Pencalonan Kh Ma'ruf Amin Sebagai Wakil Presiden Pada Pemilu 2019

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pencalonan Kh Ma'ruf Amin Sebagai Wakil Presiden Pada Pemilu 2019 NU DAN POLITIK: PENCALONAN K.H. MA’RUF AMIN SEBAGAI WAKIL PRESIDEN PADA PEMILU 2019 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Nahdahtul Hikmah NIM: 11151120000071 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 ABSTRAK Nama : Nahdahtul Hikmah NIM : 11151120000071 Judul : NU dan Politik: Pencalonan K.H. Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden pada Pemilu 2019 Penelitian ini menganalisis tentang pencalonan Ma’ruf Amin sebagai wakil presiden dalam Pemilu 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat proses pencalonan Ma’ruf Amin, mengetahui faktor pendorong dan faktor penghambat dalam pencalonan Ma’ruf Amin serta ingin mengetahui sikap warga NU sebagai organisasi yang tidak berpolitik. Kerangka teoretis yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori kekuasaan, agama sebagai kekuatan politik dan teori civil society. Teknik pengumpulan data dalam penulisan ini adalah dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa proses pencalonan Ma’ruf Amin terdapat polemik rangkap jabatan dalam Dewan Pengawas Syariah, Ketua Majelis Ulama Indonesia dan Rais Aam PBNU. Kemudian, terdapat faktor pendorong dan faktor penghambat dalam naiknya Ma’ruf Amin. Faktor pendorong yaitu pengalaman yang mumpuni, mendapatkan dukungan dari warga NU dan meredam isu SARA. Selain itu, faktor penghambat naiknya Ma’ruf Amin yaitu kesehatan dan usia, serta kekecewaan pendukung Ahok dan Mahfud MD. Sikap warga NU yang juga mendukung keputusan naiknya Ma’ruf Amin sebagai Cawapres 2019, bukan mengatasnamakan PBNU tetapi atas nama pribadi masing-masing dari warga NU. Kata kunci: cawapres, NU, Ma’ruf Amin v KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “NU dan Politik: Pencalonan K.H. Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden pada pemilu 2019”. Shalawat serta salam dicurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya sejak awal hingga akhir zaman. Skripsi ini penulis susun dalam rangka untuk memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih belum sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Prof. Dr. Amany Lubis, M.A., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta seluruh staf dan jajarannya. 2. Ali Munhanif, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, beserta seluruh staf dan jajarannya. vi 3. Dr. Iding Rosyidin, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Suryani, M. Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Dr. Haniah Hanafie, M.Si, selaku dosen seminar proposal, penulis ucapkan terima kasih karena telah membimbing dan memberikan masukannya kepada penulis selama proses mengerjakan proposal skripsi. 6. Dr. Sirojuddin Aly, M.A, selaku dosen pembimbing dalam penulisan ini, penulis sangat berterima kasih karena berkat bimbingan, masukan dan dorongannya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 7. Seluruh dosen pengajar di Program Studi Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengajarkan penulis dengan ilmunya yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan. 8. H. Eman Suryaman, selaku Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Ekonomi yang telah meluangkan waktunya untuk menjadi narasumber dan memberikan informasi mengenai data-data yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi. 9. Idy Muzayyad, M.Si, selaku Wakil Bendahara Umum DPP PPP yang telah meluangkan waktunya untuk menjadi narasumber dan memberikan informasi mengenai data-data yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi. vii 10. Orang tua penulis yang tercinta, Abdul Malik dan Alfiyah, penulis sangat berterimakasih karena dukungan moral maupun materi serta doanya dan menerima segala kekurangan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, serta adik penulis Selma Halida, Fadia Hilma, Nawaf Habib, M. Alfayumi, Sayyidatina Zilda F, Nasefa Halzi, dan Ahmad Ibrahim F, terima kasih atas dukungan dan doanya kepada penulis selama ini. 11. Spesial Thanks For My Best Partner, Muhammad Rizqi Hanif atas bantuan, doa, semangat, perhatian, dukungan dan nasihat yang telah diberikan kepada penulis serta selalu bersedia berjuang bersama-sama. 12. Keluarga besar PMII KOMFISIP, terima kasih telah menjadi tempat untuk penulis berproses dan belajar dalam berorganisasi selama masa perkuliahan. Teruntuk kakak senior, penggebrak, dan adik-adik di PMII yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terima kasih telah membantu dan mendukung penulis dari awal perkuliahan hingga akhir 13. Sahabat Penulis, Firjie Asfahany, Ade Tamara Putra, Edy Saputra, Chika Susanti, Ihsan Fikri, dan Luthfi Ramadhan tidak pernah berhenti untuk mendukung penulis hingga sampai pada tahap penulisan skripsi ini. 14. CB Politik 2015, Azizah Putri Rivinia, Dyah Safira Priambodo, Febi Dwi Andyani, Astri Diyawati, Diana Novita Sari, Neng Sys Mafazah, Indah Dwi Wulandari, dan Nofika Indah Lestari yang menjadi penyemangat penulis selama masa perkuliahan, terima kasih atas diskusi, bantuan dan dukungannya kepada penulis dalam penulisan skripsi ini. viii 15. Teman-teman dari Politik B 2015 (Polbe) yang membuat masa perkuliahan penulis menjadi sangat terkesan dan akan selalu terkenang. 