BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjuan Museum
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjuan Museum 2.1.1. Pengertian Museum Museum adalah gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda bernilai yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni dan ilmu, tempat menyimpan benda-benda kuno. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990). 2.1.2. Fungsi, Peran, dan Tujuan Museum Fungsi a. Sebagai dokumentasi dan penelitian ilmiah. b. Untuk mengumpulkan, menjaga suatu warisan alam dan budaya. c. Konservasi dan preservasi. d. Penyebaran dan pemanfaatan ilmu untuk umum. e. Pengenalan dan penghubung sebuah kesenian. f. Pengenalan kebudayaan antar daerah dan bangsa. g. Visualisasi warisan alam dan budaya. h. Cerminan pertumbuhan dan peradaban umat manusia. 9 i. Pembangkit rasa bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. (Sutaarga,1983) 10 Peran Peran dari museum menurut ICOM (International Council of Museum), yaitu : a. Pusat dokumentasi dan penelitian ilmiah. b. Pusat penyaluran ilmu untuk umum. c. Sebagai sumber informasi dan inspirasi. d. Pusat meningkatkan apresiasi kesenian dan budaya. e. Obyek pariwisata, media pembinaan pendidikan sejarah, alam, ilmu pengetahuan dan budaya. Tujuan Tujuan adanya museum secara umum menurut ICOM yaitu: Bertujuan untuk menyelidiki, memelihara, dan memamerkan kepada khalayak ramai untuk sebuah pendidikan, pengajaran, dan penikmatan akan bukti-bukti nyata berupa benda-benda dari manusia dan lingkungannya 11 2.1.3. Klasifikasi Museum Klasifikasi museum menurut (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 66 Tahun 2015 Tentang Museum) Museum berdasarkan Status hukumnya a. Milik Swasta Milik swasta yang dimaksud yaitu : Masyarakat Hukum adat dan setiap orang. Dengan syarat harus memenuhi beberapa syarat dan ketentuannya. b. Milik Pemerintah - Pemerintah Pusat - Pemerintah Daerah Berdasarkan jenis koleksinya. a. Museum Umum Ciri dari museum umum mempunyai koleksi penunjang dari cabang-cabang ilmu pengetahuan alam, teknologi, dan ilmu pengetahuan sosial. b. Museum Khusus Ciri dari museum khusus mempunyai koleksi penunjang satu cabang ilmu saja, contohnya museum ilmu dan teknologi, ethnografi, astronomi, antropologi, dan kesenian. Berdasarkan ruang lingkup wilayah, tugasnya dan status hukum pendirian dan tujuan penyelenggaraan. 12 a. Museum Nasional b. Museum Propinsi c. Museum Lokal 2.1.4. Konsep Penataan Koleksi Museum Pendekatan Kronologi Penataan koleksi yang bersifat kronologis dari waktu ke waktu yang menceritakan sebuah cerita melalui susunan benda koleksi secara berurutan sesuai dengan alur masuk pengunjung hingga pintu keluar museum. Pendekatan Tematik Penyajian benda koleksi yang menekankan pada tema didukung dengan cerita tertentu. Pendekatan Taksonomik Penyajian koleksi yang dikelompokan atau klasifikasi berdasarkan dari gaya, kualitas, kegunaan, periode dan pembuatan. (Arbi, 2012.) 