<<

Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol.1, No.2, Oktober 2016 ISSN 2503-4626

PERGESERAN FUNGSI INSTRUMEN KARINDING DI JAWA BARAT

Hinhin Daryana Institut Seni Budaya Email : [email protected]

Abstract : Karinding is an instrument that has a lot of uniqueness. In 2008, there was a moment where an intercourse between karinding instrument with metal community in Bandung, which then mades karinding the popular arts in the city of Bandung. This research study focused on the shift function karinding in , to gain an understanding of the function of the shift, this journal will present the dynamics development of karinding art in several areas in West Java, which includes the function, shape development, and music of karinding in West Java Indonesia. During its development, the instrument now has a variety of functions. At first karinding just a that functions as a personal pleasure and socially. However, the social changes that occur in the karinding user community in West Java karinding cause a shift into the instrument functioned for entertainment, education, rituals, and commodities. In fact now, karinding shift function that occurs in both rural and Urban communities in West Java constructed a broader network of power.

Keyword : karinding, function, West java, shift

Abstrak : Karinding merupakan instrumen yang mempunyai banyak keunikan. Pada tahun 2008, terjadi sebuah momen di mana terjadi persinggungan antara instrumen karinding dan komunitas metal di Bandung yang kemudian menjadikan karinding sebagai kesenian populer di Kota Bandung. Kajian penelitian ini difokuskan pada pergeseran fungsi karinding di Jawa Barat, untuk mendapat pemahaman tentang pergeseran fungsi tersebut, maka tulisan ini akan memaparkan dinamika perkembangan kesenian karinding di beberapa daerah di Jawa Barat yang meliputi fungsi, perkembangan bentuk, dan musik karinding di Jawa Barat. Dalam perkembangannya, instrumen karinding kini mempunyai beragam fungsi. Pada awalnya karinding hanya sebuah instrumen musik yang berfungsi sebagai kalangenan (hiburan pribadi) dan alat musik pergaulan. Akan tetapi, perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat pengguna karinding di Jawa Barat menyebabkan terjadinya sebuah pergeseran menjadi instrumen yang difungsikan untuk hiburan, pendidikan, ritual, dan komoditas. Pada kenyataanya sekarang, pergeseran fungsi karinding yang terjadi pada masyarakat Jawa Barat baik pedesaan maupun Urban semakin mengontruksi kekuatan jaringan yang lebih luas.

Kata kunci : karinding, fungsi, Jawa Barat, pergeseran

173 174 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192

PENDAHULUAN mengeksplorasi instrumen karinding

Di lingkungan masyarakat menjadi sebuah kemasan pertunjukan Indonesia yang masih kental dengan baru. Lingkungan komunitas musik nilai-nilai kehidupan agraris, seni indie khususnya ranah musik metal pertunjukannya memiliki beragam Kota Bandung yang terbuka dalam fungsi yang bukan saja berkenaan menerima sebuah kebudayaan baru dengan peristiwa daur hidup yang menjadi akses bagi karinding dan dianggap penting seperti kelahiran, penyebarannya ke beberapa daerah di potong gigi, potong rambut, luar Kota Bandung. pernikahan, kematian, dan berbagai Informasi tentang karinding kegiatan yang dianggap penting yang notabene merupakan alat musik seperti menanam atau memanen langka dan pernah dikabarkan hilang padi. beberapa ratus tahun yang lalu Sama halnya dengan seni menjadi suatu nilai eksotis tersendiri pertunjukan pada umumnya, bagi komunitas tersebut dan karinding mempunyai beragam masyarakat penikmat karinding fungsi di berbagai daerah di Jawa sekarang. Ketertarikannya itu Barat, di antaranya sebagai akhirnya mereka realisasikan dengan instrumen yang dimainkan pada membuat kelompok musik karinding waktu luang, pengusir hama, alat yang bernama “Karinding Attack”. musik pergaulan, bahkan menjadi Bersama beberapa rekan seniman instrumen utama dalam sebuah lainnya Man Jasad (founder) kelompok musik. Beragamnya fungsi mencoba mengembangkan musik tersebut mencerminkan bahwa karinding yang disesuaikan dengan terdapat perkembangan signifikan kondisi zaman. Kemasan baik dalam tataran fungsi, musik, pertunjukan, komposisi, style maupun bentuk karinding itu sendiri. (fashion) yang dikemas sedemikian Tahun 2008 menjadi titik tolak rupa agar lebih dapat diterima oleh hidupnya kembali karinding karena anak muda zaman sekarang. pada tahun yang sama para seniman Akhirnya, upaya mereka ternyata karinding mulai agresif dalam berhasil merangkul anak-anak muda

ISSN 2503-4626 Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana) 175

untuk tidak “malu” bersentuhan alat meliputi aktivitas observasi dan musik tradisional. Kini karinding wawancara dilaksanakan di kota diposisikan sebagai tren baru sebagai Bandung, khususnya kepada anggota cerminan kebanggaan, semangat, dan kelompok musik karinding attack antusias akan karinding. dan pelaku seni karinding lainnya Upaya-upaya pelestarian dengan yang berkaitan dengan data yang eksposure media (cetak dan diperlukan dalam penelitian ini. elektronik) dan merchandising Pengumpulan data dilakukan merupakan senjata utama yang dengan mengutamakan pandangan berhasil membawa karinding informan (emik), dan penulis semakin dikenal masyarakat luas. memerankan diri sebagai instrumen Keberhasilan Karinding Attack utama yang terjun langsung ke berhasil menginspirasi kelompok- lapangan untuk melakukan kelompok karinding lainnya untuk pengumpulan data secara mendalam. bersama-sama bergerak, dan Data yang digunakan dalam akhirnya karinding pun menyebar ke penulisan ini adalah data kualitatif kawasan sekitar kota Bandung. yang diperoleh dari pengumpulan data lapangan menggunakan empat METODE teknik, yaitu wawancara, observasi,