16. KKN Archibald 124, Risha Shafira D, Isma Ahya Sofia, Tiara Safitri Sopana, Laraswati Oktavia, dan Mega Murdiana yang membuat pengalaman penulis di Desa Tegallega selama satu bulan menjadi sangat terkenang dan selalu menyemangati penulis dalam penyelesaian skripsi ini hingga selesai. Penulis sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan sebelum dan selama penulisan skripsi ini, penulis tidak yakin akan mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik tanpa bantuan mereka, semoga Allah SWT senantiasa melindungi mereka dan membalas kebaikan yang telah mereka lakukan. Penulis berharap penulisan skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaca. Terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb Jakarta, 21 Februari 2020 Nahdahtul Hikmah NIM: 11151120000071 ix DAFTAR ISI PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ........................................................ ii PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ..................................................... iii PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI .................................................... iv ABSTRAK .............................................................................................................. v KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi DAFTAR ISI .......................................................................................................... x DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xii BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................... 1 A. Pernyataan Masalah ..................................................................................... 1 B. Pertanyaan Penelitian ................................................................................... 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 5 1. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5 2. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6 D. Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 6 E. Metode Penelitian....................................................................................... 11 F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 13 BAB II: KERANGKA TEORI DAN KONSEP ................................................ 15 A. Kekuasaan .................................................................................................. 15 1. Pengertian Kekuasaan ............................................................................ 15 2. Bentuk-bentuk Kekuasaan .................................................................... 17 3. Legitimasi Kekuasaan ........................................................................... 18 4. Jabatan Publik ....................................................................................... 20 B. Agama sebagai Kekuatan Politik ............................................................... 22 1. Pengertian Agama .................................................................................. 22 2. Pengertian Kekuatan Politik ................................................................... 23 3. Agama sebagai Kekuatan Politik ........................................................... 24 C.
Recommended publications
  • The Formation of Liberal and Anti-Liberal Islamic Legal Thinking in Indonesia Akh
    Akh. Muzakki IS EDUCATION DETERMINANT? The Formation of Liberal and Anti-liberal Islamic Legal Thinking in Indonesia Akh. Muzakki The University of Queensland, Australia Abstract: Liberalism and anti-liberalism are two increasing- ly prominent but staunchly opposing streams of Islamic legal thinking in Indonesia. This article analyses the formation of each of the two through an examination of the role of formal education. It focuses on organic intellectuals during two periods, the New Order and the reformasi. Challenging the strongly-held thesis of the determinant role of education, this article argues that both liberal and anti-liberal Islamic legal thinking in Indonesia is a result of not only the intellectual formation in the sense of academic training and access to education and knowledge, but also the sociological background and exposure in building a new epistemic community in an urban context. As a theoretical understanding of sociolo- gical background and exposure, the concept of epistemic community deserves to be taken as an analytical framework in addition to education for the analysis of the formation of the two contesting bents of Islamic legal thinking in Indonesia. Keywords: Liberalism, anti-liberalism, Islamic legal think- ing, education, epistemic community. Introduction In his controversial speech entitled “The Necessity of Islamic Renewal Thinking and the Problem of the Integration of the Ummah” on 2 January 1970, Madjid argued for a dynamic approach to Islam which requires reinterpretation of Islamic teachings in context with place and time. In more elaborate ways, he further argued that Islamic values move in line with the spirit of humanitarianism which promotes 280 JOURNAL OF INDONESIAN ISLAM Volume 01, Number 02, December 2007 Is Education Determinant? the dignity of Mankind.
