PERANCANGAN CORPORATE IDENTITY PERPUSTAKAAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BRAND AWARENESS Anisa Ayu Ratna1) Muh. Bahruddin 2) Thomas Hanandry Dewanto 3) S1 Desain Komunikasi Visual Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298 Email : 1) [email protected], 2) [email protected], 3) [email protected]

Abstract: Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya is a growing library company in Surabaya. The problem is, a lot of competitors threaten the sales position of Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya. During this, media campaign that used by Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya does not have concept design. The low awareness of the importance the media campaign, create a high probability of customers moving to another library. Media campaigns are very important to build brand equity. Therefore, it is necessary to increase customer aware by doing branding and maintenance customers through the media campaign to maintain the position of Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya from the competitors. The design is done by observation, interviews, depth interviews, and literature studies using qualitative-descriptive analysis and supported by existing analysis, SWOT and STP obtained brilliant concept that is used in overall design. The concept of brilliant implemented using product photo illustration of Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya. Unique concept realized by unique form of media, while the brilliant concept realized from the arrangement of layout and color selection. The concept was subsequently applied in corporate identity and promotional media like Graphics Standart Manual that can be able to increase customer awareness.

Keywords: : Design, Corporate Identity, Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya, Graphics Standart Manual, Brand Awareness, Brilliant.

Surabaya menjadi kota yang meraih tempat baca seperti pada umumnya, Perpustakaan penghargaan Millenium Development Goals (MDGs) Bank Indonesia Surabaya juga menyediakan banyak Awards 2013 pada kategori pendidikan dibidang akses maupun fasilitas pendukung hingga kegiatan- pengembangan layanan perpustakaan umum. Hal ini kegiatan edukasi sebagai sumber informasi untuk bisa dilihat dari banyaknya pengembangan masyarakat khususnya Kota Surabaya. perpustakaan yang tersebar secara merata di tempat- Permasalahannya, Perpustakaan Bank Indonesia tempat umum di Kota Surabaya. Dengan alasan Surabaya belum memiliki corporate identity serta tersebut, Pemerintah Kota Surabaya juga berupaya media promosi yang sesuai visi misi dan konsep menjadikan Kota Pahlawan ini dalam pencanangan perpustakaan untuk menginformasikan pada target Program sebagai Kota Literasi. Perpustakaan Bank audience tentang jasa dan layanannya. Corporate Indonesia (BI) Surabaya merupakan salah satu yang Identity meliputi logo dan stationery sets. keberadaannya mendapat dukungan dari Bank Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya belum Indonesia dan Pemerintah Kota Surabaya. Tidak memiliki identitas korporat dan stationery sets sebagai hanya berfokus sebagai perpustakaan yang menjadi kelengkapan administrasi bisnis Akses fasilitas

