http://journal.umpalangkaraya.ac.id/index.php/pencerah

PENGEMBANGAN DANAU BULAT SEBAGAI DESTINASI WISATA DI KABUPATEN KATINGAN PROVINSI TENGAH

The Development Of Round Lake As A Tourist Destination In Katingan District Province

Ainun Jariah* Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan Danau Bulat sebagai destinasi wisata di Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah serta faktor penghambatnnya. Penelitian ini menggunakan metode desktiftif kualitatif yang betujuan untuk menemukan makna dari suatu fenomena dalam latar yang berkonteks khusus serta dianalisa dnegan teknik reduksi yang kemudian disajikan sera dilakukan penarikan kesimpulan. Universitas Muhammadiyah Hasil Penelitian mengenai pengembangan destinasi wisata Danau Bulat di Kabupaten Palangkaraya, , Katingan Provinsi Kalimantan Tengah dapat disimpulkan bahwa 1) belum Central Kalimantan, dilakukannya marketing riset dalam pembuatan kebijakan maupun pembuatan program 2) Inovasi yang dibuat belum efektif, sehingga menuntut inovasi baru dalam bidang pengembangan dan pemasaran 3) Masih mini peluang bagi masyarakat untuk terlibat dalam pengembangan wisata danau bulat. Adapun faktor penghambat dalam pengembangannya adalah aksebilitas yang tersedia cukup memadai akan tetapi jarak tempuh yang dilalui cukup memakan waktu lama serta jalan yang dilewati berlubang. Selain itu, sarana dan prasarana penunjang esperti gerbang atau pos belum tersedia, penunjuk arah ke tempat tujuan wisata juga belum ada. Faktor lainnya, yakni sistem

informasi data yang dimiliki terkait destinasi wisata danaubulat juga cukup minim. Kemudianpotensi yang dimiliki belum sepenuhnnya dapat dikembangkan. Ini disebabkan kesdaaran masyarakat akan pentingnnya mengembangan destinasi wisata email: [email protected] danau bulat sesuai dengan keinginan.

Kata Kunci: Abstract Pengembangan Wisata This research aims to determine the development of Round Lake as a tourist destination Barang Publik in Katingan district, Kalimantan Central province and its termination factor. This research uses a qualitative method that aims to find the meaning of a phenomenon in the background of a specific context and analyzed the reduction technique that is then Keywords: presented sera done draw conclusions. Development The results of the research on the development of the Round Lake tourism destination in Tour the Katingan of central Kalimantan province can be concluded that 1) has not Public goods been carried out marketing research in policymaking and program 2) innovation made Yet effective, thus demanding innovations in the field of development and marketing 3) still a mini chance for the community to engage in the development of around Lake tour. The inhibiting factor in the development is that the accessibility available is sufficient enough but the traveled distance is quite time-consuming and the road is passed perforated. Also, Accepted facilities and infrastructures that support the gate or post are not yet available, the direction June 2019 to which the tourist destination also does not exist. Another factor is the data information system that belongs to the tourist destination and Aubulat is also quite minimal. The Published potentials that have not yet been once can be developed. This is because the community Oktober 2019 will be able to expand the tourism destination of the Round lake by the wishes.

PENDAHULUAN penduduknya yang khas. Potensi alam dan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Katingan di antaranya yakni : (1) Potensi yang sangat besar dimiliki oleh rata-rata potensi wisata alam (antara lain seperti bukit, danau, wilayah di Indonesia, khususnya di Kabupaten Katingan sungai, air terjun, air panas alami, hutan, taman adalah potensi wilayah pariwisata. Di mana Kabupaten alam, kebun raya), (2) potensi wisata budaya (ragam Katingan merupakan wilayah yang memiliki beragam kesenian dan upacara/ ritual adat), (3) situs sejarah, potensi alam, kultur budaya, serta keragaman Jariah, Ainun. 2019. Pengembangan Danau Bulat Sebagai Destinasi Wisata Di Kabupaten Katingan.

