<<

JURNAL EKSPRESI SENI Jurnal Ilmu Pengetahuandan Karya Seni ISSN: 1412–1662 Volume 16, Nomor2,November2014, hlm. 168-335

Terbit dua kalisetahun pada bulanJuni dan November.Pengelola Jurnal Ekspresi Seni merupakan sub- sistemLPPMPPInstitut Seni (ISI) Padangpanjang. Penanggung Jawab Rektor ISI Padangpanjang Ketua LPPMPP ISI Padangpanjang Pengarah KepalaPusat Penerbitan ISI Padangpanjang Ketua Penyunting Dede Pramayoza TimPenyunting Elizar Sri Yanto Surherni Roza Muliati Emridawati Harisman Rajudin Penterjemah Adi Khrisna Redaktur Meria Eliza Dini Yanuarmi Thegar Risky Ermiyetti Tata Letak danDesainSampul Yoni Sudiani Web Jurnal Ilham Sugesti ______.______Alamat Pengelola Jurnal Ekspresi Seni:LPPMPP ISI Padangpanjang Jalan Bahder JohanPadangpanjang27128, Sumatera Barat; Telepon(0752) 82077 Fax. 82803, e-mail;[email protected]

Catatan.Isi/Materi jurnal adalah tanggung jawab Penulis. Diterbitkan oleh Institut Seni Indonesia Padangpanjang JURNAL EKSPRESI SENI Jurnal Ilmu Pengetahuandan Karya Seni ISSN: 1412–1662 Volume 16, Nomor2,November2014, hlm. 168-335

DAFTAR ISI

PENULIS JUDUL HALAMAN

Aji Windu Viatra & Seni Kerajinan Kampoeng Tenun di 168- 183 Slamet Triyanto Indralaya, Palembang

Nofroza Yelli Bentuk Pertunjukan Saluang Orgen 184-198 dalam Acara Baralek Kawin di Kabupaten Solok

Evadila Merefleksikan Kaba Anggun Nan Tongga 199–218 Melalui Koreografi “Pilihan Andami”

Nurmalinda Pertunjukan Bianggung Ditinjau di Kuala Tolam 219–238 Pelalawan: Tinjauan Musikal dan Ritual

Mukhsin Patriansyah Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce Karya 239–252 Patung Rajudin Berjudul Manyeso Diri

Nike Suryani Tubuh Perempuan Hari Ini Melalui Koreografi 253–269 “Aku dan Sekujur Manekin”

Nora Anggarini & Kreativitas Seniman Salareh Aia (Agam) dalam 270–284 Nursyirwan Pengembangan Musik Ronggeang Rantak Saiyo

Dede Pramayoza Penampilan Jalan Kepang di Sawahlunto: 285–302 Sebuah Diskursus Seni Poskolonial

Yulimarni & Suntiang Gadang dalam Perkawinan 303–313 Yuliarni Masyarakat Padang Pariaman

Pandu Birowo Teater ‘Tanpa-Kata’ dan ‘Minim-Kata’ di Kota 314–335 Padang Dekade 90-An dalam Tinjauan Sosiologi Seni

______Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49/Dikti/Kep/2011 Tanggal 15 Juni 2011 Tentang Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah. JurnalEkspresi SeniTerbitan Vol.16, No.2 November2014Memakaikan Pedoman Akreditasi Berkala Ilmiah Tersebut.

i BENTUK PERTUNJUKAN SALUANG ORGEN DALAM ACARA BARALEK KAWIN DI KABUPATEN SOLOK

Nofroza Yelli Program Studi Sendratasik FKIP Universitas PGRI Palembang. [email protected]

ABSTRAK Kabupaten Solok merupakan tempat berkembangnya sebuah kesenian baru yaitu disebut dengan saluang orgen. Perkembangan ini dimulai sejak tahun 1997 sampai sekarang. Pertunjukan yang menggunakan alat musik saluang dan keyboard ini, dilihat dari bentuk pertunjukannya tergolong sederhana, karena masih terdapat bagian-bagian yang sama dengan pertunjukan tradisi sebelumnya yaitu saluang dendang klasik dan saluang dengan iringan gendang. Konteks pertunjukannya mulai berkembang yaitu dihadirkan dalam acara sosial, politik, dan upacara adat yang salah satunya yaitu upacara baralek kawin. Pertunjukan ini terdiri dari 6-7 orang pendendang, satu orang pemain saluang, satu orang pemain Keyboard, dan 2-3 orang crew sebagai penanggung jawab peralatan sound system selama dilokasi pertunjukan. Sedangkan jenis lagu yang dibawakan adalah dendang ratok, dendang gembira, lagu gamad, dangdut dan dangdut House Music. Pertujukan ini difungsikan sebagai acara hiburan yang salah satunya dalam upacara adat baralek kawin.

Kata kunci; saluang orgen, baralek kawin, dangdut, dan lokasi.

ABSTRACT Kabupaten Solok is home to a new art that is called by saluang orgen. This development started in 1997 until now. The show that usesmusical instrument of keyboard and saluang,in terms of its performance form, is simple because we still can see the same elements of previous traditional performance of classicalsaluang dendang and saluanga dangdut to the accompany of drums. The context of the show began to develop as it is now performed in social and political ceremonies, and baralek kawin (wedding ceremony). The show consists of 6-7 singers, one saluang player, one keyboard player, and 2-3 crew in charge of sound system. The types of songs played include dendang ratok dendang gembira, gamat song, house music dangdut. This show functions as entertainment in baralek kawin ceremony.