Metode penelitian yang dan studi literatur. Wawancara digunakan dalm tulisan ini adalah mendalam dilakukan terlebih dahulu metode kualitatif yang pada intinya dengan menentukan sejumlah merupakan sebuah metode kholistik informan, sesuai dengan yang memadukan analisis data kompetensinya dalam rangka dengan aspek-aspek terkait dengan memperoleh data terkait penulisan tujuan untuk menghasilkan sebuah ini. deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematik, faktual, dan akurat PEMBAHASAN mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, A. Perkembangan Bentuk dan serta hubungan antar fenomena yang Musik Karinding sedang diamati. Penelitian ini

ISSN 2503-4626 176 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192

Sebagai sebuah bentuk analisis Karena setiap ngangon munding Kari untuk menemukan perkembangan selalu memainkan instrumen bentuk dan musik karinding, penulis tersebut, maka masyarakat sekitar akan memetakan karinding yang menamakannya karinding yang eksis di beberapa daerah di Jawa berasal dari kata Kari-ngangon Barat. Beragam bentuk karinding munding, akhirnya menjadi kirata dapat ditemukan di beberapa wilayah karinding. seperti Ciramagirang, Cineam, Karinding Ciramagirang terbuat Parakan Muncang, dan Kota dari pelepah kawung yang berukuran Bandung. 15 cm s/d 20 cm, dengan lebar 1 s/d 2 cm. Memiliki empat bagian yaitu 1. Karinding di Ciramagirang paneunggeul (bagian yang dipukul), Menurut Hendrik (2009: 51) dua buntut lisa (bagian yang penduduk Ciramagirang percaya bergetar), pembatas lidah getar bahwa asal-usul karinding di (bandul tengah), dan panyekel Ciramagirang dimulai ketika Embah (bagian ujung karinding). Pohon Congkrang Buana (CB) dan Embah kawung saeran (enau) dianggap Kair Panawungan (KP) mengadakan bahan paling baik karena suara yang adu tanding ayam (ngadu hayam) diproduksi akan nyaring juga yang diiringi oleh karinding dan mempunyai daya tahan yang kuat. celempung. 2. Karinding Sekar Komara Masyarakat ini percaya bahwa Sunda Tasikmalaya instrumen karinding mulai ada Hampir semua keberadaan sekitar tahun 1908, tepatnya pada karinding yang berkembang di hari Jumat tanggal 7 bulan 7 tahun masing-masing daerah di Jawa Barat 1908. Penamaan karinding berasal selalu didampingi oleh cerita rakyat. dari orang yang pertama kali Kisah Kalamanda sebagai pencipta membuat dan memainkan karinding. karinding di Tasikmalaya menjadi Orang tersebut bernama Kari yang salah satu sumber lisan yang tetap pekerjaan sehari-harinya ngangon dipegang oleh tokoh kesenian munding (menggembala kerbau).

ISSN 2503-4626 Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana) 177

karinding di Tasikmalaya. Dalam membuat karinding dengan dua penuturannya Bah Oyon menegaskan buntut lisa (lidah getar) dengan bahwa karinding merupakan tujuan meningkatkan volume suara instrumen yang diciptakan sebagai instrumen karinding tersebut. simbol perlawanan terhadap tradisi pingit (gadis yang sudah beranjak 3. Karinding di Parakan Muncang dewasa tidak boleh pergi ke mana Sumedang saja jika tidak ditemani oleh orang Perjalanan karinding di wilayah tua atau saudaranya) di Tasikmalaya lain juga menunjukkan dan tatar Sunda umumnya. perkembangan berarti. Salah satunya Tokoh yang tanpa lelah di Desa Parakan Muncang, melestarikan karinding di Cineam, Sumedang. Jejak instrumen Tasikmalaya adalah Oyon Naroharjo. karinding di Parakan Muncang dapat Ia mulai mengenal karinding dari ditelusuri berkat adanya Entang sang ayah sejak masih kecil. Sumarna. Informasi di atas diperkuat Bersama kawan-kawannya semasa oleh penuturan Bah Olot (putra Bah sekolah sekitar tahun 1940an Bah Entang) bahwa sejak dulu karinding Oyon mulai memainkan karinding dimainkan dalam upacara-upacara sebagai alat permainan. Semakin seperti panen hasil tani, khitanan, seringnya Bah Oyon memainkan alat sukuran 40 hari anak yang baru lahir. ini akhirnya minat akan instrumen ini Menurut Bah Olot secara semakin meningkat di Tahun 1955 etimologis karinding berasal dari dua dan sejak itu ia membuat sebuah kata yakni ka yang berarti lanceuk grup yang bernama Sekar Komara (kaka), indung (ibu), atau yang awal Sunda. Bentuk awal karinding di (pertama) dan rinding yang dapat Cineam hanya mempunyai satu lidah berarti suara atau seni. Jadi, getar, namun karena kebutuhan karinding dapat diartikan suara yang pertunjukan, juga ditunjang oleh pertama atau bahkan alat musik kurangnya faktor teknologi (belum pertama di tatar Sunda atau Jawa adanya microphone) akhirnya Bah Barat. Karinding ternyata memuat Oyon mengembangkannya dengan kearifan lokal yang dapat dijadikan