desa tradisional dan sentra kerajinan rakyat, serta Pengembangan pariwisata adalah suatu usaha untuk potensi wisata minat khusus (Renstra Disbudparpora mengembangkan atau memajukan objek wisata agar Kabupaten Katingan, 2013-2018). objek wisata tersebut lebih baik dan lebih menarik Melihat dari potensi yang ada, tentunya ditinjau dari segi tempat maupun benda-benda yang ada pengembangan sektor pariwisata merupakan sektor di dalamnya untuk dapat menarik minat wisatawan stategis untuk pengembangan daerah terutama dalam untuk mengunjunginya. Pengembangan pariwisata aspek ekonomi. Selain itu sektor pariwisata ini juga sebagai suatu industri secara ideal harus berlandaskan membawa dampak pada sektor lainnya seperti sektor pada empat prinsip dasar, sebagaimana dikemukakan sosial serta dampak terhadap pelestarian dan (Sobari dalam Anindita, 2015), yaitu : keberlangsungan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam. Sehingga ekologi, keberlangsungan kehidupan social dan budaya, sangat penting kiranya untuk dilakukan pengelolaan dan keberlangsungan ekonomi serta memperbaiki dan pengembangan pada sektor pariwisata ini. Dengan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. dikembangkannya objek wisata akan memberikan Pengembangan potensi daya tarik atau atraksi wisata kontribusi terhadap pendapatan asli daerah. meliputi daya tarik alami yang bersifat melekat (inherent) Desa Jahanjang adalah salah satu desa dari sembilan dengan keberadaan obyek wisata alam tersebut. Selain desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Kamipang, daya tarik alami, suatu obyek wisata memiliki daya tarik Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah. Secara buatan manusia (man made attraction). Menurut Santoso administratif sebelah Selatan berbatas dengan desa dalam Kurniawan (2015:51) unsur-unsur pengembangan Karuing, sebelah Utara berbatas dengan desa Tumbang pariwisata meliputi atraksi, transportasi, akomodasi, Runen, sebelah Barat dengan Kabupaten Kotawaringin fasilitas pelayanan dan infrastruktur. Timur dan sebelah Timur berbatas dengan Kotamadya Dalam pengembangan destinasi wisata Danau Bulat Palangka Raya. (Profil Desa Jahanjang). pemerintah daerah Kabupaten Katingan khususnya Potensi yang terdapat di desa Jahanjang cukup Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga berlimpah, diantaranya terdapat 13 (tiga belas) buah Kabupaten Katingan telah membangun beberapa fasilitas danau besar dan kecil. Namun saat ini yang gencar seperti gazebo-gazebo serta tempat menginap bagi digenjot adalah destinasi wisata Danau Bulat. Danau ini pengunjung yang ingin bermalam di tempat itu sebagai bagaikan mutiara yang tersembunyi di tengah pedalaman sarana dan prasaranan destinasi wisata. Kalimantan karena keindahannya. Nama danau ini Infrastruktur jalan yang dibangun pemerintah dari berasal dari seorang pendiri desa Jahanjang bernama ibu kota kabupaten menuju desa Jahanjang telah dapat Mat Saleh Engkang yang mempunyai istri dari Suku dilalui melalui jalur darat. Jarak tempuh dari ibu kota Dayak Kapuas bernama Bunter yang dalam bahasa kabupaten yaitu kurang lebih 110 KM dengan kurun Indonesia berarti bulat. waktu kurang lebih 2 jam sampai 2 jam 30 detik untuk dapat sampai ke tempat destinasi wisata Danau Bulat lalui jalur darat. Akses untuk menuju tempat destinasi Danau Bulat ini selain jalur darat juga dapat dilalui METODOLOGI dengan jalur sungai yakni Sungai Katigan dengan waktu tempuh kurang lebih 3,5 jam. Pendekatan Penelitian Selain itu, juga minimnya sarana dan prasarana

Gambar 1. penunjang seperti wahana permainan dan lain-lain yang Destinasi Wisata Danau Bulat tersedia di tempat destinasi wisata Danau Bulat, hal ini

17 Pencerah Publik, Volume 6 Issue 2, Oktober 2019, Page 16 – 25 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631