Ratna, Bahruddin, Dewanto, Vol.4, No.2, Art Nouveau, 2015 penunjang informasi maupun kelebihan-kelebihan Tantular“ untuk memperjelas keberadaan pada Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya yang perpustakaan. belum tentu didapat pada perpustakaan lain ini belum Berdasarkan permasalahan diatas maka terpublikasi dan dimanfaatkan secara maksimal. dibutuhkan perancangan corporate identity sebagai Padahal, fasilitas yang disediakan pada perpustakaan upaya meningkatkan Brand Awareness Perpustakaan sangat menunjang dalam proses belajar, khususnya Bank Indonesia Surabaya. Dengan adanya bagi kalangan mahasiswa. Untuk itu, perlu dilakukan perancangan ini, diharapkan memperkenalkan usaha perancangan corporate identity (identitas identitas Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya dan perusahaan) sebagai upaya meningkatkan awareness mampu menjadikan Perpustakaan Bank Indonesia masyarakat Surabaya khususnya mahasiswa terhadap Surabaya sebagai salah satu wisata baca unggulan di Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya. Surabaya. Perpustakaan Bank Indonesia merupakan bentuk Supporting Level dari setiap perwakilan kantor Bank METODE PENELITIAN Indonesia. Tujuannya adalah sebagai pendukung Pembahasan dalam bab ini akan lebih terfokus kebutuhan, data-data yang terkait dengan pembuatan kepada metode yang digunakan dalam perancangan kajian, penelitian-penelitian, dan jurna-jurnal sebagai karya, observasi data serta teknik pengolahannya literasi dan referensi. Di Surabaya sendiri, awalnya dalam —Perancangan Desain Corporate Identity Perpustaakaan Bank Indonesia Surabaya terletak Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya sebagai upaya dalam satu gedung bersama kantor Bank Indonesia Meningkatkan Brand Awareness“. Surabaya di Jalan Pahlawan. Hal tersebut menjadi batasan sendiri bagi pengunjung, karena siapapun Teknik Pengumpulan Data yang ingin masuk perpustakaan harus mematuhi Data yang diperoleh memiliki peran yang peraturan yang sesuai dengan kebijakan-kebijakan dari penting. Data mengenai Perpustakaan Bank Indonesia Kantor Bank Indonesia. Tepatnya pada 15 Juli 2012 Surabaya diperoleh melalui pengamatan langsung Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya resmi peneliti di Kantor Pusat Bank Indonesia Surabaya. dipindahkan di Jalan Taman Mayangkara No.6 yang Teknik pengumpualn data disini adalah sebagai acuan dulunya bangunan tersebut dimanfataakan sebagai dasar bagaimana karya dibuat dan diproduksi. Museum Mpu Tantular. Selain faktor pemanfaatan Pembuatan karya dapat berjalan lebih rinci, terarah aset bangunan yang dimiliki oleh Bank Indonesia dan sistematis, sehingga karya yang diperoleh tersebut, alasan kepindahan Perpustakaan BI Surabaya menghasilkan karya yang bagus dan tidak adalah agar masyarakat lebih mudah menjangkau jika menyimpang dari proses-proses bagaimana karya itu ingin berkunjung dan mendapatkan informasi di dibuat atau diproduksi baik dalam proses perancangan perpustakaan. konsep hingga pengaplikasian pada corporate identity Dalam hal ini posisi Perpustakaan Bank nya. Indonesia Surabaya berada pada tahap brand Proses pengumpulan data dengan observasi recognition. Dimana pada tingkatan ini, merupakan tentang Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya, dan tingkatan paling rendah dari awareness seseorang. wawancara langsung ke pengelola sampai pustakawan Karena merupakan upaya pengenalan kesadaran Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya. Dapat merek yang diukur dengan diberikan bantuan. diambil kesimpulan observasi, dengan perancangan Sebagaimana pada foto yang penulis dapatkan dari corporate identity yang sesuai dengan karakteristik sumber www.ayorek.org berikut ini. Foto tersebut Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya dan sasaran merupakan hasil dokumentasi pada acara yang target audience yang ditujukan untuk audiens. dinamai —Text & The City“ dan didukung oleh Teknik pengumpulan data diperlukan untuk berbagai komunitas dan asosiasi yang salah satunya mendapatkan data yang akurat sehingga informasi adalah Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya. Pada yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan. Teknik foto, selain tertera nama jelas Perpustakaan Bank pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian Indonesia Surabaya, juga terdapat alamat serta ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan keterangan bantuan —bekas gedung Museum Mpu studi pustaka yang dijelaskan sebagai berikut:

