Wacana Metodologi Studi Islam Di Indonesia
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
WACANA METODOLOGI STUDI ISLAM DI INDONESIA OLEH Rahmadi, S.Ag., M.Pd.I. IAIN ANTASARI PRESS 2017 WACANA METODOLOGI STUDI ISLAM DI INDONESIA Penulis Rahmadi, S.Ag., M.Pd.I. Cetakan I : November 2017 ISBN : 978-602-0828-50-3 Desain Cover Agung Istiadi Tata Letak Rini Penerbit IAIN ANTASARI PRESS Jl. A. Yani Km. 4,5 Banjarmasin 70235 KATA PENGANTAR PENULIS Bismilllah walhamdulillah, washshalatu wassalamu ‘ala Rasulillah sayyidina Muhammadibni Abdillah wa ‘ala alihi wa shahbihi wa mawwalah. Amma ba`d. Buku yang berjudul “Wacana Metodologi Studi Islam di Indonesia” berasal dari penelitian literatur yang telah dilakukan pada tahun 2014 dengan judul “Pemikiran Metodologis di Kalangan Sarjana Muslim Indonesia: Telaah Terhadap Literatur Studi Islam Terpublikasi Tahun 1996-2013”. Dalam bentuk buku, sebagian isi dari hasil penelitian tersebut direvisi, ditambahkan dan dikurangi, bahkan ada yang mengalami perpindahan posisi pada bagian tertentu. Apa yang disajikan dalam buku ini merupakan hasil survei bibliografis terhadap literatur studi Islam (termasuk di dalamnya literatur studi Alquran dan hadis) yang telah dicetak dan dipublikasikan dalam rentang waktu 1996-2013 di Indonesia. Hasil survei bibliografis tersebut kemudian disajikan secara kronologis berdasarkan tahun publikasi literatur studi Islam yang dikaji. Literatur studi Islam yang digunakan dan dikaji untuk mengungkap wacana metode Islam yang berkembang di Indonesia berasal dari sejumlah tulisan sarjana muslim Indonesia yang pada umumnya berasal dari kalangan akademisi perguruan tinggi Islam (UIN/IAIN/ STAIN) dari kalangan dosen ditambah beberapa tulisan mahasiswa yang dipublikasikan di bawah bimbingan dosen mereka. Hal ini disebabkan merekalah yang produktif mempublikasikan karya mereka tentang metode studi Islam pada beberapa dekade terakhir. Pemilihan terhadap literatur yang disajikan isinya pada buku ini sebagiannya karena ‘dipilih’ (karena otoritatif dan relevan) dan sebagiannya lagi bersifat ‘accidental’ (diketemukan secara kebetulan). Tentu saja apa yang disajikan dalam buku ini hanyalah mewakili sebagian dari literatur yang telah dipublikasikan mengenai metode iii Wacana Metodologi Studi Islam di Indonesia studi Islam di Indonesia. Dengan demikian, buku ini tidak bermaksud mewakili semua atau memuat semua gagasan, karena hal itu tidak mungkin dilakukan dalam tulisan yang terbatas ini. Wajar jika banyak gagasan dan tulisan yang terlewatkan dan tidak termuat di sini. Meski demikian, kami berharap sejumlah literatur yang dihadirkan pada buku ini dapat memberikan gambaran yang cukup memadai mengenai perkembangan pemikiran metodologis di Indonesia di bidang studi Islam meski tidak lengkap. Secara pribadi, saya harus mengakui bahwa saya tidak memiliki pengetahuan yang luas tentang studi Islam. Isi buku ini sendiri bukan merupakan hasil refleksi dan gagasan saya. Tetapi kandungan buku ini hanyalah merupakan ‘hasil belajar’ dan ‘catatan singkat’ saya mengenai pemikiran orang lain, yakni mereka yang memiliki pemikiran metodologis di bidang ini. Saya hanya menyajikan pemikiran dan karya mereka di sini melalui survei bibliografis. Itulah sebabnya, saya tidak ‘berani’ memberikan komentar atau analisis kritis terhadap karya-karya mereka. Saya hanya berani medeskripsikannya. Walau demikian saya berharap kondisi ini tidak mengecilkan para pembaca buku ini. Paling tidak, buku ini akan menjadi salah satu ‘peta’ petunjuk untuk menemukan literatur kontemporer terkait metode studi Islam yang beredar di Indonesia. Atas terbitnya buku ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memungkinkan terbitnya buku ini terutama pihak LP2M khususnya Pusat Penelitian dan Penerbitan yang mengelola IAIN Antasari Press yang telah bersedia menerbitkan buku. Saya berharap buku sederhana ini dapat memberikan kontribusi ilmiah dan wawasan mengenai dinamika pemikiran metodologis dalam bidang studi Islam di Indonesia. Kritik dan saran terhadap buku ini akan dijadikan sebagai bahan masukan untuk perbaikan berbagai kekurangan yang terdapat dalam buku ini pada masa yang akan datang. Banjarmasin, Desember 2017 iv DAFTAR ISI Halaman Judul ...................................................................................i Kata Pengantar Peneliti ....................................................................iii Daftar Isi ........................................................................................... v Bab 1 Pendahuluan ......................................................................... 1 Bab 2 Survei tentang Wacana Kontemporer Metodologi Studi Islam Di Indonesia ................................................... 11 Bab 3 Metode Studi Tafsir: Tahliliy, Ijmaliy, Muqaran, dan Mawdhu’iy .................................................................. 