juga menyebabkan kurangnya minat wisatawan untuk METODOLOGI berkunjung. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Selain permasalahan tersebut di atas, rendahnya deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hal ini kualitas dan kuantitas SDM pariwisata juga merupakan dikarenakan peneliti ingin mencari atau menemukan permasalahan utama. Di sisi lain, tantangan yang makna dari suatu fenomena dalam latar yang berkonteks dihadapi yakni kurangnya perluasan dan penetrasi pasar khusus. Dimana Peneliti berupaya untuk memahami wisata didalam dan luar negeri, terutama akibat sikap, pandangan, perasaan dan perilaku baik individu terbatasnya sistem informasi kepariwisataan, strategi maupun sekelompok orang, serta penelitian ini perluasan dan penetrasi pasar wisata yang belum diarahkan pada penemuan teori substantif atau teori matang, dan kurangnya sarana promosi pariwisata. formal, dan bukan untuk menguji kebenaran suatu teori. Kurangnya koordinasi antara pemerintah daerah, swasta dan masyarakat juga menghambat kinerja HASIL DAN PEMBAHASAN investasi kepariwisataan di lokasi destinasi pariwisata. Ketidakterlibatan masyarakat dalam pengembangan Danau Bulat adalah sebuah danau alam yang terletak destinasi wisata membuat kesadaran dan kesiapan di Desa Jahanjang Kecamatan Kamipang Kabupaten masyarakat tidak optimal, karena edukasi terhadap Katingan Provinsi Kalimantan Tengah. Danau yang masyarakat terkait dampak positif yang akan dirasakan berada di Desa Jahanjang ini memiliki luas sekitar 500 masyarakat tidak tersampaikan dengan baik, sehingga meter persegi. masyarakat belum memiliki perilaku sapta pesona, Danau Bulat memiliki air berwarna cokelat belum menjadi pelaku utama usaha pariwisata di daerah kemerahan yang berasal dari air lahan gambut. Danau setempat, dan belum cukup akif dalam mendukung Bulat merupakan kawasan penyangga yang berbatasan penciptaan keamanan, ketertiban, dan kebersihan langsung dengan taman Nasional Sebangau dan lingkungan. dikembangkan sebagai salah satu objek dalam simpul Selain itu juga kemampuan manajerial dalam ekowisata Kamipang. Danau ini juga dikembangkan pengolahan, pengelolaan dan pemanfaatan produk- sebagai sumber perikanan tangkap nelayan dan tempat produk wisata masih lemah. Serta kemampuan lembaga penelitian. pendidikan dan latihan dibidang pariwisata masih belum dapat memenuhi kebutuhan baik kualitas maupun kuantitas. Dari uraian di atas, terkait pengembangan destinasi wisata tentunya Danau Bulat ini sangat memiliki potensi yang luar biasa sebagai tempat tujuan destinasi wisata tentunya sangat menarik untuk ditelaah lebih mendalam, Gambar 2. Danau Bulat serta dengan berbagai kompleksitas yang dihadapi dalam pengembangannya, sehingga peneliti tertarik untuk Potensi utama yang dimiliki oleh Danau Bulat yakni melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan potensi alam yang mana di danau tersebut banyak sekali Danau Bulat sebagai Destinasi Wisata di Kabupaten terdapat ikan, sehingga ini dapat menjadi spot untuk Katingan”. memancing. Di objek wisata Danau Bulat ini juga bisa dijumpai kawanan burung Belibis pada musim tertentu,