Ratna, Bahruddin, Dewanto, Vol.4, No.2, Art Nouveau, 2015

1. Observasi lebih detail tentang pengelolaan dan perkembangan di Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya. Wawancara suatu proses yang tersusun dari berbagai proses juga dilakukan pada dengan Bapak Imam Suwandi biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting selaku pustakawan Perpustakaan Bank Indonesia adalah proses-proses pengamatan dan ingatan Surabaya di Jalan Taman Mayangkara nomor 6 (Sugiyono, 2013 : 145). Observasi (penelitian) adalah Surabaya pada tanggal 27 April 2015 yang bertatap mencermati langsung secara visual terhadap kondisi muka dan melayani secara langsung setiap obyek yang akan diteliti. Pelaksanaan observasi pada pengunjung di perpustakaan. Selain itu beliau juga Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya dilakukan sekaligus yang selama ini membuat desain media selama 1 minggu pada tanggal 26 November - 3 promosi Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya. Desember 2014 di Jalan Taman Mayangkara nomor 6 3. Dokumentasi Surabaya. Pada metode ini dilakukan pengamatan dan Metode dokumentasi adalah suatu metode pencatatan secara langsung mengenai fasilitas sampai pengumpulan data yang digunakan untuk kegiatan internal maupun eksternal di Perpustakaan mendapatkan seluruh bukti yang berkaitan dengan Bank Indonesia Surabaya, sehingga mendapatkan Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya, berupa foto, gambaran mengenai permasalahan yang dihadapi arsip, seluruh gambar-gambar objek Perpustakaan dalam proses perancangan corporate identity. Bank Indonesia Surabaya serta bahan-bahan tertulis Dalam melakukan observasi, peneliti melakukan yang berhubungan dengan masalah kesadaran merek analisis terhadap profil Perpustakaan Bank Indonesia dan perancangan corporate identity yang nantinya Surabaya lalu membandingkan dengan perpustakaan akan dicatat. Metode ini tidak secara langsung lain pada bidang perpustakaan umum untuk dijadikan ditujukan pada subjek penelitian.Metode ini sangat sebagai kompetitor. Hal ini dilakukan sebagai cara bermanfaat karena dapat dilakukan tanpa mengganggu dalam mengetahui karakteristik utama sebagai obyek penelitian. keunikan yang dapat diaplikasikan dalam perancangan 4. Kepustakaan corporate identity Perpustakaan Bank Indonesia Studi pustaka (kepustakaan) dilakukan dengan Surabaya. mencari data-data yang bersumber dari buku-buku 2. Wawancara referensi. Tujuan dilakukannya studi pustaka adalah Wawancara atau interview adalah metode untuk memperkuat dan memperdalam materi tentang pengumpulan data yang menghendaki komunikasi corporate identity. Selain itu studi pustaka juga langsung antara peneliti dengan subjek atau informan digunakan sebagai dasar melakukan perancangan. (Yatim, 2001). Metode ini merupakan proses tanya Pada teknik ini penulis menggunakan buku Corporate jawab secara lisan, dimana 2 orang atau lebih Communications yang ditulis oleh Paul A. Argenti berhadapan secara fisik. Pada penelitian ini tahun 2010. Dalam buku tersebut dijelaskan definisi wawancara yang digunakan adalah wawancara mengenai komunikasi korporat pada perusahaan. terstruktur dimana peneliti menggunakan pertanyaan Selain itu, sebagai literasi pendukung penulis juga yang telah disiapkan sebelumnya. mempergunakan buku —Logo“ karya Surianto Rustan Beberapa data yang dibutuhkan selama yang terbit pada tahun 2009. Buku-buku tersebut wawancara diantaranya adalah untuk menemukan apa adalah sebagai informasi pendukung bagi penulis yang ingin ditonjolkan, apa yang ingin ditampilkan, seperti unsur-unsur desain, pedoman identitas, dan dan yang ingin dihindari pada identitas Perpustakaan informasi pendukung lain yang akan digunakan BI Surabaya. sebagai acuan dasar dalam proses perancangan desain Wawancara dilakukan dengan Bapak Dandot corporate identity Perpustakaan Bank Indonesia Riawan, selaku Assisten Manager Group Ekonomi dan Surabaya. Studi pustaka ini penting untuk mendukung Keuangan Unit Komunikasi dan Pemberdayaan Bank data penelitian yang akan diimplementasikan kedalam Indonesia pada tanggal 23 April 2015 di Kantor perancangan corporate identity. Implementasi karya Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur dalam perancangan corporate identity juga yang berlokasi di Jalan Pahlawan nomor 105 Surabaya membutuhkan studi pustaka sebagai pendukung data (samping Tugu Pahlawan). Beliau yang mengetahui