184 Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 16, No. 2, November 2014

KeywordS: Saluang orgen, Baralek Kawin, and Kabupaten Solok.

PENDAHULUAN ini mencerminkan suasana senda gurau Sumatera Barat merupakan (Sastra, 1999:156). Dengan adanya salah satu wilayah yang terkenal pernyataan yang demikian diakui dengan kesenian tradisinya, hal ini bahwa bagurau adalah suatu aktivitas terlihat dari banyaknya digelar sekelompok orang yang ingin pertunjukan-pertunjukan dan festival- bergembira yang diwujudkan dalam festival kesenian tradisi di wilayah bentuk pertunjukan tradisional yaitu Sumatra Barat, diantaranya tradisi seni pertunjukan saluang dendang. pertunjukan saluang dendang. Pertunjukan saluang dendang Kesenian ini menggunakan instrument juga dimanfaatkan sebagai pertunjukan saluang sebagai pengiring vocal atau yang bersifat komersil. Sebagaimana dendang. Masyarakat pendukung dalam Skripsi dari Yelmi Irdawati kesenian ini biasa menyebutnya menjelaskan tentang Pertunjukan dengan acara bagurau, karena adanya Saluang Dendang Dalam “Bagurau aktifitas senda gurau yang terdapat Lapiak” di Pasar Payakumbuh, dalam pertunjukan ini yang pertunjukan ini tidak menggunakan diungkapkan melalui -pantun tempat khusus, melainkan emperan dendang yang bersifat sindiran toko yang dimanfaatkan untuk terhadap aktifitas penonton yang ada pertunjukan di malam harinya pada saat itu sehingga tercipta suasana (Irdawati, 2007:36). Dilihat dari lagu- canda penuh tawa. lagu dendang yang dibawakan pada Khusus tentang pertunjukan pertunjukan ini, masih terlihat saluang dendang di , ketradisian kesenian Minangkabau ini Andar menjelaskan dalam tulisannya yaitu dominannya dibawakan dendang- Bagurau dalam Basaluang: Cerminan dendang klasik atau dendang ratok. Budaya Konflik, bahwa istilah bagurau Selain itu juga terdapat lebih dipahami oleh masyarakat pertunjukan dendang yang disebut pendukungnya sebagai suatu kegiatan dengan saluang dangdut. Pertunjukan pertunjukan saluang. Pada pertunjukan

185 Nofroza Yelli, Bentuk Pertunjukan Saluang Orgen dalam Acara Baralek Kawin di Kabupaten Solok

saluang dangdut adalah pertunjukan Talang Babungo Kabupaten Solok, saluang dendang yang menggunakan oleh group saluang ”Junita Group” alat musik gendang dan giring-giring yang berasal dari Kuncir sebagai instrumen pengiring dalam Kecamatan X Koto Di Atas Kabupaten mengiringi lagu-lagu gembira. Lagu- Solok, dan diiringi dengan group orgen lagu dangdut sudah banyak dibawakan tunggal “Ool Musik” dari Sulit Air dalam pertunjukan ini, serta adanya Kabupaten Solok. Di Kabupaten Solok, jogetan baik itu dari pihak penonton pertunjukan saluang orgen pernah ataupun para pendendang itu sendiri. ditampilkan pada beberapa acara Seiring dengan perkembangan perayaan seperti acara politik, acara pola pikir dan kreativitas masyarakat sosial, dan dalam upacara-upacara adat menyebabkan terjadinya pergeseran seperti sunat rasul, pengangkatan terhadap bentuk kesenian tradisi penghulu dan baralek kawin. Minangkabau, salah satunya terjadi di Saat ini pertunjukan saluang Kabupaten Solok yaitu pertunjukan orgen sangat marak dihadirkan yaitu saluang dendang menjadi saluang dalam upacara baralek kawin di orgen. Salah satu perbedaan dari kedua Kabupaten Solok, salah satunya yaitu bentuk pertunjukan ini adalah dari segi di Nagari Selayo. Untuk menghadirkan instrumen. Instrumentasi pada pertunjukan saluang orgen dalam pertunjukan saluang orgen, di samping upacara baralek kawin, tuan rumah masih menggunakan saluang sebagai harus mengundang dua group kesenian instrument pokok, saat ini sudah yaitu group saluang dan group orgen ditambah dengan keyboard sebagai tunggal tanpa penyanyi, karena dalam instrument pengiring. pertunjukan saluang orgen ini Pertunjukan saluang orgen menggunakan seperangkat orgen mulai tumbuh dan berkembang di sebagai instumen pengiring dan daerah Solok dan sekitarnya pada beberapa orang wanita dari group tahun 1997 sampai sekarang. Pertama saluang sebagai penyanyi atau kali, pertunjukan saluang orgen pendendang. ditampilkan dalam acara pemuda atau Dalam kasus ini, selain dilihat acara pengumpulan dana sosial di pasar dari segi instrumentnya, jelas tampak