18 Jariah, Ainun. 2019. Pengembangan Danau Bulat Sebagai Destinasi Wisata Di Kabupaten Katingan.

biasanya pada bulan september yang jumlahnya bisa 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha sebagai dasar mencapai ribuan ekor untuk berenang di danau ini. hukum pelaksanaannya. Pada destinasi wisata Danau Bulat ini juga Kebijakan dalam pengembangan pariwisata di ditawarkan kepada para wisatawan untuk mengeksplor Kabupaten Katingan selain mengacu pada undang- kawasan tersebut dengan cara susur sungai. Selain itu, undang yang relevan, juga dibuat dengan potensi yang dimiliki sebagai daya tarik adalah tata cara berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka hidup masyarakat setempat, meliputi kebiasaan hidup Menengah Daerah. Oleh sebab itu, visi misi kepala serta adat istiadat. Adapun atraksi yang biasa dilakukan daerah sangat mempengaruhi kebijakan yang dibuat oleh warga yakni atraksi sepak bola api yang merupakan terutama pada pengembangan pariwisata yang aa di salah satu wujud dari kebudayaan masyarakat. Kabupaten Katingan yang alah satunya adalah destinasi wisata Danau Bulat. Pengembangan Danau Bulat sebagai Destinasi 2. Kerjasama Wisata Kerjasama dalam proses pengembangan Dalam usaha melakukan pengembangan destinasi destinasi wisata sangatlah diperlukan,oleh sebab itu wisata Danau Bulat, banyak hal yang menjadi fokus maka pemerintah Kabupaten Katingan khususnya perhatian diantaranya adalah melakukan penyusunan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan kebijakan, kerjasama, promosi, pembiayaan serta Olahraga selaku pemangku kewajiban melakukan melakukan inovasi. Adapun dalam pengembangan berbagai kerjasama untuk dapat mengembangkan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Katingan objek wisata yang ada di Kabupaten Katingan. Salah khususnya Danau Bulat dijabarkan sebagai berikut : satu objek wisata yang di kembangkan yakni Wisata 1. Penyusunan Kebijakan Danau Bulat. Pemerintah Daerah khususnya Dinas Untuk mengembangkan Danau Bulat, sampai Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga saat ini juga dilakukan berbagai upaya, yang mana Kabupaten Katingan dalam rangka pengembangan diantaranya melakukan hubungan kerjasama dengan pariwisata yang ada di Kabupaten Katingan telah berbagai pihak, yang salah satunya adalah Simpul menyusun beberapa kebijakan yakni dengan Wisata yang dimiliki oleh masyarakat lokal sebagai diterbitkannya beberapa aturan baik peraturan usaha desa. Simpul Wisata inilah yang memberikan daerah maupun peraturan bupati terkait pariwisata berbagai pelayanan sesuai kebutuhan, misalnya di Katingan juga termasuk mengenai Danau Bulat. untuk susur sungai maka disediakan perahu motor Acuan dalam pelaksanaan pengembangan (kelotok) serta bebragai kebutuhan lainnya. pariwisata di Kabupaten Katingan yang mana salah satu wisata tersebut yakni Danau Bulat diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor 15 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha, yang kemudian dilakukan perubahan dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati Katingan Nomor 7 Tahun 2017 tentang Perubahan Tarif Retribusi Jasa Usaha Tempat Rekreasi pada Peraturan Gambar 3. Sampan Simpul Wisata Daerah Kabupaten Katingan Nomor 15 Tahun

19 Pencerah Publik, Volume 6 Issue 2, Oktober 2019, Page 16 – 25 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631

Kerjasama itu terjalin secara otomatis, tidak ada Upaya yang dilakukan untuk mempromosikan peranjian kerjasama antara pemerintah dan Danau Bulat ini tentunya diadakan beberapa sarana stakeholder, namun dengan adanya peluang itu promosi, diantaranya mempublikasi pesona wisata menimbulkan ide untuk mencapai sebuah peluang Danau Bulat ini melalui berbagai media massa, bagi masyarakat sekitar, maka terciptalah kerjasama terutama yang diunggah atau disebarluaskan oleh terebut. pengunjung atau pewisata yang pernah datang ke 3. Promosi sini. Memang secara spesifik untuk promosi melalui Pada prinsipnya, promosi wisata adalah media massa untuk Danau Bulat belum ada yang memperkenalkan atau mempromosikan objek mengelola dari pihak pemerintah, tetapi upaya yang wisata kepada pewisata yang diharapkan agar gencar dilakukan yakni dengan mengikuti event- pewisata terpengaruh dan terbujuk untuk datang event baik tingkatannya masih di tingkat daerah dan berkunjung ke tempat wisata tersebut. hingga ke mancanegara. Tentunya Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Namun terlepas dari usaha tersebut, sistem Pemuda dan Olahraga Kabupaten Katingan sebagai informasi mengenai objek wisata ini masih minim, pihak yang bertanggungjawab penuh dalam mengingat dimana saat ini dengan kemajuan pengembangan destinasi wisata di Kabupaten teknologi belum dapat dimanfaatkan dengan baik, Katingan, kami tentu melakukan promosi tentang contohnya laman web yang dimiliki oleh Dinas destinasi wisata yang ada di Kabupaten Katingan Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga yang mana salah satunya adalah destinasi wisata masih jarang meng-update informasi-informasi Danau Bulat, melalui event-event baik yang terbaru tentang objek wisata yang ada di Kabupaten diselenggarakan di dalam negeri dari tingkat daerah, Katingan, terutama destinasi wisata Danau Bulat ini regional maupun nasional, serta event-event yang masih sangat minim. diselenggarakan di lluar negeri yang bertarap 4. Pembiayaan internasional. Berhasil tidaknya sebuah kegiatan yang memiliki Salah satu bentuk promosi itu diwujudkan tujuan yang ingin dicapai tentunya tidak terlepas dalam bentuk pamplet, sehingga dalam setiap dari biaya atau anggaran yang harus disediakan. kesempatan dapat disampaikan objek wisata yang Oleh sebab itu, tentunya dalam mengembangkan dimiliki oleh Kabupaten Katingan yang salah satunya objek wisata Danau Bulat ini disediakan juga tentunya objek wisata Danau Bulat. anggaran yang bersumber dari beberapa aspek. Pengembangan wisata merupakan salah satu bentuk pembangunan daerah yang mana dengan pengembangan wisata ini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), oleh sebab itu maka seluruh kegiatannya tentu dibiayai dengan anggaran yang bersumber dari APBN dan APBD. Namun dapat diakui, tidak seluruh usulan yang disampaikan disetujui, karena memang anggaran Gambar 4. yang dimiliki baik oleh daerah maupun dana Pamplet Promosi nasional cukup terbatas. Sehingga tentunya dalam