ISSN 2503-4626 178 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192

tuntunan oleh kita sebagai manusia. dengan melakukan workshop dan Bentuk karinding di Parakan pameran di Jawa Barat dan Muncang yang terbagi ke dalam tiga sekitarnya. Atas upayanya tersebut bagian, yaitu pancepengan, cecet eksistensi karinding di Cicalengka ucing, dan paneunggeulan. Ketiga menjadi lembaran awal karinding bagian karinding tersebut memuat menjadi sebuah kesenian populer. nilai filosofis yang sarat akan makna Terdapat korelasi yang kuat antara dan nilai yang cukup tinggi. Bah Olot dengan penyebaran “Yakin” berarti pemain karinding di Kota Bandung, karena karinding harus senantiasa yakin menurut penuturannya hampir semua dengan apa yang ia pegang sebelum orang-orang yang aktif berkesenian kemudian ia mainkan. “Yakin” karinding di Kota Bandung pada berarti kita harus yakin bahwa ada awalnya merupakan murid Bah Olot. yang maha kuasa yang menciptakan langit, bumi, serta isinya. Sebagai 4. Karinding Masa Kini makhluk yang mempunyai napsu, Keberadaan karinding di Kota manusia harus “Sabar” dalam Bandung sudah tidak bisa dianggap menahan napsu, jangan mudah sebagai instrumen tradisional yang tergoda oleh sesuatu yang dapat kita sederhana. Karinding telah sesali nanti. Pada satu titik di mana reinkarnasi menjadi kesenian populer kedua hal ini berpadu, di sanalah dalam sebuah komunitas terbit nilai-nilai kesadaran yang (masyarakat) yang sarat akan mampu membimbing manusia ke pengaruh asing. Kepopuleran arah kehidupan yang lebih baik. karinding ini ternyata membawa “Sadar” akan kondisi atau keadaan pengaruh positif terhadap kita sehingga kita dengan bijak dapat perkembangan bentuk. Beragam menerima bahwa itu jalan yang maha bentuk sudah dapat ditemukan hari kuasa. ini di Kota Bandung, dan salah Sebagai pewaris karinding di satunya ialah: karinding towel Parakan Muncang, maka Bah Olot (disingkat karto) yang ditemukan selalu melakukan upaya konservasi oleh Asep Nata.

ISSN 2503-4626 Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana) 179

Dengan tujuan untuk membuat Lawe Nur Hayuning. Konstruksi jews harp yang aman digunakan, kedua jenis karinding mempunyai Asep Nata melakukan eksperimen nilai artistik yang cukup tinggi dalam bentuk karinding. Bentuk karena jika dilihat dari bentuknya barupun lahir yang dinamainya karto, mempunyai tingkat kerumitan yang karto yang berarti karinding towel di cukup tinggi. analogikan sebagai instrumen yang dengan suaranya dapat menggugah B. Perkembangan Musik (noel) seseorang untuk terus Karinding di Jawa Barat melestarikan kebudayaan leluhur. Perkembangan musik di daerah Karto mempunyai bentuk yang pedesan seperti di Ciramagirang, lebih sederhana. tidak terdapat Cineam, dan Parakan Muncang paneunggeul (bagian yang dipukul) ternyata tidak se-fleksibel seperti karena karena karto dimainkan perkembangan musik di Kota dengan cara ditoel. Bambu surat Bandung. Secara garis besar merupakan bahan utama dalam beberapa daerah yang disebutkan di pembuatan karto, karena mudah atas, masih tetap membawakan lagu- didapat dan dibentuk. Beberapa lagu tradisional dengan teknik inovasi lahir berkaitan dengan konvensional. keterbatasan nada dalam karinding. Perkembangan musik karinding Dari mulai single note karinding di Kota Bandung mencapai sampai dengan karinding yang dapat puncaknya ketika karinding memainkan nada satu oktaf. difungsikan seperti layaknya sebuah Perkembangan lainnya juga instrument melodis dalam sebuah datang dari seniman asal Bogor yang band, baik dari cara memainkannya, merupakan alumni STSI Bandung. kemasan pertunjukan, manajemen, Untuk kepentingan ilustrasi musik serta teknik memainkannya yang dalam sebuah pertunjukan teater banyak mengadopsi gaya musik ataupun pertunjukan musik barat. tradisional, karinding panganten dan Hanya wilayah Ciramagirang karinding corong lahir dari tangan S yang dapat dianggap sebagai