185 Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 16, No. 2, November 2014

bahwa pengaruh orgen tunggal Sedangkan pendendang pada memberi dampak yang sangat besar pertunjukan ini, tampil dengan tata rias terhadap pertunjukan saluang dendang yang mencolok atau bertolak belakang yang sekarang menjadi saluang orgen, dengan dandanan kesehariannya pengaruh ini dapat dilihat dari struktur sebagai mana masyarakat dalam penyajiannya yaitu adanya goyangan aktifitas sehari-hari. Saat pertunjukan, semi erotis dengan busana sederhana para pendendang menggunakan yang diiringi dengan musik triping atau pakaian pas badan dan make-up yang house music yang biasanya terdapat mencolok serta bergoyang semi erotis pada pertunjukan orgen tunggal. baik sesama pendendang ataupun Dengan adanya pertunjukan Saluang dengan penonton. Maka hal inilah yang orgen sebagai salah satu kesenian baru merupakan permasalahan yang terdapat di Kabupaten Solok khususnya Nagari pada pertunjukan saluang orgen yang Selayo, maka terjadi satu bentuk menggunakan alat musik tradisi serta pertunjukan saluang yang digemari membawakan dendang-dendang tradisi oleh masyarakat pendukungnya. Minangkabau, tetapi bertolak belakang Boleh dikatakan hampir semua dengan norma atau aturan adat istiadat golongan masyarakat dapat menikmati di Minangkabau itu sendiri. pertunjukan saluang orgen ini, yaitu Dilihat dari permasalahan ini, masyarakat kalangan remaja dapat permasalahan penting yang diungkap terhibur dengan adanya musik-musik dalam tulisan ini adalah Bagaimana dangdut dari keyboard, dan kalangan bentuk pertunjukan saluang orgen orang tua pun dapat meminta dendang- dalam konteks upacara baralek kawin dendang klasik atau dendang ratok. di Nagari Selayo Kabupaten Solok. Karena beragamnya jenis lagu-lagu Untuk mencapai tujuan dalam yang biasa dibawakan dalam penelitian ini, digunakan Teori fungsi pertunjukan saluang orgen ini yaitu dalam membedah fenomena tersebut, dendang ratok, dendang gembira, yang dikutip Alan P. Merriam, dimana gamad, dangdut, musik triping atau dalam baku tersebut Radcliffe-brown house music. menyatakan bahwa fungsi merupakan suatu kontribusi yang membuat

186 Nofroza Yelli, Bentuk Pertunjukan Saluang Orgen dalam Acara Baralek Kawin di Kabupaten Solok

beberapa aktivitas total untuk menjadi PEMBAHASAN bagian dari itu. Dengan kata lain dalam Bentuk Pertunjukan Saluang Orgen di Kabupaten Solok sebuah pertunjukan tertama pertunjukan saluang orgen, suatu Pertunjukan saluang orgen struktur akan terbentuk apabila merupakan sebuah pertunjukan difungsikan. Dimana dalam hal ini, dendang tradisi yang diringi dengan pertunjukan saluang orgen merupakan alat musik tradisi yaitu saluang dan suatu pertunjukan yang difungsikan menggunakan alat musik modern oleh masyarakat sebagai musik hiburan sebagai instrument pengiring yaitu yang salah satunya di hadirkan dalam disebut dengan keyboard atau upacara adat baralek kawin di Nagari seperangkat orgen. Sedangkan bentuk Selayo Kabupaten Solok. Metode tampilan dari pertunjukannya dapat penelitian yang di digunakan adalah dilihat pada gambar di berikut ini. metode kualitatif dengan cara menyaksikan langsung dan menganalisis bentuk pertunjukan saluang orgen yang merupakan kesenian yang hampir mengarah kepada pertunjukan orgen tunggal. Diharapkan tulisan ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan Gambar 1. Bentuk tampilan Pertunjukan saluang orgen di terkait kesenian tradisi yang Nagari Selayo Kabupaten Solok berkembang saat ini di Minangkabau (Foto: Nofroza Yelli, Desember 2012) terutama di Kabupaten Solok. Nagari Selayo adalah salah satu daerah yang mana masyarakatnya sangat menggemari pertunjukan saluang orgen, sehingga masyarakat lebih sering menghadirkan pertunjukan ini di Nagari Selayo, salah satunya yaitu dalam upacara baralek kawin.

187 Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 16, No. 2, November 2014

