Potensi DIRE Di Kota Surabaya
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
MINAT PENGEMBANG TERHADAP DIRE Oleh Eddy Hussy Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia 2016 DIRE & REAL ESTAT Dana Investasi Real Estat disebut DIRE adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan pada aset Real Estat, Aset yang berkaitan dengan Real Estat dan/atau kas dan setara kas. Real Estat adalah tanah secara fisik dan bangunan yang ada di atasnya, yang menghasilkan pendapatan yang berkesinambungan (recurring income). Manfaat DIRE Bagi pengembang, merupakan salah satu sumber alternatif pembiayaan untuk properti dari pasar modal. Bagi investor, bisa memberikan imbal hasil (yield) yang kompetitif. Bagi pembangunan kota, DIRE bisa menjadi ikut mendorong pembangunan proyek-proyek properti baru. Perbandingan Kebijakan Perpajakan DIRE Indonesia Singapura Malayasia Hong Kong Berdasarkan PMK 200 Dalam RPP Lebih kecil dari 5%, Selama 10 tahun (2005- sempat Dibebaskan stamp duty BPHTB sebesar 5% 2015) dibebaskan stamp Maksimal 8,5% diwacanakan di jika dijual ke REITs duty. Stamp Duty (Sisi bawah 1%. Pembeli) Setelah berkembang pesat dan besarnya kapitalisasi pasar REITS dikenakan Stamp duty 3% VAT Atas Transfer PPN 10% dengan PPN 10% dengan 7% GST dikenakan tetapi di 6% GST Tidak Ada Asset restitusi restitusi restitusi Dibebaskan dari pajak Pajak Dari Sisi Tidak ada Tidak Ada Tidak Ada keuntungan penjualan Tidak Ada Penjual properti Pajak Pendapatan PPh Final 10% PPh 0,5% Bebas Pajak Bebas Pajak 16,5% corporate tax Atas Sewa Untuk individu atau non corporate investor (termasuk institusional investor) dikenakan Pajak Atas Dividen witholding tax 10% Tidak Menjadi objek Tidak Menjadi Objek Tidak ada witholding yang Dibagikan ke Tidak Dikenakan Pajak Non Resident corporate pajak Pajak tax Pemegang Unit investor dikenakan witholding tax 25% Resident corporate investor tidak dikenakan witholding tax Contoh Properti Indonesia yang di DIRE kan di Singapura Lippo Mall Indonesian Retail FIRST REITs (LMIR) Trust 1. Sun Plaza 1. Siloam Sriwijaya 14. Pejaten Village 2. Siloam Hospital Purwakarta 2. Bandung Indah Plaza 15. Binjai Supermall 3. Siloam Hospital Bali 3. Cibubur Junction 16. Lippo Mall Kemang 4. Siloam Hospital TB. Simatupang 4. Ekalokasari Plaza 17. Palembang Icon 18. Lippo Plaza batu 5. Siloam Hospital Manado dan Hotel 5. Gajah Mada Plaza 19. Mal WTC Matahari Aryaduta Manado 6. Mall Lippo Cikarang 6. Siloam Hospital Makasar 20. Metropolis Town 7. Plaza Semanggi Square 7. Mochtar Riadi Comprehensive Cancer 8. Plaza Medan Fair 21. Depok Town Square Centre 9. Pluit Village 22. Java Supermall 8. Siloam Hospital Lippo Cikarang 10. Taman Mini Square 23. Malang Town Square 9. Siloam Hospital Lippo Village 24. Plaza Madiun 11. Kramat Jati Indah Plaza 10. Siloam Hospital Kebon Jeruk 25. Grand Paladium 12. Palembang Square Medan 11. Siloam Hospital Surabaya 13. Palembang Square 26. Lembang Square 12. Imperial Aryaduta Hotel and Country Club Extention Nilai Aset : ± 1 miliar SGD (± Rp. Nilai Aset : ± 1,84 miliar SGD 10,4 triliun) (± Rp. 19,15 triliun) Total Nilai Aset Properti Indonesia yang di DIRE kan di Singapura mencapai Rp 29,55 triliun. Jika dipindahkan ke Indonesia ada potensi penerimaan BPHTB sebesar Rp 295 miliar. Potensi DIRE di Surabaya Kota Surabaya terus bertumbuh, dan saat ini tercatat sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta Raya. Potensi BPHTB dari KIK-DIRE Ruang Perkantoran, Ritel atau Mal dan Hotel di Surabaya Asumsi Harga per Potensi BPHTB Objek DIRE Luasan/Kamar Total Nilai Meter (Tarif 1%) Ruang Perkantoran 269252 m2 40 juta Rp10,77 triliun Rp 107,70 miliar Ruang Ritel atau Mall 971288 m2 50 juta Rp 48,56 triliun Rp 485,64 miliar Hotel Bintang 3 4813 Kamar Rp 500 juta Rp 2,41 triliun Bintang 4 3124 Kamar Rp 1,5 miliar Rp 4,69 triliun Bintang 5 2224 Kamar Rp 3 miliar Rp 6,67 triliun Sub-Total Hotel Rp 13,72 triliun Rp 137 miliar Total Rp 73,05 triliun Rp 730,34 miliar Sumber : Colliers International Indonesia, Diolah dengan asumsi harga yang digunakan pengembang. Berdasarkan data-data ruang Perkantoran, Apartemen, Ruang Ritel dan Hotel yang ada di Surabaya, potensi proyek untuk KIK- DIRE sangat besar. Anggota REI yang Siap DIRE Beberapa anggota REI memiliki sejumlah proyek di Surabaya, yang meliputi ruang perkantoran, ruang ritel dan hotel yang tertarik menerbitkan DIRE, seperti : Ciputra Intiland Pakuwon Lippo dll Kesimpulan Pengembang yang tergabung dalam REI sangat berminat untuk menerbitkan KIK-DIRE skema pajaknya kompetitif. Penyesuaian tarif BPHTB untuk KIK-DIRE tidak mengurangi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Justru ada tambahan pendapatan, karena pengembang yang selama ini tidak tertarik menerbitkan instrumen ini karena pajak tinggi, akhirnya menerbitkan KIK-DIRE karena tarif pajak lebih kompetitif. Pemerintah Kota akan mendapat tambahan BPHTB dengan tarif sesuai Perda, jika ada proyek baru yang dananya berasal dari penerbitan KIK-DIRE. Dana yang diperoleh pengembang dari KIK-DIRE akan dialokasikan untuk pengembangan usaha, tidak diendapkan. Tentu hal tersebut akan membuat multiplier effect yang luas, ada proyek baru, lapangan kerja baru dan pemasukan BPHTB dari pembangunan proyek baru tersebut sesuai dengan aturan BPHTB yang berlaku di daerah..