ISSN 2503-4626 180 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192

wilayah yang mempunyai perkembangan yang dimaksud keberagaman teknik dalam meliputi penambahan instrumen lain memainkan karinding. Tercatat seperti dan celempung. Teknik beberapa teknik seperti memukul memainkan yang digunakan sama karinding menggunakan pelepah dengan cara memainkan karinding daun pisang, teknik jambret, dan pada umumnya. Lagu-lagu yang teknik toel. Dari fakta tersebut dapat dibawakan antara lain Rayak-Rayak, dikatakan bahwa perkembangan Nanyaan (melamar istri), Jeung Jae, musik karinding di Ciramagirang dan Karinding. mengalami perkembangan yang Lain halnya dengan cukup berarti. perkembangan musik di Parakan Terbentuknya karinding di Muncang, Sumedang; Bah Olot Ciramagirang berasal dari usulan menuturkan bahwa terdapat empat Ukar Sukarya (Hendrik, 2009: 53) macam pirigan (motif) karinding di untuk menggabungkan instrumen Parakan Muncang. Awalnya hanya karinding, celempung, goong satu pirigan yaitu tonggeret, tetapi buyung, keprak, , dan kemudian berkembang menjadi awi ditambah seorang juru kawih empat pirigan antara lain dengan mengadopsi lagu-lagu tutunggulan, rereogan, iring-iringan. kiliningan. Hendrik (2009: 90) Empat pola tersebut sampai sekarang menambahkan bahwa penyajian masih dimainkan bahkan menjadi karinding di Ciramagirang biasanya dasar pengembangan pola-pola menggunakan laras salendro, dengan permainan karinding sekarang. penyajian dalam bentuk seni Respon positif masyarakat kalangenan. Lagu-lagu yang terhadap keberadaan karinding di dibawakan antara lain kawih Parakan Muncang memotivasi Bah kaulinan murangkalih dan lagu-lagu Olot untuk menciptakan kemasan yang sifatnya improvisasi. pertunjukan yang lebih menarik, Penulis tidak menemukan menurutnya kolaborasi menjadi cara perkembangan musik karinding di paling efektif untuk menarik wilayang Cineam. Adapun perhatian anak-anak muda. Akhirnya

ISSN 2503-4626 Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana) 181

Bah Olot mencoba formula baru musik tradisional lain seperti dengan menambahkan beberapa . Tidak cukup sampai instrumen antara lain: celempung disitu, mereka juga melakukan renteng, celempung mini, tiup, beberapa eksperimen dengan keprak, kecrek, kohkol. Selain menggunakan stompbox effect klasik penambahan instrumen lebih lanjut seperti Digital Delay, Phaser, Metal lagi Bah Olot menuturkan bahwa Zone, Big Muff, Bass syair (rumpaka) yang digunakan Equializer,sampai efek digital untuk bercerita tentang konservasi seni memproduksi suara yang berbeda. tradisional Sunda, karinding Formasi terkini Karat adalah: khususnya. Kimung (karinding dan celempung), Menyebarnya karinding ke Man (vokal dan karinding), Amenk wilayah perkotaan menjadikan (karinding), Wisnu (karinding), musik karinding semakin Hendra (celempung anak), Papay berkembang. Pola kehidupan kota (celempung renteng), Okid (goong yang fleksibel dengan perubahan tiup dan toleat), dan ekek (suling). membuat musiknya yang semakin Karat telah merilis satu album dekat dengan anak muda Bandung. yang bertitel “Gerbang Kerajaan Satu hal yang benar-benar dipahami Serigala”. Dalam album tersebut Karinding Atttack (karat) dalam dapat dipastikan bahwa karinding mengembangkan musik adalah digunakan hanya sebagai medium musik hanya diciptakan satu, bunyi, sementara idiom-idiom musik ekspresi musikalitas saja yang yang digunakan merupakan berbeda sehingga menghasilkan percampuran musik barat (mayoritas berbagai warna musik. Metal dan Punk) dengan pola Pemahaman itu menggiring permainan karinding karuhun. lirik karat untuk melakukan terobosan, lagu-lagu Karat lebih banyak banyak kolaborasi yang dilakukan bercerita tentang keadaan sosial baik dengan musisi blues, Metal, masyarakat. Punk, Jazz, Hiphop, musik Perkembangan lain yang elektronik, Pop maupun dengan terdeteksi keberadaannya adalah

ISSN 2503-4626 182 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192

karinding towel (Karto). Konstruksi upacara agama, fungsi karinding yang berbeda dengan kesinambungan kebudayaan, dan karinding kebanyakan melahirkan fungsi pengintegrasian masyarakat. beberapa kemajuan dari segi teknik Perjalanan fungsi karinding memainkan karinding, panjang suara yang awalnya hanya berfungsi (sustain). Karto sangat pendek, sebagai alat musik kalangenan dan sehingga pengaruhnya terlihat dari pergaulan di pedesaan yang penggunaan variasi pola ritmis yang kemudian menyebar ke wilayah Kota dimainkan jari tangan kanan. Teknik Bandung menyebabkan beberapa tersebut dapat dibagi ke dalam lima pergeseran yang cukup beragam. cara antara lain: teknik satu jari Saat ini karinding dapat ditemukan (telunjuk), dua jari (telunjuk dan jari sebagai sebuah seni pertunjukan tengah), tiga jari (telunjuk, jari yang berfungsi sebagai tontonan tengah, dan jari manis), teknik ibu (hiburan), alat pendidikan, ritual, dan jari, dan teknik trem. komoditas (penjualan dan pertunjukan), atau bahkan hanya C. Pergeseran Fungsi Instrumen digunakan sebagai musik ilustrasi. Karinding di Jawa Barat Dari hasil penelusuran di Konsep mengenai fungsi lapangan penulis menemukan telah lama digunakan dalam ilmu beberapa fungsi dan pergeseran sosial, salah satunya dikemukakan fungsi karinding yang terjadi di Jawa oleh Allan P Merriam (1964, 223- Barat saat ini antara lain: 227) yaitu terdapat 10 fungsi utama 1. Karinding Sebagai Instrumen dalam musik diantaranya: fungsi Kalangenan dan Alat Musik ekspresi emosional, fungsi Pergaulan kesenangan estetis, fungsi hiburan, Disampaikan dalam berbagai fungsi komunikasi, fungsi sumber bahwa dahulu kala karinding representasi simbolis, fungsi reaksi digunakan masyarakat yang tinggal jasmani, fungsi yang berkaitan di dataran pegunungan hiburan dengan norma-norma sosial, fungsi pribadi, permainan anak kecil, dan pengesahan lembaga sosial dan