20 Jariah, Ainun. 2019. Pengembangan Danau Bulat Sebagai Destinasi Wisata Di Kabupaten Katingan.

penyediaan sarana dan prasarana di objek wisata Bagi wisatawan mancanegara sudah cukup dapat belum sepenuhnya maksimal. tercover, karena wisatawan mancanegara datang Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah tentunya memerlukan fasilitas seperti tempat (PAD) tersebut, maka pemerintah mengeluarkan tinggal serta pemberi petunjuk, sehingga disitu juga kebijakan berupa Peraturan Bupati Katingan terdapat petugas yang berfungsi sebagai pemandu Nomor 7 Tahun 2017 tentang Perubahan Tarif wisatawan sekaligus bertugas menjaga kebersihan Retribusi Jasa Usaha Tempat Rekreasi pada dan mendata wisatawan terutama mancanegara. Peraturan Daerah Kabupaten Katingan Nomor 15 5. Inovasi yang Dilakukan Pemerintah Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha sebagai Dalam pengembangan destinasi yang ada di berikut. Kabupaten Katingan kini pemerintah melakukan Tabel .1 inovasi dengan membuat jalur-jalur atau track Jenis dan Tarif Retribusi Wisata di Danau Bulat pembangunan. Tujuan dari pembagian jalur ini yakni No. Jenis/Bentuk Dasaran Tarif untuk memfokuskan arah pembangunan yang akan 1. Wisata Danau Bulat masing- dikerjakan sebagai prioritas. Adapun Kabupaten masing sebagai berikut. Pengunjung Katingan di bagi kedalam 3 (tiga) zona, yakni Zona a) Dewasa Rp. 3.000,- b) Anak-anak Rp. 2.000,- Hulu, Zona Tengah, dan Zona Hilir. Untuk objek

wisata Danau Bulat sendiri termasuk ke dalam zona 2. Bagi yang menginap di guest house Danau Bulat masing- Hilir.

masing sebagai berikut. Selain melakukan inovasi di bidang pembagian a) Wisatawan Mancanegara Rp. 200.000,- b) Wisatawan Nusantara Rp. 150.000,- zona, untuk dapat mencapai tujuan pengembangan

pariwisata di Kabupaten Katingan yang salah 3. Bagi yang menginap di Home Stay (rumah penduduk) per satunya adalah Danau Bulat, maka pemerintah hari masing-masing sebagai berikut: melakukan perekrutan tenaga kerja yang a) Wisatawan Mancanegara Rp. 200.000,- profesional. b) Wisatawan Nusantara Rp. 150.000,- Melihat perkembangan jumlah pengunjung dari 4. Bagi yang melaksanakan kegiatan yang bersifat tahun ke tahun, cukup terjadi peningkatan jumlah komersial: kunjungan wisatawan baik lokal maupun a) Konser Rp. 5.000.000,- b) Pertemuan Rp. 2.000.000,- mancanegara. Meskipun data jumlah pengunjung c) Pendidikan dan Pelatihan Rp. 1.500.000,- Rp.2.000.0000,- belum akurat, terutama data pengunjung lokal yang d) Konvensi dan Pameran berkunjung tanpa dilakukan pendataan yang dikarenakan kurangnya sarana seperti pos penjaga. Secara aturan retribusi telah ditetapkan Namun, berikut akan dipaparkan data kunjungan mengenai besaran yang harus dibayarkan oleh para wisatawan yang bersumber dari data kunjungan pengunjung, akan tetapi dengan ketidak lengkapan tahunan yang terhimpun dari tahun 2013 sampai sarana dan prasaran terutama pos atau pintu dengan tahun 2018. gerbang untuk dapat menyaring wisatawan yang Tabel .2 Data Kunjungan Objek Wisata Danau Bulat hendak berkunjung, maka aturan terkait retribusi ini belum dapat diterapkan secara efektif khususnya Kunjungan Wisatawan (Org) No Tahun bagi wisatawan lokal. Lokal Manca Negara Asal Jumlah 1 2013 94 15 Swiss, USA, 109 Malaysia, Swedia,