Ratna, Bahruddin, Dewanto, Vol.4, No.2, Art Nouveau, 2015 penelitian sehingga kelak tidak menyimpang dari akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti ruang lingkupnya. yang kuat untuk mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila Teknik Analisis Data kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, Analisis data adalah proses mencari dan didukung oleh bukti-bukti yang valid dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh konsistenn saat peneliti kembali ke lapangan dari hasil wawancara, catatan lapangan dan mengumpulkan data. Maka kesimpulan yang dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data dikemukakan merupakan kesimpulan yang kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, kredibel. melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan KONSEP DAN PERANCANGAN membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh Analisis Kompetitor diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2009 : 89). Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya memiliki Masih dalam Sugiyono, Bogdan menyatakan bahwa kompetitor yakni Perpustakaan Daerah (Perpusda) analisis data adalah proses mencari dan menyusun kota Surabaya. data secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, 1. Perpustakaan Daerah Kota Surabaya sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat Perpusda kota Surabaya berada di Jalan diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2009 : Rungkut Asri nomor 5-7 Surabaya dengan jam 88). operasional Senin-Jumat pukul 08.00-17.00 WIB dan Analisis data ini dilakukan untuk mendapatkan Sabtu-Minggu pukul 08.00-12.30 WIB. Perpusda Kota sebuah gambaran yang jelas serta masih berhubungan Surabaya sudah lebih dulu dikenal oleh masyarakat dengan pokok permasalahan yang diteliti yaitu tentang serta memiliki layanan unggulan yaitu perpustakaan perancangan desain corporate identity Perpustakaan keliling yang bekerja sama dengan sekolah maupun Bank Indonesia Surabaya sebagai upaya desa pada beberapa kota di wilayah Jawa Timur. meningkatkan brand awareness. Layanan lain yang ditawarkan di Perpusda 1. Reduksi Data, Merupakan penyederhanaan Kota Surabaya diantaranya adalah sebagai berikut : jawaban-jawaban dari seluruh pertanyaan yang 1. Layanan Sirkulasi telah diajukan kepada pihak-pihak tertentu Kegiatan melayani pengguna perpustakaan (Moleong, 2006:288), memilah hal-hal yang dalam peminjaman dan pengembalian bahan pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, pustaka beserta penyelesaian administrasinya dicari tema dan polanya. baik secara manual maupun elektronik. Dengan demikian data yang telah direduksi akan 2. Layanan bimbingan pemakaian sumber rujukan memberikan gambaran yang lebih jelas dan Bantuan yang diberikan kepada pengguna jasa mempermudah peneliti untuk melakukan perpustakaan untuk memanfaatkan sumber- pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya sumber rujukan yang dimiliki antara lain bila diperlukan. berkaitan dengan isi, susunan, dan cara mencari 2. Penyajian Data, setelah data direduksi, maka informasi termasuk sumber rujukan elektronik. langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Perpusda Kota Surabaya menyediakan komputer Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dan faslitas wi-fi untuk akses internet serta dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, koleksi e-book secara gratis hubungan antar kategori, flowchart dan 3. Layanan Penelusuran Literatur sejenisnya dengan menggunakan teks yang Kegiatan mencari atau menemukan kembali bersifat naratif. informasi kepustakaan mengenai suatu bidang 3. Kesimpulan atau Verifikasi, langkah ketiga dalam tertentu yang ada di perpustakaan maupun di luar analisis data kualitatif adalah penarikan perpustakaan dengan menggunakan bantuan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal OPAC (Online Public Access Catalogue), yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