ISSN 2503-4626 Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana) 183

alat musik pergaulan. Sulit dilacak setempat, seketika itu pula karinding kapan pertama kali karinding hadir berubah menjadi sebuah pertunjukan di masyarakat Sunda karena tidak yang digabungkan dengan instrumen terdapat sumber tertulis yang musik yang lain, dengan tujuan untuk menyebutkan secara pasti kapan dan menarik minat masyarakat (Hendrik, dimana instrumen ini mulai ada. 2009: 53). Terdapatnya keterangan dalam Kondisi yang sama terjadi juga cerita pantun, naskah-naskah kuno, dalam karinding di Cineam dan dan literatur yang beberapa Parakan Muncang. Persinggungan diantaranya memperkirakan umur Bah Oyon dan Bah olot dengan dan fungsi karinding semakin beberapa peneliti dari kota Bandung menguatkan bahwa karinding pada (UPI Bandung) bahkan luar negeri awalnya berfungsi sebagai (Amerika), mendorong mereka kalangenan dan alat musik untuk semakin melakukan penetrasi pergaulan. Asumsi tersebut semakin ke ranah yang lebih luas. Dedikasi kuat ketika para pelaku karinding tinggi untuk karinding mereka yang menjadi narasumber penelitian implementasikan dengan membentuk ini menyatakan bahwa dulunya sebuah kelompok musik guna karinding berfungsi sebagai alat menjaga agar karinding tetap lestari. musik kalangenan dan alat musik Perubahan siginifikan terjadi pergaulan. ketika komunitas musik metal bersentuhan dengan karinding yang 2. Karinding Sebagai Hiburan kemudian melahirkan kelompok Jika merujuk angka tahun maka yang bernama Karinding Attack. perjalanan karinding menjadi sebuah Upaya-upaya pengembangan dari pertunjukan di Jawa Barat dapat segala lini terus dilakukan. Sejalan dimulai dari karinding Ciramagirang. dengan fenomena tersebut Davis dan Semenjak kesenian karinding sudah Moore dalam Ritzer dan Goodman tidak banyak lagi di undang dalam (2011:118) mengungkapkan bahwa upacara-upacara khitanan atau “posisi yang tinggi tingkatannya pernikahan oleh masyarakat dalam sistem stratifikasi dianggap

ISSN 2503-4626 184 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192

kurang menyenangkan untuk saat ini belum terdata, namun dapat diduduki, tetapi lebih penting untuk dipastikan bahwa kebanyakan kelangsungan hidup masyarakat dan kelompok-kelompok karinding yang memerlukan bakat dan kemampuan ada di atas merupakan jenis terbaik. kelompok musik karinding yang Tingkat sosial anggota Karat berfungsi sebagai hiburan. memudahkan mereka dalam 3. Karinding Sebagai Alat penyampaian informasi ke pada Pendidikan masyarakat luas, karena segala Karat berupaya melakukan aktivitas mereka seakan-akan selalu sebuah proses regenerasi melalui diperhatikan oleh masyarakat (fans- proses pembelajaran yang diberi fansnya) ditambah lagi, nama kelas karinding (KEKAR). kecenderungan budaya follower yang Program ini telah berjalan selama mengikuti apa saja yang digunakan empat tahun dengan memberikan atau dimainkan idolanya. beberapa pelatihan serta Dalam waktu singkat karinding pembelajaran karinding mulai dari berubah menjadi sebuah seni basic (mengenal sejarah karinding pertunjukan populer ditangan Priangan) sampai cara memainkan Karinding Attack. Penetrasi untuk karinding. Program lainnya adalah menjelajah dunia musik pembelajaran karinding secara independenpun terus dilakukan, Group Lesson yang diharapkan dapat ditunjang oleh kondisi kebudayaan mengarahkan siswa untuk terampil masyarakat kota Bandung bermain ensambel karinding dan (khususnya para penikmat dan membuat komposisi. Motivasi pelaku musik independen) yang KEKAR dibentuk adalah untuk terbuka akan sebuah perubahan mengakomodir kegelisahan akan semakin memotivasi Karat untuk regenerasi karinding, oleh karena itu membawa karinding menuju industri pembenahan sistem terus musik yang lebih luas. Masih banyak ditingkatkan untuk mencapai terdapat kelompok-kelompok keberhasilan regenerasi. Sistem karinding di Jawa Barat yang sampai