Mengadakan upacara baralek kawin kebahagian bersama masyarakat sekitar didaerah ini sudah merupakan sebuah baik itu masyarakat tua ataupun kelaziman, bahkan masyarakat akan masyarakat muda dengan adanya dua berlomba-lomba untuk tipe umum dalam pertunjukan ini yaitu memperlihatkan kepada masyarakat tipe modern dan tipe tradisi. Tipe lain di sekitar mereka betapa modern dihasilkan oleh seperangkat meriahnya acara yang mereka adakan orgen, dan tipe tradisi diperoleh dari untuk perayaan perkawinan dalam alat musik saluang dan dendang tradisi keluarga mereka. Misalnya suatu yang dibawakan. Lain halnya bila keluarga yang menghadirkan dibandingkan dengan pertunjukan pertunjukan saluang orgen dalam acara orgen tunggal atau saluang dangdut. pesta perkawinan tersebut, hal ini Pada pertunjukan orgen tunggal, merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat kalangan tua terpaksa keluarga mereka karena tidak semua mengalah kepada pemuda yang selalu masyarakat mampu menghadirkan ingin bergembira dengan musik-musik pertunjukan ini dalam upacara dangdut dan house musik. Sebaliknya keluarga. bila yang dihadirkan adalah Pada saat upacara baralek pertunjukan saluang dendang, para kawin disiang harinya, pertunjukan pemuda apalagi remaja yang bisa saluang orgen tampil pada malam dikatakan secara umum tidak mengerti setelah pesta tersebut bahkan terkadang dengan pertunjukan tradisi ini, maka pertunjukan ini diadakan pada malam mereka tidak akan menghiraukan sebelum pesta saat kedua mempelai pertunjukan yang diadakan tersebut, bersanding di esok harinya, atau walaupun sebenarnya diadakan untuk disebut dengan malam bainai. Dari hiburan dan mengungkapkan kenyataan ini, Fungsi sebagai musik kegembiraan secara bersama-sama. hiburan sangat melekat pada pertunjukan saluang orgen. Terlihat Faktor Pendukung Pertunjukan Saluang Orgen di Kabupaten Solok pada pertunjukan saluang orgen dalam acara baralek kawin, pihak Sebagai sebuah pertunjukan penyelenggara ingin berbagi yang di gelar sebagai musik hiburan

188 Nofroza Yelli, Bentuk Pertunjukan Saluang Orgen dalam Acara Baralek Kawin di Kabupaten Solok

dalam upacara baralek kawin Pentas pada pertunjukan ini khususnya di Nagari Selayo Kabupaten biasanya dengan ukuran yang besar Solok, pastinya maka dibutuhkan karena fungsi pentas yang tidak hanya beberapa bagian-bagian berikut yang untuk para pendendang saja, melainkan merupakan faktor penting hingga untuk pemain orgen dengan keyboard terbentuknya suatu pertunjukan yaitu dan perangkatnya. Bahkan Jika pertunjukan saluang orgen dalam acara memungkinkan, joget dan tari piring baralek kawin di Nagari Selayo dari para pendendang juga ditampilkan tersebut. di atas pentas. Pentas untuk pertunjukan ini di Tempat pertunjukan sediakan oleh pihak penyelenggara, Untuk mengadakan sebuah sedangkan para pendendang hanya pertunjukan terutama saluang orgen ditugaskan untuk menyajikan dalam konteks upacara baralek kawin, pertunjukan pada tempat yang telah maka hal utama yang menjadi struktur disediakan oleh tuan rumah atau pihak pertunjukan yaitu tempat untuk penyelenggara tersebut. Apabila pentas pelaksanaan sebuah pertunjukan. yang disediakan oleh tuan rumah Dalam konteks upacara baralek kawin adalah sebuah pentas yang berukuran ini, lokasi yang dijadikan tempat sedang dan hanya cukup untuk pertunjukan yaitu halaman rumah peralatan orgen dan tempat duduk para dimana acara pesta berlangsung. Di pendendang, maka joget dan tari piring halaman rumah ini akan didirikan akan disajikan di depan pentas. sebuah pentas yang biasanya di sewa khusus untuk acara-acara perayaan Alat Musik dan Perangkat Pendukungnya yang salah satunya adalah acara pesta perkawinan ini. Ukuran pentas Alat musik yang penting dan biasanya tergantung kepada luas berperan utama pada pertunjukan ini halaman, sehingga pas dan tidak adalah satu buah saluang darek dan mengganggu aktifitas atau tempat lain satu buah keyboard, di samping alat dalam lingkungan pesta tersebut. musik ini yang mendukung terbentuknya suatu pertunjukan adalah

189 Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 16, No. 2, November 2014

perangkat sound system dan speaker Sebagaimana dalam sebuah untuk menghasilkan suara seperti pertunjukan, untuk menghasilkan suara halnya pertunjukan yang diadakan di yang bagus, keyboard dilengkapi ruangan terbuka. Khusus untuk alat dengan seperangkat sound system yang musik saluang yang digunakan saat terdiri dari beberapa buah speaker pertunjukan tidak hanya berjumlah satu berukuran besar, satu buah mixer, buah saja melainkan beberapa saluang stabilizer, power, amplifere, echo, yang minimal dua buah. Hal ini equalizer, crossover dan beberapa buah disebabkan adanya kemungkinan buruk wareless yang di hubungkan oleh yang terjadi pada alat tersebut seperti bermacam jenis kabel sesuai kerusakan, maka saat itu dapat diganti kebutuhan. Untuk melakukan dengan yang lain yang sudah pemasangan dan pengawasan alat-alat direncanakan sebagai cadangan. ini dilakukan oleh para crew. Sedangkan untuk keyboard yang dominan digunakan oleh group-group kesenian ini adalah keyboard dengan merk Technic yang bertipe KN-7000. Untuk mengiringi lagu-lagu dendang, pemain orgen harus bermain secara manual dan fokus pada sample sound dan tuts-tuts pada keyboard. Gambar 3. Alat musik keyboard yang digunakan dalam pertunjukan saluang orgen, yang ditata di atas stand keyboard di belakang pendendang. (Foto: Nofroza Yelli, Februari 2012)

a. Pemain dan anggota pendukung Dalam pertunjukan saluang orgen terdiri dari anggota-anggota yang saling terkait satu sama lain untuk Gambar 2. Alat musik saluang yang digunakan dalam mendukung jalannya pertunjukan dari pertunjukan saluang orgen (Foto: Nofroza Yelli, Februari 2012) awal hingga akhir. Pendukung dalam pertunjukan ini yaitu terdiri dari satu