    [Show full text]
  • Ahlu Al-Sunnah Wa Al-Jamaah Dalam Perspektif Said Aqil Siradj
    33 Nidhomul Haq Vol 3 No: 1 Maret 2018 ISSN 2503-1481 AHLU AL-SUNNAH WA AL-JAMAAH DALAM PERSPEKTIF SAID AQIL SIRADJ Muhammad Endy Fadlullah Dosen Institut Agama Islam Ibrahimy Banyuwangi [email protected] Abstract The discourse about Ahlu al-Sunnah wa al-Jamaah is still very interesting among academics. This term becomes an idol for every stream and is raised within the scope affirming its status as a surviving stream of the world and the hereafter (firqah al-Najiah). Ahlu al-Sunnah wa al-Jamaah became fertile because it is supported by the hadith of the Prophet who indeed came from 73 groups of Islam only one who survived the Ahlu al- Sunnah wa al-Jamaah group. Ahlu al-Sunnah wa al-Jamaah by Said Aqil as People who have a method of religious thinking that covers all aspects of life based on the foundations of moderation, maintaining balance and tolerance. Ahlu al-Sunnah wa al-Jamaah is a school that will become a Manhaj al-Fikr, as it is only an attempt to find a middle ground between the various streams. Ahlu al-Sunnah wa al-Jamaah there is no limitations and provisions that should be the same as Imam Abu Hasan al-Asy'ari or al-Maturidi but the pillars of Ahlu al-Sunnah wa al-Jamaah understand this must-have differences and opinions in interpreting the source of religion not become the gulf as long as still holding pillars (rukn) Ahlu al-Sunnah wa al-Jamaah namely the divinity (uluhiyah), apostles (Nubuwah) and the end (al-Ma'd).
    [Show full text]
  • The Muslim 500 2011
    The Muslim 500 � 2011 The Muslim The 500 The Muslim 500 � 2011 The Muslim The 500 The Muslim 500The The Muslim � 2011 500———————�——————— THE 500 MOST INFLUENTIAL MUSLIMS ———————�——————— � 2 011 � � THE 500 MOST � INFLUENTIAL MUSLIMS · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · All rights reserved. No part of this book may be repro- The Muslim 500: The 500 Most Influential Muslims duced or utilised in any form or by any means, electronic 2011 (First Edition) or mechanic, inclding photocopying or recording or by any ISBN: 978-9975-428-37-2 information storage and retrieval system, without the prior · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · written permission of the publisher. Views expressed in The Muslim 500 do not necessarily re- Chief Editor: Prof. S. Abdallah Schleifer flect those of RISSC or its advisory board. Researchers: Aftab Ahmed, Samir Ahmed, Zeinab Asfour, Photo of Abdul Hakim Murad provided courtesy of Aiysha Besim Bruncaj, Sulmaan Hanif, Lamya Al-Khraisha, and Malik. Mai Al-Khraisha Image Copyrights: #29 Bazuki Muhammad / Reuters (Page Designed & typeset by: Besim Bruncaj 75); #47 Wang zhou bj / AP (Page 84) Technical consultant: Simon Hart Calligraphy and ornaments throughout the book used courtesy of Irada (http://www.IradaArts.com). Special thanks to: Dr Joseph Lumbard, Amer Hamid, Sun- dus Kelani, Mohammad Husni Naghawai, and Basim Salim. English set in Garamond Premiere
    [Show full text]
  • Attachment File.Pdf