ISSN 2503-4626 Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana) 185

grade pada KEKAR dibagi ke dalam tersebut ialah untuk memperingati tiga tingkatan. Jika sudah menjalani hari larangan (suci) Bandung yaitu pembelajaran sejarah di KEKAR hari sabtu (dalam kalender Sunda maka siswa diharapkan dapat disebut tumpek). Sejak itu pertemuan mengetahui sejarah, cara membuat, setiap hari sabtu dilakukan sebagai memainkan, dan membuat komposisi bentuk terimakasih kepada yang musik karinding. maha kuasa kita dilahirkan ke dunia. Sejak KEKAR lahir banyak juga Awal mula karinding lahir kelompok musik karinding digunakan dalam upacara ritual ialah yang senantiasa terus menyebarkan ketertarikan Wawan dan Gingin virus karinding di wilayahnya ketika bertemu dengan tokoh-tokoh masing-masing. karinding Cicalengka (Bah Entang, Bah Olot, dan Engkus) pada sebuah 4. Karinding Sebagai Alat Ritual acara yaitu mulasara gunung Gede Sebagai sebuah wilayah pada tahun 2008. Sejak itulah perkotaan yang mempunyai karinding dijadikan sebuah heterogenitas kultur di dalamnya, instrumen yang berfungsi sebagai Kota Bandung merupakan kota yang alat ritual tumpekan di Jalan Dr. terbuka dalam hal perubahan sebuah Curie, Bandung. Komunitas Curie budaya. Penggunaan karinding yang percaya bahwa karinding merupakan awalnya hanya sebagai kalangenan, sebuah instrumen yang dapat tetapi ditangan komunitas Curie, memberi kesadaran kepada orang karinding menjadi instrumen utama yang memainkannya, digunakan dalam kegiatan ritual. Komunitas dalam upaya mengantarkan rasa Curie merupakan sebuah dalam hati baik bagus ataupun jelek perkumpulan yang bertempat di Jl. yang di antarkan melalui suara Curie. Bibit dari perkumpulan ini karinding. dimulai dari tahun 2002, tetapi Pendapat lainnya mengatakan tepatnya pada tahun 2004 mulai bahwa karinding merupakan salah diadakan pertemuan setiap satu kekayaan yang dapat minggunya. Tujuan perkumpulan menunjukan bahwa dengan

ISSN 2503-4626 186 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192

memainkan instrumen tersebut tergeser tapi di sisi lain dalam merupakan bukti kita berpegang pada konteks konservasi jika para seniman ajaran leluhur, setiap orang yang tidak dapat mengikuti selera pasar memainkan karinding (ahli ataupun maka lambat laun eksistensi kesenian biasa saja) dapat mengingat bahwa tersebut berangsur menghilang. Fakta mereka dekat dengan leluhur. Jika dilapangan menjelaskan secara dimaknai lebih, permainan karinding eksplisit bahwa karinding telah dapat mengantarkan persembahan bergeser menjadi sebuah komoditas. rasa terdalam kita (sembahyang) Instrumen karinding kini menjadi kepada sesuatu yang tidak ada tetapi mata pencaharian beberapa seniman hidup didalam rasa. Alasan lainnya, karinding, baik penjualan maupun dalam konteks ritual dapat membawa pertunjukan karinding. Berkaitan kondisi hati kita selalu dalam dengan hal itu Kimung keadaan rasa yang paling bagus (rasa mengungkapkan bahwa dalam sirik, marah dibuang) sehingga pandangan positif, kita tidak bisa getaran karinding dapat dirasakan menutup mata melihat fenomena oleh orang lain yang kemudian bahwa karinding telah bergeser melebihi ruang dan waktu yang menjadi sebuah komoditas, kondisi kemudian sadar akan kekuatan karinding memang telah masuk transenden. dalam ranah perekonomian yang dapat dilihat terdapatnya kegiatan 5. Karinding Sebagai Komoditas transaksi dalam dunia karinding Sejak karinding menjadi sesuatu sekarang ini. yang mengalihkan atensi masyarakat, Pembangunan ekonomi kreatif sejak itu pula karinding berubah merupakan salah satu faktor yang menjadi sebuah komoditas yang sangat penting dan tidak dapat membangun basis ekonomi para dipisahkan dari pembangunan pemain dan pembuat karinding. kondisi karinding secara utuh. Maka Sebuah fenomena yang sangat dari itu sudah seharusnya ketika dilematis, di satu sisi pakem yang karinding bergeser menjadi diwariskan oleh karuhun agar sedikit komoditas, itu berarti keuntungan

ISSN 2503-4626 Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana) 187

secara ekonomi dapat diperoleh para Karat yang berperan sebagai pelaku karinding (kelompok musik inspirator bagi banyak kelompok dan pengrajin). musik karinding lainnya dapat Komoditas tidak hanya menumbuhkan pola pikir baru bagi berbicara perdagangan karinding kelompok-kelompok tersebut. tetapi pengemasan musik, produksi Pikiran bahwa kesenian tradisi tidak album, dan bagaimana bargain satu selalu dipandang sebelah mata, kelompok musik dapat masuk ke terutama dari segi finansial, bukan level-level industri besar tidak hanya untuk mengkomersilkan seni tradisi dalam lingkungan komunitas. tetapi untuk menumbuhkan apresiasi Sampai sekarang Karat lebih untuk sebuah seni pertunjukan merupakan satu-satunya kelompok seni tradisional menjadi salah satu yang mampu melakukan penetrasi ke pegangan kelompok-kelompok baru arah sana karena ditunjang oleh tersebut. jaringan yang kuat. Karya berbentuk album yang D. Faktor Penyebab Pergeseran didistribusikan secara masal Fungsi Instrumen Karinding di mempunyai peranan penting dalam Jawa Barat usaha penetrasi ke arah industri Melihat dari perspektif teori musik yang lebih luas, bukti fisik perubahan sosial Kingsley Davis album menjadi sangat penting untuk dalam Soekanto (2012: 266) yang membawa karinding masuk ke ranah menegaskan bahwa perubahan sosial industri. Termasuk juga Karat yang merupakan bagian dari perubahan sampai sekarang hanya kebudayaan. Perubahan dalam didistribusikan dalam komunitas kebudayaan mencakup semua bagian musik metal tetapi, jaringan musik diantaranya: kesenian, ilmu metal yang cukup kuat dapat pengetahuan, teknologi, filsafat, membawa Karat menjadi salah satu bahkan perubahan-perubahan dalam kelompok karinding yang di bentuk serta aturan-aturan organisasi apresiasi nasional bahkan sosial. Pada kenyataannya perubahan internasional. sosial tersebut telah banyak