190 Nofroza Yelli, Bentuk Pertunjukan Saluang Orgen dalam Acara Baralek Kawin di Kabupaten Solok

orang pemain saluang atau tukang Dari segi kostum pendendang saluang, 6-7 orang pendendang, satu pada pertunjukan dalam acara baralek orang pemain orgen, dan 2-3 orang kawin ini tidak mempunyai aturan, crew yang bertanggung jawab atas keharusan, ataupun keseragaman sound system. Seluruh pendukung ini dalam penampilannya. Cendrung akan bekerja sesuai tanggung jawab mereka menggunakan baju kaos biasa masing-masing. Para pendukung ini yang pas badan sesuai dengan baik pendendang, pemain saluang, kenyamanan masing-masing. pemain orgen, dan crew tidak memiliki pendidikan khusus dalam bidangnya namun untuk memperoleh kepandaian ini mereka dapatkan dengan pengalaman atau seringnya bergabung dengan para seniman yang sudah ahli dan bahkan turun temurun dari keluarga yang sebelumnya sudah Gambar 4. Kostum pendendang pada mempunyai keahlian dalam kegiatan pertunjukan saluang orgen (Foto: Nofroza Yelli, Desember 2012) seni ini.

Pada dasarnya pimpinan group b. Penonton berperan sebagai pendendang inti atau Pertunjukan saluang orgen yang disebut dengan induak dendang dihadiri oleh penonton dari barbagai dalam sebuah group itu sendiri yang macam golongan. Dan secara umum sebelumnya sudah berpengalaman golongan ini terdiri dari golongan dalam kesenian ini sehingga dapat masyarakat muda, dan masyarakat tua, mengelola sendiri dengan mencari baik itu laki-laki ataupun perempuan. anggota dan membentuk sebuah group. Pada awal pertunjukan yaitu tepatnya Maka dalam pertunjukan ini, pimpinan pada jam 09.00 WIB, umumnya semua tersebut mengatur seluruh anggota baik golongan masyarakat laki-laki hingga itu keamanan para anggota selama perempuan akan terlihat pada pertunjukan, trasportasi serta honor pertunjukan ini, yaitu mulai dari atau gaji anggota.

191 Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 16, No. 2, November 2014

masyarakat kalangan anak-anak, berirama sedih atau meratap, ratapan remaja, dewasa dan tua. Sedangkan ini dalam bahasa minang yaitu ratok tengah malam hingga selesai umumnya (Erizal dan Efrinon, 1987: 25). Maka disaksikan oleh kaum laki-laki dendang ratok ini secara sedarhana terutama pemuda. Pada saat adalah lagu dendang yang berirama menyaksikan pertunjukan saluang sedih atau meratap. Selain dapat orgen ini, masyarakat bisa meminta dirasakan melalui irama dendang, lagu kepada para pendendang sesuai kesedihan ini juga terlihat dalam dengan kemampuan pendendang. beberapa lirik dendang yang kemudian pada tengah malam para dibawakan oleh pendendang tersebut. penonton akan berjoget bersama Jenis dendang ratok pada pendendang dengan iringan musik pertunjukan saluang dendang dulunya yang dihasilkan dari orgen. Joget ini sangat beragam mulai dari lirik yang akan dilakukan dengan tertip sehingga menceritakan tentang kehidupan yang tidak terjadi konflik seperti keributan sulit, lucu dan sindiran terhadap besar ataupun kecil. Selain itu, para penonton saat pertunjukan penonton akan menjaga keamanan dan berlangsung, lirik yang mengarah pada menghargai tuan rumah dengan cara pornografi dan sebagainya. Namun tidak memancing keributan selama dalam pertunjukan saluang orgen dilokasi acara. dalam konteks upacara baralek kawin di Kanagarian Selayo ini, dendang Lagu-lagu yang dibawakan ratok mempunyai tempat yang sangat Dendang ratok sedikit dalam struktur pertunjukannya, Dulunya dendang ratok berawal sehingga jenis dendang ratok yang dari ratapan kematian yang merupakan ditemukan pada pertunjukan ini secara tangisan dengan kata-kata sehingga umum di Kabupaten Solok dan Nagari dengan perkembangan zaman, hal ini Selayo khususnya hanya dua jenis dihadirkan dalam pertunjukan saluang dendang yang telah diceritakan di atas dendang. Disebut dendang ratok yaitu dendang dengan lirik tentang karena dendang yang di bawakan ini kehidupan yang sulit atau sedih dan

