R I P S I

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti lain atau tidak seperti yang saya nyatakan di sini, saya bersedia diproses secara hukum dan siap menanggalkan gelar kesarjanaan saya.

Medan, 07 Desember 2017 Penulis

Izmi Wardah Ammar

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Izmi Wardah Ammar, 130905011 (2017). Skipsi ini berjudul EKSISTENSI FUJOSHI DI KALANGAN PECINTA KEBUDAYAAN JEPANG (Studi Etnografi terhadap Wanita Penyuka Fiksi Homoseksual di Kota Medan, Sumatera Utara). Skripsi ini terdiri dari lima bab, 145 halaman, 20 gambar, dan dua tabel. Penelitian ini membahas mengenai sekelompok wanita penggemar atau fiksi homoseksual yang lebih dikenal dengan fujoshi. Yaoi adalah sebuah genre asal Jepang dan biasanya disebarkan dalam media dan . Penelitian ini berlokasi di kota Medan sebagai kota ketiga terbesar di Indonesia dan kota terbesar di pulau Sumatera. Dalam penelitian ini saya menggunakan pendekatan etnografi sedangkan untuk teknik pengumpuan data saya menggunakan teknik wawancara mendalam dan obserfasi. Inti dari pembahasan ini adalah mengetahui bagaimana para Fujoshi di kota Medan bisa mengenal dan menyukai genre Yaoi dan BL, dan bagaimana genre Yaoi bisa berkembang dan digilai sampai saat ini. Para Fujoshi memiliki latar belakang yang bermacam-macam, tetapi terdapat kesamaan yaitu mereka awalnya seorang penggemar anime atau manga. Dari hobi tersebut mereka mengenal dan dari fandom mereka pertama kali mengenal karya Yaoi. Kebanyakan fandom awal yang mereka ikuti adalah fandom anime atau manga bukan Yaoi yang sudah terkenal seperti anime dan lainnya. Dari situ mereka mulai mencari asupan lain. Penyebab kenapa genre Yaoi begitu digilai di Medan saya jabarkan ke dalam dua factor besar, yaitu factor internal dan factor eksternal. Factor internal adalah factor yang berasal dari dalam diri si Fujoshi, factor internal seperti rasa penasaran, bosan dengan genre percintaan biasa, dan tidak suka dengan karakter wanita yang lembek. Sedangkan untuk factor eksternal antara lain banyaknya sumber asupan, ada forum internasional yang memudahkan mendapatkan asupan, juga banyaknya pilihan cerita yang bisa dipilih sesuka hati fujoshi. Kata Kunci: Fujoshi, Yaoi, Eksistensi, Fandom, Budaya Populer Jepang.

Universitas Sumatera Utara UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang

Maha Esa, karena berkat rakmat dan karunia-Nya lah saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Sebagai seorang manusia saya sangat paham bahwa penulisan skripsi ini masih memiliki kekurangan dimana-mana. Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana dalam pendidikan S1 yang saat ini sedang saya jalani. Judul skripsi ini adalah Kehidupan Fujoshi di Kota Medan.

Ucapan terima kasih juga saya tujukan kepada kedua orang tua saya, ayahanda saya almarhum Refdi, dan ibunda saya Sukatik atas didikan dan kasih saying yang tidak pernah bosan mereka curahkan kepada saya. Selain itu berkan doa dan dukungan baik moral maupun finansialnya lah saya bisa menyelesaikan pendidikan sarjana saya ini.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada kedua saudara saya, kakak Ratih

Paramitha dan abang Teguh Iman Widodo yang senang tiasa membantu saya dalam berbagai hal, seperti mengantar saya ke kampus dan selalu berada di sisi saya ketika saya membutuhkan bantuan. Juga kasih saying mereka yang tidak terhingga di tanah perantauan ini.

Ucapan terima kasih saya tujukan kepada dosen pembimbing saya, Ibu

Dra. Sabariah Bangun M.Soc. Sc. yang sudah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi sehingga saya dapat menyelesaikan pendidikan sarjana saya. Selain itu saya juga sangat berterima kasih kepada ketua Departemen

Antropologi yang dengan bijaksana memberikan arahan bagi saya, Bapak Dr.

Fikarwin Zuska dan Bapak Agustrisno, M.SP selaku Sekretaris Departemen

Universitas Sumatera Utara Antropologi yang selalu memberikan dukungan dan motivasi selama perkuliahan.

Juga kepada segenap dosen-dosen yang mengajar di Departemen Antropologi sosial atas ilmu yang sudah dibagi.

Terima kasih sebesar-besarnya saya ucapkan kepada informan-informan saya, Vivi, Aoi, Hana, Ina, dan T, yang mau meluangkan waktunya untuk diwawancarai sehingga saya bisa menyiapkan skripsi ini. Terima kasih banyak untuk pengalaman hidup kalian yang luar biasa dan menarik yang dengan senang hati kalian bagi dalam skripsi ini.

Terima kasih juga saya tujukan kepada teman-teman angkatan 2013

Antropologi sosial atas pengalaman dan kasih saying kalian selama perkuliahan.

Terima kasih banyak untuk teman-teman dekat saya selama kuliah, Fitri Haryani

Nasution, Veranisa Nasution, Kartince Sinaga, Tiurmaida Sinaga, dan Siti

Khairyani Nasution atas dukungan selama saya berkuliah. Terima kasih juga untuk Ami Lestari atas dukungannya dan waktu yang dihabiskan mencari Wifi di pelosok kampus FISIP.

Terima kasih kepada kakak-kakak senior dan adik-adik junior di departemen Antropologi yang sudah membantu dan mendukung saya sejak saya masih mahasiswa tahun pertama sampai saya menjadi mahasiswa akhir. Berkat bimbingan dari kakak-kakak senior agaknya akan sulit bagi saya menjalankan kehidupan kampus ini.

Terima kasih juga saya tujukan kepada teman-teman FISH CLUB atas waktu dan diskusi-diskusi cerdas yang selalu menghiasi masa-masa saya berkuliah sehingga saya memiliki waktu yang berharga dan bermanfaat untuk

Universitas Sumatera Utara dihabiskan. Terima kasih juga untuk teman-teman English Club Berdikari, Romi

Atmaja, Gonada, Christoher, kak Rotua, dan teman-teman lainnya yang sudah mendukung saya selama menyelesaikan skripsi ini.

Terakhir saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman sesame pecinta kebudayaan Jepang yang senangtiasa menghibur disaat saya penat menjalani kehidupan kampus ataupun disaat saya jenuh mengerjakan skripsi ini.

Medan, 07 Desember 2017

Izmi Wardah Ammar

Universitas Sumatera Utara RIWAYAT HIDUP

Izmi Wardah Ammar adalah

anak ketiga dari tiga bersaudara. Putri

bungsu dari bapak Refdi (Alm) dan ibu

Sukatik. Lahir di kota Padang pada

tanggal 20 Mei 1995 yang juga

bertepatan dengan hari kebangkitan

nasional.

Menyelesaikan pendidikan

sekolah dasar (SD) di SD Negeri 48

Kuranji Padang pada tahun 2007, pendidikan sekolah menengah pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Deli Serdang pada tahun 2010, pendidikan menengah atas di Madrasah Awaliyah Negeri (MAN) 2 Model Medan pada tahun

2013. Selanjutnya pada tahun 2013 melanjutkan pendidikan Strata 1 (S1) di jurusan Antropologi Sosial di Universitas Sumatera Utara. Penulis bisa dihubungi di e-mail, [email protected].

Semasa di MAN 2 penulis aktif dalam organisasi Teater LKCST MAN 2

Medan. Selain itu penulis juga aktif dalam kegiatan bahasa Jepang dan Kegiatan

Debat bahasa Inggris yang diadakan oleh sekolah. Semasa kuliah beberapa kegiatan yang diikuti oleh penulis antara lain;

 Peserta dalam kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas

Sumatera Utara bulan Agustus 2013.

Universitas Sumatera Utara  Mengikuti kegiatan INISIASI Antropologi Sosial pada bulan Oktober

2013 di Parapat.

 Juara 3 lomba debat politik dan pemilu yang diadakan oleh INSAN pada

tahun 2014.

 Peserta lomba debat bahasa Inggris yang diadakan oleh UKM USD pada

tahun 2014.

 Anggota UKM FISIP USU English Club (Fish Club).

 Peserta dalam Training of Facilitator (TOF) pada tahun 2015.

 Panitia pelaksanan Penyambutan Mahsiswa baru di Bumi Perkemahan

Sibolangit pada tahun 2015.

 Peserta Seminar hari HAM Internasional yang diselenggarakan di

Universitas Sumatera Utara tahun 2014.

 Mengikuti Seminar Nasional “Islam dan Stigma Teroris” tahun 2015.

 Mengikuti PKL Tinggal Bersama Masyarakat (TBM) bulan Septermber-

Oktober tahun 2016.

Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis memanjatkan syukur sedalam-dalamnya kepada

Tuhan yang maha esa karena berkat rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Selain itu Skripsi ini membahas mengenai sekelompok wanita dewasa penyuka fiksi homoseksual atau yang lebih sering disebut Yaoi. Skripsi ini adalah hasil pengamatan penulis terhadap kehidupan sehari-hari para Fujoshi dan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan hobi mereka. Kenapa penulis memilih judul ini untuk skripsi adalah karena tema mengenai budaya popular terutama budaya popular yang berasal dari Jepang sangat jarang diteliti secara antropologi di kota Medan. Selain itu tema mengenai kehidupan para wanita penggemar fiksi homoseksual seperti Yaoi ini juga hal yang umum dalam komunitas pecinta kebudayaan Jepang.

Pembahasan dalam skripsi ini diuraikan kedalam bab I sampai dengan bab

V. Bab I adalah pendahuluan dimana penulis menjabarkan mengenai latar belakang kenapa pembahasan ini begitu menarik untuk dibahas dan juga apa-apa saja yang ingin penulis ketahui. Selain itu bab ini juga menjabarkan pengertian

Yaoi dan fujoshi secara terperinci sebelum memasuki pembahasan fujoshi di kota

Medan.

Bab II adalah penjelasan mengenai lokasi penelitian yaitu kota Medan.

Berhubung para fujoshi di kota medan tidak memiliki komunitas yang menaungi mereka, penulis memilih kota medan sebagai lokasi penelitian.

Bab III adalah latar belakang kenapa para informan penulis yang juga seorang fujoshi kenapa mereka bisa menyukai Yaoi dan pengaruh hobi mereka

Universitas Sumatera Utara terhadap kehidupan sehari-hari. Selain itu penulis juga memasukkan beberapa hal seperti pandangan para informan terhadap isu LGBT dan hubungan antara hobi mereka dengan urientasi seksual.

Bab IV adalah factor-faktor yang membuat genre Yaoi bisa disukai hingga saat ini. Penulis menguraikan factor-faktor tersebut kedalam dua kelompok besar, yaitu kelompok factor internal dan kelompok factor eksternal. Sedangkan untuk bab V adalah penutup dan saran.

Dalam menulis skripsi ini penulis menyadari betul kekurangan- kekurangan yang ada di dalamnya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran bagi para pembaca untuk perbaikan menuju kesempurnaan skripsi ini.

Dengan demikian penulis berharap skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca, khusunya mahasiswa antropologi, yaitu sebagai penambah wawasan selama masa perkuliahan, dan juga bagi Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik yang diteliti.

Medan, Desember 2017 Penulis

Izmi Wardah Ammar

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

PERNYATAAAN ORISINALITAS……………………………………… I ABSTRAK………………………………………………………………….… ii UCAPAN TERIMA KASIH…………………………………………………… iii RIWAYAT HIDUP…………………………………………………………… vi KATA PENGANTAR………………………………………………………..… viii DAFTAR ISI………………………………………………………………….… DAFTAR GAMBAR………………………………………………………..… xii DAFTAR TABEL…………………………………………………………….… xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah………………….…………………… 1 1.2. Tinjauan Pustaka………………………..……………………. 7 1.2.1. Globalisasi……………………….……………………. 7 1.2.2. Budaya Populer…………………..………………….. 8 1.2.3. Yaoi dan Boys Love……………..…………………… 9 1.2.4. Fujoshi……….………………………………………. 17 1.3. Rumusan Masalah…………………….……………………… 19 1.4. Tujian Penelitian……………………..………………………. 19 1.5. Manfaat Penelitian…………………………………………. 20 1.6. Metode Penelitian………………….………………………… 20 1.6.1. Data Primer……………..…………………………….. 21 1.6.2. Data Sekunder…………..…………………………….. 23 1.7. Analisis Data…………………….…………………………… 24 1.8. Pengalaman Penelitian……………..………………………… 24

BAB II LATAR BELAKANG KOTA MEDAN 2.1. Kota Medan Secara Geografis dan Demografis…………… 27 2.2. Sejarah Kota Medan…………………………………………. 29

BAB III ASAL MULA FUJOSHI MENYUKAI YAOI 3.1. Vivi………………………………………………………… 35 3.1.1. Awal Mula Menjadi Fujoshi…………………………... 39 3.1.2. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari…………… 43 3.1.3. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual…………………… 44 3.1.4. Fujoshi dan Paham LGBT…………………………….. 44 3.2. Aoi Mizu…………………………………………………….. 45 3.2.1. Awal Mula Menjadi Fujoshi………………………… 46 3.2.2. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari…………… 56 3.2.3. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual………………… 58 3.2.4. Fujoshi dan Paham LGBT……………………………. 59

Universitas Sumatera Utara 3.3. Hana…………………………………………………………. 59 3.3.1. Awal Mula Menjadi Fujoshi……………………………. 62 3.3.2. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari…………… 72 3.3.3. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual……………………. 74 3.3.4. Fujoshi dan Paham LGBT……………………………… 75 3.4. Ina……………………………………………………………. 75 3.4.1. Awal Mula Menjadi Fujoshi…………………………… 76 3.4.2. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari…….………… 80 3.4.3. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual……..……….. 81 3.4.4. Fujoshi dan Paham LGBT…………………………… 82 3.5. T…………………………………………….…………….. 82 3.5.1. Awal Mula Menjadi Fujoshi…………………………. 83 3.5.2. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari……………… 90 3.5.3. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual……………………. 91 3.5.4. Fujoshi dan Paham LGBT……………………………. 92

BAB IV PENYEBAB BOYS LOVE MASIH BERKEMBANG DAN DIGILAI 4.1. Faktor Internal……………………………………………….. 94 4.1.1. Penasaran……………………………………………. 94 4.1.2. Bosan Dengan Genre Percintaan yang Monoton……… 95 4.1.3. Tidak Suka Dengan Karakter Wanita yang Lembek… 97 4.2. Faktor Eksternal……………………………………………. 98 4.2.1. Media Asupan yang Beragam……………………… 98 4.2.2. Terdapat Forum Internasional yang Memudahkan 131 Fujoshi Mendapatkan Asupan……………………… 4.2.3. Banyaknya Pilihan Cerita…………………………….. 137

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan……………………………………………….. 142 5.2. Saran……………………………………………………….. 144

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 146

Universitas Sumatera Utara DAFTAR FOTO

Foto 3.1. Beberapa contoh poster bertema BL yang dijual di salah satu stand di Bunkasai USU………………………………………….. 38 Foto 3.2. Beberapa contoh poster bertema BL yang dijual di salah satu stand di Bunkasai USU………………………………………….. 38 Foto 3.3. Koleksi manga asli milik T……………………………………… 93 Foto 3.4. Koleksi BLCD asli milik T……………………………………… 94

Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta Kota Medan………………………………………….. 27 Gambar 4.1. Halaman Awal fanfiction.net……………………………… 107 Gambar 4.2. Halaman awal AO3…………………………………. 108 Gambar 4.3. Halaman awal Wattpad…………………………………. 108 Gambar 4.4. Penampang Halaman Awal HorribleSubs…………… 115 Gambar 4.5. Gambar Halaman depan KissAnime…………………… 116 Gambar 4.6. Halaman awal situs MangaHere…………………………. 118 Gambar 4.7. Halaman awal MangaPark……………………………. 119 Gambar 4.8. Halaman awal MangaGo……………………………… 120 Gambar 4.9. Halaman awal MangaFox…………………………….. 121 Gambar 4.10. Halaman awal Aplikasi MangaRock………………. 122 Gambar 4.11. Halaman awal Lezhin yang dibuka melalui browser Google chrome……………………………………………. 123 Gambar 4.12. Sampul salah satu novel Yaoi berjudul S………………… 125 Gambar 4.13. Salah satu cover BLCD berjudul Days.………… 127 Gambar 4.14. Halaman awal situs AarinFantasy……………………….. 133 Gambar 4.15. Sampul Majalah AarinSecret edisi 2016………………… 137 Gambar 4.16. Halaman awal situs YaoiOtaku……………………. 138

Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Daftar anime bergenre BL atau Shonen ai……………………….. 112

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah.

Era globalisasi adalah era yang memungkinkan manusia di berbagai belahan dunia untuk bertukar informasi, pandangan hidup, produk-produk, serta kebudayaan. Setiap Negara di dunia ikut mengambil peran dalam proses

Globalisasi ini. Masyarakat dari berbagai golongan pasti mendapat dampaknya.

Perkembangan infrastuktur transportasi dan komunikasi, seperti diciptakannya internet menjadi hal utama proses globalisasi berkembang. Proses globalisasi yang semakin berkembang mendorong terjadinya saling ketergantungan pada sektor ekonomi dan budaya1.

Jepang adalah salah satu negara Asia Timur yang terkenal akan industri otomotif dan barang-barang elektroniknya. Produk-produk otomotif seperti mobil maupun motor merek Toyota, Mitsumishi, Suzuki, Honda, dan Nisan adalah merek yang sudah tidak asing lagi baik di Indonesia sendiri maupun di dunia

Internasional. Selain produk-produk otomotif, Jepang juga terkenal dengan produk elektroniknya seperti Canon, Sharp, Panasonic, , dan Toshiba. Selain terkenal dengan industry berat seperti yang sudah dijelaskan diatas, budaya pop atau budaya kontemporer dari Jepang juga sangat terkenal di dunia Internasional.

Budaya pop Jepang, terutama anime dan manga, menjadi sebuah budaya yang cukup populer di kalangan anak muda saat ini. Istilah atau pecinta anime dan manga pun mulai banyak bermunculan dikalangan pria maupun wanita.

1 Diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi (akses pada 09-06-2017)

Universitas Sumatera Utara Menurut Tsutomu Sugiura (dalam Dewi.) mengemukakan: "Japan is finding a new place in the world, and new benefits, through the worldwide obsession with its culture -- especially pop culture”. Pengaruh produk kultural populer Jepang secara perlahan namun pasti sudah menyebar di seluruh dunia. Tanpa kita sadari, banyak orang sekarang melihat, mendengar, memakai, membaca, dan memakan produk-produk pop Jepang. Mulai dari anime, manga, alunan merdu bernuansa

R&B Utada Hikaru, instan ramen, dan Harajuku style yang sekarang ini sedang in di kalangan anak muda Asia.

Khusus di kalangan para wanita otaku ada perbedaan kecil dengan para otaku pria dalam genre anime atau manga yang disukai mereka. Di antara perbedaan kecil itu adalah, beberapa otaku wanita ini ada yang menyukai satu genre anime maupun manga bertema hubungan romantis maupun erotis antara dua orang lelaki atau yang disebut Boys love (disingkat BL) atau Yaoi. Otaku wanita ini disebut Fujoshi (腐女子) yang diartikan sebagai rotten girl atau gadis busuk.

Fujoshi berasal dari dua kata, yaitu Fu (腐) berarti busuk dan Joshi (女子) diartikan wanita atau gadis. Fujoshi sendiri sebenarnya digunakan untuk merendahkan gadis-gadis penggemar manga atau novel yang menampilkan adegan percintaan atau hubungan romantis sesama laki-laki.

Fujoshi tidak hanya menikmati manga, novel maupun anime yang bergenre yaoi dan BL yang dibuat oleh artis professional saja, para Fujoshi juga suka membayangkan hubungan romantis antar tokoh laki-laki di dalam anime, manga, maupun game yang bukan bergenre Yaoi, dan pada tokoh-tokoh nyata seperti penyanyi favorid mereka maupun tokoh-tokoh terkenal lainnya. Beberapa dari mereka bahkan menjadi artis amatir yang suka membuat cerita dari anime dan

Universitas Sumatera Utara manga terkenal sesuai versi mereka sendiri, karya amatir ini lebih dikenal dengan nama (Tanaka & Ishida. 2015).

Sebagai negara yang masih memegang norma-norma agama dan nilai-nilai tradisional yang masih kental, BL dan Yaoi sudah pasti menjadi hal yang sangat aneh dan melenceng bagi masyarakat Indonesia kebanyakan. Ditambah lagi manga BL dan Yaoi menampilkan adegan pornografi homoseksual yang cukup eksplisit. Hal ini membuat penerbit komik Jepang Mayor seperti Gramedia enggan untuk melisensi komik bertema yaoi maupun BL. Kendati demikian masih ada beberapa komik BL yang lolos dan diterbitkan oleh penerbit-penerbit besar.

Beberapa komik bergenre Bl yang pernah terbit di Indonesia antara lain;

1. Descendants of Darknes (Yami no Matsue) karangan Yoko Matsushita,

diterbitkan oleh penerbit Level di Indonesia pada tahun 2008.

2. Gosth! karangan Shuri Shiozu, diterbitkan di Indonesia oleh penerbit

PT Elex Media Komputindo pada tahun 2003.

3. Golden Days karangan Shigeru Takao, diterbitkan di Indonesia oleh

PT Elex Media Komputindo pada tahun 2009.

4. J-Boy (Jungle Boy) karangan Rie Nakamura, diterbitkan di Indonesia

oleh PT Elex Media Komputindo pada tahun 2008.

5. No.6 karangan Atsuko Asano dan Hinoki Kino, diterbitkan di

Indonesia oleh penerbit m&c! pada tahun 2014.

Kelima komik tersebut dapat dilisensi karena memiliki cerita yang tidak terlalu eksplisit, kendati demikian pihak penerbit melakukan sensor yang berlebihan terhadap beberapa konten yang menurut mereka tidak baik seperti adegan ciuman dan lainnya. Sensor yang berlebihan tersebut sering kali

Universitas Sumatera Utara menimbulkan ketidaknyamanan bagi pembaca yang kebanyakan Fujoshi. Untuk itu kebanyakan Fujoshi akan mencari halaman asli komik yang disensor tersebut di Internet. Internet menjadi media yang bisa dibilang satu-satunya pemuas hasrat fujoshi terhadap konten-konten Yaoi dan BL. Karena BL dan Yaoi eksplisit tidak akan mungkin diterbitkan di Indonesia melalui media legal, para Fujoshi menggunakan internet untuk mencari manga, anime, atau hal-hal yang dapat memuaskan hasrat mereka terhadap Yaoi.

Sangat berbeda dengan negara asal BL dan Yaoi itu sendiri, Jepang.

Walaupun Jepang bukan salah satu negara yang melegalkan pernikahan sesama jenis, Homoseksual dan bukanlah hal yang aneh bagi mereka. Ditinjau dari sejarahnya diperkirakan Jepang sudah mengenal deskripsi tentang Homoseksual dari legenda Kaisar Jengu (170-269?). digambarkan bahwa sang Kaisar yang mengunjungi profinsi Ki merasa khawatir karena daerah tersebut selalu gelap.

Ada bisikan yang mengatakan bahwa hari menjadi gelap sejak dua orang pendeta dari kuil Shinto dikubur bersama. Keduanya bernama Shino dan Ama dan merupakan sahabat dekat. Ketika Shino meninggal Ama merasa hatinya hancur dan meminta agar dirinya dimakamkan di samping Shino. Ama kemudian bunuh diri dan Keinginannya dikabulkan. Sang kaisar kemudian memerintahan makam itu dibongkar dan kedua jenazah itu dipisahkan. Pada saat itu juga matahari mulai terbit(Spancer, 2004).

Menurut Reischauer dalam buku Sejarah Homoseksual karangan Colin

Spencer (2004), dirinya menjelaskan bahwa:

“Orang Jepang tidak sama pendapatnya dengan orang Barat tentang sifat dasar hubungan seksual yang penuh dosa. Bagi mereka hubungan seksual adalah fenomena alamiah sebagaimana kita makan, dan harus

Universitas Sumatera Utara dilakukan di tempat yang semestinya. Kecabulan tidak lagi menjadi masalah dibandingkan dengan Homoseksualitas.”

Sedangkan di kota Medan sendiri Homoseksual masihlah menjadi hal yang tabu. Dilansir oleh Cangkang Queer, masyarakat kota Medan masih melakukan diskriminasi yang sangat parah terhadap kaum LGBT dan segala kegiatan mereka. Masyarakat medan juga masih menganggap kaum homoseksual sebagai suatu hal yang sangat buruk dan berdosa. Perbedaan latar belakang sejarah dan kebudayaan itu menimbulkan sebuah pertanyaan di benak kita semua, apa yang membuat manga BL dan Yaoi dapat masuk dan diterima baik oleh para perempuan otaku di Indonesia.

Penelitian mengenai budaya anime sudah sering dilakukan di Indonesia, seperti jurnal milik Nalti Novianti (DAMPAK DRAMA, ANIME, DAN MUSIK

JEPANG TERHADAP MINAT BELAJAR BAHASA JEPANG, Jurnal LINGUA

CULTURA Vol.1 No.2 November 2007: 151-156), dalam artikel ini dibahas mengenai kemajuan peradaban dan kebudayaan Jepang yang diperlihatkan dalam media drama anime dan manga membuat banyak orang di Indonesia ingin mempelajari bahasa Jepang. Hal ini juga berpengaruh besar terhadap minat remaja

Indonesia untuk memilih jurusan Sastra Jepang sebagai jurusan mereka di perkuliahan. Dari hasil penelitiannya, Novianti mengemukakan jika dijumlahkan keseluruhannya, sebanyak 58% mahasiswa sastra Jepang Universitas Pajajaran,

Universitas Brawijaya, Universitas Widyatama, dan Universitas Bina Nusantara menyukai anime dan manga.

Sebuah artikel yang ditulis oleh Putri Andam Dewi yang berjudul

“Komunitas Fujoshi di kalangan Perempuan Indonesia” (Jurnal LINGUA

CULTURA Vol.6 No.2 November 2012: 173-182), membahas mengenai

Universitas Sumatera Utara ketertarikan para remaja putri terhadap genre BL maupun yaoi. Dalam artikel tersebut dijelaskan faktor-faktor yang menyebabkan mereka menyukai genre yaoi.

Salah satu alasan yang dikemukakannya adalah karena genre ini dibuat oleh perempuan dan ditujukan untuk perempuan pula. Artikel ini juga membahas adanya konstruksi identitas gender dalam penerimaan remaja putri tersebut terhadap genre yaoi.

Kota Medan sebagai kota terbesar di Sumatra dan Kota ketiga terbesar di

Indonesia. Sebagai kota yang cukup besar tentu sumber Informasi yang didapat juga akan lebih mudah. Peneliti akan melakukan penelitian terhadap para Fujoshi yang tinggal dan menetap di kota Medan dan di beberapa komunitas-komunitas pecinta kebudayaan Jepang yang menjadi wadah para otaku saling menyalurkan

Hobi mereka, tidak ketinggalan para Fujoshi ini.

Penelitian ini akan mengacu kepada kehidupan para Fujoshi di tengah- tengah masyarakat umum Indonesia yang masih memegang teguh norma agama dan nilai-nilai tradisional. Di sini penulis berusaha menganalisa kehidupan dan keseharian mereka sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang masih memeluk agama dan nilai-nilai tradisional dengan hobi mereka terhadap BL dan

Yaoi.

1.2. Tinjauan Pustaka.

1.2.1. Globalisasi.

Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum

Universitas Sumatera Utara memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya.2

Menurut Robertson (1992, dalam Sztomka, 1993), globalisasi adalah sebuah proses yang menghasilkan dunia tunggal. Hal ini membuat Negara-negara di seluruh dunia menjadi saling tergantung satu sama lain dalam hal politik, ekonomi, dan kebudayaan3. Globalisasi membuat peran “pasar” menjadi kekuatan dominan dalam pembentukan tatanan sosial juga nilai yang berdasarkan pada prinsip-prinsip komunikasi. Hal ini juga telah mengaburkan batas-batas wilayah maupun kebudayan dan berubahnya orientasi ruang dalam masyarakat (Appadurai,

1994, dalam Abdulla, 2006).

1.2.2. Budaya Populer.

Williams (dalam Storey, 2001) mengemukakan beberapa arti kata popular yang bisa dipakai saat ini yaitu; ‘Disukai oleh banyak orang’ dan ‘Kebudayaan yang diciptakan orang-orang untuk mereka sendiri’. Dapat dikatakan apapun pengertian kebudayaan popular akan menghasilkan kombinasi yang kompleks antara pengertian awal kebudayaan dan pengertian popular itu sendiri. Storey

2 http://blog.bersiap.com/informasi/apa-itu-globalisasi-berikut-penjelasan-lengkapnya 3 Sztompka piőtr,”Sosiologi Perubahan Sosial,”

Universitas Sumatera Utara (2001) kemudian menyimpulkan pengertian kebudayaan dari arti kata popular milik William menjadi dua pengertian, salah satunya adalah;

‘Popular culture is simply a culture which is widely favoured or well liked by many people. And undoubtedly, such a quantitative index would meet the approval of many people. We could examine sales of books, sales of CDs and Videos. We could also examine attendance record at concerts, sporting events, festivals. We could also scrutinize market research figures on audience preference for different programs.’ Dapat disimpulkan bahwa fenomena kepopuleran novel Harry Potter, video musik milik Psy dengan lagu Gangnam Style miliknya, acara olah raga seperti World Cup, kepopuleran boy band dan girl band asal Korea Selatan, ataupun kepopuleran serial TV Game of Throne sebagai sebuah kebudayaan popular. Dalam hal ini tentu saja Anime dan Manga merupakan sebuah kebudayaan popular.

Budaya popular adalah salah satu pembangkit ekonomi Jepang pasca perang dunia II. Sebagai Negara yang memiliki kekuatan militer yang sangat kuat selama perang dunia kedua, Jepang menjelma menjadi Negara yang menakutkan bagi banyak negara-negara di Asia.4 Setelah kalah telak pada perang dunia II

Jepang mengalami masalah ekonomi yang begitu besar, selain itu citra Jepang juga sangat buruk di mata Internasional. Invasi kebudayaan menjadi strategi diplomasi Jepang kepada beberapa negara-negara tetangganya. Saat ini Jepang dikenal di dunia Internasional sebagai negara cultural superpower, atau negara dengan kekuatan budaya yang kuat. Tidak hanya budaya tradisional saja yang mereka kembangkan, sejak tahun 1990 Jepang mulai mengenalkan budaya

4 Rina Sukmara dan Yusy Widarahesty, “PERKEMBANGAN DIPLOMASI LUAR NEGERI JEPANG DI ASEAN PASCA PERANG DUNIA II (Studi Tentang Sejarah Diplomasi Jepang Dari 1970 sampai 1997)” Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011.

Universitas Sumatera Utara postmodern pada dunia. Anime, Manga, Fashion, music pop, dan makanan menjadi produk utama invasi tersebut.5

1.2.3. Yaoi dan Boys Love

Sebelum kita membahas mengenai Fujoshi ada baiknya kita memahas pengertian yaoi terlebih dahulu. Yaoi adalah sebuah genre fiksi yang menceritakan mengenai hubungan antara dua orang pria atau lebih yang bersifat homoromantis maupun homoerotis. Menurut McLelland (2006), Yaoi juga dikenal dengan sebutan boy’s love. Sebagian orang barat menganggap bahwa yaoi sama seperti boy’s love, karena memiliki materi yang hampir sama namun, sebenarnya keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Boy’s love lebih mengacu pada cerita bergenre shonen-ai yaitu kisah percintaan yang berisikan tema-tema percintaan antar lelaki yang memfokuskan pada kisah romantis dari pada hubungan seksual sedangkan, yaoi adalah kisah percintaan antar lelaki yang berisikan percintaan antar lelaki dengan materi hubungan seksual yang lebih banyak dan lebih jelas. Pagliassotti (2008), menyatakan bahwa boy’s love mengarah pada cerita homoerotis antar lelaki dan biasanya terdapat pada manga.

Cerita tersebut diciptakan oleh wanita dan untuk wanita. Menurut Pagliassotti, boy’s love pertama kali berkembang di Jepang dan sekarang telah menjadi fenomena global.6

Berdasarkan penelitian McLelland (2006) dalam Dewi (2013), tema homoseksual dalam komik Jepang pertama kali muncul pada tahun1970, dimana para penulis manga di Jepang mulai menulis dan menggambarkan tentang

“beautiful boys” (bishounen) sebagai pemeran utama dalam cerita buatan mereka.

5 http://the-dailyjapan.com/pop-culture-revitalisasi-pengaruh-internasional-jepang/ 6 Dewi, Putri Andam, Komunitas Fujoshi di Kalangan Perempuan Indonesia, Vol. 6, No. 2, Halaman 173-182, November 2013

Universitas Sumatera Utara Bishoomen adalah karakter lelaki yang digambarkan memiliki kecantikan seperti perempuan. Pada masa ini cerita bishounen lebih berfokus pada pencarian cinta, penerimaan diri dan identitas diri. Kemudian seiring berjalannya waktu bishounen berlanjut pada cerita romantis antar lelaki yang disebut dengan shonen-ai.

Kemudian pada akhir tahun 1990 shonen-ai dan yaoi menjadi genre manga yang cukup terkemuka.

Kisah bergenre yaoi melibatkan dua peran umum yaitu peran seme dan uke.Peran seme biasanya identic dengan laki-laki maskulin yang berperan dominan dalam cerita. Kisah bergenre yaoi melibatkan 2 peran yaitu lelaki yang dominan (bergender maskulin) dan lelaki yang penurut atau bersikap tunduk

(bergender feminim). Sebutan uke ditujukan pada lelaki yang feminim, membutuhkan perlindungan, sedangkan seme ditujukan pada lelaki yang kuat dan tabah. Uke memiliki arti bottom atau bawah yang menunjukkan posisi ketika hubungan seksual dilakukan sedangkan seme, berarti top atau atas (O’Brien,

2008). Menurut Willow (O’Brien, 2006), mendeskripsikan uke dan seme sebagai stereotipe pada yaoi, uke hampir selalu bersifat ramah, emosional dan pasangan yang suka berteman atau berkumpul sedangkan, seme digambargan sebagai sosok yang protektif, tabah dan sering kali lebih tinggi dibandingkan dengan uke.

Menurut Sakakibara dan Nishinora dalam buku mereka Yaoi

Genron(1998) dan Ani paro to yaoi(2002), kata yaoi pertama kali dipopulerkan pada tahun 1980-an oleh para fans anime yang sekaligus penulis amatir dalam sebuah ani-paro (parody dari beberapa anime terkenal). Kata Yaoi adalah akronim dari Yama nashi (no climax), Ochi-nashi (no punch line), dan imi-nashi (no meaning). Dapat diartikan bahwa Yaoi sebenarnya adalah cerita yang tidak

Universitas Sumatera Utara memiliki klimaks, jalan cerita, dan makna. Yaoi memiliki jalan cerita yang buruk karena hanya menampilkan sisi pornografi dalam bentuk parody dari karakter anime yang sudah terkenal. Seiring berjalannya waktu kata Yaoi secara luas digunakan untuk mendeskripsikan karya sastra homoseksual erotis yang dibuat oleh wanita untuk wanita(Mizoguchi, 2003).

Menurut Hayami Tou (dalam Aoyama, 2009), beliau menjelaskan pengertian Boys Love kepada pembaca majalah Eureka sebagai berikut;

Boys Love (BL) denotes mainly original fiction as fantasy dealing with male homosexual love. JUNE, coming from the title of pioneering magazine specialising in this genre, is now used for original fantasy about male homosexuality with aesthetic (tanbiteki) tendency. […]やおい Yaoi is used for various types of fantasy (including secondary fiction) on male homosexuality, at times including BL. Some believe that when it is written in katakana as ヤオイ, it specifically indicates homosexual fiction by Kurimoto Kaoru. The term may also be paraphrased as yasai やさい [homophone of vegetable]) or written '801' [pronounced yaoi]. Fujoshi 腐 女子 was at first used for women interested in BL, JUNE, and yaoi, but recently it is also used for women who like heterosexual parodic fiction or for otaku women generally. Some use fujoshi as a derogatory term for women. It is wrong to assume that women who are yaoi fans are all otaku, for there are certainly more less committed readers who, for example, read only a few BL novels a month.

Tetapi, dijelaskan kembali oleh Aoyama bahwa penjelasan Hayami di atas sangatlah Ambigu bahkan untuk mereka yang sudah paham. Aoyama manjelaskan bahwa pengertian Hayami tentang Yaoi mengundang banyak perdebatan.

Penjelasan Hayami tidak menjelaskan pengertian yaoi atau fu 腐 (rusak, membusuk). Terlebih di banyak kasus, terutama pada wawancara dan diskusi meja bundar, tidak ada penjelasan dari istilah dan nama ini yang diberikan. Seperti yang telah disebutkan, hal ini menciptakan kesusahan bagi pembaca yang tidak familiar dengan topik diskusi.