    I II Volume I, Number I, July 2020 E-ISSN 2722-8975 Journal for Study of Islamic History and Culture Pengantar Nomor Perdana - Nahdlatul Islam Nusantara Ahmad Suaedy Anatomy of the Islam Nusantara Program and the Necessity for a “Critical” Islam Nusantara Study Okamoto Masaaki Artikulasi Islam Nusantara dalam Perjuangan Agraria Mohamad Shohibuddin Menuju Sosiologi Nusantara: Analisa Sosiologis Ajaran Ki Ageng Suryomentaram dan Amanat Galunggung Ngatawi El-Zastrouw Traditional Islam and Global Religious Connectivity: Nahdlatul Ulama in The Netherlands Amin Mudzakkir Lasem: Harmoni dan Kontestasi Masyarakat Bineka Syamsul Hadi Traces of Māturīdīsm in the ‘Ulamā’s Works in Nusantara in the Seventeenth Until Nineteenth Centuries Muhamad Bindaniji Book Review Islam Dibawa Masuk oleh Orang Nusantara: Dari Data Terserak Buzurgh Al-Ramahurmuzi, ‘Ajaibul Hind: Kisah-Kisah Ajaib di Daratan dan Lautan Hindi Idris Masudi III IV V Journal for Study of Islamic History and Culture Volume I, Number I, July 2020 EDITOR-IN-CHIEF Ahmad Suaedy, (Scopus ID: 56419869500) Faculty of Islam Nusantara UNUSIA Jakarta MANAGING EDITOR Ngatawi El-Zastrow, Faculty of Islam Nusantara UNUSIA Jakarta INTERNATIONAL EDITORIAL BOARD Said Aqil Siradj, Faculty of Islam Nusantara UNUSIA Jakarta Robert W. Hefner, (Scopus ID: 36856758800) Boston University, Boston USA Okamoto Masaaki, (Scopus ID: 57191206120), Kyoto University, Kyoto Japan Dien Madjid, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta Endang Turmudzi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Alwi A. Shihab,
    [Show full text]
  • Islam Nusantara Dalam Pemikiran K.H. Said Aqil Siraj
    ISLAM NUSANTARA DALAM PEMIKIRAN K.H. SAID AQIL SIRAJ DAN USAHA-USAHA SOSIALISASINYA TAHUN 2010-2018 M SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Syarat Memeperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S. Hum) Disusun oleh Imam Fathurohman NIM 14120046 JURUSAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2018 MOTTO Nasihat yang diberikan langsung oleh. K.H. Said Aqil Siraj. “Jangan Sombong dan Berbangga Diri dengan Pujian Orang.” v PERSEMBAHAN Skripsi ini persembahan khusus untuk : Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Jakarta Pesantrenku tercinta Madrasah Huffadz 1 Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta Pondok Pesantren Ma‟hadut Tholabah Babakan Lebaksiu Tegal Bapak, Mamah , Kakak dan Adek tercinta. Temen dekat peneliti semua Dan “dia” vi ABSTRAK Islam Nusantara bukanlah sekte baru, bukan pula aliran baru dalam agama Islam, melainkan sebuah tipologi, ciri khas umat Islam di Nusantara. Konsep ini sudah ada sejak lama, namun baru begitu populer dikalangan publik saat PBNU yang dipimpin K.H. Said Aqil Siraj menjadikanya tema Muktamar NU ke-33 di Jombang. Islam Nusantara hadir sebagai upaya menangkal gerakan radikalisme dan menunjukan kepada seluruh dunia wajah Islam yang damai, toleran dan berbudaya. Kehadiran konsep ini sebagai bentuk paham keislaman yang berbasis identitas lokal untuk menjaga kakayaan budaya Nusantara dan menumbuhkan spirit nasionalisme masyarakat terhadap bangsa serta untuk meng-counter kedatangan ideologi transnasional ke Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan biografi. Peneliti menggunakan pendekatan ini untuk menelusuri biografi K.H. Said Aqil Siraj dari sejak lahir hingga sekarang.