192 Nofroza Yelli, Bentuk Pertunjukan Saluang Orgen dalam Acara Baralek Kawin di Kabupaten Solok

dendang dengan lirik lucu. Judul-judul atau irama dendang, sehingga akord dendang ini sangat banyak dan dan melodi atau intro lagu, dimainkan beragam namun dominan yang datar mengikuti dendang dan melodi dibawakan dalam pertunjukan saluang keyboard. Disaat vokal, keyboard orgen yaitu seperti piaman lamo, ratok memainkan akord dan saluang suayan, banda sapuluah, ratok lawang, mengikuti irama dendang. cupak ambiak lado, dan lain Beragam dendang gembira sebagainya. yang dibawakan pada pertunjukan ini yaitu dendang yang berjudul Dendang Gembira singgalang, kincia tuo, larek nagari Dendang gembira yaitu lagu- dan sebagainya. Dalam menyajikan lagu dendang bertempo atau bernada dendang gembira inilah para gembira dan mempunyai lirik yang pendendang menyajikan pantun juga gembira. Pada pertunjukan spontanitas untuk menciptakan suasana saluang orgen, dendang ini diiringi tawa dari penonton dengan sindiran oleh orgen sehingga lebih jelas adanya yang diberikan kepada beberapa orang kesan gembira. Musik yang digunakan yang hadir pada saat itu. oleh pemain keyboard dalam mengiringi lagu-lagu dendang ini Lagu Gamad adalah jenis musik dangdut. Musik gamad juga merupakan Berdasarkan penyajian ensambel kesenian Minangkabau yang juga tidak musiknya, lagu dendang ini diiringi pernah terlupakan pada setiap oleh alat musik saluang dan keyboard pertunjukan yang digelar sebagai yang dimainkan secara bersamaan. hiburan oleh masyarakat Minangkabau. Intro dendang dimainkan oleh Hal yang membedakan bahwa suatu keyboard sedangkan saluang lagu yang di bawakan oleh pendendang mengikuti melodi dari keyboard pada pertunjukan saluang orgen ini tersebut. Karena sama-sama telah adalah sebuah lagu gamad, yaitu dapat diketahui bahwa dalam permainannya, dilihat hanya dengan mendengarkan alat musik saluang tidak mengenal musik pengiring yang dihasilkan dari namanya akord, namun hanya melodi keyboard, karena terdapatnya ciri khas

193 Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 16, No. 2, November 2014

dari musik gamad ini yaitu terdiri dari dengan dendang gembira, dalam accordion, biola, gitar dan perkusi penyajian lagu ini alat musik saluang yang sudah terprogram dalam sebuah mengikuti irama dendang dan melodi keyboard. Dengan olahan suara-suara keyboard saat intro, sedangkan dari alat musik ini menjadikan sebuah keyboard sebagai melodi musik atau lagu gamad yang persis seperti intro dan memainkan akord saat vokal. pertunjukan aslinya yang Dalam menyajian lagu gamad menggunakan alat musik yang nyata ini, pendendang juga dapat yaitu accordion, biola, gendang dan menghadirkan pantun spontanitas yang gitar (Rizaldi, 1994: 41). Walaupun si bersifat sindiran untuk menciptakan pendendang tidak membawakan lagu suasana yang lebih ceria. Lagu-lagu gamad dengan ciri vokal gamad, gamad yang biasa dibawakan dalam masyarakat pendukung kesenian ini pertunjukan saluang orgen ini adalah akan dapat menebak secara mudah tanjung katung, anak tiung, ratok bahwa ini adalah sebuah lagu gamad pasaman dan lain sebagainya. pada dengan adanya musik orgen yang saat lagu ini sesekali beberapa orang memprogram ritme gamad ini. Ritme pendendang akan berjoget sambil dari musik gamad yang mempunyai berdendang di atas pentas, dan ciri khas ini sangat berbeda dengan beberapa dari penonton dan bahkan lagu-lagu lainnya. Secara umum ritme keluarga dari pihak penyelenggara juga musik gamad terdiri dari dua bagian akan berjoget di depan pentas. yaitu langgam yang merupakan lagu gamad dengan tempo lambat dan joget Dangdut yaitu lagu gamad dengan tempo cepat. Pada sebuah pertunjukan yang Dalam menyajikan lagu gamad digelar untuk hiburan di Kabupaten ini, hanya diiringi oleh alat musik Solok, khususnya pertunjukan di keyboard atau tanpa saluang. Namun malam hari, masyarakat lebih meminati sesekali atas permintaan penonton, lagu-lagu dangdut. Musik dangdut lagu gamad ini diiringi dengan saluang merupakan musik indonesia yang selain dari keyboard. Sama halnya mempunyai ciri khas pada motif gendang. Di Indonesia, musik dangdut