Universitas Sumatera Utara Sakakibara (1998, 8) dalam Mizoguchi (2003) menjelaskan bahwa alasan kenapa istilah penghinaan (Yaoi)7 ini digunakan secara umum karena tidak ada istilah lain yang dapat menjelaskan ketika terjadinya produksi besar-besaran terhadap genre ini. Tentu saja istilah ini tidak dapat mengadopsi keseluruhan fenomena. Fiksi Estetik (Tanbi), pelembutan makna dari kata sebenarnya yang biasanya menjadi kekhasan dari karya Mishimo Yukio dan Tanizaki Jun’ichirou, menjadi salah arah walaupun istilah itu cukup popular digunakan pada tahun

1990-an. Istilah ‘komik anak laki-laki cantik’ (bishonen manga) ýang popular pada tahun 1970-an juga tidak dapat digunakan lagi berhubung karakter utama manga zaman itu sudah tidak lagi bersifat androgyny. Dan fiksi “June”, mengambil kata JUNE, majalah komersial pertama yang menerbitkan genre ini tidak menggunakan istilah apapun. Demikian, beberapa publisher akhirnya menggunakan istilah “Boys Love” (boizu rabu) untuk genre ini dalam produk mereka, dan sekarang istilah ini menjadi popular untuk menyebutkan karya yang dibuat wanita untuk wanita.

Akiko Mizoguchi dalam jurnalnya, Male to Male Romance by and for

Women in Japan: An History and the Subgenre of Yaoi Fictions, membagi sejarah yaoi dalam tiga (3) periode waktu,

a. Tahun 1960 – 1978.

Mori Mari (1903-1987), putri dari sastrawan sekaligus dokter Mori Ōgai

(1862-1922), dianggap sebagai pioner pertama dari genre yaoi. Novel pertamanya yang berjudul Koibitotachi no Mori (The Lovers’ Forest), diterbitkan pada tahun

1961, dapat dikatakan novel genre yaoi pertama. Novel ini bercerita mengenai

7 Istilah Yaoi awalnya digunakan untuk menyindir doujinshi yang tidak memiliki jalan cerita dan hanya menampilkan pornografi eksplisit.

Universitas Sumatera Utara kisah cinta tragis antara seorang pemuda Jepang berwajah cantik berusia 19 tahun dengan seorang pria bangsawan tampan biracial (campuran Jepang-Prancis) berusia 38 tahun. Sebagai novel bertema homoseksual pertama yang diciptakan seorang wanita, novel ini juga mengandung unsur-unsur yang ada pada genre yaoi sampai saat ini, unsur unsur tersebut adalah (1) pemeran utama tampan yang popular di antara para wanita tetapi jatuh cinta pada seorang pria, (2) latar belakang cerita biasanya ada pada kehidupan bangsawan atau kehidupan masyarakat kelas atas Eropa, (3) menampilkan jalan cerita dengan karakter utama yang memiliki sifat sempurna dan mustahil untuk ada di dunia nyata, biasanya memiliki akhir cerita yang tragis dimana salah seorang karakter atau keduanya mati.

Tahun 1970-an terjadi ledakan komik anak perempuan (shoujo manga) dimana tema ceritanya mengenai cinta dan persahabatan intim antara anak laki- kali cantik dan androgyny, yang berlatar belakang pada masyarakat kelas atas

Eropa. Beberapa contoh dari komik tersebut adalah, komik Po no chizoku (Tribe of Po, 1972-1976) oleh Haigo Moto. Komik ini menceritakan Edgar (Edogā), vampire abadi yang terjebak pada tubuh berusia 14 tahun mengambil anak berusia

14 tahun lain, Allan (Aran)–seorang anak hasil hubungan gelap dari seorang bangsawan Inggris abad 18 dengan kekasih gelapnya, untuk menemaninya. Dalam komik Kaze to Ki no Uta (The Song of the wind and Tree, 1976-1982) oleh

Takamiya Keiko, Serge dan Gilbert saling bertemu dan menjadi teman sekamar di sekolah asrama khusus laki-laki pada akhir abad 19 di Prancis, dimana pada akhirnya mereka saling jatuh cinta dan tergila-gila satu sama lain. Dalam komik

Mari to Shingo (Mari and Shingo, 1977-1984) oleh Kihara Toshie, walaupun

Universitas Sumatera Utara protagonisnya masuk sekolah asrama pada awal abad 20 di Jepang, ada disinggung bahwa Mari adalah seorang campuran dan Shingo menghabiskan waktunya di Eropa setelah lulus sekolah.

Keberadaan konten seksual pada pada komik-komik tersebut cukup lunak, sebagaimana jelas kita lihat pada Kaze to Ki to Uta, yang pada saat itu dianggap cukup sensasional dan radikal. Meskipun demikian tidak menjadikan konten erotis hal yang tidak penting pada komik “anak laki-laki cantik’ ini. Ueno (1998, 131, dalam Mizoguchi, 2003), mengatakan bahwa para anak laki-laki cantik ini adalah penggambaran bentuk ideal dari anak perempuan. Mereka bukan seorang laki-laki, mereka juga bukan seorang perempuan. Mereka adalah bagian dari ‘gender ketiga’.

b. Tahun 1978 – 1991.

Periode ini dikuasai oleh majalah June dan doujinshi. Pertama kali diterbitkan pada tahun 1978 sebagai majalah komik, June gulung tikar sementara pada tahun 1979, tetapi kembali pada tahun 1981. Pada tahun 1982 pihak penerbit menambahkan majalah June sastra, yang sudah memuat sebagian besar dari format aslinya, melayani penulis yaoi dalam satu rubric khusus. Sebelum tahun

1990-an para penulis yaoi memulai karya mereka dari majalah June melalui

Shōsetsu dōjō (Sekolah novel), kontes terbuka ini dipimpin oleh Nakajima Azusa sejak tahun 1984. Pada saat itu hanya inilah satu-satunya medium yang dapat menerima dan menerbitkan karya yaoi. Selain doujinshi dan majalah komersial

Allan (gulung tikar dalam waktu singkat), bersamaan dengan itu terbentuklah istilah selera June. Cerita yang diatur oleh selera ini, cinta antara tokoh utama

Universitas Sumatera Utara laki-laki mengambil peran terapi tertentu yang “mengobati” jiwa kesepian seorang anak yang terbuang pada sang protagonist.

Pada akhir tahun 1980-an, istilah doujinshi diperluas besar-besaran.

Fanzine Confetion tertua dan terbesar, Tokyo Comic Market, dihadiri oleh 600 orang pada tahun pertamanya, 1975. Jumlah ini juga tidak terlalu bertambah sampai tahun 1982, dimana jumlah pengunjung tidak sampai 10.000 orang. Tetapi sejak perluasan istilah doujinshi, pengunjung Tokyo Comic Market bertambah pesat sampai angka lebih dari 100.000 orang pada tahun 1989. Ledakan pengunjung ini membuat para artis amatir yang sudah terkenal dapat menjual ribuan kopi dari buku miliknya – terkadang sampai mencapai 10.000 kopi. Jumlah penjualan yang fantassis tersebut tentu saja menghasilkan kepuasan bagi sang artis karena kepopuleran mereka, selain itu mereka juga dapat menghasilkan uang yang tidak sedikit walaupun masih amatir. (Kurihara, dalam Mizoguchi, 2003).

Beberapa karya amatir ini, termasuk ani-paro dan karya original. Majalah June yang sebenarnya adalah tōkō zasshi (majalah yang mempubliskan karya-karya kiriman penulis amatir dengan bayaran yang cukup besar), hanya memakai genre selera june, yang mengandung konten seksual yang cukup lembut, membuat banyak para amatir yang enggan mengirimkan karyanya ke penerbit ini.

c. Tahun 1991 – Sekarang.

Periode ketiga, dari tahun 1991 sampai sekarang 8 , adalah tahun kepopuleran dari yaoi. Ada banyak penerbit komersial yang berpartisipasi dalam genre ini, pada tahun 1994, Sembilan majalah diluncurkan dan tujuh penerbit mulai meluncurkan paperback yaoi. kesuksesan genre yaoi membuat banyak

8 Jurnal ini diterbitkan tahun 2003

Universitas Sumatera Utara perusahaan penerbit tertarik untuk mengadopsi genre tersebut ke dalam produk mereka. Pada era ini jugalah para penerbit mempopulerka istilah boy’s love (BL) pada genre ini.

Tema popular pada genre yaoi antara lain, (1) pemerkosaan sebagai ekspresi dari cinta, (2) salah satu atau kedua karakter menganggap diri mereka sebagai heteroseksual walaupun mereka sudah pernah terlibat percintaan homoseksual, (3) peran top/bottom dalam hubungan seks berpengaruh terhadap sifat maskulin ataupun feminine si karakter (4) perannya tidak pernah berganti, (5) hubungan seks selalu melalui anal seks, dan lainnya. Mizoguchi menjelaskan bahwasannya pion-poin di atas sudah sangat melekat. Mizoguchi juga menjelaskan bahwa yaoi adalah media para pembacanya, yang hampir keseluruhannya adalah wanita heteroseksual dalam mengekspresika hubungan

“romantis heteroseksual” melalui tubuh para protagonist laku-laki untuk penciptakan hal yang “tidak mungkin” tetapi tetap menjadi hal yang “berharga”.

Jika dibandingkan dengan komik “anak laki-laki cantik”, boy’s love memiliki protagonist yang jauh lebih maskulin dan berotot. Beberapa karakter juga dibuat menjadi lebih tua, walaupun usia paling tua dari karakter genre ini biasanya berusai pertengahan usia 30-an. Mizoguchi menjelaskan perbedaan ini mencerminkan pembacanya sendiri. Sebagai contoh pembaca komik “anak laki- laki cantik”, yang terbit pada tahun 1970-an berusia kisaran 30 tahunan pada tahun 1991. Perbedaan paling umum dari fiksi boy’s love setelah tahun 1991 terletak pada pemakaian situsasi Jepang pada saat itu. Tidak seperti pendahulunya yang selalu memakai karakter orang kaukasia, fiksi boy’s love menampilkan setidaknya satu karakter utama orang Jepang asli.

Universitas Sumatera Utara 1.2.4. Fujoshi.

Fujoshi merupakan sebutan penggemar perempuan di dalam .

Yaoi merupakan genre yang memfokuskan hubungan antar lelaki sedangkan, fandom (fans kingdom) menurut Bury (2005) fandom berkaitan dengan bagaimana seseorang dan orang lain memiliki pandangan yang sama akan sesuatu. Bury juga menjelaskan bahwa konsep dari sebuah fandom adalah komunitas yang diciptakan oleh penggemar untuk melakukan aktifitas yaitu berdiskusi secara online yang mengacu pada kumpulan penggemar dengan menggunakan bulletin boards, mailing list dan forum.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yaoi fandom adalah kumpulan para pembaca atau penggemar kisah percintaan dengan genre antar lelaki. Menurut Youssef (2004), komunitas yaoi hampir berada pada setiap fandom, dengan kata lain mereka dapat ditemukan hampir disetiap fandom.

Bahkan fandom biasa yang berfokus pada media film, buku, idola musik, olahraga dan aktor dari film. Di dalam yaoi fandom sebutan untuk para fans dibagi menjadi

2 yaitu fujoshi dan fudanshi. Fujoshi merupakan sebutan penggemar perempuan, sedangkan fudanshi adalah sebutan untuk penggemar lelaki.

Menurut Aoyama (2009), fujoshi (rotten girl) dapat diartikan sebagai gadis busuk atau gadis yang rusak. Fujoshi sendiri sebenarnya merupakan istilah yang dimaksudkan untuk merendahkan atau mengejek para penggemar perempuan yang menyukai kisah atau hubungan romantis antar lelaki. Fujoshi menikmati imajinasi yang berkaitan dengan hal-hal yang akan terjadi jika karakter pria dari komik (manga) dan kartun (anime) atau bahkan terkadang sesuatu yang berasal dari dunia nyata seperti idola lelaki saling mencintai

Universitas Sumatera Utara Sedangkan Greenberg (2009), menyatakan bahwa fujoshi adalah female yaoi fans yang berarti perempuan penggemar kisah bergenre yaoi (boy’s love).

Pagliassotti (2008), menyatakan bahwa boy’s love diciptakan dan di tujukan untuk perempuan. Penggemar dan penulis boy’s love biasanya mempublikasikan karyanya dan mendapati karya-karya penulis lain melalui media internet. Melalui internet mereka bisa menemukan manga dan anime bergenre yaoi (McHarry dan

Pagliassotti, 2010). Terdapat banyak product (hasil karya) dari para penggemar yaoi yang diciptakan dari yaoi pairing seperti doujinshi, fanfiction dan (O’Brien, 2008).

1.3. Rumusan Masalah.

Rumusan masalah dalam suatu penelitian adalah hal sangat penting. Hal ini menjadi sebuah pengarah oleh peneliti. Dari uraian di atas penulis memaparkan beberapa rumusan masalah dari fenomena yang diteliti, yaitu;

1. Bagaimana asal mula para Fujoshi bisa menyukai Yaoi?

2. Bagaimana Boys Love dan Yaoi dapat berkembang di kota Medan?

1.4. Tujuan Penelitian.

Setiap penelitian harus memiliki tujuan. Penelitian ini bertujuan:

1. Mengetahui asal mula Fujoshi menyukai Yaoi.

2. Mengetahui Boys Love dan Yaoi dapat berkembang di kota Medan.

1.5. Manfaat Penelitian.

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pemahaman analisis etnografi mengenai keberadaan Fujoshi dalam lingkungan masyarakat di kota Medan, cara

Universitas Sumatera Utara mereka menjalani hidup dengan hobi mereka. Selain itu dapat bermanfaat untuk menambah referensi teoritis di masa depan.

1.6. Metode Penelitian.

Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian etnografi. Dapat dikatakan bahwa etnografi secara harfiah adalah tulisan atau laporan mengenai suatu suku bangsa yang ditulis oleh seorang antropolog atas hasil penelitian lapangan (Field work) selama sekian bulan atau sekian tahun (Spradley, 2007).

Sedangkan untuk pengumpulan data penulis akan menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengumpulkan data. Menurut Stauss dan Corbin (dalam

Afrizal,2014), metode penelitian kualitatif mereka definisikan sebagai penelitian yang temuan-temuannya tidak didapatkan dari metode statiskik ataupun bentuk perhitungan. Metode penelitian kualitatif dapat didefinisikan sebagai metode penelitian ilmu sosial dimana data yang dikumpulkan dan dianalisa berupa kata- kata lisan maupun tulisan dan perbuatan manusia. Penelitian ini tidak berusaha menghitung data yang sudah didapat, dengan demikian penelitian kualitatif jarang sekali menggunakan perhitungan (Arifin, 2014, 13). Dalam metode penelitian kualitatif, terdapat beberapa cara yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Di sini penulis menggunakan cara-cara diantaranya;

1.6.1. Data Primer.

Untuk mengumpulkan data primer beberapa hal yang akan dilakukan penilis adalah sebagai berikut:

a. Wawancara Mendalam.

Universitas Sumatera Utara Wawancara mendalam adalah proses mendapatkan data ataupun keterangan dengan cara melontarkan pertanyaan sambil bertatap muka dengan seorang informan. Wawancara dalam penelitian kualitatif tidak terlalu menggunakan pedoman wawancara. Kalaupun ada pedoman tersebut tidak menjadi patokan utama penelitian.

Dalam penelitian kali ini peneliti akan mewawancarai beberapa orang wanita yang mengaku fujoshi, mereka adalah:

 Aoi Mizu (27 Tahun. Pegawai Swasta)

Aoi adalah seorang fujoshi yang mengenal boys love sejak tahun 2008 tetapi mulai menyukainya setahun setelahnya yaitu pada tahun 2009. Aoi tidak hanya menyukai boys love, dia juga suka membaca karya sastra Indonesia maupun terjemahan yang bertema LGBT terutama novel dengan tokoh utama seorang gay. Alasan saya memilih Aoi karena dia sudah menjadi seorang fujoshi dalam waktu yang cukup lama. Selain itu Aoi juga suka mengoleksi barang- barang yang berhubungan dengan hobinya, seperti doujin BL maupun poster BL karya artis-artis amatir lokal.

 Hana (22 tahun. Mahasiswa)

Hana adalah seorang mahasiswa akhir di salah satu universitas di Medan.

Hana pertama kali mengenal BL ada tahun 2007 dan mulai menyukainya pada tahun 2010. Hana juga seorang Seiyuu Ota atau orang yang menyukai Seiyuu

(pengisi suara anime Jepang), hal ini membuat Hana sangat suka mengoleksi

BLCD dari Seiyuu kesukaannya.

 T (22 tahun. Mahasiswa)

Universitas Sumatera Utara T adalah seorang mahasiswa yang menganggap BL adalah alternative hiburan dikala senggang. T mulai menyukai BL sejak tahun 2009 dan sejak pertama kali menyukainya dia sadar dia tidak bisa meninggalkannya. T juga suka mengoleksi doujin dan barang-barang BL. Tetapi T memiliki hobi untuk membeli

Manga BL asli yang sudah dilisensi penerbit Amerika, walaupun harganya cukup mahal. Selain menyukai BL, T adalah seorang pro LGBT. Baginya percuma saja menjadi fujoshi jika tidak mendukung hak-hak mereka yang terpinggirkan secara seksual.

 Vivi (22 tahun. Pegawai Swasta)

Vinna mengklaim dirinya adalah seorang Fujoshi baru. Jika dilihat dari pertama kali dia kenal BL, dibandingkan Informan saya yang lainnya, dialah yang paling baru. Vinna mulai mengenal BL sejak tahun 2014 dan mulai menyukainya pada tahun 2015. Selain itu Vinna juga kurang aktif membaca manga BL dan lebih suka membaca fiksi penggemar maupun doujin BL dari anime maupun manga bukan Bl yang dia sukai.

 Ina (21 tahun. Mahasiswa)

Ina adalah seorang fujoshi yang mulai menyukai BL sejak tahun 2007. Ina adalah mahasiswa yang menyukai kebudayaan Jepang, baik kebudayaan popular maupun kebudayaan tradisionalnya.

Selain informan Fujoshi sebagai informan utama, peneliti juga akan mewawancarai beberapa orang biasa yang bukan fujoshi untuk menanyakan pandangan mereka terhadap Fujoshi. Wawancara yang dilakukan bisa berupa tatap muka ataupun menggunakan media seperti media sosial dan telepon.

b. Observasi.

Universitas Sumatera Utara Menurut Spradley (2006) observasi partisipasi adalah kegiatan pengumpulan data dengan cara terjun langsung ke lapangan melihat sesuatu apa adanya tanpa adanya rekayasa. Tujuan dilakukannya observasi partisipan untuk mengetahui fenomena yang terjadi dilapangan secara langsung. Inilah metode sebagai ciri khas penelitian antropologi.

Dalam penelitian ini penulis akan mengobservasi kehidupan sehari-hari para Fujoshi dan pengaruh hobi mereka. Metode observasi dapat dilakukan secara langsung yaitu penelitia akan terlibat dalam kehidupan sehari-hari informan, maupun mengobservasi media sosial informan.

1.6.2. Data Sekunder.

Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang bertujuan untuk melengkapi dan menunjang data primer yang didapatkan dilapangan. Data sekunder diperoleh dari media literatur seperti buku, majalah jurnal, dan surat kabar. Selain itu data sekunder dapat juga didapat melalui media televise, internet dll. Teknik ini saya gunakan untuk membantu melengkapi data primer sehingga data yang diperoleh menjadi lengkap.

1.7. Analisis Data.

Analisis data adalah cara peneliti untuk mengolah data yang didapatkan dilapangan. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif. Data-data yang didapat di lapangan akan dipindahkan dalam bentuk field note (catatan lapangan). Data lapangan adalah data yang didapatkan melalui wawancara dan obsevasi. Data yang telah didapatkan diklasifikasi menurut temanya. Peneliti juga melakukan pengecekan ulang terhadap data yang

Universitas Sumatera Utara didapatkan. Selanjutnya data akan diperkuat dengan berbagai kajian literatur mengenai kehidupan para Fujoshi di berbagai tempat. Pada tahap akhir data-data tersebut akan disajikan dalam bentuk tulisan naratif.

1.8. Pengalaman Penelitian.

Penelitian ini saya lakukan terhadap lima wanita muda berusia 20 tahunan.

Alasan saya memilih informan dewasa karena Fujoshi dan Yaoi adalah hal yang sangat erotis dan penuh dengan prnografi homoseksual. Saya tidak mau memilih remaja karena bagi saya hal itu adalah sebuah kenakalan remaja, sedangkan

Skripsi ini saya buat sebagai sebuah fenomena masyarakat. Informan pertama yang saya wawancarai adalah Vinna, Alasan saya memilihnya juga terbilang unik.

Saat itu saya sedang bingung dengan judul skipsi yang ditolak jurusan karena belum memiliki informan yang meyakinkan. Dengan sedikit kenekatan saya menulis status di akun Facebook milik saya menanyakan apakah ada diantara teman-teman Facebook saya yang bersedia menjadi Informan untuk skipsi saya dengan syarat tinggal di Medan. Saya memiliki banyak teman yang menyukai kebudayaan Jepang di Facebook, baik yang tinggal di Medan maupun yang berasal dari luar kota. Tidak sedikit diantara teman-teman saya ada banyak fujoshi berhubung keberadaan fujoshi bukanlah hal aneh di kalangan pecinta Anime dan

Manga di Indonesia. Vinna adalah saah satu orang yang membalas status saya dan mengatakan bahwa dia bersedia. Tanpa menunggu lama saya langsung menghubunginya melalui Privat Message Facebook, memberitahu kalau saya akan langsung mewawancarainya jika judul Skripsi saya sudah disetujui Jurusan.

Informan Berikutnya adalah Aoi. Aoi Mizu atau Aoi adalah seorang staff pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di kota Medan. Tahun ini dia

Universitas Sumatera Utara berusia 27 tahun dan masih single. Aoi adalah informan kedua yang saya wawancarai. Alasan saya memilih Aoi karena dia adalah orang yang cukup dekat dengan saya. Dia jugalah yang merekomendasikan saya untuk menulis skripsi tentang fujoshi ini. Terhadap Aoi hal yang sering saya lakukan adalah observasi dibandingkan wawancara, berhubung Aoi tinggal di dekat rumah saya yang membuat kami hampir setiap hari bertemu.

Setelah mendapatkan data dari Aoi, saya sedikit mengalami masalah dalam penelitian karena susahnya menemukan informan. Sayapun sempat berhenti menulis skripsi karena tidak tahu harus melanjutkannya lagi. Sampai akhirnya salah seorang teman saya bersedia diwawancarai bernama Hana. Hana

(bukan nama asli) adalah seorang mahasiswa semester 8 yang berkuliah di salah satu PTN di kota Medan. Hana adalah seorang Fujoshi yang saya temui pada komunitas Medan pada tahun 2013. Sejak saat itu kamipun menjadi teman dekat. Alasan saya memilih Hana menjadi informan karena dia adalah salah satu orang yang mendorong saya untuk menulis kripsi mengenai Fujoshi.

Walaupun begitu Hana tidak mau menjadi informan saya. Dia mengatakan dia akan menbantu saya mencari informan asalkan bukan dia. Tetapi semakin saya tunggu dia tidak juga merekomendasikan saya barang satu nama pun. Akhirnya saya membujuknya untuk menjadi informan saya. Awalnya Hana menolak mentah-mentah permintaan saya. Dia mengatakan jika keluarganya sangat

Homophobic, jika sampai ada yang tahu dia menyukai fiksi homoseksual bisa- bisa dirinya dibantai satu keluarga. Mendengar hal tersebut saya mulai menyerah, karena ini menyangkut hubungan dengan keluarga. Saya juga sedikit banyak

Universitas Sumatera Utara mengerti perasaan Hana yang memiliki rahasia yang dipandang sebagai hal yang buruk bagi keluarganya.

Setelah mewawancarai Hana, Aoi yang tinggal dekat dengan saya memperkenalkan saya dengan dua teman Fujoshinya yang bersedia saya wawancarai, mereka adalah Desy dan T. Desy adalah informan keempat yang saya wawancarai. Desy adalah seorang mahasiswa di salah satu universitas negeri di Medan. Saat ini dia berada di tahun keempatnya. Desy adalah informan yang direkomendasikan oleh Aoi. Walaupun begitu saya dan Desy sudah kenal dan berteman sejak tahun 2012. Saya melakukan wawancara dengan Desy pada tanggal 18 September 2017, bertepatan dengan acara Hinode, sebuah acara kebudayaan Jepang yang diadakan oleh program D3 bahasa Jepang USU. Saya dan Desy memulai wawancara pada pukul 15.00.

T adalah informan saya yang terakhir. T adalah seorang mahasiswa di kota

Medan yang sedang mengerjakan tugas akhirnya. T sebenarnya tidak mau disebut

Fujoshi karena dia tidak hanya menyukai BL saja. Saya memilihnya menjadi

Informan atas rekomendasi dari Aoi. T adalah teman fujoshi Aoi yang pertama kali dia temui di dunia nyata.

Universitas Sumatera Utara

BAB II LATAR BELAKANG KOTA MEDAN

Penelitian ini saya lakukan di kota Medan, sebagai sebuah kota terbesar di pulau Sumatera dan kota terbesar ketiga di Indonesia. Para Fujoshi yang saya teliti ini tidak memiliki komunitas yang menaungi mereka. Mereka hanya sering berkumpul di media sosial seperti Line, Facebook, dan lainnya. Itupun tidak hanya dari kota medan saja, melainkan dari seluruh Indonesia. Untuk itu saya menggunakan kota Medan secara keselurhan untuk lokasi penelitian.

2.1. Kota Medan Secara Geografis dan Demografis.

Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Peta Kota Medan

Kota Medan adalah ibu kota dari profinsi Sumatera Utara dan termasuk kota terbesar ketiga di Indonesia setelah ibu kota negara, Jakarta dan kota

Surabaya. Awalnya disebut dengan Daerah Kotamadya Tingkat II Medan. Namun setelah berlakunya Undang-undang No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah, penyebutan nama daerah Tingkat II Kotamadya Medan berubah menjadi daerah Kota Medan. Secara geografis kota Meda terletak antara 3º.27’ -

3º.47’ Lintang Utara dan 98º.35’ - 98º.44’ Bujur Timur dengan ketinggian 2,5 –

37,5 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar kota Medan adalah dataran rendah yang merupakan tempat pertemua dua sungai yaitu sungai Deli dan sungai

Babura.

Kota Medan berbatasan dengan langsung dengan selat Malaka di sebelah

Utara dan dengan kabupaten Deli Serdang di sebelah, Timur, Barat, dan Selatan.

Karena berbatas langsung dengan perairan internasionla membuat Medan memiliki pelabuhan Internasional yaitu pelabuhan Belawan sebagai pelabuhan kargo tersibut di luar pulau Jawa9. Kota Medan juga merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat sekaligus sebagai pintu gerbang untuk daerah pariwisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo, objek wisata Orangutan di

Bukit Lawang, dan Danau Toba.

Luas wilayah kota Medan adalah 26.510 hektar (265,10 km2) dengan jumlah penduduk 2.210.624 jiwa. Hal ini membuat kota Medan adalah wilayah paling padat di provinsi Sumatera Utara. Kota Medan secara demografi didiami oleh beberapa suku bangsa antara lain; Batak, Jawa, Tionghoa, Mandailing,

9 https://en.wikipedia.org/wiki/Port_of_Belawan

Universitas Sumatera Utara Minangkabau, Melayu, Karo, Aceh, dan Sunda. Sedangkan agama dan aliran kepercayaan antara lain; Islam (67,83%), Katolik (2,89%), Protestan (18,13%),

Buddha (10,4%), Hindu (0,68%), lainnya (0,07%). Secara historis, pada tahun 1918 tercatat bahwa Medan dihuni oleh 43.826 jiwa. Dari jumlah tersebut,

409 orang keturunan Eropa, 35.009 orang Indonesia, 8.269 keturunan Tionghoa, dan 139 berasal dari ras Timur lainnya.

Sebagian besar penduduk Medan berasal dari kelompok umur 0-19 dan

20-39 tahun (masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk). Dilihat dari struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751 jiwa berusia produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur. Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan, dimana tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah sebesar 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2004. Jumlah penduduk paling banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul Medan Helvetia dan Medan

Tembung. Jumlah penduduk yang paling sedikit, terdapat di Kecamatan Medan

Baru, Medan Maimun, dan Medan Polonia. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi ada di Kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur. Pada tahun 2004, angka harapan hidup bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi wanita adalah 71 tahun.

2.2. Sejarah Kota Medan

Universitas Sumatera Utara Pada zaman dahulu Kota Medan ini dikenal dengan nama Tanah Deli dan keadaan tanahnya berawa-rawa kurang lebih seluas 4000 Ha. Beberapa sungai melintasi Kota Medan ini dan semuanya bermuara ke Selat Malaka. Sungai- sungai itu adalah Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei

Badra, Sei Belawan dan Sei Sulang Saling/Sei Kera. Pada mulanya yang membuka perkampungan Medan adalah Guru Patimpus lokasinya terletak di

Tanah Deli, maka sejak zaman penjajahan orang selalu merangkaikan Medan dengan Deli (Medan–Deli). Setelah zaman kemerdekaan lama kelamaan istilah

Medan Deli secara berangsur-angsur lenyap sehingga akhirnya kurang popular.

Secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat, tanah pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah. Hal ini merupakan penelitian dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh penelitian Vriens tahun 1910 bahwa disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat yang spesifik. Tanah liat inilah pada waktu penjajahan

Belanda ditempat yang bernama Bakaran Batu (sekarang Medan Tenggara atau

Menteng) orang membakar batu bata yang berkwalitas tinggi dan salah satu pabrik batu bata pada zaman itu adalah Deli Klei.

Mengenai curah hujan di Tanah Deli digolongkan dua macam yakni :

Maksima Utama dan Maksima Tambahan. Maksima Utama terjadi pada bulan- bulan Oktober s/d bulan Desember sedang Maksima Tambahan antara bulan

Januari s/d September. Secara rinci curah hujan di Medan rata-rata 2000 pertahun dengan intensitas rata-rata 4,4 mm/jam.

Menurut Volker pada tahun 1860 Medan masih merupakan hutan rimba dan disana sini terutama dimuara-muara sungai diselingi pemukiman-pemukiman

Universitas Sumatera Utara penduduk yang berasal dari Karo dan semenanjung Malaya. Pada tahun 1863 orang-orang Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli yang sempat menjadi primadona Tanah Deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga Medan menjadi Kota pusat pemerintahan dan perekonomian di Sumatera

Utara.

Belanda yang menjajah Nusantara kurang lebih setengah abad namun untuk menguasai Tanah Deli mereka sangat banyak mengalami tantangan yang tidak sedikit. Mereka mengalami perang di Jawa dengan pangeran Diponegoro sekitar tahun 1825-1830. Belanda sangat banyak mengalami kerugian sedangkan untuk menguasai Sumatera, Belanda juga berperang melawan Aceh, Minangkabau, dan Sisingamangaraja di daerah Tapanuli. Jadi untuk menguasai Tanah Deli

Belanda hanya kurang lebih 78 tahun mulai dari tahun 1864 sampai 1942. Setelah perang Jawa berakhir barulah Gubernur Jenderal Belanda J.Van den Bosch mengerahkan pasukannya ke Sumatera dan dia memperkirakan untuk menguasai

Sumatera secara keseluruhan diperlukan waktu 25 tahun. Penaklukan Belanda atas

Sumatera ini terhenti ditengah jalan karena Menteri Jajahan Belanda waktu itu

J.C.Baud menyuruh mundur pasukan Belanda di Sumatera walaupun mereka telah mengalahkan Minangkabau yang dikenal dengan nama perang Paderi ( 1821-

1837 ).

Sultan Ismail yang berkuasa di Riau secara tiba-tiba diserang oleh gerombolan Inggeris dengan pimpinannya bernama Adam Wilson. Berhubung pada waktu itu kekuatannya terbatas maka Sultan Ismail meminta perlindungan pada Belanda. Sejak saat itu terbukalah kesempatan bagi Belanda untuk menguasai Kerajaan Siak Sri Indrapura yang rajanya adalah Sultan Ismail. Pada

Universitas Sumatera Utara tanggal 1 Februari 1858 Belanda mendesak Sultan Ismail untuk menandatangani perjanjian agar daerah taklukan kerajaan Siak Sri Indrapura termasuk Deli,

Langkat dan Serdang di Sumatera Timur masuk kekuasaan Belanda. Karena daerah Deli telah masuk kekuasaan Belanda otomatislah Kampung Medan menjadi jajahan Belanda, tapi kehadiran Belanda belum secara fisik menguasai

Tanah Deli.

Pada tahun 1858 juga Elisa Netscher diangkat menjadi Residen Wilayah

Riau dan sejak itu pula dia mengangkat dirinya menjadi pembela Sultan Ismail yang berkuasa di kerajaan Siak. Tujuan Netscher itu adalah dengan duduknya dia sebagai pembela Sultan Ismail secara politis tentunya akan mudah bagi Netscher menguasai daerah taklukan kerajaan Siak yakni Deli yang di dalamnya termasuk

Kampung Medan Putri.

Perkembangan Medan Putri menjadi pusat perdagangan telah mendorongnya menjadi pusat pemerintahan. Tahun 1879, Ibukota Asisten

Residen Deli dipindahkan dari Labuhan ke Medan, 1 Maret 1887,Ibukota Residen

Sumatera Timur dipindahkan pula dari Bengkalis ke Medan, Istana Kesultanan

Deli yang semula berada di Kampung Bahari (Labuhan) juga pindah dengan selesainya pembangunan Istana Maimoon pada tanggal 18 Mei 1891, dan dengan demikian Ibukota Deli telah resmi pindah ke Medan.

Pada tahun 1915 Residensi Sumatera Timur ditingkatkan kedudukannya menjadi Gubernemen. Pada tahun 1918 Kota Medan resmi menjadi Gemeente

(Kota Praja) dengan Walikota Baron Daniel Mac Kay. Berdasarkan "Acte van

Schenking" (Akte Hibah) Nomor 97 Notaris J.M. de-Hondt Junior, tanggal 30

Nopember 1918, Sultan Deli menyerahkan tanah kota Medan kepada Gemeente

Universitas Sumatera Utara Medan, sehingga resmi menjadi wilayah di bawah kekuasaan langsung Hindia

Belanda. Pada masa awal Kotapraja ini, Medan masih terdiri dari 4 kampung, yaitu Kampung Kesawan, Kampung Sungai Rengas, Kampung Petisah Hulu dan

Kampung Petisah Hilir. Pada tahun 1918 penduduk Medan tercatat sebanyak

43.826 jiwa yang terdiri dari Eropa 409 orang, Indonesia 35.009 orang, Cina

8.269 orang dan Timur Asing lainnya 139 orang.

Sejak itu Kota Medan berkembang semakin pesat. Berbagai fasilitas dibangun. Beberapa diantaranya adalah Kantor Stasiun Percobaan AVROS di

Kampung Baru (1919), sekarang RISPA, hubungan Kereta Api Pangkalan

Brandan - Besitang (1919), Konsulat Amerika (1919), Sekolah Guru Indonesia di

Jl. H.M. Yamin sekarang (1923), Mingguan Soematra (1924), Perkumpulan

Renang Medan (1924), Pusat Pasar, R.S. Elizabeth, Klinik Sakit Mata dan

Lapangan Olah Raga Kebun Bunga (1929). Secara historis perkembangan Kota

Medan, sejak awal telah memposisikan menjadi pusat perdagangan (ekspor- impor) sejak masa lalu. sedang dijadikannya medan sebagai ibukota deli juga telah menjadikannya Kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintah. sampai saat ini disamping merupakan salah satu daerah kota, juga sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sumatera Utara.

Tahun 1942 penjajahan Belanda berakhir di Sumatera yang ketika itu

Jepang mendarat dibeberapa wilayah seperti Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan khusus di Sumatera Jepang mendarat di Sumatera Timur. Tentara Jepang yang mendarat di Sumatera adalah tentara XXV yang berpangkalan di Shonanto yang lebih dikenal dengan nama Singapore, tepatnya mereka mendarat tanggal 11 malam 12 Maret 1942. Pasukan ini terdiri dari Divisi Garda Kemaharajaan ke-2

Universitas Sumatera Utara ditambah dengan Divisi ke-18 dipimpin langsung oleh Letjend. Nishimura. Ada empat tempat pendaratan mereka ini yakni Sabang, Ulele, Kuala Bugak (dekat

Peurlak Aceh Timur sekarang) dan Tanjung Tiram (kawasan Batubara sekarang).

Pasukan tentara Jepang yang mendarat di kawasan Tanjung Tiram inilah yang masuk ke Kota Medan, mereka menaiki sepeda yang mereka beli dari rakyat disekitarnya secara barter. Mereka bersemboyan bahwa mereka membantu orang

Asia karena mereka adalah saudara Tua orang-orang Asia sehingga mereka dieluelukan menyambut kedatangannya.

Ketika peralihan kekuasaan Belanda kepada Jepang Kota Medan kacau balau, orang pribumi mempergunakan kesempatan ini membalas dendam terhadap orang Belanda. Keadaan ini segera ditertibkan oleh tentara Jepang dengan mengerahkan pasukannya yang bernama “ Kempetai “ (Polisi Militer Jepang).

