Bab Ii Biografi Fritjof Capra Dan Sayyid Hussein Nasr A
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB II BIOGRAFI FRITJOF CAPRA DAN SAYYID HUSSEIN NASR A. Fritjof Capra 1. Riwayat Hidup dan Latar Belakang Pendidikan Fritjof capra lahir pada tanggal 1 februari 1939 di Wina –Austria. Ibunya bernama Ingebord Teuffenbach. Ibunya merupakan seorang penyair dan penulis. Ingebord sangat kagum pada tokoh legendaris swedia bernama Fritjof saga, oleh karenanya ia menamai anaknya dengan nama fritjof capra.1 Proses intelektual yang ditempuh oleh Fritjof Capra bermula di bidnag fisika. Kecintaanya trehadap Fisika menghantarkanya pada gelar (akademis) PhD yang diterimanya dari University Of Veena dalam bidang Fisika Teoritik. Ia juga menekuni ilmu psikologi dan antropologi yang menghantarkan dirinya mendapatkan gelar doktor psikologi. Selain sebagai seorang ilmuwan yang sangat fanatik, capra juga seorang biarawan. Sebagai seorang ilmuwan capra sangat percaya pada hal-hal yang dapat diukur yang menjadikan dasar penilaian pengetahuan itu sendiri, namun diwaktu yang bersamaan iapun percaya pada hal yang spiritual. Keadaan yang demikian ini yang melatarbelakangi konsep pemikiran yang dibangun oleh Fritjof Capra. Frijof Capra lebih dikenal sebgai fisikawan kebanggaan Amerika Serikat, bukan hanya itu Capra juga memberikan perhatian pada kebijakan-kebijakan politik Amerika Serikat. Kehidupan Amerika Serikat yang penuh dengan kehidupan materialistik dan kekuasaan otoritas pemimpinya serta merubah pola pikir Bush untuk melihat negara lain sebagai sesuatu yang patut untuk dihargai dan memiliki tempat yang sama bukan lagi sebagai objek yang mesti ditakhlukan dibawah kekuasaaan Amerika. Pengetahuan yang diperoleh Capra tidak lepas dari peran orang-orang besar yang telah mendidiknya. Capra mempelajari Fisika dari Werner Heisnberg dan Geoffrey Chew, Fisika bagi Capra sangat menarik, ketertarikanya terhadap Fisika semakin dalam ketia ia mempelajari Teori Kuantum dari Albet Einstein. 1 https://en.wikipedia.org/wiki/Fritjof_Capra, diakses pada tanggal 7 Mei 2018, pukul. 21.00 WIB Teori Kuantum yang digagas oleh Einstein mengajarkan Capra bahwa Fisika bukanlah berwujud partikel akan tetapi berkesinambungan seperti Gelombang. Dari hal tersebut Cpara menyimpulkan materi bersifat holistik dan integral.2 Ketertarikan Capra tidak cukup sampai disana, Capra juga mempelajari pemikiran Mistisisme Timur. Diantaranya George Bateson, Phiroz Mehta memberikan pemikiran mistik India dan pelajaran kehidupan Taoism dari T’ai Chi Guru Liu Hsiu Ch’I serta Indira Gandi. Pemikirannya tentang keseimbangan dan keselarasan terpengaruh oleh pola pikir Yin dan Yang dalam Filsafat Tao. Yin- Yang secara harfiah berarti Negatif dan Positif. Yin sebgai simbol negatif, pasif, gelap, dingin, perempuan. Sedangkan Yang merupakan gambaran positif, aktif, terang, panas, dan laki-laki. Secara sekilas baik Yin maupun Yang memiliki makna yang berlawanan, namun sejatinya perbedaan yang nampak tersebut merupakan bentuk keseimbangan dan keselarasan dalam hidup yang saling melengkapi.3 Jika meminilik pada dasawarsa pertama kehidupan seorang Fritjof Capra, dibagi dalam tiga periode yakni dasawarsa empat puluhan, lima puluhan dan enam puluhan. Tahun empat puluhan masa kanak-kanak Fritjof Capra yang digambarkan sebagai anak-anak pada umumnya yang masih suka dengan permainan dan ketertarikan atas apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahun lima puluhan, penggambaran kehidupan tahun lima puluhann ini dituangkan Capra dengan snagat jelas dalam Film James Dean. Dalam film ini ada dua genarsi yakni generasi James Dean dan generasi Tua yang pada dasarnya memiliki keyakinan yang sama terhadap kemajuan Teknologi dan ilmu pengetahuan. Barulah Tahun 60-an ini sebagai masa yang sangat mempengaruhi sosok Capra Dewasa. Pada Era 1960-an muncul dua gerakan ekspansi kesadran. Satu kearah jenis spiritualitas baru yang kaitanya dengan tradisi mistik Timur yang dalam ilmu psikologi dikenal dengan sebutan kesadaran transpersonal. Gerakan 2 Siti Fatimah, 2012,“ Epistemologi Tranformatif Fritjof Capra”,Cirebon: Nurjati Press, hlm. 5-14 3 Muhammad, Taufik, 2011,Konsep Teologi dan Humanisme dalam Filsafat Cina,ISSN 1412-5188, volume. 10,No. 1, Juli 2011. Diakses dari https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+tentang+konsep+yin+dan+y ang+dalam+filsafat+china&btnG. (Pada Tanggal 7 Juni 2018, pukul 22.00 WIB) ini dampak atas kehidupan Barat yang materialistik dan sekuler. Satu lagi kearah perluasan kesadaran sosial, yang dipicu atas perlawanan terhadap otoritas. Seperti adanya tuntutan hak sipil warga Amerika, dimana warga kulit hitam untuk disertakan dalam proses politik, gerakan wanita yang memeprtanyakan otoritas patriarkal, dll. Yang dalam hal dewasa ini pemenuhan atas adanya HAM, yang mana hak-hak kemanusiaan tersebut diakui secara menduania yang disahkan dalam Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Termasuk didalamnya Amerika Serikat sebagai negara adidaya. 