ISSN 2503-4626 188 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192

mempengaruhi pergeseran fungsi karinding di wilayah tersebut. Proses karinding di Jawa Barat saat ini. industrialisasi yang terjadi sekitar Wajah lingkungan dan tahun 1970-an (Maulana, 2011:78- masyarakat Jawa Barat telah banyak 79) dengan banyaknya pembangunan berubah ke arah lebih baik, pabrik di daerah Rancaekek ternyata pembangunan infrastruktur desa memberikan dampak negatif seperti jalan dan jembatan, lahan- terhadap perkembangan instrumen lahan perkebunan ataupun karinding pada masa itu. Banyaknya persawahan dibangun untuk pabrik telah menarik penduduk luar dijadikan pemukiman. Dilihat dari daerah untuk mendirikan tempat segi pembangunan hal itu merupakan tinggal (komplek perumahan) bukti sebuah progresifitas, namun sehingga, dalam perjalanannya dalam konteks eksistensi sebuah seni tersebut karinding semakin kurang pertunjukan hal itu bisa jadi sebuah berkembang. bencana. Sebagian seni pertunjukan Selain pembangunan, teknologi hilang akibat pembangunan tersebut, juga mempunyai pengaruh yang ada juga yang masih bertahan dengan cukup signifikan terhadap pergeseran kondisi (fungsi) yang telah bergeser fungsi karinding. Sejak teknologi atau bahkan berubah. Fenomena informasi hadir pada masyarakat tersebut juga sekaligus bukti bahwa desa dan kota dengan banyak kemajuan zaman dengan merebaknya bermunculannya alat komunikasi pembebasan lahan untuk dijadikan (hand phone dan tablet pc) maka pemukiman di daerah yang awalnya seketika itu pula atensi masyarakat sawah atau kebun telah menelan terhadap musik tradisional kian fungsi awal dari instrumen menurun. Namun tetapi, kenyataan karinding. bahwa hampir semua kelompok seni Pola-pola yang sama juga menggunakan kemajuan teknologi ditemukan di Parakan Muncang, dalam upaya marketing kelompok dinamika perubahan sosial musiknya merupakan pengaruh masyarakat sedikit banyak telah positif yang diterima. Penggunaan mempengaruhi bergesernya fungsi teknologi internet yang bisa dengan

ISSN 2503-4626 Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana) 189

praktis di akses melalui hand phone Banyak varian musik karinding semakin memudahkan para pelaku kini lahir dari hasil interpretasi anak- karinding dalam upaya mendongkrak anak muda Bandung. Di satu sisi hal popularitas kelompoknya. Media itu menjadi sebuah kekayaan, tidak sosial seperti facebook, twitter, dapat dipungkiri bahwa kondisi instagram, souncloud, reverbnation tersebut sangat dipengaruhi oleh dan blog merupakan media sosial kondisi sosial masyarakat Kota yang banyak dipilih oleh para pelaku Bandung yang dapat digolongkan ke karinding di Bandung untuk sekedar dalam masyarakat urban. Senada memperluas jaringan atau dengan hal itu Soekanto (2012:140) mengiklankan karinding ciptaannya. menegaskan bahwa perubahan- Catatan penting yang diperoleh perubahan sosial tampak dengan dari pegakuan beberapa pelaku nyata di kota-kota karena kota kesenian karinding di Kota Bandung biasanya terbuka dalam menerima ialah media sosial merupakan media pengaruh luar. yang paling efektif dalam hal Pengaruh musik metal yang kuat marketing kelompoknya. di Kota Bandung berpengaruh juga Berdasarkan kemajuan teknologi itu terhadap kemasan pertunjukan pula Evi seorang guru fisika di karinding baik dari musik maupun sekolah dasar katolik st Angela penampilan personilnya (baju, Bandung akhirnya bersentuhan celana, dan akseroris) yang dengan karinding towel Asep Nata menggunakan atribut kasundaan (iket pada tahun 2011. Setelah belajar dan pangsi) yang digabung dengan karinding towel dari Asep Nata, Evi atribut metal. Fenomena tersebut bereksperimen menggunakan semakin berkembang ke arah positif suaranya tersebut dalam sebuah saat anak muda tersebut seakan-akan percobaan untuk mengusir tikus, dan mendapat stimulan untuk lebih ternyata percobaannya tersebut mengenal kebudayaan Sunda menjadi juara pertama dalam Life lainnya, dengan kata lain karinding Scicence Symposium di Singapura. merupakan akses untuk bagi anak