    [Show full text]
  • Indonesian Group Declares Statements on Islamic Flags Burning
    Indonesian Group Declares Statements on Islamic Flags Burning [Antonius Herujiyanto AH15_271018] Both the General Chairman and Secretary General of Muhammadiyah [the second largest Islamic community organization in Indonesia], cleric Haedar Nashir and cleric Abdul Mu’ti, have attended a special meeting between Vice-President Jusuf Kalla and the country’s leaders of Islamic organizations in Jakarta on Friday (26 October). It was meant to discuss the burning of “Islamic” flag [the flag with Islamic tenet or “Laa Ilaaha Illa Allah” written on it]. The incidence took place during the commemoration of National Santri [students of Pesantren] Day in Garut, West Java on Monday (22 October). In the meeting, cleric Haedar pointed out three different statements. To highlight that the burning of the flag bearing the Tauhid, an Islamic concept affirming that there is only one God, in Limbangan Garut, has been widely and strongly reacted by Muslims all over the country. Not only should there be immediate and appropriate approaches made to calm them down, but there should also be best solutions to the incidence. To make sure there are official institutions assigned to handle the spreading up of the symbols and attributes of prohibited organizations in the country. To demand that the case of the flag burning be appropriately processed in accordance to the law. According to cleric Haedar, Indonesian Muslims are very sensitive with the respectful Islamic tenet “Laa Ilaaha Illa Allah”. Muhammadiyah would, therefore, express their deep regret at the flag burning incidence. The meeting was also attended by State Secretary Pratikno, Minister of Religious Affairs Lukman Hakim, and both the Indonesian Military (TNI) chief and National Police Chief.
    [Show full text]
  • Democratic Culture and Muslim Political Participation in Post-Suharto Indonesia
    RELIGIOUS DEMOCRATS: DEMOCRATIC CULTURE AND MUSLIM POLITICAL PARTICIPATION IN POST-SUHARTO INDONESIA DISSERTATION Presented in Partial Fulfillment of the Requirements for the Degree of Doctor of Philosophy in Political Science at The Ohio State University by Saiful Mujani, MA ***** The Ohio State University 2003 Dissertation Committee: Approved by Professor R. William Liddle, Adviser Professor Bradley M. Richardson Professor Goldie Shabad ___________________________ Adviser Department of Political Science ABSTRACT Most theories about the negative relationship between Islam and democracy rely on an interpretation of the Islamic political tradition. More positive accounts are also anchored in the same tradition, interpreted in a different way. While some scholarship relies on more empirical observation and analysis, there is no single work which systematically demonstrates the relationship between Islam and democracy. This study is an attempt to fill this gap by defining Islam empirically in terms of several components and democracy in terms of the components of democratic culture— social capital, political tolerance, political engagement, political trust, and support for the democratic system—and political participation. The theories which assert that Islam is inimical to democracy are tested by examining the extent to which the Islamic and democratic components are negatively associated. Indonesia was selected for this research as it is the most populous Muslim country in the world, with considerable variation among Muslims in belief and practice. Two national mass surveys were conducted in 2001 and 2002. This study found that Islam defined by two sets of rituals, the networks of Islamic civic engagement, Islamic social identity, and Islamist political orientations (Islamism) does not have a negative association with the components of democracy.
    [Show full text]
  • 9 Opposing Wahhabism: the Emergence of Ultra
    First published in Singapore in 2020 by ISEAS Publishing 30 Heng Mui Keng Terrace Singapore 119614 E-mail: [email protected] Website: <http://bookshop.iseas.edu.sg> All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, without the prior permission of the ISEAS – Yusof Ishak Institute. © 2020 ISEAS – Yusof Ishak Institute, Singapore The responsibility for facts and opinions in this publication rests exclusively with the the publisher or its supporters. ISEAS Library Cataloguing-in-Publication Data Name(s): Norshahril Saat, editor. | Burhani, Ahmad Najib, 1976-, editor. Title: The new Santri : challenges to traditional religious authority in Indonesia / edited by Norshahril Saat and Ahmad Najib Burhani. Description: Singapore : ISEAS – Yusof Ishak Institute, 2020. | Includes bibliographical references and index. (PDF) Subjects: LCSH: Authority—Religious aspects—Islam. | Islamic religious education—Indonesia. | Islamic preaching—Indonesia. | Islam— Indonesia—21st century. Cover illustration: Febrian Doni Typeset by International Typesetters Pte Ltd Printed in Singapore by Markono Print Media Pte Ltd 00 The New Santri_Prelims_6P_5Aug20.indd 4 4/8/20 8:51 PM CONTENTS About the Contributors viii 1. Introduction 1 Norshahril Saat and Ahmad Najib Burhani PART I: CHALLENGING TRADITIONAL AUTHORITY 2. Religious Authority in Indonesian Islam: Mainstream 13 Organizations under Threat? M. Amin Abdullah 3. “Being Authoritative But No Authority?” Muslim Religious 28 Intellectuals in Shaping Indonesian Islam Discourse Azhar Ibrahim 4. New Contestation in Interpreting Religious Texts: Fatwa, 48 Tafsir, and Shariah and Social Development in Aceh Arskal Salim and Marzi Afriko 6.