13 2.1.5. Pencahayaan Museum Arah Pencahayaan Downlight Pencahayaan yang arahnya berasal dari atas dan cahayanya mengarah pada objek yang berada dibawahnya. Uplight Pencahayaan yang arahnya berasal dari bawah dan arah lampu mengarah ke atas. Pencahayaan uplight memberikan kesa megah dan memunculkan dimensi. Backlight Posisi lampu berada pada belakang objek suatu benda memberikan kesan pada benda dan memperjelas bentuk objek. Sidelight Arah cahaya yang diarahkan pada sisi samping objek untuk memperjela aksen benda yang berada pada samping objek. Frontlight Arah cahaya bersal dari depan objek membuat kesan benda lebih natural. Pencahayaan pada museum disarankan meminimalisir radiasi ultra violet dengan intensitas cahaya sebesar 50 lux agar koleksi utama terhindar 14 kerusakan yang dikarenakan pencahayaan yang tidak sesuai. 2.2. Musik Tradisional Jawa Barat 2.2.1. Pengertian Musik Tradisional Musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan, ada tiga komponen yang saling berkaitan diantaranya seniman, musik, dan masyarakat sebagai penikmatnya. (Tumbijo, 1977) 2.2.2. Daftar Alat Musik Tradisional di Jawa Barat A. Alat musik pukul / ditepuk 1. Bonang Bonang adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam perunggu yang dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan alat bantu pemukul, bentuk Bonang seperti Gong, namun bentuknya berukuran lebih kecil. Gambar 2.1 Bonang Sumber : https://su.wikipedia.org/wiki/Bonang (3 April 2020) 15 2. Jengglong Jengglong merupakan salah satu alat musik tradisional Jawa Barat (Sunda) yang penggunaannya dengan cara dipukul. Jengglong mirip dengan alat musik goong, yang membedakan hanya ukuran lebih kecil dan suaranya lebih ringan, terdiri dari 6 jengglong yang digantung. Jengglong terbuat dari perunggu, kuningan, atau besi dengan diameter 30 – 40 cm. Gambar 2.2 Jenglong Sumber : diction.id (03 April 2020) 3. Saron Saron merupakan salah satu instrumen gamelan instrumen. Cara menabuhnya dengan bergantian antara saron 1 dan saron 2. Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuh tergantung dengan komando kendang. 16 Gambar 2.3 Saron Sumber : id.wikipedia.org (03 April 2020) 4. Kendang Kendang adalah alat musik berbentuk tabung terbuat dari kayu nangka dengan tutup tabung dari kulit binatang dan dibunyikan dengan tangan tanpa alat bantu. Fungsinya untuk pengatur irama lagu. Tempo dan kekuatan pukulan menjadi kunci dalam memainkannya. Gambar 2.4 Kendang Sumber : id.wikipedia.org (03 April 2020) 17 5. Kulanter Kulanter bentuk dan bahannya seperti kendang, hanya ukurannya yang lebih kecil. Gambar 2.5 Kulanter Sumber : www.datasunda.org (03 April 2020) 6. Gong Gong merupakan alat musik yang terbuat dari leburan logam (perunggu dengan tembaga), gong ditabuh dengan pemukul kayu yang ujungnya di balut karet, katun, atau benang. Gambar 2.6 Gong Sumber : jatinangor.itb.ac.id (03 April 2020) 18 7. Gambang Gambang adalah jenis waditra alat pukul yang sumber bunyinya terbuat dari bilah-bilah kayu, dimainkan dengan cara dipukul dengan alat bantu pemukul. Gambar 2.7 Gambang Sumber : id.wikipedia.com (03 April 2020) 8. Celempung Alat musik yang terbuat dari bambu, dibuat dari kulit bambu dan memanfaatkan resonasi di dalam ruas bambu untuk menghasilkan suara. Ada 2 jenis celempung, yaitu : celempung bambu gambar 2.8 dan celempung kayu gambar 2.9 Gambar 2.8 Celempung Bambu Sumber : infobudaya.net (03 April 2020) 19 Gambar 2.9 Celempung Kayu Sumber : Dokumen Pribadi (17 November 2019) 9. Arumba Alat musik yang