Dengan masuknya Jepang di Kota Medan keadaan segera berubah terutama pemerintahan sipilnya yang zaman Belanda disebut “Gemeente Bestuur “ oleh

Jepang dirobah menjadi “Medan Sico“ (Pemerintahan Kotapraja). Yang menjabat pemerintahan sipil di tingkat Kotapraja Kota Medan ketika itu hingga berakhirnya kekuasaan Jepang bernama Hoyasakhi. Untuk tingkat keresidenan di Sumatera

Timur karena masyarakatnya heterogen disebut Syucokan yang ketika itu dijabat oleh T.Nakashima, pembantu Residen disebut dengan Gunseibu.

Penguasaan Jepang semakin merajalela di Kota Medan mereka membuat masyarakat semakin papa, karena dengan kondisi demikianlah menurut mereka semakin mudah menguasai seluruh Nusantara, semboyan saudara Tua hanyalah semboyan saja. Disebelah Timur Kota Medan yakni Marindal sekarang dibangun

Kengrohositai sejenis pertanian kolektif. Dikawasan Titi Kuning Medan Johor

Universitas Sumatera Utara sekarang tidak jauh dari lapangan terbang Polonia sekarang mereka membangun landasan pesawat tempur Jepang.

BAB III

ASAL MULA FUJOSHI MENYUKAI YAOI

3.1. Vivi.

Saya pertama kali mengenal Vivi (bukan nama asli) di sebuah event

Cosplay yang diadakan di Sun Plaza pada tahun 2013. Sejak saat itu kami sering bertemu pada setiap event kebudayaan Jepang yang diselenggarakan di Medan.

Vivi dan saya sebetulnya sebaya, kami sama-sama anak kelahiran tahun 1995, tetapi entah kenapa dia selalu memanggil saya kakak. Alasannya karena saya terlihat lebih tua dibandingkan dia. Awalnya saya agak keberatan dipanggil kakak dan menyuruhnya memanggil saya dengan nama saja seperti teman-teman saya yang lain, tetapi dia selalu menolak. Akhirnya saya membiarkannya saja. Toh itu bukan masalah besar. Vivi adalah seorang pegawai di salah satu perusahaan

Universitas Sumatera Utara swasta di Medan. Usianya saat ini 22 tahun. Vivi memiliki tubuh yang mungil dengan tinggi kira-kira 150 cm. Kulitnya hitam manis tipikal kulit wanita

Indonesia.

Alasan saya memilihnya juga terbilang unik. Saat itu saya sedang bingung dengan judul skipsi yang ditolak jurusan karena belum memiliki informan yang meyakinkan. Dengan sedikit kenekatan saya menulis status di akun Facebook milik saya menanyakan apakah ada diantara teman-teman Facebook saya yang bersedia menjadi Informan untuk skipsi saya dengan syarat tinggal di Medan.

Saya memiliki banyak teman yang menyukai kebudayaan Jepang di Facebook, baik yang tinggal di Medan maupun yang berasal dari luar kota. Tidak sedikit diantara teman-teman saya ada banyak Fujoshi berhubung keberadaan Fujoshi bukanlah hal aneh di kalangan pecinta Anime dan Manga di Indonesia. Vivi adalah saah satu orang yang membalas status saya dan mengatakan bahwa dia bersedia. Tanpa menunggu lama saya langsung menghubunginya melalui Privat

Message Facebook, memberitahu kalau saya akan langsung mewawancarainya jika judul Skripsi saya sudah disetujui Jurusan.

Saya melakukan wawancara dengan Vivi pada hari Sabtu tanggal 29 April

2017. Lokasi yang kami pilih adalah Pendopo USU yang saat itu menjadi lokasi acara Bunkasai USU, sebuah festival kebudayaan Jepang yang diadakan Jurusan

Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara. Kami membuat janji akan bertemu di

Bunkasai USU pada pukul 13.00. Untuk menghindari keterlambatan saya datang satu jam lebih awal, yaitu pada pukul 12.00. alasan utamanya sebenarnya karena saya tidak memiliki kegiatan apa-apa di kamar kost. Sesampainya di lokasi saya sedikit bingung bagaimana caranya menemui Vivi. Karena belum waktunya

Universitas Sumatera Utara wawancara, saya memutuskan untuk berjalan-jalan saja sambil menikmati acara tahunan ini. Saat saya melihat-lihat stand saya menemukan hal menarik. Ada sebuah stand yang menjual pernak-pernik Anime seperti pin, poster, kaus dan lainnya. Tetapi hal yang menarik perhatian saya adalah stand ini mejual poster yang mengandung tema Boys Love. Salah satu poster yang saya lihat adalah sebuah poster dari anime Kuroko no Basuke 10 yang menampilkan karakter utamanya, Kuroko Tetsuya yang sedang dipeluk mesrah oleh Akasi Seijuro, karakter laki-laki lain dalam anime yang sama. Tidak hanya satu atau dua saja yang saya temui, melainkan sangat banyak poster anime terkenal yang menampilkan gambar kemesrahan karakter laki-laki dengan karakter laki-laki lain.

Saya iseng-iseng bertanya kepada penjaga stand sekaligus penjual barang-barang tersebut tersebut kenapa dia, yang seorang laki-laki, mau menjual poster bertema boys love. Si penjual membalas karena poster ini banyak yang suka terutama perempuan.

10 Adalah anime adaptasi manga berjudul sama bercerita mengenai seorang siswa SMA bernama Kuroko Tetsuya yang menyukai Basket dan berusaha menyadarkan teman-teman setimnya selama SMP mengenai basket yang dapat dimainkan untuk bersenang-senang dan bukan untuk bertarung.

Universitas Sumatera Utara

Foto 3.1 dan 3.2. Beberapa contoh poster bertema BL yang dijual di salah satu stand di Bunkasai USU.

“Banyak yang sukak kak. Coba aja kakak tanyak sama cewek-cewek yang baru beli tadi. Aku juga jual barang homo karena banyak yang mau beli. Kalau enggak ya mana mau aku kak. Litanya aja aku geli. Masak iya Levi dibikin mesra-mesraan sama Eren. Ini jualan juga bukan punyaku aja kak. Kau sama kawan- kawanku yang bikin, dan ada pula kawanku yang fujo, yaudahlah, kami juallah barang homo.” Penjelasan penjaga toko tadi semakin membuat saya yakin keberadaan

Fujoshi di kalangan pecinta kebudayaan pop Jepang bukanlah hal yang tersembunyi lagi. Mereka sudah berani menampilkan diri pada komunitas pecinta kebudayaan Jepang di kota Medan. Contoh nyata saja ada beberapa perempuan yang saya taksir berusia 18-19 tahun yang sedang memilih-milih poster boys love dengan sangat heboh setiap mereka menemukan OTP 11 mereka. Di akhir pengamatan saya pada stand tersebut, penjaga stand menawari saya untuk membeli barang jualannya, tetapi saya menolak dengan halus, mengatakan tidak ada karakter anime yang saya sukai yang tersedia. Sebenarnya hal itu tidaklah benar karena ada beberapa poster maupun pin yang saya minati tetapi saya tidak bisa membelinya karena saya tidak membawa uang yang cukup.

11 Singkatan dari Top Pair, adalah istilah yang digunakan para fans anime, manga ataupun game untuk menyebut pasangan (pair) yang paling mereka sukai, baik yang sudah resmi maupun yang belum.

Universitas Sumatera Utara Ketika waktu hampir menunjukkan pukul 13.00 saya langsung bergegas mencari Vivi. Tetapi karena luasnya pendopo USU dan ramainya pengunjung acara membuat saya agak panik karena sulit sekali menemukan Vivi. Saya berusaha menghubungi Vivi melalui Facebook dan tidak ada balasan. Saya juga menyesali kanapa tidak meminta kontak Vivi yang lain seberti Line ataupun nomor hp miliknya. Ketika hampir putus asa, saya teringan bahwa saat janjian

Vivi mengatakan bahwa dia akan bercosplay menjadi Plisetski atau Yurio dari anime Yuri On Ice. Sayapun memutuskan untuk mencari setiap orang yang bercosplay menjadi Yurio diantara kerumunan manusia ini. Berhubung saya sudah kenal Vivi sejak lama, tentu saja saya bisa menbedakan Yurio yang dicosplaykan oleh Vivi dengan Yurio-Yurio lainnya. Tetapi masalah tidak semudah itu selesai.

Hampir setengah jam saya telusuri Pendopo USU dan tidak ada satupun cosplayer

Yurio yang dapat saya temui. Karena lelah mencari saya bermaksud ke kamar mandi sebentar dan kemudian beristirahan. Dan disinilah sebuah keajaiban muncul. Saya dapat menemukan Vivi di dekat kamar mandi. Saat saya temui Vivi baru saja selesai berganti baju dengan kostum Yurio seperti yang dia katakana pada janji kami kemarin. Setelah beberapa saat basa-basi karena kami sudah lama tidak bertemu, kami langsung memulai wawancara.

3.1.1. Latar Belakang Vivi.

Vivi adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Vivi memiliki seorang kakak dan seorang adik. Saat ini Vivi bekerja di salah satu perusahaan swasta di Medan.

Tahun lalu dia baru saja menyelesaikan pendidikan D3 di salah satu perguruan tinggi swasta di kota Medan. Sejak kecil Vivi sudah tinggal di Medan sehingga dapat dikatakan dirinya adalah orang asli Medan.

Universitas Sumatera Utara Vivi berasal dari keluarga Islam Moderat. Vivi memang menggunakan jilbab dalam kehidupan sehari-hari kecuali saat dirinya bercosplay, tetapi itu karena keinginannya sendiri untuk berjilbab, bukan karena paksaan orangtuanya.

Vivi juga tidak merasa keberatan jika harus membuka jilbab berhubung dia cukup aktif dalam bercosplay yang membuat harus membuka jilbabnya.

Vivi menyukai BL sejak SMP saat anime Naruto sedang tayang di

Indonesia dan menjadi terkenal.Selain anime Naruto dia juga menyukai anime

One , dan anime terkenal lainnya. Sejak saat itu Vivi mulai menyukai anime lainnya. Saat ini anime yang sangat Vivi sukai adalah anime berjudul

Kuroko no Basuke.

3.1.2. Awal Mula Menjadi Fujoshi.

Vivi mulai mengenal boys love pada tahun 2014. Saat itu dia sedang menghadiri sebuah event cosplay yang diadakan di Plaza Hermes Polonia. Pada saat peserta kompetisi cosplay sedang bertanding ada sebuah tim yang memerankan karakter Okumura Yukio dan Okumira Rin, dua bersaudara dari anime Ao no Exorcist. Bagi Vivi yang pernah menonton anime Ao no Exorcist, adegan yang ditampilkan oleh peserta tersebu bukanlah hal yang aneh, tetapi ketika kedua peserta tersebut tampil seluruh penonton terutama perempuan menjadi histeris terutama ketika mereka menampilkan adegan dimana cosplayer

Yukio memapah tubuh cosplayer Rin yang sedang terlentang.Vivi yang awalnya tidak tahu kenapa banyak perempuan yang histeris melihat adegan itu mulai mengetahuinya ketika juri kompetisi cosplay tersebut mengatakan bahwa

Universitas Sumatera Utara penampilan kedua tim tersebut memiliki fanservice yang sangat disukai pecinta

BL.

“Aku tuh penasaran, kok cewek-cewek ini pada girang. Aku pingin tahu apa yang dirasakan mereka waktu nonton.”

Karena melihat para Fujoshi yang sangat antusias itu membuat Vivi ingin masuk ke dalam lingkungan pertemanan mereka. Di Facebook Vivi memiliki banyak teman-teman Fujoshi begitu juga dengan teman-teman Cosplaynya. Untuk itu Vivi pun mulai mengikuti beberapa group BL di Facebook. Group BL yang pertama kali dia ikuti adalah sebuah Fandom12 dari anime favorite Vivi yaitu

Kuroko no Basuke yang lebih dikenal dengan KnB. Vivi mengatakan setiap

Fujoshi pasti masuk dalam fandom dan di setiap fandom tersebut mereka memiliki ship atau kapal13.

Sejak masuk ke dalam fandom KnB Vivi mulain mencari OTP yang dia kira dapat dia sukai. OTP bisa dibilang adalah kapal yang paling disukai seorang

Fujoshi. Kebalikan dari OTP adalah NOTP yang diartika sebagai kapal yang paling tidak disukai. Alasan Vivi mencari OTP sebenarnya bukan karena dia suka.

Alasan utamanya karena dia ingin punya bahan pembicaraan dengan teman-teman

Fujoshinya saja. OTP pertama Vivi adalah KagamiXKuroko14 atau KagaKuro.

Vivi mengenal kapal KagaKuro dari seeorang teman facebook yang sama-sama menyukai Kuroko no Basuke tapi lama-kelamaan dia tidak menyukainya karena

12Singkatan dari fans kingdom, adalah sebuah komunitas yang dibuat oleh para fans sebuah budaya popular.

13 Istilah untuk menyebut pasangan dalam sebuah fandom. Ship lebih sering digunakan dalam komunitas internasional sedangkan kapal digunakan oleh penggemar Indonesia

14 Cara menuliskan nama sebuah kapal yaitu (nama)X(nama). Biasanya untuk fandom BL nama seme di depan sedangkan nama uke dibelakangnya.

Universitas Sumatera Utara tidak ada dari kapal tersebut akhirnya Vivi mencari kapal lain untuk dijadikan

OTP. Setelah mencari beberapa hari Vivi jatuh cinta dengan kapal AkashiXKuroko atau lebih dikenal dengan AkaKuro.

“Aku iyu awalnya cuma suka Kuroko aja. Jadi iseng aku masukkan nama Kuroko Google untuk nyari gambarnya. Ketemunya KagamiXKuroko. Tapi aku enggak suka, akhirnya aku masukkan yang lain. Pertamanya KiseXKuroko aku ketik, tapi hasilnya aku juga enggak suka. Lanjut lagi MidorimaXKuroko, tapi rasanya Midorima cocoknya sama Takao aja. Karena enggak ada yang aku suka akhirnya aku sempet nyerah. Waktu itu kan Akahi belum keluar di Animenya, jadi aku enggak tahu. Tapi beberapa hari berikutnya ada yang share gambar AkashiXKuroko dan aku jadi suka. Mereka berdua imut dan aku kira mereka punya feel yang manis. Sejak saat itu aku suka AkashiXKuroko.”

Vivi mengatakan saat ini Fandom utamanya masih KnB dan belum terlalu menyukai fandom lainnya. Vivi mengatakan dia menyukai fandom seperti

Shingeki no Kyojin atau SnK, dengan kapal LeviXEren (Riren) tapi tidak terlalu fanatic seperti AkaKuro dan fandom KnB. Vivi mengaku menonton anime-anime yang memiliki karakter laki-laki tampan atau ikemen tapi tidak ada yang mengalahkan kecintaannya pada KnB. Fandom Kuroko no Basuke adalah pintu masuk Vivi ke dalam dunia Fujoshi. Sejak mengenal dan masuk ke fandom, Vivi menjadi rajin mencari fanfiction maupun fanart BL dari kapal yang dia sukai melalui situs fanfiction.net. Tanpa dia sadari dirinya sudah menjadi seorang

Fujoshi yang menyukai hal-hal berbau BL dan Yaoi.

Walaupun menyukai fandom KnB, Vivi juga menyukai manga BL. Vivi menyukai semua manga BL kecuali manga bergenre . Bara sendiri adalah sebuah genre fiksi Homoseksual yang dibuat oleh laki-laki gay dan ditujukan

Universitas Sumatera Utara untuk kalangan gay juga15. Untuk genre manga yang Vivi lebih menyukai manga dengan karakter shota yang memiliki wajah imut dan manis. Walaupun menyukai shota tidak membuat Vivi meningalkan manga BL lain yang tidak ada karakter shota di dalamnya. Manga BL pertama yang Vivi baca adalah manga Ten Count karangan Takarai Rihito. Saat ini Vivi mengaku lebih suka membaca Manhwa16 daripada manga. Bagi Vivi cerita dari Manhwa BL sangat bagus dan karakternya juga imut dan manis. Manhwa yang Vivi baca saat ini adalah Killing Stalking,

What Lies at the End, I Got, A Man Like You, Royal Servant, dan lainnya. Vivi mengaku tidak menyukai cerita manga yang PWP17. Vivi mengatakan dirinya juga suka manga Yaoi dengan genre BDSM18 seperti Manhwa berjudul Blood

Bank hanya saja dirinya tidak terlalu tega meliha karakter uke di manga bergenre

BDSM.

Anime pertama dan yang paling Vivi sukai adalah anime berjudul Love

Stage. Salah satu anime BL yang tayang pada tahun 2014 dan diproduksi oleh studio anime J.C. Stuff. Anime ini adalah adaptasi dari manga BL berjudul sama karangan Zao Taishi dan Eike-Eike. Alasan utama Vivi menyukai anime Love

Stage karena karakter di anime itu memiliki wajah yang manis dan cenderung shota. Selain itu karakter utama anime Love Stage sering memakai baju

15 Mackintosh, Jonathan D. (January 2006). "Itō Bungaku and the Solidarity of the Rose Tribes [Barazoku]: Stirrings of Homo Solidarity in Early 1970s Japan". Intersections: Gender, History and Culture in the Asian Context (12): 1440-9151. http://intersections.anu.edu.au/issue12/aoki.html.

16 Secara Harfiat dapat diartikan sebagai ‘komik’ dalam bahasa Korea. Seperti halnya Manga dalam bahasa Jepang, Manhwa di luar Korea digunakan untuk menunjuk komik yang berasal dari Korea.

17 Singkatan dari “plot, what plot?”, sebuah karya fiksi yang tidak memiliki plot atau jalan cerita yang baik. Karya seperti ini biasanya hanya menampilkan adegan seksual saja. (http://www.urbandictionary.com/define.php?term=PWP)

18 Salah satu kinky dalam hubungan seksual dan juga menjadi genre cerita erotis yang cukup terkenal.

Universitas Sumatera Utara perempuan atau crossdresing. Vivi juga menyukai anime Yuri on Ice yang saat ini sedang tayang, walaupun anime itu bukanlah anime BL.

Pengalaman berikutnya sejak penjadi Fujoshi yang tidak bisa Vivi lupakan adalah saat dirinya mendengar BLCD. BLCD adalah drama CD yang bertema BL atau yaoi. Drama CD sendiri adalah sebuah drama suara (audio drama) yang biasanya dijual dalam bentuk CD. Drama CD adalah salah satu media yang cukup popular di kalangan pecinta budaya pop Jepang. Seiyuu atau aktor suara yang biasanya mengisi suara karakter anime juga bekerja utuk menyuarai karakter dalam drama CD, salah satunya BLCD. BLCD pertama Vivi dengan dari sebuah

Video di Youtube, tetapi dia lupa judulnya apa. Vivi mengaku sangat kaget pertama kali mendengarkannya. Dia mengatakan berbeda dengan manga atau fanfiction yang hanya menyajika gambar, BLCD ada suaranya dan suara tersebut sangat erotis baginya. Walaupun Vivi kaget saat pertama kali mendengarnya lama-kelamaan dia mulai penasaran. Tetapi Vivi mengaku dia tidak terlalu menyukai BLCD yang terlalu erotis. Dia menyukai BLCD yang tidak memiliki adegan seksualnya. Vivi menyukai BLCD yang diangkat dari manga kesukaannya saja.

Selain menyukai asupan19 BL dua dimensi (2D), Vivi juga menyukai BL tiga dimensi (3D). Salah satu asupan 3D yang Vivi sukai adalah cosplayer Baozi dan Hana. Sepasang cosplayer dari China yang sering bercosplay karakter dari manga BL. Selain cosplayer, Vivi mengaku pernah menonton film bergenre BL berjudul Seven Days hanya saja Vivi tidak terlalu suka dengan film tersebut. Vivi mengaku dia tidak teralu suka karena dia tidak sanggup melihat karakter manusia

19 Istilah yang digunakan para Fujoshi untuk menyebut media pemuas atau eksprsi mereka.

Universitas Sumatera Utara asli dalam BL. Walaupun Film Seven Days tidak memiliki adegan erotis sama sekali kecuali adegan ciuman.

3.1.3. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari.

Sebagai seseorang yang memiliki hobi yang masih dipandang negative oleh orang orang sekitar, Vivi mengaku tidak terlalu silit untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Vivi mengaku keluarganya mengetahui jika dirinya menyukai anime. Tapi Vivi tidak memberi tahu mereka mengenai hobi

Fujoshinya. Vivi juga mengatakan kalau bisa keluarganya jangan sampai tahu dirinya menyukai BL dan Yaoi. Sedangkan untuk teman-teman kampusnya mereka mengetahui Vivi menyukai kebudayaan Jepang, dan Vivi juga tidak ada niat untuk menutupi jika dirinya menyukai Yaoi atau BL. Vivi sampai saat ini tidak tahu apakah teman-temannya tahu dia itu Fujoshi apa tidak. Vivi juga tidak terlalu peduli. Teman-teman yang Vivi beritahu bahwa dirinya Fujoshi hanyalah teman-teman sesame cosplayer-nya yang juga sama-sama menyukai kebudayaan

Jepang seperti anime dan manga.

3.1.4. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual.

Ketika saya menanyakan pertanyaan mengenai orientasi seksualnya Vivi hanya tertawa. Bagi Vivi tidak ada hubungannya antara hobinya yang suka membaca Yaoi dengan apakah dia seorang homoseksual atau tidak. Fujoshi adalah perempuan yang menyukai fiksi homoseksual, sehingga yang dia lihat setiap hari adalah laki-laki ikemen. Jadi tidak mungkin dia bisa menjadi lesbian hanya karena melihat para laki-laki saling jatuh cinta. Vivi menambahkan jika dia suka Yuri –salah satu genre fiksi asal Jepang yang memuat percintaan antara

Universitas Sumatera Utara wanita dengan wanita, bisa dibilang kebalikan dari genre Yaoi – mungkin lain ceritanya. Ada kemungkinan baginya menjadi lesbian. Tetapi Baginya itupun tidak terlalu berpengaruh karena Vivi punya banyak teman yang menyukai anime- anime yang penuh karakter gadis-gadis manis atau seperti anime Love Live20.

3.1.5. Fujoshi dan Paham LGBT.

Sebagai orang yang suka membaca fiksi dengan tema percintaan

Homoseksual hal ini membuat saya penasaran dengan pandangan para Fujoshi dengan LGBT. Saat ini isu LGBT sedang panas dibicarakan di masyarakat dan masih dipandang sebagai suatu hal yang sangat tabu dan terlarang. Untuk itu saya pun menanyakan hal ini kepada setiap informan saya guna mengetahui pandangan mereka sebagai orang yang suka membaca fiksi bertema Homoseksual.

Vivi ada di pihak netral dengan pandangan ini. Bagi Vivi keberadaan mereka tidaklah menjadi masalah yang perlu dibesar-besarkan asalkan mereka tidak mengganggunya. Vivi memang tidak mendukung aktifitas kaum LGBT tapi dia juga tidak suka jika ada orang yang menghalang-halangi kehidupan mereka apalagi dengan kekerasan. Vivi mengganggap kaum LGBT juga manusia dan berhak mendapatkan tempat di tengah masyarakat. Vivi mengatakan dirikan adalah munafik jika dia yang seorang Fujoshi yang suka membaca fiksi homoseksual tapi malah merendah-rendahkan kaum LGBT. Selain itu baginya pasangan gay bisa menjadi ‘asupan’ yang menyenangkan dan gratis. Apalagi jika salah satu dari mereka memiliki wajah yang manis dan cute.

3.2. Aoi Mizu

20 Anime yang bercerita mengenai sekumpulan gadis-gadis SMA yang membentuk grub Idol agar sekolah mereka tidak jadi ditutup.

Universitas Sumatera Utara Aoi Mizu atau Aoi adalah seorang staff pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di kota Medan. Aoi adalah informan kedua yang saya wawancarai.

Alasan saya memilih Aoi karena dia adalah orang yang cukup dekat dengan saya.

Aoi sebenarnya tetangga saya, karena itu daripada wawancara, saya lebih sering melakukan observasi terhadap Aoi. Dia jugalah yang merekomendasikan saya untuk menulis skripsi tentang Fujoshi ini. Aoi bukanlah nama aslinya. Saat saya katakana ingin menjadikannya salah satu informan saya Aoi tampak keberatan karena tidak ingin hobinya sebagai Fujoshi diketahui banyak orang. Cukup lama bagi saya untuk meyakinkan Aoi agar mau diwawancarai. Akhirnya Aoi bersedia jika identitasnya disamarkan.

Walaupun lebih banyak observasi dibandingkan wawancara, saya masih melakukan wawancara terhadap Aoi. Walaupun dibilang wawancara, yang kami lakukan lebih tepat disebut ngobrol santai. Terkadang saya merekam obrolan tersebut tetapi lebih sering tidak. Setidaknya ada dua rekaman yang cukup panjang yang saya rekam dalam obrolan saya dengan Aoi, rekaman pertama dilakukan pada tanggal 23 Juli di sore hari saat saya iseng main ke rumah Aoi.

Sedangkan wawancara kedua kami lakukan di sebuah Café di Plaza Medan Fair pada tanggal 26 Agustus.

3.2.1. Latar Belakang Aoi.

Aoi adalah anak pertama dari dua bersaudara, dia memiliki adik laki-laki yang 3 tahun lebih muda darinya. Baik Aoi dan adiknya saat ini sudah tamat

Universitas dan sedang bekerja di Medan. Mereka berdua tinggal di rumah kakeknya di kawasan Tembung. Orangtua Aoi tidak tinggal di Medan, dapat

Universitas Sumatera Utara dikatakan Aoi adalah seorang perantauan. Dia sudah tinggal di Medan sejak tahun

2007, saat dirinya diterima sebagai mahasiswa S1 di salah satu Universitas Negeri di Medan. Aoi adalah informan saya yang paling tua sekaligus yang memiliki pendidikan paling tinggi, Aoi adalah seorang Dosen sehingga dirinya pernah menempuh pendidikan S2 di salah satu PTN di Medan.

Aoi berasal dari keluarga muslim Moderat dimana keluarganya tidak terlalu memaksanya untuk mendalami ilmu agama. Aoi mengaku walaupun orangtuanya lebih suka melihat dirinya menggunakan jilbab mereka tidak pernah memaksa Aoi untuk mengenakannya jika dia tidak mau. Aoi juga seorang yang tidak terlalu taat dengan agama. Selain untuk kegiatan kantor ataupun kegiatan keagamaan lainnya, Aoi tidak pernah mengenakan jilbab. Hal yang cukup unik dari Aoi adalah, walaupun sudah hampir kepala 3, Aoi tidak memiliki keinginan untuk menikah. Aoi mengaku dirinya agak susah melepas masa lajangnya.

Daripada harus terikat dengan orang yang belum tentu cocok, Aoi lebih memilih hidup melajang. Baginya hal itu jauh lebih menyenangkan. Karena masih lajang,

Aoi sering sekali menghabiskan gajinya untuk hobi atau untuk kosmetik daripada untuk persiapan menikah.

Aoi sudah menyukai anime dan manga sejak SD. saat itu tahun 90-an dimana stasiun TV Indonesia sering menayangkan anime. Saat itu anime yang sangat disukai Aoi adalah dan Detective Conan. Aoi juga mengaku saat SMP orangtuanya selalu menghadiahinya komik Jepang jika dia mendapat nilai yang baik di sekolah. Sejak saat itu Aoi tidak bisa berhenti menyukai anime dan manga. Walaupun orangtua Aoi berhenti membelikannya komik saat dirinya memasuki SMA, tidak membuat Aoi berhenti untuk

Universitas Sumatera Utara menyukainya. Aoi tetap membeli komik dari uang sakunya yang dia tabung atau dari uang THR yang dia dapatkan setiap lebaran.

3.2.2. Awal Mula Menjadi Fujoshi.

Aoi mengenal BL sejak tahun 2009. Saat itu pertama kalinya dia memiliki kebebasan mengakses internet karena tinggal jauh dari orang tua untuk tujuan kuliah. Saat itu Aoi yang sangat menyukai karakter dari anime Bleach, Hitsugaya

Toushiro iseng-iseng menuliskan nama karakter tersebut pada kolom pencarian di

Google. Dari hasil pencarian iseng tersebut Aoi mengenal situs bernama fanfiction.net, sebuah situs yang menyajikan fanfiction hasil karya para fans dari berbagai karya fiksi seluruh dunia. Aoi mengaku bahwa saat ini dia sangan menyukai Toushiro Hitsugaya karena dia imut dan manis. Ditambah lagi fanfiction yang tokoh utamanya Toushiro sangat banyak dan beragam yang membuat Aoi semakin ketagihan membacanya. Sampai suatu hari dia menemukan sebuah fanfiction dengan pairing Toushiro Hitsugaya dan Ichigo Kurasaki, karakter laki-laki utama dalam anime Bleach. Aoi mengaku ketika pertama kali mengenal BL, dirinya tidak pernah merasa jijik ataupun anti terhadap BL. Aoi mengatakan mungkin hal itu karena BL pertama yang Aoi baca adalah sebuah cerita komedi romantic yang menurutnya manis

“Pertamanya kakak liat di synopsis ceritanya karakter utamanya Ichigo sama Toushiro tapi genrenya romantic. Awalnya aku bingung dek, tapi karena penasaran aku baca juga. Rupanya memang tentang Toushiro sama Ichigo ber lovy dovy. Awalnya sih agak aneh aja tapi lama-lama suka juga sama pair IchiHitsu21. Soalnya mereka itu unyu. Bisa dibilang itulah pertama kalinya kakak kenal BL.”

21 Nama untuk menyebut pairing Ichigo Kurosaki dan Toushiro Hitsugaya

Universitas Sumatera Utara Setelah bosan bermain di fandom Bleach Aoi mulai berpikir untuk mencari fanfiction BL di fandom lain. Saat itu dia teringan dengan anime Naruto, salah satu anime yang juga dia suka pada zaman itu. Di fandom Naruto Aoi juga menemukan banyak sekali fanfiction BL. Yang paling Aoi sukai adalah pairing

Sasuke dan Naruto, atau dikenal dengan SasuNaru. Fandom Naruto bisa dibilang pintu masuk Aoi untuk mengenal BL lebih dalam lagi. Aoi mengenal banyak author fanfiction BL dan dari merekalah Aoi mengenal banyak manga BL. Author yang pertama kali Aoi kenal adalah Honef (nama alias di media sosial). Dari

Honef Aoi mengenal author-author lain yang semuanya adalah Fujoshi. Aoi dan teman-teman Fujoshinya pertama kali berhubungan melalui sebuah media sosial bernama Plurk. Dari situ Aoi menemukan banyak sekali orang-orang yang menyukai SasuNaru.

Aoi juga dahulu sempat menjadi seorang admin dalam sebuah forum pecinta pairing SasuNaru bernama SasuNaru INA. Awal berdirinya forum tersebut karena ada seorang Author bernama Nad (Nama alias di Media Sosial) yang mengutarakan keinginannya untuk membentuk sebuah forum untuk berbagi hal-hal yang berhubungan dengan pairing SasuNaru. Aoi dan beberapa Author lain yang menganngap ide tersebut bagus, membantu Nad untuk membuat forum.

Setelah forum tersebut terbentuk Aoi mulai banyak bertemu dengan para Fujoshi yang sama-sama menyukai pairing SasuNaru. Salah satunya adalah seorang

Fujoshi asal Medan bernama S. Awalnya S adalah anggota baru di Forum tersebut.

Aoi mengatakan kalau S adalah anak angkata 2010 yang mengenal fanfiction, sedangkan dia dan beberapa admin di forum SasuNaru INA adalah angkatan 2007 kebawah. S sempat terkenal karena membuat sebuah fanfiction yang cukup

Universitas Sumatera Utara kontraversi. S membuat fic SasuNaru berdasarkan manga BL terkenal, Finder, dimana cerita utamanya melegalkan dalam sebuah pairing. Karena banyak yang tidak suka tema tersebut terutama founder forum tersebut, Nad, banyak yang tidak menyukai S. Awalnya Aoi tidak terlalu terpengaruh terhadap gossip yang menimpa S, toh dia tidak membuat ulah yang serius. Aoi malah penasaran dengan

S karena dia adalah anak Medan. Karena peasaran, Aoi mengajak T, salah satu admin di Forum SasuNaru INA yang juga tinggal di Medan untuk bertemu S secara Offline. Ketika pertama kali jumpa ternyata S adalah anak yang asik dan menyenangkan, Sejak saat itu Aoi, Tama dan S semakin dekat dan sering berdiskusi mengenai hobi mereka dan komik BL.

Selain dari Forum, Aoi juga sering mendapat informasi tentang BL dari media sosial seperti Plurk. Walaupun sudah memiliki forum untuk membahas

SasuNaru, Aoi masih aktif di Plurk dengan teman-temannya yang juga anggota forum SasuNasu INA. Jika di SasuNaru INA Aoi dan teman-teman fujoshinya membahas mengenai pairing SasuNaru, di Plurk mereka membahas BL secara lebih umum. Aoi mengatakan kalau dari Plurk-lah dia mulai banyak mengetahui mengenai manga dan anime BL. Teman-teman Fujoshi Aoi di Plurk sering sekali berbagi Link manga BL maupun anime BL gratis yang bisa dibaca secara online atau harus didownload dulu. Manga BL pertama yang Aoi baca adalah manga karangan Minami Haruka berjudul I’ll tie you up, kiss you, and **** you. Manga tersebut memiliki gambar yang cukup baik dan karakternya juga tampan. Tetapi karakter uke dalam manga itu digambar terlalu feminine, ditambah lagi alat kelamin karakter uke dalam manga itu tidak digambarkan. Bagian tubuh yang seharusnya terletak alat kelamin pria dibuat seolah-olah ada cahaya yang

Universitas Sumatera Utara menutupinya. Aoi menyebut cahaya tersebut adalah cahaya dari surga. Walaupun manga tersebut menjadi manga pertama yang Aoi baca, sekarang dia mengaku membencinya. Alasan utamanya karena cerita di manga tersebut sangat PWP.

Bahkan judulnya saja sudah terlalu eksplisit.

Sejak mengenal manga BL Aoi mulai rajin mengunjungi situs baca manga online yang memiliki koleksi manga yaoi yang cukup banyak. Salah satu situs yang sering Aoi kunjungi adalah mangafox.net. Situs Mangafox sebenarnya adalah situs baca manga biasa hanya saja mereka memiliki banyak jenis manga yang bisa dibaca secara gratis, salah satu genre manga yang mereka sediakan adalah genre BL dan Yaoi. Sejak saat itu Aoi sering men-Bookmark beberapa halaman situs manga yang menurut dia menarik. Sampai suatu hari, kira-kira tahun 2011-2012-an, teman sesame Fujoshi Aoi, T, memperkenalnnya sebuah situs mendownload manga bernama Domdomsoft. Sejak mengenal Domdomsoft

Aoi mengenal banyak situs baca manga online lain seperti MangaPark,

MangaHere, dan MangaGo. Aoi mengenal situs-situs tersebut dikarenakan dirinya mau tidak mau harus bermigrasi dari MangaFox yang sudah diblokir pemerintah.

Manga kesukaan Aoi adalah manga-manga karangan Yamamoto

Kotetsuko dan Ogeretsu Tanaka yang bagi Aoi memiliki cerita yang sangat manis dan gambar yang cute. Aoi juga mengaku menyukai cerita tragedy yang menguras air mata atau lebih dikenal dengan Angs.

Anime BL pertama yang Aoi kenal adalah anime berjudul Junjou

Romantica. Anime tersebut Aoi dapatkan dari teman dari Plurk yang tinggal di luar kota Medan. Saat itu salah satu saudara Aoi sedang berkunjung ke kota

Universitas Sumatera Utara tempat tinggal si teman Plurk dan berhubung saudara Aoi juga mengenal si teman,

Aoi minta dititipi anime, manga, dan banyak sekali doujin dari si teman Plurk tersebut. Seluruh asupan tersebut dikirim dalam beberapa keping DVD sehingga

Aoi dapat dengan mudah memindahkannya ke computer. Saat saya menanyakan keberadaan DVD-DVD tersebut Aoi mengaku bahwa DVD-DVD tersebut sudah hilang entah kemana, tetapi data di dalamnya sudah dipindahkan ke dalam laptop miliknya. Setelah mengenal beberapa anime dari temannya tersebut Aoi mulai rajin mendownload anime yang dia sukai baik itu anime biasa ataupun anime BL.

Beberapa situs yang biasa Aoi kunjungi untuk mendownload anime adalah

Darklegend dan Cyber12. Saat ini kedua situs tersebut sudah tutup. Beberapa judul anime yang Aoi download saat itu seperti Togainu no Chi, Uragiri wa Boku no Namae wa Shitteru (disingkat menjadi Uraboku), dan lainnya.