    [Show full text]
  • 72 Bab Iii K.H. Mustofa Bisri Dan Pemikiran Dakwah Dalam
    BAB III K.H. MUSTOFA BISRI DAN PEMIKIRAN DAKWAH DALAM BUKU MEMBUKA PINTU LANGIT A. Biografi K.H. Mustofa Bisri 1. Pendidikan dan Keluarga K.H. A. Mustofa Bisri atau panggilan akrab Gus Mus, lahir di Rembang 10 Agustus 1944, usia 72 tahun. Beliau lahir dari pasangan K.H. Bisri bin H. Zaenal Musthofa danHj. Ma‟rufah binti K.H. Kholil Harun. Gus Mus adalah anak kedua dari delapanbersaudara. Ketujuh saudara Gus Mus yang lain adalah: K.H. Kholil Bisri, K.H.Adib Bisri, Hj. Faridah, Hj. Najihah, Nihayah, Labib, dan Hj. Atikah. K.H. Mustofa Bisri merupakan sepupu sekaligus sahabatnya K.H. Abdurrahman Wahid mantan Presiden RI dan saudara ipar dengan Maftuh Basyuni menteri agama era Susilo Bambang Yudoyono. Dan K.H Maimun Zubair pemilik Pondok Pesanteran Al Anwar Sarang Rembang merupakan paman dari Gus Mus (Bisriyah, wawancara 25/04/17). Latar belakang dari keluarga muslim yang taat Gus Mus memperoleh gemblengan di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Dibawah asuhan K.H. Marzuki dan K.H. Machrus Ali. Selain itu beliau juga menimba ilmu di Ponpes Al-Munawwir 72 73 Krapyak Yogyakarta dibawah asuhan K.H. Ali Maksum dan K.H. Abdul Qadir.Kemudian di Pesantren “Taman Belajar Islam” di Rembang Jawa Tengah (Sutrisno,2012: 105).Kemudian atas rekomendasi dari pengasuh PP Krapyak Yogyakarta ayah Gus Mus, Bisri Mustofa mengirim Gus Mus ke Universitas Al-Azhar Cairo Mesir. Gus Mus diterima pada Kulliyati al-Qaanun wa as-Syari‟ah al-Qismul „Aly Li al- Dirasah Islamiyah wa al-„Arabiyyah. Sebuah fakultas yang konon diselenggarakan atas gagasan Presiden Gamal Abdul Naseer kepada Syaikh al-Azhar.
    [Show full text]
  • Solution in Sight
    Solution in Sight 2008 Highlights and Achievements Winter 2009 LibForAll Develops Unique Counter-Extremism TV/Video Series JAKARTA, Indonesia –For decades, Islamist radicals have been propagating their virulent ideology of hatred and violence throughout the Muslim world – fueled by a potent combination of petrodollars and missionary zeal. This flow of radical ideas includes a massive effort to translate and disseminate extremist texts, and to produce extremist programming for television, internet and DVD/VCD distribution, which programming has become a significant part of the public discourse in many Islamic countries, and among Muslim communities in the West. LibForAll’s pioneering television series – Ocean of Revelation – represents a decisive step in addressing this critical situation. Painstakingly designed and Film crew arranging set for the episode on Jihad produced to the highest theological and commercial television standards, this ground-breaking TV Internationally-renowned Indonesian ulama closely series/video curriculum promises to discredit the associated with LibForAll Foundation are supervising ideology of religious hatred that underlies and the entire project. In addition to having theological animates terrorism. authority and a following in the tens of millions, Kyai Haji Abdurrahman Wahid, Kyai Haji Mustofa Bisri and Dr. A. Syafi’i Ma’arif advocate a strongly pluralistic and tolerant understanding of Islam, at peace with itself and the modern world. The first six episodes of the television series, filmed in Indonesia and Egypt, are scheduled for launch in the second quarter of 2009. Ultimately, the project will include an additional twenty episodes, extending the breadth of this effort to further locations in the Middle East, North Africa, Sahel/Sub-Saharan Africa, Europe, Turkey, and Central-, South- and Southeast Asia.