Ratna, Bahruddin, Dewanto, Vol.4, No.2, Art Nouveau, 2015

literatur sekunder dan sarana penelusuran yang dimiliki hingga memberi informasi koleksi buku lainnya. yang dimiliki oleh Perpusda kota Surabaya. 4. Layanan penyediaan bahan pustaka Perencanaan Kreatif Kegiatan mencari dan menyediakan bahan 1. Tujuan kreatif pustaka sesuai dengan kebutuhan pengguna Perancangan corporate identity penting untuk melalui silang layanan perpustakaan Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya, tujuannya 5. Layanan mendongeng kepada anak-anak agar Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya memiliki sebuah identitas diri, selain itu corporate identity juga Bercerita kepada anak-anak mengenai isi suatu mampu untuk meningkatkan image dan awareness buku atau beberapa buku dengan berbagai teknik masyarakat. Perencanaan corporate identity yang untuk menumbuhkan minat baca dan menambah dibutuhkan oleh Perpustakaan Bank Indonesia pengetahuan anak Surabaya meliputi logo, stationery sets, billboard, x- 6. Layanan fotocopy banner, merchandise, dan leaflet kemudian diseratai Diperuntukkan bagi pemustaka yang Graphic Standard Manual sebagai penerapan logo menginginkan fotokopi koleksi secara terbatas sesuai acuan yang telah ditentukan. Perancangan corporate identity nantinya akan untuk kepentingan pendidikan dan penelitian. diselaraskan dan didasarkan pada keyword yang telah Perpusda Surabayamenyediakan koleksi buku didapatkan sebelumnya yaitu —Brilliant“. Dengan umum yang lebih lengkap dibanding Perpustakaan adanya keyword ini diharapkan akan memberikan Bank Indonesia Surabaya yang justru lebih fokus ke kesesuaian dalam segi visual dengan sistem identitas arah ekonomi, moneter, dan perbankan. Perpusda Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya dalam upaya memiliki kurang lebih 1000 judul dan 3000 eksemplar meningkatkan kesadaran masyarakat Surabaya. dengan ratio koleksi 40% fiksi, dan 60% non fiksi. —Brilliant“ didapatkan dari hasil analisis SWOT yang telah dilakukan, yang mana sumber data analisis Sehingga dapat mengancam pengunjung Perpustakaan SWOT diperoleh dari data dari wawancara, observasi, Bank Indonesia Surabaya untuk lebih memilih STP, studi literatur, studi eksisting, dan studi berkunjung ke Perpusda kota Surabaya. Dalam kompetitor yang sudah melalui proses reduksi berpromosi, Perpusda kota Surabaya memilih sehingga muncul sebuah konsep —Brilliant“ sebagai perpustakaan keliling sebagai upaya mengenalkan dasar acuan dalam perancangan corporate identity pada masyarakat tentang perpusda kota Surabaya dan Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya sebagai upaya meningkatkan Brand Awareness. layanan serta fasilitas yang dimilikinya. Disamping 2. Strategi Kreatif itu, Perpusda kota Surabaya juga memanfaatkan media Strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan, promosi online seperti fanpage di facebook. oleh karena itu pada penelitian kali ini dengan judul