Setelah anime asupan lain yang Aoi miliki adalah BLCD. Aoi pertama kali mengenal BLCD dari teman Plurk miliknya. Temannya tersebut memberitahu Aoi link Drama CD bergenre BL berjudul Koto no Ha no Hana. Aoi pun mendownloadnya karena penasaran. Koto no Ha no Hana adalah BLCD yang diperankan oleh seiyuu yang sama dengan seiyuu OTP Aoi di salah satu Anime berjudul Durarara. Selain mendapatkan data Drama CD link tersebut juga memberikan terjemahannya dalam bentu file PDF. Aoi mengaku kesukaannya terhadap BLCD tidak terlalu besar. Aoi mengaku masih sering mendengar BLCD hanya saja BLCD yang Aoi dengar hanya BLCD yang diangkat dari manga saja karena bagi Aoi mendengar hal yang dirinya tidak tahu maksudnya bukanlah hal yang menyenangkan. Aoi sama sekali tidak bisa bahasa Jepang.

Universitas Sumatera Utara “Sebenarnya kakak punya banyak BLCD yang kakak dapet dari kawan kakak yang tinggal di luar kota itu.Tapi kakak gak pernah denger aja. BLCD yang kakak denger pertama kali ya Koto no Ha. Itupun karna seiyuu-nya OnoD sama HiroC, kan sama kaya seiyuunya Shizuo sama Izaya di Durarara. Makanya kakak penasaran. Selain Koto no Ha kakak Cuma mau denger BLCD yang ada manga atau terjemahannya aja. Soalnya kakak gak suka dengerin hal yang kakak aja gak ngerti.”

Selain Koto no Ha no Hana, Aoi mendengarkan beberapa BLCD seperti

Kirai Janai Kedo, Koi Janai Kedo, Hontou Yaju, dan Brothers. Semua judul tadi adalah BLCD yang diadaptasi dari manga. Selain BLCD yang diatas Aoi juga memiliki BLCD original seperti Yandere Heaven Black series dan juga memiliki terjemahannya. Sayangnya Yandere Heaven Black series memiliki jalan cerita yang tidak Aoi sukai.

Aoi juga mempunyai hobi membaca novel LGBT. Walaupun novel-novel yang Aoi baca sebenarnya tidak bisa dikategorikan sebagai asupan BL. Di

Indonesia akhir-akhir ini sudah banyak novel yang menampilkan karakter LGBT terutama pasangan gay yang tentu saja sangat Aoi sukai. Novel bertema LGBT pertama yang Aoi beli berjudul Lelaki Terindah karya Andrei Aksana.

Selanjutnya Aoi juga membaca novel serial Supernova karya Dewi Dee Lestari, terutama buku pertamanya, Kesatria, Putrid dan Bintang Jatuh. Walaupun bukan menjadi peran utama, karakter Reuben dan Dimas, pasangan gay dalam novel tersebut adalah karakter yang cukup penting dan kemunculannya juga cukup banyak, hal inilah yang membuat Aoi menyukainya. Kesukaan Aoi pada

Supernova yang awalnya hanya karena pasangan Reuben dan Dimas saja malah membawa dirinya sangat menyukai novel karangan Dee tersebut. Aoi saat ini adalah orang yang mengoleksi semua buku Supernova, selain karena berharap

Universitas Sumatera Utara Reuben dan Dimas muncul lagi, dia mulai jatuh cinta dengan novel fiksi ilmiah tersebut. Selanjutnya Aoi memiliki Nove berjudul Terpesona, sebuah novel kembar yang diterbitkan oleh Gagas Media. Novel tersebut memiliki dua cerita yang saling berhubungan. Cerita pertama dari novel Terpesona mengenai seorang laki-laki yang bercerita tentang kehidupan asmaranya dengan seorang laki-laki juga.

Akhir-akhir ini Aoi lebih suka bermain di fandom drama Thailand dibandingkan fandom manga Yaoi, meskipun drama Thailand yang saat ini ditonton Aoi adalah drama mengenai pasangan Gay. Walaupun bukan berasal dari

Jepang, Aoi menganggap bahwa drama Thailand yang dia tonton juga bisa dikategorikan sebagai drama BL. Sebenarnya Aoi mengenal drama BL jauh sebelum dia mengenal drama Thailant. Pada tahun 2012 Aoi mengenal sebuah serial drama BL dari Jepang Berjudul Takumi-kun The Series. Hanya saja bagi

Aoi, Takumi-kun adalah serial drama yang aneh. Mungkin karena pertama kali

Aoi menonton drama bergenre BL. Aoi mengatakan Takumi-kun memiliki karakter BL yang cukup stereotype 22 . Mungkin jika masih diangkat menjadi anime saja tidak terlalu parah, tapi jika diangkat menjadi sebuah live action dengan karakter manusia asli ternyata menjadi sesuatu yang aneh.

“Mungkin karena kakak emang enggak suka uke yang kelewat menye kali ya. Si Takumi di Takumi-kun itu kan menye- menye gimana gitu. Karakter menye kaya gitu aja kakak enggak mau nonton animenya, lah ini malah dibikin drama live actionnya. Kakak ngerasa Takumi-kun itu enggak realis banget jadinya.”

22 Dalam fandom BL terdapat sebuah karakter stereotype dimana karakter uke selalu memiliki tubuh mungil seperti perempuan, memiliki sifat lugu atau polos dan sangat submisif. Sedangkan untuk karakter seme memiliki tubuh yang sangat macho dan tinggi, dan biasanya memiliki sifat yang agresif dan sangat dominan. Karakter yang stereotype ini sudah tidak banyak yang menyukainya.

Universitas Sumatera Utara

Selain Takumi-ku the Series yang ternyata tidak bisa Aoi sukai. Aoi juga banyak mengenal drama BL lain yang berasal dari Jepang. Kebanyakan drama ive action BL yang Aoi kenal adalah sebuah film yang diadaptasi dari manga BL antara lain Doushitemo Furetakunai dan Seven Days. Berbeda dengan Takumi- kun, Aoi mengatakan dia menyukai dua film BL tersebut. Selain karena Aoi sudah tamat membaca manga dari kedua film tadi, Aoi menganggap kedua film tersebut cukup bisa membawa nuansa yang realis walaupun diangkat dari manga BL.

Selain drama BL dari Jepang Aoi juga sempat mengena film bertema LGBT buatan anak bangsa berjudul Arisan. Film karya Nia Dinata ini sebenarnya tayang di Bioskop pada tahun 2003, tetapi Aoi baru menontonnya pada tahun 2012. Bagi

Aoi film Arisan sangatlah menarik karena menyajikan sebuah cerita yang realis.

Aoi juga menonton sekuel film tersebut, Arisan 2, pada tahun yang sama.

Untuk drama asal Thailant pertama kali Aoi mengenal sebuah drama berjudul Love of Siam yang pertama kali dia tonton pada tahun 2012. Film Love of Siam adalah sebuah film keluarga yang memiliki banyak fokus cerita, salah satunya adalah cerita mengenai sepasang anak SMA yang bersahabat sejak kecil dan mulai jatuh cinta, pasangan tersebut tentu saja pasangan gay. Aoi menyukai

Love of Siam karena memiliki cerita yang sedih karena pasangan gay dalam film tersebut, Tong dan Mew, tidak bisa bersatu. Aoi mengatakan jika dirinya sangat menyukai cerita sedih atau cerita bergenre angs. Selain karena jalan ceritanya yang Aoi sukai, film Love of Siam juga memiliki cerita yang realis.

Setelah mengenal Love of Siam Aoi tidak memiliki ketertarikan untuk menonton drama Thailand lainnya karena dirinya masih menyukai manga dan

Universitas Sumatera Utara terkadang anime BL. Ketertarikan Aoi pada drama BL kembali muncul sejak

Pertengahan tahun 2017 ini tepatnya pada bulan Juli. Awal ketertarikan Aoi dengan drama asal Thailand tersebut karena seorang teman di Facebook Aoi memposting sebuah screen shoot dari drama Thailand yang dia tonton di

Facebook. Karena penasaran Aoi menanyakan screen shoot tersebut. Si teman mengatakan jika itu adalah sebuah drama BL dari Thailand berjudul 2Moons.

Berhubung karakter di 2Moons memiliki perawakan dan sifat yang Aoi suka, dia pun menanyakan diamana dia bisa menonton drama tersebut. Aoi diberi sebuah link channel Youtube official dari drama 2Moons. Dari situ Aoi menonton

2Moons yang sudah memiliki subtitle berbahasa Inggris. Selain dari Youtube channel resminya, Aoi juga mendownload drama dari situs bernama KissAsian.

Saat pertama kali menontonnya, Aoi sudah langsung suka terhadap drama

Thailand tersebut. 2Moons sangat berbeda dengan Love of Siam yang benar-benar menampilkan cerita drama sehari-hari yang realis. 2Moons adalah sebuah drama

Thailand yang benar-benar bergenre BL walaupun bukan berasal dari Jepang. Hal ini dikarenakan selain memiliki jalan cerita yang sangat klise ala plot BL, drama ini awalnya diangkat dari sebuah novel yang dikarang oleh seorang wanita yang juga seorang Fujoshi. Hal itulah yang membuat Aoi yakin 2Moons adalah drama

BL. Selain 2Moons Aoi juga mengenal banyak drama BL Thailand lainnya seperti

SOTUS the series, Make It Right, Togather with Me, Love Sick, dan lainnya. Sejak mengenal drma Thailand jugalah Aoi mulai rajin mengikuti akun instagram para aktor-aktor Thailand yang berperan di drama-drama BL yang dia tonton. Sejak itulah sampai sekarang Aoi mengaku menyukai fandom drama Thailand

Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan anime atau mangaYaoi lain. Walaupu dirinya masih membaca babarapa manga Yaoi.

“Sekarang sih kakak sukanya fandom Thailand dek. Lebih nyata aja soalnya mereka kan orang asli. Kakak tuh suka banget ngeliatin instagram aktor-aktor yang main di drama BL Thailand. Mereka ganteng-ganteng, gak kalah sama artis-artis Korea lah. Ditambah lagi mereka bisa dihomoin.”

3.2.3. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari.

Aoi terlahir di lingkungan yang cukup homophobic. Untuk itu dia selalu menyembunyikan identitasnya sebagai Fujoshi. Keluarga Aoi hanya tahu Aoi menyukai anime dan manga biasa. Aoi juga tidak terlalu terbuka mengenai kesukaannya terhadap anime dan manga pada keluarganya. Selain itu Aoi juga orang yang sangat menjunjung tinggi privasi. Aoi memenci orang kelewat kepo.

Baginya orang kepo adalah sebuah gangguan terbesar dalam hidupnya. Sebagai seorang pengajar di salah satu perguruan tinggi membuat Aoi semakin menutup kehidupan pribadinya agar tidak ada yang mengetahui hobinya sebagai seorang

Fujoshi, terutama oleh mahasiswa yang diajar olehnya. Di kantornya tidak ada yang tahu Aoi menyukai fiksi homoseksual. Ada juga beberapa teman kantor Aoi yang mengetahui dirinya menyukai Anime, tetapi mereka hanya mengetahui sebatas hal tersebut, tidak pada kesukaan Aoi terhadap BL.

Keluarga Aoi tidak ada yang tahu hobi Aoi yang menyukai Yaoi dan BL.

Satu-satunya anggota keluarga Aoi yang mengetahui Aoi Fujoshi adalah adik laki- lakinya yang juga menyukai anime. Adik Aoi juga tipe orang yang tidak peduli dengan hobi Aoi yang menyukai BL tersebut. Baginya asalkan hobi si kakak tidak mengganggunya dan orang lain, tidak ada hak baginya untuk melarang Aoi

Universitas Sumatera Utara meneruskan hobinya tersebut. Adik Aoi juga mengatakan dirinya sangat kesal jika

Aoi sudah dalam mode fansgirl dan menjadi sangat ribut, tetapi dia hanya menegur Aoi yang ribut dan mengganggu orang lain tanpa menjelek-jelekkan hobinya tersebut. Si adik juga tidak punya niat untuk memberitahu orangtua mereka mengenai hobi kakaknya walaupun si adik menganggap hobi Aoi bukanlah hal yang posotif.

Untuk membatasi kehidupannya di lingkungan kantor, kampus dan keluarga dan kehidupannya sebagai seorang Fujoshi, Aoi memiliki dua akun facebook yang memiliki kegunaan yang berebepa pula, akun tersebut dia beri nama akun Riajuu untuk kegiatan kantor dan sedangkan untuk urusan hobi dia sebut sebagai akun Wibu. Daftar pertemanan di kedua akun tersebut juga berlainan karena Aoi benar-benar ingin memisahkan kedua hal tersebut. Hanya adik laki-lakinya yang berteman dengan dua akun milik Aoi sekaligus. Ini dikarenakan adik Aoi adalah orang yang harus dia temui di dunia nyata sekaligus sebagai orang yang sama-sama menyukai anime.

Aoi mengaku BL adalah sebuah media hiburan yang dapat menenangkannya saat dirinya stress mendapatkan tekanan dari kantor. Dulu saat dirinya masih menjadi mahasiswa S2, dia kuliah sambil bekerja. Terkadang tekanan yang Aoi dapatkan sangatlah melelahkan. Aoi sedikit curhat bagaimana dirinya harus mengerjakan kerjaan kantor dan di satu sisi harus belajar untuk ujian yang diadakan kampus terkadang membuatnya frustasi. Biasanya jika keadaan seperti ini Aoi akan lari ke BL untuk menenangkan diri.

“Bayangin aja lah dek, di kantor dituntuk ngerjain ini itu tapi kakak harus belajar juga untuk ujian. Siapa juga yang enggak

Universitas Sumatera Utara suntuk dek. Kalo kakak suntung banget biasanya kakak buka laptop nonton drama homo Thailant. Ngeiatim cogan-cogan23 Thailand itu bisalah bikin pikiran tenang dikit. Abis itu kakak seringnya emang ketiduran. Tapi biasanya abis itu ada semangat lagi.”

3.2.4. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual

Saat saya menanyakan hal tersebut, Aoi langsung membalas “ah enggak bener itu.” sambil sedikit tertawa. Aoi mengatakan dulu salah satu teman fujoshinya di Plurk pernah menanyakan pendapat seorang psikolog mengenai hobi dia yang menyukai fiksi Homoseksual yang erotis. Sang psikolog mengatakan jika hal itu tidaklah salah hanya saja si psikolog memperingati teman Aoi tersebut karena bisa-bisa dirinya berubah haluan menjadi lesbian. Saat itu semua teman- teman Aoi di Purk tidak ada yang setuju. Bagi mereka agak mustahil untuk seorang Fujoshi yang sukanya melihat laki-laki ikemen bisa menyukai perempuan.

Aoi mengatakan dirinya tidak menutup kemungkinan ada Fujoshi yang lesbian, tetapi Fujoshi yang lesbian tersebut bukan menjadi lesbian karena BL. Lebih tepat jika dikatakan mereka dari awal memang menyukai sesame jenis baru menjadi

Fujoshi. Aoi juga mengaku tidak ada hubungannya antara menyukai BL dan orientasi seseorang.

“Coba adek bayangin aja deh dek. Kakak ini hobinya ngeliat cowok-cowok ganteng. Kadang kakak juga berkya-kya ngeliat cowok-cowok ganteng dimanapun. Apa kakak bisa tiba-tiba suka sama cewek?”

Aoi menambahkan jika dia memiliki banyak kenalan Fujoshi yang sudah tunangan bahkan menikah dengan laki-laki. Walaupun para Fujoshi yang sudah

23 Singkatan dari ‘cowok ganteng’

Universitas Sumatera Utara menikah ini masih tetap menyukai Yaoi ataupun BL. Bagi Aoi tidak ada masalah untuk seorang wanita yang sudah berkeluarga tetapi masih menyukai BL.

Menyukai BL adalah sebuah hobi, sama seperti seorang ibu rumah tangga yang memiliki hobi berbelanja.

3.2.5. Fujoshi dan Paham LGBT

Aoi mengatakan dirinya adalah pihak yang netral dalam memandang isu

LGBT. Bagi Aoi semua manusia memiliki privasi yang tidak boleh diganggu atau dicampuri oleh orang lain. Untuk itu jika ada orang yang menyukai sesame jenis bukan urusan dia atau urusan orang lain. Mereka punya hak untuk mencintai siapapun tanpa ada campur tangan orang lain. Jika orang-orang bilang kaum

LGBT adalah dosa, maka dosa mereka bukanlah urusan orang lain. Untuk itu Aoi sangat membenci orang-orang Homophobic yang sediki-sedikit bereaksi berlebihan terhadap isu LGBT.

“Itu urusan selangkangan orang dek. Suka-suka merekalah mau gimana. Kecuali udah nganggu orang baru itu enggak boleh. Kalo kata orang LGBT itu dosa, yaudah biarin aja kali mereka berdosa sendirian. Kan mereka pada enggak ngajak-ngajak orang lain. Kita itu harusnya hormat juga sama hak mereka bukannya ribut-ribut enggak jelas. Kalo kata orang mereka meresahkah, kakak kira lebih meresahkan orang yang kepo banget sama urusan selangkangan orang.”

3.3. Hana.

Hana (bukan nama asli) adalah seorang mahasiswa semester 8 yang berkuliah di salah satu PTN di kota Medan. Hana adalah seorang Fujoshi yang saya temui pada komunitas cosplay Medan pada tahun 2013. Sejak saat itu kamipun menjadi teman dekat. Alasan saya memilih Hana menjadi informan

Universitas Sumatera Utara karena dia adalah salah satu orang yang mendorong saya untuk menulis kripsi mengenai Fujoshi. Walaupun begitu Hana tidak mau menjadi informan saya. Dia mengatakan dia akan menbantu saya mencari informan asalkan bukan dia. Tetapi semakin saya tunggu dia tidak juga merekomendasikan saya barang satu nama pun. Akhirnya saya membujuknya untuk menjadi informan saya. Awalnya Hana menolak mentah-mentah permintaan saya. Dia mengatakan jika keluarganya sangat Homophobic, jika sampai ada yang tahu dia menyukai fiksi homoseksual bisa-bisa dirinya dibantai satu keluarga. Mendengar hal tersebut saya mulai menyerah, karena ini menyangkut hubungan dengan keluarga. Saya juga sedikit banyak mengerti perasaan Hana yang memiliki rahasia yang dipandang sebagai hal yang buruk bagi keluarganya.

Hana akhirnya mau menjadi Informan saya setelah saya curhat dengannya melalui Line mengenai progress skripsi saya yang tidak ada kemajuan berarti karena susah menghubungi informan. Dalam curhatan saya dengan Hana saya mengatakan menargetkan empat orang informan tetapi hanya dua orang saja yang bisa saya wawancarai untuk saat ini, sedangkan dua orang lagi memiliki kesibukan yang tidak bisa diganggu. Salah satu dari mereka malah sedang PKL di luar kota. Dalam curhatan itu saya juga bercanda mengatakan jika saya menyesal menuruti nasehatnya untuk mengambil judul skripsi tentang Fujoshi. Walaupun penyesalan saya hanya bercanda, sepertinya Hana sedikit merasa bersalah. Satu minggu setelah curhatan tersebut, pada tanggal 1 Agustus, Hana menawarkan diri menjadi informan saya dengan syarat identitasnya harus disamarkan. Bahkan nama Perguruan Tinggi tempat dia kuliahpun tidak boleh dituliskan. Saya menyanggupinya karena sudak sedikit frustasi mencari Informan. Sebenarnya

Universitas Sumatera Utara saya sangat bersyukur saat itu, saat saya sedang mengalami masalah karena informan yang tidak bisa diwawancarai, tiba -tiba ada yang menawarkan diri dengan syarat yang tidak terlalu berat. Keesokan harinya, pada tanggal 2 Agustus saya dan Hana melakukan pertemuan untuk memulai wawancara. Kami melakukan wawancara di sebuah rumah makan di Jalan Djamin Ginting jam 17.00 wib. Karena tidak mau membuat informan menunggu, saya memutuskan pergi ke rumah makan tempat janjian 30 menit lebih awal. Saat saya datang, suasana rumah makan sangat sepi. Di lantai dua tempat saya memilih meja hanya ada dua meja yang terisi, meja yang saya pilih dan satu lagi meja yang dipakai oleh dua orang abang-abang. Posisi meja kami juga sangat berjauhan, cukup jauh sehingga saya tidak bisa mendengar percakapan kedua pengunjung tersebut. Hal ini membuat saya sedikit senang, dengan begitu Hana tidak akan merasa segan untuk menjawab pertanyaan saya nantinya. Hana juga tidap perlu malu menceritakan kehidupannya sebagai Fujoshi karena percakapan kami dalam volume wajar tidak akan didengar orang lain. Sembari menunggu Hana yang akan datang 30 menit lagi saya mengisi waktu sambil menonton anime yang baru saya download dari

Laptop yang saya bawa. Ketika waktu menunjukkan pukul 16.55, Hana mengirim saya pesan lewat aplikasi Line, mengatakan mungkin dia akan terlambat. Saya tidak terlalu memaksanya juga untuk cepat-cepat datang. Toh saya tinggal dekat dari sini, sehingga pulang malam tidak masalah. Ditambah lagi saya saat itu sedang tidak solat. Jam 17.09 Hana sampai di lokasi wawancara kami. Dia meminta maaf karena terlambat dan mulai duduk di meja. Hana sempat memuji pilihan meja saya yang lesehan dibandingkan meja dengan kursi yang ada di lantai dasar rumah makan. Dia mengaku lebih santai jika duduk di meja lesehan

Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan kursi. Sebelum memulai wawancara Hana sempat penasaran dengan anime yang saya tonton di Laptop. Saya menunjukkan layar laptop saya pada Hana yang sedang menampilkan anime Katsugeki Touken Ranbu yang sedang tayang musim ini. Hana tampak kegirangan melihatnya, dia mengatakan bahwa dia juga menonton anime tersebut. Dia bercerita bahwa anime Katsugeki

Touken Ranbu adalah anime yang sangat disukai oleh para Fujoshi karena semua tokoh dalam anime tersebut adalah laki-laki.

3.3.1. Latar Belakang Keluarga Hana.

Hana adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Dia memiliki seorang kakak laki-laki yang sudah bekerja di luar kota. Saat ini Hana tinggal sendiri di kost karena orangtuanya tinggal di luar kota. Walaupun dirinya bestatus sebagai perantau, Hana sudah tinggal di Medan sejak tahun 2009, sejak dirinya duduk di kelas tiga SMP. Sebelum menjadi mahasiswa Hana dan keluarganya tinggal bersama di rumah kerabatnya di daerah Pancing. Hana berasal dari keluarga muslim Moderat tetapi Hana sempat bersekolah di salah satu sekolah agama di

Kota Medan. Walaupun tamatan SMA agama, Hana tidak merasa dirinya sangat religius. Hana juga mengaku walaupun keluarganya adalah keluarga Islam

Moderat, keluarganya juga Homophobic.

Hana dibesarkan di keluarga yang cukup demokratis. Hana mengatakan keluarganya tidak pernah memaksa dirinya menggunakan jilbab walaupun dirinya tamatan sekolah Agama. Alasan Hana menggunakan jilbab juga sebenarnya untuk menghormati alamaternya saja, itupun hanya untuk kegiatan kampus ataupun untuk kegiatan agama. Untuk sehari-hari atau untuk pergi bermain bersama

Universitas Sumatera Utara teman-temannya, Hana tidak pernah mengenakan jilbab. Selain itu di keluarganya

Hana tidak pernah dipaksa untuk setuju dengan pendapat orangtuanya.

Hana mengaku menyukai anime dan manga sejak SD. Sejak kecil Hana sudah menonton anime yang tayang di stasiun TV Indonesia seperti Doraemon,

Chrayon Shin-Chan, Naruto, dan lainnya. Orangtua Hana juga sering membelikannya manga jika Hana mendapatkan nilai yang bagus di Sekolah.

Setelah duduk di bangku SMP Hana mulai berteman dengan teman-teman yang sama-sama menyukai anime juga. Walaupun saat ini Orangtuanya tidak akan mau memberikan Hana komik lagi, Hana masih membelinya sendiri dengan uang saku atau mencari yang gratis di internet.

3.3.2. Awal Mula Menjadi Fujoshi.

Hana mengaku mengenal BL sejak lama. Kira-kira sejak tahun 2008. Saat itu dia masih duduk di bangku kelas dua SMP. Hana yang sedah sejak kecil menyukai anime dan manga mengatakan pertama kali mengetahui hal tersebut dari teman-temannya yang juga menyukai anime. Saat itu Hana dan teman- temannya mendiskusikan beberapa anime dan manga, salah satu manga yang mereka bahas adalah manga Princess-Princess yang dianggap salah satu teman

Hana sebagai manga BL. Selanjutnya teman Hana tadi menjelaskan bahwa BL adalah salah satu genre anime atau manga yang bercerita tentang hubungan romantis antara laki-laki dengan laki-laki. Pertama mendengarnya tentu saja Hana merasa aneh. Apa ada yang suka genre manga seperti itu. Bagi Hana saat itu

Universitas Sumatera Utara segala hal yang berhubungan dengan homoseksual adalah hal yang sangat menjijikkan dan sangat tidak bermoral, termasuk Yaoi dan BL.

“Udah aku bilang kan sebelumnya, Keluargaku itu Homophobic parah. Enggak religious juga sih. Awalnya sih aku jijik juga sama BL. Ya, kok bisa ada yang suka BL?”

Sejak mengenal Bl pada tahun 2008 Hana tidak terlalu mempedulikannya.

Walaupun baginya BL itu menjijikkan dan tidak bermoral, bagi Hana selagi dia tidak membacanya tidak ada masalah. Hana tetap menyukai anime dan manga.

Anime dan manga kesukaan Hana saat itu adalah Naruto dan Bleach yang tayang di Stasiun TV lokal Indonesia. Manganya juga sudah diterbitkan oleh penerbit

Indonesia. Kesukaan Hana dengan anime dan manga diatas memang menjauhkan

Hana dengan hal-hal yang berhubungan dengan BL. Selain karena memang tidak ada orang yang menyukai BL disekitar Hana, dia juga tidak bebas mengakses internet untuk mengetahui BL secara lebih luas. Hana mengaku walaupun sudah kelas dua SMP dirinya tidak memiliki akun Facebook ataupun beberapa akun sosial media lainnya. Satu-satunya alasan dia menggunakan internet hanya untuk mencari tugas sekolah atau membaca manga online. Berhubung kata BL masih asing bagi Hana, dia tidak pernah kepikiran untuk mengetahuinya lebih dalam.

Tetapi pada tahun 2009, saat orang tua Hana pindah ke Medan, Hana mengenal seseorang yang menyukai BL. Orang tersebut adalah sepupu Hana sendiri. Sepupu Hana yang juga sama-sama menyukai anime dan manga mengenalkan Hana pada sebuah situs fanfiction.net. Awalnya Hana tidak terlalu penasaran, berhubung dirinya juga tidak bisa leluasa mengakses internet. Tetapi berhubung si sepupu selalu terlihat keasikan membaca cerita dari situs

Universitas Sumatera Utara fanfiction.net yang dia akses melalui handhone-nya sedikit banyak membuat Hana jadi penasaran. Hana lalu meminta sepupunya untuk mengizinkannya membaca salah satu cerita yang sedang dia baca. Saat itu Hana baru sadar kalau cerita yang sepupunya baca adalah sebuah fanfiction BL dengan karakter Sasuke dan Naruto dari anime dan manga Naruto. Hana tentu saja merasa aneh dengan bacaan sepupunya tersebut. Hana bahkan sempat menceramahi si sepupu dengan mengatakan jika apa yang dia baca tidaklah baik dan bertentangan dengan moral, tetapi sepupunya hanya tertawa saja. Sejak mengenal kembali BL, Hana mulai merasakan ada ketertarikan untuk mengetahui BL lebih dalam. Saat itu dua baru saja memiliki akun Facebook dan orang tuanya baru saja membeli sebuah computer sekaligus sebuah modem. Hal ini membuat Hana memiliki peluang yang lebih besar untuk mengakses internet. Dari rasa penasarannya inilah yang membuat Hana rajin mencari informasi mengenai BL. Hana juga tahu bahwa ada sebuah grub pecinta BL di Facebook, dari situlah Hana mengetahui Fujoshi.

Tetapi walaupun sering berkunjung ke grub tersebut, Hana masih tidak mau mengaku sebagai Fujoshi. Baginya BL tetap saja hal yang menjijikkan dan seharusnya dijauhi. Tetapi semakin dia menolak, rasa pensarannya semakin besar.

“waktu itu bener-bener perang batin deh, mi. di satu sisi aku jijik tapi di sisi lain aku penasaran. Aku bahkan sampe enggak mau ketemu sama sepupu aku itu, takut ketularan Fujo. Padahal sejak aku baca fanfic di hp dia dia enggak pernah maksa aku jadi fujo. Mungkin itu yang sering dibilang fujo denial kali ya? Padahal udah jelas fujo tapi enggak mau ngaku fujo.”

Hana kemudia menjelaskan bahwa alasan utama dia tertarik dengan BL adalah karena hormon remaja yang sedang mencari jati diri. Hana yang berasal dari suku yang berbeda dari teman-temannya di kampung halamannya, sejak kecil

Universitas Sumatera Utara sering dicap berbeda oleh teman-teman sekitarnya membuatnya selalu berusaha untuk menjadi berbeda dari yang lain. Termasuk ketika dia menyukai anime dan manga yang saat itu tidak terlalu disukai teman-temannya. Setelah lelah melawan diri sendiri, akhirnya Hana pun mulai menyerah dengar dirinya dan mulai jujur bahwa dirinya memang Fujoshi. Pengakuan Hana saat menjadi Fujoshi bahkan dia proklamasikan pada akun Facebook miliknya sebagai tanda penemuan jati diri.

Hana mengumumkan jika dia resmi menjadi seorang Fujoshi pada tanggal 14 Mei tahun 2010 jam 09.56.

“Izmi boleh ketawa lah. Aku aja geli kalau inget kenapa harus diresmikan segala. Kaya wisuda aja. Tapi rasanya kalau enggak diresmikan enggak afdol aja rasanya. ”

Setelah menjadi Fujoshi, Hana mulai lebih berani untuk berinteraksi dengan Fujoshi-Fujoshi lain baik melalui internet maupun melalui dunia nyata.

Dan berkat bantuan sepupunya tersebut Hana mulai masuk fandom. Fandom pertama yang Hana masuki adalah Fandom Naruto. Dalam fandom Naruto, Hana memiliki banyak kapal, salah satunya adalah pairing SasuNaru. Hana mengatakan bahwa SasuNaru diperkenalkan oleh sepupunya yang Fujoshi. Sejak mengenal

Fandom dan pairing atau kapal, Hana mulai sering mengakses Internet untuk memuaskan hasratnya akan asupan BL. Karena saat itu Hana belum dibelikan handphone oleh orang tuanya dan komputer di rumah Hana adalah komputer bersama, Hana mulai rajin pergi ke warnet untuk mencari fanart maupun fanfiction mengenai Fandom yang dia sukai.

Ketika baru masuk SMA, Hana dibelikan HP oleh orang tuanya. Hal ini dimanfaatkan Hana untuk semakin sering mengakses hal-hal yang berhubungan

Universitas Sumatera Utara dengan fandom dan BL. Di tahun itu juga salah seorang teman Fujoshi Hana di dunia maya mengundang Hana ke sebuah grup Facebook khusus Fujoshi dan

Fudanshi24. Dari grup itu Hana semakin banyak mengenai para Fujoshi yang berasal dari berbagai kota di Indonesia. Anggota grup tersebut ada yang berasal dari Sumatera Barat, Jawa, bahkan ada yang berasal dari Sulawesi. Dari grub itulah Hana mulai tahu perbedaan BL dan Yaoi. Hana menjelaskan bahwa BL adalah sebuah genre fiksi yang berasal dari Jepang yang menceritakan mengenai kisah romantis antara laki-laki dan laki-laki. Sedangkan Yaoi adalah genre fiksi yang juga berasal dari Jepang, hanya saja Yaoi lebih menekankan pada hubungan erotis yang terkadang tidak ada perasaan cinta dari para tokohnya. Yaoi dapat dikatakan versi dewasa dari fiksi BL. Hana juga menambahkan saat pertama kali dia menjadi Fujoshi dia tidak berani membaca manga ataupun doujin bergenre

Yaoi. Baginya Yaoi masihlah sesuai yang terlalu menjijikkan. Ditambah lagi umurnya saat itu belum 18 tahun. Walaupun mengaku belum cukup umur untuk membaca Yaoi. Hana mengaku pernah melihat sebuah doujin Yaoi yang sangat erotis. Walaupun sempat melihatnya tanpa membacanya sampai selesai, Hana tidak mau lagi melihatnya. Alasan utamanya adalah karena dia belum cukup umur.

Saat itu Hana masih berusia 15-16 tahun dan masih duduk di kelas 1 SMA.

Walaupun Hana sangat penasaran dengan genre Yaoi, dia masih menahan diri, setidaknya sampai usianya 17 tahun.

Selain menemukan perbedaan antara Yaoi dan BL, Hana juga mendapatkan banyak informasi mengenai anime, manga bahkan film-film bertema gay yang juga disukai oleh para Fujoshi. Manga BL pertama yang dibaca

24 Sebutan untuk laki-laki yang menyukai BL dan Yaoi.

Universitas Sumatera Utara Hana berjudul seven days, sebuah karya duet antara Takarai Rihito dan Vinoi

Tachibana. Manga Seven Days adalah manga Bl yang tidak memiliki unsur erotis sama sekali selain adegan ciuman.

Selain mengenal banyak anime BL dan Yaoi, Hana banyak masuk ke dalam fandom yang diikuti oleh anggota grup tersebut. Beberapa fandom yang

Hana ikuti adalah fandom Hetalia, Vocaloid dan lainnya. Hana mengaku sejak mengenal BL dan menyukainya sangat susah baginya untuk tidak menjodohkan karakter laki-laki di sebuah anime atau manga dengan karakter laki-laki lain.

Tidak hanya dalam fandom anime dan manga saja, Hana yang memang sejak dulu menyukai film Holywood juga mengikuti fandom dari film-film yang disukainya.

Salah satu film yang dia ikuti fandom-nya adalah Harry Potter.

Saat kuliah Hana mendapatkan laptop pribadi yang membuatnya dapat mengakses internet jauh lebih baik dibandingkan handphone. Selain itu masa itu adalah masa dimana Hana mulai hidup sendiri. Hana mengatakan kepindahan dia dan keluarganya ke Medan dikarenakan ibunya yang melanjutkan kuliah. Ketika

Hana diterima di salah satu perguruan tinggi di Medan, ibunya baru saja menyelesaikan masa studinya dan kembali ke kota asal mereka. Karena rumah yang mereka tinggali memiliki jarak yang cukup jauh dari kampus tempat Hana kuliah, dia meminta orang tuanya untuk menyewa kamar kost yang berada di dekat kampus. Hana lalu dimasukkan ke sebuah kost-kosan khusus putri yang memiliki akses internet 24 jam. Sejak memiliki laptop sendiri Hana mulai meninggalkan doujin maupun fanfiction dari fandom-fandom anime mainstream yang bukan BL dan beralih untuk membaca manga dan anime BL maupun Yaoi saja. Walaupun dirinya masih menunton anime biasa yang keluar tiap musim di

Universitas Sumatera Utara jepang, Hana tidak terlalu berhasrat untuk mencari doujin ataupun fanficnya.

Tetapi Hana masih tetap menjodohkan para karakter laki-lakinya.

Hana mengaku sejak memiliki laptop dirinya tidak pernah lagi membatasi diri mengenai genre bacaan BL. Selain karena usianya sudah legal untuk menikmati konten pornografi, Hana juga mulai merasa tidak puas jika hanya menikmati manga BL tanpa ada unsur erotisnya lagi. Berbeda ketika dirinya masih SMA dulu. Hana mengaku kebiasaannya yang mulai suka membaca fiksi erotis, baik manga ataupun fanfic, mungkin dimulai sejak dia kelas tiga SMA.

Hana mengaku manga Yaoi menjadi obat penghilang stress baginya sejak kejadian itu. Hana akan membaca manga Yaoi yang cukup erotis jika dia mulai kelelahan karena beban pikiran atau ketika stress.

“Aku tahu sih baca hal-hal porno sebenarnya enggak baik untuk otak. Aku pernah baca artikel yang bilang kalau orang yang kecanduan porno lebih buruk daripada yang kecanduan narkoba.”

Walaupun Hana menjadikan manga Yaoi sebagai penghilang stress baginya, Hana tidak mau dianggap kecanduan. Hana mengaku bisa meninggalkan

Yaoi selama satu minggu jika dia tidak punya beban pikiran.

“Kalau kecanduan itu kan yang satu hari aja enggak bisa lepas dari porno. Lah aku emang baca porno, aku enggak nyangkal kalau Yaoi itu porno loh, tapi kalau aku lagi happy aku bisa aja enggak baca yaoi satu minggu. Tapi cuma satu minggu ya, biasanya lewat dari satu minggu ada aja hal-hal yang bikin aku balik pingin baca yaoi lagi. Biasanya sih dari anime yang aku tonton. Kalau seiyuu di anime itu seiyuu yang main di BLCD yang aku suka denger biasanya aku jadi pingin baca manga dari BLCD itu. Abis itu kangen baca manga yang lain.”

Universitas Sumatera Utara Hana pertama kali mengenal BLCD dari grub Fujoshi facebook yang dia ikuti. BLCD pertama yang dia kenal adalah sebuah adaptasi dari manga favoritnya, Seven Days. Hana awalnya tidak terlalu mengerti apa itu drama CD.