    [Show full text]
  • Cyber Bullying Against Indonesian Muslim Leaders Through Social Media
    PSYCHOLOGY AND EDUCATION (2021) 58(1): 5348-5355 ISSN:00333077 Cyber Bullying Against Indonesian Muslim Leaders Through Social Media 1Moch. Syarif Hidayatullah, 2Mohammad Syairozi Dimyathi, 3Abdullah, 4Zubair, 5Rizqi Handayani 1,2,3,4,5Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta ABSTRACT The development of social media in Indonesia today enters a new phase. Social media is no longer used to obtain and disseminate information or entertainment, but it is also used to attack someone’s personality. Through slander and hoax information, character assassination is carried out on individuals. This study seeks to portray the negative effects of social media, especially related to cyber violence, character assassination through cyberbullying. This study focuses on cyberbullying of Muslim leaders (ulama) on social media. This abuse can be said as a model of killing new characters towards someone's character in the new public sphere. Through the data of the status, comments, tweets, and memes on Facebook and Twitter, this study found that cyberbullying occurred through social media towards ulama was perpetuated by other Islamic groups, which have different political attitudes and choices. In other words, abuse is the fruit of ideological and political wars, which occur both in the real world and in cyberspace. There is a shift in the Indonesian Muslim community which was previously known to be very respectful to their ulama, and currently they are bold to bully their religious leaders This is a symptom of ambiguity from the conservative turn issue. Norms, traditions, and ethics of the community that shows conservative symptoms, actually show resistance to the values of the conservative community.
    [Show full text]
  • Sang Penggerak Nahdlatul Ulama K.H
    PERPUSTAKAAN NASIONAL RI KATALOG DALAM TERBITAN Rambe, Safrizal Sang Penggerak Nahdlatul Ulama K.H. Abdul Wahab Chasbullah Sebuah Biografi Safrizal Rambe - Jakarta - Madani Institute - 2020 xii + 403 halaman + x:155 mm x y:235 mm ISBN: 978-6021-823 453 Judul Peletak Dasar Tradisi Berpolitik NU Sang Penggerak Nahdlatul Ulama KH. Abdul Wahab Chasbullah Sebuah Biografi Penulis Safrizal Rambe Penyunting Robi Nurhadi, Lita Rahmianti, S.Sos, MPP. Desain Sampul/Tata Letak Aan Raekhan Penerbit Madani Institute Cetakan Pertama 2020 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SAFRIZAL RAMBE SANG PENGGERAK NAHDLATUL ULAMA KH. ABDUL WAHAB CHASBULLAH SEBUAH BIOGRAFI PELETAK DASAR TRADISI BERPOLITIK NU iii Kupersembahkan karya ini untuk : Kedua orang tuaku, Haji Kimon Rambe dan Hajjah Timaro Pohan Istriku tercinta Lita Rahmiati Buah hatiku, Muhammad Rausyan Fikri dan si kecil Raisa Alifah Fatihah dan ..... Para ulama pewaris Nabi iv DAFTAR ISI PENGANTAR PENULIS ix BAB I BERAKAR PADA TRADISI PESANTREN 1 1.1. Lahir Dari Keluarga Ulama Pejuang 1 1.2. Silsilah Keluarga 11 1.3. Lingkungan Sosial dan Tradisi Pesantren 18 BAB II GENEOLOGI INTELEKTUAL 29 2.1. Menjadi Santri Kelana 29 2.2. Guru-Guru KH. Abdul Wahab Chasbullah 43 Syaikh Mahfudz Al Termasy 45 Syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi 51 KH. Muhammad Khalil-Bangkalan 55 Hadratusy Syaikh Hasyim Asyari 61 KH. Raden Asnawi-Kudus 72 2.3. Silsilah Keilmuan Kyai Wahab Chasbullah 80 BAB III AWAL PERJUANGAN; BERGABUNG DENGAN SAREKAT ISLAM 85 BAB IV MENGHUBUNGKAN ULAMA DENGAN MODERNITAS 99 4.1. Membangunkan Semangat Nahdlah (Kebangkitan) 99 4.2. Modernisasi Pendidikan Pesantren 120 v 4.2.1. Kurikulum Pesantren 123 4.2.2.
    [Show full text]