194 Nofroza Yelli, Bentuk Pertunjukan Saluang Orgen dalam Acara Baralek Kawin di Kabupaten Solok

ini merupakan salah satu musik yang Lagu dangdut triping ini biasa di sangat diminati oleh masyarakat, bawakan setelah larut malam dimana sehingga sering di hadirkan pada acara lokasi pertunjukan dominan dipenuhi hiburan masyarakat terutama oleh kaum laki-laki terutama pemuda Kabupaten Solok. Sedangkan lagu yang ingin bergembira dengan cara dangdut pada pertunjukan ini yaitu berjoget baik bersama pendendang lagu dangdut dengan tempo biasa dengan jumlah maksimal adalah 3 seperti lagu yang berjudul menunggu pasang, ataupun sesama penonton (oleh Ridho Roma), cinta noda hitam, secara tertip atau tidak berdesakan. rindu (oleh Evi Tamala), serta lagu Lagu-lagu dangdut triping yang syahdu (oleh Roma Irama), dan lain biasa dibawakan pada pertunjukan ini sebagainya. Saat menyajikan lagu ini, adalah lagu yang berjudul mati lampu, hanya diiringi oleh orgen atau sms, kucing garong, janji dan lain keyboard. Sedangkan penonton mulai sebagainya. Namun tidak fokus pada berjoget dengan sangat santai lagu ini saja, ada juga lagu dangdut mengikuti alunan musik yang slow yang diganti musiknya dengan dihadirkan pada sebuah pertunjukan musik triping sehingga menjadi lagu tersebut. dangdut triping, seperti lagu yang berjudul syahdu oleh Roma Irama. House music Musik dari lagu syahdu ini dibuat Dalam pertunjukan saluang sendiri oleh pemain orgen untuk orgen, lagu dangdut dengan house mencipta sesuatu yang baru dalam lagu music ini hanya diiringi oleh orgen. tersebut yaitu menjadi lagu dengan Lagu ini juga merupakan lagu dangdut musik triping atau house musik. biasa namun dengan versi musik yang berbeda yaitu musik dengan tempo PENUTUP cepat. Sebagaimana pengertian house Saluang orgen merupakan salah satu musik yaitu musik yang dimainkan kesenian tradisi Minangkabau yang untuk mengiringi joget atau tarian mengalami Akulturasi sehingga dengan beat yang kencang atau juga menjadi sebuah kesenian baru yang biasa disebut dengan musik triping. berkembang di Kabupaten Solok.

195 Jurnal Ekspresi Seni, Vol. 16, No. 2, November 2014

Pengaruh ini didapatkan dari musik dengan 4 orang pendendang dengan modern yang lebih disukai oleh ketentuan kesepakatan gerakan yang masyarakat saat ini dibandingkan sudah dilatih sebelumnya. Untuk dengan musik-musik tradisi. Dalam hal mendukung penyajian penampilan- ini, pada pertunjukan saluang orgen penampilan ini, keyboard didukung yang berkembang di Kabupaten Solok oleh seperangkat sound system terutama di Nagari Selayo, dalam sehingga menghasilkan suara yang penyajiannya terdiri dari dua buah keras dan bagus sesuai dengan instrumen pengiring yaitu saluang dan pertunjukan yang diadakan di lapangan keyboard atau orgen. terbuka. Seluruh peralatan ini diatur Dalam pertunjukan saluang oleh para crew sebagai penanggung orgen, para pemain terdiri dari enam jawab perangkat pertunjukan selama di atau tujuh orang pendendang, satu lapangan. orang pemain saluang, dan satu orang pemain orgen. Pertunjukan ini KEPUSTAKAAN berlangsung pada malam hari sebelum Aulia, Nisaul. 2008. Fenomena Organ atau sesudah upacara baralek kawin tunggal dalam Konteks Upacara Baralek Kawin di yaitu mulai dari jam 21.00-04.00 WIB. Minangkabau. Skripsi. Padang Jenis lagu yang terdapat pada Panjang: STSI. Erizal dan Efrinon. 1987. Sekilas pertunjukan ini yaitu lagu ratok yang Dendang Minang. Diktat. hanya diiringi oleh alat musik saluang, Padangpanjang: Akademi Seni Karawitan Indonesia. lagu dendang gembira yang diiringi Irdawati, Yelmi. 2007. “ertunjukan oleh saluang dan orgen, lagu gamad, Saluang Dendang Dalam “Bagurau Lapiak” di Pasar lagu dangdut, serta lagu dangdut house Payakumbuh. Skripsi. music. Padangpanjang: Sekolah Tinggi Seni Indonesia. Pada saat penampilannya, Merriam, Alan P. 1964. The selain joget yang disajikan oleh para Antropologi Of Music. Amerika: University Press. pendendang dengan iringan lagu-lagu Rizaldi. 1994. Musik Gamad di dangdut ataupun dendang gembira, KotaMadya Padang: Sebuah Bentuk Akulturasi Antara dalam pertunjukan ini juga terdapat tari Budaya Pribumi Dan Budaya piring yang ditampilkan oleh 2 sampai

196 Nofroza Yelli, Bentuk Pertunjukan Saluang Orgen dalam Acara Baralek Kawin di Kabupaten Solok

Barat. Tesis. Yogyakarta: Yogyakarta: Universitas Gajah Universitas Gajah Mada. Mada. Sastra, Andar Indra. 1999. Bagurau House musik Diakses dari dalam Basaluang: Cerminan www.wikipedia.com. 3 april Budaya Konflik. Tesis. 2014.