Dia tertarik pada drama CD seven days karena seiyuu favoritnya, Fukuyama Jun berperan menjadi karakter utama. Karena penasaran Hana mendownloadnya dari sebuah situs forum online bernama AarinFantasy. Saat pertama kali mendengarnya Hana baru mengerti kalau Drama CD hanyalah sebuah drama suara tanpa ada efek visual sama sekali. Tetapi Hana tetap menikmatinya karena dia dapat mendengar suara seiyuu favorinya. BLCD Seven Days adalah sebuah

Drama CD bergenre BL yang tidak ada adegan seksualnya sama sekali. Walaupun begitu Hana masih menyukainya, alasannya adalah karena jalan cerita yang disajikan benar-benar manis, selain itu Hana sudah menamatkan manga Seven

Days sehingga dia sudah tahu kualitas dari BLCD-nya.

BLCD bergenre Yaoi pertama yang Hana dengar berjudul Koto no Ha no

Hana. Seiyuu yang berperan dalam Drama CD tersebut juga seiyuu favorit Hana,

Kamiya Hiroshi dan Ono Daisuke. Karena baru pertama kali mendengar sebuah adegan yang cukup erotis Hana mengaku dia sangat kaget. Berhubung dirinya selama ini menikmati Yaoi hanya dari sebuah gambar yang tidak memiliki suara.

Walaupun begitu Hana sedikit-sedikit mulai menikmatinya.

Sejak mengenal BLCD Hana mulai suka mengoleksi BLCD yang dapat dia download di forum AarinFantasy. Walaupun dirinya sangat menyukai BLCD,

Hana tidak sembarangan dalam memilih BLCD yang akan dia dengar. Tidak semua seiyuu yang bisa memerankan karakter uke yang sesuai dengan selera Hana.

BLCD yang Hana downlad biasanya BLCD yang peran uke-nya dipernakan oleh

Universitas Sumatera Utara seiyuu-seiyuu yang sudah Hana anggap memiliki suara yang sexy dan manis.

Hana mengaku memiliki daftar seiyuu-seiyuu yang menurutnya cocok menjadi karakter uke dan yang tidak cocok menjadi karakter uke. Bagi Hana seiyuu merupakan hal vital dalam industry Anime di Jepang. Hana juga tipe fans anime yang akan menonton anime jika seiyuu yang dia idolakan berperan di dalamnya

Untuk anime BL, Hana pertama kali mengenal satu anime berjudul Junjou

Romantica. Anime tersebut diberikan oleh sepupunya yang mengenalkannya dengan situs fanfiction. Bagi Hana anime Yaoi hampir sama dengan BLCD, perbedaannnya adalah anime memiliki visual berupa gambar animasi. Walaupun bergenre Yaoi ataupun BL, banyak anime, terutama anime yang tayang di stasiun

TV tidak menampilkan adegan seksual baik implisit maupun explisit. Anime bergenre yaoi atau BL memang tidak banyak dibandingkan anime-anime bergenre umum lainnya. Hana bercerita sejak tahun 2010, tahun diamana dia menjadi

Fujoshi, sampai saat ini anime yang berupa serial TV bergenre Yaoi bisa dihitung jari.

Selain Junjou Romantica Hana menonton cukup banyak anime bergenre

BL dan Yaoi. Hana cukup aktif dalam mengikuti anime yang tayang setiap musim.

Hal ini membuatnya mengetahui anime-anime BL yang akan tayang selanjutnya.

Jika dia menyukai anime tersebut Hana pasti akan mengunduhnya. Sampai saat ini

Hana sudah menonton beberapa anime antara lain, Junjou Romantica, Sekaiichi

Hatsukoi, Love Stage, No. 6, Super Lovers, dan yang sedang tayang ketika wawancara ini berlangsung, Hitorijime my Hero. Selain anime bergenre Yaoi maupun BL, Hana juga suka menonton anime-anime umum yang tidak bergenre

BL. Berhubung anime genre Yaoi atau BL tidak keluar tiap musim, anime-anime

Universitas Sumatera Utara umum yang memiliki banyak karakter laki-laki biasanya menjadi kesukaan para

Fujoshi.

Hana menyukai hampir seluruh genre Yaoi, baik softcore ataupun hardcore, hanya saja ada beberapa genre BL maupun Yaoi yang paling dia sukai, yaitu cerita mengenai kehidupan Yakuza atau pekerja kantoran (Salary man).

Hana menyukai kedua cerita tersebut karena memiliki setting cerita orang dewasa sehingga dia tidak merasa bersalah jika ada adegan seksual yang cukup hardcore.

Hana juga memiliki genre ceita yang paling tidak mau dia baca, yaitu genre cerita yang melibatkan anak laki-laki dibawah umur. Bagi Hana genre itu adalah sebuah bentuk kekerasan terhadap anak walaupun hanya sebuah fiksi yang tidak melibatkan anak-anak asli.

Hana menyukai manly gay couple atau pasangan gay yang keduanya terlihat laki-laki. Untuk karakter seme Hana menyukai yang manly, berwajah tampan dan memiliki badan yang terlatih. Sedangkan untuk karakter uke Hana menyukai karaketer uke yang berwajah cantik dan memiliki badan androgyny tetapi harus terlihat maskulin pada karakter tersebut. Hana menyukai karakter

Androgyny karena baginya konsep peleburan antara maskulin dan feminine itu menghasilkan karakter yang cantik dan indah. Hana menyukai karakter uke yang terlihat feminine tapi secara bersamaan terlihat maskulin. Tapi Hana tidak menyukai karakter uke yang kelewat girlly atau terlalu feminine.

“Yaoi itu harus laki-laki sama laki-laki, bukan laki-laki sama trap25kaya Boku no Pico atau Okane ga Nai. Itu namanya bukan Yaoi, tapi berbatang. Aku yakin yang suka Boku no

25 Istilah dalam dunia otaku untuk menunjukkan karakter yang sangat feminine, manis, dan cute seperti perempuan tapi sebenarnya laki-laki.

Universitas Sumatera Utara Pico atau Okane ga Nai kebanyakan cowok dari pada cewek. By the way, yang bikin Okane ga Nai itu aja cowok”

3.3.3. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Harinya

Hana berasal dari keluarga yang Homophobic. Hal in membuat dirinya merahasiakan hobi Fujoshinya pada kaluarganya. Keluarga Hana hanya tahu sebatas kesukaan Hana terhadap anime dan manga. Hal itu hanya dipandang sebagai sesuatu hal yang biasa bagi mereka. Untuk hobi Fujoshinya, Hana benar- benar menutupnya. Hana selalu mengunci layar Handphone miliknya yang memiliki konten BL didalamnya. Hanya juga memberi password di laptop miliknya agar tidak sembarangan dibuka oleh orang lain. Bagi Hana laptop miliknya adalah barang yang fital karena semua koleksi BL yang dimilikinya ada di dalam laptop tersebut, jika sampai laptop itu dibuka orang yang bukan Fujoshi, terlebih lagi seorang homophobic, maka akan menjadi mimpi buruk bagi Hana.

Apalagi jika yang membukanya adalah keluarga atau teman-teman kuliah Hana.

Untuk mengamankan identitasnya sebagai Fujoshi tetapi tetap membuat

Hana bebas mengekspresikan hobinya, Hana memiliki dua akun Facebook. Satu akun adalah akun untuk kehidupan sosialnya dengan keluarga dan teman-teman kuliah, dan satu lagi akun untuk kehidupannya sebagai seorang anime dan manga

Lover dan juga seorang Fujoshi. Sejauh ini Hana tidak memiliki kendala dalam menggunakan kedua akut tersebut. Dia mengaku tidak bisa aktif sekaligus di dua akut tersebut, tapi setidaknya teman-teman kampus dan keluarganya tidak tahu dia menyukai BL dan Yaoi.

Universitas Sumatera Utara Pengaruh Hobi Fujoshi Hana yang paling berpengaruh dengan kehidupannya adalah perubahan pandangan terhadap sosok laki-laki, baik laki-laki asli maupun laki-laki tokoh fiksi di anime. Hana mengaku sejak mengenal BL dia memiliki hobi menjodohkan setiap laki-laki dalam anime yang dia tonton atau manga yang dia baca. Ternyata kebiasaan itu lama-lama berdampak juga ke kehidupan nyatanya. Bagi Hana melihat dua orang laki-laki sedang jalan berdua atau melihat mereka melakukan kontak fisik bisa menjadi bahan delusi baginya.

Walaupun sering berfantasi mengenai laki-laki nyata, Hana lebih suka berfantasi dengan tokoh dua dimensi atau tokoh fiksi dari anime dan manga. Bagi Hana tokoh dua dimensi lebih indah dibandingkan tokoh tiga dimensi. Sebagai orang yang menyukai anime dan manga, Hana memiliki seorang Hasbando, istilah yang digunakan para otaku untuk menyebut karakter laki-laki yang mereka sukai. Dan bagi Hana Hasbando pasti harus dijodohkan ke karakter laki-laki lainnya. Saat ini

Hasbando Hana adalah Tsukishima Kei dari anime Haikyuu!!. Hana mengatakan saat ini karena hasbando bisa beganti-ganti setiap pergantian musim anime.

Kehidupan sehari-hari Hana memang sudah tidak bisa dipisahkan dari BL dan Yaoi karena baginya Yaoi dan BL adalah hal yang paling ampuh untuk mengatasi stress yang dia alami. Hana mengaku akan mencari manga Yaoi hardcore jika dia sedang stress. Baginya membaca manga Yaoi hardcore bisa membuatnya tenang, hal ini sudah seperti bahan adiktif saja baginya.

3.3.4. Hobi Fujoshi dan Orientasi seksual.

Sebagai seorang yang menyukai cerita bertema homoseksual, tidak jarang

Hana ditanya mengenai orientasi seksualnya, apakah dia manyukai lawan jenis

Universitas Sumatera Utara atau sesame jenis. Pertanyaan-pertanyaan tersebut selalu saja membuat Hana tertawa geli. Bagi Hana dirinya tidak mungkin bisa menyukai perempuan secara seksual kalau apa yang dia lihat setiap hari adalah laki-laki dan laki-laki saling bercinta. Selain itu Hana adalah penganut paham bahwa orientasi seksual adalah hal biologis yang tidak bisa berubah karena pengarus sosial atau budaya, dan sejak memasuki masa puber Hana sudah tahu kalau dia adalah seorang heteroseksual yang menyukai lawan jenisnya. Sama seperti remaja-remaja putri hetero lainnya,

Hana juga mengalami masa jatuh cinta kepada remaja laki-laki dan bermimpi memiliki kekasih yang tampan. Jika sejak kecil dia sudah memiliki ketertarikan secara seksual terhadap laki-laki, tidak akan mungkin orientasi seksualnya bisa berubah hanya karena dia menyukai Yaoi atau BL.

Hana mengaku pada awal masa dia menjadi Fujoshi, dia jatuh cinta dengan teman sekelasnya yang laki-laki dan mereka berdua sempat menjalani hubungan. Hana mengaku dia sangat mencintai pacarnya saat itu. Bagi Hana seorang wanita hetero yang menyukai BL dan Yaoi tidak akan mungkin bisa punya pikiran untuk untuk jatuh cinta pada perempuan. BL dan Yaoi tidak memiliki karakter utama perempuan sehingga tidak ada tempat untuk mereka berfantasi mengenai perempuan melalui manga Yaoi. Hana bahkan meyakini seorang perempuan yang membaca Yaoi akan memiliki fantasi seksual yang gila- gilaan terhadap laki-laki.

3.3.5. Fujoshi dan Paham LGBTQ.

Hana mengaku jika dirinya adalah seorang LGBT supporter. Bagi Hana mendukung hak azazi mereka yang dipinggirkan secara seksual adalah suatu

Universitas Sumatera Utara bentuk kemanusiaan. Hana mengaku dulu dia adalah seorang Homophobic karena terpengaruh oleh keluarganya tapi sejak mengenal BL dan Yaoi, pandangan Hana tentang LGBT mulai berubah dari menentangnya menjadi mulai mendukung mereka. Hana mengatakan sebenarnya Yaoi tidak bisa disamakan dengan LGBT karena memiliki nilai-nilai yang banyak ditentang oleh paham LGBT dan

Feminisme. Dalam Yaoi terdapat cerita yang melegalkan pemerkosaan padahal segala hal mengenai pemerkosaan adalah hal yang ingin kaum LGBT perangi.

Walaupun mengakui perbendaan Yaoi dan paham LGBT Hana tetap mendukungnya tanpa meninggalkan Yaoi. Bagi Hana Yaoi tidak lebih dari preferensi fiksi yang dia sukai.

3.4. Ina

Ina adalah informan keempat yang saya wawancarai. Ina (bukan nama asli) adalah seorang mahasiswa di salah satu universitas negeri di Medan. Saat ini dia berada di tahun keempatnya. Ina adalah informan yang direkomendasikan oleh

Aoi. Walaupun begitu saya dan Ina sudah kenal dan berteman sejak tahun 2012.

Saya melakukan wawancara dengan Ina pada tanggal 18 September 2017, bertepatan dengan acara Hinode, sebuah acara kebudayaan Jepang yang diadakan oleh program D3 bahasa Jepang USU. Saya dan Ina memulai wawancara pada pukul 15.00.

3.4.1. Latar Belakang Ina.

Ina adalah anak tunggal dari seorang ibu orangtua tunggal. Karena ibunya bekerja dan sering meninggalkan Ina seorang diri, Ina tumbuh menjadi sosok yang sangat mandiri. Ina dan Ibunya tinggal di kawasan Sei Sikambing kota Medan. Ina

Universitas Sumatera Utara adalah orang asli Medan karena sejak lahir sudah tinggal di Medan. Ina dan keluarganya termasuk keluarga islam Moderat. Sejak SD sampai SMA Ina tidak pernah mengenakan jilbab kecuali pada kegiatan keagamaan saja. Sejak menjadi

Mahasiswa Ina memutuskan mengenakan jilbab hanya untuk ke kampus saja.

Alasannya untuk mengenakan jilbab adalah untuk menghindari omongan orang lain saja, bukan karena ingin menutup auran.

Ina menyukai anime sejak SD. Anime pertama yang dia sukai adalah anime

Hunter X Hunter yang saat itu sedang tayang di stasiun TV Indonesia. Sedangkan untuk manga, Ina menyukai manga berjudul yang juga diterbitkan di Indonesia. Sejak kecil Ina memang menyukai anime untuk anak laki-laki yang tidak banyak memiliki karakter perempuannya.

3.4.2. Awal Mula Menjadi Fujoshi.

Ina mengaku menyukai BL sejak SD kelas 6, saat itu kira-kira tahun 2008.

Awalnya dari manga berjudul Hikaru no Go. Ina mengatakan sangat menyukai manga Hikaru no Go sampai-sampai memasukkan judul manga tersebut di situs pencari Google. Dan iseng Ina menemukan sebuah fanfiction dari manga tersebut.

Awalnya Ina merasa geli dan aneh, tetapi dirinya tetap membacanya sampai dia mulai menyukai cerita boyxboy tersebut. Berhubung Ina juga menyukai Naruto, dari fanfiction Ina juga mengenal fanfic Naruto dan mulai menyukai pairing

SasuNaru. Dan sejak mengenal SasuNaru Ina mulai masuk fandom.

Doujin pertama kali Ina kenal tidak jauh setelah mengenal fanfic, kira-kira saat dirinya sudah kelas 1 SMP. Ina mengenal doujin secara tidak sengaja. Saat itu dirinya yang cukup sering menggunakan Internet iseng-sieng mencari gambar dari

Universitas Sumatera Utara fandom yang dia sukai dan secara tidak sengaja menemukan sebuab situs yang menyediakan doujin. Doujin pertama yang Ina baca adalah doujin dewasa yang memiliki banyak adegan seksual. Ina mengaku tidak sanggup membacanya berhubung dirinya saat itu masih dibawah umur. Setelah menbaca doujin tersebut

Ina mengaku dirinya sampai demam selama seminggu. Sejak saat itu Ina tidak mau lagi membaca hal-hal yang sangat porno. Tetapi saat ini Ina mengaku sudah tidak masalah membaca hal-hal R-18 karena baginya usianya sudah legal dan secara emosional dia sudah sanggup.

Saat ini Ina sudah tidak terlalu masuk ke fandom kecuali fandom lamanya, yaitu fandom Naruto. Untuk fanfiction sendiri Ina mengaku sudah jarang membacanya karena situs fanfiction sudah susah dibuka melalui HP. Sedangkan untuk doujin Ina mulai jarang membacanya karena saat ini sudah susah baginya mencari pairing yang bisa dia ship. Ina mengaku walaupun masih suka melihat interaksi antara karakter laki-laki dari anime atau manga yang dia suka dan menjodohkannya, dirinya tidak terlalu masuk ke dalam fandom. Jika bagi Ina sebuah pairing dia rasa manis dan menarik maka dia menyukainya saja. Ina juga membenci konsep NOTP. Baginya NOTP itu tidak menyenangkan dan sumber masalah.

“Kadang ada yang bilang ‘Ina kok banyakan OTP?’ Aku enggak banyakan OTP. Ina bodo’ sih pairing yang mana. Yang penting yang aku suka cuma yang itu, udah. Enggak enak punya NOTP. Sedih rasanya.”

Universitas Sumatera Utara Ina menceritakan jika dia kenal dengan seseorag yang mengatakan NOTP- nya dalam sebuah fandom adalah pairing mainstream 26 dan Ina merasa hal tersebut adalah hal yang sangat bodoh. Yang dipermasalahkan Ina disini bukanlah masalah selera si orang tersebut. Ina mempermasalahkan kenapa ada orang yang bisa-bisanya membenci sebuah pairing sampai segitunya.

Untuk manga BL pertama Ina membaca manga berjudul Koisuru Omocha.

Sebuah manga yang cukup erotis. Dan saat pertama kali membacanya Ina sangat kaget dan merasa jijik. Ina juga awalnya tidak mau membacanya. Bagi Ina saat itu

BL dan Yaoi adalah hal sang sangat menjijikkan karena baginya hubungan asmara antara laki-laki dan laki-laki tidak bisa dibilang indah. Ina menganggap hal tersebut tidak normal dan harusnya tidak dibaca saja. Tetapi karena semakin penasaran Ina malah semakin sering mencarinya untuk dibaca. Lama-kelamaan

Ina malah menyukainya.

Situs pertama Ina untuk mencari manga adalah situs bernama MangaGo.

Dari situ Ina rajin membaca banyak manga karena MangaGo memiliki koleksi manga yang cukup banyak termasuk manga BL dan Yaoi. Selain MangaGo Ina juga mengenal situs bernama MRM. Dia mengenal sius tersebut dari temna-teman

Fujoshinya yang sering membicarakan situs tersebut. Karena penasaran Ina mencarinya di Google dan menemukannya. Sayangnya saat ini situs tersebut sudah diblokir pemerintah sehingga kita membutuhkan VPN untuk membukanya.

Sejak mengenal MRM Ina lebih sering membuka MRM dibandingkan MangaGO,

26 Pairing yang bisa dibilang hampir semua orang yang menyukai fandom tersebut menyukainya. Bisa dibilang pairing yang paling banyak memiliki penggemar.

Universitas Sumatera Utara karena baginya lebih praktis. Selain MangaGo dan MRM Ina juga membaca manga dari situs lain seperti MangaPark dan lainnya.

Berbeda dengan informan saya yang lainnya, Ina tidak menyukai anime

BL ataupun Yaoi walaupun dirinya mengenal beberapa anime BL terkenal seperti

Junjou Romantica, Sekaiichi Hatsukoi, dan Tigh Rope. Alasan utamanya karena anime BL sering sekali tidak sesuai dengan espetasinya. Anime BL baginya sering menampilkan visual yang tanggung dan kadang dengan dialog yang membuatnya geli karena terlalu menjijikkan.

“Aku enggak suka yang dijadikan Anime atau OVA gitu, karena gak sesuai pikiran Ina kan. Suaranya cemana, gerakannya cemana. Gak sesuai semua. Jadi sekarang Cuma suka manga atau Doujin.”

Sedangkan untuk BLCD Ina sebenarnya menyukainya hanya saja saat ini

Ina memilik masalah telinga yang membuat dia dianjurkan oleh dokter untuk tidak menggunkan earphone atau headset yang akan memperparah keadaan telinganya.

Mendengar BLCD tentu saja tidak diwajibkan menggunakan headset atau earphone, hanya saja karena BLCD memiliki konten seksual yang erotis, mendengarnya tanpa perangkat earphone tidakah dianjurkan kecuali jika si pendengar tidak malu hobinya diketahui oleh orang lain.

“Waktu itu katanya ada cairan yang masuk ke gendang telinga. Jadi kalau bisa jangan pakai headset dulu. Bikin rusak telinga katanya. Udah setengah tahun juga Ina gak pake heatset.”

Ina menyukai cerita yang Angs yang baginya menguras air mata, membuat hati hancur atau cerita yang sedih-sedih. Baginya cerita yang seding sangat nikmat

Universitas Sumatera Utara untuk dibaca. Saya iseng menanyakan apakah Ina membenci cerita bahagia atau cerita yang manis, Ina menjawab dia sebenarnya juga menyukainya, hanya saja cerita yang bagi Ina fluffy tersebut dia baca jika mood Ina sedang menyukainya.

Jika cerita angs, Ina tidak mengenal mood. Setiap dia menemukan cerita angs yang sesuai seleranya maka akan langsung Ina baca.

Sedangkan untuk selera dari gambar manganya, Ina menyukai manga dengan karakter yang benar-benar laki-laki. Ina tidak suka karakter BL yang seperti perempuan tetapi Ina juga tidak suka cerita Bara. Ina menyukai karakter yang ikemen. Baginya jika manga BL tidak memiliki karakter yang ikemen tidak akan dia baca walaupun jalan ceritanya dia sukai. Ina memberikan contoh dua orang BL yang dia suka yaitu Yamane Ayano dan Nekota Yonezou.

Kedua mangaka yang Ina sukai tersebut adalah mangaka yang sudah terkenal dengan karya mereka masing-masing yaitu Viewfinder dan Hidoku Shinaide.

Yamane dan Nekota bahkan pernah berkunjung ke Indonesia dalam sebuah acara kebudayaan Jepang di Surabaya, event bernama Anicult, pada tahun 2015 dan

2016 lalu. Sayang Ina tidak sempat menemui mangaka favoritenya tersebut.

“Untuk manga yang paling faforite itu ya Yamane-sensei, yang ngarang Viewfinder. Baru Nekota-sensei, yang buat Hidoku Shinaide.”

3.4.3. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari.

Bagi Ina, Yaoi dan BL adalah sebuah hobi yang sudah susah untuk dipisahkan dalam kehidupannya. Membaca manga BL ataupun Yaoi sudah menjadi kebiasaan baginya. Sampai saat ini juga Ina belum menemukan sisi

Universitas Sumatera Utara negatif dari hobinya tersebut selain, mungkin, membuang-buang waktu. Tetapi baginya, membuang-buang waktu juga dilakukan oleh orang lain yang memiliki hobi berbeda. Untuk itu, selain dampak negatif ‘umum’ tersebut baginya menjadi

Fujoshi adalah hak semua wanita jika keberadaan mereka tidak mengganggu orang lain di sekitarnya.

Dalam kehidupan sehari-hari seperti kuliah, tidak ada yang tahu Ina adalah seorang Fujoshi. Dalam keluarganya juga tidak ada yang tahu jika Ina adalah seorang Fujoshi. Orang-orang yang mengetahui Ina adalah seorang Fujoshi adalah pacarnya yang juga seorang pecinta kebudayaan Jepang dan teman-teman Ina yang menyukai kebudayaan Jepang. Berbeda seperti informan saya yang lainnya,

Ina hanya memiliki satu akun Facebook aktif. Ina mengaku mengatakan memiliki empat akun Facebook tetapi hanya satu saja yang aktif, sedangkan tiga akun lain lebih sering digunakan untuk main game. Karena hanya memiliki satu akun inilah membuat Ina, yang lagi-lagi berbeda dengan informan saya yang lain, sangat jarang membagikan hal-hal yang berhubungan dengan BL dan Yaoi.

3.4.4. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual.

Ina adalah satu-satunya Informan saya yang memiliki pacar dan tentu saja pacar Ina adalah laki-laki. Ina juga orang yang tidak percaya BL atau Yaoi mempengaruhi orientasi seseorang. Toh buktinya dirinya yang menyukai BL sejak

SMP tidak pernah menaruh ketertarikan secara romantic kepada perempuan. Ina mengenal banyak Fujoshi dan hampir semua teman-teman Fujoshinya mengaku menyukai laki-laki. Dan Ina tidak membutuhkan bukti untuk membuktikan teman- temannya itu menyukai laki-laki. Baginya melihat teman-temannya yang langsung

Universitas Sumatera Utara antusias ataupun berteriak-teriak ketika melihat karakter anime atau cosplayer yang mengkosplaykan karakter anime yang mereka sukai sudah menjadi bukti bagi Ina kalau perempuan penyuka Yaoi dan BL itu menyukai lawan jenis.

3.4.5. Fujoshi dan Paham LGBT.

Untuk masalah LGBT Ina adalah pihak yang netral. Dirinya tidak masalah jika ada orang yang menyukai sesame jenis di sekitarnya jika mereka tidak mengganggu orang lain termasuk dirinya sendiri. Ina mengatakan jika dirinya benci orang yang kepo dengan kehidupan pribadinya. Maka dari itu dia tidak menyukai orang suka ikut campur dengan kehidupan orang lain. Sebelum menyelesaikan wawancara ini Ina mengatakan bahwa kaum LGBT adalah manusia juga dan mereka juga berhak memiliki privasi yang tidak boleh dicampuri orang lain, termasuk urusan kehidupan seksual mereka. Pandangan Ina mengenai LGBT dapa saya simpulkan seperti ‘jika kamu hormati saya, maka saya akan hormati kamu.’

3.5. T.

T adalah informan saya yang terakhir. T adalah seorang mahasiswa di kota

Medan yang sedang mengerjakan tugas akhirnya. T sebenarnya tidak mau disebut

Fujoshi karena dia tidak hanya menyukai BL saja. Saya memilihnya menjadi

Informan atas rekomendasi dari Aoi. T adalah teman Fujoshi Aoi yang pertama kali dia temui di dunia nyata. Saya melakukan wawancara dengan T melalui telepon berhubung saat itu T berada di luar kota karena urusan kuliah. Kami melakukan wawancara pada tanggal 31 Oktober dini hari. Walaupun wawancara dilakukan lewat tengah malam, T terdengan sangat bersemangat ketika berbicara.

Universitas Sumatera Utara 3.5.1. Latar Belakang Keluarga T.

T adalah anak sulung dari 3 bersaudara. Dia memiliki seorang adik laki- laki dan seorang adik perempuan. T dan keluarganya tinggal di kawasan Setia

Budi Medan. Sama seperti Vivid an Ina, T sudah sejak lahir tinggal di Medan. T dan keluarganya adalah seorang muslim Moderat. T mengatakan jika dia, Ibunya, dan adik perempuannya tidak menggunakan jilbab dalam kehidupan sehari-hari. T sendiri hanya menggunakan jilbab saat kuliah saja. Hal ini dia lakukan untuk menghindari omongan orang lain.

T menyukai anime sejak SD. Saat anime masih banyak disadur di stasiun

TV Indonesia. Beberapa anime kesukaan T anatara lain Naruto, The Law of Ueki dan lainnya. T juga menyukai manga yang diterbitkan di Indonesia seperti manga

Alice Academi dan lainnya.

3.5.2. Awal Mula Menjadi Fujoshi.

T memgaku menyukai BL pada tahun 2009-2010 karena kecintaannya pada pada manga Naruto. T menyukai manga Naruto sejak dia masih SMP. T mengaku jika dia sangat menyukai karakter Sasuke dan Naruto saling bersama dan ingin membuat sebuah fanfiction, hanya saja fanfic pertama yang T buat adalah salah satu dari mereka menjadi perempuan. Tapi lama-lama T mulai merasa tidak perlu mengubah salah satu gender Sasuke atau Naruto lagi, karena sejak awal mereka sudah laki-laki. T mengatakan jika fanfiction Sasuke dan

Naruto yang tidak berubah gendernya jauh lebih bisa diterima. T mengenal BL awalnya dari fanwork atau bisa dibilang doujin, baginya doujin jauh lebih baik daripada manga BL asli karena kita sudah tahu karakter-karakter yang kita sukai.

Universitas Sumatera Utara T pertama kali mengenal fanfic dari Yahoo Answer. Saat itu dia iseng- iseng bertanya mengenai cerita mengenai Sasuke dan Naruto dan salah seorang dari anggota di mailist T memnunjukkan situs fanfiction.net. Sejak mengenal fanfiction T mulai suka mengarang fanfic mengenai manga yang dia sukai seperti

Gakuen Alice, Law of Ueki, dan lainnya. Tapi fandom Naruto adalah yang pertama kali membuat dia suka cerita boyxboy. T juga menulis faficion di Fandom Naruto dengan kapal SasuNaru hanya saja salah satu dari mereka dia buat menjadi perempuan. Karena aktif dalam fanfiction T mulai bergabung dalam sebuah forum fanfictin Indonesia bernama Infantrum (Indonesia Fanfiction Forum). Dari

Infatrum tersebut T mengenal beberapa teman-teman yang suka SasuNaru yang mengajaknya berdiskusi mengenai BL lebih jauh dalam sosial media bernama

Plurk, salah satu teman T tesebut adalah Aoi. Dan dari teman-teman T di Plurk dirinya mengenal forum SasuNaru Shrien, forum pecinta kapal SasuNaru.

Walaupun kedua wadah tersebut berisi para Fujoshi, bahan diskusi kedua kelompok tersebut sangat berbeda. Furum SasuNaru Shrien adalah tempat diskusi mengenai kapal Sasuke dan Naruto, sedangkan teman-teman T di Plurk lebih suka berdiskusi masalah BL lebih umum, Walaupun kedua kelompok tersebut berisi orang-orang yang sama.

T adalah penulis fanfic yang cukup aktif. Dia memiliki dua akun di dua situs fanfiction yang cukup besar. Fanfic-fanfic yang T tulis berasal dari banyak fandom dan semuanya bukan hanya fanfic BL saja. Beberapa fanfic T juga ada yang bergenre romantis yang karakternya adalah pasangan heteroseksial.

Beberapa fandom yang T tulis fanfic-nya adalah Naruto, Durarara, Gakuen Alice,

The Law of Ueki, Tsubasa chronicle, Kuroko no Basuke, Katekyo Hitman Reborn,

Universitas Sumatera Utara Barakamon, Samurai Flamenco, Haikyuu, Boku no Hero Academy, dan Death

Note. Selain menulis fanfiction T juga suka membaca doujin SasuNaru. T mendapatkan doujin tersebut di beberapa blog seperti Sasunaru in Love dan

Arigatominna. Untuk berburu doujin T bahkan membuat akun di LiveJournal hanya untuk mendownload beberapa doujin

“Awalnya aku ngee-mail beberapa orang yang punya akun LiveJournal cuma untuk dapetin password doujin-doujin mereka. Dikasih memang, tapi mereka nyaranin aku untuk buat akun LiveJournal aja karena ada post yang ngeupdate password doujin di situ. Jadinya aku bikin akun LiveJournal supaya bisa download semuanya.”

T mengetahui anime BL pertama kali pada tahun 2011. T mengatakan berbagi anime dan manga BL itu seperti transaksi barang illegal. Awalnya manga yang T baca hanyalah Naruto, dia membaca manga Naruto dari Internet dan dari komik yang diterbitkan oleh penerbit lokal. Tapi suatu hari seorang teman fojoshi

T, yang dia anggap sebagai gembong dari asupan BL, di Plurk membagikan sebuah link video dari sebuah anime Yaoi berjudul S*ns*t*v* P*r****ph. Anime tersebut adalah anime Yaoi yang sangat eksplisit. T sangat syok ketika pertama kali menontonnya. Selain anime yang diatas, si teman juga membagikan sebuah link anime BL lain, yang kali ini tidak terlalu eksplisit. Anime tersebut adalah

Junjou Romantica. Berhubung T memang sejak awal tidak terlalu suka dengan anime, T menanyakan apakah anime Junjou Romantica diadaptasi dari manga atau tidak, dan ternyata iya. T mulai mencari manga tersebut dan mulai membacanya. Tetapi sebenarnya T kurang menyukainya karena baginya karakter uke di manga tersebut, Misaki, dia anggap lenje, bisa dibilang terlalu submissive dan terlalu pasrah. T tetap membaca manga tersebut karena dia menyukai salah

Universitas Sumatera Utara satu pairing lain. Manga Junjou Romantica adalah sebuah manga yang memiliki tiga cerita yang masing-masing cerita memiliki satu pairing.

“Aku ngerasa dulu itu kaya ‘apaan sih Misaki, Lenje.’ Tapi ada satu pairing yang aku suka kan, jadinya aku Cuma baca pairing itu, yang Junjou Terorist, aku suka yang itu. Padahal ceritanya kayaknya konyol sekali, tapi enggak tahu, bagiku ukenya unyu jadi kaya, Okay. Padahal kalau disuruh baca lagi sekarang mungkin aku masih suka, tapi ada beberapa hal yang mungkin bikin aku rada gimana, gitu loh. Yah namanya juga jaman dulu.”

Sejak membaca Junjou Romantica, T mulai rajin mencari banyak manga.

Alasan T mulai rajin mencari banyak manga bisa dibilang cukup unik. T mengatakan banyak hal dari manga Junjou Romantica yang tidak dia sukai, selain itu dia juga sudah membaca manga yang diadaptasi menjadi anime eksplisit yang sudah saya sebutkan diatas dan ternyata sama saja, terlalu eksplisit. Akhirnya T mulai beralih dari doujin dan rajin mendownload manga.

Situs tempat T memdowload manga bernama MangaTreder. Sayangnya saat ini situs tersebut sudah mati sehingga tidak bisa dibuka lagi. MangaTrader adalah situs manga biasa dimana pengguna bisa mendownload manga secara direct link. Manga yang bisa didownload biasanya dalam satu volume dan didownload dalam format RAR27. T menghindari situs baca manga online karena situs tersebut tidak privat. Walaupun di rumah T memiliki laptop sendiri, hanya satu computer di rumanya yang terpasang internet yaitu computer bersama, karena system internet Speedy saat itu masih menggunakan kabel plug in. Jadinya T lebih suka menggunakan situs MangaTrade karena tidak menampilkan gambar dari

27 Roshal Archive, adalah file ekspensi yang mampu mengkompres (memapatkan) data sehinggal jauh lebih kecil, memulihkan data yang rusak, dan memecah-mecahkan dokumen menjadi banyak dokumen dengan ukuran yang lebih kecil. (www.gameandrooid.com/2016/08/apa-itu- rar.html?m=1)

Universitas Sumatera Utara manga yang ingin didownload. Setelah didownload T membaca manganya di

Laptop pribadinya.

Tetapi lama-kelamaan T mulai merasa tidak nyaman menggunakan

MangaTrade. Mendownload dari MangaTrade dengan bantuan perangkat Internet

Download Management tidak sesalu berjalan mulus. Kapasitas manga per volume yang T download terbilang cukup besar, selain itu jika dowloadan gagal di tengah jalan, T harus mengulangnya dari awal. Selain itu MangaTrader memberi batasan mendownload, hanya bisa lima kali per sesi. Hal itu membuat T mencari cara lain untuk memdownload manga. Dan saat itulah T menemukan sebuah software mendownload manga bernama domdomsotft yang dia dapatkan dari iseng mencarinya di google. Selain mendapatkan cara mendownload manga, T juga mendapatkan situs mendownload fanfiction dari situs fanfiction.net, yaitu sebuah situs bernama flat. Sekarang situs itu tidak adal lagi.

“Aku kan juga suka fanfic, mi. Jadi dulu aku itu juga sering ngedownload fanfic. Dulu fanfic itu bisa didownload. Sekarang kan fanfiction udah bikin koding yang enggak bisa didownload makanya aku pindah ke AO3 gara-gara fanfiction udah mulai nyebelin gitu menurut aku. Dulu fanfic bisa didownload, nanti jadi format PDF.”

Tama tidak terlalu suka menonton, termasuk menonton anime. Dia mengaku sangat sedikit menonton anime. Walaupun dia memiliki anime BL seperti

Togainu no Chi dan Junjou Romantica yang dia dapat dari temannya, Aoi, dia tidak pernah menontonnya. Dia hanya menyimpan anime-anime tersebut di hard disk Laptop miliknya. Tetapi T suka menonton anime di Bioskop. Dapat dikatakan T tidak suka anime karena kebanyakan anime adalah karya adaptasi.

Anime pertama yang T tonton dan dia sukai adalah anime olah raga berjudul Free.

Universitas Sumatera Utara Hal ini juga karena Free, bagi T, adalah karya orisinil. Sejak menonton Free dia merasa mulai terbuka mengenai Anime. Setelah anime Free, T juga menonton anime berjudul Samurai Flamenco karena salah seorang teman di Facebooknya memposting gambar screen shot anime tersebut yang membuat T tertarik. Sampai saat ini hanya ada lima anime yang T tonton sampai tamat, yaitu Free, Samurai

Flamenco, Free second season, Haikyuu dan yang terakhir Yuri on Ice. Bahkan anime dari fandom yang saat ini T ikuti, Boku no Hero Academi, T tidak menontonnya, dia hanya membaca manganya saja. Hal ini saya angap unik berhubung anime-anime yang T tonton adalah anime yang dianggap sebagai anime yang cukup menjurus BL.