—Perancangan Corporate Identity Perpustakaan Bank

Indonesia Surabaya sebagai upaya meningkatkan

Brand Awareness“ peneliti menggunakan strategi

kreatif yang berorientasi kepada produk, strategi ini

mengetengahkan janji berdasarkan pada keunggulan

produk, seperti manfaat yang diproleh, maupun bagian

dari atribut produk tersebut. Dalam strategi yang

berorientasi pada produk dibagi menjadi 4 macam Gambar 1 Fanpage Perpustakaan Daerah Surabaya strategi yaitu : Generic Strategy, Preemptive Strategy, (Sumber: www.facebook.com/perpusdasurabaya, 2015) Unique Selling Proposition (USP), Product Timeline cover facebook dari Perpusda kota Surabaya. Positioning. Pada perancangan corporate identity Hal ini menunjukan bahwa Perpusda juga melakukan Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya peneliti kegiatan promosi di media online. Selain itu, Perpusda menggunakan Unique Selling Proposition (USP), juga memanfaatkan media cetak seperti brosur sampai karena strategi ini menggunakan perbedaan pembatas buku. Media-media tersebut digunakan karakteristik fisik, atau atribut produk yang lebih unik Perpusda kota Surabaya dalam membangun kesadaran dibandingkan dengan pesaing. masyarakat terhadap Perpustakaan daerah kota Tagline yang digunakan untuk perancangan Surabaya. Menonjolkan fasilitas dan sarana layanan branding Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya Ratna, Bahruddin, Dewanto, Vol.4, No.2, Art Nouveau, 2015 adalah —The Brilliant Place of Surabaya“. Tagline ini gedung kantor Bank Indonesia wilayah Jawa Timur dimnculkan dengan pertimbangan kesesuaian dengan yakni di Jalan Pahlawan Surabaya. Kemudian pada konsep dan merepresestasikan konsep, karakter dan tahun 2012 Perpustakaan resmi dipindahkan ke Jalan kelebihan yang dimiliki oleh Perpustakaan Bank Taman Mayangkara yang sekaligus beralih segmentasi Indonesia Surabaya. dari perpustakaan khusus ke perpustakaan umum. Penempatan media berupa buku GSM ini Perpustakaan Bank Indonesia sekarang lebih dekat nantinya akan ditempatkan dalam Perpustakaan Bank dengan masyarakat dan berada terpisah dari gedung Indonesia Surabaya sendiri yaitu pada meja tamu. kantor Bank Indonesia yang kini masyarakat Surabaya Dimana pada tempat tersebut adalah tempat yang bisa mengakses dan berkunjung dengan mudah. dilalui setiap pengunjung yang datang. Dengan Beberapa aspek tersebut direalisasikan dalam bentuk harapan bahwa pengunjung yang datang bisa melihat logo Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya. dan membaca buku GSM Perpustakaan Bank Penggunaan logotype pada logo Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya. Indonesia Surabaya dipilih huruf dengan karakteristik simple untuk memunculkan kesan brilliant. Pemilihan warna pada logo menggunakan warna biru tua yang merupakan warna corporate Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya yaitu Bank

Indonesia. Hal tersebut dikarenakan untuk mencegah

kebingungan pelanggan tentang perubahan identitas Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya secara total. Logo Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya memiliki beberapa ketentuan dalam Gambar 2 Cover GSM pengaplikasiannya baik dalam corporate identity (Sumber: Hasil Olahan Peneliti) maupun dalam media pendukung. Sebagai identitas utama perusahaan, Perpustakaan Bank Indonesia IMPLEMENTASI DESAIN Surabaya harus disertakan kedalam setiap aplikasi 1. Logo media cetak maupun elektronik tanpa menambah, mengurangi, atau merubah elemen apapun dalam logo.

a. Grid System Grid system pada sebuah logo mempermudah

pengaplikasian logo serta penyusunan berbagai Gambar 3 Logo Terpilih Full Color (Sumber: Hasil Olahan Peneliti) elemen visual yang akan digunakan mendesain logo serta dapat dijadikan standar acuan konsistensi dalam Logo yang terpilih berdasarkan konsep brilliant pengaplikasian logo. dibuat dengan karakteristik typeface dari logotype. Seperti yang dijelaskan pada buku Rustan yang berjudul —Font & TIPOGRAFI“, bahwa typeface jenis sans serif mulai popular pada awal abad 20, saat para desainer mencari bentuk-bentuk ekspresi baru yang mewakili sikap penolakan terhadap nilai-nilai lama, yaitu pengkotakkan masyarakat dalam kelas-kelas tertentu. Gerakan ini disebut Modern Art Movement Gambar 4 Grid System (Rustan, 2011:49). Berdasarkan latar belakang (Sumber: Hasil Olahan Peneliti) tersebut, dipilih typeface jenis sans serif ini sebagai logotype Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya. Gambar di atas menunjukkan jarak antara logo Sama halnya dengan konsep perpustakaan yang pada dengan objek lainnya, hal tersebut dimaksudkan agar awal sebelumnya masih berada dalam satu naungan

Ratna, Bahruddin, Dewanto, Vol.4, No.2, Art Nouveau, 2015 logo tidak berdempetan dengan objek lain yang menyebabkan logo tidak terlihat jelas

b. Elemen Grafis Elemen Grafis merupakan pedoman pendukung visual sebagai identitas karakter di setiap desain yang akan dirancang yang dapat mendukung layout desain.

Pengambilan karakter elemen berdasarkan potensi Gambar 6 Aturan Pengaplikasian Logo branding yaitu buku sebagai sumber ilmu (Sumber: Hasil Olahan Peneliti) pengetahuan.