ISSN 2503-4626 190 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192

muda Bandung untuk lebih mengenal sebuah kompetisi yang positif antara kebudayaan Sunda. seniman, mereka berlomba untuk Peranan akademisi juga dinilai bekerja keras untuk menciptakan hal- cukup mempengaruhi pergeseran hal baru dalam upaya untuk fungsi karinding. Terdapatnya mengejar visi kampus sebagai wadah beberapa lembaga tinggi seni di konservasi ataupun revitalisasi Bandung mendorong para pelaku sebuah seni pertunjukan. Sehingga karinding dalam pengembangan dampak dari itu semua para seniman bentuk ataupun musiknya. akademik seolah-olah berkompetisi Lingkungan akademis yang erat untuk selalu menciptakan atau kaitannya dengan konservasi sebuah mengembangkan sebuah seni seni pertunjukan memberi stimulan pertunjukan termasuk karinding di bagi para akademisi untuk dalamnya. melakukan riset, pengembangan, eksperimen, ataupun penemuan baru KESIMPULAN dalam satu bidang kajian. Karinding menjadi bidang kajian eksotis yang Perkembangan secara musikal telah lama dikenal oleh para memang banyak terjadi di beberapa akademisi, namun karena hanya daerah di Jawa Barat. Ciramagirang bergerak dalam wilayah akademik dengan berbagai teknik yang saja upaya konservasi itupun hanya dihasilkannya seperti teknik toel dan tersebar di wilayah luar kampus. jambret, karinding yang dipukul Sejak lama Kota Bandung dengan pelepah daun pisang, dan dikenal sebagai barometer penggabungan dengan instrumen lain perkembangan musik di Indonesia, memberi pencerahan bahwa bahkan ada juga yang menjuluki perkembangan musik karinding di gudangnya musisi dan seniman Ciramagirang tidak terlalu berbakat yang sanggup berkiprah di mengalami stagnasi. tingkat lokal, nasional, maupun Lahirnya Karinding Attack pada internasional. Secara tidak sadar tahun 2008 menjadi pemicu hidup atmosfer tersebut telah membangun dan berkembangnya kesenian

ISSN 2503-4626 Pergeseran Fungsi Instrumen Karinding di Jawa Barat (Hinhin Agung Daryana) 191

karinding di Jawa Barat. Upaya- DAFTAR PUSTAKA upaya kolaborasi dengan genre Abdurahman, Fathoni. 2006 musik lain mempengaruhi pelaku- Antropologi Sosial pelaku karinding lain yang berumur Budaya sebuah Pengantar. Jakarta. Rineka Cipta. relatif lebih muda dalam upaya lebih mengembangkan kesenian karinding Atik Soepandi, dan E. Atmadibrata. 1983 Khasanah Kesenian dalam tataran musikal. Puluhan Daerah Jawa Barat. Bandung bahkan ratusan kelompok musik : Pelita Masa. karinding lahir sejak Karinding Caturwati, Endang. 2004 Seni Attack menggeluti dunia karinding. Dalam Dilema Industri: Sekilas Tentang Karinding towel adalah Perkembangan Pertunjukan instrumen hasil inovasi Asep Nata Tari Sunda. Yogyakarta: Aksara yang bertujuan untuk mengakomodir Indonesia. kelemahan-kelemahan pada Fischer H. TH. 1952 Inleiding tot karinding tradisional. Perluasaan de culturele Anthropologie tangga nada dan inovasi model- Van Indonesie: Pengantar Antropologi Kebudayaan model karinding menjadi wilayah Indonesia. Bandung: yang di kembangkan oleh Asep Nata. Pembangunan.

Pada awal perkembangannya Hermawan, Deni 2003 Metode karinding berfungsi sebagai pengusir Pembelajaran Praktik Musik Tradisional Secara hama, kalangenan, dan alat musik Sistematis, Efektif, dan pergaulan. Perubahan sosial yang Efisien Di Perguruan Tinggi Seni STSI Bandung, dalam meliputi ekonomi, pembangunan, jurnal seni Panggung No teknologi, dan karakteristik XXVII Bandung. STSI Bandung. masyarakat pengguna karinding merupakan faktor penentu Kimung. 2011 Jurnal Karat karinding Attacks Ujung pergeseran fungsi instrumen berung Rebels. Bandung. karinding di Jawa Barat. Sekarang Minor books. ini karinding banyak digunakan 2011 Memoar melawan untuk kepentingan hiburan, alat Lupa. Badung: Minor books. pendidikan, ritual, dan komoditas.

ISSN 2503-4626 192 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.2, Oktober 2016 : 173-192

Ritzer, George dan Douglas J. Pelestarian Buda Seni Sunda. Goodman. 2011 Teori Skripsi, Bandung: UNPAD. Sosiologi Modern. Jakarta. Hendrik A.P, Cace 2009. Karinding Kencana. Ciramagirang Di Desa Ciramagirang Kecamatan Soekanto, S. 2003 Sosiologi Cikalongkulon Kabupaten Suatu Pengantar. Jakarta: Cianjur (suatu Tinjauan Rajawali Press. Awal). Skripsi. Bandung: Sumardjo, Jakob. STSI.

2000 Filsafat seni. Maulana, Dian 2010 Perkembangan Bandung. ITB. Kesenian Karinding Di Desa Sindang Pakuon Sumedang 2003 Simbol-Simbol Tahun 1970-200 (sebuah Artefak Budaya Sunda: Tinjauan Sosial Budaya. Tafsir-Tafsir Pantun sunda. Skripsi. Bandung: Universitas Bandung: Kelir. Pendidikan Indonesia.

Ayuni Hakim, Amalia 2012 Suwandi, Tomy 2013 Perkembangan Konservasi Kesenian Nada-nadaDan Bentuk Alat Kariding oleh Komunitas Musik Karinding Towel Di Karinding Attack Daerah Buahbatu Bandung (Karat)Dalam Upaya Jawa Barat. Skripsi. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.

ISSN 2503-4626