21 Pencerah Publik, Volume 6 Issue 2, Oktober 2019, Page 16 – 25 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631

Belanda, Vietnam, Kendala dalam Pengembangan Destinasi Wisata Kamboja, Laos Danau Bulat 2 2014 22 2 24 Pengembangan destinasi Danau Bulat sampai dengan 3 2015 34 8 Belanda 42 4 2016 22 4 Jepang, Spanyol 26 saat ini masih belum berjalan sesuai dengan yang 5 2017 2 9 Italia, Swiss, 11 seharusnya. Hal ini dikarenakan masih dijumpai berbagai Spanyol kondisi sebagai penghambat dalam proses 6 2018 85 46 Skotlandia, USA, 131 China, London, pengembangannya. Taiwan, Philiphin, Madagaskar, 1. Ketersediaan Akses Kanada, Vietnam, Kamboja, Salah satu kebutuhan dalam pengembangan Malaysia, Yanmar, Jerman, Madrid, suatu destinasi wisata yaitu adanya akses. Colorado, Italy, Australia. Kemudahan akses untuk dapat mencapai lokasi Total 259 84 343 objek wisata tentunya menjadi sebuah alasan bagi para wisatawan untuk berkunjung. Dari data tersebut, dapat dilihat kenaikan Dalam pengembangan destinasi wisata Danau jumlah pengunjung dari tahun ke tahun. Terutama Bulat, akses menuju lokasi telah ada, yaitu dapat pengunjung dari mancanegara cukup melonjak di melalui akses jalur darat maupun jalur sungai. tahun 2018 sampai dengan 46 orang. Hal ini Seperti yang telah diketahui, bahwa untuk dapat tentunya mendorong pemerintah untuk melakukan sampai ke desa Jahanjang tempat lokasi destinasi penggalian potensi yang ada di Danau Bulat untuk wisata Danau Bulat tersebut melalui jalur darat dikembangkan dengan memunculkan ragam inovasi diperlukan waktu kurang lebih 2 jam 30 detik serta terbaru, untuk dapat menarik perhatian wisatawan. melalui jalur sungai memerlukan waktu kurang lebih Untuk jumlah pengunjung nusantara yang terdata 3 jam 30 menit dari ibu kota Kabupaten tepatnya cukup sedikit dari jumlah kunjungan yang dilakukan kota Kasongan untuk sampai ke lokasi wisata oleh wisatawan ke Danau Bulat. Hal ini telah Danau Bulat. Dengan telah dibangunnya dijelaskan sebelumnya bahwa, dengan kekurangan infrastruktur transportasi darat, membawa dampak fasilitas seperti pos jaga dan petugas lapangangan positif kepada pengembangan destinasi wisata (SDM) terbatas, sehingga untuk menyaring data tersebut. wisatawan lokal/nusantara ini masih belum dapat Namun dengan tersedianya infrastruktur jalan dilakukan secara optimal. Namun untuk seluruh darat ini, masih dijumpai berbagai kendala misanya kondisi seperti fasilitas yang telah dibangun cukup jalan yang rusak dan berlobang-lobang, hampir ½ terjaga dan terawat dengan baik. (setengah) perjalanan dari ibu kota kabupaten Oleh sebab itu, penting kiranya pemerintah menuju lokasi wisata Danau Bulat ditemukan melakukan inovasi, mengingat potensi yang dimiliki kerusakan jalan berupa jalan yang berlobang dan Danau Bulat cukup menjanjikan, meskipun dengan rusak. Selain itu, juga ditemukan banjir di beberapa berbagai kekurangan seperti jarak tempuh yang titik sehingga ketika air meluap akan sulit dilewati jauh, namun dengan potensi dan keindahan alam oleh kendaraan bermotor. yang ada akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Selain kerusakan jalan, tidak semua jalur yang para wisatawan. dilewati beraspal, terdapat sejauh kurang lebih 10