Tidak hanya menikmati asupan BL saja, T juga aktif dalam kegiatan , kegiatan penerjemahan manga atau doujin amatir. Berhubung dirinya tidak bisa bahasa Jepang, T bekerja sama dengan seorang teman Facebook yang bisa bahasa jepang untuk kegiatan scanlation. Mereka bekerja sama dimana teman

T tadi yang menerjemahkan manga atau doujin yang mereka suka, dan T yang menangani masalah typing dan cleaning28. T sebenarnya sudah mulai melakukan proyek scanlation sejak dirinya aktif di di Plurk. Salah seorang teman Fujoshi T mengajak dia dan teman-teman yang lain untuk mengerjakan sebuah manga yang terjemahannya didapatkan dari teman-teman mereka juga. Judul manga yang T dan teman-temannya kerjakan berjudul Hana no Mizushiru. Hanya saja proyek scanlation manga tersebut tidak selesai karena ada masalah internal. Saat ini sudah ada dua doujinshi yang sudah T dan temannya kerjakan dan sudah mereka

28 Bagian dari kegiatan scanlation yang bertugas untuk mengetik kembali dan membersihkan sisa- sisa data yang dipindai.

Universitas Sumatera Utara post di situs MRM. Kedua doujin tersebut adalah doujin dari fandom Boku no

Hero Academy.

BLCD adalah salah satu asupan yang cukup T sukai. BLCD pertama yang T dengar berjudul Koto no Ha no Hana. T mengetahuinya dari seorang teman di

Plurk. Dia mengaku menyukai BLCD tersebut karena pemain BLCD tersebut adalah Seiyuu yang cukup terkenal. Koto no Ha no Hana adalah sebuah BLCD original yang pertama T dengar, sedangkan untuk BLCD adaptasi dari manga, T pertama kali mendengar BLCD Seven Days. Sejak saat itu T mulai suka mendengar BLCD terutama adaptasi dari manga kesukaannya. T menyukai BLCD sayangnya dia mengaku sedikit kesusahan mencarinya. T juga mengatakan dia memiliki sebuah BLCD dalam bentuk fisik yang dia beli patungan bersama teman-teman Fujoshinya di sosial media.

T mengatakan pernah menonton film (Live Action) bertema BL. T mengatakan dirinya bukannya tidak menyukai live action hanya saja live action kebanyakan tidak memuaskan untuk ditonton. Satu-satunya live action BL yang T sukai adalah Doushitemo Furetakunai, sebuah film bertema BL yang diangkat dari manga berjudul sama. T juga mengaku pernah menonton fiil BL berjudul

Seven Days sayangnya dia tidak bisa menyukainya karena adegan ciuman dalam film tersebut sangat tidak memuaskan bagi T. Padahal T sangat memuji kemampuan acting para actor dalam film Seven Days hanya saja adegan ciuman film tersebut, menurut T, menghancurkan segalanya.

Untuk genre T menyukai genre school live atau kehidupan sekolah. T mengatakan sangat menyukai genre yang bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan

Universitas Sumatera Utara nyata. T menyukai cerita yang manis dan fuwa-fuwa (dapat diartikan sebagai lembut atau fluffy). Saat ini T menyukai manga Sasaki to Miyano, Blue Sky

Complext, Kimi wa Natsu no Naka, Houkagou Edge dan Mizu no Haru. Untuk karakter uke T menyukai karakter yang ‘tidak menye’. ‘Tidak menye’ di sini dimaksudkan karakter yang benar-benar seperti cowok dan karakter yang bukan tidak bisa melakukan apapun. T menyukai karakter uke yang mandiri dan tahu apa yang dia mau. Sedangkan untuk karakter seme T menyukai karakter yang agak tidak berguna atau sedikit bodoh.

Selain mencari asupan dari internet, T juga memiliki hobi membeli beberapa barang yang berhubungan dengan BL seperti manga asli dari Jepang ataupun

BLCD asli. T mengaku memiliki kepuasan tersendiri setiap dia menyentuh barang asli yang menjadi miliknya, tidak hanya data digital yang bisa dengan mudah diperbanyak sesuka hati. Walaupun barang-barang tersebut memiliki harga yang cukup mahal T tetap puas memilikinya.

Foto 3.3. Koleksi manga asli milik T

Universitas Sumatera Utara

Foto 3.4. Koleksi BLCD asli milik T

3.5.3. Hobi Fujoshi dan Kehidupan Sehari-Hari.

Bagi T BL adalah suatu alternatif hiburan. Kenapa dia memilih BL dibandingkan manga lainnya, karena manga BL memiliki karakter laki-laki yang dia sukai. T mengaku dirinya awalnya suka membaca shoujou manga hanya saja dia mengaku kurang menyukai karakter laki-laki di manga tersebut. Sejak mengenal BL dia menyadari banyak sekali manga BL yang memiliki karakter laki-laki yang dia sukai. Karena dianggap sebuah hiburan T membaca BL hampir setiap hari.

Dalam kehidupan sehari-harinya, tidak banyak yang mengetahui T adalah

Fujoshi, selain teman-teman T yang juga Fujoshi seperti Aoi, hanya ada delapan orang yang mengetahui T adalah Fujoshi. Dari kedelapan teman T yang mengetahui dirinya Fujoshi, ada empat orang teman yang sejak awal sudah menyukai anime dan manga sedangkan empat orang lainnya adalah seorang riajuu.

Keluarga T tidak ada yang tahu dirinya Fujoshi dan T juga tidak mau mereka mengetahuinya. Satu-satunya anggota keluarga T yang cukup tahu hobi miliknya

Universitas Sumatera Utara hanya adik laku-lakinya, itupun adiknya hanya mengetahui T suka menonton anime yang banyak laki-lakinya saja. Adiknya T juga tidak tahu T menyukai BL.

T juga memiliki dua akun Facebook yang masing-masing memiliki kegunaan yang berbeda, satu untuk kegiatan sehari-hari seperti berhubungan dengan keluarga atau teman-teman kampus, sedangkan satu lagi untuk berteman dengan teman-teman pecinta Anime dan Fujoshi. T merasa perlu memisahkan kedua hal tersebut berhubung saat ini T tinggal di kawasan yang cukup

Homophobic. Ditambah lagi T mengaku reaksi perlebihan pengguna sosial media di Indonesia saat ini bisa berbahaya untuk beberapa kelomok. T menganggap hobi orang lain yang sebenarnya tidak mengganggu masyarakat luas bisa saja dianggap ancaman bagi orang yang kelewat kepo. Untuk itu T benar-benar merahasiakan kegiatannya sebagai seorang Fujoshi di antara orang-orang yang kurang paham akan hobinya.

3.5.4. Hobi Fujoshi dan Orientasi Seksual.

Ketika saya menanyakan hal ini T sedikit bingung menjawabnya. Dia menegaskan dirinya tidak menganggap kedua hal ini berhubungan. T juga memberi analogi yang lebih mudah, dia mengatakan “lebih mudah menghubungkan orang yang Homophobic jelas tidak akan menyukai BL,” tetapi dirinya agak susah mengatakan sebaliknya. T mengatakan Fujoshi dan orientasi seksual tidak berhubungan, hanya saja dia mengatakan jika beberapa Fujoshi yang dia kenal adalah seorang wanita yang menyukai wanita.

Walaupun mengenal beberapa Fujoshi yang menyukai sesame jenis, T tidak percaya jika mereka menjadi seperti itu karena BL. Bagi T seorang yang dari

Universitas Sumatera Utara awal sudah menyukai lawan jenis tidak akan berubah menjadi menyukai sesame jenis hanya karena BL. Akan lebih mudah jika mengatakan jika wanita yang menyukai sesame jenis yang juga Fujoshi sejak awal memang sudah menyukai sesame jenis sebelum mengenal BL. T hanya mengatakan jika semua itu hanya kebetulan belaka, walaupun dia sedikit ragu dan menanyakan apakah sudah ada penelitian tentang keraguannya tersebut. Alasan kenapa T mengatakan perempuan biseksual yang Fujoshi adalah sebuah kebetulan karena dirinya tidak bisa membayangkan bagaimana seseorang yang menyukai wanita secara seksual malah menyukai laki-laki dan laki-laki saling berhubungan seksual.

3.5.5. Fujoshi dan Paham LGBT.

Tanggapan pertama T saat saya menanyakan pertanyaan ini adalah pertanyaan lagi, “Bagaimana kalau tiba-tiba aku bilang ‘aku menentang’?” sambil tertawa cukup keras. T mengatakan hal tersebut akan menjadi sebuah kebohongan yang hakiki. Menurut T Fujoshi yang menentang keberadaan LGBT adalah seorang yang sangat munafik. Bagaimana mungkin orang yang menikmati fiksi

‘homo’ malah membenci LGBT? Hal itulah yang membuatnya memiliki keyakinan tersebut.

T mengatakan jika dirinya agak susah mengatakan mendukung atau netral.

Dirinya mengatakan jika tidak terlalu mempermasalahkan keberadaan LGBT di lingkungannya. Bagi T mereka adalah manusia yang harus diperlakukan seperti manusia juga. T mengatakan jika dirinya juga benci orang-orang mendukung

LGBT tetapi malah kelewat bangga hanya karena mereka berbeda mereka berbeda.

“Jadikan, bukan karena ada satu orang suka sama cewek trus kita kaya ‘Ye, Go! Loe suka sama cewek. Lanjutkan’ Kan kalo

Universitas Sumatera Utara kaya gitu itu kan enggak normal. Jadi biarin aja mereka suka sama siapa aja.”

Pandanga T terhadap LGBT lebih kepada ’Mind your own business’ daripada mendukung. T sangat membenci orang-orang yang Homophobic tetapi dia juga membenci kaum LGBT yang merasa dirinya lebih baik dari yang lain hanya karena mereka berbeda. Bagi T semua manusia harusnya punya hak untuk menyukai orang yang dia sukai, mau itu lawan jenis ataupun sesame jenis. Dan yang paling penting bagi T adalah tidak ada orang yang boleh mengurusi urusan orientasi seksual orang lain.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENYEBAB BOYS LOVE DAN YAOI BISA BERKEMBANG DAN MASIH DIGILAI.

Sebagai sesuatu yang berhubungan dengan homoseksual yang masih dianggap tabu oleh kebanyakan masyarakat baik di Indonesia maupun di kota

Medan, mejadi Fujoshi dan menyukai Yaoi adalah hal yang cukup berani dan luar biasa. Tentu saja menjadi Fujoshi dan menyukai Yaoi adalah hal yang memiliki faktor baik secara internal maupun eksternal. Di penelitian ini saya menemukan ada beberapa faktor yang melatar belakangi para Fujoshi bisa menyukai Yaoi maupun BL. Faktor-faktor tersebut saya bagi ke dalam dua kelompok, yaitu faktor internal atau faktor yang berasal dari dalam diri para Fujoshi dan faktor eksternal atau faktor yang berasal dari luar diri mereka.

4.1. Faktor Internal.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri. Dalam hal menyukai Yaoi atau BL para Fujoshi memiliki berbagai faktor yang mendorong dirinya untuk bisa menyukai genre yang tidak biasa ini. Beberapa faktor tersebut antara lain;

4.1.1. Penasaran.

Dapat dikatakan ini adalah awa mula para perempuan penggemar anime atau manga memasuki gerbang Yaoi. Awalnya kebanyakan dari mereka mengetahui istilah Yaoi dari internet atau teman-teman sesama pecinta budaya

Universitas Sumatera Utara Jepang yang Fujoshi, lama-kelamaan mereka mulai penasaran untuk mencari tahu.

Hal utama kenapa mereka penasaran karena Yaoi adalah hal yang tidak biasa.

Sama seperti bagaimana para remaja laki-laki yang penasaran dengan genre anime hentai, para wanita, dalam hal ini remaja putri juga mengalami masa penasaran akan hal-hal yang berbau pornografi, walaupun pornografi yang membuat mereka penasaran adalah pornografi homoseksual. Walaupun Informan saya semuanya sudah berumur lebih dari 20 tahun, tiga diantara mereka, Desy, Hana, dan T, pertama kali mengenal Yaoi pada masa remaja mereka. Ketiga informan saya ini mengatakan awalnya mengenal Yaoi mereka cukup kaget, bahkan ada juga dari mereka yang sampai demam karena mereka anggap menjijikkan. Tetapi lama- kelamaan mereka merasa ada hal yang malah membuat mereka ingin melihatnya lagi. Hal ini dapat dikatakan karena jiwa remaja yang sedang puber membuat mereka penasaran dengan hal-hal pornografi karena saat itu alat-alat reproduksi mereka sedang berkembang.

4.1.2. Bosan Dengan Genre Romance yang Monoton.

Genre Romance atau genre percintaan adalah sebuah genre yang cukup banyak ditemukan dalam Anime dan Manga. Cerita percintaan yang biasanya disebut genre Shoujou ini biasanya memiliki cerita yang klise dimana seorang gadis jatuh cinta pada pemuda tampan dan sempurna. Terkadang hal ini membuat orang menjadi bosan, termasuk Informan saya. Bagi para Fujoshi yang saya wawancarai mereka bukannya tidak suka genre manga atau anime percintaan atau

Shoujou, hanya saja sangat sedikit, atau bahkan tidak ada yang benar-benar membuat mereka jatuh cinta. Berbeda dengan genre Yaoi yang memiliki banyak

Universitas Sumatera Utara pilihan, walaupun manga Yaoi memiliki tema cerita yang tidak jauh berbeda dengan Shoujou manga versi pasangan Gay, tidak jarang genre Yaoi memiliki cerita berat dan kelam yang malah banyak disukai oleh para Fujoshi.

Beberapa informan saya mengaku tidak begitu menyukai manga Shoujou bahkan sebelum mereka menyukai Yaoi dan BL, dan mereka bahkan mengatakan genre percintaan pertama yang benar-benar mereka sukai itu adalah BL.

Walaupun ada dari mereka yang menyukai manga bergenre Shoujou, tetap saja genre BL dan Yaoi jauh lebih menarik dan menantang. Dapat saya simpulkan kenapa tidak banyak dari mereka saat ini yang menyukai genre Shoujou sepertinya karena genre ini menyajikan cerita ala anak remaja. Tentu saja cerita remaja tidak lagi mejadi hal yang menarik bagi wanita berusia 20 tahun lebih seperti para informan saya. Berbeda dengan genre Shoujou, genre Yaoi menampilkan cerita ala orang dewasa seperti cerita dalam lingkungan kerja.

Selain itu keberadaan adegan seksual juga menjadi point penting dalam kecenderungan mereka memilih genre Yaoi.

Informan saya, Hana mengaku saat SMA dulu dia menyukai tema cerita anak sekolah yang menyajikan cerita ringan dan fluffy. Tetapi saat ini dia kurang menyukainya lagi karena cerita seperti itu terkadang membosankan. Saat ini dirinya menyukai cerita dengan setting dewasa dimana karakternya sudah bekerja atau cerita Yakuza yang menampilkan cerita yang kelam. Selain itu Aoi juga mengatakan ketidaksukaannya dengan genre percintaan seperti genre Shoujou yang dia anggap tidak berbeda dengan sinetron yang sedang tayang di Indonesia.

Baginya konsep cerita dimana seorang gadis biasa dan polos jatuh cinta dengan

Universitas Sumatera Utara pemuda tampan dan sempurna tidak ada tantanggannya sama sekali. Aoi malah mengatakan dirinya membenci karakter pemuda kelewat sempurna. Karakter tersebut dipandang sebagai sesuatu yang membosankan bagi Aoi.

4.1.3. Tidak Suka dengan Karakter Wanita dalam Anime/Manga yang

Lembek.

Alasan ini sedikit banyak sejalan dengan alasan di atas. Genre Shoujou

yang bagi para Fujoshi membosankan kebanyakan memiliki karakter wanita

lembek dan kadang tidak bisa apa-apa tanpa pangerannya. Wanita adalah

makhluk yang halus dan lembut, untuk itu mereka harusnya berperiaku manis,

sopan, dan tentu saja harus patuh. Walaupun kata-kata itu bisa dibilang adalah

sugesti yang hampir ada di negara-negara Asia, tidak semua orang suka dengan

pernyataan tersebut. Para Fujoshi awalnya adalah seorang wanita yang menyukai

anime dan manga biasa yang memiliki karakter wanita. Tidak jarang beberapa

dari mereka menyukai manga atau anime bergenre Shoujou yang sangat kental

dengan tema percintaan remaja. Hanya saja karakter wanita utama dalam genre

Shoujou sering sekali memiliki karakter terlalu naif dan polos. Hal ini terkadang

membuat banyak orang membencinya termasuk para Fujoshi.

Informan saya Aoi mengatakan dulu saat pertama kali menjadi Fujoshi dia mengaku menyukai pairing Slash karena dirinya lebih suka melihat karakter laki- laki kesukaannya dalam sebuah anime atau manga bersama dengan karakter laki- laki lain dibandingkan dengan karakter perempuan. Hal ini dia anggap sebagai sebuah ketidaksukaan dengan konsep romance dalam serial anime dan manga yang dia sukai. Aoi juga mengatakan sangat mudah baginya menyukai karakter

Universitas Sumatera Utara laki-laki dibandingkan karakter perempuan. Bukannya dia tidak menyukai karakter perempuan sama sekali, baginya susah menemukan karakter perempuan yang dapat dia sukai. Aoi mengatakan sifat-sifat dari karakter-karakter uke yang dia sukai tidak bisa diterapkan untuk menyukai karakter wanita.

“Simple aja dek, kalau Akira dari game Togainu no Chi itu cewek kakak enggak akan suka sama dia, bahkan bisa dibilang benci banget. Tapi karena Akira itu cowok dan cantik juga makanya kakak suka. Enggak tahu ya dek kenapa. Mungkin karena kakak enggak suka karakter perempuan slutty kali ya. Akira kan dalam salah satu ending itu slutty banget kan. Kalau ngeliat cewek slutty kayaknya ngerendahin diri aja. Kakak sebagai perempuan enggak terima ngeliat cewek kaya gitu. Tapi kalo cowok enggak masalah sih.”

4.2. Faktor Eksternal.

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar. Dalam hal ini faktor eksternal kenapa para Fujoshi bisa menyukai Yaoi dan BL yang membuat hal tersebut bertahan sampai sekarang tidak bisa lepas dari keberadaan internet yang sudah menjadi salah satu kebutuhan hidup manusia. Dibawah ini adalah beberapa hal yang membuat para Fujoshi bisa menyukai Yaoi dan penyebab kenama genre ini bisa begitu digilai.

4.2.1. Media Asupan Yang Beragam.

Asupan adalah istilah yang digunakan para Fujoshi untuk menyebut media berekspresi mereka. Kenapa disebut asupan sebenarnya tidak ada yang tahu pasti kenapa. Istilah ini sudah popular di internet sejak pertama kali informan saya mengenal BL. Tetapi dari beberapa teori yang dibuat oleh informan saya mengatakan bahwa BL dan Yaoi sudah seperti Vitamin bagi mereka, untuk itu

Universitas Sumatera Utara diberi nama asupan, supaya terdengar seperti suatu kebutuhan untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Walaupun BL adalah sebuah genre yang cukup aneh, ternyata media yang memuat genre ini cukup beragam, mulai dari Anime sampai film layar lebar. Bahkan beberapa serial popular yang bukan BL seperti film

Harry Potter ataupun serial anime popular dapat menjadi asupan mereka dalam bentuk Doujin. Beberapa asupan Fujoshi yang dapat saya rangkum adalah sebagai berikut;

1. Doujin.

Salah satu asupan pertama yang didapatkan seorang Fujoshi ketika masih menjadi fujosi newbe tidak salah lagi adalah doujin. Doujin adalah karya para fans amatir yang meminjam karakter dari serial yang sudah terkenal. Doujin memiliki banyak bentuk, ada yang berupa komik amatir, fanfiction, fanart, merchendice buatan sendiri, dan lain sebagainya. Doujin bisa dibilang pintu pertama para perempuan penggemar anime untuk menjadi Fujoshi. Biasanya para penggemar anime ini menonton anime yang mereka rasa menarik dan saat mereka ingin berbagi cerita dengan teman-teman sesame penggemar tidak jarang ada yang memberi ‘racun’ BL berupa fanfiction atau fanart mengenai anime tersebut pada mereka. Tidak jarang ada yang termakan racun tersebut dan mulai menyukai BL.

Doujin adalah salah satu produk dari Fandom. Di dalam fandom sendiri para penggemar biasanya saling berbagi asupan. Di dalam Fandom para penggemar memiliki ship atau untuk penggemar Indonesia diberi nama kapal.

Ship atau kapal adalah sebutan untuk pasangan yang disukai, baik pasanga lawan jenis, sesame jenis ataupun pasangan dengan hubungan romantic maupun

Universitas Sumatera Utara pasangan lainnya. Istilah kapal atau ship sendiri berasal dari kata relationship

(hubungan). Istilah ini pertama kali dipopulerkan oleh para penggemar serial The

X-Files 29 . Informan saya mengatakan kata kapal ataupun ship sudah menjadi instilah umum yang hampir semua Fujoshi tahu jika mereka adalah bagian dari sebuah fandom. Istilah lain selain kapal adalah armada. Istilah ini adalah untuk menyebut Fujoshi yang memiliki banyak kapal pada setiap Fandom

(multishipping).

Fandom yang diikuti seorang Fujoshi bisa dari mana saja. Paling umum memang fandom anime, manga, atau game tapi fandom barat seperti film-film

Hollywood atau serial TV dari Amerika Serikat ataupun serial TV milik Inggris.

Tokoh-tokoh nyata juga tidak ketinggalan memiliki fandom yang disukai Fujoshi juga seperti fandom artis-artis Korea. Dari Anime dan Manga fandom yang paling terkenal adalah fandom Naruto. Biasanya para Fujoshi akan menyukai anime yang memiliki karakter laki-laki ikemen yang dominan. Selain Naruto anime olah raga menjadi sasaran utama para Fujoshi karena anime bergenre ini yang memiliki karakter laki-laki paling dominan. Untuk anime olah raga yang paling diminati para Fujoshi adalah anime Kuroko no Basuke, Haikyu!!, Free!!, dan lainnya.

Untuk Game saat ini yang cukup terkenal adalah game Touken Ranbu, sebuah browser game milik dan DMM yang mepersonifikasi pedang- pedang Jepang menjadi para ikemen yang lebih dikenal dengan nama Touken

Danshi. Dalam game ini tidak ada karakter wanita sama sekali. Selain itu hubungan antar karakter yang terkadang ambigu karena terlalu intim membuat para Fujoshi suka berfantasi mereka saling jatuh cinta. Game Touken Ranbu

29 http://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/Shipping

Universitas Sumatera Utara sudah diadaptasi menjadi dua serial anime, adaptasi pertama berjudul Touken

Ranbu Hanamaru, bercerita mengenai kehidupan sehari-hari para Touken Danshi di Honmaru atau markas mereka. Adaptasi kedua berjudul Katsugeki Touken

Ranbu yang memiliki cerita lebih serius dan lebih historical. Katsugeki Touken

Ranbu bercerita mengenai para Touken Danshi saat menjalankan misi mereka pada zaman Edo30. Sama seperti gamenya, anime Touken Ranbu juga sangat minim akan keberadaan tokoh perempuan. Selain game Touken Ranbu, game- game lain seperti , Pokemon, Legend of Zelda, dan game-game ainnya juga tidak ketinggalan menjadi media asupan para Fujoshi.

Untuk fandom Hollywood dan serial TV barat yang terkenal adalah fandom Harry Potter, Sherlock, semua film Marvel, dan lainnya. Sebenarnya semua budaya pop bisa dijadikan bahan asupan bagi seorang Fujoshi, bahkan tokoh Politik saja tidak ketinggalan mereka buat doujin-nya. Hal ini dikarenakan

Motto para Fujoshi yaitu ‘Dimana ada dua orang laki-laki, disitu ada asupan.’

Motto itu membuat para Fujoshi tidak pernah kehabisan asupan dimanapun mereka berada. Hal ini jugalah yang menjadikan mereka tidak bisa berhenti menjadi seorang Fujoshi karena setiap melihat film atau anime yang memiliki tokoh laki-laki, sudah menjadi insting bagi mereka untuk langsung menjodohkannya. Para Fujoshi menganggap hal ini sebagai Exitless Hole – lubang tanpa jalan keluar. Sekali seorang fans anime menyukai BL maka dia sudah masuk ke lubang tanpa jalan keluar.

30 adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang dimulai pada tahun 1603 dan berakhir pada tahun 1867.

Universitas Sumatera Utara Mendapatkan Doujin adalah hal yang paling mudah diantara asupan- asupan lainnya. Banyak group di Facebook yang menyediakan asupan berupa doujin ataupun fanart dari berbagai kapal tergantung Fandom apa yang diikuti.

Selain di Facebook doujin juga bisa ditemukan di forum-forum seperti Tumbrl31 atau LiveJourna32 dimana para Fujoshi seluruh dunia saling berbagi ‘Asupan’.

Kepopuleran fiksi Yaoi di Indonesia juga membuat banyak para artis di Indonesia yang juga seorang Fujoshi tidak mau kalah untuk menciptakan Doujin-doujin karangan mereka sendiri yang akan dibagikan pada akun sosial media milik mereka atau malah mereka jual secara online atau dalam event-event kebudayaan

Jepang seperti Comic Frontier, AFA id, dan Anicult.

Selain dari sosial media Doujin dalam bentuk komik amatir (lebih sering disebut doujin saja) bisa didapatkan dari situs baca manga online hanya saja tidak terlalu banyak. Terdapat situs baca manga online, MRM yang menyediakan banyak Doujin bahkan sudah dikelompokkan sesuai dengan fandom-nya. Dan yang lebih membahagiakan adalah Doujin-doujin di situs tersebut sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Untuk fanfiction terdapat sebuah situs yang khusus menyediakannya.

Fanfiction di dalamnya juga dibuat oleh berbagai fans dari seluruh dunia sehingga memiliki banyak pilihan bahasa dan genre yang dapat dipilih sesuka hati.

Beberapa situs berbagi fanfiction tersebut antara lain;

a) Fanfiction.net

31 Adalah sebuah miniblog dan sosial media yng dicinpakan oleh David Karp dan dimiliki oleh Oat Inc. Tumblr memungkinkan penggunanya memposting berbagai macam media dalam bentu miniblog.

32 Adalah sosial media asal Rusia dimana penggunanya dapat menyimpat jurnal atau diari.

Universitas Sumatera Utara Adalah sebuah situs berbagi fanfiction yang paling terkenal. Situs ini memungkinkan penggunanya untuk mempublikasikan fanfiction dalam berbagai fandom yang disediakan. Karena banyaknya fandom yang bisa dipilih, fanfiction.net mengelompokkannya ke dalam Sembilan kelompok fandom yaitu fandom Anime dan Manga, buku, kartun, komik Amerika,

Game, Film/Movie, serial TV, drama panggung, dan kelompok terakhir adalah kelompok fandom yang tidak bisa dikategorikan dalam kedelapan fandom sebelumnya. Kelemahan situs ini adalah dilarang membuat fanfiction mengenai tokoh nyata.

Gambar 4.1. Halaman Awal fanfiction.net

b) (AO3).

Sama seperti Fanfiction.net, Archive of Our Own atau lebih dikenal dengan nama AO3 adalah sebuah situs berbagi fanfiction dimana para fans di seluruh dunia bisa mempubliskan fanfiction karangan mereka. Yang membedakan AO3 dengan fanfiction.net adalah situs ini jauh lebih baik dalam pengelompokkan fanfiction mereka. Selain mengelompokkan fanfiction berdasarkan fandom dan genre, AO3 juga mengelompokkan

Universitas Sumatera Utara fanfiction berdasarkan kapal sehingga para shipper atau penyuka suatu

kapal akan lebih mudah menemukan fanfiction dari kapal mereka.

Gambar 4.2. Halaman awal AO3

c) Wattpad.

Wattpad adalah sebuah aplikasi Smartphone yang memungkinkan

penggunanya mempublis karya fiksi mereka, baik fiksi orisinil maupun

fanfiction. Wattpad juga bisa diakses melalui browser seperti Google

Chrome atau Mozila Firefox.

Gambar 4.3. Halaman awal Wattpad

2. Anime.

Universitas Sumatera Utara Anime (アニメ) adalah kata dalam bahasa Jepang untuk menyebutkan animasi buatan tangan atau animasi komputer. Di Jepang kata ‘anime’ ditunjukkan untuk seluruh animasi, baik yang dibuat di Jepang maupun di luar negeri. Di luar Jepang anime biasanya ditunjukkan untuk animasi dari Jepang atau animasi yang memiliki ciri khas dari animasi Jepang. Kata anime sendiri berasal dari kata bahasa Inggris “Animation” yang disingkan menjadi Anime. Beberapa sumber mengatakan anime berasal dari bahasa Prancis, dessin animé, tetapi hal ini tidak dapat dipastikan kebenarannya.

Anime sendiri memiliki banyak bentu atau format dalam pendistribusiannya. Anime paling umum adalah anime dalam bentuk TV series atau serial TV, adalah anime yang ditayangkan di stasiun TV, biasanya ditayangkan seminggu sekali. Selanjutnya ada anime berbentu Movie Teater, lebih umum disebut movie saja, adalah anime dalam bentuk film yang ditayangkan di Bioskop. Selanjutnya adalah anime berbentuk OVA (Original

Video Animation) adalah anime yang didistribusikan langsung tanpa melalui tayangan TV atau bioskop. Anime jenis OVA biasanya dijual di pasaran dalam bentuk kepingan DVD. Format berikutnya adalah ONA (Original Net Anime) adalah anime yang didistribusikan melalui internet33.

Anime memiliki jadwan tersendiri dalam pendistribusiannya, yaitu setiap pergantian musim di Jepang. Setiap tahun anime dikelompokan dalam 4 kelompok berdasarkan jadwal pendistribusiannya, yaitu anime musim semi

(Spring Anime), anime musim panas (Summer Anime), anime musim gugur (Fall

33 https://en.wikipedia.org/wiki/Anime (diakses 04 Oktober 2017)

Universitas Sumatera Utara Anime), dan anime musim dingin (Winter Anime). Sesuai dengan namanya,

kelompok-kelompok anime ini ditayangkan pertama kali pada setiap awal musim

atau dalam waktu musim tersebut untuk anime berformat Movie dan OVA.

Karena jadwalnya yang berganti tiap musim, biasanya berlangsung selama tiga

bulan, anime dalam format serial TV memiliki paling sedikit 10 sampai 13

episode. Jika anime itu masih tayang walaupun sudah habis musim, biasanya

anime tersebut memiliki episode kelipatan dari 12 atau 13.

Anime bergenre BL adalah salah satu anime yang cukup terkenal di

Jepang maupun di manca negara. Menurut situs MyAnimeList.net sebuah situs

yang menyajikan informasi mengenai anime, sampai saat tulisan ini dibuat

terdapat 71 judul anime bergenre BL, sedangkan anime Yaoi berjumlah 40 judul.

Walaupun judul anime BL tidak sebanyak anime-anime lainnya, Anime bergenre

ini masih sering diproduksi dalam segala bentuk, baik serial TV, Movie, dan OVA.

Untuk Genre Yaoi jarang sekali bahkan tidak pernah ada dalam bentuk serial TV

maupun Movienya. Kebanyakan anime genre Yaoi yang memiliki adegan seksual

baik yang implisit maupun eksplisit dibuat dalam bentuk OVA maupun ONA.

Dibawah ini adalah tabel judul-judul anime BL baik serial TV Movie Theater,

maupun OVA dan ONA;

Tahun Judul Studio Pembuat Format 1981 Natsu e no Tobira Movie 1983 Patalliro! Stardust Keikaku Movie 1987 Kaze to Ki no Uta Sanctus: Sei Naru Kana - OVA 1989 J.C.Staff OVA 1989 Be-Boy Kidnapp'n Idol AIC OVA 1990 Ryokunohara Meikyuu AIC OVA 1994 Boku wa Konomama Kaeranai J.C.Staff OVA 1994 Osakana wa Ami no Naka J.C.Staff OVA

Universitas Sumatera Utara 1994 Bronze: Kouji Nanjo Cathexis Madhouse OVA 1994 Kusatta Kyoushi no Houteishiki J.C.Staff OVA 1995 Lesson XX - OVA 1996 Seikimatsu★Darling - OVA 1998 - OVA 1999 : Lyrics of Love Plum OVA 2000 Yami no Matsue J.C.Staff TV Series 2000 Gravitation TV Series 2002 Honoo no Mirage Madhouse TV Series Shiritsu Araiso Koutougakkou Seitokai Nippon 2002 OVA Shikkoubu Animation 2004 Honno no Mirage: Minagawa no Madhouse OVA Hangyakusha 2005 Suki na Mono wa Suki Dakara Shou ga TV Series Nai!! 2005 J.C.Staff TV Series Marine 2005 Legend of Duo TV Series Entertainment 2005 Patalliro Saiyuuki! - TV Series 2006 Gakuen Heaven Tokyo Kid TV Series 2006 Angel's Feather - OVA 2006 Prince: Gekkeiju no Ouji-tachi - TV Series 2006 Nakedyouth - ONA 2008 Junjou Romantica Studio Deen TV Series 2008 Junjou Romantica 2nd Season Studio Deen TV Series 2008 Monochrome Factor A.C.G.T. TV Series Nippon 2008 Seiyou Kottou Yougashiten: Antique TV Series Animation 2010 Uragiri wa Boku no Namae wo Shitteiru J.C.Staff TV Series 2010 Togainu ni Chi A-1 Pictures TV Series 2010 Robotica*Robotics - OVA 2011 Sekaiichi Hatsukoi Studio Deen TV Series 2011 Sekaiichi Hatsukoi 2nd Season Studio Deen TV Series CoMix Wave 2011 Kono Danshi, Uchuujin to Tatakaemasu. OVA Films 2012 Tight-rope PrimeTime OVA 2012 Kono Danshi, Ningyo Hiroimashita - OVA 2013 Vassalord. Production I.G OVA 2014 Studio Deen OVA 2014 Love Stage!! J.C.Staff TV Series 2014 Sekaiichi Hatsukoi Movie: Yokozawa Studio Deen Movie

Universitas Sumatera Utara Takafumi no Baai OVA: 2014 NAZ OVA Data_xx_Transitory CoMix Wave 2014 Kono Danshi, Sekika ni Nayandemasu. OVA Films 2015 Junjou Romantica 3rd Season Studio Deen TV Series 2015 Gakuen Handsome The Animation - OVA 2016 Doukyuusei A-1 Pictures Movie 2016 Super Lovers Studio Deen TV Series 2017 Super Lovers 2nd Season Studio Deen TV Series 2017 Hitorijime My Hero TV Series 2017 Koisuru Shirokuma Gathering Movie Tabel 4.1. Daftar anime bergenre BL atau Shonen ai.

Judul-judul diatas adalah judul anime yang sudah jelas mencantumkan BL

sebagai genre animenya. Tetapi selain anime-anime diatas ada beberapa anime

yang saya temui bukan bergenre BL hanya saja memiliki karakter pasangan gay

sebagai peran utama. Anime pertama berjudul Yuri on Ice. Yuri On Ice

sebenarnya hanyalah anime bergenre oah raga yang berfokus pada olah raga ice

skating. Anime ini bercerita mengenai seorang atlet ice skating perwakilan Jepang,

Katsuki Yuuri dalam kejuaraan skating dunia dan bagaimana perjuangannya

dalam mendapatkan medali emas yang dibantu oleh pelatih barunya, Victor

Nichyfold, seorang legenda skater dunia asal Rusia yang baru saja pensiun.

Walaupun anime ini sering memperlihatkan hubungan Victor dan Yuuri yang

mulai jatuh cinta, cerita utama anime ini tetap saja mengenai olah raga dan

perjuangan seorang atlet. Dua orang informan saya, Mitha dan Hana menolak

untuk menyebut anime Yuri on Ice sebagai anime BL. Hana mengatakan anime

ini tidak ada bedanya seperti anime bertema olah raga biasa yang diberi bumbu

percintaan. Yang membedakan anime Yuri on Ice dengan anime olah raga laiinya

Universitas Sumatera Utara hanyalah anime ini mengangkat percintaan homoseksual yang tidak ada dalam anime olah raga lainnya.

Anime berikutnya adalah anime yang berjudul No. 6. Anime ini adalah sebuah anime fiksi ilmiah yang berkisah tentang seorang pemuda bernama Shion yang berusaha mengungkapkan kejahatan yang disembunyikan pemerintah kota bernama No.6. Hubungan kedua pemeran utama dalam anime ini, Shion dan

Nezumi, tidak bisa dibilang pertemanan biasa. Sangat banyak adegan-adegan yang membuktikan jika mereka memiliki perasaan saling cinta secara romantic dalam anime ini, seperti ketika Nezumi mengajak Shion berdansa di malam hari ataupun ketika Shion mencium bibir Nezumi saat dirinya ingin pergi meninggalkan Nezumi.