4 Tiga dasawarsa kehidupan awal Capra memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pola pikir dan pengembangan kebijakan yang diambil oleh seorang Fritjof Capra. Sehingga pada tahun 70-an ia tidak hanya berbicara mengenai teori yang digagasnya namun mewujudkanya dalam bentuk wadah nyata yakni pendirian Center for Ecoliteracy, juga mendirikan Linier Accelerator Center di Universitas Stanford. Perjalanan hidup Capra tidak selalu berjalan mulus, Capra yang saat ini tinggal di Berkeley bersama istrinya Elizabeth dan Putrinya Juliette merupakan sudah menjadi sosok pemikir yang digandrungi banyak orang, mengisi talk show, seminar, riset dan memberikan kuliah diberbagai negara sempat mengalami kesulitan finansial. Akan tetapi hal ini dapat ia lalui melalui hasil karya-karyanya, Capra menemukan hal lain yang jauh lebih dari kesulitan – keuslitan yang dihadapi membawanya pada kesadaran akan kebahagian sejati yang bukan hanya sekedar kebahagiaan jasmani atau material saja melainkan kebahagiaan sejati itu adalah kedamaian hati, kedamaian batin, kedamaian spiritual. 2. Karya-Karya dan Pemikiran Karya- karya Fritjof Capra, antara lain : a. The Tao Of Physics (1975) b. The Turning Point: Science, Society, and the Rising Culture (1982) c. Uncommon Wisdom (1988) d. The Web Of Life (1997) 4 Siti Fatimah, 2012,“ Epistemologi Tranformatif Fritjof Capra”,Cirebon: Nurjati Press, hlm. 5-14 e. The Hidden Connections: A Science for Sustainable Living (2004) f. Green Politics, with Charlene Spretnak (1984) g. The Science of Leonardo : Inside the Mind of the Great Genius of the Renaissance (2007) h. Belonging to the univers i. Steering Business Toward Sustainability j. Dll Pemikiran Fritjof Capra a. Realitas Fisik (The Tao Of Physics) Buku realitas fisik (The tao of Physics ) terbit pada tahun 1970an,dengan subjudul yang sangan kontroversial, menyikap kesejajaran fisika modern dan mistisisme timur (An exploration of the parallels between modern physics and eastern mysticism). Kehidupan Capra banyak mengalami perubahan sejak buku (The Tao of Physic) diterbitkan. Kehidupan Capra yang sempat mengalami kesulitan finansial dapat diatasi setelah buku yang ditulisnya ini menjadi buku the best seller dan mampu memikat pemikiran dan ketertarikan warga dunia. The Tao of Physic pula yang menghantarkan Capra dari seorang fisikawan menjadi seorang Peneliti sistem. Pemikiran yang Capra miliki tidak lepas dari sosok yang Capra kagumi yakni Heisenberg, Capra banyak mempelajari masalah Fisika dan Mistisisme Timur serta Pengalaman spiritual yang Capra melihat gulungan ombak di pantai, irama nafasnya juga sinar matahari yang kesemuanya dirasakan saling mengikat membentuk tarian kosmik. Capra menyadari bahwa segala yang ada disekitarnya itu, batuan, air, tanah dan udara tersusun atas molekul-molekul dan atom-atom yang bergetar, yang terdiri dari partikel-partikel yang beriteraksi satu-sama lain. pengalaman-pengalaman itu selalu muncul dan dirasakannya setiap kali Capra memandang Pantai. Capra melihat banyaknya ketimpangan dalam budaya, pikiran, perasaan, nilai dan sikap, serta struktur sosial maupun politik yang terjadi. Ketimpangan ini dilihatnya dapat diluksikan oleh istilah Yin dan Yang. Yang merupakan penggambaran atas nilai-nilai yang sudah konsisten dna kuat terbangun serta nilai maskulin, sedangkan Yin penggambaran atas nilai feminin.5 Dalam kesimpulan bukunya yang menghebohkan itu,capra menyatakan bahwa dunia dapat dilihat dari 2 sudut pandang yang organistik dan yang mekanik. Menuruynya , pandangan organistik diajukan oleh paramistikus timur, sedangkan pandangan mekanisyik diajukan oleh ilmuwan barat. Pandangan ilmuwan barat itu sangat dipengaruhi oleh mekanika klasik Newton. Kedua pandangan itu tampaknya bertolak belakang. Namun, Capra berargumen bahwa kedua pandangan itu sama dibutuhkannya oleh manusia dalam kesehariannya, keduanya sebenarnya saling melengkapi. Dalam buku ini, Capra berusaha meyakinkan pembacanya akan adanya kesejajaran antara pandangan kuantum dan pandangan mistikus yang sama-sama diidentifikasi oleh keduanya, fisika baru dan mistisisme lama. Fritjof Capra menulis : The purpose of this book is to explore this relationship between consepts of modern physics and the basic ideals in the philosopial and religious tradition of the far east. We shall see how the two foundations of twentieth -century physics -quantum theory and relativity theory both force to see the world very much in the way a Hindu, budhist of taosit sees it, an how this similarity strengthens when we look at the recent attempts yo combine these two theories on order to describe the phenomena of the submicroscopic world. The properties and interaction of the subatomic g bs particles of