Penggunaan elemen grafis ini diperbolehkan d. Stationery Sets untuk pendukung layout visual dengan menggunakan Stationery sets merupakan media yang sangat warna solid maupun outline sesuai kebutuhan dan penting bagi Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya konsep aplikasi. karena sebelumnya Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya belum memiliki stationery sets. Media ini

merupakan media business to business yang dapat

merepresentasikan citra dari Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya. Dalam perancangan ini, stationery sets dibuat dalam acuan konsep perancangan brilliant dengan mempertimbangkan fungsionalitas dari media. Stationery sets ini dibuat dengan menggunakan warna konsep brilliant dari

perancangan corporate identity Perpustakaan Bank

Indonesia Surabaya yaitu warna biru, kuning, dan abu- abu.

Gambar 5 Elemen Grafis (Sumber: Hasil Olahan Peneliti)

c. Aturan Pengaplikasian Logo

Prosedur ini merupakan aturan dalam pengaplikasian logo yang berisi tentang anjuran dan larangan dalam penggunaan logo. Hal tersebut mencegah terjadinya pengaplikasian logo yang tidak konsisten dan penggunaan secara sembarangan oleh desainer lainnya. Aturan pengaplikasian logo memuat tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan pada logo Perpustakaan Bank Gambar 7 Satationery Sets Indonesia Surabaya dan digunakan untuk (Sumber: Hasil Olahan Peneliti) mengantisipasi readibilitas yang kurang pada logo, maka ukuran minimum pada logo sangat diperlukan. Dengan adanya batasan ukuran minimum, logo masih Pada gambar di atas merupakan desain stationery dapat dibaca meskipun ukrannya diperkecil. sets Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya. Desain stationery sets dibuat seragam untuk memunculkan konsistensi pada media stationery sets dengan menggunakan elemen grafis yang dibuat simplify dengan tujuan untuk menambah nilai estetis pada layout desain stationery sets. Stationery sets dibuat dengan mencantumkan informasi penting yang ingin

Ratna, Bahruddin, Dewanto, Vol.4, No.2, Art Nouveau, 2015 disampaikan oleh perusahaan seperti alamat, nomor diimplementasikan pada desain vertikal dengan yang bisa dihubungi, serta alamat email. Pada ukuran 8m x 5m. Lokasi penempatan billboard sendiri perancangan stationery sets ini business card dibuat dipilih pada 3(tiga) sudut kota yakni Bundaran Waru, dengan bentuk standart yang mencerminkan Tambak Langon (perbatasan Surabaya-Gresik), dan kecerdasan dalam kesederhanaan bahwa Perpustakaan Jalan Kenjeran (Arah menuju Jembatan Surabaya- Bank Indonesia Surabaya merupakan pelayanan Madura). Dimana lokasi ini memungkinkan informasi untuk masyarakat khususnya mahasiswa. masyarakat lokal maupun di luar Surabaya yang Media stationery sets yang dibuat meliputi kop surat, memasuki kota / wilayah Surabaya yang berpotensi amplop, dan business card. sebagai target pengunjung di Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya. e. Merchandise Merchandise atau Souvenir merupakan strategi promosi digunakan bersama ide-ide utama pemasaran, yang merupakan penggabungan dari setiap program pemasaran yang saling berkaitan dan saling mendukung. Merchandise jelas sangat berguna untuk menempatkan logo perusahaan di depan klien atau publik yang potensial. Dalam lingkungan bisnis saat ini, satu-satunya tujuan utama adalah meraih keuntungan dan mengembangkan perusahaan. Mendistribusikan hadiah promosi adalah salah satu metode yang paling hemat biaya untuk mencapai tujuan tersebut. Pemberian merchandise juga dapat menjaga layanan Perpustakaan Bank Indonesia Gambar 9 Billboard Surabaya agar tetap berada di hati pelanggan. Sebelum (Sumber: Hasil Olahan Peneliti) sebagian besar orang menggunakan layanan / jasa di g. X-Banner perpustakaan, target audience perlu mengetahui dan Desain hasil dari desain x-banner yang dirancang mengenal Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya. sesuai dengan keyword. X-banner tersebut akan diletakkan pada ruang receptionist yang menjadi area setiap pengunjung yang masuk dan mengisi daftar tamu di Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya, dimana media x-banner tersebut adalah pelengkap dari beberapa media promosi lainnya.