Sebagai sebuah tren yang saat ini sedang digilai banyak orang dari berbagai kalangan, mendapatkan anime bukan lagi hal yang sulit bagi para fans- nya. Saat ini sudah banyak anime Jepang yang Tayang di Stasiun TV Tanah air.

Walaupun jumlahnya tidak sebanyak dulu, jumlahnya saat ini tergolong banyak.

Selain itu stasiun Tv satelit atau TV langganan juga memiliki banyak chanel yang khusus menayangkan anime, seperti channel bernama Aniplus dan yang menyediakan tontonan anime paling baru yang masih tayang di negara asalnya,

Jepang.

Kendati banyaknya stasiun TV baik lokal maupun Internasional yang menyediakan anime, banyak fans anime terutama di Indonesia yang lebih memilih mencari Anime di Internet. Saat ini sudah banyak sekali situs menonton anime

Universitas Sumatera Utara secara streaming34 ataupun situs yang menyediakan anime untuk diunduh secara gratis. Mendapatkan anime melalui internet memiliki dua cara, yaitu cara resmi yang sudah mendapatkan lisensi dari pemegang hak paten dan biasanya berbayar, dan cara satunya secara gratis hanya saja hal ini dianggap illegal karena tidak ada izin edar dari pemegang hak paten.

Saat ini sudah ada situs menonton anime secara streaming yang resmi seperti situs www..com dan www.funimation.com yang memberikan jasa berbayar. Hanya saja koleksi anime yang mereka sediakan tidak terlalu lengkap. Terutama untuk anime bergenre BL. Sejauh observasi saya pada kedua situs tersebut, anime bergenre BL yang disediakan hanyalah anime BL popular seperti Junjou Romantica dan Sekaiichi Hatsukoi. Selain itu situs tidak bisa diakses menggunakan server Indonesia sehingga pemakai dari Indonesia harus menggunakan VPN35 untuk mengaksesnya.

Untuk mensiasati hal tersebut informan saya lebih menyukai situs penyedia anime gratis atau yang lebih dikenal sebagai 36 . Walaupun mengunduh anime dari situs fansub adalah hal yang illegal karena penyebarannya tidak memiliki izin dari pemegang lisensi, para Fujoshi tidak memiliki pilihan lain untuk mendapatkan anime yang ingin mereka tonton. Beberapa situs fansub yang informan saya tahu antara lain;

34 sebuah teknologi yang mampu mengkompresi atau menyusutkan ukuran file audio dan video agar mudah ditransfer melalui jaringan Internet. Pentransferan file audio dan video tersebut dilakukan secara “stream”, alias terus menerus. Contoh dari teknologi Streaming adalah situs Youtube. (http://www.kpmi.or.id/tulisan/1537/Pengertian+Streaming) 35 Virtual Privat Network, adalah teknologi yang memungkinkan Anda mengakses internet jika Anda tersambung dari lokasi-lokasi berbeda. (https://zenvpn.net/id/what-is-vpn/)

36 Singkatan dari fan Subtitled, adalah sebuah acara TV asing yang sudah dialihbahasakan oleh penggemar (fan). (https://en.wikipedia.org/wiki/Fansub)

Universitas Sumatera Utara a) Horriblesubs.

Sebuah situs mendownload anime yang menggunakan aplikasi torrent untuk mendownloadnya. Fansub ini menyediakan subtitle berbahasa

Inggris dan memiliki koleksi anime yang dapat dibilang lengkap untuk anime format serial TV. Situs ini juga terbilang cepat dalam pemperbarui setiap episode anime yang baru tayang, kurang dari 12 jam anime yang baru tayang di Jepang sudah bisa didownload di situs ini. Situs ini menyediakan anime dalam tiga kualitas, 480 pixel, 720 pixel, dan 1080 pixel. Sayangnya untuk anime BL ataupun Yaoi dalam format OVA tidak dapat ditemukan di situs ini.

Gambar 4.4. Penampang Halaman Awal HorribleSubs

b) KissAnime.

KissAnime.ru adalah senuah situs streaming anime gratis yang memiliki banyak koleksi anime. Walaupun situs ini adalah situs Streaming, para pengguna juga bisa mendownload anime-anime yang disediakan menggunakan software Internet Download Manager. KissAnime selain menyajikan anime serial TV juga menyediakan anime Movie dan anime

OVA. Koleksi anime BL dan Yaoi di Situs ini bisa dibilang cukup banyak,

Universitas Sumatera Utara mereka bahkan mengelompokkan anime BL dalan satu genre tertentu yaitu

genre Shonen Ai, Boys love dalam bahasa Jepang.

Gambar 4.5. Gambar Halaman depan KissAnime

3. Manga.

Manga atau komik Jepang adalah salah satu hasil budaya pop Jepang yang cukup terkenal di Indonesia. Di Negaranya, kata Manga (kanji: 漫画、Katakan:

マンガ、Hiragam: まんが) digunakan untuk menunjuk komik dan cerita bergambar lainnya. Hanya saja di luar Jepang, kata manga digunakan untuk menunjuk komik yang berasal dari Jepang. Di Jepang manga adalah bacaan yang dibaca oleh orang dari segala umur. Mulai dari anak-anak, remaja, bahkan orang- orang dewasa membaca manga. Hal ini membuat adegan sadis bahkan adegan seksual menjadi hal yang sering muncul di manga. Salah satu manga yang ditujukan untuk pembaca dewasa adalah manga BL dan Yaoi. Banyaknya adegan seksual dalam manga BL dan Yaoi sudah semestinya manga ini dikategorikan sebagai manga untuk pembaca dewasa.

Sebagai negara yang memegang teguh norma agama, manga BL adalah hal yang bisa dibilang mustahil untuk bisa masuk ke Indonesia. Kendati demikian terdapat beberapa manga BL yang bisa masuk ke Indonesia, walaupun jumlahnya

Universitas Sumatera Utara sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah di negara asalnya. Manga BL yang dapat berhasil lolos dan diterbitkan di Indonesia antara lain;

6. Descendants of Darknes (Yami no Matsue) karangan Yoko Matsushita,

diterbitkan oleh penerbit Level Comics di Indonesia pada tahun 2008.

7. Gosth! karangan Shuri Shiozu, diterbitkan di Indonesia oleh penerbit PT

Elex Media Komputindo pada tahun 2003.

8. Golden Days karangan Shigeru Takao, diterbitkan di Indonesia oleh PT

Elex Media Komputindo pada tahun 2009.

9. J-Boy (Jungle Boy) karangan Rie Nakamura, diterbitkan di Indonesia oleh

PT Elex Media Komputindo pada tahun 2008.

10. No.6 karangan Atsuko Asano dan Hinoki Kino, diterbitkan di Indonesia

oleh penerbit m&c! pada tahun 2014.

Manga bl terbitan Jepang atau yang sudah dilisensi oleh penerbit Amerika

Serikat sebenarnya dapat dibeli melalui agen buku impor, hanya saja harga manga tersebut bisa melambung tinggi karena pajak dan biaya pengiriman. Selain harganya yang mahal, proses pengiriman manga tersebut juga sulit karena sering terkendala saat berurusan dengan bea cukai. Hal ini diperparah jika manga yang dikirim memiliki gambar yang cukup panas. Beberapa kasus barang tersebut akan ditolak masuk ke Indonesia. Kebanyakan Fujoshi yang membeli manga fisik bukanlah untuk dibaca melainkan untuk benda koleksi. Sama halnya dengan anime, para Fujoshi yang tidak puas dengan terbatasnya manga fisik bl memilih mencari manga di internet. Saat ini sudah banyak situs yang menyediakan manga

BL dan Yaoi yang dapat dibaca secara gratis. Manga online ini lebih dikenal

Universitas Sumatera Utara dengan nama Manga Scanlation37. Manga Scanlation, seperti halnya anime fansub, adalah sesuatu yang illegal. Sayangnya tidak seperti anime, tidak ada cara legal untuk membaca manga secara online. Satu satunya cara legal membaca manga adalah dengan membelinya dalam bentuk buku fisik. Hal ini tentu saja menjadi mustahil untuk Fujoshi di kota Medan. Akhirnya mau tidak mau mereka mencari manga scanlation walaupun itu illegal. Situs-situs yang biasa dikunjungi Informan saya antara lain;

a) MangaHere.

Adalah Sebuah situs baca manga online yang menyediakan manga

dalam bahasa Inggris. Situs ini bukanlah situs khusus yang menyediakan

manga BL dan Yaoi, hanya saja koleksi manga BL dan Yaoi mereka

tergolong banyak. Manga BL dan Yaoi yang mereka sediakan adalah

judul. MangaHere terkadang sulit diakses jika kita menggunakan Internet

profider milik pemerintah seperti IndieHome atau kartu Perdana milik

Telkomsel. Tetapi situs ini bisa dengan mudah diakses jika kita

menggunakan Internet Profider milik perusahaan swasta.

37 adalah kegiatan menerjemahkan dan mengedit sebuah komik yang dilakukan oleh para penggemar. Disebut scanlation karena sebelum proses pengeditan dimulai, komik-komik akan dipindai (scan) terlebih dahulu dan dikerjakan dalam bentuk data lunak. Hasil scanation juga biasanya berupa data digital. Karena scanlation dilakukan oleh orang-orang amatir, proses penerjemahan ini tidak memiliki izin dari pemilik hak cipta. (https://en.m.wikipedia.org/wiki/scanlation)

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.6. Halaman awal situs MangaHere

b) MangaPark.

Sama halnya dengan MangaHere, MangaPark adalah situs baca manga berbahasa Inggris yang menyediakan segala genre manga tanpa ada pengukhusan. Koleksi manga BL di Situs ini tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki MangaHere. Kelebihan MangaPark dibandingkan

MangaHere adalah situs ini tidak diblokir pemerintah, sehingga semua orang bisa membukanya tanpa bantuan apapun. Sayangnya manga ini tidak terlalu nyaman dibuka melalui Smartphone.

Gambar 4.7. Haaman awal MangaPark

c) MangaGo.

Universitas Sumatera Utara Mangago tidak berbeda dengan MangaPark dan MangaHere.

Kelebihan dari situs ini adalah lebih banyaknya koleksi manga yang

dimilikinya. Mangago adalah situs baca manga online berbahasa Inggris

yang memiliki manga untuk pembaca dewasa jauh lebih banyak

dibandingkan dengan MangaHere dan MangaPark. Tidak hanya manga

Yaoi dengan adegan seksual yang cukup intens tetapi juga manga Hentai38

yang sama sama memiliki adegan seksual. Koleksi manga BL dan Yaoi

yang dimiliki MangaGo juga jauh lebih banyak dibandingkan dengan

MangaHere dan MangaPark. Selain manga, situs ini juga menyediakan

beberapa komik Korea atau lebih dikenal dengan Manhwa,39 yang dapat

dibaca gratis.

Gambar 4.8. Halaman awal MangaGo

d) MangaFox.

MangaFox bisa dibilang situs manga yang sudah kehilangan

pamornya di Indonesia. Situs ini adalah situs pertama yang diblokir

pemerintah dibandingkan situs lainnya. Walaupun masih bisa dibuka jika

38 Sebuah genre manga atau anime yang bertema seksual.

39 Secara Harfiat dapat diartikan sebagai ‘komik’ dalam bahasa Korea. Seperti halnya Manga dalam bahasa Jepang, Manhwa di luar Korea digunakan untuk menunjuk komik yang berasal dari Korea.

Universitas Sumatera Utara menggunakan VPN ataupun Google Translate, situs ini juga tidak lagi up

to date seperti sebelumnya. Walaupun demikian, situs Mangafox adalah

situs pertama yang mengenalkan para Fujoshi dengan manga BL dan Yaoi.

Informan saya, Aoi dan Hana mengaku pertama kali mendapatkan manga

BL salah satunya dari situs ini.

Gambar 4.9. Halaman awal MangaFox

e) MRM

Berbeda dengan situs-situs di atas, MRM adalah situs baca manga

online yang khusus menyediakan konten BL dan Yaoi dalam segala bentuk

baik Anime, manga, doujin, sampai majalah Gay. Walaupun memiliki

koleksi anime, MRM agaknya lebih memfokuskan diri pada konten berupa

gambar. Untuk itu di situs ini Manga dan Doujin jauh lebih dominan

ketimbang anime. Selain manga dan doujin MRM juga menyediakan

konten CG art dan art Collection. Selain menyediakan konten BL dan Yaoi,

MRM juga memiliki koleksi manga Bara 40 . Saat ini membuka MRM

cukup sulit karena situs ini sudah diblokir pemerintah. Tetapi ada beberapa

cara untuk membukanya dengan mudah. Situs MRM dapat dibuka

40 Genre manga bertema homoseksual. Hanya saja bara dibuat oleh pria gay dan ditunjukkan untuk pria gay juga.

Universitas Sumatera Utara menggunakan VPN yang dapat didownload secara gratis ataupun menggunakan Google traslate. Sedangkan untuk membukanya melalui

Smartphone jauh lebih mudah dibandingkan dengan PC. Aplikasi browser

Opera Mini untuk Smartphone dapat membuka situs ini tanpa bantuan

VPN apapun. Hal ini membuat Informan saya lebih suka membukanya melalui Smartphone mereka dibandingkan membukanya melalui PC.

Selain itu membuka MRM dengan Smartphone jauh lebih praktis dan dapat dilakukan dimana saja.

) MangaRock

MangaRock adalah sebuah aplikasi untuk Smartphone yang memungkinkan penggunanya membaca manga dari situs-situs manga online dalam satu aplikasi. Manga dari situs seperti MangaHere,

MangaPark, Mangago, dan lainnya dapat dibaca di aplikasi ini berhubung ketiga situs tersebut dan kebanyakan situs baca manga online sulit dibuka melalui browser Smartphone. Membaca manga di Mangarock adalah hal yang illegal, hal ini membuat aplikasi MangaRock tidak bisa didownload melalui Playstore karena bertentangan dengan kebijakan lisensi yang dimiliki Google. Aplikasi Mangarock dapat didownload melalui situs resminya, Mangarock.com. Setelah medownload aplikasi Mangarock pengguna bisa langsung menginstalnya.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.10. Halaman awal Aplikasi MangaRock

g) Lezhin

Lezhin bisa dibilang satu-satunya situs komik BL legal yang tersedia.

Kendati demikian Lezhin tidak menyediakan manga BL dari Jepang.

Lezhin adalah sebuah aplikasi Smartphone penyedia webcomic41 khusus

dewasa asal Korea yang juga menyediakan komik bergenre BL. Aplikasi

ini juga bisa dibuka melalui browser biasa seperti Google Chrome atau

Mozila Firefox. Sama seperti negara asalnya, Lezhin menyediakan

Manhwa. Walaupun aplikasi Lezhin dapat dapat didownload secara gratis

melalui Playstore ataupun Applestore, manhwa-manhwa yang disediakan

Lezin tidaklah gratis. Pembaca yang ingin membaca Manhwa di aplikasi

ini harus membayar dengan koin, dan cara mendapatkan koin dalam

aplikasi Lezhin adalah membelinya dengan uang tunai atau pulsa.

41 Komik yang diterbitkan secara online.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.11. Halaman awal Lezhin yang dibuka melalui browser Google chrome.

4. Novel.

Perlu digarisbawahi bahawa novel Yaoi tidak sama dengan Novel bertemakan pasanga gay yang saudah banyak terbit di Indonesia. Novel Yaoi adalah suatu genre tersendiri, sama seperti manga dan anime Yaoi. Mendapatkan novel Yaoi yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris adalah hal yang sulit. Sama seperti manga, novel Yaoi juga sudah ada yang dilisensi oleh penerbit

Amerika Serikat yang artinya bisa dibeli di situs jual beli online seperti Amazon atau Ebuy, hanya saja membeli novel dari luar negeri memiliki kesulitan yang sama dengan membeli manga fisik.

Novel Yaoi dapat didownload secara gratis di forum seperti AarinFantasy atau YaoiOtaku hanya saja mereka lebih banyak menyediakan novel yang berbahasa Jepang. Biasanya masalah ini dapat diselesaikan oleh Scanlation yang bersedia menerjemahkan novel tersebut. Hanya saja beberapa scanlation memiliki kebijakan dimana mereka tidak mau menerjemahkan novel yang sudah dilisensi penerbit Amerika. Hal ini tentu saja menyusahkan para fans yang tidak tingga di

Amerika. Beberapa contoh novel bergenre BL antara lain, S series, Sekaiichi

Universitas Sumatera Utara Hatsukoi; Yokozawa Takafumi no Baai, Sekaiichi Hatsukoi; Yoshino Chiaki no

Baai, Rakuen no Uta, Shinayakana no Netsujou, dan lainnya.

Gambar 4.12 Sampul salah satu novel Yaoi berjudul S.

5. BLCD.

Drama CD atau Audio drama adalah sebuah drama yang berupa suara tanpa adanya visualisasi dari ceritanya. Awalnya Audio Drama di Jepang dipopulerkan melalui siaran radio yang lebih dikenal sebagai Radio Drama.

Kepopuleran Radio Drama pada tahun 1950-an membuat lahirnya banyak aktor suara atau lebih dikenal dengan Seiyuu. Hal ini adalah cikal bakal dari kepopuleran profesi Seiyuu yang bertahan sampai sekarang. Walaupun saat ini

Radio drama sudah tidak sepopopuler dulu karena sudah digantikan oleh keberadaan televise, Audio Drama masih eksis hanya saja dalam format yang berbeda. Saat ini Audio drama lebih dikenal dengan nama Drama CD, yaitu Audio

Drama yang didistribusikan dalam bentuk kepingan CD. Di Jepang adalah hal yang biasa untuk serial drama, novel, manga, anime, bahkan game untuk memiliki

Universitas Sumatera Utara versi Drama CD sendiri. Cerita di Drama CD ini bisa saja sebuah adaptasi dari plot utama atau sebuah plot lanjutan dari cerita utama.42 Karena Drama CD adalah media yang masih popular dan membutuhkan biaya yang relative murah dibandingkan Anime, saat ini manga atau novel BL dan Yaoi banyak yang diadaptasi menjadi Drama CD. Drama CD bergenre BL lebih dikenal dengan nama BLCD.

Walaupun BLCD tidak memiliki visual yang bisa dinikmati selain cover dari CD-nya yang sama saja dengan sampul manga atau novel aslinya, BLCD tetap menjadi media ‘Asupan’ yang diminati oleh Fujoshi. Hal ini karena BLCD tidak jarang menyuguhkan cerita yang cukup erotis walaupun hanya dengan media suara. Karena BLCD hanya menyuguhkan sebuah audio drama yang diperankan oleh seiyuu, kebanyakan para penggemarnya adalah seorang Seiyuu

Ota43. Informan saya, Hana adalah salah satu Fujoshi yang sangat menggilai

BLCD. Hana mengaku menyukai BLCD karena dapat mendengar seiyuu favoritenya bermain walaupun hanya suara saja. Para penggemar BLCD biasanya memiliki bias44 dalam memilih BLCD yang ingin mereka dengar. Mereka juga memiliki bias mengenai siapa saja Seiyuu yang menjadi Seme dan Uke. Hana memiliki dua nama Seiyuu yang baginya pantas menjadi uke, yaitu Kamiya

Hiroshi dan Toriumi Kousuke. Bagi Hana kedua Seiyuu tersebut memiliki suara yang manis dan seksi dan juga sangat sempurna dalam memerankan adegan erotis,

42 Animanga.wikia.com/wiki/audio_drama

43 Adalah otaku yang menggemari para Seiyuu atau pengisi suara dalam Anime. Otaku ini dapat dengan mudah mengenali suara para seiyuu dalam sekali dengar. (Surya Sianipar, Indra.2016.Fanatisme Wota Terhadap Idola. Medan. Universitas Sumatera Utara. Halaman 165.)

44 Dalam komunitas Kpop digunakan untuk menyebut kelompok atau anggota band yang paling disukai. Walaupun lebih popular digunakan dalam komunitas Kpop beberapa otaku juga suka menggunakan istilah ini. (https://www.urbandictionary.com/define.php?term=bias)

Universitas Sumatera Utara walaupun hanya suara mereka saja yang berperan. Setiap BLCD yang diperankan oleh kedua seiyuu tersebut pasti akan Hana cari di situs manapun jika mereka mendapatkan peran uke, tetapi jika Mereka mendapatkan peran Seme Hana tidak mau mendengarnya karena baginya tidak cocok.

Gambar 4.13. Salah satu cover BLCD berjudul Seven Days

BLCD cukup sulit untuk didapatkan karena sampai sekarang tidak ada situs khusus yang menyediakannya. Membelinya langsung dari Jepang juga hal yang mustahil karena harganya bisa melunjak dengan adanya pajak masuk dan ongkos kirim, selain itu tidak ada agen yang mau menjadi perantara. Biasanya penggemar BLCD mendapatkan BLCD dari blog-blog pribadi atau dari video editan yang diunggah di youtube. BLCD dalam bentuk video biasanya sudah menyertakan terjemahan dalam bahasa Inggris sehingga penikmatnya tidak perlu mencari terjemahannya di tempat lain. Selain dari blog-blog pribadi dan video youtube, terdapat forum Fujoshi internasional, AarinFantasy dan YaoiOtaku, yang menyediakan ‘Asupan’ Yaoi dalam berbagai bentuk, salah satunya BLCD.

Kesulitan lain yang dihadapi Fujoshi penggemar BLCD adalah kendala bahasa. BLCD adalah media ‘Asupan’ yang berbahasa Jepang, hal ini menjadi kendala utama untuk para Fujoshi yang tidak mengerti bahasa Jepang. Tetapi

Universitas Sumatera Utara kendala itu saat ini sudah bisa ditangani dengan banyak cara. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, saat ini sudah banyak video BLCD yang diunggah oleh para

Fujoshi dari berbagai negara di dunia ke dalam situs berbagi video seperti

Youtube, walaupun isi videonya tidah lebih dari gambar cover kotak CD dari

BLCD tersebut. Biasanya video BLCD itu sudah dilengkapi dengan subtitle dalam bahasa Inggris sehingga para pendengar dapat mengerti isinya. Selain itu banyak juga situs yang menyediakan terjemahan BLCD dalam bentuk teks bahasa Inggris, biasanya terjemahan itu diunggah ke sosial media Tumbrl atau LiveJournal. Cara lainnya adalah dari manga atau novel BL yang sudah diterjemahkan. BLCD biasanya diangkat dari manga atau novel dan tidak ada perubahan sama sekali setelah dijadikan BLCD, kalaupun ada biasanya hanya penambahan atau penguranga dialog yang tidak berpengaruh pada jalan cerita aslinya. Hal ini membuat Fujoshi mendengar BLCD sambil membaca manga atau novel aslinya.

6. Game/.

Game adalah salah satu media ‘Asupan’ Fujoshi yang cukup memiliki penggemar. Game bergenre BL atau Yaoi bukanlah game seperti game RPG (role playing game) dimana kita mengontrol penuh gerakan si karakter utama. Game bergenre Yaoi dan BL adalah game dengan format Visual Novel (lebih dikenal dengan VN). Visual novel adalah sebuah game interaktif yang diperkenalkan di

Jepang pada tahun 1990-an. Game visual novel biasanya menampilkan visual grafis yang statis dan menggunakan gambar model anime dan terkadang memiliki beberapa video. Sesuai dengan namanya, visual novel lebih menonjolkan plot dan sangat minim aksi. Interaksi yang bisa dilakukan pemain dengan visual novel

Universitas Sumatera Utara hanyalah dengan mengklik konsol untuk melanjutkan teks, suara, dan visualnya.

Visual novel memiliki banyak jalan cerita atau lebih dikenal dengan rute yang membuatnya memiliki banyak ending (akhir cerita). Untuk mendapatkan suatu ending pemain diberi beberapa pilihan selama permainan berlangsung dan masing-masing pilihan akan mengantar para pemain pada sebuah rute dan ending.

Saat ini visual novel sudah banyak menggunakan para Seiyuu untuk menyuarakan dialog yang dibawakan para karakter didalamnya.45

Visual novel memiliki genre yang beragam tapi genre yang dominan dalam visual novel adalah genre drama, terutama yang menyangkut masalah percintaan dan keluarga. Genre lain yang cukup popular selain drama adalah genre fiksi ilmiah, genre fantasi dan genre horror. Banyak juga visual novel yang mengandung unsur erotis dan dapat dikategorikan sebagai eroge (erotic game).

Game ini biasanya mengandung adegan seksual eksplisit dimana tokoh utama game berhubungan seksual dengan salah satu karakter dalam game tersebut.

Visual novel bergebre Yaoi jelas sekali masuk kategori eroge karena menampilkan adegan seksual yang eksplisit. Selain itu banyak Visual novel BL atau Yaoi yang memiliki plot PWP tanpa jalan cerita yang jelas.

Visual novel BL yang paling terkenal adalah game ciptaan perusahaan

Nitro+Chiral atau yang lebih dikenal dengan Chiral saja. Chiral memiliki empat game yang dianggap game BL terbaik karena memiliki plot cerita yang baik dan tidak memiliki karakter yang stereotype. Game-game ciptaan Chiral terkenal dengan jalan cerita yang berat dan kelam. Tidak jarang juga menampilkan visual- visual horror seperti mutilasi tubuh manusia atau adegan kekerasan dengan darah

45 https://en.wikipedia.org/wiki/Visual_novel

Universitas Sumatera Utara dimana-mana. Game-game tersebut antara lain; Togainu no Chi, Lamento Beyond the Void, Sweet Pool dan Dramatical Murder Kepopuleran game miliki Chiral membuat masing-masing game tadi memiliki adaptasi manga dan Drama CD sendiri. Selain itu game Togainu no Chi dan Dramatical Murder sudah diadaptasi menjadi anime pada tahun 2010 dan 2014. Sayangnya anime Togainu no Chi dan

Dramatical Murder tidak menjadi anime BL walaupun diadaptasi dari game BL.

Selain keempat game milik perusahaa Nitro+Chiral tadi, banyak lagi game

BL yang terkenal, diantaranya adalah; Gakuen Heaven, Enzai, Hadaka Shitsuji,

Hanamachi Monogatari, Kichiku Megane, Zettai Fukujuu Meirei, dan lainnya.

Game Zettai Fukujuu Meirei dan Enzai adalah dua dari sekian banyaknya game

BL yang perah dirilis di Amerika oleh JAST USA pada tahun 2006. Setelah dirilis dan diterjemahkan, Zettai Fukujuu Meirei berganti judul menjadi Absolute

Obedience, sedangkan untuk Enzai berubah menjadi Enzai: Falsely Accused46.

Visual novel BL biasanya dirilis dalam bentuk PC game. Tapi ada juga beberapa visual novel yang dirilis untuk konsol game seperti Play Station (PS), PSP (Play

Station Portable), dan PS Vita. Contoh visual novel yang dirilis untuk konsol game adalah Togainu no Chi: True Blood yang dirilis untuk PSP.

Sejak Smartphone menjadi barang yang umum di masyarakat, para pengembang game BL mulai melirik pasar game smartphone dan mulai mengeluarkan game BL untuk Smartphone yang dapat diunduh secara gratis dari

Playstore. Walaupun dibilang gratis Visual novel di Smartphone menawarkan pembelian dalam aplikasi yang memungkinkan pemain membeli fitur tambahan seperti rute khusus atau beberapa item yang memudahkan pengguna untuk

46 https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_BL_games

Universitas Sumatera Utara menyelesaikan suatu rute tertentu. Selain inu pembelian dalam aplikasi ini membuat pemain mendapatkan ending lebih mudah. Beberapa contoh game BL di

Smartphone antara lain Guardian Deity, Love Pandemonium, Vampire ,

Cerulean Heart, A Wizardry, dan lainnya.

7. TV Drama dan Film.

TV drama atau serial drama tidak berbeda dengan serial drama lainnya yang dapat dikategorikan sebagi sebuah opera sabun (shoap opera). Berbeda dengan media ‘Asupan’ lainnya seperti anime, manga ataupun novel BL. Agak susah membedakan antara serial drama BL dengan serial drama biasa yang bertemakan LGBT. Drama BL tidak hanya berasal dari Jepang. Banyak negara- negara seperti Korea, China, bahkan Tahiland yang memproduksi drama dengan tema mirip seperti BL yang disukai para Fujoshi di Asia. Drama BL yang berasal dari Jepang agaknya jauh lebih mudah diidentifikasi karena tidak sedikit dari mereka adalah adapatasi dari manga BL. Sama seperti TV drama, Film bergenre

BL juga sedikit sulit diidentifikasi dengan film bertema LGBT lain. Tetapi mau film tersebut bertema LGBT ataupun bergenre BL, para Fujoshi tetap menyukainya karena sama-sama menampilkan percintaan antar laki-laki.

Berbeda dengan media ‘Asupan’ lainnya, drama dan film BL menyajikan visual berupa manusia asli dan bukan karakter 2D. walaupun banyak yang menyukainya, tidak sedikit Fujoshi yang kurang nyaman dengan ‘Asupan’ berupa manusia asli. Alasan utamanya adalah karena manusia asli terkadang tidak bisa memenuhi ekspetasi para penggemar yang sudah terlanjur menyukai tokoh 2D.

Universitas Sumatera Utara Mendapatkan serial drama tidaklah semudah mendapatkan anime.

Sebenarnya jika beruntung beberapa rumah produksi menayangkan drama mereka di situs Youtube yang dapat didownload secara gratis dan sudah memiliki subtitle.

Hanya saja tidak semua drama ditayangkan di Youtube. Kebanyakan drama yang ditayangkan di Youtube adalah drama yang berasal dari Thailan. Pilihan lainnya adalah mencarinya di situs menyedia drama yang bisa didownoad. Tidak banyak situs penyedia drama BL yang tersedia. Sejauh penelitian saya, hanya ada tiga situs mendownload drama yaitu KissAsian dan dua forum Fujoshi Internasional,

AarinFantasy dan YaoiOtaku. KissAsian adalah sebuah situs yang masih bisa dibilang ‘saudara’ dari KissAnime. Bedanya jika KissAnime menyajikan anime maka KissAsian menyajikan drama baik berupa Film atau serial TV.

Beberapa judul drama BL antara lain Doushitemo Furetakunai, Seven

Days, Ai no Kotodama, Takumi-kun Series yang berasal dari Jepang. 2Moons,

SOTUS the series, Make It Right, Togather with Me, Love Sick, berasal dari

Thailand. Frozen Flower, The Perfect Man’s Man, Two Wedding and a Funeral,

Just Friends, Hyena, yang berasal dari Korea.

4.2.2. Terdapat Forum Internasional yang Memudahkan Fujoshi Mendapat

‘Asupan’.

Sebagai sebuah fenomena yang mendunia, tidak heran saat ini ada banyak forum yang menjadi wadah para Fujoshi untuk saling bertegur sapa ataupun saling berbagi ‘Asupan’ yang mereka miliki. Forum menjadi hal yang sangat penting bagi Fujoshi karena dari forumlah mereka sering mendapatkan informasi ataupun ‘Asupan’ yang ingin mereka nikmati. Saat ini ada dua forum

Universitas Sumatera Utara Internasional yang bisa dibilang cukup besar yang dijadikan tempat saling berbagi dan tempat para Informan saya mendapatkan ‘Asupan’ mereka. Kedua forum tersebut antara lain;

1. Aarinfantasy

AarinFantasy adalah sebuah forum penggemar Yaoi berbahasa Inggris terbesar yang didirikan pada bulan November 2004 oleh Aarin, sorang Fujoshi asal Malaysia. Nama AarinFantasy adalah gabungan dari nama sang pendiri,

Aarin dan kata ‘Fantasy’ yang dia ambil dari game kesukaannya, Final Fantasy.

Forum ini bertujuan untuk menyediakan konten Yaoi seperti anime dan manga untuk seluruh Fujoshi di pelosok dunia karena mendapatkan konten Yaoi adalah hal yang sulit. Koleksi dalam Aaarin kebanyakan adalah koleksi pribadi si pendiri yang diakuinya diunduh dalam waktu berbulan-bulan. Sebagai sebuah forum yang menyediakan konten Yaoi yang syarat akan hal-hal erotis, setiap anggota dalam forum AarinFantasy harus berusia minimal 16 tahun, tetapi ada beberapa bagian dalam forum yang hanya bisa dilihat oleh anggota yang berusia 18 tahun keatas.

Setiap anggota yang ketahuan menipu umur saat mendaftar akan diblokir selamanya dari forum (Turner, 2016, Hal 8-9).

Gambra 4.14. Halaman awal situs AarinFantasy

Universitas Sumatera Utara Forum AarinFantasy terbagi atas 8 bagian yang mereka sebut forum.

Masing-masing forum memiliki bahasan diskusi yang berbeda-beda. Forum-forum tersebut tersebut antara lain;

a. Important Update and New.

Berisi pengumuman-pengumuman atau pemberitahuan mengenai hal-hal

yang terjadi dalam forum tersebut, info-info mengenai event kebudayaan

Jepang yang ada di Asia Tenggara atau negara-negara lain, forum

rekomendasi berbagai hal seperti review beberapa artis atau manga. Selai itu

di forum ini jugalah terdapat peraturan-perauran bagi para anggota forum.

Peraturan-peraturan ini antara lain apa-apa saja hal yang boleh dan tidak boleh

dilakukan oleh member forum. Selain itu ada juga peraturan untuk melarang

anggota membagikan anime atau manga tertentu karena berbagai alasan.

b. AF File and Forum Suport Center.

Berisi hal-hal yang berhubungan dengan forum AarinFantasy, seperti

tempat untuk bertanya mengenai hal-hal yang tidak dimengerti anggota forum

mengenai forum AariFantasy. Forum ini jugalah yang dijadikan tempat untuk

memberikan saran-saran untuk perkembangan forum.

c. General.

Adalah forum umum atau forum yang memungkinkan anggota untuk

berdiskusi apa saja yang menurut mereka bisa didiskusikan. Pada forum ini

para anggota bisa bebas membicarakan apapun yang mereka suka dan tidak

hanya mengenai BL saja. Dalam forum ini para anggota bisa saling berkenalan

Universitas Sumatera Utara dan membuka diskusi yang menurut mereka menarik. Beberapa diskusi yang mereka bicarakan antara lain anime atau manga umum yang bukan BL, game,

Film, dan lainnya yang bisa dibicarakan. Di forum ini sudah ada beberapa post yang hanya bisa dibuka oleh anggota yang berusia 18 tahun keatas (18+). d. AF Miscellaneous

Forum yang berisi poetikan yang tidak bisa dikategorikan ke dalam forum- forum lainnya seperti kontes-kontes yang mereka adakan, informasi mengenai toko online yang menjual barang-barang hasil karya anggota, dan mengenai pemberitahuan majalah Aarin Secret, sebuah majalah mengenai Yaoi dan BL yang mereka terbitkan sendiri. e. Yaoi Mania.

Sesuai namanya forum ini adalah wadah bagi anggotanya untuk berdiskusi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Yaoi maupun BL. Hal-hal yang mereka bahas antara lain anime, manga, novel, dan game Yaoi atau BL. f. Exibition Hall

Adalah forum dimana anggotanya bisa memamerkan karya mereka berupa fanart, original artwork, maupun foto-foto cosplay masing-masing anggotanya. g. Download Center (Yaoi/BL)

Adalah forum dimana para membernya bisa mendownload atau berbagi

‘Asupan’ yang mereka inginkan seperti anime, manga, game, drama, BLCD, dan lain-lainnya yang bergenre Yaoi dan BL. ‘Asupan’ di AarinFantasy bisa

Universitas Sumatera Utara dibilang yang baik. Walaupun tidak lengkap karena mereka tidak bisa

memberika beberapa manga yang dilarang, dalam forum ini terkadang kita

bisa menemukan anime atau manga yang tidak bisa ditemukan di situs-situs

lain. Selain ini BLCD, game, dan nove BL di forum ini adalah yang paling

lengkap.

h. Download Center (General Download)

Kebalikan dari forum sebelumnya, forum ini menyediakan file-file yang

bukan BL maupun Yaoi yang bisa didownload. File-file yang disediakan dan

dibagi di forum ini antara lain anime, manga, drama, game, drama CD, dan

lainnya.

Saat ini AarinFantasy sudah menerbitkan sebuah majalah yang diberi nama AarinSecret. AarinSecret adalah sebuah majalah tahunan online yang dapat didownoad secara gratis di forum AarinFantasy atau di situs AarinSecret yang terpisah dengan forumnya. Majalah ini adalah majalah oleh penggemar untuk penggemar, sehingga pihak pembuat, pengurus forum AarinFantasy, tidak mendapatkan keuntungan sama sekali. Mereka bahkan mengklaim tidak mendapatkan uang dari iklan-iklan yang terdapat di majalah tersebut. Saat ini majalah AarinSecret sudah menerbitkan enam majalah sejak tahun 2006 yaitu edisi tahun 2006, edisi tahun 2007, edisi tahun 2013, edisi tahun 2014, edisi tahun

2015, dan yang terakhir edisi tahun 2016.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.15 Sampul Majalah AarinSecret edisi 2016

Keberadaan AarinFantasy dalam fandom Yaoi memiliki pengaruh yang sangat besar. Ketenaran AarinFantasy bahkan membuat forum ini menjadi lokasi penelitian sebuah tesis milik Simon Turner berjudul Yaoi Online: The Queer and

Affective Practices of a Yaoi Manga Fan Community. Dalam tesis tersebut penulis menggambarkan bagaimana Aarin menjadi situs yang paling sering dikunjungi jika seseorang ingin mencari hal-hal yang berbau BL ataupun Yaoi.