97 Bab 4 Penggunaan Metode Hermeneutika dalam Studi Alquran .................................................................... 111 Bab 5 Respon Kritis terhadap Hermeneutika Alquran ............................................................................. 173 Bab 6 Metode Penelitian Kualitatif Alquran dan Living Quran .................................................................... 189 Bab 7 Metode Kritik Sanad dan Matan ...................................... 199 Bab 8 Metode Memahami Hadis ................................................ 217 Bab 9 Metode Studi Living Hadis .............................................. 235 Bab 10 Metode Studi Pemikiran Islam ........................................ 245 Bab 11 Penutup ............................................................................. 269 Daftar Pustaka ............................................................................... 271 Tentang Penulis .............................................................................. 277 v BAB 1 PENDAHULUAN Pemikiran tentang metode studi Islam di Indonesia secara umum dipengaruhi oleh sejumlah tradisi keilmuan yang berasal dari Timur Tengah (klasik dan kontemporer) dan tradisi keilmuan Barat (ilmu-ilmu sosial dan humaniora). Pertemuan kedua arus tradisi keilmuan ini pada bidang studi Islam memunculkan adanya upaya untuk mengakomodasi dan mengintegrasikan keduanya. Hal ini bisa dilihat dari sejumlah metode ilmiah dan pendekatan ilmu-ilmu sosial-humaniora yang berasal dari Barat secara konsisten dan berkesinambungan dicoba dipertemukan dengan disiplin ilmu-ilmu keislaman dalam sejumlah literatur studi Islam. Biasanya metode dan pendekatan dari tradisi Barat ini disarankan untuk digunakan dalam kajian historis-empiris dalam studi Islam. Sementara metode dan pendekatan konvensional yang berasal dari tradisi Islam biasanya disarankan untuk digunakan untuk kajian normatif-doktrinal dalam studi Islam. Pemikiran metodologis semacam ini sebenarnya telah lama dikumandangkan oleh sejumlah sarjana muslim sebelumnya. Pada dekade 60-an dan 70-an, ilmu-ilmu sosial digunakan sebagai ilmu bantu dalam studi agama (Islam). A. Mukti Ali dalam Ilmu Perbandingan Agama (Sebuah Pembahasan tentang Methodos dan Sistima) (1965) sudah membahas tentang pentingnya penggunaan metode ilmiah dan bantuan ilmu-ilmu sosial dalam studi agama.1 Pada dekade 70- an, para peserta SPS (Studi Purnasarjana) menyusun buku yang berjudul Metodologi Penelitian Agama (Suatu Pengantar Menuju Pengembangan Metodologi Penelitian Agama) berisi gagasan yang identik dengan Mukti Ali, yakni kerjasama antara ilmu dasar ilmu agama dan metodologi riset) dengan ilmu bantu (ilmu-ilmu sosial) 1 A. Mukti Ali, Ilmu Perbandingan Agama (Sebuah Pembahasan tentang Methodos dan Sistima) (Yogyakarta: Yayasan Nida, 1965), 10-11. 1 Wacana Metodologi Studi Islam di Indonesia dalam studi agama.2 Hal yang sama juga dikemukakan pada dekade 80-an, setidaknya oleh sekelompok sarjana muslim yang tulisannya dimuat dalam buku Penelitian Agama Masalah dan Pemikiran (ed. Mulyanto Sumardi) (1982) dan Metodologi Penelitian Agama Sebuah Pengantar (Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim, eds.) (1989). Pada intinya, para penulis kedua buku ini mengemukakan gagasan pentingnya kerjasama antara ilmu agama dan ilmu-ilmu sosial terutama dalam kajian fenomena sosial-budaya dalam kehidupan keagamaan masyarakat. Meski demikian, mereka juga memperingatkan akan ‘risiko’ penggunaan ilmu-ilmu sosial yang bersifat sekuler dan mengandung nilai-nilai ideologis tertentu. Kenyataan di atas menunjukkan bahwa gagasan metodologis mengenai kerjasama ilmu-ilmu keislaman dan ilmu-ilmu sosial- humaniora merupakan pemikiran ‘lama’ dari kalangan sarjana muslim Indonesia yang terus dikembangkan hingga kini. Hanya bentuk dan formula kerjasamanya saja setiap sarjana muslim memiliki versinya masing-masing. Pemikiran metodologis di bidang studi Alquran/tafsir konvensional di kalangan sarjana muslim Indonesia dipengaruhi oleh metodologi tradisional studi Alquran yang selama ini telah dipraktikkan dalam sejumlah kitab tafsir dan dikonsepsikan dalam kitab-kitab ‘Ulum al-Qur`an. Sejumlah literatur ‘Ulum al-Qur`an popular yang menjadi basis dan referensi utama adalah al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur`an karya Jalal al-Din ‘Abd al-Rahman al-Suyuthiy, Mabahits fi ‘Ulum al-Qur`an karya Manna` al-Qaththan, Mabahits fi ‘Ulum al-Qur`an karya Subhiy Shalih, al-Burhan fi ‘Ulum al-Qur`an karya Badr al- Din Muhammad bin Muhammad ‘Abd Allah al-Zarkasyiy, Manahil al-‘Irfan fi ‘Ulum al-Qur`an karya Muhammad ‘Abd al-‘Azhim al- Zarqaniy, dan al-Tibyan fi ‘Ulum al-Qur`an karya Muhammad ‘Ali al- Shabuniy. Karya-karya ini merupakan pembentuk paradigma tafsir yang berkembang di kalangan sarjana muslim dan ulama tafsir di Indonesia. Metode mawdhu’iy yang merupakan