KM jarak tempuh yang harus dilewati tanpa adanya aspal. Selain itu juga dijumpai beberapa buah

22 Jariah, Ainun. 2019. Pengembangan Danau Bulat Sebagai Destinasi Wisata Di Kabupaten Katingan.

jembatan yang harus dilewati agar dapat sampai ke objek wisata Danau Bulat. Jembatan-jembatan itu terbuat dari kayu dan papan yang disusun berjejer, jembatan ini dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

Gambar 6. Muara Jalan Menuju Wisata Danau Bulat

Terlihat dari gambar, tentunya bagi wisatawan yang baru berkunjung akan mengalami kebingungan Gambar 5. Akses Jalan menemukan tempat destinasi wisata Danau Bulat apabila tidak ada yang menunjukan arahnya. Dari Dari gambar tersebut di atas, dapat dilihat jalan, tidak tampak objek wisata Danau Bulat karena bahwa meskipun secara pembangun infrastruktur tertutup oleh rimbunan pepohonan di sepanjang belum sepenuhnya sesuai dengan harapan tetapi jembatan tersebut. untuk dapat mengakses ke tujuan wisata Danau Selain itu, dengan tidak adanya gerbang atau pos Bulat dapat ditempuh melalui jalur ini. yang menyaring pewisata yang berkunjung, 2. Terbatasnya Sarana dan Prasarana berdampak pada ketiadaan informasi tentang Ketersediaan sarana dan prasarana pada jumlah pengunjung yang datang terutama wisatawan destinasi wisata Danau Bulat dirasa belum lokal secara valid. Padahal, pewisata yang maksimal. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa berkunjung ke destinasi Danau Bulat cukup ramai fasilitas yang harusnya ada sebagai sarana dan saat ini. Selain ketidakvalidan data jumlah prasarana pendukung dalam pengembangan pengunjung, hal lain yang ditimbulkan adalah tidak maupun pengelolaan destinasi wisata ini. dapatnya menerapkan tarif retribusi kepada Ketersediaan sarana berupa penunjuk arah atau pewisata yang berkunjung sesuai aturan yang gerbang pada destinasi wisata Danau Bulat sampai berlaku. saat ini belum ada tersedia. Ketika pengunjung 3. Rendahnya Tingkat Keikutsertaan Masyarakat hendak berwisata ke destinasi tersebut, terutama Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun untuk yang pertama kali, tentu akan kesusahan 2009 tentang Kepariwisataan disebutkan bahwa menemukan jalan menuju tempat tersebut. Dari pembangunan kepariwisataan diperlukan untuk arah masuk tentunya tidak terlihat, karena untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan dapat sampai ke tempat destinasi Danau Buat, memperoleh manfaat serta agar masyarakat pewisata harus berjalan terlibih dahulu melalui mampu menghadapi tantangan perubahan jembatan yang terbuat dari ulin sepanjang 1,5 KM kehidupan lokal, nasional, dan global. Untuk itu, dengan lebar kurang lebih 2 meter. peran serta masyarakat adalah hal penting untuk memastikan pembangunan kepariwisataan berjalan secara berkelanjutan dan masyarakat diharapkan mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari aktivitas pariwisata yang terdapat di daerahnya.