terbuat dari bambu yang dimainkan secara bersamaan untuk menghasilkan sebuah musik. Komposisi esemble dari arumba terdiri dari Angklung Solo, Gambang Melodi, Gambang Pengiring, Bass, Gambang Pengiring, Bass Lodong, dan juga Gendang. Gambar 2.10 Arumba Sumber : angklungudjo.com (03 April 2020) 20 10. Calung Alat musik yang terbuat dari bambu, cara untuk memainkannya yaitu dipukul menggunakan alat pemukul khusus pada ruas bambu untuk menghasilkan suara merdu dengan nada-nada yang berbeda. Jenis-jenis calung 1. Calung Gamelan, gambar 2.11 2. Calung Jingjing, gambar 2.12 3. Calung Renteng, gambar 2.13 4. Calung Bumbung (ukurannya lebih besar), gambar 2.14 5. Calung rantay, gambar 2.15 Gambar 2.11 Calung Gamelan Sumber : budayajawa.id (03 April 2020) 21 Gambar 2.12 Calung Jinjing Sumber : id.wikipedia.com (04 April 2020) Gambar 2.13 Calung Renteng Sumber : Dokumen Pribadi (17 November 2019) Gambar 2.14 Calung Bumbung Sumber : Dokumen Pribadi (17 November 2019) 22 Gambar 2.15 Calung Rantay Sumber : Dictio.id (04 April 2020) 11. Dogdog Lojor Berasal dari daerah Banten selatan. Alat musik satu ini memiliki bentuk seperti bedug, hanya saja memiliki bentuk yang lebih kecil dan memanjang. Dogdog Lojor ini biasanya digunakan untuk mengiringi berbagai acara adat seperti seren taun, ruwatan dan lain-lain. Gambar 2.16 Dogdog Lojor Sumber : negerikuindonesia.com (04 April 2020) 23 B. Alat musik tiup 1. Karinding Karinding terbuat dari bambu ataupun pelepah pohon aren, umumnya karinding bambu untuk digunakan para laki-laki, sedangkan karinding pelepah pohon aren untuk digunakan bagi perempuan. Cara memainkan dengan cara ditiup pada bagian tiga ruas sembari tangan memukul bagian salah satu sisinya untuk menghasilkan suara. Gambar 2.17 Karinding Sumber : merdeka.com (04 April 2020) 2. Suling Terbuat dari bambu dan memiliki empat hingga enam lubang sebagai pengatur melodi. Gambar 2.18 Suling Sumber : Dictio.id (04 April 2020) 24 3. Toleat Sebuah alat musik tiup yang terbuat dari bambu mirip dengan suling, tapi nada yang dihasilkannya berbeda. Berasal dari daerah Subang Jawa Barat Gambar 2.19 Toleat Sumber : kotasubang.com (04 April 2020) 4. Tarompet Taromept / Terompet khas Jawa Barat ini adalah alat musik tiup khas jawa barat untuk mengiringi pencak silat kuda renggong dangdut dan lain nya. Gambar 2.20 Tarompet Sumber : disparbud.jabarprov.go.id (04 April 2020) 25 C. Alat musik petik 1. Kecapi a. Kecapi Indung atau Induk yang memiliki ukuran lebih besar dan berdawai 18-20 sebagai instrumen pemimpin intro dan tempo, gambar 2.21. b. Kecapi Rincik atau anak dimainkan sebagai iringan mengisi jeda-jeda antar nada dengan frekuensi tinggi gambar 2.22. c. Kecapi siter Bentuk kecapi siter merupakan perkembangan baru yang dianggap lebih praktis dibandingkan kecapi indung. Kecapi ini sering disebut kecapi kawih, berfungsi sebagai melodi lagu gambar 2.23. Gambar 2.21 Kecapi Indung Sumber : Dokumen Pribadi (17 November 2019) 26 Gambar 2.22 Kecapi Rincik Sumber : Dokumen Pribadi (17 November 2020) Gambar 2.23 Kecapi Siter Sumber : google/kecapisiter.com (04 April 2020) 27 2. Jentreng Sekilas mirip dengan kecapi. Namun, jentreng memiliki ukuran lebih kecil serta memiliki hanya 7 buah senar. Gambar 2.24 Jentreng