2. YaoiOtaku.

Menurut Turnet (2016, 10) YaoiOtaku adalah situs yang masuk ke dalam sepuluh besar situs yang didedikasikan untuk Yaoi. Kesepuluh situs tersebut antara lain AnimeA, Mangago, JuneManga, Yaoi Haven, YaoiOtaku, MangaEden,

MangaHere, Yaoi Club, TenManga dan Batoto. YaoiOtaku adalah sebuah forum yang hampir sama dengan AarinFantasy. Yang membedakannya hanyalah di

YaoiOtaku terdapat beberapa forum yang memungkinkan para anggotanya untuk bermain RP (Role Playing), sebuah permainan dimana para peserta dapat memainkan sebuah karakter buatan mereka dalam sebuah plot cerita. Cara memainkan permainan ini adalah dengan membuat sepenggal jalan cerita yang

Universitas Sumatera Utara dialami oleh si karakter yang pemain mainkan. Selain itu para karakter tersebut juga bisa berinteraksi dengan karakter lain yang dimainkan oleh pemain lain juga.

Selain memiliki forum RP YaoiOtaku juga memiliki forum yang memungkinkan anggotanya untuk menonton anime atau film secara steaming, forum tersebut dinamaka Watch Yaoi Online. YaoiOtaku juga memiliki tim scanlation milik sendiri yang saat ini sudah banyak menerjemahkan beberapa manga dan novel secara mandiri dan amatir. Hal ini tentu berbeda dengan

AarinFantasy yang tidak memiliki tim scanlation sendiri. Dalam YaoiOtaku para anggota juga disediakan banyak ‘Asupan’ yang dapat didownload secara gratis seperti anime, manga, BLCD, Film/Drama, dan lainnya, hanya saja koleksi Yaoi di YaoiOtaku tidak sebanyak yang dimiliki oleh AarinFantasy.

Gambar 4.16. Halaman awal situs YaoiOtaku

4.2.3. Banyaknya Pilihan Cerita.

Walaupun Yaoi dan BL adalah sebuah genre, di dalamnya terdapat juga

beberapa subgenre yang beragam dan tentu saja membuat penggemarnya bisa

memilih sesuka hati. Karena Yaoi banyak menampilkan adegan seksual yang

eksplisit terkadang berbagai macam kinky juga tersedia da;am genre Yaoi.

Universitas Sumatera Utara Beberapa macam tema cerita atau setting cerita yang paling popular dalam genre

Yaoi dan BL antara lain;

a. School Life/Campus Life, adalah cerita yang melibatkan siswa SMA atau

mahasiswa di Universitas. Biasanya cerita bertema ini melibatkan pasanga

teman sekelas, teman satu klub ataupun hubungan antara siswa dengan

guru mereka. Untuk tema cerita Campus Life biasanya melibatkan

hubungan antara teman sejurusan ataupun beda jurusan. Beberapa judul

manga dengan tema School Life dan Campus Life antara lain Blue Sky

Complex, Sasaki to Miyano, Sevent Days, Hitorijime My Hero, Escape

Journey, dan lainnya.

b. Office Worker (Salary man), adalah cerita yang bersetting di lingkungan

kantor atau tempat kerja. Di Jepang pekerjaan sebagai Salary Man atau

pekerja kantoran adalah hal yang umum ditekuni masyarakatnya, untuk itu

banyak sekali manga BL bersetting dalam kehidupan pekerja kantoran.

Tema cerita pekerja kantoran biasanya melibatkan hubungan antara rekan

kerja atau hubungan antara atasan dan bawahan. Karena melibatkan

karakter-karakter lelaki dewasa kebanyakan cerita bersetting ini memiliki

adegan seksual yang lebih eksplisit dibandingkan tema School Life.

Beberapa contoh manga dengan tema Office Worker antara lain Hadakeru

Kaibutsu, Ten Count, Doushitemo Furetakunai, Sekaiichi Hatsukoi, dan

lainnya.

Universitas Sumatera Utara c. Yakuza Life, adalah tema cerita berlatar belakang pada kehidupan Yakuza

atau organisasi kriminal asal Jepang. Cerita bertema Yakuza biasanya

memiliki cerita yang berat. Selain itu karena bersetting di kehidupan

organisasi kriminal, cerita ini sering sekali mengandung bentuk kekerasan

seperti perkelahian, pembunuhan, penyiksaan, bahkan kekerasan seksual

seperti pemerkosaan. Hal ini jugalah yang membuat tema Yakuza

memiliki adegan seksual yang terbilang eksplisit sekaligus mengandung

kekerasan. Beberapa contoh manga Yaoi dengan tema Yakuza antara lain

Kobi no Kyojin, Saezuru Tori wa Habatakunai, Honto Yajuu, Jealousy,

Hakidame to Tsuru, Acid Town, dan lainnya.

d. Shota, adalah sebuah genre yang melibatkan anak laki-laki dibawah umur

sebagai karakternya, bisa keduanya ataupun hanya salah satu saja. Tema

Shota saat ini tidak diminati para Fujoshi karena dianggap sebagai sebuah

bentuk pornografi anak-anak. Selain itu tema Shota sering sekali

menampilkan karakter uke yang terlalu feminine yang juga tidak disukai

para Fujoshi. Beberapa contoh manga atau anime bertema Shota antara

lain Boku no Piko, Shounen Maid Kuro-kun, dan lainnya.

e. Bara, adalah genre yang sebenarnya terpisah dari genre BL dan Yaoi. Bara

adalah sebuah genre pornografi asal Jepang yang dibuat oleh para pria gay

dan diperuntukkan untuk pria gay juga. Hanya saja saat ini banyak para

Fujoshi yang menyukainya. Para Fujoshi menyukai bara karena genre ini

menampilkan visual tubuh laki-laki yang berotot dan sangat maskulin. Hal

ini dipandang para Fujoshi sebagai sesuatu yang indah, untuk itu mereka

Universitas Sumatera Utara menyukainya. Contoh manga bara yang disukai Fujoshi salah satunya

adalah Void karangan Zaria Ranmaru. f. Historical, adalah tema manga BL ataupun Yaoi yang berlatar belakang

pada sejarah masa lalu. Tema yang diangkat biasanay abad pertengahan di

Eropa, masa revolusi industry, zaman feodal Jepang, zaman Meiji (1868-

1912), Zaman Taisho (1912-1926), atau pada masa perang dunia pertama

maupun perang dunia kedua. Cerita bersetting sejarah biasanya memiliki

cerita yang disesuaikan pada zaman apa yang mereka pakai. Cerita yang

bersetting pada zaman Meiji misalnya, sering bercerita mengenai para

bangsawan Jepang atau intrik keluarga bangsawan. Sedangkan cerita yang

bersetting pada masa perang dunia biasanya bercerita mengenai hubungan

antara tentara baik yang berasal dari satu negara ataupun berlainnan

kewarganegaraan. Beberapa contoh manga BL atau Yaoi bertema

Historical antara lain Yuuutsu na Asa, Close Your Eyes, Hyakujitsu no

Bara, Hybrid Child, Kodoku no Kane ga Naru, dan lainnya.

g. Fantasy/Supernatural, adalah tema cerita yang berpusat pada karakter-

karakter fantasy dan supranatural seperti siluman, dewa, hantu, vampire,

ataupun manusia-manusia setengah hewan. Tema fantasy/Supernatural

biasanya bersetting pada zaman dahulu atau bisa saja pada masa sekarang.

Tema ini biasanya berfokus pada hubungan antara makhluk bukan

manusia dengan manusia atau malah sesame makhluk bukan manusia.

Beberapa contoh manga BL dan Yaoi berteman Fantasy/Supernatural

antara lain Kuroneko Kareshi, Blood Bank, Akuma no Himitsu, Ze,

Kamisama no Iutoori, dan lainnya.

Universitas Sumatera Utara h. , adalah genre yang melibatkan sebuah dunia dimana manusia

selain memiliki gender laki-laki atau perempuan juga memiliki gender lain

yang disebut sub gender. Sub gender tersebut antara lain Apha, Beta, dan

Omega. Masing-masing subgender ini biasanya memiliki peran masing-

masing dalam masyarakat. Alpha biasanya berada di posisi penting karena

mereka dianggap sosok yang kuat dan dominan. Beta adalah orang-orang

biasa yang umum, biasanya Beta bekerja sebagai pekerja kantoran, guru

dan pekerjaan umum lainnya. Omega adalah kelompok yang paling lemah

karena mereka memiliki masa heat yang dapat diartikan sebagai masa

kawin. Saat masa heat para Omega biasanya akan mengeluarkan

pheromone yang akan mengundang orang lain, biasanya Alpha, untuk

berhubungan seksual dengan si Omega. Omega juga adalah kelompok

yang baik laki-laki maupun perempuannya bisa dihamili oleh Alpha

maupun Beta laki-laki. Beberapa contoh manga bertema Omegaverse

antara lain Kashikomarimashita Destiny, Pendelum Kemonohito

Omegaverse, Sayonara Koibito Mata Kite Tomodachi, Aberenbou Honey,

Sayonara Alpha, dan lainnya.

i. Kinky, menurut Cambridge Dictionary kinky diartikan sebagai “unusual,

strange, and possibly exciting, especially

in ways involvingunusual sexual acts,” sesuatu yang tidak biasa, aneh,

dan mungkin menggairahkan dan biasanya berhubungan dengan perilaku

seksual. Kinky adalah sebuah kecenderungan perilaku seksual yang tidak

biasa dan disukai oleh beberapa orang. Sebagai sebuah genre fiksi yang

Universitas Sumatera Utara juga menjual adegan erotis, kinky banyak dijumpai dalam manga maupun

bentuk ‘Asupan’ lain dalam genre Yaoi. Beberapa kinky yang cukup

popular dalam genre Yaoi adalah BDSM, Threesome, Incest, Uniform

Fetishism (fetis seragam), dan lainnya.

4.2.4. Yaoi Tidak Menjadikan Wanita Sebagai Objek Seksual.

Sejauh ini pornografi yang banyak diproduksi oleh pembuat konten pornografi ditujukan untuk laki-laki. Hal ini tentu saja membuat wanita yang bermain di dalamnya adalah sebuah objek yang dapat digunakan sesuka hati.

Dapat dikatakan hal itulah yang membuat wanita tidak menyukai konten pornografi saat ini. Tetapi konten pornografi yang menjadikan wanita sebagai sebuah objek seksual belaka tidak ditemukan dalam manga atau anime Yaoi.

Kazumi Nagaika dalam artikelnya, Perverse Sexuality, Perversive Desire:

Representations of Female Fantasies and Yaoi Manga as Pornography Directed at Woman (2003), mengatakan bahwa kesukaan wanita terhadap genre Yaoi adalah sebuah refleksi dari hasrat seksual para pembacanya. Selain itu Nagaika juga membagi pernyataannya kedalam tiga analisis. Analisis pertama dia menggunakan pandangan Freud dalam artikel “A Child is Being Beaten”. Dalam analisis ini Nagaika mengatakan bahwa para pembaca memandang Yaoi sebagai sebuah “pertunjukan Boneka” dan bagaimana para pembaca menjadi scoptophilia47 terhadap Yaoi. Sedangkan analisis kedua berdasarkan pada teori

Helene Cixous tentang biseksual. Dalam analisis kedua Nagaika menemukakan

47 Sebuah kecenderungan dimana seseorang memenuhi kebutuhan seksualnya dengan melihat konten pornografi.

Universitas Sumatera Utara pendapat bahwa hasrat seksual wanita dalam Yaoi adalah sebuah masalah dari konstruksi Seksual heteroseksual yang dikostitusikan dalam mitos patriarki terhadap seksualitas wanita. Nagaika mengatakan bahwa karakter uke dalam setiap karya Yaoi adalah resepretasi dari para wanita pembacanya.

Selain karena Yaoi tidak menampilkan karakter wanita dalam setiap karyanya, jika kita melihat analisis kedua Nagaika, dapat kita lihat ada kesamaan dengan yang dialami informan saya. Seperti Aoi yang mengatakan jika dirinya menyukai Yaoi tetapi sangat membenci Hentai. Aoi mengatakan pornografi dalam yaoi ditampilkan dengan sangat rapi, selain itu para uke dalam karya Yaoi selalu ditampilkan sangat menikmati hubungan seksual yang sedang dia dan karakter seme lakukan.

Selain itu para seme dalam manga Yaoi sering diperlihatkan sangat memperhatikan kepuasan seksual si uke. Hal ini dipandang para Fujoshi sebagai sebuah perhatian seorang dominan terhadap perasaan submisif dalam kegiatan seksual. Berbeda dengan manga atau anime Hentai atau konten pornografi lainnya dimana hanya menganggap karakter submisif (wanita) sebagai objek dan tidak mempedulikan kenikmatan yang dirasakannya.

4.3. Fenomena-Fenomena yang Dialami Fujoshi.

Selama penelitian ada beberapa hal yang saya temui yang cukup penting terhadap hal-hal yang bisa dibilang dialami oleh para Fujoshi di kota medan.

Fenomena-fenomena yang saya temui tersebut antara lain:

4.3.1. Kepribadian Ganda.

Universitas Sumatera Utara Semua informnan saya mengaku tidak mau memberitahu identitas mereka sebagai Fujoshi pada keluarga atau orang-orang di luar lingkungan pecinta kebudayaan Jepang. Hal ini dikarenakan pandangan masyarakat yang masih menganggap Homoseksual sebagai hal yang tabu dan menjijikkan. Untuk menangani hal tersebut tidak jarang para Fujoshi memiliki akun ganda di media sosial seperti Facebook. Tiga informan saya, Aoi, Hana dan T, memiliki dua akun facebook yang keduanya sama-sama aktif. Akun facebook itu memiliki kegunaan yang berbeda. Bahkan teman pada akun-akun tersebut juga berlainan. Hal ini untuk memisahkan orang-orang yang bagi mereka tidak boleh mengetahui keberadaan mereka sebagai Fujoshi. Para Fujoshi ini juga memiliki istilah untuk menyebut akun-akun tersebut, akun Riaju dan akun Wibu. Kedua istilah tersebut adalah istilah yang berasal dari jepang. Riajuu adalah istilah untuk orang-orang yang memiliki kehidupan yang baik, popular, dan memiliki pacar48. Istilah ini biasanya dipakai oleh para otaku di Jepang untuk mengidentifikasi orang-orang biasa atau mereka yang tidak menyukai anime dan manga. Akun Riajuu biasanya dipakai untuk berinteraksi dengan keluarga, teman-teman kampus atau kerja, dan orang lain yang tidak memiliki minat terhadap budaya pop Jepang.

Wibu bisa dibilang adalah kebalikan dari Riajuu. Hanya saja Wibu ditunjukkan untuk orang diluar Jepang. Wibu, berasal dari kata Weaboo yang disederhanakan, adalah istilah untuk warga negara di luar Jepang yang terobsesi dengan kebudayaan Jepang, baik kebudayaan pop maupun kebudayaan klasik.

Istilah Weaboo adalah istilah yang negative. Mereka biasanya menganggap

48 http://www.urbandictionary.com/define.php?term=riajuu

Universitas Sumatera Utara menguasai kebudayaan Jepang dan bahasa Jepang hanya dari Anime dan manga saja.49

Walaupun memiliki makna yang negatif, informan saya lebih suka memakai istilah tersebut dibandingkan dengan istilah Otaku. Sesuai dengan maknanya, akun Wibu digunakan untuk berinteraksi dengan teman-teman sesame

Fujoshi atau yang menyukai kebudayaan Jepang. Selain itu akun ini jugalah yang mereka gunakan untuk membagi konten-konten BL dan Yaoi. Para Fujoshi menggunakan nama asli mereka untuk akun riajuu, sedangkan untuk akun Wibu mereka menggunakan nama Jepang yang menjadi nama alias mereka. Kedua akun ini juga menggunakan foto profil yang berbeda. Akun Riajuu biasanya menggunakan foto selfie diri sendiri atau bersama teman-teman riajuu yang lainnya. Sedangkan akun Wibu menggunakan foto karakter anime atau foto mereka yang sedang bercosplay jika si pemilik adalah seorang Fujoshi yang sekaligus Cosplayer.

Pada akun wibu para Fujoshi terlihat lebih berani dalam menunjukkan identitasnya. Mereka sering membagi gambar BL atau yaoi bahkan yang berating

18+. Selain itu dalam akun ini para Fujoshi juga terkadang terang-terangan mengatakan jika mereka Fujoshi, hal ini untuk mengurangi orang-orang homophobic atau mereka yang tidak suka BL untuk berteman dengan mereka.

Bukannya mereka ingin mempersempit pergaulan, orang-orang yang diatas itu biasanya adalah mereka yang sering sekali menyerang akun mereka dengan kata- kata sok alim yang terkadang mengganggu. Informan saya mengatakan bahwa dirinya tidak masalah berteman dengan sesame pecinta budaya Jepang yang

49 http://www.urbandictionary.com/define.php?term=weaboo

Universitas Sumatera Utara homophobic, toh itu hak mereka untuk berpendapat, hanya saja jangan sampai mereka berkomentar negatif di setiap kiriman mereka yang berbau BL. Mereka juga ingin pendapat mereka dihargai seperti orang lain. Deklarasi Fujoshi pada akun mereka adalah sebuah peringatan untuk mereka yang ingin berteman. Dalam kata ‘Fujoshi’ tersebut terdapat sebuah pesan yang mengatakan ‘tidak suka BL silahkan unfriend atau unfollow’.

Saya menyebut fenomena akun ganda ini sebagai kepribadian ganda karena mereka memang memiliki kepribadian yang bertolak belakang saat menggunakan kedua akun tersebut. Saat menggunakan akun Riajuu para Fujoshi bertingkah laku seperti gadis-gadis pada umumnya, yaitu berlaku manis dan selalu mempots hal-hal yang normal seperti foto ketika jalan dengan teman-teman riaju mereka. Sedangkat saat mereka menggunakan akun Wibu, sifat mereka berubah dari gadis manis yang sopan menjadi seorang fans agresif. Mereka tidak akan malu-malu membagi semua hal yang berhubungan dengan BL dan Yaoi walaupun kiriman mereka terkadang mengandung unsur pornografi yang tidak pantas dilihat oleh anak dibawah 18 tahun.

Fenomena kepribadian ganda tidak hanya ditemui pada akun sosial media seperti facebook saja. Fenomena ini juga didapati di kehidupan nyata ketika para

Fujoshi sedang berkumpul sesamanya. Mereka akan bercerita panjang mengenai asupan mereka, baik dari anime dan mangan BL ataupun dari doujin yang berasal dari anime-anime terkenal yang saat itu sedang tayang. Tidak jarang mereka juga berteriak-teriak kecil jika menemukan asupan yang mereka suka. Informan saya,

Aoi mengatakan jika dia dan teman-teman fujoshinya sedang berkumpul di

Universitas Sumatera Utara sebuah café terkadang keberadaan mereka suka mengganggu pengunjung lain karena terlalu ribut. Fenomena ini juga bisa ditemukan pada event jejepangan yang sering diadakan di kota medan. Jika mereka berada di luar teman-teman

Fujoshi mereka atau teman-teman yang mengerti mereka Fujoshi, mereka akan menjadi orang biasa yang tidak fanatic.

Walaupun terlihat seperti memiliki dua wajah, mereka bukannya ingin menyembunyikan sifat mereka. Fenomena kepribadian ganda ini terjadi karena mereka tidak merasa nyaman menunjukkan sifat asli mereka pada orang yang tidak mengerti akan hobi mereka. Para Fujoshi ini sadar jika mereka memiliki kehidupan yang menuntut mereka menjadi orang biasa, seperti di tempat kerja, di kampus, atau bersama keluarga. Hal ini yang membuat mereka harus memakai topeng di setiap kegiatan dalam hidup mereka. Selain itu mereka juga harus pandai memilih topeng seperti apa yang harus mereka pakai. Para Fujoshi memiliki satu peraturan penting yang tidak boleh dilanggar agar kehidupan mereka sebagai orang biasa dan sebagai fujoshi tidak terganggu, peraturan tersebut adalah jika mereka berada di lingkungan teman-teman Riajuu, mereka harus memisahkan antara kehidupan nyata dengan fantasia atau delusi mereka akan Yaoi. Peraturan tersebut seolah-olah sudah menjadi Golden Rule bagi mereka, yang artinya jika mereka langgar hanya akan menghancurkan kehidupan mereka sendiri.

4.3.2. Laki-Laki Sebagai Objek Seksual.

Pornografi adalah hal yang biasa bagi para fujoshi. Hanya saja pornografi yang mereka nikmati bukanlah pornografi yang melibatkan pasangan

Universitas Sumatera Utara heteroseksual, melainkan pornografi homoseksual. Karena keberadaan tokoh perempuan dalam asupan mereka sangatlah minim bahkan tidak ada, membuat para fujoshi selalu berfantasi terhadap tubuh laki-laki. Media Yaoi, seperti Doujin dan Manga, yang menampilkan adegan seksual homoseksual yang cukup ekslplisit tanpa kehadiran tokoh wanita ini menjadi poin utama. Sama halnya dengan para laki-laki yang punya pikiran nakal mengenai wanita yang menurut mereka menarik, para Fujoshi juga memilikinya jika mereka melihat laki-laki yang menurut mereka menarik. Yang membedakannya mungkin hanya cara mereka berfantasi. Jika para laki-laki membayangkan wanita cantik menjadi teman kencan mereka, maka para Fujoshi ini malah membayangkan laki-laki yang mereka sukai berkencan dengan laki-laki lain. Dalam mengamatan saya terhadap

Informan saya, mereka lebih menyukai laki-laki dalam karakter anime dibandingkan laki-laki asli. Kendati demikian bukan berarti mereka membenci manusia asli. Mereka hanya lebih menyukai karakter dua dimensi (2D). Dalam melihat laki-laki, para fujoshi memiliki pembagian-pembagian persendiri.

Pembagia-pembagian tersebut antara lain;

a. Boyfriend Material, adalah kelompok laki-laki baik nyata ataupun 2D

yang mereka anggap bisa menjadi pacar mereka. Boyfreind material

biasanya para laki-laki yang memiliki wajah tampan sifat yang baik atau

sifat yang mereka sukai dan sangat peduli.

b. Hasbando Material, adalah kelompok laki-laki yang menurut mereka akan

sangat sempurna untuk menjadi suami. Hasbando berasal dari kata

Husband (suami) yang jika diucapkan oleh orang Jepang menjadi ha-su-

ba-n-do (ハスバンド) atau Hasbando. Kelompok ini sebenarnya tidak

Universitas Sumatera Utara berbeda dengan Boyfriend Material, yang membedakannya hanya jika

Boyfrien Material hanya dilihat dari wajah dan sifat, Hasbando Material

biasanya mereka yang dinilai dapat memperlakukan pasangannya dengan

sangat baik dan bertanggung jawab. Sama seperti tipe suami idela para

wanita.

c. Brother Material, adalah kelompok laki-laki yang menurut mereka cocok

dijadikan kakak laki-laki atau adik laki-laki. Untuk kakak laki-laki

biasanya karakter tersebut memiliki sifat yang melindungi atau

bertanggung jawab seperti seorang kakak, sedangkan untuk adik laki-laki

biasanya karakter yang memiliki sifat kekanak-kanakan yang membuat

dirinya terlihat manis.

Hal yang paling mencolok selain dari pembagian-pembagian karakter laki- laki kesukaan tersebut adalah para Fujoshi, walaupun menganggap seorang karakter laki-laki sebagai pacar atau suaminya, pasti menjodohkannya dengan karakter laki-laki lain. Bagi mereka akan mubazir jika ada laki-laki tampan dalam sebuah anime tidak dijodohkan oleh laki-laki lain yang juga tampan, kecuali jika laki-laki tersebut sudah memiliki pasangan resmi.

4.3.3. Ship War (Perang Antar Kapal).

Ship War atau perang antar Kapal adalah sebuah fenomena dimana fans antara kedua kapal saling berkelahi untuk mempertahankan Kapal yang mereka sukai. Sebenarnya Ship War adalah sebuah bentuk sifat kekanak-kanakan dari fans yang tidak bisa menerima Kapal lain selain kapal yang mereka sukai. Selain itu Ship War biasanya terjadi dalam fandom non BL dimana tidak ada Kapal BL

Universitas Sumatera Utara canon atau official. Ship War bisa dibilang kegiatan yang tidak berguna karena kegiatan ini adalah kegiatan saling menjelek-jelekkan Kapal yang mereka tidak sukai dengan tujuan memperlihatkan kepada orang lain bahwa Kapal yang mereka jelek-jelekkan itu buruk.

Kebanyakan yang memulai Ship War adalah mereka yang terlalu memuja

Kapal mereka sehingga menganggap kapal orang lain adalah hal yang yang tidak menarik dan pantas untuk dijelek-jelekkan. Selain itu pelaku Ship War juga sering sekali menganggap bahwa Kapal mereka yang paling Canon atau Official, padahal Kapal-Kapal BL dari fandom non BL tidak ada yang canon. Selain menyerang Kapal BL lain yang mereka tidak suka, pelaku Ship War juga sering sekali menyerang Kapal straight yang sudah canon. Mereka selalu menjelek- jelekkan karakter laki-laki ataupun karakter perempuan yang menurut mereka mengganggu Kapal yang mereka sukai.

Informan saya menggap Ship War adalah kegiatan yang sia-sia dan hanya membuang waktu dan tenaga saja. Vivi yang menyukai Kapal dimana para penggemarnya sering sekali terlibat dalam Ship War, mengatakan bahwa kegiatan

Ship War adalah hal yang paling dia sayangkan dalam fandom. Walaupun Kapal

AkaKuro yang dia sukai cukup tidak damai karena sering cari rebut dengan Kapal lain, tidak membuat Vivi juga ikut-ikutan dalam Ship War. Ina juga memiliki pikiran yang sama. Sebagai seorang yang tidak terlalu mengikuti Kapal dalam fandom non BL, dirinya mengaku Ship War adalah hal yang membuat dirinya meninggalkan Kapal dari fandom non BL.

Universitas Sumatera Utara Aoi dan Hana menganggap fandom adalah tempat untuk bersenang-senang, begitu juga dengan T. Bagi mereka Ship War yang malah menambah stress seharusnya harus dijauhi karena tujuan utama mengikuti sebuah fandom adalah untuk menenangkan diri dari kegiatan sehari-hari yang berat. Hana yang mengaku menyukai Kapal-Kapal kecil dan kurang terkenal selalu mengalah jika ada orang yang menjelek-jelekkan Kapalnya. Baginya untuk apa bertengkar dengan orang yang tidak mengerti Kapal yang dia sukai, toh Kapal mereka juga sama-sama tidak canon. Aoi lain cerita, dirinya memang selalu menghindari Ship War, hanya saja dia tidak bisa tenang jika ada yang menjelek-jelekkan Kapal yang dia sukai.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan.

Perkembangan budaya pop Jepang yang pesat di Indonesia membuat banyak sekali bermunculan hobi-hobi yang berhubungan dengan anime dan manga sebagai produk utama budaya pop Jepang. Salah satu genre anime manga yang disukai di Indonesia adalah Yaoi dan para penggemarnya dinamakan Fujoshi.

Yaoi adalah sebuah genre manga mengenai percintaan homoseksual yang dibuat oleh wanita dan ditujukan untuk wanita. Genre Yaoi sudah jelas tidak bisa diterima di tengah tengah manyarakat Indonesia yang sangat menjunjung tinggi nilai keagamaan. Walaupun begitu para Fujoshi tetap eksis di tengah masyarakat.

Karena genre ini tidak bisa masuk ke Indonesia para Fujoshi memilih media internet sebagai media untuk mencari asupan Yaoi mereka. Internet sudh

Universitas Sumatera Utara menjadi bagian dari kehidupan para fujoshi karena dari situlah mereka mendapatkan asupan seperti anime, manga, doujin, novel, game, TV drama, dan

BLCD.

Para Fujoshi awalnya hanyalah perempuan yang menyukai anime atau manga biasa, tetapi mereka mulai menyukai Yaoi karena beberapa hal, ada yang karena penasaran, diberitahu teman, atau karena iseng mencarinya di Internet.

Para Fujoshi yang saya jadikan Informan mengaku mulai menyukai Yaoi dari doujin anime dan manga kesukaan mereka, setelah setelah itu baru mereka mulai mengenal manga dan anime Yaoi. Setelah manga atau anime mereka mulai mengenal media lain seperti game, novel, BLDC, dan TV drama.

Kesukaan mereka terhadap genre Yaoi juga karena mudahnya mendapatkan asupan karena saat ini sudah banyak tersedia situs-situs yang menyedia asupan mereka. Selain itu terdapat juga forum Internasional yang sangat membantu mereka dalam menemukan asupan yang mereka sukai. Selain itu genre

Yaoi juga memiliki banyak tema cerita atau subgenre yang beragam yang bisa dipilih para Fujoshi sesukai hati sesuai dengan kesukaan mereka. Tema atau setting crita yang beragam muali dari kehidupan sekolah sampai kehidupan

Yakuza. Bahkan ada juga tema sejarah dan Fantasy yang disuguhkan membuat para fujoshi tidak pernah bosan dengan bacaan atau asupan mereka.

Sebagai seseorang yang menyukai hal-hal yang berbau homoseksual ternyata tidak serta-merta mengubah orientasi seksual mereka. Para Fujoshi informan saya mengaku sebagai seorang Heteroseksual. Bahkan mereka juga dengan sangat tegas mengatakan bahwa menyukai Yaoi tidak akan mempengaruhi

Universitas Sumatera Utara orientasi seksual mereka menjadi Homoseksual. Hal ini kera katakana karena

Yaoi adalah genre percintaan antara laki-laki dan laki-laki , jadi yang mereka lihat adalah laki-laki, mereka juga akan menyukai karakter laki-laki. Untuk itu bagi mereka tidak ada tempat untuk mengagu mi bahkan bisa jatuh cinta terhadap perempuan jika mereka menyukai Yaoi.

Kendati tidak mempengaruhi orientasi seksual mereka, pandangan para

Fujoshi terhadap LGBT mengalami perubahan sebelum dan setelah mereka menyukai Yaoi. Informan saya mengaku sebelum menyukai Yaoi mereka adalah orang-orang yang menganggap Homoseksual adalah hal yang menjijikan dan tidak pantas. Tetapi setelah menyukai Yaoi pandangan mereka terhadap LGBT mulai berubah menjadi menerimanya. Walaupun mereka selalu mengatakan mereka ada di pihak yang netral atau tidak mendukung juga tidak menolah, setidaknya mereka menganggap bahwa kaum LGBT berhal hidup dan berhak untuk mengekspresikan seksualitas mereka selama itu tidak mengganggu orang lain. Mereka juga mengatakan jika mereka membenci orang-orang Homophobic.

Ada juga yang mengatakan bahwa jika seorang Fujoshi malah menentang LGBT atau Homophobic, berarti mereka adalah Fujoshi yang munafik.

5.2. Saran.

Fujoshi adalah sebuah hasil dari budaya popular asal Jepang yang saat ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia, terutama anak mudanya. Keberadaap budaya popular dari negara asing dan bagaimana pengaruhnya terhadap anak muda Indonesia memberi gambaran betapa kuatnya kekuatan yang dimiliknya sehingga dapat menjadi suatu kebutuhan bagi penggemarnya. Untuk itu kita

Universitas Sumatera Utara sebagai generasi muda tidak boleh meremehkan kekuatan dari sebuah budaya popular.

Saran saya berdasarkan kesimpulan penelitian ini adalah; besarnya kekuatan budaya popular sehingga dapat mempengaruhi kehidupan penggemarnya dapat dijadikan senjata negara baik dalam bidang diplomasi maupun dalam bidang ekonomi. Sebagai negara yang tidak kalah kaya akan budaya seperti Jepang, Indonesia harusnya bisa menggunakan budaya popular sebagai senjata di dunia Internasional. Hal ini tentu saja akan menjadikan

Indonesia negara yang berkembang pesat dalam bidang budayanya.

Sedangkan saran saya untuk kawula muda sebagai objek informan saya adalah; walaupun saat ini Indonesia sedang diserang dengan banyaknya budaya popular dari berbagai negara di dunia, kita sebagai generasi bangsa sudah seharusnya mencintai budaya Indonesia daripada mencintai budaya asing.

Bukannya kita tidak boleh mencintai produk luar negeri seperti anime dan manga, hanya saja kita harus ingat bahwasannya kita adalah warga negara Indonesia untuk itu kita harus mencintai budaya Indonesia jauh lebih baik daripada budaya asing. Selain itu kita juga harus mengembangkan budaya kita sendiri agar dapat diminati seluruh orang di dunia.

Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA

Spradley, James.P. 2007. Metode Etnografi. Yogyakarta: PT.Tiara Wacana.

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif; Sebuah Upaya Mendukung

Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disliplin Ilmu. Depok: Pt.

Rajagrafindo Persada.

Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Spence, Colin. 2004. Sejarah Homoseksual.

Dewi, Putri Andam, Komunitas Fujoshi di Kalangan Perempuan Indonesia, Vol. 6, No. 2, Halaman 173-182, November 2013

Andam Dewi, Putri. Budaya Manga di Kalangan Remaja Indonesia. http://www.academia.edu/download/35459079/Budaya_Manga_Pengaruh_Manga _di_Kalangan_Anak_Muda_Indonesia-signed.pdf

Graffeo, Clarissa. THE GREAT MIRROR OF FANDOM: REFLECTIONS OF (AND ON) OTAKU AND FUJOSHI IN . Thesis no publish. 2006. Florida; University of Centra Florida.

Galbraith. Patrick W. (2017). Fujoshi: Fantasy Play and Transgressive Intimacy among “Rotten Girls” in Contemporary Japan. http://www.journals.uchicago.edu/t-and-c

Aoyama, T. E. (2009). Discovers Culture Girls, Fujoshi, and BL: Essay Reviews of Th ree Issues of the Japanese Literary Magazine, Yuriika (Eureka). Essay. Intersections: Gender and Sexuality in Asia and the Pacific, no. 20, (2009).

Mizoguchi, Akiko. Male-Male Romance by and for Woman in Japan; A History and the SubGenres of Yaoi Fiction. U.S-Japan Woman Journal. No. 25. 2003.

Universitas Sumatera Utara Rina Sukmara dan Yusy Widarahesty, “PERKEMBANGAN DIPLOMASI LUAR NEGERI JEPANG DI ASEAN PASCA PERANG DUNIA II (Studi Tentang Sejarah Diplomasi Jepang Dari 1970 sampai 1997)” Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011.

Mackintosh, Jonathan D. (January 2006). "Itō Bungaku and the Solidarity of the Rose Tribes [Barazoku]: Stirrings of Homo Solidarity in Early 1970s Japan". Intersections: Gender, History and Culture in the Asian Context (12): 1440-9151. http://intersections.anu.edu.au/issue12/aoki.html.

Nagaike, Kazumi. Perverse Sexuality, Perversive Desire: Representations of Female Fantasies and Yaoi Manga as Pornography Directed at Woman. U.S- Japan Woman Journal. No. 25. 2003.

Tuner, Simon. 2016. Yaoi online : the queer and affective practices of a yaoi manga fan community. London. Birkbeck, University of London.

Surya Sianipar, Indra.2016.Fanatisme Wota Terhadap Idola. Medan. Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara Sumber Internet http://the-dailyjapan.com/pop-culture-revitalisasi-pengaruh-internasional-jepang/ (Akses 06 Juni 2017)

Yaoi Fandom-Wikipedia, the Free ensiklopedia. (Akses 05/04/2016, pukul 23.00) http://blog.bersiap.com/informasi/apa-itu-globalisasi-berikut-penjelasan- lengkapnya (Akses 06 Juni 2017) http://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/Shipping (diakses 04 Oktober 2017) http://www.urbandictionary.com/define.php?term=PWP (diakses 15 September 2017) www.gameandrooid.com/2016/08/apa-itu-rar.html?m=1 (diakses 05 Oktober 2016) https://id.wikipedia.org/wiki/LiveJournal (Diakses 07 Oktober 2016) https://en.wikipedia.org/wiki/Anime (diakses 04 Oktober 2017) http://www.kpmi.or.id/tulisan/1537/Pengertian+Streaming (Diakses 07 Oktober 2017) https://zenvpn.net/id/what-is-vpn/ (diakses 08 Oktober 2017) https://en.wikipedia.org/wiki/Fansub (diakses 10 Oktober 2017) https://en.m.wikipedia.org/wiki/scanlation (diakses 11 Oktober 2017)

Animanga.wikia.com/wiki/audio_drama (Akses 13 Oktober 2017) https://www.urbandictionary.com/define.php?term=bias (Akses 13 Oktber 2017) https://en.wikipedia.org/wiki/Visual_novel (Akses 20 Oktober 2017) https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_BL_games (akses 21 Oktober 2017)

Universitas Sumatera Utara http://www.urbandictionary.com/define.php?term=riajuu (akses 22 Oktober 2017) http://www.urbandictionary.com/define.php?term=weaboo (akses 23 oktober 2017) https://en.wikipedia.org/wiki/Port_of_Belawan (Akses 01 November 2017)

Universitas Sumatera Utara