23 Pencerah Publik, Volume 6 Issue 2, Oktober 2019, Page 16 – 25 p-ISSN: 2407-3873 || e-ISSN: 2686-1631

Pada dasarnya, destinasi wisata Danau Bulat ini daerah yang membawa visi misi masing-masing membuka peluang ekonomi bagi masyrakat membuat program atau kebijakan sebelumnya tidak misalnya dalam menyediakan jasa transportasi, dilanjutkan, sehingga pembangunan yang dilakukan akomodasi, dan jasa pemandu. tidakberkelanjutan. Hal ini menuntut pemerintah Namun sejauh ini, sadar wisata di masyarakat daerh khususnya Dinas Kebudayaan Pariwisata masih minim. Kurangnya pemahaman masyarakat Pemuda dan Olahraga berpikir keras untuk akan pentingnya pengembangan destinasi wisata melaukan inovasi agar dapat meningkatkan jumlah membuat perkembangan wisata Danau Bulat juga pewisata di Kabupaten Katingan, yang salah satunya tidak berkembang terlalu pesat. Pada dasarnya dengan membuat track pembangunan untuk kelompok sadar wisata yang ada cukup mengetahui destinasi wiata yang menjadi prioritas menghasilkan untuk peningkatan ekonomi, akan untuk dikerjakan. Namun mengingat luasan wilayah tetapi karena banyak wisatawan terutama lokal saja Kabupaten Katingan sangat besar, membuat inovasi tidak mengetahui adanya destinasi wisata Danau ini juga tidak begitu efektif hasilnya. Dengan konsep Bulan ini, sekalipun dari kecamatan yang one stop shopping, memberikan peluang untuk dapat berdekatan. Kurang aktifnya masyarakat untuk menarik wisatawan untuk dapat berkunjung ke terlibat, juga sangat berpengaruh terhadap Kabupaten Katingan. perkembangan destinasi wisata Danau Bulat ini. 2. Faktor penghambat dalam pengembangan destinasi Dengan minimnya angka pengunjung yang Danau Bulat diantaranya aksesibilitas yang tersedia mendatangi, maka juga menjadi minim peluang cukup memadai akan tetapi jarak tempuh yang untuk masyarakat turut andil dalam proses dilalui cukup jauh sehingga memakan waktu yang pengembangan wisata sebagai dampak dari cukup lumayan lama, serta jalan yang dilewati pariwisata itu sendiri. Dengan adanya pariwisata berlobang-lobang. Selain itu, sarana dan prasarana yang berkembang diharapkan dapat menaikan penunjang seperti pintu gerbang atau pos belum penghasilan bagi masyarakat sekitar, namun pada tersedia, penunjuk arah juga belum tersedia, kenyataanya ojek wisata yang ada tersebut tidak sehingga kesulitaan bagi wisatawan untuk dapat memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk menemui tempat objek wisata yang berada dibalik membuka peluang usaha. rimbunnya hutan. Faktor penghambat lainnya yakni, sistem informasi data yang dimiliki terkait Destinasi KESIMPULAN Danau Bulat cukup minim, sehingga berpengaruh pada sosialisasi yang dilakukan. Potensi yang dimiliki 1. Pemanfaatan kekayaan alam sebagai destinasi wisata juga belum sepenuhnya dapat dikembangkan, hal ini merupakan sebuah strategi untuk dapat menarik disebabkan kesadaran masyarakat akan pentingnya wisatawan. Akan tetapi dalam melakukan mengembangkan destinasi Wisata khususnya pembangunan kawasan pariwisata diperlukan Danau Bulat belum mencapai pada keikutsertaan marketing riset dalam perencanaannya yang masyarakat yang diinginkan. Minimnya bertujuan untuk dapat mengetahui peluang dan keikutsertaan masyarakat juga dikarenakan meang hambatan yang akan ditemui mengingat bahwa peluang yang ada angat minim bagi masyarakat pengembangan wisata harus berkelanjutan. untuk mengambil perannya. Kebijakan yang dibuat untuk melakukan

pembangunan yakni berdasarkan pada visi dan misi kepala daerah, dengan siklus pergantian kepala

24 Jariah, Ainun. 2019. Pengembangan Danau Bulat Sebagai Destinasi Wisata Di Kabupaten Katingan.

REFERENSI

A, J. Muljadi. 2012. Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandug: Pustaka Setia Bungin. Burhan. 2012. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group Djamal. 2017. Paradigma Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Halim, Abdul. 2004. Manajemen Keuangan Daerah. Jakarta : Salemba Empat. Pitana, I Gde dan I Ketut Surya Diarta. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi Rencana Strategi Organisasi Perangkat Daerah (Renstra OPD) Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Katingan Tahun 2013-2018 Rencana Kerja Organisasi Perangkat daerah (Renja OPD) Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Katingan Tahun 2018 Siagian, Sondang P. 2014. Administrasi Pembangunan: Konsep, Dimensi, dan Strateginya. Jakarta: Bumi Aksara Siagian, Sondang. P. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara Peraturan Perundang-undangan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011 tentang Retribusi jasa Usaha Peraturan Bupati Nomor 7 tahun 2017 tentang Perubahan Tarif Retribusi Jasa Usaha Tempat rekreasi pada Peraturan daerah Kabupaten Katingan Nomor 15 tahun 2011 tentang etrebusi Jasa Usaha. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur

25