Gambar 8 Merchandise (Sumber: Hasil Olahan Peneliti) f. Billboard Desain hasil rancangan desain untuk media pendukung yakni billboard. Pertimbangan pemilihan media billboard adalah karena daya jangkau bagi audience cukup besar terutama dalam tujuan aware dibenak audience, karena penempatan billboard Gambar 10 X-Banner berada di pusat keramaian. Billboard ini (Sumber: Hasil Olahan Peneliti) Ratna, Bahruddin, Dewanto, Vol.4, No.2, Art Nouveau, 2015 h. GSM (Graphic Standard Manual) KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan corporate identity Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya sebagai upaya meningkatkan brand awareness. Dari rumusan masalah perancangan yang diajukan, pengumpulan serta analisis data yang telah dilakukan serta pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, ditarik beberapa kesimpulan pada perancangan ini. Adapun kesimpulan yang dirumuskan adalah sebagai berikut : 1. Dalam melakukan proyek perancangan corporate identity Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya sebagai upaya meningkatkan brand awareness diperoleh konsep perancangan —brilliant“ yang didapatkan melalui hasil pengumpulan data serta teknik analisis data melalui observasi, Gambar 11 GSM (Graphic Standard Manual) wawancara, depth interview, SWOT, dan STP. (Sumber: Hasil Olahan Peneliti) 2. Konsep brilliant pada desain corporate identity dan Graphic Standart Manual diimplementasikan Graphic standard manual merupakan dengan bentuk media yang dapat mencerminkan aturan dalam pengaplikasian logo Perpustakaan Bank kesan brilliant diimpementasikan pada tatanan layout serta pemilihan warna pada proyek Indonesia Surabaya. Graphic standard manual berisi perancangan corporate identity. tentang aturan-aturan yang dibuat yang dijadikan 3. Teknik ilustrasi yang digunakan dalam setiap acuan dari komponen-komponen identitas visual. media promosi adalah dengan menggunakan Salah satu fungsi graphic standard manual adalah dominasi teknik fotografi produk serta ilustrasi untuk menjaga konsistensi identitas dari Perpustakaan berupa vector pada elemen grafis dan beberapa Bank Indonesia Surabaya. Selain itu fungsi graphic media tertentu. standard manual juga dapat menghindarkan dari pembajakan logo serta elemen visual penyusunnya. Graphic standard manual juga dapat DAFTAR PUSTAKA Buku: merepresentasikan citra dari perusahaan Perpustakaan Suryanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Bank Indonesia Surabaya. Terdapat spesifikasi dalam Periklanan —Dilengkapi Sampel Iklan pembagian isi dari buku graphic standard manual Terbaik Kelas Dunia“. : Andi. Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya adalah sebagai Hendratman, Hendi. 2014. Computer Graphic Design. berikut: : Informatika Bandung. 1. Pembukaan Kotler Philip; 2000, Marketing Management, Edisi Berisi halaman kata pengantar, daftar isi, yang Millenium, Volume 2, LPFE, . berisi tentang urutan buku Graphic Standard Sihombing, D. 2001. Tipografi dalam Desain Grafis. Manual Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya.. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2. Logo Whelan Bride M. 1994. Color Harmony A Guide To Terdiri dari tampilan utama logo serta makna logo, Creative Color Combinations. United States of penggunaan warna logo, grid system, clean space America: Rockport Publishers,Inc. area, minimum size logo, dan juga Incorrect Logo Usage. 3. Aplikasi Logo dalam Corporate Identity dan Media Promosi Berisi tentang contoh-contoh pengaplikasian logo dalam corporate identity dan media promosi. Ratna, Bahruddin, Dewanto, Vol.4, No.2, Art Nouveau, 2015