197 Indeks Nama Penulis JURNAL EKSPRESI SENI PERIODE TAHUN 2011-2014 Vol. 13-16, No. 1 Juni dan No. 2 November

Admawati, 15 Leni Efendi, Yalesvita, dan Hasnah Ahmad Bahrudin, 36 Sy, 76 Alfalah. 1 Maryelliwati, 111 Amir Razak, 91 Meria Eliza, 150 Arga Budaya, 1, 162 Muhammad Zulfahmi, 70, 94 Arnailis, 148 Nadya Fulzi, 184 Asril Muchtar, 17 Nofridayati, 86 Asri MK, 70 Ninon Sofia, 46 Delfi Enida, 118 Nursyirwan, 206 Dharminta Soeryana, 99 Rosmegawaty Tindaon, Durin, Anna, dkk., 1 Rosta Minawati, 122 Desi Susanti, 28, 12 Roza Muliati, 191 Dewi Susanti, 56 Selvi Kasman, 163 Eriswan, 40 Silfia Hanani, 175 Ferawati, 29 Sriyanto, 225 Hartitom, 28 Susandra Jaya, 220 Hendrizal, 41 Suharti, 102 Ibnu Sina, 184 Sulaiman Juned, 237 I Dewa Nyoman Supanida, 82 Wisnu Mintargo, dkk., 115 Imal Yakin, 127 Wisuttipat, Manop, 202 Indra Jaya, 52 Yuniarni, 249 Izan Qomarats, 62 Yurnalis, 265 Khairunas, 141 Yusril, 136 Lazuardi, 50 JURNAL EKSPRESI SEN Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni ISSN: 1412–1662 Volume 16, Nomor2,November 2014

Redaksi Jurnal Ekspresi Seni Mengucapkan terimakasih kepada para Mitra Bebestari

1. Ediwar, S.Sn., M.Hum. Ph.D (ISI Padangpanjang)

2. Dr.G.R. Lono Lastoro Simatupang, M.A (UGM Yogyakarta)

3. Dr. Sri Rustiyanti, S.Sn., M.Sn (ISBI Bandung) EKSPRESI SENI Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni

Redaksi menerima naskah artikel jurnal dengan format penulisan sebagai berikut: 1. Jurnal Ekspresi Seni menerima sumbangan artikel berupa hasil penelitian atau penciptaan di bidang seni yang dilakukan dalam tiga tahun terakhir, dan belum pernah dipublikasikan di media lain dan bukan hasil dari plagiarisme. 2. Artikel ditulis menggunakan bahasa Indonesia dalam 15-20 hlm (termasuk gambar dan tabel), kertas A4, spasi 1.5, font times new roman 12 pt, dengan margin 4cm (atas)-3cm (kanan)-3cm (bawah)-4 cm (kiri). 3. Judul artikel maksimal 12 kata ditulis menggunakan huruf kapital (22 pt); diikuti nama penulis, nama instansi, alamat dan email (11 pt). 4. Abstrak ditulis dalam dua bahasa (Inggris dan Indonesia) 100-150 kata dan diikuti kata kunci maksimal 5 kata (11 pt). 5. Sistematika penulisan sebagai berikut: a. Bagian pendahuluan mencakup latar belakang, permasalahan, tujuan, landasan teori/penciptaan dan metode penelitian/penciptaan b. Pembahasan terdiri atas beberapa sub bahasan dan diberi sub judul sesuai dengan sub bahasan. c. Penutup mengemukakan jawaban terhadap permasalahan yang menjadi fokus bahasan. 6. Referensi dianjurkan yang mutakhir ditulis di dalam teks, footnote hanya untuk menjelaskan istilah khusus. Contoh: Salah satu kebutuhan dalam pertunjukan tari adalah kebutuhan terhadap estetika atau sisi artistik. Kebutuhan artistik melahirkan sikap yang berbeda daripada pelahiran karya tari sebagai artikulasi kebudayaan (Erlinda, 2012:142). Atau: Mengenai pengembangan dan inovasi terhadap tari Minangkabau yang dilakukan oleh para seniman di kota Padang, Erlinda (2012:147-156) mengelompokkan hasilnya dalam dua bentuk utama, yakni (1) tari kreasi dan ciptaan baru; serta (2) tari eksperimen. 7. Kepustakaan harus berkaitan langsung dengan topik artikel. Contoh penulisan kepustakaan: Erlinda. 2012. Diskursus Tari Minangkabau di Kota Padang: Estetika, Ideologi dan Komunikasi. Padangpanjang: ISI Press. Pramayoza, Dede. 2013(a). Dramaturgi Sandiwara: Potret Teater Populer dalam Masyarakat Poskolonial. Yogyakarta: Penerbit Ombak. ______. 2013(b). “Pementasan Teater sebagai Suatu Sistem Penandaan”, dalam Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian & Penciptaan Seni Vol. 8 No. 2. Surakarta: ISI Press. Simatupang, Lono. 2013. Pergelaran: Sebuah Mozaik Penelitian Seni Budaya. Yogyakarta: Jalasutra. Takari, Muhammad. 2010. “Tari dalam Konteks Budaya Melayu”, dalam Hajizar (Ed.), Komunikasi Tradisi dalam Realitas Seni Rumpun Melayu. Padangpanjang: Puslit & P2M ISI. 8. Gambar atau foto dianjurkan mendukung teks dan disajikan dalam format JPEG.

Artikel berbentuk soft copy dikirim kepada : Redaksi Jurnal Ekspresi Seni ISI Padangpanjang, Jln. Bahder Johan. Padangpanjang Artikel dalam bentuk soft copy dapat dikirim melalui e-mail: [email protected]